KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan IV Tahun 2013 Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bengkulu dipublikasikan secara triwulanan oleh Kantor
Perwakilan
Bank
Indonesia
Provinsi
Bengkulu,
untuk
menganalisis
perkembangan perekonomian Provinsi Bengkulu secara komprehensif. Analisis dalam buku ini mencakup perkembangan makro, inflasi, perbankan, sistem pembayaran, keuangan daerah dan prospek perekonomian Provinsi Bengkulu. Penerbitan buku ini bertujuan sebagai : (1) Laporan kepada Kantor Pusat Bank Indonesia tentang kondisi perkembangan ekonomi dan keuangan di Provinsi Bengkulu, dan (2) Informasi kepada stakeholders di daerah mengenai perkembangan ekonomi dan keuangan terkini.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Yuwono
: Kepala Kantor Perwakilan
H.M. Azhar Achlusyani
: Deputi Kepala Perwakilan
Sarwoto
: Analis Ekonomi
Neva Andina
: Analis Ekonomi
Royes Otpin Saragih
: Analis Ekonomi
Softcopy buku ini dapat di-download dari website Bank Indonesia dengan alamat www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Ekonomi_Regional/KER/Bengkulu/
Visi Bank Indonesia Menjadi lembaga bank sentral yang kredibel dan terbaik di regional melalui penguatan nilai-nilai strategis yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan nilai tukar yang stabil
Misi Bank Indonesia
Mencapai stabilitas nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan moneter untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal dan eksternal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperhatikan aspek perluasan akses dan kepentingan nasional. Meningkatkan dan memelihara organisasi dan SDM Bank Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU.
Nilai Strategis Organisasi Bank Indonesia Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu Trust (kepercayaan), Integrity (integritas), Professionalism (profesionalisme), Excellence (kesempurnaan), Public Interest (kepentingan publik), Coordination & Teamwork (koordinasi & kerjasama)
Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.
Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai rupiah, stabilitas sistem keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan berkesinambungan.
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku ”Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bengkulu Triwulan IV-2013” dapat selesai disusun dan dipublikasikan kepada stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional diterbitkan secara triwulanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai keadaan ekonomi makro, moneter, perbankan dan prospek ekonomi Provinsi Bengkulu kedepan. Kami sampaikan bahwa perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan IV2013 tumbuh meningkat menjadi 7,83% (yoy). Secara akumulatif sepanjang 2013, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 6,21% (yoy). Sementara itu, dari sisi harga, inflasi Provinsi Bengkulu tercatat cukup tinggi yaitu 9,94% (yoy). Terkait kajian dimaksud kami berharap informasi yang kami sajikan ini dapat menjadi salah satu referensi dalam pembelajaran dan/atau proses pengambilan kebijakan beberapa pihak terkait. Kami menyadari bahwa cakupan serta kualitas data dan informasi yang disajikan dalam buku ini masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran membangun dari pengguna/pembaca demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya, besar harapan kami semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan ridha-Nya dan melindungi setiap langkah kita.
Bengkulu, 17 Februari 2014 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BENGKULU
Yuwono Kepala Perwakilan
iii
halaman ini sengaja dikosongkan
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
ix
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH PROVINSI BENGKULU
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
1
BAB I
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
5
1.1.
PDRB Sisi Penggunaan
6
1.1.1.
Konsumsi
7
1.1.2.
Investasi
12
1.1.3.
Ekspor dan Impor
13
1.2.
PDRB Sisi Sektoral
17
1.2.1.
Sektor Pertanian
19
1.2.2.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
20
1.2.3.
Sektor Jasa-Jasa
22
1.2.4.
Sektor-Sektor Lainnya
23
Boks 1 Hasil Liaison Triwulan IV-2013
26
BAB II
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
29
2.1.
Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa
31
2.2.
Perkembangan Inflasi Fundamental
39
2.3.
Perbandingan Inflasi antar Kota di Sumatera
41
BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH DAN SISTEM PEMBAYARAN
43
3.1.
Bank Umum
43
3.1.1. Kelembagaan
44
3.1.2. Perkembangan Aset
44
3.1.3. Perkembangan Dana Masyarakat
45
3.1.4. Perkembangan Penyaluran Kredit/Pembiayaan
47
3.1.5. Perkembangan Kredit/Pembiayaan UMKM
50
v
3.2.
Bank Umum Syariah
52
3.3.
Bank Perkreditan Rakyat/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
54
3.4.
Sistem Pembayaran
55
3.4.1. Sistem Pembayaran Tunai
55
3.4.2. Sistem Pembayaran Non Tunai
58
Boks 2 Penelitian Lending Model Usaha Lempok Durian
60
BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
63
4.1.
Realisasi Sisi Penerimaan
63
4.1.1
63
4.2.
Realisasi Sisi Penerimaan Provinsi Bengkulu
Realisasi Sisi Pengeluaran
65
4.2.1
66
Realisasi Sisi Pengeluaran Provinsi Bengkulu
BAB V KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN DAERAH
69
5.1.
Perkembangan Kesejahteraan
69
5.2
Perkembangan Kemiskinan
70
BAB VI PROSPEK PEREKONOMIAN DAERAH
73
6.1.
Prospek Ekonomi Makro
73
6.2.
Prakiraan Inflasi Daerah
75
Boks 3 Focus Group Discussion “Implementasi MP3EI dan Tantangan Dalam Meningkatkan Daya Saing Daerah Menyongsong berlakunya Komunitas Ekonomi ASEAN (KEA)”
77
LAMPIRAN
81
DAFTAR ISTILAH
85
vi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 1.5. Tabel 1.6.
PDRB Provinsi Bengkulu Berdasarkan Jenis Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Ekspor dan Impor Regional dalam pembentukan PDRB menurut Harga Konstan Provinsi Bengkulu Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Jenis Barang di Provinsi Bengkulu Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Negara Pembeli di Provinsi Bengkulu Porsi PDRB Atas Dasar Harga Konstan Lapangan Usaha Provinsi Bengkulu PDRB Provinsi Bengkulu Menurut Sektoral
7 14 15 17 18 19
Tabel 2.1.
Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Provinsi Bengkulu
31
Tabel 2.2.
Perkembangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi/Minuman/Rokok & Tembakau Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Provinsi Bengkulu
32
Tabel 2.5.
Perkembangan Inflasi Kelompok Sandang Provinsi Bengkulu
36
Tabel 2.6.
Perkembangan Inflasi Kelompok Kesehatan Provinsi Bengkulu
36
Tabel 2.7.
Perkembangan Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Transportasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu
37
Tabel 2.9.
Sumbangan Beberapa Komoditas Bulanan di Provinsi Bengkulu
39
Tabel 3.1.
Jaringan Kantor Pelayanan Bank Umum Provinsi Bengkulu
44
Tabel 3.2.
Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Bengkulu
45
Tabel 3.3.
Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum Provinsi Bengkulu Perkembangan Kredit/Pembiayaan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi dan Kelompok Bank di Provinsi Bengkulu Perkembangan NPL/F Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan di Provinsi Bengkulu Perkembangan Kredit/Pembiayaan UMKM Berdasarkan Jenis Penggunaan dan Sektor Ekonomi di Provinsi Bengkulu
47
Tabel 2.3. Tabel 2.4.
Tabel 2.8.
Tabel 3.4.
Tabel 3.5. Tabel 3.6.
terhadap
Inflasi/Deflasi
34 35
38
48
49 50
vii
Tabel 3.8.
Perkembangan Non Performing Loan/Financing (NPL/F) Sektor UMKM di Provinsi Bengkulu Perkembangan Kegiatan Usaha BPR/BPRS di Provinsi Bengkulu
54
Tabel 3.9.
Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu
55
Tabel 3.7.
51
Tabel 3.10. Perkembangan Kliring dan Penolakan Cek/Bilyet Provinsi Bengkulu Tabel 3.11. Perkembangan Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) Provinsi Bengkulu
58
Tabel 4.1.
Realisasi Penerimaan APBD 2013 Pemerintah Provinsi Bengkulu
64
Tabel 4.2.
Realisasi Belanja APBD 2013 Pemerintah Provinsi Bengkulu
66
Tabel 5.1.
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Bengkulu
70
Tabel 5.2.
Tingkat Kedalaman Dan Keparahan Kemiskinan Provinsi Bengkulu
71
59
viii
DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1. Grafik 1.2. Grafik 1.3. Grafik 1.4. Grafik 1.5. Grafik 1.6. Grafik 1.7. Grafik 1.8. Grafik 1.9.
Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bengkulu (harga konstan 2000) Konsumsi Rumah Tangga Menurut PDRB Harga Konstan dan Perkembangan Inflasi di Provinsi Bengkulu Hasil Survei Konsumen di Provinsi bengkulu
5
Konsumsi Listrik Rumah Tangga dan Perkembangan Kendaraan Milik Swasta di Provinsi Bengkulu Kredit Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu Konsumsi Pemerintah dan Lembaga Nirlaba Menurut PDRB Harga Konstan di Provinsi Bengkulu Perkembangan Dana Pemerintah di Bank Umum
9
Perkembangan Kredit Investasi dan Konsumsi Semen di Provinsi Bengkulu Perkembangan Harga Beberapa Komoditas Ekspor Bengkulu Ekonomi
Triwulan
10 10 11 13 16
Sumbangan Sektoral
Grafik 1.11.
Indikator Sektor Pertanian Provinsi Bengkulu
20
Grafik 1.12.
21
Grafik 1.13. Grafik 1.14.
Indikator Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Provinsi Bengkulu Indikator Sektor Jasa-Jasa di Provinsi Bengkulu Indikator Sektor Bangunan di Provinsi Bengkulu
23 23
Grafik 1.15.
Indikator Sektor Listrik, Gas dan Air di Provinsi Bengkulu
25
Grafik 1.16.
Indikator Sektor Pertambangan dan Penggalian di Provinsi Bengkulu
25
Grafik 2.1.
Perkembangan Inflasi IHK Provinsi Bengkulu
30
Grafik 2.2.
Realisasi Inflasi Tahun 2013 (Tahun Kalender, ytd)
31
Grafik 2.3.
Inflasi Kelompok Bahan Makanan di Provinsi Bengkulu (Tahunan, yoy)
34
Grafik 2.4.
Sumbangan Inflasi Triwulan IV-2013 Barang/Jasa Disagregasi Inflasi Kota Bengkulu
39
Per
IV-2013
8
Grafik 1.10.
Grafik 2.5.
Pertumbuhan
8
Kelompok
18
40
Grafik 2.6.
Nilai Saldo Ekspektasi Konsumen Terhadap Kondisi 3 Bulan Mendatang
41
Grafik 2.7.
Inflasi Tahunan (yoy) Desember 2013 Kota-Kota di Sumatera
41
Grafik 2.8.
Inflasi Tahunan (yoy) Kota-Kota di Sumatera Bagian Selatan
42
Grafik 3.1.
Perkembangan Loan/Financing to Deposit Ratio (L/FDR) dan Non-Performing Loan/Financing (NPL/F) Bank Umum Provinsi
43
Bengkulu
ix
Grafik 3.2. Grafik 3.3. Grafik 3.4.
Distribusi Aset Bank Umum di Provinsi Bengkulu Perkembangan Dana Pihak Ketiga di Provinsi Bengkulu Porsi DPK Per Jenisnya
45 46 46
Grafik 3.5.
47
Grafik 3.7.
Perkembangan Kredit/Pembiayaan Perbankan di Provinsi Bengkulu Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Perbankan Syariah di Bengkulu Pembiayaan Perbankan Syariah di Bengkulu
53
Grafik 3.8.
DPK Perbankan Syariah di Bengkulu
53
Grafik 3.9.
Perkembangan Net Interest Margin/Net Margin BPR/S di Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu Perkembangan Rasio PTTB terhadap Inflow Provinsi Bengkulu
55
Grafik 3.6.
Grafik 3.10. Grafik 3.11. Grafik 3.12.
52
56 57
Grafik 3.13.
Perkembangan Jumlah Lembar Uang Palsu yang Ditemukan di Provinsi Bengkulu Perkembangan TUKAB di Provinsi Bengkulu di Provinsi
60
Grafik 4.1
Perkembangan Kendaraan Bermotor di Provinsi Bengkulu
65
Grafik 4.2
Perkembangan Dana Milik Pemerintah di Provinsi Bengkulu
67
Grafik 5.1.
Perkembangan Indeks Nilai Tukar Petani di Provinsi Bengkulu
69
Grafik 6.1.
73
Grafik 6.3.
Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu Hasil Survei SK dan SKDU di Provinsi Bengkulu dan Kredit Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Provinsi Bengkulu
Grafik 6.4.
Perkembangan Laju Inflasi Tahunan di Kota Bengkulu
76
Grafik 6.5.
Hasil Survei Konsumen dan SKDU di Provinsi Bengkulu
76
Grafik 6.2.
57
74 75
x
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH PROVINSI BENGKULU a.
Inflasi dan PDRB INDIKATOR
2012
2013
Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II MAKRO IHK Kota Bengkulu 137,82 141,97 142,35 146,43 148,69 Laju Inflasi (y-o-y) 4,80 4,14 4,61 7,68 7,89 PDRB-Harga Konstan (miliar Rp) 2.344 2.397 2.419 2,434 2,477 - Pertanian 878 883 880 891 904 - Pertambangan & Penggalian 87 85 86 85 85 - Industri Pengolahan 102 107 109 108 110 - Listrik, Gas dan Air Bersih 12 12 12 12 12 - Bangunan 74 76 79 77 76 - Perdagangan, Hotel&Restoran 461 482 483 493 506 - Pengangkutan & Komunikasi 195 198 200 202 206 - Keuangan, Persewaan dan 119 120 125 123 126 Jasa - Jasa 417 434 445 443 452 Pertumbuhan PDRB (y-o-y, %) 6,63 7,00 5,99 5,65 5,66 Nilai Ekspor Nonmigas (USD 132 109 110 85 102 Juta) Volume Ekspor Nonmigas (ribu 1.240 1.066 1.306 862 1.058 ton) Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 0,43 2,31 0,66 Volume Impor Nonmigas (ribu 0,78 1,94 8,42 ton) Sumber : SEKD Provinsi Bengkulu & BPS Provinsi Bengkulu, angka sementara;
Tw. III
Tw.IV
155,51 9,54 2,541 918 83 114 12 78 523 213 128
156,50 9,94 2,600 945 86 117 12 83 527 215 131
471 6,00 60
485 7,83 74
511
927
1,34 16,88
3,76 21,84
xi
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
b.
Perbankan 2012
INDIKATOR
PERBANKAN Bank Umum Total Aset (Triliun Rp) DPK (Triliun Rp) - Tabungan (Triliun Rp) - Giro (Triliun Rp) - Deposito (Triliun Rp) Kredit (Triliun Rp) – Lokasi Proyek 1) - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi - LDR (%) Kredit (triliun Rp) – Lokasi Kantor - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi - LDR (%) Kredit MKM Bank Umum Menurut Lokasi Proyek 1) Kredit MKM (Triliun Rp) Kredit Mikro (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) Kredit Kecil (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) Kredit Menengah (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) NPL MKM gross (%) BPR/BPRS Total Aset (Miliar Rp) DPK (Miliar Rp) - Tabungan (Miliar Rp) - Deposito (Miliar Rp) Kredit (Miliar Rp) – Lokasi Proyek1) - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi Kredit UMKM (Miliar Rp) 3) LDR
2013
Tw.II
Tw.III
Tw. IV
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw. IV
10,93 7,11 3,69 2,12 1,29 11,11 3,46 5,97 1,68 156,26 8,42 3,11 4,30 1,01 115,16
10,81 7,49 3,80 2,35 1,34 11,59 3,45 6,39 1,76 154,74 8,78 3,00 4,78 1,00 117,17
11,40 7,37 4,18 1,78 1,41 12,08 3,67 6,58 1,83 163,85 9,36 3,16 5,22 0,98 127,04
11,77 7,57 3,69 2,28 1,60 12,36 3,96 6,40 1,80 169,71 9,74 3,28 5,47 1,00 128,78
12,54 8,07 3,93 2,42 1,71 13,41 3,92 7,22 2,27 162,62 10,53 3,41 5,91 1,21 130,46
13,02 8,38 4,38 2,41 1,59 13,65 3,95 7,41 2,29 162,89 11,03 3,51 6,24 1,28 131,59
13,23 7,68 4,83 1,39 1,46 13,97 3,95 7,67 2,35 181,90 11,29 3,56 6,39 1,34 146,99
3,40 0,75 0,66 0,09 na 1,35 1,11 0,24 na 1,30 0,82 0,49 na na
3,34 0,71 0,61 0,10 na 1,31 1,08 0,23 na 1,31 0,85 0,46 na na
3,56 0,78 0,65 0,13 na 1,35 1,13 0,22 na 1,43 0,97 0,46 na na
2,84 0,72 0,55 0,14 na 1,41 1,10 0,21 na 1,45 0,72 0,59 na na
3,83 1,00 0,83 0,17 na 1,42 1,17 0,24 na 1,43 1,09 0,32 na na
3,97 1,06 0,79 0,28 na 1,45 1,16 0,29 na 1,45 1,08 0,37 na na
4,03 1,14 0,82 0,32 na 1,46 1,15 0,31 Na 1,43 1,08 0,35 na na
146 90 29 61 32,6 18,3 9,2 5,1 na 135,93
149 93 30 65 33,1 18,3 9,2 5,6 na 137,70
162 99 31 68 32,2 17,8 8,9 5,5 na 134,66
161 104 32 71 32,3 18,2 8,8 5,4 na 135,37
158 102 31 71 33,7 18,5 10,4 4,8 na 134,86
160 105 32 73 32,7 17,8 10,6 4,3 na 124,32
157 94 23 71 30,62 15,86 10,9 3,8 na 134,59
Data sampai dengan November 2013 Publikasi Statistik Keuangan Daerah Bank Indonesia Provinsi Bengkulu sejak bulan Januari 2011 mencantumkan kredit berdasarkan jenis penggunaan berdasarkan lokasi proyek yang terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit yang tidak teridentifikasi. 3) Publikasi Statistik Keuangan Daerah Bank Indonesia Provinsi Bengkulu sejak bulan Januari 2011 tidak mencantumkan data kredit MKM BPR Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum & BPR, SEKD Provinsi Bengkulu, Bank Indonesia Bengkulu 1) 2)
xii
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
c.
Bank Umum Syariah 2012
INDIKATOR
2013
Tw.II Tw.III Tw. IV Total Aset (Miliar Rp) 526 552 641 DPK (Miliar Rp) 272 303 384 - Tabungan (Miliar Rp) 171 193 216 - Giro (Miliar Rp) 18 22 34 - Deposito (Miliar Rp) 83 88 134 Pembiayaan (Miliar Rp) – Lokasi 486 511 546 Kantor - FDR (%) 178,94 168,51 142,05 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, Bank Indonesia Bengkulu
d.
Tw.I 671 349 219 25 106 590
Tw.II 711 374 230 24 121 665
Tw. III 762 400 262 31 107 714
Tw. IV 847 446 301 32 112 773
168,72
177,63
178,63
173,44
Sistem Pembayaran INDIKATOR
Nominal dalam triliun Rp kecuali kliring dalam miliar, volume dalam lembar 2012 2013 Tw.II Tw.III Tw. IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw. IV
SISTEM PEMBAYARAN Inflow 0,07 Outflow 1,02 Pemusnahan Uang 0,03 Nominal Transaksi RTGS 50 Volume Transaksi RTGS 21.539 Rata-rata Harian Nominal 0,82 Transaksi RTGS Rata-rata Harian Volume 347 Transaksi RTGS Nominal Kliring Kredit 241 Volume Kliring Kredit 22.588 Rata-rata Harian Nominal 3,89 Kliring Kredit Rata-rata Harian Volume 364 Kliring Kredit Nominal Kliring Debet 722 Volume Kliring Debet 25.349 Rata-rata Harian Nominal 11,65 Kliring Debet Rata-rata Harian Volume 409 Kliring Debet Nominal Kliring Pengembalian 26 Volume Kliring Pengembalian 975 Rata-rata Harian Nominal 0,45 Kliring Pengembalian Rata-rata Harian Volume 16 Kliring Pengembalian Nominal Tolakan Cek/BG 21 Kosong Volume Tolakan Cek/BG 854 Kosong Rata-rata Harian Nominal 0,34 Cek/BG Kosong Rata-rata Harian Volume 14 Cek/BG Kosong Sumber : Bank Indonesia Bengkulu
0,44 0,71 0,03 42 21.051 0,69
0,26 0,89 0,06 36 22.650 0,58
0,65 0,40 0,01 24 16.946 0.55
0,11 0,75 0,12 50 19.775 0,80
0,54 1,09 0,13 40 19.244 0,62
0,19 1,02 0,16 40 21.601 0,64
345
371
477
314
296
343
236 23.144 3,87
165 15.305 2,70
97 4.907 1,61
99 4.759 1,6
103 4.441 1,67
146 5.830 2,39
379
251
82
76
73
96
721 24.915 11,82
564 18.430 9,24
692 25.154 11,53
707 26.335 11,22
845 29.505 13,85
865 31.846 14,18
408
302
419
418
484
522
26 976 0,43
20 674 0,32
30 813 0,50
26 851 0,41
30 933 0,50
27 769 0,44
16
11
14
14
15
13
23
16
27
23
26
24
849
556
722
757
844
674
0,38
0,27
0,45
0,36
0,43
0,40
14
9
12
12
14
11
xiii
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
halaman ini sengaja dikosongkan
xiv
B BANK IND DONESIA
R RINGKA ASAN EKSEK KUTIF PERKEMBBANGAN EKOONOMI MAKRRO REGIONAAL P Pertumbuha n ekonomi Provinsi Bengkulu pada tahu un 2013 Peerekonomian n Provin nsi Bengkulu u melambaat. Laju perttumbuhan ekonomi e seb besar 6,21% % (yoy), lebih rendah tahun 2013 3 dibandin ngkan pertumbuhan ek konomi tahu un 2012 yan ng mencapa ai 6,60 % membaikk (yoy). Perlambatan P n ekonomi pada tahun 2013 dipengaru uhi oleh terbatasnya permintaan domestik, terutama investassi. Selain itu, belum pulihnyaa perekonom mian globa al, terutamaa negara-neegara mitra a dagang seperti China C dan In ndia mendorrong semakin merosotn nya kinerja ekspor. e N Namun dem mikian, pada triwulan IV V-2013, perttumbuhaan ekonomi Provinsi Bengkulu mencapai 7,83% (yyoy), menin ngkat dibandingkan pertumb buhan triwu ulan sebelumnya yang g hanya 6,19% (yoy) maupun triwulan IV-2012 yang y tumb buh 5,67% (yoy). Dari sisi peng ggunaan, buhan ekon nomi pada triwulan t IV--2013 teruttama didoro ong oleh pertumb pertumb buhan konssumsi rumah tangga dan d investaasi di tenga ah masih berlanjuttnya pelemaahan kinerja a ekspor. Ko onsumsi rum mah tangga a tumbuh tinggi melebihi m perrkiraan sebe elumnya. Hal H ini cuku up menggembirakan menging gat inflasi akkhir tahun yang y mencapai 9,94% ((yoy). Sementara itu, percepattan proyek-proyek pem merintah terkkait persiapan pelaksan naan Hari Pers Nassional pada bulan Febru uari 2014 mendorong m p peningkatan n realisasi investasi. Dari sisi seektoral, perttumbuhan perekonomia p an Provinsi Bengkulu pada triw wulan laporran didoron ng oleh perttumbuhan ssektor-sekto or utama, yaitu seektor pertan nian, sektorr perdagang gan, hotel, dan restoran, dan sektor jasa-jasa. j B Bahkan, sek ktor pertan nian mengaalami pertu umbuhan tertinggii dalam limaa tahun terakhir.
PERKEMBBANGAN INFFLASI DAERAAH In nflasi Provin nsi Bengkulu u pada triwu ulan IV-2013 meningka at. Secara In nflasi Provinssi Bengkkulu tercataat tahunan, inflasi Provvinsi Bengku ulu pada triw wulan IV-20 013 mencapai 9,94% ting ggi mencapaai (yoy), leb bih tinggi diibandingkan n triwulan seebelumnya yang sebesa ar 9,54% 9,94% (yoyy) (yoy). Tin ngginya reaalisasi inflasi pada perteengahan tah hun, kenaik kan harga
Riingkasan Ek ksekutif
Trriwulan IV 2013
1
BANK K INDONES SIA bahan makanan m p pada bulan Oktober, dan meningkatnya ha arga jasa transporrtasi pada bu ulan Desember mendorrong inflasi kke tingkat yang lebih tinggi paada akhir tahun 2013. S Secara musiman, perilaku inflasi masih m sama d dibandingka an tahuntahun sebelumnya. s . Inflasi triwulanan pada p triwulaan laporan sebesar 0,63% (qtq), lebih rendah dibandingkan n inflasi triw wulan III-20 013 yang mencapaai 4,59% (q qtq). Namu un demikian n, jika dilihaat secara trriwulanan (qtq), in nflasi triwullan IV-2014 4 lebih tinggi dibandingkan inflasi pada periode yang samaa tahun lalu u sebesar 0,27% 0 (qtq q) maupun rata-rata inflasi triiwulan IV lim ma tahun terakhir yang sebesar 0,2 28%. M Menurut kelompok barrang dan jasa, peningkkatan inflasi tahunan terutamaa terjadi pad da kelompo ok bahan maakanan dan n kelompok transpor, komunikkasi, dan jassa keuangan n masing-maasing sebesaar 15,04% (yoy) dan 16,37% (yoy). Ting gginya kena aikan hargaa beberapa komoditass pangan utama seperti s beraas, cabai merah, m dan bawang m merah pada triwulan sebelumnya
sebag gai
dampak
keterbattasan
paso okan
menyyebabkan
pencapaaian inflasi akhir a tahun kelompok bahan makanan cuku up tinggi. Selaras dengan d itu, pencapaian n inflasi kelo ompok transpor, komun nikasi dan jasa keu uangan yan ng tinggi ju uga disebab bkan tinggiinya inflasi triwulan sebelumnya sebagai dampak k kenaikan BBM berrsubsidi dan faktor musiman n kenaikan tarif t angkuttan udara paada akhir taahun. Namu un, secara triwulanan, inflasi tertinggi t terrjadi pada kelompok k trranspor, kom munikasi, n, kelompok k perumahaan, air, listtrik, gas da an bahan dan jasaa keuangan bakar, dan d kelompok kesehata an. Pemicu utama inflasi triwulan nan pada triwulan laporan ad dalah peningkatan tarif jasa peneerbangan pa ada akhir tahun, naiknya n tarrif tenaga listrik padaa bulan No ovember 20 013 yang mendoro ong inflasi subkelompo s ok penerang gan, dan peelemahan nilai n tukar rupiah yang mendo orong pelak ku usaha un ntuk menaikkkan harga jual obatobatan impor. Beerdasarkan disagregasi inflasi, pen ningkatan inflasi tahun nan pada triwulan laporan terutama terja adi pada keelompok vollatile food yaitu y dari 13,45% (yoy) padaa triwulan III-2013 men njadi 15,49% (yoy). Se ementara inflasi ko omoditas co ore dan ad dministered prices relattif stabil. Infflasi core pada trriwulan lap poran sedik kit lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yaitu dari 5,87% (yoy) ( menjadi 5,52% (yyoy). Selarass dengan Ringkasan Eksekutif
Triwulan n IV 2013
2
B BANK IND DONESIA itu, inflaasi administtered pricess juga turu un dari 12,,70% (yoy) menjadi 12,64% (yoy).
PERKEMBBANGAN PERRBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARA P AN Fungsi intermediassi perrbankan dan n sistem pembayaran p n Provin nsi Bengkulu u berada dalam m kondisii yang cukup p kondusiif
K Kinerja interrmediasi perrbankan di Provinsi P Ben ngkulu pada triwulan IV-2013 berjalan baik b tercerm min dari Lo oan/Financing to Depo osit Ratio (L/FDR) sebesar 14 46,99% disertai dengan tingkaat Non Pe erforming Loan/Finanicng (NPPL/F) yang rendah yaitu 1,80%. Aset bank k umum 3 triliun. Pe enyaluran meningkkat sebesar 16,08% (yyoy) menjadi Rp13,23 kredit/peembiayaan tumbuh t seb besar 20,60% % (yoy), sem mentara Da ana Pihak Ketiga (DPK) tumb buh 4,23% % (yoy). Kiinerja BPR//BPRS menu unjukkan penurun nan, tercerm min dari penurunan jum mlah aset, DPK, dan kre edit pada triwulan laporan dib bandingkan triwulan IV--2012. P Perkembang gan sistem pembayaraan di Proviinsi Bengku ulu pada triwulan IV-2013 seecara umum m menunjukkan perlambatan pertu umbuhan ngkan triwulan sebelum mnya. Sistem m pembayaraan non tuna ai melalui dibandin kliring mengalami m p peningkatan sehingga teercatat sebeesar Rp881,2 24 miliar, sedangkkan transakssi RTGS mengalami pen ningkatan ssebesar 0,58 8% (qtq) menjadi Rp40,49 triliun. Pem mbayaran tunai t meng galami net outflow sebesar Rp834,87 miliar, m meningkat dibandingkan n net outflow triwulan sebelumnya.
PERKEMBBANGAN KEUUANGAN DAERAH K Kinerja keeuangan Pemerintah Provinsi Bengkulu u 2013 Kinerj rja keuangan n pemerintah h menunju ukkan perbaaikan dibandingkan deengan tahun n 2012 baik k dari sisi membaikk pendapaatan maup pun belanja. Hal teersebut terrlihat dari realisasi pendapaatan dan belanja b Ang ggaran Pen ndapatan d dan Belanja a Daerah (APBD) Provinsi Bengkulu tahun 2013 yang y lebih ttinggi dibandingkan dengan tahun sebeelumnya. Pendapatan mencatatkan m n persentase e realisasi sebesar 100,85% dari d total anggaran deengan nilai Rp1.695, 23 2 miliar. an persentasse realisasi ssebesar 89,8 86% dari Sementaara belanja mencatatka total ang ggaran deng gan nilai Rp1.727,48 miliar.
Riingkasan Ek ksekutif
Trriwulan IV 2013
3
BANK K INDONES SIA
KETENAGGAKERJAAN DAN KESEJJAHTERAAN DAERAH T Tingkat keseejahteraan masyarakat m Provinsi Ben ngkulu secara umum Tingkaat keesejahteraan n membaik dibandingkan triwu ulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari masyarakaat menurun nnya tingkaat kemiskina an pada periode Maret hingga Se eptember membaikk 2013 daan adanya peerbaikan Nillai Tukar Pettani (NTP) dibandingkan n dengan triwulan sebelumnyya Nilai Tuka ar Petani (NTP) triwulan n laporan meningkat m 1,23%
(qtq)
nan kemiskin
dib bandingkan
tercataat
sebesarr
triwulan 17,75%..
III-2013,
sementara
tingkat
Namun
demikian,
kondisi
kemiskin nan dan NTP tidak lebih baik dibaandingkan d dengan kondisi pada akhir tah hun 2012 lalu.
PROSPEKK PEREKONOOMIAN DAERRAH L Laju pertum mbuhan eko onomi Proviinsi Bengku ulu pada triwulan IPeerekonomian n Provin nsi Bengkulu u 2014 diperkirakan d n melamba at. Perlamb batan pertumbuhan ekonomi o optimis padaa terutamaa dipengaru uhi oleh terrbatasnya in nvestasi men njelang Pem milu 2014 triw wulan I-2014 4 dan belu um membaiknya kinerja a ekspor seb bagai dampak penurun nan harga batubaraa di pasar internasion nal. Di sisi lain, konsu umsi rumah h tangga diperkiraakan meningkat seiring g dengan pelaksanaan p Hari Pers Nasional. Dari sisi sektoral, cuaca ekstrim diperkirakan menekan kinerjja sektor pertanian,
terutam ma
naan Hari pelaksan
produk ksi
tabamaa
Pers Nasional
dan
diperkirakan
perkebunan. m mampu
Namun,
me endorong
pertumb buhan ekon nomi dari sektor s perdagangan, h hotel, dan restoran. Perekono omian Provinsi Bengkulu diperkirakan akan tu umbuh pada kisaran 5,9-6,1% % (yoy). T Tekanan infllasi pada triwulan I-201 14 dipredikssi mereda. Meskipun M demikian n, faktor risiko seperti keterbatasan pasokan beberapa komoditas bahan makanan m akibat curah hujan h yang tinggi t dapatt memicu infflasi lebih tinggi. In nflasi Provin nsi Bengkulu pada triw wulan I-2014 diperkirak kan akan berada pada p kisaran n 8,52±1% (yoy).
Ringkasan Eksekutif
Triwulan n IV 2013
4
BA AB I
PERKEM MBANG GAN KONOMI MA AKRO EK
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Pertum mbuhan ekkonomi Pro ovinsi Beng gkulu pada tahun 201 013 melamb bat. Laju peertumbuhan n ekonomi sebesar 6,2 21% (yoy), lebih rendaah dibandin ngkan pertu umbuhan ekkonomi tah hun 2012 yaang mencap pai 6,60 % (yoy). Perla lambatan ekkonomi pad da tahun 20 013 dipeng garuhi oleh terbatasnya t a permintaan n domestik, k, terutama investasi. Selain Se itu, be belum pulihny nya perekono omian globaal, terutamaa negara-neg gara mitra d dagang sepeerti China daan India men endorong sem emakin mero osotnya kineerja ekspor. Namu un demikiaan, pada triwulan t IV--2013, perrtumbuhaan n ekonomi Provinsi Beengkulu mencapai m 7,83% (yoy)), meningka kat dibandin ingkan pert rtumbuhan triwulan seebelumnya yang y hanya 6,19% (yoy) y) maupun triwulan tr IV-2 2012 yang tu tumbuh 5,67 7% (yoy). Da sisi peng Dari ggunaan, pertumbuhan pe n ekonomi pada p triwullan IV-2013 3 terutama didorong d olleh pertumb buhan konssumsi rumah h tangga dan d investasi si di tengah h masih berllanjutnya peelemahan kinerja k eksp por. Konsum msi rumah tangga t tum mbuh tinggii melebihi perkiraan p seebelumnya. Hal ini cuku up menggem mbirakan meengingat infflasi akhir taahun yang mencapai m 9,,94% (yoy). ). Sementara ra itu, perccepatan pro oyek-proyekk pemerintaah terkait persiapan p peelaksanaan Hari Pers Nasional paada
bulan n Februari 2014 2 mend dorong pen ningkatan
reealisasi invesstasi. Dari sisi s sektoral, pertumbuh han perekon nomian Provvinsi Bengku kulu pada tri riwulan lapo oran didoron ng oleh perttumbuhan sektor-sektor se or utama, yai aitu sektor pertanian, pe seektor perdag gangan, hot otel, dan resstoran, dan sektor jasa-jasa. Bahka kan, sektor pertanian p m mengalami pe pertumbuhan n tertinggi dalam d lima tahun t terakh hir. Grafik 1.1. 3,000
Perkembaangan PDR B dan Laju Pertumbu han PDRB Provinsi Be engkulu (harga ko onstan 2000 0) PDRB B (skala kiri) LPE ((qtq; skala kanan n)
12% %
LP PE (yoy; skala kanan)
10% %
2,500 7.83% Miliar Rp
2,000
8% % 6% %
1,500 2.33% 1,000
2% %
500 -
4% %
0% %
Q Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q Q-1 Q-2 Q-3 3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q4 2009 2010 2011 12 2 2013 201
% -2%
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu, angka sementaraa
Perekkonomian Provinsi Bengkulu B pada p triwu ulan IV-20 013 tumbu h lebih tin nggi diban ndingkan t riwulan III--2013. Pada a triwulan laaporan, perrtumbuhan ekonomi
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
5
BANK IN NDONESIA A Provinsi Bengkulu tercatat seebesar 7,83 3% (yoy), lebih tinggi dibanding gkan triwulan sebelum mnya yang hanya sebeesar 6,19% % (yoy). Perrtumbuhan ekonomi p pada triwulan laporan juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada p tahun lalu. Dengan pencapaaian triwulan IV-2013 yang y cukup baik, pertu umbuhan ekkonomi kum mulatif Provinsi Bengkullu tahun 20 013 mencaapai 6,21% (yoy), bera ada di atass pertumbu uhan ekono omi nasional yang han nya sebesarr 5,78% (yyoy). Namu un, pertumb buhan ekonomi Provinsi Bengkullu tahun 20 013 ini leb bih rendah dibandingka an pertumb buhan tahu un 2012 yang mencapai 6,61% (yyoy). S Secara triw wulanan, pertumbuha p an ekonom mi Provinsi Bengkulu lebih ting ggi diband ingkan deengan perriode yang g sama t ahun sebeelumnya. Pertumbuhan ekonom mi triwulan IV-2013 tercatat sebesar 2,23% (qtq), sedaangkan triw wulan IV-2012 hanya tumbuh seebesar 0,78% (qtq). Pertumbuhan ini teerutama didorong oleh peningkkatan konsumsi, baik ru yang cukup umah tanggaa maupun pemerintah p p besar. Hal ini sejalan dengan d perkembangan n sektor-sekttor utama di d Provinsi Bengkulu, B yaaitu pertania an, PHR, daan jasa-jasa yang tumbu uh tinggi. Sektor PHR tumbuh t paliing tinggi seebesar 9,45 5% (yoy), disusul sektorr jasa-jasa yaang tumbuh h 9,17% (yo oy). Sedangkkan sektor p pertanian yang berkontribusi paling g besar terhaadap pertum mbuhan eko onomi pada triwulan lap poran tumbuh 7,63% (yoy). ( 1.1.
