Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 BAB II TINJAUAN DATA
2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Pengertian Preschool Preschool : sekolah penyesuaian (pra- sekolah) Playgroup : Taman bermain 1 Taman Kanak- kanak : adalah jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau dibawahnya) dalam bventuk pndidikan formal. Kurikulum TK di tekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membatu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.2 Menurut PP No. 27 th 1990 BAB 1 Pasal 1 ayat 1, definisi Pendidikan Anak Prasekolah adalah pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum ia memasui dasar yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah. Menurut PP No.2 th 1989 Pasal 12 ayat 1, Pendidikan Anak Prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan dan keterampilan yang melandasi pendidikan serta pengembangan diri secara utuh sesuai dengan asas pendidikan sedini mungkin dan seumur hidup. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidkan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui poemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal dan informal. Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelengaraan pendidikan yag menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik ( 1 2
www.wikipedia.com tokohindonesia.com
Perancangan Interior Preschool 8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap- tahap perkembangan yag dilalui oleh anak usia dini. 2.1.2. Fungsi dan Tujuan Preschool Adapun fungsi Pendidikan Anak Prasekolah antara lain :
Menyiapkan perkembangan kepribadian anak secara menyeluruh (memenuhi kebutuhan akan perkembangan intelektual dan kognitif, kebutuhan akan kegiatan yang kreatif dan kebutuhan untuk dapat berdiri sendiri).
Memenuhi kebutuhan emosi anak atau kebutuhan akan kasih sayang.
Memenuhi kebutuhan akan hubungan sosial, pcrgaulan, kehidupan berkelompok dan bcrmasyarakat.
Membantu perkembangan fisik dan perkembangan otot anak.
Memenuhi kebutuhan anak untuk berekspresi dengan menggunakan bahasa.
Mengajarkan dasar - dasar pengetahuan dan mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar. (Soedjarno, 1988, h.52) Ada dua (2) tujuan di selenggarakannya pendidikan anak usia dini yaitu :
Tujuan utama : untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pensisikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa.
Tujuan penyerta : untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademik) di sekolah.
Perancangan Interior Preschool 9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2.1.3. Prinsip- prinsip Pendidikan Prasekolah (Preschool) 1. Dunia anak adalah bermain Menurut Seto dalam Rahmawati 2001, kehidupan bermain adalah kehidupan anak- anak dan melalui bermain mereka meniru aktivitas yang dilakukan orang dewasa. Bermain adalah awal dari timbulnya kreativitas. Dengan demikian, suasana bermain memungkinkan individu berfikir dan bertindak imajinatif dan penuh daya khayal. Olh karena itu kreatifitas anak dapat ditingkatkan dengan mengembangkan berbagai kegiatan dan suasana bermain. Orangtua dan guru dapat berperan aktif menciptakan suasana bermain melalui sikap menghargai, memberikan kebebasan kepada anak.3 2. Menyentuh segala aspek perkembangan, yaitu : -
Kognitif
-
Emosi
-
Social
-
Bahasa
3. Menghargai perbedaan individu Menurut Kartono, 1995ia berpendapat bahwa sejak anak dilahirkan sudah mempunyai ciri- ciri, tingkah laku dan karakteristik yang individual. Individu anak berbeda, maka perbedan individu ini menampilkan nilai- nilai dan perbedaan anak yang didukung oleh perbeaan system nilai anak akibat perbedaan respon masingmasing anak terhadap pengarah lingkungan, usaha bimbingan dan pendidikan. 4 4. Mengembangkan harga diri (sikap dan pendapat) 5. Non diskrimatif (ras, agama, suku, dan gender) Menurut Patmonidewo 2001, melalui pengamatan kegiatan bermain pada anak perempuan dan laki- laki dikatakan bahwa cara bermain mereka menunjukan perbedaan. Sebagai seorang guru dalam pendidikan prasekolah disarankan untuk tidak membedakan sarana & kegiatan bermain antara anak laki- laki dan perempuan.
3
4
www.psi.ut.ac.id/data/pend-pra.htm www.psi.ut.ac.id/data/pend-pra.htm
Perancangan Interior Preschool 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Dengan demikian masing- masing anak akan mendapatkan peluang yang luas dalam mengembangkan kegiatan bermain dan keterampilan.5 6. Melibatkan lingkungan tumbuh anak (orang tua, keluarga, maupun masyarakat). Menurut Brazelton, 1992 dan Patmonodewo 2000. Orangtua (ayah- ibu) merupakan orang yang pertama kali menjalin hubungan dengan anak, bahkan sebagai orang tua mereka mempunyai berbagai peranan pilihan utama yaitu, orangtua sebagai pengajar, relawan, sebagai pembuat keputusan dan anggota tim kerjasama antara guru dan orangtua. Dalam peranan tersebut memungkinkan orangtua membantu meningkatkan petumbuhan dan perkembangan (emosional dan perilaku), kemajuan (minat dan bakat) anak- anak mereka.6 7 . Bebas tanpa paksaan Menurut Koralek, dkk 1995 dan Rahmawati 2001, anak dapat melakukan sesuatu tanpa adanya tekanan dari orangtua dan guru. Anak aharus dianggap subjek oelh orangtua maupun oleh dunia pendidikan. Sehingga anak mampu mengekresikan dirinya, menumbuhkan rasa puas dan menjadikan mereka percaya diri, mampu menuangkan imajinasinya. Dengan berani mengekspresikan dirinya anak- anak akan menjadi kreatif. (Koralek, dkk, 1995 & Rahmawati, 2001). 7 8. Aman dan melindungi Menurut Koralek, dkk 1995, anak merasa aman ketika berada dalam lingkungan tumbuh anak (orangtua, sekolah dan masyarakat) bersikap melindungi. Dengan berada di lingkungan yang mendukung perkembangan anak maka anak menjadi pribadi yang memiliki rasa percaya diri, mampu mengekspresikan diri secara positif, sehingga na merasa bebas untuk mengembangkan minat, bakat dan kreativitasnya. Sedangkan menurut Patmonodewo 2001, disekolah juga harus tersedia materi, ruang
5
www.psi.ut.ac.id/data/pend-pra.htm www.psi.ut.ac.id/data/pend-pra.htm 7 www.psi.ut.ac.id/data/pend-pra.htm 6
Perancangan Interior Preschool 11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 dan lingkungan fisik yang aman akan mempengaruhi anak, sehingga merasa bebas dan tidak takut untuk mengembangkan kreatifitasnya. 8 2.1.4.
Kurikulum Preschool
Kurikulum preschool terbagi atas tiga kelompok yaitu: 1) Nasional : Sekolah dengan kurikulum yang telah ditentukan oleh DepDikNas. 2) Nasional Plus : Sekolah yang menggunakan adaptasi atau gabungan dari 2 kurikulum, yaitu kurikulum nasional dan kurikulum negara tertentu. 3) Internasional : Sekolah dengan kurikulum murni dari negara tertentu yang merupakan representasi dari negara tertentu dan mempunyai hubungan langsung dengan kedutaan negaranya.9 2.1.5. Sejarah Pendidikan Preschool Pada tahun 1840, Freidrich Fröbel, yang berkebangsaan Jerman, mendidrikan sekolah pertamanya yang bernama “Kindergarten”. Kinder berarti anak dan Garten berarti taman. “ Taman Anak” ini berdiri di kota Blankerburg dan merupakan pelopor sekolah bagi anakanak usia dini di dunia. Menurut Fröbel, anak- anak kecil itu seharusnyalah di anggap sebagai tumbuh- tumbuhan yang masih meminta pemeliharaan serta perhatia sepenuhnya dari si „juru taman‟. Fröbel berkeinginan agar anak- anak kecil itusedapat mungkin di dekatkan dengan alam. Dalam Taman Anak ini diajarkan nyanian-nyayian, permainan sea macam-macam pekerjaan anak- anak. Fröbel mengunakan keinginan untuk bertenaga dari tiap- tiap anak kecil, sehingga segala tingkah laku dari diri anak- anak itu sendiri dialami sebagai kesenangan, memberi manfaat yang sebesar- besarnya, baik untuk hidup lahir maupun untuk hidup rohaninya. Selain itu, diharapkan taman ini menjadi tempat yang menyenangkan, ceria, gembira, bermain, bebas beraktifitas dan bereksplorasi sehingga anak menjadi ceria, terampil, cerdas dan mandiri.
