BAB II TINJAUAN DATA
2.1 Tinjauan Umum Pada proses pengerjaan Tugas Akhir Perancangan Ulang Kemasan Pempek Bunga Mas 18, penulis menggunakan metode penelitian kuantitaif, metode kualitatif, dan studi pustaka untuk menunjang akurasi data dan informasi yang dikumpulkan. • Penelitian Kuantitatif: wawancara konsultasi desain dengan narasumber pengamat desain • Penelitian Kualitatif: pembagian angket ask to audience, survey ilustrasi batik, observasi kemasan makanan lokal di luar pempek, pengamatan kemasan pempek antar cabang, dan uji coba ergonomis kemasan baru. • Studi Pustaka: data pelengkap dari internet dan buku. 2.1.1 Literatur Ane Dameria (2014) dari bukunya yang berjudul “Packaging Handbook” di halaman 154 mengemukakan bahwa begitu banyak makanan tradisonal di Indonesia ini terancam keberadaannnya oleh karena produksi massal dari industri besar dalam hal pengemasan. Dengan adanya makanan impor yang menjamur di era globalisasi ini, makanan tradisonal seolah semakin tersingkir pamornya, terutama dilihat dari minimnya inovasi kemasan yang dimilikinya. Selain itu, desain kemasan yang ada sering terlihat asalasalan dan kurang menarik, baik dari segi tulisan, logo, warna, gambar, komposisi layout, dan segi visual lainnya. Sehingga, ini dapat mengakibatkan turunnya niat beli konsumen dan daya promosi kemasan produk tersebut. Sementara itu, makanan impor lainnya sudah berhasil membuat kemasan yang lebih kreatif secara visual dan menarik minat promosi dari untuk pembeli .
5
6
Belum lagi dari kebanyakan Usaha Kecil Menengah yang berkontribusi dalam inovasi kemasan hanya 56,35%. Sementara itu, pada tahun 2010, dari Kementrian Koperasi hanya 79,41 % kemasan tanpa label, 88,24% tanpa barcode, dan 67,65 % tanpa inovasi produk. Hal ini menyebabkan makanan local Nusantara kalah menarik dibandingkan dengan makanan lokal dari Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kutipan www.dgi-indonesia.com melansir fungsi kemasan tak hanya sebagai pembungkus, penyimpan, dan pelindung produk, tetapi juga sebagai alat promosi, silent marketing, dan daya pikat konsumen untuk membeli lalu mengkonsumsinya. Oleh karena itu, sudah selayaknya kita memikirkan inovasi kemasan untuk makanan tradisosnal yangsudah eksis dari sebelum teknologi pengemasan. Namun dari itu semua harus memikirkan sisi ergonomisnya yaitu dari sisi pengangkutan, cara membawa, dan cara mengkonsumsi. Selain itu juga harus mencantumkan nilai gizi, komposisi bahan, berat bersih, tanggal produksi, tanggal kadaluarsa, petunjuk penyimpanan, penggunaan, dan lain-lain. Seperti yang dilansir www.ipotnews.com, Banyak aspek yang perlu diperhatikan pada saat berinovasi pada kemasan Usaha kecil Menengah di masa kini agar bisa mengubah kemasan yang lama menjadi kemasan baru yang atraktif dan nilai self promotion yang kuat, khususnya dari aspek pertama segi keamanan dalam membuka-menutup kemasan ketika mengonsumsi produk, aspek kedua segi segmentasi pasar di mana produk tersebut menunjang target pemasaran karena menyesuaikan gaya hidup target, aspek ketiga segi nilai ekonomi untuk biaya bahan pokok, aspek keempat dari segi identitas karakter yaitu mencitradirikan brand produk sejenis, aspek kelima penanganan distribusi produk, dan aspek keenam adalah segi isu lingkungan di mana kemasan produk yang dipakai harus menggunakan bahan yang ramah lingkungan karena kemasan produk dapat mencemari lingkungan sekitar. Maka dari http://life.viva.co.id mengatakan segi visual sangat penting dalam mendesain makanan tradisional agar dapat meningkatkan nilai tambah dan daya promosinya walau produknya biasa-biasa saja.
