UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH TAMRINUL ULUM JETIS KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SITI MUSHLIHATUN _________________________________
NIM : 125 07 040
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH TAMRINUL ULUM JETIS KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh : SITI MUSHLIHATUN _________________________________
NIM : 125 07 040
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki,maka skripsi saudara: Nama : Siti Mushlihatun NIM : 12507040 Jurusan : Tarbiyah Program : PGMI Judul : UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAQ MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH TAMRINUL
ULUM
JETIS
KEC
SUSUKAN
KAB
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 telah kami setujui untuk dimonaqosahkan.
Salatiga, 11 Maret 2010 Pembimbing
Drs.Ahmad Sulthoni,M.Pd. NIP.19681104 199803 1 003
KEMENTERIAN AGAMA RI
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706, 323433 Kode pos. 50721 Salatiga http// www.salatiga.ac.id e-mail :
[email protected] PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara Siti Mushlihatun dengan Nomor Induk Mahasiswa 12507040 yang berjudul UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH JETIS KEC SUSUKAN KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 20 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syaratsyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.). 4 Robiul Awal 1431 H. Salatiga, 20 Maret 2010 M. Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag NIP. 19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji II
Drs. Bahroni, M.Pd. NIP. 19640818 199403 1004
Dr.H.Sa'adi, M.Ag. NIP. 19630420 199203 1003 Pembimbing
Drs.H.Ahmad Sulthoni, M.Pd. NIP. 19681104 199803 1003
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Siti Mushlihatun NIM : 12507040 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 10 Maret 2010 Yang menyatakan,
Siti Mushlihatun
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat kepada manuusia lainnya (HR. Al Qodloi dan Jabir) Doa yang disertai dengan ikhtiar (usaha) adalah doa yang menjadi kekuatan merubah takdir. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri (Q.S. Ar ra’d : 11)
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tuaku, Para dosenku, saudara-saudaraku, Sahabat-sahabat seperjuanganku, Dan seseorang yang selalu memotivasiku
vii
.KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat taufik dan hidayahNya serta memberi petunjuk kepada penulis sehingga skripsi dapat selesai sesuai dengan yang diharapkan tanpa halangan suatu apapun. Sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Agung Muhammad SAW, Nabi dan Rasul Rahmatan Lil’alamin yang patut diteladani bagi umat manusia di seluruh dunia. Penulisan
skripsi
yang
berjudul
“UPAYA
PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH JETIS KEC SUSUKAN KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010” dimaksudkan guna memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Kami haturkan terima kasih banyak yang tak terhingga karena kepada pihak-pihak yang telah membantu terwujudnya skripsi ini. Peneliti yakin, skripsi ini tidak akan terwujud tanpa ada pertolongan dari Allah SWT dan bantuan berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi maka, dengan segala kerendahan hati kami menghaturkan terima kasih kepada : 1.
Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag. Selaku Ketua STAIN Salatiga.
2.
Pembimbing skripsi, Drs.H.Ahmad Sulthoni, M.Pd. Atas segala ilmu, waktu, tenaga dan bimbingan yang telah diberikan kepada peneliti dengan segala kesabaran dan keikhlasan.
3.
Segenap dosen STAIN Salatiga yang telah memberi motivasi sehingga skripsi ini dapat selesai.
viii
4.
Kepada Ayah dan Bunda yang selalu memotivasi gerak dan langkah dalam penyusunan skripsi ini, dengan segala pengorbanannya, sentuhan kasih sayangnya.
5.
Kepada Bapak Sidik, S.Pd.I. Selaku Kepala MI Tamrinul ulum Jetis Susukan kab Semarang yang telah menyediakan sekolahnya untuk penelitian. Dengan iringan do’a yang tulus penyusun berharap semoga amal kebaikan Bapak
dan Ibu serta saudara-saudara mendapat balasan yang setimpal, diridhoi serta ada dalam belaian kasih-Nya. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan memberikan sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan pada umumnya.
Salatiga, 03 Maret 2010
Penulis
ix
ABSTRAK Mushlihatun, Siti. 2010. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran qidah Akhlak Melalui Metode Tanya Jawab Dengan Media Bola Plastik Pada Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tamrinul Ulum Jetis Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/ 2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Kelas Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs.H. Ahmad Sulthoni, M.Pd.
Kata kunci: Prestasi belajar, metode tanya jawab dan aqidah akhlak. Proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah yang dilakukan oleh guru belum dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, hal ini terbukti bahwa nilai hasil belajar masih rendah. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru menganti metode pembelajaran menggunakan metode tanya jawab dengan media bola plastik. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran aqidah akhlak. Penelitian ini menggunakan tiga siklus metode pembelajaran yaitu sebagai berikut : (1) Siswa diberi kesempatan belajar dengan bertanya kepada guru maupun dengan teman sebayanya. (2) Disiapkan sumber belajar dan lembar observasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. (3) Disiapkan sumber belajar, lembar observasi, dan media pembelajaran berupa bola plastik. Hasil analisis membuktikan bahwa pembelajaran dengan metode tanya jawab dapat meningkatkan prestasi siswa. Tiap siklus terlihat ada kenaikan ,sehinga kegiatan pembelajaran dengan metode tanya jawab dapat (1) perhatian siswa lebih meningkat (2) Keberanian bertanya dan menjawab lebih baik dan meningkat (30 Meningkatkan hasil prestasi belajar siswa.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... ....................i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... ...................ii PENGESAHAN KELULUSAN...................................................................... .................iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ ..................iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... ...................v KATA PENGANTAR .................................................................................... ..................vi ABSTRAK ..................................................................................................... .................vii DAFTAR ISI .................................................................................................. ...............viii DAFTAR TABEL........................................................................................... ..................ix DAFTAR GRAFIK................................................................................................................x DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................................xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................................. …………. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... ………… 4 C. Tujuan Penelitian ............................................................................ ………… 4 D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ …………. 5 E. Manfaat Penelitian .......................................................................... …………. 5 F. Definisi Operasional........................................................................ …………. 6 G. Metode Penelitian…………………………………………………………… 1.Rancangan Penelitian 2.Subjek Penelitian 3.Langkah-Langkah 4.Instrumen Penelitian xi
10
5.Pengumpulan Data 6.Analisis Data H. Sistematika Penulisan...................................................................... …...……..17 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar ........................................................................................... .................19 B. Metode Pembelajaran.........................................................................................24 C. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak........................................................................ 27 D. Media Bola Plastik.............................................................................................36 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian............................................................................. ………….39 B. Deskripsi Pelaksanaan ...................................................................... .. ………. 47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Hasil Penelitian ................................................................ ……… ..60 B. Pembahasan Hasil Penelitian… ....................................................... ……….. 70 C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab Dalam Pembelajaran Aqidah Akhlak ................................................................................ ……….
74
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... ………. ..77 B. Saran............................................................................................... . ………..80 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..84 Lampiran-lampiran
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Jumlah Siswa……………………………………………….…..............41 Tabel 1.2 Daftar Tenaga Pengajar .................................................................. ………….41 Tabel 1.3 Struktur Organisasi Sekolah ........................................................... …………. 42 Tabel 1.4 Daftar Siswa Kelas V MI TAMRINUL ULUM Jetis ...................... ………….43 Tabel 2.1 Lembar Observasi Siklus I .............................................................. .................50 Tabel 2.2 Lembar Observasi Siklus II ............................................................ .................53 Tabel 2.3 Lembar Observasi Siklus III ......................................................... .................57 Tabel 2.4 Skema Pelaksanaan PTK .....................................................................................59 Tabel 3.1 Nilai Siswa Pada Pra Siklus ............................................................ …………. 60 Tabel 3.2 Perhatian Siswa Pada Siklus I.......................................................................... 62 Tabel 3.3 Motivasi Siswa Pada Siklus I ............................................................................ 62 Tabel 3.4 Nilai Siswa Pada Siklus I ……………………………………………………...64 Tabel 3.5 Perhatian Siswa Pada Siklus II............................................................................64 Tabel 3.6 Motivasi Siswa Pada Siklus II.............................................................................65 Tabel 3.7 Nilai Siswa Pada Siklus II ……………………………………………………..66 Tabel 3.8 Perhatian Siswa Pada Siklus III..........................................................................67 Tabel 3.9 Motivasi Siswa Pada Siklus III...........................................................................67 Tabel 3.9 Nilai Siswa Pada Siklus III …………………………………………. ………...69
xiii
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perhatian Siswa Dari Siklus I – Siklus III.........................................................70 Grafik 4.2 Motivasi Siswa Dari Siklus I – Siklus III..........................................................71 Grafik 4.3 Ketuntasan Belajar Pra Siklus – Siklus III.........................................................71
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mempunyai tanggung jawab untuk mendidik siswanya. Untuk itu sekolah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sebagai realisasi tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Adapun penaggung jawab kegiatan proses belajar mengajar di dalam kelas adalah guru. Karena gurulah yang langsung memberikan kemungkinan bagi siswa agar terjadi proses belajar yang efektif (Wijaya, 1991:2). Guru merupakan salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar. Ia mempunyai tugas untuk melaksanakan pendidikan, secara sadar bertanggung jawab terhadap anak dalam mencapai kedewasaan. Seorang guru tidak hanya sebagai pengajar yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan transfer of values dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan yang menuntun siswa dalam belajar. Peranan guru di sekolah dalam bentuk apapun belum dapat digantikan oleh mesin, seperti dikemukakan oleh Nana Sudjana dalam Wijaya (199:3). Kehadiran guru dalam proses belajar mengajar atau pengajaran masih tetap memegang peranan penting. Peranan guru dalam proses pengajaran belum dapat digantikan oleh mesin, radio, tape recorder, ataupun komputer yang paling canggih sekalipun. Masih terlalu banyak unsur manusiawi seperti sikap, sistem nilai, perasaan, motivasi, kebiasaan dan lain-lain yang merupakan hasil dari proses pengajaran, tidak dapat dicapai melalui alat-alat tersebut. Di satu sisi tampak jelas bahwa seorang guru tidak hanya cukup mengetahui bahwa ilmu pengetahuan yang akan diajarkan kepada siswa, tetapi harus juga mengetahui tujuan yang akan dicapai, penggunaan metode yang tepat, mengetahui
cara-cara menggunakan alat peraga yang sesuai dengan bahan yang akan diajarkan dan mampu menciptakan kondisi yang positif yang menantang siswa untuk selalu aktif selama berlangsungnya proses belajar mengajar. Dalam pendidikan, perhatian dan motivasi merupakan prasyarat utama dalam proses belajar mengajar. Tanpa adanya perhatian dan motivasi hasil belajar yang dicapai siswa tidak optimal. Stimulus yang diberikan guru tidak akan berarti tanpa adanya perhatian dan motivasi dari siswa. Ada beberapa cara untuk menumbuhkan perhatian dan motivasi, antara lain melalui cara mengajar yang bervariasi mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, memberikan pujian bagi siswa yang menunjukan prestasi belajar (Sudjana dan Arifin, 1988:39-40). Karena itu sebagai pengajar guru disyaratkan mempunyai kemampuan dasar yaitu kemampuan dalam merencakan dan melaksanakan proses belajar mengajar. Kemampuan ini akan menjadi bekal dalam melaksanakan tugas dan tangung jawabnya. Dalam melaksanakan tugas belajar-mengajar memerlukan perencanaan yang seksama, yaitu mengkoordinasi unsur-unsur tujuan, bahan pengajaran, kegiatan belajar mengajar, metode
dan alat bantu mengajar, serta penilaian. Tahap berikutnya adalah
melaksanakan rencana tersebut dalam bentuk tindakan atau praktek mengajar. Metode mengajar dan alat bantu mengajar pada dasarnya memberi petunjuk apa yang akan dikerjakan guru. Metode mengajar yang dipilih dan digunakan guru sangat menentukan kegiatan belajar siswa. Setelah guru selesai menyampaikan materi perlu untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan tanya jawab guna mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan guru melalui metode ceramah. Dalam menyampaikan materi pembelajaran dengan metode ceramah ini ternyata prestasi siswa yang dihasilkan masih rendah sehingga
xvi
diperlukan adanya variasi dalam proses mengajar. Metode yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung antara guru dan siswa atau antara siswa dengan siswa hal itu bisa dalam bentuk guru bertanya dan siswa yang menjawab atau merupakan hubungan timbal balik secara langsung atau lebih dikenal dengan metode tanya jawab. Karena metode tanya jawab sangat berguna untuk mencapai banyak tujuan. Berdasarkan dari asumsi di atas maka peneliti mengadakan penelitian dengan mengangkat judul UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MELALUI METODE TANYA JAWAB DENGAN MEDIA BOLA PLASTIK PADA SISWA KELAS V MADRASAH IBTIDAIYAH TAMRINUL ULUM JETIS KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah penerapan metode tanya jawab dengan media bola plastik dapat meningkatkan perhatian belajar mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa Kelas V MI di Jetis, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010 ? 2. Apakah penerapan metode tanya jawab dengan media bola plastik dapat meningkatkan motivasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa kelas V MI di Jetis, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010 ? 3. Apakah penerapan metode tanya jawab dengan media bola plastik dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa Kelas V MI di Jetis, Kecamatan Susukan, Kabupaten Seamarang tahun pelajaran 2009/2010 ?
xvii
C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui metode tanya jawab dengan media bola plastik dapat meningkatkan perhatian belajar mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah di Jetis, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 2. Untuk mengetahui metode tanya jawab dengan media bola plastik dapat meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Jetis, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 3. Untuk mengetahui metode tanya jawab dengan media bola plastik dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran akidah akhlak pada siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah di Jetis, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Penelitian Dengan hal ini mengemukakan hipotesis sebagai berikut : bahwa metode tanya jawab dengan media bola plastik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak
E. Manfaat Penelitian Berdasarkan pada permasalahan yang ada dan dengan penelitian yang telah dilaksanakan maka penelitian tindakan kelas ini dapat dirumuskan manfaatnya baik secara teoritis maupun praktis.
xviii
1. Manfaat Teoritis Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan islam yang diperoleh dari penelitian lapangan. 2. Manfaat praktis a. Untuk Guru 1) Dapat memberikan proses pembelajaran. 2) Dapat meningkatkan kreativitas guru dalam menajar mata pelajaran akidah akhlak. 3)
Dapat meningkatkan motivasi guru dalam mengajar mata pelajaran akidah akhlak
b. Untuk Siswa 1) Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas pada mata pelajaran akidah akhlak. 2) Dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akidah akhlak. 3) Dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di dalam kelas pada mata pelajaran akidah akhlak.
