3
BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Umum
2.1.1 Wawancara 2.1.1.1 Wawancara dengan pihak Perusahaan Inew Wawancara dengan pihak Perusahaan Inew Narasumber
: Adrie
Jabatan
: Distributor Resmi di Indonesia
Lokasi
: Kantor Perusahaan Inew (WTC Mangga Dua)
Tanggal
: 10 April 2015
Hasil wawancara
:
Dari hasil wawancara dengan Bpk. Adrie didapatkan hasil bahwa penjualan dari produk Inew masih sangat minim. Ini terjadi karena belum adanya promosi yang cukup menarik perhatian target audience. Belum lagi masih banyak masyarakat Jakarta yang kurang percaya dengan kualitas dari produk buatan China. Walaupun sebagian pengikut perkembangan teknologi tahu bahwa China terus berinovasi untuk bersaing dengan competitor kelasnya. Yang menjadi tantangan bagi Inew adalah kurangnya pengetahuan tentang sarana media yang pas dan efektif untuk mempromosikan Inew. Selain itu, untuk mendapatkan trust dari target audience cukup sulit mengingat bahwa produk buatan China dilabel kurang baik di mata dunia. Padahal sebenarnya banyak brand terkenal yang produknya dibanggabanggakan tetapi faktanya brand mahal tersebut memproduksi barangnya di China. Maka dari itu, brand awareness itu penting guna meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk tersebut.
4
2.1.1.2 Hasil Survey Survey tentang pendapat target audience terhadap produk China. Jumlah Target Audience
: 31 orang
Umur
: kisaran 20 sampai 28 tahun
Pekerjaan
: Mahasiswa,Wirausaha,Karyawan,dll.
Hasil Survey
:
Dari hasil survey yang dilakukan kepada 31 target audience, didapatkan hasil bahwa rata-rata mereka mungkin tertarik dengan smartphone buatan China asalkan memang ada smartphone yang kualitasnya tidak asal-asalan.Terdapat sekitar 20% yang tidak akan pernah minat untuk menggunakan smartphone buatan China karena mereka mengeluh smartphone China tidak tahan lama. Jika ditanya tentang mulai berkembangnya teknologi China yang semakin mampu bersaing, hampir 50% dari target audience berminat untuk tahu lebih dalam mengenai smartphone China. Sayangnya, hanya 10% yang mengetahui brand Inew Smartphone. Ini berarti, bukan hanya trust yang akan diangkat, melainkan brand Inew sendiri juga perlu diperhatikan.
Gambar 1 : Survey Peminat Smartphone China ( Sumber : Veronica )
5
Gambar 2 : Survey yang tidak berminat dengan Smartphone China ( Sumber : Veronica )
Gambar 3 : Survey yang pernah mendengar Smartphone Inew ( Sumber : Veronica )
2.1.1.3
Data Kasus
6
• Data Pendukung Definisi Smartphone Ponsel cerdas (bahasa Inggris: smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang menentukan arti ponsel cerdas. Bagi beberapa orang, ponsel cerdas merupakan telepon yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi. Bagi yang lainnya, ponsel cerdas hanyalah merupakan sebuah telepon yang menyajikan fitur canggih seperti surel (surat elektronik), internet dan kemampuan membaca buku elektronik (e-book) atau terdapat papan ketik (baik sebagaimana jadi maupun dihubung keluar) dan penyambung VGA. Dengan kata lain, ponsel cerdas merupakan komputer kecil yang mempunyai kemampuan sebuah telepon.
