BAB II TINJAUAN DATA 2.1 Tinjauan Data Umum 2.1.1 Tinjauan Umum Bandar Udara 2.1.1.1 Sejarah dan Perkembangan Bandar Udara secara umum Pesawat terbang bermesin dan ber-pengendali pertama kali diterbangkan oleh Wright bersaudara yang menggunakan pesawat hasil rancangan sendiri pada tanggal 17 Desember 1903 di dekat Kitty Hawk, Carolina Utara, Amerika Serikat. Setelah itu pesawat terbang mengalami modifikasi baik pada rancang bangun, bentuk, dan mesinnya untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara.
Gambar 2.1 Penerbangan Pesawat Terbang Pertama Sumber: Wikipedia, 23 September 2008
Pada masa awal penerbangan, bandara hanyalah sebuah tanah lapang berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin. Di masa perang dunia I, bandara mulai dibangun permanen seiring meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti sekarang. Setelah perang usai, bandara mulai ditambahkan fasilitas komersial untuk melayani penumpang. Hingga saat ini, bandara bukan hanya tempat untuk naik dan turun pesawat, dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti toko-toko, restoran, pusat kebugaran, dan butik- butik ternama.
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.1.2 Pengertian Bandar Udara Bandar udara adalah lapangan terbang yang dipergunakan untuk mendarat dan lepas landas pesawat udara, naik turun penumpang, dan bongkar muat kargo atau pos, serta dilengkapi dengan fasilitas keselamatan penerbangan dan sebagai tempat perpindahan antar moda transportasi. Adapun pengertian Bandar udara menurut beberapa sumber adalah sebagai berikut : 1.
Menurut
W.J.S
Poerwadarminta,
(Kamus
Umum
Bahasa
Indonesia, 1991), Bandar Udara adalah daerah tertentu di daratan maupun di daerah perairan termasuk bangunan, instansi dan perlengkapan yang diperuntukkan bagi seluruh maupun sebagian keberangkatan dan kedatangan serta gerakan udara dipermukaan bumi. 2.
Menurut Wikipedia, Pelabuhan udara, bandar udara atau bandara (airport) merupakan suatu fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat. Bandara yang paling sederhana minimal memiliki landas pacu,namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi penggunanya.
3.
Menurut International Civil Aviation Organization, bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan, instalasi, dan peralatan) yang diperuntukan, baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
4.
Menurut PT (Persero) Angkasa Pura, bandar udara adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk masyarakat.
5.
Bandara adalah suatu daerah yang unik pada saat ini. Pertumbuhannya yang sangat pesat sejalan dengan semakin
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
terbukanya perdagangan bebas. Daerah perdagangan bebas bandara
mempunyai
manfaat
seperti
tempat
bertemunya
bermacam ras, suku, bangsa serta gender sehingga terjadi interaksi budaya yang membantu mendorong masyarakat untuk menjadi semakin membuka diri dalam menerima segala macam bentuk kontak budaya dengan dunia luar. Besar kemungkinan budaya yang masuk berbeda dengan budaya yang dianut masyarakat setempat. Hal ini menjadikan bandara menjadi suatu tempat pertemuan budaya (cultural meeting point) yang semakin lama semakin padat dan rumit akan pengunjung yang lalu-lalang dengan berbagai maksud dan tujuan kedatangan maupun kepergiannya. Kendati demikian, bandara itu sendiri sangat terbatas kemampuannya (Albers, Koch dkk., 2005).
Secara luas termasuk dalam pengertian Bandar udara (aerodrome) adalah heliport (tempat atau struktur yang digunakan untuk lepas landas, mendarat dan pergerakan darat helicopter), Penyelenggara Bandar udara, antara lain adalah badab usaha kebandarudaraan (PT. Angkasa Pura I II ), Ditjen Perhubungan Udara (Unit Pelaksana Teknis Ditjen Perhubungan Udara), Pemerintah Daerah Propinsi dan Kabupaten/ kota, serta Badan Hukum Indonesia.
2.1.1.3 Fungsi Bandar Udara Fungsi Bandar udara adalah adalah merupakan tempat lepas landas, mendarat pesawat udara, dan pergerakan di darat pesawat udara. Disamping itu Bandar udara merupakan simpul dari system transportasi udara. Perencanaan, pembangunan dan pengoperasian suatu Bandar udara harus memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan yang secara internasional tercantum dalam annex 14 convention on international civil aviation (Vol I : Aerodrome dan Vol
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
: II : Ketentuan ini diadopsi dalam ketentuan nasional berupa keputusan menteri perhubungan no. 47 thn 2002 tentang sertifikasi operasi Bandar udara dan keputusan direktur jendral perhubungan udara terkait lainnya. Pengoperasian Bandar udara sesuai ketentuan keselamatan penerbangan
dimaksudkan
untuk
menjamin
keselamatan
pengoperasian pesawat udara. Berkaitan dengan hal tersebut, penyelenggara Bandar udara mempunyai kewajiban, sesuai ketentuan dalam CASR (Civil Aviation Safety Regulation) 139 : Aerodrome, yaitu: 1.
Memenuhi standar dan ketentuan terkait pengoperasian Bandar udara,
termasuk
arahan
ditjen
perhubungan
udara
yang
disampaikan secara tertulis. 2.
Memperkerjakan personil pengoperasian Bandar udara yang memiliki kualifikasi/ kompetensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dalam jumlah yang memadai.
3.
Menjamin Bandar udara (aerodrome) dioperasikan dan dipelihara dengan tingkat perhatian sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4.
Mengoperasikan dan memelihara Bandar udar sesuai dengan prosedur yang terdapat dalam Aerodrome Manual. Bandara
perlengkapan
berfungsi
sebagai
suatu
tempat
dengan
segala
beserta gedungnya, dipakai untuk pemberangkatan,
pendaratan dan pelayanan bagi pesawat terbang dengan segala muatannya, berupa penumpang dan barang. Artinya, bandara merupakan tempat perpindahan dari sub sistem angkutan udara ke udara, udara ke darat atau udara ke air. Dewasa ini fungsi bandar udara telah banyak bergeser dibeberapa belahan dunia. Pergeseran dimaksud adalah pengelolaan bandar udara yang semula berfungsi sebagai tempat tujuan (destination airport) berubah atau bertambah
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
menjadi tempat transit (transit
airport) yang sekaligus merupakan
kawasan bisnis (aerometropolitan). Pentingnya pengembangan sektor transportasi udara : 1.
Merupakan
urat
nadi
Pembangunan
Nasioanal
untuk
melancarakan arus manusia barang maupu informasi sebagai penunjang tercapainya. 2.
pengalokasian sumber-sumber perekonomian secara optimal untuk itu jasa transportasi harus cukup tersedia secara merata dan terjangkau daya beli masyarakat.
3.
Mempercepat arus lalu lintas penumpang, kargo servis.
2.1.1.4 Fasilitas Bandar Udara Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah: Sisi Udara (Air Side) 1.
Runway atau landas pacu Runway adalah landas pacu atau jalan yang digunakan untuk penerbangan atau pendaratan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter. Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Bandara Internasional terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
2.
Apron Apron adalah tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building, Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
Air Traffic Controller Air Traffic Controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
4.
Air rescue service Adalah unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadam kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
5.
fuel service fuel service adalah fasilitas untuk mengisi bahan bakar avtur.
Sisi Darat (Land Side) 1.
Terminal bandara Terminal
bandara atau concourse adalah
pusat
urusan
penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter check-in, (CIQ, Custom Inmigration - Quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah. 2.
Curb Curb adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal.
3.
Parkir kendaraan Lahan yang dipergunakan sebagai parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi.
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.1.5 Tipe dan Kategori Bandara Udara Bandar udara secara umum dapat digolongkan ke dalam beberapa tipe menurut beberapa kriteria dari sarana dan prasarana yang dimiliki, antara lain: 1.
Berdasarkan
karakteristik
fisiknya,
bandar
udara
dapat
digolongkan menjadi seaplane bases (tempat pendaratan pesawat di atas air), Heliport (tempat pendaratan helikopter), stolport (tempat take-off dan landing dengan jarak yang pendek), dan bandar udara konvensional (pada umumnya). 2.
Berdasarkan pengelolaan dan penggunaannya, bandar udara dapat digolongkan menjadi dua, yaitu bandar udara umum yang dikelola oleh pemerintah untuk penggunaan secara umum maupun militer dan bandar udara swasta atau pribadi yang dikelola
dan
digunakan
untuk
kepentingan
pribadi
atau
perusahaan tertentu. 3.
Berdasarkan aktivitas rutinnya, bandar udara dapat digolongkan menurut jenis pesawat terbang yang beroperasi (enplanements), serta menurut karakteristik operasinya.
4.
Berdasarkan fasilitas yang tersedia, bandar udara digolongkan berdasarkan jumlah dan panjang landasan pacu yang dimiliki, fasilitas elektronika dan listrik penerbangan mencakup peralatan navigasi, kapasitas hangar, dan sebagainya.
5.
Berdasarkan tipe perjalanan yang dilayani, bandar udara dapat digolongkan menjadi bandar udara internasional, domestik, dan gabungan.
Klasifikasi airport atau bandara Menurut Horonjeff (1994) ditentukan oleh berat pesawat terbang hal ini penting untuk menentukan tebal perkerasan runway, taxiway dan apron, panjang runway lepas landas dan pendaratan pada suatu bandara. Bentang
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
sayap dan panjang badan pesawat mempengaruhi ukuran apron parkir, yang akan mempengaruhi susunan gedung-gedung terminal. Ukuran pesawat juga menentukan lebar runway, taxiway dan jarak antara keduanya, serta mempengaruhi jari-jari putar yang dibutuhkan pada kurva-kurva perkerasan. Kapasitas penumpang mempunyai pengaruh penting dalam menentukan fasilitas-fasilitas didalam dan yang berdekatan
dengan gedung-gedung terminal. Panjang runway
mempengaruhi sebagian besar daerah yang dibutuhkan di suatu bandara. Berdasarkan klasifikasi atau status bandara, menurut pelayanannya sesuai
dengan rute penerbangan dan peranan
pemerintah dapat dibedakan atas: 1.
Bandar Udara Domestik Merupakan sebuah bandar udara yang hanya menangani penerbangan domestik atau penerbangan di negara yang sama. Bandara domestik tidak memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi dan tidak mampu menangani penerbangan menuju atau dari bandara luar negeri.
2.
Bandar Udara Internasional Merupakan sebuah bandar udara yang dilengkapi dengan fasilitas bea cukai dan imigrasi untuk menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara lainnya. Bandara sejenis itu umumnya lebih besar, dan sering memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas untuk menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan internasional atau antar benua. Bandara internasional sering menangani penerbangan domestik (penerbangan yang terjadi di satu negara) juga penerbangan internasional. Di beberapa negara kecil kebanyakan bandar udara merupakan internasional, sehingga konsep suatu "bandara internasional" memiliki makna kecil. Di negara-negara tersebut, terdapat sebuah sub-kategori bandar udara internasional terbatas yang menangani penerbangan internasional, tetapi terbatas pada
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
tujuan jarak pendek (umumnya karena faktor geografi) atau campuran bandara sipil/militer. 3.
Bandar Udara Regional Merupakan sebuah bandar udara yang melayani lalu lintas di daerah geografi berpopulasi relatif kecil. Sebuah bandara regional umumnya tidak memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi untuk memproses lalu lintas antarnegara. Di Kanada bandara regional umumnya melayani penerbangan di Kanada dan beberapa penerbangan menuju Amerika Serikat. Beberapa bandar udara regional AS, diantaranya menyebut dirinya bandar udara internasional, memiliki fasilitas bea cukai dan imigrasi yang beroperasi bila diminta, tetapi kebanyakan melayani lalu lintas domestik.
Penentuan jenis bandar udara ini berdasarkan : 1.
Kebutuhan masa sekarang dan yang akan datang dari kota dan lingkungan sekitar bandar udara atau bahkan lingkup suatu negara tehadap luas jangkauan jalur penerbangan.
2.
Kebutuhan politis yang disyaratkan misalnya sebuah bandara udara
internasional untuk sebuah ibukota negara dan sebuah
bandara udara domestik untuk ibukota propinsi atau sesuai pertimbangan politis lainnya.
2.1.1.6 Aktifitas Bandar Udara Bandara merupakan penghubung antara transportasi daratan dan udara yang secara umum bandara mempunyai fungsi sebagai : 1.
Tempat keberangkatan dan kedatangan penumpang pesawat
2.
Untuk bokar/muat barang atau naik/turun penumpang
3.
Tempat perpindahan (interchange) antar transit
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Unsur-unsur pokok yang terkait di dalam angkutan udara antara lain : pesawat udara, terminal, en route (air way, navigation, meteorology approach control dan radio monitoring). Kegiatan yang menunjang unsur-unsur pokok itu antara lain : 1.
Kegiatan pelayanan penumpang dan barang secara operasional maupun administratif,
2.
Pelayanan bagi keamanan penerbangan pada waktu terbang, mendarat atau naik,
3.
Pelayanan pesawat terbang dalam hal teknis dan operasional, yang sesuai
dengan
hukum-hukum
internasional
maupun
domestik, menyangkut peranan pemerintah dalam transportasi udara. Sebelum melahirkan macam ruang yang dibutuhkan, tentu harus dianalisis pola pewadahannya sampai kegiatan yang ada di bandara. Macam kegiatan itu antara lain meliputi : 1.
Airlines (agen penerbangan, penjualan tiket, sampai administrasi dan operasional),
2.
pelayanan umum (kedatangan dan keberangkatan penumpang, transit, istirahat makan/minum), persewaan (penjualan suvenir, jasa, surat menyurat, perhubungan),
3.
pengelola bandara (pimpinan, kepala bagian, staf, dan pelaksana),
4.
prosessing penumpang (pengawasan atau kontrol),
5.
sirkulasi dan utilitas (untuk penumpang maupun petugas),
6.
cargo,
7.
pelayanan parkir, dan penunjang kegiatan (teknis dan jaga).
2.1.1.7 Konfigurasi Bandar Udara Konfigurasi bandar udara didefinisikan sebagai jumlah dan orientasi landasan pacu dan letak terminal relatif terhadap landasan pacu. Jumlah landasan pacu tergantung pada volume lalu lintas dan
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
orientasinya tergantung arah mata angin dan luas lahan yang tersedia untuk pengembangan Bandar udara. Letak bangunan terminal dengan landasan pacu sedemikian rupa sehingga memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melayani penumpang.3 Runway (Landas pacu) adalah jalur perkerasan yang dipergunakan oleh pesawat terbang untuk mendarat (landing) atau lepas landas (take off). Terdapat banyak konfigurasi runway, diantaranya : a.
Runway Sejajar Bentuk yang paling sederhana. Untuk kondisi VFR, kapasitas berkisar 45-100 operasi (flight/jam). Sedangkan bila kondisi IFR, kapasitasnya 40-50 flight/jam.
Gambar 2.2 single runway Sumber : ICAO, 1984
b.
Runway Dua jalur
Gambar 2.3 runway parallel Sumber : ICAO, 1984 3
Horonjeff, Robert. Konfigurasi Bandar Udara. 1983
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Suatu airport sering mempunyai 2 atau 4 paralel runways, jarang ada airport 3 paralel runways. Sedangkan yang punya lebih dari 4 paralel runway sampai sekarang belum ada. Disini runways yang terluar digunakan untuk landing dan runways yang di dalam digunakan untuk take-off. Sebaliknya jika landing memotong runway take-off maka tidak menimbulkan masalah. c.