7
Kutipan artikel http://ekonomi.kompasiana.com/ mengatakan inovasi kemasan pada pangan tradisional perlu dilakukan oleh seorang pengusaha demi menaikkan pamornya ke luar daerah atau luar negeri. Selain itu juga membantu perkembangan industry percetakan dan jasa desain kemasan. Serta menumbuhkan peran sektor ketahanan pangan tradisional dan perekonomian masyarakat untuk menghadapi ketatnya persaingan era globalisasi. Menurut kutipan
www.rezine-magz.com, sudah saatnya para desainer tak tinggal
diam untuk meredesain ulang kemasan-kemasan tradisional tanpa mengabaikan identitas lokal dan jati dirinya yang unik dengan cara mewakili budaya lokalnya. Dengan demikian, suatu saat si konsumen akan membeli pangan tradisional bukan hanya karena isinya, melainkan daya tarik kemasannya yang unik. Sebagai contoh, kemasan permen karet yang bisa dijadikan mainan dan oleh- oleh snack Jepang berupa merchandise. Dari artikel www.the-marketeers.com, perlu adanya penggabungan kemasan tradisional dan modern demi menemukan konsep yang menarik dan kreatif pada visualnya, yaitu mengubah cara pengemasannya melalui kemasan berbentuk box makanan disertai warna, gambar, dan foto produk yang menunjang promosi produk ini, sebagai contoh cemilan tradisional Mommyindo. Seperti
yang dikutip dari
www.bisnisukm.com, ini adalah langkah di mana kesan tradisional dan kekhasannya tetap terjaga dengan image baru.
Selain itu, perlu dipertahankan tips-tips untuk
mendesain kemasan makanan tradisional demi meningkatkan pamornya agar sesuai dengan makanan-makanan tradisional lainnya.
8
2.1.2
Data Perusahaan UKM 2.1.2.1 Latar Belakang Awal mula pempek ini didirikan pada tahun 1981 sebagai usaha bisnis keluarga di Palembang. Semula berdiri hanya berupa warung di dekat tempat kursus tempat ia mengajar. Lalu, Suryati ingin giat berbisnis dengan cara berdagang pempek. Pada tahun 1985, warung ini pindah ke Jakarta dan mulai melebarkan sayapnya ke berbagai cabang di Jakarta, khususnya Jakarta Utara. Sebelumnya, ketika berpindah ke Jakarta warung pempek ini juga berkali-kali mengontrak rumah demi memcari untung melalui pelangan yang membelinya, hingga warung ini menjadi restoran UKM yang disukai semua pelanggan. Mereka pun juga ada yang berdatangan dari mancanegara dan membelinya hingga sejuta rupiah. Kios ini menjual berbagai macam pempek-pempek seperti kapal selam, lenjerang, keriting, pistel, adaan, tahu, panggang, dan lain sebagainya.
2.1.2.2 Visi dan Misi •
Visi 1. Menjadikan Pempek Palembang Bunga MAS 18 sebagai restoran UKM yang banyak diminati 2. Membuat Pempek Bunga Mas 18 semakin diminati banyak orang di seluruh nusantara.