Sejarah Smartphone Ponsel cerdas pertama dinamakan Simon; dirancang oleh IBM pada 1992 dan dipamerkan sebagai produk konsep tahun itu di COMDEX, sebuah pameran komputer di Las Vegas, Nevada. Ponsel cerdas tersebut dipasarkan ke publik pada tahun 1993 dan dijual oleh BellSouth. Tidak hanya menjadi sebuah telepon genggam, ponsel cerdas tersebut juga memiliki kalender, buku telepon, jam dunia, tempat pencatat, surel, kemampuan mengirim dan menerima faks dan permainan. Telepon canggih tersebut tidak mempunyai tomboltombol. Melainkan para pengguna menggunakan layar sentuh untuk memilih nomor telepon dengan jari atau membuat faksimile dan memo dengan tongkat stylus. Teks dimasukkan dengan papan ketik “prediksi” yang unik di layar. Bagi standar masa kini, Simon merupakan produk tingkat rendah, tetapi fitur-fiturnya pada saat itu sangatlah canggih. Tahun 2002, RIM mengeluakan BlackBerry pertama yang merupakan ponsel cerdas pertama dengan penggunaan surel nirkabel
7
yang optimal dan penggunanya telah mencapai 8 juta (sampai Juni 2007), tiga perempat pemakainya berada di Amerika Selatan. Android, OS untuk ponsel cerdas keluaran tahun 2008. Android didukung oleh Google, bersama pengusaha piranti keras dan lunak yang terkemuka lainnya seperti Intel, HTC, ARM, Motorola dan eBay, yang kemudian membentuk Open Handset Alliance. Telepon pertama yang menggunakan Android OS adalah HTC Dream, merk keluran dari T-Mobile sebagai G1. Fitur telepon penuh, layar sentuh secara utuh, papan ketik QWERTY, dan bola jalur untuk menavigasikan halaman web. Piranti lunak cocok dengan aplikasi Google, seperti Maps, Calendar, dan Gmail, juga Google's Chrome Lite. Aplikasi pihak ketiga juga tersedia lewat Android Market, ada yang gratis ataupun dengan biaya. Pada Juli 2008 Apple memperkenalkan App Store dengan aplikasi gratis dan dengan biaya. App store dapat menyampaikan aplikasi ponsel cerdas yang dikembangkan oleh pihak ketiga langsung dari iPhone atau iPod Touch dengan WiFi atau jaringan selular tanpa menggunakan komputer untuk mengunduh. App Store telah menjadi suatu kesuksesan bagi Apple dan pada Juni 2009 terdapat lebih dari 50,000 aplikasi yang ada. App store menembus satu juta unduh aplikasi pada 23 April 2009. Mengikuti popularitas App Store dari Apple, banyak yang membuat toko aplikasinya sendiri. Palm, Microsoft dan Nokia telah mengumumkan toko aplikasi yang mirip milik Apple. RIM juga barubaru ini membuat toko aplikasinya yaitu BlackBerry App World.
8
2.1.1.4
Data Perusahaan
Logo
:
Gambar 4 : Logo Perusahaan Inew Smartphone ( Sumber : Website Inew Smartphone)
Perusahaan
: Inew Smartphone
Website
: http://inewphone.com/
Sejarah Inew Smartphone iNew adalah sebuah perusahaan yang menjual smartphone berdiri dibawah PT Shenzhen chuangxinQi Communications Limited. Merupakan sebuah perusahaan teknologi tinggi yang didedikasikan dalam pengembangan produk ponsel pintar atau smartphone, manufaktur dan penjualan, dengan berpengalaman tim R & D, dukungan teknis yang kuat dan rantai pasokan yang sempurna. Dengan OEM dan merek perusahaan ini sendiri, produk mereka diekspor ke lebih dari 30 negara, 70% diekspor ke Eropa dan Amerika Serikat dan pasar Amerika Selatan, 30% ke Asia Tenggara dan Afrika. Perusahaan ini fokus pada kualitas dan inovasi teknologi produk. Mereka percaya bahwa mengejar inovasi dan mukjizat adalah budaya inti dari perusahaannya. USP (Unique Selling Proposition) Perusahaan ini ingin membuat sesuatu yang inovatif. Kualitas diutamakan dan produk wajib diuji coba berulang kali sebelum masuk ke dalam pasar. Prinsip yang dipegang oleh perusahaan ini yaitu mampu membuat perusahaannya
bersaing dengan kompetitor
kelasnya. Salah satu produk unggulan yang dimiliki oleh perusahaan iNew adalah tipe iNew V3. Tipe produk ini memiliki keunggulan utama yaitu bentuk produknya yang super tipis hanya 6.5mm dan berat hanya 128 gram. Walaupun bentuk fisiknya yang tipis dan ringan, fitur dari produk ini
9
cukup lengkap dan canggih. Mulai dari kameranya yang lebih baik dari kamera SLR professional, LCD nya yang HD, mass storage yang besar sampai dengan sensitive touch retina display yang sangat canggih dan cocok untuk anda jika sedang berada dalam cuaca dingin yang ekstrim, basah atau sedang menggunakan sarung tangan.
