BAB II TINJAUAN DATA 2.1 Data Literatur 2.1.1
Tinjauan Umum
A. Pengertian restoran Kata “restoran” berasal dari kata “restore” yang artinya mengembalikan atau memperbaiki yang maksudnya setelah kita bekerja dan berjalan menuju ke rumah untuk menambah kehilangan kalori kita akibat bekerja serta berjalan, kita isi kembali kalori tersebut dengan mampir di suatu tempat makan atau minum, yang diartikan sebagai pengembalian atau pemulangan dari kata restore (restoration) yang kemudian berubah menjadi restaurant dalam bahasa Inggris dan restoran dalam bahasa Indonesia.1 Beberapa definisi restoran, antara lain : 1) Restoran adalah suatu tempat yang identik dengan jajaran meja-meja yang tersusun rapi, dengan kehadiran orang, timbulnya aroma semerbak dari dapur dan pelayanan para pramusaji, berdentingnya bunyi-bunyian kecil karena persentuhan gelas-gelas kaca, porseling, menyebabkan suasana hidup di dalamnya.2 2) Restoran adalah salah satu tempat atau bangunan umum yang diorganisasikan secara komersial yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua tamunya baik berupa makan maupun minum.3 3) Restoran adalah tempat atau bangunan yang telah diorganisir secara komersial, yang menyelenggarakan sistem pelayanan yang baik kepada semua tamu, baik berupa makanan maupun minuman.4 Menurut Fred Lawson (1987), dalam buku Restaurant Planning and Design, desain dari suatu restoran harus mempertimbangkan : 1. Bentuk yang dikenali sebagai restoran. Sudiarto Mangkuwerdoyo, Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Universitas Indonesia, 1995,95 2 Sugiarto, Endar dan Sri Sulartiningrum, Pengantar Akomodasi dan Restoran, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003. 3 Masrum W.A, Restoran dan Segala Permasalahannya, Yogyakarta : Andi Offest, 1994. 4 Lawson, Fred. Restaurant, Bars & Club. London : The Architecture Press, 1987. 1
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Bentuk yang sesuai dengan Restoran adalah tempat menyantap makanan dan minuman yang disediakan keinginan dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. 3. Memiliki karakter khusus. 4. Menunjukan standar dari suatu restoran. a. Sejarah dan Perkembangan Restoran Sejarah restoran dimulai pada 12.000 tahun sebelum masehi, ketika suatu suku Denmark menggunakan dapur besar untuk memasak dan menyiapkan hidangan bagi sekelompok orang guna menikmati hidangan secara bersama-sama. Tahun 1765 di Perancis, Monsier Boulanger membuka restoran di kota bertulisan „Ventile Adme Omnes Quit Stomacko Laboratorates et Ego Restaurado Vos‟ yang artinya datanglah anda semua kepada saya, saya akan memulihkan kondisi anda. Tulisan ini mampu menarik perhatian orang yang lewat untuk masuk ke restoran. Soupnya diberi nama „Le Restaurant Divin‟ yaitu obat untuk menyegarkan. Kata „Restaurant‟ berasal dari bahasa Perancis asal kata „Restaurer‟ berarti memulihkan kembali. Sejak saat itu restoran mulai berkembang pesat karena banyak digemari oleh masyarakat. Restoran pertama kali disebut „taverns‟ atau kedai minuman, yang biasanya terletak pada penginapan pada abad ke-16 di Inggris. Pada awal mulanya hanya dipergunakan oleh turis atau wisatawan yang menginap di penginapan yang tersedia, tetapi kemudian pengunjung lainnya pun diperkenankan untuk datang, biasanya untuk satu kali makan dalam sehari dengan harga dan waktu yang tetap. Dikemudian hari kedai disebut „Coffee House‟, di Inggris dan Perancis. Café dalam bahasa Perancis, yang berarti kopi. Pada abad ke-18 di Perancis, nama café berkembang menjadi „Restaurant‟, dari kata „Restorative‟.5 Menurut Fred Lawson sejarah perkembangan restoran, antara lain:6 1.) Zaman kuno, dimana rumah makan diberi nama Inn. 2.) Zaman Yunani Kuno, terdapat bar dan kedai kopi 3.) Zaman Romawi, Hospiteum, Calipana, Popinae dan Tabernae.
5 6
William Dudley Hunt, 458. Fred Lawson, Restaurant, Clubs and Bars, Architecture Press : 1987.
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.) Abad pertengahan, rumah makan dikelola oleh kaum agama seperti gereja dan kuil. 5.) Tahun 1652, di London, Inggris muncul coffee house. 6.) Tahun 1669, di Paris, Perancis muncul café-café. 7.) Tahun 1765, untuk pertama kalinya berdiri restoran yang diperkenalkan oleh M. Boulanger di Paris, Perancis. 8.) Tahun 1930–1940, bermunculannya cafetaria, banquettei dan restaurant. 9.) Tahun 1950an, muncul Drive in Restaurant dan Fast Food Restaurant. 10) Tahun 1980an, bermunculan Theme Restaurant dan Ethnic Restaurant. b. Fungsi Restoran Fungsi restoran menurut Fred Lawson (1987) secara umum sebagai berikut : 1) Sebagai tempat atau sarana untuk makan dan minum. 2) Sebagai tempat untuk menikmati makanan dan minuman serta memberi kenyamanan. 3) Sebagai tempat untuk mengadakan jamuan makan dengan para tamu atau meeting. 4) Sebagai tempat untuk bercengkraman dan berkumpul bersama anggota keluarga, sahabat, dan sebaginya sambil menikmati makanan dan minuman. c. Klasifikasi Restoran 7 Restoran adalah suatu usaha komersial yang menyediakan jasa pelayanan makan dan minum bagi umum yang dikelola secara profesional. Dilihat dari pengolahan dan sistem penyajian, restoran dapat diklasifikasi menjadi tiga, yaitu : 1) Formal Restaurant (Restoran Formal) Pengertian restoran formal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan pelayanan eksklusif. Ciri-ciri restoran formal : a) Penerimaan pelanggan dengan sistem pesan tempat terpilih dahulu. b) Para pelanggan yang disediakan adalah menu klasik / menu eropa populer.
Soekresno, Manajemen Food & Beverage Service Hotel, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2000, hlm. 17-20.
7
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
c) Sistem penyajian yang dipakai aadalah Russian service / French service atau dimodifikasi dari kedua table service tersebut. d) Disediakan ruangan cocktail selain ruangan jamuan makan digunakan sebagai tempat untuk minum yang beralkohol sebelum santap makan. e) Dibuka untuk pelayanan makan siang atau makan malam untuk makan siang dan makan malam, tetapi tidak menyediakan makan pagi. f) Menyediakan berbagai merk minuman bar secara lengkap khususnya wine dan champagne dari berbagai negara penghasil wine di dunia. g) Menyediakan hiburan musik hidup (live) dan tempat untuk melantai dengan suasana romantis dan ekslusif. h) Harga makanan dan minuman relatif tinggi dibandingkan harga makanan dan minuman di restoran informal. i) Penataan bangku dan kursi area service yang lebih luas untuk Tenaga relatif banyak dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 4-8 pelanggan. Contoh : 1. Members Restaurant 2. Super Club 3. Gourment 4. Main Dinning Room 5. Grilled Restaurant 6. Excutive Restaurant 2) Informal Restaurant (Restoran Informal) Pengertian restoran informal adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman
yang
dikelola
secara
komersial
dan
profesional
dengan
lebih
mengutamakan kecepatan pelayanan, kepraktisan dan percepatan frekuensi yang silih berganti pelanggan. Ciri-ciri restoran informal : a) Harga makanan dan minuman relatif murah. b) Penerimaan pelanggan tanpa sistem pemesanan tempat. c) Para pelanggan yang datang tidak terikat untuk menggenakan pakaian formal. d) Sistem penyajian makanan dan minuman yang dipakai America service / ready palte bahkan self service ataupun counter service. e) Tidak menyediakan hiburan musik hidup (live).
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
f) Penataan meja dan bangku cukup rapat antara satu dengan yang lain. g) Daftar menu oleh pramusaji tidak dipresentasikan kepada tamu / pelanggan namun dipampang di counter / langsung di setiap meja makan untuk mempercepat proses pelayanan. h) Menu yang disediakan sangat terbatas dan membatasi menu-menu yang relatif cepat selesai dimasak. Jumlah tenaga service relatif sedikit dengan standar kebutuhan, satu pramusaji melayani 12 – 16 pelanggan. Contoh : i)
- Café
- Teverns
- Cafetaria
- Familly Restaurant
- Snack Bar
- Pub
- Coffee Shop
- Sandwich Corner
- Bistro
- Burger Corner
- Canteen
- Fast Food Restaurant
3) Specialities Restaurant Pengertian specialities restaurant adalah industri jasa pelayanan makanan dan minuman yang dikelola secara komersial dan profesional dengan menyediakan maknan khas dan diikuti dengan sistem penyajian yang khas dari suatu negara tertentu. Ciri-ciri Specialities Restaurant : a) Menyediakan sistem pemesanan tempat. b) Menyediakan menu khas suatu negara tertentu, popular dan disenangi banyak pelanggan secara umum. c) Sistem penyajian disesuaikan dengan budaya negara asal dan dimodifikasi dengan budaya internasional. d) Hanya dibuka untuk menyediakan makan siang dan atau makan malam. e) Menu a‟la carte dipresentasikan oleh pramusaji ke pelanggan. f) Biasanya menghadirkan musik / hiburan khas negara asal. g) Harga makanan relatif tinggi di banding informal restaurant dan lebih rendah di banding formal restaurant.
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
h) Jumlah tenaga service sedang, dengan standar kebutuhan satu pramusaji untuk melayani 8-12 pelanggan. Contoh : 1. Indonesian Food Restaurant 2. Italian Food Restaurant 3. Thai Food Restaurant 4. Japanese Food Restaurant Restoran juga dapat diklasifikasi berdasarkan tipe bangunan, lokasi, jenis makanan, penampilan sebuah restoran, jenis hiburan, asal negara, dan sistem penyajian.8 1) Berdasarkan Tipe Bangunan a) Free Standing Merupakan suatu bangunan tersendiri atau within structure yang menyatu dengan fungsi lain. Misalnya : berada di mall, hotel, dll. b) Independent Merupakan restoran yang tidak membuka cabang di tempat lain. c) Take-out Merupakan jenis restoran yang tidak menyediakan pelayanan makanan tempat. d) Eat-in Merupakan jenis restoran yang menyediakan pelayanan makanan di tempat. e) Theme Merupakan restoran yang mempunyai nuansa yang khas f) Non Theme Merupakan jenis restoran yang tidak memiliki tema khusus. g) Ethnic Merupakan jenis restoran yang menerapkan suatu unsur budaya tradisional dari suatu daerah atau suatu Negara. Misalnya Restoran Padang, Restoran Jepang, Restoran China. 2) Berdasarkan Lokasi a) Coffee Shop / Brasserie Coffee Shop / Brasserie adalah kedai kopi yang letaknya berada di hotel. b) Canteen 8
Lawson, Fred. Restaurant, Bars & Club. London : The Architecture Press, 1987.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Canteen adalah restoran kecil yang berada di lingkungan kantor, pabrik/sekolah. Canteen juga dapat berfungsi sebagai tempat untuk makan pagi, siang dan coffee break. c) Carvery Carvery adalah restoran yang terdapat di lingkungan hotel. Keunikan carvery adalah dimana tamu mengiris sendiri hidangan panggan sesuai keinginan dan harga yang ditetapkan. d) Coffee pot murah.
Coffee pot adalah restoran kecil yang letaknya di tepi jalan dengan harga
e) Drive in Drive in adalah restoran yang terletak di teater yang menghidangkan makanan melalui pesanan dan dalam mobil, terkadang menjual makanan kecil seperti hotdog dan sandwich. f) Inn tavern Inn tavern adalah restoran yang berada di tepi kota dengan harga terjangkau dan makanan yang cukup lezat. g) Restorasi Restorasi adalah restoran yang berada di gerbong kereta. h) Terrace Terrace adalah restoran yang terletak di luar bangunan, tetapi masih berhubungan dengan bangunan induk (di teras suatu bangunan). 3) Berdasarkan Jenis Makanan a) Cafetaria Cafetaria adalah restoran kecil yang mengutamakan penjualan kue, sandwich, kopi, teh dan lain-lain. Harga makanan dihitung berdasarkan jumlah dan jenis makanan yang diambil. b) Continental Continental adalah restoran yang menitikberatkan pada hidangan pilihan yang berasal dari berbagai negara dengan sistem pelayanan yang elaborate (mewah). c) Grill / Steak House Grill / steak house adalah restoran yang menyediakan bermacam-macam daging panggang. Biasanya di restorantersebut tersedia sebuah area dapur yang dibatasi oleh kaca ataupun tidak sama sekali, yang disebut open 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kitchen, sehingga tamu yang berkunjung ke sana dapat melihat cara memasak maupun penyediaan makanan secara langsung. d) Pizzeria Pizzeria adalah restoraan yang khusus menjual pizza. Kadang kala juga menyediakan spagetti serta makanan Italia lainnya. e) Pancake Pancake restaurant adalah restoran yang khusus menjual pancake. f) Creperie Creperie adalah restoran yang khusus menjual crepe yang diisi dengan berbagai macam jenis makanan. g) Speciality Restaurant Speciality restaurant adalah restoran yang suasana dan dekorasi ruangannya disesuaikan dengan tipe makanan yang disajikan. h) Chop Steak Restaurant Chop steak restaurant adalah restoran yang memiliki menu spesial steak atau chop. 4) Berdasarkan penampilan sebuah restoran 9 Sebuah restoran yang baik harus memiliki fasilitas standar yang diperlukan dalam oprasional sebuah restoran. Fasilitas – fasilitas tersebut meliputi antar lain 1. Ruang Ruangan yang biasanya disediakan, antara lain:
Ruang makan
Ruang gudang
Ruang penerumaan barang
Ruang kantor
Ruang pertunjukan
Ruang dapur
Ruang toilet
2. Furniture Barang – barang yang berupa furniture, antara lain: Sugiarto, Endar dan Sri Sulartiningrum, Pengantar Akomodasi dan Restoran, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2003.
9
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Meja tamu
Kursi tamu
Lemari bantu untuk menyimpan alat saji dan alat makan
Kasir konter
Bar konter
3. Dekorasi Untuk mendekorasi sebuah restoran diperlukan suasana yang diinginkan dari restoran tersebut. Aktivitas dari kegiatan tamu dan karyawan menentukan dekorasi sebuah ruangan. Menurut Fred Lawson, dalam menentukan ukuran dan dimensi faktor-faktor yang harus diperhatikan, antara lain :
Data anthropometric (jenis kelamin, umur, dan karakteristik dari populasi ras setempat)
Dimensi ruangan (area, bentuk, dan batas ruangan)
Kebutuhan konsumen (pengguna ruangan, standaryang diharapkan, waktu yang dibutuhkan untuk makan, pengelompokan konsumen)
Kebutuhan operasional (setting tempat, besar ruangan untuk service, besar ruangan untuk sirkulasi dan penggantian layout).
Kebutuhan – kebutuhan akan mebel (furniture), meliputi:
Meja dan kursi makan dengan formasi 2, 4, dan 6 kursi
Meja bufet
Counter cashier
Waiter station Ada berbagai persyaratan dalam pengaturan tempat duduk, tergantung dari
beberapa hal di bawah ini yaitu : a) Profil pengunjung lama menikmati hidangan makanan dan minuman b) Tujuan makan direstoran (bersantai, menikmati makanan utama, menikmati makanan ringan) c) Sistem pelayanan (self service, waited service, counter sitting) d) Pengaturan posisi meja (fleksibel, table sharing)
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
e) Karakteristik ruangan (ukuran, jendela, halangan-halangan) Restoran dengan sistem pelayanan dimana semua kebutuhan tamu dilayani oleh para pelayan restoran (waited service), ukuran dan bentuk meja atau kursi serta pengaturannya lebih fleksibel dibanding dengan restoran dengan sistem pelayanan self service. Standar luas untuk pengaturan tempat duduk tertulis dalam tabel di bawah ini : Type of seating and service Table service Square table in rows Parallel seating 2 Parallel seating 4 Diagonal seating 4 (a) Rectangular table in rows Seating 4 Seating 6 Circular table in rows Seating 4 (a) Fixed banquette seating In booths seating 4 Waitress service Including counter for self service Counter seating Tunnel counters Single counters Single counters used with wall units Banquet groupings Multiple rows Single rows Self service (trolley clearance) Rectangular table in rows Dining area only Seating 4 Seating 8 Seating 8 Including counter service Seating 4 Seating 6 Seating 8
Area per diner M2 ft2 17-20 13-17 10-12
18-22 14-18 11-13
13-15 10-13
13-16 11-14
09-14
10-15
07-10 09-14
8-11 10-15
14-16 17-20 11-14
15-17 18-22 12-15
09-11 10-13
10-12 11-14
14-16 11-13 10-12
15-17 12-14 11-13
17-20 13-18 12-16
18-21 14-19 13-17
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Self service (self clearance) Rectangular table in rows Dining area only Seating 4 13-15 14-16 Seating 8 10-12 11-13 Seating 8 09-11 10-12 Including counter service Seating 4 15-19 16-20 Seating 6 12-16 13-17 Seating 8 11-15 12-16 Tabel. 2.1. luas kebutuhan area berdasarkan tempat duduk dan pelayanan (Sumber : Restaurans, Clubs, and Bars karya Fres Lawson hal.80)
Gambar 2.1 Chair and Table Units (Occupied) (Sumber : Time Saver Standards for Interior Design and Spac Planning hal. 307)
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.2 Penempatan tempat duduk (Sumber : Restaurans, Clubs, and Bars karya Fred Lawson hal.80)
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.3 Chair and Table Spacing (Sumber : Time Saver Standards for Interior Design and Spac Planning hal. 308)
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
f. Aspek Antropometri Ergonomi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kondisi fisik seseorang dalam melakukan kerja meliputi : a) Kerja fisik b) Efisiensi kerja c) Tenaga yang dikeluarkan untuk suatu objek d) Konsumsi kalori e) Kelelahan f) Pengorganisasian sistem kerja Berikut ini adalah ketentuan ergonomi yang merupakan standar bagi perancangan interior restoran yang perlu diterapkan agar pengguna ruang dapat merasa nyaman.
