PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh : Siti Wahyu Utami NIM : 11408215
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI
Bismillahhirrohmaanirrohim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau diterbitkan. Demikian pula skripsi ini tidak berisi satupun pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi-materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini dihadapan sidang munaqosah skripsi ini. Demikian deklarasi dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 25 September 2010
Siti Wahyu Utami NIM : 11408215
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected] Siti Rukhayati, M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp.
: 3 Eksemplar
Hal
: Naskah Skipsi
Saudari
: Siti Wahyu Utami
Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamualaikum Wr.Wb. Setelah kami teliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudari Nama
: Siti Wahyu Uatami
NIM
: 11408215
Jurusan/Progdi
: Tarbiyah/ Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN 2010.
Dengan ini kami mohon skripsi saudari tersebut di atas supaya segera di munaqosahkan. Wassalamualaikum wr.wb. Salatiga, 6 Agustus 2010 Pembimbing
Siti Rukhayati, M.Ag. NIP : 197704032003122003
KEMENTRIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706 Fax 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudari Siti Wahyu Utami dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408215 yang berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010 telah dimunaqosyahkan dalam sidang panitia ujian jurusan tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada tanggal 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pdi) Salatiga, 25 September 2010
Panitia Sidang Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP : 195808271983031002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP : 196701121992031005
Penguji I
Penguji II
Drs. H. Imam Baihaqi. M.Ag NIP : 195711081987031001
Maslikhatul Umami, MA NIP : 198005132003122003
Pembimbing
Siti Rukhayati, M.Ag NIP : 197704032003122003
MOTTO
“ Shalat berjama'ah itu lebih utama dari pada shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh derajat.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar RA)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1.
Ibuku tercinta Hj. Sumiyati yang senantiasa memberiku do’a dan dukungan baik moril maupun materiil di setiap perjalananku dan di dalam kehidupanku. Terima kasih ibu, semoga ibu selalu berada dalam lindungan Allah SWT.
2.
Dosen pembimbingku ibu Siti Rukhayati yang selalu sabar dan ulet dalam membimbing aku, khususnya dalam pembuatan skripsi ini saya mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini berguna bagi saya.
3.
Suamiku Ahmad Maftuh yang selalu mendoakan dan memberiku motivasi dalam menghadapi skripsi.
4.
Anak-anakku Firyal Nihalya Salsabilla, Muhammad Farhan Ali Hanafi yang tidak pernah mengeluh apabila ibu tinggal kuliah dan si kecil Muhammad Luthfi Tirta Pradita Wibisono yang tidak pernah rewel meskipun kurang perhatian ketika ingin minum ASI, semoga mereka menjadi anak yang sholih dan sholihah dan menjadi anak yang berguna bagi nusa, bangsa dan agama serta berbakti kepada kedua orang tua.
5.
Saudaraku mbak Widyastuti dan mas Hery Sumarlan, Neny Yuli Anita dan Antonia Prihatmoko serta keponakanku Alfin Ahmad Nidzar El Rahiem dan Queenara Netta Kamila yang selalu memberiku motivasi dan dukungan.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Siti Wahyu Utami
NIM
: 11408215
Jurusan
: Tarbiyah
Program studi
: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain, pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Semarang, 25 September 2010 Yang menyatakan
Siti Wahyu Utami
KATA PENGANTAR
Bismillahhirrohmaanirrohim Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Selama proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan, rintangan dan kesulitan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak terutama pembimbing, akhirnya hal tersebut dapat teratasi. Penulisan skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan, adapun judul skripsi ini adalah “ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN 2010 ”. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya disertai rasa hormat kepada : 1.
Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku ketua STAIN Salatiga yang berkenan memohon ijin penelitian.
2.
Drs. Joko Sutopo, selaku kaprogdi PAI Fakultas tarbiyah STAIN Salatiga.
3.
Siti Rukhayati,M.Ag, selaku pembimbing yang selalu memberikan saran dan perbaikan dalam penyusunan skipsi ini.
4.
Seluruh dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan ketrampilan pada penulis hingga selesainya tugas akademik.
5.
Teman-teman tercinta yang saling membantu.
6.
Sohani, S.Ag, selaku kepala MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan
7.
Dewan guru TK/RA dan MI Kelas 1 sampai kelas VI Yayasan Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang.
8.
Kepala perpustakaan STAIN Salatiga beserta staffnya yang telah memberikan layanan pustaka kepada peneliti.
9.
Ibu dan suamiku tercinta, kakak dan adikku tersayang serta anak-anakku yang kubanggakan, dan keponakanku yang telah memberiku spirit dan motivasi baik berupa materiil serta doa dan restunya.
10. Teman-teman seperjuangan di RA yang saya cintai yang telah membantu dalam proses penulisan skipsi ini. Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliau yang tersebut di atas selain iringan do’a, mudah-mudahan amal baik diterima Allah SWT dan mendapat balasan sebagaimana mestinya. Amin. Akhirnya penulis menyadari dan mengukur bahwa penulisan skripsi ini dipaparkan dengan segala kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan dari semua pihak. Sehingga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Amin-amin yarobbal’alamin
Semarang, 25 September 2010 Penulis
Siti Wahyu Utami NIM : 11408215
ABSTRAK
Siti Wahyu Utami (NIM 1148215) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN 2010. MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang adalah madrasah yang sedang mengalami perkembangan dengan tingkat prestasi yang rata-rata. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2010 dan sebagai penunjang keberhasilan penelitian ini penulis melakukan dengan metode demonstrasi. Pada saat melakukan kegiatan belajar mengajar guru perlu membuat persiapan terlebih dahulu sebagai pelaksanaan sebagian dari rencana bualanan dan tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang tujuan pembelajaran, pokok pengajaran / materi. Oleh karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar. Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mengetahui : a.
Metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar fiqih pada siswa kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan.
b.
Metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar fiqih pada siswa kelas II semester II MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan
c.
Metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih pada siswa kelas II semester II MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research)
sebanyak 2 kali putaran. Setiap putaran terdiri dari lima tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas II. Data yang diperoleh berupa hasil praktek atau gerakan, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui metode demonstrasi dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar fiqih siswa kelas II. Model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran agama khususnya di bidang demonstrasi yang berkaitan dengan membaca, menulis, menghafal, melakukan gerakan dan masalah sehari-hari.
Kata kunci
: meningkatkan prestasi, belajar fiqih, metode demonstrasi.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………………….. i HALAMAN LOGO …………………………………………………………….. ii HALAMAN DEKLARASI ……………………………………………………. iii HALAMAN NOTA PEMBIMBING …………………………………………… iv HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….. v MOTTO …………………………………………………………………………vi PERSEMBAHAN ………………………………………………………………vii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN …………………………………….viii KATA PENGANTAR …………………………………………………………ix ABSTRAK ………………………………………………………………………xi DAFTAR ISI ………………………………………………………………….xiii DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xvi BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………..1 A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………….1 B. Rumusan Masalah ………………………………………………………..4 C. Tujuan Pelaksanaan ……………………………………………………..4 D. Hipotesis Tindakan ……………………………………………………….4 E. Kegunaan Penelitian ……………………………………………………..5 F. Penegasan Istilah / Devinisi Operasional …………………………………5 G. Metodologi Penelitian ……………………………………………………8 1. Rancangan Penelitian ………………………………………………..8
2. Subjek Penelitian …………………………………………………….11 3. Tahap / Langkah Penelitian …………………………………………11 4. Instrument Penelitian ………………………………………………..12 5. Pengumpulan Data …………………………………………………..19 6. Analisis Data……………………………………………………….. 20 H. Sistematika Penelitian………………………………………………….. 20 BAB II KAJIAN PUSTAKA …………………………………………………..23 A. Prestasi Belajar …………………………………………………………..23 1. Prestasi ………………………………………………………………23 2. Belajar ………………………………………………………………26 3. Prestasi Belajar ……………………………………………………..32 B. Fiqih ……………………………………………………………………..33 1. Definisi Fiqih ……………………………………………………….33 2. Sholat Berjamaah ……………………………………………………36 C. Metode Demonstrasi ……………………………………………………40 1. Metode Pembelajaran ………………………………………………..40 2. Metode Demonstrasi ………………………………………………..42 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN …………………………………….46 A. Gambaran Lokasi Penelitian ……………………………………………46 1. Profil Madrasah ……………………………………………………..46 2. Data Pegawai ………………………………………………………..47 3. Data Siswa…………………………………………………………. 48 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I …………………………………………48
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II …………………………………………56 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………………64 A. Deskripsi Per siklus ……………………………………………………..64 1. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I …………………………………64 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II …………………………………67 B. Hasil Analisa Penelitian ………………………………………………...71 C. Pembahasan …………………………………………………………….81 BAB V PENUTUP ……………………………………………………………..85 A. Kesimpulan ……………………………………………………………..85 B. Saran …………………………………………………………………….86 Daftar Pustaka …………………………………………………………………..87 Daftar Riwayat Hidup Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Indikator ………………………………………………………………13 Tabel 1.2 Skala Pengukuran ……………………………………………………13 Tabel 3.1 Data Kepegawaian ……………………………………………………47 Tabel 3.1 Jumlah Siswa Mi Sabilulhuda ………………………………………48 Tabel 3.2 Hasil Kegiatan Belajar Pertemuan I ………………………………...52 Tabel 3.3 Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Siklus I ………………………53 Tabel 3.4 Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Di Kelas Pada Siklus I ………..55 Tabel 3.5 Hasil Kegiatan Belajar Mengajar Pertemuan Ii ……………………59 Tabel 3.6 Nilai Tes Formatif Siklus Ii …………………………………….......61 Tabel 3.7 Lembar Pengamatan Prestasi Di Kelas Siklus Ii …………………..62 Tabel 4.1 Pendekatan Dengan Indikator Instrumen Bagi Siswa Siklus I ……….64 Tabel 4.2 Frekwensi Dan Prosentasi Tingkat Prestasi Pada Siswa Siklus I …….65 Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I ……………….66 Tabel 4.4 Pendekatan Dengan Indikator Instrumen Bagi Siswa Siklus Ii ………67 Tabel 4.5 Frekwensi Dan Prosentasi Tingkat Prestasi Pada Siklus Ii ………….68 Tabel 4.6 Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus Ii ……………………………69 Tabel 4.7 Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Fiqih …………………………71 Tabel 4.8 Milai Pengamatan Hasil Belajar ……………………………………72 Tabel 4.9 Tabel Bacaan Siswa …………………………………………………74 Tabel 4.10 Data Bacaan Siswa …………………………………………………..75 Tabel 4.11 Penghitungan Dengan Bantuan Tabel ………………………………76
Tabel 4.12 Data Analisa Motivasi Bacaan Siswa ………………………………76 Tabel 4.13 Rata-Rata Gerakan Siswa ……………………………………………77 Tabel 4.14 Data Motivasi Gerakan Siswa ……………………………………..78 Tabel 4.15 Tabel Bantu Penghitungan …………………………………………78 Tabel 4.16 Data Hasil Motivasi Gerakan Siswa ………………………………79 Tabel 4.17 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa ………………………………………79 Tabel 4.18 Data Hasil Belajar Siswa ……………………………………………80 Tabel 4.19 Data Hasil Belajar Siswa ………………………………………...…81 Tabel 4.20 Data Hasil Belajar Siswa …………………………………………..81 Diagram 4.1 Motivasi Bacaan Siswa…………………………………………. 75 Diagram 4.2 Motivasi Gerakan Siswa …………………………………………77 Diagram 4.3 Hasil Belajar Siswa ………………………………………………80 Grafik 4.1 Pencapaian Motivasi Bacaan ………………………………………76 Grafik 4.2 Pencapaian Motivasi Gerakan ………………………………………79 Grafik 4.3 Pencapaian Hasil Belajar Siswa ……………………………………81
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH Dalam proses pembelajaran, guru seharusnya mempunyai kemampuan mengajar, baik dalam penguasaan materi pelajaran, pengelolaan kelas dan mengetahui karakter siswa sebagai bagian dalam proses pendidikan di sekolah. Berdasarkan kenyataan tersebut maka seorang guru harus dapat membina dan membekali diri dengan berbagai ketrampilan yang diperlukan Pengajaran merupakan suatu proses yang berfungsi untuk membimbing siswa dalam pendidikan, yaitu membimbing siswa sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang harus dijalani seorang guru. Tugas perkembangan tersebut mencakup kebutuhan individu, sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk ciptaan Alloh SWT. Maka dari itu guru harus mengusahakan penggunaan metode yang lebih baik, yaitu metode yang sesuai dengan tujuan yang ingin di capai, sesuai waktu yang tersedia dan sarana yang ada sehingga tercaopai tujuan keberhasilan yang maksimal. Guru sebagai pembimbing siswa harus membekali anak didik dalam situasi-situasi tertentu, dalam bentuk tertentu dengan metode tertentu atau dengan kata lain guru harus dapat mengorganisasi situasi pembelajaran di kelas. Bagi guru MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang memberikan pelajaran Fiqih di kelas II khususnya materi sholat
1
berjamaah berfungsi meningkatkan pengembangan sikap perilaku anak serta peningkatan kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Dalam pembelajaran Fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan, banyak siswa kelas II yang belum memahami materi tentang sholat berjamaah dan tata caranya. Selama ini proses pembelajaran Fiqih yang melibatkan guru dengan murid belum maksimal. Karena itu guru harus memilih metode mengajar yang cocok dan sesuai dengan materi yang diajarkan agar proses pembelajaran tercapai secara optimal. Salah satu tolak ukur keberhasilan siswa pada proses pembelajaran yaitu prestasi belajar. Apabila prestasi belajar anak baik, ini merupakan keberhasilan siswa dengan guru pada proses pembelajaran. Tetapi apabila prestasi kurang baik atau bahkan bisa dikatakan jelek, ini merupakan kegagalan siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keadaan siswa, metode yang dipakai, strategi seorang guru dalam pembelajaran, media yang digunakan, bahan atau materi serta lingkungan belajar. Dalam pelajaran Fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran masih banyak siswa yang belum memahami dan mengerti tentang tata cara melaksanakan sholat berjamaah. Karena metode yang digunakan selama ini adalah metode ceramah. Metode ceramah dirasa belum mampu meningkatkan keaktifan, motifasi serta prestasi siswa karena siswa pasif hanya mendengarkan dan menirukan ucapan bacaan sholat yang dijelaskan guru. Sehingga di tengah proses belajar masih ada siswa yang bicara sendiri, atau melamun bahkan ada
2
yang mengantuk, akibatnya siswa kurang menyerap dan memahami materi yang berdampak pada rendahnya hasil belajar siswa. Dengan metode ceramah guru mengajarkan siswa materi Fiqih dengan cara klasikal, semua siswa yang ada di kelas diajar secara bersama sehingga dirasa membosankan dan memerlukan waktu yang relatif panjang. Sehingga siswa kurang perhatian terhadap keterangan dan kurang konsentrasi, sehingga anak bicara sendiri, mengantuk dan tidak memperhatikan guru, sehingga tidak terjadi proses belajar mengajar yang menyenangkan. Guru dituntut mampu memberikan metode yang tepat agar keberhasilan siswa tercapai baik aspek kognitif, afektif dan spikomotorik. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode demonstrasi untuk mengetasi permasalahan di atas. Metode demonstrasi adalah metode belajar mengajar dengan jalan guru atau bantuan orang lain memperlihatkan kepada siswa dalam proses atau kaifiyah melakukan sesuatu (Zaenudin Dja’far, 1995 : 31). Pelaksanaan ini dapat dilakukan secara bersama-sama antara guru dan siswa sebagai latihan praktis dari yang sudah atau belum diketahui oleh siswa. Dengan metode demonstrasi diharapkan ada perubahan berupa peningkatan prestasi belajar siswa mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010.
