Bab V Analisis dan Pembahasan
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1
Umum
Permasalahan pelatihan tenaga konstruksi adalah masih rendahnya jumlah tenaga kerja konstruksi yang telah mengikuti pelatihan dan memiliki sertifikat yang dapat diakui sesuai dengan standard nasional maupun internasional. Indikasi penyebab hal tersebut adalah masih terbatasnya sumber daya pelatihan meliputi : 1) Kurikulum berbasis kompetensi; 2) Materi dan metode pelatihan berstandart nasional dan internasional; 3) Sumberdaya manusia konstruksi yang berkualitas; 4) Prasarana dan sarana yang memadai. Pelatihan yang di adakan di PUSBIN KPK bidang keahlian dan keterampilan ini, yaitu terdiri dari kurikulum dan silabus serta, jam pelajaran yang diberikan. 5.2
Pelatihan Tenaga Kerja Terampil bidang Konstruksi
Untuk mengetahui struktur SDM konstruksi perlu dikaji lebih mendalam tentang profil tenaga kerja konstruksi dalam rangka mendukung terselenggaranya bidang pekerjaan konstruksi untuk menjamin tidak terjadi kegagalan konstruksi dan kegagalan bangunan. V-1
Bab V Analisis dan Pembahasan
Kegiatan ini bertujuan membentuk tenaga-tenaga terampil dan profesial di bidang jasa konstruksi menurut spesialisasi yang diminati oleh para calon tenaga kerja Adapun macam-macam tenaga kerja terampil bidang konstruksi, yaitu : 1.
Tenaga Tukang kayu/batu/besi dan plumbing yang terampil dan bersertifikat.
2.
Tenaga Mandor yang terampil, dan
3.
Tenaga Pelaksana yang terampil.
5.2.1
Tenaga Kerja Terampil Tukang
Metode pelatihan yang diterapkan dalam pelatihan ini adalah untuk membangun kemampuan psychomotoric pada setiap peserta dan kemampuan kognitif agar masing-masing peserta memiliki kemampuan berkreasi untuk menciptakan modelmodel yang diinginkan oleh para pengguna jasa atau konsumennya, serta kemampuan affektif untuk memahami setiap mata pelatihan yang diberikan. Kurang lebih dua minggu pertama, peserta pembelajaran teori untuk mengisi domain kognitif dan affektif, 4 jam diantaranya peserta diperkenalkan peralatan yang akan digunakan dalam pekerjaan tukang dan cara kerja masing-masing alat serta pengetahuan mengenai material atau bahan yang akan digunakan sesuai dengan kualifikasinya. Empat minggu berikutnya 2 jam teori dan 6 jam diisi dengan praktek sesuai dengan bidangnya dan dua minggu terakhir seluruh peserta ditugaskan untuk menyelesaikan satu proyek yang telah dirancang oleh para instruktur yang melibatkan keempat jurusan tersebut. V-2
Bab V Analisis dan Pembahasan
1)
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kurikulum Pelatihan yang di adakan di PUSBIN KPK bidang keahlian dan keterampilan ini, yaitu terdiri dari : Tabel 5.1 SKKNI dan Kurikulum Tenaga Terampil Tukang
No A 1
2
3
4
5 6 B
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Kurikulum Pelatihan
Teori Kejuruan Merawat alat dan perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja pekerjaan batu serta memelihara kebersihan tempat kerja - Dasar-dasar K-3 - Perawatan dan Penyiapan alat pekerjaan. Menyiapkan bahan-bahan Pengetahuan Bahan pekerjaan batu sesuai dengan daftar kebutuhan bahan, mutu dan standar bahan. Menyiapakan alat dan Pengetahuan Alat perlengkapan pekerjaan dan perlengkapan/pengetahuan alat, cara menyiapkan, menggunakan dan merawat alat. Menerima, memahami dan Gambar Teknik / Disain melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan pekerjaan - Membaca gambar kerja tanda dan teori/ukuran. Konstruksi Konstruksi Kayu/Batu/Besi/Pengelasan Kayu/Batu/Besi/Pengelasan - NA Rencana Anggaran Biaya
Nilai
ok
ok
ok
ok
ok
Praktek V-3
Bab V Analisis dan Pembahasan
7
8
9 C 10
11
Membuat acuan profil pekerjaan batu - Teknik-teknik pembuatan profil - Memotong, membelah dan menumpuk batu (batu kali/gunung/karang/bata, bataco, batu cetak) menurut ketentuan - Membuat adukan untuk perekat (spesi), plester dan beton, sesuai dengan spesifikasi - Mengecor beton tumbuk dan beton praktis - Memasang batu kosong dan membuat pasangan/konstruksi batu yang tidak sulit menurut gambar kerja. - Memasang lantai ubin, lantai dari interblok daan membuat rambat-rambat Finishing (Kayu/Batu/Besi/Las) Evaluasi
Praktek Dasar (Kayu/Batu/Besi/Las)
ok
Praktek Produksi Kerja (Kayu/batu/Besi/Las)
ok
