BAB ll LANDASAN PERANCANGAN 2.1. Kajian Teoritik
2.1.1. Pengertian Citra Sikap dan tindakan masyarakat terhadap sebuah objek sangat di tentukan oleh persepsi yang timbul dari kepercayaan mereka terhadap objek tersebut. Pengertian citra menurut ( Kolter; 1991;381 ) adalah sekumpulan kepercayaan idea dan imperasi yang dianut seseorang terhadap suatu objek. Citra berperan sangat penting dalam penampilan sebuah produk atau sebuah kawasan di antara sekian banyak persaingan yang berebut pasar. Mungkin katakanlah sebuah produk adalah sama dengan produk lain dalam hal rasa, di pasarkan dengan cara yang sama dengan target pasar yang sama pula, tetapi sebuah produk lebih menguasai pasar dari pada kompetitornya dengan memberikan pesan yang responsive terhadap publik. Untuk mencapai maksud tersebut cara yang dapat ditempuh ialah berusaha mencapai ciri tertentu dalam sebuah citra produk. Pesan yang disampaikan harus membawa kekuatan emosional sehingga dapat mengarah pada perasaan disamping pikiran pasar atau konsumen ( Kusmati; 1999;122 ) Untuk mengembangkan citra yang kuat menuntut kreativitas dan kerja keras. Menanamkan citra dalam benak pasar tidak dapat dengan waktu yang singkat atau hanya dengan satu media saja. Citra perlu ditanamkan berulang-ulang melalui publisitas. Publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarkan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawasan dari sponsor. Penanaman citra dan publisitasnya tersebut dapat di lakukan melalui media-media visual pameran.
2.1.2. Pengertian Seni Menurut Ki Hajar Dewantara P, Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang timbul dari hidup perasaan manusia yang bersifat indah sehingga menggerakan jiwa dan perasaan manusia. Karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman batinnya yang disajikan secara indah dan menarik sehingga merangsang pengalaman batin pula pada
manusia
lain
yang
menghayatinya,
PROF.Soedarso
Sp
M.A
(eprints.undip.ac.id/1277/2/Muhamad_Syarif_H.pdf) Jadi pameran seni adalah suatu kegiatan penyajian karya seni rupa untuk dikomunikasikan sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Sumber (http://www.galeri-nasional.or.id/ 16 Januari 2011) Pameran sebagai ruang besar untuk mengetengahkan gagasan. Pekerja seni dalam hal ini tim kreatif band De Tohtor yang membuat artworknya membutuhkan ruang aktualisasi, apresiasi dan jembatan pesan antara karya seni dan apresiator, di ruang pameran lah hal ini bisa berlangsung. 2.1.3. Media Informasi Media berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia berarti saran, alat, atau tempat, informasi merupakan data mentah, dan tersusun, atau kapasitas sebuah saluran komunikasi (Davis, 1974). Dalam pemakaian system informasi, Gordon B. Davis memberikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat ini atau masa mendatang, yang termasuk dalam kelompok teratur dari simbol-simbol yang mewakili kuantitas. Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa media informasi merupakan sarana penyampaian datadata melalui symbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan benda dan sebagainya atatu secara singkat media informasi adalah sarana atau alat komunikasi.
Mengenai isi informasi yang akan disampaikan, informasi memiliki beberapa ciri (Davis, 1974 : 33-34) yaitu : a. Benar atau salah. Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak. Bila penerima informasi yang salah mempercayainya, akibatnya sama seperti yang benar. b. Baru. Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya. c. Tambahan. Informasi dapat memperbaharui/memberikan tambahan informasi yang telah ada. d. Korektif. Informasi dapat menjadi suatu korektif/informasi salah/palsu sebelumnya. e. Penegas. Informasi dapat mempertegas informasi yang sudah ada. Ini masih berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran informasi tersebut. Komunikasi merupakan penyampaian data-data melalui simbol-simbol yang mewakili. Faktor yang terdapat dalam komunikasi (menurut David K. Barlo) : • Source (sumber)
: Pihak yang menciptakan pesan baik seseorang maupun kelompok. Sumber dipengaruhi oleh faktor-faktor keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sistem sosial, dan budaya.
• Message (pesan)
: Terjemahan gagasan kedalam suatu kode simbolik. dikembangkan berdasarkan elemen, struktur, isi, perlakuan, dan kode.
• Channel (saluran)
: Medium yang membawa pesan. Saluran sangat berhubungan dengan panca indera yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, membaui, merasai (mencicipi).
• Receiver (penerima) : Orang yang menjadi sasaran komunikasi dipengaruhi oleh keterampilan komunikasi, sikap, pengetahuan, sosial, dan budaya.
Terdapat berbagai bentuk komunikasi salah satunya adalah komunikasi massa yaitu : komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonym melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat. Secara teknis komunikasi massa (Elizabeth-Noelle Neuman, 1973-92) menunjukkan empat tanda pokok yaitu : 1. Bersifat tidak langsung, artinya harus melewati media teknis. 2. Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi (komunikan). 3. Bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang tidak terbatas dan anonym. 4. Mempunyai publik yang secara geografis tersebar.
Media massa terdiri atas media cetak dan media elektronik. Masing-masing jenis media ini terdiri atas beberapa bentuk yang memiliki ciri khas dan menimbulkan implikasi khusus. Media massa cetak meliputi buku, Koran, majalah, selebaran, buletin, dan lain-lain. Media massa elektronik meliputi televisi, radio, internet. Keberadaan media massa cetak maupun elektronik terutama dimanfaatkan untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang aktual, trend dan berkembang dan pada dasarnya masyarakat nasional maupun internasional mempercayai informasi yang berskala besar. 2.1.4. Pengertian Media Media adalah sebuah perantara dalam proses komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi yang memuat kata-kata dan gambar diam ataupun bergerak secara dua dimensi maupun tiga dimensi. Saluran komunikasi dengan media dapat dibagi kedalam dua golongan menurut jumlah komunikan yang dapat dicapainya, yaitu non-mass media dan mass media. Dengan demikian mass media artinya alat-alat perantara yang digunakan untuk menyampaikan isi pernyataan kepada banyak orang. (Soehoet : 2002 : 5) Saluran komunikasi media massa terbagi kedalam dua golongan menurut perioditasnya, yaitu media massa periodic dan media massa non periodic.
Penggolongan ini didasarkan pada perbedaan hubungan antara komunikator media massa non periodic dengan komunikannya.
2.1.5. Fungsi-fungsi media
1. Penelitian adalah mengumpulkan data (keterangan-keterangan). Hasil tersebut merupakan satu fungsi penilaian dalam manajemen media massa. Fungsi ini dapat digunakan untuk mengadakan penyesuaian, maupun layanan terhadap pembaca. Dengan demikian terpelihara hubungan baik antara masyarakat pembaca dan penerbit. Selain itu, data penelitian digunakan untuk memasang iklan. 2. Perencanaan & strategi merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menentukan tujuan-tujuan dan arah tindakan yang akan di ikuti. “Perencanaan sebagai penetapan tentang tindakan apa yang harus dikerjakan, apa sebabnya tindakan itu harus dikerjakan, siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu.” Menurut Eka Sofyan Rizal praktisi desain, Dosen Universitas Bina Nusantara, yang juga memimpin sebuah studio desain, menurut Beliau branding harus memakai segala cara, bila memakai cara – cara baru mungkin lebih menarik, kelebihan pameran bisa lebih impresif karena ada suasana, lebih berdimensi dengan ruangnya, kita bisa mengeksplorasi dengan dengan mempadu padankan dengan multimedia, semacam eksplorasi kreatif. 3. Organisasi adalah bentuk setiap kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama. Sedangkan menurut Sondang P. Siagian, organisasi merupakan “setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja sama secara formal terikat dalam rangka pencapaian sesuatu tujuan yang telah ditentukan, dimana terdapat seseorang/kelompok yang disebut bawahan.” Pengorganisasian adalah penetapan dan mendeskripsikan hubungan kerja. Pengorganisasian dimaksudkan sebagai
pengelompokan kegiatan yang diperlukan, yakni penetapan susunan organisasi serta tugas dan fungsi-fungsi setiap unit yang ada dalam oragnisasi, serta menetapkan kedudukan dan sifat hubungan antara masing-masing unit tersebut. 4. Pergerakan atau actuating berasal dari kata actuate, yang artinya to move action atau menggerakkan tindak pergerakan merupakan usaha untuk menggerakkan angota-anggota kelompok demikian rupa hingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran-sasaran anggota perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu ingin mencapai sasaransasaran
tersebut.
