.... REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
ANTARA DIREKTORAT JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA, REPUBLIK INDONESIA DAN PERUSAHAAN REKLAMASI TAMBANG, REPUBLIK KOREA
MENGENAIKERJASAMA PEMBANGUNAN BERKESINAMBUNGAN Dl SEKTOR PERTAMBANGAN
Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (selanjutnya disingl
didalamnya
perwakilan
resminya
dan
penerima
pengalihan
wewenang) dan Perusahaan Reklamasi Tambang, Lembaga Pemerintah Departemen Perdagangan, lndustri, dan Energi, Republik Korea (sefanjutnya disingkat Mireco dimana termasuk didalamnya perwakilan resminya dan penerima
pengalihan
pentingnya
wewenang)
kesepakatan
dalam
telah
mencapai
kerja
sama
kesepahaman
dibidang
akan
pembangunan
berkesinambungan disektor pertambangari, kegiatan rehabilitasi tambang terhadap bahaya lingkungan dan dampaknya, dan kegiatan reklamasi tambang terhadap dampak sosial disetiap daerah pertambangan yang diminati kedua belah pihak.
DJMB dan Mireco (selanjutnya secara kolektif disebut sebagai "Para Pihak") ,
MEMPERTIMBANGKAN
kebutuhan
untuk
memperkuat
hubungan
persahabatan yang ada
antara Para Pihak Terkait dalam pembangunan
berkesinambungan di sektor pertambangan;
Republik Korea dan
MERUJUK PADA Persetujuan Antara Pemerintah
Pemerintah Republik Indonesia tentang Kerjasama diBidang Energi dan Sumber Daya Mineral yang ditandatangani di Seoul pada tanggal 30 Maret 2002;
TELAH MENYETUJUI hal-hal sebagai berikut:
PASAL1:TUJUAN
Tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini adalah untuk memperkuat ' kerjasama
dalam
bidang
reklamasi/rehabilitasi
tambang
dan
sektor
pertambangan lain.
PASAL 2: RUANG LINGKUP KERJASAMA
Ruang lingkup kerjasama Para Pihak dalam Memorandum Saling Pengertian ini akan mencakup hal-hal berikut: 1. Mendukung pendirian sistem reklamasi/rehabilitasi tambang a. Penelitian
bersama
pendirian
sistem
reklamasi/rehabilitasi
tambang b. Pertukaran pengalaman dibidang reklamasi/rehabilitasi tambang 2. Memperkuat kemitraan bersama dalam bidang reklamasi/rehabilitasi tambang a. Penelitian lapangan bersama mengenai resiko pertambangan di wilayah operasi dan wilayah yang telah selesai ditambang b. Melaksanakan proyek reklamasi/rehabilitasi tambang dengan menerapkan teknologi yang terkait c. Mengembangkan proyek-proyek yang terkait dengan isu-isu lingkungan dan sosial disektor pertambangan
3. Berkolaborasi dalam bidang peningkatan dan pengelolaan kualitas batubara a. Melakukan
kegiatan
kolaboratif untuk
peningkatan
kualitas
batubara yang memungkinkan memaksimalkan daya gunanya b. Berbagi
pengalaman dan teknik untuk mengelola
kualitas
batubara dan membangun sistem untuk pemeriksaan kualitas batubara 4. Mempromosikan pertukaran tenaga teknis antara Para Pihak 5. Teknologi Pembangunan Berkelanjutan diSektor Pertambangan a. Perancangan konseptual pada wilayah pertambangan paska penutupan tambang seperti lingkungan wisata, konservasi alam, dan hal-hal lain yang memungkinkan b. Berbagi pengetahuan dan teknologi tentang reklamasi/rehabilitasi tam bang c. Pengorganisasian dan/atau partisipasi dalam konferensi, seminar, lokakarya dan pertemuan lain yang berkaitan dengan topik terkait 6. Kegiatan kerjasama lainnya yang disepakati oleh Para Pihak.
PASAL 3: MODALITAS KERJASAMA I
I
Para Pihak Terkait dapat membentuk Kelompok Kerja yang mencakup perwakilan dan/atau penghubung masing-masing pihak berkaitan dengan pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian.
PASAL 4: KERANGKA KEUANGAN
Para Pihak memahami dan setuju bahwa kegiatan dan proyek-proyek yang disebutkan dalam
Memorandum
Saling
Pengertian
ini akan dilakukan
tergantung pada ketersediaan sumber dana yang diperlukan. Kecuali jika yang sebaliknya disetujui secara tertulis oleh Para Pihak, masing-masing Pihak akan menanggung biaya sendiri sehubungan dengan pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.
