BAB 2 LANDASAN TEORI dan KERANGKA PEMIKIRAN 2.1.
Kerangka Teori
2.1.1. Pengertian manajemen Pengertian
manajemen
menurut
James
A.F.
Stoner
adalah
suatu
proses
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian manajemen menurut Mary Parker Follet adalah suatu seni, karena untuk melakukan suatu pekerjaan melalui orang lain dibutuhkan keterampilan khusus. Menurut Harold Koontz & O’ Donnel dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” mengemukakan, “Manajemen adalah berhubungan degnan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang lain”. Sedangkan menurut George R. Terry dalam buku dengan judul “Principles of Manajemen” memberikan definisi: “ Manajemen adalah suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi dari pendapat-pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa manajemen adalah proses mencapai tujuan dengan bantuan orang lain. 2.1.2
Pengertian manajemen operasi
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005, p4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
5
6
Sedangkan menurut Richard B. Chase (2004, p6), “Operations management is
defined as the design, operation, and improvement of the system that create and deliver the firm’s primary product and services”. Dimana artinya adalah “Manajemen operasi didefinisikan sebagai gambaran, proses operasi, dan perbaikan atau pengawasan dari sistem-sistem yang menghasilkan produk utama atau jasa suatu perusahaan”. Jadi jelas bahwa manajemen operasional adalah suatu aktivitas proses operasi, dan pengawasan dari proses tersebut agar proses tersebut dapat menghasilkan nilai dalam bentuk barang maupun jasa yang diinginkan. 2.1.3
Pengertian efisiensi Menurut Gaspers (1998, p14), efisiensi adalah ukuran yang menunjukkan bagaimana
baiknya sumber daya digunakan dalam proses produksi untuk menghasilkan output. Efisiensi merupakan karakteristik dari proses yang mengukur performansi aktual dari sumber daya relative terhadap standar yang ditetapkan. Peningkatan dalam efisiensi pada proses produksi maupun dristribusi akan menurunkan biaya. Menurut Levitan dan Wemere (1984), efisiensi dapat dimengerti sebagai kegiatan penghemtan sumber-sumber daya dalam kegiatan organisasi seperti : penghematan pemakaian bahan, tenaga listrik, uang, waktu, air, pupuk, dan sebagainya. Ada beberapa sumber yang dapat dimanfaatkan oleh auditor operasional didalam mengembangkan kriteria evaluasi khusus untuk efisiensi. Menurut Arens dan Loebbecke (1996) yang mencakup : 1. Kinerja Historis Seperangkat kriteria yang sederhana dapat didasarkan pada hasil aktual atau hasil audit dari periode sebelumnya gagasan dibalik penggunaan kriteria ini adalah untuk membandingkan apakah yang telah dilakukan menjadi “lebih baik” atau “lebih buruk”.Manfaat kriteria ini adalah bahwa kriteria tersebut mudah
7
dibuat,tetapi mungkin tidak memberikan pandangan mengenai seberapa baik atau buruk sebenarnya unit usaha yang di periksa melakukan sesuatu. 2. Kinerja yang dapat dibandingkan Sebagian besar kesatuan yang menjadi audit operasional tidak bersifat unik.terdapat
kesatuan
yang
sama
didalam
keseluruhan
yang
dapat
diperbandingkan merupakan sumber yang sangat baik untuk mengembangkan kriteria. Untuk kesatuan internal yang dapat diperbandingkan,data nya biasa nya sudah tersedia.Bila kesatuan yang dapat diperbandingkan berada diluar organisasi,mereka seringkali biasa nya menyediakan informasi seperti itu. 3. Standar Rekayasa Dalam banyak jenis penugasan audit operasional adalah mungkin dan layak untuk mengembangkan kriteria berdasarkan standar rekayasa,Misalnya study waktu dan gerak untuk menentukan tingkat keluaran produksi kriteria ini sering memakan waktu dan biaya yang besar dalam pengembangan nya,Karena menentukan banyak keahlian,akan tetapi,hal itu mungkin sangat efektif dalam memecahkan masalah operasional yang utama dan biaya yang dikeluarkan akan berharga. 4. Diskusi dan kesepakatan Kadang-kadang kriteria objektif sangat sulit didapat dan sangat memakan biaya,tetapi ada kalanya kriteria dapat dikembangkan melalui diskusi dan kesepakatan yang sederhana.Pihak-pihak dalam proses ini harus meliputi Manajemen kesatuan yang di periksa,auditor operasional,dan kesatuan atau orang-orang yang mendapat laporan mengenai temuan-temuan yang didapat. 2.1.4 Pengertian efektifitas
8
Efektifitas merupakan karakteristik lain dari proses yang mengukur derajat pencapaian output dari system organisasi (Gaspers, 1998,p14). Efektifitas diukur berdasarkan rasio output actual terhadap output yang direncanakan. Pengukuran efektifitas membutuhkan beberapa rencanaan atau yang telah ditetapkan sebelum proses dimulai untuk menghasilkan output. Sedangkan efisiensi distribusi adalah kemampuan untuk mengirimkan atau menyalurkan barang dengan biaya yang serendahrendahnya.