8 9
www.psi.ut.ac.id/data/pend-pra.htm Sumber : Modern Mom, issue 4, h. 8
Perancangan Interior Preschool 12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Stelah Fröbel (akhir abad ke- 18),ungkapan kemerdekaan dalam usaha pendidikan terbuka, dan yang paling terkemuka pada akhir abad ke- 19 adalah Maria Montessori dengan nama “Montessori- Shcolen”-nya yang kini terdapat diseluruh dunia. Montesorri mendukung Fröbel dengan mengatakan bahwa masa kanak- kanak akan mempengaruhi masa dewasa yang akan datang (perkembangan anak akan mempengaruhi perkembangan dewasa). Dr. Maria Montessori adalah seorang tabib wanita bangsa Itali yang kemudian pada tahun 1900 menghentikan praktek kedokterannya dan tetap masuk kedalam kalangan pendidikan. Awal mula Montessori tertarik kedalam dunia pendidikan adalah pada saat ia berusaha untuk mengembalikan anak- anak hidup secara normal seperti anak- anak seusianya, dan hal itu berhasil sehingga Montessori menjadi Kinderpaedagoog atau ahli pendidik anak- anak. Pada tahun 1907, Montessori mendirikan rumah sekolah yang dinamakan “Casa Deibambini” yang berarti “Rumah Untuk Merawat Anak- anak”. Maksud di dirikan sekolah ini adalah agar anak- anak berada di dalam rumah perawatan selama orang tuanya bekerja di pabrik dan pada waktu petang di ambil kembali ole orang tuanya masing- masing. Sekolah Montessori berbeda dengan sekolah Taman Anak Fröbel karena sekolah Taman Anak masih terbatas unuk kaum atasan dan dalam beberapa hal di anggap kurang sesuai dengan jaman pada saat Montessori. Selain itu, Montessori mendapat penghargaan luar b iasa kerena hasratnya yang subjektif untuk memperbaiki dan menyempurnakan cara pendidikan bagi anak- anak pada umumnya, khususnya bagi anak- anak yang kekurangan dalam berfikir, namun dia jug memegang tegus dasar dan azas ilmu pengetahuan dalam segala penyelidikan. Berbagai percobaan telah dilakukan, sehingga pengetahuan pendidikan, teori- teori pendidikanya didasarkan bukti- bukti yang konkrit. Montessori mengatakan bahwa anak- anak buan di ajari tetapi harus di tuntun. Di dalam sekolah Montessori tidak alda pengajar, tetapi yang ada adalah penuntun yang berugas terus untuk melihat dan mengamati si anak. Segala perbuatan yang spontan harus diperhatikan dan perbolehkan, jangan dilarang dan di haling- halangi. Anak- anak harus dituntun seara individu. Satu hal yang penting dalam maksud pendidikan menurut Montessori adalah mncerdaskan jiwa anak- anakmenurut kodratnya masing- masing. Metode ini sangat terkenal di Eropa dan Amerka. Selain itu, dimana- mana telah berdiri perhimpunan- perhimpunan Perancangan Interior Preschool 13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Montessori, dan buku- bukunya telah di terbitkan dalam berbagai bahasa. Juga di Indonesia, pada jaman Belanda sudah ada beberapa Montessori dan perhimpunanannya, yang menamakan dirinya “Montessori- Groep” yang berpusat di Malang. Pada tahun 1941 di Indonesia, yakni Taman Siswa mendapatkan kehormatan berupa tinjauan langsung oleh ahli pendidik Montessori, namun di batalkan Karen pada saat itu Indonesia sedang perang melawan Belanda. Pada tanggal 3 Juli 1922, perguruan nasiaonal Taman Siswa, yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara membuka sekolah anak- anak kecil di bawah umur 7 tahun, yang dinamakan Taman Lare atau Taman Anak. Selanjutnya nama sekolah ini diganti menjadi “Taman Indria”. Alasanya adalah karena dipandang dari sudut psikologi, jiwa anak- anak di bawah umur 7 tahun itu semata- mata masih berada dalam periode perkembangan pancainderanya. Dasar inilah yan dipakai oleh Fröbel untuk memberi bentuk, isi dan metodenya pada Kindergarten. Dasar itu pula lah yang dipakai oleh Montessori yang digunakan untuk mewujudkan cita- cita pendidikannya bagi anak- anak. Dasar- dasar system pendidikan Taman Siswa bagi anak- anak di bawah umur 7 tahun ini memodifikasi metode Fröbel dan metode Montessori, dan menyesuaikannya dengan Adat Timur. Taman Indria inilah yang merupakan awal mula terbentuknya sekolah Taman Kanakkanak di Indonesia. Antara tahu 1922-1951 terjadi krisis ekonomi dan krisis pendidikan di Indonesia, sehingga perkumpulan wanita yang mendirikan Taman Kanak- kanak pun ahirnya gagal dan tidak berjalan panjang/ lama. Namun pda tahun 1957, didirikanlan TK dalam sebuah garasi yang didukung para ibu pada saat itu, dan selanjutnya berdirilah TK- TK lainnya di Indonesia. Selain itu, berdiri pula Yayasan Beribu yang di pelopori oleh Ibu Mary Saleh, yang bertujuan membuat krusus untuk guru- guru TK. Sejak tahun 1957 dan sejak PP nomor 27 thun 1990, TK di Indonesia telah sangat pesat dalam segi jumlah sampai sekarang. Menurut PP tersebut: pendidikan prasekolah berguna untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan dasar, yang diselenggarakan di jalur pendidikan sekolah atau jalur pendidikan luar sekolah, dan Taman Kanak- kanak adalah Perancangan Interior Preschool 14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak manusia empat tahun sampai memasuki pendidikan dasar. Pada tahun 2000, pemerintah mulai memperhatikan TK, dan sejak tahun 2002 muncullah berbagai variasi TK seperti TK Plus, Terpadu, Unggul dan TK Full Day; namun Yayasan beribu tetap sebagai pelopor berdirinya pendidikan guru TK di Indonesia. 2.1.6. Jenis- jenis Preschool Rentangan anak usia dini menurut pasal 28 UU Sisdiknas No. 20/2003 ayat 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya di beberapa Negara, PAUD dilaksanakan sejak usia 0-8 tahun. Ruang Lingkup Pendidikan Anak Usia Dini :
Infant (0-1 tahun)
Toddler (2-3 tahun)
Kindergarten Children (3-6 tahun)
Early Primary School (SD Kelas Awal) (6-8 tahun) Kelompok bermain (bahasa inggris : playgroup) merupakan satuan pendidikan anak usia
dini pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia di bawah lima tahun. Kelompok bermain pada umumnya beroperasi sampai siang hari saja, dan memiliki staff suster anak atau sukarelawan. Kelompok bermain di percaya dapat memberi stimulasi yang baik untuk mengembangkan intelegensi, kemampuan social dan kematangan motoric anak. Taman Kanak- kanak (di singkat TK) jenjang pendidikan anak usia dini (yakni usia 6 tahun atau di bawahnya) dalam bentuk pendidikan formal. Kurikulum TK ditekankan pada pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Lama masa belajar seorang murid TK biasanya tergantung pada tingkat kecerdasannya yang dinilai dari rapor per semester. Secara umum untuk lulus dari tingkat program di TK selama 2 (dua) than, yaitu: Perancangan Interior Preschool 15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
TK 0 (nol) Kecil (TK Kecil) selama 1 (satu) tahun
TK 0 (nol) Besar (TK Besar) selama 1 (satu) tahun Umur rata- rata minimal kanak- kanak mula dapat belajar di sebuah Taman Kanak- kanak
berkisar 4-5 tahun sedangkan umur rata- rata untuk lulus dari TK berikisar 6-7 tahun. Stelah lulus dari TK, atau pendidikan formal dan pendidikan nonformal lainnya yang sederajat, murid kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi diatasnya yaitu sekolah dasar atau yang sederajat 2.1.7.
Perkembangan anak fase prasekolah
Anak usia prasekolah merupakan fase perkembangan individu sekitar 3-6 tahun, ketika anak mulai memilki kesadaran tentang dirinya. Pada tahap ini ada beberapa perkembangan seperti yang dikemukakan oleh DR. H. Syamsu Yusuf dalam bukunya yang berjudul Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (2003, h. 163), yaitu : a. Perkembangan fisik Anak dapat mengembangkan keterampilan fisiknya dan dapat bereksplorasi terhadap lingkungannya tanpa bantuan dari orangtuanya. Perkembangan fisik anak juga dapat ditandai dengan berkembangnya kemampuan / keterampilan motoric, yang dapat di deskripsikan sebagai berikut : Usia 3- 4 tahun
Kemampuan motorik dasar
Kemampuan motorik halus
a. Naik dan turun tangga
1. Menggunakan krayon
b. Meloncat dengan 2 kaki
2. Menggunakan benda atau
c. Melempar bola
alat 3. Meniru bentuk/ orang lain
4- 6 tahun
a. Meloncat
a. Menggunakan pensil
b. Mengndarai sepeda anak
b. Menggambar
c. Menangkap bola
c. Memotong dengan gunting
d. Bermain olah raga
d. Menulis huruf cetak
Tabel 2.1. Perkembangan Kemampuan Motorik (Sumber: Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, 2003, h.163) Perancangan Interior Preschool 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 b. Perkembangan intelektual Tahapannya adalah pra- operasional yaitu anak belum mampu menguasai operasi mental secara logist. Anak mampu berimajinasi dan berfantasi mengenai berbagai hal. Dapat menggunakan kata- kata, peristiwa, dan benda benda untuk melakukan hal lainnya. Kegiatan Pra operasional ini antara lain adalah : 1. Mampu berfikir dengan menggunakan symbol 2. Berfikirnya msih dibatasi oleh persepsinya, mereka meyakini apa yang dilihatnya dan hanya terfokus kepada satu objek dalam waktu yang sama, cara berfikir bersifat memusat. 3. Berfikirnya masih kaku dan tidak fleksibel, cara berfikirnya terfokus pada keadaan awal dan akhir dari suatu kejadian dan bukan pada kejadian itu sendiri. 4. Anak sudah mulai mengerti dasar- dasar mengelompokkan suatu benda atas kesamaan warna, bentuk, dan ukuran. c. Perkembangan emosional Sudah mengalami takut, cemas, marah, cemburu, kegembiraan kasih saying, pobia dan ingin tahu. d. Perkembangan bahasa Usia 2- 6 tahun anak sudah menggunakan kalimat majemuk serta anak kalimatnya, tingkat berfikir sudah lebih maju (sering bertanya sebab akibat) e. Perkembangan social Pada masa ini anak sudah mulai mengetahui aturan, mulai dapat mematuhi peraturan tersebut, mulai menyadari hak dan kepentingan orang lain, serta mulai dapat bermain dengan anak- anak lainnya. Kematanngan penyesuaian social anak akan semakin terbantu bila mendapatkan pendidikan pada fasilitas pendidikan prasekolah. Pendidikan prasekolah memberikan peluang terhadap anak untuk belajar memperluas pergaula sosialnya pergaulan sosialnya dan berdisiplin. f. Perkembangan fantasi Masa dongeng, dimana anak suka sekali mendengarkan cerita kehidupan yang lucu, cerita raja- raja, dan lain- lain. Fantasi dapat dipergunakan sebagai hiburan, memudahkan anak dalam menemukan pelajaran dan dapat membentuk budi pekerti anak karena ia terdorong meniru dan berbuat seperti apa yang ia baca atau lihat. Perancangan Interior Preschool 17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 g. Perkembangan bermain Usia prasekolah dapat dikatakan sebagai usia bermain, karena setiap waktu luang anak diisi dengan kegiatan. Bermain mempunyai nilai- nilai tertentu bagi anak, yaitu : 1). Perasaan puas, senang, bangga, tegang 2). Dapat mengembangkan sikap percaya diri, tanggung jawab dan kooperatif / kerjasama 3). Dapat mengembangkan daya fantasi dan kreativitasnya 4). Dapat mengenal aturan dan belajar untuk menaatinya 5). Dapat memahami kelebihan dan kekurangan diri dan orang lain 6). Dapat mengembangkan sikap sportif, tenggang rasa, toleran pada seorang lain h. Perkembangan kepribadian Berkembangnya kesadaran dan kemampuan untuk memenuhi tuntutan dan tanggungjawab. 2.1.8. Jenis- jenis Pengelompokan Ruang Dalam preschool terdapat beberapa area- area yang dapat di kelompokan sebagai berikut :
Area membaca
Area bermain
Area menggambar
Area kantor 2.1.9. Aspek Perancangan Aspek- aspek perancangan pada desain interior preschool ini di pengaruhi oleh beberapa
aspek, yaitu aspek pendidikan, psikologi dan interior. Dengan aspek- aspek tersebut maka diketahui aktivitas apa saja yang di butuhkan sehingga dapat diciptakannnya aktifitas yang sesuai.
Perancangan Interior Preschool 18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2.2. Tinjauan Khusus 2.2.1. Tinjauan Khusus Tentang Anak- anak Pandangan tentang anak- anak sangat dipengauhi oleh perkembangan alam pikiran manusia dan ilmu pengetahuan, terutama ilmu jiwa. Dalam ilmu jiwa ada 2 pendapat tentang anak, yaitu:
Ilmu Jiwa Lama (sebelum tahun 1900) : Bahwa anak adalah manusia dewasa dengan ukuran kecil, anak- anak dianggap mempunyai kemampuan dan kesanggupan yang sama dengan orang dewasa, hanya dalam bentuk yag lebih sederhana dan masih dalam taraf perkembangan.
