PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AL QUR’AN MELALUI METODE DRIIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI I TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh SUWARDI NIM 11408253
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: Suwardi
NIM
: 11408253
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Ekstensi
Judul
: PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS
V
PENDIDIKAN
PADA
MATA
AGAMA
ISLAM
PELAJARAN TENTANG
MEMBACA
AL QUR’AN MELALUI METODE
DRIIL
SEKOLAH
DI
DASAR
NEGERI
I
TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga, 11 Agustus 2010 Pembimbing
Hj. Maslikhah, S.Ag.,M.Si NIP. 19700529 200003 2 001
iv
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion No. 03 Telp. (0298) 232433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudara Suwardi dengan Nomor Induk mahasiswa 11408253 yang berjudul : “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Tentang Membaca Al Qur’an Melalui Metode Driil Di Sekolah Dasar Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Tahun 2010”. Telah dimunaqosahkan dalam sidang panitia ujian jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada hari: Sabtu, 25 September 2010 yang bertepatan dengan 16 Syawal 1431 H dan telah diterima sebagai syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Salatiga, 25 September 2010 16 syawal 1431 H Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rachmat Haryadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dra. Nur Hasanah, M.Pd NIP. 19640110 199403 2 002
Dra. Maryatin NIP. 19690402 199803 1 002 Pembimbing
Hj. Maslikhah, S.Ag.,M.Si NIP. 19700529 200003 2 001 v
KEMENTRIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion No. 03 Telp. (0298) 232433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Suwardi
NIM
: 11408253
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Ekstensi
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 9 Agustus 2010 Yang menyatakan,
Suwardi NIM. 11408253
vi
MOTTO
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al Mujaadilah: 11)
PERSEMBAHAN Karya ini Kupersembahkan Untuk:
Almarhum Ayahanada Yati Amat Nashir
dan
Almarhumah Ibunda tercinta Shoyyimah, doa yang senantiasa kupanjatkan kepada Yang Maha Kuasa Istriku tercinta Istikhanah dan anak-anakku yang tersayang, Ari Cahya Mawardi dan Anita Mahya Guru dan Siswa-siswi SD Negeri 1 Tegalsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung
vii
ABSTRAK SKRIPSI SUWARDI “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TENTANG MEMBACA AL-QUR’AN MELALUI METODE DRIIL DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 TEGALSARI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2010” STAIN Salatiga pembimbing Hj. Maslikhah S. Ag.,M.Si Kata Kunci
: Prestasi belajar, Metode driil, peningkatan, membaca Al Qur’an
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur’an pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 di SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung? Tujuan penelitian yang telah dilakukan adalah untuk mengetahui apakah metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 di Sekolah Dasar Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan 3 siklus tindakan. Metode diterapkan dimasing-masing siklus dan terdapat perbedaan setiap siklusnya. Metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar sisswa. Prestasi mendengar sebesar 5,89% (siklus I ke siklus II) dan 13,57% (siklus II ke siklus III). Peningkatan prestasi membaca sebesar 5,89% (siklus I ke siklus II) dan 1,97% (siklus II ke siklus III). Peningkatan prestasi menulis sebesar 15,71% (siklus I ke siklus II) dan 9,20% (siklus II ke siklus III). Peningkatan prestasi belajar siswa pada semua aktivitas sebesar 9,82% (siklus I ke siklus II) dan 7,18% (siklus II ke siklus III).
viii
KATA PENGANTAR
ﺒﺴﻡﺍﷲﺍﻠﺮﺤﻣﻥﺍﻟﺮﺤﻴﻡ Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan karunia dan nikmat kepada kita semua. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Penyusun telah diberi kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan tugas akhir/skripsi. Skripsi ini tidak mungkin penulis susun tanpa adanya kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu, diantaranya: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Suwardi, M.Pd selaku Ketua jurusan Tarbiyah. 3. Ketua Program studi Ekstensi Drs. Joko Sutopo 4. Hj.Maslikhah, S.Ag, M.Si selaku Dosen pembimbing yang selalu meberikan kritik dan saran membangun dalam peneyelesaian tugas akhir/skripsi. 5. Seluruh Dosen STAIN Salatiga yang meberikan ilmu tanpa lelah kepada mahasiswa. 6. Sigit Ristiyanto, S.Pd selaku Kepala SD Negeri 1 Tegalsari, Kecamatan kedu, Kabupaten Temanggung yang telah memberikan ijin penelitian. 7. Guru-guru SD Negeri 1 Tegalsari, Kecamatan kedu, Kabupaten Temanggung yang telah meberikan saran dan kritik selama melaksanakan penelitian.
ix
8. Teman-teman sekelasku yang tercinta yang telah membantu dalam proses pembuatan tugas akhir/skripsi. 9. Istri, Ari, Anita dan seluruh keluargaku yang telah meberikan dorongan semangat baik moral maupun spiritual sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan lancar. 10. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini. Semoga segala bantuan dan partisipasi mereka bernilai disisi Allah SWT dan memperoleh balasan yang lebih besar. Akhirnya dengan segala keterbatasan, kami berharap semoga apa yang telah kami laksanakan dan apa yang akan kami laksanakan dapat memberikan manfaat, diridloi dan diberi kemudahan oleh Allah SWT. Amiin. .
Salatiga, 9 Agustus 2010 Penyusun,
Suwardi NIM. 11408253
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... ii JUDUL SKRIPSI ............................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................................................... iv PENGESAHAN ................................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................... vi MOTTO............................................................................................................. vii PERSEMBAHAN .............................................................................................. vii ABSTRAK ........................................................................................................viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi DAFTAR TABEL, GAMBAR, DAN GRAFIK .................................................xiii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ...................................... 5 E. Kegunaan Penelitian ............................................................................... 6 F. Definisi Operasional ............................................................................... 7 G. Metode Penelitian................................................................................... 10 H. Sistematika Penulisan Skripsi ................................................................. 21
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 23 A. Prestasi Belajar ....................................................................................... 23 B. Al-Qur’an ............................................................................................... 31 C. Ilmu Tajwid............................................................................................ 32 D. Metode Driil ........................................................................................... 33
xi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ......................................................... 36 A. Diskripsi Awal Pelaksanaan ................................................................... 36 B. Siklus I ................................................................................................... 37 C. Siklus II.................................................................................................. 39 D. Siklus III ................................................................................................ 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..................................... 46 A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 46 B. Pembahasan ........................................................................................... 54
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 58 A. Kesimpulan ........................................................................................... 58 B. Saran ...................................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Indikator Prestasi belajar ........................................................................ 19 Tabel 1.2. Skala Pengukuran Prestasi Belajar ........................................................... 19 Tabel 1.3. Indikator Penilaian Prestasi Belajar ......................................................... 19 Tabel 1.4. Indikator Penilaian Prestasi ..................................................................... 20 Tabel 3.1 Tahapan-tahapan siklus ............................................................................ 36 Tabel 3.2 Jumlah Bacaan Mad Thobi’i Masing-masing Ayat.................................... 45 Tabel 3.3 indikator bacaan mad ................................................................................ 45 Tabel 4.1 Nilia tiap siklus ........................................................................................ 47 Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Siklus I ............................................................................. 47 Tabel 4.3 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus I ............................................... 49 Tabel 4.4 Rata-rata Nilai Siklus II ............................................................................ 50 Tabel 4.5 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus II .............................................. 51 Tabel 4.6 Rata-rata Nilai Siklus III........................................................................... 53 Tabel 4.7 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus III............................................. 54 Tabel 4.8 Hasil Tes Sumatif Masing-masing Siklus.................................................. 55 Tabel 4.9 Hasil Catatan Lapangan Prestasi Belajar ................................................... 56
xiii
DAFTAR GAMBAR dan GRAFIK