•
Misi 1.Mencapai kepuasan pelanggan dari berjualan pempek 2. Mencari keunggulan dari pempek Palembang sendiri
9
2.1 logo pempek bunga mas
2.1.2.3 Alamat Mall Kelapa Gading 1, Food Sensation Lt 1. FCl - 21, Jl. Raya Boulevard Kelapa Gading, Kelapa Gading, 14240 Mon - Sun 10:00 - 22:00
2.1.2.4 Menu dan Daftar harga
Lenggang
25000
kapal selam
21000
lenjer
21000
tahu
21000
tekwan
25000
model
25000
bulat
10000
kriting
10000
10
Pastel
10000
kulit
10000
panggang
10000
mie celor
24000
pindang ikan
27000
pindang iga
28000
nasi
6000
kerupuk kecil
10000
kerupuk polos
42000
kerupuk keriting
42000
kerupuk badak
43000
11
2.2 Menu dan harga pempek bunga mas 18
12
2.1.2.5 Contoh Varian Produk Pempek Bunga Mas 18
2.3 Kapal selam
2.4 Adaan
2.5 Lenjeran
13
2.6 Pempek tahu
2.7 Kulit Ikan
2.8 Keriting
14
2.9 Pempek panggang
2.10 Lenggang goreng
2.11 Lenggang polos
15
2.12 Pangsit ikan
2.13 Pindang ikan
2.14 Pindang iga
16
2.15 Nasi kuning ayam
2.16 Mie celor
2.17 Model gandum
17
2.17tekwan
2.18 Kerupuk belida kemplang
18
2.1.3 Data Kompetitor Langsung 2.1.3.1 Latar Belakang Pempek Merdeka Pempek Merdeka Jembatan Gambang yang telah diyakini eksis di Jakarta selama 30 tahun. Sekarang, rumah makan ini dinakhkodai oleh generasi kedua, Anton selaku pengelola saat ini. Pempek Merdeka Jembatan Gambang memiliki rasa yang berbeda, terutama cukonya. Pempeknya juga lebih crispy dan renyah. “Nama Pempek Merdeka Jembatan Gambang sengaja dijadikan nama usaha karena dulunya bersebelahan dengan Bioskop Merdeka dan berada di Jalan Jembatan Gambang, Angke, Jakarta Utara,” ungkapnya.Menurut Anton, dia tidak mengklaim pempeknya asli Palembang karena bahan dan bumbunya didapat semua dari Jakarta dan ikannya pun ikan tenggiri, bukan seperti aslinya yaitu ikan belida. Semuanya didasarkan bahwa pempeknya dibuat agar rasanya lebih cocok dengan masyarakat Jakarta yang heterogen. Pada awalnya sekitar tahun 1978, orang tua Anton membuat pempek dengan cita rasa seperti asli Palembang. Begitu juga dengan bumbunya, semua diambil dari kota asalnya. Tapi, pada saat itu kurang dapat diterima pelanggan setempat yang kebanyakan sales-sales Jakarta yang berkunjung selepas jam kerja. Mereka yang asalnya dari berbagai daerah mernginginkan rasa yang berbeda dan khusus. Atas usul dan dorongan mereka, maka terciptalah cuko yang menjadi ciri khas Pempek Merdeka Jembatan Gambang sekarang ini. Saat ini Pempek Merdeka Jembatan Gambang telah membuka cabang usahanya di perumahan Taman Surya 3.
19
Rumah makan ini mulai mengembangkan usahanya dengan menyajikan menu-menu makanan khas Palembang lainnya seperti, mie celor, tekwan, pangsit ikan, pindang patin, lenggang. Minumannya seperti, es cincau, es campur, juice jeruk, dan sebagainya. Mengenai harga yang ditawarkan, rata-rata berkisar dari Rp 4.500,00- Rp 12.000,00. 2.1.3.2 Alamat Alamat: Emporium Pluit FC.19, Jalan Pluit Selatan Raya, Penjaringan, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14440, Indonesia
2.19 Logo pempek merdeka
20
2.1.3.3 Menu dan Daftar harga
2.20 Menu dan harga pempek merdeka 2.1.3.4 Latar Belakang Pempek Pak Raden Usaha keluarga yang dirintis sejak 1984 itu sudah memiliki 33 gerai yang tersebar di Bandung, Jakarta, Jambi, Pekanbaru, Lampung, Bekasi dan Depok. Pempek Pak Raden masih dikelola secara keluarga, dan unit bisnis sebanyak 33 yang ada dikelola sendiri dan kerabat, kakak dan adik pemilik. Sebenarnya perusahaan ini akan dibuat franchise, namun karena dikelola secara turuntemurun oleh keluarga Hj. Nurhasanah dari pihak kakak dan adik, tentunya harus disosialisakina dulu dan baru 50% kemungkinan untuk memilki usaha franchise.
21
Soal rasa dan bumbu yang dipakai membuat pempek, ada sedikit menggunakan cuka pada kecap cuko yang membuat rasanya asam pedas. Resep untuk pempek Pak Raden memakai ikan gabus air tawar. Rumah makan ini pun mulai mengembangkan usahanya dengan menyajikan menu-menu makanan khas Palembang lainnya seperti, mie celor, tekwan, pangsit ikan, pindang patin, pindang ikan, lenggang, dan lain-lain. Minumannya seperti, es cincau, es campur, juice jeruk, dan sebagainya.
