Universitas Mercu Buana
BAB II TINJAUAN DATA A. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Terhadap Toko dan Perkembangannya a. Pengertian Toko Toko adalah tempat dimana barang-barang dijual secara eceran, dimana terjadi transaksi antara penjual dan pembeli. Toko biasanya bersifat permanen dan menjual barang-barang atau komoditi utama dan didukung dengan barang-barang penunjang komoditi utama.1 Toko adalah sebuah tempat yag biasanya berdiri sendiri dimana para profesional mengumpulkan green fees dan controls starting times, dimana letak toko tersebut menghadapkan pandangannya secara bebas kearah pukulan pertama. Toko tersebut dilengkapi dengan sebuah fasilitas ruang kerja, sebuah bangku panjang (bench) dan ruang untuk berkumpul sebagai fasilitas atau seminimalnya sebuah troli penyimpanan atau meletakkan barang sebagai fasilitas. Toko adalah suatu wadah atau tempat yang menyediakan kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen dan tempat untuk melakukan transaksi jual-beli dimana si penjual dan si pembeli bertemu secara langsung.
b. Sejarah Perkembangan Perdagangan Kata “Perdagangan” adalah kata yang sudah umum diketahui oleh masyarakat luas. Perdagangan secara umum dikenal sebagai suatu kegiatan tukar menukar barang dimana perdagangan tersebut dilakukan oleh dua orang atau lebih. Dalam perdagangan memerlukan proses dalam perkembangan. Proses pertama tersebut digambarkan sebagai suatu sequence, atau tahapan yang terjadi sehingga terbentuklah pusat perbelanjaan itu sendiri. Transaksi jual beli yang pertama disebut pasar. Pasar merupakan suatu tempat untuk transaksi jual-beli dimana dulunya dikenal sebagai proses barter antara dua individu yang saling membutuhkan barang yang tidak dimiliki oleh mereka. 1)
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Kedua ( Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pustaka, 1994 ).
11
Universitas Mercu Buana
Tempat melakukan proses tersebut dilakukan di ruang terbuka dan penjualannya tersebar dalam jarak yang berjauhan. Setalah menjalani proses yang panjang maka mereka berpikir kemudian mereka membuat suatu kelompok atau perkumpulan pada suatu tempat tertentu baik terbuka maupun tertutup, sehingga memudahkan mereka untuk melakukan proses jual beli diantara meraka. Pada jaman sekarang tempat transaksi yang dikenal dengan pasar itu berkembang karena melihat dari faktor kenyamanan baik dari pembeli maupun penjual maka dibentuklah suatu tempat tertutup yang dikenal sebagai pasar, kios-kios, pasar swalayan, dan yang sekarang dikenal dengan supermarket dan hypermarket dengan fasilitas yang diberikan di dalamnya.
c. Sejarah Perkembangan Toko Seiring
dengan
kemajuan
teknologi,
produksi
dan
distribusi
mendorong suatu kebutuhan baru untuk memiliki sebuah tempat untuk melakukan transaksi yang permanen sebagai sarana penting dalam berkomunikasi antara penjual dengan pembeli. Tuntutan terhadap pemenuhan kebutuhan inilah maka terbentuklah pertama kali tempat transaksi yang bersifat semi permanen yang disebut pasar yang kemudian berkembang menjadi tempat transaksi yang bersifat permanen yang disebut toko. Toko berasal dari pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan itu sendiri dimulai dari sejarah perkembangan kota, awalnya dimana tempat orang bertemu untuk menukarkan barang yang mereka miliki (barter) yang kemudian berkembang selain barter, mereka bertemu untuk memperjualbelikan barang-barang kebutuhan mereka.2 Perdagangan pertama kali dilakukan dengan melakukan pertukaran antara barang dengan barang (barter), tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena sulit untuk menentukan jumlah barang atau ukuran untuk tukar menukar kemudian dicari sebuah solusi yang dapat dijadikan alat tukar seperti kulit binatang, mas-perak, tembaga dan yang terakhir adalah logam yang memiliki nilai tertentu dengan ukuran, bentuk dan rupa tertentu, bahkan diberi cap ayau tanda atau simbol atau gambar sehingga mudah untuk dikenali yang akhirnya disebut sebagai mata uang. 2)
Joseph A. Willies, Encyclopedia of Arch, Vol.4, ( New York, 1969 )
12
Universitas Mercu Buana
Perdagangan
merupakan
pendorong
utama
timbulnya
toko,
perdagangan itu sendiri timbul karena beberapa hal, diantaranya yaitu kebutuhan manusia yang tidak terbatas dan yang beraneka ragam jenisnya, adanya perbedaan kebutuhan antara manusia yang satu dengan lainnya, letak geografis dimana manusia itu hidup (adanya perbedaan iklim, kesuburan tanah, dan kekayaan alam lainnya), latar belakang kemajuan pendidikan, kebutuhan perhubungan dan bidang teknik, dan pertambahan penduduk.
d. Tipe dan Kategori Toko Toko merupakan suatu tempat perdagangan atau tempat melakukan transaksi yang bersifat permanen, memiliki tipe dan kategori seperti dibawah ini : 1) Berdasarkan Bangunan Fisik Shopping street : Toko-toko yang berderet di sepanjang kedua sisi jalan. Shopping center : Kompleks pertokoan yang terdiri dari stand-stand toko yang disewakan atau dijual Shopping precinct : Kompleks pertokoan dimana bagian depan standstand toko menghadap ke ruang terbuka yang bebas dari kendaraan. Department store : Merupakan toko yang sangat besar, terdiri dari beberapa lantai, menjual macam-macam barang. Supermarket : Merupakan toko dengan ruang yang luas, dimana terdapat kelompok macam-macam barang, sifat barang berdiri sendiri atau
merupakan
bagian
tersendiri
dengan
fasilitas
parkir
sekelilingnya. Jenis Pasar Swalayan (Supermarket) Selain supermarket, dikenal pula miminarket, midimarket dan hypermarket. Perbedaan istilah minimarket, supermarket dan hypermarket adalah di format, ukuran dan fasilitas yang diberikan. Contohnya : Minimarket berukuran kecil (100m2 s/d 999m2) 13
Universitas Mercu Buana
Supermarket berukuran sedang (1.000m2 s/d 4.999m2) Hypermarket berukuran besar (5.000m2 ke atas) Grosir berukuran besar (5.000m2 ke atas)
Pasar Swalayan dibagi dalam jenis : a. Minimarket Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam "toko kelontong" atau yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak dagangan dan membayarnya dikasir. Sistem ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang. Sebuah minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah supermarket, minimarket circle K jam bukanya hingga 24 jam. Minimarket yang ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart, Circle K, dan lain-lain.
b. Midimarket Ukuran lebih besar sedikit dari minimarket adalah midimarket, di sini sudah dijual daging dan buah2an. Buka bisa 24 jam atau hanya sampai jam 24 saja. Sebagai contoh adalah Alfa Midi, dan sebagian dari jaringan Giant yang dulunya bernama Hero.
c. Supermarket Kalau Supermarket semua barang ada, dari kelontong, sepeda, TV dan camera, furnitur, baju, ikan dan daging, buah2an, minuman, pokoknya serba ada kebutuhan seharihari. Contohnya Giant Supermarket, Carrefour Express, Sinar
Supermarket
[Jawa
Tengah],
Macan 14
Universitas Mercu Buana
Yaohan[Sumatera Utara], Foodmart, Foodmart Gourmet, Super Indo, dan lain-lain.
d. Hypermarket Di sini hypermarket adalah supermarket yang besar termasuk lahan parkirnya. Sebagai contoh Carrefour, Hypermart, Giant Hypermarket, dan lain-lain.
e. Grosir Disini semua barang tersedia sehingga ada bongkar muat di dalam pusat grosir. Contoh Indo Grosir, Makro [Lotte Mart], dan lain-lain. Super store : Toko satu lantai yang menjual barang-barang kebutuhan sandang dengan sistem self service. Shopping mall : Shopping precinct dimana ruang terbuka (mall) merupakan pusat orientasi dari kompleks pertokoan ini. Retail shop : Toko eceran yang menjual bermacam-macam jenis barang. Whole sale : Toko yang menjual berbagai macam barang secara grosir.
2) Berdasarkan Variasi Barang yang dijual Specialty shop : Toko yang menjual barang sejenis seperti sepayu, pakaian dan sebagainya. Variety shop : Toko yang menjual bermacam-macam barang dengan skala kecil ( Beddington, 1982 : 113 )
3) Berdasarkan Lokasi dan Kemampuan Pelayanan Neighbourhood shopping centre : Terdiri dari sebaris toko atau lebih yang parallel dengan jalan raya, juga dengan pusat pelayanan seharihari bagi penduduk suatu lingkungan yang berjumlah 300 sampai
15
Universitas Mercu Buana
30.000 penduduk. Pusat perbelanjaan ini penyewa utamanya supermarket. Community shopping centre : Terdiri dari satu atau beberapa baris toko yang lebih besar dari neighbourhood, dengan jangkauan pelayanan meliputi 30.000 penduduk sampai 200.000 penduduk. Barang yang diperdagangkan pada umumnya kebutuhan sekunder. Pusat perbelanjaan ini penyewa utamanya junior department store yang memberi harga obral serta specialty goods, seperti : sepatu, pakaian dan sebagainya. Regional shopping centre : Pusat perbelanjaan dengan penyewa utama satu atau lebih department store yang lengkap dengan 50 sampai 100 toko dan fasilitas lainnya dengan jangkauan pelayanan meliputi 200.000 sampai 1.000.000 penduduk.
4) Menurut Konfigurasi Bangunan Bentuk linier dan variasinya : Merupakan suatu deretan toko-toko yang membentuk garis lurus yang dipersatukan oleh kanopi dan pendestrian yang terdapat disepanjang depan toko-toko. Bangunan tipe ini biasanya dimundurkan dari batas jalan dan sebagian besar parkir terletak antara jalan dan bangunan. Pengaturan dengan tipe ini paling sering diterapkan pada neighbourhood shopping centre dengan peletakan penyewa-penyewa utama pada ujungnya. Bentuk L dan U merupakan perkembangan dari bentuk linier. Bentuk L cocok diterapkan pada neighbourhood shopping centre yang besar dan community shopping centre yang kecil, sedangkan bentuk U sesuai dengan community yang besar. Mall : Merupakan daerah bagi pejalan kaki yang terletak diantara bangunan linier yang berhadapan, kemudian mall menjadi daerah bagi pejalan kaki untuk hilir mudik dalam berbelanja. Mall telah menjadi standar regional shopping centre dan sedang diterapkan pula pada community shopping centre. Cluster : Merupakan perkembangan dari konsep mall tetapi seiring dengan “banyak bangunan” yang berdiri sendiri. Dipisahkan oleh 16
Universitas Mercu Buana
daerah bagi pejalan kaki yang pendek atau taman pada regional shopping centre. Cluster bervariasi dalam bentuknya dengan menggunakan bentuk-bentuk dari huruf X,Y dan halter. (UU,1985 :42)
2. Faktor Pendirian Toko a. Dasar Ekonomi Pendirian Toko Pendirian dan pemeliharaan sebuah toko harus diperhatikan dari segi ekonominya, yaitu : 1) Efisiensi dalam keterpaduan atau pembagian ruang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 2) Besar dan kualitas toko disesuaikan dengan pendapatan atau penghasilan toko. 3) Fleksibilitas
untuk
memungkinkan
adanya
perluasan
dan
pengecilan dalam peak dan slack sesaons. 4) Direncanakan bila ada tujuan penjualan yang beralasan, biasanya jangka waktu 7-10 tahun. 5) Pemeliharaan
dapat
dikontrol
dengan
biaya
yaitu
mempertimbangkan pemilihan bahan. 6) Toko yang baik akan menarik pembeli (konsumen) dan akan memberi dorongan kepada mereka yang lama berbelanja sehingga menimbulkan daya tarik dan memuaskan pembeli.
b. Penyelidikan Pendahuluan Tentang Toko Bertahannya sebuah toko harus memperhatikan faktor penjualan yang mempengaruhi, yaitu : 1) Pendapatan dari berbagai macam penjualan dalam 1 tahun. 2) Konsultasi dengan pedagang. 3) Penerapan Store Management yang baik. 4) Kekuatan dan kelemahan yang ada pada toko selama 1 tahun. 5) Lalu lintas dan lokasi toko tersebut berada (penempatan tempat). 6) Setiap luas dari wilayah pertokoan merupakan bagian dari perhitungan penghasilan toko. 17
Universitas Mercu Buana
7) Kebutuhan, kebiasaan dan kemampuan pembeli dalam wilayah tersebut mempengaruhi kecenderungan dalam masa yang akan datang.
