BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Pengertian Manajemen Pengertian manajemen menurut James A.F. Stonner adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya Pengertian manajemen menurut Mary parker Follet adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan ketrampilan khusus. Menurut Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul ”Principles of Management” mengemukakan, ” Manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui orang lain” Sedangkan menurut George R. Terry dalam buku yang berjudul ”Principles of manajemen” memberikan definisi : “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan pengorganisasian , penggerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya Jadi dari pendapat-pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa manajemen adalah proses mencapai tujuan dengan bantuan orang lain
5
6
2.2
Manajemen Operasional 2.2.1 Pengertian Manajemen Operasional Manajemen operasional memiliki banyak arti meskipun pada dasarnya sama. Namun, ada baiknya bila kita melihat pemahaman manajememn operasi dari berbagai sumber, diantaranya: •
Menurut Wikipedia Indonesia, manajemen operasional adalah bidang usaha yang bersangkutan dengan mutu produksi barang dan jasa, dan melibatkan tanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi bisnis yang efisien dan efektif. Manajemen operasional merupakan sumber daya, distribusi barang dan jasa kepada pelanggan. Operasi juga menunjuk pada produksi barang dan jasa, kumpulan dari nilai bentuk kegiatan yang ditambahkan ke dalam banyak masukan pengeluaran
•
Menurut
Melnyk
(2002,p5),
manajemen
operasi
merupakan
pembelajaran dari suatu organisasi dimana kita diharuskan untuk mengerti, menjelaskan, menebak, serta merubah suatu organisasi dan pengaruh strategi dari proses transformasi atau perubahan. Dengan kata lain, manajemen operasional merupakan efektifitas dan efisiensi manajemen dari suatu proses perubahan atau transformasi •
Menurut Schroeder(2007,p3), inti dari manajemen operasi dapat dijabarkan sebagai berikut ¾
Operasional bertanggung jawab pada penyediaan produk atau jasa dari suatu organisasi
¾
Manajer operasional membuat keputusan mengenai fungsi operasi dan hubungannya dengan fungsi yang lain. Manajer operasional membuat keptutusan mengenai fungsi operasi dan hubungannya dengan fungsi yang lain. Manajer operasional
7
merencanakan dan memantau proses produksi dan intrerfensi itu sendiri antara organisasi dan dengan pihak luar •
Menurut Constable, manajemen operasi lebih difokuskan pada kebutuhan untuk produksi. Walaupun produk tersebut merupakan produ
manufaktur
maupun
jasa.
Pada
dasarnya
manajemen
operasional termasuk dalam manajemen produksi, namun lebih difokuskan pada distribusi dan pada supply manajemen. Manajemen operasional pada prinsipnya lebih fokus pada arus fasilitas yang tersedia seperti tenaga kerja dan modal untuk menjamin bahwa mereka akan bertemu dengan arus kebutuhan pasar. Hal ini juga difokuskan oleh desain yang original atau perluasan pada semua fasilitas dimana selama pengaruh tersebut merupakan sistem operasi. Berdasarkan pemahaman-pemahaman tersebut ada 3 poin penting dalam manajemen operasional •
Keputusan Definisi ini mengarah pada membuat keputusan sebagai elemen terpenting dari manajemen operasional. Saat manajer membuat keputusansebagai pokok dari operasional
•
Fungsi atau Kegunaan Operasional merupakan fungsi utama di setiap organisasi termasuk bagian marketing maupun keuangan. Fungsi operasi bertnggung jawab untuk menyediakan atau memproduksi barang atau jasa untuk bisnis
•
Proses Manajer operasional merencanakan dan mengontrol proses produksi dan hasilnya
8
2.2.2
Komponen-komponen utama dalam Manajemen Operasional Menurut Melnyk ( 2002, p6), manajemen operasional terintegrasi pada 3 komponen utama yang mendukung dalam proses organisasi, diantaranya: •
Customer(Pelanggan) Customer merupakan seseorang yang selalu mengkonsumsi kebutuhan pada sistem manajemen operasional. Customer merupakan orang yang memiliki peran khusus dimana selalu memberikan saran serta pendapat diawal dan di akhir system manajemen operasional paling tidak, perusahaan dengan jelas dapat diidentifikasikan pada segmen pasar dan pada segmen customer itu sendiri. Keefektifitas serta keefisienan fungsi manajemen operasional tidak dapat terstruktur.
