Modul Pertemuan 02 Teori Distinctive Strategic Management dan Implementasinya Modul ke:
02
Berisi : Type of Strategy, Implementation
Strategy Process, Organizatin Structure, Restructuring and Reengineering
Fakultas
PASCA SARJANA Program Studi
Magister Manajemen
Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM
Referensi Utama Wheelen, Thomas L. and Hunger, J. David (2010), Strategy Management and Business Policy, Twelfth Edition
Thomas L. Wheelen George Washington University
J. David Hunger Iowa State University
Referensi Utama : Fred , David R.(2010), Strategic Management Consepts and Cases, Thirteen Edition
Tambahan Referensi 1. Triton, PB (2007) . Manajemen Strategis. Terapan Perusahaan dan Bisnis. Penerbit Tugu. Jogjakarta. 2. Gaspersz, Vincent (2012). All in One Strategic Management. 20 Concepts, Models and Key Analyses in Strategic Management. Penerbit Vinchristo Publication. Bogor 3. Umar, Husein (2005). Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama 4. Kadir, Abdul Wahab Abdoel (2007). Manajemen Strategik. Pramita Press, Banten.
Bagian Isi Materi Minggu 02
Type of Strategy, Implementation Strategy Process, Organizatin Structure, Restructuring and Reengineering
Sub Bahasan 1: Type of Strategy Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini disampaikan uraian tentang Tipe-tipe Strategi beserta contohnya
Strategi Generik Wheelen and Hunger Wheelen and Hunger menggunakan konsep dari General Electric (GE). GE pada intinya menyatakan, bahwa pada prinsipnya strategi generik dibagi menjadi tiga : 1.Strategi Stabilitas (Stability Strategy) 2.Strategi Ekspansi (Expansion Strategy) 3.Strategi Penciutan (Retrenchment Strategy)
Strategi Generik Michael R. Porter Menurut Porter, jika perusahaan ingin meningkatkan usahanya dalam persaingan yang ketat, perusahaan harus memiliki prinsip berbisnis. Porter menyatakan ada tiga strategi generik : 1. Strategi Diferensiasi (Differentiation) 2. Strategi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership) 3. Strategi Fokus (Focus)
Strategi Generik Fred. R. David Menurut David, strategi generik dibagi dalam empat kelompok : 1. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy) 2. Strategi Intensif (Intensive Strategy) 3. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy) 4. Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
Definisi Masing-masing Tipe Strategi Definisi Strategi : Master plan yang menyeluruh yang memaparkan bagaimana suatu perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya Definisi Strategi Korporasi (Corporate Strategi) : Arah perusahaan secara keseluruhan dan manajemen usahanya Definisi Strategi Bisnis (Business Strategy) : Menekankan pada perbaikan posisi kompetitif dari produk perusahaan atau unitnya Definisi Strategi Fungsional (Functional Strategy) : Memaksimalkan produktifitas sumber daya yang dimiliki
Hirarki Strategi Corporate Strategy Business (Division Level) Strategy
Functional Strategy
Sub Bahasan 2: Implementation Strategy Process Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini disampaikan uraian tentang Proses Implementasi Strategi berikut studi kasusnya
Definisi Implementasi Strategi Proses untuk menempatkan strategi dan kebijakan ke dalam aktivitas melalui pengembangan dari : 1. Program : Pernyataan aktivitas atau langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mencapai sebuah rencana 2. Budget : Pernyataan tentang program-program perusahaan dalam bentuk uang / rupiah 3. Prosedur : Sistem yang terdiri dari langkah-langkah atau teknik-teknik yang berkesinambungan yang menjabarkan secara detail bagaimana pelaksanaan suatu tugas tertentu
Hakikat Implementasi Strategi
Implementasi adalah pekerjaan yang dilakukan setelah merumuskan strategi. Dengan keterampilan intuitif dan analitis yang baik, motivasi, dan kepemimpinan khusus serta mampu melakukan banyak koordinasi Implementasi terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah perubahan. banyak faktor2 tak terduga yang bisa menjadi hambatan.