3. Aspek Perancangan Interior Toko a. Aspek Manusia Dalam merancang interior sebuah toko pada umumnya yang perlu diperhatikan adalah dari segi aspek manusia yang berada di dalamnya dan di luarnya. Maksud dari manusia yang berada di dalam ruang toko yaitu pedagang, pemilik, pengunjung dan lainnya. Sedangkan yang dimaksud manusia yang di luar adalah pengunjung. Oleh karena itu dalam merancang interior sebuah toko harus lebih diperhatikan dari segi human behavior, comfortable, save dan masih banyak lainnya yang membuat pengunjung atau pelanggan merasa nyaman, aman dan lainnya. Perilaku konsumen (Consumen Behavior), adalah tingkah laku konsumen dalam membeli suatu produk yang dipengaruhi berbagai unsur, baik dari dalam maupun luar. Unsur-unsur tersebut membentuk suatu kekuatan yang merangsang konsumen sehingga ia memutuskan untuk membeli produk tertentu.3 Pemakai ruang atau penghuni ruang yang harus dijadikan sebagai subjek bagi seorang desainer adalah manusia, karena manusia sebagai makhluk
sosial memiliki nilai-nilai budaya yang terungkap dari pola
tingkah laku sampai pada ukuran dan kekuatan fisiknya. 4 Kaum pengusaha yang memproduksi dan menjual produk sangat berkepentingan terhadap prilaku konsumen. Dengan mengenali unsur serta pengaruh rangsangan yang timbul dalam diri konsumen, pengusaha dapat memperkirakan konsumen mana yang akan membeli produknya, dan bagaimana agar produknya dapat menarik banyak konsumen. Untuk keperluan itu, pengusaha melakukan penelitian yang dikenal dengan riset konsumen. Tujuannya adalah memperoleh gambaran lebih rinci tentang konsumennya, yaitu siapa yang membeli (Kelas dan jenis, konsumen yang diharapkan), bagaimana cara mereka membeli (Kesukaan, kemampuan, kebiasaan), kapan mereka membeli, dan berapa banyak (Frekuensi dan 3)
Magdalena Lumbantoruan, Ensiklopedi Ekonomi, Bisnis dan Menejemen, Jilid Ke-2, ( Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka, 1992 ), 158. 4) Pamuji Suptandar, Manusia dan Ruang dalam Proyeksi Desain Interior, ( Jakarta : UPT Penerbitan Universitas Tarumanegara, 1995 ).
18
Universitas Mercu Buana
jumlah), dimana mereka membeli (Jalur distribusi) dan mengapa mereka membeli (Manfaat dan kualitas produk). Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perancangan interior toko yang dilihat dari segi aspek manusia, yaitu : 1) Faktor Budaya Merupakan faktor paling dominan dalam pola belanja (Buying Behabior) konsumen. Faktor-faktor budaya meliputi kebudayaan, sub-budaya dan kelas sosial.5 Budaya didalam studi perilaku konsumen, mengacu pada nilai, gagasan, artefak dan simbol-simbol lain yang bermakna yang membantu individu untuk berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Namun dari perspektif yang berbeda, semua bentuk pemasaran merupakan saluran tempay makna budaya ditransfer ke barang konsumen. 6 2) Faktor Sosial Perilaku konsumen juga sangat mempengaruhi faktor-faktor sosial, yaitu faktor kelompok awan, faktor keluarga, serta faktor peran dan status.7 Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosioekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda.8 3) Faktor Pribadi Faktor-faktor pribadi yang sangat berpengaruh dalam perilaku belanja konsumen adalah faktor usia, gaya hidup, lingkungan ekonomi dan kepribadian.faktor kepribadian juga membedakan pilihan seseorang dari pilihan orang lain yang memiliki kepribadian berbeda. Kepribadian seseorang terlihat dari kestabilan emosi, rasa percaya diri dan kemampuannya berkomunikasi dengan orang lain.9
5)
Lumbantoruan, 158-159. James F. Engel, Roger D. Blackwell, dan Paul W. Miniard, Perilaku Konsumen, terj, X, Budiyanto, Edisi Keenam, Jilid Pertama, (Jakarta : Binarupa Aksara, 1994), 46. 7) Lumbantoruan, 159. 8) Engel, Blackwell, dan Miniard, 48. 9) Lumbantorusn, 160. 6)
19
Universitas Mercu Buana
4) Faktor Psikologi Pilihan konsumen juga dipengaruhi oleh 4 (empat) faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi, proses belajar serta keyakinan dan sikap. Motivasi adalah dorongan untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan seseorang. Persepsi tiap individu terhadap informasi atau rangsangan yang diterima inderanya mempengaruhi keputusan akhirnya tingkat kebutuhan tiap individu sangat berpengaruh terhadap pola pembelanjaannya. 10
b. Aspek Lingkungan Aspek lingkungan sangat penting dalam merancang sebuah toko karena dengan kita memperhatikan aspek lingkungan maka rancangan toko yang dibuat akan lebih sempurna dan dapat terhindar dari berbagai masalah. Aspek lingkungan yang perlu diperhatikan seperti : 1) Lokasi Lokasi pertokoan sangat bermacam-macam jenisnya, disesuaikan dengan jenis dagangannya, misalnya barang-barang tahan lama atau barang-barang kebutuhan sehari-hari. Berdagang dalam satuan-satuan yang kecil sangat dipengaruhi oleh lokasi pusat perbelanjaan tertentu, pertokoan dengan macam-macam barang dan pasar pusat yang menjadi sumber penariknya seperti magnit. Satuan-satuan yang besar ini sebaiknya ditempatkan pada lokasi dimana diperkirakan banyak dilalui pembeli. Toko-toko tersebut harus terletak pada lokasi yang dekat dengan daerah yang berpotensi untuk perdagangan dan mudah terlihat dari berbagai sudut pandang.11 2) Pencapaian Lokasi Sebuah toko yang berdiri sendiri sebaiknya ditempatkan pada posisi yang strategis. Seperti dipusat keramaian yang mudah dicapai baik oleh kendaraan pribadi maupun angkatan umum. Perhentian bus kota atau stasiun kereta api sedapat mungkin dekat dengan pusat pertokoan dan mempunyai jalur penghubung langsung. Apabila pencapaian lokasi ini sesuai dan mendukung maka akan berpegaruh terhadap hasil penjualan produk. 12 3) Faktor Cahaya 10) 11)
Lumbantoruan, 160. Ernest Neufert, Data Arsitek, terj. Sjamsu Amril, Edisi Kedua, Jilid Pertama,( Jakarta : Erlangga,
1990),190. 12)
Neufert, 190.
20
Universitas Mercu Buana
Secara umum manusia membutuhkan sinar cahaya baik secara alami maupun buatan. Karena sangat penting dalam penghayatan ruang dan bangunan. Tentunya sinar matahari pun memiliki gangguan terhadap kita yaitu dari silau cahayanya. Karena bila sinar matahari terlalu banyak (Daerah Tropik Indonesia) untuk kenikmatan manusia normal, maka sinar matahari terasa sebagai gangguan, menyengat mata dan kulit. Faktor cahaya sangat berpengaruh terhadap kenyamanan manusia, oleh sebab itu lingkungan tempat dimana toko itu berada sebaiknya harus diperhatikan.13 Hal terpenting yang harus dipertimbangkan adalah bahwa jendela atau pintu-pintu lebar dengan menggunakan bahan kaca memang terkesan bagus dan modern, tetapi sering memiliki efek yang kurang baik. Karena efek dari panas dan radiasi kesilauan akan terlalu banyak masuk. Terkecuali bila halaman memang sudah terteduh oleh pohonpohon besar dan terlindungi oleh atap-atap yang lebar. Sinar matahari yang datang secara global terdiri dari 48% cahaya, 46% infra merah dan 6% ultraviolet. Dari jumlah tersebut 80% menembus kaca, dan kira-kira 12% dipantulkan kembali oleh permukaan luar kaca. Dari sinar yang 80% masuk itu, sebagian jatuh pada dinding, lantai, perabot dalam ruang dan lain sebagainya. Sebagian tersebar diserap oleh panas dan sebagian lainnya dipantulkan kembali secara teratur (difus). Dari sebagian kecil yang dipantulakn difus ini, ada yang kembali pada kaca dan 70-80% keluar ruangan. Oleh sebab itu sebagian besar sinar matahari yang masuk berubah menjadi panas, dan ruang dipanasi secara tidak langsung oleh matahari (karena udara tidak menyerap sinar) tetapi secara langsung oleh radiasi dan konveksi dari bidang-bidang benda yang terkena matahari.14 4) Faktor Suara Faktor suara memang jarang diperhatikan oleh semua orang tetapi pada jaman yang sudah semakin maju dan berkembang ini banyak sekali mesin-mesin dan sumber-sumber bunyi lain yang menghasilkan bunyi atau suara yang mengganggu pendengaran manusia. Gangguan bunyi tersebut merupakan beban berat untuk jaringan saraf dan bisa merusak hubungan baik antar manusia. 13)
Y. B. Mangunwijaya, Pengantar Fisika Bangunan, Cetakan Keempat, ( Jakarta : Penerbit Djambatan,1994 ), 95. 14) Mangunwijaya, 109
21
Universitas Mercu Buana
Maka tugas bagi perencana dan pelaksana bangunan untuk menyumbang, agar bangunan-bangunan memiliki kualitas dalam perlindungan manusia terhadap gangguan-gangguan bunyi.15 Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk penanggulangan gangguan suara dari luar, yaitu : a) Penempatan Lokasi Bangunan Dalam penempatan untuk sebuah lokasi bangunan tidak selalu kita bisa memilih lokasi penempatan bangunan yang tepat dan bagus dari segi pengamanan terhadap gangguan-gangguan suara dari jalan raya dan sebagainya. Tetapi kita dapat cukup tertolong oleh tumbuhhan, semak-semak dan pepohonan. Terutama terhadap suarasuara
bising
berfrekuensi tinggi,
dedaunan
memiliki daya
penyerapan yang bagus. Setiap 1 meter semak atau dedaunan memperbaiki daya penyerapan suara sebesar 0,1 fon. 16 b) Denah Bangunan Denah banguna harus direncanakan secara seksama dalam hubungannya dengan bunyi-bunyi yang mengganggu. Sehingga diperlukan adanya pengaturan terhadap dengan dalam ruangan. Dengan isolasi yang baik pada bahan dan susunan kontruksi biasanya sangat mahal harganya. Oleh karena itu, lebih baik menghemat biaya kontruksi dengan jalan perencanaan denah yang setepat-tepaynya daripada mengeluarkan banyak untuk mengatasi gangguan bunyi.17
c. Aspek Bangunan Dari segi aspek bangunan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : 1) Orientasi Bangunan Orientasi bangunan terhadap arah mata angin harus diperhatikan, karena umumnya kerusakan yang ditimbulkan angin pada bangunan bersifat mekanis (kerusakan karena daya kekuatan), seperti hantaman angin, hisapan angin, pemukulan dan sebagainya. 18 Ada dua kekuatan yang dapat mengena bagunan, yakni : a) Tekanan angin (beban positif) 15)
Mangunwijaya, 161. Mangunwijaya, 205. 17) Mangunwijaya, 206 & 207. 18) Mangunwijaya, 63. 16)
22
Universitas Mercu Buana
b) Hisapan angin (beban negatif) Tekanan angin (beban positif) terasa di pihak sebelah sisi angin datang dan hisapan angin (beban negatif) terasa di pihak sisi angin pergi.19 Prinsip penaggulangan angin terlalu keras yang merugikan pada dasarnya dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut : a) Meneliti terlebih dahulu keadaan tanah di sekitar tempat bangunan tersebut akan berdiri. b) Mendirikan bangunan pada daerah yang berangin kencang sebaiknya relatif lebih rendah dan tidak menggunakan atap yang berlereng curam. c) Buatlah tanggul atau perisai di luar bangunan, di tepi halaman misalnya, dengan penanaman pohon-pohon yang tepat untuk dijadikan perisai. d) Bentuk dan kontruksi gedung harus diwujudkan sedemikian rupa, sehingga daya-daya tekanan postif di pihak angin mendapat sanggahan
yang
memadai
dan
berfungsi
sebagai
perisai
juga.sedangkan dipihak hisapan negatif, daya hisap dijawab dengan daya tarik menahan bagian-bagian yang mudah terpental keluar. Pada pokoknya janganlah sampai angin masuk. Sebab daya hisap dari luar mendapat bantuan tambahan dari tekanan angin dari sisi dalam.20 2) Bentuk dan Tema Bangunan Sebuah bangunan dapat dikaitkan dengan tapaknya dalam beberapa cara. Bangunan dapat menyatu dengan lingkungan sekitar atau berusaha
mendominasi
lingkungan
sekitar.
