KAJIAN EKONOMI REGIONAL PROVINSI BENGKULU Triwulan III Tahun 2013 Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bengkulu dipublikasikan secara triwulanan oleh Kantor
Perwakilan
Bank
Indonesia
Provinsi
Bengkulu,
untuk
menganalisis
perkembangan perekonomian Provinsi Bengkulu secara komprehensif. Analisis dalam buku ini mencakup perkembangan makro, inflasi, perbankan, sistem pembayaran, keuangan daerah dan prospek perekonomian Provinsi Bengkulu. Penerbitan buku ini bertujuan sebagai : (1) Laporan kepada Kantor Pusat Bank Indonesia tentang kondisi perkembangan ekonomi dan keuangan di Provinsi Bengkulu, dan (2) Informasi kepada stakeholders di daerah mengenai perkembangan ekonomi dan keuangan terkini.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Yuwono
: Kepala Kantor Perwakilan
H.M. Azhar Achlusyani
: Deputi Kepala Perwakilan
Sarwoto
: Peneliti Ekonomi
Neva Andina
: Peneliti Ekonomi
Royes Saragih
: Peneliti Ekonomi
Softcopy buku ini dapat di-download dari website Bank Indonesia dengan alamat www.bi.go.id/web/id/Publikasi/Ekonomi_Regional/KER/Bengkulu/
i|á| UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t Menjadi lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil.
`|á| UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang negara Indonesia yang berkesinambungan.
a|Ät| fàÜtàxz|á bÜztÇ|átá| UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu Kompetensi, Integritas, Transparansi, Akuntabilitas dan Kebersamaan.
i|á| ^tÇàÉÜ cxÜãt~|ÄtÇ UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t cÜÉä|Çá| UxÇz~âÄâ Mewujudkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia yang dapat dipercaya melalui peningkatan perannya sebagai economic intelligence dan unit penelitian.
`|á| ^tÇàÉÜ cxÜãt~|ÄtÇ UtÇ~ \ÇwÉÇxá|t cÜÉä|Çá| UxÇz~âÄâ Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pelaksanaan kegiatan operasional di bidang ekonomi, moneter, perbankan, sistem pembayaran secara efektif dan efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait.
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku ”Kajian Ekonomi Regional Provinsi Bengkulu Triwulan III-2013” dapat selesai disusun dan dipublikasikan kepada
stakeholders Bank Indonesia. Kajian Ekonomi Regional diterbitkan secara triwulanan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu untuk memenuhi kebutuhan informasi mengenai keadaan ekonomi makro, moneter, perbankan dan prospek ekonomi Provinsi Bengkulu kedepan. Kami sampaikan bahwa perekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan III2013 tumbuh meningkat dari 5,25% (yoy) pada triwulan II 2013 menjadi 5,69% (yoy). Sementara itu, dari sisi harga, inflasi Provinsi Bengkulu meningkat dari 7,89% (yoy) pada triwulan II 2013 menjadi 9,54% (yoy) pada periode laporan. Terkait kajian dimaksud kami berharap informasi yang kami sajikan ini dapat menjadi salah satu referensi dalam pembelajaran dan/atau proses pengambilan kebijakan beberapa pihak terkait. Kami menyadari bahwa cakupan serta kualitas data dan informasi yang disajikan dalam buku ini masih perlu terus disempurnakan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran membangun dari pengguna/pembaca demi penyempurnaan di masa yang akan datang. Akhirnya, besar harapan kami semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan ridha-Nya dan melindungi setiap langkah kita.
Bengkulu, 8 November 2013 KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA PROVINSI BENGKULU
Yuwono Kepala Perwakilan
iii
halaman ini sengaja dikosongkan
iv
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GRAFIK
ix
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH PROVINSI BENGKULU
xi
RINGKASAN EKSEKUTIF
1
BAB I
PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO
5
1.1.
PDRB Sisi Penggunaan
6
1.1.1.
Konsumsi
7
1.1.2.
Investasi
11
1.1.3.
Ekspor dan Impor
13
1.2.
PDRB Sisi Sektoral
17
1.2.1.
Sektor Pertanian
18
1.2.2.
Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
20
1.2.3.
Sektor Jasa-Jasa
21
1.2.4.
Sektor-Sektor Lainnya
22
Boks 1 Hasil Liaison Triwulan II 2013
25
BAB II
PERKEMBANGAN INFLASI DAERAH
29
2.1.
Inflasi Menurut Kelompok Barang/Jasa
31
2.2.
Perkembangan Inflasi Fundamental
38
2.3.
Perbandingan Inflasi antar Kota di Sumatera
40
Boks 2 Kegiatan Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Bengkulu Triwulan II-2013
41
BAB III PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH
45
3.1.
Bank Umum
45
3.1.1. Kelembagaan
46
3.1.2. Perkembangan Aset
46
3.1.3. Perkembangan Dana Masyarakat
47
3.1.4. Perkembangan Penyaluran Kredit/Pembiayaan
48
3.1.5. Perkembangan Kredit/Pembiayaan UMKM
51
v
3.2.
Bank Umum Syariah
53
3.3.
Bank Perkreditan Rakyat/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
55
3.4.
Sistem Pembayaran
56
3.4.1. Sistem Pembayaran Tunai
56
3.4.2. Sistem Pembayaran Non Tunai
58
BAB IV PERKEMBANGAN KEUANGAN DAERAH
63
4.1.
Realisasi Sisi Penerimaan
63
4.1.1
Realisasi Sisi Penerimaan Provinsi Bengkulu
63
4.1.2
Realisasi Sisi Penerimaan Kabupaten/Kota
65
4.2.
Realisasi Sisi Pengeluaran
66
4.2.1
Realisasi Sisi Pengeluaran Provinsi Bengkulu
66
4.2.2
Realisasi Sisi Pengeluaran Kabupaten/Kota
68
BAB V PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN
71
5.1.
Perkembangan Ketenagakerjaan
71
5.2.
Perkembangan Kesejahteraan
72
5.3
Perkembangan Kemiskinan
74
BAB VI PROSPEK EKONOMI DAN INFLASI DAERAH
75
6.1.
Prospek Ekonomi Makro
75
6.2.
Prakiraan Inflasi Daerah
78
LAMPIRAN
79
DAFTAR ISTILAH
87
vi
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Tabel 1.2. Tabel 1.3. Tabel 1.4. Tabel 1.5. Tabel 1.6.
PDRB Provinsi Bengkulu Berdasarkan Jenis Penggunaan Atas Dasar Harga Konstan Perkembangan Ekspor dan Impor Regional dalam pembentukan PDRB menurut Harga Berlaku Provinsi Bengkulu Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Jenis Barang di Provinsi Bengkulu Perkembangan Ekspor Barang-Barang Non-Migas Utama Menurut Negara Pembeli di Provinsi Bengkulu Porsi PDRB Atas Dasar Harga Konstan Lapangan Usaha Provinsi Bengkulu PDRB Provinsi Bengkulu Menurut Sektoral
6 13 14 16 17 18
Tabel 2.1.
Perkembangan Inflasi Menurut Kelompok Barang/jasa Kota Bengkulu
31
Tabel 2.2.
Perkembangan Inflasi Kelompok Bahan Makanan Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Makanan Jadi/Minuman/Rokok & Tembakau Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Provinsi Bengkulu
32
Tabel 2.5.
Perkembangan Inflasi Kelompok Sandang Provinsi Bengkulu
35
Tabel 2.6.
Perkembangan Inflasi Kelompok Kesehatan Provinsi Bengkulu
35
Tabel 2.7.
Perkembangan Inflasi Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflasi Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Provinsi Bengkulu
36
Tabel 2.9.
Sumbangan Beberapa Bulanan di Bengkulu
37
Tabel 3.1.
Jaringan Kantor Pelayanan Bank Umum Provinsi Bengkulu
46
Tabel 3.2.
Perkembangan Aset Bank Umum Provinsi Bengkulu
46
Tabel 3.3.
Perkembangan Penghimpunan Dana Bank Umum Provinsi Bengkulu Perkembangan Kredit/Pembiayaan Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan, Sektor Ekonomi dan Kelompok Bank di Provinsi Bengkulu Perkembangan NPL Bank Umum Berdasarkan Jenis Penggunaan di Provinsi Bengkulu Perkembangan Kredit/Pembiayaan UMKM Berdasarkan Jenis
48
Tabel 2.3. Tabel 2.4.
Tabel 2.8.
Tabel 3.4.
Tabel 3.5. Tabel 3.6.
Komoditas
terhadap
Inflasi/Deflasi
34 34
37
50
51 52
vii
Tabel 3.8.
Penggunaan, Sektor Ekonomi di Provinsi Bengkulu Perkembangan Non Performing Loan (NPL) Sektor UMKM di Provinsi Bengkulu Perkembangan Kegiatan Usaha BPR/BPRS di Provinsi Bengkulu
55
Tabel 3.9.
Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu
56
Tabel 3.7.
52
Tabel 3.10. Perkembangan Kliring dan Cek/Bilyet Giro Kosong Provinsi Bengkulu Tabel 3.11. Perkembangan Transaksi Real Time Gross Settlement (RTGS) Provinsi Bengkulu
59
Tabel 4.1.
64
Tabel 4.2. Tabel 4.3. Tabel 4.4.
Realisasi Penerimaan APBD Triwulan II 2013 Pemerintah Provinsi Bengkulu Realisasi Penerimaan APBD Triwulan II 2013 Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu Realisasi Belanja APBD Triwulan II 2013 Pemerintah Provinsi Bengkulu Realisasi Belanja APBD Triwulan II 2013 Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Bengkulu
60
65 67 69
Tabel 5.1.
Perkembangan Jumlah Pengangguran dan Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Bengkulu
Tabel 5.2.
Perkembangan Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi Bengkulu
74
Tabel 5.3.
Tingkat Kedalaman Dan Keparahan Kemiskinan Provinsi Bengkulu
74
Tingkat 71
viii
DAFTAR GRAFIK Grafik 1.1.
Perkembangan PDRB dan Laju Pertumbuhan PDRB (LPE, yoy) Provinsi Bengkulu (harga konstan 2000) Konsumsi Rumah Tangga Menurut PDRB Harga Konstan dan Perkembangan Inflasi di Provinsi Bengkulu Hasil Survei Konsumen di Provinsi bengkulu
5
Konsumsi Listrik Rumah Tangga dan Perkembangan Kendaraan Milik Swasta di Provinsi Bengkulu Kredit/Pembiayaan Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu Konsumsi Pemerintah dan Lembaga Nirlaba Menurut PDRB Harga Konstan di Provinsi Bengkulu Perkembangan Dana Pemerintah di Bank Umum
9
12
Grafik 1.9.
Perkembangan Kredit/Pembiayaan Investasi dan Konsumsi Semen di Provinsi Bengkulu Perkembangan Harga Beberapa Komoditas Ekspor Bengkulu
15
Grafik 1.10.
Sumbangan Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2013 Sektoral
18
Grafik 1.11.
Indikator Sektor Pertanian Provinsi Bengkulu
20
Grafik 1.12.
21
Grafik 1.13. Grafik 1.14.
Indikator Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran Provinsi Bengkulu Indikator Sektor Jasa-Jasa di Provinsi Bengkulu Indikator Sektor Bangunan di Provinsi Bengkulu
22 23
Grafik 1.15.
Indikator Sektor Listrik, Gas dan Air di Provinsi Bengkulu
24
Grafik 1.16.
Indikator Sektor Pertambangan dan penggalian di Provinsi Bengkulu
25
Grafik 2.1.
Perkembangan Inflasi IHK Kota Bengkulu
30
Grafik 2.2.
Realisasi Inflasi Tahun 2013 (Tahun Kalender, ytd)
30
Grafik 2.3.
Inflasi Kelompok Bahan Makanan di Provinsi Bengkulu (Tahunan, yoy)
33
Grafik 2.4.
Sumbangan Inflasi Triwulan III-2013 Barang/Jasa Disagregasi Inflasi Kota Bengkulu
38
Grafik 1.2. Grafik 1.3. Grafik 1.4. Grafik 1.5. Grafik 1.6. Grafik 1.7. Grafik 1.8.
Grafik 2.5.
Per
Kelompok
7 8
10 10 11
39
Grafik 2.6.
Nilai Saldo Ekspektasi Konsumen Terhadap Kondisi 3 Bulan Mendatang
39
Grafik 2.7.
Inflasi Tahunan (yoy) September 2013 Beberapa Kota di Sumatera Inflasi Tahunan (yoy) Kota-Kota di Sumatera Bagian Selatan
40
Grafik 2.8.
41
Grafik 3.1.
Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) dan NonPerforming Loan (NPL) Perbankan Provinsi Bengkulu
45
Grafik 3.2.
Distribusi Aset Bank Umum di Provinsi Bengkulu
47
ix
Grafik 3.3. Grafik 3.4.
Perkembangan Dana Pihak Ketiga di Bengkulu Porsi DPK Per Jenisnya
47 47
Grafik 3.5.
49
Grafik 3.7.
Perkembangan Kredit/Pembiayaan Perbankan di Provinsi Bengkulu Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) Perbankan Syariah di Bengkulu Pembiayaan Perbankan Syariah di Bengkulu
54
Grafik 3.8.
DPK Perbankan Syariah di Bengkulu
54
Grafik 3.9.
Perkembangan Net Interest Margin BPR/S di Provinsi Bengkulu Perkembangan Inflow-Outflow Uang Kartal Provinsi Bengkulu Perkembangan Rasio PTTB terhadap Inflow Provinsi Bengkulu
56
Grafik 3.6.
Grafik 3.10. Grafik 3.11. Grafik 3.12.
53
57 57
Perkembangan Jumlah Uang Palsu yang Ditemukan di Bengkulu Perkembangan TUKAB di Provinsi Bengkulu di Provinsi Bengkulu
58
Grafik 4.1
Perkembangan Kendaraan Bermotor di Provinsi Bengkulu
65
Grafik 4.2
Perkembangan Dana Milik Pemerintah Provinsi Bengkulu
67
Grafik 5.1.
Perkembangan Indeks Nilai Tukar Petani di Provinsi Bengkulu
73
Grafik 6.1.
75
Grafik 6.3.
Perkembangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Bengkulu Hasil Survei SK dan SKDU di Provinsi Bengkulu dan Kredit/Pembiayaan Konsumsi Perbankan di Provinsi Bengkulu Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha Provinsi Bengkulu
Grafik 6.4.
Perkembangan Laju Inflasi Tahunan di Kota Bengkulu
78
Grafik 6.5.
Hasil Survei Konsumen dan SKDU di Provinsi Bengkulu
79
Grafik 3.13.
Grafik 6.2.
60
76 77
x
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
TABEL INDIKATOR EKONOMI TERPILIH PROVINSI BENGKULU a.
Inflasi dan PDRB INDIKATOR
2012
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I MAKRO IHK Kota Bengkulu 135,95 137,82 141,97 142,35 146,43 Laju Inflasi (y-o-y) 3,65 4,80 4,14 4,61 7,68 PDRB-Harga Konstan (miliar Rp) 2.304 2.344 2.397 2.419 2.434 - Pertanian 872 878 883 880 889 - Pertambangan & Penggalian 82 87 85 86 84 - Industri Pengolahan 100 102 107 109 109 - Listrik, Gas dan Air Bersih 11 12 12 12 12 - Bangunan 73 74 76 79 76 - Perdagangan, Hotel&Restoran 449 461 482 483 490 - Pengangkutan & Komunikasi 193 195 198 200 202 - Keuangan, Persewaan dan 116 119 120 125 126 Jasa - Jasa 408 417 434 445 445 Pertumbuhan PDRB (y-o-y, %) 6,83 6,63 7,00 5,99 5,63 Nilai Ekspor Nonmigas (USD 91 132 109 110 85 Juta) Volume Ekspor Nonmigas (ribu 635 1.240 1.066 1.306 862 ton) Nilai Impor Nonmigas (USD Juta) 0,43 2,31 0,78 1,94 Volume Impor Nonmigas (ribu ton) Sumber : SEKD Provinsi Bengkulu & BPS Provinsi Bengkulu, angka sementara;
2013 Tw.II
Tw. III
148,69 7,89 2,468 895 83 112 12 75 500 206 128
155,51 9,54 2,534 899 82 115 12 78 522 213 132
455 5,25 102
480 5,69 60
1.058
511
0,66 8,42
1,34 16,88
xi
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih
b.
Perbankan 2012
INDIKATOR
PERBANKAN Bank Umum Total Aset (Triliun Rp) DPK (Triliun Rp) - Tabungan (Triliun Rp) - Giro (Triliun Rp) - Deposito (Triliun Rp) Kredit (Triliun Rp) – Lokasi Proyek 1) - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi - LDR (%) Kredit (triliun Rp) – Lokasi Kantor - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi - LDR (%) Kredit MKM Bank Umum Menurut Lokasi Proyek 1) Kredit MKM (Triliun Rp) Kredit Mikro (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) Kredit Kecil (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) Kredit Menengah (Triliun Rp) - Kredit Modal Kerja - Kredit Investasi - Kredit Konsumsi2) NPL MKM gross (%) BPR/BPRS Total Aset (Miliar Rp) DPK (Miliar Rp) - Tabungan (Miliar Rp) - Deposito (Miliar Rp) Kredit (Miliar Rp) – Lokasi Proyek1) - Modal Kerja - Konsumsi - Investasi Kredit UMKM (Miliar Rp) 3) LDR
2013
Tw.I
Tw.II
Tw.III
Tw. IV
Tw.I
Tw.II
Tw.III
9,66 6,61 3,26 2,15 1,20 10,49 3,22 5,67 1,60 158,69 7,78 2,85 4,02 0,91 117,65
10,93 7,11 3,69 2,12 1,29 11,11 3,46 5,97 1,68 156,26 8,42 3,11 4,30 1,01 115,16
10,81 7,49 3,80 2,35 1,34 11,59 3,45 6,39 1,76 154,74 8,78 3,00 4,78 1,00 117,17
11,40 7,37 4,18 1,78 1,41 12,08 3,67 6,58 1,83 163,85 9,36 3,16 5,22 0,98 127,04
11,77 7,57 3,69 2,28 1,60 12,36 3,96 6,40 1,80 169,71 9,74 3,28 5,47 1,00 128,78
12,54 8,07 3,93 2,42 1,71 13,41 3,92 7,22 2,27 162,62 10,53 3,41 5,91 1,21 130,46
13,02 8,38 4,38 2,41 1,59 13,65 3,95 7,41 2,29 162,89 11,03 3,51 6,24 1,28 131,59
3,15 0,69 0,62 0,07 na 1,27 1,05 0,22 na 1,19 0,70 0,49 na na
3,40 0,75 0,66 0,09 na 1,35 1,11 0,24 na 1,30 0,82 0,49 na na
3,34 0,71 0,61 0,10 na 1,31 1,08 0,23 na 1,31 0,85 0,46 na na
3,56 0,78 0,65 0,13 na 1,35 1,13 0,22 na 1,43 0,97 0,46 na na
2,84 0,72 0,55 0,14 na 1,41 1,10 0,21 na 1,45 0,72 0,59 na na
3,83 1,00 0,83 0,17 na 1,42 1,17 0,24 na 1,43 1,09 0,32 na na
3,97 1,06 0,79 0,28 na 1,45 1,16 0,29 na 1,45 1,08 0,37 na na
136 83 27 56 30,6 17 9 4,6 na 145,08
146 90 29 61 32,6 18,3 9,2 5,1 na 135,93
149 93 30 65 33,1 18,3 9,2 5,6 na 137,70
162 99 31 68 32,2 17,8 8,9 5,5 na 134,66
161 104 32 71 32,3 18,2 8,8 5,4 na 135,37
158 102 31 71 33,7 18,5 10,4 4,8 na 134,86
160 105 32 73 32,7 17,8 10,6 4,3 na 124,32
data sampai dengan Agustus 2013 Publikasi Statistik Keuangan Daerah Bank Indonesia Provinsi Bengkulu sejak bulan Januari 2011 mencantumkan kredit berdasarkan jenis penggunaan berdasarkan lokasi proyek yang terdiri dari kredit modal kerja, kredit investasi dan kredit yang tidak teridentifikasi. 3) Publikasi Statistik Keuangan Daerah Bank Indonesia Provinsi Bengkulu sejak bulan Januari 2011 tidak mencantumkan data kredit MKM BPR Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum & BPR, SEKD Provinsi Bengkulu, Bank Indonesia Bengkulu 1) 2)
c.
Bank Umum Syariah
xii
Tabel Indikator Ekonomi Terpilih 2012
INDIKATOR
2013
Tw.I Tw.II Tw.III Total Aset (Miliar Rp) 476 526 552 DPK (Miliar Rp) 260 272 303 - Tabungan (Miliar Rp) 147 171 193 - Giro (Miliar Rp) 25 18 22 - Deposito (Miliar Rp) 88 83 88 Pembiayaan (Miliar Rp) – Lokasi 439 486 511 Kantor - FDR (%) 168,88 178,94 168,51 Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum, Bank Indonesia Bengkulu
d.
Tw. IV 641 384 216 34 134 546
Tw.I 671 349 219 25 106 590
Tw.II 711 374 230 24 121 665
Tw. III 762 400 262 31 107 714
142,05
168,72
177,63
178,63
Sistem Pembayaran INDIKATOR
Nominal dalam triliun Rp kecuali kliring dalam miliar, volume dalam lembar 2012 2013 Tw.I Tw.II Tw.III Tw. IV Tw.I Tw.II Tw.III
SISTEM PEMBAYARAN Inflow 0,42 Outflow 0,46 Pemusnahan Uang 0,18 Nominal Transaksi RTGS 37 Volume Transaksi RTGS 17.120 Rata-rata Harian Nominal 0,58 Transaksi RTGS Rata-rata Harian Volume 272 Transaksi RTGS Nominal Kliring Kredit 159 Volume Kliring Kredit 12.393 Rata-rata Harian Nominal 2,53 Kliring Kredit Rata-rata Harian Volume 197 Kliring Kredit Nominal Kliring Debet 694 Volume Kliring Debet 24.657 Rata-rata Harian Nominal 11,01 Kliring Debet Rata-rata Harian Volume 391 Kliring Debet Nominal Kliring Pengembalian 23 Volume Kliring Pengembalian 838 Rata-rata Harian Nominal 0,36 Kliring Pengembalian Rata-rata Harian Volume 13 Kliring Pengembalian Nominal Tolakan Cek/BG 20 Kosong Volume Tolakan Cek/BG 720 Kosong Rata-rata Harian Nominal 0,32 Cek/BG Kosong Rata-rata Harian Volume 11 Cek/BG Kosong Sumber : Bank Indonesia Bengkulu
0,07 1,02 0,03 50 21.539 0,82
0,44 0,71 0,03 42 21.051 0,69
0,26 0,89 0,06 36 22.650 0,58
0,65 0,40 0,01 24 16.946 0.55
0,11 0,75 0,12 50 19.775 0,80
0,54 1,09 0,13 40 19.244 0,62
347
345
371
477
314
296
241 22.588 3,89
236 23.144 3,87
165 15.305 2,70
97 4.907 1,61
99 4.759 1,6
103 4.441 1,67
364
379
251
82
76
73
722 25.349 11,65
721 24.915 11,82
564 18.430 9,24
692 25.154 11,53
707 26.335 11,22
845 29.505 13,85
409
408
302
419
418
484
26 975 0,45
26 976 0,43
20 674 0,32
30 813 0,50
26 851 0,41
30 933 0,50
16
16
11
14
14
15
21
23
16
27
23
26
854
849
556
722
757
844
0,34
0,38
0,27
0,45
0,36
0,43
14
14
9
12
12
14
xiii
B BANK IND DONESIA
R RINGKA ASAN EKSEK KUTIF PERKEMBBANGAN EKOONOMI MAKRRO REGIONAAL P Pertumbuha n ekonomi Provinsi Beengkulu pada triwulan n III-2013 Peerekonomian n Provin nsi Bengkulu u tercatat sebesar 5,6 69% (yoy), tumbuh leb bih tinggi dibanding triiwulan IImembaikk 2013 yaang mencapai 5,25% (yoy). Seccara triwulaanan, perek konomian Provinsi Bengkulu juga tumb buh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya,
yaitu
sebesar
2,68%
qtq). (q
Dari
sisi
ggunaan, peng
buhan ekonomi terutam ma didorong oleh perttumbuhan konsumsi pertumb pemerintah dan meningkatnya Pembentukkan Modal TTetap Domesstik Bruto mi triwulan III-2013 (PMTDB)). Namun demikian, pertumbuhan ekonom masih tertahan t deengan mela ambatnya konsumsi rrumah tang gga dan lemahnyya kinerja ekkspor. D Dari sisi sekktoral, pertu umbuhan peerekonomiaan Provinsi Bengkulu didorong g oleh peertumbuhan sektor jaasa-jasa, keeuangan/pe ersewaan, angkutan/komunikaasi, dan bangunan. b Namun, m melambatnya a sektor utama, yaitu y sektorr pertanian dan perdag gangan/hoteel/restoran menahan laju perttumbuhan ekonomi e Pro ovinsi Bengkkulu pada trriwulan lapo oran. Bila dilihat dari d kontribu usi terhadap pertumbu uhan ekono omi, sektor jasa-jasa menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonom mi pada triw wulan III2013 diikuti oleh sektor perdag gangan/hoteel/restoran dan sektor pe ertanian.
PERKEMBBANGAN INFFLASI DAERAAH P Perkembang gan harga barang b dan n jasa secarra umum (inflasi) di In nflasi Provinssi Bengkkulu tercataat Provinsi Bengkulu pada p triwulan III-2013 tercatat seebesar 9,54% (yoy), mening gkat menjad di lebih tinggi dari triw wulan II-2013 yang sebesar 7,89% (yoy). Peningkatan 9,54% (yoyy) tekanan inflasi pada triwulan laporan terutama dido orong oleh kenaikan s dampak dari penyesuaian harga BBM subssidi dan harga sebagai terbatasnya pasokan beberapa a bahan maakanan, diteengah masa a puncak konsumssi masyaraakat. Selain n itu, adaanya penin ngkatan ek kspektasi inflasi/haarga di maasyarakat tu urut meningkatkan teekanan infla asi pada triwulan laporan. Akumulasi A in nflasi sepanjjang Januarri hingga Se eptember
Riingkasan Ek ksekutif
Trriwulan III 2 2013
1
BANK K INDONES SIA 2013 meencatatkan inflasi tahun n berjalan seebesar 9,24% % (ytd). M Menurut keelompok ba arang dan jasa, baik bila diliha at secara peningkatan inflasi terutama terjadi pada tahunan maupun triwulanan, t kelompo ok transportasi/komun nikasi, kemudian diiku uti oleh kelompok k komodittas bahan makanan m dan n kelompok makanan jaadi, minuma an, rokok dan tem mbakau. Infflasi tahuna an kelompo ok komoditaas tersebut masingmasing sebesar s 15,6 60% (yoy), 13,14% 1 (yoy), dan 8,49 9% (yoy). B Berdasarkan disagregassi inflasi IHK, peningkaatan inflasi tahunan pada triw wulan laporran terutama a terjadi pad da kelompo ok administe ered price yaitu daari 7,43% (yoy) pada triwulan II-2013 men njadi 12,70% (yoy). Peningkaatan juga terjadi pad da inflasi komoditas k vvolatile foo ods yaitu menjadi sebesar 13,45% (yo oy), sementtara inflasi kelompok inti/core tercatat relatif stabill yaitu sebessar 5,87% (yyoy).
PERKEMBBANGAN PERRBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARA P AN Fungsi intermediassi perrbankan dan n sistem pembayaran p n Provin nsi Bengkulu u berada dalam m p kondisii yang cukup kondusiif
P Peran interm mediasi perb bankan di Bengkulu B paada triwulan n III-2013 berjalan dengan baiik, hal ini tercermin dari peningkataan Loan/Fina ancing to Deposit Ratio (L/FDR). Pertumbuhan penyaluran kredit/pem mbiayaan entara itu meningkkat sebesar 4,72% (qttq) menjadi Rp11,03 trriliun, seme Dana Pihak Ketiga (DPK) tum mbuh 3,82% % (qtq) men njadi Rp8,3 38 triliun. Fungsi intermediasi yang semakin memb baik ini didukung juga a dengan N Perform ming Loan/Financing (NPPL/F) yang reendah. tingkat Non P Perkembang gan sistem pembayaraan di Proviinsi Bengku ulu pada triwulan III-2013 sedikit berva ariasi. Pembayaran tunai mengalami net outflow sebesar Rp547,06 R miliar, m
turu un dibandin ngkan net outflow
besar Rp647 7,04 miliar. Di sisi lain n, sistem triwulan sebelumnyya yang seb unai melalu ui krliring mengalami m p peningkatan n sebesar pembayaaran non tu 4,77% (qtq), sedang gkan transaksi RTGS meengalami peenurunan.
PERKEMBBANGAN KEUUANGAN DAERAH K Kinerja keuaangan Peme erintah Provvinsi Bengku ulu triwulan n III-2013 Kinerj rja keuangan n pemerintah h menunju ukkan perbaaikan. Hal tersebut terlihat dari realisasi penerimaan membaikk Anggaraan Pendapaatan dan Belanja B Daeerah (APBD)) Provinsi Bengkulu Triwulan n III-2013 yang lebih tinggi t diban ndingkan deengan perio ode yang sama tah hun sebelum mnya. Selain n itu, walaup pun realisasi penyerapan belanja Ringkasan Eksekutif
Triwulan n III 2013
2
B BANK IND DONESIA daerah pada p triwulaan III-2013 sedikit s lebih rendah dibaanding realisasi pada triwulan II-2013, peenyerapan belanja b mod dal sebagai indikasi pela aksanaan pembangunan sarana dan infra astruktur teerlihat lebih tinggi. Sam ma seperti tahun-taahun sebelu umnya, proporsi terbessar realisasii penerimaa an masih berasal dari Dana Perimbangan. Sedang gkan dari ssisi Belanja Daerah, realisasi dengan pro oporsi terbessar berasal dari d Belanja Operasiona al. Secara netto, pada p posisi triwulan IIII-2013, neraca APBD mengalam mi surplus sebesar Rp 338,49 miliar. Sela aras dengan n kinerja keeuangan Pe emerintah Provinsi
Bengkulu,
realisasi
pendapatan
dan
belanja
dari
10
B ju uga masih minim. Ka abupaten kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu Lebong
tercatat
sebagai
kabupaten
dengan
p pencapaian
realisasi
nggi di Provinsi Bengkkulu sampai dengan penerimaan dan beelanja tertin triwulan III-2013.
KETENAGGAKERJAAN DAN KESEJJAHTERAAN DAERAH T Tingkat keesejahteraan n masyaraakat di Provinsi Bengkulu Tingkaat keesejahteraan n menunju ukkan pen nurunan, tercermin dari berttambahnya jumlah masyarakaat pengang gguran dan n adanya tren penuru unan Nilai Tukar Petani (NTP). menurun n Tingkat Pengangguran Terbuka a (TPT) naik 1,1% dari periode seb belumnya menjadi 4,7%, sed dangkan NT TP turun seebesar 2,38% (qtq). Selain itu, persentaase
pendu uduk
misk kin
di
Prrovinsi
Ben ngkulu
mengalami
peningkaatan, dari 17,51% pad da September 2012 meenjadi 18,34 4% pada Maret 20 013.
PROSPEKK PEREKONOOMIAN DAERRAH Peerekonomian n Provin nsi Bengkulu u m masih optimis is messkipun inflassi massih tergolong g tingg gi
P Pertumbuha n perekonomian tahu unan Provinsi Bengku ulu pada triwulan IV-2013 diperkirakan akan tumb buh membaik. Dari sisi sektoral, sektor perdagangan p n, hotel da an restoran serta sekto or jasa diperkirakan tumbuh cukup tinggi dibandingkan sekktor lainnyaa. Sementarra sektor t meelambat dib bandingkan triwulan pertanian diperkirakan akan tumbuh s sebelumnya, seiring dengan terbatasnyya kinerja berbagai subsektor aan, konsumsi akan menjadi pe endorong pertanian. Dari sisi pengguna p n daerah, meskipun m teerbatas. Kin nerja eksporr regional utama pertumbuha maupun mancanegaara diperkira akan akan membaik m dibandingkan n triwulan
Riingkasan Ek ksekutif
Trriwulan III 2 2013
3
BANK K INDONES SIA III-2013. Perekonom mian Provinsi Bengkulu diperkirakan d n akan tumb buh pada kisaran 5,8-5,9% 5 (yoy). M Meredanya
dampak
kenaikan
BBM
sub bsidi
tingkat
serta
permintaaan masyaraakat yang kembali k norm mal diperkirrakan akan menekan pencapaaian inflasi triwulan IV V-2013. Meeskipun dem mikian, fakttor risiko seperti keterbatasan k n pasokan beberapa komoditas bah han makana an, akibat belum berlangsungn nya masa pa anen diproyeksikan dap pat memberi tekanan inflasi meskipun m relatif minim. Inflasi Provinsi Bengku ulu pada triw wulan IV2013 dip perkirakan akan a berada pada kisaraan 9,68±1% % (yoy).
