Distinctive Strategy Management Modul ke:
10
1. Capital Budgeting 2. Risk and uncertainty 3. Investment strategy
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Master Management
DR.H. Triyanto Ir. MBA
Capital Budgeting Distinctive Strategy Management Capital Budgeting
CAPITAL BUDGETING Investasi adalah salah satu keputusan utama keuangan. Keputusan investasi biasanya memerlukan dana yang sangat besar sehingga perlu analissis yang mendalam sebelum menjalankan investasi. Salah satu sifat dasar investasi adalah ketidak pastian diwaktu yang akan datang. Pengeluaraan investasi terjadi dimasa sekarang sementara hasilnya diharapkan dimasa datang. Ditinjau dari segi waktu investasi bisa terjadi dalam waktu relatif sedang sampai lama. Investasi dalam bentuk umum akan menghasilakn arus kas seumur mobil tersebut, misalnya 5 tahun., sementara investasi jalan tol akan memperoleh konsesi selama 40 tahun. Oleh karena itu perlu perhitungan yang hati2 agar dapat diambilkeputusan yang baik dan sepadan dengan risiko yang timbul. Dalam investasi memerlukan pemahanan laba rugi dan arus kas yang mendalam. Jenis investasi. Pengeluaran investasi sering disebut pengeluaran modal (capital expenditure, Capex) Istilah capex sering merujuk pada pengeluaran dalam kontex anggaran. Analisa investasinya disebut dengan Capital budgeting .
Definisi Investasi • • • • • •
Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya yg dilakukan pd saat ini dg tujuan mendapatkan keuntungan di masa yad. Penundaaan konsumsi skrg utk digunakan dlm produksi yg efisien selama periode waktu tertentu Investasi hrs dibedakan dari spekulasi. Spekulasi mencakup pembelian aktiva yang dapat dijual dengan harapan memperoleh keuntungan yg cepat dari kenaikan harga aset tersebut dlm waktu beberapa minggu atau bulan. IRS (Internal Revenue Service) mendefinisikan investasi sbg kepemilikan aset > 6 bulan Investasi dpt dilakukan pd aset riil ( tanah, emas, bangunan) dan aset finansial (saham, obligasi, deposito, sekuritas derivatif) yang biasa diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Apa itu modal, anggaran. • Modal
(Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk
produksi • Anggaran (budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar selama beberapa periode pada saat yg akan datang. • Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap • Penganggaran modal (capital budgeting) adalah suatu proses dari pengambilan putusan jangka panjang yang melibatkan penanaman modal atau investasi . Jadi anggaran modal mencakup seluruh proses kegiatan didalam merencanakan, menganalisa dan memilih suatu investasi jangka panjang yang hasilnya dinikmati pada tahun mendatang
Tujuan berinvestasi • Meningkatkan kesejahteraan dg berinvestasi dana yg tdk dikonsumsi skrg diharapkan memberikan peningkatan konsumsi di masa yad. • Menghindari risiko penurunan nilai kekayaan/hak milik karena pengaruh inflasi • Penghematan pajak fasilitas penghindaran pajak utk jenis investasi tertentu
Dasar Keputusan Berinvestasi • Return (imbal hasil) tingkat keuntungan investasi mrpkn kompensasi atas opportunity cost dan risiko penurunan daya beli akibat inflasi. • Expected return vs realized return • Risk (risiko) kemungkinan perbedaan return yg diharapkan dg return aktual • High risk high return
Klasifikasi Investasi dalam Projek 1. Replacement: perawatan bisnis mengganti peralatan yg rusak 2. Replacement: pengurangan biaya mengganti peralatan yg sudah ketinggalan jaman sehingga mengurangi biaya 3. Ekspansi produk atau pasar yg sudah ada pengeluaran2 untuk meningkatkan output produk yg sudah ada atau menambah toko. 4. Ekspansi ke produk atau pasar yang baru 5. Proyek keamanan atau lingkungan 6. Penelitian dan pengembangan 7. Kontrak2 jangka panjang: kontrak untuk menyediakan produk atau jasa pada kustomer tertentu 8. Lain-lain: bangunan kantor, tempat parkir, pesawat terbang perusahaan.
Langkah langkah analisa investasi (capital budgeting) Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam anggaran modal yaitu : 1. Pengukuran arus kas 2. Tehnik tehnik anggaran modal 3. Pengukuran risiko Ad . 1. Pengukuran arus kas Ada tiga golongan pengukuran arus kas yaitu initial investment, (cash out flow) , aliran kas masuk ( cash in flow) , terminal cash flow. 1.Initial Investment (Cash Out Flow) Initial investment merupakan pengeluaran kas yang diperlukan dalam pengadaan (pembelian) asset. Biaya biaya dalam pembelian seperti bea masuk dan biaya pengiriman dapat dilihat ditambahkan dengan nilai asset tersebut atau dikapitalisasi. Initial investment = nilai assets + biaya instalasi + biaya asset lainnya – penjualan asset lama. Dalam melakukan penggantian aktiva yang lama, penjualan aktiva lama tersebut akan dapat mengurangi COF itu sendiri. Kemudian ,hasil perolehan aktiva yang lama menjadi subjek pajak, dengan berbagai kemungkinan berikut ini : •Jika investasi lama dijual seharga nilai bukunya, pertambahan COF adalah sbb:
