BAB II TINJAUAN DATA A. Tinjauan Umum 2.1. Golf 2.1.1 Pengertian Golf Golf adalah permainan luar ruang yang dimainkan secara perorangan atau tim yang berlomba memasukkan bola kedalam lubang˗lubang yang ada dilapangan dengan jumlah pukulan tersedikit mungkin. Bola golf dipukul dengan menggunakan satu set tongkat pemukul yang disebut klab (stik golf). Golf adalah salah satu permainan yang tidak memiliki lapangan permainan yang standar, melainkan dimainkan di padang golf yang masing˗masing memiliki desain unik, dan biasanya terdiri dari 9 atau 18 hole (lubang). Aturan utama dalam golf adalah “memainkan sebuah bola dengan stik golf dari daerah tee (teeing ground) ke dalam lubang dengan satu pukulan berikutnya sesuai dengan aturan. 2.1.2 Sejarah dan Perkembangan Golf Beberapa hasil penelitian tercatat, bahwa golf berasal dari permainan panganica yang dimainkan pada zaman kekaisaran Roma. Ada juga mengatakan, bahwa golf hasil pengembangan dari permainan jeu de mail dari Perancis atau jlven dari Belanda. Apa pun jenis permainan itu, orang˗orang Skotlandia tempo dulu telah memainkan dan mengembangkan salah satu permainan tersebut di course˗course tepi pantai milik mereka pada masa itu. Kemudian memperkenalkannya pada seluruh dunia. Semangat dan hasrat besar agar golf semakin dikenal seantero dunia, mereka mengajarkan permainan tersebut
kepada bangsa˗bangsa lain.
Permainan pun merebak kemana˗mana. Bahwa orang˗orang Skotlandia bisa 6 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dikatakan sebagai pionir pengembangan permainan golf. Mereka juga pertama kali memperkenalkan permainan golf mulai dari perlengkapan golf, course hingga membuat rules permainan. Dan sebagian besar rules yang mereka ciptakan, masih dipergunakan sampai sekarang. Di Indonesia, hampir dapat dipastikan bangsa manayang memulai permainan Golf ini kini mulai marak di negeri ini. Meskipun Belanda dominan dalam sejarah sebagai bangsa yang paling lama menjajah bangsa ini, namun Inggris pun pernah berebut Indonesia pada masa itu. Kemudian mereka membawa permainan golf ini ke Indonesia, dan ini dibuktikan dengan dibangunnya lapangan dan klub golf pertama di Indonesia pada tahun 1872 atau urutan ke˗7 tertua di dunia. Klub golf yang dibangun itu adalah Batavia Golf Club, atau yang lebih dikenal dengan nama Jakarta Golf Club. Dan padang golf ini berlokasi di Rawamangun, diresmikan pada tahun 1932. Pertama kali didirikan oleh Kepala Kotapraja Batavia. Dulu lapangan ini terkenal sebagai lapangan Inggris, hal ini di karenakan mayoritas pemainnya terdiri dari orang˗orang asing terutama Inggris. (Jayahendra,2006) 2.2. Teori Perancangan Interior 2.2.1. Elemen Interior 1) Lantai Merupakan bagian terpenting dari suatu elemen interior bangunan. Arti makronya bumi dimana kita berpijak. Macam˗macam lantai antara lain: a. Marmer Keras, tersedia dalam ukuran 60 x 60 cm, dan ukuran slep 1,5 x 2,5 m. Warna dan coraknya beragam, mudah menyerap air sehingga cocok untuk elemen rumah, tahan lama, nilai estetik tinggi. Karena bahan terbatas dan prosesnya memakan biaya sehingga harga jualnya tinggi.
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Granit Struktur granit lebih keras daripada marmer, granit warnanya lebih gelap dan homogen, pori˗pori lebih rapat dari marmer dan tidak mmudah menyerap airsehingga cocok untuk interior rumah. Tebalnya 2˗3 cm. untuk ukuran jualsama dengan marmer. c. Kayu Kayu menimbulkan kesan hangat dan alami, kayu dapat di awetkan dan dikeringkan sehingga tahan lama. Untuk finishingnya dapat di plitur, vernis, dempul kayu, sehingga permukaan kayu menjadi rata. (1) Parquette Adalah kayu berupa potongan tipis buatan pabrik dengan bentuk
lempengan
segi
empat
dan
pola
bentuk
geometrikyang bermacam˗macam. (2) Papan Lantai
kayu
berbentuk
blok
biasanya
berbentuk
potongan˗potongan kayu yang agak sempit dan panjang dengan lebar 6” (12mm) juga tersedia dalam kayu lunak. d. Batu Natural, kuat, tidak ada pola yang teratur, dan perawatan cukup sulit. e. Keramik Dibentuk dari tanah liat, ukurannya bervariasi antara lain 20 x 20 cm, 30 x 30 cm, 50 x 50 cm. coraknya bervariatif dan bahannya mudah didapat. f. Karpet dan permadani Indah, kesan mewah, dan dapat meredam suara. macam˗macam jenis karpet, yaitu:
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(1) Permukaan seperti kapas dengan bagian belakang d rajut. Contohnya velvet, witon wave. (2) Karpet berjumpai Warnanya bermacam˗macam, bercorak dan teksturnya halus. Syarat˗syarat yang baik untuk penutup lantai, yaitu kuat,
mudah
dibersihkan
dan
isolasi
suara.
Sifat
karakteristik lantai akan memberikan cirri tertentu terhadap ruang yang bersangkutan dengan jenis kegiatan yang ada pada bidang tersebut, maka itu perencanaan lantai haus efisien dan ideal. 2) Dinding Fungsi dan bentuk dinding a) Struktur (1) Bearing Walls Dinding yang di bangun untuk menahan tepi dari tumpukan dan ukuran tanah. (2) Load Bearing Walls Untuk menampung lantai, atap, dan sebagainya. (3) Fondation Walls Dinding yang dipakai dibawah lantai, tingkat dan untuk menopang balok˗balok lantai pertama. b) Non Struktural (1) Party Walls Dinding pemisah antara 2 bangunan dan bersandar pada masing˗masing bangunan. (2) Fire Walls Dinding yang di pergunakan sebagai pelindung dari pencarian api yang di sebabkan oleh kebakaran. (3) Curtain or Panel Walls
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dinding yang dipergunakan sebagai pengisi pada sustu kontruksi yang kaku, misalnya kontruksi rangka baja dan kontruksi rangka beton. (4) Partition Walls Dinding yang dipergunakan untuk pemisah dan pembentuk ruang yang lebih besar dalam ruangan.
Faktor luar yang mempunyai pengaruh terhadap dinding: (a) Airborn (Via Udara) Dari susara manusia, kendaraan, dan bunyi halilintar, dan lain sebagainya. Kelemahan, penggunaan dinding yang dapat menimbulkan hal˗hal yang kurang menguntungkan terhadap segi˗segi lain terutama pada pencahayaan dan ventilasi. (b) Impact Suara yang menggetar secara impact bersumber dari keadaan dalam bangunan itu sendiri, misalnya suara dari orang yang berjalan. Beberapa faktoryang mempengaruhi dekorasi desain: (a) Kesatuan desain secara umum yang dipengaruhi oleh furniture, jendela, dan pintu yang di gunakan. (b) Keseimbangan antara ketinggian dinding dengan dimensi dari elemen lain digunakan. (c) Pemeliharaan dari kebersihan dinding.