P Produk Do omestik Regional Bruto (PDR RB) Sisi Pen nggunaan n n, pertum buhan eko Dari sisi penggunaa p onomi sec ara tahunaan didoron ng
oleh
m membaikny ya pertum buhan kon nsumsi dan n peningka tan investaasi. Konsum msi
tumbuh seebesar 6,05% secara keseluruhan k % (yoy), leb bih tinggi dibandingkan n perumbuhan triwulan n sebelumnya yang seebesar 5,45 5% (yoy). Percepatan pertumbuh han konsum msi terutama disebabkaan oleh membaiknya konsumsi k ru umah tangga dari 5,99% (yoy) pada triwulan n III-2013 menjadi m 6,25 5% (yoy) paada triwulan laporan. Konsumsi rrumah tangga menyum mbang sebeesar 3,94% % terhadap pembentukan pertum mbuhan eko onomi seca ara keseluru uhan. Selaraas dengan itu, i konsum msi pemerinttah tumbuh h 5,62% (yyoy), memba aik dibandin ngkan triwu ulan sebelum mnya yang hanya h tumbu uh 3,97% (yyoy) (Tabel 1.1). Investasi
yang
dir epresentassikan
oleh h
Pemben ntukan
M Modal
Tet ap
Domesttik Bruto ( PMTDB) tu umbuh lebi h baik dib andingkan n triwulan sebelumnyya. PMTDB tumbuh seebesar 10,43% (yoy), meningkat m dari triwulaan III-2013 yang tumbuh sebesar 9,77% (yoyy). Pertumbuhan ini jug ga lebih baik jika diban ndingkan deengan perio ode yang saama tahun 2012 yan ng hanya tumbuh 8,,19% (yoy)). Membaikknya investasi Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
6
BA ANK INDON NESIA beerdampak positif p terhaadap pertum mbuhan ek konomi ke depan. Sem mentara itu, kinerja ekkspor Provin nsi Bengkulu masih leemah, messkipun terlih hat adanya tren peningkatan. Peertumbuhan n ekspor Pro ovinsi Bengkkulu dalam pembentukkan PDRB tu urun sebesar 0,44% (yoy), lebih baaik dibandin ngkan triwullan lalu yang g turun lebih h dalam seb besar 0,98% % (yoy). ulu Berdasa arkan Jenis Penggunaaan Atas Da asar Taabel 1.1. PPDRB Provi nsi Bengku H Harga Konsstan miliar rupiaah (kecuali dinya atakan lain) Q-IV 2012 Jenis Penggu unaan K Konsumsi Rumah Tangga K Konsumsi Lembag ga Nirlaba Konsumsi Pemerin K ntah P Pembentuk Modaal Tetap D Domestik Bruto P Perubahan stok
Q-I 2013
1.521
6,02%
1.537
6,21% %
1.555
6 6,20%
1.596
5,99%
1.616
6,25%
25
9,21%
23
-1,84% %
24
-1,12%
24
-3,67%
26
0,91%
417
8,63%
379
2,71% %
392
1,76%
414
3,97%
440
5,62%
293
8,19%
282
5,26% %
294
7 7,31%
308
9,77%
324
10,43% -82,26%
Nilai
Pertumb. Tahunan
Q-IV 2013
Nilai
Nilai
Pertumb. Tahunan
Q--III 2013
Pertumb. Tahunan
Nilai
Pertumb b. Tahunan
Q-II 201 13
Nilai
Pertumb. Tahunan
-115
-24,46%
-40
-47,44% %
-3
-95,89%
11
-114,80%
-22
E Ekspor
749
2,09%
744
6,94% %
739
1,14%
725
-0,98%
746
-0,44%
Im mpor
479
16,19%
492
17,19% %
523
17 7,84%
537
13,42%
529
10,47%
PDRB
2.411
5,67%
2.434
5,44% %
2.477
5,32%
2.541
6,19%
2..600
7,83%
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu, angka sementaraa
1..1.1. Konssumsi Konsu umsi ruma h tangga pada p triwu lan IV-2013 3 meningkaat. Konsumsi rumah taangga tumb buh sebesaar 6,25% (yoy), lebih baik dibandingkan n dengan triwulan seebelumnya yang y hanya sebesar 5,9 99% (yoy). Laju L pertum mbuhan konssumsi rumah h tangga paada triwulan n laporan ju uga lebih tinggi diband dingkan perrtumbuhan periode yang sama taahun 2012 yang sebeesar 6,02% % (yoy). Ha al ini merupakan sinyyal positif terhadap t peerbaikan peerekonomian n masyarakkat, sebab di d tengah inflasi tingg gi Provinsi Bengkulu B yaang mencap pai 9,94% (yoy), konssumsi masyyarakat massih tumbuh tinggi. Ko ondisi ini m memang selaaras dengan n kinerja seektor utama a perekonom mian Bengkkulu yang membaik m paada triwulan n laporan. Kinerja K sekttor pertanian, PHR, dan n jasa-jasa ttumbuh leb bih tinggi dibandingkan n triwulan sebelumnyya yang be erdampak pada peningkatan daya beli m masyarakat. D samping itu, beberapa even dae Di erah pada triwulan IV-2 2013 juga diprediksi d m mendorong p peningkatan n konsumsi masyarakatt, diantaranya Bengkulu Expo dan n Festival Taabot, disamp ping faktor musiman akkhir tahun, Natal, dan libur sekolah h. Secara triwulanan ko onsumsi ru umah tangga tumbuh sebesar 1,26% (q qtq), lebih tinggi dibanding peertumbuhan n triwulanan n pada perio ode yang sam ma tahun 20 012 yang seebesar 1,01% % (qtq).
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
7
BANK IN NDONESIA A Grafik 1.2. 1 Konsu umsi Rum mah Tangg ga Menur ut PDRB Harga Ko onstan da an Perkeembangan Inflasi di Prrovinsi Ben ngkulu m miliar rupiah kecu uali dinyatakan lain
K Konsumsi RT
1,700
In nflasi yoy (%)
7.00%12.0% 7 6.25%
1,500
9.94% % 10.0% 6 6.00%
1,300 1,100
8.0%
900
5 5.00%
700
6.0%
500 4 4.00% 4.0%
300
g(yo oy)
100 -100
I
II III IV I
II III IV
2010
011 20
I
II III IV I
II III IV
2012
2013
3 3.00%
2.0% 0.0% 67 8910 8 11121 2 34 5 6 78 91 1011121 23 4 5 67 8 910111212 3 4 56 7 89101112 2 2010
2011
2012
2013
Sumber : Bank B Indonesia dan d Badan Pusatt Statistik Provinssi Bengkulu, ang gka sementara, diolah d
Grafik 1.3. 1 Hasil Survei Kon nsumen di Provinsi P Be engkulu 135 120
115 5.78
105
101.00
90
86.2 22
KK) Indeks Keyakinan Konsumen (IK E Saat Ini (IKE) Indeks Kondisi Ekonomi Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
75 60 45 1
2
3
2010
4
1
2
3
2 2011
4
1
2
3
2012
4
1
2
3
4
013 20
Sumber : Survei Konsumen n, Bank Indonesiaa
P Perbaikan d daya beli masyarakat m t terindikassi dari hasi l Survei Ko onsumen (S SK) triwula n IV-2013. Nilai Saldo (NS) Penghaasilan saat in ni pada Indeeks Kondisi Ekonomi (IK KE) d atas 100 0 yang berrarti pengh hasilan masyyarakat maasih cukup baik, hal ini masih di berband ding terbalik dengan pandangan n masyarak kat yang pesimis p terh hadap kond disi ekonom mi saat (Graffik 1.3). Di sisi lain, Nilai Saldo (NS) Indeks Ekkspektasi Ko onsumen (IE EK) masih di d atas 100 0. Hal ini menyatakan m o terh hadap kond disi bahwa masyarakat optimis ekonom mi kedepan. Namun, maasyarakat maasih tidak ya akin terhadaap ketersediaan lapangan pekerjaaan, hal ini teerlihat Nilai Saldo S (NS) ketersediaan k n lapangan kerja k 6 (enam m) bulan yang akan daatang yang dibawah 10 00. Secara keseluruhan n, Indeks Keeyakinan Ko onsumen (IK KK)
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
8
BA ANK INDON NESIA m mengalami penurunan dibandingka d n triwulan III-2013, I namun masih dalam tingkat yang op ptimis (NS IK KK >100). Indikaasi
penin gkatan
k konsumsi
rumah
taangga
jug ga
at terliha
dari
peeningkatan n laju pert umbuhan konsumsi listrik PLN N. Pada triw wulan IV-2013 (data saampai Novem mber 2013)), konsumsi listrik rata-rata untuk segmen rum mah tangga a tercatat seebesar 43 ju uta Kwh/bulan atau tu umbuh sebe esar 14% (yyoy), lebih ttinggi diban ndingkan deengan konsumsi listrik rata-rata paada triwulan n sebelumnya yang seb besar 13% (yoy). Di sissi lain, jumlah pelangg gan listrik rumah r tangga PLN meeningkat seb besar 13,04 4% (yoy) (G Grafik 1.4). Kondisi ini selaras dengan kinerja sektor bang gunan yang tumbuh cukup baik paada triwulan n laporan. Selain n itu, pert umbuhan konsumsi rumah tan ngga juga dapat terrindikasi m melalui pen ningkatan pembelian n kendaraa an baru (G Grafik 1.4). Berdasark kan data jumlah kendaraan baru triwulan IV-2013, terlihat adanya tren peeningkatan rata-rata bu ulanan jumlah pendaftaaran kendarraan baru, meskipun m masih lebih reendah diban ndingkan triiwulan sebeelumnya. Paada triwulan n IV-2013, jumlah pen ndaftaran keendaraan ba aru roda du ua tercatat sebesar 13.102 unit, sementara jumlah j pen ndaftaran keendaraan ba aru roda tig ga/lebih terccatat sebesaar 1.776 unitt. Grafik 1.4. K Konsumsi Listrik L Rum mah Tangga a dan Perkkembangan n Kendaraa an Milik Swasta di Provinsi Beengkulu 50
Konssumsi Listrik Ru umah Tangga
45
14000
40%
12000
30%
10000
20%
8000
10%
6000
0%
4000
-10%
2000
-20%
0
40
900 716
800 700
35
Juta Kwh
Jumlah Kenda araan Baru
50%
30
14%
600 500
25 20 15 10
g (yoy)
5 -
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 2009
2010
2011
2012
2013
4131
400 300
Rod da 2 (kiri)
200
Rod da 3 & lebih (kanan)
100 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2012
2013
S Sumber : Dispen nda Provinsi Beng gkulu dan PLN Bengkulu, B diolah
Penin ngkatan ko onsumsi ru mah tangg ga pada tr iwulan lap poran tidak k diikuti olleh pening gkatan kre dit konsum msi yang disalurkan d perbanka n. Secara tahunan, t krredit konsum msi pada trriwulan lapo oran justru mengalami perlambataan. Kredit konsumsi k haanya tumbuh sebesarr 22,38% (yoy) menjadi sebesar Rp6,4 trriliun, lebih rendah Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
9
BANK IN NDONESIA A dibandin ngkan pertu umbuhan kredit konsum msi triwulan sebelumnyaa yang mencapai 30,34 4% (yoy) Rp p6,4 triliun (Grafik ( 1.5)). Peningkattan suku bu unga kredit seiring dengan kebijak kan Bank Ind donesia yan ng menaikkaan BI-Rate sampai 7,5% % diperkirakkan menjadi faktor utam ma masyaraakat menahaan konsumssi melalui faasilitas kredit perbankaan. Pada bulan Desemb ber 2013, Suku Bunga Tertimbang T (SBT) kreditt konsumsi sebesar s 14,0 08%. 1 Grafik 1.5.
Kred it Konsumssi Perbankaan di Provin nsi Bengku ulu
7,000
50.00% % 45.00% %
6,000
40.00% %
Juta Rp
5,000
35.00% % 30.00% %
4,000
25.00% % 3,000
% 22.38% 20.00%
2,000
15.00% %
g(yoy)
10.00% % 1,000
5.00%
-
0.00%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 2011
2012
2013
Sumber : Laaporan Bank Um mum
Grafik 1.6. 1 Konsu umsi Peme rintah dan Lembaga Nirlaba Meenurut PDR RB Harga Konsttan di Prov insi Bengk ulu m miliar rupiah kecu uali dinyatakan lain
Kons. Pemerintah 14..00%
500 450
12..00%
400
Kons. Lemb. Nirlabaa
26
40.0% 4
25
30.0% 3 g(yoy)
350
10..00%
300
8.0 00%
250
5.62%
23
20.0% 2
22
10.0% 1
0.91%
200
6.0 00%
150
4.0 00%
20
0.0% 0
2.0 00%
19
-10.0%
100
g(yo oy)
50 -
0.0 00%
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV 2 2009
2010
2011
2 2012
17
2013
-20.0%
I III III IV I II III IV I II III IV I II IIII IV I II III IV 20 009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Badan B Pusat Stattistik Provinsi Ben ngkulu, angka seementara, diolah h
K Konsumsi pemerintah h tumbuh lebih baik pada triw ulan lapor an. Konsum msi pemerin ntah pada triwulan IV-20 013 tercatatt sebesar 5,6 62% (yoy), lebih tinggi dibandingk kan triwulan n III-2013 yaang hanya tumbuh sebeesar 3,97% (yoy) (Graffik 1.6). Naamun, realisasi pertumb buhan kon nsumsi pem merintah pada triwulan IV-2013 masih lebih rendah dibandin ngkan pertu umbuhan ko onsumsi pemerintah pa ada periodee yang samaa tahun 2012 yang meencapai 8,63 3% (yoy). Seecara triwulanan, konsu umsi pemerintah naik sebesar 6,38 8% Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
10
BA ANK INDON NESIA (q qtq). Hal ini sesuai deng gan pola serrapan belanjja pemerintaah yang ting ggi pada triw wulan IV seetiap tahun.. Namun, jika dibandingkan deng gan pertum mbuhan triw wulanan triw wulan IV taahun sebelu umnya, pencapaian pada triwulan n laporan leebih baik. Di samping g belanja op perasional, peningkataan konsumssi pemerinttah diprediiksi terkait dengan persiapan p peelaksanaan Hari Pers Nasional yang y jatuh pada tang ggal 1-10 FFebruari di Provinsi Beengkulu. Peersiapan terssebut antarra lain pembangunan sarana dan prasara jallan raya, faasilitas umum, dan baandara. Pro oyek-proyek pemerintah ini masih berlanjutt sampai deengan awal tahun 2014 4. Penin ngkatan konsumsi pem merintah ju uga terindikkasi dari turunnya giiro milik peemerintah yang y berada di perbankan. Giro milik pemerintah terccatat turun sebesar 22 2,06% (yoy)) pada triwu ulan laporan n (Grafik 1.7), berbeda dengan triwulan seb belumnya yaang masih tumbuh t seb besar 2,39% % (yoy) dan n triwulan IV V-2012 yan ng tumbuh 49,60% (yoy). Secara nominal, giro g pemerin ntah berkurrang dari Rp1,87 R triliun pada triw wulan III013 menjadi Rp629 miliar pada akh hir triwulan IV-2013 ataau turun 66,,38% (qtq). 20 Grafik 1.7. P erkembang gan Dana Pemerintah P h di Bank Umum U dalam m juta rupiah ke ecuali dinyatakan n lain
Giro o Milik Pemerintah 2,100,000
150%
1,850,000 100%
1,600,000 g(yoy)
1,350,000
50%
1,100,000 0%
850,000 600,000
-22.06%
-50%
350,000 100,000
-100% 1
2
3
2009 2
4
1
2
3
4
2010
1
2
3
4
1
2011
2
3
4
1
2012
2
3
4
2013
m Bank Umum, diolah Sumber : Laporam
Konsu umsi lemb aga nirlab ba mengala ami pening gkatan seb besar 0,91% % (yoy) paada triwul an lapora n, lebih t inggi diba ndingkan triwulan sebelumnyya yang m mencatat peenurunan sebesar 3,67% (yoyy). Secara triwulanan, t konsumsi lembaga nirlaba tumb buh sebesaar 5,75% (qtq), ( mela ambat dibandingkan p an pada pertumbuha triiwulan III-20 012 yang haanya 0,95% (qtq).
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
11
BANK IN NDONESIA A 1.1.2. Investasi I I Investasi
di
Provin nsi
Bengk ulu
pada
triwulan
IV-2013
mengala mi
pening katan. Inveestasi yang tercermin dari d Pemben ntukan Mod dal Tetap Do omestik Bru uto s 10,4 43% (yoy), lebih tinggi dibandingkkan dengan pertumbuhan (PMTDB) tumbuh sebesar n III-2013 yang sebesar 9,77% (yoyy). Pertumbu uhan investaasi pada triw wulan IV-2013 triwulan diperkiraakan masih h terkait peersiapan peemerintah daerah d men nyelenggarakkan hari Pe ers Nasional di Bengkulu pada Feb bruari 2014.. Beberapa proyek p jalan n raya dan ffasilitas umu um dilaksan nakan pada triwulan t IV-2013. Selain n proyek pe emerintah, peningkatan p investasi juga tercermin dari bertaambahnya pembangun p an perumah han/konstruksi yang dittandai dengan peningkkatan laju kredit perumaahan/konstruksi pada trriwulan IV-2013. P Pertumbuh han
inves tasi
juga
dikonfirm masi
oleh h
hasil
lliasion
yan ng
menyattakan ada peningkattan invest asi, meski pun terbattas. Berdassarkan liaiso on, investasi yang dilaakukan berupa pemb bangunan sarana dan n prasaranaa pendukung usaha,m misalnya pembangunan n pembang gkit listrik sebagai s pemasok eneergi di sekttor industri pengolahan n, dan penaambahan kaantor baru di sektor jaasa keuangaan. Sementa ara itu, darii sektor perrkebunan keelapa sawit yang meru upakan kom moditas unggulan Provinsi Bengkullu, investasi dilakukan dalam bentuk replantting pada laahan yang ttelah tersed dia. Namun demikian, kondisi perrekonomian global dan n nasional yang belum m sepenuhn nya pulih meendorong pelaku usahaa lebih berhaati-hati dalam melakukaan investasi pada triwulan laporan,, mengingaat tibanya masa Pemilu 2014. 2 I Investasi d i bidang b angunan mengalami m peningkattan. Hal ini tercermin dari konsumsi semen pada p triwulaan laporan yang menin ngkat diban ndingkan deengan kond disi nan (Grafik k 1.8), kon nsumsi semeen meningk kat pada triwulan sebeelumnya. Seecara tahun on, lebih tin nggi dibandingkan konssumsi triwulan sebesar 40,84% (qttq) menjadi 162 ribu to mnya yang hanya h 115 ribu ton. Namun N jika dibandingkaan dengan periode yang sebelum sama paada tahun 2013, konsum msi semen mengalami m penurunan p s sebesar 8,99 9% (yoy). S Selaras den ngan itu, penyaluran p n kredit invvestasi me ningkat paada triwul an laporan n. Secara tah hunan, kred dit investasi yang disalurkan perban nkan di Provvinsi Bengku ulu tumbuh 36,30% (yoy), lebih tinggi dibandingka d an dengan pertumbuhan triwulan mnya yang hanya h sebessar 27,94% % (yoy) maupun triwulaan IV-2012 yang tumbuh sebelum 16,06% % (yoy). Sampai dengan akhir triwulan IV-2013,, kredit investasi yang d disalurkan oleh perbankkan mencapai Rp1,34 triwulan atau u meningka at sebesar 5,12% (qtq) dibandingk kan triwulan n sebelumnyya. Kredit investasi i yang disalurk kan oleh peerbankan seebagian bessar ditujukaan kepada debitur UMK KM mencapaai 83% dari total kredit investasi.
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
12
BA ANK INDON NESIA Grafik 1.8. Perkemban ngan Kred dit Investa asi dan Ko onsumsi S emen di Provinsi Bengkulu juta rup piah kecuali dinyyatakan lain Kredit Inv estasi
1,4 400,000
Kons. Semen (ton) 80%
62,500
65%
55,000
g(yyoy)
45%
1,2 250,000 1,1 100,000 50%
9 950,000
36.30%
30% 15%
47,500
35%
8 800,000
0%
40,000 20%
6 650,000 g(yoy)
5 500,000 3 350,000
60%
5%
6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112 2012 2013 3
-10%
-8.99% -15% 32,500
-30%
25,000
-45% 6 7 8 910 011121 2 3 4 5 6 7 8 910 011121 2 3 4 5 6 7 8 91 101112 2011
2012
2013
Su umber : Laporan Bank Umum daan Asosiasi Semeen Indonesia, dio olah
1..1.3. Ekspor dan Im mpor Kinerrja
eksporr/impor
p pembentuk k
PDRB
yang
me ncakup
kegiatan k
ekkspor/impo or antar pr ovinsi mau upun antar negara m ulai menun njukkan pe erbaikan (TTabel 1.2). Walaupun secara tah hunan kinerja ekspor masih men ngalami pen nurunan, naamun pencaapaian triwu ulan IV-2013 3 lebih baik dibandingkaan triwulan sebelumnya a. Ekspor tu urun sebesar -0,44% (yyoy) pada trriwulan lapo oran, lebih baik diband dingkan triw wulan III20 013 yang tu urun lebih dalam d menccapai -0,98% (yoy). Po orsi ekspor pembentukan PDRB paada triwulaan IV-2013 masih didominasi ole eh ekspor antar daerrah yang mencapai m 75 5,84%. Eksspor antar daerah ini turun sebesar 1,46% (yoy), b berbanding terbalik dibanding ekspor luar neegeri yang tercatat t tum mbuh 2,89% % (yoy). Peningkatan eksspor luar neegeri diperkirakan seb bagai respo on positif membaiknyya perekon nomian glo obal dan didukung oleh peningkattan harga-harga komod ditas ekspor utama Provvinsi Bengku ulu. mahnya eksspor antar daerah merupakan d dampak re endahnya Di sissi lain, lem n sebelumn nya, disamping permasalahan prroduktivitas sektor peertanian pada triwulan distribusi akib bat curah hujan yang tinggi sep panjang triw wulan IV-20 013. Semen ntara itu, kinerja imporr masih terttekan, teruttama impor luar negerri yang turu un 1,59% (yyoy) dari h tumbuh positif 2,33% (yoy). Pelemahan nilai tukar rupiah seebelumnya yang masih diperkirakan menjadi fakktor utama tertekannyya kinerja ekspor. Di siisi lain, imp por antar besar 10,62% (yoy), me elambat dibaandingkan ttriwulan seb belumnya daaerah tetap tumbuh seb yaang mencap pai 13,56% (yoy). Keterrgantungan Provinsi Beengkulu darri daerah laiin terkait keebutuhan bahan b pang gan dan barang konssumsi lainn nya menjadi pendoron ng tetap tu umbuhnya im mpor antar daerah. Deengan demikian, ekspor netto Provvinsi Bengku ulu pada Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
13
BANK IN NDONESIA A triwulan n laporan mencatatkan penurunan sebesar 19,80% (yoy),, lebih baik dibandingk kan triwulan n sebelumnyya yang turu un sampai 27 7,32% (yoy)).
Tabel 1.2. 1 Perkeembangan n Ekspor dan d Impor Regional dalam peembentuka an PDRB B menurut Harga Ko onstan Pro ovinsi Beng gkulu miliar rrupiah, %
Nomin nal
2012 Q-I
Q-II
2013 Q-III
Q-IV
Q-I
Q-II
Q-III
Q-IV
Ekspor
696
730
732
749
744
73 39
725
746
Impor
420 0
444
473
479
492
52 23
537
529
% yo oy
2012
2013
Q-I
Q-II
Q-III
Q-IV
Q-I
Q-II
Ekspor
3.97% %
4.61%
3.00%
2.09%
6.9 94%
1.14% %
-0.98%
Q-III
-0.44%
Q-IV
Impor
21.06% %
21.58%
19.68%
1 16.19%
17.1 19%
17.84% %
13.42%
10.47%
Sumber : BPS Provinsi Beng gkulu, angka sem mentara
S Sementara itu, berdaasarkan Peemberitahu uan Eksporr Barang ( PEB), eksp por komod itas Provin nsi Bengku lu pada tr iwulan IV-2013 meni ngkat (Tab bel 1.3). Nilai p triwulaan laporan mencapai m US SD73,8 juta atau tumbu uh 24% (qtq), ekspor luar negeri pada ovinsi Bengkkulu hanya U USD59,56 ju uta sedangkkan pada triwulan sebelumnya nilai ekspor Pro atau turrun 42% (q qtq). Mulai membaiknyya negara-n negara tujuan ekspor utama sepe erti China, India, Amarrika Serikat,, dan bebeerapa negara Eropa meenjadi pend dorong utam ma u, harga komoditas unggulan dari Provinsi Beengkulu, yaitu peningkkatan ekspor. Selain itu batubara, CPO, dan karet mulai m mem mbaik. Berge eraknya haarga komod ditas terseb but mendorong para pelaku p usah ha untuk meningkatka m an produksi dan volum me ekspornyya. k n tahun 201 13, nilai eksspor Provinssi Bengkulu mencapai USD322 juta, Secara keseluruhan masih leebih rendah dibandingkkan pencapaaian tahun 2012 2 yang mencapai m USSD443 juta. S Selaras de ngan peni ngkatan nilai n ekspo r, volume ekspor paada triwul an laporan n juga meeningkat. Secara S tahu unan, volum me ekspor pada triw wulan IV-2013 mencapai 928 ribu u ton atau tumbuh sebesar s 82% % (qtq), leebih tinggi dibandingk kan triwulan n sebelumnya yang haanya melakkukan ekspor sebanyak 511 ribu u ton. Seca ara keseluru uhan tahun 2013, Provvinsi Bengkkulu melaku ukan eksporr sebanyak 3,4 juta to on, masih leebih rendah dibandingkkan volume ekspor tahu un 2012 yan ng mencapaai 4,1 juta to on. Jika dilih hat dari nilai dan volu ume ekspor,, batubara masih mendominasi ekspor Provinsi Bengkullu sepanjang g tahun 201 13, diikuti kaaret dan CPO O.
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
14
BA ANK INDON NESIA T Tabel 1.3. Perkemban ngan Eksp por Barang g-Barang Non-Migas N Utama Menurut M Jenis Baran ng di Provi nsi Bengku ulu Komoditas CPO
Ket.
Karet
Lainnya Total
Q -III
Q-IV V
Q-I
16.215
13.100
12.386
9.150 0
14.059
13.433
13.323
15.53
Volume
15.250
12.750
15.400
12.500 0
17.500
22.811
16.500
3.01
-
261
262
146 6
-
-
-
0.05
Volume
Batubara
Q-II
Nilai
Nilai
Kakao
nilai dalam ribu u dollar, volume dalam ton 201 3 Propo orsi (% %) Q-II Q-III Q-IV Q
20 012
Nilai Volume
-
100
100
50 0
-
-
-
0.00
71.297
61.001
66.910
49.069 9
56.863
28.649
44.758
55.73
1.178.335
1.000.527
1.254.493
822.652 2
1.006.358
480.807
855.846 8
93.84
Nilai
42.499
32.123
29.571
26.171 1
29.834
17.478
11.956
26.55
Volume
11.832
11.179
10.702
8.956 6
11.259
7.512
5.187
1.43
Nilai
1.519
2.645
1.720
1.417 7
1.711
-
3.763
2.14
Volume
25.382
41.084
25.935
17.880 0
23.105
-
50.312
3.97
Nilai
131.530
109.129
110.849
85.954 4
102.467
59.559
73.801
100
1.230.800
1.065.640
1.306.630
862.039 9
1.058.222
511.129
927.846 9
100
Volume
Su umber : Dirjen Bea B dan Cukai beerdasarkan Harm monised System
Penin ngkatan ni lai ekspor pada triw wulan IV-20 013 terutam ma didoro ng oleh m membaiknya a harga komoditas k CPO diten ngah masi h terbatassnya penin ngkatan haarga komo oditas batu ubara dan karet. Nila ai ekspor CPPO secara ttahunan me engalami peeningkatan sebesar 7,5 57% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumn nya yang haanya tumbu uh sebesar 2,54% 2 (yoy). Sementara a itu, nilai ekspor e batub bara secara tahunan tu urun sebesar 33,11% (yoy), ( masih h lebih baik k dibandingkan triwulan sebelumn nya yang tu urun lebih taajam sebesar 53,04% (yyoy). Di sisi lain, tekanaan ekspor kaaret masih berlanjut, b nilai ekspor turun t semakkin dalam dari -45,59% % (yoy) men njadi -59,57% (yoy). Ko ondisi ini tid dak lepas dari d harga karet k internaasional yang g terus turu un sampai d dengan akh hir tahun 20 013, berbed da dengan harga kom moditas CPO yang mulai bergeraak naik da an harga ko omoditas baatubara yang g cenderung g stabil. Dari sisi s volumee ekspor, hanya h kom oditas bat ubara yang g tercatat tumbuh le bih baik dibanding kan triwu ulan sebel umnya. Walaupun W m masih lebih rendah n 2012, volu ume ekspor batubara h hanya turun 31,78% dibanding periode yang sama tahun b dibandingkan triwu ulan III-2013 3 yang turu un tajam sam mpai 51,94 4% (yoy). (yoy), lebih baik embaiknya perekonomi p ian India da an China Peerbaikan ekspor ini terutama dipeengaruhi me seebagai impo ortir utama batubara dari d Provinsi Bengkulu. Kebutuhan n yang besa ar kedua neegera terseebut untuk pengembaangan pem mbangkit lisstrik tenaga uap me endorong peeningkatan permintaan. Namun, seecara keselu uruhan, volu ume ekspor batubara se epanjang 20 013 masih lebih rendaah dibandin ngkan tahun n 2012. Berdasarkan h hasil liasion, banyak peertambangaan batubara yang telah menghentikan penam mbangan. Beeberapa fak ktor yang Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
15
BANK IN NDONESIA A menyebabkan penu utupan tamb bang terseb but antara la ain : marakn nya pencuriaan, penolak kan masyrarakat sekitar, dan harga batubara yaang terus menggerus m m margin perussahaan. S Sementara me ekspor karet k dan CPO C turun sepanjang triwulan I Vitu, volum 2013. Tingginya T cu urah hujan pada triwullan IV-2013 3 mengakibaatkan panen getah karet tidak maksimal, dissamping harrga komodittas karet yang masih belum b stabil sehingga ada kecendeerungan pelaku usaha membatasi m p proses penyyadapan. Di sisi lain, peerbaikan harrga CPO belum mampu u mendoron ng volume ekspor e CPO ke tingkat yang lebih tinggi. Eksp por d an pertumbu uhan triwulan CPO hanya tumbuh 7,14% (yyoy), jauh leebih kecil dibandingka mnya yang mencapai m 78 8,91% (yoy). sebelum Grafik 1.9.
Perkeembangan Harga Beb berapa Kom moditas Eksspor Bengkkulu dalam US$/100 kg untuk karret. US$ $/metric ton untu uk CPO & batubara
1,300 0 1,100 0 900 0
792
700 0 500 0 263
300 0
63
100 0 (100 0)
21 2 3 4 5 6 7 8 9101112 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112 2011
2010 Karet
2012 CPO
2013 Batubara
Sumber : DSM D Bank Indon nesia dan Bloomberg, diolah
I India, Belg ia dan Ch ina merup akan nega ara-negara tujuan eksspor deng an jumlah nilai pemb belian terb esar komo oditas dari Provinsi B engkulu paada triwul an n (Tabel 1.4 4). Jumlah transaksi kettiga negara tersebut seb besar USD38 8,81 juta attau laporan sekitar 52,59% 5 dari total nilaai ekspor paada triwulan n IV-2013. Nilai ekspor kepada tiga negara tersebut meeningkat sebesar 42,48 8% (qtq) dibandingkan n triwulan IIII-2013. Mu ulai pulihnyaa krisis ekon nomi di Ero opa, China, dan India diprediksi d seebagai penyyebab naikn nya permintaan dari negera-negaraa utama tujuan ekspor tersebut. Dari D negara-negara tujuan ulan IV-2013, India teercatat seba agai negaraa tujuan ekkspor dengan ekspor pada triwu buhan nilai ekspor terttinggi, yaitu u sebesar 31,42% (qtq q), diikuti oleh ekspor ke pertumb Jepang yang y tumbu uh 25,28% (qtq). (
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
16
BA ANK INDON NESIA Taabel 1.4.
