BAB II LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Umum 2.1.1
Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini
diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: •
Wawancara dengan pemilik Kopi Bubuk Cap AAA, beserta karyawan yang bekerja di pabrik Kopi Bubuk Cap AAA sehingga mendapatkan data yang akurat dari data yang diperlukan.
•
Survey lapangan pabrik Kopi Bubuk Cap AAA.
•
Kuisioner, pendapat masyarakat seputar kopi.
2.1.2
Definisi Kopi Kopi merupakan sejenis minuman yang biasanya dihidangkan panas,
dan berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia mejadi kata kopi yang dikenal saat ini. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh bangsa Etiophia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling popular di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi yaitu yaitu Arabica (kualitas terbaik) dan Robusta. Jenis kopi Arabica merupakan jenis kopi yang paling banyak diproduksi, yaitu sekitar 60 persen di dunia. Kopi Arabica tumbuh pada ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut dan Kopi Robusta dapat tumbuh dibawah 1000 meter di bawah permuakaan laut, hasil panennya pun lebih banyak di bandingkan kopi Arabica. Namun dari segi rasa, kopi Robusta
tidak dapat mengalahkan kopi Arabica.Saat ini kopi merupakan komoditas nomor dua yang paling banyak diperdagangkan setelah minyak bumi. Di Indonesia, hasil kopi menempati peringkat ke-4 terbesar di dunia karena kopi dapat tumbuh subur di Indonesia yang memiliki iklim tropis karena letak geografisnya yang dapat mendukung pertumbuhan dan produksi kopi dan juga kopi memiliki sejarah panjang terhadap perekonomian di Indonesia. Disamping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan resiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler) dan kopi merupakan sumber utama kafein.
2.1.2.1 Sejarah Kopi di Indonesia Pada awalnya kopi diIndonesia berada di bawah pemerintah Belanda. Kopi diperkenalkan diIndonesia lewat Sri Lanka (Ceylon). Pada awalnya pemerintah Belanda menanam kopi di daerah sekitar Batavia (Jakarta), Sukabumi dan Bogor. Kopi juga ditanam di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra dan Sulawesi. Pada permulaan abad ke-20 perkebunan kopi di Indonesia terserang hama, yang hampir memusnahkan seluruh tanaman kopi. Pada saat itu kopi juga ditanam di Timor dan Flores. Kedua pulau ini pada saat itu berada di bawah pemerintahan bangsa Portugis. Jenis kopi yang ditanam di sana juga adalah kopi Arabika,Kopi ini tidak terserang hama.Pemerintah Belanda kemudian menanam kopi Liberika untuk menanggulangi hama tersebut. Varietas ini tidak begitu lama populer dan juga terserang hama. Kopi Liberika masih dapat ditemui di pulau Jawa, walau jarang ditanam sebagai bahan produksi komersial. Biji kopi Liberika sedikit lebih besar dari biji kopi Arabika dan kopi Robusta. sebenarnya, perkebunan kopi ini tidak terserang hama, namun ada revolusi perkebunan dimana buruh perkebunan kopi menebang seluruh perkebunan kopi di Jawa pada khususnya dan di seluruh Indonesia pada umumnya. Kopi Indonesia saat ini dipetik dari hasilnya, menempat peringkat keempat terbesar didunia. Indonesia diberkati dengan letak geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.
2.1.2.2 Manfaat Kopi Bagi Kesehatan Semakin banyak saja penelitian yang menyebutkan ada beberapa manfaat dari meminum kopi manusia di seluruh dunia mengonsumsi kopi 400 miliar cangkir setiap tahun. Kopi sangat populer di dunia, lalu apa yang membuatnya special.Kopi ternyata mengandung kalori yang rendah.Kopi juga mengandung antioksidan. Hasil riset Universitas Scranton, AS, baru-baru ini menunjukkan kopi adalah sumber antioksidan nomor satu di AS.
Manfaat-manfaat kopi sebagai berikut :
1. Kopi bisa melindungi tubuh dari diabetes tipe 2 Riset Universitas California diLos Angeles (UCLA) menyebutkan meminum kopi meningkatkan tingkat plasma dari globulin pengikat hormon sex (SHBG) yang mengendalikan aktivitas biologis dari hormon-hormon sex (testosteron dan estrogen) yang berperan dalam mengembangkan diabetes tipe 2 (dua).
2. Kopi bisa mencegah penyakit parkinson Para peneliti di AS menyimpulkan bahwa "asupan kopi dan kafein yang tinggi berkaitan dengan turun signifikannya insiden penyakit Parkinson".
3. Kopi bisa menurunkan risiko kanker hati Para peneliti Italia mendapati kesimpulan bahwa mengonsumi kopi dapat menurunkan risiko terkena kanker hati sampai sekitar 40 persen. "Penelitian kami memastikan bahwa kopi bagus untuk kesehatan, khususnya hati," kata Dr. Carlo La Vecchia dari Instito di Ricerche Faramacologiche Mario Negeri di Italia.
4. Kopi bisa mencegah penyakit liver Mengonsomsi kopi secara reguler berkaitan dengan menurunnya risiko penyakit
liver
otoimun
cholangitis (PSC).Para
yang
peneliti
biasa
disebut primary
menyimpulkan
bahwa
kopi
sclerosing memiliki
kandungan yang bisa melindungi dari sirosis, terutama sirosis alkohol.
5. Kopi baik untuk kesehatan jantung Para peneliti dari Beth Israel Deaconess Medical Center dan Fakultas Kesehatan Universitas Harvard menyimpulkan bahwa meminum kopi pada tingkat moderat akan melindungi tubuh dari kesalahan jantung.
2.1.2.3 Jenis-Jenis Kopi Indonesia memang sungguh kaya dengan hasil bumi. Sejak jaman dahulu kala bangsa-bangsa Eropa bertarung demi mendapatkan rempah rempah Indonesia, gula, teh, coklat, sawit, dan kopi. Memang kopi dan teh bukan komoditas asli Indonesia namun sejak dibawa masuk ke Nusantara kopi telah menjadi primadona di dunia. 7 jenis kopi Indonesia yang sangat terkenal di dunia dan menjadi sumber kebanggaan dari negeri yang diberkati dewata ini.
