BAB II LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Data Data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini didapat dari berbagai sumber, antara lain : a.
Data literatur berupa data elektronik maupun non-elektronik yang berasal dari website dan buku.
b.
Wawancara dengan pemilik Radio Prambors, Intergrated Promotion Manager Radio Prambors, Program Director Radio Prambors, Music Director Radio Prambors, dan Penyiar Radio Prambors.
c.
Survey melalui penyebaran kuisioner kepada masyarakat ruang lingkup Jakarta (melalui jejaring sosial).
2.1.2 Data Literatur 2.1.2.1 Sejarah Prambors [Research Report from www.pramborsfm.com]
Awalnya Prambors merupakan sebuah radio buatan sekelompok anak muda yang hanya bisa didengarkan di daerah Jakarta, lebih tepatnya Prambanan, Mendurm Borobudurm dan sekitarnya. Para pemrakarsa Prambors, Imran Amir, Mursid Rustam, Malik Siafei, Bambang Wahyudi, dan Tri Tunggal, merasa perlu memberi Prambors sebuah pemancar Radio. Kelima orang tersebut akhirnya merakit sebuah transmitter sederhana dengan segala pendukungnya di kamar tidur Bambang Wahyudi. Karena pada masa tersebut belum ada kaset ataupun tape portable, maka mereka menggunakan turn table untuk memutar lagu dari piringan hitam.
2 Pada tahun 1970, pemerintah mengeluarkan aturan baru, bahwa setiap stasiun radio yang berbadan hikum diwajibkan berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau perkumpulan. Prambors pun memenuhi aturan itu sehingga namanya berubah menjadi PT Radio Prambors, di era 80-an.
Akhirnya perlahan-lahan Radio Prambors mulai memiliki komunitas pendengar yang mayoritas merupakan anak muda. Lagu-lagu dan materi siaran pun disesuaikan dengan segmentasinya yang adalah anak muda. Mulai tahun 1971 sampai 1978, Radio Prambors semakin memantapkan diri di jalur anak muda, yang pada masanya tidak memiliki pesaing. Produk Radio Prambors semakin beragam, mulai dari kaset kompilasi sampai acara off air Lomba Cipta Lagu Remaja (LCLR) yang menghasilkan sukses.
Di era 80-an, Prambors mulai memantapkan diri karena mulai terasa adanya persaingan antara stasiun radio lain. Salah satunya usaha keras untuk mempertahankan komunitas pendegarnya, adalah dengan games. Kuis yang dikembangkan cukup bervariasi dengan hadiah sensasional seperti mobil. Selain kuis, di era 90-an mulai bermunculan acara bary di Prambors seperti catatan si Boy, Diary, juga ada off air seperti Tenda Mangkal Prambors Nite. Komunitas pendengar Prambors semakin besar apalagi ketika pembenahan kualitas audionya dengan pindah ke jalur FM 102.3 di tahun 1987.
Karena adanya tata ulang frekuensi yang dikeluarkan oleh Department Perhubungan per 1 Agustus 2004, Prambors berubah frekuensi yang tadinya 102.3 FM menjadi 102.2 FM. Sampai sekarang Prambors sudah melebarkan cabangnya dan hadir di 8 kota Indonesia, yaitu di Prambors Jakarta 102.2 FM, Prambors Bandung 98.4 FM, Prambors Semarang 102 FM, Prambors Solo 99.2 FM, Prambors Yogyakarta 95.8 FM, Prambors Surabaya 89.3 FM, Prambors Medan 97.5 FM, dan Prambors Makassar 105.1 FM.
3 2.1.2.2 Sejarah Logo Prambors ‘Si Jabrik’
Setelah mengudara untuk sekian lama, Prambors memiliki sebuah logo yang menjadi ciri dan identitasnya sendiri. Logo itu berupa wajah perempuan berambut keriting, dan orang-orang menyebutnya “Si Jabrik”.