2.1.5 Tujuan dari penjualan jasa Tujuan utama dari rencana penjualan jasa adalah Untuk mengurangi tentang ketidakpastian pendapatan di masa datang,Untuk memasukan kebijakan dan keputusan manajen
kedalam
proses
perencanaan(mis
dalam
rencana
pemasaran),untuk
memberikan informasasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh,Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan. Efektifitas merupakan karakteristik lain dari proses yang mengukur derajat pencapaian output dari sistem organisasi (Gaspers, 1998,p14). Efektifitas diukur berdasarkan rasio output actual terhadap output yang direncanakan. Pengukuran efektifitas membutuhkan beberapa prencanaan atau yang telah ditetapkan sebelum proses dimulai untuk menghasilkan output. Sedangkan efisiensi distribusi adalah kemampuan untuk mengirimkan atau menyalurkan barang dengan biaya yang serendahrendahnya.
2.1.6
Pengiriman
9
Pengiriman (distribusi) adalah suatu proses pengadaan pengiriman barang dengan mengutamakan kepuasan konsumen hingga barang yang diterima dapat sampai kepada konsumen hingga proses pengiriman berlangsung secara tepat waktu, tepat kualitas, tepat sasaran.. menurut Lamb (2001, p8), “Saluran pemasaran merupakan serangkaian dari organisasi yang saling bergantung yang memudahkan pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis/ pelanggan”. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan arus barang yang saling berhubungan dari produk ke perantara dan akhirnya ke tujuan akhir. Menurut Yunarto (2006, p42) menyatakan bahwa dalam saluran distribusi dikenal tiga komponen utama yaitu Intermediary (perantara), Agent (agen) dan Facilitator (fasilitator). 2.1.6.1 Keputusan dalam desain dan pemilihan saluran distribusi (Kotler, 2002, p356) menjelaskan bahwa untuk merancang suatu saluran distribusi, kita harus memperhatikan hal-hal berikut: 1. Menentukan sasaran dan kendala saluran distribusi. Sasaran-sasaran saluran distribusi perlu dalam tingkatan output jasa yang ditentukan.
