UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh SITI CHABIBAH NIM 11410186
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh SITI CHABIBAH NIM 11410186
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama
: Siti Chabibah
NIM
: 11410186
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
:
UPAYA
PENINGKATAN
BELAJAR
PENDIDIKAN
DENGAN
MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN
PRESTASI
AGAMA
SISWA
ISLAM
MULTIMEDIA KELAS
VI
SEMESTER GENAP DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG Setelah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 31 Juli 2012 Pembimbing
Drs. Juz‟an, M.Hum NIP : 19611024 198903 1 002
SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP DI SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG
DISUSUN OLEH SITI CHABIBAH NIM : 11410186 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 13 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Mubasirun, M.Ag.
_________________
Sekretaris Penguji
: Miftachur Rif‟ah, M.Ag.
_________________
Penguji I
: Benny Ridwan, M.Hum.
_________________
Penguji II
: Fatchurohman, M.Pd.
_________________
Penguji III
: Drs. Juz‟an, M.Hum.
_________________
Salatiga, 13 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP : 19580827 198303 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Siti Chabibah
NIM
: 11410186
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 31 Juli 2012 Yang menyatakan,
Siti Chabibah
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO Jadilah orang baik, jangan sekedar kelihatan baik.
Artinya : Carilah ilmu walaupun sampai ke negeri Cina. Maka sesungguhnya mencari ilmu itu kewajiban bagi setiap orang Islam pria dan wanita (H.R. Ibnu Abdul Bari)
PERSEMBAHAN 1. Untuk ibuku yang saya hormati dan saya cintai yang selalu mendoakan keberhasilan dalam menuntut ilmu dunia dan akhirat. 2. Untuk para dosenku yang saya hormati dan saya ta‟dhimi. 3. Untuk saudara-saudaraku yang saya cintai dan saya banggakan. 4. Untuk sahabat-sahabat seperjuanganku yang saya sayangi. 5. Untuk teman spesialku (suamiku) yang selalu setia “ menungguku “.
KATA PENGANTAR
Segala Puji hanyalah kepunyaan Allah SWT yang telah menjadikan sebab untuk segala perkara, serta menurunkan Kitab yang mengagumkan, yang mengandung segala hikmah dan keterangan kepada hambaNya. Mudah-mudahan shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Syayidina Muhammad SAW, makhluk yang paling mulia, baik dikalangan bangsa Arab maupun bangsa lainnya. Beliau merupakan manusia yang paling suci nasabnya dan keturunannya. Shalawat dan salam juga mudah-mudahan senantiasa dilimpahkan kepada keluarga dan para shahabatnya yang mulia lagi terhormat. (Shaleh:2006) Skripsi
Penelitian
Tindakan
Kelas
dengan
judul
“UPAYA
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN SISWA KELAS VI SEMESTER GENAP DI LINGKUNGAN KOMPLEK ASRAMA AKMIL SDN SUKOREJO 2 MERTOYUDAN MAGELANG” Laporan Penelitian ini disusun untuk memenuhi tugas Penyusunan skripsi pada akhir perkuliahan pada program studi SI Pendidikan Agama Islam (Ekstensi) STAIN Salatiga. Selama penyusunan laporan ini, penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan dan saran dari berbagai pihak yang tulus ikhlas membantu sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan sebagaimana mestinya.
Oleh karena itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Drs. Djoko Sutopo, selaku Pengelola Ekstensi. 3. Drs. Juz‟an, M.Hum, selaku Pembimbing. 4. Sri Hunung Himawati, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sukorejo 2 Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang yang telah member dukungan, motivasi serta izin dalam melakukan penelitian ini. 5. Dewi Rahmawati, S.Pdi, selaku rekan seprofesi yang sering kami ajak untuk berdiskusi dan masukan-masukan yang sangat berharga. 6. Rekan-rekan sejawat yang telah membantu dan memberikan masukan serta dukungan sehingga laporan ini dapat penulis selesaikan. 7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam proses penyusunan laporan ini sehingga dapat penulis selesaikan sebagaimana mestinya. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan teman-teman guru serta siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Magelang, 31 Juli 2012 Mahasiswa
SITI CHABIBAH NIM : 11410186
ABSTRAK
Siti 2012. Upaya Peningkatan dan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam dengan Menggunakan Multimedia Pembelajaran Siswa Kelas VI Semester Genap di Lingkungan Komplek Asrama Akmil SDN Sukorejo 2 Mertoyudan Magelang . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Drs. Juz‟an, M.Hum. Kata Kunci : peningkatan dan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam Latar belakang dalam Penelitian ini adalah metode pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang kurang Variatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana model pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2?, (2) bagaimana prestasi pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2?, dan (3) apakah media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SDN Sukorejo 2. Metodologi penelitian dalam skripsi ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Berdasarkan uji coba pembelajaran dengan menggunakan multimedia siswa SDN Sukorejo 2 dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dalam materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram. Hal ini dibuktikan prestasi siswa pada saat sebelum pelaksanaan siklus ketuntasan siswa 61,54% dengan nilai rata-rata 70 dan di siklus I prestasi siswa meningkat dengan ketuntasan 80,77 % dengan nilai rata-rata 75, sedangkan di siklus II prestasi siswa terus meningkat dengan ketuntasan 100 % dengan nilai rata-rata 83.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
i
………………………………………………………………
iii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….
iv
DAFTAR TABEL …………………………………………………………..
vi
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….
vii
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………………..
1
B. Perumusan Masalah …………………………………………………
4
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………………
5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…………………….
5
E. Kegunaan Penelitian…………………………………………………
6
F. Definisi Operasional…………………………………………………
6
G. Metode Penelitian……………………………………………………
9
H. Analisis Data…………………………………………………………
24
I.
25
Sistematika Penulisan………………………………………………..
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peningkatan …………………………………………………………
26
B. Prestasi Belajar………………………………………………………
27
C. Pendidikan Agama Islam ……………………………………………
29
D. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam…………………
34
E. Beberapa ayat Al Qur‟an dan Hadits yang berkaitan Dengan Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram …..
35
F. Media Pembelajaran…………………………………………………
40
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SDN Sukorejo 2 …………………………………
48
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I………………………………………
51
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II……………………………………..
54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal……………………………………………..
57
B. Deskripsi Hasil Siklus I………………………………………………
60
C. Deskripsi Hasil Siklus II……………………………………………..
65
D. Pembahasan Setiap Siklus dan Antar Siklus…………………………
71
E. Hasil Penelitian………………………………………………………
74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………………….
76
B. Rekomendasi…………………………………………………………
76
C. Saran………………………………………………………………….
77
D. Tindak Lanjut………………………………………………………..
78
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Keadaan
Guru
dan
Karyawan SDN Sukorejo 2
Tahun 2011/2012 ……………………………………….
50
Tabel 3.2
Lembar Observasi Untuk Menilai Keaktifan Siswa …
53
Matrik 1
Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan
Binatang
yang Halal dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan…
58
Matrik 2
Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan ……………..
59
Matrik 3
Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan
Binatang
yang Halal dan Haram pada siklus I ……………………
62
Matrik 4
Nilai siswa sesudah Siklus I ……………………………
64
Matrik 5
Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan
Binatang
yang Halal dan Haram pada siklus II……………………
67
Matrik 6
Nilai siswa sesudah Siklus II……………………………
69
Matrik 7
Pembahasan setiap siklus dan antar siklus………………
74
Matrik 8
Peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal sampai siklus II ……………………………………………..
75
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1
Sruktur Organisasi SDN Sukorejo 2 ……………………
49
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Diterapkannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau sering disebut Kurikulum 2006, peserta didik harus mencapai standar kompetensi tertentu. Atau dengan kata lain, ada kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta didik untuk melakukan/mengerjakan sesuatu sesuai dengan unjuk kerja yang dipersyaratkan.(Zaenal Arifin,2011:42) Demikian juga dengan pelajaran Pendidikan Agama Islam. Kompetensi dasar yang ditargetkan pada materi MAKANAN, MINUMAN, DAN BINATANG YANG HALAL, BAHAYA
BAGI
DAN YANG HARAM, SERTA
KESEHATAN
BILA
MENGKONSUMSI
MAKANAN, MINUMAN, DAN DAGING BINATANG YANG HARAM, namun kondisi di lapangan masih jauh dari kompetensi yang diharapkan. Sebagian besar siswa menemui kesulitan atau kebingungan untuk mencapai kompetensi tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam yang masih rendah. Guru Pendidikan Agama Islam mempunyai peranan yang sangat penting untuk menanamkan dan membentuk sikap, watak dan akhlak serta budi pekerti yang mulia dengan harapan siswa dapat menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam mempelajari materi pelajaran siswa akan selalu berpikir kepada prinsip-prinsip kegunaan dan manfaat.
Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan, pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi, dimana antara guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering terjadi penyimpangan-penyimpangan, antara lain guru menggunakan metode yang monoton, ketidaksiapan siswa, kurangnya motivasi siswa, dan sebagainya. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media disamping penyaji informasi juga meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Media yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah elektronik dan kartu bergambar karena sesuai dengan materi pelajaran dan dapat menunjang tujuan pembelajaran. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam bertujuan meningkatkan kemampuan dan pengamalan siswa dalam ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia yang bertakwa kepada Allah SWT. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan materi dan model pembelajaran yang sesuai. Pada saat
ini,
guru
terutama
yang
didaerah
masih
kesulitan
dalam
memgembangkan model pembelajaran Pendidikan Agama Islam, karena sarana dan prasarana yang masih kurang memadai. Guru biasanya hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab atau metode apa saja
diterapkan dalam pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa kurang semangat dan menjadi bosan mengikuti pelajaran. Karena sikap siswa tersebut akhirnya prestasi belajar siswa menjadi rendah yang berakibat pencapaian nilai test formatif menjadi rendah dibawah Kriteria Ketuntasan Mengajar (KKM). Berdasarkan hasil diskusi dengan teman sejawat ( Dewi Rahmawati, S.Pdi. ) dalam acara Musawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP) di SD Negeri Sukorejo 2 dilaksanakan setiap hari Sabtu, apabila tidak ada kegiatan MGMP di tingkat Kecamatan menyimpulkan bahwa rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh : 1. Belum maksimalnya penerapan pendekatan dan metode pembelajaran. 2. Kurangnya sarana media pembelajaran. Untuk menghindari kebiasaan penggunaan metode ceramah dan Tanya jawab yang menyebabkan kurang semangat dan membosankan siswa, maka peneliti akan mencoba metode lain yaitu penggunaan multi media dengan materi yang dikhususkan yaitu nabati, hewani serta makanan dan minuman yang dihalalkan Agama Islam kepada anakanaknya sejak usia dini. Berdasarkan
masalah
tersebut,
diperlukan
adanya
media
pembelajaran yang sesuai dengan materi, sehingga siswa termotivasi untuk belajar dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Secara harafiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar” Assosiasion for Education and Communication Technology
(AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu
proses
bahan
kegiatan
pembelajaran
penyaluran
informasi. (Daryanto,2011:146,147) Dari pengertian diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa media adalah merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan siswa belajar lebih baik dan dapat meningkatkan kualitas hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
B. Perumusan Masalah Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik apabila guru mampu mengelola proses pembelajaran dengan baik. Di sisi lain siswa merupakan salah satu unsur yang tidak kalah penting dalam mencapai keberhasilan proses belajar mengajar. Dengan demikian guru dan siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan baik. Untuk itu, guru diharapkan mampu menilai praktek mengajarnya dan berusaha untuk memperbaiki serta meningkatkan kemampuan profesionalismenya. Untuk menghindari terjadinya ketidak fokusan dalam pembahasan dan penelitian maka perlu disusun atau dirumuskan permasalahannya dalam bentuk pertanyaan, yaitu sebagai berikut :
Apakah dengan media elektronik dan kartu bergambar dapat meningkatkan hasil prestasi belajar siswa pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram ?
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitan untuk mengetahui : 1. Bagaimana model pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2 kelas VI semester genap pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram. 2. Bagaimana prestasi Pembelajaran Fiqih di SDN Sukorejo 2 kelas VI semester genap pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram. 3. Apakah media pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesa adalah pemecahan sementara atas masalah penelitian. Hipotesis juga diartikan dugaan sementara tentang jawaban dari masalah penelitian yang kebenarannya akan diuji melalui penelitian. Hipotesis disusun berdasarkan kajian pustaka/landasan teori yang dikembangkan kedalam kerangka teoritik.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah : 1. Rendahnya prestasi belajar Pendidikan Agama Islam disebabkan oleh cara mengajar yang monoton dan kurangnya penggunaan media yang variatif. 2. Multimedia dapat meningkatkan variatif belajar siswa pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. 3. Model pembelajaran yang variatif dapat meningkatkan kualitas hasil sesuai tujuan yang dicapai.
E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi sekolah, mengefektifkan pengelolaan pembelajaran
yang
berdampak pada peningkatan mutu sekolah. 2. Bagi
guru,
menambah
wawasan
keilmuan
terutama
untuk
mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan materi dan kebutuhan siswa. 3. Bagi siswa, meningkatkan prestasi belajar.
F. Definisi Operasional Penulis akan menjelaskan mengenai variabel-variabel yang ada dalam penelitian
tindakan
kelas
ini.
Variabel-variabel
tersebut
peningkatan, prestasi belajar, Pendidikan Agama Islam, dan media.
adalah
1. Peningkatan Pengertian Peningkatan, Menurut Crooks (2001), adalah proses pekerjaan peserta didik yang lurus dibandingkan pekerjaan sebelumnya . (Zaenal Arifin,2009:285) Yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas pekerjaan peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan balik yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan pekerjaan peserta didik yang mayoritas jawabannya benar atau sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, Clarke (2003) menyarankan enam prinsip yang harus diperhatikan, yaitu (1) umpan balik harus focus pada tugas-tugas yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, dan bukan membandingkan dengan yang lain (2) guru menggunakan bahasa verbal dan non-verbal serta memberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang kemampuan yang mereka peroleh (3) penilaian setiap bagian pekerjaan dapat mengarah pada penurunan moril bagi peserta didik yang mencapai prestasi tinggi (4) penghargaan eksternal sama seperti grades (5) perlu memberikan umpan balik spesifik yang terfokus pada kesuksesan dan peningkatan daripada mengoreksi, dan (6) peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.