1. Kopi Wamena Kopi Wamena atau kopi Papua pada umumnya merupakan jenis Arabika. Perkebunan-perkebunan yang terkenal berada 15.000 kaki dari pantai dengan suhu 20 – 25 derajat celsius. Kopi-kopi ini merupakan kopi organik dengan kualitas terbaik. Karena tanah Papua yang masih sangat subur kopi yang dihasilkan sangat baik. Aroma kopinya harum, halus dan memiliki after taste yang sangat manis. Beberapa pegiat kopi menyamakan kopi ini dengan biji kopi Jamaica Blue Mountain. Jamaica Blue Mountain Coffee adalah kopi Arabika yang ditanam di daerah Blue Mountain di Jamaica dan merupakan kopi premium. Diantara kopi Arabika lainnya, kopi ini mengandung kafein paling sedikit.
2. Kopi Lanang Kopi lanang bukan merupakan satu jenis biji kopi khusus namun merupakan sebuta untuk biji kopi yang bulat dan tunggal tidak terbelah seperti biji kopi pada umumnnya. Sesuai dengan namanya (lanang merupakan bahasa jawa untuk pria), kopi ini diyakini dapat menambah vitalitas para jejaka. Kopi ini kebanyakan diproduksi di Jawa Timur . Bagi penikmati kopi, sangat cocok mengkonsumsi kopi lanang ini karena kadar caffeinnya sangat tinggi sehingga tidak mudah mengantuk disamping cita rasa kopinya begitu halus. Kopi
lanang ini sangat cocok dikonsumsi di daerah yang suhu udaranya cukup dingin, seperti di wilayah Kecamatan Kalibaru dan Glenmore yang curah hujan pertahunnya yang mencapai rata – rata 10 tahun sehingga di wilayah tersebut cukup sejuk berkisar antara 22 derajat (minimal) celcius sampai 34 derajat celcius (maksimal).
3. Kopi Kintamani Kopi Bali atau Kintamani merupakan kopi arabika yang terasa lembut dan manis. Kopi ini diproduksi dalam sistem Subak Abian yang mendorong pengoloahan kopi secara organik dan kerja sama. Kopi ini sudah mendapatkan sertifikasi Indikasi Geografis dari CIRAD (Centre de Cooperation en Recherches Agronomiques pour le Developpement/Pusat Kerjasama dalam Penelitian Pertanian untuk Pembangunan Internasional, Perancis) sebagai kopi unik yang berasal dari Bali.
4. Kopi Sumatera Kopi Sumatera terdiri dari bermacam-macam jenis kopi yang berasal sebagian besar dari Mandailing, Lintong dan Gayo. Kopi dari daerah ini biasanya lembut dan halus, agak asam dan beraroma kakao, tembakau, dan tanah. Dari segi sejarah kopi Sumatera sangat terkenal terutama kopi Mandailing. Kopi Mandailing berasal dari biji kopi arabika yan dibawa Haji yang pulang dari Mekkah dan kemudian ditanam di Minangkabau, saat masa penjajahan Belanda pemerintah Hindia Belanda melaksanakan tanam paksa kopi pada 1847. Upaya ini menyebabkan perkebunan kopi diperluas dari wilayah Minangkabau mengalir ke utara, yaitu ke daerah Tapanuli.
5. Kopi Toraja Kopi Toraja merupakan kopi yang sebagian besar berasal dari Tana Toraja disekitar daerah Kalosi. Kopi ini sangat terkenal. Kopi toraja adalah kopi yang memiliki kandungan asam rendah dan memiliki badan yang berat. Kopi Sulawesi dan kopi Sumatera memiliki rasa khas yang serupa, seperti rasa tanah dan hutan. Rasa tersebut muncul karena terpengaruh pemrosesan setelah biji kopi dipetik. Kopi Toraja saat ini sudah dipatenkan di Jepang dan AS oleh
pengusaha lokal sehingga penjualan kopi Toraja di kedua negara tersebut harus melalui kedua perusahaan itu.
6. Kopi Java Kopi Jawa atau “Java” merupakan salah satu jenis kopi yang berpengaruh di dunia sampai-sampai “Java” merupakan slang bahasa Inggris untuk kopi. Produksi kopi di Jawa dimulai pada abad ke 17 oleh pemerintah kolonial Belanda dan sejak saat itu Jawa menjadi salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Kopi Jawa merupakan jenis kopi Arabika yang unik karena kondisi geografis Indonesia. Kopi ini memiliki badan yang berat, manis, lembut dan supel, sedikit aroma hutan. Kopi Jawa merupakan bagian dari campuran legendaris “Mocha Java” yang merupakan campuran Java dan Kopi dan Yaman. Saat ini kebanyakan perkebunan kopi di Jawa dikuasai PTPN yang meneruskan tradisi kopi Java yang sudah mendunia.
7. Kopi Luwak Pembahasan mengenai kopi Indonesia tidak akan lengkap tanpa Kopi Luwak. Kopi Luwak merupakan jenis kopi termahal dan merupakan salah satu jenis kopi yang produksinya paling aneh. Kopi ini merupakan hasil dari biji kopi yang dimakan binatang Luwak (tergambar di atas) dan tidak tercerna biji kopinya. Sistem pencernaan Luwak menyerap getah-getahdari biji kopi dan memfermentasinya membuat kopi Luwak memiliki rasa yang eksotis, hampir seperti sirup dan sangat lembut dengan aroma karamel dan kakao. Rasanya tidak tertandingi. Asal-usul kopi ini menurut cerita rakyat sangatlah unik. Ketika Jaman Penjajahan Belanda para petani dilarang mencicipi biji kopi dari perkebunan yang mereka garap. Karena ingin mencoba minuman kopi tersebut mereka kemudian suatu hari mengetahui bahwa hewan Luwak memakan buah kopi dan dari pencernaanya membuang biji kopi secara utuh. Para petani mengambil biji kopi tersebut dan merebusnya. Karena rasanya yang sangat eksotis kopi luwak kemudian menyebar kemana-mana.
