BAB II LANDASAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 2.1 Kajian Teori Kajian Teori dalam proses perencanaan dan perancagan merupakan salah satu tahapan yang penting untuk di perhatikan oleh para perancang . Para ahli memberikan banyak definisi teori dalam penelitian. Neuman (2003) dalam Sugiyono mengatakan “researchers use theory differently in various types of research, but some type of theory is present in most social research” .Sementara itu Kerlinger (1978)berpendapat bahwa teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi,dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik,melalui spesifikasi hubungan antar variable, sehingga dapat bergunauntuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. Theory is a set ofinterrelated construct (concepts), definion, and proposition that present asystematic view of phenomena by specifying
relations
among
variables,with
purpose
of
explaning
and prediction the phenomena. Hal itu seirama dengan Cooper & Schindler (2003) yangmengemukakan bahwa,s theory is a set of systematicaly interrelatedconcepts, definition, and proposition that are advanced to explain andpredict phenomena (fact). Teori adalah seperangkat konsep, definisi danproposisi yang tersusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untukmenjelaskan dan meramalkan fenomena Burk Johnson & Larry Christensen dalam bukunya EducationalResearch (2011 : 18) mengupkapkan bahwa “theory is an explanation oran explanatory system that discusses how a phenomenon operates and why it operates a it does”. Teory merupakan sebuah penjelasan atau 5 sesuatu yang menjelaskan tentang sebuah system yang mendiskusikan bagaimana sebuah fenomena
http://digilib.mercubuana.ac.id/
beroperasi dan mengapa fenomena ituterjadinya seperti itu.Kemudian Sitirahayu Haditomo (1999) dalam Sugiyono, menyatakanbahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan, dan meramalkan gejala yang ada. 2.1.1. Desain Interior Interoir desain adalah karya seni yang mengungkapkan dengan jelas dan tepat tata kehidupan manusia dari suatu masa melalui media ruang pada awalnya desain interior hanya menitik beratkan pada fungsi semata tetapi pada perkembangan selanjutnya, desain interior mempunyai jangkauan yang lebih jauh lagi yaitu dengan mencangkup semua unsur unsur keindahan dari berbagai macam aspek sehingga pada akhirnya kepuasan fisik dan spiritual bagi si penghuni atau dengan kata lain yaitu bahwa desain interior haruslah dapat memenuhi berbagai kebutuhan penghuni secara memuaskan perancangan harus berusaha menciptakan suasana interior sedemikian rupa agar mampu memberi perlindungan, kenyamanan , keamanan dan menimbulkan rasa betah dalam suasana yang terjalin dengan lingkungan sekitarnya. Pengertian desain interior sangat luas, menyangkut berbagai macam aspek teknik, ekonomi, social, budaya dan dalam bentuknya mencerminkan kehidupan manusia karena di dalemnya terkandung pemikiran pemikiran dan konsepsi-konsepsi dari masa lalu, saat sekarang dan masa yang akan datang kedudukan desain interior sebagai ilmu merupakan bagian dari architektural science, sebagai akibat dari perkembangan yang pesat dalam bidang tehnolog, ilmu pengetahuan dan seni secara menyeluruh. Peranannya semakin jelas, dengan eratnya hubungan antara manusia dengan arsitektur lebih-lebih pada abad ke-20 ini, yaitu dengan diciptakannya perlengkapan-perlengkapan dan peralatan-peralatan baru untuk kebutuhan hidup manusia sehingga mempengaruhi secara langsung akan arah dan perkembangan disiplin desain interior.
7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.1 Tinjauan Umum 2.2.1. Sejarah Night Club night club muncul pada tahun 1970-an dan terus berkembang hingga sekarang seperti di ceritakan dalam studi deskriptif tentang gaya hidup para clubber oleh Muhammad Liyansyah (2009). Lebih lanjut di jelaskan bahwa pada awal perkembangan di indonesia pada dekade 1970an. Night Club dan tempat hiburan malam hanya di nikmati oleh orang tua saja dan hanya sebatas live musik dan karoke. Namun akhirnya di masuki oleh kaum muda dengan menciptakan dunia malam mereka sendiri dengan gaya mobile disko. Memasuki era 80-an Night Club dan dunia malam semakin berkembang serta mengalami perubahan gaya yang terkenal dengan sebutan break dance atau tari kejang. Pada era 90-an sampai sekarang Night Club dan dunia malam terus berkembang, para penikat dunia malam sekarang sudah dapat memilih antara live musik dan karoke atau dance, karena tempatnya sudah tersendiri dan para penikmatnya tidak hanya anak muda (Liyansyah, 2009). Sebenarnya Disko / (Night Club) dan musik dansa identik dengan budaya gay? Itu klaim mereka. Kaum homo di Amerika sana menganggap tidak ada bentuk seni pop yang lebih pas identik dengan kultur gay dibandingkan dengan disko dan musik dansa.Di negara George W. Bush sana, di bar atau diskotek yang ingar-bingar dengan musik dansa, para gay secara terbuka mengekspresikan identitas seksualnya. Meminjam kata-kata Simon Frith dalam buku Sound Effects: Youth, Leisure, and the Politics of Rock „n‟ Roll, disko itu musik dengan bar tunggal, mobilitas seksual, pengelanaan heteroseksual, masa bebas akhir pekan, dan fantasi-fantasi yang fana. Apa sih sebenarnyajenis musik ini? Musik dansa adalah gubahan atau permainan musik khususnya untuk tarian pergaulan (social dancing). Ia muncul sejak tiga-empat abad lalu–jauh sebelum lahirnya disko. Pada prinsipnya, musik dansa mencakup berbagai jenis musik, dari waltz sampai rock and roll dan musik country
8 http://digilib.mercubuana.ac.id/
atau tango. Sampai akhir 1970-an, bagi pelanggan klub malam, istilah musik dansa lebih khas merujuk pada musik elektronik seperti disko. Nah, disko sebenarnya punya akar kuat pada swing, samba, cha-cha, mambo, merengue, foxtrot, dan tango, juga dalam beats funk dan rhythm serta blues dari akhir 1960-an sampai awal 1970-an. Secara umum, perbedaan antara disko atau sejumlah lagu dansa dan rock atau lagu pop umumnya: di dalam musik dansa ketukan bas “empat ke lantai”, sekurang-kurangnya sekali dalam satu ketukan; sementara dalam musik rock ketukan bas pada satu dan tiga. Lantas bagaimana sejarah kemunculannya? Jenis musik ini punya sejarah sosial panjang. Awalnya adalah New York pada 1970-an. Amerika sedang sumpek oleh kecamuk Perang Vietnam yang tak segera usai, gonjang-ganjing politik dalam negeri, dan ekonomi yang tak lagi cerah. Anak-anak muda memberontak, membuat suasana tidak nyaman. Di