2. Prestasi Belajar Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah di capai (dilakukan, dikerjakan). Pengertian tersebut dipertegas oleh WS Winkel, bahwa prestasi adalah sebagai bukti usaha yang telah dicapai. (Zaenal Arifin,2009:12) Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan, perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Dari definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah aktivitas yang menghasilkan hal-hal yang bersifat baru yakni berupa perubahan tingkah laku atau kepribadian yang diperoleh melalui latihan maupun pengalaman. 3. Pendidikan Agama Islam Adapun pengertian secara istilah, berdasarkan tinjauan kebahasaan tersebut pengertian pendidikan menurut pandangan Islam sebagai berikut : a. Pendidikan ialah usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya insani) menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil). (UPMA STAIN:25)
b. Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, seirama dengan perkembangan subyek (peserta didik). c. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan. (UPMA STAIN:25) d. Multimedia Pembelajaran Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai penyaluran informasi. Sedangkan Education Associasion (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:11)
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini digunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa Inggris disebut Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang akan diterangkan, yaitu :
a. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan yang mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. c. Kelas, sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menghubungkan tiga batasan tersebut maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu lanjutan bawah terhadap kegiatan berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. (Jamal Makmur Asmawi,2011:33) Sebagai pengelola pembelajaran (learning manajer) guru berperan menciptakan iklim belajar yang memungkinkan siswa dapat belajar secara nyaman. Melalui pengelolaan kelas yang baik guru dapat menjaga kelas agar tetap kondusif untuk terjadinya proses belajar mengajar seluruh siswa. Menurut Hunk, salah satu kecenderungan yang sering dilupakan adalah melupakan bahwa hakekat pembelajaran adalah belajarnya
siswa
Rasyada,2011:117)
bukan
mengajarnya
guru.
(Daryanto,Dede
Alvin C. Eurich, menjelaskan prinsip-prinsip belajar yang harus diperhatikan guru adalah sebagai berikut : a. Segala sesuatu yang dipelajari oleh siswa, maka siswa harus mempelajari sendiri. b. Setiap siswa yang belajar mempunyai kecepatan masing-masing. c. Seorang siswa akan belajar lebih banyak apabila setiap selesai melaksanakan tahapan kegiatan diberikan reinforcement. d. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. Apabila siswa diberi tanggung jawab maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar. Menurut Suaidin (2010) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu rangkaian langkah yang terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. (Jamal Makmur Asmawi,2011:25) Adapun prinsip dasar untuk pelaksanaan PTK adalah sebagai berikut : a. PTK dilaksanakan untuk memecahkan permasalahan yaitu dalam proses pembelajaran. b. Tidak
menganggu
tugas
pokok
guru
yaitu
melaksanakan
pembelajaran di kelas sesuai dengan target kurikulum. c. Pengumpulan
data
tidak
menyita
waktu
menghambat pencapaian target kurikulum.
sehingga
tidak
d. Metode yang digunakan harus tepat dan terpercaya. (Jamal Makmur Asmawi,2011:111) e. Tujuan dari PTK menurut Faiz Dzaki (2009) adalah melakukan penelitian tindakan untuk memperbaiki organisasi sekolah dalam rangka meningkatkan hubungan kesejawatan antar guru. (Jamal Makmur Asmawi,2011:48) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sangat bermanfaat bagi para guru untuk meningkatkan proses dan kualitas hasil pembelajaran di kelas. Penyelesaian bagi masalah dengan menerapkan berbagai teori dan tehnik pembelajaran yang relevan dan kreatif. (Jamal Makmur Asmawi,2011:40) Adapun manfaat praktisnya adalah : a. Pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. b. Pengembangan kurikulum di sekolah. c. Pengembangan profesionalisme guru. Prosedur pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan langkah langkah praktis pelaksanaan kegiatan pokok harus ditempuh : 1. Planning, kegiatan ini antara lain berisi : a. Mengidentifikasi masalah, identifikasi masalah merupakan tahap pertama dalam serangkaian tahapan penelitian, dan tahap kualitas masalah yang diteliti.
Cara untuk menemukan masalah yang dapat didekati dengan PTK adalah : 1. Masalah harus riil dan on the job
problem oriented
(masalah tersebut ada dibawah kewenangan guru
untuk
memecahkannya). (Jamal Makmur Asmawi,2011:63) 2. Masalah harus problematik
(masalah tersebut
perlu
dipecahkan). 3. Masalah harus memberi manfaat yang jelas. 4. Masalah PTK harus feasible (dapat ditangani atau dapat dipecahkan). (Jamal Makmur Asmawi,2011:63) b. Perumusan Masalah, setelah teridentifikasi, masalah dirumuskan kedalam kalimat pernyataan dengan memperhatikan kata Tanya what, who, where, why. c. Pengembangan intervensi (solution/action) 2. Acting, atau Action (intervensi) dilaksanakan peneliti untuk memperbaiki
masalah.
Dalam
pelaksanaannya
guru
harus
mengambil peran dalam pemberdayaan siswa. 3. Observing, yaitu pengumpulan data, sumber data, critical friend, analisis data. 4. Reflecting, kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, guru, dan suasana.
5. Akhir tindakan, jika penelitian sudah dianggap selesai maka peneliti perlu menyusun laporan penelitian. ( Jamal Makmur Asmawi,2011:65) Atas
dasar
langkah
di
atas
penulis
mencoba
mengidentifikasikan dan merumuskan masalah yang ada di kelas VI SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan, penulis berpendapat bahwa dengan menciptakan suasana kelas yang kondusif, penggunaan media saat memberikan pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran yang variatif peroleh nilai test formatif kelas VI SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan akan mengalami peningkatan. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas, saat ini perkembangan masyarakat dan tuntutan pendidikan yang berkualitas begitu cepat, akibatnya tuntutan terhadap layanan pendidikan yang harus dilakukan oleh pendidik pun harus meningkat lebih cepat. Penelitian Tindakan Kelas adalah merupakan salah satu cara yang strategis bagi pendidik untuk meningkatkan dan memperbaiki layanan pendidikan dalam konteks pembelajaran di kelas. Adapun tujuan utama dari Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional pendidik dalam menangani proses belajar mengajar. (Jamal Makmur Asmawi,2011:90) Manfaat Penelitian Tindakan Kelas, banyak manfaat yang didapat dan diraih dengan dilakukannya penelitian tindakankelas.
Manfaat itu antara lain dapat dilihat dan dikaji dalam beberapa komponen pendidikan dan pembelajaran di kelas antara lain adalah sebagai berikut : a. Inovasi pemebelajaran. b. Pengembangan Kurikulum di tingkat regional maupun Nasional. c. Peningkatan profesionalisme pendidikan. Dengan memahami dan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas, diharapkan kemampuan pendidik dalam proses pembelajaran makin meningkat kualitasnya dan sekaligus akan meningkatkan kualitas pendidikan serta profesi pendidik/tenaga kependidikan yang sekarang dirasakan menjadi hambatan. 2. Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan metode pembelajaran
dan
prosedur
baru
untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar dikelas VI Semester genap tahun 2011/2012 di SDN Sukorejo 2 dengan melihat kondisi siswa. Penelitian Tindakan Kelas sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pendidik itu sendiri terhadap kurikulum, pengembangan sekolah, meningkatkan prestasi belajar. Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari 4 langkah kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, yaitu : a. perencanaan, b. pengamatan, c. refleksi. (Jamal Makmur Asmawi,2011:38-39)
3.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan dari tanggal 3 Januari sampai dengan 7 Maret semester genap, tahun pelajaran 2011/2012.
4. Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas VI SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan tahun pelajaran 2011/2012 pada semester genap. Adapun subjek penelitiannya berjumlah 26 orang siswa kelas VI SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. SD Negeri Sukorejo 2 yang terletak di komplek Asrama Militer. Lingkungan kehidupan siswa yang saling berdekatan rumah yang sangat padat dan rapat. Pekerjaan orang tua mayoritas sama yaitu sebagai TNI sedangkan keberagaman orang tua yang heterogen, sehingga anak harus dibekali iman yang kuat sejak dini apalagi orang tua mereka yang kerap kali pindah tugas, jadi kehidupannya selalu pindah pula. Orang tua siswa yang bekerja 24 jam kurang memperhatikan agama anak padahal faktor lingkungan sangat berpengaruh pada kehidupan siswa kelak. Dekat lingkungan siswa terdapat tempat penyembelihan hewan ternak setiap hari dan dagingnya untuk memenuhi kebutuhan Taruna Akmil dan sebagian kecil di konsumsi warga, karena itu anak harus tahu mana makanan dan minuman yang halal dan haram.
5.
Teknik dan Alat Pengumpul Data Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara tes tertulis dan observasi. Tes yang dilaksanakan dalam bentuk lisan dan tertulis secara individu yang diberikan kepada siswa baik pada saat kegiatan belajar mengajar maupun saat proses kegiatan belajar mengajar berakhir. Observasi dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat untuk mengamati proses KBM, dengan jalan mencatat segala sesuatu permasalahan yang muncul dan terjadi pada saat proses KBM berlangsung. Dalam penelitian ini, faktor-faktor yang akan diamati adalah : a. Faktor siswa, meliputi respon siswa terhadap proses pembelajaran, misalnya: inisiatif, keseriusan, dan kerja sama dalam berdiskusi kelompok, serta kekompakan siswa dalam presentasi. b. Daya serap siswa yang dinyatakan dalam hasil tes tertulis. c. Faktor guru, meliputi : 1) Ketrampilan mengatur dan membimbing diskusi kelompok. 2) Ketrampilan mengelola proses pembelajaran. 3) Melaksanakan penilaian kelas. Sementara dalam penelitian ini mengenai alat yang digunakan sebagai pengumpul data berupa butir-butir soal tes dan lembar observasi.
6.
Instrumen Penelitian Untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan media. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dengan alat peraga. Perbedaan antara media dengan alat peraga terletak pada fungsi bukan pada subtansinya. Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja. Dikatakan media jika sumber belajar itu merupakan bagian yang integral dari seluruh kegiatan belajar. Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih media, yaitu : a. Media yang dipilih selaras dan menunjang tujuan pembelajaran. b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting. c. Kondisi siswa dari segi subjek belajar, misalnya faktor umur, intelegensi, dan latar belakang pendidikan. d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan guru mendesain sendiri media yang akan digunakan.
e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa. f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Dari penjelasan di atas disimpulkan bahwa media adalah sarana yang membantu para pengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Penggunaan
Multi
Media
(Elektronik
dan
Kartu
Bergambar) merupakan suatu unsur penunjang dalam hubungannya dengan mutu pendidikan. Media pendidikan dapat ditinjau sebagai proses dan sebagai produk. Sebagai proses karena media pendidikan berfungsi sebagai alat penunjang dalam instruksional yaitu dalam menyampaikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan instruksional yang
telah
dirumuskan
sebelumnya.
Dalam
kontek
ilmiah,
keberhasilan belajar akan diperoleh sebagaimana yang diharapkan jika proses instruksional itu didukung oleh media atau multi media yang relevan. Alasan
berikutnya
mengapa
menggunakan
media
pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan
dengan
taraf
berfikir
manusia
mengikuti
tahap
perkembangan dimulai dari berfikir kognitif sampai berfikir yang bertaraf abstrak. (Daryanto,2011:13) Keberhasilan belajar pada hakekatnya adalah tumpuan dan arah utama dalam segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh guru atau pengajar baik disekolah maupun diluar sekolah. Keberhasilan belajar juga berkaitan dengan usaha peningkatan mutu (produk) dan mutu (proses). Setelah mengetahui pengertian media pembelajaran dan macam-macamnya yang di sebutkan diatas, dan jika kita ketahui tentang pengertian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, maka penggunaan media pembelajaran, khususnya media pembelajaran elektronik dan media Kartu Bergambar dapat menunjang keberhasilan belajar. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media, yaitu antara lain : a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya sekedar alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu. b. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar.
c. Guru hendaknya menguasai teknik-teknik dari media yang digunakan. d. Guru
seharusnya
memperhitungkan
untung
ruginya
dalam
pemanfaatan media pembelajaran. e. Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis. f. Jika sekiranya satu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu media, maka guru memanfaatkan multi media. Pentingnya Media Pembelajaran, sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa pemilihan media pengajaran agama ditentukan apakah media yang akan digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan syariat agama atau melanggar etika agama. Bilamana hal tersebut dapat terpenuhi maka perlu diteliti lebih lanjut apakah media yang akan digunakan tesebut terjangkau oleh biaya dan dana yang ada, maka akan menggunakan media lain. Arief Sukardi (1986:83) mengemukakan bahwa media pengajaran
ditinjau
dari
segi
kesiapan
pengadaannya
dapat
dikelompokkan kepada dua jenis yaitu 1) media jadi, dan 2) media rancangan. Fungsi Media Pembelajaran, pada mulanya media sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang
dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka memberikan motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi yang lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap anak terhadap materi pembelajaran. Charles F Haban mengklasifikasikan pengalaman belajar anak mulai dari hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak. (Daryanto,2011:14) Pada saat ini media mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Membantu memudahkan belajar siswa dan guru. b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak menjadi konkrit). c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pembelajaran tidak membosankan). d. Semua indra murid dapat diaktifkan kelemahan satu indera dapat diimbangi oleh kekuatan indera yang lain. e. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. Manfaat
Media
Pembelajaran,
media
pembelajaran
digunakan dalam rangka upaya untuk peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya.
Klasifikasi Media, Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk suara itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis dan symbol. Disamping itu dia juga membedakan media siar dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu : a. Media audio visual gerak b. Media audio visual diam c. Media audio semi gerak d. Media visual gerak e. Media visual diam f.