Runway Bersilangan Penggunaan runway jenis ini karena pada daerah bandaranya tersebut sering terjadi adanya angin dari berbagai arah yang mempunyai kecepatan tinggi, dan juga disebapkan banyaknya arus lalu lintas udara sehingga perlu dibuat lebih dari satu runway. Penggunaan runway bersilangan sangat dipengaruhi oleh angin, sehingga ketika angin tidak terlalu kuat maka kedua runway akan dipakai secara optimal, tetapi hembusan angin yang kuat akan membuat salah satu sisi runway tidak akan digunakan.
Gambar 2.4 Intersecting ruway Sumber : ICAO, 1984
d.
Runway V terbuka. Runway V terbuka adalah dua runway yang arahnya divergent dan tidak saling berpotongan. Permasalahan pada desain runway V terbuka ini hampir sama dengan runway bersilangan dimana runway yang dipakai hanya satu jika angin bertiup keras.
21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.5 Non-intersecting runway Sumber : ICAO, 1984
e.
Taxiway Fungsi taxiway adalah memberikan jalan pada pesawat dari runway ke apron, dari apron ke runway dan apron ke hanggar. Pada bandar udara yang kegiatan penerbangannya ramai dan sibuk maka perlu dibuat one-taxiing (satu jurusan), agar bisa melayani kebutuhan sehingga kepergian pesawat bisa cepat.
f.
Apron tunggu Apron tunggu (holding apron), sering disebut apron rancang atau pemanasan (run-up atau warm-up). Apron tunggu harus diletakan dekat dengan ujung landasan pacu untuk dapat mengadakan pemeriksaan terakhir sebelum lepas landasan.
g.
Holding Bay Holding bay adalah apron yang relatif kecil yang ditempatkan pada suatu tempat yang mudah dicapai di bandar udara untuk parkir pesawat sementara.
2.1.1.8 Transportasi pada Bandar Udara Transportasi yang terdapat pada bandar udara : 1.
Fasilitas parkir mobil Termasuk parkir mobil jangka pendek dan panjang untuk mobil penumpang, pengunjung, mobil sewaan, angkutan umum dan taksi. 22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Jalan-jalan penunjang Yaitu jalan-jalan yang menuju pelataran terminal pelataran parkir juga jaringan jalan umum dan jalan bebas hambatan
3.
Fasilitas pejalan kaki Termasuk didalamnya terowongan jembatan dan peralatan mekanik penumpang/ pengunjung.
4.
Jalan lingkungan dan lajur kendaraan pemadam kebakaran Selain fasilitas di atas, pada bandar udara yang besar juga melibatkan pemakaian.
5.
Transportasi lantai dasar/ground transportation Fasilitas ini dapat untuk mengantarkan penumpang menuju daerah parkir kendaraan dan diletakkan dekat pintu masuk utama. Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan : 1. Parkir dan Jalur Akses 1) Daerah parkir kendaraan, memperhatikan :
Ruang untuk penanganan penumpang dan bagasi dan maskapai penerbangan
Ruang penanganan penumpang dan bagasi dari kendaraan pribadi
Ruang servis dan pengiriman barang
Ruang parkir kendaraan untuk pemakai jangka pendek sesuai keberangkatan atau kedatangan
Adanya jalur taksi dan fasilitas sewa kendaraan
Fasilitas kendaran maskapai untuk keperluan khusus
Daerah parkir untuk mengemudi pribadi
Daerah parkir umum
Daerah parkir dan jalur kendaraan roda dua
Pertimbangan lain yang harus diperhatikan :
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Parkir transportasi pegawai maskapai
Parkir staf
Parkir coach
Parkir kendaraan kargo
2) Jalur Akses, memperhatikan :
Kemungkinan pengembangan kawasan
Menghindari pertemuan akses jalur utama publik dengan runway dan taxiway
Menerapkan pola yang menghindari konflik antara runway dan taxiway
Menempatkan akses tambahan pada bagian tertentu
Kemampuan
jalur
mengakomodasikan
service
berbagai jenis dan tipe kendaraan
Dilengkapi pencahayaan yang tepat dan tidak menyilaukan
Dilengkapi
sistem
tanda
untuk
memberikan
keterangan arah 2.
Penerapan zoning jalur lalu lintas, untuk menghindari kongesti
3.
Akses kendaraan ke apron, dengan memperhatikan kemudahan pemeriksaan
4.
Garasi dan service kendaraan
5.
Jalur service Memiliki pemisahan khusus dengan kendaraan umum terutama jika memakai kendaraan pengangkut khusus bagasi dan barang kiriman yang berhubungan dengan terminal utama, daerah pemeliharaan, bangunan kargo dan lain-lain.
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.2
Tinjauan Umum Terminal 2.1.2.1 Pengertian Terminal Penumpang Terminal atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat check-in counter, imigrasi untuk bandara internasional, dan ruang tunggu serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Terminal adalah tempat pengurusan naik-turunnya penumpang dan bongkar muat bagasi dan kargo dari kendaraan transportasi (W.J.S Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, 1991) Suatu terminal bandar udara merupakan sebuah bangunan di bandar udara dimana
penumpang dapat
berpindah antara
transportasi darat dan fasilitas yang membolehkan mereka menaiki dan meninggalkan pesawat. Menurut Surat Keputusan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara no. SKEP.347/XII/1999 tentang standar rancang bangun dan/ rekayasa fasilitas dan peralatan Bandar Udara, dinyatakan bahwa Bangunan Terminal Penumpang adalah penghubung utama antara sistem transportasi darat dan sistem transportasi udara yang bertujuan untuk menampung kegitan-kegiatan transisiantara dari akses dari darat ke pesawat udara atau sebaliknya: pemrosesan penumpang datang, berangkat maupun transit dan transfer serta pemindahan penumpang dan bagasi dari/ dan ke pesawat udara. Terminal penumpang harus mampu menampung kegiatan operasional, administrasi dan komersial serta harus memenuhi persyaratan keamanan dan keselamatan operasional penerbangan, disamping persyaratan lain yang berkaitan dengan masalah bangunan.
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.2.2 Fungsi Terminal Terminal penumpang merupakan salah satu fasilitas pelayanan dalam suatu bandar udara, mempunyai fungsi sebagai berikut : 1.
Fungsi Operasional yaitu kegiatan pelayanan penumpang dan barang dari dan ke transportasi udara. Yang termasuk dalam fungsi operasional antara lain :
Pertukaran Moda yaitu perjalanan udara merupakan perjalanan kelanjutan dari berbagai moda, mencakup akses perjalanan darat dan perjalanan udara. Sehingga dalam rangka pertukaran moda tersebut penumpang melakukan pergerakan di kawasan terminal penumpang.
Pelayanan penumpang yaitu proses pelayanan penumpang pesawat udara antara lain: layanan tiket, pendaftaran penumpang
dan
bagasi,
memisahkan
bagasi
dari
penumpang dan kemudianmempertemukannya kembali. Fungsi ini terjadi dalam kawasan terminal penumpang.
Pertukaran tipe pergerakan yaitu proses perpindahan penumpang dan atau barang/ bagasi dari dan ke pesawat.
2.
Fungsi Komersil yaitu bagian ruang tertentu yang terdapat di dalam terminal penumpang dapat disewakan antara lain untuk : restoran, toko, ruang pamer, iklan, pos giro, telepon, bank dan asuransi, biro wisata dan lain-lain.
2.1.2.3 Jenis Terminal Terminal penumpang menurut jenisnya terdiri dari : 1.
Terminal penumpang umum, yaitu terminal penumpang yang menampung kegiatan-kegiatan operasional, komersial dan administrasi
bagi
pelayanan
penumpang,
baik
dengan
penerbangan berjadwal maupun tidak berjadwal.
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Terminal penumpang khusus yaitu terminal penumpang yang diperuntukan bagi penumpang umum dengan pelayanan khusus dan hanya dimanfaatkan pada waktu-waktu tertentu antara lain :
Terminal haji aitu terminal penumpang yang diperuntukan bagi kegiatan pelayanan jemaah haji dan barang bawaannya Dalam pemrosesan penumpang berangkat, maka pemeriksaan calon haji dan bagasi kabinnya sesuai dengan persyaratan keselamatan operasi penerbangan harus dilakukan pemeriksaan security oleh petugas di asrama/karantina haji, sedangkan pemeriksaan dokumen dilakukan oleh terminal penumpang.
Terminal
VIP
yaitu
terminal
penumpang
yang
diperuntukan bagi kegiatan pelayanan tertentu sebagai pejabat tinggi negara dan tamu negara. Pemeriksaan dilakukan seperti pemeriksaan pada penumpang umum. Perencanaan bangunan terminal VIP dapat terpisah atau menyatu dengan bangunan terminal penumpang umum.
Terminal TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yaitu terminal penumpang yang diperuntukan bagi kegiatan pelayanan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan barang bawaannya. Pemeriksaan
dilakukan
sepertipemeriksaan
pada
penumpang umum. Perencanaan bangunan terminal TKI dapat terpisah atau menyatu dengan bangunan terminal penumpang umum. Menurut kegiatannya daerah-daerah bangunan dapat dibagi dalam: 1.
Daerah Gedung Terminal Merupakan pusat dari segala kegiatan pengelolaan manusia, barang dan pesawat. Perlu diperhatikan hubungan-hubungan (langsung dan tidak langsung) antara kegiatan-kegiatan di
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
daerah bangunan lainnya. Di terminal penumpang terjadi transisi penumpang, bagasi, pos, barang, makanan, bahan bakar antara angkutan darat dan udara. 2.
Daerah Penerbangan Umum dan Lokal (Commercial fixed base operations areas). Untuk kegiatan jual beli dan sewa pesawat ringan, parkir, perawatan dan perbaikan, charter, penyemprotan, helicopter, pendidikan, dsb. Hubungan dengan kegiatan lain di pelabuhan udara perlu dipertimbangkan dalam perencanaan daerah bangunan lapangan terbang.
3.
Daerah Hangar Untuk persiapan-persiapan pesawatnya:
Daereah dekat tempat bongkar muat pesawat untuk peralatan dan bahan ringan pelayanan pesawat
Daerah dekat parkir apron pesawat untuk perawatan diantara jadwal terbangnya.
4.
Daerah Cargo Luasnya tergantung dari sistem pengelolaan dan banyaknya muatan yang ditangani supaya bisa berjalan efisien. Bisa menyatu dengan gedung terminal dan bisa mencakup pos, daerah pengelolaan pos dan kiriman barang ringan (paket pos) bisa direncanakan dekat daerah kargo atau dekat / menjadi satu dengan daerah gedung terminal penumpang sesuai intensitas kegiatan pos.
5.
Daerah Parkir Pesawat (Parking Apron) Untuk perawatan yang perlu waktu di tanah agak lama. Sebaiknya disediakan parking apron terpisah untuk pesawatpesawat type executive general aviation.
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
6.
Daerah Khusus Untuk peralatan yang akan dipakai dalam keadaan darurat yang harus bisa mencapai langsung semua daerah sekeliling lapangan udara. Demikian juga diperlukan daerah khusus untuk peralatan yang akan dipakai untuk perawatan umum pelabuhan udara.
2.1.2.4 Bentuk Terminal Dibagi menjadi empat tipe, yaitu : 1.
Bentuk pier (jari) Sebuah rancangan yang berbentuk bangunan panjang dan sempit dengan pesawat yang diparkir di kedua sisi. Salah satunya terhubung dengan area tiket dan pengklaiman bagasi. Pier memberikan kapasitas pesawat yang tinggi dan bentuknya yang sederhana, tetapi sering menghasilkan jarak yang jauh dari counter pendaftaran ke gerbang.
2.
Bentuk satellite (satelit) Merupakan sebuah bangunan yang dihubungkan dari bangunan bandaralain, sehingga pesawat dapat parkir di sekitar jangkauannya. Bandara pertama yang menggunakan terminal satelit adalah Bandar Udara London Gatwick.
3.
Bentuk Linear Sisi positifnya adalah jarak jangkauan penumpang ke terminal relatif lebih pendek. Tidak membutuhkan waktu lama. Koridor tidak terlalu lebar sehingga cahaya matahari bisa mencapai kedalaman ruang dan sirkulasi udara lebih lancar. Sistem ini memungkinkan pengembangan lebih lanjut dengan sistem pier, satelite, multiple island pier dan hybrid.
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.2.5 Sistem Terminal Merupakan penghubung utama antara jalan masuk darat dengan pesawat, yang bertujuan untuk memberikan daerah pertemuan antara penumpang cara jalan masuk bandara. Sistem terminal ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu : 1.
daerah pertemuan yaitu jalan masuk di mana penumpang berpindah dari cara perjalanan
pada
jalan
masuk
ke
bagian
pemrosesan
penumpang, sirkulasi, parkir, dan naik – turunnya penumpang di pelataran. 2.
bagian pemrosesan yaitu tempat penumpang diproses dalam persiapan untuk memulai atau mengakhiri suatu perjalanan udara. Kegiatan utamanya adalah : penjualan tiket, lapor masuk bagasi, pengambilan bagasi, pemesanan tempat duduk, pelayanan pengawasan federal dan keamanan.
3.
pertemuan dengan pesawat yaitu di mana penumpang berpindah dari bagian pemrosesan ke
pesawat,
pemindahan
muatan
serta
naik-turunnya
penumpang dan barang dari dan ke pesawat.
2.1.2.6 Klasifikasi Terminal Udara Terminal udara dikelompokan menjadi tiga, yaitu : 1.
terminal udara khusus Melayani pesawat terbang dengan jadwal penerbangan tetap dan menempuh rute tertentu dengan area terbang nasional, regional, dan internasional.
2.
Terminal udara khusus
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Melayani segala type pesawat kecuali yang mempunyai jadwal penerbangan tetap, pemakai terminal adalah pesawat pribadi dan yang disewakan, pesawat terbang yang digunakan untuk pemotretan udara. 3.
Terminal udara militer Melayani pesawat-pesawat yang dimiliki angkatan bersenjata, secara keseluruhan terminal udara dikelola oleruhan terminal udara dikelola oleh pihak militer.
2.1.2.7 Fasilitas Terminal Udara Internasional Fasilitas-fasilitas terminal udara internasional terbagi menjadi : 1.
Fasilitas air-side
Runway (landas pacu)
Taxiway
Bagian yang menghubungkan landas pacu dengan apron di mana pesawat akan diparkir, yang terdiri dari : Apron, holding apron, helipad, hanggar dan fasilitas perawatan.
2.
Fasilitas Landside
Bangunan terminal penumpang baik yang normal maupun yang CIP dan VIP.
Bangunan terminal barang dan administrasi.
Bangunan apron equipment shelter dengan fasilitas fire fighting station and power station
Jaringan jalan dan parkir kendaraan
3.
Fasilitas rescue ad fire fighting dan pemasok bahan bakar
4.
Fasilitas pemasok Tenaga Listrik
5.
Fasilitas Peralatan Mekanikal dan Elektronika
6.
Utilitas Bandara
7.
