SISTEM INFORMASI PEMBIAYAAN BMT MITRA USAHA UMMAT YOGYAKARTA Makalah ini Disusun sebagai Tugas Mata Kuliah Konsep Sistem Informasi Dosen Pembina : Putri Taqwa Prasetyaningrum,S.T.,M.T
Oleh : LUDY HERDINA YAHMAN
(14111023)
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2015/2016
ABSTRACT
Computers provide an appropriate solution in providing the latest information. Just as happens in every company, whether government or private-owned companies are relatively much happening in number of transactions that required a database that can store and process data efficiently, quickly, and can be used anytime when needed. BMT Mitra Usaha Ummat is private financial institutions engaged in lending services. The activities BMT Mitra Usaha Ummat can not be separated from customer payment transactions, the computerized system is needed for transactions go well. This makes the author to overcome the weaknesses of the current system of manual labor during this. This software contains the customer data that will make installment payments. This software using Visual Basic 6.0 programming language with the database server using SQL Server 2000 are expected to support the improvement of efficiency
and
professionalism BMT
Mitra
Usaha Ummat.
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah BMT Mitra Usaha Ummat merupakan lembaga keuangan swasta berbentuk
koperasi yang bergerak dalam usaha perkreditan yang menyediakan pinjaman atau kredit bagi masyarakat golongan menengah ke bawah. Sebagaimana koperasi pada umumnya, pinjaman atau kredit yang diberikan memiliki bunga yang rendah dan tanpa denda bila ada keterlambatan membayar. Dengan semakin bertambahnya waktu, semakin bertambah pula jumlah anggota dan masyarakat yang ikut berpartisipasi menggunakan koperasi. Sedangkan sistem yang masih digunakan oleh koperasi adalah sistem manual, mulai adanya pendataan anggota, peminjaman kredit, pembayaran angsuran sampai dengan pembuatan laporan. Dengan demikian jumlah transaksi dan data yang harus diolah menjadi semakin kompleks, padahal BMT Mitra Usaha Ummat masih menggunakan sistem manual, hal ini mengakibatkan petugas mengalami beberapa masalah, seperti sulitnnya mencari dokumen yang berisikan data-data anggota, dan sering terjadinya kesalahan pencatatan, dimana hal ini memungkinkan terjadinya tingkat BMT Mitra Usaha Ummat untuk melakukan penagihan terhadap para peminjam, karena mungkin ada data yang terselip di antara dokumen-dokumen lain, hal ini tentu sangat merugikan pihak BMT Mitra Usaha Ummat. Permasalahan lain muncul adalah pembuatan laporan yang tidak tepat waktunya dan kurang akurat menyebabkan manajer kesulitan dalam pengambilan keputusan guna meninjau perkembangan BMT Mitra Usaha Ummat. Karena itulah diperlukan sebuah sistem informasi pembiayaan anggota yang baru diharapkan dapat menutupi kekurangan dari sistem yang ada saat ini. Keuntungan dari sistem yang baru adalah memberikan pertimbangan pengambilan keputusan dengan cepat dan akurat karena melihat dari beberapa aspek dan meminimalkan waktu pemrosesan data yang ada hingga menjadi sebuah informasi yang berguna. 1.2
Batasan Masalah Terdapat modul peminjaman. Terdapat proses pendaftaran anggota baru. Jenis keanggotaan terbagi menjadi
2 yaitu anggota biasa dan anggota luar
biasa. Jenis produk pembiayaan terbagi menjadi 4 yaitu murabahah, ijaroh, musyarakah dan mudharabah.
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Untuk menghasilkan sistem informasi pembiayaan anggota menjadi lebih efektif dan efisien. 2. Untuk mempermudah pencarian dan pengarsipan data yang dibutuhkan. 3. Untuk melihat laporan yang dibutuhkan manajer guna membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat dan tepat waktu. 4. Salah satu syarat kelulusan program Strata 1 Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta.
1.4
Metodologi Penelitian Dalam menyusun skripsi ini penyusun melakukan beberapa metodologi untuk
memperoleh
data
atau
informasi
dalam
menyelesaikan
permasalahan.