Gambar 2.4 Ukuran Meja Untuk Dua Orang (Sumber : Dimensi manusia dan ruang interior hal.226)
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2 5 Jarak Bersih Minimal Untuk Kursi Tanpa Sirkulasi (Sumber : Dimensi manusia dan ruang interior hal.146)
Gambar 2.6 Tempat Duduk Bangket (Sumber : Dimensi manusia dan ruang interior hal.148)
Gambar 2.7 Jarak Sirkuasi (Sumber : Dimensi manusia dan ruang interior hal.228)
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.8 Konter dan Lemari Kabinet (Sumber : Dimensi manusia dan ruang interior hal.158)
Desain untuk interior meliputi hal – hal yang menyangkut tentang lantai, dinding, plafon (langit – langit), warna dan estetika : 1. Lantai Berdasarkan terminologi, flooring (lantai) berasal dari kata floor : any material used in laying is a floor. Yaitu segala macam bahan yang digunakan sebagai alat. Lantai adalah bidang ruanginterior yang datar dan mempunyai dasar yang rata. Sebagai bidang dasar yang menyangga aktivitas interior dan perabotan, 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
lantai harus terstruktur sehingga mampu memikul beban tersebut dengan aman, dan permukaannya harus cukup kuat untuk menahan penggunaan yang terus menerus. Lantai dapat menunjang fungsi atau kegiatan yang terjadi dalam ruang, dapat memberi karakter dan dapat memperjelas sifat ruang misalnya dengan memberikan permainan pada permukaan lantai itu sendiri. Lantai pada restoran selain bersifat struktural dan fungsional, juga memiliki unsur dekoratif yang disesuaikan dengan interior ruang dab fungsi ruang. Syarat-syarat bahan penutup lantai restoran antara lain :
Kuat, lantai harus dapat menahan beban
Mudah dibersihkan dan mudah perawatannya
Berhubungan dengan kelembutan dari permukaan lantai dan dekorasi ruangan.
Anti licin penting dalam ruang sirkulasi, tangga, dan entrence, terutama disaat basah.
Ketahanan akan tumpahan makanan dan minuman, traffic, goresan, dan cacat.
Beberapa material yang dapat digunakan sebagai penutup lantai, antara lain: 1. Keramik alam atau buatan dengan karakter kasar dan tersedia dalam banyak pilihan warna, tekstur, serta ukuran. 2. Mozaik dan decorative tile, berfungsi untuk menonjolkan area terbatas, misalnya di main entrance atau di bar area. 3. Karpet, karena mudah pengaplikasiannya, tersedia dalam beragam ukuran serta motif dan warna, memberi kesan mewah, menyerap suara (mengurangi gaung), dan tidak mudah menjalarkan api. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan karpet adalah ketahanan dan kemudahan dalam membersihkan. 4. Kayu (parket) karena memberikan kesan hangat, tetapi butuh perlindungan ekstra dalam pemakaiannya, karena tidak tahan goresan dan air. 5. Batu alam (marmer dan granit), memberikan kesan elegan dan dingin. 6. Mamer dan terazzo, memiliki kesan dingin dan elegan namun material ini sulit dibersihkan. 2. Dinding
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dinding adalah elemen arsitektur yang penting untuk setiap bangunan. Secara tradisional, dinding telah berfungsi sebagai struktur pemikul / penahan lantai di atas permukaan tanah, langit-langit dan atap. Dan dinding juga merupakan unsur dekorasi tata ruang. Setelah fungsi dinding tercapai dan untuk menambah keindahan ruang, dinding digunakan sebagai point of interest dari ruang dinding samping memberi atau menambah keindahan ruang. Dinding juga dapat merusak suasana ruang, yaitu apabila dalam perencanaannya sangat dipaksakan, terutama dikarenakan bahwa dinding tersebut telah ada sebelumnya. Ada berbagai jenis finishing yang dapat diterapkan pada dinding, antara lain exposed construction dan dinding yang diplester kemudian diberi lapisan penutup cat / wallpaper. Pertimbangan dalam pemilihan lapisan dinding ini antara lain daya tahan dan kemampuan menyerap suara. Dalam pemilihan bahan untuk dinding sebaiknya memperhatikan faktor-faktor : 1. Kuat 2. Tahan minyak, air, dan berbagai bahan kimia 3. Tahan panas 4. Tahan terhadap api dan tidak mudah terbakar 5. Tidak beracun / berbahaya 3. Plafon (ceiling) Secara umum dapat dikatakan ceiling adalah sebuah bidang yang terletak di atas garis pandangan normal manusia, berfungsi sebagai pelindung lantai atau atap dan sekaligus sebagai pembentuk ruang dengan bidang yang ada di bawahnya. Plafon berfungsi sebagai penutup rangka atap dan bidang perletakkan titik lampu, juga memiliki fungsi estetis sebagai unsur dekoratif ruang. Ada dua jenis plafon / ceiling, yaitu plafon yang menempel langsung dibawah konstruksi gedung, dan plafon yang menggantung di bawah konstruksi gedung dengan menggunakan konstruksi kayu, alumunium, dan besi.
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tinggi plafon pada suatu restoran harus sesuai proporsinya dengan ukuran ruangan. Jika sebuah ruangan dibagi-bagi, tinggi plafon pada ruangan yang lebih kecil sebaiknya diseimbangkan dengan ukurannya. Fungsi ceiling menurut Fred Lawson dalam bukunya yang berjudul Restaurant Planning & Design, antara lain : 1. Besarnya saluran dan desain dari ducting dan kabel 2. Perletakkan diffuser, grill dari ducting dan fitting 3. Keperluan akustik (sound absorption dan insulation) 4. Ketahanan terhadap api dan penyebaran api 5. Pengontrolan suhu 6. Dekorasi dan perawatan (maintainance) 7. Perbandingan biaya Ada bermacam-macam finishing yang terdapat pada plafon, yaitu: 1. Bersifat rata atau polo 2. Grid atau kotak-kotak 3. Bertekstur garis-garis 4. Berpola 5. Struktural Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa material dan bentuk yang dipakai untuk memenuhi fungsi ruag tertentu akan menciptakan spesifikasi (karakteristik) ceiling yang akan dipergunakan dalam ruang tersebut.
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Aspek Warna10 Aspek warna di perting di perlukan ke dalam sebuah perancangan interior, karena warna secara internal dapat mempresepsikan manusia, sehingga berpengaruh terhadap emosi manusia. Warna-warna yang mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang diambil dari buku Design in Dress oleh L. David sebagai berikut :11 a. Merah : cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitif, menarik, bahaya, dosa, pengorbanan, vitalitas. b. Merah jingga : semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah. c. Jingga : hangat, semangat, muda, ekstremis, menarik. d. Kuning Jingga : kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka. e. Kuning : Cerah, Bijaksana, Terang, Bahagia, Hangat, Pengecut, penghiatanan. f.
Kuning Hijau : persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri.
g. Hijau Muda : kurang pengalaman, tumbuh, cemburu, iri hati, kaya, segar, istirahat, tenang. h. Hijau Biru : tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan. i.
Biru : damai, setia, konservatif, pasif terhormat,, depresi, lembut, menahan diri, ikhlas.
j.
Biru ungu : spiritual, kelelahan, hebat, kesuraman, kematangan, sederhana, rendah diri, keterasingan, tersisih, tenang, sentosa.
k. Ungu : misteri, kuat, supremasi, formal, melankolis, pendiam, agung (mulia). l.
Merah Ungu : tekanan, intrik, alami, terpencil, penggerak, teka-teki.
m. Coklat : hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, tenang, sentosa, rendah hati. n. Hitam : kuat, duka cita, resmi, kematian, keahlian, tidak menentu. o. Abu-abu : tenang. p. Putih : senang, harapan,murni, bersih, spiritual, pemaaf, cinta, tenang.
10 11
sulasmi darmaprawira (2002, 37- 41). Design in Dress oleh L. David (1987:135)
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Macam-macam kontras warna : a) Kontras Komplementer (Kontras 2 Warna) b) Kontras Split Komplementer (Kontras 2 Warna Komplemen Bias) c) Kontras Triad Komplemen ( Kontras Segi 3 Atau Kontras 3 Warna d) Kontras Tetrad Komplemen ( Kontras 4 Warna) e) Kontras Simultan, Warna Kontras Dipadukan Akan Terjadi Gejala Ilusi. f) Kontras Saturasi, Komposisi Warna Kontras Diantara Warna2 Murni,Warna2 Kuat Atau Warna2 Redup,Atau Warna2 Prismatik Pada Cahaya g) Kontras Ekstensi,Kontras Warna Yang Menyangkut Daerah Warna Dalam 1 Bidang Komposisi. 5. Aspek Estetika Faktor estetika merupakan faktor penting dalam penampilan keseluruhan dari suatu foodcourt. Estetika disini dapat berupa keselarasan dari seluruh unsur pembentuk desain, baik dari segi warna, bentuk, dan fungsinya. Faktor estetika juga dapat ditunjang dengan penggunaan unsur-unsur dekorasi, seperti lukisa, pajangan, motif lantai, dinding, plafon, dll. Elemen estetis menyangkut proporsi, warna, tekstur, keseimbangan, dan lainnya yang dalam bentuk nyata, misalnya lukisan, tanaman, air mancur, dll. A. Tata ruang restoran Menurut soekresno12 Mendirikan restoran tidak lepas dari persiapan awal yaitu tata ruang dan rancang bangun yang sesuai dengan kebutuhan operasional restoran secara keseluruhan. Bangunan restoran menjadi tempat manusia melakukan aktivitas seperti mempersiapkan bahan makanan dan minuman, memproses bahan mentah menjadi hidangan siap santap. Selain daripada itu sendiri restoran memerlukan tempat untuk menyajian dan tempat pelanggan untuk menikmati hidangan.
12
Ruangan
restoran
hendaknya
didesain
Soekresno, (2000) Manajemen Food & Beverage Service Hotel, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
sedemikian rupa sehingga peletakkan meja dan kursi dapat diatur bervariasi dan dapat berubah sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan pelanggan yang menginginkan tempat duduk secara berkelompok dalam satu meja. Tata ruang restoran sebaiknya memiliki fasilitas ruang yang memadai agar dapat memberikan dukungan pekerja melakukan aktivitasnya sehingga menghasilkan mutu produk yang berkualitas serta memberikan kenyamanan bagi pelanggan restoran untuk menikmati produk restoran tersebut. Tata ruang restoran tentunya dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan siklus kegiatan operasional mulai dari ruangan sebagai diproses sampai dengan penyajiannya. Semua tahapan tersebut memerlukan ruangan yang memadai. 1) Komponen utama restoran : a) Area makan b) Area dapur 1. Cold service 2. Hot service 3. Pastry and bakery area 4. Cooking area 5. Preparing area 6. Kitchen area 7. Pantry area 8. Wash up area 9. Beverage space c) Area Bar 1. Bar counter 2. Bar display 3. Bar rifgerator
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
d) Area karyawan/pegawai Organisasi kepegawaian sebuah restoran secara garis besar mempunyai tiga aktivitas utama, yaitu : 1. Counter, tempat para tenant (karyawan) menjual dan memajang makanan dan minuman yang mereka tawarkan. Dan pada counter terdapat kasir yang melayani pengunjung membayar makanan yang mereka pesan. Di counter, terdapat juga dapur, tempat dimana para pengelola (chef) menyiapkan makanan. 2. Area makan yang merupakan tempat para pengunjung menyantap makanan dan minuman yang telah mereka beli. 3. Area service, yaitu tempat dimana para pelayan melayani pengunjung yang makan, seperti : membersihkan, membuang sampah bekas makanan, dll. 1. Support personel Adalah karyawan yang bekerja di dapur (kitchen), yang terdiri dari : Dishwasher, tukang cuci piring Porete, karyawan yang bertugas mengangkat barang-barang yang datang 2. Product personal Adalah karyawan yang bekerja mempersiapkan hidangan-hidangan yang dipesan oleh pengunjung. Yang termasuk sebagai golongan ini antara lain : Juru masak (cooks) Tukang roti (bakers) Tukang potong daging (meatcutter / butcher) Bagian hidangan dingin dan salad (salad chef) 3. Service personal Yaitu karyawan yang memiliki tanggung jawab pada pelayanan / penyajian hidangan para tamu, antara lain :
Bus boy / girl Waiter / waitress Dining room supervisor Bartender Bar boy / girl Barman / maid Reception Cashier Dll
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4. Control personal Pegawai yang bertugas mengontrol semua pekerjaan bagianbagian lain agar beroperasi dan berjalan dengan lancar dengan standar etos kerja yang baik, mengumpulkan uang menurut prosedur yang telah digariskan oleh manajemen. Yang termasuk dalam golongan ini adalah :
Food runner
Receiving clerk
Store room attendance
Food checker
Cashier
Purchases
Dll
5. Management personal Adalah orang yang bertugas dan bertanggung jawab pada planning, directing, staffing, dan controlling.
Planning, bertugas membuat perencanaan mengenai service yang dijalanka, mendesain dan merencanakan menu, pembelian alat-alat yang diperlukan.
Directing, bertugas memberikan pengarahan kepada karyawan agar bisa bekerja dengan baik sesuia dengan apa yang telah direncanakan.
Staffing, bertugas menempatkan karyawan/pekerja sesuai dengan keahlian dan fungsi masing-masing, selain itu juga menentukan jumlah karyawan yang diperlukan restoran itu.
Controlling, bertugas untuk menjaga supaya restoran berjalan dengan baik
dan
membuat
perubahan-perubahan
yang
diperlukan,
menentukan jam kerja serta jam operasional dari restoran dan bekerja sama dengan bagian lain agar bisa bekerja dengan efisien, mempertahankan memperhatikan
standar kebutuhan,
sanitasi keluhan
dan
kebersihan
, saran,
dan
restoran, apa
saja
permasalahan yang ingin disampaikan oleh para tamu dan juga pegawai, terakhir tugasnya adalah memperkirakan dan mengontrol biaya, pendapat dan bertanggung jawab ke bagian pembukuan.
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
e) Area pramusaji f) Gudang g) Toilet h) Area ibadah 2) Aspek Fisika Bangunan 1) Tata cahaya (lighting) Cahaya merupakan unsur yang tidak kalah penting dalam perancangan ruang dalam, karena memberi pengaruh sangat luas serta menimbulkan efek-efek tertentu. Terang cahaya dalam suatu penerangan ditentukan oleh faktor-faktor : o
Kondisi ruang (tertutup atau tidak)
o
Letak penempatan lampu
o
Jenis dan daya lampu
o
d) Jenis permukaan benda-benda dalam ruang (memantulkan dan menyerap)
o
e) Warna-warna dinding (gelap atau terang)
o
f) Udara dalam ruang
o
Pola diagram dalam tiap lampu.
Ada dua macam pencahayaan : q. Cahaya alami (natural lighting) Yang dimaksudkan dengan cahaya alam adalah pencahayaan yang berasal dari sinar matahari, sinar bulan, sinar api dan sumber-sumber lain dari alam (fosfor dan sebagainya) r.
Cahaya buatan (artifical lighting)
s. Yang dimaksudkan dengan pencahayaan buatan adalah cahaya yang berasal dari buatan manusia, misalnya cahaya lilin, sinar lampu, dll.
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Menurut Darmasetiawan, Teknik Pencahayaan dan Tata Letak Lampu, jenis penyinaran dapat berupa general lighting maupun local lighting, selain itu dapat pula dipilih arah penyinarannya, langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), sebagian langsung, sebagian tidak langsung,, kombinasi langsung dan tidak langsung. Untuk sebuah restoran, besar penerangan yang dibutuhkan lux yang bervariasi antara 200-500 lux (tergantung ruangan), dengan warna cahaya putih hangat. Sedangkan untuk pekerjaan di dapur dibutuhkan besar penerangan 500-1000 lux, dengan warna cahaya putih netral. Jenis lampu yang dapat dipakai adalah lampu pijar, baik yang standar maupun yang halogen, lampu TL, dan lain sebagainya. Model dari armatur dapat disesuaikan dengan interiornya. Warna cahaya lampu yang digunakan juga membantu membentuk suasana atau atmosfer. Berikut adalah warna cahaya dan kesan yang ditimbulkan, yaitu :
Kuning, merah dan orange : hangat, suasana akrab, ruangan terlihat lebih kecil.
Biru : dingin, pasif, cocok untuk suasana panas di siang hari.
Hijau : relaxing, refreshing.
d) Netral (krem, beige, abu-abu, putih) : sederhana, elegan, bersih.
