BAB II TINJAUAN DATA
2.1
Tinjauan Data Umum 2.1.1 Tinjauan Terhadap Toko a.
Pengertian Toko Pengertian toko secara umum adalah tempat untuk berjual beli, namun
dalam pengertian secara khusus, toko tidak hanya
berfungsi sebagai tempat berjual beli tapi juga harus mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi coustomer membeli barang. Cara tersebut dapat ditempuh melalui cara kita
didalam
mendesain
toko,
baik
lay-outnya,
tata
pencahayaanya, Juga pemilihan material toko. ( John F.Pile ; 1976). Toko adalah salah satu bentuk usaha pemasaran dalam perdagangan. Menurut Joseph A.Willies ( “Enchyclopedia of Arch “, Vol.4, New York,1969). Pengertian toko sama dengan pengertian pasar yaitu tempat pertemuan antara pembeli dan penjual. Barang – barang yang dijual digunakan untuk mencari keuntungan ( komersil ), kemudian dibeli oleh konsumen sehingga kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.1 b.
Sejarah dan Perkembangan Toko Menurut Joseph A. Willies ( “ Enchyclopedia of Arch “, Vol.4, New York,1969). Pada mulanya pada saat zaman sudah dikenal sebuah sistem perdagangan yaitu sebuah sistem barter, dalam
1
Enchyclopedia of Arch “, Vol.4, New York,1969 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
sistem itu merupakan pertukaran barang antar dua pihak yang masing – masing saling membutuhkan. Lalu seiring dengan perkembangan zaman sistem barter ini pun dianggap tidak efektif dan tidak bermanfaat karena sering terjadi pertukaran yang dianggap tidak setimpal dan hanya menguntungkan satu pihak saja. Kemudian manusia mulai menciptakan alat yang dapat digunakan sebagai alat transaksi yang baik, yaitu uang yang masih sangat sederhana dan material nya saat itu adalah dari logam seperti perak, emas, perunggu. Pada kenyataanya kehidupan semakin berkembang dari hari ke hari sehingga perdagangan pun ikut berkembang, di tandai pengelompokan produk yang dijual seperti kebutuhan pangan saja ( kebutuhan sehari – hari ), pakaian dan sebagainya. Manusia mulai mendirikan suatu sarana untuk berjualan berupa warung – warung kecil atau sering disebut dengan kios. Dalam perkembanganya, kios ada yang berubah menjadi toko yang memiliki tempat yang jelas / khususnya ( mempunyai tempat yang berdiri sendiri ), yang berupa rumah, kemudian berkembang menjadi ruko- ruko, bahkan sampai pada mall yang didesain semenarik mungkin dari mulai bangunan sampai pada bagian dalam ruangan.2 c.
Fungsi Toko Fungsi dasar sebuah toko adalah sebagai berikut, yaitu : 1) Retail House / Store, merupakan tempat untuk menjual product secara eceran.
2
Enchyclopedia of Arch, Vol.4, New York,1969 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Tempat memasarkan product
/ barang kebutuhan yang
ingin dijual sesuai dengan perbuatan ( Demand ). d.
Jenis – jenis Toko Jenis toko berdasarkan barang yang dijual sebagai berikut, yaitu : 1) .Specialty shop toko yang menjual barang sejenis seperti sepatu, pakaian dan sebagainya. 2). Variety shop toko yang menjual bermacam – macam barang dengan skala kecil ( Beddington, 1982 : 113 )
e.
Segi Yuridis Formal Umumnya toko – toko yang berbentuk perusahaan besar perseroan terbatas ( PT ), di atur berdasarkan UU No. 9 tahun 1969 Pasal 2, yang menunjuk pasal – pasal dalam kitab undang – undang hukum dagang berdasarkan UU No. 25 tahun 1993.
f.
Sistem Pertokoan Sistem pertokoan ada empat macam, yaitu sebagai berikut : 1) One line, sistem pertokoan dengan satu alur. 2) Free line, yaitu sistem pertokoan lebih dari satu alur sehingga memberikan alternatif dalam berbelanja. 3) Vertical / Horizontal line, sistem pertokoan secara mendatar atau tegak lurus. 4) Multiple floor, pertokoan yang terdiri dari beberapa lantai.
10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
g.
Fasilitas dan Pelengkap Toko Secara umum fasilitas terdiri dari : 1) Showroom merupakan area display / untuk memajang produk yang dijual dan disesuaikan dengan jenis produknya. 2) Waiting area merupakan fasilitas yang disediakan toko bagi pembeli
dan
pengantarnya
untuk
menunggu
waktu
berbelanja. 3) Kasir merupakan salah satu fasilitas toko untuk melakukan transaksi pembayaran. 4)
Main entrance merupakan pintu masuk utama toko, Sebaiknya pintu masuk bersifat welcome ( mengundang ) sehingga orang tertarik masuk.
5)
Lobby merupakan ruang pembuka dalam toko untuk menyambut tamu yang datang dan tata ruang sebaiknya langsung memberi kenyamanan untuk pengunjung.
6)
Fitting room merupakan salah satu fasilitas toko pakaian yang berfungsi untuk mencoba pakaian yang hendak dibeli.
