RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2011-2015
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Jl. Cisalak No. 133 A Tasikmalaya Telp. (0265) 327001 E-Mail :
[email protected]
-]
KATA PEilGANTAR t I
Perencanaan strategis program pembangunan yang dibuat secara terpadu
dan berkesinambungan memudahkan dalam koordinasi, integrasi dan sinkonisasi
dari berbagai lembaga terkait. Hal ini penting juga untuk menghindari
hasil
pembangunan yang tidak optimal, tidak efisien atau terjadinya tumpang tindih
kegiatan. Oleh karena itu proses perencanaannya dilakukan dengan mengunakan
metodologi perencanaan yang tepat dan benar, tidak dilakukan secara konvensional dan parsial yang menyebabkan terjadinya kesenjangan yang jauh antara rencana dan realisasi. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan dan Perkebunan lGbupaten
Tasikmalaya Tahun 2011- 2015 mengacu pada perencanaan paftisipatif sesuai
amanat UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dengan tetap memperhatikan Inpres No.
7
Tahun 1gg9 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dokumen Renstra
ini
meliputi:
pendahuluan, gambaran umum Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten
Tasikmalaya; Tugas pkok dan fungsi, visi, Misi, Kebijakan dan strategi pembangunan sector kehutanan dan perkebunan; sefia rencana program dan kegiatan
.
Renstra yang penyusunannya didasarkan pada kajian nilai-nilai strategis
ini diharapkan dapat menjawab kepentingan dan tantangan masa depan dalam pembangunan.kehutanan dan perkebunan
di
Kabupaten Tasikmalaya. Dokumen
Renstra yang tersaji mudah-mudahan dapat menjadi referensi, acuan dan arah kegiatan pembangunan bagi seluruh komponen yang terkait.
Saran dan
kitik dari semuE! phak untrk
kesempumaan rerxstra
dipandang pemirE untuk diakomodir setringga kelengkapannya dapat
ll
diuirra
semua sbkeholders di lGbupaten Tasikmalaya. Akfrirnya terima l
&upun tilak
langsung pross penyusunan renstra ini.
Ta$kmalap, April 20L2 Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya
Pembina lJtama Muda NIP. 19590509 198202 002
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Kabupaten Tasikmalaya seluas 270.881 Ha (RTRW Kabupaten Tasikmalaya, 2010) memiliki sumberdaya hutan (hutan negara) seluas 43.863,82 Ha (17 % dari luas daratan). Berdasarkan fungsinya, hutan negara yang tersebar di wilayah Kabupaten Tasikmalaya terdiri dari tiga kategori. Pertama, Hutan Lindung (HL) seluas 16.425,56 Ha. Kedua, Hutan Produksi (HP) seluas 5.000,47 Ha. Ketiga, Hutan Produksi Terbatas (HPT) seluas 22.437,79 Ha. (Statistik Perhutani, 2011). Disamping itu atas upaya masyarakat yang sejak lama melakukan cocok tanam kayu-kayuan secara swadaya dan/atau memanfaatkan dana bantuan pemerintah, Kabupaten Tasikmalaya memiliki potensi hutan rakyat seluas 40.931 Ha yang tersebar di 39 Kecamatan, (Data Statistik Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011). Manfaat langsung (Tangible benefit) yang dapat dirasakan dari hutan Kabupaten Tasikmalaya berupa kayu dan non kayu. Hasil hutan kayu baik yang berasal dari kawasan hutan (hutan negara) maupun hutan (milik) rakyat, telah sejak lama menjadi bahan baku industri pengolahan kayu baik yang tersebar di dalam atau di luar Kabupaten Tasikmalaya. Hasil hutan non kayu seperti getah-getahan, lebah madu, jamur kayu dan bambu juga merupakan manfaat langsung yang tidak saja dapat dirasakan oleh pihak terkait di sektor kehutanan dan masyarakat luas tapi juga dapat memberi pencitraan positif bagi perkembangan daerah.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
1
Selain sumberdaya hutan, Kabupaten Tasikmalaya juga memiliki potensi perkebunan seluas 55.209,33 Ha lahan yang terdiri dari : Perkebunan Besar Swasta (PBS) seluas 3.738,60 Ha serta PTP Nusantara VIII seluas 1.801,43 Ha dan Perkebunan rakyat 49,669,3 Ha dengan 22 komoditi dan 5 jenis komoditi yang banyak dikembangkan yakni: kelapa, teh, cengkeh, aren, kopi. Manfaat nyata dari perkebunan skala besar yang tersebar di wilayah Kabupaten
Tasikmalaya
adalah
hasil
produksi
perkebunan
yang
dimanfaatkan bukan saja di dalam negeri tapi juga menjadi komoditi ekspor. Sumberdaya hutan, lahan dan kebun merupakan kekayaan daerah Kabupaten Tasikmalaya yang sangat strategis bagi perkembangan daerah. Keberadaannya
memberikan
menggerakkan
roda
keuntungan
perekonomian
yang
daerah
tidak
yang
kecil
terindikasi
dalam dari
tumbuhnya kelembagaan kelompok tani serta berkembangnya industri pengolahan hasil hutan dan kebun, sangat beralasan jika pemerintah Kabupaten Tasikmalaya secara aktif berupaya mengoptimalkan fungsi hutan, lahan dan kebun. Disamping itu sampai dengan akhir tahun 2010 masih terdapat sisa lahan kritis seluas 10.974 tersebar di 36 Kecamatan yang harus mendapat penanganan segera dan menjadi peluang bagi perluasan hutan rakyat atau kebun. Pemberlakuan Undang–undang No. 22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah telah memberi ruang yang besar bagi pemerintah daerah untuk mengelola daerahnya sendiri disertai pemberian kewenangan pusat ke daerah yang semakin luas. Dinamika perubahan tata pemerintahan ini semakin memperkuat Kepala Daerah untuk lebih mengelola sumberdaya yang ada termasuk mengotimalkan hutan, lahan dan kebun. Kabupaten Tasikmalaya, berdasar Perda nomor 15 tahun 2008 telah membentuk Dinas/Lembaga untuk melaksanakan kewenangan terkait dengan potensi Kehutanan
dan
Perkebunan
yang
dapat
dijadikan
andalan
serta
memerlukan pengaturan, pelayanan, pembinaan dan pengawasan. Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
2
Tantangan terbesar yang turut memperkuat eksistensi lembaga yang menangani bidang kehutanan dan perkebunan adalah semakin kuatnya kontrol sosial terkait isu lingkungan yang terus berhembus sehubungan dengan kerusakan sumberdaya hutan dan lahan baik dalam skala global, nasional, regional dan lokal. Dilain pihak, Kabupaten Tasikmalaya sebagai bagian dari Provinsi Jawa Barat termasuk wilayah yang sangat rentan akan bencana longsor, erosi, banjir dan kekeringan. Karena dua hal tersebut, menjaga kelestarian dan mengoptimalkan manfaat hutan, lahan dan kebun merupakan pilihan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi, sehingga korban materi maupun immateri dari bencana yang mungkin timbul dapat diminimalisir dan dicegah sejak dini. Sejalan dengan kebijakan yang diterapkan pemerintah pusat dan provinsi, pemanfaatan sumberdaya hutan, lahan dan kebun yang berdaya guna dan berhasil guna di Kabupaten Tasikmalaya mutlak perlu ditingkatkan secara berkesinambungan, berkeadilan dan bertanggung jawab. Sesuai amanat Kepres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi
Pemerintah,
dipandang
perlu
perumusan
format
pengelolaan yang profesional melalui perencanaan yang sistematis dan matang. Perencanaan pengelolaan untuk masa-masa mendatang sesuai UU No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah (RPJM-SKPD) yang lazim disebut Renstra SKPD. Renstra ini merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun yang menggambarkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program serta kegiatan secara indikatif. Renstra SKPD ini merupakan langkah awal Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya dalam rangka melakukan pengukuran kinerja dengan harapan dalam memasuki sistem ini dapat memenuhi sasaran yang termaktub dalam Kepres 7/1999 yakni: (a) akuntabel, sehingga dapat beroperasi secara efisien efektif dan responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungan; Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
3
(b) terwujudnya transparansi instansi pemerintah; dan (c) terwujudnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan nasional. 1.2. Landasan Hukum Penyusunan Renstra Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015 disusun atas dasar landasan hukum sebagai berikut : a. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. b. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas UndangUndang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; c. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. d. Instruksi Presiden No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. e. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Negara; f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
cara
penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; g. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 02 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tasikmalaya. h. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 7 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2005-2025; Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
4
i. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 8
Tahun 2008
tentang Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya. j. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 15 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Kabupaten Tasikmalaya. k. Peraturan Bupati Tasikmalaya Nomor 13 Tahun 2011, tentang RPJMD Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011- 2015. 1.3. Maksud dan Tujuan Maksud
disusunnya
Renstra
Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015 adalah : Sebagai arahan kebijakan dan strategi pembangunan kehutanan dan perkebunan dalam menyusun program dan kegiatan yang perlu dilaksanakan untuk kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang dengan melihat arah kecenderungan isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat. Tujuan : Tercapainya sinkronisasi dan harmonisiasi perencanaan pembangunan kehutanan dan perkebunan dalam rangka meningkatkan efisiensi pembangunan, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
5
Pendekatan dan Tahap Penyusunan Renstra Bagan 1. Tahapan Penyusunan Renstra SKPD Perda No. 7 Tahun 2010 Tentang RPJPD KAbupaten Tasikmalaya Tahun 2005-2025
Penyusunan Rancangan Awal RPJMD Oleh Bapeda Visi, Misi, Program KDH
Musrenbang RPJMD
Perumusan Rancangan Akhir RPJMD Berdasarkan Hasil Musrenbang RPJMD
Penetapan RPJMD 1. Tahap penetapan dengan Peraturan Kepala Daerah 2. Tahap penetapan dengan Paraturan Daerah
RENSTRA SKPD
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
6
Bagan. 2 : Alur Perencanaan dan Penganggaran
1.4. Sistematika Penulisan : Sistematika
penulisan
Renstra
Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015 adalah sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan. BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DISHUTBUN Bab ini menguraikan mengenai : Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dishutbun,
Sumberdaya
Dishutbun,
Kinerja
Pelayanan
Dishutbun,
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dishutbun. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Bab ini menguraikan : Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD, Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah Tasikmalaya Tahun 2011-2015, Telaahan Renstra Kementerian Pertanian, Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
7
Kementerian Kehutanan dan Renstra Provinsi, Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan Penentuan IsuIsu Strategis. BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Bab ini menguraikan pernyataan dan penjelasan visi dan misi SKPD, Tujuan dan sasaran Jangka Menengah SKPD, Strategi dan Kebijakan SKPD. BAB
V.
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Bab ini menguraikan tentang program dan kegiatan, indikator Kinerja Kelompok sasaran dan Pendanaan Indikatif yang mendukung terhadap pencapaian Visi Misi SKPD. BAB VI. INDIKATOR KINERJA DISHUTBUN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Bab ini menguraikan indikator capaian kinerja SKPD yang harus dicapai setiap tahun. BAB VII. PENUTUP Bab ini merupakan kata akhir dan kesimpulan penyusunan Renstra Dinas Hutbun.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
8
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dishutbun Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya, diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Tasikmalaya, pada Pasal 39 Ayat 2 Perda Nomor 15 tersebut tercantum penjelasan bahwa : ”Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah unsur pelaksana Pemerintah
Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah” . a. Tugas Pokok Dinas : diatur pada pasal 41 Perda 15 Tahun 2008 yang dipertegas dengan Keputusan Bupati Tasikmalaya Nomor 35 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Unit di Lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya, adalah : ” Melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah mengenai urusan
Kehutanan dan Perkebunan berdasarkan pada Azas Otonomi dan Tugas Pembantuan”. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008 Pasal 40. Sedangkan Pasal 41 menyebutkan bahwa fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah :
b. Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah : 1) Perumusan
kebijakan
teknis mengenai urusan
kehutanan dan
perkebunan; 2) Menyelenggarakan
urusan
pemerintah
dan
pelayanan
umum
mengenai urusan kehutanan dan perkebunan; 3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas mengenai urusan kehutanan dan perkebunan; 4) Penyelenggaraan urusan tata usaha Dinas; 5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
9
c. Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, terdiri dari : a.
Kepala Dinas;
b.
Sekretariat, membawahkan : 1. Sub Bagian Program; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
c.
Bidang Kehutanan, membawahkan : 1. Seksi Bina Produksi Kehutanan; 2. Seksi Pemantapan dan Perlindungan Hutan; 3. Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial.
d.
Bidang Perkebunan, membawahkan : 1. Seksi Bina Produksi Perkebunan; 2. Seksi Pengendalian Perkebunan; 3. Seksi Rehabilitasi dan Diversifikasi Tanaman Perkebunan.
e.
Bidang Bina Usaha, membawahkan : 1. Seksi Pengelolaan Pasca Panen Hasil Hutan; 2. Seksi Pengelolaan Pasca Panen Hasil Perkebunan; 3. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan.
f.
Kelompok Jabatan Fungsional : 1. Penyuluh Kehutanan Lapangan (PKL) 2. Penyuluh Perkebunan Lapangan (PPL)
g.
