Distinctive Strategy Management Modul ke:
11
Corporate and Business Strategy Corporate restructuring strategy Corporate reengineering strategy Strategy for competing in turbulent high velocity market
Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Master Management
DR.H. Triyanto Ir. MBA
Corporate dan Business Strategy Distinctive Strategy Management Corporate dan business strategy
Corporate strategy merupakan strategi yang harus diputuskan dan dipilih oleh pimpinan segera setelah mengetahui posisi bisnisnya dan oleh karena itu perlu diketahui arahnya kemana ? Dibawah ini disajikan pilihan2 strategi korporasi sbb: Pengembangan korporate Korporate restructuring ,strategi ini meliputi serangkaian keputusan dan transaksi yang luas, seperti perubahan organisasi dalam perusahaan itu sendiri, pengurangan sejumlah pengeluaran kas akibat over, dan memperoleh atau pengambilalihan unit bisnis. Korporate restructuring mempunyai beberapa dimensi yangsaling berhubungan seperti ,( Organisasi restructuring), berkenaan dengan perubahan organisasi perusahaan terutama untuk peningkatan effisiensi pada level corporate, (Financial restrukturisasi) ,berkenaan dengan upaya mengurangi biaya yang sifatnya tunai yang dapat menciptakan perbaikan kesehatan keuangan perusahaan.(Portofolio restructuring), berkenaan dengan penambahan atau pengurangan portofolio perusahaan dengan tujuan untuk mempertinggi /meningkatkan nilai level corporate. •
Strategy Alternatif (corporate profile), atas dasar analisa SWOT akan disajikan pilihan basis bisnis dan industry yang akan digunakan untuk bersaing dipasar. Secara umum perusahaan akan mempunyai 3 (tiga) opsi yakni, (single bisnis/industry) , sepanjang diketahui bahwa bisnisnya akan menguntungkan dengan konsentrasi atau spesialisasi dalam satu produk. ,(multi bisnis dengan produk yang masih berhubungan satu sama lain ), bila kondisi kekuatan dan kelemahan menunjukan bahwa ada kemungkinan untuk peningkatan penggunaan fixed cost yang lebih effisiensi untuk multi bisnis., (multi bisnis dengan produk yang sma sekali tidak ada hubungan satu sama lain) •
•Growth strategi, sering digunakan dalam peminlihan untuk peningkatan profit, penjualan, market share atau menurukan biaya oerasi per unit, Adapun jalan yang digunakan melalui (1) Internal growth, pencapaian tujuan melalui peningkatan penjualan, kapasitas produksi, kekuatan bekerja. Hal ini yg menjadi pendukung agar dapat dipertahankan kultur oganisasi, effisiensi, kualitas, dan image yang merupak unsure internal perusahaan. Pertumbuhan internal juga dapat dicapai melalui meng create bisnis baru, baik dengan horizontal maupun vertical. Horisontal internal growth yaitu dengan membuat usaha baru yang produknya berhubungan atau tidak berhubungan , dan atau sama dengan bisnis atau produk yang sudah ada. Adapun vertical internal growth mengacu pada mecreate bisnis yang masih berda diantara chanel disytribusi yang ada. Kelemahan dari pertumbuhan internal adalah peningkatan biaya level kekuasaan. (2) Horisontal integrasi meliputi pertumbuhan dengan mengakuisisi atau mengcreat perusahaan lain diantara line bisnis yang sama . Dari sini akan diperoleh keuntungan dari sinergi yang dilakukan, Adapun specific hasil yang diperoleh biasanya merupakan : (a) peningkatan market share, oleh karena itu biaya rendah melalui skala ekonomi. (b) mengembangkan leverage yang lebih besar untuk menawarkan kepada suppleier dan konsumen. ( c) mempromosikan produk yang lebih effiesien dan keuntungan dalam mengakses saluran distribusi. (d) meningkatkan fleksibilitas operasional. Contoh strtegi merger, antitrust. (3) Diversifikasi , ini terjad apabila ada satu perusahaan mengakuissi perusahaan lain didalam industry yang sama atau diluar industry yang ada, dengan melalui pemabyaran tunai atau saham atau kombinasinya. Ada 4 (empat ) macam bentuk diversifikasi yaitu (a) horizontal diversifikasi yang ada hubungan produknya/bisnisatau konsentrate diversifikasiyang merupakan akuissi dalam tehnologi, pasar dan produk (b) diversifikasi conglomerate , dimana satu perusahaan besar mengakuissi bisnis lainuntuk memberikan peluang investasi kepadanya. Dinisi focus pada penciptaan sinergi produk, pasar dengan usaha yang ada. Jadi bisa high cas/low opportunity, low cash / high opportunity atau antara perusahaan yang bebas hutang dan yang leveragenya tinggi.
