UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN BACAAN DAN TANGGUNG JAWAB SALAT LIMA WAKTU MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL AULAD GILING KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: MUHAMMAD MUNTAHA NIM 12507019
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN BACAAN DAN TANGGUNG JAWAB SALAT LIMA WAKTU MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA SISWA KELAS III MI TARBIYATUL AULAD GILING KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: MUHAMMAD MUNTAHA NIM 12507019
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama
: Muhammad Muntaha
NIM
: 12507019
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : SI-PGMI Tranfer Judul
: Upaya Meningkatkan Penguasaan Bacaan dan Tanggung Jawab Shalat Lima Waktu Melalui Pembelajaran Berbasis Portofolio Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Ds Giling Kec. Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010
telah kami setujui untuk di munaqosahkan
Salatiga,15 Januari 2010 Pembimbing
Sumarno Widjadipa, M.Pd
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Muhammad Muntaha
NIM
: 12507019
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : SI-PGMI Tranfer
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 4 Februari 2010 Yang menyatakan,
Muhammad Muntaha
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Usaha Tanpa Do’a Adalah Sombong Do’a Tanpa Usaha Adalah Kosong
PERSEMBAHAN Untuk Orang Tuaku yang selalu mendoakanku Kakak Kakakku yang dengan tulus ikhlas membantu dan mendo’akanku Saudaraku(Munasir,Nasiroh,Samsul&Mukaromah) yang senantiasa membantuku Ratih Ika Pujianti yang setia membantu serta menemaniku dalam suka dan duka, .
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Dengan limpahan rahmat dan taufiq-Nya akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan meskipun dengan langkah kaki yang tertatih dan terseok. Penulis yakin tanpa pertolonganNya, mustahil tulisan yang sederhana ini dapat diselesaikan. Shalawat salam pun senantiasa tertuju untuk beliau baginda Nabi Muhammad SAW. Dengan risalah yang dibawanya berupa agama Islam dan kitab suci Al Qur’an Karim, jutaan umat manusia yang mau mengikuti sunnahsunnahnya selamat dari siksa jahannam yang pedih. Ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya selanjutnya penulis sampaikan kepada: 1. Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Bp.Drs. Imam Sutomo, M.Ag 2. Pembimbing Bapak Sumarno Widja Dipa , M.Pd, yang telah dengan sabar dan penuh keikhlasan membimbing dan memberikan masukan kapada penulis dari awal sampai akhir terselesainya penulisan skripsi ini 3. Kepala Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Giling Bp. Mahasin,A.Ma. yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penilitian di Madrasah yang beliau pimpin 4. Rekan-rekan seperjuangan di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Giling yang telah memberikan dorongan mental dan spiritual agar penulis tetap tegar dalam perjuangan bersama li i’lai kalimatillah
5. Seluruh siswa dan siswi Kelas 3 MI Tarbiyatul Aulad yang dengan perantara mereka penulis merasa perlu banyak belajar dan latihan dalam menambah khasanah pengetahuan penulis 6. dan pada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini, semoga Allah ‘azza wa jalla memberikan kemuliaan untuk kita di dunia dan akhirat. Amin.
ABSTRAK Muntaha, Muhammad 2010 Upaya Meningkatkan Penguasaan dan Tanggung Jawab Salat Lima Waktu Melalui Pembelajaran Berbasis Portofolio ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah tarbiyatul Aulad Giling Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun Ajaran 2009/2010). Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Medrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Sumarno Widjadipa, M.Pd. Kata Kunci: Pengusaan, Tanggung Jawab, Anak Melaksan Salat Lima Waktu, dan Pembelajaran Berbasis Portofolio Apabila kita amati sekarang ini tanggung jawab melaksanakan Salat lima waktu dalam kehidupan sehari-hari oleh Umat Islam Mulai terkikis dan termakan oleh kemajuan zaman. Jangankan untuk melaksanakan secara rutin, bacaan dari salat saja masih banyak yang belum dikuasai. Fenomena ini tidak hanya melanda sebagian peserta didik tetapi juga sebagian orang tua (sebagai pelaku pendidikan informal) dan sebagian Masyarakat (sebagai pelaku pendidikan nonformal) bagi individu setiap muslim. Barangkali hal itu terjadi karena kurangnya kesadaran serta pemahaman akan pentingnya mempelajari sekaligus melaksanakan salat bagi individu setiap muslim. Madrasah Ibtidaiyah sebagai salah satu dari lembaga pendidikan berbasis islam diharapkan mampu membangun pondasi keimanan dan ketaqwaan yang kuat, mengenal nilai-nilai pokok keislaman dan melatih kedisiplinan peserta didik dalam menjalankan perintah agama dengan mengemas materi pelajaran yang diampunya agar menarik dan tidak membosankan. Salah satunya dengan mengadakan pembaharuan dan kreativitas metode yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio. Alasan penulis memilih metode ini karena mengingat usia siswa kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah masih tergolong anak-anak, yang dalam pembelajaran masih memerlukan bimbingan dan pengawasan secara kontinu dan bertahap untuk membantu mempermudah penguasan materi pelajaran yang disampaikan. Dari penelitian yang sudah dilaksanakan diketahui bahwa pencapaian nilai dari siklus I sampai siklus III terus mangalami peningkatan, yang dalam pelaksanaanya tidak hanya menggunakan pembelajaran berbasis portofolio saja tetapi masih ditambahkan metode lain yang menunjang peningkatan penguasaan yang diharapkan. Dengan demikian dapat ditegaskan bahwa pembelajaran berbasis portofolio mampu meningkatkan penguasaan bacaan dan tanggung jawab melaksanakan salat lima waktu pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Aulad Giling Tahun pelajaran 2009/2010
DAFTAR ISI
Sampul …………………………………………………………………….. i Lembar Berlogo……………………………………………………………. ii Judul………………………………………………………………………... iii Persetujuan Pembimbing……………………………………………………iv Pengesahan Kelulusan………………………………………………………v Pernyataan Keaslian Tulisan……………………………………………….. vi Moto dan Persembahan…………………………………………………….. vii Kata Pengantar……………………………………………………………... viii Abstrak…………………………………………………………………….. ix Daftar Isi…………………………………………………………………... x Daftar Tabel……………………………………………………………….. xii Daftar Gambar……………………………………………………………... xiii Daftar Lampiran……………………………………………………………. xiv BAB I
: PENDAHULUAN A. LatarBelakang Masalah……………………………...... 1 B. Rumusan Masalah……………………………………… 6 C. Tujuan Penelitian………………………………………. 6 D. Manfaat Penelitian…………………………………..... 7 E. Hipotesis penelitian……………………………………..9 F. Definisi Istilah……..…………………………………… 9 G. Metode Penelitian……………………………………… 11 H. Sistematika Penulisan………………………………….. 16
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA A. Materi Shalat………………………………….………...17 B. Materi Belajar…………………………………………...19 C. Model Pembelajaran portofolio…………………………45
BAB III
: PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum………………………………………..54 B. Pelaksanaan Penelitian……………………………….. 59
C. Data Masing-masing Variabel…………………………. 70 BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PENBAHASAN A. Hasil Penelitian……………………………………….. 75 B. Pembahasan……………………………………………. 85
BAB V
: PENUTUP A. Kesimpulan……………………………………………. 53 B. Saran ………………………………………………….. 54
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN_LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
-
Tabel formasi kepegawaian
-
Tabel komite sekolah
-
Tabel jumlah siswa
-
Tabel nama siswa kelas tiga
-
Tabel Portofolio Pelaksanaan Shalat Lima Waktu
-
Tabel Portofolio Penguasaan Bacaan Shalat
-
Tabel Penguasaan Bacaan Shalat dalam siklus I
-
Tabel Pengamatan Pelaksanaan Shalat Pada siklus I
-
Tabel Penguasaan Bacaan Shalat dalam siklus II
-
Tabel Pengamatan Pelaksanaan Shalat Pada siklus II
-
Tabel Penguasaan Bacaan Shalat dalam siklus III
-
Tabel Pengamatan Pelaksanaan Shalat Pada siklus III Tabel perolehan nilai pada siklus I, II, dan III
DAFTAR GAMBAR MI TARBIYATUL AULAD DESA GILING KEC. PABELAN
DAFTAR LAMPIRAN
-
Angket Keadaan Siswa dan Keluarga
-
Riwayat Hidup Penulis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tantangan mendasar dalam pembelajaran agama islam di Era
Globalisasi
ini
adalah
mencari
inovasi
pembelajaran
yang
memungkinkan bagi peserta didik (siswa) untuk tidak hanya belajar didalam kelas yang dibimbing oleh guru, akan tetapi peserta didik dapat belajar di luar kelas seperti dari lingkungan masyarakat, pakar atau ustad, media cetak maupun elektronik (Fajar, 2005: 5). Hal ini disebabkan pada usia ini anak lebih reseptif dalam menyerap materi pelajaran yang ditemuinya. Sebagaimana disampaikan (Ma’thi, 2008: 5) berbunyi “Perumpamaan orang yang belajar ilmu di waktu kecil bagai mengukir diatas batu. Adapun perumpamaan orang yang belajar sesudah besar bagaikan orang yang mengukir diatas air.” Fenomena yang terjadi pada peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Desa Giling Kec. Pabelan Kab.Semarang yang sebagian ternyata juga terjadi di Madrasah dan juga sekolah-sekolah yang setingkat dengannya, pada usia 9-11 tahun belum menguasai bacaan salat secara keseluruhan apalagi terbiasa menjalankan salat lima waktu secara rutin. Penulis
selaku
pengajar
merasa
ikut
bertanggung
jawab
untuk
mengupayakan agar ilmu tentang salat dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran oleh para peserta didik sebagaimana mestinya.
Jika dikorespondensikan dengan ilmu pendidikan, kejadian diatas disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya: 1. Lemahnya pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang salat lima waktu. Padahal oleh Az Zarnuji disampaikan yang wajib dipelajari oleh seorang pencari ilmu yang pertama adalah ilmul haal (ilmu yang menyangkut kewajiban sehari-hari sebagai seorang muslim seperti ilmu tauhid, akhlak dan fiqih). Sebagaimana diterangkan pada hadist
ل ِ َ ْ ا ُ ْ ِ ِ َ َ ْ ا ُ َ ْ ل ِ َوَا ِ َ ْ ْ ُ ا ِ ِ ْ ِ ْ ا ُ َ َْ َا. Yang artinya: “Ilmu yang paling utama adalah ilmu haal dan amal yang paling utama adalah menjaga haal ( perilaku)”. (Az Zarnuji dalam Sofia dan Sanusi, 2005: 4). 2. Kurangnya interest peserta didik dalam mempelajari materi tentang salat. Malas belajar timbul dari beberapa sebab, antara lain dari dalam diri anak (instrinsik) maupun dari luar diri anak (ekstrinsik). Rasa malas yang timbul dari dalam diri anak dapat disebabkan karena tidak adanya motifasi dari dalam diri anak. Motifasi ini belum tumbuh dikarenakan anak belum mengetahui manfaat dari belajar atau belum adanya sesuatu yang ingin dicapai. Selain itu, kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahkan kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain atau terlalu banyak membantu pekerjaan orang tua dirumah merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik
pada anak. Contoh lain, terlalu lama menangis dan marah-marah juga
akan
berpengaruh
pada
kondisi
psikologis
anak
(Musbikin;2009:9-10) 3. Karena
pendidikan yang pernah dijalani pada masalalu hanya
menekankan penguasaan dibidang kognitif saja. Kurang adanya tindak lanjut yang menyertai guna meraih aspek afektif dan psikomotorik
dalam
pendidikan.
Sebagaimana
disampaikan
(Wangi,2005: 1) : “pendidikan di Indonesia sebetulnya hanya menyiapkan para siswa untuk masuk diperguruan tinggi atau hanya ingin mengembangkan potensi akademik (IQ) nya saja yang sering diukur dengan kemampuan logika-matematika dan abstraksi (kemampuan bahasa dan menghafal)”. 4. Kurangnya arahan dan perhatian khusus dari orang tua saat dirumah kususnya dalam hal Agama. Para psikolog menyebutkan situasi tanpa ibu sebagai maternal deprivation di awal kehidupan mereka berupa pemisahan dari orang tua yang dapat secara fisik (berupa perceraian atau meninggal) dapat juga terjadi secara psikologis berupa tidak mendapat kasih sayang dari orang tua Masket
Deprivation
(Deprivasi
terselubung).
Anak
yang
mengalami deprivasi ternyata cenderung menderita kecemasan (anxiety), rasa tidak tentram, rendah diri, kesepian, agresivitas, negativisme (cenderung melawan orang tua), dan pertumbuhan
kepribadian yang lambat dan menghambat aktualisasi potensi kecerdasan yang dimiliki (Musbikin;2009:26-27 ). 5. Kurang adanya figur sebagai uswah dari perilaku orang tua. Sebagaimana penutur islam mengungkapkan ”saya menjadi tau tentang islam setelah melihat ibu saya berwudhu, shalat dan berpuasa”. Contoh yang baik dari ibu itulah yang menanamkan perasaan terdalam dalam diri saya dan mendorong diri saya untuk mencintai shalat serta puasa (Ma’athi;2008:49). 6. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif, sehinga anak sering salah memilih teman dalam bergaul. Maka dari itu, untuk menambah kecerdasan sepiritual peserta didik dalam mengerjakan salat lima waktu perlu kiranya mereka diajak untuk berlatih mengaktualisasikan konsep materi di sekolah dalam kesehariannya. Tentunya tidak dapat dibiarkan secara mandiri, melainkan masih diperlukan pengawasan serta bimbingan secara kontinu dari pihak sekolah, dan terlebih lagi perhatian khusus dari kedua orang tuanya. Karena bagaimanapun merekalah yang lebih memahami aktivitas kesehariannya dan lebih memiliki banyak waktu bersama mereka di rumah. Salah satu solusi yang dapat ditempuh oleh sekolah maupun orang tua untuk meningkatkan tanggung jawab anak dalam melaksanakan shalat lima waktu yaitu melalui pembelajaran berbasis portofolio. Sebab pembelajaran berbasis portofolio dapat menjadi salah satu upaya untuk mendekatkan siswa kepada objek yang dibahas yakni rasa tanggung jawabnya sebagai anak
muslim untuk melaksanakan shalat lima waktu, dengan penerapan metode portofolio siswa dapat terlibat secara langsung menemukan informasi dan selanjutnya siswa mendapatkan pengalaman pembelajaran dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Selanjutnya pembelajaran berbasis portofolio memungkinkan siswanya untuk: 1. Berlatih memadukan antara konsep yang sudah diperoleh di sekolah dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Siswa diberi kesempatan untuk mencari informasi di luar sekolah. 3. Membuat alternatif untuk mengatasi topik/objek yang dibahas. 4. Merumuskan langkah yang dilakukan untuk mengatasi dan mencegah timbulnya masalah. Madrasah Ibtidaiyah sebagai salahsatu lembaga pendidikan berbasis islam diharapkan mampu membangun pondasi keimanan dan ketaqwaan yang kuat, mengenalkan nilai-nilai pokok dasar agama Islam, dan melatih kedisiplinan peserta didik dalam menjalankan perintah agama sehingga dapat menjadi generasi yang handal dalam menegakkan kalimah Allah SWT. Begitu pula sebaliknya disaat generasi penerus (anak, saudara dan anak didik) yang menjadi tanggungan pendidik, tidak mengerti ajaran agama terutama tentang salat wajib, maka pendidiknya juga akan dimintai pertanggung jawaban tentang hal itu. Berangkat dari beberapa permasalahan diatas, yaitu terjadinya dekadensi penguasaan bacaan dan tanggung jawab salat lima waktu pada peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad khususnya siswa kelas
tiga serta pentingnya pembaharuan strategi pembelajaran, makapenulis bermaksud mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul upaya “UPAYA
MENINGKATKAN
PENGUASAAN
BACAAN
DAN
TANGGUNG JAWAB SISWA MELAKSANAKAN SALAT LIMA WAKTU MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO” (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Desa Giling Kec.Pabelan Kab.SemarangTahun Ajaran 2009/2010).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latarbelakang diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimanakah
pembelajaran
berbasis
portofolio
dalam
meningkatkan penguasaan anak terhadap bacaan salat lima waktu pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Aulad Ds. Giling Kec. Pabelan tahun ajaran 2009-2010? 2. Apakah pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan tanggung jawab siswa kelas III MI Tarbiyatul Aulad Ds. Giling Kec. Pabelan tahun ajaran 2009-2010 melaksanakan salat lima waktu ?
