PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT OPERASI HITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN METODE MENCONGAK DAN TABEL PERKLIAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KUWARASAN 02 TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh : IKA MUSLIKAH 11510048 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2015
i
ii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT OPERASI HITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN METODE MENCONGAK DAN TABEL PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KUWARASAN 02 TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Disusun Oleh : IKA MUSLIKAH 11510048 JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2015
iii
MOTTO Selama ada keyakinan, semua akan menjadi mungkin Hari ini berjuang, besok raih kemenangan Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan tidak kenal putus asa
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : Ayahanda tercinta Wasimin dan Ibunda tercinta Suminah kalian adalah segala-galanya bagiku didunia, terimakasih atas perjuangan kalian dengan penuh susah payah ditengah malam, yang tidak pernah mengeluh, serta kalimah do’a dan kasih sayangnya. Kakakku tercinta Rismiyati dan keluarga dan adikku tercinta Tria Aulia yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menimba ilmu selama dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi ini. Pamanku Lestariyo M.Pd.I dan Bibiku Ike Yulistiya WWS S.Pd yang selalu memberi motivasi dan semangat serta bantuan kepada penulis saat penulis membutuhkan. Keluarga besar makde dan maklek yang telah memdoakan dan memberikan nasehat demi suksesnya penulis mencapai cita-cita. Bapak dan Ibu Guru SMK Negeri 1 Jambu Almamater Penulis yang sudah memberikan motivasi kepada penulis selama mencari ilmu.
vii
Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku kesana kemari Catur Ayu Pratiwi. Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2010, khususnya PGMI B, sebagai teman berbagi ilmu diperkuliahan dan teman canda tawa. Sahabat-sahabatku masa SMP dan masa Putih Abu-abu yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis. Sahabat-sahabat COMPAK yang selalu mendukung dan memberikan bantuan kepada penulis selama kuliah.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabatsahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya. Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT OPERASI HITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN METODE MENCONGAK DAN TABEL PERKALIAN PADA SISWA KELAS III DI SD NEGERI KUWARASAN 02” ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada Jurusan Tarbiyah di STAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan. Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada : 1.
Yang terhormat Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua STAIN Salatiga.
2.
Bapak Suwardi, M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
ix
3.
Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi PGMI.
4.
Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah rela menyisihkan waktunya untuk membimbing dengan penuh kebijaksanaan dan memberi petunjuk-petunjuk dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
5.
Bapak/Ibu dosen yang telah mencurahkan segala pengetahuan dan bimbingan selama penulis kuliah sampai menyelesaikan skripsi ini.
6.
Kepala sekolah SD Negeri Kuwarasan 02 Bapak Sudarto S.Pd, beserta guru dan karyawan, yang berkenan memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian di SD Negeri Kuwarasan 02.
7.
Siswa-siswi kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan.
8.
Ayahanda Wasimin, Ibunda tercinta Suminah, kakak tercinta Rismiyati dan keluarga, adik tercinta Tria Aulia dan paman kebanggaanku Lestariyo, M.Pd.I dan keluarga yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita.
9.
Yang tercinta teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu. Atas semua bantuan yang telah diberikan kepada penulis, mudah-mudahan
mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amien. Serta proses yang selama ini penulis alami semoga bermanfaat di kemudian hari sebagai bekal
x
ABSTRAK Muslikah, Ika. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Operasi Hitung Perkalian Menggunakan Metode Mencongak dan Tabel Perkalian Pada Siswa Kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun 2014. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd. Kata Kunci: Hasil Belajar Matematika Operasi Bilangan Bulat, Mencongak Penelitian ini merupakan upaya peningkatan metode mencongak dan tabel perkalian dalam operasi hitung perkalian 1 sampai 100 pada pelajaran matematika kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang Tahun 2014. Permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimanakah peningkatan keaktifan belajar siswa pada pelajaran matematika materi perkalian, (2) Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah menerapkan metode mencongak dan tabel perkalian bilangan 1 sampai 100? Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan evaluasi tes dan pengamatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat metode mencongak dan tabel perkalian dalam meningkatkan hasil belajar Matematika materi Operasi Perkalian 1 sampai 100 dan pencapaian target KKM kelas pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas III yang berjumlah 11 orang yang terdiri dari siswa laki-laki yang berjumlah 7 orang dan siswa perempuan yang berjumlah 4 orang. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas terdiri dari 3 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data diambil dari hasil soal post test, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan rumus Presentase = Frekuensi : Jumlah siswa x 100. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui, dengan penggunaan metode mencongak pada pokok bahasan perkalian dengan hasil tiga angka mengalami peningkatan dengan KKM 61. Siklus I siswa yang mencapai KKM sebanyak 4 siswa atau 36,4%. Siklus II yang mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM sebanyak 7 siswa atau 63,6%, ada peningkatan sebesar 27,2% dari siklus I. Pada Siklus III mencapai ketuntasan belajar sesuai KKM sebanyak 10 siswa atau 90,9% meningkat 27,3% dari siklus II. Metode mencongak dapat meningkatkan hasil belajar Matematika materi Operasi Hitung Perkalian kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang tahun 2014.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL .............................................................................................................. i LEMBAR BERLOGO ......................................................................................... ii JUDUL .................................................................................................................. iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ vi MOTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... xi ABSTRAK ............................................................................................................ xii DAFTAR ISI ......................................................................................................... xiii DAFTAR TABEL ................................................................................................. xvi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1 A. Latar BelakangMasalah....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 7 E. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 8 F. Definisi Operasional ........................................................................... 9 G. Metode Penelitian ............................................................................... 12 1. Rancangan Penelitian .................................................................... 12 2. Subjek Penelitian .......................................................................... 11 3. Langkah-Langkah ......................................................................... 13 4. Instrumen Penelitian ..................................................................... 15 5. Pengumpulan Data ........................................................................ 16 6. Analisis Data ................................................................................. 17 H. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................. 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 19 A. Hasil Belajar....................................................................................... 19
xiii
1. Pengertian Belajar ......................................................................... 19 2. Ciri-Ciri Belajar ............................................................................ 20 3. Teori-Teori Belajar ....................................................................... 21 4. Tujuan Belajar ............................................................................... 24 5. Pinsip Belajar ................................................................................ 24 6. Pengertian Hasil Belajar ............................................................... 26 7. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................. 26 B. Matematika ........................................................................................ 30 1. Pengertian Matematika ................................................................. 30 2. Tujuan Belajar Matematika ........................................................... 31 C. Metode Mencongak dan Tabel Perkalian ........................................... 31 1. Pengertian Metode ........................................................................ 31 a. Metode Pembelajaran .............................................................. 31 b. Kedudukan Metode Pembelajaran .......................................... 32 c. Mencongak ............................................................................. 34 2. Tabel Perkalian ............................................................................ 36 a. Pengertian Tabel Perkalian .................................................... 36 b. Media Tabel Perkalian ........................................................... 36 c. Langkah-langkah Penggunaan Tabel Perkalian ..................... 36 d. Perkalian Bilangan 1 sampai 100 ........................................... 37 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN........................................................... 41 A. Diskripsi Pelaksanaan Siklus .............................................................. 41 1. Siklus I .......................................................................................... 41 2. Siklus II ......................................................................................... 44 3. Siklus III........................................................................................ 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 51 A. Diskripsi Penelitian Per Siklus............................................................ 51 1. Siklus I .......................................................................................... 51 2. Siklus II ......................................................................................... 54 3. Siklus III........................................................................................ 57 B. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................................. 61
xiv
1. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa...................................................... 61 2. Siklus I ......................................................................................... 62 3. Siklus II ......................................................................................... 63 4. Siklus III ....................................................................................... 64 BAB V PENUTUP ............................................................................................... 68 A. Kesimpulan ........................................................................................ 68 B. Saran ................................................................................................... 69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1
Nilai Siswa Siklus I ................................................. 52
TABEL 4.2
Nilai Siswa Siklus II ................................................ 55
TABEL 4.3
Nilai Siswa Siklus III............................................... 58
TABEL 4.4
Nilai Siswa Hasil Rekapitulasi Siklus I-III.............. 61
TABEL 4.5
Data Rekapitulasi Ketuntasan Siswa ....................... 62
TABEL 4.6
Diagram Ketuntasan Siswa SIklus I-III .................. 66
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Profil Sekolah
Lampiran 2
Silabus Matematika Kelas 3
Lampiran 3
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Lampiran 4
Soal-Soal
Lampiran 5
Dokumentasi
Lampiran 6
Lembar Pengamatan Siswa
Lampiran 7
Lembar Pengamatan Guru
Lampiran 8
Surat Ijin Penelitian
Lampiran 9
Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 10
Surat Pembimbing
Lampiran 11
Lembar Konsultasi
Lampiran 12
Nilai SKK
Lampiran 13
Daftar Riwayat Hidup
xvii
BAB I PEDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang semakin maju ini, pendidikan sangat penting bagi anak-anak saat ini, pendidikan yang di dalamnya terdapat proses belajar mengajar yang harus dilalui oleh seorang siswa ataupun guru. Guru sebagai salah satu sumber belajar berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak didik di kelas (Djamarah, 1995: 88). Berdasarkan peraturan pemerintah No.74 Tahun 2008, pada ketentuan umum pasal 1 menyebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi pserta didik pada pendidikan usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Agar mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Guru harus mampu mengembnagkan diri dalam menguasai materi dan mampu dalam melihat serta menilai kinerjanya sendiri. Untuk memiliki kemampuan itu melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) guru bisa mendapatkan kesempatan berperan aktif untuk mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan sendiri. Melalui PTK guru juga diharapkan mampu menjadi seorang pekerja yang profesional dan mampu membuat guru lebih percaya diri untuk bisa menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dari fenomena itu guru 1
dituntut bagaimana mengembangkan kreatifitas guru dalam memecahkan masalah dan menghadapi peserta didik yang inovatif. Seorang guru harus mampu mendesain model pembelajaran yang menarik minat dan perhatian siswa untuk mempelajari materi yang dianggap sulit, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan suatu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi hasil belajar siswa yang menarik dan menumbuhkan minat dan motivasi belajar matematika yang dianggap menakutkan dan sulit. Selain itu, metode dan teknik berhitung yang diajarkan oleh guru kurang mendukungng peningkatan kemampuan siswa dalam berhitung. Padahal berhitung merupakan ilmu dasar dalam matematika yang harus dikuasai sebelum mempelajari sesuatu yang lebih rumit (Prasetyono, 2009:5-6). Seorang siswa yang cerdas sekalipun bisa takut terhadap matematika (math phobia) dikarenakan adanya seorang guru yang mengatakan bahwa siswa tidak dapat mengerjakan hitungan matematika. Meskipun sebenarnya siswa itu mampu mngerjakannya, tapi ucapan itu secara tidak langsung membuat kepercayaan diri siswa hilang dan keinginan belajarnya menurun. Matematika pelajaran yang sangat penting, karena dalam kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari matematika. Anak-anak hingga orang dewasa bahkan orang yang tidak
2
sekolahpun tang mereka sadari menggunakan ilmu dasar matematika, baik dalam bentuk penjumlahan, pengurangan, pembgaian dan perkalian. Untuk itu mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik dari sekolah dasar untuk membekali mereka menuju pendidikan selanjutnya yang membutuhkan ketelitian dan pemikiran yang logis serta krnyataan kritis. Dengan adanya kenyataan itu sebagai seorang guru harus tanggap dalam masalah pembelajaran dengan menciptkan kegiatan belajar yang efektif dan penggunaan teknik belajar matematika yang menjadikan siswa tidak takut lagi dengan matematika. Demikian pula dari pengamatan yang penulis lakukan pada tanggal 24 September 2014 pada pembelajaran Matematika dalam pembahasan materi “perkalian” pada awal pembelajaran yaitu kurikulum KTSP di SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang tahun 2014 yang jauh dari harapan pencapaian target KKM 61. Pada ulangan tentang perkalian kelas III dari 11 siswa yang mendapat nilai kurang dari standar ketuntasan sebanyak 7 siswa. Artinya, hanya 36,6% anak yang mencapai ketuntasan. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran matematika kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 belum berhasil. Hal ini terjadi dikarenakan guru kurang maksimal dalam mengajarkan perkalian dan tergantungnya siswa dengan alat bantu hitung lidi dalam melakukan hitung perkalian. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penulis melakukan
perbaikan
dengan
3
melibatkan
siswa
dalam
kegiatan
pembelajaran sehari-hari dengan menggunakan metode Mencongak dan Tabel Perkalian . Metode ini sangat bermanfaat bagi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan yaitu mengingat dan menghafal serta mengenalkan anak-anak berhitung secara abstrak nyata. Hal ini bisa dilakukan setiap hari melalui pertanyaan yang diberikan oleh guru sebagai metode belajar terutama berhitung. Dengan pelaksanaan yang kontinu (berkesinambungan, terus-menerus, dan berkelanjutan) di setiap pelajaran matematika, maka hasil yang diharapkan adalah siswa akan lebih mudah mengingat tentang perkalian dan lebih cepat dalam menghitung matematika. Tidak sekedar ingat dan hafal, tetapi dapat melekat yang sangat rekat dipikiran siswa, karena terbiasa. Selain itu penulis juga mengkombinasikan metode mencongak dengan tabel perkalian yang dilakukan secara berulang-ulang untuk membantu siswa dalam mengingat dan menghafal perkalian diluar kepala. Hal-hal tersebut diatas mendorong peneliti untuk melaksanakan peneletian dengan judul skripsi PTK “PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SIFAT OPERASI HITUNG PERKALIAN MENGGUNAKAN METODE MENCONGAK DAN TABEL PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SD NEGERI KUWARASAN SEMARANG
02 TAHUN
KECAMATAN 2014.
Karena
JAMBU menurut
KABUPATEN penulis
metode
mencongak cocok untuk digunakan dalam meningkatan hasil belajar siswa yang lebih baik dan memberikan manfaat terhadap matematika
4
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang ang diuraikan diatas maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut: 1. Apakah dengan metode mencongak dan tabel perkalian dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2014/2015? 2.
Apakah dengan metode mencongak dan tabel perkalian dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2014/2015?
C. Tujuan Penelitian Menurut rumusan masalah diatas, maka dapat disimpulkan tujuan penelitian untuk mengetahui: 1.
Untuk mengetahui metode mencongak dan tabel perkalian dapat meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2014/2015?