Untuk
merencanakan
saluran
yang
efektif,
produsen
perlu
menentukan segmen pasar mana saja yang akan dilayani dan saluran terbaik manakah yang perlu digunakan untuk masing-masing segmen. Produsen mengembangkan sasaran salurannya dalam konteks berbagai kendala
yang
ditimbulkan
produk,
pihak
perantara,
pesaing,
kebijakan
perusahaan, lingkungan perusahaan, tingkat output jasa yang diinginkan konsumen. 2. Mengidentifikasi berbagai alternatif saluran distribusi utama, selanjutnya perusahaan harus mengidentifikasi alternatif-alternatif saluran yang penting. Sebuah alternatif saluran harus mencakup 3 unsur:
10
1) Jenis perantara. Perusahaan harus mengidentifikasi jenis perantara yang ada untuk menjalankan tugas salurannya. 2) Jumlah perantara Perusahaan harus menentukan jumlah perantara yang dipekerjakan disetiap saluran, ada 3 strategi mengenai hal ini: ¾ Distribusi intensif ¾ Distribusi eksklusif ¾ Distribusi selektif 3) Persyaratan dan tanggung jawab para anggota saluran distribusi. Unsur terpenting yang merupakan persyaratan para anggota saluran distribusi adalah kebijakan harga, syarat-syarat penjualan, hak-hak teritoria dan pelayanan khusus yang diberikan oleh semua pihak. 3. Mengevaluasi alternatif saluran distribusi yang penting. Setiap alternatif yang ada perlu dievaluasi sesuai dengan kriteria ekonomis, kriteria pengendalian, kriteria adaptif. Dalam kriteria ekonomis, masalah pertama yang harus dievaluasi adalah cara manakah yang akan menghasilkan penjualan lebih banyak diantara alternatif-alternatif tersebut. Dalam
kriteria
pengendalian,
evaluasi
harus
diperluas
yang
untuk
mempertimbangkan pengawasan terhadap saluran-saluran distribusi tadi. Dalam kriteria adaptif, setiap saluran dievaluasi mencakup rentang waktu komitmen dan kemungkinan hilangnya fleksibilitas. Menurut Tjiptono (2001, p187). Saluran distribusi yang baik untuk suatu perusahaan belum tentu baik untuk perusahaan lain. Baik tidaknya saluran
11
distribusi yang digunakan oleh sebuah perusahaan dipengaruhi oleh kondisi perusahaan itu sendiri. Menurut Tjiptono (2001, p187-189) dalam memilih saluran distribusi ada beberapa hal yang perlu ditinjau yakni: 1. Panjangnya saluran distribusi. 2. Banyaknya perantara yang digunakan. Menurut Tjiptono (2001, p208) dalam menentukan banyaknya perantara dalam saluran distribusi, produsen mempunyai tiga alternatif pilihan yaitu:
a. Distribusi intensif Jenis
distribusi
ini
menggunakan
perantara,
terutama
pengecer
sebanyak-banyaknya. Semua ini dimaksudkan untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan konsumen.
b. Distribusi selektif Jenis distribusi ini berusaha memilih menurut suatu daerah geografis.
c. Distribusi eksklusif Dilakukan oleh perusahaan dengan hanya menggunakan satu pengecer dalam daerah pasar tertentu. 4. Faktor- Faktor yang mempengaruhi pemilihansaluran. Saluran distribusi ditentukan oleh pola pembelian, maka sifat pasar merupakan faktor penentu yang mempengaruhi pemilihan saluran oleh pihak manajemen perusahaan. Perusahaan yang mengadakan pemilihan saluran distribusi harus mempertimbangkan tiga kriteria, yaitu: pengawasan saluran, pencakupan pasar, dan biaya. 5. Kemungkinan penggunaan saluran distribusi ganda.
12
Tipe saluran ini dapat digunakan oleh produsen terutama untuk mencapai pasar yang berbeda. Untuk daerah pasar yang penduduknya jarang dapat menggunakan agen.
2.1.6.2
Tingkat saluran distribusi Menurut Kotler (2002, p350) tingkat saluran distribusi terdiri dari: •
Saluran nol tingkat
Saluran ini disebut juga saluran pemasaran langsung, dimana pabrik secara langsung menjual kepada konsumen. •
Saluran satu tingkat
Saluran ini menunjukkan bahwa pemasaran hanya menggunakan satu tipe perantara. •
Saluran dua tingkat
Saluran ini mencakup dua perantara. Dalam pasar industrial, mereka disebut
distributor. •
Saluran tiga tingkat
Saluran ini mencakup tiga perantara. Segala pendistribusiannya adalah pedagang besar, pemborong dan pengecer yang kemudian menyalurkan kepada konsumen akhir. Strategi saluran distribusi. Menurut Chandra (2001, p93), ”strategi pmasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspetasi perusahaan akan dampak berbagai aktivitas/ program pemasaran terhadap permintaan produk/ lini produknya di pasar sasaran tertentu.” Perusahaan memakai dua jenis saluran distribusi yaitu saluran langsung dan saluran tidak langsung.
