BAB II LANDASAN PERANCANGAN 2.1 Tinjauan Umum Metode yang akan digunakan penulis untuk mendapatkan data mengenai topik adalah dengan melakukan tinjauan pustaka melalui riset media buku, karya tulis, survey, artikel koran dan internet. 1. Website -
www.tambangayam.com
-
http://id.wikipedia.org/wiki/Banten
-
http://www.alambudaya.com/2010/07/asal-usul-suku-baduykanekes-
banten.html -
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1230/rumah-adat-baduy
2. Buku -
Designing brand identity – Alina Wheeler
-
Design Matters; an essential primer – Maura Keller and Michelle Taute
-
Tipografi dalam desain grafis – Danton Sihombing
-
Periklanan (1997) – Frank f. Jefkins
3. Narasumber -
Indraswari (pemilik Tambang ayam 3K)
2.1.1 Sejarah Suku Baduy Provinsi Banten memiliki masyarakat tradisional yang masih memegang teguh adat tradisi yaitu suku baduy yang tinggal di Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak. Perkampungan masyarakat baduy pada umumnya terletak pada daerah. Baduy atau biasa disebut juga dengan masyarakat kanekes adalah nama sebuah kelompok masyarakat adat Sunda di Banten.
Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy" merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung mereka seperti Urang Cibeo (Garna, 1993). Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek a–Banten. Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan tersebut dari sekolah. Orang Kanekes 'dalam' tidak mengenal budaya tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja.
Baduy Dalam adalah bagian dari keseluruhan Suku Baduy. Tidak seperti Baduy Luar, warga Baduy Dalam masih memegang teguh adat istiadat nenek moyang mereka. Sebagian peraturan yang dianut oleh suku Baduy Dalam antara lain: Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi, Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki, Pintu rumah harus menghadap
ke
utara/selatan,
Larangan
menggunakan
alat
elektronik
(teknologi) Menggunakan Kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern.
Baduy Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Baduy Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkanya warga Baduy Dalam ke Baduy Luar. Pada dasarnya, peraturan yang ada di baduy luar dan baduy dalam itu hampir sama, tetapi baduy luar lebih mengenal teknologi dibanding baduy dalam.
Proses Pembangunan Rumah penduduk Baduy Luar telah menggunakan alatalat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang sebelumnya dilarang oleh adat Baduy Dalam. Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua (untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci. Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos oblong dan celana jeans.
2.1.1.2 Rumah Adat Suku Baduy Secara umum rumah adat Baduy merupakan rumah panggung yang hampir secara keseluruhan rumah menggunakan bahan bambu. Rumah adat baduy ini sendiri terkenal dengan kesederhanaan, dan dibangun berdasarkan naluri manusia yang ingin mendapatkan perlindungan dan kenyamanan. Bangunan rumah adat Baduy dibuat tinggi, berbentuk panggung, mengikuti tinggi rendahnya/kontur permukaan tanah. Pada tanah yang miring dan tidak rata permukaannya, bangunan disangga menggunakan tumpukan batu. Batu yang digunakan adalah batu kali, berfungsi sebagai tiang penyangga bangunan dan menahan agar tanah tidak longsor. Atap
rumah
adat
baduy
terbuat
dari
daun
yang
disebut sulah
nyanda. Nyanda berarti sikap bersandar, sandarannya tidak lurus melainkan agah merebah ke belakang. Salah satu sulah nyanda ini dibuat lebih panjang dan memiliki kemiringan yang lebih rendah pada bagian bawah rangka atap. Bilik rumah dan pintu rumah terbuat dari anyaman bambu yang dianyam secara
vertikal.