2.1.3.5 Alamat Jalan Galaksi No.22, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia.
2.21 Logo pempek Pak Raden
22
2.1.3.6 Menu dan Daftar harga
2.22 Menu pempek pak raden
2.1.4 Analisa kasus Kasus yang terjadi adalah bahwa selama ini si pemilik belum menyadari bahwa kemasan itu sangat penting dari segi visual (masih dikemas seadanya dan asal-asalan, terutama label packaging hanya berupa logo tanpa pengolahan tiporafi atau bahkan hanya berupa foto kopi tempelan berwarna hitam putih yang dirasa kurang menarik perhatian) demi menunjang daya pikat promosinya maupun dari sisi bisnis, yaitu menaikkan omzet. Sementara itu, dari sisi higienis bila menggunakan kemasan Styrofoam tidak menyehatkan bagi makanan lokal seperti pempek ini, kotak plastik bening tidak menunjang ergonomis pemakaian dan membahayakan
23
bagi kesehatan karena bagian tutup kemasan juga kurang rapat. Sedangkan, dilihat dari sisi keamanan, kemasan pempek yang menggunakan kotak plastik yang ditutup dengan stapler akan membahayakan si konsumen ketika mencicipi produk. Karena bila stapler dibuka dari tutup kemasan tersebut, ini akan terjatuh didalam produk dan tertelan si konsumen yang sedang menyantap produk. Fakta yang didapat adalah produk pempek akan lebih menarik, layak dijadikan oleh-oleh, semakin diminati sebagai makanan nusantara yang sehat, dan naik pamor setara dengan makanan tradisional lainnya yang sudah berhasil lewat kemasan barunya bila cara pengemasannya dirubah dengan mengganti kemasan lama menjadi kemasan baru yang lebih menggugah selera makan.
2.23 Kemasan lama pempek yang berupa kotak plastik dan styrofoam
24
2.1.5 Hasil angket ask to audience Ditarik kesimpulan hasil riset dari angket 50 target yang menyukai jenis varian pempeknya, sebagai berikut : Kapal selam
75%
adaan
70%
lenjeran
70%
empek-empek tahu
60%
empek-empek panggang
65%
empek-empek kriting
55%
empek-empek pistel
50%
kulit ikan
40%
pangsit
40%
lenggang goring
45%
lenggang polos
43%
tekwan
35%
mie celor
25%
model gandum
20%
Kerupuk belida
30%
Alasan pembelian pempek
Sehat dan bergizi
85%
Rasanya enak, gurih, dan nikmat
80%
Perpaduan timun, cuka, kecap,ebi
80%
Harga relative
75%
25
Tanggapan target tentang kemasan
Sudah menarik
50%
Belum menarik
50%
Cukup Menarik
50%
Keunikkannya
Rasa pempek
85%
Jenis pempek
80%
desain Kemasan
50%
Brand logo
50%
2.1.6
Hasil Riset Kemasan Pangan Lokal
Dari sekian banyak kemasan makanan lokal lain yang sudah diteliti, hampir sebagian produk sudah memiliki kemasan yang diredesain dengan menarik,sehingga dapat meningkatkan daya promosi daya beli konsumen. Serta meningkatkan pamornya hingga bisa dibeli ke luar daerah asalnya dan layak dijadikan oleh-oleh disertai penngemasan yang baik, menarik dan inovatif. Contohnya, makanan lokal dari Jogja seperti gudeg dan bakpia, getuk trio dari Magelang, kue talas dari Bogor, keripik pisang dari Lampung, dan masih banyak lagi. Ini disebabkan penggunaan warna sesuai produk dan karakter brand membuat para konsumen tertarik ingin membelinya, karena dilihat dari segi warna kemasannya yang mencitradirikan produknya, timbul rasa ingin mencicipi. Belum lagi bentuk kemasan yang dimilikinya ini sangat ergonomis, karena disesuaikan dengan produk yang dikemas sehingga memudahkan target konsumennya untuk membawa, mengangkut, menyimpan dan mengonsumsi makanan lokal tersebut.