Hakikat Implementasi Strategi Formulasi Strategi
Implementasi Strategi
Memfokuskan pada sumber daya yang akan digunakan
Memfokuskan pada sumber daya yang digunakan selama organisasi berjalan
Memfokuskan pada efektivitas
Memfokuskan pada efisiensi
Proses intelektual
Proses operasional
Membutuhkan keterampilan intuitif dan analisis
Membutuhkan keterampilan motivasi dan kepemimpinan
Mengkoordinasi beberapa individu dalam organisasi
Mengkoordinasi seluruh individu dalam organisasi
ISU-ISU MANAJEMEN : SEPUTAR IMPLEMENTASI STRATEGI
1. Tujuan Tahunan 2. Kebijakan Tujuh Isu-Isu Manajemen
3. Alokasi Sumber Daya 4. Mengelola Konflik 5. Struktur Organisasi 6. Restrukturisasi 7. Reward/ Incentive
Tujuan Tahunan/Annual Objective Tujuan tahunan merupakan: Panduan bagi tindakan, arahan dan penyaluran usaha dan aktivitas organisasi. Standar Kinerja Sumber Penting bagi motivasi dan identifikasi karyawan Memberikan insentif bagi manajer dan karyawan atas kinerjanya Dasar bagi desain organisasi. Tujuan harus spesifik , jelas, dan dapat diukur. sesuai dengan budaya organisasi, berkarakter, sesuai dengan dimensi waktu, disertai dengan bentuk reward & punishment.
Kebijakan (Policy) Kebijakan merupakan panduan spesifik yang dibuat untuk mendukung pekerjaan.
“Kebijakan memungkinkan karyawan dan manajer memahami apa yang diharapkan perusahaan dari mereka, sehingga meningkatkan kemungkinan bahwa strategi akan diimplementasikan secara sukses”
Tujuan (Objectives) Tujuan-tujuan Stratejik (Strategic Objective) merupakan : 1. Target spesifik dan dapat diukur untuk prncapaian sasaran (goal) 2. Pernyataan yang bersifat spesifik, dapat diukur dengan angka (kuantitatif) dan terkait dengan waktu pencapaian hasil yang diinginkan
Alokasi Sumber Daya (Resource Allocation) Manajemen strategis memungkinkan sumberdaya bisa dialokasikan berdasarkan priotitas yang dibuat dalam tujuan tahunan Terdapat empat macam sumber daya yaitu: 1. Sumber Daya Keuangan 2. Sumber Daya Fisik 3. Sumber Daya Manusia 4. Sumber Daya Teknologi
Mengelola Konflik (Conflict Management) Konflik (conflict) adalah suatu ketidaksepakatan antara dua pihak atau lebih dalam suatu isu, atau beberapa isu “Konflik tidak selalu buruk. Tidak adanya konflik merupakan sinyal terjadinya apatisme. Konflik dapat dijadikan alat untuk mendorong kelompok yang berhadapan untuk bertindak dan mungkin membantu manajer dalam mengidentifikasi masalah”
Pendekatan Penyelesaian Konflik 1. Penghindaran (Avoidance)
2. Penyatuan (Defusion)
3. Konfrontasi (Defusion)
Mengabaikan masalah dengan harapan konflik akan selesai dengan sendirinya Menyingkirkan perbedaan-perbedaan antara kedua belah pihak, dan disaat yang bersamaan menekankan kesamaan dan kepentingan bersama Saling bertukar anggota antara pihak yang berkonflik sehingga masingmasing akan mengerti sudut pandang pihak lain. Atau, melakukan pertemuan di mana masing-masing mempresentasikan pandangannya, lalu bekerja dengan perbedaan tersebut
Menyesuaikan struktur dengan strategi
Manajemen strategis memungkinkan sumberdaya bisa dialokasikan berdasarkan priotitas yang dibuat dalam tujuan tahunan Terdapat empat macam sumber daya yaitu: 1. Sumber Daya Keuangan 2. Sumber Daya Fisik 3. Sumber Daya Manusia 4. Sumber Daya Teknologi
Faktor yang Mempengaruhi Implementasi Manajemen Strategis
Kebijakan Kebijakan adalah pedoman, metode, prosedur, aturan, bentuk, dan praktik administratif spesifik yang ditetapkan untuk mendukung dan mendorong upaya menuju pencapaian tujuan tersurat Kebijakan menetapkan batas-batas, hambatan, dan limit atas beragam jenis tindakan administratif yang dapat diambil untuk memberi sanksi dan penghargaan atas perilaku individ
Kejadian yang dapat menimbulkan Perubahan Strategi
• Chief Executive Officer Baru • Intervensi Eksternal • Ancaman pergantian kepemilikan • Gap dalam performa Karakteristik Keputusan Strategis: • Langka • Berkelanjutan • Mengarahkan
Sub Bahasan 3: Struktur Organisasi Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini disampaikan uraian tentang Beberapa Macam Struktur Organisasi
Struktur Organisasi
Tujuan Struktur Organisasi 1. Struktur organisasi bertujuan untuk memfasilitasi upaya-upaya strategis sebuah perusahaan . 2. Pengembangan tujuan dan kebijakan secara signifikan untuk melakukan aktivitas organisasional. 3. Efektivitas dan optimalisasi kegiatan organisasi.