13
1) Saluran langsung Orang / produsen yang memproduksi barang dan jasa berinteraksi secara langsung dengan pelanggan. Saluran ini digunakan pada perusahaan yang membentuk sebuah saluran distribusi luar negeri. 2) Saluran tidak langsung Saluran ini digunakan pada sebuah perusahaan lokal yang memasarkan produknya melalui perusahaan lokal lainnya yang bertindak sebagai perantara penjualan.
2.1.6.3
Trade-off Trade-off dalam perencanaan biaya distribusi. Trade-off dapat terjadi pada empat level 1) Trade off dalam suatu unsure distribusi Misalnya dalam pengaturan gudang, apakah suatu barang disimpan pada lokasi tertentu yang telah ditetapkan (fix) atau sembarang saja (random) 2) Trade off antar unsur distribusi Misalnya pengepakan barang yang baik akan meningkatkan biaya pengepakan, tetapi akan memudahkan transportasi dan meringankan transportasi dan
handling. 3) Trade off antar fungsi perusahaan Penentuan unit mana yang harus menanggung beban dari suatu kegiatan distribusi. 4) Trade off antar satu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Penentuan apakah pengiriman barang akan dilakukan secara langsung atau secara tidak langsung.
14
2.1.7
Biaya
2.1.7.1 Objek biaya dan pemicu biaya. Objek Biaya dan pemicu Biaya bervariasi tergantung pada bentuk dan sifat organisasi
dan
objek
biaya
nya.Objek
Biaya
merupakan
aktivitas
yang
mengakumulasikan biaya.Lima jenis objek biaya adalah 1. Produk atau kelompok produk yang saling berhubungan. 2. Jasa. 3. Departemen-Departemen. 4. Proyek (Proyek penelitian,Pemasaran) Jumlah total biaya untuk suatu objek biaya di pengaruhi oleh cost driver. Cost Driver merupakan faktor-faktor yang mempunyai efek terhadap perubahan level biaya untuk sebuah objek biaya.sebagai contoh biaya listrik dalam pabrik(objek biaya)di pengaruhi oleh jumlah jam mesin;jadi jumlah jam mesin merupakan cost driver untuk biaya listrik.cost driver merupakan langkah penting dalam analisi strategik dan manajemen biaya pada sebuah perusahaan.Identifikasi dan analisis cost driver tersebut merupakan dasar dalam penentuan biaya dan objek biaya secara akurat dan untuk pengendalian biaya objek tersebut. 2.1.7.2 Keunggulan Pada Biaya (Cost Leadership) Keunggulan pada biaya (cost leadership),cost leadership merupakan strategi dimana perusahaan menghadapi pesaing dengan cara memproduksi produk atau jasa pada biaya yang paling rendah.Cost leadership menghasilkan laba yang cukup pada harga yang rendah,oleh karena itu membatasi pertumbuhan persaingan dalam industri melalui keberhasilan dalalm perang harga dan merusak profitabilitas pesaing.