saat itulah disko muncul untuk pertama kalinya, ketika orang butuh pelarian untuk melepas kesumpekan, mencari kegembiraan. Di klub-klub bawah tanah di Manhattan, ketika hari gelap dan lampu-lampu kota dinyalakan, anak-anak muda mencari surga dalam iringan musik disko. Kaum yang terpinggirkan dalam budaya mainstream, Negro dan gay, pun mendapatkan saluran kegembiraan di sana. Sukses instrumental Love‟s Theme oleh Love Unlimited Orchestra pada 1974 (dipimpin oleh pemusik rhythm and blues Barry White) dan lagu baru Do the Hustle (1975) oleh Van McCoy menandakan kehadiran sebuah suara baru, lembut, dan berbusa. Dan salah satu karakteristik dasar dari disko adalah, bagaimanapun, lagu itu sendiri adalah tentang dansa. Kemunculan John Travolta dalam film Saturday Night Fever (1977) membuat demam disko menyebar ke seantero planet bumi. Musik film ini sepenuhnya digarap oleh Bee Gees, dengan lagu andalan Staying Alive, yang bercerita tentang kerasnya kehidupan kala itu dan bagaimana orang mencari pelarian lewat dansa. Setelah melewati fase awal itu, disko memasuki fase yang dinamai post-classic disco pada awal 1980-an, yang antara lain ditandai dengan
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
munculnya lagu Sharon Redd berjudul In the Name of Love (1982). Setelah periode itu, muncul aliran musik pop new wave dan punk rock. Seperti tak peduli dengan liriknya yang ngeseks, anak-anak muda berdansa dengan beat panas menyentak. Ada lagu Gucci, You‟re Through (Pretty Girls) yang bercerita tentang persetubuhan. Pada 1990-an, disko muncul kembali sebagai genre baru dengan nama dance music. Kala itu sudah mulai adanya pencangkokan seperti yang dilakukan oleh Boney M. Pada pertengahan 1990-an, aliran dance music baru ini marak lagi, seiring dengan pesatnya teknologi perekaman. Pemusik seperti Moby dan Fatboy Slim menampilkan cangkokan dengan aliran electronic music atau industry. Ini adalah masa elektrik, ketika mereka mengambil lagu orang lain, lalu meramunya (mix). Fatboy Slim, misalnya, meramu Bird of Prey karya Jim Morison dari The Doors dan menggubahnya jadi lagu dansa yang bikin orang bergoyang. Kemudian dikenal musik yang lebih cepat seperti techno, house, drum „n‟ beat, progressive, dan jungle. Musik-musik seperti inilah yang belakangan mengisi lantai dansa di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meski sudah digemari banyak orang, dance music masih tetap menjadi simbol dari komunitas bawah tanah. Subkultur yang tidak ingin bergerak di arus utama.1
1
A. Wicaksono, Andi. 2014. Teori Interior. Jakarta : Griya Kreasi.
10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.2. Jenis – Jenis Club Menurut Sifat Pada masa kini, berdasarkan maksud dan tujuannya club dibagi menjadi: a) Social club Perkumpulan yang bergerak di bidang social dengan tujuan antara lain meningkatkan atau menangani masalah social yang ada pada suatu masyarakat tertentu. b) Profesional Club Perkumpulan yang terdiri dari anggota-anggota dengan latar belakang atau tingkatan professional sesuai dengan bidangnya masing-masing. c) Political Club Suatu perkumpulan dengan anggota yang terdiri dari orang-orang yang
tertarik
pada
masalah-masalah
poitik
atau
masalah
ketatanegaraan. d) Women’s Club Perkumpulan yang para anggotanya khusus terdiri dari para wanita yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat kaum wanita . e) Sport Club Perkumpulan yang mengkhususkan diri menekuni bidang-bidang pekerjaan yang berkaitan dengan olah raga. f) Executive Club Perkumpulan yang beranggotakan para executive yang berlokasi di pusat kota, di wilayah perkantoran dan berfungsi sebagai wadah bagi para executive yang bertujuan mencari refreshing setelah beraktifitas di kantor.2 Farrelly,Lorraine.Bar and Restaurant:Interior Structures.Chicester, West Sussex: John Wiley & Sons Ltd, 2003 . 2
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.2.3. Standarisasi dan Kriteria Club Standarisasi dan criteria club di kelompokkan menjadi 2 hal yaitu persyaratan keanggotaan dan standar kebutuhan ruang: a) Membership kategories (kategori keanggotaan) b) Individual membership – A preference individual. Keanggotaan club
berdasarkan
nama
pribadi
masing-masing
anggota.
Keanggotaan club biasanya diproses dalam 4 sampai 6 minggu (anggota baru). Biaya keanggotaan club dapat di lakukan dengan cara tranfer (Transferable individual membership) dan dapat di gunakan sebagai : 1) Biaya keanggotaan termasuk suami, istri, dan anak di bawah umur 21 tahun. 2) Anggota dapat mentransfer biaya untuk individu lain atau kantor lain, kesepakatan itu berdasarkan persetujuan club. c) Coorporate membership Keanggotaan
club
berdasarkan
nama
perusahaan
biaya
keanggotaan club dapat di lakukan dengan cara transfer. d) Transfer fee (biaya kirim) Adalah besarnya biaya kirim keanggotaan, besarnya biaya beragam tergantung jenis keanggotaan club dan jenis club itu sendiri. e) Entrance fee (biaya masuk) Besarnya biaya masuk keanggotaan beragam, di bedakan berdasarkan keanggotaan pribadi dan keanggotaan perusahaan. f) Mouthly Subsciption Besarnya biaya bulanan untuk anggota beragam dibedakan berdasarkan keanggotaan pribadi, terdiri dari perseorangan (single, belom menikah) atau keluarga (menikah) dan keanggotaan perusahaan.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan data dari internet mengenai persyaratan dan criteria standarisasi
sebuah club, contoh mengambil dari data The
British Club dan Fort Canning Country Club, Singapore. 2.2.4. Contoh-Contoh Bar Berikut adalah beberapa jenis bar: 1. American Bar/Cocktail Bar Bentuk sesungguhnya dari sebuah bar. Titik pusat american bar adalah adanya lemari bar, dimana disimpan bagian terbesar minuman yang dikonsumsi tamu. Terdapat pula kursi bar dan kursi duduk biasa. Sajian utamanya adalah minuman cocktail. Terdapat juga hidangan kecil seperti snacks dan sundries. 2. Hotel Bar Biasanya dibuat seperti american bar, tujuan utamanya adalah 'meeting point' bagi para tamu hotel. Pada hotel bar juga biasanya diadakan tempat untuk berdansa, atau sedikitnya terdapat ruang bermain musik. 3. Restaurant Bar para tamu disini memiliki kemungkinan menikmati minuman aperitif dan digestif. Tujuan lain jenis bar ini adalah para tamu restoran dapat berkumpul sejenak sebelum memasuki ruangan restoran (menikmati hidangan) sambil menikmati minuman, sebaliknya setelah bersantap di restoran lalu menikmati minuman di tempat lain di luar bar restoran tersebut. 4. Day Bar terutama banyak dijumpai di Inggris dan Amerika dan digunakan sebagai tempat Berkumpul orang orang bisnis. Tidak terdapat musik pada bar jenisini. 3
Farrelly,Lorraine.Bar and Restaurant:Interior Structures.Chicester, West Sussex: John Wiley & Sons Ltd, 2003 . [6] Fitzgerald, 3
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
5. Discotheque musik dimainkan keras-keras melalui pengeras suara dengan arahan seorang Disc Jockey. Minuman yang ditawarkan bervariasi mulai dari minuman beralkohol hingga bermacammacam minuman ringan seperti energy drinks, alco-pops dan shooters. 6. Night Club pada bar jenis ini disajikan hiburan malam seperti variette, cabarett dan lain-lain. Bermacam-macam minuman beralkohol dapat ditemukan di sini.