Perkemban ngan Eksp por Barang g-Barang Non-Migas N Utama Menurut M Negara Pe mbeli di Prrovinsi Ben gkulu nilai dalam ribu dollar. volum me dalam ton
Negara Pembeeli
2012
Ket. Q-II
A Amerika Serikatt
P Philipina
S Singapura
Nilai
B Belgia
India
C China
T Total
Q-III
Q-IV
13 3.292
5.945 5
4.441
5.208
Volume
4.486
5.302
5.662
4 4.527
2.230 0
1.955
2.265
Nilai
2.021
2.645
1.634
1 1.227
160 0
5.507
5.785
Volume
34.045
41.084
24.257
17 7.417
2.460 0
81.335
86.211
Nilai
10.498
4.714
11.118
4 4.690
16.621 1
5.312
710
2.940
1.492
58.489
1 1.676
6.308 8
2.230
302
Nilai
4.385
7.477
5.583
7 7.888
6.136 6
4.640
4.897
55.184
94.416
80.379
118 8.195
72.227 7
73.088
82.321
Nilai
2.970
-
-
-
-
-
-
Volume
53.439
-
-
-
-
-
-
Nilai
17.473
14.098
13.152
10 0.538
14.644 4
14.095
13.920
Volume
15.573
13.073
15.662
12 2.944
17.702 2
16.943
16.742
Nilai
25.693
18.633
12.276
11 1.541
28.089 9
13.146
17.276
448.536
374.514
289.010 2
223 3.894
532.551 1
241.844
375.047
Nilai
10.766
11.664
5.881
5 5.450
6.830 0
3.582
4.487
Volume
34.103
40.772
40.413
58 8.777
58.713 3
18.544
31.564
Nilai
21.539
13.731
26.098
8 8.287
5.924 4
-
7.618
386.440
259.084
519.150 5
155 5.221
99.978 8
-
149.267
20.251
21.232
19.555
23 3.042
18.118 8
8.835
13.900
Volume
196.055
235.903
273.609 2
269 9.389
166.047 7
75.191
184.127
Nilai
131.530
109.129
110.849
85 5.954
102.467 7
59.559
73.801
Volume
507.226
1.230.800
1.0 065.640
1.306 6.630
862.039 9
511.130
927.846
Volume
L Lainnya
Q-II
15.551
Volume
J Jepang
Q--I
14.935
Volume
H Hongkong
Q-IV Q
15.933
Volume
M Malaysia
2 2013
Q-III
Nilai
Su umber : Dirjen Beea dan Cukai; diiolah
1..2.
PDRB B Sisi Sekttoral Berdaasarkan se ktoral, pe rtumbuhan n ekonomi triwulan IV-2013 d itopang
olleh percep patan pert umbuhan sektor pe ertanian, jaasa-jasa, d dan perdag gangan, ho otel, dan restoran (PPHR) (Tabeel 1.5). Sek ktor pertanian berkontribusi palin ng besar teerhadap pem mbentukan pertumbuha p an ekonomi pada triwullan laporan dengan sum mbangan 2,,78% atau 35,50% dari pertumbu uhan ekono omi. Disusul sektor PHR R yang berkontribusi seebesar 24,14 4% dan sektor jasa-jasaa yang berko ontribusi 21,58% (Graffik 1.10). Secarra tahunan n, sektor p erdaganga an, hotel, dan d restoraan tumbuh h paling tin nggi pada triwulan l aporan. Peertumbuhan n sektor PHR R mencapai 9,45% (yo oy), lebih tin nggi diband dingkan triw wulan sebeelumnya yan ng hanya tumbuh t 8,8 83% (yoy) maupun teerhadap triw wulan IV-20 013 yang sebesar 7,8 87% (yoy).. Sementara itu, peningkatan peelayanan peemerintahan n umum mendorong m percepatan pertumbuh han sektor jasa-jasa lebih tinggi dari d triwulan n sebelumnyya. Sektor jasa-jasa tumbuh sebesar 9,17% (yo oy), lebih Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
17
BANK IN NDONESIA A baik dib bandingkan pencapaian n pertumbuh han triwulan n III-2013 yaang sebesarr 8,73% (yo oy). Selaras dengan itu, perbaikan kinerja subsektor tanaman bahan pangan meendorong la aju pertumb buhan sekto or pertaniaan lebih tin nggi dari perkiraan. Sektor pertaanian tumbuh 7,63% (yoy), meningkat cukup tinggi dib bandingkan pertumbuh han triwulan n III-2013 dan n IV-2012 yang y masing g-masing haanya tumbu uh sebesar 3,71% (yoyy) dan 3,02 2% triwulan (yoy). Di sisi lain, kinerja k sekto or pertambaangan dan penggalian p paling rend dah dibanding sektor-sektor lainnyya. Namun,, walaupun masih tum mbuh negattif sebesar --0,25% (yo oy), kinerja sektor s ini masih m lebih baik b jika dibandingkan dengan triw wulan III-201 13 yang turun lebih tajjam sebesarr -0,67% (yyoy). Kondisi ini selaras dengan meembaiknya kinerja eksp por batubara pada triwulan laporan n. Tabel 1.5.
B M Menurut Se ektoral Ata s Dasar Haarga Konst an PDRB Provinsi Bengkulu 2000 miliar rupiah (kecu uali dinyatakan la ain) Q-IV 2012
Lapan ngan Usaha Nilai Pertanian
Pertu umb. Tahu unan
Q-I 2013 Nilai
Pertumb. Tahunan
Q-II 2013 Nilai
Q-III 2013
Pertumb. Tahunan
Nilai
Pertum mb. Tahun nan
Q-IV 2013 Nilai
Pertumb . Tahunan
878
3,0 02%
891
2,40%
904 9
3,06%
918
3,71%
945
7,63%
Pertamban ngan dan Penggalian n
86
5,2 25%
85
5,72%
85
-0,52%
83
-0,67 7%
86
-0,25%
Industri Peengolahan
108
7,1 11%
108
8,45%
110
7,56%
114
7,04 4%
117
7,60%
Listrik, Airr dan Gas
12
5,6 66%
12
5,84%
12
4,84%
12
5,13 3%
12
4,49%
Bangunan n
79
6,4 41%
77
7,83%
76
3,04%
78
4,64 4%
83
4,85%
482
7,8 87%
493
6,46%
506
7,35%
523
8,83 3%
527
9,45%
200
3,1 14%
202
5,88%
206 2
5,45%
213
7,52 2%
215
7,09%
Keuangan n dan Persewaan
122
7,5 58%
123
8,43%
126
8,23%
128
7,77 7%
131
7,30%
Jasa-jasa
444
9,1 10%
443
8,50%
452 4
7,94%
471
8,73 3%
485
9,17%
2.411
5,6 67%
2.434
5,44%
2.4 477
5,32%
2.541
6,19 9%
2.600
7,83%
Perdagang gan, Hotel dan Restoran Angkutan dan Komunikaasi
PDRB
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu; angka seementara
Grafik 1.10. 1 Kontrribusi Pertu umbuhan E konomi Tr iwulan IV-2 2013 Sekto oral Pertanian Pertambangan & Pen nggalian % 21.58%
Indu ustri Pengolahan
35.50%
Listrrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perd dagangan, Hotel & Restoran
4.73%
7.54%
Peng gangkutan & Kom munikasi -0.13% %
Keuangan, Persewaan & Jasa Persh.
24.14%
4.34% 0.26%
Jasa-Jasa
Keterangan : porsi sumbangan
2.04%
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
18
BA ANK INDON NESIA Strukktur perek onomian Provinsi Bengkulu B masih sam ma diband dingkan peeriode-periiode sebelu umnya. Perekonomian n pada triwu ulan IV-2013 masih did dominasi oleh sektor pertanian p deengan porsi 36,33%, diikuti oleh sektor s perdaagangan, ho otel, dan 28%, dan seektor jasa-jasa sebesar 18,66% 1 (Taabel 1.5). Po orsi sektor pertanian p reestoran 20,2 m mengalami
sedikit
peeningkatan
dibanding gkan
periode
sebellumnya.
Tingginya T
peertumbuhan n sektor peertanian, baaik tabama maupun perkebunan, p , merupakan faktor peendorong peningkatan p n porsi sekttor pertania an dalam struktur perrekonomian Provinsi Beengkulu. Taabel 1.6.
Struktur PDRB P Atas Dasar Harrga Konstaan Lapangaan Usaha Provinsi Bengkulu dalam %
Lapang gan Usaha
2012
20 013
Q-I II
Q-IV
Q-II
Q-III
Q-IV
36,9 98%
36,40%
36,61% %
36,50%
36,11%
36,33%
2 Pertambangan 2. n dan Penggalian
3,5 50%
3,57%
3,50% %
3,44%
3,28%
3,30%
3 Industri Pengo 3. olahan
4,4 47%
4,49%
4,42% %
4,42%
4,50%
4,48%
4 Listrik. Gas daan Air 4.
0,4 49%
0,50%
0,50% %
0,50%
0,49%
0,48%
5 Bangunan 5.
3,13%
3,27%
3,15% %
3,07%
3,08%
3,18%
20,10%
19,98%
20,24% %
20,43%
20,60%
20,28%
8,2 27%
8,31%
8,31% %
8,31%
8,38%
8,26%
1 Pertanian 1.
6 Perdagangan. Hotel dan Resto 6. oran 7 Pengangkutan 7. n dan Komunikaasi 8 Keuangan dan 8. n Persewaan 9 Jasa – jasa 9.
P PDRB
Q-I
4,9 95%
5,05%
5,07% %
5,07%
5,03%
5,03%
18,11%
18,43%
18,19% %
18,26%
18,54%
18,66%
100,0 00
100,00 0
100,00
100,00
100,00
100,00
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu; angka sementarra
1..2.1. Sekto or Pertaniian Sekto or pertania n tumbuh tertinggi dalam d lima tahun teraakhir. Pada triwulan IV V-2013 sekttor pertanian tumbuh h sebesar 7,63% (yo oy), lebih baik diban ndingkan peertumbuhan n triwulan seebelumnya maupun triw wulan IV-20 012 yang m masing-masin ng hanya tu umbuh 3,71 1% (yoy) dan d 3,02% (yoy). Peniingkatan prroduksi tabama pada triwulan laporan dipeerkirakan menjadi m salaah satu pe endorong membaiknya m a sektor pe ertanian. Ko omoditas taabama tum mbuh tinggi mencapaii 7,90% (yyoy), lebih baik diban ndingkan triiwulan sebeelumnya yaang turun 0,15% 0 (yoyy). Peningkaatan kinerjaa subsektor tabama ditandai deng gan pencap paian produksi beras ya ang mencap pai 127 ribu u ton pada triwulan laporan atau naik 19,8% % dibanding gkan periode e yang sama tahun lalu u. Peran pem merintah m pembinaan n, pengawasan, dan ba antuan saran na/prasaranaa seperti pengadaan daaerah dalam bibit dan peengendalian hama merupakan sa alah satu faaktor tercap painya peningkatan prroduksi pad di tersebut. Hal yang sama terjadi pada subssektor perkeebunan yang secara taahunan tum mbuh 10,66% (yoy), leebih tinggi dibandingkkan triwulan n sebelumn nya yang Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
19
BANK IN NDONESIA A tumbuh sebesar 9,59% (yoy). Pencapain ini juga ma asih lebih baaik dibandin ngkan perio ode triwulan n IV-2012 yaang naik 7,14% (yoy). Membaiknya sektor pertanian tid M dak selaras dengan pandangan pelaku usaha terhadap sektor ini. Hasil Survei S Kegiatan Dunia a Usaha (SSKDU) triw wulan IV-2013 ukkan adan nya penurun nan Saldo Bersih B Tertim mbang (SBTT) kegiatan usaha sekttor menunju pertaniaan triwulan IV-2013 dari 3,77 menjadi m 2,83 3. Angka teersebut meenggambark kan realisasi kinerja sektor pertan nian menurut pelaku usaha padaa triwulan laporan leb bih rendah dibandingka d an sebelumn nya. P Percepatan n pertumb buhan sek tor pertan nian sejalaan dengan n dukung an perban kan Provin nsi Bengk ulu melalu ui penyalu uran kredi t di sekto or pertani an n pertumbu uhan triwulan (Grafik 1.11). Waalaupun sedikit lebih rendah dibandingkan mnya, penyaluran kreditt di sektor pertanian p masih m tumbu uh sebesar 5 57,03% (yo oy). sebelum Kondisi ini cukup menggembir m rakan bagi perkembang p gan pertaniaan di Bengkkulu di tengah kebijakaan pengetattan suku bu unga acuan kredit oleh bank sentrral. Kredit p pertanian yang disalurkaan perbankkan sampai triwulan IV V-2013 terccatat sebesaar Rp808 m miliar, dimana 93,25% % disalurkan n pada pertanian Usaha Mikro Ke ecil Meneng gah (UMKM M). Dilihat dari komodittasnya, kredit kepada perkebunaan kelapa sawit dan karet merrupakan yang terbesarr mencapai Rp638 miliaar atau 79% % dari total kredit k di sekktor ini. Sed dangkan kredit kepada pertanian padi hanya Rp2,5 R miliar. Grafik 1.11. 1 Indik ator Sekto r Pertanian n Provinsi Bengkulu B 875,000
Realisasi Ekspor Perkebuna an (Ton)
Kredit Perttanian (Rp Juta)
210%
370% 3
20000 18000
775,000 160% 675,000 110%
575,000
g(yoy)
475,000
60%
375,000
g(yoy))
295% 2
16000 14000
220% 2
12000
145% 1
10000 8000
70% 7
6000
-5%
4000
57.03% 10%
275,000
-80%
2000
-23%
0
175,000
-40%
-155% 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112
1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2011
2012
2011
2012
2013
2013
Sumber : Laaporan Bank Um mum Bank Indon nesia dan Bea Cu ukai, diolah
1.2.2. Sektor S Perrdagangan, Hotel, dan d Restoran S Sektor Perd dagangan, Hotel dan Restoran (PHR) tum buh paling g tinggi pa da triwula n IV-2013. Sektor PHR R secara tah hunan tumb buh sebesarr 9,45% (yo oy), lebih ba aik Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
20
BA ANK INDON NESIA dibandingkan n pertumbu uhan triwu ulan III-2013 yang tu umbuh sebesar 8,83% % (yoy). Peercepatan pertumbuhaan sektor PHR ini didorong oleh peningkatan subsektor peerdagangan besar dan eceran yang mam mpu tumbuh 9,66% (yoy). Peningkatan sebagai seirring perbaik peendapatan masyarakat m kan sektor pertanian p diprediksi me endorong m membaiknya pa event daerah di daya beli masyarakat. Selain itu, pelaksanaaan beberap Beengkulu sep perti Bengku ulu Expo daan Festival Tabot T berko ontribusi terrhadap peningkatan akktivitas perd dagangan pada p triwulaan laporan. Di sisi lain,, subsektor hotel dan restoran teerus tumbuh pada triiwulan lapo oran. Penye elenggaraan n event tersebut juga a secara langsung berrdampak paada subsekttor hotel dan d restoran n, hal ini selaras deng gan hasil
liaaison yang menyatakan n tingkat hunian h hote el saat penyyelenggaraaan event ce enderung m meningkat. S Secara triwulanan, sekto or PHR tum mbuh sebesaar 0,77% (q qtq), lebih tinggi jika dibandingkan n dengan pertumbuha p an triwulanan pada trriwulan IV-2 2012 yang sebesar 0,,19% (qtq). un, hasil Survei S Kon nsumen (S SK) triwulaan IV-2013 3 Bank In donesia Namu Prrovinsi Ben ngkulu meenunjukkan n arah pe rtumbuhan n yang beerbeda. Ma asyarakat ceenderung membatasi m konsumsinyya sehingg ga berdamp pak pada sektor PHR R secara keeseluruhan. Penurunan n konsumssi ini terccermin darii pendapatt responde en yang m menyatakan bahwa triw wulan laporaan adalah bukan saat yang tepaat untuk me elakukan ko onsumsi barrang tahan lama (durab ble goods). Selaras S deng gan itu, berd dasarkan hasil Survei Keegiatan Dunia Usaha (SKDU) triw wulan-IV Ba ank Indonessia Provinsi Bengkulu, realisasi keegiatan usaha
subsekktor perdag gangan terccatat lebih rendah dib bandingkan realisasi
triiwulan III-20 013 dan eksspektasi pelaaku usaha se ebelumnya. Grafik 1.12. Indikator Sektor Perrdagangan, Hotel dan n Restoran Provinsi Bengkulu u 3,150,000
Kredit PHR P (Rp Juta) 2,650,000
77%
g(yo oy)
57% 2,150,000 37%
1,650,000
20.51%
17%
1,150,000
-3% %
650,000 150,000
-23 3% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 01112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 2010
2 2011
2012
2013
Sumber : Laporan Bank Umum, Baank Indonesia
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
21
BANK IN NDONESIA A P Percepatan n
pertumb buhan
se ktor
PHR
berband ing
terbaalik
deng an
pertum buhan pe nyaluran kredit k PHR R pada tri wulan lap poran yang g cenderun ng melamb bat. Secara tahunan, penyaluran kredit k sektorr PHR pada triwulan t IV--2013 tumbuh sebesar 20,51% (yyoy), turun dibandingkaan triwulan n sebelumnyya yang seb besar 23,94 4% (yoy). Seecara triwulanan, penyyaluran kredit sektor PHR P pada triwulan t lap poran tumbuh sebesar 2,20% (qttq) menjadi Rp2,87 triliun, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triw wulan III-20 013 yang meencapai 2,77% (qtq). Kenaikan K suku bunga acuan (BI Ra ate) yang saampai Deseember 2013 3 mencapaii 7,5% dip prediksi menjadi faktor tertahann nya pertumb buhan kredit. 1.2.3. Sektor S Jassa - Jasa S Sektor jasaa-jasa tum mbuh lebih baik diba andingkan triwulan sebelumnyya. Pertumb buhan sekto or jasa-jasa lebih l tinggi dibandingk kan triwulan n III-213 mencapai 9,17 7% (yoy). Peertumbuhan n disektor in ni ditopang oleh subsektor jasa peemerintahan n umum yang menyum mbang 6,90% terhadap p pertumbuhan sektor jasa-jasa. Percepatan P p pembangunan proyek-p proyek pem merintah terkkait persiapaan sebagai tuan rumah h Hari Pers N Nasional pada n sektor jassabulan Feebruari 2014 menjadi salah satu pendorong tingginya pertumbuha p jasa pad da triwulan laporan. Beberapa B prroyek pemerintah yang g terlihat dilakukan pada triwulan n IV-2013 antara a lain: perbaikan jalan raya, bandara Fatmawati SSoekarno, dan fasilitas umum lain nnya. Secarra triwulanaan sektor ja asa-jasa meencatatkan pertumbuhan q), lebih ting ggi dibandin ngkan pertumbuhan pada triwulan IV-2012 yang sebesar 2,97% (qtq q). sebesar 2,56% (qtq P Pertumbuh han sektor jasa-jasa sejalan de engan perrtumbuhan penyalur an kredit perbankan p n kredit unttuk kepada seektor jasa--jasa. Secarra tahunan, penyaluran sektor jasa j pada triwulan IV V-2013 meeningkat se ebesar 28,9 92% (yoy), lebih ting ggi dibandin ngkan triw wulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 25,04% (yoy). Seca ara triwulan nan, penyaluran kreditt sektor jassa tumbuh sebesar 4,,45% (qtq), lebih ting ggi dibandin ngkan triw wulan III-20 013 yang sebesar 4,22% (yoy)). Namun, peningkattan pertumb buhan sekto or jasa berbeeda dengan persepsi pe elaku usaha di sektor in ni yang terlih hat dari hasil Survei Keg giatan Duniaa Usaha (SK KDU) triwula an IV-2013. Hasil SKDU menunjukk kan ng (SBT) rea alisasi kegiattan usaha seektor jasa-ja asa adanya penurunan Saldo Bersih Tertimban ngkan dengan kondisi triwulan t seb belumnya (G Grafik 1.13). dibandin
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
22
BA ANK INDON NESIA Grafik 1.13. Indikator Sektor Jassa-jasa di P rovinsi Ben ngkulu 19.00
575,000
Kredit Sektor Jassa (juta Rp) PDRB Sektor Jasa (juta Rp)
500,000
Re ealisasi Sektor Jasa J (Hasil SKDU U) 14.00
425,000 9.00
350,000 275,000
4.00
200,000
2.94 -1.00
125,000
I
II
III IV
I
2010 0
50,000 I
II III IV I
II III IV I
II III IV I
II III IV
010 20
2011
2012
2013
II
III IV V
2011
I
II
III IV
I
2012
II
III IV
2013
-6.00
-11.00
Sumber : Bank Indonesia Bengkulu u & BPS Provinsi Bengkulu. diolah & angka semeentara
1..2.4. Sekto or-Sektor Lainnya Pada triwulan IV-2013, sektor s ban gunan tum mbuh sebeesar 4,85% % (yoy), le bih tinggi dibandin gkan triw ulan sebellumnya yaang tumbu uh sebesarr 4,64% s bang gunan men ngindikasikaan peningkaatan proyek-proyek (yyoy). Perkembangan sektor peemerintah dan swastta pada trriwulan lap poran. Pem mbangunan infrastruktur milik peemerintah teerlihat dari proyek-proyyek jalan dan sarana pu ublik, sedang gkan pemba angunan oleh swasta terindikasi t d bertambahnya pem dari mbangunan perumahan n baru di Bengkulu. n rangkaian persiapan Hari Pers Peembangunan infrastrukktur jalan salah satunya merupakan Naasional di Bengkulu B paada Februarri 2014. Seccara triwulanan, sektorr bangunan tumbuh seebesar 5,71% % (qtq), lebih baik dibandingkan trriwulan IV-2012 yang tu umbuh 5,49 9% (qtq). Grafik 1.14. Indikator Sektor S Bang gunan di P rovinsi Ben ngkulu Kons. Sem men (ton) 7 70,000
120%
1,400
100%
1,200
g(yyoy)
Penyaluran Kredit (miliar Rp))
1,251
80% 6 60,000
1,000 60% 40%
5 50,000
4 40,000
-8.99%
800
20%
600
0%
400
Konstruksi Perumahan n
179
-20%
3 30,000
200 -40%
2 20,000
-60% 6 7 8 91011 1 121 2 3 4 5 6 7 8 910 9 11121 2 3 4 5 6 7 8 9101112 2011
2012
2013
6 7 8 9 10 1 1112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 2011
2012
2013
Su umber : Bank Ind donesia dan Aso osiasi Semen Indo onesia. diolah
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
23
BANK IN NDONESIA A Pertumbuh han sektor bangunan n juga terccermin darri peningk atan tingk kat msi semen (Grafik 1.1 14). Konsum msi semen sepanjang Oktober-Deesember 2013 konsum tercatat sebesar 16 62 ribu ton, sedangkan n pada triwu ulan III-2013 3 konsumsi semen han nya msi semen pada p triwulan laporan tercatat na aik 115 ribu ton. Dengan demikiian, konsum ( Namu un, bila dilihat dari penyyaluran kred dit perbankaan pada sekktor bangunan 40,8% (qtq). yang meliputi kred dit konstrukssi dan kred dit perumah han, terlihatt adanya treen penurunan pertumb buhan kredit. Kredit ko onstruksi turrun 12,39% % (qtq), sedaangkan kred dit perumahan hanya tu umbuh 5,92 2% (qtq) settelah pada triwulan sebelumnya dapat tumbuh h 6,29% (qtq). Terbatassnya pertum mbuhan kreedit sejalan dengan kenaikan BI Rate R yang d dilakukan oleh bank sentral sepanjang tahun 2013. 2 P Pada triwu ulan IV-201 13, sektor listrik, ga s dan air bersih sec ara tahun an tumbuh h sebesar 4,49% 4 (yoyy), melambaat dibandin ngkan triw wulan sebel umnya yan ng tumbuh h 5,13% (yoy). ( Perlaambatan seektor ini didorong d olleh melemaahnya kine erja subsekto or air bersih sepanjang triwulan laporan. Pa ada triwulan III-2013, subsektor air bersih mampu m tum mbuh 3,25% % (yoy), sed dangkan pada triwulan n IV-2013 h hanya tumbuh 1,23% (yoy). Penyeelesaian perrmasalahan distribusi air oleh PDA AM Tirta Darma Bengku ulu nting yang harus dilaku ukan untuk meningkattkan kinerja subsektor air merupakan hal pen n PDAM Tirrta Darma telah melakkukan perb baikan salurran bersih. Pada triwulan laporan distribussi utama air di beberaapa titik
yaang menga alami kerusaakan. Di sissi lain, kine erja
subsekto or listrik meningkat. Subsektor listrik tumbuh 7,68% 7 (yoy)), lebih baik dibandingk kan pertumb buhan triwu ulan sebelumnya yang hanya 6,96% (yoy). Perkembang P gan subsekttor listrik teerindikasi daari tingkat konsumsi k lisstrik rata-ratta yang cen nderung meeningkat sejjak akhir triwulan III-20 013. Selarass dengan itu, jumlah pelanggan p listrik ikut m meningkat dari 362 ribu pada triwulan u pelanggan pada triw wulan III-2013 menjadi 366 ribu pelanggan p p laporan atau naik 12,8%(yoy)). Hal ini seejalan deng gan pertumbuhan sektor banguna an, terutama peningkattan pemban ngunan peru umahan tem mpat tinggal. P Pertumbuh han sekto r listrik, air dan gas tidakk diikuti peningkat an pertum buhan pe nyaluran kredit k di sektor s ini. Kredit perrbankan yang disalurk kan s 3,3 30% (qtq), lebih dala am kepada sektor listtrik, gas daan air berssih turun sebesar ngkan penu urunan triwulan sebelu umnya yang g hanya turun sebesar 0,43% (qtq). dibandin Secara tahunan, t krredit sektor ini hanya tumbuh t 22,95% (yoy), melambat dibandingk kan triwulan n III-2013 yang y mamp pu tumbuh h 25,66% (yoy) (Graffik 1.15). Sama sepe erti penyaluran kredit di d sektor-seektor lainnyaa, naiknya BI Rate dip perkirakan m menjadi fakttor terbatassnya penyalu uran kredit pada p triwulaan laporan. Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
24
BA ANK INDON NESIA Grafik 1.15. Indikator Sektor S Listrrik, Gas dan n Air di Pro ovinsi Beng gkulu Konsumsi Lisstrik 3 367
55
360
50
340
45
K Kredit Sektor Lisstrik, Gas, Air (juta Rp) R
30,000
100.0% 80.0%
25,000
320
42
300
35
280
60.0%
20,000
40
Juta
Ribu
380
40.0% 15,000 20.0%
30
260
10,000 25
240
Jml. Pelanggan (o orang, axis kiri) Konsumsi K (KWh, axis kanan)
220 200
5,000
20 15
2012
0.0%
gY YOY
-20.0%
-
6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 910 011121 2 3 4 5 6 7 8 91011 2011
22 2.95%
-40.0% 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112
2013
2012
2013
Sumber : PLN Beng gkulu dan Bank Indonesia. diolah
Sektorr pertambaangan dan n penggal ian pada triwulan IV-2013 perlahan p m membaik. W Walaupun tercatat masih h turun sebesar 0,25% % (yoy), lebih h baik diban ndingkan triiwulan sebeelumnya yaang turun lebih l dalam m sebesar 0,67% 0 (yoyy). Pertumbuhan ini teerutama disumbang oleh peningkkatan volum me produksii pertamban ngan batub bara dan beerdampak pada p membaaiknya ekspo or batubara ke mancanegara. Penin ngkatan perrmintaan daari negara-n negara imp portir utamaa seperti China C dan India diperkkirakan me endorong peertumbuhan n subsektor pertambangan batuba ara. Namun,, harga inteernasional batu bara yaang belum membaik m membatasi peertumbuhan n sektor perrtambangan n ke level ya ang lebih tin nggi. Secaraa triwulanan n, kinerja seektor pertam mbangan daan penggalian tumbuh h sebesar 3,,11% (qtq). Grafik 1.16. Indikator Sektor S Pert ambangan n dan Pengg galian di P rovinsi Ben ngkulu Kredit Se ektor Pertambangan dan peng ggalian (juta Rp)
120%
5
180,0 000
100%
4
160,0 000
80%
200,0 000
140,0 000
R Realisasi Sektorr Pertambangan n (Hasil SKDU)
3
60%
120,0 000
40%
100,0 000 80,0 000 60,0 000 40,0 000
-40.85%
gYOY
2
20%
1
0%
-
-20%
I -1
-40%
20,0 000 -
-60%
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9101112 2011
2 2012
201 13
II
III IV
2010
I
II
III IV
2011
I
II
III IV
2012
I
II
III IV
2013
-2 -3 -4
-4.20
-5
Sumber : Laporan Bank Umum, Baank Indonesia. Diolah D
Mem baiknya seektor pertaambangan dan peng ggalian jug ga terindik kasi dari peertumbuhaan penyalu ran kredit perbankan n kepada sektor s terseebut (Graf ik 1.16). Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
25
BANK IN NDONESIA A Secara tahunan, t peenyaluran kredit k sektorr pertamban ngan dan penggalian p ttercatat turun sebesar 40,85% (yoy), masih h lebih baik dibandingkan triwulan III-2013 3 yang turun 42,18% % (yoy). Naamun, banyyaknya perusahan pertambangan n yang meenutup usaha mendorong perlam mbatan penyyaluran kred dit secara triwulanan. Dibandingka D an triwulan IIIqtq). Hal ini selaras dengan hasil Su urvei Kegiattan 2013, kredit ke sekktor ini turun 9,26% (q U (SKDU U) triwulan IV V-2013 yang menunjuk kkan adanyaa penurunan n Saldo Berssih Dunia Usaha Tertimbaang (SBT) realisasi r keg giatan usaha sektor pe ertambangaan dibandin ngkan dengan
Boks 1
kondisi triwulan t III-2 2013.
Has il Liaison KPw K BI Pro ovinsi Ben gkulu Triw wulan IV 2 2013
Keg giatan Liaiso on selama Triwulan IV V-20131 dila akukan melalui kunjun ngan wawa ancara terhadap 5 (lima) con ntact yang bergerak b daalam subsek ktor jasa perrhotelan, lem mbaga keua angan bank, indu ustri pengolahan, dan jasa angkutaan. Secara umum, u hasil liaison kepaada pelaku usaha menunjukkkan bahwa kondisi perekonomian n Provinsi Be engkulu sed dang menuju arah perb baikan meskipun belum sign nifikan. Pereekonomian menghadap m pi tantangan n seiring dengan terbattasnya daya konssumsi masyyarakat sertaa tingkat in nflasi yang tinggi. Ketidakpastian kondisi eko onomi mendoron ng pelaku ussaha untuk membatasi ekspansi usahanya. Pen ningkatan penjualan p domestik (Tabel ( 1) te erjadi pada sektor s perdaagangan, ho otel & restoran (PHR) dan sektor s keuaangan, perseewaan & ja asa perusahaan. Semen ntara itu, vo olume penjualan n sektor in ndustri pen ngolahan, terutama t CPO, C serta sektor pen ngangkutan n dan komunikaasi mengalam mi penurunan. Peningkkatan pada sektor s PHR dan d keuangan didorong g oleh ekspansi kedua sekktor ini yan ng cukup kuat sepan njang dua tahun teraakhir. Seme entara penurunaan pada sektor pengaangkutan leebih disebabkan karen na tekanan pada daya a beli masyarakat sehinggaa membatasi pengeluaaran yang terkait t deng gan transpo ortasi, khussusnya transportaasi jarak jau uh. Sektor industri pen ngolahan masih terdam mpak oleh kkondisi harg ga jual yang ren ndah. Meskipun dem mikian, peleemahan rupiah memberikan an ngin segar bagi peningkattan omzet perusahaan yang berb basis ekspor. Pada tahu un 2014, paara pelaku usaha secara um mum menun njukkan optimisme terhaadap pening gkatan volume penjualaan seiring de engan perbaikan n harga jual komoditas pertanian, tingkat t inflasi yang dipeerkirakan akkan lebih mo oderat serta adanya konssumsi menjelang perrhelatan po olitik. Nam mun, sektor pengang gkutan kemungkinan masih h akan terrtekan kareena adanya a kemungkkinan terbaatasnya mo obilitas
1
Hasil Diary ry Notes per indivvidual contact diakses terbatas
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
26
BA ANK INDON NESIA massyarakat pad da masa Pem milu. Tabel 1. 1 Liaison : Volume V Penju ualan
Li kert Scale Sub Sektor S
Saat Ini
PProyeksi
Dome estik
Ekspo or
-2
2
1
1
Ind dustri Tanpa Migas: Makanan, Min numan dan Teembakau Lem mbaga Keuang gan Bank
Domesti k
Eksporr
2
-
2
-
Jasa perhotelan
1
-
2
-
Jasa Transportasi
-2
-
0
-
Tingkat kapasitas utilisasi u saha meni ngkat dibandingkan d dengan tahu un lalu padaa dua contact, yaaitu pada sekktor PHR (teerutama pad da subsektorr perhotelan n) dan sektor keuangan, perssewaan & jasa j perusahaan. Dari subsektor perhotelan, kapasitas utilisasi hottel rata-rataa berkkisar 72%, meningkat dibanding g tahun la alu sebesar 10 %. Pada sektor keuangan, perssewaan & jaasa perusah haan, pening gkatan kapa asitas utilisaasi tercermin n dari penin ngkatan LDR R perb bankan yan ng meningkatkan diban ndingkan ta ahun lalu. Tahun T depaan diperkira akan tingkatt hun nian hotel mengalami m kenaikan seehingga berrkisar pada angka 78% %. Sementa ara itu, duaa sekttor lainnya menyatakkan bahwa tingkat kapasitas k utilisasi usah ha akan relatif samaa dibaandingkan dengan d tahu un ini. Peningkkatan jumlaah tenaga kerja hanyya terjadi paada sektor PPHR, yang diwakili d oleh h subssektor
perrhotelan.
P Peningkatan n
jumlah
tenaga
keerja
didoro ong
oleh
kebutuhan n
pengembangan n perusahaaan sehinggaa membutuhkan SDM tambahan. Sementara itu, jumlah h tenaaga kerja di d sektor keeuangan, peersewaan & jasa perussahaan relatif stabil diibandingkan n tahu un lalu. Subsektor angkutan a m menyatakan adanya penurunan p jumlah te enaga kerjaa dibaandingkan dengan tah hun lalu, dimana hal tersebut merupakan m d dampak dari kebijakan n peru usahaan un ntuk melaku ukan efisien nsi serta me eningkatkan n penggunaaan teknolo ogi. Contact ct pada semua seektor menyaatakan belu um ada rencana penam mbahan jum mlah tenaga a kerja yang g sign nifikan pada tahun depaan. Namun, jika pereko onomian meembaik dan perusahaan n mengalami perkkembangan, tidak menutup kemun ngkinan dila akukan penaambahan ten naga kerja. Sebagian n besar cont ntact menyattakan bahwaa harga juaal produk m meningkat dibandingkan n dengan tahun sebelumnyaa, yaitu con ntact yang berasal darri subsektorr perhotelan n, subsektorr lembaga keuan ngan bank, dan d subsekttor angkutan n. Peningkatan harga ju ual terutama a didorongn n oleh h kenaikan biaya operaasional peru usahaan. Se edangkan daari subsekto or industri pengolahan p , harg ga jual komo oditas belum m menunjukkkan perbaik kan yang sig gnifikan.