2.1.2 Tinjauan Terhadap Showroom a.
Pengertian Showroom Showroom secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu Show dan Room, show berarti menampilkan atau memamerkan suatu produk, sedangkan Room adalah tempat untuk memamerkan produk tersebut. Kesimpulanya adalah suatu tempat dimana 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dapat menampilkan suatu produk agar produk tersebut dapat laku terjual3 ( Kamus Besar Indonesia, 1994 ). Adapun pengertian Toko atau Showroom menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut : 1)
J.D. Benyamin ( 1996 : 58 ) Toko atau showroom adalah tempat yang tertutup yang didalamnya terjadi kegiatan perdagangan dengan jenis benda,jasa atau barang yang khusus, misalnya toko buku, toko buah dan sebagainya secara fungsi ekonomi, istilah toko sesungguhnya hampir sama dengan kedai atau warung. Akan tetapi pada perkembangan istilah kedai dan warung cenderung bersifat tradisional dan sederhana. Dan warung pada umumnya dikaitkan dengan tempat penjualan makanan dan minuman. Secara bangunan fisik, toko lebih terkesan mewah dan modern dalam arsitektur bagunannya dari pada warung. Toko juga lebih modern dalam hal barang – barang yang dijual dan proses transaksinya4 J.D. Benyamin ( 1996 : 58 )
2)
Gilbert McDevinn Adalah wilayah atau tempat yang menyediakan jasa jual beli mobil dengan fasilitas lengkap seperti service (bengkel), spare part dan fasilitas pendukung lainnya. Selain itu Showroom juga dapat diartikan sebagai tempat display untuk furniture ataupun barang yang memang untuk dipamerkan.Tujuan
Showroom
dibuat
adalah
untuk
memberikan fasilitas akan kebutuhan, dimana kebutuhan kendaraan saat ini sangat kompleks. 3 4
Kamus Besar Indonesia, 1994 J.D. Benyamin ( 1996 : 58 ) 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Jenis – jenis Showroom Beberapa jenis - jenis Showroom diantaranya, yaitu : 1) Showroom Elektronik Sebuah tempat yang menampilkan product – product elektronik yang akan di pasarkan. 2) Showroom Pakaian Sebuah tempat yang menampilkan product – product pakaian yang akan dipasarkan. 3) Showroom Kendaraan Motor Sebuah tempat yang menampikan product kendaraan bermotor ( motor atau mobil ) yang akan dipasarkan 5 ( Dennis.A.Attwood, 1996 ; hal 106 )
c.
Persyaratan Showroom 1) Fleksibitlitas ruang, di lihat dari pengolahan ruang pamer diperlukan bentuk ruang dan tata ruang serta sistem utilitas yang baik, sehingga akan menunjang tuntutan akan pengunaan ruang. 2) Kenyamanan, perlu diperhatikan sistem pengkondisian udara, pencahayaan, penghawaan serta pengaturan tata suara demi pemenuhan tuntutan kenyamanan bagi setiap pelaku kegiatan.
5
Dennis.A.Attwood, 1996 ; hal 106 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Keamanan, diperlukan perhatian akan penaggulangan bahaya kebakaran, huru - hara dan lain sebagainya sebagai upaya evakuasi pengunjung dan barang. 4) Pemilihan struktur, kontruksi, utilitas ruang yang sesuai dengan fungsi dan kegunaanya. 5) Pemilihan bahan bangunan yang digunakan dengan adanya pertimbangan terhadap biaya dan kemudahan perawatan. 6) Pelayanan atau service yang cepat dan lengkap dan bermutu baik. d.
Sistem Lay – Out Showroom System lay – out showroom dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu ; 1) Sistem Open Plan Bentuk open plan merupakan cara pengaturan layout ruang dan perabot pada ruang besar, tidak ada pembagian ruang – ruang tertentu dan tanpa partisi atau bisa juga dengan menggunakan pertisi rendah ( middlepartision ). Sifatnya free standing yang disusun dalam ruang kantor sistem ini mudah untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan langsung pada para kegiatan para karyawan dan dalam beberapa hal juga tidak mempercepat komunikasi dan sosialisasi antara sesama karyawan Keuntungan : Memberi fleksibilitas perencanaan yang lebih besar pada penataan furniture dan staff. Pengunaan space yang lebih efisien.
14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Factor visual dan interaksi yang lebih besar. Suasana interior yang lebih terekspos. Putaran biyaya perawatan yang lebih rendah. Penghematan energi, mengurangi masalah pada heater, sistem ventilasi dan AC, karena tidak ada dinding pemisah untuk menghalangi sirkulasi udara. Penataan dapat berdasarkan kebutuhan kelompok kerja Kerugian : Tidak mampu memenuhi kebutuhan privasi beberapa pihak. Kurangnya faktor keamanan. Penataan pencahayaan terbatas. Pengalokasian status kerja kurang jelas. 2) Sistem Close Plan ( Conventional Plan ) Pembagian ruang mengikuti dan terikat pada stuktur bangunan dengan menggunakan dinding – dingding penyekat masif yang tidak dapat dirubah. Sistem ini lebih menggunakan segi privasi dan sekuritas yang tinggi, tetapi masih memungkinkan adanya hubungan dengan fungsi yang lain. Pada hakekatnya merupakan perkembangan dari sistem open plan atau yang biasa disebut office landscape. Penyekat ruang tergantung pada struktur bangunan dan penyekat tersebut juga berfungsi sebagai bagian dari furniture. Hirarki dari struktur organisasi dalam bentuk ruang – ruang tertutup dan terpisah – pisah dimaksud untuk
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
memenuhi
kebutuhan
atau privasi,
sehingga secara
keseluruhan akan terbentuk garis – garis lurus vertical dan horizontal yang bejajar. Keuntungan : Menambah daya akustik dan visual secara privasi yang sangat penting untuk beberapa jenis pekerjaan. Meningkatkan faktor keamanan. Sangat mudah dalam penataan sistem pencahayaan individual. Lingkungan yang terkontrol Lebih
mudah
untuk
menggambungkan
penataan
furniture yang bersifat yang bersifat konvesional. Biaya kontuksi awal dan furniture biasanya lebih rendah dibandingkan dengan sistem komponen. Pengalokasian status pekerjaan lebih jelas. Kerugian : Kurang efisien apabila dibandingkan dengan open plan. Kurang fleksibel. Biyaya relokasi yang tinggi. Interaksi individu dan kelompok terbatas Factor view yang terbatas.