2.2
Teori Perancangan Interior 2.3.1. Elemen Interior 1) Lantai Merupakan bagian terpenting dari suatu elemen interior bangunan. Arti makronya bumi dimana kita berpijak. Macam˗macam lantai antara lain: a. Marmer Keras, tersedia dalam ukuran 60 x 60 cm, dan ukuran slep 1,5 x 2,5 m. Warna dan coraknya beragam, mudah menyerap air sehingga cocok untuk elemen rumah, tahan lama, nilai estetik tinggi. Karena bahan terbatas dan prosesnya memakan biaya sehingga harga jualnya tinggi. b. Granit Struktur granit lebih keras daripada marmer, granit warnanya lebih gelap dan homogen, pori˗pori lebih rapat dari marmer dan tidak mmudah menyerap airsehingga cocok untuk interior4
4
Probo Hindarto 2006. Elemen Interior .Jakarta: Erlangga
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
rumah. Tebalnya 2˗3 cm. untuk ukuran jualsama dengan marmer. c. Kayu Kayu menimbulkan kesan hangat dan alami, kayu dapat di awetkan dan dikeringkan sehingga tahan lama. Untuk finishingnya dapat di plitur, vernis, dempul kayu, sehingga permukaan kayu menjadi rata. (1) Parquette Adalah kayu berupa potongan tipis buatan pabrik dengan bentuk
lempengan
segi
empat
dan
pola
bentuk
geometrikyang bermacam˗macam. (2) Papan Lantai
kayu
berbentuk
blok
biasanya
berbentuk
potongan˗potongan kayu yang agak sempit dan panjang dengan lebar 6” (12mm) juga tersedia dalam kayu lunak. d. Batu Natural, kuat, tidak ada pola yang teratur, dan perawatan cukup sulit. e. Keramik Dibentuk dari tanah liat, ukurannya bervariasi antara lain 20 x 20 cm, 30 x 30 cm, 50 x 50 cm. coraknya bervariatif dan bahannya mudah didapat. f. Karpet dan permadani Indah, kesan mewah, dan dapat meredam suara. macam˗macam jenis karpet, yaitu: (1) Permukaan seperti kapas dengan bagian belakang d rajut. Contohnya velvet, witon wave. (2) Karpet berjumpai Warnanya bermacam˗macam, bercorak dan teksturnya halus.
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Syarat˗syarat yang baik untuk penutup lantai, yaitu kuat,
mudah
dibersihkan
dan
isolasi
suara.
Sifat
karakteristik lantai akan memberikan cirri tertentu terhadap ruang yang bersangkutan dengan jenis kegiatan yang ada pada bidang tersebut, maka itu perencanaan lantai haus efisien dan ideal. 2) Dinding Fungsi dan bentuk dinding a) Struktur (1) Bearing Walls Dinding yang di bangun untuk menahan tepi dari tumpukan dan ukuran tanah. (2) Load Bearing Walls Untuk menampung lantai, atap, dan sebagainya. (3) Fondation Walls Dinding yang dipakai dibawah lantai, tingkat dan untuk menopang balok˗balok lantai pertama. b) Non Struktural (1) Party Walls Dinding pemisah antara 2 bangunan dan bersandar pada masing˗masing bangunan. (2) Fire Walls Dinding yang di pergunakan sebagai pelindung dari pencarian api yang di sebabkan oleh kebakaran. (3) Curtain or Panel Walls Dinding yang dipergunakan sebagai pengisi pada sustu kontruksi yang kaku, misalnya kontruksi rangka baja dan kontruksi rangka beton. (4) Partition Walls
16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dinding yang dipergunakan untuk pemisah dan pembentuk ruang yang lebih besar dalam ruangan.
Faktor luar yang mempunyai pengaruh terhadap dinding: (a) Airborn (Via Udara) Dari susara manusia, kendaraan, dan bunyi halilintar, dan lain sebagainya. Kelemahan, penggunaan dinding yang dapat menimbulkan hal˗hal yang kurang menguntungkan terhadap segi˗segi lain terutama pada pencahayaan dan ventilasi. (b) Impact Suara yang menggetar secara impact bersumber dari keadaan dalam bangunan itu sendiri, misalnya suara dari orang yang berjalan. Beberapa faktoryang mempengaruhi dekorasi desain: (a) Kesatuan desain secara umum yang dipengaruhi oleh furniture, jendela, dan pintu yang di gunakan. (b) Keseimbangan antara ketinggian dinding dengan dimensi dari elemen lain digunakan. (c) Pemeliharaan dari kebersihan dinding.
3) Langit˗langit Langit˗langit pada umumnya berbentuk datar, dengan permukaan halus. Permukaan langit˗langit berwarna terang dan halus memberikan kesan luas, karena memantulkan cahaya.