Pekerjaan Finishing Pekerjaan (Kayu/Batu/Besi/Las)
ok
Teori Kejuruan Keselamatan Kerja
Keselamatan Kerja
ok
Pengetahuan Bahan
Pengetahuan Bahan
ok
Pengetahuan Alat
Pengetahuan Alat
ok
Gambar Teknik
Gambar Teknik
ok
Pekerjaan Batu
Pekerjaan Batu
ok
- NA
Rencana Anggaran Biaya (RAB)
Praktek Praktek Membuat salah satu benda kerja Membuat salah satu benda kerja yang bisa digunakan; yang bisa digunakan;
ok ok
Sumber : Kementrian PU, Pusbin KPK tahun 2008
V-4
Bab V Analisis dan Pembahasan
Dari tabel 5.1 kurikulum tenaga terampil tukang, bahwa hasil analisis berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga terampil tukang adalah untuk praktek kerja yang memenuhi dan sesuai spesifikasi dalam praktek kerja, akan tetapi untuk rencana anggaran biaya tidak sesuai dengan skkni yang ada, materi dari praktek kerja dari kurikulum diatas perlu dijabarkan agar peserta pelatihan/tukang dapat mengerti metode pelaksanaan dalam pekerjaan dan langkah apa yang akan dikerjakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan serta ditunjang dengan sarana dan prasarana seperti alat yang digunakan sesuai teknologi yang ada pada saat ini. Dalam praktek produksi dan finishing pekerjaan termasuk dengan praktek dalam penugasan proyek akhir dari empat jurusan keterampilan untuk melatih kemampuan mandiri dan professional. 2)
Lama Pelatihan Kegiatan ini diselenggarakan selama jangka waktu 2 bulan. Hari efektif selama 42 hari atau 416 jam per angkatan. Dalam kegiatan ini akan dilaksanakan dalam 1 angkatan, masing-masing angkatan diikuti oleh 36 orang dari berbagai daerah di Indonesia, 1 JPL (jam pelajaran) = 45 menit.
3)
Metode Pelatihan Metode pelatihan yang diterapkan dalam pelatihan ini adalah untuk membangun kemampuan psychomotoric pada setiap peserta dan kemampuan kognitif agar masing-masing peserta memiliki kemampuan berkreasi untuk menciptakan
V-5
Bab V Analisis dan Pembahasan
model-model yang diinginkan oleh para pengguna jasa atau konsumennya, serta kemampuan affektif untuk memahami setiap mata pelatihan yang diberikan. Untuk mencapai sasaran tersebut, proses pembelajaran diberikan dalam waktu nominal sebanyak kurang lebih 416 jam pelajaran atau lebih kurang selama 2 (dua) bulan pelatihan (hari efektif 42 hari). 4)
Narasumber Pelatihan
•
Kelompok Inti, yaitu para instruktur dan assisten instruktur untuk praktek
•
Kelompok Pendukung
5.2.2
Tenaga Kerja Terampil Pelaksana
Pelatihan ini merupakan pelatihan yang didasarkan pada standar kompetensi minimal yang harus dimiliki oleh seorang pemegang jabatan kerja Pelaksana Pekerjaan Jalan. Pelatihan ini diselenggarakan menurut metode pendidikan orang dewasa untuk menuntut kemampuan kognitif yang menuntut keaktifan antara narasumber dan peserta yang pada akhirnya memberi dampak positif terhadap kemampuan dan keterampilan intelektual dan daya analisis seorang peserta 1)
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kurikulum Pelatihan Tenaga Kerja Terampil Pelaksana (Pelaksana Pekerjaan Jalan). Pelatihan yang di adakan di PUSBIN KPK bidang keahlian dan keterampilan ini, yaitu terdiri dari : V-6
Bab V Analisis dan Pembahasan
Tabel 5.2 SKKNI dan Kurikulum Tenaga Terampil Pelaksana
No 1
2
3
4
5
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Menerapkan pelaksanaan pekerjaan jalan sesuai dengan Undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang jasa konstruksi (UUJK) sesuai fungsi dan perannya. Menerapkan pelaksanaan pekerjaan jalan, sistem manajemen keselamaatan dan kesehatan kerja (K3) dan ketentuan pengendalian lingkungan kerja sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. - Menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK-3) sesuai Undang-undang No. 13 tahun 2003, tentang Ketenaga-kerjaan Melakukan persiapan pelaksanaan perkerasan jalan. - Mengidentifikasi dan memberikan penjelasan tentang gambar kerja serta Metode Kerja. - Menerapkan koordinasi dan kebutuhan sumber daya dilapangan. - Menerapkan persiapan pelaksanaan pekerjaan jalan. Melaksanakan pekerjaan jalan. - Melakukan optimalisasi peggunaan bahan, tenaga kerja dan peralatan. - Melakukan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan jalan. - Menginstruksikan perbaikan hasil pekerjaan jalan. Menghitung volume hasil pekerjaan.