3
B. RUMUSAN MASALAH Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1.
Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Fiqih materi sholat berjamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010 ?
2.
Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi sholat berjamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010 ?
C. TUJUAN PELAKSANAAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Fiqih materi sholat berjamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010.
D. HIPOTESIS TINDAKAN Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut : “Apabila metode demonstrasi dilaksanakan dengan baik maka diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi sholat berjamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010”.
4
E. KEGUNAAN PENELITIAN 1.
Bagi siswa Penelitian ini berguna untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih materi sholat berjamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.
2.
Bagi guru Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai acuan pembelajaran teknik yang digunakan sehingga pembelajaran dapat berjalan menyenangkan dan bermakna, juga dapat menjadi motivasi berbagai guru agama dalam memahami karakter siswa, serta lingkungan sekolah dan untuk menentukan teknik pembelajaran yang cepat.
3.
Bagi sekolah Penelitian ini berfungsi sebagai bahan evaluasi untuk kebijakan sekolah dalam pengembangan kualitas pembelajaran yang dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi sekolah.
F. PENEGASAN ISTILAH / DEFINISI OPERASIONAL 1.
Prestasi a.
Pengertian Prestasi Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985 : 40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibagi menjadi 5 aspek yaitu kemampuan intelektual, strategi kognitif, informatif verbal, sikap dan ketrampilan. Prestasi dapat
5
juga diartikan hasil yang diperoleh kareana adanya aktifitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang juga beranggapan bahwa belajar adalah menuntut ilmu. Prestasi adalah bukti keberhasilan yang dicapai, (WS Winkel, 1984:768). Prestasi dapat diketahui setelah proses belajar mengajar dan guru mengadakan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan pembelajaran. b.
Pengertian Belajar Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan (Omar Malik, 1975:10). Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi dari hasil latihan dan pengalaman. Sedang prestasi adalah hasil belajar yang diperoleh selama pembelajaran. Untuk itu prestasi belajar sangat erat kaitan dengan proses pembelajaran.
c.
Indikator Prestasi Belajar Fiqih Hal-hal yang menunjukkan : 1.) Nilai pembelajaran Fiqih lebih dari 65 2.) Anak bisa mencapai ketuntasan di atas KKM 3.) Anak menguasai Fiqih yang disampaikan guru 4.) Anak tidak remidi dalam tes 5.) Anak dapat melaksanakan sholat berjamaah dalam kehidupan sehari-hari.
6
2.
Fiqih Dalam Al Qur’an dan sunah adalah pengetahuan luas dan mendalam mengenai perintah-perintah realitas islam dan tidak memiliki relevansi dengan bagian ilmu tertentu. Fiqih merupakan salah satu subyek dalam pengkajian islam (Murtadho Mutahari, 1993:176)
3.
Sholat berjamaah Sholat berjamaah ialah sholat yang dilakukan oleh orang banyak bersama-sama, sekurang-kurangnya dua orang, seorang diantara mereka yang lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tetang hukum islam dipilih menjadi imam. Dia berdiri di depan sekali dan lainnya berdiri di belakangnya sebagai ma’mum / pengikut. Sholat berjamaah hukumnya sunnat mu’akad kecuali sholat Jum’at pada hari Jum’at. Pahalanya 27 derajat (kali) dibandungkan dengan sholat sendirian. Sholat berjamaah lebih utama dilakukan di masjid daripada di rumah, kecuali sholat sunnah (H Muh Rifa’I, 1978:145)
4.
Metode Demonstrasi Metode demonstrasi adalah cara penyajian pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses situasi atau benda tertentu baik yang sebenarnya atau tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Sudirman N, 1987:133). Metode ini baik digunakan untuk mendapatkan hasil yang dimaksud oleh penulis dengan bantuan buku pedoman dan kaidah yang berlaku sehingga lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses pengaturan dan
7
mengetahui kebenaran. Pada penelitian ini penulis akan menggunakan penerapan metode demonstrasi dengan proses pembelajaran dua kali pertemuan atau dua siklus dengan indikator sebagai berikut : a.
Guru memberi contoh gerakan sholat dengan lafadz sebagai imam dan ma’mum
b.
Guru membujuk beberapa siswa untuk membuat shaf sesuai sholat berjamaah.
c.
Siswa menirukan gerakan dan lafadz yang dicontohkan guru dengan membentuk shaf sholat berjamaah.
d.
Siswa melakukan secara sendiri dalam bentuk kelompok.
G. METODOLOGI PENELITIAN 1.
Rancangan Penelitian Untuk meningkatkan aktifitas belajar siswa kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran Bandungan pada mata pelajaran Fiqih dengan rencana penelitian meliputi : a.
Rencana penelitian tindakan kelas di MI Sabilul Huda kelas II pada pelajaran Fiqih materi sholat berjamaah dengan menggunakan metode demonstrasi adalah : 1.) Siklus I Untuk pencapaian nilai yang maksimal dan sesuai dengan indikator penelitian, maka harus dilaksanakan dalam beberapa
8
siklus. Pada setiap siklus peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian yaitu : a.) Perencanaan (1.) Bagi guru (a.) Guru menyuruh siswa menyebutkan apa arti sholat berjamaah dan bagaimana tata cara sholat berjamaah, kemudian mendemonstrasikan. (b.) Guru
menerangkan
kepada
mendemonstrasikan sholat
siswa
sambil
berjamaah dengan
mengucapkan bacaan yang baik dan benar dengan bantuan siswa sebagai ma’mum. (c.) Guru membagi siswa dalam 2 kelompok sesuai jenis kelamin dalam setiap kelompok ditunjuk satu orang sebagai imam dan lainnya sebagai ma’mum dan menyuruh siswa mendemonstrasikan untuk mengulangi gerakan guru. (d.) Guru memberi nilai. (2.) Bagi siswa (a.) Siswa menyebutkan arti sholat berjamaah dan mendemonstrasikan tata cara sholat berjamaah. (b.) Siswa memperhatikan keterangan dan demonstrasi dari guru ketika melaksanakan sholat yang benar
9
baik bacaannya maupun gerakannya serta bentuk shafnya. (c.) Siswa mendemonstasikan gerakan seperti yang dicontohkan pada tiap kelompok. 2.) Siklus II Karena penelitian pada siklus I belum tercapai hasil yang maksimal, maka peneliti akan mengadakan penelitian siklus yang ke II. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengulangan agar tercapai indikator penelitian pada mata pelajaran Fiqih. a.) Perencanaan (1.) Bagi guru (a.) Guru menyuruh siswa menyebutkan apa arti sholat berjamaah dan bagaimana tata cara sholat berjamaah, kemudian mendemonstrasikan. (b.) Guru
menerangkan
kepada
mendemonstrasikan sholat
siswa
sambil
berjamaah dengan
mengucapkan bacaan yang baik dan benar dengan bantuan siswa sebagai ma’mum. (c.) Guru membagi siswa dalam 5 kelompok sesuai urutan absensi, dalam setiap kelompok ditunjuk 1 orang sebagai imam dan lainnya sebagai ma’mum kemudian mendemonstrasikan sholat berjamaah sesuai dengan gerakan guru.
10
(2.) Bagi siswa (a.) Siswa menyebutkan arti sholat berjamaah dan mendemonstrasikan tata cara sholat berjamaah. (b.) Siswa memperhatikan keterangan dan demonstrasi dari guru ketika melaksanakan sholat yang benar baik bacaannya maupun gerakannya serta bentuk shafnya. (c.) Siswa mendemonstasikan gerakan seperti yang dicontohkan pada tiap kelompok. 2.
Subjek Penelitian a.
Siswa Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten
Semarang
yang
berjumlah 36 siswa. b.
Peneliti Penelitian dilakukan oleh guru kelas II di II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang.
3.
Tahapan – tahapan / langkah penelitian : a.
Secara garis besar terdapat empat tahapan dalam penelitian tindakan kelas (Suharsimi Arikunto, 2008:16) yaitu : 1.) Perencanaan 2.) Pelaksanaan 3.) Pengamatan
11
4.) Refleksi Secara visual langkah-langkah ini adalah :
Perencanaan Siklus I
Siklus I
Siklus I
Pengamatan Perencanaan Siklus II
Siklus II
Siklus II
Pengamatan
Gambar 1. Siklus PTK
4.
Instrumen Penelitian Pengertian instrument adalah alat yang digunakan untuk menunjang keberhasilan belajar mengajar. Instrument yang digunakan : a.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
b.
Lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar murid
c.
Lembar penilaian tes dan penugasan.