•Stabity strategy, mengusahakan hanya memelihara usaha /bisnis yang ada saat ini dengan alas an, (1)indistri yang ada lingkunganya tidak meningkat atau perlahan peningkatanya. (2)Selain itu ada kecenderungan biaya yang dikeluarkan untuk produk akannlebih tingi dari benefit yang ada.(3) perusahaan harus percaya bahwa pertumbuhannya rendah dari pada meningkatkan kualitas dan service. •Retrenchment strategy, bila perusahaan melihat bahwa kinerja yang diharapkan sangat rendah. Sehingga menurukan laba.karena adanya resesi ekonomi, produksi yang tidak efisien, terobosan dari pesaing. Ada 3 (tiga) macam golongan yaitu,(1) turn around, yaitu dengan melakukan pengurangan biaya dengan penciutan karyawan, leasing,memperpanjang umur mesin ddl , melakukan pengurangan aktiva.(2) Divestasi, apabila upaya turn around gagal maka maka dilakukan penjualan perusahaan untuk memperbaikan arus kas perushaan. (3) likwidasi, disini perusahaan akan menjual seluruh atau sebagain perushaan bukan sebagai going concern
Bisnis strategi merupakan pilhan strategi guna memperoleh competitive advantage, dibawah merupakan pilihan 2 untuk bisnis kecil dan besar •Generic strategy untuk bisnis kecil Unit bisnis adalah suatu subsistem organisasi yang mempunyai pasar, competitor, dan misi yang lain dari subsistem lainnya. Jadi umpama nya perusahaan A single perusahaan dengan operasi single bisnis/produk dalam satu industry ini juga disebut bisnis unit dimana level korporat dan level bisnis strateginya adalah sama. Dalam hal manager dapat memilih satu dari 7generic startegi yang ada sbb: •Nice low cost strategy, menekankan untuk bertahan dalam kondisi overall cost low dan segmen pasar yang sempit. Biasanya pasar demikian disebut dengan niche low cost bisnis. •Nice differentiation strategy, diperunbtukan untuk produk2 yang mempunyai perbedaan yang tinggi. Nice low cost/differensiasi strategy,(1) penekanani kualitas tinggi, disini tidak hanya meningkatkan output produknya ditingkat kualitas tetapi juga menurangi cost (2) proses inovasi , disini ditekankan pada peningkatan efisiensi dan distribusi operasional.(3) produk inovasi , seperti rokok filter dengan mengurangi tembakaunya. (4) penekanannya pada organisasi dan image produk, bagaimana perusahaan dapat mampu meningkatkan sesuatu agar image perusahaan naik disbanding competitor
•Generic strategi untuk bisnis besar. •Low cost strategi, penekananya adalah market share besar dan volume harus sesuai dengan skala economi. •Diffreresiasi strategy, penekanannya harus pada produk yang uniq, service yang baik. Produk yang kualita tinggi akan dibayar oleh cutomer yang mau membayar tinggi. •Low cost/ differentiasi strategy, penekananya adalah mencoba berupaya untuk menkan biaya dengan tampil beda •Multiple strategi, penekananya disini adalah bagaimana bisnis dapat menerima dan mengantisipasi pasar baik diperlukan inovasi produk maupan biaya rendah termasuk pelayanan. Contoh hotel dengan MICE
Corporate Restructuring Strategy Distinctive Strategy Management Corporate Restructuring Strategy
Any change in a company’s: 1. Capital structure, 2. Operations, or 3. Ownership that is outside its ordinary course of business. So where is the value coming from (why restructure)?