Ilmu Jiwa Modern ( sesudah tahun 1900): Bahwa anak bukanlah orang deawsa dalam bentuk kecil, tetapi anak adalah anak yang mempunyai dunianya sendiri yang sangat berlainan dengan dunia orang dewasa. Anak adalah makhluk yang sedang dala taraf perkembangan, yang mempunyai perasaan, pikiran dan kehendak sendiri, yang semuanya merupakan totalitas psikis dan sifat- sifat serta struktur yang berlainan pada tiap- tiap tahap perkembangannya. Oleh karena itu anak- anak harus diperlakukan khusus, tidak boleh disamakan seperti menghadapi ornag dewasa. Berikut ini beberapa pandangan dari para ahli psikologis anak tentang pengertian anak
untuk pengaruh pendidikan terhadap anak- anak. 10 1. Sigmun Freud, 1856-1939 --Pengalaman di 5 tahun pertama kehidupan seseorang sesungguhnya menentukan kesehatan jiwa dan kemampuan menyesuaikan diri dalam kehidupan kemudian-2. Dr. Maria Montessori, 1870-1952 -- Yakinlah bahwa di dalam tubuh anak tersimpan semangat belajar yang luar biasa. Ia akan memilih sendiri materi belajarnya dan berusaha menghadapi kesulitan yang ditemui” 10
Lee Edson, Cara Kita Belajar (Jakarta: Tina Pustaka,1987)
Perancangan Interior Preschool 19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 --Sejak lahir anak telah memiliki pembawaan sendiri, pembawaan yang dimiliki secara kodrati berbeda dengan pembawaan anak lain. Kodrat anak berbeda dengan kodrat orang lain.” 3. Jean Jacques Rousseau, 1712- 1778 -- Beri anak kebebasan. Biarkan mereka berkembang melompat, bergerak dan berteriak, jika memamng itu yang mereka inginkan, jangan selalu memaksa anak. Jangan sealu mengkritik dan mrasa tidak puas terhadap anak.” 4. Freidrich Fröbel, 1782- 1852 --Taman Kanak- kanak adalah tempat anak- anak belajar dan berkembang lewat bermain.” -- menurut kodratnya anak adalah baik, adapun sifat- sifat yang tidak baik umumnya disebabkan karena kesalahan pendidikan.” 5. Elizabeth B. Hurlock -- Di usia Pra sekolah anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Dalam kurun usia dini (balita) merupakan periode keemasan (golden age) dalam proses perkembangan seorang anak manusia. Menurut Jean Peaget, perkembangan anak sebagian besar dipengaruhi oleh usaha dan interaktif aktif anak- anak dengan lingkungannya. Perkembangan kognitif oleh Jean Peaget:
Tahap Sensorik Tahap ini bayi dan anak- anak mengenali lingkungannya melalui perasaan dan kemampuan motoric mereka, banyak belajar melalui sentuhan dan suka bergulung (melibatkan seluruh panca inderanya dan bergerak), dengan menggulung dan berjalan, anak mengeksplorasi lingkungan sekelilingnya.
Tahap Pre- Operasional (2-7 tahun) Tahap operasional, pikiran anak masih di pengaruhi oleh hal- hal yang berhubungan dengan aktivitas fisik dan apa yag dilihatnya, tetapi apa yang ada dalam pikirannya tidak selalu ditampilkan tingkah lakunya seperti pada tahap sebelumnya. Kemampuan imajinasi anak mulai berkembang, mereka sering bertanya karena mereka ingin tahu dan sebelum memilih pemahaman yang cukup tentang lingkungan di luar dirinya. Perancangan Interior Preschool 20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Tahap operasi formal (4 tahun sampai masa dewasa) Tahap ini merupakan tahap perkembangan kognisi yang paling matang. Masalah ini dapat diatasi melalui penggunaan dar pengalaman sisematik, mampu berpikir untuk memproses apa yang ada sesuai dengan logika. Anak- anak juga mengalami tumbuh kembang. Berikut ini beberapa aspek yang di alami
anak, yaitu : -
Aspek Psikomotorik, sasarannya adalah : kesehatan fisik, kekuatan motoric,kemampauan merawat diri sendiri, kemandirian, rasa kompetensi.
-
Aspek Kognitif- intelektual, sasarannya adalah : kreatifitas, penalaran, perkembangan bahasa, pengetahua dasar umum, dan pengenalan lingkungan hidup.
-
Aspek Emosi, sasarannya adalah : pada pengendalian diri, ketekunan dan antusiasme pada kegiatan.
-
Asek Sosial, sasarannya adalah : pada ketertiban, disiplin kegiatan, kerjasama, latihan „aturan main‟ social (perilaku benar salah- salah (etika) dan perilaku baik- buruk (etiked).
Perkembangan yang terjadi pada anak- anak dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu : - Factor Dalam : gejala potensi, bakat dan kemampuan/ pembawaan yang dimilki anakanak sejak anak itu lahir. - Factor Lingkungan : pergaulan, pendidikan, keadaan iklim, social ekonomi dan kebudayaan dan kegiatan social. - Factor Kegiatan Anak : kemauan, keaktifan dan jenis kegiatan yang dilakukan oleh anak akan mempengaruhi perkembangan kemampuan anak dalam mencapai kesempurnaan. Anak juga memiliki hak asasi anak sebagai hak yang patut dimiliki oleh seorang anak, yaitu : 1. Dimengerti dan diberi kasih sayang. 2. Berhak menerima pendidikan pendidikan seorang anak perlu dibayai. 3. Berhak menikmati hidup untuk bermain dan berkreasi. 4. Memperoleh hak kewarganegaraan. 5. Yang cacat menerima penerimaan perawatan khusus. Perancangan Interior Preschool 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 6. Terlebih dahulu mengutamakan keselamatan seorang anak bila terjadi kecelakaan. 7. Belajar menjadi anggota masayarakat dan mengembangkan
bakat pribadi masing-
masing. Anak yang terkategori prasekolah adalah anak dengan usia 3-5 tahun, seorang ahli psikologi Elizabeth B. Hurlock mengatakan bahwa kurun usia prasekolah disebut sebagai masa keemasan (the golden age}. Di usia ini anak mengalami banyak perubahan baik fisik dan mental, dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Berkembangnya konsep diri 2. Munculnya egosentris 3. Rasa ingin tahu yang tinggi 4. Imajinasi yang tinggi 5. Belajar menimbang rasa 6. Munculnya kontrol internal 7. Belajar dari lingkungannya 8. Berkembangnya cara berpikir 9. Berkembangnya kemampuan berbahasa 10. Munculnya perilaku buruk: sekolah
berbohong
mencuri
takut monster / hantu teman imajiner
bermain curang
lamban
gagap
mogok
tempertrantum 11
2.2.2. Tinjauan Tentang Pendidikan Menurut peraturan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah tentang pendidikan prasekolah yang dimuat pada PP. no.27 tahun 1990, yang dalam PP tersebut manyatakan pendidikan pra- sekolah (kelompok bermain dan taman kanak- kanak) bukan merupakan persyaratan untuk memasuki pendidikan dasar. Namun dengan mengingat bahwa pentingnya pendidikan bagi bangsa- bangsa, maka adapun tujuan dari pendidikan pra- sekolah, yaitu : -
Untuk membantu meletakkan dasar kearah perkembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang diperlukan olehanak didik dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya.
11
www.karakteristik-anak-prasekolah.html
Perancangan Interior Preschool 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 -
Untik pertumbuhan serta perkembangan selanjutnya. Preschool memiliki banyak tipe, ada yang focus pada kemandirian anak dan ada pula
yang sangat terstruktur dan rutin. Tipe- tipe ini bukanlah merupakan satuan harga mati, melainkan karena anak bisa bersekolah di tipe apapun asalkan dia bisa merasa senang. Tujuan anak bergabung dengan preschool adalah agar anak bisa menghabiskan waktunya dengan teman- temannya sambil belajar. Ada beberapa tipe preschool yang sangat populerdi Amerika, di antaranya Montessori, High/Scope,Waldorf dan Bank Street. Berikut beberapa penjelasannya : 1. Montessori Program Montessori mengajarkan pada anak- anak pentingnya semua makhluk hidup. Selain belajar mengajar membaca, bahasa, dan matematika anak- anak juga akan belajar mengenai budaya, binatang dan tumbuhan. Para guru yang disebut sebagai guide (pembimbing), percaya bahwa tiap anak mempunyai cara sendiri untuk belajar. Anakanak dapat bertanya jika mereka memerlukan bantuan atau mereka belum siap dan orang tua juga dilibatkan secara aktif. Kurikulum Montessori memfokuskan pada 5 poin yaitu:
Kehidupan praktis, anak akan belajar bagaimana mengikat sepatu, menyiapkan makan/minum, mandi sendiri.
Kesiapan indera, anak akan dilatih untuk menggunakan ke lima panca inderanya.
Bahasa dan seni, anak akan digiatkan untuk menunjukkan ekspresinya secara lisan, mengenali huruf sebagai awal pembelajaran membaca, tata bahasa dan menulis tangan.
Matematika, anak akan belajar tentang angka sebagai dasar belajar berhitung dan ilmu ukur.
Budaya, anak diajak untuk belajar tentang negara lagi, sejarahnya, binatangnya, seninya. Montessori cocok untuk anak yang ingin merasakan lingkungan belajar yang sesuai
dengan kebutuhan mereka. Anak dengan masalah psikologi atau masalah belajar juga cocok belajar disini. Perancangan Interior Preschool 23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2. High/Scope Appoarch High/Scope mendasarkan pada teori bahwa anak memerlukan keterlibatan aktif antara orang, materi, ide, dan kejadian sehingga memungkinkan anak anak dan guru belajar bersama. Anak dapat memilih sendiri materi dan aktifitas sesuai dengan minat dan tujuan masing masing. Guru dilatih agar dapat mendukung anak untuk mengambil keputusan dan mandiri. Komputer dan program komputer juga sering digunakan dalam pembelajaran. Kurikulum high/scope mengenali ada 58 poin yang harus dimiliki anak yang dikelompokan menjadi 10 grup yaitu:
Kreatifitas: meniru, pengenalan.
Bahasa: berbicara, menjelaskan, bercerita.
Inisiatif dan hubungan sosial: mengambil keputusan, penyelesaian masalah, membangun hubungan.
Gerakan: berlari, menari.
Musik: menyanyi, memainkan alat musik.
Menggolongkan: menggambarkan, mencocokan.
Mengurutkan: mengatur dalam urutan.
Angka: berhitung.
Konsep ruang: mengisi, mengosongkan.