Unit Pelaksana Teknis Dinas : 1. UPTD Perbenihan dan Kultur Jaringan 2. UPTD Wilayah UPTD Wilayah Cikatomas UPTD Wilayah Karangnunggal UPTD Wilayah Manonjaya UPTD Wilayah Taraju UPTD Wilayah Ciawi UPTD Wilayah Singaparna
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
10
Bagan. 3 :
Struktur Organisasi Dinas Kehutanan dan Perkebunan berdasar Perda No 15 Tahun 2008 T anggal 28 Oktober 2008
KEPALA DINAS
SEKRETARIAT
SUBBAG PROGRAM
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUBBAG KEUANGAN
BIDANG KEHUTANAN
BIDANG PERKEBUNAN
SEKSI
SEKSI
BINA PRODUKSI KEHUTANAN
BINA PRODUKSI PERKEBUNAN
SEKSI PEMANTAPAN DAN PERLINDUNGAN HUTAN
SEKSI PENGENDALIAN
SEKSI REHABILITASI LAHAN DAN PERHUTANAN SOSIAL
SEKSI REHABILITASI & DIVERSIFIKASI TANAMAN PERKEBUNAN
PERKEBUNAN
SUBBAG UMUM & KEPEGAWAIAN
BIDANG BINA USAHA
SEKSI PENGELOLAAN PASCA PANEN HASIL HUTAN
SEKSI PENGELOLAAN PASCA PANEN HASIL PERKEBUNAN
SEKSI PENGEMBANGAN SDM DAN KELEMBAGAAN
UPTD - PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN - 6 WILAYAH UPTD KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
11
d. Rincian Tugas : 1. Kepala Dinas (1) Kepala
Dinas
membina,
mempunyai
tugas
mengendalikan
penyelenggaraan
tugas
memimpin,
dan
pokok
mengatur,
mengkoordinasikan
Dinas
meliputi
urusan
Kesekretariatan, Kehutanan, Perkebunan dan Bina Usaha. (2) Rincian Tugas Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan: a. Memimpin,
mengawasi,
mengendalikan,
dan
mengkoordinasikan pelaksanaan tugas urusan Kehutanan, Perkebunan dan Bina Usaha; b. Menyelenggarakan penyusunan program Dinas; c. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan urusan Kehutanan; d. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan urusan Perkebunan; e. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis pembinaan dan pengembangan urusan Bina Usaha Kehutanan dan Perkebunan; f. Menyelenggarakan
bimbingan
dan
pembinaan
teknis
pelaksanaan tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD); g. Menyelenggarakan
bimbingan
dan
pembinaan
teknis
pelaksanaan tugas kelompok jabatan fungsional; h. Menyelenggarakan bimbingan pelaksanaan kesekretariatan; i. Menyelenggarakan koordinasi dengan instansi terkait. 2. Sekretariat (1) Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan administrasi, pelaksanaan
mengkoordinasikan kegiatan
dan
kesekretariatan
mengendalikan yang
meliputi
penyusunan program, pengelolaan keuangan, umum dan kepegawaian. (2) Rincian Tugas Sekretariat: Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
12
a. Menyelenggarakan
penyusunan
rencana
kegiatan
kesekretariatan; b. Menyelenggarakan perumusan dalam penyusunan program kerja Dinas; c. Menyelenggarakan pelayanan aministrasi Dinas; d. Menyelenggarakan penyusunan anggaran Dinas; e. Menyelenggarakan pengelolaan kegiatan umum meliputi rumah tangga dan perlengkapan Dinas; f. Menyelenggarakan pengelolaan administrasi kepegawaian; g. Menyelenggarakan penyusunan
koordinasi
anggaran,
dengan
Bidang
penyusunan
dalam
program
dan
pelaksanaan tugas dinas lain yang dilimpahkan oleh Kepala Dinas; h. Menyelenggarakan pelayanan administrasi kepada seluruh pegawai di lingkungan Dinas untuk menunjang kelancaran tugas-tugas dinas; i. Menyelenggarakan penyusunan laporan pelaksanaan tugas. (3) Sekretariat, membawahkan: a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Kehutanan (1) Bidang
Kehutanan
penyiapan kehutanan,
bahan
mempunyai pembinaan
pemantapan
dan
tugas teknis
menyelenggarakan kegiatan
perlindungan
produksi
hutan
serta
rehabilitasi lahan dan perhutanan sosial. (2) Rincian Tugas Bidang Kehutanan: a. Menyelenggarakan
penyusunan
rencana
kerja
Bidang
Kehutanan sebagai bahan program Dinas; b. Menyelenggarakan inventarisasi dan analisis data kehutanan; c. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan kebijakan penunjukan kawasan hutan, hutan produksi, hutan lindung, Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
13
kawasan pelestarian alam, kawasan suaka alam dan taman buru; d. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan kebijakan pengelolaan kawasan hutan dengan tujuan khusus; e. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan kebijakan penatagunaan kawasan hutan; f. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan kebijakan pembentukan wilayah pengelolaan hutan; g. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan rencana pengelolaan jangka panjang (20 tahunan), rencana jangka menengah
(5
tahunan)
dan
rencana
jangka
pendek
(tahunan) unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan unit Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK); h. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan penataan batas luar areal kerja unit usaha pemanfaatan hutan produksi dan unit usaha pemanfaatan hutan lindung; i. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan rencana pengelolaan jangka panjang (20 tahunan), rencana jangka menengah
(5
tahunan)
dan
rencana
jangka
pendek
(tahunan); j. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
penetapan
pengelolaan Taman Hutan Raya dan Hutan Kota; k. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan rencana kehutanan dan sistem informasi kehutanan (Numerik dan Spasial); l. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
penetapan
pemanfaatan kawasan hutan dan jasa lingkungan pada hutan produksi dan hutan lindung kecuali pada kawasan hutan negara pada wilayah kerja Perum Perhutani;
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
14
m. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
penetapan
perencanaan dan pelaksanaan rehabilitasi hutan dan lahan termasuk Hutan Mangrove; n. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
penetapan
pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS); o. Menyelenggarakan
bahan
pemberian
izin
pemanfaatan
kawasan hutan dan jasa lingkungan pada hutan produksi; p. Menyelenggarakan penyusunan bahan penetapan reklamasi hutan pada areal yang diberi izin penggunaan kawasan hutan dan areal bencana alam; q. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
penetapan
pengembangan hutan hak dan aneka usaha kehutanan; r. Menyelenggarakan perbenihan tanaman hutan; s. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
penetapan
pengusahaan pariwisata alam pada kawasan pelestarian alam dan pengusahaan taman buru, areal buru dan kebun buru; t. Menyelenggarakan pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan Bidang Kehutanan; u. Menyelenggarakan penyusunan bahan pengawasan bidang kehutanan; v. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; w. Menyelenggarakan penyusunan laporan pelaksanaan tugas. (3) Bidang Kehutanan, membawahkan: a. Seksi Bina Produksi Kehutanan; b. Seksi Pemantapan dan Perlindungan Hutan; c. Seksi Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
15
4. Bidang Perkebunan (1) Bidang
Perkebunan
penyiapan
bahan
mempunyai pembinaan
tugas teknis
menyelenggarakan kegiatan
produksi
perkebunan, pengendalian perkebunan serta rehabilitasi dan diversifikasi tanaman perkebunan; (2) Rincian Tugas Bidang Perkebunan : a. Menyelenggarakan
penyusunan
rencana
kerja
Bidang
Perkebunan sebagai bahan program dinas; b. Menyelenggarakan
inventarisasi
dan
analisis
data
perkebunan; c. Menyelenggarakan penyusunan bahan pengawasan bidang perkebunan; d. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
pengembangan lahan perkebunan serta
penetapan
dan
pemanfaatan air
untuk perkebunan; e. Menyelenggarakan penyusunan bimbingan kebutuhan pupuk, pestisida dan benih perkebunan; f. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
petunjuk
teknis
perlindungan perkebunan; g. Menyelenggarakan
petunjuk
pelaksanaan
dan
teknis
budidaya perkebunan; h. Menyelenggarakan pelaksanaan penyiapan bahan bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang perkebunan i. Menyelenggarakan penyusunan bahan pengawasan bidang perkebunan; j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. (3) Bidang Perkebunan, membawahkan: a. Seksi Bina Produksi Perkebunan; b. Seksi Pengendalian Perkebunan; c. Seksi Rehabilitasi dan Diversifikasi Tanaman Perkebunan.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
16
5. Bidang Bina Usaha (1) Bidang Bina Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan penyiapan, bahan pembinaan teknis kegiatan pengelolaan pasca
panen
hasil
kehutanan
dan
perkebunan
serta
pengembangan sumber daya manusia dan kelembagaan: (2) Rincian Tugas Bidang Bina Usaha : a. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Bidang Bina Usaha sebagai program Dinas; b. Menyelenggarakan inventarisasi dan analisis data bina usaha kehutanan dan perkebunan; c. Menyelenggarakan penyusunan rencana sistim informasi kehutanan; d. Menyelenggarakan penyusunan bahan penatausahaan hasil hutan; e. Menyelenggarakan penyusunan rencana pemanfaatan hasil hutan pada hutan produksi; f. Menyelenggarakan penyusunan pemungutan hasil hutan pada hutan produksi; g. Menyelenggarakan bahan pertimbangan teknis pemberian izin industri pengolahan hasil hutan; h. Menyelenggarakan penyusunan bahan penerimaan negara bukan pajak bidang kehutanan; i. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
pemberdayaan
masyarakat setempat di dalam dan di sekitar hutan; j. Menyelenggarakan
bahan
penyusunan
penyuluhan
kehutanan; k. Menyelenggarakan penyusunan penetapan bahan alat dan mesin perkebunan; l. Menyelenggarakan penyusunan pembiayaan perkebunan; m. Menyelenggarakan penyusunan penetapan teknis pemberian perizinan usaha perkebunan;
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
17
n. Menyelenggarakan
penyusunan
pembinaan
usaha
perkebunan; o. Menyelenggarakan penyiapan panen, pasca panen dan pengolahan hasil perkebunan; p. Menyelenggarakan penyusunan bahan pemasaran
hasil
perkebunan; q. Menyelenggarakan penyusunan bahan bimbingan sarana usaha perkebunan; r. Menyelenggarakan
penyusunan
bahan
pengembangan
statistik dan sistem informasi perkebunan; s. Menyelenggarakan penyiapan bahan bimbingan, supervisi, konsultasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan Bidang Bina Usaha; t. Menyelenggarakan penyusunan bahan pengawasan Bidang Bina Usaha; u. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait. (3). Bidang Bina Usaha, membawahkan : a. Seksi Pengelolaan Pasca Panen Hasil Hutan ; b. Seksi Pengelolaan Pasca Panen Hasil Perkebunan ; c. Seksi
Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
dan
Kelembagaan
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
18
2.2. Sumber Daya Dishutbun : Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Dinas Kehutanan dan Perkebunan didukung oleh 75 pegawai struktural dan 79 fungsional dengan kualifikasi sebagai berikut : Tabel. 1 Data Pegawai Struktural Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011 berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pangkat/Golongan. Golongan Ruang (Orang) III II I Honorer 3 -
No
Pendidikan
1.
Pasca Sarjana
IV 7
2.
2 -
7 10 10 3 16
1 14
-
-
3. 4.
Sarjana : a. Kehutanan b. Pertanian c. Lainnya Diploma III SLTA
5.
SD
9
49
1 16
-
1 1
Jumlah
-
Jumla h 10 7 10 12 4 30 2 75
Berdasarkan tingkat pendidikan, dominasi pegawai adalah lulusan :
Pasca Sarjana sebanyak 10 orang
Sarjana sebanyak 29
Diploma III sebanyak 4 orang
SLTA sebanyak : 30 orang
SD sebanyak 2 orang
Sedangkan berdasarkan golongan, dominasi pegawai adalah
Golongan IV sebanyak 9 orang
Golongan III sebanyak 49 orang
Golongan II sebanyak 16 orang
Tenaga Kontrak sebanyak 1 orang
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
19
Tabel. 2 : Data Pegawai Fungsional Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011 berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pangkat/Golongan. Golongan Ruang (Orang) III II I Honorer 1 -
No
Pendidikan
1.
Pasca Sarjana
IV 3
2.
4 -
2 15
3. 4.
Sarjana : a. Kehutanan b. Pertanian c. Lainnya Diploma SLTA
5.
SD
7
Jumlah
Jumlah 4
-
-
2 19
5 45
4
-
5 49
68
4
-
-
79
Berdasarkan tingkat pendidikan, dominasi pegawai adalah lulusan :
Pasca Sarjana sebanyak 4 orang
Sarjana sebanyak 21 orang
Diploma sebanyak 5 orang
SLTA sebanyak 49 orang
Sedangkan berdasarkan golongan, dominasi pegawai adalah
Golongan IV sebanyak 7 orang
Golongan III sebanyak 68 orang
Golongan II sebanyak 4 orang
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
20
Tabel.3 :
No.
Eselon
1. 2.
II III
3.
IV.
Daftar Pejabat Struktural Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011 berdasarkan Pangkat/ Golongan dan Tingkat Pendidikan. Syarat Minimal Pendidikan Gol /Ruang Pendidikan S2 IV/b S2 S1 III.d S2 S1 III/d S2 S1 SLTA III/b S2 S2 S1 S2 S1 DIII DIII SLTA SLTA
Fakta Gol / Ruang Jumlah IV/c 1 IV/b 1 IV/b 1 IV/a 2 IV/a 4 III/d III/d III/c III/b III/c III/b III/d III/c
Ket
2 2 2
-
2 1 2 8
Kualifikasi Pejabat Struktural di lingkungan Dinas Kehutanan dan Perkebunan dapat dilihat pada Tabel 3. Berdasarkan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas Kehutanan dan Perkebunan terdiri dari 1 orang pejabat eselon II, 4 orang pejabat eselon III dan 26 orang pejabat eselon IV. Unit PelaksanaTeknis Dinas (UPTD) : UPTD sebagai unsur Pelaksana Teknis yang ada di daerah, merupakan unit organisasi yang membantu tugas-tugas kedinasan yang ada di daerah, ada 2 (dua) UPTD di lingkup Dinas Kehutanan dan Perkebunan antara lain adalah : 1.UPTD Perbenihan dan Kultur Jaringan 2. UPTD Wilayah
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
21
Tabel : 4 Unit Pelaksanan Teknis Dinas (UPTD) No
UPTD
Lokasi Binaan
Lokasi Binaan
1
Perbebenihan dan Kultur Desa Cikapinis Kec. Karangnunggal Jaringan
2
Wilayah I Cikatomas
Kec. Cikalong Kec. Pancantengah Kec. Cikatomas
3
Wilayah II Karangnunggal
Kec. Cipatujah Kec. Karangnunggal Kec. Cibalong Kec. Parungponteng
Kec. Bantarkalong Kec. Culamega Kec. Bojongasih
4
Wilayah III Manonjaya
Kec. Salopa Kec. Jatiwaras Kec. Cineam
5
Wilayah IV Taraju
Kec. Bojonggambir Kec. Sodonghilir
Kec. Karangjaya Kec. Manonjaya Kec. Gunungtanjung Kec. Taraju Kec. Puspahiang
6
Wilayah V Ciawi
Kec. Kec. Kec. Kec. Kec.
Cisayong Sukahening Rajapolah Jamanis Ciawi
Kec. Kec. Kec. Kec.
Kadipaten Pagerageung Sukaresik Sukaratu
7
Wilayah VI Singaparna
Kec. Kec. Kec. Kec. Kec.
Singaparna Mangunreja Sukarame Cigalontang Leuwisari
Kec. Kec. Kec. Kec. Kec.