)
PASAL 5: IMPLEMENTASI
Para Pihak akan membuat perencanaan proyek secara spesifik beserta ruang lingkup pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini. Perencanaan tersebut berisi pasal-pasal terperinci tentang bentuk, metode dan kewajiban keuangan.
PASAL 6: HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL
Para Pihak menyetujui bahwa segala bentuk kekayaan intelektual yang timbul dari pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan menjadi kepemilikan bersama dan penggunaannya akan tergantung pada persetujuan terpisah dari Para Pihak.
PASAL 7: KESEPAKATAN TRANSFER MATERI
1. Segala bentuk aktivitas di bawah Memorandum Saling Pengertian ini, yang memerlukan akses terhadap sumber daya genetik, harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan dalam negeri dari Negara penyedia dan dengan menghormati prinsip pembagian keuntungan dan persetujuan terlebih dahulu. 2. Dalam situasi dimana aktivitas dibawah Memorandum Saling Pengertian ini memerlukan perpindahan sumber daya genetik, perpindahan tersebut akan dikenakan Kesepakatan Transfer Materi.
PASAL 8: KERAHASIAAN
1. Masing-masing Pihak harus menjaga kerahasiaan dokumen, informasi dan data lain yang ditukar, diterima atau diberikan oleh satu Pihak untuk pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini atau perjanjian lainnya yang dibuat sesuai dengan Memorandum Saling Pengertian, kecuali disepakati sebaliknya secara tertulis oleh Para Pihak. 2. Para Pihak setuju bahwa ketentuan pasal ini akan terus mengikat antara Para Pihak terlepas dari berakhirnya Memorandum Saling Pengertian ini.
3. Ketentuan pasal ini tidak akan menimbulkan kerugian terkait hukum dan peraturan yang berlaku dari Para Pihak.
PASAL 9: PEMBATASAN AKTIVITAS PERSONEL
Semua Kewarganegaraan dari Pihak yang terlibat dalam aktivitas dibawah Memorandum Saling Pengertian ini yang berada di wilayah Pihak lain harus menghormati dan tidak mencampuri kemerdekaan politik, kedaulatan, dan integritas wilayah negara tuan rumah dan akan menghindari kegiatan yang tidak konsisten
dengan maksud dan tujuan dari Memorandum Saling
Pengertian ini.
PASAL 10: PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Perbedaan yang timbul dari interpretasi atau implementasi Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara damai oleh Para Pihak.
PASAL11:PERUBAHAN
Setiap
Pihak
dapat
meminta
setiap
saat
secara
tertulis
perubahan
Memorandum Saling Pengertian ini. Setiap perubahan yang telah disepakati oleh para Pihak mulai berlaku pada saat penandatanganan . Perubahan tersebut merupakan suatu bagian yang tidak terpisahkan dari Memorandum Saling Pengertian ini.
PASAL 12: MULAI BERLAKU, PELAKSANAAN, JANGKA WAKTU, DAN SAAT BERAKHIRNYA
1. Memorandum Saling Pengertian ini akan mulai berlaku pada tanggal penandatanganan. 2. Memorandum Saling Pengertian ini berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan bisa diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dengan pemberitahuan secara tertulis kepada Para Pihak.
3. Setiap Pihak diperkenankan mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini setiap saat dengan memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lain
setidaknya
enam
(6)
bulan
sebelum
tanggal
pemutusan
Memorandum Saling Pengertian. 4. Pemutusan
Memorandum
Saling
Pengertian
ini
tidak
akan
mempengaruhi keabsahan dan berlakunya setiap program yang sedang berlangsung atau proyek yang dilakukan berdasarkan Memorandum Saling Pengertian yang sekarang ini sampai selesainya program atau proyekter sebut.
SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini.
Ditandatangani pada salinan-salinan naskah di Jakarta pada 20 Maret 2014 dalam Bahasa Indonesia, Korea, dan Bahasa lnggris. Semua naskah tersebut berkekuatan sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran, naskah Bahasa lnggris yang berlaku .