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan IV‐20 013
27
BANK IN NDONESIA A Maargin subsektor keuang gan dan ind dustri pengo olahan karett menunjukkkan peningk katan. Dari subseektor lembaaga keuang gan bank, peningkatan p n margin teerutama disumbangkan n oleh perkembaangan penyaaluran kredit. Kenaikan margin perrusahaan jug ga dicatatkaan oleh subssektor industri peengolahan yang y berorieentasi ekspo or akibat dep presiasi rupiah. Sementara itu, subssektor perhotelan n dan jasa angkutan menyatakan m tidak ada perubahan p margin. Ken naikan harg ga jual dianggap tidak menin ngkatkan margin karenaa biaya operrasional yang juga meningkat. Paada tahun 2013 2 contaact yang meelakukan realisasi inve stasi berasal dari subssektor lembaga keuangan bank dan subsektor industri pe engolahan. Investasi ttersebut me eliputi pembangu unan pembangkit listtrik, replan nting, dan penambah han jaringaan kantor baru. Sementaraa itu, contacct subsektorr perhotelan n menyataka an tidak melakukan inveestasi pada tahun 2013. Di sisi lain, sekktor pengan ngkutan dan komunika asi menyataakan bahwa tingkat invvestasi tahun 201 13 lebih rendah dibandingkan tahu un 2012. Untuk tahun depan, secaara umum pelaku p usaha cu ukup optim mis dalam melakukan investasi, terutama sektor s perh hotelan. Prrospek perhotelan n yang sem makin tinggi setiap tah hun mendo orong perussahaan untu uk meningk katkan investasinyya untuk memenuhi m p permintaan yang masih h sangat beesar. Sementara contacct dari subsektor industri pengolahan p dan pengaangkutan menyatakan m tidak akaan meningk katkan investasi pada p tahun depan. Hal ini dilakukaan oleh peru usahaan meengingat tah hun 2014 se ebagai tahun politik sehingga kestabilan n ekonomi masih m belum dapat dipreediksi. Ditinjau dari strukturnya, s , biaya unttuk semua sektor s yang menjadi co ontact didom minasi oleh biayaa pembelian bahan baaku. Biaya operasional lainnya seeperti biaya upah dan biaya energi meerupakan ko omponen keedua dalam m komposisi biaya perussahaan/pelaku usaha. Secara S umum,
biaya
yang
dikeluarrkan
masin ng-masing
contact
mengalam i
peningk katan
dibanding gkan dengan tahun lalu. Menuru ut contact, kenaikan biaya b bahan n baku teru utama didorong oleh pening gkatan inflaasi dan persaingan pero olehan bahaan baku. Seedangkan da ari sisi biaya upah, kenaikan n dinilai wajar mengingat adanya kenaikan k Up pah Minimum Provinsi (UMP) ( dari tahun n ke tahun, disamping g adanya peningkatan p jumlah ten naga kerja. Kenaikan Bahan B Bakar Min nyak (BBM) subsidi daan Tarif Ten naga Listrik (TTL) juga mendorong g kenaikan biaya energi.
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan IV‐2013
28
BA AB II
PERKEM MBANG GAN NFLASI DAER RAH IN
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA
Inflasii Provinsi Beengkulu pad da triwulan IV-2013 I meningkat. Seccara tahuna an, inflasi Prrovinsi Beng gkulu pada triwulan t IV-2 2013 menca apai 9,94% (yoy), lebih tinggi diban ndingkan triiwulan seb belumnya yang y sebessar 9,54% (yoy). Tin ngginya reaalisasi infla asi pada peertengahan tahun, keenaikan haarga bahan n makanan n pada bu ulan Oktob ber, dan m meningkatnya a harga jasaa transportaasi pada bula an Desembeer mendoro ong inflasi ke e tingkat yaang lebih tin nggi pada akkhir tahun 2013. 2 Secaraa musiman n, perilaku u inflasi masih m samaa dibandin ngkan tahu un-tahun seebelumnya. Inflasi triwu ulanan padaa triwulan la aporan sebeesar 0,63% (qtq), lebih h rendah diibandingkan n inflasi triw wulan III-2013 yang men ncapai 4,59 9% (qtq). Naamun demik kian, jika diilihat secaraa triwulanan n (qtq), inflaasi triwulan IV-2014 leebih tinggi d dibandingka an inflasi paada periodee yang samaa tahun lalu sebesar 0,2 27% (qtq) maupun m rata-rata inflasi triwulan IV V lima tahun terakhir yan ng sebesar 0,28%. 0 Menu urut kelompo ok barang dan d jasa, pe eningkatan inflasi i tahun nan terutam ma terjadi paada kelompok bahan makanan m dan kelompok k transpor, komunikasi, k dan jasa keuangan k m masing-masin ng sebesar 15,04% (yoy) (y dan 16,37% 1 (yo oy). Tinggin nya kenaika an harga beeberapa kom moditas pan ngan utama seperti berras, cabai merah, m dan b bawang merrah pada triiwulan sebeelumnya seb bagai damp pak keterba atasan paso okan menyeebabkan pen ncapaian inflasi akhir tahun kellompok baahan makan nan cukup p tinggi. Selaras deng gan itu, peencapaian in nflasi kelom mpok transp por, komuniikasi dan jaasa keuangaan yang tin nggi juga diisebabkan tingginya inflasi i triwu ulan sebelu umnya sebagai damp pak kenaika an BBM beersubsidi daan faktor mu usiman kenaaikan tarif angkutan a ud dara pada aakhir tahun. Namun, seecara triwulaanan, inflasi tertinggi terjadi t pada kelompok transpor, kkomunikasi, dan jasa air, listrik, gas dan bahan bakkar, dan kelompok keeuangan, kelompok k p perumahan, k keesehatan. Peemicu utam ma inflasi trriwulanan pada triwulaan laporan aadalah peningkatan taarif jasa peneerbangan paada akhir taahun, naiknyya tarif tenaaga listrik paada bulan November N 20 013 yang mendorong in nflasi subkellompok pen nerangan, daan pelemahan nilai tuka ar rupiah yaang mendorong pelaku u usaha untu uk menaikka an harga juaal obat-obattan impor. Berdassarkan disag gregasi inflassi, peningka atan inflasi tahunan paada triwulan n laporan teerutama terjjadi pada keelompok vo olatile food yaitu dari 13,45% 1 (yoyy) pada triw wulan III20 013 menjad di 15,49% (yoy). ( Semeentara inflassi komoditass core dan administere ed prices reelatif stabil. Inflasi I core pada p triwulaan laporan sedikit s lebih h rendah dib bandingkan triwulan seebelumnya yaitu y dari 5,87% (yoyy) menjadi 5,52% (yo oy). Selaras dengan itu u, inflasi ad dministered prices juga turun dari 12,70% 1 (yoyy) menjadi 12,64% 1 (yoyy).
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan IV‐201 13
29
BANK IN NDONESIA A 1
I Inflasi Prov vinsi Bengk kulu pada triwulan IV-2013 me eningkat d dibandingka an triwulan sebelum mnya. Secaraa tahunan, inflasi Provinsi Bengkulu pada triw wulan IV-2013 ng sebesar 9,54% (yo oy). mencapai 9,94% (yoy), meniingkat dari triwulan III-2013 yan ngkulu tercaatat berada di atas infflasi nasionaal triwulan IVPencapaaian inflasi Provinsi Ben 2013 yaang sebesar 8,38% (Grrafik 2.1). Selain S itu, tiingkat inflassi pada tahu un 2013 leb bih tinggi dibandingka d n inflasi paada tahun sebelumnya a yang hanyya sebesar 4,30% (yo oy), bahkan yang terting ggi dalam tiga tahun teerakhir. Grafik 2.1. 2 Perke embangan Inflasi IHK Provinsi Be engkulu 12% 10%
9.9 94%
8%
8.3 38%
6% 4% 2% 0% -2%
0.75% 0.6 64%
1
2 3 2010
4
Bengkulu (yyoy)
1
2 3 2 2011
4
1
Na asional (yoy)
2 3 2012
4
1
Bengkulu (qtq)
2 3 2 2013
4
N Nasional (qtq)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
P Pencapaian n
inflasi
triwulanan
pada
triwulan
IV-2013
llebih
ting ggi
dibandingkan ratta-rata inflasi triwula anan tiga tahun t tera akhir. Secarra triwulana an, oran mencap pai 0,64% (q qtq), lebih tinggi diband dingkan inflasi triwulanan inflasi trriwulan lapo pada peeriode yang g sama pad da tahun 20 012 yang sebesar s 0,27 7% (qtq). K Kenaikan ta arif tenaga listrik (TTL) sebesar 4,3% pada bulan Okto ober 2013 mendorong g inflasi listtrik q). Kenaikan n tarif tenag ga listrik tela ah disepakati untuk dilaakukan seca ara sebesar 3,41% (qtq bertahap per triwu ulan sesuai Peraturan Menteri ES SDM Nomo or 30 Tahun 2012 yang gga, sosial, b bisnis, industtri, berlaku untuk seluruh pelanggaan baik dari kelompok rumah tang blik dengan daya mula 1.300 volt ampere (VA A). Sementara itu, hargaa obat-obattan dan pub yang baanyak didataangkan melalui impor mulai m menin ngkat pada triwulan lap poran sebag gai dampakk berlanjutnya pelemah han nilai tukkar rupiah. Kondisi ini mendorong inflasi pada subkelompok keseh hatan yang mencapai m 1,,01% (qtq).
1
Inflasi yan ng terjadi di kotaa Bengkulu diasu umsikan dapat mewakili m inflasi Provinsi P Bengkulu secara keseluruhan
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan IV‐2013
30
BA ANK INDON NESIA Grafik 2.2. Realisasi In nflasi Tahun 2013 (Tahun Kalend der, ytd) 1 12% Beng gkulu ytd
Nasion nal ytd
9.94%
1 10% 8% 8.83%
6% 4% 2% 0% -2%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2011 2012 2013
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Inflassi pada ke eseluruhan tahun 20 013 terutam ma didorong oleh kenaikan ha arga pada komoditas bahan makanan m dan transpo ortasi. Ting gginya inflassi bahan m makanan pad da akhir tahun 2013 merupakan dampak dari inflasi trriwulan seb belumnya yaang sangat tinggi. Hal ini disebab bkan terbata asnya pasokkan beberapa bahan makanan m uttama di Pro ovinsi Beng gkulu pada puncak ko onsumsi bulan Agustus 2013. Se elain itu, keenaikan harga BBM bersubsidi pad da triwulan II-2013 meempengaruh hi pencapaia an inflasi paada subkelo ompok transsportasi pad da akhir tahun 2013. Seecara keselu uruhan tahu un 2013, su ubkelompokk transportassi berkontrib busi sebesarr 2,51% terh hadap pencaapaian inflasi 2013. 2..1. Inflasii Menurutt Kelompo ok Barang//Jasa Ta abel 2.1. Perkemban P ngan
Infla asi
Menurrut
Kelom mpok
Bara ang/Jasa
Provinsi
B Bengkulu Tw II-201 13 K Kelompok Bara ang/Jasa IH HK
Tw III-2 2013
Inflasi (% yoy)
Inflasi (% qtq)
IHK
Tw IV-2013
Inflassi (% yo oy)
Inflasi (% qtq)
IHK
Inflasi (% yoy)
Inflasi (% qtq q)
B Bahan makanan
181 1,29
11,40
2,73
190,70 1
13,14
5,19
190,70
15,04
0,0 00
Makanan Jadi, Minuman, M R Rokok dan Tembaakau
159 9,28
5,75
0,43
165,87 1
8,4 49
4,13
167,12
6,36
0,7 75
PPerumahan, Air, Listrik, L Gas d Bahan Bakar dan
144 4,20
5,57
2,14
145,04 1
5,61
0,58
146,58
6,54
1,0 06
S Sandang
145 5,50
0,66
(3,14 )
154,28 1
1,10
6,03
154,11
2,09
-0,1 11
K Kesehatan
132 2,70
7,71
3,71
135,49 1
7,05
2,10
136,86
6,92
1,0 01
PPendidikan, Rekreeasi dan O Olah Raga
145 5,75
12,47
0,35
150,12 1
4,18
3,00
150,12
3,11
0,0 00
TTransportasi, Kom munikasi d Jasa Keuangaan dan
112 2,31
8,41
3,78
122,85 1
15,66
9,38
124,84
16,37
1,6 62
In nflasi Umum
148 8,69
7,89
1,80
155,51 1
9,54
4,59
156,50
9,94
0,64%
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan IV‐201 13
31
BANK IN NDONESIA A P Pada triwu ulan IV-201 13, inflasi terjadi t pad da seluruh kelompok k barang da an jasa (Ta abel 2.1). Secara tah hunan, inflaasi tertinggi terjadi pada komoditas kelomp pok transporrtasi, komun nikasi dan jaasa keuangaan sebesar 16,37% 1 (yoy), diikuti oleh komodittas kelompo ok bahan makanan m yang naik 15,04% (yoy). Sementaraa itu, kelom mpok sandang mencataatkan inflasii paling rend dah sebesarr 2,09% (yo oy). Kondisi ini sama dengan triwulan sebelum mnya diman na inflasi komoditas kelompok bahan makanan m daan kelomp pok transporrtasi/komunikasi/jasa keuangan k n naik paling tinggi. Namun, jika dibandingk kan dengan periode yan ng sama tah hun lalu, terrdapat pergeseran kelo ompok komo oditas dengan inflasi teertinggi. Pad da triwulan IV-2012, in nflasi kelom mpok bahan makanan d dan kelomp pok transporrtasi/komunikasi/jasa keuangan k r relatif rendah. Berkurrangnya paasokan bahan makanan utama karena permaasalahan pro oduksi di sen ntra pertaniaan Bengkulu u dan kenda ala makanan pada distribussi dari daeraah lain diperrkirakan meenjadi faktorr utama inflasi bahan m triwulan n laporan. Sementara itu, kenaikan harga BBM bersubsidi seccara langsung mendorong inflasi subsektor s traansportasi. mbangan In nflasi Kelom mpok Baha an Makanan Provinsi Bengkulu Tabel 2.2. Perkem Subk kelompok Bara ang/Jasa Padi-padian, umbiumbian dan d hasilnya Daging-dan hasilhasilnya
Tw IV-2012 2 % yoy
Tw I-2013
% qttq
% yoy
% qtq
Tw w II-2013 % yoy
% qtq
Tw III-2013 % yoy
% qtq
Tw IV-2013 % yoy
% qtq q
3,67
0 0,31
5,09
2,85
5,32
(2,28)
4,08
3,24 4
10,52
6,51
10,82
1 1,34
1,07
(6,82)
5,95
20,84
23,50
8,23 3
1,43
(16,77)
13,15
(11,89)
10,42
5,10
12,24
5,37
6,32
8,97 7
12,73
(6,58)
7,29
1 1,22
7,82
1,29
14,69
7,97
19,87
8,29 9
14,24
(3,53)
(0,82)
(0,53)
(0,39)
3,07
3,53
0,15
6,07
3,30 0
9,70
2,87
1,64
(1,77)
14,70
7,65
17,49
0,47
31,03
23,32 2
31,46
(1,44)
Kacang-kkacangan
14,95
(0,02)
10,73
(3,55)
10,70
0,08
3,55
7,29 9
0,34
(3,11)
Buah-buaahan
16,19
0 0,92
21,07
9,16
29,23
7,28
23,96
4,90 0
38,28
12,58 1
(22,79)
3 3,90
75,82
49,84
29,57
(0,59)
37,12
(11,40 0 )
39,48
5,69
7,18
(1,91)
4,62
(0,82)
2,61
0,22
(5,01)
(2,58)
(1,22)
2,00
(0,66)
2,98
1,76
6,11
3,04 4
4,64
0,45
6,46
11,40
2,73
13,14
5,19 9
15,04
0,00
Ikan segar Ikan diaw wetkan Telur, sussu dan hasilhasilnya Sayur-sayyuran
Bumbu-bumbuan Lemak daan minyak
Bahan maakanan (2,50) 1 1,87 (2,68) lainnya Inflasi Ba ahan 3,35 (1,,65) 12,48 Makanan n Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
I Inflasi tahu unan kelom mpok bahan makanan n pada triw wulan IV-20 013 terting ggi dalam tiga t tahun terakhir. Hal H ini menceerminkan se emakin berkkurangnya pasokan bahan makanan di tengah h permintaaan yang sem makin meningkat. Ham mpir semua subkelomp pok komodittas bahan makanan m m mengalami in nflasi, kecua ali subkelom mpok lemakk dan minya ak. Namun, secara triwulanan, harga h kelom mpok bahan makanan n relative sstabil. Hal ini
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan IV‐2013
32
BA ANK INDON NESIA m menggambar rkan bahwa pencapaian n inflasi bah han makanan yang ting ggi pada akh hir tahun m merupakan d dampak darri tingginya inflasi pad da triwulan sebelumnyya. Secara tahunan, t su ubkelompokk bumbu-bumbuan terccatat mengalami inflasi tertinggi sebesar 39,48 8% (yoy), diikuti oleh buah-buahan b n sebesar 38,28% (yoyy). Kondisi in ni sama den ngan inflasi triwulan s ok padi-padian, umbi-umbian, dan hasilnya seebelumnya. Sementara itu, inflasi subkelompo seebagai komo oditas konsu umsi terbesaar tercatat sebesar s 10,5 52%, lebih tinggi diban ndingkan triiwulan sebeelumnya dan periode yang y sama tahun t 2012 2. Realisasi inflasi subkelompok paadi-padian, umbi-umbian, dan haasilnya berbanding terb balik dengaan capaian produksi paadi 2013 di Provinsi Ben ngkulu yang g justru naik sebesar 7,6 6% dibandin ngkan tahun n 2012. umbu-bumbuan teru utama dise ebabkan Inflassi komodittas subkelompok bu olleh berkurrangnya prroduksi cab bai merah dan bawa ang merah h sebagai dampak d cu urah hujan n yang ting ggi sejak pertengaha p an tahun. Selain S itu, teerbatasnya produksi lokal Bengkulu mengharruskan pemasok menda atangkan pasokan darii daerah lain seperti Pu ulau Jawa dan d Padang. Sehingga kenaikan harga h cabai merah dan n bawang merah m di daaerah pemaasok mempeengaruhi haarga jual di Bengkulu. Pada triwu ulan IV-2013, inflasi caabai merah telah t mencaapai 77,02% % (yoy), seda angkan baw wang merah h naik 60,25 5% (yoy). Tingginya tingkat inflasi kedua kom moditas terse ebut merup pakan kontribusi inflasi triwulan seebelumnya. Sehingga walaupun, w kenaikan harga cabai merah pad da triwulan laporan reelatif kecil dan d bawang g merah baahkan men ncatatkan deflasi, penccapaian inflasi pada triiwulan IV-20 013 tetap tinggi. Secarra umum, hampir h selu uruh komo oditas buah h-buahan d dan sayur-sayuran m mengalami inflasi pad da triwulan IV-2013.. Inflasi sub bkelompok sayur-sayurran lebih disebabkan pada p keterbaatasan paso okan sebaga ai dampak cuaca c ekstrim m yang terjadi pada peertengahan tahun. Kom moditas yan ng mengalam mi inflasi teertinggi adalah kacang panjang daan kentang masing-massing sebesarr 156,19% (yoy) dan 10 02,07% (yo oy). Di sisi lain, inflasi paada subkelo ompok buah h-buahan didorong ken naikan harg ga buah imp por seperti apel a dan jeruk seiring dengan peelemahan nilai n tukar rupiah. r Inflaasi subkelom mpok buah h-buahan m mencapai 38,,28% (yoy), lebih tingg gi dibanding gkan inflasi pada period de yang sam ma tahun lalu sebesar 16,18% (yoyy).
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan IV‐201 13
33
BANK IN NDONESIA A Grafik 2.3. 2
Inflassi Kelompo ok Bahan Makanan di Provinssi Bengkulu (Tahuna an, yoy)
100%
50.0%
80%
40.0%
3 38.3%
30.0%
3 31.5%
60%
39.5% %
40%
20.0%
12.7% %
20%
10.0%
0%
1.4%
10.5% %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
‐20%
0.0%
2 2013
2012
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2
‐10.0%
‐40% ‐60%
‐20.0%
Ikan Segar B Bumbu‐bumbuan P Padi, Umbi dan hasi ilnya
‐80%
2013
2012
Daging dan h hasilnya Buah‐buahan n
Sayur‐sayuran
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
I Inflasi sub bkelompok k daging dan hasilnya relatiif rendah,, sedangka an subkelo ompok ikan segar meningkat. m bkelompok k daging d dan hasilnya Inflasi sub hanya sebesar 1,,43% (yoy)). Pasokan yang menccukupi dan permintaan yang turun wulan IV-2013 menyebabkan beberapa komoditas dagiing mengalami deflasi pada triw hir tahun cukup rendah. Di sisi lain,, harga kom moditas subkkelompok ik kan sehingga inflasi akh sebagai daampak cuacca ekstrim yang m p peningkatan y memiccu gelombang segar mengalami tinggi di perairan taangkapan ikan. mbangan Inflasi I Kelompok Makanan Ja adi/Minuma an/Rokok & Tabel 2.3. Perkem Temba akau Provin nsi Bengkulu Subk kelompok Bara ang/Jasa
Tw IV-2012 2 % yoy 6,56
Tw I-20 013
% qttq 2,,98
% yoy 6,34
Makanan jadi Minuman n tidak 6,77 0,,55 8,57 beralkoho ol Tembakau dan 4,31 3,,47 3,77 minuman n beralkohol Inflasi Makanan M 7,31 2,,77 5,95 Jadi/Min numan/Rokok & Temba akau Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Tw II-2013 I
T III-2013 Tw
Tw IV-2013 3
% qtq 1,52
% yoy 6,75
% qtq 0,63
% yo oy 10 0,34
% qtq 4,88
% yoy 8,46
% qttq 1,23
(0,34)
5,18
0,34
1,69
1,13
1,16
0,03
0,29
3,77
0,00
7 7,87
3,95
4,25
0,00
0,94
5,75
0,43
8 8,49
4,13
6,36
0,,76
T Tekanan in nflasi komoditas kelompok ma akanan jad di/minuman/rokok da an tembak kau mereda. Inflasi tahunan t te ercatat seb besar 6,36% (yoy), llebih renda ah dibandingkan triw wulan sebe elumnya yang y sebessar 8,49% (yoy). Penccapaian inflasi minuman/rokkok dan tem mbakau triw wulan laporran juga leb bih subkelompok makaanan jadi/m oreksi hargaa terjadi pada rendah dibandingkkan periode yang samaa pada tahun lalu. Ko pa komoditaas minuman seperti gulaa pasir dan air kemasan n yang men ngalami deflasi beberap Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan IV‐2013
34
BA ANK INDON NESIA m masing-masin ng sebesar 4,93% (yo oy) dan 3,3 35% (yoy). Keputusan n pemerintah yang m melakukan peenambahan n kuota impo or gula diprrediksi meneekan laju infflasi gula pa ada akhir triiwulan IV-2 2013. Nam mun, beberaapa komod ditas subkeelompok makanan jad di masih m mengalami in nflasi cukup tinggi sepeerti makanan n olahan. Keenaikan tarif tenaga listtrik pada Oktober 2013 3 diperkirakkan menjadi salah satu faktor f para pelaku usah ha menaikka an harga inflasi kelo jual. Secara triwulanan, t ompok mak kanan jadi/m minuman/ro okok dan te embakau reelatif stabil. Hanya subkelompok makanan m ja adi yang sed dikit mengaalami inflasi sebesar 1,,23% (qtq). Ta abel 2.4. P Perkemban ngan Inflasii Kelompok k Perumahan, Air, Lisstrik, Gas & Bahan B Bakar Proviinsi Bengku ulu Subkelompo ok Barang/Jassa
Tw IV-2012 % yoy y 1,17
Tw I-2013
% qtq 0,31
% yo oy 4 4,48
Biaya tempat ting B ggal B Bahan bakar, 1,9 92 0,17 3 3,32 p penerangan dan air P Perlengkapan rum mah 07 0,00 1,21 1,0 tangga P Penyelenggaraan n (0,36 2,7 78 4 4,64 ) rumah tangga In nflasi Perumah han, 1,5 53 0,18 3 3,89 A Listrik, Gas & Air, B Bahan Bakar Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Tw II-2013
Tw III-20 013
Tw IV V-2013
% qtq 3,77
% yoy 6,60
% qtq 2,8 88
% yoy 7,54
% qtq 0,42
% yoy 8,22
% qtq 0,94
1,32
4,78
1,4 41
4,70
1,73
6,04
1,46
0,18
2,15
1,0 02
1,54
0,33
2,46
0,91
2,23
5,06
1,15
1,21
((1,76)
2,29
0,70
2,62
5,57
2,1 14
5,61
0,58
6,54
1,07
Pada kelompok perumaha an/air/listrik k/gas dan bahan bak kar, inflasi tahunan t te ercatat seb besar 6,54% % (yoy), lebih tingg gi dibandin ngkan triw wulan sebe elumnya ya ang sebesa ar 5,61% (y yoy). Peningkatan infla asi terutamaa didorong oleh tekana an inflasi paada subsekttor biaya tem mpat tinggaal berupa se ewa rumah dan tukang g. Semakin tingginya t peermintaan terhadap t ru umah sewaaan dengan ketersediaaan yang teerbatas mendorong keenaikan harga sewa. Seementara itu u, inflasi jassa tukang merupakan m inflasi pada triwulan aw wal 2013 sebagai s reallisasi UMP 2013. Hal ini tercerm min dari tidaak terjadinyya inflasi triiwulanan baik b pada triwulan t III-2 2013 maup pun triwulan IV-2013.
Selain itu u, inflasi
keelompok perumahan/air/listrik/gas dan bahan bakar juga didorong o oleh inflasi subsektor baahan bakar/ r/penerangan/air dengaan naiknya tarif tenag ga listrik paada Oktobe er 2013. Keenaikan tarif tenaga liistrik pada triwulan IV V-2013 merupakan tah hapan kenaikan TTL keeseluruhan tahun t 2013 yang direnccanakan pemerintah seebesar 15%.. Selaras den ngan itu, su ubkelompokk bahan bakkar/penerang gan/air terca atat mengalami inflasi triwulanan tertinggi paada kelompo ok ini sebesar 1,46% (q qtq).
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan IV‐201 13
35
BANK IN NDONESIA A
Tabel 2.5. Perkem mbangan In nflasi Kelom mpok Sand dang Provin nsi Bengku ulu Subk kelompok
Tw IV-2012 2
Tw I--2013
Tw T II-2013
Tw III-2013 3
Tw IV--2013
% yoy 5,42 5,61
% qttq 1 1,10 0 0,41
% yoy 3,90 5,73
% qtq 0,23 0,12
% yo oy 3,34 3 7,46 7
% qtq 0,00 1,89
% yoy 4,15 6,17
% qtq 2.77 3.65
% yoy 5,72 7,20
% qtq 2,63 1,38
Sandang anak-anak Barang prribadi dan sandang lainnya
6,29
0 0,18
6,29
0,00
6,17 6
0,34
6,92
6.37
6,83
0,10
3,01
( 4,20)
0,57
(1,67)
(9,,04)
(10,98)
(7,49)
10.32
(6,70)
(3,39)
inflasi Sandang
4.80
(1.09)
3.64
(0.48)
0,66 0
(3,14)
1,10
6.03
2,09
(0,11)
Bara ang/Jasa Sandang laki-laki Sandang wanita
sumber : Baadan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
I Inflasi tahunan kelo ompok san ndang tercatat sebessar 2,09% (yoy), leb bih tinggi dibandingk d kan triwula an sebelum mnya yang sebesar 1,10% (yoy)) (Tabel 2.5). Peningkkatan inflasi kelompok sandang diidorong infllasi pada seebagian bessar komponen kelompo ok sandang g sebagai dampak mussimam bela anja akhir tahun dan llibur panjan ng. Namun jika diband dingkan den ngan period de yang sama pada taahun sebelu umnya, inflasi tahunan n kelompokk sandang pada triwulan lapora an mengalaami penuru unan. Hal ini disebabkan koreksii harga emas perhiasaan sehingga a mengalam mi deflasi seebesar 8,47 7% (yoy). Penurunan harga h emass perhiasan dipengaru uhi oleh ko oreksi hargaa emas dun nia ositif membaaiknya perekkonomian global. sebagai dampak po mbangan In nflasi Kelom mpok Kese ehatan Prov vinsi Bengk kulu Tabel 2.6. Perkem Subk kelompok Bara ang/Jasa
Tw IV-2012 2 % yoy 1,81 1,02
% qtq q
Jasa Peraw watan Jasmani Perawatan Jasmani dan kosmetikaa Inflasi Ke esehatan
Jasa Keseehatan Obat-obaatan
Tw I-2013
Tw III-2013
Tw III-2013
Tw IV-2013
0,18
% yoy 2,29 - 1,39
% qtq q 0,91 - 2,11
% yoy 14,07 -1,22
% qtq 11,52 0,17
% yo oy 14,36 (1,62)
% qtq 1,62 0,15
% yoy 14,36 1,38
% qtq 0,00 3,23
13,28
12,6 64
13,28
-
17,65
3,84
17,34
0,31
4,17
0,00
9,42
0,6 67
7,68
0,30
6,39
0,35
4,98
3,61
5,22
0,90
5,67
1,1 14
4,57
(0 0,04)
7,71
3,71
7 7,05
2,10
6,92
1,01
sumber : Baadan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
I Inflasi tahunan kelo ompok kom moditas ke esehatan pada p triwu ulan lapora an lebih re endah diba andingkan triwulan sebelumny ya. Inflasi triwulan t IV-2013 tercattat sebesar 6,92% (yo oy), lebih rendah diban ndingkan triw wulan III-20 013 yang seebesar 7,05 5% Tabel 2.6). Secara um mum, hanyaa subkelom mpok obat-o obatan yan ng mengalami (yoy) (T pergerakan harga pada triwulan IV-2013. Harga obat-obatan naik n sebesarr 3,23% (qttq) hunan sebessar 1,38% (yoy). Pelem mahan nilai tukar rupiaah yang massih sehingga inflasi tah berlanju ut mendoron ng kenaikan n harga obat-obatan im mpor. Di sisi lain, walaupun tidak ada a Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan IV‐2013
36
BA ANK INDON NESIA peergerakan pada p triwulaan IV-2013, inflasi subkelompok jasa kesehattan, jasa pe erawatan jasmani, dan kosmetikaa meningkat cukup tin nggi. Pada subkelomp pok jasa ke esehatan, peeningkatan tarif yang signifikan s teerjadi pada tarif t rumah sakit dan d dokter spesialis yang naaik masing--masing sebesar 25,30 0% (yoy) dan d 24,66% % (yoy). D Di sisi lain, parfum m merupakan k komoditas k kelompok ko osmetika yang mengalaami inflasi ccukup tinggi. Hal ini diperkirakan masih terkkait dengan n pelemahan nilai tukar rupiah, sebab baha an baku m maupun prod duk parfum banyak didaatangkan melalui imporr. Ta abel 2.7. P Perkemban ngan Inflasi Kelompo ok Pendidik kan, Rekre easi dan Olahraga P Provinsi Bengkulu Tw IV-2012
SubKelompok
Tw I-2013
Tw II-2013 3
Tw III-2013
Tw IV V-2013
% yoy 21,05
% qtq 1,76
% y yoy 21,05
% qtq 0,00
% yoy 21,06
% qtq 0,00
% yoy 6,37
% qtq 4,53
% yoy 4,53
% qtq 0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,04
0,03
0,03
0,00
0,03
0,00
3,89
0,00
3,89
0,00
2,89
(0,2 23)
1,62
1,85
1,62
0,00
R Rekreasi
0,41
0,03
1,56
0,00
2,17
0,73
0,80
0,03
0,77
0,00
O Olahraga
0,41
0,41
2,74
2,32
1,99
(0,7 73)
1,99
0,00
1,78
0,21
0,05
12,47
0,06
4,18
3,00
3,11
0,00
Barang/Jassa Jasa pendidikan K Kursus-kursus / p pelatihan P Perlengkapan / p peralatan pendid dikan
In nflasi Pendidik kan, 12,32 1,04 12,60 R Rekreasi dan O Olahraga Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Inflassi kelompo ok pendidiikan/rekrea asi dan ola ahraga rellatif stabil. Inflasi ahunan seb besar 3,11% % (yoy), le ebih renda ah dibandingkan triw wulan sebe elumnya ta ya ang menca apai 4,18% % (yoy) (Tabel 2.7). Realisasi inflaasi triwulan IV-2013 ju uga lebih reendah diban ndingkan peeriode yang sama pada a tahun lalu yang menccapai 12,32% (yoy). Peergerakan in nflasi pada triwulan laporan umumnya meru upakan dam mpak inflasi triwulan seebelumnya, tercermin dari d realisasi inflasi triw wulanan sebeesar 0%. Seecara umum m, hanya su ubkelompokk jasa pendidikan yang g berkontrib busi signifikan terhadap p inflasi, kh hususnya oleh tarif Taman Kanakk-Kanak (TK K), Sekolah Dasar (SD), SLTP, dan n SMA. Inflasi jasa
peendidikan sebesar s 4,5 53% (yoy), lebih rend dah diband dingkan triw wulan sebe elumnya daan triwulan n IV-2012.. Penyaluraan Bantuan n Siswa Miskin M (BSM M) pasca kenaikan k BB BM bersub bsidi oleh pemerintah menjadi salah sattu pendoro ong berkurangnya teekanan biayya yang dikkeluarkan masyarakat m pada subkkelompok jaasa pendidikan. Tekan nan inflasi kelompo ok transpo ortasi/komu unikasi da an jasa ke euangan m meningkat.
Inflasi
t tahunan
t tercatat
se ebesar
16 6,37%
(yo oy),
lebih
tinggi
diibandingka an triwula an sebelum mnya yang g sebesar 15,66% ((yoy) (Tab bel 2.8). Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan IV‐201 13
37
BANK IN NDONESIA A Peningkkatan inflasi kelompok ini juga jauh lebih tin nggi diband dingkan pen ncapain inflasi pada triwulan IV tahun t lalu yang hanyaa sebesar 4,11% 4 (yoyy). Subsekto or transportasi merupakan pendorrong utamaa inflasi pad da kelompo ok ini. Meskkipun demikian, tekanan inflasi leebih disebabkan oleh dampak lanjutan infla asi triwulan III-2013 paasca kenaik kan harga BBM bersubssidi, disamp ping faktor musiman m ke enaikan tariff angkutan udara. Seca ara tahunan n, komoditas transportaasi yang berrkontribusi paling p tingg gi terhadap pembentuk kan inflasi adalah bensin, angkutan dalam ko ota dan angkutan udara masing-m masing sebessar 1,25%, 0,89%, daan 0,50%. Jika dilihat secara triw wulanan, hanya komoditas angkuttan udara yang mengaalami pergerrakan hargaa. Namun, tingkat inflaasi triwulanan komodittas n laporan masih m lebih rendah dib banding triw wulan III-2013 angkutaan udara paada triwulan sesuai dengan pola musimannyya. mbangan Inflasi Kelo ompok Tra ansportasi, Komunika asi dan Jassa Tabel 2.8. Perkem Keuan ngan Provin nsi Bengkullu SubK Kelompok Bara ang/Jasa Transpor Komunikaasi dan pengirimaan Sarana daan penunjang transpor Jasa keuaangan
Tw IV-2012 2 % yoy 5,73 ( 0,38) 0,73 1,53
Tw I-2013
Tw II--2013
Tw w III-2013
Tw IV-2013
% qtq q 1,3 32
% yoy 7,09
% qtq 1,20
% yoy 11,19
% qtq 4,75
% yoy y 20.38
% qtq 12.08
% yoy 21,38
% qtq 2,16
0,0 00
(0,17)
0,00
0,03
0,07
0.07
0,00
0,07
0,00
0,4 49
0,67
0,00
3,70
3,19
9.25
5.36
8,71
0,00
0,0 00
2,42
0,88
2,42
0,00
0.88
0,00
0,88
0,00
0,88
8,41
3,78
15.66
9.38
16,37
1,62
Inflasi Transpor, 4,11 1,0 00 5,12 Komunik kasi dan Jasa Keuanga an Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
P Pada triwu ulan laporan, komodittas bahan makanan mengalam mi pergolaka an harga yang y cukup tinggi (T Tabel 2.9). Hal ini dise ebabkan ketersediaan pasokan yang tidak staabil. Selain permasalahaan produksi lokal yang terbatas, pasokan p bah han pangan di Bengkullu masih sangat bergan ntung dari daerah d lain.. Sehingga jika j terjadi permasalahan distribussi seperti cuaca ekstrim,, harga-harg ga bahan pa angan akan bergolak. N Namun, seca ara keseluru uhan, kelom mpok transp por/komunikasi/jasa ke euangan beerkontribusi paling bessar terhadap pembenttukan inflassi triwulanaan triwulan n IV-2013 sebesar 41,1%. Hal ini disebabkan faktor musiman m keenaikan tarif angkutan udara padaa bulan Dessember. Sela ain itu, kenaaikan tarif tenaga t listrikk sebagai taahapan kebijakan pemeerintah terkaait listrik pa ada 2013 beerkontribusi sebesar 32 2,6% dari to otal inflasi triwulanan. Sementara itu, kelomp pok bahan makanan m dan kelompo ok pendidikkan/rekreasi//olahraga berkontribus b si paling ke ecil terhadap pembentu ukan inflasi triwulanan t p pada akhir triwulan t IV-2 2013 Grafik k 2.4.