F. Definisi Operasional Dengan judul upaya peningkatan prestasi belajar mata pelajaran akidah akhlak melalui metode tanya jawab dengan media bola plastik pada siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Tamrinul Ulum di Jetis, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 memerlukan penjelasan di antaranya :
xix
1. Prestasi Belajar Yaitu untuk menilai kemampuan hasil belajar anak yang digunakan anak untuk mengetahui sejauh mana penguasaan anak terhadap materi yang telah diberikan
untuk
mengetahui
tingkat
kecerdasan
seseorang
(Soetomo,1993:248). Prestasi adalah hasil yang telah dicapai dilakukan dikerjakan (Purwadarminta,1982:768). 2. Motivasi a. Motivasi adalah daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan (Sardiman:101). b. Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak. Motif itu berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang yang melakukan suatu tugas. c. Motivasi
merupakan
menentukan
arah
perbuatan.yakni
kearah
perwujudan suatu tujuan atau cita-cita (Purwanto,1987:81-82). 3. Perhatian Perhatian adalah cara menggerakan bentuk umum cara bergaulnya jiwa dengan bahan-bahan dalam medan tingkah laku. Dalam versi lain perhatian dapat diartikan dua macam yaitu : a. Perhatian adalah pemusatan tenaga/kekuatan jiwa tertuju kepada suatu subjek b. Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu aktivitas (Sumanto:32).
xx
4. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru (Suparno,1988:119). 5. Media Bola Plastik Media adalah kata jamak dari medium, berasal dari bahasa latin yang berarti perantara atau pengantar (Soepartono,2000: 3). Pengertian secara harfiah ini selanjutnya menurunkan berbagai definisi media seirama dengan perkembangan teknologi dalam pendidikan seperti yang dikatakan Aliran Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan bahwa media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk memproses penyaluran informasi. Sedang National Education Association (NEA) mendefinisikan bahwa media adalah segala hal yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta perantinya untuk kegiatan tersebut. Media sering juga disebut sebagai perangkat lunak yang bukan saja memuat pesan atau bahan ajar untuk disalurkan melalui alat tertentu tetapi juga dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Pengalaman menunjukkan bahwa dalam komunikasi ini sering terjadi penyimpangan–penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien. Penyebab penyimpangan dalam komunikasi proses belajar mengajar antara lain adanya kecenderungan verbalisme dalam proses belajar, perhatian, kurangnya minat, dan motivasi siswa.
xxi
Salah satu upaya untuk mengatasi hal–hal tersebut di atas adalah penggunaan media bola plastik dalam proses belajar mengajar. Ini disebabkan karena fungsi media dalam proses belajar mengajar adalah sebagai penyaji stimulus respon informasi dan untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Juga dalam hal–hal tertentu media mempunyai nilai–nilai praktis yang sangat bermanfaat baik bagi siswa maupun guru. Bagi siswa media bola plastik yang dipersiapkan dengan baik, didesain dengan warna–warni yang serasi dapat menarik perhatian untuk berkonsentrasi pada materi yang sedang disajikan sehingga membangkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar. Dengan media bola plastik guru juga dapat mengatur kelas sehingga waktu belajar dapat dimanfaatkan dengan efisien. Manfaat yang lain dari media bola plastik adalah dapat dirancang sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi dimana saja. Manfaat media bola plastik dalam proses belajar mengajar secara umum adalah memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk membantu siswa belajar secara optimal. Lebih khusus definisi manfaat media bola plastik sebagai berikut : a. Penyampaian materi dapat diseragamkan b. Proses instruksional menjadi lebih menarik c. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif d. Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi e. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan f.
Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja
xxii
g. Sikap positif siswa terhadap meteri belajar maupun tehadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif. (Kemp dan Dayton,1985:133). 6. Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang digunakan sebagai wahana pemberian pengetahuan, bimbingan dan pengembangan kepada siswa agar dapat memahami, meyakini dan menghayati kebenaran ajaran islam, serta bersedia mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari (Sulaiman,1995:5). G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Hakikat Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan yang dalam bahasa inggris PTK diartikan dengan Classroom Action Research. Dari kata yang membentuk pengertian tersebut, maaka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan yaitu : a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu dari suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. b. Tindakan adalah suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian ini berbentuk rangkaian siklus kegiatan. c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seseorang guru.
xxiii
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut segera dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas. Ada beberapa alasan mengapa PTK merupakan suatu kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesionalisme seorang guru. a. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran dikelasnya. b. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional. c. Dengan
melaksanakan
tahap-tahap
dalam
PTK,
guru
mampu
memperbaiki proses pembelajaran melelui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya. d. Pelaksanaan PTK tidak menganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. e. Dengan melaksanakan PTK guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan tekhnik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya (Aqib,2006:12-14). Dalam mata pelajaran akidah akhlak seorang guru kesulitan dalam menyampaikan materi, karena dalam penggunaan mentodenya masih bingung dan para siswa dalam menerima materi kurang faham dan waktunya kurang efektif dan efisien. Dengan menggunakan metode tanya jawab semoga dalam pelaksanaan pembelajaran bisa efektif dan efisien.
xxiv
2. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah guru dan peneliti dan objeknya pada penelitian ini adalah siswa. 3. Langkah-langkah Penelitian a. Menyusun Rancangan Tindakan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, dimana, oleh siapa, dan bagaiamana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dengan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Dalam penelitian tindakan, pihak yang melakukan tindakan adalah siswa itu sendiri, sedang yang diminta pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti, bukan guru yang melakukan tindakan juga dapat dilakukan oleh dua orang guru, yang dengan cara bergantian mengamati. Ketika sedang mengajar dia adalah guru ketika sedang mengamati dia adalah seorang peneliti. Dalam tahapan penyusunan rancangan ini peneliti menetukan titik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamat untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. b. Pelaksanaan tindakan (acting) Tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan yaitu mengenakan tindakan di kelas, hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan,
xxv
tetapi harus pula berlaku wajar tidak dibuat-buat. Dalam refleksi keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan tujuan semula. c. Pengamatan (observing) Pengamatan seharusnya dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan sehingga keduanya dapat berlangsung dalam waktu yang bersamaan pada tahapan pelaksanaan diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai pengamat. Ketika guru sedang melakukan tindakan, karena hatinya menyatu dengan kegiatan, tentu tidak sempat menganalisis peristiwa ketika sedang berlangsung. Oleh karena itu kepada guru pelakana yang berstatus sebagai pengamat balik terhadap tindakan yang berlangsung agar memperoleh data yang lebih akurat. d. Refleksi (reflecting) Tahap refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Dalam tahap ini seorang guru pelaksana sekaligus berstatus pengamat melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah berlangsung dengan menggunakan lembar soal yang berbentuk multiple voice dan lembar observasi. e. Instrumen penelitian No 1.
Indikator Keberhasilan Motivasi Belajar
-
Sub Indikator Keberhasilan Siswa menghindari akhlak yang tercela dalam kehidupan seharihari.
-
xxvi
Siswa membaca tentang materi
akhlak tercela 2.
Siswa menguasai materi
-
siswa belajar dengan temannya bertanya jawab materi akhlak tercela
3.
Hasil belajar siswa
-
Adanya
peningkatan
nilai
ulangan yang signifikan dari setiap siklusnya 4.
Perhatian Siswa
-
Adanya peningkatan perhatian yang
terlihat
pada
antusias,keaktifan,dan senang
siswa
rasa dalam
pembelajaran aqidah akhlak
f.
Pengumpulan Data Dalam
penelitian
ini
peneliti
mengumpulkan
data
dengan
menggunakan metode sebagai berikut : 1) Observasi Adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang keadaan lembaga pendidikan serta kegiatankegiatan yang ada di sekolah MI Tamrinul Ulum Jetis, kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang tahun 2009. 2) Dokumentasi Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barangbarang tertulis. Di dalam melaksanakan peneliti menyelidiki benda-benda
xxvii
tertulis seperti buku-buku, dokumentasi, peraturan-peraturan, catatan harian dan agar mendapatkan gambaran umum tentang sekolah MI Tamrinul Ulum Jetis Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tempat diadakannya penelitian. 3) Metode Wawancara Sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Wawancara digunakan untuk memperoleh data-data dari sumber secara langsung seperti kepala sekolah dan tenaga kerja atau guru di MI Tamrinul Ulum Jetis Kecamatan
Susukan
Kabupaten
Semarang
Tahun
2009
(Arikunto,1992:128-131). 4) Analisis Data Teknik yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah tehnik deskriptif analitik dengan penjelasan sebagai berikut : a) Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah tangan menggunakan deskriptif. Persentasi nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk menemukan tingkat pemahaman konsep modernisasi para siswa dalam pembelajaran Aqidah Akhlak. Nilai persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut :
NP : N K x 100 % R Keterangan : NP : Nilai Persentase NK : Nilai komulatif
xxviii
R
: Jumlah responden
b) Data kualitatif yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran, expresi tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata pelajaran. Pandangan atau sikap siswa terhadap metode pembelajaran yang baru, aktivitas siswa dalam mengikuti pelajaran, antusias dalam belajar serta motivasi belajar.
H. Sistematika Penulisan
Bab I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian 2. Subjek Penelitian 3. Langkah – langkah 4. Instrumen Penelitian 5. Pengumpulan Data 6. Analisi Data H. Sistematika Penelitian
Bab II: KAJIAN PUSTAKA A. Belajar B. Metode Pembelajaran C. Pengertian Aqidah Akhlak
xxix
D. Media Bola Plastik
Bab III: PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ( Rencana Pelaksanaan, Observasi dan Refleksi ) B. Deskripsi Pelaksanaan Silkus II (Rencana Pelaksanaan Observasi dan Refleksi) C. Deskripsi Pelaksanaan Silkus III (Rencana Pelaksanaan Observasi dan Refleksi)
Bab IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Silkus ( Data hasil observasi, refleksi keberhasilan dan kegagalan) B. Pembahasan
Bab V : PENUTUP A. Kesimpuan B. Saran
xxx
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Belajar 1. Pengertian belajar Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu penulis kemukakan definisi belajar menurut para ahli antara lain : a. Belajar adalah suatu rangkaian proses kegiatan respon yang terjadi dalam suatu rangkaian belajar mengajar yang berakhir pada terjadinya perubahan
tingkah
laku
jasmaniyah
maupun
rohaniyah
akibat
pengalaman/pengetahuan yang diperoleh (Arifin,1987:163). b. Menurut James O Whittaker belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman (Sumanto, 1990:99). c. Menurut Cronbach belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. d. Menurut
pendapat
tradisional
belajar
adalah
menambah
dan
mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan (Nasution, 1988:71) e. Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahanperubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap (Winkel, 1987:36). Dari berbagai uraian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi (hubungan) dengan lingkungan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
xxxi
2. Pengertian prestasi belajar Dalam kamus besar indonesia tertulis bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai (dari yang telah dilakukan). a. Sedangkan prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru (Usman, 1992:1). b. Sedangkan prestasi belajar menurut simanjuntak adalah suatu bukti yang dicapai dari suatu aktivitas untuk mengadakan perubahan sehingga
terdapat
kecakapan
baru
yang
berupa
pengetahuan,pemahaman,keterampilan dan nilai atau perilaku pada diri individu (Santoso, 1988:1). c. Selanjutnya winkel menulis prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan yang dapat dicapai dalam suatu proses psikis yang berlangsung
dalam
interaksi
subjek
dan
lingkungan
yang
menghasilkan perubahan, pengetahuan, nilai-nilai yang akan disimpan dan dilaksanakan menuju kemajuan (Sabri, 1995:60). d. Selain itu menurut Anwar prestasi belajar adalah tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi maksimal subyek dalam menguasai bahan atau materi yang telah dijabarkan dalam kegiatan formal dikelas dan berbentuk raport sebagai wujud prestasi belajar siswa (Purwanto,1988:85). Berdasarkan berbagai pendapat diatas disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi atau pengetahuan dan keterampilan setelah melakukan kegiatan belajar.Kemampuan siswa tersebut
xxxii
setelah dibandingkan dengan standar tertentu diwujudkan dalam bentuk nilai angka yang tertuang dalam raport siswa. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar Belajar adalah proses yang menimbulkan perubahan tinkah laku untuk mencapai hasil yang lebih baik, maka harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar antara lain : a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam individu, ada dua kelompok : 1) Faktor fisiologis Pada faktor fisiologis ini harus ditinjau, sebab bisa terjadi yang melatar belakangi keaktifan siswa dalam belajar adalah keadaan jasmani, karena keadaan jasmani akan mempengaruhi situasi belajar. Dalam hubungan dengan hal ini ada dua hal yang perlu dikemukakan :
a) Keadaan tonus jasmani pada umumnya b) Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu terutama fungsifungsi panca indra 2) Faktor psikologis a) Adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia luas b) Adanya sifat yang kreatif dan keinginan untuk maju c) Adanya keinginan mendapat simpati dari orang lain d) Adanya keinginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan usaha baru baik dengan kooperasi maupun kompetisi e) Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman.