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3) Langit˗langit Langit˗langit pada umumnya berbentuk datar, dengan permukaan halus. Permukaan langit˗langit berwarna terang dan halus memberikan kesan luas, karena memantulkan cahaya. Langit˗langit juga dapat terbuat dari pola struktur lantai atau atap diatasnya. Pola langit˗langit akan menarik perhatian dan tampak lebih rendah dari sebenarnya. Bentuk langit˗langit: a) Bentuk tunggal atau kemiringan peneduh, dapat mengarahkan pandangan keatas menuju puncak atau ke bawah. b) Bentuk pelana memperbesar ruangan ke atas menuju garis puncak c) Bentuk pyramid mengarahkan mata ke atas menuju puncak, sebuah fokus yang dapat di aksenkan lebih lanjut dengan adanya cahaya dari langit. d) Bentuk cekung menggunakan permukaan melengkung untuk memperlunak pertemuannya dengan bidang
dinding di
sekitarnya. langit˗langit bentuk ini akan mengarahkan mata kita ke atas dan mengikuti arah panjangnya. e) Bentuk kubah adalah bentuk terpusat yang memperluas ruang ke arah atas dan memfokuskan perhatian pada ruang di bawah pusat tersebut. f) Langit˗langit bentuk bebas adalah kontras dengan sifat datar dinding, lantai, dan mengundang perhatian. Material yang dapat digunakan untuk langit˗langit, adalah (1) Papan plester dan gipa Menjadikan permukaan licin, halus, dapat diberi tekstur, cet atau dilapisi wallpaper
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(2) Kayu Dek kayu atau papan˗papan yang membentang diantara balok˗balok dan membentuk bidang dasar structural lantai atau atap, bagian bawah papan˗papan tersebut dapat dibiarkan terlihat sebagai langit˗langit akhir. (3) Metal Langit˗langit dengan baja memberikan struktur linier. (4) Modul Langit˗langit yang memancarkan sinar dapat terdiri dari grid modul lampu, atau pada siang hari terdiri bukaan cahaya dari atap yang membuka ruang ke langit. Material langit˗langit modul biasanya disangga oleh grid metal yang digantung dari struktur atap atau lantai. Unit˗unit langit˗langit akustik berbentuk pola grid bujur sangkar atausegi empat yang kuat atau lembut, tergantung dari desain unit modul˗modul tersebut. 2.2.2 Teknik Bangunan 1) Sistem air bersih Ada dua jaringan terpisah namun sejajar dalam suplai air bersih. Satunya dipergunakan untuk suplai kebutuhan manusia, yang lainnya untuk kebutuhan mekanis dan pencegah kebakaran. Sistem yang lain membuang limbah cair yang sudah tidak dipakai lagi. Air bersih disuplai dari tekanan yang dihasilkan pipa utama, setelah digunakan air beserta bahan sisa lain dibuang dari bangunan dan dialirkan ke saluran pembuangan melalui cara gravitasi. Sistem suplai terpisah yang biasa digunakan dalam suplai bangunan adalah suplai air panas, berawaln dari alat pemanas (boiler) menuju masing˗masing alat yang dibutuhkan.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Sistem elektris Sistem elektris sebuah bangunan mensuplai daya listrik untuk penerangan, pemanas ruangan, dan operasi peralatan listrik dan keperluan rumah tangga. Sistem ini harus dipasang agar beroperasi dengan aman, handal, dan efisien. Energi listrik mengalir melalui konduktor karena adanya perbedaan tegangan listrik diantara dua titik dalam sirkuit. 3) Pencegah Kebakaran Persyaratan untuk elemen struktur bangunan yang tidak dapat terbakar atau tahan api dan luar bangunan ditentukan sesuai pemakai, luas lantai, ketinggian suatu bangunan. Bahkan pada struktur bangunan dapat mencegah terjadinya kebakaran, api tetap dapat timbul sebagai akibat adanya material˗material penyelesaian akhir dan isi bangunannya. Inilah bagian pokok bagi perancang interior pada waktu membuat spesifikasi untuk material˗material seperti karpet, jok, tirai, dan penyempurnaan perabol lainnya. Sistem springler semakin diandalkan untuk pengendalian api yang baru mulai terjadi.Selain itu, sejenis detector api atau asap dan sistem
alarm
diperlukan
untuk
memberikan
peringatan
akan
adanyabahaya api. Sistem sringler jaraknya 6˗9 meter dengan luas layanan 25 meter. 4) Sistem Kemanan Pada Clubhouse khusunya pada proshop sistem keamanan tetap harus diperhatikan. Pengendalian keamanan dapat dilakukan dengan: a. Kamera pengawas b. Cermin cembung yang dapat dipasang pada sudut ruangan.
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Merchandise lags, merupakan sejenis pengaman yang dipasang pada setiap produk sehingga produk tersebut tidak dapat dibawa keluar tanpa dilepas terlebih dahulu pengamannya. Jika tidak dilepas, maka alarm pada sensor yang berada di dekat pintu aakan berbunyi. d. Sensormatic, merupakan alat sensor yang mendeteksi merchandise lags. 5) Sistem telekomunikasi Sistem telekomunikasi biasanya adalah telepon untuk hubungan antar ruang, atau dari bangunan ke bangunan lai. Biasanya menggunakan ekstensien dan intercom. 2.2.3. Fisika Bangunan 1. Tata Cahaya Cahaya adalah faktor utama yang menghidupkan ruang interior. Fungsi utama desain pencahayaan adalah menyinari bangunan dan ruangan suatu lingkungan interior dan kemungkinan pemaikainya melakukan aktivitas dan menjalankan tugasnya dengan kecepatan, akurasi dan kenyamanan. a. Pencahayaan Alami isu˗isu pencahayaan alami, konservasi energi, pemandangan luar, orientasi matahari, dan vertikalisasi alami, sulit dipisahkan dan tidak perlu dipisahkan karena isu˗isu tersebut berkaitan dengan proses pencahayaan ruang awal. Dalam berbagai kasus, hanya satu dari isu˗isu diatas menjadi faktor penentu pembuatan jendela bagi suatu ruang atau fungsi area, sementara
dalam kasus
lain,
keempat
isu
ini akan dilibatkan
untukmenentukan lokasi jendela. Matriks criteria yang bagus dapat menjelaskan isu˗isu dalam proses perencanaan. Ingat bahwa peraturan kode bangunan pada umumnya mensyaratkan semua ruang yang ditempati diidentifikasikan oleh kode sebagai semua ruang hunian (kecuali dapur 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dan kamar mandi dengan ventilasi mekanis) harus memiliki pencahayaan dari udara alami, biasanya mensyaratkan luas area jendela setidaknya 8 hingga 10 persen dari luas area lantai, dan setengah dari luas itu (4 s/d 5 persen) harus dapat dibuka untuk ventilasi,. Selain karena kode peraturan, manusia secara psikologis membutuhkan cahaya alami dan pemandangan ke luar ruang, dalam sebagian besar ruang yang mereka tempati, baik hunian atau bukan, dan faktor˗faktor manusia inisebaiknya menjadi penentu utama dalam keputusan penempatan jendela. Satu faktor lagi yang perlu diingat adalah konservasi energi,mengindikasikan kebutuhan pemanas dan pendingin udara. Pertimbangan psikologis dan estetika dalam perencanaan interior kan menjadi pengaruh paling penting pada penggunaan pencahayaan alami. Baik ruang kantor maupun ruang hunian., kualitas pencahayaan alami dan pemandangan ke luar ruang kecuali untuk fungsi unik seperti ruang presentasi, akan dilihat sebagai kualitas yang paling dicari dan esensial. Bangunan dengan banyak jendela tidak memiliki masalah dengan pencahayaan alami. Tetapi beberapa bangunan memiliki sedikit jendela atau area terletak jauh dari dinding luar berjendela. Dalam kasus seperti ini, perencanaan pencahayaan alami menjadi elemen perencanaan ruang yang penting, dimana keputusan sulit harus dibuat, yaitu penentuan ruang mana yang mendapat jendela atau pemandangan, dan ruang mana yang tidak perlu. Perencanaan
pencahayaan
alami
dimulai
dengan
analisis
perencanaan ruang awal. Ketika mengorganisir penghuni dan kebutuhan spasialnya, sebagaimana halnya dalam pengembangan matriks kriteria, prioritas kebutuhan pencahayaan alami harus disusun, mengidentifikasi ruang˗ruang dimana pencahayaan alami sangat esensial (ruang hunian, kantor eksekutif), pencahayaan alami diperlukan (area kerja jangka panjang, ruang tunggu/lounge), pencahayaan alami tidak diperlukan (kamar mandi umum, ruang rapat) dan pencahayaan alami tidak
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
diinginkan (kamar gelap,kamar penyimpanan dokumen berharga). Ketika suatu
bangunan
memiliki
banyak
jendela,
kita
dapat
memilih
