PENGARUH PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADIS SISWA KELAS IV MI DARUL HIKAM CUKILAN 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: AHMAD TRIYONO NIM 11508031
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
PENGARUH PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADIS SISWA KELAS IV MI DARUL HIKAM CUKILAN 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: AHMAD TRIYONO NIM 11508031
JURUSAN TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama NIM Jurusan Judul
: : : :
Ahmad Triyono 11508031 Tarbiyah/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah PENGARUH PENDIDIKAN AL-QUR‟AN DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AL-QUR‟AN HADIS SISWA KELAS IV MI DARUL HIKAM CUKILAN 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 27 Juli 2012 Pembimbing
Miftachur Rif’ah, M.Ag NIP. 197203081998032006
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
SKRIPSI PENGARUH PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AL-QUR’AN HADIS SISWA KELAS IV MI DARUL HIKAM CUKILAN 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
DISUSUN OLEH AHMAD TRIYONO 11508031 Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Kependidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 31 Agustus 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dra. Siti Zumrotun, M. Ag
__________________
Sekretaris
: Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd
__________________
Penguji I
: Jaka Siswanta, M.Pd
__________________
Penguji II
: Drs. H. Ahmad Sultoni, M.Pd
Penguji III
: Miftachur Rif‟ah, M.Ag
__________________ Salatiga, 05 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 195808271983031002
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.ac.id Email:
[email protected]
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertandatangan di bawah ini Nama
: Ahmad Triyono
Nim
: 11508031
Program studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 27 Juli 2012 Yang menyatakan,
Ahmad Triyono
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
…. “Dan Kami turunkan yang dari Al-Qur‟an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman ….” (Q.S Al-Isra‟: 82)
PERSEMBAHAN Untuk kedua orang tuaku, seluruh guru dan dosenku, kakak dan adik-adikku, seluruh keluargaku, kekasihku tercinta, dan teman-teman seperjuanganku PGMI 2008
KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan kemurahan-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadits Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012” ini yang merupakan tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, Nabi paling akhir yang diutus membawa risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal hidup kita di dunia dan akhirat kelak. Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada: 1.
Dr. Imam Sutomo, M. Ag, selaku ketua STAIN Salatiga.
2.
Suwardi, M.Pd, selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
3.
Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd, selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah STAIN Salatiga.
4.
Miftachur Rif‟ah, M.Ag, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan saran, arahan dan bimbingan serta keikhlasan dan kebijaksanaannya dalam meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dalam penulis menyelesaikan skripsi ini.
5.
Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan jurusan Tarbiyah program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) STAIN Salatiga.
6.
Bapak Ahmad Mahwan, S.Ag, selaku kepala MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di madrasah yang beliau pimpin.
7.
Bapak Sholihin, S.PdI, selaku wali kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang telah membantu peneliti selama melakukan penelitian.
8.
Bapak/Ibu guru, Karyawan, dan Murid-murid MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang yang telah membantu dan mendukung peneliti selama melakukan penelitian di madrasah tersebut.
9.
Bapak dan Ibu tercinta, serta kakak dan adik-adikku tersayang yang telah mencurahkan cinta, kasih sayang, doa dan dukungan demi keberhasilan peneliti.
10. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini. Atas jasa dan keikhlasan mereka, peneliti hanya dapat mendo‟akan semoga mereka mendapat balasan yang lebih baik dari Allah swt. Peneliti juga mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti khususnya dan seluruh pembaca pada umumnya. Salatiga, 27 Juli 2012 Peneliti
ABSTRAK Triyono, Ahmad. 2012. Pengaruh Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Miftachur Rif‟ah, M.Ag Kata kunci: Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga dan Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis Penelitian ini membahas tentang pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis pada siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01. Kajiannya dilatar belakangi oleh pertanyaan adakah pengaruh positif pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV. Masalah utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012?, (2) Bagaimanakah prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012?, (3) Adakah pengaruh pendidikan AlQur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Tahun Pelajaran 2011/2012?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI Darul Hikam Cukilan01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Sample yang penulis gunakan adalah seluruh siswa kelas IV yang berjumlah 32 siswa. Data-data dalam penelitian ini penulis dapatkan dengan menggunakan metode angket, dokumentasi, dan wawancara (interview) bebas. Semua data dianalisis dengan analisis deskriptif, analisis uji hipotesis, dan analisis lanjut. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka diperoleh bahwa: (1) Pelaksanaan pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga siswa untuk kategori baik 7 siswa (22%), cukup baik 24 siswa (75%), dan kurang 1 siswa (3%), sehingga dapat dikatakan pelaksanaan pendidikan dalam keluarga siswa berlangsung cukup baik, (2) Prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kategori baik 9 anak (28%), cukup baik 22 anak (69%), dan kurang 1 anak (3%), sehingga dapat dikatakan prestasi belajar Al-Qur,an Hadis siswa adalah cukup baik, (3) Ada pengaruh yang positif antara pendidikan al-Qur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis, karena setelah dilakukan analisis harga r hitung lebih besar dari harga r tabel taraf signifikan 1% dan taraf signifikan 5% (0,915>0,449 dan 0,915>0,349). Sehingga, semakin baik pendidikan Al-Qur,an yang diterima oleh siswa dalam lingkungan keluarga, maka semakin baik pula prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis yang diperolehnya.
DAFTAR ISI SAMPUL ............................................................................................................
i
LEMBAR BERLOGO ........................................................................................
ii
JUDUL ................................................................................................................
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................
iv
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .........................................................
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .....................................................................
vii
KATA PENGANTAR ........................................................................................
viii
ABSTRAK ..........................................................................................................
x
DAFTAR ISI ......................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR .........................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
B. Rumusan Masalah ............................................................................
8
C. Tujuan Penelitian .............................................................................
8
D. Hipotesis Penelitian .........................................................................
9
E. Kegunaan Penelitian ........................................................................
9
F. Definisi Operasional ........................................................................
11
G. Metode Peneitian .............................................................................
15
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ........................................
15
2. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................
15
3. Populasi dan Sampel ....................................................................
15
4. Metode Pengumpulan Data .........................................................
17
5. Instrumen Pengumpulan Data .....................................................
18
6. Analisa Data ................................................................................
18
H. Sistematika Penulisan .......................................................................
20
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga ..........................................
21
1. Pengertian Pendidikan ................................................................
21
2. Al-Qur‟an ....................................................................................
24
3. Keluarga ......................................................................................
28
4. Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga.......................................
32
B. Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis ....................................................
34
1. Pengertian Prestasi Belajar .........................................................
34
2. Al-Qur‟an Hadis ..........................................................................
42
3. Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis ................................................
44
BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian ............................
45
1. Sejarah Singkat MI Darul Hikam Cukilan 01 .............................
45
2. Lokasi Geografis MI Darul Hikam Cukilan 01...........................
47
3. Keadaan Guru, Karyawan, dan Murid MI Darul Hikam Cukilan 01..................................................................................................
48
4. Visi dan Misi MI Darul Hikam Cukilan 01 ................................
51
5. Perumusan Tujuan Pendidikan Sekolah ......................................
52
6. Sarana dan Prasarana di MI Darul Hikam Cukilan 01 ................
53
7. Strutur Organisasi MI Darul Hikam Cukilan 01 .........................
54
8. Kurikulum MI Darul Hikam Cukilan 01 .....................................
56
B. Penyajian Data Hasil Penelitian .......................................................
56
1. Jawaban Angket Siswa tentang Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga ......................................................................................
58
2. Nilai Rapor Al-Qur‟an Hadis Siswa Kelas IV ............................
59
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskriptif ...........................................................................
61
1. Analisis Tentang Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga Siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ..................................................................
62
2. Analisi Tentang Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang .....................................................................................
69
B. Analisis Uji Hipotesis ......................................................................
72
C. Analisis Lanjut .................................................................................
74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................
76
B. Saran ................................................................................................
77
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Daftar Komite MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang .......................................................................
49
Tabel 3.2 Daftar Guru dan Pembagian Tugas MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ........................................
50
Tabel 3.3
Daftar Jumlah Siswa MI Darul Hikam Cukilan 01 .........................
51
Tabel 3.4
Program Kurikulum MI Darul Hikam Cukilan 01 ..........................
56
Tabel 3.5
Pemetaan Indikator ke dalam Soal-Soal Angket .............................
57
Tabel 3.6
Data Keadaan Responden Penelitian ...............................................
57
Tabel 3.7
Jawaban Angket Pendidikan al-Qur‟an dalam Keluarga .................
58
Tabel 3.8
Nilai Rapor Al-Qur‟an Hadis Siswa Kelas IV .................................
59
Tabel 4.1
Jawaban Angket Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga ................
62
Tabel 4.2
Penskoran Jawaban Angket Siswa ..................................................
63
Tabel 4.3 Hasil Skor Angket Siswa Tentang Pendidikan al-Qur‟an dalam Keluarga ........................................................................................... . Tabel 4.4 Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga ...........................................................................................
64
66
Tabel 4.5 Nilai Interval X (Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga) ..............
68
Tabel 4.6
Distribusi Nilai Angket Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga .....
68
Tabel 4.7
Nilai Rapor Al-Qur‟an Hadis Siswa Kelas IV .................................
69
Tabel 4.8
Tabel Kerja Frekuensi Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis................
70
Tabel 4.9
Frekuensi Tentang Tingkat Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis ........
71
Tabel 4.10 Tabel Kerja Persiapan Penghitungan Product Moment ...................
72
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1
Struktur Komite MI Darul Hikam Cukilan 01 ....................... 55
Gambar 3.2
Struktur Organisasi Sekolah MI Darul Hikam Cukilan 01 .... 56
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Angket Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga
Lampiran 2
Lampiran Surat Tugas Pembimbing
Lampiran 3
Lembar Konsultasi Skripsi
Lampiran 4
Surat Permohonan Ijin Penelitian
Lampiran 5
Surat Keterangan dari Obyek Penelitian
Lampiran 6
Surat Keterangan Keaktifan
Lampiran 7
Silabus Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis kelas IV
Lampiran 8
Tabel r Product Moment
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU SISDIKNAS: 2001). Pendidikan merupakan kebutuhan pokok bagi setiap manusia, karena dengan pendidikan yang diperoleh manusia bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya. Melalui pendidikan ini pulalah manusia dapat merancang masa depannya. Dengan pendidikan manusia bisa menentukan mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga dalam menentukan sikap dan tingkah laku dapat berjalan diatas kebenaran yang telah dilayani sebagaimana didapatkan ketika mereka belajar. Pendidikan selain merupakan alat bagi tercapainya tujuan hidup bangsa agar menjadi bangsa yang sejahtera, juga merupakan suatu cara untuk mengubah keadaan bangsa itu sendiri. Pendidikan merupakan aktivitas untuk mengembangkan seluruh potensi serta aspek kehidupan manusia yang berjalan sepanjang kehidupan manusia. Dengan demikian pendidikan dimaksudkan bukan sekedar pendidikan yang berlangsung di dalam kelas dalam ruang dan waktu yang terbatas yang sering disebut pendidikan formal. Akan tetapi ia mencakup seluruh kegiatan
yang mengandung unsur pengembangan setiap potensi dasar yang dimiliki manusia kapan saja dan di mana saja, lebih utama dalam lingkungan keluarga. Karena pendidikan itu penting dilakukan untuk mengembangkan kepribadian manusia (Andre Rinanto dalam Juwariyah, 2010: 45). Posisi ini secara tidak langsung telah menempatkan pendidikan sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup dan kehidupan manusia (Zuhairini dalam Juwariyah, 2010: 46). Pendidikan Islam merupakan suatu usaha yang sistematis dan pragmatis dalam membimbing anak didik yang beragama Islam untuk benar-benar menjiwai dan menjadikannya sebagai bahan yang integral serta sebagai pedoman dalam hidupnya sehingga dapat dijadikan sebagai alat pengontrol bagi perbuatan–perbuatannya, pemikiran,dan sikap mentalnya. Sehingga anak didik nanti diharapkan memiliki keseimbangan antara kepandaian secara intelektual dan agamis, dapat bertindak dan berperilaku
membimbing dirinya sendiri untuk selalu
secara sopan dan santun, dan mengarahkan