12
Tabel 1-1 Skala Pengukuran Baik
Cukup
Kurang
Siswa termasuk
Siswa termasuk
Siswa termasuk 1
kategori baik apabila
kategori cukup
kategori kurang
prestasinya mencapai
apabila prestasinya
apabila prestasinya
70 poin yang
mencapai 65 poin
mencapai 50 poin dari
diharapkan.
yang diharapkan
yang diharapkan
Tabel 1-2 Prosentase Pengukuran Baik
Cukup
Kurang
66-70
56-65
40-55
Keterangan : B
: Siswa termasuk kategori baik apabila prosentase 66 - 70
C
: Siswa termasuk kategori cukup apabila prosentase 56 - 65
K
: Siswa termasuk kategori kurang apabila prosentase 40 – 55
a.
Rencana Pembelajaran Rencana pembelajaran merupakan pedoman guru dalam pembelajaran yang susun untuk setiap putaran.
13
Dalam rencana pembelajaran memuat tentang berbagai macam aspek. Aspek yang terkandung dalam proses belajar mengajar antara lain : aspek standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode, langkah pembelajaran, sumber belajar dan penilaian. Selain yang tersebut di atas juga terdapat waktu pelaksanaan, alokasi waktu, mata pelajaran, semester dan kelas. Biasanya untuk standar kompetesi dan kompetensi dasar sudah tercantum dalam buku mata pelajaran yang digunakan sebagai referensi atau acuan pembelajaran. untuk indikator guru harus dapat menjabarkan dari kompetensi dasar. Sedangkan untuk tujuan pembelajaran itu sendiri merupakan penjabaran atau hal yang harus dicapai oleh peserta didik. Untuk materi pokok yaitu materi yang harus dipaparkan dalam proses belajar mengajar. Dalam materi pokok biasanya terdapat sub-sub materi yang dapat dijabarkan sebagai indikator dan dapat dijadikan tujuan pembelajaran. Dalam
langkah-langkah pembelajaran guru harus dapat
menjabarkan rencana-rencana yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar. Baik dari pendahuluan yang memuat berdoa dan presensi. Kemudian untuk kegiatan inti guru juga harus menjabarkan segala cara yang digunakan dan kondisi yang akan dialami ketika
14
proses belajar mengajar. Guru juga harus mencantumkan sunmber belajar baik yang berupa buku penunjang maupun alat peraga. Setelah proses pembelajaran selesai maka harus dilakukan tanya jawab sesuai dengan apa yang dipelajari. Kemudian guru menutup proses belajar mengajar dengan menyimpulkan materi pelajaran. Setelah itu dilakukan pemberian tugas formatif.
b. Tugas Formatif Tugas ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai untuk mengukur kemampuan pemahaman bacaan dan gerakan dalam sholat berjamaah siswa kelas II pada pokok materi sholat berjamaah. a.) Sholat berjamaah merupakan salah satu cara menjaga persatuan. Sholat
berjamaah
mempunyai
ketentuan-ketentuan
yang
meliputi syarat sah menjadi imam dan ma’mum, cara memberi tahu imam yang salah dan keutamaan sholat berjamaah. Sholat berjamaah sah apabila terpenuhi syaratnya seperti seorang imam haruslah terpandai dalam membaca Alqur’an. Syarat seorang imam : 1). Laki-laki mengimami jamaah laki-laki dan perempuan 2). Perempuan mengimami perempuan 3). Bacaan imam harus benar dan fasih dan tidak riya’ (pamer) 4). Mengetahui hukum-hukum sholat
15
5). Sanggup menunaikan sholat 6). Dapat diterima oleh jamaah 7). Paling tua umurnya dan mulia akhlaknya 8). Tidak fasik dan tidak sombong 9). Tidak tertuduh melakukan kejahatan 10). Tidak meminta bayaran 11). Tidak batal sholatnya karena murtad Sikap ma’mum dalam sholat berjamaah yaitu memperhatikan hal sebagai berikut: 1). Ma’mummengikuti imam yang tidak batal sholatnya 2). Ma’mum dan imam harus berada pada satu tempat 3). Ma’mum berniat mengikuti imam 4). Ma’mum harus mengikuti gerakan imam 5). Ma’mum harus berdiri dibelakang imam 6). Jamaah laki-laki tidak boleh mengikuti perempuan
b.) Apabila dalam sholat berjamaah seorang imam lupa baik bacaannya maupun gerakannya maka ma’mum segera menegur dengan bacaan “Subhanalloh” bagi jamaah laki-laki. Bagi jamaah perempuan dengan menepuk tangannya sendiri. Dari peristiwa di atas dapat disimpulkan manfaat sholat berjamaah yaitu:
16
1). Saling mengingatkan apabila imam salah 2). Melatih diri menjadi pemimpin 3). Merasakan sebagai seorang yang dipimpin 4). Berlatih mengingatkan orang lain dengan cara yang terpuji 5). Sebagai penguat silaturrahmi antar muslim
Selain manfaat apabila terbiasa sholat berjamaah banyak keutamaan yang diperoleh antara lain: 1). Memperkukuh semangat persaudaraan kaum muslimin 2). Merasa memiliki tanggung jawab sosial 3). Membina kedisiplinan rohani 4). Menghargai waktu 5). Bentuk ketaatan iman seseorang kepada Alloh 6). Menumbuhkan
kesadaran
dan
tanggung
jawab
memakmurkan masjid 7). Memperoleh pahala dua puluh tujuh derajat dibandingkan sholat sendiri (Tanwir, 2009 : 130)
c.
Kriteria Penelitian Untuk memepermudah evaluasi terhadap tingkat kemampuan siswa perlu dirumuskan kriteria sebagai berikut: 1.
Kategori benar semua
2.
Kategori benar sebagian
17
3.
Kategori salah semua Prosentase jumlah kategori 1 dan 2 menunjukkan tingkat
keberhasilan
pembelajaran.
Kriteria
ini
diberikan
karena
pertimbangan bahwa pelaksanaan praktek sholat berjamaah bagi siswa mengenai bacaan dan tata cara sholat berjamaah yang baik dan benar merupakan pekerjaan yang sulit dicapai kesempurnaannya. Untuk ketuntasan belajar ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu perorangan dan klasikal. Menurut Ahmad Rohani, untuk mengetahui “penguasaan setiap peserta didik” terhadap soal-soal (items) dari suatu “ tes formatif secara keseluruhan “kita perlu menghitung“ prosentase memuaskan” bagi peserta didik masingmasing. Pengolahan hasil penilaian pada akhir tes formatif ini mempergunakan pendekatan ukuran mutlak yaitu prosentase yang mutlak dikuasai atau dikerjakan masing-masing peserta didik. Hasil pengolahan ini kita tafsirkan sesuai dengan fungsinya sebagai berikut : 1.
Bagi hasil yang dicapai seorang peserta didik dalam keseluruhan soal-soal tes itu 75% atau lebih maka pesrta didik tersebut telah berhasil, telah menguasai bahan pengajaran dalam satpel tersebut, dan apabila demikian halnya maka peserta didik siap untuk menerima satuan bahasan berikutnya.
18
2.
Apabila hasil yang dicapai peserta didik kurang dari 75% (prosentase memuaskan kurang dari 75%) maka peserta didik tersebut boleh mengikuti satu pelajaran berikutnya tetapi dengan syarat “bahwa ia harus berusaha untuk mempelajari kembali satu pelajaran yang kurang memuaskan tersebut. Dengan demikian guru harus memberi bantuan khusus pada siswa terutama pada bagian-bagian yang mengalami kesulitan (dengan memperhatikan waktu yang tersedia)
Dari penafsiran di atas terhadap hasil penelitian formatif kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa penilaian formatif sangat penting dalam usaha menyempurnakan proses belajar mengajar. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut: P
5.
Σ Siswa yang tuntas belajar Σ Siswa
X 100 %
Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian mata pelajaran Fiqih metode demonstrasi ini dilakukan melalui: a.
Wawancara
b.
Catatan lapangan
c.
Observasi
19
6.
Analisa Data Data yang dianalisis dari siklus I dan siklus II melalui wawancara. Catatan lapangan dan observasi ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, siswa diharapkan dapat meningkatkan motivasi aktivitas dan prestasi belajarnya hingga mencapai indikator penelitian yang diharapkan yaitu mencpai 70%. Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Fiqih kelas II MI Sabilul Huda kecamatan Bandungan kabupaten Semarang dengan metode demonstrasi materi sholat berjamaah.
H. SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah C. Tujuan D. Hipotesis Tindakan E. Kegunaan Penelitian F.
Penegasan Istilah / Definisi Operasional
G. Metodologi Penelitian 1.
Rancangan penelitian
2.
Objek penelitian
20
3.
Langkah-langkah penelitian
4.
Instrument penelitian
5.
Pengumpulan data
6.
Analisia data
H. Sistematika penelitian BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi belajar 1.
Prestasi
2.
Belajar
3.
Prestasi belajar
B. Fiqih 1.
Definisi Fiqih
2.
Sholat berjamaah
C. Metode Demonstrasi 1.
Metode pembelajaran
2.
Metode demonstrasi
3.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam metode demonstrasi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Lokasi Penelitian B. Deskripsi pelaksanaan siklus I C. Deskripsi pelaksanaan siklus II BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
21
A. Deskripsi per siklus 1.
Deskripsi hasil penelitian siklus I
2.
Deskripsi hasil penelitian siklus II
B. Hasil Analisa Penelitian C. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
22
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. PRESTASI BELAJAR 1.
Prestasi a.
Pengertian Prestasi Prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai (WS Winkel, 1984 : 768). Prestasi dapat dilihat setelah pembelajaran berlangsung. Karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.
b.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor (Usman, 1993 : 9-10) baik yang berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun faktor yang berasal di luar dirinya (Eksternal) Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakekatnya merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu, pengenalan guru terhadap faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa pentingsekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai hasil belajar yang seoptimal mungkin dengan kemampuan siswa masing-masing. Faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah sebagai berikut:
23
1.
Faktor yang berasal dari dalam ( Internal ) a)
Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. yang termasuk faktor ini adalah panca indra yang mengalami gangguan atau tidak berfungsi dengan baik, seperti:
Telinga yang mampu mendengar suara
Mata yang tidak jelas / pandangan yang kabur
Ataupun alat lain yang mengalami gangguan atau kerusakan
b) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Dalam hal ini faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, kecerdasan, bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki, serta faktor psikologis lain dan faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penyesuaian diri. 2.
Faktor yang berasal dari luar dirinya( Eksternal) a)
Faktor sosial yang terdiri dari 1). Lingkungan Keluarga Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun, harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari latar belakang keluarga yang broken. Siswa yang berasal dari keluarga yang latar belakang keluarga
24
rukun belajar akan lebih tenang sehingga makin nyaman dalam mengulang pembelajaran maka akan mendapatkan prestasi yang bagus. Lain halnya dengan siswa yang berasal dari keluarga yang kurang harmonis. 2). Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah yang baik dengan terbiasa berdisiplin akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dibandingkan dengan lingkungan sekolah yang tidak menerapkan kedisiplinan dengan baik sebab kedisiplinan adalah awal dari sebuah keberhasilan selain itu dengan lingkungan sekolah menyenangkan juga mempengaruhi belajar anak di sekolah. 3). Lingkungan Masyarakat Pada hakekatnya manusia adalah mahluk sosial maka tidak heran apabila siswa sekolahpun setiap harinya bersosialisasi dengan masyarakat sekitar. Namun apabila siswa yang bersosialisasi dengan masyarkat yang berfikir maju maka akan lebih terpacu semangat belajarnya.
Karena
di
sekelilingnya
banyak
keberhasilan yang diraih dengan semangat belajar yang tinggi. Begitu pula sebaliknya siswa yang terbiasa dengan masyarakat yang santai, atau kurang adanya
25
kepedulian terhadap kehidupan maka akan biasa saja menghadapi kehidupan, tanpa adanya semangat dalam mencapai keberhasilan. 4). Lingkungan Kelompok Kelompok atau teman sangat berpengaruh dengan prestasi siswa karena dengan kelompok ini siswa satiap hari berkumpul. Apabila seorang anak yang rajin belajar berkumpul denga anak-anak yang malas belajar maka tidak tertutup kemungkunan akan terpengaruh sehingga menjadikan siswa tersebut juga akan malas belajar, itu menunjukkan bahwa lingkungan kelompok yang tidak baik akan mempengaruhi keberhasilan. b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. c)
Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas yang tersedia di rumah dan fasilitas belajar yang tersedia
d) Faktor lingkungan, seperti spiritual dan agama. 2.