Bangunan
dapat
mengelilingi dan “menangkap” sebagian dari ruang luar tersebut. Salah satu muka bangunan dapat dibuat khusus agar menghadap salah satu elemen pada tapak tersebut atau menciptakan batas tepi sebuah ruang luar. Masing-masing cara harus mempertimbangkan sungguh-sungguh hubungan yang potensial antara ruang dalam dan ruang luar. 21 3) Sirkulasi dalam bangunan 19)
Mangunwijaya, 63 & 64. Mangunwijaya, 64 & 65. 21) Francis D. K. Ching, Ilustrasi Desain Interior, terj. Paul Hanoto Adjie, ( Jakarta : Erlangga, 1996 ) 12. 20)
23
Universitas Mercu Buana
Dalam sebuah ruangan perlu diperhatikan dari segi sirkulasi atau area sirkulasi, dimana area sirkulasi ini berfungsi sebagai jalur atau path yang digunakan oleh manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain dalam satu bangunan. Sarana transportasi dalam bangunan ada dua macam, yaitu : a) Transportasi Horizontal Ban berjalan (Moving Ramp atau Moving Walk) Ban berjalan adalah sisi transportasi yang digerakkan oleh motor penggerak dengan sudut
elevasi yang digunakan
maksimum 15o dengan alasan keselamatan. Karena alat pengangkutannya permukaannya datar. Sudut yang paling ideal yang dipasarkan adalah 12o. Ban berjalan yang mempunyai sudut 0-5o dinamakan moving walk yang sering disebut juga sebagai alat transportasi horizontal. b) Transportasi Vertikal Tangga Berjalan (Escalator) Tangga berjalan sebagai alat pengangkutan vertikal, alat pengangkutannya berupa tangga. Alat ini mempunyai kecepatan yang konstan untuk pemakainya, tidak diperlukan waktu tunggu, biasanya diletakkan pada lobby utama dalam bangunan atau pada tempat yang kegiatan sirkulasinya padat, harus mudah dicapai dan dilihat. Sudut kemiringan yang digunakan adalah 30o. Alat ini sangat sulit digunakan untuk pengangkutan barang atau penyandang cacat. Tangga berjalan (escalator) ini biasanya digunakan pada bangunan komersial seperti perkantoran, pusat perbelanjaan, stasiun, airport, gedung, pertemuan dan stadion. Elevator (Lift) Menurut cara kerjanya, elevator terbagi menjadi dua jenis, yaitu : Tipe Traksi Adalah jenis lift yang digunakan untuk bangunan yang ketinggiannya lebih dari enam lantai. Tipe Hydrolic 24
Universitas Mercu Buana
Adalah jenis lift yang digunakan untuk bengunan rendah. Keuntungan dari tipe ini adalah keamanan, tetapi untuk bangunan tinggi sangat mahal. Berdasarkan penggunaannya elevator dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: Elevator untuk penumpang Adalah elevator yng biasanya digunakan pada bangunanbangunankomersial, bangunan hunian dan perkantoran. Elevator untuk pengangkutan barang Adalah elevator yang biasanya digunakan untuk mengangkut barang-barang dalam jumlah yang banyak dan besar. Sering disebut lift service. Dum Waiter Adalah elevator yang digunakan untuk pengangkutan barang dengan kapasitas yang kecil.
4) Sistem Struktur dan Bahan Bangunan Ketahanan gedung ditentukan oleh dua hal, yaitu struktur bangunan dan bahan bangunan yang dipilih. Ketahanan bangunan tidak hanya jumlah total dari sekian ketahanan masing-masing unsur, tetapi keseluruhan susunan dan struktur bangunan sangat menentukan ketahanan.22 Bangunan –banguna sebaiknya dibuat bersusun sederhana, jangan kompleks. Banunan yang berbentuk L, misalnya dipisahkan saja menjadi dua bangunan.23 Struktur bangunan terdiri dari sistem-sistem lantai, dinding, kolom dan kontruksi atap. Sistem tersebut harus bekerja sama agar dapat memikul berbagai jenis bahan berikut : a) Beban Mati Bagaimana suatu bangunan didirikan menentukan besarnya beban mati, yaitu berat komponen bangunan yang struktural maupun non-struktural termasuk perlengkapan bengunan yang terpasang tetap (fixed). 22) 23)
Mangunwijaya, 80. Mangunwijaya, 86.
25
Universitas Mercu Buana
b) Beban Hidup Bagaiman suatu bangunan digunakan menentukan besarnya beban
hidup,
yaitu
beban
penghuninya
termasuk
semua
perlengkapan dan peralatan yang bergerak (letaknya tidak tetap). Untuk daerah dingin, salju menjadi beban hidup tambahan pada bangunan. c) Beban Dinamis Lokasi bangunan menentukan beban potensial dari gaya-gaya dinamis yang disebabkan oleh angin dan gempa. 24
5) Utilitas Bangunan Utilitas dalam suatu bangunan menyangkut mekanikal dan elektrikal. Sistem mekanis dan elektris mengkondisikan ruang-ruang interior dan membantu menjadikannya layak dihuni. Sistem mekanis dan elektris menyediakan panas, ventilasi, pengkondisian udara, suplai air bersih, fasilitas pembuangan air kotor, tenaga listrik dan penerangan.25 Perencanaan listrik dibuat guna menunjang kebutuhan prasarana ruangan yang meliputi : a) Penyediaan sumber tenaga listrik PLN maupun Diesel Gen-set sendiri untuk emergency. Sumber tenaga listrik pada bangunan dapat melalui : PLN (Perusahaan Listrik Negara) sebagai sumber utama (kondisi normal), dapat menggunakan transformator sehingga perlu disediakan satu ruangan gardu transformator PLN. Generator (Gen-set) sebagai sumber pasokan listrik darurat (emergency), namun tidak menutup kemungkinan sebagai sumber pasokan utama. Generator digunakan untuk sebagai beban yang diprioritaskan. UPS (Uninterruptible Power Supply System) sebagai sumber darurat atau emergency yang menunjang back-up. b) Penyaluran power listrik ke masing-masing beban : Penerangan dan stop kontak (power). 24) 25)
Ching, 16. Ching, 17.
26
Universitas Mercu Buana
Pemadam kebakaran (Hydrant). Transportasi (lift dan escalator). Pompa air bersih, air kotor, air panas atau plumbing. Dalam sistem instalasi plumbing yang perlu diperhatikan adalah : -
Mutu dari bahan instalasi plumbing yang telah diuji antara lain daya tahan lama, bebas dari kerusakan, tidak mempunyai bagian-bagian kotor yang tersembunyi, ekonomis, dalam pemasangan serta pemasangan harus sesuai peraturan yang berlaku.
-
Alat plumbing berfungsi sebagai terminal air bersih dan air buangan, permulaan dari sistem pembuangan.
-
Untuk menyalurkanair bersih kesemua alat plumbing serta pembuangan air kotor dari semua alat plumbing yang berpedoman pada syarat sanitasi kesehatan
Telekomunikasi Dalam perencanaan jaringan telepon dalam suatu gedung yang perlu dipertimbangkan antara lain adalah sistem jaringan dan sistem switching
harus
jelas sehingga
memberikan
kemudahan bagi perluasan atau perkembangan, Trouble shouting, maintenance dan mampu beradaptasi pada perubahan sistem organisasi. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka : -
Pada tiap lantai ditempatkan CBT (Cable Terminating Box). Kapasitas CBT disesuaikan dengan jumlah saluran yang akan dipasang ditambah spare untuk diperluas.
-
Diperlukan shaft telepon untuk jalan kabel dari MDF (Main Distribution Frame) ke tiap lantai. Oleh sebab itu dibutuhkan kabel ITC (Internal Telephone Cable) yang berinti banyak untuk digunakan di dalam gedung dan Underground cable yang digunakan atau dipasang di bawah tanah.
-
Penempatan outlet telepon, yaitu jenis standart.
Sound System 27
Universitas Mercu Buana
Perencanaan sound system disesuaikan dengan fungsi ruangan dan peralatan serta dengan batasan sebagai berikut : -
Tingkat kebisingan dalam ruangan
-
Tingkat kebisingan di luar ruangan
-
Kuat suara yang keluar dari loud speaker (20-25 db) di atas tingkat kebisingan sekitarnya.
-
Daya output dari power amplifier harus lebih besar dari semua loud speaker dan tersembung dalam keadaan all call.27
Air Conditioner Berdasarkan standart kenyamanan termal ASHRAE ( American
Society
For
Heating
Refrigerating
and
Air
Conditioning Engineering) untuk suhu udara nyaman adalah dari 25o-24oC dan kelembaban relatif sebesar 55%. Untuk mencapai hal ini diperlukan alat pengkondisian udara (AC).
d. Aspek Ruang Secara harafiah “ruang” bisa diartikan sebagai alam semesta yang dibatasi oleh atmosfir dan tanah dimana kita berpijak, sedangkan secara sempit “ruang” berarti suatu kondisi yang dibatasi oleh empat lembar dinding, yang bisa diraba dan bisa dirasakan keberadaannya. Penempatan bidang pembatas pada keempat sisi ruang bisa menimbulkan kesan bahwa ruang terasa sempit, luas, lebar, menyenangkan, menakutkan, formal dan sebagainya.26 Tata letak di toko harus mudah terlihat walau hanya sepintas. Ruang untuk pengunjung dan pramuniaga tergantung jenis dagangan dan jumlah pembelinya. Hal ini demi kelancaran proses jual-beli yang terjadi. Biasanya untuk pertokoan besar dibentuk dan dikembangkan sistem perencanaan yang disesuaikan dengan kebutuhan praktis mereka.27 Ruang sangat memerlukan perencanaan dan penataan, oleh sebab itu sebaiknya perlu dibuat zoning, sub-zoning, pengorganisasian ruang atau menyatukan elemen fisik dari ruang (dinding, lantai, langit-langit, perabot, kondisi mekanik pengudaraan dan sebagainya), yang kemudian dibuat layout furniture-nya. 26) 27)
Suptandar, 31. Neufert, 194.