C. Tujuan Penelitian 1) Untuk mengetahui sejauh mana metode portofolio dalam meningkatkan penguasaan siswa tentang bacaan salat lima waktu
pada siswa kelas III Madrsah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Giling Kec. Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 2) Untuk
mengetahui
meningkatkan
cara
penguasaan
pembelajaran bacaan
dan
portofolio
dalam
tanggung
jawab
melaksanakan salat lima waktu pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Giling Kec.Pabelan Kab.Semarang tahun pelajaran 2009/2010 3) Untuk mengetahui sejauh mana metode portofolio dalam meningkatkan
tanggung
jawab
siswa
melaksanakan
salat
limawaktu pada siswa kelas lima Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Giling Kec. Pabelan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010
D. Hipotesis Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah : 1. Pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan tanggung jawab siswa kelas III MI Tarbiyatul Aulad Ds. Giling Kec. Pabelan Tahun Ajaran 2009/2010 dalam melaksanakan salat lima waktu 2. Pembelajaran berbasis portofolio dapat menambah semangat siswa melaksanakan salat lima waktu pada siswa kelas III MI Tarbiyatul Aulad Ds. Giling Kec. Pabelan Tahun Ajaran 2009/2010
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teori Mengaitkan ilmu metodologi pendidikan dengan pembelajaran tentang salat lima waktu di kelas III Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Ds. Giling Kec Pabelan tahun pelajaran 2009/2010 2. Manfaat Praktis Memahami salah satu dari permasalahan siswa di Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Ds.Giling Kec. Pabelan Tahun pelajaran 2009/2010 3. Manfaat Mental Menambah khasanah pengetahuan khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. 4. Manfaat Bagi Guru a) Menambah fariasi metode guru dalam menyampaikan materi pelajaran b) Menambah profesionalisme guru c) Semakin memahami pentingnya melaksanakan salat lima waktu 5. Manfaat Bagi Siswa a) Meningkatkan penguasaan siswa tentang materi salat b) Dapat mempraktekkan secara langsung materi yang telah dipelajari
c) Menambah semangat siswa dalam belajar. 6. Manfaat Bagi Lembaga a) Menjadi salah satu langkah dalam mewujudkan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAKEM) b) Semakin tinggi semangat siswa dalam mengkaji dasar-asar keislaman, yang berpengaruh pula terhadap sikap siswa seharihari yang religius sehingga dapat mengharumkan nama lembaga c) menjadi salah satu bahan Kepala Madrasah dalam melakukan pembinaan bagi para Guru dan Karyawan
F. Definisi Istilah Agar tidak terjadi kesalahan persepsi dalam memahami istilahistilah pokok dalam penelitian ini, maka penulis merasa perlu memberikan penjelasan istilah yang berkaitan dengan judul penelitian ini, yaitu : 1. Upaya Artinya usaha ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan persoalan, mencari jalan keluar (Departemen Pendidikan Nasional,2003:1250). 2. Meningkatkan Artinya
menaikkan
(Darminto,2006:1280)
derajat,
taraf,
dsb
3. Penguasaan Artinya
kemampuan
atau
kesanggupan
membaca
(Departemen Pendidikan Nasional, 2003:604) 4. Bacaan Artinya
cara
membaca
(Departemen
Pendidikan
Nasional,2003:83) 5. Tanggung Jawab Artinya kewajiban menanggung segala sesuatu (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan (Departemen Pendidikan Nasional;2003:1139) 6. Salat Artinya rangkaian perbuatan dan ucapan yang didahului dengan takbir dan diakhiri dengan salam dengan syarat-syarat dan rukun tertentu (Dalil,Isfah;1995:94) 7. Lima Waktu Artinya banyaknya jumlah waktu salat sehari semalam untuk mengerjakan salat yang diwajibkan oleh Allah kepada hambanya melalui Nabi Muhammad secara langsung dalam peristiwa Isra’ Mi’raj. 8. Pembelajaran Artinya suatu proses uasaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya
(Tohirin
dalam
Slameto,1991:2) 9. Berbasis Artinya menjadikan suatu menjadi basis (Departemen Pendidikan Nasional,2003:111) 10. Portofolio Portofolio berasal dari bahasa inggris ”Portofolio” yang artinya dokumen atau surat-surat. Dapat juga diartikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Pengertian portifolio disini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan (Fajar;2002:47)
G. Metode Penelitian 1) Rancangan penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Dengan ciri-ciri penelitian tindakan kelas adalah dengan melaksanakan siklus-siklus penelitian. Dalam rancangan penelitian ini akan digunakan 3 siklus ( Arikunto, dkk;2002:70-71) yaitu :
• Merencanakan pembelajaran
Perencanaan Identifikasi
masalah
tentang
kurangnya penguasaan bacaan dan tanggung
jawab
melaksanakan
shalat lima waktu dan penepatan alternative pemecahan masalah
yang akanditerapkan
dalam
PBM • Menentukan pokok bahasan • Mengembangkan
skenario
pembelajaran • Menyusun lembar kerja • Menyiapkan sumber belajar • Mengembangkn
format
evaluasi • Mengembangkan
format
Siklus I observasi pembelajaran Tindakan
• Menerapkan
tindakan
mengacu pada skenario dan lembar kerja siswa Pengamatan
• Melakukan observasi dengan memakai format observasi • Menilai hasil tindakan dengan menggunakan format lembar kerja siswa
Refleksi
• Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang
meliputi mutu, jumlah dan waktu dari setiap tindakan • Melakukan pertemuan untuk membahas
hasil
evaluasi
tentang skenario, lembar kerja siswa, dll • Memperbaiki
tindakan
pelaksanaan evaluasi,
sesuai
untuk
hasil
digunakan
pada siklus berikutnya • Evaluasi tindakan I Perencanaan
• Identifikasi
masalah
penerapan
dan
alternatif
pemecahan masalah • Pengembangan
program
Siklus tindakan II II Tindakan
• Pelaksanaan
program
tindakan II
Siklus III
Pengamatan
• Pengumpulan data tindakan II
Refleksi
• Evaluasi tindakan II
Perencanaan
• Identifikasi penerapan
masalah
dan
alternatif
pemecahan masalah • Pengembangan
program
tindakan III • Pelaksanaan
Tindakan
program
tindakan III • Pengumpulan data tindakan
Pengamatan
III • Evaluasi tindakan III
Evaluasi
2) Subjek Penelitian Subjek penelitian yang akan diteliti adalah siswa kelas tiga Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatul Aulad Desa Giling Kec.Pabelan Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. 3) Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya : a).
Metode Wawancara Wawancara merupakan pengumpuln data yang dilakukan dengan cara meneliti bertanya jawab dengan sumber data atau responden. Dalam penelitian ini penulis akan mengadakan wawancara dengan peserta didik, teman sejawat dan guru lain yang dapat memberikan kontribusi berupa inspirasi dalam PTK ini.
b).
Daftar Pertanyaan (kuesioner) Kuesioner berisi satu set pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah (Daniel;2002:135). Tentunya pada penelitian
ini
daftar
pertanyaan
yang
penulis
tanyakan
menyangkut tentang seputar penguasaan dan keaktifan siwa saat berada di luar sekolah. c).
Observasi Observasi merupakan kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret beberapa efek tindakan telah mencapai sasaran (Arikunto;2002:127)
d).
Metode Dokumentasi Pengumpulan data dengan metode dokumentasi ini penulis lakukan dengan cara melihat, menganalisis, dan mencermati dokumen yang berisi catatan/gambaran peristiwa yang sudah terjadi.
4) Teknik Analisis Data Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ada tiga instrumen yang digunakan. Tes hasil belajar untuk mengukur prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan tes, sedangan perhatian dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dianalisis menggunakan statistik deskriptif sedang interpretasi hasil dianalisis secara kualitatif.
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah mengetahui isi dari skripsi ini maka dalam penyusunannya dibuatlah sistimatika penulisan yang terdiri dari lima bab yaitu : Bab I Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Manfaat Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian (Rencana Penelitian, Subjek Penelitian, Siklus Penelitian, Istrumen Penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Data) dan Sistimatika Penulisan. Bab II Kajian Pustaka merupakan perangkat teori meliputi Materi tentang salat, Teori Belajar, dan Pembelajaran Portofolio. Bab III Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Bab IV Analisis Data Bab V Pennutup terdiri dari Kesimpulan dan Saran. - Lampiran dan Daftar Pustaka
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Salat 1. Pengertian Salat Asal makna salat menurut bahasa Arab berarti do’a, kemudian yang dimaksud di sini yaitu ibadah yang tersusun dari beberapa perkataan dan beberapa perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut beberapa syarat tertentu (Rasjid, 1976: 64). Menurut Syaikh Kamil Muhammad ‘Uwaidah bahwa pengertian salat secara etimologis, salat berarti do’a, sebagaimana difirmankan Allah Subhanahu wa Ta’ala:
ْ ُ ُ َ َ َ َ َ ن ِا “Berdoalah untuk mereka, karena sesungguhnya doa kalian itu menjadikan ketenteraman bagi jiwa mereka.” (At-Taubah: 103) (AlQuran dan Terjemahannya, 2005: 203) Sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
ْ. ِ &َ ْ َ ً-ِ َ ن َ َ* َ ْ َوِانْ آ ْ &َ ْ َ ا,ً * ِ ْ )ُ ن َ َ( َِنْ آ ُ ' ِ &َ ْ َ ْ ُآ$ُ َ َا# َ ِا َذا َد “Apabila salah seorang di antara kalian diundang, maka hendaklah ia memenuhinya. Jika sedang tidak berpuasa, maka hendaklah ia makan (makananan yang disuguhkan) dan apabila berpuasa, maka hendaknya ia mendoakan.”
Adapun menurut syari’at, salat berarti ekspresi dari berbagai gerakan sebagaimana diketahui. Jika dalam suatu dalil terdapat perintah dan petunjuk salat, maka hal itu berarti secara lahiriyah kembali kepada salat dalam pengertian syariat. Salat merupakan kewajiban yang ditetapkan melalui Al-Quran, Al-Hadis dan ijma’ (‘Uwaidah, 2009: 115-116). Ketetapan dalam Al-Qur’an disebutkan melalui firman-Nya (QS AlBayyinah: 5):
(#θßϑ‹É)ãƒuρ u!$x uΖãm tÏe$!$# ã&s! tÅÁÎ=øƒèΧ ©!$# (#ρ߉ç6÷èu‹Ï9 āωÎ) (#ÿρâ÷É∆é& !$tΒuρ ∩∈∪ ÏπyϑÍhŠs)ø9$# ߃ϊ y7Ï9≡sŒuρ 4 nο4θx.¨“9$# (#θè?÷σãƒuρ nο4θn=¢Á9$# “ Dan mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam menjalankan agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat. Yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 598). 2. Dasar Diwajibkannya Salat Dasar diwajibkannya salat sebagaimana firman Allah Subhanhu wa Ta’ala:
∩⊆⊂∪ tÏèÏ.≡§9$# yìtΒ (#θãèx.ö‘$#uρ nο4θx.¨“9$# (#θè?#uuρ nο4θn=¢Á9$# (#θßϑŠÏ%r&uρ
“Dan laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk”(Al-Baqarah: 43) (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 7).
3 Ìs3Ζßϑø9$#uρ Ï!$t±ósx ø9$# Ç∅tã 4‘sS÷Ζs? nο4θn=¢Á9$# āχÎ) ( nο4θn=¢Á9$# ÉΟÏ%r&uρ
“Kerjakanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah perbuatan keji dan munkar”(Al-Ankabut: 45) (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 401). Sedangkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
ْ َ ْ& َ َو ُه َ ْ ْ ُه1ُ ,ِ 9 ْ َوا َ &ْ 5ِ ِ 8ِ 7ْ َ ُء5َ 1ْ ِة َو ُه ْ َا2 َ. 1ِ ْ َد ُآ0 َ ْوْاَاو,/ )ُ َ &ْ 5ِ ِ ,ِ : ْ ِ ُء5َ 1ْ َا “Perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat diwaktu usia mereka meningkat tujuh tahun, dan pukullah (kalau enggan melakukan salat) diwaktu mereka meningkat usia sepuluh tahun.”(Diriwayatkan oleh Abu Dawud) (Rifai, 2004: 32-33) Jadi, sesuai dengan hadis di atas bahwasannya salat itu harus ditanamkan sejak kecil untuk melatih kedisiplinan anak. 3. Syarat – syarat Wajib dan Syarat-syarat Sah Salat Dalam buku Fiqh Islam, Sulaiman Rasjid menjelaskan bahwa syarat-syarat wajib dan syarat-syarat syahnya salat adalah sebagai berikut:
a. Syarat-syarat wajib salat: 1)
Islam. Jadi salat tidak wajib hukumnya bagi orang yang bukan Islam atau orang kafir. Tetapi ia akan mendapat siksaan diakhirat nanti, karena ia tidak salat, sedangkan ia dapat mengerjakan salat dengan cara masuk Islam terlebih dahulu.
2)
Suci dari haid dan nifas. Jadi, orang yang sedang dalam keadaan hadas besar tidak diwajibkan untuk melaksanakan salat, karena jika ia salat maka ia akan berdosa dan salatnya tidak sah. Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda:
# َ $َ َ Aُ َ &ْ َ ْ @ ا ِ َ7َ ;ْ ِا َذ اَا: َ َ َ ْ& ِ> َو َ = ُ ا# َ = ِ لا ُ ْ ُ ل َر َ ;َ -ريD7 اE روا- َة2 َ. ا “Kata beliau kepada Fatimah binti Abi Hubaisy: ‘Apabila datang kotoran, tinggalkanlah sembahyang.” (Diriwayatkan oleh Bukhari). Jadi, telah diterangkan bahwa nifas adalah kotoran yang berkumpul tertahan sewaktu perempuan hamil. 3)
Berakal. Jadi, orang yang tidak berakal atau gila tidak diwajibkan untuk salat.
4)
Baligh. Dapat diketahui kriteria orang yang sudah baligh adalah: a) Sudah cukup umur lima belas tahun atau sudah keluar mani
b) Bermimpi basah bagi laki-laki c) Sudah keluar darah haid bagi perempuan Hanya saja wajib bagi orang tua untuk mengajari atau menyuruh anak-anaknya untuk melakukan salat, karena Rasulullah Sallallahu “alaihi wa Salam bersabda :
َ &ْ َ َ ْ ْ ُه1ُ ,ِ 9 ْ َوا َ &ْ 5ِ ِ 8ِ 7ْ َ ُء5َ 1ْ ِة َو ُه ْ َا2 َ. 1ِ ْ َد ُآ0 َ ْوْاَاو,/ )ُ َ &ْ 5ِ ِ ,ِ : ْ ِ ُء5َ 1ْ َو ُه ْ َا Artinya : “Suruhlah anak-anak kalian mengerjakan salat jika mereka mencapai usia tujuh tahun, pukullah mereka jika tidak mengerjakannya pada usia sepuluh tahun, dan pisahkan mereka di kamar tidurnya.”(Diriwayatkan At-Tirmidzi dan ia meng-hasan-kannya). 5)
Telah masuk waktu salat. Jadi, salat hanya boleh di kerjakan apabila waktu salat telah tiba. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
$Y7≈tFÏ. šÏΖÏΒ÷σßϑø9$# ’n?tã ôMtΡ%x. nο4θn=¢Á9$# ¨βÎ) 4 nο4θn=¢Á9$# (#θßϑŠÏ%r'sù ∩⊇⊃⊂∪ $Y?θè%öθ¨Β “Maka dirikanlah salat, sesungguhnya salat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisa: 103) (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 95)
b. Syarat-syarat sahnya salat: 1)
Suci dari hadas besar dan hadas kecil Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وْا,ُ H َ 7ً 5ُ G ُ ْ Fُ 5ْ َوِانْ ُآ “Jika kamu junub, maka hendaklah kamu bersuci.” (AlMaidah: 6) (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 108) Sedangkan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda :
$َ َ َة َا2 َ َ = ُ ا ُ 7َ Jْ Iَ 0 َ : َ َ َ ْ& ِ> َو َ = ُ ا# َ = ِ لا ُ ْ ُ ل َر َ ;َ - رى وD7 E ُء –روا9 َ Fَ Iَ #F َ ث َ $َ ْ ُآ ْ ِا َذاَا Artinya: “Allah tidak menerima salat seseorang apabila ia berhadas sampai ia berwudlu.”(Diriwayatkan Bukhari dan Muslim). Jadi, sesuai dengan hadis di atas bahwa seseorang ketika akan melaksanakan salat harus suci dari hadas besar dan hadas kecil. Hadas besar cara membersihkannya dengan cara
mandi
besar,
sedangkan
hadas
kecil
cara
membersihkannya dengan berwudlu. 2)
Suci badan, pakaian dan tempat dari najis Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman :
ْ,O * َ َ َ 1َ &َ Nِ َو
“…Dan bersihkanlah pakaianmu.” (Al-Mudattsir: 4) (AlQuran dan Terjemahannya, 2005: 575). 3)
Menutup
aurat.