Peralatan Navigasi 31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.2.8 Sirkulasi pada Terminal Airport dibagi menjadi 2 elemen : Airside dan Landside. Esensi dari area terminal adalah penghubung antara sistem akses darat (ground access system) dengan pesawat. Dalam bangunan terminal, terjadi proses persiapan penumpang untuk terbang, yang baru mendarat, dan yang hanya transit dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan udara lainnya via airport tersebut. Pada bangunan terminal ini merupakan bagian utama dari pemrosesan penumpang, baik untuk penumpang keberangkatan mauupun penumpang kedatangan. Dalam terminal terdapat pembagian sirkulasi antara penumpang dan bagasi. Pada bagian landside terdiri dari area parkir kendaraan dan bangunan terminal, sedangkan untuk bagian airside terdiri dari bagian apron, holding way, taxi pad, run way, dan enroute airspace. Enroute Airspace Terminal Airspace Runway
Holding pad
Exit taxiway
Taxiway Apron
Air
MTB Parkir Land side Akses Bagan 2.1. Pembagian Elemen pada Bandar Udara Sumber : serviens ini lumine veritatis
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ciri pokok kegiatan di gedung terminal adalah transisionil dan operasional. Dengan pola (lay-out), perekayasaan (design and Engineering)
dan
konstruksinya
harus
memperhatikan
expansibility, fleksibility, bahan yang dipakai dan pelaksanaan konstruksi bertahap supaya dapat dicapai penggunaan struktur secara maksimum dan terus menerus. Secara expansibility struktur bangunan harus dapat dirubah, diperluas dan ditambah dengan pembongkaran dan gangguan yang minimum. Jadi bagian dan instalasi penting sedapat mungkin tidak perlu dipindahkan. Secara flexsibility terutama menyangkut rencana tentang kemampuan gedung untuk menerima perubahan bentuk dan penggunaan interior seperti: Pembagian ruangan yang tidak menanggung beban struktural. Kemungkinan pemakaian ruangan untuk maksud yang lain dari perencanaan sebelumnya, Memungkinkan pekerjaan perluasan dilakukan dengan gangguan minimum terhadap ruangan / bangunan di sekelilingnya, penggunaan bahan serta metoda konstruksi yang cocok dengan pekerjaan “remodelling”, dan halhal lainnya.
Gambar 2.6 Jalur penumpang dan bagasi Sumber : serviens ini lumine veritatis
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gedung terminal mengintegrasikan kegiatan dan permintaan masyarakat, pengusaha penyewa dan pemilik/ pengelola, harus berfungsi langsung secara efisien dengan tingkat keselamatan yang tinggi. Sirkulasi langsung harus dimungkinkan untuk penumpang datang dan berangkat serta bagasinya sampai pada posisi bongkar muat pesawat. Jika penanganan pos dan barang dilakukan dengan kendaraan yang sama dengan untuk bagasi, maka perencanaan meliputi juga sirkulasi di apron. Berdasarkan penanganan urusan penumpang dan barang dari tiap maskapai yang ada, sistem pengoperasian bangunan terminal dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu : 1.
Centralized System (Sistem Terpusat/Terminal Sentral)
Pelayanan dan pengelolaan penumpang, bagasi dan urusan tiket seluruh maskapai ditempatkan dalam bangunan yang sama.
Tiap maskapai menangani sendiri urusan penunpang, bagasi dan barang air-cargo-nya
Sistem ini banyak dipakai oleh terminal udara yang berskala kecil dan sedang.
Gambar 2.7 Contoh Centralized System Sumber IATA
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Consolidated System (Sistem Gabungan)
Pelayanan dan pengelolaan penumpang, bagasi dan urusan tiket dari seluruh maskapai ditempatkan dalam bangunan yang sama.
Terdapat satu organisasi tersendiri yang menangani penumpang, bagasi dan barang air-cargo-nya, bahkan juga menangani
para
pengunjung/visitor
unutuk
seluruh
maskapai.
Gambar 2.8 Contoh Consolidated System Sumber IATA
3.
Unit System (Sistem Unit/Terminal Unit)
Setiap unit maskapai menempati bangunan atau bagian bangunan/unit yang terpisah satu sama lain.
Sistem ini juga melakukan pemisahan penumpang dan barang pada masing-masing terminal
Setiap maskapai memilki fasilitas tersendiri berupa menara kontrol, kantorkantor khusus, stasiun pengamat cuaca dan kantor urusan pos, dalam suatu area administrasi yang terpisah. fasilitas ini untuk mengawasi unit-unit yang terpisah
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sistem ini banyak membutuhkan personil maupun alat kontrol tetapi sangat tepat diterapkan pada terminal udara berskala besar.
Gambar 2.9 Contoh Unit System Sumber IATA
2.1.2.9 Sirkulasi Penumpang 1.
Persyaratan Akomodasi penumpang
Sarana Publik Sebagai salah satu faktor pembentuk skala ekonomi dalam bangunan terminal maka disyaratkan memiliki akses langsung dengan proses penanganan penumpang datang dan pergi.
Daerah penanganan (assembly) udara Untuk menangani penumpang internasional dan penumpang
domestik
dengan
memperhatikan
kecenderungan jam penuh yang harus dilayani.
Penumpang khusus Adanya
kebutuhan
akomodasi
dan
fasilitas
untuk
penumpang yang ditentukan penguasa untuk mendapatkan perhatian khusus sesuai persyaratan yang ditentukan seperti prosesi dan pemisahan dari penumpang umum.
Penumpang cacat/invalid
36 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dengan memperhatikan persyaratan desain alat bantu yang dipakai seperti kursi roda, tempat tidur dorong, tongkat berjalan serta fasilitas bantu desain lain seperti railing.
Penumpang yang `diijinkan mendarat` Merupakan bagian penanganan khusus berupa pemisahan penumpang yang biasanya dilarang mendarat atau tahanan penjara/pengadilan yang memerlukan keamanan khusus baik di imigrasi maupun proses penumpang lainnya.
Penumpang dan kru pesawat transit Dengan memperhatikan pengamanan agar penumpang dan kru transit tidak terkena atau menularkan penyakit tertentu selama waktu singkat berada di darat yang tidak mewajibkan pemeriksaan kesehatan.
2.
Sistem pelayanan Pengoperasian penumpang Terminal udara merupakan penghubungan antara sisi udara dengan sisi darat. Daerah terminal area menampung fasilitasfasilitas pelayanan penumpang, penanganan barang-barang kiriman
(cargo
handling),
perawatan
dan
administrasi
pelabuhan udara. Sistem pelayanan penumpang (passenger handling system) adalah merupakan hal yang utama dalam perancangan suatu bandara. Sistem pelayanan penumpang (passenger handling system) adalah sistem yang merupakan penghubung utama antara jalan masuk ke pelabuhan udara dengan pewat terabang (mulai dari jalan masuk sampai ke dalam pesawat). Tujuan dari Sistem pelayanan penumpang (passenger handling system) adalah :
Terutama memikirkan mengenai cara penumpang datang di pelabuhan udara.
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Processing penumpang untuk memulai mengadakan perjalanan atau mengakhiri perjalanan udaranya, dan
Mengangkut penumpang dari dan ke pesawat terbangnya.
Sistem pelayanan penumpang terdiri dari 3 komponenkomponen utama, diantaranya : 1.
Acces interface Disini penumpang diarahkan masuk ke komponen untuk
passengerprocessing Cara-cara
sirkulasi,
menaikkan
dan
keperluan
menunggu
menurunkan
perjalanannya. pemberangkatan,
penumpang
adalah
merupakan komponen dari aktifitas para penumpang. Terdapat fasilitas seperti :
Jalan masuk dan keluar bagi kendaraan yang mengantar dan menjemput penumpang Enplaning curb dan deplaning curb
Tersedia fasilitas-fasilitas parkir untuk berbagai kendaraan di pelabuhan udara, begitu juga untuk jalan kaki. (Area parkir mobil).
Gambar 2.10 Situasi bandar udara Tacoma di Seattle. Amerika serikat Sumber buku selintas Pelabuhan Udara hal 91
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Fasilitas
untuk
mengangkut
dan
menurunkan
penumpang yang datang dan pergi pada pelabuhan udara.
Misalnya
tempat
pemberhentian
bus,
pangkalan taxi-mobile, dan pemindahan kendaraan dengan kereta api, vehicular roadways, pedestrian, service roads dan jalur kebakaran.
Gambar 2.11 Bandar udara Dulles International di Washington DC, Amerika serikat Sumber buku selintas Pelabuhan Udara hal 92
2.
Processing Disini
penumpang
diproses
untuk
mempersiapkan
pemberangkatan atau mengakhiri perjalannya. Aktifitas yang
mendukung
dari
processing
system
adalah
perlengkapan daripada fasilitas-dasilitas seperti :
Loket untuk ticket penerbangan dan pemeriksaan bagasi
Ruangan untuk aktifitas pengawasan dalam hal security, misalnya pemeriksaan anggota badan, kesehatan dan imigrasi
Fasilitas untuk mengambil barang-barang bawaan (bagasi)
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ruangan
tunggu
dengan
perlengkapan
agar
penumpang yang menunggu dapat istirahat dengan tenang dan nyaman.
Ruang perlengkapan seperti : tempat suci muka, kamar mandi, WC, telepon umum, kotak almari kecil untuk menyimpan tas. Ruang perawat/pengasuh anakanak, ruang PPPK (palang merah) dan tempat pemesanan hotel, bioskop, kapal.
Informasi
untuk
jadwal
penerbangan
dan
pengumumanpengumuman berhubung ada perubahan route penerbangan, agar para penumpang dapat mengambil langkah-langkah yang perlu.
Fasilitas-fasilitas untuk makan dan minum seperti cafetaria, dan restaurant.
Fasilitas untuk pengantar dan penjemput disediakan ruangan khusus tersendiri
Public circulation space; tangga, escalator, elevator, koridor
Kantor
Perlengkapan pengambilan bagasi terdiri dari 2 jenis :
3.
Simple-shelf
Rotating-carousel.
Flight interface Disini penumpang dipindahkan dari komponen prosesing ke pesawat terbang. Aktifitas yang ada disini adalah meliputi
pengumpulan,
untuk
pemindahan
seperti
menaikan dan menurunkan ke atau dari pesawat. Fasilitasfasilitas yang akan melengkapi interface antara processing dan penerbangan, antara lain :
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pintu-pintu pesawat diusahakan berdekatan dengan para penumpang yang akan memasukinya. Hal ini dimadsudkan agar penumpang lebih efisien untuk naik pesawat.
Apabila keadaan tidak memungkinkan untuk pesawat mendekat ketempat menunggu para penumpang, maka fasilitas maka dapat dilakukan dengan jalan kaki, jika pesaat terlalu jauh dari pintu masuk maka sediakan bus untuk para penumpang
Untuk naik dan masuk kedalam pesawat digunakan fasilitas dari tangga-tangga yang ada dipesawat atau dapat pula dengan jembatan penghubung seperti tangga berjalan (escalator) tangga khusus untuk pesawat besar dimana tangga ini ditarik oleh kendaraan pengangkut. (Garbarata)
Di sini penumpang beralih menuju pesawat. Aktifitas yang terjadi, assembly, perjalanan menuju dan dari pesawat, dan loading-unloading pesawat.
Concourse untuk sirkulasi menuju departure lounge dan area terminal lainnya
3.
Departure lounge
Airline operations space
Fasilitas keamanan untuk bagasi dan penumpang
Area servis terminal-fasilitas umum
Penumpang Keberangkatan (Enplaning/Derpature) Bila sebelum mendarat pesawat memiliki ETA, maka untuk keberangkatan, ada Schedule Time of Depature, sehingga calon penumpang bisa mempersiapkan diri. Dengan rute dari pelataran parkir kendaraan menuju counter penumpang,
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dilanjutkan ke ruang tunggu (dengan fasilitas toilet dan concession), sampai akhirnya menuju posisi akhir pesawat. Pelataran parkir counter penumpang ruang tunggu posisi akhir pesawat. Beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum keberangkatkan pesawat terbang, antara lain : 1) Check in counter, biasanya dibuka dua jam sebelum keberangkatan. Segala urusan penumpang bisa dikerjakan di Check in counter, seperti : tiket bagasi airport tax boarding pas, yang diperiksa dari boarding pas adalah : a) Flight/tanggal, nama, Gate, Seat (merokok, atau tidak merokok), BN (Boarding Pas Number), tujuan. b) Warna dari boarding pas menunjukan kelas penerbangan (merah untuk kelas utama, biru untuk kelas bisnis, hijau untuk kelas ekonomi, kuning untuk bayi, putih untuk pegawai atau tiket diskon). 2) Kargo dan mail yang akan diberangkatkan disiapkan dengan posisi muatan menurut loading instruction. 3) Passenger service, untuk membantu orang / penumpang khusus, seperti VIP, WCHR (penumpang bisa naik/turun pesawat, tetapi tidak bisa berjalan agak jauh misalnya di ramp),
STCR,
UM
(anak
kecil
yang
bepergian
sendiri/unaccompanied minor), dll.
42 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Beberapa bagian yang terkait dengan pemberangkatan pesawat diantaranya adalah : 1.
Bagian penumpang Bertugas untuk mempersiapkan penumpang dari mulai Check in sampai ruang tunggu dan naik pesawat. Setelah pesawat berangkat, bagian ini akan mengirim informasi tentang jumlah penumpang yang akan datang, singgah atau pindah pesawat (transfer), beserta bagasinya, demikian juga beberapa hal khusus seperti penumpang VIP, orang buta, mengandung, ibu dengan bayi, dsb.
2.
Bagian operasi Bertugas untuk mempersiapkan instruksi muatan, load and trim sheet atau keseimbangan pesawat, data cuaca baik dari bandara keberangkatan maupun tujuan.
3.
Bagian kargo Akan menyiapkan semua kargo/surat pos yang akan dikirim/dimuat ke pesawat. Setelah pesawat berangkat, bagian kargo akan mengirim informasi tentang kargo yang dimuat.
4.
Bagian ramp/lapangan Akan menyiapkan semua kargo/surat pos dan menyiapkan semua peralatan yang diperlukan, misalnya push back atau alat untuk mendorong mundur pesawat, juru parkir, dan lain-lain.
5.
Bagian teknik Harus selalu siap di tempat sampai pesawat tinggal landas, sebab ada kemungkinan sebelum tinggal landas pesawat itu akan kembali lagi ke tempat parkir karena ada kerusakan misalnya.