•
Process (Proses) Sebuah proses dalam perusahaan merupakan hubungan dari semua aktifitas yang diperlukan untuk mengubah input menjadi output (hasil). Proses menggambarkan keseluruhan input, aktifitas perubahan, dan output pada keseluruhan system. Hal itu menandakan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah kegiatan serta menspesifikasikan bahan apa yang dibutuhkan dan seberapa besar jumlahnya. Proses juga menggambarkan kegiatan yang diperlukan untuk mengubah input
menjadi
output. Pada akhirnya
seluruh kegiatan
pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa semua memenuhi standar kualitas, kuantitas, lead time, atau pembagian waktu
9
Proses manajemen operasional dapat melibatkan produksi pada sebuah produk atau jasa. Proses juga menghasilkan informasi •
Capacity (Kapasitas) Saat proses menjelaskan bagaimana sistem manajemen operasional bekerja, kapasitas mendeterminasikan seerapa besar sistem produksi. Untuk kebanyakan orang, kapasitas mengartikan seberapa besar dari hasil yang diproduksi perusahaan, bahkan membatasi hasil per unit dalam satuan waktu.
2.3. Kendaraan / Transportasi Menurut Wikipedia Indonesia, transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakan oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Menurut Abbas, (2003,p6) transportasi sebagai dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat serta pertumbuhan industrialisasi. Dengan adanya transportasi menyebabkan, adanya spesialisasi atau pembagian pekerjaan menurut keahlian sesuai dengan budaya, adat-istiadat, dan budaya bangsa atau daerah. Pertumbuhan ekonomi suatu negara atau bangsa tergantung pada tersedianya pengangkutan dalam negara atau bangsa yang bersangkutan Dalam transportasi kita melihat dua kategori yaitu : •
Pemindahan bahan-bahan dan hasil-hasil produksi dengan menggunakan alat angkut
10
•
Mengangkut penumpang dari satu tempat ke tempat lain
Dengan ini dapat disimpulkan bahwa definisi transportasi adalah kegiatan pemindahan baran (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain. Armada kendaraan digunakan untuk melayani beban yang terjadi, mungkin secara acak, di lokasi yang berbeda dalam jaringan transportasi (Raja,2007). Agar tercapai keefektifan, maka biaya yang menyangkut transportasi harus didapatkan seminimal mungkin (Athawale,2010) Dalam transportasi terlihat ada dua unsur yang terpenting yaitu : •
Pemindahan atau pergerakan
•
Secara fisik mengubah tempat dari barang ke tempat lain
2.3.1 Cross dock scheduling: Classification, literature review and research agenda Pada docking lintas pengiriman terminal kedatangan truk Inbound dibongkar, disortir, bergerak di dermaga dan akhirnya dimuat ke truk outbound, yang segera meninggalkan
terminal
menuju
tujuan
mereka
selanjutnya
dalam
rantai
distribusi. Dengan demikian, sebuah dermaga adalah titik konsolidasi dalam jaringan distribusi, di mana beberapa pengiriman lebih kecil dapat digabungkan untuk truk penuh untuk mewujudkan ekonomi di bidang transportasi. Dalam konteks ini, masalah penjadwalan truk, yang memutuskan suksesi pengolahan truk di pintu dermaga, sangat penting untuk menjamin perputaran yang cepat dan tepat waktu pengiriman.Karena signifikansi tinggi di dunia nyata, prosedur penjadwalan beberapa truk telah diperkenalkan selama beberapa tahun terakhir, dimana semua pengaturan khusus memperlakukan dermaga lintas. Dalam rangka struktur dan mempromosikan kemajuan ilmiah, makalah ini memperkenalkan klasifikasi truk penjadwalan deterministik. Dengan bantuan klasifikasi ini, literatur yang ada dikaji ulang dan
11
kebutuhan penelitian di masa depan diidentifikasi. Selain itu, kami mewakili kelas namun belum dijelajahi masalah penjadwalan truk yang sangat relevan dalam jaringan distribusi dunia nyata
2.3.2 Work and employment in distribution and exchange: moments in the circuit of capital Artikel ini membahas politik yang 'produksi' dalam pergudangan dan distribusi bahan makanan.Dengan demikian, itu menyoroti hubungan yang kompleks antara perusahaan logistik dan pelanggan mereka dominan supermarket. Bangunan pada karya Glucksmann dan pengertian tentang 'organisasi sosial tenaga kerja total', artikel itu menunjukkan bagaimana pemahaman perubahan pekerjaan dalam distribusi bahan makanan harus melibatkan pemetaan keterkaitan ini, sehingga memeriksa bagaimana mereka mempengaruhi proses kerja. Menggambar pada studi kasus-bukti dari dua perusahaan kelontong pihak ketiga distribusi, itu mengkaji secara empiris sifat hubungan antara organisasi-organisasi ini dan efeknya pada proses kerja. Hal ini juga menjajaki sejauh mana buruh yang terorganisir dalam perusahaan-perusahaan distribusi yang saling berhubungan mampu menengahi dan re-bentuk persyaratan ditempatkan atas mereka dengan pelanggan mereka. Hal ini menyimpulkan dengan menyoroti bagaimana kekuatan pengecer dan revolusi logistik sesuai '' telah mengubah wajah politik produksi. Selain itu, panggilan untuk memahami kerja dan lapangan kerja di pergudangan dan distribusi, yang bergerak dengan artikulasi yang kompleks antara produksi, distribusi dan pertukaran.