pemandangan dan orientasi matahari untuk ruang atau fungsi area tertentu. Perencanaan pencahayaan alami tidak bersifat teknis atau sulit, meskipun seiring dengan meningkatnya ukuran dan cakupan proyek, sejumlah faktor dan prioritas yang harus dipenuhi, dapat menjadikan pencahayaan alami sebagai tugas yang rumit. b. Pencahayaan Buatan Tidak seperti pencahayaan alami, pencahayaan listrik sangat kompleks dan bersifat teknis bidang dimana setiap desainer interior harus memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup. Seperti halnya pencahayaan alami, pencahayaan listrik juga dapat berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan dalam perencanaan ruang. Perlu diingat bahwa sebagian besar banguan harus direncanakan untuk penggunaan malam hari sebagaimana juga siang hari, pengaruh pencahayaan alami terhadap perencanaan pencahayaan listrik dan desainnya akan sangat sedikit pada malam hari. Untuk bangunan tanpa sistem pencahayaan (atau jika penggantian seluruh sistem pencahayaan dianggap ekonomis), pengaruh desain pencahayaan terhadap solusi perencanaan ruang biasanya tidak penting. Dalam situasi semacam ini, akomodasi pencahayaan bisa menunggu hingga denah lantai kasar sudah dikembangkan. Desain pencahayaan merupakan suatu bidang tersendiri, yang membutuhkan banyak pengetahuan dan pengalaman. Untuk tujuan perencanaan ruang, desainer interior tidak membutuhkan pengetahuan detail, hanya konsep dan solusi umum. Dengan semua faktor yang membutuhkan integrasi desain dengan banyak spesialis/konsultan, maka diperlukan penegtahuan yang cukup untuk dapat bekerja sama atau berdiskusi secara cerdas dengan konsultan tersebut. 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Perhatikan bahwa aspek konteruksi listrik tidak dikemukakan dalam tulisan ini. Meskipun kontruksi listrik mewaklili aspek˗aspek utama dalam kontruksi interior, biasanya kontruksi listrik tidak berpengaruh besar dalam perencanaan ruang karena mudahnya penyesuaian kabel dalam shaft, partisi, dan plenum langit˗langit.(Mark Karlen,2007) 2. Tata Suara Dalam desain interior, diinginkan adanya pengendalian suara dalam suatu ruangan. Lebih khusus, kita ingin mempertahankan dan memperbaiki kualitas suara˗suara yang di kehendakidan mengurangi atau menghilangkan suara yang dapat mengganggu aktivitas. Perancang interior harus memahami bagaimana peletakan material˗material pemantul dan penyerap suara. Suara yang tidak dikehendaki yang timbul dari luar ruangan, dikendalikan dengan tiga cara, yaitu: a) Dikendalikan
dengan
mengisolasi
suara
tersebut
pada
sumbernya. b) Mengatur denah bangunan sedemikian rupa, sehingga yang menimbulkan suara bising di letakkan sejauh mungkin dari daerah yang tenang. c) Menghilangkan kemungkinan jalur rambatan suara, melalui udara atau melalui struktur bangunan, dimana suara bising dapat bergerak dari sumbernya kedalam ruang. 3. Tata Udara Bentuk udara, terdapat sistem pemanas dan penyejuk udara. Karena Indonesia merupakan Negara tropi, maka banyak digunakan alat penyejuk udara. Penyejuk udara sesungguhnya mengendalikan cuaca sepanjang waktu dengan membawa masuk udara luar, menyaring, memanaskan, atau mendinginkannya, menambah atau mengurangi
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kelembaban dan menghantar udara yang usdah dikondisikan tersebut ke ruang suatu bangunan Sistem penyejuk udara menangani udara dalam beberapa cara, karena suhu yang nyaman tergantung tidak hanya pada temperatur udara tetapi juga kelembaban relatif, temperatur radiasi permukaan sekitar dan aliran udara. Penyejuk
udara
dalam
ruangan
interior
pada
umumnya
menggunakan AC, baik yang disalurkan secara sentral atau AC split atau window yang terpasangdalam suatu ruangan a. Penghawaan Pada penghawaan alami, terdapat istilah angin dan ventilasi, yang masing˗masing memiliki arti yang berbeda. Ventilasi pun terkait istilah khusus. Dalam skala skala makro, angin adalah pergerakan udara yang terjadi di atsmorfer dan merupakan bagian dari penentu kondisi cuaca suatu zona di bumi. Arah pergerakan dan kecepatan gerak angin selalu berubah˗ubah, tetapi terdapat kecenderungan arah yang terjadi (prevalling wind) dan rata˗rata kecepatan angin yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis site. Dalam skala mikro, angin adalah pergerakan udara baik di dalam bangunan maupun diluar bangunan/site. Ventilasi atau ventilation berasal dari kata ventus (bahasa latin), yang berarti pergerakan udara. Ventilasi diidentifikasikan sebagai proses penyediaan atau pergantian udara dalam ruang, baik secara alami maupun mekanis. Ventilasi pada bangunan hanya dapat terjadi jika terdapat sistem ventilasi yang mendukung terjadinya pergantian udara tersebut. Ventilasi (ventilating) adalah proses pergantian udara dalam ruang untuk memperoleh indoor quality (IAQ). Ventilasi alami (Natural Ventilation) adalah proses untuk menyediakan dan mengganti udara dalam ruang tanpa menggunakan sistem mekanik. Ventilasi alami disebut juga penghawaan alami.
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b.
Teknik Sistem Ventilasi Sistem ventilasi (kata benda) (ventilation system) adalah komponen bangunan yang mendukung terjadinya proses ventilasi atau pergantian udara dalam ruang. Komponen ini dapat merupakan bagian dari bangunan itu sendiri atau berupa alat tambahan yang dipasang pada bangunan. Berdasarkan tekniknya, sistem ventilasi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1) Teknik aktif (active technique) Ventilasi buatan (artificial ventilation), yaitu sistem ventilasi menggunakan bantuan peralatan mekanis, secara kipas dan mesin AC. Teknik aktif merupakan alternatif bila penerapan teknik pasif amsih belum dapat menghasilkan kenyamanan termal. 2) Teknik pasif (passive technique) Ventilasi alami (natural ventilation), yaitu sistem ventilasi yang terjadi secara alami tanpa bantuan peralatan mekanis. Teknik pasif di terapkan melalui desain bangunan (dan lingkungan) agar dapat menghasilkan kenyamanan termal. Wujud sistem vetilasi alami pada bangunan yang paling umum digunakan yaitu bukaan udara. Alternatif lainnya yaitu jalur stack ventilation, wind catcher, dan cooling tower.(Nur Laela Latifah, 2015)
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
B. Tinjauan Khusus 2.3. Clubhouse 2.3.1. Pengertian Clubhouse Pengertian clubhouse adalah “perkumpulan orang˗orang yang mempunyai minat yang sama dan bertemu untuk bersenang˗senang (Leisure) yang dapat digunakan sebagai tempat santai, makan, minum dengan sesama lain yang biasanya berkaitan dengan fasilitas olahraga tertentu dan bersifat rekreatif”. Sedangkan dalam kamus Encarta arti clubhouse adalah 1. Building used by club, especially a sport club 2. Locker room: a sport team’s locker room Pengertian club house menurut Richard Diedrich (Richard Diedrich, 2008) adalah suatu kedai golf yang merupakan fasilitas penunjang lapangan golf yang antara lain adalah fasilitas˗fasilitas diri untuk bermain golf, lintasan berlatih (driving garage). 2.3.2. Penjelasan Singkat Perkembangan Clubhouse Pada dasarnya clubhouse merupakan private club yang tidak sengaja mencari keuntungan (non profit). Namun saat ini sering terjadi salah pengertian tentang kepemilikan dan pengoprasian clubhouse, karena hak milik atas clubhouse tersebut masih belum jelas, “saat clubhouse dioperasikan,
bisnis dan asetnya merupakan kombinasi dari milik
perorangan” Kepemilikan clubhouse adalah secara pribadi, namun hal ini berkembang menjadi milik umum atau masyarakat. Perkembangan tersebut tidak mengurangi tugas pemeliharaan dan jasa yang diberikan, sehingga kondisinya lebiih baik dibandingkan fasilitas umum lain. Clubhouse merupakan fasilitas umum, kawasan fasilitas umum, merupakan kawasan yang didominasi pemanfaatan ruangnya sebagai tempat 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk melakukan aktifitas sosial dan pelayanan umum kepada masyarakat. Kebutuhan sosial ini dapat dipenuhi apabila ada sarana berupa ruang bersama yang dapat menunjang terjadinya interaksi sosial. Fungsi clubhouse yaitu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lain untuk kegiatan rekreasi dan olahraga. Fakta
menunjukan
persyaratan
bangunan
clubhouse
harus
menyediakan dua fasilitas utama yaitu area golf yakni area untuk bermain golf dan menyediakan peralatan golf serta area sosial, dimana pada dasarnya merupakan area untuk berkumpul orang˗orang seperti restoran, cafe, bar dan yang lainnya atau singkatnya sebuah bangunan clubhouse harus mempunyai suatu ruangan yang dapat dipakai untuk menggunakan kegiatan sosial. Pada prinsipnya clubhouse merupakan club komersial, tetapi club komersial ini berkembang terus untuk memenuhi kebutuhan sosial yaitu mengembangkan fasilitas ollahraga selain golf dan tempat melakukan aktivitas sosial. 2.3.3. Aktivitas Datang Turunkan Golf bag
Registrasi
Restoran
Proshop
Meeting room & Function room
Taruh tas, ganti pakaian dan sepatu Menunggu dipanggil starter Main golf Istirahat, makan, minum Ganti pakaian, mandi Registrasi Pulang Bagan 2.1. Aktivitas Pengunjung http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
2.3.4. Teori Ruang Clubhouse 2.3.4.1. Pengaturan Aktivitas Golf Clubhouse bertindak sebagai area utama menuju lapangan golf dan juga sebagai pengatur aktivitas kegiatan bangunan. Lokasi terbaik untuk clubhouse adalah dekat dengan tee pertama atau setidaknya memiliki jalur sirkulasi dan view yang optimal. Area untuk golfshop, penempatan ruang harus dekat dengan tee pertama atau memiliki view ke arah lapangan golf sehingga memudahkan pemain golf untuk menyewa ataupun membeli peralatan golf. Sebagai bangunan utama untuk akses menuju lapangan golf, clubhouse haruslah memberikan akses kepada pengunjung ataupun member pada golf club tersebut, misalnya akses area parkir, akses masuk bangunan, akses dop off untuk golfers dan akses jalur golf cart. Area restaurant haruslah mudah di akses untuk pemain golf di pertrngahan babak maupun pemain golf yang ingin makan atau minum. Penempatan area restaurant haruslah memiliki view yang optimal menghadap lapangan golf. 2.3.4.2. Kriteria Area Fungsional a. Golf shop Area Golf shop merupakan tempat utama untuk pegolf memulai aktivitas. Pada area golf shop, didalamnya menjual berbagai keperluan pegolf seperti pakaian dan peralatan golf. Di dalam golf shop terdapat area counter untuk melakukan transaksi pembelian maupun penyewaan, terdapat area servis untuk peralatan para pegolf yang rusak dan ruang untuk penyimpanan barang.