Penambahan penjualan dan operasi ekonomi* Meningkatkan menagemen Information effect Transfer kesehatan modal Alasan pajak Tambahan ratio hutang
Penambahan penjualan dapat terjadi karena tambahan market share, peninkatan tehnologi produk, dan mengisi adanya gap dalam produk. Economi operasi dapat meningkat karena menghilangkan duplikasi fasilitas atau operasi dan personil Synergy – Economies realisasi dalam merger dimana gabungan dari kinerja perusahaan terpisah.
Economies of Scale -- biya menjadi turun dengan meningktanya vulume produksi
Horizontal merger: best chance for economies Vertical merger: may lead to economies Conglomerate merger: few operating economies Divestiture: reverse synergy may occur
Pemotongan Biaya
Restrukturisasi dengan jalan menjual beberapa bisnisnya, spin off, likuidasi, rekayasa ulang (reengineering), atau penurunan skala usaha (downsizing)
Macam macam bentuk restrukturisasi Restrukturisasi atau disebut perampingan (downsizing) , penataan (rightzising) atau pengelompokan kembali (delayering)., menyangkut pengurangan ukuran perusahaan dalam hal jumlah karyawan, jumlah divisi atau unit, serta jumlah tingkat hirarki dalam struktur organisasi perusahaan. Pengurangan dalam ukuran ini dimaksudkan untuk meningkatkan effisiensi dan effektivitas. Restrukturisasi berkaitan dengan kepentingan pemegang saham dan bukan kepetingan karyawan. Restrukturisasi merupakan salah asatu strategi yang digunakan perusahaan untuk memperbaiki kinerja mereka yakni dengan memperbaiki masalah yang diciptakan oleh diversifikasi yang tidak tepat atau berlebihan. Mengecilkan ukuran perusahaan yaitu serangkaian tindakan mengurangi karyawan dan tingkat hirarki.
.‘
Downscoping mengecilakn ruang lingkup perusahaan merupan bentuk kedua dengan melepas bisnis2 yang tidak berjaitan sehingga pimpinan dan manager dapat memusatkan kembali perhatian pada bisnis intinya. Leveraged Buyout adalah strategi restrukturisasi melalui Lbo yakni sebuah perusahaan dibeli shg dapat menjadi sebuah entitas prvat. LBO bisa buyout managemen(MBO) atau employee buyout (EBO) ataupun whole firm (seluruh perusahaan)
Restrukturisasi dan hasilnya ALTERNATIF
DOWNZISING
DOWNSCOPING
LEVERAGED BUYOUT
HASIL JANGKA PENDEK MENGURANGI BIAYA TENAGA KERJA MENGURANGI BIAYA UTANG
PENEKANAN PADA KONTROL STRATEGIS BIAYA UTANG YANGTINGGI
HASIL JANGKA PANJANG KEHILANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KINERJA YANG LEBIH RENDAH KENERJA YANG LEBIH TINGGI RISIKO YANG LEBIH TINGGI
Gejala penurunan kondisi keuangan dapat terlihat dari : 1. Penurunan posisi kas yang ditandai oleh penurunann jumlah saldo kas/ bank dari tahun ketahun. 2. Semakin panjangnya jangka waktu tagihan piutang dagang 3. Menurunnjya likuiditas keuangan yang ditandai oleh menurunja rasio perbandingan jumlah harta lancar dan utang lancar 4. Penurunan jumlah laba saebelum pajak dari tahun ketahun. 5. Menurunnya harga saham yang diperdagangkan di bursa effek. 6. Timbulnya kecenderungan insolvensinya perusahaan terlihat dari jumlah uang kas/bank yang masuk ditambah saldi kas yang dimiliki sudah tidak cukup untuk membayar utang lancar sehingga perusahaan harus melakukan tindajan koreksi. Penurunan kinerja bisnis 1. Menurunja jumlah penjualan produk 2. Peningkatan jumlah piutang dagang secara tidak proporsional 3. Peningkatan jumlah persediaan 4. Struktur pendanaan yang kurang sehat 5. Peningkatan jumlah biaya operasional 6. Menyalah gunakan harta perusahaan 7. Krsis ekonomi moneter 8. Kehidupan politik Nasional dan Internasioanl 9. Bencana alam
Strategi Restrukturisasi. Faktor2 yang mempengaruhi pilihan strategi adalah sbb: a) Tingkat krisis yasng dihadapi perusahaan b) Penyebab utama krisis tersebut c) Pengorbanan apa yang harus diberikan pemilik perusahaan d) Manfaat apa yang diperkirakan dapat doperoleh.