keluarganya nanti agar terhindar dari siksa api neraka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha orang dewasa yamg diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam (Juwariyah, 2010: 47). Berbicara tentang Pendidikan Islam atau pendidikan Qur‟ani,
pada
dasarnya tidak bisa lepas dari membicarakan tujuan hidup manusia, karena pada hakekatnya pendidikan bertujuan untuk memelihara kehidupan manusia. Dalam konteks ini Al-Qur‟an secara tegas menjelaskan bahwa apapun aktifitas yang dilakukan manusia tidak bisa lepas dari penghambaan kepada Allah swt
(Juwariyah, 2010: 47). Pendidikan Islam atau pendidikan Qur‟ani bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk memiliki keahlian dan keterampilan tertentu, agar dapat memenuhi kehidupan jasmaniah dan ruhaniyahnya dikelak kemudian hari. Pendidikan Al-Qur‟an merupakan pendidikan dasar yang sangat penting bagi seorang muslim disamping pendidikan Akhlaq. Karena dengan dasar pendidikan Al-Qur‟an dan Sunah dari Rasulullah, diharapkan seorang anak dapat hidup berkembang dengan menjiwai Al-Qur‟an dan Sunah Rasul dalam setiap sendi kehidupannya. Oleh karena itu, pada masa ini sedang dikembangkan tentang pendidikan yang kembali kepada Al-Qur‟an. Banyak sekolah-sekolah baik dari tingkat dasar sampai tingkat menengah bahkan sampai perguruan tinggi yang mengembangkan pendidikan yang berbasis pada Al-Qur‟an dan Hadis, karena hanya dengan kembali kepada ajaran Al-Qur‟an dan Hadis pendidikan akan menemukan jalan terang. Pendidikan Al-Qur‟an juga berkeyakinan bahwa tujuan yang benar dari pendidikan adalah melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berilmu pengetahuan, yang dari imannya itu akan melahirkan tingkah laku terpuji (akhlakul karimah), karena pengetahuan yang dipisahkan dari iman bukan hanya akan menjadi pengetahuan yang pincang akan tetapi lebih dari itu ia dapat memberikan suatu kebodohan baru, sehingga manusia telah kehilangan keimanannya kepada Tuhan, betapapun luasnya pengetahuan yang dimiliki menurut Islam ia baru memiliki dan memperoleh satu sisi pandangan yang tidak lengkap tentang alam raya ini (Juwariyah, 2010: 3) . Selain itu,
pendidikan Al-Qur‟an merupakan pendidikan dasar yang sangat penting bagi seorang muslim disamping pendidikan Akhlaq. Karena dengan pendidikan yang berdasar kepada Al-Qur‟an dan Sunah dari Rasulullah, diharapkan seorang anak dapat hidup berkembang dengan menjiwai Al-Qur‟an dan Sunah Rasul dalam setiap sendi kehidupannya. Sehingga, ia dapat berkembang menjadi manusia yang memiliki kecerdasan dalam iptek dan kecakapan dalam imtaq. Melihat betapa pentingnya pendidikan Al-Qur‟an, maka diharapkan pemberian pendidikan ini dimulai dari sejak dini dan dari lingkup yang paling kecil yaitu dalam lingkungan keluarga. Keluarga adalah sekup yang paling esensial dalam memberikan pendidikan dini kepada anak (Juwariyah, 2010). Rasulullah Muhammad saw. memerintahkan kepada umatnya agar mengajari anak-anaknya untuk mencintai kepada Nabi mereka, mencintai keluarganya (ahli baitnya), para sahabat, dan cinta untuk membaca Al-Qur‟an. Hal ini sesuai denga sabda Nabi Muhammad saw. yang diriwayatkan oleh AthThabrani yang berbunyi:
Artinya: “Didiklah anak-anakmu pada tiga perkara: Cinta kepada Nabi kamu, cinta kepada ahli baitnya, dan membaca Al-Qur‟an”. (Ulwan, 1994: 61-62)
Pendidikan awal yang diterima seorang anak akan memberikan dampak yang sangat nyata terhadap perkembangan anak pada tahap pendidikan selanjutnya, yaitu ketika anak sudah belajar di bangku sekolah. Selain itu, pendidikan awal yang diterima seorang anak dari lingkungan keluarga akan menjadi pondasi awal yang berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian anak, kemampuan berfikir anak, dan keterampilan anak yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajarnya. Anak sebagai rahmat, karunia dan sekaligus amanah dari Allah swt menjadi tanggung jawab orang dewasa untuk menjaga, merawat dan mendidiknya sesuai dengan kehendak dari sang pemberi amanah yaitu Allah swt (Juwariyah, 2010: iv). Setidaknya terdapat tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, yaitu faktor orang tua (keluarga), sekolah dan lingkungan. Dari ketiga faktor tersebut, orang tua (keluarga) merupakan faktor yang paling dominan dalam membentuk kepribadian anak dibandingkan faktor yang lainnya, karena orang tua (keluarga) merupakan orang yang pertama kali berinterksi dengan anak. Oleh karena itu, menjadi kewajiban bagi orang tua dan seluruh anggota keluarga untuk memberikan pendidikan yang mengarah kepada pengembangan potensi atau fitrah anak yaitu baik dan bersih. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tunbuh dan berkembang menjadi baik (Hasbullah,2009: 34). Keluarga dalam hal ini adalah orang tua merupakan faktor yang utama
dan dominan dalam membentuk karakter dan mentalitas anak, karena kedua orang tua adalah sosok yang pertama kali dikenal anak. Selain itu, orang tua (keluarga) adalah sosok yang sangat mempengaruhi terhadap proses perkembangan kepribadian anak selanjutnya, sehingga faktor keteladanan dan bimbingan dari keduanya sangat diperlukan, karena apa yang didengar, dilihat, dan dirasakan anak di dalam berinteraksi dengan kedua orang tua akan sangat membekas dalam memori anak (Juwariyah, 2010: 5). Perkembangan sikap dan mentalitas anak sangat dipengaruhi oleh pendidikan awal yang diberikan oleh orang tua. Termasuk di dalamnya adalah dalam hal pendidikan Al-Qur‟an.
Nabi Muhammad saw. dalam haditsnya
bersabda:
Artinya: “Tidaklah dari setiap anak dilahirkan kecuali dalam keadaan fitrah (islam), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya orang yahudi, atau nasrani atau orang majusi, seperti induk hewan yang menghasilkan anaknya dalam keadaan sempurna anggota tubuhnya kamu tidak melihat anak hewan itu dari suatu kecacatan” (AlMundziri, 2003: 1086) MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, merupakan lembaga formal di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia yang mendapat amanat dari pemerintah untuk ikut berperan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berbudi luhur, terampil dan bertanggung jawab serta mandiri. Untuk melaksanakan tugas pemerintahan tersebut, maka salah satu alat yang harus dipersiapkan untuk disampaikan dalam proses belajar mengajar disekolah adalah mata pelajaran umum dan mata pelajaran Agama Islam yang termuat dalam kurikulum nasional yang di dalamnya termasuk mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis. Namun, dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar ternyata terdapat berbagai kendala yang dialami siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran Al-Qur‟an Hadis. Berdasarkan pengamatan sekilas yang penulis temukan di lapangan, terdapat kendala yang dialami oleh peserta didik (siswa) dalam mengikuti pembelajaran Al-Qur‟an Hadis. Masalah-masalah yang dialami siswa ini diantaranya kesulitan dalam membaca dan menulis tentang materi Al-Qur‟an Hadis yang disampaikan oleh guru, sehingga mempengaruhi terhadap prestasi belajar nya. Oleh karena itu, berdasarkan paparan masalah di atas penulis akan melakukan tindak lanjut PENDIDIKAN
penelitian dengan memilih judul, “PENGARUH
AL-QUR‟AN
DALAM
KELUARGA
TERHADAP
PRESTASI BELAJAR AL-QUR‟AN HADIS SISWA KELAS IV MI DARUL HIKAM CUKILAN 01 KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat dalam latar belakang masalah di atas, maka penulisn tuliskan rumusan masalahnya adalah sebagai berikut: 1.
Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 tahun pelajaran 2011/2012?
2.
Bagaimana prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis
siswa kelas IV MI Darul
Hikam Cukilan 01 tahun pelajaran 2011/2012? 3.
Adakah pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 tahun pelajaran 2011/2012?
C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah penulis uraikan berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kec. Suruh, Kab.Semarang tahun pelajaran 2011/2012. 2. Untuk mengetahui prestasi belajar Al Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kec. Suruh, Kab. Semarang tahun pelajaran 2011/2012. 3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kec. Suruh, Kab. Semarang tahun pelajaran 2011/2012.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empirik yang diperoleh dari pengumpulan data. Hipotesis juga dapat dikatakan sebagai jawaban teoritis dari rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2011: 64). Menyimak rumusan masalah yang telah penulis uraikan di atas, maka penulis mengambil hipotesis ada pengaruh positif antara pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2011/2012.
E. Kegunaan Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis simpulkan bahwa manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Secara Teoritik Secara teoritik
penelitian yang penulis lakukan ini diharapkan mampu
menjadi bahan kajian dan referensi dalam pengembangan keilmuan bidang pendidikan, serta dalam matakuliah psikologi pendidikan dan psikologi kepribadian.
2. Kegunaan Secara Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah 1) Sebagai bahan evaluator dan motivator terhadap kinerja
tenaga
pendidik agar dapat meningkatkan potensi yang dimiliki siswa dalam hal prestasi belajar. 2) Sebagai bahan masukan bagi Kepala Sekolah
agar
lebih
meningkatkan kompetensi profesionalisme pendidikan. 3) Sebagai bahan masukan supaya guru dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode pembelajaran
yang tepat.
b. Bagi Guru 1) Sebagai bahan masukan bagi guru agar lebih meningkatkan kompetensi profesionalisme pendidikan. 2) Sebagai
bahan
masukan
pembelajaran memilih metode
bagi
guru
supaya
dalam
proses
pembelajaran yang tepat.
c. Bagi Orang Tua Sebagai bahan masukan bagi orang tua agar lebih memperhatikan perkembangan pendidikan anaknya terutama pendidikan agama yang berkenaan dengan pendidikan membaca dan menulis Al-Qur‟an. d. Bagi Siswa Sebagai bahan evaluasi dan motivasi bagi siswa agar lebih giat lagi dalam belajar dan meningkatkan prestasi belajarnya.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya perbedaan antara penafsiran dengan maksud utama peneliti dalam penggunaan kata pada judul dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan arti kata-kata yang terangkum di dalam setiap variabel sebagai berikut: 1. Pengaruh Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga a. Pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana untuk
mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU SISDIKNAS: 2001). Pendidikan yang dimaksud dalam masalah yang peneliti lakukan di sini adalah usaha yang dilakukan oleh keluarga, terutama dari orang tua dalam memberikan pengarahan, pembekelan, dan pengajaran tentang membaca dan menulis huruf, mufradat dan kalimat-kalimat dari ayat-ayat Al-Qur‟an, baik yang dilakukan secara pribadi (secara langsung) atau dengan memberikan amanah kepada orang lain untuk mengajarkan tentang pendidikan AlQur‟an tersebut (secara tidak langsung). b.
Al-Qur‟an adalah firman Allah swt. yang sangat agung, mengandung berbagai macam tuntunan keselamatan unia dan akhirat. Al-Qur‟an juga bercerita tentang kisah-kisah sebagai pelajaran, masalah kekinian sebagai solusi, tentang masa yang akan datang agar selalu mengharapkan kebaikan dan terhindar dari berbagai ancaman. Itulah yang dinamakan dengan wa‟dun (janji) dan Wa‟idun (ancaman). (KEMENAG RI: 2011)
c. Keluarga adalah lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga inilah pertama-tama anak mendapatkan pengaruh sadar (Rubino,dkk: 2004). Keluarga yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah orang tua siswa yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pendidikan dan pengajaran terhadap siswa dalam pembelajaran tentang membaca dan menulis Al-Qur‟an. Jadi Pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana yang dilakukan oleh orang tua baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam mengajarkan anaknya, agar anaknya dapat membaca, menulis dan memahami akan ayat-ayat Al-Qur‟an. Dalam penelitian ini pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga penulis sebut sebagai variabel pengaruh dan dilambangkan dengan huruf (X). Melihat pengertian di atas, maka penulis uraikan rumusan indikator sebagai dasar dalam pembuatan angket yang ditujukan kepada siswa sebagai berikut: 1) Memberikan pengajaran dan bimbingan yaitu orang tua secara langsung atau tidak langsung mengajarkan dan membimbing anaknya dalam belajar Al-Qur‟an. 2) Memberikan keteladanan yaitu orang tua secara langsung atau tidak langsung memberikan keteladanan kepada putera puterinya dalam mempelajari kitab suci Al-Qur‟an.
3) Memberikan perhatian yaitu sikap orang tua memberikan perhatian kepada putera puterinya dalam mempelajari kitab suci Al-Qur‟an. 4) Memberikan pengawasan yaitu sikap orang tuanya yang secara langsung atau tidak langsung dalam memberikan pengawasan terhadap putera puterinya yang sedang belajar Al-Qur‟an. Misalnya dalam kurun waktu tertentu orang tua mengecek putera puterinya yang sedang belajar Al-Qur‟an di TPA . 2. Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis a. Prestasi adalah berasal dari Bahasa Belanda “prestatie” yang berarti hasil usaha. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Prestasi merupakan suatu masalah yang bersifat perennial dalam kehidupan manusia, karena sepanjang rentang
kehidupannya
manusia selalu mengejar prestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan masing-masing (Arifin, 2009: 11). b. Belajar adalah suatu proses perubaha kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan itu tidak bisa disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara seseorang seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan (Hilgart dalam LL Pasaribu dan B. Simanjuntak, 1995: 59) c. Al-Qur,an Hadis adalah salah satu mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) di Madrasah Ibtidaiyah yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur‟an dan Hadis yang benar, serta hafalan terhadap surah-surah pendek dalam al-Qur‟an, pengenalan arti
atau makna secara sederhana dari surah pendek tersebut dan hadits-hadits pilihan tentang akhlaq terpuji yang diamalkan dalam kehidupan seharihari melalui keteladanan dan pembiasaan (Kementerian Agama RI dalam SILABUS AGAMA, 2008:18) Dalam penilitian ini yang penulis maksudkan dengan prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik pada mata pelajaran al-Qur‟an Hadis setelah mereka mengikuti kegiatan evaluasi pembelajaran pada akhir semester. Untuk mengetahui prestasi siswa ini, penulis menggunakan acuan dari nilai akhir siswa yang terdapat dalam buku hasil laporan belajar (rapor) siswa. Penulis memilih nilai rapor, karena merupakan nilai akhir dari perhitungan nilai ulangan harian, nilai PR, nilai tugas, nilai hafalan, nilai Ulangan Tengah Semester, dan nilai Ulangan Akhir Semester. Tolok ukur yang penulis gunakan untuk melihat prestasi belajar ini adalah nilai KKM mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis. Prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis dalam penelitian ini penulis sebut sebagai variabel terpengaruh yang dilambangkan dengan huruf (Y).
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini penulis lakukan dengan menggunakan rancangan penilitian kuantitatif. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga dengan prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2011/2012. 2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penilitian yang penulis gunakan sebagai objek dalam penelitian ini adalah kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Penelitian ini penulis laksanakan dari tanggal 28 Mei 2012 sampai tanggal 18 Juli 2012. 3. Populasi dan Sample a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas: obyek/subyekyang mempunyai kualitas dan karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek atau subyek itu (Sugiyono, 2011: 80). Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas MI Darul Hikam Cukilan 01 yang berjumlah 180 siswa. b. Sample
Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 81). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan sampel purposive, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan siswa kelas IV yang berjumlah 32 siswa dengan rincian sebagai berikut: Siswa Putra
: 16 siswa
Siswa Putri
: 16 siswa
Jumlah
: 32 siswa
Alasan penulis memilih kelas IV, karena kelas IV termasuk dalam kelas tinggi yang memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang kongkrit. 2) Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar. 3) Adanya minat terhadap hal-hal atau mata pelajaran khusus. 4) Membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. 5) Pada masa ini anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya. 6) Pada masa ini anak gemar membentuk kelompok sebaya. (Hanafi, 2009: 41-42).