Mulanya logo Prambors muncul hanya untuk mengeluarkan stiker bertuliskan “Prambors”. Namun lama kelamaan keadaan menuntut untuk Prambors berubah menjadi badan usaha. Barulah saat itu prambors membuat logonya. Ide logo tersebut terinspirasi dari sampul album pemusik asal Belanda, The Ekseption, yang bergambar menyerupai “Si Jabrik”. Agar tidak terlalu menjiplak, logo tersebut di modifikasi. Gambar perempuan itu diubah menjadi menghadap kebawah. Yang mengubah gambar tersebut adalah salah satu penyiar Prambors, yang bernama Wimi. Logo “Si Jabrik” mulai digunakan sekitar tahun 1969, saat Prambors berbentuk yayasan. Icon “Si Jabrik” begitu popular sehingga banyak yang menirunya dan memasangnya di kaca mobil.
Pada tahun 1980-an, ukuran logo “Si Jabrik” mengecil, hanya berada di dalam huruf “O” pada tulisan “Prambors”, namun logo ini hilang begitu saja ketika Prambors memperkenalkan stiker kuning “102.3 FMania”. Saat itu Prambors mengganti logonya dalam bentuk biru oval berbingkai hitam. Tetapi di tahun 2001 logo “Si Jabrik” muncul lagi sehingga spirit dari gerakan retro di Prambors muncul lagi sejak 40 tahun lalu. Sampai saat ini Prambors mampu menjadi wadah dimana kawula muda dapat menuangkan ke-kreatifitasannya.
2.1.3 Hasil Wawancara [Junas Miradiarsyah, Intergrated Promotion Manager Prambors Delta Network, 2004 – sekarang]
“Menurut anda, apakah habit kawula muda jaman sekarang?” “Yang dikerjain sama. Tapi situasi (waktu & aktifitas) berbeda. Apalagi kegiatan diluarnya udah beda dari jaman dulu. Kalau dulu cuma
4 kuliah/sekolah, nongkrong, pulang. Sekarang pake cari kerja tambahan, ngejalanin hobby, Karena anak muda jaman sekarang eagerness untuk produktif lebih tinggi daripada generasi sebelumnya. Kalau dikaitkan dengan radio, chance untuk mereka ngedengerin radio di mobil gak bakalan hilang dan mati. Tapi time spend of listeningnya yang terancam. Dulu bisa dengerin radio sampe berjam-jam, bahkan sampai dirumah juga. Tapi kalau anak muda jaman sekarang nggak mungkin, dengan kegiatan mereka yang sebanyak itu, waktu mereka juga berkurang. Jadi, apa yang harus dilakukan radio untuk habit baru kaya gini, contohnya Radio Prambors atau radio manapun, nggak bisa kalau cuma terpatok sama produk radionya aja, tapi harus ngikutin life style-nya juga. Life style anak muda: Mereka nge-path, mereka nge-tweet, mereka main facebook, mereka nongkrong di mall, mereka nongkrong di café, gimana caranya kita bisa ada terus disitu. Karena kita gakbisa paksa lagi “eh dengerin prambors sekarang! Lagi ada kuis! Ayo dengerin sekarang”. Jadi kita harus mempermudah mereka dapet info ini itu, dari twitter/facebook konten on air harus diusahakan ada, mereka browsing internet juga ada, kalau perlu di kampus kerjasama sama mading pasang poster, untuk mempermudah mereka mendapat impact dari brand kita. Jadi dengerin radio itu nggak harus melulu dengerin radio compo.”
“Jadi, apabila dikhususkan untuk di dalam kendaraan, apakah habit kawula muda saat ini?" “Beda SES beda juga habitnya. Kalau A asumsinya diatas 50% akan sering denger dari USB, AUX, Bluetooth. Kalau mereka bosen baru staytuned ke radio. Tapi kalau SES B-C (makin kebawah) chance untuk ngedengerin radionya lebih besar. Mereka defaultnya masih radio. Kalau ada yang mereka suka dari radio mereka bakal illegal downloads terus di copy buat didenger di AUX. Kalau yang C mayoritas denger radio. Kalau naik kendaraan umum ya streaming aja dulu”
“Mengapa Radio Prambors melakukan revitalisasi menjadi ‘Hits Terbaik Dunia’?”