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.1. Konfigurasi ruang pada golf shop area
1. Area penjualan karakter: a. Area harus dekat dengan pintu masuk untuk pegolf, view dari meja counter harus optimal sebagai pengawasan kepada pegolf yang datang. b. Mudah dijangkau. Peletakan barang penjualan harus memperhatikan sirkulasi untuk memudahkan pengguna ruang melakukan aktivitas dalam ruang c. Memiliki akses langsung ke area servis peralatan golf dan penyimpanan barang Dimensi dan furniture a. Menyediakan area minimal 900 kaki persegi a. Penggunaan rak display, lemari display, dan meja display untuk peletakan barang yang di jual. b. Penggunaan cctv untu keamanan ruang 2. Area Counter Karakter: a. Lokasi area counter harus dekat dengan area penjualan untuk memudahkan dalam transaksi dan pengawasan b. Desain untuk meja counter haruslah disesuaikan dengan karakter konsep pada clubhouse 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Area counter berbatasan langsung dengan area servis peralatan golf,ruang manager dan gudang penyimpanan. Dimensi dan furniture: a. Menyediakan area yang memadai sekitar 120 kaki persegi b. Penggunaan bahan meja counter yang tahan lama dan fungsional c. Penyediaan komputer dan alat kasir 3. Manager golf shop Karakter: a. Area manager dekat dengan ruang servis peralatan golf, sehingga dapat mudah mengawasi, maupun karyawan dapat mudah melaporkan sesuatu ke manager. b. Desain ruang disesuaikan dengan konsep pada clubhouse Dimensi dan furniture: a. Area minimum 300 kaki persegi b. Penyediaan meja manager, komputer, dan lemari file 4. Area servis peralatan golf dan gudang Karakter: a. Lokasi area servis perlatan golf dan gudang dekat dengan area counter b. Desain ruang disesuaika dengan konsep pada clubhouse Dimensi dan furniture: a. Menyediakan 60 inch dengan 30 inch untuk meja kerja dan kursi b. Penyesuaian sirkulasi antara area servis dan gudang harus optimal
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Ruang Administrasi Ruang administrasi berada dekat dengan main entrance karena berfungsi sebagai pusat informasi dan juga untuk melakukan registrasi para pemain golf. Pada ruang administrasi ini terdapat ruang operation untuk mengoperasikan data dan keperluan pegolf untuk registrasi maupun untuk informasi dan untuk ruang manager digunakan untuk tempat melaporkan data tentang keuangan clubhouse kepada manager.
Gambar 2.2. Konfigurasi ruang pada ruang administrasi
1. Area operation Karakter: a. Lokasi area operation dekat dengan main entrance dari clubhouse dan memiliki akses langsung dengan ruang manager. b. Desain ruang pada ruang operation harus menggunakan standart kualitas desain yang baik dan sesuai dengan konsep desain pada clubhouse. c. Memiliki fasilitas yang lengkap sesuai dengan kebutuhan. Dimensi dan Furniture: a. Menyediakan dengan lebar minimum 8 kaki. b. Menyediakan meja counter, kursi dan file cabinet serta terdapat kursi tunggu untuk pengunjung
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
c. Menyediakan komputer, printer dan keperluan lain demi penunjang kegiatan dalam ruang administrasi. 2. Ruang manager Karakter: a. Lokasi ruang manager dekat dengan area operation b. Desain ruang pada ruang manager harus menggunakan standart kualitas desain yang baik dan sesuai dengan konsep desain pada clubhouse. c. Memiliki fasilitas yang lengkap sesuai dengan kebutuhan. Dimensi dan furniture: a. Menyediakan ruang 120 kaki persegi. b. Menyediakan satu meja kerja, dua kursi tamu, dan file cabinet. c. Restaurant /Dining 1 Restaurant pada clubhouse terletak dekat dengan patio (area menghadap lapangan golf) yang dapat digunakan sebagai ruang untuk istirahat pegolf. Pada restaurant juga dekat dengan dining 2/meeting room dan function room dan terdapat toilet yang berdekatan antara dua ruang tersebut.
pada area restaurant
terdapat kitchen yang berdekatan untuk memudahkan dalam aktivitas ruang tersebut.
Gambar 2.3. Konfigurasi ruang pada restaurant 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Karakter: a. Memiliki view yang baik yaitu menghadap area golf course dan memiliki akses yang optimal untuk area luar restaurant. b. Memiliki akses yang baik untuk area kitchen c. Memiliki kemudahan akses antara restaurant dengan toilet. Dimensi dan furniture: a. Menyediakan akses 12 kaki per area duduk untuk area restaaurant b. Menyediakan televisi untuk hiburan 1. Food Service/kitchen Karakter : a. Menyediakan akses yang baik untuk ke area food preparation dan gudang b. Memiliki view yang optimal dari area restaurant c. Memiliki sirkulasi yang baik. d. Berdekatan dengan area preparation, gudang dan freezer Dimensi dan furniture: a. Lebar untuk servis area minimum “4˗0” b. Memilki peralatan dan kebutuhan furniture optimal sesuai dengan kebutuhan. d. Dining Room 2/meeting dan Funcion room dining room 2 terdapat 2 ruang yang digunakan sebagai area penyewaan, yaitu ruang meeting room dan function room. Ruangan tersebut memiliki sifat privasi dan memiliki area yang luas sehingga dapat menampung banyak orang.
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.4. Konfigurasi ruang pada meeting room & function room
Karakter: a. Memiliki sifat area yang privasi b. Memiliki akses dan sirkulasi yang baik c. Menyediakan gudang untuk penyimparan barang keperluan Dimensi dan furniture: a. Memiliki sirkulasi 17,5 kaki per area duduk b. Menyediakan meja, kursi sesuai kebutuhan dua ruang tersebut dan untuk ruang meeeting menyediakan screen untuk presentasi. e. Locker room Ruang locker room digunakan untuk tempat menyimpan barang keperluan pegolf untuk melakukan olahraga golf. Area ini dekat dengan patio, agar memudahkan pegolf dalam melakukan aktiviastnya. Fasilitas yang disediakan pada ruang locker meliputi lemari locker, area besih˗bersih, dan toilet.
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.5. Konfigurasi ruang pada locker room
Karakter: a. Berdekatan dengan patio b. Memiliki fasilitas area ganti, toilet dan tempat menyimpan (locker) c. Sirkulasi yang optimal sesuai dengan kebutuhan Dimensi: a. Menyediakan tempat duduk, lemari locker, sink, dan untuk area toilet menyediakan bathub, shower, dan keperluan lainnya b. Untuk dimensi luas disesuaikan dengan jumlah pengguna ruang f. VIP Room VIP Room merupakan area khusus penyewaan yang dapat digunakan member untuk mendapatkan fasilitas yang lebih. Area didalam ruang VIP meliputi ruang rapat, ruang bersantai, ruang ganti baju, ruang tidur, dan toilet.
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.6. Konfigurasi ruang pada VIP room
Karakter: a. Memiliki akses sirkulasi yang baik untuk menuju ruang VIP room b. Memiliki area bersantai, rapat, area ganti baju, dan toilet c. Sirkulasi dalam ruang harus optimal. Dimensi dan Furniture: a. Ukuran luas disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dan luasan bangunan b. Menyediakan meja rapat dan kursi rapat, sofa, cabinet, wadrobe, kasur, dan penunjang lainnya. (Paul Guyer,2009)
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.5. Pola kegiatan Clubhouse Menurut J. Paul Guyer, P.E., R.A., Fellow ASCE, Fellow AEI dalam buku Introduction to Golf Club House Design (J. Paul Guyer, P.E., R.A., Fellow ASCE, Fellow AEI,2009) pola kegiatan clubhouse.