15
Keunggulan
biaya
biasa
nya
pemanufakturan,pendistribusian,atau
muncul
dari
dalam
produktivitas
dalam
administrasi
proses secara
keseluruhan.Kelemahan yang ada dalam cost leadership ini adalah kecenderungan untuk memotong biaya yang dapat menjatuhkan permintaan terhadap produk atau jasa. 2.1.7.3 Biaya Langsung Dan Biaya tak Langsung Pembebanan Biaya langsung dan alokasi biaya (Biaya langsung dan Biaya tak langsung).Pembebanan biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam ’cost
pool’ atau dari ’cost pool’ ke ’cost object’.Biaya langsung dapat di telusuri secara langsung ke ’cost pool’ atau ke ’cost object’ secara mudah dan dapat dihubungkan secara ekonomi.Contoh nya : Biaya yang di butuhkan untuk produk tertentu merupakan biaya langsung karena biaya tersebut dapat di telusuri secara langsung ke produk. Demikian dengan perusahaan angkutan udara,biaya penyiapan dan pemrosesan tiket penumpang merupakan biaya langsung dari jasa yang di berikan kepada pelanggan.Sebalik nya biaya tak langsung,Tidak dapat di telusuri secara mudah sulit di hubungkan secara ekonomi dari biaya ’cost pool’ ke ’cost pool’ atau ’cost object’. Yaitu biaya tak langsung biasa disebabkan oleh dua atau lebih ’cost pool’ atau
object yang tidak dapat dengan mudah dan secara ekonomi sitelusuri secara langsung.Biaya pengawasan terhadap para karyawan produksi dan bagian penanganan bahan merupakan contoh yang bagus dari biaya yang pada umum nya tidak dapat di telusuri ke produk individual ,oleh karena itu merupakan biaya tak langsung untuk produk.Serupa itu biaya pengisian bahan bakar untuk pesawat udara merupakan biaya tak langsung jika objek biaya nya adalah penumpang secara individual,karena pesawat
16
menggunakan bahan bakar yang tidak dapat di telusuri secara langsung ke masingmasing penumpang. Sebaliknya
jika
objek
biaya
untuk
pesawat
udara
tersebut
adalah
penerbangan,maka biaya bahan bakar merupakan biaya langsung yang dapat di telusuri
secara
langsung
ke
pengguna
bahan
bakar
pesawat
udara
untuk
penerbangan.Jika biaya tak langsung tidak dapat di telusuri ke ’cost pool’ atau objek biaya maka pembebanan biaya tak langsung di lakukan dengan menggunakan ’cost
driver’.sebagai contoh jika ’cost driver’ untuk penanganan bahan adalah jumlah suku cadang,maka biaya total untuk penanganan bahan dapat di bebankan ke setiap produk dengan dasar jumlah suku cadang yang di gunakan produk dibandingkan dengan jumlah suku cadang yang di gunakan oleh semua produk.Akibat nya biaya di bebankan ke ’cost pool’atau object biaya yang memnyebabkan biaya dengan cara representatif dan wajar. Contoh nya produk yang menggunakan suku cadang yang banyak harus dibebani porsi biaya penanganan bahan daripada produk yang menggunakan suku cadang yang lebih sedikit.sama hal nya dengan itu departemen yang menggunakan karyawan yang lebih banyak harus dibebani biaya supervisi dalam porsi yang lebih banyak daripada departemen yang mempunyai lebih sedikit karyawan.
2.1.8
Peramalan (Forecasting)
2.1.8.1 Definisi peramalan Peramalan merupakan suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa di waktu yang akan datang atas dasar pola-pola di
17
waktu yang allu, dan penggunaan kebijakan terhadap proyeksi-proyeksi dengan pola-pola di waktu yang lalu. Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian di masa depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data masa lalu dan menempatkannya ke masa yang akan datang dengan suatu bentuk model matematis. 2.1.8.2 Klasifikasi horizon waktu Peramalan biasanya diklasifikasikan berdasarkan horizon waktu masa depan yang terbagi atas beberapa kategori: •
Peramalan jangka pendek Peramalan ini mencakup jangka waktu hingga satu tahun, tetapi umumnya kurang dari tiga bulan. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan pembelian, penjadwalan kerja, jumlah tenaga kerja, dan tingkat produksi.
•
Peramalan jangka menengah Peramalan ini umunya mencakup hitungan bulanan hingga tiga tahun. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan penjualan, perencanaan dan anggaran produksi, anggaran kas, dan menganalisis bermacam-macam rencana operasi.