2.4. Distribusi Tujuan utama strategi distribusi adalah menempatkan produk sedekat mungkin dengan konsumen. Dengan demikian setiap kali konsumen membutuhkan mereka
12
dapat membelinya dengan mudah. Jenis saluran distribusi: perusahaan harus mengidentifikasikan jenis anggota-anggota saluran yang ada yang akan melakukan kegiatan penyaluran barang. Maka dari itu terdapat tiga jenis saluran distribusi yaitu (Kotler & Armstrong, 2004, p524): a. Tenaga penjualan perusahaan: perluasan tenaga penjualan langsung perusahaan menugaskan tenaga penjualan petugas luar ke berbagai wilayah
dan meminta
mereka menghubungi semua calon pelanggan di wilayah tersebut. Atau menambah operasi penjualan dari dalam perusahaan melalui telapon dimana tenaga penjualan melalui telapon menangani perusahaan kecil atau menengah. b. Agen pabrikan: menyewa agen pabrikan, perusahaan independent yang tenaga penjualannya menangani produk-produk serupa dari berbagai perusahaan. c. Distributor industri: menemukan distributor di wilayah atau industri lain yang akan membeli dan menjual lini produk yang baru itu. Memberi mereka
distribusi
eksklusif, margin laba yang baik, pelatihan produk dan dukungan promosi.
2.4.1 Saluran Distribusi Menurut Yunarto (2006, p42) menyatakan bahwa dalam saluran distribusi dikenal tiga komponen
utama
yaitu
intermediatery
(perantara),
Agent
(agen),
Facilitator
(fasilitator) Saluran distribusi terdiri dari : saluran langsung, saluran satu tingkat, saluran dua tingkat. (Madura, 2007, p216-219) 1)
Saluran langsung adalah situasi di mana produsen suatu produk melakukan transaksi secara langsung dengan pelanggan.
2)
Saluran satu tingkat adalah satu perantara pemasaran di antara produsen dan konsumen.
13
3)
Saluran dua tingkat adalah dua perantara pemasaran di antara produsen dan konsumen.
Produsen
Produsen
Produsen
Distrubutor
Konsumen
Toko
Toko
Konsumen
Konsumen
Sumber : Madura (2007, p216-219) Gambar 2.1 Perbandingan berbagai sistem distribusi umum
2.4.2 Faktor-faktor Penentu Saluran Distribusi Yang Optimal Saluran distribusi yang optimal tergantung pada karakteristik-karakteristik produk terkait, misalnya kemudahan transportasi dan tingkat standarisasi, kemampuan perusahaan untuk memenuhi pesanan melalui internet juga merupakan salah satu faktor penentu. (Madura, 2007, p222) 1)
Kemudahan transpotasi Jika suatu produk dapat dengan mudah di transportasikan, saluran distribusi kemungkinan besar melibatkan pihak perantara. Jika produk tidak dapat di transportasikan, produsen bisa mencoba untuk menjual produk tersebut langsung ke pelanggan. Contoh transportasi yang dapat digunakan untuk mendistribusikan produk: truk, kereta api, udara, air.
2)
Tingkat Standarisasi
14
Produk-produk yang terstandarisasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk melibatkan perantara. Ketika spesifikasi produk sedikit berbeda dari biasanya untuk tiap pelanggan, produsen harus melakukan transaksi langsung dengan pelanggan. Sebagai contoh perabotan kantor yang dibuat khusus untuk sebuah perusahaan yang bervariasi modelnya sesuai dengan keinginan setiap perusahaan. Produk–produk khusus tidak bisa distandarisasi dan dijual di tokotoko. 3)
Pesanan Melalui Internet Perusahaan yang
memenuhi
pesanan
melalui
internet
cenderung
menggunakan saluran langsung. Internet menghapus jarak antara produsen dan konsumen, sekaligus menghapus kebutuhan akan adanya distributor dan peritel. ketika
perusahaan
pelanggan
tanpa
menjual
produk-produknya
memanfaatkan
toko-toko
secara maka
langsung perusahaan
kepada dapat
meningkatkan efisiensinya. 2.4.3 Tingkat Cakupan Pasar Cakupan pasar dapat diklasifikasikan menjadi distribusi intensif, distribusi selektif, dan distribusi eksklusif (Madura, 2007, p224): 1)
Distribusi Intensif Distribusi intensif adalah distribusi suatu produk ke seluruh atau sebagian gerai yang memungkinkan. Agar mencapai tingkat cakupan pasar yang tinggi ke seluruh pelanggan perusahaan dapat menggunakan distribusi intensif untuk mendistribusikan produk ke sebagian besar atau keseluruh gerai yang memungkinkan. Perusahaan yang mengggunakan distribusi intensif memastikan bahwa pelanggan memiliki akses yang mudah ke produk. Distribusi intensif digunakan untuk produk-produk seperti permen karet, dan rokok yang tidak menghabiskan banyak tempat gerai dan tidak membutuhkan keahlian khusus
15
apa pun dalam menjualnya. Sebagai contoh PepsiCo yang berfokus pada minuman menjual produk-produknya ke gerai-gerai ritel yang berfokus pada makanan dan minuman. Perusahaan mendistribusikan makanan dan minuman ringannya ke hampir seluruh supermarket, toko di AS dan beberapa negara asing. 2)
Distribusi Selektif Distribusi selektif adalah mendistribusikan produk melalui gerai-gerai tertentu. Contoh beberapa peralatan komputer khusus hanya dijual di geraigerai yang dikonsentrasikan untuk menujual komputer karena mungkin membutuhkan keahlian untuk menjualnya.