Gambar 2.7. : Pola Aktivitas Clubhouse Sumber : Introduction to Golf Club House Design
Keterangan : 1. Drop off penumpang (pegolf) dan tas golf 2. Parkir mobil/kendaraan pegolf 3. Check in membership (biasanya terletak di dalam golf shop) 4. Menjemput/mengambil tas golf 5. Melakukan pemukulan pertama
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.3.6. Kebutuhan Ruang
Tabel.2.1. : Fasilitas Club House Sumber : Introduction to Golf Club House design
Adapun kegiatan/fasilitas utama golf clubhouse dapat dibagi menjadi dua bagian utama :
Golf shop and administration for providing control of golf course and retail support to the course users;
Dining and food service for patrons using golf course, coming for dining purposes, or attending special functions.
Ilustrasi perancangan clubhouse dalam buku Introduction to Golf Club House Design menjadi tiga bagian, berikut adalah ilustrasinya:
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Ukuran kecil perancangan clubhouse a. Kebutuhan ruang
Tabel 2.2. Kebutuhan Ruang Ukuran Kecil Sumber: Introduction To Golf Club House Design
b. Ilustrasi Daerah
Gambar 2.8. Ilustrasi Denah Ukuran Kecil Sumber: Introduction To Golf Club House Design http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
1. Ukuran sedang perancangan clubhouse a. Kebutuhan Ruang
Tabel 2.3.Kebutuhan Ruang Ukuran Sedang
b. Ilustrasi Denah
Sumber: Introduction To Golf Club House Design
Gambar 2.9. Ilustrasi Denah Ukuran Sedang Sumber: Introduction To Golf Club House Design http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
2. Ukuran besar perancangan clubhouse a. Kebutuhan Ruang
Tabel 2.4.Kebutuhan Ruang Ukuran Besar
b. Ilustrasi Denah
Sumber: Introduction To Golf Club House Design
Gambar 2.10. Ilustrasi Denah Ukuran Besar http://digilib.mercubuana.ac.id/ Sumber: Introduction To Golf Club House Design
35
2.4. Restaurant 2.4.1. Definisi Restaurant Definisi restaurant adalah salah satu jenis usaha pangan yang bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan penyimpanan, penyajian, dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya dan memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam keputusan. Semua
jenis
restoran
pada
umumnya
mempunyai
suatu
kepentingan dan tujuan yang sama yaitu : Menyediakan dan menyajikan makanan dan minuman kepada umum dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan sesuai dengan yang di inginkan Restaurant yang terdapat di hotel, beragam dalam istilah dan jenisnya, tergantung pada:
Besar kecilnya kelas hotel (besar, menengah, atau kecil).
Kebijakan pengelolaan manahemennya (policy management). (Arjuno Wiwoho, S.Sos,2008) 2.4.2. Jenis Restaurant Jenis˗jenis retaurant pada umumnya terdiri dari: Grill Room, Coffee
Shop,
Supper
Club,
dan
Specially
Restaurant.
Berikut
penjelasannya: a. Grill Room Restaurant ini menawarkan dan menyajikan makanan dengan kualitas nomor satu. Pemasakan dan penyajiannya dilakukan ala Prancis (French Service) atau yang lebih dikenal dengan istilah Flambe & Carving, yakni makanan yang dipesan dimasak langsung dihadapan tamu dengan menggunakan Flambee troelly atau
36 http://digilib.mercubuana.ac.id/
gueridon. Pada akhir proses pemasakan, masakan disiram dengan brandy atau minuman lain yang mengandung alkohol dan selanjutnya disulut api gas stove dan menyala. Terkahir, makanan diporsikan dan disajikan langsung kepada tamu satu per satu. Suasana restoran formal. b. Coffee Shop Istilah Coffee shop berasal dari Amerika Serikat. Ciri pelayanan dan penyajian makanan dilakukan secara cepat, makanan yang akan disajikan sudah diporsikan dari dapur lansgsung di atas piring (ready on the plate), dan kemudian disajikan kepada tamu yang memesannya. c. Supper Club Tipe restoran ini umumnya mengutamakan pertunjukkan atau show artis˗artis terkenal, baik nasional maupun internasional, yang dikontrak oleh pihak terkait. Sedangkan restoran menjadi fasilitas pelengkap untuk tamu yang ingin menikmati makanan pada tengah malam, dimana harga makanan sudah masuk dalam satu paket dengan harga tiket masuk. d. Specially Restaurant Restoran ini memiliki karakteristik tersendiri. Suasana, interior, dan eksterior restoran serta makanan yang disajikan, bahkan mulai dari pakaian seragam sampai dengan penyajian makanan, lebih cenderung menonjolkan ciri khas daerah atau negara dari makanan tersebut
berasal.
Contohnya:
Chinese
Restaurant,
Japanese
Restaurant, Italian Restaurant, Korean Restaurant, Sundanese Restaurant dan lain˗lain.
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5. Lobby Definisi lobby dalam arsitektur berarti ruang peralihan. Lobi umumnya menghubungkan pintu masuk gedung bioskop, hotel, atau apartemen, dengan ruang˗ruang didalamnya. Fungsinya sebagai ruang tunggu atau tempat lalu lalang. Lobi bisa juga merupakan ruangan peralihan yang terbuka untuk umum, dengan fungsi menghubungkan tempat˗tempat pertemuan di dalam bangunan tersebut. (Griya Kreasi,2016) Lobby tidak hanya digunakan sebagai lalu lintas utama pintu masuk dan keluar bagi para tamu, tetapi juga dipergunakan pengunjung bukan tamu untuk keperluan lain.
2.6. Proshop/Golf Shop Adalah area pada Clubhouse dimana para pemain golf sering mengunjungi tempat tersebut sebelum memulai permainan golf. Di tempat ini para pemain golf dapat membeli aksesoris keperluan untuk bermain golf. (Bill Ballon, Randon Jerris,2011) 2.6.1. Urutan Display Barang˗barang Urutan barang˗barang yang dapat didisplay dapat terbagi 3 berdasarkan nilai pakainya, yaitu: a. Impuls Terdiri dari barang˗barang yang dianggap paling menarik, misalnya barang new arrival atau new product. Merupakan barang tidak direncanakan untuk dibeli, misalnya barang sale, dan dapat berupa barang mewah, misalnya parfum, perhiasan, pakaian dari bulu, aksesoris wanita dan lainnya. b. Convenience
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terdiri dari barang˗barang yang sifatnya sebagai pelengkap barang˗barang pokok yang dijual. Misalnya sapu tangan, dan ikat pinggang yang merupakan pelengkap pada toko pakaian. c. Demand Terdiri dari barang˗barang kebutuhan yang pasti dicari orang, merupakan kebutuhan yang utama. Misalnya baju, perabot rumah tangga, peralatan dapur, dan lainnya.
2.6.2. Store Display Display dinilai penting untuk tingkatan pasar dimana para produsen dan pengecer menggunakan display sebagai kegiatan penjualan. Para pengecer percaya bahwa display merupakan jembatan komunikasi massa dengan penjualan per orang. Keuntungan menggunakan display secara khusus, yaitu: 1. Produk yang dijual disetiap toko menjadi jelas terlihat. 2. Barang dagangan yang khusus dipajang di display dapat menjadi barang sangat istimewa. 3. Display dapat disesuaikan disetiap waktu, sebagai contoh pada saat musim hujan, display dapat memajang payung, sepatu hujan dan pakaian dingin. 2.7. VIP Room Adalah ruang yang terdapat dalam Clubhouse yang disediakan oleh pihak pengelola yang diperuntukkan oleh anggota tetap/member yang menginginkan tingkat privasi dan pelayanan lebih. 2.7.1. Tata Letak a. Zoning Interior VIP room
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tata letak dalam suatu VIP room haruslah nyaman untuk penghuni didalamnya, dengan zoning yang baik dan tepat, sesuai dengan aktivitas. (1) Semi Private Area Daerah yang lebih bersifat pribadi, yaitu untuk orang˗orang yang berkepentingan saja yang diijinkan memasuki daerah ini, misalnya living room dan meeting room. (2) Private Area Daerah yang pribadi, contohnya massage area. (3) Most Private Area Daerah yang sangatpribadi, misalnya toilet dan shower room. 2.7.2. Fasilitas Yang Ada a. Living room, pengguna dapat melakukan aktivitas seperti berbincang dengan teman, menonton televise, dan bersantai dengan tenang disertai pelayanan yang telah disediakan oleh pengelola. b. Meeting room, dalam VIP room terdapat meeting room yang gunanya agar si pengguna dapat berbincang˗bincang atau membicarakan masalah bisnis dengan tingkat privasi yang tinggi tanpa adanya gangguan dari luar. c. Bathroom, dalam area ini pengguna dapat melakukan aktivitas seperti berganti pakaian, mandi ataupun buang air kecil/besar. 2.8. Locker Room 2.8.1. Pengertian a. Locker 1) Sebuah peti, laci, berhubungan dengan closet. 2) Seseorang atau barang yang dikunci.