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Langit˗langit juga dapat terbuat dari pola struktur lantai atau atap diatasnya. Pola langit˗langit akan menarik perhatian dan tampak lebih rendah dari sebenarnya. Bentuk langit˗langit: a) Bentuk tunggal atau kemiringan peneduh, dapat mengarahkan pandangan keatas menuju puncak atau ke bawah. b) Bentuk pelana memperbesar ruangan ke atas menuju garis puncak c) Bentuk pyramid mengarahkan mata ke atas menuju puncak, sebuah fokus yang dapat di aksenkan lebih lanjut dengan adanya cahaya dari langit. d) Bentuk cekung menggunakan permukaan melengkung untuk memperlunak pertemuannya dengan bidang dinding di sekitarnya. langit˗langit bentuk ini akan mengarahkan mata kita ke atas dan mengikuti arah panjangnya. e) Bentuk kubah adalah bentuk terpusat yang memperluas ruang ke arah atas dan memfokuskan perhatian pada ruang di bawah pusat tersebut. f) Langit˗langit bentuk bebas adalah kontras dengan sifat datar dinding, lantai, dan mengundang perhatian. Material yang dapat digunakan untuk langit˗langit, adalah (1) Papan plester dan gipa Menjadikan permukaan licin, halus, dapat diberi tekstur, cet atau dilapisi wallpaper5 (2) Kayu Dek kayu atau papan˗papan yang membentang diantara balok˗balok dan membentuk bidang dasar structural lantai atau 5
Probo Hindarto 2006. Elemen Interior .Jakarta: Erlangga
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
atap, bagian bawah papan˗papan tersebut dapat dibiarkan terlihat sebagai langit˗langit akhir. (3) Metal Langit˗langit dengan baja memberikan struktur linier. (4) Modul Langit˗langit yang memancarkan sinar dapat terdiri dari grid modul lampu, atau pada siang hari terdiri bukaan cahaya dari atap yang membuka ruang ke langit. Material langit˗langit modul biasanya disangga oleh grid metal yang digantung dari struktur atap atau lantai. Unit˗unit langit˗langit akustik berbentuk pola grid bujur sangkar atausegi empat yang kuat atau lembut, tergantung dari desain unit modul˗modul tersebut. 2.3.2. Teknik Bangunan 1) Sistem air bersih Ada dua jaringan terpisah namun sejajar dalam suplai air bersih. Satunya dipergunakan untuk suplai kebutuhan manusia, yang lainnya untuk kebutuhan mekanis dan pencegah kebakaran. Sistem yang lain membuang limbah cair yang sudah tidak dipakai lagi. Air bersih disuplai dari tekanan yang dihasilkan pipa utama, setelah digunakan air beserta bahan sisa lain dibuang dari bangunan dan dialirkan ke saluran pembuangan melalui cara gravitasi. Sistem suplai terpisah yang biasa digunakan dalam suplai bangunan adalah suplai air panas, berawaln dari alat pemanas (boiler) menuju masing˗masing alat yang dibutuhkan. 2) Sistem elektris
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sistem elektris sebuah bangunan mensuplai daya listrik untuk penerangan, pemanas ruangan, dan operasi peralatan listrik dan keperluan rumah tangga. Sistem ini harus dipasang agar beroperasi dengan aman, handal, dan efisien. Energi listrik mengalir melalui konduktor karena adanya perbedaan tegangan listrik diantara dua titik dalam sirkuit. 3) Pencegah Kebakaran Persyaratan untuk elemen struktur bangunan yang tidak dapat terbakar atau tahan api dan luar bangunan ditentukan sesuai pemakai, luas lantai, ketinggian suatu bangunan. Bahkan pada struktur bangunan dapat mencegah terjadinya kebakaran, api tetap dapat timbul sebagai akibat adanya material˗material penyelesaian akhir dan isi bangunannya. Inilah bagian pokok bagi perancang interior pada waktu membuat spesifikasi untuk material˗material seperti karpet, jok, tirai, dan penyempurnaan perabol lainnya. Sistem springler semakin diandalkan untuk pengendalian api yang baru mulai terjadi.Selain itu, sejenis detector api atau asap dan sistem
alarm
diperlukan
untuk
memberikan
peringatan
akan
adanyabahaya api. Sistem sringler jaraknya 6˗9 meter dengan luas layanan 25 meter. 4) Sistem Kemanan Pada Clubhouse khusunya pada proshop sistem keamanan tetap harus diperhatikan. Pengendalian keamanan dapat dilakukan dengan: a. Kamera pengawas b. Cermin cembung yang dapat dipasang pada sudut ruangan. c. Merchandise lags, merupakan sejenis pengaman yang dipasang pada setiap produk sehingga produk tersebut tidak dapat dibawa
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
keluar tanpa dilepas terlebih dahulu pengamannya. Jika tidak dilepas, maka alarm pada sensor yang berada di dekat pintu aakan berbunyi. d. Sensormatic, merupakan alat sensor yang mendeteksi merchandise lags.
5) Sistem telekomunikasi Sistem
telekomunikasi
biasanya
adalah
telepon
untuk
hubungan antar ruang, atau dari bangunan ke bangunan lai. Biasanya menggunakan ekstensien dan intercom. 2.3.3. Fisika Bangunan 1. Tata Cahaya Cahaya adalah faktor utama yang menghidupkan ruang interior. Fungsi utama desain pencahayaan adalah menyinari bangunan dan ruangan suatu lingkungan interior dan kemungkinan pemaikainya melakukan aktivitas dan menjalankan tugasnya dengan kecepatan, akurasi dan kenyamanan.. a. Pencahayaan Alami isu˗isu
pencahayaan
alami,
konservasi
energi,
pemandangan luar, orientasi matahari, dan vertikalisasi alami, sulit dipisahkan dan tidak perlu dipisahkan karena isu˗isu tersebut berkaitan dengan proses pencahayaan ruang awal. Dalam berbagai kasus, hanya satu dari isu˗isu diatas menjadi faktor penentu pembuatan jendela bagi suatu ruang atau fungsi area, sementara dalam kasus lain, keempat isu ini akan dilibatkan untukmenentukan lokasi jendela. Matriks criteria yang
bagus
dapat
menjelaskan
isu˗isu
dalam
proses
perencanaan. Ingat bahwa peraturan kode bangunan pada umumnya
mensyaratkan
semua
ruang
yang
ditempati 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
diidentifikasikan oleh kode sebagai semua ruang hunian (kecuali dapur dan kamar mandi dengan ventilasi mekanis) harus memiliki pencahayaan dari udara alami, biasanya mensyaratkan luas area jendela setidaknya 8 hingga 10 persen dari luas area lantai, dan setengah dari luas itu (4 s/d 5 persen) harus dapat dibuka untuk ventilasi,. Selain karena kode peraturan, manusia secara psikologis membutuhkan cahaya alami dan pemandangan ke luar ruang, dalam sebagian besar ruang yang mereka tempati, baik hunian atau bukan, dan faktor˗faktor manusia inisebaiknya menjadi penentu utama dalam keputusan penempatan jendela. Satu faktor lagi yang perlu
diingat
adalah
konservasi
energi,mengindikasikan
kebutuhan pemanas dan pendingin udara. Pertimbangan
psikologis
dan
estetika
dalam