Istilah
lain
untuk
penggerakan
adalah
directing/commanding. Directing disebut juga commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saransaran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. 5. Pengawasan/controlling, menurut Tery, merupakan “langkah untuk menentukan apa yang telah dicapai, mengadakan evaluasi, dan mengambil langkah-langkah korektif bila diperlukan untuk menjamin agar hasilnya sesuai dengan apa yang telah direncanakan”. Pengawasan dapat diartiakan sebagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilakukan menilainya dan mengkoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Oleh karena itu pengawasan adalah untuk memperbaikinya, dan mencegah agar kesalahan itu tidak terulang. 6. Penilaian (appraisal) merupakan aktifitas puncak kegiatan penggerakan. Secara formal, penilaian merupakan evaluasi resmi dan periodic tentang hasil pekerjaan seorang pekerja yang diukur dengan syarat-syarat pekerjaan (yang telah ditetapkan). Tujuannya ada dua, pertama, untuk mengukur kekuatan manajerial yang kita miliki, kemudian yang kedua adalah
untuk
menentukan
kebutuhan-kebutuhan
pengembangan
manajemen yang bersangkutan karena ditemukan kesenjangan antara hasil pekerjaan yang diharapkan dan hasil pekerjaan yang berlaku/ada. 2.1.6. Pengertian Komunikasi Pengertian komunikasi sudah banyak didefinisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifinisikannya. Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik. Para ahli komunikasi memberikan batasan-batasan pengertian dan definisi komunikasi antara lain : 1. Manajemen, menyebutkan bahwa komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan. (Stoner,1968 : 8) 2. Managing Organizational Behavior, menyatakan bahwa komunikasi itu dapat diartikan sebagai proses antar pribadi dalam pengirim dan menerima symbol-simbol yang berarti bagi kepentingan mereka. (Schemerhorn, 1968 : 8) 3. Manajemen, (Gluck, 1968 : 8) menyatakan bahwa komunikasi dapat dibagi dalam dua bagian utama yakni : a. Interpersonal Communications, komunikasi antar pribadi yaitu proses pertukaran informasi serta pemindahan pengertian antara dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil manusia. b. Organizational Communications, yaitu dimana pembicara secara sistematis memberikan informasi dan memindahkan pengertian kepada orang banyak didalam organisasi dan kepada pribadi-pribadi dan lembaga-lembaga di luar yang ada hubungan.
•
Tujuan Komunikasi Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sini.
Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi mereka. Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidak. Selanjutnya, meskipun teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusirevolusi lain yang akan datang. (Arnold dan Bowers, 1984; Naisbit.1984). 1.
Menemukan Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal
discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antar pribadi. Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita. Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang lain. Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normal." Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang lain. Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang lain. Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicara. Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia lain. Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibeli. Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan
yang kita peroleh dari interaksi antar pribadi kita. Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber ini.
2.
Untuk berhubungan Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan
orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain). Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosial. Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepon. Anda berbincang-bincang dengan orang tua, anak-anak, dan saudara anda. Anda berinteraksi dengan mitra kerja.
3.
Untuk meyakinkan Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah
sikap dan perilaku kita. Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produk. Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasi. Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antar pribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerima. Dalam perjumpaan antar pribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang lain. Daftar ini bisa sangat panjang. Memang, sedikit saja dari komunikasi antar pribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilaku.
4.
Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan film sebagian besar untuk hiburan. Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik). Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain. Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini masih banyak tujuan komunikasi yang lain. Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utama. Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia ini. Oleh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu tujuan.
2.1.7. Unsur-unsur Desain Komunikasi Visual Unsur-unsur dalam Desain Komunikasi Visual hampir sama dengan beberapa desain lainnya, hanya saja unsur-unsur tersebut harus mengandung arti secara global. Terapan ini banyak terdapat dalam rambu-rambu lalu lintas, yang dikeluarkan secara global di seluruh negara manapun di dunia ini. Adapun unsurunsur Desain Komunikasi Visual adalah : • Illustrasi (sketsa, gambar, fotografi atau lukisan) Gambar atau foto yang digunakan sebagai ilustrasi pada sebuah iklan bisa berupa foto-foto berwarna (tonal photographs) dan gambar kuas (wash drawing) atau gambar garis (line drawing). • Tipografi Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan atau jenis huruf yang tersedia, menggabungkannya dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia, dan menandai naskah untuk proses type setting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. • Warna
Pada umumnya warna digunakan untuk membuat sebuah tampilan visual tersebut menjadi lebih menarik, namun dalam Desain Komunikasi Visual warna yang digunakan untuk membuat iklan tersebut menjadi lebih mempunyai arti dan yang lebih penting bisa membuat iklan tersebut menjadi lebih komunikatif dalam misi penyampaian pesannya.
2.1.8. Prinsip-prinsip Desain Komunikasi Visual Setiap unsur-unsur visual harus dikenali secara cermat sehingga dapat berperan optimal saat satu sama lain dipadukan/dirancang. Tidak ada metode perancangan desain yang paling shahih. Setiap perancang dapat mengembangkan metodenya masing-masing sesuai dengan pola kebiasaan, alat yang digunakan, lingkungan tempat kerja, dsb. Sekalipun begitu terdapat beberapa prinsip perancangan yang dapat dijadikan pedoman untuk menghasilkan mutu perancangan yang berhasil dan berguna. Pada dasarnya menurut Jefkin (1994 : 241) ada delapan hukum dalam prinsip-prinsip Desain Komunikasi Visual yaitu : 1. Unity (Kesatuan) Sebuah media komunikasi visual terdiri dari elemen-elemen seperti headline, body text, illustrasi, warna, garis, dll. Semua elemen ini harus dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan keseluruhan efek yang menyatu dan terpadu. 2. Variety (Keragaman) Meskipun demikian, dalam sebuah rancangan media komunikasi visual, keragaman atau variasi sangat dibutuhkan untuk menghindari kesan monoton. 3. Contrast (Kontras) Contrast adalah upaya untuk membuat penonjolan sebuah unsur (atau kelompok unsur) melalui berbagai cara: kontras nada, kontras arah, kontras ukuran, kontras bentuk. Putuskan unsur mana yang akan ditonjolkan. Bila anda memberi seluruh unsur penonjolan yang sama, media anda akan berakhir tanpa penonjolan sama sekali.