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Room 1) sebuah tembok atau porsi dari ruang yang terdapat dalam gedung atau struktur yang lain. 2) Orang˗orang yang berada pada dalam sebuah ruangan. Jadi,
Locker
Room
adalah
tempat
menyimpan
berbagai
barang˗barang bawaan pengunjung, atau tempat mandi serta berganti pakaian sebelum dan sesudah melakukan aktivitas golf. 2.8.2. Tata Letak a. Zoning Locker Room Tata letak dalam locker room haruslah nyaman untuk penghuni didalamnya, dengan zoning yang baik dan tepat, sesuai dengan aktivitas. 1) Semi Private Daerah yang lebih bersifat peribadi, yaitu unutk orang˗orang yang berkepentingan saja yang diijinkan memasuki daerah ini. 2) Private Area Daerah yang pribadi, yang boleh memasuki orang˗orang tertentu, seperti locker area 3) Most Private Area Daerah yang sangat pribadi, misalnya toilet dan shower area. 2.8.3. Fasilitas yang ada a. Locker storage, rak˗rak penyimpanan yang diperuntukkan bagi para pengguna untuk menyimpan barang˗barangnya agar aktivitasnya berolah raga tidak terganggu dengan barang bawaannya. b. Lounge, area duduk bagi para pengguna, sehingga pengguna dapat bersosialisasi dengan pengunjung lain. Hal
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ini
dapat
dilakukan
jika
sedang
mengantri
dalam
penggunaan shower area. c. Shower area, daerah yang dapat digunakan pengunjung untuk berganti pakaian ataupun mandi setelah melakukan aktivitas outdoor. d. Toilet, areayang terdapat dalam locker roomyang berfungsi agar para pengunjung dapat buang air kecil/besar disini. 2.8. Modern 2.8.1 Kajian Teoritis Gaya Desain Modern Arsitektur modern tidak dapat didefinisakn secara mentah. Ada banyak tokoh dan sumber yang menjelaskan mengenai definisi arsitektur modern. Berikut merupakan bebebrapa pernyataan yang bekaitan dengan arsitektur modern. Augustus Welby Northmore Pugin dalam bukunya yang berjudul „Contrasts‟ menjelaskan bahwa pada jaman pertengahan (mediaeval) gereja di Kota Khatolik mulai digantikan oleh pabrik, penjara dan pergantian fungsi lainnya.
Penjelasan
ini
membuktikan
bahwa
zaman
itu
muncul
bangunan˗bangunan dengan fungsi baru yang tidak pernah ada sebelumnya. John Ruskin seorang arsitek Inggris menyebutkan pentingnya suatu bentuk homogen atau keseragaman untuk seluruh masyarakat. Pernyataan ini merupakan tanda berakhirnya arsitektur ghotik dan elektik yang memiliki ciri khas daerah masing˗masing. Disebutkan juga bahwa Ruskin merupakan tokoh ideologi functionalism dan menganggap aliran arsitektur gotik hanya dekorasi semata. Sementara Eugen Emmanuel Violet˗le˗Duc menjelaskan bahwa arsitektur hendaknya mengungkapkan „kekuatan‟ seperti halnya mesin uap, listrik dan dapat memanfaatkan material baru seperti halnya baja. Pernyataan ini sekaligus menjelaskan munculnya ide terhadap bentuk fungsional dan pemanfaatan material berteknologi baru dalam arsitektur. Berdasarkan pernyataan tokoh˗tokoh diatas juga dapat dikatakan bahwa arsitektur modern berusaha lepas dari pengaruh masa lalu dan berjalan menuju masa depan
42 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang penuh dengan kecanggihanteknologi serta penggunaan material baru.(Rama Prangeta SS, S.T, 2010) Karakteristik arsitektur moden pada umumnya adalah : 1. Suatu penolakan terhadap gaya lama 2. Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam suatu bangunan 3. Arsitektur tanpa makna/filosofi, hanya fungsi 4. Suatu yang menyangkut tentang mesin dan teknologi bangunan 5. Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan
2.9. Natural
Tema natural adalah tema yang paling banyak dimodifikasi. Tema ini bisa berkembang sesuai dengan keinginan klien maupun arsitek. Tema natural ini bisa berkembang menjadi tema pantai, hutan, pelangi, negeri awan, dan sebagainya. Penggunaan material pada tema ini pun relatif mudah ditemukan. Bahan˗bahan yang sederhana bisa menjadi bahan˗bahan untuk mendukung tema yang dipilih. Selain itu, tema ini juga bisa menunjukkan karakter dan hobi dari desain yang muncul. 2.10. Ragam Hias Rumah Etnik Betawi Ragam hias pada rumah betawi atau dekorasi gaya betawi, merupakan ornamen yang menghiasi bangunan rumah. Biasanya ragam hias ini mengikuti simbol˗simbol tertentu yang berasal dari alam dan memiliki makna filosofis. Ragam hias ini tidak terbatas pada interior, tetapi juga pada ekterior rumah, seperti langkan, lisplang, tiang utama, garde, serta siku yang berada di luar plafon. Selain itu , ragam hias juga diaplikasikan pada 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
perlengkapan rumah tangga, kerajinan, perahu, hiasan pesta, alat kesenian dan sebagainya. 2.10.1. Ragam Hias Banji/Swastika Ragam hias banji merupakan dasar ragam hias swastika yang disusun tiap ujungnya. Bentuk ragam hias swastika ini menyerupai gambar peredaran bintang atau matahari. Tidak mengherankan bila banyak orang yang terkadang membedakan antara ragam hias banji, swastika, dan matahari ini. Sebenarnya ragam hias banji berasal dari Cina yang berasal dari kata ban sepuluh dan dzi yang artinya beribu. Adapun maknanya rumah/bangunan yang dihiasi oleh ragam hias bandzi/banji diharapkan mendapatkan rezeki atau kebahagiaan yang banyak. Ragam hias banji bisa juga diartikan matahari, yang bermakna keceriaan dan semangat hidup tinggi.
Gambar 2.11. Ragam Hias Banji/Sawastika Sumber: Rumah Etnik Betawi
2.10.2. Ragam Hias Tumpal Ragam hias tumpal sudah dikenal masyarakat Betawi sejak zaman neolitikum. Bentuknya menyerupai bidang segitiga atau gunungan.ragam hias ini bermakna keluatan alam yang terdiri dari unsur makrokosmos (semesta), metakosmos (alam gaib). Saat ini ragam hias tumpal diterapkan pada bidang arsitektur, tekstil, maupun anyaman.
44 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.12. Ragam Hias Tumpal Pada Kain Batik Betawi. Sumber: Rumah Etnik Betawi.
Gambar 2.13. Motif Pada Langkan. Sumber:Dara Rumah Etnik Betawi. 2.10.3. Ragam Hias Tapak
Masyarakat Betawi dari dulu dikenal dekat dengan alam. Di halaman rumah mereka selalu ditanamai beraneka tanaman, baik tanaman buah, sayur, tanaman hias, ataupun tanaman obat. Mereka sudah memanfaatkan khasiat bunga tapak dara untuk mengobati berbagai macam penyakit seperti bisul, tangan gemetar batu ginjal, anemia, diabetes, dan leukemia. Oleh karena itu, bunga tapak dara begitu dekat dengan masyarakat betawi, bahkan dijadikan ragam hias di rumah mereka.
Gambar 2.14. Ragam Hias Tapak Dara Pada Tiang Rumah. Sumber: Rumah Etnik Betawi.
45 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.10.4. Ragam Hias Bunga Delima Bunga delima cukup akrab bagi masyarakat Betawi karena memiliki banyak khasiat antara lain dapat mengobati cacingan, wasir, batuk darah, pendarahan rahim, kembung, rematik, dan sariawan. Bentuknya yang indah dengan kelopak yang berlapis dan serbuk sari di tengah membuat bunga delima ini kerap dijadikan ragam hias Betawi.
Gambar 2.15. Ragam Hias Bunga Delima Pada Tiang Rumah. Sumber: Rumah Etnik Betawi.
2.10.5. Ragam Hias Pucuk Rebung Sebenarnya ragam hias pucuk rebung ini merupakan pengaruh dari kebudayaan melayu yang kemudian diadopsi menjadi kebudayaan Betawi. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila ragam jenis pucuk rebung terdapat pula di daerah kebudayaan Melayu, seperti Riau, Palembang, dan semenanjung Malaysia. Pada budaya betawi ragam hias pucuk rebung ini menyerupai dengan bentuk gigi baling yang biasanya menghiasi lisplang disepanjang atap rumah. Lisplang gigi balang ini terkadang ditemui dalam bentukyang mirip di daerah Sumatra dan semenanjung Malaysia.
