UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MATERI BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) MELALUI METODE PEER TEACHING PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR (SD) NEGERI 1 POLOBOGOKECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : SITI ANIROH NIM 11412005
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAMNEGERI SALATIGA 2016
i
ii
iii
iv
v
MOTTO
MOTTO
"Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang
bisa
kamu
gunakan
untuk
merubah
dunia" (Nelson Mandela)
َي َف ِع ا اا اَّل ِع ا ْر ا آ ُهللَي ِعاآ ْر ُهلل ا اَّل ِع ْر ا ُهلل ا ُهللَي اْر ِع ْر ا َف ٍت جا ُهلل َف َف ْر َف ْر ْر َف َف ْر ْر َف َف
Artinya : “Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Depag RI, 1989 : 421)
vi
PERSEMBAHAN
Kepada kedua orang tuaku (Ahmad Sururi dan Salbiyah) yang selalu mendoakan setiap langkahku Kepada
suamiku
(Sumadi)
yang
telah
memberikan dukungan dan motivasi kepada penulis hingga dapat menyeleasikan studi S1 di IAIN Salatiga Kedua anakku Hasna dan Hanna yang selalu ada dihatiku Kepada Bapak Drs.Antonius Suhardi, selaku Kepala
Sekolah
SDN
Polobogo
yang
telah
memberikan bantuannya kepada peneliti Kepada sahabat-sahabat
dan teman-teman
ekstensi 2012/2013 semuanya Orang-orang yang telah membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) Melalui Metode Peer Teaching pada Siswa Kelas 4 Di SD Negeri Polobogo Kec.Getasan Kab.SemarangTahun Ajaran 2015/2016”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga. 2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). 4. Bapak
Dr.H.Zulfa,M.,Ag,
selaku
dosen
pembimbing
yang
telah
memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis. 6. Bapak Drs. Antonius Suhardi, selaku kepala sekolah di SDN Polobogo Kec.Getasan Kab.Semarang yang telah membantu dalam penelitian ini. viii
ix
ABSTRAK Aniroh, Siti. 2015. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur’an Melalui Metode Peer Teaching Kelas VI SD Negeri 01 Polobogo Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama Islam/Ekstensi. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr. H. M. Zulfa, M.Pd Kata Kunci : Kreativitas prestasi belajar, metode peer teaching Kelas VI dikategorikan kelas TEMATIK yaitu prosos pembelajaran di kelas dengan berbasis tema yang menggabungkan beberapa mata pelajaran. Pembelajaran harus menyenangkan dan merangsang keaktifan siswa. Diperlukan banyak variasi metode dalam setiap pembelajarannya, agar tidak ada rasa jenuh dalam belajar. Metode peer teaching salah satu metode yang diambil untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an ditentukan oleh sekolah dengan KKM 60, pembelajaran yang muncul apakah metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an materi membaca surat pendek dan tanda baca waqof kelas IV SD Negeri Polobogo 01 tahun ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tindakan kelas yang terdiri dari empat tahap kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus yang dilakukan ada tiga yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menganalisis pengamatan dari hasil lembar observasi Kreativitas siswa dan guru, juga dari soal-soal evaluasi pre-test, tes formatif siklus I, siklus II, dan siklus III. Dari LKS dan tes performa siklus I, siklus II, dan siklus III. Data yang diperoleh dianalisis dan hasilnya sebagai kajian untuk refleksi serta sebagai pedoman untuk melaksanakan langkah-langkah tindakan selanjutnya agar metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Kesimpulan hasil akhir menunjukkan bahwa pada mata pelajaran Baca Tulis Alqur‟an materi membaca yang sesuai dengan tanda baca waqof pada surat pendek, metode peer teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan adanya peningkatan hasil belajar setiap siklus, yaitu siklus I (LKS 64%, membaca 52%, tes formatif 61%), siklus II (LKS 68%, membaca 73%, tes formatif 66%), dan siklus III (LKS 86%, membaca 82%, tes formatif 75%).
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................
i
HALAMAN BERLOGO ...................................................................................
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................
iv
DEKLARASI .....................................................................................................
v
MOTTO .............................................................................................................
vi
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii ABSTRAK .........................................................................................................
x
DAFTAR ISI ......................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................
8
C. Tujuan Penelitian .......................................................................
8
D. Manfaat Hasil Penelitian ...........................................................
9
E. Penegasan Istilah .......................................................................
9
F. Hipotesis Penelitian ................................................................... 12 xi
G. Metode Peneliti .......................................................................... 13 H. Sistematika Penulisan ................................................................ 21 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Upaya Mengingkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar .............. 23 1.
Pengertian Upaya Meningkatkan Kreativitas ....................... 23
2.
Pengertian Prestasi Belajar .................................................... 29
3.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 31
B. Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur‟an .............. 36 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ...................................... 36 2. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an ............................................ 40 C. Metode Peer Teaching .................................................................. 42 1. Langkah-Langkah Metode Peer Teaching .............................. 44 2. Metode Peer Teaching ............................................................ 46 3. Pelaksanaan Peer Teaching ..................................................... 48 4. Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer Teaching .............. 48 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 52 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Polobugo 1 .............................. 52 2. Identitas Sekolah ....................................................................... 52 3. Visi dan Misi Sekolah ............................................................... 53 4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik ........................... 54 xii
5. Fasilitas SD Negeri Polobugo 01 .............................................. 55 6. Letak Geografis ......................................................................... 56 7. Partisipasi Masyarakat .............................................................. 56 B.
Subyek Penelitian dan Karakteristik Objek Penelitian ............ 57 1. Lokasi Penelitian ....................................................................... 57 2. Waktu Penelitian ....................................................................... 57 3. Mata Pelajaran ........................................................................... 57 4. Karakteristik Siswa ................................................................... 57
C.
Gambaran Pelaksanaan Penelitian ............................................ 58 1. Tahap Prasiklus ......................................................................... 58 2. Deskripsi Pelaksanaan ............................................................... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian ......................................................................... 70
B.
Pembahasan ............................................................................... 74
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan ............................................................................... 78
B.
Saran .......................................................................................... 79
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80 LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Tenaga Kependidikan ...................................................................... 54 Tabel 3.2 Jumlah Siswa ................................................................................... 55 Table 3.3 Fasilitas SD Negeri Polobogo 01 ..................................................... 55 Tabel 4.1 Ketntasan Hasil Belajar Siswa ........................................................ 70 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Siklus I ......................... 71 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Sikls II ......................... 72 Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kreativitas Siswa Pada Siklus III ...................... 74
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ............................ 81
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................ 84
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ......................... 87
Lampiran 4
Soal Tes Formatif Siklus I dan II ............................................... 90
Lampiran 5
Soal Tes Formatif Siklus III ....................................................... 91
Lampiran 6
Bagan Struktur Organisasi SDN 1 Polobogo ............................. 92
Lampiran 7
Struktur Organisasi Komite Sekolah SDN 1 Poloboga ............. 93
Lampiran 8
Lembar Observasi Kreativitas Siswa Pra Siklus ........................ 94
Lampiran 9
Pra Siklus Kreativitas Siswa ....................................................... 95
Lampiran 10 Lembar Observasi Kreativitas Siswa I ....................................... 96 Lampiran 11 Lembar Observasi Kreativitas Siswa II ...................................... 97 Lampiran 12 Lembar Observasi Kreativitas Siswa III .................................... 98 Lampiran 13 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus I ............................ 99 Lampiran 14 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus II ............................ 100 Lampiran 15 Lembar Observasi Kreativitas Guru Siklus III ........................... 101 Lampiran 16 Hasil Observasi Siswa Siklus I .................................................. 102 Lampiran 17 Hasil Observasi Siswa Siklus II ................................................. 103 Lampiran 18 Hasil Observasi Siswa Siklus III ................................................ 104 Lampiran 19 Daftar Nilai Tes Formatif Pra Siklus ......................................... 105 xv
Lampiran 20 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus I ............................................. 107 Lampiran 21 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus II ............................................ 109 Lampiran 22 Daftar Nilai Tes Formatif Siklus III ........................................... 111 Lampiran 23 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus I ......................................... 113 Lampiran 24 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus II ........................................ 114 Lampiran 25 Hasil Tes LKS dan Peforma Siklus III ....................................... 115 Lampiran 26 Analisis Tes Formatif Siklus I ................................................... 116 Lampiran 27 Analisis Tes Formatif Siklus II .................................................. 117 Lampiran 28 Analisis Tes Formatif Siklus III ................................................. 118 Lampiran 29 Daftar Nilai Kelompok ............................................................... 119 Lampiran 30 Silabus ......................................................................................... 120 Lampiran 31 Dokumentasi .............................................................................. 124 Lampiran 30 Daftar Riwayat Hidup ................................................................ 126
xvi
81
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Allah SWT menciptakan manusia untuk menjadi pimpinan di dunia dengan dilengkapi segenap organ tubuh dan kesempurnaan yaitu: akal, emosi, hawa nafsu, dan kelengkapan lainnya. Berbagai kelengkapan tubuh itu yang menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk Allah lainnya apabila manusia mampu memfungsikan segala potensi sesuai dengan proporsinya. Namun apabila manusia menyalah gunakan kelengkapan dan potensi yang diberikan Allah itu manusia dapat menjadi makhluk yang rendah dan bahkan lebih rendah dari binatang sekalipun. Potensi yang ada pada manusia, selayaknya difungsikan dan ditumbuh kembangkan sesuai dengan proporsinya, manusia akan mampu menjalankan fungsi kepemimpinannya apabila membekali diri dengan ilmu pengetahuan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur‟an surat Al-Alaq 1-5:
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmulah Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak di ketahuinya. (Q.S. Al-Alaq 1-5) (Depag. RI., 1984: 1097).
81
82
Sabda Nabi Muhammad SAW:
َهَ ُم ْسن ِل ْسه ِلى َ ِل ْس َ ٌة َعهَى ُم ِّلم ُمي ْس هِل ٍمى
Artinya: Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim. (Shalih, Ibnu „Adi dan Baihaqi dari Anas). (Ahdjat, 1995: 330) Dari dua nash itulah dapat dipahami bahwa Agama Islam sangat menghargai ilmu pengetahuan dan pentingnya pendidikan yang menekankan perlunya orang belajar membaca dan menulis serta belajar ilmu pengetahuan. Dengan berbekal ilmu pengetahuan manusia akan mendapat derajat yang tinggi dan kedudukan yang mulia baik menurut pandangan Allah SWT maupun manusia, dan hal ini dapat diperoleh cara beriman kepada Allah SWT dan memperbanyak serta memperluas ilmu pengetahuan. Allah SWT dalam firman-Nya mengungkapkan bahwa Allah akan mengangkat derajat orangorang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Firman Allah dalam surat Al-Mujadalah ayat 11 yaitu:
... Aritnya: “...Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kamu dengan orang-orang yang berilmu pengetahuan dengan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui terhadap apa-apa yang kamu kerjakan. (QS. Al Mujadalah: 11) (Depag RI., 1984: 910) Di era global ini pendidikan menjadi salah satu hal penting yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan manusia. Pendidikan menjadi sarana penting dalam upaya meningkatkan kecerdasan anak agar menjadi harapan dan tumpuan di masa depan.
82
83
Dengan pendidikan, di dalam diri anak akan tertanam pengetahuan yang membuat mereka bisa menemukan hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumya sehingga dapat memajukan diri sendiri dan dapat dimanfaatkan dengan bijaksana, selain itu pendidikan juga dapat menanamkan hal-hal positif sejak dini. Di sini, pendidikan dianggap sebagai tema urgen dan aktual yang menjadi perhatian masyarakat secara umum, melalui pendidikan individu, keluarga, dan seluruh anggota. Komunitas masyarakat akan menjadi sholeh. Pemahaman ideologi yang baik akan berkembang dalam masyarakat dikarenakan ada interaksi yang positif antar berbagai ideologi yang baik dalam negara. Hal ini sesuai dengan kultur masyarakat, peradaban, tradisi dan cara pandangannya tentang alam, manusia dan kehidupan. Pendidikan
merupakan
organisasi
teknik,
dan
upaya
yang
dipergunakan sebagai sarana untuk mentransfer nilai-nilai dan tradisi masyarakat dari generasi yang akan datang atau dari orang tua ke anak keturunannya. Keberadaan pendidikan terutama pendidikan Islam yang selalu menempatkan ilmu pengetahuan sebagai dasar, selalu mengajar manusia untuk berpikir dan menganalisa segala ciptaan Allah. Untuk itu, setiap insan/anak dianjurkan untuk belajar Al-Qur‟an baik cara membaca dan menulis agar mereka bisa merenung, memikirkan, memahami, dan mengamalkannnya dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, diperlukan cara membaca dan menulis Al-Qur‟an yang tidak menyakitkan
83
84
terutama bagi pemula/anak yang masih kecil terutama anak-anak di sekitar SD Polobogo. Prinsip pengajaran Al-Qur‟an pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai macam metode yang semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu agar anak-anak dapat membaca dan menulis A-Qur‟an yang baik dan benar. Metode adalah cara yang digunakan untuk melaksanakan suatu perkara agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (Depdiknas, 2005: 740). Dalam proses belajar mengajar dengan metode merupakan faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan pengajaran. Seorang pendidik atau guru diharapkan memiliki metode yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran Al-Qur‟an pada hakikatnya adalah mengajarkan Al-Qur‟an pada anak yang merupakan suatu proses pengenalan baca dan tulis Al-Qur‟an tahap pertama dengan tujuan agar siswa mengenal huruf sebagai tanda suara/bunyi. Pengajar membaca dan menulis Al-Qur‟an tidak dapat disamakan dengan pengajaran membaca dan menulis pelajar umum, karena dalam pengajaran Al-Qur‟an, anak-anak belajar membaca dan menulis huruf dan kata yang tidak dipahami artinya. Yang penting dalam pembelajaran ini adalah keterampilan membaca dan menulis Al-Qur‟an dengan baik sesuai dengan kaidah yang disusun dalam ilmu Tajwid. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar Al-Qur‟an salah satu penyebab rendahnya mutu pendidikan terutama dalam kemampuan membaca 84
85
dan menulis Al-Qur‟an. Untuk itu, pendidik/guru dalam mendidik agama pada siswa di jenjang sekolah dasar diperlukan pendekatan-pendekatan tertentu . Di antaranya melalui metode pear teaching pendekatan ini. Pendidikan Islam merupakan interaksi antara orang dewasa dengan orang yang belum dapat menunjang perkembangan manusia yang berorientasi pada nilai-nilai dan pelestarian serta perkembangan kebudayaaan yang berhubungan dengan usaha penyebab kehidupan manusia. Perkembangan agama pada anak sangat ditentukan oleh pendidikan dan pengalaman yang dilaluinya, terutama pada masa pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan agama anak untuk masa berikutnya. Di era globalisasi yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi terutama dalam kemajuan media massa (cetak dan elektronik), sehubungan dengan kehidupan anak sehari-hari, pengaruh media massa dapat berdampak positif dan juga negatif. Anak didik adalah makhluk yang memiliki kreativitas dan serba aktif yang menuntut agar dalam pendidikan anak benar-benar dibimbing dan diarahkan agar ia dengan sendirinya juga menampakkan kreativitasnya. Di dalam proses belajar mengajar anak harus diperhatikan dan diposisikan sesuai dengan kemampuannya, serta pendidikan hendaknya lebih bersifat menolong berkembangnya pikiran kritis, tidak hanya berupa pemberian materi pelajaran yang tidak memenuhi kepada apa yang dibutuhkan anak.
85
86
BTQ adalah bagian materi Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar yang selama ini kurang mendapat perhatian yang lebih besar, padahal banyak sekali masyarakat yang mengeluh bahwa lulusan SD Negeri banyak yang belum dapat membaca Al-Qur‟an secara benar sesuai dengan ilmu tajwid. Hal ini juga didukung dengan rendahnya prestasi BTQ siswa, terutama pada materi membaca dan menulis huruf hijaiyah yang sudah mulai dikenalkan pada kelas II Sekolah Dasar. Seharusnya ini menjadi kekhawatiran semua guru Agama Islam, karena diharapkan pendidikan SD adalah dasar bagi pembentukan diri anak. Akan sangat sulit sekali ketika anak tidak menguasai BTQ sejak dini untuk dapat membaca Al-Qur‟an secara baik dan benar. Kritikan dan keluhan masih sering dilontarkan oleh masyarakat dan para orang tua siswa. Banyaknya anak yang belum mampu membaca Al-Qur‟an dengan baik dan benar, belum mampu menulis serta belum mampu memahami dan mengamalkan isinya. Di Dusun Polobogo, kemampuan siswa dalam membaca Al-Qur‟an masih rendah, terutama belum sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Hal ini dapat diketahui bahwa hasil belajar pada tahun sebelumnya ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Kondisi tersebut bukan semata-mata karena daya serap siswa yang rendah, tetapi lebih banyak faktor yang mempengaruhinya. Bisa jadi karena metode pembelajaran yang kurang tepat, model pembelajaran kurang menarik, atau mungkin karena faktor kesiapan siswa dalam menerima materi pelajaran yang kurang maksimal.