4. Harmony (Keselarasan) Seluruh unsur tata letak harus saling bekerjasama dan tidak saling bertentangan satu sama lain. Bentuk, huruf, nada dan tekstur harus ditaata secara harmonis sehingga secara keseluruhan enak dipandang. 5. Proportion (Kesepadanan/Sebanding) Semua unsur harus sepadan. Tinggi dan lebar huruf, point huruf dengan lebar naskah, gambar dengan naskah. 6. Rhythm (Irama) Media cetak adalah media statis, namun mata pembaca sesungguhnya dapat dibimbing dan diarahkan sehingga mencapai seluruh bagian rancangan. Setiap unsur disusun agar dapat membantu mata bergerak dalam suatu gerakan yang terstruktur. Tempatkan unsur-unsur secara terencana sehingga mata mulai bergerak dari tempat yang anda inginkan hingga ke seluruh bagian. Gerakan mata sebaiknya diarahkan agar mengalir dengan irama yang nyaman. Pola Z dan S adalah susunan yang umum dipergunakan. 7. Balance (Keseimbangan) Dengan keseimbangan kita mengendalikan ukuran nada, berat dan posisi unsur-unsur dalam sebuah rancangan. Unsur-unsur yang tertata seimbang terlihat aman dan nyaman oleh mata, Cara menguji keseimbangan dengan cara menguji hubungan bagian kiri dan kanan. Pada dasarnya, terdapat dua bentuk keseimbangan yaitu formal dan informal. • Keseimbangan formal. Rancangan yang seimbang formal mempunyai unsur-unsur berat, ukuran, bentuk yang sama pada sisi kanan dan sisi kiri dalam suatu garis vertikal imajiner yang di gambarkan di pusat rancangan. Rancangan yang simetris memberikan kesan stabilitas dan konservatisme, tetapi pada suatu saat terlihat tidak imajinatif.
• Keseimbangan informal Dalam keseimbangan informal obyek ditempatkan secara acak dalam halaman tetapi secara keseluruhan tampak seimbang. Bentuk penyusunan ini memerlukan pemikiran ketimbang keseimbangan formal bisimetris sederhana, tetapi efeknya dapat imajinatif dan dinamis.
8. Emphasize (Penekanan) Aturannya adalah all emphasize is no emphasize, yang artinya bila semua ditonjolkan maka yang terjadi adalah tidak ada hal yang ditonjolkan. Suatu kalimat yang ditulis dalam kombinasi huruf besar dan kecil lebih mudah dibaca daripada suatu kalimat yang semuanya ditulis dengan huruf besar. Ruang atau bidang (yang dibiarkan) kosong (white space) dapat menjadi cara yang efektif untuk menghasilkan penekanan. Bentuk lain suatu penekanan adalah dengan menggunakan metode putih di atas hitam, suatu metode yang sering digunakan logotype atau plat nama (name plates). 2.1.9. Pengertian Pameran Berasal dari kata dasar “pamer”. Diseluruh dunia pameran merupakan kegiatan yang popular dan telah lama ada, sejarah yang dimiliki kepada orang lain dengan maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri. Pameran yaitu mempertunjukan hasil karya baik individu maupun tim dalam sebuah wadah (acara) yang telah ditentukan. Pameran sebagai media pencitraan dan promosi sudah dipakai dan menjadi fenomena yang menarik secara tidak langsung sebuah pameran menanamkan citra sebuah produk, karena audience yang dituju akan memperhatikan dengan seksama, dalam pameran audience bisa langsung berinteraksi dengan produk dengan berapresiasi audience secara tidak langsung telah merespon citra atau branding produk tersebut.
2.1.9.1. Sejarah Pameran pameran berkembang menjadi semacam pertunjukan yang dikunjungi para saudagar maupun anggota masyarakat biasa. London
menjadi salah satu pusat penyelenggaraan pameran- pameran
berskala besar antara lain yaitu : Great Exibithion di tahun 1851, Wembley of exibithion tahun 1924 dan festival of Britain di tahun 1951. Pameran utama member kontribusi penting untuk mempromosikan seni rupa kontemporer dan kerajinan, serta berfungsi mengembangkan fikiran pengunjung lokal, nasional dan internasional (Menimbang ruang menata rupa: wajah & tata pameran seni rupa , Mikke Susanto, p.43. -Rupert Myer, Rerport of the Contemporary Visual Art & Craft Inquiry,(Canberra: Commonwealth Of Australia), page 266. Beberapa hal yang menarik tentang jenis-jenis pameran dibahas dengan membaginya dalam beberapa tipe, karakter, tempo dan struktur lokasi pameran.
a.
Pameran Tetap Pameran yang menyajikan karya secara periodik yang ditata berdasarkan konsep kuratorial dengan waktu penyelenggraan pameran tetap berlangsung minimal 1 kali dalam satu tahun.
b.
Pameran Temporer Pameran tunggal atau pameran bersama yang menyajikan karyakarya
seni
rupa
dalam
jangka
waktu
tertentu
waktu
penyelenggaraan Pameran Temporer berlangsung minimal selama 10 hari, maksimal berlangsung selama 30 hari.
c.
Pameran Keliling Pameran yang menyajikan karya keberbagai daerah bekerja sama dengan galeri atau artspace didaerah yang akan dikunjungi dengan waktu penyelenggaraan pameran keliling minimal berlangsung selama 10 hari.
d.
Pameran Tunggal / Bersama Pameran yang dipamerkan pada pameran bersama.merupakan karya lebih dari satu seniman waktu pameran dapat dilangsungkan selama 1 minggu atau 3 minggu. Sumber-(http://www.galerinasional.or.id/Pameran.php)
e.
Perancangan dan penataan ruang pameran Desain ruang dan prinsip utama pemahaman ruang dalam penataan pameran ini terkait dengan persoalan pengelolaan dan pemahaman materi, tentu pemahaman si penata ruang dan dan materi karya ini terkait dengan persoalan lainnya.
•
Estetika peletakan karya (perhatikan pemakaian lalat dan bahan
untuk
menggantung atau meletakkannya ) •
Hubungan antara satu karya dengan karya yang lain terkompossisikan
dengan rapih agar mudah di nikmati audience dan jika bisa memiliki hubungan khas baik aliran, gaya, komposisi warna atau konsep lainnya. •
Penulisan teks ( seperti konsep atau penunjuk karya lainnya), labelisasi
atau peletakan label judul dan ketereangan teknis karya mulai dari judul atau nama perupa artworknya, judul, media, ukuran dan keterangan penunjang lainnya.