3)
Distribusi Eksklusif Distribusi eksklusif adalah distribusi suatu produk hanya melalui satu atau sedikit gerai. Distribusi ini merupakan bentuk distribusi selektif yang ekstrem. Sebagi contoh, beberapa barang mewah didistribusikan hanya sedikit gerai yang melayani para pelanggan kaya raya. Dengan membatasi distribusi dapat menciptakan atau menjaga nilai prestise produk.
2.5. Produk Definisi produk menurut Ferrinadewi dan Darmawan (2004, p24) adalah sesuatu yang memiliki nilai dan ditawarkan kepasar untuk memebuhi kebutuhan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Beberapa atribut produk yaitu : 1)
Kualitas Produk
16
Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya, termasuk juga mencakup daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan penggunaan, perbaikan, serta atribut bernilai lainnya. 2)
Fitur Produk Fitur
mengarah
kepada
alat-alat
yang
dapat
digunakan
untuk
membedakan produk perusahaan dengan lainnya. 3)
Desain Produk Desain produk berbeda dengan gaya, desain produk bukan tentang penampilan saja tetapi lebih mengarah kepada peningkatan kinerja produk.
Menurut Kotler & Armstrong (2003, p342-343) produk merupakan segala sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan memuaskan keinginan konsumen. Klasifikasi produk Berdasarkan konsumen yang menggunkannya, produk dan jasa dibedakan menjadi dua kategori : 2.5.1 Produk konsumen : 1)
Produk Konsumen Produk konsumen adalah semua produk yang dibeli oleh konsumen untuk dikonsumsi secara pribadi. Produk konsumen terdiri atas produk sehari-hari yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat, dan dengan perbandingan dengan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk tersebut yang juga minimal. Contoh produk konsumen: susu, surat kabar, permen karet.
2)
Produk Belanja Produk belanja adalah barang yang frekuensi pembeliannya tidak sesering produk
sehari-hari
dan
dalam
pembeliannya
konsumen
melakukan
17
perbandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya. Contoh produk belanja adalah perabotan dan alat-alat rumah tangga. 3)
Produk Khusus Produk khusus adalah produk dan jasa konsumen yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus contoh produk khusus jam Rolex dan mobil Jaguar, konsumen menjadi selera pribadi sebagai dasar dari keputusan membeli, bukannya perbandingan harga.
4)
Produk yang Tidak Dicari Produk yang tidak dicari adalah produk konsumen yang konsumen tidak mengetahui ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut.
2.5.2 Produk Industri : Produk industri adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Jadi perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan dibelinya produk itu. Tiga kelompok produk dan jasa meliputi: a. Bahan dan suku cadang: meliputi bahan baku, bahan manufaktur, dan suku cadang yang dijual langsung kepada pemakai industri (contohnya: gandum, kapas, ternak, buah-buahan dan sayuran). Barang modal: adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi, termasuk pemasangan (contohnya: bangunan pabrik dan kantor) dan peralatan tambahan (contohnya: peralatan pabrik). b. Perlengkapan dan jasa: meliputi perlengkapan operasi (minyak bumi, batu bara, kertas, pensil) dan alat-alat perbaikan dan pemeliharaan (contohnya: alat untuk memebersihkan jendela, alat perbaikan komputer) serta jasa konsultasi bisnis.
18
2.6.