5 “Ada 2 faktor. Yang pertama adalah karena UUD (Ujung-ujungnya duit) alias bisnis. Karena Prambors bukan radio sosial, harus bisa make a good business. Harus bisa dapet uang yang lebih banyak. Supaya dapet uang lebih banyak, banyakin pasang iklan. Kalau mau iklan banyak, pendengarnya juga harus banyak. Supaya pendengarnya banyak, produknya harus memuaskan orang banyak. Maka dari itu dilakukan perubahan produk supaya bisa diterima oleh orang kebanyakan.
Yang kedua adalah kompetisi. Jangankan Radio Prambors, brand apapun media apapun walaupun udah top di market, ketika pesaingnya ngelakuin sesuatu, pasti akan tergerus kemakan dan kegoyang nggak boleh diem aja. Kalau prambors sebenernya agak kelamaan diemnya sehingga kompetitor naiknya terlalu pesat. Makanya Prambors harus buat bukan sekedar revisi. Ibarat skripsi nggak bisa kalau cuma revisi doang, harus ganti total ganti judul. Karena kalau hanya sekedar revisi, hasilnya nggak akan terlalu signifikan. Karena radio lain growingnya sudah lebih cepat.”
“Apakah
Perubahan
yang
paling
dirasakan
Pasca
revitalisasi
Prambors?” “Produknya. Cara kita deliver produk jauh berbeda dari sebelumnya. Prambors yang dulu akan sering mengandalkan insting, personal taste, kreatifitas. Kalau denger lagu komennya: “kayanya enak nih, kayanya nih lagu bakalan jadi hits nih”. Dari sisi kreatif: “eh bikin ini yuk! kayanya lucu nih”, lalu dicoba apakah idenya berhasil apa nggak. Tapi karena jaman dulu Prambors masih jadi top of mind, 6-7 tahun lalu kompetisinya belom terlalu tight, nggak ada yang sebagus Prambors, ya orang terima-terima aja karena tidak ada pilihan lain. Sementara sekarang ada banyak pilihan, dan pilihannya bagus-bagus pula. Itu harus diubah caranya gak bisa cuma ngandelin insting. Nggak bisa satu orang bisa tau apa kemauan semua orang, kecuali lewat riset. Jadi sekarang Prambors setiap sebelum deliver apapun, contohnya musik, harus dites dulu. Kalau skornya jelek nggak diputer, kalau bagus pun tetep harus di tes sekali lagi. So far itu sih yang paling signifikan. Cara kita men-serve produknya.”
6 “Apa
ada perbedaan jumlah pendengar sebelum
dan setelah
revitalisasi?” “Naik signifikan sih iya walaupun belum sesuai target yang Prambors mau tapi Growth-nya positif. Start/kick off November 2011, tapi benerbener confirm-nya Januari 2012. Sekarang sudah jalan hampir mau 2 tahun, semua on track, growth positif. Seinget gue sebelum 2012 listeners Prambors ada di angka +-300.000, sekarang data terakhir sekitar 740.000-an. Dalam satu tahun Prambors mengalami kenaikan pendengar 100%, yang bisa dibilang sebagai huge progress buat Prambors. Walaupun masih ada target yang lebih besar lagi dalam waktu 3 tahun kedepan. Tahun kedua maunya pendengar Prambors nembus angka 2 juta.”