Teknik
anyaman
tersebut
dikenal
dengan
nama sarigsig tersebut dibuat hanya dengan berdasarkan perkiraan, tidak diukur terlebih dahulu. Kunci rumah dibuat dengan memalangkan dua buah kayu yang ditarik atau didorong dari bagian luar rumah. Ada tiga ruangan dalam bangunan rumah adat ini, yaitu ruangan yang dikhususkan untuk ruang tidur kepala keluarga juga dapur yang disebut imah, ruang tidur untuk anak-anak sekaligus ruang makan yang disebut tepas, dan ruang untuk menerima tamu yang disebut sosoro.Seluruh bangunan dibangun
menghadap satu dengan yang lainnya. Secara adat rumah Baduy hanya diperbolehkan menghadap ke utara dan selatan saja. Rumah bagi masyarakat Baduy dalam (kejeroan), di Kabupaten Lebak, Banten. Tidak sekedar tempat tinggal. Ada nilai Filosofi yang di yakini sebagai kepercayaan nenek moyang mereka.Itu sebabnya membangun rumah tidak boleh sembarangan. Rumah tinggal suku Baduy Dalam termasuk jenis bangunan knock down dan siap pakai, yang terdiri dari beberapa rangkaian komponen. Selanjutnya, komponen-komponen tersebut dirakit atau dirangkai dengan cara diikat menggunakan tali awi temen ataupun dengan cara dipaseuk. Konstruksi utamanya yang berfungsi untuk menahan beban berat, seperti tihang-tihang, panglari, pananggeuy, dan lincar, dipasang dengan cara dipaseuk karena alat paku dilarang digunakan. Justru teknik tersebut bisa memperkuat karena kedua kayu yang disambungkan lebih menyatu, terutama ketika kedua kayunya sudah mongering. Sementara komponen seperti bilik (dinding), rarangkit (atap), dan palupuh (lantai) hanya sekadar diikat atau dijepit pada bambu atau kayu konstruksi. Oleh karena itu, bangunan rumah tinggal suku Baduy termasuk jenis bangunan tahan gempa karena konstruksinya bersifat fleksibel dan elastis
2.1.2 Data Umum Perusahaan Perusahaan Logo Perusahaan
: Tambang Ayam 3K :
Gambar 2.1 : Logo Tambang Ayam 3K (Sumber: Shabila Afifa, tahun 2015) Alamat Website Email Telepon
: Jalan Raya Anyer – km 132. Desa Bandulu, Anyer : www.tambangayam.com :
[email protected] : +62 889 1584489
2.1.2.1 Observasi Pengamatan secara langsung survei lapangan dilakukan penulis ketika mengunjungi cottage Tambang Ayam 3K di kawasan wilayah Banten, Anyer. Tambang Ayam 3K hanya memiliki 5 buah cottage, 1 cottage terbagi menjadi 2 bagian rumah dan 1 bagian rumah (1 unit) hanya dapat di isi 8 orang, total 1 cottage hanya bisa dihuni oleh 16 orang. Cottage Tambang Ayam 3K adalah cottage yang privat dan lokasi dekat dengan pantai.
a
b
c
d Gambar 2.2 : Cottage Tambang Ayam 3K a. Tampak cottage dari luar b. Tampak dalam 1 unit c. Tampak tempat tidur d. Tampak dapur (Sumber: Shabila Afifa, tahun 2015)
2.1.3 Sejarah Tambang Ayam 3K Seluas 9 hektar tanah yang berada di pinggir pantai, di desa bandulu anyer, di warisi oleh dua kelompok keluarga besar yang terdiri dari 13 orang ahli waris. Setelah dirapihkan pembagian warisnya, maka oleh salah satu kelompok ahli waris yang terdiri dari 6 orang ahli waris, disepakati untuk membuat penginapan. Untuk itu di atas tanah seluas sekitar 8.000 meter persegi, di bangunlah 5 buah pondokkan yang dimiliki oleh 5 orang ahli waris. Sementara 1 orang ahli waris tidak memiliki keturunan dan saat ini telah meninggal dunia. Pada awalnya, tempang penginapan diberi nama Pondok Pantai Tambang Ayam Anyer dan dipergunakan oleh seluruh keluarga besar secara bergantian. Namun, pada tahun 2013 yang lalu, semua ahli waris memutuskan untuk merubah nama pondok menjadi tambang ayam 3K, karena ingin melestarikan nama orang tua dari ke 6 ahli waris. Pondokkan tersebut saat ini di beri nama Tambang ayam 3K yang merupakan singkatan dari nama orang tua ke 6 ahli waris, yaitu Kamarudin, Kusniah, Kartadiwiria. Hingga saat ini Tambang ayam 3K dipergunakan untuk tempat rekrekasi bagi keluarga besar maupun disewakan saat tidak dipergunakan oleh keluarga. Pengelolahan sepenuhnya dari keuntungan pondok itu sendiri, tidak ada bantuan pinjaman dari bank atau sejenisnya.