86
87
Berdasarkan pengalaman peneliti sekaligus guru PAI di SD Negeri 1 Polobogo Kec. Getasan Kab.Semarang, diperoleh prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam masih rendah. Rendahnya hasil belajar ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM. Dari seluruh siswa yang berjumlah 16 siswa, hanya 10 siswa yang sudah mencapai KKM. Pada penelitian ini, nilai Ketuntasan PAI yaitu 60 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 85%. Namun dari beberapa faktor tersebut, berdasarkan pengamatan awal yang peneliti lakukan terdapat kecenderungan yang mengarah pada faktor metode pembelajaran yang harus diperbaiki. Di mana metode yang digunakan sebelumnya sebatas pada teori, peran aktif siswa kurang diperhatikan, sehingga hasil pembelajaran BTQ belum maksimal. Selanjutnya, untuk mengetahui bagaimana kemampuan membaca Al-Qur‟an anak di Dusun Polobogo terutama dalam mempraktikkan bacaan ayat-ayat Al-Qur‟an yang baik dan benar sesuai dengan tuntunan ilmu tajwid maka diperlukan suatu penelitian ilmiah. Bertitik dari hal tersebut penulis mencoba mengadakan penelitian yang hasilnya akan dituangkan dalam skripsi yang berjudul:”Upaya Meningkatkan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) Melalui Metode Peer Teaching Pada Siswa Kelas IV Di Sekolah Dasar (SD) Polobogo Negeri 1 Tahun Pelajaran 2014/2015.”
87
88
B. Rumusan Masalah Masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo? 2. Apakah prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis AlQur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo? 3. Bagaimanakah penerapan metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo ?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui upaya meningkatkan kreativitas belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo. 3. Untuk mengetahui penerapan metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama Islam Materi baca tulis Al-Qur‟ah siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo.
88
89
D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas ada tidaknya pengaruh metode peer teaching terhadap prestasi belajar siswa. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan maanfaat, yaitu: 1. Secara teoritik Diharapkan
dapat
memberikan
sumbangan
bagi
sekolah,
khususnya Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo yang diperoleh dari penelitian lapangan. 2. Secara Praktis Bagi sekolah khususnya Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo dapat memperoleh informasi tentang pengaruh metode peer teachimg terhadap kretivitas dan prestasi belajar siswa khususnya materi BTQ.
E. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman judul yang penulis ajukan dan agar kehendak dari pemahaman yang sebenarnya tidak menimbulkan interpretasi lain maka penulis memberikan pengertian dan batasan masingmasing istilah judul tersebut. 1. Upaya Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai maksud tertentu (Zul fajri dan Aprilia senja). 2. Peningkatan Peningakatan adalah proses, cara, perbuatan, meningkatkan (Poerwadarminta, 2006: 1281). 89
90
3. Kreativitas Kreativitas adalah hasil dari interaksi antara individu dan lingkungannya. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta yang dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal, menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru, aktivitas-aktivitas baru dalam mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang lain dan masalah kemanusiaan. Ciri-ciri kreativitas menurut Renzulli dkk adalah sebagai berikut: a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam
b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah d. Bebas dalam menyatakan pendapat e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam f. Menonjol dalam salah satu bidang seni g. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang h. Mempunyai rasa humor yang luas i. Mempunyai daya imajinasi, dan j. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah. 4. Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilaksanakan), dikerjakan (Depdikbud, 1992:706). Penulis mengukur prestasi siswa dengan melihat nilai raport dengan standar Departemen Agama pada laporan hasil belajar.
90
91
5. Belajar Secara psikologi belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan didalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhannya (Ahmad, 1991:121). 6. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan praktis dalam membantu anak agar mereka hidup sesuai dengan ajaran agama Islam, sehingga terjalin suatu kebahagiaan dunia dan akhirat (Zuhairi, Ghofur, Yusuf, 1983:27). 7. Peer Teaching Peer teaching adalah metode belajar yang melibatkan siswa secara aktif, satu siswa akan mengajari siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami materi. 8. Siswa Siswa adalah seorang anak yang mencari ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk mempersiapkan masa depan menuju hidup lebih sejahtera (Baharta, 1995:371). Indikator keberhasilan dalam pencapaian penerapan metode peer teaching 1. Kreatif 2. Aktif 3. Dapat mengemukakan pendapat 4. Kebenaran
91
92
F. Hipotesis Penelitian dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Hipotesis
merupakan
suatu
jawaban
sementara,
terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 1998:67). Sedangkan menurut Winarno Surachmat hipotesis adalah suatun kesimpulan tetapi belum final, masih harus dibuktikan kebenarannya. (Surachmat, 1987:78). Oleh karena masih bersifat sementara maka suatu hipotesis dapat diganti dengan hipotesis lain bila dalam penelitian lain di temukan hipotesis yang kurang tepat. Dalam penelitian ini penulis berasumsi bahwa ada keteraitan antara metiode peer teaching kreativitas dan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo. Jika metode peer teaching digunakan dengan baik dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar PAI materi BTQ kelas IV SD Negeri 1 Polobogo Kec. Getasan, Kab. Semarang. 2. Indikator Keberhasilan Penerapan metode peer teacing ini dikatakan efektif, apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut: kreativitas dan prestasi belajar pendidikan
agama
Islam
materi
baca
tulis
al-Qur‟an
setelah
menggunakan metode peer teacing mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 60, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai 65 ke atas minimal 85 %. 92
93
G. Metode Penelitian Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Rancangan penelitian a. Pendekatan penelitian Penelitian ini dilakukan dengan pendekaan penelitian tindakan kelas yang direncanakan dalam dua siklus. b.
Rancangan penelitian Pada tahap peneliti menentukan focus peristiwa yang perlu di perhatikan khusus untuk diamati. Selanjutnya peneliti membuat instrument pengalaman untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci tahap perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut: 1) Mengidentifikasi data dan menganalisa masalah yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti. 2) Menentukan masalah mengapa penelitian dilakukan. 3) Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun pertanyaan. 4) Menetapkan cara yang akan dilakukanan untuk menemukan jawaban berupa rumusan hiptesis tindakan. 5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan. 6) Membuat secara rinci rancangan tindakan. 7) Untuk membandingkan antara siklus satu dengan siklus lainnya
93
94
Penelitian Tindakan Kelas ini dirancang dalam 3 (tiga) siklus masingmasing siklus dapat dilakukan dalam 4 (empat) tahapan dalam alur perencanaan (planning), implementasi tindakan pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, secara garis besar pelaksanaan dapat di deskripsikan sebagai berikut: Siklus I a. Tahap planning (perencanaan) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah meliputi: 1) Perencanaan pembelajaran yang akan ditetapkan dalam proses belajar mengajar. 2) Menentukan pokok bahasan. 3) Menyiapkan sumber belajar. 4) Mengembangkan format evaluasi pembelajaran. b. Tahap Acting (implementasi tindakan) Pada tahap ini di laksanakan kegiatan sesuai dengan scenario pembelajaran yang telah di desain sebagai berikut: 1) Peneliti memilih materi belajar yang bisa dipecah menjadi beberapa bagian. 2) Peneliti menghitung jumlah bagian yang hendak dipelajari dan jumlah siswa. 3) Setelah waktu belajar selesai, peneliti membentuk kelompokkelompok belajar ala peer teaching. 94
95
4) Peneliti memerintah anggota kelompok “peer teaching” untuk mengajarkan satu sama lain apa yang telah mereka pelajari. 5) Peneliti memerintah siswa untuk kembali ke posisi semula dalam rangka membahas pertanyaan yang msih tersisa guna memastikan pemahaman yang akurat. c. Tahap observing (observasi dan interpretasi) Yaitu melaksanakan observasi/pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran, yang di susun dan disiapkan guru. d. Tahap reflecting (refleksi) Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II. Siklus II Siklus II dirancang dalam 4 (empat) tahap, yaitu perencanaan, implementasi tindakan, observasi dan refleksi. a. Tahap planning (perencanaan) Pada tahap ini dilaksanakan tes diagnostic yang berfungsi sebagai evaluasi awal untuk menspesifikasi masalah sesuai hasil analisa data pada siklus I, menyiapkan media pembelajaran, yaitu metode peer teaching. b. Tahap Acting (implementasi tindakan)
95
96
Ada kegiatan II dilaksanakan kegitan sesuai scenario pembelajaran
yang
didesain
sesuai
dengan
kebutuhan
(pelaksanaan progam tindakan II). c. Tahap observing (observasi dan implementasi) Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran, dengan menggunakan lembar observasi. d. Tahap reflecting (refleksi) Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis dan didiskusikan oleh peneliti dengan mitra peneliti sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus III. Siklus III a. Planning (perencanaan) Peneliti berupaya meningkatkan perhatian dan kreativitas siswa dalam pembelajaran. Materi yang dibahas dalam siklus III ini masih sama yaitu dendam dan munafik. Adapun perencanaan dalam siklus ini yaitu: 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). 2) Menyiapkan sumber belajar. 3) Menyiapkan sumber evaluasi. 4) Mengoptimalkan pengelolaan kelas. b. Acting (pelaksanaan) Langkah-langkah perbaikan pada siklus III ini adalah: 96
97
1) Siswa berdiskusi mengenai materi dengan menjawab soal/pertanyaan di kertas yang dibagikan peneliti. 2) Setelah diskusi selesai, peneliti membagikan soal evaluasi. 3) Peneliti mengoreksi hasil evaluasi. c. Observing (pengamatan) Pada kegiatan pengamatan ini diperoleh hasil/kesimpulan yaitu: 1) Siswa lebih aktif dalam pembelajaran. 2) Siswa lebih perhatian/fokus terhadap materi yang dibahas. 3) Hasil evaluasi lebih meningkat, sesuai dengan target yaitu 95% siswa tuntas dalam pembelajaran. d. Reflecting (refleksi) Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus III dapat disimpulkan bahwa kondisi siswa terlihat adanya ketuntasan. 2. Lokasi, Waktu, Subyek Penelitian a. Lokasi penelitian Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Polobogo Desa Polobogo, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang, kondisi bagian kelas cukup merata dan dalam arti perbandingan kemampuan peserta didik antar kelas relatif sama. b. Waktu pelaksanaan Penelitian ini akan dilaksanakan pada tahun 2015 dimulai pada tanggal 1 Juni-selesai. 97
98
c. Subyek penelitian Mengingat penelitian ini mengkaji peningkatan prestasi belajar pendidikan agama Islam melalui metode peer teaching penelitian ini meliputi: Peserta didik kelas IV Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Polobogo pada tahun 2015 yang berjumlah 16 siswa. 3. Instrument Penelitian Instrument penelitian yang dipakai untuk mendapatkan data masalah sebagai berikut: a. Silabus PAI kelas IV b. RPP c. Lembar tes d. Daftar nilai e. Lembar observasi f. Lembar Kerja Siswa ( LKS ) 4. Teknik pengumpulan data Pemgumpulan data di lakukan dengan cara: a. Tes Tes yang sudah distandarisasi ialah tes yang telah mengalami proses validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan) untuk suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok siswa tertentu (Djamarah, 2000:218). Dalam hal ini peneliti mengadakan tes/evaluasi terhadap hasil belajar siswa melalui pre test dan post test. 98
99
b. Observasi Observasi adalah suatu pengumpulan data dimana penyelidik mangadakan pengamatan secara langsung (Arikunto, 1998:131). Dalam hal ini peneliti melakukan observasi/pengamatan terhadap aktivitas siswa selama pembelajaran berlangsung. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, hasil rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 1998:131). 5. Analisis Data Menurut Tripp dalam Basrowi dan Suwandi (2008:131) analisis data merupakan proses mengurai (memecah) sesuatu ke dalam bagianbagiannya. Terdapat tiga langkah penting dalam analisis data, yaitu (1) identifikasi apa yang ada dalam data, (2) melihat pola-pola, (3) membuat interpretasi. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis dengan cara sebagai berikut: 1. Membandingkan Pencapaian Nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Peneliti membandingkan pencapaian nilai dengan KKM pada setiap siklusnya dengan ketentuan jika nilai siswa
dari batas KKM,
yakni 60, maka siswa tersebut telah mencapai KKM. Apabila nilai siswa kurang dari 60, maka siswa tersebut tidak mencapai KKM. 99
100
2. Pencapaian Kriteria Ketuntasan Klasikal Menurut Depdikbud (dalam Trianto, 2009:241) setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan individu) jika proporsi jawaban benar siswa ≥ 60% dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 70% siswa yang telah tuntas belajarnya. Tetapi berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masingmasing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria ketuntasan minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan, yaitu: kemampuan peserta didik berbeda-beda; fasilitas (sarana) setiap sekolah berbeda. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari prestasi belajar siswa, yaitu apabila siswa telah mencapai criteria ketuntasan klasikal 70% dari jumlah seluruh siswa dengan nilai KKM 60. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik, peneliti menggunakan statistik deskriptif dengan mencari prosentase dari hasil belajar peserta didik, sebagaimana rumus:
(Aqib, dkk., 2009:40) H.
Sistematika Penulisan Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skipsi. Berdasarkan petunjuk yang telah dikeluarkan institusi sebagai berikut: 100
101
BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian,
hipotesis,
manfaat
penelitian,
definisi
operasional, metode penelitian, sistematika penulisan BAB II: KAJIAN PUSTAKA Dalam bab II kajian pustaka ini diuraikan sebagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian tentang: upaya meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar, pendidikan agama Islam materi baca tulis Al-Qur‟an dan metode peer teacing. BAB III: PELAKSANAAN PENELITIAN Bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian, subyek penelitian dan karakteristik objek penelitian, dan gambaran pelaksanaan penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi tentanghasil penelitian dan pembahasan BAB V: PENUTUP Meliputi tentang kesimpulan, saran dan penutup yang menjadi akhir dari penulisan skripsi ini.
101
102
BAB II LANDASAN TEORI
A. Upaya Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar 1. Pengertian Upaya Meningkatkan Kreativitas Upaya adalah usaha, ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar. Meningkatkan/peningkatan adalah menaikkan (taraf), mempertinggi, memperhebat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, pusat bahasa 3 2003). Mengutip
pendapat
James
J.
Gallagher,
dibukunya
Yeni
Rachmawati dan Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011:13), menyatakan “Creativity is a mental process by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing ideas and product, in fashion that is novel to him or her” (kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya). Mengutip pendapat Supriadi bukunya Yeni Rachmawati dan Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011:13-14), menyatakan “ kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa 102
103
yang telah ada. Selanjutnya ia menambahkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang mengaplikasikan terjadinya eskalasi dalam kemampuan berpikir, ditandai oleh suksesi, diskontinuitas,
diferensiasi,
dan
integrasi
antara
setiap
tahap
perkembangan”. Mengutip pendapat Semiawan dibukunya Yeni Rachmawati dan Luis Kurniawati berjudul: Strategi Pengembangan Kreativitas pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak)” (2011: 14), mengemukakan bahwa “kreativitas merupakan kemampuan untuk memberikan gagasan baru dan menerapkannya dalam pemecahan masalah”. Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan suatu proses mental individu yang melahirkann gagasan, proses, metode ataupun produk baru yang efektif, bersifat imajinatif, estetis, fleksibel, integrasi, suksesi, diskontinuitas, dan diferensiasi yang berdaya guna dalam berbagai bidang untuk pemecahan suatu masalah. Proses kreatif hanya akan terjadi jika dibangkitkan melalui masalah yang memacu pada lima macam perilaku kreatif, sebagaimana yang dipaparkan oleh Parnes (dalam Nursito:2000), sebagai berikut: a. Fluency (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan ide yang serupa untuk memecahkan suatu masalah.