Ringkasan Eksekutif
Triwulan n III 2013
4
BA AB I
PERKEM MBANG GAN KONOMI MA AKRO EK
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Pertum mbuhan eko konomi Provvinsi Bengku ulu pada triw iwulan III-20 013 tercatatt sebesar 5,,69% (yoy), tumbuh leb bih tinggi diibanding triw iwulan II-201 13 yang meencapai 5,25 5% (yoy). Seecara triwu ulanan, peerekonomian n Provinsi Bengkulu juga tum mbuh lebih h tinggi diibandingkan n triwulan sebelumnya s a, yaitu seb besar 2,68% % (qtq). Daari sisi peng ggunaan, peertumbuhan n ekonomi terutama t diidorong oleh eh pertumbu uhan konsum msi pemerin ntah dan m meningkatnya ya Pembentu tukan Modaal Tetap Do omestik Brutto (PMTDB)). Namun demikian, d peertumbuhan n ekonomi triwulan t III-2 2013 masih h tertahan dengan d mellambatnya konsumsi k ru umah tangga ga dan lemah hnya kinerjaa ekspor. Dari sisi s sektoral,l, pertumbu uhan pereko onomian Pro rovinsi Beng gkulu didoro ong oleh peertumbuhan n ba bangunan.
sektor
Namun,
jasa-jasa,
keuangan//persewaan,,
m melambatny ya
sektor
utama,
angkutan n/komunikaasi,
y yaitu
sekto tor
pertania ian
dan dan
peerdagangan/ n/hotel/resto oran menahaan laju pertu tumbuhan ekonomi ek Prov ovinsi Bengkkulu pada tri riwulan lapo oran. Bila dillihat dari ko ontribusi terrhadap pertu umbuhan ekkonomi, sekktor jasajaasa menjadii penyumbaang utama pertumbuha p an ekonomi mi pada triw wulan III-201 13 diikuti olleh sektor perdagangan pe n/hotel/resto oran dan sekktor pertaniaan. Grafik 1.1. 3,000
Perkem mbangan PDRB P dan n Laju Pe rtumbuhan n PDRB Provinsi P Bengku ulu (harga konstan 20 000) PD DRB (skala kiri) LP PE (qtq; skala kanan)
12%
LPE (yoy; skala kanan)
10%
2,500
8% Miliar Rp
2,000
5.69% 6%
1,500 4%
2.68% 1,000
2% 500
-
0% -2%
Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q Q-1 Q-2 Q-3 Q Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q--1 Q-2 Q-3 Q-4 4 Q-1 Q-2 Q-3 2009 2010 0 2011 2012 2013
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu, angka sementaraa
Perekkonomian Provinsi Bengkulu B mbuhan mengalam i percepattan pertum paada triwulaan laporan . Pada triwu ulan III-2013 3 pertumbuhan ekonom mi Provinsi Bengkulu B teercatat sebessar 5,69% (yoy), ( lebih baik diband dingkan triw wulan sebelu umnya yang g tercatat seebesar 5,25% (yoy). Peertumbuhan n ekonomi Provinsi Beengkulu pad da triwulan laporan
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
5
BANK IN NDONESIA A berada di atas peertumbuhan ekonomi nasional ya ang mencatat angka pertumbuhan sebesar 5,62% (yoyy). Petumbuhan ekonom mi triwulan laporan didorong oleh pertumbuhan sektor jasa-jasa, j k keuangan/pe ersewaan, angkutan/ko omunikasi, dan bangunan. Di sisi s penggunaan, pertu umbuhan terjadi terutam ma pada komponen k k konsumsi peemerintah dan ntukan Modaal Tetap Domestik Bruto o (PMTDB). Pemben S Secara triw wulanan, pertumbuha p an ekonom mi Provinsi Bengkulu masih leb bih tinggi dibandingk d kan dengan n periode yang y sama a tahun seb belumnya. Pertumbuhan ekonom mi triwulanan pada triw wulan III-20 013 tercatatt sebesar 2,68% 2 (qtq)), lebih ting ggi dibandin ngkan triwu ulan III-2012 2 yang sebessar 2,25% (qtq). ( Pertum mbuhan pad da triwulan III2013 ini dipengaru uhi semakin berkemban ngnya sekto or-sektor terrsier di Beng gkulu meliputi sektor jaasa-jasa, perrdagangan/h hotel/restoraan dan perb bankan. 1.1.
P Produk Do omestik Regional Bruto (PDR RB) Sisi Pen nggunaan n n, pertum buhan eko Dari sisi penggunaa p onomi sec ara tahunaan didoron ng
oleh m embaiknyaa pertumbu uhan kons umsi dan meningkat m nya Pembeentuk Mod dal D B Bruto (PMTTDB). Konsu umsi secara total tumb buh sebesar 5,39% (yo oy), Tetap Domestik membaiik bila diban ndingkan peerumbuhan triwulan seb belumnya yaang sebesarr 5,10% (yo oy). Konsum msi masih menjadi m konttributor utaama dalam ekonomi Provinsi Beng gkulu dengan porsi seebesar 80,21% dari to otal PDRB. Konsumsi rumah tang gga yang m memiliki po orsi terbesarr dalam komponen ko onsumsi meencatatkan pertumbuhaan sebesar 5,99% (yo oy), sedikit lebih l rendah dibanding gkan triwulan sebelum mnya yang mencapai 6 6,20% (Tab bel 1.1). Tabel 1.1.
RB Provinsii Bengkulu Berdasark an Jenis Peenggunaan n Atas Dasa ar PDR Harrga Konsta n miliar ru upiah (kecuali din nyatakan lain) Q-III 201 12
Jenis Penggunaan
Q-IV V 2012
Q-I 2013
1.505 25
5,87% 4,74%
1.521 25
6,02% 9,21%
1.537 23
6.21% -1.84%
1.555 24
6,20 0% -1,12 2%
1.596 24
5,99% 5 -3,67%
Konsumsi Pemerintah
398
9,83%
417
8,63%
376
1.84%
390
1,31 1%
413
3,68% 3
Pembentu uk Modal Tetap Domestik Bruto
281
8,41%
293
8,19%
282
5.26%
294
7,31 1%
308
9,77% 9
Perubahan n stok
-81
-
-122
-
- 48
-
- 22
-
-8
-8 89,99%
Ekspor
741
4,35%
763
3,96%
755
7.09%
749
1,14 4%
737
-0,57%
Impor
473
19,56%
478
16,06%
492
17.31%
523
17,83 3%
536
13,43%
2.397
7,00%
2.419
5,99%
2,434
5.63%
2,467
5.25 5%
2534
5,69% 5
Konsumsi Rumah Tangga Konsumsi Lembaga Nirlabaa
PDRB
Niilai
Pertumb. Tahunan
Q-III-2 2013
Nilai
Nilai
Pertumb. Tahunan
Q-II-2013
Pertumb. Tah hunan
Nilai
Pertum mb. Tahun nan
Nilai
Pertumb. Tahunan T
Sumber : BPS Provinsi Beng gkulu, angka sem mentara
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
6
BA ANK INDON NESIA Komp ponen inv estasi yan g direpressentasikan oleh Pem mbentukan Modal Teetap Dom estik Brut o (PMTDB B) mengala ami penin gkatan peertumbuha n pada tr iwulan lap poran. PMTDB tumbu uh sebesar 9,77% (yo oy), lebih ttinggi diban ndingkan han investasi cukup triiwulan sebeelumnya yang tumbuh sebesar 7,,31% (yoy). Pertumbuh m menggembira akan, meng gingat komp ponen invesstasi merup pakan pengg gerak pertu umbuhan ekkonomi ke depan. d Sementara itu, kinerja eksp por Provinsi Bengkulu m masih lemah h. Ekspor Prrovinsi Beng gkulu turun sebesar 0,,57% (yoy), lebih rend dah dibandingkan triwu ulan lalu yaang masih tu umbuh 1,14 4% (yoy). 1..1.1. Konssumsi Konsu umsi rumaah tangga pada triw ulan III-2013 mengal ami perlam mbatan. Peertumbuhan n konsumsi rumah taangga tumb buh sebesaar 5,99% ((yoy), lebih rendah dibandingkan n dengan triwulan sebelumnya yang men ncapai 6,20% (yoy). Namun deemikian, peertumbuhan n ini sedikitt lebih ting ggi dibandiingkan triw wulan III-2012 yang teercatat sebesar 5,87% (yoy). Tingg ginya inflasi pada triwu ulan laporan n menjadi sa alah satu peenyebab meelambatnya konsumsi ru umah tangg ga. Selain itu, masih beelum stabilnya harga ko omoditas un nggulan meenyebabkan menurunnya daya beeli masyarakkat. Namun,, adanya peerayaan harri raya Lebaran dan libu ur sekolah masih m meno opang konsumsi rumah h tangga paada triwulan n laporan. Secara triwullanan konsu umsi rumah tangga tum mbuh sebesa ar 3,21% (q qtq). Grafik 1.2.
msi Rumah h Tangga Menurut PDRB Harrga Konsta an dan Konsum Perkem mbangan In nflasi di Pro ovinsi Beng gkulu miliar rup piah kecuali dinyyatakan lain
Konsum msi RT
1,700
7.00%
Inflasi yoy y (%)
12 2.0%
1,500 10 0.0%
1,300
6.00%
1,100 5.00%
700 500
4.00%
300
6 6.0% 4 4.0%
g(yoy) 2 2.0%
100 -100
0,10
8 8.0%
5.99% %
900
I
II III IV 2010
I
II III IV 2011
I
II III IV I 2012
II III
3.00%
0 0.0%
201 13
6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 2010
2011
2012
2013
Su umber : Bank Ind donesia dan Bad dan Pusat Statistik Provinsi Bengk kulu, angka sem mentara, diolah
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
7
BANK IN NDONESIA A Grafik 1.3. Hasi l Survei Konsumen K di Provinssi Bengku lu 135 120
109.5 56
105
10 03.56 9 97.56
90 Indeks Keyakinan Konsumen (IK KK) E Saat Ini (IKE) Indeks Kondisi Ekonomi Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
75 60 45 1
2
3
4
1
2010
2
3
4
1
2
2011
3
4
12 201
1
2
3
2013
Sumber : Survei Konsumen n, Bank Indonesiaa
P Penurunan konsums i rumah taangga pad da triwulan n III-2013 dikonfirma asi melalui hasil Survvei Konsum men (SK) tr iwulan III-2 2013. Nilai Saldo (NS) Indeks Kond disi mi (IKE) massih dibawah h 100 yang g berarti re esponden pesimis p terh hadap kond disi Ekonom ekonom mi saat ini (G Grafik 1.3). Kondisi in ni dipicu ole eh penurunaan keyakinaan masyarak kat terhadap kondisi keetersediaan lapangan keerja saat ini dan kondisi tingkat pen nghasilan sa aat ini. Di sisi lain, Nilai Saldo (NS) Indeks Eksp pektasi Konsumen (IEK) masih di ataas 100. Hal ini menyataakan bahwa masyarakkat optimis terhadap kondisi eko onomi kedeepan. Namu un, masyaraakat masih belum b optim mis terhadap kondisi ketersediaan lapangan p pekerjaan, hal h ini terlih hat Nilai Sald do (NS) keteersediaan lapangan kerj rja 6 (enam) bulan yang g akan datang yang masih m dibaw wah 100. Secara keseluruhan, Indeks I Keyyakinan Kon nsumen (IK KK) mengalaami penurunan dibandingkan triw wulan II-2013 3, namun masih m dalam m tingkat yang optimis. I Indikasi peenurunan konsumsi rumah tan ngga dapaat terlihat dari tingk kat penjuallan listrik PLN P segme n rumah taangga yan g melambaat. Pada triw wulan III-2013 (data saampai Agusstus 2013), penjualan listrik rata--rata untukk segmen rumah tangga tercatat sebesar 42 2 juta Kwh//bulan atau u tumbuh sebesar s 13,6 61% (yoy), lebih rendah ngkan deng gan pertumb buhan konsumsi listrik rata-rata paada triwulan n II-2013 yang dibandin mencapai 18,84% (yoy). Nam mun, jumlaah pelangga an listrik ru umah tangg ga PLN tettap encerminkan n bertambaahnya jumlah meningkkat sebesarr 16,01% (yoy). Kondisi ini me perumahan dan pem mukiman di Provinsi Bengkulu (Gra afik 1.4). S Selain mel alui konsu umsi listrikk rumah t angga, tin ngkat konssumsi rum ah tangga juga dapaat terindikaasi melalui tingkat pe embelian kendaraan k baru (Graffik Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
8
BA ANK INDON NESIA 1.4). Berdasarkan data ju umlah kend daraan baru (hingga data Juli 2013 3), rata-rata bulanan jumlah pendaaftaran ken ndaraan barru pada triw wulan laporran menunjjukkan peningkatan n dengan triwulan t seebelumnya. Peningkataan ini terjadi baik pa ada jenis dibandingkan n kendaraan n beroda du ua. Pada bulan Juli 2013 3, jumlah keendaraan roda empat/leebih maupun peendaftaran kendaraan baru berod da empat/le ebih tercatatt sebesar 8 803 unit, se ementara paada triwulan n sebelumnyya tercatat sebesar s 561 unit/bulan. Di sisi lain, jumlah pen ndaftaran keendaraan baaru beroda dua pada Juli 2013 tercatat sebessar 7.999 unit, sementara rataraata pada triwulan sebeelumnya seb besar 3.473 3 unit/bulan n. Berdasarrkan inform masi hasil
liaaison triwu ulan III-2013 kepada pelaku ussaha pemb biayaan kendaraan bermotor, peermintaan kendaraan k bermotor meemang tingg gi pada perio ode bulan puasa//lebara an. Grafik 1.4. K Konsumsi Listrik L Rum mah Tangga a dan Perkkembangan n Kendaraa an Milik S Swasta di Provinsi P Beengkulu
45
Konsu umsi Listrik Rum mah Tangga
40
Jumlah Kendarraan Baru
50.00%
1 14,000
40.00%
1 12,000
30.00%
1 10,000
20.00%
8,000
10.00%
6,000
0.00%
4,000
900 800
803 3
35
Juta Kwh
30 25 20 13,61%
15 10
-10.00%
g (yoy)
5 -
-20.00%
2,000
2010
2011
2012
600 500 400
799 99
201 13
300
Roda 2 (kiri)
200
Roda 4 & lebih (kanan)
100
‐
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 2009
700
‐
6 7 8 9 10 011 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 2011
2012
3 2013
S Sumber : Dispen nda Provinsi Beng gkulu dan PLN Bengkulu, B diolah
Perlam mbatan ko onsumsi ru mah tangg ga pada tr iwulan lap poran terlih hat juga daari perlam batan kred dit konsum msi yang disalurkan d perbanka n. Secara tahunan, t krredit konsum msi pada triw wulan laporaan mengalami kenaikan n sebesar 30 0,34% (yoy)) menjadi seebesar Rp6 6,2 triliun (G Grafik 1.5), lebih kecil dibandingkkan pertumbuhan triwulan lalu yaang mencap pai 37,28%. Perlambattan ini diperkirakan did dorong oleh h semakin tingginya t su uku bunga kredit k pada triwulan laaporan seirin ng dengan kebijakan B Bank Indone esia yang m menaikkan B BI-Rate. Selaain itu, massa lebaran dan tahun ajaran barru yang jatuh pada triiwulan III-20 013 menyeb babkan peng geluaran ma asyarakat su udah cukup besar, sehin ngga ada keecenderungaan untuk menahan pen ngajuan kred dit konsumssi kepada peerbankan.
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
9
BANK IN NDONESIA A
Juta Rp
Grafik 1.5. 1
Kred it Konsumssi Perbankaan di Provin nsi Bengku ulu
7,0 000,000
80 0%
6,0 000,000
65 5%
5,0 000,000
0% 30.34% 50
4,0 000,000
35 5%
3,0 000,000
20 0%
2,0 000,000
5% % -10%
1,0 000,000
g(yoy) -
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 2010 2011 20 012 2013
-25%
Sumber : Laporan Bank Um mum
Grafik 1.6. Konsu umsi Pemeerintah daan Lembag ga Nirlabaa Menurut PDRB Hargaa Konstan di Provinssi Bengku lu m miliar rupiah kecu uali dinyatakan lain
Kons. Pemerintah 450
14..00%
400
12..00%
Kons. Lemb. Nirlaba
26
52.0% %
25 g(yoy)
350 10..00%
300 250
8.0 00%
200
6.0 00%
42.0% %
23
32.0% % 22.0% %
22 3.68%
150
4.0 00%
20
2.0 00%
19
12.0% % 2.0%
100
g(yo oy)
50
-8.0%
-3.67%
-
0.0 00%
I II III IV I II III IV V I II III IV I II III IV I II III 2009
2010
2011
201 12
17
-18.0% %
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III
2013
2009
2010
2011
2012
2013
Sumber : Badan B Pusat Stattistik Provinsi Ben ngkulu, angka seementara, diolah h
K Konsumsi
pemerintaah
tumbu uh
cukup
baik
pad da
triwul an
lapora an.
Pertumb buhan konsumsi pemerrintah pada triwulan III-2013 tercaatat sebesar 3,68% (yo oy), lebih tin nggi dibandingkan triwu ulan sebelum mnya yang tumbuh t seb besar 1,31% % (yoy) (Graffik 1.6). Naamun, pertu umbuhan konsumsi k peemerintah pada p triwulaan laporan tercatat leb bih masih leebih rendah h dibanding gkan pertum mbuhan kon nsumsi pem merintah pad da triwulan III 2012 yaang sebesar 9,83% (yyoy). Secaraa triwulanan n, konsumsi pemerintaah mengalami pertumb buhan sebeesar 5,66% % (qtq). Berdasarkan realisasi APBD A triwu ulan III-201 13, peningkkatan konsu umsi pemerintah terutaama didoron ng oleh seraapan belanjja operasion nal pemerin ntah daerah h yang men ningkat pad da triwulan III, antara lain peningkatan belan nja pegawai seiring deengan penccairan gaji ke-13. Sela ain itu, pen ningkatan b belanja mod dal Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
10
BA ANK INDON NESIA peemerintah daerah d untuk pemban ngunan infrrastruktur turut t mend dorong peningkatan ko onsumsi pem merintah. Peningkatan konsumsi pemerintah p terindikasi turunnya giro g milik peemerintah yang y beradaa di perban nkan. Giro milik m pemerrintah tercattat tumbuh h sebesar 2,,39% (yoy) pada triw wulan laporan (Grafik 1.7). Secaara nominaal, giro pem merintah beerkurang daari Rp1,95 triliun pada triwulan II-2 2013 menjaadi Rp1,87 ttriliun pada triwulan III--2013 atau turun 0,04% % (qtq).
Grafik 1.7. Perkembaangan Dan na Pemerin ntah di Ba nk Umum m dalam juta rupiah kecuali dinya atakan lain
Giro Milik Pemerintah h 2,100,000
150% %
1,850,000 100% %
1,600,000 g(yoy)
1,350,000
50% %
1,100,000 0%
850,000 2.39%
600,000
-50% %
350,000 100,000
0% -100 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 009 20
2010
2011
2 2012
2013
S Sumber : Laporam Bank Umum, diolah
umsi lemb baga nirlab ba mengallami penu runan seb esar 3,67% % (yoy) Konsu paada triwul an laporan n, lebih reendah diba andingkan triwulan sebelumnyya yang m mencatat peenurunan sebesar 1,12% (yoyy). Secara triwulanan, t konsumsi lembaga nirlaba tumb buh sebesaar 1,24% (qtq), ( mela ambat dibandingkan p an pada pertumbuha triiwulan III-20 012 yang meencapai 3,92% (qtq). 1..1.2. Invesstasi Inves tasi di Provvinsi Bengkkulu menu njukkan peeningkatan n pada triw wulan III20 013. Investaasi yang terccermin dari Pembentuk kan Modal Tetap T Domeestik Bruto (PMTDB) tu umbuh sebeesar 9,77% % (yoy), lebih tinggi dibandingka d n dengan pertumbuha an pada triiwulan II-20 013 yang seebesar 7,31% % (yoy). Pe ertumbuhan PMTDB pada triwulan n III-2013 m mengindikasi kan masih kondusifnya perkemba angan duniia usaha di Provinsi Bengkulu. PM MTDB dalam m hal ini daapat berupaa penambah han bangun nan fisik, meesin, atau peralatan p lain untuk meendorong kinerja usaha yang telah berjalan. Pertu mbuhan in nvestasi m eningkat ditengah d k ecenderun gan pelaku u usaha ntuk memb batasi inveestasi. Berd dasarkan hasil liaison, in nvestasi yan ng dilakukan n pelaku un Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
11
BANK IN NDONESIA A usaha reelatif minim m, umumnyaa terbatas pada investtasi yang merupakan kkelanjutan dari realisasi investasi yang y sedang g berlangsu ung. Kecend derungan pelemahan p perekonomian dan belu um stabilnyaa harga kom moditas utam ma mendorong pelaku usaha untu uk berhati-hati dalam melakukan m in nvestasi. Namun, pelaku u usaha meyyakini investtasi akan meeningkat pada tahun 2014 seiring dengan opttimisme perbaikan ekon nomi. I Investasi d i bidang b angunan mengalami m penuruna n. Hal ini teergambar dari konsumsi semen paada triwulan n laporan yang mengala ami penurun nan dibandin ngkan dengan kondisi pada triwulan sebelum mnya maupun bila dib bandingkan kondisi pad da triwulan III S tahunan (Grafi k 1.8), kon nsumsi semen menuru un sebesar 31,78% (yo oy) 2012. Secara menjadi 115 ribu to on, sedangkkan secara trriwulanan ko onsumsi sem men turun sebesar 3,16 6% (qtq). Perlambatan ekonomi diprediksi d seebagai fakttor turunnyaa konsumsi semen pada n laporan. Selain S itu, tingginya biaya b distrib busi pasca kenaikan h harga BBM di triwulan Provinsi Bengkulu menyebab bkan hargaa bahan bangunan b s semakin tin nggi, hal ini menyebabkan penu urunan perm mintaan massyarakat. D lain sis i, penyalu ran kredit investasi yang men Di ningkat paada triwul an laporan n menunjukkkan adanyya geliat in nvestasi di Provinsi B engkulu. K Kredit investasi perbankkan umum di d Provinsi Bengkulu seccara tahunan tumbuh 27,94% 2 (yoyy), lebih ting ggi dibandin ngkan deng gan pertum mbuhan di triwulan II--2013 yang g sebesar 2 20,51% (yo oy). Secara triwulanan, kredit invvestasi triwu ulan laporan meningkkat sebesar 5,23% (qttq) menjadi sejumlah Rp1,28 R triliu un. Penyaluran kredit investasi perbankan um mum sebagian besar ditujukan keepada debittur UMKM yaitu hingg ga mencapaai 83% dari total kredit nggembirakaan menging gat investasi. Peningkattan investassi di sektor UMKM ini cukup men n UMKM seb bagai motorr penggerakkan ekonomi. peranan
Grafik 1.8. Perkeembangan n Kredit In nvestasi da an Konsum msi Semen n di Provin nsi Beng gkulu juta rupiah kecu uali dinyatakan lain 1,400,000
Kons. Semen (ton)
Krredit Investasi 80%
g(yoy)
62,500
1,250,000 65%
1,100,000 27.94%
800,000
30% %
g(yoy) 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2012 2013
% 15%
47,500 35% 20%
650,000
350,000
45% % 55,000
50%
950,000
500,000
60% %
5%
0%
40,000
-26.07% -15% %
32,500
-30% %
-10% 25,000
-45% % 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9 2011
2012
2013
Sumber : Laporan L Bank Um mum dan Asosiaasi Semen Indoneesia, diolah
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
12
BA ANK INDON NESIA 1..1.3. Ekspor dan Im mpor Kegiaatan ekspo or/impor reegional ya ang mencaakup kegiaatan ekspo or/impor an ntar provin nsi maupun n antar neg gara menun njukkan peenurunan d di triwulan laporan (TTabel 1.2). Ekspor reg gional secaraa tahunan turun sebesar 0,57% (yoy), lebih h rendah dibandingkan n triwulan seebelumnya yang y masih mencatatkaan pertumbu uhan sebesa ar 1,14% (yoy). Perlam mbatan perttumbuhan ekspor e ini disebabkan oleh meleemahnya ek kspor ke m mancanegara a sebagai akibat a ketid dakstabilan perekonom mian globall, disamping harga ko omoditas ekkspor yang juga mengaalami penuru unan. Di sisi lain, ekspo or antar dae erah juga m mengalami p penurunan. Tekanan harga h komo oditas perdaagangan daaerah serta adanya haambatan produksi kom moditas bahaan makanan n diperkirakkan menjadi pemicu rendahnya prroduktivitas sektor terkaait dan meleemahkan aru us ekspor an ntar daerah. Selaras den ngan itu, keegiatan imp por tercatat mengalami perlambata an dengan pertumbuhan sebesar 13,43% (yoy), lebih rendah r dibaandingkan pertumbuha an triwulan n lalu yang mencapai 17,83% h diprediksi menjadi peenyebab terttahannya im mpor dari (yoy). Melemaahnya nilai tukar rupiah m mancanegara a. Namun kinerja impo or masih ditopang oleh h stabilnya impor antarr daerah, teerutama untung baran ng-barang konsumsi untuk u mem menuhi keb butuhan di Provinsi Beengkulu. Deengan dem mikian, eksp por netto Provinsi P Ben ngkulu pad da triwulan laporan m mencatatkan penurunan n sebesar 25,19% (yyoy), lebih besar dibaandingkan triwulan seebelumnya yang y turun sebesar s 23,8 81% (yoy).
Taabel 1.2.
Perkemb bangan Ekspor dan pemben ntukan PPDRB me enurut Bengku lu
Im mpor H Harga
R egional dalam Ko onstan Provinsi P miliar rupiah, %
Nominal
2011 Q-4
2012 Q Q-1
Q-2 2
2013 Q-3
Q-4
Q-1
Q-2
Q-3
Ekspor
734
705
741
74 41
763
755
749
737
Impor
412
419
444
47 73
478
492
523
536
% yoy
2011 Q-4
2012 Q Q-1
Q-2 2
2013 Q-3
Q-4
Q-1
Q-2
Q-3
Ekspor
17,24
5,37
6 6,06
4,3 35
3,96
7,09
1,14
-0,57
Impor
17,15
20,95
21 1,49
18,5 56
16,06
17,31
17,83
13,43
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu, angka sementaraa
por komod ditas asal Provinsi Be engkulu Semeentara itu, perkembaangan eksp paada triwullan III-2013 3 yang beerasal darii Provinsi Bengkulu ke manca anegara beerdasarkan n Pemberitaahuan Eksp por Barang g (PEB) turu un signifikaan (Tabel 1.3). Nilai ekkspor mancaanegara pad da triwulan laporan seccara tahunaan turun seb besar 45,42% (yoy),
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
13
BANK IN NDONESIA A lebih daalam diband dingkan triw wulan II-2013 yang mencatatkan m penurunan n nilai eksp por sebesar 22,10% (yyoy). Pada triwulan laporan, nilai ekspor Prrovinsi Beng gkulu tercattat sebesar USD 59,5 56 juta ataau turun 41,87% 4 (qttq) dibandingkan triw wulan II-201 13. Pelemah han pereko onomian neegara tujuan ekspor memicu beerkurangnyaa permintaa an, disamping harga ko omoditas yang belum membaik. m V Volume ekkspor Provvinsi Bengkkulu meng galami pen nurunan d ibandingk an triwula n sebelum mnya. Volume ekspor pada triwu ulan III-2013 secara taahunan turun h dalam dari d triwula an sebelum mnya yang mencatatk kan sebesar 52,03% (yoy), lebih nan sebesarr 14,02% (yoy). ( secaraa triwulana an, volume ekspor triw wulan laporran penurun turun seebesar 51,70 0% (qtq) meenjadi sebessar 511 ribu ton. Tabel 1.3. 1
P erkembang gan Eksp por Baran ng-Barang Menurut Jen M nis Barang di Provinsii Bengkulu 2012
Non-Mig gas
Utam ma
nilai dalam ribu dollar, volume dalam ton t 2013 Pro oporsi % Q-1 Q-2 Q-3
Komod ditas
Ket.
Q-1
Q-2
Q Q-3
Lemak/m minyak hewan/n nabati
Nilai
17.097
16.215
13.100
12.386
9.150
14.059
13.433
22,55 2
Volumee
17.425
15.250
12.750
15.400
12.500
17.500
22.811
4,46
Kakao dan produk kakao k
Nilai
-
-
261
262
146
-
-
Volumee
-
-
100
100
50
-
-
Bahan bakar mineral
Nilai
29.995
71.297
6 61.001
66.910
49.069
56.863
28.649
48,10 4
Volumee
451.296
1.178.335
1.00 00.527
1.254.493
822.652
1.006.358
480.807
94,07 9
Nilai
32.617
42.499
3 32.123
29.571
26.171
29.834
17.478
29,35 2
Volumee
9.299
11.832
11.179
10.702
8.956
11.259
7.512
1,47
Karet daan barang dari d karet Lainnya Tot al
Q-4 4
Nilai
1.672
1.519
2.645
1.720
1.417
1.711
-
-
Volumee
29.207
25.382
4 41.084
25.935
17.880
23.105
-
-
Nilai
81.381
131.530
10 09.129
110.849
85.954
102.467
59.559
100
Volumee
507.266
1.230.800
1.06 65.640
1.306.630
862.039
1.058.222
511.129
100
D Bea dan Cukai C berdasarkaan Harmonised System S Sumber : Dirjen
Turunnya nilai eks por pada triwulan III-2013 dibandingk d kan triwul an mnya teruttama dido orong oleh menurun nya nilai ekspor pro oduk olah an sebelum karet dan d batubaara. Nilai ekspor e prod duk olahan karet berupa crumb rubber seca ara tahunan n mengalam mi penurunaan sebesar 45,59% 4 (yo oy), turun leebih dalam dibandingk kan triwulan n sebelumn nya yang mencatatkan m n penuruna an sebesarr 29,80% (yoy). Seca ara triwulan nan, nilai eksspor karet teelah turun sebesar s 41,4 41% (qtq) menjadi m sebeesar USD17,48 juta. Seementara itu, nilai eksp por batubarra secara ta ahunan turu un sebesar 5 53,04% (yo oy), turun leebih dalam dibandingka d an triwulan sebelumnya a yang sebeesar 20,25% % (yoy). Seca ara triwulan nan nilai ekkspor batub bara telah turun sebe esar 49,62% (qtq) m menjadi senilai USD28,6 65 juta. Nam mun, eksporr batu bara masih tercatat sebagai penyumban ng nilai eksp por Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
14
BA ANK INDON NESIA teerbesar di Provinsi Bengkulu yang mengambil m porsi p sebesar 48,10% d dari total nila ai ekspor triiwulan laporan. k upun batu bara menccatatkan karet mau Dari sisi volumee ekspor, komoditas peenurunan volume e kspor massing-masing g sebesar 32,80% ( yoy) dan 51,95% (yyoy). Seme ntara itu, volume ekkspor CPO tetap tum mbuh sebe sar 78,90% % (yoy). Tu urunnya kin nerja ekspo or komoditaas karet da an batubaraa tidak terrlepas dari tekanan peermintaan akibat a krisiss ekonomi dunia yang g melanda negara-neg gara tujuan ekspor. Seelain itu, beerdasarkan hasil h liaison triwulan III--2013 diketaahui bahwaa penurunan n volume ekkspor batubara juga disebabkan oleh ad danya penu utupan beb berapa perrusahaan peertambangaan batubara.. Penutupan n ini salah sa atunya dipicu oleh teruss melemahnya harga ko omoditas baatubara di pasar duniaa sehingga menggeruss margin yaang dapat diperoleh d peerusahaan. Di sisi lain,, produksi karet pada triwulan IIII-2013 turu un sebagai dampak m musim kemarrau yang cukup panjang pada awa al tahun. Secara triwulaanan, volume ekspor kaaret dan battubara turun n masing-maasing sebesa ar 33,28% (qtq) ( dan 52 2,23% (qtq). G Grafik 1.9. Perkemban P gan Harga Beberapa Komoditass Ekspor Beengkulu dalam US$/100 kg untuk u karet. US$/metric ton untuk CPO & batubara
1,300 1,100 900
7 727
700 500 2 273 300 61
100 (100)
112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 2010 Karet
20 012
2011 CPO
2013
B Batubara
Su umber : DSM Bank Indonesia dan Bloomberg, diiolah
n, kinerja ekspor t ertinggi Dilihaat dari peertumbuha n secara triwulanan diicatat oleh komoditass olahan keelapa sawitt, Crude Paalm Oil (CPO O). Nilai eksspor CPO m memang turun sebesar 4,45% (qttq) menjadii sebesar USD13,43 U ju uta, namun volume ekkspor tumbuh 30,35% % (qtq) menjjadi sejumla ah 22,81 ribu ton. Dari sisi harga a dipasar internasional,, harga komoditas CPPO masih relatif stabil, meskipun sedikit ada a tren k CPO C pada posisi Septtember 201 13 telah peenurunan (Grafik 1.9). Harga komoditas m mencatatkan s 8,55 5% dibandin ngkan posissi harga pada akhir tahu un 2012. perbaikan sebesar Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
15
BANK IN NDONESIA A B Belgia, Ind dia dan Philipina P m merupakan n negara-n negara tujjuan eksp por dengan n jumlah n ilai pembeelian terbessar komod itas dari Provinsi P Be ngkulu pa da triwula n laporan (Tabel ( 1.4). Jumlah traansaksi ketig ga negara teersebut sebeesar USD32,75 4,98% dari total nilai ekspor di triw wulan ini. Seementara, eekspor kepada juta atau sekitar 54 a (India, Jepang, Cina, C Thailaand, Singap pura, Filipin na, negara-negara di kawasan asia s USD D32,19 juta atau sekita ar 54,04% dari nilai ekkspor triwulan Malaysiaa) tercatat sebesar laporan.. Nilai eksp por kepadaa Negara-negara di kawasan k Assia turun 4 44,35% (qttq) dibandin ngkan triwu ulan II-2013 3. Krisis ekonomi ekonomi duniaa yang berimbas kepada pelemah han ekonom mi Asia dipreediksi sebag gai penyeba ab turunnya permintaan n dari negeranegara tujuan ekspor tersebu ut. Diantaraa negara-ne egara dengaan nilai ekspor terting ggi n eksporr ke Philipin na mencataatkan pertum mbuhan yang (Belgia, India dan Philipina), nilai tertinggi yaitu sebeesar 108,20% (yoy) darri USD2,66 juta pada periode p yang g sama tahun njadi senilai USD5,5 jutaa. lalu men Tabel 1.4.