xxxiii
b. Faktor external yaitu faktor yang berasal dari luar individu adalah: 1) faktor non sosial kelompok faktor-faktor ini bisa dikatakan tidak terbilang jumlahnya seperti: keadaan udara, suhu, cuaca, siang, malam, dan lainlain. 2) faktor sosial Faktor sosial adalah manusia, baik manusia itu hadir atau maupun tidak langsung hadir (Suryabrata:253). Menurut (Purwanto, 1996:106) faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua golongan yaitu : 1) faktor individual, yaitu factor yang ada pada diri sendiri yang meliputi:
kematangan,
pertumbuhan,
kecerdasan,
latihan,
motivasi 2) Faktor sosial yaitu faktor yang ada di luar individu yang meliputi faktor lingkungan, keluarga, guru, cara mengajar, alat-alat, kesempatan yang tersedia Menurut (Sumanto:108) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar digolongkan menjadi tiga kelompok: 1) faktor stimulasi belajar 2) faktor metode belajar 3) faktor individual Sedangkan menurut Maslaw, factor yang mempengaruhi belajar adalah: 1) adanya kebutuhan fisik 2) Adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari kekhawatiran
xxxiv
3) Adanya kebutuhan kecintaan dan penerimaan hubungan dengan orang lain 4) Adanya kebutuhan untuk mendapatkan kehormatan masyarakat 5) Sesuai sifat untuk mengembangkan diri (Suryabrata:253). Apa yang telah dikemukakan diatas adalah sejumlah kebutuhan-kebutuhan yang tidak lepas satu sama lain, yang mempengaruhi belajar siswa. Kebutuhan itu sifatnya individual berbeda-beda, maka pendidik harus berusaha mengenal faktor apa yang lebih dominan pada anak. Dari berbagai pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi belajar dapat berasal dari dalam diri siswa dan dari luar siswa. Salah satu faktor external adalah penggunaan mengajar guru serta model pembelajaran yang digunakan
B. Metode Pembelajaran Dalam interaksi belajar-mengajar, metode mengajar dipandang sebagai salah satu komponen yang ada di dalamnya yang mana komponen yang satu dengan yang lainya saling mempengaruhi, Metode mengajar sebagai alat untuk mencapai tujuan pengajaran yang ingin dicapai, sehingga semakin baik penggunaan metode mengajar semakin berhasilah pencapaian tujuan, artinya apabila guru dapat memilih metode yang tepat yang disesuaikan dengan bahan pengajaran, murid, situasikondisi, media pengajaran yang ingin dicapai. Untuk lebih jelasnya mengenai berbagai metode mengajar, akan diuraikan macam-macam metode yang dapat digunakan guru dalam menyampaikan pengajaranya kepada murid sebagai berikut :
xxxv
1. Metode ceramah Metode ceramah merupakan metode yang paling banyak dikenal dipakai guru dalam proses belajar mengajar, karena metode ini sangat mudah pelaksanaanya dan tidak membutuhkan tenaga dan pikiran dan biaya yang terlalu banyak. Guru memekai metode ceramah ini biasanya apabila guru harus memberi informasi kepada anak secara lisan, dan memang setiap pemberian informasi secara lisan dapat disebut ceramah atau pidato. Metode ceramah akan tepat digunakan : a. Apabila guru hendak akan menyajikan pelajaran baru yang dihubungkan dengan apa yang telah diketahui anak sebelumnya. b. Apabila guru akan memberi uraian tentang ringkasan atau kesimpulan dari dari materi yang telah diberikan c. Apabila materi yang akan disampaikan itu langkah, artinya sulit didapat murid baik melalui buku, majalah, koran atau media lain d. Apabila guru ingin membangkitkan minat, motivasi, semangat, dan sikap anak terhadap hal-hal yang dipelajari e. Apabila ingin menjelaskan tentang pengantar atau petunjuk-petunjuk dari skema, format, tabel, grafik, peta yang belum secara jelas diketahui oleh murid. f.
Apabila guru menjawab pertanyaan yang diajukan murit sehubungan dengan kesulitan murid dalam memecahkan masalah. Beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam menyampaikan
ceramah, yaitu : a. Keterangan yang singkat dan jelas b. Menggunakan gerakan badan pada waktu memberi ceramah
xxxvi
c. Penampilan yang menarik, gembira, kontak mata, memperhatikan semua siswa adalah cara untuk dapat membangkitkan anak untuk lebih memperhatikan informasi yang disampaikan guru. d. Menggunakan papan tulis, ikhtisar dan chart akan juga meningkatkan perhatian siswa terhadap informasi guru e. Memerinci bahan pelajaran yang lebih jelas, dengan memberi contohcontoh yang sesuai dengan tingkat kematangan dan kebutuhan anak. f.
Memberi kesempatan kepada anak untuk bertanya
2. Metode Tanya Jawab Metode
tanya
jawab
adalah
suatu
metode
dimana
guru
mengadakan/memberi pertanyaan kepada murid dan murid menjawab atau sebaliknya murid bertanya pada guru dan guru menjawab pertanyaan murid itu. Langkah-langkah yang perlu disiapkan dalam pemberian pertanyaan adalah : a. Merumuskan tujuan tanya jawab secara jelas dalam bentuk yang khusus dan terpusat pada perubahan tingkah laku murid b. Mengemukakan alasan mengapa kita memakai metode tanya jawab c. Menetapkan pertanyaan-pertanyaan yang harus diberikan pada murid d. Membuat garis besar jawaban dari pertanyaan yang diberikan sehingga mudah mengetahui mana jawaban siswa yang benar dan yang salah e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya
C. Mata Pelajaran Aqidah Akhlak 1. Pengertian
xxxvii
a. Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi): Kata aqidah diambil dari kata dasar al-‘aqdu yaitu ar-rabth (ikatan). Yang artinya ikatan, janji, dan akad. Firman Allah QS Al Maidah: 1
Artinya: Hai orang-orang yang beriman penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah Menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya. Ajaran-ajaran suatu agama tentang keimanan disebut aqidah, karena ajaran-ajaran tentang keimanan itu merupakan tali pengikat dan janji setia yang harus diyakini kebenarannya dan harus dipatuhi oleh masingmasing pemeluknya. Menurut istilah aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang wajib diyakini dengan mantap kebenarannya dan dipercayai adanya, tanpa dihinggapi rasa keraguan sedikitpun. Pokok-pokok keimanan ini sebagai kandungan dari aqidah islam, dikenal dengan rukun iman. Allah swt berfirman: (QS. Al-Baqarah: 285).
xxxviii
Artinya:Rosul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari tuhanya, demikian pula orang-orang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya. (Mereka mengatakan) : "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rosul-rosul-Nya", dan mereka mengatakan : "Kami dengar dan kami taat: (mereka berdoa): "Ampunillah kami ya tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". Rasul bersabda:
ِأَنْ ﺗُ ﺆْﻣِﻦَ ﺑِ ﺎﷲِ وَﻣَﻼِﺋﻜَﺘِ ﮫِ وَﻛُﺘَﺒِ ﮫِ وَرُﺳُ ﻠِﮫِ وَاْﻟﯿَ ﻮْمِ اَﻵﺧِ ﺮِ وَﺗُ ﺆْﻣِﻦُ ﺑِﺎﻟْﻘَ ﺪَر ِﺧَﯿْﺮِهِ وَﺷَﺮﱢه Definisi lain menyatakan bahwa aqidah Islam adalah segala dasar keyakinan yang bersumber dari ajaran Islam yang wajib dipegang oleh setiap muslim sebagai sumber kayakinan yang mengikat xxxix
Allah berfirman QS Al-maidah ayat 89,
Artinya:Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja
,maka
kaffarat
(melanggar) sumbah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin yaitu dari makanan yang bias kamu berikan kepada keluargamu atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barangsiapa yang tidak sanggup melakukan yang demikian maka
xl
kaffaratnya puasa selama tiga hari yang demikian itu adalah kaffarat sumpah-sumpahmu bila kamu bersumpah (dan kamu langgar) dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menerangkan kepadamu hokumhukumnya agar kamu bersyukur (kepada-Nya) (Al-Maaidah : 89). Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id.
b. Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi): Yaitu perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Dengan kata lain, keimanan yang pasti tidak terkandung suatu keraguan apapun pada orang yang menyakininya. Dan harus sesuai dengan kenyataannya; yang tidak menerima keraguan atau prasangka. Jika hal tersebut tidak sampai pada singkat keyakinan yang kokoh, maka tidak dinamakan aqidah. Dinamakan aqidah, karena orang itu mengikat hatinya diatas hal tersebut. c. Pengertian Akhlak Secara Bahasa (Etimologi): Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Kata akhlak diambil dari bahasa Arab (yang biasa berartikan tabiat, perangai kebiasaan, bahkan agama), namun kata seperti itu tidak ditemukan dalam Al-Quran. Yang ditemukan hanyalah
xli
bentuk tunggal kata tersebut yaitu khuluq yang tercantum dalam AlQuran surat Al-Qalam ayat 4,
Artinya: Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung (QS.Al-Qalam : 4).
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis Nabi Muhammad Saw. salah satunya hadis yang berbunyi:
[ِاﻧﱠﻤَﺎ ﺑُﻌِﺜْﺖُ ﻟِﺎَُ ﺗَﻤﱢﻢَ ﻣَﻜَﺎرِ مَ اَْﻻَ ﺧْﻼَقٍ ]رواه اﺣﻤﺪ Artinya:Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. [HR.Ahmad] Bertitik tolak dari pengertian bahasa ini, akhlak bisa dimaknai sebagai kelakuan manusia yang beraneka ragam. Keanekaragaman kelakuan ini antara lain, nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik dan buruk, serta dari objeknya, yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan. d. Pengertian akhlaq Secara Istilah (Terminologi) Akhlak adalah yang menentukan batas baik dan buruk antara yang terpuji dengan yang tercela tentang perkataan dan perbuatan manusia lahir dan batin (Asmaran, 1994:45). Apabila akhlak melahirkan suatu perbuatan atau tindakan yang terpuji menurut ketentuan akal dan norma agama, dinamakan akhlak yang baik. Tetapi manakala ia melahirkan perbuatan jahat maka dinamakan akhlak
xlii
yang buruk (mahyudin, 1991:5).
Kata akhlak yang lebih mendekati maknanya adalah budi pekerti baik budi pekerti maupun akhlak mengandung makna yang ideal, tergantung pada pelaksanaan atau penerapannya melalui tingkah laku yang mungkin positif, mungkin negative, mungkin baik, mungkin buruk. 1) Pengertian akhlaq menurut para ahli : a) Imam Ghazali dalam kitab ulumuddin,
ِﻓَﺎْﻟﺨُﻠُﻖُ ﻋِﺒَﺎرَةٌﻋَﻦْ ھَﯿْﺌَﺔٍ ﻓِىﺎﻟﻨﱠﻔْﺲ ْﻋَﻨْﮭَﺎﺗَﺼْﺪُرُاْﻻَﻓْﻌﺎَلُ ﺑِﺴُﮭُﻮْﻟَﺔٍوَﯾُﺴْﺮٍﻣِﻦ،ٌرَاﺳِﺨَﺔ ٍﻏَﯿْﺮِﺣَﺎﺟَﺔٍاِﻟَىﻔِﻜْﺮٍوَرُؤْﯾَﺔ akhlaq adalah suatu gejala kejiwaan yang sudah mapan dan menetap dalam jiwa, yang dari padanya timbul dan terungkap perbuatan
dengan
mudah,
tanpa
mempergunakan
pertimbangan pikiran terlebih dahulu. b) Ibnu Maskawaih dalam kitab tahzibul akhlaq watathirul araq, mendifinisikan bahwa akhlaq itu sebagai sikap jiwa seserorang
mendorong
untuk
melakukan
perbuatan-
perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran. c) Prof. Ahmad Amin, mendifinisikan akhlaq adalah adatul iradah (kehendak yang dibiasakan) lalu menjadi kelaziman (kebiasaan).
