PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI BERIMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH MENGGUNAKAN METODE JIGSAW PADASISWA KELAS VII B SEMESTER 2SMP NEGERI 3 UNGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar SI Sarjana Pendidikan Islam
OLEH:
SUSI SUSANTI NIM. 11413041
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2017
MOTTO
ْأُ ْنظُ ْْر َماْقَا َلْ َوالَْتَ ْنظُ ْرْ َمنْ ْقَا َل Lihatlah apa yang dikatakan jangan melihat siapa yang mengatakan (atsar Sayyidina Ali, diriwayatkan oleh Ibnu Assakir)
PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis susun dan persembahkan kepada: 1. Ayahanda Daroji (almarhum ) yang belum sempat melihat penulis wisuda, semoga Allah selalu mengampuni dosa-dosa ayah dan menerima semua amal ibadah ayah dan Ibunda Sriatun yang terhormat, yang senantiasa memberikan do‟a restu serta dukungan baik secara moral maupun material terhadap keberhasilan dan kesuksesan penulis. 2. Kakak Sulis Tyawati dan adikku Susilo serta Sutrisno yang tersayang yang selalu berpartisipasi memberikan dukungan, support dan doanya untuk penulis. 3. Bapak K.H Fadhil Asy‟ary (al marhum) sekeluarga serta Gus Lubabbudin sekeluarga yang telah mendidik penulis selama di PP Poncol Bringin dan mendaftarkan penulis untuk kuliah. 4. Bpk Kyai Muhdi Taufik Ali Anwar sekeluarga di PP Al Mansyur Kauman Tengah Ungaran telah sudi menampung dan mendidik penulis selama kuliah ini. 5. Mas Efrika Wahyu Ari Wibowo sekeluarga, Kak Lutfi Hariadi sekeluarga juga Mas Dedy Aris Setiyawan, Mas Muhamad Sholeh yang selalu memberikan dukungan dan support untuk kesuksesan penulis. 6. Bpk Suharto sekeluarga, Eyang , Mba Indu‟ sekeluarga yang selalu memberikan semangat luar biasa. 7. Sahabat-sahabat karibku yang selalu memberikan semangat serta teman-teman seperjuangan yang senantiasa menghibur dan memberikan semangat buat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat,taufik, hidayah serta inayah-Nya yang telah diberikan kepada hambanya yang lemah ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan
Prestasi
Belajar
PAI
Materi Beriman Kepada Malaikat Allah
Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017‟‟. Shalawat beserta salam senantiasa tersanjungkan kehadirat Nabiyullah Muhammad saw. sebagai nabi akhir zaman yang mampu memberikan syafa‟atnya kepada seluruh umatnya. Besar harapan agar dapat menjadi salah satu golongan umat beliau yang memperoleh syafa‟at agung di hari kiamat nanti. Aamiin Dalam penulisan skripsi ini, banyak sekali berbagai cobaan, godaan dan rintangan yang penulis hadapi. Namun berkat dorongan, bimbingan dan bantuan berbagai pihak, sehingga skripsi ini dapat tersusun. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bpk Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd, Ketua IAIN Salatiga. 2. Bpk Suwardi M.Pd, Ketua Dekan Tarbiyah IAIN Salatiga 3. Ibu Hj. Siti Rukhayati M.Ag selaku Dosen Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga. 4. Ibu H Tatik Arlinawati. M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Ungaran. 5. Bpk Sutrisna S,Ag. M.Pd selaku pembimbing skripsi, yang telah mencurahkan atas segala ilmu,waktu, dan tenaga dalam membimbing.
6. Seluruh Dosen IAIN Salatiga yang telah mengantarkan ilmu dan pengetahuan yang tak terhingga nilainya kepada penulis. 7. Seluruh teman-teman yang senantiasa memberikan semangat dan motivasinya. 8. Rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah memberikan pertolongan kepada penulis. Penulis menyadari skripsi ini tentu masih mengandung banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Kesalahan tersebut tentu bersumber dari peneliti sendiri. Oleh karena itu, peneliti dengan kerendahan hati memohon kritik dan saran dari pembaca dan seluruh pihak yang berkompeten dengan skripsi ini. Peneliti berharap sumbangsih saran dan kritik tersebut mampu membuat skripsi ini menjadi lebih baik dan lebih sempurna. Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi ini bisa memberikan sumbangan pemikiran dalam pendidikan dan memberi kontribusi bagi para pecinta ilmu. Dan juga penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin. Ungaran, 3 Maret 2017 Penulis
SUSI SUSANTI NIM: 11413041
ABSTRAK Susanti, Susi. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Beriman Kepada Malaikat Allah Menggunakan Metode Jigsaw Siswa Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Sutrisna, S.Ag. M.Pd. Kata Kunci: Peningkatan Prestasi, Metode Jigsaw. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang menunjukkan adanya banyak kendala yang salah satunya adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui untuk mengetahui metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi beriman Kepada Malaikat Allah di Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 U ngaran Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran yang berjumlah 34 siswa. Pengumpulan data menggunakan dokumentasi , observasi dan tes tertulis. Analisis data menggunakan teknik analisis kuantitatif. Penelitian dilakukan pada dua siklus. dengan langkah-langkah: a) menyusun rencana kegiatan, b) pelaksanaan tindakan, c) observasi dan d) refleksi. Peningkatan prestasi belajar siswa pada pra siklus hanya 14 dari 34 siswa ( 41,17%) setelah dilakukan perbaikan pembelajaran pada siklus I menjadi 23 (67,64%) dan pada siklus II menjadi 33 siswa (97,05%). Serta meningkatnya kreatifitas siswa. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dengan menggunakan metode jigsaw, maka materi beriman kepada Allah lebih mudah dipahami siswa sehingga keterampilan dan keaktifan meningkat yang berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... i HALAMAN PENGESAHAN
…………………………………………….. ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………………………………….. iii MOTTO ……………………………………………………………………. iv PERSEMBAHAN …………………………………………………………
v
KATA PENGANTAR ................................................................................ vi ABSTRAK ………………………………………………………………. DAFTAR ISI
viii
..............................................................................................
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ..…………………………………… DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………….. BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
1
A.
Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B.
Rumusan Masalah ...................................................................
5
C.
Tujuan Masalah .......................................................................
5
D.
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan …………….
6
E.
Kegunaan Penelitian ………………………………………..
6
F.
Definisi Operasional ……………………………………….
7
G.
Metodologi Penelitian ……………………………………. .
10
H.
Sistematika Penulisan ……………………………………..
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 18 A.
Landasan Teori .......................................................................... 18
B.
Materi Beriman Kepada Malaikat ............................................ 23
C.
Metode Pembelajaran Cooperative Jigsaw ............................... 25
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN .................................................. 34 A. Subjek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang Membantu ................ 34 B.
Desain Prosedur Penelitian ....................................................... 38
C.
Tekhnik Analisis Data ………………………………………..
47
BAB I V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................ 50
A . Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus .......................................... 50 B. Perbandingan Hasil Antar Siklus ............................................... 69 C. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………………….. 70 BAB V PENUTUP .................................................................................... 73 A . Kesimpulan ................................................................................ 73 B. Saran dan Tindak Lanjut ………………………………………. 73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar 1 Siklus Penelitian Kelas ……………………………………………………… 12 Tabel 3.1 Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajaran ………………………………………. 37 Gambar 2 Model Penelitian Tindakan Kelas …………………………………………….. 39 Gambar 3 Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK ...……………………………
49
Gambar 4 Diagram Batang Rentang Nilai Prasiklus ..………..……………….………… 52 Gambar 5 Diagram Batang Ketuntasan Pra Siklus ……………………………………….. 53 Gambar 7 Diagram Batang Rentang Nilai Siklus I……….……………………………. .
58
Gambar 8 Diagram Ketuntasan Siswa Siklus 1 …………………………………………… 59 Gambar 10 Grafik Data Pengamatan Siswa ……………………………………………… 61 Gambar 11 Diagram Batang Rentang Nilai Siklus II……………………………..……… 66 Gambar 13 Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II ………………………………….
68
Gambar 14 Diagram Batang Perbandingan …………………………….………………. 70
DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Riwayat Hidup 2. Nota Dosen Pembimbing Skripsi 3. Lembar Konsultasi 4. Surat Ijin Penelitian 5. Surat Rekomendasi Penelitian Kantor Persatuan Bangsa dan Politik 6. Surat Ijin Rekomendasi Dinas Pendidikan 7. Surat Pernyataan Telah Meneliti 8. Daftar Jadwal Penelitian 9. Daftar Jadwal Mata Pelajaran di SMP 10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 12. Soal Tes Siklus I 13. Soal Tes Siklus II 14. Hasil Pembelajaran Siklus I 15. Hasil Pembelajaran Siklus II 16. Daftar Nilai Hasi Evaluasi Keseluruhan Siswa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman (Hamalik, 2011). Karena merupakan sebuah proses, maka belajar bukanlah hasil atau tujuan. Belajar terjadi sepanjang manusia tersebut menginginkan suatu perubahan pada dirinya. Memperoleh pengetahuan hanyalah salah satu akibat dari aktivitas belajar tersebut, dan bukanlah belajar itu sendiri. Pengalaman yang menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku seseorang diperoleh dari interaksi dengan lingkungan. Dengan kata lain, belajar dapat diartikan pula sebagai proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2011). Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari adanya aktivitas belajar (Hamdani, 2011). Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang. Prestasi belajar di bidang pendidikan merupakan hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen tertentu berupa tes maupun nontes. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil pengukuran usaha belajar yang dilakukan siswa dan diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, atau kalimat. Prestasi belajar sebagai hasil dari aktivitas belajar dapat dicapai salah satunya melalui penerapan metode pembelajaran yang tepat. Ismail (2008)
mengartikan metode pembelajaran sebagai cara menyajikan materi pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Tujuan pembelajaran yang bervariasi menuntut penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi pula. Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila materi pembelajaran disampaikan dengan cara yang tepat. Guru harus jeli dan teliti memilih metode pembelajaran karena jumlah dan jenisnya sangat banyak. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkan bersama yaitu:“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003). Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan mata pelajaran yang memuat informasi di sekitar teks yang berkaitan dengan al-Qur‟an dan alHadits dari Nabi Muhammad SAW. Rasullah SAW bersabda “telah aku tinggalkan untuk kalian, dua perkara yang kalian tidak akan sesat selama kalian
berpegang teguh dengan keduanya, kitabullah dan sunah Nabi-Nya, (H.R. Imam Malik)’’. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) materi beriman kepada Malaikat Allah merupakan pembelajaran yang mengajak siswa bukan sekedar beriman dan meyakini adanya Malaikat-malaikat Allah, namun mengajarkan siswa untuk patuh dan taat kepada Allah SWT seperti yang dilakukan Malaikat. Pembelajaran PAI yang berhasil tidak hanya membuat siswa mampu menghafal dan mengingat nama-nama Malaikat, namun siswa mampu menerapkan ketaatan dan kepatuhan dalam kehidupan sehari-hari. Aspek inilah yang paling sulit dicapai. Pelaksanaan pembelajaran yang penulis lakukan untuk mata pelajaran PAI belum berhasil, siswa belum menguasai konsep tersebut. Hal itu terbukti dari rendahnya nilai yang diperoleh siswa. Siswa kelas VII B semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran kurang dapat memahami pembelajaran PAI khususnya materi beriman kepada Malaikat Allah SWT dan kurang memperhatikan konsep guru. Berdasarkan hal itu penulis menggunakan metode jigsaw untuk peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran.
1. Identifikasi Masalah Berdasarkan pelaksanaan observasi awal yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang sebagai obyek penelitian
diperoleh identifikasi masalah yang meliputi kondisi peserta didik, kondisi guru dan kondisi pembelajaran sebagai berikut: a. Kondisi peserta didik 1) Rata-rata hasil belajar peserta didik secara klasikal masih dibawah 75. 2) Peserta didik cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran. b. Kondisi guru Kesulitan dalam mengkomunikasikan peserta didik sebagai bentuk pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan. c. Kondisi pembelajaran 1) Penggunaan metode pembelajaran yang kurang mengaktifkan peserta didik. 2) Interaksi pembelajaran cenderung searah dan dominasi pembelajaran dipegang oleh guru. 3) Perlunya pengembangan model pembelajaran yang mampu melibatkan aktivitas dan meningkatkan prestasi belajar peserta didik.