2.1.3
Jenis Kemasan Kopi Hasil Olahan Olahan kopi dibedakan menjadi enam, yaitu kopi decaffeinated, biji kopi (bean),kopi bubuk (powder), kopi instan (granular), kopi mix, dan kopi siap minum.Kemasan untuk masing-masing hasil olahan kopi tersebut dapat bervariasi, seperti desain kemasan, bentuk kemasan, dan mood kemasan.
2.1.3.1 Kopi biji dan decaffeinated Olahan kopi biji disajikan dalam kemasan berbahan kaleng dengan kandungan
alumunium
15
micron.
Bentuk
kemasan
bisa
berupa
tabung,silinder, dan bantalan. Kesan higienis, enak, mahal tergambarkan dari desain kemasan.
Gambar 1 Kemasan Hasil Olahan Kopi Biji (Sumber http://babyalabaster.com pukul 17.09, tanggal 21/03/2014)
2.1.3.2 Kopi bubuk
Gambar 2 Kemasan Hasil Olahan Kopi Bubuk (Sumber www.rumahkopi.com diunduh pukul 17.26 tanggal 21/03/2014)
Jenis olahan kopi bubuk dikemas dalam bahan kaleng dengan kandungan alumunium 7-10 micron. Selain itu dapat ditambahkan bahan metalize atau plastik dan kertas. Atau bisa menggunakan kertas kopi, plastic dengan syarat tertutup rapat untuk mengindari kontak langsung dengan udara yang bisa mengurangi cita rasa kopi bubuk.
2.1.3.3 Kopi instan Kemasan untuk kopi instan menggunakan bahan alumunium foil yang cukup tebal dalam bentuk sachet dan kaleng. Selain itu kopi instan dapat menggunakan kemasan berupa gelas dengan bentuk silinder.
Gambar 3 Kemasan Hasil Olahan Kopi Instan (Sumber http://kopi.pro.com diunduh pukul 17.41 tanggal 21/03/2014)
2.1.3.4 Kopi mix
Gambar 4 Kemasan Hasil Kopi Mix (Sumber http://kopikuphotos.com diunduh pukul 17.34,tgl 21/03/2014)
Kandungan kopi mix umumnya berupa campuran gula, creamer, dan susu. Kemasan kopi mix berbahan metalize dengan kandungan almunium yang tipis. Kopi mix dikemas dalam bentuk sachet untuk menjaga kepraktisannya.
2.1.4
Budidaya Pengolahan Kopi Pengolahan buah kopi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pengolahan
kering atau disebut OIB (Oost Indische Bereiding) dan pengolahan bahasa atau disebut WIB (Wash Indichi Bereiding).
2.1.4.1 Pengolahan Metode Kering Tahapan pengolahan metode kering relatif pendek dan sederhana. Karena itu, pengolahan biasanya dilakukan jika jumlah panen kopi masih terbatasatau belum tersedianya alat yang memadai. Metode ini dilakukan petani kecil atau di lokasi perkebunan yang relatif menyebar. Buah kopi segarumumnya disebut kopi gelondong basah. Buah kopi ini belum diolah secara mekanis dan masih terlindung dari kulit buah. Kadar air kopi gelondong basah setelah petik sekitar 60-70%. Buah kopi diolah menjadi biji kopi yang siap jual atau biasa dinamakan kopi beras. Kopi ini telah terpisah dari daging buah, kulit buah, kulit tanduk, dan kulit ari. Kadar air biji kopi beras siap jual umumnya 13%. Secara umum, urutan proses pengolahan kering buah kopi sebagai berikut: 1. Pemetikan buah 2. Penerimaan di pabrik atau gudang 3. Sortasi buah 4. Pengeringan buah 5. Pengupasan kulit buah (pulping) 6. Pengeringan biji 7. Pengupasan kulit tanduk (hulling) 8. Pengeringan akhir 9. Sortasi biji (grading) 10. Pengemasan 11. Pendistribusian atau pemasaran
2.1.4.2 Pengolahan Metode Basah Pengolahan metode basah hanya digunakan untuk buah kopi yang sudah masak penuh atau berwarna merah hingga kehitamhitaman. Pengolahan dengan cara basah dapat menghasilkan keseragaman dan mutu kopi baik. Dahulu pengolahan kopi hanya dilakukan
dengan
metode
kering.
Seiring
waktu,
semakin
meningkatnya jumlah produksi kopi, cuaca yang kurang baik, dan kuantitas hasil panen yang tinggi, maka pengolahan kering dianggap tidak efisien lagi untuk perkebunan besar. Karena itu, perkebunan besar mengolah hasil panen kopi dengan metode basah. Perbedaan metode basah dan kering adalah proses penghilangan lapisan lendir. Berikut ini langkah proses pengolahan kopi metode basah secara lengkap: 1. Pemetikan buah 2. Penerimaan di pabrik atau gudang 3. Sortasi buah 4. Pengupasan kulit (pulping) 5. Fermentasi 6. Pencucian 7. Pengeringan 8. Pendinginan (tempering) 9. Pengupasan kulit tanduk’ 10. Sortasi (grading) 11. Pengemasan 12. Penyimpanan 13. Pendistribusian atau pemasaran
2.1.5
Teknik penyajian kopi Aroma dan flavor kopi mulai berkurang ketika kemasan dibuka
lebih dari satu minggu atau lebih dari enam bulan sejak digiling. Penurunan kualitas ini berlaku juga untuk kopi bubuk dan kopi setelah di sangrai atau dipanggang. Berdasarkan metode tekniknya, penyajian
kopi dibedakan menjadi dua, yaitu teknik tradisional dan teknik modern.