103
104
b. Flexibility (keluwesan), yaitu kemampuan untuk menghasilkan berbagai macam ide guna memecahkan suatu masalah di luar kategori yang biasa. c. Originality (keaslian), yaitu kemampuan memberikan respons yang unik atau luar biasa. d. Elaboration
(keterperincian),
yaitu
kemampuan
menyatakan
pengarahan ide secara terperinci untuk mewujudkan ide menjadi kenyataan. e. Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai tanggapan terhadap suatu situasi. Ciri-ciri kreativitas menurut Renzulli dkk adalah sebagai berikut: a. Rasa ingin tahu yang luas dan mendalam b. Sering mengajukan pertanyaan yang baik c. Memberikan banyak gagasan atau usul terhadap suatu masalah d. Bebas dalam menyatakan pendapat e. Mempunyai rasa keindahan yang dalam f. Menonjol dalam salah satu bidang seni g. Mampu melihat suatu masalah dari berbagai segi/sudut pandang h. Mempunyai rasa humor yang luas i. Mempunyai daya imajinasi, dan j. Orisinal dalam ungkapan gagasan dan dalam pemecahan masalah
104
105
Pendekatan Empat P dalam Pengembangan Kreativitas a. Teori tentang Pembentukan Pribadi Kreatif Yang akan dibahas di sini adalah dari dua mazhab, yaitu teori psikoanalisis dan teori humanistik untuk digunakan sebagai landasan perencanaan progam pendidikan anak berbakat. 1) Teori Psikoanalisis Pada
umumnya,
teori-teori
Psikoanalisis
melihat
kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah yang biasanya mulai di masa anak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma. Tindakan kreatif menransformasi keadaan psikis yang tidak sehat menjadi sehat. 2) Teori Humanistik Berbeda dari teori psikoanalisis, teori humanistik melihat kreativitas sebagai hasil dari kesehatan psikologis tingkat tinggi. Kreativitas dapat berkembang selama hidup dan tidak terbatas pada lima tahun pertama. 3) Ciri-ciri kepribadian Kreatif Biasanya anak yang kreatif selalu ingin tahu, memiliki minat yang luas, dan menyukai kegemaran dan aktivitas yang kreatif. Anak dan remaja kreatif biasanya cukup mandiri dan 105
106
memiliki rasa percaya diri. Mereka lebih berani mengambil resiko (tetapi dengan perhitungan) dari pada anak-anak pada umumnya. Artinya dalam melakukan sesuatu yang bagi mereka amat berarti, penting, dan disukai, mereka tidak terlalu menghiraukan kritik atau ejekan dari orang lain. Mereka pun tidak takut untuk membuat kesalahan dan mengemukakan pendapat mereka walaupun mungkin tidak disetujui orang lain. Orang yang inovatif berani untuk berbeda, menonjol, membuat kejutan, atau menyimpang dari tradisi. Rasa percaya diri, keuletan, dan ketekunan membuat mereka tidak cepat putus asa dalam mencapai tujuan mereka. Tentang Thomas Edison dikatakan bahwa dalam melakukan percobaan ia mengalami kegagalan lebih dari 200 kali, sebelum ia berhasil dengan penemuan bola lampu yang bermakna bagi seluruh umat manusia; ia mengungkapkan bahwa “Genius is 1% inspiration and 99% perspiration”. Mengutip
pendapat
Treffinger
dibukunya
Utami
Munandar berjudul: Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (2006:35) mengatakan: bahwa pribadi yang kreatif biasanya lebih terorganisasi dalam tindakan. Rencana inovatif serta produk orisinal mereka telah dipikirkan dengan matang lebih dahulu, dengan mempertimbangkan masalah yang mungkin timbul dan implikasinya. 106
107
Tingkat energi, spontanitas, dan kepetualangan yang luar biasa sering tampak pada orang kreatif; demikian pula keinginan yang
besar
untuk
mencoba
aktivitas
yang
baru
dan
mengasyikkan – misalnya untuk menghipnotis, terjun payung, atau menjajagi kota atau tempat baru. b. Teori-teori tentang “Press” Kreativitas anak agar dapat terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi intrinsik) maupun dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik). c. Teori tentang Proses Kreatif 1) Teori Wallas Berabad-abad orang berupaya untuk menjelaskan apa yang terjadi apabila seseorang mencipta. Salah satu teori tradisional yang sampai sekarang banyak dikutip ialah Teori Wallas yang dikemukakan tahun 1926 dalam bukunya The Art of Thought, mengutip pendapat Piirto dibukunya Utami Munandar berjudul: Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (2006:39), yang menyatakan bahwa proses kreatif meliputi 4 tahap yaitu; a) Persiapan b) Inkubasi c) Iluminasi d) Verifikasi
107
108
d. Teori tentang Produk Kreatif Pada pribadi kreatif, jika memiliki kondisi pribadi dan lingkungan yang menunjang (press), atau lingkungan yang memberi kesempatan /peluang untuk menyibukkan diri dengan berkreatif, maka diprediksikan bahwa produk kreativitasnya akan muncul. Mengutip pendapat Cropley dibukunya Utami Munandar berjudul: Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat (2006:40) menunjukkan hubungan antara tahap-tahap proses kreatif (Wallas) dan produk yang dicapai. Ia menekankan bahwa perilaku kreatif memerlukan kombinasi antara ciri-ciri psikologis yang berinteraksi sebagai berikut: sebagai hasil dari berpikir konvergen atau inteligensi
(memperoleh
pengetahuan,
dan
pengembangan
keterampilan), manusia memiliki seperangkat unsur-unsur mental. Jika dihadapkan dengan situasi yang menuntut tindakan (pemecahan masalah dalam arti luas), individu mengerjakan dan menggabungkan unsur-unsur mental sampai timbul „konfigurasi‟. Konfigurasi ini dapat berupa gagasan, model, tindakan, cara menyusun kata, melodi, atau bentuk. 2. Pengertian Prestasi Belajar Pengertian tentang prestasi belajar. Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat keterkaitan siswa dalam proses belajar mengajar sebagai Hasil evaluasi yang dilakukan guru. Menurut Sutratinah Tirtonegoro (1984: 4), mengemukakan bahwa: Prestasi belajar adalah penilaian hasil 108
109
usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk symbol angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak didik dalam periode tertentu. Menurut Siti Partini (1980: 49), “Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat dicapai oleh seseorang dalam kegiatan belajar”. Sejalan dengan pendapat itu Sunarya (1983: 4) menyatakan “Prestasi belajar merupakan perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang merupakan ukuran keberhasilan siswa”. Haditomo dkk (1980: 4), mengatakan “Prestasi belajar adalah kemampuan seseoran Dewa Ketut Sukardi (1983: 51), menyatakan “Untuk mengukur prestasi belajar menggunakan tes prestasi yang dimaksud sebagai alat untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar atau learning”. Menurut Sumadi Suryabrata (1987: 324), “Nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan oleh guru menganai kemajuan atau prestasi belajar siswa selama masa tertentu”. Dengan nilai rapor, kita dapat mengetahui prestasi belajar siswa. Siswa yang nilai rapornya baik dikatakan prestasinya tinggi, sedangkan yang nilainya jelek dikatakan prestasi belajarnya rendah. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan kegiatan belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode siswa dalam
109
110
menguasai sejumlah mata pelajaran selama periode tertentu yang dinyatakan dalam 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan ukuran keberhasilan yang diperoleh siswa selama proses belajarnya. Keberhasilan itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati itu ditentukan oleh berbagai faktor yang saling berkaitan. Menurut Dimyati Mahmud (1989: 84-87), mengatakan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa mencakup: “faktor internal dan faktor eksternal”. sebagai berikut: a. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, yang terdiri dari N. Ach (Need For Achievement) yaitu kebutuhan atau dorongan atau motif untuk berprestasi. b. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar si pelajar. Hal ini dapat berupa sarana prasarana, situasi lingkungan baik
itu lingkungan
keluarga, sekolah
maupun lingkungan
masyarakat. Menurut pendapat Rooijakkersyang diterjemahkan oleh Soenoro (1982: 30), mengatakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor yang berasal dari si pelajar, faktor yang berasal dari si pengajar”. Kedua faktor tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 110
111
1) Faktor yang berasal dari si pelajar ( siswa) Faktor ini meliputi motivasi, perhatian pada mata pelajaran
yang
pengingatan dipelajari,
berlangsung,
bahan,
tingkat
kemampuan
kemampuan
peneirmaan
menerapkan
mereproduksi
apa
dan
dan yang
kemampuan
menggeneralisasi. 2) Faktor yang berasal dari si pengajar (Guru) Faktor
ini
meliputi
kemampuan
membangun
hubungan dengan si pelajar, kemampuan menggerakkan minat pelajaran, kemampuan memberikan penjelasan, kemampuan menyebutkan
pokok-pokok
masalah
yang
diajarkan,
kemampuan mengarahkan perhatian pada pelajaran yang sedang berlangsung, kemampuan memberikan tanggapan terhadap reaksi. Dari
pendapat
mempengaruhi
Rooijakkers
prestasi
belajar
tentang siswa
faktor
dapat
yang
diberikan
kesimpulan bahwa prestasi siswa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang berasal dari diri pelajar dan faktor yang berasal dari si pengajar (guru). Sedangkan
menurut
Ngalim
Purwanto
(1990:
270,
mengemukakan bahwa “Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah faktor dari luar dan faktor dari dalam”. Dari pendapat ahli ini dapat dijelaskan bahwa pengertian faktor dari luar dan faktor dari
111
112
dalam yang mempengaruhi prestasi belajar itu adalah sebagai berikut: 1) Faktor dari luar Faktor dari luar ini merupakan faktor yang berasal dari luar si pelajar (siswa) yang meliputi: a) Lingkungan alam dan lingkungan social b) Instrumentasi yang berupa kurikulum, guru atau pengajar, sarana dan fasilitas serta administrasi. 2) Faktor dari dalam Faktor dari dalam ini merupakan faktor yang berasal dalam diri si pelajar (siswa) itu sendiri yang meliputi: a) Fisiologi yang berupa kondisi fisik dan kondisi pancaindra b) Psikologi yang berupa bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan kemampuan kognitif. Dari beberapa pendapat para ahli tersebut di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi belaajr siswa secara umum dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor yang pertama berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan faktor yang kedua berasal dari luar diri siswa yang sedang melakukan proses kegiatan belajar. Menurut
Slameto
(2003:
54-72)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi prestasi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu:
112
113
1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari: a) Faktor jasmaniah (kesehatan dan cacat tubuh) b) Faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan) c) Faktor kelelahan 2) Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari: a) Faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan ) b) Faktor sekolah (metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah c) Faktor masyarakat (kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat). Menurut Muhibbin Syah (2006: 144) bahwa prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh setidaknya tiga faktor yakni: 1) Faktor internal yaitu faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, faktor intern terdiri dari: 113
114
a) Faktor jasmaniah yang meliputi kesehatan dan cacat tubuh b) Faktor psikologis
yang meliputi tingkat inteligensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan c) Faktor kelelahan. 2) Faktor eksternal yaitu faktor dari luar individu. Faktor ekstern terdiri dari: a) Faktor keluarga yaitu cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan b) Faktor dari lingkungan sekolah yaitu metode mengajar guru, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar belajar diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah c) Faktor masyarakat yaitu kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. 3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning) Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
114
115
B. Pendidikan Agama Islam Materi Baca Tulis Al-Qur’an 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum. Karena itu, boleh dikatakan bahwa setiap orang mengenal istilah pendidikan. Begitu juga Pendidikan Agama Islam ( PAI ). Masyarakat awam mempersepsikan pendidikan itu identik dengan sekolah, pemberian pelajaran, melatih anak dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas termasuk semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembetukan dan pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran Islam. Pendidikan sebagai suatu bahasan ilmiah sulit untuk didefinisikan. Bahkan konferensi internasional pertama tentang pendidikan Muslim (1977), seperti yang dikemukakan oleh Muhammad al-Naquib al-Attas, ternyata belum berhasil menyusun suatu definisi pendidikan yang dapat disepakati oleh para ahli pendidikan secara bulat. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa: "Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, 115
116
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara" . Sedangkan definisi pendidikan agama Islam disebutkan dalam Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SD dan MI adalah: "Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman." Sedangkan menurut Ahmad Tafsir, Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa agar memahami ajaran Islam (knowing), terampil melakukan atau mempraktekkan ajaran Islam (doing), dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari (being). Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah untuk meningkatkan pemahaman tentang ajaran Islam, keterampilan mempraktekkannya, dan meningkatkan pengamalan ajaran Islam itu dalam kehidupan sehari-hari. Jadi secara ringkas dapat dikatakan bahwa tujuan utama Pendidikan Agama Islam adalah keberagamaan,
yaitu menjadi
seorang Muslim
dengan intensitas
keberagamaan yang penuh kesungguhan dan didasari oleh keimanan yang kuat. Upaya untuk mewujudkan sosok manusia seperti yang tertuang dalam definisi pendidikan di atas tidaklah terwujud secara tiba-tiba. Upaya itu harus melalui proses pendidikan dan kehidupan, khususnya pendidikan 116
117
agama dan kehidupan beragama. Proses itu berlangsung seumur hidup, di lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat. Salah satu masalah yang dihadapi oleh dunia pendidikan agama Islam saat ini, adalah bagaimana cara penyampaian materi pelajaran agama tersebut kepada peserta didik sehingga memperoleh hasil semaksimal mungkin. Apabila kita perhatikan dalam proses perkembangan Pendidikan Agama Islam, salah satu kendala yang paling menonjol dalam pelaksanaan pendidikan agama ialah masalah metodologi. Metode merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari semua komponen pendidikan lainnya, seperti tujuan, materi, evaluasi, situasi dan lain-lain. Oleh karena itu, dalam pelaksanaan Pendidikan Agama diperlukan suatu pengetahuan tentang metodologi Pendidikan Agama, dengan tujuan agar setiap pendidik agama dapat memperoleh profesional
pengertian Guru-guru
dan
kemampuan
Pendidikan
Agama
sebagai Islam
pendidik masih
yang kurang
mempergunakan beberapa metode secara terpadu. Kebanyakan guru lebih senang dan terbiasa menerapkan metode ceramah saja yang dalam penyampaiannya sering menjemukan peserta didik. Hal ini disebabkan guru-guru tersebut tidak menguasai atau enggan menggunakan metode yang tepat, sehingga pembelajaran agama tidak menyentuh aspek-aspek paedagogis dan psikologis. Setiap guru Pendidikan Agama Islam harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai berbagai metode yang dapat digunakan dalam situasi tertentu secara tepat. 117
118
Guru harus mampu menciptakan suatu situasi yang dapat memudahkan tercapainya tujuan pendidikan. Menciptakan situasi berarti memberikan motivasi agar dapat menarik minat siswa terhadap pendidikan agama yang disampaikan oleh guru. Karena yang harus mencapai tujuan itu siswa, maka ia harus berminat untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk menarik minat itulah seorang guru harus menguasai dan menerapkan metodologi pembelajaran yang sesuai. Metodologi merupakan upaya sistematis untuk mencapai tujuan, oleh karena itu diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Tujuan harus dirumuskan dengan sejelasjelasnya
sebelum
seseorang
menentukan
dan
memilih
metode
pembelajaran yang akan dipergunakan. Karena kekaburan dalam tujuan yang akan dicapai, menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang tepat. Setiap mata pelajaran memiliki kekhususan-kekhususan tersendiri dalam bahan atau materi pelajaran, baik sifat maupun tujuan, sehingga metode yang digunakan pun berlainan antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. Misalnya dari segi tujuan dan sifat pelajaran tawhid yang membicarakan tentang masalah keimaman, tentu lebih bersifat filosofis, dari pada pelajaran fiqih, seperti tentang shalat umpamanya yang bersifat praktis dan menekankan pada aspek keterampilan. Oleh karena itu, cara penyajiannya atau metode yang dipakai harus berbeda. Selain dari kekhususan sifat dan tujuan materi pelajaran yang dapat membedakan dalam penggunaan metode, juga faktor tingkat usia, tingkat kemampuan berpikir, jenis lembaga pendidikan, 118
119
perbedaan pribadi serta kemampuan guru , dan sarana atau fasilitas yang berbeda baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. 2. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an Baca Tulis Al Qur‟an adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar yang diajarkan dengan tujuan agar anak dapat membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an dengan lancar dan benar. Peran dan fungsi pelajaran membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an amat penting bagi kehidupan umat islam. Al-Qur‟an sebagai kitab suci yang diturunkan kepada Rasulullah SAW harus diyakini oleh setiap muslim bahwa sebagai mu‟jizat yang diberikan oleh Allah SWT juga sebagai penuntun umat menuju pelaksanaan agama islam secara kaffah. Oleh karena itu belajar Al-Qur‟an harus ditanamkan kepada anak sedini mungkin. Menyadari pentingnya pendidikan Al-Qur‟an bagi anak dan manfaat bagi yang mempelajarinya, menjadikan pembelajaran membaca Al-Qur‟an menjadi suatu yang wajib diberikan di Sekolah Dasar. Guru Pendidikan Agama Islam harus menjadi ujung tombak keberhasilan Baca Tulis Al-Qur‟an bagi siswa-siswinya. Disebut demikian karena membaca Al-Qur‟an tidak hanya sekedar menghafal lambang-lambang bunyi yang disebut huruf, dalam Al-Qur‟an menggunakan huruf hijaiyah, akan tetapi harus pula membelajarkan ilmu tajwid agar siswa mempu membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an dengan baik dan benar (tartil). Allah SWT berfirman dalam surat Al Muzzammil ayat 4 yang artinya “Dan bacalah Al-Qur‟an itu dengan perlahan-lahan (tartil). Supaya proses pembelajaran 119
120
Baca Tulis Al-Qur‟an dapat memberikan bekal bagi siswa, sehingga siswa berprestasi dalam membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an dengan baik dan benar, lancar atau tartil, seperti yang diisyaratkan dalam surat AlMuzzammil di atas maka guru dituntut mampu menerapkan strategi pembelajaran yang dapat membangkitkan proses pembelajaran yang efektif. Efektifitas proses pembelajaran ditentukan banyak faktor antara lain minat siswa dalam mengikuti pembelajaran. Minat merupakan kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingatkan sesuatu secara terus menerus yang sangat erat hubungannya dengan perasaan senang. Orang yang berminat terhadap sesuatu akan menyukai atau memiliki sikap positif terhadap sesuatu tersebut. Dalam proses belajar mengajar, minat (interest) berfungsi sebagai motivating force yaitu kekuatan yang akan mendorong seseorang untuk belajar. 3 Berdasarkan penjelasan tentang minat tersebut diketahui bahwa berasal dari minat seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu dengan perasaan senang
yang
menimbulkan
kreativitas
dalam
belajar
sehingga
menghasilkan kecakapan, ketrampilan, pemahaman, dan pencapaian kompetensi tertentu. Pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an supaya mampu membekali siswa memiliki prestasi membaca dan menulis huruf Al-Qur‟an yang baik mestinya harus berangkat dari minat siswa yang tinggi, sehingga siswa aktif belajar dan berlatih. Berawal dari minat belajar Baca Tulis Al-Qur‟an
120
121
yang menimbulkan kreativitas belajar dan berlatih ini siswa akan memiliki prestasi dengan baik.