Perkeembangan Ekspor B arang-Bara ang Non-M Migas Utam ma Menurrut Nega ra Pembeli di Provins i Bengkulu u nilai dalam d ribu dollar. volume dalam m ton
Negara Pembeli Amerikaa Serikat Philipinaa
Ket. Nilai
Belgia India Jepang China
Total
Q-4
Q-1
15.418
15.933
14.935
15.551
13.292
Q -2 5 5.945
Q-3 4.44 41
4 4.560
4.486
5.302
5.662
4.527
2 2.230
1.95 55
2.021
2.645
1.634
1.227
160
5.50 07
84 4.207
34.045
41.084
24.257
17.417
2 2.460
81.33 35
2.202
10.498
4.714
11.118
4.690
16 6.621
5.31 12
Nilai
Nilai
605
2.940
1.492
58.489
1.676
6 6.308
2.23 30
3.651
4.385
7.477
5.583
7.888
6 6.136
4.64 40
46.277
55.184
94.416
80.379
118.195
72 2.227
73.08 88 -
Nilai
-
2.970
-
-
-
-
Vo olume
-
53.439
-
-
-
-
-
Nilai
19.179
17.473
14.098
13.152
10.538
14 4.644
14.09 95
Vo olume
17.949
15.573
13.073
15.662
12.944
17 7.702
16.94 43
3.054
25.693
18.633
12.276
11.541
28 8.089
13.14 46
Vo olume
50.060
448.536
374.514
289.010
223.894
532 2.551
241.84 44
Nilai
10.912
10.766
11.664
5.881
5.450
6 6.830
3.58 82
Vo olume
52.902
34.103
40.772
40.413
58.777
58 8.713
18.54 44
9.708
21.539
13.731
26.098
8.287
5 5.924
-
Nilai
Nilai Vo olume
Lainnya
Q-3
5.082
Vo olume
Hongko ng
Q-2
Nilai
Vo olume
Malaysiaa
20 013
Q-1 Vo olume
Vo olume
Singapu ra
2012
168.074
386.440
259.084
519.150
155.221
99 9.978
-
Nilai
12.135
20.251
21.232
19.555
23.042
18 8.118
8.83 35
Vo olume
82.593
196.055
235.903
273.609
269.389
166 6.047
75.19 91
Nilai
81.341
131.530
109.129
110.849
85.954
102 2.467
59.55 59
892.948
507.226
1.230.800
1.065.640
1.306.630
862 2.039
511.13 30
Vo olume
Sumber : SEKDA S Provinsi Bengkulu. B BI Ben ngkulu;
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
16
BA ANK INDON NESIA 1..2.
PDRB B Sisi Sekttoral sekto ral,
Secarra
perl ambatan
sektor
pertanian n
dan
sektor
peerdaganga n/hotel/resstoran yan ng relatif k ecil dan peertumbuhaan sektor j asa-jasa m menjadi pen ndorong te rjadinya peertumbuha an ekonom i di triwulaan III-2013. Struktur peerekonomian Provinsi Bengkulu B maasih sama dibandingka d an periode-p periode sebe elumnya. Peerekonomian n pada triwulan III-2013 3 masih dido ominasi oleh h sektor perrtanian deng gan porsi 37 7,34%, diikkuti oleh seektor perdaagangan/hottel/restoran 20,19%, d dan sektor jasa-jasa seebesar 16,80 0% (Tabel 1.5). Namun n, porsi sekttor pertanian mengalam mi sedikit pe enurunan dibandingkan n periode seebelumnya. Tingginya alih fungsi lahan perttanian menjjadi area industri dan pemukiman menjadi faktor turunya p a porsi sektor pertanian n ini. Semen ntara itu, po n/hotel/restoran dan se orsi sektor perdaganga p ektor industtri pengolah han terlihat semakin m membesar. Taabel 1.5.
DRB Atas Dasar D Harg ga Konsta n Lapangaan Usaha Provinsi Porsi PD Bengkul u dalam %
Lapang gan Usaha
2012
2013
Q.2 2
Q.3
Q.4
Q.1
Q.2
Q.3
1 Pertanian 1.
39,4 42
38,64
38,13
38,27
38,30
37,34
2 Pertambangan 2. n dan Penggalian
4,30 0
4,15
4,13
3,94
3,83
3,71
3 Industri Pengo 3. olahan
4,36 6
4,46
4,52
4,50
4,59
4,63
4 Listrik. Gas daan Air 4.
0,54 4
0,54
0,55
0,55
0,55
0,54
5 Bangunan 5.
3,71
3,80
3,90
3,67
3,62
3,74
6 Perdagangan. Hotel dan Resto 6. oran
18,6 61
18,97
19,21
19,50
19,42
20,19
7 Pengangkutan 7. n dan Komunikaasi
8,22 2
8,15
8,10
8,15
8,13
8,09
8 Keuangan dan 8. n Persewaan
4,94 4
4,90
4,96
4,97
4,98
4,94
9 Jasa – jasa 9.
15,9 90
16,39
16,49
16,46
16,57
16,80
100,0 00
100,00 0
100,00
100,00
100,00
100,00
P PDRB
S Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi P Bengkulu u; angka sementtara
uhan terjad di pada dua a sektor Pada triwulan laaporan, peerlambatan pertumbu uttama (Tabeel 1.6). Sekktor pertanian tumbuh 1,79% (yo oy), lebih reendah diban ndingkan deengan pertu umbuhan trriwulan sebeelumnya yan ng mencapaai 1,91% (yyoy). Semen ntara itu, seektor perdag gangan/hoteel/restoran juga j tumbu uh melambaat sebesar 8 8,27%. Sek ktor jasajasa dan sekktor keuangan/persew waan tumbu uh paling tinggi masing-masing sebesar 10 0,66% (yoyy) dan 9,8 82% (yo). Sama sep perti pada triwulan ssebelumnya, sektor peertambangaan/penggaliaan masih mengalami pe enurunan seebesar 3,70 0% (yoy). Walaupun W teerjadi
peerlambatan
mbuhan, pertum
sektor
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
pertanian
dan
sektor
17
BANK IN NDONESIA A perdagaangan/hotel//restoran maasih masuk tiga besar penyumban p g pertumbu uhan ekono omi masing-masing seb besar 11,61% dan 29,23%. Pada a triwulan laporan, seektor jasa-ja asa buhan ekono omi terbesarr mencapai 33,91% (G rafik 1.10). menjadi penyumbang pertumb
Grafik 1.10. Sum mbangan Pertumbu P han Ekono omi Triwu ulan III-201 13 Sektora al
2,31%) (2
Pertaanian
11,61 1% 5,81 %
Pertaambangan & Penggalian
0,44 %
33,91%
Indu ustri Pengolahan
1,69 %
Listrik, Gas dan Air Beersih Bang gunan Perd dagangan, Hotel & Restoran
29,23 %
Peng gangkutan & Kom munikasi
8,63 %
Keuaangan, Persewaan & Jasa Persh. Jasa--Jasa
10,99 9%
Keteerangan : sumban ngan, porsi sumb bangan Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Tabel 1.6. 1
PDR RB Provinssi Bengkul u Menuru ut Sektora l Atas Dasar Harga Konsatan 20000 miliar rupiah (kecu uali dinyatakan la ain) Q-II I 2012
Lapan ngan Usaha Nilai Pertanian Pertamban ngan dan Penggalian n Industri Peengolahan Listrik, Airr dan Gas Bangunan n Perdagang gan, Hotel dan Restoran Angkutan dan Komunikaasi Keuangan n dan Persewaan Jasa-jasa PDRB
Perttumb. Tah hunan
Q-I V 2012 Nilai
Pertumb. Tahunan
Q-I 2013 Nilai
Pertumb b. Tahunan
Q-I I-2013 Nilai
PPertumb. TTahunan
Q-I I I-2013 Nilai
883
5 5,93%
879
3,22%
889
2,05% %
895
1,91%
899 8
1,79%
85
6 6,40%
86
5,25%
84
3,23% %
83
-4,43%
82
-3,70%
107 12
7,28% 7 5 5,53%
109 12
7,69% 7,65%
109 12
8,11% % 7,38% %
112 12
10,32% 5,95%
115 12
7,42% 5,13%
76
10 0,98%
79
6,41%
76
4,73% %
75
1,95%
78
3,03%
483
8 8,43%
483
8,06%
490
9,10% %
500
8,30%
522 5
8,27%
198
2 2,59%
200
3,14%
202
4,68% %
206
5,45%
213
7,57%
120
9 9,13%
125
10,19%
126
8,77% %
129
8,43%
132
9,82%
434
8 8,57%
445
9,30%
445
9,00% %
455
9,25%
480 4
10,66%
2.397
7 7,00%
2.419
5,99%
2,434
5.63% %
2,467
5.25%
2.5 534
5,69%
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu; angka seementara
1.2.1. Sektor S Perrtanian S Sektor
Pertumb. Tahunan
peertanian
pada
triw wulan
III-2013
me ngalami
perlambat an
pertum buhan sec ara tahunaan dibandin ngkan triw ulan sebel umnya. Sekktor pertanian m tum mbuh sebesar 1,79% (yoy), ( seme entara triwu ulan sebelum mnya tumbuh hanya mampu sebesar 1,91% (yoy). Tekanan n harga pad da komodita as perkebun nan diperkirrakan menja adi Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
18
BA ANK INDON NESIA saalah satu penyebab p m melambatny a kinerja sektor s pertaanian. Kom moditas perkebunan tu umbuh 5,47 7% (yoy), leebih rendah h dibanding gkan triwulaan sebelumnya yang mencapai m 5,,70% (yoy).. Selain itu, tekanan terhadap t produksi bah han makanaan masih berlanjut, b m meskipun tidaak sedalam triwulan lalu. Musim ke emarau yang cukup pan njang menyyebabkan gaagal panen di beberaapa sentra produksi bahan makkanan. Di sisi lain, subsektor peeternakan ju uga masih tumbuh melambat. Berd dasarkan haasil liaison, tingginya ha arga bibit teernak dan pakan p menjadi penyeb bab lemahn nya kinerja subsektor peternakan n. Secara triiwulanan, sektor perrtanian masih tumbuh sebesar 0,45% (q qtq), lebih rendah dibandingkan n dengan pertumbuha p an triwulanan periode yang sam ma tahun la alu yang %. seebesar 0,57% Indikaasi melam batnya kin nerja sekto or pertaniaan terlihat pada hasi l survei paada triwul an III-2013 3 yang dilaakukan ole eh Bank In ndonesia PProvinsi Be engkulu. Haasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) triwulan III-2013 I meenunjukkan adanya peenurunan Saldo S Bersih h Tertimban ng (SBT) ekspektasi kegiatan usah ha sektor pertanian p triiwulan III-2013 terhad dap realisassi kegiatan usaha sekktor pertanian yaitu dari d 4,71 m menjadi 3,77 7. Angka tersebut t meenggambark kan realisasi kinerja sekktor pertanian yang lebih rendah dibandingkkan perkiraaan/harapan pelaku usaaha. Realisassi yang tida ak sesuai deengan haraapan pelaku u usaha teerutama terrjadi pada subsektor pertanian tanaman t paangan, dan perikanan. mbatan peertumbuhan n sektor pe ertanian tid dak diikuti oleh perla mbatan Perlam peenyaluran kredit sekttor pertani an oleh pe erbakan ya ng ada di Provinsi Be engkulu (G Grafik 1.11)). Penyaluraan kredit sektor pertanian pada triwulan III-20 013 secara tahunan tu umbuh sebeesar 58,16% % (yoy), lebih tinggi dibandingkkan triwulan n sebelumn nya yang tu umbuh sebeesar 53,42% % (yoy). Kreedit pertania an yang dissalurkan perrbankan di triwulan laporan tercaatat sebesarr Rp740,02 miliar, dim mana sebag gian besar kredit perta anian ini disalurkan paada Usaha Mikro Kecil Menengah h (UMKM). Secara triw wulanan, pe enyaluran krredit pertan nian mening gkat sebesaar 11,74% (qtq), lebih h tinggi dib bandingkan dengan triiwulan III 20 012 yang meencatatkan penurunan kredit pertaanian sebesaar 3,1% (qtq q). Di sissi lain, pe rlambatan sektor pe ertanian diikonfirmas i oleh pen nurunan por komod ditas perta nian (Graffik 1.11). Volume V ekspor pertanian pada ki nerja eksp 013 mencap pai 30,32 rib bu ton, lebih h rendah dib bandingkan triwulan ya ang sama triiwulan III-20 taahun lalu sebesar s 45,,48 ribu to on. Oleh karena k itu, ekspor peertanian me engalami peenurunan sebesar s 33,33% (yoy),, lebih baik k dibanding gkan kinerja ekspor pertanian p triiwulan lalu yang y turun 51,02% (yo oy).
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
19
BANK IN NDONESIA A
1 Indikkator Sekto or Pertania n Provinsi Bengkulu Grafik 1.11. Realisasi Ek kspor Perkebuna an (Ton)
Kredit Perttanian (Rp Juta)
775,000
210%
30000
3 370%
g(yoy))
25000
675,000
2 295%
160%
2 220%
20000 575,000 110%
g(yoy)
475,000
1 145% 15000 70% 7
60%
10000
375,000
-5%
5000
58.16%
-72%
10%
275,000
0
-80% -155%
6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91 1011121 2 3 4 5 6 7 8 9
175,000
-40% 6 7 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2010
2011
2012
2010
2011
2012
2013
2013
Sumber : Laaporan Bank Um mum Bank Indon nesia dan Bea Cu ukai, diolah
1.2.2. Sektor S Perrdagangan, Hotel, dan d Restoran S Sektor Perrdagangan, Hotel daan Restora an (PHR) pada p triwu ulan III-2013 tumbuh h sedikit melambat m d dibandingk kan triwula an sebelum mnya. Sekto or PHR seca ara tahunan n tumbuh seebesar 8,27 7% (yoy), lebih rendah dibandingkkan triwulan n II-2013 yang tumbuh sebesar 8,30% 8 (yoy)). Perlambaatan pertum mbuhan sekktor PHR in ni dipicu oleh melemahnya subsekktor perdagangan besaar dan eceran. Turunnyaa pendapataan masyarak kat diksi menyebabkan terb batasnya da aya sebagai dampak peerlambatan sektor pertaanian dipred S itu, tingginya t teekanan inflasi pada trriwulan lap poran memiicu beli maasyarakat. Selain masyrakkat untuk membatasi m konsumsinyaa. Di sisi lain n, subsektorr hotel dan restoran terrus tumbuh pada triw wulan lapo oran. Penyeelenggaraan beberapa event daerah mampu mendorong kinerja subsektor hotel dan restoran. Seccara triwulaanan, sektorr PHR tumbuh s jika dibandingka d n dengan pertumbuhaan triwulanan sebesar 4,50% (qttq), relatif stabil wulan III 2012 yang seb besar 4,53% % (qtq). pada triw H Hasil Survei Konsumen n (SK) triwu ulan III-2013 3 Bank Indo onesia Provvinsi Bengku ulu menunju ukkan adan nya tendensi masyarakkat untuk meningkatkkan konsum msi, meskipun survei juga mengiindikasikan adanya peenurunan penghasilan p pada triw wulan laporran dibandin ngkan triwu ulan yang lalu. Pening gkatan kon nsumsi ini tercermin t d dari pendap pat respond den yang menyatakan m bahwa triw wulan lapo oran adalah saat yang g tepat unttuk melakukkan konsum msi barang taahan lama (durable d goo ods). Sementtara itu, berdasarkan haasil Survei Kegiatan K D Dunia Usahaa (SKDU) triwulan-III t Bank Indon nesia Provin nsi Bengkulu, diperoleeh informasi bahwa realisasi kegiattan usaha subsektor s peerdagangan tercatat leb bih rendah dibandingka d an ekspektasi pelaku ussaha sebelum mnya. Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
20
BA ANK INDON NESIA Grafik 1.12. Indikator Sektor Perrdagangan, Hotel dan n Restoran Provinsi Bengkulu u 3 3,150,000 77%
Kredit PHR (Rp Juta) 2 2,650,000
g(yoy)
57%
2 2,150,000 23.94%
1,650,000
37% 17%
1,150,000
-3%
650,000 150,000
-23% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1011 1 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 21 2 3 4 5 6 7 8 9 2010
2011
2012
2013
Sumber : Laporan Bank Umum, Baank Indonesia
Masih h tingginyya pertum mbuhan se ektor PHR R antara lain dipiccu oleh peeningkatan n pertumb buhan pen nyaluran kredit PH R pada ttriwulan l aporan. Peenyaluran kredit k sektor PHR padaa triwulan III-2013 seccara tahunaan tumbuh sebesar 23 3,94% (yoy)), meningkaat dibanding gkan triwula an sebelumn nya yang seb besar 20,80 0% (yoy). Seecara triwulanan, penyaluran kredit sektor PH HR pada triw wulan III-20 013 tumbuh h sebesar 2,,77% (qtq) menjadi Rp2,81 R triliu un, lebih rendah r dibaandingkan pertumbuha an pada triiwulan II-20 013 yang mencapai 11,84% 1 (qttq). Sebagiaan besar kkredit PHR tersebut disalurkan kepada sektorr UMKM yaittu 90,99% dari total krredit PHR. 1..2.3. Sekto or Jasa - Ja asa Sekto or jasa-jasaa mengalam mi pertumb buhan terttinggi padaa triwulan III-2013 seebesar 10,6 66% (yoy). Pertumbuh han sektor ja asa-jasa lebiih tinggi dib bandingkan triwulan seebelumnya yang y tumbuh sebesar 9,25% 9 (yoy). Pertumbuh han disektorr ini masih didorong d oleh subsekto or jasa pem merintahan umum u yang g memiliki porsi p sekitarr 74,46% dari d total PD DRB sektor jasa-jasa. Secara triw wulanan sek ktor jasa-jassa mencataatkan pertu umbuhan seebesar 5,48% % (qtq), leb bih tinggi dibandingkan n pertumbuh han pada triwulan II 20 013 yang seebesar 2,30 0% (qtq). Tingginya T p pertumbuha an pada seektor jasa-jaasa dipredik ksi salah saatunya pen ningkatan serapan s beelanaj APBD D pemerinttah daerah h. Realisasi belanja op perasional pemerintah p m meningkat d dengan adanya pembayyaran gaji kee-13 pegawai. Pertu mbuhan sektor s jasaa-jasa sejal an dengan n pertumb buhan pen nyaluran krredit perbaankan kepaada sektorr jasa-jasa. Penyaluran n kredit untuk sektor ja asa pada Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
21
BANK IN NDONESIA A triwulan n III-2013 seecara tahunaan tercatat tumbuh t me eningkat seb besar 25,04% (yoy), leb bih tinggi dibandingka d n triwulan sebelumnyaa yang tumbuh sebesar 11,30% ((yoy). Namu un, penyaluran kredit sektor jasa tum secara triwulanan, t mbuh signifikkan sebesar 4,22% (qtq), lebih reendah diban ndingkan triwulan II-20 013 yang mencapai14, m ,47% (yoy). Peningkattan pertumb buhan sekto or jasa juga dikonfirmassi oleh hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKD DU) triwulan n III-2013. Hasil H SKDU menunjukkkan adanya perbaikan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) realisasi kegiaatan usaha maupun vo olume permiintaan sekto or jasa-jasa dibandingk kan wulan sebelu umnya (Graffik 1.13). dengan kondisi triw Grafik 1.13. 1 Indikkator Sekto or Jasa-jasaa di Provinssi Bengkulu u 19.00
575,000
Kredit Sekto or Jasa (juta Rp)
Realisasi Sek ktor Jasa (Hasil SKDU) S
PDRB Sekto or Jasa (juta Rp)
500,000
14.00
425,000 9.69 9
9.00
350,000 275,000
4.00
200,000 -1.00
125,000
I
II
III
IV
2010
50,000 I
II
III IV
2010
I
II
III IV
2011
I
II
III IV
2012
I
II
III
I
II
III
2011
IV
I
II
III
2 2012
IV
I
II
III
2013
-6.00
2013 -11.00
Sumber : Bank Indonesia Bengkulu & BPS Provinsi P Bengkulu. diolah & angk ka sementara
S ktor Lainn nya 1.2.4. Sektor-Sek P Pada triwu lan III-2013 3, sektor baangunan tu umbuh seb besar 3,03% % (yoy), leb bih tinggi dibandingkkan triwul an sebelu mnya yan g tumbuh sebesar 1 1,95% (yoyy). bangan sekttor bangunaan sangat dipengaruhi d Perkemb oleh dimulaainya proyekk infrastrukttur milik peemerintah maupun m sw wasta yang berjalan pada triwulan n laporan. PPembangunan infrastru uktur milik pemerintah terlihat dengan pe eningkatan realisasi b belanja APB BD, khususn nya belanjaa modal pembangun p nan jalan, irigasi dan jaringan. Selain ittu, pemban ngunan prop perti yang pesat di Pro ovinsi Bengkulu ikut mendorong m kinerja sekttor bangunaan. Secara triwulanan, t kinerja sekto or bangunan tumbuh seebesar 3,89% (qtq). P Pertumbuh han sektorr banguna n tidak d iikuti oleh h peningkaatan tingk kat konsum msi semen triwulan laporan (G Grafik 1.14 4). Konsumssi semen seepanjang Ju uliSeptemb ber 2013 teercatat sebessar 115 ribu u ton, turun n 31,78% (yyoy) dibandingkan tingk kat konsumsi pada triw wulan II-20 012. Konsum msi pada triwulan III-2 2013 juga tercatat leb bih Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
22
BA ANK INDON NESIA reendah diban ndingkan triw wulan II-201 13. Bila dilih hat dari pen nyaluran kreedit perbank kan pada seektor bangu unan yang meliputi kredit konsstruksi dan perumahaan, terlihat adanya peeningkatan pertumbuhaan kredit daari 6,80% (yyoy) pada triwulan II-20 013 menjadi tumbuh 53 3,74% (yoyy) pada triw wulan III-201 13. Secara a triwulanan n, kredit ko onstruksi me engalami peeningkatan sebesar 10 0,96% (qtq), sementara kredit perumahan tumbuh meningkat seebesar 6,29% % (qtq). Grafik 1.14. Indikator Sektor S Bang gunan di P rovinsi Ben ngkulu Kons. Sem men (ton) 7 70,000
120%
1,400
100%
1,200
Penyaluran Kredit (miliar Rp))
1,216
80% 6 60,000
1,000
g(yoy)
60% 40%
5 50,000
4 40,000
-26.07% 3 30,000
800
20%
600
0%
400
Konstruksi Perumahan
204
-20% 200 -40%
2 20,000
-60% 6 7 8 9 10 01112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2011
2012 2
6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2011
20 013
20 012
2013
Su umber : Bank Ind donesia dan Aso osiasi Semen Indo onesia. diolah
Pada triwulan III-2013, seektor listri k, gas dan n air bersi h secara tahunan t umbuh seb esar 5,13% % (yoy), meelambat dib bandingkan n triwulan sebelumnyya yang tu tu umbuh 5,95 5% (yoy). Perlambatan P n sektor ini didorong d oleeh perlambaatan subsektor listrik yaang lebih beesar diband dingkan den ngan pertum mbuhan sub bsektor air bersih. Perla ambatan paada subsekttor listrik daapat diindikkasikan oleh h tingkat ko onsumsi dan n jumlah pe elanggan lisstrik PLN. Paada triwulan laporan, konsumsi listrik rata-raata per bulan tumbuh sebesar 11 1,64% (yoyy), melambaat dibandingkan rata-rrata per bulan triwulan n sebelumn nya yang tu umbuh sebeesar 17,82% % (yoy). Seecara triwulanan, konsumsi listrik rata-rata per bulan paada triwulan n III-2013, menunjukka m an perlamba atan dengan n pertumbu uhan sebesar 6,46% (q qtq) menjadi 50,5 juta Kwh/bulan n.
Sementara itu, jum mlah pelang ggan listrik tumbuh
seebesar 16,85 5% (yoy) meenjadi sejum mlah 345 ribu pelanggan n sampai daata Agustus 2013. Perlam mbatan se ktor listrik, air dan g as juga te rlihat dari penyalura n kredit peerbankan kepada seektor ini y ang melam mbat. Kred dit perbankan yang disalurkan keepada sekto or listrik, gas dan air bersih tumbu uh melambaat sebesar 2 25,66% (yo oy), lebih keecil dibandin ngkan pertumbuhan triw wulan sebellumnya yang g sebesar 83 3,83% (yoy)) (Grafik
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
23
BANK IN NDONESIA A 1.15). Namun, N secaara triwulanaan kredit sekktor ini men nunjukkan penurunan p sebesar 0,43 3% (qtq). 1 Indikaator Sektorr Listrik, Gaas dan Air di d Provinsi Bengkulu Grafik 1.15. Konssumsi Listrik 380
359.749
360
Kredit Se ektor Listrik, Gas, Air (juta Rp)
30,000
1 100.0%
50
8 80.0%
25,000
340
51
320
45
300
35
280
6 60.0%
20,000
40
Juta
Ribu
55
4 40.0% 15,000 2 20.0%
30
260
10,000
Jml. Pelanggan (orang, axis kiri)
240 220
20
200
15
5,000
2012
0 0.0% -20.0%
gYOY
-
6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 2011
25.66%
25
Konsumsi (KWh, axis kkanan)
-40.0% 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9
2013
2012
2013
Sumber : PLN Bengkulu dan Bank Indonesia. diolah
Seektor pertaambangan dan peng ggalian pad da triwulan n III-2013 m mencatatk an penuru nan kiner ja sebesarr 3,70% (yoy). ( Sekttor pertamb bangan dan penggalian nasi oleh sub bsektor perttambangan tanpa migas yang mem miliki porsi seekitar 84,58 8% didomin dari totaal PDRB sekttor ini. Perlaambatan ini diprediksi akibat a masih h terbatasnyya permintaan sebagai dampak melemahnya m a perekono omian global. Selain itu, tekanaan harga ju ual komodittas masih cukup ting ggi sehingg ga ada ke ecenderungaan pelaku usaha unttuk membattasi produkssi usaha. Berdasarkan hasil h liaison triwulan t III-2 2013, diketaahui informasi adanya beberapa perusahaan n yang men nghentikan operasionaal tambang akibat terrus n adanya keetimpangan n antara bia aya mengalaami kerugiaan. Tingginyya kerugian disebabkan operasio onal
dengaan
harga
jual
duknya. prod
Se ecara
triw wulanan,
kinerja
sekttor
pertamb bangan dan penggalian turun sebesar 1,21% (qtq). ( Peerlambatan
sektor
pertamba ngan
dan n
penggaalian
terin ndikasi
da ari
penuru nan penyaaluran kred dit perban nkan kepad da sektor tersebut (Grafik 1.16). 013, penyaluran kredit sektor perttambangan dan pengg galian tercattat Pada triwulan III-20 s 42,18% (yoy). Indikasi penurunan p mbangan dan kinerja sekktor pertam turun sebesar penggallian telah teerlihat sejak pertengahaan tahun 2012 dengan melambatnya penyalurran kredit seektor ini. Baahkan triwu ulan IV-2012, kredit se ektor pertam mbangan daan penggalian sudah mengalami m p penurunan.
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
24
BA ANK INDON NESIA Grafik 1.16. Indikator Sektor S Pert ambangan n dan Pengg galian di P rovinsi Ben ngkulu
200,0 000
Kredit Se ektor Pertambangan dan peng ggalian (juta Rp) 120%
5
180,0 000
100%
4
160,0 000
80%
140,0 000
R Realisasi Sektorr Pertambangan n (Hasil SKDU)
3
60%
120,0 000
40%
100,0 000 80,0 000 60,0 000 40,0 000
-4 42.18%
gYOY
2
20%
1
0%
-
-20%
I -1
-40%
20,0 000 -
-60%
1 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 91011121 2 3 4 5 6 7 8 9 2011
20 012
20 013
-
II
III IV
2010
I
II
III IV
11 201
I
II
III IV
I
2012
II
III
2013
-2 -3 -4 -5
Boks 1
Sumber : Laporan Bank Umum, Baank Indonesia. Diolah D
Hasil Liaaison KPw BI Provinssi Bengku lu Triwulaan III-2013
Kegiatan Liaison selama Triwu ulan III-2013 31 dilakukan melalui kunjungan wawancaraa terh hadap 7 (tu ujuh) contaact yang beergerak dala am subsekttor industri pengolahan, lembagaa keuangan non--bank, pertaambangan, jasa j dan pe erdagangan serta perterrnakan. Secara umum, hasiil liaison kep pada pelaku u usaha men nunjukkan bahwa b perekkonomian Provinsi Beng gkulu belum m men nunjukkan perbaikan yang y siginiffikan diban ndingkan triwulan sebeelumnya. Masih M relatiff rend dahnya harg ga komodittas unggulan seperti ka aret dan keelapa sawit dapat menjjadi kendalaa bagi perkembangan sektorr usaha. Peningkkatan penju ualan domeestik (Tabe el 1) terjadi pada subsekktor industrii non migas, perttambangan non migas, perdagangan besar da an eceran, jaasa perusahaan, dan pe erdagangan, hoteel dan resttoran. Padaa subsektorr industri non n migas, penjualan CPO pada a tahun ini dipeerkirakan akkan sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 20 012 yang teerlihat dari permintaan n yang g terus meningkat m d dan pada akhir 2013 3 penjualan diperkiraakan akan melampaui pencapaian tah hun lalu. Paada subsekktor perdaga angan besaar dan ecerran, dinyata akan bahwaa penjualan tahu un ini men ningkat sekkitar 5% dibanding taahun sebelu umnya kare ena adanyaa kenaikan perm mintaan massyarakat. Paada subsektor jasa peerusahaan, vvolume pen njualan jasaa men ningkat kareena bertamb bahnya jumlah perminta aan.
1
H Hasil Diary Notes per individual contact c diakses teerbatas
Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
25
BANK IN NDONESIA A Sem mentara itu, volume penjualan p pada subsek ktor lembag ga keuangan n non bank k dan peternakaan mengalaami penuru unan diban ndingkan dengan d tah hun sebelu umnya. Lem mbaga keuangan non bank mengalami penurunan n pembiayaa an sekitar 5% dibandin ngkan tahun n lalu. Penurunan n tingkat pembiayaan ini disebabkan oleh be eberapa hal antara lain n pemberla akuan peraturan pembatassan minimaal down payment p , ko ondisi ekon nomi yang stagnan, pasar kendaraan n bermotorr yang mulai jenuh serta s penerrapan aturaan pengikattan fiducia. Dari subsektor peternakan n, permintaaan ke conttact pada ta ahun 2013 turun sekittar 20% se ebagai akibat dari semakin banyaknya kompetitorr peternakan n di Bengku ulu. Ketatnyya persaingan ini mempeng garuhi kond disi harga ju ual produk peternakan. Selain itu, lesunya usaha perusa ahaan juga dipen ngaruhi oleh h tingginya harga bibit dan pakan,, yang masin ng-masing m meningkat sekitar s 20% dan sekitar 10% %. Su ubsektor pertambangan n non migaas yang mem miliki pasar ekspor meenyatakan bahwa b penjualan diperkirakaan meningkaat dibanding gkan tahun lalu pada kisaran k 69% %. Peningkattan ini antara lain n disebabkaan karena berkurangnya tingkat pe ersaingan antar perusahaan batub bara di Bengkulu akibat berrhentinya keegiatan operasional beb berapa peru usahaan battubara sejak k awal tahun. Menurut M co ontact, fakttor penyeb bab penghe entian keg giatan operrasional terrsebut dikarenakan rendahn nya tingkat harga komo oditas batub bara, sehing gga tidak seebanding de engan biaya operasional perrusahaan serrta beberapa konflik sosial yang terjadi di areaal operasi co ontact. Melihat kondisi k perm mintaan pad da tahun 2013, 2 perusahaan optimis akan aadanya perb baikan penjualan pada tahu un 2014 mendatang. m Namun, pe erusahaan harus h mewaaspadai seju umlah hambatan n diantaranyya larangan ekspor batu ubara kalori rendah ke Cina dengaan alasan prroteksi serta kenaaikan royaltti dari pemeerintah. Mu ulai tahun depan, d pemerintah merencanakan akan menaikkan royalti darri pemegang g Izin Usahaa Pertambangan (IUP) daari 5-7% meenjadi 10-13 3%. Seccara umum, pelaku usaha u semua subsekto or optimis terhadap t perbaikan vo olume penjualan tahun depaan. Para pellaku usaha yang y menjadi contact optimis o perm mintaan dom mestik akan men ningkat sehingga dapatt mendorong peningkatan volume penjualan. Hanya subssektor peternakaan yang meenyatakan bahwa b volu ume penjualan tidak akan membaik tahun depan d mengingaat semakin banyaknya pesaing, reendahnya ha arga jual daan biaya paakan ternak yang semakin tinggi.