Gambar 1.1 Tentang Siklus Penelitian Tindakan Kelas ........................................... 12 Grafik 4.2 Hasil Tes Sumatif ................................................................................... 55
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal 31 ayat (1) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem Pendidikan Nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia (Undang-Undang Dasar 1945: 3). Dalam pelaksanaan proses pendidikan di tingkat dasar, khususnya pendidikan Agama Islam merupakan masalah yang paling mendasar. Tujuan Pendidikan Nasional yang tertuang dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 4 dikemukakan sebagai berikut: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi diri agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-Undang RI No 20, 2003 : 9). Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar. Apabila prestasi belajar kurang/jelek merupakan kegagalan siswa dalam belajar. Hasil prestasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan/materi, dan lingkungan belajar. Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar anak didik bersemangat untuk belajar. Guru menggunakan seperangkat teori dan pengalamannya untuk mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis. Salah satu usaha guru yang tidak pernah ditinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar (Djamarah, 1996 : 82). Guru wajib memiliki pengetahuan tentang teknik-teknik mengaktifkan siswa, metode mengajar, cara berkomunikasi dengan orang lain, menjadikan sebagai contoh manusia yang taqwa serta harus pula sehat jasmani dan rohani. Di samping itu guru dalam melakukan kegiatan belajar mengajar adalah pemilihan metode yang sesuai dengan mempertimbangkan tujuan yang akan dicapai, anak didik, pendidik, situasi yang berbeda-beda. Seorang guru dalam memilih dan menggunakan metode harus melihat faktor-faktor di atas karena
akan lebih memudahkan siswa dalam menerima pelajaran. Contoh guru dalam menyampaikan mata pelajaran Al Qur‟an, melafalkan QS. al Ma‟un ayat 1-7 sedang tujuan yang akan dicapai adalah metode driil. Tetapi kenyataannya ada sebagian guru yang kurang tepat dalam memilih dan menerapkan metode, mereka hanya menggunakan metode ceramah tanpa menggunakan metode lain yang lebih sesuai. Hal inilah yang akan menghambat proses pembelajaran, karena proses pembelajaran yang terjadi pada anak didik terdiri dari tiga ranah (aspek) yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Dalam proses pembelajaran tidak cukup hanya ranah kognitif dan ranah afektif. Dalam arti siswa memperoleh skor nilai tinggi dalam evaluasi belajar. Hal itu belumlah cukup, akan tetapi harus bisa sinkron antara afektif dan psikomotorik, yang berupa akhlak yang baik dan pengalaman ibadah yang mantap dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah Dasar Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung merupakan tempat pendidikan formal yang sangat jauh, kurang lebih 18 km dari kota Kecamatan, yang mana kebanyakan siswanya berada jauh dari Taman pendidikan Al Qur‟an sehingga pada akhir sekolah jarang sekali yang melanjutkan ke jenjang tingkat atasnya lebih-lebih ke sekolah yang bernuansa islami. Hal ini menunjukkan bahwa Sekolah Dasar Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung inputnya masih rendah dalam bidang membaca huruf-huruf Al Qur‟an. Maka hal ini jika tidak diimbangi dengan strategi pembelajaran yang baik, sarana prasarana
pembelajaran yang memadahi, dan guru-guru yang profesional, maka dapat dipastikan sangat sulit untuk meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran. Metode mengajar yang bersifat tradisional perlu disikapi dan ditindak lanjuti, yang tidak sesuai dengan era sekarang. Kegiatan yang otoriter akan membosankan bagi siswa. Kalau demikian terus berlanjut akan mempengaruhi hasil belajar siswa sehingga tujuan pengajaran tidak berhasil sesuai dengan yang
diharapkan.
Siswa
perlu
dibekali
metode
pembelajaran
yang
menyenangkan, materi pelajaran agar mudah diingat, sesuai dengan kemampuan anak didik. Siswa harus dikembangkan untuk mempraktekkan sendiri konsep-konsep materi pelajaran berdasarkan pengalaman-pengalaman yang konkrit yang dialaminya sehingga akan terbangun konsep dalam pemikiran anak didik, bukan lagi siswa diberi saja atau menerima saja. Pelajaran Al Qur‟an merupakan pelajaran yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari. Al Qur‟an untuk diimani, pedomani, dihayati, dan diamalkan dalam kehidupan anak didik, terutama dalam membentuk keimanan, keyakinan peserta didik. Siswa diharapkan dapat terbentuk dengan sendirinya konsep-konsep pelajaran dalam pikirannya sehingga materi pelajaran lebih mudah. Pendidikan dalam Islam sangat diwajibkan apalagi tentang pendidikan keislaman. Sejak kecil anak harus diperkenalkannya, misalnya tentang membaca Al Qur‟an. Orang tua harus rajin mengajarinya, di jenjang pendidikan dasar juga sudah dipelajari tentang pendidikan keislaman, agar anak didik mempunyai keterampilan membaca Al Qur‟an sejak dini.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas penting sekali, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Al Qur‟an Melalui Metode Driil Di Sekolah Dasar Negeri I Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Tahun 2010” B. Rumusan Masalah Identifikasi
masalah merupakan suatu tahap permulaan dari
penguasaan masalah penelitian di mana suatu obyek dalam suatu jalinan penguasaan situasi tertentu dapat peneliti kenal sebagai suatu masalah. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi masalahnya adalah “apakah metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur‟an pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma‟un ayat 1-7 di SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung?” C. Tujuan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan “untuk mengetahui Apakah metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur‟an QS. Al Ma‟un ayat 1-7 di Sekolah Dasar Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung”. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Jika metode driil dilakukan dengan baik, maka diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam materi Al Qur‟an pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma‟un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5. Indikator keberhasilan pada masingmasing siklus sebesar 70%. Artinya pestasi belajar siswa mencapai 70%. E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Siswa a. Dapat membantu siswa dalam memahami mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur‟an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma‟un ayat 1-7. b. Memotivasi siswa agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur‟an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma‟un ayat 1-7. 2. Bagi Guru a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode driil pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentnag materi Al Qur‟an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma‟un ayat 1-7 dan surat Al Fiil ayat 1-5. b. Mewujudkan profesionalisme guru dalam proses belajar mengajar. 3. Bagi Sekolah a. Menciptakan suasana proses belajar mengajar yang lebih aktif dan efektif dalam penerapan metode driil pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur‟an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma‟un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5
b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tentang membaca Al Qur‟an, pokok bahasan/sub pokok bahasan QS. Al Ma‟un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 sehingga kualitasnya lebih baik. F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah pengertian bagi para pembaca dalam memahami judul skripsi ini, maka penulis memandang perlu untuk memberi penegasan istilah yang ada dalam judul ini, yaitu : 1. Pengertian Prestasi Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. 2. Belajar Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk (Muhibbin, 1995 : 88) Belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran. Belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan, yang nampak di sekolah (Soetomo, 1993 : 119).
Dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah hasil belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran. Sedangkan pengertian belajar adalah perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman. Jadi, prestasi belajar sangat berkaitan erat dalam proses pembelajaran. 3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan merupakan kata yang sudah sangat umum. Karena itu, boleh dikatakan bahwa setiap orang mengenal istilah pendidikan. Begitu juga Pendidikan Agama Islam (PAI). Masyarakat awam mempersepsikan pendidikan itu identik dengan sekolah, pemberian pelajaran, melatih anak dan sebagainya. Sebagian masyarakat lainnya memiliki persepsi bahwa pendidikan itu menyangkut berbagai aspek yang sangat luas, termasuk semua pengalaman yang diperoleh anak dalam pembentukan dan pematangan pribadinya, baik yang dilakukan oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri. Sedangkan Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai Islam dan berisikan ajaran Islam. Pendidikan sebagai suatu bahasan ilmiah sulit untuk didefinisikan. Bahkan konferensi internasional pertama tentang pendidikan Muslim (1977), seperti yang dikemukakan oleh Muhammad al-Naquib al-Attas, ternyata belum berhasil menyusun suatu definisi pendidikan yang dapat disepakati oleh para ahli pendidikan secara bulat. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Sedangkan definisi pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-Quran dan Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. 4. Al Qur‟an Secara etimologi yaitu Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro‟a yang bermakna Talaa (keduanya berarti: membaca), atau bermakna Jama‟a (mengumpulkan, mengoleksi) (Ichwan, 2005 : 52). Secara terminologi yaitu Kalam Allah ta‟ala yang diturunkan kepada Muhammad shallallaahu „alaihi wasallam diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Naas(Ichwan, 2005 : 54). Sedangkan ilmu Tajwid menurut bahasa adalah memperelokkan sesuatu (Muhsin, 2007 : 11) . Menurut istilah ilmu tajwid adalah Melafazkan setiap huruf dari makhrajnya yang betul serta memenuhi hak-hak setiap huruf yakni sifat aslinya dan sifat mendatangnya(Muhsin, 2007 : 11). Mempelajari ilmu Tajwid adalah fardhu kifayah dan mengamalkannya yaitu membaca Al Qur‟an dengan bertajwid adalah fardhu „ain bagi setiap muslim dan muslimat yang mukallaf.