2.
Untuk mengetahui metode mencongak dan tabel perkalian dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2014/2015?
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Hipotesis kata lain dari jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis menyatakan hubungan yang kita cari atau yang ingin kita pelajari. Hipotesa adalah pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesa adalah dugaan sementara dari hubungan fenomena-fenomena yang kompleks (Nazir, 1988:182). Dari pernyataan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar atau mungkin salah. Hipotesis merupakan jawaban Berdasarkan rumusan masalah di atas hipotesis dalam penelitian ini adalah , dengan menggunakan metode mencongak dan tabel perkalian hasil belajar matematika siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang dapat mengalami peningkatan dan sesuai tujuan. 2. Indikator Keberhasilan Penerapan metode mencongak dan tabel perkalian ini akan lebih efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai sesuai tujuan. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut:
6
a)
Ada peningkatan keaktifan siswa dalam penerapan metode Mencongak dan Tabel Perkalian.
b) Ada peningkatan hasil belajar secara berkelanjutan (continue) dari siklus pertama ke siklus dua dan seterusnya hingga memenuhi kriteria ketuntasan minimal dalam pembelajaran matematika.
E. Kegunaan Penelitian Dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik disekolah. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dalam dunia pendidikan berupa gambaran mengenai sebuah teori yang menyatakan bahwa peningkatan hasil belajar matematika pada sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat dengan menggunakan metode mencongak dan tabel perkalian terhadap siswa sekolah dasar sangat bermanfaat bagi siswa. 2. Manfaat Praktis a)
Bagi Siswa 1) Meningkatkan hasil belajar Matematika siswa materi perkalian. 2) Meningkatkan kreatifitas dan keaktifan siswa dengan menerapkan metode Mencongak dan tabel perkalian.
7
3) Membantu siswa untuk tidak tergantung dengan alat bantu hitung yang sering ditekankan oleh guru berupa lidi dan bijibijian yang wajib dibawa. b) Bagi Guru 1) Dapat dijadikan pedoman penggunaan metode pembelajaran yang mengasyikkan dan menarik untuk dipelajari. 2) Dengan penelitian ini guru dapat menambah pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman tentang Penelitian Tindakan Kelas. 3) Guru mampu mendeteksi atau mengetahui kesulitan-kesulitan yang sering dihadapi siswa dalam pembelajran sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat. c)
Bagi Sekolah 1) Sebagai masukan bagi guru dalam mengajarkan matematika pada sifat-sifat operasi hitung bilangan bulat. 2) Sebagai salah satu cara/ide dalam usaha-usaha yang mengarah pada peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal matematika melalui kegiatan bermain kartu.
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah persepsi dalam penafsiran judul penelitian ini, berikut dijelaskan tentang maksud yang terkandung dalam variable judul penelitian tindakan kelas sebagai berikut :
8
1.
Peningkatan Hasil Belajar Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku
yang
baru
secara
keseluruhan,
sebagai
hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu. Sedangkan menurut Nurkencana (1986 : 62) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai atau diperoleh anak berupa nilai mata pelajaran. Ditambahkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Peningkatan hasil belajar merupakan suatu cara untuk mengukur sebuah keberhasilan siswa dalam mengikuti pembelajarn dan menghasilkan pemahaman, serta ketrampilan, kecerdasan dan perubahan-perubahan pada setiap individu. Indikator yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini diantaranya sebagai berikut: a) Perhatian siswa terhadap model pembelajaran yang menarik untuk dikembangkan. b) Keaktifan siswa dalam bertanya. c) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan. d) Keberanian siswa dalam menyampaikan gagasan atau pendapat.
9
2. Matematika Matematika menurut Ruseffendi dalam (Heruman 2010:1) adalah bahasa symbol;ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke dalil. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi (2000:102), yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan dan pola pikir yang deduktif. Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas, 2001:7) dalam Susanto (2013: 184). 3. Perkalian 1 sampai 100 Perkalian adalah menyatakan penggandaan. Perkalian adalah perbanyakan; hasil kali(Poerwadharminta, 2006 : 512). Perkalian 1 sampai 100 adalah operasi hitung yang menyatakan penggandaan atau penjumlahan berulang yang hasilnya yaitu bilangan antara 1 (satu) sampai 100 (seratus).
10
G. Metode Penelitian 1.
Rancangan Penelitian Arikunto (2006) dalam (Suyadi, 2013:18)
menjelaskan
pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan. Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang istilah dalam bahasa inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR). Penelitian tindakan kelas adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan meningkatkan mutu objek yang diamati (Suyadi, 2011:18). Terdapat empat tahap yang digunakan secara sistematis dalam prosedur penelitian dan diterpkan dalam tiga siklus yaitu proses tindakan siklus I, siklus II, dan siklus III. Adapan tahapan yang digunakan dalam setiap siklus yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).
2.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang, yang berjumlah 11 siswa.
11
3.
Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada semester awal tahun pelajaran 2014/2015 di SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dimulai 23 September 2014 sampai dengan 22 Oktober 2014.
4.
Langkah-langkah Arikuntoro (2008:20) mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi; (a)Perencanaan (Planning), (b) Pelaksanaan (Action), (c)Pengamatan (Observation), (d) Refleksi (Reflection).
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
? Gambar 2.1 Tahap-tahap PTK (Arikunto,2008:74)
12
a) Perencanaan (Planning) Proses penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakn 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Pada tahap perencanaan dilaksanakan berdasarkan refleksi awal sebelum melakukan penelitian. Hasilnya dalam memahami tingkat penguasaan kompetensi siswa dalam pembelajaran siswa masih kurang. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan yang diawali dengan: 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai
dasar
permasalahan
untuk yang
membantu
ditemukan
memecahkan
dengan
adanya
perencanaan tindakan pembelajaran. 2) Menyusun lembar observasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran menggunakan metode Mencongak. 3) Menyusun soal/tes formatif untuk siswa. b) Tindakan (Action) Pada
tahapan
ini
menerapkan
apa
yang
telah
direncanakan dan tindakan harus sessuai dengan rencana. Penerapan pembelajaran sesuai dengan scenario/jalan cerita pembelajaran yang tertulis pada RPP dalam tahap perencanaan (Planning).
13
d) Pengamatan (Observation) Tahapan ini penulis menggunakan pedoman observasi yang telah direncanakan dalam melaksanakan pengamatan pembelajara yaitu terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa. e) Refleksi (Reflection) Pada tahapn ini untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan yang berikutnya (Arikunto, 2008:80). 5.
Instrumen Penelitian a) Lembar observasi Observasi
atau
pengamatan
langsung
adalah
pengambilan data secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu secara langsung menggunakan mata tanpa ada alat pertolongan standar lain(Nazir, 1988:212). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran untuk menjawab pertanyaan dari guru secara cepat dan tepat. b) Tes tertulis Tes tertulis adalah tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada siswa dalam
bentuk
bahan
tulisan.
Tes tertulis/tes hasil belajar digunakan untuk mengukur pengetahuan atau penguasaan objek ukur terhadap seperangkat
14
konten atau materi tertentu. Tes tertulis juga digunakan untuk mengukur dan menilai hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. 6.
Pengumpulan Data Dalam penelitian Tindakan Kelas ini, menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a) Observasi Melakukan pengamatan terhadap perubahan perilaku siswa untuk mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran
matematika
dengan
menggunakan
metode
Mencongak. b) Tes Mengadakan tes atau pemberian evaluasi terhadap siswa melalui tes formatif untuk mengetahui hasil belajar siswa mengenai
materi
yang
telah
diberikan
dalam
proses
pembelajaran menggunaakn metode Mencongak. c) Dokumentasi Dokumentasi dapat diartikan sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan dan bisa juga dalam bentuk dokumentasi berupa foto dan lain-lain.
15
7.
Analisis Data Dalam penelitian ini penulis menganalisa data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui hasil tes dan catatan observasi. Adapun metode analisis data yang digunakan yaitu analisis data kuantitatif. Untuk itu diperlukan dua analisis data pula. Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus-menerus pada saat penelitian sedang berlangsung hingga pembuatan laporan penelitian akan
menghasilkan
suatu
kesimpulan
yang
dapat
dipertanggungjawabkan. Data yang diperoleh diolah dengan mencari presentase tiaptiap kegiatan dengan menggunakan rumus presentase (Sugiyono, 2010:43). Adapun rumusnya sebagai berikut:
𝑷=
𝒇 𝒙 𝟏𝟎𝟎% 𝑵
Keterangan : P = jumlah nilai dalam persen f = jumlah siswa N = jumlah seluruh siswa Sedangkan data yang bersifat kuantitatif, nilai ulangan harian siswa di analisis menggunakan rata-rata kemudian dikelompokkan sesuai tingkatan diatas rata-rata, dan dibawah rata-rata.
16
H. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut: 1. Bagian awal meliputi: halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 2. Bagian inti meliputi: BAB I
pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan
penelitian,
hipotesis
dan
indikator
keberhasilan , kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II
Kajian pustaka. Terdiri dari Sub A membahas tentang hasil belajar meliputi pengertian belajar, ciri-ciri belajar, tujuan belajar, prinsip-prinsip belajar dan pengertian hasil belajar, metode pembelajaran meliputi pengertian metode dan kedudukan metode pembelajaran. Sub B membahas tentang matematika meliputi pengertian matematika, tujuan belajar matematika dan materi bilangan bulat perkalian. Sub C berisi kajian tentang metode meliputi pengertian metode mencongak, kedudukan metode dalam pembelajaran, , tujuan mencongak, kelebihan serta kelemahan metode mencongak dan tabel perkalian 1 sampai 100 berisi tentang
17
pengertian tabel, fungsi tabel perkalian dan langkahlangkah penggunaan tabel perkalian. BAB III Pelaksanaan penelitian Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini membahas tentang deskripsi pelaksanaan siklus I, deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi pelaksanaan siklus III. BAB IV
Hasil penelitian dan pembahasan meliputi diskripsi hasil penelitian per siklus dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V
3.
Tentang penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran.
Bagian akhir, berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran serta riwayat hidup penulis.
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Belajar adalah memperoleh pengetahuan, bahwa belajar adalah pembentukan kebiasaan-kebiasaan secara otomatis. Belajar juga biasa diartikan sebagai suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Belajar dan mengajar merupakan suatu proses yang mempunyai hubungan yang sangat erat dalam dalam dunia pengajaran antara peserta didik dengan guru. Rusyan Tabarani dkk (1989:7) berpendapat, belajar adalah menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Sedangkan, pendapat yang lebih modern ialah sebagai a change in behavior atau perubahan tingkah laku, seperti belajar apabila ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia belajar, sehingg tidak ada perubahan dan harus menggunakan cara lain. Menurut R.Gagne dalam bukunya Susanto (2013:1) belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjai terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi
19
antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Drs. Slameto dalam bukunya Djamarah (2011:13) merumuskan tentang belajar. Menurutnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dari pengalaman individu dalam interaksi lingkungan secara keseluruhan yang menyangkut ranah kognitif, afektif dan psikomotorik individu itu sendiri. 2. Ciri-ciri Belajar Djamarah merumuskan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan kedalam ciri-ciri belajar berikut: a)
Perubahan yang Terjadi Secara Sadar Sebuah perubahan yang dirasakan oleh seorang individu yang belajar akan menyadari bahwa terjadi perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi perubahan dalam dirinya yaitu bertambahnya pengetahuan, kecakapan dan kebiasaan.Perubahan dalam Belajar Bersifat Fungsional.
20
Perubahan yang terjadi dalam diri individu berlangsung secara terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya. Misalnya, jika anak belajar musik, maka ia akan mengalami perubahan dari tidak menyukai music menjadi tertarik mendalami musik b) Perubahan Belajar bersifat Positif dan Aktif Perubahan belajar yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha individu itu sendiri. Sedangkan perubahan belajar yang positif artinya perubahan yang dimilki oleh individu untuk dikembangkan kearah yang lebih baik da berguna bagi kehidupan individu dan lingkungannya sendiri. c) Perubahan dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara Perubahan yang bersifat sememntara (temporer) yang terjadi hanya untuk beberapa saat saja seperti berkeringat, menangis dan sebagainya. Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.
21
d) Perubahan dalam Belajar Bertujuan dan Terarah Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai. Perubahan belajar terarah pada tingkah laku yang benar-benar disadari. e)
Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku . jika seorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya.
3. Teori-teori belajar Adapun teori-teori belajar yang dirumuskan oleh Djamarah (2011:17) dalam pembahasan berikut: a)
Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya Ahli-ahli ilmu jiawa daya mengemukakan sustu teori bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan-kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk sesuatu hal. Daya-daya itu misalnya daya mengenal, daa mengingat, daya berfikir, daya fantasi, dan sebagainya.
22
b) Teori Tanggapan Teori tanggapan adalah suatu teor belajar yang menentang teori belajar yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya yang dikemukakan oleh Herbart yaitu teori ilmu jiwa daya tidak ilmiah. Sebab psikologi daya tidak dapat menerangkan kehidupan jiwa. Oleh sebab itu Herbart mengajukan teorinya, yaitu teori tanggapan. Menurutnya unsur jiwa yang paling sederhana adalah tanggapan. c)
Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt Gestalt adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Sebab keberadaan bagian-bagian didahului oleh keseluruhan. Dalam belajar, menurut teori Gestalt yang terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapatkan respons atau tanggapan yang tepat.
d) Teori Conectionism (Thorndike) Proses belajar menurut Thorndike melalui proses: 1)
Trial and error (mencoba-coba dan mengalami kegagalan).
2)
Law of effect yang berarti bahwa segala tingkah laku yang berakibatkan suatu keadaan yang memuaskan (cocok dengan tuntutan situasi) akan diingat dan dipelajari dengan sebaikbaiknya.