Nilai beli aktiva baru Rp.100.000.000, nilai buku mesin lama Rp. 25.000.000 dan dijual seharga nilai bukunya. Hal itu dapat dilihat bahwa pertambahan COF adalah Rp 75.000.000 dengan rincian : Biaya Investasi Mesin Baru Rp. 100.000.000 Harga jual investasi lama Rp. 25.000.000 Pertambahan COF Rp. 75.000.000 • Jika investasi lama dijual diatas nilai bukunya (terdapat keuntungan atas penjualan aktiva lama), pertambahan COF adalah sebagai berikut : Pada kasus (a) diatas , mesin lama dijual seharga Rp.35.000.000 Tax 25% sehingga pertambahan COF menjadi Rp 67.500.000 dengan rincian sebagai berikut : Biaya investasi mesin baru Rp.100.000.000 Harga jual investasi lama Rp. 35.000.000 Selisih Rp. 65.000.000 Tax loss, laba x tax Rp. 2.500.000 Pertambahan COF Rp. 67.500.000 • Jika investasi lama dijual dibawah nilai bukunya (terdapat kerugian atas penjualan aktiva lama), pertambahan COF menjadi Rp. 78.750.000 dengan rincian sebagai berikut : Biaya investasi mesin baru Rp. 100.000.000 Harga jual investasi lama Rp. 20.000.000 Selisih Rp. 80.000.000 Tax saving ; rugix tax Rp. 1.250.000 Pertambahan COF Rp. 78.750.000
2. Aliran Kas Masuk (Cash In Flow) Aliran kas masuk (CIF) berasal dari laba bersih setelah laba bersih itu ditambahkan kembali dengan biaya biaya yang tidak membutuhkan uang kas (noncash outlays expenses/NCOE) Dengan kata lain, cash in flow (CIF) merupakan normalisasi dari laba bersih atau cash operating profit after tax. Perhitungan untuk mencari CIF adalah sebagai berikut : CIF = EBIT (1- tax) + NCOE, CIF = EAT + i( 1 – tax) + NCOE CIF = EBDIT (1 – tax) + NCOE (1- tax) CIF dapat juga dihitung dengan cara lain , seperti cara dalam rumus sebagai berikut : CIF = {(S2-S1)- (C2 – C1) –(D2-D1)}(1-tax)+(D2-D1) Dimana : S1 : penjualan sebelum investasi baru S2 : penjualan sesudah investasi baru C1: biaya operasi sebelum investasi baru C2 : biaya operasi sesuadah investasi baru D1 : NCOE sebelum investasi baru D2 : NCOE sesudah investasi baru. 2.1.3 . Terminal Cash Flow . 3. Terminal cash flow merupakan aliran kas yang berhubungan dengan berakhirnya suatu penggunaan asset yang pada umumnya dengan cara memasukan nilai sisa (salvage value) dari asset. Dimana aset tetap dihitung besarnya harga jual setelah dipotong pajak, sedang modal kerja dihitung modal kerja akhir.
ARUS KAS DAN LABA RUGI Dalam analisis investasi banyak digunakan konsep arus kas untuk menilaianya . Oleh karena itu ada macam2 arus kas yang timbul dalam analisa investasi sbb: 1. Outlays , initial investment atau investasi awal adalah arus kas yang terjadi pada awal investasi (Untuk bangun pabrik, properti ) Sifat arus kas ini adalah outflow atau arus keluaran 2. Operating cash flow ,arus kas operasi 3. Terminal cash flow ,arus kas terminal Contoh : Batavia bergerak dibidang usaha pembuatan suku cadang Batavia merencanakan untukmelakukan investasi dalam rangka menambah kapasitas prosuksinya. Tingkat discount rate yang diinginkan 15% dan tingkat pajak30% Adapun proyeksi investasi sbb : Investasi awal Projeksi pendapatan & biaya 5th Aset tetap Pendapatan 220.000jt Harga beli mesin 250.000 jt Biaya – Kas 70.000 Umur 5 th -Penyusutan 50.000 Nilai sisa Laba sblm pajak 100000 Modal kerja Pajak (30%) 30000 Nilai awal modal kerja 50.000 jt Laba stlh pajak 70000 Nilai akhir investasi Arus kas Aset vtetap Pendapatan 220000 Nilai sisa modal kerja 50.000 jt Biaya Kas 70.000 Pajak 30000 Arus kas operasi 120000
Perhitungan Arus Kas
Tahun Investasi awal Modal kerja Arus kas operasi
0 (250000) ( 50000)
1
2
3
4
5
50000
120000 120000 120000 120000 120000 (300000) 120000 120000 120000 120000 170000
Pada tabel diatas terlihat umumnya dalam analisa investasi maka : a. Arus kas investasi diawal dituliskan negatif b. Arus kas operasi sepanjang umurnya (5 tahun) ditulis positif c. Arus kas tahun terakhir bertambah dengan pencairan modal kerja.
METODE2 KEPUTUSAN PENGANGGARAN MODAL 1. 2. 3. 4.
Payback period Net Present Value (NPV) Internal Rate of Return (IRR) Profitability Index
1.PAYBACK PERIOD (Periode Pengembalian) Periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan bisa kembali Contoh:
Cash inflows of $10.000 investment Year
Project A
Project B
1
5.000
1.500
2
5.000
2.000
3
2.000
2.500
4
-
5.000
5
-
5.000
• Rumus: Payback = tahun sebelum balik modal +biaya yang belum balik pada awal tahun/aliran kas pada tahun tsb
• Proyek A payback period = 2 tahun Proyek B payback period = 3.8 tahun • Makin pendek payback period makin baik.
Metode payback period menghitung secara cepat kas yang diinvestasikan akan kembali. Jumlah kas yang diinvestasikan diawal akan dipertemukan dengan kas yang diperoleh dari kegiatan operasi Dari kasus Batavia diketahui sbb: Tahun
0 1 2 3 4 5
Arus kas Per tahun (300000) 120000 120000 120000 120000 170000
Kumulatif
120000 240000 360000 480000 650000
Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai 300000 terjadi setelah tahun ke 2 tetapi sebeblum akhir tahun ke 3 Jadi 2,5 tahun = 2 + (300- 240)/120
Payback Period • Jika payback period suatu investasi kurang dari payback period yang disyaratkan, maka usulan investasi layak diterima semua. • Masalah2 dgn payback period: 1. Mengabaikan aliran kas masuk setelah periode cutofff. Contoh: $2000 di tahun 3 untuk proyek A diabaikan. Juga $5000 di tahun 5 untuk proyek B. Walaupun $5.000 diganti dgn $50.000, itu tidak mempengaruhi decision pada metode payback period.