Konsep waktu: mulai, berhenti. High/scope sesuai untuk anak yang membutuhkan perhatian secara individu. Anak yang
perkembangannya terlambat dan kesulitan dalam belajar juga cocok disini. 3. Waldorf Approach Program Waldorf meyakini bahwa manusia dibuat dari tiga aspek yaitu: semangat, jiwa dan tubuh. Anak didorong untuk ikut dalam permainan kreatif yang merangsang penggunaan 5 indera. Suasana belajar dibuat agar anak merasa nyaman dan seperti dirumah sendiri. Anak dapat menggambar, mewarnai, menyanyi, membuat patung lilin, membuat kue, bermain peran sebagai orangtua atau tokoh lain. Perancangan Interior Preschool 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Waldorf lebih berorientasi ke kelompok, anak yang patuh dan menyukai ritme yang berulang cocok bersekolah disini. 4. Bank Street Approach Metode Bank Street adalah pendidikan yang fokus pada anak. Guru disini dilatih untuk memaksimalkan perkembangan fisik, emosi, kognitif dan hubungan sosial. Anak dipercaya sebagai pribadi yang active learner, explorer, experimenter, artist. Bank Street fokus pada 5 poin ilmu sosial yaitu: antropologi, sejarah, sosial politik, ekonomi, geografi. Anak biasanya bermain dengan mainan dan materi yang bisa melatih imajinasi mereka misalnya, block, air, tanah liat, puzzle. Mereka dapat memilih untuk bermain sendiri atau dalam kelompok. Indonesia Di Indonesia sendiri, pengelompokan model preschool tidak dilakukan. Beberapa menggunakan konsep alam, ada juga yang mengadopsi kurikulum global atau internasional, ada juga yang islami. Tapi konsep dasarnya sendiri tidak ada. Menurut RUU Pendidikan Anak Usia Dini (RUU PAUD), PAUD secara formal dapat dilakukan oleh Taman Kanak Kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA) sedangkan secara nonformal dilakukan oleh Taman Penitipan Anak (TPA) dan kelompok Bermain (KB). TK dan RA untuk anak usian 4-6 tahun yang difokuskan pada perkembangan anak dan kesiapan anak untuk bersekolah. Selain itu, khusus di RA akan mulai diberikan pengajaran agama Islam dibawah supervisi depag. TK dan RA dilakukan 2 jam setiap hari. KB disediakan untuk anak usia 2-6 tahun yang difokuskan pada perkembangan emosi dan mental dengan permainan permainan yang mendidik. KB dilakukan 2 jam dengan pertemuan minimal 3 kali seminggu. TPA disediakan untuk anak usia 3 bulan – 6 tahun yang difokuskan pada perawatan anak anak yang ditniggal orangtuanya bekerja yang memberikan juga stimulasi untuk perkembangan emosi dan mental. TPA dilakukan 8-10 jam setiap hari Perancangan Interior Preschool 25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2.2.3. Tinjauan Tentang Ergonomi dan Antropometri Tujuan dari ergonomic dan antropometri mempunyai arti penting dalam perancangan sebuah ruangan interior, yaitu untuk memusatkan perhatian pada aspek- aspek antropometrik dari ergonomic dan untuk menerapkan data- data yang bersangkutan pada perancangan ruang- ruang interior. Yang pada penerapannya disajikan dalam bentuk standar- standar perancangan yang berorientasi secara antropometrik untuk memastikan tercapainya ergofitting yang tepat dari manusia lingkungan interior tempat mereka tinggal, bekerja, atau bermain. Berbagai lingkungan interior ini keseluruhannya digunakan oleh perorangan dari berbagai besar ukuran tubuh, berat badan, usia dan kondisi fisik. Secara menyeluruh, para pemakaiannya mungkin juga mencerminkan rentang yang luas dari berbagai ras, budaya dan latar belakang etnik. Namun selain berbagai variable yang dilibatkan, hubungan antara pemakaia dengan rancangan lingkungan interiornya atau ergofit, harus dapat menjamin tercapainya kenyamanan, keselamatan dan kenikmatan efisien dari lingkungan itu sendiri. Ketinggian permukaan tempat kerja di dalam sebuah dapur, kantor dan berbagai kelonggaran untuk tempat duduk di sekitar meja makan atau meja rapat, bahkan untuk ketinggian letak rak dalam sebuah apartemen atau perpustakaan dan berbagai ukuran lebar koridor dalam sebuah bangunan rumah atau bangunan umum, keseluruhannya harus mencerminkan factor ukuran tubuh manusia. Dalam situasi- situasi tertentu, untuk beberapa alas an, maka diharuskan merancang bagi suatu campuran populasi pemakai yang besar. Pada situasi lain yang sangat berbeda, mungkin dapat saja di tugaskan untuk merancang bagi pemakai tunggal, tapi pada situasi yanglain lagi, pemakainya dapat terdiri dari suatu kelompok spesifik seperti : anak- anak keil, kelompok lanjut usia, siswa- siswa perguruan tinggi, kelompok cacat tubuh dan lain sebagainya. Jelas bahwa harus menjawab kebutuhan – kebutuhan tersebut dalam perancangan dari pemakainya secara bertanggung jawab dan ahrus lebih cermat terhadap metrology ukuran tubuh dan berbagai implikasi ergonomiknya.
Perancangan Interior Preschool 26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Ergonomic adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang kondisi fisik seseorang dalam melakukan kerja yan meliputi :
Kerja fisik dan efisiensi kerja,
Tenaga yang dikeluarkan untuk suatu pekerjaan,
Konsumsi kalori
Kelelahan
Perorganisasian system kerja Pengertian ergonomic tidak terbatas pada sisi fisik semata, namun juaga bersangkutan
dengan kelima indera manusia, yaitu :
Unsur penglihatan
Unsur pendengaran
Unsur perasa
Unsur penciuman
Unsur keindahan atau kenyamanan Dalam merancang dan memilih sebuah perabot perlu memperhatikan siapa penggunanya
dan bagaimana ukuran perabotnya, bagaimana bentk dan warna yang sesuai (di inginkan) oleh si karakter masing- masing anak, sehingga mereka dapat merasa nyaman dan aman untuk mengguanakannya.Adapun beberapa standar ergonomic untuk anak- anak: (1). Dimensional anak a. Tinggi badan anak usia prasekolah usia 3-5 tahun adalah: Usia
Tinggi (cm)
3 tahun
96,00
4 tahun
103,5
5 tahun
109,00
Tabel. 2.2. Tinggi Badan Anak Usia 3-5 tahun (Sumber: http://www.balita-anda.com/b-tb-rata.html) Perancangan Interior Preschool 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 b. Tinggi badan anak usia prasekolah (5-6 tahun) menurut buku Dasar- dasar Arsitekture karangan Drs. Yandianto adalah : Usia
Tinggi (cm)
5 tahun
111,8
6 tahun
116,8
Tabel. 2.3. Tinggi Badan Anak Usia 5-6 tahun (Sumber : Dasar-dasar Arsitektur, 1988, h.2) c. Standar ergonomi dan jangkauan maksimal pada anak usia 3-5 tahun.
Gambar 2.1. Standar Ergonomi Pada Anak Usia 3-5 tahun (Sumber: Ernst Neufert, 1993, h.132) d. Standart ergonomic dan jangkauan maksimal pada anak usia 5- 7 tahun
Gambar 2.2. Standar Ergonomi Pada Anak Usia 5-7 tahun (Sumber: Ernst Neufert, 1993, h. 132)
Perancangan Interior Preschool 28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 e. Standart ergonomic dan jangkauan maksimal pada anak usia 5-8 tahun
Gambar 2.3. Standar Ergonomi Pada Anak Usia 5-8 tahun (Sumber: Ernst Neufert, 1993, h. 132) Ukuran perabot yang tidak sesuai akan menyebabkan adanya ketidak nyamanan, kelelahan dan akibat- akibat fisik seperti adanya perubahan tulang belakang, dada, dll (Budiharjo, 2002:30). Berikut ini akan di paparkan tinjauan dari beberapa perabot yang ada : 1. Kursi Sebelum merancang
kursi , maka terlebih dahulu melakukan pengukuran. Berikut
dimensi – dimensi tubuh ( anthropometri ) yang akan digunakan untuk merancang kursi.12 a. TPo ( Tinggi Popliteal ) Definisi
: Tinggi popliteal adalah jarak vertikal dari alas lantai sampai bagian bawah paha.
Penggunaan
: Data ini berguna untuk menentukan tinggi permukaan duduk dari alas lantai.
Pertimbangan
12
: Harus memperhatikan kekenyalan penutup alas duduk.
Sumber http://dedylondong.blogspot.com/2012/03/dasar-perancangan-meja-dan-kursi.html
Perancangan Interior Preschool 29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.4. Tinggi Popliteal
b. PPo ( Pantat Popliteal ) Definisi
: pantat popliteal adalah jarak horizontal dari bagian terluar pantat sampai lekukan lutut sebelah dalam (popliteal)paha dan kaki bagi bawah membentuk sudut siku- siku.
Penggunaa
: Data ini berguna untuk menentukan panjang alas duduk
Gambar 2.5. Pantat Popliteal
c. LP ( Lebar Pinggul ) Definisi
: lebar pinggul adalah jarak horizontal dari bagian luar pinggul sisi kiri sampai bagian terluar pinggul kanan.
Penggunaan
: Data ini berguna untuk menentukan panjang alas duduk
Perancangan Interior Preschool 30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.6. Lebar pinggul
d. TSP ( tinggi sandaran punggung ) Definisi
: Tinggi sandaran punggung adalah jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai puncak tulang belikat.
Penggunaan
: Data ini berguna untuk menentukan tinggi sandaran punggung dari alas duduk.
Gambar 2.7. Tinggi Sandaran Punggung
e. LSD ( Lebar Sandaran Duduk ) Definisi
: Lebar sandaran duduk adalah jarak vertikal dari tulang belikat sebelah kiri ke tulang belikat sebelah kanan.
Penggunaan
: Data ini berguna untuk lebar sandaran duduk. namun dengan alasan estetika dan kenyamanan maksimal, lebar sandaran duduk penulis seseaui dengan lebar pinggul. Perancangan Interior Preschool 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.8. Lebar Sandaran Duduk f. TSD ( tinggi siku duduk ) Definisi
: Tinggi siku duduk adalah jarak vertikal dari permukaan alas duduk sampai ujung bawah siku lengan atas membentuk sudut siku- siku dengan lengan bawah.
Penggunaan
: Data ini berguna untuk menentukan tinggi meja kerja dari alas.
Gambar 2.9. Tinggi Siku Duduk
g. Lebar bahu ke pungung ( LBP ) Definisi
: Lebar bahu ke punggung diukur dari pusat pesendian di bahu sampai punggung.
Penggunaan
: Untuk menghitung jangkauan normal terhadap punggung, sehingga dapat diketahui jarak efektif meja kerja terhadap tubuh.
Perancangan Interior Preschool 32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.10. Lebar Bahu ke Punggung ( LBP )
h. JJ ( jangkauan jauh) Definisi
: Anthropometri dinamis yang mengukur rentang lengan keluar diputar sekitar bahu.
Penggunaan
Untuk menentukan panjang dan lebar
minimum meja kerja
Gambar 2.11. jangkauan Jauh
i. JN ( jangkauan normal ) Definisi
: Anthropometri dinamis yang mengukur panjang lengan bawah yang berputar pada bidang horizontal dengan siku tetap.