Pengertian Efisiensi Menurut Gaspers, efisiensi adalah ukuran yang menunjukan bagaimana baiknya sumber daya yang digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik dari proses yang mengukur performansi aktual dari sumer daya relative terhadap standar yang ditetapkan Peningkatan dalam efisiensi pada proses produksi maupun distribusi akan menurunkan biaya. Menurut Levitan dan Wemere, efisiensi dapat dimengerti sebagai kegiatan penghematan sumber-sumber daya dalam kegiatan organisasi seperti : penghematan pemakaian bahan, tenaga listrik, uang, waktu, air, pupuk, dan sebagainya. Ada beberapa sumber yang dapat dimanfaatkan oleh auditor operasional didalam mengembangkan kriteria evaluasi khusus untuk efisiensi. Menurut Arens dan Loebbecke yang mencakup : 1. Kinerja Historis Seperangkat kriteria yang sederhana dapat didasarkan pada hasil aktual atau hasil audit dari periode sebelumnya gagasan dibalik penggunaan kriteria ini adalah untuk membandingkan apakah yang telah dilakukan menjadi ”lebih baik” atau ”lebih buruk”. Manfaat kriteria ini adalah bahwa kriteria tersebut mudah dibuat, tetapi mungkin tidak memberikan pandangan mengenai seberapa baik atau buruk sebenarnya unit usaha yangdiperiksa melakukan sesuatu 2. Kinerja yang dapat membandingkan Sebagian besar kesatuan yang menjadi audit perasional tidak bersifat unik. Terdapat kesatuan yang sama didalam keseluruhan yang dapat diperbandingkan merupakan sumber yang sangat baik untuk mengembangkan kriteria. Untuk kesatuan internal yang dapat diperbandingkan, data nya biasanya sudah
19
tersedia. Bila kesatuan yang dapat diperbandingkan berada diluar organisasi, mereka seringkali biasanya menyediakan informasi seperti itu 3. Standar Rekayasa Dalam banyak jenis penugasan audit operasional adalah mungkin dan layak untukmengembangkan kriteria berdasarkan standar rekayasa, misalnya study waktu dan gerak untuk menentukan tingkat keluaran produksi kriteria ini sering memakan waktu dan biaya yang besar dalam pengembangannya. Karena menentukan banyak keahlian, akan tetapi, hal itu mungkin sangat efektif dalam memecahkan masalah operasional yang utama dan baya yang dikeluarkan akan berharga 4. Diskusi kesepakatan Kadang-kadang kriteria objektif sangat sulit didapat dan sangat memakan biaya, tetapi ada kalanya kriteria dapat dikembangkan melalui diskusi dan kesepakatan yang sederhana. Pihak-pihak dalam proses ini harus meliputi manajemen kesatuan yang diperiksa, auditor operasional dan kesatuan atau orang-orang yang mendapat laporan mengenai temuan-temuan yang didapat
2.7.
Peramalan (Forcasting) 2.7.1 Definisi Peramalan Menurut jay Heizer dan Barry Render (2006,p.136) Peramalan (forecast) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapt dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. Bisa juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat sibjektif. Atau bias juga dengan menggunakan kombinasi model matematis yang sesuai dengan pertimbangan yang baik dengan manajer.
20
Ketepatan secara mutlak dalam memprediksi peristiwa dan tingkat kegiatan yang akan datang adalah tidak mungkin dicapai. Oleh karena itu ketika perusahaan tidak dapat melihat kejadian yang akan datang secara pasti, diperlukan waktu tenaga yang besar agar mereka dapat memiliki kekuatan terhadap kejadianyang akan datang. Suatu perusahaan melakukan kegiatan untuk mencapai sesuatu pada waktu yang akan datang serta memperhitungkan kondisi yang terjadi di masa yang akan datang. Kondisi pada waktu yang akan datang tidaklah dapat di perkirakan secara pasti, sehingga perusahaan mau tidak mau harus bekerja dengan orientasi pada waktu yang akan datang yang tidak pasti. Untuk meminimalkan ketidakpastian itu dapat di lakukan dengan metode atau teknik peramalan. Dengan teknik peramalan dapat diidentifikasikan pola yang dapat digunakan untuk meramalkan kondisi pada waktu yang akan datang, sehingga dari hasil peramalan itu, eksekutif perusahaan dapat membuat perencanaan yang di perlukan untuk di laksanakan pada masa yang akan datang. Peramalan