LAPORAN KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
(LKIP)
TAHUN 2015
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dimaksudkan untuk untuk menyampaikan capaian kinerja indikator sasaran yang telah ditetapkan selama tahun anggaran 2015 atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi selain sebagai bahan evaluasi akuntabilitas kinerja. LKIP disusun berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah yang mengatur tentang pelaporan kinerja. Tema pembangunan tahunan daerah Jawa Barat tahun 2015, yaitu: Meningkatkan Kualitas Hasil Pembangunan untuk Kemajuan dan Kesejahteraan Masyarakat Jawa Barat
Arah kebijakan pembangunan Tahun 2015 memiliki 5 sasaran utama, yaitu : (a) peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat, pelayanan kesehatan bagi semua, kemandirian masyarakat dan pengokohan ketahanan keluarga; (b) memperkuat pembangunan ekonomi perdesaan dan regional, peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi, penguatan UMKM dan daya saing usaha; (c) modernisasi pemerintahan dan peningkatan partisipasi publik; (d) peningkatan kualitas infrastruktur strategis Jawa Barat dan mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan melalui pembangunan yang berkelanjutan; (e) mengembangkan seni, budaya, dan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal serta memperkuat peran pemuda dan olahraga. Rencana program dan kegiatan tematik sektoral dikelompokkan berdasarkan prioritas pembangunan Jawa Barat dirumuskan kedalam 10 (sepuluh) Common Goals sebagai platform sinergi pusat (Kementerian/Lembaga), daerah dan pemangku kepentingan pembangunan dan Prioritas Pembangunan Kewilayahan Mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009‐2029, Provinsi Jawa Barat terbagi ke dalam 6 (enam) wilayah pengembangan (WP). Adapun peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan pembangunan Jawa Barat tematik sektoral terutama terkait dengan Common
i
Goals 4 yaitu Meningkatnya Ekonomi Pertanian, dengan sasaran prioritas pembangunan yang terkait bidang industri dan perdagangan adalah pengembangan agribisnis, forestbusiness, marine business dan agro industry. Selain itu, Common Goals 5 yaitu Meningkatkan
Ekonomi
Non
Pertanian
dengan
sasaran
prioritas
terkait
yaitu
pengembangan industri manufaktur dan pengembangan Industri Kreatif dan Wirausahawan muda kreatif. Mempertimbangkan arah dan kebijakan Pemerintah Provinsi, maka visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu terkait dengan misi Kedua Membangun Perekonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan dan Misi Ketiga Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Melalui Profesionalisme Tata kelola dan Perluasan Partisipasi Publik adalah : “Terwujudnya Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat yang Berdaya Saing Tinggi” Untuk mewujudkan visi dalam lima tahun ke depan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat berupaya melaksanakan dan mengusahakan misi guna menjawab pertanyaan apa bisnis atau usaha yang dilakukan dalam lima tahun mendatang. Adapun misi tersebut adalah sebagai berikut : 1.
Misi pertama, Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat. Hal ini untuk menciptakan kemampuan bagi sumber daya industri untuk bersaing di pasar nasional maupun global.
2.
Misi kedua, Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri. Hal ini untuk meningkatkan nilai dan volume perdagangan dari Jawa Barat ke luar negeri.
3.
Misi ketiga, Meningkatkan kelancaran distribusi, pengamanan perdagangan dalam negeri dan Perlindungan Konsumen. Hal ini untuk menciptakan keseimbangan sistem perdagangan dalam negeri di Jawa Barat.
4.
Misi keempat, Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. Hal ini untuk menciptakan kemampuan dalam mengawal pembangunan dan pengembangan industri dan perdagangan Jawa Barat selama 5 (lima) tahun kedepan.
Sasaran strategik pembangunan bidang industri dan perdagangan ditetapkan dalam 9 (sasaran) yang meliputi 16 (enam belas) indicator kinerja sebagai alat ukur atas keberhasilan dan kegagalan selama tahun pembangunan 2013 – 2018. Gambaran capaian kinerja sasaran dalam bentuk penilaian kualitatif adalah sebagai berikut :
ii
1. Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar mendapat predikat “Sedang”. 2. Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produk, mendapat predikat nilai “Sangat baik”. 3. Tersedianya tenaga kerja yang kompeten di bidang industri, mendapat predikat nilai “Baik”. 4. Meningkatnya produk ekspor, eksportir dan terpantaunya produk impor Jawa Barat, mendapat predikat nilai “Kurang”. 5. Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan, mendapat predikat nilai “Baik”. 6. Meningkatnya koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk, mendapat predikat nilai “Sangat baik”. 7. Meningkatnya sarana dan prasarana kerja, mendapat predikat nilai “Baik”. 8. Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan, dengan predikat nilai “Sangat Baik”. 9. Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia, dengan predikat nilai “Sangat Baik”. Hasil pengukuran keberhasilan dalam capaian setiap sasaran berdasarkan indicator kinerja sebagai berikut : Misi pertama
: Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat
1. Sasaran 1 : Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar, mendapat predikat nilai “Baik” dengan rata-rata capaian sebesar 88.62%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja dengan 1 (satu) indikator diatas target dan 1 (satu) indikator mendekati target. 2. Sasaran 2 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produk, mendapat predikat nilai “Sangat baik” dengan rata-rata capaian sebesar 3.602%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja dengan rincian kedua indikator tersebut di atas target. 3. Sasaran 3 : Tersedianya tenaga kerja yang kompetern di bidang industri, mendapat predikat nilai “Baik” dengan capaian sebesar 91.4%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja mendekati target.
iii
Misi kedua
: Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri
1. Sasaran 1 : Meningkatnya produk ekspor, eksportir dan terpantaunya produk impor Jawa Barat, mendapat predikat nilai “Kurang” dengan rata-rata capaian sebesar 19.8%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 3 (tiga) indikator kinerja dengan rincian 2 (dua) indikator dibawah target dan 1 (satu) indikator tersebut jauh diatas target. Misi ketiga
: Meningkatkan kelancaran distribusi, pengamanan perdaganan dalam
negeri dan perlindungan konsumen 1. Sasaran 1 : Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan, mendapat predikat nilai “Baik” dengan rata-rata capaian sebesar 100%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja dengan rincian kedua indikator tersebut yang mencapai target. 2. Sasaran 2 : Meningkatnya koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk, mendapat predikat nilai “Sangat Baik” dengan rata-rata capaian sebesar 750%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja mencapai target, 1 (satu) indikator mendekati target dan 1 (satu) indikator tersebut jauh diatas target. Misi keempat
: Meningkatkan kinerja sumber daya
1. Sasaran 1 : Meningkatnya sarana dan prasarana kerja, mendapat predikat nilai “Baik” dengan capaian sebesar 100%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan sesuai target. 2. Sasaran 2 : Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan, dengan predikat nilai “Sangat Baik” dengan capaian sebesar 3.00%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan sesuai target. 3. Sasaran 3 : Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia, dengan predikat nilai “Sangat Baik” dengan capaian sebesar 700%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja jauh diatas target. Apresiasi yang didapatkan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat selama Tahun 2015 adalah Penghargaan Gugus Kendali Mutu (GKM), One Village One Product (OVOP)
Kategori Bintang 2, One Village One Product (OVOP)
Kategori
Bintang 4, Pegawai Teladan Peringkat II Fungsional Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pegawai Tenaga Penera Teladan, UKM Pangan Award 2015 Makanan Siap Saji, UKM Pangan Award untuk Minuman dalam kemasan, UKM Pangan Award untuk Makanan
iv
Ringan / Camilan, Inovasi Pangan Baru, Primaniyarta (KATEGORI EKSPORTIR BERKINERJA) dan Pasar Tertib Ukur.
]
v
KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan Puji dan Syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan Rakhmat dan Hidayah-Nya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat telah selesai menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
yang mengatur tentang
pelaporan kinerja. Selain itu penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 secara umum berpedoman pada aspek-aspek pengelolaan keuangan daerah berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, dan Keputusan Gubernur Jabar Nomor 910/Kep.1269-Org/2014 tanggal 9 September Tahun 2014 tentang Standar Biaya Belanja Daerah Pemerintah Propinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 merupakan dokumen yang berisi gambaran perwujudan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang disusun dan disampaikan secara sistematik dan melembaga. Dokumen ini mengungkapkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat sebagai penjabaran dari Visi, Misi dan Strateji Dinas yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Tujuan penyusunan
antara lain untuk, mendorong terciptanya akuntabilitas
kinerja instansi pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk menciptakan Tata Kelola Pemerintahan yang baik dan terpercaya. Disisi lain Laporan ini dimaksudkan pula sebagai bentuk pertanggung jawaban penyelenggaraan pemerintah dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelola sumberdaya yang didasarkan pada perencanaan stratejik yang telah ditetapkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada pimpinan OPD/ Biro dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, khususnya lingkup Bidang Ekonomi dan seluruh stakeholder sektor Industri dan Perdagangan di wilayah Provinsi Jawa Barat atas partisipasi dan kerjasamanya dalam berbagai aktivitas pada tahun 2015.
vi
Meskipun disadari masih terdapat kelemahan dalam penyusunan Laporan ini, namun kami telah berupaya semoga dokumen ini dapat memenuhi harapan pihak-pihak yang memiliki hak untuk meminta keterangan dan pertanggungjawaban. Untuk itu, kritik dan saran senantiasa kami harapkan dalam upaya penyempurnaan dan semoga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
Bandung,
Februari 2016
KEPALA DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN,
Dr. HENING WIDIATMOKO, M.A. Pembina Utama Muda NIP 19640831 199203 1 008
vii
DAFTAR ISI Halaman IKHTISAR EKSEKUTIF ................................................................................................. i KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii DAFTAR TABEL ........................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xii
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ................................................................................. I-1 1.2. Maksud dan Tujuan .......................................................................... I-1 1.3. Dasar Hukum .................................................................................... I-2 1.4. Gambaran Umum ............................................................................. I-5 1.4.1. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................ I-5 1.4.2. Sumber Daya .......................................................................... I-8
BAB II
PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Stratejik 2013 – 2018 ........................................................ II-1 2.1.1 Visi dan Misi............................................................................. II-1 2.1.2 Tujuan, Sasaran dan Indikator sasaran.................................... II-2 2.1.3 Strategi, Kebijakan dan Program ............................................. II-4 2.2 Rencana Kinerja Tahun 2015 ........................................................... II-7 2.3 Perjanjian Kinerja Tahun 2015 .......................................................... II-8
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja ................................................................................ III-1 3.1.1 Kerangka Pengukurann Kinerja ............................................... III-1 3.1.2 Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja ............... III-2 3.1.3 Pengkuran Indikator Kinerja ..................................................... III-4 3.1.4 Evaluasi Capaian Indikator Kinerja .......................................... III-6 3.1.5 Evaluasi Program dan Kegiatan yang menunjang capaian kinerja.......................................................................... III-10 3.1.6 Rencana Program dan Kegiatan ............................................. III-12
viii
3.2 Akuntabilitas Anggaran ..................................................................... III-14 3.2.1 Anggaran dan Realisasi Anggaran ........................................... III-15 BAB IV
PENUTUP ................................................................................................ IV-1
ix
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1.
Rencana Kinerja Tahun 2015 ................................................................... II-7
Tabel 2.2.
Perjanjian Kinerja Tahun 2015.................................................................. II-8
Tabel 3.1.
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2013 - 2018........................ III-2
Tabel 3.2.
Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015............ III-4
Tabel 3.3.
Capaian Indikator Konerja Tahun 2015 .................................................... III-6
Tabel 3.4.
Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015 dan Tahun 2014 .. III-9
Tabel 3.5.
Realisasi dan Pencapaian Target Pendapatan Tahun 2015 ..................... III-15
Tabel 3.6.
Pelaksanaan Bantuan Keuangn dan Hibah .............................................. III-47
x
DAFTAR GAMBAR Halaman
Gambar 1.1. Bagan struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan ............ I-8 Gambar 1.2. Grafik berdasarkan pembagian komposisi berdasarkan eselon ................ I-9 Gambar 1.3. Grafik komposisi berdasarkan usia ........................................................... I-9 Gambar 1.4. Grafik komposisi berdasarkan jenis kelamin ............................................. I-10 Gambar 1.5. Grafik komposisi berdasarkan pendidikan ................................................ I-10 Gambar 1.6. Grafik komposisi berdasarkan golongan ................................................... I-11
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Surat Keputusan Tim Penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2015 Realisasi Belanja Subsidi Kegiatan Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok Masyarakat (KEPOKMAS)
xii
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat BAB.I
Pendahuluan 1.1.
Latar Belakang Memperhatikan
amanat
Undang-undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
dituntut untuk
mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja sesuai dengan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBD sebagai perwujudan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan pengelolaan sumberdaya. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
sebagai salah satu
perangkat Gubernur berkewajiban menyampaikan pertanggungjawaban dalam mengelola berbagai kegiatan pada tahun anggaran 2015. Instrumen pertanggungjawaban tersebut berupa Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang menggambarkan keberhasilan dan kegagalan kinerja instansi pemerintah / SKPD yang bersangkutan melalui sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Pencapaian kinerja didasarkan kepada perencanaan stratejik yang telah ditetapkan sebelumnya sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Untuk mengetahui seberapa besar penetapan target kinerja dapat dicapai serta kendala-kendala apa yang menghambat pencapaian kinerja perlu dievaluasi sebagai bahan penyempurnaan kebijakan pada tahun mendatang. Dalam perwujudan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dan atas dasar mandat yang telah diberikan oleh Gubernur Jawa Barat kepada Kepala Dinas, disusunlah Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
untuk Tahun 2015.
1.2.
Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan LKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat Tahun 2015 adalah untuk menyampaikan capaian kinerja indikator sasaran yang telah ditetapkan selama tahun anggaran 2015.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 1
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tujuan penyusunan LKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun
2015
untuk
dipertanggungjawabkan
memberikan mengenai
gambaran pencapaian
yang
jelas,
kinerja
transparan,
Dinas
dan
Perindustrian
dapat dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat selama Tahun 2015. LKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 diharapkan dapat membantu pimpinan dan seluruh jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dalam mencermati berbagai permasalahan sebagai bahan acuan dalam menyusun program di tahun berikutnya. Dengan demikian program di tahun mendatang dapat disusun lebih fokus, efektif, efisien, terukur, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, LKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. mendorong pelaksanaan pembangunan industri dan perdagangan secara baik dan benar berdasarkan aturan perundang-undangan yang berlaku; 2. meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat dengan lebih baik melalui masukan dan umpan balik dari seluruh stakeholders;
3. memelihara kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi secara efektif, efisien dan responsif terhadap aspirasi masyarakat.
1.3.
Dasar Hukum Penyusunan LKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun
2015 mengacu pada : 1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Nasional; 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 4. Undang-undang Nomor 03 Tahun 2014 tentang Perindustrian; 5. Undang-undang Nomor 07 Tahun 2014 tentang Perdagangan; 6. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Peraturan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 2
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Mendagri Nomor 13 Tahun 2006; 8. Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
54
Tahun
2010
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 11. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas daerah Provinsi Jawa Barat; 12. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8; 13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Lembaran Daerah Tahun 2013 Nomor 25 Seri E); 14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2015; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015; 16. Peraturan Gubernur Provinsi Jabar Nomor 69 Tahun 2009 Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja OPD;
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 3
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 17. Peraturan Gubernur Provinsi Jabar Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Dilingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 18. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 49 Tahun 2010 Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas dan Tata Kerja UPTD dilingkungan Disperindag Jabar; 19. Peraturan Gubernur Jabar Nomor 35 Tahun
2014 Tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2015; 20. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2015; 21. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 93 Tahun 2015 tentang Penjabaran Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2015; 22. Keputusan
Gubernur
Jawa
Barat
Nomor
910/Kep.1269-Org/2014
tanggal 9 September 2014 tentang Standar Biaya Belanja Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2015; 23. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat TA 2015; 24. Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat TA 2015; 25. Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No. 800/5865/Skrt tahun 2013 Tanggl 28 Juni 2013 tentang Pembentukan Tim Penyusunan Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018; 26. Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No. 800/9586/Skrt tahun 2014 Tanggal 27 November 2014 tentang Penetapan Perubahan Rencana Strategis Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 – 2018; 27. Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No. tahun 2015 Tanggal Desember 2015 tentang Penetapan Perubahan Kedua Rencana Strategis Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014 – 2018.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 4
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 1.4.
Gambaran Umum
1.4.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
sebagai salah satu
pelaksana teknis Gubernur dalam Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat seperti di tetapkan dalam Nomor 21 Tahun 2008 tentang organisasi dan tata kerja dinas daerah Provinsi Jawa Barat telah mengalami sedikit perubahan dimana saat ini tugas pokok dan fungsi Dinas Indag Agro telah diintegrasikan kepada Disperindag Jabar. Dalam struktur organisasi baru berdasarkan Peraturan Daerah tersebut, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
mempunyai tugas
pokok : “Melaksanakan urusan pemerintah daerah bidang perindustrian dan perdagangan berdasarkan
asas
otonomi,
dekonsentrasi
dan
tugas
pembantuan”.