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
26
BA ANK INDON NESIA
Tabe l 1. Liaison : Volume Pen njualan
Likert Sccale Sub Sektor S
Saat Ini D omestik
Proyeksi D omestik
Industri Tanpa Migass: Makanan, Minuman M dan Tem mbakau Lembag ga Keuangan Non N Bank
2
1
-1
1
Pertamb bangan Tanpa Migas
0
1
Perdagaangan Besar & Eceran
1
1
Jasa Perrusahaan
1
1
Peternakan & Hasil-haasilnya
-2
-1
Kapasit as utilisasi masing-maasing subsektor secara umum sam ma dengan tahun lalu. Penurunan kapasitas utilisasi hanyaa terjadi pada p subsektor petern nakan sejallan dengan n penurunan pen njualan. Saaat ini sebagiaan besar kapasitas utilissasi perusah haan berkisar antara 70-100 0%. Beberapa contact menyatakaan bahwa pada p dasarn nya kapasittas utilisasi perusahaan n massih bisa ditin ngkatkan, namun n kepu utusan untuk k menaikkan dan menu urunkan utilisasi sangatt berg gantung paada tinggi rendahnya permintaan n. Penurunaan kapasitass utilisasi dialami d oleh h sekttor peternakkan. Jumlah tenaga t kerrja turun pada p subsek ktor jasa perrusahaan d dan pertamb bangan non n migas. Turunnyya jumlah tenaga kerjja ini dikare enakan adaanya pembeerhentian te enaga kerjaa untu uk efisiensi. Sedangkan n untuk sub bsektor lainn nya, jumlah tenaga kerjja tidak ada a perubahan n dibaandingkan tahun lalu. Pada tahu un depan, secara umu um tidak aakan ada penambahan p n sign nifikan tenag ga kerja. Sebagian n besar meenyatakan bahwa harrga jual p roduk me ningkat dibandingkan n dengan periodee yang sam ma tahun sebelumnya. Hal ini terjaadi pada co ontact yang berasal darri subssektor pertaambangan, subsektor jasa perusah haan, subsektor lembag ga keuanga an nonbank, subssektor perdaagangan beesar dan eceeran, dan subsektor perd dagangan, h hotel dan re estoran. Darri sisi margin, seebagian bessar contact menyataka an tetap dibandingkan n tahun lalu u. Stabilnyaa marrgin yang diaambil perusahaan sebagai salah sattu langkah untuk u menjaaga volume permintaan n dari konsumen n. Namun, khusus k sekttor peternak kan, margin n perusahaaan menurun n signifikan, bahkan perusah haan mengaalami kerugiian hingga 45% 4 dari tahun lalu. Investaasi yang dilaakukan oleh h contact pada triwulan III 2013 ccukup mini m. Tercatatt hanya ada dua contact yan ng melakukaan investasi, yaitu subseektor industri non migass: makanan, minuman dan tembakau dengan meelakukan pe enambahan kapasitas p produksi dan subsektorr Pe erkembanga an Ekonomi Makro Triwulan III‐20 013
27
BANK IN NDONESIA A peternakaan dan hasill-hasilnya melalui m pemb bukaan usah ha baru. Un ntuk tahun depan, beb berapa
contact cu ukup optimis akan melaakukan invesstasi. Ditinjau dari strukturnyya, biaya untuk sem mua subsekktor yang menjadi co ontact didominaasi oleh biaya pem mbelian bahan b bak ku/biaya perolehan p barang. Biaya operasional lainnya seperti s biayaa upah dan biaya enerrgi merupakkan kompon nen kedua dalam d komposisi biaya perrusahaan/pelaku usaha. Secara umum, biayaa bahan baku relatif sama dengan taahun lalu, sedangkan biaya energi sedikit meningkat m s sejalan dengan pening gkatan harga min nyak dunia. Naiknya haarga BBM bersubsidi b pada perteng gahan tahun ini dinilai tidak mempeng garuhi biaya energi peru usahaan meengingat seb bagian besaar perusahaaan menggunakan BBM khusus industrri. Sama haalnya dengaan subsekto or perdagan ngan, kenaikan harga BBM bersubsidii tidak terlalu mempen ngaruhi biayya produksi dan distribusi, justru kkenaikan terrsebut dinilai lebih mempengaruhi dayaa beli masyaarakat yang semakin menurun m karrena pening gkatan harga-harrga bahan pangan.
Perkemb bangan Ekon nomi Makro o Triwulan III‐2013
28
BA AB II
PERKEM MBANG GAN NFLASI DAER RAH IN
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA
Perkem mbangan in nflasi di Prrovinsi Beng gkulu padaa triwulan III-2013 me engalami peeningkatan dibandingkaan triwulan sebelumnya a. Secara tah hunan, inflaasi Provinsi Bengkulu B triiwulan III-20 013 sebesaar 9,54% (yyoy), lebih tinggi dari triwulan II--2013 yang g sebesar 7,89% (yoy). Kondisi terrsebut dipen ngaruhi anttara lain daampak penyyesuaian harrga BBM su ubsidi, penin ngkatan perrmintaan masyarakat, dan d kendalaa pasokan b beberapa ko omoditas baahan makaanan. Selain n itu, eksp pektasi infla asi masyaraakat yang masih ting ggi turut m meningkatkan n tekanan in nflasi pada triwulan t laporan. Secaraa musiman,, terdapat perbedaan p perilaku p infflasi bila dib bandingkan dengan peeriode yang sama tahun n lalu. Secara triwulana an, inflasi trriwulan lapo oran tercatatt sebesar 4,59% (qtq), lebih tinggii dibandingkkan triwulan n II-2013 yan ng sebesar 1 1,80% (qtq)). Namun deemikian, infflasi triwulan nan triwulan n III-2013 le ebih tinggi dibandingkkan dengan triwulan III--2012 yang g sebesar 3,0 01% (qtq) maupun m ratta-rata inflassi tiga tahun nan triwulan n II yang seebesar 3,51 1% (qtq). Akumulasi A inflasi sepa anjang Januari hinggaa September 2013 m mencatatkan inflasi tahun berjalan sebesar 9,24 4% (ytd). urut kelomp pok barang dan jasa, baik bila dilihat d secaraa tahunan maupun Menu inflasi teru triiwulanan, peningkatan p utama terjad di pada kelo ompok transsportasi/kom munikasi, keemudian diikkuti oleh kelompok kom moditas bah han makanan n dan kelom mpok makanan jadi, m minuman, ro okok dan teembakau. In nflasi tahuna an kelompo ok komoditaas tersebut masingm masing sebessar 15,60% % (yoy), 13,14% (yoy), dan 8,49% % (yoy). Infllasi pada ko omoditas traansportasi didorong d olleh dampakk penyesuaiian harga BBM B subsid di serta peningkatan peermintaan akan transpo ortasi. Sementara tinggiinya inflasi pada p kelomp pok bahan makanan m diipicu oleh teerbatasnya pasokan p kom moditas pete ernakan dan n sayuran. Berdaasarkan disaagregasi infflasi IHK, pe eningkatan inflasi tahu unan pada triwulan lap poran teruttama terjadii pada kelom mpok admin nistered pricce yaitu darri 7,43% (yo oy) pada triiwulan II-20 013 menjad di 12,70% (yoy). (y Pening gkatan jugaa terjadi pad da inflasi ko omoditas vo olatile foodss yaitu menjjadi sebesarr 13,45% (yyoy). Semen ntara tekanaan inflasi ya ang lebih beersifat fundaamental yan ng tercermin n dari perkem mbangan in nflasi kelomp pok inti/core e tercatat reelatif stabil yaitu y sebesarr 5,87% (yoy oy) dari 5,82% (yoy) pad da triwulan ssebelumnya. 1
wulan III-2013 mening gkat diband dingkan Inflassi Provinsi Bengkulu pada triw trriwulan seb belumnya. Kondisi terssebut terliha at dari penccapaian inflaasi tahunan n Provinsi Beengkulu pad da triwulan III-2013 yan ng mencapa ai 9,54% (yyoy), mening gkat dari triw wulan II-
1
In nflasi yang terjad di di kota Bengkkulu diasumsikan n dapat mewakili inflasi Provinsi Bengkulu secaraa keseluruhan
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan III‐201 13
29
BANK IN NDONESIA A 2013 yaang sebesarr 7,89% (yo oy). Pencapaaian inflasi Provinsi Ben ngkulu tercaatat berada di atas inflasi nasional triwulan III--2013 yang sebesar 8,4 40% (Grafik k 2.1). 2 Grafik 2.1.
Perk kembangan n Inflasi IHK Provinsi Bengkulu
12% 9.54% %
10%
8.4 40%
8% 6%
4.59 9%
4% 4.08%
2% 0%
1
2 3 2010
-2%
4
Bengkulu (yyoy)
1
2 3 2011
Na asional (yoy)
4
1
2 3 2012
Bengkulu (qtq)
4
1
2 2013
3
N Nasional (qtq)
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
P Pencapaian n inflasi triwulanan t wulan III-2 2013 meru upakan yan ng pada triw tertingg gi sepanja ang tiga ta ahun terak khir. Secarra triwulanaan (qtq), in nflasi triwulan laporan mencapai 4,59% 4 (qtq q), lebih ting ggi dibandin ngkan inflassi triwulanaan triwulan III2012 yaang sebesar 3,01% (qtq q). Rata-rataa inflasi triw wulanan triw wulan III sep panjang tahun 2010 hingga 2012 2 tercatat sebesar s 3,51% (qtq), dengan demikian inflaasi triwulanan triwulan n II-2013 terrgolong ting ggi. Kondisi ini menunju ukkan adanyya tekanan inflasi yang di luar perg gerakan norrmal pada trriwulan III-2013. Grafik 2.2. 2
Realisasi Inflassi Tahun 20 013 (Tahun Kalender, ytd)
10% Bengkulu ytd d
Nasional ytd
9.24%
8% 7 7.57%
6% 4% 2% 0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 20 011 2012 2013
-2% Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan III‐2013
30
BA ANK INDON NESIA Penin ngkatan te ekanan infflasi pada triwulan laporan te erutama didorong olleh kenaikan harga sebagai s da ampak dari penyesua aian harga BBM subssidi dan te erbatasnya pasokan beberapa b b bahan maka anan, diten ngah masa a puncak ko onsumsi m masyarakat. . Tekanan inflasi i ini mendorong m tingginya in nflasi bulan nan pada bulan Juli 20 013, yaitu seebesar 3,40% (mtm). Sementara ittu, bulan Ag gustus 2013 mencatatka an inflasi seebesar 0,82% (mtm) dan d bulan September S 2013 menccatatkan infflasi sebesar 0,33% (m mtm). Deng gan demikian, secara taahun berjalan, inflasi Pro ovinsi Bengkkulu telah mencapai m 9,,24% (ytd) atau a lebih tinggi dari peencapaian in nflasi tahun kalender triiwulan III-20 012 yang inflasi sebesar 4,33% (ytd). m mencatatkan (
2..1. Inflasii Menurutt Kelompo ok Barang//Jasa Ta abel 2.1. Perkemban P ngan
Infla asi
Menurrut
Kelom mpok
Bara ang/Jasa
Provinsi
B Bengkulu Tw I-2013 K Kelompok Bara ang/Jasa 176 6,47
Inflasi (% yoy) 12,48
Inflasi (% qtq) 6,46
158 8,61
5,95
141 1,18
IH HK B Bahan makanan M Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembaakau R P Perumahan, Air, Listrik, L Gas
Tw II-2013
Tw III-2013
181,29 1
Inflassi (% yo oy) 11,4 40
Inflasi (% qtq) 2,73
190,70
13 3,14
5,19
0,94
159,28 1
5,75
0,43
165,87
8,49 8
4,13
3,89
2,62
144,20 1
5,57
2,14
145,04
5,61 5
0,5 58
IHK
IHK
Inflasi (% yoy) y
Inflasi (% qtq))
dan Bahan Bakar d S Sandang
150 0,22
3,64
(0,48)
145,50 1
0,66
(3,14 )
154,28
1,10
6,0 03
K Kesehatan
127 7,95
4,57
(0,04)
132,70 1
7,71
3,71
135,49
7,05 7
2,10
145 5,66
12,60
0,05
145,75 1
12,4 47
0,35
150,12
4,18 4
3,0 00
T Transportasi, Kom munikasi
108 8,22
5,12
0,88
112,31 1
8,4 41
3,78
122,85
15,66
9,3 38
In nflasi Umum
146 6,06
7,44
2,60
148,69 1
7,8 89
1,80
155,51
9,54 9
4,5 59
P Pendidikan, Rekreeasi dan O Olah Raga
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
Inflassi pada triw wulan III-2 2013 terjad di pada selluruh kelom mpok bara ang/jasa (T Tabel 2.1). Secara tahunan, inflasi tertingg gi dicatatkaan oleh keelompok ko omoditas traansportasi, komunikasi dan jasa keeuangan seb besar 15,66 6% (yoy), keemudian diikuti oleh keelompok komoditas bah han makanaan dan kelo ompok makaanan jadi, m minuman, ro okok dan teembakau. In nflasi tahun nan kelompok bahan makanan pada p triwulaan III-2013 tercatat seebesar 13,14% (yoy), meningkatt dibanding gkan triwulan sebelum mnya yang sebesar 11 1,40% (yoyy). Sementaara itu, infllasi kelomp pok makanaan jadi, minuman, rokok dan teembakau paada triwulan n III-2013 teercatat sebe esar 8,49% % (yoy), men ningkat darri 5,75% (yoy) pada triwulan sebeelumnya. Infflasi tahuna an terrendah h pada triw wulan III-2013 terjadi
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan III‐201 13
31
BANK IN NDONESIA A pada ko omoditas saandang yaitu u sebesar 1,10% (yoy)), meningkaat dari 0,66% (yoy) pada triwulan n sebelumnyya. Tabel 2.2.
Subk kelompok Bara ang/Jasa Padi-padian, umbiumbian dan d hasilnya Daging-dan hasilhasilnya Ikan segar Ikan diaw wetkan Telur, sussu dan hasilhasilnya Sayur-sayyuran
Pe erkembangan Be engkulu Tw III-2012 2 % yoy
Inflasi
Kelomp pok
Tw IV--2012
% qttq
% yoy
% qtq
Bahan n
Tw w I-2013 % yoy y
% qtq
Makana an
Tw II-2013 % yoy
% qtq
Provin nsi
Tw III 2013 3 % yoy
% qtq q
9,62
4 4,48
3,67
0,31
5,0 09
2,85
5,32
(2,28)
4,08
3,,24
(4,00)
(7,,15)
10,82
1,34
1,0 07
(6,82)
5,95
20,84
23,50
8,,23
(2,35)
15 5,03
13,15
(11,89)
10,4 42
5,10
1 12,24
5,37
6,32
8,,97
2,77
3 3,62
7,29
1,22
7,8 82
1,29
1 14,69
7,97
19,87
8,,29
(1,66)
0 0,82
(0,82)
(0,53)
(0,39)
3,07
3,53
0,15
6,07
3,,30
(5,58)
10 0,59
1,64
(1,77)
14,7 70
7,65
1 17,49
0,47
31,03
23,,32
Kacang-kkacangan
14,96
14 4,70
14,95
(0,02)
10,7 73
(3,55)
1 10,70
0,08
3,55
7,,29
Buah-buaahan
25,66
9 9,36
16,19
0,92
21,0 07
9,16
2 29,23
7,28
23,96
4,,90
Bumbu-bumbuan
(1,02)
(16,,28)
(22,79)
3,90
75,8 82
49,84
2 29,57
(0,59)
37,12
(11,4 40)
Lemak daan minyak
4,83
5 5,23
7,18
(1,91)
4,6 62
(0,82)
2,61
0,22
(5,01)
(2,5 58)
1,87
(2,68)
(0,66)
2,98
1,76
6,11
3,,04
(1,65)
12,4 48
6,46
1 11,40
2,73
13,14
5,19
Bahan maakanan (4,06) (2,50) lainnya Inflasi Ba ahan 2,73 3 3,01 3,35 Makanan n Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
I Inflasi
tah hunan
kelompok
b bahan
ma akanan
pa ada
triwu ulan
III-2013
merupa akan yang tertinggi dibandingk d kan periode e yang sam ma tiga tah hun terakh hir. Sebagian besar subkelompok komoditas k b bahan makanan mencattatkan penin ngkatan inflasi n dibandingkan triwulan II-2013 dengan d peniingkatan tertinggi antaara lain terja adi tahunan pada subkelompok daging dan n hasil-hasiln nya, sayur-sa ayuran, dan bumbu-bumbuan. Inflasi pada su ubkelompokk daging daan hasil-hasiilnya tercata at sebesar 23,50% 2 (yo oy), jauh leb bih tinggi dibandingkan d n inflasi pad da triwulan sebelumnyya yang han nya sebesar 5,95% (yo oy). Inflasi pada p subkelompok kom moditas sayyur-sayuran tercatat sebesar 31,03 3% (yoy) dan inflasi subkelompo s ok bumbu-b bumbuan sebesar s 37,,12% (yoy)). Sementarra itu, inflasi triwulan nan kelompok bahan makanan m paada triwulan III-2013 juga tercataat lebih ting ggi dibandin ngkan triwu ulan II-2013 3 maupun triwulan t III--2012 deng gan inflasi ttertinggi pada subkelompok sayur-sayuran. T Tingginya da subkelo ompok dag ging dan hasil-hasiln h ma ya terutam inflasi pad pada komoditas k daging sa api dan da aging ayam disebab bkan oleh terbatasnya pasokan komodittas tersebu ut. Harga daging d sapi di Provinsi Bengkulu bergerak dari Kg menjadi Rp.100.000 R p Juli--Agustus 20 013. Meskipun kisaran Rp90.000/K ,-/kg pada periode Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan III‐2013
32
BA ANK INDON NESIA peemerintah telah membuka keran impor dagin ng sapi nam mun tingginyya perminta aan pada m masa bulan puasa p dan leebaran men ndorong ken naikan hargaa daging. Sementara ittu, harga daaging ayam meningkat dari kisaran n Rp29.000 0,-/kg menjaadi Rp39.000,-/kg pada a periode Ju uli-Agustus 2013. 2 Secarra umum, hampir se eluruh kom moditas say yuran dan bumbu-bu umbuan m mengalami n III-2013. In nflasi pada kedua subkkelompok ko omoditas inflasi pada triwulan teersebut diseebabkan karena keterb batasan passokan. Inflasi pada subkelompok sayuran didorong oleeh peningkaatan harga yang terja adi antara lain: pada komoditas kacang paanjang, ken ng sebesar 194,45% ((yoy), 91,38 ntang dan kangkung k m masing-masi 8% (yoy) daan 21,81% (yoy). Padaa subkelomp pok komoditas bumbu u-bumbuan, peningkata an harga yaang signifikkan antara lain terjadii pada baw wang merah dan cabe merah, sehingga s m mencatatkan besar 115,10 0% (yoy) daan 42,53%. inflasi tahunan masing-masing seb ahan Maka anan di Provinsi Bengkulu (Ta ahunan, Inflasi Kellompok Ba yoy)
Grrafik 2.3.
1 100%
50.0%
Ikkan Segar Bumbu‐bumbuan B Padi, Umbi dan hasi P lnya
80%
40.0%
60%
37.12%
31.0%
30.0%
24.0%
40% 20.0%
20%
10.0%
0% 1
‐ ‐20%
23.5%
6.32% 2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 122 1
2
2012
3
4
5
6
7
8
94.08%
0.0%
2013
1
‐ ‐40%
‐10.0%
‐ ‐60%
‐20.0%
‐ ‐80%
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 1 12 1
2012
Daging dan hasilnyaa D B Buah‐buahan
2
3
4
5
6
7
8
9
2013
Sayur‐ssayuran
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
asarkan seluruh Berda
encapaian inflasi kelompok k pe
bahan makanan m
te ersebut, infflasi tahun kalender kelompok k bahan mak kanan pada triwulan III-2013 te elah menca apai 15,04% (ytd). Pencapaian P inflasi tahun kalender tersebut te ergolong tin nggi, meng gingat inflasi tahun kalender k ke elompok baahan makan nan rata-ra ata pada triiwulan III selama s tigaa tahun terakhir terca atat hanya sebesar 8,58% (ytd). Secara triiwulanan, kelompok k b bahan makaanan menca atatkan inflaasi sebesar 5,19% (qttq), lebih tin nggi dibandingkan inflaasi triwulanaan triwulan III-2012 I yang sebesar 3,,73% (qtq).
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan III‐201 13
33
BANK IN NDONESIA A Tabel 2.3.
Subk kelompok Bara ang/Jasa
Pe erkembangan Inflasi Kelompok K Makanan M Jadi/Minum man/Rokok & Te embakau Prrovinsi Ben ngkulu Tw III-2012 2 % yoy 7,30
Tw IV-2 2012
% qttq 1,,46
% yoy 6,56
Makanan jadi Minuman n tidak 3,19 4,,61 6,77 beralkoho ol Tembakau dan 4,42 0,,00 4,31 minuman n beralkohol Inflasi Makanan M 6,09 1,,50 7,31 Jadi/Min numan/Rokok & Temba akau Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Tw I-2013
Tw w II-2013
Tw III-2013
% qtq 2,98
% yoy 6,34
% qtq 1,52
% yo oy 6,7 75
% qtq 0,63
% yoy 1 10,34
% qtq 4,88
0,55
8,57
(0,34)
5,18
0,34
1,69
1,13
3,47
3,77
0,29
3,7 77
0,00
7,87
3,95
2,77
5,95
0,94
5,7 75
0,43
8,49
4,13
P Pada kelo ompok ma akanan jad di/minuman/rokok dan d temba akau, infla asi tahunan tercatatt sebesar 8,49% (y yoy), lebih h tinggi dibandingk d kan triwula an mnya yang g sebesar 5,75% (yo oy). Pening gkatan inflaasi kelompo ok komodittas sebelum makanan jadi/minuman/rokok dan tembakkau terutam ma didorong g oleh penin ngkatan inflasi pada subkelompokk makanan n jadi, kem mudian diik kuti oleh subkelompo s ok komodittas numan beraalkohol. Infllasi tertingg gi pada sub bkelompok makanan ja adi tembakaau dan min dicatat oleh komod ditas ayam goreng dan n siomay, masing-masin m ng sebesar 47,04% (yo oy) dan 31,25% (yoy)). Dengan demikian, inflasi tahu un kalenderr triwulan III-2013 pada kelompo ok komoditaas makanan jadi/minum man/rokok da an tembakaau mencapai 5,56% (ytd d). Tabel 2.4.
Subk kelompok Bara ang/Jasa
Pe erkembangan Inflasi Kelompok k Perumaha an, Air, Listrik, Gas & Ba ahan Bakarr Provinsi Bengkulu Tw III-2012 % yoy 1,86
Tw IV-20 012
% qtq q -0,4 45
% yoy 1,17
Biaya tem mpat tinggal Bahan baakar, 1,75 1,8 81 1,92 penerang gan dan air Perlengkaapan rumah 1,13 0,9 93 1,07 tangga Penyeleng ggaraan 7,36 1,9 97 2,78 rumah tangga Inflasi Perumahan, 2,28 0,5 54 1,53 Air, Listrik, Gas & Bahan Ba akar Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Tw I-2013
Tw w II-2013
T Tw III-2013
% qtq q 0,31
% yoy 4,48
% qtq 3,77
% yo oy 6,60
% qtq 2,88
% y yoy 7 7,54
% qtq 0,42
0,17
3,32
1,32
4,78
1,41
4 4,70
1,73
0,00
1,21
0,18
2,15
1,02
1 1,54
0,33
(0 0,36 )
4,64
2,23
5,0 06
1,15
1 1,21
(1,76)
0,18
3,89
2,62
5,57
2,14
5 5,61
0,58
P Pada kelom mpok perum mahan/air//listrik/gas dan bahan n bakar, infflasi tahuna an tercatatt sebesar 5,61% (yo oy), lebih rendah r dib bandingkan n triwulan sebelumnya yang se ebesar 5,57 7% (yoy). Menurunnya M a tekanan inflasi pada kelompok k ko omoditas ini di dorong oleh mered danya inflassi pada sebaagian besarr subkelomp pok komoditas terkecu uali omoditas biaya b tempaat tinggal. Inflasi terttinggi secarra tahunan dicatat oleh pada ko
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan III‐2013
34
BA ANK INDON NESIA su ubkelompokk komoditas biaya temp pat tinggal yaitu y sebesaar 7,54% (yyoy). Peningkatan ini didorong oleh h kenaikan tarif tukang g bukan ma andor dan sewa rumah. Secara triw wulanan, inflasi tertingg gi dicatat olleh subkelom mpok bahan n bakar, pen nerangan daan air denga an inflasi seebesar 1,73% % (qtq) yan ng dipicu oleeh inflasi ko omoditas tarrif tenaga listrik sebesa ar 3,71% (q qtq). Dengaan pencapaian diatas, maka inflasi tahun berjalan keelompok ko omoditas peerumahan/air/listrik/gas dan bahan bakar tercatat sebesar 5,42% (ytd)). Ta abel 2.5.
mbangan In nflasi Kelom mpok Sanda ang Provin nsi Bengkulu Perkem Tw III-2012
Subkelompo ok
T IV-2012 Tw
Tw I-2013
Tw II-2013
% yoy 4,54 4 5,29 9
% qtq 1,97 4,91
% yo oy 5 5,42 5 5,61
% qtq 1,10 0,41
% yoy 3,90 5,73
% qtq 0,23 3 0,12 2
% yoy 3,34 7,46
SSandang anak-an nak B Barang pribadi dan s sandang lainnya
6,23 3
5,63
6 6,29
0,18
6,29
0,00 0
9,78 8
8,48
3 3,01
( 4,20)
0,57
in nflasi Sandang g
6.82 2
5.57
4 4.80
(1.09)
3.64
Barang/Jassa SSandang laki-lakii S Sandang wanita
Tw III-2013 I
0,00 1,89
% yoy 4,15 6,17
6,17
0,34
6,92
6.37
(1,67)
(9,04)
(1 10,98)
(7,49)
10.32
(0.48))
0,66
((3,14)
1,10
6.03
% qtq
% qtq 2.77 3.65
sum mber : Badan Pu usat Statistik Provinsi Bengkulu
Pada kelompok k sandang,, inflasi ta ahunan terrcatat sebe esar 1,10% % (yoy), le ebih tinggi dibanding gkan triwullan sebelum mnya yang g sebesar 0 0,66% (yoy y) (Tabel 2..5). Peningkkatan inflasi kelompok sandang s didorong oleh terjadinya in nflasi pada sebagian s beesar kompo onen kelom mpok sandaang sebaga ai dampak dari penin ngkatan ke ebutuhan saandang massyarakat paada periode Juli-Agustu us 2013. Hanya H subkeelompok ko omoditas baarang pribad di dan sand dang lainnyaa yang mengalami deflaasi, khususn nya komodittas emas peerhiasan seebesar 9,24 4% (yoy). Secara aku umulatif sejjak hingga Septembe er 2013, keelompok san ndang menccatatkan terjjadinya infla asi sebesar 2,21% 2 (ytd).. Ta abel 2.6.
Perkem mbangan In nflasi Kelom mpok Keseh hatan Prov vinsi Bengkulu
Subkelompo ok Barang/Jassa
Tw III-2012
T IV-2012 Tw
% qtq 1,37 0,55
% yo oy 1,81 1,02
% Qtq
Jasa Kesehatan O Obat-obatan
% yoy 1,81 1 0,84 4
Jasa Perawatan Jasmani
9,42 2
0,57
PPerawatan Jasmaani dan k kosmetika
8,79 9
K Kesehatan
5,09 9
Tw I-2013
Tw II-20 013
Tw III-2013
0,18
% yoy 2,29 - 1,39
% qtq q 0,9 91 - 2,11
% yoy 14,07 -1,22
% qtq 11,52 0,17
% yoy 14,36 (1,62)
13 3,28
12,64
13,28
-
17,65
3,84
17,34
0,31
5,00
9 9,42
0,67
7,68
0,3 30
6,39
0,35
4,98
3,61
2,74
5 5,67
1,14
4,57
(0,04 4)
3,71
7,05
2,10
7,71
% qtq 1,62 0,15
sum mber : Badan Pu usat Statistik Provinsi Bengkulu
Inflassi tahunan kelompok komoditass kesehatan n tercatat m mereda darri 7,71% (y yoy) pada triwulan t II-2 2013 menja adi 7,05% (yoy) pada a triwulan III-2013 (Tabel 2.6). Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan III‐201 13
35
BANK IN NDONESIA A Secara umum, hampir seluru uh komodittas kelompok ini men ncatatkan inflasi kecu uali subkelompok obat--obatan. Peeningkatan inflasi dido orong oleh kenaikan taarif pada ja asa kesehataan sebesar 14,36% (yyoy). Pening gkatan tariff yang sign nifikan terjaadi pada ta arif rumah sakit s dan dokter d spesiialis. Secaraa akumulatif pada triw wulan laporaan, kelomp pok kesehataan mencatatkan inflasi sebesar 5,85% (ytd). Tabel 2.7.
Pe erkembangan Inflasi Kelompok Olahraga Pro ovinsi Beng gkulu
SubK Kelompok
Tw III-2012 2
Tw IV-20 012
Pendidikan,
Tw I--2013
Tw w II-2013
Re ekreasi
da an
T Tw III-2013
% yoy 18,96
% qtq q 18,9 96
% yoy 21,05
% qtq 1,76
% yoy 21,05
% qtq 0,00
% yoy y 21,06
% qtq 0,00
% y yoy 6 6,37
% qtq 4,53
0,00
0,0 00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,04
0,03
0 0,03
-
3,89
3,1 12
3,89
0,00
3,89
0,00
2,89
(0,23)
1 1,62
1,85
Rekreasi
(2,59)
1,3 39
0,41
0,03
1,56
0,00
2,17
0,73
0 0,80
0,03
Olahraga
0,00
0,0 00
0,41
0,41
2,74
2,32
1,99
(0,73)
1 1,99
-
1,04
12,60
0,05
12,47
0,06
4 4,18
3,00
Bara ang/Jasa Jasa pend didikan Kursus-ku ursus / pelatihan Perlengkaapan / peralatan pendidikan
Inflasi Pendidikan, 10,58 11,1 19 12,32 Rekreasi dan Olahraga a Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
P Pada kelom mpok pend didikan/rek kreasi dan olahraga, o i inflasi tahu unan sebessar 4,18% (yoy), leb bih rendah h dibandin ngkan triw wulan sebe elumnya yang sebessar % (yoy) (Tabel 2.7). In nflasi kelomp pok ini dido orong oleh peningkatan harga pada 12,47% subkelompok jasa pendidikan dengan infflasi sebesar 6,37% (yoy), khusussnya oleh ta arif
nflasi jasa pendidikan n TK dan SD S Taman Kanak-Kanaak (TK) dan Sekolah Dasar (SD). In yang masing-mas m ing mencapai 46,60% % (yoy) dan n 11,61% (yoy). Secara triwulanaan, kelompo ok jasa pendidikan p menunjukkkan pening gkatan infllasi sebesaar 3% (qttq) dibandin ngkan triwu ulan II-2013 3, lebih rend dah dibandiingkan inflaasi triwulan III-2012 yang sebesar
11,19%
(qtq).