Tata udara Tata udara merupakan unsur penting di dalam suatu bangunan. Dengan tata udara yang baik maka akan tercipta kenyamanan, kesehatan, dan kenikmatan bagi pengguna bangunan. Untuk mengatur kesejukan udara di dalam ruang, terdapat 2 jenis sistem pengaliran udara yaitu sistem yang alami (natural sysytem) dan sistem yang mekanis (artifisial system). Sistem alami antara lain cross ventilation (melalui ventilasi), sedangkan sistem mekanis yaitu sistem buatan manusia. Suhu yang aman di dalam ruangan restoran adalah 22-24˚C dengan kelembaban relatif 40-45% dan kecepatan udara 0,2 m/detik. Banyaknya udara yang diperlukan dalam ruang berkisar 30m3/orang/jam. Sistem penghawaan yang ideal dapat tercapai dengan penggunaan penghawaan buatan (AC) dengan alasan : a. Temperatur dan kelembaban mudah diatur dan dikontrol sesuai kebutuhan. b. Penghawaan dapat merata keseluruhan ruang.
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Tidak tergantung pada kondisi waktu baik siang maupun malam, serta tidak tergantung pada musim. d. Sirkulasi udara teratur, dengan biaya yang ekonomis. e. Udara selalu bersih, sehingga menjamin rasa nyaman dan segar bagi pengguna ruang. Dan dengan banyaknya air conditioner yang ada berikut adalah jenis-jenisnya : a. AC window Umumnya dipakai untuk perumahan dan dipasang pada salahsatu dinding ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan udara tidak mengganggu si pemakai. b. AC central AC ini biasa digunakan pada unit-unit perkantoran, hotel, supermarket dengan pengontrolan atau pengendalian yang dilakukan dari satu tempat. c. AC split Hampir sama dengan AC window, bedanya hanya terletak pada konstruksi di mana alat kondensator terletak di luar ruang Berikut ini adalah tabel persyaratan kebutuhan udara segar dalam ruang (menurut Pamudji Suptandar, Perancangan Tata Ruang Dalam, 1985) No. 1 2 3
Kebutuhan ruang Udara segar yang / orang (m2) dibutuhkan /orang/jam 5 35 50 10 20 40 15 10 30 Tabel 2.2. kebutuhan udara segar
Di bawah ini ada tabel standar untuk kapasitas sirkulasi udara yang ideal, menurut IHVE (Institution of Heating and Vetilatingi), antara lain : (menurut No 1 2 3 4 5 6 7 8
Tempat
˚F
˚C
Silkulasi udara/jam Kantin 18 65 8 – 12 Coffee bars 18 65 8 – 12 Restoran 18 65 10 – 15 Ruang service 18 65 5 – 10 Bar 18 65 4–6 Toilet 18 65 6–8 Kantor 18 65 4–6 Ruang dansa 18 65 10 - 15 Tabel. 2.3.sirkulasi udara berdasarkan IHVE
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berikut ini adalah tabel standar udara bersih (menurut Fred Lawson, Restaurant Planning & Design) Ruang udara/orang 1 2 3 4
m2 2.8 5.7 8.5 11.3
Minimum udara segar dengan asap rokok Cu ft m2/h Cu ft/h 100 51 1800 200 34 1200a 300 24 860b 400> 20 720c Tabel. 2.4 standar udara bersih
Catatan : a) Minimun yang diizinkan 28.3 m3/h (1000 Cu ft/h) perorang. b) Standar minimum yang direkomendasikan untuk restoran. c) Standar minimum untuk kantin dan coffee bars. Tata udara buatan sangat diperlukan pada area dapur dan di ruangan yang membutuhkan adanya penataan udara. Udara kotor biasanya dikeluarkan menggunakan kipas-kipas penghisap ynag dihubungkan pada dinding dan hood di atas area perlengkapan. Penyedot udara dipergunakan untuk mengeluarkan asap, panas uap, dan bau. Pengaturan ini mencangkup satu atau lebih kipas udara atau melalui sistem ducting melalui bagian-bagian bangunan. Hal-hal tersebut meliputi : a) Penyaringan udara masuk b) Pemanasan atau pendinginan udara sesuai kebutuhan c) Penyesuaian temperatur d) Pembersihan udara e) Bagian dari sirkulasi udara. 3. Tata Suara Unsur akustik merupakan unsur penunjang terhadap keberhasilan desain yang baik, pengaruh dari akustik sangat luas dan menimbulkan efek-efek psikis dan emosional dalam ruang. Dengan suatu akustik yang baik seseorang akan merasakan kesan-kesan tertentu dalam ruang.
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain optimal bagi akustik yang baik adalah untuk mencapai kesan kesatuan. Dalam teori maupun praktek, akustik yang baik harus dapat mengantar suara ke tempat duduk si pendengar sama kualitasnya dengan suara yang dikeluarkan di depan mikrofon. Berikut ini adalah persyaratan kondisi mendengar yang baik dalam suatu ruangan : a) Harus ada kekerasan yang cukup dalam tiap bagian ruang b) Energi bunyi harus terdistribusi merata dalam ruang c) Karakteristik dengung optimum harus disediakan d) Ruang harus bebas dari cacat-cacat akustik seperti gema, pemantulan berkepanjangan, gaung, pemusatan bunyi, distorsi, bayangan bunyi, dan resonansi ruang. e) Bising dan getaran yang akan menggangu pendengaran harus dihindari atau dikurangi. Telinga manusia mempunyai daerah 0 – 120 foon atau 0 – 120 dB atau kira-kira 20 – 20.000 hz. Telinga memiliki karakteristik terhadap frekuensi, suara akan diterima dengan intensitas yag berbeda dengan frekuensi lain. Untuk suara manusia mempunyai frekuensi sekitar 3000-4000 hz. Toleransi kebisingan di dalam restoran tergantung situasi sekitar (kota, kampung, perumahan, waktu siang, dan waktu malam), waktu, dan frekuensi suara. Untuk mengatasi kebisigan itu dapat dilakukan dengan menggunakan materi yang dapat menyerap suara, misalnya akustik tile, karpet, dan gorden. Selain itu dapat juga digunakan sound system untuk menghalang atau menutupi suara bising. Frekuensi kebisngan dibagi menjadi jarang atau sering. Suasana dari dalam ruang (gerakan, aktivitas, percakapan) membantu menghalangi suara berisik dari luar dan mencipktakan suatu suasana. Kadr kebisingan di dalam suatu restoran berbeda-beda, tergantung fungsi dari ruang tersebut. Berikut ini adalah kadar kebisingan yang dapat ditoleransi dalam restoran. 1 2
Kafetaria 45BC Restoran besar, bar, 40BC nightclub 3 Restoran kecil 35BC 4 Private dining room 30BC Tabel 2.5. kebisingan yang dapat di toleransikan dalam restoran
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Kelembaban (humidity) Kelembaban udara (humidity) sangat vital bagi pernapasan manusia sehingga kadar kadungannya dalam udara perlu dikontrol secara tetap. Kelembaban udara adalah presentase kandungan uap air dari udara yang dingin. Kelembaban udara mempengaruhi tingkat penguapan dari tubuh manusia. Udara kering mempercepat penguapan sehingga mendinginkan permukaan yang menguap dari tubuh. Udara lembab akan menghalangi penguapan udaradari badan, sehingga kita merasa panas. Kondisi udara yang sejuk dan nyaman pada tingkat kelembaban 50% - 60% sedang kecepatan udara yang ideal adalah 15 sampai dengan 20 FPM. Selain itu, dalam sebuah restoran, kelembaban sangat lah penting, karena mempengaruhi kesegaran makanan yang disajikan. Terutama di bagian penyimpangan stok makanan. 3) Tata letak meja dan kursi13 a) Jalur pelayanan b) Antara tempat duduk yang satu dengan tempat duduk yang membelakangi merupakangang atau disebut jalur pelayan dengan jarak 1350mm sebagai jalur 2 pramusaji atau 1 pramusaji. c) Penggeseran mundur kursi bar antara 1 orang dengan orang lain 75mm. 4) Gudang penyimpanan peralatan restoran a) Standar tinggi rak gudang Untuk menyimpan barang yang relaif besar ketinggian pada rak teratas 1500mm dan untuk barang-barang relatif ringan maksimal sesuai jangkauan untuk meraih barrang yaitu 1950mm. b) Standar jarak rak penyimpanan
13
Soekresno, (2000) Manajemen Food & Beverage Service Hotel, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Utama.
36 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk peralatan rak penyimpanan antara rak dengan lainnya tanpa rak dengan yang lainnya dengan menggunakan kerta barang yaitu 1500mm. B. Persyarataan Ruangan Restoran Sebuah restoran tentunya memiliki persyaratan khusus yang harus diperhatikan dan seyogyanya dapat terpenuhi dengan benar. Adapun ruangan yang memiliki peryaratan khusus adalah sebagai berikut : 1) Ruangan Depan (Front Area) Ruangan depan yang dimaksud disini adalah ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan yang diperuntukan bagi pelanggan restoran. Persyaratannya, yaitu: a) Luas area memenuhi standar b) Penyekat restoran dan dapur harus tahan api c) Tersedianya pintu darurat dan tangga darurat d) Selalu terpasanya alat deteksi kebakaran e) Pintu keluar masuk pelanggan, pegawai dan pintu jalanan harus terpisah f) Cukup penerangan g) Sirkulasi udara memadai dan tersedianya pengatur suhu udara h) Bersih, rapi dan sanitasi memenuhi syarat kesehatan i) Kualitas bahan bangunan memenuhi standar j) Layout ruangan yang tercipta mudah diubah k) Mudah untuk dibersihkan dan dirawat. 2) Ruangan Belakang (Back Area) Yang dimaksud dengan ruang belakang adalah ruangan-ruangan yang mempunyai fungsi dan kegunaan sebagai area penyimpanan, penyiapan, pengolahan produk makanan dan minuman yang mana sebagai tempat aktivitas kerja bagi karyawan restoran. Syarat-syarat back area : a) Cukup penerangan b) Gudang penyimpanan bahan makanan terpisah sesuai dengan jenisnya
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
c) Lantai tidak licin dan dibuat selokan-selokan saluran pembuangan air yang memadahi dan lancar d) Terpasangnya alat penghisap dan saluran pembuangan asap dapur saluran air bersih lancar dan mencukupi. C. Pedoman Luas Area Restoran Pedoman luas restoran (tidak termasuk dapur restoran) = 1,6 m2 /Orang Pedoman luas dapur (termasuk tempat penyimpanan makanan panas, ruang penyimpanan makanan dingin, tempat cuci dan chef office) = 1,4 m2 x jumlah pelanggan 5) Berdasarkan Jenis Hiburan14 a) Night Club atau Cabaret Night club adalah restoran yang dibuka menjelang malam. Restoran ini menyediakan makanan bagi tamu yang ingin bersantai. Dekorasi ruang restorannya sangat mewah, sistem pelayanan sangat baik dimana hibuuran menjadi persyaratan utama. f)
Pub Pub adalah tempat hiburan yang mendapatkan izin menjual bir atau minuman keras/beralkohol. Hidangan pendamping yang disediakan berupa makanan ringan. Tamu bisa duduk atau berdiri selama menikmati hiburan.
g) Discotheque Discotheque adalah restoran yang hanya menjual makanan ringan. Discotheque lebih condong sebagai tempat hiburan daripada tempat untuk makan, karena pada tempat tersebut terdapat satu area yang dirancang khusus sebagai area untuk berdansa. Sedangkan area lainnya terdiri dari tempat duduk pengunjung dan area bar sebagai fasilitas utamanya. Hidangan yang disediakan hanyalah makanan kecil.
6) Berdasarkan Asal Negara a) Fish and Chip Shop Fish and chip shop adalah restoran yang banyak terdapat di Inggris, dimana kita dapat membeli bermacam-macam keripik dan ikan goreng 14
Lawson, Fred. (1987) Restaurant, Bars & Club. London : The Architecture Press, 1987.
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang disebut cod fish. Makanan tersebut dibungkus dengan kertas dan tidak dinikmati di tempat. b) Bistro Bistro adalah restoran kecil ala Perancis yang biasanya terdapat di pertokoan yang terletak dekat area padat lalu-lalang pengunjung pertokoan. c) Rath Skeller Rath Skeller adalah restoran ala Jerman yang biasanya di bawah tangga suatu apartemen atau berada di lantai basement ataupun berada di jalan bawah tanah. 7) Berdasarkan Sistem Penyajian a) Platter Service Makanan yang dipesan perporsi untuk beramai-ramai dimana pelayannya meletakkan makanan tersebut di meja masing-masing, misalnya : chinese food restaurant. b) Plate Service Makanan yang dipesan perporsi untuk masing-masing orang, misalnya : steak. c) Cart Service Makanan yang dipesan dibawa melalui kereta dorong yang berkeliling diantara meja-meja, misalnya : dimsum d) Kombinasi dari platter Service, Plate Service, dan Cart Service.
8) Berdasarkan cara pelayanan15 Jenis restoran dibedakan menurut cara pelayanannya secara umum dapat dibedakan menjadi empat cara, yaitu : a) Table service
15
Abd. Rachaman Arief, (2005) Pengantar Ilmu Perhotelan & Restoran, Yogyakarta : Graha
Ilmu.
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Yang dimaksud dengan jelas pelayanan table service adalah cara penyajian makanan di atas meja. Jenis pelayanan ini merupakan pelayanan yang tertua dan umum dipergunakan di restoran. Table service ini beranekaragam, nilai dari formal, semi formal dan non formal service. Macam-macam table service : 1. English Service Yaitu cara penyajian makanan dan minuman ala Inggris, service ini juga disebut “Family Service”, dan sekarang sudah jarang kita jumpai karena jenis service ini merupakan permulaan dari jenis restoran service (yang tertua). Caranya host / hostess yang bertanggung jawab (incharge) pada pelayanan, host atau hostess yang memotong daging, mengatur hidangan di piring, atau mempromosikan hidangan, kemudian mengedarkan hidangan tersebut kesemua tamu atau tamunya mengambil hidangan sendiri. 2. French Service Yaitu jenis service yang paling mahal, biasanya terdapat di restoran yang formal atau dinning room atau grill room dan biasanya membutuhkan dua waiter dan sommelier. Pada french service ini dipergunakan kereta dorong (Trolly) atau kereta masak (Guiridon) untuk membantu service. 3. Russian Service Yaitu service yang hampir sama dengan french service, oleh karena itu disebut juga modified french service saja. Russian service dipergunakan pada restoran-restoran Lux atau restoran yang mahal saja, cara penyajiannya : pertama-pertama waiter/waitress menyajikan piring kosong di depan tamu dari sebelah kanan, dan selanjutnya menyajikan hidangan dari sebelah kiri. Waiter/waitress memindahkan hidangan yang telah diatur di platter oleh chef atau tamu mengambil sendiri hidangan yang disajikan oleh waiter. Russian service banyak pula dipergunakan pada acara-acara jamuan makan resmi atau state funchtion atau banquet reception. 4. American Service Yaitu cara pelayanan ala Amerika, disebut juga Plate Service atau Ready Plate Service. Waiter/waitress menyajikan hidangan yang telah siap dipiring dan sudah dihias oleh chef. (terkadang waiter/waitress
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang menghias hidangan tersebut). American Service ini mudah dan praktis, tidak mempergunakan banyak personil dan tidak memperlukan banyak tempat. American Service ini mempergunakan di Banquet. b) Counter Service Jenis pelayanan ini merupakan service informal sangat banyak dijumpai pada restoran-restoran yang murah yang menggunakan meja tinggi atau counter service yang diutamakan dari pelayanan ini adalah kecepatan karena banyaknya pelanggan yang membeli. Dibelakang meja counter ini dapat memudahkan karyawan menyediakan maknan sekaligus menjadi kasir. c) Tray Service Merupakan pelayanan yang menggunakan nampan, biasanya makanan dan minuman sudah tersedia di atas baki/nampan. Jenis pelayanan ini merupakan pelayanan di pesawat terbang, cafetaria, rumah sakit dan sebagainya. d) Self Service Yaitu service yang biasanya dilakukan di daerah-daerah ramai, dimana tamu mengambil hidangan sendiri, dan hidangan dihidangkan di atas counter, serta tamu membayar hidangan yang telah dimakan pada kasir. Umumnya hidangan diberi harga menurut apa yang diambil oleh tamu. Macam-macam self service : 1. Cafetaria service Yaitu service yang biasanya dilakukan di daerah-daerah ramai yaitu tamu mengambil hidangan sendiri, dimana hidangan disiapkan di counter dan tamu membayar hidangan di kasir. Hidangan diberi harga menurut apa yang diambil oleh tamu. 2. Buffet service Yaitu hidangan diletakkan diatas meja buffet, tamu mengambil hidangan yang disenangi. Waiter/waitress melayani roti, mentega dan air es serta mengambil piring yang telah kosong. Pada buffet service ini kadangkadang disajikan hidangan yang dibakar (grilled item) yang diletakkan di barisan belakang buffet atau ditempatkan tersendiri. Biasanya diberi harga (Charged) setelah tamu selesai makan. 3. Take out service
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Yaitu hidangan dibawa keluar restoran atau dibungkus. Take out service ini biasanya dilakukan dengan telefon atau diantar oleh restoran ke pemesan. Selain jenis-jenis service yang telah disebut di atas, banyak pula restoranrestoran yang membuat kombinasi take out service dan counter dan lain-lain. Dan jenis-jenis service lain umpamanya : a) Mid Morning dan Mid Afternoon Service atau kadanga-kadang disebut coffee morning service atau coffee afternoon. b) Supper service c) Banquet service atau special party service, (meeting cocktail). d) Catering service, pelayanan diluar restoran / hotel. e) Sales of the house specialities : toko roti, gift shop dan sebagainya. Disamping itu banyak restoran yang mempunyai sifat ganda dalam memberikan pelayanan. 9) Berdasarkan Menu16 Pada umumnya menu dapat dibagi menjadi lima macam : a) A‟la carte, tiap makanan dengan harga tersendiri. Tamu bebas memilih. b) Tablle d‟hote menu : banguer, coctail party, dan sebagainya. Kadangkadang disebut juga dengan hidangan spesial. c) Menu baffet, hidangan secara permanen, dimana tamu mengambil sendiri makanan di meja prasmanan dengan bebas. d) Nationality menu 10) Menurut Fred Lewson (1987) adalah : 17 a) Restoran tradisional dengan standar tinggi (berkapasitas 80 kursi). b) Restoran bertema coffee shop, dengan pasaran menengah (berkapasitas 100 kursi). c) Cafetaria, self service (berkapasitas 140 kursi). d) Family Restaurant (berkapasitas 100 kursi). e) Restoran Fast Food (berkapasitas 50 kursi).