2.1.5.1 Teknik tradisional Beberapa peralatan masak yang bisa digunakan dalam pembuatan kopi teknik tradisional diantaranya ibrik, ceret, dan open pot. Berikut berbagai cara penyajian kopi secara tradisional: 1. Masak kopi bubuk dengan air. Setelah suhu mencapai 90-95 derajat celcius, berikan gula secukupnya, kemudian sajikan
2. Aduk kopi bubuk dan gula pasir secara bersamaan dengan menuangkan air panas secukupnya ke dalam gelas atau cangkir, lalu sajikan
3. Masukan kopi bubuk ke dalam wadah sekaligus disaring menggunakan penyaring. Tambahkan air yang telah mendidih ke dalam wadah tersebut dan tamping ke dalam gelas atau cangkir. Setelah itu, aduk larutan di wadah tersebut, baik tanpa maupun gula sebagai pemanis.
4. Masak biji kopi yang sudah disangrai bersama dengan air di dalam wadah tahan panas. Setelah air mendidih, masukan beberapa jenis makanan tertentu, seperti daging dan sayuran. Sajikan dan siap dikonsumsi.
2.1.5.2
Tehnik Modern
Berikut beberapa peralatan yang umumnya digunakan dalam penyajian kopi menggunakan teknik modern:
2.1.5.2.1 Plunger Plunger digunakan untuk mencampurkan bubuk kopi dengan air seduhan. Pencampuran air mendidih dengan bubuk kopi
agar bubuk kopi tidak ikut mengambang di atas permukaan air dan menjaga suhu air relatif lebih lama. Bentuknya seperti cangkirgelas yang memiliki tutup dan penyaring dengan harga sekitar
Rp.500.000-
Rp.1.500.000.
Beberapa
alat
yang
menggunakan energi panas (non-electrical) dan fungsinya menyerupai plunger, diantaranya neapolitan flip - drip, filter dan mocha express. Cara praktis penggunaan plunger sebagai berikut: - Tuang air panas ke dalam plunger - Masukan kopi bubuk dan aduk - Masukan tutup plunger (berbentuk saringan) agar kopi tidak ikut ke permukaan.
2.1.5.2.2 Brewer Coffee (Vacuum Pot) Alat ini bekerja menggunakan tenaga listrik. Prinsip kerja alat ini adalah memanfaatkan energy listrik untuk memanaskan air. Uap air yang dihasilkan akan dialirkan (ditampung) melalui satu wadah yang berisi kertas filter yang berisi bubuk kopi. Karena itu, terjadi proses pengembunan dari uap air menjadi tetesan air kopi. Alat ini sudah dibuat dalam ukuran yang besar (40 liter) yang biasa digunakan di hotel atau katering. Beberapa merek
dari
alat
brewer
coffee
yang
sudah
terkenal
diantaranya westband,coffee urns, dan cecilware coffee. Harga sekitar Rp.2.500.000- Rp.17.000.0000, tergantung merek dan ukuran. 2.1.6
Data Produsen 2.1.6.1 Sejarah CV.NEFO Jambi Kopi Bubuk Cap AAA di produksi oleh CV.NEFO Jambi yang beralamat di Jl.Orang Kayo Pingai, RT 03 Jambi. CV.NEFO Jambi pertama kali di rintis dan dibangun oleh Bapak Hidayat pada tahun 1965 sebagai pemilik usaha dan pendiri usaha Kopi AAA. Kopi diolah dengan Jenis Kopi Excelsa yang sejak dulu menjadi andalan di Kota Jambi. Jenis Kopi Excelsa
adalah jenis kopi yang pengembangannya terbatas di Indonesia, namun di Kota Jambi Kopi ini sudah sangat di kenal sejak 50 tahun yang lalu. Biji Kopi Excelsa ini memiliki cita rasa yang khas dari segi aroma maupun rasa. Usaha yang dimulai dari kecil-kecilan berupa industri rumahan ini,dan memasarkan produknya sendiri ketoko-toko, kini tiada yang menyangka produk kopi ini dapat berkembang pesat dan menjadi ciri oleholeh khas jambi,dimana para pelancong yang datang tidak lupa mereka untuk membeli Kopi AAA sebagai oleh-oleh. Ayah dari 3 (tiga) orang anak ini memiliki tekad yag kuat dengan usahanya ia yakin usahanya akan terus semakin berkembang,walaupun nantinya akan di kelola oleh anak-anknya. Logo AAA memiliki makna bahwa huruf A merupakan huruf pertama dan bentuk AAA yang menjulang seperti gunung ini mengartikan bahwa usahanya yang pertama dan terus semakin berkembang tiada hentinya. Yang disayangkan dari produk Kopi AAA ini belum dipasarkan kekota kota besar, produk ini hanya dipasarkan ke kabupaten-kabupaten sekitar Kota Jambi saja (seperti Kerinci,Bungo,Tungkal,dll). Belum ada keinginan dari sang pemilik usaha untuk memasarkan kopinya keluar Negeri, karena ia beranggapan bahwa kopi yang ia jual ini merupakan khas Kota Jambi, dimana para pelancong yang datang tidak akan pernah lupa untuk membeli oleh-oleh khas Jambi ini. Usaha yang maju pesat ini memiliki kurang lebih 400 orang karyawan, dimana setiap karyawan memiliki bagian pekerjaan masing-masing (bag membungkus, pengelola kopi, accounting, sales, dsb). Yang uniknya dari usaha Bapak Hidayat ini ia tidak pernah mencoba untuk mengubah bentuk kemasan Kopi nya dari awal mulai berdiri hingga sekarang, karena ia menggangap ini adalah keberuntungan untuk usahanya.
