BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR PERAN AKTIF MASYARAKAT DALAM PENGAJARAN, PENYADARAN DAN MENGINFORMASIKAN PORNOGRAFI DALAM KELUARGA Oleh :
Drs. MAWARDI
Pekerja Sosial Pada Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat
Perlu kita ketahui bersama, penyandang masalah kesejahteraan sosial yang cukup besar jumlahnya, perlu diperioritaskan untuk segera memperoleh penangan secara komprehensif. Dari sekian jumlah permasalahan sosial yang ada, salah satu yang sangat merisaukan kondisi masyarakat saat ini adalah peredaran Pornografi yang menimbulkan rentetan kepada permasalahan sosial lainnya, seperti pelecehan seks, pencabutan, tindakan kekerasan seksual terhadap anak dan lain-lain. Data dari Yayasan Kita dan Buah hati, Jakarta 2014, menyebutkan :
1 dari setiap 2 anak menonton pornografi di rumah
1 dari setiap 3 anak sudah biasa melihat pornografi ( reaksi mereka biasa saat melihat gambar porno )
Anak Mendapat pornografi dari : (Komik 23 % , game 17 % , Situs 17 % , Film 13 %)
57 % sinetron Indonesia mengandung pornografi. ( Sumber Yayasan kita dan Buah Hati Jakarta.
Sekilas kita memahami Pornografi adalah ; Gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atu pertunjukan di muka umum, yang membuat kecabulan atau eksplotasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat ( Sumber UU No.44 tahun 2008 tentang pornografi ). Program Penanganan Tindak kekerasan terhadap anak merupakan serangkaian proses pemulihan diri dan kepercayaan diri, kesadaran serta tanggung jawab sosial terhadap masa depannya, baik bagi dirinya, keluarga maupun masyarakat. Oleh karena itu Pendidkan, pengajaran, penyadaran dan informasi Seks pada usia dini terhadap anak, haruslah dilakukan sedini mungkin melalui bimbingan, arahan serta pengertian oleh orangtua kepada anak-anak mereka dengan tujuan, untuk memperkenalkan Organ seks yang dimilikinya dan menjelaskan anggota tubuh lainnya termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. Anak adalah, Menurut Undang-undang no.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Pasal 1. Mengatakan bahwa ; “ Anak adalah seseorang individu yang berusia dibawah 18 tahun termasuk anak dalam kandungan “.
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR Ketidak pahaman masyarakat dan orang tua dalam keluar pada umumnya akan pengajaran, penyadaran, informasi tentang pornografi dalam bentuk pendidikan seks, berakibat orang tua dapat membahayan kepada anak, sekurang-kurangnya dalam empat hal berupa : 1. Kebanyakan orang tua akan tidak tau apa yang terjadi dalam hidup anaknya 2. Orang tua tidak sadar bahwa anak akan menjadi target pornografi 3. Orang tua menerima pornografi sebagai hiburan terkadang disamarkan dengan lelucon dan humor 4. Orang tua hendaknya menyadari bahwa tulisan dimedia massa yang berbau pornografi, tampa sengaja berdampak pada pikiran anak. Misalnya, orang dewasa tidak sadar bila ada tulisan di majalah atau berita online yang bertuliskan 10 cara memuaskan pria di tempat tidur adalah paparan pornografi bagi anak-anaknya. Dengan memahami akibat dari pornografi terhadap anak dalam keluarga dan faktor penyebabnya maka upaya penanggulangan akan lebih mudah dilakukan dan ditujukan kepada factor-faktor yang berperan diantaranya adalah peran orang tua dalam menyikapi bahaya akan pornografi terhadap anak. Selanjutnya melalui senam ini juga kita saling bersilaturrahmi dan tidak kalah penting lagi menyampaikan sesuatu yang sangat perlu kita sikapi bersama. Melihat media massa akhir-akhir ini sangatlah mengkhawatirkan kita yaitu terjadinya pelecehan Seksual kepada Anak serta Tindak kekerasan lainnya yang disebabkan oleh peredaran Pornografi lingkungan kita khusunya dan dimasyarakat pada umumnya. Kejadian itu