2.2
Tinjauan Khusus
2.2.1 Teori New Media Teori media baru merupakan sebuah teori yang dikembangkan oleh Pierre Levy, yang mengemukakan bahwa media baru merupakan teori yang membahas mengenai perkembangan media. Dalam teori media baru, terdapat dua pandangan, pertama yaitu pendangan interaksi sosial, yang membedakan media menurut kedekatannya dengan interaksi tatap muka. Pierre Levy memandang World Wide Web (WWW) sebagai sebuah lingkungan informasi yang terbuka, fleksibel dan dinamis, yang memungkinkan manusia mengembangkan orientasi pengetahuan yang baru dan juga terlibat dalam dunia demokratis tentang pembagian mutual dan pemberian kuasa yang lebih interaktif dan berdasarkan pada masyarakat (http://en.wikipedia.org). New Media atau media online didefinisikan sebagai produk dari komunikasi yang termediasi teknologi yang terdapat bersama dengan komputer digital (Creeber dan Martin, 2009). Definisi lain media online adalah media yang di dalamnya terdiri dari gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya, dimana beberapa media dijadikan satu (Lievrouw, 2011). New Media merupakan media yang menggunakan internet, media online berbasis teknologi, berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat berfungsi secara privat maupun secara public (Mondry, 2008: 13). Definisi lain mengemukakan, media baru merupakan digitalisasi yang mana sebuah konsep pemahaman dari perkembangan zaman mengenai teknologi dan sains, dari semua yang bersifat manual menjadi otomatis dan dari semua yang bersifat rumit menjadi ringkas. Digital adalah sebuah metode yang complex dan fleksibel yang
10
membuatnya menjadi sesuatu yang pokok dalam kehidupan manusia. Digital ini juga selalu berhubungan dengan media karena media ini adalah sesuatu yang terus selalu berkembang dari media zaman dahulu (old media) sampai sekarang yang sudah menggunakan digital (modern media/new media). Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase yang disebut web 2.0. (web two point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja. Semua orang saat ini dapat langsung mengambil peran dan menaruh apapun kedalam internet. Perkembangan web 2.0 sebagai platform telah mengubah sifat interaktivitas di web dan membuka alam semesta bagi pengguna media. Sedangkan metafora halaman web 1.0 hanya diperbolehkan untuk mengunduh informasi sejalan dan karena itu tidak berbeda dengan konsumsi media penyiaran, aplikasi web 2.0 memungkinkan pengguna untuk menjadi produsen otonom. Blog, Youtube, Wikipedia, Ebay, Flickr, Second Life dan situs jaringan sosial online lainnya seperti memungkinkan pengguna media untuk memiliki pengalaman siaran. Pentingnya Web 2.0 adalah media siar menghasilkan sebuah konteks hubungan sosial instan nasional atau internasional, ada beberapa cara di mana individu mendapatkan interaksi berharga untuk membuat koneksi global secara nyata. Faktanya bahwa pengguna sekarang dapat bekerja dengan materi media siar sebagai sebuah cara mengembangkan ide pada ruang publik (Littlejohn,2009:686). Salah satu bagian dari new media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektivitas (Van Dijk, 2006:20). Menurut R Cahyo Prabowo mengenai media baru/new media/media online adalah suatu alat sebagai sarana komunikasi yang
11
dimana saling berinteraksi, berpendapat, tukar informasi, mengetahui berita yang melalui saluran jaringan internet serta informasinya selalu terbaru secara kilat dan juga lebih efisien ringkas memberikan informasi kepada pembaca/khalayaknya. Media baru/new media/ media online sangat berbeda jauh dengan media konvesional seperti radio, televisi, media cetak, media massa dan lain-lain. Jangan di sama
ratakan
dengan
media
konvensional
(http://media.kompasiana.com). Internet adalah salah satu bentuk dari media baru (new media). Internet dinilai sebagai alat informasi paling penting
untuk
dikembangkan
kedepannya.