2. Metoda payback tidak mempertimbangkan nilai waktu uang. Investment of $10.000 Year
Early Returns
Late Returns
1
$9000
1000
2
1000
9000
3
1000
1000
• Proyek pertama lebih bagus karena mendapatkan 9000 pada tahun pertama
2. Net Present Value (NPV) Adalah metode penilaian investasi yg menggunakan discounted cash flow. (mempertimbangkan nilai waktu uang pada aliran kas yg terjadi) Net Present Value - Present value of cash flows minus initial investments. Opportunity Cost of Capital - Expected rate of return given up by investing in a project
Langkah dalam analisis NPV 1. Menentukan arus kas investasi 2. Menentukan arus kas operasi selama umur investasi 3. Menghitung arus kas terminal 4. Menentukan discount rate 5. Menghitung net present value projek 6. Menilai kelayakan proyek Ad. 1 Arus investasi menunjukan besarnya kebutuhan investasi diawal pendirian Ad.2. Dalam meprojeksikan arus kas operasi umumnya dengan meprojeksikan laba rugi dahulu baru kemudian dikonversi menjadi arus kas. Dengan asumsi seluruh pendapatan diasumsikan pendapatan kas (tunai), seluruh biaya kecuali penyusutan dianggap biaya kas. Ad.3. Arus kas terminal merupakan arus kas yang terjadi diakhir umur investasi, biasanya diasumsikan pada akhir umurnya semua aset akan dijual. Namun karena modal kerja masih berada diperusahaan maka relatif tidak berubah. Ad.4 Tingkat discount reate ditentukan beberapa pertimbangan yaitu biaya modal, tingkat keuntungan industri dan biaya kesempatan. Tingkat diskon rate dapat dilihat pada tabel tersendiri.
Perhitungan Net presen value Batavia Discount rate : 15% Tahun Investasi awal Modal kerja Arus kas operasi
0 (250000) ( 50000)
1
2
3
4
5
50000
120000 120000 120000 120000 120000 (300000) 120000 120000 120000 120000 170000 Discount factor 1.0000 0,8696 0,7561 0,6575 0,5718 0,4972 Present value (300000) 104,348 90,737 78,902 68,610 84,520 Present value investasi (300000) tahun 0 Presnt value operasi Dan terminal 427.117 tahun 1 sampai 5 Net presnt value 127.117
Net Present Value Contoh Mungkin anda akan invest senilai $50 saat ini dan akan memperoleh $60 dxalam satu tahun. Apakah nilai kenaikan yang anda peroleh tersebut adalah merupakan return 10% yang diharapkan?
60 Profit = -50 + $4.55 1.10 This is the definition of NPV
$4.55 $50
Added Value Initial Investment
Net Present Value Rumus: NPV = PV - required investment
Ct NPV C0 t (1 r ) C1 C2 Ct NPV C0 ... 1 2 t (1 r ) (1 r ) (1 r )
Net Present Value Terminology C = Cash Flow t = time period of the investment r = “opportunity cost of capital”
• The Cash Flow could be positive or negative at any time period.
NPV Example Perusahaan anda mempunyai kesempatan untuk membeli gedung kantor. Anda akan mempunyai penyewa yang bersedia untuk membayar sebesar Rp16 jt per tahun selama 3 tahun. Pada akhir tahun ketiga anda memperkirakan akan bisa menjual gedung kantor itu senilai Rp 450 juta. Harga berapa yang anda mau bayar untuk gedung kantor itu? Rate of return yg diharapkan= 7%
Net Present Value $466,000
Example – continued (dalam ribuan) $16,000
Present Value 14,953 14,953 380,395 $409,323
0
1
$450,000
$16,000
2
$16,000
3
Apabila gedung kantor itu ditawarkan untuk dijual dengan harga Rp350 jt, apakah anda akan membelinya? Dan berapa nilai tambah (added value) yang dihasilkan oleh pembelian anda? (dalam ribuan) 16 ,000 16 ,000 466 ,000 NPV 350 ,000 1 2 (1 .07 ) (1 .07 ) (1 .07 ) 3 NPV 59 ,323
•
IRR 3. Internal Rate of Return Adalah tingkat r yang membuat NPV =0
•
Adalah tingkat discount (discount rate) yang menyamakan nilai sekarang dari aliran kas yang akan terjadi (PV inflows) dengan nilai sekarang aliran kas keluar mula2 (PV investment cost)
• •
PV (inflows) = PV (investment costs) Atau Internal Rate of Return (IRR) - Discount rate at which NPV = 0.
•
Mencari IRR dilakukan dengan prosedur coba2 (trial dan error)
•
Jadi, apabila present value terlalu rendah maka kita merendahkan IRR nya. Sebaliknya apabila PV terlalu tinggi, kita meninggikan IRRnya
Kembali pada c ontoh Batavia namun dengan , perhitungan NPV pada berbagai tingkat diskon. Dari sini dapat diketahui sbb: Semakin besar r akan semakin kcil NPV Apabila r ditambah terus maka akan sampai pada kondisi NPV negatif Terdapat kondisi dimana r akan menghasilkan NPV = 0 yaitu pada tingkat r diantara angka berapa itulah internal rate of return projek yang bersangkutan. Tahun 0 1 2 3 4 5
Arus kas (300000) 120000 120000 120000 120000 170000
Discount Rate
NPV
0% 350,000 5% 258,714 10% 185,940 15% 127,117 20% 78,967 25% 39,098 30% 5,735 IRR = 31,0% 35% (22,454) 40% (46,484) Ternyata IRR yang dihasilkan lebih besar dari yang dipersyaratkan semula yakni 15% jadi projek dapat diterima
Internal Rate of Return Contoh Anda dapat membeli sebuah gedung senilai $350,000. Dari investasi anda tersebut akan didapat setiap tahunnya $16,000 in cash flows selama tiga tahun. Setelah tiga tahun anda akan menjual gedung tersebut senilai $450,000. Apa yang dapat terlihat dari IRR investasi tersebut?