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
PEOPLE AT HOME OR OFFICE
SCHEDULE MOTIVATION
DEPARTURE TO AIRPORT
HOUTE DECISION
IRPORT ENTRANCE
AIRLINE DECISION
TO CURB
TO PARKING
LONG TERM PARKING
BAG CURE CHECK
VALET PARKING AT CURB
ENTRY TO BUILDING
INTERLINE TRANSFER
SHORT TERM PARKING
INTERLINE TRANSFER
FLIGHT INFORMATION
INTERNATIONAL PROCESSING
TICKET COUNTER
AMENITIES
GATE LOUNGE
INTERNATIONAL LOUNGE
Bagan 2.2. Bagan Penumpang Keberangkatan/Enplaning Sumber : serviens ini lumine veritatis
44 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Penumpang Kedatangan (Deplaning/Arrival) Mengikuti rute dari posisi pemberhentian pesawat menuju baggage claim area (diusahakan berdekatan parkir kendaraan) menuju pelataran parkir kendaraan. Posisi pesawat baggage claim area pelataran parkir
DEPLANING PASSENGERS
TERMINATING PASSENGERS
GREETERS
RENT A-CAR
BAGGAGE CLAIM
TRANSFER INFORMATION
INTERLINE TRANSFER
INTERLINE TRANSFER
TRANSFER INFORMATION
RENTAL PICK-UP
VALET PICK-UP
PRIVATE VEHICLES
PUBLIC TRANSPORTATION
LONG TERM PARKING
LOCAL DESTINATION DECISION
AIRPORT EXIT
Bagan 2.3. Bagan Sirkulasi Penumpang Kedatangan/Deplaning Domestik Sumber : serviens ini lumine veritatis
45 http://digilib.mercubuana.ac.id/
DEPLANING INTERNATIONAL PASSENGER
NATIOANALS
ALIEN
PUBLIC HELATH
PUBLIC HEALTH IMMIGRATION PASPORT CONTROL
BAGGAGE CLAIM
U. S COSTUMS
RENT-A-CAR
GREETERS
INFORMATION
TRANSFER TO DOMESTIC
CURB
RENTAL PIC-UP
PRIVATE VEHICLE
PUBLIC TRANSPORTATION
DESTINATION DECISION
CONTINUE PER ENPLANING PASSENGER FLOW
AIRPORT EXIT
Bagan 2.4. Bagan Penumpang Kedatangan/Deplaning Internasional Sumber : serviens ini lumine veritatis
46 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.2.10 Sirkulasi Bagasi Menjalani rute dari counter penumpang menuju pesawat atau sebaliknya dari pesawat menuju baggage claim area. 1.
Bagasi keberangkatan/enplaning Counter penumpang posisi pesawat
2.
Bagasi kedatangan/deplaning Posisi pesawat baggage claim area
Hal-hal yang menyangkut bagasi : 1.
Checked baggage atau bagasi yang dilaporkan dan dimasukan melalui checkin yang berisi barang-barang milik pribadi.
2.
Unchecked baggage atau barang yang dibawa bersamasama penumpang ke dalam pesawat (cabin) dengan barang tertentu, misalnya berat tidak boleh lebih dari 5 kg dan ukuran barangnya, jumlah panjang, lebar dan tinggi tidak boleh lebih dari 115 cm. Di kelas utama atau kelas satu bisa membawa 2 jenis barang, di kelas lainnya satu jenis barang untuk setiap penumpangnya.
3.
IATA/International
Air
Transport
Association
free
articles atau barang-barang yang boleh dibawa masuk ke dalam kabin menurut peaturan IATA adalah :
tas tangan wanita, buku bacaan saku, dompet
bahan bacaan yang masuk akal untuk dibaca selama penerbangan
4.
payung atau tongkat untuk jalan
baju tebal/overcoat atau selimut
kamera kecil/teropong
Unaccompanied baggage atau bagasi yang dikirim melalui kargo Mengenai Baggage free allowance atau batas bagasi
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang dibebaskan dari biaya untuk dibawa, setiap kelas mempunyai jatah sendiri-sendiri, misalnya unrtuk kelas utama (kelas satu) adalah 40 kg, bisnis 40 kg dan ekonomi 20 kg per penumpang. Apabila bagasi melebihi jatah tersebut, akan dikenai biaya tambahan yang disebut excess baggage atau biaya kelebihan berat bagasi. Untuk penumpang yang menuju Amerika atauKanada, biasanya dipakai Piece concept/system atau menurut jumlah potongan bagasi, sedangkan yang lain menggunakan Weight system atau sisitem berat.
INTERLINE BAGGAGE
INTERLINE BAGGAGE
CURB BAG CHECK
COUNTER BAG CHECK
GATE BAG CHECK
INTERLINE BAGGAGE
LONG-TERM BORD
SHORT-TERM BORD
TRANSFER AIRCRAFT
AIRCRAFT
Bagan 2.5. Bagan Sirkulasi Bagasi Keberangkatan/Enplaning Sumber : serviens ini lumine veritatis
48 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1.3 Tinjauan Umum Ruang Tunggu Keberangkatan 2.1.3.1 Pengertian ruang tunggu keberangkatan Pengertian ruang tunggu keberangkatan akan dijabarkan menurut kata-kata pembentuknya, yaitu : ruang tunggu, dan keberangkatan. Berikut adlah definisi dari masing-masing kata : 1. Pengertian ruang Ruang merupkan sebuah tempat yang lega, atau suatu kamar yang besar, atau suatu tempat yang biasa disebut bilik bila berada di dalam rumah.4 Pengertian ruang dalam arsitekturr dibagi menjsadi dua versi, yaitu versi barat, dan versi timur. Pengertian “space” adalah sebagai sesuatur yang dibatasi oleh kejelasan fisik yang terlihat, sehingga dipahami eksistensi keberadaannya. Sedangkan pada versi timur menganggap semua berasal dari kekosongan, dari sesuatu yang tidak terlihat, yang kemudian menjadi ada atautersakan eksistensinya.5 2. Pengertian tunggu Tunggu atau menunggu adalah tinggal beberapa saat disuatu tempat sambil mengharapkan sesuatu yang terjadi, atau datang. Mengharap.6 3. Pengertian keberangkatan Berangkatnya.7 Perihal berangkat
4
sumber : kamus umum Bahasa Indonesia, 1996 halaman 833 sumber : Kalang: Jurnal Arsitektur Taruimanagara, Vol. VI No.2 2003, hal 49 6 Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi kedua, Balai Pustaka halaman 1085 7 sumber : Kamus umum bahasa Indonesia, Balai Pustaka, 1976 halaman 46 5
49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(sumber : Kamus besar Bahasa Indonesia, 1994, Balai Pustaka halaman 121). Kesimpulan : dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pengertian ruang tunggu keberangkatan adalah : sebuah ruang atau area yang telah disediakan oleh pengelola Bandar Udara untuk memfasilitasi para penumpang yang sedang menunggu pesawat lepas landas.
2.1.3.2 Fungsi ruang tunggu keberangkatan Ruang tunggu keberangkatan berfungsi sebagai tempat berkumpulnya para penumpang untuk menunggu saat memasuki pesawat. Pada Bandara udara dengan peraturan operasional, dan keamanan yang sudah baik, maka ruang tunggu kedatangan di dalam bangunan terminal juga berfungsi sebagai jalur keluar untuk penumpang datang. Sehingga besaran ruang yang dibutuhkan selain untuk menampung penumpang yang akan berangkat dari alur sirkulasinya, juga ditambah dengan jalur keluar penumpang datang untuk menuju ke tempat pengambilan bagasi.
2.1.3.3 Fasilitas di ruang tunggu keberangkatan Fasilitas yang wajib terdapat pada sebuah ruang tunggu keberangkatan adalah kursi. Untuk terminal umum yang berukuran kecil, yang tidak memiliki fasilitas transit atau area komersial, dapat diasumsikan bahwa 2/3 penumpang akan duduk, dan 1/3 penumpang akan berdiri. Sedangakan untuk terminal penumpang yang memiliki fasilitas transit dan aea komersial, dapat diasumsikan bahwa 1/3 penumpang akan duduk, serta 2/3 penumpang lainnya berupa televisi, koran, majalah, view yang
50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
indah di luar ruang tunggu, nursery room, serta area bermain untuk anak-anak.
2.1.3.4 Kriteria perencanaan ruang tunggu keberangkatan Menurut diktat standar teknis gedung terminal Penumpang Bandara udara milik perhubungan udara, dala merencanakan area tunggu keberangkata, hal-hal yang herus diperhatikan adalah sebagai berikut : 1. Penumpang didalam bangunan terminal terhindar dari gangguan cuaca atau iklim. 2. Penumpang dapat terlindungi dari semburan dan bau gas buangan serta bising suara pesawat di apron. 3. Kondisi steril penumpang yang telah berada di area ruang tunggu keberangkatan dan koridor harus dijaga,
agar tidak
terkontaminasi dari kegiatan luar. 4. Dapat memberikan kesan baik, agar penmpang tidak merasa bahwa mereka seperti dikrung sementara. 5. Arsitektur dan lansekap luar yang baik, serta ditata dengan menarik,
dapat
menimburlkan
suasana
yang
nyaman,
menyenangkan, dan menenangkan. 6. Adanya informasi petunjuk arah yang jelas, dan tepat.
2.1.3.5 Kegiatan di ruang tunggu keberangkatan Penumpang yang sedang menunggu, biasanya menggunakan waktu menunggunya dengan deduk, ataupun berjalan-jalan sekitar ruang tunggu, memnafaatkan area komersial, antara lain dengan berbelanja, ataupun hanya sekedar melihat-lihat. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan membaca koran, majalah, menonton televisi, bahkan ada juga yang tertidur.
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2. 2.2.1
Tinjauan Data Khusus Executive International Lounge Berikut merupakan penjabaran dari definisi eksekutif loupnge berdasarkan kata-kata penyusunnya : 2.2.1.1 Pengertian Executive Pengertian executive = eksekutif : Eksekutif adalah pelaksana, atau bertindak secara eksekutif.8 Eksekutif adalah orang yang menampung kegiatan orang lain, atau sekelompok orang lain, bisa diartikan di dalam dunia bisnis, orang-orang ini adalah pemegang pimpinan atas suatu bisnis, meliputi pengaturan, menentuka kebijakan, dan menjalankan bisnis itu.9 Eksekutif adalah : pejabat tingkat tinggi yang bertanggung jawab kepada direktur utama atau pimpinan tertinggi dalam suatu perusahaan atau organisasi.10 2.2.1.2 Pengertian Internasional in.ter.na.si.o.nal : [a] menyangkut bangsa atau negeri seluruh dunia; antarbangsa.11 Bandara internasional adalah bandara khusus tempat pesawat terbang diperkenankan mendarat dan berangkat langsung ke luar negeri.
Kamus Inggris – Indonesia, 1989 halaman 223 www.Enchyclopedia.com 10 Departemen Pendidikan Nasional 2001 11 http://kamusbahasaindonesia.org/internasional/mirip#ixzz2yBP6e3yf 8 9
52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.1.3 Pengertian Lounge Lounge adalah suatu tempat untuk bersantai serta untuk menikmati minuman dan makanan.12 Dalam bidang Arsitektur, lounge memiliki arti yaitu ruang duduk yang nyaman, atau ruang sebagai tempat untuk beristirahat. Pengertian lounge adalah Sebuah kamar duduk, dengan kata lain sebuah ruangan dengan yan mempunyai fasilitas untuk orang yang akan berbincang, mengobrol, dan lainnya. Fasilitas yang ada bisa berupa sofa yang disediakan, dan ditata sedemikian rupa, sehingga orang dapat bersantai, meja, Bar, dan lainnya.13 Menurut wikipedia, Lounge bandar udara adalah ruangan yang biasa digunakan oleh penumpang maskapai penerbangan (biasanya untuk penumpang kelas bisnis dan eksekutif) saat menunggu pesawat di bandar udara. Biasanya penumpang biasapun dapat menggunakan lounge-lounge tertentu menggunakan kartu kredit. 14 Executive International Lounge adalah sebuah area ruang tunggu untuk keberangkatan atau kedatangan rute penerbangan Internasional bagi orang-orang eksekutif, yaitu golongan pemegang kendali instansi, dapat diartikan pemimpin tertinggi sebagai perwakilan dari instansi. 2.2.1.4 Fungsi Executive Internasional Lounge Beberapa fungsi dari executive Lounge : 1. Ruang eksekutif lounge berfungsi sebagai ruang tunggu khusus diperuntukkan bagi penumpang khusus atau Commercially 12
sumber: http://id.termwiki.com/EN:lounge kamus Inggris – Indonesia, 1989, halaman 366 14 http://id.wikipedia.org/wiki/Lounge_bandar_udara Halaman ini terakhir diubah pada 12.41, 8 Maret 2014 13
53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Important Passengers (CIP). Tujuannya supaya mereka yang dianggap sebagai The Important Person (dalam hal ini presiden, pejabat pemerintahan, dan orang penting lainnya) dapat merasa nyaman, aman dan private, terpisah dari ruang tunggu umum biasa serta mendapat pelayanan khusus. 2. Sebagai ruang transisi dari terminal keberangkatan menuju pesawat. 3. Tempat untuk menunggu keberangkatan sambil duduk-duduk, berbincang (bersosialisasi), bersantai dan makan. 4. Sebagai ruang berkumpul informal, duduk-duduk sembari makan dan minum, mendengarkan musik dan lainnya.
2.2.1.5 Pelaku dan aktivitas di executive lounge Dalam sebuah executive lounge, pelaku utama atau pengguna fasilitas yang ada didalamnya merupakan golongan orang yang membeli tiket pesawat jenis Executive penerbangan swasta, juga golongan executive bisnis yang mampu menyewa ruang executive lounge, dan pejabat negara atau Presiden beserta tamu kenegaraan. Dalam batasan ini dapat diartikan pula bahwa pelaku termasuk golongan
ekonomi
menengah
ke
atas.
Kemudian
pelaku
penunjangnya adalah pengelola dari executive lounge itu sendiri.
2.2.1.6 Fasilitas yang terdapat pada executive Lounge Fasilitas di dalam Executive International Lounge berupa toilet khusus, tangga berjalan atau lift khusus. Untuk langsung akses ke pesawat. Fasilitas ini dapat digunakan secara bersama-sama oleh beberapa perusahaan penerbangan. Ruang tunggu ini biasanya diletakkan di sisi udara dari bangunan terminal dan pada lantai yang sama dengan daerah keberangkatan
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang dilengkapi dengan akses yang nyaman ke pintu gerbang pesawat.15
2.2.1.7 Kriteria perencanaan executive Lounge Beberapa kriteria yang bisa menjadi acuan dalam perencanaan area executive lounge adalah : 1. Dalam ruang executive lounge ini sebaiknya dibuat dalam area yang
besar
(sebagian
besar
perusahaan
penerbangan
memerlukan ruang yang besar untuk ruang unggu eksekutif ini). 2. Ruang tunggu khusus ini juga harus dilengkapi dengan akses yang nyaman ke pintu gerbang pesawat, supaya rasa private penumpangnya tetap terjaga, dalam arti tidak bergabung dengan penumpang yang lain. 3. Perlu adanya toilet, tangga berjalan atau lift khusus 4. Ruang ini juga memerlukan perencanaan desain interior yang baik, dalam arti bisa memenuhi keinginan penggunanya dengan maksimal. Karena ini merupakan ruang tunggu eksklusif, maka dibutuhkan sebuah ruang yang nyaman, ergonomis, dan aman dengan ditambah tema penataan interior yang menarik. 5. Ruangan yang baik, pelayanan yang prima dan juga ruang yang standby atau siap setiap saat untuk digunakan.
2.2.1.8 Pengelola eksekutif lounge Untuk pengelolaan eksekutif lounge ini ada dua, yaitu : 1. Pengelola swasta adalah pengelola dari luar bandara yang menyewa salah satu ruang yang terdapat di Bandara untuk dijadikan sebuah 15
Standar rancang bangun dan Rekayasa Fasilitas dan Peralatan Bandar Udara, 1999
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
eksekutif lounge, secara komersial. Salah satu contoh eksekutif lounge yang dikelola oleh swasta adalah eksekutif lounge yang bernama El-john, yang biasanya ada disetiap bandar udara. Contoh lain milik swasta, adalah eksekutif lounge milik masingmasing perusahaan penerbangan (Garuda, Merpati, dan lainnya). Mereka juag mempunyai otoritas sendiri dalam pengelolaannya. Penyewa lainnya bahkan berasal dari instansi perbankan, salah satunya Bank Mandiri yang menyewa temapt Airport untuk dijadikan lounge, yang diperuntukkan bagi nasabahnya yang mempunyai suiatu syarat tertentu3, misalnya nasabah yang memiliki karut Gold (Gold Card). Penyewa eksekutif lounge swasta ini, juga dapat menambah penghasilan suatu bandar udara dari sisi non Aero-nautika. Pemasukan keuangan dari sisi non Aero-nautika yang berhubungan dengan area konsesi di dalam bangunan Airport, memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap struktur pendapatan Airport.