perencanaan interior kan menjadi pengaruh paling penting pada penggunaan pencahayaan alami. Baik ruang kantor maupun ruang hunian., kualitas pencahayaan alami dan pemandangan ke luar ruang kecuali untuk fungsi unik seperti ruang presentasi, akan dilihat sebagai kualitas yang paling dicari dan esensial. Bangunan dengan banyak jendela tidak memiliki masalah dengan pencahayaan alami. Tetapi beberapa bangunan memiliki sedikit jendela atau area terletak jauh dari dinding luar berjendela. Dalam kasus seperti ini, perencanaan pencahayaan alami menjadi elemen perencanaan ruang yang penting, dimana keputusan sulit harus dibuat, yaitu penentuan ruang mana yang mendapat jendela atau pemandangan, dan ruang mana yang tidak perlu. Perencanaan pencahayaan alami dimulai dengan analisis perencanaan ruang awal. Ketika mengorganisir penghuni dan kebutuhan spesialnya, sebagaimana halnya da
24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
penghuni dan kebutuhan spesialnya, sebagaimana halnya dalam pengembangan matriks kriteria, prioritas kebutuhan pencahayaan
alami
harus
disusun,
mengidentifikasi
ruang˗ruang dimana pencahayaan alami sangat esensial (ruang hunian, kantor eksekutif), pencahayaan alami diperlukan (area kerja jangka panjang, ruang tunggu/lounge), pencahayaan alami tidak diperlukan (kamar mandi umum, ruang rapat) dan pencahayaan alami tidak diinginkan (kamar gelap,kamar penyimpanan dokumen berharga). Ketika suatu bangunan memiliki banyak jendela, kita dapat memilih pemandangan dan orientasi matahari untuk ruang atau fungsi area tertentu. Perencanaan pencahayaan alami tidak bersifat teknis atau sulit, meskipun seiring dengan meningkatnya ukuran dan cakupan proyek, sejumlah faktor dan prioritas yang harus dipenuhi, dapat menjadikan pencahayaan alami sebagai tugas yang rumit. b. Pencahayaan Buatan Tidak seperti pencahayaan alami, pencahayaan listrik sangat kompleks dan bersifat teknis bidang dimana setiap desainer interior harus memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup. Seperti halnya pencahayaan alami, pencahayaan listrik juga dapat berpengaruh besar terhadap pengambilan keputusan dalam perencanaan ruang. Perlu diingat bahwa sebagian besar banguan harus direncanakan untuk penggunaan malam
hari
sebagaimana
juga
siang
hari,
pengaruh
pencahayaan alami terhadap perencanaan pencahayaan listrik dan desainnya akan sangat sedikit pada malam hari. Untuk bangunan tanpa sistem pencahayaan (atau jika penggantian seluruh sistem pencahayaan dianggap ekonomis),
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
pengaruh desain pencahayaan terhadap solusi perencanaan ruang biasanya tidak penting. Dalam situasi semacam ini, akomodasi pencahayaan bisa menunggu hingga denah lantai kasar sudah dikembangkan. Desain
pencahayaan
merupakan
suatu
bidang
tersendiri, yang membutuhkan banyak pengetahuan dan pengalaman. Untuk tujuan perencanaan ruang, desainer interior tidak membutuhkan pengetahuan detail, hanya konsep dan solusi umum. Dengan semua faktor yang membutuhkan integrasi desain dengan banyak spesialis/konsultan, maka6 diperlukan penegtahuan yang cukup untuk dapat bekerja sama atau berdiskusi secara cerdas dengan konsultan tersebut. Perhatikan bahwa aspek konteruksi listrik tidak dikemukakan dalam tulisan ini. Meskipun kontruksi listrik mewaklili aspek˗aspek utama dalam kontruksi interior, biasanya kontruksi listrik tidak berpengaruh besar dalam perencanaan ruang karena mudahnya penyesuaian kabel dalam shaft, partisi, dan plenum langit˗langit.(Mark Karlen,2007) 2. Tata Suara Dalam desain interior, diinginkan adanya pengendalian suara dalam suatu ruangan. Lebih khusus, kita ingin mempertahankan dan memperbaiki kualitas suara˗suara yang di kehendakidan mengurangi atau menghilangkan suara yang dapat mengganggu aktivitas. Perancang interior harus memahami bagaimana peletakan material˗material pemantul dan penyerap suara.
6
Dasar-dasar Desain pencahayaan James B. Mark K. 2007
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Suara yang tidak dikehendaki yang timbul dari luar ruangan, dikendalikan dengan tiga cara, yaitu: a) Dikendalikan
dengan
mengisolasi
suara
tersebut
pada
sumbernya. b) Mengatur denah bangunan sedemikian rupa, sehingga yang menimbulkan suara bising di letakkan sejauh mungkin dari daerah yang tenang. c) Menghilangkan kemungkinan jalur rambatan suara, melalui udara atau melalui struktur bangunan, dimana suara bising dapat bergerak dari sumbernya kedalam ruang. 3.
Tata Udara Bentuk udara, terdapat sistem pemanas dan penyejuk udara. Karena Indonesia merupakan Negara tropi, maka banyak digunakan alat penyejuk udara. Penyejuk udara sesungguhnya mengendalikan cuaca sepanjang waktu dengan membawa masuk udara luar, menyaring, memanaskan, atau mendinginkannya, menambah atau mengurangi kelembaban dan menghantar udara yang usdah dikondisikan tersebut ke ruang suatu bangunan Sistem penyejuk udara menangani udara dalam beberapa cara, karena suhu yang nyaman tergantung tidak hanya pada temperatur udara tetapi juga kelembaban relatif, temperatur radiasi permukaan sekitar dan aliran udara. Penyejuk udara dalam ruangan interior pada umumnya menggunakan AC, baik yang disalurkan secara sentral atau AC split atau window yang terpasangdalam suatu ruangan. a.
Penghawaan Pada penghawaan alami, terdapat istilah angin dan
ventilasi, yang masing˗masing memiliki arti yang berbeda.
27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ventilasi pun terkait istilah khusus. Dalam skala skala makro, angin adalah pergerakan udara yang terjadi di atsmorfer dan merupakan bagian dari penentu kondisi cuaca suatu zona di bumi. Arah pergerakan dan kecepatan gerak angin selalu berubah˗ubah, tetapi terdapat kecenderungan arah yang terjadi (prevalling wind) dan rata˗rata kecepatan angin yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis site. Dalam skala mikro, angin adalah pergerakan udara baik di dalam bangunan maupun diluar bangunan/site. Ventilasi atau ventilation berasal dari kata ventus (bahasa latin), yang berarti pergerakan udara. Ventilasi diidentifikasikan sebagai proses penyediaan atau pergantian udara dalam ruang, baik secara alami maupun mekanis. Ventilasi pada bangunan hanya dapat terjadi jika terdapat sistem ventilasi yang mendukung terjadinya pergantian udara tersebut. Ventilasi (ventilating) adalah proses pergantian udara dalam ruang untuk memperoleh indoor quality (IAQ). Ventilasi alami (Natural Ventilation) adalah proses untuk menyediakan
dan
mengganti
udara
dalam
ruang
tanpa
menggunakan sistem mekanik. Ventilasi alami disebut juga penghawaan alami. b. Teknik Sistem Ventilasi Sistem ventilasi (kata benda) (ventilation system) adalah komponen bangunan yang mendukung terjadinya proses ventilasi atau pergantian udara dalam ruang. Komponen ini dapat merupakan bagian dari bangunan itu sendiri atau berupa alat tambahan yang dipasang pada bangunan.