4.
Metode Pengumpulan Data Penelitian a. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode penelitian data mengenai halhal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Metode ini dipergunakan untuk memperoleh data tentang nilai prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2011/2012 yang didapat dari nilai rapor semester genap. Selain untuk memperoleh data prestasi belajar siswa, juga untuk mendapatkan data tentang struktur organisasi, keadaan siswa, guru, karyawan, dan lain-lain yang ada di MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang . b. Metode Angket Menurut Amin Budiamin (1988: 57), Metode ini merupakan “ alat penggumpul data (informasi) melalui komunikasi tidak langsung, yaitu melalui tulisan yang berisi daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh responden (siswa) yang bertujuan untuk mengumpulkan keterangan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan responden (siswa)”. Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang pelaksanaan pendidikan Al-Qur‟an siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2011 yang diterimanya dalam lingkungan keluarganya. c. Metode Interview (Wawancara)
Walgito (1995: 63), mengatakan bahwa Interview (wawancara) adalah salah satu metode untuk mendapatkan data anak atau orang dengan mengadakan hubungan secara langsung dengan informan (face to face relation). Dalam interview (wawancara) ini ada beberapa unsur yang dilibatkan dan ditanyakan, diantaranya: 1). Kepala sekolah, guna memperoleh data tentang sejauh berdirinya sekolah, jumlah siswa, jumlah guru dan karyawan,dan struktur organisasi. 2). Wali kelas, guna mengetahui prestasi belajar mata pelajaran AlQur,an Hadis pada siswa. 3). Guru dan karyawan, guna mendapatkan data mengenai sarana dan prasarana. 5. Instrumen Penelitian Dalam penelitian yang enulis lakukan ini, untuk memperoleh data dari obyek penelitian, maka digunakan instrument sebagai berikut: a). Pedoman dokumentasi b). Angket c). Pedoman wawancara 6. Analisa Data Penelitian Analisa data dalam skripsi ini, digunakan untuk mengetahui tiga permasalahan yang diajukan. Untuk permasalahan pertama dan kedua yaitu untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan al-Qur‟an dalam keluarga dan
prestasi belajar Al-Qur‟an hadis kelas V MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2011 dianalisis dengan menggunakan analisis rata-rata hitung (mean) dengan rumus:
Keterangan: : Rata-rata hitung (mean) ∑fX
: Jumlah semua nilai data
∑f
: Jumlah data Sedangkan untuk permasalahan ketiga yaitu untuk mengetahui
pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga dengan prestasi belajar AlQur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2011/2012, penulis menggunakan rumus statistik product moment (Susetyo, 2009: 185) dengan rumus:
rxy keterangan: rxy
: Koefisien korelasi antara x dan y
∑xy
: Nilai hasil variabel (perkalian x dan y)
∑x
: Nilai variabel pengaruh
∑y
: Nilai variabel terpengaruh
N
: Jumlah siswa yang dijadikan sampel
H. Sistematika Penulisan Laporan
Untuk mempermudah pembahasan dalam penelitian yang penulis lakukan ini, maka penulisan dan pembahasan dalam skripsi ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I
: Bab Pendahuluan Pada bab ini berisi tentang uraian latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, devinisi operasional, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
BAB II
: Kajian Pustaka Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang deskripsi variablevariabel dan teori mengenai hubungan antar variabel
BAB III
: Hasil Penelitian Pada bab ini penulis akan membahas tentang laporan hasil pelaksanaan penelitian yang berisi tentang gambaran umum MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, serta penyajian data angket hasil penelitian.
BAB IV
: Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menyajikan analisis deskriptif (tiap-tiap variable), pengujian hipotesis dan pembahasan.
BAB V
: Penutup Pada bab ini penulis akan menulis tentang kesimpulan dan saran dari penelitian yang sudah penulis lakukan. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Al-Qur’an dalam Keluarga 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Depdiknas, 2008: 326). Pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU SISDIKNAS: 2001). Jadi, pendidikan yang dimaksud disini adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana oleh seseorang atau kelompok orang untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan diartikan sebagai seluruh daya upaya manusia untuk mengembangkan kemampuan, sikap mental, akal budi yang bernilai positif sehingga ia dapat hidup di masyarakat, dan mencapai kesejahteraan (Sriyanti, 2009: 1). Rinanto dalam Juwariyah (2010: 45) menyatakan, pendidikan merupakan aktivitas untuk mengembangkan seluruh potensi serta aspek kepribadian manusia yang berjalan seumur hidup sepanjang kehidupan manusia. Dengan demikian, pendidikan dimaksudkan bukan
sekedar pendidikan yang berlangsung di dalam kelas dalam ruang dan waktu yang terbatas yang sering disebut dengan pendidikan formal. Akan tetapi ia mencakup seluruh kegiatan yang mengandung unsur setiap pengembangan potensi dasar yang dimiliki manusia kapan saja dan di mana saja ia lakukan. Karena itu, pendidikan dikatakan sebagai sarana untuk mengembangkan kepribadian manusia. Secara sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembagannya, istilah pendidikan atau paedagogige berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa (Hasbullah, 2009:1). Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yag lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman dalam Hasbullah, 2009:1). Marimba dalam Hasbullah (2009:3) menjelaskan bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Senada dengan hal tersebut, Rubiyanto dkk (2004: 21) menyataka, bahwa pendidikan adalah seni mengajar karena demgan mengajarkan ilmu, keterampilan dan pengalaman tertentu, orang akan melakukan perbuatan kreatif. Mendidik tidak semata-mata teknis, metodis, dan mekanis mengoperkan skill kepada anak, tetapi merupakan kegiatan
yang berdimensi tinggi dan berunsur seni yang bernuansa dedikasi, emosional, kasih sayang dalam upaya membangun dan membentuk kepribadian. Dinamakan dengan seni karena pendidikan dilandasi oleh rasa kemanusiaan, simpati, dan kecintaan. Berdasarkan pengertian yang telah dipaparkan oleh para ilmuan di atas, maka disini penulis mengambil kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana oleh individu atau kelompok individu dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi baik secara jasmani maupun rohani (mental) yang dilakukan melalui pengajaran atau pelatihan yang dilandasi oleh rasa kemanusiaan, keagamaan, simpati, dan kecintaan. Dalam pendidikan juga terdapat unsure-unsur yang berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan pendidikan tersebut. Menurut Marimba dalam Hasbullah (2009)
unsur-unsur yang terdapat dalam pendidikan
adalah: a. Usaha (kegiatan), usaha itu bersifat bimbingan (pimpinan atau pertolongan) dan dilakukan secara sadar. b. Ada pendidik, pembimbing atau penolong. c. Ada yang dididik atau si terdidik. d. Bimbingan itu mempunyai dasar dan tujuan. Menurut Barnadib dalam Hasbullah (2009: 9-10), bahwa perbuatan mendidik dan dididik memuat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi dan menentukan, yaitu:
a. Adanya tujuan yang hendak dicapai. b. Adanya subyek manusia (adanya pendidik dan anak didik) yang melakukan pendidikan. c. Yang hidup bersama dalam lingkungan hidup tertentu (milieu). d. Yang menggunakan alat-alat tertentu untuk mencapai tujuan.
2. Al-Qur’an Al-Qur‟an dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kitab suci umat Islam yang berisi firman Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammada saw. dengan perantara Malaikat Jibril untuk dibaca, dipahami, dan diamalkan sebagai petunjuk atau pedoman hidup bagi umat manusia (Depdiknas, 2008: 44). Al-Qur‟an adalah nama khusus bagi kalam Allah swt, ia tidak diambil dari pecahan kata qira‟ah, tetapi merupakan nama bagi kalam Allah swt sebagaimana Taurat dan Injil. Sebagian ulama berpendapat, bahwa ia pecahan kata dari qara‟in, sebab ayat-ayatnya antara yang satu dengan yang lain saling membenarkan dan memiliki kesamaan (qara‟in) (As-Shuyuthi, 1989: 15) Al-Qur‟an adalah kalam Allah yang merupakan mu‟jizat yang diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad saw dan membacanya adalah ibadat (Depag RI: 1971). Ditinjau dari segi kebahasaan, Al-Qur‟an berasal dari bahasa Arab yang berarti "bacaan" atau "sesuatu yang dibaca berulang-ulang". Kata AlQur‟an adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja qara'a yang
artinya membaca. Konsep pemakaian kata ini dapat juga dijumpai pada salah satu surat Al-Qur'an sendiri yakni pada ayat 17 dan 18 Surah AlQiyamah yang artinya:
Artinya: “Sesungguhnya mengumpulkan Al-Qur‟an (di dalam dadamu) dan (menetapkan) bacaannya (pada lidahmu) itu adalah tanggungan Kami. (Karena itu,) jika Kami telah membacakannya, hendaklah kamu ikuti {amalkan} bacaannya”. (Q.S. Al-Qiyamah:17-18) (http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur‟an) Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut, “AlQur‟an adalah Kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir membacanya termasuk ibadah”. Sedangkan Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur'an sebagai berikut, "Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatikhah dan ditutup dengan surat An-Nas”. (http://id.wikipedia.org/wiki/Al-Qur‟an) Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mengambil kesimpulan, bahwa Al-Qur‟an adalah kalam Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai mu‟jizat melalui Malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf, disampaikan kepada kita secara mutawatir, dan membacanya termasuk ibadah. Al-Qur‟an secara harfiah berarti “bacaan sempurna” merupakan suatu nama pilihan Allah swt yang sungguh tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis-baca lima ribu tahun yang lalu yang dapat menandingi Al-Qur‟an Al-Karim, bacaan yang sempurna lagi mulia itu. Tiada bacaan semacam Al-Qur‟an yang dibaca oleh jutaan orang yang tidak mengerti artinya dan tidak dapat menulis aksaranya. Bahkan dihafal huruf demi huruf oleh orang dewasa, remaja, dan anak-anak (Shihab: 1999). Tiada bacaan seperti Al-Qur‟an yang dipelajari bukan hanya susunan redaksinya dan pemilihan kosakatanya, tetapi juga kandungannya yang tersurat, tersirat bahkan sampai kepada kesan yang ditimbulkannya. Semua dituangkan dalam jutaan jilid buku, dari generasi kegenerasi. Kemudian apa yang dituangkan dari sumber yang selalu terjaga keaslian dan kebenarannya itu,
berbeda-beda
sesuai
dengan
kemampuannya,
namun
semua
mengandung kebenaran. Al-Qur‟an layaknya sebuah permata yang memancarkan cahaya yang berbeda-beda sesuai sudut pandang masingmasing. Tiada bacaan seperti Al-Qur‟an yang diatur tatacara membacanya, mana yang dipendekan, mana yang dipanjangkan, dipertebal atau diperhalus ucapannya, di mana tempat terlarang atau boleh untuk membacanya, atau harus memulai atau berhenti, bahkan diatur lagu dan iramanya, bahkan
diatur sampai etika membacanya. Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai umat Islam berkewajiban untuk mempelajari dan mengajarkannya yang dalam hal ini dimulai dalam lingkup yang paling kecil yaitu dalam lingkup keluarga. Setiap orang tua berkewajiban untuk membekali putera putrinya tentang pendidikan Al-Qur‟an, agar kelak mereka tidak menjadi anak muslim yang buta akan membaca dan menulis Al-Qur‟an. Shihab (1999: 12) mengatakan, bahwa Al-Qur‟an yang sering kita baca dan peringati tanggal turunnya ini memiliki beberapa tujuan, yaitu: a. Untuk membersihkan akal dan menyucikan jiwa dari segala bentuk syirik serta memantapkan keyakinan tentang keesaan yang sempurna bagi Tuhan sekalian alam. b. Untuk mengajarkan kemanusiaan yang adil dan beradab, yakni bahwa umat manusia merupakan suatu umat yang seharusnya dapat bekerja sama dalam pengabdian kepada Allah swt. dan pelaksanaan tugas kekhalifahan. c. Untuk menciptakan persatuan dan kesatuan, bukan saja antar suku bangsa, tetapi juga kesatuan alam semesta, kesatuan kehidupan dunia dan akhirat, natural dan spiritual, kesatuan ilmu, iman, dan rasio. d. Untuk mengajak manusia berpikir dan bekerja sama dalam bidang kehidupan bermasyarakat dan bernegara melalui musyawarah dan mufakat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
e. Untuk membasmi kemiskinan material dan spiritual, kebodohan, penyakit, dan penderitaan hidup, serta pemerasan manusia atas manusia dalam bidang sosial, ekonomi, plitik, dan juga agama. f. Untuk memadukan kebenaran dan keadilan dengan rahmat dan kasih sayang. g. Untuk memberi jalan tengah antara falsafah monopoli kapitalisme dengan monopoli falsafah kolektif komunisme, menciptakan ummatan wasathan yang menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kemungkaran. h. Untuk menekankan peranan ilmu dan teknologi, guna menciptakan suatu peradaban yang sejalan dengan jati diri manusia, dengan panduan dan paduan Nur Illahi.