C. Metode Peer Teaching Pembelajaran model peer teaching adalah metode belajar yang melibatkan siswa secara aktif. Jadi disini satu siswa akan mengajari siswa lain yang mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diberikan. Ada ujaran yang menyebutkan bahwa “orang tua dua puluh tahun yang akan datang adalah pemuda pada masa kini” Pendidikan sebagai upaya terorganisasi, terencana, sistimatis, untuk mentransmisikan pengetahuan dalam arti luas (sikap, moral dan nilai-nilai hidup dan kehidupan, ketrampilan, dll.) dari suatu generasi ke generasi lain, bertujuan ingin mencapai
perubahan
sikap
dan
perilaku
tertentu.
http://www.asikbelajar.com/2015/02/peer-teaching-bagian-dari-simulasi.html Bagi kita sebagai bangsa dalam suatu negara bangsa (nation state) yang merdeka, pendidikan kita niscaya dilandasi oleh pengetahuan dari mulai dilahirkan dan sudah kita sepakati dan anut bersama. Aktifitas apapun yang dilakukan manusia memerlukan daya nalar yang tinggi. Dan untuk menguji dan mengasah daya nalar tersebut manusia harus melakukan latihan demi latihan. Sejak manusia berada dalam kandungan telah diberikan oleh Tuhan akal dan pikiran. akal dan pikiran tersebut harus digunakan dan dimanfaatkan oleh manusia terutama guru sebagai agen perubahan tersebut. Dalam mentransfer pengetahuan kepada peserta didik, guru dituntut memberikan layanan terbaiknya agar materi yang diajarkan dapat 121
122
tersampaikan dan tersalurkan secara tuntas, dan indikator yang diharapkan dapat direspon positif oleh peserta didik. Strategi pembelajaran yang tepat akan menuntun siswa untuk mencapai tujuan tersebut. Selain tukar pikiran, strategi lain yang masih dapat digunakan adalah siswa saling memberi pengetahuannya kepada sesama temannya atau mengajar teman sejawat (peer teaching). Peer Teaching adalah pola belajar antar sesama siswa. Dalam proses ini guru tak dapat dipisahkan dari proses perubahan afeksi siswa dalam belajar. Untuk menerapkan strategi ini selain membutuhkan skil yang memadai, juga perlu penguasaan konsep materi yang akan diajarkan kepada siswa. PAI sebagai salah satu pembelajaran agama merupakan pembelajaran yang menuntut daya fikir siswa untuk lebih kreatif dan mandiri. Pembelajaran BTQ (Baca Tulis Al-Qur‟an) dapat dikatakan berhasil dan berkualitas dari segi proses apabila seluruh dan sebagai besar peserta didik terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan mampu menyerap materi yang diajarkan, sehingga pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an tersebut dapat dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan daya
pikir terhadap suatu
konsep yang telah ditetapkan. 1. Langkah – langkah Pelaksanaan Metode Peer Teaching a.
Cara pertama dalam menggunakan strategi ini yaitu, setelah melakukan apersepsi atau memberi salam dan melakukan pre test terhadap materi minggu lalu, guru juga menghubungkan materi minggu lalu dengan topik yang akan dibahas pada waktu itu. 122
123
Kemudian guru menerangkan secara umum tentang topik yang dibahas pada waktu itu. Kemudian guru membuat kelompok antar siswa secara merata, artinya dalam satu kelompok terdapat siswa yang pintar, sedang dan kurang pintar. Maksudnya agar terdapat keseragaman pemikiran nantinya. b.
Langkah berikutnya adalah menjelaskan secara detil materi yang akan dibahas pada waktu itu meliputi indicator yang harus dicapai oleh siswa pada waktu itu. Selanjutnya siswa diberikan lembaran berisi tugas berupa pertanyaan untuk didiskusikan menurut pengetahuan yang mereka kuasai.
c.
Dalam
lembaran
tersebut
setiap
kelompok
diminta
untuk
memberikan pendapat menurut persepsi mereka sendiri masingmasing, lalu satu pendapat didiskusikan sampai permasalahan yang di indikasikan terpecahkan. Dalam diskusi tersebut di tuntut setiap anggota kelompok memberikan tanggapan serta pendapat mereka sendiri yang nantinya akan disatukan dalam satu kesimpulan yang mengerucut pada tujuan yang hendak dicapai dalam materi tersebut. Peran guru di sini adalah mengawasi serta mengamati kegiatan diskusi yang dilakukan setiap kelompok siswa, serta memberikan bantuan bila mereka mendapatkan kesulitan dalam hal-hal tertentu, namun bukan berarti guru harus ikut memecahkan masalah tersebut. Mengenai pemecahan masalah tersebut, setiap kelompok siswa harus memikirkannya sendiri dan tidak keluar dari batasan materi yang 123
124
diberikan pada waktu itu. Bila ada yang menyimpang dari koridor, maka guru harus mengembalikan perdebatan mereka ke materi semula. d.
Bila masing-masing setiap kelompok telah selesai melaksanakan semua instruksi yang ada dalam lembaran kerja tersebut, maka setiap kelompok
harus
merumuskan
hasil
diskusinya
dalam
satu
kesimpulan yang telah disepakati bersama. Kemudian hasil diskusinya diserahkan ke guru dalam bentuk lembaran yang ditulis rapi. e.
Selanjutnya guru memerintahkan setiap kelompok satu per satu membacakan hasil diskusinya. Hasil diskusi yang dibacakan di depan kelompok yang lainnya. Sementara kelompok yang lain memberikan tanggapan tentang hasil diskusi kelompok tersebut serta memberikan pendapat atau sanggahan kepada kelompok tersebut. Setiap masalah baru yang muncul, dicatat guru.
f.
Terakhir, semua masalah yang muncul pada waktu diskusi kelompok tersebut diberikan solusinya oleh guru. Dan guru mengevaluasi serta menyimpulkan semua masalah dan pemecahannya kepada seluruh anggota kelas. Sehingga terdapat satu pemahaman yang seragam bagi setiap siswa. Terakhir guru memberikan tugas kepada siswa untuk merangkum semua penjelasan guru tadi untuk dikumpulkan sebagai post test bagi siswa.
124
125
Metode ini sangat cocok digunakan untuk kelas yang memiliki siswa dalam jumlah banyak. Aktivitas ini memberikan simulasi pada setiap kelompok untuk melatih setiap sub bab lebih baik. Aktivitas
yang
akan
dideskripsikan
disini
merupakan
”cooperative learning activity” yang merupakan suatu strategi dimana siswa bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil dengan tujuan untuk memaksimalkan pembelajaran anggota kelompok yang ada didalamnya (Cooper, KcKinney dan Robinson 1991). Metode tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan proses belajar. 2. Metode Peer-Teaching a. Pada akhir suatu bagian, misalnya akhir suatu bab, siswa diberikan latihan yang berhubungan dengan materi yang telah dibahas sebelumnya. Latihan ini harus dikerjakan oleh siswa diluar jadwal. Materi pada latihan tersebut merupakan pertanyaan yang terstruktur dari prosedur yang mudah sampai prosedur yang bersifat konseptual. Tujuan dari latihan ini adalah untuk memfasilitasi pembelajaran dan tidak berhubungan dengan nilai. Siswa bebas untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan latihan tersebut. Siswa yang dapat menyelesaikan latihan tersebut dan merasa percaya diri untuk menerangkan kepada temannya dijadikan volunteers teacher. b. Guru kemudian mengadakan prepatory meeting dengan tujuan untuk menyusun tim pengajar (teaching teams) yang terdiri dari siswa yang bersedia untuk menjadi volunteers teachers kemudian 125
126
mendiskusikan semua pertanyaan yang timbul dari latihan yang telah mereka kerjakan sebelumnya. c. Setelah semua pertanyaan didiskusikan, siswa dari teaching teams masing-masing membentuk suatu kelompok dari diluar teaching teams untuk dijadikan ”peer”. d. Siswa dari teaching teams bertindak sebagai instruktur kepada anggotanya untuk menerangkan latihan yang telah diberikan sebelumnya (peer-teaching). e. Partisipasi student-students ataupun teacher-student merupakan kegiatan yang bersifat optional dan tidak berhubungan dengan nilai siswa. Penilaian disini berasal dari indiviual assignment ataupun dari hasil ujian. Esensi dari aktivitas ini adalah untuk mencari tempat dan waktu yang tepat baik untuk prepry meeting ataupun peer teaching. Namun kuncinya adalah jika siswa yang dijadikan volunteers teachers telah menyelesaikan latihan yang diberikan, maka prepatory meeting tersebut dilakukan dengan efektif tanpa membuang waktu. Keuntungan untuk siswa yang berperan sebagai siswa adalah remoteness yang menyebabkan mahasiswa enggan untuk bertanya pada kelas reguler dapat diminimalisir. Bukan hanya karena adanya jumlah anggota kelompok yang sedikit, adanya kesamaan usia dan gaya diantara peers membuat para anggota kelompok nyaman untuk bertanya mengenai materi yang ada sehingga memudhkan pembelajaran. 126
127
Sedangkan untuk siswa yang berperan sebagai teacher adanya metode ini akan semakin meningkatkan pemahaman tersebut akan materi yang ada. Selain itu dengan adanya kompetisi antara kelompok mendorong siswa yang berperan sebagai pengajar akan menngkatkan kualitas kelompoknya. 3. Pelaksanaan Peer Teaching Metode peer teaching dilaksanakan di luar jadwal pelajaran. siswa dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing beranggotakan 7-8 siswa yang dipandu oleh seorang volunteers teacher. Materi dalam peer teaching ini terdiri atas materi kebidangan dan materi problem based learning. Materi kebidangan bertujuan menjabarkan silabi materi pelajaran baca tulis Al Qur‟an dengan memberikan contoh-contoh kasus membaca dan menulis. Dengan demikian siswa menjadi paham ruang lingkup membaca dan menulis. Materi problem based learning, bertujuan untuk menghidupkan berbasis pada ”student centerred learning” untuk mem ”back up” materi perkuliahan. Dengan demikian wawasan statistika tidak hanya dipahami secara teoritis saja melainkan secara nyata melalui studi kasus di lapangan. Materi khusus terdiri. Ada pola ajar yang mungkin tepat bagi guru untuk menyampaikan materi ajarnya. Yaitu tukar pendapat atau brain storming dimana materi yang disampaikan hanya sebatas materi pokok, selanjutnya diberikan waktu bagi siswa untuk memberikan tanggapan atau respon materi tadi,
127
128
lalu guru memberikan jawaban atas respon tadi dengan menyelipkan indicator yang ingin disampaikan. 4. Langkah-langkah penerapan metode peer teacing Jika bantuan diberikan kepada teman sekelasnya di sekolah, maka: a. Beberapa siswa yang pandai disuruh mempelajari suatu topik b. Guru
memberi
penjelasan
umum
tentang
topik
yang
akan
dibahasnya c. Kelas dibagi dalam kelompok dan siswa yang pandai disebar ke setiap kelompok untuk memberikan bantuannya. d. Guru membimbing siswa yang perlu mendapat bimbingan khusus e. Jika ada masalah yang tidak terpecahkan, siswa yang pandai meminta bantuan kepada guru f. Guru mengadakan evaluasi Jika bantuan diberikan kepada teman sekelasnya di luar kelas, maka: a. Guru menunjukkan siswa yang pandai untuk memimpin kelompok belajar di luar kelas b. Tiap siswa disuruh bergabung dengan siswa yang pandai itu, seusai dengan minat, jenis kelamin, jarak tempat tinggal, dan pemerataan jumlah anggota kelompok c. Guru memberi tugas yang harus dikerjakan para siswa di rumah d. Pada waktu yang telah ditentukan hasil kerja kelompok dibahas di kelas kelompok yang berhasil baik diberi penghargaan 128
129
e. Sewaktu-waktu guru berkunjung ke tempat seusai berdiskusi f. Tempat diskusi dapat berpindah-pindah/ bergilir (Semiawan, 2000:6970). 5. Keunggulan dan Kelemahan Metode Peer Teaching a. Keunggulan metode peer teaching 1) Meningkatkan motivasi belajar siswa 2) Meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran 3) Meningkatkan interaktif sosial siswa dalam pembelajaran 4) Mendorong siswa ke arah berpikir tingkat tinggi 5) Mengembangkan keterampilan bekerja dalam kelompok 6) Meningkatan rasa tanggung jawab untuk belajar sendiri 7) Membangun semangat bekerja sama 8) Melatih keterampilan berkomunikasi 9) Meningkatkan hasil belajar b. Kelemahan metode peer teaching 1) Memerlukan waktu yang relatif lama 2) Jika siswa tidak memiliki dasar pengetahuan yang relevan
maka
metode ini menjadi tidak efektif 3) Kemungkinan didominasi oleh siswa yang suka berbicara, pintar, atau yang ingin menonjolkan diri 4) Tidak semua guru benar-benar memahami cara masing-masing siswa bekerja di kelompok
129
130
5) Perlu dimodifikasi agar sesuai diterapkan pada siswa SD (teknik ini biasanya diterapkan di PT) 6) Memerlukan perhatian guru yang ekstra ketat http://www.gurukelas.com/2012/10/metode-mengajar-sesamateman-peer-teaching-methods.html
130
131
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat Berdirinya SD Negeri Polobogo 1 Sekolah Dasar Negeri 1 Polobogo ini didirikan pada tahun1928. Sekolah ini berdiri atas gagasan para Tokoh masyarakat di Dusun polobogo di Polobogo.Dibangun gedung sekolah awalnya dengan biaya swadaya masyarakat.Gedung sekolah ini didirikan diatas tanah sendiri dan hasil tukar guling pada tahun 1982. Sekolah ini beralamatkan di Jalan Kyai Bogo 1, Polobogo, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Luas sekolah ini 1134 m2 letaknya sangat strategis, mudah dijangkau dan sangat cocok untuk proses pembelajaran karena tidak di pinggir jalan raya utama, tapi di tengah jalan desa. Berdasarkan piagam akreditasi sekolah dasar, No 045/VII/18/2007 dengan nilai B. 2. Identitas Sekolah Data selengkapnya ada di bawah ini: a. Nama Sekolah
: SD Negeri Polobogo 01
b. NSS
: 101032201001
c. Tahun berdiri
: 1928
d. Tahun perubahan
: 1987
e. Alamat Sekolah
: Jalan Kyai Bogo 01, Polobogo, Kecamatan 131
132
Getasan, Kabupaten Semarang f. Kode Pos
: 50774
g. Kelompok Sekolah
: Imbas
h. Akreditasi
: 10-09-2007
i. SK
: No 045/VII/18/2007
j. Tanggal
: 10 September 2007
k. Bangunan
: Milik sendiri
l. Nama Kepala Sekolah
: Drs. Antonius Suhardi
Nilai
: 75,21
3. Visi dan Misi Sekolah a. Visi sekolah Mewujudkan Sekolah yang “KOMPAK” ( Kreatif. Obyektif, Mandiri, Peduli, Kompetetif). b. Misi sekolah 1) Menyiapkan generasi yang unggul dibidang IMTAQ dan IPTEK. 2) Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama sehingga terwujudnya insane yang cerdas,cendekiawan,berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia. 3) Membentuk sumber daya manusia yang aktif,kreatif,inovatif dan berprestasi sesuai dengan perkembangan zaman. 4) Membangun citra sekolah sebagai mitra terparcaya dimasyarakat. 5) Melaksakan pembelajaran yang efektif.
132
133
6) Menjadikan saran dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan belajar siswa untuk mendukungpengembangan potensi peserta didik agar berkembang secara optimal. 7) Memberikan jaminan pelayanan yang prima dalam berbagai hal untuk mendukung proses belajar dan bekerja yang harmonis dan selaras,Dalam rangka mewujudkan misi tersebut,sekolah berusaha menerapkan peraturan yang ketat sesuai dengan kedudukan masing-masing dan menjalin komunikasi,yang baik agar tercipta hubungan kerja yang penuh kekeluargaan. 4. Keadaan Tenaga Pendidik dan Peserta Didik Untuk memberikan gaambaran perkembangan sekolah baik dari tenaga kependidikan maupun siswa di bawah ini disajikan data tenaga kependidikan dan data jumlah siswa masing-masing kelas pada tiga tahun terakhir. Tabel 3.1 Tenaga Kependidikan JUMLAH TENAGA KEPENDIDIKAN SD NEGERI POLOBOGO 01 Pangkat/ No
NAMA
NIP
Golonga
JABATAN
n
1
Drs.Antonius Suhardi
19620930 198201 1 005
IV/ A
Kepala sekolah
2
Sri Muwarni,S.Ag
19560210 198405 2 001
IV/ A
Guru PAI
3
Pribadi
19600304 198508 1 002
IV/ A
Guru
133
134
Pangkat/ No
NAMA
NIP
Golonga
JABATAN
n 4
Mardi
19690920 200604 1 003
II/ C
Guru
5
Sri Rahayu
19660923 200604 2 006
II/ C
Guru
6
Marliana,S.Pd.SD
19830708 200902 2 003
III/ A
Guru
19860215 200902 2 002
III/ A
Guru
Messiana
7
Jayati,S.Pd.SD
8
Sri Rohmani Fitria
9
Pundhy Nugroho
Wiyata bakti
Guru Penjaga
Tabel 3.2 Jumlah siswa SDN Polobogo 01 JUMLAH SISWA SD NEGERI POLOBOGO 01 TAHUN
KELAS
KELAS
KELAS
KELAS
KELAS
KELAS
PELAJARAN
I
II
III
IV
V
VI
1.
2013/3014
20
21
15
12
20
20
2.
2014/2015
14
20
21
15
12
20
3.
2015/2016
18
15
19
16
15
12
NO
5. Fasilitas SD Negeri Polobogo 01 Sekolah SD Negeri Polobogo 01 pada tahun pelajaran 2015/2016 memiliki bangunan yang terdiri atas tanah seluas 1134 m2 dan dilengkapi sarana pendukung. 134
JUMLAH
135
Tabel 3.3 Fasilitas SD Negeri Polobogo 1 No
Jenis
Jumlah
1
Ruang kelas
6
2
Ruang Kepala Sekolah
1
3
Ruang Guru
1
4
Perpustakaan
1
5
UKS
1
6
Ruang Audio Visual
1
7
Tempat Ibadah
1
8
Pendopo Serba Guna
1
9
WC Guru
1
10
WC Siswa
2
11
Gudang
1
12
Kantin
1
6. Letak Geografis Secara geografis SD Negeri Polobogo 1 terletak di Desa Polobogo, sebelah utara adalah Desa Gedangan, sebelah selatan Desa Sumogawe, sebelah barat Desa Gedong, dan sebelah timur perbatasan Kota Salatiga yaitu Dusun Gamol. 7. Partisipasi Masyarakat Dalam kondisi sosial ekonomi orang tua siswa yang rata-rata menengah ke bawah partisipasi masyarakat dalam bentuk dana agak kesulitan, kecuali dalam moment-moment tertentu, misalnya ketika mengikuti lomba, baik akademis maupun non akademis orang tua peserta didik lebih mudah memberikan bantuan tenaga. Komite Sekolah sangat 135
136
menyadari hal itu dan beruntung sekarang ini ada dana BOS untuk kelancaran proses penyelenggaraan pendidikan sehingga dengan adanya BOS proses pendidikan dapat terlaksana dengan baik.