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Berdasarkan tekniknya, sistem ventilasi dibagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1) Teknik aktif (active technique) Ventilasi buatan (artificial ventilation), yaitu sistem ventilasi menggunakan bantuan peralatan mekanis, secara kipas dan mesin AC. Teknik aktif merupakan alternatif bila penerapan teknik pasif amsih belum dapat menghasilkan kenyamanan termal. 2) Teknik pasif (passive technique) Ventilasi alami (natural ventilation), yaitu sistem ventilasi yang terjadi secara alami tanpa bantuan peralatan mekanis. Teknik pasif di terapkan melalui desain bangunan (dan lingkungan) agar dapat menghasilkan kenyamanan termal.Wujud sistem vetilasi alami pada bangunan yang paling umum digunakan yaitu bukaan udara. Alternatif lainnya yaitu jalur stack ventilation, wind catcher, dan cooling tower.(Nur Laela Latifah, 2015. 2.3.4. Pola Sirkulasi pada Night Club Pola sirkulasi pada Night Club adalah pola lalu lintas pejalan kaki yang terjadi di dalam ruang galeri dan diatur sedemikian rupa sehingga mampu menciptakan keseimbangan penggunaan ruang terhadap fungsi ruang itu sendiri. Selain itu, pola sirkulasi juga dapat memberikan arahan kepada para pengunjung untuk dapat menikmati semua fungsi dan tema dari suatu ruang secara lebih menyeluruh dan lengkap. Menurut De Chiara dan Calladar15, tipe sirkulasi dalam suatu ruang yang dapat digunakan adalah sebagai berikut: 1. Sequential Circulation Adalah surkulasi yang terbentuk berdasarkan ruang yang telah dilalui dan benda seni yang dipamerkan satu persatu menurut ruang
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
pamer yang berbentuk ulir maupun memutar sampai akhirnya kembali menuju pusat entrance area. 7
Gambar 2.1. Pola jalur Sequential Circulation (Sumber: De Chiara and Calladar)
2. Random Circulation Adalah
sirkulasi
yang
memberikan
kebebasan
bagi
para
pengunjungnya untuk dapat memilih jalur jalannya sendiri dan tidak terikat pada suatu keadaan dan bentuk ruang tertentu tanpa adanya batasan ruang atau dinding pemisah ruang.
Gambar 2.2. Pola jalur Random Circulation (Sumber: De Chiara and Calladar) Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Panero Julius dan Martin Zelnik, 2003, Jakarta : Erlangga, hal. 270) 7
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3. Ring Circulation Adalah sirkulasi yang memiliki dua alternatif, penggunaannya lebih aman karena memiliki dua rute yang berbeda untuk menuju keluar suatu ruangan.
Gambar 2.3. Pola jalur Ring Circulation (Sumber: De Chiara and Calladar
4. Linear Bercabang Sirkulasi pengunjung jelas dan tidak terganggu, pembagian koleksi teratur dan jelas sehingga pengunjung bebas melihat koleksi yang dipamerkan.
Gambar 2.4. Pola jalur linear bercabang (Sumber: De Chiara and Calladar)
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.4 Tinjauan Khusus 2.4.1. Pengertian Night Club Night Club adalah tempat atau konter yang menyajikan minuman seperti. anggur, likeur, dan koktail untuk diminum di tempat. Dan Night club adalah tempat hiburan klub malam dengan alunan musik yang dibawakan oleh disc jockey melalui sistem PA sehingga pengunjung berdansa karenanya. Night Club merupakan juga salah satu tempat koleksi piringan hitam dan
berbagai
variasi musik yang
lebih
unggul
dari
pada musik lokal seputar musik disko tahun 1980 hingga 1990-an, funk, dan elektro. Night Club biasanya terdiri dari lantai dansa dengan ukuran yang besar di tengah-tengah, ruangan yang bersuasana gelap yang hanya bermodalkan lampu sorot yang berputar putar dan lampu ambience yang menempel di dinding. 2.4.2. Penjelasan Singkat Perkembangan Night Club Fenomena night club muncul pada tahun 1970-an dan terus berkembang hingga sekarang seperti di ceritakan dalam studi deskriptif tentang gaya hidup para clubber
oleh Muhammad Liyansyah (2009).
Lebih lanjut di jelaskan bahwa pada awal perkembangan di indonesia pada dekade 1970-an. Night Club dan tempat hiburan malam hanya di nikmati oleh orang tua saja dan hanya sebatas live musik dan karoke. Namun akhirnya di masuki oleh kaum muda dengan menciptakan dunia malam mereka sendiri dengan gaya mobile disko. Memasuki era 80-an Night Club dan dunia malam semakin berkembang serta mengalami perubahan gaya yang terkenal dengan sebutan break dance atau tari kejang. Pada era 90-an sampai sekarang Night Club dan dunia malam terus berkembang, para penikat dunia malam sekarang sudah dapat memilih antara live musik dan
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
karoke atau dance, karena tempatnya sudah tersendiri dan para penikmatnya tidak hanya anak muda (Liyansyah, 2009). 2.4.3. Aktivitas
Datang
Registrasi
Duduk . bersantai .mengikuti alunan musik D J
Reserve a Table
Memesan, Makan, Minum
2.5 DATA HASIL STUDI BANDING LAPANGAN
Pulang
2.5.1 Prive Jakarta Night Club
Bagan 2.1. Aktivitas Pengunjung
Nama proyek
: Prive
Bentuk Usaha
: Night Club, Bar, Lounge
Pemilik
: FX
33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pengelola
: FX Sudirman
Lokasi
: Jl. Jend. Sudirman, Pintu Satu Senayan Tanah
Abang, Jakarta
Pusat, Jakarta,
Indonesia,10270 Luas Lahan
:-
Luas Bangunan
: 900m²
Email
:
[email protected]
2.5.1.1 Aspek Lingkungan Gedung yang terletak Jl. Jend. Sudirman, Pintu Satu Senayan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jakarta, Indonesia,10270. Di bangun Pada tahun 1989,
Peta Lokasi Prive Jakarta
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kesimpulan: a. Berada di pusat kota Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jl. Jend. Sudirman, Pintu Satu Senayan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Yang dikenal oleh penduduk Jakarta serta kawasan yang ramai untuk aktivitas sehari hari. b. Lokasi yang cukup strategis c. dekat dengan pusat perkantoran dan tempat rekreasi serta dekat dengan stadion gelora bung karno d. mudah di jangkau dengan kendaraan pribadi sasaran pengunjung di sesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekitar. 2.5.1.2 Analisa makro bangunan dan lingkungan
35 http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. kondisi sekitar tampak menara FX Sudirman terletak di daerah yang kompleks karena berdekatan dengan perkantoran dan area rekreasi serta lapangan Gelora Bung Karno. b. Faktor pemandangan sekitar tampak bangunan perkantoran dan aktivitas jalan raya karena bangunan menara FX Sudirman sendiri berada di pusat kota dimana tepat berada di jalan besar. c. FX Sudirman juga terletak di jantung ibu kota dan akses jalan yang cukup mudah untuk di kunjungi. d. Berada di daerah padat bangunan, gedung bertingkat dan mempunyai kondisi lingkungan yang baik.