2.1.4 Visi dan Misi Visi ; “Membuat sebuah penginapan keluarga yang aman, nyaman dan berkesan suasana seperti anda sedang di rumah” Misi ; - Untuk mempersatukan dan menjaga keharmonisan keturunan keluarga - Memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan untuk konsumen dan masyarakat sekitar - Meningkatkan penampilan agar layak sebagai tempat penginapan yang aman dan nyaman
2.1.5 Karakteristik Bentuk bangunan mempertahankan tradisi setempat, secara umum bentuk cottages seperti rumah adat Banten suku Baduy, yang terlihat merupakan rumah panggung. Konstruksi utamanya yang berfungsi untuk menahan beban berat, seperti tiang-tiang
dipasang dengan cara dipasak, karena alat paku
dilarang digunakan bagi suku baduy. Justru teknik tersebut bisa memperkuat karena kedua kayu yang disambungkan lebih menyatu, tapi karena jaman sudah semakin modern maka sekarang desain lebih di moderenisasi, seperti memakai genteng bukan ijuk dan dinding sudah tidak memakai gedek.
2.1.6 Target 2.1.6.1 Secara geografis Masyarakat luas, dari seluruh daerah. 2.1.6.2 Secara demografis Gender
:
Perempuan dan Laki - laki
Kelas
:
B
2.1.6.3 Secara psikografis Gender
:
Perempuan dan Laki - laki
Gaya hidup
:
Menyukai alam, laut dan simplicity
2.1.6.4 Range Harga Minggu – Kamis : Rp. 900.000++/malam Jumat – Sabtu : Rp. 1.200.000++/malam *including breakfast *excluding tax and service charge
2.1.6.5 Fasilitas - 1 Cottage, 2 sisi - 1 sisi 8 orang (6 dewasa + 2 anak) - AC - Kamar mandi
- Kulkas - TV - 2 king size bed - Teras - Dapur (termasuk alat masak)
2.1.7 Kompetitor 2.1.7.1 Villa Marina
Gambar 2.3 : Logo Villa Marina (Sumber: http://www.villamarinaanyer.com/)
Berlokasi di pantai Anyer dengan pemandangan kearah gunung Krakatau yang berada di peairan Selat Sunda diantara Pulau Sumatra dan Pulau Jawa, teparnya di Jalan Raya Anyer KM 20 Serang – Propinsi Banten. Fasilitas Villa Marina yang menjorok ke laut terliat seperti sebuah pulau. Villa Marina memiliki dermaga pribadi / Marina menjadi tempat bersandarnya kapal-kapal, ruang pertemuan yang dapat menampung 200 orang, dan restaurant. Villa Marina menawarkan pilihan akomodasi yang terdiri dari bungalow dan tipe hotel, serta fasilitas lain seperti tempat bermain anak, lapangan rumput dan kolam renang, yang dirancang untuk merangkai aktifitas anda selama berkunjung di Anyer.
2.1.7.2 Mambruk Anyer
Gambar 2.4 : Logo Hotel Mambruk Anyer (Sumber: http://www.mambruk.co.id/) Hotel Mambruk Anyer adalah hotel berbintang 4 yang popular di Anyer, Banten. Tempat penginapan yang bagus untuk rekreasi keluarga dan juga tempa untuk mengadakan business meeting dan company outing. Hotel mambruk mempunyai fasilitas yaitu bungalow style, cottage-style dan standard rooms, tempat meeting yang muat hingga 200 orang dan fasilitas resort termasuk kolam renang dan bar. Karyawan di restoran Hotel Mambruk Anyer menyediakan makanan local dan international, termasuk fresh seafood yang ditangkap langsung oleh nelayan local. Pada malam hari pelanggan bisa bersantai di bar dan menyanyi dengan lagu-lagu karoke. Ada 2 lapangan tennis yang tersedia untuk para pelanggan yang menyukainya, ada juga tour dan aktifitas lainnya yang bisa di atur oleh pelanggan kami.