Internal Rate of Return 16,000 16,000 466,000 0 350,000 1 2 (1 IRR ) (1 IRR ) (1 IRR ) 3
IRR = 12.96%
IRR Kriteria penerimaan: Apabila suatu proyek mempunyai IRR lebih besar daripada biaya dana (cost of fund) maka proyek diterima. Ini berarti proyek menguntungkan karena ada kelebihan dana bagi shareholder setelah dana yg dihasilkan proyek digunakan untuk membayar modal. IRR dibandingkan dengan cost of fund atau hurdle rate.
Perbandingan antara Metode NPV dan IRR Apabila ada satu proyek yang independen maka NPV dan IRR akan selalu memberikan rekomendasi yang sama untuk menerima atau menolak usulan proyek tersebut. Tapi apabila ada proyek2 yang mutually exclusive, NPV dan IRR tidak selalu memberikan rekomendasi yg sama. Ini disebabkan oleh dua kondisi: 1. Ukuran proyek berbeda. Yg satu lebih besar daripada yg lain 2. Perbedaan waktu. Waktu dari aliran kas dari dua proyek berbeda. Satu proyek aliran kasnya terjadi pada tahun2 awal sementara yg proyek yg lain aliran kasnya terjadi pada tahun2 akhir Intinya: untuk proyek2 yg mutually exclusive, pilih proyek dengan NPV yang tertinggi.
4. Profitability Index Rumus PI = PV dari aliran kas y.a.d Investasi awal Tahun Investasi awal Modal kerja
0 (250000) ( 50000)
1
2
3
4
5
50000
Arus kas operasi
120000 120000 120000 120000 120000 (300000) 120000 120000 120000 120000 120000 Discount factor 1.0000 0,8696 0,7561 0,6575 0,5718 0,4972 Present value (300000) 104,348 90,737 78,902 68,610 84,520 Present value investasi (300000) tahun 0 Presnt value operasi Dan terminal 427.117 tahun 1 sampai 5 Provitability Index 1.424 Perbandingan PV operasi dengan Pvinvestasi dimana tanda negatif dihilangkan maka maka diperoleh nilai PI lebih besar 1 artinya perusahaan memperoleh PV operasi lebih besar dari PV investasi, jadi proyek masih layak.
Profitability Index Rumus PI = PV dari aliran kas y.a.d Investasi awal
Project L M N O P
PV 4 6 10 8 5
Profitability Investment Index 3 4/3 = 1.33 5 6/5 = 1.20 7 10/7 = 1.43 6 8/6 = 1.33 4 5/4 = 1.25
Proyek yang diterima adalah proyek yang mempunyai PI tertinggi
Penyelesaian soal. Investasi sebesar Rp.500.000.000,- terdiri dari modal kerja Rp.50.000.000,- dan modal tetap Rp.450.000.000,Penyusutan =(Rp.450.000.000,-- - Rp.100.000.000-)/5 = Rp.70.000.000,Aliran kas netto (proceeds) adalah: Keterangan Penjualan Biaya variable B.Tetap non penyusut B.Tetap penyusutan Laba seb. pajak Pajak 30% Laba netto Penyusutan Nilai residu Modal kerja Proceeds
Tahun 1
Tahun 2
Tahun 3
Tahun 4
Tahun 5
350.000.000 140.000.000 15.000.000 70.000.000 225.000.000 125.000.000 37.500.000 87.500.000 70.000.000 -
360.000.000 144.000.000 15.000.000 70.000.000 229.000.000 131.000.000 39.300.000 91.700.000 70.000.000 -
370.000.000 148.000.000 15.000.000 70.000.000 233.000.000 137.000.000 41.100.000 95.900.000 70.000.000 -
410.000.000 164.000.000 15.000.000 70.000.000 249.000.000 161.000.000 48.300.000 112.700.000 70.000.000 -
157.500.000
161.700.000
165.000.000
182.000.000
430.000.000 172.000.000 15.000.000 70.000.000 257.000.000 173.000.000 57.900.000 121.100.000 70.100.000 100.000.000. 50.000.000 341.000.000
a. Metode Payback Period. Investasi Proceeds tahun 1
Rp. 500.000.000 RP. 157.500.000
______
Rp.342.500.000 Proceeds tahun 2 Rp.161.700.000 __________ Rp. 180.800.000 Proceeds tahun 3 Rp. 165.900.000______________ Rp. 14.900.000 PBP = 3 tahun + 14.900.000/182.000.000 x 12 bln = 3 th 1 bln
Apabila target pengembalian investasi 4 tahun maka projek investasi tersebut layak dilaksanakan kna PBP lebih kecil dari target . b. Metode Net Present Value (NPV) Tahun 1 2 3 4 5
Proceeds Rp. 157.500.000 Rp. 161.700.000 Rp. 165.900.000 Rp 182.700.000 Rp. 341.100.000
DR =20% 0,833 0,694 0,579 0,482 0,402
PV dari Proceeds Rp. 131.197.500 Rp. 112.219.800 Rp. 96.056.100 Rp. 88.061.400 Rp. 137.122.000 ______________ Total PV dari proceed Rp. 564. 675.000 Investasi/Outlays Rp. 500.000.000 Net Presen Value Rp. 64.675.000 Oleh karena NPV > 0 atau positif maka proyek investasi layak dilanjutkan.