Berdasarkan hal tersebut penulis menggunakan metode cooperative jigsaw untuk mengidentifikasi kekurangan dari pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Analisis Masalah Dari identifikasi masalah pada pembelajaran PAI materi tentang beriman kepada Malaikat Allah SWT penulis menganalisa serta merumuskan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran PAI ini adalah:
a. Dalam mengajar guru terlalu banyak melakukan metode ceramah, yang berakibat siswa banyak yang mengantuk dan bercerita dengan temannya. b. Guru kurang maksimal dalam menggunakan media pembelajaran.
3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah Dari identifikasi masalah yang dikemukakan di atas dapat dianalisa penyebabnya dan dicarikan pemecahnya sebagai berikut: pentingnya guru memberikan variasi pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode jigsaw pada siswa kelas VII B semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian yang berjudul: „‟Peningkatan Prestasi Belajar PAI Materi Beriman Kepada Malaikat Allah Dengan Menggunakan Metode Jigsaw Pada Siswa Kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017‟‟.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah: “Apakah
penggunaan metode jigsaw pada Mata Pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat diketahui tujuan dari penelitian ini adalah: “Untuk mengetahui metode jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotensis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah tindakan yang diduga dapat memecahkan masalah penelitian yang ingin diatasi (Saminanto, 2010). Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika metode jigsaw digunakan dengan baik pada mata pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah dapat meningkatan prestasi belajar pada siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah: “Adanya peningkatan prestasi belajar siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran, setelah diterapkannya metode Jigsaw pada pembelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah”. Sebanyak 97% siswa mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.
E. Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Bagi SMP Negeri 3 Ungaran Dengan melalui metode pembelajaran Jigsaw maka diharapkan dapat dipakai sebagai meningkatkan mutu dan kualitas pembelajaran serta sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolah yang bersangkutan. 2. Bagi Guru Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan strategi belajar mengajar serta mutu pengajaran. Dengan mengetahui pola-pola cara belajar siswa maka guru dapat menyesuaikan proses belajar mengajar yang diciptakan. 3. Bagi Siswa Dengan belajar melalui metode Jigsaw maka diharapkan siswa mampu menumbuhkan
kreatifitas
dan
keterampilan
berfikir,
serta
mampu
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. 4. Bagi Penulis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan dan ketrampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang dikaji.
F. Definisi Operasional 1. Prestasi Belajar Belajar merupakan sebuah proses perubahan tingkah laku melalui pengalaman (Hamalik, 2011). Karena merupakan sebuah proses, maka belajar bukanlah hasil atau tujuan. Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan adanya perubahan dalam individu sebagai akibat dari adanya aktivitas belajar (Hamdani, 2011). Perubahan tingkah laku merupakan hasil dari aktivitas belajar yang dilakukan oleh seseorang. Prestasi belajar di bidang pendidikan merupakan hasil pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan instrumen tertentu berupa tes maupun nontes. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil pengukuran usaha belajar yang dilakukan siswa dan diwujudkan dalam bentuk angka, simbol, atau kalimat.
2. Pembelajaran Cooperative Pembelajaran cooperative merupakan pendekatan pembelajaran yang dilakukan melalui sistem kerja kelompok yang heterogen. Pendekatan ini memanfaatkan hal yang positif dari persaingan antaranggota kelompok untuk menumbuhkan kerja sama saling membantu dan saling mendorong untuk meraih kesuksesan (Slavin, 2008). Kemampuan berkerja sama dalam tim merupakan kemampuan yang penting bagi peserta didik.
Semua masalah
hidup pada dasarnya adalah kompleks, karena itu peserta didik perlu dilatih memecahkan berbagai persoalan yang mereka hadapi dengan bekerja sama.
Pembelajaran cooperative adalah pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai subjek pembelajaran (student centered), dengan suasana kelas yang demokratis, saling membelajarkan, memberi peluang lebih besar dalam memberdayakan potensi peserta didik secara maksimal. Teori
yang
melandasi
pembelajaran
koperatif
adalah
teori
kontruktivisme ( Rusman, 2016). Konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita itu adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri(Slameto, 1991). Model pembelajaran ini dikembangkan dari teori belajar kontruktivisme yang mahir dari gagasan Piaget dan Vigotsky. Berdasarkan penelitian Piaget yang pertama dikemukakan bahwa pengetahuan itu di bangun dalam pikiran anak( Ratna,1988).
3. Jigsaw Model pembelajaran jigsaw adalah sebuah model belajar koperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie dalam Rusman (1999) bahwa „‟ pembelajaran koperatif model jigsaw ini merupakan model koperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri‟‟.
Teknik mengajar jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Arronson dan rekan-rekannya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan di Universitas John Hopkin (Sugianto, 2010). Arti Jigsaw berasal dari bahasa inggris adalah gergaji ukir dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka teki yang menyusun potongan gambar ( Rusman, 2016). Pembelajaran koperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran koperatif yang terdiri beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Sudrajat, 2008). Belajar tipe Jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan tehnik yang paling banyak dipraktikkan. Tehnik ini serupa dengan pertukaran kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting yakni tiap siswa mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatife menarik bila ada materi belajar yang biasa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang bila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu (Melvin, 2006).
G. Metodologi Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian yang peneliti laksanakan
merupakan jenis penelitian
tindakan kelas (PTK) atau classroom action research. Penelitian tindakan kelas
adalah:„‟Sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan
mereka
dalam
melaksanakan
tugas,
memperdalam
pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu, memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan, serta dilakukan secara kolaboratif (Kemmis dalam Saminanto, 2010)‟‟. Secara lebih sederhana dapat disimpulan bahwa PTK adalah kajian reflektif mengenai proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang bersifat meningkatkan, memperdalam, dan memperbaiki, serta dilakukan secara kolaboratif. Disebut kajian reflektif karena selalu ada tindakan refleksi atas tindakan
yang
telah
dilakukan.
Tujuannya
adalah
meningkatkan,
memperdalam, dan memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Merupakan penelitian kolaboratif karena dapat dilaksanakan dengan bantuan guru mitra. Peneliti memilih jenis penelitian tindakan kelas untuk memecahkan permasalahan yang ditemukan pada proses pembelajaran PAI materi beriman kepada
Malaikat
Allah.
Rendahnya
prestasi
siswa
dapat
dianalisa
menggunakan jenis penelitian tindakan kelas. Setelah penyebab masalah ditemukan, peneliti melakukan tindakan yang dianggap mampu memecahkan masalah tersebut. Pada akhir tindakan dilakukan refleksi tentang keberhasilan dan kegagalan tindakan terhadap pemecahan masalah. Model PTK yang peneliti pergunakan adalah model Kemmis & Mc Taggart. Model tersebut merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin.
Pada model Kurt Lewin terdapat empat komponen yang terpisah yaitu: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi atau reflecting (Arikunto, 2010). Model Kemmis & McTaggart menganggap tahapan tindakan dan pengamatan merupakan satu kesatuan. Pada saat tindakan dilakukan, pada saat itu pula kegiatan pengamatan dimulai (Susilo dkk, 2009). Pada hakikatnya model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart terdiri dari komponen-komponen yang saling terkait. Komponenkomponen tersebut adalah: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Komponen-komponen tersebut merupakan sebuah siklus yang akan terus diulang apabila tujuan penelitian belum tercapai. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Apabila digambarkan maka alur penelitian yang tejadi adalah sebagai berikut: Perencanaan
Siklus 1
Refleksi
Pelaksanaan tindakan & observasi
Perencanaan Refleksi
Pelaksanaan tindakan & observasi
Siklus 2
Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas
2. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang. Jumlah siswa adalah 34 orang dengan perincian 14 laki-laki dan 20 perempuan. Latar belakang siswa sebagian besar dari keluarga wiraswasta. Penelitian tindakan kelas ini dibantu oleh guru.
3. Langkah-Langkah Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan. Satu siklus kegiatan terdiri dari: perencanaan, tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Siklus pertama dimulai dengan melakukan perencanaan.
4. Instrumen Penelitian Instrumen yang akan digunakan antara lain: a. Dokumentasi Dokumentasi berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), buku daftar kelas, buku daftar nilai, buku daftar hadir siswa dan catatan pembelajaran selama proses KBM. b. Observasi Observasi digunakan untuk melakukan pengamatan keaktifan siswa pada kegiatan pembelajaran. Lembar observasi keaktifan siswa mengamati
5 aspek yang mencerminkan keaktifan, kepandaian mengungkapkan pendapat, keseriusan dalam pembelajaran, tertib dalam pembelajaran, serta kebenaran konsep dalam proses pembelajaran. Setiap item diberikan skor. c. Tes Tertulis Instrumen tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Instrumen ini memiliki jumlah soal 10 soal dengan kriteria skor terdiri. Siswa dinyatakan berprestasi apabila mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 75.
5. Pengumpulan Data a. Sumber Data Data dikumpulan melalui sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer adalah 34 orang siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang. Data yang diperoleh dari sumber data primer adalah data tentang keaktifan dan prestasi belajar. Sumber data sekunder adalah sumber data selain sumber data primer, yaitu: dokumen sekolah. b. Jenis Data Jenis data diperoleh berupa: 1) Data kualitatif yaitu: data keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran tentang mata pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah melalui teknik pengumpulan data observasi.
2) Data kuantitatif berupa hasil evaluasi pembelajaran PAI yang dilaksanakan
sebelum
dan
sesudah
penelitian
tindakan
kelas
dilaksanakan dengan menggunakan prosentase keberhasilan prestasi belajar. c. Cara Pengambilan Data Data penelitian diambil melalui observasi dan tes.
6. Analisis Data Arikunto (1998) menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumusrumus atau aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Terkait hal itu maka, data dianalisis menggunakan teknik analisis kuantitatif. Teknik kuantitatif menggunakan statistik deskriptif sederhana dalam perhitungan prestasi belajar siswa. Tes dilakukan untuk mengukur prestasi belajar siswa dalam materi beriman kepada Malaikat Allah. Hasil tes yang diikuti oleh siswa dianalisis dengan menggunakan statistik sederhana. Skala nilai yang digunakan adalah skala seratus. Nilai maksimal yang dapat diperoleh siswa adalah 100. Untuk menilai hasil tes digunakan rumus: Skor = B × 100 N Keterangan: B = Banyaknya butir yang dijawab benar N = Banyaknya butir soal (Poerwanti, 2008:221).
Siswa dikatakan tuntas apabila mencapai nilai pada rentang tuntas,
seperti tabel 1.2
Tabel 1.2 Tabel Pencapaian Ketuntasan Belajar Siswa NO
Nilai
Ketuntasan
1
75-100
Tuntas
2
50-74
Tidak tuntas
Hasil belajar siswa tersebut dianalisis apakah sudah tuntas (≥ 75) atau belum tuntas (< 75) kemudian dibuat prosentase. Jika siswa yang tuntas di kelas tersebut mencapai 90%, maka dikatakan bahwa ketuntasan klasikal telah tercapai.
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini
maka secara
keseluruhan sistematika penulisan skripsi disususun menjadi tiga bagian yaitu: a. Bagian awal Bagian ini terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar lampiran, abstrak. b. Bagian inti Bagian ini terdiri dari lima bab yaitu: Bab I, PENDAHULUAN berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator
keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab II, KAJIAN PUSTAKA, berisi tentang prestasi belajar, mata pelajaran beriman Kepada Malaikat Allah, metode jigsaw. Bab III, PELAKSANAAN PENELITIAN berisi deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II. Bab IV, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi tentang deskripsi setiap siklus, dan pembahasan Bab V, PENUTUP berisi tentang kesimpulan mengenai hasil penelitian dan saran
c. Bagian Akhir Daftar Pustaka, lampiran-lampiran.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Peningkatan Prestasi Belajar PAI a. Peningkatan Peningkatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses, cara, perbuatan (meningkatkan usaha, kegiatan, dsb). Adi S ( 2004) mengatakan „‟Peningkatan berasal dari kata tingkat yang artinya lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas‟‟. Sedangkan peningkatan berarti kemajuan. Secara umum, peningkatan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat, dan kualitas maupun kuantitas. Peningkatan juga dapat berarti penambahan keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Selain itu, peningkatan juga berarti pencapaian dalam proses, ukuran, sifat, hubungan dan sebagainya.
b. Prestasi Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan prestasi sebagai “hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya)” (Pusat Bahasa, 2008). Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan (Hamdani, 2011).