5. Metode Driil Metode driil merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar. Hal-hal yang perlu diperhatikan Tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan. Perhatikan kesalahan-kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula. G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian Penelitian, Meliputi : a. Penelitian dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas dengan perencanaan 3 siklus.
b. Penelitian dimulai tanggal 13-31 Juli 2010. c. Penelitian dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalsari, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. d. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Al Qur‟an dengan menggunakan metode driil maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas. 2. Subyek Penelitian a. Siswa Penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi kelas V berjumlah 28 SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. b. Peneliti Penelitian ini dilakukan oleh guru agama SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. c. Pengamat Teman sejawat memberikan pengamatan pada penelitian tindakan kelas ini. 3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian Menurut Lewis (Elliot, 1991 : 69) langkah-langkahnya meliputi : a. Mengidentifikasi gagasan/permasalahan umum b. Melakukan pengecekan di lapangan c. Membuat perencanaan umum d. Mengembangkan tindakan pertama
e. Mengimplementasikan tindakan pertama f. Mengevaluasi g. Merevisi perencanaan, untuk tindakan kelas, dan seterusnya.
Gambar 1.1 Tentang Siklus Penelitian Tindakan Kelas Rencana penelitian tindakan kelas di SDN 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Al Qur‟an dengan menggunakan metode driil ini adalah: a. Siklus I Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memerlukan beberapa siklus hingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian, untuk itu maka peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian, yaitu : 1) Perencanaan a) Bagi guru (1) Guru menyiapkan bahan ajar dan perangkat pembelajaran sebelum dimulainya pembelajaran. (2) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur‟an QS. Al Ma‟un dan Al Fiil.
(3) Guru membimbing membaca Al Qur‟an QS. Al Ma‟un dan Al Fiil. (4) Guru memberikan penugasan kepada siswa yaitu evaluasi dan tes formatif. (5) Guru memberi nilai. b) Bagi siswa (1) Siswa membaca Al Qur‟an QS. Al Ma‟un dan Al Fiil. (2) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar. (3) Siswa mencoba membaca seperti yang dicontohkan oleh guru. (4) Siswa mengerjakan evaluasi. 2) Pelaksanaan Guru menyuruh siswa membaca Al Qur‟an, QS. Al Ma‟un dan Al Fiil kemudian guru menerangkan materi terkait yakni bacaan Mad Thobi‟i. Guru memerintahkan siswa membacanya kemudian guru menilainya. Guru menugaskan materi secara terstruktur. 3) Observasi Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat sesuai dengan nomor urut siswa yakni peningkatan prestasi belajar siswa selama pembelajaran mata pelajaran Al Qur‟an. 4) Refleksi Data-data
evaluasi
dikumpulkan dan direfleksikan.
dan
observasi
yang
diperoleh
Jika hasil yang diperoleh dalam
siklus I ini belum terlihat perubahan prestasi belajar siswa sesuai dengan indikator pencapaian yang diharapkan. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus II. b. Siklus II Dalam penelitian siklus I belumlah tercapai indikator yang diharapkan, maka perlu dilakukan penelitian dengan siklus II namun materi yang diberikan berbeda dari yang semula yaitu materi Al Qur‟an, QS. Al Ma‟un ayat 1-7. 1) Perencanaan a) Bagi Guru (1) Guru menyiapkan bahan ajar dan perangkat pembelajaran sebelum dilaksanakan pembelajaran siklus dua, (2) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur‟an QS. Al Ma‟un dan Al Fiil. (3) Guru membimbing siswa dengan membagi lima kelompok yang dipilih secara acak dan menjelaskan materi terkait yaitu Mad Tobi‟i. (4) Guru memberikan penugasan dalam kelompok dan menyuruh untuk mendiskusikannya. (5) Guru memberikan meberikan penugasan pada masing-masing siswa secara. (6) Guru memberi nilai pada masing-masing kelompok
b) Bagi Siswa (1) Siswa membaca Al Qur‟an QS. Al Ma‟un dan Al Fiil (2) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar. (3) Siswa membaca seperti yang dicontohkan oleh guru dan menugaskan agar dibaca kembali di rumah. 2) Pelaksanaan Guru mengunakan metode driil dengan cara menyuruh siswa membaca Al Qur‟an,
QS. Al Ma‟un ayat 1-7 kemudian guru
menerangkannya, setelah diterangkan guru memberi tugas dengan cara siswa dibuat menjadi beberapa kelompok secara acak. Guru memerintahkan kemudian siswa
membacanya kemudian guru
menilainya. 3) Observasi Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat menjadi 5 kelompok serta mencatat peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Al Qur‟an. 4) Refleksi Jika hasil yang diperoleh dalam siklus II ini belum mencapai indikator prestasi belajar siswa, Maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus III.
c. Siklus III Jika dalam penelitian siklus I dan II belum mencapai indikator penelitian yang diharapkan, maka perlu dilakukan penelitian dengan siklus III namun berbeda dengan siklus I dan II, siklus III ini menggunakan matode driil dan menambah bahan ajar berupa juz ‘amma. 1) Perencanaan a) Bagi Guru (1) Guru menyiapkan bahan ajar dan merencanakan pembelajaran yang tercakup dalam perangkat pembelajaran (2) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur‟an QS. Al Ma‟un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5. (3) Guru membimbing membaca Al Qur‟an QS. Al Ma‟un ayat 17 dan QS. Al Fiil ayat 1-5. (4) Guru memberikan juz ‘amma. (5) Guru menugaskan siswa membaca Al Qur‟an, Al Qur‟an QS. Al Ma‟un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 dengan cara membagi
lima
kelompok
sesuai
dengan
nomor
urut
absensinya. (6) Guru memberi nilai skor evaluasi formatif. b) Bagi Siswa (1) Siswa membaca Al Qur‟an Al Qur‟an QS. Al Ma‟un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5
(2) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar. (3) Siswa mecoba membaca seperti yang dicontohkan oleh guru. 2) Pelaksanaan Guru menyuruh siswa membaca Al Qur‟an, kemudian guru menerangkannya, setelah diterangkan guru memberi tugas dengan cara siswa dibuat menjadi beberapa kelompok dan memberikan juz ‘amma kepada siswa. Guru memerintahkan kemudian siswa membacanya kemudian guru menilainya. 3) Observasi Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat menjadi beberapa kelompok. 4) Refleksi Jika hasil yang diperoleh dalam siklus III ternyata siswa telah berhasil mencapai keberhasilan, maka siklus dihentikan. 4. Instrumen Penelitian dan Indikator Instrumen a. Instrumen Penelitian Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Skenario pembelajaran (SP) merupakan proses pembelajaran yang menjadi
acuan
guru
menggunakan metode driil.
dalam
melakukan
penelitian
dengan
2) Tes Evaluasi Instrumen ini disusun oleh peneliti yang berpedoman pada kurikulum dan buku pada pembelajaran pendidikan agama Islam. Tes hasil belajar digunakan soal essay, yang diambil dari beberapa buku paket, ini dibuat guna mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan, pengamatan dilakukan oleh teman peneliti (observer) dengan lembar observasi. Insrtumen penelitihan pada mata pelajaran Al Qur‟an ini adalah Siswa diminta membaca QS. Al Ma‟un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5. b. Indikator Instrumen INDIKATOR PRESTASI
RANAH a. Ranah Kognitif
1.
Pengetahua Siswa (C1)
2.
Pemahaman Siswa (C2)
3.
Siswa
menerapkan dalam kehidupan
sehari hari (C3) 4.
Siswa
menganalisa
(C4)
(taksonomi
Bloom) b. Ranah Afektif
5.
Siswa mempunyai sikap yang baik dalam membaca, menulis dan mendengarkan (Sikap)
6.
Siswa mempunyai minat yang positif dalam
membaca,
menulis
dan
mendengarkan (minat) 7.
Siswa dapat mengevaluasi dirinya sendiri terhadap materi pembelajaran Al Qur‟an (konsep diri) (Mardapi, 2008 : 102)
c. Ranah
8.
Psikomotorik
Siswa mengamati/mendengarkan perintah guru
9.
Siwa membaca atas perintah guru
10. Siswa
melakukukan
kegiatan
menulis/merangkum
Tabel 1.1. Indikator Prestasi belajar Baik
Cukup
Kurang
Siswa termasuk
Siswa termasuk
Siswa termasuk
kategori baik
kategori baik
kategori baik
apabila keaktifannya
apabila
apabila
mencapai 10 poin
keaktifannya
keaktifannya
yang diharapkan.
mencapai 7 poin
mencapai 3 poin
yang diharapkan.
yang diharapkan.