Adapun
metodologi yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Bahasan Masalah Tahap
ini
meliputi
observasi,
mewawancarai
manajemen
pengguna,
merangkum pengetahuan yang didapatkan, mengestimasi cakupan proyek dan mendokumentasikan hasilnya. 2. Identifikasi Kebutuhan Tahap
ini
meliputi
pendefinisian
sistem
requirement,
memprioritaskan
kebutuhan, menyusun dan mengevaluasi alternatif serta mengulas kebutuhan dengan pihak manajemen. 3. Rancangan Tahap ini menghasilkan beberapa dokumen diantaranya dokumen model data, dokumen model proses, rancangan tabel, hierarki antar modul, sampai desain antar muka dari sistem yang akan dibuat. 4. Implementasi Rancangan Tahap ini melakukan pengkodean program berupa sintaks dan logika ke dalam desain antar muka dari sistem yang telah dibuat. 5. Testing Menguji hasil kode program yang telah dihasilkan dari tahapan implementasi rancangan dan memperbaiki kesalahan sintaks dan logika. 6. Implementasi Sistem Tahap selanjutnya adalah tahap implementasi sistem berupa instalasi, yaitu perangkat lunak dan perangkat keras akan diinstal pada perusahaan dan mulai digunakan untuk menggantikan sistem lama.
2.
Landasan Teori.
2.1
Definisi Sistem, Informasi, Sistem Informasi Sistem dapat didefinisikan secara umum sebagai sekumpulan objek-objek yang
saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan. Pengertian informasi pada umumnya adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis sebagai berikut: “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.” 2.2
Definisi Sistem Informasi Pembiayaan Sistem Informasi Pembiayaan adalah suatu sistem informasi yang bertujuan untuk mengatur
masukan pembiayaan atau pinjaman angsuran sehingga
menertibkan pengelohaan data yang terkait dengan pembiayaan. 2.3
Konsep Pemodelan Sistem Bagan alir sistem merupakan alat yang tepat untuk menggambarakan physical
sistem. Bagan alir (flowchart) adalah bagan yang menunjukkan aliran di dalam program atau prosedur sistem secara logika, digunakan terutama sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Rancangan model logika dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada pengguna bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika dapat digambar dengan menggunakan DFD (data flow diagram). DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik, tempat data tersebut berada. 2.4
Konsep Basis Data Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah database,
teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redundasi).
2.5
Perangkat Lunak yang Digunakan
2.5.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft
Visual
Basic
merupakan
salah
bahasa
pemrograman
yang
memungkinkan para pengembang atau programmer untuk membuat aplikasi yang berbasis Windows dengan sangat mudah. 2.5.2 Microsoft SQL Server 2000 SQL singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National Standard
Institute),
bahasa
ini merupakan
standar
untuk
Relational
Database
Management Sistems (RDBMS). 3.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1
Gambaran Umum Perusahaan BMT (Baitul Mal Wat Tamwil) adalah lembaga keuangan mikro dengan sistem
syari’ah. BMT Mitra Usaha Ummat Jangkang berdiri pada tahun 1998 di Jl. Jangkang Besi, Jangkang, Widodomartani, Ngemplak, Sleman Yogyakarta berbadan hukum: 13/BH/DK/X/1998. BMT didirikan oleh pemuda dan pemuka masyarakat yang difasilitasi oleh LPM UII Yogyakarta. Diresmikan oleh Rektor UII Prof. H. Zaini Dahlan, MA pada tanggal 15 Desember 1995 dan mendapat pengesahan koperasi serba usaha syari’ah dari pemerintah pada tanggal 12 Oktober 1998. 3.2
Analisis Sistem Analisis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang
utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan dan hambatan yang terjadi serta kebutuhankebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 3.3
Identifikasi Masalah Dari pengamatan dan penelitian pada sistem informasi angsuran BMT Mitra Usaha
Ummat Jangkang dapat disimpulkan bahwa beberapa masalah yang muncul antara lain: 1. Proses pencatatan, pencarian dan pengolahan data angsuran anggota memerlukan waktu yang cukup lama. 2. Dalam proses pembuatan laporan juga memerlukan waktu yang cukup lama karena hasil pendataan gaji masih disimpan dalam bentuk arsip atau lembarlembar kerta sehingga memerlukan tempat penyimpanan yang besar.