23
4. Tujuan Belajar Menurut Sardiman (2009:26-28) tujuan belajar ada tiga jenis yaitu: a. Untuk mendapatkan pengetahuan Pemilikan pengetahuan dan kemampuan berpikir sebagai yang tidak dapat dipisahkan. Dengan kata lain tidak dapat mengembangkan kemampuan berfikir tanpa bahan pengetahuan b. Penanaman konsep dan keterampilan Penanaman
konsep
atau
merumuskan
konsep,
juga
memperlukan suatu keterampilan yang berupa jasmani maupun rohani. Keterampilan memang dapat dididik, yaitu dengan banyak melatih kemampuan. c. Pembentukan sikap Dalam interaksi belajar-mengajar guru akan senantiasa diobservasi, dilihat, didengar, ditiru semua perilakunya oleh para siswanya. Jadi, dari tujuan belajar itu adalah ingin mendapatkan pengetahuan, keterampilan dan penanaman sikap mental/nilai-nilai individu yang baik. 5.
Prinsip-prinsip Belajar Prinsip-psrinsip belajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu prinsip-prinsip belajar yang bersifat psikologis dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat linguistik (materi dan metodik).
24
a.
Prinsip belajar yang bersifat psikologis adalah: a) Motivasi, diartikan sebagai hal yang mendorong seseorang untuk berbuat sesuatu. b) Pengalaman, sendiri atau yang dialami sendiri akan lebih menarik dan berkesan daripada mengetahui dari kata orang lain. c) Keingintahuan, merupakan kodrat manusia yang dapat menyebabkan manusia itu menjadi maju.
b. Prinsip belajar yang bersifat linguistik yang dirumuskan oleh Chaer dan Agustina dalam bukunya Djamarah (2011:71), sebagai berikut: 1) Mudah menuju sukar, artinya pemberian materi harus dimulai dari yang mudah kemudian diikuti dengan yang sukar atau yang lebih sukar. 2) Sederhana menuju kompleks, artinya bahan pelajaran harus dimulai dari yang sederhana, baru kemudian diikuti dengan yang kompleks. 3) Dekat menuju jauh, artinya pemberian materi pelajaran harus dimulai dari yang ada didekat anak didik, bau kemudian berangsur-angsur menuju yang agak jauh atau yang jauh. Pendapat dari para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa prinsip belajar bersifat psikologis yang berasal dari diri sendiri dan keluarga. Sedangkan yang bersifat linguistik adalah cara atau ilmu
25
dari yang mudah menuju sukar, sederhana menuju kompleks dan dekat menuju jauh dalam memperoleh ilmu. 6. Pengertian Hasil Belajar Berdasarkan konsep belajar diatas, dapat dipahami tentang makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek belajar, afektif, psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar(Susanto, 2013:5). Hasil belajar dapat diartikan juga sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari tes mengenal sejumlah pelajaran tertentu. Dari pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh setelah melalui kegiatan belajar dan siswa dianggap berhasil dalam belajar setelah mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan instruksional. 7. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu, baik yang berasal dari siswa sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya. Selain itu, hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal.
26
a. Faktor Internal Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal meliputi; kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar serta kondisi fisik dan kesehatan. b. Faktor Eksternal Faktor Eksternal merupakan factor yang bersumber dari luar diri peserta didik yang mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam
bukunya
Susanto,
(2003:15)
Russefendi
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam yaitu: 1) Kecerdasan Anak Kemampuan
intelegensi
seseorang
sangat
mempengaruhi terhadap cepat dan lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau tidaknya suatu permasalahan. Kecerdasan
siswa
sangat
membantu
pengajar
untuk
menentukan apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk meramalkan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran.
27
2) Kesiapan atau Kematangan Anak Kesiapan
atau
kematangan
adalah
tingkat
perkemabangan dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana sangat menentukan keberhasilan dalam belajar. 3) Bakat Anak Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan dimasa yang akan datang. 4) Kemauan Belajar Keengganan siswa untuk belajar disebabkan karena ia belum
mengerti
bahwa
belajar
sangat
penting
untuk
kehidupannya kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemauan belajar
menjadi
salah
satu
penentu
dalam
mencapai
keberhasilan belajar. 5) Minat Anak Minat berarti kecenderungan atau kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu pada seseorang. 6) Model Penyajian Materi Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model penyajian materi. Model penyajian materi yang
28
menyenagkan, tidak membosankan, menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa tentunya berpengaruh secara positif terhadap keberhasilan belajar. 7) Pribadi dan Sikap Guru Kepribadian sikap guru yang kreatif dan penuh inovatif dalam perilakunya, maka siswa akan meniru sikap guru yang aktif dan kreatif. Pribadi sikap guru yang baik ini tercermin dari sikapnya yang ramah, lemah lembut, penuh kasih saying, membimbing dengan penuh perhatian, tidak cepat marah, tanggap terhadap keluhan atau kesulitan siswa, antusias dan semangat dalam bekerja dan mengajar, memberikan penilaian yang objektif, rajin, disiplin, bekerja penuh dedikasi dan penuh tanggung jawab dalam segala tindakan yang ia lakukan. 8) Suasana Belajar Faktor lain yang menentukan keberhasilan belajar adalah suasana belajar yang tenang, terjadinya dialog yang kritis Antara siswa dengan guru, dan menumbuhkan suasana yang diantara siswa tentunya akan memberikan nilai lebih pada proses pengajaran. Sehingga keberhasilan siswa dalam belajar dapat meningkat secara maksimal dan sesuai tujuan belajar. 9) Kompetensi Guru Keberhasilan
siswa
dalam
belajar
akan
banyak
dipengaruhi oleh kemampuan guru yang profesional. Guru
29
yang profesional adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya. 10) Kondisi Masyarakat Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku yang dapat memberikan pengaruh belajar individu itu sendiri.
B. Matematika 1. Pengertian Matematika Kata matematika berasal dari bahasa Latin, manthanein atau mathema yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari,” sedang dalam bahasa Belanda, matematika disebut wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran (Depdiknas, 2001:7) dalam Susanto (2013:). Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dalam dunia sekolah, dunia kerja, serta dukungan dalam pengembangan IPTEK. Oleh karena itu, matematika sebagai ilmu dasar perlu dikuasai dengan baik oleh siswa, terutama sejak usia dini atau sekolah dasar guna meningkatkan kemampuan berhitung dan memecahkan masalah.
30
2.
Tujuan Belajar Matematika Tujuan pembelajaran matematika disekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan matematika. Selain itu juga, dengan
pembelajaran
matematika
dapat
memberikan
tekanan
penataran nalar dalam penerapan matematika. Tujuan pembelajaran Matematika secara khusus di sekolah dasar, sebagaimana yang disajikan oleh Depdiknas dalam bukunya Susanto (2013:189) sebagai berikut : a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konase, dan mengaplikasikan konsep atau algoritma. b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan peryataan matematika. c. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah. d. Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari-hari.
C. Metode Mencongak dan Tabel Perkalian 1. Metode Mencongak a. Pengertian Metode Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
31
diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satupun metode yang dirumuskan dan dikemukakan para ahli psikologi dan pendidikan (Syaiful Bahri Jamarah, 1995:72). b. Kedudukan Metode Pembelajaran Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan bagi kegiatan belajar mengajar. Kedudukan metode belajar mengajar menurut Djamarah dan Dzain (2006: 72-75) adalah sebagai berikut: 1. Metode sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik Sebagai salah satu komponen pengajaran, metode menempati peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainnya dalam kegiatan belajar mengajar. Tidak ada satupun kegiatan belajar mengajar yang tidak menggunakan metode pengajaran. Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman (1988: 90) adalah motif-motif yang aktif dan berbagai fungsinya, karena adanya perangsang dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
32
2. Metode sebagai Strategi Pengajaran Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsentrasi dalam waktu yang relatif lama. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.
Untuk itu guru
harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan . salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau biasanya disebut metode mengajar. 3. Metode sebagai Alat untuk Mencapai Tujuan Tujuan dari kegiatan belajar mengajar tidak akan pernah tercapai selama komponen-komponen lainnya tidak diperlukan. Salah satunya adalah komponen metode. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Apalah artinya kegiatan belajar mengajar yang dilakukan tanpa mengindahkan tujuan. Metode mengajar sangat penting kedudukannya karena merupakan sarana komunikasi antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian ketepatan sebuah metode yang perlu diperhatikan sesuai dengan strategi dan
33
tujuan pengajaran serta kemampuan guru dalam mengelola kelas. c. Mencongak Mencongak adalah metode menghitung di luar kepala, dengan ingatan saja dan siswa cukup menuliskan hasilnya (Isbah Khoiri, http:// isbahkhoiri.blogspot.com/diakses pada 2/02/2013). Mencongak adalah menghitung di luar kepala tanpa menggunakan alat bantu dan langsung menuliskan hasilnya dengan waktu terbatas dan ketukan atau perintah dari guru. Materi yang digunakan untuk kegiatan mencongak adalah materi yang telah dihafal oleh siswa, dan pelaksanaannya dalam waktu yang relatif singkat. 1. Langkah-langkah pembelajaran mencongak (1) Guru mengenalkan bentuk perkalian dasar 1-10. (2) Siswa diminta mengingat dan menghafal perkalian 1-10 terlebih dahulu. (3) Berilah waktu yang cukup untuk menyelesaikan materi tersebut. (4) Guru mengajukan pertanyaan. (5) Setelah pertanyaan selesai guru langsung memberi ketukan diatas meja. (6) Siswa menulis jawaban secara cepat dan tepat.
34
2. Manfaat Metode Mencongak Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari mencongak, yaitu berkat keterampilan siswa melakukan perhitungan, maka daya berpikir siswa akan bertambah baik dan sekatan dalam menerima pertanyaan dari guru. Selain daya pikir, mencongak juga dapat mempertajam daya ingat siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecepatan dan ketelitian yang diperoleh melalui mencongak akan sangat bermanfaat bagi ketrampilan siswa di kelas menyelesaikan soal Matematika dan tidak memiliki ketergantungan dengan alat bantu hitung lagi.. 3. Kelebihan dan Kekurangan metode Mencongak 1) Kelebihan metode Mencongak dalam operasi hitung matematika sebagai berikut : a. Bagi pengajar dapat menilai ketrampilan siswa dalam berhitung . b. Membantu siswa menghitung cepat tanpa alat bantu (tabel perkalian dan kalkulator) atau media hitung seperti lidi dan manik-manik. 2) Kekurangan dari metode Mencongak dalam operasi hitung matematika seabagai berikut : a. Bagi siswa yang lemah dalam mengingat atau menghafal akan kesulitan dalam melakukan hitung cepat.
35
b. Membatasi siswa untuk menggunakan media bantu hitung.
2) Tabel Perkalian 1 sampai 100 a. Pengertian Tabel Perkalian Tabel perkalian adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam bentuk
matrik, untuk memudahkan anak
mempelajari perkalian atau menyelesaikan soal yang ada kaitannya dengan masalah yang ada pada tabel perkalian. Dalam pelajaran matematika sering kali banyak soal cerita yang selanjutnya cara pemecahan masalahnya dengan menggunakan tabel perkalian. b. Media Tabel Perkalian. Media tabel perkalian adalah sarana atau alat untuk menyampaikan informasi yang harus dihafal berupa tabel atau daftar yang berisi soal dan jawaban yang sudah ditulis penerima tinggal mengamati, mempelajari, dan memahami, serta menghafal soal dan jawaban yang sudah ada pada tabel tersebut. c. Langkah-langkah Penggunaan Tabel Perkalian Langkah-langkah penggunaan tabel perkalian adalah : (1) Menunjang atau menampilkan tabel perkalian tersebut di papan tulis. (2) Memberikan petunjuk kepada siswa cara menggunakan tabel perkalian tersebut.
36
(3) Menyuruh siswa untuk mengamati dan memahami serta serta menghafal perkalian tersebut. (4) Menggunakan tabel perkalian untuk menyelesaikan soal matematika untuk menentukan hasil dari perkalian bilangan 1 sampai 100. (5) Berikut contoh menentukan hasil perkalian bilangan 6 X 7 = 42 X
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
6
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
7
7
14
21
28
35
42
49
56
63
70
8
8
16
24
32
40
48
56
64
72
80
9
9
18
27
36
45
54
63
72
81
90
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
d. Perkalian Bilangan 1 sampai 100 1. Konsep Dasar Perkalian Perkalian adalah penjumlahan berulang pada bilangan. Contoh :
37
Gambar 2.1
Ada 3 piring yang berisi jeruk. Setiap piring berisi 6 buah jeruk. Banyak jeruk seluruhnya dapat dihitung dengan cara. 6 + 6 + 6 = 18 Bentuk 6 + 6 + 6 menunjukkan penjumlahan angka 6 sebanyak 3 kali. Jadi, 6 + 6 + 6 dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 6 = 18. d. Perkalian bilangan dasar 1 sampai 5. Perkalian dengan bilangan dasar 1 sampai 5 Contoh : 3 x 5 = 15
1x9= 9
6 x 6 = 36
2 x 7 = 14
4x2= 8
5 x 8 = 40
Contoh soal cerita : 1) Didalam kelas terdapat 5 baris dan setiap baris berisi 3 siswa. Berapa jumlah siswa seluruhnya? 2) Rumah adit lantainya dipasang keramik dengan panjang ruangan 6 meter dan lebar ruangan 4 meter? Berapa banyak keramik yang diperlukan?
38
e. Mengenal sifat-sifat dalam perkalian 1. Sifat Pertukaran (Komutatif) Meskipun letak kedua bilangan ditukar tempatnya, hasil perkalian tetap sama. Maka perkalian mempunyai sifat komutati atau pertukaran. 3×5
=
5×3
15
=
15
Jadi, 3 × 5
=
5×3
1) Sifat Pengelompokan (Asosiatif) Menurut sifat pengelompokan pada perkalian, hasil perkalian akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja. (2 × 3) × 5
=
2 × (3 × 5)
6×5
=
2 × 15
30
=
30
Jadi, (2× 3) × 5
=
2 × (3 × 5)
2) Sifat Penyebaran (Distributif) Sifat ini digunakan untuk menguraikan suatu kalimat matematika. 3 × (10 + 5)
= (3 × 10) + (3 × 5)
3 × 15
=
30 + 15
45
=
45
39
Jadi, 3 × (10 + 5) =
(3 × 10) + (3 × 5)
3) Perkalian dengan angka 1 (satu). Bilangan berapapun bila dikalikan dengan angka 1 hasilnya tetap bilangan itu sendiri. Contoh : 6X1 =1+1+1+1+1+1=6 1
X 11 = 1
4) Perkalian dengan angka nol (0) Bilangan berapapun bila dikalikan dengan 0 maka hasilnya tetap 0, nol merupakan bilangan tidak ada angka. Contoh : 7X0=0 0X7=0
40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Pelaksanaan Siklus Dalam pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan 3 siklus penelitian yang masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Gambaran pelaksanaan ketiga siklus tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Siklus I Siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 27 September 2014 dan terdiri dari empat tahap, yaitu: a. Perencanaan Tahap perencanaan siklus I meliputi: 1) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian dilaksanakan. 3) Penyiapan sarana dan media pembelajaran, yaitu tabel perkalian 1-5 dan buku paket matematika.