Bentuk restrukturisasi yang banyak digunakan sbb: 1. Penataan kembali harta perusahaan 2. Divestasi, memperbaiki likuiditas denga cara menjual sebagian hak kepemilikan perusahaann kepada pihak ketiga (menjual bagian tertentu,partial selloffs, menjual anak perusahaan ,spinoffs,menjual saham biasa kepada publik, equity cash out, IPO) 3. Restrukturisasi keuangan 4. Reorganisasi perusahaan
Corporate Reengineering Strategy Distinctive Strategy Management Corporate Reengineering Strategy
REKAYASA ULANG Rekayasa ulang (reengineering) lebih berfokus pada kepentingan karyawan dan konsumen daripada kepentingan pemegang saham. Rekayasa ulang disebut juga managemen proses, inovasi proses, atau merancang ulang proses adalah menyangkut menysusun ulang atau merancang ulang tugas, kerja dan proses demi peningkatan atau perbaikan biaya,kualitas,layanan dan kecepatan. Rekayasa ulang biasanya tidak mempengaruhi struktur atau bagan organisasi dan juga tidakmenimplikasikan hilangnya pekerjaan atau pemecatan karyawan. Jadi justru berfokus
Tujuan 1. Peningkatan produktivitas 2. Pengoptimalan nilai bagi para pemegang saham 3. Pencapaian hasil yang luar biasa 4. Pengkosolidasian fungsi fungsi 5. Pengurangan kegiatan yang tidak perlu Unsur unsur pokok 1. Visi yang berani 2. Rancangan yang sistematik 3. Maksud dan mandat yang jelas 4. Metodologi yang spesific 5. Lkepemimpinan yang effektif Model rekayasa ulang • Tahap 1. Menciptakan visi dan menetapkan tujuan • Tahap2 Benchmarking dan mendefinisikan keberhasilan • Tahap 3 Melakukan inovasi proses • Tahap 4 Mentransfoermasikan organisasi • Tahap 5 Memantau proses yang direkayasa ulang
Lima tahapan dan kelom[ok proses Rekayasa Ulang. Tahap 1 Menciptakan visi dan tujuan
Tahap 2
Benchmarkin g praktek
Tahap 3 Mengkonsptu alisasikan proses
Tahap 4 Mentrasporta sikan operasi
Tahap 5 Menye mpurna kan proses
Mengidentifik Mengidentisif Memetakan asi peluang ikasi praktek proses yang baik
Mentrasforma Memant sikan struktur au perbaik an
Membentuk tim rekayasa ulang
Meniai tehnologi informasi
Menguji prose prototip
Mengimplem entasikan proses yg direkayasa ulang
Mengkomuni kasikan visi
Menetapkan sasaran kinerja
Menyempurn akn prose prototip
Membangun infrastruktur
Merekayasa ulang tehnologi
Mentras fer pembel ajaran yang didapat
Strategic Acquisition -- Occurs when one company acquires another as part of its overall business strategy.