d) Ibrahim Anis:
xliii
ْﺗَﺼْ ﺪُرُﻋَﻨْﮭَﺎْاﻻَﻋْﻤَﺎلُ ﻣِ ﻦْ ﺧَﯿْﺮٍاَوْﺷَ ﺮﱟﻣِﻦ،ٌاْﻟُﺨﻠُ ﻖُ ﺣَ ﺎلٌ ﻟِﻠ ﻨﱠﻔْﺲِ رَاﺳِ ﺨَﺔ
ٍﺔ
َﺔٍاِﻟَﻰ ﻓِﻜْﺮٍوَرُؤْﯾ
َﻏَﯿْﺮِﺣَﺎﺟ
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan, baik atau buruk tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan e) Abdul Karim Zaidan:
ﻣَﺠْﻤُﻮْﻋَ ﺔٌﻣِﻦَ ْاﻟﻤَﻌَﺎﻧِىﻮَاﻟﺼﱢ ﻔَﺎتِ اْﻟﻤُﺴْ ﺘَﻘِﺮﱠةِ ﻓِى ﺎﻟﻨﱠﻔْﺲِ وَﻓِ ﻰ وَﻣِ ﻦْ ﺛَ ﻢﱠ،ُﺿَﻮْءِھَﺎوَﻣِﯿْﺮَاﻧِﮭَﺎﯾَﺤْﺴَﻦُ اﻟْﻔِﻌْﻞُ ﻓِﻰ ﻧَﻈَﺮِاْﻻِءﻧْﺴَﺎنِ اَوْﯾَﻘْﺒُﺢ ُ ﯾَﻘْﺪُمُ ﻋَﻠَﯿْﮫِ اَوْﯾَﺤْﺠُﻢُ ﻋَﻨْﮫ Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatan baik atau buruk, untuk kemudian memilih melakukan atau meninggalkanya (Ilyas,2007:1-2). Suatu perbuatan baru dapat dikatakan sebagai cerminan akhlak, jika memenuhi syarat: a) Dilakukan
berulang-ulang
sehingga
hampir
menjadi
kebiasaan. b) Timbul dengan sendirinya tanpa pertimbangan yang lama dan dipikir-pikir terlebih dahulu. Jadi kesimpulan dari aqidah akhlak adalah, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti, yang
xliv
menjadikan manusia itu mempunyai nilai kelakuan yang berkaitan dengan baik buruk, serta objeknya, yakni kepada siapa kelakuan itu ditujukan. Mata pelajaran aqidah akhlak adalah salah satu bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam yang digunakan sebagai wahana pemberian pengetahuan, bimbingan dan pengembangan kepada siswa agar dapat memahami, meyakini, dan menghayati kebenaran ajaran islam serta bersedia mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Fungsi Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Mata pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi : a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dilingkungan keluarga b. Perbaikan, yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam keyakinan, pemahaman, dan pengamalan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari-hari c. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negative dari lingkungan atau dari budaya lain yang dapat membahayakan diri siswa dan menghambat perkembanganya menuju manusia indonesia seutuhnya d. Pengajaran, yaitu menyampiakan ilmu pengetahuan tentang keimanan dan akhlak 3. Tujuan Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Memberikan kemampuan dasar kepada siswa tentang aqidah islam untuk mengembangkan kehidupan beragama sehinga menjadi muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia, sebagai pribadi, sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara. Kemampuan-
xlv
kemampuan dasar tersebut juga dipersiapkan untuk mengikuti pendidikan pada sekolah lanjutan tingkat pertama. 4. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak a. Aqidah : berisi aspek pelajaran untuk menanamkan pemahaman dan keyakinan terhadap Aqidah islam sebagaimana yang terdapat dalam rukun iman dan dalam hal bertauhid dapat dipahami dan diamalkan secara terpadu dua bentuk tauhid yaitu rububiyah dan uluhiyah b. Akhlak : Akhlak terpuji, akhlak tercela, kisah-kisah keteladan Rosul Allah, sahabat rosul, orang shaleh, serta adab hubungan manusia dengan Allah,
manusia dengan sesamanya dan manusia dengan alam
lingkunganya (Sulaiman,1995:5). Bertolak dari pengertian mata pelajaran aqidah akhlak diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan aqidah akhlak menciptakan manusia muslim yang berilmu pengetahuan tinggi, berakhlak mulia dimana iman dan taqwanya menjadi pengendali dalam penerapanya dimanapun dia berada.
D. MEDIA BOLA PLASTIK Media adalah kata jamak dari medium, berasal dari bahasa latin yang berarti perantara atau pengantar (Soepartono,2000:3). Pengertian secara harfiah ini selanjutnya menurunkan berbagai definisi media seirama dengan perkembangan teknologi dalam pendidikan seperti yang dikatakan Aliran Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan bahwa media sebagai segala bentuk yang dipergunakan untuk memproses penyaluran informasi. Sedang National Education Association (NEA) mendefinisikan bahwa media adalah segala hal yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan
xlvi
beserta perantinya untuk kegiatan tersebut. Media sering juga disebut sebagai perangkat lunak yang bukan saja memuat pesan atau bahan ajar untuk disalurkan melalui alat tertentu tetapi juga dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri peserta didik. Proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah proses komunikasi. Pengalaman
menunjukkan
bahwa
dalam
komunikasi
ini
sering
terjadi
penyimpangan–penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efisien. Penyebab penyimpangan dalam komunikasi proses belajar mengajar antara lain adanya kecenderungan verbalisme dalam proses belajar, perhatian, kurangnya minat, dan motivasi siswa. Salah satu upaya untuk mengatasi hal–hal tersebut di atas adalah penggunaan media bola plastik dalam proses belajar mengajar. Ini disebabkan karena fungsi media dalam proses belajar mengajar adalah sebagai penyaji stimulus respon informasi dan untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Juga dalam hal–hal tertentu media mempunyai nilai–nilai praktis yang sangat bermanfaat baik bagi siswa maupun guru. Bagi siswa media bola plastik yang dipersiapkan dengan baik, didesain dengan warna–warni yang serasi dapat menarik perhatian untuk berkonsentrasi pada materi yang sedang disajikan sehingga membangkitkan keinginan dan minat baru untuk belajar. Dengan media bola plastik guru juga dapat mengatur kelas sehingga waktu belajar dapat dimanfaatkan dengan efisien. Manfaat yang lain dari media bola plastik adalah dapat dirancang sedemikian rupa sehingga proses belajar mengajar dapat terjadi dimana saja. Manfaat media bola plastik dalam proses belajar mengajar secara umum adalah memperlancar proses interaksi antara guru dan siswa untuk membantu siswa
xlvii
belajar secara optimal. Lebih khusus definisi manfaat media bola plastik sebagai berikut: 1. Penyampaian materi dapat diseragamkan 2. Proses instruksional menjadi lebih menarik 3. Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif 4. Jumlah waktu belajar-mengajar dapat dikurangi 5. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan 6. Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja 7. Sikap positif siswa terhadap meteri belajar maupun tehadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan 8. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif dan produktif (Kemp dan Dayton,1985:133).
xlviii
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian 1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas V MI TAMRINUL ULUM Jetis Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. MI TAMRINUL
ULUM
diselenggarakan
oleh
didirikan pada pemerintah
tahun 1958
dan
madrasah
oleh yayasan yang ini
berada
dibawah
naungan/koordinasi pondok pesantren Roudlotut Tolibhin. Pada tahun 2009 ini MI TAMRINUL ULUM memiliki siswa sebanyak 126 orang yang terdiri dari 63 siswa putra dan 63 siswa putri. MI TAMRINUL ULUM ini mempunyai Visi dan Misi antara lain : a. Visi : Beriman, bertaqwa, berbudi luhur, berpengetahuan dan terampil b. Misi : 1) Memberikan pendidikan optimal dibidang keagamaan dengan cara pendekatan kesadaran 2) Menciptakan kedisiplinan 3) Mendidik siswa tentang kewajiban menuntut ilmu pengetahuan sebagai cermin anak didik islami 4) Menciptakan suasana ilmiah dengan kewajiban membaca setiap hari 5) Membekali
siswa
dengan
keterampilan
yang berguna
bagi
masyarakat 6) Mendidik siswa kreatif dalam berfikir dan bekerja untuk masa depanya
xlix
c. Profil Madrasah 1) Nama Madrasah
: MIS Tamrinul Ulum Jetis
2) Nomor Statistik
: 112332203028
3) Nomor Telephon
: 0298 3419987
4) Alamat
: Jetis
5) Desa /Kelurahan
: Gentan
6) Kecamatan
: Susukan
7) Kabupaten
: Semarang
8) Kode Pos
: 50777
9) Propinsi
: Jawa tengah
10) Tahun Berdiri
: 1958
11) Status Madrasah
: Swasta
d. Lokasi 1) Geografi
: Dataran Rendah
2) Potensi Wilayah
: Pertanian
3) Wilayah
: Pedesaan
e. Jumlah siswa MI Tamrinul ulum Jetis TP 2009 / 2010
Kegiatan Belajar Mengajar Pagi
Siang
Jumlah
Jumlah siswa
62
62
124
Rombel
3
3
6
Tabel 1.1 Daftar jumlah siswa MI tamrinul ulum Jetis
f.
Tenaga Pengajar di MI Tamrinul ulum Jetis
l
No
Nama Guru
NIP/GWB
Pendidikan
Mengajar
1.
SIDIK
150207157
SI
IV,V,VI
2.
SOBARI
GWB
SI
IV,V,VI
3.
SITI MASITHOH
GWB
SI
I
4.
MULYANINGSIH
GWB
SI
III
5.
SRI WAHYUNI
GWB
SI
I s/d VI
6.
M.NURUDDIN
GWB
SI
I s/d VI
7.
UMAYYAH
GWB
SI
I s/d VI
8.
NUR
HANI GWB
SI
III s/d VI
GWB
SI
II
GWB
SI
III s/d VI
SALAMAH 9.
RODLOTUL JANAH
10.
MUH ZULFA
Tabel 1.2 Daftar Tenaga Pengajar MI Tamrinul Ulum Jetis g. Struktur Organisasi Sekolah Sekolah : MI Tamrinul Ulum
Tahun Pelajaran : 2009/2010
li
KEPALA SEKOLAH
DEWAN KOMITE
SIDIK,S.Pd.I
H.SURADI.B.A
Unit Perpustakaan
Tata Usaha
Mulyaningsih
JABATAN
M.Nuruddin
Guru I
Guru II
Guru III
Guru IV
Guru V
Guru VI
S.Masito
Rodhotul
Mulyaningsih
M.Zulfa,S
Nur
Umayyah,A
Guru Agama
B.Ing
B.Daerah
Guru Penjas
Nuruddin
Sri Wahyuni
Nuruddin
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Guru
Siswa Masyarakat sekitar
Tabel 1.3 Struktur Organisasi Sekolah MI Tamrinul Ulum
2. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi objek penelitian ini adalah aqidah akhlak sesuai dengan kompetensi dasar/silabus pada penelitian ini dilaksanakan maka pokok bahasan yang diambil adalah akhlak tercela, dengan standar kompetensi menghindari akhlak tercela dan kompetensi dasar membiasakan diri untuk menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah Qorun, dengan indikator: a. Menyebutkan pengertian kikir dan serakah b. Menunjukan contoh sikap kikir dan serakah c. Menunjukan dampak negatif dari sikap kikir dan serakah
lii
d. Menceritakan kisah Qorun e. Menunjukan contoh sikap jelek Qorun f.
Menyebutkan
keuntungan
menghindari
sifat
kikir
dan
serakah
sebagaimana dalam kisah Qorun 3. Karakteristik Siswa Jumlah siswa dalam kelas V MI TAMRINUL ULUM Jetis Kec Susukan Kab Semarang yang dijadikan subjek penelitian ini 20 orang yang terdiri 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan sebagai berikut:
No
1
Nama Siswa
Rika tantriati
L /
Tempat /
Pendidikan
Pekerjaan
P
tgl lahir
orang tua
Orang Tua
Kab.Semarang,
SLTA
Karyawan
SMP
Pensiunan
SLTA
Pedagang
SLTA
Karyawan
SMP
Petani
D II
Guru
SLTA
Petani
P
23-03-2000 2
M.nawawi
L
Kab.Semarang, 11-10-2000
3
Torikul hadi
L
Kab.Semarang, 14-09-1999
4
Sukron
L
makmun 5
Miftahul
19-10-1998 P
falah 6
Siti uswatun
Sekar arum K
Jakarta, 08-11-1998
P
K 7
Klaten,
Kab.Semarang, 24-06-1998
P
Kab.Semarang, 22-12-1997
liii
8
Anisah
P
Kab.Semarang,
SMP
Karyawan
SLTA
Karyawan
D II
Guru
SMP
Petani
SLTA
Pegawai
30-12-1999 9
Ihwan
L
rosyadi 10
Ibnu wahid
18-10-1997 L
A.M 11
Nuril faizin
Kab.Semarang,
Semarang, 29-05-1998
L
Semarang, 27-07-1998
12
Aftahul
P
husna
Semarang, 06-11-1999
Negeri Sipil
13
Yunita Dewi
P
S 14
Fyna nur D
Kab Semarang,
SLTA
Karyawan
SMP
Pedagang
SMP
Petani
SLTA
Karyawan
SD
Petani
SMP
Petani
SD
Petani
14-09-1998 P
Kab Semarang, 29-01-1998
15
Eri wiranto
L
Semarang, 22-12-2000
16
Nucha bayu
L
R 17
Hasan albana
Kab.Semarang, 12-02-2000
L
Semarang, 25-11-1998
18
Putri
P
mayangsari 19
M yayan I
Semarang, 03-08-2000
L
Kab.Semarang, 08-05-1999
liv
20
Nurika suci
P
Kab.Semarang,
antari
SLTA
Pedagang
04-04-2000
Tabel 1.4 Daftar siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Jetis.
4. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas No
Kegiatan
November 3
1.
Pembekalan PTK
2.
Pembuatan
4
5
Desember 1
2
V dan
V
penyerahan proposal 3.
Tahap
persiapan
penyusunan
V
a. Penyusunan RPP
V
b. Persiapan
V
c. Penyusunan instrument 4.
Siklus I a. Perencanaan b. Tindakan
V dan
V
dan
V
pengamatan c. Analisis refleksi 5.
Siklus II a. Perencanaan b. Tindakan
V dan
V
lv
3
4
Januari 5
1
2
3
pengamatan c. Analisis
dan
V
refleksi 6.
Siklus III a. Perencanaan b. Tindakan
V dan
V
dan
V
pengamatan c. Analisis refleksi 7.
Tahap penyelesaian a. Penyusunan
V
laporan
V
b. Perbaikan dan Penyerahan laporan
B. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini dilaksanakan 3 siklus penelitian masing-masing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. 1. Siklus I Siklus I penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 november 2009 dengan standar kompetensi menghindari akhlak tercela, kompetensi dasar membiasakan diri menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah Qorun, dengan indikator : -
lvi
Menyebutkan pengertian kikir dan serakah, -Menunjukan contoh sikap kikir dan serakah. Tahapan dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut : 1). Peneliti menentukan permasalahan dan pengkajian evaluasi terhadap pembelajaran aqidah akhlak yang selama ini dilakukan dengan menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran dan pada akhir pembelajaranya tidak diadakan evaluasi 2). Penyusunan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan 3). Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku aqidah kelas V b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP menggunakan metode ceramah yang pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi. Dengan indikator : -Menyebutkan pengertian kikir dan serakah, - menunjukan contoh sikap kikir dan serakah. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: 1) Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP yang dimulai dengan, guru melakukan apersepsi, memotivasi, guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah
lvii
2) Melaksanakan post test tentang pengetahuan siswa mengenai pengertian sifat kikir dan serakah dan mencontohkan sikap kikir dan serakah c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas V MI TAMRINUL ULUM jetis kecamatan susukan kabupaten semarang tahun pelajaran 2009/2010 dengan menggunakan metode ceramah dan pada akhir pembelajaran diadakan evaluasi guna untuk mengetahui hasil pembelajaran maka observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran. Dalam observasi/pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: No
1.