S Secara
akumulatif
sepanjan ng
2013,
kelompok
pendidikkan/rekreasi dan olahraga mencata atkan terjadinya inflassi sebesar 3 3,11% (ytd d). P Pada kelo ompok tra ansportasi//komunikassi dan ja asa keuan ngan, infla asi tahunan tercatatt sebesar 15,66% (yoy), meningkat dibandingk d kan triwula an mnya yang g sebesar 8,41% 8 (yoy y) (Tabel 2..8). Peningkkatan inflasi kelompok ini sebelum didorong oleh peningkatan harga pada su ubkelompok k transportasi yang men ngalami inflasi d penyesu uaian hargaa BBM subsidi. Selain ittu, sebesar 20,38% (yoy), sebagaai dampak dari peningkkatan tarif angkutan a ju uga turut mendorong m inflasi yang g tinggi paada kelomp pok komodittas ini. Angkutan antarr kota menccatatkan inflasi sebesar 14,90% (yyoy), angkuttan
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan III‐2013
36
BA ANK INDON NESIA daalam kota mencatatkaan inflasi sebesar s 49,97% (yoy)), sementarra angkutan udara m mencatatkan kenaikan inflasi i sebessar 37,24% % (yoy). Bilaa dilihat beerdasarkan kenaikan k inflasi triwulaanannya, infflasi pada taariff angkuta an dalam ko ota mencataatkan kenaik kan yang teertinggi yaitu u 30,42% (qtq). ( Peningkatan infla asi tahunan yang tingg gi juga terlih hat pada su ubkelompokk komoditas sarana dan penunjang transport yaaitu sebesarr 9,25% (yoy). Inflasi paada komod ditas tersebu ut didorong g oleh kenaikan biayaa pemeliharraan/service sebesar 12 2,85% (yoyy). Secara akkumulatif, kelompok k trransportasi/kkomunikasi dan jasa keuangan m mencatatkan terjadinya inflasi sebesaar 14,51% (ytd). ( Ta abel 2.8.
mbangan In nflasi Kelo ompok Tra ansportasi, Komunika asi dan Perkem Jasa Ke euangan Prrovinsi Bengkulu Tw w III-2012
SubKelompok Barang/Jassa
Tw III-2013
3,97
% qtq 1,32
% yoy 7,09
% qtq q 1,2 20
% yoy 11,19
% q qtq 4 4,75
% yoy 20.38
% qtq 12.08
(0,5 58)
-0,05
( 0,38)
0,00
(0,17)
0,0 00
0,03
0 0,07
0.07
-
0,27
0,00
0,73
0,49
0,67
0,0 00
3,70
3 3,19
9.25
5.36
1,53
1,53
1,53
0,00
2,42
0,8 88
2,42
0 0,00
0.88
4,11
1,00
5,12
0,8 88
8,41
3 3,78
15.66
In nflasi Transpo or, 2,78 2,52 K Komunikasi dan n Jasa K Keuangan Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu
9.38
Sumba angan Beb berapa Komoditas K s terhada ap Inflasi//Deflasi Bulana an di Provinsi Bengk kulu Juli 2013
N No
Tw II-2013
% yoy 5,73
Jasa keuangan
Ta abel 2.9.
Tw I-2013
% qtq 3,52
% yo oy
TTranspor K Komunikasi dan p pengiriman S Sarana dan penu unjang transpor
Tw IV-2012
Kom moditas
Persen (%) Se eptember 2013
Agustuss 2013 Andil*
Komoditas
Andil*
1.
Bensin
0.77
Daging ayam ras
-0.22
2.
Angkutan dalam kota
0.54
Kaccang panjang
3.
Beras
0.25
4.
Bawang merah
0.24
5.
Cabe meerah
6.
Komoditas
Andil* A
Cabe meraah
-0.44
0.17
Bawang m merah
-0.37
Em mas perhiasan
0.15
Daging ayyam ras
0.30
Baw wang putih
0.11
Kacang paanjang
0.16
0.01
Ken ntang
0.09
Ayam goreeng
0.12
Daging ayam a ras
0.13
Kettimun
0.08
Emas perh hiasan
7.
Kentang
0.12
Angkutan antar ko ota
0.08
Bayam
8.
Jengkol
0.09
Tarrif listrik
0.08
Mie
9.
Angkutan Udara
0.09
Cabe merah
0.08
Angkutan antar kota
-0.08
10
Bayam
0.08
Minyak goreng
-0.07
Pemeliharaaan/service
0.08
0.11 -0.11 0.11
Sumber : Badan Pu usat Statistik Pro ovinsi Bengkulu Diurutkan dari an ndil terbesar hing gga kecil berdassarkan angka abssolut *D Keterangan : Kelo ompok Bahan Makanan
didikan/Rekreasi//Olahraga Kelompok Pend
Kelo ompok Makanan n Jadi/Minuman/Rokok/ Tembakau
Kelompok Transspor/Komunikasi/Jasa Keuangan
Kelo ompok Perumahaan/Air/Listrik/Gass/ Bahaan Bakar
Kelompok Kesehatan
Kelo ompok Sandang
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan III‐201 13
37
BANK IN NDONESIA A Mayoritas komoditass penyumb bang inflasi/deflasi berasal b da ari kelompo ok 9). Namun demikian, sepanjang triwulan III--2013 terlih hat bahan makanan (Tabel 2.9 n harga beberapa komoditas diluar d kelo ompok bah han makanan bahwa perubahan mbil peran yang y cukup p besar dalaam menentukan arah inflasi Proviinsi Bengkulu, mengam misalnyaa komoditass bensin, an ngkutan, taarif listrik da an emas. Peeran kelomp pok-kelomp pok komodittas dalam menentukan m n arah pen ncapaian infflasi daerah dapat dilih hat dari po orsi sumbangan suatu kelompok terhadap t in nflasi sebaga aimana terccermin padaa Grafik 2.4. ok bahan makanan memiliki m andil terbesarr, kemudian n diikuti olleh kelomp pok Kelompo transporrtasi, komun nikasi dan jaasa keuangaan.
Grafik 2.4. 2 Sumb bangan Infllasi Triwula an III-2013 Per Kelomp pok Barang g/Jasa Transpor, Komun nikasi, Jasa Keuangan; 32.9%
Bahan Makanan; 33.3%
Pendidikan, Rekrreasi, Olahrag ga; 4.3%
Kesehatan; 1.7% Sandang; 8.7%
Keteranggan : Kelompok ko omoditas; % sumbangan
Peru umahan, Air, Listrikk, Gas, Bahan Baakar; 2.4%
Makanan Jadi, J Minuman, Rokok, R Tembakau; 16.7% 1
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
2.2. Pe erkemban ngan Inflassi Fundam mental P Pencapaian n
inflasi
berdasark kan
tiga
kelompok k
disagregasi
infla asi
menunjjukkan ada anya perbedaan perrilaku diba andingkan dengan periode yan ng sama ta ahun sebelumnya. Seetelah meng galami peningkatan yang signifikaan pada akh hir triwulan n II-2013, in nflasi administered pricee (AP) sepanjang triwulan III-2013 3 relatif stab bil, demikian pula deng gan inflasi komoditas volatile v food ds (VF) dan komoditas core (Graffik mikian, inflaasi komoditaas VF dan AP A berada dalam kisaran yang ting ggi 2.5). Meeskipun dem dan den ngan kecenderungan meningkat. m Inflasi VF te ercatat sebeesar 13,45% % (yoy), leb bih tinggi dibandingkan n triwulan sebelumnya s yang sebessar 11,45% (yoy). Inflaasi AP tercattat sebesar 12,70% (yo oy), meningkat dari 7,4 43% (yoy) pada triwulan II-2013. SSementara ittu,
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan III‐2013
38
BA ANK INDON NESIA inflasi inti/co ore tercatatt sebesar 5,87% (yo oy), relatif stabil dibaandingkan triwulan seebelumnya. Kenaikan harga a pada kom moditas AP P ditengah masih terb batasnya pasokan p be eberapa
k komoditas
holtikultura
serta
kan peternak
meru upakan
be eberapa
pe enyebab utama tingg ginya pencapaian infllasi triwula an III-2013. Peningkata an inflasi taahunan yang g signifikan pada komo oditas AP merupakan dampak dari penyesuaia an harga BB BM subsidi khususnya pada tarifff angkutan. Di lain sisi, minimnyaa pergeraka an harga paada komod ditas-komoditas inti/corre mengakibatkan perrgerakan in nflasi komod ditas ini reelatif stabil. Emas perhiasan yang pada perio ode 2011-2012 memb berikan warn na pada flu uktuasi inflaasi inti/core, pada triwulan laporan mencatatkaan deflasi. Grafik 2.5. Disagregasi Inflasi Pro D ovinsi Bengkulu 25
Inflasi IHK K (yoy) Adm Pric e
20
Core Volatile Food ds
15
13.45
10
12.70
5
5.87
0 ‐5 ‐10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 21 2 3 4 5 6 7 8 9 2011
2 2012
2013
% %,yoy Sumber: Badan Pu usat Statistik Provvinsi Bengkulu (d diolah dengan pendekatan sub kelompok) k
Penin ngkatan harga-harga h a yang te erjadi pad da triwula an III-2013 3 telah erindikasi sebelumny s ya melalui hasil Survei Konsu umen (SK) triwulan II-2013, te dimana hasil survei men nunjukkan adanya a peningkatan Nilai Saldo (N NS) ekspekta asi harga paada triwulaan III-2013 sebagaimaana terlihatt pada Grafik 2.6 d di bawah. Adanya peeningkatan ekspektasi inflasi/harga di masyarakat diseb babkan antaara lain oleh faktor sp pekulatif maasyarakat dalam menyikapi dampak penyesu uaian harga BBM subsidi serta peeningkatan permintaan//konsumsi masyarakat. m
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan III‐201 13
39
BANK IN NDONESIA A Grafik 2.6. Nilai Saldo Ekspektasi E Konsume en Terhad dap Kondiisi 3 Bula an ndatang Men 200 145.0
175
135.0
150
125.0
125
115.0
100
105.0
75
95.0 IEK 85.0 75.0
IEK
1
2 3 2009
4
1
2 3 2010
50
Ekpe ektasi Harga 3 bln n yad (kanan) 4
1
2 3 2011
4
1
2 3 2012
4
25 1
2 3 2013
0
99 99 10 11 13 13 11 11 95 11 10 12 10 12 11 11 13 3 11 10
Ekpektasi Harga 143 87 89 118 160 0 176 156 176 174 4 177 154 153 189 9 177 145 156 164 4 173 176 3 bln yad (kanan)
Sumber : Survei Konsumen n. Bank Indonesiaa
2.3. Perbanding gan Inflassi Antar Ko ota di Sum matera Grafik 2.7. 2 Inflasi Tahunan T (y yoy) Bulan Septembe er 2013 Kotta-Kota di S Sumatera 12.0% 10.5%
Inflasi Nasio onal = 8,40% %
10.03 3%
9.96%
9.54%
9.0% 7.5% 6.0%
5.12%
4.5% 3.0% 1.5% 0.0%
Sumber : Badan Pusat Statistik
S Secara umu um, laju inflasi tahun nan kota-ko ota di Sumatera pada a triwulan III2013 le ebih tinggi dibanding g inflasi triiwulan II-2 2013. Pada triwulan lap poran, jumlah kota yang mencataatkan inflassi lebih ting ggi dibandin ngkan inflasi nasional yang sebessar 8,40% (yoy) lebih sedikit dibandingkan dengan jum mlah kota yang y mencaatatkan inflasi ndah dari pada inflasi nasional. n Lim ma kota den ngan inflasi tahunan teertinggi adalah lebih ren Padang (10,03%), Tanjung Pinang (9,96 6%), Bengk kulu (9,54% %), Medan (9,51%), dan ng Siantar (9 9,44%). Dengan demikkian, sebaga aimana terlih hat pada Grrafik 2.6 Ko ota Pematan Bengkullu berada paada peringkat 3 inflasi tertinggi t di Sumatera. S
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan III‐2013
40
BA ANK INDON NESIA Grafik 2.8. In nflasi Tahunan (yoy) Kota-Kota K di Sumaterra Bagian S Selatan 14.0% 12.0% 9.54%
10.0% 8.0%
7.68% 7.35%
6.0%
7.21%
4.0% 2.0% Bengkulu
Palembang
Lamp pung
Pangkal Pinang
0.0% 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2011
2012
2013
Sumber : Badan Pu usat Statistik
Seme entara itu bila dibandingkan dengan d kotta lain di w wilayah Su umatera Ba agian Selattan, inflasi tahunan Kota K Bengk kulu tercata at lebih tin nggi diband dingkan ko ota lainnya a. Kota Palembang men ncatatkan in nflasi terend dah di wilayaah Sumatera Bagian seelatan yaitu sebesar 7,21% 7 (yoy)), kemudian n diikuti olleh Kota p pangkal Pina ang dan
Boks 2
Laampung masing-masing g mencatatkkan inflasi se ebesar 7,35% % (yoy) dan 7,68% (yoyy).
K Kegiatan T Penge Tim endalian In nflasi Dae erah Triwu ulan III 201 13
Ide untukk mengimp plementasikaan Sistem Resi R Gudang g (SRG) telaah sejak lam ma digagas, bahkan sejak sekitar 10 taahun yang lalu. l Untuk memberikan landasan formal yang kuat bagi imp plementasi SRG, S Pemerintah telah menerbitkan m n Undang-U Undang No.9 Tahun 20 006 Tentang g Sisteem Resi Gu udang. Undaang-undang g ini memiliki tujuan mulia m yaitu u untuk memberikan dan n men ningkatkan akses massyarakat terrhadap kep pastian hukkum, melind dungi masyyarakat dan n mem mperluas akkses masyaraakat untuk memanfaatk m kan fasilitas pembiayaan n. Implemen ntasi Sistem Resi Gudan ng menawarrkan serangkaian manfaaat yang lua as, sekaliguss pelu uang bagi percepatan p ekonomi daerah d dan peningkataan kesejahteeraan masya arakat. SRG G dihaarapkan mampu memberikan manffaat terutam ma bagi petaani agar dap pat meningk katkan aksess perm modalannyaa. Selain itu,, SRG dapatt mendukun ng kemamp puan pemerintah untuk k memantau u
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan III‐201 13
41
BANK IN NDONESIA A dan menjjaga ketahaanan persed diaan, melaalui jaringan n data dan informasi terintegrasi yang terbangun n oleh Sisteem Resi Gudang. Deng gan demikia an, SRG akan memiliki kontribusi yang positif bag gi upaya pen ngendalian inflasi. Proses persiapaan implementasi Sistem m Resi Guda ang di Provinsi Bengkulu harus dila andasi oleh pemahaman yang komprehensif dari seluruh pih hak dan insttansi yang terkait men ngenai Sistem Reesi Gudang itu sendiri. Pemahaman ini menja adi hal yang g krusial meengingat terrdapat beberapa kendala yaang dapat menghambat kesuksessan implementasi Sisteem Resi Gu udang. Berlandaskan hal terrsebut, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Pro ovinsi Bengkkulu bekerja asama dengan Pemerintah Daerah Provinsi Beengkulu da an Kementterian Koo ordinator Bidang B Perekonom mian mengg gelar Focus Group Disccussion (FGD) mengenaai Sistem Reesi Gudang pada tanggal 12 2 Septembeer 2013 berttempat di Kantor perwa akilan Bank Indonesia PProvinsi Beng gkulu. FGD tersebut menghaasilkan kesim mpulan dan rekomenda asi sebagai berikut b : Kessimpulan 1. Reesi Gudang sebagai do okumen kepemilikan merupakan m surat berhaarga yang dapat meenjadi agun nan yang beersifat liquid d dengan proteksi untu uk mempero oleh kredit tanpa dip persyaratkan n adanya jam minan tamb bahan (fixed asset). 2. SR RG mampu mendukung g terkendalinya sediaan n (stock) nasional melaalui terbangunnya keemampuan pemerintah untuk meemantau dan menjaga ketahanan n sediaan melalui m jarringan data dan informaasi terintegrrasi yang terrbangun oleh Sistem Reesi Gudang. 3. Keepercayaan terhadap pengelolaan p Sistem Resi Gudang merupakan n suatu hal yang mu utlak bagi keberhasilan implementaasi SRG, anttara lain melalui komitm men seluruh pihak yang terkait dengan d SRG G dalam pen nerapan SOP P serta peng gawasan yan ng sesuai de engan staandar yang telah t ditetap pkan. 4. Peengelola Gudang memiliki peran yaang strategis dalam meenjaga integ gritas Sistem m Resi Gu udang. Untu uk itu, diperrlukan persyyaratan yang g harus dipeenuhi oleh PPengelola Gu udang un ntuk dapat diberikan d peersetujuan seebagai Peng gelola Gudan ng dalam SR RG.
Rekom mendasi 1. Guna suksesn nya implemeentasi SRG, maka dibuttuhkan koorrdinasi dan sinergi yang g kuat di antara peemangku kepentingan k n terkait se eperti Pemeerintah Pussat dan Da aerah, peetani/kelomp pok tani, Peelaku Usaha,, Pengelola Gudang, G Perbankan/Lem mbaga Keua angan No on-Bank. Deengan adan nya koordinasi yang ku uat diharapkkan dapat m menciptakan n SRG yaang terpercaaya dan dapat diandalkaan. 2. Peerlunya men ndorong pettani untuk lebih terinte egrasi antarra lain melaalui pemben ntukan
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan III‐2013
42
BA ANK INDON NESIA kelomp pok/koperasii yang akan n membeli hasil h komoditas petani, sehingga petani p dapatt mengakkses fasilitass penyimpanan SRG se erta pembiaayaan dengaan skema RG R sehinggaa mening gkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani.. Sistem Resi Gudan ng sendiri telah sukse es diimplem mentasikan oleh beberrapa negaraa berkkembang, salah s satunyya Argentin na, dimana SRG telah mengambil porsi yang signifikan n dalaam pembiayyaan agriku ultur. Secaraa nasional, hingga saaat ini Sistem m Resi Gud dang sudah h dilaksanakan di 42 (empatt puluh duaa) kabupate en/kota untu uk komoditii gabah, jag gung, beras, kop pi dan rumput laut. Agaar implemen ntasi SRG di Provinsi Bengkulu dapaat berhasil, maka selain n dipeerlukan pem mahaman dan komitmen yang mendalam ju uga ditentukkan oleh be eberapa hal yaitu komunikasi kebijakaan yang teepat, infrastruktur yan ng memadaai dan sesu uai standar, keleembagaan dan d SDM yang y mump puni, perhittungan biayya operasional yang cermat sertaa kecu ukupan aksees pembiayaaan.
Pe erkembanga an Inflasi Daerah
Triw wulan III‐201 13
43
BANK IN NDONESIA A
halaaman ini seengaja diko osongkan
Perkemb bangan Infla asi Daerah
Triwulan III‐2013
44
BA AB III
PERKE P MBAN NGAN PERBA P ANKAN DAER RAH DA AN SISTEM S M PEMBAYAR RAN
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA
Peran n intermediaasi perbankaan di Provinssi Bengkulu pada triwu ulan III-2013 berjalan deengan baik, hal ini terccermin dari peningkatan n Loan/Financing to Deeposit Ratio (L/FDR). Peertumbuhan n penyaluran n kredit/pem mbiayaan/pe embiayaan meningkat m ssebesar 4,72 2% (qtq) m menjadi Rp11,03 triliun,, sementaraa itu Dana Pihak Ketig ga (DPK) tu umbuh 3,82 2% (qtq) m menjadi Rp8,,38 triliun. Fungsi inteermediasi ya ang semakin n membaikk ini diduku ung juga deengan tingkkat Non Perfforming Loan n/Financing (NPL/F) yang g rendah. Perkeembangan sistem s pemb bayaran di Provinsi Beengkulu pad da triwulan III-2013 seedikit bervarriasi. Pembaayaran tunaai mengalam mi net outfflow sebesaar Rp547,06 6 miliar, tu urun diband dingkan net outflow triiwulan sebe elumnya yan ng sebesar R Rp647,04 miliar. m Di sissi lain, sisteem pembayaaran non tu unai melalu ui krliring mengalami m p peningkatan sebesar 4,77% (qtq), sedangkan transaksi RTTGS mengallami penuru unan. 3..1
Bank k Umum
Grafik 3.1
n/Financing g to Depossit Ratio ((L/FDR) dan NonPerkembangan Loan g Loan/Fina ancing (NPL/F) Bank Umum U Prov vinsi Bengk kulu. Performing
1 140% 1 130% 131.59%
1 120% 1 110%
1.82%
1 100% 90%
LDR (kiiri)
NPL (kanan)
80% III
IV
I
20 010
II
III
2 2011
IV
I
II
III
IV
I
II
2.4 40% 2.2 20% 2.0 00% 1.8 80% 1.6 60% 1.4 40% 1.2 20% 1.0 00%
III
20 013
2012
Sumber : LBU – Kantor Perwakkilan Bank Indon nesia Provinsi Ben ngkulu
Pada triwulan III tahun 2013, kin nerja bank k umum b baik konve ensional m maupun sya ariah di Pro ovinsi Beng gkulu berada dalam kondisi yan ng memba aik. Total asset bank um mum meng galami penin ngkatan seiring dengaan meningkkatnya jumla ah Dana Pihak
Ketig ga
(DPK)
dan
peenyaluran
kredit/pem mbiayaan.
Rasio
pe enyaluran
engalami krredit/pembiaayaan terhaadap simpaanan (Loan//Financing to Depositt Ratio) me peeningkatan, sementara kualitas kreedit/pembiayyaan perban nkan umum yang tercerrmin dari peersentase No on Performiing Loan/Financing (NPLL/F) masih teergolong ren ndah.
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
45
BANK IN NDONESIA A 3.1.1 Kelembag K gaan Bank umum m di wilay yah Provinssi Bengkulu u berjumla ah 19 bank k yang terd diri dari 1 Bank B Pemb bangunan Daerah D (BP PD), 4 bank k pemerinta ah dan 14 bank swassta dengan n 5 diantaranya merrupakan ba ank syariah. Jaringan kantor peelayanan bank umum di d Provinsi Beengkulu terttera pada Ta abel 3.1 dib bawah. Tabel 3.1 Jaringan Kantor Pelayanan Bank B Umum m Provinsi Bengkulu B KP
KC
KCPP
KK
Unit
P PP
ATM
Kota Beengkulu
1
21
2 23
15
12
2
109 9
Bengku ulu Selatan
-
2
12
1
7
-
6
Bengku ulu Utara
-
2
17
5
9
-
11
Rejang Lebong
-
2
14
4
6
-
20 0
Lebong
-
1
3
1
3
-
1
Kepahiaang
-
1
5
2
2
-
7
Kaur
-
-
4
1
4
-
2
Seluma
-
-
4
2
3
-
3
Muko-M Muko
-
1
12
2
4
-
6
Jumlah
1
30
9 94
33
50
2
162 2
Sumber : Kantor K Perwakilaan Bank Indonesia Provinsi Bengkkulu, hingga datta September 20 013
3.1.2 Perkemba angan Ase et Aset perb bankan umum di Prov vinsi Beng gkulu menu unjukkan p pertumbuh han yang melambat. Pada perio m ode laporan n, aset perrbankan Provinsi Beng gkulu tumb buh sebesar 3,86% (qtq q) menjadi sebesar Rp13 3,02 triliun (Tabel 3.2).. Tingkat peertumbuhan ini gkan pertum mbuhan pada triwulan n II-2013 yaang sebesarr 6,50% (yo oy). menurun dibanding m mendominasi tottal aset yan ng terdapat di Secara pangsa, aseet bank pemerintah masih Provinsi Bengkulu. Sebaran akktiva bank umum saatt ini masih terkonsentrrasi di wilayyah ntara aset peerbankan terkecil terdap pat Kota Bengkulu dengan porsi seebesar 65,86%. Semen d pada Kaabupaten Leebong dan Kabupaten Kepahiang masing-maasing sebesaar 1,32% dan 1,24% (Grafik ( 3.2)). Tabel 3.2 Perkem mbangan Aset Bank Umum U Provinsi Bengkulu dalam juta rupiah kecuaali disebutkan la ain
Kelomp pok Bank k Bank Pemerintaah Bank Swaasta Bank Umu um (Total)
2012 Q2
Q3
2013 Q4
Q1
Q2
Pangsa Q3
Pe ert. q--t-q
7.643.6 613
7.918.58 85
8.330.132
8.675.469
9.270.080
9.568.942
73%
3,22% 3
2.751.4 494
2.894.704 04
3.069.390
3.099.249
3.270.275
3.455.948
27%
5,68% 5
10.395.106
10.813.289 89
11.399.522
11.774.719
12.540.355
13.024.890
100%
3,86% 3
Sumber : LBU L – Kantor Perwakilan Bank In ndonesia Provinssi Bengkulu, term masuk bank umu um syariah
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
46
BA ANK INDON NESIA Grafik 3.2 Distribusi D A Aset Bank Umum U di Provinsi Ben ngkulu Kab. Beng gkulu Selatan, 11 1.24%
Kab b. Bengkulu Utara, 9.32% Kab. Rejan ng Lebong, 8.99 9% Kab. Lebon ng, 1.32% Kab. Kepah hiang, 1.24%
K Kab. Mukomu uko, 2.03%
Kota Bengkulu, 65.86%
Su umber : Laporan n Bulanan Bank Umum U – Bank In ndonesia Bengku ulu, termasuk baank umum syariaah
3..1.3 Perke embangan n Dana Ma asyarakatt Penghimpunan DPK oleh bank umu um di Proviinsi Bengkulu pada triwulan t IIII-2013 men ningkat seb besar 3,82% % (qtq) attau menjad di Rp8,38 ttriliun (Grafik 3.3). Peertumbuhan n ini melam mbat dibandingkan den ngan triwulaan sebelumnya yang mencapai m 6,,62% (qtq). Tabungan n memiliki porsi yang g paling beesar dari DPK yang mencapai m 52 2,26%, sed dangkan girro dan dep posito memiliki pangsaa masing-m masing 28,73% dan 19 9,01% (Gra afik 3.4). Tabungan T m mengalami pertumbuha p an tertinggi mencapai 11,37% (q qtq), sedangkan giro dan deposito mengalami penurunan masing-maasing sebesa ar 7,11% (q qtq) dan 0,70% (qtq).. Penurunan n jumlah giro g diindikaasikan kareena pencaira an dana peemerintah yang disimpaan di perban nkan. Grafik 3.3
Perkemba angan Dana Pihak Ketiga di Provinsi Bengkulu
Triliun Rp
10 9 8 7 6 5 4 3
Grafik 3.4 Porsi D DPK per Jenisnya
% yoy DPK
Pertumbuha an
11.81
35 30 25 20 15 10 5 0
19.01%
28.73% %
52.26%
Q Q1 Q2 Q3 3 Q4 Q1 Q2 2 Q3 Q3 Q4 2011 1
2012 2
2013
Giro o
Tabun ngan
De eposito
Sumber : Laporan n LBU – Kantorr Perwakilan Ban nk Indonesia Provvinsi Bengkulu
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
47
BANK IN NDONESIA A Dana Piha ak Ketiga (DPK) perb bankan um mum di Prrovinsi Bengkulu pa ada triwulan laporan masih terrkonsentra asi di bank k-bank pem merintah d dengan po orsi pai 81,52% %, sedang gkan 18,48 8% berad da di ban nk swasta. Pada ba ank mencap pemerin ntah, tabung gan tumbuh h masing-maasing 13,05% % (qtq), sem mentara giro o dan depossito turun masing-masin m ng sebesar 1,84% (qtq q) dan 10,80 0% (qtq). Pada bank sw wasta, selurruh kompon nen DPK meengalami peertumbuhaan yaitu girro tumbuh 15,91% (qtq), kemudian diikuti oleh o deposiito yang tu umbuh 8,09 9% (qtq) dan d tabungan tumbuh h 6,09% (q qtq) (Tabel 3.3). 3 Jika dilihat dari stru uktur kepem milikan dana a, dana pero orangan massih merupak kan kompon nen terbesarr pembentuk DPK perbankan. Porssi kepemilikaan dana perrorangan pa ada periode laporan meencapai 61,21%, diikuti oleh dana milik pem merintah seb besar 27,02%, m BUMN dan BUMD D sebesar 4,88%, 4 dana milik swaasta sebesar 6,84%, dan d dana milik sisanya adalah a lainn nya. Tabel 3.3 Perkem mbangan Pe enghimpun nan Dana Bank B Umum m Provinsi B Bengkulu daalam juta rupiah h
Keterangan
2012 Q-2
Q-3
20 013 Q-4
Q-1 Q
Q Q2
Ptumb b. Q-3
q-t-q
Bank Um mum(Total)
7.108.397
7.494.178
7 7.367.997
7.569.279
8.0 070.497
8.378 8.872
3,82% %
Giro
2.121.251
2.347.906
1.780.510
2.280.764
2.4 424.232
2.407 7.368
-0,70% %
Tabungaan
3.693.761
3.797.112
4 4.182.231
3.686.361
3.9 931.331
4.378 8.492
11,37% %
Deposito o
1.293.384
1.349.159
1.405.255
1.602.154
1.7 714.934
1.593 3.012
-7,11% %
Bank Pem merintah
5.915.245
6.179.038
5.927.289
6.205.890
6.6 631.787
6.830 0.516
3,00% %
Giro
1.995.893
2.203.314
1.614.587
2.126.284
2.2 268.467
2.226 6.813
-1,84% %
Tabungaan
2.901.996
2.918.773
3 3.261.316
2.813.932
2.9 983.582
3.373 3.007
13,05% %
Deposito o
1.017.357
1.056.952
1.051.386
1.265.675
1.3 379.738
1.230 0.696
-10,80% %
Bank Sw wasta
1.193.152
1.315.139
1.440.707
1.363.388
1.4 438.710
1.548 8.356
7,62% %
Giro
125.359
144.592
165.923
154.480
155.765
180 0.555
15,91% %
Tabungaan
791.765
878.340
920.915
872.430
9 947.749
1.005 5.485
6,09% %
Deposito o
276.028
292.207
353.869
336.479
3 335.196
362 2.316
8,09% %
Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum m – Kantor Perw wakilan Bank Indonesia Provinssi Bengkulu, term masuk bank um mum syariah
3.1.4 Perkemba P angan Pen nyaluran Kredit/Pem K mbiayaan Penyaluran kredit/p pembiayaan oleh ban nk umum di Provisi Be engkulu pa ada triwulan III-2013 mencapai m R Rp11,03 triiliun atau tumbuh t 25 5,57%(yoy)) (Grafik 3..4). Tingkat pertumbuhan tahunan n ini relatif sama s dengan pertumbu uhan triwulaan sebelumn nya n, pertumb buhan kred dit/pembiaya aan yang sebesar 25,12% (yoyy). Secara triwulanan
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
48
BA ANK INDON NESIA peerbankan umum Provinsi Bengku ulu tercatat sebesar 4,,72%, melaambat dari triwulan seebelumnya yang y tumbuh sebesar 8,,01% (qtq) (Tabel 3.4).. Grrafik 3.5
yaan Perbankan di Pro ovinsi Beng gkulu Perkembangan Kredit/pembiay
T Triliun Rp
% %, yoy
Kredit K P Pertumbuhan n
12 11 10 9 8 7 6 5 4 3
25.57 7
30 25 20 15 10 5 0
II
III
IV
I
II
III
IV
2011
010 20
I
II
III
IV
I
II
III
2013
2012 2
Sumber : Lapo oran LBU – Kanto or Perwakilan Baank Indonesia Prrovinsi Bengkulu, termasuk bankk umum syariah
Berda asarkan jen nis penggu unaannya, pangsa kre edit/pembiayaan perrbankan m masih didom minasi ole eh kredit/p pembiayaan konsum msi yang m mencapai 56,57%, 5 diiikuti krediit/pembiay yaan modal kerja 31,8 86%, dan kredit/pem k mbiayaan in nvestasi 11 1,57%. Pad da triwulan laporan, kredit/pembi k iayaan konssumsi tumb buh sebesarr 5,60% (q qtq) menjadii sebesar Rp p6,24 triliun n, lebih rend dah dibandin ngkan deng gan triwulan n II-2013 yaang tumbuh h 7,98% (qttq). Perlamb batan pertum mbuhan kreedit/pembiayyaan konsumsi juga diikuti oleh krredit/pembiaayaan investtasi yang tumbuh melambat menjaadi 5,23% (qtq) dari p triwulaan II-2013. Sementara itu, kredit//pembiayaan n modal seebesar 21,37% (qtq) pada keerja tumbuh h 3,01% (qtq), melamb bat dari triw wulan sebelumnya yang mencapai 4,00% (q qtq). Ditinjau
dari
penyalura an
kreditt/pembiaya aan
berda asarkan
sektoral,
pe ertumbuha an kredit/p pembiayaan terbesarr terjadi pada p sekto or pertania an yang tu umbuh seb besar 11,7 74% (qtq)) (Tabel 3.4). 3 Sektor lainnya yang menccatatkan peertumbuhan n kredit/pem mbiayaan yaang besar yaitu, sekto or konstrukksi sebesar 10,96% (q qtq). Meskip pun demikkian, secaraa umum pertumbuha p n kredit/peembiayaan sektoral m mengalami perlambatan bila diband dingkan den ngan pertum mbuhan pad da triwulan II-2013. Seektor pertaambangan dan industtri pengola ahan meng galami penu urunan penyaluran krredit/pembiaayaan tertin nggi masing-masing sebesar s 7,2 28% (qtq) dan 1,55% % (qtq). Peenurunan in ni ditengaraai terjadi karena masih belum membaiknya m a kondisi penjualan
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
49
BANK IN NDONESIA A produk dari sektor tersebut. Berdasarkan B pangsanya,, sektor lain nnya masih mendomina asi pembiayaan terbesar, diikuti sektorr perdagangan dan sekttor pertanian n. penyerapan kredit/p
3 Tabel 3.4
Perke embangan Kredit/Pe embiayaan Bank Umum Berdassarkan Jen nis Peng ggunaan, Sektor Ek konomi da an Kelomp pok Bank di Provin nsi Beng gkulu Dalam juta rupiah (kecuali persenttase pertumbuhan)
Keterang gan Jenis Penggun naan Modal Kerrja
2012 2 Q-2
Q-3
2013 Q-4
Q-1
Pertumbuha an qtq
Q-2
Q-3
Rp.