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Teori Brand Menurut Alina Wheeler dalam bukunya Designing Brand Identity, Brand adalah janji, ide besar dan harapan yang berada dalam pikiran setiap pelanggan tentang produk, layanan atau perusahaan. Brand yang kuat akan lebih menonjol. Branding adalah tentang membuat koneksi emosional. Orang jatuh cinta dengan
merek
sehingga
mereka mempunyai rasa
percaya, untuk
mengembangkan loyalitas yang kuat, membeli dan percaya pada superioritas mereka. (customer loyalty)
Brand identity adalah ekspresi visual dan verbal dari brand tersebut. Brand Identity harus merupakan ekspresi otentik dari sebuah organisasi, visi yang unik, tujuan, nilai-nilai, suara dan kepribadian. Desain dan pesan muncul dari siapa itu dan mengantisipasi akan menjadi apa perusahaan itu kedepan nanti. Desain harus sesuai dengan perusahaan, target pasar dan sektor bisnis yang beroperasi.
Wheeler (2013 : 2) Mengatakan bahwa: “As competition creates infinite choices, companies look for ways to connect emotionally with customers, become irreplaceable and create longlife relationships. A strong brand stands out in a densely crowded marketplace. People fall in love with brands, trust them, and believe in their superiority. How a brand is perceived affects it’s success, regardless of whether it’s a start-up, a nonprofit or a product.” 2.2.2 Teori Logo Menurut Maura Keller and Michelle Taute dalam bukunya Design Matters; an essential primer (2012 : 7) menjelaskan bahwa: Logo adalah pesan yang disampaikan melalui ikon visual, grafis modern berbicara kepada pelanggan melalui gambar kenangan mereka dan teks mengesankan dengan nilai, fungsi, dan hierarki yang berpengaruh pada jutaan orang. Logo memiliki tanggung jawab dan kesempatan untuk membuat sebuah kesan global yang tahan lama. Dalam buku Designing Brand Identity, (Wheeler, 2003: 7), menjelaskan bahwa urutan otak mengenali visual suatu gambar dimulai dari bentuk (shape), warna (color) dan isi (content). Gambar visual mudah diingat dan dikenali langsung, sedangkan kata-kata harus diterjemahkan menjadi arti terlebih dahulu. Bentuk yang khas akan membekas di ingatan, oleh karena itu penting merancang bentuk yang khas dan berbeda dalam merancang identitas. Yang kedua adalah warna. Warna dapat menjadi pemacu emosi dan membangun brand awareness. Terakhir adalah isi. Ini berarti otak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menerjemahkan bahasa dalam pikiran
2.2.3 Teori Warna Keller & Taute (2012 : 140) Mengatakan bahwa “Color’s influence runs so deeply into the subconscious that we have yet to map out all its wandering tributaries. But the things we do know have led us to respect color’s practical purposes. Color can give clear direction when language fails to translate. It’s a simple communication device that directs global traffic, helps establish status for everything from the Olympic Games to pie baking contests, and makes organizations stand out. Owning a color is one of the higher achievements a brand can reach.” (Wheeler, 2013: 150) dalam bukunya Designing Brand Identity, menjelaskan pemahamannya tentang warna yaitu : Color is used to evoke emotion and express personality. It stimulate brand association and accelerates differentiation. While some color are used to unify an identity, other colors may be used functionally to clarify brand architecture, through differentiating products or business lines. Dalam warna digunakan untuk membangkitkan emosi, mengekspresikan personality, dan menstimulasi segala