Penggunaan
: Menentukan letak alat – alat kerja agar berada dalam jangkauan optimum.
Gambar 2.12. jangkauan normal
Perancangan Interior Preschool 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Adapun standar kursi menurut Neufert adalah sebagai berikut: A. Teak kaki rata pada lantai. B. Ruang bebas antara bagian belakang lutut dengan ujung kusi. C. Tidak terjadi tekanan antara permukaan tempat duduk dengan paha bagan dalam kursi. D. Ruang bebas antara paha dan bagian bawah daun meja agar kaki leluasa. E. Tinggi lengan sejajar dengan meja bila bahu atau lengan atas tegak lurus. F. Andaran harus teguh di daerah tulang punggung dan dibawah tulang bhu. G. Di antara sandaran dan tempat duduk harus bebas agar pantat dapat bergerak bebas.
Gambar 2.13. Kriteria Kursi (Neuferet 1994: 131) Berikut adalah ukuran standart kursi pada pra sekolah dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Gambar 2.14. Dimensi Kursi Anak Dalam Kelas Pra Sekolah (Sumber : Tugas Akhir Perancangan Interior “Bright Beginning Preschool”, Fina Azwarini; 2010,hal : 24) Perancangan Interior Preschool 34 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2. Perancangan rak Perancangan rak untuk anak harus memiliki kedalaman jangkauan yang sesuai dengan panjang dan lebarnya jangkauan anak. 3. Perancangan meja 4. Dalam merancang meja pra sekolah, pemerintah juga mengeluarkan ukuran standart sebagai acuan. Ukuran tersebut dibuat berdasarkan ukuran tubuh anak- anak.
Gambar 2.15. Dimensi Meja dalam Kelas Pra Sekolah (Sumber : Tugas Akhir Perancangan Interior “Bright Beginning Preschool”, Fina Azwarini; 2010,hal : 25) 5. Dimensional Water Closet untuk anak
Gambar 2.16. Dimensional Water Closet (WC) untuk Anak (Sumber: Time Saver Standards for Building Types 4 edition, 2001, h. 373)
Perancangan Interior Preschool 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Keterangan : Usia 3-4 tahun (cm)
Usia 5-8 tahun (cm)
a
30,5
30,5-38
b
91,5
91,5
c
28-30,5
30,5-38
d
35,5
35,5-43
e
45,5-51
51-63,5
Tabel. 2.4. Keterangan Gambar Dimensional Water Closet (WC) Berikut ergonomic dan antropometri lainnya yang di gunakan pada preschool.
Gambar 2.17. Antropometri Manusia dan Sirkulasi Vertikal
Gambar 2.18. Area Receptionist
Perancangan Interior Preschool 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.19. Area Westafel
Gambar 2.20. Area Westafel Wanita dan Anak
Gambar 2.21. Pos Kerja Dengan Tempat Duduk Tamu Perancangan Interior Preschool 37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.22. Meja Tulis Eksklusif
Gambar 2.23. Area Display/ Visual
Gambar 2.24. Area Seni dan Kerajinan Tangan Perancangan Interior Preschool 38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Beberapa contoh image furniture yang di gunakan pada preschool. 1. Kursi
Gambar 2.25. Kursi Preschool (Sumber : www.schooloutfitters.com) Seat Height
: 10‟‟
Material
: Polypropy lene
Gambar 2.26. Kursi Preschool (Sumber : www.schooloutfitters.com)
Gambar 2.27. Kursi Preschool (Sumber : www.schooloutfitters.com)
Seat Height
: 14”
Seat Height
: 10”
Material
: Vinyl fin. Laminate
Material
: Polypropy Lene
Gambar 2.28. Kursi Preschool (Sumber : www.schooloutfitters.com)
Perancangan Interior Preschool 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Seat Height
: 8”- 10”
Construction : Hardwood
Gambar 2.29. Kursi Preschool (Sumber : www.schooloutfitters.com) Seat Height
: 8”- 10”
Construction : Hardwood
2. Meja
Gambar 2.30. Meja Preschool
Gambar 2.31. Meja Preschool
(Sumber : www.schooloutfitters.com)
(Sumber : www.schooloutfitters.com)
Height
: 18”
Height
:20”
Material
: Particleboard fin. Laminate
Material
: Polyethylene
Perancangan Interior Preschool 40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 3. Loker
Gambar 2.32. Loker Gantung (Sumber : www.schooloutfitters.com) Height
: 24”
Construction : Laminate
Gambar 2.33. Loker Tas (Sumber : www.schooloutfitters.com) Height
: 50”
Contruction
: Laminete
4. Rak Mainan & Perpustakaan
Gambar 2.34. Rak Mainan (Sumber : www.schooloutfitters.com) Perancangan Interior Preschool 41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Height
: 32” dan 37”
Material
: Laminate
Gambar 2.35. Rak Kertas dan Mainan (Sumber : www.schooloutfitters.com) Height
: 35” dan 41”
Construction : Birch plywood fin. Laminate
Gambar 2.36. Kursi Baca (Sumber : www.schooloutfitters.com)
Gambar 2.37. Rak Buku (Sumber : www.schooloutfitters.com) Perancangan Interior Preschool 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Height
: 29” dan 32”
Construction
: Birch Plywood
5.Peralatan Seni dan Keterampilan
Gambar 2.38. Rak Peralatan Gambar (Sumber : www.schooloutfitters.com) Height
: 45”
Construction
: Plywood
Gambar 2.39. Rak Peralatan Gambar (Sumber : www.schooloutfitters.com) Height
: 40”
Construction
: Hardboard
Perancangan Interior Preschool 43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 6. Lemari Alat Tulis dan Gambar
Gambar 2.40. Rak Peralatan Gambar (Sumber : www.schooloutfitters.com) Height
: 22” dan 33”
Material
: Birch Plywood
Gambar 2.41. Lemari Kertas (Sumber : www.schooloutfitters.com) Height
: 49”
Material
: Maple
Perancangan Interior Preschool 44 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2.2.4. Tinjauan Tentang Warna Kebutuhan anak dalam ruang adalah memperoleh rasa bebas, aman, rangsangan, nyama dan hangat (Eileen, 1988: 69). Rasa bebas ini memiliki arti anak-anak tidak menemukan kesulitan untuk beraktifitas dengan sepenuh hati mereka dan baik untuk perkembangan psikologis mereka. Warna adalah salah satu sarana kita untuk
melatih persepsi mereka karena
berbagai kombinasinya dapat menghasilkan sejumlah petunjuk atau clues bagi anakanak untuk memperkirakan jarak dan kedalaman. Warna juga merupakan sarana untuk mengimbangi tuntutan kondisi seorang anak dan orang dewasa.13 Warna-warna yang dapat merangsang kreativitas anak seperti biru, hijau, kuning dan merah dianjurkan oleh banyak desainer untuk diterapkan baik pada ruang bermain mereka maupun pada furniture dan alat-alat bermainnya.14 Menurut Dr. Masrun, konsep ruang bagi anak sangat dipengaruhi oleh persepsi anak mengenai wama dan bentuk. Pada anak usia balita, cenderung memilih warna-warna tajam dan cerah sebagai obyek perhatiannya. Sedang usia 5 tahun ke atas, cenderung memilih bentuk-bentuk sebagai obyek perhatiannya (Yulia, 1993). Warna-warna yang dapat merangsang kreativitas anak seperti biru, hijau, kuning dan merah dianjurkan oleh banyak desainer untuk diterapkan baik pada ruang bermain mereka maupun pada furniture dan alat-alat bermainnya.15 Menurut Dr. Masrun, konsep ruang bagi anak sangat dipengaruhi oleh persepsi anak mengenai wama dan bentuk. Pada anak usiabalita,cenderung memilih warna-warna tajam dan cerah sebagai obyek perhatiannya. Sedang usia 5 tahun ke atas, cenderung memilih bentuk-bentuk sebagai obyek perhatiannya (Yulia, 1993). Pemilihan warna perlu mendapatkan perhatian, karena dengan warna mampu menciptakan suasana dan karakter ruang. Warna dalam kaitannya dengan suatu desain adalah sebagai suatu elemen yang dapat diapresiasikan dan mampu memberikan kesan yang dinginkan dan juga memiliki efek psikologi, mampu menimbulkan dorongan atau suatu reaksi terhadap lingkungannya. Warna-warna cerah
melambangkan keceriaan
dan
keterbukaan.
Sedangkan
warna
yang
13
Griya Asri, 2002, h. 55 Griya Asri 2002, h. 62 15 Griya Asri 2002, h. 62 14
Perancangan Interior Preschool 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 mempunyai intensitas lebih rendah dapat dimanfaatkan untuk memberi kesan kehangatan dan ketenangan. Menurut Chromotherapi atau terapi warna dalam salah satu cabang ilmu kedokteran, yaitu: Merah, bersifat merangsang mental, menambah ketegangan otot, tekanan darah meninggi dan irama nafas cepat. Biru, bersifat mengendorkan otot, menenangkan denyut nadi dan irama pernafasan dapat memudahkan mengantuk Hijau, bersifat menyeimbangkan saraf, santai dan memudahkan konsentrasi
Kebutuhan Anak Dalam Suasana Ruang
Warna
Ruang Rasa Bebas
Fleksibel,
tidak
terlalu padat Rasa aman
Tidak
menakutkan, Tidak
menegangkan
menyilaukan
sehingga menyebabkan : Mata cepat lelah Sakit kepala Tegang Dibutuhkan
warna-
warna
(warna
pastel
dicampur dengan warna putih sehingga nilai dan intensitas warna lemah sampai sedang) Rasa nyaman, hangat
Suasana hangat
Komposisi
warna-
Perancangan Interior Preschool 46 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 warna hangat dengan intensitas rendah Rangsangan,
Suasana
hangat,
merangsang anak untuk meriah beraktifitas, gembira dan
Warna- warna hangat Komposisi
warna
kontras
kreatif.
Komposisi
warna-
warna terang. Tabel 2.5. warna- warna yang Mendukung Anak dalam Ruang Nilai karakteristik warna adalah sebagai berikut : Merah Dalam spektrum warna, warna merah memiliki karakter terkuat. Merah paling mempengaruhi emosi. Di kamar anak, merah mendatangkan kesan hangat dan aman. Kuning Warna kuning memiliki karakter kuat, hangat dan memberi nuana cerah. Sesuai diterapkan di ruang bermain, karena menghadirkan suasana ceria dan nyaman. Hijau Melambangkan kehidupan, perkembangan dan regenerasi. Hijau akan menenangkan, menyegarkan dan memberi vitalitas bagi ruangan. Hijau juga memberi kesan hangat sekaligus dingin pada ruangan. Hijau yang gelap bisa meningkatkan konsentrasi. Biru Biru memberi kesan tentram dan teduh pada ruangan. Gradasi biru terang memberi kesan terbuka dan aliran udara. Biru dipercaya dapat meredakan stress dan melepaskan ketegangan. (Sumber : Tabloid Rumah, 2003, h.28-29). Perancangan Interior Preschool 47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2.3. Tinjauan Terhadap Style dan Tema Style
2.3.1.