adalh suatu perkiranan tingkat penjualan yang di harapkan untuk suatu produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu dimasa yang akan datang (Lapide,2009).. Tujuan dari peramalan adalah untuk mengukur dampak terhadap penjualan di masa yang akan datang.Agar tidak sampai terjadi kekurangan bahan baku (Wacker,2002). Untuk membuat peramalan di gunakan dengan mengeksploirasi data dari waktu yang lalu dengan menggunakan pola data dengan asumsi bahwa pola data waktu yang lalu itu akan berulang lagi pada waktu yang akan datang, misalnya berdasarkan data dan pengalaman pada 6 tahun terakhir, pendapatan perusahaan dalam tahun 2004 hingga 2009 tidak stabil. Berdasarkan pola
21
tersebut perusahaan harus dapat meramalkan pendapatan tahun selanjutnya. Karena Keakuratan peramalan penjualan merupakan penentu utama dari biaya persediaan, tingkat layanan, penjadwalan dan efisiensi staf, dan tindakan lain dari kinerja operasional (Catt,2008)
2.7.2 Metode Peramalan Ada dua jenis metode peramalan, yaitu: 1. Metode Peramalan Kualitatif Yaitu metode yang didasarkan pada intuisi dan pandangan individu-individu, penilaian orang yang melakukan peramalan dan tidak tergantung pada datadata yang akurat (pengolahan data dan analisi data historis yang tersedia), metode ini di gunakan untuk peramalan produk baru dimana tidak ada data historis. Menurut freddy rangkuti (2005,P.63). secara umum pendekatan yang biasa dipakai didalam metode peramalan secara kualitatif, yaitu : ‐ Pendapat
para
menggunakan
eksekutif pendapat
(jury
of
kelompok
executive kecil
opinion). para
Metode
eksekutif
ini
untuk
mengestimasikan besarnya permintaan. ‐ Gabungan beberapa tenaga penjual (sales force composite). Metode ini merupakan gabungan pendapat beberapa orang tenaga penjual (sales person) dalam menentukan besarnya permintaan diwilayah mereka masingmasing, kemudian hasilnya digabung untuk menentukan jumlah peramalan secara keseluruhan ‐ Proses interaktif dengan melibatkan para eksekutif yang ditempatkan dibeberapa tempat yang berbeda untuk membuat peramalan (forecast). Ada tiga ppartisipan yang berbeda dalam proses ini, yaitu ; para pengambil keputusan, staf pembantu dan responden. Para pengambil keputusan
22
umumnya terdiri dari lima sampai sepuluh orang tenaga ahli. Tugasnya adalah membuat actual forecast. Sedangkan staf pembantu bertugas membantu
para
pengambil
keputusan
dalam
menyiapkan,
mendistribusikan, mengumpulkan dan membuat kueioner dan survei. Responden adalah sekelompok orang yang akan dimintai pendapatnya. Kelompok responden ini memberikan masukan dalam bentuk wawancara maupun pengisian kuesioner dalam rangka pengambilan keputusan pembuatan peramalan (forecasting) ‐ Riset pasar (customer market survey). Metode ini banyak menggunakan masukan yang diperoleh dari pelanggan atau pelanggan yang potensial, sesuai dengan rencana pembelian pelanggan dimasa yang akan datang. Semua informasi yang diperoleh dari pelanggan ini sangat bermanfaat tidak hanya untuk membuat perkiraan besarnya permintaan, tetapi juga untuk memperbaiki desain produk serta perencanaan pengembangan produk baru. 2. Metode Peramalan Kuantitatif Yaitu metode yang dilakukan berdasarkan data-data yang sudah ada sebelumnya untuk memperkirakan hal yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Ada tiga kondisi yang di terapkan pada metode ini: •
Informasi mengenai keadaan pada waktu yang tersedia.
•
Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numeric (angka).
•
Waktu yang akan datang (disebut asumsi kontinuitas).
Metode peramalan secara kuantitatif meliputi : 1. Dekomposisi
23
2. Moving Average Moving average method jika di sebutkan dalam bahasa indonesianya adalah rata-rata bergerak. Metode ini sangat bermanfaat apabila kita dapat membuat asumsi bahwa demand (permintaan) cenderung stabil sepanjang waktu. Rumus metode rata-rata bergerak (moving average method) adalah :
Rata-rata bergerak =
∑ demand _ pada _ periode _ n n
Dimana n adalah jumlah periode yang digunakan dalam metode ratarata bergerak.