Internet
memiliki
kemampuan untuk mengkode, menyimpan, memanipulasi dan menerima pesan (Ruben, 1998:110). Internet merupakan sebuah media dengan segala karakteristiknya. Internet memiliki teknologi, cara penggunaan, lingkup layanan, isi dan image sendiri. Internet tidak dimiliki, dikendalikan atau dikelola oleh sebuah badan tunggal tetapi merupakan sebuah jaringan komputer yang terhubung secara intensional dan beroperasi berdasarkan protokol yang disepakati bersama. Sejumlah organisasi khususnya provider dan badan telekomunikasi berperan dalam operasi internet (McQuail, 2009: 2829). Menurut Septiawan Santana Kurnia dalam bukunya Jurnalisme Kontemporer,
internet
adalah
sebuah
medium
terbaru
yang
mengkonvergensikan seluruh karakteristik media dari bentuk-bentuk yang terdahulu. Apa yang membuat bentuk-bentuk komunikasi berbeda satu sama lain bukanlah penerapan aktualnya, namun perubahan dalam proses komunikasi seperti kecepatan komunikasi, harga komunikasi, persepsi pihakpihak yang berkomunikasi, kapasitas storage dan fasilitas mengakses informasi, densitas (kepekatan atau kepadatan) dan kekayaan arus-arus informasi, jumlah fungsionalitas atau intelijen yang dapat ditransfer. Jadi menurut Santana, titik esensinya adalah bahwa keunikan internet terletak pada esensinya sebagai sebuah medium (Setyani, 2013:5). Untuk mengakses Internet, seseorang membutuhkan koneksi Internet dan piranti keras seperti komputer, PDA, Blackberry dan lain sebagainya. Internet yang dianggap sebagai gabungan dari beberapa
12
bentuk media dan fasilitas email, website, newsgroup, e-commerce dan sebagainya (Lievrouw, 2006:221). Peneliti
komunikasi
Carrie
Heeter
pada
tahun
1983
memaparkan dimensi-dimensi interaktivitas yang digunakan untuk mengklarifikasi media, yaitu: 1. Dimensi kompleksitas dari pilihan yang tersedia. Maksudnya adalah berapa banyak pilihan yang dimiliki khalayak dalam segi isi informasi dan waktu yang bisa digunakan untuk mengaksesnya. 2. Dimensi besaran usaha yang harus dikeluarkan oleh khalayak untuk dapat menerima pesan dari media yang bersangkutan. Dengan kata lain, bagaimana perbandingan aktivitas yang dilakukan khalayak dengan aktivitas yang dibuat media. 3. Dimensi tingkat respon media terhadap khalayaknya. Maksudnya adalah seberapa aktif sebuah media dapat merespon umpan balik yang diberikan khalayaknya. Media dengan tingkat interaktivitas yang tinggi menanggapi umpan balik yang diberikan oleh khalayaknya dengan cepat. Dalam kondisi tertentu, media dengan tingkat interaktivitas
yang
tingi
dapat
melakukan
interaksi
dengan
khalayaknya seakan-akan melakukan percakapan langsung. 4. Dimensi kemampuan untuk mengawasi pengguna informasi oleh khalayaknya. Media dengan tingkat interaktivitas yang tinggi dapat memantau perilaku khalayak dalam menerima pesannya, kemudian menyesuaikan sistemnya berdasarkan umpan balik yang dihasilkan dari analisis perilaku tersebut. 5. Dimensi kemudahan dalam menambah informasi baru. Maksudnya adalah seberapa mudah khalayak dapat turut menyediakan dan menyebarkan pesan kepada khalayak lain. Berdasarkan kriteria in, siaran televise memiliki interaktivitas rendah, sedangkan media online memiliki tingkat interaktivitas yang sangat tinggi. 6.
Dimensi
kemampuan
memfasilitasi
komunikasi
internet.
Maksudnya adalah seberapa mudah interaksi terjadi antar khalayak dapat terjadi (Heeter, 1988:25).
13
2.2.2 Teori SEO (Search Engine Optimization) SEO (Search Engine Optimization) adalah serangkaian proses yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk meningkatkan volume dan kualitas trafik dari mesin pencari menuju alamat situs web tertentu dengan memanfaatkan mekanisme kerja alami algoritma mesin pencari tersebut. Praktisi SEO terkenal seperti Rand Fishkin, Barry Schwartz, Aaron Wall and Jill Whalen mencoba mempelajari beberapa pendekatan berbeda untuk Search Engine Optimization, dan telah menerbitkan opini mereka di forum online dan blog. Praktisi SEO mencoba mempelajari pola yang diterapkan oleh beragam Search Engine untuk melihat lebih dalam algoritma tersebut. Berdasarkan Jerri L. Ledford ( Search Engine Oprimization ), SEO adalah teknik pencarian yang menggunakan kata kunci atau frase yang mengandung indikator yang terkandung dalam halaman halaman web, informasi tersebut yang akan di index oleh mesin pencari. Berdasarkan David Viney ( Get to the top on Google ), SEO adalah
sebuah
teknik
pengoptimasian
sebuah
halam
yang
mengandung kata kunci atau frase yang bersangkutan yang akan di index oleh mesin pencari sebagai kata kunci pecarian. Berdasarkan Peter Kent (Search Engine Oprimization for Dummies ), SEO adalah teknik
yang
di
gunakan
untuk
mendapatkan
posisi
yang
menguntungkan di mesin pencari yang sesui dengan kata kunci yang berada di halaman website. Tujuan dari SEO adalah agar web/blog selalu berada di halaman terdepan dan teratas dari suatu Search Engine, sehingga selalu berada di posisi tearatas, maka besar kemungkinan web/blog sering dikunjungi.