2.1.9. Pengertian Artwork Artwork berasal dari bahasa inggris yang berasal dari olahan kata”work of art”, yaitu sebuah karya seni dalam konteks visual yang psikologis objeknya berupa dua atau tiga dimensi, kepentingan
organisasi
atau
diterapkan secara profesional estetik, untuk individu
agar
dikonsumsi
oleh
khalayak
maupun kebutuhan pribadi. Sebuah objek artwork sering terlihat dalam konteks pergerakan seni atau gaya trend visualisasi sebuah era. Seperti Genre (aliran), konvensi estetika budaya hingga perbedaan regional wilayah. Dalam aliran lukisan terdapat contoh perbedaan yang dilakukan oleh Da Vinci, Modigliani, Andy Warhol. Dalam era terdapat
jaman
reinessans,
klasik,
psychedelic,
dan
lain
lain.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Work_of_art)’
2.1.9.1. Music Artwork Music artwork adalah peranan visual terhadap sebuah audio, suara atau lagu yang menjadi sebuah acuan proses kreatif dalam membentuk sebuah karya visual (baik dua atau tiga dimensi) dari sebuah rasa dan pesan yang ingin dicapai. Suatu karya seni yang dihasilkan band atau grup musik secara musikalitas atau divisi artistik secara visual, artwork band lebih identik dengan karya seni rupa atau visual, sebuah band idealnya memiliki tim kreatif atau divisi artistik yang mengurusi wilayah yang berhubungan dengan seni, khususnya berhubungan dengan dunia desain, seperti membuat logo untuk band baru membuat cover album, packaging, video clip, merchandice dan lain-lain tergantung kebutuhan, keproduktifan dan kreatifitas tim kreatif atau divisi artistik band tersebut. Sebagai contoh cover album yang tertera pada Pink Floyd pada album “dark side of the moon” dan ilustrasi ilustrasi pada band pada era psychedelic
lainnya seperti pada poster acara Grateful Dead, The Beatles pada album “Sgt. Papper”, Frank Zappa dengan Cheap Thrills- nya dan lain lain. Logo sebuah sebuah band menjadi identitas kedua selain musikalitas band itu sendiri tetapi tidak kalah penting, sebagai contoh logo lidah menjulur yang sangat identik dengan Rolling Stones atau gambar stilasi tengkorak yang identik dengan The Misfits. The Velvet Underground and Nico. Band beraliran Rock n’Roll psychedelic itu terkenal berkat cover albumnya yang hanya bergambar pisang berwarna kuning karya seniman besar dunia, Andy Warhol. Bahkan album itu dikenal hingga sekarang dan menjadi salah satu cover album terbaik sampai saat ini. Berbanding terbalik dengan hal tadi kadang cover album bisa menjadi bumerang negatif bagi band contohnya kasus Laskar Cinta milik Dewa 19, Manusia Setengah Dewa milik Iwan Fals, Christ Illusion milik Slayer yang menuai protes dan harus diganti atau disensor. Fungsi utama dari artwork sebuah band ialah menjembatani secara visual citra yang ingin disampaikan oleh band tersebut. -Idhar Rez ( Music Records Indie Label Cara Membuat Album Independent )
Gambar 2.1 studi artwork cover Album Sgt. Peppers Lonely Heart Club Band dari The Beatles (Sumber ; The Beatles.com)
2.1.9.2. Sejarah Artwork Musik Modern A. 1920-1963 Dalam dunia musik modern, disaat musik Blues mulai memasuki wilayah rekaman, artwork terbatas dengan media cover album dan media poster. Cover album berupa sesosok musisi bergaya elegan melalui pendekatan fotografi, sedangkan untuk poster berupa informasi dengan susunan tipografi dan motif yang sederhana dalam satu warna. Seperti pada contoh cover album Robert Johnson, Elvis Presley hingga The Beatles pada album “please please me” dan lain lain.
Gambar 2.2 Cover Album Please Please Me dari The Beatles (Sumber ; The Beatles.com)
Gambar 2.3 Poster tahun tahun 70’an berupa informasi dengan susunan tipografi dan motif yang sederhana dalam satu warna. (Sumber ; The Doors poster archive)
B. 1963-1965
Pada tahun 1963 beberapa aktivis artwork sebuah band mencoba mengenalkan gaya editing dalam fotografi. Biasanya dengan menggandakan gambar atau foto pada cover album.
C. 1965-1975 Terjadi revolusi besar pada era “psychedelic, Flower Generation” dimana segala element ilustrasi visual terpengaruh obat obatan dan lainnya, dengan ilustrasi yang dipenuhi tipografi padat dan penuh warna yang bertabrakan, lukisan Andy Warhol bergaya pop art pada album velvet Underground, dadaisme, hingga percampuran antara foto hingga lukisan dengan kontras warna yang berlebihan. Diterapkan pada poster dan cover-cover album..
Gambar 2.4 Poster acara musik tahun 1969 (Sumber ; The Doors poster archive)
D. 1975-1990 Visual yang terjadi pada era tersebut kembali didominasi pada fotografi dengan latar. Baik artistik lampu, atau tempat yang sudah disiapkan. Dengan warna warna pucat.
Gambar 2.5 Cover album Ummagumma Pink Floyd (Sumber ; http://www.artforall.co.uk/cca-tho_UMMAGUMMA.htm)
E. 1990-kini Komputerisasi mulai mendominasi artwork, dimana hasil kerja lebih bervariatif,
dan
disuaikan
dengan
karakteristik
masing-masing
musisi.
(http://www.artsjournal.com/letters/20030716-6704.shtml) 2.1.9.3. Artwork Musik Di Indonesia Artwork musik modern di Indonesia sudah ada sejak pada tahun 1967 pada album “Guruh Gipsy”. Dan band Indie yang memiliki artwork mencolok
diantaranya adalah Naif. Dengan media media bergaya retro indonesia yang selalu menarik perhatian target audience nya. Menurut Anto Arief dosen desain ITENAS, musisi sekaligus praktisi artwork yang baru saja menggelar pameran artwork musik pribadinya. Ramainya penggarapan artwork untuk musik atau sebuah band di Indonesia dimulai oleh Satelite Of Love saat scenes musik IKJ ( Institut Kesenian Jakarta ) sedang ramainya, dan forum desain Indonesia oleh Naif band, Rumah Sakit album pertama dan kedua, Club Eighties album pertamanya dengan desain album dengan ilustrasinya yang nyeleneh, bebas dan variatif sekarang karakter artwork musik atau band tidak mempunyai ciri khas seperti dulu, tahun 2000 sampai sekarang pengulangan - pengulangan gaya 60, 70, 80an dulu di Indonesia artwork musik mengadaptasi banyak gaya dari luar negeri, sementara Amerika dan Inggris ciri khasnya sudah sangat kental karakternya sejak tahun 50-an, pembuat artwork tergantung prosesnya bisa dari dalam lingkungan musik itu sendiri atau dari luar sekalipun tergantung risetnya, tapi bila yang terjadi disini pembuat artwork sudah punya karakter spesifik kebanyakan dari lingkungan itu sendiri. Strategi promosi bisa memakai cara apapun karena semakin kreatif cara berpromosinya akan semakin dikenal band itu sendiri. Begitu pula menurut Dinan yang juga praktisi artwork band di scenes Underground
Bandung dan
baru
saja
berpameran
bersama
komunitas
‘Illuminator’nya. pentingnya sebuah artwork band selain untuk menjadi jembatan secara visual antara band dan pendengarnya, artwork band disini juga dapat menjadi sumber pendapatan melalui merchandise seperti kaos dan aplikasi logo dan ilustrasi band tersebut selain panggung. Pembuat artwork band atau musik biasanya berdasarkan naluri dan keterterikannya pada scenes atau genre musik itu sendiri.
2.1.9.4. Macam – macam Artwok band a.
Logo sebuah gabungan beberapa bidang dan elemen grafis dengan komposisi tertentu yang mengandung citra dan identitas sebuah produk.
b. Desain Cover album jembatan image antara musik yang di usung dalam album dengan gambaran visual c.
Merchandise salah satu aplikasi strategi dan solusi desain untuk mempromosikan suatu produk
d. Packaging sebagai pembungkus produk / artwork, sama seperti cover packaging juga menjadi muka depan artwork tersebut. e.