Belajar a.
Definisi Belajar Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud belajar terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi : 1). Belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif, merupakan pendapat
26
dari Skinner
dan Barlow dalam
bukunya
Educational
Psychology The Theaching – Learning Process (1985) (Muhibbin Syah, 1995 : 96) 2). Chaplin dalam buku Dichonary Of Psychology membatasi belajar dalam 2 rumusan: yang pertama berbunyi “… acgulisiton of any relatively permanent change in behavior as result of practice and experience” belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan penyelaman.yang kedua berbunyi : Process of squiring respons as a result of special practice” belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus (Muhibbin Syah, 1995 : 90) 3). Hintsman dalam bukunya The Psychology Of Learning And Memori berpendapat bahwa learning is change in organism due to experience which can affect the organism’s behaviour yang artinya belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam arti diri organime yang disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi oraganisme tersebut (Muhibbin Syah, 1995 : 90) 4). Withg dalam bukunya Psychology Of Learning mendefinisikan belajar sebagai “any relative of experience” belajar adalah perubahan yang relative menetap dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman (Muhibbin Syah, 1995 : 90)
27
5). Menurut Salahudin dalam bukunya media pendidikan agama belajar terbagi atas 2 pandangan, yaitu: a). Pandangan tradisional “Belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan” b). Pandangan modern “belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan”( Mahfudh Salahudin, 1986 : 25) b.
Faktor Belajar Faktor yang mempengaruhi hasil belajar 1.) Faktor Internal (faktor dari dalam diri) a). Faktor jasmaniah seperti anggota tubuh, panca indra baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. b). Faktor psikologis yang terdiri atas : 1) Faktor intelektif meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat dan faktor kecakapan yaitu prestasi yang dimiliki. 2) Faktor non intelektif meliputi unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri. c). Faktor kematangan fisik maupun psikis 2.) Faktor Eksternal (faktor dari luar) a). Faktor sosial yang terdiri atas: 1) Lingkungan keluarga
28
2) Lingkungan sekolah 3) Lingkungan masyarakat 4) Lingkungan kelompok b). Faktor budaya, adat, iptek dan kesenian. c). Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar d). Faktor lingkungan spiritual / keagamaan. c.
Elemen Belajar Dari definisi di atas dapat
dikemukakan beberapa elemen
penting yang mencirikan pengertian belajar yaitu: 1) Belajar merupakan perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. 2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. 3) Agar dapat disebut belajar, maka perubahan harus relatif mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang. 4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis.
29
5) W.H Burton dalam bukunya The Guldance Of Learning Achvities (1984) mengemukakan teorinya bahwa belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu yang satu dengan individu yang lainnya dan individu satu dengan lingkungannya, sehingga
mereka
lebih
mampu
berinteraksi
dengan
lingkungannya (Usman dan Setiowati, 1993 : 4). Dari definisi di atas menunjukkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku manusia. Perubahan tingkah laku ini bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat fisiologis atau proses kematangan. Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah memperoleh informasi yang disengaja. Jadi suatu kegiatan belajar adalah upaya mencapai perubahan tingkah laku baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan maupun sikap. Sebagai suatu sistem tentu saja kegiatan belajar mengajar mengandung sejumlah komponen yang meliputi tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, alat dan sumber bahan serta evaluasi. d.
Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Karena tingginya suatu keberhasilan, seorang guru harus berusaha sekuat tenaga dan pikiran mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematik. Ada beberapa faktor yang
30
mempengaruhi hasil belajar baik faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat keberhasilan belajar. Faktor tersebut antara lain : tujuan belajar, guru, anak didik, kegiatan pembelajaran, alat evaluasi, dan suasana evaluasi (Jamarah dan Aswan Zain, 2006 : 109). Disamping faktor kemampuan yang dimiliki siswa juga ada faktor lain, seperti motivasi belajar, minat, sikap, perhatian dan psikis yang mendorong siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam belajar. Hakekat perubahan belajar adalah tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Dua keberhasilan pembelajaran yang bersifat umum yaitu yang ditinjau dari proses dan ditinjau dari sudut hasil yang dicapai. Kriteria dari sudut proses menekanan pada pengajaran sebagai suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subjek belajar yang mampu mengembangkan potensinya secara efektif. Sedang kriteria dari segi hasil menekankan pada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Salah satu faktor yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar dan kualitas pengajaran adalah faktor lingkungan. Yang dimaksud kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif
31
tidaknya porses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalah dengan teori belajar di sekolah ( The Ory of School learning) dari Blomn yaitu : tiga variable utama yakni individu, kualitas dan hasil belajar. Sedangkan Carrol berpendapat bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh bakat, waktu yang tersedia untuk belajar, waktu yang tersedia untuk menjelaskan pelajaran, kualitas pengajaran dan kemampuan individu. Kedua faktor tersebut (kemampuan siswa dan kualitas pengajaran) mempunyai hubungan yang erat dengan hasil belajar siswa yang artinya makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran makin tinggi pula hasil belajar siswa. 3.
Prestasi Belajar Kemampuan
intelektual
sangat
mempengaruhi
dan
sangat
menentukan keberhasilan siswa dalam perolehan prestasi belajar. Prestasi belajar itu sendiri tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar mengajar karena merupakan proses, sedang prestasi merupakan hasil akhir. Menurut Winkel (1996 : 162) “prestasi adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya” Menurut Nasution (1996 : 17) “prestasi belajar adalah kesempurnaan belajar yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat dan
32
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek kognitif, asfektif dan psikomotorik dan dikatakan kurang memuaskan apabila seseorang belum memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut. Dari pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar mengajar. Biasanya prestasi belajar ditunjukkan dalam bentuk nilai atau yang lazim disebut raport. Dan dalam raport itu memuat tentang hasil studi siswa dalam satu semerter. Raport / hasil diperoleh dari tes atau evaluasi dari berbagai mata pelajaran yang disajikan di sekolah.
B. FIQIH 1.
Definisi fiqih Kata fiqih menurut etimologi berasal darai kata atau huruf
ﻒﻕﻫ
yang menunjukkan kepada maksud sesuatu atau ilmu pengetahuan. Secara terminologi fiqih dengan pengetahuan tentang hukum
syara’
mengenai perbuatan manusia yang diusahakan dari dalil-dalil yang terinci atau kumpulan hukum-hukum syara’ mengenai perbuatan manusia yang diperoleh dari dalil-dalil yang terinci (Umar Syihab, 2003 : 12) pengertian ini dapat dibuktikan melalui ijtihad, analisis dan renungan.
33
Ilmu fiqih adalah pengetahuan yang logis dan mempunyai bukti yang empiris (Ahmad Tafsir, 2003 : 15). Fiqih adalah hasil analisis para ulama yang berdasarkan pada kaidah-kaidah usul dalam mengitsbathkan hukum-hukum syara’ untuk itulah analisis itu yang biasa disebut ilmu fiqih adalah kumpulan hukum-hukum syariah yang berhubungan dengan segala tindakan manusia baik berupa ucapan maupun perbuatan yang diambil dari nash-nash yang ada atau dari mengistimbathkan dalil-dalil syara’ Islam lain bagi kasus yang tidak ada nashnya. Sedangakan definisi fiqih berdasarkan istilah syara’ ialah : pengetahuan tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil dalilnya secara terperinci. Pengertian tentang hukum-hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalilnya secara rinci (Khallaf Wahhab Abdul, 1996 : 2) a.
Pendapat para ahli tentang fiqih Menurut Asaf Fizes (1965 : 22-31) fiqih adalah ilmu pengetahuan tentang hak-hak dan kewajiban seseorang sebagaimana diketahui dalam Al Qur’an dan sunah. Menurut Abdul Ati (1984 : 16 -17) fiqih merupakan usaha manusia yang dengan daya intelekjtualnya mencoba mentafsirkan penerapan prinsip-prinsip sejarah secara sistematis. Sedangakan menurut Husby Ash Shiddiqie (1962 : 17) menyatakan bahwa fiqih adalah sefala hukum syara’ yang diambil dari kitaabullah dan sunah Rasulullah SAW dengan jalan
34
mendalamkan faham dan penilikan yakni dengan jalan ijtihad dan istimbath. Dari pengertian fiqih di atas dapat disimpulkan sebagai pengetahuan pemahaman dan pengetian terhadap sesuatu secara mendalam (Abdul Salam, Fathurrohman, 1996 : 4) Adapaun ahli fiqih berpendapat yaitu berkisar pada hukumhukum yang amaly / praktis yang diambil dari dalil 2 yang tafsily / terperinci (Abu Zahroh, Abdul Salam dan Fathurrohman, 1996 : 4) Dengan pengertian fiqih diatas dapat juga diidentifikasi sebagai salah satu dimensi hukum Islam yakni produk penalaran fuqoha’ yang dideduksi dari Al Qur’an dan sunah yang secara empiris dijadikan hukum terapan oleh muslim di berbagai kawasan (Bisri Hasan Cik, 2003 : 4) b.
Ciri-ciri fiqih adalah sebagai berikut : 1). Didasarkan pada ayat–ayat Al Quran dan hadits (sunah) yang dicantumkan secara ekslpisit dan otentik. 2). Tersusun secara sistematis yang dilakukan oleh para pakar yang memiliki kompetensi. Di dalamnya mencakup unsur hukum wadh’i (sebab syarat). 3). Terdiokumentasi di dalam berbagai kitab fqih yan gtersebar menurut berbagai aliran pemikiran (madzhab) sehingga mudah dipelajari dan diajarkan.
35
4). Mencakup berbagai bidang kehidupan manusia yang disertai kafiah masing-masing. 5). Bersifat praktis (amaliah) sehingga mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 6). Diajarkan dalam berbagai lingkungan baik melalui jalur pendidikan Negara baik melalui badan legislatif dan eksekutif maupun produk badan pelaksanaan kekuasaan yudikatif (Hasan Bisri, Jakarta 2003) 2.
Sholat Berjamaah a.
Makna Sholat Sholat secara bahasa adalah do’a. Sedangkan secara agamis adalah ibadah yang terdiri dari beberapa ucapan dan tindakan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Setiap uamt Islam diwajibkan melaksanakan sholat lima waktu.baik sholat secara berjamaah ataupun sendirian. Berikut adalah penjelasan tentang tata cara sholat.: 1.
Syarat sahnya sholat Syarat sahnya sholat adalah sebagai berikut : a.
Islam
b.
Tamziz ( berakal dan baligh)
c.
Menutup aurat
d.
Menghadap qiblat
e.
Mengetahui masuknya waktu sholat
36
f.
Suci dari hadats. Baik hadats besar maupun hadats kecil
g.
Mengetahui tata cara sholat / bisa membedakan hukum dan sunah sholat
2.
Rukun sholat Rukun sholat adalah hal atau tindakan yang dilakukan ketika sholat yaitu sebagai berikut :
b.
a.
Niat
b.
Takbirotul ikhrom
c.
Membaca surat Al Fatihah
d.
Ruku’ dan thuma’ninah
e.
I’tidal dan thuma’ninah
f.
Sujud dan thuma’ninah
g.
Duduk diantara 2 sujud dan thuma’ninah
h.
Duduk tasyahud akhir
i.
Membaca tasyahud akhir
j.
Membaca sholawat nabi
k.
Mengucap salam
l.
Tartib / berurutan
Sholat berjamaah Sholat berjamaah merupakan keistimewaan bagi umat nabi Muhammad SAW. Manusia yang pertama kali melakukan sholat berjamaah adalah Rosulullah SAW.
37
Sholat berjamaah adalah sholat yang dikerjakan secara bersamasama dengan paling sedikitnya adalah imam dan seorang ma’mum. (HM Masykur Abdurrohman dan Moh Syeh Bachir Pasuruan.) Menurut Rifa’i (1970 : 145) sholat berjamaah adalah sholat yang dilakukan oleh orang banyak bersama-sama sekurang– kurangnya dua orang. Yang seorang diantara mereka lebih fasih bacaannya dan lebih mengerti tentang hukum Islam dipilih menjadi imam. Hukum sholat berjamaah adalah fardhu kifayah. Namun sebagian ulama berpendapat hukumnya sunah mu’akad kecuali pada sholat berjamaah saat sholat Jum’at. Pahala sholat berjamaah adalah 27 derajat dibandingkan sholat sendirian. Cara sholat berjamaah adalah imam berdiri di depan sedang makmum berdiri di belakang. Untuk makmum perempuan bertempat di belakang makmum laki-laki. a.