2. Pengelola pemerintah yaitu sebuah eksekutif lounge yang dikelola oleh bandar udara itu sendiri. Letaknya bisa digabung atau terpisah dari kegiatan operasional bandara. Contoh milik pemerintah lainnya adalah Eksekutif Lounge Saphire yang terdapat di bandara SoekarnoHatta, Cengkareng. Pengelolanya adalah angkasa Pura II dan Dirjen Bea dan Cukai, ruang ini baru dibuka dan diresmikan pertengahan tahun 2005. Saphire mempunyai fasilitas untuk penumpang yang akan menyelesaikan urusan bisnis (fasilitas laptop disetiap meja, dan meja meeting), juga pelayanan keImigrasian dengan sistem baru, yang baru ada fasilitas ini di tiga negara saja (salah satunya Indonesia), yaitu mengenali identitas penumpang dengan menggunakan sensor iris atau bola mata, (biasanya dulu menggunakan sidik jari).
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.1.9 Antropometry Area Lounge Ergonomi memperhatikan perilaku spasial manusia. Penentuan jarak spasial ini menjadi penting, karena proyek yang diambil difokuskan pada executive internasional lounge dengan tuntutan kenyamanan pengguna. Kebutuhan ruang / jarak spasial yang diperlukan : a. Area Resepsionis
Gambar 2.12 Standarisasi area Reception Sumber : Julius Panero dan Martin Zelnik, dimensi manusia
b. Area waiting room
Gambar 2.13 Standarisasi area waiting room Sumber : Julius Panero dan Martin Zelnik, dimensi manusia
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
c.
VIP room
Gambar 2.14 Standarisasi area VIP room Sumber : Julius Panero dan Martin Zelnik, dimensi manusia
d.
Coffee corner
Gambar 2.15 Standarisasi area coffee corner Sumber : Julius Panero dan Martin Zelnik, dimensi manusia
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/
e.
Multifunction room
Gambar 2.16 Standarisasi area multifunction Sumber : Fancis, D.K Ching, dimensi manusia
f. Pantry
Gambar 2.17 Standarisasi area Pantry Sumber : Fancis, D.K Ching, dimensi manusia
g. Food and Beverage
Gambar 2.18 Standarisasi area Food and Beverage Sumber : Fancis, D.K Ching, dimensi manusia
59 http://digilib.mercubuana.ac.id/
h.
Toilet
Gambar 2.19 Standarisasi area Toilet Sumber : Fancis, D.K Ching, dimensi manusia
60 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.2
Tinjauan Data Khusus Kalimantan Timur 2.2.2.1 Kondisi Umum Kalimantan Timur 1.
Kondisi Fisik Daerah
Keadaan Geografis
Gambar 2.20 Peta Provisi Kalimantan Timur Sumber : 33 provinsi profil kehutanan
Letak geografis provinsi Kalimantan timur yaitu 02°27’20” Lintang Selatan -04°24’55” Lintang Utara dan 113°49’00 - 119°57’ Bujur Timur. panjang pantai 1.185 km yang terbentang dari selatan di kabupaten pasir sampai di utara di kabupaten nunukan. Provinsi Kalimantan timur terdiri dari 14 kabupeten /kota dan sejumlah 19 di antaranya memiliki wilayah perairan laut dengan letak geografis (darat sampai kelaut). Ibu kota provinsi Kalimantan timur adalah Samarinda yang terletak di tepi sungai mahakam. Samarinda dapat dicapai lewat darat darat dan udara, meskipun harus transit di kota Balikpapan yang merupakan tempat beradanya bandara internasional sepinggan. Batas wilayah provinsi
61 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yang menjadi pintu gerbang utama pembangunan Indonesia di bagian timur ini adalah : Utara
: Negara bagian sabah (Malaysia Timur).
Timur
: Selat Makasar, laut Sulawesi dan selat Sulawesi.
Selatan
: Kalimantan Selatan.
Barat
: Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Negara bagian Serawak (Malaysia timur).
Iklim Karakteristik iklim provinsi Kalimantan timur termasuk iklim tropika humida dengan curah hujan berkisar antara 1500-4500 milimeter per tahun. Temperatur udara rata-rata 26 derajat celcius dengan perbedaan temperatur Siang dan malam antara 5- 7 derajat celcius. Kelembaban udara relative tinggi dengan rata-rata berkisar antara 83,30-91,80 persen dengan kecepatan angin ratarata 2-5 knot per jam. Selanjutnya curah hujan di Kalimantan timur pada tahun 2009 sangat beragam menurut bulan dan letak stastiun pengamat. Catatan rata-rata curah hujan di Kalimantan timur berada pada kisaran 116,50 – 232,50 mm per tahun. Kondisi ini menunjukan bahwa hujan di Kalimantan timur masih cukup besar walau pun pada musim kemarau pernah mencapai di atas 100 mm per bulan.
Topografi Provinsi Kalimantan Timur memiliki luas wilayah sebesar 20.865.774 ha meliputi wilayah daratan seluas 19.844.117 ha (95,1%) dab wilayah lautan sejauh 12 mil laut dari garis pantai terluar kearah laut seluas 1.021.657 ha (4,9%). Wilayah kemiringan landai hingga curam, dengan
62 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ketinggian berkisar antar 0-1.000 meter dari permukaan laut (dpl) dengan kemiringan 0-40%. Adapun wilayah provinsi Kalimantan timur berdasarkan kelas lereng, meliputi : 1) Lahan datar, kemiringan 0-2% dengan luas wilayah mencapai 2.093677 ha 2) Lahan bergelombang, kemiringan 2-15% dengan luas wilayah mencapai 4.476.122 ha 3) Lahan curam, kemiringan 15-40% dengan luas wilayah mencapai 4.476.122 ha 4) Lahan sangat curam, kemiringan > 40% dengan luas wilayah mencapai 10.842.516 ha
Luas Wilayah Luas wilayah Provinsi Kalimantan Timur meliputi luas wilayah daratan 47.349,90 km² dan luas wilayah perairan ± 200.000 km².
2.
Keadaan Sosial Ekonomi
Pemerintahan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1981, maka di bentuk kota administratif Bontang di wilayah Kabupaten Kutai dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1989, maka dibentuk pula Kota Madya Tarakan di wilayah Kabupaten Bulungan. Dalam perkembangan lebih lanjut sesuai dengan ketentuan di dalam Undang – Undang No.22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah, maka di bentuk 2 kota dan 4 Kabupaten, yaitu : 1) Kabupaten Kutai Barat, beribukota di Sendawar
63 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2) Kabupaten Kutai Timur,beribukota di Sangatta 3) Kabupaten Malinau, beribukota di Malinau 4) Kabupaten Nunukan, beribukota Nunukan 5) Kota Tarakan (peningkatan kota administratif tarakan menjadi kotamadya) 6) Kota Bontang (peningkatan kota administratif bontang menjadi kotamadya)
Pendidikan Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas serta berpendidikan tinggi adalah upaya mempersiapkan SDM yang kompeten agar mampu bersaing dalam pasar kerja global. Berdasarkan hasil SP2010, penduduk Provinsi Kalimantan Timur usia 5 tahun ke atas yang tamat SM/sederajat sebesar 25,52 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 2,31 persen, tamat DIV/S1 sebesar 3,78 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,28 persen.
Tenaga Kerja Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1.477.917 orang, di mana sejumlah 1.423.257 orang diantaranya bekerja, sedangkan 54.660 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 60,24 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,05 persen dan 34,55 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 58,36 persen dan 63,42 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi
64 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kalimantan Timur dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Malinau (67,97), Kabupaten Kutai Barat (67,46), dan Kabupaten Penajam Paser Utara (63,70).
Penduduk Jumlah penduduk Kalimantan timur pada Tahun 2010 mencapai angka 3.550.586 jiwa, perkembangan jumlah penduduk Kalimantan timur hingga tahun 2010 menunjukan pertumbuhan yang masih di kategorikan tinggi yaitu 3,81 persen dan masih lebih tinggi di bandingkan angka rata-rata nasional. Kondisi ini tidak terlepas pertumbuhan dari penduduk migrasi yang masuk ke daerah ini sebagai konsekwensi dari era otonomi dimana daerah yang masih menjanjikan peluang kerja dan pendapatan akan menjadi tujuan migran. Hal ini ditunjukkan dari jumlah migrasi dan tujuan dari pendatang tersebut yang sebagian besar karena pekerjaan/mencari pekerjaan yaitu sebesar 46,7 persen (sumber; Survei penduduk antara sensus/SUPAS 2005). Provinsi
Kalimantan
Timur
dapat
dikatakan
berpenduduk jarang karena apabila dilihat dari tingkat kepadatannya
yang
hanya
15,94
jiwa/km2
yang
menempatkanya pada posisi ke-2 setelah provinsi papua. Selain itu tingkat penyebaran penduduk yang timpang atau tidak merata, dimana penduduknya lebih terkonsentrasi di daerah kota yang mencapai 55,85 persen dengan hanya menempati luas wilayah 1.694,13 km2 dari total luas wilayah 198,441,17 km2 atau sebesar 0,85%. Sementara itu sembilan kabupaten terbebani jumlah penduduk hanya sebesar 44,42 persen dengan menempati luas wilayah 99,15 persen.
65 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Budaya dan nilai Masyarakat Kalimantan Timur utamanya suku asli, dalam upacara-upacara adat selalu menghubungkan antara seni tari, seni musik, dan seni rupa dikaitkan dengan kepercayaan mereka. Seni tari di Kalimantan Timur antara lain meliputi seni tari melayu, seni tari Dayak dan di Banjar yang terkenal dengan tari japin yang merupakan tarian tradisionil
dari
suku
melayu.
Senjata
tradisional
Kalimanatan Timur pada umumnya sama dengan senjata tradisional daerah Kalimantan lainnya yaitu senjata Mandau yang merupakan senjata tradisional suku Dayak. Bahasabahasa daerah di Kalimantan timur merupakan bahasa Austronesia dari rumpun Malayo-Polynesia, diantaranya adalah bahasa tidung, bahasa banjar, bahasa berau dan bahasa kutai. Bahasa lainya adalah bahasa Lundayeh.
2.2.2.2 Aspek Kawasan Hutan 1.
Hutan Negara
Luas Kawasan Hutan Luas Kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur sesuai SK Menhut No. 79/Kpts- II/2001 tanggal 15 Maret 2001 tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Timur adalah seluas 14.651.553 ha, sedangkan luas daratan kawasan hutannya mencapai 14.651.053 ha. Kawasan hutan tersebut meliputi : 1) Hutan Konservasi seluas 2.165.198 ha 2) Hutan Lindung seluas 2.751.702 ha 3) Hutan Produksi Terbatas seluas 4.612.965 ha 4) Hutan Produksi Tetap seluas 5.121.688 ha
66 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Penggunaan dan Tukar Menukar Kawasan Hutan Kegiatan Pinjam Pakai Kawasan Hutan telah diatur dengan Peraturan Menteri Khutanan No. 43/Menhut-II/2008, tentang
Pedoman
Pinjam
Pakai
Kawasan
Hutan.
Penggunaan Kawasan Hutan melalui Izin Pinjam Pakai sampai saat ini mencapai luasan 115.779,06 Ha (0,79 %) dari total luas kawasan hutan di Provinsi Kalimantan Timur yang lebih banyak digunakan untuk kegiatan Pertambangan, sedangkan sebagian kecil untuk pembangunan repeater Telekomunikasi, fasilitas PLN, jalan, dan rumah sakit. Hutan di Kalimantan Timur
Gambar 2.21 Hutan di Kalimantan Timur Sumber : 33 provinsi profil kehutanan
2.2.2.3 Aspek Sumber Daya Hutan 1.
Potensi Kayu dan Non Kayu
Potensi Kayu di Hutan Negara Rata-rata potensi tegakan kayu untuk semua jenis di Kalimantan Timur berdasarkan hasil Re-Enumerasi PSP tahun 1996-2009 yaitu jumlah pohon dengan diameter
67 http://digilib.mercubuana.ac.id/
>20cm sebanyak 74 pohon/ha dengan volume 103.37 m3/ha, diameter >50cm sebanyak 16 pohon/ha dengan volume 64.92 m3/ha dan diamater >60cm sebanyak 10 pohon/ha volumenya mencapai 51.5 m3/ha.
Potensi Non Kayu Saat ini pemanfaatan hasil hutan bukan kayu masih bertumpu pada pemungutan dan belum berbasis pada budidaya sehingga kelestarian dari hasil hutan bukan kayu belum terjamin ketersediaanya. Kedepan pembangunan kehutanan diharapkan tidak lagi hanya berorientasi pada hasil hutan kayu tetapi sudah selayaknya mengali potensi hasil hutan bukan kayu dan hendaknya didukung dengan kebijakan yang sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku dan untuk pengembangan hasil hutan bukan kayu agar lebih selektif maka kebijakan dan strategi pengembangan di daerah di arahkan dan dilakukan secara selektif terhadap jenis tertentu yang nantinya dapat di tetapkan melalui penetapan jenis unggulan.
2.
Produksi Kayu Produksi kayu bulat di Provinsi Kalimantan Timur berasal dari Izin Usaha Pemanfaatan Kayu (IUPHHK) Hutan Alam, Izin Usaha Pemanfaatan Kayu (IUPHHK) Hutan Tanaman, Izin lainnya yang sah (IPK/ILS), dan Hutan Rakyat. Total produksi kayu bulat pada tahun 2011 mencapai 3.276.331,84 m3.
3.
Flora dan fauna Kalimantan memiliki keanekaragaman jenis satwa yang tergolong tinggi. Setidaknya terdapat 222 spesies mamalia, (44
68 http://digilib.mercubuana.ac.id/
spesies endemik), 13 spesies primata yang semuanya endemik, 10 spesies, 420 spesies burung (37 spesies endemik), 166 spesies endemik ular, lebih dari 100 spesies amphibi, 394 spesies ikan (149 spesies diantaranya endemik). Tipe hutan Kalimantan sangat beragam, diantaranya hutan bakau, hutan rawa gambut dan hutan air tawar, hutan kerangas, hutan Dipterocarpaceae dataran rendah, hutan kayu besi (ulin), hutan pada batu kapur dan tanah ultra basa, hutan bukit Dipterocarpaceae dan beberapa formasi hutan pegunungan, kalimantan memiliki lebih dari 3.000 pohon, termasuk 267 jenis Dipterocapaceae, lebih dari 2.000 jenis anggrek dan lebih dari 1.000 jenis pakis, lebih dari 146 rotan, dan pusat distribusi karnivora kantung semar (Nepenthes sp.)