3. Keluarga Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keluarga adalah ibu dan bapak beserta anak-anaknya, orang seisi rumah yang menjadi tanggungan, kaum kerabat, dan satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat (Depdiknas, 2008: 659). Keluarga adalah masyarakat terkecil yang sekurang-kurangnya terdiri dari pasangan suami istri sebagai anggota inti, berikut anak-anak yang lahir dari mereka (Ali Akbar dalam Mahwan, 1995: 16) Keluarga dalam lingkup yang lebih besar tidak hanya terdiri dari ayah, ibu, anak dan anak (nuclear family) akan tetapi menyangkut hubungan
persaudaraan yang lebih besar lagi (extended family), baik hubungannya antara anggota keluarga maupun hubungan dengan lingkungan masyarakat (Depag, 2007: 14). Napitupulu dalam Mahwan (1995: 15) menyatakan, keluarga adalah unit terkecil yang terorganisir, diatur oleh nilai-nilai sosial budaya yang berlaku di dalam masyarakat yang sering diungkapkan sebagai tonggak penting suatu masyarakat. Keluarga merupakan lembaga pendidikan tertua, bersifat informal, yang pertama dan utama dialami oleh anak serta lembaga pendidikan yang bersifat kodrati, orang tua bertanggung jawab memelihara, merawat, melindungi dan mendidik anak agar tunbuh dan berkembang menjadi baik (Hasbullah,2009: 34). Secara sederhana keluarga diartikan sebagai kesatuan hidup bersama yang pertama dikenal oleh anak, sehingga dikenal dengan primary community (Driyarkara dalam Hasbullah, 2009:34). Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak, di lingkungan keluarga pertama-tama anak mendapatkan pengaruh. Oleh karena itu, keluarga merupakan pendidik tertua yang bersifat informal dan kodrati. Lahirnya keluarga sebagai lembaga pendidikan semenjak manusia itu ada, dan tugas keluarga adalah meletakan dasar-dasar bagi perkembangan anak, agar anak dapat berkembang secara baik (Ahid, 2010: 3). Berdasarkan pendapat dari berbagai ilmuan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan:
1. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang sekurangkurangnya terdiri dari ayah, ibu, dan anak. 2. Keluarga merupakan titik pangkal dalam membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 3. Terbentuknya keluarga diatur oleh nilai-nilai sosial yang berlaku dalam masyarakat dan agama. 4. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dialami oleh anak dan tempat yang pertama untuk anak bersosialisasi, sehingga orang tua sangat bertanggung jawab terhadap pendidikan anak agar anak tumbuh dan berkembang mejadi baik. Keluarga sebagai lingkungan pendidikan yang pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali berkenalan dengan nilai dan moral. Dengan demikian pendidikan anak menjadi taggung jawab orang tua. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah di dalam Q.S. At Tahrim ayat 6:
…. Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, perliharakah dirimu dan keluargamu dari api neraka….”. Keluarga sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat merupakan lingkungan budaya pertama dan utama dalam rangka menanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan perilakuyang dianggap penting
bagi
kehidupan
pribadi,
keluarga,
dan
masyarakat.
Dalam buku The National Studi on Family Strength,Nick dan De Frain
mengemukakan beberapa hal tentang pegangan menuju hubungan keluarga yang sehat dan bahagia, yaitu:
1. Terciptanya kehidupan beragama dalam keluarga. 2.
Tersedianya waktu untuk bersama keluarga.
3.
Interaksi segitiga antara ayah, ibu dan anak.
4.
Saling menghargai dalam interaksi ayah, ibu dan anak.
5.
Keluarga menjadi prioritas utama dalam setiap situasi dan kondisi. (http://makalahkumakalahmu.net/pendidikan-dalam-keluarga) Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi anak memperoleh
pengalaman dalam hidupnya. Dalam kaitannya dengan pendidikan, keluarga memiliki fungsi sebagai berikut: a. Sebagai pengalaman pertama masa kanak-kanak. Lembaga pendidikan keluarga memberikan pengalaman pertama yang merupakan faktor penting bagi perkembangan anak berikutnya. b. Menjamin kehidupan emosional anak. Pendidikan di lingkungan keluarga menjamin kehidupan emosional anak untuk tumbuh dan berkembang. c. Menanamkan dasar pendidikan moral Dalam keluarga tertanam dasar-dasar pendidikan moral dimana pendidikan moral ini tidak berikan dengan penerangan atau ceramah, tetapi melalui contoh-contoh konkrit dalam perbuatan hidup sehari-hari. d. Memberikan dasar pendidikan sosial.
Kehidupan keluarga yang penuh rasa tolong menolong secara kekeluargaan, misalnya menolong tetangga yang sakit, bersama-sama menjaga kedamaian, ketertiban, kesemuanya memupuk berkembangnya benih-benih kesadaran sosial pada anak-anak. e. Meletakkan dasar-dasar pendidikan agama bagi anak-anak Keluarga merupakan lembaga yang memang berperan dalam meletakan dasar-dasar pendidikan agama. Kebiasaan orang tua membawa anaknya ke masjid adalah langkah yang bijaksana dari keluarga dalam upaya pembentukan anak sebagai makhluk religious. (Rubiyanto dkk, 2009: 46).
4. Pendidikan Al-Qur’an dalam Keluarga Pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam memberikan pembelajaran Al-Qur‟an di dalam kelompok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat. Sebab keluarga merupakan lingkungan budaya yang pertama dan utama dalam menanamkan norma dan mengembangkan berbagai kebiasaan dan prilaku yang penting bagi
kehidupan
pribadi,
keluarga
dan
masyarakat.
(http://makalahkumakalahmu.net/pendidikan-dalam-keluarga) Islam adalah agama yang mewajibkan setiap umatnya untuk menuntut ilmu. Ahid (2010: 130) mengatakan, Imam Al-Ghazali membagi ilmu kepada ilmu fardlu „ain dan fardlu kifayah, juga mengelompokkan ilmu syari‟ah ke dalam ilmu yang terpuji, mubah, dan tercela. Lebih jauh
menurut Al-Ghazali, ilmu fardlu „ain itu meliputi ilmu agama dan segala cabangnya yang dimulai dari Al-Qur‟an, kemudian ilmu ibadah dasar, sedangkan ilmu kifayah adalah setiap ilmu yang dibutuhkan dalam kehidupan masyarakat. Keluarga sebagai lingkup pendidikan yang pertama bagi seorang anak berkewajiban mengajarkan ilmu fardlu „ain kepada anak-anaknya yang menyangkut Al-Qur‟an dan ilmu ibadah dasar yang lain, seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan ilmu yang berkaitan dengan kewajiban sehari-hari seorang muslim. Prioritas lebih ditujukan kepada pengajaran Al-Qur‟an, karena salah satu ciri anak yang mendapat keridlaan Allah ialah yang berpegang teguh kepada Al-Qur‟an (Ahid, 2010). Pengajaran Al-Qur‟an sebaiknya diberikan langsung oleh orang tua sebab orang tua lebih mengenali sifat anaknya, sehingga mudah menanamkan nilai mencintai Al-Qur‟an dan ibadah yang diajarkan kepada anak yang disini juga memiliki dampak terhadap perkembangan pendidikan anak pada tahap selanjutnya. Mempelajari Al-Qur‟an di rumah sendiri adalah pendidikan yang penting dalam keluarga dan pada keluarga yang mempraktikkan hal ini terasa amat mengesan dan mendalam bagi penghayatan agama oleh anggota keluarga tersebut terutama anak-anak (Umar Hasyim dalam Ahid, 2010: 133). Begitu juga seandainya pendidikan Al-Qur‟an dan Ibadah dasar diajarkan oleh orang lain, maka orang tua tidak boleh lepas tangan begitu
saja, tetapi juga masih memiliki kewajiban untuk tetap mengawasi dan mengontrol perkembangan pendidikan anaknya, bahkan orang tua boleh memberi ganjaran dan hukuman bila diperlukan. Hal ini bertujuan untuk menjadikan agama sebagai fondasi bagi ilmu-ilmu lain yang akan diperoleh anak dikemudian hari.
B.
Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadis 1. Pengertian Prestasi Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dikerjakan, dilakukan, dsb) (Depdiknas, 2008: 1101). Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda prastite, yang kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha (Arifin, 2009: 11). Sulastri (2009: 51) mengatakan bahwa, “prestasi adalah suatu hasil dari apa yang telah diusahakan dengan menggunakan daya atau kekuatan. Prestasi dapat diraih dengan selalu berusaha dan rajin belajar. Berkaitan dengan hal tersebut Sukmadimata (2004:102) berpendapat bahwa prestasi belajar atau hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Sedangkan yang dimaksud Sukmadimata, prestasi belajar adalah suatu realisasi atau wujud nyata dari hasil kemampuan yang dimiliki oleh seseorang.
Prestasi yang diperoleh oleh seseorang siswa ternyata memiliki berbagai manfaat. Sulastri (2009: 52) menyatakan, pentingnya prestasi bagi siswa antara lain: a. Membuat bangga, b. Mengharumkan nama baik sekolah dan keluarga, c. Lebih percaya diri, d. Optimis dengan semua harapan, dan e. Lebih bersemangat. Pengertian belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Depdiknas, 2008: 23). Belajar merupakan aktivitas yang sangat luas, universal, tidak mengenal tempat dan waktu. Aktivitas belajar bisa terjadi di mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja. Ajaran Islam mengungkapkan bahwa belajar terjadi sejak dalam buaian ibu hingga sampai ke liang lahat. Aktivitas belajar sudah diawali sejak lahir ke dunia hingga ajal menjemput. Belajar tidak hanya dimiliki oleh anak sekolah, pelajar atau mahasiswa, tetapi milik semua orang (Sriyanti, 2009: 5). Hilgart (dalam Pasaribu dan Simanjuntak, 1995: 59) menyatakan, belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara, seperti kelelahan atau disebabkan obat-obatan. Belajar juga diartikan sebagai suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai pola baru dari pada reaksi yang
berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian (Witherington dalam Purwanto, 1988: 86). Crow & crow dalam Sriyanti (2009: 5) mengatakan, belajar mengacu pada hasil dari aktivitas belajar itu sendiri, yaitu belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan dan sikap. Belajar juga dapat diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Seseorang dinyatakan melakukan kegiatan belajar setelah ia memperoleh hasil, yakni terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dan sebagainya (Hamalik, 1989: 27). a. Karakteristi Belajar Menurut Sriyanti (2009: 6), pokok-pokok yang menggambarkan atau merupakan karakteristik dari belajar antara lain: 1) Belajar membawa perubahan baik potensial maupun aktual. 2) Perolehan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya kecakapan baru, yang bersifat positif fungsional. 3) Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan sengaja. b. Jenis-Jenis Belajar Berdasarkan kegiatan belajar, Pasaribu dan Simanjuntak (1995: 6263) membagi belajar menjadi beberapa jenis, yaitu:
1) Kecakapan jasmaniah, yaitu jenis belajar (skills) yang motoris yang mengutamakan agar gerak gerik jasmaniah yang diperlakukan itu pada akhirnya dapat berjalan otomatis. 2) Problem solving, yaitu jenis belajar yang memerlukan penyelesaian dengan berfikir, bukan dengan cara latihan dalam arti mengulangi gerak gerik tertentu. 3) Belajar fakta pengetahuan, yaitu belajar yang mementingkan segi hafalan dan pengertian, sehingga penting adanya latihan. 4) Belajar cara, yaitu belajar ini terdiri dari trial & erros. 5) Belajar sikap, yaitu jenis belajar yang dapat terjadi dengan mengetahui sesuatu dan merealisasikan sikap. 6) Belajar memperoleh minat yang mendalam, yaitu jenis belajar yang dilakukan dengan konsentrasi yang pada untuk berbakti pada masyarakat. 7) Belajar untuk transfered, yaitu belajar sesuatu untuk digunakan ke yang lain. Misalnya belajar bahasa Inggris untuk kepentingan yang pelajaran yang lain. c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Keberhasilan dalam belajar dalam belajar ditentukan oleh banyak faktor. Modal kecerdasan saja belummerupakan jaminan bagi seseorang untuk meraih sukses di bangku pendidikan. Sriyanti (2009: 713) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam belajar, antara lain:
1) Faktor Intern Merupakan faktor yang berasal dari diri sendiri. Faktor ini dibagi menjadi dua, yaitu: a)
Faktor psikologis, yang terdiri dari: (1) Tingkat intelegensi Tinggi rendahnya intelegensi siswa akan mempengaruhi hasil belajar. Anak dengan intelegensi tinggi akan lebih cepat menangkap pelajaran dari pada anak dengan intelegensi rendah. (2) Minat Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan berbuat
sesuatu.
Minat
mengakibatkan
seseorang
meluangkan waktu lebih banyak terhadap hal yang diminati. (3) Bakat Merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar/latihan. Dengan adanya bakat membuat anak hanya memerlukan waktu sedikit dalam menyelesaikan sesuatu. (4) Motivasi Merupaka tenaga penggerak bagi aktivitas belajar anak. Motiv diartikan sebagai kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu perbuatan.
(5) Kematangan Merupakan kondisi siap baik jasmani maupun rohaniuntuk melakukan aktivitas belajar. (6) Konsentrasi dan Perhatian Dua aktivitas psikis yang banyak berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Hanya dengan konsentrasi dan perhatian anak dapat memahami dan menyerap pelajaran. (7) Kepribadian Kepribadian seseorang meliputi ketekunan, daya saing, ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut gagal, cemas, rendah diri, besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. b) Faktor fisik Kondisi fisik anak terdiri dari kesehatan, penyakit kronis, cacat fisik, gangguan panca indera, dan kelelahan sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. Pengaruh aspek fisik bisa langsung berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri, namun juga bisa memberikan pengaruh tidak langsung, bila kondisi jasmani anak mempengaruhi kepribadiannya. 2) Faktor Ekstern Merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak. Yang termasuk dalam faktor ekstern antara lain:
a) Keadaan Keluarga Keadaan keluarga yang yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga (anak angkat, anak tiri, anak bungsu, dan sebagainya), pendidikan orang tua, hubungan antara anggota keluarga (tidak harmonis, saling bermusuhan), jumlah anggota keluarga dan sebagainya. b) Faktor Sekolah Secara terperinci faktor dari sekolah ini meliputi kualitas guru, hubungan antara anggota sekolah (guru, staf, siswa), kurikulum yang dipakai, kedisiplinan yang ditegakan sekolah, kondisi gedung
dan
fasilitas
sekolah,
suasana
lingkungan
dan
sebagainya. c) Lingkungan Masyarakat Lingkungan bagi anak adalah segala sesuatu yang berada di luar diri anak, baik yang bersifat insani maupun non insani. Lingkungan yang turut mempengaruhi belajar antara lain, teman pergaulannya, adat/kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya, serta tata tertib yang berlaku dalam masyarakat. Dalam dunia pendidikan prestasi belajar adalah hal yang mutlak harus dicapai. Prestasi belajar merupakan hal yang sangat penting dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang rentang kehidupannya
manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masingmasing. Menurut Arifin (2009: 12), prestasi belajar memiliki fungsi utama antara lain: a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. d. Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai indikator terhadap daya serap (kecerdasan) peserta didik.
2. Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Mata pelajaran Al-Qur‟an hadis di Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur‟an dan Hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam Al-Qur‟an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadishadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan (Silabus Agama: 19). Secara substansial mata pelajran Al-Qur‟an Hadis memiliki kontribusi dan memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang
terkandungdalam Al-Qur‟an dan Hadis sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam kehidupan sehari-hari. a. Tujuan Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis Mata Pelajaran Al-Qur‟an Hadis adalah mta pelejaran yang memiliki
penekanan
pada
pembelajaran
membaca,
menulis,
mengartikan, dan memahami ayat Al-Qur‟an dan Hadis. Secara umum mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah memiliki tujuan sebagai berikut: 1) Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca AlQur‟an dan Hadis. 2) Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat
Al-Qur‟an
dan
Hadis
melelui
keteladanan
dan
pembiasaan. 3) Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat Al-Qur‟an dan Hadis. b. Ruang Lingkup Al-Qur‟an Hadis Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi: 1) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur‟an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
2) Hafalan surat-surat pendek dalam Al-Qur‟an dan pemahaman sederhan
tentang
arti
dan
makna
kandungannya
serta
pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. 3) Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadits-hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati
orang
tua,
persaudaraan,
silaturahmi,
takwa,
menyayangi anak yatim, salat berjama‟ah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih.
3. Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadis Prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis berarti hasil yang telah berhasil dicapai oleh siswa setelah mengikuti seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran Al-Qur‟an Hadis. Hasil adalah suatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) yag diperoleh dengan usaha (Depdiknas: 2008). Hasil belajar dapat diukur dengan cara melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi sendiri berasal dari Bahasa Inggris value yang berarti nilai atau harga, to evaluate artinya menentukan nilai, dan evaluation dengan arti penilaian. Dengan demikian evaluasi adalah penilaian terhadap sesuatu. Evaluasi dilakukan dengan memberikan tes baik secara tertulis maupun lisan (hafalan) kepada siswa. Siswa dikatakan berhasil dalam pembelajaran Al-Qur‟an Hadis, apabila siswa dapat memperoleh nilai baik berupa yang baik secara individu maupun secara klasikal, yaitu telah
mampu melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran AlQur‟an Hadis, yaitu untuk indikator membaca, menulis, menhafalkan, dan memahami kandungan ayat atau hadis yang telah ditentukan.
BAB III HASIL PENELITIAN
Penelitian yang penulis lakukan ini untuk meneliti pengaruh pendidikan AlQur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01. Pada Bab ini penulis akan menyajikan laporan hasil penelitian yang penulis lakukan di Madrasah tersebut, yaitu berupa gambaran umum tentang lokasi penelitian dan panyajian data hasil penelitian. A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian 1. Sejarah Singkat MI Darul Hikam Cukilan 01 Dalam rangka ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan tujuan pendidikan Nasional, pada tahun 1947 atas inisiatif para tokoh masyarakat yang terdiri dari unsur pemuka agama, pemerintah, dan tokoh masyarakat, berdirilah sebuah lembaga pendidikan yang berada di Krajan II Desa Cukilan dengan nama Sekolah Rakyat, dimana lembaga pendidikan ini yang pertama kali berdiri di Desa Cukilan dengan nuansa pendidikan islami. Pada tahun 1950 lembaga pendidikan ini diubah menjadi MWB (Madrasah Wajib Belajar) berdasarkan piagam nomor : 1/14/5685 dari Jawatan Pendidikan Agama Jakarta, dengan pelaksanaan pembelajaran berdasarkan
kurikulum sesuai dengan yang
berlaku pada suatu itu. Kemudian pada tahun 1957 sekolah ini berubah nama menjadi MI Darul Hikam.
Pada tahun 1977/1978 dengan adanya perubahan peraturan tentang lembaga kependidikan MI Darul Hikam yang semula berdiri sendiri bergabung dengan Yayasan Islamic Centre Sudirman Ambarawa dengan nama
MI
Cukilan
01,
dan
diperkuat
piagam
nomor
:
LK/3C/193/Pm.MI/1978 yang dikeluarkan kantor wilayah Departemen Agama Propinsi Jawa Tengah tertanggal 2 Januari 1978. Pada tahun 1998/1999 MI Cukilan 01 bergabung dengan Lembaga Pendidikan Ma‟arif kabupaten semarang dengan nama MI Darul Hikam Cukilan 01, sampai pada saat ini dan telah meluluskan peserta didiknya sebanyak 49 kali dengan predikat kelulusan 100%. MI Darul Hikam Cukilan 01 sampai saat ini telah terjadi pergantian kepala sekolah beberapa kali. Pada tahun pertama berdiri (bernama sekolah rakyat) sebagai kepala sekolah adalah K.H Nayiri. Sebagai kepala sekolah yang kedua yaitu Maksum HN, pada saat itu nama sekolah telah berubah menjadi MWB. Hingga sekolah ini bergabung dengan Yayasan Islamic Centre Ambarawa dengan nama MI Cukilan 01, kepala sekolah masih dijabat oleh Maksum HN. Menjelang bergabungnya sekolah ini dengan Lembaga Pendidikan Ma‟arif Kabupaten Semarang kepala sekolah dijabat oleh H. Djamaludin sampai tahun 2005. Karena memasuki usia pensiun akhirnya kepala sekolah dilimpahkan kepada Ahmad Mahwan, S.Ag sebagai penggantinya hingga saat ini. Pada tahun 2004 untuk memenuhi standar kualifikasi penyelenggara pendidikan MI Darul Hikam Cukilan 01 mengikuti program Akreditasi
tertanggal 11 Nopember 2004 dengan hasil terakreditasi peringkat B. Pada tahun 2009 mengikuti program Akreditasi lagi dengan piagam Akreditasi peringkat B yang berlaku dari tahun 2010 s/d 2015. Guna memenuhi standar tenaga pendidikan MI Darul Hikam Cukilan 01 tenaga pengajarnya diampu oleh para Sarjana pendidikan yang telah lulus seleksi. Dengan tenaga pengajar yang memenuhi syarat diharapkan MI Darul Hikam Cukilan 01 dari tahun ketahun senantiasa dapat menghasilkan lulusan yang berprestasi dan dapat memenuhi tuntutan perkembangan dunia pendidikan.
2. Letak Geografis MI Darul Hikam Cukilan 01 Madrasah Ibtidaiyah Darul Hikam Cukilan 01 Suruh Kabupaten Semarang adalah merupakan salah satu lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar yang bercirikan Islam yang bergabung dengan Yayasan Lembaga Pendidikan Ma‟arif Kabupaten Semarang dan berada dibawah naungan Kementerian Agama. Secara geografis MI Darul Hikam Cukilan 01 Suruh Kabupaten Semarang terletak di lingkungan pedesaan tepatnya terletak di Dusun Krajan II Rt.10 Rw.02 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. MI Darul Hikam Cukilan 01 dibangun diatas tanah milik yayasan seluas 1978 m2 dengan batas-batas sebagai berikut: a. Sebelah utara
: Masjid Jami‟ Nurul Amin
b. Sebelah selatan
: jalan raya dan perumahan penduduk
c. Sebelah barat
: perumahan penduduk
d. Sebelah timur
: jalan ke masjid dan perumahan penduduk
Jarak MI Darul Hikam Cukilan 01 menuju kantor kecamatan kurang lebih 7,5 Km, sedangkan jarak dengan kota kabupaten kurang lebih 92 Km.
3. Keadaan Guru, Karyawan, dan Murid MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Sebagai pelaksana kurikulum dalam proses belajar mengajar guruguru yang mengajar di lingkungan MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang telah diupayakan sesuai dengan bidang keahliannya
masing-masing. Hal itu sesuai dengan harapan agar dapat
bekerja secara maksimal dalam pencapaian tujuan walaupun masih ada beberapa bapak atau ibu guru yang masih mengampu bukan pada spesialisasinya atau profesinya. Diantara bapak/ibu guru tersebut juga ada yang disamping bertugas secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, juga bertanggung jawab terhadap tugas lain dan program ekstra kurikuler sesuai dengan bidangnya. Hal ini mengingat pada kebutuhan dan kondisi yang ada di Madrasah. Guru-guru yang ada di MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang secara keseluruhan memiliki latar belakang Pendidikan Perguruan Tinggi hal ini minimal memberikan jaminan bahwa mereka ini mengenal dan tahu persis akan ilmu keguruan. Selain itu, mereka juga memiliki keprofesionalan dalam bidangnya dan memiliki etos kerja
yang tinggi, sehingga dapat memudahkan dalam mencapai cita-cita sesuai dengan visi dan misi Madrasah. Adapun guru yang mengajar di MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ini belum semuanya berstatus Pegawai Negeri artinya masih ada guru honorer. Jumlah guru MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang ada 8 (delapan) orang yang terdiri dari 1 (satu) guru PNS dan 7 Wiyata Bhakti. Berikut penulis sajikan data tentang keadaan komite dan pendidik di MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang:
Tabel 3.1 Daftar Komite MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang No.
Nama
Kedudukan
Unsur
1
K.H Djamaludin
Ketua I
Tokoh Agama
2
Ahmad Mahwan, S.Ag
Ketua II
Kepala Sekolah
3
Zamroni, S.T
Sekretaris I
Tokoh Pemuda
4
Siti Maslakah, S.PdI
Sekretaris II
Guru
5
Ahmad Miftahudin,S.Ag
Bendahara I
Guru
6
Sutoyo
Bendahara II
Tokoh Masyarakat
7
K. Thohadi
Anggota
Tokoh Masyarakat
8
Sholihin, S.PdI
Anggota
Guru
9 10
Nur Rohmad, S.PdI Muh. Pujiyono
Anggota Anggota
Guru Pejabat Pemerintah
Tabel 3.2 Daftar Guru dan Rincian Pembagian Tugas Mengajar MI Darul Hikam Cukilan 01 Tahun pelajaran 2011/2012 No.
Nama
Jabatan
Tugas Lain
1
Ahmad Mahwan, S.Ag
Kepala Sekolah
Guru PJK
2
Sholihin, S.PdI
Wali Kelas 4
Wakamad
3
Nur Rohmad, S.PdI
Wali Kelas 6
4
Ahmad Miftahudin, S.Ag
Wali Kelas 5
5
Zumar Marfu'i, S.PdI
Wali Kelas 3
6
Aminatun Zuhriyah
Wali Kelas 2
7
Siti Mukminah
Wali Kelas 1
8
Ahmad Triyono
Guru Bahasa Inggris, QH, SKI
Ket. Kelas I VI
Bendahara
Kelas IV - VI
Guna membantu dalam memperlancar proses belajar mengajar, maka sebagai suatu instansi MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tidak akan terlepas dari kegiatan administrasi, baik untuk melayani administrasi intern lembaga sendiri maupun dalam kaitannya dengan administrasi lintas sektoral dengan instansi-instansi lain baik pemerintah maupun non pemerintah. Dikarenakan jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran jumlahnya yang banyak, maka mereka ini diklasifikasi sendiri-sendiri sesuai tingkatannya. Hal ini bertujuan supaya dalam kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih efektif, serta dapat mencapai prestasi yang maksimal baik secara akademik dan non akademik.
Jumlah murid MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2011/2012 seluruhnya ada 180 siswa yang terdiri dari 96 siswa laki-laki dan 84 siswa perempuan.
Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 Jumlah Siswa No. 1 2 3 4 5 6
Kelas I II III IV V VI Jumlah
Rombel 1 1 1 1 1 1 6
Lk
Pr
23 18 17 16 9 13 96
11 17 17 16 13 10 84
Lk+Pr 34 35 34 32 22 23 180
Dari tabel 3.3 dapat dilihat bahwa jumlah siswa MI Darul Hikam Cukilan 01 adalah 180 siswa. Dari jumlah tersebut penulis mengambil 32 siswa sebagai sampel penelitian, yaitu tepatnya siswa kelas empat.
4. Visi dan Misi MI Darul Hikam Cukilan 01 a. Visi Harapan yang ingin dicapai oleh MI Darul Hikam Cukilan 01 adalah terwujudnya generasi Islam yang terampil Qiro‟ah, tekun beribadah, berakhlak karimah, berprestasi dan berbudaya.
b. Misi Untuk mewujudkan visi sekolah tindakan yang dilaksanakan adalah: 1.
Menyelenggarakan
pendidikan
yang
berkualitas
dalam
pencapaian prestasi akademik dan non akademik 2.
Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari Alqur‟an dan menjalankan ajaran agama Islam.
3.
Mewujudkan
pembentukan
karakter
Islami
yang
mampu
profesionalisme
tenaga
mengaktualisasikan diri dalam masyarakat. 4.
Meningkatkan
pengetahuan
dan
kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan 5.
Menyelenggarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel
5. Perumusan Tujuan Pendidikan Sekolah Secara umum, tujuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah Darul Hikam Cukilan 01 adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, dan budi pekerti untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. Bertolak dari tujuan umum pendidikan dasar tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Darul Hikam Cukilan 01 mempunyai tujuan sebagai berikut : a.
Mengoptimalkan
proses
pembelajaran
dengan
pendekatan Pembelajaran Aktif (PAKEM, CTL).
menggunakan
b.
Mengembangkan potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui layanan bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler
c.