Kurikulum Pelatihan
Nilai
UUJK. ok
K3.
ok
Bahan Jalan.
ok
Standar Design Jalan.
ok
Perh. Biaya Konstruksi Jalan.
ok V-7
Bab V Analisis dan Pembahasan
6 7
- NA Spesifikasi Teknis. Melakukan persiapan pelaksanaan perkerasan jalan.
8
Membuat laporan pelaksanaan Peng. Perhit. Hasil Pekerjaan. pekerjaan jalan. - Menghitung volume hasil pekerjaan. - Menyusun laporaan hasil jumlah pemakaian peralatan, bahan dan tenaga kerja harian. - Mencatat keadaaan cuaca. - Mencatat hambatan non teknis dilapangan. - Membuat laporan hasil pelaksanaan pekerjaan.
9 10 11 12
- Menerapkan lingkungan kerja - NA - NA Studi Lapangan
pengendalian Pengendalian Lalu Lintas.
ok
ok
Pengendalian Mutu & Biaya. Assesment & Uji Kompetensi - NA
Sumber : Kementrian PU, Pusbin KPK tahun 2008 Dari tabel 5.2 kurikulum tenaga terampil pelaksana, bahwa hasil analisis berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga terampil pelaksana tidak sesuai dengan standar kompetensi, yaitu melakukan persiapan pelaksanaan perkerasan jalan dalam pekerjaan diperlukan karena sebelum memulai suatu pekerjaan, pelaksana diharus persiapan awal pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan jalan, pengendalian mutu dan biaya serta assesment & uji kompetensi yang tidak ada dalam skkni dan membuat laporan pelaksanaan pekerjaan jalan untuk mengetahui pelaksanaan pekerjaan dan sebagai laporan untuk mengetahui
V-8
Bab V Analisis dan Pembahasan
pelaksanaan apa saja yang dikerjakan dan melaksanakan kunjungan/survey kelapangan untuk mengetahui apa dan bagaimana kebutuhan dilapangan. 2)
Lama Pelatihan Pelatihan berlangsung dalam kurun waktu masing-masing pelatihan di laksanakan selama 7 (tujuh) hari, dengan total jam pelajaran masing - masing sebanyak 69 jpl.
3)
Metode Pelatihan Pelatihan ini diselenggarakan menurut metode pendidikan orang dewasa untuk menuntut kemampuan kognitif yang menuntut keaktifan antara narasumber dan peserta yang pada akhirnya memberi dampak positif terhadap kemampuan dan keterampilan intelektual dan daya analisis seorang peserta.
4)
Narasumber Pelatihan Untuk mencapai hasil yang optimal dari pelatihan ini, pembelajaran ini menggunakan narasumber yang ahli dibidangnya baik secara praktek maupun konseptual yang menyampaikan mata pelatihan agar dapat diperoleh hasil optimal yang dapat membekali para peserta untuk memenuhi standar kompetensi minimal yang dipersyaratkan sebagai Pelaksana Pekerjaan Jalan ini, narasumber berasal dari : a. Tenaga Praktisi dalam Pelaksanaan Pekerjaan Jalan.
V-9
Bab V Analisis dan Pembahasan
b. Praktisi yang berpengalaman dalam mengelola pelaksanaan pekerjaan konstruksi khususnya jalan. 5)
Sarana dan Prasarana Pelatihan • Whiteboard • Ruang kelas berikut kursi dan meja untuk peserta dan instruktur • Pencahayaan yang memadai untuk sebuah ruangan kelas
5.2.3
Tenaga Kerja Terampil Mandor
Menyikapi dinamika perubahan yang terus berlangsung dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam bidang usaha, khususnya bidang jasa konstruksi adalah dengan melakukan peningkatan kemampuan setiap pelaku jasa konstruksi juga dalam berbagai aspek, baik dari aspek teknologi, aspek metoda kerja, aspek permodalan, dan aspek sumber daya manusia. Peningkatan kemampuan sumber daya manusia jasa konstruksi sebagai upaya untuk mendorong terwujudnya pembangunan infrastruktur yang memenuhi standar mutu produk dan norma penyelenggaraan konstruksi sangat diperlukan terutama peningkatan kompetensi sumber daya manusia perencana, supervisi dan pelaksana konstruksi melalui pelatihan dan bimbingan teknis.
V-10
Bab V Analisis dan Pembahasan
Dari aspek-aspek tersebut, aspek sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat strategis untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam bidang usaha jasa konstruksi. 1).