2.2.2 Teori Komunikasi Desain Komunikasi Visual, sesuai dengan namanya, bidang ini berhubungan erat dengan komunikasi antara pengirim pesan dengan audience yang dituju, komunikasi yang baik adalah komunikasi yang
14
berjalan secara dua arah atau bisa dikatakan adanya hubungan timbal balik antara pengirim pesan dan penerima pesan berupa respon. Menurut Yongky Safanayong dalam bukunya yang berjudul Desain Komunikasi Visual Terpadu, “kata komunikasi berasal dari Bahasa Latin “Communis” yang berarti “Common” :umum; bersama. Dan berapa pengertian komunikasi yakni komunikasi adalah suatu kegiatan yang terjadi antara dua pihak, untuk mendapat pengertian yang sama mengenai hal yang sama; Komunikasi adalah kegiatan mendorong orang-orang lain untuk menafsirkan suatu ide dengan cara yang diinginkan oleh pengirim pesan; komunikasi adalah esensi dan dasar dari hal-hal persuasi, perubahan sikap dan tingkah laku serta sosialisasi melalui transmisi informasi.” Menurut Yongky Safanayong dalam bukunya Desain Komunikasi Visual Terpadu, tujuan komunikasi dapat dibedakan menurut maksud dan caranya menjadi: identifikasi, informasi, promosi (provokasi, persuasi, propaganda, dsb), ambience (penggarapan lingkungan). Dalam semua usaha komunkasi pemasaran, tujuan diarahkan pada pekerjaan satu atau lebih: 1. Membangun keinginan. 2. Menciptakan kesadaran. 3. Meningkatkan sikap dan mempengaruhi niat. 4. Mempermudah pemakaian atau pembelian. Pengertian di atas adalah pengertian komunikasi secara umum, namun sebagai desainer, kita ditantang untuk menyampaikan pesan dengan kreatif baik secara verbal maupun visual yang tentunya sesuai dengan teori komunikasi yang baik yakni untuk mendapatkan kesepahaman agar tujuan dari komunikasi bisa tercapai. 2.2.2.1 Teori Komunikasi – Pendekatan Komunikasi yang bisa menghasilkan kesepahaman adalah sebuah komunikasi yang menggunakan pendekatan terbaik untuk dapat dimengerti dan dipahami oleh audience, sehingga dibutuhkan pengamatan yang cermat untuk memilih pendekatan yang tepat.
15
Pendekatan dan perumusan pesan dalam strategi komunikasi dibagi menjadi rasional, moral dan emosional, dimana rasional adalah suatu pemecahan masalah yang berhubungan erat dengan fata yang didapat, sedangkan moral dekat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari dimana sesuatu dikatakan baik atau buruk. Pendekatan emosional merupakan sebuah pendekatan yang lebih menekankan pada perasaan atau emosi. (Sumber : Yongky Safanayong, Buku “Desain Komunikasi Visual Terpadu”) 2.2.2.2
Teori Komunikasi – Pesan Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali pesan yang kita
terima oleh indra kita. Dalam komunikasi pesan merupakan elemen penting dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun visual, tersirat ataupun tersurat. Dalam buku Yongky Safanayong yang berjudul Desain Komunikasi Visual Terpadu, terdapat tiga tahapan untuk
merumuskan
pesan
yang
efektif;
melahirkan
pesan,
mengevaluasi dan memilih pesan serta menyampaikan pesan. Dituliskan juga prinsip-prinsip pembuatan pesan visual yakni Proses komunikasi visual dapat dipahami dengan baik apabila menerapkan pendekatan yang luas: teori-teori, prinsip-prinsip dan teknik-teknik yang membantu dalam memecahkan masalah visual, yaitu teori komunikasi, teori semiotic, teori persepsi (tentang organisasi visual, persepsi visual, persepsi vigor dan bentuk) dan estetika bentuk. Teori komunikasi membantu menyusun struktur masalah dalam kaitannya dengan pesan yang dikehendaki dan sesuai dengan target atau khalayaknya.
Teori
semiotic
membantu
menghubungkan dan
menerangkan hubungan antara tanda seperti ukuran, proporsi dan tekstur. Teori persepsi membantu dalam pembentukan struktur dasar dengan cara mengidentifikasi bentuk yang dikenal oleh target sasaran. Prinsip organisasi visual membantu dalam pembentukan hubungan unsur-unsur visual bentuk untuk menciptakan pesan yang diinginkan. Pertimbangan-pertimbangan dalam pendekatan desain kepada sasaran: 1. Karakter, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, watak.