2.1.6.2 Visi dan Misi Perusahaan Visi “Menjaga ciri khas rasa dan pengolahan kopi yang ada sejak dulu dari waktu ke waktu” Misi “Meningkatkan kualitas produk agar semakin terus berkembang”
2.1.6.3 Logo
Gambar 5 Logo Perusahaan
Produk Kopi Bubuk Cap AAA khas kota Jambi menggunakan Huruf AAA sebagai khas logo demikian juga sebagai merek dagang usaha. Logo AAA memiliki makna bahwa huruf A merupakan huruf pertama dan logo yang menjulang mengartikan bahwa usahanya yang pertama dan terus semakin berkembang tiada hentinya dari masa kemasa, serta harapan untuk ketiga anaknya dapat meneruskan usahanya dengan baik.
2.1.6.4 Alamat Perusahaan Jl.Orang Kayo Pingai, RT 03 (Lorong Koni) Jambi. CV.NEFO Jambi Indonesia. Beroperasional setiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 07.00 16.00.
Gambar 6 Pabrik Kopi AAA
Gambar 7 Mobil Pegangkut Kopi
Gambar 8 Para Karyawan Pabrik
Gambar 9 Keadaan Pabrik Malam Hari
2.1.6.5 Karakteristik Produk
Gambar 10 Produk Kopi Bubuk Cap AAA (Sumber http://kopisumatra.wordpress.com/ diunduh pukul 13.14 tanggal 11/03/2014)
Kopi Bubuk Cap AAA telah dipasarkan kebeberapa Kabupaten-Kabupaten sekitar Kota Jambi, dan juga Kopi AAA sudah lumayan terkenal di sekitarnya.Usaha yang dulunya hanya industri rumahan,kini sangat berkembang pesat terutama di Kota Jambi.Para pelancong dari luar kota Jambi selalu membeli Kopi khas Jambi ini sebagai oleh-oleh.Kopi yang di produksi oleh CV.NEFO Jambi menggunakan biji kopian yang berasal dari pohon kopi yang di tanam sendiri di Pulau Sumatra. Jenis Kopi Excelsa sejak dulu menjadi andalan di Kota Jambi. Jenis Kopi Excelsa adalah
jenis kopi yang pengembangannya terbatas di Indonesia, Namun di Kota Jambi Kopi ini sudah sangat di kenal sejak 50 tahun yang lalu. Biji Kopi Excelsa ini memiliki cita rasa yang khas dari segi aroma maupun rasa. Kopi AAA terbagi menjadi 3 jenis kemasan berupa bungkusan,kotak,dan kaleng, warna yang digunakan dalam 3 jenis kemasan ini dapat dikatakan sama dengan menggunakan warna oranye dan coklat. Warna yang dipakai dikemasan Kopi Bubuk Cap AAA adalah warna Oranye yang dapat diartikan sebagai warna matahari dan senja. Warna Oranye melambangkan energi, antusiasme, flamboyan dan perhatian. Sifatnya menarik, cerah, ceria sehingga menawarkan keterbukaan dan keramahan kepada yang melihatnya,sehingga warna oranye dapat dikatakan sebagai warna yang kuat.Warna yang kedua adalah warna Coklat merupakan warna bumi dan alam. Menunjukkan utilitas, membumi, warna kekayaan alam yang berlimpah. Warna coklat juga dihubungkan dengan ciri khas Kopi AAA itu sendiri.
Oranye
Coklat
Gambar 11 Warna Kemasan Kopi Bubuk Cap AAA
2.1.6.6 Pemasaran Produk Penjualan Produk Kopi Bubuk Cap AAA dijual secara direct selling dengan penawaran-penawaran oleh pihak marketing dan customer -
Mengadakan kerjasama dengan perusahaan - perusahaan atau pabrik yang membutuhkan kopi.
-
Mensuplai kopi keberbagai toko di wilayah Jambi dan sekitarnya.
2.1.6.7 Data Hasil Survey (Masyarakat Umum)
2.1.7
Kompetitor 2.1.7.1 Kopi Kapal Api Kopi yang di produksi oleh PT Santos Jaya Abadi yang mewarisi tradisi sekental kopinya. Sebagai usaha keluarga pemilik merk kopi terbesar di Indonesia, akar perusahaan ini mulai tumbuh dari sebuah industri rumah tangga sederhana di Surabaya,perusahaan mulai memproduksi kopi dengan merk “Kapal Api” yang secara langsung mengaspirasikan simbol teknologi tertinggi dan kemewahan. Serta kemasan yang dengan logo kapal membuat kopi ini mengalami kemajuan yang pesat dan berkelanjutan.
Gambar 12 Kemasan Kopi Bubuk Kapal Api (Sumber http:// www.postme.com diunduh pukul 13.25,tanggal 12/03/2014)
2.1.7.2 Kopi ABC Pada tahun 1985, Kopi dengan merk ABC diluncurkan ke pasaran sebagai fighting brand dari kopi Kapal Api.Pada awal diluncurkan, Kopi ABC hanya tersedia dalam bentuk kopi bubuk murni. Pada tahun 1992, kopi ABC mengikuti perkembangan pasar dengan mengeluarkan kopi ABC Plus, kopi
bubuk dengan gula dalam satu kemasan.Empat Tahun kemudian kopi ABC Susu diluncurkan, kopi dengan krimer dan gula dalam satu kemasan praktis. Kopi ABC Susu merupakan pilihan yang diminati.
Gambar 13 Kemasan Kopi ABC (Sumber http://kopiabc-tbk.com/ diunduh pukul 13.50,tanggal 12/03/2014)
2.8
Target Audience Demografi - Usia : Remaja - Dewasa (20-60 tahun) - Jenis kelamin : Pria (Primer), Wanita (Sekunder) - Jenis pekerjaan : Pelajar remaja, Karyawan, Wiraswasta, Ibu rumah tangga
Geografi - Wilayah : Pulau Sumatera terutama Jambi dan diluar pulau Sumatera - Kepadatan : Perkotaan - Iklim : Tropis
Psikografi - Status Ekonomi Sosial : Kalangan menegah – menengah atas (B - B+). - Gaya hidup : Suka mengkonsumsi / pecinta kopi, Sibuk dengan pekerjaan, Aktif, Suka berkumpul.