Aurat
ditutup
dengan
suatu
yang
menghalangi kelihatan warna kulit. Aurat laki-laki antara pusar dan lutut, sedangkan aurat perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
7‰Éfó¡tΒ Èe≅ä. y‰ΖÏã ö/ä3tGt⊥ƒÎ— (#ρä‹è{ tΠyŠ#u ûÍ_t6≈tƒ * “ Wahai anak cucu adam, pakailah pakaianmu yag bagus pada setia (memasuki) masjid…” (Al-A’raf:31) (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 154). Jadi, tidak sah salat seseorang apabila auratnya terbuka. 4)
Mengetahui adanya waktu salat
5)
Menghadap kiblat, sebab salat tidak sah jika tidak menghadap kiblat, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
(#θ—9uθsù óΟçFΖä. $tΒ ß]øŠymuρ 4 ÏΘ#tysø9$# ωÉfó¡yϑø9$# tôÜx© y7yγô_uρ ÉeΑuθsù 3 …çνtôÜx© öΝä3yδθã_ãρ “Maka hendaklah engkau hadapkan mukamu ke arah Masjidil Haram di mana saja kamu berada, hendaklah kamu hadapkan mukamu ke sana.” (Al-Baqarah:144) (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 22)
Sedangkan Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda :
َ َة2 َ. ُ اىFُ 5ْ ;ُ ِا َذا: 8ِ ِ َرا ِ 1ْ ِد2 َ ِ َ َ َ ْ& ِ> َو َ = ُ ا# َ #7ِ 5ل ا َ ;َ Aِ َ7ْ Jِ ْ ا َ 7َ Jْ Fَ ْ اNُ Qَ 9 ُ ُ ْ اPِ 7َ ْ “Berkata Nabi SAW kepada Khallad bin Rafi’:’Apabila engkau hendak sembahyang sempurnakanlah wudlumu, kemudian meghadaplah ke kiblat.” (Diriwayatkan Muslim) (Rasjid, 1976: 74-79). Dari penjelasan di atas, maka jelaslah bahwasannya seseorang yang akan melaksanakan salat harus mengetahui dan memperhatikan syarat wajib dan syarat sah salat. Karena jika hal itu tidak diperhatikan maka akan menjadikan salat yang dilakukan tidak sempurna, bahkan bisa juga salat yang dilakukan tidak sah. 4. Rukun-rukun Salat Dalam buku Fiqih Islam karangan Sulaiman Rasjid menjelaskan bahwa rukun-rukun salat adalah sebagai berikut: 1)
Niat, artinya menyengaja suatu perbuatan karena mengikuti perintah Allah agar diridhaiNya. Hadis yang berhubungan dengan niat adalah sebagaimana sabda Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam:
- ُ ِT ْ )ُ ِرى َوD َ 7ُ ْ اEُ َر َوا- ت ِ &َ 5O1ِ ل ُ َ ْ0 َ ْ َ اRِا “Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung dari niatnya.” (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim).
2)
Berdiri bagi orang yang kuasa. Adapun bagi orang yang tidak kuasa, maka boleh salat dengan duduk, jika tidak kuasa duduk, maka boleh dengan berbaring dan jika tidak kuasa berbaring maka boleh dengan melentang. Akan tetapi jika tidak juga kuasa demikian maka boleh semampunya meskipun dengan isyarat, karena Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda yang artinya: “Berkata ‘Amran bin Husban:’Saya berpenyakit berwasir, maka saya bertanya kepada Nabi saw tentang sholat, beliau berkata:’Solatlah berdiri, kalau tidak kuasa salatlah dengan duduk, kalau tidak kuasa salatlah berdiri, kalau tidak kuasa shalatlah menelentang. Allah tidak memberati seorang melainkan sekuasanya.” (Diriwayatkan Bukhari dan Nasai).
3)
Takbiratul ihram Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda yang artinya: “Kunci sembahyang itu wudlu, permulaannya takbir, dan penghabisannya salam.” (Diriwayatkan Abu Daud dan Tirmidzi)
4)
Membaca surat al-Fatihah Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda :
(ا$ .َ )ب ِ Fَ ِ ْ اAِ َ ِ َ 1ِ (َ &ْ ِ )ْا,َ Jْ Iَ ْ َ َْ ِ َة2 َ َ 0 َ artinya:
“Tidak sah salat bagi orang yang tidak membaca surat alFatihah.” (Diriwayatkan Bukhari). 5)
Ruku’ serta tuma’ninah Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda yang artinya: “Kemudian
ruku’lah
engkau
hingga
engkau
berhenti
seketika.” (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim). Sabdanya pula dalam hadist lain dalam (Al Albani;2000:159) ٠'ْ ِد ُT / َوا
ع ِ ْ ُآ,/ ا#ِ Eُ ,ُ ْ X َ ُ &ْ Jِ Iُ#F َ ِG ُ , َ َة ا2 َ ئ ُ Vِ ' ْ ُ 0 َ
Salat seorang belum sempurna sebelum dia melakukan ruku’ dan sujud dengan meluruskan punggungnya.( HR. Abu Awanah, Abu Dawud, dan Sahmidisahkan oleh Daraquthni ) 6)
I’tidal serta tuma’ninah Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda yang artinya: “Kemudian
bangkitlah
engkau
sehingga
berdiri
betul
kembali.” (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim). 7)
Sujud dua kali serta tuma’ninah Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda yang artinya: “Kemudian sujudlah engkau hingga berhenti seketika, kemudian bangkitlah engkau hingga berhenti seketika, kemudian
sujudlah
engkau
hingga berhenti
seketika.”
(Diriwayatkan Bukhari dan Muslim). 8)
Duduk di antara dua sujud, dan tuma’ninah diantaranya Rasulullah saw bersabda yang artinya:
“Kemudian sujudlah engkau hingga berhenti seketika, kemudian bangkitlah engkau hingga berhenti seketika, kemudian
sujudlah
engkau
hingga berhenti
seketika.”
(Diriwayatkan Bukhari dan Muslim). 9)
Duduk akhir, yaitu untuk tasyahud akhir dan shalawat atas Nabi Sallallahu ‘Alaihi wa Salam atas keluarga beliau, keterangan amal Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam, (beliau selalu duduk ketika membaca tasyahud dan shalawat).
10) Membaca tasyahud akhir Hal ini didasarkan pada hadist ‘Abdullah bi Mas’ud r.a yang menyebutkan (bahwa Nabi saw bersabda):
ِْ َ َم َو2 َT = ُه َا َ نا ِ َ = َ نا ِ َ = ِ ا# َ َ َم2 َT ُْْا اJُ َ 0 َ = ِ ت ِ & ِ Fَ ِ ُ;ًُْْا ا “Janganlah
kalian membaca: ‘As-Salamu ‘alalloh,’(Semoga
kesejahteraan terlimpahkan kepada Allah), sebab Allah itu Assalam (Dzat yang Maha Memberi kesejahteraan). Akan tetapi, bacalah:’At-tahiyyaatu lillaah’. “ (Diriwayatkan Bukhari dan Muslim) 11) Membaca shalawat atas Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi wa Salam. Allah berfirman dalam al-Quran surat Al-Ahzab ayat 56,
( šÏ%©!$# $pκš‰r'‾≈tƒ 4 ÄcÉ<¨Ζ9$# ’n?tã tβθ$=|Áム…çµtGx6Í×‾≈n=tΒuρ ©!$# ¨βÎ)
∩∈∉∪ $¸ϑŠÎ=ó¡n@ (#θßϑÏk=y™uρ ϵø‹n=tã (#θ$=|¹ #θãΖtΒ#u artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepada Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepada-Nya.” (Al-Ahzab: 56) (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 426) Waktu membacanya adalah pada waktu duduk akhir sesudah membaca tasyahud akhir. 12) Memberi salam yang pertama Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda yang artinya: “Permulaan shalat itu takbir dan penghabisannya salam.” (Diriwayatkan Abu Daud dan Tirmidzi).(Ma’athi;2008:83) 13) Menertibkan rukun. Artinya, meletakkan tiap-tiap rukun pada tempatnya menurut susunan yang tersebut di atas (Rasjid, 1976: 82-94) Dari uraian di atas sudah jelas bahwa dalam salat juga harus diperhatikan rukun-rukun salat, dan arus dilakukan dengan tertib, artinya berurutan. 5. Sunat-sunat Salat Waktu mengerjakan salat ada dua sunnah, yaitu sunnah ab’adh dan sunnah hai’at.
a. Sunnah Ab’adh 1)
Membaca tasyahud awal
2)
Membaca shalawat pada tasyahud awal
3)
Membaca shalawat atas keluarga Nabi saw, pada tasyahud akhir
4)
Membaca qunut pada salat shubuh, dan salat witir dalam pertengahan bulan Ramadhan, hingga akhir bulan Ramadhan.
b. Sunnah Hai’at 1) Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul ihram, ketika akan rukuk, dan ketika berdiri dari rukuk 2) Meletakkan telapak tangan yang kanan di atas pergelangan yang kiri ketika berdekap (sedakep) 3) Membaca doa iftitah sehabis takbiratul ihram 4) Membaca ta’awudz ketika hendak membaca fatihah Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam al-Quran surat An-Nahl yang artinya: “Apabila engkau membaca al-Quran hendaklah meminta perlindungan kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.” (An-Nahl: 98) (Al-Quran dan Terjemahannya, 2005: 278). 5) Membaca amin sesudah membaca fatihah Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi wa Salam bersabda yang artinya:
“Apabila berkata imam ‘Waladhdhllin’, maka hendaklah kamu berkata pula Amin, maka sesungguhnya malaikat pun berkata Amin dan imam juga berkata Amin, maka barang siapa yang sama-sama Aminnya dengan Amin malaikat, diampuni dosanya yang telah lalu.” (Diriwayatkan Ahmad dan An Nasai). 6) Membaca surat al-Quran pada dua rakaat permulaan (raka’at pertama dan kedua) setelah membaca fatihah 7) Mengeraskan bacaan fatihah dan surat pada raka’at pertama dan kedua pada salat maghrib, isya’ dan subuh selain makmum 8) Membaca takbir ketika gerakaan naik turun 9) Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud 10) Membaca “Sami’allahuliman hamidah” ketika bangkit dari ruku’ dan membaca “Rabbanaa lakal-hamdu…” ketika I’tidal 11) Meletakkan telapak tangan di atas paha waktu duduk bertasyahud awal dan akhir, dengan membentangkan yang kiri dan menggenggamkan yang kanan kecuali jari telunjuk 12) Duduk iftirasy dalam semua duduk salat 13) Duduk tawarruk (bersimpuh) pada waktu duduk tasyahud akhir 14) Membaca salam yang kedua
15) Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri masing-masing waktu membaca salam pertama dan kedua (Rifai, 2004: 3435). 6. Hal-hal Yang Membatalkan Salat Salat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja. Dan shalat itu batal dengan hal-hal seperti yang tersebut di bawah ini: a.
Berhadas
b.
Terkena najis yang tidak bisa dimaafkan
c.
Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf yang memberikan pengertian
d.
Terbuka auratnya
e.
Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan salat
f.
Makan atau minum meskipun sedikit
g.
Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan sekali yang bersangatan.
h.
Membelakangi kiblat
i.
Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukuk dan sujud
j.
Tertawa terbahak-bahak
k.
Mendahului imamnya dua rukun
l.
Murtad, artinya keluar dari Islam ( Rifai, 2004: 34)
7. Bacaan-bacaan Dalam Salat 1)
Niat salat Contoh misal bacaan niat dalam salat maghrib adalah: Jika seorang imam maka nitnya adalah:
ْ َا َدا ًء ) َ)ءAِ َ7ْ Jِ ْ ا َ 7ِ Jْ Fَ T ْ )ُ ت ٍ َ ث َر َآ َ 2 َ Nَ ب ِ ,ِ ]ْ َ ْض اا َ ْ,َ # O َ ُا # َ َ َ = ()ً ْ)ُ “Aku niat salat maghrib tiga raka’at menghadap kiblat imamal Lillahi Ta’ala.” 2)
Bertakbiratul Ihram Bacaan takbiratul ihram adalah:
ْ,7َ = َا ْآ ُ ا “Allah Maha Besar.” 3)
Membaca do’a iftitah Do’a iftitah itu ada banyak. Akan tetapi dalam salat, seseorang cukup membaca salah satu saja. Diantaranya adalah seperti yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw setelah takbiratul ihram membaca:
ق ِ ,ِ : ْ َ ْ ا َ &ْ 1َ ت َ ْ$ ِ 1َ َ ي َآIَ * َa َ َ &ْ 1َ َو#5ِ &ْ 1َ ْ$ ِ 1َ ُ َا َ &َ 1ْ 0 َ ْب ا َ ْc ا#Jِ 5ْ Iَ َ ي َآIَ * َa َ ْ)ِ #5ِ JOِ Rَ ُ ب َا ِ ,ِ ]ْ َ ْ َوا ِد,7َ ْ َواf ِ ْ c ْ َ ِء َوا1ِ يIَ * َa َ ْ)ِ #5ِ ْ T ِe ْ َا ُ اd ِ Rَ $/ ا َ )ِ
“Ya Allah, jauhkanlah antaraku dan dosa-dosaku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah diriku dari dosa-dosaku sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari dosa-dosaku dengan es, air, dan embun.”(Diriwayatkan Bukhari dan Muslim). ٍAda juga do’a iftitah yang lain, sebagaimana yang
diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib r.a, dari Rasulullah saw bahwasannya beliau setelah tabiratul ihram, membaca:
ْgRO ِا٠َ2 َ &ْ ِ َة و َا,َ ْ 1ُ = ِ نا َ َ 7ْ ُ ا َو,َ &ْ cِ = َآ ِ ِ $ُ ْ َ ْ ا َوا,َ &ْ 7ِ ْ َآ,7َ = َا ْآ ُ ا )َ ِ ً َوT ْ )ُ ً &ْ 5ِ َ ض َ ْر0 َ ْت َوا ِ َ َاT ا,َ * َ َ ْ ىhِ ِ # َ ِG ْ @ َو ُ ْG َو = ِ #ِ َ )َ ي َو َ &َ ْ )َ ْ َو#ِ T ُ Rُ َو#ِ 2 َ َ ن ِا٠ َ &ْ ِآ,ِ : ْ ُ ْ ا َ )ِ Rَ َا ٠ َ &ْ ِ ِT ْ ُ ْ ا َ )ِ Rت َوَا ُ ْ,)ِ ُا َ ِhَ 1ِ َ ُ> َو َ Iْ ,ِ i َ 0 َ َ &ْ ِ َ َ ْ ب ا O َر “Aku hadapkan diriku dengan penuh ketundukan dan kepasrahan kepada Dzat yang telah menciptakan semua langit dan bumi dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya salatku, semua ibadahku (yang lain), hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Rabb semesta alam, yang tiada sekutu bagi Nya. Demikianlah aku diperintahkan (untuk mentauhidkan Nya dengan sempurna) dan aku termasuk orang-orang muslim". 4)
Membaca al-Fatihah
Yakni:
∩⊄∪ šÏϑn=≈yèø9$# Å_Uu‘ ¬! ߉ôϑysø9$# ∩⊇∪ ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0 ߉ç7÷ètΡ x‚$−ƒÎ) ∩⊆∪ ÉÏe$!$# ÏΘöθtƒ Å7Î=≈tΒ ∩⊂∪ ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# xÞ≡uÅÀ ∩∉∪ tΛÉ)tGó¡ßϑø9$# xÞ≡uÅ_Ç9$# $tΡω÷δ$# ∩∈∪ ÚÏètGó¡nΣ y‚$−ƒÎ)uρ ∩∠∪ tÏj9!$āÒ9$# Ÿωuρ óΟÎγø‹n=tæ ÅUθàÒøóyϑø9$# Îöxî öΝÎγø‹n=tã |Môϑyè÷Ρr& tÏ%©!$# Artinya: 1. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. 3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. 4. Yang menguasai di hari Pembalasan. 5. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan Hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. 6. Tunjukilah kami jalan yang lurus, 7.
(yaitu) jalan orang-orang yang Telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Setelah itu dilanjutkan dengan membaca:
َ &ْ )ِ َا “Kabulkanlah do’a kami.”