Membiasakan perilaku Islami di lingkungan madrasah
d.
Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan nilai rata-rata 7,0
e.
Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olehraga lewat kejuaraan dan kompetisi.
f.
6.
Mengembangkan cinta budaya dengan kegiatan ekstra kurikuler.
Sarana dan Prasarana di MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tentang keadaan sarana dan prasarana pendidikan yang tersedia dan dimiliki MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang setelah penulis mengadakan interview dapat dikatakan bahwa sarana prasarana pendidikan di MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang sudah mencukupi sebagai sarana kegiatan belajar mengajar. Untuk kegiatan belajar mengajar tersedia 3 (tiga) gedung dengan rincian sebagai berikut: a.
Ruang Kepala Sekolah
: 1 Ruang
b.
Ruang Tata Usaha
: 1 Ruang
c.
Ruang Guru
: 1 Ruang
d.
Ruang Kelas
: 6 Ruang
e.
Ruang Komputer
: 1 Ruang
7.
f.
Ruang UKS
: 1 Ruang
g.
Ruang Perpustakaan
: 1 Ruang
h.
Ruang penjaga
: 1 Ruang
i.
Ruang Gudang
: 1 Ruang
j.
Ruang Kesenian
: 1 Ruang
k.
Masjid
: Ada
l.
Tempat Wudlu
: 1 Tempat
m. Kamar mandi / WC untuk Guru
: 1 Kamar
n.
Kamar mandi / WC untuk Murid
: 2 Kamar
o.
Halaman sekolah / lapangan olahraga
: Ada
p.
Komputer
: 3 buah
Struktur Organisasi MI Darul Hikam Cukilan 01
Ketua I K.H Djamaludin Ketua II Ahmad Mahwan, S.Ag
Sekretaris 1. Zamroni, S.T 2. Maslahah
Anggota 1 K. Thohadi
Bendahara 1. Ahmad Miftahudin 2. Sutoyo
Anggota
Anggota 2 Sholihin
Anggota 3 Nur Rohmad
Anggota 4 Muh Pujiyono
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Komite MI Darul Hikam Cukilan 01
Kepala Sekolah Ahmad Mahwan, S.Ag
Wakamad Bid. Kesiswaan Sholihin
Wali Kelas I Siti Mukminah
Wali Kelas II Aminatun Zuhriyah
Guru-Guru
Wali Kelas III Zumar Marfui
Wali Kelas IV Sholihin
Bendahara Ahmad Miftahudin
Wali Kelas V Ahmad Miftahudin
Wali Kelas VI Nur Rohmad
Siswa-Siswa
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Sekolah MI Darul Hikam Cukilan 01
8.
Kurikulum MI Darul Hikam Cukilan 01 Dalam pelaksanaan Pembelajaran Madrasah ini menerapkan
kurikulum 2004 atau sekarang kombinasi plus KTSP. Adapun program kurikulum MI Darul Hikam Cukilan 01 selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.4 Program Kurikulum MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun 20011/2012 Jumlah Jam /Kelas No
Mata Pelajaran 1
2
3
4
5
6
1
Aqidah Akhlaq
2
2
2
2
2
2
2
Al-Qur‟an Hadits
2
2
2
2
2
2
3
Fiqh
2
2
2
2
2
2
4
SKI
-
-
2
2
2
2
5
Bahasa Arab
-
-
-
2
2
2
6
Matematika
5
5
5
6
6
6
7
Bahasa Indonesia
5
5
5
6
6
6
8
IPA
4
4
4
4
4
4
9
IPS
3
3
3
3
3
3
10
PKn
2
2
2
2
2
2
11
SBK
2
2
2
2
2
2
12
Penjas
3
3
3
4
4
4
13
Bahasa Jawa
2
2
2
2
2
2
14
Bahasa Inggris
-
-
-
1
1
1
15
BTA
2
2
2
-
-
-
16
Aswaja
-
-
-
1
1
1
34
34
36
41
41
41
JUMLAH
B. Penyajian Data Hasil Penelitian Perolehan data yang penulis sajikan ini adalah berasal dari penyebaran angket, serta pengumpulan data dari nilai raport siswa yang terlebih dahulu penulis sajikan guna memperlancar langkah suatu penelitian. Untuk memperoleh data tentang pelaksanaan Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang penulis menggunakan angket yang berisi indikator tentang pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga yang diberikan kepada siswa kelas IV yang berjumlah 32 orang, dengan jumlah item 15 soal, dengan pilihan jawaban A, B, dan C. Pemetaan indikator ke dalam soal-soal angket untuk siswa penulis sajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.5 Pemetaan indikator ke dalam soal-soal angket No 1 2 3 4
Indikator Memberikan bimbingan Memberikan keteladanan Memberikan perhatian Memberikan pengawasan
No. Soal 1,2,3, dan 4 5,6,7, dan 8 9,10,11,12, dan 13 14 dan 15
Berikut ini penulis sajikan data responden yang menjadi objek penelitian di MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2011/2012.
Tabel 3.6 Data keadaan responden penelitian No 1 2 3
Nama Ali Fathul Huda Angga Putra Dika Anisa Maftukhah
Kelas 4 4 4
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Arum Anisa Dewi Bayu Susilo Cindi Rohani Eko Febriyanto Eko Purnomo Fiqi Fahrur Rofiq Galih Dwi Prasetyo Isna Fitriyana Lailatul Rohmaniah H. Lailatul Musyarofah M. Nur Salimi Megi Putri Lestari Muhammad Burhanudin Muhammad Dandi Saputra Nafiq Faizatun M. Novi Widiyastuti Nur Hamid Retya Mareda Safula Rizal Adi Laksono Sidratul Muntaha Silvi Elisa Siti Azmah Puji A. Siti Fitriyani Siti Khoirunnisa‟ Siti Mukaromah Siti Umi Hanik M. Habib Rozak Andi Saputra Dika Murdiyanto
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
1. Data Jawaban Angket siswa tetang Pendidikan Al-Qur’an dalam Keluarga Tabel 3.7 Jawaban angket pendidikan Al-Qur’an dalam Keluarga No. Respon. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11
1 A A A A A A A A A A A
2 C A C B C C C C B C C
3 B B B A B B B C C B B
4 A A B B A B A B B B A
5 A A A A A B A A A C A
6 A A A B A B B B B B B
7 A B A B B A B A C A A
8 A A A B C C B A B A A
Item jawaban 9 10 11 C B B B A A B B A C A B C A B B B A C A A C A A B A B C A B B A A
12 B B B B A B B C B B B
13 C A C B B C B B C C C
14 B A B B B B B B B B B
15 B A B B C B C A B B B
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B A C C C B C B C C C B C C C B B C B C C
B C B B B B B B B B B C B B B A A B B B C
B B C A B B A A A A B B A B B A A A B A B
A A B A B B B A B A B B A A A A A B B A B
A B A B C B B A B A A B A A B A A B C A A
B A C B B C B A B A B B A B A A A A B A B
B B C A C B A A B A C A A A B A A B A B B
C C B B C C C C C B C C C B B A B C C C C
A B B A A A C A A A B A B A A A A B A A B
A A B A B B B A A B B B B B B A A A B B B
B B C A B C B B C A C B A C B A A B C B C
B A B A B A B A B A B B A B B A A B B A B
B B C B C B B A B A B C B B B A A B B A B
B B C B B B B A C A B C B A B A A B B B C
Sumber : data penulis 2012
2. Nilai Rapor Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan01
Tabel 3.8 Nilai rapor Al-Qur’an Hadits siswa kelas IV No
Responden
Nilai
1
A
70
2
B
90
3
C
72
4
D
71
5
E
70
6
F
69
7
G
67
Lanjutan Tabel 3.8 No
Responden
Nilai
8
H
68
9
I
65
10
J
67
11
K
70
12
L
80
13
M
71
14
N
62
15
O
82
16
P
66
17
Q
68
18
R
68
19
S
84
20
T
67
21
U
84
22
V
65
23
W
66
24
X
78
25
Y
72
26
Z
73
27
AA
90
28
AB
90
29
AC
71
30
AD
66
31
BE
78
32
BB
67
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis sajikan analisa dan pembahasan data yang telah penulis dapatkan dari penyebaran angket siswa mengenai pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 dan nilai rapor Al-Qur‟an Hadis yang telah penulis peroleh dari dokumentasi data tentang nilai siswa. Oleh karena itu, untuk mengetahui ada tidaknya atau seberapa besar pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01, maka peneliti mengadakan analisa data-data yang diperoleh tersebut dengan mengadakan analisa selanjutnya yaitu menganalisa dengan analisa statistik dan analisa kuantitatif. Analisa ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pengaruh pendidikan AlQur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur'an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01.
A. Analisis Deskriptif Pada bagian ini, penulis menyajikan analisis yang mendeskripsikan tentang pengaruh pendidikan Al-Qura‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01, melalui data yang diperoleh dari responden. Setelah diketahui data-data tersebut kemudian dihitung untuk mengetahui tingkat hubungan masing-masing variabel dalam penelitian ini. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Analisis tentang Pendidikan Al-Qur’an dalam Keluarga Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Untuk mengetahui tentang pendidikan Al-Qur‟an siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01, maka peneliti mengadakan penskoran data yang diperoleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data yang terkumpul melalui angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan dengan kriteria jawaban dimana setiap soal terdapat 3 item jawaban, yaitu: a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 3 b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 2 c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 1
Tabel 4.1 Jawaban angket pendidikan Al-Qur’an dalam Keluarga No. Resp. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 A A A A A A A A A A A A A A A A A A
2 C A C B C C C C B C C B A C C C B C
3 B B B A B B B C C B B B C B B B B B
4 A A B B A B A B B B A B B C A B B A
5 A A A A A B A A A C A A A B A B B B
6 A A A B A B B B B B B A B A B C B B
7 A B A B B A B A C A A B A C B B C B
8 A A A B C C B A B A A B B C A C B A
Item jawaban 9 10 11 C B B B A A B B A C A B C A B B B A C A A C A A B A B C A B B A A C A A C B A C B C B A A C A B C A B C C B
12 B B B B A B B C B B B B B C A B C B
13 C A C B B C B B C B C B A C A B A B
14 B A B B B B B B B B B B B C B C B B
15 B A B B C B C A B B B B B C B B B B
Lanjutan Tabel 4.1 No. Resp. 1 2 3 4 A B B A 19 A C B A 20 A C B A 21 A C B B 22 A B C B 23 A C B A 24 A C B B 25 A C B B 26 A B A A 27 A B A A 28 A C B A 29 A B B B 30 A C B A 31 A C C B 32
5 A B A B B A A A A A B B A B
6 A B A A B A A B A A B C A A
7 A B A B B A B A A A A B A B
8 A B A C A A A B A A B A B B
Item jawaban 9 10 11 C A A C A A B A B C B B C A B C B B B A B B A B A A A B A A C B A C A B C A B C B B
12 B C A C B A C B A A B C B C
13 A B A B B A B B A A B B A B
14 A B A B C B B B A A B B A B
15 A C A B C B A B A A B B B C
Setelah didapatkan data tentang jawaban angket tentang pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga diatas, langkah selanjutnya adalah memberikan skor pada setiap jawaban tersebut. Penskoran terhadap jawaban angket tersebut penulis sajikan dalam table berikut ini:
Tabel 4.2 Penskoran jawaban angket pendidikan Al-Qur’an dalam keluarga No. Resp. 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 1 3 1 2 1 1 1 1 2 1 1
3 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 2
4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3
5 3 3 3 3 3 2 3 3 3 1 3
6 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2
7 3 2 3 2 2 3 2 3 1 3 3
8 3 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3
Item jawaban 9 10 11 1 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 2 1 3 2 2 2 3 1 3 3 1 3 3 2 3 2 1 3 2 2 3 3
12 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2
13 1 3 1 2 2 1 2 2 1 2 1
14 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
15 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 2
Lanjutan Tabel 4.2 No. Resp. 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 1
3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 1
4 2 2 1 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2
5 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2
6 3 2 3 2 1 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 3 3
7 2 3 1 2 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2
8 2 2 1 3 1 2 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2
Item jawaban 9 10 11 1 3 3 1 2 3 1 2 1 2 3 3 1 3 2 1 3 2 1 1 2 1 3 3 1 3 3 2 3 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 2 3 1 3 2 1 3 2 1 2 2
12 2 2 1 3 2 1 2 2 1 3 1 2 3 1 2 3 3 2 1 2 1
13 2 3 1 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2
14 2 2 1 2 1 2 2 3 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 3 2
15 2 2 1 2 2 2 2 3 1 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 1
Langkah selanjutnya adalah menghitung skor total yang diperoleh oleh setiap responden berdasarkan jawaban yang telah diberikan. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan tabel berikut:
Tabel 4.3 Hasil skor tentang pendidikan Al-Qur’an siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Pilihan Jawaban
Skor Jawaban
A
B
C
3
2
1
Skor Total
01
6
6
3
18
12
3
33
2
02
11
4
0
33
8
0
41
3
03
6
7
2
18
14
2
34
4
04
4
10
1
12
20
1
33
No.
No. Resp
1
Lanjutan Tabel 4.3 Pilihan Jawaban
Skor Jawaban
A
B
C
A
B
C
Skor Total
05
6
5
4
18
10
4
32
6
06
3
9
3
9
18
3
30
7
07
5
8
2
15
16
2
33
8
08
7
4
4
21
8
4
33
9
09
3
9
3
9
18
3
30
10
10
4
8
3
12
16
3
31
11
11
7
6
2
21
12
2
35
12
12
5
9
1
15
18
1
34
13
13
6
7
2
18
14
2
34
14
14
1
4
10
3
8
10
21
15
15
7
6
2
21
12
2
35
16
16
2
8
5
6
16
5
27
17
17
3
9
3
9
18
3
30
18
18
3
9
3
9
18
3
30
19
19
11
3
1
33
6
1
40
20
20
4
7
4
12
14
4
30
21
21
11
3
1
33
6
1
40
22
22
2
8
5
6
16
5
27
23
23
3
8
4
9
16
4
29
24
24
8
5
2
24
10
2
36
25
25
6
7
2
18
14
2
33
26
26
4
10
1
12
20
1
33
27
27
14
1
0
42
2
0
44
28
28
13
2
0
39
4
0
43
29
29
4
9
2
12
18
2
32
30
30
3
9
3
9
18
3
30
31
31
8
5
2
24
10
2
36
32
32
2
8
5
6
16
5
27
NO
No. Resp.