16
2. Moral, berkenan: sikap, akhlak, mental(cara berfikir), susila. 3. Etika, berkenan dengan moral; nilai benar dan salah, baik dan buruk. 4. Politik. 5. Lifestyle: rasa memiliki; bersenang-senang; kegembiraan; hubungan erat; saling menghormati; keamanan; kemudahan; rasa harga diri; gengsi; pemenuhan diri; prestasi. 6. Sistem kepercayaan. 7. Penampilan. Sesuaikan dengan : (dalam visualisasi) 1. Aksara 2. Gambar 3. Layout 4. Struktur 5. Kertas 6. Ukuran 7. Gaya 8. Penyelesaian “The challenge is for graphic designer to turn data into information and information into messages of meaning” (McCoy 2011, 9).
2.2.3
Teori Visual Visual dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang berarti sesuatu yang
dapat dilihat, visual tidak bisa lepas dari gambar, bentuk, warna dan huruf. Semua elemen-elemen tersebut mendukung terbentuknya visual yang baik dan benar serta visual yang dapat berkomunikasi dengan baik kepada audience. Salah satu teori yang berperan penting dalam ilmu persepsi visual adalah teori Gestalt. Gestalt berasal dari Bahasa Jerman yang artinya “Bentuk”. Teori ini merupakan sebuah pegangan yang baik untuk setiap desainer karena teori ini merupakan bekal untuk melakukan eksperimen
17
dalam bentuk visual. Dalam buku Yongky Safanayong yang berjudul Desain Komunikasi Visual Terpadu, disebutkan aturan-aturan dasar mengenai komposisi seni visual, yaitu: Similarity, Proximity, Closure, Continuity, Figure Ground. Dimana aspek-aspek Gestalt di atas menjelaskan bahwa unsur tidak berdiri sendiri dan merupakan satu kesatuan yang utuh. Selain teori Gestalt, adapula teori semiotic yang mempelajari tanda dan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda. Salah satu tokoh semiotika yang banyak dipakai dalam penerapan visual identity adalah Charles Willian Morris yang menerapkan tiga unsur penting dalam komunikasi visual: 1. Sintatik : berkenan dengan keseragaman, keterpaduan system antara satu dengan yang lain, disiplin. 2. Semantik : berkenan dengan makna arti suatu citra visual. 3. Pragmatik : berkenan dengan nilai praktis seperti ukuran, material, warna dan pertimbangan kegunaan, kemudahan, keamanan, kenyamanan. Penggunaan kedua teori di atas berperan penting dalam pengembangan visual yang unuk, bermakna serta berkesinambungan agar identitas tidak hilang, serta memiliki nila tambah dalam pragmatik.
2.2.4 Teori Kampanye Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga Departemen Pendidikan Nasional bahwa yang dimaksud dengan Kampanye memiliki dua arti, diantaranya :
1. Gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi). 2. Kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang memperebutkan
kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk
mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara. Ada beberapa pendapat yang dikemukakan para ahli tentang definisi kampanye diantaranya :
18
1.
Menurut Pfau dan Parrot (seperti dikutip Venus, 2004:8)
“A Campaign is conscius, sustained and incremental procces designed to be implemented over a specified periode of time for the purpose of influencing a specified audience” (Kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentan waktu tertentu dengan 20 tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah ditetapkan) 2. Menurut Snyder (seperti dikutip Venus, 2004:8) “A communication campaign is an organized communication activity, directed at a particular audience, for a particular period of time to achieve a particular goal” (Kampanye komunikasi adalah tindakan komunikasi yang terorganisir yang diarahkan pada khalayak tertentu, pada periode waktu tertentu guna mencapai tujuan tertentu). 3. Rajasundaram (seperti dikutip Venus, 2004:8) “A campaign is a coordinated use of different methods of communication aimed at focusing attention on a particular problem and its solution over a period of time” (kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya). 4. Roger dan Storey ( seperti dikutip Venus, 2004:8) Serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu. Dari beberapa definisi para ahli, kampanye dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang dilakukan secara terencana dan terlembaga yang biasanya dilakukan oleh lembaga atau organisasi guna mencapai tujuan tertentu terhadap khalayak tertentu. Venus (2004:7) menjelaskan aktivitas kampanye komunikasi setidaknya harus mengandung empat hal yakni (1) tindakan kampanye yang di tujukan untuk menciptakan efek atau dampak tertentu (2) jumlah khalayak sasaran yang besar (3) biasanya dipusatkan
19
dalam kurun waktu tertentu (4) melalui serangkaian tindakan komunikasi yang terorganisasi. Menurut Venus (2004:7) disamping keempat faktor tersebut kampanye juga sudah seharusnya memiliki karakteristik lain, yaitu sumber yang jelas, perancangan, penyampaian sekaligus penanggung jawab suatu produk kampanye (campaign makers), sehingga setiap individu yang menerima pesan kampanye dapat mengidentifikasi bahkan mengevaluasi kredibilitas sumber pesan tersebut setiap saat.