41
b. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 September 2014 penelitian siklus I sudah menggunakan metode mencongak. Tahap-tahap yang dilakukan adalah: 1) Kegiatan Awal a) Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa. b) Guru mengabsensi siswa. c) Guru mengadakan Tanya jawab. d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan tentang konsep perkalian bilangan. b) Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian bilangan dasar 1 sampai 5. c) Guru melakukan tanya jawab tentang perkalian dan konsep perkalian. d) Siswa membaca tabel perkalian didepan teman-temannya. e) Siswa melakukan latihan secara berulang-berulang secara kontinu. 3) Kegiatan Akhir a) Guru memberi penekanan terhadap materi untuk mengetahui daya serap belajar. b) Guru memberikan evaluasi berupa ters tertulis. c) Siswa mengerjakan post test.
42
d) Guru memberikan penilaian dan penyimpulan pembelajaran. e) Guru memberi motivasi belajar menghafal perkalian bilangan 1 sampai 50 dan mengakhiri pelajaran. f) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup. c. Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran. 2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Refleksi dilakukan peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan situasi kelas atau pembelajaran dan perbandingan atau
peningkatan
nilai
post
test
dibanding
nilai
sebelum
menggunakan metode mencongak. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:
43
1) Pelaksanaan post test belum sesuai dengan yang diharapkan, karena perhatian siswa belum sepenuhnya terfokus pada pembelajaran. 2) Siswa belum bisa menyelesaikan soal dengan cara mencongak. 3) Kemampuan siswa untuk memahami materi juga belum maksimal, sehingga guru harus mengulang-ngulang materi. Meskipun demikian pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan atau peningkatan yaitu dalam hal: 1) Siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran bisa mengerti tentang materi yang diajarkan. 2) Beberapa siswa ada yang bertanya tentang hal-hal yang ada hubungannya dengan materi. Dari hal tersebut di atas maka yang akan peneliti perhatiakn dan perbaiki pada siklus kedua adalah: mengupayakan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti pelajarn yang diharapkan agar pemahaman dan hasil belajar siswa lebih meningkat.
2.
Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan siklus II meliputi: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada tanggal 2 Oktober 2014.
44
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian dilaksanakan. 3) Penyiapan sarana dan media pembelajaran, yaitu tabel perkalian 1-10 dan buku paket matematika kelas III. b. Pelaksanaan 1) Kegiatan awal a) Guru mengucapkan salam. b) Guru menanyakan kabar dan mengabsensi siswa. c) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai. d) Guru bernyanyi bersama untuk menarik siswa ”dua kali dua sama dengan empat, empat kali dua sama dengan 8, dst”. e) Guru mengadakan Tanya jawab dengan menjawab cepat. f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan tentang konsep perkalian bilangan. b) Guru melakukan tanya jawab tentang perkalian dan konsep perkalian c) Siswa mengerjakan soal tanpa melihat tabel perkalian d) Siswa melakukan latihan secara berulang-berulang secara kontinu.
45
4) Kegiatan Akhir a) Guru memberi penekanan terhadap materi untuk mengetahui daya serap belajar. b) Guru memberikan evaluasi berupa tes tertulis. c) Siswa mengerjakan post test. d) Guru memberikan penilaian dan penyimpulan pembelajaran. e) Guru memberi motivasi belajar menghafal perkalian bilangan 1 sampai 50 dan mengakhiri pelajaran. f) Guru dan siswa mengucapkan hamdalah bersama, salam penutup. c. Observasi Pada tahap ini dilakukan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain: 1) Hasil observasi menunjukkan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan metode mencongak pada mata pelajaran Matematika 2) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran. 3) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
46
d. Refleksi Refleksi dilakukan berdasarkan hasil pengamatan kelas dan hasil nilai post test. Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, pada siklus kedua
peneliti
menemukan
cukup
ada
peningkatan
dalam
pembelajaran Matematika melalui penerapan metode Mencongak pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02. 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran meningkat walaupun tidak maksimal. 2) Perhatian siswa cukup mengalami peningkatan. 3) Penerapan metode mencongak mengalami peningkatan meskipun belum maksimal.. Berdasarkan hal diatas, maka hal-hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus ketiga adalah: 1) Meningkatkan pengelolaan kelas. 2) Meningkatkan penguasaan konsep siswa terhadap materi. 3) Meningkatkan keaktifan dalam mengikuti pembelajaran dengan metode Mencongak.
3. Siklus III a. Perencanaan Tahap perencanaan siklus III meliputi: 1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada tanggal 9 Oktober 2014.
47
2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian dilaksanakan. 3) Penyiapan sarana dan media pembelajaran, yaitu tabel perkalian 1-25. b. Pelaksanaan 1) Kegiatan awal a) Guru mengucapkan salam. b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pelajaran dimulai. c) Guru bernyanyi untuk menarik siswa ”dua kali dua, sama dengan empat. Empat dikali 2 sama dengan delapan, pelajaran matematika memang menyenangkan”.
d) Guru mengadakan Tanya jawab cepat. e) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan Inti a) Guru menjelaskan tentang konsep perkalian bilangan. b) Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian bilangan dasar kelipatan 10. c) Guru melakukan tanya jawab tentang perkalian dan sifat-sifat perkalian bilangan. d) Guru menjelaskan cara membaca tabel
perkalian dasar
kelipatan 10. e) Guru menunjuk siswa untuk menunjukkan dalam membaca tabel perkalian
48
f) Guru memberikan pertanyaan secara kontinu kepada siswa tentang perkalian untuk dijawab secara langsung. g) Siswa melakukan latihan secara berulang-berulang secara kontinu kepada teman-temannya. 3) Kegiatan Akhir a) Guru melakukan tanya jawab kepada siswa hal-hal yang belum diketahui siswa mengenai hasil perkalian kelipatan 1 sampai 10. b) Guru mengadakan post tes. c) Guru mengakhiri KBM dengan salam. c. Observasi Berdasarkan
lembar
pengamatan
yang
dilakukan
guru
kolaborator, di siklus ketiga ini terdapat peningkatan prestasi belajar yang maksimal, siswa juga sudah paham dan mengenal langkahlangkah pembelajaran dengan metode mencongak sehingga siswa sudah perhatian dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga kondisi kelas sudah kondusif dan siswa aktif dan gembira dalam mengikuti pembelajaran. d. Refleksi Peneliti melakukan refleksi berdasarkan dua hasil pengamatan, yaitu
hasil
pengamatan
suasana
kelas
waktu
pembelajaran
berlangsung dan hasil peningkatan nilai post test. Berdasarkan hasil pengamatan yang terjadi pada siklus ketiga, peneliti menemukan
49
peningkatan yang maksimal dalam pembelajaran Matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 sebagai berikut: 1) Siswa sudah seluruhnya aktif dan semangat dalam pembelajaran Matematika dan suasana kelas sudah terkontrol. 2) Penguasaan terhadap materi mengalami peningkatan yang maksimal, selanjutnya nilai post tes mengalami peningkatan yang signifikan.
50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus 1. Siklus I a. Data Hasil Pengamatan Siklus I dilaksanakan pada tanggal 27 September 2014 dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran (2x35 menit). Tindakan siklus I dilakukan pada awal penelitian, dimana kegiatan ini sebagai upaya perbaikan dan pemecahan masalah yang ditemukan pada siswa kelas III tahun ajaran 2014 dari 11 siswa hanya ada 4 siswa yang mencapai standar kelulusan KKM 61. Artinya, pembelajaran matematika masih rendah dan perlu perbaikan untuk mencapai ketuntasan sebanyak 85%. Pembelajaran matematika melalui metode Mencongak dan tabel perkalian pada siklus I ini, guru memfokuskan pada bilangan dasar 1 – 10, dengan tujuan agar anak lebih fokus dan paham dalam berlatih soal. Peningkatan hasil belajar matematika melalui metode mencongak perkalian 1 sampai dengan 100, siswa kelas III diungkap melalui data-data berikut. Adapun dari hasil tes formatif pada Siklus I ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini:
51
Tabel 4.1. Hasil Tes Formatif pada Siklus I
No
Nama
Nilai
Ketuntasan Tuntas
Tdk Tuntas
1
AH
65
2
ES
55
3
JH
50
4
LA
100
5
MS
40
6
MN
50
7
RH
50
8
SI
50
9
VS
65
10
EW
75
11
FA
60
Jumlah
660
Rata-rata
60
Presentase
4
7
36,36%
63,64%
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai siklus I ini, yang dapat mencapai KKM 61,5 sebanyak 4 siswa atau 36,36%, dengan rata-rata kelas 60. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM
52
dari 4 siswa atau 36.6%. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa atau 63,64%. . b. Refleksi Penerapan metode mencongak pada siklus I masih sangat kurang menarik bagi siswa. Hal tersebut dikarenakan tidak fokusnya siswa dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: (1) Adanya beberapa siswa yang kurang memperhatikan, karena guru menggunakan metode pembelajaran mencongak yang jarang diberikan kepada siswa. Jadi, guru masih canggung saat penyajian materi dengan metode. (2) Siswa belum dapat menyelesaikan materi perkalian dengan berhitung cepat, dikarenakan mereka terbiasa menyelesaikan perkalian dengan cara menggunakan media hitung lidi dan tuntunan dari guru. (3) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai dengan standar ketuntasan, hal ini dikarenakan belum paham materi yang disampaikan oleh guru Secara garis besar siklus I berjalan baik dan kondusif, walaupun hasil belajar siswa belum mencapai harapan
53
(ketuntasan kelas). Hal ini harus dijadikan bahan pembenahan dalam pelaksanaan siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, dari 11 siswa ternyata banyak siswa yang kurang memperhatikan,
hal
ini
dikarenakan
selain
metode
pembelajaran yang baru dikenal ternyata banyak siswa yang menganggap
bahwa
mencongak
pada
pembelajaran
Matematika sangat sulit dan terlalu cepat. Tetapi siswa sangat antusias dan berharap pembelajaran dengan penerapan metode Mencongak dilanjutkan keesokan harinya lagi.
2. Siklus II a. Data Hasil Pengamatan Siklus II ini dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2014 di SD Negeri Kuwarasan 02. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap ketuntasan belajar kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang tahun 2014 selama pelaksanaan pada siklus II, maka diperoleh data sebagai berikut: Adapun dari hasil tes formatif pada siklus II ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini:
54
Tabel 4.2 Hasil Tes Formatif pada Siklus II
No
Nama
Nilai
Keterangan Tuntas
Tdk Tuntas
1
AH
60
2
ES
80
3
JH
75
4
LA
100
5
MS
50
6
MN
90
7
RH
60
8
SI
60
9
VS
80
10
EW
80
11
FA
75
Jumlah
810
7
4
Rata-rata
73,64 63,64%
36,36%
Presentase
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa nilai siklus I ini, yang dapat mencapai KKM 61,5 sebanyak 7 siswa atau 63,6%, dengan rata-rata kelas 7,64. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM
55
dari 7 siswa atau 63.64%. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa atau 36,36%. Artinya, ada peningkatan dari siklus I terhadap siklus II. b. Refleksi Pada siklus II ini siswa mulai memperhatikan dan tertarik dibandingkan pada siklus I, hal ini dikarenakan guru melaksanakan pembelajaran
matematika
dengan
cara
Mencongak
dan
pengulangan tabel perkalian secara maksimal. Mulai dari menyiapkan perlengkapan pembelajaran yang diperlukan dan penyampaian materi pelajaran Matematika dengan menggunakan metode
Mencongak.
Setelah
adanya
pengamatan
dalam
pembelajaran pada siklus II didapatkan hasil sebagai berikut: (1) Siswa tidak lagi merasa terbebani karena diminta guru untuk memahami materi dengan cara membaca tabel perkalian dan berhitung cepat, hal ini dikarenakan mereka sudah mengerti pentingnya berhitung cepat dan berulang untuk bisa menjawab pertanyaan dari guru. (2) Siswa sudah banyak yang memperhatikan instruksi guru dan suasana kelas dalam pembelajaran sudah mulai efektif (3) Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif
56
(4) Guru
tidak
mengalami
kendala
dalam
melaksanakan
pembelajaran dengan Mencongak dan pengulangan tabel perkalian
karena belajar memahami manfaat dan tujuan
mencongak dari pengalaman pelaksanaan siklus I. Secara garis besar pelaksanaan siklus II sudah berjalan baik. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Terbukti dari 11 siswa, 7 siswa (63,64%) tuntas dan 4 siswa (36,36%) tidak tuntas.artinya, ada peningkatan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa. Meskipun sudah 50% lebih siswa yang tuntas dalam mengikuti tes formatif pada siklus II akan tetapi nilai yang diperoleh belum cukup memuaskan dan belum mencpai ketentuan dari pemerintah sebesar 85%, sehingga perlu diadakan Siklus III.
3. Siklus III a. Data Hasil Pengamatan Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2014 di SD Negeri Kuwarasan 02. Dari pengamatan yang dilakukan terhadap ketuntasan belajar siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang tahun 2014 selama pelaksanaan pada siklus III, maka diperoleh data sebagai berikut:
57
Adapun dari hasil tes formatif pada siklus III ini didapatkan hasil sebagaimana terdapat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.3 Hasil Tes Formatif pada siklus III
No
Nama
Nilai
Keterangan Tuntas
1
AH
95
2
ES
100
3
JH
90
4
LA
100
5
MS
60
6
MN
100
7
RH
70
8
SI
85
9
VS
90
10
EW
85
11
FA
80
Jumlah
955
Rata-rata
86,81
Presentase
90,91%
58
Tidak tuntas
9,09%
Pada siklus III semua siswa fokus dan memperhatikan materi pembelajaran yang disimpulkan guru, hal ini dikarenakan guru melaksanakan pembelajaran Mencongak dan pengulangan tabel perkalian yang dilaksanakan pada siklus III sudah tidak asing lagi bagi siswa. Hal itu dapat dilihat dari pengamatan peneliti yang mengamati perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran matematika dengan mencongak. Dari pengamatan diperoleh bahwa 100%
siswa
sudah
fokus
dalam
mengikuti
pembelajaran
matematika materi perkalian dengan metode Mencongak dan pengulangan tabel perkalian. b. Refleksi Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti 10 siswa tuntas (90,91%). Bahkan ada 2 siswa yang mendapat nilai 100, berarti ada peningkatan yang sangat signifikan prestasi siswa terhadap hasil belajar dalam pembelajaran Matematika dengan Mencongak tersebut, yang telah melampaui KKM kelas minimal 85% dan mencapai 90,91%.