bukan tidak mungkin akan terjadi di daerah kita bahkan sudah sering namun di tanggapi dengan biasa-biasa saja. Sesungguhnya persoalan ini sangat membahayakan terhadap perkembangan Pisik dan psikologis anak. Untuk itu Kita semua harus berperan dalam menyikapi peredaran pornografi, terutama kepada anak-anak kita maupun di masyarakat lingkungan kita umumnya. Bapak Gubernur Sumatera barat, telah Menginstruksikan kepada seluruh lini SKPD jajarannya, Bupati/Walikota se-Sumatera barat untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing dalam melakukan pencegahan dan pemberantasan kejahatan Seksual terhadap anak. Terutama akibat dari peredaran pornografi Dalam himbauan Bapak Gubernur dan Bapak Walikota kita, dimintakan peran serta masyarakat melakukan pencegahan terhadap perbuatan, penyebarluasan dan penggunaan Pornografi, yaitu dengan cara : 1. Melaporkan perkara ini sebagai pelanggaran undang-undang kepada pihak berwajib. 2. Melakukan gugatan perwakilan kepada pengadilan 3. Melakukan sosialisasi seperti kita sekarang ini, sebagai peraturan perundang-undangan terehadap kegiatan pornografi yang diadakan
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR 4. Melakukan pembinaan kepada masyarakat terhadap bahaya dan dampak pornografi, seperti pertemuan kita ini. Sedangkan kita yang melaporkan mendapat perlindungan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Jadi tidaklah kejahatan sek dan mengedarkan Pornografi saja kepada anak akan tetapi segala bentuk kejahatan kepada anak kita harus mencegahnya. contoh kejadian yang sering terjadi di sekitar kita maupun di daerah-daerah lain yang dimuat di media massa, akibat menonton film porno, anak lelaki- kelas 5 SD mencabuli anak perempuan adik kelasnya sehingga orang tua anak perempuan melaporkan ke Polisi tentang perbuatan kedua anak-laki-laki tersebut. Sedangkan ke dua anak-laki-laki yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar tersebut tidak menyadari akibat perbuatannya hal ini terjadi dimana-mana saat ini baik terliput oleh media massa maupun tidak. Yang membuat kecabulan atau eksploitasi seksual dan melanggar norma kesusilaan masyarakat oleh anak melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan, mulai dari : Percakapan, gerak tubuh, bentuk pesan lainnya, gambar, sketsa, ilustrasi, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun dsb. Apa yang diinginkan dari anak kita oleh mereka pembuat Pornografi ….. ? Mark B. Kastlemen, dalam bukunya The Drug of the new millennium, Oleh Tati Nugraha, Kepala Pusat Penyuluhan Sosial Kemensos RI Th. 2015, menyebutkan bahwa yang diinginkan dan dikehendaki oleh pembuat dan pengedar Pornografi adalah : 1. Anak & Remaja kita supaya memiliki perpustakaan Porno (mental model porno yang bisa diakses kapan saja dan dimana saja ) 2. Pelanggan Pornografi seumur hidup 3. Dari sisi Pengasuhan anak, Mereka teliti cara kita mengasuh anak, dalam arti anak mana yang jadi target utama. Dalam hal ini : Anak laki-laki ( Sasaran Utama ) a. Belum Baliq b. Anak yang Pembosan, Kesepian, Pemarah, Penakut, Stres dan Suka capek/pelelah. Anak Perempuan a. Yang tidak suka gambar porno b. Suka sesuatu dengan kata-kata c. Face book, Chatting room, Twitter, Yahoo messenger d. Proses yang terjadi di otaknya sama e. Lain-lain.