Padakembang Sariwangi Salawu Tanjungjaya Sukaraja
2.3. Kinerja Pelayanan Dishutbun Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan selama lima tahun (2006-2011), dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
22
Tabel 6 : Pencapaian Kinerja Pelayanan Dishutbun (2006-2010) : Indikator sasaran Berkurangnya Lahan Kritis Meningkatnya Tegakan Hutan
Satuan Ha Pohon
Target Renstra SKPD Tahun……. 2007 2008 2009
2006
2010
Realisasi Capaian Tahun….. 2007 2008 2009
2006
2010
900
1700
1.700
1507
2050
1.090
1.312
1560
1.005
1912
360.000
680.000
680.000
602.800
820.000
436.000
524.800
624.000
402.000
764.800
Hutan Rakyat
M3
309.872.90
361.409,00
322.391.77
370.619,89
378.032,29
381.549,95
361.409,00
363.352.33
392.413.76
393.153.88
Kokon
Kg
419.65
428.04
420.60
318,65
0
767.50
358.16
312.4
404.30
0
Jamur Kayu
Kg
0
0
0
87.848.76
88.019,68
0
0
0
87.848.76
89.780
Lebah Madu
Kg
103
210.12
214,32
240.72
245,53
97.85
442.46
236
433.6
233.25
Bambu
Btng
140.220.100
151.184.502
154.208.0
158.743.73
1.619.186
148.220.100
148.220.100
155.631.11
176.026.10
176.491.2
Kelapa
Ton
52.214.5
52.726.43
46.470,43
45.237,58
46.142,23
48.168,65
42.238.64
44.350.5
45.629.60
48.385.96
The
Ton
11.526.20
11.639.22
11.872
9.550,05
9.741,05
10.143,42
8.916.94
9.362.79
9.506.79
9.935.87
Kopi
Ton
1.586
1.601.51
1.082.58
883,38
901,05
1.569.85
824.82
866.06
947.19
869.50
Cengkeh
Ton
2.372
2.395.85
428.16
380,29
387,90
840.56
355.08
372.83
349.99
361,00
Aren
Ton
2.430.7
2.503.62
2.578.73
2.499,91
2.549,91
2.379.95
2.338.64
2.450.59
2.627.09
2.740.04
Kelapa
Ton/Ha
0.83
0.85
0.87
0.93
0,95
0.83
0.85
0.88
0.94
0.96
Teh
Ton/Ha
1.29
1.30
1.36
1.37
1,77
1.30
1.31
1.37
1.43
1.79
Kopi
Ton/Ha
0.85
0.86
0.90
0.96
0,98
0.85
0.86
0.90
0.97
0.98
Cengkeh
Ton/Ha
0.25
0.25
0.25
0.24
0,24
0.24
0.25
0.26
0.24
0.24
Aren
Ton/Ha
1.65
1.68
1.87
1.88
1,92
1.65
1.69
1.79
1.91
1.95
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
23
Terpeliharanya Tanaman Keg.RHL Tersusunya Program Pembangunan Hutbun Tersusunnya Laporan Hutan Rakyat
Ha
100
100
2550
1560
1472
100
100
2.530
1560
1.472
Paket
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Paket
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
Ha
30.046.51
30.947.91
31.260.39
34.449,56
35.901,00
30.046.51
28.522.19
33.446.17
37.257.37
38.729.37
Murbai
Ha
20
20
20
15
0
20
20
15
15
0
Jamur Kayu
Log
0
0
0
0
176.039,0
0
0
0
175.698
179.560
Lebah Madu
Stup
550
550
550
490,28
356.18
550
436
476
629
356.18
Bambu
Ha
8374.47
8374.47
4.552.02
4.688,58
4.738,65
8374.47
8374.47
4.552.02
5151.52
5.165.13
Pemula
Kel.
787
787
707
729
823
787
787
707
729
823
Lanjut
Kel.
168
171
248
255
255
168
171
248
255
255
Madya
Kel
201
36
35
35
37
201
36
35
37
37
Utama
Kel
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
PBS
unit
16
16
16
16
16
16
16
16
16
16
PTP Pabrik Teh Karet Rakyat Meninkatnya Jumlah Industri Kehutanan
unit
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
unit
33
33
33
33
33
33
33
33
33
33
unit
241
241
241
241
253
241
241
241
241
241
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
24
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD : Tantangan dan Peluang pengembangan pelayanan di Bidang Kehutanan dan Perkebunan adalah :
Faktor tantangan yang berpengaruh terhadap kelancaran pelaksanaan tugas pokok Dinas Kehutanan dan Perkebunan dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya adalah : 1. Fenomena Perubahan Iklim sehubungan dengan adanyan pemanasan Global (Global Warming), yang kurang menguntungkan untuk sistem budidaya. 2. Fenomena Peningkatan kerusakan hutan dan lahan. 3. Fenomena kelangkaan air/krisis air, bencana kekeringan. 4. Peningkatan jumlah penduduk dan tingginya angka kemiskinan. 5. Tuntutan/peluang pengelolaan hutan lestari dan sertifikasi ekolabel pada kayu/hutan rakyat. 6. Penataan Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) berkaitan dengan Penataan Kawasan Perkotaan. 7. Gejala
peningkatan
serangan
hama
atau
penyakit tanaman
Kehutanan dan Perkebunan. 8. Gangguan hutan berkenaan dengan pemanfaatan hutan yang tidak profesional. 9. Penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan non hutan. 10. Masih terdapatnya lahan pengganti/kompensasi yang harus ditetapkan sebagai hutan. 11. Kecenderungan manusia untuk “ kembali ke alam “ (Back to Nature) dan kebutuhan Lingkungan Alam yang sehat. 12. Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya . 13. Tingginya gangguan keamanan hutan baik terhadap kawasan maupun hasil-hasilnya, termasuk ancaman kebakaran hutan dan lahan. 14. Lahan kritis termasuk kategori sangat kritis masih luas yang berdampak pada menurunnya daya dukung DAS, terutama kaitannya
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
25
dengan sistem tata air dalam hubungannya dengan masalah bencana banjir, kekeringan dan tanah longsor. 15. Belum optimalnya pemanfaatan jasa lingkungan dan pariwisata alam guna memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap konsumsi jasa hutan. 16. Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) serta produk dari hutan rakyat dan hutan
kemasyarakatan
secara
struktural
belum
secara
nyata
mendorong pengembangan/pemberdayaan perekonomian rakyat. 17. Kurangnya data informasi kehutanan yang teritegrasi sesuai dengan kebutuhan para pihak. 18. Kapasitas kelembagaan kehutanan yang masih terbatas termasuk kapasitas sumberdaya manusia, baik pada tatanan pemerintah, serta masyarakat khususnya yang berada di dalam dan di sekitar kawasan hutan.
Sedangkan Faktor Peluang dan Kondisi yang diinginkan kedepan antara lain : Pada prinsipnya secara garis besar kondisi sumberdaya alam (hutan dan kebun) yang diinginkan dalam lima tahun mendatang adalah :
Semakin membaiknya kualitas sumberdaya alam/lingkungan hidup (hutan dan kebun) dan meningkatnya manfaat hutan dan kebun;
Indikator membaiknya kualitas sumberdaya alam/lingkungan hidup (hutan dan kebun) adalah menurunnya deforestasi dan degradasi hutan dan kebun serta terselenggaranya upaya-upaya rehabilitasi lahan dan kebun;
Indikator meningkatnya manfaat hutan lahan dan kebun ditandai dengan
meningkatnya
perekonomian,
kontribusi
penyediaan
hutan
lapangan
dan
kerja
kebun dan
terhadap
kesempatan
berusaha masyarakat, serta meningkatnya kualitas lingkungan hidup termasuk dalam konteks mitigasi dan adaptasi perubahanm iklim global. Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
26
Berdasarkan kluster fungsi hutan, kondisi sumber daya hutan serta kelembagaan yang diinginkan kedepan adalah sbb : Ekologi :
Berkurangnya deforestasi sumberdaya hutan;
Kawasan hutan dan kebun yang mantap melalui koordinasi dan sinkronisasi tata ruang, pengukuhan dan optimalisasi tata guna hutan dan kebun;
Keberadaan dan penutupan hutan terjamin sesuai dengan fungsinya (konservasi, lindung dan produksi) termasuk dalam kaitannya dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;
Menurunya gangguan keamanan hutan, kebun dan hasil hutan serta berkuranya kejadian kebakaran hutan dan lahan;
Daerah Aliran Sungai (DAS) berfungsi secara optimal sehingga dapat mengurangi resiko bencana alam berupa banjir, longsor dan kekeringan.
Ekonomi :
Kontribusi sektor kehutanan dan perkebunan terhadap pendapatan Produk Domestic Bruto (PDB) dari hasil hutan kayu, bukan kayu dan produksi komoditi perkebunan serta jasa lingkungan meningkat secara proporsional dan bertahap;
Penyerapan tenaga kerja pada bidang pemanfaatan hutan dan kebun, industri pengolahan hasil hutan dan kebun, konservasi dan jasa lingkungan;
Pendapatan riil masyarakat yang berusaha dalam pemanfaatan produk kehutanan dan perkebunan semakin baik;
Aneka
usaha
kehutanan
dan
perkebunan
oleh
usaha
kecil,
menengah, koperasi dan masyarakat semakin luas, serta terjalin hubungan/ kemitraan yang harmonis dan terintegrasi;
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
27
Tercukupinya kebutuhan bahan baku industri kehutanan dan pekebunan secara berkelanjutan.
Sosial :
Manfaat hutan dan kebun bagi masyarakat
meningkat dan
terdistribusi secara berkeadilan;
Peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya hutan dan kebun meningkat secara proporsional;
Akses masyarakat khususnya masyarakat lokal dan masyarakat adat di sekitar hutan dan kebun secara proporsional terakomodir;
Kualitas
kesejahteraan
masyarakat
(kesehatan,
pendidikan,
perumahan, lingkungan dll) di dalam dan di sekitar hutan dan kebun semakin baik;
Kelembagaan :
Terwujudnya
reformasi
birokrasi
pada
Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan, sehingga organisasi berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan tugas dan fungsi;
Kelembagaan pengelolaan hutan dan kebun pada tingkat lapangan dalam kesatuan pengelolaan hutan dan kebun makin mantap.
Sumberdaya manusia kehutanan dan perkebunan pada sektor pemerintah dan masyarakat kualitasnya terus meningkat;
Pengawasan dan pengendalian berjalan efektif;
Tersedianya dukungan sarana dan prasarana serta dana yang cukup dan proporsional;
1. Peluang keperluan industri maupun konsumsi rumah tangga, baik berupa hasil huta maupun hasil hutan non kayu seperti bambu, jamur Semakin inga ertmoditi Kelapa, teh, ret, Kopi, h, gula re dll. Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
28
BAB III ISU- ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi
Permasalahan
Berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
Pelayanan Dishutbun Berdasarkan hasil identifikasi terhadap segala kendala dan hambatan yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan, diperolah beberapa permasalahan sebagai berikut : 1. Permasalahan Secara Umum : Masih rendahnya tingkat kesejahteraan para petani hutan dan kebun. Masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan para petani hutan dan kebun dalam melakukan penerapan teknologi budidaya. Masih terbatasnya sarana dan prasarana budidaya dan pasca panen. Terbatasnya kepemilikan lahan yang dimiliki oleh masing-masing petani. Masih
lemahnya
perbankan
untuk
akses
terhadap
menunjang
pasar,
permodalan/kredit
pengembangan
usaha
sektor
Kehutanan dan Perkebunan. 2. Permasalahan Secara Spesifik/Teknis : Masih terdapatnya lahan kritis yang belum ditangani, yang merupakan ancaman terhadap bahaya terjadinya bencana alam, jika tidak segera diatasi. Tingginya
pemanfaatan
hutan
secara
tidak
prosedural
dan
ganggunan lainnya. Pengembangan hasil hutan non kayu belum optimal. Pemanfaatan kawasan hutan untuk kepentingan non kehutanan.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
29
Adanya alih fungsi lahan/fungsi kawasan yang diakibatkan karena pengembangan pemukiman penduduk, penambangan pasir di wilayah pesisir pantai selatan. Belum optimalnya Produksi dan Produktivitas Komoditi Kehutanan dan Perkebunan yang dihasilkan. Masih rendahnya kualitas bahan baku yang dihasilkan oleh sektor Kehutanan dan Perkebunan. Belum mandirinya kelembagaan Kelompok Tani untuk melakukan usaha tani secara utuh, yang berorientsai kepada sistem Agribisnis. Belum tersedianya lahan yang bebas hak untuk pembangunan hutan kota. Belum semua lahan pengganti dan atau kompensasi dilakukan tata batas. Belum optimalnya penyajian data dan informasi kehutanan dan perkebunan sesuai kebutuhan para pihak. 3.2.
Telaahan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2011 – 2015 : a. Telaahan Visi dan Misi Kabupaten Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2011-2015 (RPJMD), dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,
tantangan
dan
peluang
yang
ada
di
Kabupaten
Tasikmalaya, serta mempertimbangkan budaya yang hidup di dalam masyarakat, maka Visi Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2016 adalah : “
KABUPATEN
TASIKMALAYA
YANG
RELIGIUS
ISLAMI,
MANDIRI, UNGGUL DI BIDANG AGRIBISNIS DAN BERBASIS PERDESAAN “ Sektor Kehutanan dan Perkebunan merupakan salah satu pelaku Agribisnis dengan fokus sasaran masyarakat yang ada diperdesaan.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
30
Agribisnis
memiliki
makna
kegiatan
ekonomi
masyarakat
yang
memanfaatkan keunggulan sumberdaya pertanian secara luas. Sistem Agribisnis terdiri dari tiga subsistem utama antara lain : 1. Subsistem Hulu (sarana produksi) yang merupakan kegiatan ekonomi yang menyediakan sarana produksi bagi petani seperti bibit, pupuk, pestisida, alat pertanian dll. 2. Subsistem Usahatani
(budidaya) yang merupakan kegiatan
ekonomi yang menggunakan sarana produksi untuk kegiatan budidaya yang menghasilkan produk-produk pertanian primer, sektor kehutanan dan perkebunan merupakan salah satu subsistem usaha tani. 3. Subsistem Hilir (pengolahan) yang merupakan kegiatan ekonomi yang mengolah produk pertanian primer menjadi produk olahan barang setengah
jadi atau barang jadi , termasuk kegiatan
pemasaran produk. Dalam rangka pencapaian visi tersebut di atas yang telah ditetapkan, memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada serta tantangan kedepan serta memperhitungkan peluang yang ada, maka ditetapkan 4 (empat) misi sebagai berikut : 1. Mewujudkan masyarakat yang beriman, bertakwa, berakhlakul karimah, Berkualitas dan Mandiri. 2. Mewujudkan Perekonomian yang tangguh berbasis perdesaan dengan keunggulan agribisnis. 3. Mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. 4. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur wilayah berbasis Tata Ruang yang berkelanjutan. Tabel 7 : Misi yang relevan dengan Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah misi ke 2 :
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
31
MISI 2
TUJUAN
Mewujudkan Perekonomian yang tangguh berbasis perdesaan dengan keunggulan agribisnis
Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui perluasan kegiatan ekonomi yang berbasis potensi desa
SASARAN Meningkatkan daya saing, produktifitas dan produksi usaha pertanian, industri kecil dan parawisata dalam upaya meningkatkan pendapatan petani/masyarakat Berkembangnya sentra dan kluster produk unggulan berdasarkan potensi lokal Terwujudnya pasar agribisnis
Tabel 8. Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Visi : KABUPATEN TASIKMALAYA YANG RELIGIUS ISLAMI, MANDIRI, UNGGUL DIBIDANG AGRIBISNIS DAN BERBASIS PERDESAAN Misi dan Program KDH No
dan Wakil KDH
1
Misi 2 : Mewujudkan Perekonomian yang tangguh berbasis perdesaan dengan keunggulan agribisnis.
Permasalahan Pelayanan Hutbun
Program :
Kesejahteraan Petani dan buruh tani belum meningkat
2.Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman Perkebunan
Produksi dan produktifitas tanaman perkebunan belum optimal
3.Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Rehabilitasi Lahan Kritis dan Sumber Mata Air belum optimal
4.Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan.