59
Setelah adanya pengamatan dalam pembelajaran pada siklus III didapatkan hasil sebagai berikut: a. Siswa sudah terbiasa dengan pembelajaran Mencongak b. Sebagian besar siswa sudah fokus dalam mengikuti jalannya pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode Mencongak c. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab pertanyaan dari guru ketika pembelajaran dengan metode Mencongak dalam operasi hitung perkalian. d. Sebagian besar siswa sudah benar dalam menjawab soal-soal tes formatif, ada 3 siswa yang menjawab soal benar semua. Secara garis besar pelaksanaan siklus III sudah berjalan baik. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan prestasi siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti 10 siswa tuntas (90,9%), berarti ada peningkatan yang signifikan prestasi siswa dalam hasil belajar siswa. Pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode Mencongak pada siklus III ini sudah berhasil dilihat dari segi prestasi hasil belajar siswa.
60
B. Pembahasan 1. Hasil Rekapitulasi Dari hasil penelitian tersebut dapat kita lihat dalam rekapitulasi berikut ini: Hasil rekapitulasi hasil (prestasi siswa) belajar Matematika melalui metode Mencongak, tabel pekalian dan pengulangan perkalian. Tabel 4.4. Hasil Rekapitulasi Nilai Siswa Semua Siklus No
Nama
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
AH
65
60
95
2
ES
55
80
100
3
JH
50
75
90
4
LA
100
100
100
5
MS
40
50
60
6
MN
50
90
100
7
RH
50
60
70
8
SI
50
60
85
9
VS
65
80
90
10
EW
75
80
70
11
FA
60
75
75
64,54
73,63
90,9
Rata-rata
61
Tabel 4.5. Hasil Rekapitulasi Tentang Ketuntasan Siswa Pelaksanaan Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas
Siklus I
Siklus II
Siklus III
4 siswa
7 siswa
10 siswa
(36,36%)
(63,64%)
(90,91%)
7 siswa
4 siswa
1 siswa
(63,64%)
(36,36%)
(9,09%)
2. Siklus I Setelah melakukan penelitian pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang peneliti dapat mengerti bahwa sebenarnya kemampuan siswa dalam mempelajari pelajaran Matematika sangat tinggi antusiasmenya tinggi. Walaupun pada siklus I terdapat kurang dari 50% nilai siswa yang memenuhi KKM, hal ini terjadi karena siswa kurang mengenal metode Mencongak ketergantungan siswa terhadap alat bantu hitung. Tetapi siswa sangat antusias dan berharap kalau pembelajaran dilanjutkan keesokan harinya lagi. Siswa masih menganggap kalau pembelajaran dengan metode Mencongak adalah pembelajaran yang sulit dan terlalu cepat untuk dipahami.
62
Dari 11 siswa terdapat 7 siswa (36,36%)yang belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang tuntas ada 4 siswa (63,64%) dengan rata-rata keseluruhan 60. Keempat siswa yang meraih nilai tuntas yaitu Ahid Ramadlani, Lisa Adati Lava iva, Vivi Saputri dan Eky Wulandari. Ke empat
siswa
tersebut
sangat
antusias
dan
semangat
dalam
memperhatikan pembelajaran sehingga mereka paham dan terbiasa belajar berhitung tanpa alat bantu hitung.
3. Siklus II Pada siklus II ini jumlah siswa yang kurang memperhatikan sudah berkurang jika dibandingkan dengan Siklus I, hal ini dikarenakan siswa mulai mengenal metode Mencongak dan guru mulai melakukan pengulangan tabel perkalian untuk menambah daya ingat anak dan menghafal. Dari hasil belajar siswa terjadi peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru. Dari 11 siswa terdapat 7 siswa (63,64%) tuntas belajar, sedangkan siswa yang belum tuntas belajarnya ada 4 siswa (36,34%) dengan nilai rata-rata 73,64. Pada siklus II ini menunjukkan bahwa frekuensi siswa yang mendapat nilai mencapai KKM bertambah 4 siswa, yaitu Edwin Saputra, Jovandre Hariyanto, Maya Nurul Layali dan Saiful Isman.
63
Menurut pandangan dan wawancara nilai mereka meningkat dan memenuhi KKM pada siklus II ini, didukung oleh: a. Motivasi yang diberikan oleh guru b. Siswa menganggap metode Mencongak sangat diperlukan karena membantu mereka tidak tergantung lagi dengan alat bantu hitung. c. Siswa mulai paham dengan metode pembelajaran Mencongak dan dibantu dengan model pengulangan perkalian untuk memudahkan siswa. d. Siswa juga mulai merasakan pembelajaran Matematika yang tidak bosan dan ribet seperti kegiatan belajar sehari-hari sbelumnya (saat belajar berhitung selalu menggunakan alat bantu hitung lidi yang jumlahnya tidak sedikit dan harus membawa dari rumah).
4. Siklus III Pada siklus III ini keseluruhan siswa memperhatikan jalannya pembelajaran
matematika
dengan
metode
Mencongak
dan
pengulangan tabel perkalian dari awal sampai akhir. Dalam menyelesaikan soal formatif yang diberikan oleh guru dari 11 siswa, terdapat 10 siswa yang tuntas dan 1 siswa yang tidak tuntas dengan nilai rata-rata 86,81. Siswa-siswa yang dapat tuntas dalam belajar tersebut dikarenakan:
64
a. Memperhatikan penjelasan guru dari awal pembelajaran. b. Konsentrasi dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan ketika pembelajaran matematika menggunakan metode Mencongak tanpa menggunakan alat bantu hitung seperti diawal siklus. c. Konsentrasi dalam mengerjakan soal. d. Berani bertanya kepada guru maupun kepada temannya yang sudah lebih paham. Setelah peneliti melaksanakan tindakan kelas dalam pembelajaran
Matematika
melalui
metode
Mecongak
dan
pengulangan tabel perkalian pada siswa kelas III di SD Negeri Kuwarasan 02 Desa Kuwarasan Kecamatan Jambu Ambarawa Kabupaten
Semarang
tahun
2014
dapat
diketahui
terjadi
peningkatan dalam memperoleh nilai sesuai KKM, bahkan ada 3 siswa yang memperoleh nilai sempurna yaitu 100, siswa yang mencapai KKM ideal yaitu 54,55% dan terdapat 1 siswa yang tidak lulus sesuai nilai KKM. Dari hasil belajar siswa di atas dapat membuktikan bahwa pembelajaran ini kondusif dan efektif meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran matematika dengan metode mencongak dan pengulangan tabel perkalian.
65
Berdasarkan paparan hasil penelitian dari siklus I sampai pada siklus III (nilai post test) di atas diperoleh data nilai hasil belajar keseluruhan di bawah ini: Ketuntasan Siswa dari Siklus I – Siklus III
Chart Title 100 80
Siklus I
60
Siklus II
40
Siklus III
20 0 Tuntas
Dari hasil nilai ketuntasan diatas dapat dijelaskan pada siklus I 36,36% siswa yang tuntas. Pada siklus II tingkat ketuntasan siswa yaitu 63,64%. Dan pada siklus III ketuntasan siswa mencapai 90,91%. Siklus berhenti pada tahap III karena telah mencapai lebih dari 85% sesuai ketentuan dari pemerintah pusat. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa mulai siklus I sampai siklus III siswa mengalami peningkatan yang cukup baik. Hasil belajar siswa ini dipengaruhi karena motivasi siswa yang sangat tinggi pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan metode Mencongak dan pengulangan tabel perkalian pada materi perkalian, adapun faktor lain yang mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa adalah minat, kerja keras, karakteristik 66
belajar anak dan strategi atau metode yang digunakan guru dalam pembelajaran. Sehingga diperoleh siswa yang mampu berusaha aktif pada setiap pembelajaran akan tetapi, masih ada siswa yang belum bisa mendapatkan nilai sesuai dengan KKM. Siswa tersebut tetap harus mendapatkan
remedial.
Remedial
dapat
dilakukan
dengan
menambah waktu belajar siswa atau memberikan soal-soal pada siswa tersebut sehingga mau berkembang dan termotivasi untuk bisa seperti teman-temannya. Sehingga siswa tidak merasa minder dan mau belajar lebih giat lagi untuk mendapatkan nilai yang lebih baik untuk meningkatkan prestasi kelas maupun sekolah.
67
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan tentang peningkatan hasil belajar matemetika tentang sifat operasi perkalian bilangan bulat dengan metode mencongak pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang dapat disimpulkan yaitu : 1. Penerapan
metode
mencongak
dan
tabel
perkalian
telah
meningkatkan keaktifan belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Terbukti dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran yang awalnya diam berubah menjadi aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru dengan percaya diri dan penuh keberanian. 2. Penerapan metode mencongak dan tabel perkalian terbukti meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02, Kecamatan Jambu, Kabupaten Semarang. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya nilai matematika siswa yang sangat signifikan dari siklus I sampai dengan siklus III. Siswa mendapatkan nilai tes hasil belajar matematika memenuhi standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mata pelajaran matematika yaitu 61 dan mencapai standar keberhasilan melebihi 85%.
68
Hasil penelitian ini dibuktikan dari hasil rekapitulasi nilai siswa per siklus yang menunjukkan bahwa prestasi siswa meningkat dari siklus I yang mencapai rata-rata 64,54. Siklus II mencapai rata-rata 73,63 dan mencapai 84,09 pada siklus III. Hal ini juga dibuktikan dari hasil rekapitulasi ketuntasan siswa dari siklus I yaitu 4 orang atau 36,34%, siklus II 7 orang atau 63,64% dan sampai pada siklus III adalah 10 orang atau 90,90%.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan guru dalam pembelajaran agar minat, aktivitas dan penguasaan materi pelajaran meningkat adalah: 1. Kepada para guru sebaiknya lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Hal ini akan menghilangkan kebosanan para siswa selama mengikuti proses pembelajaran. 2. Para guru sebaiknya tidak ragu dalam menggunakan metode baru dan lebih efektif dalam pembelajaran karena dengan menggunakan metode yang variatif dapat meningkatkan keaktifan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Selain itu juga dapat meningkatkan pemahaman dan kreatifitas peserta didik dalam memahami materi berhitung secara cepat dan tepat.
69
3. Sebaiknya siswa tidak terlalu dibebani untuk memanfaatkan benda dalam berhitung karena akan menimbulkan ketergantungan siswa terhadap alat bantu hitung. 4. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik itu pendekatan, strategi, metode, dan media dengan sebaik-baiknya.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta : Bumi Aksara. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi aksara. Djamarah, Syaiful Bahri. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. . dan Zain Aswad. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. . 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosda Karya. Khoiri, Isbah. Pengertian Mencongak. http:// isbahkhoiri.blogspot.com. [diakses pada 25 Juli 2014]. Maesaroh, Itroh. 2011;6 http:// auroralubna.files.wordpress.com. [diakses pada 25/07/2013]. Nazir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Galia Indonesia. Nurkencana. 1986. Evaluasi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto. Ngalim. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Prasetyono, Dwi Sanar. 2009. Panduan Lengkap Jaritmatika. Yogyakarta: Diva Press. Poerwodarminto. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Rusyan Tabrani, dkk. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya Offset. Sardiman, Ani. 2009. Interaksi dan Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Saminanto, 2010. Ayo Praktik PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Semarang: RASAIL Media Group.
Soejadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Dirjen Dikti Depdiknas. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah. Jakarta: Kencana Prenada Group. Suyadi, 2011. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press. , 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Jogjakarta: Diva Press.
LAMPIRAN
Lampiran 1 PROFIL SEKOLAH 1.
Sejarah Berdirinya Sekolah SD Negeri Kuwarasan 02 berdiri diatas tanah yang awalnya sawah disebuah dusun yang jauh dari perkotaan. Sekolah ini terletak diantara persawahan dan perkampungan. Sebelum berdiri SD Negeri Kuwarasan 02 ini masyarakat menimba ilmu disekolah desa yang dinamakan sekolah rakyat/bagian dari desa. Dahulu didesa kuwarasan ini hanya ada 1 sekolah yang dimanfaatkan oleh masyarakat 12 dusun. Karena penyebaran penduduk yang semakin meluas dan jauhnya jarak sekolah maka pemerintah desa mendirikan sekolah baru yang dinamakan SD Negeri Kuwarasan 02 dan sekolah yang pertama kali berdiri berubah nama menjadi SD Negeri Kuwarasan 01. SD Negeri Kuwarasan 02 ini berdiri pada tahun 1982 dan mendapat pengakuan pemerintah pusat pada tahun 1987. Sekolah ini dipimpin oleh Bapak A.Sartimin kurang lebih selama 21 tahun dan menjadi kepala sekolah pertama kali. Pada masa beliau banyak prestasi yang diraih oleh peserta didik baik bidang akademik maupun nonakademik. Perkembangan sekolahpun pesat dan banyak masyarakat yang bersekolah di SD ini. Kemudian terbentuk peraturan Depdiknas yang mengharuskan pergantian Kepala Sekolah 4 tahun sekali dan digantikan oleh Bapak Mulyadi Lucas selama kurun waktu 4 tahun. Dengan berakhirnya masa jabatan kepala sekolah kedua maka digantikan kepala sekolah yang ke-3 oleh Ibu S.Wiidayati Lucia selama 5 tahun dari tahun 2008-2013. Setelah berakhirnya masa jabatan beliau
digantikan oleh Bapak Sudarto dimulai tahun 2014-2018 untuk menaungi dan memimpin SD Negeri Kuwarasan 02 untuk menjadi sekolah yang berprestasi, terampil dan berkarakter. 2.