2.2.5
Teori Periklanan Menurut Courtland L. Boye dan William. F. Arrens (contemporary
advertising) ada empat elemen dalam periklanan yaitu: 1. Target audience 2. Product concept 3. Communication media 4. Advertising message Periklanan adalah bentuk komunikasi masa yang dibiayai sponsor tertentu dengan menggunakan media masa untuk membujuk atau mempengaruhi. Menurut Frank Jefkins, periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasif yang diarahkan ke calon pembeli yang paling potensial. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam periklanan adalah penggunaan huruf yang baik ditambah fotografi dan ilustrasi yang disesuaikan subjek dan harus dapat ditampilkan dalam beberapa media publikasi berbeda baik ukuran atau bentuk. Dalam pengaplikasian desain yang dibuat untuk proses pembuatan desain grafis untuk layout promosi High Point Serviced Apartment adalah pengguanaan desain layout yang minimalis sebagai background dan tatanan font-font yang dipakai sebagai desain untuk pemanis dalam typografi, warna sebagai penambah suasana dalam suatu desain dan tekhnik photography desain, bagaimana kita akan mengambil suatu gambar untuk interior ruangan dari segala sudut atau dari angel yang pas untuk pemotretan ruangan yang pada nantinya akan di pakai
20
untuk ditambahkan pada desain promosi baik itu dalam media cetak (brosur, banner, iklan koran, majalah) atau pun dalam media digital (internet).
2.2.6 Teori Brand / Merk Menurut UU Merek No.15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah “tanda yang berupa gambar, nama, kata huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa”. Pengertian yang sama juga diungkapkan oleh Kotler (2003) yang berpendapat bahwa “ merek merupakan sebuah nama, istilah, tanda, symbol, atau desain atau kombinasi dari seluruhnya, yang bertujuan untuk mengidentifikasi barang-barang maupun jasa dari suatu kelompok penjual dan untuk membedakan produk mereka dari para pesaing. David Aaker (dalam Amin Wijaja (2005:10) mengemukakan bahwa merek adalah sebuah nama ataupun simbol yang bertujuan untuk membedakankan dan mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual ataupun sekelompok penjual yang merupakan pesaing mereka. Selain itu sebuah merek juga dapat menjadi sebuah sinyal bagi pelanggan atas sebuah produk, dan melindungi baik pelanggan maupun produsen dari pesaing yang akan berusaha untuk menyediakan produk identik yang akan muncul. Sementara itu, Richard Koch (dalam Amin Wijaja 2005:3) mendefiniskan merek sebagai sebuah desain visual dan/atau nama yang diberikan kepada suatu produk atau jasa oleh suatu organisasi yang bertujuan untuk membedakan produknya dari produk-produk pesaing dan menjamin konsumen bahwa produk tersebut memiliki kualitas tinggi yang konsisten. Alycia Perry (2003: 2-3) berpendapat bahwa merek merupakan janji atas sebuah kualitas yang membentuk hubungan antara perusahaan dan konsumen. Pendapat serupa juga disampaikan oleh David Friedman (dalam Amin Wijaja 2005:10) bahwa merek adalah sebuah janji yang menjadikan
21
alasan sebuah perusahaan untuk tetap bertahan dan sesuatu yang dapat perusahaan berikan kepada konsumen. Alice
M.
Tybout
dan
Gregory
S
Carpenter
(2001:76-77)
mengemukakan bahwa merek adalah sebuah nama, simbol atau pekerjaan yang berhubungan dengan produk maupun layanan yang melampirkan makna psikologis kepada pembeli. Menurut
Hermawan
Kartawijaya
(1996:443)
Merek
adalah
kelengkapan produk, jadi setiap produk harus memiliki merek, sehingga konsumen tidak mengalami kesulitan dalam mencari produk kembali produk tersebut. Merek juga mempunyai fungsi untuk membedakan kualitas produk yang satu dengan yang lainnya. Selain itu merek juga merupakan suatu jaminan dari produsen atas kualitas dari produk yang dihasilkan. Dari berbagai uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa merek merupakan sesuatu yang dapat berupa tanda, gambar, simbol, nama, kata huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya untuk membedakan
sebuah produk dengan
produk pesaing melalui keunikan serta segala sesuatu yang dapat memberikan nilai tambah bagi pelanggan dengan tujuan untuk menjalin sebuah hubungan yang erat antara konsumen dan perusahaan melalui sebuah makna psikologis.