5)
Membaca surat
āχÎ) ∩⊄∪ öptùΥ$#uρ y7În/tÏ9 Èe≅|Ásù ∩⊇∪ trOöθs3ø9$# š≈oΨø‹sÜôãr& $‾ΡÎ)
∩⊂∪ çtIö/F{$# uθèδ št∞ÏΡ$x©
“1. Sungguh Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak, 2. Maka laksanakanlahshalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah), 3. Sungguh orang-orang yang membencimu dialah orang yang terputus (dari rahmad Allah)". 6)
Ruku’ Selesai membaca surat, lalu mengangkat kedua belah tangan setinggi telinga seraya membaca “Allahu akbar”, terus badannya membungkuk, kedua tangannya memegang lutut dan ditekankan antara punggung dan kepala supaya rata. Kemudian dilanjutkan membaca:
٣x Eِ $ِ ْ َ 1ِ ْ& ِ َوk ِ َ ْ اg َ 1Oن َر َ َ 7ْ ُ “Maha suci Engkau Ya Allah serta memujilah ak kepadaNya”. 7)
I’tidal
Selesai ruku’, bangkitlah tegak dengan mengangkat kedua bela tangan setentang telinga, seraya membaca:
ْE$َ ِ َ َْ ِ = ُ ا8َ ِ َ “Allah mendengar orang yang memuji-Nya”. Pada waktu berdiri tegak (I’tidal) membaca:
ْ ٍءgi َ ْ)ِ @ َ mْ ِ )َ ض َو ِ)ْ ُء ِ ْر0 َ ْت َو ِ)ْ ُء ا ِ َ َا ِ)ْ ُء$ُ ْ َ ْ ا َ َ 5َ 1 َر $ُ ْ 1َ “Ya Allah Tuhan kami,bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu”. 8)
Sujud Setelah I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi ke bumi dan ketika turun membaca “Allahu akbar”, dan setelah itu membaca :
٣x Eِ $ِ ْ َ 1ِ َو# َ ْn َ ْ اg َ 1Oن َر َ َ 7ْ ُ “Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi serta memujilah aku kepada-Nya”. 9)
Duduk antara Dua Sujud Setelah sujud kemudian duduk serta membaca “Allahu akbar” dan setelah itu membaca:
ْgRِ $ِ ْ َوا ْهg5ِ ;ْ ْ َوارْ ُزg5ِ ْ َ ْْ َوارgRِ ْ,7ُ G ْ ْ َواg5ِ ْ َ ْْ َوارgِ ْ,ِ e ْ با O َر ْg5O َ p ُ ْ ْ َواg5ِ ِ َ َو “Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku dan cukupkanlah
segala
kekuranganku
dan
angkatlah
derajatkuadan berilah rizki kepadakudan berilah aku petunjuk dan berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku”. 10) Sujud Kedua Sujud kedua, ketiga dan keempat dikerjakan seperti pada waktu sujud yang pertama, baik caranya maupun bacaannya. 11) Duduk Tasyahud/Tahiyat Awal Pada raka’at kedua, kalau salat kita tiga raka’at atau empat raka’at, maka pada raka’at kedua ini kita duduk untuk membaca tasyahud/tahiyat awal dengan duduk kaki kanan tegak dan telapak kiri diduduki.
Bacaan tahiyat awal adalah:
َ I/ َا َ &ْ َ َ ُم2 َT َت = ا ُ 7َ &O * ت ا ُ َ َا. ت ا ُ َر َآ7َ ُ ْ ت ا ُ &َ ِ Fَا ِد7َ ِ # َ َ َو5َ &ْ َ َ ُم2 َT َا.>ُ ُ َآ,َ 1َ = َو ِ اAُ َ ْ َو َرg / 7ِ 5ا .= ِ لا ُ ْ ُ ا ر$ً َ )ُ ن َا$ُ َ i ْ َوَا.= ُ ا0 ِاَ َ> ِا0 َ ْ َان$ُ َ i ْ َا. َ &ْ ِ ِ. ا ْ$ َ )ُ َR$ِ &O َ ل ِ َا#َ َ و$ٍ َ )ُ Rَ $ِ &O َ # َ َ O َ ُ َا
“Segala kehormatan, keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan bagi Allah. Salam, rahmad dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad). Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh-shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan allah. Ya Allah limpahilah rahmat kepada Nabi Muhammad”. 12) Tasyahud Akhir Bacaan tasyahud akhir adalah seperti tahiyat awal yang ditambah dengan shalawat atas warga Nabi Muhammad dan lafadz sebagai berikut:
.$ٍ َ )ُ Rَ $ِ &O َ ل ِ َا# َ َ و$ٍ َ )ُ Rَ $ِ &O َ # َ َ #O َ ُ َا “Ya Allah limpahilah rahmatatas keluarga Nabi Muhammad”. Pada tahiyat akhir disunahkan membaca shalawat Ibrahim:
ْ ِرك1َ ا ِه ْ& َ َو,َ 1ْ ِاRَ $ِ &O َ ل ِ َا# َ َ ا ِه ْ& َ َو,َ 1ْ ِاRَ $ِ &O َ # َ َ @ َ &ْ َ َ َآ # َ َ @ َ َر ْآ1َ َ َآ.$ٍ َ )ُ Rَ $ِ &O َ ل ِ َا# َ َ و$ٍ َ )ُ Rَ $ِ &O َ # َ َ ٌ$&ْ ِ َ َ R ِا َ &ْ ِ َ َ ْ اgِ َ &ْ ا ِه,َ 1ْ ِاRَ $ِ &O َ ل ِ َا# َ َ ا ِه ْ& َ َو,َ 1ْ ِاRَ $ِ &O َ .ٌ$&ْ ' ِ ) “Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi
Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau member berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji dan Maha Mulia”. 13) Salam Selesai tahiyat akhir, kemudian salam dengan menengok ke kanan dan ke kiri, dengan membaca:
>ُ ُ َآ,َ 1َ = َو ِ اAُ َ ْ َ ْ& ُ ْ َو َر َ ُم2 َT َا “Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian”. Dengan salam ini, maka salat selesai. B. Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan yang nampak di sekolah. Belajar menurut teori Conntionis adalah belajar merupakan hubungan antara stimulus dan respon(S dan R). Hubungan antara keduanya di sebut “Bond”. Karena itulah maka teori ini juga disebut S-R Bond, bahwa semakin sering stimulus itu diberikan maka akan muncul reaksi yang akhirnya bisa menjadi otomatis (Soetomo,1993:119-121). Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan peragaan semata tidak akan membuahkan
hasil belajar yang langgeng, yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar yang aktif. Agar belajar menjadi aktif, maka metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat, dan penuh gairah. Untuk bisa memenuhi hal itu maka perlu teknik penyajian yang melibatkan pendengaran, melihat,
mengajukan
pertanyaan, dan mengajukan pendapat. Sehingga pelajaran yang diterima oleh siswa akan lebih berkesan. Suatu kelas dapat dengan cepat menemukan suasana belajar yang rileks, informal dan tidak menakutkan dengan meminta siswa untuk membuat humor-humor kreatif yang berhubungan dengan materi. Srategi ini sangatlah informal, akan tetapi pada waktu yang sama dapat mengajak siwa untuk berfikir (Zaini, 2004:85). Dari Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan yang dilakukan, disebabkan karena proses pertumbuhan organisme sementara dan perubahan dalam pribadi suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan sikap dan kebiasaan. 2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Banyak orang mengira berpendapat bahwa kerendahan hasil belajar anak di sekolah karena kerendahan dari segi intelegensinya. Pendapat ini tidak selamanya benar, memang ada anak yang prestasi belajarnya rendah disebabkan karena intelegensinya sehingga keadaan itu tidak mutlak. Dengan demikian rendahnya hasil belajar dapat disebabkan karena faktor lain. Faktor tersebut berasal dari anak itu sendiri atau dari orang lain.
Belajar sebagai suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pemahaman dalam tingkah laku atau kecakapan (Purwanto,1988:106). Untuk mencapai suatu keberhasilan di dalam belajar harus memperhatikan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar antara lain : a. Faktor yang ada pada diri sendiri Organisme itu sendiri yang disebut faktor individual. Antara lain faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. b. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial. Faktor sosial antara lain keluarga, guru, dan cara mengajarnya, alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial. Menurut
Muhibbin
Syah
(1995:90)
faktor-faktor
yang
mempengaruhi belajar adalah : 1. Faktor Internal atau faktor dari dalam diri siswa yaitu : a) Jasmani 1) Kesehatan sangat berpengaruh terhadap belajar. Orang yang sehat akan semangat dalam belajar. 2) Cacat tubuh
Misalnya : buta, tuli, patah tangan, patah kaki dan lain-lain. Contoh di atas dapat menghambat dalam belajar.
b) Psikologis Menurut
Slameto
(1991:50
)
ada
8
faktor
yang
mempengaruhi belajar yaitu : 1) Intelegensi
adalah
kemampuan
cerdasan
yang
dimiliki
seseorang. 2) Perhatian adalah keaktifan jiwa yang semata-mata tertuju pada satu objek sekumpulan objek. 3) Minat
adalah
kecenderungan
yang
tertutup
untuk
memperhatikan dan mengenang terus menerus disertai rasa senang. 4) Bakat 5) Motif sangat erat sekali dengan tujuan oleh sebab itu untuk mencapai tujuan itu perlu motif sebagai daya penggerak. 6) Kematangan yaitu masa dimana alat-alat tubuh sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. 7) Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar mengajar karena jika sisi belajar dan padanya sudah ada kesiapan maka hasil belajar akan lebih baik.
8) Kelelahan ada 2 yaitu kelelahan jasmaniah dan rohaniah. Dihilangkan dengan istirahat, tidur, mengusahakan variasi dalam pembelajaran. c) Biologi 1.
Faktor eksternal atau faktor dari luar siswa a. Keluarga Faktor dari keluarga antara lain bagaimana cara mendidik, relasi anak dengan keluarga, suasana rumah, dan keadaan ekonomi keluarga. Faktor tersebut dapat mempengaruhi hasil belajar. b. Sekolah Faktor yang mempengaruhi dari sekolah antara lain metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, tata tertib sekolah, alat pembelajaran, standar pembelajaran, keadaan gedung, waktu sekolah, dan metode belajar. c. Sosial Keadaan
sosial
dilingkungan
berpengaruh
pembentukan sikapdan kebisaan keseharian anak. d. Non sosial
.
pada
3. Bentuk-Bentuk Belajar Menurut WS. Winkel (1996:62) bentuk-bentuk belajar dibagi menjadi 3 yaitu: a. Bentuk belajar menurut fungsi psikis 1. Belajar dinamik atau konatif Terletak dalam belajar berkehendak sesuatu secara wajar, sehingga orang tidak menyerah pada sembarang hal. 2. Belajar afektif Menghayati nilai dari obyek-obyek yang di hadapi melalui alam perasaan, baik obyek itu berupa orang, benda kejadian atau peristiwa. 3. Belajar kognitif Memperoleh dan menggunakan bentuk-bentuk representasi yang mewakili obyek-obyek yang di hadapi. b. Bentuk belajar menurut materi yang dipelajari 1. Belajar Teoretis Menempatkan semua data dan fakta dalam suatu kerangka organisasi mental sehingga dapat dipahami dan di gunakan untuk memecahkan problem. Misalnya dalam bidang studi ilmiah. 2. Belajar Teknis
Mengembangkan keterampilan dalam menangani dan memegang benda-benda serta menyusun bagian-bagian materi menjadi suatu keseluruhan. 3. Belajar Bermasyarakat Mengekang dorongan dan kecenderungan spontan, demi kehidupan bersama, dan memberikan kelonggaran kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. 4. Belajar Estetis Untuk membentuk kemampuan menciptakan dan menghayati keindahan di berbagai bidang kesenian. c. Bentuk belajar yang tidak begitu disadari 1. Belajar Insidental 2. Belajar dengan mencoba-coba 3. Belajar Tersembunyi
C. Model Pembelajaran Portofolio
1. Pengertian Portofolio Dalam kamus Inggris Indonesia(Echol dan Shadily, 1996:439), portofolio diartikan sebagai tas surat dan jabatan (materi). Sedangkan dalam The Contemporary Dictionary (Salim, 1996: 1453) diartikan sebagai tas surat, daftar stock, surat berharga dan jabatan menteri. Arti
kamus di atas belum jelas jika dikaitkan dengan pembelajaran. Oleh karena itu, berikut akan dijelaskan pengertian portofolio berdasarkan pendapat beberapa ahli dalam bidang pendidikan. Johnson dan Johnson (2002: 103) mendefinisikan ” A portofolio is an organized collection of evidence over time on a student’s or group’s academic progress, achivements, skills, and attitudes. It consist of work samples and a written rationale connecting the separate items into more complete and holistic view of the students achivements or progres toward learning goals. Jadi, portofolio merupakan koleksi dari bukti-bukti kemajuan siswa atau kelompok siswa, bukti prestasi, keterampilan, dan sikap siswa. Dari kutipan di atas, tergambar bahwa portofolio merupakan koleksi pekerjaan-pekerjaan siswa. Portofolio menampilkan pekerjaan siswa yang paling berarti sebagai hasil kegiatannya. Portofolio dapat menampilkan pekerjaan terdahulu dan pekerjaan terbaru sehingga mengilustrasikan kemajuan belajar siswa. Selain pendapat di atas, Airasian dalam Ratumanan (2003: 80), juga menjelaskan bahwa portofolio lebih dari sekedar folder penyimpanan hasil karya siswa. Portofolio berisi sampel terpilih dari karya siswa untuk memperlihatkan perkembangan dan pertumbuhan siswa dalam mencapai tujuan kurikulum tertentu. Kutipan di atas menjelaskan bahwa portofolio adalah kumpulan karya siswa. Istilah ini diambil dariportofolio seniman, yaitu kumpulan
karya seniman yang dirancang untuk dapat memperlihatkan gaya dan kemampuannya. Pada pemakaian di kelas, tujuan dasarnya sama, yaitu untuk mengumpulkan serangkaian penampilan atau karya murid guna memperlihatkan pencapaian atau perbaikan murid dari waktu ke waktu. Portofolio tidak hanya sekedar map penyimpan hasil karya siswa tapi juga berisi sampel terpilih dari karya siswa untuk memperlihatkan perkembangan dan pertumbuhan siswa dalam mencapai tujuan kurikulum tertentu. Dari beberapa pengertian di atas, maka portofolio dapat diartikan sebagai dokumen-dokumen dari pekerjaan siswa. Isi dari portofolio akan
menjadi
perhatian
utama
bagi
guru
dalam
program
pengajarannya.
2. Manfaat Pembelajaran Portofolio a. Portofolio memberi kesempatan bagi siswa untuk mengatur pembelajaran mereka sendiri, dengan demikian siswa dapat: 1) Mendokumenkan usaha-usaha mereka, prestasi dan pengembangannya dalam pengetahuan, keterampilan, ekspresi, dan sikap. 2) Menggunakan gaya pembelajaran yang berbeda, modalitas, dan intelegensi 3) Menilai pembelajaran mereka dan memutuskan item mana yang terbaik untuk menyampaikan prestasi dan perkembangan mereka.
4) Menyusun tujuan pembelajaran selanjutnya. b. Portofolio dapat digunakan untuk menentukan tingkat prestasi. c. Portofolio memungkinkan siswa menyajikan suatu pandangan holistic dari prestasi akademik yang tertinggi, ketrampilanketrampilan dan kompetensi-kompetensi. d. Portofolio dapat digunakan untuk menentukan perkembangan siswa dengan menyajikan pekerjaannya lebih dari satu kali untuk menunjukkan kemajuan mereka dalam pembelajaran. e. Portofolio dapat digunakan
untuk mengetahui bagaimana
siswa berfikir, beralasan, mengorganisasi, menyelidiki, dan komunikasi.
3. Langkah-langkah Pembelajaran Portofolio. Dalam pembelajaran portofolio ditetapkan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi masalah. 2. Memilih suatu masalah untuk dikaji di kelas. 3. Mengumpulkan informasi yang terkait dengan maslah yang dikaji. 4. Membuat portofolio kelas. 5. Menyajikan portofolio/dengar pendapat ( show case ). 6. Melakukan refleksi pengalaman belajar.
Di dalam setiap langkah, siswa belajar mandiri dalam kelompok kecil dengan fasilitasi dari guru dan menggunakan ragam sumber belajar di sekolah maupun di luar sekolah ( masyarakat ). Sumber belajar atau informasi dapat diperoleh dari : 1. Manusia ( tokoh agama, kedua orang tu dan lain-lain ) 2.
Bahan tertulis,
3. Bahan terekam, 4. Bahan tersiar ( TV, radio ) 5. Alam sekitar, dalam kajian ini dapat diartikan lingkungan tempat belajar.