2.3.1.1. Pengertian Gaya Pengertian gaya secara umum adalah ragam cara atau rupa, bentuk dan sebagainya yang khusus mengenai tulisan, karangan, pemakaian bahasa, bangunan rumah dan sebagainya.16 2.3.1.2. Pengertian Modern Pengertian Gaya Modern : Kata “Modern” berasal dari kata latin “ Modo “ yang berarti barusan. Sejarah penggunaan kata modern dapat ditarik dalam sejarah sejak sejak tahun 1127, seorang kepala biarawan, Sugger, merekonstruksi Bassilica St. Denis di Paris. Hasil rekonstruksinya adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “Opus Modernum” yang berarti sebuah karya yang baru. 17 Kata modern dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berfikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan jaman. Modernisme dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional. Menyesuaikan dengan aliran- aliran modern dalam filsafat, sejarah, dan ilmu pengetahuan.18
16
Kamus Besar Bahasa Indonesia,Cypres. 1972:388 Sumber : Aditya Arief, Tinjauan Desain : 1999 hal 49. 18 Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1989:589. 17
Perancangan Interior Preschool 48 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2.3.1.3. Sejarah Perkembangan Gaya Modern
Pada abad 18 James Watt menmukan mesin uap di Inggris
Pergantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin (revolusi industri)
Munculnya gerakan Art and Art Nouveau
Pemberontakan dengan unsur klasik dan eklektik di tandai dengan munculnya gerakan Bauhauss di Stuttgart pada abad 19
Mnculnya beberapa aliran, yaitu: Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (19001906), Futurisme (1909), Konstruktivisme (1924), Dadaisme (1916-1922) dan De Stijill (19171931)
Gambar 2.42. sejarah perkembangan gaya modern
2.3.1.4. Periode Perkembangan Gaya Modern Periode I (1917- 1939)
Periode II (1930- 1939)
Periode III (1949- 1958)
Frank Lioyd Wright (Amerika Srikat )
Alvar Aalto (Finlandia)
Brutalisme
Walter Gropius (Jerman & Amerika Serikat)
Ame Jacobsen (Denmark)
Formalisme
Ludwig Mies Van Der Rohe (Jerman & Amerika Serikat )
Oscar Niemeger (Brazilia)
Le Corbusier (Perancis)
Gambar 2.43. Periode Perkembangan Gaya Modern
Perancangan Interior Preschool 49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2.3.1.5. Ciri- ciri Desain Gaya Modern Formalisme
: Menampilkan bentuk sesederhana mungkin, kejujuran bahan, warna formal berorientasi pada bisnis.
Pragmatisme
: Menampilkan kepraktisan dalam konstruksi, bentuk, bahan,warna dan fungsi.
Fungsionalime
: Menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi (Form Follow Function)
Universalisme
: Menampilkan satu ukuran kebenaran dan keindahan ukuran- ukuran yang ada di masyarakat Modern Barat (International Style)
Form Follow Function
: Setiap bentuk harus ada fungsinya (Fungsional dan Rasional)
Simplicity (Sederhana) Less Is More Membuang Ornamen Membuang gaya dan Teknik Traditional Penekanan pada konsep keseragaman (Uniformity 2.3.1.6. Ciri- ciri Desain Mebel Bentuk mebel harus mengikuti fungsi, atau setiap bentuk harus ada fungsinya (Form Follow Function). Menghilangkan elemen dekoratif yang tidak berfungsi. Praktis : Knock down, Mobile stocking, Folding dan mudah dikemas. Mudah dibuat secara missal Ekonomis Bahan lebih variatif Bentuk sesederhana mungkin Berorientasi pada pasar Universal
Perancangan Interior Preschool 50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 2.3.1.7. Aplikasi Warna Pada Desain Modern Warna- warna yang digunakan pada desain modern bukan warna- warna yang berani seperti pada Gaya Postmodern seperti warna Biru kuat, Orange, Merah dan Kuning. Warna yang ditampilkan dalam desain modern merupakan warna- warna bahan aslinya yang ditampilkan, tanpa perlu ditutup- tutupi sehingga terlihat natural. Bahkan desain modern cenderung tidak mempunyai warna, warna yang ada seperti hitam, putih dan abu- abu. Semua ini akibat ajaran dari sekolah Bauhaus sebagai pelopor gerakan modern yang membiarkan desain modern tampil natural ( apa adanya). Dengan ciri- ciri kaca yang dominan dan berbentuk kotak. Ciri- ciri utamanya adalah : • Menyatu dengan alam • Lebih terang, lebih luas & terbuka • Sumber Cahaya tersembunyi • Furniture yang minim & bentuk furniture yang sculptural • Komponen interior lebih sederhana 2.3.2. Tema Tema dalam perancangan adalah rumusan pemikiran pelaksanaan suatu kegiatan yang dijadikan pegangan pokok dalam menjabarkan sebuah perancangan sangatlah penting, perancangan sendiri merupakan suatu prosedur metodologi yang teruji serta pengungkapannya melalui tata cara komunikasi dua dimensi dan model tiga dimensi. 2.3.2.1. Latar Belakang dan Pengertian Tema Seperti yang kita ketahui pada saat ini dampak dari global warning sudah sangat meluas dan memberi efek negative pada kehidupan manusia. Hal ini di akibatkan oleh gaya hidup manusia yang tidak perduli pada lingkungannya. Gaya hidup manusia yang sudah di pengaruhi oleh tekhnologi yang berkembang pada saat ini. Jika teknologi yang berkembang tidak memperhatikan lingkungan maka gaya hidup manusia akan terseret sehingga tidak memperdulikan lingkungan. Namun sebaliknya jika teknologi yang tersedia di pasaran merupakan teknologi yang ramah lingkungan maka gaya hidup manusia akan terdorong Perancangan Interior Preschool 51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 untuk perduli terhadap lingkungannya. Untuk dapat mencegahnya atau bahkan mengentikan meluasnya dampak negative dari akibat global warning yaitu, dibutuhkan desain- desain produk yag ramah lingkngan. Untuk itu sebuah tema dalam perancangan suatu bagunan haruslah diperhatikan secara serius karena hal tersebut menyangkut manusia dan lingkungan sekitar. Sehingga sbuah tema sudah seharusnya mengacu pada perkembangan yang terjadi pada masa kini. Green desain adalah merupakan desain arsitekture yang mengacu pada konsep bangunan yang ramah lingkungan. Gerakan green desain berkembang pesat yang tidak hanya sekedar melindungi sumber daya alam, tetapi juga implementasinya dalam rangka efisiensi penggunaan energy dan minimalisir kerusakan lingkungan. Dengan adanya perancangan arsitekture dan interior sedikit banyak telah berubah, merefleksikan sikap masyarakat yang semakin perduli terhadap lingkungan hidup. Demikian pula juga dengan ketersediaan produk ramah lingkungan yang semakin mudah di peroleh di pasaran. Isu lingkungan telah menjadi agenda penting bagi seluruh bangsa dan dunia. Hal- hal yang berhubungan dengan green design adalah urban planer, arsitek, interior designer, arsite landscape, kontraktor, pemerhati lingkungan, pemerintah dan masyarakat. Seorang desainer sebagai agent of cange, sudah saatnya tidak hanya mendesain dengan pintar, tetapi juga harus menciptakan perancangan bangunan yang mempunyai value. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan hijau untuk masa depan yang sudah menjadi tuntutan pada saat ini. Dalam interior desain, para desainer dan praktisi yang terkait sebaiknya memahami persoalan lingkungan baik makro maupun mikro yang ada di lingkungan kita dan mencari upayaupaya untuk memperbaikinya. Salah satu di antaranya adalah dengan memperhatikan perbaikan lingkungan global serta penerapan prinsip- prinsip perencanaan yang ramah lingkungan disetiap proses desain tersebut. Selain itu isu lingkungan saat ini juga menjadi topik pembicaraan hangat masyarakat dunia. Ini terkait dengan kondisi iklim yang mengalami perubahan dan anomali. Dan pemanasan global (global warming) pun terus membawa pada kondisi iklim yang tidak menguntungkan.persoalan ini dipandang serius oleh berbagai pihak, baik kalangan pemerintah maupun swasta. Sebab hal tersebut terkait dengan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan kehidupan manusia (Eman,2007,p.l) Perancangan Interior Preschool 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Green design dalam interior sudah menjadi isu penting pada saat ini. Desainer dituntut untuk lebih sensitive terhadap global warning, energy efficiency dan water efficiency, atmosfer dan lingkungan alam. Kualitas kehidupan di dalam ruangan (indoor) harus dipertahankan dengan tetap menciptakan desain yang inovatif dalam setiap proses desain yang dilakukan. Our of live have canged, kehidupan telah beruba disebabkan oleh pengaruh perubahan iklim dan kemajuan teknologi. Apapun yang dilkukan dalam desain interior harus berfikir maju dan melangkah 50 tahun kedepan. Karenanya, bagi desainer interior, sejak awal dalam memproses desain hendaknya telah memikirkan hal- hal yang terkait dengan green design, yaitu diantaranya dengan :
Memperhatikan kualitas produk dan material interior yang ramah lingkungan (sustainable design)
Memperhaian dampak kesehatan (health issues)
Menggunakan tumbuhan/ tanaman untk menetralkan udara dan memproduksi O2 dan mengeluarkan gas carbon, khususnya pada desain interior healthcare.
System sanitasi yang baik.
Water conservation.
Desain untuk masa datang harus mempertimbangkan water conservation dan penggunaan daur ulang air (water recycling). Karena diketahui cadangan air yang semakin lama semakin menipis.
Think smart.
Saat ini desainer harus pintar (smart) dalam memilih atau menentukan produk- produk yang hendak digunakan. Misalnya untuk produk sanitair, dimana telah banyak diproduksi produk- produk yang mempertimbangkan segi water saving dan energy saving.
Energy conservation.
Sebaiknya mendesain dengan meminimalisasikan penggunaan energy. (Less energy)
Memanfaatkan cahaya alami semaksimal mungkin, merupakan salah satu cara untuk menyelamatkan penggunaan energy yang benar.
Perancangan Interior Preschool 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Memperhatikan berapa banyak sampah yang di produksi dalam setiap desain yang dikerjakan.
Desain interior yang tercipta diharapkan mempertimbangkan sustainable spaces, kebersihan dan segi higienis, eco friendly, dan proses system daur ulang.
Desain sesuai dengan iklim.
Desain mengangkat budaya local.
Desain dapat memberi efek psikologis yang baik bagi penggunany.