28
Universitas Mercu Buana
Dalam aspek ruang ini tentunya sangat berpengaruh terhadap tata letaknya. Dimana tata letak dalam sebuah ruangan toko terbagi dalam tiga elemen desain utama, yaitu : a) Area sirkulasi (Circulation Areas) Sirkulasi dalam sebuah toko harus jelas, sederhana dan dapat diterima oleh konsumen. Sehingga konsumen dapat lebih memfokuskan pada produk yang dipajang, dan bukan terfokus pada arus sirkulasi itu sendiri. Jika toko terdapat lebih dari satu lantai atau level, makaseorang desainer harus lebih berhati-hati mengatur sirkulasi dalam ruang tersebut, agar dapat menciptakan sebuah suasana baru pada setiap lantai tersebut.28 b) Area servis (Service Area) Area servis bisa merupakan tempat penyimpanan barang. Area servis harus memperhatikan segi efisiensi secara maksimum, mudah dicapai dan tempat peralatan penunjang servis yang optimal, seperti penempatan cash counter, bagian kantor pengelola, bagian penyimpanan barang dan tempat penerimaan barang baru. Servis area biasanya terletak di bagian belakang toko.29 c) Area display (Display Area) Area display merupakan “jantung” dari sebuah toko. Display adalah sebuah bentuk mekanisme yang mempresentasikan produk penjualan dan memberi kesempatan kepada konsumen untuk mengevaluasi dan menyeleksi produk yang akan dibeli. Display memiliki dua unsur, yaitu sebagai presentasi produk dan evaluasi produk. Area evaluasi produk terletak secara langsung di depan display.30
4. Garis Besar Display Toko a. Warna Display Toko Warna display yang akan mendominasi ruang yang dapat memantulkan atau menyerap sinar yang datang. Demikian warna yang tepat dapat mempengaruhi intensitas dan dapat memberikan kesan atau suasana ruang pada area tersebut. Intensitas pantulan warna : ( Perpustakaan 1994 :122 ) 28)
William R. Green, The Retail Store : Detail and Contruction, Second Edition, ( United States of America : Van Nost and Reinhold, 1991 ), 14. 29) Green, 19. 30) Green, 20.
29
Universitas Mercu Buana
1) White (Putih)
80
2) Pale Apple Green (Hijau Apel)
51
3) Ivory Muda (Krem)
71
4) Salmon (Blewah)
53
5) Dark Green (Hijau Tua)
9
6) Peach (kuning Tua)
53
7) Light Buff (Cokelat Muda)
56
8) Ivory (Kuning Gading)
59
9) Light Green (Hijau Muda)
41
10) Pale Blue (Biru Muda)
41
11) Deep Rose (Merah Mawar)
12
12) Appricot Beige (Kuning Kunyit)
66
13) Medium Grey (Abu-abu)
43
14) Lemon Yellow (Kuning Muda)
65
b. Interior Display Pada saat ini banyak toko yang mulai mempertimbangkan untuk menata display dalam ruangan sebagai salah satu faktor terpenting dalam berpromosi. Faktor-faktor tersebut disebabkan oleh : 1) Display dalam ruangan dapat membantu para pramuniaga untuk menjual barang. Karena dengan secara tidak langsung display telah memberikan informasi kepada pelanggan. 2) Display dalam ruangan memberikan kesan yang baik kepada pelanggan dan dapat membantu pramuniaga agar menghasilkan penjualan yang besar. 3) Lokasi display dalam ruangan membantu pelanggan atau customer untuk degan mudah menemukan barang yang mereka inginkan. Selain faktor-faktor tersebut diatas, interior display juga memiliki typetype seperti : a) Showcase Display b) Counter Display c) Environment Display d) Dinding, tirai, lorong dan Island Display 30
Universitas Mercu Buana
Keuntungan yang diperoleh dalam penggunaan display dalam sebuah toko : a) Produk yang dijual disetiap toko menjadi jelas terlihat. b) Barang-barang yang disajikan dengan segala bentuk, sifat, bahan dan detail lainnya yang terdapat dalam diplay memudahkan pelanggan untuk melihat. c) Digunakan pada saat ingin menurunkan harga barang. Sedangkan kerugiannya adalah niat konsumen tidak dapat terwujud untuk membeli produk dengan segera.31
5. Elemen Toko Dalam berdirinya sebuah bangunan harus terdiri dari beberapa elemen yaitu lantai, dinding dan plafond. Material yang dapat digunakan pada elemen interior sebuah toko adalah :32 a. Lantai Lantai merupakan elemen interior yang berfungsi sebagai ”Dinding” atau penutup ruangan bagian bawah. Tetapi selain itu lantai juga mempunyai fungsi untuk mendukukng beban-beban yang datang dari benda-benda dan manusia di dalam ruangan sehingga selalu dituntut untuk kuat memikul beban mati dan beban hidup, lalu lintas manusia serta hal-hal lain yang ditumpukan pada lantai tersebut haruslah kaku dan tidak bergetar bila orang atau baramg lewat.33 Untuk lantai pada sebuah toko dapat menggunakan atau memakai alternatif bahan-bahan yang dibagi dalam dua kelompok yaitu sebagai berikut : 1) Soft Surfaces Kelompok pertama adalah kelompok bahan lantai dengan permukaan yang lembut atau lunak. Contuk : Karpet, Vinyl, Rubber title, dan lainnya. 2) Hard Surfaces Hard Surfaces adalah bahan untuk lantai yang mempunyai sifat keras. Contoh : Parquet, Keramik, Teraso dan masih banyak lainnya.
31)
Winters dan Goodman, 166. Green, 1991 : 94-114. 33) Mangunwijaya, 1997 : 329. 32)
31
Universitas Mercu Buana
Sifat dan karakteristik lantai akan memberikan ciri tertentu terhadap ruang yang bersangkutan dengan jenis kegiatan yang ada dalam bidang tersebut.34 b. Dinding Elemen toko yang kedua adalah dinding. Dinding mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai pemikul beban diatasnya, senagai penutup atau pembatas ruangan baik visual maupun akustik dan untuk menghadapi alam luas dari ruangan dalam.35 Untuk dinding pada toko dapat digunakan bahan-bahan seperti : wallpaper, cat, rembreseing, hardboerd, logam, plastik, wall paneling, kaca, alum cermin, keramik, marmer dan granit. c. Plafond Elemen toko yang terakhir adalah plafond atau yang lebih dikenal dengan sebutan langit-langit (ceiling). Plafond merupakan salah satu elemen terpenting danam interior, sebagai pembentuk ruang (space). Ditinjau dari fungsi, ceiling memiliki berbagai kegunaan yang jauh lebih besar dibanding dengan unsur-unsur pembentuk ruang (space) yang lain. Fungsi ceiling antara lain : Sebagai pembentuk ruang, ceiling bersama-sama dengan dinding dan lantai membentuk suatu ruang dalam. Sebagai skylight, di sini ceiling berfungsi untuk meneruskan cahaya alamiah dalam bangunan. Untuk menegaskan kontruksi pada gedung-gedung. Sebagai bidang penempelan titik-titik lampu. Sebagai penunjang unsur dekorasi ruang dalam. Berfungsi sebagai peredam suara atau akustik. Ruang untuk pelindung berbagai instalasi, ducting, AC, kabel listrik, gantungan armatur, loud speaker dan lain-lain. Pelindung kegiatan manusia, merupakan fungsi dari ceiling yang utama, dengan bentuknya yang paling sederhana, ceiling sekaligus berfungsi sebagai atap. Bentuk ceiling dalam suatu bangunan dapat memperlihatkan sifat-sifat (kesan-kesan) ruang tertentu.36 34)
Suptandar, Desain Interior : Pengantar Merencana Interior Untuk Mahasiswa Desain & Arsitektur,
35)
Mangunwijaya, 1997 : 339. Suptandar, 162.
143. 36)
32
Universitas Mercu Buana
Plafond pada toko dapay digunakan bahan-nahan atau meterial sebagai berikut : Papan Gypsum (Gypsum board), Kalsiboard dan Plaster-ceiling - Papan Gypsum Plafond dari papan gypsum menawarkan kehalusan, modul yang bersambung dan dapat di cat dengan warna yang disukai. Plafond gypsum sangat baik sebagai refleksi pencahayaan (light reflectors) untuk sistem pencahayaan tidak langsung (Indirect lighting system). - Kalsiboard Kalsiboard dari segi bentuk, fungsi dan cara pemasangan sama dengan papan gypsum. Yang membedakan adalah kekuatannya jika papan gypsum tidak tahan terhadap air karena dapat menyebabkan jamur dan mudah hancur. Sedangkan kalsiboard memiliki kepadatan yang kuat dan memiliki daya tahan terhadap air, api dan cuaca lainnya. Oleh karen itu kalsiboad memiliki fungsi lebih luas karena selain dapat digunakan di dalam ruangan dapat pula digunakan sebagai elemen eksterior. - Plaster ceiling Plafond plaster jarang digunakan pada toko, karena harganya mahal dan pemasangannya membutuhkan waktu. Namun apabila plafond toko ingin dibuat seperti kubah, maka plaster mungkin menjadi satusatunya material yang paling baik untuk digunakan.
6. Tinjauan Terhadap Warna a. Jenis dan Karakteristik Warna Jenis dan karakteristik warna da beberapa macam, yaitu : 1) Kuning Merupakan warna primer yang menjadi wakil dari warna sinar matahari. Warna ini memberi kesan cenderung temperamental, mengayikan dan menarik perhatian. Warna ini sering dihubungkan dengan keseimbangan, kecerdikan, kekayaan ide dan sumber kekuatan. Warna ini dapat digunakan sebagai penghargaan pada ruang-ruang yang suram karena lurang pencahayaan. Warna hijau dan 33
Universitas Mercu Buana
warna pastel dapat menjadi pasangan yang serasi dengan warna kuning. 2) Hijau Warna ini mewakili warna alam. Warna ini dapat memberikan kenyamanan, kesegaran, menentramkan emosi dan menetralkan diri. 3) Orange Orange merupakan warna campuran merah dengan kuning. Warna ini dapat membangkitkan semangat, gejolak emosi, bercahaya dan menggerakkan aktivitas kerja. Penggunaannya dapat diberikan aksen warna-warna kayu. 4) Merah Warna merah merupakan warna primer. Warna merah dapat menimbulkan easa keingintahuan, bersifat berseni, memberikan karakteristik, enerjik, optimis serta kaya akan gagasan. Warna merah muda merupakan warna campuran antara merah dengan putih yang mempunyai sifat romantis, lembut dan disosialisasikan dengan warna percintaan. 5) Biru Warna biru dapat memberikan kesan sejuk. Warna ini sering disosialisasikan dengan keselarasan dan perasaaan damai. Biru juga dapat berarti stabil, besar dan kokoh. Warna biru juga diartikan sebagai warna modern. Penggunaannya dapat ditambahkan warnawarna alami yang cerah sebagai aksen. 6) Ungu Warna ungu berkonotasi pada suatu yang misterius, tidak diduga dan juga dapat berkesan agung dan eksklusif. Penggunaanya biasanya ditambahkan warna-warna cerah lainnya. 7) Cokelat Warna ini cukup banyak diminati karena mewakili warna alam. Warna ini dapat dijadikan sebagai terapi yang menentramkan. Warna coklet dapat berarti aman dan stabil. Dalam penggunaannya sebaiknya tidak terlalu berlebihan. 8) Abu-abu 34
Universitas Mercu Buana
Merupakan gejolak campuran hitam dan putih. Warna ini dapat menurunkan
gejolak
emosi.
Penggunaannya
berfungsi
untuk
menetralisasikan suasana sehingga relatif aman bila digunakan sebagai warna dominan pada bangunan ataupun interior. 9) Putih Merupakan warna yang cukup populer dari masa ke masa. Warna ini bersifat bersih, terang dan dapat memberikan kesan anggun bersahaja. Warna putih dapat membantu konsentrasi, memberikan kesan luas dan ruangan tampak lebih besar. 10) Hitam Warna hitam memberikan kesan abstrak karena bersifat statis dan berat. Warna ini hanya digunakan sebagai warna kontras dalam ruangan yang didominasi warna putih. Warna ini tidak dapat dipakai untuk merangsang motivasi kerja. Penggunaan warna hitam di dalam ruangan dapat memberikan kesan lebih sempit dari yang sebenarnya. 37
b. Skema Lingkungan Warna Warna merupakan bagian terpenting dalam sebuah ruangan, karena dengan adanya warna dapat memberi kesan tersendiri baik secara fisik dan psikologi seseorang. Oleh karena itu diperlukan adanya paduan yang sempurna untuk menyatukan waran yang digunakan. Kekontrasan rambu dapat diperoleh secara optimal dari kombinasi warna huruf atau simbol atau aksen dan warna media. Kombinasi warna antara warna huruf atau simbol dan warna media. Kombinasi warna di bawah ini menunjukan urutan kekontrasan : 1) Hitam di atas Kuning 2) Hitam di atas Putih 3) Kuning di atas Biru 4) Kuning di atas Hitam 5) Putih di atas Biru 6) Putih di atas Hijau 7) Putih di atas Cokelat 8) Biru di atas Kuning 9) Hijau di atas Putih 37)
ASRI, 1996 : 26-29.