Menurut Purwadarminta dalam Hamdani (2011) bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya). Qohar dalam Hamdani (2011) mengatakan bahwa prestasi sebagai hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan. Harahap dalam Hamdani (2011) berpendapat bahwa prestasi sebagai “penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum.”
c. Belajar Menurut Slameto dalam Hamdani (2011), belajar adalah “proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Cronbach dalam Hamdani (2011) menjelaskan bahwa belajar adalah“learning is shown by a change in behavior as a result of experience” (belajar terlihat dari adanya perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman). Spears dalam Suryabrata (2010) mengatakan bahwa “learning is to observe, to read, to imitate, to try something themseleves, to listen, to follow direction”, (belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu oleh diri sendiri, mendengarkan, mengikuti arahan). Geoch dalam Suryabrata (2010)
berpendapat bahwa “learning is a change in performance as a result of practice” (belajar adalah perubahan dalam kemampuan sebagai hasil dari latihan). Menurut Arikunto (2010), prestasi belajar merupakan hasil yang diperoleh sebagai akibat dari kegiatan belajar
yang sangat kompleks.
Keadaan yang sangat kompleks tersebut meliputi: siswa, guru dan personal lainnya, bahan pelajaran, metode mengajar dan sistem evaluasi, sarana penunjang, dan sistem administrasi. Dengan demikian maka prestasi belajar tidak hanya ditentukan oleh hasil dari kegiatan belajar mengajar semata. Kualitas pembelajaran bukanlah satu-satunya penentu bagi hasil belajar atau prestasi belajar siswa. Keadaan yang kompleks tersebut dikelompokkan ke dalam empat istilah yaitu: input, output, transformasi dan umpan balik. Input adalah calon siswa yang akan memasuki sekolah. Dalam hal ini calon siswa dinilai kemampuannya untuk mengetahui apakah ia akan mampu mengikuti pelajaran atau tidak. Output adalah siswa lulusan sekolah yang bersangkutan. Output dinilai apakah siswa berhak lulus atau tidak, dalam hal ini sebagai alat penyaring kualitas. Transformasi adalah mesin yang mengubah input menjadi output. Yang dimaksud peningkatan prestasi dalam penelitian ini adalah iktikat melakukan suatu tindakan yang menuju pada proses tingkatan yang lebih signifikan, melalui berbagai model dan sumber peraga guna meningkatkan taraf kemampuan anak.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah sesuatu yang didapat melalui proses belajar untuk mendapatkan bukti secara kongkrit berdasarkan usaha sebagai pemicunya dan media sebagai pengantarnya.
2
Hakekat PAI Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama yang dianut peserta didik yang memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan antar umat beragama dalam masyarakat persatuan nasional . Pendidikan
agama
bertujuan
untuk
meningkatkan
keimanan,
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara (Ladjid, 2005). Ladjid (2005) mengatakan tujuan pendidikan agama Islam di SMP yaitu: Untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
Rumusan tujuan pendidikan agama Islam pada sekolah menengah, merupakan penjabaran dari bunyi PP No 29 Bab lima pasal (2) pendidikan menengah bertujuan : a. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. b. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam sekitar kehidupannya (Ladjid, 2005). Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal maupun sosial. Hal tersebut dilakukan dengan cara mempelajari ilmu membaca dan meyakini akan adanya Malaikat Allah. Secara substansial, mata pelajaran PAI diharapkan memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur‟an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Nashr dalam Ali (2008), Al-Qur‟an sebagai pedoman abadi mempunyai tiga jenis petunjuk bagi manusia. Pertama adalah tentang susunan alam semesta dan posisi manusia di dalamnya. Kedua tentang ringkasan sejarah manusia, rakyat biasa, raja-raja, orang-orang suci, para Nabi sepanjang zaman dan cobaan yang menimpa mereka. Ketiga adalah tentang sesuatu yang sulit dijelaskan dengan bahasa modern. Di dalam Al-Qur‟an terdapat pula ajaran tentang akhlak atau moral serta hukum yang mengatur kehidupan manusia sehari-hari. Al-Hadits adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Al-Hadits menjelaskan dan merinci hal-hal yang telah disebutkan di dalam Al-Qur‟an. Hadits diartikan sebagai segala perkataan, perbuatan dan sikap diam Nabi tanda setuju. Para ahli menggolongkan hadits sebagai sunnah qauliyah (perkataan Nabi), sedangkan sunnah fi‟liyah (perbuatan) dan sunnah taqririyah (diam tanda setuju) tidak disebut hadits melainkan sunnah saja (Ali, 2008). Dalam hal itu maka umat islam selain dianjurkan untuk mempelajari AlQur‟an, juga mempelajari Al-Hadist. Al-Hadits memiliki tiga tugas utama dalam kaitannya dengan agama Islam. Pertama adalah menegaskan lebih lanjut mengenai ketentutan-ketentuan agama Islam dalam al-Qur‟an, misalnya tentang hukum kewajiban shalat. Kedua sebagai penjelasan isi Al-Qur‟an, misalnya hadits yang menjelaskan tata cara shalat. Ketiga adalah menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau samar-samar ketentuannya di dalam Al-Qur‟an, misalnya
tentang larangan mempermadu yaitu mengawini sekaligus atau bersamaan seorang perempuan dengan bibinya (Ali, 2008).
B. Materi Beriman Kepada Malaikat 1. Hakekat Beriman Dalam buku PAI kata beriman terdiri dari dua kata, yaitu imbuhan berdan iman. Kata iman berasal dari bahasa Arab yang artinya percaya. Makna iman dalam pengertian adalah percaya dengan sepenuh hati, diucapkan dengan lisan dan di amalkan dalam perbuatan sehari-hari. Dalam hal itu menjadi orang yang beriman bukan persoalan yang ringan atau mudah. Sebagai manusia yang memiliki pertanggungjawabkan kepada Allah SWT, maka iman menjadi sangat penting. Allah SWT memerintahkan kepada umat islam untuk beriman, sebagai mana firmannya dalam Q.S An-Nisa‟ :136
ۚ ب انَّ ِذي أَ ْو َز َل ِم ْه قَ ْب ُم ِ ب انَّ ِذي وَ َّز َل َعهَ ٰى َرسُىنِ ِه َو ْان ِكتَا ِ ٌَا أٌَُّهَا انَّ ِذٌهَ آ َمىُىآ آ ِمىُىا بِاهلل َو َرسُىنِ ِه َو ْان ِكتَا َّ َِو َم ْه ٌَ ْكفُزْ ب ض ََل اًل بَ ِعٍد ْاا َ ض َّم َ اهللِ َو َم ََلئِ َكتِ ِه َو ُكتُبِ ِه َو ُر ُسهِ ِه َوانٍَْىْ ِو ْاَ ِخ ِز فَقَد
Artinya : “wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhamad) dan kepada Kitab (Al-qur‟an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta Kitab yang diturunkan sebelumnya. Barang siapa ingkar kepada Allah, Malaikat-malaikatNya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sunggu , orang itu telah tersesat sangat jauh”, Q.S An-Nisa‟ :136 ( alRasyid: tt).
Keimanan seseorang itu bisa tebal dan bisa tipis, bisa bertambah dan bisa berkurang. Salah satu cara untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT adalah dengan memahami dan mempelajari Malaikat-malaikat Allah serta tugas-tugasnya.
2. Beriman Kepada Malaikat Beriman adalah kata yang terdiri dari dua suku kata yaitu imbuhan ber dan iman. Iman kepada malaikat dalam buku PAI (2004) adalah percaya dan yakin bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat sebagai makhluk gaib dari cahaya (nur) untuk mengatur dan mengurus alam semesta. Iman kepada malaikat termasuk rukun iman yang kedua setelah iman kepada Allah SWT. Malaikat adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang bersifat gaib, yang diciptakan dari nur (cahaya), mereka selalu taat, tunduk, patuh kepada Allah, tidak pernah ingkar janji dan tidak membutuhkan makan dan minum. Malaikat menghabiskan waktu siang dan malam untuk mengabdi hanya untuk kepada Allah SWT. Malaikat diciptakan oleh Allah SWT memiliki tujuan dan tugas tertentu. Malaikat ini merupakan makhluk gaib yang memiliki sifat dan ciri-ciri berbeda dengan manusia. Malaikat adalah makhluk yang tidak berwujud, tidak dapat disentuh, dilihat dan didengar. Sebagai firman Allah dalam Q.S Fatir: 1:
ْ
ْ
َ ض َجا ِع ِم ْان َم ََلئِ َك ِة ُرس اَُل أُونًِ أَجْ ىِ َح ٍة َّم ْثى َٰى َوثُ ََل ْْْْْْۚث َو ُربَا َع ِ اوا َ ْان َح ْم ُد ِ َّهللِ فَا ِط ِز ان َّس َم ِ ْت َو ْاْلَر َّ ق َما ٌَشَا ُء ۚ إِ َّن )1( ًَ ٍء قَ ِدٌ ٌز ْ َّللاَ َعهَ ٰى ُكمِّ ش ِ ٌَ ِزٌ ُد فًِ ْان َخ ْه
Artinya:“Segala puji bagi Allah pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang Dia kehendaki. Sungguh Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”, Q.S. Fatir: 1 (Al-Rasyid: tt). Jadi, kita sebagai umat islam diwajibkan untuk beriman kepada Malaikat Allah. Dengan beriman kepada Malaikat harapannya agar umat islam mampu meneladani dan menaati serta mengikuti prilaku Malaikat-malaikat Allah, dalam kehidupan sehari-hari.
C. Metode Jigsaw 1. Pengertian Metode Metode merupakan proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi lebih pandai dan memiliki kreativitas yang nantinya dapat digunakan untuk bekal setelah selesai menempuh dalam pendidikan. Peran seorang pengajar disini sangatlah penting, selain menjadi sebagai pendonor ilmu, peran seorang guru adalah menumbuhkan
minat siswa dalam belajar. Menumbuhkan minat siswa
tidaklah mudah dilakukan oleh seorang guru. Dibutuhkan berbagai macam cara untuk mampu membangkitkan minat belajar saat proses belajar mengajar berlangsung. Disalin dan dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan. Menurut Hidayat (1990) kata metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu “methodos”. Kata ini terdiri dari dua suku kata, yaitu “metha” yang berarti melalui atau melewati, dan “hodos” yang bearti jalan atau cara. Jadi metode
berarti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Jalan atau cara yang dimaksud disini adalah sebuah upaya atau usaha dalam meraih sesuatu yang diinginkan. Hamid Darmadi (2010) berpendapat bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Pengertian lain dari metode adalah cara yang harus dilalui untuk mencapai tujuan tertentu (Slameto, 2003). Dari ketiga pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan metode adalah segala upaya atau usaha yang tepat dan cepat yang dapat dilakuan dalam proses
menyampaikan pembelajaran materi pembelajaran kepada siswa.
Metode juga dapat dipergunakan oleh seorang pengajar sebagai jalan menuju keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Pemilihan metode yang tepat juga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Sangat
pentingnya
penggunaan metode dalam pembelajaran membuat pengajar haruslah pintarpintar dalam menentukan metode manakah yang sesuai dengan kondisi kelas dan juga materi pembelajaran. Menurut Pupuh F dan M Sobry S (2010) bahwa makin tepat tepat metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran. Jadi, kesalahan dalam
menentukan
metode belajar akan mempengaruhi kualiatas hasil belajar, yang berakibat pada menurunnya hasil belajar siswa.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam penggunaan metode dalam mengajar seperti yang dikemukan oleh Winarno Surakhmad dalam Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010) diantanya: a. Tujuan yang berbagai-bagi jenis fungsinya, b. Anak didik yang berbagai-bagai tingkat kematangannya, c. Situasi yang berbagai-bagai keadaanya, d. Fasilitas yang berbagai-bagai kualitas dan kuantitasnya, e. Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda. Dalam menentukan sebuah metode yang akan digunakan sebagai proses belajar mengajar sebaiknya ditentukan pula terlebih dahulu sebagai berikut: (Pupuh F dan M Sobry S, 2010) : (a) Tujuan yang hendak dicapai, (b) Materi pelajaran, (c) Peserta didik, (d) Situasi, (e) Fasilitas, (f) Guru. 2. Jigsaw Jigsaw berasal dari bahasa inggris yang berarti gergaji ukir, dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka teki yang menyusun potongan gambar (Rusman, 2016). Teknik mengajar jigsaw dikembangkan dan diuji oleh Elliot Arronson dan rekan-rekannya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan di Universitas John Hopkin (Sugianto, 2010). Pembelajaran koperatif model jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji ( zigzag), yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama ( Rusman,2016).