Produksi dan produktifitas tanaman Kehutanan belum
1.Peningkatan Kesejahteraan Petani. Pertanian/Perkebunan
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Faktor Penghambat
Pendorong
SDM Petani masih lemah/rendah Modal Usaha Tani terbatas Sarana Produksi (Bibit, pupuk) yang berkualitas masih terbatas Pemeliharaan tanaman belum optimal Pendanaan terbatas Lahan kritis masih luas, dukungan pendanaan terbatas
Potensi SDM Kelompom Tani Hutan/Kebun
Sarana Produksi (Bibit, pupuk) yang
Potensi Komoditi Perkebunan cukup tersedia
Dukungan Kebijakan Program RHL dari Pemerintah Cukup Besar Potensi Komoditi Kehutanan
32
optimal
berkualitas masih terbatas Pemeliharaan tanaman belum optimal Pendanaan terbatas
cukup tersedia
b.Telaahan terhadap Program Prioritas Bupati Program Prioritas Bupati merupakan janji Bupati dan Wakil Bupati selama kampanye Pemilihan Kepala Daerah yang menjadi prioritas dalam program pembangunan Daerah Kabupaten Tasikmalaya selama lima tahun kedepan. Dengan memperhatikan kondisi potensi dan permasalahan yang ada, Bupati dan Wakil Bupati merencanakan program pembangunan prioritas yang berpihak kepada masyarakat.
“ Gerakan Bangun Desa “ (Gerbang Desa) Dengan Program Gerbang Desa ini diharapkan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Tasikmalaya fokus terhadap pembangunan di pedesaan, dalam Gerakan Bangun Desa (Gerbang Desa) ada 5 (lima) program prioritas yang akan dilaksanakan yaitu : 1. Peningkatan kesejahteraan petani, buruh tani, nelayan dan aparatur desa. 2. Peningkatan jalan desa. 3. Listrik Masuk Desa. 4. Irigasai, air bersih perdesaan dan sanitasi lingkungan perdesaan. 5. Telekominkasi dan informasi masuk desa. Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati yang sangat relevan dengan Tugas dan Fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah : “ Program Peningkatan kesejahteraan Petani, buruh tani, nelayan dan aparatur desa “ Pada dasarnya Program dan Kegiatan yang ada di lingkup Dinas Kehutanan dan Perkebunan berbasis pada pemanfaatan potensi sumber
daya alam (SDA) yang ada di perdesaan, serta fokus sasarannya berorientasi pada pemberdayaan masyarakat (SDM) atau petani dan Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
33
buruh tani kehutanan dan perkebunan yang ada di perdesaan, dalam rangka membantu menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat perdesaan yang bermuara pada upaya membantu meningkatan kesejahteraan masyarakat. Konsep Gerbang Desa adalah pemanfaatan potensi desa baik Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, sehingga dapat lebih optimal melalui gerakan swadaya masyarakat, sehingga terwujud desa mandiri yang religius/ Islami. Pada Gerbang Desa diharapkan tumbuh penggerak swadaya masyarakat. 3.3.
Telaahan Renstra Kementerian Kehutanan,
Pertanian dan
Renstra Dinas Provinsi Jawa Barat, Dinas Hutbun a. Telaahan Renstra Kementerian Pertanian Visi Kementerian Pertanian adalah : “Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul Berkelanjutan Yang Berbasis
Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani “ Misi Kementerian Pertanian adalah : 1. Mewujudkan sistem pertanian berkelanjutan yang efisien, berbais iptek dan sumberdaya lokal, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan sistem agribisnis. 2. Meningkatkan produksi dan mutu produksi pertanian sebagai bahan baku industri. 3. Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara vertikal dan horizontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan. 4. Mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional. 5. Mendorong terwujudnya sistem kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur dan berkeadilan. Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
34
Tujuan : 1. Mewujudkan sistem pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal. 2. Meningkatkan dan memantafkan swasembada berkelanjutan. 3. Menumbuhkembangkan ketahanan pangan dan gizi termasuk diversifikasi pangan. 4. Meningkatkan nilai tambah, daya saing dan ekspor produksi pertanian. 5. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani. Program
Lingkup
Kementerian
Pertanian
Periode
2011–
2014
sebanyak 12 Program adalah sebagai barikut : 1. Program Peningkatan Produksi, Produkstifitas dan Mutu Tanaman Pangan untuk mencapai Swasembada Berkelanjutan. 2. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Hortikultura Berkelanjutan. 3. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan. 4. Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani yang aman, sehat, utuh dan halal. 5. Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian. 6. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian. 7. Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat. 8. Penciptaan Teknologi dan Varietas Unggulan Berdaya Saing. 9. Pengembangan SDM Pertanian dan Kelembagaan Petani. 10. Peningkatan Kualitas Perkarantinaan Pertanian dan Pengawasan Keamanan Hayati. 11. Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Pertanian.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
35
12. Dukungan Manajemen dan Pelaksaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pertanian. Program Kementerian Pertanian yang dapat diakomodir oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya adalah :
1. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (Ditjenbun). 2. Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP). 3. Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (Ditjen PPHP).
Tabel 9 : Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Renstra Kementerian Pertanian Visi :
Terwujudnya Pertanian Industrial Unggul
Berkelanjutan Yang Berbasis
Sumberdaya Lokal Untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, Ekspor dan Kesejahteraan Petani “ No
Misi dan Program Kementerian Pertanian
Permasalahan Pelayanan Hutbun
Faktor Penghambat
Pendorong
Misi 1 : Mewujudkan system pertanian berkelanjutan yang efisien, berbais iptek dan sumberdaya lokal, serta berwawasan lingkungan melalui pendekatan system agribisnis. Program :
Misi 2 : Meningkatkan produksi dan mutu produksi pertanian sebagai bahan baku industri. Program : Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan (Ditjenbun)
Produksi dan produktifitas tanaman belum optimal Kondisi Tanaman banyak yang Tua Rusak
Kemampuan petani untuk melakukan pemeliharan tanaman masih kurang
Potensi Komoditi Perkebunan cukup tersedia
Misi 3 : Mewujudkan usaha pertanian yang terintegrasi secara
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
36
vertikal dan horizontal guna menumbuhkan usaha ekonomi produktif dan menciptakan lapangan kerja dipedesaan. Program : Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian (Ditjen PPHP)
1.
Misi 4 : Mengembangkan industri hilir pertanian yang terintegrasi dengan sumberdaya lokal untuk memenuhi permintaan pasar domestik, regional dan internasional. Program : Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan sarana Pertanian (PSP)
Masih terbatasnya Sarana dan Prasarana Panen dan Pasca Panen Tepat Guna yang dimiliki petani
Kemampuan biaya petani terbatas
Potensi Bahan Baku Hasil Produksi cukup tersedia
Konservasi Lahan air dan Perkebunan Optimasi Lahan Perkebunan Pengembangan Sumber Air mendukung sektor Perkebunan belum optimal
Topografi lahan perkebunan yang berbukit, bergelombang. Sumber Mata air banyak yang rusak
Potensi Lahan Cukup Tersedia
Misi 5 : Mendorong terwujudnya system kemitraan usaha dan perdagangan komoditas pertanian yang sehat, jujur dan berkeadilan.
b. Telaahan Renstra Kementerian Kehutanan Visi Kementerian Kehutanan : “ Hutan Lestari untuk Kesejahteraan Masyarakat yang
Berkeadilan “ Untuk mewujudkan visi di atas maka ditetapkan misi sebagai berikut : Misi Kementerian Kehutanan : 1. Memantapkan kepastian status kawasan hutan serta kualitas data dan informasi kehutanan.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
37
2. Meningkatkan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) untuk memperkuat kesejahteraan rakyat sekitar hutan dan keadilan berusaha. 3. Memantapkan penyelenggaraan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam.
4. Memelihara dan meningkatkan fungsi dan daya dukung Daerah
Aliran
Sungai
(DAS)
sehingga
dapat
meningkatkan fungsi ekologi, ekonomi dan sosial DAS. 5. Meningkatkan ketersediaan produk teknologi dasar dan terapan serta kompetensi SDM dalam mendukung penyelenggaraan pengurusan hutan secara optimal. 6. Memantapkan
kelembagaan
penyelenggaraan
tata
kelola
kehutanan. Kebijakan Prioritas Sektor Kementerian Kehutanan : Guna menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pembangunan Kehutanan, dalam 5 (lima) tahun kedepan Kementerian Kehutanan telah menetapkan 8 (delapan) kebijakan prioritas pembangunan sektor kehutanan, meliputi : 1. Pemantapan Kawasan Hutan. 2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS). 3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan. 4. Konservasi Keanekaragaman Hayati. 5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan. 6. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan. 7. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan. 8. Penguatan Kelembagaan Kehutanan Sedangkan Program, Kegiatan Lingkup Kementerian Kehutanan yang relevan dan dapat dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan adalah :
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
38
Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Tabel 10 : Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Renstra Kementerian Kehutanan Visi : Hutan Lestari untuk Kesejahteraan Masyarakat yang
Berkeadilan “ No
Misi dan Program Kementerian Kehutanan
Permasalahan Pelayanan Hutbun
Faktor Penghambat Dana Permohonan pihak ketiga
Pendorong
Misi 1 : Memantapkan kepastian status kawasan hutan serta kualitas data dan informasi kehutanan. Program :
Belum semua lahan pengganti/kompensasi ditetapkan sebagai kawasan
Adanya lahan yang ditunjuk oleh mentri
Misi 2 Meningkatkan Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) untuk memperkuat kesejahteraan rakyat sekitar hutan dan keadilan berusaha. Program :
Pengelolaan belum secara lestari belum dapat dilakukan konversi
Tingginya harga kayu dari hutan yang dikelola secara lestari
Konservasi Kawasan Lindung diluar Kawasan Hutan belum optimal.
Tersedianya Lahan
Misi 3 : Memantapkan penyelenggaraan perlindungan dan konsevasi sumberdaya alam. Program : Misi 4 : Memelihara dan meningkatkan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) sehingga dapat meningkatkan fungsi ekologi, ekonomi dan social DAS. Program : Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat. Program :
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
39
b. Telaahan
terhadap
Renstra
Dinas
Kehutanan/Perkebunan
Provinsi Jawa Barat : Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat : Visi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat adalah “ Terwujudnya Pengelolaan Hutan Lestari Bagi Kesejahteraan Masyarakat “ Misi Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat : 1. Meningkatkan
Pemanfaatan
Kawasan
Hutan
dan
Kawasan
Lindung,
Meningkatkan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Sumber Daya Alam. Program Pengelolaan Kawasan Lindung. Program Rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 2. Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan secara Lestari dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan. Program Destinasi Pariwisata. 3. Meningkatkan Kepastian Kelembagaan Pengelolaan Hutan dan Kawasan Lindung. Tabel 11 : Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Renstra Dinas Kehutanan Provinsi Visi : Terwujudnya Pengelolaan Hutan Lestari Bagi Kesejahteraan Masyarakat “ Misi dan Program Dinas Kehutanan Provinsi Misi 1 : Meningkatkan pemanfaatan Kawasan Hutan dan Kawasan Lindung, Meningkatkan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Sumber Daya Alam. Program : Program rehabilitasi dan Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
Permasalahan Pelayanan Hutbun
Belum optimalnya penanganan lahan kritis
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Faktor Penghambat
Pendorong
Terbatasnya Dana, sarana dan prasarana penunjang
Adanya dukungan Kebijakan, program, dan Dokumen RPRHL selama 5 tahun
40
Misi 2 : Meningkatkan Pemanfaatan Sumber Daya Hutan secara Lestari dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar Hutan. Program : Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan .
Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber daya hutan
Terbatasnya Dana, sarana dan prasarana penunjang
Misi 3 :Meningkatkan Kepastian Kelembagaan Pengelolaan Hutan dan Kawasan Lindung.
Kelembagaan masih perlu dibangun dan ditingkatkan kualitasnya
Terbatasnya Dana, sarana dan prasarana penunjang
Adanya dukungan Kebijakan, program, dan Dokumen RPRHL selama 5 tahun Adanya dukungan Kebijakan, program, dan Dokumen RPRHL selama 5 tahun
Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat : Visi Dinas Perkebunan Propinsi Jawa Barat : “ Tercapainya Masyarakat Agribisnis Perkebunan yang mandiri, Dinamis dan Sejahtera “ Misi Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat : 1. Meningkatkan
Kapasitas
Produksi
dan
Produktifitas
Usaha
Perkebunan. 2. Meningkatkan Mutu Hasil, Nilai Tambah dan Pemasaran Produk Usaha Perkebunan. 3. Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan. Tabel 12 : Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Renstra Dinas Perkebunan Provinsi Visi : “ Tercapainya Masyarakat Agribisnis Perkebunan yang mandiri, Dinamis dan Sejahtera “ Misi dan Program Dinas Perkebunan Prop Jawa Barat Misi 1: Meningkatkan Kapasitas Produksi dan Produktifitas Usaha Perkebunan. Program : Peningkatan Produksi dan Produktifitas Tanaman Pertanian/Perkebunan
Permasalahan Pelayanan Hutbun
Produksi dan produktifitas tanaman belum optimal Kondisi Tanaman
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Faktor Penghambat
Terbatasnya sarana produksi untuk pemeliharaan
Pendorong
Potensi Komoditi Perkebunan cukup tersedia
41
Program : Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian. Misi 2 : Meningkatkan Mutu Hasil, Nilai Tambah dan Pemasaran Produk Usaha Perkebunan. Program : Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan sarana Pertanian.
banyak yang Tua Rusak Masih terbatasnya Sarana dan Prasarana Panen dan Pasca Panen Tepat Guna yang dimiliki petani
Konservasi Lahan air dan Perkebunan Optimasi Lahan Perkebunan Pengembangan Sumber Air mendukung sector Perkebunan belum optimal
Kemampuan biaya petani untuk membeli terbatas sarana prasarana panen terbatas
Topografi lahan perkebunan yang berbukit, bergelobang. Sumber Mata air banyak yang rusak
Potensi Baku Produksi tersedia
Bahan Hasil cukup
Potensi Lahan Cukup Tersedia
Misi 3 : Meningkatkan Pemberdayaan Sumber Daya Perkebunan. Program :
3.4.
Telaahan Rencanan Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategi (KLHS) : Perencanaan Tata Ruang Wilayah terbagi kedalam dua bagian yaitu : 1. Kebijakan dan Strategi Struktur Ruang Wilayah Kabupaten Tujuan penetapan struktur ruang wilayah adalah untuk meningkatkan keserasian ruang Kabupaten. Kebijakan dan Strategi penetapan struktur ruang meliputi strategi terkait dengan : sistem perdesaan, sistem perkotaan, fungsi wilayah serta sistem jaringan prasarana wilayah. 2. Kebijakan dan Strategi Pola Ruang Wilayah Kabupaten Sedangkan tujuan dari penetapan Pola Ruang Wilayah adalah untuk memberikan arahan terhadap fungsi kawasan. Kebijakan dan Strategi Pola Ruang Wilayah ini meliputi :
Kebijakan dan Strategi Pemanfaatan Kawasan Lindung.