35
Universitas Mercu Buana
10) Merah di atas Kuning 11) Putih di atas Merah 12) Merah di atas Putih 13) Putih di atas Hitam 14) Cokelat di atas Kuning 15) Cokelat di atas Putih 16) Kuning di atas Cokelat
c. Sifat Warna Warna selain memiliki jenis dan karakteristiknya, warna juga memiliki sifat tersendiri. Berikut adalah sifat yang ditimbulkan oleh warna-warna : 1) Warna putih bersifat bersih, terang dan dapat memberikan kesan anggun bersahaja. 2) Warna hitam bersifat statis dan berat. 3) Warna abu-abu bersifat menetralisasikan suasana, menurunkan gejolak emosi dan lainnya. 4) Warna biru bersifat sejuk, alami, cerah, stabil, besar dan kokoh. 5) Warna kuning bersifat
temperamental,
mengasyikan,
menarik
perhatian, terang, cerah dan lainnya. 6) Warna merah bersifat enerjik, optimis, kaya akan gagasan, memberikan karakteristik dan lainnya. 7) Dan masih banyak sifat warna lainnya.
7. Tinjauan Terhadap Ergonomi dan Antropometri Dalam menciptakan suatu ruang yang memiliki tingkat kenyamanan dan keamanan yang memadai perlu diperhatikan nilai ergonomi terhadap furniture dan arus sirkulasi yang tersedia dalam ruang. Dengan memperhatikan faktor ergonomi, pengguna ruang akan mendapatkan efisiensi kerja serta pemanfaatan ruang dengan tepat sehingga pengguna ruang dapat melakukan aktivitasnya dengan nyaman, sehat dan produktif. Ukuran ergonomi untuk area-area yang terdapat pada Showroom ini adalah sebagai berikut : 36
Universitas Mercu Buana
a. Area Resepsionis Dalam sebuah area resepsionis hal penting yang harus diperhatikan adalah desain meja counter dari segi ketinggian posisi duduk dan ketinggian posisi mata sebagai jarak pandang resepsionis dengan pengunjung maupun sebaliknya.
Gambar 2.1. Ergonomi Resepsionis Tabel 2.1. Standarisasi Resepsionis
Gambar 2.2. Ergonomi Resepsionis Bundar
Tabel 2.2. Standarisari Resepsionis Bundar
37
Universitas Mercu Buana
b. Area Tunggu Pada area tunggu biasanya terdapat sofa dan coffee table. Penempatannya harus mempertimbangkan jarak bersih untuk sirkulasi antara sofa dan meja.
Gambar 2.3. Ergonomi Lounge 1
Tabel 2.3. Standarisasi Lounge 1
Gambar 2.4. Ergonomi Lounge 2
Tabel 2.4. Standarisasi Lounge 2
c. Area Office Ruang kerja digunakan oleh manager dan staf dengan kebutuhan furniture seperti meja kerja, kursi dan cabinet.
Gambar 2.5. Ergonomi Ruang Manager
Tabel 2.5. Standarisasi Ruang Manager
38
Universitas Mercu Buana
Gambar 2.6. Ergonomi Ruang Staf 1
Tabel 2.6. Standarisasi Ruang Staf
Gambar 2.7. Ergonomi Ruang Staf 2
d. Ruang Meeting Ruang rapat ini digunakan oleh staf dan manager. Perlu diperhatikan jika menggunakan audovisual jarak pandang mata antara layar dengan kursi rapat.
Gambar 2.8. Ergonomi Ruang Meeting 1 Tabel 2.7. Standarisasi Ruang Meeting 1
39
Universitas Mercu Buana
Gambar 2.9. Ergonomi Ruang Meeting 2
Tabel 2.8. Standarisasi Ruang Meeting 2
B. Tinjauan Khusus 1. Tinjauan Terhadap Showroom dan Perkembangannya a. Pengertian Showroom Showroom berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata Show dan Room dimana Show itu berarti menampilkan atau menunjukan sesuatu, sedangkan Room itu sendiri berarti ruangan atau tempat. Jadi Showroom adalah sebuah tempat dengan luas tertentu yang digunakan sebagai tempat untuk memamerkan atau mempertunjukkan suatu barang yang biasanya barang tersebut adalah barang baru dan bertujuan untuk memperkenalkan barang baru tersebut kepada masyarakat luas. Showroom secara umum diartikan menjadi Show dan Room. Show artinya menampilkan atau memamerkan suatu produk. Room adalah tempat untuk menampilkan produk tersebut. Showroom adalah tempat untuk menampilkan produk tersebut agar produk tersebut dapat leku terjual atau laris.
b. Sejarah perkembangan Showroom Perkembangan showroom berkembang seiring dengan berjalannya waktu, sejak ditemukannya kendaraan bermotor hingga zaman sekarang terlihat kenaikan dari setiap periode. Hal ini diperlihatkan dimana pada masa lalu yang namanya showroom itu terasa sangat unik dan masih jarang jumlahnya. Setelah itu perkembangan dari showroom tersebut mulai terlihat dengan adanya sebuah tempat menjual mobil yang khusus berdasarkan merk atau jenis tertentu yang disediakan sedemikian ruoa hingga penampilannya menarik daya tarik kosumen. 40
Universitas Mercu Buana
Sejak saat itu mulai bermunculan showroom-showroom yang menawarkan produk dengan jenis lain untuk meramaikan pasar. Oleh karena itu dari segi bentuk arsitektur, interior dan segala fasilitas disediakan dan dibuat berbeda satu sama lain untuk menarik konsumen.
c. Sejarah Perkembangan Kendaraan Bermotor Perkembangan kendaraan bermotor di Jakarta tidak lepas dari perkembangan penduduk, kemajuan teknologi dan sosial ekonomi masyarakat. Sejak kemerdekaan, perkembangan penduduk di Jakarta sangat meningkat. Dengan tingkatan kehidupan ekonomi yang lebih baik, maka kemampuan masyarakat akan alat transportasi yang ada tidak mendukung, maka masyarakat cenderung untuk memiliki kendaraan pribadi sebagai alat transportasi. Dengan berlanjutya kemajuan teknologi otomotif di Indonesia serta gencarnya persaingan antar produsen dalam memasarkan produk barunya mendorong timbulnya showroom yang menunjang pemasaran produk baru tersebut.
d. Periode Showroom Periode showroom dari masa lalu hingga saatini terlihat berbeda, ini dikarenakan dengan semakin cepatnya kemajuan zaman yang menuntut seseorang untuk bekerja dengan cepat dan efisien. Ini terbukti dari masa lalu dimana fungsi showroom hanya sebagai tempat menjual produkproduk yang dikeluarkan showroom tersebut. Kemudian
berkembang
bila
orang-orang
ingin
memperbaiki
kendaraan mereka dapat dilakukan pada showroom dimana orang tersebut membeli produknya, sehingga fungsi dari showroom bertambah yaitu selain menjaul produknya juga terdapat tempat servisnya yang memudahkan pelanggannya. Tidak hanya dengan bertambahnya tempat servis pada showroom tersebut, tetapi berkembang lagi dengan semakin dilengkapinya area purna jual spare-part, area playground, area internet untuk pelanggan, cafe area dan area aksesoris kendaraan. Ini ditunjukan dengan adanya fasilitas tersebut membuat sebuah konsep one stop shopping sehingga 41
Universitas Mercu Buana
pelanggan dapat menghemat waktu, energi dan membuat lebih efisien segalanya.
e. Manfaat Showroom Manfaat yang diperoleh dari showroom adalah : Dengan adanya showroom kita menjadi lebih cepat mengetahui dan mengenal trend kendaraan bermotor tang semakin berkembang. Dengan adanya showroom kita dapat lebih mudah mencari produk yang kita inginkan dengan pertimbangan yang dimiliki oleh showroom tersebut.
f. Elemen Showroom Elemen yang terdapat dalam showroom adalah seperti yang terdapat pada elemen toko, yaitu lantai, dinding dan plafond. Hanya saja elemen pada showroom lebih spesifik lagi, misalnya pada elemen lantai tidak lagi hanya menggunakan satu bahan material tetapi sudah terdapat penggabungan dari beberapa bahan material lantai, seperti penggunaan bahan mermer dengan granit yang dikontraskan dengan bahan parquet dan termasuk juga pada dinding dan palfond.
g. Jenis-jenis Showroom Showroom memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : Showroom Elektronik Showroom elektronik ini biasanya menjual atau menyuguhkan barangbarang yang berhubungan dengan produk elektronik sehingga biasanya yang ditampilkan hanya barang-barang elektronik. Contoh : Electronic city dan lain-lain. Showroom Pakaian Showroom yang menampilkan produk pakaian yang akan dipasarkan. Contoh : Pusat perbelanjaan Mangga Dua Showroom Kendaraan Bermotor
42
Universitas Mercu Buana
Showroom yang menampilkan produk-produk kendaraan bermotor (baik mobil ataupun motor) yang akan dipasarkan. Biasanya kendaraan yang ditampilkan belum ada dipasaran dan baru akan dipasarkan. Contoh : Showroom Honda, Showroom Toyota dan masih banyak lainnya.
h. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang biasanya diterapkan pada sebuah showroom adalah sebagai berikut : 1) Organisasi fungsional Dimana organisasi ini, tiap-tiap supervisor atau pengawas maupun pekerja telah tersedia pekerjaan sesuai dengan fungsinya masingmasing sehingga antara pekerja terbina hubungan kerja langsung. 2) Organisasi Staf dan Garis Pada organisasi staf ini terdapat beberapa orang staf yang mempunyai beberapa orang pegawai staf yang bertugas membantu tugas dari seorang staf ahli. 3) Organisasi Garis atau Lini Organisasi lini ini memiliki sistem yang sederhana dan mengandung disiplin
kerja
kepemimpinan.
yang
baik
karena
ada
kesatuan
dengan
38
2. Aspek Teknis Perancangan a. Persyaratan Umum Showroom Faktor kenyamanan, sistem pengkondisian udara, pencahayaan yang di pakai untuk memenuhi tuntutan tersebut. Utilitas ruang, dilihat dari pengolahan ruang primer, bentuk ruang dan sistem utilitas yang bberkaitan dengan tuntutan fleksibilitas ruang. Pelayanan (service) yang cepat, lengkap dan bermutu baik. Sistem pengamanan, baik terhadap bahaya kebakaran, huru-hara dan lainnya sebagai bagian upaya evakuasi pengunjung dan barang. Pemikiran struktur, konstruksi, vitalitas ruang yang sesuai dengan tuntutan fungsi. 38)
Pulgam, William, DesigningThe Automated Office, 1984.