Desain aman untuk pengguna. Pada akhirna dalam green design tetap tidak dapat dipisahkan dengan perubahan global,
pegaruh teknologi, kesehatan dan kebersihan, efisiensi energy dan air. Dan sebagai seorang desainer interior, salah satu tugasnya adalah meyakinkan klien akan pentingnya penerapan green design. Pada perancangan ini tema green desain yang dipakai, green desain yang mempunyai teor teori diantaranya adalah :
Reduce berarti kita mengurangi penggunaan bahan- bahan yang bisa merusak lingkungan. Reduce juga berarti mengurangi belanja barang- barang yang tidak “ terlalu “ di butuhkan yang intinya adalah pengurangan kebutuhan.
Reuse sendiri berarti pemakaian kembali.
Recycle adalah mendaur ulang barang. Paling mudah adalah mendaur ulang sampah organic, sampai mendaur ulang kertas bekas untuk menjadi kertas kembali. Daur ulang secara besar- besaran belum menjadi kebiasaan di Indonesia. Tempat sampah yang membedakan antara sampah organic dan non- organic saja tidak berjalan lancer, sehingga akhirnya lebih banyak gerilyawan lingkungan yang melakukan daur ulang secara kreatif dan menularkannya pada banyak orang dibandingkan pemerintah.
Repair menjadikan 3R menjadi 4R.Repair memang banyak dilupakan oleh banyak orang, dan ini sebenarnya adalah hal yang terpenting di Indonesia. Repair adalah usaha perbaikan demi lingkungan. Contoh memperbaiki barang- barang yang rusak agar dapat digunakan kembali. Banyak sekali hal yang bisa dilakukan dari repair ini sendiri dan sangat diperlukan di Indonesia. Yang terpenting adalah Perancangan Interior Preschool 54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 kreatifitas dan kemauan karena tanpa keinginan yang kuat, membuang sampah di jalan pun menjadi mudah. Tetapi jika sudah membiasakan diri dengan hidup yang menghargai lingkungan, maka dengan mudah dapat menahan diri. Dan pada preschool ini, ruangan- ruangan pada bangunan ini memiliki suasana Colour Full dalam artian yang Colour Full sendiri dikenal sebagai gaya atau style modern yang berkonsep dengan gaya hidup manusia jaman sekarang, yang ingin hidup serba praktis, dan fungsional. Sehingga konsep modern Colour Full ini sangat cocok dan melekat pada karakter anak yang akan mempengaruhi secara psikologis, untuk diterapkan pada konsep interior dapat memberikan kesan nyaman, ceria yang dapat dinikmati oleh pengunjung. Konsep modern Colour Full yang unik dengan pemakaian warna cerah dan warna pastel. Desain dengan bentuk lengkungan, tidak terlalu tegas dan preschool terkesan ceria. Warna yang dipakai cenderung warna colourful soft, tidak terlalu gelap dan yang akan mengesankan karakter atau suasana tenang, ceria. sangat cocok untuk anak-anak karena dapat merangsang otak anak itu sendiri. Oleh karena itu tema yang digunakan pada preschool ini adalah green with colur full. 2.3.2.2. Green Building Category Dan pada preschool ini mempunyai tema green design yang penerapan pada setiap ruangannya bertema green yang tidak hanya pada furniture- furniturenya namun juga pada konsep preschool ini yang pada setiap kelasnyua menggunakan nama- nama hewan atau tumbuhan yang ada di sekitar hutan atau taman, sehingga anak- anak dapat lebih mengenal flora dan fauna lebih dalam lagi namun tettap berunsur ceria dengan penerapan pada warna- warna cerah yang di pakai pada preschool ini. Green building dalam pembangunannya menekankan pada peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material untuk bahan bangunan, mulai dari desain, proses pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan. Bagi arsitek, merancang bangunan ramah lingkungan sesungguhnya adalah sebuah proses. Tujuannya bukan membuat bangunan yang sempurna, melainkan menciptakan bangunan yang lebih baik. Pendekatan umum yang digambarkan melalui beberapa langkah tersebut diatas, Perancangan Interior Preschool 55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 oleh Prof. Jong-jin Kim cs dari College of Architecture and Urban Planning University of Michigan, dikemas menjadi prinsip-prinsip perancangan bersinambungan (sustainable design) dalam konteks rancangan arsitektur yang ramah lingkungan. Prinsip-prinsip ini meliputi: - Penghematan sumber daya alam (economy of resources), yang memperhatikan aspek pengurangan, pemakaian kembali dan pemakaian ulang berbagai bahan alam yang digunakan pada bangunan. Beberapa masalah utama yang diperhatikan disini meliputi antara lain masalah penghematan penggunaan energi, konservasi air dan penggunaan material bangunan. Dengan melakukan penghematan ini arsitek akan mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan (non renewable resources) baik pada masa pembangunan maupun selama bangunan beroperasi. - Daur hidup (life cycle design), yaitu metodologi untuk menganalisa proses membangun dan dampaknya terhadap lingkungan. Proses membangun yang dimaksud meliputi seluruh tahapan sejak tahap sebelum membangun (pre-building phase), selama membangun (building phase) sampai bangunan difungsikan (post building phase). Model konvensional dari sebuah daur hidup bangunan adalah design – construction – operation – demolition. Pada prinsip ini dimasukkan pendekatan yang mengenali adanya konsekuensi/dampak terhadap lingkungan pada setiap proses dalam model daur hidup itu. Pendekatan ini pada dasarnya adalah untuk mengurangi dampak negatif dan menambah umur hidup material bangunan. Sebuah material bangunan yang habis masa pakainya akan dapat berubah bentuk sebagai material baru, dan dengan demikian akan selalu dapat dipakai ulang. - Rancangan yang manusiawi (humane design), yaitu prinsip yang fokus terhadap interaksi antara manusia dengan lingkungan. Prinsip ini berkaitan dengan adaptasi rancangan terhadap kondisi alam, urban design dan perencanaan tapak, serta tingkat kenyamanan bangunan yang akan dicapai. Dua prinsip pertama berkaitan dengan hal efisiensi dan konservasi, sementara prinsip yang ketiga ini berkaitan dengan keharmonisan hidup semua konstituen ekosistem: elemen non organik, organisme hidup dan manusia. Prinsip ini tampaknya tumbuh dari filosofi pemikiran untuk menghargai keberadaan seluruh benda dan mahluk hidup di muka bumi.
Perancangan Interior Preschool 56 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.44. Green Building 7 Tahapan yang harus diperhatikan sebelum membangun green building.
Gambar 2.45. 7 Tahapan dalam Membangun Green Building Why Build Green? In the United States, buildings account for: 39 % total penggunaan energi 12 % total konsumsi air 68 % total konsumsi listrik 38 % emisi karbon dioksida Gambar 2.46.Green Building Account
Perancangan Interior Preschool 57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Environmental benefits
Mempertahankan ekosistem
Meningkatkan kualitas air dan udara
Mengurangi limbah
Melindungi sumber daya alam
Economic benefits
Mengurangi biaya operasional
Menciptakan,memperluas market pasar dan pelayanan green product
Meningkatkan produktivitas pengguna
Mengoptimalkan perputaran ekonomi
Social benefits
Memberika suasana yang nyaman dan sehat
meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan
Memiliki kualitas estetika yang tinggi
meminimalkan permasalahan infrastruktur lokal 2.3.2.3. Material Ramah Lingkungan Material ramah lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut : a. Tidak beracun, sebelum maupun sesudah diguakan. b. Dalam proses pembuatannya tidak memproduksi zat- zat berbahaya bagi lingkingan. c. Dapat menghubungkan kita dengan alam, dalam arti kita semakin dekat dengan alam dari material tersebut ( misalnya : bata yang mengingatkan kita pada tanah dan kayu pada pepohonan) d. Bisa di dapatkan dengan mudah dan dekat (tidak memerlukan ongkos atau proses memindahkan yang besar, karena dapat menghemat energy BBM untuk memindahkan material terebut ke lokasi pembangunan) Perancangan Interior Preschool 58 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 e. Bahan material yang di dapat terurai dengan mudah secara alami. Beberapa material yang dapat digunakan : a.
Lantai
Resilent flooring
Linoleum
Rubber
Cork
Vinnil products
Teraso, keramik dan monogranito
Karpet, lebih bijaksana memakai karpet tile dibandingkan karpet rol
Gambar 2.47. Image Material lantai ramah lingkungan. b.
Dinding
Papan gypsum (9, 12, 15 mm)
Wallpaper
Waterbase ink
Reycle contain
Ecofriendly wallcovering
Antimicrobial agent
Cat (water base, anti bacterial, low to zero VOC, no odro, washable finnish)
Perancangan Interior Preschool 59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.48. Image material dinding ramah lingkungan c.
Plafond
Ceiling tile, acustic ceiling (low VOC, recycle paper, formaldehydre free, efficient reflec light, reduce energy concumtion) d.
Wood and mildwork
Medium density fiberboard (MDF)
Partikel board
Agriboard (agricultural based produck, wheatboard atraboard )
Primeboard (renewable agricultural fiber, wheat sunflower)
Venner e.
Fabric
Recycle content (polyester)- eco intelligent polyester fabric
Water & stain repellent
Anti bacteria, fire resistant
Green sertificate
Flame resistence
Biodegradable
Renewable material
Cotton, wood, bio base fiber corn – tanaman jagung
Vinyl upholstery
Perancangan Interior Preschool 60 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.49. Image fabric ramah lingkungan 2.3.2.4. Standart Green Furniture Beberapa standart baku yang diterapkan pada bahan baku Green Product : 1.
Kayu (wood), Produk yang dibuat dengan menggunakan kayu padat (solid wood) dan kayu bersetifikasi (certificate wood) yang di peroleh dari sumber/ negara yang mengikuti aturan kehutanan berkelanjutan (sustainable forestry), jika dimungkinkan sisa bahan baku produk (waste produk) dapat di daur ulang dan dimanfaatkan kembali.
2.
Lem (glue), lem yang digunakan bahannya berbasis air (water- based), bukan lem kayu formaldehyde.
3.
Pengerjaan akhir kayu (wood finishes) adalah : (a). Tidak menggunakan polyurethane melainkan menggunakan bahan berbasis air. (b). Pigmentasi natural (natural pigmentis)
4. Konstruksi Upholstery (upholstery construction) adalah meliputi : (a). Penggunaan benang natural/ organic. (b). Penggunaan natural latex, tidak di perbolehkan menggunakan polyurethane. (c). Penggunaan cotion flannel organic. 5. Tekstile (textile), meliputi : (a).semua serat alami seperti serat tanaman pisang abaca, kapas.
