BAB II LANDASAN PERANCANGAN
2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Data Umum Sejarah Fashion Fashion menurut Idi Subandi Ibrahim, seorang peneliti media dan kebudayaan dalam buku Malcolm Barnard, fashion dan komunikasi (2007), Thomas Carlyle megatakan,”pakaian adalah perlambang jiwa”. Menurut Idi, pakaian tidak bisa di pisahkan dari perkembangan sejarah kehidupan dan budaya manusia. Studi tentang fashion adalah bukan hanya tentang pakaian, tapi juga peran dan makna pakaian dalam tindakan sosial. Dengan kata lain, fashion bisa di metaforakan sebagai kulit sosial, yang di dalamnya membawa pesan dan gaya hidup suatu komunitas tertentu yang adalah suatu bagian dari kehidupan sosial. Disamping itu fashion juga mengekspresikan suatu bagian dari kehidupan sosial Fashion menurut Tatham and Seaman (2003; 6), fashion merupakan seni yang berubah-ubah. Oscar Wilde mengatakan bahwa ‘’fashion merupakan sebuah bentuk keburukan yang ditolerir bahwa kita harus mengubahnya setiap enam bulan‘’. Fashion terus berevolusi, terus menerus memiliki penemuan gaya dan penciptaan baru, yang membuat industri fashion menjadi lebih menarik dan glamor Dengan seiring berjalannya waktu, dunia fashion mengalami perubahan-perubahan gaya secara cepat. Maka dari itu bayak peluang bisnis yang menarik perhatian para desainer muda, yaitu dengan membuka clothing line sendiri.
3
4
2.1.2. Penjelasan tentang fashion dan gaya hidup Menurut blog fashion Indonesia, Fesyen yang dipilih seseorang bisa menunjukkan bagaimana seseorang tersebut memilih gaya hidup yang dilakukan. Seseorang yang sangat fashionable, secara tidak langsung mengkonstruksi dirinya sebagai seseorang dengan gaya hidup modern dan selalu mengikuti kecenderungan mode yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia modern, gaya hidup membantu menentukan sikap dan nilai-nilai serta menunjukkan status sosial. 2.1.3. Penjelasan tentang fashion sebagai citra Merujuk kepada teori fashion system dari Roland Barthes (1990), fashion adalah sebuah sistem tanda (signs). Cara kita berpakaian merupakan sebuah kesan untuk menunjukan siapa diri kita dan nilai budaya apa yang kita anut. Maka cara berpakaian tidak lagi dipandang sebagai sesuatu yang netral dan sesuatu yang lumrah. Contohnya, dahulu jika kita berjalan dengan mengenakan busana yang minim maka kita akan dilihat sebagai penganut budaya barat, tetapi pada kenyataannya sekarang banyak generasi muda, khususnya wanita yang mengenakan busana minim. Jadi, budaya mencitrakan dirinya melalui pakaian apa yang kita kenakan. Budaya kini tidak lagi terbelenggu oleh konsep ruang dan waktu. Keberadaan media massa dan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi juga memungkinkan terjadinya infiltrasi dan pertukaran nilai-nilai budaya semakin global. 2.1.4. Penjelasan tentang Butik Menurut kamus bahasa Indonesia, butik (nomina) adalah toko pakaian eksklusif yg menjual pakaian modern berikut segala kelengkapannya (terutama untuk wanita) yang sesuai dengan mode mutakhir.
5
2.2.Sejarah dan Latar Belakang Butik Fashera Berawal dari hobi menggambar dan membuat sketsa, Sherly Gozali, lulusan Esmod( Ecole Internationale de Mode ) Jakarta dan Bunka Fashion School ini akhirnya berhasil membuka bisnis clothing line nya sendiri. Berawal dari hanya menerima pesanan (custom made) untuk merancang pakaian dari orang-orang terdekatnya, kemudian meluas melalui satu orang ke yang lainnya, pada akhirnya Sherly memutuskan untuk membuka butiknya sendiri.Produk yang di jual yaitu koleksi baju rancangannya sendiri (produk hanya di buat 1 atau maksimal 2 potong dengan model yang sama) sepatu, tas dan aksesoris. Produk banyak menggunakan polayang di desain sendiri oleh Sherly, tidak lupa juga tetap mementingkan kenyamanan si pemakai. Hal spesial dari brand Fashera yaitu, pengaplikasian pattern yang ia rancang sendiri untuk koleksi khususnya. Biasanya Sherly mendapatkan inspirasi untuk koleksinya pada saat iatravelling dan juga musim-musim menginspirasi color schemes untuk koleksinya. Butik Fashera berdiri pada bulan Desember tahun 2012, di Jalan RawaBuntu Utara, Blok BJ No.20, Sektor 1.3, Bumi Serpong Damai, Jawa Barat, Indonesia 15310. 2.2.1. Data Perusahaan - Nama Perusahaan
: Fashera
- Nama Pemilik
: Sherly Gozali
- Alamat
:Jalan RawaBuntu Utara, Blok BJ No.20,
Sektor 1.3, Bumi Serpong Damai, Jawa Barat, Indonesia 15310.