Dalam
menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi sebagaimana dimaksud, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi : 1. Penyelenggaraan
perumusan
dan
penetapan
kebijakan
teknis
bidang
perindustrian dan perdagangan meliputi bidang: Industri logam mesin alat transportasi, tekstil dan produk tekstil, telematika dan elektronika, Industri aneka, kerajinan dan kimia, Industri agro, perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, promosi dan kerjasama industri dan perdagangan; 2. Penyelenggaraan dan fasilitasi pengendalian dan pengawasan perindustrian dan perdagangan meliputi Industri logam mesin alat transportasi ,tekstil dan produk tekstil, telematika dan elektronika, Industri aneka, kerajinan dan kimia, Industri agro, perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, promosi dan kerjasama industri dan perdagangan; 3. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dinas; Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi tersebut, struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut: 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, membawahkan : 1) Subag Perencanaan dan Program 2) Subag Keuangan 3) Subag Kepegawaian dan Umum
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 5
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 3. Bidang ILMATTATEL (Industri Logam, Mesin, Tekstil dan produk Tekstil, Alat Transportasi, Telematika dan Elektronika), membawahi: 1) Seksi Industri Logam dan Mesin 2) Seksi Industri Alat Transportasi, Telematika dan Elektronika 3) Seksi Industri Tekstil dan Produk Tekstil 4. Bidang IAKK (Industri Aneka, Kerajinan
dan Kimia). Pada pelaksanaan Tugas
pokok dan Fungsinya, membawahi: 1) Seksi Aneka Industri 2) Seksi Industri Kerajinan 3) Seksi Industri Kimia 5. Bidang Industri Agro. Bidang ini sebagai salah satu bidang baru pada struktur organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat , membawahi: 1) Seksi Industri Makanan 2) Seksi Industri Minuman dan Tembakau 3) Seksi Industri Hasil hutan dan Perkebunan 6. Bidang Perdagangan Dalam Negeri, membawahi: 1) Seksi Bina Pasar 2) Seksi Bina Usaha dan Sarana Perdagangan 3) Seksi Perlindungan Konsumen dan Pengawasan 7. Bidang Perdagangan Luar Negeri, membawahi: 1) Seksi Ekspor Hasil Industri dan Pertambangan 2) Seksi Impor 3) Seksi Ekspor Hasil Pertanian Perkebunan dan Kehutanan 8. Bidang Promosi, Kerjasama Industri dan Perdagangan, membawahi : 1) Seksi Promosi Ekspor 2) Seksi Kerjasama Dagang 3) Seksi Kerjasama Industri 9. Balai Pengembangan Perindustrian, membawahi : 1) Subbag Tata Usaha 2) Seksi Pengembangan Teknologi 3) Seksi Pengembangan Usaha 10. Balai Kemetrologian Bandung, membawahi : 1) Subbag Tata Usaha
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 6
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2) Seksi Teknis 3) Seksi Standarisasi Ukuran dan Laboratorium 11. Balai Kemetrologian Tasikmalaya, membawahi : 1) Subbag Tata Usaha 2) Seksi Teknis 3) Seksi Standarisasi Ukuran dan Laboratorium 12. Balai Kemetrologian Cirebon, membawahi : 1) Subbag Tata Usaha 2) Seksi Teknis 3) Seksi Standarisasi Ukuran dan Laboratorium 13. Balai Kemetrologian Bogor, membawahi : 1) Subbag Tata Usaha 2) Seksi Teknis 3) Seksi Standarisasi Ukuran dan Laboratorium 14. Balai Kemetrologian Karawang, membawahi : 1) Subbag Tata Usaha 2) Seksi Teknis 3) Seksi Standarisasi Ukuran dan Laboratorium Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi Jabar Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, saat ini telah ada 6 (enam) UPTD yang melayani masyarakat
di
bidang
Industri
dan
Perdagangan.
Pada
industri,
terdapat
Balai
Pengembangan Perindustrian yang memiliki 9 (sembilan) sub unit pelayanan IKM dari berbagai komoditi dan tersebar lokasinya di Jawa Barat. Pada layanan kemetrologian, terdapat Balai Kemetrologian yang dibagi atas 5 (lima) wilayah yaitu Balai Kemetrologian Bandung, Balai Kemetrologian Bogor, Balai Kemetrologian Karawang, Balai Kemetrologian Cirebon dan Balai Kemetrologian Tasikmalaya. Ke-6 UPTD tersebut,
selain telah
memberikan pelayanan kepada masyarakat juga telah memberikan kontribusi positif terhadap Pendapatan Asli Daerah Provinsi Jawa Barat dari sektor Industri dan Perdagangan. Berikut ini adalah selengkapnya Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 7
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Gambar 1.1. Bagan Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat (Sumber : Disperindag Provinsi Jawa Barat, 2013)
1.4.2 Sumber Daya Dalam penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsinya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat memiliki sumber daya baik itu sumber daya manusia maupun sarana dan prasarana kerja. Gambaran umum potensi sumber daya manusia dapat digambarkan berdasarkan komposisi pembagian berdasarkan kelengkapan eselonisasi, komposisi berdasarkan kriteria tertentu seperti usia, pendidikan, golongan, jenis kelamin sampai dengan agama yang dianut oleh PNSD di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat , sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 8
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Gambar 1.2. Grafik berdasarkan pembagian komposisi berdasarkan eselon (Sumber : Sistem Informasi Kepegawaian, 2015)
Gambar 1.3. Grafik komposisi berdasarkan usia (Sumber : Sistem Informasi Kepegawaian, 2015)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 9
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Gambar 1.4. Grafik komposisi berdasarkan jenis kelamin (Sumber : Sistem Informasi Kepegawaian, 2015)
Gambar 1.5. Grafik komposisi berdasarkan pendidikan (Sumber : Sistem Informasi Kepegawaian, 2015)
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 10
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Gambar 1.6. Grafik komposisi berdasarkan golongan (Sumber : Sistem Informasi Kepegawaian, 2015)
Selain dari sumber daya manusia, Dinas Perindustrian dan Perdangan Provinsi Jawa Barat juga memiliki asset/modal berupa tanah, gedung kantor, kendaraan bermotor roda 4 dan 2 serta sarana dan prasarana kerja untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | I - 11
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
BAB.II
PERENCANAAN KINERJA 2.1
Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rencana Strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun
2013- 2018 berupaya mendorong dan mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat 2005-2025 tahap ketiga, yaitu tahap memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam rangka penyiapan kemandirian masyarakat Jawa Barat di bidang ekonomi, utamanya bidang industri dan perdagangan.
2.1.1. Visi dan Misi Sesuai dengan RPJPD Provinsi Jawa Barat 2005-2025 visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018, maka Visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018, yaitu terkait dengan misi Kedua Membangun Perekonomian Yang Kokoh dan Berkeadilan dan Misi Ketiga Meningkatkan Kinerja Pemerintahan Melalui Profesionalisme Tata kelola dan Perluasan Partisipasi Publik adalah : “Terwujudnya Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat yang Berdaya Saing Tinggi” Berdaya saing : kemampuan bersaing masa lalu, masa kini dan masa mendatang untuk dapat tumbuh (berkembang) dengan kemampuan tinggi di antara persaingan industri dan perdagangan untuk menjadi lebih unggul. Mewujudkan daya saing : lebih memusatkan perhatian untuk merebut pasar dengan harga yang lebih bersaing melalui efisiensi biaya produksi; memanfaatkan kekhasan model atau kualitas terbaik yang tidak terdapat pada pihak lain lain sehingga menarik pembeli; memusatkan perhatian (fokus) pada segmen pasar tertentu dan dengan menggunakan kombinasi dari kemamuan yang dimiliki. Untuk mewujudkan visi dalam lima tahun ke depan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat berupaya melaksanakan dan mengusahakan misi guna menjawab pertanyaan apa bisnis atau usaha yang dilakukan dalam lima tahun mendatang. Adapun misi tersebut adalah sebagai berikut :
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 1
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 1.
Misi pertama, Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat. Hal ini untuk menciptakan kemampuan bagi sumber daya industri untuk bersaing di pasar nasional maupun global.
2.
Misi kedua, Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri. Hal ini untuk meningkatkan nilai dan volume perdagangan dari Jawa Barat ke luar negeri.
3.
Misi ketiga, Meningkatkan kelancaran distribusi, pengamanan perdagangan dalam negeri dan Perlindungan Konsumen. Hal ini untuk menciptakan keseimbangan sistem perdagangan dalam negeri di Jawa Barat.
4.
Misi keempat, Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat. Hal ini untuk menciptakan kemampuan dalam mengawal pembangunan dan pengembangan industri dan perdagangan Jawa Barat selama 5 (lima) tahun kedepan.
2.1.2. Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran Perwujudan visi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dilakukan melalui pelaksanaan misi yang telah ditetapkan sesuai dengan tupoksi Dinas. Untuk itu perlu adanya kerangka yang jelas pada setiap misi dioperasionalkan kedalam tujuan dan sasaran yang hendak dicapai yang akan memberikan arahan bagi pelaksanaan misi dimaksud. Tujuan dan sasaran pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan sebagai berikut : Misi
: Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat
pertama Tujuan
: Berkembangnya industri Jawa Barat
Sasaran
: 1. Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar. 2. Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produksi. 3. Tersedianya tenaga kerja yang kompeten di bidang industri.
Indikator dan Target : Indikator Pertumbuhan Industri Manufaktur pada PDRB Jawa Barat Peningkatan Jumlah unit usaha IKM Peningkatan Nilai Produksi IKM
Kondisi Awal (2013) 157.64 Triliun Rupiah 201.455 Unit Usaha 481.56
Target Kinerja 2014
2015
2016
2017
2018
166.52 Triliun Rupiah 201. 955
175.89 Triliun Rupiah 202. 455
185.80 Triliun Rupiah 202. 955
196.26 Triliun Rupiah 203. 455
207.31 Triliun Rupiah 203. 955
5%
10%
15%
20%
25%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 2
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Juta Rupiah 500 Org
Peningkatan Jumlah SDM IKM yang bersertifikat Peningkatan Jumlah wirausaha baru
WUB
1500 Org 3000
2500 Org 6000
3000 Org 9000
3500 Org 12000
4000 Org 15000
Misi kedua
:
Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri
Tujuan
:
Mengembangkan kinerja ekspor dan pengendalian impor
Sasaran
:
Meningkatnya produk ekspor non migas, eksportir dan terpantaunya produk impor Jawa Barat
Indikator dan Target : Kondisi Awal (2013) 25,82 Milyar US$ 1.481 Eksportir 12,23 Milyar US$
Indikator Peningkatan Nilai Ekspor Non Migas Jawa Barat per tahun Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun Penurunan Nilai Impor Jawa Barat
Misi ketiga
:
Target Kinerja 2014
2015
2016
2017
2018
2%
2%
3%
3%
4%
75
100
125
150
175
2%
2%
2,5%
2,5%
3%
Meningkatkan Kelancaran Distribusi, Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri dan Perlindungan Konsumen.
Tujuan
:
Meningkatkan
efisiensi
dan
efektivitas
distribusi,
pengamanan
perdagangan dalam negeri dan perlindungan konsumen Sasaran
:
1. Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan 2. Meningkatnya
koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok
masyarakat serta meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 3
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Indikator dan Target : Target Kinerja
Kondisi Awal (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Jumlah revitalisasi pasar tradisional Jumlah kerjasama perdagangan
12 Unit 5 Buah
15 Unit 5 Buah
20 Unit 5 Buah
25 Unit 5 Buah
30 Unit 5 Buah
35 Unit 5 Buah
Terkendalinya inflasi Jawa Barat
9.15 %
Inflasi Jawa Barat < Inflasi Nasional
UTTP : 6.089.916 buah
6.181.265 6.304.890 6.430.988 6.623.917 6.822.635 buah buah buah buah buah
Indikator
Jumlah UTTP dan BDKT
Peningkatan Cakupan Barang Beredar
Misi
:
keempat Tujuan
BDKT : 1.528 buah
1.551 buah
1.582 buah
1.614 buah
1.662 buah
1.712 Buah
-
-
1
2
3
4
Pengawasan
Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat.
:
Meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan sumber daya manusia Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat
Sasaran
:
1.
Meningkatnya sarana dan prasarana kerja
2.
Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan
3.
Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia
Indikator dan Target : Indikator Ketersediaan sarana dan prasarana kerja minimal Tingkat keterlambatan pelaporan Tingkat keikutsertaan pelatihan teknis
Kondisi Awal (2013) 47,97 %
50 %
55 %
60 %
65 %
70 %
5% PNS
4% 25 PNS
3% 25 PNS
2% 25 PNS
1% 25 PNS
0% 25 PNS
Target Kinerja 2014
2015
2016
2017
2018
2.1.3. Strategi, Kebijakan dan Program Sesuai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai yang akan, berikut ini adalah strategi, kebijakan dan program pada pelaksanaan masing-masing misi diuraikan sebagai berikut : Misi
:
Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat
pertama Strategi
1. Peningkatan daya saing industri unggulan (industri kreatif, industri telematika, industri agro, industri tekstil dan produk tekstil, industri komponen otomotif serta industri alas kaki).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 4
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2. Peningkatan unit usaha industri kecil dan menengah serta kemitraan antar industri. 3. Peningkatan kompetensi tenaga kerja di bidang industri yang berdaya saing tinggi 4. Mendorong pemanfaatan kapabilitas dan potensi alam Jawa Barat sebagai bahan baku industri IKM. Kebijakan
:
1. Memfasilitasi peningkatan kualitas produk unggulan dan kualitas industri unggulan (industri kreatif, industri telematika, industri agro, industri tekstil dan produk tekstil, industri komponen otomotif serta industri alas kaki). 2. Memfasilitasi peningkatan unit usaha industri kecil menengah dan kemitraan antar industri.
Program
:
1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 2. Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi. 3. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
Misi kedua
:
Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri
Strategi
:
1. Penumbuhan perdagangan ekspor dan pengembangan pasar luar negeri. 2. Peningkatan pemantauan terhadap produk impor Jawa Barat.
Kebijakan
:
Mendorong dan memfasilitasi perdagangan luar negeri, promosi dagang dan pengembangan pasar luar negeri.
Program
:
Program peningkatan dan pengembangan ekspor
Misi ketiga
:
Meningkatkan Kelancaran Distribusi, Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri dan Perlindungan Konsumen.
Strategi
:
1. Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta sistem distribusi barang yang efektif dan efisien. 2. Penggunaan produk dalam negeri, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan 3. Peningkatan
pengawasan
barang
beredar
dan
jasa
serta
perlindungan terhadap konsumen. 4. Peningkatan tertib usaha dan tertib ukur, takar, timbang dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 5
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat perlengkapannya (UTTP) serta tertib barang dalam keadaan terbungkus (BDKT). Kebijakan
:
1. Mewujudkan pasar tradisional yang sehat dan bersih melalui revitalisasi pasar 2. Peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang efektif dan efisien 3. Penggunaan produk dalam negeri, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan 4. Peningkatan
pengawasan
barang
beredar
dan
jasa
serta
perlindungan terhadap konsumen dan produsen 5. Peningkatan tertib usaha dan tertib ukur/takar/ timbang dan perlengkapannya 6. Pembangunan Pusat-Pusat Perdagangan kluster Komoditi Unggulan dan Pusat Logistik berbasis Kewilayahan. Program
:
1. Program pengembangan sistem perdagangan dalam negeri; 2. Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan.
Misi keempat
:
Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat.
Strategi
:
1. Peningkatan sarana dan prasarana kerja dasar 2. Peningkatan pelayanan perencanaan dan ketepatan waktu pelaporan 3. Peningkatan pelatihan teknis sumber daya manusia
Kebijakan
:
Mendorong terciptanya kinerja yang tinggi pada sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat.
Program
:
1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2. Program pelayanan administrasi perkantoran 3. Program pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur 4. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 5. Program
perencanaan,
pengendalian
dan
pengawasan
pembangunan 6. Program peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 7. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 8. Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 6
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2.2
Rencana Kinerja Tahun 2015 Rencana Kinerja merupakan tahap awal proses penetapan kegiatan tahunan dan
indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran sesuai dalam dokumen Rencana Strategis. Rencana Kinerja merupakan pedoman bagi penyusunan dan kebijakan anggaran, serta merupakan komitmen bagi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Rencana Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 sesuai masing-masing misi adalah sebagaimana Tabel 2.1. Tabel 2.1. Rencana Kinerja Tahun 2015
No
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Misi Pertama : Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat Sasaran ke-1 : Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar 1
Peningkatan Jumlah unit usaha IKM
Unit usaha
202.455
2
Peningkatan Jumlah wirausaha baru
Orang
6000
Sasaran ke-2 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produk 1
Pertumbuhan Industri Manufaktur
Triliun Rupiah
175.89
%
10
pada PDRB Jawa Barat 2
Peningkatan Nilai Produksi IKM
Sasaran ke-3 : Tersedianya tenaga kerja yang kompetern di bidang industri 1
Peningkatan Jumlah SDM IKM yang
0rang
2500
bersertifikat Misi Kedua
: Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat
Sasaran
: Meningkatnya produk ekspor non migas, eksportir dan terpantaunya produk impor
Jawa Barat 1
Peningkatan Nilai Ekspor Non Migas
%
2
Eksportir
100
%
2
Jawa Barat per tahun 2
Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun
3
Penurunan Nilai Impor Jawa Barat
Misi Ketiga
: Meningkatkan Kelancaran Distribusi, Pengamanan Perdagangan Dalam
Negeri dan Perlindungan Konsumen Sasaran ke-1 : Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan 1
Jumlah revitalisasi pasar tradisional
Unit
20
2
Jumlah kerjasama perdagangan
Buah
10
Sasaran ke-2 : Meningkatnya koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 7
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No
Indikator Kinerja
1
Terkendalinya inflasi Jawa Barat
2
Jumlah UTTP dan BDKT
Satuan
Target
%
< inflasi nasional
Buah
6.304.890
Buah
1.582
Misi Keempat: Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Sasaran ke-1 : Meningkatnya sarana dan prasarana kerja 1
Ketersediaan sarana dan prasarana
%
70
kerja minimal Sasaran ke-2 : Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan 1
Tingkat keterlambatan pelaporan
%
3
Sasaran ke-3 : Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia 1
Tingkat
keikutsertaan
pelatihan
Orang PNS
55
teknis
2.3
Perjanjian Kinerja Tahun 2015 Pada Tahun 2015, perjanjian kinerja dituangkan dalam Penetapan Kinerja Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan rincian sasaran strategis, indikator kinerja, target, program/kegiatan dan anggaran sebagaimana Tabel 2.2. Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Sasaran Strategis Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar.