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kurikulum Pelatihan Tenaga Kerja Terampil Mandor (Mandor Pekerjaan Perkerasan Aspal). Pelatihan yang di adakan di PUSBIN KPK bidang keahlian dan keterampilan ini, yaitu terdiri dari : Tabel 5.3 SKKNI dan Kurikulum Tenaga Terampil Mandor
No A 1
2
3
4
Standar Kompetensi Kerja Kurikulum Pelatihan Nasional Indonesia (SKKNI) Mata Pelatihan Umum Menerapkan ketentuan Etika Profesi danrja Budaya Kerja pengendalian lingkungan kerja ditempat pekerjaan Menerapkan ketentuan undang- Undang-Undang Jasa Konstruksi undang jasa konstruksi (UUJK), dan Good Corporate Governance keselamatan kerja dan kesehatan kerja (K3) dan pengendalian lingkungan kerja. - Menerapkan ketentuan Undang-undang Jasa Konstruksi (UUJK) ditempat kerja. Menerapkan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ditempat kerja. Menerapkan ketentuan pengendalian lingkungan kerja ditempat pekerjaan
Nilai
ok
ok
Kesehatan dan Keselamatan Kerja ok Pengendalian Lingkungan, Pengaturan Lalulintas dan Keamanan
ok V-11
Bab V Analisis dan Pembahasan
B a 5 6
b 7 8
9
10
Mata Pelatihan Keahlian Mata Pelatihan Dasar Keahlian - NA Analisa Harga Satuan Membuat jadwal pelaksanaan Struktur Biaya Proyek Jalan pekerjaan perkerasan aspal. - Membuat jadwal kerja harian dan mingguan. - Mengumpulkan data material perkerasan aspal yang dibutuhkan sesuai jadwal kerja. - Menghitung kebutuhan tenaga kerja penghamparan sesuai jadwal kerja. - Menghitung kebutuhan peralatan dan alat bantu penghamparan sesuai Mata Pelatihan Inti Keahlian - NA Menghitung kebutuhan tenaga kerja penghamparan sesuai jadwal kerja Menghitung kebutuhan peralatan dan alat bantu penghamparan sesuai jadwal kerja. Melaksanakan perjanjian kerja dengan pemberi kerja. - Melakukan penjajakan dan negosiasi untuk mendapatkan pekerjaan. - Menguasai dan menyutujui isi perjanjian kerja
ok
Dokumen Lelang Perhitungan Biaya Pekerjaan Jalan dan Jembatan ok
- NA
Melaporkan hasil pelaksanaan Pengetahuan Teknik Konstruksi pekerjaan perkerasan aspal. - Memeriksa hasil dan melaporkan volume hasil pelaksanaan pekerjaan penghamparaan kepada pemberi kerja. - Membuat evaluasi internal hasil pelaksanaan pekerjaan.
ok
ok
V-12
Bab V Analisis dan Pembahasan
C 11
D 1 2 3
Mata Pelatihan Penunjang Melakukan penguasaan rencana pelaksanaan pekerjaan perkerasan aspal sesuai spesifikasi, gambar kerja, instruksi kerja (IK) dan jadwal kerja (schedule) proyek. - Melakukan penguasaan spesifikasi dan gambar kerja pada pelaksanaan pekerjaan aspal. - Melakukan penguasaan instruksi kerja pada pelaksanaan pekerjaan aspal. - Melakukan penugasan jadwal pelaksanaan pekerjaan aspal. On The Job Traininng - NA - NA - NA
Dasar-Dasar Manajemen Pelaksanaan Konstruksi
ok
Studi Lapangan Studi Kasus Belajar Mandiri
Sumber : Kementrian PU, Pusbin KPK tahun 2008 Untuk meningkatkan kemampuan mandor, sehingga menjadi tenaga terampil mandor yang kompeten dan mampu memenuhi standar-standar regional, nasional dan internasional di bidang Perencanaan, Pelaksanaan dan Pengawasan serta memiliki sertifikat. Dari tabel 5.3 kurikulum tenaga terampil mandor, bahwa hasil analisis berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga terampil mandor tidak sesuai dengan kurikulum pelatihan, yaitu melaksanakan perjanjian kerja dengan pemberi kerja, dengan melaksanakan kegiatan tersebut dapat membuat pelaksanaan kerja bila terjadi kesalahan kerja dapat ditinjau dari perjanjian kerja yang dilakukan, studi lapangan, studi kasus dan belajar mandiri yang tidak ada dalam standar kompetensi kerja nasional Indonesia dalam kompetesi perlu dilakukan, V-13
Bab V Analisis dan Pembahasan
karena untuk tenaga terampil mandor dapat mengetahui kondisi dilapangan dan mempelajari studi kasus yang permasalahannya ada dilapangan/pelaksanaan pekerjaan. 2)
Lama Pelatihan Pelatihan berlangsung dalam kurun waktu selama 10 (sepuluh) hari, dengan total jumlah jam pelajaran sebanyak 68 jpl.
3)
Metode Pelatihan Pelatihan ini diselenggarakan menurut metode pendidikan orang dewasa untuk menuntut kemampuan kognitif yang menuntut keaktifan antara narasumber dan peserta yang pada akhirnya memberi dampak positif terhadap kemampuan dan keterampilan intelektual dan daya analisis seorang peserta.