Tabel 1.2. Skala Pengukuran Prestasi Belajar
NO
INDIKATOR
PREDIKAT
1
1-10
Baik
2
1-7
Cukup
3
1-4
Kurang
Tabel 1.3. Indikator Penilaian Prestasi Belajar
1) Evaluasi (evaluasi mebaca, menulis, dan mendengarkan)
NO
INTERVAL
PREDIKAT
1
75-100
B
2
49-74
C
3
23-48
K
Tabel 1.4. Indikator Penilaian Prestasi 5. Pengumpulan Data Dalam penelitian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Al Qur‟an dengan menggunakan metode driil ini, pengumpulan data dilakukan melalui: a. Observasi Observasi ini dilakukan oleh observer dilapangan, observer ini dilakukan oleh guru sendiri dan dibantu dengan observer yang lain dengan tujuan untuk memudahkan dalam pedilaian. Peneliti menggunakan catatan lapangan yang sesuai indikator yang telah dibuat. b. Evaluasi Belajar Evaluasi belajar ini dilakukan dengan dua macam cara, yaitu: 1) melakukan ujian tertulis yang berisi materi Al Ma‟un dan Al Fiil tentang mad thobi’i. terdapat 5 item soal dan skor soalnya adalah menggunakan skala 100 2) ujian dengan lisan, ujian dengan lisan ini adalah cara untuk mengukur kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran Al Qur‟an.
6. Analisis Data Siswa diharapkan dapat meningkat prestasi belajarnya hingga mencapai indikator penelitian yang diharapkan yaitu mencapai 70 %. Teknik analisis datanya adalah dengan cara deduktif, induktif, dan reduktif. Rumus prosentase adalah sebagai berikut: 𝑃=
𝐹 100% 𝑁
Keterangan: P = Prosentase F = Frekuwensi N = Jumlah Subyek Penilaian H. Sistematika Penulisan Skripsi Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : BAB I
Pendahuluan Memuat : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, penegasan istilah, metodologi penelitian meliputi rencana penelitian, subyek
penelitian,
subyek
penelitian,
langkah-langkah
penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, dan sistematika penulisan. BAB II
Kajian Pustaka Memuat : belajar dan mengajar, prestasi belajar, Al Qur‟an, tajwid, dan metode driil
BAB III
Pelaksanaan Penelitian Memuat : deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III dan seterusnya
BAB IV
Hasil Penelitian dan Pembahasan Memuat : Deskripsi masing-masing siklus
BAB V
Penutup Memuat : Kesimpulan dan saran
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Prestasi Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar yang telah dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu pengukuran. Pengukuran adalah proses penentuan luas/ kuantitas sesuatu (Nurkancana, 1986 : 2). Dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan atau persoalan yang harus dipecahkan/dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar dapat memberikan informasi yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhan proses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama proses belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek
afektif dan aspek psikomotorik. Prestasi belajar menurut Bloom meliputi 3 aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berasal dari dalam dirinya (internal) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar yang dicapai pada hakekatnya merupakan interaksi antara berbagai faktor tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal) 1) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk factor ini antara lain panca indera yang mengalami gangguan dan tidak bias berfungsi dengan baik, misalnya telinga tidak mendengar maupun alat-alat tubuh yang lain yang mengalami gangguan. 2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Dalam hal ini ada faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang dimiliki, sedang faktor psikologis yang lain adalah faktor nonintelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penyesuaian diri. b. Faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal) 1) Faktor sosial
a) Lingkungan Keluarga Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun dan harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari latar belakang keluarga yang broken. Siswa yang berlatar belakang keluarga yang rukun akan lebih tenang dalam belajar, sehingga akan mendapatkan prestasi yang lebih bagus. b) Lingkungan Sekolah Lingkungan sekolah yang bagus dan biasa berdisiplin tentu akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dibandingkan dengan sekolah yang tidak menerapkan disiplin yang baik karena disiplin adalah awal dari sebuah keberhasilan. c) Lingkungan Masyarakat Siswa yang setiap harinya bersosialisasi dengan masyarakat yang maju akan lebih terpacu semangat belajarnya karena disekelilingnya banyak yang begitu semangat dengan belajarnya. Begitu pula sebaliknya, siswa yang terbiasa dengan masyarakat yang santai tentu akan biasa-biasa saja menghadapi kehidupan. d) Lingkungan Kelompok Kelompok sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa karena dengan kelompok inilah siswa tersebut setiap hari berkumpul. Apabila seorang yang rajin belajar tetapi salah bergaul dengan kelompok yang tidak pernah belajar, maka siswa
tersebut lama-lama pasti akan terpengaruh dengan kelompoknya yang ditandai dengan malasnya belajar. 2) Faktor budaya, seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan kesenian. 3) Faktor lingkungan fisik, seperti: fasilitas yang tersedia di rumah, dan fasilitas belajar yang tersedia. 4) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. 2. Belajar Belajar menurut Slameto (Slameto, 2003 : 2) secara psikologis adalah ” Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil
pengalamannya
sendiri
dalam
interaksi
dengan
lingkungannya ”. Skinner dalam (Dimyati, 2002 : 9) menyatakan “ belajar adalah suatu perilaku pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik ”. Sehingga dengan belajar maka orang akan mengalami perubahan tingkah laku. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses dimana didalamnya terjadi suatu interaksi antara seseorang (siswa) dengan lingkungannya yang mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku yang akan memberikan suatu pengalaman baik
bersifat kognitif (pengetahuan), afektif (sikap),
dan psikomotorik
(keterampilan). Belajar dan cara belajar memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Belajar sebagai proses atau aktivitas yang diisyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar siswa tersebut. Menurut Suryabrata (Suryabrata, 2002 : 233) adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara belajar adalah: a. Faktor dari Dalam Diri Siswa 1)
Faktor psikis yaitu: IQ, kemampuan belajar, motivasi belajar, sikap
dan perasaan, minat dan kondisi akibat keadaan
sosiokultural. 2)
Faktor fisiologis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: keadaan tonus jasmani pada umumnya, hal tersebut melatar belakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar dan Keadaan fungsifungsi fisiologis tertentu.
b. Faktor dari Luar Diri Siswa 1) Faktor pengatur belajar mengajar di sekolah yaitu kurikulum pengajaran, disiplin sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan siswa 2) Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu sistem sekolah, status sosial siswa, interaksi guru dengan siswa.
3) Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan waktu dan tempat, dan lingkungan. Ada beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa : a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis. e. Menurut WJS Poerdarminto dalam Andrias Harefa, belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya)
supaya
memperoleh suatu
kepandaian. Dari definisi di atas, maka belajar adalah proses pertumbuhan dan perubahan agar tahu (knowledge), agar mau (attitude), agar bias (skills), dan agar berhasil (performance) (Harefa, 2003 : 35). Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku,
baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan, sikap, bahkan meliputi segenap aspek pribadi (Sabri, 2005 : 20) Pada prinsipnya, selain beberapa elemen belajar di atas dalam belajar terdapat 4 komponen kegiatan, yaitu : (1) Melakukan persepsi terhadap
stimulus,
(2)
Menggunakan
pengetahuan
prasyarat,
(3)
Merencanakan respon, dan (4) Melaksanakan respon yang dipilih (Sabri, 2005 : 18) a. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu faktor dari lingkungan, dan faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa di sekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan (Sabri, 2005 : 28). Hakikat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi. Ia harus berusaha mengerahkan segala upaya untuk mencapainya. b. Unsur kualitas pengajaran Ada 3 unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yakni :
1) Kompetensi Guru Variabel yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah guru, guru sebagai sutradara dan sekaligus actor dalam proses pengajaran, buku-buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lain-lain. 2) Karekteritik Kelas Di samping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain: besarnya (class size) artinya banyak sedikitnya siswa yang belajar, suasana belajar, dan Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia. 3) Karakteristik Sekolah Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustakaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, lingkungan sekolah, etika dalam arti sekolah memberikan rasa nyaman dan kepuasan belajar, bersih, rapi, dan teratur (Sabri, 2005 : 28). 3. Tujuan Pengajaran Penelitian tindakan kelas dalam proses kegiatan belajar mengajar ini mempunyai tujuan untuk memotivasi siswa agar dalam belajarnya siswa
lebih aktif, dan meningkat prestasinya. Ketiga tujuan di atas dapat dijabarkan dengan rincian sebagai berikut : a. Belajar Tuntas (Mastery Learning) Setelah semua pendekatan belajar mengajar dilakukan, maka peneliti memerlukan strategi untuk mengetahui tingkat keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu ketuntasan siswa dalam mengikuti pelajaran. Belajar tuntas adalah pencapaian taraf penguasaan minimal yang ditetapkan untuk setiap unit bahan pelajaran baik secara kelompok. Dengan kata lain, apa yang dipelajari siswa dapat dikuasai sepenuhnya. Maksud lain dari belajar tuntas ialah untuk meningkatkan efisiensi belajar, dan sikap yang positif terhadap materi pelajaran yang sedang dipelajarinya. b.