garis besar masalah tersebut timbul karena beberapa penyebab antara
lain: 1. Dalam
kegiatan
pencatatan
dan
pengolahan
data
masih
dilakukan
menggunakan Microsoft Excel sehingga kurang efisien dan efektif. 2. Belum
maksimalnya
pemanfaatan
teknologi
yang
disebabkan
karena
kurangnya tenaga pegawai yang mampu menggunakan dan menciptakan database. 3.4
Analisis PIECES Analisis yang digunakan dalam perancangan sistem informasi pembiayaan
anggota BMT Mitra Usaha Ummat Jangkang ini menggunakan metode PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Services). Dari analisis ini dapat disimpulkan masalah utama yang dihadapi secara jelas dan spesifik. Dari hasil analisis itu akan dapat dirumuskan sebagai usulan untuk membantu perancangan sistem informasi yang lebih baik. 3.5
Analisis Kebutuhan Sistem
3.5.1 Kebutuhan Perangkat Keras 1. Tahapan pembuatan -
Motherboard Gigabyte Chipset Intel G31
-
Prosessor intel Core 2 Duo (2.0 GHz)
-
RAM Adata 2 GB DDR2 Pc-6400
-
HDD Seagate 160 GB SATA
-
DVD RW Pioneer 18x SATA
-
Monitor 15” Samsung LCD
-
Keyboard & mouse Optical
-
Printer Canon Pixma IP 1700 Perangkat Keras
Motherboard
Disesuaikan dengan prosesor
Processor
Intel P 4
RAM
DDR 512 MB 400 Mhz
Hardisk
80 GB 7200 RPM ATA
VGA
128 MB
CD-RW
CR-RW Asus 52x32x52
Monitor
15"
Speaker
Standard
Mouse
PS2 Standard
Keyboard
PS2 Standard
Stabiliser
Standard
UPS
600 VA
Printer
Inkjek
3.5.2
Kebutuhan Perangkat Lunak 1. Tahap Pembuatan Dalam pembuatan aplikasi sistem informasi pembiayaan BMT Mitra Usaha Ummat adalah Microsoft Visual Basic 6.0, Microsoft SQL Server 2000 dengan menggunakan sistem operasi Microsoft Windows XP Profesional. 2. Tahap Implementasi Perangkat lunak yang akan dibutuhkan sistem informasi pembiayaan BMT Mitra Usaha Ummat adalah Microsoft Windows XP Profesional.
3.5.3
Kebutuhan Informasi 1. Informasi Anggota Merupakan rangkaian informasi mengenai identitas anggota serta segala
sesuatu yang berhubungan dengan anggota BMT Mitra Usaha Ummat. 2. Informasi Pembiayaan Yaitu informasi mengenai pinjaman yang akan dilakukan oleh anggota BMT Mitra Usaha Ummat. 3. Informsi Angsuran Berkenaan dengan informasi besarnya angsuran yang harus dibayar oleh anggota yang melakukan pinjaman. 3.5.4
Kebutuhan Pengguna 1. Tahap Pembuatan -
Programmer bertugas pembiayaan BMT
dalam
pembuatan
aplikasi
sistem
informasi
-
Analis Sistem bertugas dalam menganalisis sistem informasi pembiayaan BMT
2.Tahap Implementasi -
Admin bertugas dalam mengimplemantasikan sistem dan mengawasi jalannya sistem.
-
Teller bertugas dalam menginputkan data ke dalam sistem yang dibutuhkan.
3.6
Analisis Kelayakan Sistem 1. Analisis Kelayakan Teknis Teknologi yang digunakan sistem ini menggunakan teknologi komputer. Teknologi komputer saat ini sangat mudah mendapatkannya dengan harga yang relatif terjangkau dan pengoperasian komputer juga tidak terlalu sulit. Dengan adanya teknologi ini di pasaran maka proyek ini layak untuk dilanjutkan. 2. Analisis Kelayakan Hukum Dalam penerapan sistem yang akan dibuat menggunakan software yang telah berlisensi, legal dan resmi sehingga tidak akan menimbulkan masalah dikemudian hari. Sistem yang akan dibuat layak secara hukum karena tidak melanggar peraturan dan hukum yang berlaku. 3. Analisis Kelayakan Operasional Dalam pembuatan sistem yang akan dibuat sesuai dengan kebutuhan user dan kemudahan
dalam
mengoperasikannya
(user-friendly)
sehingga
tidak
memerlukan operator dengan keahlian yang khusus. Dengan memberikan pelatihan
terlebih
dahulu
kepada
petugas
akan
memudahkan
dalam
mengoperasikan sistem ini. Sistem yang akan dibuat dapat dikatakan layak untuk dioperasikan. 4. Analisis Kelayakan Ekonomi Dalam segi ekonomi, sistem yang akan dibuat membutuhkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan tentunya perusahaan mengeluarkan sumber dayanya demi mendapatkan manfaat di masa yang akan data dan juga keuntungan yang lebih dibanding menggunakan sistem lama.