2.5.1.3 Analisa Mikro Bangunan dan lingkungan
Utara
36 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Barat
Timur
Selatan
Gambar 3.2 Linkungan
Barat
: Senayan Nasional Golf Club
Utara
: Stadion Gelora Bung Karno
Timur
: SCBD Suites
Selatan
:Menara Sudirman Dan Perumahan
2.5.1.4 Orientasi Bangunan
Gambar 2.9 Orientasi bangunan (Sumber: Data Pribadi)
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bangunan berada di jalan raya karena di depan bangunan tersebut terdapat Menara Sudirman yang menjadi ikon jalan Sudirman. Orientasi bangunan ini menghadap kearah Tenggara. 2.5.1.5 Aspek Bangunan Bangunan FX Sudirman ini memiliki arsitektur dengan gaya modern yang biasa di terapkan pada jenis jenis bangunan yang ada di indonesia. Kesimpulan: (+) Bangunan terlihat modern, kokoh dan megah. (+) Bangunan berada di tempat yang strategis. jalur dan akses kendaran pun sangat mudah karna berada di pusat kota jakarta. (+) Bangunan memakai gaya arsitektur modern yang cukup bagus.
2.5.2. Emperica Jakarta Night Club
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Nama proyek
: Empirica Jakarta
Bentuk Usaha
: Night Club, Bar, Lounge
Pemilik
: PT INDIGLO INTI MANDIRI
Lokasi
: Kawasan Terpadu Sudirman Lot.8 Kav.5253, Jalan Jend. Sudirman, Kby. Baru
Luas Lahan
:-
Luas Bangunan
: 850m²
Email
:
[email protected]
2.5.2.1 Aspek Lingkungan Gedung yang terletak di Kawasan Terpadu Sudirman Lot.8 Kav.52- 53, Jalan Jend. Sudirman, Kby. Baru.
39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Peta Lokasi Empirica Jakarta
Kesimpulan: a. Berada di pusat kota Daerah Khusus Ibukota Jakarta Jl. Jend. Sudirman, Pintu Satu Senayan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Yang dikenal oleh penduduk Jakarta serta kawasan yang ramai untuk aktivitas sehari hari. b. Lokasi yang cukup strategis c. dekat dengan pusat perkantoran dan tempat rekreasi serta dekat dengan stadion gelora bung karno d. mudah di jangkau dengan kendaraan pribadi sasaran pengunjung di sesuaikan dengan kondisi dan lingkungan sekitar.
2.5.2.2 Analisa makro bangunan dan lingkungan
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
a. kondisi sekitar tampak Emperica terletak di daerah yang kompleks karena berdekatan dengan perkantoran dan area rekreasi serta gedung gedung bertingkat. b. Faktor
pemandangan
sekitar
tampak
bangunan
perkantoran dan aktivitas jalan raya karena bangunan Empirica sendiri berada di pusat kota dimana tepat berada di jalan besar. c. Empirica juga terletak di jantung ibu kota dan akses jalan yang cukup mudah untuk di kunjungi. d. Berada di daerah padat bangunan, gedung bertingkat dan mempunyai kondisi lingkungan yang baik.
2.5.2.3 Analisa Mikro Bangunan dan lingkungan
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Utara
Barat
Timur
Gambar 3.2 Linkungan
Selatan
Barat
: Resident 8 Apartement
Utara
: Pasific Place
Timur
: Perumahan
Selatan
: Perumahan
2.5.2.4 Orientasi Bangunan
42 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.3 Orientasi bangunan Epirica (Sumber: Data Pribadi)
Bangunan berada di Pinggir jalan raya Sudirman Lot.8 Kav.5253, Jalan Jend. Sudirman, Kby. Baru. 2.5.2.5 Aspek Bangunan Bangunan Empirica ini memiliki arsitektur dengan gaya modern yang biasa di terapkan pada jenis jenis bangunan yang ada di indonesia. Kesimpulan: (+) Bangunan terlihat modern, kokoh dan megah. (+) Bangunan berada di tempat yang strategis. jalur dan akses kendaran pun sangat mudah karna berada di pusat kota jakarta. (+) Bangunan memakai gaya arsitektur modern yang cukup bagus 2.5.3. BAGAN HASIL STUDI BANDING LAPANGAN
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
NO
1.
Jam Operasional
2.
Pengelola
DATA 1
DATA 2
Prive Club
Emperica Jakarta
Jakarta
Nigh club
21:00 – 04:00 WIB
21:00 – 04:00 WIB
FX Senayan
PT. INDIGLO INTI MANDIRI
3.
Jumlah Pekerja
4.
Aspek
55 orang Barat : Senayan Nasional Golf Club
Lingkungan
Utara : Stadion Gelora Bung Karno Timur : SCBD Suites Selatan : Menara Sudirman Dan Perumahan
Aspek Bangunan 6.
Fasilitas
45 orang Barat : Resident 8 Apartement Utara : Pasific Place Timur Perumahan
:
Selatan Perumahan
:
Bangunan menghadap
Bangunan menghadap
ke Tenggara
Barat Daya.
Restaurant, Proshop,
Restaurant, Shower,
Shower, locker rooms,
locker rooms, VIP Room,
VIP Room, driving
massage room, driving
range, caddies room,
range, caddies room,
dan whirlpool. 7.
Elemen Interior
˗Dinding: Cat tembok,
˗Dinding: wallpaper,
wallpaper, panel kayu
panel kayu dan Cat
dan HPL .marmer.
tembok.
44 http://digilib.mercubuana.ac.id/
˗Plafon: Kayu
˗Plafon: Kayu
(Finishing: melamic.
(Finishing: melamic. Hpl
hpl), gypsum (Finishing
), gypsum (Finishing Cat
Cat putih) dengan list
putih).
profil.
˗Lantai:, keramik,
˗Lantai: marmer,
marmer , stamp concrete
keramik,karpet, stamp
dan karpet.
concrete. 8.
9.
10.
Elemen Estetis
Fisika Bangunan
Lampu gantung . lampu
Patung, lukisan, penel
meja. ukiran, guci
dinding berkonsep kubah
dengan bunga plastik,
dan jendela, ukiran, guci
Piala dan lampu
dengan bunga plastik,
gantung
Piala dan lampu gantung
˗Cahaya: Matahari dan
˗Cahaya: Matahari dan
lampu.
lampu.
˗Suara: Microphone
˗Suara: Microphone dan
dan speaker.
speaker.
˗Udara: AC dan Kipas.
˗Udara: AC dan Kipas.
Safety & Security ˗Mempunyai fasilitas
˗ Memiliki fasilitas
keamanan seperti smoke keamanan seperti fire detector, fire alarm,
alarm, detector, cctv dan
springkler juga penjaga
springkler juga penjaga
keamanan dibeberapa
keamanan dibeberapa
tempat yang berada di
tempat seperti main
depan seperti area tiket
entrance, pos depan, dan
masuk dan main
area parkir.
entrance. Table 2.2 Studi Banding
2.5.4. STUDI KASUS NIGHT CLUB JAKARTA
45 http://digilib.mercubuana.ac.id/
No
Keterangan
1.