16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Mixed / Modified Plan Merupakan sistem kombinasi atau perpaduan dari sistem close plan dan open plan. Dengan melokasikan ruang – ruang kerja yang ada di area terbuka dengan area private ( tertutup ). Biasanya sistem ini digunakan dengan tujuan untuk menjaga privasi atau pengisolasian akustik pada ruang – ruang tertentu. Keuntungan : Keuntungan
yang
didapat
adalah
sama
dengan
keuntungan menggunakan sistem open plan dan close plan, keuntungan gabungan dari kedua sistem tersebut. Kerugian : Kerugian yang di dapat juga sama dengan, kerugian dari kedua sistem tersebut. Selain ketiga jenis sistem diatas, terdapat sistem yang tidak memakai partisi diantara meja – meja kerja, sistem ini disebut Bullpen Configuration. Umumnya dipakai pada kantor masa lalu yang digunakan hamper diseluruh dunia. Pada saat ini sistem tersebut sudah jarang dipakai karena kurang memadai.6 ( Dennis.A.Attwood,1996 ; hal.106 ) 2.1.3 Organisasi Antar Ruang Ada beberapa jenis organisasi ruang yang penentuanya pada tuntutan program dari bangunan faktor – faktor pengelompokan fungsi ruang, hirarki ruang, kebutuhan pencapaian, pencahayaan dan Arah pandang.
6
Dennis.A.Attwood,1996 ; hal.106 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bentuk organisasi dapat dibedakan antar lain sebagai berikut : a. Organisasi Ruang Terpusat
Gambar 2.1 Ruang terpusat
Sebuah ruang yang besar dan dominan sebagai pusat dari ruang – ruang yang ada disekitarnya. Ruang sekitar mempunyai bentuk, ukuran, dan fungsi yang sama dengan ruang lain baik bentuk, ukuran maupun fungsi b. Organisasi Ruang Linier merupakan deretan ruang – ruang
Gambar 2.2 Ruang linier
Masing – masing dihubungkan oleh ruang lain yang sifatnya memanjang.
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.3 Ruang berderet
masing – masing ruang berhubungan secara langsung.
Gambar 2.4 Ruang saling berhubungan
Ruang yang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda, Tapi yang berfungsi penting dapat diletakan pula pada deretan ruang – ruang tersebut.
Gambar 2.5 Ruang sejajar
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Organisasi Ruang Secara Radial
Gambar 2.6 Ruang radial
Merupakan kombinasi dari organisasi terpusat dan linier, organisai terpusat mengarah ke dalam sedangkan organisasi radial mengarah keluar. Dengan radial dapat berbeda satu sama lain tergantung dari kebutuhan dan fungsi ruang. d. Organisasi Ruang Mengelompok
Gambar 2.7 Ruang mengelompok
Pada organisasi ini biasanya merupakan pengulangan bentuk dengan fungsi yang sama, tetapi komposisinya terjadi dari ruang – ruang. Yang berbeda ukuran, bentuk dan fungsinya sumbu dapat membantu organisasi ini. 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Organisasi Ruang Secara Grid
Gambar 2.8 Ruang grid
Terdiri dari beberapa bentuk ruang hubungan
yang posisinya dan
antar ruang dengan pola grid 3 dimensi. Selain
organisasi ruang yang membentuk hubungan antar ruang secara keseluruhan juga hubungan antar ruang dapat terjadi sebagai akibat dari fungsi, letak dan sirkulasi.7 (Pamudji Suptandar, 1996; hal.33)
2.2
Tinjauan Khusus Terhadap Kendaraan Bermotor 2.2.1
Sejarah Perkembangan Kendaraan Bermotor Dikota – kota besar khususnya didaerah Jakarta perkembangan kendaraan bermotor semakin hari semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena perkembangan penduduk yang sangat cepat, kemajuan teknologi, dan tuntutan jaman yang makin lama bertambah rumit,
jika di negara – negara maju seperti jepang
masyarakatnya lebih suka naik kendaraan umum sebagai alat transportasi sehari – hari, karena kendaraan umum disana sangatlah nyaman dan efisien. Hal ini sangatlah berbeda dengan yang terjadi di negara – negara yang sedang yang sedang berkembang seperti 7
Pamudji Suptandar, 1996; hal.33 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
indonesia, seandainya masyarakatnya bisa memilih maka akan lebih memilih menaiki kendaraan pribadi, hal ini disebabkan kondisi kendaraan umum yang ada sangatlah buruk dan tidak memperhatikan kenyamanan dan keamanan. Masalah – masalah diatas yang membuat kendaraan bermotor berkembang dengan pesat dan sangat banyak diminati oleh masyarakat di indonesia. Dan sebagai wadah penghubung masyarakat dengan perusahaan kendaraan bermotor, tempat untuk memasarkan produk terbaru dan terbaik mereka,
maka dibutuhkan sebuah showroom sebagai
tempat untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dimana masyarakat bisa melihat, memegang, bahkan mencoba mengendarai suatu produk kendaraan bermotor ( motor / mobil ) tersebut maka kebutuhan sebuah showroom sangatlah penting bagi pemasaran suatu produk kendaraan bermotor dan desain sebuah showroom yang menarik akan membantu dalam persaingan usaha dibidang otomotif. 2.3
Tinjauan Terhadap Harley Davidson 2.3.1
Pengertian Harley Davidson Nama Harley Davidson adalah sebuah nama yang berasal dari dua nama orang yang pertama kalinya menciptakan motor Harley Davidson, yaitu William S. Harley dan Arthur Davidson sehingga menjadi nama dari perusahaan kendaraan bermotor yang memproduksi motor Harley Davidson.8
8
www.Harley Davidson.com 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.2
Sejarah Singkat Perkembangan Harley Davidson Seiring dengan pesatnya perkembangan zaman telah membawa berbagai penemuan yang sangat penting maupun memberikan kemudahan bagi umat manusia. Dahulu seekor kuda merupakan sahabat setia manusia dalam melakukan perjalanan, Dan karena itulah muncul pengembangan kendaraan bermotor terutama motor untuk menggantikan peran kuda pada saat itu. Dua orang pemuda yang sangat berperan besar dalam perkembangan kendaraan motor di Amerika pada saat itu, yaitu William S. Harley dan Arthur Davidson.9
1901 Wiliam S. Harley pada tahun ini mula – mula membuat sebuah desain gambar rancangan mesin kendaraan yang akan diletakan pada sebuah sepeda.