2.22 Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) Sumber : 33 provinsi profil kehutanan
Sebagaimana halnya terjadi di belahan dunia lain, keanekaragaman hayati di provinsi Kalimantan timur dalam status terancam karena terjadinya kerusakan habitat tempat flora dan fauna itu hidup. Kerusakan itu umumnya terjadi di daerah pantai dan tempat-tempat dan mudah di akses oleh masyarakat. Padahal, melindungi keanekaragaman hayati adalah melindungi kehidupan manusia karena manusia
69 http://digilib.mercubuana.ac.id/
bergantung kepada keanekaragaman hayati yang digunakan sebagai makanan, obat, devisa Negara dan lainya. Salah satu upaya konservasi yang dilakukan di Kalimantan timur adalah perlindungan
sistem
penyangga
kehidupan
melalaui
pengelolaan kawasan konservasi. Di Kalimantan timur, terdapat sembilan kawasan konservasi yaitu cagar alam (CA) Teluk Adang, CA Teluk Apar, CA Muara Kaman Sedulang, CA Padang Luway, Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Sangalaki dan Suaka Margasatwa (SM) Pulau Semama, Taman Nasional (TN) Kutai, TN Kayan Mentarang dan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto.
2.23 Pesut Mahakam (Orcaella brevirastris) Sumber : 33 provinsi profil kehutanan
Flora,
Vegetasi
mangrove
di
SM
pulau
semama
didominasi oleh avicennia sp,. Sonneratia sp. dan rhizophora sp. vegetasi ini umumnya tumbuh pada daerah pasang surut yang cukup mendapat aliran air. Fauna yang dapat dijumpai di SM pulau semama diantaranya ikan karang, udang, ketam kelapa, teripang, berbagai jenis karang (acropora spp. Dan montipora spp.),
70 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kima raksasa (tridacna gigas), penyu hijau (chelonian mydas) dan penyu sisik (eretmochelys imbricata). 4.
Jasa lingkungan
Perdagangan karbon Hutan Kalimantan Timur tidak hanya berperan ekologis sebagai penyeimbang iklim global antara lain melalui fungsi pengurangan emisi namun sekaligus juga memberikan peluang ekonomi dalam konteks perdagangan karbon baik melalui
skema
sukarela
(voluntary)
maupun
wajib
(mandatory).
Jasa Lingkungan Air Selain karbon, hutan juga menyediakan jasa lingkungan berupa air untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup manusia dan mahkluk hidup lainnya. Sebagai contoh di Prov. Kalimantan Timur adalah Taman Nasional Kutai, yaitu daerah aliran sungai Sangata, Santan, Menamang dan daerah tangkapan air pantai (coastal).
Jasa Penyedia Wisata Alam 1) Cagar Alam Teluk Adang Kawasan teluk adang yang berada di kabupaten paser ditunjuk sebagai cagar alam berdasarkan SK Gubernur Kalimantan timur No. 46/1982 tanggal 1 Maret 1982 dengan luas 53.800 Ha. CA teluk adang mempunyai tipe ekosistem hutan mangrove, hutan rawa air tawar, hutan kerangas dan hutan
dataran rendah jenis
mangrove yang dominan di CA teluk adang adalah Rhizophora mucronata lmk yang tumbuh di bagian
71 http://digilib.mercubuana.ac.id/
paling depan pantai. Yang digunakan masyarakat untuk merehabilitas daerah pantai yang mengalami abrasi. 2) Cagar Alam Teluk Apar Cagar alam teluk apar di tetapkan berdasarkan surat keputusan mentri kehutanan nomor. 86/KptsII/1993 dengan luas 46.900 Ha. Tujuan penetapan kawasan ini adalah untuk melindungi keadaan alam yang khas yang merupakan tempat tumbuh dan berkembangnya aneka flora dan fauna. CA teluk apar telah ditata batas tahun 1991 dengan panjang batas + 62,3 km. 3) Cagar Alam Muara Kaman Sedulang Kawasan Muara Kaman sedulang ditetapkan sebagai cagar alam melalui SK. Menhut nomor: 598/Kpts-11/1995 tanggal 2 November 1995 dengan luas keseluruhan 62. 500 ha. Kawasan ini telah di tata batas pada tahun 1991 dengan total panjang batas +259,24 km. Kawasan ini didomonasi tipe ekosistem rawa sehingga memiliki potensi perikanan yang sangat besar. Hampir 85% penduduk sekitar kawasan CA Muara Kaman Sedulang bermata pencaharian sebagai nelayan dan sangat tergantung pada kelestarian cagar alam ini. 4) Cagar Alam Padang Luway Cagar Alam Padang Luway oleh sebagian orang di kenal sebagai kersik luway. Dalam bahasa dayak tanjung kersik bararti “pasir” dan luway bararti “sunyi”.
72 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kawasan ini di tetapkan sebagai cagar alam bardasarkan surat keputusan menteri pertanian nomor 110/Um/1957 tanggal 14 Juni 1957 dengan luas 1.000 ha. Kemudian cagar alam ini di perluas menjadi 5.000 ha
berdasarkan
SK
792/Kpts/Um/10/1982
menteri tanggal
pertanian 29
nomor
Oktober
1982
sebagai kelanjutan dari SK. Gubernur Kalimantan timur nomor 85/T.HKehut/ 1967 tanggal 15 Juni 1967. kawasan ini telah batas pada tahun 1985 dengan total panjang batas +33,4 km. Berdasarkan eksplorasi flora nusantara yang dilakukan oleh LIPI (1999) di kawasan ini ditemukan 57 jenis anggrek. Dari seluruh jenis anggrek tersebut, yang dominana adalah anggrek hitam (Ceologyne
pandurata
anggrek
Lindl.),
merpati
(Dendrobium cruminatum Sw.), seraga tongau laki (Coelogyne foerstermanii), anggrek merpati tanah (Bromheadia
finlaysoniana)
dan
anggrek
tebu
(Gramathopyllum apesiosum). Spesies fauna dilindungi yang terdapat di CA Padang Luway antara lain adalah owa-owa (Hylobates muellerii), rusa sambar (Cervus unicolor),
kijang
(Muntiacus
muntjak),
kancil
(Tragulus javanicus) dan burung enggang (buceros sp.). 5) Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Sangalaki Taman wisata alam (TWA) pulau sangalaki merupakan kawasan konservasi yang peruntukkan sebagai kawasan wisata alam, walaupun demikian secara ekologi pulau ini memiliki fungsi penting sebagi pelestarian biota laut terutama habitat peneluran penyu hijau
(chelonian
mydas)
dan
penyu
sisik
73 http://digilib.mercubuana.ac.id/
(eritmochelysimbricata).
Secara
adminitrasi
TWA
pulau sangalaki terletak di kecamatan pulau derawan kabupaten berau. Secara astronomi kawasan ini terletak pada 02 1’ 11” LU dan 115 45’ 14” BT. Pulau sangalaki ditunjuk sebagai taman wisata alam melalui tanggal 19 agustus 1982 dengan luas + 280 ha yang terdiri dari daratan (+15,9 ha) dan perairan. 6) Suaka Margasatwa Pulau Semama Pulau semama merupakan salah satu pulau di gugusan kepulauan berau yang mempunyai keunikan sebagai persinggahan burung migrant yaitu cikalang besar (fregata minor). Pulau ini ditetapkan sebagai suaka margasatwa berdasarkan surat keputusan manteri pertanian No.604/kpts/um/8/1982 tanggal 19 agustus 1982, dengan luas 220 ha. Secara adminitrasi kawasan ini berada dalam wilayah kecamatan pulau derawan, kabupaten berau dan secara astronomi terletak pada 02 1’ 08” LU dan 118 19’ 20” BT. Pulau yang dikelilingi oleh hutan mangrove ini mempunyai sedikit pantai berpasir tempat penyu mendarat dan bertelur. Kondisi pantai yang baik merupakan tempat pemijahan bagi biota perairan, Keanekaragaman hayati. 5.
Lahan Kritis Berdasarkan data statistic BPDAS Mahakam Berau Tahun 2010 yang memiliki wilayah kerja meliputi tiga puluh satu DAS dengan berbagai tingkat kekeritisan lahan di Provinsi Kalimantan Timur bahwa total luas lahan yang termasuk dlaam kategori lajan sangat kritis di Provinsi Kalimantan Timur 74 http://digilib.mercubuana.ac.id/
seluas 3.648.794,44 Ha. Yang termasuk kritis seluas 976.971,78 Ha, sedangkan yang termasuk kategori agak kritis seluas 8.247.907,07 Ha, total luas lahan yang termasuk kategori potensial kritis seluas 7.440.426,49 Ha sedangkan yang termasuk kategori tidak kritis adalah seluas 2.585.840,76 Ha.
2.24 Cagar Alam Teluk Adang Sumber : provinsi profil kehutanan
2.25 Pulau Sangalaki, Kep. Derawan Sumber : 33 provinsi profil kehutanan
75 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.2.4 Potensi Unggulan Provinsi Potensi unggulan di Provinsi Kalimantan Timur yaitu : 1. Komoditi HHBK : rotan, tengkawang, sarang burung walet, gaharu, madu, Pasak Bumi. 2.
Potensi wisata alam
Potensi Wisata terdapat di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Long Bawan yaitu Air Terjun Simanuk, Air Terjun Bulintungon, Giram Ambuatan, Batu Ketotok, Air Terjun Bulan-bulan, Garam Gunung, Habitat Raflesia pricei di Pa Ray kecamatan Krayan Kabupaten Nunukan.
Potensi Wisata terdapat di Seksi Pengelolaan TNKM Wilayah I Long Alango, yaitu Padang rumput long tua di Apauping, Wisata Pendidikan Stasiun Penelitian Hutan Tropis Lalut Birai di Taman Nasional Kayan Mentarang, Batu Ului, Air Terjun U’ung Melu’ung, Pertunjukkan Seni Budaya Masyrakat Dayak Kenyah di Long Berini, Sungai Kayan, Memanen Madu.
2.26 TN. Kayan Mentarang Sumber : 33 provinsi profil kehutanan
76 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.3
Tinjauan Data Khusus Suku Dayak 2.2.3.1 Sejarah Suku Dayak Suku dayak merupakan salah satu kelompok suku tertua dan terbesar yang mendimi Pulau Kalimantan. Asal-usulnya adalah perpindahan penduduk dari Yunan (sebelah selatan Gurun Gobi China), yang dikenal perpiindahan pnduduk Melayu Tua (Proto Malay) yang berlangsung secara bergelombang sehingga mereka tergolong Ras Mongolide. Dari yunan menuju semenanjung Malaysia selanjutnya terus menyebrang dengan mempergunakan perahu bersayap (perahu bercabik), hingga mendarat sebelah barat dan timur Pulau kalimantan. Kemudian terjadi perpindahan penduduk yang digolongkan sebagai Melayu Muda (Duentro Malay), yang berasal dari semenanjung Malaka, yang sudah bercampur baur dengan Ras Mongolide dan Ras Avidicode. Kedatangan gelombang baru ini menyebabkan terdesaknya Melayu Tua kepedalaman disebabkan Ras Mongolide mempunyai sifat sabar dengan kehidupan yang aman dan damai dengan demikian penduduk yang menyebar kepedalaman/pegunungan merupakan penduduk
asli
Kalimantan
karena
mereka
berdiam
jauh
dipedalamanan/pegunungan maka disebut Lun Daye, Lun artinya orang, Daye artinya Darat, maka Lun Daye artinya adalah orang darat, yang seterusnya dikenal Orang Dayak (Daye). Kalimantan Timur memiliki banyak sekali jenis suku Dayak. Salah satu suku yang tertua dan terbesar adalah Suku Dayak Kenyah. Sampai saat ini suku Dayak Kenyah merupakan suku yang mendominasi penduduk di Kalimantan Timur secara keseluruhan. Menurut klasifikasi Mallinckrodt, ada enam suku induk Dayak utama. Kelompok pertama, Kenya – Kayan – Bahhau, yang pada umumnya mendiami daerah Kalimantan Timur. Kedua, suku Ot
77 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Danum mendiami Kalimantan Tengah. Ketiga, suku Iban tinggal di daerah Malaysia Timur, Sabah dan Kalimantan Timur. Keempat, kelompok Murut, yang pada umumnya di Malaysia Timur, bagian Sabah dan bagian utara Kalimantan Timur. Kelima, kelompok Klemantan, juga sering diklasifikasikan sebagai Dayak Darat yang tinggal di Kalimantan Barat dan keenam, kelompok Punan yang pada umumnya tinggal di pedalaman Kalimantan .16 Dayak
Kenyah
berasal
dari
pedalaman
bagian
utara
Kalimantan Timur yaitu daerah Apo Kayan. Kemudian karena keinginan mereka untuk maju dan tidak ingin terisolasi dari dunia, mereka secara berkelompok pindah dan berpencar ke daerah yang lebih luar sehingga timbullah berbagai macam anak-anak suku dari suku Dayak Kenyah, seperti Kenyah Umaq Lekan, Umaq Jalan, Umaq Kulit, Umaq Tukung, dan Umaq Bukung. Proses kepindahan ini memakan waktu berpuluh-puluh tahun hingga akhirnya mereka mendiami hampir di seluruh kabupaten di Kalimantan Timur. Salah satu kelompok suku Dayak Kenyah yang paling dekat dengan kota adalah suku Dayak Kenyah di Desa Pampang yang hanya sekitar 20 Km dari kota Samarinda. Menurut Sellato (2002 : 128) aktivitas orang Dayak sebenarnya beradaptasi dengan lingkungannya dan juga tergantung sosialisasi dengan suku tetangganya. Dia berpendapat bahwa kelompok nomaden, hunter and gathers, yang tinggal di pelosok secara pindah-pindah, dan juga tinggal jauh dari kelompok lain mereka senantiasa berswadaya. Kelompok Dayak lain juga beradaptasi dengan lingkungannya tetapi mereka tidak berswadaya secara menyeluruh seperti kelompok yang disebut di atas. Ada juga kelompok ketiga, yang berasimilasi total dengan pendatang baru, 16
Weintré, Johan. Makalah studi lapangan beberapa penggal kehidupan dayak kanayatan, Pusat studi kebudayaan Universitas Gadjah Mada, 2004. Page : 1.
78 http://digilib.mercubuana.ac.id/
mereka tetap bertani dan membudidayakan binatang-binatang tertentu dan mungkin juga mengadopsi bahasa dari imigran sekitarnya.
Bahasa
Dayak
menurut
para
ahli
linguistik
diklasifikasikan sebagai Malayo Polynesia dari keluarga bahasa Austronesia. 17 2.2.3.2 Kebudayaan Dayak Kenyah Dayak Kenyah datang dari Apo Kayan berjalan kaki menembus gunung dan hutan secara bergelombang. Bila mereka menemukan tanah yang subur mereka akan mendirikan pondok untuk tempat tinggal mereka apabila ada suku lain yang menghalangi mereka tak gentar maju untuk berperang. Kalau tanah mulai tandus dan gersang karena kayu-kayu banyak ditebang dan padi sering ditanam, tempat pemukiman pun mereka tinggalkan dan mereka kembali berjalan menembus gunung dan hutan dan akhirnya sampai di pedalaman Mahakam. Daun telinga mereka berlubang karena ada dogeng menuturkan pada waktu pertempuran dilebak Matan, telinga mereka dipanah oleh pasukan Siti Zubaidah dari Gunung Beiah. Kulit mereka putih kekuningan, mata mereka kesipit-sipitan dan ketika terdengar Kalimantan
adalah
Pulau
kemakmuran
dari
cina
mereka
berdatangan dan menetap di Kalimantan. 1. Adat Kelahiran Dayak Kenyah Pada istri dari Suku Dayak Kenyah melahirkan bunyibunyian gong dan gendang terus dikumandangkan jangan sampai tangisan anak itu terdengar oleh binatang-binatang dihutan sebab itu adalah pantangan katanya Anakmu akan sial sepanjang Zaman.
