RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2016
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG Jl. BHAYANGKARA NO. 03 Telp. (0253) 201061 PANDEGLANG
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat sehat serta kekuatan pada kami, sehingga dengan segala keterbatasan kemampuan yang dimiliki Renstra Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 dapat tersusun. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 ini merupakan kelanjutan dari Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2006-2010 yang dibutuhkan untuk mempercepat pambangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang. Namun mudah-mudahan Renstra ini dapat dijadikan acuan oleh para pemegang program dan penanggungjawab kesehatan masyarakat di Kabupaten Pandeglang. Dalam melakukan penilaian dan mencari terobosan lain untuk mempercepat pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016. Dengan ini kami, mudah-mudahan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dan atas kritik serta saran yang diberikan kepada kami untuk penyempurnaan di tahun-tahun mendatang kami ucapkan terimakasih.
Pandeglang, Februari 2011 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
Drs. H. Iskandar, MM NIP. 19630303 198402 1 001
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
i
DAFTAR ISI Kata Pengantar ......................................................................................................
i
Daftar Isi .............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN ............................................................................................
1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................
1
1.2 Landasan Hukum ...............................................................................
3
1.3 Maksud dan Tujuan .............................................................................
5
1.4 Sistemtikan Penulisan ..........................................................................
5
GAMBARAN PELAYANAN SEKTOR KESEHATAN ........................................
7
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD ..............................................
7
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang ...................................
22
2.3 Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2010 .........................................
30
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI KESEHATAN ...
63
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan
63
3.2 Analisis SWOT ..................................................................................
68
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ......................................
73
4.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan ................................................................
73
4.2 Tujuan dan Sasaran .............................................................................
75
4.3 Strategi dan Kebijakan .........................................................................
81
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN,
INDIKATOR
KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Program dan Kegiatan ......................................................................... BAB VI
BAB VII
86
INDIKTOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD ..........................................................................................
103
PENUTUP .......................................................................................................
106
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
ii
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kesehatan adalah Hak dari semua individu, karena menurut UU RI No. 36Tahun 2009, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Keadaan sehat maupun sakit sangatlah penting mengingat kita harus dapat menentukan ada atau tidaknya permasalahan/penyakit diantara individu dan seberapa banyak. Secara umum keadaan sakit itu dinyatakan sebagai penyimpangan dari keadaan normal, baik struktural maupun fungsinya atau juga keadaan dimana tubuh atau organisme/bagian dari organisme/populasi yang diteliti tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dilihat dari keadaan patologisnya. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan “Masyarakat Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan” Pembangunan Kesehatan di Kabupaten Pandeglang diperlukan indikator . indikator tersebut yaitu Indikator Millenium Development Goals 2015 dan indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang meliputi : a. Indikator Derajat Kesehatan (Mortalitas, Mobiditas dan Status Gizi) b. Indikator Keadaan Lingkungan (Perilaku Hidup, Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan) c. Indikator Pelayanan Kesehatan (Sumber Daya Kesehatan, Manajemen Kesehatan, dan Kontribusi Sektor Terkait) Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang ini adalah dokumen kerja Dinas/SKPD untuk masa kerja mendatang. Dokumen ini menjadi penting karena SKPD berkewajiban untuk mempertanggung jawabkan kinerjanya sesuai dengan dokumen perencanaan ini. Selain itu urgensi penyusunan Renstra SKPD ini adalah: 1.
Menjadi acuan penyusunan Renja SKPD
2.
Dasar penilaian kinerja Kepala SKPD
3.
Menjadi acuan penyusunan Lakip SKPD
Renstra SKPD dapat juga dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Kabupaten Pandeglang khususnya di bidang kesehatan. Dokumen Renstra ini mengacu kepada visi misi Kabupaten Pandeglang sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang kesehatan Kabupaten Pandeglang untuk masa mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Kabupaten Pandeglang. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
1
Dokumen Renstra SKPD bersifat partisipatif yang penyusunannya melibatkan stakeholders : wakil rakyat, masyarakat, pemerintahan daerah, pengusaha, LSM dan lain-lain. Metode partisipatif dinilai efektif dalam menjamin komitmen pemerintah daerah terhadap kesepakatan program dan kegiatan pembangunan daerah. Partisipasi stakeholders dalam penyusunan dokumen Renstra SKPD dilakukan hingga saat menjabarkannya ke dalam RPJMD dan RAPBD. Dengan demikian, setiap program dan kegiatan yang akan diselenggarakan dalam setiap tahun anggaran harus sesuai dengan visi, misi dan arah kebijakan yang termaktub di dalam Renstra.
Dokumen Renstra juga dipakai untuk memperkuat landasan penentuan program dan kegiatan tahunan daerah secara strategis dan berkelanjutan. Rencana Strategis SKPD dapat dikategorikan sebagai dokumen manajerial wilayah yang bersifat komprehensif karena mampu memberikan program-program strategis sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang dalam lingkup SKPD. Keberhasilan usaha pemerintah daerah untuk mempertemukan antara keinginan masyarakat dengan fakta kondisi daerah diukur melalui indikator perencanaan strategis dari program dan kegiatan yang tercantum di dalam Renstra yang dievaluasi melalui evaluasi kinerja Kepala daerah sesuai dengan PP No. 108 tahun 2000, dengan memperhatikan indikator evaluasi kinerja yang disosialisasikan secara nasional melalui modul pelatihan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP merupakan penjelasan dari Inpres No. 7 tahun 1999 tentang AKIP. Dalam mendukung usaha ini, indikator perlu disepakati bersama antara pemerintahan. Hal ini menjadi penting karena indikator pengukuran kinerja akan digunakan oleh DPRD untuk mengukur kinerja tahunan Bupati di akhir masa jabatannya. Adapun prinsip-prinsip dalam pembuatan perencanaan strategik yang juga digunakan sebagai dasar penyusunan Renstra adalah sebagai berikut : 1.
Proaktif, bukan reaktif Dengan adanya perubahan dalam lingkungan yang semakin kompleks, maka perlu melakukan perencanaan atas perubahan tersebut secara proaktif dan bukan reaktif.
2. Berorientasi output, bukan input Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
2
Untuk mencapai keberhasilan dalam pengelolaan, maka perencanaan strategik diperlukan agar dapat menuntun diagnosa organisasi kepada pencapaian hasil yang diinginkan secara obyektif. 3. Visioner Perencanaan strategik yang dibuat harus berorientasi pada masa depan, sehingga memungkinkan organisasi untuk memberikan komitmen pada aktivitas dan kegiatan di masa mendatang. 4. Adaptif dan akomodatif Perencanaan strategik yang dibuat harus mampu melakukan penyesuaian terhadap perkembangan yang muncul, sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen renstra ini perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian diterjemahkan ke dalam program-program pembangunan kemudian diuraikan kedalam kegiatan-kegiatan yang mendukung masing-masing program tersebut. 1.2. Landasan Hukum Dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang ini, peraturan-peraturan yang dugunakan sebagai landasan hukum antara lain: 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Undang – undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 3. Undang–undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan; 4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 7. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
3
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal. 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Standar Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. 12. Peraturan Pemerinah Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kepada Pemerintah, Laporan Keterangan pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat. 13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan. 14. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional. 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. 16. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah. 17. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. 18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 19. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) tahun 2010-2014; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 22. Peraturan Daerah Kabupaten Pendeglang Nomor 10 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan keuangan Daerah. 23. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang. 24. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang. 25. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 7 Tahun 2010 tentang Sistem Perencanaan dan Penganggaran Penbangunun Daerah Kabupaten Pandeglang. 26. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pandeglang 2005-2025.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
4
27. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang. 28. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pembentukan Perangkat Daerah; 29. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016 (Lembaran Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 Nomor 9); 30. Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang. 31. Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 21 Tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010; 32. Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan`Menteri Dalam Negeri Nomor 0295/M.PPN/1/2005 dan 050/166/SJ tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Musrenbang. 1.3. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dalam penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang adalah sebagai berikut. Tersedianya dan tersusunnya dokumen perencanaan kesehatan, sedangkan tujuan penyusunan Renstra SKPD ini adalah tersedianya suatu dokumen yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksaan, pembuatan strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah di bidang kesehatan. Dengan demikian ini dapat dijadikan acuan dan pegangan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan. 1.4. Sistematika Penulisan Adapun Sistematika Penyusunan Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD) Kabupaten Pandeglang, Landasan Hukum Renstra-SKPD Kabupaten Pandeglang, Maksud dan Tujuan penulisan Renstra-SKPD, serta Sistematika Penulisannya. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD Bab ini berisi tentang Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Kabupaten Pandeglang, Sumber daya SKPD, Kinerja Pelayanan SKPD, serta Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
5
BAB IIII ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini berisi tentang Identifikasi Permasalahan, Telaahan Visi Misi, Telaahan Renstra K/L dan Renstra Propinsi/Kabupaten/Kota, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah, serta Penentuan Isu – Isu Strategis. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini berisi tentang uraian Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD, serta Strategi dan Kebijakan. BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini berisi rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif. BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Bab ini berisi Indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang. LAMPIRAN- LAMPIRAN
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
6
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SEKTOR KESEHATAN 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD Dalam Surat Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 14 Tahun 2008 tertanggal 03 November tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, diuraikan sebagai berikut : DINAS KESEHATAN Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 33 Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari: a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Dinas Kesehatan; b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub.Bagian Keuangan; 3. Sub.Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan. c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari : 1. Bidang Sumber daya Kesehatan, terdiri dari : a) Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan; b) Seksi Promosi Kesehatan. 2. Bidang Penanggulangan Penyakit, terdiri dari : a) Seksi Pengamatan, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit b) Seksi Kesehatan Lingkungan. 3. Bidang Pelayanan Kesehatan Umum, terdiri dari : a) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; b) Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin. 4. Bidang Kesehatan Khusus, terdiri dari : a) Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja, Anak, dan Remaja; b) Seksi Gizi dan Usia Lanjut. c) Unit Pelaksana Teknis Dinas. d) Kelompok Jabatan Fungsional.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
7
Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang. Bagian Kedua Kedudukan Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Pasal 34 (1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. (2) Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di Bidang Kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. (3) Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugas sebagaimanan di maksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi : a. Penyusunan perencanaan bidang kesehatan; b. Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan; c. Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang kesehatan; d. Pembinaan kooordinasi, pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan bidang pengembangan sumber daya kesehatan, penanggulangan penyakit, pelayanan kesehatan umum dan kesehatan khusus; e. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kesehatan; f.
Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan;
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai degan tugas dan fungsinya. Paragraf 1 Sekretariat Pasal 35 (1) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertangung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. (2) Sekretariat mempunyai tigas pokok menyelenggarakan pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian, serta penyusunan perencanaan, evaluasi dan pelaporan. (3) Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan penyusunan perencanaan; b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi perkantoran, administrasi keuangan dan administrasi kepegawaian; c. Penyelenggaraan urusan umum dan perlengkapan, keprotokolan dan hubungan masyarakat; d. Penyelenggaraan ketatalaksanaan, kearsipan dan perpustakaan; e. Pelaksanaan koordinasi, pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kerja; f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberika oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
8
Pasal 36 (1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan beranggung jawab kepada Sekretaris Dinas Kesehatan. (2) Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian; b. Penyelennggaraan urusan umum dan pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan urusan umum dan pengelolaan adminstrasi kepegawaian. Pasal 37 Rincian tugas Subbagian Umum dan Kepegawaian adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan urusan keprotokolan, hubungan masyarakat, penyiapan rapat-rapat dinas dan pendokumentasian kegiatan dinas; b. Melaksanakan pengelolaan kearsipan dan perpustakaan dinas; c. Melaksanakan urusan rumah tangga, ketertiban, keamanan dan kebersihan di lingkungan kerja; d. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan kendaraan dinas, peralatan dan perlengkapan kantor dan asset lainnya; e. Melaksanakan penyiapan rencana kebutuhan pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan dinas; f.
Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi barangbarang inventaris;
g. Melaksanakan pengelolaan administrasi perkantoran; h. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan pemeliharaan data dan kartu kepegawaian di lingkungan dinas; i.
Melaksanakan penyiapan dan pengusulan pegawai yang aka pension, serta pemberian penghargaan;
j.
Melaksanakan penyiapan bahan kenaikan pangkat, daftar penilaian pekerjaan, daftar urut kepangkatan, sumpah/janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai;
k. Melaksanakan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan/pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional; l.
Melaksanakan penyiapan rencana pegawai yang akan mengikuti ujian dinas;
m. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kepegawaia dan disiplin pegawai; n. Melaksanakan penyiapan bahan standa kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional; o. Melakukan evaluaasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Subbgian umum dan kepegawaian; p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
9
Pasal 38 (1) Subbagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Subagian yang berada di bawah dan bertangung jawab kepada Sekretaris Dinas Kesehatan. (2) Subbagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan administrsi keangan. (3) Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Keuangan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan pengelolaan administrasi keungan dinas; b. Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dinas; c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi dalam pengelolaan administrasi keuangan dinas. Pasal 39 Rincian tugas Subbagian Keuangan adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan kegiatan perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan keuangan anggaran belanja langsung dan belanja tidak langsung; b. Melaksanakan penyusunan laporan realisasi keuangan; c. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan semesteran; d. Melaksanakan penyusunan laporan leuangan akhir tahun; e. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan dalam pengelolaan keuangan; f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fngsinya. Pasal 40
(1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi da Pelaporan dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan bertanggun jawab kepada Sekretaris Dinas Kesehatan. (2) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan pelaporan mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan program dan kegiatan Dinas. (3) Dalam menyelenggarkan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan program dan kegiatan dinas; b. Pelaksanaan penyusunan rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran; c. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan perencanaan. Pasal 41 Rincian tugas Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan adalah sebagai berikut : a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis dinas; b. Mengumpulkan bahan-bahan dalam penyusunan program dan kegiatan dinas, c. Mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan daerah dibidang kesehatan; d. Melaksanakan pengolahan data dalam penyusunan program dan kegiatan tahunan dinas; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
10
e. Melaksanakan koordinasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan atas pencapaian standar pelayanan minimal bidang kesehatan; f. Mengkompilasi hasil penyusunan program dan kegiatan dari masing-masing unit kerja; g. Menyusun rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran dari masing-masing unit kerja; h. Menyusun laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi realisasi kinerja dinas; i. Melaksanakan koordinasi dalam penelitian dan pengembangan kesehatan; j. Melaksanakan dan menyiapkan pengembangan sistim informasi kesehatan; k. Melaksanakan pengawasan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan perencanaa, evaluasi dan pelaporan; l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 2 Bidang Sumber Daya Kesehatan Pasal 42 (1) Bidang Sumber Daya Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. (2) Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis peningkatan mutu tenaga kesehatan dan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi : a. Perumusan konsep kebijakan teknis peningkatan mutu tenaga kesehatan , promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; b. Penyusunan program dan kegiatan Bidang Sumber Daya Kesehatan; c. Pelaksanaan peningkatan mutu tenaga kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; d. Penyelenggaraan peningkatan mutu tenaga kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 43 (1) Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab keoada Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan. (2) Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan peningkatan mutu tenaga kesehatan. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
11
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan Mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan; b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai mutu tenaga kesehatan; c. Pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan; d. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pennkatan mutu tenaga kesehatan. Pasal 44 Rincian tugas Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan adalah sebagai berikut: a. Menyususn rencana kerja Seksi Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan; b. Menyiapkan bahan untuk penyususnan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan; c. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi penyelenggaraan peningkatan mutu tenaga kesehatan; d. Mmengoordinasikan dan melaksanakan penilaian serta pemilihan dokter, paramedic dan bidan desa teladan; e. Mengoordinasikan dan menyusun kebutuhan pelatihan dan konsultasi teknis program; f.
Menerbitkan surat izin tenaga profesi kesehatan dan membina organisasi profesi skala kabupaten;
g. Menganalisa kebutuhan tenaga medis, paramedis dan tenaga fungsional lain di puskesmas dan jejaringnya; h. Mengoordinasikan pelaksanaan diklat fungsional dan teknis bidang kesehatan; i.
Menyusun kebutuhan tenaga kesehatan skala kabupaten;
j.
Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan akreditasi institusi pendidikan kesehatan;
k. Memberikan rekomdasi perizinan tenaga asing; l.
Melaksanakan penyelenggaraan pelayanan akreditasi tenaga kesehatan fungsional;
m. Melakukan koordinasi yag berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan; n. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya; o. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan peningkatan mutu tenaga kesehatan; p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 45 (1) Seksi Promosi Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan. (2) Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas pokok melaksanakan promosi kesehatan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Promosi Kesehatan mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan pengembangan promosi kesehatan; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
12
b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai pengembangan promosi kesehatan; c. Pelaksanaan kegiatan pengembangan promosi kesehatan; d. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengembangan promosi kesehatan. Pasal 46 Rincian tugas Seksi Promosi Kesehatan adalah sebagai berikut: a. Menyusun rencana kerja Seksi Promosi Kesehatan; b. Menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan penyebarluasan informasi kesehatan, promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan; c. Melaksanakan penyebarluasan informasi kesehatan dan promosi kesehatan; d. Melaksanakan pengembangan sumberdaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan; e. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mengevaluasi data pendukung sebagai bahan penunjang perencanaan dan pelaksanaan program promosi kesehatan; f.
Melaksanakan bimbingan dan pengendalian teknis promosi kesehatan yang dilaksanakan oleh lintas program, lintas sektoral, masyarakat dan swasta;
g. Melaksanakan kegiatan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menjamin pemeliharaan kesehatan/JPKM; h. Menyelenggarakan pembinaan , monitoring dan evaluasi upaya kesehatan institusi dan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat; i.
Melaksanakan pembinaan dalam promosi kesehatan, pengembangan sumberdaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ke Puskesmas.
j.
Melaksanakan program Gerakan Sayang Ibu (GSI) dan Desa Siaga;
k. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis; l.
Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
m. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan; n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugs dan fungsinya. Paragraf 3 Bidang PenanggulanganPenyakit Pasal 47 (1) Bidang penanggulangan penyakit dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. (2) Bidang Penanggulangan Penyakit mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), bidang Penanggulangan Penyakit mempunyai fungsi :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
13
a. Perumusan konsep kebijakan teknis pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan; b. Penyusunan program dan kegiatan di Bidang Penanggulangan Penyakit. c. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan pasilitasi dalam pengamatan pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan; d. Penyelenggaraan pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan; e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit serta kesehatan lingkungan; f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 48
(1) Seksi Pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit. (2) Seksi Pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit mempunyai tugas pokok melaksanakan pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), seksi pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit mempunyai tugas : a. Penyusunan Rencana Kegiatan pengamatan, pencegahan pemberantasan dan pengendalian penyakit : b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit ; c. Pelaksanaan kegiatan pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit; d. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengamatan, pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit. Pasal 49 Rincian Tugas Seksi Pengamatan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit adala sebagai berikut: a. Menyusun Rencana Kerja Seksi Pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit; b. Menyiapkan rencana kegiatan pelaksanaan program pengamatan, pencegahan, dan penanggulangan penyakit; c. Menyiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan evaluasi dsata pendukung sebagai penunjang perencanaan dan pelaksanaan program pengamatan, pencegahan dan penanggulangan penyakit ; d. Menentukan sasaran dan target cakupan program pengamatan, pencegahan, dan penanggulangan penyakit ; e. Menjalin kerja sama lintas program dan lintas sektor;
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
14
f.
Melaksanakan investigasi wabah / kejadian luar biasa dalam menetapkan terjadinya wabah / KLB dengan melihat factor determinan yang mendukung sebagai input dalam menentukan strategi dan melaksanakan penanggulangan wabah / KLB, serta membuat laporannya;
g. Mempersiapkan dan melaksanakan pengamatan kesehatan Haji ; h. Melaksanakan pengamatan kesehatan transmigran dan eksodan; i.
Menyiapkan, menyusun dan menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana pengamatan, pencegahan dan penangulangan penyakit;
j.
Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis ,;
k. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan Tupoksinya ; l.
Melaksanakan monitoring / supervisi pelaksanaan program di Puskesmas;
m. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengamatan, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit n. Melaksanakan tugas lainyang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pasal 51 Rincian tugas Seksi Kesehatan Lingkungan sebagai berikut: a. Menyusun rencana kerja Seksi Kesehatan Lingkungan; b. Membuat rencana kegiatan pelaksanaan program penyehatan lingkungan; c. Mengumpulkan, mengolah menganalisa, dan mengevaluasi data pendukung sebagai penunjang perencanaan dan pelaksanaan program penyehatan lingkungan; d. Menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis dan pembinaanpetugas dalam peningkatan penyehatan lingkungan; e. Memberikan petunjuk tentang tata cara pembuatan sarana kesehatan masyarakat pada tempattempat umum dan lingkungan pemukiman; f.
Pelaksanaan penilaian grading, tempat-tempat umum dan uji laik sehat sarana angkutan umum;
g. Menilai dan melaksanakan penanggulangan masalah sanitasi pada kejadian bencana; h. Melaksanakan koordinasi dengan sektor terkait dalam kegiatan analisis dampak lingkungan ; i.
Melaksanakan pembuatan dan peningkatan kualitas dan kuantitas penyehatan linhkungantempattempat umum dan lingkungan pemukiman;
j.
Menyusun, merencanakan dan melaksanakan hyperkes;
k. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis. l.
Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
m. Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kesehatan ligkungan; n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
15
Paragraf 4 Bidang Pelayanan Kesehatan Umum Pasal 52 (1)
Bidang Pelayanan Kesehatan Umum dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan tanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(2)
Bidang Pelayanan Kesehatan Umum mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman.
(3)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Bidang Pelayanan Kesehatan Umum mempunyai fungsi : a. Penyusunan perencanaan di Bidang Pelayanan Kesehatan Umum; b. Perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rjukan, sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman; c. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan fasilitasi dalam pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman; d. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman; e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman; f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 53
(1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bidang Pelayanan Kesehatan Umum. (2) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan rujukan mempunyai fungsi : a. Penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; b. Penyusunan program dan kegiatan Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan; c. Penyusunan bahan koordinasi, pembinaan dan fasilitasi kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; d. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan; e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
16
Pasal 54 Rincian tugas Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan adalah sebagai berikut : a.
Menyusun rencana kerja Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan ;
b.
Menyiapkan dan menyusun rencana kerja seksi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
c.
Menyiapkan dan mengkoordinir pembinaan teknis program ke puskesmas;
d.
Melaksanakan pembinaan manajemen rujukan;
e.
Menyiapkan, mengumpulkan, mengolah,menganalisis dan mengevaluasi data puskesmas, rujukan, serta pelayanan kesehatan masyarakat miskin sebagai penunjang perencanaan dan pelaksanaan program;
f.
Melaksanakan pengelolaan, penyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan sesuai kondisi lokal;
g.
Menyusun petunjuk teknis peningkatan mutu untuk pelayanan di puskesmas dan puskesmas pembantu;
h.
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan upaya pelayanan kesehatan di puskesmas;
i.
Melaksanakan pembinaan teknis program tenaga perawat;
j.
Melaksanakan bhakti sosial kesehatan masyarakat;
k.
Melaksanakan pembinaan program kesehatan masyarakat miskin; terpencil,kumuh perkotaan,eksodan dan masyarakat terasing;
l.
Melaksanakan pengawasan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas dan pustu;
m.
Mengkaji data hasil penilaian penampilan kerja puskesmas melalui stratifikasi atau laporan hasil kegiatan puskesmas;
n.
Melaksanakan koordinasi dalam pelayanan kesehatan dengan RSUD;
o.
Mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam pelayanan kesehatan masyarakat;
p.
Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis;
q.
Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
r.
Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
s.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 55
(1)
Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Umum.
(2)
Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin mempunyai tugas pokok melaksanakan kebijakan teknis sarana kesehatan , kefarmasian, makanan dan minuman serta jaminan kesehatan.
(3)
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman; b. Pelaksanaan pengadaan sarana dan prasarana kesehatan;
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
17
c. Pelaksanaan kegiatan kefarmasian, makanan dan minuman; d. Penyelenggaraan jaminan kesehatan meliputi kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan; e. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan sarana kesehatan, kefarmasian, makanan dan minuman. Pasal 56 Rincian tugas Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin; b. Menyiapkan dan menyusun upaya peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana kesehatan, serta standarisasi sarana pelayanan kesehatan; c. Menyiapkan dan menyusun pelayanan perizinan sarana pelayanan kesehatan swasta, dan sarana distribusi; d. Menyiapkan, menyusun dan melaksanakan pemenuhan kebutuhan obat-obatan, alat kesehatan dan prasarana kesehatan; e. Memonitor dan menyiapakan upaya pengembangan, pengendalian produksi dan peredaran obat tradisional; f.
Melaksanakan pembinaan terhadap pengelola tempat pengolahan makanan di puskesmas;
g. Melaksanakan upaya pengawasan dan pengendalian terhadap peredaran obat dan bahan berbahaya; h. Melaksanakan pembinaan pengelolaan obat di Puskesmas dan Pustu; i.
Melaksanakan upaya pengawasan an pengendalian terhadap peredaran makanan and minuman;
j.
Melaksanakan sertifikasi keamanan pangan;
k. Mengadakan kerjasama dengan pihak lain dalam bidang sarana dan farmamin; l.
Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis;
m. Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya; n. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan Seksi Sarana Kesehatan dan Farmamin; o. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Paragraf 5 Bidang Kesehatan Khusus Pasal 57 (1) Bidang Kesehatan Khusus dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan. (2) Bidang Kesehatan Khusus mempunyai tugas pokok merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi dan usia lanjut.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
18
(3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (20), Bidang Kesehatan Khusus mempunyai fungsi : a. Perumusan bahan kebijakan teknis peminaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi da usia lanjut; b. Penyusunan program dan kegiatan di Bidang Kesehatan Khusus; c. Pelaksanaan pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi dan usia lanjut; d. Penyelenggaraan pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi dan usia lanjut; e. Pengendalian dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja, serta gizi dan usia lanjut; f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 58
(1) Seksi Kesehatan Ibi, Anak dan REmaja dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jaawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Khusus. (2) Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, fasilitasi, advokasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan kesehatan ibu. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak an remaja; b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja; c. Pelaksanaan kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak dan remaja; d. Pelaksanaan pengawsan dan evaluasi kegiatan pembinaan kesehatan ibu, anak dan rmaja. Pasal 59 Rincian tugas Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan REmaja adalah sebagai berikuut : a. Menyususn rencana kerja Seksi Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja; b. Menyiapkan dan menyusun rencana kegiatan pelaksanaan program kesehatan ibu, anak dan remaja (KIAR). c. Menyiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisa, dan mengevaluasi data pendukung sebagai penunjang perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan ibu, anak dan remaja (KIAR). d. Melaksanakan kegiatan program KIAR (ibu hamil, melahirkan, ibu nifas, bayi, balita dan anak usia sekolah termasuk remaja) baik melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan; e. Melaksanakan pembinaan kesehatan ibu, anak an remaja (KIAR) pada seluruh Puskesmas (pelayanan kesehatan dasar); f.