1903 Pada saat itu Wiliam S. Harley yang berumur 21 tahun dan Arthur Davidson yang berumur 20 tahun memproduksi motor Harley Davidson yang pertama kepada publik, dari sebuah rumah bengkel kayu sebesar 24 m2 dan dipintu depan terukir kasar “ Harley Davidson Motor Company “.
9
www.Harley Davidson.com / history timeline 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.9 William S. Harley, Arthur Dvidson
Pada saat itu agen yang menjual produk Harley Davidson yang pertama kali adalah C.H. Lang of Chicago, yang berhasil menjual satu dari tiga produksi pertama Harley Davidson.
Gambar 2.10 C.H. LANG
1905 Pada tanggal 4 juli, Sebuah motor Harley Davidson menjuarai pertandingan balap 15 mil di Chicago dengan waktu 19:02 jam.
1906 Sebuah pabrik baru dibangun seluas 200 m2 di St. Chesnut yang sekarang menjadi Juneau Avenue.
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.11 Pabrik baru St. Chesnut
1907 William A. Davidson berhenti bekerja dari pekerjaanya yang jadi ahli perkakas dan bergabung dengan perusahaan Harley Davidson.
Gambar 2.12 William A. Dvidson
Pada tanggal 17 September perusahaan Harley Davidson menjadi terbuka dan saham terbagi menjadi empat bagian sesuai dengan penemu, dan ukuran pabrik menjadi dua kali lebih besar untuk mencapai target kawasan inggris.
Gambar 2.13 Pabrik Harley Davidson yang baru
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1908 Walter Davidson berhasil memperoleh angka sempurna dalam kontes ketahanan motor dan menjadikan nama motor Harley Davidson menyebar dengan cepat.
Gambar 2.14 Motor Harley Davidson & Walter Davidson
1909 Perusahaan motor Harley Davidson yang telah berumur enam tahun memperkenalkan mesin V – twin, dan mesin inilah yang kemudian menjadi ikon dari motor Harley Davidson.
Gambar 2.15 Motor bermesin “ V-twin”
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1910 Logo Harley Davidson yeng terkenal yaitu “ Bar & Shield ” digunakan untuk pertama kali, Akan tetapi baru menjadi hak paten satu tahun kemudian.
Gambar 2.16 Logo “Bar & Shielfd”
Sedikitnya tujuh juara pertama dikategori berbeda dalam lomba balap, semua juara mengendarai motor Harley Davidson.
Gambar 2.17“ Motor yang menjuarai tujuh juara pertama”
1911 Mesin “F-Head” menjadi dapur pacu motor Harley Davidson sampai 1929.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.18 “ F-Head”
1912 Pembagunan tempat penjualan aksesoris dan suku cadang di Milwaukee.
Gambar 2.19 Pusat penjualan Harley Davidson di Mullwaukee
Motor Harley Davidson di ekspor ke Jepang dan menjadi penjualan pertama kalinya diluar negara Amerika, yang kemudian berkembang ke 200 negara lainya.
1913 Dapartemen balap dibentuk oleh William Ottaway, dan sebagai
asisten
yang
bertanggung
jawab
terhadap
perawatan mesin adalah William S, Harley.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.20 William Ottaway
1914 Dibuatnya sespan untuk motor Harley Davidson
Gambar 2.21 Motor Harley Davidson dengan sespan
Secara formal team Harley Davidson pada tahun ini mengikuti perlombaan, dengan ahli mesin yang dipegang Wlliam S. Harley, kemudian nama motor Harley Davidson menjadi sangat terkenal dan menjadi dominan dalam dunia perlombaan.
1915 Harley Davidson menemukan system transmisi baru, yaitu system transmisi dengan 3 kecepatan. 29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.22 Transmisi 3 kecepatan.
1916 Munculnya majalah The Enthusiast, yang menjadi majalah motor yang terlama didunia.
Gambar 2.23 The Enthusiast
1917 Pada tahun ini satu sampai tiga motor Harley Davidson yang diproduksi dijual kepada militer Amerika.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.24 Motor Harley Davidson dipakai militer Amerika
1918 Hampir separuh dari semua produksi Harley Davidson terjual pada militer Amerika saat dunia pertama. Setelah perang usai sekitar 20.000 motor yang digunakan dan sebagian besarnya adalah motor Harley Davidson.
Gambar 2.25 Militer Amerika memakai motor Harley Davidson.
1919 Memperkenalkan produk motor sport Harley Davidson untuk pertama kalinya menjadi terkenal diseluruh dunia, Uniknya karena motor tersebut tidak menimbulkan bunyi keras seperti bunyi khas dari mototr Harley Davidson.
31
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.26 Motor Sport Harley Davidson pertama
1920 Harley Davidson menjadi produsen motor terbesar di dunia, Dengan 2000 dealer di 67 negara diseluruh dunia.
1925 Tangki minyak seluruh motor Harley Davidson mulai menyerupai air mata, sehingga sampai sekarang merupakan ciri khas Harley Davidson.
1929 Mesin V – Twin 45 inci yang kemudian dikenal dengan “flathead” kembali dibuat dan menjadi dapur pacu motor Harley Davidson sampai 1972.
1932 Motor beroda tiga Harley Davidson memulai masanya dan kemudian terkenal sampai 41 tahun berikutnya sebagai kendaraan komersil dan kendaraan dinas polisi.
32
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.27 Motor Harley Davidson tipe untuk polisi
1933 Sebuah lukisan Art deco seekor elang ditangki minyak, memulai adanya desain grafis pada motor Harley Davidson, ini dikarenakan penjualan yang menurun akibat adanya krisis di Amerika Serikat.
Gambar 2.28 Lukisan Elang pada tangki minyak
1943 Harley Davidson mendapat penghargaan pertama dari empat penghargaan Army – Navy “E” untuk kesempurnaan dalam hal produksi saat perang dunia ke – 2.
33
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.29 Army – Navy “E”
1945 Perang dunia ke – 2 berakhir, dan Harley Davidson telah memproduksi 90.000 model WLA untuk keperluan militer. Dan tanpa membuang waktu lagi produksi motor untuk kebutuhan komersil kembali berjalan dibulan november.