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR Kekerasan terhadap anak akibat Pornografi menimbulkan dampak kepada : 1. Merusak Fisik dan psikis anak 2. Merusak kecerdasan anak 3. Menimbulkan rasa takut dan trauma terhadap anak Jadi bayang kan saja bila anak-anak telah menkomsumsi pornografi dari kecil dan apa jadinya anak sebagai buah hati kita. Anak adalah mereka yang usianya belum mencapai 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan, oleh karena itu, setiap anak berhak Mendapat perlindungan dari perlakuan : 1. Deskriminasi 2. Eksploitasi baik ekonomi maupun seksual 3. Penelantaran 4. Kekejaman, kekerasan dan penganiayaan serta ketidak adilan 5. Perlakuan salah dan lainnya. Oleh karena itu dalam kontek Pornografi ini, tidak kalah pentingnya bahwa anak-anak kita perlu pengajaran, penyadaran dan informasi.Pendidikan Seks pada usia dini, dengan tujuan : Memperkenalkan Organ Seks ( Tubuh ) yang dimiliki anak, fungsinya serta cara melindunginya. Misalnya : 1. bagian Tubuh pribadi anak yang tidak boleh dilihat dan disentuh sembarang orang. Seperti : Mulut, dada, kemaluan, pantat dll. 2. Bagian Tubuh yang boleh disentuh oleh orang tertentu seperti misalnya oleh Ibu, Dolter dll 3. Dan mengatakan tidak apabila : Orang lain menyentuh bagian pribadi, atau menyuruh membuka baju didepannya, atau menunjukkan bagian pribadi tubuhmu, atau menunjukkan kepada mereka poto lelanjang dsb. 4. Dan kalau itu terjadi mereka/anak harus : lari cepat ketempat ramai, Teriak tolong-tolong, Kasih tau cepat kepada Orang tua, guru, atau orang dewasa disekitar anak. Kepada Orang tua terhadap anak : harus : 1. Beri pengajaran yang sopan 2. Sering – sering mengucapkan sayang dan pelukan kepada anak 3. Sering ajak ngobrol 4. Jangan biarkan orang tak dikenal menyentuh anak 5. Selalu periksa keadaan tubuh anak 6. Berbicara baik dan lembut kepada anak 7. Mandikan dan kenakan pakaian anak sendiri
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR 8. Ajarkan anak 3-5 tahun melindungi dirinya. Lalu bagaimana melindungi diri oleh anak,… ? , untuk itu orangtua, : 1. Ajarkan anak, untuk tidak ada orang yang menyentuh bagian pribadinya seperti : Kelamin, paha, dada, pantatnya dll. 2. Dengarkan cerita anak dengan penuh perhatian 3. Orang tua harus belajar untuk melihat dari sudut pandang anak jangan cepat mengkritik atau mencela cerita anak 4. Menghargai pendapat dan seleranya walaupun orang tua mungkin tidak setuju 5. Jika anak bercerita tentang sesuatu yang membahayakan telah dilakukannya, Tanya bagaimana mereka menghindari bahaya tersebut. 6. Bicarakan dan bangun kepercayaan dari anak untuk menolak dan lari jika ada orang yang menyentuh bagian tubuh pribadi anak. Lalu, bagaimana mengajari anak 0-5 tahun berdaya mencegah pelecehan seks… ? Ajarkan anak tubuhnya berharga bagi dirinya, bagi kita orang tua dan bagi seluruh keluarga. Kekerasan oleh anak akibat mengkonsumsi pornografi ini atau dengan kata lain Kekerasan Seks, adalah : Keterlibatan anak dalam kegiatan seksual yang tidak dipahaminya. Atau dapat juga : -
Perlakuan tidak senonoh dari orang lain
-
Kegiatan yang menjurus kepada Pornografi
-
Perkataan – perkataan porno dan tindakan pelecehan organ seksual, maksudnya memegangmegang kemaluan anak dan sejenisnya karena ada yang mengajari
-
Perbuatan cabul dan persetubuhan pada anak yang dilakukan orang lain. Atau bisa juga
-
Tindakan mendorong atau memaksa anak terlibat dalam kegiatan seksual yang melanggar hukum seperti dilibatkannya anak pada kegiatan prostitusi. Dll.
Mengingat kejadian Kekerasan Seks terhadap anak akibat dari peredaran Porno grafi ini telah banyak di sekitar kita, Oleh karena itu tidak salahnya, kita periksa anak-anak kita apakah selama ini ia adalah Pelaku Pornografi atau Korban dari Pornografi? Jadi setiap anak berpotensi untuk menjadi korban, baik itu anak kandung, anak tiri, anak korban perceraian, anak dari perkawinan dini, siswa sekolah dan lain-lain. Jika Anak kita adalah Korban, dapat terlihat dari : 1. Ketakutan dirinya yang luar biasa 2. Tidak mau makan, sedih, mengurung diri, emosional, susah tidur dan sampai-sampai menggau. 3. Menghindari buang air kecil/besar, menjadi pemalu, maupun menarik diri dari lingkungan.