Untuk mencapai proses pengembangan tersebut, maka metoda proses pelatihan ini dilaksanakan dengan pendekatan-pendekatan sebagai berikut : ceramah instruktur, tanya jawab, diskusi kelas, praktek lapangan penyusunan tugas mandiri berkelompok, diskusi kelompok dan narasumber pelatihan. •
Tenaga praktisi dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi.
•
Praktisi yang berpengalaman dalam mengelola pelaksanaan pekerjaan khususnya bidang konstruksi.
V-14
Bab V Analisis dan Pembahasan
5.3
Pelatihan Tenaga Kerja Ahli bidang Konstruksi
Peningkatan kemampuan sumber daya manusia jasa konstruksi sebagai upaya untuk mendorong terwujudnya pembangunan infrastruktur yang memenuhi standar mutu produk dan norma penyelenggaraan konstruksi sangat diperlukan terutama peningkatan kompetensi sumber daya manusia perencana, supervisi dan pelaksana konstruksi melalui pelatihan dan bimbingan teknis. Namun disamping kondisi pesimistik tersebut, masih ada secercah harapan bagi para angkatan kerja yang masih belum mendapatkan pekerjaan, yaitu bidang jasa konstruksi. Pasar jasa konstruksi sementara ini teramati memberikan gambaran yang cukup menggembirakan, tidak saja pada pasar dalam negeri, tetapi pasar jasa konstruksi di luar negeri cukup menjanjikan bagi tenaga-tenaga yang memiliki keterampilan kerja di bidang jasa konstruksi. Adapun jenis tenaga pada tenaga kerja ahli bidang konstruksi, yaitu : 1. Tenaga Ahli Pengawas 2. Tenaga Ahli Manager Kontraktor 5.3.1
Tenaga Kerja Ahli Pengawas
Kegiatan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia bidang jasa konstruksi, terutama pada daerah-daerah yang pembangunan infrastukturnya meningkat, namun
V-15
Bab V Analisis dan Pembahasan
masih belum memadai sumber daya manusianya baik dalam bidang perencanaan, supervisi, instruktur maupun asesor bidang jasa konstruksi. Penerapan metode ini dijabarkan kedalam metode teoritis mengenai pekerjaan pertukangan di bidang jasa konstruksi dengan bobot kurang lebih 30 % dari total proses pembelajaran, 70 % merupakan pelatihan yang bersifat praktek. 1)
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kurikulum Pelatihan Tenaga Kerja Ahli Pengawas. Pelatihan yang di adakan di PUSBIN KPK bidang keahlian dan keterampilan ini, yaitu terdiri dari : Tabel 5.4 SKKNI dan Kurikulum Tenaga Ahli Pengawas
No 1 2
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Kurikulum Pelatihan
UUJK, K3 dan Lingkungan Memahami dan menerapkan Dokumen Kontrak dokumen kontrak dan ketentuan yang berlaku berkaitan dengan pelaksanaan kerja. - Mempelajari isi dokumen kontrak. - Memeriksa/mengevaluasi spesifikasi teknik. - Ketepatan gambar rencana. - Meneliti volume dan harga satuan setiap jenis pekerjaan - Meneliti dan mengevaluasi metode kerja (yang diatur dalam spesifikasi) dan jadwal pelaksanaan. - NA
Nilai
Pemantauan
ok
V-16
Bab V Analisis dan Pembahasan
3
4
5
Melakukan penyiapan bahan dan Rapat Pelaksanaan mengikuti rapat pra-pelaksanaan Jembatan (PCM/pre construction meeting), rapat berkala dan khusus, seperti rapat pembuktian (SCM/show cause meeting). - Menyiapkan materi rapat secara rinci dan lengkap. - Menyiapkan daftar masalah yang timbul dilapangan. - Menyiapkan informasi kemajuan pekerjaan. - Mendokumentasikan semua hasil rapat. - Menindaklanjuti keputusan rapat (jika ada).