Melaksanakan kegiatan pemberdayaan keluarga dan masyarakat di bidang KIAR melalui penyuluhan dan pertemuan kelompok, dalam renagka meningakatkan kemandirian keluarga dan masyarakat;
g. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan konferensi hak anak dan perempuan; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
19
h. Melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan hak reproduksi remaja serta masalah kesehatan remaja; i.
Menyusun dan menganalisa kebutuhan sarana dan prasarana kegiatan dengan program Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja;
j.
Melakukan koordinasi lintas program maupun lintas sector sesuai dengan program Kesehatan Ibu, Anak dan Remaja;
k. Menyusun kebutuhan, pelatihan dan konsultasi teknis; l.
Mengupayakan berbagai sumber anggaran sesuai dengan tupoksinya;
m. Melakukan pengawasan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan kesehatan ibu, anak and remaja; n. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dngan tugas dan fungsinya. Pasal 60 (1) Seksi Gizi dan Usia Lanjut dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Khusus. (2) Seksi Gizi dan Usia Lanjut mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, advokasi dan bimbingan teknis penyelenggaraan pengembanga gizi dan kesehatan usia lanjut. (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Gizi dan Usia Lanjut mempunyai fungsi : a. Penyusunan rencana kegiatan pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut; b. Penyusunan konsep kebijakan teknis mengenai pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut; c. Pelaksanaan kegiatan pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut; d. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi kegiatan pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut. Pasal 61 Rincian tugas Seksi Gizi dan Usia Lanjut adalah sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja Seksi Gizi dan Usia Lanjut; b. Melaksanakan kegiatan program gizi keluarga, masyarakat (Anemia, Bumil KEK, Bufas KEK, GAKY dan lain-lain) dan kesehatan usia lanjut melalui upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan; c. Mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mengevaluasi program gizi dan kesehatan usia lanjut sebagai penunjang perencanaan dan pelaksanaan; d. Melaksanakan kegiatan penanggulangan masalah gizi keluarga dan masyarakat; e. Melaksanakan kegiatan pemantauan status gizi dan penilaian konsumsi gizi; f.
Melaksanakan kegiatan program GAKY;
g. Melakukan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan pengembangan gizi dan kesehatan usia lanjut; h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
20
STRUKTUR ORGANISASI
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
21
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Sesuai dengan Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2010-2014. yang memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian Kesehatan untuk kurun waktu tahun 2010-2014, dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium Development Goals (MDG’s). Untuk Program Sumber Daya Manusia Kesehatan, rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk belum memenuhi target. Sampai dengan tahun 2008, rasio tenaga kesehatan masih belum mencapai target per 100.000 penduduk sesuai tahun 2008, seperti untuk dokter spesialis 7,73 per 100.000 penduduk (target 9 per 100.000 penduduk), dokter umum sebesar 26,3 per 100.000 penduduk (target 30 per 100.000 penduduk), dokter gigi sebesar 7,7 per 100.000 penduduk (target 11 per 100.000 penduduk), perawat sebesar 157,75 per 100.000 penduduk sudah mendekati target 158 per 100.000 penduduk, dan bidan sebesar 43,75 per 100.000 penduduk jauh dari target 75 per 100.000 penduduk. Masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan, seperti dokter umum pada tahun 2007-2010 sebanyak 26.218 orang, dokter spesialis sebanyak 8.860 orang, dokter gigi sebanyak 14.665 orang, perawat sebanyak 63.912 orang, bidan sebanyak 97.802 orang, apoteker sebanyak 11.027 orang, kesehatan masyarakat sebanyak 9.136 orang, sanitarian sebanyak 13.455 orang, tenaga gizi sebanyak 27.127 orang, terapi fisik sebanyak 4.148 orang, dan teknis medis sebanyak 3.838 orang. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan untuk daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan tahun demi tahun diupayakan untuk ditingkatkan. Dalam pembangunan kesehatan, SDM Kesehatan merupakan salah satu isu utama yang mendapat perhatian terutama yang terkait dengan jumlah, jenis dan distribusi, selain itu juga terkait dengan pembagian kewenangan dalam pengaturan SDM Kesehatan (PP No. 38 tahun 2000 dan PP No. 41 tahun 2000). Oleh karena itu, diperlukan penanganan lebih seksama yang didukung dengan regulasi yang memadai dan pengaturan insentif, reward-punishment, dan sistim pengembangan karier. Kompetensi tenaga kesehatan belum terstandarisasi dengan baik. Hal ini disebabkan karena saat ini baru ada satu standar kompetensi untuk dokter umum dan dokter gigi serta job deskripsi tenaga kesehatan. Kerangka hukum dalam pendidikan tenaga kesehatan di Indonesia, terutama dalam hal sertifikasi dan akreditasi di Indonesia perlu diperkuat, dalam kaitan dengan Undang-Undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 dan Undang-Undang Dosen No. 14 Tahun 2005. Perekrutan tenaga kesehatan oleh daerah masih rendah karena keterbatasan formasi dan dana ( Renstra Kementrian Kesehatan Tahun 2009).
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
22
a. Sarana Pelayanan Kesehatan Pemerintah 1.
Puskesmas Di Kabupaten Pandeglang distribusi Puskesmas dan Puskesmas Pembantu sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan dasar terhadap masyarakat dapat dikategorikan merata, terlihat dari pemekaran jumlah Puskesmas per Kabupaten yang ada sampai akhir tahun 2010, yaitu sebanyak 36 Puskesmas (DTP 6 Unit, TTP 30 Unit). Dengan demikian rata-rata rasio Puskesmas terhadap 100.000 penduduk adalah 3,14, hal ini menggambarkan setiap 100.000 penduduk rata-rata dilayani oleh 3 – 4 Puskesmas.
2.
Pustu Puskesmas Pembantu di Kabupaten Pandeglang sampai akhir tahun 2010 tercatat sebanyak 58 Unit yang tersebar di beberapa desa wilayah binaan Puskesmas, jika berdasarkan ratio Puskesmas Pembantu terhadap desa adalah 0,17, dengan demikian setiap Puskesmas Pembantu rata-rata melayani 5 – 6 Desa.
3. Poskesdes dan Poskestren Dalam perkembangan pemberdayaan masyarakat sampai dewasa ini, telah tumbuh dan berkembang berbagai upaya kesehatan yang berbasis masyarakat (UKBM), dalam penyelenggaraan upaya kesehatan, masyarakat masih diposisikan sebagai subyek dan belum sebagai obyek, selain itu masih banyak upaya kesehatan yang belum menyentuh masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, tertinggal, terisolir, kepulauan dan perbatasan. Untuk itu perlu adanya upaya kesehatan berbasis masyarakat, agar upaya kesehatan lebih tercapai (accessible), lebih terjangkau (affordable), serta lebih berkualitas (quality), berbagai upaya yang telah dikembangkan di Kabupaten Pandeglang antara lain : Pelayanan Pos Kesehatan Desa (poskesdes), Pos Kesehatan Pesantren (poskestren) dan Pos Pelayanan Terpadu (posyandu). Jumlah sarana Pos Kesehatan Desa di Kabupaten Pandeglang tahun 2010 sebanyak 31 Unit, cakupan Pos Kesehatan Desa sebesar 9.25% dari jumlah desa yang ada dan jumlah Pos Kesehatan Pesantren sebanyak 6 Unit, jika dilihat dari Kepmenkes RI 564/Menkes/SK/VII/1/2006 diharapkan seluruh desa sudah menjadi Desa Siaga pada tahun 2010 dan salah satu kriteria Desa Siaga minimal ada 1 (satu) Pos Kesehatan Desa, hal ini menggambarkan, di Kabupaten Pandeglang Pos Kesehatan Desa harus lebih di tingkatkan kembali, baik dari segi sarana prasarana, manajerial maupun teknik (Fungsional).
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
23
4. R S U D Fasilitas yang memberikan layanan rujukan dan rawat inap di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebanyak 1 Unit yaitu Rumah Sakit Umum Pemerintah Daerah, jika ditinjau dari letak RSUD Kabupaten Pandeglang yang berada di Ibu Kota Kabupaten dengan luas wilayah maka dapat dikatakan tidak strategis, mengingat jarak tempuh mayarakat di wilayah selatan (Kec. Sumur) sekitar 101 Km ke RSUD, sehingga diperlukan pembangunan sarana pelayanan rujukan (Rumah Sakit) yang tempatnya strategis dan dapat diakses cepat oleh masyarakat setempat pada umumnya dan khususnya masyarakat wilayah selatan. No 1
Nama Rumah Sakit
Klasifikasi RS A
B Pendidikan
RSUD Berkah
B
C √
D
Khusus
Swasta
1
JUMLAH
5. Sarana Pelayanan Penunjang lainnya Sarana Gudang Farmasi di Kabupaten Pandeglang sebanyak 1 Unit dan Laboratorium Kesehatan Daerah sebanyak 1 Unit, serta jumlah Puskesmas Keliling atau Ambulans sebanyak 35 Unit, jika dilihat dari proporsi pusling/ ambulans terhadap puskesmas sebesar 97,22% dan rata-rata puskesmas yang memiliki pusling/ambulans standar minimalnya sebanyak 1 unit, namun jumlah pusling/ambulans masih kurang, mengingat jumlah puskesmas lebih banyak dibandingkan jumlah pusling/ambulans yang ada. b. Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta yang Memiliki Izin 1. Klinik Swasta/ Balai Pengobatan
: 20 Unit
2. Praktek Dokter Spesialis
:
4 Unit
3. Praktek Dokter Gigi
:
5 Unit
4. Praktek Dokter Umum
: 33 Unit
5. Praktek Bidan Sowasta
: 73 Unit
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
24
c. Tenaga Kesehatan Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Tenaga kesehatan yang terampil dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan serta pelatihan oleh pemerintah maupun swasta. Dalam pembangunan kesehatan diperlukan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan melaksanakan upaya kesehatan dengan paradigma sehat, yang mengutamakan upaya peningkatan, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Tenaga kesehatan yang terampil dilaksanakan melalui pendidikan dan pengembangan serta pelatihan oleh pemerintah maupun swasta. 1. Ketenagaan Medis Berdasarkan peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1996, tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga medis, meliputi Dokter dan Dokter Gigi. Tenaga medis adalah Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis, Dokter Gigi Spesialis baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik Indonesia. Grafik 2.1 Ketenagaan Medis (Puskesmas & RS) Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2009 - 2010
Berdasarkan data yang tertera diatas jumlah tenaga Medis tahun 2010 meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ini menandakan proses rekruitmen Tenaga Medis di Kabupaten Pandeglang berjalan dengan baik, namun untuk proses penempatan tenaga medis, masih membutuhkanpenelaahan atau kajian lebih lanjut, sehingga untuk perencanaan ketenagaan kedepan lebih proporsional, sesuai dengan kebutuhan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
25
Grafik 2.2 Sebaran Tenaga Medis Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010
2. Ketenagaan Perawat Perawat adalah tenaga profesional di bidang perawatan kesehatan yang terlibat dalam kegiatan perawatan, perawat bertanggungjawab untuk perawatan, perlindungan dan pemulihan orang yang luka atau pasien penderita yang akut atau kronis dan penanganan kegawatdaruratan yang mengancam jiwa dalam berbagai jenis perawatan. Grafik 2.3 Situasi Tenaga Perawat Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010
Adapun jumlah tenaga Perawat gigi di kabupaten pandeglang sebanyak 36 orang (RSUD 2 dan Puskesmas 34) yang tersebar di wilayah kabupaten pandeglang baik di RSUD maupun Puskesmas. Namun demikian berdasarkan hasil analisis kebutuhan ketenagaan kesehatan dari 35 Kabupaten atau 36 Puskesmas masih membutuhkan tenaga perawat gigi sebanyak 11 orang, serta sarana dan prasarana penunjang kegiatan keperawatan gigi.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
26
Grafik 2.4 Situasi Tenaga Perawat Gigi Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010
3. Ketenagaan Kebidanan Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Fungsi ketenagaan di Bidang kebidanan tidak jauh berbeda dengan fungsi keperawatan. Ketenagaan kebidanan lebih banyak bekerja di spesialisasi masa hamil, persalinan sampai dengan perawatan pasca melahirkan. Grafik 325 Situasi Tenaga Bidan Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010
Dapat kita simpulkan pada grafik diatas, dari total keseluruhan tenaga bidan yang ada di Kabupaten Pandeglang, perlu diadakannya peningkatan SDM pada jenjang pendidikan kebidanan, karena masih minimnya Bidan lulusan DIV dan S 1 Kebidanan, begitupun D 1 Kebidanan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
27
Grafik 2.6 Sebaran Tenaga Bidan Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010
Dari total Bidan yang ada di Kabupaten Pandeglang sejumlah 473 bidan, + 91,54% Bidan yang bekerja di Puskesmas, 7,61% Bidan yang bekerja di RSUD dan 1,06% Bidan yang bekerja pada Dinas Kesehatan. 4. Ketenagaan Kefarmasian Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analis farmasi dan asisten apoteker, merupakan salah satu dari sekian banyak tenaga kesehatan, tenaga farmasi sampai saat ini masih terbatas, melihat dari masih rendahnya jumlah tenaga yang ada dibanding dengan totalitas sarana pelayanan yang ada, jika dilihat dari jumlah tenaga kefarmasian yang ada sekitar 68,74% tenaga sudah terpenuhi, namun dilihat dari segi penempatan dan sebaran tenaga yang ada hanya 21% sarana pelayanan tersedia tenaga kefarmasian, adapun total tenaga kefarmasian dapat kita lihat pada tabel d bawah ini : Tabel 2.1 Tenaga Kefarmasian TENAGA KEFARMASIAN
I
Dinas kesehatan kab. Pandeglang
II
Puskesmas
4
III
Rumah sakit
1
IV
Uptd kesehatan kab/kota a. Gudang Farmasi
V
14 2
1
TOTAL
Dokter Farmasi
Sarjana Farmasi/ Farmakologi Kimia
Megister Farmasi
D-III Analisis Farmasi
Apoteker
2
3
3
21
5
8
1
3
Institusi diknakes JUMLAH
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
1
D-III Farmasi
UNIT KERJA SMF
NO
D-III
Apoteker
Tenaga Teknis Kefarmasian
0 6
15
0
2
11
0
0
30
28
5. Ketenagaan Kesehatan Masyarakat Selain tenaga Dokter, Bidan, Perawat dan Apoteker, di Linkungan Bidang Kesehatan juga terdapat Ketenagaan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiolog kesehatan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan, penyuluh kesehatan, administrator kesehatan dan sanitarian. Tabel 2.2 Tenaga Kesehatan Masyarakat KESEHATAN MASYARAKAT
3
8
2
Rumah sakit
16
3
Uptd kesehatan kab/kota
2
Dinas kesehatan kab. Pandeglang
2
Puskesmas
3 4
0
JUMLAH
0
Sib Total
9
1
Dokter Kesmas
Megister Kesmas
UNIT KERJA
SKM
NO
D-III Kesmas
Kesehatan Masyarakat
12 0
10 19 2
35
8
0
44
Tabel 2.3 Tenaga Sanitarian KESEHATAN MASYARAKAT
1
Dinas kesehatan kab. pandeglang
2
Puskesmas
3 4
2
27
0
Rumah Sakit
2
1
Uptd Kesehatan kab/kota
1 4
32
Sib Total
Dokter Kesling
2 4
JUMLAH
Megister Kesling
D-IV Kesling
UNIT KERJA
D-III Kesling
NO
Lulusan SPPH
Sanitarian
0
0
31 3 1
1
0
0
37
6. Ketenagaan Gizi Dewasa ini tenaga-tenaga profesi ahli gizi, kesehatan gigi dan kesehatan lingkungan merupakan tenaga kesehatan yang terbesar dilihat dari jumlahnya dan lembaga pendidikannya. Mereka
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
29
bekerja baik di sektor pemerintah maupun disektor swasta, tetapi jumlah mereka yang bekerja di pemerintah diyakini melebihi jumlah mereka yang bekerja di swasta. Sumbangan mereka dalam pembangunan kesehatan sangat signifikan khususnya dalam menunjang masyarakat sehat melalui upaya preventif, promotif sejalan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif. Lembaga pendidikan keperawatan merupakan lembaga yang paling banyak dan beragam mulai dari jenjang pendidikan menengah, diploma, sampai dengan tingkat sarjana strata 3. Pada tahun 2010 jumlah tenaga gizi baik di Dinas Kesehatan, RSUD dan Pusat Kesehatan Masyarakat tercatat sebanyak 29 orang, 1. Puskesmas
: 25 Orang
2. Dinas Kesehatan
: 1 Orang
3. RSUD
: 3 Orang
2.3 Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2010 Evaluasi Kinerja Dinas Kesehatan yang diukur dari pencapaian indikator hasil antara dan indikator Proses dan Masukan dapat di uraikan sebagai berikut : 1. Kinerja Ke-Sekertariatan (Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan) Program Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) merupakan program yang paling strategis, sebab program ini mengoptimalkan seluruh sumberdaya atau kemampuan yang di miliki Dinas Kesehatan baik perencanaan, Evaluasi maupun Pelaporan di dalam Dinas Kesehatan sendiri maupun perencanaan, Evaluasi maupun Pelaporan di luar kesehatan, yang menjadi target sasaran program ini pada tahun 2010 antara lain : Pelayanan informasi kesehatan yang terdiri dari :
Profil kesehatan merupakan sumber informasi, pada tahun 2010 profil kesehatan dapat terealisasikan sampai mencapai (100%).
Ketersedian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan untuk mengukur sejauh mana kinerja Dinas Kesehatan selama kurun satu tahun, ketersediaan LAKIP ini dapat terealisasikan mencapai (100%).
Terciptanya pemahaman yang jelas tentang arah kebijakan, Tupoksi masing–masing unit kerja di lingkungan Dinas Kesehatan yaitu adanya rencana kerja tahunan di setiap unit kerja
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
30
mencapai 100% dari rencana tingkat capaian target 100% sehingga pencapaian target kinerja sebesar 100%.
Tersedianya dokumen evaluasi Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2006-2010, sebagai bahan perencanaan dan kebijakan ke depan 100%.
Terciptanya pelayanan informasi kesehatan di seluruh unit kerja berupa bank data yang diaplikasikan kedalam sebuah Sistem Excel Report yang mencakup + 85% data seluruh program Dinas Kesehatan, dengan dukungan sumber daya yang memadai sehingga tersedianya sistem pencatatan dan pelaporan Dinas Kesehatan satu pintu yang dapat di pertanggung jawabkan dan dimanfaatkan sebagai sumber informasi yang up to date.
2. Kinerja Pelayanan Kesehatan Khusus a. Cakupan pemberian makanan pendamping ASI & balita gizi buruk mendapat perawatan. Secara umum masalah balita gizi buruk masih cukup tinggi, dapat dihitung pada indikator Berat Badan/ Tinggi Badan yang menggambarkan status gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung dalam waktu yang pendek, seperti menurunnya nafsu makan akibat sakit, atau karena menderita diare. Dalam keadaan demikian berat badan anak akan cepat turun sehingga proposional lagi dengan tinggi badan dan anak menjadi kurus. Disamping mengidentifikasikan masalah gizi yang bersifat akut dengan tinggi badan tidak seimbang, dapat juga dilihat dari anak yang kegemukan, dalam hal ini berat badan anak melebihi proporsi normal terhadap tinggi badannya, kegemukan ini dapat terjadi sebagai akibat dari pola makan yang kurang baik atau juga karena keturunan, masalah kekurusan dan kegemukan pada usia dini dapat berakibat pada rentannya terhadap berbagai penyakit degeneratif pada usia dewasa (teori Barker). Secara umum, prevalensi balita bawah garis merah (BGM/D) tahun 2010 adalah 2,73% dari balita ditimbang 81.085 dan BGM 2.213 balita dan berada dibawah batas kondisi yang dianggap serius 15% (ambang batas). Semua balita di Kabupaten Pandeglang yang naik berat badannya (N/D) sekitar 62.681 balita menurut hasil capaian yang didapat sebesar 77,30% dari target 80% dan (N/S) sebesar 45,88%. Cakupan Kabupaten bebas rawan gizi tahun 2010 di Kabupaten Pandeglang sebesar 88,57%, dari 35 Kabupaten hanya 4 Kabupaten yang dapat dikategorikan rawan gizi dan 24 Kabupaten bebas rawan gizi dengan kriteria Kabupaten <15% penduduknya kurang gizi.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
31
Adapun penanggulangan untuk asupan bagi balita kekurangan gizi tahun 2010 diberikan makanan pendamping ASI pada BGM usia 6 – 24 bulan dari keluarga miskin, dengan capaian pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) pada sasaran anak usia 6 – 24 bulan BGM dari keluarga miskin sebanyak 1,068 jiwa dari 1,398 jiwa (baduta dan termasuk BGM diatas dua tahun yang diberikan makanan pendamping ASI), besaran target 100 % dan capaian target 76,39%. Sehingga presentasi pencapaian pada tahun 2010 untuk cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan mencapai 1,068 bayi dan balita gizi buruk (BB/TB <3 SD WHO NCHS) mendapat perawatan dari rencana capaian target 100% dan pencapaiannya hanya sebesar 76,39%, dikarenakan beberapa faktor penyebab dari ketidak berhasilan pencapaian, menurut hasil Riset Kesehatan Dasar yang dilakukan di Kabupaten Pandeglang, beberapa aspek penyebabnya yaitu : 1.
Dilihat dari faktor kepercayaan KK terhadap tenaga kesehatan masih kurang, sehingga permasalahan kesehatan tidak menjadi prioritas utama bagi KK terhadap Nakes.
2.
Dipandang dari barometer prilaku KK masih didapat ketidak pahaman terhadap kesehatan baik terhadap lingkungan maupun dirinya sendiri.
3.
Ditinjau dari jangkauan pelayanan kesehatan terhadap KK miskin masih terhitung jauh, sehingga pengeluaran biaya sudah tidak bisa menutupi kebutuhan perawatan (Bagi KK miskin yang tidak tercover JPS).
4.
Menurut pekerjaan utama KK, jelas terlihat bahwa pada keluarga memiliki pekerjaan tidak tetap, prevalensi masalah Gizi Buruk meningkat.
5.
Ditinjau dari pendidikan KK, terlihat kecenderungan semakin minim tingkat pendidikan KK, maka semakin tinggi masalah Balita Gizi buruk yang tidak mendapat perawatan.
b. ASI Eksklusif Air susu ibu merupakan anugerah yang tak ternilai harganya, hanya seorang ibu yang dapat memberikan anugerah tersebut kepada bayinya. Menyusui secara eksklusif merupakan cara yang aman, baik dan selalu tersedia untuk pemberian makanan bayi dalam 6 (enam) bulan pertama kehidupannya. Dan penting untuk diteruskan lebih dari 6 (enam) bulan, sebagaimana WHO dan UNICEF merekomendasikan bahwa menyusui harus berlanjut bersama makanan pendamping ASI yang benar sampai 2 (dua) tahun atau lebih.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
32
Para pakar dewasa ini menyetujui bahwa ASI dapat memberikan semua yang dibutuhkan bayi normal untuk 6 (enam) bulan pertama dan tanpa memerlukan minuman atau makanan lain selama periode ini. Menyusui eksklusif diartikan bahwa bayi hanya menerima ASI, dari ibunya sendiri atau ibu susu, atau ASI perah, dan tanpa makanan minuman lainnya. Banyak ibu yang mengalami bahwa menyusui eksklusif selama 6 (enam) bulan merupakan suatu hal yang sederhana. Mereka tidak perlu cemas apakah bayi memperoleh minuman atau makanan yang cukup atau apakah ini benar dan tanpa kesulitan atau tanpa biaya untuk membuat makanan lain yang tidak perlu. Disayangkan, bahwa menyusui eksklusif tersebut masih jarang dilakukan oleh masyarakat kita dengan berbagai alasan. Hal ini dapat di tentukan cakupan bayi yang mendapatkan ASI eksklusif di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 baru mencapai 4,03% dari rencana pencapaian 80% sehingga persentase pencapaiaan baru mencapai 5,04% (Data capaian E6). c. Desa dengan garam beryodium baik Gangguan Akibat Kurang Yodium adalah sekumpulan gejala yang timbul karena tubuh seseorang kekurangan unsur Yodium secara terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama. Yang dimaksud dengan Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air, merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Kita membutuhkan Yodium agar badan tumbuh sehat dan mental berkembang dengan baik. Yodium dapat membentuk hormon Tiroksin yang diperlukan oleh tubuh untuk mengatur pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa. Organ kita yang mengolah yodium adalah kelenjar gondok. Letaknya di dalam leher, di bagian depannya. Kebutuhan yodium rata-rata per orang dewasa perhari hanya sekitar 150 mikrogram. Akan tetapi yodium diperlukan tubuh setiap harinya, sehingga yodium harus menjadi bagian dari konsumsi makanan sehari-hari. Gangguan Akibat Kurang Yodium ( GAKY ) merupakan masalah gizi yang menonjol dibanyak Negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Gondok dan kretin (badan kerdil ) merupakan luaran dari keadaan kurang yodium yang umumnya dijumpai di daerah yang kekurangan yodium. Upaya penanggulangan jangka panjang terhadap masalah akibat kurang yodium adalah perbaikan perilaku pola konsumsi masyarakat termasuk di dalamnya berbagai bahan makanan yang mengandung yodium dan peningkatan konsumsi bahan makanan yang di fortivikasi dengan yodium yang secara masal telah di produksi yaitu garam beryodium. Cakupan garam beryodium di kab. Pandeglang pada tahun 2009 mencapai (77,61%)
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
33
desa dengan garam beryodium baik dari rencana pencapaian target (90%) sehingga persentase pencapaian target (86.23%) (Cat : Data Tahun 2010 belum tersedia). d. Vitamin A 2 kali per tahun Vitamin A merupakan salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak dan disimpan dalam hati, tidak dapat dibuat oleh tubuh, sehingga harus dipenuhi dari luar, berfungsi untuk penglihatan, pertumbuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit. Sumber Vitamin A terdapat pada Air Susu Ibu (ASI), bahan makanan hewani seperti hati, kuning telur, ikan, daging, ayam, dan bebek. Buah – buahan berwarna kuning dan jingga seperti pepaya, mangga masak, alpukat, jambu biji merah, pisang. Sayuran yang berwarna hijau tua dan berwarna jingga seperti bayam, daun singkong, kangkung, daun katuk, tomat, woetel. Akibat dari kekurangan vitamin A bagi balita salah satunya dapat menyebabkan buta senja yang ditandai dengan kesulitan melihat dalam cahaya remang atau senja hari. Upaya yang telah dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan akibat kekurang vitamin A yaitu : 1.