4. Metode Pembelajaran Portofolio Arnie Fajar dalam bukunya menyebutkan metode yang dapat digunakan dalam pembelajaran portofolio diantaranya:
a. Metode Inkuiri Bruner, menyebut pembelajaran inkuiri dengan istilah discovery learning. Menurutnya cara belajar yang terbagi adalah dengan memahai konsep, arti dan hubungan melalui proses intuitif kemudian
dapat
dihasilkan
suatu
kesimpulan
(http://
www.geocities.com / pspnt /teori_pembelajaran.htm dalam Arnie Fajar, 2005: 49). Pembelajaran inkuiri dapat dianggap sebagai suatu latihan dalam memperoleh pengetahuan. Siswa diberi pertanyaan untuk
mengembangkan kesimpulan berdasarkan pertimbangan buktibukti yang telah dimilikinya. Selanjutya siswa ditugasi untuk menjawab dengan mengunakan berbagai sumber belajar. Dalam menjawab pertanyaan maupun pernyataan tersebut siswa perlu megadakan suatu pencarian sebagai bukti bahwa jawaban yang mereka berikan adalah benar . Bukti-bukti itulah yang akan dijadikan sebagai portofolio yang berisi kumpulan dokumen berupa data yang diperoleh siswa dari berbagai sumber belajar baik dari buku atau media cetak, elektronik, maupun bersumber dari manusia. b. Metode E-Learning E-Learning
(electronic
learning)
yakni
kegiatan
pembelajaran melalui perangkat elektronik komputer yang tersambungkan ke internet, di mana peserta didik berupaya memperoleh bahan belajar yang sesuai dengan kebutuhannya. Peserta didik dapat mencari dan menemukan informasi yang diperlukan dari sedemikian banyak sumber informasi dengan cara efektif dan efisien. Penerapan metode ini antara lain dapat dilakukan dengan cara memberikan tugas kepada siswa untuk mencari informasi yang berkaitan dengan kompetensi dasar/topik yang sedang dipelajari/dibahas dan selanjutnya siswa mempresentasikan hasil
pencarian tersebut di kelas. Kumpulan hasil pencarian informasi yang ditemkukan siswa itulah portofolio. Arah pengembangan metode E-learning, mengacu pada prinsip belajar siswa aktif ( student aktive learning ), prinsip belajar partisipatori ( partisipation learning ), dan prinsip mengajar yang reaktif ( reaktive teaching ). c. Metode VCT VCT ( Value Clarivication Tehnique ) merupakan teknik atau cara mengungkapkan nilai. Nilai-nilai dimaksud adalah nilainilai
yang
terdapat
dalam
suatu
pokok
bahasan,
cerita,
nyanyian/lagu, peristiwa/kejadian, tempat, perbuatan/perilaku, dan sebagainya. Model ini dapat dilaksanakan guru dengan cara : 1) Siswa diberi tugas untuk mencari sesuatu yang dapat dianalisa, seperti cerita, hasil reportasi/liputan, mengamati secara akurat/seksama atas suatu kejadian, cerita tidak selesai dan harus
diselesaikan,
tersebut.
Hasil
selanjutnya
analisa
menganalisis
dikumpulkan
sehingga
nilai-nilai menjadi
portofolio. 2) Guru menyiapkan daftar baik-buruk, daftar tingkat urutan, daftar skala prioritas, daftar gejala kontinum (yang terus menerus), daftar penilaian diri sendiri, dan daftar membaca perkiraan orang lain terhadap diri kita. Siswa diminta untuk
menjawab dalam kerts-kartas yang akhirnya dikumpulkan oleh guru sebagai portofolio siswa.
5. Jenis-jenis Portofolio Portofolio sebagai model pembelajaran tebagi dalam dua bagian yakni : a. Portofolio tayangan (tampilan) Portofolio tayangan pada umumnya berbentuk segi empat sama sisi (bujur sangkar) berjajar dan dapat berdiri sendiri tanpa penyangga. Namun tidak menutup kemungkinan berbentuk lain seperti segitiga sama sisi, lingakaran, oval, dan sebagainya sesuai daya kreatifitas siswa, dengan syarat tetap komunikatif. Portofolio tayangan berukura kurang lebih 100 cm untuk bentuk bujur sangkar,
dan
bentuk
lainnya
kardus/papan/gabus/sterofom
menyesuaikan,
atau
bahan
terbuat
lainnya.
dari Perlu
diperhatikan dalam pemilihan bahan hendaknya memperhitungkan kekuatan/keawetanya sehingga tidak mudah rusak. Berikut dicontohkan bentuk-bentuk portofolio tayangan :
2
3
4
1
GAMBAR 1 : Portofolio tayangan bentuk bujur sangkar
1
2
3
4
GAMBAR 2 : Portfolio tayangan bentuk segi tiga sama sisi
1
2
3
4
GAMBAR 3 : Portofolio tayangan bentuk lingkaran
1
2
3
4
GAMBAR 4 : Portofolio tayangan bentuk oval
Keterangan : Isi portofolio tayangan adalah : Papan 1 berisi : Rangkuman permasalahan yang dikaji Papan 2 berisi : Berbagai alternatif untuk mengatasi masalah Papan 3 berisi : Usulan kebijakan untuk mengatasi masalah Papan 4 berisi : Membuat rencana tindakan b. Portofolio dokumentasi Portofolio dokumentasi berisi kumpulan bahan-bahan terpilih yang dapat diperoleh siswa dari literature/buku, kliping dari koran/majalah, wawancara dengan berbagai sumber, radio/TV, foto,
gambar,
grafik,
petikan
dari
sejumlah
publikasi
pemerintah/swasta, kebijakan dari pemerintah, observasi lapangan dan lain-lain. Pada prinsipnya portofolio dokumentasi merupakan bukti bahwa telah dilaksanakan penelitian. Manfaat dari portofolio dokumentasi selain sebagai bukti telah
melaksanakan
penelitian,
juga
dimaksudkan
untuk
mendukung dan melengkapi portofolio tayangan, karena tidak semua bahan dapat dituangkan pada portofolio tayangan. Portofolio tayangan dan dokumentasi ini, selanjutnya disajikan dalam simulasi/dengar pendapat ( public hearing ) dalam acara ” Show Case ” (gelar kemampuan atau gelar kasus). Pada tahap awal dapat dilaksanakan di dalam kelas dengan bimbingan guru yang bersangkutan, namun dapat juga melibatkan guru
lainnya. Setelah acara ”Show Case” yang dilaksanakan di dalam kelas, dengan bimbingan guru diadakan kegiatan ”refleksi” yang bertujuan untuk secara individual dan bersama-sama merenungkan dan mengendapkan dampak perjalanan panjang proses belajar bagi perkembangan pribadi siswa sebagai warga negara.
6. Teori Belajar Yang Mendasari Pembelajaran Berbasis Portofolio Seperti halnya Pendekatan S-T-S, dasar dari pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio adalah teori belajar konstruktivisme, yang pada prinsipnya menggambarkan bahwa si pelajar membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksinya dengan lingkungan (Kamii dalam Poedjiadi, 1994:4). Prinsip yang paling umum dan paling esensial yang dapat diturukan dari konstruktivisme, bahwa dalam meracang satu pembelajaran
adalah
anak-anak
(siswa)
memperoleh
banyak
pengetahuan di luar sekolah (kelas). Pemberian pengalaman belajar yang
beragam
memberikan
kesempatan
siswa
untuk
mengolaborasikannya. Dengan demikian pendidikan dalam hal ini pembelajaran hendaknya memperhatikan hal diatas dan menunjang proses alamiah ini . Menurut Yager (1992: 16) dalam Hidayat (1996) dan dalam Arnie
Fajar
(2005:43)
penerapan
konstruktivisme
dalam
pembelajaran, berarti menempatkan siswa pada posisi sentral dalam keseluruhan program pembelajaran. Sebagai contoh isu atau masalah
yang muncul digunakan sebagai dasar pembahasan, diskusi, dan investigasi kegiatan di dalam atau di luar kelas. Pembelajaran Berbasis Portofolio sangat memperhatikan dan bahkan melakukan hal tersebut dalam proses kegiatan belajar siswa. Berdasarkan konstriuksivisme sosial yang dikemukakan oleh Vygotsky (1978) dalam Poedjiadi (1996) pada dasarnya memandang bahwa dengan mengadakan diskusi atau mendengar pendapat orang lain seseorang membentuk pengetahuan atau mengubah pengetahuan yang sebelumnya telah dimilikinya. Dalam pandangan konstruksivisme sosial, peran interaksi sosial merupakan hal yang penting. Seseorang dapat mengonstruksi atau merekonstruksi pengetahuan yang telahdimiliki sebelumnya. Menurut pandangan konstruksime sosial konsep dapat dengan mudah terbentuk pada diri siswa melalui aktivitas atau eksperimen. (Confrey, 1991 dalam Poedjiadi 1996). Pembelajaran Berbasis Portofolio menerapkan
atau
melakuakan
apa
yang
dijelaskan
dalam
konstruktivisme sosial tersebut. Melalui pembelajaran seperti ini, pengetahuan dapat diterima dan tersimpan lebih baik, pengetahuan tersebut masuk otak setelah melalui proses ” masuk akal ”. Yang tidak masuk akal dikesampingkan. Karena tersimpan secara mendalam, meski pernah lupa, pengetahuan tersebut mudah untuk dipelajari kembali. Lagi pula, karena materi tersebut sewaktu-waktu dapat digunakan dalam situasi baru yang berlainan dari waktu proses pembelajaran.
Pembelajaran Berbasis Portofolio dapat juga dikatakan sebagai upaya mendekatkan siswa pada objek yang dibahas. Pengajaran yang dijadikan materi pelajaran yang dibahas secara langsung dihadapkan kepada siswa atau siswa secara langsung mencari informasi tentang hal yang dibahas ke alam atau masyarakat sekitarnya. Pada hakikatnya dengan Pembelajaran Berbasis Portofolio, disamping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek pembelajaran, siswa juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti melibatkan siswa atau mempertemukan siswa dengan objek pmbelajaran. Pengalaman mental dalam arti memperhatikan informasi awal yang telah ada pada diri siswa, dan memberikan kebebasa kepada siswa untuk menyusun ( merekontruksi ) sendiri-sendiri informasi yang diperolehnya. Pembelajaran Berbasis Portofolio memungkinkan siswa untuk : 1. Berlatih memadukan antara konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau dari buku/bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari; 2. Siswa diberi esempatan untuk mencari informasi di luar kelas baik informasi yang sifatnya benda/bacaan, penglihatan (objek langsung, TV/radio/internet) maupun orang/pakar/tokoh; 3. Membuat alternatif untuk mengatasi topik/objek yang dibahas; 4. Membuat suatu keputusan (sesuai kemampuannya) yang berkaitan dengan konsep yang telah dipelajarinya, dengan mempetimbangkan nilai-nilai yang ada dimasyarakat;
5. Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas. Pembelajaran
Berbasis
Portofolio
seperti
diatas,
memberi
keragaman sumber belajar, dan memberikan keleluasaan kepada siswa untuk memilih sumber belajar yang sesuai sebagai landasan untuk menyusun (constructifism) fenomena alam/masyarakat/negara/dunia pada masing-masing siswa. Hal ini sesuai dengan salah satu prinsip dala pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi , yakni berpusat pada anak sebagai pengetahuan. Artinya upaya untuk memandirikan peserta didik untuk belajar, berkolaborasi, membantu mendorong mereka membangun penetahuan mereka sendiri. Dengan demikian baru akan diperoleh dengan pengalman langsung secara lebih efektif. Dalam hal ini peran guru adalah sebagai fasilitator belajar (KBK, 2001: 10).
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Dalam bab III ini, penulis akan paparkan keadaan lokasi diadakannya penelitian ini 1. Gambaran Umum lokasi Penelitian
MI Tarbiyatul Aulad adalah Madrasah yang ada di Desa Giling. Desa Giling terletak di sebelah timur Ibu kota Kecamatan Pabelan. Jarak tempuh dari pusat pemerintahan kecamatan sampai pusat pemerintahan desa adalah kurang lebih 3 km. Di Desa Giling terdapat dua sekolah tingkat dasar yaitu: MI Tarbiyatul Aulad dan SD Negeri Giling. MI Tarbiyatul Aulad Giling terletak di Dusun Krajan Giling RT. 02 RW. 01, sedangkan SD Negeri Giling terletak di Dusun Krajan Giling RT. 03 RW. 01. MI Tarbiyatul Aulad berlokasi di Dusun Krajan Giling memiliki lahan seluas 368 m2, dengan luas bangunan 337,53 m2. MI Tarbiyatul Aulad Giling memiliki akta notaris yaitu No. 103. tanggal 15-01-1986, dengan NSM; 112 33 22 05 074 dan NSB: 0019161820516001. Kondisi gedung/ruang yang ada di MI Tarbiyatul Aulad Giling adalah sebagai berikut: a.
Ruang kelas atau ruang belajar ada 6 dengan kondisi 3 masih baik, 2 rusak ringan, ruang UKS dan 1 rusak berat.
b.
Ruang Kepala Sekolah ada 1 buah dengan kondisi masih baik.
c.
Ruang guru ada 1 buah dengan kondisi masih baik..
d.
Ruang TU, ruang UKS, laboratorium dan aula tidak ada.
e.
Ruang perpustakaan ada 1 buah dengan kondisi rusak berat.
Perabot Madrasah yang dimiliki MI Tarbiyatul Aulad adalah: a. Perabot Madrasah berupa meja guru ada 13 buah dengan kondisi 2 baik, 4 rusak ringan dan 7 rusak berat. b. Perabot Madrasah berupa kursi guru sejumlah 11 buah dengan kondisi 2 baik, 3 rusak ringan dan 6 rusak berat c. Perabot Madrasah berupa meja siswa ada 47 buah dengan kondisi 15 baik, 12 rusak ringan dan 20 rusak berat d. Perabot Madrasah berupa kursi siswa ada 30 buah dengan kondisi 6 baik, 8 rusak ringan dan 16 rusak berat e. Perabot Madrasah berupa kursi tamu ada 1 buah dengan kondisi rusak ringan f. Perabot Madrasah berupa bangku siswa ada 30 buah dengan kondisi 10 rusak ringan, dan 20 rusak berat g. Perabot Madrasah berupa papan tulis ada 8 buah dengan kondisi 5 baik, 2 rusak ringan dan 1 rusak berat h. Perabot Madrasah berupa almari ada 4 buah dengan kondisi 1 baik dan 3 rusak ringan i. Perabot Madrasah berupa mesin ketik ada 1 buah dengan kondisi rusak ringan
Formasi kepegawaian di MI
Tarbiyatul Aulad Giling
terdiri dari 1 orang kepala sekolah, dan 9 orang guru wiyata bakti. Data selengkapnya sebagai berikut. Tabel I .Formasi Kepegawaian MI Tarbiyatul Aulad Giling No
Nama Guru
Ijazah
TMT
1
Munif Ma’nawi, S.Pd.I.
S.I
11-08-2009
2
Agus Sugito
SMEA
01-08-1991
3
Anjar Uswatun Riayati,S.Pd.I
S.I
11-10-1999
4
Siti Muflikah, S.Ag.
S.I
25-01-2002
5
Sri Wahyuni, S.Ag.
S.I
25-07-2002
6
Muh Musyafak, S.Ag.
S.I
25-07-2002
7
Siti Khoiriyah, A.Ma.
D.II
18-07-2005
8
Mahasin, A.Ma.
D.II
18-07-2005
9
Fathun Ni’am,S.Pd.I.
S.I
15-08-2005
10
Muhammad Muntaha, A.Ma.
D.II
19-11-2007
Tabel
:Formasi Kepegawaian MI Tarbiyatul Aulad Giling
Sumber
: Data Primer
Komite sekolah merupakan mitra kerja kerja sekolah yang bertugas menjembatani kepentingan orang tua wali siswa dan masyarakat dengan kepentingan sekolah. Adapun susunan komite sekolah dari Madasah Ibtidaiyah Giling adalah sebagai berikut: Tabel 2
Susunan Komite Sekolah MI Tarbiyatul Aulad GilingTahun 2010 No
Nama
Jabatan
Unsur
1
Sutrisno
KETUA
Tokoh Masyarakat
2
Khoirudin, S.Ag.
Sekretaris
Orang tua Siswa
3
Sri Wahyuni, S.Ag.
Bendahara
Guru MI Giling
4
M.Taufikurrahman,S.Ag.M.SI.
Anggota
Praktisi Pendidikan
5
M. Hafiz, M.Ag.
Anggota
Praktisi Pendidikan
6
Muh. Musyafak, S.Ag.