Media visual semi gerak Berdasarkan
beberapa
pendapat
diatas
penulis
menyimpulkan bahwa penggunaan media dan pemilihannya sangat menentukan keberhasilan dalam prestasi belajar mengajar. Media kartu bergambar, menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kartu berarti kertas tebal, berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia,1983:447) Pengertian kartu dalam hal ini adalah kartu untuk belajar yang sangat berbeda dengan kartu remi atau kartu domino yang kegunaannya hanya untuk iseng. Meminjam istilah kartu karena dibuat sebesar ukuran kartu sehingga mudah digenggam dan
dimasukkan dalam saku. Kartu belajar tersebut diberi tambahan gambar sehingga disebut kartu bergambar. Membuat kartu bergambar tidaklah sulit dan biayanya relative murah. Bentuknya sederhana dan ukurannya sesuai dengan ukuran fisik anak. Agar lebih menarik, warna kartu dibuat berwarna-warni dan ditempeli dengan gambar. Beberapa binatang yang bagi anak sendiri jarang melihatnya dan ada yang belum begitu jelas hukumnya. Prinsip utama menyiapkan kartu bergambar adalah upaya untuk menguasai materi pelajaran secara menyeluruh, hanya dengan mencantumkan inti masalahnya atau bahasanya. Makanan, minuman dan binatang yang halal dan haram merupakan materi yang menyangkut soal hukum Islam dan menyangkut soal kesehatan yang harus dipahami, untuk pemahaman dan membantu siswa cepat mengingat jenis binatang dan ciri-cirinya, menurut peneliti media kartu bergambar sangat sesuai digunakan dalam penyampaian materi tersebut.
H. Analisis Data Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif. 1. Hasil
belajar
dianalisi
dengan
deskriptif
komparatif,
yaitu
membandingkan nilai tes antar siklus maupun dengan indikator kenerja.
2. Observasi dianalisis dengan deskriptif kualitatif berdasar hasil observasi.
I. Sistimatika Penulisan Laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam bentuk skripsi dengan sistematika sebagai berikut : 1. BAB I Pendahuluan, berisi : latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan
penelitian,
hipotesis
tindakan
dan
indikator
keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penelitian. 2. BAB II Kajian Pustaka, berisi : peningkatan, prestasi belajar, pendidikan agama Islam, unsur pokok dan materi pendidikan agama Islam, beberapa ayat Al Qur‟an dan Hadits yang berkaitan dengan makanan, minuman dan binatang, dan media pembelajaran. 3. BAB III Hasil Penelitian, berisi : hasil yang diperoleh dalam melakukan penelitian di SDN Sukorejo 2 Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. 4. BAB IV Analisis dan Pembahasan, berisi : deskripsi awal, deskripsi hasil siklus 1, deskripsi hasil siklus 2, pembahasan setiap siklus dan antar siklus, dan hasil penelitian. 5. BAB V Penutup, berisi : kesimpulan, rekomendasi, saran, dan tindak lanjut.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Peningkatan Pengertian Peningkatan, Menurut Crooks (2001), peningkatan adalah proses pekerjaan peserta didik yang lurus dibandingkan pekerjaan sebelumnya . (Zaenal Arifin,2009:285) Yang dikemukakan Crooks lebih menekankan pada kualitas pekerjaan peserta didik sebagai faktor utama dalam menentukan jenis umpan balik yang diberikan, bukan membandingkan hasil pekerjaan peserta didik yang satu dengan lainnya, apalagi membandingkan dengan pekerjaan peserta didik yang mayoritas jawabannya benar atau sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Sehubungan dengan hal tersebut, Clarke (2003) menyarankan enam prinsip yang harus diperhatikan, yaitu (1) umpan balik harus focus pada tugas-tugas
yang
sesuai
dengan
tujuan
pembelajaran,
dan
bukan
membandingkan dengan yang lain (2) guru menggunakan bahasa verbal dan non-verbal serta memberikan pesan yang baik pada peserta didik tentang kemampuan yang mereka peroleh (3) penilaian setiap bagian pekerjaan dapat mengarah pada penurunan moril bagi peserta didik yang mencapai prestasi tinggi (4) penghargaan eksternal sama seperti grades (5) perlu memberikan umpan balik spesifik yang terfokus pada kesuksesan dan peningkatan daripada mengoreksi, dan (6) peserta didik perlu diberi kesempatan untuk meningkatkan kualitas pekerjaan mereka.
B. Prestasi Belajar 1. Hakikat Prestasi Belajar Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang telah di capai (dilakukan, dikerjakan). Pengertian tersebut dipertegas oleh WS Winkel, bahwa prestasi adalah sebagai bukti usaha yang telah dicapai. (Zaenal Arifin,2009:12) Belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan, perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Dari pengertian diatas terkandung tiga unsur pokok, antara lain : Dalam kegiatan belajar diperlukan keterlibatan anggota badan dan juga rohani. Adanya perubahan atau hal-hal yang bersifat baru seperti, perubahan kepribadian atau tingkah laku seseorang. Proses belajar yang dilakukan dapat berupa pengalaman-pengalaman dan latihan-latihan. Definisi diatas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas yang menghasilkan hal-hal yang bersifat baru yakni berupa perubahan tingkah laku atau kepribadian yang diperoleh melalui latihan maupun pengalaman.
Aktivitas belajar yang dilakukan tidak terlepas dari peran aktivitas jasmani dan rohani. Biasanya prestasi siswa yang diperoleh ditunjukkan dengan bukti nilai, ini ditunjukkan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaan materi yang telah diajarkan melalui kegiatan belajar mengajar di sekolah. Setiap proses belajar mengajar selalu mendapatkan hasil belajar, bila ada masalah sampai di tingkat mana prestasi yang telah dicapai. Untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa dapat dilakukan melalui evaluasi. Menurut Ralp Tyler, evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam what, dan How tujuan pendidikan sudah
tercapai,
jika
belum
bagaimana
dan
apa
sebabnya.
(Suharsimi,2006:57) Untuk meningkatkan prestasi belajar dituntut adanya kreativitas guru, misalnya dengan mengurangi pembelajaran yang monoton. Hal yang penting lagi adalah bagaimana pelajaran Pendidikan Agama Islam siswa dengan senang. Memunculkan rasa senang, ini adalah sebagaian dari keberhasilan. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar Siswa Prestasi yang diraih oleh seseorang tidak terlepas dari adanya beberapa faktor yang mendukungnya atau mempengaruhinya. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua bagian, yakni sebagai berikut :
a. Faktor individu, yang meliputi : 1) Kematangan, ilmu yang diberikan kepada siswa harus sesuai dengan tingkat kematangan siswa. 2) Kecerdasan, tingkat kecerdasan siswa sangat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar berprestasi. 3) Cara belajar, maksud cara belajar di sini adalah dengan cara yang tepat, praktis dan efisien dalam bimbingan orang lain. b. Faktor sosial, yang dimaksud disini adalah faktor manusia itu ada/hadir maupun kehadirannya dapat disimpulkan, dalam faktor sosial ini meliputi : 1) Latar belakang keluarga (sosial ekonominya, agamanya, SDMnya). 2) Guru, keberadaan seorang guru baik penampilan dan tingkah laku dapat mempengaruhi hasil prestasi siswa. 3) Lingkungan, anak yang baik biasanya berasal dari keluarga baik pula. Keadaan keluarga yang baik akan sangat mempengaruhi pada prestasi siswa.
C. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam Pengertian Pendidikan Agama Islam yang bersumber pada Al Qur‟an dan sunnah Rasul, dapat ditemukan kata-kata yang pengertiannya terkait dengan pendidikan, yaitu rabba kata kerja dari kata tarbiyah
‘allama, dalam bahasa arab, kata-kata rabba ‘allama dan addaba tersebut mengandung pengertian : a. Kata kerja rabba memiliki beberapa arti antara lain mengasuh, mendidik dan memelihara, memimpin, memperbaiki, dan menambah. Selanjutnya „Abdur Rahman Al Bani menerangkan lebih lengkap bahwa ditinjau dari asal bahasanya istilah At Tarbiyah mencakup 4 unsur, yaitu : 1) Memelihara pertumbuhan fitrah manusia. 2) Mengembangkan potensi dan kelengkapan manusia yang beraneka macam (terutama akal budinya). 3) Mengarahkan
fitrah
dan
potensi
manusia
menuju
kesempurnaannya. 4) Melaksanakan secara bertahap sesuai dengan irama perkembangan anak. (http://mujib.student.umm.ac.id/category/ilmu-ammah/) b. Kata ‘Allama berarti mengajar yang lebih bersifat pemberian atau penyampaian pengertian, pengetahuan, dan ketrampilan. c. Kata kerja ’Addaba dapat diartikan mendidik yang lebih tertuju pada penyempurnaan akhlak budi pekerti. (http:// mujib.student.umm.ac.id/category/ilmu-ammah) Adapun pengertian secara istilah, berdasarkan tinjauan kebahasaan tersebut pengertian pendidikan menurut pandangan Islam sebagai berikut : a. Pendidikan ialah usaha yang dilakukan secara sadar dengan tujuan memelihara dan mengembangkan fitrah serta potensi (sumber daya
insani) menuju terbentuknya manusia sutuhnya (insan kamil). (UPMA STAIN:25) b. Pendidikan adalah proses kegiatan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan, seirama dengan perkembangan subyek (peserta didik). c. Pendidikan Agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta
didik
dalam
meyakini,
memahami,
menghayati
dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan. (UPMA STAIN:25) Pendidikan Agama Islam adalah sebuah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam meyakini dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan, pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi, dimana antara guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian.
Dalam
komunikasi
sering
terjadi
penyimpangan-
penyimpangan, antara lain guru mengunakan metode yang monoton, ketidaksiapan siswa, kurangnya motivasi siswa, dan sebagainnya. Hal ini mengakibatkan rendahnya prestasi belajar. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan yang demikian adalah penggunaan media dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media disamping penyaji informasi juga meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Media yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah elektronik dan kartu bergambar karena sesuai dengan materi pelajaran dan dapat menunjang tujuan pembelajaran.
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan
Agama
Islam
dalam
pelaksanaannya
memiliki
dasar/fondasi yang kuat dibanding dengan dasar-dasar yang lain. Fondasi ini merupakan bangunan pertama yang akan menjamin kokohnya bangunan selanjutnya. Dasar dari Pendidikan Agama Islam adalah Al Qur‟an dan Al Hadits. Al Qur‟an adalah Kalamullah yang kebenarannya tidak ada keraguan sedikitpun didalamnya yang merupakan hukum dari segala hukum. Sedang Al Hadits adalah prilaku ajaran Rasulullah sebagai pelaksana hukum yang terkandung didalam Al Qur‟an.
Artinya : Alif laam miin, Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. (QS. Al Baqarah :1-2) Hadits Riwayat Muslim :
ِضلُّوا ما اِ ْن ََتَ َّس ْكتم ِبِِما كِتاب هللا ِ َلََق ْد تَرْكت فِي ُكم اَمري ِن لَن ت َ ُ َ َ ْ ْ َْ ْ ْ ْ ُ َ َ ْ .َو ُسنَّةَ َر ُس ْولِِو Artinya : “Sesungguhnya telah saya tinggalkan untukmu dua perkara tidak sekalikali kamu sesat kamu berpegang kepadanya, yakni: Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya.” (Suwahid Soekarno,1996:6)
Hadits Riwayat Muslim :
ِا ِ ث كِتاب ِ اْل ِدي َّ هللا َو َخْي َر الْ ُه َدى ُى َدى ُُمَ َّم ٍد ن س َح أ ن ْ َ ْ َ ََ ْ ُ Artinya : “Sesungguhnya sebaik-baik hadits, ialah kitab Allah dan sebaik-baik petunjuk Muhammad”. (Suwahid Soekarno,1996:6) Adapun tujuan Pendidikan Agama Islam harus sesuai dengan falsafah dan pandangan hidup yang telah digariskan oleh Al Qur‟an dan Al Hadits.
Artinya : dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyaat : 56) Hadits Qudsi :
ِ ِ ِ ضِِب فَ َم ْن َش ِه َد اَ ْن َ ت َو ْْحَِِت َغ ْ اِِّن اَنَا هللاُ آلَالَوَ االَّ اَنَا َسبَ َق رواه.ُاْلَنَّة ْ ُآلَ اِلَوَ اِالَّ هللاُ َواَ َّن ُُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُوُ فَلَو الديلمى عن اىب عباس
Artinya : Sesungguhnya Akulah Allah, tiada Tuhan yang sebenarnya berhak diibadahi kecuali Aku. Rahmat (kasih sayang)-Ku telah mendahului kemurkaan-Ku. Barangsiapa yang naik saksi bahwa tiada Tuhan yang
sebenarnya berhak diibadahi kecuali Allah dan Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, niscaya ia berhak mendapat surga. (HQR adDailami
yang
bersumber
dari
Ibnu
Abbas
r.a.)
(Ali
Usman-
Dahlan,2007:49) 3. Unsur Pokok dan Materi Pendidikan Agama Islam Dalam Garis-garis Besar Program Pengajaran Pendidikan Agama Islam terkandung 7 unsur pokok, yaitu : Keimanan, Ibadah, Al Qur‟an, Akhlak, Muamalah, Syariah dan Tarikh Islam. 1. Keimanan, yang meliputi : Rukun Iman, Kisah para Nabi dan Rasul, Iman kepada Kitab-kitab Allah SWT, Iman kepada Kitab suci Al Qur‟an, Iman kepada Nabi Muhammad sebagai Rasul yang terakhir, Iman kepada hari kiamat, dan kepada Qada dan Qadar, Tanda-tanda orang yang beriman dan Hal-hal yang merusak iman. 2. Ibadah, yang meliputi : Syahadatain, Rukun Islam, Thaharah, Wudhu, Shalat Fardhu, Azan dan Iqamah, Shalat Berjamaah, Zikir, Shalat Idain/Dua Hari Raya, Shalat Sunnat, Penyelenggaraan Jenazah, Shaum/Puasa, Zakat, Haji dan Umrah. 3. Al Qur’an, yang meliputi : Hafalan surat-surat pendek, Pengenalan huruf arab dan tanda baca, Membaca Al Qur‟an dengan tajwid, Menulis huruf Al Qur‟an. 4. Akhlak, yang meliputi : Hal-hal yang berkenan dengan adab, Sifatsifat terpuji, Sifat-sifat tercela, Syukur dan nikmat, Hal-hal yang berkenaan dengan pembentukan sikap.
5. Sariah, yang meliputi : Makanan dan minuman, Penyembelihan hewan, Sedekah daging hewan, Infaq, Sumber Hukum Islam. 6. Muamalah, yang meliputi : Sedekah, Hak dan kewajiban dalam Islam, Kerukunan antar umat beragama. 7. Tarikh Islam, yang meliputi : Sejarah Nabi Muhammad SAW, Khulafaur Rasyidin, Sejarah pembukuan Al Qur‟an, Penyebaran agama Islam setelah masa Khulafaur Rasyidin. Karena luasnya ruang lingkup Pendidikan Agama Islam, peneliti mengkhususkan dalam materi pokok Syariah dengan mengambil pokok bahasan Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. Pokok bahasan ini merupakan bentuk amalan dalam kehidupan sehari-hari yang menyangkut soal hukum Islam dan menyangkut soal kesehatan yang sangat penting bagi manusia, dan penulis mempunyai harapan adanya perubahan sikap dan pola makan.