Pemberian kapsul vitamin A warna biru untuk bayi (6-11 bulan), diberikan 1 kali setahun, setiap bulan Pebruari atau Agustus.
2.
Pemberian kapsul vitamin A warna merah untuk anak balita diberikan 2 kali setahun, setiapa bulan Februari dan Agustus
3.
Pemberian kapsul vitamin A warna merah untuk ibu nifas diberikan 2 kapsul, kapsul pertama diberikan segera setelah lahir dan kapsul kedua diberikan 24 jam sesudah kapsul pertama. Hasil dari pemberian kapsul vitamin A 2 kali per tahun pada bayi 6 – 11 bulan di
posyandu pada tahun 2008 mencapai 79,7% dari target 85%, sedangkan tahun 2009 pelayanan pemberian Vitamin A 2 kali per tahun sebesar 89.2% dan tahun 2010 mencapai 66,7% dari target 90%, dapat kita lihat pemberian vitamin A 2 kali per tahun mengalami kenaikan secara bertahap setiap tahunnya, pada balita 12 – 59 mencapai 74,49% dari target 90% persentase pencapaian 82,77%, dan pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas sebanyak 10.380 bufas dari 25.831 bufas yang ada sehingga capaian pemberian vitamin A pada bufas sebesar 40,18% dari target 90% persentase pencapaian sebesar 44,65%.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
34
e.
Tablet Tambah Darah/TTD Anemia gizi yang disebabkan karena kekurangan zat besi merupakan salah satu
masalah gizi utama di Indonesia. Salah satu kelompok masyarakat yang rawan menderita anemia gizi adalah Wanita Usia Subur (WUS) termasuk ibu hamil, remaja putri dan kelompok lainnya. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan, baik sel tubuh maupun sel otak. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan perdarahan dan kematian. Cakupan pemberian tablet fe I pada ibu hamil pada tahun 2010 mencapai 49,55%, persentase capaian cakupan fe III mencapai 39,26% ,sehingga pencapaian Fe1 dan Fe3 sebesar 66,2%. Grafik 2.7 Persentase Pemberian Tablet Fe1 dan Fe3 pada Ibu Hamil Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010
Sumber Data : Seksi Gizi Tahun 2010
f.
Cakupan kunjungan ibu hamil (K4) Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
(pemeriksaan kehamilan sebelum persalinan) empat kali sesuai standar di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2010 dari rencana capaian 85% dan hasil capaian sebesar 78,9%, sehingga presentasi tingkat capaian target 92,82%, namun bila di banding dengan indikator K1 ternyata masih di temukan adanya ketidaksinambungan program dimana kontak pertama ibu hamil ( K1 ) jauh lebih tinggi yaitu 96% dari target 95% sehingga capian target sebesar 101,05%.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
35
g. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan Tingginya komplikasi obstetri seperti misalnya perdarahan pasca persalinan, eklampasi, sepsis dan komplikasi keguguran menyebabkan tingginya kasus kematian dan kematian ibu da banyak negara berkembang, sebagian besar penyebab kesakitan dan kematian ibu tersebut dapat dicegah, hal ini telah dibuktikan pada negara-negara dimana angka kesakitan dan kematian ibu tersebut tergolong rendah, salah satu usahanya dengan berbagai pelatihan dan peningkatan SDM Kesehatan, serta kemitraan. Asuhan kesehatan ibu bersalin adalah salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan tahun 2010, yang berfokus pada : a. Persalinan yang bersih dan aman serta pencegahan komplikasi, bukti-bukti klinis menujukan bahwa sebagian besar kematian ibu dapat dicegah jika ibu mendapat Asuhan persalinan yang bersih, aman dan tepat waktu. b. Penatalaksanaan komplikasi yang terjadi selama persalinan dan setelah bayi lahir, dalam upaya menurunkan kejadian kesakitan dan kematian ibu, penatalaksanaan pada tingkat tertentu akan mempunyai keterbatasan karena komplikasi tidak selalu mudah di tatalaksana, disetiap tempat dan keadaan. Pergeseran Paradigma : Fokus utama APN adalah terjadinya komplikasi, beberapa contoh menunjukan adanya pergeseran paradigma tersebut :
Mencegah perdarahan pasca persalinan yang disebabkan oleh atonia uteri.
Laserasi Episiotomi (tidak merupakan tindakan rutin).
Ratensio Plasenta, penatalaksanaan aktif kala tiga dan melakukan penegangan tali pusat terkendali.
Mencegah partus lama (APN mengandalkan penggunaan partograf).
Mencegah asfiksi bayi baru lahir.
Dengan membersihkan muka dan jalan nafas sesaat setelah ekspulsi kapala, kemudian dilakukan penghisapan lender secara benar segera mengeringkan dan menghangatkan tubuh bayi, mekanisme ini dapat mencegah terjadinya hipotermi. Pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu ibu bersalin yang mendapat pertolongan persalinan oleh bidan/tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan. Pada tahun 2010 pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan sebanyak 21,951 bulin dari rencana sasaran bumil sebanyak 25.831, sehingga capaian sasaran sebesar 84,98%, dari
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
36
rencana target capaian sebesar 75%. Peningkatan kinerja program ini walaupun dibanding tahun lalu terdapat kenaikan namun kenaikan tersebut relative lamban walaupun program ini mendapat bantuan dari JPKMM - Askeskin yang cukup memadai, namun nampaknya masih belum ditemukan suatu model pendekatan yang efektif. h. Ibu Hamil resiko tinggi yang ditangani Kesehatan ibu merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan, tetapi masih banyak ibu hamil yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu untuk memeriksakan kandungan dan pelayanan persalinan yang sehat dan aman. Pada tahun 2010 cakupan Ibu Hamil resiko tinggi yang ditangani dari rencana sebesar 80%, realisasinya mencapai 57,4 % sehingga presentasi tingkat capaian 71,75%. Banyak faktor yang menyebabkan kegagalan program ini antaralain rendahnya kontak tenaga kesehatan dengan Ibu hamil risiko tinggi yang disebabkan karena jangkauan/ penyebaran pemukiman bumil risti yang tidak merata, di samping sosial budaya masyarakat yang relative masih rendah dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan serta faktor pengetahuan masyarakat yang menjadi permasalahan tersebut. i.
Pelayanan Nifas (Ibu Nifas) Kf Lengkap Pelayanan Ibu Nifas yang telah dilakukan sebagai salah satu usaha untuk menekan angka
kematian ibu dan penurunan angka kesakitan merupakan tantangan yang harus diupayakan, adapun hasil cakupan pelayanan nifas (Kf Lengkap) tahun 2010 sebesar 81,95% dari rencana target 90%, sehingga capaian pelayanan ibu nifas (Kf 1) sebesar 91,05%. j.
Kunjungan Bayi Presentase cakupan kunjungan bayi sebagai salah satu indikator Standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan, yang merupakan pelayanan dasar yang minimal dilaksanakan di Puskesmas, Tahun 2010 capaian kunjungan bayi tercatat 78,2% dari target 90%, dari sasaran kunjungan bayi (data real) sebesar 24,601 bayi yang berkunjung kesarana pelayanan kesehatan baik Puskesmas, pustu maupun posyandu sebanyak 19,238 kunjungan bayi. Cakupan kunjungan neonatal lengkap (Kn Lengkap) sebesar 91,8% dari rencana target 90%, sehingga capaian target sebesar 102%. k.
Cakupan Peserta KB Aktif Upaya keluarga berencana yang dikoordinir oleh BKKBN pada tahun 2009 menunjukan
pencapaian pelayanan kepada peserta KB Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 206.537 pasangan, dengan jumlah peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi MKJP sebanyak 25.750 peserta atau
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
37
12,46% dari jumlah PUS yang ada (IUD 7.752, OW 2.210, OP 1.443, Implant 14.345) dan Non MKJP sebanyak 149.837 sekitar 72,54% dari total peserta (Suntik 105.328, Pil 43.401, Kondom 1.108), dari jumlah keseluruhan peserta KB, sekitar 175.587 peserta yang aktif atau 85,01%.
3. Akuntabilitas Pelayanan Penanggulangan Penyakit (P2) a. Pengamatan Penyakit Kegiatan pengamatan penyakit merupakan salah satu kegiatan penting dalam memberikan informasi tentang gambaran suatu penyakit secara epidemiologi. Pendekatan epidemiologi suatu penyakit dapat menjadi suatu acun dalam menentukan rencana kegiatan program intervensi, sehingga dalam mengintervensi suatu masalah kesehatan menjadi efektif dan efisien. Ruang lingkup operasional pengamatan penyakit meliputi Sistem Kewaspadaan Dini penyakit potensial KLB/Wabah, penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan pelaksanaan Surveilans Acut Flacid Paralisis (AFP). Penyakit dibagi 2 (dua) katagori Penyakit Menular dan Tidak Menular, Penyakit menular biasanya ditularkan melalui Vektor, penyakit yang ditularkan melalui udara atau percikan air liur, dan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air, penyakit yang ditularkan oleh vektor adalah filariasis, demam berdarah dengue (DBD), dan malaria. Penyakit yang ditularkan melalui udara atau percikan air liur adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), pneumonia dan campak, sedangkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau air adalah penyakit tifoid, hepatitis, diare, dll. Sedangkan Penyakit tidak menular meliputi penyakit sendi, asma, stroke, jantung, DM, hipertensi, tumor/kanker, ganguan jiwa berat, buta warna, glaukoma, bibir sumbing, dermatitis, rinitis, talasemia dan hemofilia, dll.
a)
Eradikasi Polio Eradikasi Polio merupakan salah satu komitmen global yang harus dicapai pada tahun
2008 dengan membuktikan tidak ditemukannya virus polio liar di muka bumi. Kegiatan penemuan kasus polio liar ini dilaksanakan dengan pelaksanaan surveilans AFP. Untuk melihat tingkat keberhasilan pelaksanaan surveilans AFP adalah dengan menggunakan Indikator kinerja surveilans AFP. Berdasarkan target indikator Indonesia Sehat tahun 2010 yang tertuang dalam Rencana Kerja
Pembangunan Kesehatan Kabupaten
Pandeglang, indikator penilaian Eradikasi Polio adalah dengan melihat AFP rate yaitu sebesar
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
38
> 2 / 100.000 penduduk umur < 15 tahun. Jumlah kasus AFP rate yaitu sebanyak 11 kasus tahun 2010, atau
b)
> 3,2 / 100.000.
Campak Campak merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus campak, penyakit ini
merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penyakit ini sangat mudah menular khususnya kepada anak yang berusia 1 - 5 tahun, penularanya melalui percikan droplet pada saat batuk atau bersin. Proses penularan ini dimulai 1-3 hari setelah muncul demam. Di Kabupaten Pandeglang penyakit campak masih menjadi masalah kesehatan, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir penyakit campak selalu menjadi penyebab timbulnya wabah, sedangkan frekuensi wabah yang terjadi di Kabupaten Pandeglang berkisar antara 10 sampai dengan 15 kali setiap tahunnya, tahun 2010 tidak terjadi kasus campak. Berdasarkan hasil kajian epidemiologi penyakit campak, karakteristik penderita campak lebih banyak menyerang pada kelompok balita, sehingga kelompok ini menjadi kelompok yang rentan, sedangkan daerah yang pernah mengalami wabah penyakit campak dalam kurun waktu 3 tahun terakhir menyerang pada daerah yang terbilang tertinggal yang jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil investigasi bahwa biasanya penderita campak yang meninggal mempunyai status gizi yang buruk dan mengalami keterlambatan dalam mengambil keputusan untuk mencari pengobatan. Dengan melihat kejadian yang telah ada menggambarkan bahwa di Kabupaten Pandeglang, masih mempunyai banyak kelompok-kelompok yang rentan terhadap penyakit campak yang disebabkan karena tidak mempunyai riwayat status imunisasi campak sebelumnya, Sehingga diharapkan seluruh lapisan masyarakat harus lebih memahami akan manfaat imunisasi campak yang diberikan. Pada dasarnya memang benar bahwa imunisasi campak memberikan efek demam pada bayi yang diimunisasi, tetapi demam tersebut merupakan reaksi pembentukan daya tahan tubuh (antibodi) dan proses tersebut tidak lama. Harapan yang dapat diambil dengan mencermati kejadian ini adalah Imunisasi merupakan salah satu pencegahan yang paling baik untuk melindungi generasi penerus bangsa, sehingga di masa yang akan datang bangsa Indonesia mempunyai generasi yang sehat dan cerdas dan mampu mengadapi persaingan global, tentunya keberhasilan imunisasi tidak terlepas dari peran aktif aparat pemerintah, tokoh masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
39
c)
Sistem Kewaspadaan dan Respon Dini Wabah/KLB Sistem kewaspadaan dan respon dini wabah dimaksudkan untuk mengantisipasi atau
mendeteksi semua penyakit yang berpotensi wabah/KLB dengan kecenderungan penyakit berdasarkan pemantauan mingguan Puskesmas, sehingga setiap peningkatan kasus (Epidemi) dapat terdeteksi sedini mungkin. Sehingga setiap puskesmas khususnya mempunyai gambaran kondisi lingkungan dan kelompok populasi yang rentan terhadap penyakit tertentu. Pelaksanaan sistem kewaspadaan dan respon dini penyakit berpotensi wabah di Kabupaten Pandeglang tahun 2010 masih belum berjalan secara optimal, hal ini dikarenakan pemantauan kecederungan terhadap peningkatan kasus belum didukung dengan situasi dan keadaan lingkungan dan kelompok yang rentan sebagai faktor resiko. Sedangkan indikator Kelengkapan dan Ketepatan pemantauan mingguan wabah Puskesmas (W-2) masih belum memuaskan, kelengkapan laporan secara keseluruhan baru mencapai 96% dari target 98%. Rendahnya kelengkapan laporan yang disampaikan dari puskesmas menunjukan bahwa pemanfaatan data mingguan di Puskesmas masih belum berjalan sesuai harapan. Seharusnya pemanfaatan data pemantauan mingguan yang paling besar adalah di puskesmas dalam melihat dan memprediksikan kecenderungan penyakit yang dapat mengakibatkan timbulnya KLB. Sedangkan ketepatan laporan mingguan ini masih sangat jelek, hal ini terkait dengan proses pengumpulan data yang bersumber dari semua jenis pelayanan yang ada di Puskesmas seperti informasi dari bidan desa, pembina desa, Pustu, Pusling, klinik swasta dan informasi masyarakat. Dengan hal tersebut proses pengumpulan yang berpariasi menyebabkan pelaporan dari puskesmas terlambat, walaupun sudah dilakukan kesepakatan mengenai waktu pelaporan. d)
Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Kejadian Luar Biasa (KLB) merupakan salah satu proses alam yang terjadi karena
terganggunya keseimbangan antara agent, host dan environtment (lingkungan). Pada prinsipnya KLB dapat terjadi pada daerah yang mempunyai kelompok populasi yang rentan sangat tinggi atau daerah yang mempunyai kondisi rawan penyakit. Selama tahun 2010 kejadian KLB penyakit menular di Kabupaten Pandeglang frekuensinya cukup tinggi. Adapun jenis penyakit yang terjadi pada tahun 2010 adalah Tetanus Neonatorum, Campak, Demam Berdarah, diare.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
40
Secara umum frekuensi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Kabupaten Pandeglang tahun 2010, masih didominasi oleh KLB yang disebabkan oleh vektor diantaranya KLB malaria, KLB Diare dan KLB penyakit lainnya, jumlah kasus KLB 65 kasus dan tertangani 65 kasus (100%). Namun demikian dibandingkan dengan frekuensi tahun sebelumnya jumlah kejadian ini terbilang menurun. Dengan kondisi ini menunjukan bahwa di Kabupaten Pandeglang masih mempunyai kondisi yang potensial untuk terjadinya KLB penyakit menular. KLB Tahun 2010 di Kabupaten Pandeglang : 1. TN 10 kali kasus, terjadi di 10 Kabupaten (Jiput, Menes, Bojong, Cibaliung, Pagelaran, Saketi, Mandalawangi, Picung, Kd.Hejo, Pandeglang). 2. DBD 8 kali kasus, terjadi di 7 Kabupaten (Sobang, Bojong, Menes, Pandeglang, Kr.Tanjung, Koroncong, Banjar). 3. Cikungunya 6 kali kasus, terjadi di 3 Kabupaten (Munjul, Panimbang, Koroncong, Cibitung). 4. Keracunan Makanan 4 kali kasus, terjadi di 4 Kabupaten (Banjar, Cimanggu, Carita, Pandeglang). 5. Kasus Banjir dan Longsor 17 kali kasus, terjadi di 6 Kabupaten (Perdana, Labuan, Jiput, Pulosari, Md.Wangi, Patia, Pagelaran, Cisata, Sumur, Pandeglang). 6. AFP 11 kali kasus, terjadi di 5 Kabupaten (Koroncong, Cigeulis, Pandeglang, Mekarjaya, Labuan). 7. Diare 7 kali kasus, terjadi di 6 Kabupaten (Panimbang, Pandeglang, Jiput, Sumur, Bojong, Cibaliung). 8. Campak 3 kali kasus, terjadi di 3 Kabupaten (Panimbang, Cimanuk, Majasari) 9. Rabies/ Gigitan Anjing 4 kali kasus, terjadi di 2 Kabupaten (Cigeulis, Sumur) 10. Filariasis 3 kali kasus, terjadi di 2 Kabupaten (Angsana, Sumur). b. Pencegahan Penyakit Pencegahan penyakit merupakan salah satu tindakan antisipasi dalam menekan jumlah kelompok rentan terhadap penyakit tertentu yang diwujudkan dengan pemberian imunisasi pada bayi, balita, anak sekolah calon pengantin dan ibu hamil. Pemberian imunisasi yang dilakukan selama ini digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit TBC, Dipteri, Pertusis, Tetanus, Polio, Hepatitis dan Campak. Angka pencapaian Desa/ Kelurahan UCI (Universal Child Immunization) di Kabupaten Pandeglang tahun 2010, yang diharapakan dari rencana tingkat capaian target adalah 100% dari
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
41
seluruh desa/ kelurahan yang ada, tetapi yang terealisasi hanya 174Desa/kelurahan (52%) sehingga tingkat persentasi pencapaian sebesar 52%. Dengan melihat masih rendahnya pencapaian UCI di tingkat desa/ kelurahan menggambarkan masih banyaknya daerah yang menjadi kantong rawan penyakit PD3I di Kabupaten Pandeglang, ini harus menjadi perhatian bagi semua pihak, sehingga perlu dilakukan pemberian imunisasi pada kelompok umur anak sekolah agar generasi yang kuat dan terhindar dari penyakit PD3I dalam mendapatkan kekebalan seumur hidup. Kesenjangan yang terjadi dalam pencapaian UCI di Tingkat Desa/ Kelurahan ini disebabkan karena penilaian UCI bersifatnya tidak statis artinya kondisi keberhasilan UCI tingkat Desa/ Kelurahan sebelumnya harus dipertahankan agar tidak menurun menjadi status Desa/ Kelurahan belum UCI. Selain hal tersebut, terdapat pula beberapa faktor yang menjadi predisposisi dalam pencapaian status UCI yaitu peran serta masyarakat yang belum optimal khususnya kader kesehatan yang ikut menjadi penggerak dalam setiap even kegiatan imunisasi, adanya reaksi efek samping dalam setiap pemberian imunisasi yang mengakibatkan besarnya kekhawatiran orang tua sasaran terhadap efek samping yang akan timbul disini perlunya pemahaman masyarakat terhadap Imunisasi serta perlunya penyuluhan-penyuluhan program kesehatan terhadap masyarakat, khususnya desa/kelurahan yang belum UCI. Dari hasil kegiatan pelayanan imunisasi Tahun 2010, dengan hasil capaian dari perkiraan sasaran sebanyak 24.601 bayi, adalah sebagai berikut : 1. HB0 (0 < 7 Hari)
:
64,7%
2. BCG
:
87,4%
3. Polio 1
:
95,9%
4. Polio 2
:
94.2%
5. Polio 3
:
89.5%
6. Polio 4
:
87.5%
7. DPT/HB1
:
92.6%
8. DPT/HB 2
:
89.7%
9. DPT/HB 3 10. Campak
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
85.1% :
85.7%
42
c. Pemberantasan Penyakit Kegiatan pemberantasan penyakit merupakan tindakan penanggulangan kasus melalui pengobatan. Kegiatan yang termasuk dalam pemberantasan penyakit meliputi penanggulangan penyakit Malaria, TBC, ISPA, Diare, Demam Berdarah, Kusta, HIV-AIDS, Infeksi Manular Seksual dan Filariasis. a) P2 ISPA Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) merupakan penyakit yang sering dijumpai dengan manifestasi ringan sampai berat. ISPA yang mengenai jaringan paru-paru atau ISPA berat dapat menjadi Pneumonia, pneumonia merupakan penyakit infeksi penyebab kematian utama, terutama pada balita. Pelaksanaan program P2 ISPA yang dilaksanakan terfokus pada penemuan dan penatalaksaan penderita peneumonia pada balita. Kasus pneumonia pada balita di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebanyak 1.539 jiwa, Target penemuan penderita pneumonia balita 10%, capaian penemuan penderita balita pneumonia tahun 2010 hanya sebesar 8%. b)
Program TBC Program pemberantasan penyakit TBC/TB Paru merupakan program nasional dalam
mengeliminasi penderita TBC/TB Paru. Indikator penting yaitu angka penemuan kasus baru, angka konversi angka kesembuhan dan angka kesalahan laboratorium. Pemberantasan TBC yang berjalan menggunakan Strategi Direcly Oserved Treatment Shourtcourse (DOTS) yaitu pengobatan penderita dalam jangka pendek melalui pengawasan langsung oleh pengawas minum obat, total penderita TBC yang diobati tahun 2010 sebanyak 1.119 jiwa, persentase kesembuhan sebesar 92,41%, meninggal 1.22% atau kasus TBC yang meninggal sebanyak 6 jiwa. Hasil kegiatan pemberantasan penyakit TBC : Cakupan penemuan pasien baru TB BTA positif sebanyak 947 kasus, dari sasaran perkiraan 1.242 kasus, capaian 76%. Pemberantasan penyakit ini sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama dalam tingkat pelayanan guna mencapai cakupan yang di targetkan antara lain : Masih sedikitnya sumber daya kesehatan. Rendahya motivasi pengelola TBC Puskesmas dan tingginya rasa ketakutan terhadap resiko penularan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
43
Sarana dan prasarana Laboratorium yang belum memadai. Masih rendahnya keterampilan petugas laboratorium. dukungan keluarga dalam proses penyembuhan yang rendah dan masih banyaknya kasus baru yang tersembunyi (under reported) c)
P2 DIARE Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
Kabupaten Pandeglang, beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya penyakit diare disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi makanan/ minuman yang tercemar tinja dan/ atau kontak langsung dengan penderita, sedangkan faktor-faktor lainnya meliputi faktor penjamu dan faktor lingkungan. Secara proporsional penyakit diare yang ditemukan oleh kader ataupun yang terjaring di sarana kesehatan di Kabupaten Pandeglang terjadi pada seluruh golongan usia sebanyak 62.094 jiwa dari sasaran perkiraan kejadian kasus diare sebanyak 50.458 jiwa realisasi capaian 123,1%.
d) P2 Filariasis Salah satu indikator yang digunakan dalam pemberantasan penyakit filariasis adalah jumlah penderita yang diobati Tahun 2010 sebesar 100% dan angka mikrofilaria sebesar <1/1000 Keterbatasan-keterbatasan dalam penanggulangan penyakit Filariasis di Kabupaten Pandeglang akan memberikan dampak yang cukup signifikan dalam penyebaran dan penularan penyakit yang lebih luas. Jumlah kasus filariasis yang diobati tahun 2010 adalah sebanyak penderita dengan 3 penderita (100%). e)
P2 Demam Berdarah Dengue Penyakit demam berdarah merupakan salah satu penyakit yang bersumber binatang
melalui nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus sebagai vektornya. Hasil pelaksanaan kegiatan pemberantasan penyakit demam berdarah digambarkan dengan penemuan kasus yang ditangani dan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dalam memotong mata rantai penularannya.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
44
Indikator pencapaian pemberantasan demam berdarah yang tertuang dalam rencana kerja Dinas Kesehatan adalah kasus demam berdarah yang ditangani tahun 2010 sebesar 100% dari target 35/100.000. sedangkan besarnya jumlah penanganan kasus yang ditemukan dan ditangani 100% (213 penderita, meninggal 7 penderita) yang tersebar di 24 Kabupaten. Penyelidikan epidemiologi terhadap rumah sekitar kasus dengan radius 100 meter, penyuluhan masyarakat, penggerakan pemberantasan sarang nyamuk dan abatisasi. Tahun 2010 tidak terjadi peningkatan jumlah kasus sebelumnya dimana masa puncak penularan terjadi pada bulan Februari sampai Juni. Pada bulan Desember terjadi peningkatan kasus yang kemungkinan akan terus meningkat pada awal tahun 2011. Pola penularan penyakit demam berdarah berdasarkan kelompok umur adalah golongan umur 5 – 14 tahun mempunyai jumlah kasus tertinggi, sehingga pada tahun 2010 tingkat transmisi penularan demam berdarah lebih banyak terjadi di tempat sekolah. f)
Tetanus Neonatorum Tetanus Neonatorum terjadi di 10 Kabupaten. Kabupaten Jiput, Kabupaten Bojong,
Kabupaten Menes, Kabupaten Cibaliung, Kabupaten Pagelaran, Kabupaten Saketi, Kabupaten Mandalawangi, Kabupaten Picung, Kabupaten Cimanggu dan Kabupaten Pandeglang, dengan penemuan kasus TN 10 kasus (meninggal 6 penderita). g) Kusta (RFT rate) Kegiatan pemberantasan penyakit Kusta di Kabupaten Pandeglang dilakukakan pada Desa yang terdapat penderita Kusta, prevalensi kusta di Kabupaten Pandeglang sudah berada dibawah target nasional yaitu 1/10.000 penduduk, capaian Kabupaten Pandeglang sebesar 0,04/10.000 penduduk. Adapun indikator pencapaian kinerja program pemberantasan penyakit Kusta tahun 2010, untuk penderita kusta yang selesai diobati (RFT Rate) adalah 39,84%. h) Malaria Penyakit Malaria mejadi permasalahan yang krusial hal ini disebabkan bahwa di Kabupaten Pandeglang masih terdapat 12 wilayah Puskesmas Reseptif malaria artinya Puskesmas tersebut memiliki tempat-tempat perindukan yang sangat potensial sebagai tempat perindukan vektor nyamuk anopheles, terutama daerah-daerah pesisiran pantai.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
45
Kasus penderita malaria yang diobati tahun 2010 sebesar 54%, jumlah kasus 648 kasus dari perkiraan sasaran 1.200 kasus, dan kasus tersebut sering terjadi setiap tahunnya di 12 Kabupaten. d. Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan merupakan cabang ke ilmuan yang mempelajari dinamika hubungan interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dan segala macam perubahan komponen lingkungan hidup, seperti spesies kehidupan, bahan, zat atau kekuatan disekitar manusia, yang menimbulkan ancaman, atau berpotensi menganggu kesehatan masyarakat serta mencari upaya upaya pencegahannya (Achmadi,1991). Komponen lingkungan (Agent) yang mempunyai potensi bahaya penyakit tersebut, menurut H L Bloom (40%) dikelompokkan dalam bentuk :
Fisik (Kebisingan, radiasi,cuaca panas, partikel dan lain-lain)
Kimia (Pestisida dalam makanan, asap rokok, limbah pabrik, polutan udara, bahan pewarna makanan)
Biologi (Spora jamur, bakteri, virus, protozoa, cacing, dan lain lain). Kemudian komponen lingkungan tersebut berinteraksi dengan manusia melalui media atau wahana (Vehicle): Udara, air, tanah, makanan, atau vektor penyakit (seperti nyamuk). Out Come hasil interaksi ini, yang menyebabkan apakah status manusia sakit atau sehat.