Anggota
Guru MI Giling
7
Fahruji
Anggota
Perangkat Desa
8
Basroni
Anggota
Tokoh Masyarakat
9
Rohman
Anggota
Orang Tua Siswa
Tabel 2
: Komite Sekolah
Sumber
: Data Primer
Selanjutnya data terakhir tentang siswa MI Tarbiyatul Aulad Giling pada ijanuari 2010 adalah :
Tabel 3 Jumlah Siswa MI Tarbiyatul Aulad Giling per 1 juni 2009 Banyaknya siswa No
1
Kelas
I
L
P
Jumlah
15
9
24
2
II
6
12
18
3
III
11
6
17
4
IV
4
6
10
5
V
8
8
16
6
VI
6
6
12
Jumlah
6
50
47
97
Tabel 3 ; Jumlah Siswa Sumber :Data Primer Dalam penelitian ini yang penulis teliti adalah siswa kelas III
MI
Tarbiyatul
Aulad
Giling
pada
Tahun
Ajaran
2009/2010.Berdasarkan tabel 3 tentang jumlah siswa tiap kelas per 1 juni 2009 dapat diketahui tentang subyek penelitian ini yaitu jumlah siswa kelas III adalah 17 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan. Data selengkapnya tentang siswa kelas III adalah sebagai berikut :
Tabel 4 Daftar Nama Anak Kelas III MI Tarbiyatul Aulad Giling Tahun Pelajaran 2009/2010 Nomor NAMA Urut
Induk
L/P
Tempat,Tgl Lhr
Alamat
1
1172
Abdul Manaf
L
Kab.Semarang,17-05-2001
Padaan
2
1173
Agustina Wahyu Utami
P
Kab.Semarang,07-08-2001
Padaan
3
1174
Ahmad Devri Aristian
L
Kab.Semarang,05-01-2001
Baru’an
4
1175
Ahmad khoirul Anwar
L
Kab.Semarang,20-05-2001
Padaan
5
1176
Farhan Al Goozi
L
Kab.Muara Enim,02-04-2001
Baru’an
6
1177
Iftitahul Warda Firdausi
P
Kab.Semarang,09-11-2000
Padaan
7
1178
Meida Cahyani
P
Kab.Semarang,01-05-2001
Padaan
8
1179
Muhammad Nasikhin
L
Kab.Banyuwangi,27-07-2000
Baru’an
9
1180
M. Azka Amin
L
Kab.Semarang,05-07-2001
Giling
10
1181
M. Ulil Albab El Islami
L
Salatiga, 04-11-2000
Baru’an
11
1184
Romi Ulinuha
L
Kab.Semarang,21-03-2001
Padaan
12
1185
Safira Deviani .K.
P
Kab.Semarang,24-07-2001
Giling
13
1186
Setio Al Ummatul Ihlas
L
Kab.Semarang,20-06-2001
Giling
14
1170
Siti Wardahlia
P
Kab.Semarang,11-06-2000
Giling
15
1187
Widiatno Bagus .W
L
Kab.Semarang,04-03-2001
Baru’an
16
1188
Yuli Khoirul Ikhsan
L
Kab.Semarang,18-07-2000
Padaan
17
1171
Zunia Prihatini
P
Kab.Semarang,17-06-2001
Baru’an
Tabel 4 : Daftar nama siswa kelas III Sumber : Data Primer
B. Pelaksanaan Penelitian I. Deskripsi siklus I a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus I adalah: 1). Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran ( RPP )
2). Menyusun alat evaluasi Berupa bacaan niat salat, yang dikaji dan dipelajari secara berangsur / bertahap. 3). Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu guru menyiapkan tabel atau bagan berisi daftar bacaan salat mulai dari masing-masing dari niat salat sampai salam yang di gunakan dalam pelaksanaan pembelajaran 4). Menyiapkan alat observasi. b. Pelaksanaan Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 Desember 2009 jam 07.30-09.00 selama 90 menit. Bahan pembelajarannya adalah Bacaan Niat dari seluruh Salat maktubah/salat lima waktu: 1.
Kegiatan Pendahuluan a. Salam pembuka dengan menyapa tentang kesehatan dan kesiapan pembelajaran b. Pembiasaan sehari-hari membaca asmaul husna dan surat pendek pilihandilanjutkan absensi disertai pertanyaan tentang jumlah bilangan shalat yang sudah dikerjakan sehari kemarin dengan mengumpulkan hasil portofolio lima hari kemarin c. Memberikan motifasi serta penjelasan tentang target yang harus dikuasai siswa setelah pembelajaran d. Apersepsi tentang salat lima waktu
2.
Kegiatan Inti
a. Guru memberikan penjelasan tentang salat lima waktu meliputi (perbedaan waktu pelaksanaan dan niat dalam melaksanakan salat) b. Secara klasikal siswa dibantu Guru melafalkan niat dari salat fardhu yang sudah ditugaskan kepada anak sebelumnya c. Siswa mengulang niat salat fardhu bersama teman sebangku dengan masing-masing diberi tugas melafalkan salat fardhu yang berlainan d. Secara individu siswa melafalkan niat salat lima waktu. 3.
Penutup. a. Secara klasikal guru diikuti seluruh siswa mengulang kembali lafal niat salat lima waktu b. Guru membagikan kembali daftar kegiatan salat lima waktu selama satu minggu kedepan. c. Penyampaian pesan dan nasehat terkait hasil dalam kegiatan pembelajaran yang barusaja berlangsung.
c. Pengamatan Siklus I Kegiatan pengamatan dalam siklus I adalah observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan kepada siswa dan Guru.Observasi terhadap siswa dilakukan oleh Guru, sedangkan observasi terhadap guru dilakukan oleh Guru lain dengan berdasar lembar observasi yang telah disiapkan Hasil observasi dalam proses pembelajaran Siklus I adalah:
1). Guru aktif membimbing siswa dalam melafalkan niat salat lima waktu 2). Penguasaan siswa tentang niat salat lima waktu meningkat dari sebelumnya meski masih terdapat beberapa siswa yang belum tuntas 3). Beberapa siswa yang merasa kurang persiapan atau kurang menguasai masih enggan disuruh untuk maju 4). Siswa yang sudah selesai gaduh serta mengganggu teman yang lain d. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus I adalah: 1). Hasil observasi proses pembelajaran 2). Hasil evaluasi e. Refleksi Refleksi dari proses pembelajaran siklus I 1). Refleksi pelaksanaan Siklus I meliputi penyusunan RPP, penyiapan bahan pelajaran, penyusunan alat evaluasi, penyiapan alat observasi dan dokumen pembelajaran lain telah dilakukan secara terencana 2). Pelaksanaan proses pembelajaran siklus I berlangsung interaktif.siswa dengan guru sama keaktifannya dalam perannya masing-masing,hasil pembelajaran meningkat dari pada kondisi awal.
II. Deskripsi siklus II a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus II adalah: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) 2) Menyusun alat evaluasi Berupa bacaan salat saat takbiratul ikhrom,dalam hal ini penulis berpedoman pada sebagian besar dari masyarakat yang saat takbiratul ikhrom membaca:
ْgRO ِا٠َ2 َ &ْ ِ َة و َا,َ ْ 1ُ = ِ نا َ َ 7ْ ُ ا َو,َ &ْ cِ = َآ ِ ِ $ُ ْ َ ْ ا َوا,َ &ْ 7ِ ْ َآ,7َ = َا ْآ ُ ا )َ ِ ً َوT ْ )ُ ً &ْ 5ِ َ ض َ ْر0 َ ْت َوا ِ َ َاT ا,َ * َ َ ْ ىhِ ِ # َ ِG ْ @ َو ُ ْG َو = ِ #ِ َ )َ ي َو َ &َ ْ )َ ْ َو#ِ T ُ Rُ َو#ِ 2 َ َ ن ِا٠ َ &ْ ِآ,ِ : ْ ُ ْ ا َ )ِ Rَ َا ٠ َ &ْ ِ ِT ْ ُ ْ ا َ )ِ Rت َوَا ُ ْ,)ِ ُا َ ِhَ 1ِ َ ُ> َو َ Iْ ,ِ i َ 0 َ َ &ْ ِ َ َ ْ ب ا O َر 3). Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu guru menyiapkan tabel atau bagan berisi daftar bacaan salat mulai dari masing-masing dari niat salat sampai salam yang di gunakan dalam pelaksanaan pembelajaran 4). Menyiapkan alat observasi. b. Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan pada hari senin tanggal 7 Desember 2009 jam 07.30-09.00 selama 90 menit. Bahan pembelajarannya adalah Bacaan takbiratul ikhrom dalam salat lima waktu:
1. Kegiatan Pendahuluan a. Salam pembuka dengan menyapa tentang kesehatan dan kesiapan pembelajaran b. Pembiasaan sehari-hari membaca asmaul husna dan surat pendek pilihan dilanjutkan absensi disertai pengumpulan tugas portofolio pelaksanaan salat selama lima hari yang telah berlalu c. Memberikan motifasi serta pemberian hadiah bagi yang bisa melaksanakan salat lima waktu secara penuh dan Pembuatan kesepakatan pemberian sanksi dengan membaca satu ayat Al Qur’an setiap meninggalkan satu salat fardhu selama lima hari yang akan datang. 2. Kegiatan Inti a. Guru memberikan penjelasan tentang adanya hadiah lebih besar yang telah disediakan oleh Allah bagi yang mengerjakan salat b. Secara klasikal siswa dibantu Guru melafalkan bacaan takbiratul ikhrom dalam salat fardhu c. Guru membagi siswa menjadi empat kelompok dengan setiap kelompok dipimpin seorang yang berkemampuan lebih dibanding anak yang lain, dengan maksud dia bertindak sebagai tutor sebaya
d. Siswa mengulang niat salat fardhu bersama dengan teman satu kelompok. e. Secara individu siswa menghafalkan bacaan takbiratul ikhrom 3. Penutup. a. Secara klasikal guru diikuti seluruh siswa mengulang kembali bacaan takbiratul ikhrom b. Penyampaian pesan dan nasehat terkait hasil dalam kegiatan pembelajaran yang barusaja berlangsung. c. Pengamatan Siklus II Kegiatan pengamatan dalam siklus II adalah observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan kepada siswa dan Guru.Observasi terhadap siswa dilakukan oleh Guru, sedangkan observasi terhadap guru dilakukan oleh Guru lain dengan berdasar lembar observasi yang telah disiapkan Hasil observasi dalam proses pembelajaran Siklus II adalah: 1). Guru aktif membimbing siswa dalam melafalkan bacaan takbiratul ikhrom dalam salat lima waktu 2). Penguasaan siswa tentang bacaan takbiratul ikhrom meningkat dari sebelumnya meski masih terdapat beberapa siswa yang belum tuntas 3). Siswa yang sudah selesai tidak begitu gaduh karena mengajari teman yang lain dalam satu kelompoknya
d. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus II adalah: 1). Hasil observasi proses pembelajaran 2). Hasil evaluasi e. Refleksi Refleksi dari proses pembelajaran siklus II 1). Refleksi pelaksanaan Siklus II meliputi penyusunan RPP, penyiapan bahan pelajaran, penyusunan alat evaluasi, penyiapan alat observasi dan dokumen pembelajaran lain telah dilakukan secara terencana 2). Pelaksanaan
proses
pembelajaran
siklus
II
berlangsung
interaktif.siswa dengan guru sama keaktifannya dalam perannya masing-masing,hasil pembelajaran meningkat dari pada kondisi awal. 3). Setelah adanya penambahan metode kolaboratif dengan tutor sebaya serta dibarengi pemberian hadiah, jumlah siswa yang mencapai ketuntasan bertambah meningkat
III. Diskripsi Siklus III a. Perencanaan Kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus III adalah: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran ( RPP ) 2) Menyusun alat evaluasi
Berupa bacaan surat Al-Fatihah dan Bacaan I’tidal
∩⊄∪ šÏϑn=≈yèø9$# Å_Uu‘ ¬! ߉ôϑysø9$# ∩⊇∪ ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0 ߉ç7÷ètΡ x‚$−ƒÎ) ∩⊆∪ ÉÏe$!$# ÏΘöθtƒ Å7Î=≈tΒ ∩⊂∪ ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# xÞ≡uÅÀ ∩∉∪ tΛÉ)tGó¡ßϑø9$# xÞ≡uÅ_Ç9$# $tΡω÷δ$# ∩∈∪ ÚÏètGó¡nΣ y‚$−ƒÎ)uρ ∩∠∪ tÏj9!$āÒ9$# Ÿωuρ óΟÎγø‹n=tæ ÅUθàÒøóyϑø9$# Îöxî öΝÎγø‹n=tã |Môϑyè÷Ρr& tÏ%©!$# Bacaan I’tidal
$ُ ْ 1َ ْ ٍءgi َ ْ)ِ @ َ mْ ِ )َ ض َو ِ)ْ ُء ِ ْر0 َ ْت َو ِ)ْ ُء ا ِ َ َا ِ)ْ ُء$ُ ْ َ ْ ا َ َ 5َ 1 َر 3) Menyiapkan bahan pembelajaran yaitu guru menyiapkan tabel atau bagan berisi daftar bacaan salat mulai dari masing-masing dari niat salat sampai salam yang di gunakan dalam pelaksanaan pembelajaran 4). Menyiapkan alat observasi. b. Pelaksanaan Siklus III Siklus III dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 12 Desember 2009 jam 07.30-09.00 selama 90 menit. Bahan pembelajarannya adalah Bacaan Fatihah dan I’tidal dalam shalat lima waktu: 1. Kegiatan Pendahuluan a. Salam pembuka dengan menyapa tentang kesehatan dan kesiapan pembelajaran b. Pembiasaan sehari-hari membaca asmaul husna dan surat pendek pilihan dilanjutkan absensi disertai
pengumpulan tugas portofolio pelaksanaan salat selama lima hari yang telah berlalu c. Memberikan motifasi serta pemberian sanksi bagi siswa yang belum bisa melaksanakan salat lima waktu secara penuh. 2. Kegiatan Inti a. Guru memberikan penjelasan tentang adanya sanksi lebih besar yang telah disediakan oleh Allah bagi yang tidak mengerjakan salat b. Secara klasikal siswa dibantu
Guru melafalkan
bacaan Fatihah dan I’tidal dalam salat fardhu c. Siswa mengulang niat salat fardhu bersama dengan teman satu kelompok sesuai dengan pengelompokan kemarin d. Secara
individu
siswa
menghafalkan
bacaan
takbiratul ikhrom 3. Penutup. a. Secara klasikal guru diikuti seluruh siswa mengulang kembali bacaan Fatihah dan I’tidal b. Penyampaian pesan dan nasehat terkait hasil dalam kegiatan pembelajaran yang barusaja berlangsung. c. Pengamatan Siklus III
Kegiatan pengamatan dalam siklus III adalah observasi terhadap proses pembelajaran yang dilakukan kepada siswa dan Guru. Observasi terhadap siswa dilakukan oleh Guru, sedangkan observasi terhadap guru dilakukan oleh Guru lain dengan berdasar lembar observasi yang telah disiapkan Hasil observasi dalam proses pembelajaran Siklus III adalah: 1). Guru aktif membimbing siswa dalam melafalkan bacaan Fatihah dan I’tidal dalam salat lima waktu 2). Penguasaan siswa tentang bacaan Fatihah dan I’tidal meningkat dari sebelumnya meski masih terdapat 3 siswa yang belum tuntas 3). Siswa yang sudah selesai tidak begitu gaduh karena mengajari teman yang lain dalam satu kelompoknya serta mempelajari materi selanjutnya d. Pengumpulan data Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan siklus III adalah: 1). Hasil observasi proses pembelajaran 2). Hasil evaluasi e. Refleksi Refleksi dari proses pembelajaran siklus III 1). Refleksi pelaksanaan Siklus III meliputi penyusunan RPP, penyiapan bahan pelajaran, penyusunan alat evaluasi, penyiapan alat observasi dan dokumen pembelajaran lain telah dilakukan secara terencana
2). Pelaksanaan
proses
pembelajaran
siklus
III
berlangsung
interaktif.siswa dengan guru sama keaktifannya dalam perannya masing-masing,hasil pembelajaran meningkat dari pada kondisi awal. 3). Dengan adanya Reward and Punishment jumlah siswa yang mencapai ketuntasan bertambah meningkat C. Data masing-masing variabel Berdasarkan diskripsi siklus I, II dan III diatas diperoleh data sebagai berikut : 1. Variablel (x) yaitu meningkatkan penguasaan bacaan salat dengan pembelajaran berbasis portofolio Data untuk variable ini diperoleh dari hasil observasi terhadap keaktifan guru dan siswa selama proses pembelajaran di siklus I, II, dan III a. Hasil observasi terhadap Guru Guru selama pelaksanaan pembelajaran juga diadakan pengamatan , tujuannya mendapatkan data mengenai kemampuannya mengajar. Setelah diperoleh data kemudian dilakukan analisa. Ada dua kemungkinan dari hasil analisa ini: 1). Jika hasil analisa menyatakan kemampuan guru dalam mengajar minimal mencapai kategori baik, maka hasil observasi terhadap siswa pantas dilakukan analisis. 2). Bila ternyata berdasarkan hasil analisa guru termasuk kategori tidak baik dalam mengajar maka proses pembelajaran harus
diulang, karena pembelajaran dan hasilnya dipastikan tidak ada. Sedangkan harapan dari dilaksanakannya penelitian yakni diperoleh meningkatnya kualitas dan hasil pembelajaran b. Hasil Observasi terhadap Siswa Observasi terhadap siswa dilakukan dalam tiga siklus yaitu siklus I, II dan III.Tujuan observasi adalah memperoleh data tentang tingkat penguasaan bacaan dan tanggung jawab siswa dalam melaksanakan salat lima waktu melalui pembelajaran berbasis portofolio. Observasi yang diamati dalam penguasaan bacaan salat mencakup 4 aspek yaitu kelancaran, ketepatan mahroj, kebenaran bacaan dan keseriusan, dengan kategori penskoran nilai yang dipakai antara 1 (satu) sampai 4(empat) dengan ketentuan : 1
= ( D ) Kurang
2
= ( C ) Kurang baik
3
= ( B ) Baik
4
= ( A ) Sangat baik Kategori ketuntasan siswa berdasar penggolongan tuntas dan
belum tuntas yaitu : 1). Siswa dianggap tuntas bila anak telah mampu mencapai minimal tiga dari kempat aspek yang dinilai atau minimal mendapat nilai B ( baik ) 2). Siswa dianggap belum tuntas bila baru menguasai 1 atau 2 aspek kategori yang dinilai
2. Variable (y) yaitu meningkatkan tanggung jawab siswa melaksanakan salat lima waktu Data untuk variabel Y yaitu peningkatan tanggung jawab siswa melaksanakan salat lima waktu diperoleh dari hasil kertas portofolio yang dibawa anak karena harus dimintakan tanda tangan pada orang tua mereka selama pelaksanaan salat lima waktu dirumah.Kategori penskoran yang dipakai dari rata-rata salat yang sudah dikerjakan anak adalah: A = Salat lima waktu sudah lengkap B = Mengerjakan 4 salat C = Mengerjakan 2/3 salat D = Mengerjakan 1 E = Tidak Salat sama sekali Kategori ketuntasan siswa berdasarkan penggolongan tuntas atau belum tuntas adalah: 1). Anak diangap tuntas bila minimal anak sudah mengerjakan 4 salat wajib dalam sehari 2). Anak dianggap belum tuntas bila salat lima waktu dalam sehari baru dikerjakannya sebanyak 3, 2, 1, atau tidak salat sama sekali Dengan format laporan tersebut adalah sebagai berikut
Tabel 5
PORTOFOLIO KEAKTIFAN SALAT LIMA WAKTU KELAS III MI Tarbiyatul Aulad Ds.Giling Kec. Pabelan
NAMA:................................... KELAS:................................. No
Hari/Tgl
Subuh
Zuhur
Asar
Magrib
Isya’
Ket/ Ttd wali
1 2 3 4 5 Jumlah Catatan: ............................................................................................................ ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ...........................................................