Pekerjaan
Melakukan pengawasan metode Pengawasan Pekerjaan Jembatan kerja pada setiap jenis pekerjaan. - Melakukan pengawasan penerapan metode kerja dan rencana mutu kerja pelaksanaan pekerjaan jalan. - Melakukan pengawasan penerapan bketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). - Melakukan pengawasan pengendalian pencemaran lingkungan dan keamanan. - Melakukan pengawasan pengaturan lalu lintas dilingkungan kerja. Melakukan pengawasan kwalitas, Pengawasan Mutu, Kuantitas dan dimensi, biaya dan waktu. Waktu - Melakukan pengawasan mutu. - Melakukan pengawasan dimensi. - Melakukan pengendalian biaya. - Melakukan pengendalian waktu
ok
ok
ok
V-17
Bab V Analisis dan Pembahasan
6
Melakukan perhitungan atas hasil pengukuran pekerjaan dalam rangka penyiapan sertifikat pembayaran. - Menerapkan tata cara perhitungan hasil pengukuran volume pekerjaan. - Melakukan pemeriksaan atas usulan sertifikat pembayaran dari kontraktor. - Melakukan pemeriksaan atas usulan perhitungan penyesuaian harga. 7 Memeriksa laporan kontraktor dan membuat laporan kegiatan pengawasan. - Memeriksa laporan kontraktor. - Membuat laporan sesuai ketentuan kontrak konsultan 8 Melakukan proses penyerahan pekerjaan pertama (PHO), penyerahan pekerjaan akhir (FHO), pemekrisaan gambar terlaksana (as built drawing) dan mengawasi pelaksanaan pemeliharaan. - Melakukan pemeriksaan usulan PHO/FHO. - Membantu panitia PHO/FHO untuk melakukan proses penyerahan pekerjaan. - Melakukan pengawasan pelaksanaan pemeliharaan. 9 - NA 10 - NA
Administrasi Kontrak
ok
Pelaporan ok
Serah Terima Pekerjaan
ok
OJT (One The Job Training) Studi Kasus
Sumber : Kementrian PU, Pusbin KPK tahun 2008 Dari tabel 5.4 kurikulum tenaga ahli pengawas, bahwa hasil analisis berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga ahli pengawas V-18
Bab V Analisis dan Pembahasan
tidak sesuai dengan standar kompetensi, yaitu melakukan perhitungan atas hasil pengukuran pekerjaan dalam rangka penyiapan sertifikat pembayaran, melakukan proses penyerahan pekerjaan pertama (PHO), penyerahan pekerjaan akhir (FHO), pemekrisaan gambar terlaksana (as built drawing), perhitungan atas hasil pengukuran pekerjaan dalam rangka penyiapan sertifikat pembayaran dan
mengawasi
pelaksanaan pemeliharaan dan memeriksa laporan kontraktor dan membuat laporan kegiatan pengawasan untuk pelaporan pelaksanaan pekerjaan dan dalam kompetensi dilakukan administrasi kontrak untuk tenaga ahli pengawas tidak sesuai dengan kompetensi, UUJK, K3 dan pemantauan lingkungan serta studi kasus, dalam hal ini kurikulum pelatihan sebagai patokan dan tolak ukur untuk membuat atau memberikan materi pelatihan harus sesuai dengan gambaran kerja tenaga ahli pengawas. 2)
Lama Pelatihan Pelatihan berlangsung dalam kurun waktu selama 8 (delapan) hari, dengan total jumlah jam pelajaran sebanyak 50 jpl.
3)
Strategi Pelatihan
•
Kegiatan dalam pelatihan ini meliputi : tatap muka dan praktek lapangan
•
Metode mengajar : ceramah, tanya jawab, diskusi, tugas, kerja kelompok, latihan, studi kasus dan praktek lapangan
•
Media pembelajaran : white board dan bahan ajar
V-19
Bab V Analisis dan Pembahasan
5.3.2 1)
Tenaga Kerja Ahli Manager Kontraktor Tujuan pelatihan :
Tujuan Pembelajaran Umum adalah untuk mencetak tenaga manajer kontraktor yang kompeten dan mampu mengatur dan melaksanakan persiapan, pelaksanaan dan pengawasan proyek. Tujuan pembelajaran khusus adalah sebagai berikut : meningkatkan pengetahuan tentang dokumen kontrak, mengetahui tentang kewirausahaan, mengetahui tentang perencanaan dan pengendalian mutu, mengetahui tentang keselamatan dan kesehatan kerja, mengetahui tentang manajemen proyek dan logistik, mengetahui tentang analisa keuangan, mengetahui tentang teknik konstruksi, mengetahui tentang bisnis kontraktor dan mengetahui tentang manajemen keuangan. 2)
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) dan Kurikulum Pelatihan Tenaga Kerja Ahli Manajemen Konstruksi. Untuk Pelatihan yang di adakan di PUSBIN KPK bidang keahlian dan keterampilan ini, yaitu terdiri dari Tabel 5.5 SKKNI dan Kurikulum Tenaga Manajemen Konstruksi
No 1 2 3 4
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) - NA - NA - NA Menerapkan Sistem Manajemen
Kurikulum Pelatihan UUJK. NO : 18 Tahun 1999 Bisnis Kontraktor Dokumen Kontrak Manajemen Keuangan
Nilai
ok V-20
Bab V Analisis dan Pembahasan
5 6 7
8 9
10
11
Keuangan (Financing Management). - Memberikan kontribusi dalam perencanaan keuangan proyek. - NA Menerapkan Sistem Manajemen Waktu (Time Management) Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja/SMK3 (Safety & Health Management). - Memberikan kontribusi dalam perencanaan K-3. - Melaksanakan dan mengendalikan K-3. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya (Cost Management) Menerapkam Sistem Manajemen Lingkungan (Enviromental Management). - Mengdentifikasi dampak pelaksanaan proyek terhadap lingkungan proyek. - Upaya pengelolaan lingkungan proyek. - Upaya pemantauan lingkungan proyek. - Melakukan audit lingkungan proyek. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup (Scole Management). - Memerikan kontribusi dalam perencanaan dan defenisi lingkup proyek. - Menerapkan ruang lingkup proyek. - Mengendalikan ruang lingkup proyek Menerapkan Sistem Manajemen Mutu (Quality Management).