“Apa sajakah kegiatan off air yang sudah dilakukan untuk lebih mendekatkan diri ke kawula (meningkatkan brand awareness)?” “Goals dari sisi promosi sih ada 2. Menambah pendengar baru dan mempertahankan yang ada. Selama 2 tahun pertama pasca revitalisasi fokusnya adalah get new listeners. Get new listeners, aktifitas turunan/taktiknya adalah dengan membuat below the line media (pasang branding di bus, flyering, bikin kegiatan on the sreet bersifat mass). Sehingga orang yang tadinya nggak tau Prambors jadi tahu. Sekarang kita pasang mindset-nya adalah mostly pendengar nggak tau kalau kita berubah (revitalisasi). Disitulah PR-nya. Jadi pendengar baru datang karena lihat iklannya di bus, di tv (first media). Hopefully mereka suka sama produk Prambors. Supaya nggak switch ke produk lain kita built loyaltynya. Contohnya nonton bareng The Dandees. Yang tadinya mereka cuma dengerin on air, terus mereka ketemu sama penyiarnya, kegiatan Prambors seru, itulah yang membuat listeners akan makin cinta sama Prambors. Saat ini kita belum terlalu pakai cara itu, karena pembuatan event seharusnya ada di tahap maintaining. Jadi sampai saat ini PR-nya adalah membuat orang yang nggak tau Prambors, jadi tau. Itu aja. Tapi sekarang sebenernya juga ada sih yang kita lakuin untuk maintaining pendengar, yaitu kuis. Tapi sekarang kuis itu pun
7 positioningnya untuk orang yang tadinya mereka nggak tau prambors, jadi tau prambors.
Ada satu event yang kita jalanin, yaitu momen ulangtahun prambors. Di lingkungan anak muda, celebrating moment itu masih menjadi hal yang penting. Contohnya kelulusan, sweet17, farewell, dan tandanya merayakan ulangtahun Prambors juga masih penting. Tapi semenjak revitalisasi kita ganti. Mungkin dulu bikin acaranya ‘Ulangtahun Prambors ke-37! Ulangtahun Prambors ke-38!’. Sekarang akan jadi nggak penting kalau kita rayain ‘Ulangtahun Prambors ke-42!’ karena feel-nya jadi terlalu tua. Saat ini key message-nya udah bukan celebrating ulang tahun Prambors. Tapi untuk membuktikan bahwa di usia Prambors yang ke-42, yang sudah semakin tua, bisa melakukan apa bareng anak muda. Kalau untuk pesta bareng, semua orang juga bisa melakukannya, jadi Prambors harus buat sesuatu yang berbeda. Prambors punya tone manner yang positif, social movement, kreatif. Sehingga kita cari isu yang lagi hangat di anak muda, ada kekerasan drugs seks dan lain lain. Akhirnya Prambors pilih kekerasan karena itu yang no.1 terjadi di anak muda Indonesia. Dikaitin ke tagline Prambors “Hits Terbaik Dunia”, lahirlah kata kata “Hits Without Violence”. Hits Without Violence sempat memecahkan rekor MURI, mendapatkan penghargaan di Indonesian Radio Awards, dan dapet apresiasi di program ‘Kreatifitas Tanpa Batas’ Metro TV. Kegiatan tersebut lebih ke PR-ing, untuk ngasihtau kalau Prambors walaupun di usia ke sekian ternyata masih terbukti bisa melakukan sesuatu bersama ribuan anak muda. Jadi pengiklan percaya, pendengar percaya, bahwa Prambors masih eksis.”
“Menurut anda, apakah pendengar Radio Prambors aware terhadap revitalisasi Radio Prambors setelah merubah tagline dari “Tempat Anak Muda Mangkal” menjadi ‘Hits Terbaik Dunia’?” “Pasti belum 100%. Tapi kalau berdasarkan growth survey Nielsen, at least target cmarket yang mau kita ambil, mereka tau kalau kita berubah. Sekitar 15-20% dari total market yang sudah menjadi pendengar Prambors. Tapi tetap ada yang udah denger Prambors dan nggak suka
8 sama produk baru pergi. Feeling sih anak muda sekitar 40%-50% yang tahu kalau Prambors Berubah. Bisa jadi anak SMP/SMA sekarang nggak tau Prambors dulu. Mereka baru denger Prambors ketika udah Hits Terbaik Dunia.”
