WEEKLY STATISTICS April 27 - 30th, 2015
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selama sepekan IHSG ditutup turun tajam sebesar -6.42% pada akhir perdagangan minggu lalu. Sedangkan indeks LQ45 mengalami penurunan yang lebih dalam yaitu sebesar -8.53%. Semua indeks sektoral turun. Pelemahan terdalam dialami oleh sektor miscellaneous industry (10.74%) dan basic industry (-8.48%). Total transaksi pada pekan lalu senilai Rp36,6 triliun dengan foreign nett sell tercatat sebesar Rp7 triliun. Sumber: IDX
Index Composite Index LQ45 Agriculture Mining Basic Industry Miscellaneous Industry Consumer Goods Property & Real Estate Infrastructure Finance Trade & Services Manufacturing
Hi 5,435.36 950.48 2,134.00 1,248.83 474.06 1,353.25 2,403.58 575.81 1,088.32 807.88 978.60 1,369.98
Low 5,086.43 869.44 1,999.48 1,197.96 433.87 1,207.89 2,305.42 538.48 1,002.11 744.48 941.31 1,281.48
Close Change 5,086.43 ‐6.42% 869.44 ‐8.53% 2,004.78 ‐6.06% 1,197.96 ‐4.07% 433.87 ‐8.48% 1,207.89 ‐10.74% 2,319.25 ‐3.51% 538.48 ‐6.48% 1,002.11 ‐7.92% 745.36 ‐7.74% 948.70 ‐3.06% 1,281.48 ‐6.46%
Instruments Stocks Rights Warrant ETF REIT Total Transaction Foreign Transaction Buy Sell Net Buy (Sell)
Volume 28,917,305,213 0 56,726,800 289,800 49,100 28,974,370,913
Value (Rp) 36,693,702,188,744 0 3,345,363,900 186,520,700 5,005,200 36,697,239,078,544
Freq. (X) 1,032,958 0 1,710 136 4 1,034,808
Volume 5,103,538,223 6,382,107,594
Value (Rp) 14,539,822,938,784 21,629,111,010,624 (7,089,288,071,840)
Freq. (X) 340,678 466,578
TOP TRENDING NEWS Kinerja Emiten Limbung, JK Salahkan Krisis Ekonomi Global (30/04/2015) Wakil Presiden Jusuf Kalla mengklaim pelemahan ekonomi global menjadi penyebab utama menurunnya kinerja emiten kuartal I/2015 dan penurunan kinerja saham beberapa waktu terakhir. Menurut Kalla, perlambatan ekonomi regional dan dunia menyebabkan harga komoditas turun dan pendapatan masyarakat merosot. “Otomatis kinerja perusahaan menurun karena penjualan barang dan jasa pasti menurun. Bukan hanya emiten, perusahaan yang tidak publik juga,” katanya di Gedung Kementerian Keuangan, Kamis (30/4/2015). Dia menegaskan melesunya kinerja emiten dan kinerja saham nasional disebabkan masalah yang bersifat universal. Menurutnya, tak ada satu pun negara yang sanggup mengupayakan pertumbuhan ekonomi yang ekstra tinggi. “China menurun, Jepang, Singapura, dan Malaysia juga. Indonesia bisa tumbuh lumayan malah, bisa lebih dari 5%,”sebutnya. Kendati mayoritas kinerja perusahaan nasional mengalami perlambatan, pengusaha pemilik Kalla Grup itu tetap optimistis bisa mencapai pertumbuhan ekonomi 2015 sesuai target 5,7%. Salah satu upaya yang dilakukan, Kalla mengimbau jajaran pemerintah mempercepat penyaluran anggaran belanja guna menstimulus pertumbuhan ekonomi. Selain itu, pemerintah harus membuka jalur penerimaan investasi lebih besar dan mudah sehingga aliran dana masuk ke Indonesia. (Sumber: Bisnis Indonesia)
KINERJA WIKA 2015: Laba BUMN Wijaya Karya Terjungkal 63% (30/04/2015) Emiten konstruksi BUMN PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. membukukan laba bersih Rp61,5 miliar pada triwulan pertama tahun ini, anjlok 63% dari periode yang sama pada 2014 sebesar Rp167,51 miliar. Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasikan Kamis (30/4/2015), disebutkan penjualan bersih juga merosot menjadi Rp2 triliun pada periode Januari-Maret 2015 dari sebelumnya Rp2,79 triliun. Beban pokok penjualan mencapai Rp1,82 triliun dari Rp2,47 triliun dan laba kotor melorot menjadi Rp187,78 miliar dari Rp315,73 miliar. Laba kotor setelah ventura bersama sebesar Rp234,29 miliar dari Rp364,08 miliar. Laba usaha yang dikantongi emiten berkode saham WIKA tersebut melorot menjadi Rp152,01 miliar dari Rp279,33 miliar. Laba sebelum pajak penghasilan mencapai Rp114,54 miliar dari Rp273,21 miliar. Hingga 31 Maret 2015, total aset WIKA mencapai Rp16,31 triliun dari akhir tahun lalu Rp15,91 triliun. Liabilitas Rp11,35 triliun dari Rp11,02 triliun dan ekuitas Rp4,95 triliun dari Rp4,89 triliun. (Sumber: Bisnis Indonesai)
TOP 10 GAINERS & LOSSERS No. 1 2 3 4 5
Top 10 Gainers Issuer Last Week This Week Change Bank QNB Indonesia Tbk. 447 745 66.67% Duta Pertiwi Nusantara Tbk 340 425 25.00% Asuransi Harta Aman Pratama Tbk. 199 235 18.09% Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk 212 250 17.92% Darya‐Varia Laboratoria Tbk 1,520 1,780 17.11%
6 7 8 9 10
Electronic City Indonesia Tbk Indah Kiat Pulp & Paper Tbk Indomobil Sukses Internasional Tbk Lion Metal Works Tbk Tanah Laut Tbk
1125 975 3,670 8,750 434
1300 1120 4,200 10,000 492
15.56% 14.87% 14.44% 14.29% 13.36%
Top 10 Losers No. Issuer Last Week This Week Change 1 Dharma Samudera Fishing Industries Tbk 113 81 ‐28.32% 2 Lotte Chemical Titan Tbk 107 78 ‐27.10% 3 Colorpak Indonesia Tbk 800 620 ‐22.50% 4 Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk 3,640 2,905 ‐20.19% 5 Wintermar Offshore Marine Tbk 500 400 ‐20.00% 6 Toba Pulp Lestari Tbk 7 Central Proteina Prima Tbk 8 Wijaya Karya Beton Tbk 9 Indonesian Paradise Property Tbk. 10 Charoen Pokphand Indonesia Tbk
500 67 1200 290 3425
400 ‐20.00% 55 ‐17.91% 990 ‐17.50% 240 ‐17.24% 2835 ‐17.23%
DISCLAIMER This report is made based on information obtained from sources believed to be reliable and only prepared for general information. However, PT. Nikko Securities Indonesia does not guarantee the accuracy, completeness, or correctness of the information. All information contained in this report constitutes our judgments as of this date, and are subject to change without notice. The report is not and should not be construed as an offer or a solicitation of an offer to purchase or subscribe or sell any securities, and PT. Nikko Securities Indonesia has no obligation to make any responsibility and liability for any losses and/or claims that may arise from any person who suffer by taking decision based on the whole or any part of the information of this report. PT. Nikko Securities Indonesia may engage with any companies mentioned herein. The recipients of this document are not permitted to reproduce, distribute or publish the document or any part of the document for any purpose without prior written consent from PT. Nikko Securities Indonesia.