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR Untuk itu tindakan yang harus diambil : 1. Berikan banyak pelukan dan belaian rasa aman 2. Tanya perlahan apa yang dialami, siapa pelaku dan apa yang dirasakan 3. Periksa kemaluan dan anus anak – Foto 4. Cari dan lakukan terapi. 5. Harus dilaporkan kepolisi ( yang melapor beda dengan yang mendampingi anak ) 6. Hubungi layanan P2TP2A untuk memperoleh informasi atau meminta pendampingan 7. Usahakan kasusnya jangan sampai beredar dulu di masyarakat untuk memudahkan pengusutan dan penangkapan pelaku oleh Pihak kepolisian. Setiap orang yang berada di sekitar lingkungan kehidupan anak berpotensi pula menjadi pelaku kekerasan, akibat Porno grafi seperti : Orang tua anak sendiri, teman sebaya, pendidik, sopir angkot dll. Apabila anak sebagai pelaku dalam kejahatan seks akibat dari pornografi maka : 1. Keadaannya punya praduga tidak bersalah 2. Perhatikan prilakunya dalam sehari atau 2 hari 3. Perhatikan jumlah anak bermain games atau internet ( 15-20 jam/minggu ) 4. Lacak situs atau games yang anak lihat dan anak mainkan 5. Mulai membicarakan apa yang dilakukan teman-temannya 6. Tanyakan tentang dirinya 7. Jelaskan konsekwensi dunia akhirat ( PMS, Dosa menyebabkan masuk neraka ) 8. Biarkan anak menjalankan konsekwensi 9. Lakukan pendampingan penuh 10.Suruh berdoa Jadi Bila menemukan Anak yang menjadi korban tindak kekerasan di sekitar kita, makasa dianjurkan kepada untuk mengambil tindakan cepat yaitu : Pertama Terhadap anak : 1. Tenangkan dulu situasi dan keadaan anak,dengan cara menghibur dan membesarkan hatinya. Lalu, 2. Laporkan ke RT/RW. Setempat atau, 3. Segera melaporkan kejadian kekerasan pada pihak yang berwajib seperti Kantor Polisi/polsek terdekat.
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR 4. Jika mengalami luka/kekerasan seksual segera dibawa ke Puskesmas/Rumah sakit terdekat 5. Lembaga Sosial terdekat yang memberikan pelayanan terhadap korban kekerasan seperti : 6. Lembaga P2TP2A ( Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak yang ada di kota kita atau di masing-masing Kabupaten dan kota 7. LK3A Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga juga ada di masing-masing kota 8. Lembaga Nurani Perempuan yang ada di Provinsi 9. Organisasi sosial lainnya yang mungkin orangtua tau keberadaannya dalam memberikan pelayanan bagi anak yang menjadi korban tindak kekerasan Oleh karena itu kita dituntut menjaga benar agar anak-anak terhindar dari kekerasan, terutama kekerasan seks akibat pornografi Jadi, kunci keberhasilan pencegahan dan penanggulangan Pengaruh pornografi terhadap anak tergantung sejauh mana kita menyadari fungsi serta tanggung jawab kita pada tiga dimensi tadi. Misalnya : 1. Sebagai orangtua : a. Setiap orang tua wajib menciptakan rumah tangga yang harmonis, suasana rumah yang agamais, yaitu ; rumah tangga yang sakinah, mawaddah Warahmah b. Perlu mengajarkan budaya malu yang disandingkan dengan budaya jujur dimana, budaya malu akan menghasilkan kecerdasan emosional dan spiritual sedangkan budaya jujur akan menghasilkan sifat kepemimpinan, bijaksana dan karakter yang baik. Level malu kepada diri sendiri, level malu kepada orangtua/keluarga, level malu kepada masyarakat dan level malu kepada uhan. c. Jadikan adanya Anti firus pornografi dalam keluarga oleh orang tua serta budaya malu orangtua menyampaikan pornografi kepada anak walaupun benar adanya. 2. Sebagai Guru : Proses belajar mengajar di sekolah harus diwarnai dengan keiklasan oleh semua pendidik, misalnya Orang suka melihat dan mengedarkan pornografi adalah mereka yang berselera rendah karena miskin 3. Begitu juga kondisi di masyaraakat : Lingkungan yang sosial, suasana kemasyarakatan yang tidak rawan, masyarakat yang suka tolong menolong dan penuh keakraban serta penuh ukhuwah. Interaksi dari ketiga dimensi itu akan menghasilkan dampak positif bagi kelangsungan perkembangan anak. Permasalahan Korban Tindak kekerasan terhadap Anak, juga merupakan salah satu program penanganan permasalahan Sosial di Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, akan tetapi