D. Beberapa ayat Al Qur’an dan Hadits yang berkaitan dengan Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram 1. Firman Allah SWT Surat Al Maidah ayat : 96
Artinya : Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepadaNyalah kamu akan dikumpulkan. (Syaamil Al Qur‟an,2007:124)
2. Sabda Rasulullah SAW
رواه مالك وغريه.ُاْلِ ُّل َمْيتَتُو ْ ُاَلْبَ ْحُر الطَّ ُه ْوُر َماؤه Artinya : Laut itu suci airnya, halal bangkainya. (Riwayat Malik dan qurairah) ( Sulaiman Rasyid:439) 3. Firman Allah SWT Surat Al Maidah ayat : 1
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (Syaamil Al Qur‟an,2007:106)
4. Dari Jabir Nabi Besar SAW
ِ عن جابِ ٍر أ ِ .اْلَْي ِل َِّب ن ال ن َذ ْ صلَّى هللاُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ِِف لُ ُح ْو ِم َ َ ُّ َ َْ .رواه البخارى ومسلم Artinya : Telah member izin memakan daging kuda. (Riwayat Buhairi Muslim) (H. Sulaiman Rasyid:440)
5. Al Qur‟an surat Al A‟raf ayat : 157
Artinya : (Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang umi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang menjijikkan. (QS Al A‟raff : 157) (Syaamil Al Qur‟an,2007:106)
6. Sabda Rasulullah SAW
ٍ َوسلَّم قَ َال ُك ُّل ِذى ن اب ِم َن َ ََ
ِ َن رسوَل صلَّى هللاُ َعلَْي ِو هللا َ ْ ُ َ َّ أ ِ رواه مسلم والرتميذى.ام ٌ السبَ ِاع َحَر ّ
Artinya : Tiap-tiap binatang buas yang mempunyai taring haram dimakan. (Riwayat Muslim dan Tarmidzi) (H. Sulaiman Rasyid:441) 7. Rasulullah SAW bersabda :
ٍ َو َسلَّم َع ْن ُك ِل ِذ ْي ِِمْل ب ِم َن َ َ ّ
صلَّى هللاُ َعلَْي ِو ُّ ِنَ َهى الن َ َِّب رواه مسلم.الطَِّْري
Artinya : Dari Ibnu Abbas r.a. berkata, Rasulullah SAW telah melarang memakan setiap binatang bertaring dari jenis binatang buas dan dari setiap jenis burung yang mempunyai kuku untuk mencengkram. (HR.Muslim) (H. Sulaiman Rasyid:441) 8. Al Qur‟an surat Al Maidah ayat 3
Artinya : diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (H. Sulaiman Rasyid:441)
9. Sabda Rasulullah SAW
ِ َاُ ِحلَّت لَنَا ميتَت رواه ابن ماجو.اد َّ ان ُ الس َم ُ ك َوالْ َجَر َْ ْ Artinya: “Dihalalkan untuk kita dua bangkai dan dua darah. Adapun kedua bangkai itu adalah ikan dan belalang.. (Ibnu Majah II/1102 no.3314. (H. Sulaiman Rasyid:443)
E. Media Pembelajaran Untuk menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran guru harus menggunakan media. Media adalah suatu alat yang dipakai sebagai penyaluran
informasi.
Sedangkan
Education
Associasion
(NEA)
mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:11) Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dengan alat peraga. Perbedaan antara media dengan alat peraga terletak pada fungsi bukan pada substansinya. Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja. Dikatakan media jika sumber belajar itu merupakan bagian yang integral dari seluruh kegiatan belajar.
Ada beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan dalam memilih media, yaitu : a. Media yang dipilih selaras dan menunjang tujuan pembelajaran. b. Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting. c. Kondisi siswa dari segi subjek belajar, misalnya faktor umur, intelegensi, dan latar belakang pendidikan. d. Ketersediaan media di sekolah atau memungkinkan guru mendesain sendiri media yang akan digunakan. e. Media yang dipilih seharusnya dapat menjelaskan apa yang akan disampaikan kepada siswa. f. Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus seimbang dengan hasil yang akan dicapai. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa media adalah sarana yang membantu para pengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting, kartena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Penggunaan Multi Media (Elektronik dan Kartu Bergambar) merupakan suatu unsur penunjang dalam hubungannya dengan mutu pendidikan. Media pendidikan dapat ditinjau sebagai proses dan sebagai produk. Sebagai proses karena media pendidikan berfungsi sebagai alat penunjang dalam instruksional yaitu dalam menyampaikan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan instruksional yang telah dirumuskan sebelumnya.
Dalam kontek ilmiah, keberhasilan belajar akan diperoleh sebagaimana yang diharapkan jika proses instruksional itu didukung oleh media atau multi media yang relevan. Alasan berikutnya mengapa menggunakan media pengajaran dapat mempertinggi proses dan hasil pengajaran adalah berkenaan dengan taraf berfikir manusia mengikuti tahap perkembangan dimulai dari berfikir kongkrit sampai berfikir yang bertaraf abstrak. Keberhasilan belajar pada hakekatnya adalah tumpuan dan arah utama dalam segala bentuk pengajaran yang dilakukan oleh guru atau pengajar baik disekolah maupun diluar sekolah. Keberhasilan belajar juga berkaitan dengan usaha peningkatan mutu (produk) dan mutu (proses). Setelah mengetahui media pembelajaran dan macam-macamnya yang disebutkan diatas, dan jika kita ketahui tentang pengertian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam, maka penggunaan media pembelajaran, khususnya media pembelajaran Audio Visual dan media Kartu Bergambar dapat menunjang keberhasilan belajar. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam penggunaan media, yaitu antara lain : a. Penggunaan media pengajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya sekedar alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianggap perlu.
b. Media pengajran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. c. Guru hendaknya menguasai teknik-teknik dari media yang digunakan. d. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya dalam pemanfaatan media pembelajaran. e. Penggunaan media harus diorganisir secara sistematis. f. Jika sekiranya satu pokok bahasan memerlukan lebih dari satu media, maka guru memanfaatkan multi media. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:19) Pentingnya Media Pembelajaran, sebagaimana telah dijelaskan terdahulu, bahwa pemilihan media pengajaran agama ditentukan apakah media yang akan digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan syariat agama atau melanggar etika agama. Bilamana hal tersebut dapat terpenuhi maka perlu diteliti lebih lanjut apakah media yang akan digunakan tersebut terjangkau oleh biaya dan dana yang ada dan apakah tidak ada alternative media lain yang sekiranya lebih mudah didapat disekitar lingkungan sekolah. Arief Sukardi (1986:83) mengemukakan bahwa media pengajaran ditinjau dari segi kesiapan pengadaannya dapat dikelompokkan kepada dua
jenis yaitu 1) media jadi, dan 2) media rancangan. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:124) Fungsi Media Pembelajaran, pada mulanya media sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa dalam rangka memberikan motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang komplek dan abstrak menjadi yang lebih sederhana, konkrit, serta mudah dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran. Edgar Dale mengklasifikasikan pengalaman belajar anak mulai dari hal-hal yang paling konkrit sampai kepada hal-hal yang dianggap paling abstrak. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:21) Pada saat ini media mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan guru. b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak menjadi konkrit). c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pembelajaran tidak membosankan). d. Semua indra murid dapat diaktifkan, kelemahan satu indra dapat diimbangi oleh kekuatan indra yang lain. e. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:25) Manfaat Media Pembelajaran, media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya untuk peningkatan atau mempertinggi mutu proses
kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya. Klasifikasi Media, Rudi Bretz (1977) mengklasifikasi ciri utama media pada tiga unsure pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk suara itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis dan symbol. Disamping itu dia juga membedakan media siar dan media rekam, sehingga terdapat delapan klasifikasi media, yaitu : a. Media audio visual gerak. b. Media audio visual diam. c. Media audio semi gerak. d. Media visual gerak. e. Media visual diam. f. Media visual semi gerak. g. Media audio. h. Media cetak. (M. Basyiruddin Usman dan Asnawir,2002:27) Karakteristik Media Karakteristik atau ciri-ciri spesifik masingmasing media berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan tujuan dan maksud dan pengelompokan. Kita dapat mengetahui karakteristik media menurut tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya
oleh
si
pemakai.
Juga
dapat
dilihat
dari
kemampuan
membangkitkan rangsangan indra penglihatan, pendengaran, perabaan, percakapan, maupun penciuman, atau kesesuaiannya dengan tingkat hirarki belajar.
Seperti yang dikemukakan oleh Kemis (1975) merupakan dasar pemilihan media sesuai dengan situasi belajar tertentu. Arif Sadiman juga mengatakan, bahwa klasifikasi media, karakteristik media, dan pemilihan media merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penentuan
strategi
pembelajaran.
(M.
Basyiruddin
Usman
dan
Asnawir,2002:32) Media visual dua dimensi merupakan media yang bersifat elktronik yang diproyeksikan dan terdiri dari Hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak). Penggunaan media ini memerlukan aliran listrik untuk dapat menggerakkan pemakaiannya. Ada beberapa jenis media visual du dimensi ini, antara lain : a. Overhead proyektor b. Slide c. Filmstrip d. Microform e. Opaque Berdasarkan beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa penggunaan media dan pemilihannya sangat menentukan keberhasilan dalam prestasi belajar mengajar. Pengertian media elektronik adalah segala informasi atau data yang dibuat, didistribusikan dan diakses menggunakan bentuk elektronik, energi elektromekanis atau peralatan yang digunakan dalam komunikasi elektronik.
Peralatan yang umum kita gunakan untuk mengakses media elektronik adalah televisi, radio, komputer, ponsel, dan perangkat lainnya. Manfaat utama dari media elektronik adalah hiburan, relaksasi dan pendidikan. Kita dapat belajar tentang budaya lain, melihat sudut pandang orang lain, menjadikannya inspirasi, mempromosikan kreativitas, serta dukungan keselamatan, keamanan dan sosial yang ditawarkan oleh komunikasi modern.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SDN Sukorejo 2 1. Letak Geografis SD Negeri Sukorejo 2 SD Sukorejo 2 beralamatkan di Jl. Kyai Puji Sukorejo, berada di wilayah kelurahan Banyurejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Depan sekolah jalan raya yang dilalui angkutan desa jurusan Japunan-Glagah diseberang jalan ada satu toko kelontong dan disebelah Barat ada perumahan dinas Akmil yang suasananya sangat tenang karena memang
penghuninya
hampir
semuanya
pejabat
tinggi
Militer
(Komandan) disebelah timur jalan masuk komplek asrama hanya dilewati kendaraan dinas. Dibelakang sekolah terdapat kebun dan garasi kendaraan dinas Akmil. 2. Sejarah Berdirinya SD Negeri Sukorejo 2 Sejarah berdirinya SD Negeri Sukorejo 2 pada tanggal 1 Januari 1965 dan menempati asrama bujangan yang kosong yang berjalan sampai tahun 1985. Kemudian atas kebijaksanaan Dinas Propinsi mendapat gedung baru yang menempati tanah Akmil karena gedung yang ditempati diminta kembali oleh Akmil untuk Asrama bujangan lagi. Mulai Januari 1985 mulai menempati gedung baru dengan jumlah ruangan sebagai berikut : satu ruang kantor, dan enam ruang untuk
kelas satu sampai enam, satu kamar kecil untuk siswa dan satu kamar kecil untuk guru. Satu tahun kemudian mendapat bantuan satu gedung rumah dinas guru. Namun karena keuletan Kepala Sekolah dalam mengelolanya sehingga dapat menambah dua ruangan lagi dengan jalan mencicil dengan uang BP3 jaman dahulu dan syukuran bagi yang kenaikan tingkat berupa material. Pada
tahun
2008
mendapat
bantuan
berupa
Gedung
Perpustakaan dari Dinas Kabupaten Magelang. 3. Struktur Organisasi SDN Sukorejo 2 Struktur organisasi SDN Sukorejo 2 dapat dilihat pada gambar 3.1. berikut: Gambar 3.1 Sruktur Organisasi SDN Sukorejo 2 KOMITE SEKOLAH
KEPALA SEKOLAH
STAF TU/ ADMINISTRAS I
WAKIL KEPALA SEKOLAH
GURU MAPEL
WALI KELAS
PETUGAS KEBERSIHAN
SISWA KELAS I
SISWA KELAS II
SISWA KELAS III
SISWA KELAS IV
Sumber : Dokumen SDN Sukorejo 2 Tahun 2012
SISWA KELAS V
SISWA KELAS VI
4. Tenaga Pengajar SDN Sukorejo 2 Tenaga pengajar di SDN Sukorejo 2 berjumlah 13 orang. Adapun data lengkap mengenai tenaga pengajar SDN Sukorejo 2 adalah sebagai berikut : Tabel 3.1. Keadaan Guru dan Karyawan SDN Sukorejo 2 Tahun 2011/2012 No
Nama/NIP/NUPTK
1 Sri Hunung Himawati, S.Pd.SD 19620904 198201 2 008 2 Suprapto
GOL RUANG IV/a
JENIS GURU Kep Sek
TUGAS MENGAJAR Mapel PKn Kls 1-6
IV/a
GK
Klas 5
IV/a
GK
Klas 1
IV/a
GK
Klas 4
IV/a
GPAI
Klas 1-6
IV/a
GOR
Klas 1-6
III/d
GK
Klas 6
-
GK G ING GA KRS GA BTQ G SBK GK
Klas 3 Klas 1-6 Klas 1-6 Klas 2 Klas 1-6 Klas 2
1954032 197704 1 001 3 Siti Djuwariyah 19531027 197903 2 001 4 Siti Hartati 19540127 197701 2 002 5 Siti Chabibah, A.Ma.Pd 1550214 198405 2 001 6 Sri Idiyati, A.Ma.Pd 19590110 198806 2 001 7 Sri Hartini
8 9 10 11 12 13
19650617 198806 2 001 Triana Lestari Riena Indria Sari Risken BS Silalahi Dewi Rahmawati Hesti Indrawati Riska Fahmawati
Sumber : Dokumen SDN Sukorejo 2 Tahun 2012
5. Keadaan Siswa Kelas VI SD Sukorejo 2 Siswa kelas VI SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan tahun pelajaran 2011/2012 ada 26 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Pekerjaan orang tua mayoritas sebagai TNI karena letak dari SDN Sukorejo ini berada di lingkungan Asrama Militer.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan tindakan. a. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran. b. Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. c. Mempersiapkan media/elektronik/VCD dan kartu bergambar. d. Mempersiapkan lembar observasi. e. Membuat alat evaluasi. 2. Pelaksanaan tindakan. a. Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan mengajukan pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. Masih banyak siswa yang lupa tentang jenis-jenis dan ciri-ciri makanan, minuman dan binatang yang diharamkan. b. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ditulis di papan tulis. c. Siswa diajak untuk melihat tayangan gambar melalui elektronik/VCD.
d. Siswa diajak ke perpustakaan untuk membentuk kelompok dan melaksanakan diskusi. e. Siswa dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. f. Setiap kelompok diberi 6 kartu yang berisi pertanyaan tentang jenis dan ciri-ciri makanan, minuman dan binatang yang diharamkan. g. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Guru memancing jawaban dengan menunjukkan gambar makanan, minuman dan binatang yang diharamkan dengan kartu bergambar. h. Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi. i. Salah satu kelompok diskusi yang paling bagus mempresentasikan hasil diskusinya. j. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang kinerjanya bagus. k. Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan sejumlah siswa (26 anak). 3. Hasil pengamatan Pada tahap ini meliputi : a. Guru menganalisis data dalam lembar observasi. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui 4 aspek keaktifan siswa. Instrument yang digunakan adalah lembar observasi siswa. Data-data hasil observasi kemudian dianalisis tentang apa yang diharapkan terjadi, apa yang belum terjadi, mengapa suatu hal terjadi, apa penyebab yang melatarbelakanginya, dan apakah diperlukan adanya tindak lanjut.