Gambar 2.30 Parade setelah
perang
1947 Perusahaan Harley Davidson menggunakan pabrik baling – baling yang digunakan pada saat perang sebagai pabrik mesin yang besar dan kemudian dikirim ke Juneau Ave perakitan terakhir.
34
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.31 Pabrik mesin
Harley Davidson untuk pertama kalinya menjual jaket kulit hitam yang selanjutnya jaket dari Harley Davidson terkenal dengan warna hitam.
Gambar 2.32 Semua pengendara menngunakan jaket hitam
1953 Harley Davidson memperingati hari jadinya yang ke 50 tahun, sebagai penghargaan dari mesin V-Twin yang telah membuat motor Harley Davidson sampai terkenal maka sebuah logo dibuat dengan lambang V-Twin, logo ini dipasang pada depan model motor sejak tahun 1954.
35
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.33 Logo V-Twin 50 tahun
1962 Harley Davidson membeli 60% saham dari perusahaan kapal Tomahawk, untuk dapat memproduksi suku cadang motor yang terbuat dari fiberglass.
1966 Pengenalan mesin baru “Shovelhead” yang terdapat pada model Electra Glide.
Gambar 2.34 “ShovelHead”
36
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1971 Tahun pertama produksi mobil salju Harley Davidson.
Gambar 2.35 Mobil salju Harley Davidson
1973 Rumah produksi ditingkatkan dan dipindahkan pada daerah di New York seluas 1800 m2..
Gambar 2.36 Rumah produksi di New York
37
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1981 Pada tanggal 26 Februari 13 senior eksekutif Harley Davidson ingin membeli kembali Harley Davidson Company dari merger AMF.
1984 Harley Davidson mengenalkan mesin 1340cc V2 Evolution dari hasil tujuh tahun penelitian dan pengembangan, dengan hasil lebih bertenaga disetiap kecepatan, suhu mesin lebih dingin, bersih, dan hemat oli.
Gambar 2.37 Mesin V2 Evolution
1986 Perusahaan Harley Davidson di daftarkan dalam bursa saham Amerika, ini pertama kalinya sejak 1969, tahun dimana merger dengan AMF.
1988 Sebuah
museum
berjalan
Harley
Davidson
yang
menampilkan sejarah motor Harley Davidson klasik sampai sejarah pengendaranya.
38
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.38 Museum Berjalan Harley Davidson
1991 Investasi uang sebesar $31 juta pada pabrik yang di New York untuk fasilitas cat grafis, dan beroperasi penuh pada tahun 1992.
1993 Harley Davidson memperingati hari jadinya ke 90 tahun di Milwauke dengan reuni keluarga Harley Davidson, diperkirakan sekitar 100.000 orang mengendarai motor Harley Davidson di parade itu.
Gambar 2.39 Parade keluarga Harley Davidson
39
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1996 Sebauh tempat aksesoris da suku cadang baru telah dibangun di Franklin, Wisconsin.
Gambar 2.40 Pusat suku cadang dan aksesoris di Wisconsin
1997 Sebuah pusat pengembangan produk dibuka disebelah Capitol Drive Milwauke. Bangunan ini didedikasikan kepada Willie G. Davidson.
Gambar 2.41 Pusat pengembangan produk di Milwauke
1998 Memperingati hari jadi ke 95 tahun, lebih dari 140.000 pengendara motor Harley Davidson diterima di Millwauke.
40
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pabrik perakitan dibuka di Manaus, brazil sebagai yang pertama dibuka diluar Amerika Serikat.
Gambar 2.42 Motor Harley Davidson pada hari jadi ke – 95
1999 Ditemukannya mesin baru, yaitu mesin Twin Cam 88.
Gambar 2.43 Mesin Twin Cam 88
2001 Harley Davidson mengumumkan ekspansinya dipuat pengembangan produk ( Millwauke ), juga di tomahawk, WI, New York.
41
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2002 Mengadakan
Open
Road
Tour
di
Atlanta,
untuk
memperingati hari ulang tahun Harley Davidson yang ke – 100 tahun.
Gambar 2.44
2.4
Open Road Tour, Atlanta
Tinjauan Khusus Terhadap Desain Interior 2.4.1
Pengertian Desain Interior Desain interior adalah rancangan ruang bagian dalam arsitektur yang bertujuan untuk mendapatkan kenyamanan fisiologis dan psikologis, serta memenuhi tuntutan budaya para pengguna. Penataan ruang yang bertujuan untuk mencapai suatu efiensi biyaya, keselamatan, kenyamanan dalam penggunaan baik secara fisiologis, psikologis maupun sosial yang diwujudkan dengan tata letak. Desain interior mengcangkup semua unsur – unsur keindahan dari berbagai macam aspek, sehingga dapat memberikan kepuasan physic maupun spiritual bagi pengguna fasillitas yang didesain. Atau dengan kata lain, desain interior harus bisa memenuhi berbagai kebutuhan penghuni / pengguna secara tepat dan sesuai, sehingga penghuni / pengguna merasa terlindungi, nyaman, aman
42
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan dengan lingkungan sekitarnya. Makna lain dari desain interior adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang – ruang interior dalam bangunan. Tatanan fisik di atas dapat memenuhi kebutuhan dasar kita akan saran bernaung dan terlindungi, menentukan langkah sekaligus mengatur bentuk aktivitas kita, memelihara aspirasi kita, mempengaruhi penampilan, perasaan, dan kepribadian kita. 2.4.2
Elemen Dalam Desain Interior Desain interior adalah rancangan ruang yang dirancang dan dibuat dengan tujuan untuk memecahkan masalah – masalah : a. Tata letak furniture dan penataan unit – unit dan furniture perlu lebih diperhatikan, bukan hanya sekedar bentuk dan fungsi furniture saja. b. Elemen interior,
maksudnya adalah sebuah stuktur suatu
interior yang saling mendukung satu sama lain. Jadi elemen interior adalah : 1) Lantai Fungsi lantai dalam interior desain adalah sebagai penahan beban dari seluruh isi ruang, namun elemen lantai juga berfungsi sebagai penghubung antara satu lantai dangan lantai lainya. Lantai dapat menunjang fungsi atau kegiatan yang terjadi dalam ruangan dapat memberi karakter dan dapat memberikan permainan pada muka lantai itu sendiri.