16
Masrum W.A, (1994) Restoran dan Segala Permasalahannya, Yogyakarta : Andi Offest.
17
Lawson, Fred. (1987) Restaurant, Bars & Club. London : The Architecture Press, 1987.
42 http://digilib.mercubuana.ac.id/
e. Organisasi Restoran18 Organisasi bisnis restoran sangatlah kompleks, karena menyangkut pada pembelian
barang-barang
mentah,
persiapan,
penyimpanan
dan
cara
penyajiannya. Secara garis besar, bisnis restoran ini mencangkup tiga area utama, yaitu : a. Dapur, tempat mempersiapkan dan memproduksi hidangan. b. Dinning room atau restoran, tempat menawarkan atau menjual dan menyajikan hidangan-hidangan yang dimasak oleh bagian dapur. c. Bar, tempat menjual minuman alkohol dan melayani tamu. Sifat dari bisnis restoran :
Commercial, mencari untung
Institutional, biasanya kita dapatkan pada instusi-instusi kamp militer atau untuk langganan-langganan yang telah dikenal.
Countractual, pelayanan kepada satu group atau organisasi berdasarkan kontrak. Misalnya catering untuk pertambangan minyak, pegawai kantor atau pegawai pabrik dan sebagainya. Agar restoran berjalan lancar maka pegawai-pegawai diterima atau dididik
menurut kategori : 1) Support Personal Yaitu para pegawai yang bekerja di dapur. Termasuk dalam golongan ini misalnya : diswasher (tukang cuci piring), janitor (bagian kebersihan gudang), porter (pembantu yang mengangkat barang-barang yang datang) dan sebagainya. 2) Product Personal Yaitu pegawai-pegawai yang mempersiapkan hidangan-hidangan yang tertera dalam menu, termasuk bakers (tukang roti), cooks (juru masak), meat cutter (tukang potong daging : butcher), salad chef (bagian hidangan dingin ayau salad grade manager), dll.
Soekresno, (2000) Manajemen Food & Beverage Service Hotel, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
18
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Service Personal Yaitu orang yang bertanggung jawab pada pelayan/penyajian hidangan kepada tamu, yang termasuk dalam golongan ini adalah : a) Fbf Bus boy / girl, waiter/waitress, dinning room supervisior, dll. b) Bartender/dress, barboy/girl, barman/maid, dll. c) Receptionist, cashier, dll. 4) Control Personal Yaitu mengontrol semua pekerjaan agar berjalan dengan lancar, service dan standar kerja yang baik, mengumpulkan uang menurutprosedur yang telah ditetapkan oleh management. Termasuk dalam golongan ini yaitu food runner, receicing clerk, store rom attendance, food checker, cashier, purchaser, dll. 5) Management Personal Management bertanggung jawab pada planning, directing, staffing dan controlling. a) Planning Adalah fungsi management yang bertugas untuk membuat perencanaan tentang : 1. Service yang akan dijalankan. 2. Tempat atau lokasi dari restoran. 3. Merencanakan dan mendesain menu 4. Pembelian alat-alat yang diperlukan b) Directing Adalah fungsi management yaitu memberikan pengarahan kepada para pegawai agar bisa bekerja dengan baik sesuai dengan rencana dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM yang tangguh. c) Staffing Adalah fungsi management, yaitu menempatkan pegawaipegawai sesuai dengan keahlian dan menentukan jumlah pegawai yang diperlukan.
44 http://digilib.mercubuana.ac.id/
d) Controlling Adalah fungsi management yang bertugas untuk : 1. Menjaga agar restoran berjalan dengan baik dan membuat perubahanperubahan bila diperlukan 2.
Menentukan jam kerja atau operation hours dari restoran dan bekerja sama dengan bagian lain agar bisa bekerja dengan efisien.
3. Mempertahankan standar sanitasi dan kebersihan dari restoran 4. Memperhatikan kebutuhan-kebutuhan tamu, keluhan-keluhan dan kesenangannya, juga kepada pegawai-pegawainya. Memperkirakan dan mengontrol biaya, pendapatan dan lainlain atau membuat forcasting dan bertanggung jawab kepada accounting, sales dan expenses. 11) Berdasarkan aspek teknik bagunan a) Sistem telekomunikasi Untuk memudahkan dan kelancaran dalam hal komunikasi baik untuk pengujung maupun pengelola, maka sistem komunikasi yang digunakan terdiri dari : 1. Sistem sambungan langsung (direct line) untuk hubungan ekstern. 2. Intercom untuk hubungan antar ruang dalam suatu bangunan. b) Sistem pendistribusian air bersih dan kotor Teknik bangunan pada restoran yang memiliki gedung sendiri (bukan berada pada bangunan bertingkat), biasanya terdiri dari sistem persediaan air bersih dan sistem pencegahan kebakaran. Sistem air bersih ini sebaiknya berupa reservoir atas yang mampu menampung persediaan air untuk sprinkler terpisah dari penggunaan lainnya. Pemakaian air untuk sprinkler terpisah dari penggunaan lainnya. Pemakaian air bersih di restoran digunakan untuk keperluan dapur, toilet, dishwasher, sprinkler, dan hydrant. c) Sistem pencegahan kebakaran Sistem pencegahan kebakaran dibagi menjadi dua, antara lain : 1. Pencegahan pasif (tangga dan pintu darurat, koridor, pintu keluar, sistem kompartemen,sumber daya listrik darurat) 2. Pencegahan aktif (sprinkler, hydrant, smoke detector, dan heat detector)
45 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Alat pencegahan
Luas
Keterangan
pelayanan/jarak Fire hydrant
Jarak max 30 m,
Ditempatkan
di
L.Pelayanan
koridor, hall, dan
300m2
yang
mudah
dicapai Kimia portable
Jarak max 25 m, L.Pelayanan 300m2 Jarak max 100 m
Polar hydrant
Sprinkler
Jarak max 6 – 9 m, L.Pelayanan 25 m2 L.Pelayanan 45 dan 92 m2
Heat detector dan smoke detector Tangga kebakaran dilengkapi dengan pintu tahan api
Koridor
Pintu keluar Sistem kompartemen
Sumber daya listrik
Jarak max 25 m, lebar tangga dan bordes minimal 1,2 m, antrede min 28 cm, optrede min 20 cm Lebar min 1,8 m, jarak koridor – pintu max 25 m
Ditempatkan di daerah umum / ruangan kecil Di halaman yang mudah dicapai mobil pemadam kebakaran Untuk penanggulangan tingkat awal (otomatis) Mendeteksi kebakaran sendiri mungkin Kedap asap, dilengkapi dengan penerangan darurat.
Dilengkapi dnegan penerangan darurat dengan sumber daya baterai Lebar min 90 cm Membuka ke arah luar Lokalisasi proses kebakaran agar api tidak mejalar ke tempat lain dan mudah dikendalikan Untuk sprinkler, hydrant, penerangan darurat dan kolektor
Tabel. 2.6. sistem pencegahan kebakaran dan peletakannya Sistem-sistem seperti di atasharus dimiliki oleh sebuah restoran, karena pencegahan kebakaran sangat penting untuk terciptanya keamanan dan kenyamanan bagi para pengunjung dan pengelola restoran.
46 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selain itu ada lagi beberapa faktor pertimbangan lainnya yang harus diperhatikan dalam pencengahan kebakaran, antara lain : 1. Daya tahan bangunan terhadap api 2. Batasan bangunan yang dilindungi 3. Pintu keluar (exit door) dan tangga keluar 4. Perlindungan terdahap konsleting listrik 5. Perlindungan terhadap petir 6. Deteksi dan sistem alarm 7. Sistem hydrant, sprinkleri, dan lain-lain. B. Pengertian Galeri Seni Galeri berasal dari bahasa latin (Galeria) yaitu ruang beratap dengan satu sisi terbuka. Di Indonesia Galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni, (Ensiklopedia Nasional Indonesia). Galeri diartikan sebagai ruang/bangunan tersendiri yang digunakan untuk memamerkan karya seni. Lalu selain itu juga memberi pelayanan dalam bidang seni baik itu konsultasi ataupun workshop yang dapat menumbuhkan jiwa seni dalam masyarakat. Dalam Wikipedia Galeri adalah ruangan atau gedung tempat memamerkan benda atau karya seni seperti, galeri foto, koleksi lukisan, patung, dan lain-lain. Istilah galeri biasanya merujuk pada sebuah tempat milik pribadi yang dibuat untuk dapat mewakili para seniman atau masyarakat yang mempunyai hasil karya ataupun koleksi barang-barang untuk dipamerkan didalam sebuah galeri. Meskipun galeri sering dikaitkan dengan ruangan yang disediakan untuk menampilkan karya-karya seni rupa, namun galeri kadang-kadang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan artistik, seperti seni pertunjukkan, konser musik, membaca puisi, dan lain-lain. Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2003), Galeri adalah selasar atau tempat, dapat pula diartikan sebagai tempat yang memamerkan karya seni tiga dimensional karya seorang atau sekelompok seniman atau bisa juga didefinisikan sebagai ruangan atau gedung tempat untuk memamerkan benda atau karya seni. Dalam kamus Oxford (2005) Galeri adalah:
Sebuah ruangan atau bangunan untuk menampilkan atau menjual karya-karya seni.
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tempat yang menyediakan ektestensif karya-karya foto-foto oleh fotographer dan lukisan oleh seniman.
Ruang yang disediakan untuk tempat yang memproyeksikan interior atau tema untuk penyanyi, musisi, penonton, gereja, alat-alat musik, dan tempat untuk bermain film.
Sebuah ruangan untuk tempat teater dan menyediakan kursi-kursi untuk penonton.
Galeri sebagai tempat memajang karya biasanya juga dikelola secara profesional. Galeri memiliki nama, ada kepengurusan, kegiatan terjadwal/kalender kegiatan dalam satu tahun dan publikasi dari setiap pameran yang diselenggarakan. Galeri juga difungsikan sebagai pusat pengumpulan, registrasi/dokumentasi, perawatan dan penyimpanan karya. a) Fungsi Galeri Perkembangan galeri dapat dilihat bahwa fungsi awalnya adalah memamerkan hasilhasil seni agar dapat dikenal oleh masyarakat. Dengan demikian terlihat adanya usaha :
Mengumpulkan hasil-hasil karya seni sebagai koleksi.
Memamerkan hasil karya seni agar dikenal masyarakat.
Memelihara
hasil-hasil
karya
seni
agar
tidak
rusak
(bersifat
memelihara/konservasi) Terjemahan dan fungsi baru yang terjadi adalah sebagai berikut:
Sebagai tempat mengumpulkan karya seni, yaitu dengan melakukan penyimpanan karya seni pada ruang penyimpanan yang pada akhirnya dapat dipamerkan kembali.
Sebagai tempat memamerkan hasil karya seni agar dikenal masyarakat, ini merupakan fungsi utama sebuah galeri, sehingga pada umumnya ruang yang digunakan sebagai tempat memamerkan karya seni memiliki bentuk-bentuk ruang yang menarik, baik dari segi pencahayaan yang membuat karya seni itu hidup.
Sebagai tempat memelihara hasil karya seni agar tidak rusak. Ruang yang digunakan untuk memelihara karya seni ini biasa disebut dengan ruang restorasi-konservasi.
48 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebagai tempat mengajak, mendorong, meningkatkan apresiasi masyarakat. Dimana pada umumnya karya-karya seni yang dipamerkan tersebut memiliki arti yang ingin disampaikan oleh seniman kepada masyarakat, sehingga dengan itu masyarakat dapat mengapresiasi karya-karya yang dipamerkan tersebut apakah b) Macam – macam galeri seni
Belum ada klasifikasi yang jelas mengenai macam-macam galeri seni terlebih akan materi khusus yang dipublikasikan, akan tetapi dengan pendekatan bentuk, sifat, dan isinya yang menonjol, dapat digolongkan sebagai berikut : 1.
Galeri seni berdasarkan bentuk
Tradisional art gallery yaitu suatu galeri yang aktifitasnya diselenggarakan pada selasar-selasar atau lorong-lorong panjang. Walaupun bentuk galeri ini yang tradisional tetapi belum tentu juga karya seni yang dipamerkan berupa karya-karya yang dinilai sebagai karya seni yang lama atau kuno sehingga berkesan tradisional.
Modern art gallery, yaitu suatu galeri dengan perencanaan ruang secara modern atau merupakan kompleks bangunan. Kompleks bangunan ini biasanya terdiri dari beberapa ruang pameran. Karya-karya yang dipamerkan pada modern art gallery biasanya adalah sebuah karya seni yang modern atau kontemporer.
2. Galeri seni berdasarkan sifat kepemilikan
Private art gallery, merupakan suatu galeri yang merupakan milik perseorangan atau sekelompok orang. Pada galeri ini biasanya karya-karya yang dipamerkan berasal dari pemilik galeri itu sendiri yang merupakan seniman. Seniman ini sudah tentu adalah seorang seniman yang sudah terkenal, sehingga mereka berani untuk membuka galeri sendiri yang karyanya juga hasil karya mereka sendiri tanpa takut galeri tersebut akan dikunjungi banyak orang atau tidak, karena setiap orang memiliki pandangan masing-masing terhadap karya mereka. Pemilik lain privat galeri ini biasanya merupakan sebuah institusi dimana karya-karya yang dipamerkan berasal dari institusi itu sendiri, baik dari siswa maupun staf-staf pengajarnya.
Public art gallery, yaitu suatu galeri yang merupakan milik pemerintah dan terbuka untuk umum. Untuk galeri ini karya-karya yang dipamerkan bermacam-macam sesuai sesuai dengan keinginan seniman untuk membuat
49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
suatu karya seni. Sehingga karya yang dipamerkan biasanya sesuai dengan kondisi atau trend yang pada waktu itu sedang muncul. Pengguna dari galeri berasal dari bermacam-macam seniman baik yang sudah terkenal maupun yang belum terkenal, tua atau muda dan dengan berbagai macam bentuk aliran yang dianutnya. 3.
Galeri seni berdasarkan isi atau materi seni
Gallery of primitive art, yaitu suatu galeri yang menyelenggarakan aktifitas di bidang seni primitive. Hal ini biasanya digunakan untuk mempertahankan budaya suatu bangsa yang muncul pada saat jaman prasejarah hingga dikenal sampai luar negeri. Yang mana kebudayaan ini mungkin menjadi Sesuatu yang menarik dikalangan pecinta seni dari luar dan dalam negeri tersebut. Karena bentuk kesenian ini masih natural dan belum terjamah dari luar pada saat budaya tersebut ada.
Gallery of classical art, yaitu suatu galeri yang menyelenggarakan aktifitas di bidang seni klasik. Seni ini menggambarkan bentuk-bentuk budaya tradisional disuatu bangsa. Untuk Indonesia sendiri memiliki banyak sekali suku sehingga ragam budaya yang muncul juga semakin banyak.
Gallery of modern art, yaitu suatu galeri yang menyelenggarakan aktifitas di bidang seni modern. Dalam seni modern bentuk karya seni yang dipamerkan biasanya mengandung maksud atau arti yang mengkritik sesuatu baik itu budaya, sosial, atupun politik suatu bangsa dan dengan itu maka karya seni tersebut pasti sejalan beriringan dengan perkembangan jaman. Sehingga dengan adanya karya ini seseorang dapat mengerti tujuan dari karya itu dibuat.
Berdasarkan macam seni yang disajikan beberapa galeri (yang sudah umum) biasanya merupakan galeri seni terwujud (2 dimensi atau 3 dimensi) dengan macam karya seni rupa, berupa seni lukis (galeri seni lukis), fotografi (galeri fotografi), batik (galeri/museum batik), instalasi-instalasi dan sebagainya.
50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
c) Lingkup kegiatan Galeri Ada beberapa penggolongan kegiatan yang biasa dijumpai di galeri, antara lain : 1)
Kegiatan Rekreasional Pameran sebagai alternatif tujuan rekreasi yang mendidik bagi masyarakat,
diadakan secara rutin dan menjadi kegiatan utama yang bertujuan untuk memperkenalkan dan menjual hasil karya seni lukis kontemporer. 2) Kegiatan pendidikan Di ikuti oleh masyarakat umum peminat seni atau para seniman muda lewat kursus pendalaman seni.
Para pengamat seni yang ingin melakukan studi baik secara teori maupun praktek.
Pengadaan seminar acara diskusi, studi literatur lewat perpustakaan maupun melalui dunia maya yang menunjang perkembangan seni lukis kontemporer.
Eksperimen-eksperimen yang dapat dilakukan di workshop atau studio yang disediakan setelah menambah wawasan melalui studi demi memantapkan ideide baru bagi seniman.
3) Kegiatan pendukung Adanya sebuah pagelaran seni yang dapat dijadikan sebagai pembukaan pameran dan juga menarik peminat pengunjung untuk datang. Berdasarkan pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Galeri adalah bangunan untuk memamerkan benda-benda seni dan dapat dijadikan juga sebagai tempat kegiatan pertunjukkan seni.