2.1.4 Hasil Survey Penulis telah membuat beberapa daftar pertanyaan yang telah disebarkan dalam bentuk kuisioner online, dan sudah mendapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut. Berdasarkan hasil survey yang didapatkan dari 428 koresponden, 284 orang atau 67% masyarakat paling sering mendengarkan radio ketika sedang berada di dalam kendaraan khususnya mobil, dan 251 orang atau 59% menyatakan sangat sering mendengarkan radio. 328 orang atau 78% menyatakan paling sering mendengarkan Radio Prambors, diikuti dengan 28 orang atau 7% yang mendengarkan Gen FM, 11 orang atau 3% mendengarkan Mustang FM, dan 53 orang atau 13% mendengarkan radio yang berbeda-beda. Namun dari mayoritas masyarakat yang sangat sering mendengarkan radio, hanya 59 orang atau 14% yang benar-benar mengetahui tentang sejarah radio yang mereka dengarkan, profil penyiarnya, program radio, dan event off air yang diadakan oleh radio kesayangannya tersebut. Sementara sebagian besar yaitu 307 orang atau 72% hanya mengetahui sedikit, bahkan 58 orang atau 14% masyarakat tidak tahu menahu sama sekali. Sudah hampir 2 tahun semenjak Radio Prambors melakukan revitalisasi, faktanya 210 orang atau 50% dari koresponden ternyata tidak tahu menahu sama sekali bahwa Radio Prambors melakukan pembaharuan. 137 orang atau 32% yang sedikit mengetahui, dan 76 orang atau 18% pendengar Radio Prambors yang benar-benar mengetahui bahwa Radio Prambors sedang melakukan revitalisasi.
2.1.5 Analisa Produk Revitalisasi memiliki makna 'penguatan', ‘perbuatan menghidupkan’ atau ‘menggiatkan kembali’. Dari sisi brand sebetulnya tidak terlalu banyak yang berubah, begitu pula positioning, produk dan marketnya. Apabila diliat dari sisi elemen, brand mencakup produk, logo, visual dan semua
9 penampilan fisik maupun non-fisikal. Saat ini revitalisasi Radio Prambors lebih banyak difokuskan kepada produknya. Bagaimana membuat produk yg 'baru' agar lebih bisa dikonsumsi oleh target market yang lebih banyak lagi. Radio Prambors sedang berusaha membuat produknya lebih baik lagi demi menjaring potential listeners. Semakin besar cakupan Radio Prambors, semakin banyak pendengarnya, akan semakin banyak pula keuntungan yang akan diraih.
Tahap selanjutnya, setelah produk diubah, Radio Prambors mempunyai tugas untuk membuat target market-nya menyadari bahwa Radio Prambors sedang melakukan perubahan, maka dari itu diperlukan promosi dan bukti kongkrit yg terlihat secara visual bahwa Radio Prambors sedang melakukan perubahan. Salah satu caranya adalah memanfaatkan media-media yang efektif, contohnya pemasangan billboard, branding di bus / kereta / mobil, untuk menjangkau potential listeners lebih banyak lagi.
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Definisi Buku Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka merupakan lembaran kertas yang berjilid, berisi tulisan ataupun kosong. Sedangkan menurut oxford dictionary buku ialah hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halaman-halaman yang dijilid pada satu sisi atau hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan.
Buku dapat dinilai berhasil apabila dapat
mengunggah keinginan dari target audience untuk memahami isi dari buku tersebut. Demi mendukung keberhasilan sebuah buku, diperlukan sebuah desain yang bisa mencerminkan maksud dan tujuan dari buku tersebut
Dengan semakin banyaknya penerbit-penerbit baru yang bermunculan, desain untuk menarik minat hati para pembacanya merupakan faktor penting. Awalnya para pembeli akan menetapkan pilihan berdasarkan bentuk promosi, termasuk cover dan packaging dari buku tersebut. Baru setelahnya pembeli akan meneliti lebih jauh pada isi dan informasi yang akan disajikan oleh buku pilihan mereka.