Pengaruh lantai terhadap manusia Temperatur kaki manusia dalam keadaan normal yaitu 31o C,
kaki manusia akan kehilangan panas akibat
berdiri diatas lantai yang dihubungkan dengan nilai 43
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pembesaran panas. Jika manusia kehilangan panas terlalu banyak, temperature kaki akan turun dan terasa dingin, akibat badan menjadi kurang sehat dan tidak menenakan, lantai kayu
merupakan lantai
yang
mempunyai kehangatan khusus pada kaki.
Syarat – syarat bahan penutup lantai merupakan isolasi panas yang baik kuat, lantai harus dapat menahan beban. Mudah dibersihkan harus tahan terhadap kelembapan. Ada beberapa jenis bahan lantai yang dapat digunakan, yaitu :
Marmer a) Tidak tahan terhadap asam, daya absorpsi cukup besar. b) Tidak tahan terhadap debu dan kotoran yang berupa bahan organic dan bahan anorganik. c) Bersifat kurang keras, mudah tergores. d) Kuat tekanan untuk lantai 800 KGF / cm2. e) Tidak tahan terhadap zat kimia, udara lingkungan yang bersifat asam, udara dilingkungan industry dan udara lembab. f) Untuk melindungi marmer digunakan marble vamish ( pernis acrylic dan epokasi ) g) Keuntunganya mempunyai nilai dekoratif pada seratnya.
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Granit a) Kuat terhadap tekanan. b) Kuat terhadap zat asam. c) Tahan terhadap gesekan. d) Merupakan bantuan yang cukup keras dan tidak mudah tergores. e) Bersifat lebih padat, daya absorpi terhadap air cukup kecil. f) Tahan terhadap laut atau pantai, lingkungan industry dan udara lembab. g) Tahan terhadap debu dan kotoran baik organic maupun anorganik.
Keramik a) Tahan goresan. b) Cukup kuat menahan beban. c) Tahan terhadap cuaca. d) Tahan serap air. e) Tahan zat kimia. f) Tahan lembab. g) Menyekat panas dan listrik. h) Kaya akan warna dan bentuk. i) Perawatanya dan membersihkanya mudah dengan air hangat dan sabun. 45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kekuranganya : a) Mudah pecah. b) Tidak meredam bunyi.
Karpet a) Dapat meredam suara dan bunyi b) Tidak higienis jika ditinjau dari segi kesehatan. c) Perawatannya susah. d) Susah dibersihkan apabila terkena noda yang berbentuk cairan. e) Warna atau corak bermacam – macam. f) Mudah rusak atau sobek jika terkena benda tajam.
2) Dinding Adapun criteria fungsi dan bentuk dinding sebagai berikut :
Strukturalnya, misalnya : a) Bearing walls, dinding yang dibangun untuk menahan ukuran tepi dari ukuran atau tepian tanah. b) Loard bearing wall, dinding untuk menahan atau menyokong balok, lantai, atap, dsb c) Foundation wall, dinding yang dipakai dibawah lantai tingkat dan untuk menopang balok – balok dari lantai pertama.
46
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Non structural, misalnya : a) Party wall, dinding pemisah antara dua bagunan yang bersandar pada masing – masing bangunan. b) Fire
wall,
dinding
yang
digunakan
sebagai
pelindung dari pancaran api yang disebabkan sebagai pengisi dari kebakaran. c) Curtain orpenel wall, dipergunakan sebagai suatu pengisi pada suatu kontruksi yang kaku misalnya, kontruksi rangka baja, kontruksi rangka beton. ( Concrete skeleton building ). d) Partition wall, dinding yang dipergunakan untuk pemisah dan pembentuk ruang yang lebih besar dalam ruang.
Cara menghiasi dinding a) Mebuat motif – motif dekorasi, dengan cara digambar,
dicat,
dicetak,
diaplikasi
(dilukis
langsung pada dinding ). b) Dinding ditutup atau dilapisi bahan berornament atau dengan memasang elemen-elemen dekoratif yang dipasang pada dinding.
Factor – factor luar yang mempengaruhi dinding dan bahan penutupnya dalam interior : a) Air born (via suara) berbagai jenis suara dan bunyi, untuk menolak suara – suara yang timbul secara air born dipergunakan dinding tanpa cela.
47
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b) Impact ( getaran ), suara yang bergetar bersumber dari keadaan. Dalam bangunan itu sendiri, misalnya : suara langkah orang berjalan, untuk mengatasi ini diusahakan agar penyekat dinding atau lantai yang digunakan bahan – bahan pengantar getar dengan koefisien yang rendah. 3)
Langit – langit plafon Selain sebagai penutup ruangan langit – langit juga berfungsi sebagai ruangan. Adapun fungsinya, yaitu : a) Pelindung kegiatan manusia dalam ruang. b) Unsur pembentuk ruang yang berkaitann dengan lantai. c) Sebagai skylight. d) Sebagai bidang penempatan titik lampu. e) Penunjang unsure dekoratif dalam ruang. f) Memberikan kesan – kesan tertentu atau nuansa satu ruang. g) Tersedianya ruangan untuk ducting, instalasi listrik, penghawaan, sound sistem. h) Berfungsi sebagai peredam suara atau akustik. i) Dapat menunjujung perbedaan tertentu berdasarka zona – zona tertentu. j) Untuk memenuhi segala jenis ruang, memungkinkan banyak material yag dapat digunakan untuk ceilling, antara lain :
48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk mencapai kesan alamiah kayu anyaman, bamboo, rotan, dll.
Untuk gaya klasik plat – plat bermotif.
Untuk mencapai kesan glamor kaca, stanless, antiq glass celling.