17
www.ethnologue.com : 2004
79 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Upacara Pemberian Nama Dayak Kenyah Pada sekeluarga harus mengundang seluruh penduduk kampung yang berhak memberi nama adalah nenek, ibu, atau perempuan lain yang berasal dari lingkungan keluarga mereka. Sedangkan laki-laki dan bahkan ayahnya sendiri sangat dipantangkan memberikan nama. Bila anak mereka laki-laki Ayam jantan harus dikorbankan Darahnya diletakan diatas mandau (parang) dan lalu dioleskan ketanah si bayi sebelah kanan dan bersama itu mantra dibacakan “Berilah anak ini air kehidupan”. 3. Pengobatan Oleh Dayak Kenyah Dukun dari suku dayak bernama Dayung dia bisa menyembuhkan sakit seseorang dengan cara telur ayam di letakan diatas kepala dan yang Dayung pun mengucapkan Mantera yaitu : Ni atau Sio diman, menyat tolong lait nyengau” diterimahkan” tolong berikan air yang dapat menghidupkan’. Kepada sisakit, ayam dibunuh lalu darahnya di teteskan ketubuhnya, kepada hantu-hantu, doa dipanjatkan yaitu semoga penderita disembuhkan. Bila si penderita tidak dapat tertolong di pukul lah gong sebagai pemberitahuan kepada penduduk yang ada dikampung atau di hutan bahwa sudah terjadi kematian, lelaki warga kampung bersenjata membacoki dinding Rumah dan tiang-tiang sebagai tanda memerangi hantu-hantu yang mengakibatkan kematian. 4. Kematian Dayak Kenyah Mayat di berikan diatas tikar sekeluarga si mati berkumpul bertangis-tangisan sambil menyanyikan syair-syair pujian atas jasa almarhum yang telah meninggalkan sikeluarga. Sementara itu, senjata-senjata perang harus diletakan disamping jenazah. 80 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sungai terdekat dengan kampung disediakan pedoman kaki mayat membujur ke hilir. Kepala mengarah ke hulu menurut arus sungai mengalir. Peti mati, Lungun namanya, jenazah diberinkan bersama harta dan senjata perangnya. Empat hari empat
malam
mayat
disemayamkan.
Pemuda-pemuda
membuat tekalong atau rumah-rumahan, diatasnya duduk keluarga yang si mati, dihadapan peti mati bertangis-tangisan, sementara itu kepala adat memberikan petuah kepada para pemikul rumah-rumahan. 5. Tabu Kematian Dayak Kenyah Bila perempuan Dayak kenyah mati melahirkan orang kampung harus di biarkan kalau ditolong membawa bencana utulah perintah dari dewa-dewa. Penduduk kampung hanya membuatkan peti mati yang diletakan diatas kuburan sedangkan mayat hanya diurus suami sendiri atau saudara dari perempuan yang mati tersebut ke dalam “kiba” (kiba adalah sejenis keranjang berukuran tinggi. Kiba dibuat dari anyaman rotan kiba diusung dibelakang dan diberi tali untuk diusungkan ke kedua ketiak) mayat diletakan pada saat membawa kekuburan jangan melewati rumah orang karena seluruh kampung akan kena bencana sial atau kalah dalam perang itulah peraturan yang diberikan oleh roh nenek moyang. 6. Setangis Dayak Kenyah Dalam acara upacara setangis di situlah seluruh keluarga menagis pelan-pelan peti mati dimasukan kedalam kubur diiringi bunyi-bunyian kelentengan gong dan gendang. Setangis adalah upacara pemakaman yang diiringi kesenian JAMOK HARANG, main alu dan sabung Ayam. Dalam
81 http://digilib.mercubuana.ac.id/
upacara setangis dihidangkan ketan hitam, roti-rotian telur masak dan segala macam makanan yang lain. 7. Rapat Adat Dayak Kenyah Para peserta rapat harus berbaju kulit bintang dan bercawat kain hitam sebelum rapat dimulai para peserta rapat memakan bubur tepung beras yakni sebagai lambang persatuan. Sebagai acara kedua para peserta rapat beramairamai meminum air “tapai” (tape) sambil menyanyikan lagulagu lama, acara ketiga kepala adat dipersilahkan memayungi seekor babi sebagai lambang Perlindungan Tuhan Bunga Malan yang bisa memaafkan kesalahan semua orang. Acara keempat kepala adat dipersilahkan menghidangkan delapan gelas “jakan” (Minuman keras) kepada bangsawan tertinggi dan bila minuman sudah dihabisi barulah rapat boleh dimulai. 8. Tanda-tanda Alam Bungan Malan adalah nama tuhan mereka dia yang menyampaikan perintah dan permintaan kepada manusia dan sebagai perantaranya adalah BALI UTUNG. Mereka percaya apabila mereka melihat burung pelatuk dan burung elang terbang berarti kebaikan akan datang tapi apabila burung tersebut terbangnya menghalang atau melintang itu bertanda tibanya kecelakaan karena itu bila mereka menempuh perjalanan dihutan sebaiknya cepat-cepat pulang karena itulah larangan tuhan mereka yang disampaikan dengan perantara binatang. Mereka percaya apabila larangan itu tidak diajarkan Bungan Malan akan murka lalu dikirim hantu-hantu untuk menyiksa manusia. Mereka percaya hantu masing-masing punya nama. Ada yang bernama Bali Meet, Bali Tenget, Bali
82 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ketatang, Bali Li-it dan Bali Sakit. Hantu-hantu adalah piaraan Tuhan Bangun malan yang bisa mencelakakan jiwa seseorang. 9. Upacara Agama Suku Dayak Kenyah Agama nenek moyang mereka dinamakan Bungan Ibadat mereka tidak teratur dan tertentu mereka beribadat hanya pada saat-saat yang perlu dengan sesajen melimpah-ruah, dan memakan waktu yang lama sering mengadakan pesta, berupa: pesta Erau kepala, Ekoq Mending, dan pesta itulah ibadat mereka. Erau kepala adalah pesta memohon doa agar Bungan Malan dan Bali Utung memberikan kesuburan kepada tanah ladang yang baru dibuka. Ukaw Mending adalah pesta yang dilakukan ketika kampung ditimpa bencana. Sebelum Ukaq Mending di mulai seluruh penduduk diberitahu untuk ber”tabu” selam tiga hari yaitu: jangan memancing, jangan berburu, jangan menumbuk padi, menjahit, keluar kampung dan jangan pula menerima tamu selama bertabu itu. Penguasa pesta terus-menerus membaca mantera agar Bungan Malan melenyapkan malapetaka. Erau Bunut adalah pesta
pemberian
nama
yang
dilaksanakan
semeriah-
meriahnya.18 2.2.3.3 Rumah Adat Suku Dayak Kenyah Rumah adat Suku Dayak biasa disebut dengan Rumah Panjang atau rumah kebersamaan, dalam bahasa Dayak pada umumnya di Kalimantan Timur disebut Lamin. Bangunan rumah adat Dayak mencerminkan penghuninya yang memiliki rasa kebersamaan yang 18
Sobri, Muhammad. Kehidupan Suku Dayak Kenyah (Kalimantan Timur). Rabu, 20 September
2006. http://adbpolnes.blogspot.com/2006_09_01_archive.html
83 http://digilib.mercubuana.ac.id/
tinggi, digambarkan dengan bentuk bangunannya yang memanjang dengan satu ruang panjang yang digunakan bersama-sama yaitu satu komunitas dayak.
Gambar 2.27 rumah adat lamin Sumber : jurnal ITS komposisi warna etnik dayak
Bentuk rumah adat Lamin dari tiap suku Dayak umumnya tidak jauh berbeda. Lamin biasanya didirikan menghadap ke arah sungai. Dengan bentuk dasara bangunan berupa empat persegi panjang. Panjang Lamin ada yang mencapai 200 meter dengan lebar antara 20 hingga 25 meter. Bahan bangunan yang digunakan dalam membuat Lamin adalah Kayu Besi (Kayu Ulin) yang terkenal kuat dan besar untuk tiang-tiang utama yang mencapai diameter 1 meter. Selain itu juga digunakan Kayu Meranti dan Kayu Kapur untuk dinding, lantai, dan tiang-tiang bagian atas. Lamin berbentuk rumah panggung (memiliki kolong) dengan menggunakan atap bentuk pelana. Tinggi kolong ada yang mencapai 4 meter. Untuk naik ke atas Lamin, digunakan tangga yang terbuat dari batang pohon yang berdiameter 30-40 cm yang ditakik-takik membentuk undakan, biasa disebut Tangga Behek
84 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Can. Tangga ini dapat ditarik ke atas (disimpan di teras Lamin) dengan maksud untuk menjaga keamanan dari serangan musuh, serangan binatang buas dan menghindari banjir. Bagian depan Lamin merupakan sebuah serambi panjang (Usoq) yang berfungsi sebagai tempat penyelenggaraan upacara perkawinan, melahirkan, kematian, pesta panen, dll. Di belakang serambi inilah terdapat deretan bilik-bilik besar. Setiap kamar dihuni oleh 5 kepala keluarga. Lamin para bangsawan dan kepala-kepala adat penuh dengan ornamen-ornamen (Kalung) indah dan sangat dinamis. Mulai daari tiang-tiang utama, dinding antar Usoq dan bilik juga pada puncak atap (Be;ubung Umq) pen dengan ukiran-ukiran yang kadangkadang mencuat 3-4 meter.
Gambar 2.28 rumah adat lamin Sumber : jurnal ITS komposisi warna etnik dayak
Dari tampak keseluruhan rumah adat terdapat banyak ornamen motif di sepanjang dinding dan sebagian ukiran di ujung-ujung atapnya. Secara keseluruhan, khususnya jika dilihat dari luar bangunan, warna coklat tua dari material kayu ulin menjadi dominan dibandingkan dengan warna putih, kuning, merah, dan hitam pada motif dinding fasad depannya. 85 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.29 fasad depan rumah lamin Sumber : jurnal ITS komposisi warna etnik dayak
komposisi warna dan ragam warna pada bagian samping rumah sama dengan yang terjadi pada bagian depan rumah, warna coklat dari material ulin yang mendominasi. 2.2.3.4 Alat Musik tradisional Suku Dayak Kenyah
1. Sampek Suku Dayak memiliki seni musik yang unik. Suku ini memiliki alat musik yang dinamakan sampek atau masyarakat menyebutnya sape’. Sape’ adalah musik petik, Alat musik sape’ yang dimiliki oleh Dayak bentuknya berbadan lebar, bertangkai kecil, panjangnya sekitar satu meter, memiliki dua senar/tali dari bahan plastik. Sape jenis ini memiliki empat tangga nada. Sampe adalah alat musik petik yang memiliki 3-4 senar. Pada mulanya senar-senar ini terbuat sejenis pohon aren. Sedangkan grip-gripnya terbuat dari rotan yang ditempel menggunakan lem terbuat dari sarang binatang (kelulut). Panjang Sampe kurang lebih 1,25 meter dan memiliki lebar
86 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kurang lebih 30 cm. Bentuk Sampe diadaptasi dari bentuk perahu yang terbalik. Alat musik sape’ ini biasa dimainkan ketika acara pesta rakyat atau gawai padai (ritual syukuran atas hasil panen padi). Musik ini dimainkan oleh minimal satu orang. Bisa juga dua atau tiga orang. Jenis lagu musik sape’ ini bermacam-macam, biasanya sesuai dengan jenis tariannya.
Gambar 2.30 alat musik sape’ Sumber : www.google.com
2. Jantung Utang Jantung Utang adalah sejenis alat musik yang ditabuh (seperti gambang), terbuat dari batang kayu yang satu sama lain diikat atau dirangkai.
3. Uding Uding adalah sejenis alat musik yang dipukul dengan perantaraan rongga mulut. Rongga mulut mempunyai peranan penting untuk membuat nada-nada sehingga dengan memainkan rongga mulut (besar/kecil) akan tercipta suara (not/nada) yang diinginkan.
87 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.3.5 Seni patung
1. Patung Belontang
Gambar 2.31 Belontang Sumber : dokumentasi pribadi
Belontang atau Belawing Kayu Ulin adalah patung yang terbuat dari kayu ulin. Patung Belontang diletakkan di halaman rumah Lamin. Tinggi patung antara 2-4 meter dan dasarnya ditancapkan kedalam tanah sedalam 1 meter. Patung Belontang wajib dipasang jika hendak mendirikan Lamin, maksudnya adalah sebagai permohonan izin kepada leluhur untuk mendirikan bangunan. Biasanya di bagian atas Belontang terdapat ukiran Burung Enggang yang merupakan burung yang dipuja. Pada sekeliling Belontang terdapat besi-besi yang menancap dengan fungsi untuk menusuk hewan-hewan kurban agar darahnya menetas ke tanah. Hiasan yang terdapat pada patung
Belontang
merupakan
bentuk
ekspresi
dari
si
pembuatnya. Bisa merupakan sindiran, umpatan, cerita tentang kehidupan sehari-hari, dll.
88 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2. Patung Jimat Patung-patung kecil terbuat dari kayu berkhasiat menolak penyakit. Dan dengan pemujaan sang dukun dapat digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya meramal penyakit atau membuat orang jadi sakit (santet).
Seni Tari 1. Tari Gantar Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya. Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya.
2. Tari Kancet Ledo / Tari Gong Jika Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembiutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin. Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisional suku Dayak Kenyah dan pada kedua tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor Burung Enggang. biasanya tari ini ditariak diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Trai Gong.
3. Tari Kancet Lasan Menggambarkan
kehidupan
sehari-hari
Burung
Enggang, burung yang dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari Kancet Lasan merupakan tarian
89 http://digilib.mercubuana.ac.id/
tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu Burung Enggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan pada gerak-gerak Burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon.
2.2.3.6 Benda-benda tradisional suku dayak Kalimantan Masyarakat Dayak di Kalimantan, khususnya di Kalimantan Timur masih menjaga nilai-nilai Budaya terutama benda-benda Bersejarah yang tetap dijaga dengan baik. Banyak benda-benda bersejarah suku Dayak yang sampai saat ini tetap dipakai, seperti Mandau, Tombak, Sumpit (hemput), Perisai (kelbit), topi dayak (lavung), pakaian dayak laki-laki (ba'ah), pakaian dayak wanita (taq'ah), tempat menggendong anak (katu'ung), dan masih banyak benda-benda tradisional yang lainnya. 1. Mandau (havit/ malaat)
Merupakan
senjata
tradisional
yang
menyerupai
pedang. Mandau terbuat dari besi dengan gagag terbuat dari kayu atau tulang. Sebelum pembuatan dimulai, terlebih dahulu dilakukan upacara adat sesuai dengan tradisi dari masing-masing suku Dayak. Penggunaan Mandau (havit/ malaat) ini sering dipakai untuk memotong sesuatu jika itu digunakan dalam kegiataan sehari-hari. Mandau ini bagi suku Dayak sangatlah penting untuk melindungi diri dari beberapa
90 http://digilib.mercubuana.ac.id/
serangan dari laur, seperti binatang buas maupun musuh. Mandau ini dibuat dari batu dimasa lampau dan gagang (pegangan) mandau terbuat dari tulang/ tanduk rusa/ kijang. Tidak asing jika kita sering menjumpai orang-orang Dayak memakai Mandau kemudian diikatan pada pinggang, karena itu sudah menjadi kebiasaan bagi mereka. Mandau sebagai alat yang bisa menjaga diri dari semua serangan musuh.