Aspek yang diamati
Antusias
siswa
Kemunculan
dalam
Ya
tidak
-
V
mengikuti KBM
Komentar
Antusias siswa dalam pembelajaran
masih
kurang 2.
Kelancaran siswa dalam
-
V
menjawab pertanyaan
Kelancaran
siswa
mengalami
sedikit
peningkatan 3.
Keaktifan siswa
dalam
V
-
bertanya
Siswa
sudah
meskipun seluruhnya
4.
Kemampuan siswa dalam
lviii
V
-
Kemampuan
aktif belum
menjawab pertanyaan
menjawab mengalami sedikit peningkatan
5.
Peningkatan prestasi
-
V
Prestasi siswa sudah meningkat meskipun belum maksimal
Tabel 2.1 Lembar Observasi Siklus I
d. Refleksi Dalam proses pembelajaran aqidah akhlak dengan menggunakan metode ceramah ini masih terdapat kelemahan-kelemahan sehingga peneliti perlu melakukan refleksi. Refleksi yang dilakukan peneliti ini berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan situasi kelas/ pembelajaran, dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai post test. Berdasarkan hasil pengamatan ini maka peneliti mengadakan perbandingan nilai pada pra siklus dengan siklus I
Selanjutnya
perbandingan nilai pada saat pra siklus terhadap post test
menunjukan
adanya peningkatan. Selain membandingkan nilai peneliti juga berupaya meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran aqidah akhlak, serta memotivasi siswa agar fokus dalam mengikuti proses pembelajaran aqidah
akhlak.
Disini
peneliti
menemukan
adanya
peningkatan
perhatian,motivasi serta prestasi siswa dalam mengikuti pembelajaran meskipun
belum
maksimal
sehingga
peneliti
penelitian tindakan kelas ini pada siklus yang ke II
lix
perlu
melanjutkan
2. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tgl 30 november 2009 dengan pokok bahasan membiasakan diri untuk menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah Qorun dengan indikator : Menunjukan dampak negatif dari sikap kikir dan serakah, menceritakan kisah Qorun. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut : 1) Peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran membiasakan diri untuk menghindari sikap kikir dan serakah melalui kisah Qorun pada siklus I yang masih menunjukan kelemahan yaitu siswa belum seluruhnya memperhatikan sehingga masih kurang aktif serta perhatian dan motivasi siswa belum menunjukan peningkatan yang maksimal. 2) Penentuan permasalahan dan mengkaji kelemahan pembelajaran pada siklus I. 3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku aqidah akhlak b. Pelaksanaan Dalam melaksanakan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP yaitu menggunakan metode tanya jawab. Pokok bahasan yang diajarkan adalah membiasakan diri menghindari sifat kikir
lx
dan serakah melalui kisah Qorun dengan indikator: Menunjukan dampak negatif dari sikap kikir dan serakah, menceritakan kisah Qorun. Langkahlangkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut : 1) Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP yang dimulai dengan guru bertanya kepada siswa tentang akhlak tercela,mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang sifat kikir dan serakah, menjelaskan dampak negatif dari sifat kikir dan serakah, menceritakan kisah qorun, kemudian siswa diminta untuk bertanya tentang materi yang sudah dipelajari sebelum guru bertanya. 2) Melaksanakan post test tentang dampak negatif dari sikap kikir dan serakah dan menceritakan kembali kisah qorun. Dalam post test ini digunakan soal yang berbeda-beda dari tiap siklusnya. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas V MI TAMRINUL ULUM Jetis Kecamatan Susukan kabupaten semarang tahun pelajaran 2009/2010 dengan menggunakan metode tanya jawab maka observasi difokuskan pada perubahan prestasi belajar aqidah akhlak untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti melakukan pengamatan dalam pembelajaran. Dalam
observasi/pengamatan
peneliti
menggunakan
lembar
pengamatan sebagai berikut : No
1.
Aspek yang diamati
Kemunculan Ya
Tidak
-
V
Antusias siswa dalam
lxi
Komentar / catatan
Antusias
siswa
dalam
mengikuti KBM
pembelajaran
masih
belum maksimal 2.
Kelancaran dalam
siswa
V
-
menjawab
Kelancaran siswa sudah mengalami peningkatan
pertanyaan 3.
Keaktifan
siswa
V
-
dalam bertanya 4.
Kemampuan dalam
pembelajaran siswa
V
-
menjawab
Kemampuan siswa
pertanyaan 5.
Siswa sudah aktif dalam
menjawab
sudah
ada
peningkatan
Peningkatan prestasi
-
V
Prestasi
siswa
meningkat
sudah
meskipun
belum maksimal Tabel 2.2 Lembar Observasi Siklus II
d. Refleksi Refleksi dilakukan peneliti berdasarkan dua hal penelitian yaitu hasil pengamatan situasi kelas/pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai dari siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus II ini peneliti menemukan peningkatan pembelajaran aqidah akhlak melalui metode tanya jawab pada siswa kelas V MI TAMRINUL ULUM Jetis Kecamatan susukan Kabupaten semarang.
lxii
3. Siklus III Siklus III penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 2009 dengan pokok bahasan membiasakan diri untuk menghindarkan diri untuk menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah qorun dengan indikator : Menunjukan
contoh
sikap
jelek
Qorun,
menyebutkan
keuntungan
menghindari sifat kikir dan serakah sebagaimana dalam kisah Qorun.Tahapan dan langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam tahapan perencanaan ini mencakup kegiatan sebagai berikut: 1) Peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran membiasakan diri untuk menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah Qorun pada siklus II masih menunjukan kelemahan yaitu antusias siswa menunjukan peningkatan yang belum maksimal dan prestasi siswa masih belum maksimal. 2) Menentukan
permasalahn
dan
mengkaji
kembali
kelemahan
pembelajaran yang dilakukan peneliti pada siklus II 3) Penyusunan RPP sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan dilaksanakan 4) Penyiapan perangkat/sumber belajar yang berupa buku aqidah akhlak 5) Menyiapkan media berupa bola plastik yang didalamnya telah tersedia beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh peserta didik b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP yaitu menggunakan metode tanya jawab dengan media bola plastik yang didalamnya sudah tersedia soal. Pokok bahasan yang
lxiii
diajarkan adalah membiasakan diri untuk menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah Qorun dengan indikatornya: Menunjukan contoh sikap jelek Qorun, menyebutkan keuntungan menghindari sifat kikir dan serakah sebagaimana dalam kisah Qorun. Langkah-langkah yang peneliti lakukan adalah meliputi: 1) Melakukan
tanya
jawab
tentang
kemampuan
siswa
dalam
menunjukan contoh sikap jelek Qorun dan menyebutkan keuntungan menghindari sifat kikir dan serakah sebagaimana dalam kisah Qorun 2) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP yang dimulai dengan guru menjelaskan tehnik dan langkah-langkah dalam pembelajaran menggunakan metode tanya jawab dengan media bola plastik. Guru membagi siswa yang berjumlah 20 orang siswa menjadi 4 kelompok sehingga masingmasing kelompok berjumlah 5 orang siswa 3) Kemudian guru mengadakan post test dengan mengajak siswa keluar kelas dan berkumpul berdasar kelompoknya masing-masing dan tiap kelompok
membentuk lingkaran dan bola dilempar satu persatu
yang didalamnya telah tersedia pertanyaan, kemudian siswa menulis jawaban dilembar jawaban yang telah tersedia dan dalam waktu 10 menit siswa sudah harus mengumpulkan lembar jawaban mereka kedepan diserahkan ke guru dan bagi kelompok yang dengan cepat dan dengan benar mengerjakan soal tentang menghindari sifat kikir dan serakah akan diberi hadiah.
lxiv
c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu meningkatkan prestasi belajar aqidah akhlak siswa kelas V MI TAMRINUL ULUM jetis Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/ 2010 dengan metode tanya jawab maka observasi ini difokuskan pada perubahan prestasi belajar aqidah akhlak untuk melakukan
observasi
terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran peneliti mengadakan pengamatan dalam pembelajaran. Dalam observasi/pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan seperti dibawah ini : No 1.
Aspek yang diamati Antusias siswa dalam
Kemunculan Ya Tidak V -
mengikuti
pembelajaran sudah ada
KBM 2.
peningkatan cukup baik
Kelancaran dalam
siswa
V
-
menjawab
Keaktifan
siswa
V
-
V
-
menjawab
Siswa untuk
pertanyaan 5.
Siswa sudah aktif dalam bertanya
Kemampuan siswa dalam
juga
meningkat
dalam bertanya 4.
Kelancaran siswa dalam menjawab
pertanyaan 3.
Komentar / catatan pengamatan Antusias siswa dalam
sudah
mampu menjawab
pertanyaan dengan benar
Peningkatan
V
prestasi
-
Prestasi
siswa
sudah
meningkat cukup baik
Tabel 2.3 Lembar Observasi Siklus III
lxv
d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus III ini peneliti menemukan peningkatan pembelajaran pada mata pelajaran aqidah akhlak melalui metode tanya jawab dengan media bola plastik pada siswa kelas V MI TAMRINUL ULUM Jetis Kecamatan Susukan kabupaten Semarang sudah memenuhi standar keberhasilan. Untuk itu penelitian tindakan kelas ini tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya. Menurut Aqib (2006:36) tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan dalam model hubungan antara tahapan dalam siklus sebagai berikut :
lxvi
Pelaksanaan siklus I
Siklus I
perencanaan
persiapan
Pelaksanaan Observasi Refleksi
Persiapan
Pelaksanaan Siklus II
Siklus II
Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi
persiapan
Pelaksanaan siklus III
Siklus III
Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi
Hasil
Gambar 2.4 :Skema pelaksanaan penelitian tindakan kelas
lxvii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Sebelum penerapan metode tanya jawab dalam proses pembelajaran peneliti menggunakan metode ceramah. Dari dokumentasi pra siklus maka diperoleh nilai sebagai pembanding sebelum dan sesudah diterapkanya metode tanya jawab. Nilai hasil belajar merupakan indikator adanya peningkatan penguasaan materi pada pokok bahasan membiasakan diri untuk menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah Qorun. Apabila siswa telah menguasai konsep sebuah materi maka siswa akan mampu menjawab pertanyaan yang diberikan guru sebagai evaluasi pembelajaran. Dokumen nilai ini diambil pada akhir pembelajaran sebelum diadakan pembelajaran dengan metode tanya jawab. Sebagai nilai patokan ketuntasan digunakan nilai ketentuan kriteria minimum (KKM) kelas V MI Tamrinul Ulum Jetis Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang pada mata pelajaran aqidah akhlak yaitu 70 Dokumentasi nilai hasil belajar pra siklus seperti pada tabel dibawah ini :
No
Nilai siswa
Jumlah
Prosentasi ( % )
1.
0 – 10
-
0
2.
11 – 20
-
0
3.
21 – 30
-
0
4.
31 – 40
4
20
lxviii
5.
41 – 50
5
25
6.
51 – 60
3
15
7.
61 – 70
4
20
8.
71 – 80
2
10
9.
81 - 90
2
10
10.
91 - 100
-
0
20
100
Jumlah Tabel 3.1 Nilai siswa pada pra siklus
Berdasarkan data diatas dapat dijelaskan bahwa yang telah tuntas dengan KKM 70 sebayak 7 orang siswa atau sebesar 35% sedangkan siswa yang belum tuntas juga sebanyak 13 orang siswa atau 65% dengan nilai ratarata 59,2. 2. Siklus I Pada siklus I dicari data dengan menggunakan lembar observasi kegiatan siswa dan tes formatif. Dari instrumen tes formatif dan lembar observasi kegiatan siswa diperoleh data tentang perhatian, motivasi dan nilai siswa pada saat mengikuti KBM. Perhatian dan motivasi siswa merupakan indikator peningkatan prestasi belajar siswa yang menjadi salah satu rumusan masalah pada penelitian ini dalam pembelajaran tidak terlepas dari dua hal tersebut. Dengan kata lain siswa tidak akan meningkat prestasinya apabila tidak mempunyai perhatian pada pelajaran. Motivasi siswa sebagai pendorong agar siswa aktif dalam mengikuti pelajaran, oleh karena itu tiga aspek dari siswa yaitu perhatian, motivasi, dan nilai merupakan pokok yang menjadi sorotan dalam penelitian ini. Dari observasi diperoleh data seperti pada tabel berikut ini :
lxix
No
Perhatian siswa
Jumlah siswa
Prosentase ( % )
1.
Kurang
6
30
2.
Cukup
6
30
3.
Baik
5
25
4.
Baik sekali
3
15
Jumlah
20
100
Tabel 3.2 perhatian siswa pada siklus I
Observasi tentang motivasi siswa sebagai berikut : No
Motivasi siswa
Jumlah siswa
Prosentase ( % )
1.
Kurang
8
40
2.
Cukup
7
35
3.
Baik
3
15
4.
Baik sekali
2
10
Jumlah
20
100
Tabel 3.3 motivasi siswa pada siklus I Siswa yang mendapat skor 0 adalah siswa yang tidak memperhatikan sehingga mengantuk pada saat pelajaran berlangsung, skor 1 adalah untuk siswa yang bermain sendiri sehingga tidak paham dengan materi yang disampaikan. Skor 2 adalah untuk siswa yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran tetapi masih berdiskusi tentang hal selain pelajaran satu atau dua kali kesempatan. Dan skor 3 adalah untuk siswa yang benar-benar mengikuti pembelajaran dari awal sampai akhir.
lxx
Pada siklus I, peneliti masih menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran. Dari data observasi kegiatan siswa maka peneliti memperoleh analisis sebagai berikut : a. Sebagian siswa terutama yang duduk paling belakang mengantuk dan ada yang bermain kertas sehingga proses pembelajaran belum berjalan dengan lancar b. Siswa masih belum paham dan mengerti dengan materi yang disampaikan karena siswa merasa sudah terbiasa dengan strategi yang digunakan peneliti c. Siswa masih kebingungan ketika guru menjelaskan dan pada saat guru bertanya tentang materi siswa hanya diam Dari instrumen tes formatif yang berbentuk pilihan ganda diperoleh data seperti pada tabel dibawah ini : No
Interval nilai
Jumlah siswa
Prosentase (% )
1.