4)
Communication Interaksi tidak terbatas pada pola tingkah laku individu, tapi juga meliputi segala tindakan interkasi antar individu yatu pola – pola dan jaringan – jaringan interaksi terhadap keteraturan antar individu tidak terjadi didalam ruang, namun demikian. a) Athropometric ( Antropometri) Antropometri adalah proporsi dan dimensi tubuh manusia beserta sifat – sifat karakteristik fisiologi serta kemampuan relative dari kegiatan manusia yang saling berbeda dalam lingkungan mikro. Antropometri sering disebut faktor manusia, contoh penerapan dalam desain, tinggi suatu permukaan meja ditentukan oleh dimensi atau ukuran – ukuran manusia sebagai calon pemakai dengan memperhatikan efesiensi dan kepraktisan agar sedikit tenaga yang dikeluarkan untuk penghematan kalori dan kesehatan. Untuk pengukuran pada umumnya, tubuh subjek ditempatkan pada posisi berdiri tegak dan lurus, dengan segmen tubuh dalam satu garis. Jika pengukuran dilakukan pada oaring duduk dan penampang kaki diatur sedemikian rupa sehingga kedua paha berada di
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
garis horizontal, lengan kaki bawah vertical, dan dasar kaki diatas penampang horizontal.10 b) Ergonomic (ergonomi) Ergonomic adalah ilmu yang mempelajari sifat – sifat, temperamen, dan ukuran – ukuran manusia, dan segala hal yang bersangkutan dengan lima indera manusia, yaitu penglihatan, pengendaraan, rasa panas dan dingin, penciuman, dan keindahan, kenyamanan, agar manusia dapat hidup dengan nyaman dan puas melakukan kegiatan merasakan keindahan hidup. 5)
Ambient (system lingkungan hidup) Sistem lingkungan interior adalah komponen penting pada setiap bangunan karena menyediakan fasilitas pada pemakainya, sehingga memberikan kenyamanan dan kemudahan11 sistem-sistem tersebut harus dirancang dan disusun agar dapat berfungsi dengan baik. Sehingga desainer interior harus sadar bahwa sistem-sistem tersebut mempengaruhi kualitas lingkungan interiornya. Sistem tersebut antara lain : a) Light (Cahaya) Cahaya adalah energy radiasi, memancar dalam jumlah sama ke semua arah dan menyebar ke daerah yang lebih luas pada saat memancar dari sumbernya. Objek akan memantulkan cahaya yang melaluinya sehingga kita dapat melihat obyek tersebut.
10 11
Kroemer, 2001:16 D. K. Ching, Frncis, 1996:278 50
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Cahaya merupakan unsur yang paling penting dalam perancangan ruang dalam, karena memberi pengaruh serta menimbulkan efek – efek tertentu. Bagian mutlak dari hidup kita, karena kehidupan manusia sangat tergantung pada cahaya itu. Penyelidikan menunjukan bahwa sekitar 80% dari semua informasi yang diterima oleh otak kita ternyata melalui mata. Berdasarkan sumbernya cahaya dibagi menjadi dua cahaya yang alami dan cahaya buatan. b) Cahaya alami Sumber dari semua cahaya alam adalah matahari. Kuat dari cahaya bervariasi menurut jam, musim dan tempat. Cahaya
juga
dipengaruhi
adanya
awan,
kabut,
pengendapan dan polusi udara. c) Kondisi dalam Pencahayaan Siang Hari Kondisi yang harus dipertimbangkan pada waktu siang hari untuk suatu ruang, yaitu pantulan cahaya dari langit cerah dan cahaya dari langit mendung. Beberapa sifat cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan antara lain :
Cahaya langsung dari matahari sebagian besar berguna untuk pencahayaan umum di seluruh ruang, terutama bagian yang berdekatan dengan jendela.
Pantulan cahaya dari luar umumnya tidak begitu berguna untuk cahaya umum dengan beberapa pengecualian seperti adanya embun pada jendela. Pengaruh cahaya siang dapat diperkecil apabila
51
http://digilib.mercubuana.ac.id/
gedung yang berdekatan di usahakan membentuk sudut lebih besar dari 25o-30o.
Material yang sangat halus mereflesikan cahaya sampai tingkat mengembalikan image. Air, kaca dan logam mempunyai permukaan yang menyerupai cermin. Ruang yang seperti itu akan sangat menggangu lingkungan.
Tekstur yang berat dan dalam, khususnya bila berwarna
gelap
menyerap
cahaya
dan
mendistorsikanya. d) Peran Jendela dalam Pencahayaan Alami Bagian interior yang dapat mempengaruhi cahaya alami adalah bukaan ruang seperti jendela, boven light (pada kamar mandi), pintu, dsb. Pada prinsipnya pengaruh ketiga elemen diatas hampir sama. e) Cahaya Buatan Cahaya buatan adalah cahaya yang dihasilkan
oleh
elemen-elemen buatan. Kuantitas dan kualitas cahaya yang dihasilkan ditentukan berbeda-beda tergantung dari jenis lampu yang digunakan.
Faktor penentu Teknik Pencahayaan Terdapat beberapa ukuran teknik pencahayaan yang terpenting : 1)
Arus Cahaya (Ǿ)
2)
Kepadatan Cahaya (I)
52
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3)
Tingkat kuat Penerangan / Iluminasi (E)
4)
Luminasi (L)12
Untuk menentukan lampu yang paling cocok digunakan, dapat dilihat dari karakteristik utama lampu : 1)
Umur Lampu (Jam)
2)
Efikasi (Lumen/Watt)
3)
Renderasi warna (Ra/Colour Renderiing Index)
4)
Temperature Warna (K)
Semakin tinggi nilai umur dan efikasi lampu juga semakin tinggi. Rederansi warna dinyatakan dalam persen (%) merupakan indeks yang menyatakan perubahan warna objek yang dirasakan dibandingkan terhadap matahari. Semakin tinggi persentase Ra, maka perubahan warna objek yang disinari semakin rendah. Rekomendasi tingkat Ra menurut DIN 5035 terdiri dari tingkat 1 985-100%), tingkat 2 (70-84%), tingkat 3 (40-69%, tingkat 4 (<40%). Temperature warna terdiri dari warm (± 3000K), cool (±4000K), dan daylight (±5600-6000K).