Inilah yang merupakan wilayah kajian Program Kesehatan lingkungan. Perlindungan terhadap sarana air bersih dan sanitasi dasar, agar tidak menjadi ancaman terhadap kesehatan masyarakat dirasa mutlak diperlukan, perlindungan ini ditujukan pada pengamanan sumber air, sarana sanitasi dasar, sampah, salah satu upaya untuk melindunginya adalah pengawasan kualitas air dan penyehatan lingkungan permukiman. Pengawasan penyehatan lingkungan permukiman meliputi penilaian terhadap kualitas fisik, kimia dan mikrobiologi dan melindungi/memperbaiki sarana air bersih, cubluk jamban, air limbah dan sampah yang mengakibatkan/ mempengaruhi terhadap kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh lingkungan yang tidak bersih. Pemeriksaan secara periodik yang dilaksanakan dalam kegiatan penyehatan lingkungan permukiman diharapkan memberikan jaminan bahwa semua sarana penyediaan air bersih dan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
46
penyehatan lingkungan yang berada di masyarakat terbebas dari gangguan kesehatan, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat tercapai. Secara umum pelaksanaan program di Program Penyehatan Lingkungan Permukiman Kabupaten Pandeglang tahun 2010 masih belum maksimal, hal ini dikarenakan kompleksitas permasalahan dan kendala baik yang bersifat intern seperti lemahnya koordinasi lintas program dalam menentukan intervensi terhadap kondisi lingkungan dan kelompok rentan. Dan permasalahan yang bersifat ekstern seperti kurangnya dukungan dan kebijakan politis pemerintah daerah dalam pembangunan sektor kesehatan. Berdasarkan data program Kesling Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 target dan hasil cakupan sarana kesehatan lingkungan sebagai berikut : Tabel 2.4 Indikator program kesehatan lingkungan Berdasarkan target dan realisasi Tahun 2010 INDIKATOR PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TARGET (%) TAHUN 2010
REALISASI (%)
CAPAIAN(%) TAHUN 2010
a. Sarana Air Bersih (SAB) yang memenuhi syarat Kesehatan
75
59
78,67
b. Penduduk yg menggunakan jamban sehat
80
62
77,50
c. TTU yg memenuhi syarat kesehatan
80
60,4
75,50
d. Rumah yg memenuhi syarat kesehatan
80
56
70,00
e. SPAL yg memenuhi syarat kesehatan
60
55
91,67
f. Pengelolaan sampah Rumah tangga yg memenuhi syarat
60
49
81,67
g. Pengelolaan TP2 yang memenuhi syarat kesehatan
70
45,19
64,56
Permasalahan Inspeksi sanitasi jamban, SPAL, tempat sampah : 1.
Cakupan jamban, SPAL, Tempat sampah belum memenuhi target karena sarana jamban belum menjadi kebutuhan pokok masyarakat khususnya pedesaan.
2.
Pada masa krisis ekonomi swadaya masyarakat untuk membangun sarana sanitasi belum maksimal karena kebutuhan sehari hari belum terpenuhi
3.
Budaya / adat istiadat dan kebiasaan masyarakat masih kuat sehingga masih banyak keluarga yang belum tertarik untuk membangun sarana sanitasi. Sebagai implikasi dari kurang baiknya kondisi sanitasi lingkungan masyarakat, maka penyakit
yang muncul adalah penyakit menular (comunicable diseases) atau penyakit tradisional (tradisional
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
47
Hazzards), penyakit ini disebabkan oleh kondisi kesehatan lingkungan yang buruk (Environment Health Base Diseases). Pencapaian Indonesia Sehat 2010, salah satunya adalah kondisi sanitasi dasar (air bersih/air minum, spal, tps dan jaga) yang sehat/baik, sehingga masyarakat terlindungi dari bahaya penyakit menular, khususnya penyakit berbasis lingkungan (Diare, ISPA, TBC, DBD, Malaria, Kecacingan, Hepatitis dan lain lain). Tingginya angka kesakitan penyakit berbasis lingkungan adalah salah satu masalah yang menjadi pekerjaan rumah kita semua, para stake holder pembangunan Pandeglang. Masalah kualitas lingkungan bukan merupakan tanggung jawab sektor kesehatan semata tetapi sudah merupakan tanggung jawab semua stake holder mulai dari lintas sektor, legislatif, swasta, media masa, dunia usaha dan masyarakat luas secara umum. Transisi Epidemiologi juga memperberat situasi yang ada, dengan munculnya penyakit berbasis lingkungan dan perilaku sebagai akibat perkembangan aktifitas pembangunan (Modern Hazzards). Jadi saat ini kita dihadapkan kepada persoalan penanganan kondisi penyakit ganda (Double Burden of Diseases) bahkan Triple Burden of Deseases (Penyakit Infeksi, Re-Emerging Infectious Deseases (REID), New Emerging Infectious Deseases (NEID).
4. Kinerja Pelayanan Kesehatan Khusus Pelayanan pengobatan yang dilaksanakan oleh Puskesmas dan Puskesmas Pembantu ( Pustu ) merupakan pelaksanaan kegiatan kesehatan dasar, untuk menghitung persentase penduduk Kabupaten Pandeglang yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan baik pelayanan kesehatan keluarga miskin maupun masyarakat non miskin, diperlukan adanya penelitian dan perhitungan khusus mengingat sistem pencatatan dan pelaporan rawat jalan belum optimal. Indikator lain yang dipakai untuk mengukur keberhasilan pelayanan oleh Puskesmas antara lain :
Ratio Puskesmas terhadap Kabupaten telah mencapai 1.19 dari target 1.51 sehingga pencapaian kinerja sebesar 82 %
Ratio Pustu terhadap Puskesmas 2.32 dari target 3.3 sehingga pencapaian kinerja sebesar 70,30 %
Cakupan Rawat Jalan terhadap Kunjungan ke Pelayanan Kesehatan Puskesmas sebesar 43,8% per bulan dari target 15% per bulan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
48
Pemanfaatan pelayanan rawat inap di puskesmas perawatan baru mencapai 38,5 % dari target 1,5 % kunjungan.
Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin sebesar 6,6% perbulan dari target per bulan 15%.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin sebesar 1,5% dari target 12% kunjungan.
Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) di Kabupaten/ Kota sebesar 33% dari target 100%, sehingga capaian target sebesar 33%.
Cakupan puskesmas dengan kemampuan PONED di Kabupaten Pandeglang baru tercapai 16,66% dari jumlah sarana puskesmas yang ada dengan rencana target 100%, dari 36 puskesmas baru 6 puskesmas PONED (Puskesmas Saketi, Cimanuk, Menes, Labuan, Panimbang, Cibaliung). Bertambahnya jumlah dan mutu sarana pelayanan kesehatan masyarakat
melalui
tersediannya sumber daya, sarana dan prasarana kesehatan, tersedianya kebutuhan obat serta perbekalan kesehatan pada tahun 2010 ini. Indikator untuk mengukur keberhasilan pelayanan tersebut adalah sebagai berikut : a. Untuk tahun 2010 masih belum terpenuhinya sarana kesehatan dengan kemampuan UGD, hanya 11 puskesmas dari 36 puskesmas yang memiliki UGD, sehingga mencapai 33,33% dari target 45%. b. Terpenuhinya sarana puskesmas dengan kemampuan Laboratorium Kesehatan sederhana sebesar 13,89%, dari 36 Puskesmas baru 5 puskesmas dengan laboratorium kesehatan sederhana, dan puskesmas dengan lab malaria sebanyak 12 puskesmas atau 33.33%, serta puskesmas dengan lab pemeriksaan TB Paru sebanyak 36 puskesmas dengan capaian sebesar 100%. c. Terpenuhinya ketersediaan obat sesuai kebutuhan di Puskesmas untuk tahun 2010 dengan rencana target 90% dan capaian 90%, Obat generik berlogo dalam persediaan 100% dari target 100%, pengadaan obat essensial 100% dari 100% dan penulisan resep obat generik tercapai 100% dari target 100%. 5. Kinerja Sumber Daya Kesehatan Program penyuluhan kesehatan masyarakat di lakukan melalui berbagai upaya yakni Peningkatan Promosi Kesehatan dalam rangka meningkatkan peran serta masyarakat di bidang
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
49
kesehatan, Kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Media Massa dalam rangka meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta meningkatkan frekwensi Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan (P3) Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA). Selain itu program penyuluhan kesehatan masyarakat juga melakukan Penyebarluasan informasi kesehatan yang dilakukan melalui spanduk maupun penggunaan lembar balik khusus untuk meningkatkan jangkauan penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas puskesmas. Peningkatan upaya promosi kesehatan yang telah dilakukan diantaranya yakni kegiatan peningkatan peran serta masyarakat melalui pelatihan kader posyandu guna meningkatkan tingkat perkembangan pos pelayanan terpadu (Posyandu) dari posyandu pratama menjadi purnama atau mandiri. Upaya peningkatan peran serta masyarakat lainnya yang dilakukan di seluruh Desa untuk dibentuk menjadi desa siaga komprehensif sebanyak 134 desa siaga dengan 32 bangunan Pos kesehatan Desa dan 6 bangunan Pos Kesehatan Pesantren. Penyuluhan kesehatan masyarakat secara intensif juga dilakukan ditingkat puskesmas melalui berbagi aksi baik dalam rangka pencegahan penyakit menular seperti diare, demam berdarah, flu burung, campak, tetanus neonatorum maupun penyuluhan penyakit pasca kejadian luar biasa yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Penyuluhan juga dilakukan secara periodik oleh petugas baik ditatanan sekolah, tempattempat umum maupun pada kelompok rawan kesehatan dalam rangka meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kemauan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat. Penyuluhan sebagai bagian yang terintegrasi dengan program kesehatan lainnya juga telah dilaksanakan melalui kegiatan di dalam gedung seperti di ruang pelayanan puskesmas, klinik sanitasi maupun klinik gizi. Ditingkat kabupaten, penyuluhan telah dilaksanakan di sekolah-sekolah, penyuluhan kelompok langsung kepada warga rawan kesehatan, kampanye kesehatan serta penyuluhan yang dilakukan melalui media massa baik dengan radio maupun surat kabar. Dari berbagai intervensi program penyuluhan kesehatan masyarakat yang telah dilaksanakan selama tahun 2010 baik intervensi kegiatan ditingkat kabupaten maupun Kabupaten didapat hasil kegiatan sebagai berikut :
Penyuluhan pencegahan dan penanggulangan NAPZA di sekolah–sekolah telah mencapai target yang di tetapkan 2.82%.
Persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat telah mencapai 56%.
Adanya peningkatan upaya kesehatan yang bersumber daya masyarakat, adalah :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
50
b. Posyandu Pratama
: 44,19%
c. Posyandu Madya
: 38,81%
d. Posyandu Purnama
: 13,22%
e. Posyandu Mandiri
: 3.78%
Peningkatan pegawai teladan terealisasi 100%, dari rencana tingkat capaian target 100%.
Adanya Akreditasi terhadap sarana SPKDS yang terdiri dari : Klinik 100%, Rumah Bersalin 100%, Apotek 100%, Toko obat 65%.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
51
Tabel 2.5 Pencapaian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2006 - 2010 Target IKK -4
36
pkm
52
48.000
Kpts
Target Indikator Lainnya
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
-12
-13
-14
-15
-16
-17
-18
-19
-20
100
100
100
92
92
100
Target Renstra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
36
pkm
36
pkm
36
pkm
36
pkm
36
pkm
6
0rg
10
org
11
org
12
org
13
org
48.000
kpts
48.000
kpts
48.000
kpts
48.000
kpts
48.000
Rasio Capaian pada Tahun ke-
100
100
100
100
100
100
100
11,54
19,23
21,15
23,08
25,00
60,00
90,91
kpts
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
12
bln
12
bln
12
bln
12
bln
12
bln
12
bln
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
335
ds
335
ds
335
ds
335
ds
335
ds
335
ds
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
36
dok
20
dok
25
dok
30
dok
36
dok
36
dok
55,56
69,44
83,33
100,00
100,00
80,00
83,33
83
100
100
36
PKM
30
PKM
34
PKM
36
PKM
36
PKM
36
PKM
83,33
94,44
100,00
100,00
100,00
88,24
94,44
100
100
100
52
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke2006
25
Saran pengolahan pangan dan apotik
36
pkm
5
kl
1
335
ds
25
kl
65
kl
2008
2009
2010
25
Saran pengolahan pangan dan apotik
25
Saran pengolahan pangan dan apotik
30
pkm
33
pkm
36
pkm
36
pkm
kl
2
kl
3
kl
4
kl
5
kl
330
ds
332
ds
333
ds
334
ds
335
Ds
15
kl
20
kl
22
kl
23
kl
25
kl
20
Saran pengolahan pangan dan apotik
2007
Realisasi Capaian Tahun ke-
73
87
94
97
99
85
88
98
99
100
86
89
97
100
100
45
kl
47
kl
60
53
kl
63
kl
65
kl
2006
2007
2008
80,00
100,00
100,00
-
-
83,33
91,67
20,00
40,00
98,51
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2009
2010
2006
2007
-
80,00
100,00
100,00
100,00
-
90,91
60,00
80,00
100,00
50,00
66,67
99,10
99,40
99,70
100,00
99,40
99,70
60,00
80,00
88,00
92,00
100,00
75,00
90,91
73,00
87,00
94,00
94,00
99,00
83,91
92,55
85,00
88,00
98,00
98,00
100,00
96,59
89,80
86,00
89,00
97,00
97,00
100,00
96,63
91,75
69,23
72,31
92,31
96,92
100,00
95,74
78,33
2008
2009
2010
-
-
-
92
100
100
75
80
100
100
100
100
96
92
100
100
95
100
100
98
100
100
97
100
95
97
100
Target IKK
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke2006
2007
2008
Realisasi Capaian Tahun ke2009
2010
2961
SD
2530
SD
2534
SD
2953
SD
2958
SD
2961
SD
900
ks
457
ks
576
ks
786
ks
856
ks
900
ks
36
pkm
25
pkm
27
pkm
30
pkm
33
pkm
36
pkm
36
pkm
30
pkm
32
pkm
34
pkm
36
pkm
36
pkm
9
pnykit
5
pnykit
7
pnykit
6
pnykit
9
pnykit
20
org
10
org
13
org
15
org
17
org
20
org
36
pkm
30
pkm
33
pkm
36
pkm
36
pkm
36
pkm
54
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
85,44
85,58
99,73
99,90
100,00
99,84
85,81
50,78
64,00
87,33
95,11
100,00
79,34
73,28
69,44
75,00
83,33
91,67
100,00
92,59
90,00
83,33
88,89
94,44
100,00
100,00
93,75
94,12
55,56
77,78
-
66,67
100,00
71,43
50,00
65,00
75,00
85,00
100,00
76,92
86,67
83,33
91,67
100,00
100,00
100,00
90,91
91,67
-
2008
2009
2010
100
100
100
92
95
100
91
92
100
94
100
100
0
67
100
88
85
100
100
100
100
Target IKK
5
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke2006
keg
36
dok
20
PKM
5
kl
25
keg
2007
1
2008
keg
1
keg
Realisasi Capaian Tahun ke2009
2
keg
2010
1
100
100
100
100
100
70
70
70
70
70
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
36
2
dok
keg
keg
36
dok
36
dok
36
dok
36
dok
3
pkm
5
pkm
5
pkm
7
pkm
1
kl
2
kl
2
kl
6
keg
6
keg
6
keg
5
keg
55
2006
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2007
2008
2009
2010
2006
-
20,00
20,00
40,00
20,00
-
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
-
15,00
25,00
25,00
35,00
-
60,00
-
-
20,00
40,00
40,00
8,00
20,00
24,00
24,00
24,00
-
40,00
2007
-
83,33
2008
2009
2010
50
200
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
71
100
50
100
100
100
100
100
Target IKK
9
stsiun
40
Ponpes,mjlis, sklah
120
195
org
kk
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke2006
2007
5
2008
Ponpes,mjlis, sklah
Realisasi Capaian Tahun ke2009
2010
3
stsiun
3
stsiun
3
stasiun
11
Ponpes,mjlis, sklah
12
Ponpes,mjlis, sklah
12
Ponpes,mjlis, sklah
20
22
24
27
30
95
97
99
100
100
10
20
org
kk
24
23
org
25
kk
26
org
kk
26
45
org
kk
35
81
70
73
81
83
85
45
57
76
82
84
55
63
74
86
93
56
org
kk
2006
2007
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2008
2009
2010
2006
-
2007
-
-
33,33
33,33
33,33
-
-
12,50
27,50
30,00
30,00
-
45,45
50,00
55,00
60,00
60,00
75,00
90,91
91,67
95,00
97,00
99,00
99,00
100,00
97,94
97,98
8,33
20,00
20,83
21,67
29,17
41,67
96,00
10,26
11,79
13,33
23,08
41,54
86,96
88,46
77,78
81,11
90,00
90,00
94,44
95,89
90,12
45,00
57,00
76,00
76,00
84,00
78,95
75,00
55,00
63,00
74,00
74,00
93,00
87,30
85,14
2008
2009
2010
100
100
100
92
100
100
100
80
100
100
99
100
96
74
100
58
56
100
100
95
100
100
90
100
100
80
100
Target IKK
36
pkm
36
pkm
374
bdn
6
bh
21
bh
Target Indikator Lainnya
Target Renstra SKPD Tahun ke2006
36
pkm
2007
2008
Realisasi Capaian Tahun ke2009
2010
36
pkm
36
pkm
36
pkm
36
pkm
5
pkm
6
pkm
10
pkm
15
pkm
100
100
174
75
85
65
70
75
75
80
55
60
65
79
75
45
50
58
81
90
80
80
80
84
80
76
76
78
45
90
21
bh
21
bh
21
57
bh
21
bh
6
bh
21
bh
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
-
13,89
16,67
27,78
41,67
-
83,33
-
-
26,74
26,74
46,52
81,25
87,50
93,75
93,75
100,00
92,86
93,33
73,33
80,00
86,67
86,67
100,00
91,67
92,31
50,00
55,56
64,44
64,44
100,00
90,00
86,21
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
84,44
84,44
86,67
86,67
100,00
100,00
97,44
-
-
-
-
100,00
-
-
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
-
-
2008
2009
2010
100
100
100
60
67
100
100
57
100
100
94
100
100
87
100
100
64
100
100
100
100
100
87
100
-
-
100
100
100
100
Tabel 2.6 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang tahun 2010 Anggaran pada Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
1.000.000.000
1.600.000.000
591.500.000 50.000.000
1.200.000.000
6.218.410.000
997.649.500
515.424.000
515.424.000
0
50.000.000
152.000.000
1.592.529.000
50.000.000
567.787.000
768.500.000
843.500.000 50.000.000
- tempat umum
150.000.000
200.000.000
844.000.000
844.000.000
0
47.567.000
105.941.800
843.452.500
142.746.500
110.560.000
841.913.455
280.800.131
44.775.000
49.246.500
91.199.400
100.000.000
50.000.000
50.000.000
100.000.000
50.000.000
0
118.300.000
123.000.000
200.000.000
118.200.000
123.000.000
3.361.800
75.000.000
50.000.000
50.000.000
74.490.000
41.899.500
17.494.500
50.000.000
53.320.000
50.000.000
53.320.000
34.658.500
47.000.000
80.000.000
46.995.000
0
30.000.000
50.000.000
27.810.000
49.394.500
834.168.000 58
768.499.704
250.000.000
50.000.000
prasarana puskesmas dan jaringannya
457.848.623
554.529.000
91.200.000
ah kesehatan
6.110.033.000
565.712.098
554.529.000
mas dan jaringannya
1.198.115.600
407.187.500
Anggaran pada Tahun ke2006
2007
2008
2009
-2
-3
-4
-5
2010
2006
2007
2008
2009
2010
-6
-7
-8
-9
-10
-11
30.000.000
atan tradisional, salon dan optikal
0
50.000.000
ahan berbahaya
n berbahaya serta pembinaan sarana pelayanan
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
49.895.000
80.245.000
80.137.500
4.599.843.000
4.597.693.000
143.840.000
208.159.600
t di bidang obat dan makanan
50.000.000
34.381.500
bat dan makanan
75.000.000
34.395.000
akat
r hidup sehat
75.000.000
50.000.000
120.000.000
74.985.000
50.000.000
150.000.000
100.000.000
33.295.900 13.967.500
99.950.000
ia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium lainnya
arga sadar gizi
406.700.000 59.650.000 59
30.000.000
4.685.000
150.000.000
0
20.000.000
20.000.000
90.000.000
404.700.000 59.650.000
90.000.000
Anggaran pada Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
n gizi masyarakat nifas
50.000.000
50.000.000
17.500.000
17.500.000
15.148.000
15.148.000
as kesehatan
25.000.000
25.000.000
2006
50.000.000
49.540.000
paten
50.000.000
49.970.000
empat umum
74.601.000
54.500.000
75.000.000
ehat
99.157.000
54.440.000
45.777.000
24.300.000
17.312.000
75.000.000
56.081.000
nular 240.000.000
80.000.000
75.000.000
100.000.000
239.985.600
80.000.000
75.000.000
74.290.000
65.500.000
50.000.000
95.000.000
50.000.000
65.500.000
49.175.000
94.050.000
35.426.500
55.990.000
80.000.000
100.000.000
55.990.000
80.000.000
37.237.000
17.700.000
50.000.000
125.000.000
17.700.000
50.000.000
31.842.500
ulangan wabah
33.500.000
50.000.000
75.400.000
33.500.000
39.050.000
37.355.000
e) pencegahan dan pemberantasan penyakit
87.500.000
50.000.000
50.000.000
87.500.000
49.550.000
50.000.000
50.000.000
25.000.000
50.000.000
22.644.000
50.000.000
20.000.000
31.520.000
14.617.000
kit menular
menular
84.500.000
k
84.415.000 50.000.000
60
27.379.000
Anggaran pada Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
n penyakit serta penyehatan lingkungan 38.850.000
38.824.400
37.530.000
37.530.000
107.120.000
256.797.000
74.616.000
74.616.000
22.550.000
esehatan
25.000.000
50.000.000
50.000.000
72.400.000
ar pelayanan kesehatan
22.550.000
25.000.000
25.000.000
50.000.000
46.623.000
72.400.000
50.000.000
dis
0 7.809.000
12.335.000
12.335.000
sta
50.000.000
17.265.000
dan prasarana puskesmas/pustu dan
(Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
6.635.213.000
10.653.500.000
10.653.500.000
12.522.687.000
3.051.290.000
6.629.378.273
9.100.511.600
8.516.203.950
12.504.512.950
166.310.800
100.120.000
221.850.000
229.500.000
200.000.000
440.250.000
98.453.300
219.035.406
130.051.500
172.481.600
176.862.700
97.070.000
77.760.000
105.000.000
64.050.000
93.190.000
71.095.000
28.959.000
47.971.000
112.291.000
112.320.000
155.000.000
12.075.000
109.876.000
111.624.000
78.793.000
11.187.000
mas /RSUD 178.693.000
178.689.500
128.064.000
127.847.000 61
Anggaran pada Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
-2
-3
-4
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit
n 2008)
1.486.100.000
743.050.000
737.500.000
737.500.000
50.000.000
0
anak kurang mampu
84.800.000
aian indikator kesehatan
90.000.000
21.300.000
100.000.000
84.800.000
21.300.000
77.194.000
75.000.000
41.228.900
50.000.000
21.041.800
148.957.500
147.857.500
50.000.000
49.722.100
62
0
BAB III
ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan A.
Gambaran Umum 1. Letak Geografis Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak pada 6021‘ - 7010’ Lintang Selatan dan 104048’’-
106011’ Bujur Timur, memiliki luas 2.747,89 Km2 (274.689,91 ha), atau 29,98% dari luas Provinsi Banten. Kota Pandeglang sebagai Ibukota Kabupaten terletak pada jarak 23 km dari Ibukota Propinsi Banten (Serang) dan 111 km Ibu kota negara, Jakarta. Sejak bulan juli 2007 Kabupaten Pandeglang dibagi menjadi 35 Kecamatan dengan dua tambahan Kecamatan yaitu Kecamatan Majasari dan Kecamatan Sobang. Kecamatan Cikeusik merupakan Kecamatan terluas sekitar 322,76 km2 sedangkan Kecamatan Labuan merupakan Kecamatan terkecil dengan luas sekitar 15,66 km2. Secara umum keadaan morfologi Kabupaten Pandeglang terbagi atas empat kelompok besar, yaitu : 1. Morfologi Mendatar 2. Morfologi Lembah 3. Morfologi Perbukitan 4. Morfologi Perbukitan Terjal Wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Pandeglang terdiri dari wilayah administrasi Kecamatan sebanyak 35 Kecamatan, wilayah Desa sebanyak 322 desa dan 13 Kelurahan, dengan batas-batas administrasi : Sebelah utara
: Kabupaten Serang
Sebelah selatan
: Samudera Indonesia
Sebelah barat
: Selat Sunda
Sebelah timur
: Kabupaten Lebak
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
63
Grafik 3.1 Perkembangan Jumlah Kecamatan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2003-2010 35 30
26
28
28
31
33
35
35
35
25 20 15 Kecamatan
10 5 0 2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
Sumber Data : BPS Kabupaten Pandeglang
Dari 35 Kecamatan wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten Pandeglang, sarana Puskesmas sebanyak 36 sarana Puskesmas, dengan titik sarana puskesmas sebagai berikut : Gambar 3.1 Peta Sarana Puskesmas Kabupaten pandeglang
Cadasari Bangkonol Mandalawangi Pulosari Sukaratu Kd. Pagadung Jiput Cimanu k Cikole Hej an BaKado nja r Labuan Menes Cipeuo cang mas Saketi Cikedal Mekarjaya Cisata Pagelaran Carita
Bojong PanimbangPatia
Picung
Perdana Sindangresmi Sobang Cigeulis
Angsana Munjul
Sumur Cimanggu Cibaliung Cikeusik Cibitung
Sumber Data : Sub. Bag. Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2010
2. Derajat Kesehatan Derajat Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pandeglang yang dapat diukur dari angka kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi sampai saat ini masih belum dapat di uraikan secara jelas dan akurat, hal ini di sebabkan karena pendataan kelahiran dan kematian di luar kewenangan Dinas kesehatan. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
64
a. Kematian (Mortalitas) Adapun jumlah kematian Ibu bersalin, jumlah kematian bayi dan kematian neonatal yang selama ini di kumpulkan melalui pencatatan dan pelaporan puskesmas dan rumah sakit hanyalah salah satu upaya untuk menilai effisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan bukan sebagai ukuran Derajat Kesehatan. 1) Kasus Kematian Ibu Secara umum di Kabupaten Pandeglang masih belum mempunyai angka untuk kematian ibu yang diperoleh secara survey. Jumlah kasus kematian ibu maternal tahun 2010 sebanyak 38 kasus, hal ini berguna untuk menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan ibu, kondisi lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan masa nifas. Berikut kami sampaikan jumlah kematian ibu maternal pada grafik dibawah ini : Grafik 3.2 Jumlah Kematian Ibu Maternal Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2006-2010 30
24
22
25
24
23
19
20 15
11
13
13
12
10
12
11
10
Ibu Hami l
9 5
6
5
Ibu B ersalin Ibu N ifas
0 2006
2007
2008
2009
2010
Sumber Data : Bidang Kesga
Adapun penyebab kematian ibu di Kabupaten Pandeglang tahun 2010 adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Penyebab Kematian Ibu Maternal Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 NO 1. 2. 3. 4. 5.