0 – 10
-
0
2.
11 – 20
-
0
3.
21 – 30
-
0
4.
31 – 40
3
15
5.
41 – 50
3
15
6.
51 – 60
5
25
7.
61 – 70
5
25
8.
71 – 80
2
10
9.
81 – 90
2
10
10.
91 – 100
-
0
20
100
Jumlah
lxxi
Tabel 3.4 nilai siswa pada siklus I Dari nilai post test diketahui bahwa siswa yang telah tuntas setelah terjadi pembelajaran sebanyak 8 orang siswa atau 40%. Nilai pada siklus I naik 5% dari nilai pada saat pra siklus, dari 7 orang menjadi 8 orang siswa yang tuntas dalam belajar dengan rata-rata kelas 61,8. 3. Siklus II Perhatian dan motivasi siswa dapat tersaji dalam bentuk tabel dibawah ini: No
Perhatian Siswa
Jumlah siswa
Prosentase ( % )
1.
Kurang
0
0
2.
Cukup
9
45
3.
Baik
7
35
4.
Baik sekali
4
20
Jumlah
20
100
Tabel 3.4 perhatian siswa pada siklus II
No
Motivasi siswa
Jumlah siswa
Prosentase (% )
1.
Kurang
3
15
2.
Cukup
6
30
3.
Baik
8
40
4.
Baik sekali
3
15
Jumlah
20
100
Tabel 3.5 motivasi siswa pada siklus II Perhatian siswa dalam pembelajaran meningkat dari sebelumnya sebesar 45% siswa yang telah cukup memperhatikan, 35% siswa telah baik
lxxii
perhatianya dalam pembelajaranya dan 20% siswa yang telah terfokus perhatianya pada penerapan metode Tanya jawab. Motivasi siswa dalam kategori kurang menjadi 15%, siswa yang dalam kategori cukup mencapai 30% kategori baik mencapai 40% dan kategori baik sekali mencapai 15%. Secara umum telah terjadi peningkatan dalam perhatian maupun motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Tanya jawab, akan tetapi ada satu siswa yang mengalami penurunan perhatianya yang semula siswa itu mendapat skor 2 turun menjadi 1. Perhatian ini ternyata mempengaruhi nilai siswa tersebut pada siklus II ini, akan tetapi penurunanya itu masih dalam kategori kriteria ketuntasan belajar. Analisis penulis yang berkaitan dengan perhatian dan motivasi siswa lebih meningkat dikarenakan sebagai berikut ini : a. Guru
telah
mengganti
strategi
pembelajaran
yang
semula
menggunakan metode ceramah menjadi metode tanya jawab b. Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya ataupun menjawab pertanyan c. siswa diberikan kebebasan untuk menjawab pertanyaan temanya yang bertanya Dari instrumen tes formatif didapat nilai seperti pada tabel berikut : No
Interval nilai
Jumlah siswa
Prosentase ( % )
1.
0 – 10
-
0
2.
11 – 20
-
0
3.
21 – 30
-
0
4.
31 – 40
1
5
lxxiii
5.
41 – 50
2
10
6.
51 – 60
4
20
7.
61 – 70
5
25
8.
71 – 80
4
20
9.
81 - 90
3
15
10.
91 - 100
1
5
20
100
Jumlah Tabel 3.6 nilai siswa pada siklus II
Nilai individual siswa secara umum dari hasil post test telah meningkat walaupun terdapat satu siswa yang mengalami penurunan nilai. Ketuntasan siswa juga mengalami peningkatan dari sebelumnya yaitu sebanyak 10 orang siswa telah tuntas atau sebesar 50%. Nilai rata-rata kelas pada post test adalah 68,6. 4. Siklus III Dalam pelaksanaan siklus III ini didapat dari lembar observasi kegiatan siswa sebagai berikut ini. No
Perhatian siswa
Jumlah siswa
1.
Kurang
-
0
2.
Cukup
-
0
3.
Baik
5
25
4.
Baik sekali
15
75
20
100
Jumlah
Tabel 3.7 perhatian siswa pada siklus III
lxxiv
Prosentase ( % )
No
Motivasi siswa
Jumlah siswa
Prosentase ( % )
1.
Kurang
-
0
2.
Cukup
3
15
3.
Baik
6
30
4.
Baik sekali
11
55
20
100
Jumlah
Tabel 3.8 motivasi siswa pada siklus III Perhatian siswa pada siklus III telah masuk dalam kategori baik sekali. Keseluruhan siswa sudah terfokus dalam pembelajaran, terlihat dari tabel tidak ada siswa yang mendapat skor 0 dan 1. Sebanyak 25% siswa dalam kategori baik dan sisanya 75% dalam kategori baik sekali. Motivasi siswa pada siklus III mengalami peningkatan dari siklus II sebesar 15% siswa yang masuk kategori cukup, 30% masuk kriteria baik dan 55% masuk dalam kategori baik sekali. Secara keseluruhan dari tabel perhatian dan motivasi siswa yang disajikan diatas dapat dijelaskan bahwa siswa lebih tertarik dalam pembelajaran menggunakan metode tanya jawab dengan menggunakan media bola plastik dikelas V MI Tamrinul ulum Jetis Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang pada pokok bahasan membiasakan diri menghindari sifat kikir dan serakah melalui kisah Qorun. Menurut analisis peneliti hal tersebut dikarenakan : a. Siswa diajak keluar kelas sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan ada unsur bermainya b. Semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran termasuk siswa yang kurang aktif pada siklus ke II
lxxv
c. Siswa lebih termotivasi untuk lebih cepat menyelesaikan pertanyaan dan mengumpulkannya ke depan d. Pada siklus III ini disediakan hadiah bagi kelompok yang lebih cepat menjawab pertanyaan soal dengan benar. Nilai pada siklus II disajikan dalam tabel berikit ini: No
Interval nilai
Jumlah siswa
Prosentase ( % )
1.
0 – 10
-
0
2.
11 – 20
-
0
3.
21 – 30
-
0
4.
31 – 40
-
0
5.
41 – 50
-
0
6.
51 – 60
2
10
7.
61 – 70
7
35
8.
71 – 80
4
20
9.
81 - 90
4
20
10.
91 - 100
3
15
20
100
Jumlah Tabel 3.8 Nilai siswa pada siklus III
Secara umum jika dibandingkan nilai antara pra siklus, siklus I, dan siklus II nilai pada siklus III ini terus mengalami kenaikan. Rata-rata kelas pada post test sebesar 77,15. Meskipun masih ada siswa yang mengalami penurunan nilai dari siklus II tetapi bila dibndingkan dengan pra siklus, siswa tersebut nilainya naik dan masih dalam kategori tuntas. Siswa yang mendapat nilai kurang dari 70 sebanyak 5 orang siswa atau sebesar 25%. Dan siswa yang mendapatkan nilai diatas 70 sebanyak 15
lxxvi
orang siswa atau 75%. Artinya pada siklus III tambah 5 siswa lagi yang tuntas dalam belajar. Pada siklus III ketuntasan siswa mencapai 75% dari jumlah kelas. Artinya ketuntasan pada siklus III sudah masuk dalam kriteria ketuntasan kelas yang baik. Tetapi untuk 5 siswa yang belum tuntas harus mendapatkan remidi agar tidak tertinggal dengan siswa yang lain.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Pada penerapan metode tanya jawab aspek perhatian dan motivasi menjadi aspek yang diobservasi karena perhatian adalah kunci agar pengetahuan dapat di berikan kepada siswa. Sedangkan motivasi merupakan penggerak siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam penelitian ini disajikan gambar tentang perhatian dan motivasi siswa selama pembelajaran sebagai berikut ini:
16 14 12 10
Kurang
8
Cukup
6
Baik
4
Baik sekali
2 0 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 4.2 perhatian siswa dari siklus I – siklus III
lxxvii
12 10 8
Kurang
6
Cukup
4
Baik Baik sekali
2 0 Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 4.3 motivasi siswa dari siklus I – Siklus III Dari paparan hasil penelitian yang telah disajikan diperoleh data sebagai berikut, seperti pada gambar.
80% 70% 60% 50% 40%
Tidak tuntas
30%
Tuntas
20% 10% 0% Pra siklus
Siklus II
Gambar 4.1 gambar ketuntasan belajar pra siklus – siklus III
Gambar diatas menjelaskan bahwa pada pra siklus 35% siswa yang tuntas, pada siklus I meningkat menjadi 40%, siklus II 50% pada siklus III lebih meningkat lagi menjadi 75%. Hal tersebut dapat disimpulkan terjadi peningkatan dari pra siklus
sampai ke siklus III. Penggunaan metode tanya jawab dapat
menuntaskan siswa sekitar 75% siswa di kelas V, oleh karena itu metode tanya jawab dapat menjadi salah satu metode yang digunakan pada pembelajaran
lxxviii
aqidah akhlak membiasakan diri menghindari sifat kikir dan serakah melalui kusah Qorun. Pada kegiatan pembelajaran, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi belajar. Diantara faktor-faktor tersebut menurut (suparno,1988:12-14) adalah guru merupakan faktor yang mempengaruhi disamping murid, tujuan dan kondisi atau situasi yang terlibat langsung bagi terjadinya proses belajar mengajar termasuk sarana belajar. Sebagai guru, ia harus memiliki pandangan yang luas mengenai substansi yang berhubungan dengan pengajarannya, ia harus memahami beberapa kondisi baik didalam maupun di luar kelas antara lain teman sejawat, murid dan lingkungan masyarakat. Sedangkan kondisi dalam kelas yang dimaksud disisni adalah sikap guru terhadap pelajaran yang akan disampaikan kepada subyek didik, disamping itu satu hal yang tak boleh dilupakan adalah kenyataan bahwa fungsi guru dikelas adalah sebagai pemimpin. Sebagai pemimpin ia harus membuat perencanaan pengajaran yang baik sekaligus mengoperasionalkannya dikelas. Ia juga harus memotivasikan subyek didik sedemikian rupa agar dapat terjadi proses belajar semaksimal mungkin. Ia juga perlu menciptakan pendekatan yang manusiawi, baik kepada teman sejawatnya, maupun anak didiknya. Guru perlu juga mengkoordinasikan dan mengaktifkan kelompok kelas. Ia juga dituntut dapat menemukan sekaligus menerapkan ide-ide baru sebagai bahan inovasi bagi terciptanya proses belajar mengajar yang baik. Kemauan guru untuk menerapkan ide-ide baru hendaknya mempertimbangkan keadaan murid sehingga tidak terjadi penolakan oleh murid. Faktor yang sangat penting dalam proses belajar adalah murid atau subyek belajar. Sebagai subyek belajar, murid memiliki kepribadian yang unik.Ia
lxxix
memiliki kapasitas mental yang berbeda untuk mencapai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diharapkan guru. Keunikan lain yang ada pada siswa ialah mereka memiliki bakat dan intelegensi yang berbeda. Hal lain mereka memiliki motivasi belajar yang tidak sama. Motivasi ini sangat berperan dalam menggerakkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Kondisi fisik subyek belajar juga berpengaruh sekali terhadap hasil belajar. Seorang anak yang sehat badanya umumnya dapat lebih mengembangkan kecakapanya dibandingkan memiliki stamina belajar yang rendah, semangat belajar yang rendah. Bila motivasi belajar rendah, dengan sendirinya hasil belajar dapat dipastikan kurang memuaskan. Faktor lain yang berpengaruh terhadap proses belajar adalah tujuan subyek belajar. Tujuan belajar ini sangat dipengaruhi tuntutan yang tetap dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Didalam proses belajar, keinginan untuk memenuhi tuntutan tersebut diatas dapat diekspresikan dalam perumusan tujuan pelajaran sebagai pencerminan tujuan pendidikan, tujuan belajar berbeda dari saat ke saat. Sehubungan dengan hal tersebut diatas, guru sebagai pengelola proses belajar belajar harus peka terhadap tujuan belajar murid yang cenderung berubah dari waktu kewaktu karena dipengaruhi oleh kualitas dan pendekatan guru terhadap murid, atau oleh pengaruh anggota kelompok sesama temanya, atau oleh tersedianya fasilitas pengajaran yang memadai.
lxxx
C. Kelebihan dan Kekurangan Metode Tanya Jawab Dalam
Pembelajaran
Aqidah Akhlak Dalam pelaksanaan terdapat kelebihan dan kekurangan.Dalam bab analisis ini disampaikan kelebihan dan kekurangan metode Tanya jawab adalah: 1. Kelebihan Metode Tanya Jawab a. Pertanyaan dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Bahkan siswa yang sedang rebut sekalipun, apabila guru melontarkan sebuah pertanayaan, biasanya keributan langsung berubah menjadi tenang kembali. Siswa yang mengantuk, biasanya segera kembali segar dan hilang kantuknya. b. Merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya pikir termasuk termasuk daya ingatnya. c. Mengembangkan keberanian dan keterampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat. d. Metode
ini
dapat
mengetahui
kemampuan
berfikir
siswa
dan
kesistematisanya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabanya. e. Metode ini dapat mengetahui sejauh mana penguasaan siswa tentang apa yang sedang dan atau telah dipelajari. Dengan demikian dapat pula dijadikan sebagai bahan introspeksi bagi guru dalam hal cara mengajar yang telah dilakukannya. f.