Syarat menjadi makmum 1.
Niat mengikuti imam
2.
Mengikuti gerakan imam
3.
Mengetahui segala yang dikerjakan imam
4.
Sholat makmum harus sesuai dengan sholat imam
5.
Harus berada di satu tempat yang sama dengan imam
6.
Makmum tidak boleh bertentangan dengan imam dalam aktifitas sunah
38
7.
Posisi makmum tidak lebih ke depan dari posisi imam
8.
Sholatnya imam sah menurut keyakinan makmum
9.
Tidak makmum pada imam yang berkewajiban mengurangi sholat
10. Imamnya bukan orang yang ikut makmum 11. Laki-laki tidak boleh makmum pada imam perempuan 12. Orangnya tidak ummi
b.
Syarat menjadi imam 1.
c.
Lebih bagus dan lebih fasih bacaannya
Sunat-sunat dalam sholat berjamaah 1.
Meluruskan shof barisan
2.
Berdiri pada shof yang terdepan jika dapat shof yang pertama baru kemudian mengisi shof yang belakang
3.
Jika berjamaah dilakukan 2 orang saja, makmum berdiri di sebelah kanan imam agak sedikit di belakang
4.
d.
Imam menyeringkan / mengeraskan suaranya.
Hal-hal yang menghilangkan sholat berjamaah 1.
Karena hujan yang menyebabkan susah berjalan ke tempat berjamaah
2.
Karena angin topan / dingin
39
3.
Karena perut lapar dan makanan telah tertuang
4.
Duduk ingin buang air besar
5.
Sakit yang menyebabkan susah berjalan ke tempat berjamaah
6.
Kuatir datangnya bahaya
7.
Karena
baru
makan
makanan
yang
berbau
dapat
mengganggu orang yang sedang sholat berjamaah
e.
Sholat yang disunahkan berjamaah 1.
Sholat maktubah ( sholat fardhu)
2.
Sholat dua hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha)
3.
Sholat kusuf (gerhana)
4.
Sholat Istisqo’
5.
Sholat tarawih dan witir
6.
Sholat jenazah
C. METODE DEMONSTRASI 1.
Metode pembelajaran a.
Pengertian metode pembelajaran Untuk mengetahui metode demonstrasi kita perlu mengetahui apa itu metode pembelajaran karena metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyampaian bahan pelajaran yang akan
40
digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran baik secara individu atau secara kelompok. b.
Syarat–syarat penggunaan metode pembelajaran Syarat yang harus diperhatikan pada metode pembelajaran adalah sebagai berikut : 1). Metode yang digunakan harus dapat membangkitkan motifasi, minat dan gairah belajar siswa 2). Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut seperti melakkukan inovasi dan eksplorasi 3). Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4). Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa 5). Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi 6). Metode yang digunakan harus dapat
menenmkan dan
mengembangkan nilai2 dan sikap isiwwa dalam kehidupan sehari-hari.
41
2.
Metode demonstrasi Dari pengertian metode pembelajaran di atas penulis metode demonstrasi sebagai bahan penentuan tindakan kelas pada mata pelajaran fiqih di MI Sabilul Huda Jimbaran kelas II semester II Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan jalan. Guru atau bantuan orang lain memperlihatkan kepada murid-murid proses atau kaifiya melakukan sesuatu.
3.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam metode ini antara lain : a.
Tujuan yang akan dicapai dalam metode demonstrasi 1). Mengetahui latar belakang dan keperluan yang akan dihadapi 2). Melukiskan pokok persoalan yang diperbincangkan di papan tulis atau di kertas untuk dibagi-bagikan 3). Mengatur waktu sedemikian rupa sehingga demonstrasi dapat dijelaskan dan didiskusikan pada waktu yang telah ditentukan 4). Adakan diskusi untuk mengetahui hal-hal yang telah dan akan dilakukan setelah demonstrasi berakhir 5). Sediakan waktu untuk mengajukan pertanyaan2 yang baik dengan demonstrasi yang dilakukan. 6). Mengambil kesimpulan dan melakkukan pengulangan termasuk hal-hal yang diperlukan untuk menanamkan pengertian yang lebih baik terhadap anak-anak. (Usman, 2002 : 106-107)
42
b.
Teknik melakukan demonstrasi Berhasil atau tidaknya metode demonstrasi sangat bergantung pada guru dalam melakukan demonstrasi karena metode ini biasanya dipergunakan apabila : 1). Memantapkan ketrampilan tertentu 2). Akan memudahkan pemberian penjelasan karena penggunaan bahasa lisan atau tertulis terbatas 3). Akan memperlihatkan kepada murid murid proses jalannya suatu peristiwa kejadian (Dja’far, 1995 : 31) 4). Metode demonstrasi dapat dapat dilakukan bersama-sama antara guru dan murid, karena metode ini bersifat ekspresi dan gerak baik perbuatan atau ucapan kata-kata yang didengar, tehnik ini bermanfaat dalam menjelaskan dan menerangkan pelajaran.
c.
Kebaikan dan kelemahan metode demonstrasi 1). Kebaikan metode demonstrasi a.) Pengetahuan anak tidak verbalitas dan memberikan kemungkinan berpikir kritis. b.) Memberikan pengertian yang riil c.) Keraguan siswa dapat hilang dengan mengawasi dan mengadakan demonstrasi. d.) Memberikan kemungkinan lebih berhasilnya interaksi belajar mengajar.
43
2). Kelemahan a.) Bila tidak dapat mengamati secara seksama maka metode ini menjadi tidak wajar. b.) Bila ada pengajaran kurang memadai maka hasilnya pun kurang memuaskan c.) Kemungkinan demontrrasi akan berlangsung lama sehingga mengganggu pelajaran yang lain
d.
Saran dalam penggunaan metode demonstrasi 1). Setiap langkah demonstrasi harus dapat dilihat dengan jelas oleh murid. 2). Semua penjelasan secara lisan hendaknya dapat didapat secara jelas pula oleh siswa 3). Anak-anak mengikuti dan pada prinsipnya mereka harus tahu apa yang mereka sedang amati 4). Demonstrasi harus direncakan dengan teliti 5). Guru sebagai demonstrator harus mengerjakan tugas-tugasnya dengan lancar dan efektif 6). Demonstrasi hendaknya dilaksanakan pada saat yang tepat 7). Beri kesempatan kepada anak-anak untuk berlatih apa yang telah mereka amati 8). Siapkan semua alat yang diperlukan sebelum demonstrasi dimulai
44
9). Demonstrasi hendaknya disertai dengan ringkasannya di papan tulis 10). Jangan melupakan tujuan pokok 11). Lakukan try out terlebih dahulu sebelum demonstrasi dilakukan 12). Buat laporan tentang demonstrasi itu (Usman, 2002 : 107-108)
45
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN 1.
Profil madrasah
1.
NAMA MADRASAH
: MI SABILUL HUDA JIMBARAN
2.
NSTA
:
3.
PROPINSI
: JAWA TENGAH
4.
KABUPATEN
: SEMARANG
5.
KECAMATAN
: BANDUNGAN
6.
DESA / KELURAHAN
: JIMBARAN
7.
JALAN DAN KODE POS
: BLATER NO. 05 JIMBARAN 50665
8.
DAERAH
: PEDESAAN
9.
STATUS MADRASAH
: SWASTA
10.
AKREDITASI
: B / 2009
11.
TAHUN BERDIRI
: 1993
12.
KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
: PAGI
13.
BANGUNAN MADRASAH
: MILIK SENDIRI
14.
LUAS BANGUNAN
: 1200 m2 / 790 m2
15.
JARAK KE PUSAT KECAMATAN
: 3 KM
16.
TERLETAK PADA LINTASAN
: DESA
17.
JUMLAH ANGGOTA RAYON
: 17
18.
ORGANISASI PENYELENGGARA
: YAPISSA
46
2.
Data Pegawai Tabel 3.1 Data kepegawaian (personalia)
K W
3.
Turiyah
-
25-111971
P
K W
4.
Yuliati utami
-
19-071979
P
K W
5.
Sunadi S.Pd.i
-
03-031980
L
K W
6.
Munadharo h
-
18-101986
P
K W
7.
Siti Wahyu Utami
-
21-071979
P
K W
8.
Slamet
-
14-121956
L
K W
SLTA
D II
SLTA
D II
SLTA
D II
SLTA
SI
SLTA
D II
SLTA
D II
SMP
47
Jabatan
L P
Mulai Kerja Perta disi ma ni 19041998 199 8 19071998 199 8 18071993 199 3 19072000 200 0 19072001 200 1 15022007 200 7 1-12006 200 5 19072001 200 1
Gol / ruang
09-041973
Agama
-
Islam
Amir khozin
SI
Islam
2.
D III
Islam
K W
Islam
L
Islam
09-121975
Islam
KW / TKW
Sohani s.ag
Islam
L/P
1.
19751 20919 99031 002
Ijazah Tahunan Tambaha Dasar n
Islam
NIP
NO
NAMA
Tg. Lahir
MI Sabilul Huda Jimbaran
III/c
Kepala madrasah
-
Guru kelas V
-
Guru kelas I
-
Guru kelas III
-
Guru kelas VI
-
Guru kelas IV
-
Guru kelas II
-
Penjaga
3.
Data Siswa Tabel 3.2 Jumlah Siswa MI Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan, Kab Semarang Keterangan Kelas
Jumlah L
P
I
10
12
22
II
23
13
36
III
16
14
30
IV
12
18
30
V
14
8
22
VI
12
12
24
Jumlah
165
B. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS I 1.
Perencanaan Perencanaan dimulai dengan persiapan materi dengan pokok bahasan sholat berjamaah. Adapun materi pelajaran berupa pengertian sholat berjamaah dan tata
caranya. Ternyata masih ada siswa yang
belum memahami materi yang berkaitan dengan tata cara sholat berjamaah. Semula guru mengajar melalui metode ceramah. Siswa merasa bosan dan jenuh sehingga tidak memperhatikan penjelasan guru. Ini artinya bahwa materi sholat tidak cocok dengan metode ceramah saja.
48
Kemudian
guru
mengubah
dengan
metode
demonstrasi
untuk
mendorong siswa serta sebagai sarana mengetahui minat dalam memahami materi pelajaran fiqih pokok bahasan sholat berjamaah.
2.
Pelaksanaan a.
Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
b.
Menyampaikan materi pelajaran tentang sholat berjamaah syarat menjadi
imam,
ma’mum,
manfaat
sholat
berjamaah
yang
sebelumnya memberi apersepsi secara klasikal sebagai prasyarat yang harus dikuasi. c.
Guru
menerangkan
tata
cara
sholat
berjamaah
dengan
mendemonstrasikannya. d.
Setelah itu siswa menirukan dengan cara klasikal
e.
Dengan bimbingan guru membagi dua kelompok sesuai dengan jenis kelamin dan siswa memperagakan sholat jamaah yang telah diajarkan guru.
f.
Pemberian evaluasi untuk tindakan sklus I
g.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang dilakukan
h.
Guru melakukan tindak lanjut dengan menyuruh siswa dengan menghafal tata cara berjamaah.
49
i.
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam kelas pertemuan yaitu dilaksanakan pada tanggal 3 Mei 2010 membahas tetang tata cara menjadi imam ma’mum yaitu bacaannya gerakannya dan shafnya serta apabila imam lupa cara mengingat.
3.
Pengamatan Pengamatan ini ditujukan kepada siswa a.
Peneliti mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran di kelas dan menulis hasil pengamatannya dalam lembar pengamatan untuk siswa. Hasil pengamatan motifasi keaktifan dan prestasi dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I yaitu : 1.) Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah baik. 2.) Sikap siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran belum kelihatan baik dapat dilihat banyak siswa yang biasa sendiri dan melamum pada saat pelajaran dilakukan. 3.) Keaktifan sudah ada. Hal ini dilihat ketika guru selesai mendemonstrasikan materi siswa berebut untuk menjadi imam dan berusaha menempatkan sajadah masing-masing pada shaf bagian depan. 4.) Sebagian besar siswa berminat mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di musholla. 5.) Ketika pelaksanaan demonstrasi sebagian siswa yang tidak mengerjakan (kelompok yang lain) bercerita / berbicara dan
50
tidak memperhatikan maka guru memberikan perhatian agar anak tersebut memperhatikan secara seksama. b.