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR mengingat permasalahan pornografi ini cukup komplit maka penanganannya juga dilakukan oleh banyak instansi yang terkait seperti ; Kepolisian, Dinas Kesehatan, Departemen Agama, Departemen Pendidikan begitu juga dengan lembaga-lembaga/LSM yang bergerak dalam penanggulangan Korban Tindak kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di daerah kita Provinsi Sumatera Barat. Dinas Sosial di bawah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2015 ini menyikapi penanganan Korban Tindak kekerasan terhadap Perempuan dan Anak ini melalui kegiatan Penyuluhan Sosial berbasiskan masyarakat dan penyuluhan sosial melalui radio. Penyuluhan sosial berbasiskan masyarakat ini dilaksanakan pada beberapa Kabupaten/kota di Sumatera Barat dan tidak semua Kab/kota dilaksanakan mengingat keterbatasan anggaran di DPA.APBD di Dinas Sosial provinsi Sumatera Barat tahun 2015 oleh karena itu, menuntut kepada kita semua, untuk menghindari Korban tindak kekerasan terhadap anak akibat pengaruh pornografi : 1. Sangat perlu menekankan pendidikan Agama dalam keluarga 2. Kehidupan dirumah tangga harus menekankan aspek religius yang dalam kepada anak 3. Peran dan tanggung jawab orang tua amat penting dan menetukan bagi keberhasilan pencegahan kekerasan dan penyebarluasan Pornografi terhadap Perempuan dan Anak 4. Orang tua di rumah harus lebih meningkatkan perannya sehingga anak menjadi anak yang saleh berguna bagi agama, masyarakat, bangsa dan Negara menanamkan Iman dan Takwa 5. Guru di sekolah ( sebagai orang tua kedua ) mengajarkan dengan kondusif bagi anak didik agar menjadi anak yang berilmu dan ber iman 6. Orangtua di masyarakat, agamawan, pejabat, pengusaha dan aparat harus menciptakan lingkungan yang sosial, menghindari sarana dan peluang yang mengakibatkan anak terjerumus/ terjebak kepada Korban tindak kekerasan 7. Pemerintah perlu memberikan dukungan dari semua pihak agar konsekwen dalam menerapkan Undang-undang yang telah diterbitkan dan disertai dengan tindakan nyata dalam upaya melakukan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar demi keselamatan anak sebagai penerus banga ini. Oleh karena itu, Sangatlah penting memperhatikan kehidupan anak, karena : 1. Anak merupakan kelompok penduduk yang relative cukup besar yang harus mendapat perhatian 2. Anak cenderung menanggung beban terberat dari masalah orang dewasa, dimana ketika keluarga hidup dalam kemiskinan maka anak yang mendapi segala ketidak adaannya.
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR Oleh karena tidak semua orang tua mempunyai kemampuan dan kemauan untuk melaksanakan tugasnya bagi tumbuh dan berkembangnya anak agar terhindar dari Tindak kekerasan dan pengaruh pornografi maka perlu disikapi beberapa hal diantaranya : a. Luangkanlah waktu untuk memberikan perhatian dan kasih sayang yang tulus kepada mereka b. Dengarkanlah
dengan
baik
akan
anak
tentang
dirinya,
kawan-kawannya,
pengalamannya, pikirannya serta masalah yang dihadapinya. c. Amati mereka bila adanya perubahan sikap dan perilaku dan luangkan waktu untuk membicarakannnya secara terbuka dengan mereka d. Ciptakan suasanya keluarga yang penuh keterbukaan, keakraban dan saling menghargai serta e. Kenali dan perhatikanlah dengan baik teman dekat serta lingkungan pergaulannya dan salurkan hobby mereka secara wajar kearah yang positif f. Kenali dan perhatikan penggunaan waktu luang mereka, jangan sampai digunakan untuk hal yang tidak baik g. Pendekaatan yang ramah, wajar terbuka dan saling percaya dalam memberikan nasehat kepada mereka, akan lebih berhasil dari pada sikap emosional, menggurui apalagi mencurigai. h. Terima mereka sebagai mana adanya dan jangan membeda bedakan sikap dan perilaku terhadap mereka antara satu dan lainnya dalam keluarga Selanjutnya hal-hal penting dalam pencegahan pengaruh pornografi bagi kita semua adalah : 1.
Pahami apa itu pornografi
2.
Pahami bahaya dan dampak pornografi
3.
Pahami bahwa ada sangksi hukuman terkait pornografi
4.
Deteksi dini adanya pornografi dalam keluarga
5.
Pertahankan diri anggota keluarga terhadap pengaruh pornografi dari lingkungan sosial
6.
Ciptakan Gerakan masyarakat yang berkesetiakawanan sosial
BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR DAFTAR PUSTAKA 1. Padang Ekspres, Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, Halaman 15, Selasa, tanggal 17 November 2015 2. Petunjuk Pelaksanaan Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan. 2011, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran, Kementerian Sosial RI.Jakarta 3. Pedoman Pembentukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerahj ( KPAID ). 2004, Direktorat Perlindungan Sosial Korban Tindak Kekerasan
dan Pekerja Migran,
Kementerian Sosial RI.Jakarta 4. PENCEGAHAN
PENGARUH
PORNOGRAFI,
Penyuluhan Sosial RI Jakarta 2003
Tati
Nugraha,
Kepala
Pusat