c. Metode Profitability Index (PI) Profitability Index(PI) = 564.675.000 / 500.000.000 = 1,13 jadi PI > 1 maka proyek layak dilaksanakan
d. Metode Internal Rate of return ( IRR) Tahun 1 2 3 4 5
Proceeds DR 20% PV dari Proceeds DR 30% PV dari proceeds Rp. 157.500.000 0,833 Rp. 131.197.500 0,769 121.117.500 Rp. 161.700.000 0,694 Rp. 112.219.800 0,592 95.726.400 Rp. 165.900.000 0,579 Rp. 96.056.100 0,455 75.484.500 Rp 182.700.000 0,482 Rp. 88.061.400 0,350 63.945.000 Rp. 341.100.000 0,402 Rp. 137.122.000 0,269 91.755.900 Total PV dari Proceeds Rp. 564.675.000 448.029.000 Investasi/ Outlays Rp. 500.000.000 500.000.000 Net Presen Value(NPV) Rp. 64.675.000 ( 51.970.000) IRR = 20% + 64.675.000/(564.675.000-448.029.000) (30%-20%) = 20% + 5,54 % = 25,54%. atau IRR = 30 % - 51.970.700 /(564.675.000-448.029.000)(30%-20%) = 30% -4,46% = 25,54%
Contoh Perluasan proyek direncanakan oleh PT Mercu Indonesia dan John Forest sebuah perusahaan patungan Indonesia Australia di Kalimantan. Riset dan laporan proyek dilakukan antara bulan Nopember 2012 sampai Pebruari 2013. Proyek ini berada di Banjarmasin dan akan memproduksi triplek medium density fibreboard dengan ukuran 920 mm x 1830 mm 3x6 FT 1220 mm x 1830 mm 4x6 FT 1220 mm x 1830 mm 4x8 FT Sumber bahan baku diperkirakan cukup ada di Kalimantan Jumlah investasi yang diburuhkan kurang lebih Rp 63. milyadr Dari analisa investasi maka pengaruh investasi tersebut ditahun keempat penjualan menhasikan net $ 33,1 jt dalam tahun keenpat. Adapun dampak perubahan kapasitas adalah sbb: Perubahan (%)
jumlah produksi(m3)
IRR (%)
ROI (%)
-50 -40 -30 --20 -10 0 -5 --10
54.000 64000 75000 86000 97000 100000 113000 110000
10,14 13,21 17,66 15,52 17,16 19,19 27,50 23,46
15,4 19,9 24,2 28,3 32,2 36,0 37,0 39,6
Payback period(th) 8,2 7,2 8,5, 5,9 5,4 5,0 4,6 4,6
Perubahan harga tiap2 m3 medium density terhadap kemampuan menghasilkan keuntungan adalah sbb: Perubahan (%)
Rata2 harga ($)
IRR (%)
ROI (%)
-25 -20 -15 --10 -5 0 5 10 15 20 25
230.0 245.4 260.7 276.1 241.4 306.7 322.1 332.4 352.8 368.1 383.4
11.4 13,6 15,7 17,7 19.7 21,6 25.2 27.0 28.9 27.0 28.7
16.7 20,7 24,6 28,6 32,3 36.0 39.6 43.2 46.7 50.2 53.6
Payback period(th) 8.4 7,4 6.5 5,9 5,4 5.0 4,6 4.3 4.1 3.9 3.7
Pertanyaan : Apakah menurut penilaian Sdr dengan angka2 evaluasi keuangan diatas proyek dianggap cukup layak untuk dilanjutkan ? Kira2 perubahan faktor apakah yang menyebabkan proyek menjadi layak.
PT. Mercubuana merencanakan sebuah projek investasi yang mebutuhkan dana investasi sebesar Rp 500.000.000,- Dari dana tersebut Rp.50.000.000 sebagai modal kerja dan sisianya sebagai modal tetap. Investasi diperkirakan mempunyai umur tehnis 5 tahun dengan nilai residu Rp 100.000.000 Metode penyusutan menggunakan metode garis lurus. Projeksi penjualan selama umur ekonomis adalah sebagai berikut : Tahun : 1 - Penjualan Rp.350.000.000 2 - Penjualan Rp. 360.000.000 3 - Penjualan Rp.370.000.000 4 - Penjualan Rp 410.000.000 5 - Penjualan Rp 430.000.000 Struktur biaya byang dikeluarkan adalah biaya variable 40% dari penjualan, biaya tetap Rp 15.000.000. Pajak 30% dan keuntungan yang diharapkan 30 %. Anda diminta untuk menganalisa dengan berbagai metode apakah rencana investasi tersebut layak dilaksanakan.
Risk and uncertainty Distinctive Strategy Management Risk and uncertainty
Estimasi hasil (Cash flow) Belum tentu sesuai dengan yang diharapkan Dapat diramal
Disebakan oleh faktorfaktor tertentu
Tidak dapat diramal
Risiko
Ketidakpastian
Definisi Risiko • Risiko itu ada jika pembuat keputusan (perencana proyek) mampu mengestimasi kemungkinan-kemungkinan (probabilitas) yang berhubungan dengan berbagai variasi hasil yang akan diterima selama investasi sehingga dapat disusun distribusi probabilitasnya.
Ukuran Penyebaran • Risiko dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang diperoleh dapat menyimpang dari hasil yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran • Alat statistika sebagai ukuran penyebaran, yaitu : – Varians – Standar deviasi
Risiko dan Waktu • Risiko adalah fungsi dari waktu • Distribusi probabilitas dari cash flow akan mungkin lebih menyebar sejalan dengan semakin lamanya waktu suatu proyek
Manajemen Risiko • Membuat rencana manajemen risiko merupakan pusat pengoperasian setiap bisnis yang sukses. Sebuah rencana yang benar-benar efektif akan membahas setiap bidang yang mungkin untuk informasi bisnis, karyawan, aset fisik, dan keuangan. Meskipun tidak mungkin untuk memprediksi semua sumber risiko, penting untuk mengurangi sebanyak mungkin untuk melindungi perusahaan dari kerusakan, kewajiban, dan sumber kerugian.