LIMA STRUKTUR ORGANISASI TRADISIONAL Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) Struktur Organisasi Fungsional Struktur Organisasi Divisi Struktur Organisasi Matriks Struktur Tim Produksi (Product-Team Structure)
Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) 1. Struktur organisasi dimana terdapat seorang pemilik dan biasanya hanya memiliki beberapa karyawan, 2. Perencanaan dari suatu tugas, tanggung jawab, dan komunikasi sangat informal dan dicapai melalui pengawasan langsung
Struktur Organisasi Sederhana (Simple Organizational Structure) Keunggulan : Memaksimalkan peran dari pemilik Memungkinkan respon yang cepat terhadap perpindahan pasar/produk Memiliki kemampuan untuk mengakomodasi permintaan konsumen yang tidak biasa/unik tanpa kesulitan koordinasi yang berarti Kelemahan : Ketergantungan perusahaan kepada pemilik sebagai titik pusat dari semua keputusan dapat menghambat perkembangan mendatang dari kemampuan manajer untuk melaksanakan pekerjaannya, yang memungkinkan pemilik untuk memiliki waktu sebagai seorang pengatur strategi
Struktur Organisasi Fungsional Keunggulan : mencapai efisiensi melalui spesialisasi mengembangkan keahlian fungsional diferensiasi dan delegasi keputusan operasional sehari-hari memelihara kendali terpusat atas keputusankeputusan strategik struktur terkait erat dengan strategi melalui penunjukan kegiatan-kegiatan kunci sebagai unit-unit terpisah
Struktur Organisasi Fungsional Kelemahan : Mendorong spesialisasi yang sempit dan persaingan atau konflik antar fungsi Menimbulkan kesulitan dalam koordinasi fungsional dan pengambilan keputusan antarfungsional Membatasi pengembangan manajer umum (general manager) Mengandung potensi kuat untuk terjadinya konflik antar fungsi - prioritas diletakkan pada bidang fungsional, bukan keseluruhan bisnis
Struktur Organisasi Fungsional CEO
Finance Engineering
Production
Personnel
and accounting
Marketing
Struktur Organisasi Divisi Keunggulan : mendorong koordinasi dan wewenang yang diperlukan ke tingkat yang sesuai demi ketanggapan yang cepat menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan yang khas dari divisi yang bersangkutan membebaskan CEO untuk melakukan pengambilan keputusan yang lebih luas secara tajam memusatkan tanggung jawab atas kinerja memepertahankan spesialisasi fungsional dalam masing-masing divisi memberikan landasan pelatihan yang baik bagi para manajer strategik
Struktur Organisasi Divisi Kelemahan : memupuk persaingan tidak sehat memperebutkan sumber daya tingkat korporat menimbulkan masalah mengenai seberapa besar wewenag yang harus diberikan kepada manajer divisi menimbulkan kemungkinan tidak konsistennya kebijakan di antara divisi menimbulkan masalah pendistribusian biaya overhead korporat yang dapat diterima oleh para manajer yang bertanggungjawab atas laba
Struktur Organisasi Divisi CEO Vice President, Adminstrative Services
General Manager Division/SBU A
Vice President, Operating Support
General Manager Division/SBU B
General Manager Division/SBU C
Manager, Human Resources
Personnel
Personnel
Manager, marketing and sales
Accounting and Control
Accounting and Control
Manager, marketing and sales
Division Planning
Division Planning
Manager, marketing and sales Manager, Production/Operation
Marketing Production/Operation
Marketing Production/Operation