Video Art / Video Clip musik sebuah film pendek atau video yang mendampingi alunan musik, umumnya sebuah lagu. Video musik menggunakan berbagai gaya teknik untuk pembuatan film, termasuk animasi, live action film, dokumenter, dan pendekatan non-naratif seperti film abstrak. Beberapa video musik mengandung campuran gaya yang berbeda, seperti animasi dan live action. ( Idhar Rez, Music Records Indie Label)
2.2. De Tohtor De Tohtor adalah suatu Band Indie yang berasal dari Bandung berdiri sejak tahun 2006. Berawal dari empat orang pemain yang membawakan lagu-lagu milik “The Doors”, akan tetapi seiring bergantinya waktu dan kesibukan, De Tohtor sering kali berubah personil hingga akhir 2009. Dengan enam personil kini yang terbaru, yaitu :
•
Galih Iman Ilham Iqbal
: : : :
Gitar slide Melodi gitar, Keyboard, drum,
Redi Bakrie
: :
Bass, vokal dan harmonika.
Pengertian De Tohtor berasal dari empat bahasa, yaitu : 1.
Diambil dari tarian ritual pemanggil roh “tor tor” oleh suku Batak, Medan dan resapan
2.
Bahasa Sunda yang memiliki arti sebuah tata cara meminum tanpa menggunakan sebuah perantara (langsung dari sumbernya). Biasanya tata cara ini dilakukan oleh pengembara, meminum air langsung menggunakan kendi.
3.
Sebuah nama burung yang sudah hamper punah spesiesnya di Indonesia, burung ini bermacam-macam, ada di wilayah jawa dan bali, Sumatra dengan nama takoer tohtor, dan Sulawesi. Burung tersebut tiap wilayah berbeda warnanya.
4.
Dalam bahasa turki Tohtori memiliki arti dokter, tabib atau pengobat.
2.2.1. Referensi De Tohtor Secara keseluruhan personil menyukai musik Rock bernuansa era 6070an. Akan tetapi setiap personil memberikan nuansa yang berbeda-beda dalam merumus aransemen lagu, seperti : Galih
:
Sangat menyukai musik Delta & Chicago Blues, seperti Son House, Robert Johnson,
Iman
:
Berbasis gitar klasik bergaya Astoria
Ilham
:
Sangat menyukai nuansa Glam Rock dan mengidolakan Brian Auger
Iqbal
:
Sangat menyukai Radiohead dan The Doors
Redi
:
Sangat menyukai Jazz fusion, Sting, Tower of Power dan lain lain
Bakrie
:
Sangat menyukai nuansa 60-an, Pink Floyd dan Frank Zappa.
2.2.2. Lagu – Lagu De Tohtor Album De Tohtor berjudul“Atmospher Of War”merupakanSebuah album yang menceritakan perjalanan, kebohongan dan sebuah peperangan dalam kehidupan. Dalam album tersebut terdapat sepuluh lagu, yaitu: 1.
Boneka Karet
2.
Meditasi Biru
3.
Aktor aktor artifisial
4.
Semedi Angkuh
5.
It’s all about Rock n Roll
6.
Fix Trix
7.
Fals
8.
Psychedelic Moment
9.
Move
10.
Fight
2.2.4. Target audience Target audience utama pameran ini selain penikmat musik De Tohtor antara lain : a.
Psikologis merupakan pengamat & penikmat artwork band dan musik, lebih spesifiknya lagi penikmat dan pemerhati musik era 1960-1970, dan merupakan orang yang tidak terpengaruh pada zaman di wilayah musik.
b.
Menurut Geografis, Bandung dan sekitarnya merupakan cakupan target audience pameran ini dan cakupan target audience utama De Tohtor itu sendiri.
c.
Demografis masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah dan menengah keatas, Pelajar, mahasiswa atau pekerja, bekerja sebagai wirausaha atau kantor.
d.
Secara behaviour hobi dan ketertarikannya yang lebih pada perkembangan artwork band dan musik khususnya pada musik era 1960-1970.
e.
Mahasiswa dari kampus-kampus yang telah menjadi lingkup pertunjukan musik De Tohtor, mencari dan menganalisa musik dan citra visual yang ditampilkan, mendukung De Tohtor apapun bentuk kemajuannya.
f.
SMA, dengan karakteristik dan psikologi yang masih terus mencari cari kearah mana selera musik dan image yang akan di adaptasi. Sejauh ini menerima dengan baik musik dan citra visual yang dibangun oleh De Tohtor.
g.
Psikografis Pola pikir dan perilaku SMA dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan dapat pula dipengaruhi oleh trend atau budaya. Keingintahuan mereka dalam hal-hal baru pun merupakan faktor yang dapat digunakan dalam melakukan pendekatan secara psikologi sehingga dapat menarik minat mereka dalam hal-hal baru.
h.
praktisi musik sejalan dengan pembuat artwork band praktisi musik mengharapkan citra musik dan visual penunjangnya dapat diterima oleh masyarakat. Terjun langsung di lingkungan musik.
i.
Para praktisi artwork yang terjun langsung dalam penciptaan artwork band dengan keberadaannya di lingkungan musik dan gaya hidup yang selalu mengikuti perkembangan musik dan artwork band pada khususnya.
Target audience lain pameran artwork dan target audience musik De Tohtor itu sendiri meliputi
a.
Kritisi musik dan artwork yang selalu mendukung perkembangan musik tentu dengan proses yang kreatif, keberadaannya dilingkungan musik menjadi pertimbangan praktisi musik dan artwork
Metode yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek Tugas Akhir ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1.
Persuasif Yaitu mengajak target audience agar mengetahui apa saja yang terkandung dalam aspek citra De Tohtor.
2.
Komentar Target audience Mempelajari komentar target audience bahwasanya sudah tertarik pada sebuah artwork De Tohtor.
3.
Penjualan Merchandise Bisa terukur melalui penjual merchandise De Tohtor yang begitu melonjak. Dalam satu bulan mampu menjual dua lusin kaos.
2.3.
Psychedelic
2.3.1. Sejarah Psychedelic Psychedelic (atau sering juga dieja dengan psikedelik, phsycedelic, psychedelia, dan sebagainya) adalah sebuah gerakan seni dari periode akhir 50 hingga akhir 70 (tapi terlihat lebih menonjol pada periode 65-70). Gerakan ini bersumber dari ketertarikan manusia kepada efek ketidaksadaran atau juga halusinasi.
Nama psychedelic adalah istilah yang pertama kali digunakan oleh dokter jiwa Humphry Osmond pada 1957, berkaitan erat dengan psychedelic drugs, yaitu suatu pengalaman perasaanakibat obat bius, ditandai oleh persepsi yang datang dari pikiran seseorang yang sebelumnya yang tak pernah dirasakan, atau kegembiraan besar yang dapat membebaskan pikiran dari belenggu. Diciptakan sebagai suatu alternatif untuk mengobati ketergan-tungan psikoterapi perasaan akibat obat bius.Popular digunakan di kalangan kaum muda pada saat itu,terutama seringkali ditemui pengunaannya pada konser-konser music rock. Para pelaku tersebut di sebut sebagai Hippies, berasal dari tarian Indian “Hippie”, yang berarti tarian kebebasan. Era psychedelic sebenarnya merujuk pada rentang 1960 hingga pertengahan tahun '70-an. Kendati beberapa orang mengaitkannya pada rentang tahun yang lebih pendek, yakni 1965-1969. Pada tahun-tahun inilah kaum muda banyak memberi pengaruh. Mereka mendobrak norma, bebas dari aturan dan disiplin. Menyisakan aroma kebebasan mutlak untuk berekspresi dalam hidup. Berkat itu, tahun ’60-an menjadi identik dengan segala sesuatu baru, menarik, juga radikal. Berbagai trend dan ajang subsversif lahir di era ini, dan terus berkembang pada tahun ’70, ’80, hingga 1990-an. Kebebasan tersebut berujung negatif. Banyak anak muda yang akhirnya terjerumus pergaulan bebas, juga obat-obatan terlarang. Seks dan narkotika menjadi simbolisme tren kala itu. Kaum Hippies yang anti kemapanan pun merebak. Hippies dikenal dengan sikap kerasnya dalam menolak keteraturan budaya. Mereka menolak untuk terlibat dalam pemerintahan, menyukai hidup secara alami (kalau tidak bisa dikatakan sembarangan), dan membenci perang. Mereka hidup tanpa tempat tinggal yang pasti, selalu berpindah dari satu daerah ke daerah lain. Membawa
pengaruh
komunitasnya.