LATAR BELAKANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
Mengantisipasi adanya risiko yang akan terjadi pada setiap bidang kegiatan di Perusahaan
48
BIDANG RISIKO YANG DIIDENTIFIKASI
1. PRODUKSI 2. LINGKUNGAN 3. PEMASARAN 4. KEUANGAN 5. PENGADAAN 6. SUMBER DAYA MANUSIA 7. HUKUM & REPUTASI 8. PENGAWASAN
49
IDENTIFIKASI RISIKO IDENTIFIKASI RISIKO
PEMAHAMAN RISIKO
- Diskusi risiko yang ada
- Inventarisasi risiko - Pengumpulan, klarifikasi,
INVENTARISASI RISIKO
kompilasi, - Dikelompokan sesuai
PENGELOMPOKAN BIDANG RISIKO
bidang yaitu : bidang produksi, lingkungan, pemasaran, pengadaan, keuangan, SDM, Hukum & reputasi,, Pengawasan - Penyusunan daftar risiko
berupa “profil risiko” PENYUSUNAN DAFTAR RISIKO
50
PENGUKURAN RISIKO PENGUKURAN RISIKO
PENETAPAN MODEL/METODE
- Analisa kwantitatif, kwalitatif
& atau naratif sesuai kebutuhan - Kemungkinan /probabilitas
PENGUKURAN BESARNYA RISIKO
terjadinya - Seberapa besar dampaknya terhadap pencapaian target - Risiko = Kemungkinan X Dampak - jenis - Sumber
ANALISIS RISIKO
- Penyebab - Tingkat/besarnya risiko - Rencana pengendalian - Grafik dua dimensi
PEMETAAN & PENETAPAN PRIORITAS RISIKO
(kwantitatif & kwalitatif) - Dikatagorikan dalam 3 tingkatan risiko : tinggi, sedang, rendah
51
Nilai Risiko
Sumber
Penyebab
Akibat
Renca Kemun na gkinan penge ndalia n
Dampak
Tingk at risiko
Priorita s
DAMPAK: • Insignificant : dampak tidak significant • Minor : dampak kecil • Moderate : dampak sedang • Major : dampak besar • Catastrophic : dampak signifikan / sangat besar KEMUNGKINAN/PELUANG/PROBABILITAS: • Rare
: Kemungkinan terjadi sangat kecil (0 - 20%) • Unlikely : Kemungkinan terjadi sekali-kali (>20% - 40%) • Moderate : Kemungkinan terjadi sedang (>40% - 60%) • Likely : Kemungkinan terjadi sering (>60% - 80%) • Certain : Kemungkinan selalu/pasti terjadi (>80%-100%)
DAMPAK: • Insignificant : dampak tidak significant • Minor : dampak kecil • Moderate : dampak sedang • Major : dampak besar • Catastrophic : dampak signifikan / sangat besar KEMUNGKINAN/PELUANG/PROBABILITAS: • Rare
: Kemungkinan terjadi sangat kecil (0 - 20%) • Unlikely : Kemungkinan terjadi sekali-kali (>20% - 40%) • Moderate : Kemungkinan terjadi sedang (>40% - 60%) • Likely : Kemungkinan terjadi sering (>60% - 80%) • Certain : Kemungkinan selalu/pasti terjadi (>80%-100%)
53
Menetapkan Bisnis Manajemen Risiko • Berbagai faktor risiko yang berbeda dapat mempengaruhi kemampuan sebuah bisnis untuk beroperasi secara efektif. Manajemen risiko adalah suatu proses dimana risiko yang paling penting dapat diidentifikasi, diprioritaskan, dan dikurangi atau dihilangkan. Strategi digunakan untuk menangani risiko yang terurai menjadi empat kategori utama, yaitu :
Mengidentifikasi dan Mengelola Risiko • Proses untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko bisnis cukup standar dan terdiri dari lima langkah dasar. dimulai dengan mengidentifikasi risiko aset perusahaan. Selanjutnya, mengukur, dan memenuhi kemungkinan kerusakan. Kemudian, rencanakan strategi untuk membatasi kerusakan. Keempat, menerapkan strategi. Akhirnya, perusahaan dan manajer risiko harus terus memantau risiko untuk melihat apakah strategi yang dilaksanakan berjalan efektif.
Risiko Usaha untuk Keuangan dan Strategi • Risiko terhadap sumber daya keuangan sering diperlakukan berbeda dari sumber lain. Rencana manajemen risiko keuangan sering meliputi pedoman bagaimana membuat keputusan keuangan. Mereka juga menyusun seberapa besar resiko dan apa jenis risiko yang dapat diterima dan diambil oleh perusahaan.
Pengertian Risiko Bisnis • Risiko Bisnis secara sederhana dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatif pada operasi atau profitabilitas suatu perusahaan. Kadang-kadang disebut sebagai risiko perusahaan, risiko bisnis dapat menjadi hasil dari kondisi internal, serta beberapa faktor eksternal yang mungkin nyata dalam komunitas bisnis lebih luas. Menurut Kamus Bisnis, risiko bisnis adalah Probabilitas yang gagal dalam operasi organisasi dan lingkungan (seperti persaingan dan kondisi ekonomi yang buruk) yang dapat mengganggu kemampuan organisasi perusahaan untuk pengembalian investasi. Atau dengan kata lain adalah suatu keadaan tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan tersebut.
Hubungan risiko bisnis dan upaya keseimbangan aset dan effek • Secara umum, setiap investor akan mempertimbangkan hubungan efek perusahaan dan risiko bisnis yang terkait dengan perusahaan sebelum memilih untuk berinvestasi dalam masa depan perusahaan. Meskipun ada unsur risiko bisnis yang terkait dengan operasi perusahaan, manajemen yang tepat akan menghasilkan dan menciptakan keseimbangan antara aset dan efek yang akan membuat tingkat risiko bisnis rendah sehingga menarik entitas investor untuk mempertimbangkan investasi dana dalam operasi perusahaan.
Faktor eksternal- masalah permintaan barang dan pasar • Ada dua faktor dalam resiko bisnis yaitu faktor internal (dalam) dan eksternal (luar). Faktor luar memiliki kecenderungan yang lebih dominan. Salah satu resiko yang paling dominan adalah bahwa perubahan dalam permintaan untuk barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Jika perubahan itu positif, dan permintaan pasar mengalami peningkatan, maka resiko bisnis akan menurun. Sebaliknya, jika permintaan pasar menurun, baik karena persaingan bisnis atau perubahan kondisi ekonomi secara umum, maka faktor risiko untuk investor akan meningkat secara signifikan. Ketika faktor resiko perusahaan dianggap meningkat karena faktor luar yang berada di luar kendali dari perusahaan, maka kemungkinan untuk menarik investor baru sangat terbatas.