3. Eksponential Smoothing Penghalusan eksponensial atau disebut juga exponential smoothing merupakan salah satu metode forecasting yang relatif mudah digunakan, karena tidak memerlukan input data yang sangat banyak. Adapun rumus metode penghalusan eksponensial adalah sebbagai berikut : Forecast periode yang akan datang = forecast periode yang lalu + α (actual demand – forecast periode yang lalu)
Dimana α adalah konstanta yang nilainya antara 0 sampai 1. Sehingga persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
Ft = Ft + α
24
Dimana, Ft
= Forecast yang baru
Ft-1
= Forecast yang lalu
At-1
= Actual demand periode yang lalu
α
= Konstanta yang nilainya 0 sampai 1 α
(smoothing constanta) dapatberubah, tergantung pada asumsi kita
mengenai perubahan yang akan terjadi pada data tersebut. Semangkin besar asumsi terhadap terjadinya peningkatan penjualan, nilai ᾱ akan semangkin besar, dan begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, pemilihan besarnya nilai ᾱ harus kita lakukan dengan hati-hati. Untuk
memperoleh
forecasting
yang
lebih
akurat,
kita
dapat
membandingkan nilai forecasting dengan nilai actual yang terjadi. Semangkin kecil perbedaan perbedaan antara nilai hasil forecasting dan nilai aktual, berarti tingkat kesalahan semangkin kecil dan metode forecasting yang digunakan relative baik. Tingkat kesalahan forecasting (forecasting error) dapat dihitung sebagai berikut:
Forecast error = Demand - Forecast 4. Eksponential smoothing dengan menggunakan trend adjustment 5. Trend projection 6. Linear regression causal model Peramalan dengan menggunakan regresi linear di dasarkan pada asumsi bahwa pola pertumbuhan dari data historis bersifat linear. Rumus yang digunakan untuk menghitung peramalan dengan metode regresi linear adalah persamaan garis regresi linear sebagai berikut : Y = a + bX
25
Dengan : Y = Variable Dependen a = Koefisien intercept b = Koefisien slope atau kemiringan garis regresi X = Variable independen 2.7.3 Jenis Peramalan Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utqama dalam perencanaan operasi di masa depan : •
Peramalan ekonomi Adalah peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan mempredisikan tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya. Peramalan ini merencanakan indikator yang berguna membantu organisasi untuk menyiapkan peramalan jangka menengah ingá jangka panjang
•
Peramalan Tekhnologi Adalah peramalan yang memperhatikan tingkat kemajuan tekhnologi yang dapat meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru. Peramalan ini biasanya memerlukan jangka waktu yang panjang dengan memperhatikan tingkat kemajuan tekhnologi
•
Peramalan Permintaan Adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan statu preusan yang mengendalikan produksi, kapasitas seperti sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keunagan, pemasaran dan sumber daya manusia. Peramalan ini meramaikan penjualan satu preusan pada setiap periode dalam horizon waktu
26
2.7.4. Proses Peramalan Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut : 1. Penentuan tujuan Langkah pertama terdiri atas penentuan macam estimasi yang diinginkan. Sebaliknya, tujuan tergantung pada kebutuhan-kebutuhan informasi para manajer. Manajer mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi para manajer.
Manajer
mengetahui
kebutuhan-kebutuhan
mereka
dan
menentukan : a. Variable-variabel apa yang akan diestimasi b. Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan c. Untuk tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunakan d. Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan e. Derajat ketetapan estimasi yang diinginkan f. Kapan estimasi dibutuhkan g. Bagian-bagian peramalan yang dibutuhkan 2. Pengembangan model Langkah
berikutnya
adalah
mengembangkan
statu
model
yang
merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari, pemilihan statu model yang tepat adalah krusial 3. Pengujian model Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi, validitas, dan realibilitas yang diharaqpkan, nilai statu model ditentukan oleh derajat hasil peramalan dengan kenyataan 4. Penerapan model Setelah pengujian, analisis menerapkan model dengan menggunakan data historik untuk menghasilkan statu ramalan
27
5. Revisi dan evaluasi Ramalan-tamalan yang dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Evaluasi merupakan perbandingan ramalan dengan hasil nyata untuk menilai ketepatan penggunaan suatu metode atau teknik peramalan
2.7.5 Teknik-teknik Peramalan 1. Teknik kualitatif •
Metode Delphi Merupakan
teknik
yang
mempergunakan
suatu
prosedur
yang
sistematik untuk mendapatkan suatu konsensus pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli •
Riset pasar Adalah peralatan peramalan yang berguna, terutama bila ada kekurangan data historik atau data reliabel. Teknik ini digunakan untuk meramal permintaan jangka panjang dan penjualan produk baru
•
Analogi historik Peramalan dilakukan dengan menggunakan pengalaman-pengalaman historik dari suatu produk yang sejenis
•
Konsensus panel Gagasan yang didiskusikan oleh kelompok akan menghasilkan ramalanramalan yang lebih baik daripada dilakukan oleh seseorang
2. Analisis Runtun Waktu (Time-series) Time-series didasarkan pada waktu yang berurutan atau yang berjarak sama (mingguan, bulanan, kuartalan, dan lainnya). Meramalkan data time series berarti nilai masa depan diperkirakan hanya dari nilai masa lalu, dan bahwa
28
variable lain diabaikan walaupun variable-variabel tersebut mungkin bisa sangat bermanfaat Komponen-komponen
runtun
waktu
pada
umumny6a
diklasifikasikan
sebagai: •
Trend (T), trend merupakan pergerakan data sedikit demi sedikit meningkat
atau
menurun.