kehidupan
bebas
ala
hippies
dan
memperbesar
Utamanya kebudayaan hippies, Budaya ini lekat dengan
kebebasan absolut dalam diri manusia, termasuk memakai obat-obatan psikologis
(bisa dari golongan narkoba ataupun tidak). Juga kebebasan untuk menonjolkan diri dengan selalu tampil beda, menampilkan kelabilan emosi, dan sebagainya. Dalam seni rupa, psychedelic terlihat dari ciri warna-warna kontras dan bergoyang, komposisi tidak masuk akal, serta tarikan garis lengkung yang mirip riak air atau aliran asap. Utamanya adalah warna-warnanya yang khas, selain juga kengototan untuk menggunakan sentuhan tangan secara maksimal dalam sebuah karya.
Tapi ada juga beberapa contoh seniman/desainer yang mengaku
terpengaruh gaya psychedelic namun memakai finishing digital. Psychedelic bukanlah sebuah gaya yang bertahan lama. hal ini disebabkan oleh akibat segera dilarangnya transaksi narkoba di banyak negara di dunia. Tapi bisa pula karena alasan utama kebudayaan hippies berkembang sudah hilang: perang Vietnam usai, pemerintah tidak terlalu banyak lagi mencampuri masalah sosial, mengecilnya pengaruh agama dalam masyarakat, dan memudarnya sikap rasisme. Seniman, pemusik dan perupa, dari zaman psychedelic banyak yang beralih ke gaya lain setelah era tersebut berakhir, seiring bertambahnya usia mereka. 1
2.2.4. Psychedelic‘70 Meskipun Banyak orang yang menganggap era psychedelic asli adalah
tahun ’65–’69 dikarenakan puncaknya adalah acara musik rock dan festival seni terbesar Woodstock. Disusul dengan berbagai festival musik dan kesenian lainnya seperti Monterey pop Festival, Folk Rock Festival, Isle Of Weight dimana ikon musik seperti Jimi Hendrix, Janis Joplin, Greatfull Dead, dan lain-lain menjadi kiblat musik dan musiknya menginspirasi musisi dan praktisi artwork sampai sekarang, Akan tetapi para Hippies masih banyak tersebar, dan banyak mempengaruhi berbagai aspek, baik dalam hal visual, lagu, dan lain – lain hingga 1
(http://forum.megaxus.com/info-tips-and-discussion/(info)-apa-itu-
psychedelic/?action=printpage)20 februari 2011
tahun ’75 periode 1960 hingga 1975an adalah ledakan berbagai kultur. Banyak sekali gerakan yang hidup pada periode ini: jazz, folk,rock n roll, rock, pop art, dan sebagainya. Jadi sepertinya tidak adil kalau mengidentikkan 1960an hanya dengan psychedelic. Bahkan sampai zaman sekarang pun masih banyak seniman yang memunculkan tema-tema psychedelic. Dan banyak pula seniman yang dulunya terkenal dengan gaya psychedelic sekarang berpindah jalur. `
Dalam era ’70 banyak gaya hidup baru diciptakan seperti dalam contoh
John Lennon dapat dikatakan merupakan ikon hippie pada masanya. Gaya hidup vegetarian, eco-friendly dan idealis, mempengaruhi gaya busana mereka yang terkesan anti kemapanan. Seiring perkembangan jaman, gaya busana hippie menjadi tren bukan hanya di kalangan komunitasnya saja, tetapi telah menjadi pop culture yang disukai masyarakat. Gaya psychedelia ini adalah contoh terbaik dari sebuah kerja seni, atau meminjam istilah Richard Wagner seperti dalam esainya Art and Revolution di tahun 1849 sebagai “gesamtkunstwerk” - “kerja total seni”, karena gaya ini mencerminkan keahlianya gerakan. hippie kepada kehidupan masyarakat, di bidang produksi seni dan kriya, dan penggabungan seni musik, sastra dan literatur.(Baskoro Suryo Banindro ; Gaya Psychedelia Counter Culture Amerika Komodifikasi Indonesia Kini ; 70)
Gambar 2.6 Suasana penonton Woodstock festival ’69 dengan hippies nya
(Sumber ; woodstockstory.com/woodstockpictures/)
Gambar 2.7 Suasana penonton Woodstock festival ’69 dengan hippies nya (Sumber ; woodstockstory.com/woodstockpictures/)
Gambar 2.8 Jimi Hendrix sebagai pengisi acara fenomenal Woodstock festival ‘69 (Sumber ; woodstockstory.com/woodstockpictures/)
Gambar 2.9 Poster Woodstock festival tahun 1969 (Sumber ; woodstockstory.com/woodstockpictures/)
2.3.3. Seni Psychedelic Dilahirkan dari revolusi budaya sebagai wujud perlawanan (counter culture) kaum muda di Amerika terhadap politik di negaranya tahun 1960an, seni psychedelic mengambil inspirasi dan pikiran kesadaran atas unsur halusinasi akibat pengaruh obat bius.Tujuannya untuk menyampaikan perasaan pengalaman jiwa yang sebenarnya palsu. Abrams adalah bapak seni psychedelic yang pada tahun 1960 membuka “Coda Gallery”, dan pada tahun 1965 menjadikan New York sebagai pusat kesenian psychedelic pertama dunia. Selain melukis, Abrams juga menciptakan bentuk seni lain dengan menggunakan media yang berbeda, seperti
patung,
video,
film,
animasi,
komik
dan
seni
pertunjukan
(Grogan,2006:33). Komunitas hippie mempelajari seni alternatif seperti teater jalanan, musik folk dan psychedelic rock. Para desainernya otodidak dan klien mereka adalah grup rock dan promotor tari-tarian dan musik bersuara keras menggunakan
teknik
pencahayaan
berkilau
dan
warna-warni
dipantulkan/disiramkan ke seluruh panggung dan penyanyinya.
yang
Awal tahun dari 1970 para pemasang iklan menggunakan seni psychedelic untuk menawarkan dan menjual barang konsumsi dengan tak habis-habisnya. Mulai dari produk rambut, mobil, rokok, dan bahkan warna rumah menjadi tindakan pseudorebellion, semuanya berwarna-warni penuh semangat. Pergerakan seni psychedelic telah pula sampai pada para pekerja dan seniman, para perancang, dan para penulis, hingga mencapai suatu derajat tingkat yang mengejutkan pada titik difusi budaya seni psychedelia merupakan kode visual yang dengan bentuk simbolismenya mampu menarik perhatian untuk membaca pesannya, baik dengan mata telanjang atau dengan bantuan narkotika, untuk menjadi suatu komunitas legal dari gerakan bawah tanah. Walaupun psychedelia memakai facesecession lokal, ornamen Art Nouveu, simbol-simbol dan tipografi Victorian; karya yang diilhami oleh obat-obatan dan ciri iconography, ini merupakangaya grafis Amerika yang khas (Heller, Fink, 1999:210), sehingga dimanapun
karya
ini
dibuat
dan
dihasilkan
orang
cenderung
mengidentifikasi melalui elemen-elemen visualnya.