Faktor internal – masalah pemasaran yg kurang effektif • Faktor internal juga dapat mengakibatkan pengembangan risiko bisnis yang signifikan untuk investor. Misalnya jika penjualan lesu dapat dikaitkan dengan kegiatan pemasaran yang tidak efektif atau tenaga penjualan yang tidak berkinerja sesuai harapan, membuat perubahan dalam pendekatan pemasaran atau restrukturisasi usaha penjualan untuk meminimalkan persepsi resiko usaha pada pihak calon investor . Hal yang sama berlaku jika fasilitas manufaktur perusahaan tidak beroperasi secara efisien dan optimal. Pembenahan struktur operasional pabrik dan fasilitas akan menurunkan unsur risiko bisnis dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi pada tingkat yang sama produksi dan penjualan, yang pada gilirannya akan membuat perusahaan lebih menarik bagi calon investor.
Bisnis Tanpa Resiko • Bisnis tanpa risiko ibarat seperti memasak tanpa garam, atau hidup tanpa pasangan. Risiko hanyalah kemungkinan, dan tanpa adanya kemungkinan, maka tidak ada bisnis. Oleh karenanya perlu dipahami dan diterima segala faktor resiko yang akan timbul. Namun, tidak tertutup kemungkinan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan faktor resiko dalam bisnis dengan manajemen resiko yang baik dan terencana. Kita harus mengasumsikan bahwa setiap bisnis memiliki resiko, sehingga kita dapat mengelola untuk mengurangi ke titik hingga kita dapat menghilangkannya sama sekali. Jika kita tidak berpikir sejauh itu, maka kita melewatkan kesempatan untuk memanfaatkan dan mengelola risiko dengan cara positif.
Tingkat risiko dan hasil • Jadi, kita harus mengakui bahwa risiko adalah unsur penting salam menjalankan bisnis untuk mencapai hasil terbaik. Seperti pepatah dalam pasar asuran yang mengatakan “ Tidak ada yang namanya risiko buruk, yang ada adalah “ tingkat buruk ‘ Buat ruang dalam hidup dan bisnis anda yang hanya memiliki kesempatan 10% tingkat keberhasilan tetapi anda akan mendapatkan 10.000% jika anda mampu melakukannya. Kerjakan hal-hal kecil, lakukan hingga menjadi besar, hanya masalah waktu sampai anda akan melihat hasil yang sangat besar.” Dengan mengakui resiko adalah faktor penting dalam bisnis, maka anda memiliki kesempatan untuk mengurangi dan atau bahkan menghilangkan faktor risiko tersebut, dengan manajemen resiko yang terencana dengan baik.
Diversifikasi dan Risiko • Diversifikasi adalah berinvestasi pada berbagai jenis saham, dengan harapan jika terjadi penurunan pengembalian satu saham akan ditutup oleh kenaikan pengembalian saham yang lain • Bahwa risiko portofolio dipengaruhi oleh : – Risiko masing – masing saham – Proporsi dana yang diinvestasikan pada masing – masing saham – Kovarians atau koefisien korelasi antar saham dalam portofolio – Jumlah saham yang membentuk portofolio
Menetapkan Bisnis Manajemen Risiko • Berbagai faktor risiko yang berbeda dapat mempengaruhi kemampuan sebuah bisnis untuk beroperasi secara efektif. Manajemen risiko adalah suatu proses dimana risiko yang paling penting dapat diidentifikasi, diprioritaskan, dan dikurangi atau dihilangkan. Strategi digunakan untuk menangani risiko yang terurai menjadi empat kategori utama, yaitu :
1.Mengidentifikasi dan Mengelola Risiko • Proses untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko bisnis cukup standar dan terdiri dari lima langkah dasar. dimulai dengan mengidentifikasi risiko aset perusahaan. Selanjutnya, mengukur, dan memenuhi kemungkinan kerusakan. Kemudian, rencanakan strategi untuk membatasi kerusakan. Keempat, menerapkan strategi. Akhirnya, perusahaan dan manajer risiko harus terus memantau risiko untuk melihat apakah strategi yang dilaksanakan berjalan efektif.
2.Risiko Usaha untuk Keuangan dan Strategi • Risiko terhadap sumber daya keuangan sering diperlakukan berbeda dari sumber lain. Rencana manajemen risiko keuangan sering meliputi pedoman bagaimana membuat keputusan keuangan. Mereka juga menyusun seberapa besar resiko dan apa jenis risiko yang dapat diterima dan diambil oleh perusahaan.
3.Preferensi Investor Terhadap Risiko • Risk seeker – Investor yang menyukai risiko atau pencari risiko
• Risk neutral – Investor yang netral terhadap risiko
• Risk averter – Investor yang tidak menyukai risiko atau menghindari risiko
Preferensi Investor Terhadap risiko Tingkat pengembalian Risk averter C2 Risk neutral B2 C1 B1 A2
Risk seeker
A1
1
2
Risiko
4.Konsep Dasar Resiko • Ditujukan untuk : - Menilai risiko dari asset sebagai individual – risk of single asset - Menilai risiko dari asset sebagai suatu kelompok – risk of portfolio of assets
Sumber risiko investasi dlm saham • Risiko bisnis risiko utk menjalankan suatu bisnis di industri tertentu. • Risiko suku bunga perubahan suku bunga mempengaruhi return saham, jika suku bunga naik, maka harga saham akan turun, ceteris paribus. • Risiko pasar fluktuasi pasar scr keseluruhan yg memengaruhi return investasi yg terlihat dr perubahan indeks pasar faktor ekonomi, politik, kerusuhan, dsb
70
Sumber risiko investasi dlm saham • Risiko inflasi / daya beli penurunan daya beli akan membuat investor meminta kenaikan return atas investasi • Risiko likuiditas kecepatan sekuritas utk diperdagangkan di pasar sekunder volume perdagangan • Risiko mata uang perubahan mata uang suatu negara dgn mata uang negara lainnya. • Risiko negara (country risk) kondisi perpolitikan suatu negara
71
Jenis risiko dlm konteks portofolio • Risiko sistematis (Systematic risk) risiko yg tdk dpt dihilangkan dg melakukan diversifikasi; berkaitan dg faktor makro ekonomi yg mempengaruhi pasar (misal: tingkat bunga, kurs, kebijakan pemerintah) disebut jg sbg nondiversifiable risk, market risk, atau general risk.