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.2
Tinjauan Khusus
A. Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu “buddhayah” yanag merupakan bentuk jamak dari “buddhi” yang artinya merupakan budi atau akal. Dengan demikian kebudayaan dapat diartikan dengan hal-hal yang bersangkutan dengan akal. Kata kebudayaan sama pula artinya dengan “Culture” dalama bahasa inggris, yang sebetulnya berasal dari bahasa latin “colere” yang berarti mengolah atau mengerjakan tanah, bercocok tanam atau bertani. Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya upaya serta tindakan manusia untuk tanah dan alam. Berikut ini merupakan beberapa definisi kebuyaan menurut para pakar ilmu social dan antropologi, antara lain: 1. Menurul Edward B. Taylor dalam deliyanto 2000 Kebudayaan itu keseluruhan yang kompleks, dimana didalamnya terkandung ilmu penngetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemapuan – kemapuan lain serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai bagian dari masyarakat. 2. Menurut J. Ph. Duyvendak dalam Deliyanto, 2000 Kebuyaan merupakan keseluruhan dari ungkapan – ungkapan jiwa manusia yang timbul dalam mengadakan berbagai hubungan timbal balik didalam suatu masyarakat. 3. Menurut koentjaraningrat dalam Deliyanto, 2000 Kebudayaan adalah keseluruhan dari kelakuan dan hasil kelakuan manusia, yang teratur oleh tata kelakuan yang harus didapatnya dengan belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupan masyarakat. 4. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Kebuayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia, seperti kepercayaan, kesenian, dan adat istiadat. Sejak tahun 1952 A. L. Kroeber dan C. Kluck hohn (Purwanto, 1977 dalam Deliyanto, 2000) berupaya kembali merumuskan pengetian budaya secara luas secara
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
sitematis dalam bukunya “Culture A Critical Riview of Concepts and Definitions” , Kluckhohn berpendaapat bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan pola tingkah laku dan pola bertingkah laku, baik secara eksplisit maupun implicit, yang diperoleh dan diturunkan melalui symbol, yang akhirnya mampu membentuk sesuatu yang khas dari kelompok – kelompok manusia, termasuk perwujudan dalam benda – benda materi.
1. Kebudayaan Timur Tengah 19 Kebudayaan Timur Tengah adalah lawan dari kebudayaan barat, dimana Orang Timur mempunyai manner yang khas yang membedakannya dengan bangsa lain. Bangsa timur sangat terkenal dengan hospitality atau keramahtamahannya terhadap orang lain bahkan orang asing sekalipun. Bagaimana mereka saling memberikan salam, tersenyum atau berbasa basi menawarkan makanan atau minuman. Bangsa Timur juga sangat menjunjung tinggi nilai-nilai atau norma-norma yang tumbuh di lingkungan masyarakat mereka. Contohnya saja nilai kesopanan. Hal yang paling dominan dari Kebudayaan Timur Tengah adalah adat istiadat yang masih dipegang teguh. Walaupun adat istiadat saat ini mulai pudar dan berubah. Selain itu hal yang dominan adalah konsep gotong royong, kebersamaan menjadi hal yang paling utama.
Point Budaya Timur
2. Kebersamaan dalam hubungan lebih dipentingkan. 3. Menjaga perasaan orang lain. 4. Sopan santun. 5. Penghargaan terhadap orang yang lebih tua. 6. Adat istiadat yang masih di pegang teguh.
19
https://andriedwicn.wordpress.com/2012/06/02/kebudayaan-barat-dan-kebudayaan-timur/
53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Adab Tatakrama Makan Timur Tengah20
Gambar 2.9 Peyajian makanan timur tengah (Sumber.www.google.com) Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Lain Bangsa lain pula kebudayaannya, termasuk di dalamnya terdapat perbedaan makanan dan cara memakannya. Mari kita coba melihat bagaimana cara orang timur tengah makan. Seperti diketahui Bangsa Arab adalah salah satu dari etnik pendatang yang hadir sejak lama di bumi Nusantara sebelum negara Republik Indonesia berdiri. Bangsa ini telah membawa dan mengakulturasi ragam budaya dan resepi makanan mereka sampai kepada perbedaannya cara makannya. Perbedaan soal makanan itu dimulai dari bahan-bahan yang akan dipergunakan untuk membuat makanan, kemudian cara memasak, menyajikan sampai adab dan tatakrama makan-makanannya. Jika orang Arab makan, kita orang Ajam (sebutan bagi orang bukan Arab) pasti akan terkaget-kaget. Hal itu wajar, permasalahannya budaya kebiasaan makan orang Arab berbeda dengan budaya kebiasaan makan orang Indonesia. Jika melihat orang Arab makan, kita orang Ajam pasti akan terkagum-kagum, soalnya jika orang Arab makan pasti porsinya banyak. Orang Arab itu makan ayam lauknya nasi, karena lebih banyak ayam dari pada nasinya. Seekor ayam goreng misalnya cukup untuk makan satu orang. Berbeda dengan orang Indonesia, sukanya makan ayam pahanya saja. Terkadang jika yang mau makan banyak tetapi hanya ada sepotong paha, maka dipotong kecil-kecil sampai mencukupi untuk makan berbanyak orang. Makanya orang-orang Arab besar-besar, berbeda dengan orang Indonesia yang kerempeng-kerempeng
20
http://gastroina.blogspot.co.id/2015/05/adab-tatakrama-makan-orang-arab.html
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebelum makan alangkah baiknya mempersiapkan tempat untuk makan. Biasanya orang Arab menggelar karpet atau tikar atau kain yang panjang dan diatasnya diletakkan berbagai macam makanan. Mereka lebih suka makan dengan cara lesehan. Ada juga yang menggunakan meja makan lengkap dengan peralatannya, tetapi tidak ada sendok, garpu, pisau dan lainnya. Meja makannya pun begitu panjang. Jadi anjurannya ketika makan carilah lokasi yang berdekatan dengan makanan. Jika Anda ingin makanan yang agak jauh dari kita maka permisi dulu tidak boleh asal ambil, itu pun kalau bisa menggambil. Persoalannya meja makannya begitu panjang. Makanan Arab pun bermacam-macam, seperti bermacam-macamnya makanan di Nusantara. Mulai dari kurma atau tamra (bahasa Arabnya), kismis, yogurt, sampai makanan besar dari daging dan roti-rotian. Kebanyakan makanan Arab berdaging, kambing atau semacam roti-rotian yang keras kalau sudah lama. Orang Arab lebih suka makan dengan cara berjama‟ah, atau bareng-bareng satu nampan besar untuk berbanyak orang. Hal ini mengikuti sunnah rasul, karena makan berjama‟ah akan mempererat persaudaraan dan menyebabkan turunnya barakah pada makanan. Orang Arab, lebih suka makan menggunakan tangan kanan dan ambil porsi kedua. Jadi jika suatu saat nanti salah satu dari kita orang Ajam makan bersama orangorang Arab, jangan sekali-kali mencari-cari letaknya sendok dan garpu dimana, kecuali jika makanan yang akan dimakan berkuah, pasti akan tersedia sendok bukan garpu. Tetapi jangan berpikiran macam-macam dulu (rasa jijik misalnya karena mungkin makanan yang disuapkan ke mulut terjatuh dan tercampur di nampan), karena ada sunnah yang lain seperti tidak boleh mengembalikan makanan yang tersisa ditangan ke tempat makan atau nampan. Dianjurkan menggambil makanan sedikit-sedikit saja, jangan sampai ditangan masih ada sisa kemudian dikembalikan ke nampan. Orang Arab saat makan mengambil lauk pauk secukupnya, sekedar apa yang mampu mereka habiskan. Lebih baik nambah berulang-ulang kali dari pada bersisa. Apalagi jika selesai makan orang Arab suka membersihkan jari-jari mereka dengan mulut (dengan menjilat-jilat). Kebiasaan ini dikarenakan orang yang makan tidak mengetahui barakah makanannya ada di mana, oleh
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
karena itu jika orang Arab makan tidak akan ada sebutir nasi pun yang tersisa, semuanya ludas masuk ke perut. Namun jika kita orang Ajam diundang dalam perjamuan makan orang Arab maka perlu diketahui bahwa budaya Arab sangat menekankan pentingnya menghormati tamunya. Jika kita orang Ajam diundang ke rumah seorang Arab untuk makan malam, copot sepatu sebelum masuk dan beri salam tuan rumah di dalam. Tuan rumah akan memberikan yang terbaik untuk memastikan tamunya sangat nyaman dengan menghidangkan makanan dalam jumlah banyak untuk memastikan setiap tamu menjadi sangat puas. Tuan rumah umumnya ingin selalu menunjukkan kemurahan hati mereka dan tamu mungkin akan diminta untuk mengambil porsi kedua atau bahkan ketiga. Meninggalkan sisa makanan di piring saat selesai makan dianggap menghina. Jika tidak menghabiskannya, mereka akan terus mengisinya untuk kita. Selain itu cobalah untuk tidak menjatuhkan makanan apapun, tetapi jika secara tidak sengaja kita menjatuhkan makanan, misalnya roti Arab, ambillah, bersihkan, cium, dan naikkan roti tersebut ke dahi sebelum memasuki lagi ke mulut. Gerakan tersebut adalah tanda penghormatan terhadap makanan dan juga mengikuti sunnah. Selain itu tuan rumah dan anaknya harus yang paling akhir untuk memulai makan sebagai tanda penghormatan terhadap tamu, dan bahkan ketika tuan rumah sebenarnya telah selesai makan, ia akan meneruskan seolah‐olah ia masih makan sampai semua orang telah selesai makan untuk memastikan para tamu tidak terburu‐buru menyelesaikannya. Bersendawa ketika makan apalagi pada saat makan bersama memang sesuatu yang buruk. Bahkan bisa jadi akan ada tangan yang mendarat telak di wajah anda karena anda telah melakukan suatu perbuatan yang dianggap tidak sopan. Namun, bagi orang Arab bersendawa dalam acara perjamuan makan justru menjadi sebuah penghormatan bagi yang menjamu makan (tuan rumah). Dengan bersendawa itu menandakan bahwa tamu kenyang dan puas dengan makanan yang disediakan. Terakhir, jika suatu saat kita orang Ajam berkesempatan makan bersama orang Arab janganlah terlalu banyak persiapan. Cukup sediakanlah tangan yang bersih saja serta senyuman yang manis, niscaya kita dapat menikmati dan tentu saja kenyang. Apalagi
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kalau kita orang Ajam diundang makan di restoran, adalah adat orang Arab yang membayarnya. 3. Kebudayaan Maroko 21 Maroko adalah negara yang terletak di tepi Selat Gibraltar. Yaitu, selat yang menjadi perbatasan antara Benua Afrika dan Benua Eropa. Hal ini memengaruhi bidang kehidupan sosial dan budaya Maroko. Maroko termasuk negara yang kaya akan budaya. Sebab, negara ini menjadi tempat pertemuan budaya dari berbagai macam bangsa. Yaitu, dari daerah timur (Benua Asia) yang meliputi kebudayaan bangsa Punisia, Tunisia, Yahudi, dan Arab. Sedangkan dari utara (Benua Eropa), ada bangsa Romawi, Vandal (Jerman), dan Andalusia (Spanyol). Dari daerah selatan, ada kebudayaan y ang berasal dari wilayah gurun Sahara. Kekayaan budaya di Maroko ini turut memengaruhi beberapa bangunan yang ada di sana. Salah satunya, Masjid Hassan II. Masjid ini terletak di Kota Casablanca dan menjadi masjid terbesar kedua di dunia (setelah Masjid Al-Haram di Mekkah, Arab Saudi). Rancangan bangunan masjid ini mendapat pengaruh dari arsitektur Spanyol.
Penduduk (Suku Bangsa) Mayoritas penduduk di Maroko adalah suku bangsa Berber. Yaitu, suku asli yang tinggal di wilayah Afrika bagian utara. Bangsa Arab menjadi penduduk kedua terbanyak di sana. Bangsa Arab itu datang dari Benua Asia. Mereka pertam a kali ke Maroko pada A bad ke-17. Lalu, mereka menetap dan menikah dengan masyarakat setempat. Dan, melahirkan keturunan campuran antara Berber dan Arab. Keturunan campuran ini sering disebut sebagai bangsa Berber Arab.
Musik Musik tradisional yang terkenal di Maroko adalah Chaabi. Musik ini terdiri dari berbagai macam jenis musik tradisional Maroko. Semula Chaabi hanya dipertunjukkan di pasarpasar tradisional saja. Tetapi sekarang, Chaabi juga dipertunjukkan di dalam perayaan atau pertemuan penting lainnya.
21
http://www.berani.co.id/
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.10 Musik Tradisional maroko (Sumber.www.google.com)
Sama seperti di Indonesia, kaum muda di Maroko juga mengenal musik-musik khas negara Barat. Beberapa jenis musik Barat yang terkenal di sana adalah rock, metal, country, dan hip hop.
Pakaian Tradisional22
Gambar 2.11 Pakaian Tradisional maroko (Sumber.www.google.com) Pakaian tradisional untuk laki-laki dan perempuan disebut jellaba , sebuah, panjang longgar, berkerudunggarmen dengan lengan penuh. Untuk acara-acara khusus, pria juga memakai topi merah disebutbernousse, lebih sering disebut sebagai Fez . Wanita mengenakan kaftan dihiasi dengan ornamen. Hampir semua pria dan wanita kebanyakan memakai balgha( )ب لغه- sandal kulit yang lembut tanpa tumit, sering dicelup kuning. Perempuan juga memakai hak tinggisandal , sering dengan perak atau emas perada . Perbedaan antara jellaba dan kaftan adalah bahwa jellaba memiliki hood , sementara kaftan yang tidak. djellabas Kebanyakan wanita adalah berwarna cerah dan memiliki pola hiasan, jahitan, atau manik-manik, sementara djellabas pria biasanya
22
http://en.wikipedia.org/wiki/Culture_of_morocco
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/
lebih jelas dan berwarna netral. Wanita sangat melekat pada Maroko mereka " lemari pakaian , "meskipun biaya keuangan yang terlibat, produksi pakaian tersebut relatif mahal, karena sebagian besar pekerjaan dilakukan dengan tangan, namun kebanyakan wanita membeli minimal satu baru kaftan atau takchita setiap tahun , biasanya untuk acara sosial khusus, seperti sebuah festival keagamaan atau pernikahan.
Arsitektur Domestik Dar, nama yang diberikan ke salah satu jenis yang paling umum struktur
domestik di Maroko, adalah rumah ditemukan di medina, atau daerah perkotaan berdinding kota. Sebagian besar rumah tradisional Maroko mematuhi Dar al-Islam, serangkaian prinsip pada kehidupan rumah tangga Islam. Dar eksterior biasanya tanpa ornamentasi dan jendela, kecuali bukaan kecil sesekali pada triwulan sekunder, seperti tangga dan area layanan. Tindikan ini memberikan cahaya dan ventilasi. DARS biasanya terdiri dari tebal, tembok-tembok tinggi yang melindungi penduduk dari pencurian, hewan, dan bahaya lain seperti, namun mereka memiliki nilai yang jauh lebih simbolis dari perspektif bahasa Arab. Dalam budaya ini eksterior merupakan tempat kerja, sedangkan bagian dalamnya merupakan tempat pengungsian. Dengan demikian, Maroko interior seringkali sangat mewah di dekorasi dan kerajinan. Konsisten dengan arsitektur Islam yang paling, DARS didasarkan sekitar teras terbuka udara kecil, dikelilingi oleh dinding tebal sangat tinggi, untuk memblokir cahaya langsung dan meminimalkan panas. Perantara-melengkung porticos triple menyebabkan biasanya 2-4 kamar yang terletak simetris. Kamar ini harus panjang dan sempit, menciptakan ruang yang sangat vertikal, karena sumber daya daerah dan teknologi konstruksi biasanya hanya memungkinkan untuk balok yang biasanya kurang dari tiga belas kaki. Setelah memasuki dar, tamu bergerak melalui jalan zig-zag yang menyembunyikan halaman pusat. jalan terbuka untuk sebuah tangga yang menuju ke area resepsi atas disebut dormiria, yang sering merupakan ruangan yang paling mewah di rumah dihiasi dengan tilework hias, dicat mebel, dan tumpukan bantal bordir dan karpet. Lebih keluarga kaya juga memiliki rumah kaca dan dormiria kedua, dapat diakses dari tingkat tangga jalan. perempat Layanan dan tangga selalu di sudut struktur.