1.
2.
Indikator Kinerja Pertumbuhan Industri Manufaktur pada PDRB Jawa Barat
Target 175.89 Triliun Rupiah
Peningkatan Jumlah unit usaha IKM
202.455
Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produksi
Peningkatan Nilai Produksi IKM
10%
Tersedianya tenaga kerja yang kompeten di bidang industri
1.
Peningkatan wirausaha baru
6000
2.
Peningkatan Jumlah SDM IKM yang bersertifikat
Jumlah
2500 Orang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 8
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Sasaran Strategis Meningkatnya produk ekspor non migas, eksportir dan terpantaunya produk impor Jawa Barat
Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan
Meningkatnya koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk
1.
Indikator Kinerja Peningkatan Nilai Ekspor Non Migas Jawa Barat per tahun
Target 2%
2.
Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun
100
3.
Penurunan Nilai Impor Jawa Barat
2%
1.
Jumlah pasar yang ditingkatkan kondisinya
20 Unit
2.
Jumlah perdagangan
10 Buah
kerjasama
1. Terkendalinya inflasi Jawa Barat 2. Jumlah UTTP dan BDKT
Inflasi Jawa Barat < Inflasi Nasional
UTTP : 6.304.890 buah BDKT : 1.582 buah
3.
Peningkatan pengawasan beredar
cakupan barang
1%
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | II - 9
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
BAB. III
Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Provinsi
Jawa
Barat
dalam
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan kinerja pelayanan sesuai dengan Rencana Strategis Tahun 2013 – 2018. Keberhasilan/kegagalan diukur berdasarkan pencapaian indikator sasaran terhadap masing-masing sasaran strategik, tujuan dari setiap misi.
3.1.
Capaian Kinerja
3.1.1. Kerangka Pengukuran Kinerja Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Pengukuran kinerja merupakan hasil penilaian yang sistimatik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja yang diperoleh dari dua sumber yakni (a) data internal Dinas dan (b) data eksternal berasal dari luar instansi baik primer maupun sekunder. Untuk mengukur pencapaian indikator sasaran pada Tahun 2015, terlebih dahulu diinventarisir hasil pelaksanaan kegiatan untuk kemudian dilakukan analisa serta pembobotan terhadap hasil analisanya. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara : 1.
membandingkan
realisasi
kinerja
dengan
target
sasaran
kinerja
yang
dicantumkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015; 2.
membandingkan realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu;
3.
membandingkan realisasi kinerja program sampai dengan tahun berjalan dengan target sasaran kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan dalam Rencana Strategis SKPD.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 1
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Analisa pencapaian pelaksanaan kinerja dan pemberian bobot pada hasil analisa kinerja yang telah dilakukan. Penghitungan persentase pencapaian rencana tingkat capaian perlu memperhatikan karakteristik komponen realisasi dalam kondisi : 1.
semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik maka digunakan rumus : % Pencapaian
=
Realisasi
Kinerja 2.
x 100 %
Rencana
semakin tinggi Realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja maka digunakan rumus : % Pencapaian
= Realisasi – ( Realisasi - Rencana) x 100 %
Kinerja
Rencana
Pemaknaan dari capaian nilai kinerja ini terbagi atas kualifikasi sebagai berikut : Persentase :
> 100
Sangat baik
80 – 100
Baik
55 – 80
Sedang
< 55
Kurang
3.1.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Pengukuran terhadap indikator kinerja sasaran strategik pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat selama tahun 2014 – 2015 diperoleh dengan rincian sebagaimana Tabel 3.1. Tabel 3.1. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2014 - 2015
No
Indikator Kinerja
Sat
Tahun 2014 Target
Realisasi
Tahun 2015 Target
Realisasi
Misi Pertama : Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat Sasaran ke-1 1 2
: Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar
Peningkatan Jumlah unit usaha
Unit
IKM
usaha
Peningkatan Jumlah wirausaha
Orang
201.955
201.926
202.455
202.940
3000
1445
6.000
4.620
baru
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 2
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No
Indikator Kinerja
Sat
Tahun 2014 Target
Tahun 2015
Realisasi
Target
Realisasi
Sasaran ke-2 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produk 1
Pertumbuhan Industri
Triliun
Manufaktur pada PDRB Jawa
Rupiah
166.52
166.52
175.89
166.29
5
712,36
10
711.59
2500
2285
Barat 2
Peningkatan Nilai Produksi IKM
%
Sasaran ke-3 : Tersedianya tenaga kerja yang kompetern di bidang industri 1
Peningkatan Jumlah SDM IKM
0rang
1500
1375
yang bersertifikat Misi Kedua
: Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri
Sasaran
: Meningkatnya produk ekspor non migas, eksportir dan terpantaunya produk impor
Jawa Barat 1
Peningkatan Nilai Ekspor Non
%
2
1,92
2
(3,27)
Ekspor
75
203
75
203
2
2,78
2
1
Migas Jawa Barat per tahun 2 3
Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun
tir
Penurunan Nilai Impor Jawa
%
Barat Misi Ketiga
: Meningkatkan Kelancaran Distribusi, Pengamanan Perdagangan Dalam
Negeri dan Perlindungan Konsumen Sasaran ke-1 : Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan 1
Jumlah
revitalisasi
pasar
Unit
15
19
20
20
kerjasama
Buah
5
4
15
15
tradisional 2
Jumlah perdagangan
Sasaran ke-2
: Meningkatnya koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta
meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk 1
Terkendalinya
inflasi
Jawa
%
Barat 2
3
7,14
nasional
Jumlah UTTP dan BDKT
Peningkatan
< inflasi
cakupan
< inflasi
0,79
nasional
Buah
6.181.264
4.923.151
6.304.890
4.341.614
Buah
1.551
1.005
1.582
1.342
%
-
-
1
pengawasan barang beredar Misi Keempat: Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 3
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No
Indikator Kinerja
Sat
Tahun 2014 Target
Tahun 2015
Realisasi
Target
Realisasi
50
70
70
0
3
0
25
55
70
Sasaran ke-1 : Meningkatnya sarana dan prasarana kerja 1
Ketersediaan
sarana
dan
%
50
prasarana kerja minimal Sasaran ke-2 : Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan 1
Tingkat
keterlambatan
%
4
pelaporan Sasaran ke-3 : Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia 1
Tingkat
keikutsertaan
pelatihan teknis
Orang
25
PNS
3.1.3. Pengukuran Indikator Kinerja Indikator kinerja merupakan alat ukur keberhasilan/kegagalan yang dicapai dari pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan. Tabel 3.2 memperlihatkan perbandingan target dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015. Tabel 3.2. Perbandingan Target dan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015
No
Indikator Kinerja
Sat
Tahun 2015 Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Kategori
Misi Pertama : Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat Sasaran ke-1 1 2
: Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar
Peningkatan Jumlah unit usaha
Unit
IKM
usaha
Peningkatan Jumlah wirausaha
Orang
202,455
202,940
100.23
Sangat baik
6,000
4,620
77
Sedang
baru Sasaran ke-2 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produk 1
Pertumbuhan Industri
Triliun
Manufaktur pada PDRB Jawa
Rupiah
175.89
166.29
94.54
Baik
10
711.59
7,110
Sangat
Barat 2
Peningkatan Nilai Produksi IKM
%
baik Sasaran ke-3 : Tersedianya tenaga kerja yang kompetern di bidang industri 1
Peningkatan Jumlah SDM IKM
0rang
2,500
2285
91,4
Baik
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 4
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No
Indikator Kinerja
Sat
Tahun 2015 Target
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Kategori
yang bersertifikat Misi Kedua
: Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri
Sasaran
: Meningkatnya produk ekspor non migas, eksportir dan terpantaunya produk impor
Jawa Barat 1
Peningkatan Nilai Ekspor Non
%
2
(3,27)
(163.5)
Kurang
Ekspor
100
173
173
Sangat
Migas Jawa Barat per tahun 2 3
Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun
tir
Penurunan Nilai Impor Jawa
%
baik 2
1
50
Kurang
Barat Misi Ketiga
: Meningkatkan Kelancaran Distribusi, Pengamanan Perdagangan Dalam
Negeri dan Perlindungan Konsumen Sasaran ke-1 : Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan 1
Jumlah
revitalisasi
pasar
Unit
20
20
100
Baik
kerjasama
Buah
15
15
100
Baik
tradisional 2
Jumlah perdagangan
Sasaran ke-2
: Meningkatnya koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta
meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk 1
Terkendalinya
inflasi
Jawa
%
Barat 2
3
0.79
100
Baik
4,341,614
68.43
Sedang
nasional
Jumlah UTTP dan BDKT
Peningkatan
< inflasi
cakupan
Buah
6,304,890
Buah
1,582
1,342
84.83
Baik
1
27.87
2,747
Sangat
%
pengawasan barang beredar
baik
Misi Keempat: Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Sasaran ke-1 : Meningkatnya sarana dan prasarana kerja 1
Ketersediaan
sarana
dan
%
70
70
100
Baik
3,000
Sangat
prasarana kerja minimal Sasaran ke-2 : Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan 1
Tingkat
keterlambatan
%
3
pelaporan
0
baik
Sasaran ke-3 : Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 5
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No
1
Indikator Kinerja
Tingkat
Sat
keikutsertaan
pelatihan teknis
3.1.4.
Tahun 2015
Orang
Target
Realisasi
55
70
Capaian Kinerja (%) 700
Kategori
Sangat
PNS
baik
Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Keberhasilan pencapaian misi berdasarkan sasaran dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Capaian Indikator Kinerja Tahun 2015
Misi/Sasaran
Uraian
Misi Pertama
Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat
Sasaran ke-1
Dalam upaya meningkatkan perkembangan industri kecil, menengah dan besar diarahkan pada peningkatan jumlah unit usaha IKM dan peningkatan jumlah wirausaha baru. Capaian kinerja peningkatan jumlah unit usaha IKM sebesar 100.23% dengan kategori “Sangat baik”. Adapun capaian kinerja jumlah wirausaha baru sebesar 77% dengan kategori “Sedang”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui program : 1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2. Program
Pengembangan
Kewirausahaan
dan
Keunggulan
Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Sasaran ke-2
Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan teknologi dan standarisasi produk diarahkan pada pertumbuhan Industri Manufaktur pada PDRB Jawa Barat dan peningkatan Nilai Produksi IKM. Capaian kinerja pertumbuhan Industri Manufaktur pada PDRB Jawa Barat sebesar 94.54% dengan kategori “Baik. Sementara capaian kinerja peningkatan Nilai Produksi IKM sebesar 7,100% dengan kategori “Sangat Baik”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui program : 1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2. Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi.
Sasaran ke-3
Dalam upaya penyediaan tenaga kerja yang kompetern di bidang industri
diarahkan
pada
peningkatan
Jumlah
SDM
IKM
yang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 6
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Misi/Sasaran
Uraian bersertifikat. Capaian kinerja peningkatan Jumlah SDM IKM yang bersertifikat sebesar 91,4% dengan kategori “Baik”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui program : 1. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2. Program
Penataan
Struktur
dan
Peningkatan
Kemampuan
Teknologi. Misi kedua
Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri
Sasaran ke-1
Dalam upaya meningkatkan produk ekspor non migas, eksportir dan terpantaunya produk impor Jawa Barat diarahkan pada Peningkatan Nilai Ekspor Non Migas Jawa Barat per tahun, Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun dan Penurunan Nilai Impor Jawa Barat. Capaian kinerja Peningkatan Nilai Ekspor Non Migas Jawa Barat per tahun sebesar (163.5)% dengan kategori “Kurang”. Sementara untuk capaian kinerja Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun dan Penurunan Nilai Impor Jawa Barat masing-masing sebesar 173% dengan kategori “Sangat baik” dan 50% dengan kategori “Kurang”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui Program peningkatan dan pengembangan ekspor.
Misi ketiga
Meningkatkan Kelancaran Distribusi, Pengamanan Perdagangan Dalam Negeri dan Perlindungan Konsumen
Sasaran ke-1
Dalam upaya meningkatkan ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan diarahkan pada Jumlah revitalisasi pasar tradisional dan Jumlah Kerjasama Perdagangan. Capaian kinerja jumlah revitalisasi pasar tradisional sebesar 100% dengan kategori “Baik”. Sementara capaian kinerja jumlah kerjasama perdagangan sebesar 15% dengan kategori “Baik”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui Program pengembangan sistem perdagangan dalam negeri.
Sasaran ke-2
Meningkatnya
koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok
masyarakat serta meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk diarahkan pada Terkendalinya inflasi Jawa Barat dan Jumlah UTTP dan BDKT. Capaian kinerja terkendalinya inflasi Jawa Barat sebesar 100% dengan kategori “Baik”. Capaian kinerja Jumlah UTTP dan BDKT
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 7
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Misi/Sasaran
Uraian sebesar
76.63%
dengan
kategori
“Sedang”.
Capaian
kinerja
Peningkatan cakupan pengawasan barang beredar sebesar 27.87% dengan kategori “Sangat Baik”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui Program pengembangan sistem perdagangan dalam negeri dan Program perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan. Misi keempat
Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat
Sasaran ke-1
Dalam upaya meningkatkan sarana dan prasarana kerja diarahkan pada penyediaan sarana dan prasarana kerja minimal. Capaian kinerja penyediaan sarana dan prasaran kerja minimal sebesar 100% dengan kategori “Baik”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui program : 1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2. Program pelayanan administrasi perkantoran 3. Program pemeliharaan sarana dan prasarana aparatur
Sasaran ke-2
Dalam upaya meningkatkan sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan diarahkan pada Tingkat keterlambatan pelaporan. Capaian kinerja Tingkat keterlambatan pelaporan sebesar 3000% dengan kategori “Sangat Baik”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui program : 1. Program pengembangan data/informasi/statistik daerah 2. Program
perencanaan,
pengendalian
dan
pengawasan
pembangunan 3. Program peningkatan dan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Sasaran ke-3
Dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia diarahkan pada Tingkat keikutsertaan pelatihan teknis. Capaian kinerja Tingkat keterlambatan pelaporan sebesar 700% dengan kategori “Sangat Baik”. Pencapaian tersebut dilaksanakan melalui program : 1. Program peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur 2. Program pembinaan dan pengembangan aparatur
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 8
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Pencapaian kinerja berdasarkan sasaran strategis pada masing-masing misi selama tahun 2015 apabila dibandingkan dengan realisasi indikator kinerja Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Tahun 2015 dan Tahun 2014
No
Indikator Kinerja
Sat
Tahun
Tahun
2014
2015
Realisasi
Realisasi
Capaian Kinerja (%)
Misi Pertama : Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat Sasaran ke-1 1 2
: Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar
Peningkatan Jumlah unit
Unit
usaha IKM
usaha
Peningkatan Jumlah wirausaha
Orang
201.926
202.940
100.5
1445
4620
319.72
baru Sasaran ke-2 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produk 1
Pertumbuhan Industri
Triliun
Manufaktur pada PDRB Jawa
Rupiah
166.52
166.29
99.86
712,36
711,59
99.89
Barat 2
Peningkatan Nilai Produksi IKM
%
Sasaran ke-3 : Tersedianya tenaga kerja yang kompetern di bidang industri 1
Peningkatan Jumlah SDM IKM
0rang
1375
2285
166.18
yang bersertifikat Misi Kedua
: Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri
Sasaran
: Meningkatnya produk ekspor non migas, eksportir dan terpantaunya produk impor
Jawa Barat 1
Peningkatan Nilai Ekspor Non
Milyar
Migas Jawa Barat per tahun 2
Peningkatan Jumlah eksportir
(12.42)
Ekspor
203
173
85.22
11,89
1
8.41
tir
Penurunan Nilai Impor Jawa
Milyar
Barat Misi Ketiga
(3,27)
US$
Jawa Barat per tahun 3
26,32
US$ : Meningkatkan Kelancaran Distribusi, Pengamanan Perdagangan Dalam
Negeri dan Perlindungan Konsumen Sasaran ke-1 : Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan 1
Jumlah
revitalisasi
pasar
Unit
19
20
105.26
tradisional
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 9
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat No
2
Indikator Kinerja
Jumlah
Sat
kerjasama
Tahun
Tahun
2014
2015
Realisasi
Realisasi
4
15
Buah
Capaian Kinerja (%)
375
perdagangan Sasaran ke-2
: Meningkatnya koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta
meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk 1
Terkendalinya
inflasi
Jawa
%
7,14
0.79
100
Buah
4.923.151
4.341.614
88.19
Buah
1.005
1.342
133.53
%
-
27.87
-
Barat 2
3
Jumlah UTTP dan BDKT
Peningkatan
cakupan
pengawasan barang beredar Misi Keempat: Meningkatkan kinerja sumber daya Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Barat Sasaran ke-1 : Meningkatnya sarana dan prasarana kerja 1
Ketersediaan
sarana
dan
%
50
70
140
prasarana kerja minimal Sasaran ke-2 : Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan 1
Tingkat
keterlambatan
%
0
0
100
70
280
pelaporan Sasaran ke-3 : Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia 1
Tingkat pelatihan teknis
keikutsertaan
Orang
25
PNS
3.1.5. Evaluasi Program dan Kegiatan yang Menunjang Capaian Kinerja Realisasi indikator kinerja selengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut : 1.