Model pembelajan jigsaw adalah sebuah model belajar koperatif yang menitik beratkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kecil. Seperti diungkapkan oleh Lie (1999) bahwa „‟ pembelajaran koperatif model jigsaw ini merupakan model koperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri‟‟. Pembelajaran koperatif tipe jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran koperatif yang terdiri beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Sudrajat, 2008). Belajar tipe Jigsaw (menyusun potongan gambar) merupakan tehnik yang paling banyak dipraktikkan. Tehnik ini serupa dengan pertukaran kelompok dengan kelompok, namun ada satu perbedaan penting yakni tiap siswa mengajarkan sesuatu. Ini merupakan alternatif menarik bila ada materi belajar yang biasa disegmentasikan atau dibagi-bagi dan bila bagian-bagiannya harus diajarkan secara berurutan. Tiap siswa mempelajari sesuatu yang bila digabungkan dengan materi yang dipelajari oleh siswa lain, membentuk kumpulan pengetahuan atau ketrampilan yang padu (Melvin, 2006). Langkah-langkah pembelajaran jigsaw adalah (Rusman,2016) a. Siswa dikelompokan dengan anggota ±4 orang, b. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda,
c. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru( kelompok ahli), d. Setelah kelompok ahli berdiskusi , tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai, e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi, f. Pembahasan, g. Penutup Sedangkan Stephen, Sikes and Snapp (1978) dalam Rusman, mengemukakan langkah-langkah pembelajaran koperatif model jigsaw sebagai berikut: a. Siswa dikelompokan kedalam 1 sampai 5 anggota tim, b. Tiap orang bagian tim diberi bagian materi yang berbeda, c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang ditugaskan, d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian/ sub bab yang sama bertemu dalam kelompok yang baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan subbab mereka, e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan seksama. f. Tiap tim ahli mempersentasikan hasil diskusi, g. Guru memberi evaluasi,
h. Penutup. Dalam koperatif jigsaw ini siswa banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Jigsaw a. Kelebihan metode pembelajaran jigsaw Bila dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional, model pembelajaran Jigsaw memiliki beberapa kelebihan yaitu: 1) Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan materi kepada rekanrekannya. 2) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat 3) Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat. b. kelemahan metode pembelajaran jigsaw Beberapa hal yang bisa menjadi kelemahan aplikasi model ini di lapangan, menurut Roy Killen( 1996), adalah :
1) Prinsip utama pembelajaran ini adalah „peer teaching‟, pembelajaran oleh teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami konsep yang akan diskusikan bersama siswa lain. 2) Apabila siswa tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi menyampaikan materi pada teman. 3) Rekod siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh guru dan biasanya butuh waktu yang sangat lama untuk mengenali tipe-tipe siswa dalam kelas tersebut. 4) Butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik. 5) Aplikasi metode ini pada kelas yang lebih besar (lebih dari 40 siswa) sangatlah sulit. Dalam penerapan metode pembelajaran jigsaw ini sering dijumpai beberapa permasalahan, yaitu : 1) Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini. Peserta didik dan pengajar masih terbawa model konvesional, dimana pemberian materi terjadi secara satu arah. 2) Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi. 3) Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli. 4) Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan.
5) Pembagian kelompok yang tidak heterogen, dimungkinkan kelompok yang anggotanya lemah semua. 6) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi tim ahli sering tidak sesuai antara kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari. 7) Siswa yang tidak terbiasa berkompetisi akan kesulitan untuk mengikuti proses pembelajaran. 8) Terbatasnya waktu. Proses model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang lebih banyak, sementara waktu pelaksanaan model ini harus disesuaikan dengan beban kurikulum. Jadi, metode jigsaw merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan memanfaatkan kelompok asal dan kelompok ahli dalam mengembangkan materi yang diajarkan.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek, Tempat, Waktu, dan Pihak yang Membantu 1. Subjek Penelitian Penelitian pembelajaran dilaksanakan pada siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Siswa kelas VII B SMP Negeri 3 Ungaran berjumlah 34 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Siswa SMP Negeri 3 Ungaran terdiri dari berbagai lapisan masyarakat keluarga yang berbeda-beda, baik dari tingkat ekonomi keluaga, jenjang pendidikan orang tua maupun jenis pekerjaan orang tuanya. Berdasarkan factor-faktor tersebut timbulah berbagai karakteristik bagi siswa yang berbedabeda pula, disinilah peran guru untuk mampu
memahami satu persatu
kepribadian siswa tersebut. Berdasarkan hasil pengamatan, karakteristik siswa dapat digolongkan berdasarkan: a. Orang tua yang pekerjaanya sebagai pegawai dan berpendidikan siswa cenderung lebih aktif dan kreatif. b. Orang tua yang pekerjaannya sebagai petani, siswa cenderung bebas karena tidak ada yang mengendalikan ( rendahnya SDM orang tua). c. Orang tua yang pekerjaannya sebagai buruh pabrik, siswa lebih mandiri dan terbiasa belajar dirumah. d. Orang tua yang pekerjaannya sebagai pedagang, siswa lebih mudah berhitung dan bersosialisasi.
2. Tempat Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang pada siswa kelas VII B Semester 2 tahun pelajaran 2016/2017.SMP Negeri 3 Ungaran berada di Jl. Kapten Patimura No.1-A Ungaran Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi ini dilakukan
dengan pertimbangan bahwa
peneliti bertempat tinggal dekat dengan SMP Negeri 3 Ungaran, sehingga memudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang luas.
3. Waktu Penelitian Kegiatan observasi telah dimulai pada bulan Desember dalam tahap observasi dan penentuan masalah penelitian. Peneliti melakukan penelitian selama 2bulan, yaitu mulai tanggal 28 Desember 2016 yang diawali dengan observasi hingga selesai.Waktu dari pelaksanaan sampai penelitian laporan hasil penelitian tersebut dilaksakan pada semester 2 tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus penelitian. Sebelum siklus I penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu melaksanakan prasiklus penelitian. Kegiatan penelitian dimulai pada hari Rabu, tanggal 11 Januari 2017 pukul 09.35 hingga pukul 10.55, yaitu kegiatan pembelajaran prasiklus yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah. Setelah itu melakukan refreksi pembelajaran prasiklus, peneliti mendiskusikannya bersama guru dan peneliti.. Prasiklus penelitian merupakan kegiatan pembelajaran tanpa menggunakan
metode pembelajaran jigsaw. Prasiklus penelitian digunakan untuk mengukur kondisi awal prestasi siswa sebelum dilaksanakannya tindakan. Pada hari Rabu, 18 Januari 2017 pada pukul 09.35 hingga pukul 10.55 dilaksankan pembelajaran siklus I. Peneliti mengadakan evaluasi untuk mengetahui hasil pembelajaran. Pada pembelajaran siklus 1 peneliti belum menggunakan metode pembelajaran jigsaw dan memuat kegiatan pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Januari 2017 pukul 09.35 hingga 10.55. Pada pembelajaran siklus II peneliti menggunakan metode pembelajaran jigsaw. Selesai pembelajaran siklus II dilakukan evaluasi, penilaian dan refleksi, dan hasilnya lebih baik dari siklus I. Setelah selesai melakukan keseluruhan kegiatan dihasilkan masukan
bahwa
pendekatan dengan menggunanakan metode pembelajaran jigsaw sangat membantu dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam ( PAI).
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Perbaikan Pembelajar
Waktu No
Kegiatan
Desember 3
1
Perencanaan
2
Pra Siklus Pelaksanaan Refleksi
3
Siklus I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi
4
Siklus II Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi Analisa Data Penyusunan Hasil Pelaporan Hasil
4
Januari 1
2
3
Februari 4
1
2
4. Pihak-pihak yang membantu Demi kelancaran proses penelitian ini, peneliti dibantu oleh beberapa pihak yaitu: a. Nama
: Dra. Tatik Arnilawati M.Pd
NIP
: 19660503 199003 2 009
Jabatan
: Kepala Sekolah
Unit Kerja
: SMP Negeri 3 Ungaran
Status dalam peneliti
: Penilai 1
b. Nama
: Mundhiroh, S.Ag
NIP
: 19600904 198403 2 009
Jabatan
: Guru Kelas
Unit kerja
: SMP Negeri 3 Ungaran
Status dalam peneliti
: Penilai 2
B. Desain Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian terdiri atas lebih dari satu siklus, masing-masing siklus melalui tahap perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Secara umum alur pelaksanaan
tindakan kelas ini digambarkan oleh Kemmis dan Taggart
(dalam kasbolah, 1999) sebagai berikut: 1) rencana tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, 4) refleksi dan evaluasi. Apabila digambarkan maka alur penelitian yang tejadi adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Kemmis Dan Taggart Identifikasi Masalah Refleksi
Perencanaan I
Observasi
Siklus I
Pelaksanaan Hasil refleksi Refleksi
Observasi Siklus II
Perencanaan II
Pelaksanaan
Dst Keterangan : : Kegiatan : Hasil kegiatan : Urutan berlangsung bersamaan : Urutan pelaksanaan kegiatan
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kelas Oleh Kemmis Dan Taggart Jadi, penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian tindakan kelas. Proses penelitian ini berbentuk siklus, yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
1. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini, peneliti membuat perencanaan sebagai berikut: a. Mengidentifikasi permasalahan penelitian dan mencari solusi yang tepat. Permasalahan yang ditemukan adalah rendahnya prestasi belajar siswa. b. Menyusun RPP sesui dengan materi yang akan diajarkan c. Mempersiapkan sarana pembelajaran yang mendukung terlaksananya tindakan. Sarana pembelajaran ini meliputi: media pembelajaran, bukubuku pelajaran, dan lembar kerja siswa atau evaluasi. d. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa: format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, instrumen asesmen (penilaian) untuk mengukur hasil belajar.
2. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan
tindakan
merupakan
implemetasi
atau
penerapan
rancangan yang telah ditetapkan dalam PTK.Penelitian ini dilaksanakan sesuai RPP atau rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya, yaitu menggunakan metode pembelajaran jigsaw.
Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan dalam dua siklus.Siklus pertama dilaksanakan tidak dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw.Siklus kedua dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw.
3. Observasi Observasi merupakan suatu kegiatan mengungkap data selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Kegiatan ini dilakukan untuk mengamati proses pembelajaran mata pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah dan prestasi belajar siswa yang diperoleh apakah sudah mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan atau belum.
4. Refleksi Refleksi merupakan kegiatan mengkaji kembali pembelajaran yang telah dilakukan.Setelah mengkaji hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan pengamatan aktivitas siswa dan guru, serta melihat tercapainya indicator keberhasilan, maka peneliti melakukan penelitian siklus kedua agar pelaksanaanya lebih efektif.
1. SIKLUS I Siklus I penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Januari 2017. Pembelajaran dilaksanakan 1 x pertemuan (2 x 45menit), dimulai pukul 09.35 hingga pukul 10.55. Materi pembelajaran adalah beriman kepada Malaikat
Allah. Pembelajaran dilaksanakan belum menggunakan metode pembelajaran jigsaw. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah: a. Perencanaan Beberapa hal yang dilakukan pada tahapan perencanaan adalah: 1. Mengidentifikasi permasalahan penelitian dan mencari solusi yang tepat. Permasalahan yang ditemukan adalah rendahnya prestasi belajar siswa. Solusi yang diambil adalah menerapkan metode pembelajaran jigsaw dalam pembelajaran beriman kepada Malaikat Allah. 2.
Membuat skenario pembelajaran berupa RPP dengan memasukkan metode pembelajaran Jigsaw.