Perancangan Interior Preschool 61 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 (b). Pewarnaan tekstilenya menggunakan bahan dari tumbuh- tumbuhan. (c). Excess materials: bahan tambahan hanya digunakan untuk asesories dan disimak. (d). Hanya diperbolehkan menggunakan kulit yang sudah diwarnai oleh bahan alami/ tumbuh- tumbuhan dan tidak menggunakan bahan yang terbuat dari logam berat. 2.3.2.5. Penerapan Tema Pada Perancangan Untuk preschool ini prioritas pertama adalah ruang untuk anak, baik dari segi ukuran maupun bentuk. Ruangan yang selapang mungkin, akan tetapi di rancang untuk skala fisik anak usia dini. Setiap ruangan dirancang dengan mempertimbangkan pengalaman anak saat belajar, bermain maupun bergaul. Misalnya, pada tinggi mata anak- anak kecil saat berdiri maupun duduk, terdapat pandangan jendela ataupun pintu terbuka, biasanya pada suatu taman yang hijau dan asri. Ruangan yang disediakan adalah ruangan yang alami untuk anak- anak. Sinar matahari cukup menerangi kelas- kelas sehingga tidak perlu sering dibantu dengan lampu listrik. Kualitas pencahayaan di dalam kelas menjadi sangat menyenangkan, terang cerah tapi tidak silau, agar dapat menikmati ventilasi silang. Desain yang demikian sangat bermanfaat karena biasanya cukup sejukapalagi pada pagi hari, kels tidak perlu menghidupkan AC, hanya perlu kipas angin atau hanya perlu membuka jendela kelas agar udara( angina) dapat berhembus kedalam kelas. Selain lebih hemat listrik dan akrab lingkungan, maka hal itu akan lebih sehat untuk anak- anak. Di Jakarta yang cendrung panas, ruang belajar yang cukup nyaman tanpa Ac justru merupakan suatu kemewahan. Aplikasi green design tersebut pada furniture adalah penggunaan bahan- bahan furniture yang eco- friendly. Begitu pula dengan dengan finishing elemen- elemen interior yang lain, digunakan juga bahan- bahan yang eco- friendly. Namun layaknya preschool, ruangan- ruangan pada bangunan ini memiliki juga tema colour full dalam artian dapat membangkitkan rasa kreatif, keceriaan dan dapat membuat anak merasa bahagia (menyenangkan dan tidak membosankan untk anak- anak).
Perancangan Interior Preschool 62 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Tema colour full ini di hadirkan dalam permainan warna dan bentuk yang dinamis, material- material yang digunakan merupakan material eco- fendly. 2.4. Teori Gabungan Fisik Ruang 2.4.1.
Sirkulasi
Pada bangunan public, sirkulasi menjadi salah satu factor terpenting, keberadaan setiap orang juga harus jelas letak dan funsinya. Permainan plafond dan lantai misalnya, bisa membantu pemakai ruangan tersebut pada suatu arah dan hal ini sangat bermanfaat sekali untuk perancangan interior pada bangunan public. Sirkulasi ruang mengarahkan atau membimbing perjalanan pengguna ruang-ruang pada suatu bangunan. Suatu pola sirkulasi memberikan suatu arahan perjalanan, yang berupa lorong atau koridor, yang menghubungkan antar ruang yang satu dengan ruang yang lainnya. Pengarahan atau pembimbingan jalan dapat diperkuat dengan peletakan pintu-pintu, permainan lantai, permainan langit-iangit, permainan dinding, lampu-lampu / penyinaran, gambar-gambar atau lukisan-lukisan warna dan benda-benda di dalam ruang 19
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merancangsirkulasi ruang, seperti yang tertulis pada buku Desain Interior karya Pamudji Suptandar (1999, h. 119), yaitu: 1). Kegiatan manusia sebagian besar dilakukan di dalam ruang maka faktor yang sangat penting adalah perancangan sirkulasi yang terjadi dalam ruang tersebut. 2). Fungsi
ruang
ditentukan
oleh
kegiatan
manusia
yang
terjadi didalamnya
mempengaruhi dimensi ruang, organisasi ruang, ukuran sirkulasi, letak serta bukaan jendela dan pintu-pintu. 3). Dimensi ruang dalam selain ditentukan oleh aktivitas manusia juga dipengaruhi skala dan proporsi manusia itu sendiri. 4). Modul perancangan ruang dan bangunan merupakan faktor utama dimana faktorfaktor yang mempengaruhi modul tersebut adalah bahan-bahan bangunan dan teknik pelakanaan. 19
Sumber: Pamudji Suptandar, 1999, h. 114
Perancangan Interior Preschool 63 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 5). Pencapaian ruang ke ruang hendaknya diberi identitas yang jelas dimana hal ini berhubungan erat dengan istem organisasi ruang. Dalam perencanaan sirkulasi ada beberapa bentuk dari lorong dengan metode perencanaannya yaitu mengikuti polapola sirkulasi antar ruang. Bentuk-bentuk pola sirkulasi tersebut yaitu: Nama Pola Sirkulasi
Gambar
Keterangan
Linier
a. Jalan lurus
Semua jalan adalah linier. Jalan
b. Jalan melengkung
yang
lurus
menjadi
dapat unsur
pengorganisir yang utama c. Memotong jalan
untuk satu deretan ruangruang.
Jalan
melengkung dari d. Bercabang cabang
dapat
atau
terdiri
segmen-segmen,
memotong
jalan
lain,
bercabang-cabang
dan
membentuk kisaran/loop. e. Membentuk loop
Radial
Bentuk
radial
jalan yang dari
memiliki
berkembang
atau berhenti pada
sebuah pusat. Spiral
Pola bentuk spiral adalah suatu jalan yang menerus yang berasal dari satu titik pusat,berputar mengelilinginya
dengan
jarak yang dapat berubah. Perancangan Interior Preschool 64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 Grid
Bentuk grid terdiri dari jalan-jalan
sejajar
yang
saling berpotongan
pada
jarak
yang sama
dan
menciptakan bujursangkar atau kawasan-kawasan segi empat. Network
Suatu bentuk jalan yang terdiri dari beberapa jalan yang menghubungkan titiktitik tertentu didalam ruang.
Komposit/ campuran
Suatu kombinasi alur jalanjalan linier, radial, grid dan network.Untuk menghindari orientasi yang membingungkan,
suatu
susunan hirarkis diantara jalur-jalur jalan bisa dicapai dengan membedakan skala, bentuk dan panjangnya. Tabel. 2.6. Pola Sirkulasi (Sumber: Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya, 1999, h. 271) 2.4.2. Pemilihan Furniture Berikut ini beberapa material yang dapat digunakan pada sebuah bangunan: -
Kayu
: kesan hangat dan lunak, membutuhkan perawatan yang khusus,
langgeng. -
Alumunium
: finishing bervariasi, pilihan warna sesuai dengan catnya, ringan,
perawatan mudah. Perancangan Interior Preschool 65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014 -
Stainless steel
: perawatan mudah, mahal, tahan lama, efek ringan, cocok untuk
pemanasan dikota besar. -
Batu alam termasuk granit, marmer : mahal, biaya perawatan mudah, langgeng kesan padat.
-
Kaca transparant : memeperlihatkan aktivitas dalam ruang, produk di etalase tak terlindungi dari sinar matahari, bahan terbaik unutk menunjukan produk dietalse.
2.4.3. Element interior a. Lantai Penutup lantai dapat memberikan kesan ketika digunakan dalam sebuah ruangan, berikut ini berbagai macam penutup lantai dengan karakteristik yang di timbulkan. - Parket : mempunyai pola alamiah - Marmer : mengkilap, tipis, perawatannya mudh, penampilanya menarik. - Teraso : biji keramik yang di olah dengan semen, mahal namun tahan lama, cocok untuk jalan sirkulasi. - Granit : tipis, tidak tahan lama mnamun penampilannya menarik, cock untuk area sirkulasi yang padat. - Keramik : pilihan warna banyak, natural, cocok untuk penutup lantai utama dan area sirkulasi. - Karpet : murah, tahan lama, pilihan warna banyak, lunak. - Vinil : permukaannya berteksture, pilihan warna banyak, perawatan mudah, pemasangannya cukup di lem, cock untuk area sirkulasi tinggi. b. Dinding Untuk membagi ruangan pada sebuah bangunan digunakan tiga macam dinding, yaitu : - Dinding permanen : dinding yang memiliki structure atau kolom. - Partisi yang terdiri dari lantai sampai plafon. Berfungsi untuk membagi aea service dan area prifat Untuk membentuk ruang prifat - Partisi freestanding
Perancangan Interior Preschool 66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Berfungsi untuk membagi dan memisahkan dua ruang tanpa membatasi view (pandangan) pengunjung.
Mudah dipindahkan
c. Plafon Menurut penggunaan material, plafon dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : - Accountical ceiling : berfungsi sebagai isolator suara dan mengurangi tingkat kebisingan suara. - Luminous ceiling : berfungsi untuk memindahkan cahaya dan memberi efek cahaya khusus pada ruangan. - Baffle ceiling : berfungsi untuk meredam suara dan memberikan suasana tertentu pada ruangan. 2.5.
Study Tata Ruang Dalam sebuah bangunan memerlukan penataan di dalam penggunaannya harus sesuai dengan fungsi serta memenuhi persyaratan kesehatan. Organisasi ruang Ada beberapa jenis organisasi yang penentuannya tergantung pada tuntutan program bangunan, pengelompokan fungsi ruang, hirarki ruang, kebutuhan pencapaian, pencahayaan dan arah pandang dengan memperhatikan factor- factor sebagai berikut : 1. Organisasi ruang terpusat Sebuah ruang besar dan dominant sebagai pusat ruang disekitarnya. Ruangan sekitar mempunyai bentuk, ukuran dan fungsi yang sama Ruang sekitar berada satu dengan yang lainnya, baik bentuk, ukuran maupun fungsinya.
Perancangan Interior Preschool 67 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.50. Organisasi Ruang Terpusat
2. Organisasi ruang linier Merupakan deretan ruang- ruang Masing- masing dihubungkan dengan ruang yang sifatnya memanjang Masing- masing ruang berhubungan secara langsung Ruang mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda, tetapi yang berfungsi penting diletakkan pada deretan ruang.
Gambar 2.51. Organisasi Ruang Linear
3. Organisasi ruang radikal Kombinasi dari organisasi yang terpusat dan linear Organisasi terpusat mengarah kedalam sedangkan organisasi radikal mengarah keluar Lengan radikal dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya, tergantung pada kebutuhan dan fungsi ruang.
Perancangan Interior Preschool 68 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.52. Organisasi Ruang Radikal
4. Organisasi secara mengelompok Organisasi ini merupakan pengulangan bentuk fungsi yang sama, tetapi komposisi dari ruang- ruang yang berbeda ukuran, bentuk dan fungsi.
Gambar 2.53. Organisasi Ruang Mengelompok 5. Organisasi ruang secaa grid Terdiri dari beberapa ruang yang posisi ruangnya tersusun dengan pola grid Organisai ruang membentuk hubungan antar ruang dari seluruh fungsi posisi dan sirkulasi Penggunaan ruang yang disusun secara grid banyak kita jumpai pada interior ruang perkantoran yang terdiri dari banyak divisi- divisi atau bagian- bagian untuk karyawan yang menduduki jabatan.
Perancangan Interior Preschool 69 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Desain Interior – Universitas Mercu Buana 2014
Gambar 2.54. Organisasi Ruang Grid
Perancangan Interior Preschool 70 http://digilib.mercubuana.ac.id/