5
Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan statistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.4 Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Pendidikan AL-Qur’an dalam Keluarga Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 No
Skor (X)
Frekuensi (f)
f.X
1
21
1
21
2
27
3
81
3
29
1
29
4
30
6
180
5
31
1
31
6
32
2
64
7
33
6
198
8
34
3
102
9
35
2
70
10
36
2
72
11
40
2
80
12
41
1
41
13
43
1
43
14
44
1
44
32
1056
∑
Berdasarkan tabel di atas maka untuk proses selanjutnya dilakukan perhitungan sebagai berikut: a.
Mencari nilai rata-rata dari variabel X yaitu tentang pendidikan AlQur‟an dalam keluarga dengan menjumlahkan keseluruhan nilai angket siswa yang telah dikalikan dengan frekuensi (jumlah) dari setiap nilai tersebut dibagi dengan jumlah seluruh responden (siswa). Berdasarkan hal tersebut, maka nilai rata-rata untuk variabel X adalah: =
=
= 33
Jadi, nilai rata-rata (mean) untuk variabel X adalah sebesar 33.
b.
Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan untuk interval kategori dengan cara sebagai berikut:
Keterangan: I
: Interval kelas
R
: Range (nilai maksimum dikurangi nilai minimum)
K
: Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus: R
=H-L
H
= skor tertinggi = 44
L
= skor terendah = 21
R
=H-L = 44 - 21 = 23
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut: = 7,67 Berdasarkan hasil di atas dapat diperoleh nilai interval untuk variabel X (Pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga) 7,67 dan untuk mempermudah dalam perhitungan maka dibulatkan menjadi 8 , sehingga untuk mengkategorikan pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga dapat diperoleh interval sebagai berikut:
Tabel 4.5 Nilai Interval Variabel X (Pendidikan Al-Qur’an dalam Keluarga) No.
Interval
Kualifikasi
Kode
1
37 – 44
Baik
A
2
29 – 36
Cukup Baik
B
3
21 – 28
Kurang
C
Hasil dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa mean (nilai rata-rata) dari variabel X yaitu tentang pengaruh pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga siswa kelas IV (empat) MI Darul Hikam Cukilan 01 adalah 33. Dengan melihat tabel di atas nilai 33 terletak pada interval (29-36), sehingga dapat dikatakan bahwa siswa kelas IV (empat) MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2011/2012, termasuk dalam kategori cukup baik dalam pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarganya. Lebih jelasnya dapat kita lihat distribusi frekuensi dari nilai angket pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga siswa MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2011/2012 pada tabel berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Nilai Angket Pendidikan Al-Qur’an dalam Keluarga Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 NO
Kategori
Nilai
Frekuensi
Prosentase
1
Baik
37 – 44
7
22
2
Cukup Baik
29 – 36
24
75
3
Kurang
21 – 28
1
3
32
100%
Jumlah
2. Analisis Tentang Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadis Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 Untuk mengetahui prestasi belajarAl-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01, penulis menggunakan metode dokumentasi yaitu dengan melihat nilai akhir (nilai rapor) siswa untuk semester genap pada mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah 65. Alasan penulis memilih nilai raport, karena nilai rapor merupakan perpaduan antara nilai ulangan harian, nilai hafalan, nilai PR, nilai ulangan tengah semester dan nilai ulangan akhir semester. Berikut data tentang prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01: Tabel 4.7 Nilai rapor Al-Qur’an Hadits siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 No Responden Nilai 1
A
70
2
B
90
3
C
72
4
D
71
5
E
70
6
F
69
7
G
67
8
H
68
9
I
65
10
J
67
11
K
70
12
L
80
13
M
71
14
N
62
15
O
82
16
P
66
17
Q
68
18
R
68
19
S
84
20
T
67
21
U
84
22
V
65
23
W
66
24
X
78
25
Y
72
26
Z
73
27
AA
90
28
AB
90
29
AC
71
30
AD
66
31
BE
78
32
BB
67
Kemudian untuk menganalisis data tentang prestasi belajar AlQur‟an Hadits tersebut, maka dilakukan statistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.8 Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 No.
Nilai (Y)
Frekuensi (f)
f.Y
1
62
1
62
2
65
2
130
3
66
3
198
4
67
4
268
5
68
3
204
6
69
1
69
7
70
3
210
8
71
3
213
9
72
2
144
10
73
1
73
11
78
2
156
12
80
1
80
13
82
1
82
14
84
2
168
15
90
3
270
32
2327
∑
Untuk langkah selanjutnya, dicari interval untuk menentukan stratifikasi (tingkatan) prestasi belajar siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 pada mata pelajara Al-Qur‟an Hadis dalam kategori baik, cukup baik, dan kurang. Stratifikasi ini penulis buat berdasarkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis yaitu 65. Melihat nilai KKM tersebut, maka untuk KKM ideal untuk nilai 75 – 100, KKM tingkat I nilai 65 – 74, dan KKM rendah untuk nilai 0 – 64. Jadi, interval (i) tentang tingkatan prestasi belajar siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
75 – 100 untuk tingkat prestasi kategori baik (A) 65 – 74 untuk tingkat prestasi kategori cukup baik (B) 0 – 64
untuk tingkat prestasi kategori kurang (C) Untuk langkah selanjutnya dapat dilihat dalam table frekuensi
tingkat prestasi berikut ini:
Tabel 4.9 Frekuensi Tentang Tingkat Prestasi Belajar Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis NO
Kategori
Nilai
Frekuensi
Prosentase
1
Baik
76 - 100
9
28
2
Cukup Baik
65 - 75
22
69
3
Kurang
0 - 64
1
3
32
100%
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.9, maka dapat diperoleh informasi tentang tingkat prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang adalah cukup baik. Hal ini tebukti dari 32 responden ternyata 22 responden atau 69% berada pada kategori cukup baik.
B. Analisis Uji Hipotesis Sebelum diadakan perhitungan dengan menggunakan rumus korelasi product moment, data-data yang telah diberikan skor seperti dijelaskan pada tahap analisis pendahuluan yaitu ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑ X2 dan ∑Y2, terlebih dahulu dimasukan dalam table kerja berikut:
Tabel 4.10 Tabel Kerja Persiapan Penghitungan Product Moment NO
X
Y
XY
X2
Y2
1
33
70
2310
1089
4900
2
41
90
3690
1681
8100
3
34
72
2448
1156
5184
4
33
71
2343
1089
5041
5
32
70
2240
1024
4900
6
30
69
2070
900
4761
7
33
67
2211
1089
4489
8
33
68
2244
1089
4624
9
30
65
1950
900
4225
10
31
67
2077
961
4489
11
35
70
2450
1225
4900
12
34
80
2720
1156
6400
13
34
71
2414
1156
5041
14
21
62
1302
441
3844
15
35
82
2870
1225
6724
16
27
66
1782
729
4356
17
30
68
2040
900
4624
18
30
68
2040
900
4624
19
40
84
3360
1600
7056
20
30
67
2010
900
4489
21
40
84
3360
1600
7056
22
27
65
1755
729
4225
23
29
66
1914
841
4356
24
36
78
2808
1296
6084
25
33
72
2376
1089
5184
26
33
73
2409
1089
5329
27
44
90
3960
1936
8100
28
43
90
3870
1849
8100
29
32
71
2272
1024
5041
30
30
66
1980
900
4356
31
36
78
2808
1296
6084
32
27
67
1809
729
4489
Σ
1056
2327
77892
35588
171175
Untuk mencari koefisiensi korelasi antara variabel X dan Variabel Y, maka hasil penghitungan di atas dimasukan ke dalam rumus product moment sebagai berikut: ∑X
= 1056
∑Y
= 2327
∑XY
= 77892
∑X2
= 35588
∑Y2
= 171175
Berdasarkan data di atas, kemudian dilakukan penghitungan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
rxy
Berdasarkan hasil penghitungan data-data di atas, maka diperoleh harga rxy = 0,915.
C. Analisis Lanjut Setelah diperoleh nilai perhitungan tersebut, langkah selanjutnya adalah mengadakan konsultasi hasil perhitungan (rxy). Untuk N (responden) 32, r tabel taraf signifikasi 1% adalah 0,449 dan r tabel taraf signifikasi 5% untun N = 32 adalah 0,349 dari hasil penelitian diketahui nilai rxy (r hitung) adalah 0,915. Bilamana nilai rxy (r hitung) sama dengan atau lebih besar dari nilai kritik r tabel, maka nilai rxy (r hitung) yang diperoleh adalah signifikan. Hal ini menunjukan bahwa antara variabel X (pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga) dan variabel Y (prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01) ada korelasi yang positif. Berdasarkan data hasil perhitungan di atas nilai rxy (r hitung) lebih besar dari nilai r tabel pada taraf signifikasi 1% (0,915 > 0,449) dan pada r tabel taraf signifikasi 5% (0,915 > 0,349). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara pendidikan AlQur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis Siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2011/2012. Sehingga semakin tinggi intensitas pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga siswa, semakin tinggi pula prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatam Suruh, Kabupaten semarang tahun ajaran 2011/2012.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Pemberian pendidikan Al-Qur‟an dalam lingkungan keluarga terutama dari orang tua sangat penting sebagai bekal siswa sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar pada jenjang pendidikan formal (sekolah) terutama mata pelajaran Al-Qur‟an Hadis pada khususnya dan umumnya pada mata pelajaran agama yang lainnya. Setelah melakukan penelitian skripsi yang berjudul Pengaruh Pendidikan Al-Qur‟an dalam Keluarga Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur‟an Hadis Siswa Kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semara ng Tahun Pelajaran 2011/2012, maka dapat disimpulkan: 1. Pelaksanaan Pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga yang diterima oleh siswa MI Darul Hikam Cukilan 01 Tahun Pelajaran 2011/2012 untuk kategori baik adalah 7 anak (22%), kategori cukup baik 24 (75%), dan kategori kurang adalah 1 anak (3%). Dan dari perhitungan rata-rata pendidikan AlQur‟an dalam keluarga diperoleh hasil 33 yang termasuk dalam skala interval (29 – 36), maka dapat dikatakan bahwa pelaksanaan pendidikan AlQur‟an dalam keluarga siswa adalah cukup baik. 2. Prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012 untuk kategori Baik adalah 9 anak (28%), Cukup Baik 22 anak (69%), dan Kurang 1 anak (3%). Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat
dikatakan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al-Qur,an Hadis adalah cukup baik. 3. Ada pengaruh yang positif antara pendidikan Al-Qur‟an dalam keluarga terhadap prestasi belajar Al-Qur‟an Hadis pada siswa kelas IV MI Darul Hikam Cukilan 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini berdasarkan hasil analisis penelitian yang penulis lakukan pada bab IV membuktikan bahwa harga rxy (r hitung) lebih besar dari pada harga r tabel taraf signifikan 1% atau dapat dituliskan 0,915 > 0,449. Begitu pula denga taraf signifikan 5%, setelah dicocokkan dengan harga r tabel terbukti harga rxy (r hitung) lebih besar dari pada harga r tabel yaitu 0,915 > 0,349.
B. Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh di atas, maka penulis sampaikan saran-saran sebagai berikut: 1. Kepada Kepala Sekolah MI Darul Hikam Cukilan 01 adalah lembaga pendidikan dasar yang bercirikan agama, bertujuan untuk membentuk generasi yang memiliki tingkat ketaqwaan dan keimanan yang kuat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan bekal kepada peserta didik tentang pendidikan keagamaan terutama akan pendidikan tentnag Al-Qur‟an dan pendidikan akhlaq agar peserta didik memiliki keseimbangan dalam kepandaian secara intelektual dan kepandaian secara spiritual.
Selain itu kepala madrasah juga harus mampu menjadi teladan, mampu memberi motivasi dan evaluasi terhadap guru dan karyawan yang berkecimpung di MI Darul Hikam Cukilan 01, supaya mereka (guru dan karyawan) mempunyai dedikasi dan tanggung yang tinggi terhadap tugas dan amanah yang diemban masing-masing. Dan yang lebih penting adalah selalu menjaga hubungan yang harmonis antara pihak sekolah dan orang tua, agar antara sekolah dan orang tua siswa terdapat kesepahaman dalam bertanggung jawab terhadap perkembangan pendidikan anak. 2. Kepada Para Pendidik. a. Hendaklah para pendidik meluangkan waktunya untuk mengamati tingkah laku siswa di luar jam pelajaran agar dapat memahami kondisi dan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh anak, sehingga dapat memberikan solusi yang tepat terhadap masalah yang dihadapi anak. b. Hendaklah bersifat lebih komunikatif baik terhadap anak sewaktu mengajar dan terhadap wali murid dalam pergaulan di masyarakat. Sehingga akan tercipta suasana yang harmonis antara guru, siswa, dan orang tua wali. c. Hendaklah menggunakan metode dan media pembelajaran yang tepat, serta selalu memberikan motivasi belajar kepada siswa supaya mereka selalu belajar dengan tekun dan mampu meningkatkan prestasinya. 3. Kepada Murid (Siswa) a. Hendaknya siswa ada keberanian untuk meminta bimbingan dan pengarahan dari orang tua dan guru.
b. Kepada siswa hendaknya selalu memperhatikan nasehat dari orang tua dan guru sebagai pendidik dan orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangannya. c. Hendaknya siswa tetap tekun dan rajin belajar, tidak hanya mata pelajaran yang umum tetapi juga belajar mata pelajaran agama terutama belajar Al-Qur‟an dan akhlaq. Agar memiliki bekal yang kuat tidak hanya dalam segi intelektual, tetapi juga segi spiritual dan emosional. 4. Kepada orang tua. a. Hendaknya diciptakan suasana yang edukatif dan komunikatif dalam lingkungan keluarga. Karena lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang pertama bagi anak untuk menerima pendidikan dan bersosialisasi. b. Hendaknya keluarga memberikan bekal tentang pendidikan agama terutama tentang pendidikan Al-Qur‟an dan pendidikan akhlaq (moral), agar anak tidak tergerus oleh arus kemajuan zaman yang sudah menyimpang baik secara moralitas dan agama. c. Hendaknya keluarga tidak hanya mempercayakan secara penuh pendidikan anak kepada sekolah, TPA, maupun guru ngaji (privat). Karena keluargalah (terutama kedua orang tua) adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak-anaknya. d. Hendaknya lebih intensif lagi dalam pengawasan dan bimbingan orang tua dan keluarga dalam masalah pendidikan agama pada zaman ini. Sebab dewasa ini tantangan dari kemajuan ilmu dan teknologi sangat menarik perhatian anak daripada kegiatan-kegiatan keagamaan.
