BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
1.1
Tinjauan Umum Dalam membuat buku tentang tari tradisional Jawa dan rumah adat Jawa ini,
penulis menggunakan data-data dari berbagai sumber, yaitu dari internet, buku-buku referensi, dan juga pembagian kuisioner yang hasilnya akan menjadi data acuan dalam pembuatan buku ini.
1.1.1 Data Literatur • “The Elements of Art” karya Dr. Robert J. Belton • “The New Graphic Design School” karya Alan Swann • “Perilaku Konsumen” karya Dr. Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M. • “Type Classification” karya Jacob Cass • “Mengenal Aneka Seni Tari dan Budaya Jawa Timuran” karya Kantor Perwakilan Propinsi Jawa Timur • “Parade Tari Daerah” karya Panitia Parade Tari Daerah Taman Mini Indonesia Indah • “Ensiklopedia Negeriku, Rumah Adat” karya Dian Kristiani
1.1.2 Pembagian Kuisioner Dalam mendukung proses perancangan tugas akhir penulis, penulis membagikan kuisioner untuk untuk beberapa konsumen, dengan tujuan hasil dari kuisioner tersebut dapat membantu berjalannya perancangan dari tugas akhir. Sasaran yang dituju dalam pembagian kuisioner ini adalah anak-anak usia 6-11 tahun. Penulis membagikan kuisioner pada siswa-siswa kelas 3,4, dan 5 yang bersekolah di SD Al-Azhar Kemang Pratama Bekasi pada saat jam pembelajaran berlangsung. Responden yang terkumpul berjumlah 120 orang.
5
6 1.1.3 Wawancara Narasumber Dalam mendukung proses perancangan tugas akhir penulis, penulis juga melakukan wawancara dengan narasumber untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan. Dalam wawancara ini, penulis melakukan kunjungan ke Taman Mini Indonesia Indah dan melakukan wawancara dengan seorang pemandu wisata di Taman Mini Indonesia Indah tentang jenis-jenis tarian tradisional Jawa dan rumah adat Jawa.
2.1.4
Tentang Buku Ini
1. Buku ini berisi ilustrasi-ilustrasi dan informasi tentang beberapa tari tradisional Jawa dan rumah adat Jawa. Buku ini ditujukan untuk anak-anak usia kisaran 6 – 11 tahun. Ilustrasi yang dipakai adalah ilustrasi yang komunikatif untuk anak-anak usia 6 – 11 tahun.
2. Kompetitor buku ilustrasi bertemakan tari tradisional Jawa dan rumah adat tradisional Jawa • “Ensiklopedia Negeriku” karya Dian Kristiani • “Ensiklopedi Anak Hebat” karya Choi You-seong &
Joo
Hyung-geun.
Gambar 2.1 Contoh Buku Kompetitor
3. Spesifikasi buku ilustrasi bertemakan tari tradisional Jawa dan rumah adat tradisional Jawa • Ukuran
: 21 x 17 cm
7 • Jumlah halaman
: 50 halaman/25 lembar
4. Struktur bab dalam buku ilustrasi bertemakan tari tradisional Jawa dan rumah adat tradisional Jawa • Jumlah Bab
: 6 bab - Halo, Salam Kenal - Pulau Jawa - Tari Tradisional Jawa - Rumah Adat Jawa - Provinsi Jawa Barat - Provinsi Jawa Tengah - Provinsi Jawa Timur
• Jumlah Subbab
: 4 subbab dalam setiap bab Provinsi. - Provinsi Jawa Barat a. Tari Jaipongan b. Keraton Kasepuhan - Provinsi Jawa Tengah a. Tari Kuda Lumping b. Istana Mangkunegaran - Provinsi Jawa Timur a. Tari Reog Ponorogo b. Rumah Tanean Lanjeng
5. Rincian halaman dalam buku ilustrasi bertemakan tari tradisional Jawa dan rumah adat tradisional Jawa. • Halaman Penyambung
: 1 halaman
• Data Publisher
: 1 halaman
• Data Publisher
: 1 halaman
• Kata Pengantar
: 1 halaman
• Daftar Isi
: 1 halaman
• Bab Halo, Salam Kenal!