Metode ini dapat disajikan sebagai pendorong dan pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar, kamus, masyarakat, alam dan sebagainya.
lxxxi
2. Kekurangan Metode Tanya jawab a. siswa sering merasa takut, apabila guru kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak tegang dan akarab b. Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berfikir dan mudah dipahami siswa c. Waktu sering banyak terbuang, terutama bila siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang. d. Guru masih tetap mendominasi proses belajar. Biasanya guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan keinginannya e. Siswa yang tidak bias atau salah menjawab pada waktu itu belum tentu ia bodohmsiapa tahu karena disebabkan tergesa-gesa menjawab, kurang waktu untuk memikirkan jawaban, atau kurang mempelajari materi yang sedang dibahas f.
Apabila jumlah siswa puluhan, tidak mungkin cukup waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap siswa (Sudirman,1989:119-120).
lxxxii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari hasil yang diperoleh penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti terhadap siswa kelas V MI TAMRINUL ULUM Jetis Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang pada mata pelajaran aqidah akhlak melalui metode tanya jawab dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Pada umumnya proses pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan perhatian siswa kelas V MI Tamrinul Ulum jetis Kec Susukan Kab Semarang Tahun
pelajaran 2009/2010. Hal ini dapat
dilihat pada tabel dibawah ini : No
Perhatian Siswa
Prosentase (%) Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Kurang
30
0
0
2.
Cukup
30
45
0
3.
Baik
25
35
25
4.
Baik Sekali
15
20
75
Jumlah
100
100
100
Perhatian siswa pada siklus I yang masuk kategori kurang mencapai 30%, pada siklus II dan III hanya 0%, perhatian siswa dalam kategori cukup pada siklus I 30%, siklus II 45% dan pada siklus III 0%, dan perhatian siswa dalam kategori baik pada siklus I 25%, siklus II 35%, siklus III 25%. Sedangkan perhatian siswa yang masuk dalam kategori baik sekali pada
lxxxiii
siklus I 15%, pada siklus II 20%, sedangkan pada siklus ke III mencapai 75%. 2. Pada umumnya proses pembelajaran dengan menggunakan metode tanya jawab dapat meningkatkan motivasi siswa kelas V MI Tamrinul Ulum jetis Kec Susukan Kab Semarang Tahun pelajaran 2009/2010. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : No
Motivasi Siswa
Prosentase (%) Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Kurang
40
15
0
2.
Cukup
35
30
15
3.
Baik
15
40
30
4.
Baik Sekali
10
15
55
100
100
100
Jumlah
Motivasi siswa pada siklus I yang masuk dalam kategori kurang mencapai 40%, pada siklus II 15% dan siklus III hanya 0% .motivasi siswa dalam kategori cukup pada siklus I 35%, pada siklus II 30%. pada siklus III 15%, motivasi siswa pada dalam kategori baik pada siklus I mencapai 15%, pada siklus II 40%, pada siklus III 30%. Sedangkan motivasi siswa yang masuk dalam kategori baik sekali pada siklus I 10%, pada siklus II 15%, dan pada siklus ke III mencapai 55%. 3. Sebagai kesimpulan akhir dari analisa data nilai prestasi belajar juga mengalami peningkatan dari tiap siklusnya yaitu dengan nilai rata-rata pada pra siklus 59,2. siklus I 61,8. siklus II 68,6. dan siklus III 77,15. Dengan
lxxxiv
demikian pembelajaran dengan metode tanya jawab untuk meningkatkan prestasi belajar telah berhasil. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini : No
Prestasi Siswa
Prosentase (%) Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Tidak tuntas
65
60
50
25
2.
Tuntas
35
40
50
75
100
100
100
100
Jumlah
Prestasi belajar siswa pada pra siklus yang tidak tuntas dalam belajar 65%, pada siklus I yang tidak tuntas belajar mencapai 60%, pada siklus II 50% dan siklus III hanya 25%. Sedangkan siswa yang tuntas dalam belajar pada pra siklus 35%, pada siklus I 40%, sedangkan pada siklus ke II 50% dan pada siklus III mencapai 75%.
B. Saran 1. Untuk Guru a. Hendaknya seorang guru, khususnya guru kelas, selalu berusaha mengembangkan
diri
dan
meningkatkan
pembelajaran
dengan
menggunakan inovasi pembelajaran yang berbeada-beda agar siswa tidak bosan dan mudah menerima materi yang disampaikan. b. Model pembelajaran dengan metode tanya jawab pada mata pelajaran aqidah akhlak dapat mendorong siswa untuk meningkatkan perhatian,
lxxxv
motivasi, dan prestasi belajar. Maka guru dapat menerapkan metode yang sama. 2. Untuk Siswa a. Siswa MI Tamrinul Ulum jetis Kec Susukan Kab Semarang diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar baik pada mata pelajaran akidah akhlak maupun mata pelajaran yang lainya. b. Para siswa MI Tamrinul Ulum hendaknya berusaha mengembangkan diri dengan meningkatkan keaktifan dalam belajar dan diwarnai dengan motivasi yang tinggi agar dapat mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal dan mencapai prestasi belajar yang maksimal pula.
lxxxvi
DAFTAR PUSTAKA A.M, Sardiman, 1987. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press. Arifin, H.M. 1887. Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama di Lingkungan Sekolah dan Keluarga. Jakarta: Bulan Bintang. Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas Untuk: Guru. Bandung. Yrama Widya. __________2008b. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung: YRama Widya. Ilyas, Yunahar. 2007. Kuliah Akhlak. Yogyakarta: (LPPI)
Mubarok.2007.Akhlak al karimah pengertian dan ruang, (Online), (http://mubarok.institute.blogspot.com, diakses 24 Juni 2010) Mulyono, Sri. 2009. Pengaruh Modifikasi Media dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Tingkat SLTP/ (Online), (http://kepelatihan.wordpress.com/2009/10/28/, diakses 24 Maret 2010). Nasution, S.MA. 1982. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Bandung: Jemmars.
Purwanto, Ngalim.1988. Psikologi Pendidikan.Bandung: Remaja Karya.
Sahidin,
Ahmad. 2008. Akhlak dan Ruang lingkupnya, (Online), (http://ahmadsahidin.wordpress.com/2008/09/12/akhlak-dan-ruanglingkupnya/diakses 24 Maret2010)
Soemanto, Wasty 1990. Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudirman, Tabrani dkk. 1989. Ilmu Pendidikan. Bamdung: Remaja Karya. lxxxvii
Sulaiman, 1995. Pedoman Pengajaran Aqidah Akhlak, Dirjend Pembinaan Kelembagaan Agama Islam: Departemen Agama RI Suparno dkk.1988. Asas-Asas praktik Mengajar. Jakarta: Bhratara.
Soetomo, 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional. Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Wijaya, Cece. 1991. Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
lxxxviii
Lampiran I SILABUS Nama Madrasah : MI Tamrinul Ulum Mata Pelajaran : Aqidah Akhlak Kelas/Semester : V (lima)/I Standar Kompetensi : 4.Menghindari Akhlak Tercela Kompetensi Dasar
Materi pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Indikator
1
2
3
4
Pen
4.1.Menghindari sifat
- Pengertian sifat
-Mencari pengertian sifat
-Menyebutkan pengertian kikir
Tes
tercela
kikir dan serakah
kikir dan serakah
dan serakah
tertu
kehidupan sehari-hari
-Dampak negative
-Membahas dampak
-Menunjukan dampak negative
Tes
melalui kisah Qorun
dari sifat kikir dan
negative dari sifat qorun
dari sikap kikir dan serakah
Perfo
serakah
-Membahas keuntungan
-Menceritakan kisah qorun
ce
-Keuntungan
menghindari sifat kikir
-Menunjukan contoh sikap jelek
menghindari sifat
dan serakah
Qorun
kikir dan serakah
-Membaca kisah qorun
-Menyebutkan keuntungan
(Unj k kerja
-kisah Qorun
dari buku paket atau
menghindari sifat kikir dan
-Sikap tercela qorun
referensi lainya
serakah sebagaimana dalam
-Hikmah dari qorun
-Menganalisa sikap qorun
kisah Qorun
dalam
terhadap Nabi Muhammad -Membahas Perilaku tercela qorun -Tanya Jawab -Membuat rangkuman tentang sifat kikir dan serakah
lxxxix
1
Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Mapel
Sidik,S.Pd.I
Sri wahyuni,S.Pd.I
NIP:150207157
Lampiran 2
xc
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas / Semester
: V / II
Standar Kompetensi
: Menghindari akhlak tercela
Kompetensi Dasar
: Menghindari sifat kikir dan serakah dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah qorun
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 1 X Pertemuan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti pembelajaran "Akhlak Tercela"siswa dapat mengetahui pengertian kikir,serakah,menunjukan contoh-contohnya, akibat-akibat buruknya,terbiasa menghindarinya. B. MATERI PEMBELAJARAN - Pengertian sifat kikir dan serakah - Dampak negatif dari sifat kikir dan serakah C. METODE PEMBELAJARAN Ceramah D. KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Kegiatan Awal - bertanya kepada siswa sekitar akhlak tercela - Mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang kikir dan serakah b. Kegiatan Inti - Siswa mengidentifikasi pengertian sifat kikir dan serakah c. Kegiatan Akhir
- Memberikan evaluasi tentang sifat kikir dan serakah
E. INDIKATOR - Menyebutkan pengertian kikir dan serakah
xci
- Menunjukan contoh sikap kikir dan serakah F. ALAT DAN SUMBER - Buku mata pelajaran membina Aqidah dan Akhlaq kelas 5 untuk madrasah ibtidaiyah,"PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri"Solo F. PENILAIAN a. Teknik:Tes tertulis b. Bentuk instrumen: Pilihan ganda Tes tertulis Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d didepan jawaban yang paling benar!
1. Orang mempunyai sifat kikir karena …. a. takut hartanya berkurang b. takut dosa c. ingin kaya d. rakus 2. Sifat kikir dapat mendorong seseorang menjadi…. a. rakus b. pelit c. hati-hati d. congkak 3. Allah mengancam orang yang kikir dengan …. a. kesukaran b. keuntungan c. kemudahan d. kerugian 4. Harta yang kita miliki adalah…. a. milik kita b. warisan orang tua c. milik orang tua kita d. titipan Allah 5. Berikut ini merupakan akhlak tercela yang mengandung pengertian hamper sama dengan serakah,kecuali… a. tamak
xcii
b. loba c. rakus d. minder 6. Salah satu cirri-ciri orang serakah adalah… a. gemar berderma b. tidak mau berbagi c. suka memberi d. tidak suka mengeluh 7. Salah satu ciri-ciri orang serakah adalah… a. hidupnya selalu gelisah b. tidak cepat kaya c. memiliki banyak teman d. disanjung orang lain 8. Kondisi berikut yang menggambarkan orang memiliki sifat serakah adalah… a. pak yasir rajin mengeluarkan zakat tiap tahun b. Ketika kue sudah disuguhkan tuan rumah,cepat-cepat doni memakan semuanya c. Ketika makan siang,Rois membagikan bekalnya untuk teman yang tidak membawa d. yusuf tidak mencalonkan ketua kelas karena ingin memberi kesempatan kepada orang lain.
9. Qorun hidup pada zaman Nabi… a. Musa a.s. b. Dawud a.s. c. Ibrahim a.s d. Isa a.s. 10. Qorun adalah seorang yang… a. fakir b. kaya raya c. sangat miskin d. kesusahan
Kunci Jawaban
xciii
1.A
6.B
2.D
7.A
3.A
8.B
4.D
9.A
5.D
10.B
Pedoman Penilaian
Sistem penskoran tes tertulis : 100 Jumlah soal 10 nomor = jumlah yang benar X 10 Bobot nilai setiap soal = 10
Mengetahui
Guru Mapel
Kepala Madrasah
Sidik,S.Pd.I
Sri wahyuni,S.Pd.I
NIP:150207157
xciv
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas / Semester
: V / II
Standar Kompetensi
: Menghindari akhlak tercela
Kompetensi Dasar
: Menghindari sifat kikir dan serakah dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah qorun
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 1 x Pertemuan
A.TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti pembelajaran "Akhlak Tercela"siswa dapat mengetahui pengertian kikir,serakah,menunjukan contoh-contohnya,akibat-akibat buruknya,terbiasa menghindarinya. B. MATERI PEMBELAJARAN - Keuntungan menghindari sifat kikir dan serakah - Kisah Qorun C. METODE PEMBELAJARAN Ceramah,dan Tanya jawab D. KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Kegiatan Awal - bertanya kepada siswa sekitar akhlak tercela - Mengarahkan siswa agar menyimak penjelasan tentang sifat yang dimiliki Qorun b. Kegiatan Inti - Siswa menjelaskan dampak negatif dari sifat kikir dan serakah - Siswa membaca kisah qorun dari buku referensi - Siswa dapat menganalisa sikap qorun c. Kegiatan Akhir - Memberikan evaluasi tentang sifat kikir dan serakah E. INDIKATOR
xcv
- Menunjukan dampak negatif dari sikap kikir dan serakah - Menceritakan kisah qorun F. ALAT DAN SUMBER - Buku mata pelajaran membina Aqidah dan Akhlaq kelas 5 untuk madrasah ibtidaiyah,"PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri"Solo" F. PENILAIAN a. Teknik:Tes tertulis b. Bentuk instrumen:Pilihan Ganda Tes tertulis Berilah tanda silang ( X ) pada huruf a,b,c atau d didepan jawaban yang paling benar!