Misi pertama capaian kinerja didapat dari (1) Jumlah peningkatan unit usaha IKM pada tahun 2015 sebanyak 485 unit se-Jawa Barat; (2) Jumlah unit wirausaha baru pada penguatan IKM sebanyak 4620 yang tersebar di industri batu mulia, industri makanan, industri elekronika, dan industri lainnya. Selain itu wirausaha baru didukung pula oleh sertifikasi halal produk IKM Jawa Barat dan Intensifikasi Sosialisasi HKI; (3) Besaran pencapaian pertumbuhan industri manufaktur pada PDRB Jawa Barat sebanyak 166.29 triliun rupiah; (4) Jumlah SDM IKM yang bersertifikat pada tahun 2015 sebanyak 910 orang yang tersebar di
industri
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 10
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat kerajinan, industri kertas, industri olahan pangan, industri elektronika dan telematika. 2.
Misi kedua capaian kinerja didapat dari (1) Nilai ekspor Jawa Barat tahun 2015 sebesar US$ 25.69 milyar turun sebesar US$ 1.71 milyar dari tahun 2014 sebesar US$ 27.40 milyar; (2) Jumlah eksportir Jawa Barat tahun 2015 sejumlah 173 eksportir dari 13 IPSKA, yaitu kabupaten bogor, kabupaten sukabumi, kabupaten bandung, kabupaten tasikmalaya, kabupaten cirebon, kabupaten purwakarta, kabupaten karawang, kabupaten bekasi, kota sukabumi, kota sukabumi, kota bandung, kota cirebon, kota bekasi, kota Sukabumi dan Provinsi Jawa Barat; dan (3) Nilai impor Jawa Barat tahun 2015 sebesar US$ 11.83 milyar menurun sebesar US$ 1.91 milyar dari tahun 2014 sebesar US$ 13.74 milyar.
3.
Misi ketiga capaian kinerja didapat dari (1) Jumlah pasar tradisional yang direvitalisasi sebanyak 20 unit yang tersebar diseluruh Kab/Kota Se-Jawa Barat. Rincian
nama
pasar
tradisional
tersebut
adalah
Pasar
Ciamis,
Pasar
Sindangkasih, Pasar Kawali, Pasar Banjarsari, Pasar Cikurubuk, Pasar Hantara, Pasar Mekarwangi, Pasar Cihideung Luhur, Pasar Talaga Desa, Pasar Cibinong, Pasar Banjarsari, Pasar Manis, Pasar Ciledug, Pasar Buah-buahan Lembang, Pasar Langkaplancar, Pasar Margahayu, Pasar Citeko, Pasar Baleendah, Pasar Darmaraja, Pasar Pagaden; (2) Kerjasama perdagangan disepakati antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan BULOG meliputi komoditi beras, gula, minyak goreng, telur ayam dan daging sapi; MPU; KADIN, dan PHRI; (3) Pergerakan inflasi Jawa Barat tetap terkendali di bawah inflasi nasional 2015 sebesar 0.92%. Inflasi dihitung berdasarkan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) di 7 kota di Jawa Barat (Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Bogor, Depok dan Sukabumi. Inflasi merupakan dampak dari kenaikan subsidi BBM bersubsidi (premium), kenaikan Tarif Dasar Listrik dan kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat pada beberapa komoditas pangan (daging ayam); dan (4) Jumlah UTTP : 4.341.614 buah serta BDKT : 1.342 buah.
4.
Misi keempat didapat dari capaian kinerja (1) Ketersediaan sarana dan prasarana kerja minimal sebesar 70%; (2) Tingkat keterlambatan pelaporan sebesar 0% dan (3) Tingkat keikutsertaan pelatihan teknis sebesar 70 orang PNS.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 11
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 3.1.6. Rencana Program dan Kegiatan Tema pembangunan tahunan daerah Jawa Barat tahun 2015, yaitu: Pembangunan Jawa Barat yang Lebih Fokus, Efektif dan Efisien Melalui Sinkronisasi dan Sinergi Berderajat Tinggi Berbasis Multi Pihak dan Mitra Strategis Global Untuk Mewujudkan Masyarakat Jawa Barat yang Lebih Maju dan Sejahtera Arah kebijakan pembangunan Tahun 2015 memiliki 5 sasaran utama, yaitu : (a) peningkatan kualitas dan daya saing masyarakat Jawa Barat, pelayanan kesehatan bagi semua, kemandirian masyarakat dan pengokohan ketahanan keluarga; (b) memperkuat pembangunan ekonomi perdesaan dan regional, peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi, penguatan UMKM dan daya saing usaha; (c) modernisasi pemerintahan dan peningkatan partisipasi publik; (d) peningkatan kualitas infrastruktur strategis Jawa Barat dan mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan melalui pembangunan yang berkelanjutan; (e) mengembangkan seni, budaya, dan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal serta memperkuat peran pemuda dan olahraga. Rencana program dan kegiatan tematik sektoral dikelompokkan berdasarkan prioritas pembangunan Jawa Barat dirumuskan kedalam 10 (sepuluh) Common Goals sebagai platform sinergi pusat (Kementerian/Lembaga), daerah dan pemangku kepentingan pembangunan dan Prioritas Pembangunan Kewilayahan Mengacu kepada Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009‐2029, Provinsi Jawa Barat terbagi ke dalam 6 (enam) wilayah pengembangan (WP). Adapun peranan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan pembangunan Jawa Barat tematik sektoral terutama terkait dengan Common Goals 4 yaitu Meningkatnya Ekonomi Pertanian, dengan sasaran prioritas pembangunan yang terkait bidang industri dan perdagangan adalah pengembangan agribisnis, forestbusiness, marine business dan agro industry. Selain itu, Common Goals 5 yaitu Meningkatkan Ekonomi Non Pertanian dengan sasaran prioritas terkait yaitu : 1. pengembangan industri manufaktur. 2. pengembangan Industri Kreatif dan Wirausahawan muda kreatif. Pada perencanaan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, terdapat kegiatan tematik sektoral sebagai tindak lanjut RPJMD Tahun 2013 - 2018 sebagai berikut.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 12
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 1. Common
goals
4,
meningkatkan
ekonomi
pertanian
melalui
kegiatan
Pengembangan Olahan Pangan berbasis Produk Hewani, Pengembangan Industri Makanan dan Minuman, Pengembangan Industri Kreatif berbasis Makanan Olahan, Pengembangan Industri Minuman berbasis Kopi Teh dan Coklat,
Pemanfaatan
Sistem
Resi
Gudang
(SRG)
Daerah,
Fasilitasi
penyelenggaraan Pasar Lelang Forward Komoditi Agro, Pusat Pemuliaan Beras Varietas Pandanwangi Dan Pengembangan Varietas Unggul serta Dukungan Operasi Pasar Murah (OPM) Kepokmas.
2. Common goals 5, meningkatkan ekonomi non pertanian melalui kegiatan Pembentukan wirausaha baru, Piloting penanggulangan kemiskinan melalui Pengembangan Kewiraushaan Industri Kecil dan Pengembangan Industri Manufaktur Berbasis Tematik Kewilayahan. Rencana program dan kegaitan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat bagi pembangunan kewilayahan adalah untuk mengatasi kesenjangan kesejahteraan masyarakat antar wilayah, baik antar kabupaten dan kota maupun antara wilayah perkotaan dan perdesaan, melalui kebijakan pembangunan kewilayahan yang tersebar di setiap wilayah pengembangan (WP) dengan rincian prioritas sebagai berikut : 1. WP Bodebekpunjur WP Bodebekpunjur meliputi Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Cianjur. Sektor unggulan yang dikembangkan adalah pariwisata, industri manufaktur, perikanan, perdagangan, jasa, pertambangan, agribisnis, dan agrowisata. 2. WP Purwasuka WP Purwasuka meliputi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Karawang. Sektor unggulan yang dikembangkan adalah pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, bisnis kelautan, industri pengolahan, pariwisata, dan pertambangan. 3. WP Ciayumajakuning WP Ciayumajakuning meliputi Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Sumedang. Sektor unggulan yang dikembangkan adalah agribisnis, agroindustri, perikanan, pertambangan, dan pariwisata. 4. WP Priangan Timur‐Pangandaran
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 13
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat WP Priangan Timur‐Pangandaran meliputi Kota Tasikmalaya, Kota Banjar, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, dan Kabupaten Ciamis. Sektor unggulan yang dikembangkan adalah pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan, industri kerajinan, dan pertambangan mineral. 5. WP Sukabumi dsk WP Sukabumi dsk meliputi Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur. Sektor unggulan yang dikembangkan adalah peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan, bisnis kelautan, dan pertambangan mineral. 6. WP Cekungan Bandung WP Cekungan Bandung meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang. Sektor unggulan yang dikembangkan adalah pertanian, holtikultura, industri non polutif, industri kreatif, perdagangan, jasa, pariwisata, dan perkebunan. Dalam rangka pendukungan terhadap pengembangan industri prioritas pada wilayah pengembangan industri Jawa 1 yang meliputi Banten, DKI Jakarta, Jawa barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat fokus pada Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri di Cilegon-Serang-Tangerang dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri di Bogor-Bekasi-Karawang-Purwakarta-Subang. Program/kegiatan yang dilaksanakan berupa Pembebasan Tanah untuk Pusat Pelatihan Industi TPT di Majalengka. Pada perencanaan kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015, terdapat kegiatan yang mendukung program Bandara Internasional Jawa Barat yaitu kegiatan Kajian Potensi Pengembangan Industri di Ciayumajakuning. Dukungan program Gerakan Citarum Bastari terlaksana melalui kegiatan Pelatihan Keterampilan bagi Masyarakat sekitar DAS Citarum.
3.2.
Akuntabilitas Anggaran Pelaksanaan program/kegiatan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa
Barat meningkatkan pendapatan bidang Industri dan Perdagangan. Secara ringkas pendapatan dari masing-masing UPTD selama Tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 14
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tabel 3.5. Realisasi dan Pencapaian Target Pendapatan Tahun 2015
No 1 2 3 4 5 6
UPTD/Kabupaten/Kota Balai Kemetrologian Bogor Balai Kemetrologian Bandung Balai Kemetrologian Cirebon Balai Kemetrologian Karawang Balai Kemetrologian Tasikmalaya Balai Pengembangan Perindustrian Jumlah
Anggaran setelah perubahan (Rp) 1,500,000,000 510,000,000 690,000,000
Realisasi (Rp) 1,525,401,040 715,077,300 538,222,800 11,038,526,440
10,600,000,000
1,867,453,050
1,850,000,000
546,437,590
1,500,000,000 14.500.000.000
15,650,000,000
3.2.1. Anggaran dan Realisasi Anggaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melaksanakan program dan kegiatan dengan total belanja sebesar Rp. 142.345.224.020,- dan telah terealisasi sebesar Rp. 122.775.446.591,- atau sebesar 86.25% dengan realisasi fisik sebesar 87.52%. Berikut ini adalah rincian program dan kegiatan terdiri dari : A. Program Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah 1. Kegiatan
Rapat
Koordinasi
Industri
dan
Perdagangan
per
wilayah,
yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 290,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 284,141,120.00 atau 97.98%. Output
kegiatan adalah terlaksananya rapat
koordinasi industri dan perdagangan di 5 wilayah, rapat penyusunan grand design perdagangan bagi 150 orang dan penyusunan buku grand design perdagangan. Outcome kegiatan adalah sinergitas perencanaan urusan industri dan perdagangan Jawa Barat. 2. Kegiatan Forum OPD Disperindag kabupaten/kota se-Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
175,500,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
159,913,000.00 atau 91.12%. Output kegiatan adalah terlaksananya forum OPD Disperindag kabupaten/kota se-Jawa Barat kepada 150 peserta. Outcome kegiatan adalah sinergitas perencanaan urusan industri dan perdagangan Jawa Barat. 3. Kegiatan Prolegda Sertifikasi Halal, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 423,825,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 226,071,550.00 atau 53.34%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 15
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Sertifikasi halal kepada 350 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya saing pelaku usaha melalui sertifikasi produk.
B. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah 1. Kegiatan Pencetakan 100.000 wirausaha baru, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3,659,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,472,811,000.00 atau 67.57%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan bagi 1,000 calon wirausaha baru. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah wirausaha baru Jawa Barat.
C. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur : 1. Kegiatan Peningkatan kesejahteraan dan kemampuan aparatur, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
1,688,741,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
1,615,280,100.00 atau 95.65%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi outbond dalam rangka pembinaan mental disiplin jiwa korsa sebanyak 370 peserta, kesehatan jasmani selama 1 tahun, kerohanian/kesenian selama 1 tahun, general check up, penggantian kacamata dan pembelian obat-obatan klinik selama 1 tahun, pelaksanaan diklat PIM III dan PIM IV bagi 5 PNS, fasilitasi seminar, lokakarya, rakor, bimbingan teknis dan kursus selama 1 tahun, pengadaan pakaian olahraga bagi 200 orang dan pengadaan Pakaian Dinas Harian bagi 370 PNS. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kedisiplinan dan pengembangan kompetensi aparatur.
D. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran : 1. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Kemetrologian Karawang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,000,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 879,698,834.00 atau 87.97%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemenuhan kebutuhan operasional dasar Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan operasional dasar dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 16
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Kemetrologian Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 750,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 464,984,832.00 atau 62%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemenuhan kebutuhan operasional dasar Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan operasional dasar dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai. 3. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Kemetrologian Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 652,510,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 462,544,078.00 atau 70.89%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemenuhan kebutuhan operasional dasar Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan operasional dasar dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai. 4. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3,538,922,750.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 3,077,859,977.00 atau 86.97%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemenuhan kebutuhan operasional dasar Dinas selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan operasional dasar dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas. 5. Kegiatan
Penyelenggaraan
Administrasi
Perkantoran
Balai
Kemetrologian
Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 695,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 403,088,543.00 atau 58%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemenuhan kebutuhan operasional dasar Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan operasional dasar dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai. 6. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Balai Kemetrologian Bogor, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,060,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 973,312,659.00 atau 91.82%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemenuhan kebutuhan operasional dasar Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan operasional dasar dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 17
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 7. Kegiatan
Penyelenggaraan
Administrasi
Perkantoran
Balai
Pengembangan
Perindustrian, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,000,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 918,395,317.00 atau 91.84%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemenuhan kebutuhan operasional dasar Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan kebutuhan operasional dasar dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai.
E. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur : 1. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Bogor, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2,740,760,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,624,052,026 atau
95.74 %. Output kegiatan adalah terlaksananya
Pembangunan Rumah Jabatan, Pembangunan Mess Pegawai, Pembangunan Canopy, Pengadaan Mesin Foto copy, Pemotong kertas, TV media, AC, TV LED, Komputer PC, Printer dan Sound System serta perlengkapannya Pembuatan Website. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 2. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 168,035,574 atau 84.02 %.Output kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan AC, Komputer, Meja Kerja, Kursi Kerja, Dispenser, Lemari Pendingin, Peralatan Dapur, Gordyn, dll. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 3. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Karawang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2,504,105,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,298,700,000.00
atau
91.80 %. Output kegiatan adalah terlaksananya
Pengaspalan dan Pengerasan Jalan, Pengadaan Perlengkapan, Peralatan Kantor, Meublair dan Komputer, Pembangunan Garasi, Pembangunan Pos Keamanan Kantor, Pengadaan Alat Standar Kemetrologian. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 4. Kegiatan Sertifikasi Pembaharuan ISO 9001 dan Seritikasi KAN, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 18
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat anggaran
sebesar
Rp.