B. Subjek Penelitian Dan Karakteristik Objek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Polobogo 01, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang yang beralamatkan Jalan Kyai Bogo 01, Polobogo pada kelas IV semester I tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu Penelitian Penelitian Tindakan Kelas(PTK) ini dilaksanakan dengan rentang waktu sebagai berikut: a. Siklus 1 dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 Agustus 2015. b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2015. c. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 9 September 2015. 3. Mata Pelajaran Dalam penelitian ini penulis mengambil mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) dengan standar kompetensi menghafal surat-surat pendek dan memahami pengertian waqof secara baik, fasih, dan benar. Dengan kompetensi dasar membaca, menghafal, dan memahami suratsurat pendek dan memahami pengertian waqof secara baik dan benar. 4. Karakteristik Siswa Peneliti mengambil siswa kelas IV sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan peneliti guru kelas IV dan guru agama Islam 136
137
sehingga memudahkan dalam pelaksanaan PTK karena sehari-hari berhadapan dengan siswa. Jumlah siswa yang diteliti sebanyak 16 siswa dengan usia antara 9-10 tahun dengan rincian 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Orang tua siswa rata-rata petani dengan tingkat pendidikan yang rendah, sehingga perhatian orang tua terhadap pendidikan kurang. Hal ini bisa dilihat dari sarana belajar siswa yang disediakan orang tua masih kurang. C. Gambaran.Pelaksanaan Penelitian 1. Tahap Prasiklus Pada tahap prasiklus peneliti melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru kelas IV yaitu Ibu Messiana Jayati dan guru agama islam yaitu Ibu Sri Muwarni,S.Ag. Dari hasil pengamatan, peneliti dapat menemukan hal-hal yang merujuk pada kurangnya kreativitas belajar pada materi PAI terutama pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) diantaranya: a. Lebih dari 20% dari siswa kelas IV kurang memiliki antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan masih banyak siswa yang ramai berbicara sendiri ketika terjadi proses pembelajaran. b. Lebih dari 20% dari siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang terlihat pasif dan jarang bertanya jika ada masalah yang kurang jelas dan berhubungan dengan materi yang diajarkan. 137
138
c. Lebih dari 20% dari siswa nilai hasil evaluasi tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yang telah ditetapkan sebagai standar ketuntasan belajar siswa. 2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Kekurangan pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II dan selanjutnya siklus III akan memperbaiki kekurangan pada siklus II. Untuk melihat prestasi belajar siswa dilakukan pre-test, tes formatif siklus I, II, dan III, Lembar Kerja Siswa. Untuk peningkatan perhatian siswa terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) digunakan lembar observasi dan untuk perkembangan pengajaran guru digunakan lembar observasi teman sejawat. Prosedur penelitian ini antar lain dari perencana, pelaksanan,observasi, dan refleksi. 1. Siklus I a. Perencanaan Tahap ini dilalui dengan melihat hasil pre-test pada kompetensi dasar memahami pengertian waqof pada surat-surat pendek Surat Al-Fatikhah yang belum menunjukan hasil yang diharapkan. Selanjutnya diadakan perencanaan tindakan yang dilakukan sebagai upaya memecahkan masalah dan segala hal yang perlu
dilakukan
pada
tahap
tindakan.Dengan
adanya
perencanaa,tindakan pembelajaran yang dilakukan akan lebih terarah dan sistematis. 138
139
Pada tahap ini direncanakan kegiatan sebagai berikut: 1) Menyusun RPP dengan menekankan pada pelaksanakan pemahaman waqof pada surat Al-Fatikhah. 2) Menyiapkan alat peraga untuk mengerjakan LKS (gunting, lem, dan HVS). 3) Menyusun sistematis hafalan surat pendek pada siswa. 4) Menyiapkan HVS (lembar jawaban). 5) Menyusun soal-soal test formatif. 6) Menyusun lembar pengamatan untuk mengamati situasi pembelajaran. b. Pelaksanaan Tindakan Pada tahap ini dilaksanakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang dirancang sesuai dengan kebutuhan seperti yang didapat dari hasil analisis data yang diperoleh pada siklus I, yaitu: 1) Kegiatan Awal a) Berdo‟a bersama dilanjutkan dengan presentasi siswa. b) Apersepsi: membahas tugas sebelum masuk yang disebut menu pagi. Yaitu; mengurutkan ayat pertama yaitu surat Al-Fatikhah. c) Menyampaikan tujuan pembelajaran.
139
140
2) Kegiatan inti a) Guru membaca dan siswa mengikuti membaca secara klasikal. b) Guru membagi siswa menjadi empat kelompok dan tiap kelompok terdiri 4 siswa. c) Pembentukan dilakukan dengan mengurutkan tempat duduk siswa. d) Setiap kelompok membaca dan menghafalkan surat AlFatikhah secara bergantian. e) Setelah hafalan guru membagi LkS yaitu ayat-ayat surat AlFatikhah secara acak. f) Setiap kelompok mengerjakan LKS dengan menggunting potongan ayat, lalu menempelkan pada lembar tugas. g) Guru mengamati terhadap kreativitas,dan kerja sama siswa. h) Setiap kelompok menyimpulkan dan membaca hasil kerja kelompok. i) Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketuntasan siswa dalam belajar. 3) Kegiatan akhir a) Guru membagikan test formatif pada siswa. b) Siswa mengerjakan secara individu. c) Guru memberi penguatan dan motivasi agar siswa aktif dan giat belajar dan memberi PR. 140
141
c. Pengamatan/Pengumpulan Data Selama pembelajaran berlangsung, guru Pendidikan Agama Islam melakukan observasi atau pengamatan berlangsung untuk mengetahui kreativitas belajar siswa dengan adanya pembentukan kelompok belajar. Pada pembelajaran ini siswa yang diteliti berjumlah 16 siswa, guru PAI (Pendidikan Agama Islam) mengamati
seluruh
aktivitas
belajar
siswa
selama
proses
pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati yaitu yang berhubungan dengan kreativitas siswa. Keles 1V yang meliputi antusias,
kreativitas,
kreativitas,
keseriusan
siswa
dalam
mengerjakan tugas dari guru, dan ketuntasan siswa dalam belajar. Sedangkan hal-hal yang diamati dari segi guru meliputi: 1) Apersepsi 2) Kemampuan memberikan pertanyaan 3) Keterampilan menyajikan dan penekanan metode peer teaching 4) Keterampilan membimbing siswa hafalan surat Al-Fatikah 5) Keterampilan memberi penguatan, kreativitas, dan tindak lanjut Sedangkan dari segi pengamatan terhadap siswa meliputi: 1) Kreativitas dalam pembelajaran 2) Berani menjawab dan bertanya tanpa ditunjuk 3) Minat siswa dengan pembelajaran melalui metode peer teaching
141
142
Selain pengamatan dilakukan oleh teman sejawat, penulis juga melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui tingkat kreativitas, partisipasi,dan kreativitas, dan minat siswa dalam siklus I. d. Refleksi Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam tahap pengamatan dianalisis dan membuat penafsiran dari hasil data, guru merefleksikan yang berkaitan dengan proses dan dampak tindakan perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus berkutnya. Dalam tahap ini, penulis dibantu oleh guru bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk membantu mengetahui keberhasilan dan kekurangan pada siklus 1, dari diskusi disimpulkan: Keberhasilan dalam pembelajaran siklus 1 adalah: 1) Perolehan hasil belajar ada pada peningkatan dibandingkan perolehan hasil pada pre-test meski belum maksimal. 2) Siswa sudah mulai teranpil menyusun ayat pada surat AlFatikhah karena banyak latihan mengaji dan hafalan sebelum pelajaran dimulai. 3) Siswa bisa membaca dan menghafal walaupun belum maksimal.
142
143
Kekurangan dalam pembelajaan siklus I antara lain: 1) Kemampuan siswa dalam tes LKS mengurutkan ayat hanya 75% yang tuntas disebabkan tingkat pemahaman membaca AlQur‟an yang baru 68,75%. 2) Siswa yang kurang aktif dengan model peer teaching belum maksimal mengikuti pembelajaran, yaitu, Noval, Anggi, Rini, Hesa, dan Iksan. 3) Pada tes performa tingkat pemahaman membaca hanya 11 siswa yang bisa membaca surat Al-Fatikhah. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan dengan memperbaiki segala sesuatu yang masih kurang pada siklus I.Tahapan pada siklus II sama dengan tahapan pada siklus I, yaitu: a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan siklus II yang dilakukan adalah: 1) Menyusun tahap tentang pemahaman surat Al-Fatikhah. 2) Membuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan kekurangan yang terjadi pada tahap I. 3) Mendesain dan menyiapkan alat peraga. 4) Memperbaiki kelompok menjadi individu. 5) Menyusun soal-soal formatif dan mempersiapkan penilaian test membaca surat Al-Fatikhah. 6) Menyusun lembar pengamatan untuk siswa dan guru. 143
144
b. Pelaksanaan Tahap ini pelaksanaannya sama dengan siklus I yaitu: 1) Kegiatan Awal a) Berdo‟a bersama dan dilanjutkan dengan persensi. b) Apersepsi: Membaca bersama surat Al-Fatikhah. c) Menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a) Guru membimbing membaca surat Al-Fatikhah dengan media catatan sendiri/ Juz „Amma. b) Semua siswa membaca ayat per ayat secara bergantian dan bersambung. c) Guru bertanya jawab tentang surat Al-Fatikhah dan menjelaskan kompetensi yang mau dicapai yaitu tentang tanda baca waqof. d) LKS mengurutkan ayat dibagikan dan dikerjakan secara individu. e) Siswa membaca dan paham tanda waqof pada surat AlFatikhah, secara klasikal dan individu. f) Guru
mengamati,
meneliti,
menilai,
dan
bimbingan setiap kegiatan siswa. 3) Kegiatan Akhir a) Guru membagikan test formatif. b) Siswa mengerjakan test formatif secara individu. 144
memberi
145
c) Guru memberi penguatan, motivasi, dan pemberian PR. c. Pengamatan Pengamatan
dilakukan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung.Dalam pengamatan ini diungkap atau dicatat segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi terhadap guru dan terhadap siswa. Hal-hal yang diamati sama dengan siklus I yang membedakan materi pengamatan ini adalah membaca surat AnNass serta kerja kelompok menjadi individu. d. Refleksi Selesai proses pembelajaran hasil yang di dapat pada pengamatan dianalisis dengan hasil sebagai berikut: 1) Kemampuan siswa membaca surat pendek meningkat ada 13 anak yang bisa membaca dan menemukan tanda-tanda waqof. 2) Siswa lebih aktif dan minat siswa baik pada pembelajaran membaca pada model tugas LKS dengan melihat hasil obsevasi siswa pada siklus II yaitu kreativitas nilai rata-rata 7 dan minat nilai rata-rata 6.84. 3) Nilai test formatif ada peningkatan, tapi belum maksimal ada 14 siswa yang tuntas dari 16 siswa.
145
146
Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan
sebagai
acuan
untuk
merencanakan
siklus
berikutnya. 3. Siklus III a. Perencanaan Dalam tahap ini perencanaan pada siklus III yang dilakukan adalah: 1) Menyusun RPP dengan menekankan kompetensi dasar membaca surat Al-Fatikhah. 2) Membuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan kekurangan pada siklus II. 3) Menyusun evaluasi test membaca dan test formatif. 4) Menyusun lembar pengamatan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran. b. Pelaksanan Dalam tahap ini dilaksanakan
kegiatan sesuai scenario
pembelajaran. 1) Kegiatan awal a) Berdoa bersama dan dilanjutkan presentasi kehadiran siswa. b) Apersepsi: Membaca bersama surat Al-Fatikhah. c) Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu mencari tandatanda waqof. 2) Kegiatan Inti 146
147
a) Guru memakai media tulisan surat Al-Fatikhah dan membimbing siswa membaca secara klasikal. b) Semua siswa membaca ayat per ayat secara bergantian dan bersambung dengan media catatan sendiri. c) Guru memberi kesempatan siswa yang hafal surat AlFatikhah untuk membantu siswa yang belum bisa membaca secara klasikal maupun sendiri agar memberi semangat temannya dan suasana lebih menyenangkan. d) Siswa mengerjakan LKS dengan alat peraga dibawa,yaitu mengurutkan ayat dengan menggunting dan menempel pada lembar yang disediakan guru. e) Siswa dengan menempel ayat tersebut sambil mencari tanda-tanda waqof yang ada pada surat Al- Fatikhah. f) Siswa yang sudah selesai. membaca dan menulis tanda waqof pada LKS masing-masing. 3) Kegiatan Akhir a) Siswa mengerjakan test formatif secara individu. b) Penguatan materi, guru member motivasi untuk mengaji dirumah dan menghafal surat-surat pendek. c. Pengamatan Pengamatan
dilakukan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung, pada tahap ini yang diamati sama dengan siklus I dan II, yang diharapkan ada peningkatan, perhatian, dan prestasi belajar 147
148
yang diharapkan sesuai dengan KKM pelajaran Baca Tulis AlQur‟an yaitu 60. d. Refleksi Selesai proses pembelajaran hasil pengamatan dan hasil tes dianalisis dengan bantuan teman sejawat dengan hasil berikut: 1) Kemampuan anak membaca dan menulis lebih meningkat yaitu mencapai 82% tingkat ketuntasannya. 2) Perolehan nilai pada tugas LKS lebih meningkat yaitu 93,75% dan siswa lebih terampil dalam mengurutkan ayat, sehingga memudahkan membaca dan menulis serta trampil mencari tanda- tanda baca pada Al-Qur‟an terutama tanda-tanda waqof.. 3) Siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran bisa dilihat dalam pengamatan kreativitas nilai rata-rata 7,625 dan prestasi siswa 7,52. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk menarik suatu
kesimpulan
apakah metode peer teaching atau tidak untuk meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa pada membaca dan mencari tanda baca waqof pada surat pendek, mata pelajaran Baca Tulis AlQur‟an.
148
149
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Tes Awal Pra siklus merupakan kondisi awal keadaan sebelum perbaikan. Berdasarkan tes awal, yaitu hasil dari pre-test dapat diketahui prestasi belajar Baca Tulis Al-Qur‟an siswa kelas IV masih belum maksimal yaitu ada 11dari 16 siswa yang tuntas nilainya, menurut kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan sekolah
yaitu 60.
Jadi, baru 68,75% dari
seluruh siswa yang berhasil tuntas nilainya. Tabel 4.1 Ketuntasan hasil belajar siswa Persentase Jumlah
Pra-
siswa
Siklus
ketuntasan Pre-test
16
LKS
Presentase ketuntasan
Membaca
Tes
55%
16
68,75%
16 16
149
75%
75%
87,5%
81,25%
81,%
93,75%
87,5%
93,75%
150
2. Hasil dari siklus I a. Hasil dari observasi terhadap guru Setelah pembelajaran pada siklus I selesai, pengamatan aktivitas guru yang dilakukan oleh pengamat dapat diketahui melalui lembar observasi. Dari 10 butir jenis pengamatan tercatat 1 butir (yaitu butir 8), 7 butir dianggap setuju (yaitu butir 1,2,4,5,6,9,10). Sedangkan 2 butir dianggap sangat setuju (yaitu butir 2 dan 7). b. Hasil pengamatan kreativitas dan prestasi belajar Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap siswa ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I, terlihat hasil rata-rata kreativitas seluruh siswa (lihat lampiran 9) terhadap pelaksanaan pembelajaran melalui metode peer teaching bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa pada siklus I No
Aspek Penilaian
Hasil
Nilai Rata-rata
Pengamatan 1
Kreativitas
104
6.5
2
Prestasi
101
6.31
Dari tabel (4.2) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk kreativitas siswa pada waktu pembelajaran berlangsung adalah 6.5 dan rata-rata prestasi siswa dengan pembelajaran melalui metode peer teaching
yang digunakan dan siswa semua kegiatan pembelajaran
150
151
menunjukan nilai rata-rata 6,31. Adapun target nilai rata-rata kreativitas maupun prestasi adalah 7, diatas kategori minimal sekolah. c. Hasil Belajar Siswa Dari data analisis hasil berbagai tes siswa pada siklus I yaitu tes LKS, tes performa (membaca surat Al Fatikhah), dan tes formatif (lihat lampiran 4), dapat dilihat tercapainya ketuntasan hasil belajar siswa. Tes LKS ada 16 siswa yang tuntas 11 siswa, 5 tidak tuntas persentase tuntasnya 68,755 dan tes formatif ada 16 siswa yang tuntas 12 siswa, 4 siswa tidak tuntas, persentasenya 75% (lihat tabel) 3. Hasil dari Siklus II a. Hasil observasi terhadap guru Pembelajaran siklus II selesai, pengamatan aktivitas guru yang dilakukan oleh pengamat dapat diketahui melalui lembar observasi yang kedua. Dari 10 butir pengamatan yang sama dengan siklus 1 tercatat 4 butir mendapat tanggapan setuju (yaitu butir 4,5,8,10), sedangkan ada 6 butir yang ditanggapi sangat setuju (yaitu butir 1,2,3,6,7,9) (lihat pada lampiran 13). b. Hasil Observasi Terhadap Siswa Berdasarkan analisis hasil pengamatan kreativitas siswa ketika proses pengembangan siklus II (lihat lampiran 16) akan terlihat ratarata sikap siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode peer teaching. Untuk jelasnya bisa dilihat pada tabel berikut ini: 151
152
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II No
Aspek Penilaian
Hasil Pengamatan
Nilai Rata-rata
1
Kreativitas
112
7
2
Prestasi
109
6.84
Dari tabel (4.3) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk kreativitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu 7 dan rata-rata nilai prestasi siswa dengan pembelajaran melalui metode peer teaching menunjukkan rata-rata 6,84. Adapun target rata-rata kelas yang ingin dicapai adalah 7 ke atas, yang bisa dikategorikan baik. c. Hasil belajar siswa Data analisis hasil tes pada siklus II (lihat lampiran 26), dapat dilihat ketuntasan hasil belajar siswa. Tes LKS ada 14 siswa tuntas dan 2 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 87,55 Tes membaca (surah Al-Fatikhah) ada 13 siswa tuntas dan 3 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 81.25%. Tes formatif ada 13 siswa tuntas dan 3 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 81.25% (lihat tabel 4.1). 4. Hasil dari siklus II a. Hasil observasi terhadap guru Pembelajaran pada siklus III selesai, pengamatan aktivitas guru yang dilakukan oleh teman sejawat dapat diketahui melalui lembar observasi ketiga. 10 butir pengalaman yang ditanggapi setuju ada 2 152
153
(yaitu butir 4 dan 8) dan yang ditanggapi sangat setuju ada 8 (yaitu butir 1,2,3,5,6,7,9,10) (lihat lampiran 13). b. Hasil observasi terhadap sikap siswa Berdasarkan analisis hasil pegamatan sikap siswa pada waktu proses pembelajaran siklus II (lihat lampiran 16) terlihat rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan metode peer teaching atau kelompok. Jelasnya bisa dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Siklus III No
Aspek Penilaian
1
Kreativitas
2
Prestasi
Hasil Pengamatan 122 119.5
Nilai Rata-rata 7,625 7,46
Dari tabel (4.4) di atas terlihat bahwa nilai rata-rata kelas untuk kreativitas siswa selama proses pembelajaran adalah 7,6 dan rata-rata prestasi siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode peer teaching menunjukkan nilai rata-rata 7,46.Dengan nilai rata-rata hasil pengamatan sikap siswa menunjukkan bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran dikategorikan baik, sesuai dengan kategori minimal yang ditentukan sekolah. c. Hasil belajar siswa Data analisis hasil berbagai tes pada siklus III (lihat lampiran 27) dapat dilihat hasil ketuntasan belajar siswa. Tes LKS ada 38 siswa 153
154
tuntas dan 6 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 86%. Tes hafalan (surah Al-Fatikhah) ada 16 siswa yang tuntas ada dan 8 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 82%. Tes formatif ada 16 siswa tuntas dan 11 siswa tidak tuntas. Persentase tuntasnya 75% (lihat tabel 4.4).