Atas nama
Atas nama
Direktorat Jenderal Mineral dan
Perusahaan Reklamasi Tambang,
Batubara, Republik Indonesia
Republik Korea
Signed
Signed
Dr. lr. R. Sukhyar
Dr. Hyuk-ln Kwon
Direktur Jenderal
CEO & President
rrr o:J
......... 0 ]~J
;jOJ Qli
~
iJ:J r::r r~o
=•IO
oo
n.1 ...... r-1J . ...... •10:.1
= •IO
FiO
~
fl)
Ill 2
0
Q
IS ....1111
• IIQ :;;;» ~
Ill Dll
1-fJ ::::;::= 0
rrr ;jOJ ilir ~n rrr ;jOJ o:J ;jOJ 0~ =u Olru ......... Dill r-\ ;j(O = '"' UrJ to"J JIO ~r ......... DIRJ
FiO
......... 0
-< ~
LJ-1 o:J
r--
-~~r K ......... 0
]~J
Qli
Fio
;jOJ
= •IO
0~
~
::::;::= 0
Olru OI!U u "Dru ~ r-r.......... OIJ.......... ii
=u
~
iJ.j(
LJ-1 o:J
Fio
Qli
:<J
0~
~~r
-
K
.........
•I~
.........
-<
~
<.9 0
·~r
0o
~
tJ
1-fJ
Olru ilir
::::;::= 0
~n
ilir
Of
.........
::::;::= 0
p
~ 0
]~J
]~J
QI:J .........
Qli
K
-w
i
l}jJ .........
u ;jOJ 0\
$11 Dr -0 i
-< :!:I LJ-1 o:J
MoJ UIO
.........
1'\
-::1
~
•10\
.........
::::;::= 0
~
.........
FiO
iJ.j( -K
i! :JU
rtru Dill WI ?
.........
0
K~
;KI1
Olru i
p
i!!:lU ~
.......
u
o•K MD!r
0~
~
ilir p
-
n.1
1-fJ
N
=•IO
FiO
OIJ i
Of .......... :::> 0 ~
...........
.........
u
-< 0<
r::w
;tJ
.........
0~
0111
"5
=•IO
.........
=•IO
•10\
0o
0o -
0
JIJ
•IO .........
r:;o
-
nH
.........
l=ll :{B -< l}j:J , K~ foO -::1 UIO -
u QI:J Olru JIJ K run 0~ ~ -
~
r:;r
r~o
r-r
r:;o
M-
oJ
r::r
-
0
FiO .......
..........
ro ...........
..........
..0 ...........
Fio N
..........
ro ...........
..........
..0 ...........
.......... (.)
...........
.) 0
3. ~~ ~~
t:'-2.1
~ 7H~ ~0~2.1 tl~
(a)~~~§~~ E~-'* ~1::: ~~ 7H~o~l t:l"~ tl~ A~~~~ (b)~~~~
t:'-2.1
~ ~~ ~N A~~~ -T~~ ~~~ ~~ ~ 71~
.li!..ff
1:1:.!:::::.
....I...L...
<61' ~ ~ <61' 5H zt A-i o~l
~A 1-E!
zt ~
~ .!¥ ~ ~ o~l
Et'bi"A~7~ .£~-EJ ~~~.::z.~ ~ .:r~w
*~~ ~~~
12:!,
Z{A~::: ~
*
cH 1E .:E. :::
~~
2.I5H A112:!
~ ~~
-gJ-2.1-El
~1c~.
§2.IEJ-cL
<6"5Hzt J..12.1
zt A~ 2.1
t:l" 5H,
~~.Til- t:l"i2!o~o~ Z{A~
1::11§ ~
¥@~cL
5. ~~ <61'~~
*
o1
~1C~.
<6"5HztJ..1~ ~~0"~71 ~I5H .:r~~I~'2J N~ 7=U~JI~ ~.!¥ ~~~~ 7~~~~ ~~ ~~. tgtg;j gJ AH~~ 2.l.!f!-O~I
t:l"i2!-E! J..-11¥
.::?i6lw
N~O £
~~::
5§
0
§
~~Hz.t ;..-g~
£ ~ ~ i>~ .J:!.
::z. £1
2:::
~~N° £A4 ~~~~::: ~ § :: ~ ~
l!
~ .S:. -gt £1 o~l
01<2.15~ ~~ ~ N~ ~~ g<2J~~~O~I
J::l~ J::H~o~l cH~HA-i
£1 ~
-E!"f.l"
~<Ed ~ -gt £1 f.!" cL
~~(PIC)O~I ~Zf~~D=I.