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
42
Kebijakan
dan
Strategi
Pemanfaatan
Kawasan
Lindung,
meliputi : Kebijakan dan Strategi Pemanfaatan Kawasan Lindung, meliputi : 1. Kebijakan
pemanfaatan
fungsi
lindung
pada
kawasan
yang
memberikan perlindungan kawasan bawahannya. Strateginya : a. Pengembalian fungsi pada kawasan yang mengalami kerusakan, b. Pembinaan masyarakat sekitar hutan dalam menjaga kelestarian hutan, c. Perlindungan kawasan yang telah ditetapkan sebagai kawasan resapan air, d. Perlindungan kawasan yang termasuk hulu DAS melalui strategi pengembalian Ekosistem DAS. 2. Kebijakan pemanfaatan kawasan perlindungan setempat. 3. Kebijakan pemantapan kawasan suaka alam dan pelestarian alam. Tabel 13 : Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya.
No
Rencana Tata Ruang Wilayah terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor Penghambat
Pola Ruang :
1.Kawasan Lindung
1.Adanya Kawasan Lindung yang dijadikan kawasan budidaya 2.Terjadinya kerusakan kawasan lindung.
Kawasan Hutan Lindung
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
1.Adanya penjarahan hutan. 2.Kurang kesadaran masy terhadap fungsi hutan 3.Kurangnya sosialisasi ttng Fungsi Hutan
Pendorong 1.Keppres No.32 /1990 Kawasan Lindung Kawasan Budidaya. 2.Pergub. No.22 tahun 2010 tentang Rencana T R W Prov. Jawa Barat 3.Perda No.2/2012 ttng RTRW Kab.Tsm Luas Kawasan Lindung : 64,35 %
43
2.Kawasan Budidaya
Hutan Produksi, Terbatas (HPT), Tetap , konservasi
Hutan Rakyat
Perkebunan
1.Belum optimalnya pemanfaatan kawasan budidaya untuk pengembangan Komoditas Kehutanan dan Perkebunan secara terintegrasi 2.Terbatasnya Lahan untuk Pengembangan Komoditas Kehutanan dan Perkebunan yang sesuai dengan peruntukan kawasan budidaya 3.Tingkat kesuburan tanah untuk budidaya sudah menurun (banyak lahan yang kritis) Pembangunan dan Pelestaria Hutan Produksi mengalami ganggunan Terbatasnya lahan untuk pengembangan komokoditi kehutanan yang sesuai dengan peruntukan kawasan budidaya Terbatasnya lahan untuk pengembangan komokoditi perkebunan yang sesuai dengan peruntukan kawasan budidaya
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
1.Tofografi wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang berbukit dan bergelombang 64,35 % dari luas wilayah kab.Tsm adalah Kawasan Lindung.
1.Adanya Penyerobotan Lahan 2.Adanya Ganggunan Keamanan hutan. 1.Masih adanya lahan kritis diluar kawasan yang belum tertangani 2.Daur Tebang Komoditi Kayukayuan belum teratur 1.Tofografi wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang berbukit dan bergelombang
1.Keppres No.32 /1990 Kawasan Lindung Kawasan Budidaya. 2.Pergub. No.22 tahun 2010 tentang Rencana T R W Prov. Jawa Barat 3.Perda No.2/2012 ttng RTRW Kab.Tsm 4.Luas Kawasan Budidaya yang sesuai menurut Rencana Pola Pemanfaatan Ruang Wilayah hanya 35,65 %
Luas exsisting Produksi hutanan cukup tersedia. Pengukuhan Tata Batas Hutan Negara
Luas kehutanan tersedia
exsisting cukup
Luas exsisting perkebunan cukup tersedia
44
Tabel 14 : Permasalahan Pelayanan SKPD berdasarkan Analisis KLHS beserta Faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya No
Hasil KLHS terkait Tugas dan Fungsi SKPD
Permasalahan Pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis , menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan teritegrasi dalam pembangunan suatu wilayah, kebijakan, program dan kegiatan. Kebijakan Pembangunan yang mempertimbangkan lingkungan hidup yang Berkelanjutan
Masih adanya pembangunan Kehutanan dan Perkebunan yang tidak/kurang memperhatikan dampak terhadap kerusakan lingkungan hidup.
Masih Kurangnya kesadaran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan lingkungan hidup
Dasar hukum KLHS adalah UU No.32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
1
Faktor
Masih lemahnya penegakan hukum dalam pengelolaan lingkungan hidup Ekplorasi sumber alam yang berlebihan Kebakaran hutan Bencana Alam Longsor
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung, telah ditetapkan bahwa luas kawasan lindung di Jawa Barat seluas 45 % dari luas wilayah administrasi Jawa Barat. Sedangkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Tahun 2011- 2031 sesuai dengan kondisi geografi dan topografi wilayah Kabupaten Tasikmalaya dituntut untuk mewujudkan kawasan lindung seluas 64,35 % dari luas wilayah administrasi Kabupaten Tasikmalaya.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
45
Tabel. 15 Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung Wilayah Kabupaten Tasikmalaya No
Peruntukan
Luas (Ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Hutan Konservasi 483,11 Hutan Lindung 16.102,61 Kaw.Gn.Berapi Daerah Bahaya 5.175,14 Kaw.Gn.Berapi Daerah Terlarang 334,22 Kaw.Rawan Gerakan Tanah Rendah 39.480,52 Kaw.Rawan Gerakan Tanah Menengah 70.899,28 Kaw.Rawan Gerakan Tanah Tinggi 17.379,40 Kaw.Resapan Air 14.686,54 Kaw.Rawan Tsunami 3.217,88 Kaw.Sempadan Pantai 450,28 Kaw.Sempadan Sungai 6.112,92 Jumlah Total Kawasan Lindung 174.321,90 Perda No.2 Tahun 2021 , RTRW Kab.Tasikmalaya
Prosentase (%) 0,18 5,94 1,91 0,12 14,57 26,17 6,42 5,42 1,19 0,17 2,26 64,35
Kawasan Penyangga Hutan Lindung, sesuai dengan SK Mentan No.837/Kpts/Um/11/1980 dengan kriteria Intensitas Hujan, Kelas Tanah dan Kelas Lereng dengan skor kurang dari 175, dapat diarahkan untuk kegiatan budidaya dengan jenis tanaman yang mempunyai fungsi (ekologi tinggi) dapat menahan air dan erosi, sehingga kawasan tersebut tetap terjaga dan memiliki fungsi Lindung. Seperti perkebunan teh rakyat
yang
berlokasi
di
Kecamatan
Bojonggambir,
Sodonghilir, Tarju yang dikembangkan di lahan dengan kelerangan lebih dari 45o. Rencana Pola Ruang Kawasan Lindung : Kawasan
Lindung
adalah
kawasan
yang
ditetapkan
dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam, sumberdaya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa, guna kepentingan pembangunan berkelanjutan.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
46
Pengembangan
Kawasan
Lindung
di
kabupaten
Tasikmalaya bertujuan untuk mewujudkan kelestarian fungsi lingkungan hidup, meningkatkan daya dukung lingkungan dan menjaga keseimbangan antara wilayah guna mendukung proses pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Tasikmalaya. Kawasan Lindung di Kabupaten Tasikmalaya, meliputi : Kawasan yang
memberikan perlindungan kawasan
bawahannya, terdiri dari : 1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan resapan air Kawasan Perlindungan setempat, terdiri dari : 1. Sempadan pantai 2. Sempadan sungai 3. Kawasan sekitar waduk dan danau/situ 4. Kawasan sekitar mata air 5. Kawasan ruang terbuka hijau perkotaan Kawasan Suaka Alam, pelestarian alam dan cagar budaya, terdiri : 1. Kawasan cagar alam 2. Kawasan suaka margasatwa 3. Kawasan suaka alam laut dan perairan lainnya 4. Kawasan pantai mangrove 5. Kawasan Taman wisata alam 6. Kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan Kawasan rawan bencana alam terdiri : 1. Kawasan rawan tanah longsor 2. Kawasan rawan gelombang pasang 3. Kawasan rawan banjir Kawasan lindung geologi, terdiri dari : 1. Kawasan cagar alam geologi dan kawasan karst 2. Kawasan rawan bencana alam geologi 3. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
47
Kawasan lindung lainnya, terdiri dari : 1. Kawasan perlindungan plasma nutfah 2. Kawasan terusan karang 3. Kawasan koridor bagi satwa atau biota laut yang dilindungi Kebijakan dan Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya : Kabupaten
Tasikmalaya
memiliki
berbagai
fungsi
kawasan
budidaya yang harus dikembangkan secara optimal, tetapi tidak boleh meninggalkan prinsip berkelanjutan dalam jangka panjang, meliputi : 1. Kebijakan Pengembangan Hutan Produksi
(Hutan
Negara) melalui strategi pengembangan hutan produksi yang didasarkan kepada sifat tangible dan intangible, sehingga hutan produksi berkembang secara berimbang antara hasil kayu (tangible) dan Non-kayu (intangible). 2. Kebijakan
Pengembangan
Kawasan
Pertanian/Perkebunan Tabel. 16: Rencana Pola Ruang Kawasan Budidaya Wilayah Kabupaten Tasikmalaya No 1 2 3 4 5 6 7 8
Peruntukan
Luas (Ha)
Enclave 788,28 Hutan Produksi Tetap 2.735,20 Hutan Produksi Terbatas 25.502,80 Kaw.Permukiman Perkotaan 2.051,70 Kaw.Permukiman Perdesaan 8.559,72 Lahan Basah 49.556,0 Lahan Kering 1.195,56 Perkebunan 6.170,56 Jumlah Total Kawasan Budidaya 96.559,82 Perda No.2 Tahun 2021 , RTRW Kab.Tasikmalaya
Prosentase (%) 0,29 1,01 9,41 0,76 3,16 18,29 0,44 2,28 35,65
Kawasan Budidaya adalah :
“ wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia dan sumber daya buatan “
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
48
Kawasan budidaya antara lain terdiri dari :
Kawasan Hutan produksi, Kawasan Hutan rakyat, Kawasan Perkebunan (PTP, PBS, Perkebunan Rakyat), Kawasan peruntukan pertanian, Kawasan peruntukan perikanan, Kawasan untuk pertambangan. Sesuai
dengan
Kebijakan
Rencana
Pola
Tata
Ruang,
maka
pemanfaatan lahan untuk pengembangan kawasan budidaya yang menjadi Kewenangan Lingkup Kehutanan dan Perkebunan adalah berada pada kawasan : Hutan Produksi milik Negara (Hutan Produksi Tetap dan Hutan Produksi Terbatas) yang dikelola oleh perhutani, kawasan hutan rakyat, dan Perkebunan
(Perkebunan
Negara,
Perkebunan
Swasta
dan
Perkebunan Rakyat). Adapun kebijakan pengembangan komoditis Perkebunan sesuai dengan
Surat
Keputusan
511/Kpts/PD.310/10/2006
dan
Menteri
Keputusan
Pertanian
Menteri
Pertanian
No. No.
0099/Kpts/PD.310/10/2009 tentang jenis Komoditi Tanaman Binaan Ditjenbun Perkebunan yang meliputi 127 Jenis Komoditi. Sedangkan pengembangan
Komoditi
Perkebunan
di
Kabupaten
Tasikmalaya
diarahkan kepada pengembangan : Komoditas Kelapa, Teh, Kopi, Cengkeh, Karet, Kakao, Pala, Kemiri, Mendong, Aren, Pandan, Nilam, Lada, Jarak, Pagar, Tembakau. Sedangkan pengembangan komoditas Kehutanan di Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan Permenhut No. P.35/Menhut-II/2007 tentang Hasil Hutan Bukan Kayu. Hasil Hutan Kayu adalah : Albasia, Manglid, Mahoni, Jati, Ganitri, Gmelina, Jabon. Sedangkan Hasil Hutan Non Kayu (Aneka Usaha Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
49
Kehutanan) yang dikembangkan adalah : Bambu, Jamur Kayu, Lebah Madu, Murbai, Sarang Burung Walet. 3.5.
Penentuan Isu-Isu Strategis :
1. Masih rendahnya tingkat kesejaheraan petani, buruh tani. 2. Masih kurangnya penggunaan bibit dan pupuk yang berkualitas. 3. Masih terbatasnya sarana dan prasarana panen dan pasca panen.
4. Masih rendahnya kualitas produksi yang dihasilkan. 5. Produk yang dijual masih berupa bahan mentah. 6. Penerapan teknologi tepat guna masih terbatas. 7. Kelembagaan Kelompok Tani belum mandiri. 8. Masih lemahnya akses pasar dan permodalan. 9. Adanya alih fungsi lahan perkebunan, kehutanan. 10. Masih terdapatnya lahan kritis di luar kawasan yang belum tertangani. 11. Masih lemahnya penegakan aturan dalam Tata Usaha Hasil Hutan
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
50
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.
Visi dan Misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Rumusan Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya mengacu kepada Misi Kabupaten Tasikmalaya yakni misi ke-2 : “ Mewujudkan perekonomian yang tangguh berbasis perdesaan
dan keunggulan agribisnis “ Sedangkan rumusan Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya sebagai berikut :
“Terwujudnya Kelestarian Fungsi Hutan, Lahan dan Kebun yang berbasis potensi sumberdaya perdesaan pada tahun 2015” . Penjelasan Visi
Terwujudnya Kelestarian Fungsi Hutan, Lahan dan Kebun Artinya bahwa seluruh stakeholder yang terlibat dalam sektor Kehutanan dan Perkebunan sebagai pengelola sumberdaya hutan, lahan dan kebun harus mampu menjaga kelestarian fungsi hutan, lahan dan kebun (sebagai fungsi ekologi, ekonomi dan sosial ), secara berkesinambungan.
Berbasis potensi sumberdaya perdesaan Artinya bahwa semua aktifitas pembangunan kehutanan dan perkebunan harus memanfaatkan dan mengolah secara bijak potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di pedesaan untuk kesejahteraan masyarakat, sehingga keseimbangan fungsi ekologi, ekonomi, dan sosial tetap terpelihara.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
51
Misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan : Untuk mewujudkan Visi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya ditetapkan Misi sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan Fungsi Hutan, Lahan dan Kebun. 2. Meningkatkan Partisipasi dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan Hutan, Lahan, Kebun dan Daerah Aliran Sungai (DAS). 3. Mengembangkan Usaha Tani Kehutanan dan Perkebunan Kearah Agribisnis yang Efektif, Efisien dan Berkelanjutan. Tabel 17 : Keterkaitan Visi Misi Kabupaten dan Visi Misi Dinas No 1
RPJM KABUPATEN
RENSTRA DINAS
VISI
VISI
Kabupaten
Tasikmalaya
yang Terwujudnya Kelestarian Fungsi
Religius Islami, Mandiri, Unggul Hutan, Lahan dan Kebun yang dibidang Agribisnis dan Berbasis berbasis potensi sumberdaya Perdesaan
perdesaan pada tahun 2015 MISI
2
Mewujudkan yang perdesaan
MISI perekonomian
tangguh dan
berbasis keunggulan
agribisnis
1.Mengoptimalkan
Fungsi
Hutan,
Lahan dan Kebun. 2.Meningkatkan
Partisipasi
Pemberdayaan
Sumber
dan Daya
Manusia dalam Pengelolaan Hutan, Lahan, Kebun dan Daerah Aliran Sungai (DAS). 3.Mengembangkan
Usaha
Tani
Kehutanan dan Perkebunan Kearah Agribisnis yang Efektif, Efisien dan Berkelanjutan.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
52
4.2.