Siswa Belajar Aktif Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru kemudian menyimpannya dalam otak. Ketika siswa belajar dengan
aktif
berarti
merekam
yang
mendominasi
aktivitas
pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak baik menemukan ide pokok dari materi pelajaran, memecahkan persoalan, atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. B. Al-Qur’an Al-Quran adalah wahyu yang diturunkan dari langit oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Sejarah penurunannya
selama 23 tahun secara berangsur-angsur telah memberi kesan yang sangat besar dalam kehidupan seluruh manusia. Di dalamnya terkandung berbagai ilmu, hikmah dan pengajaran yang tersurat maupun tersirat.
C. Ilmu Tajwid 1. Pengertian Menurut bahasa diambil dari kata jawwada-yujawwad-tajwiidan artinya perbaikan, penyempurnaan, pemantapan. Menurut istilah keluarnya semua huruf hijaiyah dari makhrojnya
(tempat keluarnya) dengan
memberikan hak dan keharusannya dari sifat tersebut(Muhsin, 2008 : 11). 2. Keutamaan Tajwid adalah ilmu yang mulia, karena seorang muslim dituntut untuk membaca Al Qur’an pada tiap harinya minimal dalam solat sehari semalam. Sebagaimana sabda Rasulullah dari Aisyah “seorang yang pandai dalam Al-Qur’an akan bersama dengan para malaikat yang mulia lagi taat, dan seorang yang membaca Al Qur’an dengan tersendat-sendat (terbata-bata) dan merasa keberatan, maka baginya dua pahala (HR Bukhori Muslim)”(Mukhsin, 2008 : 14) 3. Manfaat Bagi seorang yang mempelajari ilmu tajwid akan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat, di dunia akan mendapat kedudukan yang sangat tinggi demikian pula di akhirat.
4. Bacaan Panjang (mad tabi’i) Pengertian bacaan panjang yaitu memanjangkan suara dengan huruf mad karena adasuatu sebab, tanpa ada huruf tambahan. Penyebab bacaan panjang (mad tabii) ada tiga macamm yaitu: a. Huruf alif didahului fathah b. Huruf ya’ sakinah didahului kasrah c. Huruf wawu sakinah didahului dawmah Cara membaca mad tabi’i yaitu: apabila ada fathaah bertemu huruf alif kasrah bertemu ya’ sakinah atau dawmah bertemu wawu sakinah, suaranya dipanjangkan satu alif, satu harakat, satu huruf atau satu ketukan. Contoh pada surat Al Ma’un dan Al Fil: Mad tabi’i alif
Ya’
wawu
Na
hu
sa
La
bii
aba
D. Metode Driil Metode driil merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan-latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang-ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih
keterampilannya. Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons yang berubah, maka keterampilan akan lebih disempurnakan. Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar. Adapun metode drill (latihan siap) itu sendiri menurut beberapa pendapat memiliki arti sebagai berikut; a. Suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. (Roestiyah, 1985: 125). b. Suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anakanak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan. (Zuhairini, 1983: 106). c. Suatu kegiatan dalam melakukan hal yang sama secara berulang-ulang dan sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan
suatu
keterampilan
supaya
menjadi
permanen.
(Shalahuddin, 1987: 100). Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa metode drill (latihan siap) adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalan melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil. Dari segi pelaksanaannya siswa teriebih dahulu telah dibekali dengan pengetahuan
secara teori secukupnya. Kemudian dengan tetap dibimbing oleh guru, siswa disuruh mempraktikkannya sehingga menjadi mahir dan terampil. Hal-hal yang perlu diperhatikan tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan. Tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan. Perhatikan kesalahankesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara klasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula. 1. Kelebihan a. Dapat
untuk
memperoleh
kecakapan
motoris,
seperti
menulis,
melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat. b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda /simbol, dan sebagainya. c. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan. 2. Kelemahan a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian. b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan. c. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan. d. Dapat menimbulkan verbalisme.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Diskripsi Awal Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas (PTK) yang dimaksud dirancang beberapa siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi dan refleksi. Berikut akan diuraikan tentang tahapan masing-masing siklus kegiatan pembelajaran dengan metode driil adalah sebagai berikut:
No
Tahap
Sub Pokok Bahasan
Waktu
Keterangan
1
Perencanaan
Al Ma’un dan AL Fiil
Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dilakukan diluar jam pelajaran
2
Pelaksanaan
Telaah 2x40menit Materi Al Ma’un
Pembelajaran dilakukan dengan metode driil dan dilakukan dalam kelas serta evaluasi
Telaah 2x40menit Materi Al Fiil
Pembelajaran dilakukan dengan metode driil dan dilakukan dalam kelas serta evaluasi
3
Observasi
-
-
Observasi dilakukan selama pelaksanaan pembelajaran dengan metode driil. Dalam tahap ini dibutuhkan observer
4
Refleksi
-
-
Pengumpulan data yang diperoleh dari evaluasi dan observasi kemudian dilakukan revleksi
Tabel 3.1 Tahapan-tahapan siklus Untuk lebih jelasnya secara rinci prosedur tindakan ini dijabarkan sebagai berikut:
B. Siklus I 1. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I Tindakan yang peneliti lakukan dalam tahap ini adalah menyampaikan rumusan pertanyaan yang diajukan kepada siswa untuk didiskusikan dengan memperhatikan pada kompetensi dasar, melaksanakan skenario pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan (RPP), dan melaksanakan test awal dan tes akhir untuk mengukur keberhasilan siswa. Pada siklus ini dilakukan observasi oleh pengamat/observer terhadap kegiatan siswa ketika guru sedang mengajar dalam melaksanakan model pembelajaran (RPP). Setelah berakhir Kegiatan Belajar, semua siswa dinilai dan observer mengisi angket yang telah mengamati sejak dimulainya pembelajaran. Dalam kesempatan itu pula para siswa dilihat prestasi belajarnya oleh guru dengan metode driil. 2. Tahapan Siklus I Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti memerlukan beberapa siklus hingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian. Untuk itu, maka peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian, yaitu: a.
Perencanaan 1) Bagi Guru a) Guru menyiapkan bahan ajar dan perangkat pembelajaran sebelum dimulainya pembelajaran.
b) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil. c) Guru membimbing membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil. d) Guru memberikan penugasan kepada siswa yaitu mengerjakan tes evaluasi dan tes formatif. e) Guru memberi nilai. 2) Bagi Siswa a) Siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil. b) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar. c) Siswa mencoba membaca seperti yang dicontohkan oleh guru. d) Siswa mengerjakan evaluasi dan tes formatif. b.
Pelaksanaan Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an, QS. Al Ma’un dan Al Fiil kemudian guru menerangkan materi terkait yakni bacaan Mad Thobi’i. Guru memerintahkan siswa membacanya kemudian guru menilainya.
c.
Observasi Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat sesuai dengan nomor urut siswa yakni peningkatan prestasi belajar siswa selama pembelajaran Mata Pelajaran Al Qur’an.
d.
Refleksi Data-data evaluasi dan observasi yang diperoleh dikumpulkan dan direfleksikan. Jika hasil yang diperoleh dalam siklus I ini belum terlihat perubahan prestasi belajar siswa sesuai dengan indikator pencapaian yang diharapkan. Oleh karena itu, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus II.
C. Siklus II 1. Diskripsi Pelaksanaan Siklus II Dengan menginventarisir kelemahan-kelemahan yang terdapat pada siklus I untuk diperbaiki, peneliti mengidentiifikasi kompetensi yang diajarkan kepada siswa untuk siklus II, menyusun kembali model pembelajaran yang diperbaharui(RPP), dan menyusun alat penilaian/tes. Di dalam pelaksanaan tindakan siklus ini peneliti lebih berhati-hati agar tepat dalam tahapan ini. Tindakan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah melaksanakan model pembelajaran yang telah diperbaharui dengan meberikan arahan siswa untuk berdiskusi dengan membagi lima kelompok, memberikan motivasi kepada siswa dalam menyelesaikan pertanyaan, dan memberikan scafolding atau bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan.