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan IV‐2013
38
BA ANK INDON NESIA Ta abel 2.9. S Sumbangan n Beberapa a Komoditas terhada ap Inflasi/D Deflasi Bula anan di P Provinsi Bengkulu Persen (%) Oktober 2013
November 2013
N No
Andil* (%)
Kom moditas 1.
Cabe meerah
2.
Daging ayam a ras
0,57
3.
Beras
4.
Tongkol
5.
Semangkka
6.
Bawang merah
7.
Komoditas
De esember 2013 Andil* (%))
Komoditas
Andil* A (%)
Tarrif listrik
0,08
Angkutan udara
-0,42
Berras
0,08
Cabe meraah
0,32
Nasi
0,08
Jengkol
0,10
Daging ayam ras
-0,07
Tongkol
-0,08
Jen ngkol
-0,05
Kacang paanjang
-0,08
-0,10
Minyak goreng
-0,04
Jeruk
Angkutan udara
-0,10
Cabe merah
-0,03
Beras
8.
Emas perrhiasan
-0,09
Sew wa rumah
0,03
9.
Senangin n
0,05
Tah hu mentah
-0,02
Bawang m merah
0,05
10
Tomat bu uah
0,02
Minyak go oreng
0,04
-0,21 0,16
-0,05
Bayyam
0,36 -0,33
0,07 0,06
Daging ayyam ras
-0,06
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu Diurutkan dari andil terbesar hin ngga kecil berdassarkan angka ab bsolut *D Keterangan : Kelo ompok Bahan Makanan
didikan/Rekreasi//Olahraga Kelompok Pend
Kelo ompok Makanan n Jadi/Minuman/Rokok/ Tembakau
Kelompok Transspor/Komunikasi/Jasa Keuangan
Kelo ompok Perumahaan/Air/Listrik/Gass/ Bahaan Bakar
Kelompok Kesehatan
Kelo ompok Sandang
an Inflasi Triwulanan Triwulan IV V-2013 Perr Kelompok k Grafik 2.4. Sumbanga Barang/Jassa Bahan Makanan;; 0.0% Transpor, Komunikasi, Jasa K Keuangan; 41.1% %
M Makanan Jadi, Min numan, Rokok, Tem mbakau; 21.6%
Pendidikkan, Rekreassi, Olahraga; 0.0% 0 Kesehatan; 5.9% 5 S Sandang; -1.1%
Peerumahan, Air, Listtrik, Gas, Bahan B Bakar; 32.6%
Keterangan : Kellompok komoditas; % sumbangan n Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
2..2.
Perke embangan n Inflasi Fu undamenttal Berda asarkan pe endekatan kelompok k disagrega asi, inflasi tahunan volatile
fo ood (VF) me engalami peningkata p an, sedangk kan inflasi core dan a administere ed price (A AP) relatif stabil. Inflaasi VF pada triwulan la aporan sebeesar 15,49% % (yoy), lebiih tinggi Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan IV‐201 13
39
BANK IN NDONESIA A dibandin ngkan triwu ulan sebelumnya sebesar 13,45% % (yoy) dan n triwulan IIV-2012 yan ng hanya 3,51% 3 (yoy)). Sementara itu, inflassi core relatif stabil sep panjang triw wulan IV-201 13 sebesar 5,52% (yo oy), hampirr sama dibaandingkan triwulan seebelumnya yang sebessar 5,87% (yoy). Selaras dengan itu, inflasi kelompok AP A pada triwulan IV-20 013 bergerak turun, yaitu y dari 12,70% (yo oy) pada triw wulan III-20 013 menjad di sebesar 1 12,64% (yo oy) Grafik 2.5. 2 K Keterbatas san pasoka an beras dan cabai merah pada p triwu ulan IV-201 13 merupa akan pend dorong uta ama penin ngkatan in nflasi kelo ompok VF dan infla asi keselurruhan triwu ulan lapora an. Keterbaatasan pasok kan ini diseb babkan paraa petani lok kal pada triwulan IV-20 013 baru mulai m memassuki musim tanam dan pemupukan. Di sisi laiin, minimnyya pergerakkan harga paada komoditas-komoditas core meengakibatkaan pergeraka an inflasi ko omoditas ini relatif stab bil. Kenaikan n tarif tenag ga listrik dan n transportaasi udara pad da triwulan n IV-2013 hanya berkontribusi relaatif kecil terhadap inflasi kelompokk AP. Denga an demikian, pencapaian inflasi kelompok k AP pada akh hir tahun leb bih disebabkan tingginya inflasi paada triwulan n sebelumnyya sebagai dampak d ken naikan BBM bersubsidi. Grafik 2.5. 2 Disagrregasi Infla asi Provinsi Bengkulu 25 Infflasi IHK (yoy)
Core
A Adm Price
V Volatile Foods
20 15,49
15
12.64
10 5 5 5.52
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 12
‐5 20 011
2012
2013
‐10
%,yoy Sumber: Baadan Pusat Statisstik Provinsi Bengkulu (diolah deengan pendekata an sub kelompok)
P Peningkata an harga-h harga yan ng terjadi pada triiwulan IV V-2013 tela ah terindik kasi sebelu umnya me elalui hasil Survei Ko onsumen (SK) triwu ulan III-2013, dimana hasil surveei menunjukkkan adanyaa peningkatan Nilai Saldo (NS) eksspektasi harg ga na terlihat pada p Grafik k 2.6 di baawah. Adanya tiga bulan yang akkan datang sebagaiman m disebabkan n antara lain n oleh fakttor peningkkatan ekspeektasi inflasi/harga di masyarakat kenaikan tarif tenaga listrik yaang naik perr triwulan sepanjang taahun 2013, keterbatasa an
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan IV‐2013
40
BA ANK INDON NESIA paasokan bahan pangan,, dan penin ngkatan permintaan terrhadap baraang/jasa pada akhir taahun. Kondisi 3 Bulan Grafik 2.6. Nilai Saldo Ekspe ektasi Kon nsumen Terhadap T ang Mendata 200 176 6.67
145.0
175 135.0 150 125.0
125
115.0
100
105.0
115.78 1
95.0
50 IEK
Ekpekttasi Harga 3 bln yad y (kanan)
85.0 75.0
IEK
75
1
2 3 2009
4
1
2 3 2010
4
1
2 3 2011
25 4
1
2 3 2012
4
1
2 3 2013
4
0
99. 99. 9 101 112 136 6 132 117 118 95. 9 117 105 121 1 105 122 110 115 1 132 114 109 115
Ekpekta asi Harga 143 86 6.7 88.7 118 160 0 176 156 176 174 1 177 154 153 3 189 177 145 156 1 164 173 176 177 3 bln yad d (kanan)
Sumber : Survei Ko onsumen. Bank Indonesia
andingan Inflasi I Anttar Kota di d Sumate era 2..3. Perba Grafik 2.7. Inflasi Tahunan (yoy)) Bulan Dessember 201 13 Kota-Ko ota di Suma atera 13.5% 12.0% 10.5%
12.02% Inflasi Nasional = 8,38%
10.08% 10.87%
10.09%
10 0.08%
9.94% %
9.0% 7.5% 6.0% 4.5% 3.0% 1.5% 0.0%
Sumber : Badan Pu usat Statistik
Secarra umum, laju inflasi tahunan t ko ota-kota dii Sumatera a pada triw wulan IV20 013 lebih tinggi diban nding infla asi triwulan n III-2013 dan d triwula an IV-2012. Tercatat ad da 10 kota dengan d inflaasi di atas in nflasi nasion nal (8,38% yoy), y termassuk Bengkulu. Kotako ota dengan inflasi tahu unan tertinggi adalah Pematang Siantar (12,02% yoy), Padang Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan IV‐201 13
41
BANK IN NDONESIA A (10,87% % yoy), Medan (10,09% % yoy), Tanju ung Pinang (10,08% yo oy), Sibolga ((10,08% yo oy), dan Ben ngkulu (9,94 4% yoy). Dengan D dem mikian, Kota Bengkulu berada pada peringkatt 6 inflasi teertinggi di Sumatera Grafik 2.7. Grafik 2.8. 2 Inflasi Tahunan T (y yoy) Kota-K Kota di Sum matera Bag gian Selatan 14.0% 12.0% 9.9 94%
10.0%
8..71%
8.0%
7..56%
6.0%
7.0 04%
4.0% 2.0%
Bengkulu
Palembang
Lampung
Pangka al Pinang
0.0% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2 2011
20 012
2013 3
Sumber : Badan Pusat Statistik
S Sementara a itu bila dibandingk d kan dengan n kota lain n di wilaya ah Sumate era Bagian Selatan, in nflasi tahun nan Kota Bengkulu B te ercatat leb bih tinggi d dibandingka an disi ini masih sama dibaandingkan periode p sebeelumnya. Ko ota Palembang kota laiinnya. Kond mencataatkan inflasi terendah dengan d inflasi sebesar 7,04% (yoyy), kemudiaan diikuti oleh Kota Lampung dan n Pangkal Pinang P deng gan inflasi masing-mas m sing sebesarr 7,56% (yo oy) dan 8,71% (yoy).
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan IV‐2013
42
BA AB III
PERKE P MBAN NGAN PERBA P ANKAN DAER RAH DA AN SISTEM S M PEMBAYAR RAN
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA
Kinerj rja intermed diasi perban nkan di Prrovinsi Beng gkulu padaa triwulan IV-2013 beerjalan relattif baik yan ng tercermin n dari peniingkatan Lo oan/Financin ng to Depossit Ratio (L//FDR) menjaadi 146,99% % disertai deengan tingk kat Non Perrforming Loaan/Financing g (NPL/F) yaang rendah sebesar s 1,80%. Pertum mbuhan penyyaluran kred dit/pembiayaaan tercatatt sebesar 20 0,60% (yoy) y) menjadi Rp11,29 R triliiun, sementtara itu Dan na Pihak Keetiga (DPK) tumbuh 4,23% (yoy) menjadi Rp p7,68 triliun. Aset bank k umum meeningkat seb besar 16,08 8% (yoy) m menjadi Rp13,23 triliun n. Sementara itu, kine erja BPR/BPPRS menunjjukkan pen nurunan, teercermin daari penurun nan jumlah h aset, DP PK, dan kredit k padaa triwulan laporan diibandingkan n triwulan IV V-2012. Perkeembangan sistem s pemb bayaran di Provinsi Bengkulu pad da triwulan IV-2013 seecara
umu um
menun njukkan
pertumbu uhan
peerlambatan
diban ndingkan
triwulan
seebelumnya. Sistem peembayaran non tunai melalui klliring meng galami peniingkatan seebesar 4,34% (qtq) menjadi Rp88 81,24 milia ar, sedangkaan transakssi RTGS me engalami peeningkatan sebesar 0,5 58% (qtq) menjadi m Rp4 40,49 triliun.. Sementaraa pembayarran tunai m mengalami n outflow sebesar Rp net p834,87 milliar, mening gkat dibandi dingkan net outflow triiwulan sebeelumnya yan ng sebesar Rp547,06 R miiliar. 3..1
Bank k Umum
Grafik 3.1
n/Financing g to Depossit Ratio ((L/FDR) dan NonPerkembangan Loan Performing g Loan/Fina ancing (NPL/F) Bank Umum U Prov vinsi Bengk kulu.
160% 1 1 150% 1 140% 1 130% 1 120% 1 110% 1 100% 90% 80%
2.40% 146.99%
2.20% 2.00% 1.80%
1.80%
1.40%
NPL (kanan)
LDR (kiiri)
1.60% 1.20% 1.00%
III
IV
2010
I
II
III
20 011
IV
I
II
III
IV
I
2012
II
III
IV
2013
Sumber : LBU – Kantor Perwakkilan Bank Indon nesia Provinsi Ben ngkulu
Pada triwulan IV-2013, kinerja k ban nk umum baik konv vensional maupun m sy yariah di Provinsi P Ben ngkulu berrada dalam m kondisi baik. b Kondisi ini tercerrmin dari peeningkatan aset bank umum, penyaluran krredit/pembiaayaan sertaa membaikn nya rasio
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
43
BANK IN NDONESIA A penyaluran kredit/p pembiayaan terhadap simpanan s (Loan/Financin ng to Depo osit Ratio) dan Non Peerforming Loan/Financi L ing (NPL/F) dibanding gkan triwulaan sebelum mnya. Namun dibandingk demikian, perolehaan Dana Pih hak Ketiga (DPK) men nunjukkan penurunan p kan triwulan n III-2013. 3.1.1 Kelembag K gaan Bank umum m di wilay yah Provinssi Bengkulu u berjumla ah 19 bank k yang terd diri B Pemb bangunan Daerah D (BP PD), 4 bank k pemerinta ah dan 14 bank swassta dari 1 Bank dengan n 5 diantaranya merrupakan ba ank syariah. Jaringan kantor peelayanan bank umum di d Provinsi Beengkulu terttera pada Ta abel 3.1 dib bawah. Tabel 3.1 Jaringan Kantor Pelayanan Bank B Umum m Provinsi Bengkulu B KP
KC
KCPP
Kota Beengkulu
1
21
2 24
Bengku ulu Selatan
-
2
Bengku ulu Utara
-
2
Rejang Lebong
-
Lebong
KK
Unit
P PP
ATM
14
12
2
109 9
12
1
7
-
6
17
5
9
-
11
2
14
4
6
-
20 0
-
1
3
1
3
-
1
Kepahiaang
-
1
5
2
2
-
7
Kaur
-
-
4
1
4
-
2
Seluma
-
-
4
2
3
-
3
Muko-M Muko
-
1
12
2
4
-
6
Jumlah
1
30
9 94
33
50
2
162 2
Sumber : Kantor K Perwakilaan Bank Indonesia Provinsi Bengkkulu, hingga datta Desember 2013
3.1.2 Perkemba angan Ase et Aset perb bankan umum di Prov vinsi Beng gkulu menu unjukkan p pertumbuh han m ode laporan n, aset perrbankan Provinsi Beng gkulu tumb buh Pada perio yang melambat. sebesar 16,08% (yo oy) menjadi sebesar Rp p13,23 triliu un (Tabel 3..2). Tingkat pertumbuh han ndingkan peertumbuhan n pada tahun sebelumn nya yang sebesar 23,18 8% ini melaambat diban (yoy).
Bila
dilihatt
dari
peergerakan
triwulanann nya,
terlihaat
adanya
perlambattan
pertumb buhan DPK sejak semester II-201 13. Pada trriwulan IV-2 2013, pertu umbuhan DPK D tercatat sebesar 1,5 59% (qtq), melambat m d dibandingka n triwulan sebelumnya s yang tumb buh q). Selain itu u, pertumbu uhan DPK pada triwulan IV-2013 juga melamb bat sebesar 3,86% (qtq d pertumbuhan DPK D triwulan n IV-2012 yaang sebesar 5,42% (qtq q). bila dibaandingkan dengan
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
44
BA ANK INDON NESIA Ta abel 3.2 Perkembang gan Aset Bank Umum m Provinsi Bengkulu B dalam juta rupiah kecuali diseb butkan lain
Kelompok Bank Bank B P Pemerintah B Swasta Bank B Umum Bank (TTotal)
2012 Q-3
2013 Q-4
Q-1
Q-2 Q
Pangsa a Q-3
Q-4 4
Pert. yoy
7.918.585
8.330.132
8 8.675.469
9.27 70.080
9.56 68.942
9.659 9.966
73,00% %
15,96%
2.894.704
3.069.390
3 3.099.249
3.27 70.275
3.45 55.948
3.572 2.361
27,00% %
16,39%
1 11.399.522
11 1.774.719
12.5 540.355
13.02 24.890
13.232 2.327
100% %
16,08%
10.813.289
Su umber : LBU – Kantor Perwakilan n Bank Indonesiaa Provinsi Bengk kulu, termasuk bank b umum syariah
Berdaasarkan pan ngsanya, asset bank pemerintah p mendominaasi total asset yang teerdapat di Provinsi P Ben ngkulu deng gan pangsa 73%. Sebaran aset b bank umum m saat ini m masih terkonssentrasi di wilayah w Kotaa Bengkulu dengan d porsi sebesar 66,08% (Gra afik 3.2). Seementara aset a perban nkan terkeccil terdapatt di Kabup paten Lebong dan Ka abupaten Keepahiang. Pertumbuhan n aset perbaankan tahun nan terbesar terjadi di K Kabupaten Bengkulu B Seelatan, Selum ma dan Kau ur yaitu sebeesar 31,81% % (yoy) Grafik 3.2 Distribusi D A Aset Bank Umum U di Provinsi Ben ngkulu Kab. Bengkulu Selaatan, Seluma, Kaaur, 11.63%
Kab. Bengkulu M Utara, Mukomuko, 11 1.17%
Kota Be engkulu, 66.0 08%
Kab. Rejang R Lebong, Lebong & Kepahiang, 11.1 13%
Su umber : Laporan n Bulanan Bank Umum U – Bank In ndonesia Bengku ulu, termasuk baank umum syariaah
3..1.3 Perke embangan n Dana Ma asyarakatt Penghimpunan DPK oleh bank umu um di Prov vinsi Bengk kulu pada triwulan t IV V-2013 me eningkat 4,23% 4 (yo oy) atau menjadi Rp7,68 R triliun (Graffik 3.3). Peertumbuhan n ini melam mbat diband dingkan den ngan triwulaan sebelum mnya yang mencapai m 11 1,81% (yoyy). Kondisi ini didorong g oleh penu urunan jum mlah giro yang cukup signifikan s paada bulan Desember D 2013. Bila dibandingkan n dengan posisi p triwulaan sebelumnya, DPK m mengalami peenurunan seebesar 8,34% (qtq). Berda asarkan po orsinya, tab bungan me emiliki porssi terbesarr mencapai 62,90% da ari total DPK, D sedan ngkan giro o dan deposito mem miliki pang gsa masing g-masing Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
45
BANK IN NDONESIA A 18,06% % dan 19,04% (Gra afik 3.4). Tabungan mengalami pertumbu uhan tertinggi mencapai 15,50% % (yoy), sedangkan deposito d tu umbuh sebeesar 4,07% % (yoy). Giro G mengalaami penuru unan yang g cukup signifikan s yaitu y sebessar 22,10% % (yoy). Bila B dibandin ngkan dengan triwulanan sebelumnya, giro pe erbankan paada triwulan laporan turrun sebesar 42,39% (q qtq). Penuru unan giro paada periode e triwulan IV V bersifat ssiklikal, nam mun nan pada triwulan lapo oran tercatat lebih tajam m dibanding gkan dengaan triwulan IVpenurun 2012 yaang hanya sebesar s 24,17% (qtq). Penurunan jumlah giro o ini diindikkasikan kare ena pencairaan dana milik m pemeerintah yang disimpan n di perbaankan guna percepattan pemban ngunan fisik menyambu ut pelaksanaan Hari Perss Nasional pada awal taahun 2014. Grafik 3.3 3
Perk kembangan n Dana Pihak Ketig ga di Provinsi Bengku ulu
Triliu un Rp
10 9 8 7 6 5 4 3
Grafik 3.4 Porsi P DPK p per Jenisnya a
% yo oy DPK
g (yoy)
4.23
35 3 3 30 2 25 2 20 1 15 1 10 5 0
18.06%
19.04%
62.90%
Q Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q Q3 Q4 2 2011
20 012
2013
Giro
T Tabungan
Deposito
Sumber : Laporan LBU – Kantor Perwakiilan Bank Indoneesia Provinsi Bengkulu
Dana Pihak k Ketiga (D DPK) bank umum di Provinsi Bengkulu B p pada triwullan laporan n masih terrkonsentrassi di bank pemerintah h dengan porsi p menccapai 78,44%, sedangkan 21,56% % berada di bank swasta. s DPK yang berrada di ban nk pemerinttah 63% (yoy), sementara DPK D pada bank b swasta tumbuh seebesar 14,95 5% tumbuh sebesar 1,6 abel 3.3). Baik B pada baank pemerin ntah maupun bank swaasta, kompo onen tabung gan (yoy) (Ta mencataatkan pertum mbuhan yan ng tertinggi masing-masing yaitu 13,12% (yoyy) dan 23,94 4% (yoy). Seementara itu u, giro padaa bank pem merintah terccatat menurrun sebesar 24,68% (yoy) dan dep posito pada bank swastaa menurun sebesar s 2,82 2% (yoy). J Jika diliha at dari struktur kep pemilikan dana, dana perora angan massih merupa akan komp ponen terbe esar pembe entuk DPK K perbankan. Porsi kep pemilikan da ana perorangan pada periode p lapo oran mencapai 73,54% %, diikuti oleeh dana milik pemerinttah
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
46
BA ANK INDON NESIA seebesar 11,21 1%, dana milik m BUMN dan BUMD sebesar 5,3 33%, dana milik swasta a sebesar 9,,87%, dan dana d milik laainnya sebessar 0,05%. Ta abel 3.3 Perkembang gan Penghimpunan Dana D Bank Umum Prov vinsi Bengkulu dalam juta rupiah
2012
Keterangan n
Q-3 3
2013 Q-4
Q-1
Ptumb.
Q2
Q-3
Q-4
yoy
B Bank Umum(To otal)
7.494 4.178
7.367.9 997
7.569.27 79
8.070.497 7
8.378.872
7.679.757
4,23%
G Giro
2.347 7.906
1.780.5 510
2.280.76 64
2.424.232 2
2.407.368
1.386.932
-22,10%
T Tabungan
3.797 7.112
4.182.2 231
3.686.36 61
3.931.331 1
4.378.492
4.830.444
15,50%
D Deposito
1.349 9.159
1.405.2 255
1.602.15 54
1.714.934 4
1.593.012
1.462.381
4,07%
B Bank Pemerintaah
6.179 9.038
5.927.2 289
6.205.89 90
6.631.787 7
6.830.516
6.023.618
1,63%
G Giro
2.203 3.314
1.614.5 587
2.126.28 84
2.268.467 7
2.226.813
1.216.059
-24,68%
T Tabungan
2.918 8.773
3.261.3 316
2.813.93 32
2.983.582 2
3.373.007
3.689.073
13,12%
D Deposito
1.056 6.952
1.051.3 386
1.265.67 75
1.379.738 8
1.230.696
1.118.485
6,38%
B Bank Swasta
1.315 5.139
1.440.7 707
1.363.38 88
1.438.710 0
1.548.356
1.656.139
14,95%
G Giro
144 4.592
165.9 923
154.48 80
155.765 5
180.555
170.873
2,98%
T Tabungan
878 8.340
920.9 915
872.43 30
947.749 9
1.005.485
1.141.371
23,94%
D Deposito
292 2.207
353.8 869
336.47 79
335.196 6
362.316
343.895
-2,82%
Sumber : Laporaan Bulanan Bank Umum – Kan ntor Perwakilan Bank Indonesiaa Provinsi Bengkkulu, termasuk bank umum syariah h
3..1.4 Perke embangan n Penyaluran Kreditt/Pembiay yaan Perkembangan Kredit/pembiay yaan Perbankan di Pro ovinsi Beng gkulu
Grrafik 3.5 T Triliun Rp
% %, yoy
Kredit K Pertumbuhan P
1 13
30 25
1 11
20
9
20.60
7
15 10
5
5
3
0 II
III 2010
IV
I
II
III
2011
IV
I
II
III
IV
2012 2
I
II
III
IV
2013
Sumber : Lapo oran LBU – Kanto or Perwakilan Baank Indonesia Prrovinsi Bengkulu, termasuk bankk umum syariah
Penya aluran kred dit/pembia ayaan oleh bank umu um di Prov visi Bengku ulu pada buh 20,60% %(yoy) (Gra afik 3.5). trriwulan IV-2013 menccapai Rp11,29 triliun atau tumb Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
47
BANK IN NDONESIA A Tingkat pertumbuh han ini melambat dibandingkan pertumbuh han triwulan n sebelumn nya yang sebesar 25,57 7% (yoy). Seelain itu, billa dibanding gkan dengaan pertumbu uhan di tahun 2012 yang y sebessar 26,51% % (yoy), pertumbuhan n kredit/peembiayaan menunjukk kan perlamb batan yang cukup signifikan. Secara triwulana an, pertumb buhan kredit/pembiayaan bank um mum Provin nsi Bengkulu tercatat sebesar 2,3 39% (qtq), melambat dibandingk kan triwulan n IV-2012 yaang tumbuh 6,60% (qtq q). Tabel 3.4 3
Perke embangan Kredit/Pe embiayaan Bank Umum Berdassarkan Jen nis Peng ggunaan, Sektor Ek konomi da an Kelomp pok Bank di Provin nsi Beng gkulu Dalam juta rupiah (kecuali persenttase pertumbuhan)
Keterang gan Jenis Penggun naan Modal Kerrja Investasi
2012 Q-3
2013 Q-4
Q-1
Q-2
Pertumbuha an yoy Q-3
Q-4
Rp.
%
8.780 0.766
9.360 0.558
9.747.8 850
10.528.7 747
11.025.685 5
11.288.765
1.928.207
20,60%
2.997 7.765
3.155 5.777
3.278.2 286
3.409.3 363
3.512.105 5
3.558.306
402.529
12,76%
997 7.365
984 4.172
999.0 097
1.212.6 610
1.276.064 4
1.341.382
357.210
36,30%
4.785 5.636
5.220 0.609
5.470.4 466
5.906.7 774
6.237.516 6
6.389.077
1.168.468
22,38%
8.780 0.766
9.360 0.558
9.747.8 850
10.528.7 747
11.025.685 5
11.288.765
1.928.207
20,60%
467 7.892
514 4.738
588.3 389
662.2 287
740.017 7
808.309
293.571
57,03%
Pertamban ngan
147 7.135
130 0.505
120.1 144
91.7 755
85.072 2
77.194
-53.311
-40,85% -
Perindustriian
268 8.040
299 9.435
282.2 239
304.8 867
300.138 8
302.474
3.039
1,01%
Listrik, Air, Gas
20 0.421
20 0.183
23.2 238
25.7 772
25.661 1
24.815
4.632
22,95%
Konsumsi Sektor Ekonomii Pertanian
Konstruksi Perdagang gan Pengangkkutan Jasa duniaa usaha Jasa sosial Lain-lain Kelompo ok Bank Bank Pemerintaah Bank Swasta
159 9.090
135 5.003
123.4 471
184.0 057
204.235 5
178.927
43.924
32,54%
2.267 7.682
2.383 3.597
2.445.5 527
2.734.9 974
2.810.641 1
2.872.434
488.837
20,51%
69 9.631
55 5.553
55.3 302
49.141
52.038 8
52.292
-3.261
-5,87%
310 0.968
307 7.773
339.4 400
406.0 046
402.178 8
406.869
99.096
32,20%
134 4.041
135 5.780
140.4 487
160.8 818
167.599 9
175.053
39.273
28,92%
4.935 5.867
5.377 7.990
5.629.6 653
5.909.0 030
6.238.106 6
6.390.397
1.012.407
18,82%
8.780 0.766
9.360 0.558
9.747.8 850
10.528.7 747
11.025.685 5
11.288.765
1.928.207
20,60%
6.179 9.908
6.658 8.203
6.934.0 035
7.532.0 028
7.939.343 3
8.141.444
1.483.241
22,28%
2.600 0.858
2.702 2.355
2.813.8 815
2.996.7 719
3.086.343 3
3.147.320
444.965
16,47%
Sumber : Laporan L LBU – Kantor K Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengk kulu, termasuk bank b umum syarriah
Berdasarka an jenis pe enggunaannya, pangssa kredit/p pembiayaan n perbanka an masih didominassi oleh kre edit/pembiayaan kon nsumsi yang mencapai 56,60% %, mbiayaan modal m kerja a 31,52%, dan kreditt/pembiaya aan investa asi diikuti kredit/pem %. Pada triw wulan laporaan, kredit/pembiayaan konsumsi tumbuh t seb besar 22,38% 11,88% (yoy) meenjadi sebesar Rp6,39 triliun, melambat diba andingkan dengan d triw wulan III-201 13 yang tum mbuh 30,34 4% (yoy). Peerlambatan pertumbuha an kredit/peembiayaan kkonsumsi jug ga
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
48
BA ANK INDON NESIA diikuti oleh krredit/pembiaayaan modaal kerja yang g tumbuh melambat m meenjadi 12,76 6% (yoy) daari 17,16% (yoy) padaa triwulan III-2013. Se ementara itu, kredit/peembiayaan investasi tu umbuh 36,3 30% (yoy), meningkat dari triwulan sebelum mnya yang mencapai 27,94% (yoy). Ditinjau
an penyalura
dari
kreditt/pembiaya aan
berda asarkan
sektoral,
pe ertumbuha an kredit/p pembiayaan terbesarr terjadi pada p sekto or pertania an yang tu umbuh seb besar 57,0 03% (yoy)) (Tabel 3.4). 3 Sekto or lainnya yang menccatatkan peertumbuhan n kredit/pem mbiayaan yaang besar yaitu, sekto or konstrukksi sebesar 32,54% (yoy). Meskip pun demikiaan, sebagian n besar sekttor mengalaami perlamb batan pertumbuhan krredit/pembiaayaan bila dibandingkan n dengan pe ertumbuhan n pada triwu ulan III-2013 3. Sektor industri peng golahan meengalami perlambatan p penyaluran kredit/peembiayaan tertinggi yaaitu dari 11,97% 1 (yo oy) pada triwulan III-2013 men njadi 1,02% % (yoy). Berbagai B peerlambatan yang terjad di merupakkan dampak k dari kond disi perekon nomian yang masih beelum stabil. Berdasarkaan pangsan nya, sektor lainnya maasih mendo ominasi pen nyerapan krredit/pembiaayaan terbessar, diikuti sektor s perda agangan dan n sektor pertanian. Ta abel 3.5
Perkembangan NPL/F Bank Um mum Berdasarkan Jen nis Penggunaan di Provinsi Be engkulu
Jenis Penggunaan n
2012
2013
Q-3
Q-4
Q-1
M Modal Kerja
2,72%
2,31%
In nvestasi
3,06%
2,69%
Konsumsi K T Total
0,70%
0,61%
1,66%
1,40%
Perttumbuhan dev viasi (%)
Q-2
Q-3
Q-4
3,16%
2,93%
3,19%
3,06%
0,26%
5,44%
3,81%
3,50%
3,82%
-0,31%
0,69% 2,01%
0,65%
0,71%
0,67
0,06%
1,76%
1,82%
1 1,80%
0,06%
Sumber : LBU – Kaantor Perwakilan n Bank Indonesiaa Provinsi Bengku ulu
Kualitas
kredit/pembiay yaan
ban nk
umum m
di
Provinsi
Be engkulu
m menunjukka an kinerja membaik k. Hal ini tercermin dari peng gukuran rassio Non Peerforming Lo oan/Financin ng (NPL/F) yang y pada triwulan lapo oran beradaa pada levell 1,80%. Peencapaian in ni sedikit meenurun dibaandingkan periode p sebeelumnya yan ng mencapa ai 1,82% daan masih dalam d bataasan yang aman (Tab bel. 3.5). Relatif rend dahnya rasiio NPL/F m mengindikasi kan keberh hasilan perrbankan menerapkan m prinsip kehati-hatian n dalam m menyalurkan kredit/pemb biayaan.
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
49
BANK IN NDONESIA A 3.1.5 Perkemba P angan Kred dit//Pembiayaan UM MKM Kredit/pem mbiayaan UMKM U pada triwulan IV-2013 mengalami m perlambata an eriode seb belumnya. Kredit/pem mbiayaan UMKM U tum mbuh sebessar dibandingkan pe % (yoy) menjadi Rp4,15 triliun. Pertu umbuhan in ni lebih rend dah dibandin ngkan dengan 19,22% pertumb buhan triwu ulan III-2013 3 yang men ncapai 19,8 86% (yoy). Bila dibandingkan seca ara triwulan nan, kredit//pembiayaan n UMKM tumbuh se ebesar 3,47 7% (qtq), lebih rendah dibandin ngkan pertu umbuhan triwulanan paada triwulan IV-2012 yang sebesar 4,03% (qtq). Tabel 3.6
Perke embangan Kredit/Pembiayaan n UMKM Berdasa arkan Pengg gunaan dan Sektor Ek konomi di Provinsi Be engkulu
Jen nis
juta rupiah (kecuali persenttase pertumbuhan)
2012
Keterrangan
P Pertumbuhan n yoy R Rp. %
2013 2
Q-3
Q Q-4
Q-1 1
Q-2
Q-3
Q-4
3.348.880
3.48 483.674
3.648.1 159
3.913.451
4.013.811
4.153.146
66 69.472
19,22 2%
2.557.901
2.68 688.815
2.836.6 624
292.7085 5
2.976.220
3.053.121
36 64.306
13,55 5%
765.724
758.444
773.4 416
973.914 4
1.024.504
1.085.683
32 27.239
43,15 5%
25.256
36.415
38.1 118
12.452 2
13.087
14.342
-2 22.073
-60,62 2%
3.348.880
3.48 483.674
3.648.1 159
3.913.451
4.013.811
4.153.146
66 69.472
19,22 2%
408.020
4 458.873
531.2 207
602.573 3
683.287
753.756
29 94.883
64,26 6%
Pertambaangan
86.125
8 80.791
77.6 678
55.050 0
55.121
50.274
-3 30.517
-37,77 7%
Perindusttrian
71.764
73.959
80.5 576
79.069 9
84.785
87.562
13.603
18,39 9%
Listrik, Airr, Gas
20.421
20.183
23.2 238
25.772 2
25.661
24.815
4.632
22,95 5%
137.203
123.192
113.4 450
170.433 3
169.735
148.398
2 25.206
20,46 6%
2.092.261
2.198.086
2.267.0 072
2.540.076 6
2.557.326
2.633.947
43 435.861
19,83 3%
65.434
51.908
51.8 816
45.034 4
45.324
47.124
-4.784
-9,22 2%
Jasa dunia usaha
173.241
171.068
190.7 786
246.034 4
240.227
248.194
7 77.126
45,08 8%
Jasa sociaal
118.924
111.818
115.0 031
134702 2
138.668
143.414
3 31.596
28,26 6%
Lain-lain
175.486
193.796
197.3 304
14.708 8
13.677
15.661
-17 78.135
-91,92 2%
Jenis Penggun naan Modal Keerja Investasi Konsumssi Sektor Ekonomi E Pertanian n
Konstrukksi Perdagan ngan Pengangkkutan
Sumber : LBU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu
P Perlambata n
pertum mbuhan
krredit/pemb biayaan
U UMKM
me empengaru uhi
perlamb batan perttumbuhan kredit/pembiayaan secara ke eseluruhan,, menging gat kontrib businya
y yang
cuku up
tinggii
yaitu
mencapai
36,79%
dari
tottal
kredit/p pembiayaa an/pembiay yaan bank umum. Da ari jumlah teersebut, seb besar 73,51% atau
R Rp3,05
triliun
meru upakan
krredit/pembia ayaan
mo odal
kerja,,
sedangk kan
kredit/peembiayaan investasi dan kredit/pem mbiayaan ko onsumsi massing-masing g berkontribusi sebesar 26,14% dan 0,35%.