B. Pembahasan Pembahasan hasil
penelitian ini
berdasarkan pada hasil
tes
pembelajaran pada siklus I, II, dan III. Pembahasan hasil penelitian ini meliputi tes dan non tes. Hasil tes penelitian mengacu perolehan nilai dan skor yang dicapai siswa dalam berbagai tes yaitu tes LKS, tes hafalan, dan tes formatif. Sedangkan pembahasan hasil non tes berpedoman pada pengamatan. Kegiatan pembelajaran pada siklus I, II, dan III yang menggunakan metode peer teaching diteliti dan dianalisis oleh peneliti yang dibantu dengan teman sejawat untuk melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran
dengan
mengunakan
metode
peer
teaching
menyebabkan siswa mempunyai ketangkasan dan ketepatan pada mata pelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) khususnya materi hafalan surat pendek. Dalam proses belajar mengajar dengan metode peer teaching, bisa lebih mengaktifkan siswa. Secara performa siswa dituntut untuk bisa membaca, juga bisa menulis dan siswa bisa melafalkan ayat-ayat dalam surat pendek, sesuai dengan kompetensi dasar sebelumnya yang masih saling berhubungan. Guru memberikan bimbingan, fasilisator, dan pengawasan terhadap semua kegiatan siswa dalam mengerjakan latihan-latihan soal, 154
155
maupun hafalan sehingga memungkinkan siswa untuk secepatnya bisa memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Metode peer teaching ini bisa diterapkan pada mata pelajaran lain khususnya kelas IV yang proses pembelajarannya tematik. Penggunaan metode peer teaching yang dilaksanakan melalui bentuk pembelajaran tindakan kelas tersebut bisa membuahkan hasil yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan terhadap guru yang dilakukan oleh pengamat dan pengamatan terhadap sikap siswa yang dilakukan oleh peneliti. Sedangkan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa, bisa dilihat dari hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil yang didapat pada siklus I, perolehan rata-rata kreativitas siswa di kelas yaitu 6.5 dan prestasi siswa terhadap pembelajaran dengan metode peer teaching yaitu 6,31 Sedangkan untuk kategori baik yaitu 7. Hasil pengamatan terhadap guru yang dilakukan perlu perbaikan di siklus II. Butir yang ditanggapi ragu-ragu adalah kemampuan memberikan penguatan. Peneliti melakukan perbaikan dengan bimbingan teman sejawat yaitu setiap pemberian materi yang sesuai dengan kompetensi dasar yang dicapai harus benar-benar ditekankan sesuai kompetensi dasarnya, yaitu kompetensi membaca sesuai dengan tanda baca harus ditekankan bahwa siswa diarahkan harus mampu membaca dan paham tentang waqof. Dengan adanya perbaikan di siklus I, pada siklus II ini terjadi peningkatan, yaitu dari 16 siswa memperoleh rata-rata kreativitas di kelas 6,5 dan minat siswa dengan pembelajaran menggunakan metode peer teaching 155
156
dengan nilai rata-rata 6,31. Pada siklus II ini, pengamatan guru oleh pengamat dengan baik yaitu tidak ada yang ragu-ragu. Pada pelaksanaan siklus III ini, sudah ada peningkatan yang diharapkan dalam kategori baik oleh sekolah, yaitu kreativitas siswa nilai rataratanya 7,625 dan minat siswa terhadap pembelajaran dengan metode peer teaching ini mencapai nilai rata-rata 7,46. Sedangkan hasil pengamatan guru sudah dikategorikan baik yaitu setuju dan sangat setuju. Pada akhir setiap siklus dapat dilihat besarnya motivasi siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru. Setiap tes-tes yang diberikan oleh peneliti selalu ada peningkatan nilai ketuntasannya. Pada siklus I peneliti mengadakan tiga tes yaitu tes LKS, membaca, dan tes formatif. Hasil yang dicapai dalam persentase ketuntasan dari 16 siswa adalah 68,75% tes LKS, 75% tes membaca dan 75% tes formatif. Pembelajaran pada siklus II peneliti memperbaiki proses belajar-mengajar yang dibantu bimbingan teman sejawat. Hasil ketuntasan belajar mulai meningkat yaitu 87,5% tes LKS, 81,25% tes membaca, dan 81,25% tes formatif. Pada pembelajaran siklus III peneliti juga melakukan perbaikan sehingga ketuntasan hasil belajar siswa meningkat yaitu 93,75% tes LKS, 87,5% tes membaca, dan 93,75% tes formatif. Dengan adanya hasil ketuntasan tersebut, tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan pembelajaran dengan metode peer teaching sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa telah tercapai.
156
157
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode peer teaching yang dilakukan pada siswa kelas IV semester I Sekolah Dasar Negeri I Polobogo, Getasan, Semarang dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi siswa terhadap pembelajaran Baca Tulis Al-Qur‟an materi membaca dengan waqof. Hal ini dapat dilihat dengan adanya peningkatan rata-rata prestasi siswa pada setiap siklus yaitu siklus I (6,43:7,5% ), siklus II ( 6.84: 8,25% ), dan siklus III (7.53: 93,75% ). 2. Pembelajaran Baca Tulis Al- Qur‟an materi membaca dengan tanda waqof serta menggunakan metode peer teaching dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar siswa kelas IV dengan ditandai adanya peningkatan rata-rata hasil belajar setiap siklus yaitu siklus I, ( LKS 68,75 %,membaca 75 %, dan tes formatif 75 % ), siklus II ( LKS 87,5 %, membaca 81,25 %, dan tes 81 % ),siklus III ( LKS 93,75 %, membaca 87,5 %, dan tes formatif 93,75 % ). 3. Penerapan metode peer teacing mempunyai pengaruh positif yaitu dapat meningkatkan kreativitas dan prestasi belajar pendidikan agama islam perhatian, kreativitas dan motivasi belajar yang ditunjukkan dengan hasil dan siklus ke siklus yang terus mengalami peningkatan. Mereka menjadi termotivasi dan tertarik untuk belajar. 157
158
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini ada beberapa saran yang dapat digunakan untuk menyempurnakan penggunaan metode peer teaching ini agar tujuan pendidikan dapat berhasil seperti yang diharapkan, yaitu sebagai berikut: 1. Setiap pelaksanaan pembelajaran di kelas harus selalu membuat suasana belajar yang menyenangkan. Kelas IV adalah pembelajarn TEMATIK, itu juga harus menjadi perhatian setiap guru agar kompetensi dasar yang ingin dicapai terlaksana. 2. Dalam setiap pelaksanaan pembelajaran guru harus mempersiapkan segala sesuatu kebutuhan proses pembelajaran: RPP, metode, media, pengelolaan kelas, sehingga konpetensi yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik dan hasil belajar yang memenuhi kriteria ketuntasan yang ditentukan. 3. Ketika siswa mengerjakan latihan-latihan dalam bentuk tes maupun non tes guru harus mengawasi dan membimbing agar hasil yang didapat oleh siswa adalah murni pekerjaan sendiri. 4. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut dengan waktu yang lebih lama agar mendapat hasil yang lebih baik. 5. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil lebih maksimal.
158
159
DAFTAR PUSTAKA
Asy‟ari, Abdullah. 1987. Pelajaran Tajwid. Apolo Lestari: Surabaya. DEPAG. 2003. Juz’amma. Jakarta. Humam, As‟ad. 1990. Buku Iqro’. AMM: Yogyakarta. Mahfud, Choirul. 2012. Pendidikan Kultural. Pustaka Pelajar: Jakarta. Munandar, Utami. 2006. Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Rineka Cipta: Jakarta. Rachmawati, Yeni dan Luis Kurniawati. 2010 Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak (Usia Taman Kanak-Kanak). SDN Polobogo. 2014. KTSP. Polobogo. STAIN. Materi UKL. Salatiga Sudirman, dkk. 1992. Ilmu Pendidikan Remaja. Rosda Karya: Bandung. Http: //www. Guru Kelas. Com/ 2012/ metode mengajar sesama teman peer teaching methods.html. Http: / Belajar Psokologi. Com/Pengertian Prestasi Belajar/ Htttp: ggugutlluttichaesepty. Blogspot. Com.
159
160
LAMPIRAN-LAMPIRAN
160
161
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Alquran (BTQ)
Kelas/Semester
: 4/I
Pertemuan ke-
:1
Alokasi Waktu
: 1 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis lafal ayat tersebut. B. Kompetensi dasar Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof. C. Indikator 1. Menyebutkan arti istilah waqof. 2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof. D. Tujuan pembelajaran 1. Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof. 2. Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof. E. Materi ajar Arti waqof dan pengertian bacaan waqof. F. Metode pembelajaran Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan G. Langkah-langkah 1. Kegiatan awal a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah dan berdoa. 161
162
b. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang akan dicapai secara singkat. c. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket. 2. Kegiatan inti a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof. b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof. c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof. d. Guru menjelaskan arti istilah waqof. e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof. 3. Kegiatan akhir a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan. b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran. H. Alat / sumber bahan 1. Kurikulum 2. Juz Amma 3. Buku BTQ kelas 4 I. Evaluasi Indikator Pencapaian Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Penilaian
Uraian
Menyebutkan pengertian
Menyebutkan
Jelaskan
pengertian
pengertian waqof !
3
Sebutkan
3
macam
waqof!
macam waqof.
arti
waqof
Soal Evaluasi
Berikan contoh bacaan
Menyebutkan
waqof dan arti masing-
contoh-contoh
masing!
waqof dan artinya. Kunci Jawaban : 1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka cara mambacanya berhenti) 162
163
163
164
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Alquran (BTQ)
Kelas/Semester
: 4/I
Pertemuan ke-
:2
Alokasi Waktu
: 1 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis lafal ayat tersebut. B. Kompetensi dasar Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof. C. Indikator 1. Menyebutkan arti istilah waqof. 2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof. D. Tujuan pembelajaran
:
1.
Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof.
2.
Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof.
E. Materi ajar Arti waqof dan pengertian bacaan waqof. F. Metode pembelajaran Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan G. Langkah-langkah : 1. Kegiatan awal a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah dan berdoa. 164
165
d. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang akan dicapai secara singkat. e. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket. 2. Kegiatan inti a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof. b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof. c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof. d. Guru menjelaskan arti istilah waqof. e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof. 3. Kegiatan akhir a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan. b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran. H. Alat / sumber bahan
:
1. Kurikulum 2. Juz Amma 3. Buku BTQ kelas 4 I. Evaluasi Indikator Pencapaian Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Penilaian
Tes Tulis
Uraian
Menyebutkan pengertian
Jelaskan
pengertian
istilah waqof !
Menyebutkan contoh
Sebutkan
3
macam
bacaan waqof!
bacaan
waqof.
arti
istilah waqof
Soal Evaluasi
Sebutkan
tanda-tanda
waqof !
Menyebutkan tanda-tanda waqof.
Kunci Jawaban : 1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka cara mambacanya berhenti) 165
166
166
167
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III
Mata Pelajaran
: Baca Tulis Alquran (BTQ)
Kelas/Semester
: 4/I
Pertemuan ke-
:3
Alokasi Waktu
: 1 x 35 menit
A. Standar Kompetensi Membaca lafal kutipan dari ayat-ayat Alquran dengan menerapkan kaidah/aturan membaca waqof dan bacaan qalqalah serta menyalin/menulis lafal ayat tersebut. B. Kompetensi dasar Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof. C. Indikator 1. Menyebutkan arti istilah waqof. 2. Menyebutkan arti istilah bacaan waqof. D. Tujuan pembelajaran
:
1.
Siswa dapat menyebutkan arti istilah waqof.
2.
Siswa dapat menyebutkan pengertian bacaan waqof.
E. Materi ajar Arti waqof dan pengertian bacaan waqof. F. Metode pembelajaran Ceramah, tanya jawab, latihan, demonstrasi, penugasan G. Langkah-langkah : 1. Kegiatan awal a. Memberi salam dan memulai pelajaran dengan membaca basmallah dan berdoa. 167
168
b. Menjelaskan materi yang akan diajarkan beserta kempetensi yang akan dicapai secara singkat. c. Meminta siswa untuk menyiapkan Alquran buku paket. 2. Kegiatan inti a. Siswa mengadakan tanya jawab tentang arti istilah waqof. b. Tanya jawab tentang arti bacaan waqof. c. Guru menjelaskan arti bacaan waqof. d. Guru menjelaskan arti istilah waqof. e. Bersama-sama mencari contoh bacaan waqof. 3. Kegiatan akhir a. Mengadakan tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan. b. Menyimpulkan materi/hasil pembelajaran. H. Alat / sumber bahan
:
1. Kurikulum 2. Juz Amma 3. Buku BTQ kelas 4 I. Evaluasi Indikator Pencapaian Teknik
Bentuk
Kompetensi
Penilaian
Penilaian
Tes Tulis
Uraian
Menyebutkan pengertian
Jelaskan
pengertian
pengertian waqof !
Menyebutkan
Sebutkan
5
macam
waqof!
macam-macam waqof.
arti
istilah waqof
Soal Evaluasi
Sebutkan
tanda-tanda
waqof !
Menyebutkan tanda-tanda waqof.
Kunci Jawaban : 1. Waqof artinya berhenti (jika ada ayat yang terdapat tanda waqof maka cara mambacanya berhenti). 168
169
169
170
Lampiran 4
SOAL TES FORMATIF SIKLUS I
Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar ! 1. Surat AL Fatikhah ada berapa ayat ! 2. Surat Al-Fatikhah termasuk golongan surat ? 3. Bunyi surat Al- Fatikhah ayat yang ke-4 adalah . . . 4. Apa arti waqof? 5. Bagaimana pengertian istilah waqof?
SOAL TES FORMAT SIKLUS II Nama
:
Kelas
:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. Tulislah surat An-Nas ayat ke 6 ! 2. Apa arti tanda waqof
!
3. Di dalam surat Al-Fatikhah ayat 5 terdapat tanda قفapa yang dimaksud tanda tersebut ? 4. Tuliskan ayat pada surat An-Nas yang terdapat tanda baca ! ع 5. Tuliskan 3 tanda baca waqof !
170
171
Lampiran 5
SOAL TES FORMAT SIKLUS III
Nama
: ______________
Kelas
: ______________
Pilihlah jawaban yang paling tepat dibawah ini! 1. Surat Al-Fatikhah ada…… ayat. a. 6 ayat b.7 ayat
c. 8 ayat
d. 5 ayat.
2. Surat An-Nas ada……. Ayat a. 8
b.7
c.6
d.5.
3. Surat Al-Falaq ada …… ayat. a. 5.
b.4
c. 6
d.7 .
4. Surat Al-fatikhah ayat 4 terdapat tanda baca waqof …….. a.
b. خ
c.قف
d.ك
5. Jika kita membaca surat Al-Falaq terdapat tanda baca ءmaka kita harus ….. a. ruku
b,Washol
c. berhenti sejenak tanfa nafas c. jaiz.
6. Jika kita membaca ayat Al qur‟an terdapat tanda ال, maka kita hendaknya…… a,berhenti
b. diteruskan c. berhenti sejenak
d.diberi kebebasan.