Kewirausahaan Perencanaan & Pengendalian waktu
ok
Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3) ok
Perbankan
ok
- NA
- NA
- NA V-21
Bab V Analisis dan Pembahasan
12
13
14
15 16
- Memberikan kontribusi pada perencanaan mutu. - Memberikan konstribusi pelaksanaan jaminan mutu proyek. - Kontribusi pada proses peningkatan mutu secara terus menerus. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia (Human Resources Management). - Bekerja dalam lingkungan kelompok. - Melakukan pengembangan tim proyek. - Pengembangan kebutuhan Pelatihan. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi (Communication Management). - Menyiapkan perencanaan komunikasi. - Memberikan kontribusi dalam pengelolaan komunikasi proyek. - Menyiapkan pencapaian hasil-hasil pengelolaan komunikasi. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan (Procurement Management). - Menyiapkan perencanaan pengadaan barang dan jasa. - Menyiapkan proses pemilihan penyedia jasa/kontraktor. - Memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak/administrasi kontrak. Menerapkan Sistem Integrasi (Intergration Management). Menerapkan Sistem Manajemen
- NA
- NA
- NA
- NA - NA V-22
Bab V Analisis dan Pembahasan
17 18 19 20 21 22
Risiko (Risk Management). - Ikut aktif mengidentifikasi resiko proyek. - Melakukan kegiatan pengawasan resiko. - Menyiapkan pencapaaian hasil-hasil pengelolaan resiko. - NA Menerapkan Sistem Manajemen Klaim (Claim Management) - NA - NA - NA - NA
Perpajakan Asuransi
ok
Akutansi Keuangan Analisa Keuangan Manajemen Proyek & Logistik Teknik Konstruksi
Sumber : Kementrian PU, Pusbin KPK tahun 2008 Dari tabel 5.5 kurikulum tenaga ahli manager kontraktor, bahwa hasil analisis berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) untuk tenaga manager kontraktor tidak sesuai dengan standar kompetensi, yaitu dalam kompetensi menerapkan sistem manajemen adalah untuk meningkatkan kemampuan Manajer Kontraktor, sehingga menjadi tenaga ahli yang kompeten dan mampu memenuhi standar-standar regional, nasional dan internasional di bidang jasa konstruksi serta memiliki sertifikat, menerapkam sistem manajemen lingkungan (enviromental management), menerapkan sistem manajemen ruang lingkup (scole management), menerapkan sistem manajemen mutu (quality management), menerapkan sistem manajemen sumber daya manusia (human resources management), menerapkan sistem manajemen komunikasi (communication management), menerapkan sistem manajemen pengadaan (procurement management), menerapkan sistem integrasi V-23
Bab V Analisis dan Pembahasan
(intergration management), menerapkan sistem manajemen risiko (risk management) serta untuk kurikulum Pelatihan yaitu UUJK No 18 tahun 1999, bisnis kontraktor, manajemen proyek dan logistik, kewirausahaan, akutansi keuangan, analisa keuangan dan dokumen kontrak diperlukan untuk tenaga ahli manajemen konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan. 3)
Isi dan Struktur Pelatihan
Proses Pelatihan dilakukan baik melalui teori ataupun praktek di kelas selama 6 (enam) hari, sebanyak 46 JPL (jam pelajaran). 5.4
Kesenjangan antara Tenaga Ahli dan Tenaga Terampil
Salah satu dimensi pokok kesenjangan di bidang lapangan kerja menyangkut pendidikan dan latihan. Tingkat pendidikan dari angkatan kerja Indonesia meningkat, sesuai dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan pada umumnya. Tabel 5.6 Statistik Sertifikat Tenaga Ahli Daftar Menurut Kabupaten dan Kualifikasi Propinsi DKI Jakarta No Kabupaten Pemula 1 Kab.Kepulauan Seribu 0 2 Kota Jakarta Selatan 21 3 Kota Jakarta Timur 36 4 Kota Jakarta Pusat 36 5 Kota Jakarta Barat 25 6 Kota Jakarta Utara 6 Jumlah Sumber : Statistik Profesi, LPJK, 2010
Muda 0 2.281 2.8 986 1.139 652
Madya 1 1.553 1.42 644 754 337
Utama 0 367 257 125 164 44
Jumlah 1 4.222 4.513 1.791 2.082 1.039 14.647 V-24
Bab V Analisis dan Pembahasan
Tabel 5.7 Statistik Sertifikat Tenaga Terampil Daftar Menurut Kabupaten dan Kualifikasi Propinsi DKI Jakarta No Kabupaten SKT-P 1 Kab.Kepulauan Seribu 2 2 Kota Jakarta Selatan 816 3 Kota Jakarta Timur 1.204 4 Kota Jakarta Pusat 344 5 Kota Jakarta Barat 303 6 Kota Jakarta Utara 181 Jumlah Sumber : Statistik Profesi, LPJK, 2010
Tk-III 0 214 411 84 192 148
Tk-II 2 212 628 122 167 83
Tk-I 5 767 2.111 461 674 441
Jumlah 9 2.009 4.354 1.011 1.336 853 9.572
Tabel 5.8 Jumlah Tenaga Ahli dan Terampil yang di Sertifikasi No Pekerja 1 Tenaga Ahli 2 Tenaga Terampil Jumlah Sumber : Statistik Profesi, LPJK, 2010
Sertifikasi 14.647 9.572 24.219
Persentase 9.00 % 5.88 % 14.88 %
Untuk jumlah tenaga ahli dan terampil yang belum di sertifikasi merupakan kesenjangannya/gap dari tenaga kerja tersebut, nilai persentasenya adalah sisa persentase tenaga ahli dan terampil yang sudah disertifikasi yaitu 85.12 %, jumlah tenaga kerja konstruksi adalah 162.717 dan yang disertifikasi 24.219 tenaga kerja ahli dan terampil dan memperkecil kesenjangan ini perlu ditingkatkan efisiensi mekanisme yang mengaitkan dunia kerja dengan dunia pendidikan.