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Hutbun Tabel 18 : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Dishutbun Visi : Terwujudnya Kelestarian Fungsi Hutan, Lahan dan Kebun yang berbasis potensi sumberdaya perdesaan pada tahun 2015 Misi
Tujuan
Sasaran
1. Mengoptimalkan Fungsi Hutan, Lahan dan Kebun.
Meningkatkan rehabilitasi hutan, lahan dan kebun.
1.Tersusunnya dokumen perencanaan pengelolaan rehabilitasi hutan dan lahan 2.Berkurangnya lahan kritis 3.Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai dampak kerusakan hutan dan lahan. 4.Meningkatnya diversifikasi produk kehutanan 5.Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditi perkebunan. 6.Pemantapan kawasan hutan
2. Meningkatkan partisipasi dan Pemberdayaan SDM dalam pengelolaan hutan, lahan dan kebun dan DAS
Meningkatkan 1.Meningkatnya pembinaan dan pembinaan dan pengendalian tata usaha hasil hutan partisifasi serta 2.Meningkatnya kapasitas petani menumbuh kembangkan kehutanan dan perkebunan . kelembagaan Tani dan 3.Meningkatnya kapasitas Pengusaha Kehutanan sumberdaya manusia petugas dan Perkebunan. kehutanan dan perkebunan.
3.
Mengembangkan usaha tani kehutanan dan Perkebunan kearah agribisnis yang efektif, efisien dan berkelanjutan.
Meningkatkan Fungsi hutan, lahan dan kebun
Mendorong 1.Meningkatnya kapasitas meningkatnya usaha pengolahan produksi melalui bidang Kehutanan dan penyediaan alat pengolagan tepat Perkebunan. guna 2.Meningkatnya akses pemasaran produksi melalui penyediaan tempat penampungan.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam setiap misi, maka perlu disusun strategi dan kebijakan pembangunan Kehutanan dan Perkebunan. 4.3. Strategi dan Kebijakan Dishutbun Strategi pembangunan dalam Rencana Pembangunan Kehutanan dan Perkebunan lima tahun kedepan, berdasarkan misi adalah sebagai berikut :
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
53
Tabel 19 : Strategi dan Kebijakan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Strategi
Kebijakan
1.Mewujudkan kelestraian fungsi hutan dan lahan
Mengembangkan penanganan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dan Kebun sekitar DAS Meningkatkan Fungsi hutan Lahan, dan Kebun meliputi fungsi ekologi, sosial dan ekonomi
2. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, Lahan dan Kebun. 3.Peningkatan Kualitas dan kapasitas produksi dan produktifitas Sumber Daya Alam
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dan Lahan Rehabilitasi Hutan dan Lahan Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya hutan Pemanfaatan potensi Sumberdaya hutan dan Lahan Peningkatan Produksi Kehutanan dan Perkebunan Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan
4.Peningkatan Kesejahteraan dan Buruh Tani
Petani
5.Pembangunan industry Kehutanan dan Perkebunan yang berkelanjutan
Memberikan kesempatan kepada aparat, petani dan pengusaha kehutanan dan perkebunan untuk memperoleh pengetahuan dan Keterampilan Mengembangkan agribisnis yang berbasis perdesaan dan pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Peningkatan Kesejahteraan Petani Pemberdayaan Penyuluh Perkebunan/Kehutanan
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian /Perkebunan
54
BAB V. RECANA PROGRAM DAN KEGIATAN INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Perencanaan strategis merupakan rencana menyeluruh tentang segala upaya yang meliputi penetapan kebijakan, program dan kegiatan dengan memperhatikan sumberdaya organisasi serta potensi lingkungan yang tersedia. Strategi memberikan kesatuan pandang dalam cara pencapaian tujuan dan sasaran. Sedangkan Program dan Kegiatan merupakan sarana/alat untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. 5.1. Rencana Program dan Kegiatan Lintas Sektoral Tabel 20 : Program dan Kegiatan Lintas Sektoral
No 1.
Kebijakan Kementerian Pertanian: 1.Pemberdayaan masyarakat petani miskin melalui bantuan sarana, pelatihan dan pendampingan
Program
Kegiatan
1.Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Perkebunan Berkelanjutan.
1.Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Tahunan 2. Peningkatan Produksi, Produktifitas dan Mutu Tanaman Rempah dan Penyegar. 3.Dukunag Perlindungan Perkebunan 4.Penanganan Gangguan Usaha Perkebunan.
2.Pembangunan kawasan komoditi unggulan terpadu secara vertical dana atau horizontal dengan konsolidasi usaha tani produktif berbasis lembaga ekonomi masyarakat yang berdaya saing tinggi dipasar local maupun internasional.
2.Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan sarana Pertanian (PSP)
1.Perluasan Areal Pertanian. 2.Pengelolaan Air Untuk Pertanian 3.Pengembangan Pengeloaan Lahan Pertanian.
3.Pengembangan Industri hilir pertanian
3.Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir,
1.Pengembangan Pananganan Pasca Panen Hasil Pertanian 2.Pengemabngan Pengolahan Hasil
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
55
diperdesaan yang berbasis kelompok tani untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian, membuka lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota 2.
Kebijakan Kementerian Kehutanan: 1. Pemantapan Kawasan Hutan 2. Rehabilitasi Hutan dan Peningkatan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) 3. Pengamanan Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan. 4. Konservasi Keanekaragaman Hayati. 5. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan. 6. Pemberdayaan Masyarakat disekitar Hutan. 7. Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim Sektor Kehutanan. 8. Penguatan Kelembagaan Kehutanan
Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian.
Pertanian. 3.Pengembangan Mutu dan Standarisasi Pertanian.
1.Program peningkatan pemanfaatan hutan produksi
1.Pengembangan Perhutanan Sosial
2.Program Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan.
3.Pembinaan Penyelenggaraan Pengelolaan DAS
3.Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.
4.Penyelenggaraan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dan Reklamasi Hutan
2.Pengembnagan Perbebihan Tanaman Hutan
5.2. Rencana Program dan Kegiatan Kewenangan Dinas Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya dalam kurun
waktu
lima
tahun
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
kedepan
(2011-2015),
sesuai
dengan
56
Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, menetapkan program dan kegiatan sbb :
1) Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan dan Lahan Program
ini
bertujuan
untuk
menyusun
dokumen
perencanaan
pengelolaan rehabilitasi hutan dan lahan yang dijabarkan
dalam
kegiatan : a. Penyusunan Rencana Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RPRHL) 5 Tahunan. b. Penyusunan Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RTnRHL) 1 Tahunan. c. …………………………………………………………………………
2) Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Program ini bertujuan untuk merehabilitasi lahan kritis serta menambah jumlah tegakan pohon yang dijabarkan dalam kegiatan : a. Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK). b. Penghijauan Lingkungan. c. Pengembangan Kebun Bibit Rakyat (KBR). d. Rehabilitasi Daerah Sumber Mata Air (Catchment Area). e. ……………………………………………………………………………
3) Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan Program ini bertujuan untuk melakukan perlindungan serta konservasi sumber daya hutan yang diakibatkan oleh adanya ganggunan alami maupun akibat ulah manusia yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan : a. Pencegahan dan Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan. b. Bimbingan Teknis Pengendalian Kerusakan Hutan dan Lahan. c. Penanggulangan Kerusakan/Kebakaran Hutan dan Lahan. d. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat mengenai Dampak Kerusakan Lingkungan. e. ………………………………………………………………………………………….
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
57
4) Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan dan Lahan Program ini bertujuan untuk meningkatkan manfaat dan produktifitas sumber daya hutan yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan : a. Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu (Lebah Madu, Jamur Kayu, Bambu). b. Pengelolaan dan Pemanfaatan Hutan dan Lahan. c. Pengembangan Industri dan Pemasaran Hasil Hutan dan Lahan. d. Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan. e. Pengembangan Agroforestry. f. ………………………………………………………………………………………………… 5) Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan Program ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan dan pengendalian tata usaha hasil hutan yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan : b. Menyusun Peraturan mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan. c. Sosialisasi Peraturan Daerah mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan. d. Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Daerah mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan. e. Pembinaan
dan
Pengendalian
Usaha
Bidang
Kehutanan
dan
Perkebunan. f. …………………………………………………………………………………………………
6) Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktifitas komoditi perkebunan yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan a. Penyuluhan Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. b. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian/Perkebunan. c. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan. d. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan. e. Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Pertanian/Perkebunan. Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
58
f. Intensifikasi dan Diversifikasi Tanaman Pertanian/Perkebunan. g. Pengembangan Sekolah Lapang Pengendalian Hama/Penyakit. h. Pengembangan dan Rehabilitasi Infrastruktur Pertanian Perdesaan. i. ……………………………………………………………………………………………..
7) Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program
ini
bertujuan
untuk
meningkatkan
kapasitas
petani
perkebunan yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan : a. Pelatihan Petani dan Agribisnis. b. Peningkatan Kemampuan Lembaga Tani. c.
Pemberdayaan
Petani
dalam
Pembelajaran
Usaha
Agribisnis
Berbasis Komoditas. d. Pemberdayaan
Kelompok
Tani
Kawasan
Industri
Masyarakat
Perkebunan. e. Bimbingan Teknis Penanggulangan Hama dan Penyakit. f.
………………………………………………………………………………………………
8) Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM Petugas yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan : a. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan. b. Penyuluhan dan Pendampingan bagi Pertanian/Perkebunan. c. …………………………………………………………………………………………… 9) Program
Peningkatan
Penerapan
Teknologi
Pertanian
Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan produksi yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan : a. Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian/Perkebunan Tepat Guna. b. Pelatihan
dan
Bimbingan
Teknis
Pengoperasian
Teknologi
Pertanian/Perkebunan Tepat Guna. Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
59
c. ………………………………………………………………………………… 10) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/
Perkebunan Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses pemasaran produksi hasil pertanian perkebunan yang dijabarkan dalam bentuk kegiatan : a. Pembangunan
Pusat-pusat
Penampungan
Produksi
Hasil
Pertanian/Perkebunan (STA). b. Promosi
Hasil
Produksi
Pertanian/Perkebunan
Unggulan,
Peningkatan Akses Petani terhadap Informasi Pasar, Permodalan dan Teknologi. c. Peningkatan Akses Petani terhadap Informasi Pasar, Permodalan dan Teknologi. d. …………………………………………………………………..
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
60
Tabel 21 : Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok dan Perkebunan Sasaran
Target Pencapaian Sasaran (Tahun 2011 - 2015)
Tujuan Uraian
1
1.Mening katkan rehabilitas i hutan, lahan dan kebun
Indikator Sasaran
2 1
Berkuran gnya lahan kritis
3 1
Program dan Kegiatan
Satuan
4
5
Tersusunan nya Dokumen Perencanaa n Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RPRHL dan RTn-RHL)
Penyusun an Rencana Pengelola an Rehabilita si Hutan dan Lahan (RP-RHL)
Paket
Berkurangn ya Lahan Kritis
Gerakan Rehabilita si Lahan Kritis (GRLK)
Rp.
2.Mening katkan Fungsi hutan, lahan dan kebun
2
Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kehutanan
Data Capaian pada tahun awal Perencanaan (2010)
6
2011
2012
2013
2014
2015
2016
7
8
9
10
11
12
1
1
1
1
1
1
1
50,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
10,974
9,499
8,024
6,549
5,074
3,599
2,124
16,461,000,000
14,248,500,000
12,036,000,000
9,823,500,000
7,611,000,000
5,398,500,000
3,186,000,000
1,942
1,475
1,475
1,475
1,475
1,475
1,475
40
40
60
60
60
60
60
SKPD PENANGG UNG JAWAB
Lokasi
13
14
Dinas Kehutana n dan Perkebun an
39 Kecam atan
ha
Rp.
2.1
2.2
Penanganan Lahan Kritis Rehabilitasi Sumber Mata Air
Penghijau an Lingkunga n Pengemb angan Kebun Bibit Rakyat
ha
unit
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
61
Rehabilita si Daerah Sumber Mata Air (Catchme nt Area) 2
Meningka tnya potensi tegakan hutan
2.3
-
Bertambahn ya Potensi Komoditi Kehutanan : Hutan Rakyat
ha 595.9
100
100
100
100
100
100
38,729
40,204
41,679
43,154
44,629
46,104
47,579
2,212,500,000
2,212,500,000
2,212,500,000
2,212,500,000
2,212,500,000
2,212,500,000
66
73
80
88
97
97
360,000,000
396,000,000
435,600,000
479,160,000
527,076,000
527,076,000
3
5
7
10
15
15
40,000,000
60,000,000
90,000,000
135,000,000
202,500,000
202,500,000
5,166
5,217.79
5,269.97
5,322.67
5,375.90
5,429.65
5,484.00
35
40
45
50
55
60
66
Pembang unan Agrofores try Ha Rp.
-
Jamur Kayu
Unit
60
Rp. -
Lebah Madu
Unit
2
Rp. -
Bambu
Ha Rp.
3
3
Meningka tkan produksi dan Produktifi tas komoditi unggulan kehutana
4
Terlaksanay a kegiatan penyuluhan mengenai dampak perusakan hutan
bimbinga n Teknis pengenda lian kerusakan hutan dan lahan
Meningkatn ya diversifikasi produksi bahan baku aneka usaha kehutanan (Kayu
Kegiatan Aneka Usaha Kehutana n
orang
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Rp.
62
n dan perkebun an
olahan, jamur kayu, lebah madu, bambu)
-
Kayu olahan
-
Jamur kayu
kg
-
Lebah Madu
kg/ltr
-
Bambu
5
Meningkatn ya pelayanan tata usaha hasil hutan (retribusi angkutan kayu)
Pengemb angan industri dan pemasara n hasil hutan, lahan
unit
Meningkatk anya Jumlah Produksi Bibit di UPTD Hutbun
Pengemb angan bibit unggul Pertanian /Perkebun an
bibit/poho n
6
m3
batang
Rp. 6.1
Meningkatn ya Jumlah Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan
-
Kelapa
-
T eh
393,154
397,085
401,056
405,067
409,118
413,209
417,342
89,780
90,678
91,585
92,500
93,425
94,360
95,303
233
236
238
240
243
245
247
1,764,912
1,782,561
1,800,387
1,818,391
1,836,575
1,854,940
1,873,490
28,175
28,738.50
29,313.27
29,899.54
30,497.53
31,107.48
31,729.63
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000,000
220,000,000
242,000,000
266,200,000
292,820,000
322,102,000
322,102,000
24,513
24,758
25,005.71
25,255.77
25,508.33
25,763.41
26,021.04
10,220
10,322
10,425.42
10,529.68
10,634.97
10,741.32
10,848.74
Rehabilita si dan Pengemb angan Tanaman Pertanian /Perkebun an
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
ton ton
63
4
Meningka tkan manfaat hutan, lahan dan kebun
-
Kopi
ton
-
Cengkeh
ton
-
Karet
ton
6.2
-
-
-
Meningkatn ya Produktivita s Komoditas Unggulan Perkebunan Kelapa (PSP.1,5 ton/ha/thn) T e h (PSP.2 ton/ha/thn) Kopi (PSP.1,3 ton/ha/thn) Cengkeh (PSP. 0,3 ton/ha/thn)
998
1,008
1,018.06
1,028.24
1,038.52
1,048.91
1,059.40
450
455
459.05
463.64
468.27
472.95
477.68
66
71.92
80.42
89.09
98.58
109.59
121.27
Intensifik asi dan Diversifik asi Tanaman Pertanian /Perkebun an
-
ton/Ha
ton/Ha ton/Ha
0.98
0.99
1.00
1.01
1.02
1.03
1.04
1.54
1.55
1.57
1.58
1.60
1.61
1.63
1.03
1.04
1.05
1.06
1.07
1.08
1.09
0.31
0.31
0.31
0.32
0.32
0.32
0.33
0.64
0.64
0.65
0.66
0.66
0.67
0.67
ton/Ha
Karet (PSP.1,3 ton/ha/thn)
ton/Ha
5
Meningka tkan areal komoditi unggulan kehutana n dan perkebun an
6.3
-
Meningkatn ya luas lahan komoditas unggulan produktif Perkebunan TM Kelapa
Rehabilita si dan Pengemb angan Tanaman Pertanian /Perkebun an
-
Ha 25,006 Rp.