43
Universitas Mercu Buana
Pemilihan bahan bangunan yang dipasarkan pertimbangan terhadap biaya dan kemudahan perawatan. b. Sistem Lay-Out Showroom 1) Open Plan Sistem ini terdiri dari beberapa jenis middle atau hight partition (sifatnya free standing) yang disusun dalam showroom. Keuntungannya : Memberikan fleksinilitas perancangan ynag lebih besar pada penataan furniture. Penggunaan space yang lebih efisien. Suasna interior lebih terekspos. Faktor visual dan interaksi yang lebih besar. Biaya perawatan yang lebih rendah. Penataan dapat berdasarkan kebutuhan kelompok kerja. 2) Close Plan Sistem ini terdiri dari beberapa partisi tertutup (dari lantai sampai ceiling), sifat dari partisi dapat moveable atau fixed. Keuntungannya : Meningkatkan faktor keamanan. Lebih mudah untuk penataan furniture yang bersifat konvensional. Lingkungan yang terkontrol. Pengalokasian status pekerjaan lebih jelas. 3) Mixed Modified Plan Merupaka sistem kombinasi dari open plan dan close plan. Dengan melokalisasi ruang-ruang kerja yang ada di area terbuka dengan areaarea private yang tertutup. Biasanya sistem ini digunakan dengan tujuan untuk menjaga privacy atau pengisolasian akustik pasa ruang-ruang tertentu. c. Persyaratan Ruang Showroom 1) Fleksibilitas atau pertumbuhan Rencana ruang harus menerima perkembangan yang akan datang, dengan membuat denah yang dapat dikembangkan, dipersingkat, diperluas dan dipindah-pindahkan salah satu cara yang memberikan 44
Universitas Mercu Buana
kemungkinan menerima pertumbuhan tersebut ialah memberi tambahan 15-20% untuk setiap daerah kerja, dengan pertambahan itu dapat menhindari bebab perencanaan di masa datang. 2) Keluasan pribadi Persyaratan ini diantaranya control visual dan suara pada suatu daerah kerja, control visual menjaga penghuni dari pandangan langsung dengan orang luar, menekan kecil sekali gangguan fisik dan menjamin kerahasiaan pembicara. Sementara kontrol suara akan mengurangi suara-suara yang dikehendaki. 3) Kenyamanan pribadi Kenyamanan pribadi sungguh sangat subyaktif akan tetapi masih terdapat syarat-syarat umum yang dapat ditentukan dalam perencanaan daerah kerja, seperti : Adalnya ruang kerja pribadi, yang dalam pengertian bagi daerah kerjanya merupakan daerah kekuasaan pribadinya. Pancapaian dari penyusunan ruang kerja, yaitu sebagai contoh suatu unit daerah kerja yang selalu terbuka terhadap daerah sirkulasi umum akan terus sangat berkurang nilai kepribadiannya. Bangunan membuat penyekat ruang, yaitu ada kalanya seseorang pegawai terasa enggan berpandangan atau berkomunikasi langsung dengan lingkungan daerahnya. Sehingga memerlukan penyekat yang membatasi daerah kerjanya dengan daerah lain. 4) Faktor keindahan dalam ruang Persyaratan ini pun lebih bersifat subyektif, akan tetapi kenyataan bila menikmati suatu keindahan sebagai unsur pengendalian ketegangan akibat pekerjanya merupakan suatu kepentingan yang bersifat umum. Menampilkan keindahan daerah kerjanya tersebut antara lain dapat dicapai dengan memberi distribusi warna yang seimbang, bentukbentuk yang serasi nyaman, adanya pajangan seni, lukisan dan lain-lain. Dalam hal ini, persyaratan yag fungsional tetap memenuhi persyaratan keindahan tersebut dapat ditampilkandalam furniture yang direncanakan dan dipilih sesuai kebutuhan.
45
Universitas Mercu Buana
3. Tinjauan Terhadap Toyota AUTO 2000 a. Pengertian dan Sejarah Toyota Kata “Toyota” ini berasal dari bahasa Jepang, sedangkan lambang Toyota ini melambangkan Toyota menguasai pasar dunia dengan bentuk elipsnya sebagai perwujudan dari dunia. Kisah keberhasilan Toyota dalam industri otomotif di Indonesia berawal dengan diresmikannya PT. Toyota Astra Motor (TAM) pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1998, TAM yang 51% sahamnya dikuasai PT. Astra Internasional dan selebihnya dimiliki Toyota Motor Corporation Jepang melakukan merger bersama tiga perusahaan lain : PT. Multi Astra (pabrik Perakitan, didirikan tahun 1973), PT. Toyota Mibilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976) dan PT. Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982) dengan nama PT. Toyota-Astra Motor. Merger ini dilakukan guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi ketatnya persaingan di dunia otomotif. Memasuki milenium ketiga, TAM semakin solid dalam memajukan industri otomotif. Untuk mewujudkannya, TAM didukung oleh 4544 karyawan, 2 pusat produksi (Sunter dan Karawang) serta pusat penyediaan suku cadang (Part center) terbesar di Indonesia, TAM didukung 5 dealer utama dengan 120 sales outlet dan 126 jaringan bengkel resmi yang tersebar diseluruh Indonesia. 39 b. Pengertian dan Sejarah Auto 2000 Auto 2000 berdiri pada tahun 1975 dengan nama Astra Motor Sales, dan baru pada tahun 1989 berubah nama menjadi Auto 2000. Auto 2000 adalah jaringan jasa penjualan, perawatan, perbaikan dan penyediaan suku cadang Toyota yang manajemennya ditangani penuh oleh PT Astra International Tbk. Saat ini Auto 2000 adalah main dealer Toyota terbesar di Indonesia, yang menguasai antara 70-80 % dari total penjualan Toyota. Dalam aktivitas bisnisnya, Auto 2000 berhubungan dengan PT Toyota Astra Motor yang menjadi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota. Auto 2000 adalah dealer resmi Toyota bersama 4 dealer resmi Toyota yang lain. Auto 2000 berkembang pesat karena memberikan 39)
www.toyota.astra.co.id, 2012.
46
Universitas Mercu Buana
berbagai layanan yang sangat memudahkan bagi calon pembeli maupun pengguna Toyota. Dengan slogan “Urusan Toyota jadi mudah!” Auto 2000 selalu mencoba menjadi yang terdepan dalam pelayanan. Produkproduk Auto 2000 yang inovatif seperti THS (Toyota Home Service), Express Maintenance (servis berkala hanya satu jam) dan Express Body Paint (perbaikan body 3 panel dalam 8 jam saja) Booking Service mencerminkan perhatian Auto 2000 yang tinggi kepada pelanggannya. Auto 2000 memiliki cabang yang tersebar di seluruh Indonesia (kecuali Sulawesi, Maluku, Irian Jaya, Jambi, Riau, Bengkulu, Jawa Tengah dan D.I.Y). Selain cabang-cabang AUTO 2000 yang berjumlah 72 outlet cabang, AUTO2000 juga memiliki dealer yang tersebar di seluruh Indonesia (disebut indirect), yang totalnya berjumlah 73 outlet dealer. Dengan demikian, terdapat 145 cabang yang mewakili penjualan AUTO 2000 di seluruh Indonesia. 48 Bengkel milik AUTO 2000 merupakan yang terbesar dan terlengkap di Asia Tenggara. Disamping itu AUTO 2000 juga memiliki 596 Partshop yang menjamin keaslian suku cadang produk Toyota.40
4. Aspek Pertimbangan Pemilihan Kendaraan Dalam pemilihan kendaraan yang akan ditampilkan di area display, diperlukan pertimbangan-pertimbangan yang menyesuaikan dengan trend yang saat ini ada dan juga kebutuhan dari masyarakat itu sendiri. Berikut adalah kendaraan yang akan ditampilkan di area display showroom Toyota AUTO 2000 : a. Toyota Alphard Toyota Alphard merupakan mobil jenis minibus yang saat ini menjadi andalan dari Toyota dikategori mobil keluarga. Harga jual Toyota Alphard memang tergolong “berkelas”, hampir 1 miliar rupiah. Tetapi harga tersebut benar-benar terbayarkan dengan kenyamanan ideal dan terbaik yang bisa dinikmati ketika berada di dalamnya. Toyota Alphard merupakan tipe mobil keluarga yang paling diidealkan oleh masyarakat Indonesia. Sebuah masterpiece yang menggabungkan keselamatan, kenyamanan dan kemewehan. 40)
www.auto2000.co.id, 2012.
47
Universitas Mercu Buana
Layaknya sebuah mobil keluarga Indonesia, Alphard diciptakan dengan bodi yang besar namun elegan dan menawan. Dengan tetap memiliki moncong di depan, mobil ini sukses menghadirkan luxury MPV yang tidak kaku dan jauh dari kesan “kotak beroda empat”. Interior Alphard ibarat kabin eksekutif di maskapai penerbangan internasional. Hanya kurang pramugari yang menawarkan kopi, teh atau sampanye saja. Setiap bangku pada Alphard kecuali bangku paling belakang dilengkapi dengan foot rest dan head rest. Toyota Alphard 2.4 G juga dilengkapi dengan fasilitas sunroof. Sehingga penumpang yang duduk di bangku tengah bisa menikmati keindahan langit. Sebuah perpaduan antara kemewahan internal dan kebersatuan dengan alam. Sehingga mastepiece seperti Alphard disebut sebagai puncak kenyamanan sebuah mobil keluarga ideal terbaik Indonesia.41
b. Toyota Fortuner Toyota Fortuner adalah mobil keluarga berjiwa off Road. Dengan slogan “The World is Mine” yang berarti dunia adalah milikku. Maksud dari slogan tersebut adalah Toyota Fortuner merupakan kendaraan yang dapan menaklukkan segala medan karena karakternya yang strong sehingga cocok di segala medan. Bagaikan sebuah mobil ampibi yang elegan di medan mulus dan garang di arena yang tak bersahabatsekalipun. Ketangguhan Fortuner langsung terlihat pada tampilan luar dengan desain yang kokoh dan maskulin. Dibekali oleh mesin 1GR 4WD M/T, yang memiliki daya maksimum 235 PK pada 5.200 rpm dan torsi maksimum 38.3 kgm pada 5.200 rpm, Fortuner mampu melewati beragam medan. Fortuner adalah mobil keluarga ideal terbaik Indonesia yang memiliki jiwa off road.42
c. Toyota Yaris Toyota Yaris merupakan mobil yang diciptakan untuk menyesuaikan karakter anak muda yang simple, sporty dan Groovy. Dengan slogan “be Groovy” yang mempunyai arti menjadi lebih asik. Sangat sesuai dengan karakter
anak
muda.
Bentuknya
yang
sederhana
dan
simple
menggambarkan kehidupan anak muda yang serba simple dan instan. 41) 42)
www.toyota.bebasgaya.com, 2012. www.toyota.bebasgaya.com, 2012.
48
Universitas Mercu Buana
Sehingga pengguna dari Toyota Yaris ini kebanyakan dari kalangan anak muda.43
d. Toyota Avanza Toyota Avanza adalah mobil keluarga ideal yang paling laris di Indonesia. Dengan mengambil 20% lebih dari total penjualan kendaraan roda empat di Indonesia. Dengan slogan “You’ll Think You Can” yang berarti kamu akan pikirkan kamu bisa yang bermakna bahwa Toyota Avanza bukanlah suatu hal yang tidak mungkin untuk dimiliki tetapi Toyota Avanza akan bisa dimiliki oleh kalangan apapun. Hal ini dikarenakan harga dari Avanza yang relatif terjangkau dibanding mobil lainnya yang memiliki karakter serupa. Hal itu lah yang menyebabkan Toyota Avanza menjadi mobil paling laris di Indonesia. 44
e. Toyota Vios Toyota Vios adalah mobil keluarga yang modern, elegan dan mapan. Memiliki slogan ”Fuel Server and Speed Maker” yang berarti penghemat bahan bakar dan pembuat kecepatan. Maksud dari slogannya adalah Toyota Vios dapat dikendarai dengan cepat namun tetap hemat bahan bahar. Toyota Vios adalah salah satu pilihan model mobil keluaran Toyota untuk para eksekutif muda Indonesia yang ingin selalu tampil elegan namun tetap berforma tinggi. Toyota Vios diberi gelar sebagai mobil yang “Made to Impress Others” yang berarti dibuat untuk mengesankan lainnya. Terlebih dengan dikeluarkannya varian baru TRD Sportivo, dengan gaya yang lebih sporty dibanding varian sebelumnya. Toyota Vios disebut sebagai mobil ideal dan terbaik di kategory small sedan. 45
f. Toyota Camry Toyota Camry merupakan mobil sedan keluarga. Dengan slogan “True Spirit, True Power” yang berarti semangat sebenarnya, kekuatan sebenarnya. Toyota Camry adalah kendaraan Hybrid yang ramah lingkungan. Memiliki kenyamanan dalam berkendara, tingkat kebisin gan yang amat rendah serta kecocokannya pada berbagai medan jalan. Toyota Camry mempunyai nilai plus lain yaitu teknologinya yang ramah 43)
www.toyota.bebasgaya.com, 2012. www.toyota.bebasgaya.com, 2012. 45) www.toyota.bebasgaya.com, 2012. 44)
49
Universitas Mercu Buana
lingkungan sekaligus hemat bahan bakar. Namun, walaupun tergolong mobil Hybrid dan hemat bahan bakar Toyota Camry tetap powerfull di jalanan.46
C. Tinjauan Terhadap Gaya dan Tema 1. Definisi Gaya Modern a. Pengertian Modern Kata modcrn berasal dari kata latin “Modo” yang berarti barusan. Sejarah kata modern dapat ditarik dalam sejarah sejak tahun 1127, seorang kepala biarawan, Sugger, merekontruksi Bassilica St. Denis di Paris. Hasil rekontruksinya adalah sesuatu yang baru. Sugger akhirnya memberikan istilah gaya itu dengan “Opus Modernum” yang berarti sebuah karya yang baru.47 Kata modern dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti sikap dan cara berfikir serta cara bertindak dengan tuntutan zaman. Modernisme dalam kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gerakan yang bertujuan menafsirkan kembali doktrin tradisional. Menyesuaikan dengan aliran-aliran modern dalam filsafat, sejarah dan ilmu pengetahuan.