Proses penilaian pada kegiatan ini pada akhir siklus I diperoleh halhal sebagai berikut : 1.) Masih banyak anak yang belum mengerti tentang tata cara memberi tahu imam yang salah seperti yang dicontohkan guru tadi namun ada yang terbalik ma’mum perempuan yang mengucap subhaanallah. 2.) Dalam pelaksanaan shaf masih belum lurus masih dibantu oleh guru. 3.) Dalam gerakan sholat masih ada ma’mum yang mendahului imam terutama ketika bangun dari sujud / ketika duduk diantara dua sujud. 4.) Bacaan sholatnya masih ada yang kurang sempurna.
c.
Peneliti mengawasi jalannya proses pembelajaran. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus I sebagai berikut : 1.) Hal-hal yang baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada sikul I sebagai berikut : a.) Sebagian siswa aktif dalam mengikuti pelajaran 2.) Hal-hal yang harus diperbaiki dalam kegiatan belajar pada sikulus I sebagai berikut : a.) Pembentukan kelompok b.) Pengelolaan kelas dan waktu
51
c.) Ketenangan kelas d.) Memotifasi siswa untuk belajar lebih giat lagi. Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam materi pelajaran sholat berjamaah. Pada pembelajaran ini siswa masuk sebanya 36 siswa. Guru mengamati kebanyakan siswa belum memahami. Hasil observasi pada perencanaan diketahui label sebagai berikut :
Label 3.3 Hasil Kegiatan Belajar Pertemuan I
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Sekolah
: MI Sabilul Huda Jimbaran
Pokok Pembahasan
: Sholat Berjamaah
Kelas
: II
Bulan
: Mei
NAMA SISWA Mufid Mundakir M Imdad J M Rif’an Lana Ahmad Taufiq Ardi Setiawan Ayom Pangesti Rohmah Ahmad Lutfi K Ahmad Nurhidayat Aurelia K Bagas Seno A P
B √
√
√
JENIS KESALAHAN Bacaan Gerakan Tata cara C K B C K B C K √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
52
11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Desi Eka S Futhi Ichatul Faza Nurul W Iin Nuron N Ivan Zulfa Ikhwan K Umam Lela Ramadani Lia Fata N Leny Kurnia O M Ahwanuddin M Farhan Ali H M Multazam M Agil Mulyana Ulfa Rima Maudi A Rina Fitriana Raswita Risda Setiawan Arif Usman Abdul R Usfa Cahya R Zulaeka Zulfia Yoga Prasetia Seno Nugroho Ahmad Ridwan Dea
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√ √
√
√ √
√ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√
√ √
√ √ √
√ √
√
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √
√
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
Tabel 3.4 Nilai Pengamatan / Gerakan Siswa Pada Siklus I Untuk Sholat Berjamah No Urut 1. 2.
Keterangan T TT
Skor 70 50
√ √
53
Keterangan T : Tuntas TT : Tidak Tuntas
50 60 √ 50 70 √ √ 70 65 √ 50 √ 70 50 50 50 √ 70 50 70 √ 65 √ 70 √ 70 √ 50 √ 70 65 √ 70 √ 70 √ 50 70 √ 70 √ 70 √ 50 70 √ 70 √ 70 √ 50 50 50 50 Jumlah Siswa yang tuntas 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
√ √
√ √ √ √ √
√
√
√
√ √ √ √ : 20
Jumlah siswa yang tidak tuntas
: 16
Skor maksimal ideal
: 2520
Skor tercapai
: 2190
Rata-rata skor tercapai
: 60,83
54
Tabel 3.5 Lembar pengamatan Prestasi Siswa Dalam Pembelajaran di kelas siklus I
No
Nama guru Praktikan
: Siti Wahyu Utami
Kelas / Semester
: II / II
Jumlah siswa kelas
: 36
Jumlah siswa yang hadir
: 36
Mata Pelajaran
: Fiqih
Pokok Bahasan
: Sholat berjamah
Aspek Yang diamati
1
Keaktifan siswa dalam mengikuti gerakan
2 3 4
Tingkah laku siswa saat guru memberi contoh Sikap siswa saat guru melakukan gerakan secara klasikal Sikap siswa saat teman lain sedang praktek
5
Kreativitas siswa dalam melakukan gerakan
6
Sikap siswa dalam minat belajar
7
Sikap siswa dalam belajar
8
Ketenangan siswa
9
Motivasi siswa dalam menerima pelajaran
10
Motivasi siswa dalam melakukan gerakan
1
Skor 2 3
4 √
√ √ √ √ √ √ √
Skor maksimal 40 Skor yang dicapai 24 (60%)
55
√ √
4.
Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang telah diperoleh maka diadakan refleksi dan tindakan yang telah dilakukan pada penelitian siklus I sebagai berikut: 1.
Kurang adanya persiapan yang matang dari guru pada penyajian pembelajaran. Guru juga harus mampu mengelola kelas dan mampu membagi waktu dalam proses pembelajaran .
2.
Pada siklus I pembagian kelompok menjadi 2 kurang efektif karena pengaturan shaf tidak terlalu banyak dan diubah tidak sesuai jenis kelamin saja.
3.
Guru kurang memberikan perhatian khusus bagi anak yang kurang memperhatikan. Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan bahwa penelitian
belum mencapai tolak ukur keberhasilan penelitian yang diharapkan. Untuk itu perlu diadakan siklus II yang merupakan perbaikan dan pelaksanaan penelitian pada siklus I. mempersiapkan instrumen penelitian untuk pelaksanan siklus II yaitu materi sholat berjamah dengan metode demonstrasi.
C. DESKRIPSI PELAKSANAAN SIKLUS II 1.
Perencanaan Perencanaan dengan membentuk kelompok diskusi 36 siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Sehingga masing-masing kelompok berjumlah 9
56
siswa materi pelajaran yang diajarkan siklus II materi sholat berjamaah. Proses pembelajaran ini menggunakan metode demonstrasi yang dipraktekkan guru secara langsung di musholla. Pembagian siswanya kelompok I semua anak laki-laki, kelompok II semua anak perempuan, kelompok III dan IV campuran antara anak lakilaki dan anak perempuan. Ini memudahkan untuk pelajaran cara membetulkan imam yang salah dan barisan shaf antara laki-laki dan perempuan serta kedudukan imam.
2.
Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan yang dilaksanakan bulan Mei dengan langkah-langkah sebagai berikut : a.
Sebagai apresepsi tentang tugas pelatihan perintah guru kegiatan di rumah.
b.
Siswa disuruh berpendapat kegiatan mana yang dianggap sulit oleh siswa untuk dibahas dan di ulang kembali sampai siswa benar-benar bisa.
c.
Guru melanjutkan materi berikutnya dengan metode demonstrasi yang melibatkan anak untuk aktif dan kreatif dalam pelajaran.
d.
Membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas kegiatan sesuai dengan materi.
e.
Memberikan evaluasi dan penilaian pada siklus II
57
f.
Memberikan kesempatan siswa untuk refleksi pada proses pelajaran yang dilakukan.
3.
Pengamatan. Pengamatan dilakukan pada satu objek saja yaitu siswa. a.
Hasil pengamatan aktif dan kreatif siswa dalam pembelajaran sebagai berikut : 1.) Keaktifan sudah baik, hal ini dapat dilihat pada saat guru melakukan demonstrasi siswa sangat memperhatikan dan ketika mempraktekkan mereka melakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. 2.) Pembelajaran dengan metode demonstrasi sekarang sangat diminati siswa, buktinya setelah selesai pembelajaran siswa masih ingin mengulangi. 3.) Pelaksanaan siklus II lebih banyak anak yang telah dapat melaksanakan tugas sesuai dengan materi. 4.) Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat kegiatan demonstrasi pada siklus II sebagai berikut : (a.) Siswa sudah mendalami pelajaran dengan baik (b.) Dalam melaksanakan demonstrasi terkadang masih ada siswa yang menggoda temannya. (c.) Masih ada anak yang kurang memperhatikan temannya ketika pratek.
58
b.
Hasil pengamatan proses pembelajaran siklus II sebagai berikut: 1.) Pengelolaan kelas dan proses belajar mengajar sudah bagus 2.) Metode demonstrasi yang dilakukan mudah digunakan dalam proses pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung dilakukan observasi untuk mengetahui pengaruh kegiatan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dalam proses pembelajaran materi fiqih pokok bahasan materi sholat berjamaah. Pada pembelajaran ini siswa yang masuk 36 anak yang terbagi menjadi 4 kelompok. Guru mengamati ternyata dalam setiap kelompok masih ada siswa yang kurang memahami materi tersebut. Hasil observasi pada pertemuan II dapat diketahui pada table di bawah ini : Tabel 3.6 Hasil kegiatan belajar mengajar pertemuan II
NO 1. 2. 3. 4.
Nama sekolah
: MI Sabilul Huda Jimbaran
Pokok bahasan
: Sholat Berjamaah
Kelas
: II
Bulan
: Mei
NAMA SISWA Mufid Mundakir M Imdad J M Rif’an Lana Ahmad Taufiq
JENIS KESALAHAN Bacaan Gerakan Tata cara B C K B C K B C K √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
59
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
Ardi Setiawan Ayom Pangesti Rohmah Ahmad Lutfi K Ahmad Nurhidayat Aurelia K Bagas Seno A P Desi Eka S Futhi Ichatul Faza Nurul W Iin Nuron N Ivan Zulfa Ikhwan K Umam Lela Ramadani Lia Fata N Leny Kurnia O M Ahwanuddin M Farhan Ali H M Multazam M Agil Mulyana Ulfa Rima Maudi A Rina Fitriana Raswita Risda Setiawan Arif Usman Abdul R Usfa Cahya R Zulaeka Zulfia Yoga Prasetia Seno Nugroho Ahmad Ridwan Dea
√
√
√
√
√ √
√ √ √
√ √ √
√ √
√
√
√ √
√ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √
√
√
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √
√ √
√ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√
√
√ √ √ √
√ √ √ √
60
√
√ √ √
√ √ √ √ √
Table 3.7 Nilai tes formatif pada siklus II Untuk materi sholat berjamaah NO URUT 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36.
KETERANGAN T TT √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
SKOR 70 70 70 70 65 70 70 70 60 70 70 50 70 70 70 70 70 70 70 50 70 70 70 60 65 70 70 70 70 60 70 70 70 50 50 50
61
Keterangan : T
: Tuntas
TT
: Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas
: 28
Jumlah siswa yang tidak tuntas
:8
Skor tercapai
: 2385
Rata-rata skor tercapai
: 70
Klasikal
: Tuntas
Tabel 3.8 Lembar pengamatan prestasi siswa Dalam pembelajaran di kelas siklus II
No
Nama guru praktika
: Siti Wahyu Utami
Kelas / semester
: II / II
Jumlah kelas II
: 36
Mata pelajaran
: Fiqih
Pokok pelajaran
: Sholat berjamaah Skor
Aspek Yang diamati 1
2
3
√
1
Keaktifan siswa dalam mengikuti gerakan
2
Tingkah laku siswa saat guru memberi contoh
√
3
Sikap siswa saat guru melakukan gerakan secara klasikal
√
4
Sikap siswa saat teman lain sedang praktek
√
62
4
√
5
Kreativitas siswa dalam melakukan gerakan
6
Sikap siswa dalam minat belajar
√
7
Sikap Siswa dalam belajar
√
8
Ketenangan siswa
9
Motivasi siswa dalam menerima pelajaran
10
Motivasi siswa dalam melakukan gerakan
√ √ √
Skor maksimal : 40 Skor yang dicapai : 34 (85%)
4.
Refleksi Hasil pengamatan yang dilakukan peneliti pada siklus II sebagai berikut: a.
Siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan aktifitas kreatif serta peningkatan prestasi dalam prestasi belajarnya
b.