3. Menyiapkan sumber dan media pembelajaran yang berhubungan dengan materi beriman kepada Malaiakat Allah. 4. Mempersiapkan instrumen penelitian berupa: format observasi untuk mengamati proses belajar mengajar, instrumen asesmen (penilaian) untuk mengukur hasil belajar. b. Pelaksaan Tindakan Peneliti melaksanakan penelitian pembelajaran siklus I pada hari Rabu, 11 Januari 2017 dengan alokasi waktu 1 x pertemuan (2 x 45 menit) dimulai pukul 09.35 hingga pukul 10.55. Dengan langkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Pendahuluan (± 10 menit) a) Tahap persiapan
-
Menyiapkan Silabus
-
Menyiapkan RPP
-
Menyiapkan buku sumber
b) Tahap Awal -
Memberi salam dan berdoa bersama
-
Guru mengabsen kehadiran siswa.
-
Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik (keadaan kelas).
-
Guru memberikan motivasi
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
-
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (± 60 menit) -
Guru menjelaskan seputar materi dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan tentang materi yang akanpelajari.
-
Guru membuat kelompok dan memberi arahan setiap kelompok untuk mendiskusikan materi yang akan dibahas.
3. Kegiatan Penutup (± 20 menit) -
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama selama pembelajaran
-
Mengadakan tes tertulis
-
Guru mengingatkan siswa materi pembelajaran yang akan datang.
-
Guru menutup pembelajaran.
c. Observasi Pada tahap ini hal yang paling utama yaitu melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Observasi pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti. Peneliti
melakukan
pengamatan
tentang
keaktifan
siswa
dalam
pembelajaran, dan mengamati guru dalam menjelaskan dan membimbing cara kerja pada setiap materi yang akan dipelajari.
2. SIKLUS II Siklus II penelitian dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Januari 2017. Pembelajaran dimulai pukul 09.35 hingga pukul 10.55 atau selama 2 x 45 menit. Materi pembelajaran adalah beriman kepada Malaikat Allah. Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw. Tahapan kegiatan yang dilaksanakan adalah: a. Perencanaan Beberapa hal yang dilakukan pada tahapan perencanaan adalah: 1. Mencari permasalahan yang terjadi pada siklus II penelitian dan mencari pemecahannya. 2. Membuat RPP sesuai dengan kopetensi dasar yaitu mendiskripsikan beriman kepada Malaikat Allah. 3. Mempersiapkan sumber dan alat peraga belajar.
4. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar tes tertulis dan lembar kerja siswa. 5. Menyiapkan lembar observasi siklus II untuk mengamati kemampuan dan kualitas pembelajaran.
b. Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian penelitian siklus II dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan yaitu berselang 1 minggu pada tiap siklusnya.Penelitian pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Januari 2017. Dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Pendahuluan (± 10 menit) a. Tahap Persiapan -
Menyiapkan Silabus
-
Menyiapkan RPP
-
Menyiapkan buku sumber belajar
-
Menyiapkan media pembelajaran
b. Tahap Awal -
Memberi salam dan berdoa bersama
-
Guru mengabsen kehadiran siswa.
-
Guru menyiapkan fisik dan psikis peserta didik (keadaan kelas).
-
Guru memberikan motivasi
-
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
-
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.
2. Kegiatan Inti (± 60 menit) -
Guru menjelaskan seputar materi dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan tentang materi yang akan dipelajari bersama.
-
Guru membuat kelompok, kemudian membagi tugas kepada tiap-tiap kelompok.
-
Guru meminta perwakilan kelompok untuk persentasi di depan kelas tentang pemahaman yang digali.
-
Kelompok yang lain menanggapi dan bertanya kepada kelompok yang sedang presentasi.
3. Kegiatan Penutup (± 20 Menit) -
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari bersama.
-
Guru mengadakan tes tertulis
-
Guru mengingatkan siswa materi pembelajaran yang akan datang.
-
Guru menutup pembelelajaran
c. Observasi Pada tahap ini hasil observasi penelitian diharapkan menunjukkan bahwa prestasi siswa meningkat, hasil evaluasi
belajar menunjukkan
bahwa lebih dari 94% siswa mencapai ketuntasan belajar (nilai minimal 75).
d. Refleksi Berdasarkan pelaksanaan yang dilaksanakan peneliti, maka diperoleh hasil refleksi sebagai berikut: 1. Hasil refleksi kegiatan pembelajaran menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. 2. Situasi kelas lebih menjadi kondusif serta siswa lebih antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. 3. Pemahaman siswa terhadap materi lebih baik, terbukti dengan adanya peningkatan hasil tes yang diperoleh siswa. 4. Siswa lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat mereka. 5. Mayoritas siswa mendapat nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal).
C. Tehnik Analisis Data 1. Tehnik Pengumpulan Data a. Dokumentasi Yaitu hasil belajar siswa dari prasiklus sampai dengan siklus II b. Observasi Dilaksanakan bersama penilai dalam proses pembelajaran.
2. Alat Pengumpulan Data Untuk memperoleh data, alat pengumpul data yang dipakai peneliti: a. Pengumpulan data nilai formatif siswa b. Data hasil belajar siswa pada prasiklus hingga siklus kedua c. Lembar pengamatan minat siswa dalam proses pembelajaran Siklus I dan Siklus II.
3. Validasi Nilai Validasi data hasil belajar siswa diperoleh dari pengamatan pada proses pembelajaran Siklus 1 dan Siklus II. Untuk mendapatkan hasil belajar siswa menggunakan tes tertulis, maka peneliti menyiapkan 2 lembar evaluasi untuk kegiatan Siklus 1 dan Siklus II.
BAGAN ALUR TINDAKAN PENELITIAN
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus II
pelaksanaan
Pengamatan
Gambar 3. Bagan Alur Pelaksanaan Tindakan Dalam PTK
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus 1. Prasiklus Berdasarkan hasil tes formatif pada pembelajaran prasiklus diperoleh hasil yang jauh dari harapan, karena masih banyak siswa yang hasilnya dibawah nilai KKM.Ketuntasan yang harus dicapai siswa yaitu 75. Sementara siswa yang tuntas hanya 14 siswa( 41,17 %) dari 34 siswa. Hasil tes formatif prasiklus dapat dilihat dari tabel 4.1 berikut:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Nama Siswa Anandya Salma Devinka Anita Dewi Rahmawati Arvangga Oktadian Krisbiyantoro Chikmatul Aizah Diva Anggita Dewi Elxis Paramitha Purwani Putrid Faiz Widyadananto Fauzan Sifen Risky Adidarma Fenny Permata Ivanchris Gatot Zakka Habibi Widagdo Jesika Gusti Amelia Khoirul Nisa Mia Septina Eka Wardani Mohamad Galih Septiawan Muhamad Iqbal Muhamad Musa Aditya Nabila Alivia Risky Naya Pinkan Larasati Nunik Nur Khotimah Okto Bisma Saputra Paundra Beryl Hassani Pepyta Eka Devi Radytya Irvanda Saputra
L/P
Nilai
P P L P P P L L P L P P P L L L P P P L L P L
65 90 55 85 80 90 80 70 55 55 55 90 90 60 70 60 80 85 75 75 90 70 65
Keterangan Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Rangga Sasmito Wibisono Ratna Dhini Pratiwi Salma Ayu Salsabila Salshabila Januarika Sunarto Tarangga Eka Bayu Wibowo Tatagh Herawan Santososo Tika Lativatun Nisa Titos Father Wiradhewa Ula Nafisatul Kamila Vinda Anggreini Yunita Cahyani Jumlah
L P P P L L P L P P P
65 65 70 80 65 80 90 70 85 70 70
Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas
2500
Nilai Tertinggi
90
Nilai Terendah
55
Tuntas
14
41,17 %
Tidak Tuntas
20
58,82 %
Nilai Rata-rata
73,52
Tabel 4.1 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Prasiklus
Tabel 4.1.menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 55. Nilai rata-rata yang dicapai adalah 73,52. Pada Prasiklus, jumlah siswa yang tuntas berjumlah 14 siswa (41,17%) sedangkan yang belum tuntas 20 siswa (58,82 %). Dari nilai tes tersebut maka dapat disusun dalam rentang nilai sebagai berikut:
Tabel 4.2 Nilai Tes Formatif Berdasarkan Rentang Nilai No
Rentang Nilai
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0-14 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 75-84 85-94 95-100
Frekuensi Prosentse
Jumlah
0 0 0 0 0 5 13 7 9 0
0% 0% 0% 0% 0% 14,70 % 38,23 % 20,58 % 26,47 % 0%
34
100 %
Data dari hasil belajar prasiklus dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut: Gambar 4. Diagram Batang Rentang Nilai Prasiklus
14 12 10 8 6 4 2 0 55-64
65-74
75-84
Rentang Nilai
85-94
95-100
Berikut ini adalah tabel data perolehan nilai berdasarkan KKM Tabel 4.3 Data Perolehan Nilai KKM Pra Siklus Ketuntasan
Jumlah Presentase
No
Angka
Ketuntasan
Siswa
1
≤ 75
Tidak tuntas
20
58,82%
2
≥ 75
Tuntas
14
41,17%
Data dari hasil belajar ketuntasan dan tidak tuntas siswa dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
60% 50% 40% 58%
30% 20%
41%
10% 0% Tuntas
Tidak Tuntas
Gambar 5. Diagram Batang Ketuntasan Pra Siklus Dari gambar 5 di atas memperlihatkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh siswa sebagian besar rendah, yaitu pada kisaran 50-74 berjumlah 20orang (58,82%). Sebagian kecil siswa, yaitu 14 orang (41,17%) memperoleh nilai
pada kisaran 75-100. Hasil analisis tersebut menunjukkan 41,17% siswa berhasil tuntas dan 58,82% siswa tidak tuntas. Gambar 6. Diagram Pie Ketuntasan Nilai Prasiklus
Rentang Nilai
Tidak Tuntas; 58% Tuntas; 41%
Tuntas Tidak Tuntas
Rentang Nilai
2. Siklus I a. Tahap Perencanaan Dari belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran prasiklus, hasil yang dicapai siswa belum maksimal. Masih banyak siswa yang di bawah KKM. Maka dari itu peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 dengan: 1. Melaksanakan pembelajaran kembali bersama guru dengan metode ceramah.
2. Membimbing siswa selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dikelas 3. Menyiapkan sarana observasi, dokumentasi dan mencatat selama proses pembelajaran.