6
Gambar 1. Logo Perusahaan (sumber : data pribadi)
Gambar 2. Butik Fashera,
Gambar 3. Butik Fashera,
(sumber : data pribadi)
(sumber : data pribadi)
Gambar 4. Butik Fashera , (sumber : data pribadi)
-
Harga Produk
:Rp 200.000 – Rp 400.000 (ready-to-wear) Rp 500.000 – Rp 950.000 (dresses)
7
2.2.2. Kompetitor -CIEL
Gambar 5. logo competitor (sumber :website http://www.cielclothing.com)
CIEL didirikan pada bulan Juli 2006, dengan visi membuat pakaian wanita yang modis dan chic, dengan harga yang terjangkau. Prinsip di balik bisnis ini adalah ‘ fashion dan kualitas dengan harga yang terbaik.’ CIEL menawarkan koleksi yang mencerminkan trend internasional, dengan campuran model dasar yang di perbaharui dan klasik.Setiap koleksi dilengkapi dengan aksesoris yang terkoordinasi seperti kalung, ikat piggang, dan clutch. -
Hunting Fields
Gambar 6. Logo Kompetitor 2 (Sumber : website http://www.hunting-fields.com)
Hunting Fields didirikan pada tahun 2005, clothing line ini menawarkan pola pemotongan dan struktur yang berani tanpa melupakan unsur-unsur kecil seperti lilitan.Dalam desainnya, biasanya desainer yang bernama Raiki ini terinspirasi dari hal-hal yang dilakukannya sehari-hari, seperti pada saat berpergian, kuliner dan lainnya.
8
2.2.3. Visi dan Misi - Visi Untuk menjadikan Fashera sebagai brand pilihan wanita Indonesia dan juga menjadi butik yang diakui secara nasional maupun internasional -Misi Menyediakan model pakaian yang modern dengan kualitas terbaik untuk remaja dewasa hingga wanita dewasa dengan harga yang terjangkau. 2.3. Faktor SWOT Butik Fashera Strenght - Sudah memberikan kesan elegan - Butik Fashera baru berkembang, sehingga mudah untuk di re-desain ulang Weakness - Identitas visual tidak mencitrakan produk yang dimiliki Opportunity - Tingkat daya beli yang tinggi pada masyarakat Indonesia ( khususnya Jakarta ) - Fashion sebagai gaya hidup - Identitas butik Fashera yang belum banyak dikenal masyarakat
Threat
9
- Hasil survey menyatakan bahwa pandangan atau perspektif orang saat melihat logo Fashera seperti perusahaan formal atau firma hukum. - Banyak orang yang tidak perduli dengan logo atau identitas dari sebuah brand
2.4. Data Khalayak 2.4.1. Target Geografis -
Domisili
: Jakarta dan Tangerang
-
Kepadatan : Perkotaan
-
Iklim
: Tropis
Demografi -
Usia : 16 – 30 tahun
-
Jenis Kelamin
-
Pendidikan : Terpelajar
-
Status Sosial
: Wanita
: Menengah ke atas ( B – A )
Psikografi -
Aktifitas
: Pergi ke kampus, Shopping, hang out
dengan teman,bekerja di kantor -
Minat
: Traveling, mengikuti perkembangan trend
Opini
: Bersifat modern dan mementingkan
fashion -
perkembangan trend fashion
2.4.2. Hasil Survey
10
Penulis membuat beberapa daftar pertanyaan untuk disebarkan dalam bentuk kuisioner dan mendapat kesimpulannya yaitu, berdasarkan hasil kuisioner 25 responden (range usia 17 – 25 tahun), berdomisili di Jakarta dan Tangerang, 17 responden menyatakan logo butik Fashera belum sesuai dengan konsep dan produk yang dimiliki butik tersebut. Sebagian besar menyatakan logo Fashera terlihat maskulin dan target market yang dituju adalah orang tua. Dinyatakan juga bahwa logo merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan, karena logo berperan sebagai penanda identitas sebuah produk untuk membedakan dengan produk lainnya yang sejenis, agar mudah dikenali dan dapat membangun kepercayaan konsumen. Untuk mempertahankan hal tersebut, maka haruslah sebuah perusahaan memiliki identitas yang kuat. Maka dari itu, para responden setuju dengan perancangan ulang Identitas Visual yang akan dilakukan untuk butik Fashera. 2.5.