7. Tanda baca waqof yang harus berhenti sejenak tanpa nafas disebut…… A,saktah
b. washol
c. jaiz
d. lazim.
8. Yang disebut waqof muthlaq adalah ……. a, harus berhenti
b. lebih baik berhenti
c. sebaiknya berhenti
d.
dilarang berhenti. 9. Yang termasuk tanda baca waqof adalah ….. a. ال ك
ال
b. ض ش ش س
c و
ع
ل
ح 10. Tanda baca saktah yaitu … a. ح
b. سكثه
d. و
c. 171
d. ح ب ل
172
Lampiran 6
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI SDN 1 POLOBOGO TAHUN PELAJARAN 2015/2016
172
173
Lampiran 7 STUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH SDN 1 POLOBOGO
173
174
Lampiran 8
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA PRA SIKLUS
Aspek yang dinilai No
Nama
KREATIVITAS
PRESTASI
A B C D E A B C D E 1
Noval Ardi Prasetyo
V
V
2
Anggi Aulia Pratiwi
V
V
3
Alvin Lukman Hakim
V
V
4
Damar Jatmiko
V
V
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
V
V
6
Miftahul Jannah
V
7
Rendy Arif Kurniawan
8
Rini Susilowati
V
V
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
V
V
10
Alvin Candra Setiawan
11
Azka Aziz Maulana yusuf
V
V
12
Hesa Maya Dewi Ananda
V
V
13
Marifatun
V
V
14
Nurul Ikhsan
15
Oktavia Ika Rahmadani
16
Sasa Aprilia
Keteranagan : Sangat baik
V
V
V
V
V
V V
V V
(A) = 85-10
Baik
(B) = 70-84
Cukup
(C) = 55-69
Kurang
(D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39 174
V
V
175
Lampiran 9 PRA SIKLUS KREATIVITAS SISWA
Aspek yang dinilai No
Nama
KEAKTIFAN A B C
D
PRESTASI E A B
C
D
1
Noval Ardi Prasetyo
5
5
2
Anggi Aulia Pratiwi
5
5
3
Alvin Lukman Hakim
7
6
4
Damar Jatmiko
7
6
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
7
8
6
Miftahul Jannah
7
7
7
Rendy Arif Kurniawan
7
7
8
Rini Susilowati
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
7
6
10
Alvin Candra Setiawan
7
6
11
Azka Aziz Maulana yusuf
7
6
12
Hesa Maya Dewi Ananda
13
Marifatun
14
Nurul Ikhsan
15
Oktavia Ika Rahmadani
16
Sasa Aprilia
Keterangan : Sangat baik
5
4,5
4,5 6
6 5
6
7 5
(A) = 85-10
Baik
(B) = 70 -84
Cukup
(C) = 55-69
Kurang
(D) = 40-54
Kurang sekali
(E) = 00-39
175
4,5
5,5
E
176
Lampiran 10 LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA SIKLUS I Aspek yang dinilai No
Nama
KREATIVITAS
PRESTASI
A B C D E A B C
D
1
Noval Ardi Prasetyo
5
5,5
2
Anggi Aulia Pratiwi
5
5,5
3
Alvin Lukman Hakim
7
6
4
Damar Jatmiko
7
6
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
7
8
6
Miftahul Jannah
8
7
7
Rendy Arif Kurniawan
8
7
8
Rini Susilowati
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
10
Alvin Candra Setiawan
7
6
11
Azka Aziz Maulana yusuf
7
6
12
Hesa Maya Dewi Ananda
13
Marifatun
14
Nurul Ikhsan
15
Oktavia Ika Rahmadani
8
7
16
Sasa Aprilia
7
7
Keterangan : Sangat baik
5 6
6 6
5 6
6 6
5
(A) = 85-10
Baik
(B) = 70 -84
Cukup
(C) = 55-69
Kurang
(D) = 40-54
Kurang sekali
(E) =00-39
176
5
E
177
Lampiran 11 LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA SIKLUS II Aspek yang dinilai No
Nama
KREATIVITAS A
B
C
D
PRESTASI E A B
C
1
Noval Ardi Prasetyo
6
6.5
2
Anggi Aulia Pratiwi
6
6.5
3
Alvin Lukman Hakim
4
Damar Jatmiko
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
6
7.5
7
7
7
7.5
7
Miftahul Jannah
8
8
7
Rendy Arif Kurniawan
8
8
Rini Susilowati
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
7
10
Alvin Candra Setiawan
8
7
11
Azka Aziz Maulana yusuf
8
7
12
Hesa Maya Dewi Ananda
13
Marifatun
14
Nurul Ikhsan
15
Oktavia Ika Rahmadani
8
8
16
Sasa Aprilia
7
7
9 5.5
6 6
6
6
7
Keterangan : Sangat baik
6 5.5
(A) = 85-10
Baik
(B) = 70 -84
Cukup
(C) = 55-69
Kurang
(D) = 40-54
Kurang sekali
(E) = 00-39
177
D E
5
178
Lampiran 12 LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS SISWA SIKLUS III Aspek yang dinilai No
Nama
KREATIVITAS A B C
D
PRESTASI
E A B
1
Noval Ardi Prasetyo
2
Anggi Aulia Pratiwi
3
Alvin Lukman Hakim
8
7
4
Damar Jatmiko
8
8
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
9
8
6
Miftahul Jannah
9
8
7
Rendy Arif Kurniawan
9
8
Rini Susilowati
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
10
Alvin Candra Setiawan
11
Azka Aziz Maulana yusuf
12
Hesa Maya Dewi Ananda
13
Marifatun
7
7
14
Nurul Ikhsan
7
7
15
Oktavia Ika Rahmadani
16
Sasa Aprilia
Keterangan : Sangat baik
8
C
7 5.5
6.5
9 5
5
8
8
9
8 8
9 5.5
9
Baik
(B) = 70 -84
Cukup
(C) = 55-69
Kurang
(D) = 40-54
Kurang sekali
(E) = 00-39
178
6.5
8 7
(A) = 85-10
D E
8
179
Lampiran 13 LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU SIKLUS I SEKOR PILIHAN NO
ASPEK YANG DINILAI 1
2
3
4
1
Appersepsi
2
Kemampuan memberi pertanyaan
3
Keterampilan menyajikan materi
v
4
Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran
v
5
Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar
v
6
Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek
v
7
Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
8
Keterampilan memberi penguatan
9
Keterampilan memberi motivasi siswa
v
10
Keterampilan memberi tindak lanjut
v
5
v v
v v
Keterangan 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat setuju
Polobogo, 5 Agustus 2015 Pengamat
Siti Aniroh
179
180
Lampiran 14 LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU SIKLUS II SEKOR PILIHAN NO
ASPEK YANG DINILAI 1
2
3
4
5
1
Appersepsi
v
2
Kemampuan memberi pertanyaan
v
3
Keterampilan menyajikan materi
v
4
Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran
v
5
Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar
v
6
Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek
v
7
Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
v
8
Keterampilan memberi penguatan
9
Keterampilan memberi motivasi siswa
10
Keterampilan memberi tindak lanjut
v v v
Keterangan 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat setuju
Polobogo,
19 Agustus 2015
Pengamat
Siti Aniroh 180
181
Lampiran 15 LEMBAR OBSERVASI SIKAP GURU SIKLUS III SEKOR PILIHAN NO
ASPEK YANG DINILAI 1
2
3
4
5
1
Appersepsi
v
2
Kemampuan memberi pertanyaan
v
3
Keterampilan menyajikan materi
v
4
Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran
5
Keterampilan dalam menggunakan fasilitas belajar
v
6
Keterampilan membimbing siswa hafalan surat pendek
v
7
Kemampuan menguasai dan mengelola kelas
v
8
Keterampilan memberi penguatan
9
Keterampilan memberi motivasi siswa
v
10
Keterampilan memberi tindak lanjut
v
v
v
Keterangan 1 = Sangat tidak setuju 2 = Tidak setuju 3 = Ragu-ragu 4 = Setuju 5 = Sangat setuju
Polobogo,
September 2015
Pengamat
Siti Aniroh
181
182
Lampiran 16 HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS I
No
Aspek yang dinilai
Rata-
KREATIVITAS PRESTASI
rata
Nama
Keterangan A B
C
D E
1
Noval Ardi Prasetyo
5
5.5
5.25
v
2
Anggi Aulia Pratiwi
5
5.5
5.25
v
3
Alvin Lukman Hakim
7
6
6.5
v
4
Damar Jatmiko
7
6
6.5
v
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
7
8
7.5
v
6
Miftahul Jannah
8
7
7.5
v
7
Rendy Arif Kurniawan
8
7
7.5
v
8
Rini Susilowati
5
6
5.5
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
6
6
6
10
Alvin Candra Setiawan
7
6
6.5
11
Azka Aziz Maulana yusuf
7
6
6.5
v
12
Hesa Maya Dewi Ananda
6
6
6.5
v
13
Marifatun
6
6
6
v
14
Nurul Ikhsan
5
6
5.5
15
Oktavia Ika Rahmadani
8
7
7.5
v
16
Sasa Aprilia
7
7
7
v
Rata-rata kelas
103 : 16 = 6.43 104 : 16 = 6.5
Keterangan : Sangat baik
(A) = 85-10
Baik
(B) = 70-84
Cukup
(C) = 55-69
Kurang
(D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
182
v v
v
183
Lampiran 17 HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS II
No
Aspek yang dinilai
Rata-
Keterangan
KREATIVITAS PRESTASI
rata
A B C D E v
Nama
1
Noval Ardi Prasetyo
6
6.5
6.25
2
Anggi Aulia Pratiwi
5
6.5
5.75
3
Alvin Lukman Hakim
7.5
7
7.25
v
4
Damar Jatmiko
7
7
7
v
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
7
7
7.25
v
6
Miftahul Jannah
8
8
8
v
7
Rendy Arif Kurniawan
8
9
8.5
8
Rini Susilowati
5.5
6
5.75
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
7
6
6.5
10
Alvin Candra Setiawan
8
7
7.5
v
11
Azka Aziz Maulana yusuf
8
7
7.5
v
12
Hesa Maya Dewi Ananda
6
6
6
v
13
Marifatun
6
6
6
v
14
Nurul Ikhsan
5
5.5
5.25
15
Oktavia Ika Rahmadani
8
8
8
v
16
Sasa Aprilia
7
7
7
v
Rata-rata kelas
112 : 16 = 7
Keterangan : Sangat baik
(A) = 85-10
Baik
(B) = 70-84
Cukup
(C) = 55-69
Kurang
(D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39
183
109 : 16 = 6.84
v
v v v
v
184
Lampiran 18 HASIL OBSERVASI SISWA SIKLUS III
No
Aspek yang dinilai
Rata-
Keterangan
KREATIVITAS PRESTASI
rata
A B C D E
Nama
1
Noval Ardi Prasetyo
8
7
7.5
2
Anggi Aulia Pratiwi
5.5
6.5
6
3
Alvin Lukman Hakim
8
7
7.5
V
4
Damar Jatmiko
8
8
8
V
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
9
8
8.5
V
6
Miftahul Jannah
9
8
8.5
V
7
Rendy Arif Kurniawan
9
9
9
V
8
Rini Susilowati
5
5
5
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
8
8
8
10
Alvin Candra Setiawan
9
8
8.5
V
11
Azka Aziz Maulana yusuf
8
9
8.5
V
12
Hesa Maya Dewi Ananda
5.5
6.5
6
V
13
Marifatun
7
7
7
V
14
Nurul Ikhsan
7
7
7
15
Oktavia Ika Rahmadani
9
8
8.5
16
Sasa Aprilia
7
8
7.5
Rata-rata kelas
122 : 16 = 7,625
Keterangan Sangat baik
(A) = 85-10
Baik
(B) = 70-84
Cukup
(C) = 55-69
Kurang
(D) = 40-54
Kurang sekali (E) = 00-39 184
120.5 : 16 = 7.53
V V
V V
V V V
185
Lampiran 19 DAFTAR NILAI TES FORMATIF PRA SIKLUS
Mata pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur‟an
KD
: Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester
:4/1
Pelaksanaan
: 29 Juli 2015
Keterangan No
Nama
Nilai Tuntas
Tidak Tuntas
1
Noval Ardi Prasetyo
5
V
2
Anggi Aulia Pratiwi
5
V
3
Alvin Lukman Hakim
7
V
4
Damar Jatmiko
7.5
V
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
7
V
6
Miftahul Jannah
7.5
V
7
Rendy Arif Kurniawan
8
V
8
Rini Susilowati
5.5
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
6.5
V
10
Alvin Candra Setiawan
7
V
11
Azka Aziz Maulana yusuf
7.5
V
12
Hesa Maya Dewi Ananda
5.5
13
Marifatun
6
V
14
Nurul Ikhsan
6
V
15
Oktavia Ika Rahmadani
7.5
V
16
Sasa Aprilia
6
V
Jumlah
106
Rata-rata
6.62 185
V
V
186
Keterangan
: KKM sekolah = 60
Hasil analisis : 1. Ketuntasan belajar perorangan 2. Ketuntasan belajar klasikal 3. Daya serap
= 12 siswa dari 16 siswa
=
= 75 % = 75%
186
187
Lampiran 20 DAFTAR NILAI TES FORMATIF SIKLUS I
Mata pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur‟an
KD
: Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester
:4/1
Pelaksanaan
: 5 Agustus 2015 Keterangan
No
Nama
Nilai Tuntas
Tidak Tuntas
1
Noval Ardi Prasetyo
5,5
V
2
Anggi Aulia Pratiwi
5
V
3
Alvin Lukman Hakim
7
V
4
Damar Jatmiko
7.5
V
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
8
V
6
Miftahul Jannah
7.5
V
7
Rendy Arif Kurniawan
8
V
8
Rini Susilowati
5.5
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
6.5
V
10
Alvin Candra Setiawan
7
V
11
Azka Aziz Maulana yusuf
7.5
V
12
Hesa Maya Dewi Ananda
5.5
13
Marifatun
6
V
14
Nurul Ikhsan
6
V
15
Oktavia Ika Rahmadani
7.5
V
16
Sasa Aprilia
6
V
Jumlah
105.5
Rata-rata
6.59
Keterangan
: KKM sekolah = 60 187
V
V
188
Hasil analisis : 1. Ketuntasan belajar perorangan
= 12 Siswa dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal
=
3. Daya serap
= 75
= 75
188
189
HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS III Lampiran 21
Daftar Nilai Tes Formatif Siklus III DAFTAR NILAI TES FORMATIF Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an SIKLUS II KD : Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof Kelas / semester :4/1 Pelaksanaan : 9 September 2015 Mata pelajaran : Baca Tulis Al-Qur‟an KD
No
Nama Kelas / semester Pelaksanaan Noval Ardi Prasetyo
1
2 Anggi Aulia Pratiwi No Nama 3 Alvin Lukman Hakim 4 1 Damar NovalJatmiko Ardi Prasetyo
: Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof Keterangan : 4 / 1Nilai Tuntas Tidak Tuntas :19 Agustus 2015 75 V Keterangan 60 V Nilai Tuntas Tidak Tuntas 75 V 8060 8555
V V V
85 70 9 75 55 7080
V
8585
V V
Hesa Maya Dewi Ananda Rini Susilowati 13 Marifatun 9 Agnia Rahmah Audia Raihany 14 Nurul Ikhsan Alvin Candra Setiawan 1510 Oktavia Ika Rahmadani
8585 6 55 7 70 7 8580
V V V
1611 Sasa Azka Aziz Maulana yusuf Aprilia 12 Hesa Maya Dewi AnandaJumlah Rata-rata 13 Marifatun
7580 1205 55: 16 75.31 60
5
Jafar Abdul Carrim 2 Fayet Anggi Aulia Pratiwi Miftahul Jannah 3 Alvin Lukman Hakim Rendy Arif Kurniawan 4 Damar Jatmiko Rini Susilowati 5 Agnia FayetRahmah Jafar Abdul AudiaCarrim Raihany
6 7 8 9
10 6 Alvin Candra Setiawan Miftahul Jannah 11 7 Azka Aziz Maulana yusuf Rendy Arif Kurniawan 12
Keterangan
8
14 Nurul Ikhsan 60 : KKM sekolah = 60 15 Oktavia Ika Rahmadani 85 Hasil analisis : 1. Ketuntasan belajar perorangan 16 Sasa Aprilia 65 Jumlah
2. Ketuntasan belajar klasikal 1120 :16
Rata-rata
V
V V
V V
V
V
V V V V V V V V = 15 siswa dari 16 siswa V =
= 93.75% 189
V
V V
70 3. Daya serap
V
190
Keterangan
: KKM sekolah = 60
Hasil analisis
:
1. Ketuntasan belajar perorangan
= 13 siswa dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal
=
3. Daya serap
= 81.25%
= 81.25%
190
191
Lampiran 22
DAFTAR NILAI TES FORMATIF SIKLUS III
Mata pelajaran
: Baca Tulis Al-Qur‟an
KD
: Mengenal arti dan pengertian bacaan waqof
Kelas / semester
:4/1
Pelaksanaan
: 9 September 2015 Keterangan
No
Nama
Nilai Tuntas
Tidak Tuntas
1
Noval Ardi Prasetyo
75
V
2
Anggi Aulia Pratiwi
60
V
3
Alvin Lukman Hakim
75
V
4
Damar Jatmiko
80
V
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
85
V
6