b. Pengertian Desain Modern Pada awal abad ke-20 “Desain” mengandung pengertian sebagai suatu kreasi seniman untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan cara tertentu pula (Walter Gropius, 1919). Dekade ini merupakan satu tahapan transformasi dari pengertian Desain sebelumnya yang lebih menekankan kepada unsur dekoratif dan kekriaan menjadi desain mengutamakan pertimbangan fungsi, teknik dan efisiensi desain. Modern kerap diidentikan kepeloporan Bauhaus dalam fungsionalisme.
c. Sejarah Perkembangan Gaya Modern Gerakan Modern pada awalnya muncul di Inggris pada abad ke-18. Ketika ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Sejak penemuan tersebut terjadi perubahan atau pergantian dari tenaga manusia menjadi tenaga mesin, penggantian tenaga makhluk hidup dengan benda mati sampai dengan tercetusnya Revolusi Industri. Tapi ada juga kelompok 46) 47)
www.toyota.bebasgaya.com, 2012. Aditya Arief, Tinjauan Desain, 1999 : 49.
50
Universitas Mercu Buana
yang tidak menyukai dampak dari Revolusi Industri tersebut, beberapa diantaranya adalah gerakan Art and Craft Movement dan Art Nouveau yang inti dari gerakan mereka adalah berusaha menghidupkan kembali keterampilan tangan manusia dalam seni dan kriya. Pada awal masa seni rupa Modern, muncul beberapa aliran, diantaranya adalah Kubisme (1882-1963), Ekspressionisme (1900-1906), Futurisme (1909), Konstruktivisme (1914-1920), Surrealisme (1924), Dadaisme (1916-1922), dan De Stijll (1917-1931). Di masa Modern awal (early Modern), mulai bermunculan banyak lembaga yang mewadahi dan turut mengembangkan Modernisasi diantaranya Der Deutcher Werkbund (DDW). Sebuah perkumpulan yang sangat sukses menggabungkan aspek seni dan industri sebelum Perang Dunia Pertama yang tumbuh di Jerman. Setelah Jerman makin maju di Abad -20, Jerman mendirikan sebuah perusahaan besar bernama AEG (Allgemeine Elektrizitatz Gesellschaft). Yang para desainernya nanti akan menjadi cikal bakal pengajar di Bauhaus. Kemudian muncul aliran Desain Grafis Plakatstil Sampai akhirnya muncul sekolah seni Bauhaus (1919) yang keberadaannya sangat berpengaruh di dalam seni Modern dan pada masa
munculnya
gaya
Internasional
(International
Style)
yang
dipopulerkan oleh Walter Gropius. Tokoh lain International Style ada H.P. Berlage (Belanda), Peter Behrens (Jerman), Otto Wagner (Australia) dan lain-lain. Pada masa ini, ciri umum yang melanda Arsitektur dunia pada abad XIX dan awal abad XX adalah Asimetris, Kubis dalam komposisi atau kesatuan bentuk, sedikit atau tidak menggunakan sama sekali ornamen. Modernisasi secara tidak langsung juga turut dikembangkan oleh meletusnya Perang Dunia ke-2. Semua fasilitas menjadi hancur. Untuk ‘membangun’
lagi
dari
awal
sangatlah
berat.
Maka
dilakukan
penghematan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam. Tidak ada lagi pembedaan kelas diantara para konsumen,semuanya diseragamkan. Maka dibutuhkan furniture yang serba guna, sederhana, kuat, mudah diperbaiki, dan murah serta hemat. Semua desain menjadi sangat fungsional dan ekonomis dalam pembuatannya. Bahkan barang bekas 51
Universitas Mercu Buana
perang semuanya dimanfaatkan untuk sipil. Sampai akhirnya semua kepraktisan itu melahirkan masa Modernisme. Perkembangan gaya modern di Indonesia dimulai semenjak tahun 1960. Masa orde baru, bisa dikatakan adalah saat berkembangnya modernisasi Indonesia di segala bidang, termasuk bidang arsitektur. Modernisme di Indonesia ditandai dengan mulai dibangunnya berbagai gedung-gedung tinggi, sarana transportasi, dan pusat perbelanjaan. Contoh bangunan modern yang masih ada hingga sekarang anatara lain: wisma nusantara, Ratu plaza, Gedung bumiputera di jalan Sudirman dan lainnya. Ciri-ciri yang dapat diidentifikasi antara lain dari penggunaan bidang kaca yang lebar, bentuk geometris pada fasad bangunan, eksposed struktur, penampilan natural bahan bangunan. (Sumber: Adityawan Arief, Tinjauan Desain, 1999 dan Sumalyo Yulianto, Arsitektur Modern akhir abad XIX dan abad XX,1997).
d. Periode Perkembangan Modern 1) Periode I (1917-1929) Pada periode ini, munculnya gerakan modern dipicu oleh perang dunia pertama (1917-selesai). Terjadi pandangan radikal yang mulai meluas di seluruh Eropa, salah satunya adalah pandangan mengenai konsepsi ruang. Penganut awal mula gerakan ini adalah kelompok De Stijl dari Belanda, kelompok November Gruppe, dan lain-lain. Pada periode
satu
ini
terbentuk
dan
berdiri
CIAM
(Conggres
Internationaux d’Architecture Moderne) tahun 1928, hasil kongres ini, bahwa arsitektur modern adalah pernyataan jiwa dari suatu masa, dapat menyesuaikan diri dengan perubahan sosial ekonomi yang ditimbulkan zaman mesin pada waktu itu; yaitu dengan mencari keharmonisan dari elemen-elemen Modern serta mengembalikan arsitektur pada bidang yang sebenarnya. Beberapa tokoh yang menonjol pada periode I, yaitu: a) Frannk Lloyd Wright (Amerika Serikat) Menurut Frank Lloyd Wright setiap permasalahan arsitektur pemecahannya selalu berhubungan dengan alam atau lingkungan, seperti: iklim, topografi, dan bahan bangunan. Gaya arsitektur 52
Universitas Mercu Buana
Wright disebut organic; estetika dan konstruksi sama pentingnya, lahir dan tumbuh dari situasi secara alami. b) Walter Gropius Falsafah tentang arsitektur adalah keahlian (kepandaian dan seni) yang dipadu dengan kemajuan teknik (bahan dan stuktur). c) Ludwig Mies van der Rohe (Jerman dan Amerika Serikat) Falsafah tentang arsitektur adalah kesederhanaan, kerapihan, ketelitian, kedisiplinan, keseimbangan dan bersifat umum, yang diungkapkan dalam bentuk bangunannya: - Teratur (bentuk segi empat atau balok) dan simetris - Netral penggunaannya - Eksterior tidak mencerminkan fungsi - Rangka bangunan kaku dengan dinding pengisi dibuat indah - Bahan-bahan buatan pabrik - Mencerminkan keindahan mesin, memperhatikan detail. d) Le Corbusier (Perancis) Falsafah tentang arsitektur adalah menciptakan perasaan aman, keramahtamahan, kebahagiaan, serta kesatuan yang harmonis dari bentuk-bentuk yang ada di bumi dan hubungannya dengan skala manusia. Selain itu desainnya dipengaruhi oleh bentuk-bentuk simetris, penggunaan beton exposed dan permainan bayangan (seperti seni patung).48
2) Periode II (1930-1939) Pada periode ini, bangunan secara keseluruhan dapat dikatakan memiliki karakter gaya Internasional, hanya masing-masing daerah mempunyai tipe tersendiri yang dititik beratkan dengan penggunaan bahan-bahan setempat, tanpa menyembunyikan kekurangannya. Hasil karya arsitektur periode II pada dasarnya merupakan perpaduan keahlian, perkembangan teknologi dan industri serta seni dengan paham kedaerahan. Tokoh yang menonjol pada periode II ini seperti Alvar Aalto (Finlandia) dia merupakan seorang arsitek yang sangat memperhatikan keadaan lingkungan dan menghargai tradisi. Tokoh kedua adalah Arne Jacobsen (Denmark) ciri khasnya adalah 53
Universitas Mercu Buana
bentuk-bentuk tradisional yang digabung menjadi bentuk modern. Ketiga adalah Oscar Niemeyer (Brazilia) ciri khasnya menggunakan banyak detail arsitektur asli Brazilia, memperhatikan keadaan alam dan lingkungan.
3) Periode III (1949-1958) Pada periode ini telah terjadi perang dunia kedua (1941-1945) yang telah banyak menimbulkan kerusakan. Prinsip perencanaan didasarkan pada kebutuhan, fungsi yang dipadu dengan hasil penemuan teknik serta keindahan mesin; menginginkan kesatuan antara manusia dengan lingkungan. Pada masa ini timbul aliran Ekletisisme. Khas pada bangunan periode ini adalah bangunan berlantai banyak (Vertikalisme) dengan bentangan-bentang lebar, dan banyak menggunakan kaca pada eksteriornya, didorong juga oleh perkembangan teknologi waktu itu. Selain itu perancangan arsitektur landscape mulai dikembangkan. Pada periode ini penggunaan bahan, fungsi, sistem pencahayaan, bentuk massa serta landscape dipengaruhi oleh keadaan iklim, topografi dan sifat kenasionalan. Dalam periode ini pula, timbul dua aliran yaitu Brutalisme dan Formalisme. Ciri khas pada bangunan masa ini: a) Penggunaan bidang-bidang kaca yang lebar. b) Penggunaan dinding penyekat yang diproduksi secara industri. c) Permukaan bangunan mulai agak kasar, menjurus kearah Brutalisme. d) Sistem lantai yang menggunakan sistem cantilever dengan tujuan ruang menjadi lebih luas. (Sumber : Persepsi bentuk dan konsep Arsitektur, Eppi P. dkk, Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1982).
e. Ciri Utama Desain Modern 1) Formalisme Menampilkan bentuk sesederhana mungkin, kejujuran bahan, warna formal dan berorientasi pada bisnis. 2) Pragmatisme 54
Universitas Mercu Buana
Menampilkan kepraktisan dalam kontruksi, bentuk, bahan, warna dan fungsi. 3) Fungsionalisme Menampilkan bentuk harus mempunyai fungsi. 4) Universalisme Merupakan satu ukuran kebenaran dan keindahan ukuran-ukuran yang ada di masyarakat Modern Barat. 5) From Follow Function Setiap bentuk harus ada fungsinya. 6) Simplicity (Sederhana) 7) Less Is More 8) Membuang Ornamen 9) Membuang Gaya dan Teknik Traditional 10) Penekanan Pada Konsep Keseragaman
f. Ciri Desain Mebel Modern 1) Bentuk mebel harus mengikuti fungsi, atau setiap bentuk harus ada fungsinya. 2) Menghilangkan elemen dekoratif yang tidak berfungsi. 3) Prakris : Knock down, Mobile stocking, Folding dan mudah dikemas. 4) Mudah dibuat secara massal. 5) Ekonomis. 6) Bahan lebih variatif. 7) Bentuk sesederhana mungkin. 8) Berorientasi pada pasar. 9) Universal
g. Pengaplikasian Warna pada Desain Modern Warna-warna yang digunakan pada desain modern bukan warnawarana yang berani seperti pada Gaya Postmodern seperti warna Biru kuat, Orange, Merah dan Kuning. Warna yang ditampilkan dalam desain modern merupakan warna-warna bahan aslinya yang ditampilkan, tanpa perlu ditutup-tutupi sehingga terlihat natural. 55
Universitas Mercu Buana
Bahkan desain modern cenderung tidak mempunyai warna, warna yang ada seperti hitam, putih dan abu-abu. Semua ini akibat ajaran dari sekolah Bauhaus sebagai pelopor gerakan modern yang membiarkan desain modern tampil natural (apa adanya).