: 2 halaman
8 • Bab Pulau Jawa
: 2 halaman
• Bab Tari Tradisional Jawa
: 2 halaman
• Bab Rumah Adat Jawa
: 2 halaman
• Halaman Penyambung
: 1 halaman
• Bab Provinsi Jawa Barat
: 2 halaman
• Subbab Tari Jaipongan
: 4 halaman
• Subbab Keraton Kasepuhan
: 4 halaman
• Bab Jawa Tengah
: 2 halaman
• Subbab Tari Kuda Lumping
: 4 halaman
• Subbab Istana Mangkunegaran
: 4 halaman
• Bab Provinsi Jawa Timur
: 2 halaman
• Subbab Tari Reog Ponorogo
: 4 halaman
• Subbab Rumah Tanean Lanjeng
: 4 halaman
• Halaman Penutup Buku
: 2 halaman
• Catatan
: 5 halaman
• Halaman Penyambung
: 1 halaman
Total Halaman
1.2
: 52 halaman
Tinjauan Khusus Dalam perancangan buku ini penulis menggunakan teori-teori Desain
Komunikasi Visual sehingga bisa dipertanggung jawabkan secara konsep desainnya. Berikut ini adalah teori-teori Desain Komunikasi Visual yang penulis gunakan sebagai acuan untuk perancangan buku ini.
2.2.1 Teori Ilustrasi Ilustrasi berasal dari kata Latin illustre yang artinya menerangkan. Ilustrasi dapat berupa gambar, simbol, relief, atau musik yang bertujuan untuk mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu. Menurut Simmon Jennings dalam bukunya yang berjudul ”The Complete Guide to Advanced Illustration and Design”, ilustrasi memiliki tiga fungsi, yaitu ilustrasi sebagai informasi, ilustrasi sebagai dekorasi, dan ilustrasi sebagai komentar. (The Complete Guide to Advanced Illustration and Design. 1998. Simmon Jennings)
9 Dalam buku “Anglin, Towers & Levie” karya Spaulding, ia mengungkapkan bahwa penggunaan ilustrasi lebih berpengaruh secara efektif dalam memahami dan mengingat isi dan makna dari tulisan yang diilustrasikan bagi orang yang melihatnya. (Anglin, Towers & Levie. 1996. Spaulding)
2.2.2 Teori Warna Warna utama yang akan digunakan pada desain buku ini adalah warna yang menggambarkan keceriaan atau playful. Karena taget market buku ini adalah anak-anak usia 6 – 11 tahun, maka pemakaian warna-warna pada buku ini pun disesuaikan dengan mereka. Warna-warna yang dipakai pada ilustrasi-ilustrasi yang terdapat di buku ini pun juga menggunakan warnawarna yang menggambarkan keceriaan. Menurut survei yang dilakukan oleh Departemen Pengembangan Anak di California State University Fullerton, 69 persen anak-anak usia 5-10 tahun lebih menyukai warna-warna cerah yang mengungkapkan
keceriaan
dibandingkan
warna-warna
gelap
yang
mengungkapkan kesedihan.
2.2.3 Teori Tipografi Menurut Wagiono Sunarto, MSc. dalam buku “Tipografi dalam Desain Grafis”, tipografi memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi visual, baik sebagai unsur utama maupun pelengkap. (Tipografi dalam Desain Grafis. 2001. Wagiono Sunarto, Msc.) Dalam penggunaan font pada buku ini penulis akan menggunakan font yang memang untuk anak-anak, seperti KBAStitchInTime, Mf Hug Me Tight, KBDunkTank, KBStickToIT, dan Segoe Print. karena disesuaikan dengan target marketnya, yaitu anak-anak. Font yang dipakai juga terkesan modern dan tidak kaku, sehingga penggunaannya akan cocok dalam menyampaikan pesan buku ini kepada anak-anak. Menurut Rob Carter dalam bukunya yang berjudul “Working With Computer Type”, faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah: 1. Legibility
: Kemudahan dalam membaca text dengan huruf
10 pilihan. 2. Readability : Tingkat keterbacaan huruf. 3. Visibility
: Tingkat kemudahan dalam melihat suatu huruf.
4. Clearity
: Tingkat kejelasan huruf sehingga mudah dibaca.
(Working with Computer Type. 1997. Rob Carter)
2.2.4 Teori Prinsip Desain Dalam merancang desain buku ini penulis harus berpegang pada prinsip-prinsip desain sehingga desain yang dihasilkan efektif dalam penggunaannya dan menarik minat masyarakat. Ada 5 prinsip desain yang penulis gunakan dalam perancangan desain buku ini, yaitu Kesatuan (Unity), Keselarasan
(Harmony),
(Proportion),
Keseimbangan
dan
Irama
(Balance), (Rythme).