Lokasi Sekolah Nama Sekolah
: SD Negeri Kuwarasan 02
Jenjang Pendidikan
: Sekolah Dasar (SD)
Status Sekolah
: Negeri
Alamat
: Dsn.Kalisari, Ds.Kuwarasan, Kec.Jambu, Kab.Semarang (50663)
Lintang/bujur
: -7.2579/110.3390
3. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah a. VISI SD Negeri Kuwarasan 02 : Mewujudkan siswa Berprestasi, Terampil dan Berkarakter. b. MISI SD Negeri Kuwarasan 02 : Mendidik siswa agar berprestasi serta dapat mengembangkan ketrampilan yang dimiliki untuk kesejahteraan diri dan lingkungannya. Mendidik siswa agar berkarakter pribadi kuat (Iman, Tanggung Jawab, Disiplin, Mandiri, Jujur, Sopan, Percaya Diri, Kreatif dan Rendah Hati). c. Tujuan SD Negeri Kuwarasan 02 : Siswa yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa Terpercaya dalam perolehan nilai UN Terpercaya dalam persaingan masuk jenjang SLTP
Terpercaya dalam berbagai kompetensi akademik dan nonakademik Terbaik dan terpercaya dalam layanan 4.
Keadaan Sekolah a. Keadaan Guru SD Negeri Kuwarasan 02, Ds.Kuwarasan, Kec.Jambu, Kab.Semarang Guru SD Negeri Kuwarasan 02
No.
Nama
Jabatan
1
Sudarto
Kepala Sekolah
2
Catur Sri Uji Utami
Guru Kelas I
3
Diyah Yulikawati
Guru Mata Pelajaran
4
Harry Misyana
Guru Mata Pelajaran
5
Ika Wahyuningsih
Guru Kelas IV
6
Nisman
Guru Kelas II
7
Purwanto
Guru Kelas V
8
Siti Khotijah
Guru Mata Pelajaran
9
Siti Romlah
Guru Mata Pelajaran
10
Azizah Laila
Guru Kelas III
11
Suhariwarsih
Guru Kelas VI
12
Sumiyanto
Tenaga Administrasi Sekolah
b. Keadaan Sarana Prasarana 1) Sarana SD Negeri Kuwarasan 02 Sarana SD Negeri Kuwarasan 02
No
Jenis Sarana
Jumlah
1
Kursi Siswa
6
2
Komputer
3
3
Meja Siswa
8
4
Kursi Guru
1
5
Papan Tulis
1
6
Meja Siswa
11
7
Kursi Siswa
28
8
Lemari
1
2) Prasarana SD Negeri Kuwarasan 02 Tabel 2.3 Prasarana SD Negeri Kuwarasan 02
No
Nama Prasarana
Satuan/Unit
1
gudang
1
2
kamar kecil/WC
3
3
kantor
2
4
kelas 1
1
5
kelas 2
1
8
kelas 3
1
9
kelas 4
1
10
kelas 5
1
11
kelas 6
1
12
perpustakaan
1
13
Ruang tamu
1
14
rumah dinas
2
5. Subjek Penelitian Siswa kelas III SD Negeri Kuwarasan 02 berjumlah 11. Siswa, terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut. Daftar siswa Kelas 3 SD Negeri Kuwarasan 02
Nama Siswa
P/L
Kelas
AH
L
Kelas 3
ES
L
Kelas 3
EW
P
Kelas 3
JH
L
Kelas 3
LA
P
Kelas 3
MN
P
Kelas 3
MS
L
Kelas 3
NA
P
Kelas 3
RH
L
Kelas 3
SI
L
Kelas 3
VS
P
Kelas 3
Lampiran 2
SILABUS PEMBELAJARAN KELAS
: III
SEMESTER : I STANDAR KOMPETENSI MATEMATIKA 1.3 Melakukan operasi hitung bilangan samapai 3 angka
KOMPETENSI DASAR 1.3.1 Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian bilangan tiga angka
MATERI POKOK
PEGALAMAN BELAJAR
Konsep dasar perkalian
Perkalian dasar 10
Perkalian dengan bilangan kelipatan 10
Soala cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan kelipatan 10
Guru bercerita tentang pengamen cilik, yang dikembangkan menjadi perkalian Tanya jawab tentang perkalian dasar 10 Apersepsi : Meningkatkan kembali tentang pengamen cilik yang dikembangkan dengan perkalian Siswa menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan kelipatan 10 Pembahasan hasil kerja siswa Siswa mencongak perkalian bilangan kelipatan 10 sambil menyanyi dengan lagu Siswa mengerjakan soal cerita Mencongak perkalian dengan bilangan kelipatan 10
ALOKASI WAKTU 3 Minggu
SUMBER BAHAN Kuriku lum Buku Matem atika
INDIKATOR
PENILAIAN
: Menjelaska Kognitif n konsep lesan, tertulis dasar perkalian Menghitung perkalian dasar 10 Menghitung perkalian bilangan satu angka dengan bilangan kelipatan 10
Menyelesai kan soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan kelipatan 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I
Nama Sekolah
: SD Negeri Kuwarasan 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas/Semester
: III (tiga)/ I (satu)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Waktu
: Senin, 29 September 2014
A. Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian yang hasilnya tiga angka.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Mendeskripsikan pengertian perkalian. 2. Menghitung perkalian dasar 10 (bilangan 1 sampai 100) 3. Menghafal atau mempelajari berulang-ulang perkalian dasar 1 sampai 5 4. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan dengan perkalian bilangan dasar 1 sampai 5
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan konsep dasar perkalian dengan tepat. 2. Setelah diberikan contoh cara menghitung perkalian, siswa dapat melakukan operasi hitung perkalian bilangan dasar 1 sampai 5 dengan benar. 3. Setelah mendapat tabel perkalian siswa dapat menghafal dan memahami hasil perkalian 1 – 50 dengan benar. 4. Setelah mempelajari dan membaca buku materi perkalian siswa dapat menyelesaikan soal cerita perkalian dengan benar.
E. Karakter yang diharapkan Dapat dipercaya, jujur, berani, disiplin dan bertanggung jawab.
F. Materi Ajar 1. Konsep Dasar Perkalian Perkalian sebagai penjumlahan berulang bilangan Contoh :
Ada 3 piring yang berisi jeruk. Setiap piring berisi 6 buah jeruk. Banyak jeruk seluruhnya dapat dihitung dengan cara. 6 + 6 + 6 = 18 Bentuk 6 + 6 + 6 menunjukkan penjumlahan angka 6 sebanyak 3 kali. Jadi, 6 + 6 + 6 dapat ditulis menjadi perkalian 3 × 6 = 18. 2. Perkalian bilangan dasar 1 sampai 5. Perkalian dengan bilangan dasar 1 sampai 5 Contoh : 3 x 5 = 15
1x9= 9
6 x 6 = 36
2 x 7 = 14
4x2= 8
5 x 8 = 40
3. Tabel perkalian bilangan dasar 5 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
4. Soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan 1 sampai dengan 100 Contoh : a) Didalam kelas terdapat 5 baris dan setiap baris berisi 3 siswa. Berapa jumlah siswa seluruhnya? b) Rumah adit lantainya dipasang keramik dengan panjang ruangan 6 meter dan lebar ruangan 4 meter? Berapa banyak keramik yang diperlukan?
G.
Metode Pembelajaran Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini antara lain : Ceramah, Tanya jawab, mencongak dan penugasan.
H.
Langkah-langkah Kegiatan 1. Kegiatan Pendahuluan/Awal a. Penyiapan Siswa - Guru mengucapkan salam semangat. - Guru menanyakan kabar dan mengabsensi siswa b. Motivasi -
Guru berpantun untuk menarik siswa ”dua kali empat sama dengan delapan, pelajaran matematika memang menyenangkan”.
-
Siswa melakukan pre test.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. -
Hari ini kita akan belajar tentang konsep perkalian bilangan dan hasil perkalian bilangan berulang.
2. Kegiatan Inti (40 menit) -
Guru menjelaskan tentang konsep perkalian bilangan.
-
Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian bilangan dasar 1 sampai 5
-
Guru melakukan tanya jawab tentang perkalian dan konsep perkalian
-
Siswa membaca tabel perkalian didepan teman-temannya
-
Siswa melakukan latihan secara berulang-berulang secara kontinu
3. Kegiatan Akhir/Penutup (20 meit) - Guru memberi penekanan terhadap materi untuk mengetahui daya serap belajar - Guru memberikan evaluasi berupa ters tertulis - Siswa mengerjakan post test - Guru memberikan penilaian dan penyimpulan pembelajaran - Guru memberi motivasi belajar menghafal perkalian bilangan 1 sampai 50 dan mengakhiri pelajaran.
I. Sumber/Bahan Belajar 1) Silabus 2) Buku paket matematika kelas III 3) Buku LKS matematika
J. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar 1) Jenis Tes -
Tes Tertulis
: Soal terlampir
-
Tes Lisan
: Selama proses pembelajaran
2) Bentuk Tes -
Pilihan Ganda (I) = 10 soal
-
Uraian
= 5 soal
3) Penilaian -
Jumlah benar x 1 = 10 x 1
= 10
-
Jumlah benar x 1 = 5 x2
= 10+
Jumlah Perolehan
= 20
Penilaian
=
Nilai Akhir
=
Skor Penilaian : Nilai
= Skor Perolehan x 10 = Skor Maksimal
Kuwarasan, 29 September 2014
Guru Kelas
Mahasiswa
Azizah Laila
Ika Muslikah
196503281987022001
11510048 Mengetahui, Kepala Sekolah
Sudarto, S.Pd 196002251982011002
Soal Tes Siklus I
Lampiran 3 I.
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X)! 1. Hasil perkalian 2 x 3 adalah… a. 5 c. 6 b. 8 d. 10 2. Bentuk penjumlahan dari 3 x 7 adalah ……. a. 7+7+7 d. 3+3+3+3+3+3+3 b. 3+3+3 e. 7+7+7+7+7+7+7 3. Hasil dari 6 x 5 = ………. a. 20 c. 45 b. 56 d. 30 4. 4 x 7 hasilnya adalah ………… a. 28 c. 25 b. 24 d. 18 5. Hasil dari 5 x 9 =………………… a. 20 c. 25 b. 38 d. 45 6. Hasil dari 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + 2 = 9 x 2 =………………... a. 14 c. 20 b. 18 d. 13 7. 2 x 10 =………………. a. 16 c. 20 b. 24 d. 12 8. Didalam kelas terdapat 3 baris , setiap baris berisi 8 siswa. Berapa jumlah siswa seluruhnya? a. 18 siswa c. 22 siswa b. 21 siswa d. 24 siswa 9. Resi memilki 4 kantong plastik, setiap kantong plastik beris 9 permen. Berapa banyak permen yang dimilki Resi? a. 32 permen b. 28 permen 10. Hasil 6 x 7 = ………….. a. 24 b. 42
II.
c. 30 permen d. 36 permen c. 16 d. 22
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar 1. Buatlah bentuk penjumlahan dari 5 x 6 = . . . . 2. 4 x 7 = . . . . 3. 8 x 2 = . . . . 4. Udin memiliki 2 kantong saku. Setiap kantong saku berisi 6 butir kelereng. Berapa butir kelereng Udin seluruhnya . . . . 5. Seorang petani memetik jeruk sebanyak 5 buah selama 9 hari. Berapa banyak buah jeruk yang telah dipetik petani seluruhnya . . . .
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah
: SD Negeri Kuwarasan 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / I
Hari / Tanggal
: Rabu, 2 Oktober 2014
Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian yang hasilnya tiga angka.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan konsep dasar perkalian. 2. Menghitung perkalian dasar 10 (bilangan 1 sampai 100) 3. Menghafal atau mempelajari berulang-ulang perkalian dasar 6 sampai 10 4. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan dengan perkalian bilangan dasar 6 sampai 10
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan konsep dasar perkalian dengan tepat. 2. Setelah diberikan contoh cara menghitung perkalian, siswa dapat melakukan operasi hitung perkalian bilangan dasar 6 sampai 10 dengan benar. 3. Setelah mendapat tabel perkalian dan mencongak siswa dapat menghafal dan memahami hasil perkalian 60 – 100 . 4) Setelah mempelajari dan membaca buku materi perkalian siswa dapat menyelesaikan soal cerita perkalian dengan benar.
E. Karakter yang diharapkan Dapat dipercaya, jujur, berani, disiplin dan bertanggung jawab.
F. Materi Ajar 1. Konsep Dasar Perkalian a. Perkalian adalah bentuk penggandaan bilangan dengan notasi (X) kali. Contoh : 9 X 6 = 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 + 6 = 54 b. Mengalikan bilangan dengan angka 1 (satu). Bilangan berapapun bila dikalikan dengan angka 1 hasilnya tetap bilangan itu sendiri. Contoh : 6 X 1 = 1 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1 = 6 1 X 11 = 11 c. Mengalikan dengan angka nol (0) Bilangan berapapun bila dikalikan dengan 0 maka hasilnya tetap 0. Contoh : 7 X 0 = 0 0X7=0 2. Cara membaca tabel perkalian dasar 10. X/0 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
2
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
3
3
6
9
12
15
18
21
24
27
30
4
4
8
12
16
20
24
28
32
36
40
5
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
6
6
12
18
24
30
36
42
48
54
60
7
7
14
21
28
35
42
49
56
63
70
8
8
16
24
32
40
48
56
64
72
80
9
9
18
27
36
45
54
63
72
81
90
10
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Contoh : tentukan hasil kali dari 6 X 7 = . . . Lagkah-lagkahnya sebgai berikut : 1) Menunjuk dengan tangan kanan dari sisi kanan kearah angka 6. 2) Menunjuk dengan tangan kiri dari sisi kiri menurun dari angka 0 menuju angka 7. 3) Kemudia tarik secara bersamaan, tangan kanan menurun dan tangan kiri mendatar kearah kanan. 4) Maka akan bertemu diangka 42 dan seterusnya.
5) Bila dibuktikan dengan bentuk penjumlahan maka, 6 X 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 42 3. menghafalkan perkalian dengan mencongak. Teknik menghafal perkalian yang dimulai dari bilangan 6 sampai 10, yaitu mengingat dan menghafal hasil perkalian melalui tabel perkalian. 4. Soal-soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan 60 sampai 100. Contoh : 1) Didalam satu kotak kayu berisi 10 gelas. Berapa jumlah gelas seluruhnya dalam 8 kotak kayu?
G. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, tanya jawab, latihan mencongak dan penugasan.
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1) Kegiatan Pendahuluan/Awal a) Penyiapan Siswa - Guru mengucapkan salam semangat. - Guru menanyakan kabar dan mengabsensi siswa b) Motivasi -
Guru bernyayi untuk menarik siswa ”dua kali dua, sama dengan empat. Empat dikali 2 sama dengan delapan, pelajaran matematika memang menyenangkan”.
c) Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. -
Hari ini kita akan belajar tentang konsep perkalian bilangan, cara membaca tabel dan berhitung hasil perkalian dengan mencongak.
2) Kegiatan Inti (40 menit) -
Guru menjelaskan tentang konsep perkalian bilangan.
-
Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian bilangan dasar 10
-
Guru melakukan tanya jawab tentang perkalian dan konsep perkalian
-
Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian dasar 10
-
Guru menunjuk siswa untuk menunjukkan dalam membaca tabel perkalian
-
Guru memberikan pertanyaan secara kontinu kepada siswa tentang perkalian untuk dijawab secara lagsung.
-
Siswa melakukan latihan secara berulang-berulang secara kontinu kepada teman-temannya.
3) Kegiatan Akhir/Penutup (20 menit) - Guru memberi penekanan terhadap materi untuk mengetahui daya serap belajar - Guru memberikan evaluasi berupa ters tertulis - Siswa mengerjakan post test - Guru memberikan penilaian dan penyimpulan pembelajaran - Guru memberi motivasi belajar menghafal perkalian bilangan 1 sampai 100 dan mengakhiri pelajaran.
K. Sumber/Bahan Belajar 1) Silabus 2) Buku paket matematika kelas III 3) Buku LKS matematika
L. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar 1) Jenis Tes -
Tes Tertulis
: Soal terlampir
-
Tes Lisan
: Selama proses pembelajaran
2) Bentuk Tes -
Pilihan Ganda (I) = 10 soal
-
Uraian
= 5 soal
3) Penilaian -
Jumlah benar x 1 = 10 x 1
= 10
-
Jumlah benar x 1 = 5 x2
=
Jumlah Perolehan Penilaian
=
Nilai Akhir
=
Skor Penilaian : Nilai
= 20
= Skor Perolehan x 10 = Skor Maksimal
Kuwarasan, 02 Oktober 2014
Guru Kelas
Mahasiswa
Azizah Laila
Ika Muslikah
196503281987022001
11510048
Mengetahui, Kepala Sekolah
Sudarto, S.Pd 196002251982011002
SOAL TES SIKLUS II
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d pada jawaban yang benar ! 1. 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 9 bentuk perkaliannya adalah . . . a. 9 x 1 d. b. 8 x 9 e. 2. Bentuk penjumlahan dari 9 x 5 adalah . . . a. 9 + 9 + 9 + 9 + 9 c. b. 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 + 5 d. 3. Hasil dari 15 x 1 = . . . a. 1 c. b. 51 d.
9x9 9x8 5+5+5+5+5 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 9 +9 + 9 + 9 15 150
4. Hasil dari 8 x 0 x 7 = 8 x (0 x 7) = . . . a. 56 c. 87 b. 8 d. 0 5. Hasil dari 8 x 9 = . . . a. 27 c. 72 b. 89 d. 17 6. Reno menyelesaikan tugas kantor selama 9 minggu. Reno menyelesaikan tugasnya selama . . . hari. a. 9 c. 63 b. 16 d. 13 7. Pak Jono membeli 8 kranjang ayam. Setiap keranjang berisi 8 ekor. Jumlah ayam seluruhnya . . .ekor. a. 16 e. 28 b. 64 f. 68 8. Didalam aula terdapat 9 baris , setiap baris berisi 6 siswa. Berapa jumlah siswa seluruhnya? a. 54 siswa e. 15 siswa b. 25 siswa f. 45 siswa 9. Rosi memilki 6 kantong plastik, setiap kantong plastik berisi 7 pensil. Berapa banyak ppensil yang dimilki Resi? a. 13 pensil b. 42 pensil 10. Hasil 5 x 2 x 4 = 5 x (2 x 4 ) = 5 x . . . a. 6 b. 8 III. 1. 2. 3. 4. 5.
c. 32 pensil d. 67 pensil
c. 7 d. 5
Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar Buatlah bentuk penjumlahan dari 9 x 10 = . . . . Udin memiliki 6 almari buku . Setiap almari berisi 10 buku. Berapa banyak buku yang ada dalam almari Udin seluruhnya . . . Dikantor terdapat 6 meja dan 7 kursi. Berapa banyak jumlah kaki meja dan kursi? Winda pergi ke Bali selama 6 minggu. Berapa hari selama winda dibali? 6 x 3 x 5 = 6 x (. . . x 5) =6x... =...
a.c.4 2 b.d.8 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS III Nama Sekolah
: SD Negeri Kuwarasan 02
Mata Pelajaran
: Matematika
Kelas / Semester
: III / I
Hari / Tanggal
: Rabu, 9 Oktober 2014
Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Standar Kompetensi Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
B. Kompetensi Dasar Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembagian yang hasilnya tiga angka.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi 1. Menjelaskan sifat-sifat perkalian bilangan. 2. Menghitung perkalian bilangan 1 sampai 100. 3. Membaca tabel perkalian 1 sampai 100 (bilangan dasar 10) 4. Menghafal atau mempelajari berulang-ulang perkalian dengan teknik mencongak. 5. Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan dengan perkalian bilangan dasar 1 sampai 100
D. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru siswa dapat menjelaskan sifat-sifat perkalian bilangan dengan benar. 2. Setelah mendapatkan pertanyaan perkalian bilangan dari guru secara lisan, siswa dapat melakukan operasi hitung perkalian bilangan dasar 1 sampai 100 dengan benar. 3. Setelah membaca tabel perkalian bilangan, siswa dapat mengingat dan memahami hasil perkalian 1– 100 dengan tepat. 4. Setelah mengingat dan menghafal berulang-ulang perkalian dengan mencongak, siswa dapat menjawab cepat dan tepat
5) Setelah mempelajari dan latihan soal, siswa dapat menyelesaikan soal dalam bentuk cerita dengan benar.
J. Karakter yang diharapkan Dapat dipercaya, jujur, berani, disiplin dan bertanggung jawab.
K. Materi Ajar 1. Konsep Dasar Perkalian a. Sifat Pertukaran (Komutatif) Meskipun letak kedua bilangan ditukar tempatnya, hasil perkalian tetap sama. Maka perkalian mempunyai sifat komutati atau pertukaran.. 3×5
=
5×3
15
=
15
3× 5
=
5×3
Jadi,
b. Sifat Pengelompokan (Asosiatif) Menurut sifat pengelompokan pada perkalian, hasil perkalian akan tetap sama jika dikerjakan dari mana saja. (2 × 3) × 5
=
2 × (3 × 5)
6×5
=
2 × 15
30
=
30
Jadi,
(2 × 3) × 5
=
2 × (3 × 5)
c. Sifat Penyebaran (Distributif) Sifat ini digunakan untuk menguraikan suatu kalimat matematika. 3 × (10 + 5) = (3 × 10) + (3 × 5) 3 × 15
=
30 + 15
45
=
45
Jadi,
3 x (10 + 5)
=
(3 × 10) + (3 × 5)
2. Cara membaca tabel perkalian dasar 10. X 1 2 3 4 5 6 7 1 1 2 3 4 5 6 7 2 2 4 6 8 10 12 14 3 3 6 9 12 15 18 21 4 4 8 12 16 20 24 28 5 5 10 15 20 25 30 35 6 6 12 18 24 30 36 42 7 7 14 21 28 35 42 49 8 8 16 24 32 40 48 56 9 9 18 27 36 45 54 63 10 10 20 30 40 50 60 70 11 11 22 33 44 55 66 77 12 12 24 36 48 60 72 84 13 13 26 39 52 65 78 91 14 14 28 42 56 70 84 98 15 15 30 45 60 75 90 105 16 16 32 48 64 80 96 112 17 17 34 51 68 85 102 119 18 18 36 54 72 90 108 126 19 19 38 57 76 95 114 133 20 20 40 60 80 100 120 140 Contoh : tentukan hasil kali dari 8 x 7 = . . .
8 8 16 24 32 40 48 56 64 72 80 88 96 104 112 120 128 136 144 152 160
9 9 18 27 36 50 54 63 72 81 90 99 108 117 126 135 144 153 162 171 18
10 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200
Lagkah-lagkahnya sebgai berikut : 1) Menunjuk dengan tangan kanan dari sisi kanan kearah angka 8. 2) Menunjuk dengan tangan kiri dari sisi kiri menurun dari angka 0 menuju angka 7. 3) Kemudian tarik secara bersamaan, tangan kanan menurun dan tangan kiri mendatar kearah kanan. 4) Maka akan bertemu diangka 56 dan seterusnya. 5) Bila dibuktikan dengan bentuk penjumlahan maka, 8 x 7 = 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 + 7 = 56
3. Menghafalkan perkalian dengan mencongak Teknik menghafal perkalian yang dimulai dari bilangan 1 sampai 10, yaitu mengingat dan menghafal hasil perkalian melalui tabel perkalian. 4. Soal-soal cerita yang berkaitan dengan perkalian bilangan 1 sampai 100. Contoh : Didalam satu boks besar terdapat 10 dream Berapa jumlah dream
seluruhnya dalam 6 boks besar?
L. METODE PEMBELAJARAN Ceramah, tanya jawab, latihan mencongak dan penugasan.
M. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN 1. Kegiatan Pendahuluan/Awal a. Penyiapan Siswa - Guru mengucapkan salam semangat. - Guru menanyakan kabar dan mengabsensi siswa b. Motivasi -
Guru bernyayi untuk menarik siswa ”dua kali dua, sama dengan empat. Empat dikali 2 sama dengan delapan, pelajaran matematika memang menyenangkan”.
c. Menyampaikan tujuan pembelajaran, cakupan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. -
Hari ini kita akan belajar tentang konsep perkalian bilangan, cara membaca tabel dan berhitung hasil perkalian dengan mencongak.
2. Kegiatan Inti (40 menit) -
Guru menjelaskan tentang konsep perkalian bilangan.
-
Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian bilangan dasar kelipatan 10.
-
Guru melakukan tanya jawab tentang perkalian dan sifat-sifat perkalian bilangan.
-
Guru menjelaskan cara membaca tabel perkalian dasar kelipatan 10
-
Guru menunjuk siswa untuk menunjukkan dalam membaca tabel perkalian
-
Guru memberikan pertanyaan secara kontinu kepada siswa tentang perkalian untuk dijawab secara langsung.
-
Siswa melakukan latihan secara berulang-berulang secara kontinu kepada teman-temannya.
3.
Kegiatan Akhir/Penutup (20 menit) -
Guru memberi penekanan terhadap materi untuk mengetahui daya serap belajar.
-
Guru memberikan evaluasi berupa ters tertulis.
-
Siswa mengerjakan post test.
-
Guru memberikan penilaian dan penyimpulan pembelajaran.
-
Guru memberi motivasi belajar menghafal perkalian bilangan 1 sampai 100 dan mengakhiri pelajaran.
N. Sumber/Bahan Belajar 1. Silabus 2. Buku paket matematika kelas III 3. Buku LKS matematika
O. Evaluasi/Penilaian Hasil Belajar 1. Jenis Tes -
Tes Tertulis
: Soal terlampir
-
Tes Lisan
: Selama proses pembelajaran
2. Bentuk Tes -
Pilihan Ganda (I) = 10 soal
-
Uraian
= 5 soal
3. Penilaian -
Jumlah benar x 1 = 10 x 1 = 10
-
Jumlah benar x 1 = 5 x2 = Jumlah Perolehan Penilaian
=
Nilai Akhir
=
Skor Penilaian : Nilai
= 20
= Skor Perolehan x 10 = Skor Maksimal
Kuwarasan, 09 Oktober 2014
Guru Kelas
Mahasiswa
Azizah Laila
Ika Muslikah
196503281987022001
11510048
Mengetahui, Kepala Sekolah
Sudarto, S.Pd 196002251982011002
SOAL TES SIKLUS III I.
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d pada Jawaban yang benar! 1. Hasil perkalian 6 x 8 adalah . . . a. 14 c. 46 b. 48 d. 84 2. 9 + 9 + 9 + 9 + 9 + 9 bentuk perkaliannya adalah . . . a. 9 x 9 c. 6 x 9 b. 9 x 1 d. 9 x 6 3. 4 x 9 hasilnya adalah . . . a. 13 c. 49 b. 36 d. 5 4. Hasil dari 17 x 1 = . . . a. 1 c. 0 b. 17 d. 18 5. Hasil dari 7 x 0 x 9 = . . . a. 63 c. 16 b. 0 d. 1 6. Doni menyelesaikan tugas kantornya selama 9 minggu. Doni menyelesaikan tugasnya selama . . . hari. a. 9 c. 16 b. 63 d. 36 7. Hasil 5 x 4 x 3 = 5 x (4 x 3) = 5 x . . .= . . . a. 4 & 30 b. 3 & 60 b. 12 & 60 d. 5 & 7 8. Didalam kelas terdapat 4 baris, setiap baris ada 6 siswa. Berapa jumlah siswa seluruhnya? a. 24 c. 10 b. 6 d. 20 9. Hasil 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 = . . . a. 18 c. 27 b. 11 d. 8 10. 9 x 4 = . . . a. 36 c. 49 b. 13 d. 63
II. Isilah titik-titik dibawah ini dengan benar ! 1. Bentuk dari sifat penyeberan perkalian bilangan dari 3 x (6 x 4) adalah . . . Jawab : . . . . 2. Terdapat 5 karung didalam gudang. Setiap karung berisi 7 kg gula. Berapa kg jumlah gula dalam gudang ? Jawab : . . . 3. 6 x 3 x 5 = 6 x ( . . . x 5) =6x... =90 4. Pak Amin memiliki 4 ekor kuda, 3 ekor kambing dan 5 ekor kerbau. Berupa jumlah kaki semuanya? Jawab : . . . 5. Dikantor guru terdapat 9 meja dan 10 kursi. Berapa banyak jumlah kaki meja dan kursi? Jawab :
KUNCI JAWABAN
SIKLUS I POST TEST A. 1.C 2.A
6.B 7.C
B.