%
8.415 5.019
8.780 0.766
9.360.5 558
9.747.8 850
10.528.747 7
11.025.685
496.938
4,72%
3.106 6.088
2.997 7.765
3.155.7 777
3.278.2 286
3.409.363 3
3.512.105
102.742
3,01%
Investasi
1.006 6.205
997 7.365
984.1 172
999.0 097
1.212.610 0
1.276.064
63.454
5,23%
Konsumsi Sektor Ekonomii Pertanian
4.302 2.726
4.785 5.636
5.220.6 609
5.470.4 466
5.906.774 4
6.237.516
330.742
5,60%
8.415 5.019
8.780 0.766
9.360.5 558
9.747.8 850
10.528.747 7
11.025.685
496.938
4,72%
482 2.707
467 7.892
514.7 738
588.3 389
662.287 7
740.017
77.731
11,74%
Pertamban ngan
171.458
147 7.135
130.5 505
120.144
91.755 5
85.072
(6.684)
-7,28%
Perindustriian
264 4.591
268 8.040
299.4 435
282.2 239
304.867 7
300.138
(4.730)
-1,55%
Listrik, Air, Gas
14 4.019
20 0.421
20.1 183
23.2 238
25.772 2
25.661
(111)
-0,43%
133 3.498
159 9.090
135.0 003
123.4 471
184.057 7
204.235
20.178
10,96%
2.264 4.090
2.267 7.682
2.383.5 597
2.445.5 527
2.734.974 4
2.810.641
75.667
2,77%
84 4.943
69 9.631
55.5 553
55.3 302
49.141
52.038
2.897
5,89%
307 7.399
310 0.968
307.7 773
339.4 400
406.046 6
402.178
(3.868)
-0,95%
Konstruksi Perdagang gan Pengangkkutan Jasa duniaa usaha Jasa sosial Lain-lain Kelompo ok Bank Bank Pemerintaah Bank Swasta
144 4.497
134 4.041
135.7 780
140.4 487
160.818 8
167.599
6.781
4,22%
4.547 7.818
4.935 5.867
5.377.9 990
5.629.6 653
5.909.030 0
6.238.106
329.076
5,57%
8.415 5.019
8.780 0.766
9.360.5 558
9.747.8 850
10.528.747 7
11.025.685
496.938
4,72%
5.836 6.398
6.179 9.908
6.658.2 203
6.934.0 035
7.532.028 8
7.939.343
407.315
5,41%
2.504 4.973
2.600 0.858
2.702.3 355
2.813.8 815
2.996.719 9
3.086.343
89.623
2,99%
Sumber : Laporan L LBU – Kantor K Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengk kulu, termasuk bank b umum syarriah
Kualitas
kredit/pem mbiayaan
bank
umum u
di
provinsii
Bengku ulu
menunjjukkan kin nerja cuku up baik. Hal H ini tercermin dari pengukuraan rasio Non N Performing Loan/Fin nancing (NPPL/F) yang pada triwulan laporan berada b padaa level 1,82% %. un pencapaaian ini sed dikit meningkat dibandingkan peeriode sebeelumnya yang Meskipu mencapai 1,76%, namun n masih dalam baatasan yang aman (Tab bel. 3.5). Rendahnya rassio NPL/F mengindikasi m ikan keberh hasilan perbankan menerapkan priinsip kehati-hatian dala am menyalu urkan kredit//pembiayaan.
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
50
BA ANK INDON NESIA Ta abel 3.5
Jenis Penggunaan n
Perkembangan NPL/F Bank Um mum Berdasarkan Jen nis Penggunaan di engkulu Provinsi Be 2012
Perttumbuhan dev viasi (%)
2013
Q-2
Q-3
Q-4
M Modal Kerja
3,04%
2,72%
2,31%
In nvestasi
2,79%
3,06%
Konsumsi K T Total
0,75%
0,70%
1,84%
1,66%
1,40%
Q-1
Q-2
Q-3
3,16%
2,93%
3 3,19%
0,26%
2,69%
5,44%
3,81%
3 3,50%
-0,31%
0,61%
0,69% 2,01%
0,65%
0 0,71%
0,06%
1,76%
1 1,82%
0,06%
Sumber : LBU – Kaantor Perwakilan n Bank Indonesiaa Provinsi Bengku ulu
3..1.5 Perke embangan n Kredit//P Pembiayaa an UMKM Krediit/pembiay yaan UMKM M pada triw wulan III-20 013 menga alami perla ambatan diibandingka an periode sebelumny ya. Kredit/pembiayaan UMKM tum mbuh sebesa ar 2,56% (q qtq) menjad di Rp4,01 triliun. Perrtumbuhan ini lebih rendah dib bandingkan dengan peertumbuhan n triwulan II-2013 yang g mencapaii 7,27% (qttq). Perlamb batan pertu umbuhan krredit/pembiaayaan UMKM mempen ngaruhi perlambatan peertumbuhan n kredit/pem mbiayaan seecara
keseeluruhan,
mengingat
kontribussinya
men ncapai
36 6,40%
darri
total
krredit/pembiaayaan/pemb biayaan bank umum. Dari D jumlah tersebut, t seebesar 74,15 5% atau Rp p2,98 triliun n merupakaan kredit/pembiayaan modal m kerja,, sedangkan n kredit/pem mbiayaan investasi dan kredit/pem mbiayaan konsumsi massing-masing berkontribusi sebesar 25,52% daan 0,33%. engkulu Secara sektoral,, kredit/pembiayaan UMKM bank umum Provinsi Be uttamanya disalurkan d k kepada sek ktor perdagangan da an pertania an dengan pangsa m masing-mas ing sebesa ar 63,71% dan 17,02% % (Tabel 3.6). 3 Pada sektor perda agangan, peenyaluran kredit/pembi k iayaan UMK KM utaman nya diserap oleh sub ssektor perdagangan ecceran berbaagai macam m barang yang didominasi makanan, minum man dan te embakau seebesar Rp74 40,11 miliarr dan sub sektor s perd dagangan ecceran komo oditi lainnya a (bukan m makanan, minuman, atau tembakau u) sebesar Rp353,13 miliar. Sementtara itu, pad da sektor peertanian, su ub sektor perkebunan p pembiayaan UMKM kelapa sawit menyerrap kredit/p teerbesar men ncapai Rp387,25 miliaar, disusul oleh sub sektor perkkebunan ka aret dan peenghasil gettah lainnya sebesar s Rp191,77 miliar. Penya aluran kre edit/pembia ayaan UM MKM sektor pertania an tumbuh h stabil, se ementara
sektor
p perdaganga an
menca atatkan
p perlambata an
pertum mbuhan.
Krredit/pembiaayaan UMK KM sektor pertanian p tumbuh sebesar 13,39% % (qtq), rela atif stabil dibandingkan n triwulan II--2013 yang tumbuh 13 3,43%. Sem mentara itu, ssektor perda agangan umbuh melaambat dari 12,04% (qttq) pada triw wulan II-2013, menjadi 0,68% (qttq) pada tu
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
51
BANK IN NDONESIA A triwulan n laporan. Perlambataan kredit/peembiayaan UMKM paada sektor perdagangan dimungkinkan kareena pelaku usaha telah menganttisipasi kebu utuhan tam mbahan mod dal p perm mintaan maasyarakat (Juli-Agustus 2013) pad da triwulan IIkerja paada masa puncak 2013. Hal ini teergambar dari d adanyaa kecenderrungan pen ningkatan pertumbuhan kredit/peembiayaan UMKM sekttor perdagan ngan di setia ap triwulan II. Perke embangan Kredit/Pembiayaan n UMKM Berdasa arkan Pengg gunaan dan Sektor Ek konomi di Provinsi Be engkulu
Tabel 3.6
Jen nis
juta rupiah (kecuali persenttase pertumbuhan)
2012
Keterrangan Q-2
2013 3
Pertumbuhan qtq R Rp. %
Q Q-3
Q-4 4
Q-1
Q-2
Q-3
3.453.329
3.34 348.880
3.483.6 674
3.648.159 9
3.913.451
4 4.013.811
10 00.360
2,56% %
2.665.191
2.557.901
2.688.8 815
2.836.624 4
292.7085
2 2.976.220
4 49.136
1,68% %
754.451
765.724
758.4 444
773.416 6
973.914
1.024.504
5 50.589
5,19% %
33.687
25.256
36.4 415
38.118 8
12.452
13.087
635
5,10% %
3.453.329
3.34 348.880
3.483.6 674
3.648.159 9
3.913.451
4 4.013.811
10 00.360
2,56% %
Pertanian n
426.200
4 408.020
458.8 873
531.207 7
602.573
683.287
8 80.714
13,39% %
Pertambaangan
Jenis Penggun naan Modal Keerja Investasi Konsumssi Sektor Ekonomi E
108.978
8 86.125
80.7 791
77.678 8
55.050
55.121
71
0,13% %
Perindusttrian
75.870
71.764
73.9 959
80.576 6
79.069
84.785
5.716
7,23% %
Listrik, Airr, Gas
14.019
20.421
20.1 183
23.238 8
25.772
25.661
(111)
-0,43% %
117.369
137.203
123.1 192
113.450 0
170.433
169.735
(698)
-0,41% %
2.089.349
2.0 092.261
2.198.0 086
2.267.072 2
2.540.076
2 2.557.326
17.250
0,68% %
74.744
65.434
51.9 908
51.816 6
45.034
45.324
290
0,64% %
Jasa dunia usaha
152.636
173.241
171.0 068
190.786 6
246.034
240.227
(5 5.807)
-2,36% %
Jasa sociaal
115.385
118.924
111.8 818
115.031
134702
138.668
3.966
2,94% %
Lain-lain
278.779
175.486
193.7 796
197.304 4
14.708
13.677
(1 1.031)
-7,01% %
Konstrukksi Perdagan ngan Pengangkkutan
Sumber : LBU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu
Tabel 3.7 Perkem mbangan Non-Perform N rming Loan n/Financing g (NPL/F) S SektorUMK KM di Prov vinsi Bengk kulu dalam juta rupiah r (kecuali p persentase NPL)
KOLEK KTIBILITA AS 1 2
KETERA ANGAN Lancar Dalam Perh hatian Khusus
20 012 Q-2
Q Q-3
2013 3 Q-4 4
Q-1
Q-2
Q-3
3.091.926
2.93 30.011
3.14 45.814
3.230.9 970
3.436 6.791
3,529,,801
258.817
32 21.506
25 50.590
282.106
341 1.770
343,,197
18.258
37.9 923
34 4.144
34,,567
3
Kurang Lan ncar
34.598
18.072
4
Diragukan
19.523
3 33.589
18.535
40.7 782
29 9.605
29,,335
5
Macet
48.465
4 45.703
50.477 5
56.3 378
71 1.140
76,,910
2,97%
2 2,91%
2,51% 2,
3,70 0%
3,4 45%
3,51 1%
NPL
Sumber : LBU – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
52
BA ANK INDON NESIA Kualitas
pen nyaluran
kredit/pe embiayaan
UMKM M
menunjukkan
ke ecenderung gan yang membaik m dibandingka an kondisi pada triwu ulan II-2013 3. Hal ini teercermin dari rasio NPLL/F sektor UMKM U pad da triwulan laporan yaang sebesar 3,51%, seedikit lebih tinggi t dari triwulan t seb belumnya menjadi m 3,45 5% (Tabel 3 3.7). Rasio NPL/F ini m masih beradaa pada batas wajar dan n tidak mem mbahayakan n. Namun deemikian, rassio NPL/F krredit/pembiaayaan/pemb biayaan UM MKM masih lebih tinggi dibandin ngkan NPL/F secara keeseluruhan
yang
hanya
sebesar
1,82%.
Pada
trriwulan
laporan,
pe enyaluran
krredit/pembiaayaan/pemb biayaan UMKM pada sektor s peng gangkutan mencatatka an NPL/F teertinggi yaittu sebesar 4,48%, kemudian diik kuti oleh sektor konsttruksi yang sebesar 4,,47%.Semen ntara NPL/F sektor UMK KM terendah h dicatat oleeh sektor listtrik, gas dan n air. 3..2
Bank k Umum Sy yariah Pada triwulan laporan, l kinerja interrmediasi pe erbankan ssyariah di Provinsi P
Be engkulu mengalami m p peningkata an. Hal ini tercermin t dari kenaikan n rasio Financing to Deeposit Ratio o (FDR) dari tercatat 177 7,63% pada a triwulan II-2013, men njadi 178,63 3% pada triiwulan lapo oran (Grafik k 3.6). Ken naikan FDR ini menggaambarkan p peningkatan n jumlah peembiayaan yang y lebih besar b diband dingkan den ngan jumlah h peningkataan pada Dana Pihak Keetiga (DPK). Apabila dibandingkan n dengan na asional, FDR R perbankan n syariah di Provinsi Beengkulu maasih jauh di atas FDR nasional yang sebesar 102,53%.TTingginya ra asio FDR peerbankan syyariah Provinsi Bengkullu didukung g dengan kualitas pem mbiayaan yang baik. Haal ini tercerm min dari tingkat NPF peerbankan syyariah yang relatif masih h rendah pa ada level 3,,40%. Meskkipun demikkian, perlu ada a perhatian dari pihakk perbankan n syariah me engingat teerdapat indikkasi tren ken naikan NPF. Grafik 3.6
Perkemb bangan Fin nancing to t Deposiit Ratio (FDR) da an Performin ing Financin ng (NPF) Pe erbankan Syariah S di B Bengkulu
250% 102.53% 200%
110%
250%
105%
200%
100%
150%
178.63%
100% FDR R Bengkulu FDR R Nasional
0% I
2012
178.63%
100%
85%
50%
80%
0%
II III IV I II III IV I II III 20 011
150%
95% 90%
50%
3.40%
FDR I
2013
N NPF
II III IV I
II IIII IV I
20 011
2012 2
Non 4% 4% 3% 3% 2% 2% 1% 1% 0%
II III 2013
S Sumber : LBUS Bank B Pelapor & Statistik S Perbankkan
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
53
BANK IN NDONESIA A
Pembiayaa an
perban nkan
syarriah
pada a
periode
laporan
mengalam mi
pertum mbuhan da ari 7,33% (qtq) attau menja adi sejum mlah Rp713,71 milia ar. Pertumb buhan pemb biayaan perbankan syariah melambat bila dibandingkan pertumbuha an pembiayyaan pada triwulan t II-2 2013 yang sebesar 12,76% (qtq).. Pembiayaaan perbanka an syariah didominasii oleh pem mbiayaan modal m kerja a dengan porsi sebeesar 42,35% %, msi dan invvestasi masin ng-masing mengambil porsi sebessar sementaara pembiayyaan konsum 36,95% % dan 20,70 0%. Pembiaayaan modaal kerja pad da triwulan laporan tum mbuh sebessar 6,03% (qtq) ( atau menjadi m seniilai Rp302,2 22 miliar, me elambat dib bandingkan pertumbuha an triwulan n II-2013 yang y sebesaar 13,61% (qtq). Perlambatan juga terjad di pada jen nis pembiayyaan lainnyya. Secara sektoral, pembiayaan p didominassi oleh sektor lainnya ( 36,95% %), kemudiaan diikuti oleh sekto or jasa du unia usaha (31,86%) dan sekttor perdagaangan (17,0 05%). Sekto or dunia usaaha mencata at pertumbuhan pemb biyaan sebessar 4,85% (qtq) ( atau menjadi m senillai Rp227,39 9 miliar, sem mentara sekttor perdagangan tumbu uh sebesar 9,07% (qtq q) atau menjjadi senilai Rp121,68 R miliar. Dari sisi aset, perbankan syariah s Provinsi Be engkulu m mencatatka an pertum mbuhan seb besar 7,17% % (qtq), sem mentara DPK tumbuh h sebesar 6,73% (qtq q). Pertumb buhan asset perbankan syariah ini lebih tinggi dibandingkkan triwulan n II-2013 yan ng sebesar 5,82% (qtq q), sehinggaa tercatat menjadi m senilai Rp761,6 67 miliar. Sementara ittu, buhan DPK perbankan n syariah seedikit melam mbat dari 7,10% 7 (qtqtt) di triwula an pertumb sebelum mnya, sehing gga tercatatt menjadi seenilai Rp399 9,55 miliar. DPK perbaankan syaria ah mengam mbil porsi 4,77% dari to otal DPK ban nk umum. Grafik k 3.7
Pembiayaan Pe erbankan gkulu Syarriah di Beng
Grafik 3.8 DPK K Perbanka an Syariah di Bengk kulu milia ar Rp
miliar Rp R
20%
800 700
15%
Pembiayaan Growth
600
10%
500 7 7.33%
400 300
5% 0%
200
-5%
100
-10% %
-
% -15% III
qtq (%)
qtq (%)
IV
2011
I
II
III
2 2012
IV
I
II
450 400 350 300 250 200 150 100 50 -
III
2 2013
Dana Pihak Ketiga Growth
6.73%
III
IV
2011
I
II
III
IV
I
2012
II
30 0% 25 5% 20 0% 15 5% 10 0% 5% % 0% % -5 5% -10% -15%
III
2013
Sumber : LBUS-Kantor Perw wakilan Bank Ind donesia Provinsi Bengkulu
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
54
BA ANK INDON NESIA 3..3
Bank k Perkredittan/Bank Pembiaya P an Rakyatt Syariah Jumla ah Bank Perkredita an Rakyatt/Bank Pe embiayaan Rakyat Syariah
(B BPR/BPRS) di d Provinsi Bengkulu saat ini se ebanyak 5 BPR/BPRS B y yang terdirri dari 3 BP PR konvenssional dan 2 BPR syarriah. Adapu un jumlah kaantor BPR/S sebanyak 22 kantor deengan sebaran kantor di Kota Beengkulu, Ka ab. Seluma,
Kab. Bengkulu Utara, Kab.
Reejang Lebon ng, Kab. Ben ngkulu Selattan dan Kab. Kepahiang g. Ta abel 3.8
Perkemba angan Kegia atan Usaha a BPR/BPRS S di Provinssi Bengkulu u dalam juta ru upiah (kecuali peersentase pertum mbuhan)
2012
2013
Keterangan Q-2
Q-3
Pertumb. (q q-t-q)
Q-2 2
Q-3
Q-4
Q-1
T Total Aset
146.4 439
155.337 7
161.967
161.355
158.224
160.068
1,17%
Kredit/pembiayyaan K /Pembiayaan
122.8 803
129.875
133.934
140.122
137.311
131.077
-4,54%
D DPK
90.3 345
95.763 3
99.457
103.507
101.817
105.432
3,55%
L L/FDR (%)
135 5,93
135,62 2
134,66
135,37
134,86
124,32
-
Sumber : LBPR/S – Kantor Perwakilan Bank Indoneesia Provinsi Bengkulu
Kinerrja BPR/BPRS Provinssi Bengkulu u pada triw wulan III-20 013 menun njukkan pe enurunan. Pada perriode laporan, aset BPR/BPRS B P Provinsi Bengkulu me engalami peeningkatan dari -1,89% % (qtq) paada triwulan n II-2013 menjadi m tum mbuh 1,17% % (qtq). Baahkan secara tahunan, aset BPR/S menunjukka m an peningkatan13,05% (yoy). kipun demikian, intermediasi BPR/BPRS B d Provinsi Bengkulu sedikit di Mesk m melambat te erlihat darii penurunan penyalurran kredit/pembiayaa an BPR/BPR RS. Rasio LD DR/FDR turu um dari 13 34,86% paada triwulan n lalu men njadi 124,32% pada triwulan laporan, rasio o ini merupaakan yang teerendah sep panjang satu u tahun terakhir. Turunn nya rasio ini
dipicu
oleh
turun nnya
penyyaluran
kre edit/pembiayyaan,
sem mentara
dilain
sisi
peenghimpunaan DPK masih m tumbu uh. Penyalu uran kreditt/pembiayaaan BPR/BPRS turun seebesar 4,54% % (qtq) menjadi senilaii Rp131,08 miliar. Sedaangkan, DPK K BPR/BPRS tumbuh seebesar 3,55% % (qtq) ataau menjadi senilai Rp10 05,43, mem mbaik diband wulan IIdingkan triw 20 013 yang mencatatkaan penurun nan DPK sebesar 1,63% (qtq). Secara tahunan, t krredit/pembiaayaan/pemb biayaan dan n DPK BPR R/BPRS mengalami peeningkatan masing 0,,93% (yoy) dan 10,10% % (yoy). Daari sisi penca apaian laba usaha khususnya perh hitungan sp pread bung ga/marjin antara pend dapatan de engan biayaa bunga/baagi hasil BPR/BPRS B seebagaimana dicerminkan oleh Net Interest I Marrgin (NIM)/N Net Margin, laba yang diperoleh d m masih cukup baik, walaupun sedikit menurun dibandingkkan periodee sebelumnyya, yaitu daari 22,44% menjadi 21,,73% pada triwulan lap poran (Grafik 3.9). Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
55
BANK IN NDONESIA A Grafik 3.9 3
Perk kembangan n Net Inte erest Margiin/Net Marrgin BPR/S S di Provin nsi Bengkulu
35% 30% 25%
21.7 73%
20% 15% 10% III
IV
I
2010
II
III
IV
I
II
20 011
III
IV
I
II
201 12
III
2013
Sumber : LB BPR/S – Kantor Perwakilan P Bank Indonesia Provin nsi Bengkulu; dio olah
3.4
S Sistem Pe embayaran n
3.4.1 Sistem S Pem mbayaran n Tunai Pada triwu ulan III-201 13, posisi pengedara p n uang kartal di Ban nk Indonessia Bengku ulu adalah net cash ou utflow. Net cash outflo ow cukup besar b mencaapai Rp547,0 06 miliar, lebih l rendaah dibandin ngkan triwu ulan sebelumnya yang mencatatkkan net cash outflow w sebesar Rp6 647,04 miliaar (Tabel 3..9). mbangan In nflow-Outfflow Uang Kartal Prov vinsi Bengk kulu Tabel 3.9 Perkem juta rup piah
Ketera angan
2 2012 Q Q-2
Inflow
Q Q-3
2013 Q Q-4
Q-1 Q
Q Q-2
Q-3 3
Pert. q-t-q q
74.429
4 453.572
259.622
653.052
10 07.185
543 3,719
407,27 7%
Outflow
(1.0 019.608)
(717.724 )
(8 890.057 )
( 404.585) 4
(754 4.227)
44,62 2%
Netflow
(9 945.179)
(26 64.152)
( (630.435)
248.467
(647 7.043)
1,090 0,781 (547 7,062)
-15,45%
Sumber : Kantor K Perwakilaan Bank Indonessia Provinsi Bengkulu;
Net cash outflow o yan ng cukup tinggi pada a triwulan laporan l me encerminka an kebutuhan uang kartal di d masyara akat pada triwulan III-2013 y yang ting ggi menjela ang
masa a
puncak
konsumssi
pada
Juli-Agustu us
2013.
Jika
dilih hat
pertumb buhannya, cash c outflow w tumbuh hingga h 44,62 2% (qtq), leebih rendah h dari triwula an sebelum mnya yang tu umbuh sebeesar 86,42% % (qtq). Di sisi lain cash inflow meningkat hingg ga 407,27% % (qtq), sedangkan paada triwulanan sebelumnya turun n sebesar 8 83,59% (qtq q). Peningkkatan aliran uang kartal yang keluaar dari kas Bank B Indoneesia pada peeriode lapora an (Grafik 3.10), terb besar terjadi di bulan Juli J yaitu mencapai m 115,38% (mttm) atau na aik Rp328,1 13 miliar dib bandingkan bulan sebelumnya. Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
56
BA ANK INDON NESIA Grafik 3.10
Perkemb bangan Bengkulu u
Inflow-Ou utflow
Uang
K Kartal
Provinsi P
juta rupiah
600,000 Inflow w
500,000
Outfllow
400,000 300,000 211,347
200,000 100,000
82,494 4
-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2012
2011
13 201
Sumber : Kantor Perwakilan P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu
i.
Peny yediaan Ua ang Kartal Layak Ed dar
Grafik 3.11 Perkemb bangan Rasio PTTB terhadap t I Inflow Pro ovinsi Bengkulu %
140 119.33
113..39
120 99.4 40
100 80 60
71.40
68.62
63.70
59.99
47.34 3 35.91
40
42.9 98 39.17 23.14
24.39 15.26
20
6.81
0 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 2010
2011
2012
201 13
Sumber : Kantor Perwakilan P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu: * data hingga Agustus 2013
Rasio o jumlah PT TTB terhada ap inflow pada p triwu ulan laporan sebesar 24,39%, 2 m mengindikas sikan mem mbaiknya tingkat t ke elusuhan uang u yang g masuk ke k Bank In ndonesia. Dalam D rang gka menjaga kualitas uang yang beredar di masyaraka at (clean m money policyy), maka Kaantor Perwakilan Bank k Indonesia Provinsi Beengkulu me elakukan keegiatan pem musnahan Uang yang Tidak T Layak Edar (UTLE)) secara rutiin. UTLE selanjutnya akkan dimusnaahkan melalui proses peracikan ata au Pemberiaan Tanda Tidak Berharg ga (PTTB) deengan meng ggunakan mesin m racik. Jumlah PTT TB pada triw wulan III-20 013 tercatatt sebesar Rp p132,61 milliar, naik 9,1 11% (qtq) dari triwulan II-2013 yan ng tercatat R Rp121,54 miliar. Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
57
BANK IN NDONESIA A ii.
P Penemuan n Uang Pa alsu Jumlah ua ang palsu yang dilap porkan ke Bank Indo onesia Ben ngkulu pad da
triwulan III-2013 meningka at baik da ari jumlah lembar maupun m no ominal. Bank Indonesia Bengkulu u menerima pelaporan uang u palsu sebanyak s 23 3 lembar dengan nomin nal 5.000. Jenis pecahan uang palsu yang y ditemu ukan dan diilaporkan seelama period de Rp1.425 laporan adalah peecahan Rp100.000,00 sejumlah 7 lembar, pecahan Rp50.000,0 00 h 14 lembaar, pecahan n Rp20.000,,00 sejumla ah 1 lembarr dan selem mbar pecaha an sejumlah Rp5.000 0,00. Persen ntase jumlah h uang palssu terhadap p jumlah caash inflow p pada triwula an laporan sangat kecil yaitu hanyya sebesar 0,,0013%. 3 Perke embangan Jumlah J Lem mbar Uang Palsu yang g Ditemuka an di Grafik 3.12 Provinssi Bengkulu u 300
293 3
250 200 150 100 50
15
22
28
23
37 5
6
28
4
6
13
9
18
23
0 Q Q-2 Q-3 Q-1 3 Q-4 Q-1 Q-2 Q Q-3 Q-4 Q-1 Q-2 Q--3 Q-4 Q-1 Q-2 Q-3 2010
2011
2012
2 2013
Sumber : Kantor K Perwakilaan Bank Indonessia Provinsi Bengkulu
3.4.2 Sistem S Pe embayaran n Non Tun nai i.
P Perkemba angan Klirring Lokal P Pada triw wulan III-20 013, transsaksi klirin ng secara nominal mengalami
kenaika an, yaitu dari d Rp806,11 miliar di triwulan sebelum mnya menja adi Rp844,57 miliar atau a naik 4,77% 4 (qtq)). ). Pertumb buhan nominal transaksi kliring triw wulan laporran lebih tin nggi dibandingkan dengan pertum mbuhan pada triwulan sebelumnya s yang sebessar 2,28% (qtq). ( Kenaikan jumlah nominal traansaksi klirin ng per warkaat terlihat dari penurunan jumlah warkat w klirin ng sepanjan ng triwulan III-2013 seb besar 5,17% % (qtq). Arah h yang serupa juga terlihat dari rata-rata klirin ng per hari, dimana nominal kliring g meningkaat 1,55% (qttq) dan jum mlah warkat kliring turun n 8,09%.
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
58
BA ANK INDON NESIA Ta abel 3.10. Perkemba angan Klirin ng dan Pen nolakan Cek k/Bilyet Pro ovinsi Beng gkulu Keterang gan B Bank Peserta Kliring K
Q-2
20 012 Q Q-3
Q-4
15
15
18 8
Q-1
2013 Q-2
Q-3
Ptumb. qtq
19
19
19
-
P Perputaran Klirring 963.834
6 653.406
1.026 6.779
788.1 149
806.112
47.937
32.801
51.416
30.0 061
31.114
844.566 29.505
15.546
10.712
16 6.832
13.1 136
12.795
12.993
1,55%
773
538
843
5 501
454
-8,09%
N Nominal
2,67%
2,65%
2,1 16%
3,82 2%
3,19%
3,58%
-
W Warkat
2,03%
2,02%
1,4 45%
2,70 0%
2,74%
3,15%
-
Nominal (juta Rp.) N R W Warkat (lembar)
4,77% -5,17%
R Rata-Rata Perputaran Kliring per Hari N Nominal (juta Rp.) R W Warkat (lembar)
494
% Penolakan Cek C dan Bilyet Giro
Sumber : Kantor Perwakilan P Bankk Indonesia Provinsi Bengkulu
Jumla ah penolak kan cek da an bilyet giro g menga alami kenaikan baik dari d sisi ju umlah wark katnya, namun secara a nominal menurun. Pada triwulan laporan, jumlah w warkat cek dan bilyet giro yang tertolak se ebanyak 3,,15% dari total wark kat yang ditransaksikan n (Tabel 3.10). Jumlah ini lebih tinggi dibaandingkan p penolakan cek dan bilyet giro paada periodee sebelumnyya yang terrcatat 2,74% %. Sementaara bila diliihat dari ominal, pen nolakan cekk dan bilyet giro men ncapai 3,58% dari tottal transaksi kliring. no Peenolakan traansaksi klirin ng dapat terrjadi antara lain karena tidak dipenuhinya syara at-syarat ad dministrasi bank b penerim ma pada fisik warkat, re ekening tutu up, dan sald do tidak cuk kup.
ii..
Perke embangan n Real Tim me Gross Settlement S t (RTGS) Perke embangan transaksi pembayaran melalu ui sistem Real Time e Gross
ettlement (RTGS) me engalami penurunan. Pada triwu ulan laporan n, nominal transaksi Se m masuk menurun sebesarr 17,01% (qtq) ( atau menjadi m seb besar Rp25,53 triliun. Hal H yang saama juga terjadi pada jumlah warkkat transakssi yang turu un sebesar 5 5,64% (qtq)). Selaras deengan itu, transaksi keluar Provin nsi Bengkulu serta anttar nasabah h di dalam Provinsi Beengkulu jug ga mengalam mi penurunaan nominal transaksi masing-masi m ng sebesar 18,75% (q qtq) dan 42,,36% (qtq). Penurunan ini diperkirrakan terjad di karena an ntisipasi peningkatan ko onsumsi masyarakat terrhadap kebu utuhan transsaksi dana yang y telah d dilakukan pa ada akhir triiwulan sebeelumnya.
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
59
BANK IN NDONESIA A Tabel 3.11
Perke embangan n Transaksi Real Time Gross Setttlement (RT TGS) Provin nsi Beng gkulu
Kete erangan
2012 Q-2
Q-3
2013 3 Q Q-4
Q--1
Q-2
Q-3
Ptumb. qtq
Transaksi Keluar Daeerah (from) 10.354 Nominaal (miliar Rp.) 10.086 Warkat (lembar) Transaksi Masuk Ben ngkulu (to)
10.604
11.070
7.876 7
15.2 275
12.411
-18.75% %
10.483
11.703
8.492 8
9.1 172
9.298
1.37% %
15 5.063
30.7 761
25.528
-17.01% %
6.466 6
7.8 843
7.401
-5.64% %
1.127 1
4.0 023
2.319
-42.36% %
1.988 1
2.7 760
2.545
-7.79% %
38.050 30.553 23.224 Nominaal (miliar Rp.) 8.483 8.104 8.192 Warkat (lembar) Transaksi Antar Nasaabah di Dalam m Bengkulu (from-to) 1.344 1.127 1.276 Nominaal (miliar Rp.)
Warkat (lembar)
2.970
2.464
2.755
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonessia Provinsi Beng gkulu
iii.
T Transaksi Uang Karrtal Antar Bank (TUK KAB) S Sejak akhir tahun 2007, Bank Ind donesia memberlakukaan sistem Trransaksi Uang
Kartal Antar A Bank (TUKAB) dim mana melalui sistem in ni pemenuhan kebutuh han uang oleh perbankkan yang keekurangan uang kartal (short) tid dak lagi lan ngsung melalui kas Bank Indonesia melainkaan terlebih dahulu melalui bank lainnya yan ng berada d dalam kond disi kelebihaan uang karrtal (long). Selanjutnya, apabila selu S uruh bank berada b dalam posisi sho ort (atau lon ng) maka akkan dipenuh hi dari (atau disetorkan ke) kas Bank Indonesia.. Grafik 3.13 3 Perke embangan TUKAB di Provinsi Be engkulu juta rup piah
400,0 000 350,0 000 300,0 000 250,0 000 200,0 000 150,0 000 100,0 000 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 012 20
2013
Sumber : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Beng gkulu
Jumlah transaksi t T TUKAB pa ada triwullan lapora an menun njukkan tre en mening gkat (Grafik 3.13). Transaksi T uaang kartal antar bankk pada triw wulan laporran mencapai Rp947,96 6 miliar, jum mlah ini lebih h tinggi dibandingkan periode p sebelumnya yang Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
60
BA ANK INDON NESIA haanya sebessar Rp905,5 50 miliar. Peningkata an volume TUKAB ju uga mence erminkan keebutuhan uaang kartal di d masyarakkat. Jika volume TUKAB tinggi dan pada wak ktu yang saama perbankan masih melakukan penarikan uang kartal dari Bank Indonesia, maka ini bisa menjadi indikasi keb butuhan uan ng tunai pad da periode teersebut sedaang tinggi.