Darmasetiawan, Christian dan lestari Puspakesuma, Tekhnik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu, 1991:10 12
53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4.3
Penataan Product Penataan produk atau yang sering kita kenal dengan istilah display adalah suatu cara penataan produk terutama produk barang yang diterapkan oleh perusahaan tertentu dengan tujuan untuk menarik minat konsumen. Untuk memperjelas arti dari display tersebut, William J.Shultz, “Display consist of simulating customers attention and interest in a product or a store, and desire to buy the product or patronize the store, through direct visual appeal”. Display adalah suatu cara mendorong perhatian dan minat konsumen pada toko atau barang dan mendorong keinginan membeli melalui daya tarik penglihatan langsung ( direct visual appeal ). Pelaksanaan display yang baik merupakan salah satu cara untuk memperoleh keberhasilan self service dalam menjual barang– barang. Hal ini dapat dilihat di supermarket. Adapun tujuan display digolongkan sebagai berikut : Attention dan Interest Customer Attention dan interest customer, yaitu untuk menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya. Desire dan Action Customer Desire dan action customer, yaitu untuk menimbulkan keinginan memiliki barang-barang yang dipamerkan di toko tersebut, setelah memasuki toko, kemudian melakukan pembelian. Selanjutnya, display dibagi kedalam beberapa bagian yaitu:
54
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Window Display Memajangkan barang-barang, gambar-gambar kartu harga, simbol-simbol, dan sebagainya dibagian depan toko yang disebut etalase. 2. Interior Display Memajangkan barang-barang, gambar-gambar, kartu-kartu harga, dan poster-poster di dalam toko. Interior display dibagi dalam beberapa bagian yaitu sebagai berikut: a) Open display Open display, yaitu barang-barang dipajangkan pada suatu tempat terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan, misalnya self display, island display (barang-barang diletakkan diatas meja dan ditata dengan baik sehingga menyerupai pulau-pulau). b) Closed display Closed display, yaitu barang-barang dipajangkan dalam suasana tertutup. Barang-barang tersebut tidak dihampiri tidak dipegang atau diteliti oleh calon pembeli, kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk melindungi barang dari kerusakan, pencurian. c) Architechtural Display Architectural display, yaitu memperlihatkan barangbarang dalam penggunaannya, misalnya di ruang tamu, di kamar tidur, di dapur dengan perlengkapannya. Cara ini dapat memperbesar daya tarik karena barang-barang dipertunjukkan secara realistis. 55
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Exterior Display Memajangkan barang-barang di luar toko, misalnya pada waktu mengadakan obral dan pasar malam. Display ini mempunyai beberapa fungsi, antara lain: a) Memperkenalkan
suatu
produk
secara
cepat
dan
ekonomis. b) Membantu para produsen yang menyalurkan barangbarangnya dengan cepat dan ekononomis. c) Membantu
mengkoordinasikan
advertising
dan
merchandising. d) Menyebabkan adanya kontinuitas skema dan tema warna dari pembungkus. e) Membangun hubungan yang baik dengan masyarakat, misalnya pada hari raya, ulang tahun. Selain ketiga macam display yang telah diuraikan di atas, perlu juga diperhatikan beberapa hal dalam display, yaitu sebagai berikut: 1. Store Design dan Decoration Store design dan decoration, yaitu tanda-tanda yang berupa diantaranya simbol-simbol, lambing-lambang, poster-poster, gambar-gambar, bendera-bendera, dan semboyan. Tandatanda ini diletakkan di atas meja atau digantung di dalam toko. Store design tersebut digunakan untuk membimbibing calon pembeli kearah barang dagangan dan memberi keterangan kepada mereka tentang penggunaan barangbarang tersebut. “decoration” pada umumnya digunakan
56
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan pada saatsaat hari raya, natal, dan tahun baru. 2. Dealer Display Dealer display, yaitu penataan yang dilaksanakan dengan cara wholesaler yang terdiri atas simbol-simbol dan petunjukpetunjuk
tentang
penggunaan
produk.
Dengan
memperlihatkan kegunaan produk dalam gambar dan petunjuk, maka display ini juga memberi peringatan kepada para petugas penjualan agar mereka tidak memberikan keterangan yang tidak sesuai dengan petunjuk yang ada dalam gambar tersebut. 2.4.4 Syarat Display yang Baik Di samping mengacu pada logika konsumen dalam menjalankan aktivitas display, para peritel juga harus memerhatikan aspekaspek
penting
lainnya
yang
merupakan
syarat
dalam
mewujudkan display yang baik, yaitu; 1. Display harus mampu membuat barang-barang yang dipajang menjadi mudah dilihat, mudah dicari dan mudah dijangkau. Ketiga hal ini merupakan syarat mutlak yang harus mampu diwujudkan oleh aktivitas display. Jika tidak display yang menarik dan seatraktif apapun akan sia-sia. 2. Display keamanan
harus bagi
memerhatikan pengelola
aspek
toko
dari
keamanan,
baik
potensi-potensi
kehilangan, maupun keamanan bagi pengunjung (konsumen) yang berada di dalam toko, berkaitan dengan aspek keamanan ini, para peritel biasanya tidak akan menempatkan barangbarang yang mudah pecah di sembarang rak. Barang-barang yang mahal, terutama yang fisik ukurannya kecil biasanya di
57
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pajang di etalase. Barang-barang kemasan kaleng yang cukup berat juga biasanya ditempatkan pada shelve paling bawah untuk menghindari resiko timbulnya cedera bagi pengunjung (terutama anak-anak) jika barang tersebut terjatuh. 3. Display yang dilakukan oleh peritel harus informative dan komunikatif, para peritel dapat memanfaatkan alat alat bantu seperti standing poster materials yang lain.
58
http://digilib.mercubuana.ac.id/