1. Sifat tercela yang dimiliki Qorun adalah… a. kejam b. dengki c. kikir d. pemarah 2. Qorun menganggap bahwa harta yang dimilikinya akan …. a. habis b. musnah c. hilang d. Kekal 3. Qorun mengatakan bahwa harta yang dimilikinya berasal dari… a. usahanya sendiri b. pemberian orang lain c. Rezeki dari Allah d. jatuh dari langit 4. Dengan harta yang melimpah, Qorun menjadi….bersedekah. a. rajin b. mau c. menolak d. sering 5. Allah mengazab Qorun dengan cara…. a. menenggelamkan kedalam laut
xcvi
b. membenamkan kedalam tanah c. memasukan ke perut ikan d. mendatangkan banjir 6. Firman Allah yang menceritakan hukuman terhadap Qorun terdapat dalam surat…. a. al-Qasas Ayat 81 b. al-Maidah Ayat 80 c. al-Baqarah Ayat 8 d. Ali 'imron Ayat 1 7. Qorun merupakan contoh orang yang menentang kekuasaan…. a. nabi b. malaikat c. Allah d. raja 8. Sebagai orang beriman,kita wajib….akhlak yang dimiliki Qorun. a. mencontoh b. meniru c. mengikuti d. menjauhi 9.Berikut ini akhlak yang tidak dimiliki Qorun adalah…. a. dermawan b. serakah c. kikir d. rakus 10. Qorun….nikmat yang diberikan kepadanya a. tidak mensyukuri b. mensyukuri c. berdoa atas d. berlindung atas
Kunci Jawaban
1.C
6.A
2.D
7.C
xcvii
3.A
8.D
4.C
9.A
5.B
10.B
Pedoman Penilaian
Sistem penskoran tes tertulis
: 100
Jumlah soal 10 nomor = jumlah yang benar X 10 Bobot nilai setiap soal = 10
Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Mapel
Sidik,S.Pd.I
Sri wahyuni,S.Pd.I
NIP:150207157
xcviii
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas /Semester
: V / II
Standar Kompetensi
: Menghindari akhlak tercela
Kompetensi Dasar
: Menghindari sifat kikir dan serakah dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah qorun
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit
Pertemuan
: 1 x Pertemuan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah selesai mengikuti pembelajaran "Akhlak Tercela"siswa dapat mengetahui pengertian kikir,serakah,menunjukan contoh-contohnya, akibat-akibat buruknya,terbiasa menghindarinya. B. MATERI PEMBELAJAR - Sikap tercela Qorun - Hikmah dari kisah Qorun C. METODE PEMBELAJARAN Ceramah,dan Tanya jawab D. KEGIATAN PEMBELAJARAN a. Kegiatan Awal - bertanya kepada siswa sekitar akhlak tercela - Menerangkan tentang hikmah dari kisah Qorun b. Kegiatan Inti - Siswa menganalisa sikap Qorun terhadap nabi musa - Membahas perilaku tercela Qorun
- Tanya jawab dengan menggunakan media bola plastik
c. Kegiatan Akhir
xcix
- Memberikan evaluasi tentang sifat kikir dan serakah E. INDIKATOR - Menunjukan contoh sikap jelek qorun - Menyebutkan keuntungan menghindari sifat qorun bagaimana dalam kisah qorun F. ALAT DAN SUMBER - Buku mata pelajaran membina Aqidah dan Akhlaq kelas 5 untuk madrasah ibtidaiyah,"PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri"Solo - Bola Plastik F. PENILAIAN a. Teknik:Tes tertulis b. Bentuk instrumen:Uraian Tes tertulis 1. Apa pengertian kikir! 2. Sebutkan 2 ciri-ciri orang yang memiliki sifat serakah! 3. Apa akibat yang di timbulkan dari sifat kikir? 4. sebutkan 2 sifat yang di miliki qorun! 5. Dengan cara apa Allah menghukum qorun? Kunci jawaban 1. Kikir sama dengan bakhil yaitu cinta dunia yang berlebihan 2. a.Tidak mau berbagi atau pelit b. Menginginkan bagian paling banyak 3. Akan dijauhi teman dan mendapat kesukaran dari Allah 4. Kikir dan serakah 5. Menenggelamkan Qorun bersama seluruh harta yang dimilikinya kedalam tanah
Pedoman Penilaia n
Sistem penskoran tes tertulis : 100 Jumlah soal 5 nomor = jumlah yang benar dibagi jumlah soal X 100 Bobot nilai setiap soal = 1
c
Mengetahui
Guru Mapel
Kepala Madrasah
Sidik,S.Pd.I
Sri wahyuni,S.Pd.I
NIP:150207157
ci
Lampiran 5 Siklus I
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/Semester
: V/I
Kompetensi Dasar
: 4.1Menghindari sifat kikir dan serakah dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Qorun
Indikator
: -Menyebutkan pengertian kikir dan serakah -Menunjukan contoh sikap kikir dan serakah
Tangga
: 26 November 2009
NO
Nama
L/P
Aspek yang dinilai* Perhatian
Motivasi
1.
Rika tantriati
P
1
0
2.
M.nawawi
L
0
1
3.
Torikul hadi
L
1
1
4.
Sukron makmun
L
1
0
5.
Miftahul falah
P
2
3
6.
Siti uswatun K
P
0
0
7.
Sekar arum K
P
3
3
8.
Anisah
P
3
2
9.
Ihwan rosyadi
L
1
0
10.
Ibnu wahid A.M
L
2
1
11.
Nuril faizin
L
2
0
12.
Aftahul husna
P
3
2
13.
Yunita Dewi S
P
1
2
cii
14.
Fyna nur D
P
1
0
15.
Eri wiranto
L
0
0
16.
Nucha bayu R
L
0
1
17.
Hasan albana
L
2
1
18.
Putri mayangsari
P
3
1
19.
Muhammad yayan I
L
0
1
20.
Nurika suci antari
P
0
0
26
19
Jumlah Skor * Diisi dengan penskoran,meliputi : 0=Kurang 1=Cukup 2=Baik 3=Baik Sekali
Susukan, 26 November 2009 Guru Mapel Aqidah Akhlak
Sri Wahyuni, S.Pd.I.
ciii
Lampiran 6 Siklus II LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/Semester
: V/I
Kompetensi Dasar
: 4.1Menghindari sifat kikir dan serakah dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Qorun
Indikator
: - Menunjukan dampak negative dari sikap kikir dan serakah - Menceritakan kisah Qorun
Tanggal
NO
:
Nama
30 November 2009
L/P
Aspek yang dinilai* Perhatian
Motivasi
1.
Rika tantriati
P
2
2
2.
M.nawawi
L
1
1
3.
Torikul hadi
L
1
1
4.
Sukron makmun
L
2
2
5.
Miftahul falah
P
2
3
6.
Siti uswatun K
P
1
1
7.
Sekar arum K
P
3
3
8.
Anisah
P
3
2
9.
Ihwan rosyadi
L
1
0
10.
Ibnu wahid A.M
L
2
2
civ
11.
Nuril faizin
L
2
1
12.
Aftahul husna
P
3
2
13.
Yunita Dewi S
P
1
2
14.
Fyna nur D
P
2
2
15.
Eri wiranto
L
1
0
16.
Nucha bayu R
L
1
1
17.
Hasan albana
L
3
2
18.
Putri mayangsari
P
2
1
19.
Muhammad yayan I
L
1
2
20.
Nurika suci antari
P
1
0
35
30
Jumlah Skor * Diisi dengan penskoran,meliputi : 0=Kurang 1=Cukup 2=Baik 3=Baik Sekali
Susukan, 30 November 2009 Guru Mapel Aqidah Akhlak
Sri Wahyuni, S.Pd.I.
cv
Lampiran 7 Siklus III LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/Semester
: V/I
Kompetensi Dasar
: 4.1Menghindari sifat kikir dan serakah dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Qorun
Indikator
: - Menunjukan contoh sikap jelek Qorun -
Menyebutkan
keuntungan
menghindari
sifat
kikir dan serakah sebagaimana dalam kisah Qorun Tanggal
NO
: 17 November 2009
Nama
L/P
Aspek yang dinilai* Perhatian
Motivasi
1.
Rika tantriati
P
2
3
2.
M.nawawi
L
3
2
3.
Torikul hadi
L
3
3
4.
Sukron makmun
L
3
3
5.
Miftahul falah
P
2
1
6.
Siti uswatun K
P
3
3
7.
Sekar arum K
P
3
3
8.
Anisah
P
3
2
9.
Ihwan rosyadi
L
3
3
10.
Ibnu wahid A.M
L
3
1
11.
Nuril faizin
L
3
2
cvi
12.
Aftahul husna
P
3
3
13.
Yunita Dewi S
P
3
2
14.
Fyna nur D
P
3
3
15.
Eri wiranto
L
2
1
16.
Nucha bayu R
L
3
3
17.
Hasan albana
L
3
2
18.
Putri mayangsari
P
3
3
19.
Muhammad yayan I
L
3
2
20.
Nurika suci antari
P
2
3
56
48
Jumlah Skor * Diisi dengan penskoran,meliputi : 0=Kurang 1=Cukup 2=Baik 3=Baik Sekali
Susukan,17 November 2009 Guru Mapel Aqidah Akhlak
Sri Wahyuni, S.Pd.I.
cvii
Lampiran 8 NILAI HASIL BELAJAR PENERAPAN METODE TANYA JAWAB
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/Semester
: V/I
Kompetensi Dasar
: 4.1Menghindari sifat kikir dalam kehidupan sehari-hari melalui kisah Qorun
NO
Nama
Nilai Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1.
Rika tantriati
50
60
65
70
2.
M.nawawi
49
50
55
60
3.
Torikul hadi
59
60
65
70
4.
Sukron makmun
60
60
68
70
5.
Miftahul falah
70
72
80
85
6.
Siti uswatun K
40
40
50
60
7.
Sekar arum K
85
90
100
100
8.
Anisah
70
70
75
85
9.
Ihwan rosyadi
50
55
60
70
10.
Ibnu wahid A.M
70
71
75
85
11.
Nuril faizin
45
49
50
65
12.
Aftahul husna
85
85
90
100
13.
Yunita Dewi S
80
78
85
100
14.
Fyna nur D
40
50
60
70
cviii
15.
Eri wiranto
39
40
70
75
16.
Nucha bayu R
49
50
60
65
17.
Hasan albana
78
75
82
90
18.
Putri mayangsari
65
68
70
88
19.
Muhammad yayan I
60
73
72
85
20.
Nurika suci antari
40
40
40
60
Jumlah
1184
1236
1372
1543
Rata-rata
59,2
61,8
68,6
77,15
Susukan,04 Januari 2010 Mengetahui Kepala MI Tamrinul Ulum
Guru Mapel Aqidah Akhlak
Sidik, S.Pd.I
Sri Wahyuni, S.Pd.I.
NIP.150207157
cix
Lampiran 9
Daftar siswa kelas V MI Tamrinul Ulum Jetis
No
1
Nama Siswa
Rika tantriati
L/P
P
Tempat /
Pekerjaan
Pendidikan
tgl lahir
orang tua
Orang tua
Kab.Semarang,
SLTA
Karyawan
SMP
Pensiunan
SLTA
Pedagang
SLTA
Karyawan
SMP
Petani
D II
Petani
SLTA
Petani
SMP
Karyawan
SLTA
Karyawan
D II
Petani
23-03-2000 2
M.nawawi
L
Kab.Semarang, 11-10-2000
3
Torikul hadi
L
Kab.Semarang, 14-09-1999
4
Sukron
L
makmun 5
Miftahul falah
Klaten, 19-10-1998
P
Jakarta, 08-11-1998
6
Siti uswatun K
P
Kab.Semarang, 24-06-1998
7
Sekar arum K
P
Kab.Semarang, 22-12-1997
8
Anisah
P
Kab.Semarang, 30-12-1999
9
Ihwan rosyadi
L
Kab.Semarang, 18-10-1997
10
Ibnu wahid
L
Semarang,
cx
A.M 11
Nuril faizin
29-05-1998 L
Semarang,
SMP
Petani
SLTA
Pegawai
27-07-1998 12
Aftahul husna
P
Semarang, 06-11-1999
13
Yunita Dewi S
P
Kab Semarang,
Negeri Sipil SLTA
Karyawan
SMP
Pedagang
SMP
Petani
SLTA
Petani
SD
Karyawan
SMP
Petani
SD
Petani
SLTA
Pedagang
14-09-1998 14
Fyna nur D
P
Kab Semarang, 29-01-1998
15
Eri wiranto
L
Semarang, 22-12-2000
16
Nucha bayu R
L
Kab.Semarang, 12-02-2000
17
Hasan albana
L
Semarang, 25-11-1998
18
Putri
P
mayangsari 19
M yayan I
Semarang, 03-08-2000
L
Kab.Semarang, 08-05-1999
20
Nurika suci antari
P
Kab.Semarang, 04-04-2000
cxi
Lampiran 10 Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas
No
Kegiatan
November 3
1.
Pembekalan PTK
2.
Pembuatan
4
5
Desember 1
2
V dan
V
penyerahan proposal 3.
Tahap
persiapan
penyusunan
V
a. Penyusunan RPP
V
b. Persiapan
V
c. Penyusunan instrumen 4.
Siklus I a. Perencanaan b. Tindakan
V dan
V
dan
V
pengamatan c. Analisis refleksi 5.
Siklus II a. Perencanaan b. Tindakan
V dan
V
pengamatan
cxii
3
4
Januari 5
1
2
3
c. Analisis
dan
V
refleksi 6.
Siklus III a. Perencanaan b. Tindakan
V dan
V
dan
V
pengamatan c. Analisis refleksi 7.
Tahap penyelesaian a. Penyusunan
V
laporan b. Perbaikan
V
c. Penyerahan laporan
cxiii
RIWAYAT HIDUP PENELITI Yangnbertanda tangan dibawah ini :
Nama
: Siti Mushlihatun
Nim
: 12507040
Tempat ,Tanggal Lahir
: Boyolali,24 Juni 1986
Alamat
: Blumbang Krajan,Bantengan,Karanggede
Pendidikan
: 1. MI Bantenga Tahun 1998 2. MTsN Susukan Tahun 2001 3. MAN Salatiga Tahun 2004 4. DII STAIN Salatiga
Pekerjaan
: Guru Kelas MI Karangasem Kec.Susukan ,Kab.Semarang
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.
Karanggede,18 Februari 2010 Peneliti,
Siti Mushlihatun NIM : 12507040
cxiv