Metode demonstrasi sangat baik atau cocok bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran khususnya untuk materi sholat jamaah.
c.
Hasil belajar pada siklus II menunjukkan bahwa peneliti sudah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang diharapkan. Untuk itu siklus berikutnya dapat dihentikan.
63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI PER SIKLUS 1.
Deskripsi hasil penelitian siklus I a.
Data Hasil Pengamatan 1). Prestasi belajar siswa Pada akhir belajar mengajar siswa di beri soal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar metode yang dilakukan.
Tabel 4.1 Pendekatan dengan Indikator Instrumen Bagi Siswa Yang Mempunyai Prestasi Dalam Siklus I Pendekatan
Teknik motivasi
Dari 36 siswa dibagi 2 kelompok berdasarkan jenis kelamin
Guru menggunakan metode demonstrasi yaitu pengalaman penting
P
Indikator P
20
Jumlah
Prosentase 90%
Jumlah (%)
20
55.5
55.5
: Peserta Siswa yang tuntas dengan indikator yang diharapkan ada 20 dengan ketentuan sebagai berikut :
64
P
: siswa yang berprestasi ada 20 dengan prosentase 55.5 %
2). Frekwensi dan prosentase tingkat prestasi anak Frekwensi dan prosentase tingkat prestasi pada siklus I adalah :
Tabel 4.2 Frekwensi dan prosentase tingkat prestasi pada siklus I Tingkat ketrampilan Frekwensi Prosentase A (tinggi)
66 - 70
16
44.4%
B (sedang) 36 – 65
5
13.8%
C (rendah) 40 – 55
14
38.8%
Jumlah
36
100
Perhitungan siklus I prestasi belajarnya tergolong rata-rata cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil klasifikasinya sebagai berikut a.
Prestasi tinggi ada 16 siswa dengan prosentase 44.4 %
b.
Prestasi cukup ada 5 siswa dengan prosentase 13.8 %
c.
Prestasi rendah ada 14 siswa dengan prosentase 38.8 %
Kesimpulan dari 36 siswa terdapat 16 siswa yang berprestasi tinggi, 5 siswa yang berprestasi cukup dan 14 siswa yang berprestasi rendah. Adapun data hasil penelitian pada siklus I sebagai berikut :
65
Tabel 4.3 Rekapitulasi hasil tes formatif siswa pada siklus I NO 1. 2. 3.
URAIAN Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Prosentase ketuntasan belajar
HASIL SIKLUS 60.83 16 44.4%
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan pembelajaran metode demonstrasi diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 60.8 dan ketuntasan belajar mencapai 44.4 % atau ada 16 siswa dari 36 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena siswa yang memperoleh nilai 7.60 hanya sebesar 44.4 % lebih kecil dari prosentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu 70 %. Hal ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksud dan digunakan guru dengan menerapkan pembelajaran metode demonstrasi.
b.
Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar doperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1.) Siswa kurang adanya moptivasi dalam menerima pembelajaran 2.) Siswa harus pandai dalam memanfaatkan waktu yang ada 3.) Siswa kurang aktif dan kreatif dalam pembelajaran berlangsung
66
c.
Revisi Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I masih terdapat banyak kekurangan sehingga perlu adannya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya, yaitu : 1). Siswa dilibatkan langsung dalam proses belajar mengajar 2). Siswa diharapkan mau memperhatikan informasi-informasi yang disampaikan guru 3). Motivasi siswa masih kurang sehingga mempengaruhi proses belajar mengajar. Untuk itu perlu adannya semangat bagi siswa.
2.
Deskripsi hasil penelitian siklus II a.
Data hasil pengamatan 1.) Prestasi belajar siswa
Tabel 4.4 Pendekatan dengan indikator instrument bagi siswa yang mempunyai prestasi dalam siklus II Pendekatan
Teknik motivasi
Dari 36 siswa
Guru
yang dibuat
menggunakan
menjadi 4
metode
kelompok
demonstrasi
Kel. 1 putra
yaitu
Kel. 2 putri
pengalaman
Kel. 3,4 putra
yang penting
Indikator (p)
Jumlah
Prosentase
Jumlah
28
28
77.7%
77.7
dan putri
67
Keterangan : P
: Prestasi Siswa yang tuntas dengan indikator yang diharapkan ada 28 dengan rincian sebagai berikut :
P
: Siswa yang berprestasi ada 28 dengan prosentase 77.7 %
2.) Frekwensi dan prosentase tingkat prestasi anak instrumen yang digunakan adalah tes formatif II frekwensi dan tingkat prestasi anak pada siklus II adalah :
Tabel 4.5 Frekwensi dan prosentase tingkat prestasi pada siklus II Tingkat ketrampilan
Frekwensi
Prosentase
A (tinggi) 66 - 70
26
72%
B (sedang) 36 – 65
2
5%
C (rendah) 40 – 55
8
22%
Jumlah
36
100%
Perhitungan siklus II prestasi belajarnya tergolong rata-rata baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil klasifikasinya sebagai berikut : a.
Prestasi tinggi ada 26 siswa dengan prosentase 72 %
b.
Prestasi cukup ada 2 siswa dengan prosentase 5 %
c.
Prestasi rendah ada 8 siswa dengan prosentase 22 %
68
Kesimpulan dari 36 siswa terdapat 26 siswa yang berprestasi tinggi, 2 siswa yang berprestasi cukup dan 8 siswa yang berprestasi rendah.
Tabel 4.6 Hasil tes formatif siswa pada siklus II No
Uraian
Hasil Siklus
1.
Nilai rata-rata tes formatif
70
2.
Jumlah siswa yang tuntas belajar
26
3.
Prosentase ketuntasan belajar
77 %
Berdasarkan tabel di atas dapat diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 70. Dari 36 siswa telah tuntas sebanyak 26 siswa dan 8 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. maka secara kelompok ketuntasan telah dicapai sebesar 77.03 % (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus II ini mengalami peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode tanya jawab, sehingga siswa menjadi terbiasa dalam pembelajaran. Oleh karena itu siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.
b.
Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar
69
dengan penerapan pembelajaran metode demonstrasi. Dari data-data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut : 1.) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif, kreatif selama proses belajar mengajar berlangsung. 2.) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 3.) Hasil belajar siswa pada siklus II mencapai ketuntasan
c.
Revisi Pada siklus II guru telah menerapkan metode demonstrasi dengan baik dan dilihat dari motivasi serta aktifitas siswa juga hasil belajar siswa. Pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan baik, maka tidak perlu dilakukan revisi tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya lebih baik. Penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
70
B. HASIL ANALISA PENELITIAN Tabel 4.7 Motivasi Siswa Dalam Pembelajaran Fiqih
1.
Mufid Mundakir
BACAAN SIKLUS I II 75 80
2.
M Imdad J M
50
70
50
70
55
70
3.
Rif’an Lana
60
70
50
70
55
70
4. 5. 6.
Ahmad Taufiq Ardi Setiawan Ayom Pangesti Rohmah
70 55 100
85 70 100
65 65 90
85 70 100
70 50 95
80 75 100
7.
Ahmad Lutfi K
70
70
85
85
75
80
8. 9. 10.
Ahmad Nurhidayat Aurelia K Bagas Seno A P
70 50 90
65 65 100
70 50 95
70 70 100
70 55 100
75 50 100
11.
Desi Eka S
50
70
60
70
65
65
12. 13. 14. 15.
Futhi Ichatul Faza Nurul W Iin Nuron N Ivan Zulfa
50 60 85 50
50 70 90 85
60 65 90 65
65 70 90 80
65 60 85 70
50 85 90 70
16.
Ikhwan K Umam
90
90
90
90
80
80
17. 18. 19.
Lela Ramadani Lia Fata N Leny Kurnia O
70 90 90
80 90 100
65 100 95
85 90 100
70 85 100
70 100 100
20.
M Ahwanuddin
50
50
60
50
55
50
21. 22. 23.
M Farhan Ali H M Multazam M Agil
85 80 90
90 95 95
80 90 85
95 80 90
90 60 90
90 80 95
24.
Mulyana Ulfa
70
80
60
80
70
80
25. 26. 27.
Rima Maudi A Rina Fitriana Raswita Risda
55 70 80
70 80 85
60 80 80
75 80 90
50 75 60
80 80 85
NO
NAMA
71
GERAKAN SIKLUS I II 65 65
TATA CARA SIKLUS I II 65 70
28.
Setiawan Arif
70
70
75
80
65
70
29. 30. 31.
Usman Abdul R Usfa Cahya R Zulaeka
50 60 80
90 70 100
65 55 75
80 70 90
70 60 80
85 70 95
32.
Zulfia
75
65
70
70
80
75
33.
Yoga Prasetia
50
70
55
75
50
70
34. 35.
Seno Nugroho Ahmad Ridwan
60 50
70 50
50 55
75 70
50 50
70 55
36.
Dea
50
50
50
70
50
60
Jumlah
2450
2780
2520
2845
2175
2770
Rata-Rata
68,05
77,22
70,02
79,02
60,40
76,94
Tabel 4.8 Nilai Pengamatan Hasil Belajar SIKLUS
NAMA ANAK
1.
Mufid Mundakir
70
T
80
T
2.
M Imdad J M
50
TT
75
T
3.
Rif’an Lana
40
TT
75
T
4.
Ahmad Taufiq
80
T
85
T
5.
Ardi Setiawan
55
TT
70
T
6.
Ayom Pangesti Rohmah
85
T
90
T
7.
Ahmad Lutfi K
80
T
90
T
8.
Ahmad Nurhidayat
80
T
90
T
9.
Aurelia K
50
TT
60
TT
10.
Bagas Seno A P
100
T
100
T
11.
Desi Eka S
60
TT
80
T
12.
Futhi Ichatul
55
TT
60
TT
13.
Faza Nurul W
65
T
75
T
14.
Iin Nuron N
90
T
100
T
I
72
T/TT
SIKLUS
NO
II
T/TT
15.
Ivan Zulfa
60
TT
80
T
16.
Ikhwan K Umam
85
T
90
T
17.
Lela Ramadani
80
T
90
T
18.
Lia Fata N
90
T
100
T
19.
Leny Kurnia O
100
T
100
T
20.
M Ahwanuddin
50
TT
65
T
21.
M Farhan Ali H
95
T
100
T
22.
M Multazam
70
T
80
T
23.
M Agil
90
T
90
T
24.
Mulyana Ulfa
80
T
65
T
25.
Rima Maudi A
55
TT
70
T
26.
Rina Fitriana
85
T
85
T
27.
Raswita Risda
90
T
90
T
28.
Setiawan Arif
90
T
90
T
29.
Usman Abdul R
60
TT
75
T
30.
Usfa Cahya R
75
T
65
T
31.
Zulaeka
85
T
90
T
32.
Zulfia
85
T
85
T
33.
Yoga Prasetia
50
TT
70
T
34.
Seno Nugroho
50
TT
50
TT
35.
Ahmad Ridwan
60
TT
60
TT
36.
Dea
55
TT
55
TT
2600
2885
Rata-Rata
7.2
8.1
Nilai tertinggi
100
100
Nilai terendah
50
50
Jumlah
Tuntas
22
31
Tidak tuntas
14
5
KKM
6.5
6.5
73
Dari tabel di atas apabila berpedoman pada kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebesar 6.5 maka siklus I Jumlah siswa yang tuntas 22 siswa, siklus II 31 siswa. Untuk mengetahui diterima atau ditolaknya hipotesis maka data akan dianalisis statistik dengan rumus :
t=x-µ s / √n Ket. x = nilai rata – rata t = t observasi (hasil perhitungan) µ = nilai tengah s = standar deviasi n = jumlah siswa
1.
Motivasi bacaan siswa Tabel 4.9 Tabel Bacaan Siswa SIKLUS
RATA-RATA MOTIVASI
I
68,05
II
77,22
KETERANGAN
Meningkat
Penjelasan :
Tabel menunjukkan rata-rata motivasi bacaan siswa pada siklus I 68,05 dan pada siklus II mengalami peningkatan yaitu 77,22
74
Diagram 4.I Motivasi Bacaan Siswa
78 76 74 72 70 68 66 64 62
Tabel 4.10 Data bacaan siswa
1.
Siklus
x
µ
s
n
I
68,05
65
7,87
36
II
77,22
65
7,05
36
Hipotesis H0 = µ ≤ 65 H1 = µ > 65
2.