SEBAB KEMATIAN IBU Perdarahan Hipertensi dlm kehamilan Infeksi Partus Lama Lain-lain JUMLAH
Sumber Data : Bidang Kesga Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
JUMLAH 17 11 0 3 7 38 65
2) Kasus Kematian Bayi Berdasarkan data yang ada tercatat jumlah kasus kematian bayi 29 hari – 12 bulan secara keseluruhan tercatat sebanyak 41 kasus, kasus kematian bayi yang berusia 0 - 7 hari tercatat sebanyak 135 kasus dan kematian bayi yang berusia 8 - 28 hari tercatat sebanyak 8 kasus, sehingga totalitas kematian bayi 0 - 29 hari (neonatal) sebanyak 143 kasus dan keseluruhan kematian bayi dan neonatal di Kabupaten Pandeglang tahun 2010 sebanyak 187 kasus dengan gambaran penyebab sebagai berikut : Tabel 3.2 Jumlah dan Jenis Penyebab Kematian Bayi (29 hari-12 bln) Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 NO
SEBAB KEMATIAN BAYI
JUMLAH
1.
TN
1
2.
BBLR
2
3.
Pneumonia
3
4.
Infeksi
3
5.
Diare
2
7.
Lain-lain
30 JUMLAH
41
Sumber Data : Bidang Kesga
Tabel 3.3 Jumlah dan Jenis Penyebab Kematian Neonatal (0 hari - 28 hari) Kabupaten Pandeglang Tahun 2010 NO 1. 2. 3. 4. 5. 6.
SEBAB KEMATIAN BAYI TN BBLR Asfiksia Infeksi Ikterus Lain-lain JUMLAH
JUMLAH 2 37 55 3 2 44 143
Sumber Data : Bidang Kesga
Angka kematian bayi di Kabupaten Pandeglang menunjukan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. b. Angka Harapan Hidup Angka Harapan Hidup Kabupaten Pandeglang pada tahun 2009 relatif meningkat dari 63,3 tahun (tahun 2008) menjadi 63,5 tahun (tahun 2009), angka ini memberi makna bahwa setiap bayi Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
66
di Kabupaten Pandeglang yang lahir pada tahun 2009 mempunyai harapan hidup selama 63,5 tahun (data AHH tahun 2010 Per Desember belum tersedia “Via BPS Kab. Pandeglang”). Upaya meningkatkan AHH merupakan hal penting yang perlu dicermati melalui upaya-upaya peningkatan kegiatan program yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat seperti penuunan resiko kesakitan, pada keluarga rentan, trend penyakit degeneratif dan tidak menular, serta peningkatan kesehatan pra usila yang dapat hidup produktif dan mandiri. Umur Harapan Hidup (UHH) dipengaruhi oleh masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) serta Angka Kematian Bayi (AKB), semakin tinggi jumlah kematian bayi maka semakin rendah Umur Harapan Hidup. c. Kesakitan (Morbiditas) 10 (Sepuluh) Besar Penyakit
Kasus penyakit yang diamati di Puskesmas menunjukan penyakit pada semua golongan umur, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.4 Kasus 10 Besar Penyakit Di Kabupaten Pandeglang Tahun 2008 -2010 No
Tahun 2008
Tahun 2009
Tahun 2010
Kasus
Jumlah
Kasus
Jumlah
Kasus
Jumlah
1.
Infeksi Sal Nafas Atas Akut Ytt
111.948
Infeksi Sal Nafas Atas Akut Ytt
153.088
Infeksi Sal Nafas Atas Akut Ytt
151.167
2.
Gastritis & Duodenitis
49.914
Gastritis & Duodenitis
78.898
Gastritis & Duodenitis
71.021
3.
Batuk
42.991
Dermatitis
49.948
Batuk
50.498
4.
Dermatitis
41.436
Diare & Gastroenteritis
44.225
Dermatitis
43.825
5.
Diare & Gastroenteritis
38.249
Batuk
43.941
Diare & Gastroenteritis
42.194
6.
Demam yg sebab tidak diketahui
34.393
Demam yg sebab tidak diketahui
38.427
Demam yg sebab tidak diketahui
39.276
7.
Influenza karena virus Ytt
32.134
Influenza karena virus Ytt
30.686
Influenza karena virus Ytt
31.521
8.
Hipertensi Essensial (Primer)
23.003
Hipertensi Essensial (Primer)
25.763
Hipertensi Essensial (Primer)
24.223
9.
Sakit Kepala
20.574
Sakit Kepala
23.354
Sakit Kepala
22.457
10.
Gangg lain kulit & Jar Subkutan Ytt
14.165
Artitis Lainnya
21.012
Gangg lain kulit & Jar Subkutan Ytt
18.312
Sumber Data : Rekapitulasi SP3
Dari tabel tersebut, menunjukan bahwa penyakit terbanyak yang tercatat di sarana pelayanan kesehatan yaitu penyakit infeksi saluran nafas atas akut ytt, dimana hal ini menunjukan bahwa tingkat kesehatan lingkungan dan perilaku masyarakat serta kesadaran untuk memanfaatkan Sarana Pelayanan Kesehatan secara oftimal masih belum baik. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
67
3.2 Analisis SWOT Analisis lingkungan baik internal maupun eksternal organisasi merupakan hal yang penting dalam menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan bagi suatu organisasi. Dengan mengetahui konfisi internal maupun eksternal organisasi dengan memperhatikan kebutuhan Renstra Dinkes Kab. Pandeglang stakeholders, akan dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang menghadang organisasi. Analisis lingkungan sangat diperlukan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam merespon setiap perkembangan zaman. Lingkungan internal mencakup struktur organisasi, komunikasi antar bagian dalam organisasi, sumberdaya yang semuanya akan mendukung kelangsungan hidup organisasi. Pemahaman terhadap lingkungan internal akan memberikan pemahaman kepada organisasi akan kondisi dan kemampuan organisasi. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi situasi dan kondisi di sekeliling organisasi yang berpengaruh pada kehidupan organisasi. Salah satu metode yang dipergunakan untuk melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal adalah metode SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats). Dengan metode SWOT ini, identifikasi lingkungan yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang.
A.
Analisis Eksternal Berbagai kecenderungan pembangunan ini terkait dengan sektor kesehatan. Berbagai
kecenderungan mengkhawatirkan di sector kesehatan antara lain: Ancaman penyakit menular semakin tinggi, misalnya DBD. Insidensi HIV/AIDS menurun, namun dikhawatirkan masih ada yang belum terdeteksi; Semakin meningkatnya penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan stroke; Perilaku merokok dan penggunaan narkoba menunjukkan kenaikan; Kesehatan lingkungan, khususnya pencemaran udara dan air sungai semakin memburuk, Ancaman kesehatan dari sanitasi makanan yang kurang baik; Kebijakan desentralisasi kesehatan pelaksanaannya masih belum maksimal; Namun disamping itu ada kecenderungan yang positif di sektor kesehatan, antara lain: Semakin meningkatnya perhatian pemerintah terutama untuk masyarakat miskin dan penanggulangan masalah Milennium Development Goal; Semakin meningkatnya peran masyarakat dan swasta. Lembaga-lembaga pelayanan kesehatan swasta semakin berkembang; Semakin meningkatnya gerakan mutu pelayanan kesehatan, Semakin meningkatnya sarana pelayanan kesehatan, dan studi banding sektor kesehatan. Kecenderungan semakin meningkatnya wewenang Dinas Kesehatan dalam sistem kesehatan. Hal ini ditandai dengan kebijakan desentralisasi yang menetapkan berbagai UU dan PP seperti PP 38 tahun 2007, dan UU No. 5 tahun 2005 tentang Praktek Kedokteran.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
68
B. Analisis Internal.
Analisis internal menggunakan konsep value chain. Dalam model ini keadaan internal Dinas Kesehatan dinilai dengan menggunakan fungsi manajemen dan sistem pendukung manajerial (Lihat Gambar)
Hasil Analisis: Fungsi manajemen: Kelemahan: belum mempunyai rencana stratejik untuk perencanaan; Belum mempunyai indikator untuk pelaksanaan,monitoring, dan evaluasi. Kekuatan: mempunyai minat dan motivasi kuat untuk meningkatkan perencanaan dalam rangka menjalankan misi dan visi Dinas Kesehatan. Sistem Pendukung Manajemen Manajemen SDM Kelemahan : Penyebaran SDM yang kurang merata di berbagai UPTD; Belum ada sistem penilaian kinerja; Pengkaderan masih lemah; Kurangnya motivasi dan etos kerja ; Belum optimalnya pelaksanaan rotasi dan mutasi petugas Kekuatan : Kualitas SDM yang bagus; Adanya komitmen, loyalitas dan integritas yang tinggi; Adanya koordinasi lintas program Sistem Keuangan dalam Pelayanan Kelemahan : Sistem Keuangan UPT Puskesmas masih menggunakan pola birokrasi, Tarif Perda UPTD sudah tidak sesuai dengan kondisi sekarang; Sistem Manajemen Keuangan Dinas Kesehatan belum baik. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
69
Manajemen Informatika, Kelemahan : belum mempunyai sistem informasi yang baik; belum adanya Web Site Dinas Kesehatan, sebagai sarana informasi berbasis Internet On Line. Kekuatan: adanya motivasi kuat untuk pengembangan SIK. Manajemen Surveilans Kelemahan : Belum optimalnya sistem surveillance, tenaga khusus untuk surveilans belum ada; masih terpisah-pisahnya surveilans yang berasal dari pemerintah pusat; belum dipergunakannya data surveilans untuk pengambilan keputusan segera dan terencana. Sarana dan Prasarana Kekuatan : Adanya UPT Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, Laboratorium Daerah, Gudang Farmasi, RSUD, Poskesdes, Poskestren, Posyandu. dll ;. Struktur Organisasi: Kekuatan : Adanya Peraturan Daerah tentang struktur organisasi dan tata kerja dinas; Adanya peraturan Bupati tentang rincian tugas dan fungsi Kelemahan : perlu adanya analisa SDM yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki yang akan menduduki struktur baru Dinas yang sesuai dengan PP No. 38/2007, PP No. 41/2007 dan Kepmenkes No. 267/2008 Hukum dan Regulasi Kekuatan : Memiliki pengalaman dalam menyusun peraturan-peraturan daerah Bidang Kesehatan. Kelemahan : Belum mempunyai tenaga yang ahli dalam merencanakan peraturan dan regulasi daerah tentang kesehatan. a. Penentuan Isue-isue Strategis Berdasarkan hasil analisis eksternal dan internal diatas maka isue-isue Strategis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Dinas Kesehatan sebagai lembaga regulator 2. Dinas Kesehatan berfungsi dalam hal pembiayaan kesehatan 3. Dinas Kesehatan menjadi lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan yang berorientasi standar mutu. 4. Dinas Kesehatan leading unit penyelenggaraan pembangunan sector kesehatan. Terdapat 2 (dua) strategi : Pertumbuhan dalam Misi Dinas Kesehatan dan Strategi dalam fungsi pendukung manajemen. 1. Strategi Pertumbuhan Fungsi Dinas Kesehatan. Perkembangan kebijakan kesehatan nasional mendorong sebuah perubahan. Dinas Kesehatan yang secara tradisi merupakan fungsi pelayanan berubah menjadi Dinas Kesehatan yang dituntut untuk Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
70
lebih berfungsi sebagai Regulator. Fungsi ini tetap tidak meninggalkan peran sebagai pemberi pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas dan pelayanan preventif dan promotif. Pertumbuhan dalam Fungsi Regulasi : Dalam konteks Prolegda perlu disiapkan berbagai Peraturan Daerah, SK Bupati untuk usaha peningkatan status kesehatan masyarakat dan pengurangan risiko. Berbagai Peraturan Daerah dan SK Bupati yang perlu disusun antara lain : 1. Regulasi dalam hal perijinan sarana dan Tenaga kesehatan 2. Regulasi dalam peningkatan mutu pelayanan: Perijinan tenaga dan fasilitas kesehatan yang terkait dengan mutu. 3. Regulasi dalam pendanaan: Peraturan daerah dalam pendanaan kesehatan. 4. Regulasi dalam perubahan perda retribusi kesehatan. Pertumbuhan dalam Pelayanan 1. Berbagai kegiatan perlu dilakukan untuk menjamin pelayanan sesuai SPM. 2. Strategi Fungsional (Pendukung) Manajemen SDM -
Memperbaiki sistem manajemen SDM, mulai dari proses sampai dengan pensiun termasuk menyusun pola karier, penilaian kinerja dan pengembangan tenaga.
-
Mengembangkan tenaga-tenaga fungsional.
-
Melakukan pelatihan-pelatihan : Memperkuat kemampuan komunikasi staf Dinas Kesehatan.
Sistem Keuangan dalam Pelayanan: -
Memperbaiki sistem manajemen keuangan Dinas Kesehatan
Manajemen Informatika -
Menyusun sistem informasi kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan.
-
Mengembangkan LAN untuk infrastruktur sistem informasi di Kantor Dinas Kesehatan
-
Melatih staf Dinas Kesehatan untuk informasi kesehatan.
Manajemen Surveilans -
Menyusun Sistem Surveilans di Dinas Kesehatan
-
Menyusun Sistem Surveilans yang berhubungan dengan Respon
Budaya Organisasi -
Memperkuat Budaya bekerja
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
71
Hukum dan Regulasi -
Mengembangkan kemampuan merencanakan Program Legislatif Daerah dari sektor kesehatan
-
Mengembangkan kemampuan melakukan legal-drafting.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
72
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan A. Visi Dinas Kesehatan Dalam menyikapi perubahan lingkungan strategis yang ada di Kabupaten Pandeglang, Dinas Kesehatan menyadari sepenuhnya akan peran di masa yang akan datang sebagai tumpuan dan harapan masyarakat Kabupaten Pandeglang untuk mengatasi masalah kesehatan yang timbul akibat perubahan pola hidup masyarakat Masalah kesehatan yang disadari antara lain masalah lingkungan pemukiman, penanggulangan penyakit menular, gizi, kesehatan Ibu dan Anak maupun prilaku masyarakat “Masyarakat sehat mandiri melalui pelayanan prima”. Penjelasan dari Visi Dinas Kesehatan : Visi Dinas Kesehatan 2011 – 2016 ini mengacu pada Visi Kabupaten Pandeglang 2011 – 2016 yaitu Kabupaten Pandeglang sebagai Daerah Mandiri dan Berkembang di Bidang Agribisnis dan Pariwisata Berbasis Pembangunan Perdesaan Visi Dinas Kesehatan ini masuk pada Misi Kabupaten ke empat yaitu meningkatkan layanan pendidikan dan kesehatan masyarakat. Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang beserta jajarannya harus mampu menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Pandeglang secara prima, pelayanan kesehatan harus dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat kabupaten Pandeglang terutama untuk masyarakat miskin yang sangat rentan kesehatannya. Masyarakat sehat mandiri berarti pelayanan kesehatan bersifat dari, untuk dan oleh masyarakat itu sendiri, yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang haruslah merupakan pelayanan prima yang berarti harus bermutu, efisien, cepat transparan, mudah diakses, murah ramah dan berkepastian hukum. Pelayanan prima dilaksanakan untuk semua jenis pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kesehatan perorangan, pelayanan kesehatan masyarakat dan kegawat daruratan kesehatan dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan harus berpihak kepada masyarakat kabupaten Pandeglang. Diperolehnya derajat kesehatan yang setinggi – tingginya bagi setiap rakyat kabupaten Pandeglang adalah salah satu hak azasi manusia tanpa perbedaan. B. Misi Dinas Kesehatan
Misi Dinas Kesehatan disusun berdasarkan mandat yang diemban Dinas Kesehatan dari Pemerintah Kabupaten Pandeglang, dan dari Pemerintah pusat melalui PP No. 38 tahun 2007. Pernyataan misi tersebut adalah: Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
73
1. Menjamin terselenggaranya Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta untuk seluruh penduduk 2. Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan di Kabupaten Pandeglang. 3. Menyelenggarakan pengawasan dan pengendalian tenaga dan sarana Kesehatan. 4. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian mutu pelayanan kesehatan. 5. Menyelenggarakan surveilans dan sistem informasi kesehatan 6. Memberdayakan masyarakat, lembaga swasta, dan lintas sektor dalam mengembangkan perilaku hidup sehat. 7. Menurunkan angka kesakitan dan Kematian
C. Indikator Tercapainya Visi dan Terlaksananya Misi (termasuk SPM) 1. Indikator efektifitas Fungsi Pelayanan
Perluasan Akses Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat Kabupaten Pandeglang.
-
Akses untuk Gawat Darurat
-
Akses untuk Rujukan
Memenuhi SPM Kesehatan Departemen Kesehatan : -
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 95% pada tahun 2015
-
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 80% pada tahun 2015
-
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% pada tahun 2015
-
Cakupan pelayanan Nifas 90% pada tahun 2015
-
Cakupan kunjungan bayi 90%
-
Cakupan Desa UCI 100% pada tahun 2010
-
Cakupan pelayanan anak balita 90% pada tahun 2010
-
Cakupan makanan pendamping Balita 6-24 bulan pada keluarga miskin 100% pada tahun 2010
-
Cakupan Pelayanan Kesehatan bagi orang miskin 100% pada tahun 2015
-
Cakupan pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang diberikan oleh RS 100% pada tahun 2015
-
Penyelidikan Epidemiologi dan KLB. Cakupan penyelidikan KLB di kalurahan yang dilakukan < 24 jam 100% pada tahun 2015
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
Cakupan desa Siaga Aktif 80% pada tahun 2015. 74
Peningkatan status kesehatan masyarakat -
Penekanan Angka Kematian Ibu
-
Penekanan Angka Kematian Balita
-
Penekanan Angka kematian
2. Indikator Fungsi Pengawasan
Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian terhadap tenaga kesehatan.
Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian terhadap sarana pelayanan kesehatan dan batra (pengobatan tradisional).
Peningkatan % jumlah pengawasan, pembinaan, dan pengendalian untuk sanitasi
makanan dan tempat-tempat umum serta sanitasi dasar. 3. Indikator Fungsi Pembiayaan
4.2
Peningkatan sumber dana masyarakat untuk pelayanan kesehatan
Peningkatan peran swasta/dunia usaha dalam pembiayaan kesehatan
Peningkatan anggaran sektor kesehatan dari APBD untuk pelayanan promotif, preventif dan kuratif.
Peningkatan anggaran dari APBD untuk menjamin kesehatan bagi masyarakat miskin.
Serta sektor terkait.
Tujuan dan Sasaran A. Tujuan Sebagai penjabaran dari Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, maka tujuan yang akan dicapai adalah terselenggaranya pembangunan kesehatan secara berhasil-guna dan berdayaguna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya. Sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dan kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) bahwa Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran sampai tahun 2015, namun sesuai dengan periode pemerintahan terpilih sampai dengan 2011 – 2016, maka tujuan pembangunan kesehatan ditetapkan sampai tahun 2016, yaitu : 1. Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
75
2. Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat, yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu. 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah. 4. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan. 5. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Masyarakat Kabupaten Pandeglang.
B. Sasaran Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan yaitu berupa result (hasil) yang ingin dicapai dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran harus menggambarkan hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan. Sasaran memberikan fokus pada penyusunan program dan kegiatan, sehingga harus bersifat SMART yaitu : S = Specific
: sasaran seharusnya jelas tentang apa, dimana, kapan, dan bagaimana situasi yang diharapkan.
M = Measurable
: sasaran seharusnya dapat diukur dan dinilai.
A = Achievable
: sasaran seharusnya bisa dicapai (berdasarkan pengetahuan tentang sumber daya dan kapasitas yang dimiliki).
R = Result
: sasaran seharusnya berorientasi hasil.
T = Time-bound
: sasaran seharusnya dapat dicapai pada periode waktu tertentu.
Sasaran umum pembangunan kesehatan Kabupaten Pandeglang sejalan dengan sasaran pembangunan kesehatan nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional / RPJMN (Perpres No.7 Tahun 2005) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 – 2016.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
76
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan
TUJUAN
SASARAN
1
2
1. Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan
INDIKATOR SASARAN 3
TARGET KINERJA SASARAN 4
2011
2012
2013
2014
2015
2016
5
6
7
8
9
10
1
Umur Harapan Hidup
2
Angka Kematian Ibu
226/100.000
226/100.000
3
Angka Kematian Bayi
26/1000
26/1000
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 - Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani - Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan - Cakupan Pelayanan Nifas
%
85
85
86
87
90
95
%
80
80
80
80
80
85
%
75
76
78
79
80
85
%
90
90
90
95
95
100
- Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang
%
80
80
80
80
80
85
77
TUJUAN
SASARAN
1
2
Meningkatkan Keterlibatan Lintas sektor dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan
INDIKATOR SASARAN Ditangani
3
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
4
2011
2012
2013
2014
2015
2016
5
6
7
8
9
10
- Cakupan Kunjungan Bayi
%
80
80
80
85
85
90
- Cakupan Peserta KB Aktif
%
75
75
75
80
80
85
4
Cakupan Desa Siaga Aktif
%
70
73
75
77
80
85
5
Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
%
96
97
98
99
100
100
6
Obat generik disarana kesehatan
%
100
100
100
100
100
100
7
Rasio Puskesmas
8
Cakupan Sistem Informasi Kesehatan Rasio Puskesmas Pembantu dengan Penduduk
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
TARGET KINERJA SASARAN
9
1:15000
1:15000 90
95
100
100
100
100
1 : 1.500,
1 : 1.500,
Rasio Poskesdes dengan Penduduk
1 ;1000
1 ;1000
Rasio Posyandu dengan anak Balita
1 ; 100
1 ; 100
Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin
% 78
96
97
98
99
100
100
TUJUAN
SASARAN
1
2
Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
INDIKATOR SASARAN
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor
2012
2013
2014
2015
2016
%
80
85
90
95
100
100
A. Penemuan Penderita pneumonia balita
%
100
100
100
100
100
100
B. Penemuan Pasien baru TB BTA positif
%
100
100
100
100
100
100
C. Penderita DBD yang ditangani
%
100
100
100
100
100
100
D. Penemuan Penderita Diare
%
100
100
100
100
100
100
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
%
100
100
100
100
100
100
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
%
100
100
100
100
100
100
10
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
11
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
13 3. Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat, yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu.
2011
3
12
TARGET KINERJA SASARAN
E. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
4
79
5
6
7
8
9
10
TUJUAN
SASARAN
1
2
4. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
Meningkatnya Kualitas Lingkungan
INDIKATOR SASARAN 3
TARGET KINERJA SASARAN 4
2011
2012
2013
2014
2015
2016
5
6
7
8
9
10
Dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
%
100
100
100
100
100
100
14
Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat kesehatan
%
85
90
95
100
100
100
15
Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan
%
78
80
85
90
95
100
16
Air Bersih Rumah Tangga
%
74
81
85
90
95
100
80
4.3 Strategi Dan Kebijakan Strategi dalam rangka mendukung pencapaian Visi dan Misi Dinas Keshatan kabupaten Pandeglang. Berdasarkan hasil analisis eksternal dan internal maka isue-isue Strategis yang dapat dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Dinas Kesehatan sebagai lembaga regulator
2. Dinas Kesehatan berfungsi dalam hal pembiayaan kesehatan 3. Dinas Kesehatan menjadi lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan yang berorientasi standar mutu.
4. Dinas Kesehatan leading unit penyelenggaraan pembangunan seKtor kesehatan. Terdapat 2 (dua) strategi : Pertumbuhan dalam Misi Dinas Kesehatan dan Strategi dalam fungsi pendukung manajemen. 1. Strategi Pertumbuhan Fungsi Dinas Kesehatan. Perkembangan kebijakan kesehatan nasional mendorong sebuah perubahan. Dinas Kesehatan yang secara tradisi merupakan fungsi pelayanan berubah menjadi Dinas Kesehatan yang dituntut untuk lebih berfungsi sebagai Regulator. Fungsi ini tetap tidak meninggalkan peran sebagai pemberi pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas dan pelayanan preventif dan promotif. Pertumbuhan dalam Fungsi Regulasi : Dalam konteks Prolegda perlu disiapkan berbagai Peraturan Daerah, SK Bupati untuk usaha peningkatan status kesehatan masyarakat dan pengurangan risiko. Berbagai Peraturan Daerah dan SK Bupati yang perlu disusun antara lain : 1. Regulasi dalam hal perijinan sarana dan Tenaga kesehatan 2. Regulasi dalam peningkatan mutu pelayanan: Perijinan tenaga dan fasilitas kesehatan yang terkait dengan mutu. 3. Regulasi dalam pendanaan: Peraturan daerah dalam pendanaan kesehatan. 4. Regulasi dalam perubahan perda retribusi kesehatan.
Pertumbuhan dalam Pelayanan 1. Berbagai kegiatan perlu dilakukan untuk menjamin pelayanan sesuai SPM.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
81
2. Strategi Fungsional (Pendukung) Manajemen SDM -
Memperbaiki sistem manajemen SDM, mulai dari proses sampai dengan pensiun termasuk menyusun pola karier, penilaian kinerja dan pengembangan tenaga.