Pe erkembanga an Perbanka an Daerah & Sistem Pem mbayaran
T Triwulan III‐ ‐2013
61
BANK IN NDONESIA A
halaaman ini seengaja diko osongkan
Perkemb bangan Perb bankan Daerrah & Sistem m Pembayara an
Triwulan III‐2013
62
BA AB IV V
PERKE P MBAN NGAN KEUAN K NGAN DAERA AH
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Kinerrja keuangaan Pemerinttah Provinsi Bengkulu triwulan III--2013 menu unjukkan peerbaikan. Hal H tersebutt terlihat daari realisasii penerimaaan Anggaraan Pendapa atan dan Beelanja Daeraah (APBD) Provinsi P Beng gkulu Triwullan III-2013 yang lebih tinggi diban ndingkan Selain itu, walaupun rrealisasi pen deengan perio ode yang sama tahun sebelumnya. s nyerapan beelanja daeraah pada trriwulan III-2 2013 sedikiit lebih ren ndah diban nding realisa asi pada triiwulan II-20 013, penyera rapan belanjja modal se ebagai indikkasi pelaksan naan pemba angunan saarana dan infrastruktu i r terlihat leebih tinggi.. Sama sep perti tahun--tahun sebe elumnya, prroporsi terbesar realisassi penerimaaan masih be erasal dari Dana D Perimbangan. Sedangkan daari sisi Bellanja Daeraah, realisassi dengan proporsi terbesar t beerasal dari Belanja Op perasional. Secara nettto, pada possisi triwulan n III-2013, neraca APBD D mengalam mi surplus seebesar Rp 33 38,49 miliarr. Selaras deengan kinerjja keuangan n Pemerintah h Provinsi Bengkulu, reealisasi pend dapatan dan n belanja daari 10 kabup paten/kota di d Provinsi B Bengkulu jug ga masih m minim. Kabu upaten Lebo ong tercataat sebagai kabupaten n dengan p pencapaian realisasi peenerimaan dan d belanja tertinggi di Provinsi Ben ngkulu samp pai dengan triwulan III-2 2013. 4..1
Realiisasi Sisi Penerimaa P an
4..1.1 Realiisasi Sisi Penerimaa P an Provins si Bengkullu Realissasi pendapatan Pem merintah Da aerah Prov vinsi Bengk kulu pada triwulan t IIII-2013 lebih h tinggi dib bandingkan periode yang y sama a pada tahu un lalu. Pen nerimaan m mencapai Rp1.192,14 miliar m atau 70,92% 7 darri anggaran yang ditetaapkan pada a APBD-P seebesar
Rp1 1.681,00
miliar.
Dilihat
dari
strukturnyya,
porsi
komponen n
Dana
Peerimbangan//Transfer masih m mendominasi pe enerimaan APBD A sebessar 59,06% %, diikuti Peendapatan Asli A Daerah (28,78%) ( daan Lain-lain Pendapatan n Daerah Yaang Sah (12,,15%). Komp ponen Danaa Perimbangan pada triwulan t III--2013 telah h terealisasi sebesar p704,11 miliar atau 72 2,45% dari total yang dianggarkaan. Realisassi penerimaan Dana Rp Allokasi Umum (DAU) daari Pemerintah Pusat menjadi m sum mber utamaa penerimaa an untuk ko omponen Dana Perimbaangan yang g mencapai Rp640,99 miliar. m Propo orsi DAU yan ng tinggi m menggambar rkan keuang gan pemerintah daerah masih saangat bergaantung dari transfer daana pemerin ntah pusat. Sementara itu, reealisasi Pend dapatan Aslli Daerah (PPAD) mencapai Rp343,16 miliar attau 66,90% dari anggaaran yang ditetapkan. Realisasi R PAD D tersebut tterutama be ersumber daari Pendapatan Pajak Daerah Rp28 86 miliar ata au 83,34% dari total reealisasi PAD triwulan III--2013, dan Lain-lain Peendapatan Asli A Daerah yang Sah sebesar s Rp4 41,27 miliarr dengan attau 12,03% % dari realissasi PAD. Realisasi R pen ndapatan Pajak Daerah h pada triw wulan ini
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan III 2013
63
BANK IN NDONESIA A mencapai 72,67%. Pencapaian n ini lebih tin nggi dibandingkan perio ode yang saama tahun la alu yang haanya mencaapai 69,81%. Adanyaa kenaikan penerimaan pajak daaerah sebag gai sumber utama PAD P cukup p menggem mbirakan, sebab berttambahnya PAD dap pat mengurangi keterg gantungan terhadap dana transsfer dari pemerintah p pusat unttuk ngunan ekon nomi daerah h. pemban Tabel 4.1 4
Realissasi Penerim maan APBD D Triwulan III-2013 Pe emerintah P Provinsi Bengkulu Dalam juta rupiah (kecu uali dinyatakan la ain)
APBD Uraian n
R Realisasi
% Realisasi R
III-2012 2
III-201 3
III-201 2
III-2013 3
III-2012 2
III-2013
Pendapaatan Asli Daeraah
479.298 8
512.962 2
284.153 3
343.156 6
59,29
66,90
1. Pendapatan Pajak Daerah D
358.383 3
393.560 0
250.173 3
286.000 0
69,81
72,67
2. Pendapatan Retribu usi Daerah
10.144
9.315
4.131
3.834
40,72
41,16
12.949
12.146 6
13
12.054 4
0,10
99,24
97.822
97.941 1
29.836 6
41.268 8
30,50
42,14
Pendapaatan Transfer
854.530 0
971.790 0
505.960 0
704.110 0
59,21
72,45
1. Danaa Bagi Hasil Pajak
48.258
54.018 8
27.982 2
34.658 8
57,98
64,16
2. Danaa Bagi Hasil Bukkan Pajak (Sumber Daya Alam m)
2.341
11.537 7
17.161
12.991
733,06
112,60
3. Danaa Alokasi Umum m
775.311 1
854.648 8
452.265 5
640.986 6
58,33
75,00
4. Danaa Alokasi Khusu us
28.621
51.587 7
8.586
15.476 6
30,00
30,00
196.250 0
151.822 2
144.870 0
72,77
73,82
1.681.00 02
941.935 5
1.192.13 37
61,07
70,92
3. Pendapatan Hasil Pengelolaan P y Dipisahkaan Kekayaan Daerah yang 4. Lain-lain Pendapataan Asli Daerah yang Sah
Lain-lain Pendapatan yang y Sah Total Pe endapatan
208.62 29 1.542.45 57
Sumber : Pemerintah Provinsi Bengkulu
P Pendapata n Pajak Daerah D terutama be ersumber dari Bea Balik Nam ma Kendarraan Bermo otor dan Pajak Ken ndaraan Be ermotor. Berdasarkan B data jumlah kendaraaan bermotor triwulan II-2013 teerdapat tren n penurunaan pembeliaan kendaraan bermoto or roda dua, baik kendaraan baru maupun mutasi masukk kendaraan n bermotor ke Provinsi Bengkulu. Namun N tren n jumlah ken ndaraan roda empat/tru uk/bus terlihat meningkat. Pada triwulan IV-20 013, pertum mbuhan pem mbelian baru maupun mutasi massuk kendaraan bermoto or dipredikssi akan akaan meningkat sesuai trren pertumbuhan pada triwulan-IV. Selain itu, pemerinttah daerah masih m dapatt memporole eh pemasukkan dari pajaak lainnya dan retribusii.
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan III 2013
64
BA ANK INDON NESIA Grafik 4.1 Perkemban P ngan Kenda araan Berm motor di Pro ovinsi Beng gkulu 2 27,000
290
Ro oda 2
270
2 22,000
250 230
17,000
210 177
12,000
190 170
11 1,278 7,000
150 130
Ke endaraan Baru (kiri) 110
M Mutasi Masuk (kanan n) 2,000
90 I
II
IIII
IV
I
2010
II
III
2011
IV V
I
II
III
IV
I
2012
1850 1750 1650 1550 1450 1350 1250 1150 1050 950 850 750 650 550 450 350 250 150
Rod a 4 & Bus/Truk 1666
680
Kendaraan Baru u (kiri) Mutasi Masuk (kanan) (
II
I
2013
II
III
IV
I
20 010
II
III
IV
201 11
I
II
III
IV
2012 2
I
II
2013
Sumber : Dinas Pendapatan Provin nsi Bengkulu
4..1.2
Realisasi Sisi Penerimaan Kabup paten/Kota a erimaan Kabupaten/ K /Kota di Provinsi Bengkulu sampai Realiisasi pene
de engan min nggu kedu ua September 2013 belum ma aksimal. Raata-rata pen ndapatan kaabupaten/ko ota di Provvinsi Bengkkulu sebesa ar 53,38% dengan reealisasi pen nerimaan teertinggi dicaatat oleh Pemerintah P Kabupaten n Lebong mencapai m 7 71,36%. Se ementara reealisasi teren ndah dicataat oleh Pem merintah Kab bupaten Mu ukomuko yang baru te erealisasi seebesar 49,17 7%. Ta abel 4.2
R Realisasi Pe enerimaan APBD Triw wulan III-201 13 Pemerin ntah K Kabupaten/ /Kota di Prrovinsi Ben ngkulu Dalam juta rupiah h (kecuali dinyata akan lain)
Pendapatan Asli Daerah
Pendapattan Transfer
Lain-lain pend dapatan daerah h yang sah
Total Pendapatan n
% Realisasii
K Kab. Bengkulu Selatan
11.378
281.739 9
20 0.569
313.686
53,33
K Kota Bengkulu
28.019
340.123 3
29 9.262
397.404
52,36
K Kab. Mukomukko
6.793
265.903 3
10 0.815
283.511
49,17
K Kab. Kepahiang g
7.264
231.428 8
10 0.716
249.408
51,04
K Kab. Bengkulu Tengah
3.754
229.498 8
10 0.567
243.819
51,86
K Kab. Rejang Lebong
14.145
300.746 6
22 2.526
337.417
51,34
K Kab. Kaur
5.484
219.569 9
11.855
236.908
52,53
K Kab. Seluma
6.204
260.263 3
10 0.364
276.831
50,85
K Kab. Lebong
14.145
300.746 6
22 2.526
337.417
71,36
K Kab. Bengkulu Utara
10.929
315.980 0
15.388
342.297
49,94
Kabupaten/Kota
Sumber: Ditjen Perrimbangan Depaartemen Keuang gan. Data per 16 6 September 2013
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan III 2013
65
BANK IN NDONESIA A S Sama seperti di provinsi, struktur pos penerimaa an pemerin ntah daera ah kabupe eten/kota
pada
triwulan
III-2013
asih ma
didom minasi
oleh
realisa asi
penerim maan Dana a Perimban ngan/Transfer yang berkontribu b usi sampai 90,97% da ari total pe endapatan n kabupate en/kota. Seementara Pe endapatan Asli A Daerah h (PAD) han nya mencataat kontribussi sebesar 3,58% dari to otal pendap patan kabup paten/kota. B Besarnya po orsi penerim maan transffer menggaambarkan keuangan pemerintah h kabupaten/kota massih sangat bergantung b kepada alokasi dana daari pemerinttah pusat/prrovinsi. 4.2
R Realisasi S Pengeluaran Sisi
4.2.1 Realisasi R S Pengeluaran Pro Sisi ovinsi Ben ngkulu R Realisasi B Belanja Pem merintah Daerah D Prov vinsi Bengkulu pada triwulan III2013 te ergolong minim, m yak kni sebesar 44,41% dari anggaran yang g ditetapka an. Jumlah ini lebih ren ndah dibandingkan reaalisasi penye erapan angg garan pada periode yang sama taahun lalu yaang mencap pai 49,46%. Walaupun demikian, ada peningkatan realisasi Belanja Modal yang g mengindikasikan terlaksananya pembangun nan infrastrruktur sebag gai n. Realisasi Belanja B Daerah tercatatt sebesar Rp p853,65 miliar penggerrak roda perekonomian dengan porsi terb besar berasal dari komponen Be elanja Operasional yang mencap pai Rp.737,50 miliar ataau 86,39% dari total beelanja. Realisasi Beelanja Operaasional men ncapai 52,24 4% dari yang dianggaarkan, dengan % dari realisasi porsi terbesar padaa Belanja Peegawai sebeesar Rp389,97 miliar attau 70,86% Modal sebessar Belanja Operasionaal triwulan III-2013. Sementara itu, realisasii Belanja M 8 miliar atau u terealisasi 20,34% dari yang dia anggarkan. Belanja Jalaan, Irigasi dan Rp66,88 Jaringan n menyumb bang porsi realisasi pada Belanja a Modal seebesar 52,7 79%. Namun demikian, realisasi Belanja Jalaan, Irigasi daan Jaringan baru terealisasi sebesaar 18,06%. Di sisi lain,, Transfer Belanja B Bagi Hasil Kepaada Provinsii/Kabupaten n/Kota dan Pemerintahan Desa terrealisasi seb besar Rp.49,,28 miliar attau 27,86% % dari yang dianggarkaan. Sedangk kan Belanja Tidak T Terdu uga belum ada realisasi. Minimnya realisasi r Belaanja Modal mengindik kasikan inveestasi Pemerintah Daerrah terhadap sarana daan prasarana pendukun ng kegiatan n perekonom mian seperti jalan, iriga asi, jaringan n, peralatan, mesin dan n gedung masih m belum m maksimall. Padahal ketersediaan
infrastruktur sangat vital dalam mendo orong laju perekonom mian daerah h. Diharapkkan penyerapan anggarran belanja modal m dapat dimaksima alkan pada triwulan t IV-2 2013.
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan III 2013
66
BA ANK INDON NESIA Ta abel 4.3 Realisasi R Belanja APBD Triwulan III-2013 3 Pemerintah Provin nsi B Bengkulu D Dalam juta rupiaah (kecuali dinya atakan lain)
APBD Urraian
Realisasi
% Realisasi
III-20 12
III-20 013
III-20 012
III-20 013
III-201 12
III-201 3
1.114.5 576
1.411..671
667.6 673
737.4 495
59,90 0
52,24
1 Belanja Pegawai 1.
496.800
550.3 348
367.6 608
389.9 971
74,00 0
70,86
2 Belanja Baraang 2.
379.463
633.3 370
203.0 024
195.0 019
53,50 0
30,79
3 Belanja Bun 3. nga
-
-
-
-
-
-
4 Belanja Subsidi 4.
-
-
-
-
-
-
5 Belanja Hibaah 5.
234.410
210.5 575
161.0 041
147.3 305
68,70 0
69,95
-
-
-
-
-
-
3.904 4
17.378
-
5.19 99
-
29,92
321.610
328.7 736
38.0 057
66.880
11,83 3
20,34
1 Belanja Tanah 1.
4.830
4.28 80
27 7
-
0,56 6
-
2 Belanja Peraalatan dan Messin 2.
89.83 39
62.223
14.5 562
19.129
16,21 1
30,74
87.71 10
61.795
1.550
11.431
1,77 7
18,50
129.190
195.5 507
21.7 792
35.306
16,87 7
18,06
10.04 41
4.93 32
125
1.01 15
1,24 4
20,58
-
-
-
-
-
-
B Belanja Tidak Terduga T
11.93 36
5.15 56
15 53
-
1,28 8
-
T Transfer
138.032
176.8 850
78.5 595
49.275
56,94 4
27,86
1.586.1 155
1.922..414
784.4 478
853.6 650
49,46 6
44,41
B Belanja Operassi
6 Belanja Bantuan Sosial 6. 7 Belanja Bantuan Keuangaan 7. B Belanja Modal
3 Belanja Ged 3. dung dan Bangunan 4 Belanja Jalan, Irigasi dan 4. Jaringan 5 Belanja Aset Tetap Lainnyya 5. 6 Belanja Aset Lainnya 6.
T Total Belanja Sumber : Pemerinttah Provinsi Beng gkulu
Grafik 4.2 Perkembang P gan Dana Milik M Peme erintah di Provinsi Ben ngkulu
1 110,000
2,,500,000
Pe emerintah P Pusat
200%
g(Q QTQ)
90,000 70,000
150%
2,,000,000
100%
1,,500,000
50%
8.44%
50,000
Pemerintah D Daerah
‐50%
10,000
75%
1,,000,000
‐0.30%
500,000
‐100% 1 2 2 3 4 1 2 3 4 1 1 2 3 4 1 2 3 20 010
2011
2012
175% 125%
0%
30,000
225%
g(QTQ)
2013
‐25%
‐
‐75% 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 2 2010
2011
2012 2013
Sumber : LBU Bankk Umum, BI Ben ngkulu
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan III 2013
25%
67
BANK IN NDONESIA A B dilihat dari dana milik peme Bila erintah yan ng terdapat di perban nkan daera ah, dana milik pem merintah pusat p pad da triwula an III-2013 3 terlihat mengalami peningkatan sebe esar 8,44% (qtq) atau u menjadi Rp127,62 R m miliar. Sem mentara dana milik pe emerintah daerah terrlihat meng galami pen nurunan sebesar 0,30% (qtq) ata au menjad di Rp 2.121 1,73 miliarr. Penurun nan dana pemerintah p h daerah d di perbankan
disebab bkan penin ngkatan belanja b operasional pada triwulan III-20 013. Adanya pembayyaran gaji ke-13 pegaawai negerri pada triw wulan ini diprediksi d m menjadi salah satu peendorong meningkatn m nya belanjaa operasion nal. Berdasarkan polaa penyerapan anggaraan pada beberapa taahun sebelumya, sera apan anggaran pada triwulan IVI 2013 diprediksi akkan lebih tinggi diban ndingkan triwulan-triw wulan sebelumnya. 4.2.2 Realisasi R S Penge Sisi eluaran Ka abupaten//Kota S Secara um mum, realisa asi belanja a di tingka at pemerin ntahan kab bupaten/ko ota lebih re endah diba andingkan dengan re ealisasi belanja diting gkat provinsi. Rata-ra ata realisasi belanja kabupaten/k k kota sebesaar 30,79% dari anggaran yang g ditetapka an. Penyerapan anggaran belanja kabupaten/k k kota tertingg gi pada triw wulan III-2013 dicatat oleh pemerin ntah Kabupaaten Lebong g yaitu sebeesar 39,44% % dari angg garan belanja kabupate en. Sementaara Kabupaten Selumaa tercatat seebagai kabu upaten/kota dengan reealisasi belan nja terendah sebesar 20 0,97%. S Sama
sepeerti
di
tin ngkat
provinsi,
struk ktur
belan nja
pemerintah
daerrah
kabupetten/kota paada triwulaan III-2013 ini masih didominassi oleh reaalisasi belan nja operasio onal yang berkontribu usi sekitar 92,42% dari d total belanja kabupaten/kota. Sementaara realisasi belanja modal m hanyaa terealisasi sebesar 6,5%. 6 Minim mnya realisasi belanja
modal
p pemerintah
kabupaten n/kota
men ngindikasikaan
belum
maksimaln nya
ngunan sarana dan prassarana penggerak roda perekonomian daerah. pemban
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan III 2013
68
BA ANK INDON NESIA Ta abel 4.4 Realisasi R B Belanja AP PBD Triwullan III-2013 3 Pemerin ntah K Kabupaten n/Kota di Provinsi Bengkulu B Dalam juta rupiah (kecuali dinyyatakan lain)
Belanja Operasiona al
Belanja Modal
Belanja Tidak Terduga a
Transfer
Total Belanja
% Realisassi
K Kab. Bengkulu Selatan
196.713
4.922
-
-
201.635
32,41 1
K Kota Bengkulu
259.122
4.344
-
19
263.485
34,73 3
K Kab. Mukomukko
162.090
41.897
1.421
-
205.408
29,35 5
K Kab. Kepahiang g
107.983
1.265
30
-
109.278
20,97 7
K Kab. Bengkulu Tengah
142.585
26.691
800
-
170.076
35,52 2
K Kab. Rejang Lebong
186.430
2.855
44
4.750
194.079
29,00 0
K Kab. Kaur
142.704
21.911
-
5.967
170.582
36,53 3
K Kab. Seluma
138.088
3.903
543
1.115
143.649
22,73 3
K Kab. Lebong
186.430
2.855
44
4.750
194.079
39,44 4
K Kab. Bengkulu Utara
186.957
9.543
-
475
196.975
27,19 9
Kabupate en/Kota
Sumber: Ditjen Perrimbangan Depaartemen Keuang gan. Data per 16 6 September 2013
Pe erkembanga an Keuangan n Daerah
T Triwulan III 2013
69
BANK IN NDONESIA A
haalaman ini seengaja dikossongkan
Perkemb bangan Keuangan Daera ah
Triwullan III 2013
70
B B V BAB
KETTENAGA AKERJA AAN DAN N KESEEJAHTEERAAN DAEERAH
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Tingkaat kesejahteeraan masyaarakat di Prrovinsi Beng gkulu menun njukkan pen nurunan, teercermin dari bertambaahnya jumlaah pengang gguran dan n adanya trren penurun nan Nilai Tu ukar Petanii (NTP). Tin ngkat Peng gangguran Terbuka (TTPT) naik 1,1% dari periode seebelumnya menjadi 4,7%, sedan ngkan NTP turun sebesar 2,38% % (qtq). Se elain itu, peersentase peenduduk miskin di Provinsi Bengk kulu mengallami pening gkatan, dari 17,51% paada Septemb ber 2012 menjadi m 18,34 4% pada Maret M 2013. 5..1
Perke embangan n Ketenag gakerjaan Jumla ah pengan ngguran di d Provinsii Bengkulu u meningk kat, hal tersebut t
ercermin da ari Tingkatt Partisipassi Angkatan Kerja (TP PAK) yang turun darri 70,7% te pa ada Agusttus 2012 menjadi 67,3% 6 pada Februarri 2013. Peenurunan TPAK T ini m mengindikasi mbuhan jum mlah masyarrakat usia kerja (di attas 15 tahu un) tidak kan pertum diikuti dengan peningkatan jumlah Angkatan Kerja K yang memperoleh m h pekerjaan. Jumlah An ngkatan Kerja di Provin nsi Bengkulu u pada bula an Agustus 2013 seban nyak 841 rib bu orang attau berkurang 20,4 rib bu orang dib bandingkan periode Ag gustus 2012 2 yang tercatat 861 rib bu orang. Ta abel 5.1 P Perkembang gan Jumla ah Pengan ngguran dan d Tingkat Pengan ngguran T Terbuka (TP PT) di Provinsi Bengku ulu Pengangguran
2011
2012 Fe eb.
2013
Feb.
A Agus.
Agu us.
Feb.
Agus
863.300
873.700
894.200
830.300
900.6 650
801.200 0
30.500
21.200
19.600
31.100
19.5 540
39.900 0
74,3
73,8
74,8
7 70,7
74 4,3
30.500
21.200
19.600
31.100
19.5 540
3,40
2,40
2,14
3 3,61
2,,12
Jumlah Angkattan Kerja orang) (o Bekerja (oraang) Penganggu uran (orang) TTingkat Partisip pasi A Angkatan Kerjaa (TPAK) Persentase TPAK (%)
67,3
Jumlah Pengan ngguran d Tingkat dan P Pengangguran Terbuka Jumlah (oraang) TPT (%)
39.900 0 4,70
Sumber: Badan Pu usat Statistik Provvinsi Bengkulu
Tingk kat Pengan ngguran Te erbuka (TPT T) di Provin nsi Bengku ulu menjad di 4,70% da ari sebelum mnya 3,61% pada periode p yan ng sama tahun t lalu. Dengan demikian, d jumlah pengaangguran di Provinsi Bengkulu bertambah daari 31.100 o orang pada Agustus 012 menjad di 39.900 orang o pada Agustus 2013. 2 Bertambahnya b bidang usah ha padat 20 m modal dipred diksi menjadi salah satu penyebab tidak t terseraapnya tenag ga kerja. Di samping Pe erkembanga an Ketenagak kerjaan & K Kesejahteraan
Triwula an III 2013
71
BANK IN NDONESIA A itu, ting gginya alih h fungsi lahan pertan nian menjadi pemukim man dan industri turrut mendorong penyem mpitan lapan ngan kerja di d tingkat pe edesaan. Berdasarka an struktu ur lapanga an pekerjaan, sektorr Pertanian menyera ap uti sektor Perdagang gan, Ruma ah tenaga kerja terrbesar mencapai 52,,2%, diiku asi sebesarr 17,2%, dan d sektor Jasa Kemasyarakata an, Makan,, dan Jasa Akomoda Sosial, dan Perora angan sebe esar 16,9%. Walaupun n porsi serap pan tenaga kerja di sekttor ukup tinggi, jumlah ten naga kerja di d sektor ini berkurang dibandingk kan pertaniaan masih cu periode yang samaa tahun lalu u. Hal ini mengindikas m sikan terjad dinya pengu urangan lahan pertaniaan di provin nsi Bengkulu u akibat ting gginya alih fungsi lahan. Sedangkkan jika dilih hat dari sisi pertumbuh hannya, pen nyerapan teenaga kerja sektor Lem mbaga Keuangan tumbuh P gan perban nkan di Pro ovinsi Beng gkulu menja adi tertinggi mencapai 36,2%. Perkembang ong meningkatnya kebu utuhan tenaaga kerja di sektor ini. Selain S itu, p perkembangan pendoro sektor Pertambanga P an dan Peng ggalian yang masih baiik mendorong pertumb buhan serap pan tenaga kerja di sektor ini. Paada Agustus 2013, sektor Pertam mbangan daan Penggalian s 27,6 6%. mengalaami kenaikan jumlah tenaga kerja sebesar 5.2
P Perkemba angan Kessejahteraa an Daya beli petani p yang g tercermin n dari Nilai Tukar Peta ani (NTP) pada triwula an
n menunjuk kkan tren penurunan p n. Secara triw wulanan, NTTP mengalami penurunan laporan sebesar 2,38% (qttq). Ini men nggambarkaan tingkat kesejahteraa k an petani ssemakin turun dibandin ngkan triwu ulan sebelu umnya. Pen nurunan ini menggam mbarkan ken naikan inde eks harga hasil h produksi pertanian n yang diterrima petani lebih rendaah dibandin ngkan dengan kenaikan indeks harga h yang g dibayar petani p beru upa barang g dan jasa, baik unttuk dikonsumsi rumah tangga maupun untukk keperluan produksi pertanian. p Seelaras dengan itu, seccara tahunaan NTP Pro ovinsi Bengkulu pada triwulan III-2013 jug ga mengalami penurun nan sebesarr -3,24% (yoy). ( Penurrunan tahunanan ini menggambarkan tingk kat kesejahtteraan hidup petani maasih lebih reendah diban ndingkan trriwulan yang g sama tahun lalu.
Perkemb bangan Kete enagakerjaa an & Kesejah hteraan
Trriwulan III 2013
72
BA ANK INDON NESIA Grafik 5.1 Perkembang P gan Indekss Nilai Tuka ar Petani di Provinsi B Bengkulu NTP
g (mtm)
104.0 00
1.00%
103.0 00
0.2 26%
102.0 00 101.0 00
0.50% 0.00%
100.0 00
‐0.50% %
99.0 00 98.0 00
‐1.00% %
97.0 00
‐1.50% %
96.0 00 95.0 00
‐2.00% % 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2012
2013
Sumber: Badan Pu usat Statistik Provvinsi Bengkulu, diolah d
Secarra umum indeks yan ng diterim ma petani mengalam mi penurun nan dari 10 00,89 pada a triwulan II-2013 menjadi 98,4 49 Pada trriwulan III--2013. Inde eks yang diterima petaani mengalaami pening gkatan sebe esar 0,51% (qtq) yaitu u dari 153,16 pada 013 menjad di 153,94 pada p triwula an laporan, dengan peeningkatan tertinggi triiwulan II-20 paada subsekttor peternakkan yaitu seebesar 1,38 8% (qtq). Di D sisi lain, indeks yang g dibayar peetani mengaalami kenaikkan dari 151 1,8 pada triw wulan II-201 13 menjadi 156,3 pada triwulan laporan atau naik sebesaar 2,96% (q qtq), dengan n kenaikan tertinggi t terrjadi pada subsektor TP Provinsi Bengkulu B ini masih lebih h rendah peeternakan seebesar 3,59% (qtq). Pencapaian NT dibandingkan n dengan NTTP Nasional yang menca apai 104,56. 5..3
Perke embangan n Kemiskinan Jumla ah pendud duk miskin n pada bulan Maret 2013 di P Provinsi Be engkulu
ebanyak 327.350 3 jiw wa. Jika dibandingkan n dengan jumlah pen nduduk di Provinsi se Beengkulu, peenduduk misskin mencapai 18,34% %. Persentasse ini lebih ttinggi diban ndingkan deengan perseentase jumlah penduduk miskin pada p bulan Septemberr tahun lalu u sebesar 17 7,51%. Jum mlah pendud duk miskin meningkat terutama di d pedesaan n. Jumlah pe enduduk m miskin di daeerah pedesaaan pada Maret M 2013 sebanyak 235.440 jiwaa atau 71,9 92% dari to otal penduduk miskin di d Provinsi Bengkulu, na aik 8,10% dibandingka d an bulan Se eptember 20 012. Semen ntara jumlaah pendudu uk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2013 beerkurang, yaaitu dari 92.670 jiwa pada Septem mber 2012 menjadi m 91.9 910 jiwa atau turun 0,,82%. Pe erkembanga an Ketenagak kerjaan & K Kesejahteraan
Triwula an III 2013
73
BANK IN NDONESIA A Tabel 5.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Misk kin di Provin nsi Bengku ulu 2012 Kemiskinan
2013
Mar
Sep
Mar
Jumlah Penduduk P Misskin Jumlah (orang) %*
311.660
310.470
327.350 3
17,70
17,51
18,34
*Persentasee terhadap jumlaah penduduk Sumber: Badan B Pusat Stattistik Provinsi Bengkulu
G Garis Kemisskinan naik sebesar 4,,56% dari Rp283.252//kapita/bulan pada bulan Septemb ber 2012 menjadi m Rp29 96.171/kapita/bulan pada bulan Maret M 2013. Naiknya Ga aris Kemiskinan terutam ma bersumb ber dari pengeluaran makanan m yaang terlihatt dari besarran nan Makanaan (GKM) yang y berkon ntribusi sebeesar 78,01% %. Sedangk kan nilai Garis Kemiskin uaran bukan n makanan (perumahaan, sandang g, pendidikaan, dan kessehatan) yang pengelu diindikasikan oleh Garis Kem miskinan Bu ukan Makanan (GKBM M) berkontrribusi sebessar %. 21,99% Pada Marett 2013, Indeeks Kedalam man Kemisk kinan (P1) meningkat m d dari 2,85 pa ada bulan September S 2 2012 menjaadi 3,0 pad da Maret 2013. 2 Semeentara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tid dak mengalami perubaahan, tetap pada angkka 0,74. Peeningkatan P1 dikasikan bahwa b rataa-rata peng geluaran pe enduduk miskin m cend derung mak kin mengind menjauh h dari Garis Kemiskkinan (tingkkat kemisk kinan semaakin dalam)), sedangk kan berdasarkan data (P2) yang g konstan mengindik kasikan ketimpangan pengeluarran penduduk miskin teetap lebar (tingkat ( kep parahan kem miskinan tetap dibandin ngkan dengan ber 2012). Septemb
Tabel 5.3 Tingkatt Kedalama an dan Kep parahan Kemiskinan di d Provinsi B Bengkulu 2012 D Daerah
2013
Mar
Sep
Ma ar
P1
P2
P P1
P2
P1
P2
Perkotaaan
3,14
0,86
2,,72
0,66
2,29
0,51
Pedesaan n
4,63
1,65
3,,20
0,87
3,32
0,84
Perkotaaan+Pedesaan
4,17
1,40
3,,05
0,80
3,00
0,74
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Ben ngkulu
Perkemb bangan Kete enagakerjaa an & Kesejah hteraan
Trriwulan III 2013
74
BA AB VI
PROSPEK KONOM MIAN DAERA AH PEREK
halaman ini sengaja dikosongkan
BA ANK INDON NESIA Pertum mbuhan peerekonomian n tahunan Provinsi Ben ngkulu pad da triwulan IV-2013 diiperkirakan akan tumb buh membaik. Dari sisii sektoral, sektor s perdaagangan, hotel dan reestoran sertaa sektor jasaa diperkirakaan tumbuh cukup tingg gi dibanding gkan sektorr lainnya. Seementara seektor pertan nian diperkirrakan akan tumbuh meelambat dib bandingkan triwulan seebelumnya, seiring den ngan terbata tasnya kinerj rja berbagaii subsektor pertanian. Dari sisi n daerah, meskipun peenggunaan, konsumsi akan a menjadi pendoron ng utama p pertumbuhan m teerbatas. Kin nerja eksporr regional maupun mancanegara m a diperkirakkan akan membaik m diibandingkan n triwulan III-2013. Perekonomia P an Provinsi Bengkulu diperkiraka an akan tu umbuh padaa kisaran 5,8 8-5,9% (yoy) y). Mered danya damp pak kenaikaan BBM sub bsidi serta tingkat t perm mintaan ma asyarakat yaang kemballi normal diiperkirakan akan mene ekan pencapaian inflassi triwulan IV-2013. M Meskipun dem mikian, fakttor risiko sep perti keterba atasan pasokkan beberap pa komodita as bahan m makanan, akkibat belum m berlangsu ungnya masa panen diproyeksikaan dapat memberi m teekanan inflaasi meskipun n relatif min nim. Inflasi Provinsi Beengkulu pad da triwulan IV-2013 diiperkirakan akan a beradaa pada kisarran 9,68±1% % (yoy).