Gambar 2.32 mandau (havit/mala’at) Sumber : www.google.com
2. Perisai ( Kelembit) Perisai dalam bahasa Dayak Kenyah disebut Kelembit. Merupakan alat pelindung/penangkis dari musuh. Perisai terbuat dari kayu yang ringan tapi tidak mudah pecah disebut dengn Encau huntung. Kenis kayu ini adalah kayu Leset dan kayu Malai, atau di masyarakat Kalimantan Timur pada umumnya disebut kayu Pelantai (Pelai) Perisai banyak diukir dengan motif-motif Burung Enggang, Topeng atau Naga. Warn yang biasa dipakai adalah warna hitam, merah dan putih.
91 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Selain sebagai alat pelindung diri dari serangan musuh, perisai juga berfungsi sebagai alat penolong sewaktu kebakaran/melindungi diri dari nyala api, alat untuk melerai perkelahian, perlengkapan menari dalam Tari Perang dan kelengkapan upacara Belian.
Gambar 2.33 Perisai/ Kelbit Sumber : www.google.com
3. Sumpit ( Hamput) Alat yang biasa digunakan untuk berburu atau berperang yang dikenal oleh hampir seluruh suku Dayak di Kalimantan. Alat ini terbuat dari kayu ulin atau sejenisnya yang berbentuk tongkat panjang yag diberi lubang kecil untuk memasukkan anak sumpitan. Sumpitan dilengkapi dengan sebuah mata tombak yang diikat erat pada ujungnya di bagian bawah dan sebuah alat pembidik di sebelah atasnya. Perlengkapan lainnya adalah anak sumpitan (Waloo) dan tempat anak sumpitan (Seloo). Pada ujung mata sumpitan diberikan racun yang berbahaya. Penggunaannya sebagai Alat untuk berburu di Hutan. Sumpit atau Hemput itu sendiri sering di gunakan untuk menangkap ikan atau dijadikan sebagai melawan musuh di dalam jarak jauh.
92 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.34 sumpit/hemput Sumber : www.google.com
4. Tombak Tombak itu sendiri terbuat dari Batu dan Kayu dan tidak mempunyai anak panah yang sifatnya beracun. Tombak sering digunakan untuk berburu Babi, Rusa dan lainnya.
Gambar 2.35 tombak Sumber : www.google.com
2.2.3.7 Khas Pakaian Adat Suku Dayak Kenyah
Gambar 2.36 pakaian adat suku dayak Sumber : www.google.com
93 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Corak khas Suku Dayak Kenyah yang terbentuk dari susunan
manik-manik
beraneka
warna
tampak
kontras
menghiasi kain hitam, yang dipakai sebagai bahan dasar pakaian adat itu. Sehingga menunjukkan makna suku Dayak yang memanfaatkan alam dengan arif di kehidupan sehari-hari. Kenyah ada yang untuk perempuan yang dinamakan Ta’a dan Sapei sapaq untuk laki-laki. Ta’a terdiri dari tutup kepala yang terbuat dari pandan biasanya dipakai untuk orang tua. Atasan atau baju dinamakan sapei inoq dan bawahannya atau rok disebut ta a. Atasan dan bawahan ini semuanya dihiasi dengan manik-manik. Wanita yang memakai ta’a ini biasanya melengkapi dengan uleng atau hiasan kalung manik yang untaiannya sampai bawah dada. Sedangkan Sapei sapaq yang dikenakan laki-laki pada umumnya hampir sama dengan motif pakaian adat perempuan. Namun Sapei sapaq atasannya dibuat berbentuk rompi, dan bawahannya adalah cawat yang disebut abet kaboq. Biasanya para pria melengkapi sapei sapaq dengan mandau yang terikat di pinggang. 1.
Bluko
Gambar 2.37 bluko Sumber : www.google.com
94 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sejenis topi yang terbuat dari anyaman rotan yang dihias manik-manik dan bulu-bulu berwarna biasanya menggunakan
bulu
kambing,
harimau,
atau
burung
enggang.
2.
Sapai Pakaian beludru hitam tanpa lengan berhiasan manikmanik berbentuk motif sulur-sulur dari bagian depan sampai belakang.
Gambar 2.38 sapai Sumber : www.google.com
3.
Besunung Pakaian pria yang terbuat dari kulit harimau atau kulit kambing yang dihiasi bulu ekor, bulu sayap dari Burung Enggang dan Burung Temanggang yang dibelah menjadi dua kemudian dihiasi manik-manik dan kancing yang terbuat dari batu putih.
95 http://digilib.mercubuana.ac.id/
4.
Belaong Belaong adalah anting-anting untuk pemberat telinga supaya panjang terbuat dari logam berbentuk lingkaran yang banyak jumlahnya. Menurut mereka pada zaman dahulu apabila seorang gadis tidang beloang maka tidak cantik. kalangan orang Dayak Kenyah, baik laki-laki maupun perempuan memiliki daun telinga yang sengaja dipanjangkan, akan tetapi panjangnya berbeda-beda antara laki-laki dan perempuan. Kaum laki-laki tidak boleh memanjangkan telinganya sampai melebihi
bahunya,
sedang kaum perempuan boleh memanjangkannya hingga sebatas dada.
Gambar 2.39 belaong Sumber : www.google.com
Proses penindikan daun telinga ini sendiri dimulai sejak masa kanak-kanak, yaitu sejak berusia satu tahun.
96 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kemudian setiap tahunnya mereka menambahkan satu buah anting atau subang perak. Anting atau subang perak yang dipakai pun berbeda-beda, gaya anting yang berbeda-beda ini menunjukkan perbedaan status dan jenis kelamin. Seperti misalnya kaum bangsawan memiliki gaya anting sendiri yang tidak boleh dipakai oleh orang-orang biasa. Sedangkan
menurut
penduduk
Dayak
Kenyah,
pemanjangan daun telinga di kalangan masyarakat Dayak secara tradisional berfungsi sebagai penanda identitas kemanusiaan mereka.
2.2.3.8 Seni kriya 1.
Bening Aban
Gambar 2.40 bening aban Sumber : www.google.com
Alat untuk memanggul anak yang hanya terdapat pada masyarakat suku Dayak Kenyah. Alat ini terbuat dari kayu yang biasanya dihiasi dengan ukiran atau dilapisi dengan sulaman manik-manik serta uang logam.
97 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
Seraung Topi berbentuk lebar yang biasa digunakan untuk bekerja di ladang atau untuk menahan sinar matahari dan ujan. Kini banyak diolah seraung-seraaung ukuran kecil untuk hiasan rumah tangga.
Gambar 2.41 seraung Sumber : www.google.com
3.
Anjat Alat berbntuk seperti tas yang terbuat dari anyaman rotan dan memiliki dua atau tiga sangkutan. Anjat biasanya digunakan untuk menaruh barang-barang bawaan ketika bepergian.
4.
Manik-manik Kerajinan manik-manik merupakan khas suku Dayak, terutama Dayak Kenyah dengan motif yang indah dan dinamis dan warna-warna yang kuat. Biasanya dibuat menjadi pakaian, menghias topi/seraung maupun bening aban dan hampir seluruh perlengkapan kehidupan seharihari dihias dengan manik-manik.
98 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 2.42 manik-manik Sumber : www.google.com
Saat ini kerajinan manik-manik juga menjadi barang yang memiliki nilai jual yang tinggi terutama sebagai oleh-oleh khas
Kalimantan
Timur
dengan
membuat
berbagai
aksesoris berupa tas, tempat handphone, dompet, ikat pinggang, kalung dll.
2.2.3.9 Ornamen Suku Dayak Kenyah Motif atau dalam bahasa Dayak disebut Kalung. Motif yang dimiliki suku Dayak Kenyah merupakan motif yang paling indah dari seluruh jenis motif suku-suku Dayak lainnya, karena memiliki bentuk yang sangat dinamiis dan berkarakter kuat. Motif-motif ini dapat berupa ukiran (hasil pahatan), lukisan atau anyaman manik-manik yag diberi warna-warna yang khas. Motif-motif ini merupakan hasil adaptasi (representasi) dari kehidupan sehari-hari mereka yang dekat dengn alam (tumbuh-tumbuhan dan hewan) serta kepercayaan terhadap hal-hal yang di keramatkan. Bentuk motif yang pada umumnya saling bertautan (tidak putus-putus) memiliki arti persahabatan serta persatuan dan
99 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kesatuan, karena eratnya persaudaraan pada masyarakat suku Dayak kenyah.
Gambar 2.43 ukiran suku dayak Sumber : dokumentasi pribadi
Bentuk ragam hias dari suku Dayak Kenyah terdiri dari 4 motif dasar yaitu :
1.
Kalung Tebenggaang = Motif Burung Enggang Motif ini diadaptasi dari bentuk Burung Enggang yang merupakan hewan yang diagungkan pada suku Dayak Kenyah. Burung Enggang melambangkan
ketinggian
100 http://digilib.mercubuana.ac.id/
derajat manusia, keluhuran budi dan kebangsawanan. Motif ini banyak menghias pada rumah-rumah para keturunan bangsawan.
Gambar 2.44 : Burung Enggang Sumber : THE BEAUTY OF INDONESIA 1.14 Burung Enggang
Enggang (Allo, Ruai/Arue sebutan bagi orang dayak) adalah jenis burung yang ada di pulau Borneo. Burung enggang memiliki ukuran tubuh cukup besar, yaitu sekitar 100 cm. Ada sekitar 8 jenis burung enggang dengan warna tubuh perpaduan antara hitam dan putih, sedangkan warna paruhnya merupakan perpaduan warna kuning, jingga dan merah. Ciri khas dari burung ini adalah adanya cula paruh (casque) yang tumbuh di atas paruhnya. Burung yang makanannya buah ara ini mempunyai tingkah laku bersarang yang khusus. Burung
enggang
mempunyai
kebiasaan
hidup
berpasang-pasangan dan cara bertelurnya merupakan suatu daya tarik tersendiri. Pada awal masa bertelur burung jantan membuat lubang yang terletak tinggi pada batang pohon untuk tempat bersarang dan bertelurnya burung betina. Kemudian burung jantan memberi makan burung betinanya
101 http://digilib.mercubuana.ac.id/
melalui sebuah lubang kecil selama masa inkubasi, dan berlanjut sampai anak mereka tumbuh menjadi burung muda. Burung enggang dijadikan sebagai contoh kehidupan bagi orang dayak untuk bermasyarakat agar selalu mencintai dan mengasihi pasangan hidupnya dan mengasuh anak mereka hingga menjadi seorang dayak yang mandiri dan dewasa. Burung ini hanya dapat dilihat sebagai simbol yang dilukiskan berupa motif.19 2.
Kalung Aso’ = Motif Naga/Anjing
Gambar 2.45 ular naga Sumber : dokumentasi pribadi
Bagi orang Dayak, naga merupakan lambang kesaktian, kekuatan, dan kepahlawanan.20 Bentuk ragam hias naga asoq, yaitu suatu perpaduan dari bentuk naga dan anjing, pada bagian kepala berupa gambaran bentuk naga, sementara di bagian badannya berupa bentuk badan anjing. Pada ragam hias Naga Asoq ini akan terlihat suatu bentuk Naga dan Asoq yang seolah-olah sedang berenang. Perpaduan dalam bentuk tersebut adalah simbol atau suatu lambang yang dipercaya memiliki
19 20
http://ajimachmudi.wordpress.com/fauna-dan-flora-indonesia/ 0:33 Desi, dkk. Presentasi Rumah adat Kalimantan Timur. Page : 14
102 http://digilib.mercubuana.ac.id/
kekuatan untuk menolak kejahatan. Sedangkan arti dari ragam hias tersebut konon dipercaya bahwa Naga Asoq ini merupakan juru penyelamat dan petunjuk jalan menuju alam setelah kematian. Motif Kalung Aso’ ini biasanya terdapat pada haluan atau buritan perahu. Perlu diketahui suku Dayak Kenyah sangat pandai menggunakan perahu baik besar maupun kecil.
3.
Kalung Pakis/Cumi = Motif Lingkar Melingkar
Gambar 2.46 gurita Sumber : dokumentasi pribadi
Motif suku Dayak Kenyah memiliki ciri sangat dinamis karena komposisi dari motif sulur yang melingkarlingkar. Pada masyarakat Dayak Kenyah pedalaman bentuk ini diadaptasi dari tanaman pakis, sedangkan pada suku Dayak Kenyah pesisir pantai bentuk ini diadaptasi dari hewan cumi-cumi. Cumi-cumi memiliki kaki yang sangat banyak dan berfungsi satu sama lain, dimana kaki ini melambangkan kerakyatan dan sisitem bergotong royong diantara sesama suku Dayak. Motif ini memiliki ikatan batin bahwa suku dayak berasal dari satu nenek moyang, sehingga dengan motif ini dapat mempersatukan semua orang dayak, baik 103 http://digilib.mercubuana.ac.id/
yag di Serawak, Kuching, Sabah dan diseluruh pelosok Kalimantan, oleh karena itu motif ini saling berkaitan satu sama lain dan merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak ada yang putus.
4.
Kalung Udo’ = Motif Topeng
Gambar 2.47 udoq atau topeng Sumber : dokumentasi pribadi
Menggambarkan muka manusia, namun terkadang hanya mataya saja, motif ini mewakili segala sesuatu yang ada di bumi ini, termasuk didalamnya semua jenis makhluk hidup. Motif ini juga sebagai unsur magic lambang kedamaian. Motif topeng kepala manusia, ada yang digambarkan menakutkan dengan menunjukkan gigi-gigi taringnya ada pula yang tidak. 2.2.3.10 Warna Suku Dayak Kenyah Warna merupakan hal penting dalam penggolongan sebuah kelompok. Demikian pula yang terjadi pada identitas etnik di Indonesia. Keragaman etnik di Indonesia
104 http://digilib.mercubuana.ac.id/
merupakan kekayaan yang menakjubkan. Warna dapat bermakna psikologis, yang mempersatukan kelompok. Suku Dayak Kenyah memiliki warna-warna yang khas dengan maknanya masing-masing, yaitu : 1. Merah : Merupakan warna darah melambangkan kekuatan dan keberanian. Untuk mendapatkan warna merah menggunakan biji tumbuhtumbuhan yang disebut Geligan atau darah dari hewan kurban. 2. Kuning : Warna yang sakral untuk memanggil ruh, melambangkan kewibawaan. 3. Putih
: Melambangkan kesucian dan kebersihan jiwa21.
Menggunakan
kapur
untuk
mendapatkan warna putih. 4. Hitam
: Lambang keperkasaan dan merupakan warna dari kayu Ulin. Untuk mendapatkan warna hitam digunakan campuran arang dengan minyak babi.
5. Hijau
: Merupakan warna dari tumbuh-tumbuhan yang melambangkan kesuburan dan kemakmuran.
6. Biru
: Melambangkan loyalitas. Merupakan warna langit yang memiliki makna kebebasan.
21
Yosep Petrus, pemandu Anjungan Kalimantan Timur TMII.
105 http://digilib.mercubuana.ac.id/