-
Mengembangkan tenaga-tenaga fungsional.
-
Melakukan pelatihan-pelatihan : Memperkuat kemampuan komunikasi staf Dinas Kesehatan.
Sistem Keuangan dalam Pelayanan: -
Memperbaiki sistem manajemen keuangan Dinas Kesehatan
Manajemen Informatika -
Menyusun sistem informasi kesehatan dan Sistem Informasi Manajemen Dinas Kesehatan.
-
Mengembangkan LAN untuk infrastruktur sistem informasi di Kantor Dinas Kesehatan
-
Melatih staf Dinas Kesehatan untuk informasi kesehatan.
Manajemen Surveilans -
Menyusun Sistem Surveilans di Dinas Kesehatan
-
Menyusun Sistem Surveilans yang berhubungan dengan Respon
Budaya Organisasi -
Memperkuat Budaya bekerja
Hukum dan Regulasi -
Mengembangkan kemampuan merencanakan Program Legislatif Daerah dari sektor kesehatan
-
Mengembangkan kemampuan melakukan legal-drafting.
4.4 Arah Kebijakan Diarahkan pada tersedianya akses kesehatan dasar yang murah dan terjangkau terutama pada kelompok menengah ke bawah guna mendukung pencapaian MDG’s pada tahun 2015; dengan sasaran pembangunan kesehatan adalah peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain ditandai oleh meningkatnya angka harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan kematian ibu melahirkan, dengan di dukung kebijakan yang disepakati dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang yaitu :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
82
1. Mengoftimalkan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan melalui pendidikan formal dan pel;atihan teknis bagi tenaga kesehatan serta mengupayakan pelayanan kesehatan yang tejangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 2. Mengembangkan Sistim Informasi bagi para pengambil kebijakan termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok potensial dan Lembaga – lembaga sosial kemasyarakatan. 3. Memantapkan upaya – upaya pemberdayaan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat 4. Mengembangkan Sistem Pengamatan, pencegahan dan penurunan angka kematian serta pemberantasan penyakit
dan mengupayakan setiap pembangunan
agar berorientasi pada
peningkatan kwalitas lingkungan. 5. Memantapkan fungsi dan peran puskesmas sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
83
Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan VISI
“Masyarakat sehat mandiri melalui pelayanan prima”.
MISI
TUJUAN
SASARAN
1. Menjamin terselenggaranya Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta untuk seluruh penduduk
1. Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal 2. Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat, yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu. 3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah. 4. Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan.
Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan
5. Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Masyarakat Kabupaten Pandeglang.
Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
2. Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan di Kabupaten Pandeglang.
3. Menyelenggarakan pengawasan dan perijinan tenaga dan sarana Kesehatan.
4. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian mutu pelayanan kesehatan
5. Menyelenggarakan surveilans dan sistem informasi kesehatan 6. Memberdayakan masyarakat, lembaga swasta, dan lintas sektor dalam mengembangkan perilaku hidup sehat. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN PROGRAM 1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Meningkatkan Keterlibatan Lintas sektor dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan
KEBIJAKAN 1. Mengoftimalkan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan melalui pendidikan formal dan pel;atihan teknis bagi tenaga kesehatan serta mengupayakan pelayanan kesehatan yang tejangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. 2. Mengembangkan Sistim Informasi bagi para pengambil kebijakan termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok potensial dan Lembaga – lembaga sosial kemasyarakatan.
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan
3. Memantapkan upaya – upaya pemberdayaan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat.
3. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
4. Mengembangkan Sistem Pengamatan, pencegahan dan penurunan angka kematian serta pemberantasan penyakit dan mengupayakan setiap pembangunan agar berorientasi pada peningkatan kwalitas lingkungan. 5. Memantapkan fungsi dan peran puskesmas sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
4. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
84
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
5. Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan 6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
7. Menurunkan risiko kesakitan dan kematian.
Meningkatnya Kualitas Lingkungan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
85
7. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 8. Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
5.1 Program dan Kegiatan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan -
Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
-
ASKESKIN/ASKES SOSIAL
-
Operasional UPT Gudang Farmasi Pandeglang
-
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan (Reagent/ Zat Kimia)
-
Peningkatan Pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
-
Pengadaaan obat dan perbekalan kesehatan
-
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
-
Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin
-
Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
-
Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
-
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat -
Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya
-
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
-
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
-
Penyelenggaraan pencegahan dan pemberantasan penyakit menular dan wabah
-
Perbaikan gizi mayarakat
-
revitalisasi sitem kesehatan
-
Pelayanan kefarmasian dan perbekalan kesehatan
-
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
-
Peningkatan kesehatan masyarakat
-
Peningkatan pelayanan kesehatan bagi pengungsi korban bencana
-
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
-
penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
-
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
86
-
Pengawasan Kualitas air dan Lingkungan (PKAL)
-
Peningkatan pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan
-
Peningkatan pengawasan keamanan pangan, obat, bahan berbahaya dan pemberdayaan masyarakat
-
Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
-
Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman dan Tempat Tempat Umum
-
Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular -
Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk
-
Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
-
Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
-
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik
-
Peningkatan Imunisasi dan Kampanye campak
-
Peningkatan surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan wabah
-
Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit
-
Peningkatan Capasity Building Epidemiologi Penyakit Menular
-
Operasional Tim Epidemiologi
-
Pengadaan alat fogging dan bahan-bahan fogging
-
Pengadaan vaksin penyakit menular
-
Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
-
Pemusnahan/karantina sumber penyebab penyakit menular
-
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan -
Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahatan
-
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
-
Sistem Informasi Kesehatan
-
Penyusunan standar kesehatan
-
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan -
Akreditasi tenaga RSUD dan Dinas Kesehatan
-
Kajian analisis kebutuhan sumberdaya dan pencapaian indikator kesehatan
-
Pendidikan formal dan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan
-
Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
87
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat -
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
-
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
-
Peningkatan Peran Serta Masyarakat
-
Peningkatan pemanfaatna sarana kesehatan
-
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Perbaikan Gizi Masyarakat -
Perbaikan Gizi Masyarakat
-
Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
-
Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
-
Pemberian tambahan makanan dan vitamin
-
Peningkatan gizi lebih
-
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak -
Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
-
Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
-
Kemitraan bidan, paraji dan kader
-
Bimbingan Teknis Manajemen KIA
-
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pustu dan jaringannya -
Pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya (DAK)
-
Pengadaan, peningkatan, Perluasan dan oftimalisasi infrastruktur kesehatan
-
Percepatan infrastruktur Daerah bidang kesehatan
-
Pengadaan lahan sarana kesehatan
-
Pembangunan Sarana Sanitasi Kesehatan
-
Penunjang DAK
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
88
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kolompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran
Indikator
2011
Satuan
Kode
Nama
Kategori
Target
(10)
(11)
(12)
(16)
89
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
SKPD Penanggung Jawab
(30)
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
02
(10) xx
02
xx
Nama
xx
Indikator
2011
Satuan
Kategori
Target
(11) URUSAN KESEHATAN
(12)
(16)
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
PPU
Meningkatnya pelayanan masalah kesehatan dan penyediaan obat perbekalan kesehatan
Peningkatan pelayanan masalah kesehatan dan ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
keg 3
389
4
589
4
618
4
649
4
682
4
716
23
3.644
48.000
493
48.000
518
48.000
544
48.000
571
48.000
599
48.000
629
288.000
3.353
kapitasi
90
SKPD Penanggung Jawab
(30)
DINAS KESEHATAN
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran
Indikator
2011
Satuan
Kode
Nama
Kategori
Target
(10)
(11)
(12)
(16)
02
xx
xx
xx
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
02
xx
xx
xx
ASKESKIN/ASKES SOSIAL
02
xx
xx
xx
Operasional UPT Gudang Farmasi Pandeglang
02
xx
xx
xx
Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan (Reagent/ Zat Kimia)
02
xx
xx
xx
Peningkatan Pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
02
xx
xx
xx
dst....
91
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
SKPD Penanggung Jawab
(30)
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
02
(10) xx
Nama (11) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
xx
Indikator
Kategori (12) PPU
Target (16) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, melalui peningkatan kualitas lingkungn sesuai standar kesehatan
Tertatanya sistem kesehatan
dok/ Laporan Bulanan
Peningkatan Kualtas Lingkungan dan Pengawasan Obat, Makanan serta Minuman sesuai Standar Kesehatan
desa/ kelurahan
Peningkatan Upaya pelayanan kesehatan
02
xx
xx
xx
Revitalisasi sistem kesehatan
02
xx
xx
xx
Pengawasan Kualitas air dan Lingkungan (PKAL)
2011
Satuan
92
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
114
50
114
100
114
105
114
110
114
116
114
122
684
603
335
30
335
100
335
105
335
110
335
116
335
122
2.010
583
2
200
1
230
1
265
1
278
1
292
1
306
7
1.570
Keg.
SKPD Penanggung Jawab
(30) DINAS KESEHATAN
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
Indikator
2011
Satuan
Nama
Kategori
Target
(11) Peningkatan pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan
(12)
(16)
02
(10) xx
xx
xx
02
xx
xx
xx
Peningkatan pengawasan keamanan pangan, obat, bahan berbahaya dan pemberdayaan masyarakat
02
xx
xx
xx
Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
02
xx
xx
xx
Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman dan Tempat Tempat Umum
02
xx
xx
xx
Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta
02
xx
xx
xx
Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya
02
xx
xx
xx
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
93
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
SKPD Penanggung Jawab
(30)
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
02
(10) xx
xx
xx
Indikator
2011
Satuan
Nama
Kategori
Target
(11)
(12)
(16)
dst....
94
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
SKPD Penanggung Jawab
(30)
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
02
(10) xx
xx
Nama
Kategori
(11) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
(12) PPU
Indikator
2011
Satuan
Target (16) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa
95
Mengurangi angka kematian Ibu, Bayi dan angka kesakitan serta menurunkan Balita dibawah Garis Merah (BGM)
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
% 80
350
80
368
80
386
85
405
85
425
95
447
505
2.381
keg
65
80
70
84
75
88
80
93
85
97
90
102
465
544
Siswa SD
2.961
75
3.109
83
3.257
91
3.405
100
3.553
110
3.701
121
19.987
579
SKPD Penanggung Jawab
(30) DINAS KESEHATAN
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
Nama
Kategori
(10)
(11)
(12)
Indikator
2011
Satuan
Target (16)
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
puskesmas 36
02
xx
xx
xx
Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk
02
xx
xx
xx
02
xx
xx
xx
Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
02
xx
xx
xx
Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik
02
xx
xx
xx
Peningkatan Imunisasi dan Kampanye campak
02
xx
xx
xx
02
xx
xx
xx
Peningkatan surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan wabah Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit
96
140
36
170
36
187
36
206
36
226
36
249
216
1.178
SKPD Penanggung Jawab
(30)
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
Nama
02
(10) xx
xx
xx
02
xx
xx
xx
Operasional Tim Epidemiologi
02
xx
xx
xx
dst....
02
xx
xx
02
xx
xx
(11) Peningkatan Capasity Building Epidemiologi Penyakit Menular
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
xx
Indikator
2011
Satuan
Kategori
Target
(12)
(16)
PPP
Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat
Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahatan
97
Terukurnya standar pelayanan kesehatan
kegiatan
Terbangunya Sistem Informasi kesehatan yang evidence Base.
website
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
-
-
1
50
1
53
1
55
1
58
1
61
5
276
-
-
-
-
1
100
36
105
36
110
36
116
109
431
SKPD Penanggung Jawab
(30)
DINAS KESEHATAN
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
Nama
02
(10) xx
xx
xx
(11) Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
02
xx
xx
xx
Sistem Informasi Kesehatan
02
xx
xx
xx
dst…
02
xx
xx
Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
Indikator
2011
Satuan
Kategori
Target
(12)
(16)
PPP
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya serta sarana pelayanan kesehatan
Pemerataan Tenaga Kesehatan serta pembangunan pelayananan kesehatan yang menjangkau kebutuhan masyarakat
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
Orang -
-
-
-
252
490
252
515
252
540
252
567
1.008
2.112
1
70
1
74
1
77
1
81
1
85
1
89
6
476
-
-
-
-
8
30
9
32
10
33
10
35
37
129
Dokumen unit 02
xx
xx
xx
02
xx
xx
xx
Akreditasi tenaga RSUD dan Dinas Kesehatan Kajian analisis kebutuhan sumberdaya dan pencapaian indikator kesehatan
98
SKPD Penanggung Jawab
(30)
DINAS KESEHATAN
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
Indikator
2011
Satuan
Nama
Kategori
Target
(11) Pendidikan formal dan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan
(12)
(16)
02
(10) xx
xx
xx
02
xx
xx
xx
Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
02
xx
xx
xx
dst…
02
xx
xx
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
02
xx
xx
xx
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
02
xx
xx
xx
02
xx
xx
xx
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Peningkatan Peran Serta Masyarakat
02
xx
xx
xx
PPU
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
dst....
99
Jumlah kerjasama diseminasi kesehatan di stasiun radio
Stasiun Radio
seluruh Desa/Kel yang menjadi Desa/Kel Siaga aktif.
Desa/ Kelurahan
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
3
50
3
55
3
61
3
67
3
73
3
81
18
386
335
75
335
158
335
174
335
191
335
210
335
231
2.010
1.040
SKPD Penanggung Jawab
(30)
DINAS KESEHATAN
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
02
(10) xx
Nama (11) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
xx
02
xx
xx
xx
Perbaikan Gizi Masyarakat
02
xx
xx
xx
Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi
02
xx
xx
xx
Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
02
xx
xx
xx
Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
02
xx
xx
xx
dst....
Indikator
Kategori (12) PPU
2011
Satuan
Target (16) Peningkatan Status Gizi Masyarakat
100
Mengurangi angka kematian Ibu, Bayi dan angka kesakitan serta menurunkan Baita BGM
2012 Rp. Juta (17)
Target (18)
2013 Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
Orang 120
75
200
100
210
105
220
110
230
116
240
122
1.220
628
SKPD Penanggung Jawab
(30) DINAS KESEHATAN
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan
Kinerja Program Capaian dan Kebutuhan Pendanaan
Urusan/Program/Kegiatan Sasaran Kode
02
(10) xx
xx
Nama
Kategori
(11) Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak
(12) PPU
02
xx
xx
xx
Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
02
xx
xx
xx
Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
02
xx
xx
xx
Kemitraan bidan, paraji dan kader
02
xx
xx
xx
Bimbingan Teknis Manajemen KIA
02
xx
xx
xx
dst....
Indikator
2011
Satuan
Target (16) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dan Balita.
Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita
2012 Rp. Juta (17)
(18)
Rp. Juta (19)
Target (20)
2014 Rp. Juta (21)
Target (22)
2015 Rp. Juta (23)
Target (24)
2016 Rp. Juta (25)
Target (26)
Rp. Juta (27)
puskesmas 36
60
2.137
101
Target
2013
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD Rp. Target Juta (28) (29)
36
150
2.827
36
165
3.642
36
182
3.858
36
200
4.088
36
220
4.334
216
976
20.887
SKPD Penanggung Jawab
(30) DINAS KESEHATAN
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
102
BAB VI
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Tabel 6.1 Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang No
INDIKATOR SASARAN
1
2
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD 3
TARGET KINERJA SASARAN
Satuan 4
2011
2012
2013
2014
2015
2016
5
6
7
8
9
10
1
Umur Harapan Hidup
63,5
2
Angka Kematian Ibu
0,6/100.000 KH
26/100.000
226/100.000
3
Angka Kematian Bayi
8,5/1000 KH
26/1000
26/1000
85
%
85
85
86
87
90
95
80
%
80
80
80
80
80
85
75
%
75
76
78
79
80
85
- Cakupan Pelayanan Nifas
90
%
90
90
90
95
95
100
- Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani
80
%
80
80
80
80
80
85
- Cakupan Kunjungan Bayi
90
%
80
80
80
85
85
90
%
75
75
75
80
80
85
%
70
73
75
77
80
85
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 - Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani - Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
- Cakupan Peserta KB Aktif 4
Cakupan Desa Siaga Aktif
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
40
103
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD 11
No
INDIKATOR SASARAN
1
5 6
2
Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Obat generik disarana kesehatan
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD
TARGET KINERJA SASARAN
Satuan 2011
2012
2013
2014
2015
2016
3
4
5
6
7
8
9
10
100
%
96
97
98
99
100
100
95
%
100
100
100
100
100
100
7
Rasio Puskesmas
0,3 : 100.00
8
Cakupan Sistem Informasi Kesehatan Rasio Puskesmas Pembantu dengan Penduduk
85 0,2 : 100.000
1 : 100.000
100 1:100.000
Rasio Poskesdes dengan Penduduk
0,4 : 100.000
1 : 100.000
1:100.000
9 10 11
12 13
Rasio Posyandu dengan anak Balita Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien Masyarakat Miskin Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit A. Penemuan Penderita pneumonia balita
1 : 100.000
1:100.000 90
95
100
100
100
1 : 100 blt 79
1:100.000
%
96
97
98
99
100
100
%
80
85
90
95
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
B. Penemuan Pasien baru TB BTA positif
100
%
100
100
100
100
100
100
C. Penderita DBD yang ditangani
70
%
100
100
100
100
100
100
D. Penemuan Penderita Diare E. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
10
%
100
100
100
100
100
100
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
100
2/100.000 100 100
104
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD 11
No
INDIKATOR SASARAN
1
14 15 16
2
Kondisi Kinerja Pada Awal Periode RPJMD
TARGET KINERJA SASARAN
Satuan 2011
2012
2013
2014
2015
2016
3
4
5
6
7
8
9
10
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
95
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat kesehatan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan Air Bersih Rumah Tangga
61
%
85
90
95
100
100
100
%
78
80
85
90
95
100
%
74
81
85
90
95
100
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
95 95
44 59,5
105
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode RPJMD 11
BAB VII PENUTUP
Guna mengoptimalkan kinerja Dinas Kesehatan dalam pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan agar lebih efektif dan efisien, Rencana Strategis lima tahunan ini merupakan acuan bagi seluruh pengelola program yang berada di jajaran kesehatan serta bahan pertimbangan bagi seluruh stakeholders terkait dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang.
Keberhasilan dalam pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Pandeglang sangat tergantung pada sikap mental berupa niat, tekad semangat, ketaatan, dan disiplin serta komitmen bersama dari Pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat.
Oleh karena itu seluruh pengelola program dan penanggungjawab pembangunan kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang perlu bersungguh-sungguh melaksanakan program dan berbagai kegiatan pembangunan sebagaimana yang tertuang di dalam Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pandeglang 2011-2016, agar mampu memberikan kontribusi pembangunan yang berdaya guna dan tepat guna, sehingga pembangunan kesehatan dapat dinikmati secara adil dan merata oleh seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan “Masyarakat sehat
mandiri melalui pelayanan
prima”.
Setiap program wajib menerapkan prinsip-prinsip efisien, efektif, transparan, akuntabel dan partisipatif dalam melaksanakan program dan kegiatannya sesuai dengan kebijakan yang telah di tetapkan untuk pencapaian tujuan, sasaran pada program serta kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pandeglang selama tahun 2011 -2016.
Pelaksanaan semua kegiatan, baik dalam kerangka anggaran maupun kerangka regulasi, mensyaratkan pentingnya keterpaduaan dan sinkronisasi antar program dan kegiatan, baik diantara kegiatan dalam satu program maupun kegiatan dengan bidang lainnya.
Dengan tersusunnya Rencana Strategi 2011-2016 ini diharapkan dapat di jadikan pedoman dan dasar evaluasi serta laporan pelaksanaan atas kinerja lima tahunan dan tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang serta sebagai dasar untuk mencari upaya -upaya terobasan dalam mempercepat pencapaian “Masyarakat sehat mandiri melalui pelayanan prima”. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
106
Tentunya Rencana Strategis Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pandeglang 2011 - 2016 masih banyak kekurangan dan kelemahan baik dalam penulisan maupun dalam penentuan strategi maupun kebijakannya. Atas dasar itu, berbagai masukan yang bersifat koreksi sangat dibutuhkan untuk lebih menyempurnakan dokumen Renstra ini.
Pandeglang, Februari 2011 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang
Drs. H. Iskandar, MM NIP. 19630303 198402 1 001
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang Tahun 2011 - 2016
107
INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
TAHUN 2011 - 2016 Kinerja Sasaran
Tujuan/Sasaran Indikator
(2) Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat
Kondisi awal Satuan periode RPJMD 2010 (3)
Tersedianya pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas
%
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani
% % %
Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Pelayanan Anak Balita Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
% %
Cakupan Peserta KB Aktif Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
%
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun b. Penemuan Penderita pneumonia balita c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif d. Penderita DBD yang ditangani e. Penemuan Penderita Diare cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin
% %
% % % %
/100.000 % % % % %
4
85 80 75 90 80 90 100 90 100 100 100 70
Target
2011 2012 5 6
2013 7
2014 2015 2016 8 9 10
85 80 75
85 80 76
86 80 78
87 90 80 80 79 80
95 85 85
90 80
90 80
90 80
95 80
95 80
100 85
80 80
80 85
80 90
85 95
85 100
90 100
80 80
83 80
85 85
87 85
90 90
95 95
90 96
93 97
95 98
97 99
100 100
100 100
75
75
75
80
80
85
100 100 100 100
100 100 100 100
100 100 100 100
100 100 100 100
100 100 100 100
100 100 100 100
96
97
98
99
100
100
96
97
98
99
100
100
70
73
75
77
80
85
2/100.000 10% 70 10 83
% 83
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota cakupan desa /kelurahan mengalami klb yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Cakupan Desa Siaga Aktif
% 83 % %
100 40
capaian 2011
66,16 17,43 70,03 75,35 26,26 97,51 75,79 55,44 70,01 100 98,02 72,67
122,22 10,64 82,50 100 106,09 6,56 1,34 27,03 100 42,69
NO.
JENIS CAKUPAN
2010
A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR 1
cakupan kunjungan ibu hamil k4
85
4
cakupan pelayanan nifas
90
2 3 5 6 7 8 9
cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani cakupan kunjungan bayi
cakupan desa/kelurahan universal child immunization (uci) cakupan pelayanan anak balita
cakupan pemberian makanan pendamping asi pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin
10 cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
11 cakupan penjaringan kesehatan siswa sd dan setingkat 12 cakupan peserta kb aktif
cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit
a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun b. Penemuan Penderita pneumonia balita c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif d. Penderita DBD yang ditangani
13 e. Penemuan Penderita Diare
14 cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin B. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN
15 cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien maskin
16 cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan (rs) di kab/ kota C. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR BIASA/ KLB
17 cakupan desa /kelurahan mengalami klb yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam D. PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
18 cakupan desa siaga aktif
80 75 80 90
100 90
100 100 100 70
2/100.000 10% 70
100 10 83 83 83
100 40
RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN KABUPATEN PANDEGLANG 2011 - 2016 CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARAN VISI
MISI
TUJUAN
SASARAN KEBIJAKAN
“Masyarakat sehat mandiri melalui pelayanan prima ”.
1. Menjamin terselenggaranya Pelayanan 1.Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, Kesehatan pemerintah dan swasta untuk fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung seluruh penduduk terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal
Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan
PROGRAM
1. Mengoftimalkan Pengembangan Sumberdaya Kesehatan melalui pendidikan formal dan pel;atihan teknis bagi tenaga kesehatan serta mengupayakan pelayanan kesehatan yang tejangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan di Kabupaten Pandeglang.
2.Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu Meningkatkan Keterlibatan Lintas sistem pengelolaan data yang akurat, yang mampu mendukung sektor dan masyarakat dalam terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang pembangunan kesehatan dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu.
2. Mengembangkan Sistim Informasi bagi para pengambil kebijakan termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok potensial dan Lembaga – lembaga sosial kemasyarakatan.
3. Menyelenggarakan pengawasan dan perijinan tenaga dan sarana Kesehatan.
3. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah.
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan
3. Memantapkan upaya – upaya pemberdayaan kesehatan keluarga dan 3. Program Pencegahan dan perbaikan gizi masyarakat. Penanggulangan Penyakit Menular
4. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian mutu pelayanan kesehatan
4.Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan.
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
4.Mengembangkan Sistem Pengamatan, pencegahan dan penurunan angka kematian serta pemberantasan penyakit dan mengupayakan setiap pembangunan agar berorientasi pada peningkatan kwalitas lingkungan.
4. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
5. Menyelenggarakan surveilans dan sistem informasi kesehatan
5.Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di Masyarakat Kabupaten Pandeglang.
Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
5.Memantapkan fungsi dan peran puskesmas sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
5. Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
6. Memberdayakan masyarakat, lembaga swasta, dan lintas sektor dalam mengembangkan perilaku hidup sehat.
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
7. Menurunkan risiko kesakitan dan kematian.
Meningkatnya Kualitas Lingkungan
7. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor
8. Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak
TABEL 2 RENCANA STRATEGIS DAN PENDANAAN RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2011-2016
“Masyarakat Pandeglang sehat mandiri melalui pelayanan prima ”. 1. Menjamin terselenggaranya Pelayanan Kesehatan pemerintah dan swasta untuk seluruh penduduk 2. Meningkatkan kompetensi SDM kesehatan di Kabupaten Pandeglang. 3. Menyelenggarakan pengawasan dan perijinan tenaga dan sarana Kesehatan. 4. Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian mutu pelayanan kesehatan 5. Menyelenggarakan surveilans dan sistem informasi kesehatan 6. Memberdayakan masyarakat, lembaga swasta, dan lintas sektor dalam mengembangkan perilaku hidup sehat. 7. Menurunkan risiko kesakitan dan kematian.