b. Tahap Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 18 Januari 2017 di SMP Negeri 3 Ungaran. Pembelajaran belangsung selama 1,5 jam pelajaran atau 90 menit. Materi yang diajarkan adalah beriman kepada Malaikat Allah. Data-data yang diperoleh adalah
data hasil evaluasi terhadap prestasi
belajar siswa. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses perbaikan pembelajaran ini dapat dilihat dalam table nilai pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Siklus I
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nama Siswa Anandya Salma Devinka Anita Dewi Rahmawati Arvangga Oktadian Krisbiyantoro Chikmatul Aizah Diva Anggita Dewi Elxis Paramitha Purwani Putrid Faiz Widyadananto Fauzan Sifen Risky Adidarma Fenny Permata Ivanchris Gatot Zakka Habibi Widagdo Jesika Gusti Amelia Khoirul Nisa Mia Septina Eka Wardani Mohamad Galih Septiawan
L/P
Nilai
Keterangan
P P L P P P L L P L P P P L
95 75 75 85 65 70 60 75 70 65 70 90 90 75
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Muhamad Iqbal Muhamad Musa Aditya Nabila Alivia Risky Naya Pinkan Larasati Nunik Nur Khotimah Okto Bisma Saputra Paundra Beryl Hassani Pepyta Eka Devi Radytya Irvanda Saputra Rangga Sasmito Wibisono Ratna Dhini Pratiwi Salma Ayu Salsabila Salshabila Januarika Sunarto Tarangga Eka Bayu Wibowo Tatagh Herawan Santososo Tika Lativatun Nisa Titos Father Wiradhewa Ula Nafisatul Kamila Vinda Anggreini Yunita Cahyani
L L P P P L L P L L P P P L L P L P P P
Jumlah
60 80 95 85 70 95 80 70 75 75 85 75 75 70 75 90 60 85 90 85
Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
2635
Nilai Tertinggi
95
Nilai Terendah
60
Tuntas
23
67,64%
Tidak Tuntas
11
32,35%
Nilai Rata-rata
77,5
Tabel 4.4.menunjukkan bahwa nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 95 dan nilai terendah adalah 60. Nilai rata-rata yang dicapai adalah 77,5. Berdasarkan kategori tersebut, maka nilai-nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 1.5 berikut:
Tabel 4.5 Nilai Tes Formatif Berdasarkan Rentang Nilai Siklus I No 1 2 3 4 5
Rentang Nilai
Frekuensi
Prosentse
55-64 65-74 75-84 85-94 95-100
3 8 11 9 3
8,82 % 23,52 % 32,35 % 26,42 % 8,82%
34
100 %
Jumlah
Tabel 4.5 memperlihatkan bahwa nilai-nilai yang diperoleh siswa sebagian besar baik, yaitu pada kisaran 75-100 berjumlah 23siswa (67,64%). Sebagian kecil siswa, yaitu 11 siswa (32,35%) memperoleh nilai pada kisaran 50-74. Hasil analisis tersebut menunjukkan 67,64% siswa berhasil tuntas dan 32,35% siswa tidak tuntas. Data dari hasil belajar siklus I dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 7. Diagram Batang Rentang Nilai Siklus I
12 10 8 6 4 2 0 55-64
65-74
75-84
85-94
95-100
Rentang Nilai Berdasarkan kriteria ketuntasan siswa, maka peneliti membagi menjadi dua kategori yaitu: nilai 75 sampai dengan 100 kategori tuntas dan nilai 50 sampai dengan 74 kategori tidak tuntas. Berdasarkan kategori tersebut, maka nilai-nilai yang diperoleh siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Data Perolehan Kategori Nilai Siswa pada Siklus I Standar Ketuntasan
Jumlah
No
Presentase Angka
Ketuntasan
Siswa
1
≤ 75
Tidak Tuntas
11
32,35%
2
≥ 75
Tuntas
23
67,64%
34
100%
Jumlah
Hasil tersebut dapat digambarkan dalam diagram batang berikut: Gambar 8. Diagram Ketuntasan Siswa Siklus I
70% 60% 50% 40%
67%
30% 32%
20% 10% 0% Tuntas
Tidak Tuntas
Dari gambar 6 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang telah tuntas sebanyak 23 siswa atau 67,64% dan tidak tuntas 11 atau 32,35%. Kondisi tersebut digambarkan pada diagram Pie berikut:
Gambar 9. Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus 1
Rentang Nilai
Tuntas; 67%
Tidak Tuntas; 32% Tuntas Tidak Tuntas
Rentang Nilai
c. Tahap Pengamatan Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran. Data yang diperoleh dari pembelajaran siklus I, tentang aktivitas siswa selama proses pembelajaran dapat disajikan data sebagai berikut:
Gambar 10. Grafik Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus I
90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 Hasil Belajar
Keaktifan
Semangat
Kreatifitas Keberanian
Tahap Pengamatan Dilihat dari grafik di atas dapat disimpulkan pada pembelajaran siklus I, guru sudah mengalami peningkatan, tapi untuk kreatifitas dan keberanian siswa dalam pembelajaran dirasa masih kurang memuaskan.
d. Refleksi Keberhasilan dan Kegagalan Setelah peneliti melaksanakan penelitian pembelajaran melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan, maka peneliti merefleksikan semua kegiatan untuk mengetahui keberhasilan maupun kekurangannya. Pada siklus I ini disampaikan hal-hal berikut: 1. Keberhasilan -
Pelaksanaan metode pembelajaran ceramah dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran.
2. Kekurangan -
Belum semua siswa aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara maksimal.
-
Siswa
banyak
yang
tidak
semangat
dan
mengantuk
dalam
pembelajaran. -
Dalam
hal
Tanya
jawab
siswa
belum
termotivasi
tingkat
keberaniannya. -
Ketika pembelajaran banyak yang bermalas-malasan.
3. Siklus II a. Tahap Perencanaan Dari belajar siswa pada pelaksanaan pembelajaran siklus II, hasil yang dicapai siswa sangat maksimal. Rencana pembelajaran pada siklus II ini dilaksanakan berdasarkan adanya kelebihan dan kekuarangan yang terjadi pada proses pelaksanaan siklus I. Maka peneliti merencanakan perbaikan pembelajaran yang akan menekankan pada: 1. Pelaksanaan dengan menggunakan metode pembelajaran jigsaw. 2. Mengembangkan pelaksanaan metode pembelajaran jigsaw. 3. Peningkatan terhadap motivasi siswa.
b. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan penelitian siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 25 Januari 2017 di SMP Negeri 3 Ungaran. Adapun hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran ini dapt dilihat dalam tabel nilai sebagai berikut: Tabel 4.7 Data Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa Anandya Salma Devinka Anita Dewi Rahmawati Arvangga Oktadian Krisbiyantoro Chikmatul Aizah Diva Anggita Dewi Elxis Paramitha Purwani Putrid Faiz Widyadananto Fauzan Sifen Risky Adidarma Fenny Permata Ivanchris Gatot Zakka Habibi Widagdo Jesika Gusti Amelia Khoirul Nisa Mia Septina Eka Wardani Mohamad Galih Septiawan Muhamad Iqbal Muhamad Musa Aditya Nabila Alivia Risky Naya Pinkan Larasati Nunik Nur Khotimah Okto Bisma Saputra Paundra Beryl Hassani Pepyta Eka Devi Radytya Irvanda Saputra Rangga Sasmito Wibisono Ratna Dhini Pratiwi Salma Ayu Salsabila Salshabila Januarika Sunarto Tarangga Eka Bayu Wibowo Tatagh Herawan Santososo Tika Lativatun Nisa Titos Father Wiradhewa
L/P
Nilai
Keterangan
P P L P P P L L P L P P P L L L P P P L L P L L P P P L L P L
90 90 100 100 90 90 100 100 95 65 90 100 100 95 100 100 90 100 95 100 100 90 90 100 100 90 100 95 100 100 80
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
32 33 34
Ula Nafisatul Kamila Vinda Anggreini Yunita Cahyani
P P P
100 100 100
Tuntas Tuntas Tuntas
Jumlah
3250
Nilai Tertinggi
100
Nilai Terendah
65
Tuntas
33
97,7%
Tidak Tuntas
1
2,94%
Nilai Rata-rata
95,5
Tabel 4.7.menunjukkan bahwa sudah mengalami peningkatan sangat baik. Pada tabel ini nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 100 dan nilai terendah adalah 65. Nilai rata-rata yang dicapai adalah 95,5. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas 33 siswa (97,05%), sedangkan yang tidak tuntas 1 siswa (2,94%). Dari nilai tes tersebut maka dapat disusun dalam rentang nilai sebagai berikut:
Table 4.8 Perolehan Nilai Tes Formatif Berdasarkan Rentang Nilai Siklus II No
Rentang nilai
Frekuensi
Prosentase
1
0-14
0
0%
2
15-24
0
0%
3
25-34
0
0%
4
35-44
0
0%
5
45-54
0
0%
6
55-64
0
0%
7
65-74
1
2,94%
8
75-84
1
2,94%
9
85-94
9
26,47%
10
95-100
23
67,64%
34
100%
Jumlah
Data dari hasil siklus II dapat digambarkan dalam grafik sebagai berikut:
Gambar 11 . Diagram Batang Rentang Nilai Siklus II
25
20
15
10
5
0 65-74
75-84
85-94
95-100
Rentang Nilai Berikut ini adalah table data perolehan nilai berdasarkan KKM Tabel 4.9 Data Perolehan Nilai KKM Siklus II Standar Ketuntasan
Jumlah
No
1
Presentase Angka
Ketuntasan
Siswa
≤75
Tidak tuntas
1 2,94%
2
≤75
Tuntas
33
97,05%
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa siswa yang telah tuntas sebanyak 33 siswa atau 97,05%. Kondisi tersebut digambarkan pada diagram batang berikut:
100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Tuntas
Tidak Tuntas
hal tersebut dapat digambarkan dalam diagram pie berikut: Gambar 12. Diagram Pie Ketuntasan Nilai Siklus II
Rentang Nilai
Tidak Tuntas; 2%
Tuntas Tuntas; 97%
Tidak Tuntas
c. Tahap Pengamatan Pada siklus II ini, peneliti mengamati proses pembelajaran yang meliputi kinerja siswa dan jalannya proses pembelajaran. Dan hasilnya sebagai berikut:
Gambar 13 . Data Pengamatan Kinerja Siswa Siklus II
100 80 60 40 20 0
Tahap Pengamatan
d. Refleksi Setelah pelaksanaan siklus II selesai, peneliti melakukan atas kekurangan ataupun keberhasilan selama proses pembelajaran berlangsung. Ternyata keberhasilan suatu proses pembelajaran tergantung pada persiapan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap siswa. 1. Keberhasilan -
Pembelajaran siklus II dinyatakan sudah berhasil karena dilihat dari hasil tes formatif dari 34 siswa, yang nilainya tuntas atau KKM sebanyak 33 siswa atau 97,05% .
-
Hasil pengamatan terhadap siswa menunjukan bahwa tingkat keaktifan, semangat, kreatifitas dan keberanian siswa sudah meningkat
2. Kekurangan -
Masih ada 1 siswa yang belum berhasil mencapai hasil maksimal atau belum memenuhi KBM, kondisi siswa tersebut yakni karena memang mengalami rendah dalam berfikir.
B. Perbandingan Hasil Antar Siklus Perbandingan data distribusi rentang nilai dari pembelajaran Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.10 . Perbandingan Rentang Nilai Pra Siklus , Siklus I Dan Siklus II NO
Rentang Nilai
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1
0-14
0%
0%
0%
2
15-24
0%
0%
0%
3
24-34
0%
0%
0%
4
35-44
0%
0%
0%
5
45-54
0%
0%
0%
6
55-64
14,70%
8,82%
0%
7
65-74
38,23%
23,52%
2,94%
8
75-84
20,58%
32,35%
2,94%
9
85-94
26,42%
26,42%
26,47%
10
94-100
0%
8,82%
67,64%
Perbandingan hasil tes formatif dari pembelajaran Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II, dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Perbandingan Nilai KKM Pra Siklus, Siklus I Dan Siklus II Standar ketuntasan
Pras Siklus
Siklus I
SIKLUS II
No Angka
Ketuntasan
jml
%
Jml
%
Jml
1
≥75
Tidak Tuntas
20
58,82%
11
32,35%
1
2
≥75
Tuntas
14
41,17%
23
67,64%
33
% 2,94% 97,05%
Dari tabel di atas dapat dilihat pada diagram batang di bawah ini: Gambar
14 Diagram Batang Perbandingan Perolehan KKM Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
35 30 25 20
Tuntas
15
Tidak Tuntas
10 5 0 Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Tahap pembelajaran
C. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian dan pembahasan menjelaskan bahwa penerapan metode pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar PAI siswa khususnya tentang materi beriman kepada Malaikat Allah. Hasil evaluasi belajar siswa menunjukkan adanya peningkatan tersebut. Pada prasiklus presentase ketuntasan belajar siswa adalah 41,17%, pada siklus I meningkat 67,64%, pada siklus II menjadi 97,05%. Keberhasilan peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran
PAI
materi beriman kepada Malaikat Allah melalui metode pembelajaran jigsaw pada siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran ditentukan oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern pada penelitian ini adalah intelegensi, minat dan motivasi.Kesulitan satu orang siswa dalam mencapai ketuntasan belajar dipengaruhi oleh intelegensinya yang kurang baik.Padahal sesungguhnya minat dan motivasi siswa tersebut cukup tinggi.Faktor ekstern yang dominan dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah.Hal tersebut tampak dari adanya peningkatan prestasi belajar siswa setelah salah satu komponen dari lingkungan sekolah diperbaiki. Komponen tersebut adalah cara penyajian materi, hubungan guru dengan siswa, dibebaskan kreatifitas siswa metode
dan alat -alat pelajaran. Cara penyajian materi dengan menggunakan pembelajaran
siswa.Ketepatan
dalam
jigsaw memilih
mampu metode
meningkatkan dan
prestasi
menggunakannya
pembelajaran mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
belajar dalam
Kemampuan metode pembelajaran jigsaw dalam meningkatkan prestasi siswa materi beriman kepada Malaikat Allah juga terlihat dari peningkatan nilai rata-rata kelas. Pada prasiklus nilai rata-rata kelas adalah 73,67. Nilai tersebut meningkat pada siklus I menjadi 77,5 dan pada siklus II, 95,5.Apabila dilihat dari perolehan nilai tertinggi, maka prestasi belajar siswa juga dapat diketahui telah mengalami peningkatan. Pada pra siklus, nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90, pada siklus I menjadi 95 dan siklus II meningkat 100. Peningkatan prestasi belajar siswa terjadi sesuai dengan kajian teori pada bab dua penelitian
ini. Metode pembelajaran jigsaw dapat membuat siswa
memiliki keterampilan dan pengetahuan yang lebih mendalam.Hal tersebut dikarenakan penerapan latihan yang terus menerus mampu melatih keterampilan dan pengetahuan siswa.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti menyimpulkan bahwa: “metode pembelajaran jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi beriman kepada Malaikat Allah”, siswa kelas VII B Semester 2 SMP Negeri 3 Ungaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Kesimpulan ini diambil berdasarkan pada hasil penelitian yang menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada tiap siklus penelitian. Besarnya peningkatan prestasi belajar siswa dari pra siklus dengan nilai KKM 75 sebanyak 14 dari 34 siswa atau 41,17%, pada siklus I dengan nilai KKM 75 yaitu 23 siswa atau 67,64%. Sedangkan peningkatan siklus II menjadi 97,05% atau 33 siswa. Demikian pula dalam nilai rata-rata siswa yang mencapai KKM 75, juga mengalami peningkatan. Pada pra siklus 73,67, pada siklus I menjadi 77,5 dan pada siklus II sangat meningkat yaitu 95,5.