72
Pasar Modal: Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yg efektif untuk menarik dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan ke sektor-sektor produktif. Manfaat bagi dunia usaha: Melalui pasar modal perusahaan dapat memperoleh dana pinjaman (Obligasi/ sekuritas kredit) maupun dana equity (saham). Manfaat bagi investor: Pasar modal merupakan sarana investasi yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Manfaat bagi penunjang pasar modal: Berkembangnya pasar modal, maka lembaga-lembaga penunjang pasar modal menuju profesionalisme dalam memberi pelayanan sesuai bidangnya. Manfaat bagi pemerintah: Pasar modal merupakan salah satu sarana dalam memobilisasi dana masyarakat, guna membantu pembiayaan dana pembangunan. 23-Apr-15
Financial Management
73 of 13
Investment Strategy Distinctive Strategy Management Investment Strategy
BANK
PENGENALAN INVESTASI dan strategi investasi
DEPOSITO atau SAHAM ??
Definisi Investasi • • • • • •
Komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya yg dilakukan pd saat ini dg tujuan mendapatkan keuntungan di masa yad. Penundaaan konsumsi skrg utk digunakan dlm produksi yg efisien selama periode waktu tertentu Investasi hrs dibedakan dari spekulasi. Spekulasi mencakup pembelian aktiva yang dapat dijual dengan harapan memperoleh keuntungan yg cepat dari kenaikan harga aset tersebut dlm waktu beberapa minggu atau bulan. IRS (Internal Revenue Service) mendefinisikan investasi sbg kepemilikan aset > 6 bulan Investasi dpt dilakukan pd aset riil ( tanah, emas, bangunan) dan aset finansial (saham, obligasi, deposito, sekuritas derivatif) yang biasa diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang.
Tujuan berinvestasi • Meningkatkan kesejahteraan dg berinvestasi dana yg tdk dikonsumsi skrg diharapkan memberikan peningkatan konsumsi di masa yad. • Menghindari risiko penurunan nilai kekayaan/hak milik karena pengaruh inflasi • Penghematan pajak fasilitas penghindaran pajak utk jenis investasi tertentu
Dasar Keputusan Berinvestasi • Return (imbal hasil) tingkat keuntungan investasi mrpkn kompensasi atas opportunity cost dan risiko penurunan daya beli akibat inflasi. • Expected return vs realized return • Risk (risiko) kemungkinan perbedaan return yg diharapkan dg return aktual • High risk high return
Hubungan risiko dg return yg diharapkan Exp return
Future contracts Option
Int’l equity
stocks
Gov bonds
Firms bonds/obligas i
Risk free
Risk
Proses keputusan investasi • Penentuan tujuan investasi; tergantung kpd investor (misalnya memperoleh penghasilan pd usia pensiun) • Penentuan kebijakan investasi penentuan alokasi aset yg akan dijadikan objek investasi (apakah saham, deposito, bangunan) • Pemilihan strategi portofolio strategi portofolio aktif vs strategi portofolio pasif
• Pemilihan aset dlm portofolio mencari kombinasi portofolio yg plg efisien • Pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio melakukan benchmarking (biasanya dilakukan dg membandingkan dg indeks portofolio pasar)
STRATEGI INVESTASI
TUJUAN
STRATEGI INVESTASI
AKTIF/PASIF
RESIKO
JANGKA WAKTU
82
TUJUAN INVESTASI • Alasan dilakukannya investasi • Target hasil meliputi ekspektasi return dan toleransi resiko • Elemen dasar tujuan yaitu mendapatkan capital gain, return atau konservasi modal • Pertimbangan meliputi : sumber daya, resiko dan pola waktu 83
KONSEP DANA SISA • Individual 6 x 1 bulan biaya hidup keluarga Deposito • Perusahaan 12 – 18 x OH/bulan perusahaan Deposito 84
TOLERANSI RESIKO : Jika umur anda
Alokasi
18 – 35
20% Deposito, 10% Obligasi, 70% Saham (0,7 Growth; 0,3 Blue Chips dan 1st Layer dll)
35 – 50
40% Deposito, 10% Obligasi, 50% Saham (0,5 Growth; 0,5 Blue Chips dan 1st Layer dll)
>>>50
60% - 70% Deposito; Sisanya Blue Chips
85
BATASAN INVESTASI • Ketentuan yang membatasi investasi • Batasan eksternal berupa UU dan PP yang mengatur tentang Bursa • Batasan internal • Time horizon • Kebutuhan likuiditas 86
ANALISIS INVESTASI • Analisis Fundamental Didasarkan pada faktor-faktor fundamental perusahaan seperti : prospek, usaha, manajemen, kinerja keuangan dll
• Analisis Teknikal Didasarkan pada pergerakan pasar dengan menggunakan pendekatan statistik dalam pengelolaan data untuk melihat : kekuatan pasar dan kecenderungan 87
TIMING
Falling Inflation
Big Cap Growth Stocks
Small Cap Growth Stocks
Short Term Bond
Short Term Bond
Economy Slowing Down
Economy Speeding Up
Big Cap Value Stocks
Small Cap Value Stocks
Short Term Bond
Short Term Bond
Rising Inflation
88
Terima Kasih Mochamad Heriyanto Permana, S.Sn.