Visi Misi
Kinerja Sasaran Satuan Indikator (1)
SKPD Tujuan
Tujuan/Sasaran
(2)
4.3 Meningkatnya Tersedianya pelayanan kualitas dan kesehatan yang merata dan aksesibilitas berkualitas kesehatan bagi seluruh masyarakat
sasaran
Kinerja Program Indikator Sasaran
Target 2011 2012 2013 2014 2015 2016
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
%
(9) 1.Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal
Meningkatnya Indeks Umur Harapan Hidup Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
%
85
85
86
87
90
95 2. Meningkatkan derajat kesehatan Meningkatnya Status Angka Kematian Ibu masyarakat melalui penurunan Gizi Masyarakat Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah
Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
%
80
80
80
80
80
85
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan
% 75
76
78
79
80
85
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
Cakupan Pelayanan Nifas
% 90
90
90
95
95
100
Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
80
80
80
80
80
85
80
80
80
85
85
90
80
85
90
95
100 100
80
83
85
87
90
Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani
%
Cakupan Kunjungan Bayi
%
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Pelayanan Anak Balita
%
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin
%
Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
%
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat
%
%
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Angka Kematian Bayi
- Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan - Cakupan Pelayanan Nifas - Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani
- Cakupan Peserta KB Aktif 80
85
85
90
90
93
95
97
100 100
97
98
99
95 Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
100 100
%
75
75
75
80
80
85
Nama
Kategori
(10)
(11)
(12)
Indikator
Satuan
(13)
(14)
(15)
2011 Target Rp. Juta (16) (17)
2012 Target Rp. Juta (18) (19)
3
4
Capaian dan Kebutuhan Pendanaan 2013 2014 2015 Target Rp. Target Rp. Target Rp. Juta Juta Juta (20) (21) (22) (23) (24) (25)
2016 Target Rp. Juta (26) (27)
Kondisi Kinerja Target Rp. Juta (28) (29)
SKPD Penanggung Jawab
(30)
4.3.1 Meningkatkan kesehatan masyarakat
4.3.1.1 Diarahkan pada penyediaan obat dan perbekalan kesehatan
1 02 xx
URUSAN KESEHATAN
1 02 xx xx
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
PPU
Meningkatnya pelayanan masalah kesehatan dan penyediaan obat perbekalan kesehatan
Peningkatan pelayanan masalah kesehatan dan ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan
keg
389
-
kapitasi
48,000
493 48,000
Tertatanya sistem kesehatan
dok/ Laporan Bulanan
114
50
Peningkatan Kualtas Lingkungan dan Pengawasan Obat, Makanan serta Minuman sesuai Standar Kesehatan
desa/ kelurahan
335
30
589
4
618
4
649
4
682
4
716
23
3,644
3,353
518 48,000
544 48,000
571 48,000
599 48,000
629 ######
114
100
114
105
114
110
114
116
114
122
684
603
335
100
335
105
335
110
335
116
335
122
2,010
583
DINAS KESEHATAN
- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani
95
80
Kode
Sasaran
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
- Cakupan Kunjungan Bayi
96
Cakupan Peserta KB Aktif
Urusan/Program/Kegiatan Kebijakan/Arah Kebijakan
Obat generik disarana kesehatan
1 02 xx xx xx Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
1 02 xx xx xx ASKESKIN/ASKES SOSIAL 1 02 xx xx xx Operasional UPT Gudang Farmasi Pandeglang 1 02 xx xx xx Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan (Reagent/ Zat Kimia) 1 02 xx xx xx Peningkatan Pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan 1 02 xx xx xx dst....
4.3.1.3 Diarahkan pada 1 02 xx xx pencegahan dan pemberantasan penyakit serta mengupayakan setiap pembangunan agar berorientasi pada peningkatan kualitas lingkungan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
PPU
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, melalui peningkatan kualitas lingkungn sesuai standar kesehatan
-
-
DINAS KESEHATAN
(1)
(2) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun b. Penemuan Penderita pneumonia balita c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif
d. Penderita DBD yang ditangani
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 %
100 100 100 100 100 100
100 100 100 100 100 100 %
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
100 100 100 100 100 100
e. Penemuan Penderita Diare
%
1 02 xx xx xx Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
100 100
c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif d. Penderita DBD yang ditangani
1 02 xx xx xx Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman dan Tempat Tempat Umum 1 02 xx xx xx Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta 1 02 xx xx xx Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya 1 02 xx xx xx Peningkatan Kesehatan Masyarakat
%
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota cakupan desa /kelurahan mengalami klb yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Cakupan Desa Siaga Aktif
84
88
92
96
% 96
97
98
99
100 100
96
97
98
99
100 100
%
% 100 100 100 100 100 100 %
70
73
75
77
80
e. Penemuan Penderita Diare
85 2.Memantapkan fungsi-fungsi Meningkatnya manajemen kesehatan sehingga Kualitas Pelayanan tercipta suatu sistem pengelolaan Kantor data yang akurat, yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu.
(12)
(13)
(14) Peningkatan Upaya pelayanan kesehatan
(15) Keg.
(16) 2
(17) 200
%
80
-
keg
65
-
Siswa SD
-
puskesm as
(18) 1
(19) 230
350
80
80
70
2,961
75
36
140
(20) 1
(21) 265
368
80
84
75
3,109
83
36
170
(22) 1
(23) 278
386
85
88
3,257 36
(24) 1
(25) 292
405
85
80
93
91
3,405
187
36
(26) 1
(27) 306
425
95
85
97
90
100
3,553
110
3,701
206
36
226
36
(28)
(29) 1,570
(30)
7
447
505
2,381
DINAS KESEHATAN
102
465
544
1 02 xx xx xx Pengawasan Kualitas air dan Lingkungan (PKAL) 1 02 xx xx xx Peningkatan pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan 1 02 xx xx xx Peningkatan pengawasan keamanan pangan, obat, bahan berbahaya dan pemberdayaan masyarakat
b. Penemuan Penderita pneumonia balita 100 100 100 100 100 100
cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin
(11)
1 02 xx xx xx Revitalisasi sistem kesehatan Rasio Puskesmas Cakupan Sistem Informasi Kesehatan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
(10)
1 02 xx xx xx dst....
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
1 02 xx xx
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
Meningkatkan kualitas lingkungan Meningkatnya Tempat - tempat Umum Yg pemukiman, tempat-tempat umum, Kualitas Lingkungan memenuhi syarat kesehatan lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan. Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan Air Bersih Rumah Tangga
1 02 xx xx xx Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk 1 02 xx xx xx Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 1 02 xx xx xx Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 1 02 xx xx xx Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik 1 02 xx xx xx Peningkatan Imunisasi dan Kampanye campak 1 02 xx xx xx Peningkatan surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan wabah 1 02 xx xx xx Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit 1 02 xx xx xx Peningkatan Capasity Building Epidemiologi Penyakit Menular 1 02 xx xx xx Operasional Tim Epidemiologi 1 02 xx xx xx dst....
PPU
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa
Mengurangi angka kematian Ibu, Bayi dan angka kesakitan serta menurunkan Balita dibawah Garis Merah (BGM)
121 19,987 249
216
579 1,178
(1)
(2)
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10) 1 02 xx xx
(11) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
(12) PPP
(13) Memantapkan fungsifungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat
-
-
(14) Terukurnya standar pelayanan kesehatan
(15) kegiatan
-
-
1
(19) 50
website
-
-
-
Orang
-
-
- Dokumen
1
-
unit
-
-
Terbangunya Sistem Informasi kesehatan yang evidence Base.
(16)
(17)
(18)
(20) 1
(21) 53
-
1
-
-
70
1
-
-
3
50
(22) 1
(23) 55
100
36
252
490
74
1
-
8
3
55
(24) 1
(25) 58
105
36
252
515
77
1
30
9
3
61
(26) 1
(27) 61
110
36
252
540
81
1
32
10
3
67
(28) 5
(29) 276
116
109
431
252
567
1,008
2,112
85
1
89
6
476
33
10
35
37
129
3
73
3
81
18
386
(30) DINAS KESEHATAN
1 02 xx xx xx Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahatan 1 02 xx xx xx Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan 1 02 xx xx xx Sistem Informasi Kesehatan 1 02 xx xx xx dst… 1 02 xx xx
Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
PPP
Meningkatnya kualitas dan kuantitas sumber daya serta sarana pelayanan kesehatan
Pemerataan Tenaga Kesehatan serta pembangunan pelayananan kesehatan yang menjangkau kebutuhan masyarakat
-
DINAS KESEHATAN
1 02 xx xx xx Akreditasi tenaga RSUD dan Dinas Kesehatan 1 02 xx xx xx Kajian analisis kebutuhan sumberdaya dan pencapaian indikator kesehatan 1 02 xx xx xx Pendidikan formal dan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan 1 02 xx xx xx Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah 1 02 xx xx xx dst… 1 02 xx xx
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
PPU
Meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
-
Jumlah kerjasama diseminasi kesehatan di stasiun radio
Stasiun Radio
-
seluruh Desa/Kel yang menjadi Desa/Kel Siaga aktif.
Desa/ Keluraha n
335
75
335
158
335
174
335
191
335
210
335
231
2,010
1,040
Orang
120
75
200
100
210
105
220
110
230
116
240
122
1,220
628
DINAS KESEHATAN
1 02 xx xx xx Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 1 02 xx xx xx Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 1 02 xx xx xx Peningkatan Peran Serta Masyarakat 1 02 xx xx xx dst.... 1 02 xx xx
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1 02 xx xx xx Perbaikan Gizi Masyarakat 1 02 xx xx xx Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi 1 02 xx xx xx Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya 1 02 xx xx xx Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 1 02 xx xx xx dst....
PPU
Peningkatan Status Gizi Masyarakat
Mengurangi angka kematian Ibu, Bayi dan angka kesakitan serta menurunkan Baita BGM
DINAS KESEHATAN
(1)
(2)
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10) 1 02 xx xx
(11) Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak
(12) PPU
(13) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dan Balita.
(14) Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita
(15) puskesm as
(16) 36
(17) 60
(18) 36
(19) 150
(20) 36
(21) 165
(22) 36
(23) 182
(24) 36
(25) 200
(26) 36
(27) 220
(28) 216
(29) 976
1 02 xx xx xx Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 1 02 xx xx xx Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 1 02 xx xx xx Kemitraan bidan, paraji dan kader 1 02 xx xx xx Bimbingan Teknis Manajemen KIA 1 02 xx xx xx dst....
TOTAL
2,137
2,827
3,642
3,858
4,088
4,334
20,887
(30) DINAS KESEHATAN
(1)
Ke ter an ga n: kol om 14 : Jik a Pr og ra m/ ke gia tan bel um ter ak om odi r da pat dit am ba h/d ise su aik an se su ai kol om 16 s.d 27 : Hit un g ke but uh an an gg ara n se su ai de ng an tar get ya ng ak an dic ap ai pa
(2)
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(1)
(2)
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
kol om 28 s.d 29 : Hit un g tot al ke but uh an an gg ara n se su ai de ng an ak um ula si tar get ya ng
KETE RAN GAN:
KATE GORI PRO GRA M/KE GIAT AN/S UB KEGI ATAN
PPU Progr am Priorit as Utam a PPP Progr am Priorit as Pend ukung
KPU Kegiat an Priorit as Utam a KPP Kegiat an Priorit as Pend ukung
SKPU Sub Kegiat an Priorit as Utam a SKPP Sub Kegiat an Priorit as Pend ukung
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(1)
(2)
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
#REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
(26)
(27)
(28)
SKPD Sub Kegiat an Priorit as Daera h
PRO GRA M KEGI ATAN INDIK ASI SUB KEGI ATAN
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
(29)
(30)
(1)
(2)
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(1)
(2)
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(1)
(2)
(3)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(1)
A.1 Pemberdayaan masyarakat
(2)
Persentase koperasi aktif
(3)
(3)
70%
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
80% 90% 100%
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
700
DKUMKM
1. Pembinaan koprasi
1.1 Urusan UMKM 1.1.1 Pemberian bantuan permodalan bagi UMKM
Rp.
200
300
400
500
600
SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANDEGLANG NO 1
SASARAN 2
1
Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan
Meningkatkan Keterlibatan Lintas 2 sektor dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan
3
4
5
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
6
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
7
Meningkatnya Kualitas Lingkungan
INDIKATOR KINERJA 3 1 Umur Harapan Hidup 2 Angka Kematian Ibu 3 Angka Kematian Bayi - Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 - Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani - Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan - Cakupan Pelayanan Nifas - Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani - Cakupan Kunjungan Bayi - Cakupan Peserta KB Aktif 4 Cakupan Desa Siaga Aktif Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan 5 setingkat 6 Obat generik disarana kesehatan 7 Rasio Puskesmas 8 Cakupan Sistem Informasi Kesehatan Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien 9 Masyarakat Miskin Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child 10 Immunization (UCI) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita 11 Penyakit b. Penemuan Penderita pneumonia balita c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif d. Penderita DBD yang ditangani e. Penemuan Penderita Diare Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI 12 pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin 13 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat 14 kesehatan Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi 15 syarat kesehatan 16 Air Bersih Rumah Tangga
Meningkatnya Kualitas Pelayanan
8 Kantor
17 Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana 18 Aparatur Rasio dokumen perencanaan dan dokumen 19 pelaporan yang disusun tepat waktu
Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat kesehatan (TTU) 19 Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan (TPM) 6 Meningkatnya kualitas lingkungan 20 Air Bersih Rumah Tangga
Kinerja Sasaran Tujuan/Sasaran
Meningkatnya kualitas dan aksesibilitas kesehatan bagi seluruh masyarakat
Indikator
Satuan
(2)
(3)
Tersedianya pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas
Capaian Target 2011
Target 2011
2012
2013
2014
2015
2016
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
%
Cakupan Kunjungan Ibu Hamil % 85 85 86 87 90 95 K4 Cakupan Komplikasi % 80 80 80 80 80 85 Kebidanan yang Ditangani Cakupan Pertolongan % Persalinan oleh Tenaga 75 76 78 79 80 85 Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Cakupan Pelayanan Nifas % 90 90 90 95 95 100 Cakupan Neonatal dengan % 80 80 80 80 80 85 Komplikasi yang Ditangani Cakupan Kunjungan Bayi % 80 80 80 85 85 90 Cakupan Desa/Kelurahan % 80 85 90 95 100 100 Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Pelayanan Anak % 80 83 85 87 90 95 Balita Cakupan Pemberian Makanan % 80 80 85 85 90 95 Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk % 90 93 95 97 100 100 Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan % 96 97 98 99 100 100 Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Peserta KB Aktif % 75 75 75 80 80 85 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) 2/100.000 rate per 100.000 penduduk 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 2/100.000 <15 tahun b. Penemuan Penderita % 100 100 100 100 100 100 pneumonia balita c. Penemuan Pasien baru TB % 100 100 100 100 100 100 BTA positif d. Penderita DBD yang % 100 100 100 100 100 100 ditangani e. Penemuan Penderita Diare % 100 100 100 100 100 100 % cakupan pelayanan kesehatan 84 88 92 96 100 100 dasar masyarakat miskin Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Maskin Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang Harus Diberikan Sarana Kesehatan (RS) di Kab/Kota cakupan desa /kelurahan mengalami klb yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Cakupan Desa Siaga Aktif
% 96
97
98
99
100
100
96
97
98
99
100
100
100
100
100
100
100
100
70
73
75
77
80
85
%
%
%
Cat: Capaian Tersebut disampaikan dengan Data - data capaian Program Tersebut
(9)
Kebijakan/Arah Kebijakan
(9)
Urusan/Program/Kegiatan
Kode (10)
4.3.1 Meningkatkan kesehatan masyarakat 4.3.1.1 Diarahkan 1 02 xx pada penyediaan obat dan perbekalan kesehatan 1 02 xx xx
Nama (11)
Kategori (12)
Sasaran
Indikator
Satuan
(13)
(14)
(15)
URUSAN KESEHATA N
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
PPU
Meningkatny a pelayanan masalah kesehatan dan penyediaan obat perbekalan kesehatan
Peningkatan pelayanan masalah kesehatan dan ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan -
1 02 xx xx xx Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 1 02 xx xx xx ASKESKIN/ ASKES SOSIAL 1 02 xx xx xx Operasional UPT Gudang Farmasi Pandeglang 1 02 xx xx xx Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan (Reagent/ Zat Kimia) 1 02 xx xx xx Peningkatan Pelayanan dan penanggulan gan masalah kesehatan 1 02 xx xx xx dst....
4.3.1.3
1 02 xx xx Diarahkan pada pencegahan dan pemberantas an penyakit serta mengupayak an setiap pembanguna n agar berorientasi pada peningkatan kualitas lingkungan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
PPU
Meningkatny - Tertatanya a derajat sistem kesehatan kesehatan masyarakat, melalui peningkatan kualitas lingkungn sesuai standar kesehatan
-
- Peningkatan Kualtas Lingkungan dan Pengawasan Obat, Makanan serta Minuman sesuai Standar Kesehatan Peningkatan Upaya pelayanan kesehatan 1 02 xx xx xx Revitalisasi sistem kesehatan 1 02 xx xx xx Pengawasan Kualitas air dan Lingkungan (PKAL) 1 02 xx xx xx Peningkatan pengawasan dan pengendalia n keamanan & kesehatan makanan
1 02 xx xx xx Peningkatan pengawasan keamanan pangan, obat, bahan berbahaya dan pemberdaya an masyarakat 1 02 xx xx xx Peningkatan Pemberdaya an Konsumen/ Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan 1 02 xx xx xx Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman dan Tempat Tempat Umum 1 02 xx xx xx Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta 1 02 xx xx xx Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesma s dan jaringannya 1 02 xx xx xx Peningkatan Kesehatan Masyarakat 1 02 xx xx xx dst....
1 02 xx xx
Program Pencegaha n dan Penanggula ngan Penyakit Menular
PPU
Meningkatka n derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulka n kejadian yang bersifat luar biasa
Mengurangi angka kematian Ibu, Bayi dan angka kesakitan serta menurunkan Balita dibawah Garis Merah (BGM)
1 02 xx xx xx Penyemprot an / Fogging Sarang Nyamuk 1 02 xx xx xx Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 1 02 xx xx xx Pelayanan Pencegahan dan Penanggula ngan Penyakit Menular 1 02 xx xx xx Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik 1 02 xx xx xx Peningkatan Imunisasi dan Kampanye campak 1 02 xx xx xx Peningkatan surveillance Epidemiologi dan Penanggula ngan wabah
1 02 xx xx xx Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberanta san penyakit 1 02 xx xx xx Peningkatan Capasity Building Epidemiologi Penyakit Menular 1 02 xx xx xx Operasional Tim Epidemiologi 1 02 xx xx xx dst.... 1 02 xx xx
Program Standarisas i Pelayanan Kesehatan
1 02 xx xx xx Evaluasi dan pengembang an standar pelayanan kesahatan 1 02 xx xx xx Pembangun an dan pemutakhira n data dasar standar pelayanan kesehatan 1 02 xx xx xx Sistem Informasi Kesehatan
PPP
Memantapka - Terukurnya n fungsistandar fungsi pelayanan manajemen kesehatan kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat - Terbanguny a Sistem Informasi kesehatan yang evidence Base.
1 02 xx xx xx dst… 1 02 xx xx
Program Pengemban gan Sumber Daya Kesehatan
Pemerataan Tenaga Kesehatan serta pembanguna n pelayananan kesehatan yang menjangkau kebutuhan masyarakat -
PPP
Meningkatny a kualitas dan kuantitas sumber daya serta sarana pelayanan kesehatan
PPU
Meningkatka - Jumlah n perilaku kerjasama hidup bersih diseminasi dan sehat kesehatan di stasiun radio
1 02 xx xx xx Akreditasi tenaga RSUD dan Dinas Kesehatan 1 02 xx xx xx Kajian analisis kebutuhan sumberdaya dan pencapaian indikator kesehatan 1 02 xx xx xx Pendidikan formal dan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan 1 02 xx xx xx Akreditasi Laboratoriu m Kesehatan Daerah 1 02 xx xx xx dst… 1 02 xx xx
Program Promosi Kesehatan dan Pemberday aan Masyarakat
- seluruh Desa/Kel yang menjadi Desa/Kel Siaga aktif.
-
1 02 xx xx xx Pengemban gan media promosi dan informasi sadar hidup sehat 1 02 xx xx xx Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat 1 02 xx xx xx Peningkatan Peran Serta Masyarakat 1 02 xx xx xx dst.... 1 02 xx xx
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1 02 xx xx xx Perbaikan Gizi Masyarakat 1 02 xx xx xx Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi 1 02 xx xx xx Penanggula ngan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
PPU
Peningkatan Status Gizi Masyarakat
Mengurangi angka kematian Ibu, Bayi dan angka kesakitan serta menurunkan Baita BGM
1 02 xx xx xx Pemberdaya an Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 1 02 xx xx xx dst.... 1 02 xx xx
Program Peningkata n Keselamata n Ibu melahirkan dan anak
1 02 xx xx xx Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 1 02 xx xx xx Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu 1 02 xx xx xx Kemitraan bidan, paraji dan kader 1 02 xx xx xx Bimbingan Teknis Manajemen KIA 1 02 xx xx xx dst....
PPU
Meningkatka n derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dan Balita.
Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita
Kinerja Program
Satuan (15)
keg
kapitasi
Target (16)
2011 Rp. Juta (17)
Target (18)
2012 Rp. Juta (19)
Capaian dan Kebutuhan Pendanaan 2013 2014 2015 Target Rp. Juta Target Rp. Juta Target Rp. Juta (20) (21) (22) (23) (24) (25)
2016 Target (26)
3
389
4
589
4
618
4
649
4
682
4
48,000
493
48,000
518
48,000
544
48,000
571
48,000
599
48,000
dok/ Laporan Bulanan
114
50
114
100
114
105
114
110
114
116
114
desa/ kelurahan
335
30
335
100
335
105
335
110
335
116
335
2
200
1
230
1
265
1
278
1
292
1
Keg.
%
keg Siswa SD puskesmas
80
350
80
368
80
386
85
405
85
425
95
65 2,961 36
80 75 140
70 3,109 36
84 83 170
75 3,257 36
88 91 187
80 3,405 36
93 100 206
85 3,553 36
97 110 226
90 3,701 36
kegiatan
-
-
1
50
1
53
1
55
1
58
1
website
-
-
-
-
1
100
36
105
36
110
36
Orang
-
-
-
-
252
490
252
515
252
540
252
Dokumen unit
1 -
70 -
1 -
74 -
1 8
77 30
1 9
81 32
1 10
85 33
1 10
3
50
3
55
3
61
3
67
3
73
3
335
75
335
158
335
174
335
191
335
210
335
Stasiun Radio
Desa/ Kelurahan
Orang
120
75
200
100
210
105
220
110
230
116
240
puskesmas
36
60
36
150
36
165
36
182
36
200
36
n Kondisi Kinerja 2016 Akhir Rp. Periode Rp. Juta pada Target Juta (27) (28) (29)
716
23
3,644
629
288,000
3,353
122
684
603
122
2,010
583
306
7
1,570
447
505
2,381
102 121 249
465 19,987 216
544 579 1,178
61
5
276
116
109
431
567
1,008
2,112
89 35
6 37
476 129
81
18
386
231
2,010
1,040
122
1,220
628
220
216
976
PENCAPAIAN KINERJA DINAS KESEHATAN 2006 - 2010
NO
-1 1
Target Indikator Lainnya
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Target SPM Target IKK SKPD
-2
-3
-4
Target Renstra SKPD Tahun ke-
2006 -6
-5
2007 -7
2008 -8
Program obat dan perbekalan kesehatan 1.1pengadaan obat dan perbekalan kesehatan - tersedianya obat
36
pkm
36
pkm
36
pkm
36
pkm
6
0rg
10
org
11
org
1.2 Peningkatan Pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan - Terlatihnya Pranata Lab diPuskesmas
52
1.3. Askeskin/Askes sosial - Terlayaninya seluruh askes sosial
48,000 Kpts
48,000 kpts
48,000 kpts
48,000 kpts
1.4 operasional UPT Gdg Farmasi - Terlaksananya kegiatan pengelolaan obat di UPT gdg farmasi
2
12
bln
12
bln
12
bln
12
bln
335
ds
335
ds
335
ds
335
ds
36
dok
20
dok
25
dok
30
dok
36
PKM
30
PKM
34
PKM
36
PKM
- Terlaksanannya Pembinaan ke sarana tempat pengolahan pangan dan ke Apotik
25
Saran pengolahan pangan dan apotik
20
Saran pengolahan 25 pangan dan apotik
2.5. Pengawasan Kualitas air dan Lingkungan (PKAL) - Terlaksananya Inspeksi sanitasi dan kaporisasi SAB - Terlaksananya pertemuan kader dan petugas Puskesmas
36
pkm
5
kl
1
335
ds
25
kl
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 2.1 Pelayanan Kesehatan Penduduk miskin di Puskesmas dan jaringannya - terlaksananya validasi data masyarakat miskin yg valid dan pelayanan kesehatan 2.2 Revitalisasi Sistem Kesehatan - Tersusunnya Juknis dan Profil kesehatan baik tingkat Puskesmas Maupun kabupaten 2.3. Peningkatan Kesehatan Masyarakat - Terlaksanannya Pertemuan desiminasi dan koordinasi program pelayanan kesehatan miskin 2.4 Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya
Saran pengolaha 25 n pangan dan apotik
Saran pengolahan pangan dan apotik
30
pkm
33
pkm
kl
2
kl
3
kl
330
ds
332
ds
333
ds
15
kl
20
kl
22
kl
2.8. Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman dan Tempat Tempat Umum - Terlaksananya inspeksi sanitasi pemukiman 2.9. Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta - Terlaksananya pemeriksaan berkala SPKDS
cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien miskin cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yg harus diberikan sarana kesehatan dikab/kota
3
100
73
87
94
100
85
88
98
100
86
89
97
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 3.1.Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk - Meningkatnya cakupan angka bebas jentik 3.2 Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah - Terlaksanaya imunisasi bagi anak sekolah
65
kl
45
kl
47
kl
60
kl
2961
SD
2530
SD
2534
SD
2953
SD
- Meningkatnya penemuan penderita BTA
900
ks
457
ks
576
ks
786
ks
3.4. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik - Tertanganinya penderita penyakit epidemis secara tepat 3.5. Peningkatan Imunisasi dan Kampanye campak
36
pkm
25
pkm
27
pkm
30
pkm
- Meningkatnya cakupan imunisasi rutin BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B dan TT.