When the acquisition is done for common stock, a “ratio of exchange,” which denotes the relative weighting of the two companies with regard to certain key variables, results. A financial acquisition occurs when a buyout firm is motivated to purchase the company (usually to sell assets, cut costs, and manage the remainder more efficiently), but keeps it as a stand-alone entity.
Strategy for competing in turbulent high velocity market Distinctive Strategy Management Strategy for competing in turbulent high velocity market
Seeking your golden time
Strategies for
competing in turbulent
high velocity market To getting your live a beautiful life.
Beberapa kiat investasi di tengah gejolak ekonomi saat ini Pertama, pastikan portofolio terdiversifikasi dan terstruktur dengan baik. Jangan panik dan emosi dalam kondisi pasar menurun. Tetap fokus kepada tujuan jangka panjang dan jangan biarkan rasa takut mempengaruhi keputusan investasi Anda. Kedua, buatlah portofolio yang sesuai profil risiko Anda sehingga lebih mudah mencapai tujuan investasi dengan risiko yang minimal. Ketiga, tidak rakus bila sudah meraih target keuntungan. Anda jangan fokus memperoleh tingkat pengembalian yang tertinggi dengan risiko yang tinggi karena potensi kegagalannya tinggi pula. Keempat, selalu "know what you buy and only buy what you know". Anda harus tahu produk investasi apa yang dibeli dan mengapa produk itu dipilih. Kelima, disiplin dan tidak serakah. Percayalah rezeki sudah ada yang mengatur, tapi tugas kita adalah berusaha melakukan yang sebaik-baiknya. Rencanakan seperti, diversifikasi, alokasi aset, metode investasi reguler dan lain-lain, tetap berpikir rasional dalam proses pengambilan keputusannya. Ingat seeking your golden time!and to getting your Live a beautiful life.
Grafik 1: Pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan di berbagai belahan dunia
Sumber: International Monetary Fund
Sumber: International Monetary Fund
Selain itu, harga minyak dunia juga saat ini sudah turun di bawah $100/barrel, sehingga tekanan terhadap inflasi juga berkurang. Bank Indonesia pun tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5,75% dan ini diharapkan dapat membantu menopang pertumbuhan ekonomi.
Beberapa kiat investasi di tengah gejolak ekonomi saat ini Pertama, pastikan portofolio terdiversifikasi dan terstruktur dengan baik. Jangan panik dan emosi dalam kondisi pasar menurun. Tetap fokus kepada tujuan jangka panjang dan jangan biarkan rasa takut mempengaruhi keputusan investasi Anda. Kedua, buatlah portofolio yang sesuai profil risiko Anda sehingga lebih mudah mencapai tujuan investasi dengan risiko yang minimal. Ketiga, tidak rakus bila sudah meraih target keuntungan. Anda jangan fokus memperoleh tingkat pengembalian yang tertinggi dengan risiko yang tinggi karena potensi kegagalannya tinggi pula. Keempat, selalu "know what you buy and only buy what you know". Anda harus tahu produk investasi apa yang dibeli dan mengapa produk itu dipilih. Kelima, disiplin dan tidak serakah. Percayalah rezeki sudah ada yang mengatur, tapi tugas kita adalah berusaha melakukan yang sebaik-baiknya. Rencanakan seperti, diversifikasi, alokasi aset, metode investasi reguler dan lain-lain, tetap berpikir rasional dalam proses pengambilan keputusannya. Ingat seeking your golden time!and to getting your Live a beautiful life.