Perubahan
pendapatan,
populasi,
penyebaran umur, atau pandangan budaya dapat mempengaruhi pergerakan trend •
Musiman atau seasonal (s), merupakan pola data yang berulang pada kurun waktu tertentu seperti hari, minggu, bulan atau kuartal
•
Siklikal ata cyclical (c), merupakan pola dalam data yang terjadi setiap beberapa tahun. Siklus ini biasanya terkait pada siklus bisnis dan merupakan satu hal penting dalam analisis dan perencanaan bisnis jangka pendek
•
Residu atau erratic (E), merupakan satu titik khusus dalam data yang disebabkan oleh peluang dan situasi yang tidak biasa
Dalam model klasik analisis runtun waktu, nilai ramalan (Y) merupakan fungsi perkalian dari komponen-komponen tersebut Y=TXSXCXE Metode yang digunakan oleh riset ini adalah Time Series
2.8. Assignment Menurut Hamdy A Taha (2005,p225), Tujuan dari penugasan adalah menugaskan pekerjaan pekerjaan tersebut ke mesin mesin dengan biaya total tertentu. Situasi ini dikenal sebagai masalah penugasan (assignment problem)
29
Perumusan masalah ini dapat dipandang sebagai kasus khusus dari model transportasi. Di sini pekerjaan mewakili sumber dan mesin mewakili tujuan. Penawaran yang tersedia di setiap sumber adalah 1; yaitu ai = 1 untuk semua i. Demikian pula permintaan yang diperlukan di setiap tujuan adalah 1; yaitu, bj = 1 untuk semua j. Biaya transportasi pekerjaan i ke mesin j adalah cij. Jika sebuah pekerjaan tidak dapat ditugaskan ke sebuah mesin tertentu, nilai cij yang bersangkutan disamakan dengan M, biaya yang sangat tinggi Sebelum model ini dapat dipecahkan dengan teknik transportasi, kita perlu menyeimbangkan masalah ini dengan menambahkan pekerjaan atau mesin rekaan, bergantung pada apakah m < n atau m > n. dengan demikian diasumsikan bahwa m=n tanpa kehilangan generalitas Model penugasan dapat diekspresikan secara sistematis sebagai berikut. Anggaplah Xij = 0, jika pekerjaan I tidak ditugaskan ke mesin j Xij
= 1, jika pekerjaan I ditugaskan ke mesin j
Jadi model ini diketahui
Dengan batasan
30
2.9 Metode Perbandingan Eksponensial(MPE) Menurut Syamsul Ma’arif dan Hendri Tanjung (2003), Metode Perbandingan Eksponensial
merupakan
salah
satu
metode
pengambilan
keputusan
yang
mengkuantitaskan pendapat seseorang atau lebih dalam skala tertentu. Penilaian yang diberikan dalam hal ini telah dittapkan sebelumnya Metode ini pada prinsipnya merupakan suatu metode skoring terhadap pilihan pilihan yang ada. Namun demikian, dengan penghitungan secara eksponensial, perbedaan nilai kriteria yang satu dengan kriteria yang lainnya dapat dibedakan dengan jelas tergantung tingkat penilaian tersebut Hal yang sangat penting dalam metode ini adalh penentuan bobot dari setiap kriteria yang ada. Selain itu, kemampuan dari orang yang membeikan judgment sangat berpengaruh terhadap validnya hasil dari metode kepuusan ini
2.10. Pengertian Hipotesis Menurut Sekaran (2006, p.135), Hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis di antara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hubungan tersebut dapat diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Tetapi karena peneitian ini adalah berbentuk problemsolving dan optimasi maka hipotesis dan perkiraan solusi yang akan didapatkan adalah : 1. Perencanaan
transportasi
di
PT
Renova
Andalan
Indonesia
akan
menggambakan peramalan penjualan per lokasi pada tahun 2010, 2011, 2012, 2013
31
2. Penugasan di PT Renova Andalan Indonesia akan menggambarkan pengiriman yang paling efektif terhadap lokasi dan jenis barang 3. Perbandingan
eksponensial
di
PT
Renoce
Andalan
Indonesia
akan
menggambarkan alternative yang dapat dilakukan agar mendapatkan biaya seminimal mungkin
32
2.11. Kerangka Pemikiran
Kondisis operasional transportasi distribusi saat ini ( Existing Condition)
Peramalan Distribusi Barang Jadi
Metode Forecasting
Jenis Pengiriman produk pada Kegiatan Transportasi yang paling efisien
Metode Transportasi model Assignment
Penetapan / pemilihan skenario distribusi yang terbaik
Metode Perbandingan Eksponensial
Rekomendasi
Gambar 2.2. Kerangka Pemikian Sumber : Penulis
Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis sebelumnya, untuk menghasilkan jumlah kendaraan dan tenaga kerja harus diawali dengan kesepakatan antara perusahaan denga para pelanggan. Agar perusahaan dapat mengirimkan produk mereka ke tempat pelanggan
33
tersebut. Dari pendistribusian yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Dari pendistribusian yang
dilakukan
oleh
perusahaan
tersebut
diperlukan
untuk
analisa
transportasi
pendistribusian agar memperoleh jumlah kendaraan dan tenaga kerja yang minimal bagi perusahaan