2. Tahapan Siklus II Jika dalam penelitian siklus I belum tercapai indikator yang diharapkan, maka perlu dilakukan penelitian dengan siklus II. Adapun tahapan dalam siklus ketiga ini adalah sebagai berikut. a. Perencanaan 1) Bagi Guru a) Guru menyiapkan bahan ajar dan perangkat pembelajaran sebelum dilaksanakan pembelajaran siklus dua, b) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil. c) Guru membimbing siswa dengan membagi lima kelompok yang dipilih secara acak dan menjelaskan materi terkait yaitu Mad Tobi’i. d) Guru memberikan penugasan secara terstruktur dalam kelompok dan menyuruh untuk mendiskusikannya. e) Guru memberikan penugasan pada masing-masing siswa. f) Guru memberi nilai pada masing-masing kelompok 2) Bagi Siswa a) Siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un dan Al Fiil b) Siswa mendengarkan guru cara membaca yang baik dan benar. c) Siswa membaca seperti yang dicontohkan oleh guru.
b.
Pelaksanaan Guru mengunakan metode driil dengan cara menyuruh siswa membaca Al Qur’an,
QS. Al Ma’un ayat 1-7 kemudian guru
menerangkannya, setelah diterangkan guru memberi tugas dengan cara siswa
dibuat
menjadi
beberapa
kelompok
secara
acak.
Guru
memerintahkan kemudian siswa membacanya kemudian guru menilainya. c.
Observasi Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat menjadi 5 kelompok serta mencatat peningkatan peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran mata pelajaran Al Qur’an.
d.
Refleksi Jika hasil yang diperoleh dalam siklus II ini belum tercapai indikator pada prestasi belajar siswa, Maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan siklus III.
D. Siklus III 1. Diskripsi Siklus III Jika dalam penelitian siklus I dan II belum mencapai indikator penelitian yang diharapkan, maka perlu dilakukan penelitian dengan siklus III materi yang diajarkan adalah Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5.
Dalam siklus ke tiga ini peneliti merencanakan pada siklus ini menggunakan juz ’amma sebagai bahan penunjang bagi siswa. Adapun yang membedakan dari ketiga siklus yang dilakukan adalah, siklus pertama menggunakan metode driil kepada masing-masing individu tanpa adanya pembentukan kelompok pada kelas, adapun siklus yang kedua peneliti merencanakan menggunakan metode driil dengan pembentukan kelas didalam kelas penelitian, dan siklus ketiga peneliti menggunakan metode driil dengan membentuk kelompok didalam kelas dan menambah bahan ajar berupa juz ’amma. 2. Tahapan Siklus III a. Perencanaan 1. Bagi Guru a) Guru menyiapkan bahan ajar dan merencanakan pembelajaran yang tercakup dalam perangkat pembelajaran b) Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5. c) Guru membimbing membaca Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5. d) Guru memberikan juz ‘amma.
e) Guru menugaskan siswa membaca Al Qur’an, Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 dengan cara membagi lima kelompok sesuai dengan nomor urut absensinya. f) Guru memberi skor evaluasi formatif 2. Bagi Siswa a) Siswa membaca Al Qur’an Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 dan QS. Al Fiil ayat 1-5 b) Siswa mendengarkan guru memberi contoh cara membaca yang baik dan benar. c) Siswa membaca seperti yang dicontohkan oleh guru. b. Pelaksanaan Guru menyuruh siswa membaca Al Qur’an, kemudian guru menerangkannya, setelah diterangkan guru memberi tugas dengan cara siswa dibuat menjadi beberapa kelompok dan memberikan modul kepada siswa. Guru memerintahkan kemudian siswa membacanya kemudian guru menilainya. c. Observasi Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat menjadi beberapa kelompok.
d. Refleksi Jika hasil yang diperoleh dalam siklus III ternyata siswa telah berhasil mencapai keberhasilan, maka siklus dihentikan. Dengan melihat titik lemah yang terjadi pada siswa berkenaan dengan materi mad thobi’i maka perlu diadakan penjelasan yang mendasar pada anak-anak yang mengalami hambatan dengan memanfaatkan teman yang telah memahaminya tersebut untuk menjelaskannya. Mendata siswa yang memiliki kemampuan lebih dan mampu untuk menyampaikan materi yang dikuasainya kepada temannya. Perlunya dibentuk kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 siswa. Untuk berkolaborasi dalam belajar dan dipimpin oleh anak yang memiliki kemampuan lebih dan mampu menyampaikan materi yang dikuasainya. Bjumlah bacaan Mad Thobi’i dalam Al Ma’un dan Al Fiil No
Surat
Ayat
Jumlah Bacan Mad
1
Al ma’un
1
1
2
1
3
3
4
1
5
3
6
2
7
2
1
1
2
1
2
Al Fiil
3
1
4
3
5
1
Tabel 3.2 Jumlah Bacaan Mad Thobi’i Masing-masing Ayat Indikator Mad Thobi’i
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Jumlah Nilai Indikator bacan Mad Thobi’I dalam Surat Al Ma’un dan Al Fiil Siklus I Siklus II Siklus III Susanti 6 11 13 Adi Susanto 12 12 14 Wahyu Saputro 12 12 17 Setyo Budi 14 14 16 Siwi Nur Ngini 11 10 18 Windi Atika 10 14 17 Diana 7 13 17 Feni Prihatiningsih 20 14 15 Felly Lutfi N 14 14 18 Nova Nur Efendi 12 12 15 Puji P 14 12 11 Wahyu Santoso 18 20 20 Afriyanto 19 20 20 Elji B 14 20 19 Agung Trilaksono 7 13 16 A'an 14 10 18 Novi Stiawan 14 12 15 Beni Kurniawan 11 13 20 Dewi Mulyani 9 12 12 Fita Fitriani 10 14 15 Nur Rohim 18 20 20 Santoso 14 15 14 Sariyanti 13 13 16 Yoga 7 10 13 Zainal Dimakruf 8 11 16 Ambarwati 11 11 14 Ikhsanudin Latif 18 20 20 Agustina S 7 5 14 Tabel 3.3 indikator bacaan mad Nama
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang dilakukan sebagai perbaikan dalam proses pembelajaran. Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui proses dan hasil belajar siswa (peningkatan prestasi siswa) setelah tindakan selesai. Dalam pelaksanaannya, penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus tindakan. Masing-masing siklus dilakukan observasi oleh pengamat yang terdiri 2 orang guru terhadap kegiatan siswa ketika guru sedang mengajar dalam melaksanakan model pembelajaran (RPP). Berikut nilai masing-masing siswa tiap siklusnya. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Susanti Adi Susanto Wahyu Saputro Setyo Budi Siwi Nur Ngini Windi Atika Diana Feni Prihatiningsih Felly Lutfi N Nova Nur Efendi Puji P Wahyu Santoso Afriyanto Elji B Agung Trilaksono
Silus II 43 68 57 62 68 51 67 89 56 58 68 81 88 84 47
Nilai Siklus II 60 68 72 64 81 74 74 84 73 71 84 94 84 88 63
Siklus III 67 83 77 76 88 75 82 88 84 72 82 96 96 95 81
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
A'an Novi Stiawan Beni Kurniawan Dewi Mulyani Fita Fitriani Nur Rohim Santoso Sariyanti Yoga Zainal Dimakruf Ambarwati Ikhsanudin Latif Agustina S
58 67 65 72 58 65 50 52 53 72 94 92 73 80 66 82 54 55 50 66 65 71 69 90 36 55 Tabel 4.1 Nilia tiap siklus
72 79 84 59 77 96 85 89 68 73 76 94 60
1. Diskripsi Siklus I Pada siklus I ini, instrumen yang digunakan adalah rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar observasi pembelajaran untuk pengamat, dan lembar tes sumatif. Pada siklus I berupa data kemampuan prestasi belajar (kognitif, afektif, dan psikomotorik) siswa dari hasil penelitian. Kemampuan prestasi belajar (kognitif, afektif,dan psikomotorik) diukur dengan menggunakan tes sumatif dan lembar observaasi. Soal diberikan kepada siswa pada kahir pembaelajaran. Penilaian menggunakan catatan lapangan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data diolah dengan menggunakan rumus prosentase. Hasil dapat ditampilkan dalam tabel berikut . No. Nilai Nilai Rata-rata 1) Nilai rata-rata Mendengarkan 12,29 2) Nilai rata-rata Membaca 29,07 3.) Nilai rata-rata Menulis 22,14 63,50 Jumlah Tabel 4.2 Rata-rata Nilai Siklus I
Prosentase 61,43% 72,68% 55,36% 63,50%
Pada tabel di atas dapat diketahui besarnya nilai rata-rata dan hasil test sumatif. Dari tabel 4.2 di atas, dapat diketahui nilai rata-rata siklus I sebesar 61,34% (penilaian prestasi mendengarkan), 72,68% (dalam penilaian membaca), dan 55,36% (penilaian prestasi menulis). Nilai rata-ratanya adalah 63,50 atau 63,50%. Dalam siklus I ini peneliti belum mencapai 70% sehingga peneliti melakukan tindakan siklus II. Dari hasil observasi yang dilakukan siswa meberikan respon positif terhadap pembelajaran Al Qur;an dengan menggunakan metode driil. Ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Berikut data catatan lapangannya.