Guru mitra memberikan skor kepada peneliti sesuai dengan kondisi saat pembelajaran berlangsung. Total skor kemudian dihitung dan dicari nilai rata-ratanya dan prosentasenya. Tabel 3.2. Lembar observasi untuk menilai keaktifan siswa No
Aspek yang diamati
Skor 1
1
Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru Siswa antusias dan serius dalam pembelajaran Siswa aktif dalam membuat kesimpulan Jumlah skor
2 3 4
2
3
Jumlah skor 4
2
2
2
2
2
2
2
2
8
8
b. Guru menilai hasil diskusi semua siswa dan
mengoreksi hasil tes
tertulis. Untuk menilai prestasi siswa maka guru memberikan tes tertulis kepada siswa dan hasil dari diskusi dan tes tersebut dapat diketahui bahwa siswa telah mencapai ketuntasan atau belum tuntas baik secara individu maupun klasikal. 4. Refleksi Kegiatan refleksi dilaksanakan pada setiap akhir siklus untuk mengkaji apa yang telah dilakukan dan apa yang dihasilkan. Refleksi dilakukan berdasar: hasil observasi dan hasil belajar siswa.. Refleksi pembelajaran dilakukan oleh guru peneliti bersama guru mitra. Hasil refleksi menentukan apakah siklus penelitian selanjutnya dibutuhkan atau
tidak. Hasil refleksi juga dibutuhkan untuk penyempurnaan siklus penelitian selanjutnya apabila diperlukan dan menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil refleksi menunjukkan bahwa masih ada kelemahan-kelemahan yaitu anatara lain kelas yang masih belum stabil, masih ada siswa yang belum aktif, keaktifan siswa dalam kategori sedang. Tindakan yang perlu dilakukan adalah dengan membentuk
kelompok-kelompok pembelajaran
untuk
memudahkan
pengaturan kondisi kelas, memberikan tugas kelompok, dan menggunakan kalimat-kalimat umpan balik positif dari guru kepada siswa.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Berdasar hasil refleksi Siklus I, peneliti memperbaiki media kartu dengan menambah gambar makanan, minuman dan binatang agar lebih menarik, serta sedikit mengubah kalimat pertanyaan. 1. Perencanaan tindakan a. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran. b. Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. c. Mempersiapkan media elektronik/VCD. d. Mempersiapkan media kartu bergambar. e. Mempersiapkan lembar observasi. f. Mempersiapkan alat evaluasi.
2. Pelaksanaan tindakan a. Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan mengajukan pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. Sebagian siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar. b. Guru menyampaikan kompetensi yang ditulis di papan tulis. c. Siswa diajak ke perpustakaan untuk pembentukan kelompok dan melaksanakan diskusi. Siswa sangat senang dengan kegiatan itu. d. Siswa dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. e. Setiap kelompok diberi 6 kartu bergambar yang berisi pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang yang Haram. f. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. g. Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi. Hasil diskusi sangat memuaskan. h. Salah satu kelompok memprosentasikan hasil diskusinya. i. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang kinerjanya bagus. j. Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan sejumlah siswa (26 anak). 3. Hasil pengamatan Kegiatan observasi yang dilakukan sama seperti observasi pada siklus I. observasi dilakukan sejak tindakan dilakukan. Observasi
dilakukan dengan bantuan guru mitra. Instrument untuk observasi adalah sama seperti yang dipergunakan pada siklus I. 4. Refleksi Kegiatan refleksi pada siklus kedua merupakan refleksi terakhir. Refleksi yang mendalam dilakukan oleh peneliti dan guru mitra untuk menarik kesimpulan. Refleksi siklus kedua menetapkan bahwa tujuan penelitian telah tercapai dan penelitian tindakan dihentikan. Hal ini didasarkan pada hasil refleksi yang menunjukkan bahwa pada siklus II keaktifan siswa sangat tinggi, kondisi kelas telah stabil (kondusif), disiplin waktu terjaga hingga akhir pembelajaran, dan prestasi belajar siswa meningkat dengan presentase ketuntasan yang tinggi.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2012 sampai 7 Maret 2012 Semester genap tahun pelajaran 2011/2012 di SD Negeri Sukorejo 2 Mertoyudan Magelang yang berjumlah 26 siswa terdiri dari 14 siswa lakilaki dan 12 siswa perempuan. Pada pertemuan tatap muka sebelum pelaksanaan tindakan, kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram menunjukkan hasil belajar yang kurang. Siswa kurang termotivasi, sepertinya gurulah yang lebih aktif sementara siswa menjadi pendengar setia sambil menunggu tugas atau pertanyaan yang akan disampaikan oleh guru. Berdasarkan observasi dan wawancara dengan siswa maka peneliti berkolaboratif dengan Dewi Rahmawati, S.Pdi sebagai observer dalam pelaksanaan observasi maka dirasa perlu untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi Makanan, Minuman, Binatang yang Halal dan Haram melalui variasi media pembelajaran.. Berikut ini adalah hasil observasi tentang keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa pada saat kondisi awal atau sebelum pelaksanaan tindakan.
1. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sebelum pelaksanaan tindakan Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram
sebelum pelaksanaan tindakan berikut ini akan kami
tunjukkan dalam matrik 1. Matrik 1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan No
Aspek yang diamati
Skor 1
1
2
3
Perhatian siswa penuh 2 terhadap penjelasan guru 2 Siswa aktif dalam kegiatan 2 tanya jawab dengan guru 3 Siswa antusias dan serius 2 dalam pembelajaran 4 Siswa aktif dalam 2 membuat kesimpulan Jumlah skor 8 Ket : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
Jumlah skor 4 2 2 2 2 8
Matrik 1. tentang hasil observasi mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram sebelum pelaksanaan tindakan memberikan penjelasan bahwa : a. Skor keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh 8. b. Skor maksimal keaktifan siswa adalah 4 item x 4 (skor maksimal tiap item) = 16. c. Pengkategorian keaktifan siswa adalah : 1) Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor antara 13 – 16.
2) Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor antara 9 – 12. 3) Keaktifan siswa cukup (C) jika jumlah skor antara 5 – 8. 4) Keaktifan siswa kurang (D) jika jumlah skor antara 1 – 4. d. Berdasarkan ketentuan pengkategorian diatas maka keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah cukup (C) dengan skor 8. e. Tingkat keaktifan siswa adalah 8/16 x 100% = 50 % 2. Hasil belajar siswa sebelum pelaksanan tindakan Hasil belajar yang kurang dapat ditunjukkan dengan tabel matrik 2. Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan/kondisi awal berikut ini: Matrik 2. Nilai siswa sebelum pelaksanaan tindakan/kondisi awal NO
NILAI
FREKUENSI
1
36 – 40
-
2
41 – 45
-
3
46 – 50
-
4
51 – 55
-
5
56 – 60
5
6
61 – 65
5
7
66 – 70
-
8
71 – 75
7
9
76 – 80
6
10
81 – 85
3
11
86 – 90
-
12
91 – 95
-
13
96 – 100
-
Berdasarkan data hasil nilai sebelum pelaksanaan tindakan, ketuntasan belajar yang dicapai : a. Individu Jumlah siswa 26 anak. Siswa yang tuntas 16 anak. Prosentase siswa yang tuntas 16/26 x 100% = 61,54%. Siswa yang belum tuntas 10 anak. Prosentase siswa yang belum tuntas 10/26 x 100% = 38,46%. b. Klasikal Belum tuntas, karena kurang dari 85% hanya mencapai 61,54%.
B. Deskripsi hasil siklus I 5. Perencanaan tindakan. f. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran. g. Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. h. Mempersiapkan media/elektronik/VCD dan kartu bergambar. i. Mempersiapkan lembar observasi.
j. Membuat alat evaluasi. 6. Pelaksanaan tindakan. l. Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan mengajukan pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. Masih banyak siswa yang lupa tentang jenis-jenis dan ciri-ciri Makanan, Minuman dan Binatang yang diharamkan. m. Guru menyampaikan kompetensi dasar yang ditulis di papan tulis. n. Siswa diajak untuk melihat tayangan gambar melalui elektronik/VCD. o. Siswa diajak ke perpustakaan untuk membentuk kelompok dan melaksanakan diskusi. p. Siswa dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. q. Setiap kelompok diberi 6 kartu yang berisi pertanyaan tentang jenis dan ciri-ciri Makanan, Minuman dan Binatang yang diharamkan. r. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. Guru memancing jawaban dengan menunjukkan gambar Makanan, Minuman dan Binatang yang diharamkan dengan kartu bergambar. s. Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi. t. Salah satu kelompok diskusi yang paling bagus mempresentasikan hasil diskusinya. u. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang kinerjanya bagus.
v. Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan sejumlah siswa (26 anak). 7. Hasil pengamatan Selama pelaksanaan siklus I, peneliti mencatat beberapa kejadian penting, yaitu : a. Pelaksanaan diskusi diluar kelas membuat suasana KBM lebih bebas, siswa lebih leluasa dalam berdiskusi karena tidak mengganggu kelas lain. b. Inisiatif, keseriusan, dan kerja sama setiap anggota kelompok kurang bagus. Guru memberikan saran untuk membagi kartu, sehingga setiap anggota kelompok mendapat tugas untuk mencari jawaban. c. Setelah dilakukan penilaian diakhir pembelajaran Siklus I, hasilnya belum memenuhi harapan yang diinginkan peneliti. Berikut kami tunjukkan hasil observasi keaktifan siswa dan nilai siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram pada siklus I : Matrik 3. Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram pada siklus I No
Aspek yang diamati
Skor 1
1
2
Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru Siswa aktif dalam kegiatan tanya jawab dengan guru
2
3
Jumlah skor 4
3
3
3
3
3
Siswa antusias dan 2 serius dalam pembelajaran 4 Siswa aktif dalam 2 membuat kesimpulan Jumlah skor 4 6 Ket : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
2
3 10
Matrik 3. tentang hasil observasi mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram pada siklus I memberikan penjelasan bahwa : a. Skor keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh 10. b. Skor maksimal keaktifan siswa adalah 4 item x 4 (skor maksimal tiap item) = 16. c. Pengkategorian keaktifan siswa adalah : 1) Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor antara 13 – 16. 2) Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor antara 9 –12. 3) Keaktifan siswa cukup (C) jika jumlah skor antara 5 – 8. 4) Keaktifan siswa kurang (D) jika jumlah skor antara 1 – 4. d. Berdasarkan ketentuan pengkategorian diatas maka keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah Baik (C) dengan skor 10. e. Tingkat keaktifan siswa adalah 10/16 x 100% = 62,5 %
Matrik 4. Nilai siswa sesudah Siklus I NO
NILAI
FREKUENSI
1
36 – 40
-
2
41 – 45
-
3
46 – 50
-
4
51 – 55
-
5
56 – 60
-
6
61 – 65
5
7
66 – 70
1
8
71 – 75
7
9
76 – 80
4
10
81 – 85
5
11
86 – 90
4
12
91 – 95
-
13
96 – 100
-
Berdasarkan data hasil penilaian Siklus I ketuntasan belajar yang dicapai : 1. Individu Jumlah siswa 26 anak. Siswa yang tuntas 21 anak.
Prosentase siswa yang tuntas 21/26 x 100% = 80,77%. Siswa yang belum tuntas 5 anak. Prosentase siswa yang belum tuntas 5/26 x 100% = 19,23%. 2. Klasikal Belum tuntas, karena kurang dari 85% hanya mencapai 80,77%. 8. Refleksi Pada siklus I keaktifan siswa mengalami peningkatan yaitu dari awal kondisi sebelum pelaksanaan tindakan hanya 50 % pada siklus I ini meningkat menjadi 62,5 % , sedangkan dalam hasil nilai pada siklus I masih ada 5 siswa (19,23%) yang belum tuntas belajar. Siswa yang sudah tuntas belajar 21 anak (80,77%), jadi masih kurang dari 85%. Berarti belum tuntas secara klasikal. Dalam Siklus I ini meskipun belum tuntas secara klasikal, namun sudah tampak adanya peningkatan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran. Menurut pengamatan, media kartu yang peneliti gunakan belum maksimal masih banyak kekurangan.