Gambar 2.10 Mural di Bis cirri khas karya seni visual psychedelic (Sumber ; woodstockstory.com/woodstockpictures/)
mudah
Gambar 2.11 handcraft ala hippies sebagai asesoris (Sumber ; woodstockstory.com/woodstockpictures/)
Gambar 2.12 Salah satu contoh tipografi ala psychedelic karya Wes Wilson (sumber ;www.flashfonts.com)
2.3.4. Komodifikasi Psychedelic Di Indoesia Secara visual debut budaya psychedelic di Indonesia, dikenal salah satunya melalui tata visual cover dan rubrik Galeri Pop Art majalah musik AKTUIL, yang
mulanya diasuh Sanento Yuliman dan dilanjutkan oleh Jim Supangkat. Era 1975 merupakan masa keemasannya, saat majalah itu jadi bacaan wajib anak muda di Indonesia. Pemeo belum jadi anak muda kalau belum membaca majalah tersebut, bukanlah sesuatu yang berlebihan. Bahkan,majalah ini masih dianggap "kitab suci", khususnya oleh para rock mania yang besar di tahun 1970-an, dimana pada tahun 1975 mengejutkan publik Indonesia dengan mengundang kelompok musik Deep Purple untuk pentas di Indonesia. Situasi itu semakin menumbuhkan bibit psychedelia segala mewabah ke jiwa kawula muda, tidak saja pada style pada pandangan hidup mereka. (Baskoro
Suryo
Banindro;Gaya
Psychedelia
Counter
Culture
Amerika
Komodifikasi Indonesia Kini;72-76)
2.3.5. Statistika Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan
data,
statistika
dapat
digunakan
untuk
menyimpulkan
atau
mendeskripsikan data ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi) maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk ilmu komunikasi ), untuk memperoleh data dari target audience secara langsung. Aplikasi
statistika
yang
sekarang
popular
adalah
prosedur jajak
pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak
cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. (http://blog.rahmat.or.id/ deskriptifstatistika.htm) Menurut blog hollysh Statistik dibagi menjadi dua, yaitu : 1.
Statistik Deskriptif (deduktif) atau sederhana, yaitu
statistik
yang
tingkat
pengerjaannya
mencakup
cara-cara
menghitung, menyusun atau mengatur, mengolah, menyajikan, dan menganalisa data agar dapat memberikan gambaran yang ringkas mengenai suatu keadaan. 2.
Statistik Inferensial yaitu yang menyediakan aturan-aturan atau cara yang dapat digunakan suatu alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum dari suatu data yang telah disusun dan diolah.
(http://chollishst05.blogspot.com/2008/03/dasar-dasar-statistika.html) Pendekatan Statistik bisa dilakukan dengan cara : 1.
Afektif yaitu cara berkomunikasi melalui pendekatan sosial kepada individu yang mempunyai kecenderungan untuk suka atau tidak suka pada objek
2.
Persuasif Yaitu cara berkomunikasi melalui pendekatan sosial dengan mengolah data dan pada akhirnya mengajak individu atau organisasi agar mencoba hal yang tak biasa.
(http://chollishst05.blogspot.com/2008/03/dasar-dasar-statistika.html)
2.4.
Indie
2.4.1. Pengertian Indie
Pada masa sekarang, perilisan produk independen adalah sangat penting. Rekaman independen adalah seperti sistem kompetisi dalam liga bisbol rekaman itu bisa menjadi batu loncatan ke liga besar. Dengan merilis album sendiri atau melalui label independen kecil, membuktikan kepada major label bahwa pelaku indie punya kemampuan untuk menarik massa. Marc Ferrari (Rockstar 101) 2.5.
Strategi Publikasi Sampai sekarang, terdapat beberapa cara dalam mempublikasikan sebuah
event pameran, yaitu : a.
Poster
Kelebihan
: Secara penyebaran berpromosi lebih terukur dan terarah dalam cakupan nasional.
Kekurangan
: Rentan terhadap vandalisme dan cuaca, Tidak terlalu banyak memuat informasi, waktu yang dibutuhkan untuk merancang dan memamerkan cukup lama, Kurangnya konsentrasi penonton.
b. Internet Kelebihan
: Cakupan publikasi lebih meluas dan mendunia, tanpa ada batasan kreatif.
Kekurangan
: Segmentasi pasar, lebih terbatas kepada para penikmat pengakses internet.
c.
Undangan / Invitation Kelebihan
: Sangat terarah dan dapat langsung ditujukan pada target atau undangan khusus pameran sehingga efek ajakannya pun kuat
Kekurangan
: Segmentatif / hanya orang tertentu yang
mendapatkannya jadi kemungkinan target audience yang dituju tidak mengetahui informasi tentang acara tersebut. 2.6.
Analisa Lapangan a. Survei Survei secara langsung dengan memberikan pertanyaan pertanyaan antara lain dengan member pengertian masalah yang akan saya angkat dan akan menjadi proyek nyata tugas akhir saya adalah perancangan pameran artwork band De Tohtor.adapun materi / bahan artwork yang akan dipamerkan antara lain ;
1. Cover album * masih dalam perancangan 2. Fotografi musik dan fotografi panggung yang akan ditampilkan secara
artistik
oleh
ke
empat
fotografer
pangggungnya 3. Logo band dengan berbagai aplikasinya 4. Album packaging
musik
dan
5. Video dokumentasi 6. Merchandise •
Memberi pertanyaan sebagai berikut 1. Apakah materi / bahan pameran diatas layak untuk diangkat ke ruang pameran ? a.Ya
b. Tidak
2. Artwork band apa yg paling anda sukai, apakah anda tahu siapa pembuat artwork tersebut ? 3. Penting artwork untuk sebuah band menurut anda ? b. interview langsung Interview dilakukan pada objek garapan yaitu De Tohtor menyangkut konsep dan sejarah band, per personel, sejarah panggung yang sudah dilewati dan
dan narasumber pendukung data yang
kriterianya merupakan praktisi artwork, diantaranya beberapa narasumber yang telah di interview langsung yaitu ; •
Dinan yang aktif bermusik sejak tahun 1990 era saparua Bandung
dan dalam pembuatan artwork musik dan dan band bergenre Punk, Trash Metal, dan Metal di scenes musik underground dan tergabung dalam komunitas pembuat artwork ‘Illuminator’, di kesempatan ini Dinan mengatakan betapa pentingnya pembuatan sebuah artwork band selain sebagai media ekspresi secara visual artwork band yang diaplikasikan ke merchandise dapat menghidupi dan keorang yang terlibat didalamnya karena apresiasi untuk artwork band di scenes musik underground masih sangat diminati buktinya dengan diadakannya pameran artwork band oleh komunitas Illuminator dan banyaknya apresiator artwork yang datang, baik dari kalangan umum dan musisi itu sendiri ataupun apresiator dari luar negeri dengan memakai dan memesan artwork untuk kebutuhan band.