393,851,250.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
346,989,575.00 atau 88.10 %. Output kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan Sertifikat KAN dan Pembaharuan Sertifikat ISO 9001-2008. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 5. Kegiatan Pengadaan Alat-alat Laboratorium Balai Kemetrologian Karawang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 789,508,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 752,632,900.00 atau
95.33 %. Output
kegiatan adalah terlaksananya
Pengadaan Mass Comparator Kap (220-230)g /0,01 mg, Pengadaan Mass Comparator Kap (2300-2320)g / 0,1 mg, Anak Timbangan Kelas F1. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 6. Kegiatan Renovasi Mess Balai Kemetrologian Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
585,000,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
557,805,000.00 atau 95.35 %. Output kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan Perlengkapan kantor, Peralatan Kantor, Meublair, dan Peralatan dapur, Pengadaan Renovasi Mess Balai Kemetrologian Tasik, Pengadaan Perlengkapan Mess. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 7. Kegiatan Pengadaan Peralatan Perkantoran Balai Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 45,825,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 31,887,200.00 atau
69.58 %. Output
kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan Almari Besi
Sebanyak 6 Unit, Pengadaan Filling Kabinet sebanyak 6 Unit dan Pengadaan Kursi Kerja sebanyak 8 Unit. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 8. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Jawa
Barat,
yang
dilaksanakan
oleh
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3,461,519,137.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 3,311,011,204.00 atau 95.65 %. Output
kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan Interior ruangan kantor,
Penambahan Konten Website, Penggantian Keramik Lt. 3, Pengadaan Peralatan Kantor, Perlengkapan Kantor, Mesin Photocopy, Mesin Pemotong Kertas, Mini Video Tron,Lemari Besi, Filling Kabinet, Pembelian AC, TV,
Komputer, Laptop,Printer,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 19
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Scaner, Pengadaan Meubelair, Peralatan dapur, Penghias ruangan, Alat-alat studio, Sound System, dll, Pengaspalan Halaman Kantor dan Perbaikan langit-langit. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 9. Kegiatan Renovasi Gedung Kantor Dekranasda, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 975,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 633,589,000.00 atau 64.98 %. Output kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan Jasa Perencanaan, Pengadaan Jasa Pengawasan dan Renovasi Gedung Kantor. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 10. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 934,668,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 808,665,826.00 atau
86.52 %. Output
kegiatan adalah terlaksananya
Pemeliharaan Jalan dan jembatan, Pemeliharaan Bangunan Bukan Gedung, Pengadaan Mesin Pemotong Kertas, Visual Electronik, Tabung Pemadam Kebakaran, Pengadaan Almari, Komputer, Printer, Scaner dan Pengadaan Peralatan Standar Kemetrologian (total station). Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 11. Peningkatan Sarana dan Prasarana Gedung Sub Unit IKM TPT Majalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5,943,124,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 5,867,775,841.00 atau 98.73%. Output
kegiatan adalah terlaksananya
Pengadaan Sarana dan Prasarana Gedung Sub Unit IKM TPT Majalaya. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 12. Kegiatan Sarana dan Prasarana Dekranasda, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 585,000,000 realisasi anggaran sebesar Rp. 524,676,025 atau 89.69%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pengadaan Sarana dan Prasarana Dekranasda. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja kantor sesuai standar. 13. Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Baperin dan Sub Unit, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 457,177,500.00 realisasi anggaran sebesar
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 20
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Rp. 439,142,562.00 atau 96.06%. Output kegiatan adalah Terlaksanaya Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor Baperin dan Sub Unit. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 14. Kegiatan Pembangunan Pos Satpam di Sub Unit Pengembangan IKM Logam Bandung, Logam Bogor dan Rotan Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 248,649,375.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 239,233,950.00 atau 96.21%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembangunan Pos Satpam di Sub Unit Pengembangan IKM Logam Bandung, Logam Bogor dan Rotan Cirebon. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 15. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan dan Mess Sub Unit PIKM Kerajinan Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,330,411,875.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,270,459,660.00 atau 95.49%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan dan Mess Sub Unit PIKM Kerajinan Tasikmalaya. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 16. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan dan Mess Sub Unit PIKM Logam Sukabumi, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,660,595,625.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,497,461,057.00 atau 90.18%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan dan Mess Sub Unit PIKM Logam Sukabumi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 17. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan dan Mess Sub Unit PIKM Perkulitan Garut, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,316,713,125.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,238,656,927.00 atau 94.07%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembangunan Sarana dan Prasarana Pelatihan dan Mess Sub Unit PIKM Perkulitan Garut. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 18. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasrana Pelatihan dan Mess Sub Unit PIKM Rotan Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 877,500,000.00
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 21
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat realisasi anggaran sebesar Rp. 774,018,296.00 atau
88.21%. Output kegiatan
adalah Terlaksananya Pembangunan Sarana dan Prasrana Pelatihan dan Mess Sub Unit PIKM Rotan Cirebon. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 19. Kegiatan BIJB-Persiapan Pembangunan Gedung Pelatihan Garmen di Kabupaten Majalengka, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5,720,270,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 3,043,018,000.00 atau 53.20%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Persiapan Pembangunan Gedung Pelatihan Garmen di Kabupaten Majalengka. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar. 20. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Operasional Pelayanan Balai Kemetrologian Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 457,567,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 415,713,431.00 atau
90.85%. Output kegiatan
adalah Terlaksananya Pengadaan Kendaraan Operasional Pelayanan Balai Kemetrologian Tasikmalaya. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemenuhan sarana dan prasarana kerja Balai sesuai standar.
F. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur : 1. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Dekranasda Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 961,362,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 913,700,760.00 atau 95.04%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana kantor selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional kantor. 2. Kegiatan
Pemeliharaan
Sarana
dan
Prasarana
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2,432,525,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,300,011,229.00 atau 95.04%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana Dinas selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Dinas. 3. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 22
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 828,750,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp.
645,001,204.00
atau
77.83%.
Output
kegiatan
adalah
terlaksananya
pemeliharaan sarana dan prasarana Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Balai. 4. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Bogor, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,004,835,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp.
973,879,236.00
atau
96.92%.
Output
kegiatan
adalah
terlaksananya
pemeliharaan sarana dan prasarana Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Balai. 5. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Karawang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,485,536,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,308,495,053.00 atau 88.08%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Balai. 6. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 526,470,750.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 488,277,235.00 atau 92.75%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Balai. 7. Kegiatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Balai Kemetrologian Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 994,970,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp.
843,185,910.00
atau
84.74%.
Output
kegiatan
adalah
terlaksananya
pemeliharaan sarana dan prasarana Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Balai. 8. Kegiatan Pemeliharaan Sarana, Prasarana dan Bangunan Kantor BAPERIN dan Sub Unit, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2,851,820,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,583,414,468.00 atau 90.59%. Output kegiatan adalah terlaksananya pemeliharaan sarana dan prasarana Balai selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah pemenuhan pemeliharaan sarana dan prasarana operasional Balai.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 23
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat G. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan: 1. Kegiatan Perencanaan dan Evalusasi bidang Industri dan Perdagangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 343,750,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp.
338,125,650.00
atau
98.36%.
Output
kegiatan
adalah
terlaksananya
penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan program, kegiatan dan keuangan Dinas selama 1 tahun. Outcome kegiatan adalah Sinergitas perencanaan dan pelaporan kinerja Dinas.
H. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik : 1. Kegiatan Pendataan Industri bidang Industri dan Perdagangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp
707,348,700.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
685,270,500.00 atau 96.88%. Output kegiatan adalah terlaksananya penyusunan dokumen informasi potensi dan direktori industri dan perdagangan Dinas dari 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan informasi bidang industri dan perdagangan.
I.
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 1. Kegiatan Pendataan Perusahaan di sekitar Daerah Aliran Sungai, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 95,710,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 31,870,000.00 atau 33.30%. Output
kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi dalam rangka
pendataan perusahaan yang ada di sepanjang sungai citarum. Outcome kegiatan adalah tersedianya data Perusahaan yang berada di sepanjang sungai Citarum dalam rangka pemberdayaan masyarakat sebagai dukungan program Citarum bestari. 2. Kegiatan Sosialisasi Produk Bersih untuk IKM, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 48,350,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 27,300,000.00 atau 56.46%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi sosialisasi dan koordinasi produk bersih untuk IKM dengan peserta sebanyak 50 orang. Outcome kegiatan adalah peningkatan pemahaman pelaku usaha IKM terhadap produk bersih sebagai dukungan program Citarum bestari.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 24
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 3. Kegiatan Intensifikasi Sosialisasi HKI, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 183,850,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 180,264,150.00 atau 98.05%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Sertifikasi HKI untuk 50 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya saing pelaku usaha melalui sertifikasi produk. 4. Kegiatan Uji Kompetensi Produk Binaan ITP, Bordir Jabar (Jabar Ngagaya), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,275,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,160,549,000.00 atau 91.02%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi bahan sarung dan sarana pendukung karnaval dan fashion show untuk 100 orang, peralatan
Karnaval
dan
Perlombaan/Kompetisi/kejuaraan/
fashion
show,
Penghargaan
Bagi
fasilitasi
Pemenang
Pemenang
Lomba
Karnaval/Fashion Show/Lomba Draperi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kreatifitas dan kualitas produk ITP, border jabar (Jabar Ngagaya). 5. Kegiatan Pengembangan Kemasan bagi IKM, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,000,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 806,594,003.00 atau 80.66%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Bagi IKM Pangan sebanyak 180 orang dan IKM Kerajinan dan Tekstil Produk Tekstil sebanyak 120 Orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kualitas kemasan IKM Pangan dan IKM Kerajinan serta IKM Tekstil Produk Tektil. 6. Kegiatan Kerjasama Industri Produk atau Jasa, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 187,561,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 158,051,000.00 atau 84.27%. Output kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi Pelatihan Kerjasama Industri Produk dan Jasa sebanyak 25 orang peserta dan Fasilitasi Perjalanan Dinas dalam dan luar Provinsi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses pasar IKM dalam negeri. 7. Kegiatan Pengembangan Industri Pakan Ternak di Wilayah IV Priangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 471,731,250.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 406,056,000.00 atau 86.08%. Output kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi Pengembangan Industri Pakan Ternak di wilayah IV Priangan sebanyak 175 orang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 25
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat yang terbagi dalam 5 angkatan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya daya saing IKM di pasar. 8. Kegiatan Pengembangan Industri Makanan Olahan Berbasis Bahan Baku Lokal di Wilayah II, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 487,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 388,435,500.00 atau
79.68%. Output kegiatan
adalah terlaksananya fasilitasi Pelatihan Pengembangan Industri Makanan Olahan Berbasis Bahan Baku Lokal di Wil II sebanyak 175 orang yang terbagi dalam 5 angkatan. Outcome kegiatan adalah tercapainya Keanekaragaman Resep Makanan Berbahan Baku Lokal di Jawa Barat. 9. Kegiatan Pengembangan Kawasan Kampung Kreatif di Kab. Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 124,137,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 108,950,000.00 atau 87.77%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pelatihan anyaman mending/pandan kepada 30 peserta Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya saing IKM anyaman mending/pandan Jawa Barat. 10. Kegiatan Deseminasi Pengembangan Kemasan Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
177,765,490.00 atau
Rp.
195,000,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
91.16%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi
Diseminasi Pengembangan Kemasan untuk 300 IKM Jawa Barat, Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kualitas kemasan IKM Jawa Barat. 11. Kegiatan Pelayanan Mobil Kemasan bagi IKM, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 195,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 175,965,710.00 atau 90.24%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi sosialisasi inovasi kemasan kepada IKM Pangan, TPT dan Kerajinan melalui kegiatan pameran sebanyak 12 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas kemasan IKM Pangan, TPT dan Kerajinan. 12. Kegiatan Peningkatan Layanan IKM di Lingkungan Sub Unit, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
136,706,014.00
atau
Rp.
225,366,375.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
60.66%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi
Bimbingan Pelatihan Penguasaan Teknologi Permesinan di lingkungan Sub Unit Pengembangan IKM untuk 160 Operator mesin. Outcome kegiatan adalah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 26
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat meningkatnya penguasaan teknologi di lingkungan Sub Unit demi peningkatan layanan kepada IKM. 13. Kegiatan Pengembangan Batu Mulia, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 94,137,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 93,737,912.00 atau 99.58%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi kegiatan Pelatihan Pengembangan Batu Mulia kepada 50 orang. Outcome kegiatan adalah Penumbuhan Kewirausahaan Industri Kecil Batu Mulia. 14. Kegiatan
Pengembangan
Desain
Genteng
di
Kabupaten
Sukabumi,
yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100,499,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 89,415,000.00 atau 88.97%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasinya Pengembangan Desain genteng kepada 25 orang peserta. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas desain produk genteng pada IKM genteng. 15. Kegiatan Sosialisasi dan Koordinasi Perkembangan Industri Kreatif Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 267,200,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 239,084,300.00 atau 89.48%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan pengembangan industri kreatif untuk 30 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sinergitas pelaku usaha industri kreatif di Jawa Barat. 16. Kegiatan Pengembangan Jaringan Kerjasama Industri Pelaku Kreatif dalam negeri maupun
luar
negeri,
yang
dilaksanakan
oleh
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 180,850,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 157,265,400.00 atau
86.96%.
Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pengembangan jaringan kerjasama industri pelaku kreatif dalam negeri maupun luar negeri kepada 25 peserta. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses pasar dalam negeri para pelaku usaha Industri Kreatif. 17. Kegiatan Pengembangan Kemitraan Industri Besar dengan IKM Kreatif, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 257,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 256,985,000.00 atau
99,98.00%. Output kegiatan adalah terlaksananya
fasilitasi Pelatihan kemitraan industri besar dengan industri kreatif kepada 140 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatkan sinergitas pelaku usaha industri kreatif dalam negeri.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 27
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 18. Kegiatan Penyelenggaraan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,549,290,750.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,467,826,742.00 atau 94.74.00%. Output kegiatan adalah terlaksananya Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal dan Festival
Kopi
Jawa
Barat.
Outcome
kegiatan
adalah
meningkatkan
Keanekaragaman Resep Makanan Berbahan Baku Lokal dan meningkatkan kualitas pengolahan Kopi di Jawa Barat. 19. Kegiatan Dukungan Sertifikasi Halal Produk IKM Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
4,900,962,500.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
4,504,684,271.00 atau 91.91%. Output kegiatan adalah terlaksananya dukungan Sertifikasi Halal Produk IKM Jawa Barat untuk 2.125 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya saing produk IKM melalui Sertifikasi Halal. 20. Kegiatan
Peningkatan
Pengembangan
IKM,
Kapasitas yang
Pelaku
dilaksanakan
Usaha oleh
di
Lingkungan
Dinas
Sub
Unit
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 283,749,375.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 185,711,721.00 atau 65.45%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan penerapan teknologi mesin peralatan di lingkungan sub unit pengembangan IKM bagi 200 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penguasaan teknologi bagi IKM. 21. Kegiatan BIJB - Kajian Potensi Pengembangan Industri di Ciayumajakuning, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 340,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 261,125,000.00 atau 76.80%. Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen kajian potensi pengembangan industri di Ciayumajakuning. Outcome kegiatan adalah
tersedianya
dokumen
perencanaan
pengembangan
industri
di
Ciayumajakuning.
J. Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri : 1. Kegiatan
Pelatihan
Pembuatan
Sepatu,
yang
dilaksanakan
oleh
Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 183,018,300.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 92,934,250.00 atau 50.78%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelatihan Pembuatan sepatu kepada 40 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM Alas Kaki.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 28
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2. Kegiatan Pengujian Garam Beryodium di Tingkat Produsen garam beryodium, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 72,825,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 43,572,500.00 atau 59.83%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pengujian garam beryodium di tingkat produsen sebanyak 52 unit usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk garam beryodium. 3. Kegiatan Pelatihan Pengembangan Kapasitas Pelaku IKM Logam dan Mesin, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 386,625,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 337,249,000.00 atau 87.23%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelatihan, Focus Group Discussion dan sosialisasi pengembangan kapasitas bagi 50 pelaku IKM Logam dan Mesin serta pelatihan praktek CNC bagi 50 IKM. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Keterampilan Pelaku IKM Logam Mesin. 4. Kegiatan
Pengembangan
CPPOB/GMP,
yang
dilaksanakan
oleh
Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 218,877,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 176,454,500.00 atau 80.62%.
Output
kegiatan
adalah
terlaksananya
fasilitasi
bimbingan teknis
CPPOB/GMP kepada 30 pelaku IKM pengolahan buah. Outcome kegiatan adalah peningkatan penguasaan Teknologi Industri pengolahan minuman. 5. Kegiatan Bimbingan Teknis Desain dan Produksi Meubel, yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi sebesar Rp. 196,117,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 156,984,000.00 atau 80.05%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitas bimbingan teknis desain dan teknik produksi kepada 60 IKM yang terdiri dari 2 angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas desain dan penguasaan teknologi produksi IKM. 6. Kegiatan Pengembangan Pusat Desain Rotan Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 87,903,750.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 67,835,750.00 atau 77.17%. Output kegiatan adalah terlaksananya Fasilitasi pengadaan prototype rotan sebanyak 5 buah dan fasilitasi desainer produk sebanyak 2 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas desain dan mutu produk IKM Rotan Cirebon. 7. Kegiatan Pelatihan Manajemen Perusahaan Olahan pangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
119,167,500.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
102,243,000.00 atau 85.80%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 29
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Pelatihan Manajemen Perusahaan Olahan Pangan kepada 150 IKM. Outcome kegiatan adalah peningkatan kapasitas lembaga usaha IKM Olahan pangan di Jawa Barat. 8. Kegiatan Bimbingan Teknis Produk Olahan Pangan Berbasis Kopi, Teh dan Coklat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 259,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 220,135,000.00 atau 84.83%. Output kegiatan adalah terlaksananya Bimbingan Teknis Produk Olahan Pangan Berbasis Kopi, Teh dan Coklat kepada 60 IKM yang terbagi 2 kali penyelenggaraan. Outcome kegiatan adalah meningkarnya kemampuan diversifikasi produk pelaku usaha industri berbasis kopi, teh dan coklat. 9. Kegiatan Pelatihan Bidang Electronika dan Telematika, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
199,225,000.00,-
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
196,219,000.00,- atau 98.49%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pelatihan bidang elektronika dan telematika kepada 60 IKM yang terbagi sebanyak 2 kali penyelenggaraan. Outcome kegiatan adalah penumbuhan wirausaha baru bidang teknologi informasi baik Software maupun Hardware. 10. Kegiatan Bimtek Desain Kemasan Produk olahan pangan bebrbasis buah, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 256,083,750.00,- realisasi anggaran sebesar Rp. 247,034,666.00,- atau 96.47%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Bimbingan Teknis desain kemasan dan kemasan bagi 30 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas kemasan IKM minuman olahan buah. 11. Kegiatan Bimtek Diversifikasi Produk Olahan Pangan Berbasis Buah, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 202,803,750.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 168,813,000.00 atau 83.24%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Bimbingan Teknis Diversifikasi produk olahan berbasis buah kepada 80 IKM yang terbagi dalam 2 angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan Pelaku IKM dalam menganekaragamkan produk olahan berbasis buah. 12. Kegiatan Bimbingan Teknis Standarisasi Mutu Produk Olahan Pangan
Berbasis
buah, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 208,225,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 151,328,500.00 atau 72.68%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Bimbingan Teknis Standarisasi Mutu Produk Olahan Pangan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 30
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Berbasis Buah kepada 80 IKM yang terdiri dari 2 angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya saing IKM makanan dalam hal standarisasi produk. 13. Kegiatan Pelatihan Tekstil dan Produk Tekstil, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 543,532,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 396,699,000.00 atau 72.99%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan Tekstil dan Produk Tekstil kepada 30 IKM, fasilitasi Pelatihan Pembuatan Batik kepada 30 IKM, fasilitasi Pembuatan Boneka Bagi 30 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi pelaku IKM Tekstil dan Produk Tekstil. 14. Kegiatan Bimbingan Teknis dan Monitoring ke Lapangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75,874,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 48,995,384.00 atau 64.57%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi bimbingan teknis kepada 25 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi SDM di Sub Unit Pengembangan IKM. 15. Kegiatan Pelatihan Teknologi Penyamakan Kulit, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 102,690,400.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 61,485,000.00 atau 59.87%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelatihan Penyamakan Kulit bagi 20 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penguasaan teknologi IKM Kulit dan Produk Kulit. 16. Kegiatan Pelatihan Teknologi Produksi Garam Krosok dengan Sistem Intensifikasi (Ramsol), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 173,750,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 98,699,000.00 atau 56.81%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pelatihan Teknologi Produksi Garam Krosok dengan Sistem Intensifikasi (Ramsol) kepada 20 IKM. Outcome meningkatnya penguasaan teknologi bagi IKM garam. 17. Kegiatan Pelatihan Bimbingan Teknis Standarisasi Mutu Olahan Pangan Berbasis Produk Peternakan, yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi sebesar Rp. 307,008,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 257,207,200.00 atau 83.78%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi bimbingan teknis standarisasi mutu olahan pangan berbasis
produk
peternakan
kepada
90
IKM.