kesan yang muncul di ingatan konsumen tentang suatu brand (brand association). Warna digunakan untuk menyatukan sebuah identitas dan memperjelas brand architecture. Memilih warna untuk identitas baru membutuhkan pehamaman tentang teori warna, penglihatan yang jelas tentang bagaimana brand ingin dirasakan dan terlihat berbeda. Pengaplikasian warna membutuhkan konsistensi dan berperan baik dalam setiap media. Warna adalah faktor paling esensial dan penting dalam dunia desain grafis dan periklanan. Tidak hanya memberikan depth dan emphasis ke dalam desain tetapi juga memberikan feel dan mood. 2.2.4 Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku karya Danton Sihombing MFA, "Tipografi dalam Desain Grafis” sebagai berikut, "Tipograft bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual, tetapi sudah menjadi sajian utama komunikasi grafis yang berbentuk buku, katalog, ataupun brosur. Baik sebagai pelengkap suatu bentuk komunikasi visual, maupun sebagai unsur utama, huruf memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu
bentuk komunikasi grafis.” Pemilihan jenis huruf atau typeface yang tepat, beberapa kriteria yang harus dipenuhi antara lain: Clearity
: bahwa suatu huruf mempunyai fungsi tertentu yaitu
harus dapat dilihat secara jelas Readibility
: keterbacaan dari jenis huruf tersebut
Legibility
: lebih menekankan apakah kita mudah membacanya
atau
tidak Visibility
: lebih menekankan pada keindahan jenis huruf tersebut
2.2.5 Teori Layout Menurut Gavin Amborse & Paul Harris, London 2005 Basic design : layout Layout adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan. Menurut Frank. F. Jefkin ada beberapa dasar yang dapat ditemukan dalam merancang sebuah layout, yaitu: a. The law of unity Harus
dirancang
sedemikian
rupa
dengan
headline,
subheadline, ilustrasi, teks, slogan, logo dan sebagainya. Sehingga menghasilkan sebuah kesatuan komposisi yang baik dan sedap di mata.
b. The law of variety Untuk menghindari kesan monoton harus dibuat beberapa vanas1 perancangan sebuah iklan, misalnya tipis tebalnya sebuah humf, juga besar kecilnya humf yang digunakan.
c. The law of rhytm Sebaiknya mata pembaca bergerak dengan waJar. Disamping itu sebaiknya
dimulai
dengan
Headline,
Subheadline,
Teks,
Ilustrasi hingga nama produk dan alamat.
d. The law of proportion Buku, majalah, koran dan katalog terlihat menarik apabila salah satu ukuran sisi satu lebih panjang jadi tidak terlihat kaku.
e. The law of scale Perpaduan gelap terang pada warna akan menghasilkan yang kontras
dan
dapat
digunakan
untuk
sesuatu
memberikan
penekanan pada layout agar terlihat lebih menarik.
f.
The Law of balance Suatu keseimbangan dapat dicapai bila unsur-unsurnya diatur secara sepadan, serasi dan selaras. Terdapat 2 jenis keseimbangan yaitu: - Formal balance (simetis) apabila unsur-unsur bentuknya sama persis pada kedua sisi dari garis poros tengah ruang layout. - Informal balance (asimetris) apabila unsur-unsur bentuknya sedikit tidak sama persis pada kedua sisi dari garis poros tengah ruang layout.
2.3 Analisis SWOT
Strength 1.
Pantai nyaman dan bersih
2.
Area teduh karena pohon kelapa
3.
Karyawan ramah
4.
Tempat penginapan dengan harga yang terjangkau
5.
Pantai privat (tidak terbuka untuk umum)
Weaknesses 1.
Fasilitas masih sangat sederhana
2.
Advertising belum tersebar luas
3.
Bangunan sudah tua
Opportunity 1.
Memberikan penginapan yang nyaman
2.
Banyak peminat untuk rekreasi ke pantai
Threat 1.
Pengelolaan (tenaga kerja belum professional)
2.
Adanya tempat penginapan lain yang lebih mewah