-
T eh
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Ha
6,651
25,256
25,508.62
25,763.71
26,021.34
26,281.56
26,544.37
625,150,000
631,401,500
637,715,515
644,092,670
650,533,597
650,533,596.8 5
6,718
6,784.69
6,852.53
6,921.06
6,990.27
7,060.17
64
Rp. -
Kopi
Ha
970
Rp. -
Cengkeh
Ha
Karet
Ha
3. Meningka tkan pembinaa n dan partisifasi serta menumbu hkemban gkan kelembag aan Tani dan Pengusah a Kehutana n dan Perkebun an
6
Meningka tkan Pengetah uan, sikap dan keteramp ilan petani/m asyarakat akan fungsi hutan, lahan dan kebun
7
Penyerapan tenaga kerja komoditi unggulan perkebunan Meningkatn ya Jumlah Kelompok Tani Kehutanan/ Perkebunan
Meningkatn ya Kelas Kelompok Tani
1,404,769,050
1,418,816,740
1,418,816,740
980
989.50
999.39
1,009.39
1,019.48
1,029.67
151,853,500
153,372,035
154,905,755
156,454,813
1,478
1,492.41
1,507.33
1,522.40
1,537.63
1,553.00
117,040,000
118,210,400
119,392,504
120,586,429
121,792,293
121,792,293.3 3
112
124.00
136.00
149.00
164.00
181.00
155,000,000
186,000,000
186,000,000
201,500,000
232,500,000
232,500,000.0 0
112,776
113,340
113,907
114,476
115,048
115,624
1,119
1,130
1,141
1,153
1,164
1,176
1,188
223,800,000
226,038,000
228,298,380
230,581,364
232,887,177
232,887,177
823
834
845
853
864
876
884
255
255
255
257
257
257
259
-
-
-
-
-
1,463
102
Orang
Pemberda yaan petani dalam pembelaj aran usaha Agribisnis berbasis Komodita s
Kel
Rp. 7.1
1,390,860,446
150,350,000
Rp.
6.4
1,377,089,550
156,454,812.9 0
Rp. -
1,363,455,000
Peningkat an Kemampu an Lembaga Tani
- Pemula
Kel Rp.
- Lanjut
Kel Rp.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
65
- Madya
Kel
37
37
37
38
38
38
-
-
-
-
-
4
4
5
5
5
-
-
-
-
-
424.0
415.6
407.2
399.1
391.1
383.3
375.6
22
25
27
29
31
33
35
31,250,000
33,750,000
36,250,000
38,750,000
41,250,000
43,750,000
33
34
35
36
37
38
39
2,475,000,000
25,500,000,000
2,625,000,000
27,000,000,000
27,750,000,00 0
28,500,000,00 0
29,250,000,00 0
13
13
13
13
13
13
13
Rp.
- Utama
Kel
4
Rp. 7.2
8
Terkendalin ya serangan hama penyakit Penyakit Kehutanan/ Perkebunan
Bimbinga n Teknis Penanggu langan hama dan Penyakit
ha
Terlaksanan ya kegiatan Pelatihan Teknis bagi Petugas
Peningkat an kapasitas tenaga penyuluh pertanian /Perkebun an
orang
Rp.
4.Mendor ong meningka tnya usaha bidang kehutana n dan Perkebun an
7
Meningka tkanya kemapua n usaha kehutana n dan perkebun an
9
Tersedianya alat pengolahan produksi tepat guna
Pengadaa n sarana dan Prasarana teknologi pertanian /perkebun an tepat guna
Tersedianya tempat penampung an disentra produksi komoditi kehutanan/ perkebunan
Pembang unan pusatpusat penampu ngan produksi hasil pertanian /perkebun an (STA)
6
unit
Rp 10
39
pengolah an the rakyat
unit
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Pengolah an Karet
66
Rp 10. 1
Terlaksanan ya kegiatan promosi hasil produksi pertanian/p erkebunan unggulan
Promosi hasil produksi pertanian /perkebun an unggulan
65,000,000
65,000,000
65,000,000
65,000,000
65,000,000
65,000,000
65,000,000
1
1
1
1
1
1
1
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
10,000,000
paket
Rp
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
komoditi the
67
BAB VI. INDIKATOR KINERJA DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Indikator
Kinerja
Dinas
Kehutanan
dan
Perkebunan
Kabupaten
Tasikmalaya pada periode 2011-2015 disusun sebagai salah satu tolok ukur pencapaian kinerja terhadap Visi, Misi , Kebijakan, yang diimplemetasikan melalui Program dan Kegiatan setiap tahun dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai bagian dari penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Indikator Capaian Kinerja Dinas yang ditetapkan juga mengacu kepada Tujuan dan Sasaran yang ingin dicapai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2011-2015. 6.1. Indikator Kinerja Dinas Adapun Indikator Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan, dalam rangka mendukung Capaian Visi, Misi, Sasaran, Kebijakan, Progam dan Kegiatan dapat dilihat pada Tabet berikut ini : Tabel 22 : Indikator Kinerja Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang mengacu pada Tujuan dan asaran RPJMD
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
68
Tabel 22 : INDIKATOR KINERJA RPJMD KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2011 - 2015 Visi
: Kabupaten Tasikmalaya yang Religius, Islami, Mandiri dan Unggul di Bidang Agribisnis dan Berbasis Perdesaan
Misi 2 : Mewujudkan Perekonomian yang Tangguh Berbasis Perdesaan dan Keunggulan Agribisnis Sasaran Tujuan
Uraian
1
1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui perluasan kegiatan ekonomi yang berbasis potensi desa
Indikator Capaian Sasaran 3
2 1
Meningkatnya daya saing, produktifitas dan produksi usaha pertanian,Kehu tan dan Perkebunan dalam upaya meningkatkan pendapatan petani
1
2 2.1 2.2
Tersusunannya Dokumen Perencanaan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RP-RHL dan RTn-RHL) Berkurangnya Lahan Kritis Penanganan Lahan Kritis Rehabilitasi Sumber Mata Air
Satuan
Kondisi Awal (2010)
4
5
2011 6
2012 7
2013 8
2014 9
2015 10
Paket
1
1
1
1
1
1
ha
10,974
9,499
8,024
6,549
5,074
3,599
2,124
ha
1,942
1,475
1,475
1,475
1,475
1,475
1,475
ha
595.9
100
100
100
100
100
95.9
Target Pencapaian Sasaran (Tahun 2011 - 2015)
SKPD PENAN GGUNG JAWAB 11
Tagret 2016
Dinas Kehuta nan dan Perkeb unan
45,843 10,792 1,192 -
-
Bertambahnya Potensi Komoditi Kehuiatnan : Hutan Rakyat
Ha
38,729
40,204
41,679
43,154
44,629
46,104
47,579
-
Jamur Kayu
Log
179,560
181,355.60
183,169.16
185,000.85
186,850.86
188,719.36
190,606.56
2.3
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
302,08 1 1,104,6 56
69
-
Lebah Madu
-
Bambu
3
Terlaksanaya kegiatan penyuluhan mengenai dampak perusakan hutan
-
Meningkatnya diversifikasi produksi bahan baku aneka usaha kehutanan (Kayu olahan, jamur kayu, lebah madu, bambu) Kayu olahan
-
Jamur kayu Lebah Madu
-
Bambu
4
Stup
356
359.74
363.34
366.97
370.64
374.35
378.09
Ha
5,166
5,217.79
5,269.97
5,322.67
5,375.90
5,429.65
5,483.95
orang
35
40
45
50
55
60
66
2,191 31,782 351 -
-
m3
393,154
397,085
401,056
405,067
409,118
413,209
417,341
kg kg/ltr
89,780 233
90,678 236
91,585 238
92,500 240
93,425 243
94,360 245
95,303 247
batang
1,764,91 2
1,782,561
1,800,387
1,818,391
1,836,575
1,854,940
1,873,490
2,418,6 89
1,435 10,857, 765 -
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
70
5
Meningkatnya pelayanan tata usaha hasil hutan (retribusi angkutan kayu)
unit
28,175
28,738.50
29,313.27
29,899.54
30,497.53
31,107.48
31,729.63
6
bibit/po hon
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
-
Meningkatkanya Jumlah Produksi Bibit di UPTD Hutbun Meningkatnya Jumlah Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan Kelapa
-
6.1
-
24,513
24,758
25,005.71
25,255.77
25,508.33
25,763.41
26,021.04
T eh
ton
10,220
10,322
10,425.42
10,529.68
10,634.97
10,741.32
10,848.74
-
Kopi
ton
998
1,008
1,018.06
1,028.24
1,038.52
1,048.91
1,059.40
-
Cengkeh
ton
450
455
459.05
463.64
468.27
472.95
477.68
-
Karet
ton
66
71.92
80.42
89.09
98.58
109.59
121.27
-
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan Kelapa (PSP.1,5 ton/ha/thn) T e h (PSP.2 ton/ha/thn)
1,400,0 00 -
ton
6.2
177,73 1
150,80 4 62,874 6,140 2,768 515 -
-
-
ton/Ha
0.98
0.99
1.00
1.01
1.02
1.03
1.04
ton/Ha
1.54
1.55
1.57
1.58
1.60
1.61
1.63
6 9
71
-
Kopi (PSP.1,3 ton/ha/thn) Cengkeh (PSP. 0,3 ton/ha/thn) Karet (PSP.1,3 ton/ha/thn)
ton/Ha
1.03
1.04
1.05
1.06
1.07
1.08
1.09
ton/Ha
0.31
0.31
0.31
0.32
0.32
0.32
0.33
ton/Ha
0.64
0.64
0.65
0.66
0.66
0.67
0.67 -
-
Ha
25,006
25,256
25,508.62
25,763.71
26,021.34
26,281.56
26,544.37
-
Teh
Ha
6,651
6,718
6,784.69
6,852.53
6,921.06
6,990.27
7,060.17
-
Kopi
Ha
970
980
989.50
999.39
1,009.39
1,019.48
1,029.67
-
Cengkeh
Ha
1,463
1,478
1,492.41
1,507.33
1,522.40
1,537.63
1,553.00
-
Karet
Ha
102
112
124
136
149
164
181
Orang
112,776
113,340
113,907
114,476
115,048
115,624
116,780
Kel
1,119
1,130
1,141
1,153
1,164
1,176
1,188
6.4
7
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Penyerapan tenaga kerja komoditi unggulan perkebunan Meningkatnya Jumlah Kelompok Tani Kehutanan/Perk ebunan
2 4
-
Meningkatnya luas lahan komoditas unggulan produktif Perkebunan ™ Kelapa
6.3
6
-
153,83 7 40,917 5,967 9,000 787 685,17 1
8,072
72
Meningkatnya Kelas Kelompok Tani - Pemula
Kel
823
834
845
853
864
876
884
- Lanjut
Kel
255
255
255
257
257
257
259
- Madya
Kel
37
37
37
38
38
38
39
- Utama
Kel
4
4
4
5
5
5
6
7.2
Terkendalinya serangan hama penyakit Penyakit Kehutanan/Perk ebunan
ha
424.0
415.6
407.2
399.1
391.1
383.3
375.6
8
Terlaksananya kegiatan Pelatihan Teknis bagi Petugas
orang
22
25
27
29
31
33
35.00
9
Tersedianya alat pengolahan produksi tepat guna
unit
33
34
35
36
37
38
39
pengol ahan the rakyat
10
Tersedianya tempat penampungan disentra produksi komoditi kehutanan/perk ebunan
unit
13
13
13
13
13
13
13
Pengol ahan Karet
7.1
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
5,096 1,795 264 33 2,420
202
73
10.1
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
Terlaksananya kegiatan promosi hasil produksi pertanian/perke bunan unggulan
paket
1
1
1
1
1
1
1
komodit i the
74
BAB VII. PENUTUP
Sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2008, maka dalam rangka pencapaian program pembangunan Kehutanan dan Perkebunan di Kabupaten Tasikmalaya disusun Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya 2011–2015 sebagai acuan dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan Kehutanan dan Perkebunan jangka waktu menengah (lima tahunan). Rencana Strategis ini memberikan arah dan langkah kebijakan dalam bentuk visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan dalam menunjang pembangunan di Kabupaten Tasikmalaya sehingga lebih mempermudah dan lebih jelas dalam penyusunan rencana program dan kegiatan prioritas setiap tahun. Demikian uraian Rencana Strategis Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Tasikmalaya 2011–2015, semoga dapat bermanfaat.
Renstra Hutbun Kab. Tasikmalaya 2011-2015
75
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Sasaran Tujuan
Program dan Kegiatan Uraian
1
1.Meningkatkan rehabilitasi hutan, lahan dan kebun
Indikator Sasaran
2 1
Berkurangnya lahan kritis
2.Meningkatkan Fungsi hutan, lahan dan kebun
2
Meningkatnya potensi tegakan hutan
Satuan
3
4
1
Tersusunannya Dokumen Penyusunan Rencana Perencanaan Pengelolaan Pengelolaan Rehabilitasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Hutan dan Lahan (RP-RHL) (RP-RHL dan RTn-RHL)
2
Berkurangnya Lahan Kritis
Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK)
5 Paket
2015
2016
7 1
8 1
9 1
10 1
11 1
12 1
13 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
50,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
50,000,000
9,499
8,024
6,549
5,074
3,599
2,124
Rp.
16,461,000,000
14,248,500,000
12,036,000,000
9,823,500,000
7,611,000,000
5,398,500,000
3,186,000,000
1,942
1,475
1,475
1,475
1,475
1,475
1,475
Rehabilitasi Sumber Mata Air
Pengembangan Kebun Bibit Rakyat
unit
Rehabilitasi Daerah Sumber Mata Air (Catchment Area)
ha
40
40
60
60
60
60
60
595.9
100
100
100
100
100
100
Pembangunan Agroforestry
Hutan Rakyat
Ha
38,729
Rp.