Outcome
kegiatan
adalah
meningkatnya kualitas mutu IKM pangan berbasis produk peternakan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 31
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 18. Kegiatan Pengembangan Pemanfaatan Limbah Kertas, yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi sebesar Rp. 166,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 142,097,000.00 atau 85.34%.
Output
kegiatan
adalah
terlaksananya
fasilitas
pengembangan
pemanfaatan limbah kertas bagi 75 IKM yang terdiri dari 3 angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penguasaan teknologi pemanfaatan limbah kertas. 19. Kegiatan Pelatihan Bimbingan Teknis Standarisasi Mutu Olahan Pangan Berbasis Produk
Perikanan,
yang
diselenggarakan
oleh
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi sebesar Rp. 434,520,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 403,560,500.00 atau 92.88%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitas bimbingan teknis standarisasi mutu olahan pangan berbasis perikanan kepada 160 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas mutu IKM pangan berbasis perikanan. 20.
Kegiatan Pelatihan Desain Keramik dan Gerabah (Tematik Kewilyahan), yang
diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi sebesar Rp. 184,924,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 97,414,500.00 atau 52.68%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pelatihan Desain Keramik dan Gerabah kepada 40 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas desain IKM Keramik dan Gerabah. 21. Kegiatan GCB-Pelatihan Keterampilan Bagi Masyarakat Sekitar DAS Citarum, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 716,800,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 363,465,700.00 atau 50.71%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Kegiatan Tekstil dan Produk Tekstil, Agro, dan Kerajinan kepada 100 IKM yang terdiri dari 5 angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi pelaku usaha sebagai dukungan program Citarum Bestari. 22. Kegiatan Pelatihan Kerajinan Kaca, Kelom Geulis
yung Geulis, Anyaman dan
Bambu, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 392,732,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 334,362,000.00 atau 85.14%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pelatihan Industri Kerajinan Bambu bagi 50 IKM, fasilitasi Pelatihan Industri Kerajinan Anyaman bagi 50 IKM, fasilitasi Pelatihan industri kerajinan payung geulis bagi 25 IKM, fasilitasi sosialisasi kerajinan kaca bagi 25 IKM dan fasilitasi sosialisasi kerajinan kelom geulis bagi 25 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penguasaan teknologi produksi IKM Kerajinan.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 32
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 23. Kegiatan Dukungan Pembuatan Cinderamata PON XIX 2016, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
1,000,000,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
848,551,000.00 atau 84.86%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan kerajinan dalam rangka pembuatan cinderamata PON XIX 2016 kepada 320 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penguasaan teknologi IKM Kerajinan. K. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri : 1. Kegiatan Kerjasama Perluasan Pasar IKM Provinsi Jawa Barat dengan Provinsi lainnya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 254,681,250.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 232,454,100.00 atau 91.27%.Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi kerjasama perluasan pasar IKM ke Provinsi Sumatera Utara. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses pasar IKM sebagai dukungan program penggunaan produk dalam negeri. 2. Kegiatan
Kemitraan Antar
Pelaku
Usaha,
yang
dilaksanakan oleh
Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 99,205,625.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 92,040,000.00atau 92.78%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi kemitraan antar pelaku usaha kepada 80 IKM yang terdiri dari 2 angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Kemitraan Antar Pelaku Usaha IKM Jawa Barat. 3. Kegiatan Pelatihan Manajemen Ekspor dan Impor Ikan Hias, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
195,000,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
151,504,500.00atau 77.69%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan manajemen ekspor dan impor ikan hias kepada 30 pelaku usaha dan fasilitasi kontraktual pelatihan produsen ekspor. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kapasitas kelembagaan pelaku usaha ikan hias dalam negeri. 4. Kegiatan
Partisipasi
Pameran
Ikan
Hias,
yang
dilaksanakan
oleh
Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 230,550,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 122,244,950.00 atau 53.02%. Output kegiatan adalah terlaksananya partisipasi pada pameran ikan hias bagi … pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatkan akses pasar pelaku pasar Ikan hias.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 33
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 5. Kegiatan Monitoring Pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
113,374,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
57,760,000.00atau 50.95%. Output kegiatan adalah fasilitasi Monitoring Pelaksanan Sistem Resi Gudang (SRG) di 11 kabupaten. Outcome kegiatan adalah meningkatkan pemanfaatan pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG). 6. Kegiatan Simulasi Pasar Lelang Komoditi Agro Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 99,200,625.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 73,332,764.00 atau 73.92%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Simulasi Pasar Lelang Komoditi Agro Provinsi Jawa Barat kepada 30 pelaku usaha dan fasilitasi pelaksanaan simulasi pasar lelang forward komoditi agro di 4 kab/kota. Outcome kegiatan adalah pengembangan dan pemanfaatan pasar lelang forward komoditi agro. 7. Kegiatan Focus Group Discussion Pengembangan Pasar Lelang yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 39,047,375.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 20,170,000.00 atau 51.66%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitas Focus Group Discussion Pengembangan Pasar Lelang sebanyak 25 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah pengembangan dan pemanfaatan pasar lelang forward komoditi agro. 8. Kegiatan Identifikasi Peserta Pasar Lelang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 53,933,750.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 28,062,000.00 atau 52.03%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Identifikasi Peserta Pasar Lelang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelaku usaha pemanfaatan pasar lelang forward komoditi agro. 9. Kegiatan Inter-Koneksitas Pasar Lelang Forward, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 85,997,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 61,532,500.00 atau 71.55%. Output kegiatan adalah terlaksananya inter-Koneksitas Pasar Lelang Forward di 4 lokasi. Outcome kegiatan adalah meningkatan Transaksi pasar lelang forward komoditi agro. 10. Kegiatan Identifikasi Monitoring dan Evaluasi Revitalisasi Pasar Tradisional Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 34
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesarRp. 58,700,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 46,237,428.00 atau 78.77%. Output kegiatan adalah terlaksananya identifikasi Monitoring dan Evaluasi Revitalisasi Pasar Tradisional Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah pasar tradisional yang ditingkatkan kondisinya. 11. Kegiatan Partisipasi Pada Pameran INACRAFT, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 160,690,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 145,745,890.00 atau 90.70%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi partisipasi Pameran INACRAFT bagi 20 pelaku usaha di 4 lokasi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Penggunaan Hasil Produk Dalam Negeri. 12. Kegiatan Pameran Dagang Dalam Rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,271,900,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 823,639,000.00 atau 64.76%.Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pameran P3DN bagi 50 stand, Pengadaan Display (Bazar Produk Dalam Negeri) bagi 480 stand, dan Pengadaan Stand Bazar bagi 480 stand. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Penggunaan Hasil Produk Dalam Negeri. 13. Kegiatan Pengembangan Usaha bagi Pedagang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 67,795,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 36,080,000.00 atau 41.63
%.
Output
kegiatan
adalah
terlaksananya
fasilitasi
pengembangan
kemampuan dan pemahaman pedagang dalam pengembangan usaha bagi 150 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengembangan usaha para pedagang di Pasar Tradisional Jawa Barat. 14. Kegiatan Pembinaan bagi Distributor Beras, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 87,712,875.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 28,820,000.00 atau 32.86%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pembinaan bagi 40 distributor beras di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat. 15. Kegiatan Uji Kompetensi Kemasan Beras, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 92,230,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 82,667,430.00 atau
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 35
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 89.63%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Uji Kompetensi Kemasan Beras kepada 12 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat. 16. Kegiatan Sosialisasi Operasi Pasar Murah (OPM) Kepokmas, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 52,960,950.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 22,050,000.00 atau 41.63 %. Output kegiatan adalah fasilitasi Sosialisasi OPM Kepokmas kepada 90 orang. Outcome kegiatan meningkatnya pemahaman pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) dalam rangka terkendalinya inflasi Jawa Barat. 17. Kegiatan Dukungan Operasi Murah (OPM) Kepokmas, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
1,901,619,075.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
1,289,577,841.00 atau 67.81%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Sosialisasi OPM Kepokmas sebanyak 81 kali yang tersebar di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah menjamin kecukupan distribusi kebutuhan pokok masyarakat sebagai dukungan pengendalian inflasi Jawa Barat. 18. Kegiatan
Supervisi
Pelaksanaan
Operasi
Murah
(OPM)
Kepokmas,
yang
dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 88,471,875.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 20,370,000.00 atau 23.02%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi supervisi pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) dalam rangka terkendalinya inflasi Jawa Barat. 19. Kegiatan Fasilitasi Informasi Harga Kepokmas, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 94,875,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 88,050,000.00 atau 92.81%. Output kegiatan adalah penyusunan hasil monitoring Informasi Harga Kepokmas di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terkendalinya Distribusi Barang Kebutuhan Pokok Masyarakat dan Stabilitas Harga. 20. Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Gudang Sistem Resi Gudang (SRG), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 214,775,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 25,450,000.00atau 11.85%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi sertifikasi pengelolaan gudang Sistem Resi Gudang (SRG). Outcome meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG).
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 36
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 21. Kegiatan Partisipasi Pameran Produk Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 573,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 378,987,048.00 atau 66.14%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Partisipasi Pameran Produk Jawa Barat bagi 20 IKM di Kalimantan Barat dan Bandung. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses pasar dalam negeri Produk IKM Jawa Barat sebagai dukungan Penggunaan Hasil Produk Dalam Negeri. 22. Kegiatan Pembinaan dan Penataan Pasar Tradisional, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
245,925,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
176,791,000.00 atau 71.89%.Output kegiatan adalah fasilitasi pembinaan bagi pedagang pasar kepada 40 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatkan jumlah pelaku usaha yang ditingkatkan kondisinya pada pasar tradisional Jawa Barat. 23. Kegiatan Bimbingan Teknis bagi Pengelola Pasar Tradisional, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
93,825,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
59,565,000.00atau 63.49%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pembinaan pedagang pasar kepada 42 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatkan jumlah pelaku usaha yang ditingkatkan kondisinya pada pasar tradisional Jawa Barat. 24. Kegiatan Pengembangan Kemitraan Ritel Modern dan IKM, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
195,000,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
188,000,000.00atau 96.41%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelatihan pengembangan kemitraan ritel modern dan IKM kepada 50 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatkan akses pasar bagi pelaku usaha sebagai dukungan program P3DN.
L. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor : 1. Kegiatan Misi Dagang ke Wilayah Asia Timur, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 442,515,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 356,643,600.00 atau 80.59%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi misi dagang ke wilayah Asia Timur bagi 3 pelaku usaha, pembuatan video produk unggulan Jawa Barat, dan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 37
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat diseminasi market intelejen negara asia timur bagi 50 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses pasar pelaku usaha produk unggulan Jawa Barat di luar negeri. 2. Kegiatan Coaching Programme, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 239,638,425.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 231,691,800.00 atau 96.68%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Program Pendampingan (Coaching Programme) bagi 30 pelaku usaha UKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah eksportir Jawa Barat. 3. Kegiatan Monitoring Ekspor Hasil Tanhut, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 49,765,075.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 49,252,375.00 atau 98.97%. Output kegiatan adalah terlaksananya monitoring kepada pelaku usaha Ekspor Hasil Tanhut.Outcome kegiatan adalah meningkatkan kinerja eksportir Produk Hasil Tanhut di Jawa Barat. 4. Kegiatan Pelatihan Negosiasi Bisnis dan Kontrak Dagang Ekspor Hasil Tanhut, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 153,012,500.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 140,047,525.00atau 91.53%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pelatihan Negosiasi Bisnis dan Kontrak Dagang Ekspor Hasil Tanhut kepada 30 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja eksportir produk hasil Tanhut di Jawa Barat. 5. Kegiatan Penyusunan Database Ekspor Hasil Tanhut, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 61,081,875.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 60,385,125.00atau 98.86%. Output kegiatan adalah penyusunan database ekspor hasil Tanhut. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja eksportir produk hasil tanhut di Jawa Barat. 6. Kegiatan Penilaian Kepatuhan atau (Post Audit) Terhadap Importir Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 89,600,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 89,282,250.00 atau 99.65%. Output kegiatan adalah terlaksananya post audit dan forum pertemuan dengan UKM pemegang API di 10 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah teridentifikasinya pelaku importir yang sesuai dengan klasifikasi di kab/kota se-Jawa Barat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 38
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 7. Kegiatan Pelatihan Manajemen Ekspor Produk Tanhut, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran
sebesar
Rp.
217,565,000.00
realisasi
anggaran
sebesar
Rp.
217,363,000.00atau 99.91%. Output kegiatan adalah fasilitasi Pelatihan manajemen ekspor produk tanhut bagi 40 pelaku usaha calon eksportir dan eksportir di 2 wilayah. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja eksportir produk hasil tanhut di Jawa Barat. 8. Kegiatan Monitoring Pemegang Angka Pengenal Impor, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 89,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 88,567,000.00 atau 99,51%. Output kegiatan adalah monitoring kepada Pemegang Angka Pengenal Impor di 20 lokasi. Outcome kegiatan adalah Teridentifikasinya aktivitas impor para pelaku importir di kab/kota se-Jawa Barat. 9. Kegiatan Sosialisasi Kebijakan Impor, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 90,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 89,658,500.00 atau 99.62%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Sosialisasi kebijakan impor kepada 100 orang pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengawasan barang impor. 10. Kegiatan Pelatihan Korespondensi, Negosiasi dan Kontrak Penjualan Ekspor Hasil Industri dan Pertambangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 234,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 233,002,000.00 atau 99.57%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelatihan Korespondensi, Negosiasi dan Kontrak Penjualan Ekspor Hasil Industri dan Pertambangan danFasilitasi Pelatihan Korespondensi, Negosiasi dan Kontrak Penjualan Ekspor Hasil Industri dan Pertambangan kepada 60 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah eksportir Jawa Barat. 11. Kegiatan Identifikasi Eksportir Produk Hasil Industri dan Pertambangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 146,250,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 144,637,500.00atau 98.90%. Output kegiatan adalah tersusunnya hasil identifikasi eksportir produk hasil industri dan pertambangan sebanyak 250 dokumen. Outcome kegiatan adalah meningkatkan nilai dan volume ekspor Hasil Industri dan Pertambangan Jawa Barat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 39
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 12. Kegiatan Forum Kinerja Ekspor Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 97,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 86,569,000.00 atau 88.79%. Output kegiatan adalah terlaksananya Forum Kinerja Ekspor Jawa Barat bagi 150. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja ekspor Jawa Barat. 13. Kegiatan Petunjuk Pasar Ekspor ke Negara Non Tradisional (Amerika Latin dan Afrika), yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 43,875,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 43,610,500.00atau 99.40%. Output kegiatan adalah tersusunnya buku Petunjuk Pasar Ekspor di Negara Non Tradisional (Amerika Latin dan Afrika) sebanyak 150 dokumen. Outcome kegiatan adalah meningkatkan nilai dan volume ekspor Jawa Barat. 14. Kegiatan Monitoring Ekspor Produk Hasil Industri dan Pertambangan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 97,500,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 94,874,000.00 atau 97.31%. Output kegiatan adalah terlaksananya monitoring ekspor produk hasil industri dan pertambangan pada 50 dokumen ekspor. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaringan informasi ekspor produk hasil industri dan pertambangan Jawa Barat.
M. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan : 1. Kegiatan
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pelayanan
Kemetrologian
Balai
Kemetrologian Karawang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2,500,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,262,320,000.00 atau 90.49%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah Karawangmeliputi Kab. Karawang, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Kab. Purwakarta dan Kab. Subang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk di wilayah Karawang. 2. Kegiatan
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pelayanan
Kemetrologian
Balai
Kemetrologian Bandung, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,869,873,000.00 realisasi anggaran sebesarRp. 1,242,555,284.00 atau 66.45%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota,
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 40
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah Bandungmeliputi Kab. Sumedang, Kab.Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Bandung, dan Kota Cimahi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk di wilayah Bandung. 3. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Balai Kemetrologian Cirebon, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesarRp. 1,262,900,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 1,256,967,900.00 atau 99.53%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah Cirebon meliputi Kab.Cirebon, Kab. Majalengka, Kota Cirebon, Kab. Kuningan dan Kab. Indramayu. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk di wilayah Cirebon. 4. Kegiatan
Peningkatan
Kemetrologian
Bogor,
dan
Pengembangan
yang
dilaksanakan
Pelayanan oleh
Dinas
Kemetrologian Perindustrian
Balai dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2,350,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 2,319,403,746.00 atau 98.70%. Output Terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 6 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah
Bogor
Terfasilitasinya Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian UTTP dan BDKT di Wilayah Bogor di 6 Kabupaten / Kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk di wilayah Bogor. 5. Kegiatan
Peningkatan
dan
Pengembangan
Pelayanan
Kemetrologian
Balai
Kemetrologian Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,300,000,000.00 realisasi anggaran sebesar 1,100,742,179.00 atau 84.67%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 6 Kab./Kota, Pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Wilayah
Tasikmalaya
meliputi
Kab.Tasikmalaya,
Kab.
Pangandaran,
Kota
Tasikmalaya, Kab. Garut, Kab. Ciamis dan Kota Banjar. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk di wilayah Tasikmalaya. 6. Kegiatan Pengelolaan Standar Ukuran dan Laboratorium Balai Kemetrologian Tasikmalaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 139,803,793.00atau 69,90%. Output kegiatan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 41
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat adalah terlaksananya fasilitasi bahan baku Laboratorium kemetrologian (Aquades, Baju Lab, Sandal Lap, Silica Gel, Wash bensin, Braso, Sarung Tangan Lab, Masker, Lap Halus,dll) dan Sertifikasi Kalibrasi Standar Ukuran. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk yang tepat ukur di wilayah Tasikmalaya. 7. Kegiatan Pengawasan Barang Beredar di Pasar, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 368,300,900.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 221,475,967.00 atau 60.13%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pengawasan Barang Beredar yang terdiri dari berlabel SNI wajib sebanyak 12 kali, makanan dan minuman sebanyak 12 kali, uji produk SNI Wajib sebanyak 10 kali, dan uji produk makanan dan minuman sebanyak 10 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnyaPerlindungan Konsumen dan Keamanan Pasar Dalam Negeri. 8. Kegiatan Diseminasi Perlindungan Konsumen, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 120,678,375.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 73,800,050.00 atau 61.15%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi diseminasi perlindungan konsumen kepada kabupaten/kota sebanyak 2 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Keamanan Pasar Dalam Negeri. 9. Kegiatan Rapat Koordinasi Perlindungan Konsumen, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 61,079,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 27,700,000.00 atau 45.35%.
Output
kegiatan
adalah
terlaksananya
fasilitasi
rapat
koordinasi
perlindungan konsumen bagi 60 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Perlindungan Konsumen dan Keamanan Pasar Dalam Negeri. 10. Kegiatan Pengawasan Kemetrologian, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 189,136,400.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 106,717,537.00 atau 56.42%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Pengawasan Kemetrologian di kabupaten/kota dalam rangka pengawasan sebanyak 12 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk. 11. Kegiatan Pengembangan Alat Ukur/Takar (Timbangan) untuk Ukur Ulang di Pasar Tertib Ukur di Kab/Kota, yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 639,800,695.00 atau 63.98%.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 42
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Output kegiatan adalah pengadaan timbangan pos ukur ulang sebanyak 12 unit. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk di wilayah Jawa Barat. 12. Kegiatan
Peningkatan
Kemetrologian
Bogor,
dan
Pengembangan
yang
dilaksanakan
Pelayanan oleh
Dinas
Laboratorium
Balai
Perindustrian
dan
Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400,000,000.00 realisasi anggaran sebesar Rp. 325,412,785.00 atau 81.35% Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi peningkatan dan penambahan lingkup akreditasi ISO 17025. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk yang tepat ukur di wilayah Bogor.
Evaluasi terhadap hasil pengukuran sasaran stratejik yang telah dicapai oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 dapat disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1) Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar. Industri kecil Menengah (IKM) merupakan salah satu segmen industri yang dapat dijadikan tumpuan dalam penciptaan iklim wirausaha yang dapat menyerap tenaga kerja. IKM sudah terbukti ketangguhannya dapat bertahan terhadap terpaan badai krisis ekonomi periode pra-reformasi tahun 1997-1998 karena memiliki fleksibilitas dan elastisitas yang tinggi. Karakteristik inilah yang memberikan andil cukup signifikan untuk mewujudkan perekonomian daerah yang tangguh yang bercirikan kerakyatan. Berdasarkan hal tersebut. maka peningkatan unit usaha industri kecil dan menengah menjadi salah satu sasaran dalam pengukuran kinerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Capaian sasaran yaitu Meningkatnya Penyebaran Jumlah Industri Kecil dan Menengah di Daerah Kab/Kota dengan indikator Jumlah wirausaha industri kecil dan menengah. Peningkatan jumlah industri kecil dan menengah di targetkan meningkat dari kondisi awal (2013) sejumlah 245.234 Unit Usaha yang berarti sejumlah 202.940 unit usaha. Adapun realisasi peningkatan unit usaha tahun 2014 sejumlah 471 unit usaha dan tahun 2015 sejumlah 485 unit usaha. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan Dinas terhadap IKM baik berupa fasilitasi pelatihan, bimbingan teknis, dan lainnya telah memberikan hasil yang optimal terhadap pertumbuhan IKM di Jawa Barat.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 43
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2) Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produksi. Teknologi yang membuat industri menjadi lebih efisien, produktif dan inovatif. Kemajuan sektor industri sangat ditopang oleh peran ilmu pengetahuan dan berkesinambungan dan memiliki daya saing agar bisa berkompetisi di era global dan pasar bebas. Untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi industry, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat telah melakukan upaya melalui program-program dan kegiatan yang dialokasikan baik melalui dana APBD maupun dana APBN. Pada APBD fasilitasi peningkatan teknologi bagi industri menekankan pada inindustri tekstil dan produk tekstil, industri kerajinan, industri genteng, industri makanan olahan dan industri logam serta mesin. Selain itu diberikan pula layanan kemasan bagi produk IKM. Pada standarisasi produksi dilakukan melalui pengembangan CPPOB/GMP. Berdasarkan hal tersebut dan nilai investasi pada penumbuhan IKM, capaian sasaran Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produksi dengan indikator Peningkatan Jumlah fasilitasi standarisasi Industri.
3) Tersedianya tenaga kerja yang kompeten di bidang industri Dalam rangka meningkatkan daya saing industri salah satu penunjangnya adalah kompetensi Sumber Daya Manusia pelaku industri yang cukup tersedia di dalam negeri khususnya di Provinsi Jawa Barat. Apalagi dikaitkan dengan pasar global serta dalam mengantisipasi diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN, dimana tidak ada batasan lagi antara sesama negara di kawasan ASEAN baik untuk barang, jasa, tenaga kerja dan yang lainnya, khususnya untuk mengantisipasi masukannya tenaga kerja terampil dibidang Industri dari luar negeri dan untuk meningkatkan daya saing produk industri Jawa Barat. Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah melakukan upaya melalui program-program dan kegiatan yang dialokasikan baik melalui dana APBD maupun dana APBN untuk meningkatkan Kemampuan dan keterampilan pelaku usaha dibidang industri serta penumbuhan wirausahawan baru. Peningkatan kemampuan dan keterampilan pelaku usaha bidang industri dibuktikan dengan peningkatan jumlah SDM IKM yang bersertifikat. Pada tahun 2015, sertifikat SDM diberikan pada kelompok industri kerajinan, industri kertas, industri makanan olahan dan industri elektronika serta telematika. Penumbuhan wirausahawan baru pada tahun sebanyak 1445 wirausaha meliputi kelompok industri gerabah; industri batu mulia; industri makanan; industri elekronika; industri kertas; industri alat-alat industri pertanian serta konveksi. Sementara pada tahun
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 44
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2015 sebanyak 3175 wirausaha, meliputi industri kerajinan, industri elektronika, sertifikasi hala dan HKI. Berdasarkan hal tersebut. maka capaian sasaran Tersedianya tenaga
kerja yang
kompeten di bidang industri dengan indikator : Peningkatan Jumlah wirausaha baru dari target 6.000 WUB dengan realisasi 4620 WUB. hal ini belum sesuai dengan target dikarenakan keterbatasan alokasi dana. Peningkatan Jumlah SDM IKM terlatih pada tahun 2015 sebanyak 910 perusahaan, sementara pada tahun 2014 sebanyak 1375 sehingga jumlah SDM IKM mencapai 2285 perusahaan. Hal ini masih kurang memenuhi target.
4) Meningkatnya produk ekspor dan terpantaunya produk impor Jawa Barat Perkembangan transaksi ekspor menunjukan dinamika perekonomian suatu wilayah dan mengisyaratkan daya saing kemampuan produk suatu wilayah dalam persaingan global. Untuk itu salah satu sasaran strategis dinas adalah Meningkatnya produk ekspor non migas. eksportir dan terpantaunya produk impor Jawa Barat. Dengan Indikator sasaran adalah : Peningkatan Nilai Ekspor Jawa Barat per tahun, dengan target peningkatan 2% dari kondisi awal (2013) nilai ekspor Jawa Barat sebesar US$ 25.82 Miliar. Realisasi tahun 2015 menurun drastis diakibatkan krisis global yang terjadi di eropa timur dan menguatnya perekonomian di Amerika. Realisasi ekspor menurun mencapai 3.27% . Hal ini sudah sangat jauh dari target. Peningkatan Jumlah eksportir Jawa Barat per tahun. dengan target sebesar 100 eksportit realisasi 173 eksportir. hal ini sudah melebihi target yang ditentukan sebesar 173%. Penurunan Nilai Impor Jawa Barat. ditargetkan untuk tahun 2015 sebesar 2% dengan realisasi 1% sehingga penurunan nilai impor sebesar 2% tidak mencapai target yang telah ditentukan.
5) Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan Dalam upaya meningkatkan ketersedian sarana perdagangan dan jumlah kemitraan perdagangan yang terjalin antara pelaku usaha ditentukan oleh indikator sasaran yaitu: Jumlah sarana perdagangan (pasar rakyat. toko swalayan. dan gudang). Sarana perdagangan dalam bentuk pasar rakyat. Toko swalayan dan gudang memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan kelancaran arus barang dan/atau jasa. Penggunaan produk dalam negeri dan ketersediaan bahan pokok masyarakat. Dalam upaya peningkatan ketersediaan sarana
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 45
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat perdagangan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan salah satunya melalui kegiatan Pembinaan dan Penataan Pasar Tradisional. Berdasarkan hal tersebut, maka capaian sasaran jumlah revitalisasi pasar tradisional yang memadai, dari target 20 unit dengan realisasi 20 unit atau sebesar 100%. Jumlah kerjasama perdagangan, ditargetkan sebesar 10 buah dengan realisasi 15 buah kerjasama atau sebesar 100%. Kerjasama perdagangan meliputi komoditi barang strategis dan kebutuhan pokok masyarakat berupa beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam dan daging sapi. Kerjasama perdagangan lainnya meliputi kerjasama perdagangan antar provinsi dan lain-lain
6) Meningkatnya
koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta
meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk Dalam upaya pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat bukan hanya tugas pemerintah provinsi melaikan tanggung jawab bersama baik dengan kabupaten/kota. Asosiasi dan pelaku usaha dibidangnya. Hal ini diperlukannya koordinasi dengan semua pemangku kepentingan dengan tujuan untuk menjaga ketersediaan bahan pokok masyarakat atau permasalahan lain yang berakibat mempengaruhi harga kepokmas. Seperti dampak kenaikan bahan bakar minyak (premium), tidak meratanya distribusi kepokmas dan faktor cuaca yang berpengaruh kepada produksi komoditas kepokmas seperti bawang merah sehingga harganya terus meningkat. Dari permasalahan tersebut Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah melakukan salah satunya kegiatan adalah Dukungan Operasi Pasar Murah (OPM) KEPOKMAS. dengan target sasaran 27 Kab./Kota realisasi 20 Kb./Kota sehingga capaianya 74%. Indikator sasaran dari meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk yaitu jumlah UTTP dan BDKT. dimana :
Jumlah UTTP dari target sebesar 6.304.890 buah dengan realisasi 4.341.614 buah sehingga capaiannya sebesar 68.43%. hal ini belum memenuhi target dikarenakan : –
Menurunnya jadwal tera/tera ulang bagi objek tera/tera ulang.
–
Kurangnya pelaksana pengawasan terhadap penggunaan dan peredaran UTTP di Masyarakat seperti di pasar tradisional sehingga diduga masih banyaknya penggunaan UTTP yang belum ditera
Jumlah BDKT dari target sebesar 1.582 buah dengan realisasi 1.342
buah
sehingga capainnya sebesar 84.83%. ini mendekati target.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 46
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 7) Meningkatnya sarana dan prasarana kerja Sarana dan prasarana merupakan salah satu aspek paling penting dalam menjalankan roda pemerintahan. Pengadaan sarana dan prasarana yang memadai sangat mendukung aktifitas kegiatan yang sedang berjalan dalam suatu instansi. Oleh karena itu. Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai salah satu instansi pemerintah perlu mengadakan peningkatan sarana prasarana untuk mendukung pelaksanaan tupoksi dalam mencapai sasaran. Adapun salah satu kegiatan yang telah dilaksanakan yaitu Peningkatan Sarana dan Prasarana Dinas Perindustrian dan perdagangan dengan indikator sasaran Ketersediaan sarana dan prasarana kerja minimal. target sebesar 70% dengan realisasi 70% sehingga capaiannya 100%.
8) Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan Sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan merupakan sarana untuk memudahkan membuat program/kegiatan yang direncanakan suatu instansi/OPD dan mengevaluasi program/kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran dari Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Upaya yang telah dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan dalam meningkatkan sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan salah satunya melalui kegiatan Perencanaan dan Evaluasi Bidang Industri dan Perdagangan. dengan indikator sasaran Tingkat keterlambatan pelaporan. target 4% dengan realisasi 0% maka capaiannya 100%.
9) Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia Dalam upaya peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Dinas Perindustrian dan Perdagangan
telah
melaksanakan
kegiatan
Peningkatan
Kesejahteraan
dan
Kemampuan Aparatur Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan indikator sasaran tingkat keikutsertaan pelatihan teknis. target sebanyak 55 PNS dengan realisasi 70 PNS maka capaiannya 700%. Selain dari belanja langsung, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat pada Tahun Anggaran 2015 mendapat alokasi bantuan keuangan dan hibah dengan rincian sebagaimana tampak pada seperti tampak pada tabel 3.6. Realisasi pelaksanaan subsidi Kebutuhan Pokok Masyarakat sebagaimana terlampir. Tabel 3.6. Pelaksanaan Bantuan Keuangan dan Hibah
No
Uraian Kegiatan
1 2
Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Pengembangan
Realiasi Anggaran 404,373,000 32,180,000
Lokasi Kab. Bandung Barat Kab. Bandung
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 47
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
19
IKM dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Pendataan Potensi Alat UTTP dan Pembinaan Kemetrologian Belanja Bantuan Keuangan Revitalisasi Pasar Ciamis, Sindangkasih, Kawali dan Banjarsari Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Pendataan dan Pengawasan Peralatan Tera/Tera Ulang Metrologi Legal Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Penyuluhan Tera/Tera Ulang Belanja Bantuan Keuangan Pengawasan dan Pendataan Peralatan Tera/Tera Ulang Belanja Bantuan Keuangan Belanja Bantuan Keuangan Optimalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah Belanja Bantuan Keuangan Potensi Alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapan Lainnya (UTTP) dan Pembinaan Kemetrologian Belanja Hibah kepada Dekranasda Provinsi Jawa Barat dalam melakukan Pembinaan dan Pengembangan Seni Produk Kerajinan Jawa Barat
728,707,500 42,700,000
Kab. Ciamis Kab. Ciamis
728,707,500
Kab. Ciamis
124,867,600 197,547,220 82,505,000
Kab. Cirebon Kab. Garut Kab. Indramayu
486,600,000 434,315,000 738,710,000 493,599,500 1,191,853,500 28,065,800 38,019,140 473,492,000 39,936,500 43,050,000
2,000,000,000
Kab. Kab. Kab. Kab. Kab. Kab.