STRATEGI UMUM BAGI INVESTOR Apabila kebutuhan akan direalisasikan dalam jangka waktu kurang dari setahun, maka dana yang harus Anda siapkan dalam bentuk tabungan atau deposito. Jika aset sudah telanjur ditempatkan di saham dan posisinya sedang rugi, maka Anda terpaksa menggunakan dana darurat sebagai dana talangan untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Bila dana darurat itu pun tidak tersedia, maka tidak ada jalan lain yang dapat dilakukan selain melikuidasi investasi tersebut meski harus menderita realized loss. Nah, jika aset investasi tidak akan dipergunakan dalam setahun ke depan, Anda tidak perlu terlalu panik dengan penurunan nilai investasi. Ada beberapa langkah yang dapat diambil investor dalam kondisi pasar yang menurun dan fluktuatif. Selama masih sesuai dengan alokasi portofolio investasi, sebenarnya Anda dapat mengambil potensi keuntungan. Misalnya, Diana memiliki investasi di reksadana saham yang saat ini nilainya Rp 30 juta. Total modal yang dikeluarkan selama melakukan investasi berkala adalah Rp 25 juta. Berarti Diana dapat merealisasikan keuntungan Rp 5 juta. Kemudian, memindahkan keuntungan tersebut ke deposito atau reksadana pasar uang. Yang harus dicamkan adalah, keuntungan tersebut tidak digunakan untuk pembelian konsumtif
Kapanmembeliataumenjual? Jika sekarang Anda mempunyai rezeki berlebih yang ingin diinvestasikan, saya sangat menyarankan untuk melakukan alokasi aset investasi terlebih dahulu. Sederhananya, setiap orang pasti mempunyai dua tujuan finansial, yaitu dana darurat dan dana hari tua. Periksa apakah saldo tabungan dan investasi Anda sudah sesuai kebutuhan. Jika belum, maka dana lebih ini harus diprioritaskan untuk tujuan tersebut. Pekan lalu, harga emas terus bergerak naik sedangkan indeks harga saham gabungan (IHSG) bergerak sebaliknya. Dalam kondisi seperti ini, apa yang harus dilakukan? Wajib berpegang pada prinsip tujuan finansial, yakni kapan dana tersebut akan digunakan kembali. Kalau mau digunakan sebulan lagi, maka jangan tergoda untuk membeli emas karena tidak sesuai dengan tujuan finansialnya. Misalnya, dana Rp 50 juta untuk diinvestasikan danproduk sudah memilih produk Jika sudahAda menentukan jangka waktu, sekarang pilih keuangan yang investasi yangkondisi sesuaisedang dengan tujuan Pilihan pada turun. membeli sesuai. Karena naik makafinansial. harus hati2 sebabjatuh pasti akan logam mulia. Jadi, setiap minggu di hari yang sama, harus membeli lima gram emas sampai dana Rp 50 juta tersebut habis dialokasikan. Pastikan Anda membeli di hari yang sama, dan usahakan jangan membeli di hari Senin atau Jumat. Ini juga dapat diterapkan jika Anda memilih investasi reksadana. Gunakan strategi yang sama untuk satu produk reksadana.
Strategi Investasi di Tengah Gonjang Ganjing Perekonomian Dunia Krisis finansial global telah berdampak pada pasar keuangan global. Kepercayaan investor menurun. Bursa saham di berbagai negara pun berguguran, tak terkecuali di Indonesia. Banyak investor menderita kerugian besar akibat anjloknya pasar modal. Dalam situasi seperti ini, investor mempunyai sikap bermacam-macam. Ada yang buru-buru menjual saham, ada yang bertahan, ada pula yang malah menambah jumlah investasinya. Faktor eksternal vs. internal Jika kita pilah-pilah, penyebab gonjang-ganjing perekonomian dan pasar modal saat ini dapat kita kelompokkan ke dalam faktor-faktor eksternal (di luar Indonesia) dan internal (di dalam negeri). Dari segi eksternal, pertumbuhan ekonomi di berbagai belahan dunia saat ini mengalami perlambatan. Laporan economic outlook terkini misalnya dari International Monetary Fund (IMF) dapat diketahui bahwa seluruh dunia mengalami perlambatan ekonomi, bahkan di zona Euro terjadi kontraksi: Amerika Serikat, yang sejak tahun 2008 mengalami resesi setelah tertimpa krisis kredit perumahan, terus menumpuk utang sebagai usaha untuk memulihkan perekonomiannya. Meski pemerintah Amerika Serikat telah menerapkan kebijakan penggelontoran likuiditas (Quantitative Easing/QE) sampai dua kali, ditambah dengan operasi bank sentralnya (US Federal Reserve) yang dikenal dengan sebutan Operation Twist, ternyata pemulihan ekonomi Amerika Serikat berjalan lambat. Angka pengangguran masih bertengger di level 8% sementara pertumbuhan PDB masih berkisar di level 2%.