10 Menurut buku New Book Design karya Roger-Fawcett Tang, faktor yang harus diperhatikan untuk membuat sebuah buku adalah: •
Navigation Di dalam sebuah buku, adalah hal yang penting agar informasi yang ingin disampaikan disusun dengan komposisi yang baik, sehingga memudahkan bukan malah membingungkan para pembaca
•
Structure Isi dari sebuah buku dibentuk oleh tiga elemen desain yaitu tipografi, grid, dan image.
2.2.2 Definisi Publikasi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, publikasi memiliki arti ’pengumuman’ dan ’peneribitan’. Sehingga publikasi adalah cara yang diterapkan agar suatu materi dapat dikenal oleh publik. Publikasi sering diaplikasikan dengan cara mendistribusikan teks atau gambar dari konten yang akan diterapkan pada media contohnya kertas, billboard, majalah atau website. Diantara buku dan majalah, yang juga termasuk dalam katagori publikasi adalah jurnal ilmiah, dan surat kabar
2.2.3 Landasan Teori Berikut ini merupakan landasan-landasan teori yang digunakan dalam penelitian Tugas AKhir mengenai perancangan visual buku ”Prambors Radio – Hits Terbaik Dunia”
2.2.3.1 Teori Layout Untuk membuat desain layout dalam suatu buku, diperlukan kemampuan untuk memadu-madankan seluruh elemen desain yang mencakup warna, bentuk, ilustrasi, dan juga tipografi demi menyusun sebuah layout. Layout yang baik menganjurkan untuk memfokuskan pada salah satu dari ketiga elemen utama grafis. Contohnya warnanya saja yang ’mencolok’ atau eye catchy, atau image-nya saja yang dramatis sehingga menarik perhatian. Prinsip Layout: •
Sequence/Urutan Istilah lainnya adalah urutan-urutan perhatian, atau dapat disebut dengan istilah hierarki/ flow. Sequence merupakan urutas priorotas dari elemen-elemen yang harus dilihat dari awal sampai
11 terakhir. Sequence diperlukan untuk menghindari pembaca kesulitan dalam mencerna informasi. Sequence membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan desainer. •
Emphasis/Penekanan Dapat diciptakan dengan beberapa cara. Seperti memberikan ukuran yang lebih besar dibandingkan yang lain, mengatur warna yang lebih kontras dari objek sekelilingnya, meletakkan posisi objek di tempat yang menarik perhatian, dan menggunakan bentuk/ style yang berbeda dari sekitarnya
•
Balance/Keseimbangan Pembagian kolom dan posisi yang merata dalam sebuah bidang
•
Unity/Kesatuan Prinsip kesatuan elemen desain dalam layout. Mencakup apakah elemen-elemen yang terilhat sudah selaras secara fisik dan pesan.
Maka dari itu, berdasarkan prinsip layout diatas, yang akan penulis gunakan sebagai fokus untuk menarik perhatian pembaca adalah image dan tipografi sebagai emphasis secara bergantian, dengan warna-warna kontras agar terjadi hierarki sehingga terjadi sequence yang mendukung.
2.2.3.2 Teori Fotografi Dari bahasa Inggris: photography berasal dari kata Yunani yaitu ’photos’ dan ’grafo’ dan memiliki arti proses melukis/menulis dengan media cahaya. Sebagai sebuah istilah umum, fotografi memiliki makna proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari sebuah objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut terhadap media peka cahaya.
Untuk menghasiklan intensitas cahaya yang tepat, perlu digunakan bantuan alat ukur berupa light meter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi ISO, diafragma, dan speed disebut sebagai exposure.