Kesebandingan (http://sma-
senibudaya.blogspot.com/2014/08/lima-prinsip-desain-seni-rupa.html)
2.2.5 Teori Gestalt Dalam merancang desain buku ini penulis harus berpegang pada teori gestalt sehingga desain yang dihasilkan efektif dalam penggunaannya dan menarik minat masyarakat. Teori gestalt yang penulis pakai dalam perancangan visual yang ada pada buku ini adalah teori Continuity, yaitu objek
yang
ada
dapat
menuntun
arah
pandangan
mata.
(http://www.desainstudio.com/2010/12/teori-gestalt-dalam-desaingrafis.html) Mengapa memakai teori Continuity? Karena yang dilihat pertama kali oleh anak-anak dalam membaca buku ini adalah ilustrasinya, karena memang anak-anak lebih tertarik dengan visual yang kaya akan warna dibandingkan dengan melihat tulisan. Karena itu dalam meletakkan komposisi visual ilustrasi dan tulisan pada buku ini penulis menggunakan teori Continuity, sehingga komposisi ilustrasi-ilustrasi dan tulisan yang ada dapat menuntun pandangan anak-anak ketika membaca buku ini sehingga memudahkan mereka dalam membaca buku ini.
11 2.2.6 Teori Grid Layout Dalam
merancang
desain
layout
dalam
buku
ini,
penulis
menggunakan Two Column Layout dan juga Rebus Layout. Sedangkan untuk sistem grid pada buku ini menggunakan Modular Grid. Apakah Rebus Layout itu? Rebus Layout adalah mengganti beberapa kata dalam sebuah kalimat dengan menggunakan gambar yang mewakili kata yang diganti tersebut. Dengan menggunakan Rebus Layout, maka tingkat keterbacaan kalimat demi kalimat dalam buku ini akan semakin tinggi atau mudah untuk dicerna oleh anak-anak target market dari buku ini. (Graphic Communication Today. 2004. William E. Ryan, Theodore E. Conover) Menggunakan Modular Grid juga memudahkan anak-anak dalam membaca buku ini, karena dengan adanya Modular Grid, paragraf-paragraf dan ilustrasi yang ada pada buku ini menjadi memiliki ruang tersendiri sehingga tidak membuat lelah bagi yang membacanya. (Making and Breaking the Grid. 2005. Timothy Sara)
2.3
Analisa TOWS 1. Threat • Walaupun tema ini cocok untuk target market yang dituju, minat baca pada anak-anak zaman sekarang tergolong rendah, sehingga buku ini mungkin akan sulit untuk berkontribusi untuk masyarakat karena sedikitnya jumlah anak-anak yang masih mau membeli buku untuk membacanya. 2. Opportunity • Buku ilustrasi dengan tema seperti ini masih sedikit jumlahnya di pasaran, sehingga ada kesempatan pada buku ini untuk berhasil di pasaran. • Walaupun target market yang dituju adalah kisaran umur 6 – 11 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan untuk orang yang lebih dewasa untuk membeli buku ini, biasanya buku dengan tema seperti ini juga disukai oleh orang tua yang memang keturunan Jawa, lalu mereka membeli buku ini untuk anak-anaknya.
12 3. Weakness •
Walaupun tema ini cocok untuk target market yang dituju, tidak banyak anak-anak yang masih peduli dengan permasalahan sosial seperti yang dibahas oleh buku ini, sehingga buku ini membutuhkan suatu hal yang menonjol dan lain daripada yang lain untuk menarik minat konsumen.
4. Strenght • Yang dimaksud dengan sesuatu hal yang menonjol dan lain daripada yang lain yang telah dibahas pada ‘weakness’ diatas adalah bentuk penggambaran ilustrasi yang dirancang oleh penulis. Dalam penggambaran ilustrasi yang digunakan oleh buku ini, ilustrasinya akan lebih bercerita dan komunikatif dengan konsumen sehingga tidak menimbulkan kesan kaku sebagaimana yang ditampilkan oleh visual ilustrasi dari buku kompetitor. Sehingga konsumen pun diharapkan akan lebih tertarik dan lebih memilih buku ini daripada buku-buku kompetitor lain.
13