Zona Euro mengalami masalah yang tidak kalah pelik, mungkin malah lebih mencekam saat ini, ditengarai oleh prospek keluarnya Yunani dari Euro serta program penyelamatan perbankan Spanyol. Dalam beberapa bulan terakhir terjadi arus keluar dana dari negara-negara Euro yang bermasalah (Portugal, Irlandia, Italia, Yunani dan Spanyol atau PIIGS) masuk ke negara-negara Euro yang relatif lebih kuat seperti Jerman dan Perancis, sehingga memicu krisis perbankan, terutama di Spanyol dan Yunani. Mencermati fakta dan data tersebut di atas, kondisi Amerika Serikat dan zona Eropa pelik sehingga pemulihan akan berjalan lambat. Arus berita baik dan buruk akan dating silih berganti sehingga menimbulkan gejolak/volatilitas di pasar modal. Menurut pendapat kami, volatilitas pasar masih akan terus berlanjut sampai paling tidak akhir dari paruh pertama tahun ini. Jika faktor-faktor eksternal tersebut di atas tampak begitu suram, maka di sisi internal kondisi Indonesia ternyata tidaklah demikian adanya. Malah jika kita telaah lebih lanjut, Indonesia sebenarnya relatik kebal terhadap krisis perekonomian dunia karena pertumbuhan ekonominya ditopang oleh konsumsi domestik, di mana konsumsi domestik mencakup sekitar 60% dari PDB Indonesia. Ekspor Indonesia ke Eropa dan Amerika juga kecil porsinya terhadap PDB sehingga perlambatan ekonomi di kedua wilayah tersebut tidak memukul perekonomian Indonesia separah yang dialami negaranegara berorientasi ekspor seperti Hong Kong, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan. Ekspor Indonesia ke zona Euro tercatat hanya mencakup 8,9% dari total ekspor atau hanya 2,4% dari PDB. Berbagai data makroekonomi yang berhasil kami himpun dari berbagai sumber menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia cukup kuat untuk menghadapi krisis: PDB Indonesia yang tumbuh dua kali lipat dalam 5 tahun, tingkat kepercayaan konsumer yang tetap tinggi serta angka pengangguran yang terus menurun. Selain itu,
Setidaknya, ada tiga langkah atau pilihan yang bisa dilakukan oleh investor. Pertama, bertahan (hold). Kedua, menambah investasi (rebalancing). Ketiga, menjual (cut loss) Alasan untuk bertahan Anda memandang investasi di pasar modal sebagai strategi investasi jangka panjang dan anda menyadari bahwa kenaikan dan penurunan adalah fitur yang selalu ada di pasar modal. Selain itu anda juga memiliki cadangan kas yang cukup dan tidak melihat adanya alasan bagi anda untuk mengkonversikan investasi jangka panjang anda menjadi kas, sebagaimana pun buruknya berita yang anda dengar. Anda mungkin ingin membeli atau menjual, namun masih mau mempertimbangkan opsi tersebut untuk jangka waktu yang lebih lama lagi. Anda sama sekali tidak mau menjual untuk memangkas kerugian (cut loss) sehingga anda memutuskan untuk bertahan sampai anda dapat mengembalikan lagi kerugian anda. Perlu diingat bahwa keuntungan (gain) belumlah menjadi keuntungan dan kerugian (loss) belumlah menjadi kerugian sampai anda menjual.