α = 0.05
3.
Statistik uji t=x-µ s / √n
75
4.
Penghitungan Tabel 4.11 Penghitungan Dengan Bantuan Tabel Sebagai Berikut : x
µ
x- µ
s
n
√36
s / √n
tobs
68,05
65
3,05
7,87
6
1,311666
2,3282
2,3282
77,22
65
12,22
7,05
6
1,175
10,40000
10,4
Tabel 4.12 Data Analisa Motivasi Bacaan Siswa Siklus
tobs
ttabel (0,05 ; 35)
Daerah kritik
Keputusan
I
2,3282
1,722
{t/t > 1,722}
Ditolak
II
10,4
1,722
{t/t > 1,722}
Ditolak
Grafik 4.1 Pencapaian Motivasi Bacaan
Terima H0
Tolak H0 tobs
ttabel (0,05; 35) = 1.722
76
2.
Motivasi gerakan siswa Tabel 4.13 Rata-rata Gerakan Siswa
NO
Siklus
Rata-rata gerakan siswa
1
I
70,2
2
II
79,2
Ket.
Meningkat
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata-rata siswa yang mempunyai motivasi dalam gerakan sholat berjamaah siklus I sebesar 70,2 dan mengalami peningkatan di siklus ke II sebesar 79,2
Diagram 4.II Motivasi Gerakan Siswa
80 78 76 74 72 70 68 66 64
77
Tabel 4.14 Data Motivasi Gerakan Siswa Siklus
x
µ
s
n
I
70,2
65
6,91
36
II
79,2
65
7,73
36
1.
Hipotesis H0 = µ ≤ 65 H1 = µ > 65
2.
α = 0,05
3.
Statistik uji t=x-µ s / √n
4.
Perhitungan
Tabel 4.15 Tabel Bantu Perhitungan x
µ
x- µ
s
√ 36
70,2
65
5,2
6,91
6
1,516667
4,5151956
79,2
65
14,2
7,73
6
3,6667
6,0007
78
s / √n
tobs
Tabel 4.16 Data Hasil Motivasi Gerakan Siswa Siklus
tobs
ttabel (0.05 ; 35)
Daerah kritik
Keputusan
I
4,5151956
1,722
{t/t > 1,722}
H0 ditolak
II
6,000
1,722
{t/t > 1,722}
H0 ditolak
Grafik 4.2 Pencapaian Motivasi Gerakan
Terima H0
Tolak H0 tobs ttabel (0,05; 35) = 1.722
3.
Hasil belajar Tabel 4.17 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa NO
Siklus
Rata-rata prestasi siswa
1
I
72,2
2
II
80,1
Ket.
Meningkat
Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 72,2. sedangkan siklus II sebesar 80,1. hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 7,9
79
Diagram 4.III Hasil Belajar Siswa
82 80 78 76 74 72 70 68
Tabel 4.18 Data Hasil Belajar Siswa
1.
Siklus
x
µ
s
n
I
72.2
65
6.31
36
II
80.1
65
8.60
36
Hipotesis H0 = µ ≤ 65 H1 = µ > 65
2.
α = 0.05
3.
statistik uji t=x-µ s / √n
80
4.
Perhitungan Tabel 4.19 Data Hasil Belajar Siswa x
µ
x- µ
s
√36
s / √n
tobs
72,2
65
7,2
6,31
6
1,051667
6,8462736
80,1
65
15,1
8,60
6
1,4333
10,534886
Tabel 4.20 Data Hasil Belajar Siswa Siklus
tobs
ttabel (0.05 ; 35)
Daerah kritik
Keputusan
I
6.
1.722
{t/t > 1.722}
H0 ditolak
1.722
{t/t > 1.722}
H0 ditolak
II
Grafik 4.3 Pencapaian Hasil Belajar Siswa
Terima H0
Tolak H0 tobs ttabel (0,05; 35) = 1.722
C. PEMBAHASAN Pelaksanaan penelitian siklus I belum menunjukkan bahwa pengguanaan metode demonstrasi mata pelajaran fiqih dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mempelajari materi sholat berjamaah. Hal tersebut dapat dilihat
81
dari belum tercapainya kategori keaktifan siswa secara optimal. Terbukti asinulasi dan akomodasi dalam pencapaian pengetahuan siswa belum tuntas. Faktor lain yang mempengaruhi siklus I adalah faktor kreatifitas siswa dalam belajar. Hal ini dapat dilihat dari belum tercapainya tiga aspek keaktifan yaitu pengembangan kognitif, afektif dan psikomotorik, sehingga dalam siklus I belum muncul berbagai gagasan dalam menghadapi suatu persoalan atau masalah yang dihadapi Prestasi belajar siswa pada siklus I juga belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari kurangnya faktor belajar siswa baik dari diri siswa maupun dari luar siswa, sehingga hubungan baik antara guru dan siswa, siswa dengan orang tua, serta siswa dengan lingkungan belum terwujudkan. Dengan adanya kekurangan-kekurangan pada siklus I maka dapat ditulis hasil prestasinya yaitu meliputi hasil tes formatif dengan nilai rata-rata yang baru mencapai 60.83%. Masih jauh dari nilai rata-rata yang diharapkan dengan rincian 20 siswa yang tuntas belajar dan prosentase ketuntasan 55%. Penelitian siklus I menuntut diadakannya siklus lanjutan yang dilaksanakan dengan memberi rangsangan agar mental siswa lebih siap untuk menerima pembelajaran dan memacu agar siswa lebih mempunyai motivasi yang tinggi, aktif dan berprestasi dalam pembelajaran. Pada siklus II guru lebih baik melaksanakan hampir sama dengan siklus sebelumnya. Bedanya pada siklus ini siswa dibagi menjadi 4 kelompok yang berbeda yaitu satu kelompok hanya siswa laki-laki saja untuk memudahkan pembetulan imam salah untuk jamaah laki-laki dan kelompok perempuan
82
untuk mempermudah pembetulan imam yang salah untuk jamaah perempuan dan kelompok campuran untuk penataan shafnya. Pada siklus ini siswa dituntut untuk lebih percaya diri dalam menerima pembelajaran, keaktifan siswa dalam melaksanakan gerakan dan penguasaan materi sebagai penunjang keberhasilan dalam prestasi belajarnya. Dengan adanya peningkatan prestasi belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari hasil tes formatif siswa pada siklus II memperoleh nilai rata-rata 70 dengan rincian dari 36 siswa diteliti, 28 siswa yang tuntas belajarnya dengan prosentase ketuntasan belajar 77,7%. Dari hasil prestasi secara keseluruhan ini maka penelitian terhadap siswa kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010 dinyatakan telah tuntas sesuai dengan indikator yang diharapkan. Dari analisis setiap siklus maka peneliti dapat melakukan pembahasan sebagai berikut : 1. Motivasi bacaan, gerakan dan tata cara a. Dengan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran fiqih materi sholat berjamaah kelas II di MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan terjadi peningkatan moticasi bacaan pada siklus I b. Dengan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran fiqih materi sholat berjamaah kelas II di MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan tahun ajaran 2010 terjadi peningkatan keaktifan dalam bacaan, gerakan maupun tata cara pada siklus II.
83
Berdasarkan analisa menggunakan tabel serta diagram diatas maka hipotesisnya apabila metode demonstrasi dilaksanakan dengan baik maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran fiqih materi sholat berjamaah kelas II MI Sabilul Huda Jimbaran kecamatan Bandungan kabupaten Semarang tahun 2010 dapat diterima kebenarannya. Dengan demikian penelitian telah berhasil dan pelaksanaan siklus selanjutnya dapat dihentikan.
84
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Metode demonstrasi adalah suatu metode yang memerlukan teknik dan ketrampilan karena metode demonstrasi merupakan cara belajar mengajar dengan melakukan gerakan, bacaan dan proses yang seharusnya. Seperti halnya mendemonstrasikan sholat berjamaah. Siswa akan lebih mudah mengerti tentang tata cara sholat berjamaah, dibandingkan apabila guru mengajarkan sholat berjamaah dengan metode ceramah. Hal itu dapat dibuktikan dengan penelitian tindakan kelas yang penulis laksanakan. Penulis melaksanakan penelitian dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dari kedua siklus tersebut dapat diperoleh hasil yang berdasarkan prosentase prestasis siswa sebagai berikut : Siklus I siswa yang tuntas belajarnya sebanyak 20 siswa dengan prosentase 55.5 %. Siklus II siswa yang tuntas sebanyak 28 siswa dengan prosesntase 77,7 %. Apabila dilihat dari prosentase antara siklus I dengan siklus II maka terjadi kenantikan atau peningkatan sebanyak 22,2 %. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan menggunakan metode demonstrasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
85
B. SARAN Hendaknya guru lebih trampil dalam mengajar karena ketrampilan guru sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa yang juga berpengaruh terhadap hasil akhir pembelajaran untuk mencapai puncak prestasi. Bagi kepala sekolah seyogyanya lebih mengutamakan sarana dan prasarana khususnya alat peraga, demi tercapainya proses pembelajaran yang sempurna. Untuk para siswa hendaknya meningkatkan motifasi belajar dan keaktifan dalam pembelajaran supaya mendapatkan prestasi dan hasil akhir yang memuaskan. Ketercapaian pembelajaran juga tidak lepas dari peran orang tua murid.
86
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Wahab Kallaf.1996. Kaidah-Kaidah Hukum Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara. Bisri, Hasan Cik. 2003. Model Penelitian Fiqih. Jakarta : Prenada Media. Hasan, Iqbal. 2003. Pokok-Pokok Materi Statistik ( Statistic Discriptif ). Jakarta : Bumi Aksara. Mutahari, Murtadho. 1993. Pengantar Ushul Fiqih dan Ushul Fiqih Perbandingan. Jakarta : Pustaka Hidayah N, Sudirman. 1982. Ilmu Pendidikan. Bandung : Bandung Remaja Karya. Syah, Muhibbin.1998. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya. Usman, Basyaruddin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta : Ciputat Pers. Usman, Uzer M. 1993. Upaya Mengoptimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Winkel, Ws. 1984. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Gramedia. Malik, Oemar. 1975. Metode Belajar Dan Kesulitan-Kesulitan Belajar. Bandung : Transito. Http: // Sunartombs. Word Press. Com /2009/01/05/Pengertian Prestasi Belajar
87
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini saya : Nama
: Siti Wahyu Utami
Ttl
: Kab. Semarang, 21 Juli 1979
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Dusun Secang RT. 01 RW. 01 Desa Samban Kec Bawen Kab. Semarang
Riwayat Pendidikan : a.
TK PGRI Samban
tahun
1983
lulus 1985
b.
SD Negeri Samban I tahun
1985
lulus 1991
c.
SMP Negeri Bawen I tahun
1991
lulus 1994
d.
SMU Negeri Klepu
tahun
1994
lulus 1997
e.
D II Undaris Ungaran tahun
2004
lulus 2006
f.
S I Jurusan Tarbiyah Progdi PAI angkatan 2008 STAIN Salatiga tahap akhir
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat sebenar-benarnya. Bandungan, 6 Agustus 2010 Penulis
Siti Wahyu Utami
SURAT KETERANGAN PENELITIAN NO : ………………………………………. Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Madrasah Ibtidaiyah Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang menerangkan bahwa :
Nama
: Siti Wahyu Utami
TTL
: Kab. Semarang, 21 Juli 1979
Pekerjaan
: Mahasiswa Fakultas Tarbiyah STAIN Salatiga
NIM
: 11408215
Alamat
: Dusun Secang RT.01 RW 01 Kelurahan Samban Kec. Bawen Kab Semarang
Benar-benar melakukan penelitian tindakan kelas di Madrasah Ibtidaiyah Sabilul Huda Jimbaran Kec. Bandungan Kab. Semarang. Pada bulan mei 2010 dalam rangka menyusun skripsi dengan judul : “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH MATERI SHOLAT BERJAMAAH KELAS II MELALUI METODE DEMONSTRASI DI MI SABILUL HUDA JIMBARAN
KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG
TAHUN 2010”
Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Semarang, 25 September 2010 Kepala MI Sabilul Huda Jimbaran
Sohani, S.Ag. NIP : 1975 12091999031002