59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Arsitektur Islam 23 Arsitektur islam yang pada massa kejayaanya di zaman abad pertengahaan telah menghasilkan karya-karya yang monumental waktu itu dalam sejarah dan langgeng secara monumental samapai sekarang. Bangunan islam, Masjid terutama yang terdapat didaerah-daerah pengembangan sejak abad pertengahan itu sebagian besar masi dapat disaksikan dan masih dipergunakan sampai sekarang. Khazanah Arsitektur islam itu antara lain terdapat di Siria, Iran, Irak, Turki, di daerah-daerah Afrika Utarayang lalu menyebrang ke Spanyol melalui Marokko, daerah Asia kecil dan bahkan India melalui sejarah perkembangannya, maka kita sekarang dapat mengetahui dan menyaksikan keberlangsungan Arsitektur Islam itu, sehingga melalui Mesjid sebagai bangunan Islam sekarang masih dirasakan kaitannya yang menerus sejak mula pertama dilahirkan oleh Nabi Muhammad saw. Kebudayaan suatu bangsa akan menghasilkan kualitas tertentu dari penampilan Arsitekturnya, karena arsitektur itu erat sekali kaitannya dengan bentuk gambaran dari cita rasa dan selera bangsa tersebut. Bentuk-bentuk bangunan, cara penampilan juga merupakan perlambang dari bentuk kehidupan bangsa, tersebut. Hal ini disebabkan karena arsitektur pada umumnya yang terdiri dari perwujudan bangunanbangunan yang berbeda sesuai dengan sifat akomodasi terhadap tuntutan kebutuhan manusia. Secara garis besar karakter dari ciri khas Islam tersebut merupakan dominasi bentuk kubah, bentuk lengkung, bentuk dan gaya dekoratif ornamentik, baik karena unsur kebudayaan maupun karena unsur-unsur kecakapan teknik yang semakin maju nilai-nilai praktis dari suatu kelengkapan tentunya akan merangsang para ahli bangunan untuk menerapkan nya agar memudahkan pelaksanaan suatu aktivitas. Jadi nilai dan fungsi kelengkapan tersebut asal mulanya dapt ditentukan, yaitu berdasarkan pertimbangan histori dari kehadiran kelengkapan tersebut dalam arsitektur arab. Mengenai bahan-bahan bangunan yang dipergunakan batu dan bata sebagai bahan utamanya. Sedangkan bahan-bahan lain berasal dari bekas-bekas reruntuhan bangunan-bangunan yang diruntuhkan. Tidak jarang terdapat bahan-bahan dari bekas reruntuhan itu yang masih mengandung ciri-ciri asalnya.
23
Drs.Abdul Rachym, Sejarah Arsitektur Islam Sebuah Tinjauan. Bandung : PT.Angkasa
60 http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Ragam Bentuk Lengkung 24 Desain lengkung banyak digunakan pada bangunan-bangunan di dunia Islam, kemudian ke luar wilayah Islam. Peradaban Islam meninggalkan jejaknya di dunia arsitektur. Sejumlah desain muncul dalam perkembangan peradaban Islam. Diakui, perkembangan dalam bidang arsitektur di dunia Islam itu tak selalu muncul dari pemikiran para cendekiawan Muslim. Biasanya, ada persinggungan dengan hasil peradaban lain hingga kadang melahirkan sebuah produk peradaban yang kemudian Muslim mengembangkannya lebih jauh. Hasil peradaban itu pun diadopsi oleh bangsa-bangsa lain. Ini terjadi pada desain lengkung. Selama ini, desain lengkung sangat akrab dengan arsitektur bangunan di dunia Islam. Bentuk lengkung sebelumnya memang berasal dari warisan budaya Yunani dan Romawi yang membuat desain lengkung setengah lingkaran. Umat Islam mengadopsi dan mengembangkannya lebih maju. Lalu, umat Islam memperkaya desain lengkung yang belum ada, seperti umat Muslim yang mengembangkan berbagai macam desain lengkung, termasuk tapal kuda, melintang, dan multifoil. Desain-desain lengkung itu menjadi bagian penting dalam arsitektur Islam. Desain lengkung mempunyai karakteristik elastisitas yang memungkinkan bangunan mencapai keseimbangan. Bentuk lengkung bisa mengurangi jumlah material yang harus digunakan. Selain itu, desain lengkung pun memberi inspirasi bagi bentuk seni lain, terutama bentuk-bentuk mebel. Umat Islam menguasai desain lengkung dan mampu menggunakan desain lengkung tersebut lebih baik daripada bangsa-bangsa lain di dunia. Kesukaan umat Muslim terhadap desain lengkung ini berkaitan dengan cinta mereka terhadap pohon palem. Mereka meniru lengkungan yang anggun dari cabang-cabang pohon palem dalam konstruksi bangunan mereka. Selain itu, desain lengkung juga mempunyai makna
24
https://scrapman.wordpress.com/2009/12/20/desain-lengkung-dalam-peraban-islam/
61 http://digilib.mercubuana.ac.id/
spiritual yang berasal dari sifat bola alam semesta dan simbolisme Ilahi kubah dari mana lengkung berasal. Cendekiawan Muslim yang memiliki pengetahuan tentang geometri dan hukumhukum statis juga memainkan peran utamanya dalam pengembangan berbagai jenis lengkung ini. Semula, desain lengkung tersebut untuk tujuan struktural dan fungsional dalam bangunan. D. Konstruksi Pelengkung yang Umum Dipakai25 -
Tipe Gothic
Gambar 2.12 Tipe Gothic (Sumber.www.google.com) Tipe gothic ini sebenarnya terbentuk dari dua busur yang ujung atasnya bertemu di satu titik pada puncak pelengkung. Tipe ini terbagi lagi menjadi tiga varian (sub tipe). Sub tipe lancip (lancet) di mana radius busurnya lebih kecil dari lebar pelengkung (span), sub tipe tumpul (drop) dengan radius busurnya lebih besar dari lebar pelengkung. Sedangkan sub tipe tiga adalah pelengkung gothic sama sisi (equilateral) yaitu radius busurnya sama panjang dengan bentang pelengkung. Pelengkung gothic dulu banyak dipakai pada bangunan gereja abad pertengahan terutama di Perancis dan eropa barat pada umumnya. -
25
Tipe Tudor
. Google, Arch Construction section 12 Google, Arch, Technical Support, Specific Construction . Wikipedia, Arch, basic concept
62 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.13 Tipe Tudor (Sumber.www.google.com) Pelengkung ini disebut juga pelengkung busur tertekuk, terbentuk dari dua busur perempat lingkaran masing masing terletak di tumpuannya dilanjutkan dengan garis lurus yang saling memotong pada puncak pelengkung. Pelengkung ini merupakan cirri utama bangunan rumah para bangsawan (wangsa Tudor) di kerajaan Inggris terutama pada periode 1485 – 1603. -
Tipe Venesia Secara geometrik pelengkung venesia ini terbentuk dari penggalan busur lingkaran (arch ring). Elemen material berbentuk baji (dipasang mengikuti arah radius pelengkung yang memusat) saling mendesak satu sama lain merupakan kekuatan utama pelengkung ini menahan beban yang ditimpakan di atasnya.
-
Tipe Segitiga
63 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.14 Tipe Segitiga (Sumber.www.google.com) Bentuknya yang segitiga member kesan kepada kita bahwa ini sebenarnya bukan struktur pelengkung tapi lebih tepat disebut ambang segitiga (ambang topi uskup). Ambang topi uskup ini sangat umum dijumpai pada bangunan arsitektur Ingris Purba (Anglo Saxon) yaitu gaya bangunan pada abad ke 5 masehi. Struktur bangunan kuno yang mempunyai kemiripan dengan gaya arsitektur ini sering kita jumpai pada gapura pintu masuk bangunan candi di Indonesia contohnya candi Prambanan di Yogyakarta, dan candi Borobudur di Muntilan Jawa tengan (lihat sketsa di bawah).
Gambar 2.15 Sketsa struktur gerbang candi (Sumber.www.google.com) -
Tipe Tapal kuda
Gambar 2.16 Tipe Tapal kuda (Sumber.www.google.com)
64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bangunan struktur gapura bentuknya hampir menyerupai lingkaran mirip tapalkuda oleh para ahli bangunan diasosiasikan sebagai gaya arsitektur muslim banyak dijumpai pada peninggalan bangsa Moor yang pernah memerintah semenanjung Iberia pada masa Islam Spanyol. Lihat foto gerbang kota Alhambra Spanyo selatan yang dibangun oleh Yusuf I pada tahun 1348. Secara fisik bangunan penggal lingkaran bertumpu pada dua kolom dengan jarak bentang yang lebih kecil bila dibandingkan dengan diameter lingkarannya. -
Tipe Rolak Datar
Gambar 2.17 Tipe Rolak Datar (Sumber.www.google.com) Tipe rolak datar elemennya berupa pasangan batu maupun batu bata secara struktural adalah ambang penutup celah sempit letaknya di atas bangunan pintu atau jendela rumah. Bentuknya sama sekali tidak menyerupai pelengkung melainkan datar saja. Namun tidak seperti ambang biasa yang bisa mengalami tekanan akibat gaya lendutan, struktur ini memiliki elemen elemen berbentuk baji yang sangat efisen menahan gaya desak seperti struktur pelengkung pada umumnya. Jadi walaupun secara fisik dia berbentuk batang datar tapi berfungsi sebagai pelengkung. Salah satu bangunan kuno yang menggunakan struktur ini tercatat adalah bangunan biara Deir-Al-Zaparan di wilayah Turki timur konon dibangun pada abad abad sebelum Masehi.
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Tipe Segmental
Gambar 2.18 Tipe Segmental (Sumber.www.google.com) Pelengkung segmental adalah pelengkung yang wujudnya berupa penggalan lingkaran (segmen) di mana elemen penyusunnya terdiri dari material (batu, bata) yang serupa bentuknya (identic). Bentuk yang sangat popular adalah pelengkung dengan bukaan (rise) sempit namun bentangnya (span) lebar sehingga memungkinkan penggunaan batu bata standar namun bentuknya ditiruskan. Untuk
memperindah
penampilannya
sebaiknya
jumlah
penggunaan batu bata haruslah ganjil, atau di tengah tengah (puncak) pelengkung perlu dipasang batu pengunci. -
Tipe Setengah lingkaran
(Sumber.www.google.com) Sesuai dengan namanya pelengkung ini benar benar dibuat berbentuk setengah lingkaran.
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Beban beban yang bekerja di atas pelengkung ini akan diteruskan menuju masing masing tumpuan (abutment). Pelengkung
ini
penampilannya
kurang
begitu
bagus
kalau
menggunakan batu bata biasa (bentuk persegi) karena mortar di bagian atas (extrados) akan sangat lebar itulah asannya mengapa harus digunakan batu bata berbentuk tirus. E. Lengkung Tapal kuda26
Gambar 2.20 Pilar Lengkung Tapal kuda (Sumber.www.google.com) Lengkungan tapal kuda didasarkan pada lengkungan semilingkaran. Namun, ia berkembang lebih jauh. Tidak terlalu kuat, tapi terlihat mengesankan. Lengkungan ini adalah jenis lengkungan yang pertama kali diadaptasi Muslim. Lengkungan tapal kuda digunakan pada Masjid Agung Damaskus yang dibangun antara 706 dan 715 M. Dalam Islam, tapal kuda adalah simbol kesucian. Secara struktural, lengkungan ini memberi kesan tinggi pada ruangan. Lengkungan ini pertama kali dipakai di Eropa pada Masjid Agung Cordoba. Pembangunannya dimulai pada 756 M dan berlangsung sampai 40 tahun. Jenis lengkungan ini kemudian menyebar ke Mozarab, Kristen Spanyol di Andalusia. Desain ini bisa ditemukan pada bangunan Beatus of Lebana. Ini adalah tempat ibadah luas yang dibangun bergaya Moor dengan lengkungan tapal kuda yang dibangun biksu dari Cordoba pada 913 M. Lengkungan tapal kuda dikenal dengan lengkungan Moor. Sangat populer pada masa Victoria. Sampai saat ini bisa dilihat pada pintu masuk http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/khazanah/14/03/29/n372wc-lengkungandalam-arsitektur-islam-2 26
67 http://digilib.mercubuana.ac.id/
stasiun kereta di Liverpool dan Manchester atau di gerbang depan Sinagoge Cheetham Hill di Manchester. Selanjutnya, lengkungan berpotongan. Muslim sangat menguasai pembuatan lengkungan. Mereka kemudian bereksperimen dengan lengkungan yang spektakuler. Disebut demikian karena bentuk dan teknik konstruksi yang dibuat.
F. Dekorasi Dan Hiasan Dalam Arsitektur Islam 27 Salah satu kelengkapan yang penting artinya dalam Aesitektur Islam adalah segisegi dekoratif dan ornamentik yang memberikan kesan khusus padanya hal tersebut merupakan pulasan terakhir dalam pembuatan bangunan-bangunan sebagai unsur arsitektur Islam, yang kemudian menentukan mutu dan nilai diri berbagai hal yang menetukan arah untuk tercapai segi keindahan dari bangunan. Susunan dan kesatuan bangunan yang merupakan gabungan bagian-bagian Seperti jendela dan pintu, lalu barang-barang pakai yang mengisi ruangan dalam seperti seni miniatur yang khas Islam, seni ukir, lukisan dinding stuco dan fresco serta ornamen semuanya menjadi bagian yang mendukung terbentuknya ungkapan yang dekoratif dan ornamentik, serta tak dapat terpisahkan dari wujud penampilan Arsitektur Islam pada zamannya yang tampil sebagai suatu kesatuan yang utuh, telah ditenyukan pula cirinya yang khas oleh segi-segi dekoratif dan ornamentik. Pada setiap penampilan dari suatu karya Arsitektur kita akan mengenal adanya unsur-unsur yang menjadi bagian yang tak dapat dipisahkan dari rasa keindahan manusia yang berbicara secara halis melalui antara lain dekorasi dan ornamen, di samping hal-hal yang merupakan ketentuan teknik yang harus diterapkan unsur-unsur tersebut ialah detai-detail yang apabila dilihat secara stu demi satu mungkin tiada artinya, oleh karena itu gabungan dari detail-deatil tadi dengan penyusunan yang seksama akan muncul sebagai apa yang dikatakan Aesthetika. Memang nisbi sekali mempersoalkan dari segi apakah yang ditampilkannya. Tapi setidak-tidaknya ada salah satu segi yang dapat diterima secara umum yang menjadi ciri khusus dari arsitektur tersebut. Elemen utama tersebut dalam Arsitektur Islam terdapat pada proporsi bangunan, susunan ruang, penampilan kontur yang diperoleh dari bentuk-bentuk kubah yang merupakan penampilan dalam segi dekoratif. Demikian pula bentuk konstruksi yang disertai dengan berbagai lengkung. Bidang-bidang tembok yang dilengkapi dengan 27
Drs.Abdul Rachym, Sejarah Arsitektur Islam Sebuah Tinjauan. Bandung : PT.Angkasa
68 http://digilib.mercubuana.ac.id/
jendela-jendela yang berpadu secara harmonis dengan bahan marmer putih yang halus, lalu demikian pula halnya dengan penampilan lukisan dinding, mozaik, serta perpaduannya dengan hiasan arabesk dan pola hiasan geometris serta ornamen huruf arab.
G. Pengertian Ornamen Soepratno (1997: 11) menjelaskan tentang pengertian ornamen. Menurutnya ornamen berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata ornare yang berarti hiasan atau perhiasan. Ragam hias atau ornamen itu sendiri terdiri dari berbagai jenis motif. Motif-motif itulah yang digunakan sebagai penghias suatu yang ingin kita hiasi. Oleh karena itu motif adalah dasar untuk menghias sesuatu ornamen. Ornamen dimaksudkan untuk menghiasi sesuatu bidang atau benda, sehingga benda tersebut menjadi indah seperti yang kita lihat pada hiasan kulit buku, piagam, kain batik, tempat bunga dan barang-barang lainnya. Dari penjelasan tersebut menandakan bahwa ornamen merupakan ragam hias yang menghiasi suatu bidang atau benda, supaya suatu bidang atau benda tersebut terlihat lebih indah atau memiliki nilai estetika. Selanjutnya Soepratno juga menegaskan tentang bentuk-bentuk ornamen, bahwa ragam hias bermula dari bentuk-bentuk garis lalu berkembang menjadi bermacam-macam bentuk dan beranekaragam coraknya. Adapun yang berupa bentuk-bentuk garis seperti yang disebut di atas dimaksudkan seperti bentuk garis lurus, garis zigzag, garis patahpatah, garis lengkung, garis sejajar dan garis miring. Sedangkan yang dimaksud dengan beraneka ragam bentuk dan coraknya yaitu ornamen tersebut sudah berbentuk dan bercorak seperti bentuk dan corak tumbuhan, hewan, benda-benda alam, dan bisa juga manusia. Ornamen pada suatu bidang atau benda memiliki berbagai variasi motif, karena pada suatu bidang atau benda bisa terdapat satu, dua, tiga atau lebih motifnya, bisa berupa pengulangan motif kombinasi dan ada juga yang digayakan tergantung sama pembuat ornamen atau seperti apa benda atau seluas apa bidang yang menjadi tempat penampungan motif-motif ornamen itu. Menurut kamaludin koswara ( blog pribadi santri suryalaya )28
28
http://www.kangkamal.com/2012/09/ornamen.html
69 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ornamen juga berarti dekorasi atau hiasan, sehingga ornamen sering disebut sebagai disain dekoratif atau disain ragam hias. Pengertian ornamen dengan dekorasi dalam banyak hal terdapat kesamaan, karena dekorasi juga memiliki arti menghiasi. Namun tetap saja ada perbedaan-perbedaan yang signifikan, karena dekorasi dalam banyak hal lebih menekankan pada penerapan-penerapan yang bersifat khusus, misalnya dekorasi interior, dekorasi panggung. Dalam menanggapi masalah itu, barangkali akan menjadi lebih terbuka pemikiran kita apabila menyadari bahwa ornamen dapat menjadi elemen atau unsur dekorasi, tetapi tidak untuk sebaliknya; dekorasi bukan sebagai unsur ornamen. Oleh sebab itu pengertian ornamen akan bergantung dari sudut mana kita melihatnya, dan setiap orang bebas menarik kesimpulan menurut sudut pandangnya. Menurut agus mulyadi utomo ( blog pribadi ornamen)29 Ornamen merupakan komponen produk seni yang ditambahkan atau sengaja di buat untuk tujuan sebagai hiasan. Di samping tugasnya sebagai penghias secara implisit menyangkut segi-segi keindahaan, misalnya untuk menambah keindahan suatu barang sehingga lebih bagus dan menarik, di samping itu dalam ornamen sering ditemukan pula nilai-nilai simbolik atau maksud-maksud tertentu yang ada hubungannya dengan pandangan hidup (falsafah hidup, simbolisasi dan keagamaan) dari manusia atau masyarakat pembuatnya, sehingga benda-benda yang diterapinya memiliki arti dan makna yang mendalam, dengan disertai harapan-harapan yang tertentu pula. Pada perkembangan-perkembangan lebih lanjut, pemanfaatan ornamen, di samping memiliki maksud-maksud tertentu dan pada waktu yang lebih kekinian banyak penekannya hanya sekedar sebagai penghias saja, dengan demikian ornamen betul-betul merupakan komponen produk seni yang di tambahkan atau sengaja di buat untuk tujuan sebagai hiasan semata. Dengan demikian jelas bahwa tugas dan fungsi ornamen adalah sebagai penghias suatu objek. Apabila ornamen tersebut di letakkan atau diterapkan pada benda lain akan memiliki nilai tambah pada benda tersebut. Apakah benda yang dihias akan bertambah indah, antik, angker, cantik, dan atau predikat sebagai ungkapan seni lain. Tentunya dalam cakupan yang sesuai dengan bagaimana dan di mana suatu ornamen harus di gunakan. Ternyata pengertiannya tidak semudah itu, sebab dalam ornamen menyangkut masalah-masalah lain yang lebih kompleks dan luas. Karena dalam hubungannya perlu diuraikan tentang motif, atau tema maupun pola-pola yang di kenakan 29
http://goesmul.blogspot.co.id/2012/03/o-r-n-m-e-n.html
70 http://digilib.mercubuana.ac.id/
pada benda-benda seni, bangunan, dan pada permukaan benda apa saja tanpa memandang kepentingannya bagi struktur dan fungsinya. Selanjutnya apabila diteliti lebih mendalam dari pembahasan di atas, cakupan ornamen menjadi sangat luas. Karena sesuatu yang mempunyai tugas menghiasi serta menambah nilai dari benda yang ditempatinya berarti disebut sebagai ornamen. Pengertian ini akan lebih menyulitkan dalam memahami apabila ingin mengembangkannya. Tidak sepenuhnya pengertian ornamen demikian, sebab ornamen juga memiliki ciri, sifat dan karakter yang sangat khusus. Sehubungan dengan itu, coba dibandingkan persoalan-persoalan berikut ini, dalam sebuah kelompok ornamen, sebuah patung yang berdiri sendiri bisa berubah menjadi suatu unit bila di letakkan di taman kota atau ditempatkan pada pintu-pintu masuk gedung, di dalam ruang bangunan tertentu.