3.7
Flowchart Sistem yang Diusulkan Kategori Anggota
Data Anggota
Kategori Pembiayaan
Data Pembiayaan
Input Data Kategori Anggota
Input Data Anggota
Input Kategori Pembiayaan
Input Pembiayaan
Olah Data Kategori Anggota
Olah Data
Tabel Kategori Anggota
Tabel Anggota
Olah Data Kategori Pembiayaan
Anggota
Tabel Kategori Pembiayaan
Pembuatan Laporan Anggota
3.8
Input Petugas
Pembiayaan
Olah Data Angsuran
Olah Data Petugas
Tabel Pembiayaan
Tabel Angsuran
Tabel Petugas
Pembuatan Laporan Pembiayaan
Pembuatan Laporan Angsuran
Olah Data
Pembiayaan
Data Flow Diagram DFD Level 0
Teller
Data Anggota Data Pembiayaan Data Angsuran
Sistem Informasi Pembiayaan BMT Mitra Usaha Ummat
Laporan Anggota Laporan Pinjaman Laporan Angsuran
Accounting Cabang
Kuitansi Pembiayaan Kuitansi Angsuran
Anggota
DFD Level 1 Data Kategori Anggota
Data Angsuran
Teller Data Anggota Kat. Pembiayaan
Data Petugas
Input Angsuran
Laporan
Laporan Anggota
Data Angsuran
Data Pembiayaan
Laporan Angsuran
1.0 Olah Data Kategori Anggota
1.1 Olah Data Anggota
2.0 Olah Data Kategori Pembiayaan
Penyimpanan Kategori Anggota
Penyimpanan Anggota
Penyimpanan Kat. Pembiayaan
Penyimpanan
Kategori Anggota
Anggota
Kategori
Pembiayaan
2.1 Olah Data Pembiayaan
3.0 Olah Data Angsuran
Angsuran
Angsuran
Pembiayaan 4.0 Pembuatan Laporan Anggota
5.0 6.0 Pembuatan Pembuatan Laporan Laporan Pembiayaan Angsuran Angsuran Laporan Pembiayaan
Cabang
Laporan Anggota Accounting
Laporan Angsuran
4
IMPLEMENTASI SISTEM
4.1
Form Login
4.2
Form Utama
4.3
Form Anggota
4.4
Form Pembiayaan
4.5
Form Angsuran
4.6
Laporan Pembiayaan
4.7
Konversi Sistem Proses konversi sistem merupakan proses untuk meletakkan sistem baru supaya
siap mulai untuk dapat digunakan. Konversi yang diterapkan pada BMT Mitra Usaha Ummat adalah konversi peralel. Pendekatan konversi paralel dilakukan dengan
mengoperasikan sistem yang baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu yang tertentu. 5.
PENUTUP Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan di BMT Mitra Usaha Ummat maka
dapat diambil kesimpulan : 1. Pengolahan data yang efisien sangat dibutuhkan guna menghasilkan informasi yang cepat dan akurat. 2. Pada BMT Mitra Usaha Ummat telah terdapat komputer namun kapasitas pemakaiannya masih sangat terbatas dan proses pengolahan data masih dengan sistem manual. Hal ini berdampak pada lambatnya perolehan informasi dan tentu saja hal ini menghambat pihak Kepala Manajer dalam menggambil keputusan. Dengan adanya sistem yang baru pada Desa BMT Mitra Usaha Ummat dimaksudkan untuk : 1. Membantu
kelancaran,
pengolahan
data
ketepatan
anggota,
dan
efisiensi
pembiayaan,
mekanisme
angsuran
kerja
dari
dan laporan-laporan
sehingga dapat diperoleh informasi dengan tepat. 2. Membantu dalam menyusun laporan sehingga dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat tentang data anggota, pembiayaan dan angsuran. Sistem baru yang berjalan di BMT Mitra Usaha Ummat mempunyai beberapa kelebihan diantaranya : 1. Dapat menghemat waktu dalam proses pencarian data. 2. Dapat meningkatkan kinerja sistem dalam menyelesaikan tugas-tugas pada bagian laporan data anggota, pembiayaan, dan angsuran. 3. Informasi yang dihasilkan lebih berkualitas sehingga memudahkan Manajer dalam mengambil keputusan. 4. Tata letak dan bentuk output dari program diatas sedemikian rupa sehingga mudah untuk dimengerti. 5. Tingkat keamanan terhadap data lebih terjamin. Selain memiliki kelebihan-kelebihan diatas, tak dapat dipungkiri pula bahwa sistem baru itu sendiri juga mempunyai kelemahan, yaitu sistem tidak dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi jika terjadi pembaharuan secara mendasar. DAFTAR PUSTAKA Agus S, "Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern", 2015, Penerbit Ludy, Yogyakarta