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
50
BA ANK INDON NESIA Secara sektoral,, kredit/pembiayaan UMKM bank umum Provinsi Be engkulu uttamanya disalurkan d k kepada sek ktor perdagangan da an pertania an dengan pangsa m masing-mas ing sebesa ar 63,42% dan 18,15% % (Tabel 3.6). 3 Pada sektor perda agangan, peenyaluran kredit/pembi k iayaan UMK KM utaman nya diserap oleh sub ssektor perdagangan ecceran. Perdaagangan eceeran didomiinasi perdag gangan makkanan, minu uman dan te embakau seebesar Rp73 36,53 miliarr dan sub sektor s perd dagangan ecceran komo oditi lainnya a (bukan m makanan, minuman, atau tembakau u) sebesar Rp358,17 miliar. Sementtara itu, pad da sektor kelapa sawit menyerrap kredit/p peertanian, su ub sektor perkebunan p pembiayaan UMKM teerbesar men ncapai Rp423,68 miliaar, disusul oleh sub sektor perkkebunan ka aret dan peenghasil gettah lainnya sebesar s Rp213,15 miliar. Penya aluran kre edit/pembia ayaan UM MKM sektor pertania an tumbuh h stabil, se ementara
sektor
p perdaganga an
menca atatkan
p perlambata an
pertum mbuhan.
Krredit/pembiaayaan UMK KM sektor pertanian tumbuh seebesar 64,26% (yoy),, sedikit m melambat dibandingkan n triwulan III-2013 yan ng tumbuh 67,46% (yyoy). Semen ntara itu, seektor perdag gangan tum mbuh melambat dari 22,,23% (yoy) pada triwulan III-2013, menjadi 19 9,83% (yoy)) pada triwu ulan laporan n. Perlambattan kredit/pembiayaan UMKM yan ng terjadi haampir diselu uruh sektor ditengarai d teerjadi karena kondisi peerekonomian n yang masih belum stabil sehingg ga mendorong pelaku usaha u memb batasi ekspansi usahanyya. Ta abel 3.7 P Perkembang gan Non-P Performing g Loan/Fina ancing (NP PL/F) Sekto orUMKM d Provinsi Bengkulu di B dalam juta rup piah (kecuali perssentase NPL)
KOLEKTIBILITAS T 1
K KETERANGAN N Laancar
2 2012 Q-3
2013 Q-4
Q-1
Q-2
Q-3
Q-4
2.930.011 1
3.145.814
3.230.970
3.436.791
3,529,801
3,753,231
321.506 6
250.590
282.106
341.770
343,197
254,880
18.072 2
18.258
37.923
34.144
34,567
29,911
18.535
40.782
29.605
29,335
25,331
3
Daalam Perhatian Kh husus Ku urang Lancar
4
Diragukan
33.589 9
5
M Macet
45.703 3
50.477
56.378
71.140
76,910
89,792
2,91% %
2,51%
3,70%
3,45%
3,51%
3,49%
2
NPL
Sumber : LBU – Kaantor Perwakilan n Bank Indonesiaa Provinsi Bengku ulu
Kualitas
pen nyaluran
kredit/pe embiayaan
UMKM M
menunjukkan
ke ecenderung gan yang membaik dibandingk d kan kondissi pada triw wulan III-20 013. Hal ini tercermin dari rasio NPL/F N sektorr UMKM pa ada triwulan n laporan yaang sebesarr 3,49%, s menjadi 3,,51% (Tabe el 3.7). Rassio NPL/F seedikit lebih rendah dari triwulan sebelumnya krredit UMKM M ini masih berada pada bata as wajar, namun dem mikian rasio NPL/F krredit/pembiaayaan/pemb biayaan UMK KM masih le ebih tinggi dibandingka d an NPL/F penyaluran Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
51
BANK IN NDONESIA A kredit/peembiayaan/pembiayaan n secara keeseluruhan yang hanyya sebesar 1,80%. Pada triwulan n laporan, penyaluran kredit/peembiayaan/p pembiayaan n UMKM pada sekttor pertamb bangan men ncatatkan NPL/F N tertinggi yaitu seb besar 13,25% %, kemudiaan diikuti oleh sektor perdaganga p an yang sebesar 4,12%. Sementtara NPL/F sektor UMKM terendah dicatat oleh o sektor listrik, gas dan d air. 3.2
B Bank Umu um Syariah h & Unit Usaha U Syarriah Bank Umum P Pada triwu ulan lapora an, kinerja intermedia asi perbank kan syariah h di Provin nsi
Bengku ulu terbilan ng baik. Haal ini tercerm min dari Fin nancing to Deposit D Rattio (FDR) yan ng cukup tinggi yaitu sebesar 173,44% (Grafik 3.6). 3 Kondisi FDR yang menuru un ngkan triwu ulan sebelum mnya dipicu u oleh peniingkatan jumlah Dana PIhak Ketig ga dibandin (DPK) yaang lebih besar b diband dingkan den ngan jumlah h peningkattan pembiayyaan. Apab bila dibandin ngkan deng gan nasional, FDR perbaankan syaria ah di Provinssi Bengkulu masih berad da di atas FDR nasional yang seb besar 121,46%. Tingginya FDR peerbankan syyariah Provin nsi Bengkullu ini didukkung dengaan kualitas pembiayaan n yang baikk. Hal ini ttercermin da ari tingkat NPF perban nkan syariah h yang relatif masih re endah padaa level 2,78%. Meskipu un demikian, perlu adaa perhatian dari pihak perbankan syariah mengingat terd dapat indika asi naikan NPF pada p periode dua tahun n terakhir. tren ken Grafik 3.6 3
Perk kembangan n Financin ng to Deposit Ra atio (FDR)) dan Perfforming Fin nancing (NP PF) Perbank kan Syariah h di Bengkulu
250%
160% 173.444%
200% 150%
121.4 46%
100%
140%
200%
120%
150%
100% 80%
50%
FDR Bengkulu u FDR Nasionall
0%
250%
1733.44%
100%
60%
50%
40%
0%
I II III IV I II III IV I II III IV 2011
2012
2.7 78%
FDR I
2013
NPF
II III IV I
II III IV I
II III IV
2011
2012
013 20
No on
4.0% 3.5% 3.0% 2.5% 2.0% 1.5% 1.0% 0.5% 0.0%
Sumber : LBUS Bank Pelaapor & Statistik Perbankan P
Pembiayaa an
perban nkan
syarriah
pada a
periode
laporan
mi mengalam
pertum mbuhan seb besar 41,7 72% (yoy) atau men njadi sejum mlah Rp77 73,31 milia ar. Pertumb buhan pemb biayaan perb bankan syarriah mening gkat bila dib bandingkan pertumbuha an pembiayyaan pada triwulan t III-2013 yang sebesar 39,72% (yoy). Pembiayaaan perbanka an Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
52
BA ANK INDON NESIA syyariah didominasi oleh h pembiayaaan modal kerja den ngan porsi sebesar 41,06%, 4 seementara peembiayaan konsumsi dan investasi masing-maasing meng gambil porsi sebesar modal kerjja pada triw 36 6,66% dan 22,28%. Pembiayaan P wulan laporan tumbuh sebesar 31 1,37%
(yo oy)
atau
m menjadi
seenilai
Rp31 17,53
miliaar, mening gkat diban ndingkan
peertumbuhan n triwulan III-2013 yan ng sebesar 24,16% 2 (yo oy). Peningkkatan pertumbuhan juga terjadi pada p jenis pembiayaan p n investasi yaitu y tumbu uh sebesar 73,31% (yo oy) atau m menjadi senilai Rp172,31 miliar. Sementara a pembiayaaan untuk konsumsi tumbuh m melambat meenjadi 38,58 8% (yoy) darri 51,80% (yyoy) di triwu ulan sebelum mnya. Secarra sektora al, pembia ayaan dido ominasi oleh sektorr lainnya sebesar 36 6,66%, kem mudian diikuti oleh sektor jasa dunia usaha seb besar 31,34 4% dan se ektor perdagangan sebesar s 17 7,32%. Sek ktor dunia usaha u mencatat pertumbuhan peembiyaan seebesar 55,33% (yoy) attau menjadi senilai Rp2 242,33 miliaar, sementarra sektor peerdagangan tumbuh sebesar 25,59 9% (yoy) ata au menjadi senilai s Rp133,94 miliar. kan syaria ah Provin nsi Bengku ulu mencatatkan Dari sisi asett, perbank pe ertumbuha an sebesar 32,10% (yoy), seme entara DPK K tumbuh sebesar
16,06%
(y yoy). Pertum mbuhan aseet perbankaan syariah in ni lebih rendah diband dingkan triw wulan III20 013 yang sebesar s 37,9 93% (yoy), sehingga tercatat meenjadi senilaai Rp846,77 7 miliar. Seementara itu, pertumbuhan DPK perbankan syariah mellambat sign nifikan dari 31,80% (yoy) di triwu ulan sebelum mnya, tercattat menjadi senilai Rp4 445,86 miliaar. DPK pe erbankan syyariah mengambil porsi 5,81% dari total DPK bank b umum. G Grafik 3.7
aan Perban nkan Pembiaya Syariah di d Bengkulu u
miliar Rp
yo oy (%)
miliar Rp
900
45%
800
40%
Pembiayaan Growth
700
35% 41.72%
600
30%
500
25%
400
20%
300
15%
200
10%
100
5%
-
0% III
IV
2011
Grafik G 3.8 DPK Perb bankan Sy yariah di Bengkulu
I
II
III
2012
IV V
I
II
III
yoy (%)
500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 -
IV
50% 45% 40% 35% 30% 25% 20% 15% 10% 5% 0%
Dan na Pihak Ketiga Gro owth
16.06 6%
III
IV
2011
I
II
III
IV
I
2012
II
III
IV
3 2013
2013
Sumber : LBUS-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengku ulu
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
53
BANK IN NDONESIA A 3.3
B Bank Perk kreditan/Ba ank Pemb biayaan Ra akyat Syarriah Jumlah Bank B Perkrreditan Ra akyat/Bank k Pembiay yaan Raky yat Syaria ah
(BPR/BP PRS) di Pro ovinsi Beng gkulu saat ini i sebanya ak 5 BPR/B BPRS yang tterdiri darii 3 BPR kon nvensionall dan 2 BPR R syariah. Adapun A jumlah kantor BPR/S B sebanyyak 22 kanttor dengan sebaran kaantor di Ko ota Bengkulu, Kab. Se eluma,
Kab b. Bengkulu u Utara, Ka ab.
L Kab b. Bengkulu Selatan dan n Kab. Kepa ahiang. Rejang Lebong, Tabel 3..8
Perke embangan Kegiatan Usaha U BPR//BPRS di Prrovinsi Beng gkulu dalam m juta rupiah (keecuali persentasee pertumbuhan)
2012
2013
Kete erangan Q-3
Q-4
Q Q-1
Total Aseet
155.337
161.967
161.355
Kredit/peembiayaan /Pembiayyaan
129.875
133.934
DPK
95.763
L/FDR (% %)
135,62
Q-2 2
Pertumb. (yoy)
Q-3
Q-4
158.2 224
160.0 068
157,33 31
-2,86%
140.122
137.3 311
131.0 077
126,98 86
-5,19%
99.457
103.507
101.8 817
105.4 432
94,35 51
-5,13%
134,66
135,37
134,8 86
124,32
134,5 59
-
Sumber : LBPR/S – Kantor Perwakilan P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu
Kinerja BP PR/BPRS Pro ovinsi Beng gkulu pada a triwulan IV-2013 m menunjukka an penurunan. Padaa periode laporan, aset BPR/BP PRS Provinssi Bengkulu u mengalami nan dari 3,0 05% (yoy) pada triwulan n III-2013 menjadi m -2,86% (yoy). SSelain itu, asset penurun BPR/BPR RS turun sebesar 1,71% % (qtq) dib bandingkan triwulan III-2013. Pen nurunan yan ng Dana PIha serupa juga dialaami oleh komponen k ak Ketiga (DPK) dan n penyalura an kredit/peembiayaan. PRS di Prov vinsi Bengk kulu tercattat Meskipun demikian, intermediasi BPR/BP mening gkat denga an rasio LDR R/FDR sebessar 134,59% %. Dengan demikian, rrasio LDR/FD DR pada periode p ini kembali ke k tingkat rata-ratanyya sepanjan ng dua tah hun terakh hir. Penyaluran kredit/p pembiayaan n BPR/BPRS turun seb besar 5,19% % (yoy) menjadi senilai Rp126,9 99 miliar. Kendala padaa penyaluraan kredit/pembiayaan in ni sudah terrindikasi sejak triwulan n sebelumnyya yang men ncatatkan pertumbuhan p n penyaluraan kredit/pem mbiyaan yan ng cukup reendah yaitu 0,93% (yoyy). Sementara itu, DPK BPR/BPRS tu urun sebesar 5,13% (yo oy) atau menjadi senilai Rp94,35 5 miliar, menurun m dib bandingkan triwulan III-2013 yan ng mencataatkan peningkatan DPK K sebesar 10,10% (yoy). p n laba usaha, laba yang y diperroleh masih tergolon ng Dari sisi pencapaian cukup baik. b Pencaapaian laba didekati melalui m perhitungan spreead bunga//marjin anta ara pendapaatan dengan n biaya bun nga/bagi hassil BPR/BPRS S sebagaimaana dicermin nkan oleh Net N
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
54
BA ANK INDON NESIA Interest Marg gin (NIM)/Neet Margin. Net N Interest Margin M (NIM M)/Net Marg gin pada triw wulan IV20 013 tercatat sebesar 12,79%, sed dikit mening gkat diband dingkan triw wulan III-2013 yang seebesar 12,3 31%. Kondisi perekon nomian, khu ususnya dissektor pertaanian, yang g belum m membaik sep panjang 2013 mengakkibatkan tek kanan padaa kinerja BPPR/BPRS di Provinsi Beengkulu sebagaimana terlihat paada grafik perkemban ngan Net IInterest Ma argin/Net M Margin BPR/SS (Grafik 3.9 9). Grafik 3.9
Perkemb bangan Nett Interest Margin/Ne et Margin BPR/S di Provinsi P Bengkulu u
31% 28% 24% 21% 17%
12.79% %
14% 10% III
IV
I
II
III
IV
I
2 2011
2010
II
III
IV
I
II
2012
III
IV
2013
Su umber : LBPR/S – Kantor Perwakkilan Bank Indonesia Provinsi Ben ngkulu; diolah
3..4
Siste em Pemba ayaran
3..4.1 Sistem Pembay yaran Tun nai osisi penge edaran uan ng kartal d di Bank Ind donesia Pada triwulan IV-2013, po Be engkulu mengalami net n cash ou utflow. Net cash outfllow mencap pai Rp834,8 89 miliar, lebih tinggi dibandingkan triwulan n sebelumnya yang mencatatkan m net cash outflow 47,01 miliar (Tabel 3.9). seebesar Rp54 Ta abel 3.9 Perkembang P gan Inflow w-Outflow Uang U Karta al Provinsi B Bengkulu juta rupiah
Keterangan
2012
201 13 Q-4
453.572 2
259.622
653.052 2
107.185 5
543.719
188.814
-65,27%
O Outflow
(717.724 )
(890.057 )
( 404.585 5)
(754.227)
1.023.700
-6,15%
N Netflow
(264.152))
(630.435)
248.467 7
(647.043)
1.090.781 (547.062)
(834.886)
52,61%
In nflow
Q-1
Q-2
Q-3
Q-4
Pert. q-t-q
Q-3
Sumber : Kantor Perwakilan P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu;
Net cash c outflo ow yang cu ukup tinggii pada triw wulan laporran mencerrminkan pe eningkatan n kebutuha an uang kartal di ma asyarakat menjelang g akhir tah hun. Jika dilihat pertum mbuhannya,, cash outfllow tumbuh h hingga 52 2,61% (qtq q), berlawan nan arah
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
55
BANK IN NDONESIA A dengan triwulan sebelumnyaa yang meencatatkan penurunan n cash outtflow sebessar -15,45% % (qtq) . Di sisi lain cash c inflow mengalami penurunan n sebesar 6 65,27% (qtq q), sementaara pada trriwulanan seebelumnya tumbuh se ebesar 402,27% (qtq). Peningkata an aliran uang kartal yang keluaar dari kas Bank Indon nesia yang terbesar terrjadi di bula an Desemb ber 2013 yaitu mencapai 70,82% (mtm) atau naik Rp213 3,20 miliar dibandingka an bulan seebelumnya (Grafik ( 3.10 0). Peningkaatan aliran uang u kartal pada period de triwulan IV, I khususn nya pada bu ulan Desemb ber, bersifatt siklikal. Ko ondisi ini dip perkirakan d didorong ole eh percepatan realisassi proyek-pro oyek pemerrintah maup pun swasta sehingga m meningkatka an han uang kaartal pada periode terseebut. Pertum mbuhan triw wulanan nett cash outflo ow kebutuh pada triw wulan VI-20 013 lebih ren ndah diband dingkan den ngan pertum mbuhan pad da triwulan IVtahun 201 2012 yaang sebesaar 138,70% % (qtq). Sem mentara itu u, secara keseluruhan k 13 mencataatkan net cash c outflow w sebesar Rp1,78 R triliu un, turun dibandingkan n tahun 201 12 sebesar 5,25% (yoyy). 3 Grafik 3.10
Perk kembangan n Bengkulu
Inflow w-Outflow w
Uang
Kartal
Provin nsi
juta rupiah
600,00 00 Inflow
514,257 7
Outflow
500,00 00 400,00 00 300,00 00 200,00 00 53,886
100,00 00 -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 2011 2012 2013
K Perwakilaan Bank Indonessia Provinsi Bengkulu Sumber : Kantor
i.
Penyediaa an Uang Kartal K Laya ak Edar R Rasio jumla ah PTTB terhadap infflow pada triwulan t la aporan sebe esar 86,10% %,
mengin ndikasikan meningkattnya kelusuhan uang g yang massuk ke Ban nk Indonesia. Dalam rangka r men njaga kualitaas uang yan ng beredar di masyarakkat (clean m money policcy), maka Kantor K Perrwakilan Baank Indoneesia Provin nsi Bengkulu melakukkan kegiattan pemusnahan Uang yang Tidak Layak Ed dar (UTLE) secara s rutin n. UTLE selaanjutnya ak kan dimusnaahkan melaalui proses peracikan atau Pemberian Tandaa Tidak Berharga (PTT TB) dengan menggunakan mesin racik. Jumlaah PTTB pad da triwulan IV-2013 tercatat sebessar Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
56
BA ANK INDON NESIA Rp p162,56 miliar, naik 22 2,59% (qtq)) dari triwullan III-2013 yang tercattat Rp132,6 61 miliar. Naamun demikian, pening gkatan rasio o jumlah PT TTB terhadap p inflow ini juga didoro ong oleh peenurunan ju umlah inflow w pada periode laporan n. Berdasarkkan data sepanjang 2013, rasio jumlah PTTB terhadap t inflow meningkat menjadi 34,59% dibandingkaan rasio pad da tahun 20 012 yang seebesar 24,90 0%.
Grafik 3.11 Perkemb bangan Rasio PTTB terhadap t I Inflow Pro ovinsi Bengkulu %
140 119.33
120
113.39 99.40
100 80
86.10 71.40
68.62
63.70
60
59.99
47.34
42.98 39.17 3
35.9 91
40
23.14
0
24.3 39 15.26
20
6.81
Q-1 Q-2 Q Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 3 Q-4 Q-1 Q-2 Q Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 2010
2011
2012
2013
Sumber : Kantor Perwakilan P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu:
ii..
Pene emuan Uan ng Palsu
Grafik 3.12 Perkemban ngan Jumla ah Lembar Uang Palsu u yang Dite emukan di Provinsi Be engkulu 300
293
250 200 150
112
100 50 0
15
2 22
28
23
37 5
28
6
4
6
13
9
18
23
Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 2 Q-3 Q-4 Q--1 Q-2 Q-3 Q-4 Q 2010
2011
2012
2013
Sumber : Kantor Perwakilan P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu
Jumla ah uang palsu p yang g dilaporka an ke Bank k Indonesiia Bengkullu pada trriwulan IV--2013 men ningkat ba aik dari jumlah lemb bar maupu un nomina al. Bank Indonesia Beengkulu meenerima pellaporan uang palsu sebanyak s 112 lembar dengan no ominal Rp10 0.970.000. Jenis J pecahaan uang pallsu yang diteemukan dan n dilaporkan n selama Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
57
BANK IN NDONESIA A periode laporan adalah pecahan Rp100 0.000,00 se ejumlah 101 1 lembar, dan pecaha an Rp50.00 00,00 sejum mlah 9 lemb bar. Persenttase jumlah h uang palssu terhadap p jumlah cash inflow pada p triwulaan laporan saangat kecil yaitu hanya sebesar 0,0 0165%. Sep panjang tahu un 2013, jumlah uan ng palsu yaang dilaporrkan ke Ba ank Indonesia Bengku ulu berjumla ah sebanyaak 160 lemb bar dengan nilai n sebesarr Rp13.665.0 000, meningkat diband dingkan tahu un 2012. S Pe embayaran n Non Tun nai 3.4.2 Sistem i.
P Perkemba angan Klirring Lokal P Pada triw wulan IV-2013, transsaksi klirin ng secara a nominal mengalami
peningkatan, yaittu dari Rp844,57 milia ar di triwulan sebelum mnya menjadi Rp881,24 a menin ngkat 4,34 4% (qtq). Pertumbuha P n nominal transaksi klliring triwulan miliar atau laporan melambat dibandingkkan dengan pertumbuh han pada trriwulan sebeelumnya yang q). Sejalan dengan d pen ningkatan nominal klirin ng, jumlah warkat kliring sebesar 4,77% (qtq q). Arah yan ng serupa juga terlihatt dari rata-raata kliring per p meningkkat sebesar 9,63% (qtq hari, dim mana nomin nal kliring meeningkat 7,6 65% (qtq) atau a senilai Rp13,99 R milliar per hari.. Tabel 3.10. Perke embangan Kliring dan n Penolaka an Cek/Bilye et Provinsi Bengkulu Ketterangan Bank Pesserta Kliring
2012
2013
Q-3
Q-4
Q-1
Q-2
Q--3
Q-4
Ptumb. qtq
15
18
19
19
19 9
19
%
Perputarran Kliring 653.406 6
1.026.779
788.149
806.112 8
32.801 1
51.416
30.061
31.114
844 4.566 29 9.505
881.23 38 32.34 47
4,34% 9,63%
10.712 2
16.832
13.136
12.795
12.993
13.98 88
7,65%
538 8
843
501
454
513
13,11%
Nominal
2,65% %
2,16%
3,82%
3,19% 3
3,5 58%
2.76% %
-
Warkat
2,02% %
1,45%
2,70%
2,74% 2
3,1 15%
2.08% %
-
Nominal (juta Rp.) Warkat (lembar) (
Rata-Ratta Perputaran Kliring K per Harri Nominal (juta Rp.) Warkat (lembar) (
494
% Penollakan Cek dan Bilyet Giro
Sumber : Kantor K Perwakilaan Bank Indonessia Provinsi Bengkulu
Jumlah penolakan ce ek dan bily yet giro me engalami pe enurunan baik dari sisi jumlah warkat ma aupun nom minal diban ndingkan trriwulan seb belumnya. Pada triwula an d bilyet giro g yang tertolak t seb banyak 2,08 8% dari tottal laporan,, jumlah warkat cek dan warkat yang ditraansaksikan (Tabel 3.10). Jumlah ini lebih h rendah dibandingka an p triwulaan sebelumn nya yang tercatat 3,15% %. Sementa ara penolakkan cek dan bilyet giro pada bila dilihat dari no ominal, pen nolakan cekk dan bilye et giro men ncapai 2,76 6% dari tottal transakssi kliring. Penolakan P t transaksi kliring dapat terjadi antara lain karena tidak Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
58
BA ANK INDON NESIA dipenuhinya syarat-syaraat administraasi bank penerima pad da fisik warkkat, rekening tutup, daan saldo tidaak cukup.
ii..
Perke embangan n Real Tim me Gross Settlement S t (RTGS) Perke embangan transaksi pembayaran melalu ui sistem Real Time e Gross
ettlement (RTGS) ( men ngalami pe eningkatan n. Pada triwulan laporan, nominal transaksi Se m masuk turun sebesar 2,8 83% (qtq) attau menjadi sebesar Rp p24,81 triliun n. Namun demikian, d jumlah warkaat transaksi RTGS masukk Bengkulu meningkat sebesar 5,35% (qtq). Dilain D sisi, traansaksi keluar Provinssi Bengkulu u serta anttar nasabah h di dalam Provinsi Bengkulu B m mengalami p peningkatan n nominal transaksi masing-masi m qtq) dan ng sebesarr 3,51% (q 22 2,44% (qtq)). Peningkattan ini diperkirakan did dorong oleh h meningkattnya konsum msi pada akkhir tahun, khususnya k y yang terkait dengan kon nsumsi pemerintah mau upun swasta a. Sepan njang tahun 2013, seluruh jen nis transakksi RTGS menunjukka an arah peergerakan yang y serupaa dengan ko ondisi pada triwulan IV V-2013. Traansaksi RTGS masuk Beengkulu tah hun 2013 mencatatkan m n penuruna an nominal hingga 21,,59% diban ndingkan taahun 2012. Sementara nominal trransaksi RTG GS keluar dan d antar naasabah di Bengkulu B m masih tumbuh masing-m masing sebessar 30,31% (yoy) dan 12 21,98% (yo oy). Ta abel 3.11
Perkemba angan Tran nsaksi Real Time Grosss Settleme ent (RTGS) Provinsi P Bengkulu
Keteran ngan
2012 Q-3
20 013 Q Q-4
Q-1 1
Q-2
Q-3
Q-4
Pttumb. qtq
T Transaksi Kelu uar Daerah (fr from) 10.604 Nominal (miliaar Rp.) N 10.483 W Warkat (lembar) T Transaksi Massuk Bengkulu u (to)
11.070
7..876
15.275
12.411
12.846
3.51%
11.703
8..492
9.172
9.298
11.058
18.93%
30.553 23.224 15..063 Nominal (miliaar Rp.) N 8.104 8.192 6..466 W Warkat (lembar) T Transaksi Antaar Nasabah di d Dalam Beng gkulu (from-tto) 1.127 1.276 1..127 N Nominal (miliaar Rp.)
30.761
25.528
24.806
-2.83%
7.843
7.401
7.797
5.35%
4.023
2.319
2.839
22.44%
2.760
2.545
2.746
7.90%
W Warkat (lembar)
2.464
2.755
1..988
Su umber : Kantor Perwakilan Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu
iiii.
Transsaksi Uang g Kartal Antar A Bank k (TUKAB) Sejak akhir tahun 2007, Baank Indonessia memberlakukan sisttem Transak ksi Uang
Kaartal Antar Bank (TUKA AB) dimana melalui sisttem ini pem menuhan keebutuhan ua ang oleh peerbankan yaang kekurangan uang kartal (sho ort) tidak laagi langsung g melalui kas k Bank Indonesia meelainkan terrlebih dahulu melalui bank lainnyya yang beerada dalam m kondisi Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
59
BANK IN NDONESIA A kelebihaan uang karrtal (long). Selanjutnya, S apabila selu uruh bank berada b dalam posisi sho ort (atau lon ng) maka akkan dipenuh hi dari (atau disetorkan ke) kas Bank Indonesia.. J Jumlah
t transaksi
TUKAB
pada
triwulan
la aporan
m menunjukka an
(Grafik 3.13). Transa kecede erungan meningkat m aksi uang kartal antaar bank pada triwulan n laporan mencapai m Rp p1,10 triliun n, jumlah in ni lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelum mnya yang hanya sebesar Rp947 7,96 miliar, meningkatt sebesar 16,07% (qtq). Peningkkatan volum me TUKAB dapat d menceerminkan ke ebutuhan uaang kartal d di masyarakat. Jika volume TUKA AB tinggi daan pada waktu w yang sama perbankan masih melakuk kan penarikkan uang kaartal dari Bank Indonesia, makamengindikasikaan kebutuhaan uang tun nai pada peeriode tersebut sedang tinggi. Sepanjang tahu un 2013, traansaksi TUKA AB meningk kat sebesarr 25,74% (yoy) dibandin ngkan tahun n 2012 atau u menjadi seenilai Rp3,64 4 triliun. Grafik 3.13 3 Perke embangan TUKAB di Provinsi Be engkulu juta rup piah 400,000 350,000
200%
g (yoy)
150%
300,000
100%
250,000 128..64%
200,000
50%
150,000 100,000
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2012 2013 2
0%
Boks 2
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Beng gkulu
Penelitian n Lending Model Ussaha Lemp pok Durian n
Kajian yang dilakukan oleh h KPJU ung ggulan Usah ha Mikro, Keecil dan Meenengah (UM MKM) Provinsi Bengkulu B m menyimpulka an bahwa durian me erupakan salah s satu unggulan untuk subsektor tanaman buah-buahan b n selain pisaang, sawo, mangga, m daan buah jeru uk. Produksi buah durian ini tersebar dii seluruh kaabupaten yaang ada di Provinsi Ben ngkulu deng gan potensi yang cukup beesar. Data yang dipub blikasikan oleh o BPS ta ahun 2012 menunjukkkan bahwa total produksi buah b durian n mencapai 311.917 3 kuintal pada ta ahun 2011. Produksi ini meningkatt lebih dari 600 % dibandingkan prod duksi tahun n sebelumnya, yakni 50.408 5 kuin ntal. Pening gkatan produksi tertinggi terjadi di Kab bupaten Bengkulu Utara, disusul dengan Kabupaten Lebong, Seluma, dan d Kepahiyaang. Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
60
BA ANK INDON NESIA Buah du urian selain dikonsumssi sebagai buah segaar, sebagian n juga diolah menjadi panganan lemp pok durian. Lempok Durian diang ggap sebagaai makanan tradisional di Bengkulu u merrupakan satu ikon pentting, selain batik bersurrek dan kuliit lantung yyang telah la ama digelutti oleh h pengrajin dalam skala kecil dan menengah h. Usaha lem mpok durian n di Bengkulu meliputti usah ha pengolahan, usaha penyedia pasokan, p da an usaha peenjualan. Meskipun lem mpok durian n sebaagai pangan nan khas Beengkulu didu ukung oleh ketersediaaan bahan baakunya yang g melimpah, tidak banyak pengusaha p y yang berkeccimpung da alam usaha panganan ini. Salah satu kendalaa yang g diduga menghamba m t pengembangan usah ha ini, sepeerti juga keb banyakan UMKM U yang g lain, adalah lem mahnya mod dal atau pem mbiayaan ya ang dimiliki oleh pengraajin. Sulitnya akses a bagi pelaku p usahaa lempok du urian ke lem mbaga keuan ngan formall, khususnyaa perb bankan, meenjadi permaasalahan terrsendiri bagi pengrajin untuk meng gembangkan usahanya. Hal ini dapat disebabkan d oleh faktor teknis mau upun non teeknis. Fakto or teknis ini antara lain n adalah tidak adanya a jaminan, kalaupun ada ju umlahnya kurang k sehin ngga tidak mencukupi perssyaratan yan ng diminta. Pengrajin juga menghadapi kendala terbatassnya akses informasi kee lembaga keuan ngan perban nkan, termaasuk diantarranya adalah terbatasn nya informassi mengenai polaa pembiayaan untuk komoditas k teertentu. Se ementara itu, pihak peerbankan juga memilikki info ormasi yang kurang ataaupun terbatas terkaitt dengan ko omoditi, pro oduk atau jasa j UMKM M yang g berpotenssi atau layakk untuk dibiayai. Akibatnya, aksessibilitas UMKM ke perb bankan jugaa terkkendala dan semakin terbatas. Guna menutup kessenjangan informasi i in ni, maka Kantor K Perw wakilan Bank Indonesiaa Provvinsi Bengkkulu bekerjasama den ngan Laboratorium So osial Ekono omi Pertania an Fakultass Perttanian Univversitas Ben ngkulu (Lab. Sosektan FP UNIB) telah melaakukan pen nelitian Polaa Pem mbiayaan Ussaha (Lendin ng Model) untuk u komo oditas pengo olahan lemp pok durian. Diharapkan n dengan penelitian ini akan n dapat dipeeroleh pola pembiayaan n yang dapaat menjadi rujukan r atau u info ormasi bagi pihak perrbankan un ntuk dapat memperluaas dan meemperbesar akses bagi pengrajin lemp pok durian. Dengan demikian, pengrajin dapat d melaakukan perrluasan dan n pengembangan n usahanya dimana tidaak saja dapa at meningkaatkan kesejaahteraan pe engrajin dan n kelu uarganya, teetapi juga menyerap m ten naga kerja yang y dapat berkontribu b si pada pengembangan n ekonomi Provin nsi Bengkulu u. Kesimpulan dan saraan dari peneelitian terseb but antara laain yaitu : Kessimpulan 1. Usaha lemp pok durian di d Provinsi Bengkulu B be erjalan baik,, ketersediaan produk juga j terjagaa dengan baik sepanjang g tahun, seh hingga seca ara potensial dapat disaampaikan ba ahwa usahaa lempok durrian memilikki prospek peengembang gan yang baik dan dapaat diunggulk kan. 2. Perkembangan usaha pengolahan n lempok durian merupakan fakto or penduku ung terbesarr Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan IV‐ ‐2013
61
BANK IN NDONESIA A bagi usaha u penjualan lempokk durian agaar dapat me emasok lempok durian sebagai kom moditi usaha penjualan dengan jam minan konttinuitas, harrga yang ko ompetitif, d dan kualitas yang baik. 3. Dua faktor f terpeenting bagi keberhasilaan usaha lem mpok duriaan selain faktor bahan baku adalah h tingkat keemasakan proses p peng golahan dan n kualitas pengemasan produk. Tiingkat kemassakan lempo ok pada pro oses pengolahan akan menjadi fakktor pembed da satu produsen dengaan produsen n lainnya, dimana akan timbul keterikatan antara ko onsumen de engan produsen lempokk durian terteentu. 4. Total biaya investtasi untuk usaha u penju ualan lempo ok durian seebesar Rp 3.371,05 jutta dan biaya modal kerjaa adalah sebesar Rp 75 52,43 juta, sementara untuk pemasok investa asinya sebesaar Rp 3,02 ju uta dan biayya modal keerja sebesar Rp 1.743,32 2 juta 5. Analissis keuangan n dan kelayaakan proyekk usaha penjualan lempo ok durian seesuai asumsi yang digunaakan adalah h layak untu uk dilaksanakan dengan n nilai NPV Rp R 4.777.052,06 juta, IR RR 1,8 %, Neet B/C 2,52,, BEP Rp 59 9,53 juta dan PBP 3,5 ta ahun. Indusstri ini juga mampu me elunasi kewajiban angsurran kredit keepada bank.. 6. Kelayaakan usaha pemasok juga ditunjukkan oleh kriiteria yang digunakan d yyakni NPV
Rp.