12 Sudut pengambilan dalam fotografi disebut Angle. Ada beberapa angle dalam fotografi: •
Eye Angle Posisi pengambilan gambat ditempatkan sejajar dengan mata objek utama. Biasanya digunakan untuk wawancara dan gambar potrait.
•
High Angle / Bird View Posisi pengambilan gambar ditempatkan jauh diatas objek utama. Angle ini akan memperkecil objek utama, memberikan kesan luas, dan menyudutkan objek utama.
•
Extreme Close Up Posisi pengambilan gambar dilakukan dengan sangat detail, contohnya detail hidung, bibir, ataupun mata dari objek utama.
•
Big Close Up Posisi pengambilan sebatas kepala hingga dagu
•
Close Up Posisi pengambilan gambar dari jarak dekat, hanya sebagian objek yang terlihat seperti muka atau sepasang kaki saja
•
Medium Close Up Posisi pengambilan dari dada keatas
•
Medium Shot Posisi pengambilan dari jarak sedang. Apabila objeknya manusia maka hanya terlihat separuh badan (pinggang keatas)
•
Full Shot Posisi pengambilan gambar penuh dari kepala sampai kaki.
2.2.3.3 Teori Tipografi Dalam bahasa Inggris adalah Typography, berasal dari bahasa Yunani ’typos’ yang artinya bentuk dan ’grafo’ yang artinya menulis. Tipografi merupakan teknik dan seni mengatur huruf menggunakan gabungan bentuk huruf cetak, ukuran font, ketebalan garis, garis pandu (line leading), jarak aksara, dan ruang huruf untuk menghasilkan hasil seni aturan huruf dalam bentuk fisik maupun digital. Tujuan utama tipografi adalah mengatur teks dalam bentuk yang mudah dibaca dan menarik untuk dipandang.
Legibility dalam desain tipografi, memiliki pengertian sebagai kualitas huruf atau naskah dalam tingkat kemudahannya untuk dibaca. Tingkat keterbacaan ini tergantung kepada tampilan bentuk fisik huruf itu sendiri, ukuran, dan penataannya dalam sebuah naskah. 2.2.
13 Sintaktis Tipografi merupakan penyusunan kata-kata dalam bentuk dan urutan yang tepat. Aturan dalam tata bahasa sudah dibakukan, seperti: huruf membentuk kata, kata membentuk kalimat yang memiliki komponen seperti subjek, predikat, dan objek. Sintaktis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen-elemen visual kedalam kesatuan bentuk.
2.2.3.4 Teori Warna Warna adalah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai panduan untuk beberapa panjang gelombang).
Warna
memiliki
hubungan
dengan
perespsi
dan
interpretasi sebuah subyek. Warna memiliki makna yang berbeda-beda, seperti: •
Kuning Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran, pengkhianatan, pencerahan, dan intelektualitas.
•
Oranye Energi, keseimbangan, kehangatan
•
Merah Power, energi, cinta, agresi, bahaya, berpendirian, dinamis, penuh percaya diri, semangat, dan berkobar-kobar.
•
Biru Kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, damai, menyejukkan, spiritualitas, kontemplasi, dan kesabaran.
•
Hijau Alami, sehat, keberuntungan, pembaharuan, pertumbuhan, kesuburan, harmoni, optimisme, dan kebebasan
•
Ungu Spiritual, misteri, kebangsawanan, transformasi, keangkuhan, rumah, romantis, dan mandiri.
•
Hitam Ketakutan, power, kecanggihan, kematian, misteri, seksualitas, kesedihan,keanggunan, independen, berwibawa, penyendiri, disiplin, dan berkemauan keras
•
Putih Suci, bersih, natural, kosong, netral, dan kemurnian.
•
Abu-abu Intelek, masa depan (milenium), kesederhanaan, kesedihan.