Main Entrance (Prive . Menara FX Sudirman)
(Plafon. Prive)
(Lantai. Prive)
DATA 1
DATA 2
Prive Club
Emperica Jakarta
Jakarta
Nigh club
1. Main Entrance
1. Main Entrance
Prive menara Fx
pada Empirica
Sudirman ini
menghadap Barat
menghadap kearah
Daya dalam
Tenggara untuk
penerangan alami
penerangan alami
cukup untuk area
pada pagi sampai
terbuka tertentu
siang hari cukup
pada pagi sampai
karena
siang hari.
menggunakan area
2. Plafon pada main
terbuka optimal.
entrance pada
2. Plafon pada main
Padang Modern
entrance
Golf menggunakan
menggunakan
plafon kayu dengan
rangka kayu dengan
finishing melamik
finishing melamik
dan plafon gypsum
dan juga
dengan finishing
menggunakan
cat putih. Untuk
plafon kayu dengan
penerangan pada
penerangan lampu
malam hari
untuk malam hari
menggunakan
dengan jenis lampu
lampu gantung
downlight,lampu
berwarna ungu ,
dinding tempel dan
lampu spot dan
lampu spot.
lampu downlight.
3. Lantai
3. Lantai pada main
menggunakan
entrance
parket, stamp
menggunakan
46 http://digilib.mercubuana.ac.id/
concrete/lantai kasar stamp
Main Entrance (Empirica Jakarta Club)
dan ada anak tangga
concrete/lantai
untuk penghubung
kasar, untuk anak
ke resepsionis.
tangga
4.Dinding
menggunakan
menggunakan
marmer dengan 2
finishing cat tembok
variasi jenis.
warna putih dengan
4. Dinding
pilar˗pilar dengan
menggunakan Cat
profil yang
tembok warna
menyangga pada
putih. wallpaper
main entrance.
dengan pilar˗pilar
5. Terdapat 2
non profil untuk
sirkulasi masuk ke
penyangga.
area dalam dengan
Dinding juga di
pintu kaca dimana
tutupi oleh kain
pintu satu
Gorden
(pengunjung) berada ditengah dan pintu 2
5. Dari main
.
entrance hanya terlihat 2 sirkulasi yaitu sirkulasi utama (pemyamgga) dengan pintu kaca slide.
(Suasana . Plafon, Lantai. Empirica)
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.
1. Lobby pada Prive
1. Lobby pada
ini menggunakan
Empirica ini
sistem terbuka dan
terletak setelah
menghadap gedung
pintu utama masuk
bertingkat. Letaknya dan beda area
Main Lobby Entrance (Prive Jakarta) (Prive)
di depan
dengan resepsionis.
resepsionis.
Terletak di area
2. Plafon untuk area
yang semi tertutup
lobby keseluruhan
sehingga pada siang
menggunakan
hari penggunaan
gypsum dengan
lampu masih
finishing cat putih
diperlukan.
dengan penambahan
2.Plafon
list profil pada
menggunakan
plafon.
gyosum dengan
3. Lantai pada lobby
finishing cat putih
di Prive
dengan
menggunakan
divarisasikan
marmer dan
dengan plafon kayu
beberapa area
dengan sistem up
48 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lobby (Jakarta Golf Club)
diberikan karpet.
ceiling.
4. Dinding
3. Lantai pada
menggunakan cat
lobby Empirica ini
tembok dan marmer
keseluruhan
yang dipasang pada
menggunakan
dinding.
marmer yang
5. lampu
dipasang secara
menggunakan
variatif.
lampu downlight,
4. Dinding
fasilitas yang
menggunakan cat
disediakan yaitu
tembok warna putih
sofa, tv, dan
dan pilar di cat
beberapa kursi.
berwarna Ungu. 5. Pada lampu mengguanakanlamp u jenis downlight dan lampu tempel yang di pasang mengarah pada plafon kayu.
3
1. Receptionist pada
1. Receptionist
Prive Club terlrtak
pada Empirica
didekat pintu masuk
terletak berbeda
pengunjung, satu
dengan lobby,
area dengan lobby
receptionist ini
dengan sistem
memiliki ruang
terbuka. Terdapat
sendiri yg terletak
ruang meeting di
tidak jauh dari area
belakang
lobby dan sedikit
49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Receptionist (Prive Jakarta)
Receptionist (Empirica Jakarta)
receptionist yang
jauh dengan pintu
digunakan saat
masuk utama.
keperluan tertentu.
2. Plafon yang
2.Plafon pada area
digunakan gypsum
ini sama dengan
finishing cat putih,
lobby yaitu dengan
dengan sistem up
menggunakan
ceiling.
gypsum finishing cat
3, Lantai emperica
putih dengan list
night club ini
profil.
menggunakan lantai
3.Lantai pada area
Epoxy
receptionist sama
4. Dinding
dengan area lobby
menggunakan
yaitu dengan
wallpaper motif
menggunakan
berwarna ungu.
marmer.
Dan dinding juga di
4. Dinding
lapisi kain gorden
menggunakan cat
5. Material yg
tembok berwarna
digunakan pada
putih.
meja receptionist
5.Pada area
adalah kayu dengan
receptionist
profil. elmen estetis
penggunaan meja
bermaterial kaca
menggunakan
membuat kesan
material kayu
luas pada area
finishing hpl dan
tersebut. Area pada
menggunakan pintu
receptionist sedikit
kaca dan jendela
tertutup, hanya ada
dengan kusen kayu.
dua pintu tidak ada jendela.
Table 2.3 Studi Kasus
50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
2.5.4. Kesimpulan Hasil Survey Pada hasil survey Night Club yang dilakukan pada dua tempat yaitu Jakarta Prive Jakarta dan Empirica Jakarta terdapat beberapa perbedaan yang berhubungan dengan desain maupun fasilitas yang di berikan pada Night Club ini. Prive Jakarta dalam segi desain, masih menggunakan desain awal dengan konsep Modern dan konsep modern pada ruangan tertentu. Dengan konsep sirkulasi terbuka pada bangunan sehingga menimbulkan suasana yang sejuk, nyaman, dan tenang Pada Empirica. Jakarta . tema dan konsepnya adalah Spaceship" (Pesawat Ruang Angkasa). Seperti temanya, semua dekorasi dibuat seperti di dalam pesawat ruang angkasa. Hal itu dapat dilihat setelah foyer, dari mulai gate masuk sampai ke dalam hall Empirica. Bahkan DJ booth-nya pun dibuat menyerupai peralatan dan mesin di dalam pesawat ruang angkasa. Fasilitas pada Prive lebih lengkap di bandingkan Empirica tetapi dalam hal Kenyamanan Empirica Lebih Pas Dan sempurna Untuk Tempat yang Bergenre Night Club terlihat dari konsistensi Konsep yang ada di setiap area Empirica. Sedangkat Prive lebih Masuk dalam katagori Restoran. Bar walaupun Prive di sebut sebagai Night Club Terbaik Di Jakarta tapi dalam hal Konsep Perlu di tanyakan Karna Walaupun Prive memiliki area yg lebih lengkap Konsep yang ada di setiap areapun terlihat berbeda.
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/