6..1.
Prosp pek Ekono omi Makro o
Grafik 6.1.
Perkemb bangan Laju Pertumbuhan Ekonomi Provin nsi Bengkullu
2,700,000
PDRB dalam jutta Rp, LPE dalam m persen yoy 1 11.00%
PDRB Konstan (axis kiri) LPE (axis kanan n)
2,550,000
Proyeksi 5,8-5,9%
9 9.00%
2,400,000 2,250,000
7 7.00%
2,100,000
5 5.00%
1,950,000 3 3.00%
1,800,000 1,650,000
1 1.00%
1
2
3
2010
4
1
2
3
2011 1
4
1
2
3
20 012
4
1
2
3 4p
2013
Sumber : BPS Provvinsi Bengkulu daan Bank Indonessia Bengkulu, angka sementara dan d perkiraan
Prosp pek pertum mbuhan eko onomi tahunan Provinsi Bengkulu pada triwulan t IV V-2013 dip perkirakan akan me embaik dib bandingkan n triwulan n III-2013. Kondisi didukung oleh masih cukkup kuatnyaa permintaa an domestik. Perekonom mian Bengkulu pada 2013 diperkkirakan akan mengalami pertumb buhan padaa kisaran 5,8-5,9% 5 triiwulan IV-2 (yoy). Dari sisi s penawaaran, sekto or perdagangan/hotel/restoran daan sektor jasa-jasa Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan III 201 13
75
BANK IN NDONESIA A diperkiraakan akan mencatatkan m n pertumbu uhan yang tertinggi. Sementara sekktor pertanian diperkiraakan akan tumbuh t melambat. Pen ngaruh kond disi perekon nomian dunia masih ak kan membayyangi kinerrja subsekto or perkebunan, sektorr industri pengolahan p serta sekttor pertamb bangan, teru utama terkaait dengan kinerja k eksp por. Secara triwulanan, t pertumbuhan triwulan n IV akan meelambat pad da kisaran 1% (qtq). Dari sisi penggunaa p an, konsum msi rumah tangga pada p triwu ulan IV-2013 h terbatas. Pertumbuh han konsumsi rumah tangga diperkkirakan akan n berada pada tumbuh kisaran 6±1% (yoyy). Tekanan penyesuaiaan harga se ebagai dampak dari keenaikan harrga BBM su ubsidi dan tarif t tenagaa listrik dipeerkirakan membatasi m k konsumsi ru umah tangg ga. Tekanan n inflasi yan ng masih meembayangi serta kondisi perekono omian secaraa umum yang terjadinya penurunan belum membaik mendorong m n optimismee ekspektassi masyarak kat omian ke depan sebag gaimana dittunjukkan oleh o hasil SSK dan SKD DU terhadap perekono (Grafik 6.2). 6 Hasil Survei SK dan d SKDU di Provinsi Bengkulu dan Kreditt Konsumsii Grafik 6.2. Perba ankan di Prrovinsi Bengkulu SK & SKDU
Kredit Konsum msi 35
140
109.56
100
25
80
0 20
60
15
40
2011
IV
I
II
III
2012
IV
I
II
50%
4,000,0 000
35%
2,000,0 000
-
III
65%
5,000,0 000
3,000,0 000
5 II
6,000,0 000
0 10
13.14
20 I
80%
0 30
Juta Rp
120
7,000,0 000
g(yoy)
30.34 4%
III
5%
1,000,0 000
2013
-
IEK (kiri)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 21 2 3 4 5 6 7 8 9 2012 2013
Ekkspektasi Kegiatan Usaha- 3 bln kee depan (kanan) Sumber : Haasil SK & SKDU, BI Bengkulu
Sumber : Lap poran Bank Umum m
Pe eningkatan n konsumssi dikonfirrmasi oleh h hasil Su urvei Kon nsumen (S SK) triwulan III-2013 3 yang menunjukka m an optimisme masy yarakat akan kond disi asilan ena am bulan mendata ang serta adanya indikasi pengha
peningkata an
pengelu uaran massyarakat 3 bulan men ndatang. Hal H tersebutt terbukti daari Nilai Saldo (NS) ked dua indikato or tersebut yang y masih berada diattas 100 yaittu masing-m masing 137,33 dan 17 72. Masih relatif kuaatnya konssumsi masyyarakat jug ga terlihat dari adan nya kecendeerungan pen ningkatan secara kontinu pada pe enyaluran krredit konsum msi sepanjang periode Januari-Sep ptember 20 013, meskip pun pertumbuhannya sedikt s melambat (Graffik Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan IIII 2013
20%
76
-10%
BA ANK INDON NESIA 6..2). Pertum mbuhan kon nsumsi rumaah tangga pada triwulan III-2013 diperkiraka an dipicu saalah satunya oleh berrlangsungnyya festival tabot, nataal, persiapan tahun baru b dan ko onsumsi akh hir tahun sw wasta. Dari sisi penaw waran, sekttor pertanian sebaga ai sektor d dengan ko ontribusi te erbesar dip perkirakan mengalami pertumbu uhan tahun nan melam mbat diband dingkan trriwulan III--2013. Sekttor pertaniaan diperkirakan akan tumbuh t pad da kisaran 1,5±1% (yoy).
Perlam mbatan perrtumbuhan sektor perttanian padaa triwulan IV-2013 dip picu oleh
m masih terbatasnya perbaikan kinerrja seluruh subsektor pertanian, terutama subsektor taanaman pan ngan dan peerkebunan. Terlebih lag gi kondisi cuaca c di triw wulan IV-20 013 yang diperkirakan kurang kon ndusif. Sementara itu, sektor perd dagangan/ho otel/restoran n, sektor jasa-jasa dan sektor keu uangan/perssewaan/jasa diperkirakaan masih akan tumbuh cukup tin nggi di kisarran 8,5% (yyoy), seiring dengan terrjadinya pen ningkatan ko onsumsi ma asyarakat paada masa triwulan IV V-2013. Seektor perda agangan/hottel/restoran diperkiraka an akan diuntungkan oleh dimulaainya persiaapan pelaksa anaan Hari Pers Nasion nal pada aw wal tahun 014. Pada trriwulan IV-2 2013, kinerjaa sektor tran nsportasi daan komunikaasi juga dipe erkirakan 20 akkan tumbuh h stabil yaitu pada kisaraan 7% (yoy).
Grafik 6.3. Hasil Surrvei Kegiatan Dunia a Usaha Prrovinsi Ben ngkulu 50 40 27.32
30 20 10
13.14
1 (10)
2
3
4
1
2010
2
3
4
1
1 2011
2
3
4
2012
1
2
3
2013
(20) (30)
SBT Realisasi Kegiatan Usaha
Ekspekttasi Kegiatan Usa aha
Sumber : Survei Ko onsumen, Bank Indonesia
Pelak ku usaha mengindikasikan adanya a pe esimisme terhadap kondisi pe erekonomian Provinsi Bengkulu pada triwulan t IV V-2013 (Grrafik 6.2). Tingkat op ptimisme paara pelaku usaha u tercermin pada hasil Survei Kegiatan D Dunia Usaha a (SKDU) triiwulan III-20 013 yang menunjukka m an adanya penurunan p Saldo Bersih Tertimbang (SBT) (triwulan IV-2013) ekkspektasi kegiatan k ussaha pada masa tiga a bulan mendatang m dibandingkan n dengan SBT tingkat realisasi kegiatan usah ha pada triw wulan III-20 013 yang Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan III 201 13
77
BANK IN NDONESIA A hanya sebesar 27,3 32 (Grafik 6.3). 6 Hasil SKDU S juga menunjukkaan hampir sseluruh sekttor mi mengindikasikan pen nurunan ekkspektasi kegiatan usah ha dibandin ngkan realisasi ekonom kegiatan n usaha pad da triwulan IIII-2013. 6.2.
Inflasi Da P Perkiraan aerah P Pada triwu ulan IV-2013, tekana an inflasi diperkiraka an akan lebih renda ah
dibandingkan triw wulan III-2013. Mered danya tekan nan inflasi antara a lain d didorong oleh nya dampak kenaikan BBM subssidi serta tin ngkat perm mintaan massyarakat yang meredan kembali normal pad da bulan Okktober dan November. N emikian, potensi p tek kanan infla asi diperkirrakan akan n timbul da ari Meskipun de nan jadi. Te erbatasnya pasokan p akiibat minimn nya komoditas bahan makanan dan makan m tim mbul dimusim penghujaan merupak kan hasil panen serta keendala distribusi yang mungkin y dapat meningkatkkan inflasi daerah. d Kom moditas bah han makanaan yang mu ulai faktor yang menunju ukkan indikkasi peningkkatan hargaa antara lain n yaitu kom moditas cabee merah yang memiliki bobot konsumsi yang cukup beesar dalam perhitungaan inflasi Ko ota Bengkulu. Selain itu, tekanan inflasi dari kelompok k ko omoditas tra ansportasi diindikasikan d n dapat terja adi pada penghujung p tahun seeiring deng gan berlan ngsungnya masa libu uran. Dengan memperrtimbangkan n faktor-faktor terseb but, pada triwulan IV V-2013 infllasi Bengku ulu diperkiraakan akan mencapai m kissaran 9,68± ±1% (yoy).
Grafik 6.4.
Perkembanga an Laju Infflasi Tahunan di Kota Bengku ulu
11% 9% 8% Prroyeksi 9,6 68±1%
6% 5% 3% 2% 0% 1
2
3
2010
4
1
2
3
4
1
2 2011
2
3
2012
4
1
2
3
4p
2013
Sumber : BPS B Provinsi Beng gkulu dan Bank Indonesia Bengkkulu
M Menurut ha asil Surveii Konsume en (SK) trriwulan III-2013 yan ng dilakuka an Kantor Perwakila an Bank Ind donesia Prrovinsi Ben ngkulu, me enunjukkan n penuruna an men meng genai kondisi harga-harga pada tiga bulan n mendatan ng ekspekttasi konsum (Triwulan IV-2013 3). Hal ini teercermin dari Nilai Sald do kondisi harga-harga tiga bulan ke Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan IIII 2013
78
BA ANK INDON NESIA deepan yang menurun m dib bandingkan nilai saldo triwulan t II-2013. Dari sisi pelaku ussaha juga teerlihat adanyya ekspektaasi yang meenurun terha adap inflasi sebagaimana terlihat dari nilai Saaldo Bersih Tertimbang T (SBT) ekspeektasi harga jual triwulan IV-2013 ((Grafik 6.5). Kondisi peenurunan ekkspektasi ini harus tetap dijaga agar potensi peningkatan p n harga-hara ag dapat diminimalisir. Upaya yang g dapat dilaakukan untu uk menjaga ekspektasi ini antara la ain yaitu, himbauan peersuasif dan n informasi tingkat passokan komo oditas poko ok masyarak kat serta paya pening gkatan kemu udahan distrribusi pasok kan. up G Grafik 6.5. Hasil H Surve ei Konsume en dan SKD DU di Provinsi Bengku ulu 40 35 176
30 25 20 15 10
12.11 1
5 1
2
3
20 010
4
1
2
3
2011
Ekspektasi Harga JJual (axis kiri)
4
1
2
3
4
2012
1
2
200 180 160 140 120 100 80 60 40 20 -
3
2013
Inflasi 3 bu ulan kedepan (axiis kanan)
Sumber : Survei Ekkspektasi Konsum men dan Survei Kegiatan Dunia Usaha, BI Bengkkulu
Prrospek Perekonomian D Daerah Triw wulan III 201 13
79
BANK IN NDONESIA A
halaman ini i sengaja dikosongkan n
Prospek k Perekonom mian Daerah Triwulan IIII 2013
80
BA ANK INDON NESIA
LA AMP PIRA AN
DATA A PEREK KONOMIAN DAN PERBA ANKAN N PROV VINSI B BENGKU ULU Periode e Triwulaan III‐20 012 s.d TTriwulan n III 201 13
La ampiran Datta
Triwula an III 2013
81
BANK IN NDONESIA A
halaaman ini seengaja diko osongkan
Lampira an Data
Trriwulan III 2013
82
BA ANK INDON NESIA 1.. Data Eko onomi Mak kro T TABEL DATA A PDRB (dalam juta Rp) 2012
2013
Trw III
Trw IV
Trw I
Trw II
Trw III
6.166.758
6.385.278
6 6.556.514
6.750.998
7.088.102
3.682.803
3.744.190
3.874.925
3.977.873
4.192.589
57.681
59.009
55.644
57.444
59.348
998.617
1.054.653
970.778
1.020.563
1.101.835 781.401
Be erdasarkan pengg gunaan a Harga berlaku a. mah Tangga Konsumsi Rum Konsumsi Lembaga Swasta Konsumsi Pem merintah Pembentuk Mo odal Tetap Domestik Bruto
662.188
701.080
689.247
728.211
Perubahan stok
(347.288)
(348.409)
(136.343)
(80.471)
(47.090))
1.969.042
2.054.278
2.018.102
2.034.273
2.034.015
Ekspor
856.284
879.523
915.838
986.895
1.033.997
2.397.214
2.418.637
2 2.433.593
2.467.540
2.533.646
1.505.443
1.520.690
1.536.889
1.554.802
1.595.571
25.076
25.314
23.421
23.859
24.155
Konsumsi Pem merintah
397.932
416.736
376.146
390.477
412.578
Pembentuk Mo odal Tetap Domestik Bruto
280.887
293.133
281.789
294.160
308.338
Perubahan stok
(80.940)
(121.641)
(47.829)
(21.892)
(8.099))
Ekspor
741.424
762.884
755.245
748.936
737.201
Impor
472.608
478.479
492.068
522.803
536.098
6.166.758
6.385.278
6 6.556.514
6.736.307
7.088.102
2.382.992
2.434.714
2.508.887
2.585.620
2.646.423
Pertambangan n dan Penggalian
255.969
263.803
258.185
258.344
263.288
Industri Pengolahan
275.186
288.647
294.873
303.081
328.140
Listrik, Gas dan n Air
33.386
35.234
36.388
37.461
38.565
234.209
248.909
240.685
244.361
265.346
Impor b Harga konsta b. an Konsumsi Rum mah Tangga Konsumsi Lembaga Swasta
Be erdasarkan sekto or ekonomi a Harga berlaku a. Pertanian
Bangunan
1.169.881
1.226.914
1.278.490
1.311.270
1.431.442
Pengangkutan dan Komunikasi
502.428
516.943
534.103
548.579
573.645
Keuangan, Perrsewaan dan Jasa Perhubungan
302.130
317.005
325.949
335.702
350.098
Jasa – jasa
1.010.579
1.053.110
1.078.954
1.111.888
1.191.153
b Harga konsta b. an
2.397.214
2.418.637
2 2.433.593
2.463.732
2.533.646
883.263
879.484
889.385
892.990
899.098
85.007
86.057
84.253
82.865
81.860
Industri Pengolahan
106.862
108.882
108.520
110.201
114.786
Listrik, Gas dan n Air
11.818
12.161
12.329
12.403
12.424
Bangunan
75.980
78.925
76.086
75.353
78.286
Perdagangan, Hotel dan Restoran
482.519
482.683
489.872
499.897
522.400
Pengangkutan dan Komunikasi
197.993
200.475
202.495
206.580
212.979
Keuangan, Perrsewaan dan Jasa Perhubungan
119.929
124.812
125.734
128.280
131.705
Jasa – jasa
433.844
445.158
444.918
455.163
480.108
Triwulanan (q--t-q)
2,25%
0,89%
0,62%
1,24%
2,68%
Tahunan (y-o-yy)
7,00%
5,99%
5,63%
5,08%
5,69%
Perdagangan, Hotel dan Restoran
Pertanian n dan Penggalian Pertambangan
Pe ertumbuhan (%)
La ampiran Datta
Triwula an III 2013
83
BANK IN NDONESIA A
TABEL DATA D INFLA ASI 2 2012 Trw III 1.
2013 Trw IV
Trw I
Trw II
Trw IIII
Infllasi Bula anan (m-t-m)
-0.14% %
0.58%
0.71%
1.72 2%
0.3 33%
Tah hunan (y-o-y)
4.14% %
4.61%
7.44 4%
7.89 9%
9.2 24%
Kum mulatif (y-t-d)
4.33% %
4.61%
2.60 0%
4.45%
9.5 54%
T TABEL DATA A EKSPOR IMPOR 2013
2012 Trrw III 1.
Rea alisasi ekspor (Ribu ( US$)
Trw I
73.611
Trw w II
8 85.954
Trw w III
10 02.467
59 9.559 3.433 13
-
Minyak Sawitt
13.100
5.801
9.150
14.059
-
Karet
32.123
19.762
2 26.171
29.834
7.478 17
-
Batubara
61.001
46.066
4 49.069
5 56.863
28 8.649
-
Kakao
-
-
-
Lainnya
1.711
-
2.
alisasi impor (R Ribu US$) Rea
3.
Nett ekspor
4.
Trw w IV
1 109.129
Rea alisasi ekspor (Ton) (
261
262
146
2.645
1.720
1.417
430
2.311
-
664
1.344 1
1 108.699
71.300
8 85.954
10 01.803
58 8.215
065.640 1.0
910.516 9
86 62.039
1.058.222
1.129 511
Minyak Sawitt
12.750
6.900
1 12.500
17.500
2.811 22
-
Karet
11.179
7.230
8.956
11.259
7.512 7
-
Batubara
000.527 1.0
870.350 8
82 22.652
1.00 06.358
480 0.807
-
Kakao
100
100
50
-
Lainnya
41.084
25.935
1 17.880
-
-
-
23.105
-
* Data hingga September 2013
2. Perb bankan TABELL DATA KELLEMBAGAA AN, ASET DAN D DPK BA ANK UMUM M (dalam juta Rp)
2012 T III Trw
2013 T IV Trw
Trw I
Trw II
Trw III
1. Kelem mbagaan 19
19
19
19
19
349
350
358
366
398
100.813.289
111.399.522
11.774.719
12.540.355
13.024.890
7 7.494.178
7 7.367.997
7.569.279
8.070.497
8.378.872
a. Giro
2 2.347.906
1 1.780.510
2.280.764
2.424.232
2.407.368
b. Tabungan
3 3.797.112
4 4.182.231
3.686.361
3.931.331
4.378.492
c. Deposito Berjangka
1 1.349.159
1 1.405.255
1.602.154
1.714.934
1.593.012
a. Jumlah Bank Umuum (dalam satuann) s b. Jumlah kantor & ATM bank (dlm satuan) 2. Total Asset mpun 3. Total Dana yang dihim
Lampira an Data
Trriwulan III 2013
84
BA ANK INDON NESIA TABEL DA ATA PERKR REDITAN BANK B (dalam juta Rp)
2012
2013
Trw III
Trw IV
Trw I
8.780.766
9.360.558
9.747.850
10.528.747
11.025.685
8.183.773
8.855.288
9.134.358
9.867.520
10.324.414
451.528
373.779
417.678
476.366
500.158
- Kurang Lancar
25.260
25.637
53.717
43.463
50.825
- Diragukaan
45.868
23.793
49.550
36.393
38.455
11. Kredit yang diberikan per kolekktibilitas - Lancar P Khusus - Dalam Perhatian
Trw II
Trw III
- Macet
74.337
82.060
92.546
105.005
111.833
NPL - nominnal
145.465
131.490
195.814
184.861
201.113
NPL - % Loan to Depoosit Ratio (LDR) 22. Kredit berdasarkan sektor ekonnomi
1,66%
1,40%
2,01%
1,76%
1,82%
117,17%
127,04%
128,78%
130,46%
131,59%
8.780.766
9.360.558
9.747.850
10.528.747
11.025.685
- Pertanian
467.892
514.738
588.389
662.287
740.017
- Pertambbangan
147.135
130.505
120.144
91.755
85.072
- Industri
268.040
299.435
282.239
304.868
300.138
20.421
20.183
23.238
25.772
25.661
159.090
135.003
123.471
184.057
204.235
2.267.682
2.383.597
2.445.527
2.734.974
2.810.641
g dan air - Listrik, gas - Konstrukksi - Perdagangan - Penganggkutan
69.631
55.553
55.302
49.141
52.038
- Jasa dunnia usaha
310.968
307.773
339.400
406.046
402.178
- Jasa sosiial
134.041
135.780
140.487
160.818
167.599
- Lainnya 33. Kredit berdasarkan jenis pengggunaan k - Modal kerja - Investasii - Konsumsi
La ampiran Datta
Triwula an III 2013
4.935.867
5.377.990
5.629.653
5.909.030
6.238.106
8.780.766
9.360.558
9.747.850
10.528.747
11.025.685
2.997.765
3.155.777
3.278.286
3.409.363
3.512.105
997.365
984.172
999.097
1.212.610
1.276.064
4.785.636
5.220.609
5.470.466
5.906.774
6.237.516
85
BANK IN NDONESIA A
haalaman ini seengaja dikossongkan
Lampira an Data
Trriwulan III 2013
86
BA ANK INDON NESIA
L LAMPIRA AN DAF FTAR IST TILAH Administere ed price g/jasa yang diatur oleh pemerintah h, misalnya harga bahan bakar min nyak dan Haarga barang taarif dasar listtrik. Ak ktiva Produ uktif Peenanaman atau a penem mpatan yang g dilakukan n oleh bankk dengan tu ujuan meng ghasilkan peenghasilan/p pendapatan bagi bankk, seperti pe enyaluran kredit, k penempatan dana antar baank, penanaaman pada Sertifikat S Baank Indonesiia (SBI), dan surat-surat berharga la ainnya. ndil inflasii An Su umbangan perkemban ngan harga suatu komoditas/kelompok barrang/kota terhadap t tin ngkat inflasii secara keseeluruhan. PBD AP An nggaran Peendapatan dan Belanja Daerah, Rencana keuangan k taahunan pem merintah daaerah yang dibahas dan disetujui bersama ole eh pemerintah yang diibahas dan disetujui beersama oleh h pemerintah h daerah dan DPR, dan ditetapkan dengan perraturan daerrah. ank Pemeriintah Ba Baank-bank yang y sebelu um program m rekapitalisasi merup pakan bankk milik pem merintah (p persero) yaittu terdiri dari d bank Mandiri, M BN NI, BTN dan BRI. Dalam buku ini bank peemerintah daerah d (Bankk Bengkulu) juga dikelompokkan daalam bank p pemerintah. BII Rate Su uku bunga referensi keebijakan mo oneter dan ditetapkan dalam Rapaat Dewan Gubernur G seetiap bulann nya. BII-RTGS Baank Indoneesia-Real Tiime Gross Settlementt, yang merupakan m suatu penyyelesaian keewajiban bayar-membayyar (settlement) yang dilakukan seccara on-line atau seketika untuk seetiap instrukksi transfer dana. d Bo obot inflassi Beesaran yang g menunjukkkan pengaruh suatu komoditas, k terhadap tiingkat inflasi secara keeseluruhan, yang diperh hitungkan dengan d melihat tingkat konsumsi m masyarakat terhadap t ko omoditas terrsebut. Ca ash inflowss Ju umlah aliran kas yang masuk m ke kaantor Bank Indonesia yaang berasal dari perban nkan dan peenukaran uaang masyaraakat dalam periode p tertentu.
Da aftar Istilah
Triwulan n III 2013
87
BANK IN NDONESIA A Cash Ou utflows Jumlah aliran kas keluar k dari kantor Bank Indonesia a kepada peerbankan daan penukarran uang maasyarakat daalam periode tertentu. Clean Money M Policcy Merupakan kebijakaan untuk menyediakan uang layak edar. a (DPK) Dana Piihak Ketiga Simpanaan masyarakkat yang adaa di perbankkan terdiri dari d giro, tab bungan, dan n deposito. erimbanga an Dana Pe Sumber pendapataan daerah yang berasal dari APB BN untuk mendukung m g pelaksanaan kewenangan pemerintah daeraah dalam meencapai tuju uan pemberian otonomi daerah. Ekspor Keseluru uhan barang yang kelu uar dari suaatu wilayah h/daerah baik yang berrsifat komersil maupun n bukan kom mersil. ng to depo osit ratio (FFDR) atau lo oan to deposit ratio (LDR) (L Financin Rasio peembiayaan atau a kredit terhadap dana pihak ketiga k yang diterima oleh bank, ba aik dalam rupiah dan valas. v Termin nologi FDR untuk bank syariah, sed dangkan LD DR untuk bank konvenssional. n (IKK) Indeks Keyakinan Konsumen y menun njukkan leveel keyakinan n konsumen n terhadap kondisi eko onomi saat ini Indeks yang dan ekspektasi kond disi ekonom mi enam bulaan mendatang. Dengan n skala 1-100 0. Indeks Harga Kon nsumen (IHK K) g merupakaan ukuran perubahan p ra ata-rata harrga barang dan jasa yang Sebuah indeks yang dikonsumsi masyaraakat pada su uatu periodee tertentu. konomi Indeks Kondisi Ek ng menunu ujukkan levvel keyakinaan kensumen Salah satu pembeentuk IKK. Indeks yan n skala 1-100 0. terhadap kondisi ekkonomi saat ini, dengan n Indeks Ekspektasii Konsumen n level keyakkinan konsumen terhadap Salah saatu pembenttuk IKK. Indeks yang menunjukkan ekspektaasi kondisi ekonomi e saaat ini, dengaan skala 1-10 00. unan Manussia Indeks Pembangu Ukuran kualitas pembangunan n manusia, yang diukur melalui peencapaian rrata-rata 3 hal h kualitas hidup, yaitu u pendidikan n, kesehatan n, daya beli.. Inflasi Kenaikan harga barrang secara umum dan terus menerus (persisteent). Daftar Isstilah
Triw wulan III 201 13
88
BA ANK INDON NESIA
In nflasi IHK Keenaikan harrga barang dan jasa dalam d satu periode, yaang diukur dengan pe erubahan indeks harga konsumen n (IHK), yang mencerm minkan peru ubahan harg ga barang dan jasa yaang dikonsumsi oleh maasyarakat luas. In nflasi Inti Inflasi IHK settelah mengeeluarkan kom mponen volatile foods dan d adminisstered price. mpor Im Keeseluruhan barang yan ng masuk daari suatu wilayah w /daerrah baik yang bersifat komersil m maupun bukaan komersil. nvestasi In Keegiatan men ningkatkan nilai n tambah h suatu kegiiatan produksi melalui p peningkatan n modal. Klliring Peertukaran warkat w atau Data Keuaangan Elekttronik (DKE)) antar kliring baik ata as nama peeserta maup pun atas nam ma nasabah. Krredit Ad dalah penyyediaan uan ng atau taagihan yang g sejenis, berdasarkan n persetuju uan atau keesepakatan pinjam-meeminjam an ntara Bank k dengan pihak lain yang mew wajibkan peeminjam un ntuk melunaasi hutangnya setelah jangka j wakktu tertentu dengan pe emberian bu unga, termaasuk : 1.. Pembelian n surat berh harga nasab bah yang dilengkapi den ngan note p purchase ag greement (NPA) 2.. Pengembalian tagihaan dalam ran ngka kegiata an anjak piu utang. ualitas Kre edit Ku Peenggolongan kredit berdasarkan b prospek usaha, kin nerja debitu ur dan ke elancaran peembayaran bunga dan pokok. Kred dit digolong gkan menjad di 5 kualitass yaitu lanca ar, Dalam Peerhatian Khu usus (DPK), kurang lanccar, diraguka an dan maceet. k Indonesia a Liiaison Bank Saalah satu kegiatan rutin n untuk men ngumpulkan n data dan in nformasi ten ntang kondisi aktual seektor riil/usaaha beserta prospeknyaa melalui wa awancara laangsung antara Bank In ndonesia deengan pelakku usaha/sum mber data. M-t-m M M Month to mo onth. Perban ndingan antaara data satu bulan den ngan bulan ssebelumnya. Net Cashflow N ws Seelisih bersih antara jumlah cash infllows dan cassh outflows pada period de yang sam ma terdiri daari Netcash Outflows bila b terjadi cash c outlow ws lebih ting ggi dibandin ngkan cash inflows, daan Netcash inflows i bila terjadi sebaaliknya. Da aftar Istilah
Triwulan n III 2013
89
BANK IN NDONESIA A
Non Performing Loans L (NPL)) Kredit/pembiayaan yang berm masalah ataau non-lanccar yang teerdiri dari kkredit dengan klasifikasi kurang lancar, dirag gukan dan macet berd dasarkan keetentuan Baank Indonesia tentang kualitas akttiva produkttif. h berla aku PDRB atas dasar harga ungan PDRB B dengan menggunaka m n harga di periode terrsebut sebag gai Merupakan perhitu dasar peerhitungan. PDRB atas dasar harga h konsttan Merupakan perhitu ungan PDRB B dengan menggunaka m an harga pada satu w waktu terten ntu sebagai dasar perhitungan. Pemberrian Tanda Tidak Berh harga (PTTB B) Kegiatan n pemusnah han uang baagi uang yan ng sudah tid dak layak ed dar. mbuhan eko onomi Pertum Perubah han nilai PDRB atas harrga konstan dalam suattu periode tertentu t (triwulanan attau tahunan n). konomi Porsi Ek Konstrib busi pangsa sektor atau subsektor terhadap t tottal PDRB. Produk k Domestik Regional Bruto B (PDRB B) Jumlah nilai tambah yang dihaasilkan oleh h seluruh un nit usaha daalam suatu wilayah, attau merupakan jumlah seluruh nilaai barang yaang dihasilk kan oleh seluruh unit eekonomi sua atu wilayah.. Qtq gan antara data d satu triw wulan dengaan triwulan sebelumnya a. Quarter to quarter. Perbanding N Perform ming Loanss/Financing g (NPLs/Fs) Rasio Non Rasio krredit/pembiaayaan yang tergolong NPLs/Fs N terh hadap total kredit/pemb biayaan. Rassio ini juga sering diseebut rasio NPLs/Fs, N grosss. Semakin rendah rassio NPLs/Fs, semakin ba aik kondisi bank ybs. Terminologi T NPL untuk bank b konvensional, sed dangkan NPPF untuk bank syariah. N Perform ming Loanss (NPLs) – NET N Rasio Non Rasio kredit k yang tergolon ng NPLs, setelah diikurangi Penghap pusan Aktivaa Produktif (PPAP), terh hadap total kredit. k
pembentukan
Penyisihan
D Sektor Ekonomi Dominan e yaang mempu unyai nilai tambah t besar sehingg ga mempun nyai pengaruh Sektor ekonomi dominan n pada pem mbentukan PDRB P secara keseluruhan n. Daftar Isstilah
Triw wulan III 201 13
90
BA ANK INDON NESIA
Se ertifikat Ba ank Indonessia (SBI) Su urat berharg ga atas unju uk yang diteerbitkan dengan sistem m diskonto o oleh Bank In ndonesia seebagai pengakuan utang. Siistem Bank k Indonesia Real Time Gross Setttlement (BII RTGS) Prroses penyeelesaian akh hir transakssi pembaya aran yang dilakukan sseketika (re eal time) deengan mendebet maupun mengkkredit reken ning pesertaa pada saat bersamaa an sesuai peerintah pem mbayaran dan n penerimaaan pembaya aran. Siistem Klirin ng Nasional Bank Indo onesia (SKN N-BI) Sistem kliring g Bank Ind donesia yang meliputti kliring debet dan kliring kred dit yang peenyelesaian akhirnya dillakukan secaara nasional. Uang giral Ua Uaang terdiri atas rekenin ng giro, kiriman uang,, simpanan berjangka dan tabung gan yang su udah jatuh waktu, w yang g seluruhnyya merupaka an simpanan penduduk dalam rup piah dan sisstem monetter. Uang kartal Ua Uaang yang teerdiri atas uang u kertas dan uang logam yang g berlaku, tiidak termassuk uang kaas pada KPK KN dan bankk umum. Volatile food Vo ds Ko omponen in nflasi IHK yaang mencakkup beberap pa bahan makanan m yan ng harganya sangat flu uktuatif. Yoy Yo Yeear on year. Perbanding gan antara data d satu tah hun dengan n tahun sebeelumnya.
Da aftar Istilah
Triwulan n III 2013
91
BANK IN NDONESIA A
haalaman ini seengaja dikossongkan
Daftar Isstilah
Triw wulan III 201 13
92