26
2.1.7 Hasil survey ilustrasi corak batik Palembang Sebagai anak muda kita dituntut untuk mempertahankan nilai budaya batik dan lebih baik lagi apabila dapat menegembangkan warisan budaya tersebut dengan menciptakan corak-corak yang disesuaikan dengan nilai-nilai tradisi setempat. Misalkan untuk batik Palembang, kita dapat menggabungkan corak-corak ragam hias dari motif berbeda seperti penggabungan/kombinasi motif bungo jepang dengan bunga kayu apuy, bunga bakung dengan motif songket, bungo cino dengan kerak mutung, dan lain-lain menjadi sebuah ilustrasi kemasan makanan tradisional. 2.1.8 Hasil Wawancara bimbingan konsultasi desain Berikut adalah hasil notulen wawancara dengan narasumber yang berpengalaman di bidang desain kemasan untuk bisa meningkatkan selera makan konsumen melalui kemasan: •
Warna cyan pada gambar makanan utama harus ditekankan effect warm untuk menerangkan mood selera makan lewat photoshop.
•
Pemberian elemen batik pada foto varian pempek terpilih disesuaikan dengan foto yang di atas tutup kemasan.
•
Elemen logo bentuk ikan belida perlu digeser pada effect bunyi dan mood rasa pempek.
•
Perlu ada komposisi bahan, telepon delivery, alamat, dan logo halal.
•
Bunyi tagline harus sesuai mood.
•
Ada bagian yang harus di crop pada foto varian pempek.
•
Perlu ditambahkan poster dan print ad sebagi media pelengkap promosi.
•
Bisa variasikan katup pada penutup kemasan.
27
•
Lebih baik lagi bila foto varian produk disesuaikan dengan varian terpilih(atas,kiri, dan kanan sama).
•
Kemasan dibedakan tak hanya dari foto tetapi dari ukuran.
•
Harus memikirkan ukuran dan angle foto produk.
•
Ilustrasi yang menunjang etnika Palembang seperti rumah limas, jembatan, icon tari Gending sriwijaya dan bisa bermain ikon batik songket Palembang.
•
Gambar ikan biasa diolah lagi dan diopacity 75%
•
Ukuran kemasan yanag dipakai standard dan berbahan food garade atau duplex.
2.1.9
Hasil Uji Riset Ergonomis Kemasan Baru
Di sini, penulis perlu melakukan uji pengukuran produk pempek sendiri untuk menyesuaikan kemasan barunya dari sisi fungsional agar memudahkan si konsumen untuk membawanya dari satu tempat ke tempat lain, mudah membuka-menutup kemasannya, tidak menyulitkan si konsumen mengonsumsi produknya,tidak bocor, tidak tumpah, dan memakai bahan yang kuat serta higienis. Dari hasil pengukuran produk, kemasan yang layak untuk paketan oleh-oleh campur kira-kira berkisar 25x20 cm dan 20x20 cm. Sementara untuk membeli paket satuan, ukuran kemasan yang dipakai berkisar 18x11 cm.
28
2.24 Uji ergonomis kemasan baru untuk oleh-oleh campur
2.25 Uji riset kemasan porsian pempek dengan mock up
29
2.2 Tinjauan Khusus •
Layout
Seperti yang diungkapkan Surianto Rustan (2008:73) dalam buku” Layout dan Penerapannya” tentang prinsip layout antara lain urutan, penekanan, keseimbangan, kesatuan, dan konsistensi. Urutan menunjuk pada aliran membaca. Penekanan menunjuk pada objek-objek penting dalam urutan pembacaan. Keseimbangan menunjuk pada pembagian berat ruang, termasuk ruang isi dan kosong (ruang sela). Kesatuan menunjuk pada usaha menciptakan kesatuan objek, termasuk ruang secara keseluruhan. Konsistensi menunjuk pada kontrol estetik tampilan keseluruhan. Konsistensi kian terasa pada penerbitan berkala. Konsistensi selain sebagai kontrol estetik terutama berguna bagi koordinasi keseluruhan material yang dilayout. Disamping lima prinsip di atas, terdapat dua prinsip lagi yang penting terutama untuk layout penerbitan berkala. Koskow (2009:171-172) menjelaskan dua prinsip yaitu konstanta dan variabel. “Konstanta adalah elemen-elemen yang konstan, elemen yang selalu dipertahankan… sedangkan variabel adalah elemen-elemen yang berubah.” Konstanta dan variabel memperjelas prinsip konsistensi. •
Komposisi
Menurut www.dgi-indonesia.com, bahasa desain grafis yang sesuai dari adalah bahasa visual, bahasa simbol yang diungkapkan melalui gambar, bentuk, warna dan aksara. Grafis harus dapat mengantarkan pesan yang ingin disampaikan oleh produsen barang lewat kemasan yang diciptakan; baik informasi mengenai isi maupun penjelasan mengenai cara pemakaian produk tersebut. Pemilihan tipe huruf yang berkarakter sesuai dengan jenis barang, dipadu saling menunjang dengan gambar ilustrasi yang tepat dan dicetak dengan teknik percetakan yang baik, akan membawakan pesan yang langsung ataupun yang tidak langsung dari barang tersebut terhadap kualitas dan nilainya.