RANAH 1) Ranah Kognitif
2) Ranah Afektif
INDIKATOR PRESTASI a) Pengetahua Siswa (C1) b) Pemahaman Siswa (C2) c) Siswa menerapkan dalam kehidupan sehari hari (C3) d) Siswa menganalisa (C4) (taksonomi Bloom) e) Siswa mempunyai sikap yang baik dalam membaca, menulis dan mendengarkan (Sikap) f) Siswa mempunyai minat yang positif dalam membaca, menulis dan mendengarkan (minat) g) Siswa dapat mengevaluasi dirinya sendiri terhadap materi pembelajaran Al Qur’an (konsep diri)
Ya
Tidak % 9 32,1 9 32,1
19 19
% 67,9 67,9
Frekuensi
19
67,9
9
32,1
19
67,9
9
32,1
19
67,9
9
32,1
22
78,6
6
21,4
22
78,6
6
21,4
Frekuensi
3) Ranah
h) Siswa mengamati/mendengarka 22 78,6 6 n perintah guru i) Siwa membaca atas 15 53,6 13 perintah guru j) Siswa melakukukan kegiatan 12 42,9 16 menulis/merangkum Tabel 4.3 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus I
Psikomotorik
21,4 46,4 57,1
Refleksi, berdasarkan hasil pengamatan/observasi selama pelaksanaan tindakan, pada siklus I diperoleh beberapa hal sebagai berikut: a. Keberhasilan 1) Siswa antusias melaksanakan kegiatan belajar . 2) Dengan mengikuti aturan dan prosedur yang sudah direncanakan, siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung dengan baik. 3) Sangat baik digunakan metode berulang-ulang agar anak benar-benar bisa membaca sesuai tajwid yang benar. b. Kekurangan 1) Hasil tes sumatif siswa belum mencapai 70%. 2) Masih ada beberapa anak yang kurang memperhatikan 3) Pembagian waktu tiap langkah pembelajaran masih kurang efisien. c. Rekomendasi 1) Dalam melakukan percobaan dan pengamatan diusahakan semua siswa aktif, karena masih terlihat ada siswa yang cenderung diam.
2) Dominasi guru dikurangi agar siswa terbiasa bekerja secara mandiri. 3) Pembagian waktu tiap langkah pembelajaran diusahakan sebaik mungkin 4) Guru lebih memotivasi siswa untuk berani bertanya. 5) Perlunya identifikasi siswa yang bisa dan kurang untuk dijadikan dalam satu bangku, sehingga dapat saling berkomunikasi dan melengkapi. 2. Diskripsi Siklus II Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus II merupakan perbaikan berdasarkan refleksi dari siklus I yang telah dilakukan. Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II sama seperti yang dilakukan pada siklus I. Hasil penelitian pada siklus II berupa data catatan lapangan tentang prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran mengguanakan metode driil. Kemampuan prestasi belajar (kognitif, afektif,dan psikomotorik) diukur dengan menggunakan tes sumatif dan lembar observaasi. Soal diberikan kepada siswa pada kahir pembaelajaran. Penilaian menggunakan catatan lapangan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. No.
Nilai
Nilai Rata-rata
Prosentase
1)
Nilai rata-rata Mendengarkan
13,46
67,32
2)
Nilai rata-rata Membaca
31,43
78,57
3.)
Nilai rata-rata Menulis
28,43
71,07
73,32
73,32
Jumlah
Tabel 4.4 Rata-rata Nilai Siklus II
Pada tabel di atas dapat diketahui besarnya nilai rata-rata dan hasil tes sumatif adalah 73,32%. Masing-masing prestasinya adalah 67,32% (nilai mendengarkan), 78,57% (nilai membaca), dan 71,07% (nilai menulis). Dalam siklus ini guru telah mencapai 70%, akan tetapi guru tetap malaksanakan siklus III. Dari hasil observasi yang dilakukan siswa meberikan respon positif terhadap pembelajaran Al Qur;an dengan menggunakan metode driil. Ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Berikut data catatan lapangan
RANAH
INDIKATOR PRESTASI
Ya Frekuensi
% 53,6 67,9
Tidak % 13 46,4 9 32,1
Frekuensi
a) Pengetahua Siswa (C1) 15 b) Pemahaman Siswa (C2) 19 c) Siswa menerapkan dalam 18 64,3 10 kehidupan sehari hari (C3) d) Siswa menganalisa (C4) 21 75,0 7 e) Siswa mempunyai sikap 2) Ranah yang baik dalam membaca Afektif 25 89,3 3 menulis dan mendengarkan (Sikap) f) Siswa mempunyai minat yang positif dalam 19 67,9 9 membaca, menulis dan mendengarkan (minat) g) Siswa dapat mengevaluasi dirinya sendiri terhadap 15 53,6 13 materi pembelajaran Al Qur’an (konsep diri) h) Siswa mengamati/ 3) Ranah 20 71,4 8 Psikomotorik mendengarkan perintah guru i) Siwa membaca atas perintah 22 78,6 6 guru j) Siswa melakukukan kegiatan menulis/ 15 53,6 13 merangkum Tabel 4.5 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus II 1) Ranah Kognitif
35,7 25,0 10,7
32,1
46,4
28,6 21,4 46,4
Refleksi, berdasarkan hasil pengamatan/observasi selama pelaksanaan tindakan, pada siklus I diperoleh beberapa hal sebagai berikut: a. Keberhasilan 1) Metode driil berdampak positif terhadap hasil belajar siswa, Dalam siklus ini guru telah mencapai 70%. 2) Banyak siswa yang lebih memperhatikan, sehingga mempermudah dalam pembelajaran. 3) Guru menjelaskan dengan baik dan jelas (sesuai lembar kritik dan saran). b. Kekurangan 1) Pembagian waktu tiap langkah pembelajaran masih kurang efisien. 2) Prestasi siswa siswa belum sesuai yang diinginkan c. Rekomendasi: 1) Dominasi guru dikurangi agar siswa terbiasa bekerja secara mandiri. 2) Pembagian waktu tiap langkah pembelajaran diusahakan sebaik mungkin 3) Guru lebih memotivasi siswa untuk berani bertanya dan mengeluarkan pendapatnya. 3. Diskripsi Siklus III Kegiatan pembelajaran yang dilakukan pada siklus III merupakan perbaikan berdasarkan refleksi dari siklus II yang telah dilakukan. Proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus III sama seperti yang dilakukan pada siklus II. Hasil penelitian pada siklus III berupa data catatan lapangan tentang prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran mengguanakan metode driil.
Kemampuan prestasi belajar (kognitif, afektif,dan psikomotorik) diukur dengan menggunakan tes sumatif dan lembar observaasi. Soal diberikan kepada siswa pada kahir pembaelajaran. Penilaian menggunakan catatan lapangan dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. No.
Nilai
Nilai Rata-rata
Prosentase
1)
Nilai rata-rata Mendengarkan
16,18
80,89
2)
Nilai rata-rata Membaca
32,21
80,54
3.)