Tinjauan Khusus 2.5.1. Analisa Desain Terkait Dalam tujuan perancangan ulang identitas visual butik Fashera, maka penulis berharap perancangan logo baru yang akan di buat, dapat mewakilkan brand Fashera. Diperlukannya unity yang baik antara visual dengan produk yang dimiliki agar terjadi satu pencitraan yang kuat dari butik tersebut.Identitas sebuah perusahaan sangatlah penting untuk mempertahankan eksistensi suatu perusahaan. Karena jika suatu perusahaan memiliki keunikan tersendiri, maka walaupun banyak perusahaanperusahaan baru sejenis yang bermunculan, dipastikan butik Fashera tidak akan hanya di tinggalkan begitu saja. Penulis memutuskan untuk memilih perancangan ulang identitas butik Fashera ini karena menurut penulis butik yang sudah memiliki produk dan modal ( dari hal bangunan dan dekorasi ) yang baik dan berkualitas , sayang jika tidak memiliki identitas yang kuat yang nantinya tidak akan berkembang dan mengalami stagnasi.
11
2.5.2. Teori yang Digunakan - Teori Corporate Identity (visual identity) Identitas sebuah perusahaan sangatlah penting untuk membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Maka berdasarkanNapoles (1988, 16) proposed corporate identity as a symbol, composed of signs, by which the company expects to be recognized Sedangkan menurutVan Riel and Balmer (1997, 23) menyatakan bahwa identitas perusahaan terdiri dari tiga elemen, yaitu simbol, komunikasi dan perilaku.Simbol merupakan jenis representasi secara visual, yang memberikan perbedaan yang kuat dari perusahaan yang lainnya. Komunikasi merupakan cara perusahaan menyampaikan pesan.komunikasi yang baik akan meningkatkan keunggulan perusahaan tersebut, sedangkan perilaku yang di dapat berdasarkan komunikasi yang baik akan menghasilkan pencitraan dan reputasi yang baik bagi perusahaan tersebut. - Teori Branding Menurut Kotler (2008, 332) merek atau brand merupakan nama, istilah, tanda, symbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk dan untuk membedakannya dari produk-produk yang lain. Ketika sebuah brand berbicara lewat hati dan pikiran, maka diperlukan sebuah brand identity untuk menyampaikan ekspresi dari brand tersebut secara visual dan verbal.Suatu identitas yang baik dapat mendukung, mengekspresikan, mengkomunikasikan, menvisualisasikan dari sebuah brand. - Teori Logo
12
Logo adalah huruf atau lambang yang mengandung suatu makna, terdiri atas satu kata atau lebih, sebagai lambang dari suatu perusahaan (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Fungsi dasar dari sebuah logo menurut Sarwono dan Lubis (2007, 37) antara lain : -
Cermin visi dan misi dari suatu perusahaan
-
Menggambarkan citra perusahaan
-
Sarana Promosi
-
Menumbuhkan kesadaran konsumen Logo memiliki arti penting, karena didalam suatu logo terkandung
citra yang ingin disampaikan kepada khalayak, baik dalam bentuk logo itu sendiri maupun warnanya. Memiliki logo sangatlah penting karena logo yang baik membangun perusahaan. Logo yang baik harus asli dan memiliki ciri khas tersendiri, mudah dibaca, sederhana, sesuai dengan karakter produk dan mudah diterapkan di media grafis. Dalam merancang logo Fashera, logo tampil sederhana tetapi tetap menonjolkan sisi feminin dan elegan yang mewakili produk yang dimiliki oleh butik tersebut. Keterkaitan antara logo perusahaan dengan produk menjadi hal yang penting. Seperti contoh, pada hasil survey menyatakan bahwa logo kurang mewakili produk yang dijual, hal tersebut menimbulkan penafsiran yang salah akan perusahaan tersebut.
- Teori Warna
13
Pengertian warna menurut Dameria (2004, 10) .Color is a visual sensation that involves three element : a light source, an object, a viewer. Dalam Bahasa Indonesia, warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur, yaitu Cahaya, Objek dan Observer ( dapat berupa mata kita atau alat ukur )