Karawang Purwakarta Tasikmalaya Tasikmalaya Tasikmalaya Majalengka
Kab. Sukabumi Kota Bekasi Kota Cimahi Kota Tasikmalaya
Provinsi Jawa Barat
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | III - 48
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat BAB.IV
Penutup Pencapaian kinerja indikator sasaran pada LKIP Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat pada tahun 2015 rata-rata sebesar 116% atau mendapat kategori “Sangat Baik”. Uraian capaian kinerja sasaran yang merupaka capaian kinerja dari pengukuran Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Sasaran pada setiap misi dalam pencapaian misi Dinas, dapat dijelaskan sebagai berikut : Misi pertama
: Meningkatkan daya saing industri Jawa Barat
1. Sasaran 1 : Meningkatnya perkembangan industri kecil, menengah dan besar, mendapat predikat nilai “Baik” dengan rata-rata capaian sebesar 88.62%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja dengan 1 (satu) indikator diatas target dan 1 (satu) indikator mendekati target. 2. Sasaran 2 : Meningkatnya pemanfaatan teknologi dan standarisasi produk, mendapat predikat nilai “Sangat baik” dengan rata-rata capaian sebesar 3.602%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja dengan rincian kedua indikator tersebut di atas target. 3. Sasaran 3 : Tersedianya tenaga kerja yang kompetern di bidang industri, mendapat predikat nilai “Baik” dengan capaian sebesar 91,4%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja mendekati target. Misi kedua
: Mendorong peningkatan perdagangan luar negeri
1. Sasaran 1 : Meningkatnya produk ekspor, eksportir dan terpantaunya produk impor Jawa Barat, mendapat predikat nilai “Kurang” dengan rata-rata capaian sebesar 19.8%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 3 (tiga) indikator kinerja dengan rincian 2 (dua) indikator dibawah target dan 1 (satu) indikator tersebut jauh diatas target. Misi ketiga
: Meningkatkan kelancaran distribusi, pengamanan perdaganan dalam
negeri dan perlindungan konsumen 1. Sasaran 1 : Meningkatnya ketersediaan sarana perdagangan dan kemitraan perdagangan, mendapat predikat nilai “Baik” dengan rata-rata capaian sebesar 100%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja dengan rincian kedua indikator tersebut yang mencapai target.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | IV - 1
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat 2. Sasaran 2 : Meningkatnya koordinasi pengendalian harga kebutuhan pokok masyarakat serta meningkatnya jaminan kualitas dan kuantitas produk, mendapat predikat nilai “Sangat Baik” dengan rata-rata capaian sebesar 750%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 2 (dua) indikator kinerja mencapai target, 1 (satu) indikator mendekati target dan 1 (satu) indikator tersebut jauh diatas target. Misi keempat
: Meningkatkan kinerja sumber daya
1. Sasaran 1 : Meningkatnya sarana dan prasarana kerja, mendapat predikat nilai “Baik” dengan capaian sebesar 100%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan sesuai target. 2. Sasaran 2 : Meningkatnya sistem pelayanan perencanaan dan pelaporan, dengan predikat nilai “Sangat Baik” dengan capaian sebesar 3.00%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja dengan sesuai target. 3. Sasaran 3 : Meningkatnya kompetensi sumber daya manusia, dengan predikat nilai “Sangat Baik” dengan capaian sebesar 700%. Terbukti dari hasil pengukuran yang diukur melalui 1 (satu) indikator kinerja jauh diatas target. Dari 9 (Sembilan) sasaran strategis bidang industri dan perdagangan yang diukur melalui 16 (enam belas) indikator kinerja dengan capaian 6 (sangat) mendapat kategori “Sangat Baik”, 6 (enam) mendapat kategori “Baik”, 2 (dua) mendapat kategori “Sedang”, 2 (dua) mendapat kategori “Kurang”. Untuk meningkatkan target pencapaian indikator sasaran pada upaya yang masih terus dilakukan antara lain : Bidang Industri, melaksanakan bimbingan teknis, pelatihan, meningkatkan fasilitasi pemasaran serta pembiayaan secara periodik dan berkesinambungan; melaksanakan penelitian dan pengembangan; fasilitasi kemasan serta penanganan dan pengetahuan bahan baku/bahan penolong; sosialisasi dan fasilitasi yang mendorong pemahaman dan manfaat dari legalitas, standardisasi dan sertifikasi produk; mendorong peran serta Kabupaten/Kota untuk melakukan pendataan dan menumbuhkan industri kreatif sesuai dengan potensi daerahnya; mendorong percepatan penetapan kawasan industri; serta sosialisasi dan tindaklanjut tentang Peraturan Daerah-Peraturan Daerah yang telah ada. Bidang Perdagangan, meningkatkan koordinasi dalam pelaksanaan Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok Masyarakat (OPM KEPOKMAS) di Kabupaten/Kota se-Jawa Barat; melaksanakan sosialisasi lelang agro pada pelaku usaha agro; peningkatan penggunaan produk dalam negeri; revitalisasi Pasar Tradisional; penyebaran informasi tentang peluang
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | IV - 2
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat pasar ekbpor dan meningkatkan pengetahuan teknis ekspor; melaksanakan pembinaan terhadap produk potensi ekspor IKM dan promosi ekspor; sinergitas antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pengawasan barang beredar; sosialisasi manfaat perlindungan konsumen kepada masyarakat; optimalisasi pemanfaatan personil, sarana dan prasarana pendukung pelayanan kemetrologian dan peningkatan sarana dan prasarana kerja.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 | IV - 3
Realisasi Belanja Subsidi Kegiatan Operasi Pasar Murah Kebutuhan Pokok Masyarakat (KEPOKMAS)
Kab/Kota
Beras (Kg)
Gula Pasir (Kg)
Komoditi (Kg/Liter) Migor Telur Ayam (Liter) (Kg)
JUMLAH (Rp/KGgLtr)
Daging Sapi (Kg)
SUB DIVRE BANDUNG Kota Bandung - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Bandung - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Bandung Barat - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kota Cimahi - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Sumedang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Bandung - Kuantum
30.000
18.000
6.000
12.000
6.000
72.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
50.000,00
-
165.000.000,00
99.000.000,00
42.000.000,00
120.000.000,00
300.000.000,00
726.000.000,00
40.545
24.327
24.327
-
-
89.199
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
222.997.500,00
133.798.500,00
170.289.000,00
-
-
527.085.000,00
10.000
6.000
6.000
-
-
22.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
55.000.000,00
33.000.000,00
42.000.000,00
-
-
130.000.000,00
25.000
15.000
15.000
-
-
55.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
137.500.000,00
82.500.000,00
105.000.000,00
-
-
325.000.000,00
25.000
15.000
15.000
-
-
55.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
137.500.000,00
82.500.000,00
105.000.000,00
-
-
325.000.000,00
130.545
78.327
66.327
12.000
6.000
293.199
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
50.000,00
-
717.997.500,00
430.798.500,00
464.289.000,00
120.000.000,00
300.000.000,00
2.033.085.000,00
32.500
19.500
6.500
6.500
6.500
71.500
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
50.000,00
-
178.750.000,00
107.250.000,00
45.500.000,00
65.000.000,00
325.000.000,00
721.500.000,00
- Kuantum
-
3.000
3.000
-
-
6.000
- Nilai Subdisi
-
5.500,00
7.000,00
-
-
-
-
16.500.000,00
21.000.000,00
-
-
37.500.000,00
10.000
6.000
2.000
-
2.000
20.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
50.000,00
-
55.000.000,00
33.000.000,00
14.000.000,00
-
100.000.000,00
202.000.000,00
- Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE CIANJUR Kab. Cianjur - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Sukabumi
- Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Bogor - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kota Bogor
- Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Cianjur - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
37.500
22.500
22.500
-
-
82.500
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
206.250.000,00
123.750.000,00
157.500.000,00
-
-
487.500.000,00
80.000
51.000
34.000
6.500
8.500
180.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
95.000,00
-
440.000.000,00
280.500.000,00
238.000.000,00
65.000.000,00
425.000.000,00
1.448.500.000,00
30.325
18.195
6.065
6.065
-
60.650
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
-
166.787.500,00
100.072.500,00
42.455.000,00
60.650.000,00
-
369.965.000,00
SUB DIVRE CIREBON Kab. Majalengka - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Cirebon - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kota Cirebon - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Kuningan - Kuantum
47.090
28.254
18.836
-
-
94.180
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
258.995.000,00
155.397.000,00
131.852.000,00
-
-
546.244.000,00
20.000
12.000
4.000
-
-
36.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
110.000.000,00
66.000.000,00
28.000.000,00
-
-
204.000.000,00
42.500
8.505
8.500
-
-
59.505
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
233.750.000,00
46.777.500,00
59.500.000,00
-
-
340.027.500,00
- Kuantum
139.915
66.954
37.401
6.065
-
250.335
- Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE INDRAMAYU
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
-
769.532.500,00
368.247.000,00
261.807.000,00
60.650.000,00
-
1.460.236.500,00
- Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Cirebon
Kab. Indramayu - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Indramayu - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE KARAWANG
35.000
21.000
21.000
-
-
77.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
192.500.000,00
115.500.000,00
147.000.000,00
-
-
455.000.000,00
35.000
21.000
21.000
-
-
77.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
192.500.000,00
115.500.000,00
147.000.000,00
-
-
455.000.000,00
Kab. Karawang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kota Bekasi - Kuantum - Nilai Subdisi
22.760
13.656
4.552
-
-
40.968
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
125.180.000,00
75.108.000,00
31.864.000,00
-
-
232.152.000,00
30.000
18.000
6.000
-
-
54.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
- Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Karawang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE SUBANG
165.000.000,00
99.000.000,00
42.000.000,00
-
-
306.000.000,00
52.760
31.656
10.552
-
-
94.968
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
290.180.000,00
174.108.000,00
73.864.000,00
-
-
538.152.000,00
Kab. Subang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Purwakarta - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Subang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE CIAMIS
30.000
18.000
18.000
12.000
-
78.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
-
165.000.000,00
99.000.000,00
126.000.000,00
120.000.000,00
-
510.000.000,00
15.000
9.000
9.000
-
-
33.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
82.500.000,00
49.500.000,00
63.000.000,00
-
-
195.000.000,00
45.000
27.000
27.000
12.000
-
111.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
-
247.500.000,00
148.500.000,00
189.000.000,00
120.000.000,00
-
705.000.000,00
29.000
17.400
17.400
-
5.800
69.600
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
50.000,00
-
159.500.000,00
95.700.000,00
121.800.000,00
-
290.000.000,00
667.000.000,00
68.500
41.100
13.700
-
-
123.300
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
376.750.000,00
226.050.000,00
95.900.000,00
-
-
698.700.000,00
30.000
18.000
18.000
-
-
66.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
165.000.000,00
99.000.000,00
126.000.000,00
-
-
390.000.000,00
Kota Tasikmalaya - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Tasikmalaya - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kota Banjar - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Ciamis - Kuantum
20.000
12.000
12.000
-
-
44.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
110.000.000,00
66.000.000,00
84.000.000,00
-
-
260.000.000,00
30.770
18.462
18.462
-
-
67.694
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
-
169.235.000,00
101.541.000,00
129.234.000,00
-
-
400.010.000,00
- Kuantum
178.270
106.962
79.562
-
5.800
370.594
- Nilai Subdisi
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
50.000,00
-
980.485.000,00
588.291.000,00
556.934.000,00
-
290.000.000,00
2.415.710.000,00
- Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Pangandaran - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Ciamis
- Jumlah Subsidi (Rp)
TOTAL SE-JABAR (tahap I) - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
661.490
382.899
275.842
36.565
20.300
1.377.096
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
50.000,00
-
3.638.195.000,00
2.105.944.500,00
1.930.894.000,00
365.650.000,00
1.015.000.000,00
9.055.683.500,00
Komoditi (Kg/Liter) Kab/Kota
Beras
Gula Pasir
Migor
Telur Ayam
Daging Sapi
JUMLAH
(Kg)
(Kg)
(Liter)
(Kg)
(Kg)
(Rp/KGgLtr)
SUB DRIVE BANDUNG Kota Bandung - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
30.000
18.000
18.000
-
6.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
50.000,00
165.000.000,00
99.000.000,00
126.000.000,00
-
300.000.000,00
50.000
30.000
30.000
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
275.000.000,00
165.000.000,00
210.000.000,00
-
-
25.000
15.000
15.000
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
137.500.000,00
82.500.000,00
105.000.000,00
-
-
32.500
19.500
19.500
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
178.750.000,00
107.250.000,00
136.500.000,00
-
-
422.500.000,00
- Kuantum
137.500
82.500
82.500
-
6.000
-
- Nilai Subdisi
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
50.000,00
-
756.250.000,00
453.750.000,00
577.500.000,00
-
300.000.000,00
2.087.500.000,00
30.000
18.000
12.000
-
6.000
71.500
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
50.000,00
-
165.000.000,00
99.000.000,00
84.000.000,00
-
300.000.000,00
648.000.000,00
19.290
11.574
11.574
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
106.095.000,00
63.657.000,00
81.018.000,00
-
-
16.435
9.861
6.574
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
90.392.500,00
54.235.500,00
46.018.000,00
-
-
690.000.000,00
Kab. Bandung - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Bandung Barat - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
650.000.000,00
325.000.000,00
Kab. Sumedang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Bandung
- Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE CIANJUR Kab. Cianjur - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Kab. Sukabumi - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
250.770.000,00
Kota Sukabumi - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
190.646.000,00
Kab. Bogor - Kuantum
30.000
18.000
6.000
-
6.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
50.000,00
165.000.000,00
99.000.000,00
42.000.000,00
-
300.000.000,00
37.500
22.500
22.500
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
206.250.000,00
123.750.000,00
157.500.000,00
-
-
- Kuantum
133.225
79.935
58.648
- Nilai Subdisi
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
50.000,00
-
732.737.500,00
439.642.500,00
410.536.000,00
-
600.000.000,00
2.182.916.000,00
48.005
28.803
19.202
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
264.027.500,00
158.416.500,00
134.414.000,00
-
-
31.500
18.900
6.300
6.300
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
173.250.000,00
103.950.000,00
44.100.000,00
63.000.000,00
-
40.000
24.000
8.000
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
220.000.000,00
132.000.000,00
56.000.000,00
-
-
- Kuantum
119.505
71.703
33.502
6.300
-
- Nilai Subdisi
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
657.277.500,00
394.366.500,00
234.514.000,00
63.000.000,00
-
38.500
23.100
15.400
15.400
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
211.750.000,00
127.050.000,00
107.800.000,00
154.000.000,00
-
38.500
23.100
15.400
15.400
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
211.750.000,00
127.050.000,00
107.800.000,00
154.000.000,00
-
26.565
15.939
5.313
-
-
- Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
606.000.000,00
Kota Bogor - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Cianjur
- Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE CIREBON
487.500.000,00
12.000
Kab. Cirebon - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
556.858.000,00
Kab. Majalengka - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
384.300.000,00
Kab. Kuningan - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Cirebon
- Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE INDRAMAYU
408.000.000,00
1.349.158.000,00
Kab. Indramayu - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Indramayu - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE KARAWANG Kab. Karawang - Kuantum
600.600.000,00
600.600.000,00
- Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Karawang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) SUB DIVRE SUBANG
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
146.107.500,00
87.664.500,00
37.191.000,00
-
-
26.565
15.939
5.313
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
146.107.500,00
87.664.500,00
37.191.000,00
-
-
35.000
18.000
18.000
12.000
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
165.000.000,00
99.000.000,00
126.000.000,00
120.000.000,00
-
15.000
9.000
9.000
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
82.500.000,00
49.500.000,00
63.000.000,00
-
-
50.000
27.000
27.000
12.000
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
-
247.500.000,00
148.500.000,00
189.000.000,00
120.000.000,00
-
45.725
27.435
27.435
-
-
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
-
251.487.500,00
150.892.500,00
192.045.000,00
-
-
25.000
15.000
15.000
-
5.000
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
50.000,00
137.500.000,00
82.500.000,00
105.000.000,00
-
250.000.000,00
50.000
30.000
20.000
-
-
5.500,00
55.000,00
70.000,00
-
-
275.000.000,00
165.000.000,00
140.000.000,00
-
-
31.500
18.900
18.900
-
-
55.000,00
5.500,00
7.000,00
-
-
173.250.000,00
103.950.000,00
132.300.000,00
-
-
44.625
26.775
26.775
-
-
5.500,00
5.500,00
70.000,00
-
-
245.437.500,00
147.262.500,00
187.425.000,00
-
-
270.963.000,00
270.963.000,00
Kab. Subang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
510.000.000,00
Kab. Purwakarta - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Subang - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
195.000.000,00
705.000.000,00
SUB DIVRE CIAMIS Kab. Ciamis - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
594.425.000,00
Kota Tasikmalaya - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
575.000.000,00
Kab. Tasikmalaya - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
580.000.000,00
Kota Banjar - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp)
409.500.000,00
Kab. Pangandaran - Kuantum - Nilai Subdisi - Jumlah Subsidi (Rp) Jumlah Subdivre Ciamis
580.125.000,00
- Kuantum
196.850
118.110
108.110
-
5.000
- Nilai Subdisi
5.500,00
5.500,00
7.000,00
-
50.000,00
1.082.675.000,00
649.605.000,00
756.770.000,00
-
250.000.000,00
- Kuantum
697.145
418.287
330.473
33.700
23.000
- Nilai Subdisi
5.500,00
5.500,00
7.000,00
10.000,00
50.000,00
3.834.297.500,00
2.300.578.500,00
2.313.311.000,00
337.000.000,00
1.150.000.000,00
- Jumlah Subsidi (Rp) TOTAL SE-JABAR (tahap II)
- Jumlah Subsidi (Rp)
2.739.050.000,00
9.935.187.000,00