C. Deskripsi Hasil Siklus II Berdasar hasil refleksi Siklus I, peneliti memperbaiki media kartu dengan menambah gambar makanan, minuman dan binatang agar lebih menarik, serta sedikit mengubah kalimat pertanyaan. 5. Perencanaan tindakan g. Penyusunan rencana perbaikan pembelajaran.
h. Mempersiapkan materi pelajaran yaitu Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. i. Mempersiapkan media elektronik/VCD. j. Mempersiapkan media kartu bergambar. k. Mempersiapkan lembar observasi. l. Mempersiapkan alat evaluasi. 6. Pelaksanaan tindakan k. Guru mengingatkan kembali pelajaran yang telah lalu dengan mengajukan pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram. Sebagian siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar. l. Guru menyampaikan kompetensi yang ditulis di papan tulis. m. Siswa diajak ke perpustakaan untuk pembentukan kelompok dan melaksanakan diskusi. Siswa sangat senang dengan kegiatan itu. n. Siswa dibagi 5 kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 5 – 6 orang. o. Setiap kelompok diberi 6 kartu bergambar yang berisi pertanyaan tentang Makanan, Minuman dan Binatang yang Haram. p. Guru membimbing siswa dalam diskusi kelompok. q. Guru memeriksa hasil semua kelompok diskusi. Hasil diskusi sangat memuaskan. r. Salah satu kelompok memprosentasikan hasil diskusinya. s. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok diskusi yang kinerjanya bagus.
t. Guru memberikan tes tertulis. Soal dibuat guru dan digandakan sejumlah siswa (26 anak). 7. Hasil pengamatan a. Pelaksanaan diskusi di luar kelas membuat suasana tidak jenuh. Siswa sangat menikmati suasana di perpustakaan. b. Inisiatif, keseriusan, dan kerja sama dalam kelompok diskusi sangat bagus. Setiap anggota kelompok sudah mengerti tanggung jawabnya masing-masing. c. Siswa sangat tertarik dengan media elektronik/VCD dan kartu bergambar. Selain lebih menarik, penggunaan gambar di layar monitor dan juga di kartu mempermudah siswa untuk menemukan jawaban. d. Hasil diskusi sangat memuaskan. Hanya ada satu kelompok yang jawabannya kurang lengkap. e. Setelah dilakukan penelitian di akhir pembelajaran Siklus II hasil yang diperoleh sudah memenuhi harapan peneliti. Berikut kami tunjukkan hasil observasi keaktifan siswa dan nilai siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram pada siklus II : Matrik 5. Keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram pada siklus II No
Aspek yang diamati
Skor 1
1
Perhatian siswa penuh terhadap penjelasan guru
2
3 3
Jumlah skor 4 3
2
Siswa aktif dalam 4 kegiatan tanya jawab dengan guru 3 Siswa antusias dan 3 serius dalam pembelajaran 4 Siswa aktif dalam 4 membuat kesimpulan Jumlah skor 6 8 Ket : 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang
4
3
4 14
Matrik 5. tentang hasil observasi mengenai keaktifan siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram pada siklus II memberikan penjelasan bahwa : a. Skor keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan diperoleh 14. b. Skor maksimal keaktifan siswa adalah 4 item x 4 (skor maksimal tiap item) = 16. c. Pengkategorian keaktifan siswa adalah : 1) Keaktifan siswa amat baik (A) jika jumlah skor antara 13 – 16. 2) Keaktifan siswa baik (B) jika jumlah skor antara 9 – 12. 3) Keaktifan siswa cukup (C) jika jumlah skor antara 5 – 8. 4) Keaktifan siswa kurang (D) jika jumlah skor antara 1 – 4. d. Berdasarkan ketentuan pengkategorian diatas maka keaktifan siswa sebelum pelaksanaan tindakan adalah sangat baik (A) dengan skor 14. e. Tingkat keaktifan siswa adalah 14/16 x 100% = 87,5 %
Matrik 6. Nilai siswa sesudah Siklus II NO
NILAI
FREKUENSI
1
36 – 40
-
2
41 – 45
-
3
46 – 50
-
4
51 – 55
-
5
56 – 60
-
6
61 – 65
-
7
66 – 70
-
8
71 – 75
-
9
76 – 80
6
10
81 – 85
12
11
86 – 90
5
12
91 – 95
2
13
96 – 100
1
Berdasarkan data hasil penilaian Siklus II ketuntasan belajar yang dicapai adalah :
1. Individu Jumlah siswa 26 anak.
Siswa yang tuntas 26 anak. Prosentase siswa yang tuntas 26/26 x 100% = 100%. Siswa yang belum tuntas 0 anak. Prosentase siswa yang belum tuntas 0/26 x 100% = 0%. 2. Klasikal Sudah tuntas, karena mencapai 100%. 8. Refleksi Pada Siklus II ini keaktifan siswa mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu sebesar 87,5 % siswa sudah aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dalam materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan Haram, sedangkan hasil nilai pada siklus II ini siswa yang sudah tuntas belajar 26 anak, atau 26/26 x 100% = 100%. Jadi, sudah lebih dari 85%. Berarti pada Siklus II sudah tuntas secara klasikal. Pada Siklus II, semua siswa merasa cocok dengan media elektronik/VCD dan kartu bergambar yang peneliti gunakan. Para siswa lebih tertarik dan mereka juga semakin mengenal gambar dan ciri-ciri Makanan, Minuman dan Binatang yang Haram. Dengan bantuan gambar para siswa lebih mudah untuk menghafal, mengingat, memahami materi pelajaran.
D. Pembahasan setiap siklus dan antar siklus 1. Keaktifan a. Siklus I Keaktifan siswa pada siklus I sudah mulai kelihatan dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus ini sebesar 62,5 % siswa sudah mulai berani aktif dalam kegiatan tanya jawab dan siswa lebih memperhatikan terhadap materi yang diberikan oleh guru. b. Siklus 2 Keaktifan siswa pada siklus II sudah sangat baik, hal ini ditunjukkan dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus ini yang mencapai 87,5 %. Dengan media elektronik dan kartu bergambar Pada siklus II ini siswa sudah berani dan aktif dalam kegiatan tanya jawab, antusias dan serius siswa dalam pembelajaran meningkat, dan siswa lebih aktif dalam membuat kesimpulan. 2. Inisiatif a. Siklus I Inisiatif siswa dalam Siklus I masih kurang selama pelaksanaan diskusi, hanya 21 anak yang memiliki inisiatif tinggi untuk mencari dan menemukan jawaban. Atau 21/26 x 100% = 80,77%, sedangkan yang lain 5 anak atau 5/26 x 100% = 19,23% hanya mengikuti temannya dalam satu kelompok. Guru memberikan saran untuk membagi kartu, sehingga setiap anggota kelompok mempunyai tugas. Namun, masih ada juga yang acuh dan tidak mau tahu saat kerja
kelompok. Mereka hanya memegangi kartu tanpa inisiatif untuk membacanya. b. Siklus II Inisiatif siswa dalam Siklus II mengalami peningkatan. Siswa dengan kemauan sendiri berusaha mencari dan menemukan jawaban. Terbukti 26 siswa atau 26/26 x 100% = 100% berinisiatif tinggi untuk menyelesaikan tugas kelompok dengan cepat. Dalam siklus II target peneliti terpenuhi. 3. Keseriusan a. Siklus I Pada Siklus I ini, keseriusan masih kurang, baik keseriusan individu maupun kelompok. Dari hasil pengamatan 21 anak, atau 21/26 x 100% = 80,77%, terlihat sangat serius mengerjakan soal yang tertulis dalam kartu. Sedangkan yang lain 5 anak atau 5/26 x 100% = 19,23% kurang serius bahkan ada yang mondar-mandir melihat pekerjaan kelompok lain. b. Siklus II Pada Siklus II terlihat peningkatan keseriusan siswa dalam pembelajaran, baik secara individu maupun kelompok. Para siswa dengan serius mengerjakan soal yang tertulis dalam kartu bergambar. Sebanyak 26 anak atau 26/26 x 100% = 100% mempunyai keseriusan yang baik. Dalam Siklus II target penulis terpenuhi.
4. Kerjasama a. Siklus I Kerjasama sangat diperlukan dalam kerja kelompok, agar pekerjaan cepat selesai dan hasilnya memuaskan. Pada Siklus I kerja sama antar individu dalam satu kelompok masih kurang. Beberapa anak masih bersikap masa bodoh terhadap tugas kelompoknya. Dari pengamatan peneliti 21 anak atau 21/26 x 100% = 80,77% sudah menjalankan kerjasama dengan baik, dan sisanya yang 5 anak atau 5/26 x 100% = 19,23% dalam taraf nilai cukup. b. Siklus II Pada Siklus II para siswa sudah menjalankan kerja sama dengan baik. Sejumlah 26 anak, atau 26/26 x 100% = 100% sudah menyadari tugasnya masing-masing, sehingga tugas untuk diskusi kelompok cepat selesai dan hasilnya memuaskan. 5. Prosentasi a. Siklus I Prosentasi dalam Siklus I kurang memuaskan. Kelompok penyaji kurang mendapat tanggapan karena banyak yang belum tahu jawabannya. Suasana diskusi menjadi gaduh. Dari hasil pekerjaan 5 kelompok hanya 4 kelompok yang nilainya baik, sedangkan 1 kelompok yang lain masih kurang benar. Secara individu tampak sebagai berikut, hanya ada sejumlah 21 anak yang nilainya baik, atau
21/26 x 100% = 80,77%, sedang lainnya sejumlah 5 anak nilainya cukup, atau 5/26 x 100% = 19,23%. b. Siklus II Presentasi dalam Siklus II sudah memenuhi target peneliti. Presentasi berjalan dengan baik. Kelompok penyaji membacakan hasil pekerjaannya dengan baik, dan mendapat tanggapan dari teman-teman dari kelompok lain. Baik penyaji maupun audiens mendapat masukan dari hasil presentasi, dan masing-masing siswa semakin memahami materi diskusi yang tertulis dalam kartu bergambar. Secara individu dalam pengamatan peneliti ada sejumlah siswa sebanyak 26 anak yang nilainya baik, atau 26/26 x 100% = 100% yang nilainya baik. Dari hasil pembahasan setiap siklus dan antar siklus disajikan matrik berikut ini : Matrik 7. Pembahasan setiap siklus dan antar siklus HASIL KONDISI AWAL KETUN NILAI TASAN RATA RATA
HASIL SIKLUS I KETUN NILAI TASAN RATA RATA
61,54%
80,77%
70
75
HASIL SIKLUS II KETUN NILAI TASAN RATA RATA 100%
83
E. Hasil penelitian Berdasar pengamatan dan analisis data hasil penelitian diketahui bahwa prestasi belajar siswa meningkat setelah digunakannya media elektronik/VCD dan kartu bergambar.
Pada kondisi awal sebelum pelaksanaan tindakan prosentase siswa yang tuntas hanya 61,54% dengan rata-rata 70. Pada Siklus I prosentase siswa yang tuntas 80,77% dengan ratarata nilai 75 untuk mencapai ketuntasan ada peningkatan 19,23%, tetapi belum mencapai ketuntasan klasikal. Pada Siklus II dengan menggunakan media elektronik/VCD dan kartu bergamabar prosentase siswa yang tuntas 100% dengan rata-rata nilai 83, yang secara klasikal sudah tuntas. Matrik 8. Peningkatan prestasi belajar siswa dari kondisi awal sampai siklus II
NO
NILAI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
36 - 40 41 - 45 46 - 50 51 - 55 56 - 60 61 - 65 66 - 70 71 - 75 76 - 80 81 - 85 86 - 90 91 - 95 96 - 100
FREKUENSI KONDISI AWAL SIKLUS I 5 5 5 1 7 7 6 4 3 5 4 -
SIKLUS II 6 12 5 2 1
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Kesimpulan dari penelitian ini adalah : 1. Metode mengajar guru yang monoton atau kurang variatif. 2. Prestasi belajar pada materi Makanan, Minuman, binatang yang Halal dan Haram masih rendah dengan indikator tingkat ketuntasan rendah terbukti ada sejumlah 10 siswa tidak tuntas. 3. Media elektronik/VCD dan kartu bergambar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi Makanan, Minuman dan Binatang yang Halal dan yang Haram dengan indikator peningkatan ketuntasan belajar 19,23% pada siklus I, dan 38,46% pada siklus II. B. Rekomendasi Berdasar kesimpulan dari penelitian, maka penerapan yang dapat diambil adalah sebagai berikut. 1. Kegiatan belajar dengan media pembelajaran elektronik/VCD dan kartu bergambar ternyata sesuai untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Penggunaan
media
elektronik/VCD
dan
kartu
bergambar
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. 3. Penggunaan media elektronik/VCD dan kartu bergambar dapat menjadi salah satu alternative pilihan media untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
C. Saran Berdasar kesimpulan dari penelitian, peneliti memberikan saran untuk : 1. Siswa. Menyenangi pelajaran Pendidikan Agama Islam, karena pelajaran Pendidikan Agama Islam sangat penting dan luhur, kita hidup berpedoman kepada hukum-hukum Islam. Rasa senang menjadi awal untuk menumbuhkan motivasi belajar yang akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar. 2. Guru. a. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi yang disajikan, karena hal ini dapat menarik minat dan motivasi siswa. b. Mengurangi pembelajaran yang monoton, siswa lebih diaktifkan dalam menyerap materi pelajaran. c. Guru diharapkan dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif demi pencapaian kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien. 3. Kepala sekolah. a. Pengadaan media pembelajaran yang lebih lengkap, khususnya untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang sangat membutuhkan. b. Mendukung guru dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dalam rangka meningkatkan mutu sekolah.
4. Dinas Pendidikan/Kementerian Agama. a. Terbatasnya alokasi waktu yang diberikan untuk pelajaran Pendidikan Agama Islam, dan dari tiap pergantian kurikulum perlu diimbangi dengan penyediaan bahan-bahan ajar yang lebih lengkap dan menarik. b. Memberikan penghargaan kepada guru yang melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas.
D. Tindak Lanjut Berdasarkan kesimpulan dari penelitian perbaikan pembelajaran ini, maka tindak lanjut yang dapat diambil adalah sebagai berikut : 1. Metode mengajar dengan menggunakan media elektronik/VCD dan kartu bergambar bervariasi ternyata sesuai digunakan untuk mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. 2. Metode ini dapat membuat kegiatan belajar mengajar lebih baik dan situasi kelas lebih hidup. Hal itu juga berakibat partisipasi dan prestasi belajar siswa meningkat. 3. Mengajar dengan menggunakan media elektronik/VCD dan kartu bergambar bervariasi ini dapat digunakan sebagai salah satu metode untuk mengajar materi pelajaran di kelas yang polanya hampir sama dengan Pendidikan Agama Islam.