2. Definisi Minimalis a. Pengertian dan Sejarah Perkembangan Desain Minimalis Desain minimalis merupakan aliran modern yang sangat fungsional dan tidak memberi ruang pada bentuk ornamentasi atau hiasan sama sekali (minimal) dan tidak hanya itu, bahkan untuk bangunan dan penataan dengan pun sangat minimalis, segalanya sederhana. Minimalis yang tengah marak saat ini sebenarnya bukan bentuk yang baru. Sejak awal tahun 1920-an sampai bersinar kembali pada tahun 1990-an, telah hadir dengan faktor pemicu, interpretasi dan aplikasi “simplicity” yang khas dari satu dengan arsitek lainnya. Sebenarnya, Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe adalah dua dari sekian banyak arsitek yang memberi pengaruh warna kesederhanaan (simplicity) yang signifikan dalam dinamika arsitektur minimalis sejak dulu hingga kini. Minimalis menekankan hal-hal yang bersifat esensial dan fungsional. Bentuk-bentuk geometris elementer tanpa ornamen atau dekorasi menjadi karakternya. Inovasi berbagai material bangunan seperti baja, beton, dan kaca, standardisasi dan efisiensi memberi tantangan baru dalam dunia rancang bangun. Beragam pemikiran dikemukakan para arsitek di daratan Eropa maupun Amerika. Pada saat itu pun mereka tengah berusaha mencari format arsitektur baru yang mencerminkan semangat zaman dengan mencoba meninggalkan pengaruh arsitektur klasik. Ada kelompok arsitek yang memaknai kemajuan zaman itu dengan tetap
mempertahankan
spirit
dekoratif
arsitektur
klasik,
tetapi
menggunakan motif nonklasik. Contohnya, arsitektur Art Deco tahun 1920-an. Ada juga yang mengeksplorasi bentuk geometri murni dan antidekorasi, seperti terlihat pada karya Le Corbusier pada tahun 1920-an. Ada juga yang mengeksplorasi integrasi kemajuan industri, teknologi 56
Universitas Mercu Buana
dalam arsitektur, dan antidekorasi, seperti terlihat pada karya Ludwig Mies van der Rohe. Dua kelompok terakhir yang menyiratkan bentuk elementer, fungsional, dan antidekorasi ini dapat disebut sebagai arsitektur minimalis. Seiring dengan perjalanan waktu, pengintegrasian kemajuan industri dan teknologi dalam arsitektur mendominasi arah perkembangan arsitektur. Kehadirannya yang terasa di berbagai belahan dunia membuatnya dijuluki sebagai International Style. Akan tetapi, lama-kelamaan masyarakat menjadi jenuh dengan gaya yang seragam. Bentuk dan pemikiran baru dalam arsitektur pun kembali digali. Pada akhir 1970-an mulai muncul arsitektur Postmodern sebagai reaksi atas keseragaman International Style. Postmodern membuka peluang terhadap bentuk, ornamen arsitektur klasik menjadi bentuk yang imajinatif. Pada tahun 1980-an muncul arsitektur Dekonstruksi yang ”seolah-olah” mendobrak kesatuan dan harmoni salah satu pakem komposisi sebuah desain. Lagi-lagi, orang menjadi jenuh dengan arsitektur Postmodern dan Dekonstruksi. Kedua tren yang mengolah sudut tegas bentuk geometris menjadi sesuatu yang lebih kompleks ini mendorong orang kembali kepada sesuatu yang esensial, arsitektur yang mengandalkan bentuk geometris murni, elementer, sudut tegas dalam nuansa warna netral atau putih. Tahun 1990-an oleh Kliczkowski dianggap sebagai titik balik bersinarnya kembali arsitektur minimalis, seperti yang diungkapkan dalam bukunya, Maximalism Maximalismo (Loft Publication, Spain, 2003). Kehadiran
kembali
arsitektur
minimalis
saat
ini
maupun
keberadaannya pada masa lampau tidak terlepas dari pengaruh Le Corbusier dan Ludwig Mies van der Rohe. Ungkapan Mies van der Rohe ”Less is more” (1923) yang sangat terkenal dianggap sebagai penanda keberadaan arsitektur minimalis hingga saat ini. Farnsworth House, rumah peristirahatan milik Edith Farnsworth, Fox River, Illinois (1949-1951), dan Seagram Building merupakan contoh aplikasi ungkapan Van der Rohe. Kemewahan tumbuh dari kesederhanaan 57
Universitas Mercu Buana
tatanan ruang dalam open plan dan keapikan dari susunan detail struktur dan arsitektur. Penyelesaian secara struktural dan arsitektural kolom baja, balok baja, pelat datar, dan dinding masif, transparan pada bangunan itu sendirilah yang menjadi ”dekorasi”. Purisme merupakan pemikiran Le Corbusier yang menyatakan bahwa bentuk-bentuk murni seperti bola, kubus, dan piramida mempunyai hukum estetika yang abadi (1920-an). Villa Savoye di Poissy merupakan salah satu refleksinya. Secara visual, vila ini terbentuk dari komposisi bentuk geometris. Tidak terdapat unsur dekoratif. Bagi Corbusier, dekorasi hanyalah taktik untuk menyembunyikan kesalahan pembangunan. Selain komposisi bentuk geometri yang menjadi ciri karyanya, Corbusier menampilkan elemen unik, yaitu penggunaan jalur yang landai sebagai pengganti tangga atau jembatan. Sesuatu yang belum lazim saat itu, tetapi saat ini menjadi elemen arsitektur yang memberi warna tersendiri bagi arsitektur minimalis. Seiring dengan perjalanan waktu, pengintegrasian kemajuan industri dan
teknologi
dalam
arsitektur
bangunan
mendominasi
arah
perkembangan arsitektur. Kehadirannya yang terasa di berbagai belahan dunia membuatnya dijuluki sebagai International Style. b. Ciri-Ciri Desain Minimalis Sebuah desain tentunya memiliki ciri-ciri yang menandakan gaya itu sendiri agar orang mudah untuk mengenalinya. Maka dari itu setiap gaya pasti memiliki ciri khasnya masing-masing, begitu pula dengan gaya minimalis yang memiliki ciri-ciri antara lain : Sambungan bidang yang sempurna, pertemuan dinding dan atap
memerlukan penanganan yang rapi. Mungkin ini yang menjadi pertimbangan biaya desain minimalis mahal. Penampilan struktur yang elegan, konstruktsi struktural tersusun
sederhana dan lugas tanpa kamuflase elemen arsitektur. Penggunaan cahaya, sebagai elemen yang mampu memberikan efek
dramatis. Permainan cahaya buatan atau alami menghasilkan efek kedalaman ruang. 58
Universitas Mercu Buana Atap datar, atau nyaris datar untuk bangunan di iklim tropis. Ruang terbuka dan jendela yang lebar, ruang terbuka bermanfaat
untuk mengimbangi masa bangunan, sedangkan jendela memberikan pandangan ke luar lebih leluasa. Open space, menghilangkan material.
c. Ciri-ciri Desain Mebel Minimalis Salah satu ciri yang menempel pada mebel minimalis adalah sifatnya yang fungsional dan minim ornamen. Kesan desain mebel itu clean, simple dan tanpa hiasan berlebihan. Desain mebel pun dibuat sesederhana mungkin, sejauh bisa memenuhi kebutuhan optimal manusia modern. Dalam mebel modern yang berkarakter dan berbentuk minimalis, segala ornamen hiasan menjadi benda ”haram”. Bahkan beberapa elemen tambahan, yang sebelumnya dianggap fungsional, dicari-cara agar dapat ditiadakan dengan mengganti dari bagian struktur atau bentuk. Desain yang bersih hiasan memberi keleluasaan visual sekaligus spasial. Material (alam) yang dipakai sebagai bahan baku mebel memiliki kualitas estetika sendiri, tanpa perlu diberi ukiran yang malah menghilangkan ”jati diri” materialnya. Interior yang dilengkapi mebel minimalis menciptakan suasana lega dan lapang. Ruang yang terbatas menjadi nyaman karena obyek visual minim. Mata juga tak diganggu dengan bentuk dan detail yang rumit. Konon, ruang bergaya minimalis dapat menjadi terapi jiwa bagi penghuninya.
d. Pemakaian Material Pemakaian beragam bahan material seperti kayu, batu bata, batu kali, kaca, beton ekspos, atau baja juga dapat tampil murni. Ekspos dominasi bahan material tertentu akan menghasilkan efek yang berbeda-beda. Desain dan perhitungan struktur yang detail dapat menghemat pemakaian bahan material dengan hasil bangunan tetap optimal. Penyelesaian mulai dari lantai, dinding, pintu, jendela, lubang angin, skylight, plafon, hingga atap, dengan kombinasi pemakaian bahan secara konsisten. Rangka (beton, baja), dinding (kaca, kayu, beton polos/ekspos, baja, batu kali, batu bata, hebel, batako), pintu dan jendela (kayu, metal), 59
Universitas Mercu Buana
tangga (beton, baja, kayu, fiberglass), skylight (fiberglass), lantai (semen, teraso, keramik, marmer, parquet), plafon (tripleks, gipsum) atau tanpa plafon (beton ekspos, ekspos rangka atap baja, kayu) dan atap (genteng, sirap, baja).
e. Warna-Warna Minimalis Adapun warna-warna minimalis adalah warna-warna yang cenderung gelap. Seperti abu-abu, krem, cokelat maupun hitam. Selain itu, ada pula beberapa warna-warna cerah namun cenderung soft dan tidak terlalu menyala pada beberapa bidang ekspos yang akan memperkuat aksen minimalis dan menjadikannya titik pusat perhatian lingkungan.. Seperti biru langit, pink, hijau muda, kuning muda, serta warna-warna cerah lainnya yang cenderung mendekati warna putih. Meski tren warna lebih banyak bermain-main di warna gelap dan soft, namun sampai saat ini masih cukup banyak pula masyarakat yang lebih memilih cat dengan warna-warna terang atau ngejreng. Seperti biru tua, merah, sampai orange. Sebenarnya tidak ada salahnya juga menggunakan warna-warna menyala. Namun, ada baiknya hanya digunakan untuk interior. Sebab, untuk eksterior warna-warna terang menggunakan pigmen yang berlebihan sehingga hanya dalam waktu yang singkat biasanya warnanya memudar. 3. Definisi Tema ”MOVING FORWARD” Moving Forward berasal dari dua suku kata, yaitu Moving dan Forward. Moving berarti pergerakan dan Forward berarti maju atau kedepan. Jadi Moving Forward berarti pergerakan untuk masa depan. Bagi Toyota itu sendiri, Moving Forward mempunyai arti tentang merancang kendaraan yang ramah lingkungan di masa depan serta memenuhi kebutuhan konsumen dan lingkungan yang semakin hari semakin tidak menentu. Tema Moving Forward diangkat dalam perancangan showroom Toyota AUTO 2000 ini selain sebagai slogan dari Toyota itu sendiri juga bertujuan untuk memberikan gambaran kepada konsumen tentang karakteristik dari kendaraan yang akan mereka pilih. Dengan mengetahui tentang karakteristik mobil melalui sebuah desain interior, akan lebih memudahkan bagi para calon 60
Universitas Mercu Buana
pembeli untuk lebih memahami karakter dari mobil yang akan dipilihnya. Karena kecenderungan sifat manusia yang lebih cepat menangkap sesuatu melalui sebuah visual. Hal ini berbanding lurus dengan arti dari slogan Moving forward yang berarti memenuhi kebutuhan konsumen untuk masa depan.
61