Alasan untuk membeli/menambah Anda melihat penurunan dalam di pasar sebagai kesempatan untuk membeli. Setelah pasar mengalami kejatuhan biasanya hanya sedikit yang berani masuk, namun seringkali mereka yang masuk inilah yang meraih kesuksesan. Tentu saja, menentukan waktu yang tepat bukanlah hal yang mudah, namun contoh tadi menunjukkan bahwa selalu ada kesempatan di saat pasar mengalami koreksi. Anekdot ini juga menunjukkan kekonyolan dari aksi penjualan di saat yang “tidak tepat”. Satu hal lagi yang perlu diingat – dan ini seringkali tidak disadari oleh investor – adalah bahwa investor yang mengalami kerugian 50% perlu untung 100% untuk bisa kembali ke posisi semula! Anda bermaksud melakukan rebalancing terhadap portofolio anda. Bayangkan bahwa anda telah menyusun portofolio yang terdiri dari kas, saham, obligasi, komoditas dan properti. Misalkan porsi saham Anda di portofolio adalah sebesar 40%. Jika pasar saham mengalami koreksi sementara asset class lainnya tidak mengalami koreksi sebesar itu, maka porsi saham di portofolio anda juga akan turun menjadi kurang dari 40%. Dengan demikian anda perlu menjual sebagian dari asset class lainnya dan menginvestasikan hasil penjualannya ke saham untuk mengembalikan porsi saham ke 40%.
Alasan untuk menjual/melepas aset kemungkinan besar kondisi pasar memburuk tapi mendengar banyak investor menjual aset mendengar telah terjadi aksi penjualan Kalau anda ikut menjual berarti anda besar-besaran maka mereka yang telah tidak mempunyai cukup cadangan kas menjual telah menjual di harga yang lebih dari tinggi dari harga yang mungkin anda dapatkan jika anda ikutsehingga tidak sepatutnya berinvestasi menjual kemudian terlalu banyak di saham. Banyak orang yang merasa kurang puas dengan imbal hasil dari tabungan bank tergoda dengan imbal hasil yang lebih tinggi di pasar modal, terutama jika mereka melihat bahwa pasar modal selama ini berkinerja Anda ingin ketenangan (peace ofbaik mind). Seringkali investor lebih terdorong oleh ketamakan dan ketakutan dibandingkan oleh logika. Memang itu manusiawi dan memerlukan disiplin tinggi untuk mengatasinya, akan tetapi jika pada akhirnya investasi di saham menyebabkan anda galau, mungkin lebih baik anda tinggalkan dan beralih ke aset dengan imbal hasil lebih kecil, tapi risikonya juga lebih rendah. Memupuk kekayaan mengharuskan orang untuk mengambil risiko, namun tidak semua orang suka mengambil risiko
rebalancing , yaitu mengembalikan porsi investasi di masing-masing asset class ke bobot yang alokasi aset strategisnya telah ditentukan secara berkala – dengan (strategic asset allocation) melakukan penjualan (profit-taking) di asset class sesuai dengan profil risikonya yang bobotnya telah melebihi porsi yang (high risk, high return). ditentukan, dan melakukan pembelian (top-up) atas asset class yang bobotnya turun. Dengan prinsip buy low, sell high” – membeli saat harga murah, menjual saat harga tinggi Aset alokasi strategis dan
Saham risiko tinggi
Bobot 20%
realisasi turun 15%
Bobot 50%
realisasi naik 55%
Reksa dana saham Obligasi risiko sedang Reksa dana pendapatan tetap Efek pasar uang risiko rendah Reksa dana pasar uang
Bobot 30%
Terima Kasih DR. H. Triyanto Ir. MBA