2.2
Tijauan Khusus 2.2.1
Teori Packaging Menurut Oxford dictionary, packaging adalah sekumpulan yang
dikemas atau dibungkus bersama-sama. Sedangkan menurut Marianne Rosner dan Sandra A.Krasovec dalam buku desain kemasan, desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengaitkan bentuk, struktur, material warna citra, tipografi, dan elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan. Menurut Majalah Concept Vol 03 edisi 18,2007 menjelaskan arti desain kemasan adalah ilmu, seni dan teknologi yang bertujuan untuk melindungi sebuah produk saat akan didistribusikan, disimpan, dijual, dan dipakai.
(Sumber Oxford Dictionary, Packaging Book Marianne Rosner and Sandra A.Krasovec, Majalah Concept Vol 03 Edisi 18,2007)
2.2.1.1 Sejarah Singkat Packaging Selama berabad-abad, fungsi sebuah kemasan hanyalah sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa. Seiring dengan perkembangan jaman yang semakin kompleks, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional dan peranan kemasan dalam pemasaran mulai diakui sebagai satu kekuatan utama dalam persaingan pasar.Menjelang abad pertengahan, bahan-bahan kemasan terbuat dari kulit, kain, kayu, batu, keramik dan kaca. Tetapi pada jaman itu, kemasan masih terkesan seadanya dan lebih berfungsi untuk melindungi barang terhadap pengaruh cuaca atau proses alam lainnya yang dapat merusak barang.Selain itu, kemasan juga berfungsi sebagai wadah agar barang mudah dibawa selama dalam perjalanan.Baru pada tahun 1980an dimana persaingan dalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba untuk merebut perhatian calon konsumen, bentuk dan model kemasan dirasakan sangat penting juga peranannya dalam strategi pemasaran. Disini kemasan harus mampu menarik perhatian, menggambarkan keistimewaan produk, dan “membujuk” konsumen.Pada saat inilah kemasan mengambil alih tugas penjualan pada saat jual beli terjadi.
2.2.1.2 Fungsi dan Peranan Packaging Secara umum fungsi kemasan adalah : 1. Melindungi dan mengawetkan produk, seperti melindungi dari sinar ultraviolet, panas, kelembaban udara, oksigen, benturan, kontaminasi dari kotoran dan mikroba yang dapat merusak dan menurunkan mutu produk. 2. Sebagai identitas produk, dalam hal ini kemasan dapat digunakan sebagai alat komunikasi dan informasi kepada konsumen melalui label yang terdapat pada kemasan. 3. Meningkatkan efisiensi, seperti memudahkan penghitungan, pengiriman dan penyimpanan.
Kemasan juga dapat berfungsi sebagai media komunikasi suatu citra tertentu. Contohnya, produk-produk benda kerajinan. Dari kemasannya orang sudah dapat mengenali rasanya, walaupun tidak ada pesan apa-apa yangmditulis pada bungkus tersebut, tapi kemasannya mengkomunikasikan suatu citra yang baik.
2.2.1.3 Unsur - Unsur Packaging 1. Elemen visual : bentuk, gambar, tipografi, warna. 2. Material : plastik, gelas, kayu, kertas, metal 3. Elemen identitas visual : logo, mascot, slogan 4. Ukuran : berat, isi (gram / liter) 5. Informasi yang menjelaskan (labeling) (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/modul%20Packaging.pdf diunduh pukul 14.06, tanggal 17/03/2014)
2.2.2
Teori Logo Logo mungkin sekilas sangat sederhana dan mudah dibuat. Tetapi itu tidak berarti cara mendesain logo memakan waktu yang pendek. Sama seperti iklan, logo memerlukan ide serta konsep yang dapat menarik perhatian pelanggan. Logo adalah bagian penting dari sebuah desain kemasan, karena logo merupakan fondasi image branding secara keseluruhan, dan juga logo
dibuat sebagai salah satu cara mempresentasikan brand tersebut kepada konsumen. Seiring dengan perkembangan dunia periklanan, peran logo menjadi amat penting terutama dalam pembuatan strategi branding sebuah produk. Selain itu, mendesain logo harus melalui proses terencana dan berbagai pertimbangan karena logo terkait dengan tujuan di masa depan. Kita tidak dapat mengubah logo kapan saja kita mau karena untuk menciptakan brand awareness yang baik, sangat ditentukan oleh logo yang konsisten. Logo yang konsisten akan membantu konsumen mengingat identitas produk. Fungsi logo adalah membungkus identitas dan kepribadian produk, sehingga dengan melihatnya saja orang tahu persis apa arti produk itu bagi mereka dan karakter produk tersebut. Dari fungsi ini, logo kemudiann menjadi ukuran sebuah citra, baik citra sebuah produk, perusahaan maupun organisasi.Sebuah logo yang baik adalah logo yang memiliki ciri khas, tepat, praktis, sederhana dan dapat menyampaikan pesan yang dimaksudkan. Dalam merancang logo yang efektif, sebaiknya kita tidak melupakan beberapa prinsip perancangan yaitu :
-
Sederhana Logo yang sederhana memungkinkan untuk lebih mudah diingat dan digunakan secara serbaguna.Logo yang sederhana tersebut dapat dimunculkan secara unik tanpa harus digambarkan berlebihan.
Gambar 14 Logo yang Sederhana (Sumber http://www.desainstudio.com diunduh pukul 15.15, tanggal 21/3/2014)
-
Mudah Diingat Prinsip berikutnya masih berhubungan dengan prinsip kesederhanaan, yaitu bahwa sebuah logo harus mudah diingat. Cara mewujudkannya kembali lagi pada poin bahwa logo tersebut harus sederhana dan tepat sasaran.