•
Anto Arief yang bekerja sebagai dosen ITENAS Agustus 2006
hingga sekarang di ITENAS ( Institut Teknologi Nasional ) announcer/producer · 2008 hingga sekarang · radio program Substereo Oz fm Bandung setiap kamis jam 8-10 malam, sebagai musisi tergabung dalam sebuah band 70's Orgasm Club Juli 2005 hingga sekarang ·Founder Scandal Studio 2008 sampai 2010, Sama seperti Dinan, Anto menggelar pameran artwork musik, sehubungan dengan beberapa mixtape yang diproduksi maka dibuat juga artworknya. praktisi musik, masyarakat umum. •
Eka Sofyan Rizal praktisi desain, dosen Universitas Bina
Nusantara, yang juga memimpin sebuah studio desain. Menurut Beliau branding harus memakai segala cara, bila memakai cara – cara baru mungkin lebih menarik, kelebihan pameran bisa lebih impresif karena ada suasana, lebih berdimensi dengan ruangnya, kita bisa mengeksplorasi dengan dengan mempadu padankan dengan multimedia, semacam eksplorasi kreatif
2.7.
Profil pembuat Artwork band
•
Igor Sasisuta Semara Gumilang
Lahir di Jayapura 03-07-1986 Belajar di Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom) 2007
Pameran Bersama 2008
: Pameran karya bersama Tingkat Pertama Bersama (TPB) di STISI Telkom
2010
: Pameran photography fashion CREATIFASHION OF BLEND di Cihampelas Walk
2011
: Pameran CHECK US di STISI Telkom
Pekerjaan
2011-Sekarang: Asisten Dosen Fotografi di STISI Telkom 2009-Sekarang : Jurnalis majalah kampus STISI "SUM-SUM zine.
Organisasi
2010-Sekarang : Ketua UKM Fotografi C.E.K.A.S e-mail
:
[email protected]
• Anwar Wirawijaya Lahir Di Bogor 24 Juni 1987 Belajar di Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom) 2005. 2006
Pameran Bersama : Pameran karya Tugas Tingkat Pertama Bersama (TPB) di kampus STISI Telkom
2008
: Pameran photography fashion "CULTUREBORATION" di PVJ (Paris Van Java) Mall
2008
: Pameran Fotografi "Expres Your Style" di kampus STT Tekstil
2009
: Pameran Fotografi STISI TAUN BARUAN 2009-2010 "KAMPUSku" di kampus STISI Telkom
2009
: Pameran Fotografi ngeBlues In Campus "Blues"
2009
: Pameran Fotografi "Photography For Charity, Satu Untuk Sumatra Barat" di galeri STISI Telkom
2010
: Pameran Fotografi group C.E.K.A.S, stage photography "The Immortal Of Nirvana" di gallery YPK (Yayasan Pusat Kebudayaan) Bandung
2010
: Pameran eksperimen kreatif "Duo" di gallery STISI
2010
: Pameran Fotografi Group C.E.K.A.S "Masih ngeBlur" di Rock House Distro, Bandung.
Pekerjaan
2006-Sekarang
: fotografi musik dan panggung "Papaps Poto" band De Tohtor & The Bohemians.
2006-Sekarang
: Jurnalis majalah kampus STISI "SUM-SUMzine"
2008-Sekarang
: fotografi musik dan panggung band The Bohemians
2008-Sekarang
: Divisi Dokumentasi Bandung Blues Society
Organisasi
2008-2010
: Kaisar IMAGI (Ikatan Mahasiswa Desain Grafis STISI)
2008-Sekarang
: Pengurus C.E.K.A.S photography group
2010
: Koordinator Divisi Acara KMDGI (Kriyasana Mahasiswa Desain Grafis Indonesia) yang ke-9 di
Bandung e-mail
•
:
[email protected]
Edwin Pratama
Lahir Di Sinabang, Aceh 30 Januari 1988 Belajar di Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom) 2005
Pameran Bersama
2006
: Pameran karya Tugas Tingkat Pertama Bersama (TPB) di kampus STISI Telkom
2008
: Pameran photography fashion "CULTUREBORATION" di PVJ (Paris Vann Java) Mall
2008
: Pameran Fotografi "Expres Your Style" di kampus STT Tekstil
2009
: Pameran Fotografi STISI TAUN BARUAN 2009-2010 "KAMPUSku" di kampus STISI Telkom
2009
: Pameran Fotografi "Photography For Charity, Satu Untuk Sumatra Barat" di galeri STISI Telkom
2010
: Pameran Fotografi group C.E.K.A.S, stage photography "The Immortal Of Nirvana" di gallery YPK (Yayasan Pusat Kebudayaan) Bandung
2010
: Pameran eksperimen kreatif "Duo" di gallery STISI
2010
: Pameran Fotografi group C.E.K.A.S "Masih ngeBlur" di Rock House DIstro, Bandung .
Pekerjaan 2006-Sekarang
: fotografi musik dan panggung "Papaps Poto" band De Tohtor
2006-Sekarang
: Jurnalis majalah kampus STISI "SUM-SUM zine"
2006-2010
: Fotografi musik dan panggung band Larger Than Disco
Organisasi 2008-Sekarang
: Pengurus C.E.K.A.S photography group
2008-2010
: Sekretaris Jendral IMAGI (Ikatan Mahasiswa Desain Grafis STISI)
e-mail
•
:
[email protected]
Adyta M.Sina lahir di Jakarta 15 Mei 1987 bersekolah diSekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom) 2005
Riwayat Pameran
2009
: Pameran fotografi C.E.K.A.S “PHOTOGRAPHY FOR CHARITY” – STISI Bandung,
2009
: Pameran fotografi “BLUES IN CAMPUS” - STISI Bandung
2009
: Pameran fotografi STISI TAHUN BARUAN “KAMPUSKu” - STISI Bandung
2008
: Pameran fotografi Express your syle di kampus STT TEKSTIL Bandung
2008
: Pameran TKMDI “Rekor Muri 1001 Tong Sampah” – Benteng VREDEBURG Jogjakarta,
2008
: Pameran JAKARTA 32'C - Galeri Nasional Jakarta
2008
: Pameran LULU ALBUM - JONAS Bandung
2008
: Pameran “FASHION CULTUREBORATION” – Paris Van Java Bandung
Pekerjaan 2006-Sekarang
: Bicycle builder
2010
: Divisi Material artworks IMAGI (Ikatan Mahasiswa Desain Grafis STISI) e-mail :
[email protected]
Muhammad Ali Mahdy
•
Lahir di Bandung 23 April 1985 bersekolah di Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom) 2005 Pameran Bersama
• 2006
: Pameran karya Tingkat Pertama Bersama di kampus STISI
2009
: Pameran illustrasi "mogus" (monster gurita si moel) di Singapore gallery
2010
: Pameran photography fashion CREATIFASHION OF BLEND di Cihampelas Walk
2010
: Pameran eksperimen kreatif "Duo" di gallery STISI
pekerjaan. 2006-Sekarang
: Illustrator di majalah kampus STISI SUM-SUzine
2009-Sekarang
: Co Founder bigfish idea company, studio KUDAKUDA
2008-Sekarang
: Divisi Desain Pabrik Ide, Bandung
Ferry Firmansyah lahir di Bandung 2 Februari 1986 lulus dari Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia Telkom (STISI Telkom) 2010.
Riwayat Pameran 2006
: Pameran Tingkat Pertama Bersama di kampus STISI
2010
: Pameran Duo di kampus STISI
2009
: Kurator Pameran Fotografi group C.E.K.A.S, stage photography "The Immortal Of Nirvana" di gallery Bandung.
YPK
(Yayasan
Pusat
Kebudayaan)
Pekerjaan 2008-sekarang
: Senior art director di Pabrik Ide
2010-sekarang
: Designer di perusahaan keramik Indonesia – Spanyol.
Implementasi Diharapkan dapat dibawa wilayah publik dan menjadi proyek nyata pameran ini agar dampaknya lebih terasa untuk pihak yang terkait dan di targetkan band dan penulis.