46 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.16. Ragam Hias pucuk rebung pada batik. . Sumber: Rumah Etnik Betawi
. Gambar 2.17. Lisplang dengan motif pucuk rebung di Malaysia. Sumber: Rumah Etnik Betawi
Gambar 2.18. Lisplang gigi balang. Sumber: Rumah Etnik Betawi.
2.10.6. Ragam Hias Flora Lainnya
Ragam hias flora sangat banyak menghiasi rumah betawi, terutama di tiang utama dan dinding. Hal ini bermakna bahwa masyarakat betawi memang dekat dengan alam dan cukup ahli dalam memanfaatkan tanaman. Sebagai obat yang menyembuhkan. Selain pucuk rebung, bunga delima, dan tapak dara yang telah disebutkan sebelumnya, masih ada ragam hias bermotif flora lainnya, seperti bunga melati,bunga kecubung, dan bunga jambu monyet. Berikut ini beberapa ragam hias flora yang banyak digunakan pada rumah Betawi beserta maknanya.
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
1. Bunga mawar (makna : kebesaran) 2. Bunga melati (makna: kesucian) 3. Bunga cempaka (makna: keanggunan) 4. Bunga kenanga (makna: keharuman) 5. Bunga sedap malam (makna: semerbak) 6. Bunga Kim Hong (makna: keuletan) 7. Bunga kecaping (makna: keluesan) 2.10.7. Ragam Hias Fauna Selain ragam hias flora, pada rumah Betawi digunakan pula ragam hias bernuansa fauna/hewan. Masing˗masing ragam hias fauna juga memiliki filosofi khusus. Berikut ini beberapa ragam hias fauna yang banyak digunakan pada rumah Betawi beserta maknanya. 1. Buaya (makna: kesetiaan) 2. Burung gagak (makna: unsur magis) 3. Burung merak (makna: kemegahan) 4. Kuda (makna: kuat dan gagah) 5. Rusa (makna: lincah, tanggap akan sekitarnya). (Doni swadarma, 2013)
48 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.11. Studi Banding NO
DATA 1
DATA 2
Jakarta Golf Club
Padang Modern Golf
(JGC) 1.
Jam Operasional
2.
Pengelola
3.
Jumlah Pekerja
4.
Aspek Lingkungan
05.30˗18.00
05.30˗20.00
Swasta
Swasta
294 orang
720 orang
˗Timur Bangunan:
˗Timur Bangunan: Sport
Café JUNG Coffee
Club dan bungalow
˗Barat Bangunan: NEC National Centre
˗Barat Bangunan:
˗ Utara Bangunan:
Tanah Kosong
SPBU Pertamina
˗Utara bangunan:
34˗13208 ˗Selatan Bangunan: Pangkalan bus
5.
Aspek Bangunan
modern golf
Alfamart Modern Golf ˗Selatan bangunan: Biesse Group Indonesia
Bangunan 2 tingkat dan
Bangunan seperti
menghadap Barat Laut.
mezanin 2 tingkat dan menghadap Barat Daya.
6.
Fasilitas
Clubhouse, Restaurant,
Clubhouse, Restaurant,
Proshop, Shower,
Proshop, Shower, locker
`49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
locker rooms, VIP
rooms, VIP Room,
Room, driving range,
massage room, driving
caddies room, dan
range, caddies room,
whirlpool.
Bungalow, dan Sport Club.
7.
Elemen Interior
˗Dinding: Cat tembok,
˗Dinding: wallpaper,
wallpaper, panel kayu,
panel kayu dan Cat
dan marmer.
tembok.
˗Plafon: Kayu
˗Plafon: Kayu (Finishing:
(Finishing: melamic),
melamic), gypsum
gypsum (Finishing Cat
(Finishing Cat putih).
putih) dengan list profil. ˗Lantai: marmer,
˗Lantai:, keramik, marmer , stamp concrete dan karpet.
keramik,karpet, stamp concrete. 8.
Elemen Estetis
Lukisan, ukiran, piano,
Patung, lukisan,
stik golf yang dipajang,
akuarium, ukiran, guci
Patung, Lampu
dengan bunga plastik,
gantung, dan guci
Piala dan lampu gantung
dengan bunga plastik 9.
Fisika Bangunan
˗Cahaya: Matahari dan
˗Cahaya: Matahari dan
lampu.
lampu.
˗Suara: Microphone
˗Suara: Microphone dan
dan speaker.
speaker.
˗Udara: AC dan Kipas.
˗Udara: AC dan Kipas.
50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
10.
Safety & Security
˗Mempunyai fasilitas
˗ Memiliki fasilitas
keamanan seperti
keamanan seperti fire
smoke detector, fire
alarm, detector, cctv,
alarm, springkler juga
smoke detector dan
penjaga keamanan
springkler juga penjaga
dibeberapa tempat yang
keamanan dibeberapa
berada di depan seperti
tempat seperti main
area tiket masuk dan
entrance, pos depan, dan
main entrance.
area parkir.
2. Data Visual No
Keterangan
DATA 1
DATA 2
Jakarta Golf Club
Padang Modern Golf
(JGC) 1.
Main Entrance (Jakarta Golf Club)
1. Main Entrance
1. Main Entrance
pada Jakarta Golf
pada Padang Modern
Club ini
Golf menghadap
menghadap kearah
Barat Daya dalam
barat laut untuk
penerangan alami
penerangan alami
cukup untuk area
pada pagi sampai
terbuka tertentu pada
siang hari cukup
pagi sampai siang
karena
hari.
menggunakan area terbuka optimal.
2. Plafon pada main entrance pada
2. Plafon pada
Padang Modern Golf
main entrance
menggunakan plafon
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan
kayu dengan
rangka kayu
finishing melamik
dengan finishing
dan plafon gypsum
melamik dan juga
dengan finishing cat
menggunakan
putih. Untuk
plafon kayu dengan penerangan pada Main Entrance (Jakarta Golf Club)
penerangan lampu
malam hari
untuk malam hari
menggunakan lampu
dengan jenis
gantung berwarna
downlight,lampu
gold, lampu spot dan
dinding tempel dan
lampu downlight.
lampu spot.
Main Entrance (Padang Modern Golf)
3. Lantai pada main
3. Lantai
entrance
menggunakan
menggunakan stamp
stamp
concrete/lantai kasar,
concrete/lantai
untuk anak tangga
kasar dan tidak ada
menggunakan
anak tangga untuk
marmer dengan 2
penghubung ke
variasi jenis.
resepsionis.
4. Dinding
4.Dinding
menggunakan Cat
menggunakan
tembok warna putih
finishing cat
dengan pilar˗pilar
tembok warna
non profil untuk
putih dengan
penyangga.
pilar˗pilar dengan profil yang Plafon main entrance
menyangga pada
5. Dari main
main entrance.
entrance hanya
(Padang Modern Golf)
terlihat 1 sirkulasi
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Terdapat 2
yaitu sirkulasi utama
sirkulasi masuk ke
(pemyamgga)
area dalam dengan
dengan pintu kaca
pintu kaca dimana
slide.Pada area main
pintu satu
entrance di sediakan
(pengunjung)
tempat bag drop
berada ditengah
untuk meurunkan tas
dan pintu 2
dari mobil untuk
(pengunjung dan
para pengunjung
karyawan) berada
yang akan bermain
disebelah kanan
golf.
untuk menuju ke lantai 2. Pada area luar terdapat tempat loket di sebelah kanan dekat dengan pintu utama untuk pengambilan tiket dalam bermain golf di Jakarta Golf Club.
53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Lobby (Jakarta Golf Club)
1. Lobby pada
1. Lobby pada
Jakarta Golf Club
Padang Modern Golf
ini menggunakan
ini terletak setelah
sistem terbuka dan
pintu utama masuk
menghadap
dan beda area
lapangan golf.
dengan resepsionis.
Letaknya di depan
Terletak di area yang
resepsionis.
semi tertutup
2. Plafon untuk area lobby keseluruhan
Lobby (Jakarta Golf Club)
Lobby
menggunakan
lampu masih diperlukan. 2.Plafon
finishing cat putih
menggunakan
dengan
gyosum dengan
penambahan list
finishing cat putih
profil pada plafon.
dengan divarisasikan
3. Lantai pada lobby di Jakarta Golf Club
(Jakarta Golf Club)
hari penggunaan
gypsum dengan
(Jakarta Golf Club)
Lobby
sehingga pada siang
dengan plafon kayu dengan sistem up ceiling.
menggunakan
3. Lantai pada lobby
marmer dan
Padang Modern Golf
beberapa area
ini keseluruhan
diberikan karpet.
menggunakan
4. Dinding menggunakan cat tembok dan
marmer yang dipasang secara variatif.
marmer yang
4. Dinding
dipasang pada
menggunakan cat
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dinding. 5. lampu menggunakan
Lobby (Padang Modern Golf)
tembok warna putih dan pilar di cat berwarna gold.
lampu sistem
5. Pada lampu
downlight, fasilitas
mengguanakanlampu
yang disediakan
sistem downlight dan
yaitu sofa, tv, dan
lampu tempel yang
beberapa kursi.
di pasang mengarah pada plafon kayu.