Miftahul Jannah
85
V
7
Rendy Arif Kurniawan
90
V
8
Rini Susilowati
55
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
70
V
10
Alvin Candra Setiawan
85
V
11
Azka Aziz Maulana yusuf
85
V
12
Hesa Maya Dewi Ananda
60
V
13
Marifatun
70
V
14
Nurul Ikhsan
70
V
15
Oktavia Ika Rahmadani
85
V
16
Sasa Aprilia
75
V
Jumlah 1205
15
1
93.75%
6.25%
Rata-rata 75.31 191
V
192
Keterangan
: KKM sekolah = 60
Hasil analisis
:
1. Ketuntasan belajar perorangan
= 15 dari 16 siswa
2. Ketuntasan belajar klasikal
=
3. Daya serap
= 93,75
=93.75%
192
193
Lampiran 23 HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS I LKS No
Nama
Keterangan
50% Kerapian
50% Ketepatan
Nilai
Tuntas
Membaca
Keterangan
Tidak Tuntas
50% Bacaan Benar
50% Bacaan Lancar
Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Noval
30
20
55
V
25
30
55
V
2
Anggi
25
25
50
V
25
25
50
V
3
Alvin
40
30
70
V
40
40
80
V
4
Damar
40
35
75
V
35
35
70
V
5
Fayet
40
40
80
V
40
40
80
V
6
Miftahul
40
35
75
V
40
45
85
V
7
Rendy
40
40
80
V
45
40
85
V
8 9
Rini
30 30
25 35
55 75
V V
25 30
30 35
55 65
V
10
Candra
35
35
70
V
40
45
85
V
11
Azka
40
35
75
V
40
45
85
V
12
Hesa
30
25
55
25
30
55
13
Fatun
30
30
60
30
40
70
V
14
Nurul
25
30
55
30
30
60
V
15
Ika
40
30
70
V
40
45
85
V
16
Sasa
30 Keterangan
V = 60
35
35
70
V
Agnia
30 70 : KKM sekolah
V V V
Hasil analisa : 1. Tes LKS Ketuntasannya = 2. Tes performa ketuntasannya =
193
V
V
194
Lampiran 24 Keterangan
: KKM sekolah = 60
HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS II LKS No
Nama
Keterangan
Membaca
50% Nilai 50% 50% Tidak Tuntas Bacaan Kerapian Ketepatan Tuntas Benar
Keterangan
50% Bacaan Lancar
Nilai
Tuntas
1
Noval
30
30
60
V
30
30
60
2
Anggi
30
30
60
V
30
25
55
3
Alvin
40
35
75
V
40
30
70
V
4
Damar
35
35
70
V
40
35
75
V
5
Fayet
40
35
75
V
40
40
80
V
6
Miftahul
40
40
80
V
40
45
85
V
7
Rendy
40
40
80
V
45
40
85
V
8 9
Rini
30
25
55
25
30
55
Agnia
40
30
70
V
35
35
70
V
10
Candra
40
40
80
V
40
40
80
V
11
Azka
40
40
80
V
40
40
80
V
12
Hesa
30
30
60
V
30
35
65
V
13
Fatun
35
35
70
V
30
30
60
V
14
Nurul
30
25
55
25
30
55
15
Ika
40
40
80
V
40
45
85
V
16
Sasa
35
35
70
V
30
35
65
V
V
V
Hasil analisis : 1. Ketuntasan tes LKS = 2. Ketuntasan tes performa =
194
Tidak Tuntas
V V
V
V
195
Lampiran 25 HASIL TES LKS DAN PERFORMA SIKLUS III
LKS No
Nama
Keterangan
Membaca
50% Nilai 50% 50% Tidak Tuntas Bacaan Kerapian Ketepatan Tuntas Benar
Keterangan
50% Bacaan Lancar
Nilai
Tuntas
1
Noval
40
40
80
V
40
40
80
2
Anggi
30
35
65
V
25
30
55
3
Alvin
40
35
75
V
40
35
75
V
4
Damar
40
40
80
V
40
40
80
V
5
Fayet
40
45
85
V
40
45
85
V
6
Miftahul
45
45
90
V
40
50
90
V
7
Rendy
45
45
90
V
40
50
90
V
8 9
Rini
30
20
50
20
30
50
Agnia
40
40
80
V
40
40
80
V
10
Candra
45
45
90
V
40
50
90
V
11
Azka
45
40
85
V
40
45
85
V
12
Hesa
30
30
60
V
30
30
60
V
13
Fatun
40
30
70
V
30
40
70
V
14
Nurul
40
30
70
V
30
35
65
V
15
Ika
45
45
90
V
40
50
90
V
16
Sasa
40
30
70
V
30
40
70
V
Keterangan
:
Hasil analisis :
V
KKM sekolah = 60 1. Ketuntasan tes LKS = 2. Ketuntasan tes performa = =
195
Tidak Tuntas
V V
V
196
Lampiran 26 ANALISIS TES FORMATIF SIKLUS I
Ketuntasan
Skor tiap soal No
Nama 1
2
3
4
5
Jml
Nilai
skor
akhir
belajar Ya
Tidak
1
Noval Ardi Prasetyo
1
1
1.5
1
1
5.5
55
V
2
Anggi Aulia Pratiwi
1.5
1
0.5
1
1
5
50
V
3
Alvin Lukman Hakim
2
1
1
1.5
1.5
7
70
V
4
Damar Jatmiko
2
1.5
1
1.5
1.5
7.5
75
V
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
2
1.5
1.5
2
1
8
80
V
6
Miftahul Jannah
2
1.5
1
1.5
1.5
7.5
75
V
7
Rendy Arif Kurniawan
2
1.5
1
1.5
2
8
80
V
8
Rini Susilowati
1.5
1
0.5
1.5
1
5.5
55
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
1.5
1.5
0.5
2
1
6.5
65
V
10
Alvin Candra Setiawan
1.5
1.5
0.5
2
1.5
7
70
V
11
Azka Aziz Maulana yusuf
2
1.5
1
1.5
1.5
7.5
75
V
12
Hesa Maya Dewi Ananda
2
1
0.5
1
1
5.5
55
13
Marifatun
2
1
0.5
1.5
1
6
60
V
14
Nurul Ikhsan
2
1
0.5
1.5
1
6
60
V
15
Oktavia Ika Rahmadani
2
1.5
1
1.5
1.5
7.5
75
V
16
Sasa Aprilia
2
1
0.5
1
1.5
6
60
V
Keterangan 1. Analisis hasil a. Ketuntasan hasil
: 12 siswa dari 16 siswa
b. Persentase ketuntasan
:
196
V
V
197
Lampiran 27
ANALISIS TES FORMATIF SIKLUS II
Ketuntasan
Skor tiap soal No
Nama 1
2
3
4
5
2
1
0,5
1
1
0,5 1,5
1
Noval Ardi Prasetyo
1,5
2
Anggi Aulia Pratiwi
1,5 1,5
3
Alvin Lukman Hakim
2
4
Damar Jatmiko
2
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
6
Miftahul Jannah
2
2
1
1
7
Rendy Arif Kurniawan
2
2
1
8
Rini Susilowati
2
1
1
9
Agnia Rahmah Audia Raihany
2
10
Alvin Candra Setiawan
2
1
1,5
11
Azka Aziz Maulana yusuf
2
1
12
Hesa Maya Dewi Ananda
2
13
Marifatun
14
Jml
Nilai
skor
akhir
belajar Ya
6
60
V
5,5
55
V
1,5
7,5
75
V
1
7
70
V
7,5
75
V
2
8
80
V
1
2
8
80
V
0,5
1
5,5
55
1
1
7
70
V
2
1,5
8
80
V
2
1,5 1,5
8
80
V
1
2
1,5 0,5
6
60
V
2
1
2
7
70
V
Nurul Ikhsan
2
1
1,5 0,5 0,5
5,5
55
15
Oktavia Ika Rahmadani
2
1
1,5
2
1,5
8
80
V
16
Sasa Aprilia
2
1
2
1
1
7
70
V
1,5 1,5 1
1
1,5 1,5
1,5 1,5 1,5 1,5 1,5
1,5 1,5
1
1
Keterangan 1. Analisis hasil a. Ketuntasan hasil
:13 siswa dari 16 siswa
b. Persentase ketuntasan
:
x 100 = 81,25 % 197
Tidak
V
V
198
Lampiran 28 ANALISIS TES FORMATIF SIKLUS III Ketuntasan
Skor tiap soal No
Jml
Nama
Nilai
belajar
skor akhir 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Ya
1
Noval Ardi Prasetyo
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
7
70
V
2
Anggi Aulia Pratiwi
1
0
0
1
1
0
1
1
0
1
6
60
V
3
Alvin Lukman Hakim
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
7
70
V
4
Damar Jatmiko
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
8
80
V
5
Fayet Jafar Abdul Carrim
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
9
90
V
6
Miftahul Jannah
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
9
90
V
7
Rendy Arif Kurniawan
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
90
V
8
Rini Susilowati
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
5
50
9
Agnia Rahmah Audia . R
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
8
80
V
10
Alvin Candra Setiawan
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
9
90
V
11
Azka Aziz Maulana yusuf
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
8
80
V
12
Hesa Maya Dewi Ananda
1
1
0
0
1
0
1
1
0
1
6
60
V
13
Marifatun
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
7
70
V
14
Nurul Ikhsan
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
7
70
V
15
Oktavia Ika Rahmadani
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
9
90
V
16
Sasa Aprilia
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
7
70
V
Keterangan 1. Analisis hasil a. Ketuntasan hasil
: 15 siswa dari 16 siswa
b. Persentase ketuntasan
:
x 100 = 93,75 %
198
Tidak
V
199
Lampiran 29
DAFTAR NILAI KELOMPOK 1 No
Nama
Nilai Siklus I
Rata-rata
Nilai Siklus II
Rata-rata
55 70 80
66.25 66.25 66.25
Nilai Siklus III 60 70 85
60
66.25
75
1 2 3
Anggi Alvin Fayet
50 70 80
63.75 63.75 63.75
4
Noval
55
63.75
Rata-rata 73.75 73.75 73.75 73.75
DAFTAR NILAI KELOMPOK 2 No 1 2 3 4
Nama Damar Miftah Rini Agnia
Nilai Siklus I
Rata-rata
Nilai Siklus II
Rata-rata
75 75 55 65
67.5 67.5 67.5 67.5
75 85 55 70
71.25 71.25 71.25 71.25
Nilai Siklus III 80 85 55 70
Rata-rata 72.5 72.5 72.5 72.5
DAFTAR NILAI KELOMPOK 3 No 1 2 3 4
Nama
Nilai Siklus I
Rendy Candra Hessa Marifatun
80 70 55 60
Rata-rata
Nilai Siklus II
Rata-rata
66.25 66.25 66.25 66.25
85 80 65 60
72.5 72.5 72.5 72.5
Nilai Siklus Rata-rata III 90 76.25 85 76.25 60 76.25 70 76.25
DAFTAR NILAI KELOMPOK 4 No 1 2 3 4
Nama Azka Oqta Nurul Sasa
Nilai Siklus I
Rata-rata
Nilai Siklus II
Rata-rata
75 75 60 60
67.5 67.5 65.75 67.5
80 85 55 65
71.25 71.25 71.25 71.25
199
Nilai Siklus III 80 85 70 75
Rata-rata 77.5 77.5 77.5 77.5
200
Lampiran 30 SILABUS
Nama Sekolahan
: SD …………………………
Mata Pelajaran
: Muatan Lokal Baca Tulis Al-Qur‟an
Kelas
: IV/I
Alokasi Waktu
: 18 xPertemuan @35.ooo
Standar Kompetensi
:
Kegiatan Pembelaja ran
Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
7.1 Mengenal arti dan pengertian bacaan waqaf
Arti waqaf dan pengertian bacaan waqaf
Bimbingan untuk mengenal dan memahami arti kata waqaf dan pengertian bacaan waqaf
1. Menyebutk an arti istilah waqaf 2. Menyebutk an pengertian waqaf
Lisan/tert ulis
1x35 menit
1. Buku BTQ SD Kls IV Drs. Suyanto, dkk, CV Sahabat Klaten 2. Dari GPAI 3. Dll
7.2 Mengenal sebab-sebab terjadinya bacaan waqaf
Sebab-sebab terjadinya bacaan waqaf
Bimbingan 1. Menyebutka n hal-hal dan yang pelatihan menyebabka mengenal/ n terjadinya memahami bacaan hal yang waqaf menjadi penyebab terjadinya bacaan waqaf
Lisan/tert ulis
1x35 menit
Sda
7.3 Mengenal
Kaidah/aturan
Bimbingan 1. Menyebutka n 200
Lisan/tert
2x35
Sda
Sumber
201
Kegiatan Pembelaja ran
Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran
kaidah/aturan mewaqafkan bacaan dan penerapannya dalam membaca ayat-ayat AlQur‟an
mewaqafkan bacaan dan contoh cara penerapannya, saat membaca ayat-ayat ALQur‟an
dan kaidah/atura n pelatihan menghentika mengenal/ n bacaan memahami 2. Membaca kaidah/atur lafaz atau an ayat-ayat Almenghenti Qur‟an tertentu kan bacaan dengan serta menerapkan penerapan kaidah/atura nya dalam n membaca mewaqafkan ayat-ayat bacaan Al-Qur‟an
ulis
7.4 Mengenal nama dan bentuk tanda/lambing yang berkaitan dengan kaidah/aturan menghentikan bacaan, serta maksud dari tanda tersebut
Nama, bentuk tanda dan maksud dari tanda tersebut dalam kaitannya dengan kaidah menghentikan bacaan
Bimbingan 1. Menyebutka n namadan nama tanda pelatihan waqaf mengenal/ dengan memahami menunjukka nama, n bentuknya bentuk dan 2. Menyebutka n maksud maksud tanda-tanda tandawaqaf tanda yang 3. Menerapkan berkaitan pengertian dengan tanda-tanda kaidah waqaf dalam menghenti membaca ayat-ayat Alkan Qur‟an bacaan, serta penerapan nya dalam membaca ayat-ayat Al-Qur‟an
Lisan/tert ulis
Bimbingan 1. Menyebutka n pengertian dan bacaan
Lisan/tert ulis
7.5 Mengenal pengertian
Pengertian dan contoh bacaan
Indikator
201
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber
menit
Praktek membaca
3x35 menit
Sda
1x35 menit
Sda
Praktik membaca
202
Kompetensi dasar bacaan qalqalah
Materi Pembelajaran qalqalah
Kegiatan Pembelaja ran
Indikator
pelatihan qalqalah 2. Melafazkan untuk bacaan mengenal/ qalqalah memahami dan melafazka n bacaan qalqalah
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber
Praktik
7.6 Mengenal nama-nama huruf qalqalah
Nama dan banyaknya huruf qalqalah
Bimbingan 1. Menyebutka n mengenal jumlah/bany jumlah dan aknya huruf namaqal-qalah nama dan namaqalqalah namanya
Lisan/tert ulis
1x35 menit
Sda
7.7 Mengenal citiciri/penyebab/ tanda bacaan qalqalah
Sebab-sebab terjadinya bacaan qalqalah
Bimbingan 1. Menyebutka n penyebab dan terjadinya pelatihan bacaan untuk qalqalah mengenal/ mengetahu i penyebab terjadinya bacaan qalqalah
Lisan/tert ulis
2x35 menit
Sda
7.8 Mengenal nama-nama (macammacam) bacaan qalqalah
Nama-nama (macammacam pembagian) bacaan qalqalah
Bimbingan 1. Menyebutka n namadan nama/maca pelatihan m-macam untuk bacaan mengenal qalqalah dan 2. Menyebutka memahami n cirri-ciri dan atau pembagian penyebab (macamny masinga/namanya masing ) bacaan bacaan qalqalah qalqalah
Lisan/tert ulis
1x35 menit
Sda
202
203
Kompetensi dasar
Materi Pembelajaran
7.9Mengenal cara penerapan kaidah bacaan qalqalah dalam membaca ayat-ayat AlQur‟an
Kutipan ayatayat Al-Qur‟an yang memiliki bacaan qalqalah dan contoh membacanya
7.10 Mengenal cara-cara menyalin/men ulis/mengurai/ mengeja lafazlafaz tertentu yang memiliki bacaan qalqalah
Kutipan lafazlafaz/ayat-ayat Al-Qur‟an tertentu yang memiliki bacaan qalqalah
Kegiatan Pembelaja ran
Penilaian
Alokasi Waktu
Bimbingan 1. Membaca dengan dan menerapkan pelatihan kaidah/atura menerapka n membaca n bacaan kaidah/atur qalqalah an pada ayatayat Almembaca Qur‟an bacaan qalqalah yang terdapat pada ayatayat AlQur‟an
Praktik membaca
2x35 menit
Sda
Bimbingan 1. Menyalin/m enulis/meng dan eja/mengurai pelatihan kan menulis/m kutipan/tulis enyalin/me an ngeja/men lafaz/ayatgurai ayat tertentu (yang tulisan/kuti memiliki pan bacaan ayat/lafaz qalqalah) tertentu yang memiliki bacaan qalqalah
Praktik menulis/ menyalin mengerja kan/meng uraikan
4x35 menit
Sda
Indikator
203
Sumber
204
Lampiran 31 DOKUMENTASI Kegiatan Siklus I
Kegiatan siklus II
204
205
kegiatan Pra Siklus
Kegiatan Siklus Iii
205
206
206
207
207
208
208
209
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama
:
SITI ANIROH
NIM
:
114-12-005
Fakultas
:
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
Jurusan
:
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Menyatakan bahwa Tugas Akhir yang saya tuli sini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat temuan orang lain yang terdapat dalam Tugas Akhir ini dikutip / dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Tugas Akhir ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga
Salatiga, September 2015 Penulis
Siti Aniroh NIM. 111 12 005
209
210
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Siti Aniroh
Tempat Tanggal Lahir
: Purbalingga, 23 Oktober 1970
Alamat
: Polobogo rt 04/rw 01,Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.
Pendidikan
1,SD tamat tahun 1984 2.MTs tamat tahun 1987 3.PGA N Banjar Negara tamat tahun 1990 4.D II STAIN Purwokerto tamat tahun 2001
210