DAFTAR PUSTAKA Ahid, Nur. 2010. Pendidikan Keluarga dalam Perspektif Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Al Mundziri, Imam. 2003. Ringkasan Hadis Shahih Muslim. cetakan kedua. Jakarta: Pustaka Amani. Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta Pusat: Dirjend. Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI. As-Suyuti, Imam. 1989. Apa itu Al-Qur‟an. Jakarta: Gema Insani Pers. Depag RI. 2008. Silabus Agama Kelas I-VI. Semarang: KKM MI Kec. Suruh, Kab. Semarang. ________. 2007. Buku Panduan Keluarga Muslim. Semarang : Kandepag Provinsi Jawa Tengah. Departemen Pendidikan nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hanafi. 2009. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Jakarta Pusat: Dirjend. Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI. Hasbullah. 1996. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Juwariyah. 2010. Pendidikan Anak dalam Al-Qur‟an. Yogyakarta: Teras. Kemenag RI. 2011. Terjemah dan Tafsir Perkata Al-Qur‟an. cetakan pertama. Bandung: CV.Insan Kamil. Mahwan, Ahmad. 1995. Peranan Keluarga dalam Pendidikan Keimanan Hubungannya Terhadap Kepribadian Anak (Studi Kasus Pada Siswa-Siswi MI Cukilan 01 Kec.Suruh Kab. Semarang Tahu Ajaran 1994/1995). Skripsi tidak diterbitkan. Salatiga: IAIN Wali Songo. Pasaribu dan Simanjuntak. 1995. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Purwanto, Ngalim. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya. Rubiyanto, Rubio. dkk. 2004. Landasan Pendidikan. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Shihab, M. Quraisy.1999. Wawasan Al-Qur‟an (Tafsir Maudlu‟i atas Pelbagai Persoalan Umat). Jakarta: Mizan. Sriyanti, Lilik. 2009. Psikologi Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sulastri, Siti. 2009. Siswa Berakhlak Mulia Raih Prestasi. Jakarta: Dir.Jend. Kementerian Pendidikan Nasional. Susetyo, Budi. 2009. Statistika. Jakarta Pusat: Dirjend. Pendidikan Agama Islam Departemen Agama RI. Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Belajar. cetakan kesepuluh. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada. Ulwan, Abdullah Nashih. 1994. Pedoman Pendidikan Anak dalam Islam. Semarang: CV. Asy Syifa Walqito, Bimo. 1995. Bimbingan dan Penyuluhan di Kelas. cetakan keempat. Yogyakata: Percetakan Andi Offset. http://id.wikipedia.org/wiki/html: Al-Qur‟an http://Wikipedia.org/makalahku_makalahmu.net/pendidikan/html: pendidikan dalam keluarga.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ANGKET PENDIDIKAN AL-QUR’AN DALAM KELUARGA Nama
:
Kelas
:
Alamat
:
Petunjuk pengisian : 1. Bacalah dengan cermat untuk menjawab pertanyaan dibawah ini! 2. Jawablah pertanyaan ini dengan jujur dengan memberi tanda silang (X) pada jawaban yang kamu anggap benar! 3. Jawaban kamu sama sekali tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar kamu! 4. Jawaban yang kamu berikan akan membantu peneliti dalam menyelesaikan pembuatan skripsi sebagai bagian untuk memperoleh gelar Strata I! 1.
Sebelum kamu masuk sekolah di madrasah, apakah orang tua kamu sudah mengajari kamu mengaji? a. Ya, selalu mengajari b. Ya, tapi kadang-kadang c. Tidak pernah
2.
Siapakah yang selalu mengajari kamu belajar mengaji dirumah? a. Ayah/Ibu (orang tua) b. Paman/kakek c. Bapak Ustadz/Kyai
3. Dimanakah kamu selalu belajar mengaji? a. Di rumah sendiri b. Di TPA/masjid c. Di tempat bapak kyai/ustadz
4.
Jika kamu sedang membaca Al-Qur‟an di rumah dan mengalami kesalahan dan orang tuamu ada di rumah, Apakah orang tuamu selalu membenarkan bacaan Al-Qur‟an yang kamu baca? a. Ya, selalu b. Ya, kadang-kadang c. Tidak pernah
5.
Apakah di rumah kamu selalu terdengar lantunan bacaan ayat-ayat suci AlQur‟an? a. Ya, selalu dari orang tua atau anggota keluarga b. Ya, dari tape atau CD c. Tidak pernah
6.
Apakah orang tuamu memberikan contoh kepadamu tentang membaca AlQur‟an yang baik dan benar sesuai dengan ilmu tajwid ketika di rumah? a. Ya, selalu b. Ya, kadang-kadang c. Tidak pernah
7.
Apakah dalam lingkungan keluargamu setiap hari semuanya membiasakan diri membaca Al-Qur‟an? a. Ya, Selalu b. Ya, kadang-kadang c. Tidak pernah
8.
Apakah yang biasa dilakukan oleh orang tuamu (keluaragamu) setelah habis melaksanakan salat Mahrib?
a. Membaca Al-Qur‟an b. Membaca buku c. Menonton TV 9.
Apakah orang tuamu selalu memberikan cerita teladan tentang orangorang yang pandai dalam membaca Al-Qur‟an untuk memberikan semangat kepadamu agar giat lagi belajar mengaji? a.
Ya, selalu
b. Ya, kadang-kadang c. Tidak pernah 10. Apabila sedang hujan lebat dan kamu harus belajar mengaji di TPA atau tempat bapak ustadz, apakah kamu berangkat mengaji? a. Ya, diantar orang tua b. Ya, berangkat sendiri c. Tidak berangkat 11. Apabila orang tuamu di rumah, Apakah orang tuamu menasehati ketika kamu tidak mau berangkat belajar mengaji? a. Ya, Selalu b. Ya, Kadang-kadang c. Tidak pernah 12. Apakah orang tuamu memberikan kamu hadiah ketika kamu bisa mengaji dengan baik dan benar? a. Ya, selalu b. Ya, kadang-kadang
c. Tidak pernah 13. Apabila kamu belajar mengaji di TPA atau tempat Bapak kyai/Ustadz, orang tua kamu selalu menunggui ? a. Ya, Selalu b. Ya, Kadang-kadang c. Tidak pernah 14. Ketika sudah waktunya untuk belajar mengaji kamu masih asyik bermain, apakah orang tuamu (keluargamu) mencarimu untuk menyuruhmu belajar mengaji? a. Selalu b. Kadang c. Tidak pernah 15. Apakah orang tuamu (keluargamu)
mengecek ketempat kamu belajar
mengaji untuk menanyakan kemajuan belajarmu? a. Ya, Selalu b. Ya, Kadang-kadang c. Tidak pernah
LEMBAGA PENDIDIKAN MA‟ARIF (NU) MADRASAH IBTIDAIYAH DARUL HIKAM CUKILAN 01 Alamat : Krajan II, Ds. Cukilan, Kec. Suruh, Kab. Semarang 50776 0828 269 8232
SURAT KETERANGAN No : 053K.MI/VI/2012 Bismillahirrahmanirrahim Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Ahmad Mahwan, S.Ag NIP : 196807122005011001 Jabatan : Kepala MI Darul Hikam Cukilan 01 Alamat Kantor : Krajan II, Ds. Cukilan, Kec. Suruh, Kab. Semarang Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa : Nama NIM PTAIN Asal
: Ahmad Triyono : 11508031 : STAIN Salatiga
Telah melaksanakan penelitian di MI Darul Hikam Cukilan 01 sejak tanggal 28 Mei 2012 sampai tanggal 18 Juli 2012. Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagimana mestinya.
Mengetahui, Kepala MI Darul Hikam Cukilan 01
Ahmad Mahwan, S.Ag NIP. 196807122005011001
SURAT KETERANGAN KEAKTIFAN Nama
: Ahmad Triyono
Jurusan/ Progdi
: Tarbiyah/ PGMI
NIM
: 11508031
Dosen Pembimbing Akademik
: Drs. H. Ahmad Sulthoni, M.Pd
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Kegiatan
Pelaksanaa n
Orientasi Program Studi dan 25-27 Pengenalan Kampus (OPSPEK) Agustus Sekolah Tinggi Agama Islam 2008 Negeri(STAIN) Salatiga Kursus Pembina Pramuka Mahir 25-31 Tingkat Dasar (KMD) Kwartir Cabang Januari Kota Salatiga Tahun 2009 2009 Praktikum Pelatihan ILAIK Bagi 31Juli Mahasiswa Jurusan Tarbiyah dan 22Agustus Syari‟ah 2008 2010 Praktikum Pelatihan Toefel Bagi 31Juli Mahasiswa Jurusan Tarbiyah dan 22Agustus Syariah 2008 2010 Public Hearing dengan Tema, 15 Mei “Membangun Demokrasi Kampus yang 2010 Harmonis” Jalan Santai, “Bersama Masyarakat Sido Mukti Mewujudkan Nilai-Nilai 25 Maret Kebersamaan Dalam Bermasyarakat 2012 untuk membiasakan Hidup Sehat” Lomba Anak Pintar II Tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan Taman 30 Juli 2008 Pendidikan Al-Qur‟an (TPA) Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Training Kader LDK (TEKAD I) 14 dengan tema, “Perbaiki Diri, Desember Tumbuhkan Ghirah, Raih Da‟i Sejati 2009 Gapai Ridlo Illahi” Seminar Nasional dengan Tema, “Strategi Pembelajaran Kreatif, 23 Januari Menarik dan Menyenagkan Menuju 2010 Siswa Cerdas” Seminar Nasional dengan Tema, “Sinergisitas Pendidikan dan 5 Juli 2008 Kewirausahaan yang Berbasis Potensi Lokal”
Status
Poin
Peserta
3
Peserta
5
Peserta
3
Peserta
3
Peserta
3
Panitia
3
Juri
4
Peserta
3
Peserta
6
Peserta
6
11
12 13 14 15 16 17
Seminar Nasional Dengan Tema “Mewaspasdai Gerakan Islam Garis Keras Di Perguruan Tinggi” SK Pengurus Masjid Jami‟ Nurul Amin Pakelan, Cukilan, Kec. Suruh, Kab. Semarang Periode 2010-2015 SK Mengajar MI Darul Hikam Cukilan 01 Kec. Suruh, Kab. Semarang KKG Guru Kelas I di Kantor PPA Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang Pengawas UN Tahun 2012 di SD Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Pengawas UAMBN di MI Dadapayam 02 Kecamatan Suruh Semiloka, “Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus”
23 Juni 2012
Peserta
6
31 Juli 2010
Sekretari s
6
Guru
18
Guru
3
Guru
3
Guru
3
Peserta
4
2006sekarang 14 September 2011 7 – 9 Mei 2012 25 – 29 Mei 2009 9 Juli 2012
Jumlah Total
82
Salatiga, 01 Agustus 2012 Mengetahui, Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan
H. Agus Waluyo, M.Ag. NIP.19750211 200003 1 001
SILABUS MATA PELAJARAN AL-QUR,AN HADIS KELAS IV SEMESTER GANJIL DAN SEMESTER GENAP MI DARUL HIKAM CUKILAN 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012 STANDAR KOMPETENSI 1. Menghafal surat-surat pendek secara benar dan fasih
KOMPETENSI DASAR 1.1 Membaca surat al-„Adiyat dan al-Insyirah secara benar dan fasih. 1.2 Menghafalkan surat al-„Adiyat secara benar dan fasih.
2. Memahami arti surat-surat pendek
2.1 Mengartikan surat an-Nashr dan al-Kautsar 2.2 Memahami isi kandungan surat an-Nashr dan al-Kautsar secara sederhana.
3 Memahami kaidah ilmu tajwid
3.1 Memahami hukum bacaan idhar dan ikhfa‟ 3.2 Menerapkan hukum bacaan idhar dan ikhfa‟
4 Memahami arti surat pendek dan hadis tentang niat dan silaturahmi
4.1 Mengartikan surat al-Lahab 4.2 Menjelaskan isi kandungan surat al-Lahab secara sederhana 4.3 Menerjemahkan hadis tentang niat dan silaturahmi 4.4 Menjelaskan isi kandungan hadis tentang niat dan silaturahmi
5 Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid
5.1 Memahami hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab 5.2 Menerapkan hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dengan ini saya cantumkan daftar riwayat hidup sebagai berikut: 1. Nama
: Ahmad Triyono
2. TTL
: Semarang, 29 Desember 1987
3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Agama
: Islam
5. Suku/Bangsa
: Jawa/Indonesia
6. Alamat
: Dsn. Krajan 02, Desa Cukilan RT. 10 RW.02 Kec. Suruh, Kab. Semarang
7. Riwayat Pendidikan Formal a. MI Cukilan 01, lulus tahun 1999 b. SLTP Negeri 02 Suruh, lulus tahun 2002 c. MAN Suruh, lulus tahun 2005 d. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Tarbiyah PGMI STAIN Salatiga Demikian daftar riwayat hidup saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 02 Agustus 2012 Penulis,
Ahmad Triyono