Orang Tua
Guru
(......................................)
(.........................................)
Tabel 6
PORTOFOLIO PENGUASAAN BACAAN SHALAT LIMA WAKTU
KELAS III MI Tarbiyatul Aulad Ds.Giling Kec. Pabelan NAMA:................................... KELAS:................................. No
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Hari/Tgl
Bacaan Shalat
Nilai
Niat shalat • Subuh • Dzuhur • Asar • Magrib • Isya’ • Subuh Takbirotul Ikhrom Al Fatihah Ruku’ I’tidal Sujud Duduk antara 2 sujud Tasyahud Awal Tasyahud Akhir Do’a Qunut Jumlah Kriteria Penilaian: A = Lancar dan Benar B = Lancar Tapi Makhrojnya Kurang C = Belum Lancar D = Belum Menguasai
Tanda Tangan Guru Orang Tua
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I Dengan subyek penelitian berjumlah 17 siswa dengan nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 7 Kemampuan bacaan salat siswa pada siklus pertama Nomor
NILAI NAMA
Urut
Induk
1
1172
Abdul Manaf
2
1173
3 4
L/P
TUNTAS/BELM
HURUF
ANGKA
L
C
2
Belum Tuntas
Agustina Wahyu Utami
P
B
3
Tuntas
1174
Ahmad Devri Aristian
L
C
2
Belum Tuntas
1175
Ahmad khoirul Anwar
L
C
2
Belum Tuntas
5
1176
Farhan Al Goozi
L
D
1
Belum Tuntas
6
1177
Iftitahul Warda Firdausi
P
B
3
Tuntas
7
1178
Meida Cahyani
P
C
2
Belum Tuntas
8
1179
Muhammad Nasikhin
L
B
3
Tuntas
9
1180
M. Azka Amin
L
C
2
Belum Tuntas
10
1181
M. Ulil Albab El Islami
L
B
3
Tuntas
11
1184
Romi Ulinuha
L
B
3
Tuntas
12
1185
Safira Deviani .K.
P
B
3
Tuntas
13
1186
Setio Al Ummatul Ihlas
L
B
3
Tuntas
14
1170
Siti Wardahlia
P
C
2
Belum Tuntas
15
1187
Widiatno Bagus .W
L
B
3
Tuntas
16
1188
Yuli Khoirul Ikhsan
L
C
2
Belum Tuntas
17
1171
Zunia Prihatini
P
C
2
Belum Tuntas
Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I dapat diketahui bahwa: a. Siswa yang mendapat skor 1 ada 1 anak, siswa yang memperoleh skor 2 ada 8 anak, dan siswa yang memperoleh skor 3 ada 8 anak sementara yangt memperoleh skor 4 belum ada. b. Dalam hal pencapaian stándar Ketuntasan yang diharapkan sekolah minimal 3 ( B ) maka siswa yang belum tuntas sebanyak 9 anak. Belum tercapainya ketuntasan ini dikarenakan beberapa hal diantaranya: tidak adanya pengajaran dirumah siswa tentang bacaan dari salat lima waktu, anak lupa terhadap bacaan salat yang pernah dipelajarinya disebabkan karena lamanya tidak dibaca dalam pelaksanaan salat atau bahkan tidak dikerjakan. c. Nilai rata-rata diperoleh skor 2,4 berarti masih dalam kriteria C
Tabel 8 Pelaksanaan salat siswa pada siklus pertama Nomor
NILAI NAMA
Urut
Induk
1
1172
Abdul Manaf
2
1173
3
L/P
TUNTAS/BELM
HURUF
ANGKA
L
D
2
Belum Tuntas
Agustina Wahyu Utami
P
A
5
Tuntas
1174
Ahmad Devri Aristian
L
C
3
Belum Tuntas
4
1175
Ahmad khoirul Anwar
L
C
3
Belum Tuntas
5
1176
Farhan Al Goozi
L
E
0
Belum Tuntas
6
1177
Iftitahul Warda Firdausi
P
B
4
Tuntas
7
1178
Meida Cahyani
P
D
2
Belum Tuntas
8
1179
Muhammad Nasikhin
L
B
4
Tuntas
9
1180
M. Azka Amin
L
D
2
Belum Tuntas
10
1181
M. Ulil Albab El Islami
L
A
5
Tuntas
11
1184
Romi Ulinuha
L
B
4
Tuntas
12
1185
Safira Deviani .K.
P
C
3
Belum Tuntas
13
1186
Setio Al Ummatul Ihlas
L
A
5
Tuntas
14
1170
Siti Wardahlia
P
D
1
Belum Tuntas
15
1187
Widiatno Bagus .W
L
E
0
Belum Tuntas
16
1188
Yuli Khoirul Ikhsan
L
C
3
Belum Tuntas
17
1171
Zunia Prihatini
P
D
2
Belum Tuntas
Tabel 8 : Perolehan Pelaksanaan salat anak pada siklus I Sumber : Data primer Berdasarkan tabel 8 hasil dari siklus I dapat diketahui :
a. Siswa yang sudah lengkap melaksanakan salat lima waktu ada 3, yang masih kurang satu ada 3, kurang dua ada 4, kurang tiga/empat ada 5 dan yang sama sekali belum mengerjakan salat ada 2 anak. b. Dalam hal stándar ketuntasan yang diharapkan sekolah, diperoleh siswa yang sudah tergolong tuntas ada 6,sedangkan siswa yang belum tuntas ada 11. Dari sebelas anak yang belum tuntas ini dikarenakan oleh beberapa sebab diantaranya
Bimbingan dan perhatian keluarga tentang salat masih kurang, sehingga saat anak lupa tidak melaksanakan salat tidak ada yang menegur serta mengingatkannya
Kurang adanya tauladan dari orang tua, dikarenakan orang tuanya juga belum melaksanakan salat
c. Rata-rata nilai yang diperoleh anak dalam sehari baru melaksanakan shalat sebanyak 3 kali atau dalam huruf masih tergolong C . 2. Hasil Penelitian Siklus II Dengan subyek penelitian berjumlah 17 siswa dengan ditambah metode Diskusi kelompok serta setiap kelompok dipilihkan satu anak yang dinilai tuntas/ menguasai materi untuk menjadi tutor sebaya pada pelaksanaan pembelajaran bacaan salat dan juga pemberian hadiah bagi anak yang dapat tuntas dalam 5 hari berturut-turut secara penuh melaksanakan salat lima waktu dengan dimintakan tanda tangan dari orang tuanya masingmasing, maka nilai yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 9
Kemampuan bacaan salat siswa pada siklus II Nomor
NILAI NAMA
Urut
L/P
Induk
TUNTAS/BELM
HURUF
ANGKA
1
1172
Abdul Manaf
L
B
3
Tuntas
2
1173
Agustina Wahyu Utami
P
A
4
Tuntas
3
1174
Ahmad Devri Aristian
L
B
3
Tuntas
4
1175
Ahmad khoirul Anwar
L
B
3
Tuntas
5
1176
Farhan Al Goozi
L
C
2
Belum Tuntas
6
1177
Iftitahul Warda Firdausi
P
A
4
Tuntas
7
1178
Meida Cahyani
P
B
3
Tuntas
8
1179
Muhammad Nasikhin
L
A
4
Tuntas
9
1180
M. Azka Amin
L
B
3
Tuntas
10
1181
M. Ulil Albab El Islami
L
B
3
Tuntas
11
1184
Romi Ulinuha
L
B
3
Tuntas
12
1185
Safira Deviani .K.
P
B
3
Tuntas
13
1186
Setio Al Ummatul Ihlas
L
A
4
Tuntas
14
1170
Siti Wardahlia
P
C
2
Belum Tuntas
15
1187
Widiatno Bagus .W
L
B
3
Tuntas
16
1188
Yuli Khoirul Ikhsan
L
C
2
Belum Tuntas
17
1171
Zunia Prihatini
P
B
3
Tuntas
Tabel 9 : Kemampuan bacaan takbirotul ikhrom Sumber : Data primer Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus II dapat diketahui bahwa: a. Siswa yang mendapat skor 2 ada 3 anak, siswa yang memperoleh skor 3 ada 10 anak, dan siswa yang memperoleh 4 ada 4 siswa
b. Dalam hal pencapaian stándar Ketuntasan yang diharapkan sekolah minimal 3 ( B ) maka siswa yang sudah tuntas sebanyak 14 anak serta yang belum tuntas sebanyak 3 anak. Belum tercapainya ketuntasan ini dikarenakan bacaan yang dihafalkan agak panjang sehingga cukup menjadi kendala bagi anak c. Nilai rata-rata diperoleh skor 3,3 berarti dalam kriteria B d. Nilai siklus II dibanding siklus I naik senilai 0,9
Tabel 10 Pelaksanaan salat siswa pada siklus Ke II Nomor
NILAI NAMA
Urut
Induk
1
1172
Abdul Manaf
2
1173
3
L/P
TUNTAS/BELM
HURUF
ANGKA
L
C
3
Belum Tuntas
Agustina Wahyu Utami
P
B
4
Tuntas
1174
Ahmad Devri Aristian
L
C
3
Belum Tuntas
4
1175
Ahmad khoirul Anwar
L
A
5
Tuntas
5
1176
Farhan Al Goozi
L
D
1
Tuntas
6
1177
Iftitahul Warda Firdausi
P
B
4
Tuntas
7
1178
Meida Cahyani
P
B
4
Tuntas
8
1179
Muhammad Nasikhin
L
A
5
Tuntas
9
1180
M. Azka Amin
L
A
5
Tuntas
10
1181
M. Ulil Albab El Islami
L
A
5
Tuntas
11
1184
Romi Ulinuha
L
B
4
Tuntas
12
1185
Safira Deviani .K.
P
C
3
Belum Tuntas
13
1186
Setio Al Ummatul Ihlas
L
A
5
Tuntas
14
1170
Siti Wardahlia
P
D
2
Belum Tuntas
15
1187
Widiatno Bagus .W
L
D
1
Belum Tuntas
16
1188
Yuli Khoirul Ikhsan
L
C
3
Belum Tuntas
17
1171
Zunia Prihatini
P
C
3
Belum Tuntas
Tabel 10 : Perolehan Pelaksanaan salat anak pada siklus II Sumber : Data primer Berdasarkan tabel 10 hasil dari siklus II dapat diketahui : a. Siswa yang sudah lengkap melaksanakan salat lima waktu ada 5, yang masih kurang satu ada 4, kurang dua ada 5, kurang tiga/empat ada 3 dan yang belum salat sama sekali sudah tidak ada.. b. Dalam hal stándar ketuntasan yang diharapkan sekolah, diperoleh siswa yang sudah tergolong tuntas ada 9,sedangkan siswa yang belum tuntas ada 8. Dari delapan anak yang belum tuntas ini dikarenakan oleh beberapa sebab diantaranya
Bimbingan dan perhatian keluarga tentang salat masih kurang, sehingga saat anak lupa tidak melaksanakan salat tidak ada yang menegur serta mengingatkannya
Kurang adanya tauladan dari orang tua, dikarenakan orang tuanya juga belum melaksanakan salat
Kondisi lingkungan serta teman bergaul yang terbiasa tidak melaksanakan kewajiban salat.
c. Rata-rata nilai yang diperoleh anak dalam sehari baru melaksanakan salat sebanyak 3, kali atau dalam huruf masih tergolong C . namun secara matematis terdapat kenaikan dalam jumlah hitungannya yaitu sebesar 0,6 dari hasil siklus I. 3. Hasil Penelitian Siklus III Pada tahap siklus III ini, diawal pelajaran guru meminta siswa untuk mengumpulkan keaktifan salat siwa dirumah selama 5 hari yang telah berjalan disertai tanda tangan dari orang tua, selanjutnya sesuai kesepakatan, siswa yang meninggalkan salat lebih dari 5 kali dalam lima hari dikenakan sanksi menghafalkan 3 sampai 5 surat pendek dari Al Qur’an . Dari hasil penelitian tindakan pada siklus III ini, hasil belajar siswa sudah mencapai tingkat keberhasilan. Hal ini diketahui dari hasil rata-rata nilai kemampuan kognitif ( kemampuan menghafal bacaan salat) dan
kemampuan
psikomotorik
siswa
(volume
kesadaran
siswa
melaksanakan salat) mendekati tuntas. Tabel 11 Kemampuan bacaan salat siswa pada siklus ke III Nomor
NILAI NAMA
Urut
L/P
Induk
TUNTAS/BELM
HURUF
ANGKA
1
1172
Abdul Manaf
L
A
4
Tuntas
2
1173
Agustina Wahyu Utami
P
A
4
Tuntas
3
1174
Ahmad Devri Aristian
L
B
3
Tuntas
4
1175
Ahmad khoirul Anwar
L
B
3
Tuntas
5
1176
Farhan Al Goozi
L
C
2
Belum Tuntas
6
1177
Iftitahul Warda Firdausi
P
A
4
Tuntas
7
1178
Meida Cahyani
P
A
4
Tuntas
8
1179
Muhammad Nasikhin
L
A
4
Tuntas
9
1180
M. Azka Amin
L
A
4
Tuntas
10
1181
M. Ulil Albab El Islami
L
A
4
Tuntas
11
1184
Romi Ulinuha
L
A
4
Tuntas
12
1185
Safira Deviani .K.