Lampiran Lembar Observasi untuk Siswa Nama Guru : Siti Chabibah Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam Materi : Binatang yang halal dan yang haram Kelas/Semester: VI/Genap Hari Tanggal : Selasa, 13 Maret 2012 Siklus : Kedua
NO
ASPEK YANG DINILAI K
1
2
HASIL C B
Kesiapan a. Pengetahuan awal siswa. b. Membawa alat tulis c. Membawa buku pelajaran
v v v
Keaktifan a. Mengikuti Pelajaran dengan baik b. Memperhatikan penjelasan dari guru c. Kerja sama d. Mengerjakan tugas e. Menjawab pertanyaan f. Menghargai pendapat orang lain
v v v v v v
Keterangan K C B SB
= Kurang, Nilai = 1 = Cukup, Nilai = 2 = Baik, Nilai = 3 = Sangat Baik,Nilai = 4
SB
Sukorejo, 31 Januari 2012 Observer
Dewi Rahmawati, S.Pdi
Lampiran SIKLUS PERTAMA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Sukorejo 2
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester
: VI/2/Genap
Standar Kompetensi : 6.
Memahami hukum Islam tentang Binatang yang Halal dan yang Haram.
6.1
Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dan halal dimakan.
6.2
Menjelaskan
jenis-jenis
hewan
yang
haram
6.3
Menjelaskan dalil naqli yang terkait dengan hewan
dimakan.
yang halal dan haram dimakan. Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Tujuan Pembelajaran : Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat : 1.
Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dan halal dimakan.
2.
Siswa dapat menjelaskan jenis dan bahayanya mengkonsumsi hewan yang haram dimakan.
3.
Siswa dapat menjelaskan dalil naqli yang terkait dengan hewan yang halal dan yang haram dimakan.
Materi Pembelajaran : Binatang yang halal dan haram dimakan A. Jenis hewan yang halal dan haram dimakan Hewan yang dihalalkan adalah hewan yang diperoleh untuk dikomsumsi dagingnya oleh manusia, khususnya bagi orang-orang yang beriman. Jenisjenis hewan yang halal dimakan yang tercantum dalam Al Qur‟an adalah
hewan ternak, hewan buruan dan hewan yang berasal dari laut. Jenis hewan yang halal berdasarkan hadits antara lain sapi, kerbau, unta, kuda. Firman Allah SWT Surat Al maidah Ayat 96 dan Ayat I hal 439 dan 440.
Artinya : “Telah dihalalkan bagi kamu menangkap ikan di laut dan memakannya untuk kesenangan bagi kamu dan bagi orang yang berjalan (untuk bekal dalam perjalanan).” Al Maidah 96. (H. Sulaiman Rasjid)
Hadist Nabi Sabda Rasulullah SAW :
ِ عن جابِ ٍر أ ِ .اْلَْي ِل َِّب ن ال ن َذ ْ صلَّى هللاُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ِِف لُ ُح ْو ِم َ َ ُّ َ َْ .رواه البخارى ومسلم
Artinya : Dari Jabir: “Nabi Besar SAW telah member izin memakan daging kuda” riwayat Bukhari dan muslim. ( Sulaiman hal 440)
B. Pengertian hewan yang haram di makan Hewan yang diharamkan dimakan adalah hewan yang tidak boleh dikonsumsi oleh manusia yang khususnya umat islam, diharamkannya disebabkan 4 hal yaitu Nash Al Qur‟an dan hadits, karena diperintah di bunuh, karena dilarang dibunuh dan menjijikkan. Jenis-jenisnya antara lain adalah binatang buas bertaring, berkuku panjang/runcing berparuh kuat dan berkuku tajam dan binatang jalalah (makannya sebagian besar kotoran : ular dll).
Artinya :
“Menghalakan Allah bagi mereka segala yang baik-baik (lezat rasanya) dan mengharamkan yang buruk-buruk (keji)”. Al A‟raf 157. (H. Sulaiman Rasjid)
Hadist Nabi : Haram karena kita disuruh membunuhnya (1) ular, (2) gagak (3) tikus (4) anjing galak (5) burung elang. Sabda Rasulullah SAW :
Artinya : Dari „Aisyah, telah bersabda Rasulullah SAW: “Lima macam binatang yang jahat hendaklah dibunuh, baik di tanah halal maupun di tanah haram: ular gagak, tikus, anjing galak, dan burung elang”. Riwayat Muslim (H. Sulaiman Rasjid–441).
1. Dalil yang berhubungan dengan hewan yang dihalalkan dalam QS Al Ma‟idah ayat 1,
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (Syaamil Al Qur‟an-2007-106)
2. Dalil yang berhubungan dengan hewan yang diharamkan dalam QS Al Ma‟idah Ayat 3 :
Artinya : diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. (H. Sulaiman Rasyid-441) Surah Al Ma‟idah ayat 3 ini menjelaskan tentang makanan yang diharamkan. Adapun makanan yang diharamkan ialah sebagai berikut : bangkai, binatang yang mati karena dicekik, binatang yang mati karena mati dipukul dengan kayu atau batu, binatang yang mati karena tertanduk binatang lain, binatang yang mati karena diterkam binatang buas tetapi jika sempat disembelih maka boleh dimakan, darah, daging babi, binatang yang disembelih atas nama selain Allah, binatang yang disembelih untuk sesaji berhala. Diakhir ayat ini diterangkan bahwa Allah SWT mengampuni dosa kita apabila kita berbuat salah yang tidak disengaja dan memakan makanan yang diharamkan, tetapi karena kelaparan atau karena terpaksa.
Metode Pembelajaran : 1.
Telaah buku/materi.
2.
Diskusi,
siswa
berdiskusi
tentang
ketentuan-ketentuan
hewan
yang
dihalalkan, diharamkan dan dasar hukum yang terkandung dalam Al Qur‟an dan hadits. 3.
Tanya jawab
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : 1. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi : -
Menghafal surat Al Qur‟an Al Maidah ayat 3 serta hadist Nabi
-
Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan
-
Menyampaikan pengantar dan materi yang disampaikan melalui kisah dalam Sepenggal Kisah.
2. Kegiatan Inti Ekplorasi Dalam kegiatan ekplorasi, guru : -
Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan yang disampaikan oleh guru.
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru : -
Siswa melafalkan Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi secara klasikal, kelompok, dan individu.
-
Siswa diperkenalkan arti kata dan per kalimat Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi.
-
Siswa mengartikan Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi secara klasikal, kelompok dan individu.
-
Siswa menampilkan kemampuan mengartikan Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi di depan kelas.
-
Siswa mengemukakan pendapat tentang arti/isi pokok Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi.
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru : -
Guru bertanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa.
-
Guru
bersama
siswa
bertanya
jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru : -
Siswa diminta melakukan aktivitas di lingkungan sekolah.
-
Siswa
diminta
menyimpulkan
kisah
dalam
sepenggal
kisah
menggunakan bahasa sendiri. -
Siswa diminta menyimak bacaan intisari yang dibacakan guru.
-
Guru member tugas siswa untuk mengerjakan latihan yang ada di lingkungan sekolah, dan menulisnya di buku tugas.
Alat/Sumber Belajar : 1. Teks lafal Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi beserta artinya di karton. 2. Buku Pendidikan Agama Islam Kelas VI. 3. Kaset VCD Makanan, Minuman, Binatang yang Halal dan Haram. 4. Tempat penyembelihan hewan
Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Target
Penilaian
Instrumen
- Menyebutkan macam-
Tes Lisan
Pemaknaan
Instrumen/Soal
- Artikan Surat
macam Makanan,
Al Maidah
Minuman dan
ayat 3 dan
Binatang yang Halal
Hadist Nabi
- Menyebutkan macam-
- Sebutkan isi
macam Makanan,
pokok Surat Al Tes Tulis
Minuman dan
Pilihan
Maidah ayat 3
Ganda
Binatang yang Haram
Essay
ALOKASI WAKTU
: 2 x 35 menit
SKENARIO PEMBELAJARAN NO 1.
KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN
METODE
5 Menit.
a. Siswa diajak berdoa bersama. b. Menjelaskan akan
materi
diajarkan
yang serta
kompetensi dasar yang akan dicapai. c. Pretest. 2.
KEGIATAN INTI
60 Menit.
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. 1 kelompok 5 orang. b. Siswa menelaah
membaca literatur
dan tentang
dasar hukum dihalalkan dan diharamkan. c. Siswa mendiskusikan tentang
1. Telaah/ceramah. 2. Diskusi. 3. Tanya jawab.
hewan yang dihalalkan dan diharamkan. d. Siswa
mendiskripsikan
beberapa poin penting yang terkait dengan hukum hewan yang halal dan haram. e. Guru
mengawasi
dan
membimbing kesulitan siswa selama diskusi. f. Setiap
kelompok
mempresentasikan diskusinya,
dan
hasil kelompok
yang lain memberi tanggapan. g. Guru memberikan tanggapan dan evaluasi.
3.
PENUTUP a. Siswa
5 Menit. mengungkapkan
kesulitan-kesulitan
selama
diskusi. b. Guru memberikan penugasan dirumah.
Mengetahui, Kepala SDN Sukorejo 2
Sukorejo, 31 Januari 2012 Guru Pendidikan Agama Islam
Sri Hunung Himawati, S.Pd. NIP . 19620904 198201 2008
Siti Chabibah NIM. 11410186
SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS PERTAMA
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Sukorejo 2
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester
: VI/2/Genap
Standar Kompetensi : 6.
Memahami hukum Islam tentang Binatang yang Halal dan yang Haram.
6.1
Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dan halal dimakan.
6.2
Menjelaskan
jenis-jenis
hewan
yang
6.3
Menjelaskan dalil naqli dan haram dimakan.
haram
dimakan.
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Waktu Pelaksanaan
: Selasa, 31 Januari 2012
I.
Pilihlah a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar ! 1. Ular haram dikomsumsi/dimakan karena : a. bertaring c. berbadan panjang b. berbisa d. berlidah panjang 2. Firman allah yang menjelaskan tentang halalnya binatang ternak adalah : a. Q. S. Ali Imran 20 c. Q. S. Al Maidah 1 b. Q. S. Al Ahzab 24 d. Q. S. An Nisa 28 3. Binatang yang di sembelih pada pangkal lehernya terutama binatang yang : a. bulunya lebat c. bulunya tipis b. panjang lehernya d. pendek lehernya 4. Pada waktu menyembelih binatang disunnahkan membaca a. sholawat c. puji-pujian b. iftitah d. tasbih 5. Salah satu sarat peralatan yang digunakan untuk menyembelih adalah :
a. berbentuk sabit b. terbuat dari perak
c. haru tajam d. harus panjang
6. Cara mematikan binatang yang benar menurut tuntunan Islam adalah : a. digantung/dijerat c. dicekik b. disembelih d. ditusuk 7. Salah satu manfaat orang mengkonsumsi binatang yang halal antara lain : a. hidupnya akan selalu tenang c. hatinya gelisah b. hidupnya susah d. hartanya tidak barokah 8. Ketika menyembelih binatang seharusnya : a. berteriak c. bercakap-cakap b. menyebut Asma Allah d. menyebut nama leluhurnya 9. Jenis-jenis binatang berikut ini yang haram dimakan adalah : a. tupai c. anak kambing b. rusa d. katak
10. Menurut ayat diatas hewan yang haram dimakan adalah : a. daging kerbau c. daging babi b. daging unta d. daging ayam 11. Allah menghalalkan dua bangkai yaitu : a. kambing dan lembu c. ayam dan ikan b. ikan dan belalang d. srigala dan binatang buruan 12. Memakan hewan yang mati karena terpukul, hukumnya adalah .... a. sunah c. mubah b. makruh d. haram 13. Ketika menyembelih binatang disunahkan untuk membaca : a.
c.
b.
d.
14. Memakan daging hewan yang hidup di dua alam yaitu didarat dan diair hukumnya adalah : a. Jaiz c. haram b. sunat d. makruh
15. Jenis binatang berikut dibawah ini haram hukumnya karena mempunyai kuku runcing, yaitu : a. burung merpati c. ayam b. kalkun d. burung garuda II.
Jawablah soal-soal berikut dibawah ini dengan singkat dan tepat 1. Sebutkan 10 binatang yang dagingnya halal dimakan. 2. Sebutkan 10 binatang yang dagingnya haram dimakan. 3. Apa sebab harimau tergolong haram dimakan dagingnya. 4. Apa sebab burung elang diharamkan. 5. Sebutkan 2 tujuan utama penyembelihan binatang.
III.
Kunci Jawab I 1. a
6. b
11. b
2. c
7. a
12. d
3. b
8. c
13. c
4. a
9. c
14. c
5. c
10. c
15. d
Kunci Jawaban II 1. Unta, lembu, kerbau, kambing, kelinci, rusa, ayam, merpati, gajah, kuda. 2. Harimau, ular, kucing, anjing, babi, elang, katak, cacing, ulat, buaya. 3. Sebab harimau hewan yang berkuku runcing dan bertaring. 4. Sebab burung elang mempunyai kuku runcing yang digunakan untuk memangsa binatang lain. 5. Dua tujuan utama penyembelihan 1. Membunuh binatang dengan cara yang paling baik. 2. Mengalirkan/membuang darah.
IV.
Norma Penilaian I.
Benar satu nomor skor nilainya 1, skor maksimal 15
II.
Soal nomor 1 dan 2 benar skor nilaian masing-masing 4 Soal nomor 3 dan 4 benar skor nilai masing-masing 2 Soal nomor 5 skor nilai 3 Skor tertinggi 15
V.
Penentuan nilai akhir Perbandingan bobot untuk soal pilihan ganda dan uraian adalah 7 : 3 atau 70 % pilihan ganda dan 30 % uraian.