50~~2.1 ~LH TtJ::~IN~o~l .!:f!-gf"£17~1 .::?~f_l-c~.
2. ~ ~~HZfA-iO~I £If! O~[E~~ ~§ 8 ~~A~~£1 ~.5:.7~ R~£1:::
8. ~~ 1. A-i'2:10~I 2-I~H ~~OI Sfi~H 1i!.~, J;:~l5-t! '2_1-~0~~
£:::
-gf-£1-t!
2:::
~~O~I
N~OI
§A-i,
CHi>H
OH-112:1,
'61"A~::: ~ ~~Hz.tA-i Ol~~
~~. 7IE~ A~ li
EE:::
~ ~~Hz.t A-iO~I m2~
~~~ ~AI~C~.
2. ~~:: ~ ~~Hz.tA-i£1 ~li Ol~o~I.S:. ~~ N~~ Ol~~c~.
3.
~ ~~ ~~:: ~~2.1 ~¥-1 tgj~OIL~ Tt~~ ~~Hi>~J;:I t>!o~o~ ~c~.
~cH ~£
LHo~IA-i£1 ~
~~Hz.tA-i2~ -E!"iC:!~ ~§o~l
-E.I-7:11-t!
~tg£1
-E/"f.IIJ;:~::: ~~~~ ~i6J. J;:~~f! ~ ~£~~~ e8i>~[):j ~~Hi>~J;:I ~~Hz.tA-i£1 ~~ ~ ~1E2~ ~'C.!-£1::: o~[E~~ ~§.S:. i>~J::I t>!:::c~.
10. Ol{:l ~H~
2:::
£>! 0 D=I,
~
11. *~ ~~ ~ ~ Ol~z.t A-i.£1 *~ ~ ~.9.1~ *~N~~ A-i~011
<2:!A11::: AI A112:! 0 £ R ~W
.9.lt>H
* ~~c~. ~~011 .9.lt>H
~~~ 7~~cL *~N~~ ~ ~t>Hz.tA-i011
1. ~ ~t>Hz.t A-i:: ~~01 A-i~t>~:: ~£¥E~ ~~01 ~~~c~. 2. ~ ~t>Hz.tA-i:: 3~l!" if~f>~~. ~~.Q.I ~~
<21g~
*
'2J £
1.:11
AI
f;~011 ~~
.:J. if~~:L!I- 7ll!"011
%'2J
li£.:J.iMOIL~ A~~.Q.I ~li
~N~ DI~IAI e£::c~.
o~ t$ ~ ~ 'C.!- ~
~g Dr. lr.
R. Sukhyar
Signed v
(A-i
~)
7ll!"
~~c~.
4 . ~ ~t>Hz.tA-i.£1 ~li:: @AI ~~ ~7}~AI::
A112:! §.Q.I
(A-i ~)
Signed J
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN DIRECTORATE GENERAL OF MINERAL AND COAL, REPUBLIC OF INDONESIA AND MINE RECLAMATION CORPORATION, REPUBLIC OF KOREA
ON THE COOPERATION FOR THE SUSTAINABLE DEVELOPMENT IN MINING SECTOR
Directorate General of Mineral and Coal of the Ministry of Energy and Mineral Resources, Republic of Indonesia (hereinafter referred to as "DGMC" which expression shall include its authorized representatives and assigns) and Mine Reclamation Corporation, the governmental agency of the Ministry of Trade, Industry, and Energy, Republic of Korea (hereinafter referred to as "MIRECO" which expression shall include its authorized representatives and assigns) have reached the same understanding on the importance of an agreement on the cooperation in the field of sustainable development in mining sector; mine rehabilitation activities against the environmental hazard and impact, and mine reclamation activities over the social impact in any mutually interested mining areas . DGMC and MIRECO (hereinafter referred to collectively as "the Parties"), CONSIDERING the need to strengthen the ties of friendship existing between the Parties in the sustainable development in mining sector;
REFERRING TO the Agreement between the Government of the Republic of Korea and the Government of the Republic of Indonesia on Cooperation in the Field of Energy and Mineral Resources signed in Seoul on March 30th, 2002;
HAVE AGREED as follows:
ARTICLE 1: PURPOSE
The purpose of this Memorandum of Understanding (MOU) is to strengthen cooperation in the field of mine reclamation/rehabilitation and other mining sectors
ARTICLE 2: SCOPE OF COOPERATION
The scope of cooperation under this MOU will include the followings: 1. Supporting the establishment of the mine reclamation/rehabilitation system (a) Joint study for the establishment of the mine reclamation/rehabilitation system (b) Exchange of the experience on mine reclamation/rehabilitation 2. Strengthening
the
mutual
partnership
in
the
field
of
mine
reclamation/rehabilitation (a) Joint field study on mine hazards in the operating and abandoned mines (b) Performing the mine reclamation/rehabilitation projects by applying related
technologies (c) Developing projects associated with environmental and social issues in mining sector 3. Collaborating in the sphere of improving and managing coal quality (a) Conducting collaborative activities for the improvement of coal quality which may lead to promote its utility (b) Sharing experiences and techniques for managing coal quality and building any system for the inspection of coal quality 4. Promoting an interchange of technical personnel between the Parties.