H. Ornamen Islam Edi Sedyawati (2012: 118) mendefinisikan istilah ornamen sebagai berikut: The term “ornament” refer to any embellishment on the surface of a thing, be it a moveable or immovable object. Small objects such as containers, weapons, or book, may have ornaments on it. Those ornaments show certain characteristics that have become associated to Islam, such as the foliage, the interlaced lines, and the many styles of Arabic calligraphy. Dari pernyataan tersebut, dijelaskan istilah ornamen mengacu pada hiasan apapun pada permukaan benda, baik itu benda bergerak atau tidak bergerak. Benda-benda kecil seperti kontainer, senjata, atau buku, mungkin memiliki ornamen di atasnya. Berbagai ornamen menunjukkan karakteristik tertentu yang telah menjadi terkait dengan Islam, seperti dedaunan, garis interlaced, dan banyak gaya kaligrafi Arab. Lebih lanjut Matta dalam Sutiyana (2010: 11-12) menjelaskan tentang batasan dan karakter seni Islam yaitu : Seni dan agama bertemu di kedalaman jiwa. Agama memberikan materi dasar bagi ekspresi estetika melalui persepsi dasar tentang Tuhan, alam, manusia dan kehidupan. Sementara seni memberikan respon emosional terhadap materi-materi kebenaran yang terdapat dalam persepsi-persepsi dasar itu, yakni melalui bentuk ekspresi yang indah dan edukatif. Ekspresi estetika ini merupakan ekspresi keimanan dan ekspresi keindahan.
71 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jadi ornamen Islam itu adalah hiasan pada permukaan benda dengan memiliki karakteristik tertentu yang menyatukan ekspresi keimanan dan keindahan dalam pandangan Islam. Adapun contoh ornamen Islam terlihat pada hiasan berbentuk kaligrafi atau berbentuk daun-daunan yang menunjukkan khasanah Islam yang banyak terdapat pada masjid-masjid dan terdapat pada benda kerajinan misalnya kaligrafi Al-Qur‟an dengan tulisan Arab.
No. Gambar ornamen islam
1.
2.
3.
4.
Gambar 2.21. motif marrakesh (sumber. Angga Priatna & Oki riandi, 2016 h vi & 5)
Gambar 2.22. motif ustmani (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h ii )
Gamabar 2.23. motif persia (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h iii)
Keterangan
Berasal dari masa kekhalifahan tertua setelah khulafaurrasyiddin, yaitu dinasti umayyah di damaskus. Motif pada kayu menampilkan motif floral dan geometris yang simetris.
Motif ustmani ini adalah motif yang sering digunakan pada kaca patri yang dikenal lama oleh bangsa – bangsa eropa.
Motif ini adalah termasuk motif floral (bunga, daun, sulur) dan geometris ini diambil dari halaman Al Qur‟an sultan mamluk, kamil sya‟ban bin muhammad. Sebagai tradisi islam, setiap sultan diharuskan mempelajari Al Qur‟an dan menghafalnya
motif yang sering digunakan pada kaca patri yang dikenal lama oleh bangsa – bangsa eropa.
5.
Gamabar 2.24. kaca patri (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h iv)
72 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar tersebut berasal dari kreasi desai mangkuk dinasti seljuk, suku
Gamabar 2.25. motif turki seljuk (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h v)
6.
pengembara ghuz yang mendiami padang rumput dan pegunungan asia tengah turkistan. Motif floral dan burung dengan dekorasi yang natural memperlihatkan ekspresi ke kaguman mereka dalm berinteraksi dengan alam.
Dekorasi ornamen floral turki ustmani sering di tampilkan secara simetris, berulang dan membentuk pola memutar atau arc. Kelebihannya, ornamen ini dapat disusun secara bebas mengikuti kontur obyek utama. Gamabar 2.26. motif ustmani (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h vii)
7.
8.
9.
Dibuat oleh seorang pemahat muslim arab untuk Hugh De Lusignan (1329 – 1359), penguasa jerusalem dan cypurs pada masa perang salib. Lambang darusalem diganti dengan khaligrafi al diwani bertuliskan “Yaa Rasullullah” Gamabar 2.27. kreasi pada bakom kuningan (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h 6)
Gamabar 2.28. lambang emirat granada, spanyol (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h 7)
Gamabar 2.29. arabesque (sumber. Angga Priantna & Oki
73 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lambang emirat granada berupa tameng bertuliskan kalimat tauhid “Laa ilaaha illa Allah”(tiada tuhan selain allah) deangan latar tumbuhan dan dedaunan. Motif tameng berwujud 3 adalah wujud perpaduan dengan budaya barat.
Karya elvira bojadzic, pada islamic exhibition bosnia dan turki. Dengan dipadu dengan lafadz jalallah.
riandi, 2016 h 19)
10.
11.
12.
13.
Kaligrafi tsuluts dianggap sebagai jenis kaligrafi yang paling mutlak harus dikuasai seorang khataat atau kaligrafer. Tsuluts jaily adalah kaligrafi yang komposisinya menyerupai suatu bentuk, atau terkesan berkumpul. Gamabar 2.30. kaligrafi tsuluts (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h 20)
Gamabar 2.31. patern kaca patri (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h 60)
Gamabar 2.32 floral turki ustmani (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h 32)
Gamabar 2.33. motif seljuk, turkistan (sumber. Angga Priantna & Oki riandi, 2016 h 33)
74 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tehnik pembuatan kaca patri sudah dikenal lama oleh bangsa – bangsa eropa, meliputi tehnik pemberian warna tertentu hingga menghasilka komposisi yang indah.
Dekorasi ornamen floral turki ustmani sering di tampilkan secara simetris, berulang dan membentuk pola memutar atau arc. Kelebihannya, ornamen ini dapat disusun secara bebas mengikuti kontur obyek utama.
Gambar tersebut berasal dari kreasi desai mangkuk dinasti seljuk, suku pengembara ghuz yang mendiami padang rumput dan pegunungan asia tengah turkistan. Motif floral dan burung dengan dekorasi yang natural memperlihatkan ekspresi ke kaguman mereka dalm berinteraksi dengan alam.
I. Warna - warna 1. Sejarah ditemukan tentang warna30 Warna telah ditemukan dan dikembangkan oleh masing-masing budaya pada waktu yang bersamaan pula, sehingga tidak dapat kita menyimpulkan asal warna dari mana, tetapi teori pencampuran warna yang tertulis secara khusus, ditulis oleh Leone Battista Alberti pada tahun 1435, juga ditemukan catatan Leonardo da Vinci mengenai pencampuran warna pada tahun 1490, merupakan Teori yang dapat dikategorikan menjadi warna primer, warna sekunder dan warna tersier. Tetapi teori pencampuran warna secara visual yang menimbulkan kontrofersi ditimbulkan oleh Isaac Newton pada abad ke18, dan mulai dari saat itu pengolahan warna semakin meningkat. Pada skema 3 dimensional yang disebut dengan Munsell Color System, memperlihatkan ketiga unsur utama, yakni - Brightness (gelap-terang) Saturation (kepekatan) - Hue (warna komplementer) . Menjelang abad ke 19 teori mengenai warna semakin dikembangkan secara ilmiah dan dipublikasikan, seperti buku Modern Chromatics (1879) ditulis oleh ahli Fisika Ogden Rood, dan penjabaran warna yang mudah dilihat dan dimengerti oleh Albert Munsell (Munsell Book of Color , 1915, lihat Munsell color system) serta Wilhelm Ostwald (Color Atlas, 1919). 2. DEFINISI WARNA Warna berarti pantulan tertentu dari cahaya yang dipengaruhi pigmen yang terdapat pada permukaan suatu benda. Misal: Pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi yang tepat dan disinari cahaya putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah. Warna adalah gelombang elektromagnetik yang berasal dari cahaya. Percobaan Newton (1660) dengan prisma kacanya yang dilewati cahaya putih membuktikan bahwa cahaya matahari terdiri dari spektrum mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu). Jadi tanpa cahaya, manusia tidak dapat melihat warna. Warna subtractive adalah warna yang berasal dari bahan dan disebut pigmen Warna additive adalah warna yang berasal dari cahaya dan disebut spectrum.
30
https://www.academia.edu/8082396/Buku_Ajar_Pengetahuan_Warna
75 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Spectrum : panjang gelombang cahaya yang menentukan identitas suatu warna Pigmen : zat yang terdapat di permukaan suatu benda sehingga bila disinari dengan cahaya putih sempurna akan memberikan sensasi warna tertentu yang mampu di tangkap mata. Warna Primer Merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna-warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna sekunder Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru. Warna Tersier Merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga. Warna coklat merupakan campuran dari ketiga warna merah, kuning dan biru. -
Warna pastel
Warna ini merupakan salah satu warna akromatik (achromatic color), yang merupakan hasil campuran warna kromatik/komplementer (warna primer/sekunder) dengan pigmen warna putih, sehingga menghasilkan warna yang berkesan pucat. (perhatikan Skema warna Munsell) -
Bukan Warna
Di dalam ilmu warna,hitam
dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh
jenis gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
3. MAKNA SEBUAH WARNA Berbagai pengertian warna menurut beda Agama, Budaya adat Istiadat suatu negara, dan berbagai faktor lain:
76 http://digilib.mercubuana.ac.id/
-
Warna putih Damai, permohonan maaf, keperawanan, kesucian, kesederhanaan,
cahaya, terang, bersih, tak bersalah, menekan warna lain, natural, kosong, salju, susu, pahlawan, sorga, kebangkitan, centre of human body , cinta, kesetiaan, penyerahan diri, absolut, suci, murni, lugu, simbol persahabatan, jujur, kebenaran, bijaksana, alat untuk mencapai surga, kekuatan angin. Versi Agama Islam: orang-orang alim ulama menggunakan warna ini saat menuaikan ibadah haji, menandakan kesucian. Kain kafan putih (suci) untuk membungkus orang yang meninggal. Dan warna putih (awan putih) adalah pemisah waktu sholat 'isya' dengan sholat tahajjud juga pemisah waktu sholat tahajjud dengan sholat shubuh Versi
Budaya
China:
putih/perak melambangkan kematian, juga
kemurnian. Digunakan saat berkabung. Versi Budaya Afrika Barat, pada Kain Kenthe: kemurnian dan untuk acara festive/pesta ceria/gembira Versi budaya Native American: mata arah Selatan, selain itu berarti musim dingin, salju dan kematian Versi budaya Mesir: warna putih (hejd juga shesep) ini merupakan simbol kebahagiaan dan keberuntungan. Kota suci Memphis berarti “dinding putih”, Sandal putih dipakai saat perayaan suci, kebanyakan peralatan, perabotan sampai altar saat ritual pemalseman mayat dari batu putih untuk persembahan Dewa Apis dengan rupa manusia berkepala Banteng putih
-
Warna hitam Melambangkan
perlindungan,
pengusiran,
sesuatu
yang
negatif,
mengikat, gelap, kekuatan, formalitas, misteri, kekayaan, ketakutan, kejahatan, ketidak bahagiaan, perasaan yang dalam, kesedihan, kemarahan, sesuatu yang
melanggar,
harga
diri, anti
77 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kemapanan,
seksualitas,
kecanggihan, kematian, pemelihara kehidupan, limitless, immortal , memberi kesan melangsingkan. Sangat tepat untuk menambahkan kesan misteri. Latar belakang warna hitam dapat menampilkan perspektif dan kedalaman Di Timur Tengah dan Afrika Utara – Barat penggunaan Khol/Kajal (kosmetik) untuk meng-hitam-kan garis mata. Khususnya di India dipercaya bila dipoles pada garis mata anak yang baru lahir akan menguatkan mata serta terhindar dari kutukan mata jahat (evil eyes) Versi Agama Hindu di Bali, warna ini yang berada disebelah utara dengan Dewa Wisnu menurut budaya Hindu berarti gunung, dengan fungsi sebagai pemelihara
-
Warna kuning Warna kuning merupakan warna ter-terang dari segala warna, bahkan ada
pernyataan orang buta dapat mendeteksi warna ini. Sehingga umum dipakai pada rambu lalu lintas maupun kenderaan ambulans (www.color-wheelartist.com) Warna matahari, terang, bintang bulan juga sering digambarkan dengan warna ini. Secara psikologis, warna kuning berarti optimis, semangat dan ceria, mencerahkan semangat. Warna Kuning merangsang sisi logis dari otak dan kejernihan mental. Ini mendorong kebijaksanaan dan kemampuan akademik. Ini mengilhami pemikiran original dan ide-ide kreatif. Versi Eropa Barat: termasuk warna yang kurang diminati karena berarti cemburu, pengkhianaatan, ketakutan/pengecut. Warna kuning pucat serta kuning-kehijauan, pada abad pertengahan di pakai wanita penghibur sebagai tali pada langan atau tutup kepala kecil. Sementara kuning emas melambangkan matahari, serta Kemuliaan, sehingga hanya kalangan terbatas yang diizinkan memakainya
78 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Di India, kaum pedagang sering menggunakan warna ini, atau para gadisgadis yang m encari jodoh Versi Agama Nasrani: digambarkan saat Judas berkhianat terhadap Jesus, sang Juru Selamat kaum Nasrani, di taman Getsemani ia memakai jubah berwarna kuning
-
Warna merah melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian,
simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan, perhatian, perang, bahaya, kecepatan, panas, kekerasan, amarah. Warna ini dapat menyampaikan kecenderungan untuk menampilkan gambar dan teks secara lebih besar dan dekat. warna merah dapat mengganggu apabila digunakan pada ukuran yang besar. Merah cocok untuk tema yang menunjukkan keberanian dan energi seseorang atau suatu benda, misal mobil, kendaraan bermotor, olahraga dan permainan Versi Agama Islam: merupakan warna api neraka, sementara Versi Budaya China: gaun pengantin berwarna merah melambangkan kebahagiaan/suka cita dan keberuntungan. Saat ada kelahiran, para tetangga diberi telur berwarna merah untuk turut membagi kebahagiaan dan pembaharuan hidup. Ang pow (angpau) berati amplop merah, berisi uang dan dibagikan saat perayaan khusus. Dilarang saat pemakaman, walaupun begitu saat menuliskan nama dengan warna merah pada sebuah media cetak yang berarti yang bersangkutan sudah meninggal Versi Budaya Hindu India: melambangkan sensualitas juga kemurnian. Pada perayaan pernikahan, kelahiran serta perayaan. Tanda merah pada dahi berarti suka cita, wanita yang sudah menikah memberi bedak merah (sindur ) pada belahan tengah rambut, juga mengkenakan sari merah saat pernikahan. Bedak merah (gulal ) juga dilempar pada patung dewa saat
79 http://digilib.mercubuana.ac.id/
berdoa. Dan pada berapa patung diberi kain/baju merah yang melambangkan
keberanian,
perlindungan
serta
kemampuan
menghancurkan yang jahat (evil ). Saat seorang wanita meninggal ia dibungkus kain merah saat pemakamannya Versi budaya Afrika Tengah berarti kehidupan, sehingga para pasien, yang sakit diberi polesan oker warna merah untuk “menghidupkan” kembali semangat penyembuhan, sementara kaum Ashanti di Ghana, Afrika Barat berarti berduka
-
Warna Biru Berarti kebenaran, membuat tenang, cenderung diam, melankolis, setia,
kasih karunia, spiritualitas, kepuasan, pasif, santai, pada pengobatan untuk regenerasi dan pemulihan. (www.innovative-eyewear.de) Versi budaya Akan di Afrika Barat pada kain Kente: berarti kedamaian, keharmonisan, kekudusan dan cinta Versi budaya Romawi kuno: warna yang digunakan para pegawai negeri dan pembesar. Yang kemudian diadopsi ke dunia bisnis menjadi “ power suite”,warna yang mengekspresikan kepercayaan, kepercayaan diri, kecerdasan dan kesatuan, yang umum muncul di pekerjaan, khususnya perkantoran dan pabrik, dan warna biru gelap para penjaga keamanan, misal polisi Amerika. Versi budaya India: mendatangkan petaka, bukan warna keberuntungan. Sementara menurut kepercayaan Hindu kulit Dewa Krisna juga Rama berwarna biru karena memiliki kualitas keberanian, tekat, kejantanan, kemampuan menangani situasi sulit, pikiran stabil juga menghabiskan hidup mereka untuk melindungi kemanusiaan dan menghancurkan kejahatan. (www.hinduism.about.com) Versi budaya China: sebagai warna langit, tetapi juga mengartikan kesakitan. Dan Buddha biru atau Sangye Menla di Tibet, dikaitkan dengan penyembuhan. Para dewa-dewi langit, seperti Dewi Nuit dari Mesir kuno,
80 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dewa Zeus dari Yunani dan Dewa Romawi Jupiter sering diwakili dengan warna biru.