Lobby (Padang Modern Golf)
3
1. Receptionist
1. Receptionist pada
pada Jakarta Golf
Padang Modern Golf
Club terlrtak
terletak berbeda
didekat pintu
dengan lobby,
masuk pengunjung, receptionist ini
Receptionist (Jakarta Golf Club)
satu area dengan
memiliki ruang
lobby dengan
sendiri yg terletak
sistem terbuka.
tidak jauh dari area
Terdapat ruang
lobby dan sedikit
meeting di
jauh dengan pintu
belakang
masuk utama.
receptionist yang digunakan saat keperluan tertentu.
2. Plafon yang digunakan gypsum
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.Plafon pada area
finishing cat putih,
ini sama dengan
dengan sistem up
lobby yaitu dengan
ceiling.
menggunakan gypsum finishing cat putih dengan list profil. 3.Lantai pada area Pintu Receptionist
receptionist sama
(Padang Golf Modern)
dengan area lobby yaitu dengan menggunakan marmer. 4. Dinding menggunakan cat
Receptionist (Padang Golf Modern)
Receptionist pintu meeting (Padang Modern Golf)
tembok berwarna putih.
3, Lantai pada Padang Modern Golf ini keseluruhan menggunakan karpet berwarna gold motif. 4. Dinding menggunakan wallpaper motif berwarna gold 5. Material yg digunakan pada meja receptionist adalah kayu dengan profil. Terdapat area tunggu
5.Pada area
dan akuarium
receptionist
dengan meja
penggunaan meja
akuarium
menggunakan
bermaterial kaca
material kayu dan
membuat kesan luas
ruang meeting yg
pada area tersebut.
berada di belakang
Area meeting pada
receptionist
receptionist sedikit
menggunakan
tertutup, hanya ada
pintu kaca dan
satu pintu tidak ada
jendela dengan
jendela.
kusen kayu.
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
1. Proshop pada
1. Proshop pada
Jakarta Golf Club
Padang Modern Golf
terletak
berada di samping
bersebelahan
area restorandan
dengan area lobby
menghadap lapangan
2. Plafon pada Proshop (Jakarta Golf Club)
proshop
2. Plafon
menggunakan
menggunakan
gypsum finishing
gypsum dengan
cat putih tidak ada
finishing cat putih
kenaikan dan penurunan pada plafon. 3. Lantai menggunakan Proshop (Jakarta Golf Club)
marmer
menggunakan keramik 40x40 dan marmer 4. Dinding menggunakan cat tembok berwarna
menggunakan cat
putih
pada area kasir terdapat logo Jakarta Golf Club yang di tempel di
(Padang Modern Golf)
3.Lantai
4.Dinding tembok putih dan
Proshop
golf.
dinding.
5. Lampu menggunakan sistem downlight, area kasir terletak menghadap pintu proshop, terdapat AC, CCTV,
5.Penggunaan
smoke detector dan
lampu dengan
rak˗rak untuk barang
sistem downlight .
yang dijual.
terdapat AC, CCTV, smoke
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
detector dan rak˗rak untuk barang yang di jual.
Proshop (Padang Modern Golf)
5.
Restoran (Jakarta Golf Club)
1. Restoran pada
1.Restoran pada
Jakarta Golf Club
Padang Modern Golf
ini terletak di
ini terletak di lantai
sebelah kiri
satu, jalur sirkulasi
bangunan, dengan
dari pintu utama
sistem tertutup
harus melewati
dibatasi dengan
tangga menurun,
dinding kaca.
terdapat area terbuka
2.Plafon menggunakan gypsum finishing
(Jakarta Golf Club)
langsung menghadap lapangan.
cat putih
2. Plafon tidak
pengaplikasian
menggunakan
bentuk plafon
ceiling dan di
silinder dengan up
fasilitasi kipas angin
ceiling. Restoran
dan tertutup,
3. Lantai
3.Lantai yang
keseluruhan
digunakan
menggunakan
menggunakan
marmer
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/
marmer dan
4.Dinding
sebagian area
menggunakan cat
menggunakan
tembok putih. Dan
karpet.
langsung menghadap
4.Dinding Restoran (Jakarta Golf Club)
lapangan.
menggunakan
5.Penggunaan lampu
wallpaper
menggunakan sistem
berwarna krem,
downlight, terdapat
terdapat dinding
aksesoris seperti pot
kaca dan sebagian
tanaman plastik.
terdapat panel dinding. Restoran (Padang Modern Golf)
5. Penggunaan lampu menggunakan sistem downlight, terdapat aksesoris seperti guci dan pot serta tanaman hias
Restoran
plastik.
(Padang Modern Golf)
6
1. Vip Room
1. VIP Room terletak
terletak di area
berbeda area dengan
lobby disamping
clubhouse,berada di
ruang restoran dan
satu bangunan yang
menghadap
menghadap ke
lapangan
lapangan
VIP Room (Jakarta Modern Golf)
59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Plafon
2. Plafon
menggunakan
menggunakan
gypsum dengan
gypsum dengan
sistem up ceiling
finishing cat putih,
dan terdapat profil.
dengan sistem up
3.Lantai
ceiling.
VIP Room
menggunakan
3. Lantai
(Jakarta Modern Golf)
marmer, diarea
menggunakan
tertentu
marmer dan karpet.
menggunakan karpet
4. Dinding menggunakan
4. Dinding
wallpaper gold dan
menggunakan
sebagian
VIP Room
wallpaper krem
menggunakan cat
(Jakarta Modern Golf)
dan cat tembok
tembok putih.
warna putih serta terdapat panel
.
dinding 5. VIP room pada Jakarta Golf Club menggunakan VIP Room
lampu sistem
(Jakarta Modern Golf)
downlight dan hidden lamp, fasilitas yang di sediakan adalah sofa, ruang ganti, lemari, ruang meeting, TV lcd,
60 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kasur, toilet dan infocus.
VIP Room (Padang Modern Golf)
7
1. Locker room
1. Locker room
terletak di belakang terletak di sebelah area lobby, terdapat area restoran. dua ruang yaitu
Terdapat area
locker pria dan
resepsionis. Tempat
wanita.
ini di pisahkan
2. Plafon Pintu Locker Room (Jakarta Modern Golf)
menggunakan gypsum dengan finishing cat putih. 3.Lantai menggunakan marmer dan karpet 4. Dinding menggunakan cat
Locker Room (Padang Modern Golf)
tembok putih
dengan dua ruang yaitu pria dan wanita. 2. Plafon menggunakan gypsum dengan finishing cat puti terdapat sistem drop ceiling. 3. Lantai keseluruhan
5. lampu
menggunakan karpet
menggunakan
kecuali ruang toilet.
sistem downlight .
4. Dinding sebagian 61
http://digilib.mercubuana.ac.id/
ruang locker ini
menggunakan cat
terdapat beberapa
tembok putih dan
loker, area duduk
sebagian lagi
and toilet.
menggunakan panel kayu. 5. penggunaan lampu menggunakan sistem downlight. Fasilitasnya lemari loker, area duduk, dan toilet.
Tabel 2.5. Studi Banding
2.11.1. Kesimpulan Hasil Survey Pada hasil survey clubhouse yang dilakukan pada dua tempat yaitu Jakarta Golf Club dan Padang Modern Golf terdapat beberapa perbedaan yang berhubungan dengan desain maupun fasilitas yang di berikan pada clubhouse. Jakarta Golf Club dalam segi desain, masih menggunakan desain awal dengan konsep klasik dan konsep modern pada ruangan tertentu. Dengan konsep sirkulasi terbuka pada bangunan sehingga menimbulkan suasana yang sejuk, nyaman, dan tenang Pada Padang Modern Golf, konsep desain menggunakan desain modern luxury semi tertutup.Dari desainnya pun terlihat perpaduan warna emas dengan perpaduan material kayu sehingga menimbulkan suasana yang mewah dan megah. Fasilitas pada Jakarta Golf Club kurang lengkap dibandingkan dengan Padang Modern Golf dengan tidak adanya pelayanan dan fasilitas area drop bag. Area ini cukup penting untuk menurunkan peralatan golf dari mobil pengunjung.
62 http://digilib.mercubuana.ac.id/