1. 6+6+6+6+6 2. 28
3.D 4.A
8.D 9.D
3. 16 4. 12
5.D
10.B
5. 45
SIKLUS II POST TEST A.
1. 2. 3. 4. 5.
B B C D C
6. C 7. B 8. A 9. B 10. B
B.
1. 10+10+10+10++10+10+10+10+10 2. 60 3. 42 4. 42 5. 3, 15 & 90
SIKLUS III POST TEST T A.
1. 2. 3. 4. 5.
B 6. B C 7. B B 8. A B 9.C B 10. A
B.
1. 72 2. 35 kg 3. 3 & 15 4. 48 5. 76
Lampiran 5 DOKUMENTASI SIKLUS I
Guru menjelaskan materi
Gambar 2 : Siswa menjawab soal didepan kelas
Gambar 3 : Siswa Mengerjakan tes formatif
Guru memberi arahan kepada siswa yang belum memahami soal
Gambar 2 : Siswa mengerjakan soal tes formatif
Siswa mengerjakan Post Test
Siswa mengerjakan pos test
Penjelasan Materi secara langsung dengan memberi pertanyaan
Lampiran 7 lembar pengamatan guru siklus I-III LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I No
Kegiatan
Hasil B
1
Guru mengucapkan
C
Keterangan K
salam dengan jelas 2
Guru melakukan presensi kehadiran siswa dengan jelas
3
Guru melakukan
apersepsi tentang materi yang terkait 4
Guru memberikan soal pretest
5
Guru menjelaskan materi
6
Guru memberikan pertanyaan pada siswa
7
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
8
Guru memberi
kesempatan bertanya kepada siswa 9
Guru memberikan
soal formatif 10
Guru mengucapkan
salam
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II No
Kegiatan
Hasil B
1
Guru mengucapkan
C
Keterangan K
salam dengan jelas 2
Guru melakukan
presensi kehadiran siswa dengan jelas 3
Guru melakukan
apersepsi tentang materi yang terkait 4
Guru memberikan soal pretest
5
Guru menjelaskan materi
6
Guru memberikan pertanyaan pada siswa
7
Guru bersama siswa
menyimpulkan materi yang telah dibahas 8
Guru memberi
kesempatan bertanya kepada siswa 9
Guru memberikan
soal formatif 10
Guru mengucapkan
salam
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
LEMBAR PENILAIAN GURU SIKLUS III No
Kegiatan
Hasil B
1
Guru mengucapkan
C
Keterangan K
salam dengan jelas 2
Guru melakukan
presensi kehadiran siswa dengan jelas 3
Guru melakukan
apersepsi tentang materi yang terkait 4
Guru menjelaskan
pokok materi yang harus dipelajari siswa 5
Guru memberikan
pertanyaan kepada siswa 6
Guru memberikan
tambahan materi 7
Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas
8
Guru memberi
kesempatan bertanya kepada siswa 9
Guru memberikan
soal formatif 10
Guru mengucapkan
salam B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
Lampiran 6 lembar pengamatan siswa siklus I-III LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I NO
Kegiatan
Hasil B
1
Siswa menjawab salam
C
Keterangan K
Siswa menjawab salam dengan semangat
2
Siswa merespon
Siswa merespon
panggilan dari guru 3
4
dengan baik
Siswa menanggapi
Beberapa siswa
apersepsi yang diberikan
kurang merespon dan
guru
menanggapi guru
Siswa memperhatikan
Beberapa siswa mulai
penjelasan pokok materi
memperhatikan
yang harus dipelajari
dengan tenang
daro guru 5
Siswa memanfaatkan bertanya kepada guru
6
Ada dua siswa mulai berani untuk bertanya
Siswa mennjawab pertanyaan dari guru
Ada satu siswa mulai berani menjawab pertanyaan dari guru
7
Siswa menyimpulkan
Beberapa siswa
materi yang diajarkan
mampu menyimpulkan materi yang telah dipelajari
8
Siswa mengerjakan evaluasi
Beberapa siswa kurang serius dalam mengerjakan soal
9
Siswa menjawab salam
penutup
B = Baik
Siswa menjawab dengan semangat
C = Cukup
K = Kurang
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II NO
Kegiatan
Hasil B
1
Siswa menjawab
C
Siswa merespon
penuh semangat
Siswa merespon dengan
panggilan dari guru 3
K Siswa menjawab dengan
salam 2
Keterangan
baik
Siswa menanggapi
Setengah jumlah siswa
apersepsi yang
menanggapi apersepsi
diberikan guru
yang diberikan oleh guru
4
Siswa
Seluruh siswa
memperhatikan
memperhatikan dengan
penjelasan pokok
baik
materi yang harus dipelajari daro guru 5
6
Siswa memanfaatkan
Setengah jumlah siswa
bertanya kepada
berani mengajukan
guru
pertanyaan
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
Setengah jumlah siswa menjawab pertanyaan dari guru
7
8
Siswa
Sudah hamper semua
menyimpulkan
siswa mampu
materi yang
menyimpulkan materi
diajarkan
yang telah dipelajari
Siswa mengerjakan evaluasi
Ada beberapa siswa yang kurang serius dalam mengerjakan soal
9
Siswa menjawab
salam penutup
B = Baik
Siswa menjawab dengan penuh semangat
C = Cukup
K = Kurang
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III NO
Kegiatan
Hasil B
1
Siswa menjawab salam
C
Keterangan K Siswa menjawab dengan penuh semangat
2
Siswa merespon
panggilan dari guru 3
4
Siswa menanggapi
Siswa merespon dengan baik
Siswa merespon dan
apersepsi yang diberikan
menanggapi dengan
guru
baik dan sesuai
Siswa memperhatikan
penjelasan pokok materi
Siswa memperhatikan dengan baik
yang harus dipelajari daro guru 5
Siswa memanfaatkan
bertanya kepada guru
Siswa berebut mengajukan pertanyaan kepada guru
6
Siswa mennjawab
pertanyaan dari guru
Siswa berebut menjawab pertanyaan dari guru
7
Siswa menyimpulkan
materi yang diajarkan
Seluruh siswa ikut serta menyimpulkan materi yang telah dipelajari
8
Siswa mengerjakan
evaluasi
Seluruh siswa mengerjakan soal dengan serius
9
Siswa menjawab salam penutup
B = Baik C = Cukup K = Kurang
Siswa menjawab salam dengan penuh semangat
DAFTAR NILAI POS TEST KELAS III SD NEGERI KUWARASAN 02 NO
NAMA SISWA
NILAI POSTES Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
AH
65
60
95
2
ES
55
80
100
3
JH
50
75
90
4
LA
100
100
100
5
MS
40
50
60
6
MN
50
90
100
7
RH
50
60
60
8
SI
50
65
85
9
VS
65
80
90
10
EW
75
80
70
11
FA
60
75
75
RATA-RATA
6,45
7,64
8,38
DAFTAR NILAI SKK : Miftachur Rif’ah, M.Pd
Nama : Ika Muslikah
Dosen PA
NIM
: 11510048
Jurusan/Progdi: Tarbiyah/PGMI
NO
NAMA KEGIATAN
PELAKSANAAN
Orientasi Pengenalan Akademik 1.
Dan Kemahasiswaan (OPAK)
User
Education
oleh
Peserta
3
Peserta
3
30-31 Oktober 2010
Peserta
3
19 Desember 2010
Peserta
6
30 Januari 2011
Peserta
2
15 Februari 2011
Peserta
3
20 Februari 2011
Panitia
2
Agustus 2010
STAIN Salatiga 2010 2.
25-27
UPT
Perpustakaan STAIN Salatiga
KETERANGAN NILAI
20-25 September 2010
Pendakian Massal dan Bersih Gunung Merbabu dengan Tema 3.
“Kobarkan
Semangat
Sumpah
Pemuda dalam Kebersamaan dan Cinta
Alam”
MAPALA
MITAPASA. National 4.
Workshop
Entrepreneurship cooperation
and
2010
Of Basic
Koperasi
Mahasiswa(Kopma) “FATAWA” Bedah
Novel
“BUMI
CINTA”bersama 5.
Ust.Habiburrahman El Shirazy,Lc “Tingkatkan
Iman
Dengan
Persaudaraan Menuju Pemimpin Insan Terdepan” Latihan Dasar Kepemimpinan II 6.
(LDK II) Pemuda COMPAK Dsn. Kalangan Ds. Kuwarasan Kegiatan Peresmian Masjid dan
7.
Pengajian Maulid
Akbar Nabi
Peringatan SAW
Kalangan Ds. Kuwarasan
Dsn.
Has attended at Seminar “Heal 8.
The
World
with
Voluntary
Service” held by Communicative
3
Marc h19 2011
Peserta
14 Mei 2011
Peserta
3
17 Mei 2011
Peserta
3
20 Juni 2011
Peserta
6
15-17 Agustus 2011
Panitia
2
24 September 2011
Peserta
2
English Club (CEC) Bedah
Buku
“Ijinkan
Aku
Menikah Tanpa Pacaran” karya Burhan 9.
Milad
Sodiq IX
Kampus
dalam
Lembaga
(LDK)
rangka Dakwah
Darul
Amal
STAIN Salatiga
Seminar
Keperempuanan
“Menumbuhkan Kembali Jiwa 10.
Kekartinian
dalam
Ranah
Kampus” oleh SEMA STAIN Salatiga
Seminar HMJ 11.
Nasional Tarbiyah
Pendidikan dalam
Pendidikan “
Realisasi
Karakter
Kurikulum
Bangsa
Pendidikan
Nasional” Kegiatan HUT RI Ke – 67 “Tournament Bola Volly Pemuda 12.
antar Dusun Se Desa Kuwarasan” oleh COMPAK
Grand
13.
Opening
Nis
“Hypnoterapy”
(Concentrate
Your
Get
Mind,
Your
Achievment) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Darul Amal
Public Hearing Senat Mahasiswa “Meningkatkan
(SEMA) Kepekaan 14.
Kinerja
dan
Transparansi
Lembaga
Menuju
27 Maret 2012
Peserta
3
21 April 2012
Peserta
6
20 Mei 2012
Peserta
6
6 Juni 2012
Peserta
6
16 Agustus 2012
Panitia
2
20 Februari 2013
Panitia
3
16 Maret 2013
Peserta
3
Kampus yang Amanah”
Seminar
Nasional
Enterprenuership 2012 KOPMA 15.
“FATAWA” Berbasis
“Trend
Bisnis
Multimedia
dan
Teknologi Informatika sebagai Wujud Pasar Modern” Seminar Nasional Kristologi & 16.
Tabligh Akbar MUI Salatiga “Membangun
Pemahaman
Agama Menuju Khirul Ummah” Seminar 17.
HMJ
Nasional Tarbiyah
Multikultural
Pendidikan “Pendidikan
sebagai
Pilar
Karakter Bangsa” Sarasehan Community Pemuda 18.
Kalangan
(COMPAK)
Memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-67 Latihan Dasar Kepemimpinan II
19.
(LDK II) Community Pemuda Kalangan (COMPAK) PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH
20.
(PKTI)
HMJ
TARBIYAH STAIN SALATIGA dengan Sebagai
Tema
“Karya
Wujud
Ilmiah
Pelaksanaan
Tridarma Perguruan Tinggi ”
Kegiatan Lomba Panjat Pinang 21.
memperingati HUT RI Ke-68
17 Agustus 2013
Panitia
2
21 September 2013
Pembina
3
25 September 2013
Peserta
6
29 September 2013
Panitia
3
25-27 Oktober 2013
Pendamping
14 Januari 2014
Panitia
2
28 Oktober 2014
Panitia
2
oleh Pemuda COMPAK PERSAMI DALAM RANGKA PERSIAPAN RANTING 22.
JAMBORE 2013
TINGKAT
KWARTIR
RANTING
GERAKAN
PRAMUKA
JAMBU
SD
oleh
Negeri
Kuwarasan 02 SEMINAR NASIONAL SAINS DAN APLIKASI KOMPUTASI 23.
“Sains dan Aplikasi Komputasi untuk Peningkatan Kesejahteraan Rakyat” di UKSW Salatiga Kegiatan
“REUNI
AKBAR”
SMK Negeri 1 Jambu oleh Ikatan 24.
Alumni SMK Negeri 1 Jambu (IKASKANJA) dan SMK Negeri 1 Jambu JAMBORE
25.
RANTING
2013
KWARTIR
RANTING
GERAKAN
PRAMUKA
3
JAMBU Kegiatan 26.
Pengajian
Akbar
Peringatan Maulid Nabi SAW masyarakat Dsn. Kalangan
27.
Sharing
Remaja
dengan
tema
Berprestasi
dan
COMPAK :
“Remaja Optimesme
dalam rangka Memperingati Hari Sumpah Pemuda”
RAPAT KERJA PENYUSUNAN 28.
AD/ART
IKASKANJA
oleh
Pengurus Ikatan Alumni
SMK
14-15 Januari
Peserta
3
22 Maret 2014
Pendamping
3
12 Juli 2014
Peserta
3
29 Juni-22 Juli 2014
Peserta
3
17 Agustus 2014
Panitia
3
27 Agustus 2014
Panitia
2
16 November 2014
Peserta
6
Negeri 1 Jambu (IKASKANJA) PESTA SIAGA TAHUN 2014 29.
KWARTIR
RANTING
GERAKAN
PRAMUKA
06
JAMBU Kegiatan Silaturahmi dan Buka 30.
Puasa “On The Road” Alumni SMK Negeri 1 Jambu
oleh
IKASKANJA “ASRAMANISASI RAMADHAN 1435 H” Dengan 31.
tema
:”Menyambut
Indahnya
Ramadhan Sucikan Hati untuk Meraih Cinta Ilahi” PPEM Kegiatan “Lomba dan Pawai Perayaan HUT RI Ke – 69” oleh
32.
Pemuda
COMPAK
dan
Masyarakat Desa Kuwarasan
Takbir Keliling Idhul Fitri 1435 33.
H dengan tema : “Hati Kembali Fitri” COMPAK Dsn.Kalangan.
34.
“Seminar
Nasional
Entrepeneurship”
Gerakan
Pramuka Racana Kusuma DilagaWoro Srikandhi Gugus Depan Kota Salatiga 02.237 – 02.238 Pangkalan STAIN Salatiga