30
Gambar dan tulisan (teks), tidak saja penting sebagai daya tarik tetapi terutama cergas untuk berkomunikasi dengan konsumen tentang
keterangan-keterangan yang
diinginkan. Teks haruslah jelas, singkat, benar, mudah terbaca dan menyatu dengan desain keseluruhan. •
Warna
Teori Munsell dari http://11018rika.blogspot.com, mengatakan warna adalah hal yang sangat penting dalam komunikasi dengan konsumen. Sehubungan dengan warna pada perencanaan grafis kemasan dapat dirasakan kegunaannya dalam beberapa sudut yang saling berkaitan. Yang sudah jelas kita mengenal 2 penggolongan warna, yaitu warna panas (merah, jingga, kuning) dan warna dingin (hijau, biru dan ungu). Kecenderungan potensi dari warna ini tentunya dapat diterapkan dengan baik dalam pembuatan kemasan. Marc Gobé (2005:83) berkata untuk menjelaskan kekuatan warna, pandangan dari segi psikologi mengemukakan, bahwa warna lebih dekat hubungannya kepada emosi daripada kepada bentuk, sehingga pada sebuah kemasan warna tampil lebih awal dibandingkan dengan bentuk kemasannya dan untuk ini tidak begitu diperlukan pertimbangan-pertimbangan pengamatan. Menurut Baby Ahnan (1983:4), Penerapan warna terhadap kemasan dapat pula dipertimbangkan dari sudut cerapan warna terhadap cerapan cecap. Dari sebuah angket terbatas mengenai pengaruh warna terhadap cecap (taste) yang dilakukan di antara ibu rumah tangga di Bandung, dapat diambil kesimpulan, bahwa warna merah memberikan cecap manis yang tertinggi, warna kuning memberikan cecap asam yang tertinggi warna biru terang dengan putih memberikan cecap asin dan warna merah-gelap dan hitam memberikan cecap pahit. Kesimpulan ini tentu dapat dipakai sebagai titik tolak pewarnaan kemasan khusus untuk makanan dan minuman di Indonesia.
31
•
Tipografi
Danton Sihombing (2001:80) berpendapat bahwa tipografi merupakan unsur penting dalam layout. Tipografi sebaiknya tidak dipahami sebatas memilih jenis huruf. Tipografi adalah soal mengorganisasikan huruf. Pengorganisasian tersebut tak sebatas memilih jenis huruf yang cocok untuk headline, subheadline, body text, caption, dll. Pengorganisasian di sini meliputi pengaturan jarak antar baris, antar huruf, antar kata, spasi, termasuk memastikan bentuk/anatomi huruf yang sebaiknya memiliki perbedaan dengan angka (misalkan huruf i kapital sebaiknya tidak sama dengan angka 1). Pemilihan jenis huruf juga dengan memerhatikan kelengkapan seri huruf seperti regular, bold, bold italic, italic. Tipografi pun termasuk ke dalam prinsip konstanta dan variabel. Misalkan, body text surat kabar atau jurnal umumnya merupakan konstanta, baik jenis maupun ukuran. Sedangkan untuk headline selain memiliki konstanta pada jenis huruf biasanya memiliki variabel ukuran dengan alasan pertimbangan keseimbangan ruang. Disamping itu, body text yang konstan berkaitan dengan hitungan jumlah karakter yang telah disesuaikan dengan kebutuhan ruang/kolom. Sementara pendapat Vicensitius Sitepu (2004:11) Tipografi juga memiliki 2 fungsi perangkat yaitu perangkat visual dan perangkat komunikasi dalam menguraikan symbol, ilustrasi, dan fotografi di sebuah kemasan. •
Ilustrasi
Seperti dikutip www.dgi-indonesia.com
mengenai gambar atau ilustrasi dapat
diungkapkan melalui gambar tangan ataupun melalui fotografi atau keduanya. Fungsi utama dari ilustrasi ini adalah untuk informasi visual tentang produk, pendukung teks, tentang penekanan suatu kesan tertentu atau sebagai penangkap mata untuk menarik calon pembeli untuk membaca teks.