Jamur Kayu
Unit
60
Rp.
Lebah Madu
Unit
2
Rp. -
2014
50,000,000
2.2
-
2013
10,974
ha
-
2012
50,000,000
Penghijauan Lingkungan
-
2011
SKPD PENANGGU NG JAWAB
ha
Penanganan Lahan Kritis
Bertambahnya Potensi Komoditi Kehutanan :
6 1
Target Pencapaian Sasaran (Tahun 2011 - 2015)
Rp.
2.1
2.3
Data Capaian pada tahun awal Perencanaan (2010)
Bambu
Ha
5,166
40,204
41,679
43,154
44,629
46,104
47,579
2,212,500,000
2,212,500,000
2,212,500,000
2,212,500,000
2,212,500,000
2,212,500,000
66
73
80
88
97
97
360,000,000
396,000,000
435,600,000
479,160,000
527,076,000
527,076,000
3
5
7
10
15
15
40,000,000
60,000,000
90,000,000
135,000,000
202,500,000
202,500,000
5,217.79
5,269.97
5,322.67
5,375.90
5,429.65
5,484.00
Rp.
Terlaksanaya kegiatan penyuluhan mengenai dampak perusakan hutan
bimbingan Teknis pengendalian kerusakan hutan dan lahan
4
Meningkatnya diversifikasi produksi bahan baku aneka usaha kehutanan (Kayu olahan, jamur kayu, lebah madu, bambu)
Kegiatan Aneka Usaha Kehutanan
-
Kayu olahan
m3
393,154
397,085
401,056
405,067
409,118
413,209
417,342
-
Jamur kayu Lebah Madu Bambu
kg kg/ltr batang
89,780 233 1,764,912
90,678 236 1,782,561
91,585 238 1,800,387
92,500 240 1,818,391
93,425 243 1,836,575
94,360 245 1,854,940
95,303 247 1,873,490
3
3
Meningkatkan produksi dan Produktifitas komoditi unggulan kehutanan dan perkebunan
orang
35
40
45
50
55
60
66
Rp.
Lokasi
14 39 Kecamatan
1
2
3
Meningkatnya pelayanan tata Pengembangan industri dan usaha hasil hutan (retribusi pemasaran hasil hutan, angkutan kayu) lahan
6
Meningkatkanya Jumlah Produksi Bibit di UPTD Hutbun
Pengembangan bibit unggul Pertanian/Perkebunan
Meningkatnya Jumlah Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan
Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Pertanian/Perkebunan
6.1
4
5
Meningkatkan manfaat hutan, lahan dan kebun
Meningkatkan areal komoditi unggulan kehutanan dan perkebunan
4
5
5 unit
7 28,738.50
8 29,313.27
9 29,899.54
10 30,497.53
11 31,107.48
12 31,729.63
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
Rp.
200,000,000
220,000,000
242,000,000
266,200,000
292,820,000
322,102,000
322,102,000
bibit/poho n
6 28,175
-
Kelapa
ton
24,513
24,758
25,005.71
25,255.77
25,508.33
25,763.41
26,021.04
-
T eh
ton
10,220
10,322
10,425.42
10,529.68
10,634.97
10,741.32
10,848.74
-
Kopi
ton
998
1,008
1,018.06
1,028.24
1,038.52
1,048.91
1,059.40
-
Cengkeh
ton
450
455
459.05
463.64
468.27
472.95
477.68
-
Karet
ton
66
71.92
80.42
89.09
98.58
109.59
121.27
6.2
Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan
-
Kelapa (PSP.1,5 ton/ha/thn)
ton/Ha
0.93
0.99
1.00
1.01
1.02
1.03
1.04
-
T e h (PSP.2 ton/ha/thn)
ton/Ha
1.54
1.55
1.57
1.58
1.60
1.61
1.63
-
Kopi (PSP.1,3 ton/ha/thn)
ton/Ha
1.03
1.04
1.05
1.06
1.07
1.08
1.09
-
Cengkeh (PSP. 0,3 ton/ha/thn)
ton/Ha
0.31
0.31
0.31
0.32
0.32
0.32
0.33
-
Karet (PSP.1,3 ton/ha/thn)
ton/Ha
0.64
0.64
0.65
0.66
0.66
0.67
0.67
263
(1,035.75)
6.3
-
Meningkatnya luas lahan komoditas unggulan produktif Perkebunan TM Kelapa
Intensifikasi dan Diversifikasi Tanaman Pertanian/Perkebunan
-
Rehabilitasi dan Pengembangan Tanaman Pertanian/Perkebunan Ha
26,282
Rp. -
Teh
Ha
6,651
Rp. -
Kopi
Ha
970
Rp. -
Cengkeh
Ha
1,463
Rp. -
Karet
Ha
102
Rp. 6.4
Penyerapan tenaga kerja komoditi unggulan perkebunan
Orang
112,776
-
26,544
25,508.62
25,763.71
26,021.34
26,281.56
26,544.37
946,136,063
(2,589,380,715)
637,715,515
644,092,670
650,533,597
650,533,596.85
6,718
6,784.69
6,852.53
6,921.06
6,990.27
7,060.17
1,363,455,000
1,377,089,550
1,390,860,446
1,404,769,050
1,418,816,740
1,418,816,740
980
989.50
999.39
1,009.39
1,019.48
1,029.67
150,350,000
151,853,500
153,372,035
154,905,755
156,454,813
156,454,812.90
1,478
1,492.41
1,507.33
1,522.40
1,537.63
1,553.00
117,040,000
118,210,400
119,392,504
120,586,429
121,792,293
121,792,293.33
112
124.00
136.00
149.00
164.00
181.00
155,000,000
186,000,000
186,000,000
201,500,000
232,500,000
232,500,000.00
113,340
113,907
114,476
115,048
115,624
13
14
1
3. Meningkatkan pembinaan dan partisifasi serta menumbuhkembangkan kelembagaan Tani dan Pengusaha Kehutanan dan Perkebunan
2 6
Meningkatkan Pengetahuan, sikap dan keterampilan petani/masyarakat akan fungsi hutan, lahan dan kebun
7
3
4
Meningkatnya Jumlah Kelompok Tani Kehutanan/Perkebunan
Pemberdayaan petani dalam pembelajaran usaha Agribisnis berbasis Komoditas
Meningkatnya Kelas Kelompok Tani
Peningkatan Kemampuan Lembaga Tani
5 Kel
6
7 1,119
Rp. 7.1
- Pemula
Kel
8
9
10
11
12
13
1,130
1,141
1,153
1,164
1,176
1,188
223,800,000
226,038,000
228,298,380
230,581,364
232,887,177
232,887,177
823
834
845
853
864
876
884
255
255
255
257
257
257
259
-
-
-
-
Rp.
- Lanjut
Kel Rp.
- Madya
Kel
37
Rp.
- Utama
Kel
4
Rp. 7.2
Terkendalinya serangan hama penyakit Penyakit Kehutanan/Perkebunan
Bimbingan Teknis Penanggulangan hama dan Penyakit
8
Terlaksananya kegiatan Peningkatan kapasitas Pelatihan Teknis bagi Petugas tenaga penyuluh pertanian/Perkebunan
9
Tersedianya alat pengolahan produksi tepat guna
Pengadaan sarana dan Prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna
10
Tersedianya tempat penampungan disentra produksi komoditi kehutanan/perkebunan
Pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil pertanian/perkebunan (STA)
10.1
Terlaksananya kegiatan promosi hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan
Promosi hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan
ha
orang
424.0
22
7
Meningkatkanya kemapuan usaha kehutanan dan perkebunan
37 -
4 -
Rp.
4.Mendorong meningkatnya usaha bidang kehutanan dan Perkebunan
37 -
4 -
415.6
25
31,250,000
38 5 -
407.2
27
33,750,000
38 5 -
399.1
29
36,250,000
38
39
5
6
-
391.1
31
38,750,000
383.3
33
41,250,000
375.6
35
43,750,000
unit
33
34
35
36
37
38
39 pengolahan the rakyat
Rp unit
2,475,000,000 13
25,500,000,000 13
2,625,000,000 13
27,000,000,000 13
27,750,000,000 13
28,500,000,000 13
29,250,000,000 13 Pengolahan Karet
Rp
65,000,000
65,000,000
1
1
10,000,000
10,000,000
paket
Rp
65,000,000 1
10,000,000
65,000,000 1
10,000,000
65,000,000 1
10,000,000
65,000,000 1
10,000,000
65,000,000 1 komoditi the
10,000,000
14
Tabel 17 : INDIKATOR KINERJA RPJMD KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2011 - 2015
Visi : Kabupaten Tasikmalaya yang Religius, Islami, Mandiri dan Unggul di Bidang Agribisnis dan Berbasis Perdesaan Misi 2 : Mewujudkan Perekonomian yang Tangguh Berbasis Perdesaan dan Keunggulan Agribisnis Sasaran Tujuan 1 1. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui perluasan kegiatan ekonomi yang berbasis potensi desa
Uraian 2 1 Meningkatnya daya saing, produktifitas dan produksi usaha pertanian,Kehutan dan Perkebunan dalam upaya meningkatkan pendapatan petani
Indikator Capaian Sasaran
1
2
3 Tersusunannya Dokumen Perencanaan Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RP-RHL dan RTn-RHL) Berkurangnya Lahan Kritis
Satuan
Kondisi Awal (2010)
4 Paket
5 1
Target Pencapaian Sasaran (Tahun 2011 - 2015)
SKPD PENANGGUNG JAWAB
Tagret
2011
2012
2013
2014
2015
6 1
7 1
8 1
9 1
10 1
2016
11 Dinas Kehutanan dan Perkebunan
ha
10,974
9,499
8,024
6,549
5,074
3,599
2,124
45,843
2.1 Penanganan Lahan Kritis
ha
1,942
1,475
1,475
1,475
1,475
1,475
1,475
10,792
2.2 Rehabilitasi Sumber Mata Air
ha
595.9
100
100
100
95.9
1,192
100
100
2.3 Bertambahnya Potensi Komoditi Kehuiatnan : - Hutan Rakyat
Ha
38,729
40,204
41,679
43,154
44,629
46,104
47,579
302,081 1,104,656
-
Jamur Kayu
Log
179,560
181,355.60
183,169.16
185,000.85
186,850.86
188,719.36
190,606.56
-
Lebah Madu
Stup
356
359.74
363.34
366.97
370.64
374.35
378.09
2,191
-
Bambu
Ha
5,166
5,217.79
5,269.97
5,322.67
5,375.90
5,429.65
5,483.95
31,782
3
Terlaksanaya kegiatan penyuluhan mengenai dampak perusakan hutan
orang
35
40
45
50
55
60
66
-
4
Meningkatnya diversifikasi produksi bahan baku aneka usaha kehutanan (Kayu olahan, jamur kayu, lebah madu, bambu)
-
Kayu olahan Jamur kayu Lebah Madu Bambu
5
Meningkatnya pelayanan tata usaha hasil hutan (retribusi angkutan kayu)
unit
6
Meningkatkanya Jumlah Produksi Bibit di UPTD Hutbun
bibit/poho n
m3 kg kg/ltr batang
393,154 89,780 233 1,764,912
397,085 90,678 236 1,782,561
401,056 91,585 238 1,800,387
405,067 92,500 240 1,818,391
409,118 93,425 243 1,836,575
413,209 94,360 245 1,854,940
417,341 95,303 247 1,873,490
28,175
28,738.50
29,313.27
29,899.54
30,497.53
31,107.48
31,729.63
1,435 10,857,765 177,731
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
200,000
1,400,000
6.1 Meningkatnya Jumlah Produksi Komoditas Unggulan Perkebunan -
Kelapa T eh Kopi Cengkeh Karet
351
2,418,689
-
ton ton ton ton ton
24,513 10,220 998 450 66
24,758 10,322 1,008 455 71.92
25,005.71 10,425.42 1,018.06 459.05 80.42
25,255.77 10,529.68 1,028.24 463.64 89.09
25,508.33 10,634.97 1,038.52 468.27 98.58
25,763.41 10,741.32 1,048.91 472.95 109.59
26,021.04 10,848.74 1,059.40 477.68 121.27
150,804 62,874 6,140 2,768 515
6.2 Meningkatnya Produktivitas Komoditas Unggulan Perkebunan -
Kelapa (PSP.1,5 ton/ha/thn) T e h (PSP.2 ton/ha/thn) Kopi (PSP.1,3 ton/ha/thn) Cengkeh (PSP. 0,3 ton/ha/thn) Karet (PSP.1,3 ton/ha/thn)
ton/Ha ton/Ha ton/Ha ton/Ha ton/Ha
0.98 1.54 1.03 0.31 0.64
0.99 1.55 1.04 0.31 0.64
1.00 1.57 1.05 0.31 0.65
1.01 1.58 1.06 0.32 0.66
1.02 1.60 1.07 0.32 0.66 -
1.03 1.61 1.08 0.32 0.67
1.04 1.63 1.09 0.33 0.67
6 9 6 2 4 -
25,006 6,651 970 1,463 102
25,256 6,718 980 1,478 112
25,508.62 6,784.69 989.50 1,492.41 124
25,763.71 6,852.53 999.39 1,507.33 136
26,021.34 6,921.06 1,009.39 1,522.40 149
26,281.56 6,990.27 1,019.48 1,537.63 164
26,544.37 7,060.17 1,029.67 1,553.00 181
112,776
113,340
113,907
114,476
115,048
115,624
116,780
153,837 40,917 5,967 9,000 787 685,171
Kel
1,119
1,130
1,141
1,153
1,164
1,176
1,188
8,072
Kel Kel Kel Kel ha
823 255 37 4 424.0
834 255 37 4 415.6
845 255 37 4 407.2
853 257 38 5 399.1
864 257 38 5 391.1
876 257 38 5 383.3
884 259 39 6 375.6
5,096 1,795 264 33 2,420
orang
22
25
27
29
31
33
35.00
202
6.3 Meningkatnya luas lahan komoditas unggulan produktif Perkebunan ™ -
Kelapa Teh Kopi Cengkeh Karet
6.4 Penyerapan tenaga kerja komoditi unggulan perkebunan 7
Meningkatnya Jumlah Kelompok Tani Kehutanan/Perkebunan
-
-
Ha Ha Ha Ha Ha Orang
7.1 Meningkatnya Kelas Kelompok Tani - Pemula - Lanjut - Madya - Utama 7.2 Terkendalinya serangan hama penyakit Penyakit Kehutanan/Perkebunan
-
8
Terlaksananya kegiatan Pelatihan Teknis bagi Petugas
9
Tersedianya alat pengolahan produksi tepat guna
unit
33
34
35
36
37
38
39 pengolahan the rakyat
10
Tersedianya tempat penampungan disentra produksi komoditi kehutanan/perkebunan
unit
13
13
13
13
13
13
13 Pengolahan Karet
paket
1
1
1
1
1
1
10.1
Terlaksananya kegiatan promosi hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan
1 komoditi the