Struktur Organisasi Matriks Keunggulan : mengakomodasi beragam kegiatan bisnis yg berorientasi pada proyek menyediakan dasar pelatihan manajemen untuk manajer strategik memaksimalkan pemanfaatan manajermanajer fungsional secara efisien memupuk kreativitas dan banyak sumber keragaman memberikan kepada manajemen menegah kontak lebih luas dengan masalah-masalah strategik
Struktur Organisasi Matriks Kelemahan : dapat menimbulkan kebingungan dan kebijakan-kebijakan yang kontradiktif menuntut koordinasi horisontal dan vertikal yang luar biasa dapat menimbulkan lalu lintas informasi dan pelaporan yang berlebihan dapat memicu konflik dan kehilangan tanggung jawab
Struktur Organisasi Matriks CEO Vice President, Engineering
Vice President, Production
Vice President, Purchasing
Vice President, Administration
Purchasing Agent
Administration Coordinator
Project Manager A
Engineering Staff
Production Staff
Project Manager B
Engineering Staff
Production Staff
Purchasing Agent
Project Manager C
Engineering Staff
Production Staff
Purchasing Agent
Administration Coordinator
Administration Coordinator
Struktur Tim Produksi (Product Team Structure) Bermula dari keinginan untuk menghindari kelemahan yang timbul dari struktur matriks yang permanen, dengan menggunakan struktur lapisan (overlay) sementara/yang fleksibel Menugaskan manajer-manajer fungsional dan spesialis (dalam beberapa kasus secara permanen) ke suatu produk baru atau ke dalam suatu tim perumus yang diberi kewenangan untuk membuat keputusan-keputusan penting mengenai produk yang dihasilkan Berakibat pada berkurangnya biaya koordinasi dan biasanya mengurangi jumlah tingkat manajemen di atas tingkat tim yang diperlukan untuk menyetujui keputusan dari tim tersebut Mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan desain, kegiatan pabrik, dan pemasaran dengan sekaligus mempercepat respon terhadap konsumen dan inovasi Mengeliminasi kebutuhan akan satu atau lebih lapisan manajemen di atas tingkat tim
Struktur Tim-Produksi CEO Engineering
Research and Operations Development
Finance
Sales and Marketing
Sub Bahasan 4: Restructuring and Reengineering Distinctive management Strategic Dalam Sub Bahasan ini disampaikan uraian tentang Terjadinya Restrukturisasi dan Reengineering Organisasi
Restrukturisasi dan Reenginering
Restrukturisasi dan Reengineering • Restrukturisasi pada dasarnya merupakan kegiatan mengurangi struktur yang ada dalam organisasi • Restrukturisasi sering dilakukan dengan menggunakan istilah berbeda-beda: – Downsizing – Rightsizing – Delayering
• Restrukturisasi dalam sektor publik potensial melahirkan konflik
Reengineering (Rekayasa Ulang) • Reengineering menyangkut menyusun ulang atau merancang ulang tugas, kerja, dan proses demi peningkatan atau perbaikan biaya, kualitas, layanan, dan kecepatan • Secara teoritis, potensi konflik pada proses reengineering lebih kecil daripada restrukturisasi
Tambahan Referensi 1. Triton, PB (2007) . Manajemen Strategis. Terapan Perusahaan dan Bisnis. Penerbit Tugu. Jogjakarta. 2. Gaspersz, Vincent (2012). All in One Strategic Management. 20 Concepts, Models and Key Analyses in Strategic Management. Penerbit Vinchristo Publication. Bogor 3. Umar, Husein (2005). Strategic Management in Action. PT. Gramedia Pustaka Utama
Terima Kasih Dr. Ir. Achmad Fachrodji, MM