B. Saran dan Tindak Lanjut Agar hasil belajar siswa meningkat sesuai harapan, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1.
Metode pembelajaran jigsaw sebaiknya digunakan pada pembelajaran PAI, karena terbukti mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.
Memberikan motivasi dan penguatan pada siswa untuk meningkatkan minat belajar siswa yang akhirnya berujung pada meningkatnya hasil belajar.
3.
Pemberian penguatan kesimpulan disetiap akhir pembelajaran kepada siswa, sehingga membuat siswa merasa puas selama mengikuti pembelajaran.
4.
Menciptakan suasana kelas yang kreatif dan inovatif disetiap pembelajaran agar terciptanya suasana kelas yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad Daud.( 2008). Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers Al-Rasyid. TT. Al-Qur’an dan terjemahannya. Surabaya: Fajar Mulya Arikunto, Suharsimi. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Ed. Revisi, Cet. 11. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Hamalik, Oemar.( 2011). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Hamdani. (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Hidayat. (1990). Deskripsi Pembelajaran Matematika. Jakarta: Rieneka Cipta Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.( 2014). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti .Cet Ke 2. Balitbang: Kemdikbud
Ladjid, Hafni.( 2005). Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ciputat : Quantum Teaching.
Poerwanti, Endang. (2008). Asesmen Pembelajaran SD. Jakarta: Dirjen Dikti. Pusat Bahasa. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam Jaringan. (Online), (Http://Pusatbahasa.Kemdiknas.Go.Id/Kbbi/Index.Php, Diakses 20 Desember 2016)
Rusman.( 2016). Model-Model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionilsme Guru ed 2. Cet 6). Jakarta :Rajawali Perss
Saminanto. (2010). Ayo Praktik PTK: Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Rasail Media Group.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Slavin, Robert E.( 2005). Cooperative Learning (Cara Efektif dan Menyenangkan Pacu Prestasi Seluruh Peserta Didik). Bandung: Nusa Media
Sudjana, Nana. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya Undang-Undang No 20 tahun 2003, Www.Slideshare.Net/Smpbudiagung/UndangUndang-No-20-Tahun-2003. Diakses 25 Desember 2016.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Susi Susanti
Tempat Tanggal Lahir
: Gunung Aji, 09 April 1990
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
: Dusun III Tanjung Baru, Kecamatan Warkuk Ranau Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Sumatra -Selatan
Pendidikan
: 1 SD Lulus 2002 2 SMP Lulus 2005 3. MA PP Al Ittihad Poncol 2009 Ungaran, 20 Maret 2017 Peneliti
SUSI SUSANTI NIM:11314041
JADWAL PENELITIAN
Waktu No
Kegiatan
Desember 3
1
Refleksi awal
2
Penyususan proposal
3
Revisi proposal
4
Persiapan penelitian
5
Siklus I
6
Perbaikan siklus I
7
Siklus II
8
Perbaikan siklus II
9
Penyusunan laporan
4
Januari 1
2
3
Februari 4
1
2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
NamaSekolah
: SMP Negeri 3 Ungaran
Mata Pelajaran
: PAI dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
: VII / II
Materi Pokok
: BerimanKepadaMalaikat Allah swt
AlokasiWaktu
: 2 x 45 menit (1 pertemuan)
A. KOMPETENSI INTI 1. Kompetensi Inti (KI 1): Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Kompetensi Inti (KI 2): Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Kompetensi Inti (KI 3): Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Kompetensi Inti (KI 4): Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
KompetensiDasar
Indikator
3.1.Memahami Malaikat-malaikat Allah
3.1.1Menjelaskan
makna
beriman
kepada
Malaikat-malaikat Allah swt 3.1.2 Menjelaskan tugas-tugas Malaikat Allah SWT 3.1.3.Menjelaskan prilaku beriman kepada Malaikat Allah SWT
C. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Melalui membaca di harapkan siswa mampu menjelaskan makna beriman kepada Malaikat-malaikat Allah swt 2. Melalui membaca di harapkan siswa mampu menjelaskan tugas-tugas Malaikat Allah SWT 3. Melalui diskusi diharapkan siswa mampu menjelaskan prilaku beriman kepadaAllah SWT
D. MATERI PEMBELAJARAN 1. Pengertian Beriman Malaikat Beriman adalah percaya dan yakin adanya malaikat Allah . Malaikat-malaikat Allah yang wajib di iman ada10 :
a. Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepadaNabi dan rasul. Nama lainya Ruh alQuds, ar-R uh- al-Aamiin, dan Namus b. Mikail bertugas mengatur kesejahteraan mahkluk dan membagi rezeki c. Israfil bertugas meniup terompet sangkakala, saat dimulainya kiamatkiamat hingga saat hari berbangkit di padang Mahsyar d. Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik manusia, jin, iblis, setan, dan malaikat apa bila telah tiba waktunya. e. Munkarbertugasmenanyai orang yang sudahmeninggaldanberadadialamkubur. f. Nakir bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur. g. Raqib bertugas mencatat semua perbuatan / perkerjaan baik setiap manusia sejak aqil baliq sampai akhir hayat. h. Atid bertugas mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak baliq sampai akhir hayat. i. Ridwan bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surga j. Malik disebut juga malaikat zabaniyah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghui Neraka.
Sifat- sifat malaikat antara lain, hamba Allah swt yang mulia, dapat menyamar sesuai kehendak Allah, tidak makan dan tidak minum, tidak memiliki jenis kelamin, tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah swt.
E. METODE PEMBELAJARAN 1. Pendekatan : Pendekatan Ilmiah (scientific) 2.
Model Pembelajaran : Ceramah
3.
Metode
: Ceramah, Tanya jawab
F. ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN 1. Alat / bahan
: Papantulis, Spidol.
2. Sumber Belajar:- Buku Paket , Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , Kemenag
G. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. Pendahuluan (10 menit) Guru mengucapkan salam, dan meminta salahsatu peserta didik memimpin doa Guru melakukanabsensikehadiranpesertadidik Guru mempersiapkan fisik dan psikis peserta didik (keadaankelas) Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi serta kompetensi yang akan dicapai Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan 2. Kegiatan Inti (60 menit) Pesertadidikmembaca / memahamitentangmateriberimankepadaMalaikat Allah swt Menjelaskantentangmateriberimankepadamalaikat Allah Guru memberikanmelakukan Tanya jawab Guru menyimpulkanhasilpembahasan Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap keimanan dan sosial Gurumengakhiripelajarandengan berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam
H. PENILAIAN
a. PenilaianPengetahuan Terlampir
b. PenilaianKeterampilan Terlampir
Ungaran, 11Januari 2017 Guru kelas
Observer Mengetahui,
MundhirohS.Ag
Susi Susanti
NIP:1960090419840 32009 Mengetahui,
NIM:11413041
Kepala Sekolah
Dra.TatikArlinawati,M.Pd NIP:19660503199003 2 009
a. Aspek Pengetahuan Tes Tulis bentuk uraian Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar: 1
Apa arti Iman menurut istilah?
2
Apa pengertian iman kepada Malaikat?
3
Apa nama lain malaikat Malik dan tugasnya?
4
Manusia dan malaikat diciptakan dari apa?
5
Apa tugas malaikat Izrail dan nama lainnya?
6
Apa tugas malaikat Nakir?
7
Apa tugas Malaikat Rokib?
8
Apanama lain malikat Zibril dan tugasnya?
9
Sebutkan 2 saja antara sifat-sifat Malaikat?
10 Sebutkan 2 hikmah beriman kepada Malaikat?
Jawaban 1. Iman secara istilah adalah dipercayai dalam hati, di ucapkan dengan lisan dilakukan dengan perbuatan 2. Percaya adan yakin bahwa Allah SWT menciptakan dari Nur (cahaya) untuk mengatur dan mengurus alam semesta 3. Zabaniyah dan menjaga Neraka 4. Manusia tanah, Malaikat Cahaya/nur 5. Al-quds, mencabut nyawa. 6. Menyiksa didalam kubur 7. Mencatat seluruh amal baik manusia 8. Ar-ruh, menyampaikan wahyu 9. Mahkluk ghoib, diciptakan dari Nur/cahaya 10. Memotivasi agar berbuat baik, selalu mengawasi prilaku kita. Keterangan : 20 :Jika jawaban benar semua nilainya 10 :Jika jawaban benar tapi kurang sempurna
1 :Jika jawaban salah 0 :Jika tidak di jawab
Penskoran: Tiap soal jika jawaban maksimal nilainya 4 sehinggal total skor maskimal 100 Keterangannilai: < 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
B Aspek Penilaian Keterampilan Penilaian Unjuk Kerja Mempresentasikan Materi
Aspek yang dinilai No Kelompok Kerjasama kelompok 1.
I
2.
II
3.
III
dalam Keberanian pendapat
menungkap
Skor Keaktifan
Pemahaman yang di gali
Peskoran : 4
: Aktif, apabila siswa sangat aktif
3
: Kurang aktif , apabila siswa kadang-kadang aktif, kadang-kadang tidak aktif
2
: Kadang-kadang, apabila siswa kadang-kadang aktif, kadang-kadang tidak aktif sama sekali
1
: Tidak sama sekali, apabila siswa tidak aktif sama sekali.
= hasil akhir
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama Sekolah
: SMP Negeri 3 Ungaran
Mata Pelajaran
: PAI dan Budi Pekerti
Kelas/Semester
: VII / II
Materi Pokok
: Beriman Kepada Malaikat Allah swt
AlokasiWaktu
: 2 x 45 menit (1 pertemuan)
I. KOMPETENSI INTI 5. Kompetensi Inti (KI 1): Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 6. Kompetensi Inti (KI 2): Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 7. Kompetensi Inti (KI 3): Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 8. Kompetensi Inti (KI 4): Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang semua dalam sudut pandang/teori.
J. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN
Kompetensi Dasar
Indikator
3.1.Memahami Malaikat-malaikat Allah
3.1.1 Menjelaskan makna beriman kepada Malaikatmalaikat Allah swt 3.1.2 Menjelaskan tugas-tugas Malaikat Allah swt 3.1.3.Menjelaskan prilaku beriman kepada Malaikat Allah swt 3.14 Mampu menjelaskan dan mengahfal sifat Malaikat dengan baik. 3.15 M ampu mengamalkan dan mempelajari dengan baik.
K. TUJUAN PEMBELAJARAN Dengan pembelajaran diharafkan siswa mampu: 4. Menjelaskan makna beriman kepada Malaikat-malaikat Allah swt 5. Menjelaskan tugas-tugas Malaikat Allah swt 6. Menjelaskan prilaku beriman kepada Allah swt. 7. Menjelaskan dan mengahfal sifat Malaikat dengan baik. 8. Mengamalkan dan mempelajari dengan baik.