Nilai rata-rata Menulis
32,11
80,27
80,50
80,50
Jumlah
Tabel 4.6 Rata-rata Nilai Siklus III Hasil tes pada siklus ketiga ini telah melewati indikator pencpaian yakni 70%. Nilai rata-ratanya adalah 80,50%. Dari hasil observasi yang dilakukan siswa meberikan respon positif terhadap pembelajaran Al Qur;an dengan menggunakan metode driil. Ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Berikut data catatan lapangan
RANAH
INDIKATOR PRESTASI
1) Ranah Kognitif
a) Pengetahua Siswa (C1) b) Pemahaman Siswa (C2) c) Siswa menerapkan dalam kehidupan sehari hari (C3) d) Siswa menganalisa (C4) (taksonomi Bloom) e) Siswa mempunyai sikap
2) Ranah
Ya
Tidak % 9 32,1 7 25,0
Frekuensi
19 21
% 67,9 75,0
23
82,1
5
17,9
21
75,0
7
25,0
21
75,0
7
25,0
Frekuensi
yang baik dalam membaca, menulis dan mendengarkan (Sikap) f) Siswa mempunyai minat yang positif dalam 19 67,9 9 membaca, menulis dan mendengarkan (minat) g) Siswa dapat mengevaluasi dirinya sendiri terhadap materi 23 82,1 5 pembelajaran Al Qur’an (konsep diri) h) Siswa 3) Ranah Psikomotorik mengamati/mendengark 24 85,7 4 an perintah guru i) Siwa membaca atas 22 78,6 6 perintah guru j) Siswa melakukukan kegiatan 18 64,3 10 menulis/merangkum Tabel 4.7 Catatan Lapangan Prestasi Belajar Siklus III Afektif
32,1
17,9
14,3 21,4 35,7
Refleksi, berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus III, maka diperoleh refleksi bahwa terjadi Peningkatan prestasi belajar dalam test sumatif sebesar 80%. B. Pembahasan Berdasarkan tujuan penelitian ini yaitu penerapan metode driil untuk meningkatkan aktifitas dan prestasi siswa, maka penelitian ini termasuk penelitian tindakan yang dalam pelaksanaannya dilakukan dengan 3 siklus tindakan. Tujuan dari setiap siklusnya adalah terjadi perbaikan dari segi proses maupun hasil setelah tindakan dilakukan. Bentuk tindakannya adalah pembelajaran yang semuanya dimulai dengan melakukan metode driil. Berikut penulis paparkan pembahasan sesuai hasil penelitian yang sudah dilakukan.
Prestasi siswa diperoleh dari hasil test sumatif dan catatan lapangan berupa tiga rahah. Dibawah ini hasil tes sumatif yang diperoleh No.
Nilai
1)
Nilai rata-rata Mendengarkan
Prosentase Siklus I
Prosentase Siklus II
Prosentase Siklus III
61,43%
67,32%
80,89%
Kenaikan 2)
5,89%
Nilai rata-rata Membaca
72,68%
Kenaikan 3.)
13,57% 78,57%
5,89%
Nilai rata-rata Menulis
55,36%
Kenaikan
1,97% 71,07%
15,71%
Jumlah (nilai rata-rata keseluruhan)
63,50%
Kenaikan
80,54%
80,27% 9,20%
73,32%
9,82%
80,50% 7,18%
Tabel 4.8 Hasil Tes Sumatif Masing-masing Siklus
100.00% 50.00%
80.89% 80.54% 80.27% 80.50% 78.57% 67.32% 71.07% 73.32% 72.68% 61.43% 63.50% 55.36%
0.00% mendengar
membaca
Siklus 1
menulis
Siklus II
nilai rata-rata
Siklus III
Grafik 4.1 Hasil Tes Sumatif Ada beberapa pertimbangan untuk melanjutkan dari siklus II ke III. Pertimbangan tersebut adalah untuk lebih meyakinkan adanya peningkatan prestasi
belajar. Ada beberapa siswa yang tidak sampai dengan target pencapaian indikator. Bagi anak yang belum mencapai indikator disarankan untuk melakukan pembelajaran remedial sehingga sesuai dengan asas mastery learning. Secara keseluruhan telah mencapai indikator yang ditentukan sehingga siklus dihentikan. Selain menggunakan tes sumatif, penilaian menggunakan catatan lapangan yang mencakup tiga ranah yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berikut ini hasil observasi yang dilakukan. K o d e
a b c d e f g h i j
Siklus I y F 19 19 19 19 19 22 22 22 15 12
Siklus II T
% 67,9 67,9 67,9 67,9 67,9 78,6 78,6 78,6 53,6 42,9
y
Siklus III t
Y
F % F % F % F % 9 32,1 15 53,6 13 46,4 19 67,9 9 32,1 19 67,9 9 32,1 21 75,0 9 32,1 18 64,3 10 35,7 23 82,1 9 32,1 21 75,0 7 25,0 21 75,0 9 32,1 25 89,3 3 10,7 21 75,0 6 21,4 19 67,9 9 32,1 19 67,9 6 21,4 15 53,6 13 46,4 23 82,1 6 21,4 20 71,4 8 28,6 24 85,7 13 46,4 22 78,6 6 21,4 22 78,6 16 57,1 15 53,6 13 46,4 18 64,3 Tabel 4.9 Hasil Catatan Lapangan Prestasi Belajar
Keterangan F = Frekuensi % = Prosentase y = ya t = tidak Dalam penelitian ini telah diperoleh
t F 9 7 5 7 7 9 5 4 6 10
% 32,1 25,0 17,9 25,0 25,0 32,1 17,9 14,3 21,4 35,7
kode a, b, c, d = indikator ranah kognitif kode e, f, g = indikator ranah afektif kode h, i, j = indikator ranah psikomotorik beberapa hasil kuantitatif yaitu prosentase
masing-masing aspek dan indikator. Metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Peningkatan nilai prestasi belajar (prestasi mendengarkan, membaca, dan menulis). Peningkatan prestasi mendengarkan sebesar 5,89% (siklus I dengan siklus II) dan 13,57% (siklus II dengan siklus III). Hasil ini diperoleh dari masing-masing siklus yang memperoleh nilai sebesar 61,43% pada siklus I, 67,32% pada silklus II, dan 80,89% pada siklus III. Peningkatan ini menunjukkan bahwa metode driil berpengaruh positif terhadap prestasi mendengarkan siswa. Nilai pada kegiatan membaca memperoleh nilai sebesar 72,69% pada siklus I, 78,57% pada siklus II, dan 80,54% pada siklus III. Dan dapat disimpulkan bahwa peningkatan nilai mendengarkan sebesar 5,89% (siklus I dengan siklus II) dan 1,97% (siklus II dengan siklus III). Peningkatan ini menunjukkan bahwa metode driil berpengaruh positif terhadap prestasi mendengarkan siswa. Peningkatan prestasi menulis sebesar 15,71% (siklus I dengan siklus II) dan 9,20% (siklus II dengan siklus III). Peningkatan ini diperoleh dari hasil masingmasing siklus adalah 55,36%, 71,07%, dan 80,27%. Hasil rata-rata nilai prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Tegalsari sebesar 63,50% pada siklus I, 73,32% pada siklus II, dan 80,50% pada siklus III. Peningkatan ini menunjukkan bahwa metode driil berpengaruh positif terhadap prestasi belajar. Setelah diadakan penelitian tindakan kelas ini, penelitian dirasa sudah cukup (tidak melanjutkan siklus berikutnya) karena sudah mencapai indikator pencapaian yang ditentukan.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Metode driil dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Al Qur’an QS. Al Ma’un ayat 1-7 pada Sekolah Dasar Negeri 1 Tegalsari Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Prestasi mendengar sebesar 5,89% (siklus I ke siklus II) dan 13,57% (siklus II ke siklus III). Peningkatan prestasi membaca sebesar 5,89% (siklus I ke siklus II) dan 1,97% (siklus II ke siklus III). Peningkatan prestasi menulis sebesar 15,71% (siklus I ke siklus II) dan 9,20% (siklus II ke siklus III). Peningkatan prestasi belajar siswa pada semua aktivitas sebesar 9,82% (siklus I ke siklus II) dan 7,18% (siklus II ke siklus III). B. Saran 1.
Guru meberikan modifikasi metode driil dengan menambahkan metode yang lain.
2.
Agar siswa tetap fokus terhadap pembelajaran, guru harus meberikan waktu istirahat dalam melakukan metode driil ini sehingga siswa merasa nyaman
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta : 2006. Azwar, Saifudin, Metode Penelitian, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2009. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan “Sebuah Panduan Praktis. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2008 Subana, Mursito Rahadi, Sudrajat, Statistika Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia, 2005. Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1995 . Sumantri, Aturg, Statistika Dalam Penelitian, Bandung : Pustaka Setia, 2006 Suprijanto, Pendidikan Orang Dewasa, Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Wijaya, Cece. Pendidikan Remedial Sarana Pengembangan mutu Sumber Daya Manusia, Bandung: Rosdakarya, 2007 Sugihartono, Psikologi Pendidika, Yogyakarta: UNY press, 2007 Mardapi, Djemari. Teknik Penyususnan Instrumen Tes dan Nontes, Yogyakarta: Media Cendekia, 2008 Muhsin, Abu Hasim. Panduan Praktis tajwid, Yogyakarta: Daarul Atsar Al Islamiyyah Suprijono, Agus. Cooperative Learning, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009