-
Warna hijau
Menunjukkan warna tanaman dan pohon, bumi, penyembuhan fisik, kelimpahan, keajaiban, warna umum untuk alam, bersifat alami, sehat, keberuntungan,
kesuburan,
pertumbuhan,
muda,
kesuksesan
materi,
pembaharuan, daya tahan, keseimbangan, ketergantungan dan persahabatan. Dapat digunakan untuk relaksasi, menetralisir dan nyaman untuk mata, memenangkan pikiran, merangsang kreatifitas. Arti positif: uang, pertumbuhan, kesuburan, kesegaran,healing, sedangkan arti negatif: iri hati, kecemburuan, kesalahan,
kekacauan,
“masih
hijau”=belum
berpengalaman,
belum
matang/mentah, racun/keracunan,demon /setan (pada animasi tokoh jahat sering berwajah hijau) Warna hijau selalu diidentikkan dengan alam (nature), pertumbuhan dan hidup baru, hampir pada budaya dan negara manapun Versi budaya Hindu warna ini adalah warna meriah. Di Maharashtra, melambangkan hidup dan kebahagiaan. Untuk itu, seorang janda tidak diizinkan memakai hijau. Melambangkan kedamaian dan kebahagiaan, menstabilkan dan sejuk untuk mata dan mempresentasikan alami (www.janih.com/kitiana/Hindu) Versi agam Islam: Hijau adalah warna Islam. Nabi Muhammad dikatakan senang berpakaian hijau. Demikian juga elemen dekoratif di masjid-masjid umumnya berwarna ini. Ada banyak perkataan “hijau” di dalam ayat-ayat Al-Quran dan menjelaskan keadaan penghuni Jannah ataupun segala yang ada di sekelilingnya, berupa kenikmatan, suasana, kesenangan, ketenangan jiwa. Dikatakan surga berwarna hijau.(www.szlihin.com) Dapat juga dilihat pada warna bendera-bendera yang didominasi umat Islam berwarna hijau. (www.de.wikipedia.org)
81 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Versi budaya China: selain melambangkan kemakmuran, keharmonisan, dan kesehatan. Warna yang melambangkan salah satu elemen kehidupan yakni kayu,木 mù, yang merupakan simbol untuk segala tanaman dan pepohonan. (www.de.wikipedia.org)
4. Teori Brewster (1831)31 Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran
warna
brewster
mampu
menjelaskan
teori
kontras
warna
(komplementer), kontras split komplementer, kontras triad komplementer, dan kontras tetrad komplementer
-
Kontras komplementer32 Adalah dua warna yang saling berseberangan (memiliki sudut 180°) di
lingkaran warna. Dua warna dengan posisi kontras komplementer menghasilkan hubungan kontras paling kuat. Misalnya jingga dengan biru. Kontras split komplemen Adalah dua warna yang saling agak
berseberangan (memiliki sudut
mendekati 180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan split komplemen dengan hijau kebiruan. -
Kontras tetrad komplementer
Disebut juga dengan double komplementer. Adalah empat warna yang membentuk bangun segi empat (dengan sudut 90°). J.
Gaya Interior Modern33 Gaya modern adalah gaya desain yang simple, bersih, fungsional,stylish dan selalu mengikuti perkembangan jaman yang berkaitan dengan gaya hidup modern yang sedang berkembang pesat. Gaya hidup modern ditopang oleh kemajuan
31
https://www.academia.edu/8082396/Buku_Ajar_Pengetahuan_Warna www.wikipedia.org/wiki/Teori_Brewster 33 https://interiorudayana14.wordpress.com/2014/05/15/konsep-desain-interior-modern/ 32
82 http://digilib.mercubuana.ac.id/
teknologi, dimana banyak hal yang sebelumnya tidak bisa dibuat dan didapatkan menjadi tersedia bagi banyak orang. Dalam mendesain konsep dan gaya modern selalu melihat nilai benda-benda (furniture) berdasarkan besar fungsi dan banyaknya fungsi benda tersebut,serta berdasarkan kesesuaiannya dengan gaya hidup yang menuntut serba cepat, mudah dan fungsional. Dalam arsitektur, gaya hidup modern berimbas kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih dan fungsional, sebagai symbol dari semangat modern. Namun, gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat saja terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan menuntut gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan efisien.
2.2 Data Hasil Studi Banding Lapangan No. 1.
Aspek lingkungan
Abunawas
Warung turki
(Sumber. www.googlemaps.com)
(Sumber. www.googlemaps.com)
Abunawas berada di jl. Matraman raya No.15, jakarta timur, daerah khnusu ibukota jakarta Dilinkungan abunawas berdekatan dengan perpustakaan nasional, univ gunadarma, pusat pertokoan dan perkantoran Lokasi cukup strategis
2.
Aspek bangunan
Warung turki berada di jl. Kemang raya No.18, mampang prapatan, daerah khusus ibukota jakarta Dilingkungan warung turki berdekatan dengan bank mandiri, mcd kemang, arion swiss belhotel, dan pusat pertokoan. Lokasi cukup strategis
Larazeta
(Sumber. www.googlemaps.com)
Larazeta berada di jl. Tebet barat dalam raya No. 17, jakarta selatan, dearah khusus ibukota jakarta dilingkungan larazeta berdekatan dengan koperasi pasar tebet, cheese cake tebet, masjid raya al-ittihad dan mcd tebet.
(Sumber. www.google.com)
Dimiliki oleh Mr Yusuf Muhammad Martak ,
(Sumber. www.google.com)
83 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Abunawas berdiri pada tahun 2000 yang terdiri dari 2 lantai. Pada desain yang diterapkan di abunawas ini mengusung tema ala timur tengah .
3.
(Sumber. Dokumentasi pribadi)
Warung turki berdiri pada bulan april 2015, warung turki ini di desain oleh orang maroko desain yang diperlihatkan adalah karakter negara turki sendiri dengan suasan yang berbeda yang di tunjukan di restoran lainnya. Warung turki ini terdiri dari 3 lantai. Lantai 1 dan 2 indor dengan suasana homy warna yang diguanakan warna – warna pastel, di lantai 3 outdor dengan suasana yang romantic.
aspek pintu masuk
Ini adalah pintu akses masuk utama di restoran abunawas yang pintu masuknya di desain dengan ala timur tengah bisa lihat sendiri dari unsur lengkungkan pada pintu dan material yang digunakan yaitu kayu, batu alam dan ornamen islami yang dihias dipintu dan diatas pintu terpampang nama restoran abunawas tersebut.
(Sumber. Dokumentasi pribadi)
Ini adalah pintu akses masuk utama di warung turki, desain dari pintu warung turki biasa saja tidak menggunakan unsur lengkungan atau memperlihatkan ornamen. Pada penggunaan material pintu warung turki menggunakan material kaca kerena bisa mengexspose kegiatan yang di dalam keluar agar menarik konsumen untuk datang ke warung turki.
84 http://digilib.mercubuana.ac.id/
restoran mimpi ini adalah hasil penelitian 4 tahun untuk jenis eksposur dan survei di negara-negara Timur Tengah dan Asia . Sebuah tempat yang bisa menggabungkan masakan otentik dari Timur Tengah dalam sebuah galeri yang dapat mencerminkan suasana Timur Tengah . Larazeta dibuka untuk umum pada 1 Juli 2013 Larazeta Restaurant & Gallery , terdiri dari 4 gedung bertingkat dengan konsep tematik yang dirancang unik di setiap lantai . Setiap lantai memiliki model yang berbeda , furnitur dan warna ( biru , merah muda , kuning dan coklat ) yang akan memberikan suasana segar dan nyaman untuk semua pengunjung .
(Sumber. www.google.com)
Ini adalah pintu akses masuk utama di larazeta kurang lebih sama seperti restoran abunawas, larazeta mengusung tema ala timur tengah. Pada pintu masuknya menggunakan unsur lengkungan dan ornamen islami dan juga terpampang nama larazeta diatas pintu masuk utama, yang berbada ada dua tirai disamping kanan dan disamping kiri pada akses pintu masuk utama.
4.
Logo
(Sumber. www.google.com)
Pada logo abunawas menggunakan font dan figur manusia font sendiri memilki 2 tulisan yaitu huruf abjad dan arab gundul font tersebut berwarna coklat sendang figur manusia memakai pakaian seperti aladin yang sedang memegang makanan di tangan kanan nya dari segi warna pakaian nya berwarna biru, kuning dan merah seoatu nya berwarna kuning.
5.
Dining area Setiap lantai Dan material yang digunakan
(Sumber. www.google.com)
Pada logo warung turki menggunakan flora dan font, flora sendiri adalah bunga tulip yang dimana menjadi ciri khas negara turki dengan bunga tulip nya dan font sendiri bertuliskan warung turki yang berwarna biru toska/ warna pastel.
(Sumber. www.google.com) Pada logo larazeta mengguna font dan ornamen islami, font sendiri memiliki 2 tuliasan yaitu huruf abjad dan arab gundul font tersebut berwarna gold, sedangkan ornamen islami mengelilingi font larazeta hingga menbentuk bulatan dari segi warna memakai warna yang sama dengan font.
1.
2.
2.
2.
1.
3.
(Sumber. www.google.com)
2.
Pada gmb.1 adalah lantai 1 restoran abunawas di lantai satu ini ada aera makan yang bersifat semi formal, dari segi interior sangat memperlihatkan gaya timur tengah sekali dari aksen lengkungan dan ornamen yang diperlihatkan.
3.
3.
Pada dinding menggunakan 2 finising yang pertama cat berwarna merah tua yang kedua batu alam
85 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Pada lantai menggunakan keramik berwarna kream dan hitam untuk aksen pola lantai
4. 5. 5.
Pada plafon di drop ceiling dan finising menggunakan ornmamen geometris islam.
Pada gmb.2 adalah tangga menuju lantai dua material yang digunakan ditangga menggunakan batu kali
dan realing tangga menggunakan ornamen flora,
(Sumber. Dokumentasi pribadi)
Pada gmb.1 & 2 adalah lantai 1 warung turki pas pertama masuk diperlihatkan open kitchen yang dimana ada pembakaran roti, dan didalamnya ada area makan yang dimna suasana homy itu datang saat berada di area makan lantai 1, dari segi interior yang diperlihatkan diwarung turki adalah suasan seperti rumah-rumah klasik turki. Material yang digunakan dilantai 1.
6.
7.
8. di bawah tangga ada kolam kecil dan ada gemericik air mengalir, material yang digunakan batu alam dan mozaik.
Dinding menggunakan finising cat biru toska/pastel di kasih border kayu ditengah dinding.
Didinding menuju lantai dua menggunakan material batu alam
Pada gmb.3 adalah lantai 2 dilantai 2 ini ada dua area makan yang bersifat semi formal dan formal area semi formal sama seprti di lantai 1, sedangkan area formal memliki area sendiri yang berupa bale-bale yang bermuatan 5-8 orang. Dilantai 2 ini ada yang
Lantai menggunakan keramik berornamen ciri khas turki yang langsung diimport dari turki.
86 http://digilib.mercubuana.ac.id/
9.
(Sumber. www.google.com)
Pada gmb.1 & 2 adalah lantai 1 larazeta lanta satu ini berfunsi sebagai galeri yang dimana memarkan furniture dan elemen estetis khas timur tengah dan diperjual belikan. Dari segi interior di larazeta sangat timur tengah sekali dari segi lengkunagan dan ornamen yang diperlihatkan. Material yang digunakan
di lantai 1
berbeda dengan kolom nya yang menyerupai seperti kolom dimadinah, dari material yang digunakan
Pada dinding sama seprti lantai 1 memakai 2 finising hanya yang berbeda hanya cat di lantai 2 memakai warna kream
Pada lantai sama seperti lantai 1 mengunkan keramik berwarna kream dan hitam untuk aksen pola lantai.
Plafon di lantai 2 polos da datar
Dinding finising cat warna kream
Lantai finising keramik aspal warna abu-abu, keramik oenamen untuk pola lantai, dan karpet untuk aksen.
Plafon datar finising cat warna putih.
Plafon menggunakan bambu hijau
Pasda gmb.3 adalah tangga menuju lantai 2 material yang digunakan kayu
dan realing tangga menggunakan ornamen turki dan pegangan nya material kayu.
Pada gmb.4 adalah lantai 2 suasana di lantai 2 juga sama seperti di lantai satu memiliki susana yang homy dan material yang digunakan juga sama hanya ornamen yang berbeda.
Pada gmb.5 adalah lantai 3 suasana di lantai 3 berbeda dengan susana di lantai 1 & 2, walaupun di lantai 3 outdoor tapi memiliki susana yang romantic. Dilantai 3 ini sangat unik dan berbeda dengan yang lain karena dilantai 3 ini berdiri 3 pohon dan digantungkannya lampulampu antik dipohon tersebut. Material yang
87 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pada gmb 3,4 & 5 adalah dilantai 2 larazeta terdapat beberapa private room, yang terdiri dari family room, meeting room dan majlas room. Material yang digunakan sama tapi di lantai 2 ini ornamen lebih di tonjolkan
digunakan pada lantai 3
6.
Dinding finising cat berwarna biru.
Lantai finising pavin block
Plafon finising bambu dan kaca.
Elemen estetis
88 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Sumber. www.google.com)
Pada elemen estetis direstoran abunawas tidak terlalu menonjolkan ciri khas timur tengah dan juga tidak terlalu banyak, elemen estetis yang diperlihatkan seperti lukisan, frame, pot dan hordeng.
(Sumber. www.google.com)
Pada elemen estetis di larazeta juga sangat mendukung dengan konsepnya disertai juga dengan galeri yang dimana memperlihatkan elemen estetisdan furniture timur tengah.
89 http://digilib.mercubuana.ac.id/
90 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(Sumber. Dokumentasi pribadi)
Pada elemen estetis di warung turki sangat mendukung dengan konsep gaya dan tema yang diterapkan dan menonjolkan ciri khas turki
7.
Warna
Konsep warna yang digunakan diabunawas warna – warna hangat dan berani, warna dominan yang digunakan warna merah tua, warna-warna pendukung seperti kream, coklat dan putih.
6.
Konsep warna yang diguanakan di warung turki warna – warna pastel, warna dominan yang digunakan warna biru toska, warna pendukung seperti orange, coklat, dan putih.
Utilitas
91 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Konsep warna yang digunakan dilarazeta adalah warna-warna hangat , warna dominan yang digunakan warna merah muda hijau, dan kream warna pendukung coklat.
(Sumber. www.google.com)
Terdapat smoke dectector, exhaus, speaker, springkel, ac standing
(Sumber. www.google.com)
Terdapat smoke dectector, exhaus, speaker, springkel, ac standing
(Sumber. www.google.com)
Terdapat smoke dectector, exhaus, speaker, springkel, ac standing
Kesimpulan hasil studi banding Ketiga restoran ini memiliki aspek lingkungan yang berbeda, tapi ketiganya terletak di pusat kota yang dimana lingkungannya berdekatan dengan area perkantoran dan pertokoan. Ketiga restoran yang saya anlisa dari ke2 restoran memiliki karakter yang sama seperti restoran abunawas dan larazeta sedangakan warung turki memiliki suasana yang berbeda dan karakter yang berbeda. Ketiga restoran memiliki kelemahan masing – masing tapi dari segi deasain restoran abunawas yang kurang mendukung dari desain yang diterapkan, seperti elmen estetis tidak mendukung, furniture kursi yang lebih mendekati gaya betawi jauh dari kesan timur tengah. Dari segi elemen estetis yang lebih menonjol adalah warung turki. Elemen estetisnya lebih mendukung dengan gaya yang diterapkan warung turki, desain yang dipakai diwarung turki desain yang bernuansa rumah klasik turki dan nuansa maroko. Konsep warna ketiganya memiliki warna yang hampir sama, dari ketiga restoran ini setelah dianalisah warnanya. Warna – warna yang di terapkan pada ketiga restoran ini warna yang berada di bumbu – bumbu rempah khas timur tengah. Utilitas ketiga restosaran sama Terdapat smoke dectector, exhaus, speaker, springkel dan ac standing.
92 http://digilib.mercubuana.ac.id/