14 2.2.4 Analisa Buku ”Prambors 102.30 Tahun” Secara keseluruhan buku ”Prambors 102.30 Tahun” memiliki konten yang sangat luas dan beragam. Dari mulai awal mula sejarah berdirinya, bagaimana Radio Prambors berhasil menjadi trend setter di jamannya, logo dari tahun ke tahun, bahasa ’gaul’ yang berhasil diciptakan, kisah Warkop DKI sebagai salah satu icon Radio Prambors, penyiar-penyiarnya, dan masih banyak lagi. Namun ada beberapa kekurangan yang penulis rasakan, seperti: •
Warna yang terlalu mencolok dan dominan di setiap halaman
•
Susunan foto-foto dan teks yang sama-sama terlalu dominan yang menyebabkan hierarki-nya tidak terlalu jelas.
•
Tidak adanya Wide Space karena teks yang terlalu banyak
•
Secara keseluruhan buku tidak dirasakan unity. Beberapa alasannya antara lain karena terlalu banyak font dekoratif yang berbeda beda, bentuk layout dan jenis foto yang beraneka ragam, susunan grid berbeda pada beberapa halaman, juga warna yang terlalu beragam dan bertabrakan.
2.2.5 Faktor SWOT Strenght: •
Sudah berdiri selama 42 tahun
•
Disiarkan di 8 kota (Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Solo, Jogjakarta, Medan, dan Makassar) di Indonesia
•
Menjadi Radio pencipta tren dari generasi ke generasi hingga saat ini
•
Lagu-lagu Radio Prambors merupakan lagu-lagu hits terbaik dunia yang easy listening dan sudah disukai pendengarnya
Weakness: •
Teknologi pemancar terkadang kurang kuat dibanding radio lain sehingga sering terjadi gangguan teknis
•
Lagunya terlalu heavy rotation (terlalu sering berulang-ulang)
15 Opportunity: •
Merupakan stasiun radio legendaris sehingga nama ‘Prambors’ akan terdengar familiar di kuping setiap generasi
•
Sedang berkembang dalam menyaring pendengar baru
Threat: •
Semakin banyak pilihan radio swasta di Jakarta
•
Semakin banyak pilihan teknologi untuk hiburan
2.3 Target Target Audience dari Radio Prambors ini adalah semua kalangan, namun lebih dikhususkan (target primer) ke segmen kelas menengah dan menengah kebawah. Geografis
: Masyarakat Indonesia
Demografi
: Usia 15-29 tahun
Jenis Kelamin
: Pria &Wanita
Status Ekonomi
: A-B-C+
2.4 Kompetitor [Research Report from: http://www.mahakamedia.com/newsroom/category/2/press-release/18/divisibroadcasting-mahaka-media-berkembang-sangat-pesat/0]
Salah satu kompetitor terbesar Radio Prambors adalah 98.7 Gen FM, yang merupakan salah satu unit usaha Mahaka Media dalam divisi Broadcasting (Media penyiaran) yang berkembang sangat pesat. Radio no.1 di Jakarta dengan pendengar terbanyak ini, telah berhasil mengumpulkan 4.148.000 pendengar berdasarkan riset AC Nielsen pada bulan Juni 2011. Hal tersebut merupakan prestasi yang terbilang istimewa, karena baru kali ini sebuah radio non-dangdut bisa menembus angka pendengar diatas 4 juta. Berdiri sejak Agustus 2007, Gen FM hanya membutuhkan waktu beberapa bulan untuk menciptakan awareness yang kuat dan menciptakan brand radio yang fun, local, and young dengan target pendengar 18-24 tahun. Program andalan Gen FM yang sangat disukai adalah program “Salah Sambung” oleh Kemal dan TJ di acara “Semangat Pagi”. Selain program on air Gen FM juga mendekatkan
16 diri dengan para pendengarnya melalui acara-acara off-air seperti “Genfest” yang diadakan setiap tahun untuk memperingati ulangtahun radio tersebut. Kini Gen FM juga hadir di Surabaya di frekuensi 103.1 FM.