P
A
4
Tuntas
13
1186
Setio Al Ummatul Ihlas
L
A
4
Tuntas
14
1170
Siti Wardahlia
P
C
2
Belum Tuntas
15
1187
Widiatno Bagus .W
L
B
3
Tuntas
16
1188
Yuli Khoirul Ikhsan
L
C
2
Belum Tuntas
17
1171
Zunia Prihatini
P
B
3
Tuntas
Tabel 11 : Bacaan Fatihah dan I’tidal Sumber : Data primer Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus III dapat diketahui bahwa: a. Siswa yang mendapat skor 2 ada 3 anak, siswa yang memperoleh skor 3 ada 4 anak, dan siswa yang memperoleh 4 ada 10 siswa b. Dalam hal pencapaian stándar Ketuntasan yang diharapkan sekolah minimal 3 ( B ) maka siswa yang sudah tuntas sebanyak 14 anak serta yang belum tuntas sebanyak 3 anak. Belum tercapainya ketuntasan ini dikarenakan bacaan yang dihafalkan agak panjang
sehingga cukup menjadi kendala bagi anak serta dimungkinkan kecerdasan kognitifnya agak kurang dibandingkan siswa yang lain. c. Nilai rata-rata diperoleh skor 3,4 berarti dalam kriteria B d. Nilai rata-rata siklus III dibanding nilai rata-rata siklus II naik senilai 0,1 Tabel 12 Pelaksanaan salat siswa pada siklus Ke III Nomor
NILAI NAMA
Urut
L/P
Induk
TUNTAS/BELM
HURUF
ANGKA
1
1172
Abdul Manaf
L
B
4
Belum Tuntas
2
1173
Agustina Wahyu Utami
P
A
5
Tuntas
3
1174
Ahmad Devri Aristian
L
B
4
Belum Tuntas
4
1175
Ahmad khoirul Anwar
L
A
5
Tuntas
5
1176
Farhan Al Goozi
L
D
1
Tuntas
6
1177
Iftitahul Warda Firdausi
P
A
5
Tuntas
7
1178
Meida Cahyani
P
B
4
Tuntas
8
1179
Muhammad Nasikhin
L
A
5
Tuntas
9
1180
M. Azka Amin
L
A
5
Tuntas
10
1181
M. Ulil Albab El Islami
L
A
5
Tuntas
11
1184
Romi Ulinuha
L
A
5
Tuntas
12
1185
Safira Deviani .K.
P
B
4
Belum Tuntas
13
1186
Setio Al Ummatul Ihlas
L
A
5
Tuntas
14
1170
Siti Wardahlia
P
D
2
Belum Tuntas
15
1187
Widiatno Bagus .W
L
C
3
Belum Tuntas
16
1188
Yuli Khoirul Ikhsan
L
C
3
Belum Tuntas
17
1171
Zunia Prihatini
P
C
3
Belum Tuntas
Tabel 12 : Perolehan Pelaksanaan salat anak pada siklus III Sumber : Data primer Berdasarkan tabel 12 hasil dari siklus III dapat diketahui : a. Siswa yang sudah lengkap melaksanakan salat lima waktu ada 8, yang masih kurang satu ada 4, kurang dua ada 3, kurang tiga/empat ada 2 dan yang belum salat sama sekali sudah tidak ada.. b. Dalam hal stándar ketuntasan yang diharapkan sekolah, diperoleh siswa yang sudah tergolong tuntas ada 12, sedangkan siswa yang belum tuntas ada 5. Dari lima anak yang belum tuntas ini dikarenakan oleh beberapa sebab diantaranya
Bimbingan dan perhatian keluarga tentang salat masih kurang, sehingga saat anak lupa tidak melaksanakan salat tidak ada yang menegur serta mengingatkannya
Kurang adanya tauladan dari orang tua, dikarenakan orang tuanya juga ada yang belum melaksanakan salat
Kondisi lingkungan serta teman bergaul yang terbiasa tidak melaksanakan kewajiban salat.
c. Rata-rata nilai yang diperoleh anak dalam sehari melaksanakan salat sebanyak 4 kali atau dalam huruf tergolong B . Artinya rata- rata anak hampir lengkap dalam melaksanakan salat lima waktu namun dari data diatas dapat dinyatakan hampir seluruh siswa kelas III (Tiga) tuntas dalam pelaksanaan salat. B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui kemampuan kognitif dan psikomotorik siswa dilihat dari segi nilainya selalu mengalami kenaikan di tiap siklusnya. Kenaikan tersebut dapat dilihat dari tabel di bawah ini Tabel 13 Nilai Tes Dalam Siklus I, II dan III Nomor
Siklus I
Kognitif
psikomotor
Kognitif
1
1172
Abdul Manaf
L
C
D
B
C
A
B
2
1173
Agustina Wahyu Utami
P
B
A
A
B
A
A
3
1174
Ahmad Devri Aristian
L
C
C
B
C
B
B
4
1175
Ahmad khoirul Anwar
L
C
C
B
A
B
A
5
1176
Farhan Al Goozi
L
D
E
C
D
C
D
6
1177
Iftitahul Warda Firdausi
P
B
B
A
B
A
A
7
1178
Meida Cahyani
P
C
D
B
B
A
B
8
1179
Muhammad Nasikhin
L
B
B
A
A
A
A
9
1180
M. Azka Amin
L
C
D
B
A
A
A
10
1181
M. Ulil Albab El Islami
L
B
A
B
A
A
A
11
1184
Romi Ulinuha
L
B
B
B
B
A
A
12
1185
Safira Deviani .K.
P
B
C
B
C
A
B
13
1186
Setio Al Ummatul Ihlas
L
B
A
A
A
A
A
14
1170
Siti Wardahlia
P
C
D
C
D
C
D
15
1187
Widiatno Bagus .W
L
B
E
B
D
B
C
16
1188
Yuli Khoirul Ikhsan
L
C
C
C
C
C
C
Urut
Induk
psikomotor
Psikomotor
L/P
Siklus III
kognitif
NAMA
Siklus II
17
1171
Zunia Prihatini
P
C
D
B
C
B
C
TUNTAS
-
8
8
14
9
14
12
PROSENTASE
-
47,06%
47,06%
82,35%
52,94%
82,35%
BELUM TUNTAS
-
9
9
3
8
3
PROSENTASE
-
52,94%
52,94%
17,65%
47,06%
17,65%
JUMLAH
Kriteria penilaian kognitif:
70,59%
5 29,41%
Kriteria Penilaian Psikomotorik:
A
= Lancar dan Benar
A
= Sudah dikerjakan semua
B
= Lancar ada kesalahan
B
= Yang dikerjakan 4
C
= Belum lancar
C
= Yang dikerjakan 3
D
= Belum bisa
D
= Yang dikerjakan 1/2
E
= Tidak shalat samasekali
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan yang signifikan dari setiap siklusnya. Nilai rata-rata kemampuan kognitif dan psikomotoriknya selalu terjadi peningkatan. Hal ini juga dapat dilihat pada grafik di bawah ini :
Tabel Grafik Bacaan dan pelaksanaan salat Lima Waktu
Berdasarkan Grafik di atas dapat diketahui bahwa terjadi kenaikan disetiap siklusnya. Berdasarkan hasil refleksi proses tindakan siklus I, siklus II, siklus III tersebut, bahwa penerapan metode pembelajaran berbasis portofolio dapat meningkatkan penguasaan bacaan dan tanggung jawab siswa melaksanakan shalat lima waktu. Keberhasilan tersebut didukung karena adanya motivasi dari guru, perhatian, pemberian hadiah, pujian, bimbingan dari teman(tutor sebaya), peringatan, dan juga sanksi yang disepakati bersama. Berdasarkan refleksi tindakan siklus III dan evaluasi yang diberikan oleh guru, sebagian besar siswa sudah banyak yang telah menguasai dan tuntas belajar sesuai dengan rancangan penelitian, meskipun dari tabel diatas masih terdapat beberapa siswa yang masih belum tuntas, hal di atas dikarenakan berbagai kendala yang dialami seperti kurangnya perhatian orang tua, tidak adanya narasumber atau Guru lain yang mengajarkan tentang shalat saat di rumah, Beban psikis yang dialami salah seorang dari anak karena ditingal wafat ibu kandungnya saat
melahirkan dan juga karena lemahnya inteligen anak. Namun sebagian besar dari peserta didik sudah mencapai ketuntasan yang diharapkan untuk itu
maka
tindakan siklus III ini dipandang sudah berhasil. Dengan demikian hipotesis tindakan dapat tercapai.
BAB V
PENUTUP A. KESIMPULAN Kesimpulan
dari
penelitian
yang
berjudul
UPAYA
MENINGKATKAN PENGUASAAN BACAAN DAN TANGGUNG JAWAB SHALAT LIMA WAKTU MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO pada siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah
Tarbiyatul Aulad Giling Kecamatan Pabelan Tahun Pelajaran 2009/2010 adalah: 1. Metode pembelajaran berbasis portofolio artinya suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut
panduan-panduan
yang
telah
ditentukan.
Pada
pembelajaran ini biasanya masing-masing dari peserta didik diberikan buku penghubung atau kertas penghubung antara pendidik dengan orang tua siswa. Adapun dalam pembelajaran Pengembangan Diri atau istilah lain dari Bimbingan Konseling ini, Metode pembelajaran berbasis Portofolio digunakan untuk meningkatkan penguasaan bacaan dan tanggung jawab shalat lima waktu bagi para peserta didik. 2. Dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis portofolio diketahui bahwa rata-rata penguasaan bacaan shalat diakhir pelaksanaan siklus memperoleh skor 3,4 dengan kriteria B selanjutnya tanggung jawab siswa dalam melaksanakan shalat lima waktu
rata-rata sudah mengerjakan sebanyak 4 kali,
yang
tergolong B. Artinya dalam penelitian ini baik dari bacaan maupun pelaksanaan shalat lima waktu siswa Kelas III MI Tarbiyatul Aulad Giling Kec.Pabelan selain dari tiga anak yang sudah tertera pada keterangan disiklus III sudah tergolong Tuntas.
B. SARAN
Dengan telah terbuktinya adanya pengaruh yang positif antara metode pembelajaran berbasis portofolio terhadap peningkatan penguasaan bacaan dan tanggung jawab siswa melaksanakan shalat lima waktu maka disarankan kepada : 1. Siswa untuk tetap terus menyempurnakan bacaan shalat serta jangan hanya mengerjakan shalat karna adanya hadiah dari guru atau orang tua, tetapi yakinlah bahwa Rob Semesta Alam telah menyiapkan hadiahnya yang terindah bagi kita, pun juga jangan hanya
mengerjakan shalat karena takut adanya hukuman dan
mendapat marah dari guru serta orang tua, karna yakinlah Murka dan ancaman azab dari Allah lebih besar bagi orang-orang yang meninggalkan salat 2. Sesama guru khususnya di Madrasah untuk sebisa mungkin lebih mengintensifkan kemampuan spiritual peserta didik sebagai bekal bagi masa depan mereka, serta dapat menerapkan metode ini pada pembahasan yang lain supaya metode ini dapat berkembang. 3. Pengelola pendidikan khususnya pengelola MI Tarbiyatul Aulad Giling agar memberikan apresiasi secara moral dan material kepada guru yang mau mengembangkan diri dengan penelitian
DAFTAR PUSTAKA Ali As-Saqqaf, Hasan. 1996. Shalat Bersama Nabi SAW. Bandung: Pustaka Hidayah. Ali, Said, dkk. 2005. Tata Cara Shalat Nabi. Bandung: Irsyad Baitus Salam. Al Abani, Nasrudin. 2000. Sifat Shalat Nabi. Yogyakarta: Media Hidayah. Az-Zahra, Salsa. 2009. 101 Cara Membimbing Spiritualitas Anak. Yogyakarta: Darul Hikmah. Dalil, Faqih dan Ishfah, Abu. 1995. Pedoman Dasar Agama Islam. Surabaya: Apolo. Daniel, Moehar. 2002. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Jakarta: Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Fajar, Arnie. 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Ma’athi, Mustafa Abul. 2008. Membimbing Anak Gemar Shalat. Solo: Insan Kamil. Musbikin, Imam. 2009. Mengapa Anakku Malas Belajar Ya...?. Yogyakarta: DIVA Press. Rasjid, Sulaiman. 1954. Fiqh Islam. Jakarta: Athohiriyah Wangi, Ratna Mega. 2008. Pendidikan Holistik. Jawa Barat: Indonesia Heritage Fondation. Watoni, Choirul. Tuntunan Shalat Lengkap Beserta Shalat Sunat, Wirid, Dzikir, dan Do’a. Solo: Delima.
DAFTAR ANGKET SISWA NAMA KELAS ALAMAT
:………………………… :…………….. :…………………………………………. ………………………………………….
Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan keadaan yang kamu alami.jawaban yang kamu berikan tidak berpengaruh terhadap nilai 1. Sejak kapan kamu melaksanakan salat lima waktu ? a. sejak kecil
c. Kelas 3-4
b. Kelas 1-2
d. Belum sampai sekarang
2. Sudah hafalkah kamu pada setiap bacaan dalam salat ? a. Sudah semua
c. Baru sedikit
b. Kurang sedikit
d. Belum ada yang hafal
3. Berapa salat fardhu yang sering tidak kamu kerjakan dalam sehari ? a. Semuanya dikerjakan
c. 3 atau 4
b. 1 atau 2
d. Tidak pernah salat
4. Apa yang menjadi sebab kamu meninggalkan salat ? a. Ketiduran
c. Tidak bisa
b. Lupa
d. Malas
5. Disaat orang tuamu mengetahui kamu telah meninggalkan salah satu dari salat lima waktu apa yang mereka lakukan padamu? a. Marah dan memberi nasehat
c.Biasa saja
b. Mengingatkan
d.Tidak mau tau
6. Apa yang menjadi motifasi kamu mengerjakan salat lima waktu, saat memasuki waktu salat? a. Dorongan hati nurani
c. Agar guru dan orang tua senang
b. Ajakan dari teman
d. ikut-ikut agar disebut anak soleh
7. Apa yang menjadi alasan utama kamu sehingga mau melaksanakan salat ? a. Melaksanakan perintah Allah
c.Agar tidak mendapat siksa
b. Agar masuk surga
d. Agar tidak dimarahi orang tua
8. Bagaimana perasaanmu jika sampai meninggalkan salah satu dari salat ? a. Sangat menyesal
c. Biasa saja
b. Agak menyesal
d. Bangga
9. Saat dirumah siapa yang sering mengingatkanmu untuk melaksanakan salat ? a. Guru ngaji dirumah
c.Saudara
b. Kedua orang tua
d.Tidak ada sama sekali
10. Selain di sekolah siapa orang lain yang mengajari kamu tentang hal-hal yang berkaitan dengan salat ? a. Guru ngaji dirumah
c.Saudara
b. Kedua orang tua
d.Tidak ada sama sekali
11. Menurut kamu seberapa pentingkah menguasai bacaan-bacaan salat ? a. Sangat penting
c.Tidak begitu penting
b. Penting
d. Tidak penting
12. Bagaimana perasaanmu setelah selasai melaksanakan salat ? a. Sangat senang
c.Tidak begitu senang
b. Senang
d. Biasa saja
13. Seberapa pentingkah salat itu bagimu ? a. Sangat penting
c.Tidak begitu penting
b. Penting
d. Tidak penting
14. Pernahkah kamu diajak oleh gurumu untuk mempraktekkan bacaan dan gerakan salat ? a. Sering praktek
C. Jarang dilakukan
b. Pernah
d. Tidak pernah
15. Pernahkah kamu berdo’a setelah melaksanakan salat ? a. Selalu berdo’a
c. Kadang-kadang
b.
d. Tidak pernah
Sering berdo’a
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama
: Muhammad Muntaha, A.Ma.
NIM
: 12507019
Alamat
: Giling Rt. 05/Rw. 01 Kec. Pabelan Kab. Semarang Kode Pos 50771
Hobi
: Olahraga
Motto
: Usaha tanpa doa adalah sombong Doa tanpa usaha adalah Kosong
Riwayat Pendidikan : MI Tarbiyatul Aulad Tahun 1998 SLTP Negeri 2 Pabelan Tahun 2001 MAN I Salatiga Tahun 2004 D II PGK-MI STAIN Salatiga Tahun 2007 Karier
: Guru MAPEL di MI Tarbiyatul Aulad Giling Kec. Pabelan Kab. Semarang.
Demikian riwayat pendidikan penulis, dibuat dengan sebenar-benarnya.
Giling, 12 Maret 2010
Penulis