5. Transfer of Technology for Sustainable Development in Mining Sectors (a) Conceptual design on mining area after mine closure such as ecotourism, nature conservation and other possible form (b) Sharing know-how and technology on mine reclamation and rehabilitation (c) Organizing and/or participating in conferences, seminars, workshops
and other meetings related to the subject 6. Any other cooperation activities agreed upon by the Parties.
ARTICLE 3: MODALITIES OF COOPERATION
The Parties may establish Working Group(s) that include representatives and/or liaisons of each Party with regard to the implementation of the MOU.
ARTICLE 4: FINANCIAL FRAMEWORK
The Parties understand and agree that the activities and projects mentioned in this MOU will only be carried out subject to the availability of the necessary financial resources. Unless otherwise agreed in writing by the Parties, each Party shall bear its own costs in connection with the implementation of this MOU.
ARTICLE 5: IMPLEMENTATION
The parties may establish specific plan of projects and the scope of works for implementing this MOU. The plan may consist of detailed provision relating to forms, methods, and financial obligations.
ARTICLE 6: INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS
The Parties
agree
that
any
intellectual
property
arising
from
the
implementation of this MOU will be jointly owned and its utilization shall be subject to a separate arrangement between the Parties.
ARTICLE 7: MATERIAL TRANSFER AGREEMENT
1. Any activity under this Agreement, which entails access to genetic resources, shall be carried out in accordance with domestic regulation of the providing country and with due respect of principle of benefit sharing and prior informed consent. 2. In the event of that any activity under this MOU requires transfer of genetic resources, such transfer shall be subject to a Material Transfer Agreement.
ARTICLE 8: CONFIDENTIALITY
1. Each Party shall treat all documents, information or any other data exchanged, received or supplied by the Party for the implementation of this MOU or any other agreements made pursuant to the MOU as confidential, unless agreed otherwise in writing by the Parties. 2. The Parties agree that the provision of this Article shall continue to be binding between the Parties notwithstanding the termination of this MOU 3. The provisions of this Article shall not prejudice to the prevailing laws and regulations of the Parties.
ARTICLE 9: LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES
·
Any nationals of a Party engaged in activities under this MOU in the territory of the other Party shall respect and not interfere with the political independence, sovereignty, and territorial integrity of the latter, and avoid any activities inconsistent with the purpose and objectives of this MOU .
ARTICLE 10: SETTLEMENT OF CONTROVERSIES
Any conflict that may arise with regard to the interpretation or implementation of this MOU shall be settled amicably by the Parties.
ARTICLE 11: AMENDMENT
Either Party may request at any time in writing amendment of this MOU. Any amendment which has been agreed to by the Parties shall come into effect upon signing. The amendment shall form an integral part of this MOU.
ARTICLE 12: ENTRY INTO EFFECT, DURATION, AND TERMINATION
1. This MOU shall enter into effect on the date of signing. 2. This MOU shall be effective for a period of three (3) years and may be extended for the same period by mutual written consent of both Parties. 3. Either party may terminate this MOU at any time by giving written notice to the other Party at least 6 months in advance of the intended date of termination. 4. Termination of this MOU shall not affect the validity and duration any ongoing programs or projects undertaken under this MOU until the completion of such programs or projects.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned have signed this MOU.
Signed in duplicates at Jakarta on March 20th 2014 in Indonesian, Korean, and English language, all texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation, the English text shall prevail.
On Behalf of
On Behalf of
Directorate General of Mineral and Coal,
Mine Reclamation Corporation,
Republic of Indonesia
Republic of Korea
Signed
Signed
Dr. Jr. R. Sukhyar
Dr. Hyuk-ln Kwon
Director General
CEO & President