V-25
Bab V Analisis dan Pembahasan
5.5
Langkah Strategis Perencanaan Tenaga Kerja Sektor Konstruksi
5.5.1
Revitalisasi Pemberdayaan SDM Konstruksi dan Perluasan Kesempatan Kerja
Revitalisasi pemberdayaan sumberdaya manusia konstruksi meliputi : sumber daya manusia penyelenggaraan pelatihan yang terdiri pengelola pelatihan, peserta pelatihan, instruksur pelatihan, asesor pelatihan. Disamping itu tenaga kerja konstruksi sebagai target dan produk pelatihan. Sedangkan perluasan kesempatan mencakup : meningkatkan daya saing dan pengakuan hasil pelatihan yang berdasarkan standart nasional dan internasional. Permasalahan sumber daya manusia konstruksi adalah rendahnya daya saing tenaga kerja konstruksi, terkait dengan masih rendahnya kapasitas institusi pelatihan sehingga belum dapat memenuhi target jumlah tenaga kerja konstruksi dalam pembangunan nasional. Tantangan yang dihadapi adalah adanya kesepakatan liberalisasi perdagangan dalam skala internasional yang kemudian disusul dengan disepakati standart kompetensi tenaga kerja konstruksi dilingkup regional maupun global. Apabila hali ini tidak disikapi dengan tepat maka tenaga kerja konstruksi nasional akan tersisih dan kalah bersaing dengan tenaga kerja konstruksi luar negeri.
V-26
Bab V Analisis dan Pembahasan
Agar tujuan revitalisasi sumber daya manusia konstruksi dapat tercapai diperlukan syarat-syarat kondisi yang diperlukan atau faktor sukses yaitu : 1.
Komitmen pemangku kegiatan pengembangan sumber daya manusia konstruksi;
2.
Kesiapan pemangku kegiatan pengembangan sumber daya manusia konstruksi dalam penguatan institusi pelatihan tenaga kerja konstruksi.
5.5.2
Rekonfigurasi Klasifikasi Dan Kualifikasi SDM Konstruksi Dan Kebutuhan Industri Konstruksi
Rekonfigurasi klasifikasi dan kualifikasi SDM Konstruksi adalah suatu proses menata ulang jenis-jenis jabatan dan struktur kualifikasi SDM Konstruksi. Hal ini dibutuhkan untuk menjawab dinamika sektor konstruksi yang semakin maju dan komplek. Teknologi rancang-bangun semakin maju akibat kehadiran teknologi informasi dan komputerisasi. Spesialisasi juga dapat menjadi pemicu dari kebutuhan menata ulang klasifikasi dan kualifiaksi SDM Konstruksi. Permasalahan dan tantangan SDM Konstruksi Indonesia adalah sebagai berikut ini : 1.
Institusi diklat yang terakreditasi sangat sedikit.
2.
Keterbatasan jumlah tenaga terampil.
3.
Tenaga kerja konstruksi berpendidikan rendah.
4.
Budaya SDM indonesia yang kurang disiplin. V-27
Bab V Analisis dan Pembahasan
Faktor kunci sukses rekonfigurasi kualifikasi dan klasifikasi SDM konstruksi adalah sebagai berikut ini : 1.
Ketersediaan data kebutuhan SDM Konstruksi baik dari perspektif jumlah dan kualitas
2.
Ketersediaan struktur jabatan-jabatan kerja SDM Konstruksi
3.
Ketersediaan data suplai SDM Konstruksi baik dari perspektif jumlah dan kualitas
4.
Kerjasama inter dan antar sektor baik pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengembangan SDM Konstruksi
V-28