Gambar 15 Logo yang Mudah Diingat (Sumber http://www.desainstudio.com diunduh pukul 15.17, tanggal 21/3/2014)
-
Kekal Logo yang baik haruslah tak lekang oleh waktu (kekal atau abadi). Yang menjadi pertanyaan adalah “Apakah logo tersebut masih efektif dalam jangka waktu 10, 15, 20 tahun mendatang?”
Gambar 16 Logo yang Kekal (Sumber http://www.desainstudio.com diunduh pukul 15.19, tanggal 21/3/2014)
-
Sesuai Prinsip terakhir dalam merancang logo adalah kesesuaian logo dengan tema yang dikerjakan. Dengan kata lain yang dimaksud disini adalah kesesuaian
karakter atau citra antara visual logo dengan konsep perusahaan. Logo harus bisa menggambarkan apa yang ditawarkan oleh perusahaan. Dalam hal ini, tag line mungkin bisa menutupi. Namun kembali lagi kepada kondisi dimana sebuah logo harus ditempatkan kedalam berbagai media visual dan harus berdiri sendiri tanpa adanya tag line.
Gambar 17 Logo yang Sesuai (Sumber http://www.desainstudio.com diunduh pukul 15.19, tanggal 21/3/2014)
Berikut ini adalah beberapa definisi logo lainnya : 1. Logo adalah penyajian atau tampilan nama, bentuk seragam,tulisan,atau ciri khas perusahaan secara visual. 2. Logo merupakan sebuah huruf atau sebuah plat yang dicetakkan yang memiliki makna, yang biasa dipergunakan sebagai nama surat kabar atau lambing. 3. Logo merupakan simbol yang mempunyai tujuan komunikasi
dan
juga
untuk mencerminkan citra perusahaan.
(Sumber http://www.scribd.com/doc/82645990/buku-logo diunduh pada pukul 18.00 tanggal 18/03/2014)
2.2.3
Teori Warna Warna merupakan unsur desain yang pertama paling menarik perhatian
seseorang dalam kondisi apapun. Setiap permukaan benda akan tampak berwarna, karena benda tersebut menyerap dan memantulkan cahaya secara selektif yang disebut dengan cahaya visual. Suatu benda akan tampak berwarna apabila suatu
peristiwa eksternal dan internal bersatu dalam suatu pengalaman. Ketika melihat sebuah desain, yang direspon pertama kali oleh mata manusia adalah warna daripada elemen desain lainnya (tipografi, gambar, dan elemen grafis lainnya). Oleh karena itu, pemilihan warna dalam sebuah desain sangatlah penting.
Berbicara tentang warna tidak akan terlepas dari teori-teori warna yang dinyatakan oleh beberapa ahli berikut ini :
Teori Sir Isaac Newton Newton melakukan percobaan dan menyimpulkan, apabila dilakukan pemecahan warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-warna yang beraneka ragam yang terdiri dari merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Warnawarna tersebut dapat kita lihat pada pelangi.
Teori Brewster Teori Brewster pertama kali dinyatakan pada tahun 1831.Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan warna netral.Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster menjelaskan teori komplementer, split komplementer, triad, dan tetrad. Teori Brewster disebut dengan lingkaran warna yang banyak digunakan dalam dunia seni rupa.
Warna primer, merupakan warna dasar yang tidak merupakan campuran dari warna warna lain. Warna yang termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning. Warna sekunder, merupakan hasil pencampuran warna-warna primer dengan proporsi 1:1. Misalnya warna jingga merupakan hasil campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah campuran merah dan biru. Warna tersier, merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. Misalnya warna jingga kekuningan didapat dari pencampuran warna kuning dan jingga.
Warna netral, warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang tepat akan menuju hitam.
Teori Munsell Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan psikis. Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari merah, kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda, hijau tua, biru tua dan nila.
Menurut E.P. Danger, beberapa manfaat warna bagi kemasan adalah sebagai berikut -
Sasaran pertama dari sebuah kemasan ialah mudah terlihat mata, dan warnalah yang mencapai ini.
-
Kemasan yang baik menarik perhatian dan memicu tindakan pembeli, efek fisiologis dari warna membantu menjamin tingkat perhatian yang maksimal.
-
Kemasan seharusnya memiliki keterlibatan dan kualitas pengenalan yang maksimal, efek psikologis dari warna akan menjamin bahwa orang mengenali kemasan tersebut bila dipajang.
-
Kemasan tersebut harus mempengaruhi orang untuk memandangnya dari dekat dan membelinya, warna akan menolong menjamin bahwa kemasan tersebut menjual.
-
Kemasan seharusnya menarik perhatian.
-
Warna memudahkan tulisan untuk dibaca.
-
Warna membantu mengkoordinir kemasan dan promosi lainnya.
(http://www.edupaint.com, diunduh pukul 14.43, tanggal 11-03-2014)
Warna mempunyai konotasi masing-masing, baik itu positif maupun negatif. Berikut ini adalah karakter warna yang mampu memberikan kesan kepada seseorang, diantaranya : 1. Biru : Memiliki konotasi positif yaitu royalti dan aristokrat, terbaik, surga, dingin,kebenaran, ketenangan, konservatif, loyal dan dapat diandalkan, keamanan, teknologi tinggi dan berhubungan dengan laut. Sedangkan konotasi
negatifnya adalah intovert, kesedihan, depresi, tak disangka dan segala hal yang dingin. 2. Hijau : Memiliki konotasi positif yaitu lingkungan, pertumbuhan dan pembaharuan, fertilitas, kesegaran, alami, muda, kesehatan, damai dan tenang. Konotasi negatifnya adalah racun, penipuan, tidak berpengalaman, tidak dewasa dan mentah. 3. Kuning : Memiliki konotasi positif yaitu ceria, matahari, emas,kebahagiaan, vitalitas, harapan dan optimisme Konotasi negatifnya adalah hati - hati (pada lampu lalu lintas), penyakit, pengkhianat dan pengecut. 4. Merah : Memiliki konotasi positif yaitu cinta, keberuntungan, sensualitas, semangat, festival, menandai hal penting, baru dan hangat, Konotasi negatifnya yaitu perang, revolusi dan anarki, prostitusi, iblis, bahaya dan api. 5. Hitam : Memiliki konotasi positif yaitu kemewahan (dalam fashion), kekuatan, dan dihormati (dalam bisnis). Sedangkan konotasi negatifnya adalah kematian, kekosongan, depresi, tidak diakui dan kesialan. 6. Coklat : Sering dihubungkan dengan tanah, kayu, kopi, kenyamanan dan keamanan, sendu, melankolis dan membosankan. 7. Putih : Konotasi positif yaitu kemurnian, kelahiran, kebersihan, steril, tidak bersalah, kedamaian. Konotasi negatifnya adalah menyerah (bendera putih) dan pengecut.