2.2.7
Teori Warna Pemilihan warna bukanlah sebuah hal yang bisa dilakukan secara
sembarangan. Sebagai seorang desainer yang baik, banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menggunakan warna, yaitu dari psikologi, persepsi hingga ke pembelajaran alam. Ketika membanngun sebuah identitas visual, salah satu hal yang paling penting adalah mengetahui bagaimana warna mempengaruhi audience dan hasil desain kita. Warna memberikan banyak pengaruh emosional kepada logo. Pemilihan warna harus dilakukan dengan sangat hati-hati karena warna merupakan salah satu factor penting dalam image suatu perusahaan. Pemilihan warna yang terlalu mengikuti tren, warna
22
yang membuat legibilitas suatu logo menjadi berkurang, sebaik apapun bentuk dari logo akan menjadi tidak baik pada akhirnya. Beberapa identitas yang kuat bahkan menggunakan warna untuk mempertahankan ke-konsistensiannya dan sebagai identitasnya. Suatu bukti secara ilmiah bahwa warna dapat meningkatkan awareness dari sebuah identitas visual suatu brand adalah: Warna dapat berkomunikasi dari kecepatan cahaya. Otak kita akan merespon warna dengan cara yang sama dengan ketika kita merespon saat mengalami kesakitan yaitu secara langsung dan tiba-tiba atau di luar kesadaran otak (Budelmann et al. 2010, 14-17). Warna selalu membangkitkan reaksi emosional. Beberapa orang lebih menyukai warna tertentu seperti merah, putih, biru atau hitam sedangkan sebagian lagi tidak menyukai warna tersebut karena itulah peran warna menjadi sangat krusial dan penting dalam menyampaikan pesan dalam dunia komunikasi visual terutama dalam marketing, branding dan corporate identity. Hitam banyak dipakai dalam logo yang melambangkan teknologi, kecanggihan, klasik, konservatif. Warna hitam termasuk salah satu dari warna netral yang hampir dapat dipastikan cocok dengan warna lain apapun. Selain itu, penggunaan warna biru sering digunakan untuk kesan hi-tech. Menurut Arsitek Probo Hindarto, hal itu dikarenakan biru dekat dengan warna air yang memantulkan cahaya dan terkesan metalik. Untuk mendapatkan kesan hitech, padankanlah dengan warna putih atau metalik.
2.2.8
Teori Tipografi Setiap tulisan memiliki kepribadian-nya masing-masing. Memilih
tipografi yang cocok berarti memilih tipografi yang merepresentasikan image. Pemilihannya dapat dimulai dengan pemilihan serif atau sans serif. Sering seringkali digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan tradisi, sedangkan sans serig sering digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang berhubungan dengan modern. Sans serif sudah diadopsi di seluruh system signage di seluruh dunia. Tipografi memiliki peran penting dalam brand identity, pembaca dapat mengasumsi apa brand tersebut dari tipografi yang digunakan. Seperti dengan imagery, tipografi biasanya
23
memberikan pikiran terhadap arti lain atau konteks budaya dari suatu identitas. Image tidak selalu dapat berdiri sendiri namun dengan adanya bantuan tipografi, suatu image dapat lebih dimengerti dan diingat oleh konsumen. Kepribadian dari sebuah tipografi adalah salah satu pertimbangan penting untuk memilih typeface, namun bukan hanya itu, legibility, flexibility, dan consistency juga penting untuk program suatu identitas visual. Legibility adalah tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaan-nya ini tergantung pada tampilan bentuk fisik huruf itu sendiri, ukuran, serta penataannya dalam sebuah naskah. (Budelmann et al. 2010, 46). Menurut buku Tipografi dalam Desain Grafis yang ditulis oleh Danton Sihombing (2001), Tipografi adalah sebuah disiplin seni mengenai pengetahuan akan huruf. Tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif, oleh karena itu harus diperhatikan legibility-nya. Dalam membuat teks sebuah naskah atau cerita harus memperhatikan interval antara elemen, yaitu : 1. jarak antar huruf (kerning) 2. jarak antar kata (word spacing) 3. jarak antar baris (leading)
2.3
Analisa SWOT 2.3.1
Strength
-
Tercipta kepercayaan target market terhadap smartphone buatan China.
-
Memperbaiki
citra
teknologi
China
yang
sebelumnya
dianggap
‘murahan’, palsu, dan cepat rusak. 2.3.2 -
Tidak mudah untuk membangun pola pikir baru.
2.3.3 -
Weakness
Opportunity
Meningkatnya citra positif terhadap smartphone yang dibuat di Negara China.
24
-
Smartphone ini dapat menjadi representasi meningkatnya kecanggihan teknologi di China sehingga mampu bersaing dengan competitor di kelasnya.
2.3.4 -
Threat
Kurangnya kepedulian masyarakat terhadap perkembangan teknologi di China
25