3.266,66 juta, IRR R 1,8 %, Neet B/C 2,08; BEP Rp. 6,54 juta; dan PBP 0,5 tahun. 7. Industtri lempok durian ini sangat taahan terhad dap kenaikkan biaya vvariabel ma aupun penurunan produ uksi dan harga h jual produk, p karena usahaa ini masih dianggap layak walaupun kenaikaan biaya varriabel atau penurunan p pendapatan p terjadi lebih h dari 10%. 8. Pengeembangan in ndustri lemp pok durian memberikan n manfaat yang y positif dari aspek sosial ekono omi wilayah h dengan terbukanyaa peluang kerja sertaa peningkaatan penda apatan masyaarakat, nam mun dari sissi dampak lingkungan, l masalah limbah dan hygiene sa anitasi produk masih san ngat perlu diperhatikan.. Saran 1. Berdassarkan poteensi bahan baku, prospek pasar,, tingkat teeknologi prroses, dan aspek finanssial, industri lempok durrian ini, layak untuk dibiayai. 2. Untukk menjamin kelancaran pengembalian kredit, pihak perbaankan seyog gyanya juga turut berpartisipasi dalam pembin naan usaha ini, khusussnya pada aspek a peren ncanaan pro oduksi dan manajemen m p persediaan. 3. Perlu adanya info ormasi men ngenai pend dampingan/p pembinaan kepada kelompok/pen ngrajin dalam m rangka menjaga keberrlanjutan usaaha, terutam ma bagi UM MKM. 4. Perlu adanya info ormasi alterrnatif pemb biayaan den ngan mengg gunakan 2 (dua) pola, yaitu pembiayaan kepaada kelomp pok dan keepada individu untuk penyesuaian p n kebijakan pada masing-masing baank/lembaga keuangan n. Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan IV‐2013
62
BA AB IV V
PERKE P MBAN NGAN KEUAN K NGAN DAERA AH
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Kinerrja keuangaan Pemerinttah Provinsii Bengkulu 2013 menu nunjukkan perbaikan p diibandingkan n dengan taahun 2012 baik b dari sisii pendapataan maupun b belanja. Hall tersebut dan Belanjaa Daerah teerlihat dari realisasi r pen ndapatan daan belanja Anggaran A P Pendapatan (A APBD) Proviinsi Bengku ulu tahun 2013 2 yang lebih tingg gi dibanding gkan dengaan tahun seebelumnya. Pendapatan n mencatattkan persen ntase realisaasi sebesar 100,85% dari d total an nggaran deengan nilai Rp1.695, 23 2 miliar. Seementara belanja be menccatatkan peersentase reealisasi sebes esar 89,86% % dari total anggaran a deengan nilai Rp1.727,48 R m miliar. 4..1
Realiisasi Sisi Penerimaa P an
4..1.1 Realiisasi Sisi Penerimaa P an Provins si Bengkullu Realissasi pendaapatan Pem merintah Daerah D Pro ovinsi Beng gkulu pada a tahun 20 013 lebih t inggi diba ndingkan tahun t 2012 2. Total pen ndapatan mencapai Rp1 1.695,23 m miliar atau 100,85% daari anggaran n yang dite etapkan pad da APBD-P sebesar Rp1 1.681,00 m miliar. Dilihatt dari struktu urnya, porsi komponen n Dana Perim mbangan/Traansfer mend dominasi peenerimaan APBD A sebesaar 68,96%, diikuti Pend dapatan Asli Daerah (30 0,91%) dan Lain-lain Peendapatan Daerah D Yan ng Sah (0,12 2%). Realisa asi Pendapaatan Asli Daaerah (PAD) tercatat seebesar 102,1 16% dari target, lebih tinggi t dibandingkan reaalisasi pendaapatan transsfer yang seebesar 99,84 4%. Realissasi pendaapatan terb besar bera asal dari pendapatan p n dana ba gi hasil paajak yaitu sebesar 148,914% dari d targett APBD-P dengan d nil ai Rp53,93 3 miliar. Reealisasi dana bagi hasiil pajak ini lebih tingg gi dibanding gkan dengaan realisasin nya pada taahun 2012 yang hanyya sebesar 100,45% dari d APBD-PP.
Realisasi penerimaa an Dana
Allokasi Umum (DAU) daari Pemerintah Pusat menjadi m sum mber utamaa penerimaa an untuk ko omponen Dana D Perimb bangan yang g mencapai Rp854,65 miliar deng gan realisasii sebesar 10 00%. Propo orsi DAU yaang tinggi menggamba m arkan keuan ngan pemerrintah daera ah masih saangat bergan ntung dari transfer t dana pemerinta ah pusat. Secarra umum, realisasi komponen k D) lebih Pendapataan Asli Daaerah (PAD nggi diban ndingkan dengan d reaalisasi tahu n 2012. Reealisasi Pend dapatan Asli Daerah tin (PPAD) mencap pai Rp524,0 07 miliar ataau terealisasi 102,16% dari anggarran yang ditetapkan. Reealisasi PAD D tersebut terutama bersumber dari Pendapatan Pajak Daerah sebesar Rp p394,14 miliar dan pen ndapatan yaang berasal dari pos Laain-lain Pend dapatan Asli Daerah Yaang Sah yan ng tercatat sebesar Rp p105,53 miliar. Bila dibandingkan dengan pen ncapaian taahun 2012 lalu, realisassi PAD men ngalami pen ningkatan seebesar 8,33% (yoy), se ementara peendapatan transfer meningkat m s sebesar 8,6 64% (yoy). Berimbang gnya pertu umbuhan
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan IV 2013
63
BANK IN NDONESIA A realisasi PAD dan pendapataan transfer serta besa arnya pang gsa pendap patan transffer terhadap pendapattan daerah, mencerminkan masih h belum ad danya perb baikan tingk kat ketergan ntungan keu uangan daeerah terhadaap pemerinta ah pusat. Tabel 4.1
Realissasi Penerim maan APBD D Triwulan IV-2013 Peemerintah Provinsi Beng kulu Dalam juta rupiah (kecu uali dinyatakan la ain)
Uraian
A APBD 2012
R ealisasi 2013
2012
% Realisasi
2013
2012
2013
Pendapaatan Asli Daeraah
477.029 9
512.962 2
483.76 68
524.0 066
101,4 41
102,16 6
1. Pendapatan Pajak Daerah D
362.692 2
393.560 0
370.24 48
394.142
102,0 08
100,15 5
8.432 2
9.315 5
7.65 56
12.3 326
90,7 79
132,32 2
7.602 2
12.146 6
7.63 36
12.0 069
100,4 45
99,36 6
98.303 3
97.941
98.22 29
105.5 529
99,9 92
107,75 5
1.076.965 5
1.163.714 4
1.076.08 80
1.169.0 073
99,9 92
99,84 4
61.571 1
54.018 8
61.84 48
53.9 934
100,4 45
148,91 1
7.942 2
11.537 7
17.217
17.179
216,7 77
100 0
3. Danaa Alokasi Umum m
775.311 1
854.648 8
775.311
854.6 648
100,0 00
100 0
4. Danaa Alokasi Khusu us
28.621 1
51.587 7
28.62 21
51.5 587
100,0 00
99,9 9
203.519 9
191.924 4
193.08 83
191.7 725
94,8 87
99,84 4
4.326 6
4.326 6
2.67 77
2.0 089
61,8 89
48,3 3
1.558.320 0
1.681.00 02
1.562.52 25
1.695.2 228
100,2 27
100,85 5
2. Pendapatan Retribu usi Daerah 3. Pendapatan Hasil Pengelolaan P y dipisahkan Kekayaan Daerah yg 4. Lain-lain Pendapataan Asli Daeraah yang Sah Pendapaatan Transfer 1. Danaa Bagi Hasil Pajak 2. Danaa Bagi Hasil Bukkan Pajak (Sumber Daya Alam m)
5. Dana Penyesuaian Lain-lain Pendapatan yang y Sah Total Peendapatan Sumber : Pemerintah Daeraah Provinsi Beng gkulu
Pendapata n Pajak Daaerah mem iliki porsi sebesar s 75,21% dari ttotal realisa asi PAD 20 013, kemu dian diiku ti oleh La in-lain Pen ndapatan Asli A Daera h Yang S ah dengan n porsi 20,,14% dari realisasi PAD. P Penda apatan Pajaak Daerah salah satun nya bersumb ber dari Bea Balik Nam ma Kendaraaan Bermottor dan Pajak Kendaraaan Bermoto or. Berdasarkan data ju umlah kend daraan berm motor sepan njang 2013 terdapat treen penurunan pembelian kendaraaan bermoto or roda duaa, baik kend daraan baru u maupun mutasi massuk kendaraaan bermoto or ke Provin nsi Bengkulu. Kondisi ini i selaras dengan d hasil liaison yang dilakukaan kepada pelaku usaha finance untuk kendaraan bermotor yang g menyatak kan adanya penurunan n volume penjualan p jasa pada tahun 2013. Penurun nan ini sela ain p m mengenai baatas uang muka m kreditt kendaraan n dan kond disi diakibattkan oleh peraturan pendapaatan yang cukup terrtekan, juga disebabk kan karena mulai jen nuhnya passar kendaraaan roda du ua di Provinsi Bengku ulu. Namun demikian, jumlah kendaraan ro oda
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan IV 2013
64
BA ANK INDON NESIA em mpat/truk/bus terlihat mengalami m p peningkatan n. Selain itu u pajak kend daraan , pem merintah daaerah masih h dapat mem mporoleh peemasukan da ari pajak lain nnya dan retribusi. Grafik 4.1 Perkemban P ngan Kendaaraan Berm motor di Pro ovinsi Beng gkulu 2 27,000
290 270
Ro oda 2 22,000 2
13,102
250 230
17,000
210 190
12,000
170
Kendaraan Baru (kiri)
150
Mutasi Masuk (kaanan)
7,000
167
130 110
2,000
90 I
II
III IV
I
2010
II
III IV
2011
I
II
III IV
I
2012
II
2150 2050 1950 1850 1750 1650 1550 1450 1350 1250 1150 1050 950 850 750 650 550 450 350 250 150
III IV
Rod a 4 & Bus/Truk 1754
815
Kendaraan Baru u (kiri) Mutasi Masuk (kanan) ( I
201 13
II
III
IV
201 10
I
II
III
2011
IV
I
II
III
IV
I
II
III
IV
2013
2012
Sumber : Dinas Pendapatan Provin nsi Bengkulu
4..2
Realisasi Sisi Pengeluara P an
4..2.1 Realisasi Sisi Pengeluara P an Provins si Bengkulu ntah Daera ah Provinsi Bengkulu u pada 201 13 lebih Realissasi Belanjja Pemerin baaik diband ingkan tah hun 2012 yaitu sebe esar 88,86% % dari tot al anggara an yang diitetapkan. Realisasi belanja b pem merintah daerah tercattat sebesar Rp1.727,48 8 miliar. Reealisasi tertinggi tercatat pada belanja b ope erasi yaitu sebesar s 92,48% deng gan nilai Rp p1.305,76 miliar. m Kemudian, diiku uti oleh belanja modal sebesar 84 4,46% deng gan nilai Rp p277,28 miliar. Belanjaa operasi mengambil m porsi p sebesar 75,59% d dari total an nggaran, seementara belanja mod dal mengam mbil porsi sebesar s 16,05% dan sisanya me erupakan beelanja tidak terduga dan n transfer. Realissasi belanjaa pegawai dan belan ja barang merupakan n pos deng gan nilai beelanja terttinggi, ma sing-masin ng yaitu Rp517,13 R m miliar dan Rp563,49 9 miliar. Beelanja pegaawai dan belanja b barang masing g-masing mengambil m porsi 29,94 4% dan 32 2,62% dari total belanjja daerah. Realisasi R nila ai belanja pegawai tahun 2013 meningkat seebesar
7,63 3%,
semeentara
belaanja
baran ng
meningkat
tajam
sebesar
52,85%
dibandingkan n realisasi 20 012. Bila diliihat secara keseluruhan k n anggaran b belanja operasi, nilai nja operasi meningkat m 2 21,54% diba andingkan tahun t 2012. Persentase e realisasi reealisasi belan keeseluruhan pos p belanja operasional tahun 2013 lebih ting ggi dibandin ngkan denga an tahun 20 012 lalu.
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan IV 2013
65
BANK IN NDONESIA A Tabel 4.2 4 Realisaasi Belanjaa APBD 20 013 Pemerrintah Provvinsi Beng gkulu Dalam ju uta rupiah (kecuaali dinyatakan lain)
Uraian
APBD D
Realissasi
% Realis asi
2012
2013
2012
1.114.576
1.411.973
1.074.350
1.305.755
90,16
92,48
1. Belan nja Pegawai
496.799
550.347
480.477
517.128
92,98
93,88
2. Belan nja Barang
379.462
633.673
368.722
563.492
85,02
88,92
3. Belan nja Bunga
-
-
-
-
-
0
4. Belan nja Subsidi
-
-
-
-
-
0
234.409
210.575
221.706
209.508
93,46
99,49
-
-
-
-
-
0
3.904
17.378
3.445
15.628
88,24
89,93
321.610
328.434
290.265
277.279
79,06
84,46
4.830
4.280
1.240
1.943
9,82
45,39
89.844
62.224
81.984
58.768
81,00
94,44
87.710
61.409
67.324
59.144
67,86
96,31
129.185
195.589
128.458
153.746
90,44
78,61
10.041
4.932
11.259
3.779
93,45
76,62
-
-
-
-
-
0
11.936
5.156
-
1.821
-
35,32
138.032
176.850
153.838
142.627
83,96
80,65
1.586.155
1.922.414
1.518.453
1.727.482
86,49
89,86
Belanja Operasi O
5. Belan nja Hibah 6. Belan nja Bantuan So osial 7. Belan nja Bantuan Keeuangan Belanja Modal M 1. Belan nja Tanah 2. Belan nja Peralatan dan Mesin 3. Belan nja Gedung dan Bangunan 4. Belan nja Jalan, Irigassi dan Jaringan 5. Belan nja Aset Tetap Lainnya 6. Belan nja Aset Lainnyya Belanja Tidak T Terduga Transfer Total Beelanja
2013
2012
2013
Sumber : Pemerintah Provinsi Bengkulu
B Belanja mo odal terealiisasi sebes ar Rp66,88 8 miliar, leb bih rendah 4,47% (yo oy) diband ingkan tah hun 2012. Realisasi R terttinggi pas pos p belanja modal tercaatat pada pos p n yang sebeesar 96,31% % dari total anggarann nya, kemudian belanja gedung dan bengunan o pos belanja peralatan dan mesin sebe esar 94,44% %. Bila dilih hat dari po orsi diikuti oleh anggaraan, anggaran n belanja jallan, irigasi dan d jaringan menyumbaang porsi reaalisasi terbessar yaitu 55,45% darri total ang ggaran belaanja modal. Pos belaanja tanah mencatatk kan persentaase realisasi anggaran yang y terend dah yaitu ha anya sebesar 45,39% d dari total yang dianggaarkan atau seenilai Rp1,94 miliar. S Sebagian b besar pos--pos belanjja modal mencatatk an nilai reealisasi yan ng lebih reendah diba ndingkan tahun 2012 2. Pertumbu uhan nilai reealisasi hanyya terjadi pada pos belaanja tanah dan belanja jalan, irig gasi dan jaringan, masing-masing yaitu sebessar 56,59% % (yoy) dan 19,69% 1 (yoyy). Turunnyaa realisasi pa ada pos belaanja peralatan dan messin, belanja gedung daan bangunaan, dan pos belanja asset a tetap lainnya diseebabkan oleh Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan IV 2013
66
BA ANK INDON NESIA tu urunnya ang ggaran tahun 2013 unttuk pos-pos belanja terssebut. Minim mnya belanjja modal bila dibandingkan dengaan belanja operasional o mengindikasikan minimnya pertu umbuhan saarana dan prasarana pendukung keegiatan pere ekonomian. Kondisi ini dapat meng gganggu peertumbuhan n perekonom mian daerah karena tingkat daya dukung pemerintah terhadap t infrastruktur merupakan m omian daera ah. hal yang vittal dalam mendorong laaju perekono
gan Dana Milik M Peme rintah di P rovinsi Ben ngkulu Grafik 4.2 P erkembang
Pemerintah P Pusat
14 40,000 12 20,000
100% 80% 60% 40% 20% 0% ‐20% ‐40% ‐60%
g(QTQ)
10 00,000 8 80,000 6 60,000 4 40,000 2 20,000
‐39.11%
‐
2,500,000
2011
2012
250% 200%
2,000,000
150%
1,500,000
100% 50%
1,000,000
0%
500,000 ‐63.69% % ‐
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 0 2010
Pemerintaah Daerah
‐50% ‐100%
1 2 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 3 4
2013
2 2010
2011
2012
2013 3
g(QTQ) Sumber : LBU Bankk Umum, BI Ben ngkulu
Bila d ilihat dari dana milik pemerinta ah yang te rdapat di p perbankan daerah, daana
milik
pemerinttah
pusat
pada
trriwulan
IV V-2013 te rlihat
me ngalami
peenurunan sebesar s 39,11% (qtq) atau menjjadi Rp77,7 71 miliar. SSeiring den gan itu, daana milik peemerintah daerah meng galami penu urunan sebeesar 63,69% % (qtq) atau menjadi Rp p770,50
m miliar.
Pen nurunan
dana
pem merintah
di
perban nkan
dise ebabkan
peeningkatan n belanja pada triw wulan IV-2 2013, ditengarai karrena penin ngkatan peembangunan infrastrruktur sepeerti pemba angunan bandar b udaara dan pe erbaikan jalan menjelaang pelaksanaan Hari Pers Nasio onal pada awal a 2014.
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan IV 2013
67
BANK IN NDONESIA A
haalaman ini seengaja dikossongkan
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan IV 2013
68
B B V BAB
KETTENAGA AKERJA AAN DAN N KESEEJAHTEERAAN DAEERAH
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Tiingkat keseja jahteraan masyarakat ma Pr Provinsi Beng gkulu secaraa umum mem embaik diban ndingkan tri riwulan sebeelumnya. Haal ini tercerm min dari men enurunnya tiingkat kemis iskinan padaa periode M Maret hingg ga Septemb ber 2013 dan adanyya perbaikaan
Nilai TTukar Petaani (NTP)
diibandingkan n dengan triwulan t seb belumnya Nilai N Tukar Petani (NTTP) triwulan laporan m meningkat 1 1,23% (qtq) dibandingkkan triwulaan III-2013, sementara tingkat keemiskinan teercatat sebeesar 17,75% %. Namun demikian, d ko ondisi kemisskinan dan N NTP tidak leebih baik diibandingkan n dengan ko ondisi pada akhir a tahun 2012 lalu. 5..1
Perke embangan n Kesejahteraan Daya beli petan ni yang terccermin dari Nilai Tukaar Petani (N NTP) pada triwulan t
n namun belum meemenuhi sttandar (NT TP 100). la poran me nunjukkan perbaikan katan ini Seecara triwullanan, NTP mengalami peningkattan sebesar 1,23% (qttq). Peningk teerjadi sejak triwulan t III-2 2013 sebagaai dampak dari d berkuran ngnya tekan nan terhadap kinerja seektor pertan nian. Peningkatan yan ng signifikan terjadi pada p period de Desembe er 2013. Ko ondisi NTP triwulan t laporan mengindikasikan tingkat keseejahteraan p petani yang semakin m membaik dib bandingkan triwulan seebelumnya. Nilai NTP menggambarkan indek ks harga haasil produkssi pertanian yang diterima petani lebih rendah dibanding gkan dengan indeks haarga yang dibayar d petani berupa barang b dan jasa, j baik untuk dikonssumsi rumah h tangga m maupun untu uk keperluan n produksi pertanian p (NTP dibawah h 100). Grafik 5.1 P erkembang gan Indekss Nilai Tuka ar Petani di Provinsi B engkulu 2% %
104 103 102 101 100 99 98 97 96 95 94 93
1.35%
2% % 1% % 1% % 0% % -1% % -1% %
NTP
-2% %
g (mtm)
-2% % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2011
2012
2013
Sumber: Badan Pu usat Statistik Provvinsi Bengkulu, diolah d
Secarra tahunan n NTP Prov insi Bengk kulu pada triwulan t IV V-2013 me ngalami peenurunan sebesar -1,26% (yoy)). Penuruna an tahunanaan ini meng ggambarkan n tingkat keesejahteraan n hidup petani masih leebih rendah h dibanding gkan tahun lalu. Nilai NTP N yang Pe erkembanga an Kesejahte eraan
Triw wulan IV 201 13
69
BANK IN NDONESIA A berada di d bawah 10 00 menunju ukkan penerrimaan petani lebih kecil dari pengeeluarannya. Di sisi lain, indeks Nilaai Tukar Usaaha Pertaniaan (NTUP) pa ada Desemb ber 2013 teercatat sebessar 102,31. Indeks terssebut menggambarkan adanya keu untungan yaang diperoleeh petani dari selisih antara a indekks harga pengeluaran yang terka ait dengan keperluan produksi dan penamb bahan baran ng modal (BPPPBM) deng gan indeks harga h yang diterimanya. d . S Secara um mum inde ks yang diterima petani meengalami peningkat an diband ingkan triw wulan III-2 2013 sebes ar 1,69% (qtq). Peniingkatan indeks diterim ma y tertingg gi terjadi paada subkelompok tanam man perkebunan rakyatt yaitu sebessar petani yang 2,67% (qtq). ( Di sisi lain, indekks yang dibaayar petani mengalami kenaikan seebesar 0,45 5% (qtq), deengan kenaaikan terting ggi terjadi pada p subkelompok tanaaman perkeebunan rakyyat sebesar 0,53% (q qtq). Pencaapaian NTPP Provinsi Bengkulu ini masih lebih rendah ngkan dengan NTP Nasional yang mencapai m 10 01,96. dibandin 5.2
P Perkemba angan Kem miskinan J Jumlah pen nduduk mi skin pada bulan Septtember 201 13 di Provin nsi Bengku ulu
berjum lah 320.41 10 jiwa. Jika dibandiingkan den ngan jumlah pendudu uk di Provinsi uk miskin mencapai m 17 7,75%. Perssentase ini lebih tinggi dibandingk kan Bengkullu, pendudu dengan persentase jumlah pen nduduk miskin pada bu ulan Septem mber tahun 2012 sebessar 17,51% %. Namun bila dibandin ngkan dengan kondisi pada awal tahun 2013 3, jumlah dan persentaase pendudu uk miskin menunjukkan m n penurunan n. J Jumlah pen nduduk mi skin menin ngkat teruttama di da erah perko otaan. Jumlah penduduk miskin di d daerah peerkotaan paada Maret 2013 2 sebanyak 91,91 rribu jiwa attau 16,64% % dari total penduduk miskin, naik menjadi 17,29% ataau 97,66 riibu jiwa pada Septemb ber 2013. Peningkataan kemiskin nan di perrkotaan diteengarai karena tekanan kenaikan harga-harga yang cukup kuat pada perio ode Maret hingga h Septtember 201 13. Sementaara jumlah penduduk p m miskin di daerah pedesa aan pada Seeptember 20 013 menuru un, yaitu dari 235,44 ribu jiwa pad da Maret 2013 menjadi 222,75 ribu u jiwa atau tturun menja adi % dari total penduduk. p 17,97% Tabel 5.1 Perkem bangan Ju mlah Pend uduk Misk in di Provin nsi Bengku ulu 2011 Kemiskinan
Mar
2013
2012 Mar
Sep
M Mar
Se p
Jumlah Penduduk P Misskin Jumlah (orang) %*
303,60
311.660
310.470
327 7.350
320..410
17,5
17,70
17,51
18,34
17 7,75
*Persentasee terhadap jumlaah penduduk Sumber: Badan B Pusat Stattistik Provinsi Bengkulu
Perkemb bangan Kese ejahteraan
Triwulan IIV 2013
70
BA ANK INDON NESIA Garis Kemiskinaan naik se besar 10,5 53% dari Rp296.171/k R kapita/bula an pada bu ulan Marett 2013 men njadi Rp327.358/kapi ta/bulan pada p bulan n Septembe er 2013. Naaiknya Gariss Kemiskinaan terutamaa bersumber dari pengeluaran maakanan yang g terlihat daari besaran nilai Garis Kemiskinan K GKM) yang berkontribu usi sebesar 78,02%. Makanan (G Seedangkan pengeluaran n bukan makanan m (perumahan ( n, sandang, pendidika an, dan keesehatan) yang y diind dikasikan oleh o Garis Kemiskinaan Bukan Makanan (GKBM) beerkontribusi sebesar 28,58%. Pen ningkatan GKM G diting gkat pedesaaan (11,77% %) lebih tin nggi dibandingkan deng gan peningkkatan di dae erah perkotaaan (7,90%). man Kemiskkinan (P1) dan d Indekss Keparaha n Kemiskin nan (P2) Indekks Kedalam m mengalami p peningkata an dibandi ngkan den gan data Maret M 2013 3. P1 mening gkat dari 3,,00 pada Maret M 2013m menjadi 3,24. Sementa ara P2 meniingkan dari 0,74 menjadi 0,89 paada bulan September S 2 2013. Peningkatan nilai kedua indeeks ini mengindikasikan n bahwa raata-rata pengeluaran peenduduk miskin cenderung makin menjauh daari Garis Kemiskinan daan ketimpan ngan pengeluaran antarr penduduk miskin jugaa makin melebar. Taabel 5.2 Ti ngkat Kedaalaman da n Keparaha an Kemiski nan di Pro vinsi Beng kulu 2011 Daerah h
2012 2
Mar
Mar
P1 1
P2
P1
P Perkotaan
2,8 83
0,73
P Pedesaan
2,4 49
P Perkotaan+Ped desaan
2,5 59
2013 Sep
Maar
P2
P1
P P2
3 3,14
0,86
2,72
0 0,66
0,56
4 4,63
1,65
3,20
0,62
4 4,17
1,40
3,05
P1
Sep P2
P1
P2
2,29
0,51
3,11 1
0,82
0 0,87
3,32
0,84
3,30 0
0,92
0 0,80
3,00
0,74
3,24 4
0,89
Su umber: Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Pe erkembanga an Kesejahte eraan
Triw wulan IV 201 13
71
BANK IN NDONESIA A
halaman ini i sengaja dikosongkan n
Perkemb bangan Kese ejahteraan
Triwulan IIV 2013
72
BA AB VI
PROSPEK KONOM MIAN DAERA AH PEREK
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Laju pertumbuha p an ekonomi Provinsi Be engkulu pad da triwulan I-2014 dipe erkirakan m melambat. Peerlambatan pertumbuh han ekonom mi terutamaa dipengaru uhi oleh terb batasnya investasi men njelang Pemilu 2014 daan belum membaiknya kinerja eksp por sebagai dampak peenurunan harga h batub bara di pasaar internasio onal. Di sisii lain, konsu umsi rumah h tangga diiperkirakan meningkat seiring deng gan pelaksa anaan Hari Pers P Nasionaal. Dari sisi sektoral, cu uaca ekstrim m diperkirakkan menekan n kinerja se ektor pertanian, terutam ma produksii tabama daan perkebu unan. Nam mun, pelakksanaan Ha ari Pers Nasional N dip perkirakan mampu m mendorong pertumbuhan ekonom mi dari sek ktor perdag gangan, ho otel, dan restoran. r Peerekonomian n Provinsi Beengkulu dip perkirakan ak kan tumbuh h pada kisarran 5,9-6,1% % (yoy). Tekan nan inflasi paada triwulan n I-2014 dip prediksi mereeda. Meskip pun demikia an, faktor rissiko seperti keterbatasaan pasokan n beberapa komoditas bahan makanan akibat curah hu ujan yang tin nggi dapat memicu m infllasi lebih tinggi. Inflasi Provinsi P Bengkulu pada triwulan I-2 2014 diperkkirakan akan n berada pad da kisaran 8,52±1% 8 (yo oy).
6..1. Prospe ek Ekonom mi Makro Grafik 6.1. Perkemban ngan Laju Pertumbuh P han Ekonom mi Provinsi Bengkulu PDRB dalam juta Rp, LPE dalaam persen yoy 2,700,000
1 11.00%
PDRB Konstan (axis kiri) LPE (axis kanan n)
2,550,000
9 9.00%
2,400,000 7 7.00%
2,250,000 2,100,000
5 5.00% Proyeksi 5 5,9-6,1%
1,950,000 1,800,000 1,650,000
3 3.00% 1 1.00%
1
2
3
2010
4
1
2
3
2011
4
1
2
3
2012 2
4
1
2
3
2013
4 1p 2014
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu daan Bank Indonessia Bengkulu, angka sementara dan d perkiraan
Pertu umbuhan
ekonomi
Provinsi
Bengkulu u
pada
triwulan
I-2014
diiperkirakan n lebih ren ndah dibandingkan trriwulan IV--2013. Perekonomian Bengkulu B paada triwulan n I-2014 dip prediksi hanya tumbuh pada kisaraan 5,9-6,1% % (yoy). Perla ambatan ini didorong oleh o minimn nya realisasi investasi, baik b pemerin ntah maupu un swasta menjelang m Peemilu 2014 4. Selain ittu, kinerja ekspor ma asih tumbu uh terbatas di tengah h belum m membaiknya harga batu ubara intern nasional. Da ari sektoral, cuaca eksstrim denga an curah hu ujan yang tinggi akan berpengaru uh terhadap p kinerja sekktor pertaniian. Sektor jasa-jasa Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan IV‐201 13
73
BANK IN NDONESIA A dan sekktor perdag gangan, ho otel, dan reestoran diprediksi tum mbuh paling g tinggi pada triwulan n I-2014. e pada triw wulan I-2014 Dari sisi penggunaan, pertumbuhan ekonomi opang oleh h menguattnya konsu umsi ruma ah tangga.. Pelaksanaan diperkirakan dito perkirakan mendorong m peningkattan Pemilu 2014 dan meredanyaa tekanan inflasi dip uhan sektorr pertanian pada triwulan konsumsi masyarakkat. Selain ittu, tingginyya pertumbu mnya menceerminkan ad danya perbaaikan daya beli rumah h tangga, tterutama pa ara sebelum petani. Kondisi ini terlihat dari optimismee masyaraka at terhadap perekonom mian ke dep pan mana ditunjjukkan oleh hasil SK dan SKDU (Grrafik 6.2). sebagaim Grafik 6.2. 6 Hasil Survei SK dan d SKDU di Provinsi Bengkulu dan Kreditt Konsumsii Perba ankan di Prrovinsi Bengkulu SK & SKDU
Kredit Konsum msi
140
115.78
35 30 0
120
80
13.14
0 20
Juta Rp
25
100
7,000,0 000
80%
6,000,0 000
65%
5,000,0 000
15
40
0 10
20
5
2,000,0 000
-
1,000,0 000
I
II
III
2011
IV
I
II
III
IV
2012
I
II
III
50%
4,000,0 000
60
35% 3,000,0 000
20% 22.38 8%
-
2013
5%
g(yoy)
IV
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 01112 2 2012 2013
IEK (kiri) Ekkspektasi Kegiatan Usaha- 3 bln kee depan (kanan) Sumber : Haasil SK & SKDU, BI Bengkulu
Sumber : Lap poran Bank Umum m
P Peningkata an konsum msi dikonffirmasi ole eh hasil Survei S Kon nsumen (S SK) triwulan IV-2013 3 yang menunjukka m an optimisme masy yarakat akan kond disi asilan ena am bulan mendata ang serta adanya indikasi pengha
peningkata an
pengelu uaran massyarakat 3 bulan mendatang. Hal H tersebutt terlihat daari Nilai Saldo (NS) ked dua indikato or tersebut yang y masih berada diattas 100 yaittu masing-m masing 136,67 dan 161 1,33. Namun, konsumssi masyarakaat melalui fasilitas perb bankan dipeerkirakan ak kan terbatass, hal ini terccermin dari semakin melambatnya penyaluran n kredit konsumsi (Graffik 6.2). Kebijakan K b bank sentraal dengan menaikkan n BI Rate sepanjang tahun 2013 diperkiraakan akan direspon d oleh perbankan dengan menaikkan m su uku bunga kkredit. D Dari sisi pe enawaran, sektor jassa-jasa dan n sektor pe erdagangan n, hotel, da an restoran diperkira akan akan berkontrib busi besar terhadap pertumbuh han ekonomi P Hari Pers Nasional N (HP PN) pada Feebruari 2014 4 diperkirak kan triwulan I-2014. Pelaksanaan Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan IIV‐2013
74
-10%
BA ANK INDON NESIA m mendorong kinerja perrdagangan dengan banyaknya aktivitas a juaal-beli pada setiap paameran HPN N. Berdasarrkan hasil liaison, eve ent ini jugaa secara lan ngsung mendorong m meningkatnya a tingkat hu unian hotel 75% lebih tinggi t dari sebelumnya. s . Selaras den ngan itu, jasa pemerinttahan diperrkirakan iku ut tumbuh sebagai dam mpak persiaapan HPN sehingga s m mendorong p pertumbuha an sektor jasa-jasa. Sela ain itu, pelaaksanaan Peemilu legisla atif 2014 paada bulan April A diprediksi semakin n meningka atkan kinerja kedua sektor ini. Di sisi lain, seektor pertan nian diprediksi tumbuh h terbatas. Tingginya curah hujan berdampak pada prroduksi tabaama maupu un perkebunan. Berdassarkan inforrmasi dari B BMKG, cura ah hujan yaang tinggi masih m akan terjadi sampai awal bula an Maret 20 014.
Grafik 6.3. Hasil Surv vei Kegiattan Dunia Usaha Pro ovinsi Ben ngkulu 50 40 30 15
20 10
1.09
1 (10)
2
3
2010
4
1
2
3
2011
4
1
2
3
4
1
2012
2
3
4
2013
(20) (30)
SBT Realisasi Kegiatan Usaha
Ekspekttasi Kegiatan Usa aha
Sumber : Survei Ko onsumen, Bank Indonesia
Pelak ku usaha mengindikasikan adanya a op ptimisme terhadap kondisi pe erekonomian Provinssi Bengkulu u pada triw wulan I-2014 4 (Grafik 6..3). Hal ini tercermin paada hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKD DU) triwulan IV-2013 yang menu unjukkan ad danya penin ngkatan Sald do Bersih Teertimbang (S SBT) ekspekktasi kegiataan usaha pa ada masa tig ga bulan mendatang m d dibandingka an dengan SBT tingkatt realisasi keegiatan usa aha pada triiwulan IV-2013 yang hanya h sebessar 1,09 (Grafik 6.3). Hasil SKDU U juga menu unjukkan haampir seluru uh sektor ekkonomi mengindikasika an peningkaatan ekspekktasi kegiata an usaha dibandingkan n realisasi keegiatan usah ha pada triw wulan IV-2013. 6..2.