Mengetahui, Kepala SDN Sukorejo 2
Sukorejo, 31 Januari 2012 Peneliti
Sri Hunung Himawati, S.Pd. NIP . 19620904 198201 2008
Siti Chabibah NIM. 11410186
Lampiran Lembar Observasi untuk Guru Nama Guru : Siti Chabibah Mata pelajaran : Pendidikan Agama Islam Materi : Binatang yang halal dan yang haram Kelas/Semester: VI/Genap Hari Tanggal : Selasa, 13 Maret 2012 Siklus : Kedua
NO
ASPEK YANG DINILAI K
1
2
HASIL C B
Persiapan dan Pelaksanaan a. Membuka Pelajaran b. Mengarahkan siswa ke materi pokok bahasan c. Menyiapkan Perangkat Pembelajaran d. Menyiapkan Media Pembelajaran e. Melaksanakan KBM f. Melaksanakan Evaluasi
v v v v v v
Pengelolaan Kelas a. Memberikan Motivasi kepada siswa b. Mengaktifkan siswa c. Menanggapi Pertanyaan d. Melakukan Pembenaran
v v v v
Keterangan K C B SB
= Kurang, Nilai = 1 = Cukup, Nilai = 2 = Baik, Nilai = 3 = Sangat Baik,Nilai = 4
Sukorejo, 13 Maret 2012 Observer
Dewi Rahmawati, S.Pdi
SB
Lampiran SIKLUS KEDUA RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Sukorejo 2
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester
: VI/2/Genap
Standar Kompetensi : 6.
Memahami hukum Islam tentang Binatang yang Halal dan yang Haram.
6.1
Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dan halal dimakan.
6.2
Menjelaskan
jenis-jenis
hewan
yang
haram
6.3
Menjelaskan dalil naqli yang terkait dengan hewan
dimakan.
yang halal dan haram dimakan. Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit ( 1 x pertemuan )
Tujuan Pembelajaran : Setelah proses pembelajaran, siswa diharapkan dapat : 4.
Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dan halal dimakan.
5.
Siswa dapat menjelaskan jenis dan bahayanya mengkonsumsi hewan yang haram dimakan.
6.
Siswa dapat menjelaskan dalil naqli yang terkait dengan hewan yang halal dan yang haram dimakan.
Materi Pembelajaran : Binatang yang halal dan haram dimakan C. Jenis hewan yang halal dan haram dimakan Hewan yang dihalalkan adalah hewan yang diperoleh untuk dikomsumsi dagingnya oleh manusia, khususnya bagi orang-orang yang beriman. Jenisjenis hewan yang halal dimakan yang tercantum dalam Al Qur‟an adalah
hewan ternak, hewan buruan dan hewan yang berasal dari laut. Jenis hewan yang halal berdasarkan hadits antara lain sapi, kerbau, unta, kuda. Firman Allah SWT Surat Al maidah Ayat 96 dan Ayat I hal 439 dan 440.
Artinya : “Telah dihalalkan bagi kamu menangkap ikan di laut dan memakannya untuk kesenangan bagi kamu dan bagi orang yang berjalan (untuk bekal dalam perjalanan).” Al Maidah 96. (H. Sulaiman Rasjid)
Hadist Nabi Sabda Rasulullah SAW :
ِ عن جابِ ٍر أ ِ .اْلَْي ِل َِّب ن ال ن َذ ْ صلَّى هللاُ َعلَْي ِو َو َسلَّ َم ِِف لُ ُح ْو ِم َ َ ُّ َ َْ .رواه البخارى ومسلم
Artinya : Dari Jabir: “Nabi Besar SAW telah member izin memakan daging kuda” riwayat Bukhari dan muslim. ( Sulaiman hal 440)
D. Pengertian hewan yang haram di makan Hewan yang diharamkan dimakan adalah hewan yang tidak boleh dikonsumsi oleh manusia yang khususnya umat islam, diharamkannya disebabkan 4 hal yaitu Nash Al Qur‟an dan hadits, karena diperintah di bunuh, karena dilarang dibunuh dan menjijikkan. Jenis-jenisnya antara lain adalah binatang buas bertaring, berkuku panjang/runcing berparuh kuat dan berkuku tajam dan binatang jalalah (makannya sebagian besar kotoran : ular dll).
Artinya :
“Menghalakan Allah bagi mereka segala yang baik-baik (lezat rasanya) dan mengharamkan yang buruk-buruk (keji)”. Al A‟raf 157. (H. Sulaiman Rasjid)
Hadist Nabi : Haram karena kita disuruh membunuhnya (1) ular, (2) gagak (3) tikus (4) anjing galak (5) burung elang. Sabda Rasulullah SAW :
Artinya : Dari „Aisyah, telah bersabda Rasulullah SAW: “Lima macam binatang yang jahat hendaklah dibunuh, baik di tanah halal maupun di tanah haram: ular gagak, tikus, anjing galak, dan burung elang”. Riwayat Muslim (H. Sulaiman Rasjid–441).
3. Dalil yang berhubungan dengan hewan yang dihalalkan dalam QS Al Ma‟idah ayat 1,
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. (Syaamil Al Qur‟an-2007-106)
4. Dalil yang berhubungan dengan hewan yang diharamkan dalam QS Al Ma‟idah Ayat 3 :
Artinya : diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. (H. Sulaiman Rasyid-441) Surah Al Ma‟idah ayat 3 ini menjelaskan tentang makanan yang diharamkan. Adapun makanan yang diharamkan ialah sebagai berikut : bangkai, binatang yang mati karena dicekik, binatang yang mati karena mati dipukul dengan kayu atau batu, binatang yang mati karena tertanduk binatang lain, binatang yang mati karena diterkam binatang buas tetapi jika sempat disembelih maka boleh dimakan, darah, daging babi, binatang yang disembelih atas nama selain Allah, binatang yang disembelih untuk sesaji berhala. Diakhir ayat ini diterangkan bahwa Allah SWT mengampuni dosa kita apabila kita berbuat salah yang tidak disengaja dan memakan makanan yang diharamkan, tetapi karena kelaparan atau karena terpaksa.
Metode Pembelajaran : 4.
Telaah buku/materi.
5.
Diskusi,
siswa
berdiskusi
tentang
ketentuan-ketentuan
hewan
yang
dihalalkan, diharamkan dan dasar hukum yang terkandung dalam Al Qur‟an dan hadits. 6.
Tanya jawab
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran : 4. Kegiatan Pendahuluan Apersepsi dan Motivasi : -
Menghafal surat Al Qur‟an Al Maidah ayat 3 serta hadist Nabi
-
Mengkorelasikan materi sebelumnya dengan bahan ajar yang akan disampaikan
-
Menyampaikan pengantar dan materi yang disampaikan melalui kisah dalam Sepenggal Kisah.
5. Kegiatan Inti Ekplorasi Dalam kegiatan ekplorasi, guru : -
Siswa mendengarkan dan mengamati penjelasan yang disampaikan oleh guru.
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru : -
Siswa melafalkan Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi secara klasikal, kelompok, dan individu.
-
Siswa diperkenalkan arti kata dan per kalimat Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi.
-
Siswa mengartikan Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi secara klasikal, kelompok dan individu.
-
Siswa menampilkan kemampuan mengartikan Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi di depan kelas.
-
Siswa mengemukakan pendapat tentang arti/isi pokok Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi.
Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru : -
Guru bertanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa.
-
Guru
bersama
siswa
bertanya
jawab
meluruskan
kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
6. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru : -
Siswa diminta melakukan aktivitas di lingkungan sekolah.
-
Siswa
diminta
menyimpulkan
kisah
dalam
sepenggal
kisah
menggunakan bahasa sendiri. -
Siswa diminta menyimak bacaan intisari yang dibacakan guru.
-
Guru member tugas siswa untuk mengerjakan latihan yang ada di lingkungan sekolah, dan menulisnya di buku tugas.
Alat/Sumber Belajar : 5. Teks lafal Surat Al Maidah ayat 3 dan Hadist Nabi beserta artinya di karton. 6. Buku Pendidikan Agama Islam Kelas VI. 7. Kaset VCD Makanan, Minuman, Binatang yang Halal dan Haram. 8. Tempat penyembelihan hewan
Penilaian Indikator Pencapaian
Teknik
Bentuk
Target
Penilaian
Instrumen
- Menyebutkan macam-
Tes Lisan
Pemaknaan
Instrumen/Soal
- Artikan Surat
macam Makanan,
Al Maidah
Minuman dan
ayat 3 dan
Binatang yang Halal
Hadist Nabi
- Menyebutkan macam-
- Sebutkan isi
macam Makanan,
pokok Surat Al Tes Tulis
Minuman dan
Pilihan
Maidah ayat 3
Ganda
Binatang yang Haram
Essay
ALOKASI WAKTU
: 2 x 35 menit
SKENARIO PEMBELAJARAN NO 1.
KEGIATAN
WAKTU
PENDAHULUAN
METODE
5 Menit.
d. Siswa diajak berdoa bersama. e. Menjelaskan akan
materi
diajarkan
yang serta
kompetensi dasar yang akan dicapai. f. Pretest. 2.
KEGIATAN INTI
60 Menit.
h. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil. 1 kelompok 5 orang. i. Siswa menelaah
membaca literatur
dan tentang
dasar hukum dihalalkan dan diharamkan. j. Siswa mendiskusikan tentang
4. Telaah/ceramah. 5. Diskusi. 6. Tanya jawab.
hewan yang dihalalkan dan diharamkan. k. Siswa
mendiskripsikan
beberapa poin penting yang terkait dengan hukum hewan yang halal dan haram. l. Guru
mengawasi
dan
membimbing kesulitan siswa selama diskusi. m. Setiap
kelompok
mempresentasikan diskusinya,
dan
hasil kelompok
yang lain memberi tanggapan. n. Guru memberikan tanggapan dan evaluasi.
3.
PENUTUP c. Siswa
5 Menit. mengungkapkan
kesulitan-kesulitan
selama
diskusi. d. Guru memberikan penugasan dirumah.
Mengetahui, Kepala SDN Sukorejo 2
Sukorejo, 13 Maret 2012 Guru Pendidikan Agama Islam
Sri Hunung Himawati, S.Pd. NIP . 19620904 198201 2008
Siti Chabibah NIM. 11410186
SOAL ULANGAN HARIAN SIKLUS KEDUA
Satuan Pendidikan
: SD Negeri Sukorejo 2
Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam
Kelas/Semester
: VI/2/Genap
Standar Kompetensi : 6.
Memahami hukum Islam tentang Binatang yang Halal dan yang Haram.
6.1
Menjelaskan jenis-jenis hewan yang haram dan halal dimakan.
6.2
Menjelaskan
jenis-jenis
hewan
yang
6.3
Menjelaskan dalil naqli dan haram dimakan.
haram
dimakan.
Alokasi Waktu
: 1 x 45 menit
Waktu Pelaksanaan
: Selasa, 13 Maret 2012
VI.
Pilihlah a, b, c, atau d sebagai jawaban yang benar ! 16. Mengkonsumsi daging kuda hukumnya : c. halal c. makruh d. haram d. mubah 17. Allah menghalalkan binatang yang ada dilaut : c. Q. S. Al Maidah ayat 1 c. Q. S. Al Maidah 96 d. Q. S. Al Maidah ayat 2 d. Q. S. Al Maidah 183 18. Binatang yang sebagian besar makan kotoran disebut binatang : c. Jadalah c. Jamalah d. Jalalah d. Jahalah 19. c. terpukul d. ditanduk
artinya binatang mati karena : c. dimakan binatang buas d. Tercekik
20. Harimau dagingnya haram karena termasuk binatang buas, kecuali: c. Kuku runcing c. Makanannya daging d. Bertaring d. Berbulu halus
21. Dibawah ini termasuk binatang haram dimakan : c. Kelelawar c. Burung gelatik d. Burung merpati d. Burung kutut 22. Arak termasuk minuman haram karena : c. Harganya mahal c. Memabukkan d. Botolnya bagus d. Tidak di jual bebas 23. Babi adalah binatang yang bercula karena termasuk binatang : c. jinak c. langka d. buas d. warna dagingnya putih 24. Binatang yang disembelih tidak menyebut nama Allah hukumnya : c. makruh c. haram d. mubah d. halal 25. Cara menyembelih binatang yang baik ….. c. Menghadap barat c. Menghadap utara d. Menghadap kiblat d. Menghadap selatan 26. Allah menghalalkan dua bangkai yaitu : c. Ikan dan katak c. Ikan dan belalang d. Belalang dan ulat d. Ikan dan buaya 27. Daging kerbau halal dimakan karena pemakan c. rumput c. daging d. kotoran d. binatang lain 28. Binatang haram tetapi dilarang membunuh adalah ….. c. Kambing c. Menjangan d. Sapi d. Tawon 29. c. Daging babi d. Daging ulat
diharamkan kamu sekalian ……. c. Darah d. Bangkai
30. Jenis binatang berikut ini haram hukumnya, kecuali : c. tawon c. gagak d. kalkun d. Semut
VII.
Jawablah soal-soal berikut dibawah ini dengan singkat dan tepat 1. Sebutkan 4 penyebab binatang dan makanan yang diharamkan menurut surat Al Maidah Ayat 3 ? 2. Sebutkan 4 binatang yang haram dan disuruh membunuh ? 3. Apa sebab buaya tergolong haram dimakan dagingnya ? 4. Apa sebab kambing tergolong halal dimakan dagingnya ? 5. Mengapa darah haram dimakan? Sebutkan darah yang halal dimakan ?
6. Kunci Jawab I 1. a
6. a
11. c
2. c
7. c
12. a
3. b
8. b
13. d
4. a
9. c
14. d
5. d
10. b
15. b
Kunci Jawaban II 1. Penyebab binatang : Tercekik, terpukul, ditanduk, di makan binatang buas. Penyebab makanan: Bangkai, darah, daging babi, binatang yang di sembelih tidak menyebut nama Allah. 2. Ular, Gagak, Anjing Galak, Burung Elang 3. Sebab buayu termasuk binatang buas. 4. Sebab kambing pemakan rumput. 5. Sebab darah tercantum dalam surat Al Maidah ayat 3 Darah yang halal yaitu hati dan limpa
6. Norma Penilaian III.
Benar satu nomor skor nilainya 1, skor maksimal 15
IV.
Soal nomor 1 dan 2 benar skor nilaian masing-masing 4 Soal nomor 3 dan 4 benar skor nilai masing-masing 2 Soal nomor 5 skor nilai 3 Skor tertinggi 15
7. Penentuan nilai akhir Perbandingan bobot untuk soal pilihan ganda dan uraian adalah 7 : 3 atau 70 % pilihan ganda dan 30 % uraian.
Mengetahui, Kepala SDN Sukorejo 2
Sukorejo, 13 Maret 2012 Peneliti
Sri Hunung Himawati, S.Pd. NIP . 19620904 198201 2 008
Siti Chabibah NIM. 11410186