(Sumber Colour Book, karya Edith Anderson Feisner,2006)
2.2.4
Teori Tipografi Tipografi adalah perpaduan antara ilmu seni dan tehnik mengatur tulisan, agar maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca. Tipografi menurut Roy Brewer (1971) dapat memiliki pengertian luas yang meliputi penataan dan pola halaman,atau serta barang cetak. Atau dalam pengertian lebih sempit hanya meliputi pemilihan, penataan dan berbagai hal betalian pengaturan baris - baris susun huruf, tidak termasuk ilustrasi dan unsur - unsur lain bukan susun huruf pada halaman cetak. Tipografi menurut Stanley Marrison, tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak serta secara baik dengan tujuan
tertentu,seperti mengatur tulisan, membagi ruang/spasi dan menata/menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks. Tipografi yang baik mengarah kepada keterbacaan, kemenarikan, desain huruf tertentu yang menciptakan gaya atau karakter atau menjadi sebuah karakteristik subjek yang diiklankan.
Tipografi memiliki beberapa prinsip antara lain : - Legibility atau kemudahan membaca teks dengan jenis huruf yang dipilih - Readibility atau kualitas jenis huruf tersebut dan mudah dibaca - Clarity atau kejelasan huruf sehingga mudah dibaca - Visibility atau jenis huruf yang mudah dilihat
Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain sbb : 1. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin. 2. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. 3. Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. 4. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab. 5. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
(http://www.ahlidesain.com diunduh pada pukul 17.36, tanggal 11-03-2014)
2.2.5
Teori Layout Layout merupakan tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya.Bagaimana mendesain layout yang baik, Ada beberapa pertanyaan yang pertama tama perlu dijawab : 1. Apa tujuan desain tersebut ? 2. Siapa target audiencenya ? 3. Apa pesan yang ingin disampaikan kepada target audience ? 4. Bagaimana menyampaikan pesan tersebut ? 5. Dimana, dimedia apa dan kapan desain itu akan dilihat oleh target audience? Layout yang digunakan juga harus cenderung teratur agar lebih enak dibaca, karena mendia yang dipakai adalah buku memiliki banyak teks, sehingga dperlukan layout yang nyaman untuk dibaca.
(Sumber Buku berjudul “Layout : Dasar & Penerapannya” 2008, karya Surianto Rustan, S.Sn)
Prinsip - Prinsip Layout 1. Unity Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout. Tidak hanya dalam hal penampilan tetapi juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya. 2. Balance Merupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. 3. Emphasis Dapat diciptakan melalui beberapa cara : - Memberi ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan elemen lain.
- Warna yang kontras, berbeda sendiri dari latar belakang elemen lainnya. - Letakkan pada posisi yang menarik perhatian. 4. Sequence Sama artinya dengan hirarki, merupakan urutan prioritas dari elemen yang harus dilihat dari pertama sampai terakhir. Dengan adanya sequence akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan designer.
2.2.6
Teori Illustrasi Merupakan salah satu unsur yang paling sering digunakan dalam komunikasi sebuah kemasan karena sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa dan kata - kata. Fungsi ilustrasi dalam kemasan adalah sebagai berikut: 1. Menarik perhatian 2. Menonjolkan salah satu keistimewaan produk 3. Memenangkan persaingan dalam menarik perhatian konsumen 4. Mendramatisasi pesan 5. Merangsang minat membaca keseluruhan pesan 6. Menjelaskan suatu pernyataan 7. Menciptakan suatu suasana yang khas (Sumber Buku Karya Wirya,Irwan yang berjudul Kemasan yang Menjual 1999)
2.3
Analisa SWOT Kopi Cap AAA Jambi
2.3.1
Streght (Kekuatan)
o Kopi Bubuk Cap AAA merupakan produk kopi yang sudah lama berdiri sejak 1965, namun tetap dapat mempertahankan eksistensinya hingga sekarang. o Pabrik Kopi yang sudah ada selama puluhan tahun ini,menjadikan kopi yang langkah dan oleh karena itu perlu dikenal oleh khalayak luas maupun mancanegara dengan keistimewahaan tersendiri. o Tidak menggunakan zat kimia seperti pengawet.
o Memiliki kekuatan tekstur kopi dan aroma tersendiri dibandingkan dengan kopi lainnya.
2.3.2
Weakness (Kekurangan)
o Kemasan packaging yang tidak pernah dikembangkan dari awal berdirinya usaha Kopi AAA hingga sekarang. o Produk yang tidak ditawarkan / dipromosikan kekota-kota lain ataupun keluar negeri,sehingga hal inilah yang membuat masyarakat masih kurang mengenal produk Kopi AAA ini. o Kurang adanya media promosi (website khusus Kopi AAA)
2.3.3
Opportunity (Peluang)
o Banyaknya pariwisata asing yang gemar meminum kopi. o Ketertarikan masyarakat masih tinggi terhadap minuman kopi.
2.3.4
Threat (Ancaman)
o Banyak masyarakat yang masih beranggapan, bahwa mengkonsumsi kopi dapat menimbulkan penyakit. o Semakin banyak produk pesaing yang muncul dipasaran. o Kompetitor brand lain yang memiliki packaging yang lebih menarik.