Perkiiraan Infla asi Daerah h Pada triwulan I-2014, te ekanan infflasi diperkirakan ak kan lebih rendah
diibandingka an triwulan IV-2013. Tekanan inflasi padaa triwulan I-2014 dipe erkirakan teerbatas padaa kenaikan harga-harg ga bahan pa angan. Prod duksi bahan n pangan diprediksi d akkan berkuraang karena cuaca eksstrim denga an curah hujan yang tinggi terja adi pada Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan IV‐201 13
75
BANK IN NDONESIA A triwulan n I-2014. Di Bengkulu sendiri, s beb berapa ha sa awah terend dam banjir dan teranca am gagal panen. Selain n itu, pengaruh cuaca akan berda ampak pada terhambaatnya pasok kan dari daeerah-daerah lain yang selama ini memasok m keb butuhan barang konsumsi Bengkulu, seperti Jakarta daan Lampung. Selaras dengan itu, penurun nan tingkatt inflasi juga dak adanya kebijakan k pe emerintah yang y dapat m memicu inflasi diperkiraakan terjadi dengan tid menjelang Pemilu 2014. Deengan mem mpertimbang gkan fakto or-faktor teersebut, pada triwulan n I-2014 inflaasi Bengkulu u diperkirakkan akan me encapai kisaran 8,52±1% % (yoy).
Grafik 6.4.
Perkembanga an Laju Infflasi Tahunan di Kota Bengku ulu
11% 9% 8% 6%
P Proyeksi 8,52±1% 8
5% 3% 2% 0% 1
2
3
4
1
2010
2
3
4
1
2
2011
3
4
1
2012
2
3
2013
4
1p 2014
Sumber : BPS B Provinsi Beng gkulu dan Bank Indonesia Bengkkulu
Grafik 6.5. 6 Hasil Survei S Konsumen dan n SKDU di Provinsi P Be engkulu 40 35 30 25 20 15 10 5 -
200 177
150 100
12.00
50 -
1
2
3
2010
4
1
2
3
4
2011
Ekspektasi Harga Jual (axis kiri)
1
2
3
4
1
2012 2
2
3
4
20 013
Infflasi 3 bulan kede epan (axis kanan)
Sumber : Survei Ekspektasi Konsumen dan Survei Kegiatan n Dunia Usaha, BI B Bengkulu
Berdasarka an hasil Su urvei Konsu umen (SK) triwulan IV V-2013 yan ng dilakuka an Kantor Perwakila an Bank Indonesia Prrovinsi Ben ngkulu, me enunjukkan n penuruna an ktasi konsumen meng genai kondisi harga-h harga pada tiga bulan n mendatan ng ekspek (Triwullan IV-2013 3). Hal ini teercermin daari Nilai Sald do kondisi harga-harga h tiga bulan ke depan yang y menurrun dibandingkan nilai saldo triwu ulan IV-2013. Dari sisi pelaku usaha Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan IIV‐2013
76
BA ANK INDON NESIA ju uga terlihat adanya ekspektasi yang menurun terhadap in nflasi sebag gaimana terllihat dari
Boks 3
nilai Saldo Beersih Tertimb bang (SBT) ekspektasi e harga jual triwulan IV-20 013 (Grafik 6.5).
FFocus Grou up Discussio on “Implem mentasi MP P3EI dan Ta antangan Dalam D Meningkatkan Daya Saing g Daerah Menyong gsong berla akunya Kom munitas Ek konomi ASE EAN (KEA)””
Pada taahun 2011 yang lalu, pemerinta ah menerbitkan Masteerplan Percepatan dan n Perluasan Pemb bangunan Ekonomi E Ind donesia (MP P3EI). MP3EEI dimaksud dkan untuk mendorong g terw wujudnya peertumbuhan n ekonomi yang tinggii, berimbang, berkeadiilan dan be erkelanjutan. Den ngan adanyya masterp plan ini, diharapkan Indonesia (dan ( Provin nsi Bengkulu) mampu u mem mpercepat pengemban ngan berbag gai program m pembang gunan yang g ada, teruttama dalam m men ndorong peeningkatan nilai tambah sektorr-sektor un nggulan ekonomi, pembangunan n infraastruktur daan energi, serta s pembangunan SD DM dan Ipttek. Percepaatan pemba angunan ini dihaarapkan akaan mendong gkrak pertum mbuhan eko onomi kedep pannya. Berdasaarkan MP3EEI, koridor ekonomi Sumatera S m memfokuska an diri men njadi sentraa prod duksi dan pengolahan n hasil bumi dan lumbung eneergi Nasion nal. Di dala am strategi pem mbangunan ekonominya, Koridor Ekonomi E Su umatera berffokus pada tiga kegiatan ekonomi utam ma, yaitu keelapa sawit, karet, sertaa batubara yang y memiliki potensi yaang sangat besar untukk men njadi mesin pertumbuhaan ekonomi koridor ini. Terkait dengan haal tersebut, KPwBI Ben ngkulu men ngadakan Fo Focus Group p Discussion n (FGD D) bersama-sama deng gan beberapa instansi di Provinsi Bengkulu. FGD meng gambil temaa “Implementasi MP3EI dan Tantangan Dalam Men ningkatkan Daya Saing g Daerah Me enyongsong g berlakunya Kom munitas Eko onomi ASEA AN (KEA)”. Kepala BKPMD Provinssi Bengkulu,, perwakilan n Bap ppeda Provin nsi Bengkulu u dan perwaakilan PLN area a Bengku ulu hadir seb bagai narasumber. FGD D jugaa dihadiri oleh perwakilan Diskoperrindag Proviinsi Bengkulu, Biro Adm ministrasi Perekonomian n Provvinsi Bengku ulu, Dinas Peertanian Pro ovinsi Bengkulu, dan PT.Pelindo Cab bang Bengk kulu. Beberap pa hal yang disampaikan pada kegiiatan tersebut yaitu : 1. Terkait pro ospek pere ekonomian daerah Pada RPJM MD Provinsi Bengkulu 2010-2015 2 Pemerintah Provinsi Beengkulu menargetkan m n pertumbuh han ekonomi sebesar 6,8-7,0 % ta ahun 2014. Bappeda Pro ovinsi Bengk kulu optimiss target terseebut dapat tercapai t den ngan kebijakan-kebijakaan yang akaan dilaksana akan, antaraa lain: menin ngkatkan iklim investasi dan mendo orong kinerjja ekspor. K Kebijakan ini diterapkan n dengan lan ngkah-langkah: Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan IV‐201 13
77
BANK IN NDONESIA A 9
M Menyederha anakan prossedur perijin nan
9
M Mengurangi i tumpang tindih kebijakan antara pusat dan daerah d serta antar sekto or
9
M Meningkatk an kepastian hukum terhadap usah ha
9
M Menyehatka an iklim keteenagakerjaan
9
M Meningkatk an penyediaaan infrastru uktur
9
M Menyederha anakan prossedur perpajakan
9
M Mendorong peningkataan fungsi in ntermediasi perbankan n dalam meenyalurkan kredit k kepada sektor usaha.
Selain n itu, menurut Pelindo II Bengkulu u, kinerja ek kspor Bengkkulu yang m melalui Pelab buhan Pulau u Baai terus mengalami peningkattan, dan tah hun 2014, tingkat ekspor yang melalui m pelab buhan ini diproyeksikan n tetap men ningkat. Kap pasitas pelab buhan telah h memadai untuk menaampung ko omoditas ekkspor Proviinsi Bengku ulu. Namun n demikian n, masi terrdapat kendaala, terutam ma masalah infrastruktu ur jalan darri sentra pro oduksi kom moditas eksp por ke Pelab buhan Pulau Baai. 2.
Terka ait perkem mbangan im mplementa asi MP3EI dan tantangan dalam peningk katan daya a saing daerah Proyeek MP3Ei di Provinsi Bengkulu B teerdiri dari tiga proyek investasi in nfrastruktur, yaitu terkait kelistrikan: Pembangunan PLTA A Simpang g Aur (2 x 6 MW) d dan (2 x 9MW), 9 pemb bangunan PLTP P Hululais Kapasitas 2x55 MW, dan pembangunan ttransmisi listtrik di Provin nsi Bengkulu (6 titik). Namun, daalam perkem mbangannya, proyek M MP3EI di Prrovinsi Bengkulu direncaanakan akan n diperluas menjadi 12 proyek, yan ng terbagi m menjadi: 3 proyek p perbaaikan jalan, 1 proyek peerhubungan n laut, 7 pro oyek terkait energi, dan n 1 proyek terkait t SDA dengan totaal nilai proyyek mencap pai Rp17,2 Triliun. T Dalaam realisasi proyek kelittrikan, terdapat beberap pa kendala yang cukup p krusial khu ususnya terkkait dengan n proses perrizinan (lahan n instalasi), pembebasan lahan dan n kendala so osial.
3. Terka ait peningk katan daya a saing dae erah melalu ui pengend dalian dan pengemba angan iklim investasi. Targeet realisasi investasi di d Provinsi Bengkulu pada tahun n 2013 dittetapkan se ebesar Rp.60 00M, relatiff kecil dibaandingkan target t nasio onal. Sampaai dengan ttriwulan III-2013, targeet realisasi in nvestasi Pen nanaman Modal M dalam Negeri (PM MDN) telah mencapai Rp R 2,6 triliun n yang mencakup puluh han unit usaaha. Sementtara itu, Pen nanaman Modal Asing (PMA) ( telah terealisasi sebesar USSD 514 rib bu. Hambattan utama pengemban ngan investtasi di Provinsi Bengkullu secara um mum yaitu masalah pembebasan lahan, l pemb biayaan, pasokan energ gi (terutamaa listrik), daan infrastruktur yang kurang k mem madai (teruttama jalan) serta
Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan IIV‐2013
78
BA ANK INDON NESIA peraturan daerah yan ng saling tumpang tind dih. Untuk mengatasi m in ni, dilakukan perbaikan n kebijakan iklim investaasi melalui upaya: u
9 Efisiensi perijinan (p pelayanan teerpadu satu pintu – PTSSP) – Perpress 27/2009. 9 Pengatu uran barrier to entry (tertutup, terb buka, terbukka bersyarat)). 9 Alih tekknologi baru u. 9 Insentif fiskal dan non n fiscal. 9 Sistem administrasi a pajak dan pabean yang sederhanaa, efektif & efisien (dafttar tertutup, bukan terbuka). t
9 Klasifikaasi proyek in nvestasi (pio onir, prioritass tinggi & prrioritas). 9 Mempro omosikan dan mencarikkan investorr yang layak. 4. Terkait T perrsiapan Pro ovinsi Beng gkulu men nuju era Ko omunitas E Ekonomi Assean (KEA)) 2 2015 B Beberapa h yang daapat dilaku hal ukan dalam m rangka meningkatka m an daya saing Provinsi B Bengkulu yaaitu : 1. Pengem mbangan kap pasitas Sumber Daya Manusia. 2. Penguatan ekonom mi internal yaitu dengan mengeembangkan dan mem mberdayakan n UMKM.. 3. Mening gkatkan perran dan daaya saing sektor s UMK KM dengan n melakuka an program m penguatan UMKM,, pengembangan infra astruktur keu uangan. ataau sarana da alam rangkaa peningkkatan akses UMKM kep pada keuang gan. 4. Penciptaaan iklim ussaha yang baik bagi parra pelaku ussaha melalui kebijakan dan regulasi perdagaangan yang berpihak pada p pengussaha lokal terutama t UM MKM tapi ju uga terbukaa bagi pelaku usaha asing. a 5. Mening gkatkan pem mbangunan infrastruktur. 6. Mempeerkuat stand dar nasionaal Indonesia a sebagai saafeguard teerhadap de erasnya aruss impor.
Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan IV‐201 13
79
BANK IN NDONESIA A
halaman ini i sengaja dikosongkan n
Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan IIV‐2013
80
BANK IN NDONESIA A
LAM MPIRAN N
DA ATA PEREKON NOMIA AN DAN PERBANK KAN PR ROVINSSI BENG GKULU U Perriode Triw wulan II‐2012 s.d Triwu ulan IV 2 2013
Lampira an Data
Trriwulan IV‐2 2013
79
BANK IN NDONESIA A
h halaman ini sengaja dikosongkan
Lampira an Data
Trriwulan IV‐2 2013
80
BANK IN NDONESIA A 1. Data Ekonomi Makro TAB BEL DATA PDRB P (dalam juta Rp) 012 20 Trw w II
Trw w III
5,8 873,186
6,1 166,758
466,953 3,4
3,6 682,803
54,934 9 934,446
2013 Trw w IV
Trrw I
Trrw II
Trw III
T IV Trw
6,385,278
6,,519,304
6 6,690,482
6 6,950,066
7,228,394
3,744,190
3,874,925
3 3,977,873
4 4,192,589
4,265,989
57,681
59,009
55,644
57,444
59,348
63,420
9 998,617
1,054,653
979,059
1,025,105
1 1,104,958
1,187,914
Berdasarka an penggunaan a. Harga a berlaku Konsu umsi Rumah Tangg ga umsi Lembaga Swaasta Konsu Konsu umsi Pemerintah p Pembeentuk Modal Tetap Domeestik Bruto
6 637,430
6 662,188
701,080
689,247
728,211
781,401
828,928
Perubahan stok
(3 359,955)
(3 347,288)
(348,409)
(145,972)
(111,244)
(145,409)
(180,180)
1,9 930,362
1,9 969,042
2,054,278
1,982,127
2 2,000,560
1 1,991,824
2,094,557
7 790,984
8 856,284
879,523
915,727
987,467
1 1,034,646
1,032,234
2,3 332,837
2,3 397,214
2,4 418,637
2,,433,980
2 2,477,132
2 2,541,024
2,600,173
463,392 1,4
1,5 505,443
1,520,690
1,536,889
1,554,802
1 1,595,571
1,615,750
24,130
25,076
25,314
23,421
23,859
24,155
25,544
Konsu umsi Pemerintah Pembeentuk Modal Tetap p Domeestik Bruto
3 375,007
3 397,932
416,736
379,355
392,215
413,748
440,145
2 274,116
2 280,887
293,133
281,789
294,160
308,338
323,693
Perubahan stok
(97,318)
(80,940)
(121,641)
(39,702)
(3,372)
11,143
(21,581)
Ekspo or
7 737,218
7 741,424
762,884
744,207
738,718
724,661
745,810
Imporr
4 443,708
4 472,608
478,479
491,980
523,250
536,592
529,188
5,8 873,186
6,1 166,758
6,385,278
6,,519,304
6 6,690,482
6 6,950,066
7,228,394
307,825 2,3
2,3 382,992
2,434,714
2,511,291
2 2,577,907
2 2,645,512
2,765,265
Pertam mbangan & Penggalian
2 249,975
2 255,969
263,803
261,460
263,187
263,288
275,903
Industtri Pengolahan
2 257,636
2 275,186
288,647
291,584
297,944
313,893
327,325
Listrik, Gas dan Air
31,929
33,386
35,234
34,856
35,738
36,702
37,692
2 214,762
2 234,209
248,909
243,463
244,361
265,346
286,379
Perdag gangan, Hotel & Restoran R
090,420 1,0
1,1 169,881
1,226,914
1,261,810
1,302,663
1 1,364,111
1,387,442
Pengaangkutan & Komun nikasi Keuan ngan, Persewaan dan d Jasa Perhubungan
4 492,015
5 502,428
516,943
526,566
542,382
565,952
576,643
2 288,691
3 302,130
317,005
321,828
332,745
341,921
354,496
Jasa – jasa
9 939,932
1,0 010,579
1,053,110
1,066,446
1,093,556
1 1,153,341
1,217,249
2,3 332,837
2,3 397,214
2,4 418,637
2,,433,980
2 2,477,132
2 2,541,024
2,600,173
8 855,881
8 883,263
879,484
890,996
904,133
917,627
944,694
83,670
85,007
86,057
85,265
85,134
83,251
85,841
Industtri Pengolahan
1 101,896
1 106,862
108,882
107,642
109,599
114,386
116,527
Listrik, Gas dan Air
11,706
11,818
12,161
12,151
12,273
12,424
12,473
Bangu unan
71,627
75,980
78,925
76,733
76,153
78,286
82,754
Perdag gangan, Hotel & Restoran R
4 459,148
4 482,519
482,683
492,736
506,119
523,360
527,364
Pengaangkutan & Komun nikasi Keuan ngan, Persewaan dan d Jasa Perhubungan
2 202,950
1 197,993
200,475
202,184
205,808
212,881
214,695
1 131,635
1 119,929
124,812
123,410
125,558
127,721
130,755
Jasa – jasa
4 414,324
4 433,844
445,158
442,862
452,356
471,089
485,070
Triwulanan (q-t-q)
1.76%
2.25%
0.89%
0.63%
1.77%
2.58%
2.33%
Tahun nan (y-o-y)
6.63%
7.00%
5.99%
5.65%
5.66%
6.00%
7.83%
Ekspo or Imporr b. Harga a konstan Konsu umsi Rumah Tangg ga Konsu umsi Lembaga Swaasta
Berdasarka an sektor ekonom mi a. Harga a berlaku Pertan nian
Bangu unan
b. Harga a konstan Pertan nian Pertam mbangan & Penggalian
Pertumbuh han (%)
Lampira an Data
Trriwulan IV‐2 2013
81
BANK IN NDONESIA A
TABE EL DATA INFLASI 2013
2012 Trw II 1.
Trw IIII
Trw IV
Trw I
Trw II
Trw III
Trw w IV
Infllasi Bula anan (m-t-m)
04% 1.0
-0.14 4%
0.58% %
0.71%
1.72%
0.33%
0 0.35%
Tah hunan (y-o-y)
4.8 80%
4.14 4%
4.61% %
7.44%
7.89%
9.24%
9 9.94%
Kum mulatif (y-t-d)
1.2 28%
4.33%
4.61% %
2.60%
4.45%
9.54%
9 9.94%
TABEL DA ATA EKSPO OR IMPOR 2 2012 Trw II 1.
2.
alisasi ekspor (Ribu Rea US$)
2013
Trw III I
Trw IV V
Trw I
Trw II
Trw III
Trw IV
91,,359
109,129
73,6 611
85,95 54
102,4 467
59,559
73,801
-
Minyak Sawitt
10,,428
13,100
5,8 801
9,15 50
14,0 059
13,433
13,323
-
Karet
25,,767
32,123
762 19,7
26,17 71
29,8 834
17,478
11,956
-
Batubara
54,,140
61,001
46,0 066
49,06 69
56,8 863
28,649
44,758
-
Kakao
261
262 2
14 46
-
-
-
2,645
1,7 720
1,417
1,7 711
-
3,763
1,,025
Lainnya Rea alisasi impor (R Ribu US$)
3.
Nett ekspor
4.
Rea alisasi ekspor (T Ton) Minyak Sawitt
-
430
311 2,3
-
664
1,344
3,756
91,,359
108,699
71,3 300
85,95 54
101,803
58,215
70,045
907,,815
1,065,640
910,5 516
862,03 39
1,058,222
511,129
927,846
10,,000
12,750
6,9 900
12,50 00
17,5 500
22,811
16,500
-
7,,010
11,179
230 7,2
8,95 56
11,259
7,512
5,187
873,,925
1,000 0,527
870,3 350
822,65 52
1,006,358
480,807
855,846
-
Karet
-
Batubara
-
Kakao
-
-
Lainnya
16,,881
100
100
5 50
41,084
25,9 935
17,88 80
-
-
-
23,105
-
50,312
* Data hingga Desemb ber 2013
2. Perb bankan BEL DATA KELEMBAG K GAAN, ASET T DAN DPK K BANK UM MUM TAB (dalam miliar Rp)
2013
2 2012 Trw II 1. Kelembagaan Jumlah Bank Umum (dlm a. satuan) Jumlah kantoor & ATM bank b. (dlm satuan) T Asset 2. Total 3. Total T Dana yang dihimpun d
Trrw III
Trw IV V
Trw I
Trw II
T III Trw
Trw IV
18
19
19
19
19
19
19
314
349
3 350
358
366
398
372
10,395
10,813
11,4400
11,775
12,540
13,025
13,232
7,108
7,494
7,3368
7,569
8,070
8,379
7,680
a. Giro
2,121
2,348
1,7781
2,281
2,424
2,407
1,387
b. Tabungan
3,694
3,797
4,1182
3,686
3,931
4,378
4 4,830
c. Deposito Berjangka
1,293
1,349
1,4405
1,602
1,715
1,593
1,462
Lampira an Data
Trriwulan IV‐2 2013
82
BANK IN NDONESIA A TA ABEL DATA A PERKRED DITAN BANK (dalam juta Rp)
2012 Trw II Kredit yang y diberikan 1. per koleektibilitas - Lanccar Dalaam Perhatian - Khuusus
Trw IV
Trw I
Trw II
Trw III I
Trw w IV
8,415,019
8,780,7666
9,360,558
9,747,8550
10,528,747
11,0225,685
11,2288,765
7,883,430
8,183,7733
8,855,2888
9,134,358
9,867,520
10,3224,414
10,7709,057
376,882
451,5288
373,779
417,678
4766,366
5000,158
3 376,942
- Kuraang Lancar
54,591
25,2600
25,637
53,717
43,463
50,825 5
41,890
- Diraagukan
25,035
45,8688
23,7993
49,550
366,393
38,455 3
33,977
- Macet n NPL - nominal NPL - % Loan to Deposit Ratio (LDR) 2.
Trw III
2013
Kredit berdasarkan b sektor ekonomi e
75,081
74,3377
82,0660
92,5446
1055,005
111,833
1 126,898
149,830
145,4655
131,490
195,8114
1844,861
2001,113
2 202,766
1.83%
1.66% %
1.40%
2.011%
1..76%
1.82%
1.80%
115.16%
117.17% %
127.04%
128.788%
130..46%
131.59%
146.99%
8,415,019
8,780,7666
9,360,558
9,747,8550
10,528,747
11,0225,685
11,2288,765
- Perttanian
482,707
467,8922
514,738
588,389
662,287
7440,017
8 808,309
- Perttambangan
171,458
147,1355
130,5005
120,1444
91,755
85,072 8
77,194
- Induustri
264,591
268,0400
299,435
282,239
3044,868
3000,138
3 302,474
- Listrrik, gas & air
14,019
20,421
20,1883
23,238
255,772
25,661 2
24,815
133,498
159,0900
135,0003
123,471
1844,057
2004,235
1 178,927
2,264,090
2,267,6822
2,383,5997
2,445,527
2,7344,974
2,810,641
2,8872,434
84,943
69,631
55,5553
55,302
499,141
52,038 5
52,292
- Jasaa dunia usaha
307,399
310,9688
307,773
339,400
4066,046
4002,178
4 406,869
- Jasaa sosial
144,497
134,041
135,7880
140,487
1600,818
1667,599
1 175,053
4,547,818
4,935,8677
5,377,9990
5,629,653
5,9099,030
6,2338,106
6,3390,397
- Konnstruksi - Perddagangan - Penggangkutan
- Lainnnya Kredit berdasarkan b jenis 3. pengguunaan
8,415,019
8,780,7666
9,360,5558
9,747,8850
10,5288,747
11,0225,685
11,288,765
- Moddal kerja
3,106,088
2,997,7655
3,155,777
3,278,286
3,4099,363
3,512,105
3,5558,306
- Inveestasi
1,006,205
997,3655
984,172
999,097
1,212,610
1,2776,064
1,3341,382
- Konnsumsi
4,302,726
4,785,6366
5,220,6009
5,470,466
5,9066,774
6,2337,516
6,3389,077
Lampira an Data
Trriwulan IV‐2 2013
83
BANK IN NDONESIA A
halaman in ni sengaja dikosongkan
Lampira an Data
Trriwulan IV‐2 2013
84
BA ANK INDON NESIA
L LAMPIRA AN DAF FTAR IST TILAH Administere ed price g/jasa yang diatur oleh pemerintah h, misalnya harga bahan bakar min nyak dan Haarga barang taarif dasar listtrik. Ak ktiva Produ uktif Peenanaman atau a penem mpatan yang g dilakukan n oleh bankk dengan tu ujuan meng ghasilkan peenghasilan/p pendapatan bagi bankk, seperti pe enyaluran kredit, k penempatan dana antar baank, penanaaman pada Sertifikat S Baank Indonesiia (SBI), dan surat-surat berharga la ainnya. ndil inflasii An Su umbangan perkemban ngan harga suatu komoditas/kelompok barrang/kota terhadap t tin ngkat inflasii secara keseeluruhan. PBD AP An nggaran Peendapatan dan Belanja Daerah, Rencana keuangan k taahunan pem merintah daaerah yang dibahas dan disetujui bersama ole eh pemerintah yang diibahas dan disetujui beersama oleh h pemerintah h daerah dan DPR, dan ditetapkan dengan perraturan daerrah. ank Pemeriintah Ba Baank-bank yang y sebelu um program m rekapitalisasi merup pakan bankk milik pem merintah (p persero) yaittu terdiri dari d bank Mandiri, M BN NI, BTN dan BRI. Dalam buku ini bank peemerintah daerah d (Bankk Bengkulu) juga dikelompokkan daalam bank p pemerintah. BII Rate Su uku bunga referensi keebijakan mo oneter dan ditetapkan dalam Rapaat Dewan Gubernur G seetiap bulann nya. BII-RTGS Baank Indoneesia-Real Tiime Gross Settlementt, yang merupakan m suatu penyyelesaian keewajiban bayar-membayyar (settlement) yang dilakukan seccara on-line atau seketika untuk seetiap instrukksi transfer dana. d Bo obot inflassi Beesaran yang g menunjukkkan pengaruh suatu komoditas, k terhadap tiingkat inflasi secara keeseluruhan, yang diperh hitungkan dengan d melihat tingkat konsumsi m masyarakat terhadap t ko omoditas terrsebut. Ca ash inflowss Ju umlah aliran kas yang masuk m ke kaantor Bank Indonesia yaang berasal dari perban nkan dan peenukaran uaang masyaraakat dalam periode p tertentu.
Da aftar Istilah
Triwulan n IV 2013
85
BANK IN NDONESIA A Cash Ou utflows Jumlah aliran kas keluar k dari kantor Bank Indonesia a kepada peerbankan daan penukarran uang maasyarakat daalam periode tertentu. Clean Money M Policcy Merupakan kebijakaan untuk menyediakan uang layak edar. a (DPK) Dana Piihak Ketiga Simpanaan masyarakkat yang adaa di perbankkan terdiri dari d giro, tab bungan, dan n deposito. erimbanga an Dana Pe Sumber pendapataan daerah yang berasal dari APB BN untuk mendukung m g pelaksanaan kewenangan pemerintah daeraah dalam meencapai tuju uan pemberian otonomi daerah. Ekspor Keseluru uhan barang yang kelu uar dari suaatu wilayah h/daerah baik yang berrsifat komersil maupun n bukan kom mersil. ng to depo osit ratio (FFDR) atau lo oan to deposit ratio (LDR) (L Financin Rasio peembiayaan atau a kredit terhadap dana pihak ketiga k yang diterima oleh bank, ba aik dalam rupiah dan valas. v Termin nologi FDR untuk bank syariah, sed dangkan LD DR untuk bank konvenssional. n (IKK) Indeks Keyakinan Konsumen y menun njukkan leveel keyakinan n konsumen n terhadap kondisi eko onomi saat ini Indeks yang dan ekspektasi kond disi ekonom mi enam bulaan mendatang. Dengan n skala 1-100 0. Indeks Harga Kon nsumen (IHK K) g merupakaan ukuran perubahan p ra ata-rata harrga barang dan jasa yang Sebuah indeks yang dikonsumsi masyaraakat pada su uatu periodee tertentu. konomi Indeks Kondisi Ek ng menunu ujukkan levvel keyakinaan kensumen Salah satu pembeentuk IKK. Indeks yan n skala 1-100 0. terhadap kondisi ekkonomi saat ini, dengan n Indeks Ekspektasii Konsumen n level keyakkinan konsumen terhadap Salah saatu pembenttuk IKK. Indeks yang menunjukkan ekspektaasi kondisi ekonomi e saaat ini, dengaan skala 1-10 00. unan Manussia Indeks Pembangu Ukuran kualitas pembangunan n manusia, yang diukur melalui peencapaian rrata-rata 3 hal h kualitas hidup, yaitu u pendidikan n, kesehatan n, daya beli.. Inflasi Kenaikan harga barrang secara umum dan terus menerus (persisteent). Daftar Isstilah
Triw wulan IV 201 13
86
BA ANK INDON NESIA
In nflasi IHK Keenaikan harrga barang dan jasa dalam d satu periode, yaang diukur dengan pe erubahan indeks harga konsumen n (IHK), yang mencerm minkan peru ubahan harg ga barang dan jasa yaang dikonsumsi oleh maasyarakat luas. In nflasi Inti Inflasi IHK settelah mengeeluarkan kom mponen volatile foods dan d adminisstered price. mpor Im Keeseluruhan barang yan ng masuk daari suatu wilayah w /daerrah baik yang bersifat komersil m maupun bukaan komersil. nvestasi In Keegiatan men ningkatkan nilai n tambah h suatu kegiiatan produksi melalui p peningkatan n modal. Klliring Peertukaran warkat w atau Data Keuaangan Elekttronik (DKE)) antar kliring baik ata as nama peeserta maup pun atas nam ma nasabah. Krredit Ad dalah penyyediaan uan ng atau taagihan yang g sejenis, berdasarkan n persetuju uan atau keesepakatan pinjam-meeminjam an ntara Bank k dengan pihak lain yang mew wajibkan peeminjam un ntuk melunaasi hutangnya setelah jangka j wakktu tertentu dengan pe emberian bu unga, termaasuk : 1.. Pembelian n surat berh harga nasab bah yang dilengkapi den ngan note p purchase ag greement (NPA) 2.. Pengembalian tagihaan dalam ran ngka kegiata an anjak piu utang. ualitas Kre edit Ku Peenggolongan kredit berdasarkan b prospek usaha, kin nerja debitu ur dan ke elancaran peembayaran bunga dan pokok. Kred dit digolong gkan menjad di 5 kualitass yaitu lanca ar, Dalam Peerhatian Khu usus (DPK), kurang lanccar, diraguka an dan maceet. k Indonesia a Liiaison Bank Saalah satu kegiatan rutin n untuk men ngumpulkan n data dan in nformasi ten ntang kondisi aktual seektor riil/usaaha beserta prospeknyaa melalui wa awancara laangsung antara Bank In ndonesia deengan pelakku usaha/sum mber data. m-t-m m M Month to mo onth. Perban ndingan antaara data satu bulan den ngan bulan ssebelumnya. Net Cashflow N ws Seelisih bersih antara jumlah cash infllows dan cassh outflows pada period de yang sam ma terdiri daari Netcash Outflows bila b terjadi cash c outlow ws lebih ting ggi dibandin ngkan cash inflows, daan Netcash inflows i bila terjadi sebaaliknya. Da aftar Istilah
Triwulan n IV 2013
87
BANK IN NDONESIA A
Non Performing Loans L (NPL)) Kredit/pembiayaan yang berm masalah ataau non-lanccar yang teerdiri dari kkredit dengan klasifikasi kurang lancar, dirag gukan dan macet berd dasarkan keetentuan Baank Indonesia tentang kualitas akttiva produkttif. harga (PTTB B) Pemberrian Tanda Tidak Berh Kegiatan n pemusnah han uang baagi uang yan ng sudah tid dak layak ed dar. mbuhan eko onomi Pertum Perubah han nilai PDRB atas harrga konstan dalam suattu periode tertentu t (triwulanan attau tahunan n). konomi Porsi Ek Konstrib busi pangsa sektor atau subsektor terhadap t tottal PDRB. Produk k Domestik Regional Bruto B (PDRB B) h seluruh un nit usaha daalam suatu wilayah, attau Jumlah nilai tambah yang dihaasilkan oleh merupakan jumlah seluruh nilaai barang yaang dihasilk kan oleh seluruh unit eekonomi sua atu wilayah.. k Domestik Regional Bruto B atas dasar d harga a berlaku Produk ungan PDRB B dengan menggunaka m gai Merupakan perhitu n harga di periode terrsebut sebag dasar peerhitungan. Produk k Domestik Regional Bruto B atas dasar d harga a konstan ungan PDRB B dengan menggunaka m an harga pada satu w waktu terten ntu Merupakan perhitu sebagai dasar perhitungan. Produk k Domestik Regional Bruto B satu tahun t Jumlah nilai tambah yang dihaasilkan oleh h seluruh un nit usaha daalam suatu wilayah, attau merupakan jumlah seluruh nilaai barang yaang dihasilk kan oleh seluruh unit eekonomi sua atu wilayah dalam satu tahun. Produk k Domestik Regional Bruto B triwu ulanan Jumlah nilai tambah yang dihaasilkan oleh h seluruh un nit usaha daalam suatu wilayah, attau merupakan jumlah seluruh nilaai barang yaang dihasilk kan oleh seluruh unit eekonomi sua atu wilayah dalam satu triwulan tertentu. qtq Quarter to quarter. Perbanding gan antara data d satu triw wulan dengaan triwulan sebelumnya a. Rasio Non N Perform ming Loanss/Financing g (NPLs/Fs) Rasio krredit/pembiaayaan yang tergolong NPLs/Fs N terh hadap total kredit/pemb biayaan. Rassio ini juga sering diseebut rasio NPLs/Fs, N grosss. Semakin rendah rassio NPLs/Fs, semakin ba aik Daftar Isstilah
Triw wulan IV 201 13
88
BA ANK INDON NESIA ko ondisi bank ybs. Termin nologi NPL untuk u bank konvensional, sedangkan NPF unttuk bank syyariah. asio Non Pe erforming Loans (NPLLs) – NET Ra Raasio kreditt yang teergolong NPLs, N setela ah dikuran ngi Peenghapusan n Aktiva Prod duktif (PPAPP), terhadap total kredit.
pembeentukan
Pe enyisihan
ektor Ekonomi Domin nan Se Seektor ekono omi yang mempunyai m ah besar seehingga meempunyai pengaruh p nilai tamba do ominan pada pembentu ukan PDRB secara s keseluruhan. ertifikat Ba ank Indonessia (SBI) Se Su urat berharg ga atas unju uk yang diteerbitkan dengan sistem m diskonto o oleh Bank In ndonesia seebagai pengakuan utang. Siistem Bank k Indonesia Real Time Gross Setttlement (BII RTGS) Prroses penyeelesaian akh hir transakssi pembaya aran yang dilakukan sseketika (re eal time) deengan mendebet maupun mengkkredit reken ning pesertaa pada saat bersamaa an sesuai peerintah pem mbayaran dan n penerimaaan pembaya aran. Siistem Klirin ng Nasional Bank Indo onesia (SKN N-BI) Sistem kliring g Bank Ind donesia yang meliputti kliring debet dan kliring kred dit yang peenyelesaian akhirnya dillakukan secaara nasional. Uang giral Ua Uaang terdiri atas rekenin ng giro, kiriman uang,, simpanan berjangka dan tabung gan yang su udah jatuh waktu, w yang g seluruhnyya merupaka an simpanan penduduk dalam rup piah dan sisstem monetter. Uang kartal Ua Uaang yang teerdiri atas uang u kertas dan uang logam yang g berlaku, tiidak termassuk uang kaas pada KPK KN dan bankk umum. Volatile food Vo ds Ko omponen in nflasi IHK yaang mencakkup beberap pa bahan makanan m yan ng harganya sangat flu uktuatif. oy yo Yeear on year. Perbanding gan antara data d satu tah hun dengan n tahun sebeelumnya.
Da aftar Istilah
Triwulan n IV 2013
89
BANK IN NDONESIA A
haalaman ini seengaja dikossongkan
Daftar Isstilah
Triw wulan IV 201 13
90