32
Berdasarkan kegunaannya, ilustrasi dengan gambar pada kemasan dapat ditampilkan berupa barang produknya secara penuh atau gambar detailnya ataupun gambar yang berupa hiasan, atau ornamen yang simbolis saja. Ilustrasi melalui gambar fotografi sering digunakan untuk meyakinkan kualitas isi barang; karena lebih menampilkan kenyataan benda tersebut.
Hal ini terutama sering dipakai pada kemasan barang
makanan. Dengan fotografi lebih mampu menggambarkan bahan dasar alami dari isi produk tersebut (sayur segar, buah-buahan, daging, ikan dan lain-lain). Demikian pula dapat menunjukkan hasil yang bisa diperoleh dengan menggunakan produk tersebut contohnya, sop dengan kuah yang lezat, nasi goreng, kue yang merangsang selera. •
Kemasan
Daya tarik sebuah kemasan sangatlah penting untuk menarik minat konsumen dan mempengaruhi tindakan konsumen, baik secara sadar, maupun secara tidak sadar. Selain itu, desain suatu kemasan yang optimal mampu member impresi spontan dan langsung terhadap tindakan konsumen di tempat penjualan. Karena tujuan akhir dari desain kemasan adalah menciptakan penjualan. Daya tarik kemasan dibagi menjadi dua, yaitu: Daya tarik visual mencakup penampilan kemasan yang mengandung unsur-unsur grafis untuk menciptakan suatu kesan, seperti warna, bentuk, merk, ilustrasi, huruf, dan layout (tata letak). Maka dari itu, desain yang baik harus dapat memberikan pengaruh positif bagi konsumen tanpa disadari. Kedua, daya tarik praktis merupakan efektifitas dan efisiensi yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor. 2.2.1 Analisis SWOT 1. Strength •
Rasa pempek yang gurih, nikmat, lezat,dan sehat.
•
Bumbu cuko pedas menjadi kegemaran setiap orang.
•
Ikan belida sebagai bahan bakunya mengandung protein tinggi
33
2. Weakness •
Logo tidak mencitradirikan UKM.
•
Warna yang dimiliki monoton hanya merah dan putih pada logo.
•
Tidak memiliki kemasan yang mewakili produk dari setiap variannya.
•
Terlebih lagi tidak punya unsur visual sama sekali.
•
Kemasan yang dipakai selama ini hanya berupa kantong kresek, kotak plastik bening, dan kotak Styrofoam.
3. Opportunity •
Bisa naik pamor ke luar daerah dan mancangera.
•
Pempek layak dijadikan oleh-oleh.
•
Bisa dipesan sebagai prasmanan untuk pesta ulang tahun, perkawinan, oleh-oleh, dan seminar.
4. Threaten •
Logo secara visual membuat konsumen hilang persepsi tentang restoran UKM asal Palembang ini
•
Warna pada logo yang tidak mencirikhaskan produknya membuat konsumen hilang selera makan
•
Kemasan yang dipakai tidak praktis, mudah bocor, mudah tumpah,dan kurang menarik minat seseorang untuk mengonsumsi pempek. Sehingga makanan asal Palembang tersebut mulai ditinggali para peminatnya.
34