L. MATERI PEMBELAJARAN 2. Pengertian Beriman Malaikat Beriman adalah percaya dan yakin adanya malaikat Allah . Malaikat-malaikat Allah yang wajib di imani ada 10 : k. Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada Nabi dan rasul. Nama lainya ruh alquds, ar-ruh- al-aamiin, dan namus l. Mikail bertugas mengatur kesejahteraan mahkluk dan membagi rezeki m. Israfil bertugas meniup terompet sangkakala, saat dimulainya kiamat kiamat hingga saat hari berbangkit di padang Mahsyar n. Izrail bertugas mencabut nyawa seluruh makhluk hidup, baik manusia, jin, iblis, setan, dan malaikat apabila telah tiba waktunya. o. Munkar bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada dialam kubur. p. Nakir bertugas menanyai orang yang sudah meninggal dan berada di alam kubur. q. Raqib bertugas mencatat semua perbuatan / perkerjaan baik setiap manusia sejak aqil baliq sampai akhir hayat. r. Atid bertugas mencatat semua pekerjaan buruk setiap manusia sejak aqil baliq sampai akhir hayat. s. Ridwan bertugas menjaga dan mengatur kesejahteraan penghuni surge. t. Malik disebut juga malaikat zabaniyah bertugas menjaga dan mengatur siksa (azab) bagi para penghui neraka.
Sifat- sifat malaikat antara lain, hamba Allah swt yang mulia, dapat menyamar sesuai kehendak Allah, tidak makan dan tidak minum, tidak memiliki jenis kelamin, tidak pernah letih dan tidak pula berhenti beribadah kepada Allah swt.
M. METODE PEMBELAJARAN 4. Pendekatan : Pendekatan Ilmiah (scientific) 5.
Model Pembelajaran : Cooperative Jigsaw
6.
Metode
: Diskusi Kelompok, Tanya jawab
N. ALAT/BAHAN, SUMBER PEMBELAJARAN 3. Alat / bahan
: Papan tulis, Spidol.
4. Sumber Belajar :- Buku Paket , Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , Kemenag
O. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN 3. Pendahuluan (10 menit) Guru mengucapkan salam, dan meminta salah satu peserta didik memimpin doa Guru melakukan absensi kehadiran peserta didik Guru mempersiapkan fisik dan psikis peserta didik (keadaan kelas) Guru menjelaskan tujuan mempelajari materi serta kompetensi yang akan dicapai Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan 4. Kegiatan Inti (60 menit) Mengamati Peserta didik membaca / memahami tentang materi beriman kepada Malaikat Allah swt Menanya Peserta didik memberikan tanggapan / respon terhadap hasil pemahamannya Eksplorasi/eksperimen Siswa dibagi dalam lima kelompok diskusi yaitu: 1. Kelompok pertama mendiskusikan pemahamannya tentang beriman kepada Malaikat Allah swt 2. Kelompok kedua mendiskusikan pemahamannya tentang macam-macam Malaikat Allah dan tugasnya 3. Kelompok ketiga mendiskusikan pemahamnya tentang prilaku beriman kepada Malaikat Allah swt 4. Kelompok ketiga mendiskusikan pemahamanya tentang hikmah beriman kepada Malaikat Allah swt
Mengasosiasi Masing-masing kelompok mempersiapkan diri dan mempresentasikan hasil diskusinya sesuai dengan tema masing-masing
Mengkomunikasikan Masing-masing kelompok merumuskan/menyimpulkan hasil diskusi berkaitan dengan kelompoknya masing-masing Hasil diskusi disampaikan oleh kelompok lain diwakili oleh salah satu peserta kelompok masing-masing.
5. Penutup (20 menit)
Guru melakukan klarifikasi dan penguatan terhadap hasil diskusi siswa
Guru mengadakan tes baik tulis maupun lisan
Guru memberikan pesan-pesan moral terkait dengan sikap keimanan dan sosial
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdoa akhir majlis dilanjutkan dengan salam
P. PENILAIAN
c. Penilaian Pengetahuan Terlampir
d. Penilaian Keterampilan Terlampir
Ungaran, 19 Januari 2017 Guru kelas
Observer Mengetahui,
Susi Susanti Mengetahui,
NIM:11413041 Kepala Sekolah
b. Aspek Pengetahuan Tes Tulis bentuk uraian Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar: 1. Apa pengertian beriman? 2. Apa pengertian beriman kepada malaikat Allah? 3. Apa tugas malaikat izrail? 4. Bagaimana tugas malaikat malik dan nama lainya? 5. Sebutkan 2 hikmah beriman kepada Malaikat Allah? 6. Sebutkan 2 sifat-sifat malaikat Allah? 7. Apa tugas malaikat jibril dan nama lainya? 8. Jin dan manusia diciptakan dari apa? 9. Bagaimana cara beriman kepada malaikat Allah? 10. Apa perbedaan manusia dengan malaikat?
Jawaban 11. Beriman adalah dipercayai dalam hati, di ucapkan dengan lisan dilakukan dengan perbuatan 12. Percaya dan yakin bahwa Allah swt menciptakan dari nur (cahaya) untuk mengatur dan mengurus alam semesta 13. Mencabut nyawa seluruh mahluk hidup 14. Menyiksa dialam kubur (adab), zabaniyyah 15. - Memberikan motivasi kepada kita untuk selalu taat dan patuh kepada Allah - Malaikat mengawasi perkataan dan perbuatan kita 6. - selalu patuh kepada Allah – malaikat dapat berubah wujud sesuai kehendak Allah 7. Menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul , ruh al-quds, ar ruh al-amin, namus 8. Api dan tanah 9. Mengetahui tugas malaikat kemudian menjadikan tugas maliakat itu sebagi pedoman untuk melakukan perbuatan.
10. Manusia mempunyai nafsu malaikat tidak. Tidak makan dan minum sedangkan manusia makan minum.
Keterangan : 20 : Jika jawaban benar semua nilainya 10 : Jika jawaban benar tapi kurang sempurna 1 : Jika jawaban salah 0 : Jika tidak di jawab
Penskoran: Tiap soal jika jawaban maksimal nilainya 4 sehinggal total skor maskimal 100 Keterangan nilai: < 75 = kurang, 75 – 80 = cukup, 81 – 90 = baik, 91 – 100 = baik sekali
b Aspek Penilaian Keterampilan
Penilaian unjuk kerja Mempresentasikan Materi
Aspek yang dinilai No
Kelompok
1.
I
2.
II
3.
III
Kerja
sama Keberanian
dalam
menungkap
kelompok
pendapat
Keaktifan
Skor Pemahaman yang di gali
Peskoran : 5
: Aktif, apabila siswa sangat aktif
4
: Kurang aktif , apabila siswa kadang-kadang aktif, kadang-kadang tidak aktif
3
: Kadang-kadang, apabila siswa kadang-kadang aktif, kadang-kadang tidak aktif sama sekali
2
: Tidak sama sekali, apabila siswa tidak aktif sama sekali.
= hasil akhir
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar: 1. Apa pengertian beriman? 2. Apa pengertian beriman kepada malaikat Allah? 3. Apa tugas malaikat izrail? 4. Bagaimana tugas malaikat malik dan nama lainya? 5. Sebutkan 2 hikmah beriman kepada Malaikat Allah? 6. Sebutkan 2 sifat-sifat malaikat Allah? 7. Apa tugas malaikat jibril dan nama lainya? 8. Jin dan manusia diciptakan dari apa? 9. Bagaimana cara beriman kepada malaikat Allah? 10. Apa perbedaan manusia dengan malaikat?
JURNAL REFLEKSI Menurut Anda bagaimana proses pembelajaran pada pertemuan kali ini?
OBSERVASI SIKLUS I
Gambar 15. Observasi Mengamati Siswa Dalam Tindakan Kelas
Gambar 16. Guru Memberikan Pertanyaan Pada Siswa
OBSERVASI SIKLUS II
Gambar 17. Siswa Membuat Kelompok
Gambar 18. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
Tabel 1. Data Observasi Hasil Nilai Pra Siklus No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NamaSiswa Anandya Salma Devinka Anita DewiRahmawati ArvanggaOktadianKrisbiyantoro ChikmatulAizah Diva AnggitaDewi ElxisParamithaPurwani Putrid FaizWidyadananto FauzanSifen Risky Adidarma Fenny PermataIvanchris GatotZakkaHabibiWidagdo JesikaGusti Amelia KhoirulNisa Mia SeptinaEkaWardani MohamadGalihSeptiawan MuhamadIqbal Muhamad Musa Aditya Nabila Alivia Risky NayaPinkanLarasati NunikNurKhotimah OktoBismaSaputra Paundra Beryl Hassani PepytaEka Devi RadytyaIrvandaSaputra RanggaSasmitoWibisono RatnaDhiniPratiwi Salma AyuSalsabila SalshabilaJanuarikaSunarto TaranggaEkaBayuWibowo TataghHerawanSantososo TikaLativatunNisa Titos Father Wiradhewa UlaNafisatulKamila VindaAnggreini YunitaCahyani Jumlah Nilaitertinggi Nilaiterendah Tuntas TidakTuntas Rata-rata
L/P
Nilai
P P L P P P L L P L P P P L L L P P P L L P L L P P P L L P L P P P
65 90 55 85 80 90 80 70 55 55 55 90 90 60 70 60 80 85 75 75 90 70 65 65 65 70 80 65 80 90 70 85 70 70 2500 90 50 14 20 73,52
Keterangan TidakTuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas TidakTuntas Tuntas TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas TidakTuntas TidakTuntas
41,17% 58,82%
Tabel 2. Data Hasil Observasi Nilai Belajar Siswa pada Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NamaSiswa Anandya Salma Devinka Anita DewiRahmawati ArvanggaOktadianKrisbiyantoro ChikmatulAizah Diva AnggitaDewi ElxisParamithaPurwani Putrid FaizWidyadananto FauzanSifen Risky Adidarma Fenny PermataIvanchris GatotZakkaHabibiWidagdo JesikaGusti Amelia KhoirulNisa Mia SeptinaEkaWardani MohamadGalihSeptiawan MuhamadIqbal Muhamad Musa Aditya Nabila Alivia Risky NayaPinkanLarasati NunikNurKhotimah OktoBismaSaputra Paundra Beryl Hassani PepytaEka Devi RadytyaIrvandaSaputra RanggaSasmitoWibisono RatnaDhiniPratiwi Salma AyuSalsabila SalshabilaJanuarikaSunarto TaranggaEkaBayuWibowo TataghHerawanSantososo TikaLativatunNisa Titos Father Wiradhewa UlaNafisatulKamila VindaAnggreini YunitaCahyani Jumlah Nilaitertinggi NilaiTerendah Tuntas TidakTuntas Rata-rata
L/P
Nilai
P P L P P P L L P L P P P L L L P P P L L P L L P P P L L P L P P P
95 75 75 85 65 70 60 75 70 65 70 90 90 75 60 80 95 85 70 95 80 70 75 75 85 75 75 70 75 90 60 85 90 85 2635 95 60 23 11 77,5
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas Tuntas TidakTuntas TidakTuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas Tuntas
67,64% 32,35%
Tabel 3. Data Observasi Hasil Evaluasi Belajar Siswa pada Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
NamaSiswa Anandya Salma Devinka Anita DewiRahmawati ArvanggaOktadianKrisbiyantoro ChikmatulAizah Diva AnggitaDewi ElxisParamithaPurwani Putrid FaizWidyadananto FauzanSifen Risky Adidarma Fenny PermataIvanchris GatotZakkaHabibiWidagdo JesikaGusti Amelia KhoirulNisa Mia SeptinaEkaWardani MohamadGalihSeptiawan MuhamadIqbal Muhamad Musa Aditya Nabila Alivia Risky NayaPinkanLarasati NunikNurKhotimah OktoBismaSaputra Paundra Beryl Hassani PepytaEka Devi RadytyaIrvandaSaputra RanggaSasmitoWibisono RatnaDhiniPratiwi Salma AyuSalsabila SalshabilaJanuarikaSunarto TaranggaEkaBayuWibowo TataghHerawanSantososo TikaLativatunNisa Titos Father Wiradhewa UlaNafisatulKamila VindaAnggreini YunitaCahyani Jumlah NilaiTertinggi NilaiTerendah Tuntas TidakTuntas Rata-rata
L/P P P L P P P L L P L P P P L L L P P P L L P L L P P P L L P L P P P
Nilai
Keterangan
90 90 100 100 90 90 100 100 95 65 90 100 100 95 100 100 90 100 95 100 100 90 90 100 100 90 100 95 100 100 80 100 100 100 3250 100 65 33 1 95,5
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas TidakTuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
97,05% 2,94%