36
pkm
30
pkm
32
pkm
34
pkm
9
pnykit
5
pnykit
7
pnykit
20
org
10
org
13
org
15
org
36
pkm
30
pkm
33
pkm
36
pkm
5
keg
1
keg
1
keg
3.3 Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
3.6. Peningkatan surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan wabah - Terlaksananya pengamatan penyakit potensial wabah secara lengkap dan tepat. 3.7. Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit - Terlaksanaya pembekalan KIE bagi pelaksana seksi P4 3.8.Peningkatan Capasity Building Epidemiologi Penyakit Menular - Terlaksanaynya peningkatan kapasitas petugas surveilans puskesmas dalam bidang epidemiologi 3.9. Operasional Tim Epidemiologi - Terlaksananya kegiatan TIM epidemiologi kabupaten secara berkesinambungan Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun b. Penemuan Penderita pneumonia balita c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif d. Penderita DBD yang ditangani e. Penemuan Penderita Diare 4
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahatan - Tersedianya data Puskesmas yang evidence based
2/100.000 100
100
100
100
70
70
70
70
100
100
100
100
100
100
100
100
36
dok
36
dok
36
dok
36
dok
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan - Terlaksananya SIMPUS di PKM
5
20
PKM
5
kl
25
keg
9
stsiun
40
Ponpes,mjlis, sklah
3
pkm
5
pkm
1
kl
6
keg
3
stsiun
Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan 5.1 Akreditasi tenaga RSUD dan Dinas Kesehatan - Terlaksanya pelatihan penyelenggaraan angka kredit Jabfung bagi tim penilai 5.2. Kajian analisis kebutuhan sumberdaya dan pencapaian indikator kesehatan - Terlaksananya Pemilihan Nakes teladan
2
keg
5
keg
5.4.Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah
6
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat - Terlaksananya kegiatan talk show dan publikasi informasi sdar hidup melalui media elektronik Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat - Terlasananya masyarakat berprilaku hidup bersih dan sehat 40 cakupan desa siaga aktif cakupan penjaringan kesehatan siswa SD 100 dan setingkat
7
5
Ponpes,m 11 jlis, sklah
20
22
24
95
97
99
Ponpes,mjlis, sklah
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Perbaikan Gizi Masyarakat - Terlaksanayan Perbaikan Gizi Masyarakat
120 org
10 org
24 org
25 org
Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi - Terlaksananya Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi 90 Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 - 24 bulan keluarga 100 miskin Cakupan balita gizi buruk mendapat 100 perawatan
8
195
kk
20
kk
23
kk
26
70
73
81
45
57
76
55
63
74
kk
Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu - Terlaksanaya Pertemuan di tingkat kecamata tentang penyuluhan kesehatan BUMIL dari keluarga kurang mampu
36
pkm
36
pkm
374
bdn
36
pkm
36
pkm
36
pkm
5
pkm
6
pkm
Kemitraan bidan, paraji dan kader - Terjalinnya keharmonisan dukun, paraji, bidan dan kader Bimbingan Teknis Manajemen KIA - Tersedianya buku pedoman pelayanan KIA
100
cakupan kunjungan ibu hamil k4 cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan cakupan pelayanan nifas cakupan neonatal dengan komplikasi yang ditangani cakupan kunjungan bayi
85 80
65
70
75
75
55
60
65
90
45
50
58
80
80
80
80
90
76
76
78
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pustu dan jaringannya Pengadaan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya (DAK) - Tersedianya kendaraan operasional Puskesmas baik roda 2 ataupun roda 4 Penunjang DAK - Tersedianya Dokumen kegiatan DAK
6
bh
21
bh
21
bh
21
bh
21
bh
AS KESEHATAN 2006 - 2010
ra SKPD Tahun ke-
Realisasi Capaian Tahun ke-
2009 -9
2010 -10
36
pkm
36
pkm
12
org
13
org
48,000 kpts
48,000 kpts
2006 -11
100
2007 -12
100
11.54
2008 -13
100
19.23
2009 -14
100
21.15
Rasio Capaian pada Tahun ke-
2010 -15
100
23.08
2006 -16
100
25.00
2007 -17
100
60.00
2008 -18
100
90.91 92
2009 -19
2010 -20
100
100
92
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
12
bln
12
bln
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
335
ds
335
ds
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
36
dok
36
dok
55.56
69.44
83.33
100.00
100.00
80.00
83.33 83
100
100
36
PKM
36
PKM
83.33
94.44
100.00
100.00
100.00
88.24
94.44 100
100
100
80.00
100.00
100.00
-
-
-
83.33
91.67
100.00
100.00
-
90.91 92
100
100
-
-
80.00
100.00 -
36
pkm
36
pkm
4
kl
5
kl
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
50.00
66.67 75
80
100
334
ds
335
Ds
98.51
99.10
99.40
99.70
100.00
99.40
99.70 100
100
100
23
kl
25
kl
60.00
80.00
88.00
92.00
100.00
75.00
90.91 96
92
100
97
99
73.00
87.00
94.00
94.00
99.00
83.91
92.55 100
95
100
99
100
85.00
88.00
98.00
98.00
100.00
96.59
89.80 100
98
100
100
100
86.00
89.00
97.00
97.00
100.00
96.63
91.75 100
97
100
63
kl
65
kl
69.23
72.31
92.31
96.92
100.00
95.74
78.33 95
97
100
2958
SD
2961
SD
85.44
85.58
99.73
99.90
100.00
99.84
85.81 100
100
100
856
ks
900
ks
50.78
64.00
87.33
95.11
100.00
79.34
73.28 92
95
100
33
pkm
36
pkm
69.44
75.00
83.33
91.67
100.00
92.59
90.00 91
92
100
36
pkm
36
pkm
83.33
88.89
94.44
100.00
100.00
93.75
94.12 94
100
100
6
pnykit
9
pnykit
55.56
77.78
-
66.67
100.00
71.43 -
67
100
17
org
20
org
50.00
65.00
75.00
85.00
100.00
76.92
86.67 88
85
100
36
pkm
36
pkm
83.33
91.67
100.00
100.00
100.00
90.91
91.67 100
100
100
2
keg
1
keg
-
20.00
20.00
40.00
20.00
-
200
100
0
100.00 50
11.49064
/
100
100
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 100
100
100
70
70
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 100
100
100
100
100
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 100
100
100
100
100
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 100
100
100
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 100
100
100
36
dok
36
dok
5
pkm
7
pkm
-
15.00
25.00
25.00
35.00
2
kl
2
kl
-
-
20.00
40.00
40.00 -
6
keg
6
keg
8.00
20.00
24.00
24.00
24.00
3
stsiun
3
stasiun
-
-
33.33
33.33
33.33 -
12
Ponpes,m 12 jlis, sklah
Ponpes, mjlis, sklah
-
12.50
27.50
30.00
30.00
-
27
30
50.00
55.00
60.00
60.00
75.00
100
100
95.00
97.00
99.00
99.00
100.00
8.33
20.00
20.83
21.67
10.26
11.79
13.33
26 org
45
kk
35 org
81
kk
-
60.00 100
71
100
100
100
100
100
100
100
45.45 92
100
100
90.91
91.67 100
80
100
97.94
97.98 100
99
100
29.17
41.67
96.00 96
74
100
23.08
41.54
86.96
88.46 58
56
100
-
40.00
50
83.33 100
-
100
83
85
77.78
81.11
90.00
90.00
94.44
95.89
90.12 100
95
100
82
84
45.00
57.00
76.00
76.00
84.00
78.95
75.00 100
90
100
86
93
55.00
63.00
74.00
74.00
93.00
87.30
85.14 100
80
100
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 100
100
100
-
13.89
16.67
27.78
41.67
83.33 60
67
100
-
-
26.74
26.74
46.52 -
57
100
36
pkm
36
pkm
10
pkm
15
pkm
100
174
-
-
100
75
85
75
80
81.25
87.50
93.75
93.75
100.00
92.86
93.33 100
94
100
79
75
73.33
80.00
86.67
86.67
100.00
91.67
92.31 100
87
100
81
90
50.00
55.56
64.44
64.44
100.00
90.00
86.21 100
64
100
84
80
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 100
100
100
45
90
84.44
84.44
86.67
86.67
100.00
100.00
97.44 100
87
100
-
-
-
-
-
100
100
100
21
bh
6
bh
21
bh
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00 -
100.00
-
100.00
-
100.00 100
Anggaran pada Tahun ke-
Uraian
2006
2007
2008
-2
-3
-4
Program obat dan perbekalan kesehatan 1
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
2
Askeskin/askes sosial
3
Operasional upt gudang farmasi pandeglang
4
Askes sosial tahun 2007
5
Tindak lanjut askeskin / askes sosial tahun 2005
1,000,000,000
1,600,000,000
591,500,000 50,000,000
554,529,000
Program upaya kesehatan masyarakat 1
Pelayanan kesehatan pendududuk miskin di jaringannya
puskesmas dan
2
Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
3
Perbaikan gizi masyarakat
4
Pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan
5
Revitalisasi sistem kesehatan
100,000,000
50,000,000
6
Peningkatan kesehatan masyarakat
118,300,000
123,000,000
7
Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan
75,000,000
50,000,000
8
Penyehatan lingkungan pemukiman (plp) & tempat - tempat umum
50,000,000
9
Pengawasan kualitas air dan lingkungan
53,320,000
10
Kemitraan bidan, paraji dan kader
47,000,000
11
Bimbingan tekhnis manajemen kia
30,000,000
12
Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya
13
Penerapan community led total sanitation (clts)
768,500,000
843,500,000 50,000,000
91,200,000
Program pengawasan obat dan makanan 1
Pengawasan/pembinaan sarana distribusi obat-obatan tradisional, salon dan optikal
2
Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
3
Pengadaan penunjang perbekalan farmasi
4
Pengawasan pengendalian obat makmin dan bahan berbahaya serta pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta
5
Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
6
Peningkatan kapasitas laboratorium pengawasan obat dan makanan
50,000,000 80,245,000 4,599,843,000 143,840,000
Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat 1
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
2
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
75,000,000
50,000,000
Program penyuluhan kesehatan masyarakat 1
Peningkatan promosi kesehatan
100,000,000
Program perbaikan gizi masyarakat 1
Penyusunan peta informasi masyarakat kurang gizi
30,000,000
2
Perbaikan gizi masyarakat
3
Penanggulangan kurang energi protein (kep) anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (gaky), kurang vitamin a dan kekurangan gizi mikro lainnya
4
Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi
5
Monitoring, evaluasi dan pelaporan
150,000,000 20,000,000
406,700,000 59,650,000
Program peningkatan kesehatan keluarga dan perbaikan gizi masyarakat 1
Sosialisasi tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas
50,000,000
2
Kemitraan bidan, dukun dan kader
17,500,000
3
Bimbingan teknis manajemen kia
15,148,000
4
Pelatihan ktp dan kesehatan reproduksi bagi petugas kesehatan
25,000,000
5
Lomba balita indonesia kabupaten pandeglang ta. 2006
50,000,000
6
Bulan penimbangan balita tahun 2006 tingkat kabupaten
50,000,000
Program pengembangan lingkungan sehat 1
Penyehatan lingkungan pemukiman dan tempat - tempat umum
2
Pelaksanaan evaluasi pengembangan lingkungan sehat
3
Pembangunan sarana dan sanitasi kesehatan
74,601,000
54,500,000
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 1
Penyemprotan/fogging sarang nyamuk
2
240,000,000
80,000,000
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
65,500,000
50,000,000
3
Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
55,990,000
80,000,000
4
Peningkatan imunisasi
17,700,000
50,000,000
5
Peningkatan surveillance epidemilogi dan penanggulangan wabah
33,500,000
50,000,000
6
Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (kie) pencegahan dan pemberantasan penyakit
87,500,000
50,000,000
7
Peningkatan capacity building epidemilogi penyakit menular
8
Operasional tim epidemilogi
9
Pengawasan kualitas air
10
Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
50,000,000 50,000,000 84,500,000
Program pencegahan, pengendalian dan pemberantasan penyakit serta penyehatan lingkungan 1
Pencegahan penyakit
38,850,000
2
Pengamatan penyakit
37,530,000
3
Pemberantasan penyakit
4
Pengawasan kualitas air dan lingkungan
107,120,000 74,616,000
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin 1
Pelayanan sunatan masal
22,550,000
25,000,000
Program standardisasi pelayanan kesehatan 1
Evaluasi dan pengembangan standard pelayanan kesehatan
2
Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan
50,000,000
Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 1
Kemitraan penigkatan kualitas dokter dan paramedis
2
Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta
12,335,000
Program pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/pustu dan jaringannya.
1
Peningkatan sarana dan prasarana puskesmas/dak (Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas dak bidang kesehatan 2010)
2
Penunjang dak
3
Pengawasan teknis dak (luncuran/lanjutan 2008)
4
Perencanan teknis dak (luncuran/lanjutan)
6,635,213,000
10,653,500,000
10,653,500,000
100,120,000
221,850,000
229,500,000
97,070,000
77,760,000
105,000,000
112,291,000
112,320,000
155,000,000
Program peningkatan pelayanan kesehatan oleh puskesmas /RSUD 1
Pengembangan pelayanan kesehatan di puskesmas
178,693,000
2
Operasional upt gudang farmasi
128,064,000
Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata 1
Pengembangan type rumah sakit (luncuran/lanjutan 2008)
1,486,100,000
Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 1
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 1
Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu
84,800,000
Program pengembangan sumber daya kesehatan 1
Akreditasi tenaga rsud
2
Kajian analisis kebutuhan sumber daya dan pencapaian indikator kesehatan
Program pengembangan sumber daya kesehatan 1
Pengadaan web server dan updating data base
2
Pelatihan teknis kesehatan
148,957,500 50,000,000
90,000,000
ran pada Tahun ke-
Realisasi Anggaran pada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi dan Anggaran
2009
2010
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
-5
-6
-7
-8
-9
-10
-11
-12
-13
1,200,000,000
6,218,410,000
997,649,500
515,424,000
515,424,000
0
50,000,000
152,000,000
1,592,529,000
50,000,000
567,787,000
1,198,115,600
6,110,033,000
457,848,623
0
47,567,000
105,941,800
565,712,098 554,529,000
150,000,000
200,000,000
844,000,000
844,000,000
768,499,704
250,000,000
843,452,500
142,746,500
110,560,000
841,913,455
280,800,131
44,775,000
49,246,500
91,199,400 50,000,000
100,000,000
50,000,000
0
200,000,000
118,200,000
123,000,000
3,361,800
50,000,000
74,490,000
41,899,500
17,494,500
50,000,000 50,000,000
53,320,000
34,658,500
80,000,000
46,995,000
0
50,000,000
27,810,000
49,394,500
834,168,000
407,187,500
30,000,000
0
49,895,000 80,137,500 4,597,693,000 208,159,600
50,000,000
34,381,500
75,000,000
34,395,000
120,000,000
74,985,000
50,000,000
150,000,000
33,295,900 13,967,500
99,950,000
4,685,000
0 20,000,000
90,000,000
404,700,000
90,000,000
59,650,000
50,000,000 17,500,000 15,148,000 25,000,000 49,540,000 49,970,000
75,000,000
99,157,000
54,440,000
45,777,000
24,300,000
17,312,000
75,000,000
56,081,000
75,000,000
100,000,000
239,985,600
80,000,000
75,000,000
74,290,000
95,000,000
50,000,000
65,500,000
49,175,000
94,050,000
35,426,500
100,000,000
55,990,000
80,000,000
37,237,000
125,000,000
17,700,000
50,000,000
31,842,500
75,400,000
33,500,000
39,050,000
37,355,000
50,000,000
87,500,000
49,550,000
50,000,000
50,000,000
22,644,000
31,520,000
14,617,000
25,000,000 20,000,000 84,415,000 50,000,000
27,379,000
38,824,400 37,530,000 256,797,000 74,616,000
50,000,000
72,400,000
22,550,000
25,000,000
25,000,000
50,000,000
50,000,000
46,623,000
72,400,000
0 7,809,000
12,335,000 50,000,000
17,265,000
12,522,687,000
3,051,290,000
6,629,378,273
9,100,511,600
8,516,203,950
12,504,512,950
166,310,800
200,000,000
440,250,000
98,453,300
219,035,406
130,051,500
172,481,600
176,862,700
64,050,000
93,190,000
71,095,000
28,959,000
47,971,000
12,075,000
109,876,000
111,624,000
78,793,000
11,187,000
737,500,000
737,500,000
178,689,500 127,847,000
743,050,000
50,000,000
21,300,000
0
100,000,000
84,800,000
0
21,300,000
77,194,000
75,000,000
41,228,900
50,000,000
21,041,800
147,857,500 49,722,100
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke-
Rata-rata Pertumbuhan
2008
2009
2010
Anggaran
Realisasi
-14
-15
-16
-17
-18
SKPD Tujuan
SASARAN
INDIKATOR SASARAN
TARGET KINERJA SASARAN 2011
1.Mengembangkan sumber daya kesehatan baik sumber daya manusia, fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal
2012
2013
2014
2015
2016
Meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bidang Kesehatan 1 Umur Harapan Hidup
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah
226/100.000 2 Angka Kematian Ibu 3 Angka Kematian Bayi - Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 - Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani - Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan - Cakupan Pelayanan Nifas - Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani - Cakupan Kunjungan Bayi - Cakupan Peserta KB Aktif
Meningkatkan Keterlibatan Lintas sektor dan masyarakat dalam pembangunan kesehatan
Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan
4
Cakupan Desa Siaga Aktif
Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 5 6 Obat generik disarana kesehatan 7 Rasio Puskesmas 8
Rasio Poskesdes dengan Penduduk
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
26/1000 % %
85 80
85 80
86 80
87 80
90 80
%
75
76
78
79
80
85
%
90
90
90
95
95
100
%
80
80
80
80
80
85
%
80
80
80
85
85
90
%
75
75
75
80
80
85
%
70
73
75
77
80
85
%
96
97
98
99
100
100
%
100
100
100
100
100
1:15000
Cakupan Sistem Informasi Kesehatan
Rasio Puskesmas Pembantu dengan Penduduk
Rasio Posyandu dengan anak Balita Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien 9 Masyarakat Miskin Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization 10 (UCI) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita 11 Penyakit
226/100.000
26/1000 95 85
100 1:15000
90
95
100
100
100
100
1 : 1.500,
1 : 1.500,
1 ;1000
1 ;1000
1 ; 100
1 ; 100
%
96
97
98
99
100
100
%
80
85
90
95
100
100
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
A. Penemuan Penderita pneumonia balita B. Penemuan Pasien baru TB BTA positif C. Penderita DBD yang ditangani D. Penemuan Penderita Diare E. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk <15 tahun Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada 12 Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin 13 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
2.Memantapkan fungsi-fungsi manajemen kesehatan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kantor sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat, yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah dan terpadu.
100 100 100 100
100 100 100 100
100 100 100 100
100 100 100 100
100 100 100 100
100 100 100 100
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
2/100.000
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
85
90
95
100
100
100
%
78
80
85
90
95
100
%
74
81
85
90
95
100
Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur Dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan.
% % % %
Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat kesehatan Meningkatnya Kualitas Lingkungan 14 Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat 15 kesehatan 16 Air Bersih Rumah Tangga
SKPD Tujuan
sasaran
Indikatir Kienrja Program dan Kegiatan Indikator Sasaran
Capaian dan Kebutuhan Pendanaan Sasaran
1.Mengembangkan sumber Meningkatnya Indeks daya kesehatan baik Pembangunan Manusia sumber daya manusia, (IPM) Bidang Kesehatan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk sarana prasarana yang mendukung terhadap peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal
Meningkatnya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit
Kode
Nama
Kategori
(10)
(11)
(12)
Indikator
Satuan
2011 Target Rp. Juta (16)
(17)
2012 Target Rp. Juta (18)
(19)
2013 Target Rp. Juta (20)
(21)
2014 Target Rp. Juta (22)
(23)
2015 Target Rp. Juta (24)
(25)
Kondisi Kinerja 2016 Akhir Rp. Periode Target Rp. Juta pada Target Juta (26)
(27)
(28)
(29)
SKPD Penanggung Jawab
(30)
Umur Harapan Hidup
2. Meningkatkan derajat Meningkatnya Status Gizi Angka Kematian Ibu kesehatan masyarakat Masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulkan kejadian yang bersifat luar biasa serta menurunkan jumlah balita di bawah garis merah Meningkatkan Sarana dan Angka Kematian Bayi Prasarana Kesehatan
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Khusus
Kinerja Program
Urusan/Program/Kegiatan
1
02
xx
1
02
xx
URUSAN KESEHATAN
xx
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
PPU
Meningkatny a pelayanan masalah kesehatan dan penyediaan obat perbekalan kesehatan
Peningkatan pelayanan masalah kesehatan dan ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan
- Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4
keg
3
389
4
589
4
618
4
649
4
682
4
716
23
3,644
kapitasi
48,000
493
48,000
518
48,000
544
48,000
571
48,000
599
48,000
629
288,000
3,353
dok/ Laporan Bulanan
114
50
114
100
114
105
114
110
114
116
114
122
684
603
desa/ kelurahan
335
30
335
100
335
105
335
110
335
116
335
122
2,010
583
DINAS KESEHATAN
- Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani - Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan - Cakupan Pelayanan Nifas
1
02
xx
xx
xx Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
1
02
xx
xx
- Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang Ditangani
1
02
xx
xx
xx ASKESKIN/ASKES SOSIAL xx Operasional UPT Gudang Farmasi Pandeglang
- Cakupan Kunjungan Bayi
1
02
xx
xx
xx Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan (Reagent/ Zat Kimia)
- Cakupan Peserta KB Aktif
1
02
xx
xx
Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan Keluarga Miskin Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan
1
02
xx
xx
xx Peningkatan Pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan xx dst....
1
02
xx
xx
Obat generik disarana kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
PPU
Meningkatny Tertatanya sistem a derajat kesehatan kesehatan masyarakat, melalui peningkatan kualitas lingkungn sesuai standar kesehatan Peningkatan Kualtas Lingkungan dan Pengawasan Obat, Makanan serta Minuman sesuai Standar Kesehatan
DINAS KESEHATAN
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit
1
02
xx
xx
b. Penemuan Penderita pneumonia balita
1
02
xx
xx
xx Peningkatan Pemberdayaan Konsumen/Masyarakat di Bidang Obat dan Makanan
c. Penemuan Pasien baru TB BTA positif
1
02
xx
xx
d. Penderita DBD yang ditangani
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
e. Penemuan Penderita Diare Tingkat Pelayanan Administrasi perkantoran
1
02
xx
xx
xx Penyehatan Lingkungan dan Pemukiman dan Tempat Tempat Umum xx Pembinaan sarana pelayanan kesehatan dasar swasta xx Pelayanan kesehatan penduduk miskin dipuskesmas dan jaringannya xx Peningkatan Kesehatan Masyarakat xx dst....
Tingkat Ketersediaan Sarana dan Prasarana Aparatur
1
02
xx
xx
Rasio Puskesmas Cakupan Sistem Informasi Kesehatan Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
2.Memantapkan fungsi- Meningkatnya Kualitas fungsi manajemen Pelayanan Kantor kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat, yang mampu mendukung terlaksananya proses perencanaan yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, penggerakan sasaran, evaluasi program yang kontinue serta koordinasi pembangunan kesehatan yang terarah
Meningkatnya Kualitas Lingkungan
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
2
200
1
230
1
265
1
278
1
292
1
306
7
1,570
PPU
Meningkatka n derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Bayi, Angka kesakitan terutama penyakit penyakit yang sering menimbulka n kejadian yang bersifat luar biasa
Mengurangi angka kematian Ibu, Bayi dan angka kesakitan serta menurunkan Balita dibawah Garis Merah (BGM)
%
80
350
80
368
80
386
85
405
85
425
95
447
505
2,381
keg
65
80
70
84
75
88
80
93
85
97
90
102
465
544
2,961 36
75 140
3,109 36
83 170
3,257 36
91 187
3,405 36
100 206
3,553 36
110 226
3,701 36
121 249
19,987 216
579 1,178
Siswa SD puskesmas
Tempat - tempat Umum Yg memenuhi syarat kesehatan
Tempat Pengolahan Makanan yang memenuhi syarat kesehatan Air Bersih Rumah Tangga
Keg.
xx Revitalisasi sistem kesehatan xx Pengawasan Kualitas air dan Lingkungan (PKAL) xx Peningkatan pengawasan dan pengendalian keamanan & kesehatan makanan xx Peningkatan pengawasan keamanan pangan, obat, bahan berbahaya dan pemberdayaan masyarakat
Rasio dokumen perencanaan dan dokumen pelaporan yang disusun tepat waktu
Meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman, tempat-tempat umum, lingkungan pendidikan, tempat kerja baik formal maupun informal sesuai standar kesehatan.
Peningkatan Upaya pelayanan kesehatan
1
02
xx
xx
xx Penyemprotan / Fogging Sarang Nyamuk
1
02
xx
xx
xx Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
DINAS KESEHATAN
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
xx Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular xx Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/ Epidemik xx Peningkatan Imunisasi dan Kampanye campak xx Peningkatan surveillance Epidemiologi dan Penanggulangan wabah xx Peningkatan Komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) Pencegahan dan Pemberantasan penyakit xx Peningkatan Capasity Building Epidemiologi Penyakit Menular xx Operasional Tim Epidemiologi xx dst.... Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
PPP
Memantapka n fungsifungsi manajemen kesehatan sehingga tercipta suatu sistem pengelolaan data yang akurat
Terukurnya standar pelayanan kesehatan
kegiatan
-
-
1
50
1
53
1
55
1
58
1
61
5
276
Terbangunya Sistem Informasi kesehatan yang evidence Base.
website
-
-
-
-
1
100
36
105
36
110
36
116
109
431
Meningkatny a kualitas dan kuantitas sumber daya serta sarana pelayanan kesehatan
Pemerataan Tenaga Kesehatan serta pembangunan pelayananan kesehatan yang menjangkau kebutuhan masyarakat
Orang
-
-
-
-
252
490
252
515
252
540
252
567
1,008
2,112
Dokumen unit
1 -
70 -
1 -
74 -
1 8
77 30
1 9
81 32
1 10
85 33
1 10
89 35
6 37
476 129
Meningkatka n perilaku hidup bersih dan sehat
Jumlah kerjasama Stasiun diseminasi Radio kesehatan di stasiun radio
3
50
3
55
3
61
3
67
3
73
3
81
18
386
335
75
335
158
335
174
335
191
335
210
335
231
2,010
1,040
xx Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesahatan xx Pembangunan dan pemutakhiran data dasar standar pelayanan kesehatan xx Sistem Informasi Kesehatan xx dst… Program Pengembangan Sumber Daya Kesehatan
PPP
02
xx
xx
1
02
xx
xx
DINAS KESEHATAN
xx Akreditasi tenaga RSUD dan Dinas Kesehatan xx Kajian analisis kebutuhan sumberdaya dan pencapaian indikator kesehatan xx Pendidikan formal dan pelatihan teknis bagi tenaga kesehatan xx Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah xx dst… Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
PPU
seluruh Desa/Kel yang menjadi Desa/Kel Siaga aktif. 1
DINAS KESEHATAN
xx Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat xx Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Desa/ Kelurahan
DINAS KESEHATAN
1
02
xx
xx
xx Peningkatan Peran Serta Masyarakat xx dst....
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
xx Perbaikan Gizi Masyarakat
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
xx Penyusunan Peta Informasi Masyarakat Kurang Gizi xx Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
1
02
xx
xx
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
PPU
Peningkatan Mengurangi angka Status Gizi kematian Ibu, Bayi Masyarakat dan angka kesakitan serta menurunkan Baita BGM
PPU
Meningkatka n derajat kesehatan masyarakat melalui penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi dan Balita.
Orang
120
75
200
100
210
105
220
110
230
116
240
122
1,220
628
DINAS KESEHATAN
36
60
36
150
36
165
36
182
36
200
36
220
216
976
DINAS KESEHATAN
xx Pemberdayaan Masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi xx dst.... Program Peningkatan Keselamatan Ibu melahirkan dan anak
xx Penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu xx Perawatan berkala bagi ibu hamil dari keluarga kurang mampu xx Kemitraan bidan, paraji dan kader xx Bimbingan Teknis Manajemen KIA xx dst....
Menurunkan puskesmas angka kematian ibu, bayi dan balita
2,137
2,827
3,642
3,858
4,088
4,334
20,887