•
Peramalan jangka panjang Permalan ini umumnya untuk perencanaan masa tiga tahun atau lebih. Peramalan ini digunakan untuk merencanakan produk baru, pembelajaan modal,
lokasi
pengembangan. 2.1.8.3 Jenis peramalan
atau
pengembangan
fasilitas,
serta
penelitian
dan
18
Organisasi pada umumnya menggunakan tiga tipe peramalan yang utama dalam perencanaan operasi di masa depan: •
Peramalan ekonomi Adalah peramalan yang menjelaskan siklus bisnis dengan memprediksikan
tingkat inflasi, ketersediaan uang, dana yang dibutuhkan untuk membangun perumahan dan indikator perencanaan lainnya. Peramalan ini merencanakan indikator yang berguna membantu organisasi untuk menyiapkan peramalan jagka menengah hingga jangka panjang. •
Peramalan teknologi Adalah peramalan yang memerhatikan tingkat kemajuan teknologi yang dapat
meluncurkan produk baru yang menarik, yang membutuhkan pabrik dan peralatan baru. Peramalan ini biasanya memerlukan jangka waktu yang oanjang dengan memperhatikan tingkat kemajuan tekonologi. •
Peramalan permintaan Adalah proyeksi permintaan untuk produk atau layanan suatu perusahaan yang
mengendalikan produksi, kapasitas seperti sistem penjadwalan dan menjadi input bagi perencanaan keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia. Peramalan ini meramaikan penjualan suatu perusahaan pada setiap periode dalam horizon waktu. 2.1.8.4 Proses peramalan Proses peramalan biasanya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Penentuan tujuan Langkah pertama terdiri dari atas penentuan macam estimasi yang diinginkan. Sebaliknya, tujuan tergantung pada kebutuhan-kebutuhan informasi para manajer. Manajer mengetahui kebutuhan-kebutuhan mereka dan menentukan: a. variabel-variabel apa yang akan diestimasi.
19
b. Siapa yang akan menggunakan hasil peramalan. c. Untuk tujuan-tujuan apa hasil peramalan akan digunakan. d. Estimasi jangka panjang atau jangka pendek yang diinginkan. e. Derajat ketepatan estimasi yang diinginkan. f. Kapan estimasi dibutuhkan. g. Bagian-bagian peramalan yang diinginkan. 2.
pengembangan model Langkah berikutnya adalah mengembangkan suatu model yang merupakan penyajian secara lebih sederhana sistem yang dipelajari, pemilihan suatu model yang tepat adalah krusial.
3.
pengujian model Sebelum diterapkan, model biasanya diuji untuk menentukan tingkat akurasi,
validitas, dan reliabilitas yang diharapkan, nilai suatu model ditentukan oleh derajat ketepatan hasil peramalan dengan kenyataan (aktual). 4.
penerapan model setelah pengujian, analisis menerapkan model dengan menggunakan data
historik untuk menghasilkan suatu ramalan. 5.
revisi dan evaluasi Ramalan-ramalan yang dibuat harus senantiasa diperbaiki dan ditinjau kembali. Evaluasi merupakan perbandingan ramalan dengan hasil nyata untuk menilai ketepatan penggunakan suatu metode atau teknik peramalan
2.1.8.5 Teknik-teknik peramalan 1. Teknik kualitatif • Metode Delphi
20
Merupakan teknik yang mempergunakan suatu prosedur yang sistematik untuk mendapatkan suatu konsensus pendapat-pendapat dari suatu kelompok ahli. • Riset pasar Adalah
peralatan
peramalan
yang
berguna,
terutama
bila
ada
kekurangan data historik atau data tidak reliabel. Teknik ini digunakan untuk meramal permintaan jangka panjang dan penjualan produk baru. • Analogi historik Peramalan dilakukan dengan menggunakan pengalaman-pengalaman
historik dari suatu produk yang sejenis. • Konsensus panel Gagasan yang didiskusikan oleh kelompok akan menghasilkan ramalanramalan yang lebih baik daripada dilakukan oleh seseorang. 2. Analisis Runtun Waktu (Time-Series)
Time-series didasarkan pada waktu yang berurutan atau yang berjarak sama (mingguan, bulanan, kuartalan, dan lainnya). Meramalkan data time-serius berarti nilai masa depan diperkirakan hanya dari nilai masa lalu, dan bahwa variabel lain diabaikan walaupun variabel-variabel tersebut mungkin bisa sangat bermanfaat. Komponen-komponen runtun waktu pada umumnya diklasifikasian sebagai: •
Trend (T), trend merupakanpergerakan data sedikit demi sediit meningkat atau menurun. Perubahan pendapatan, populasi, penyebaran umur, atau pandangan budaya dapat mempengaruhi pergerakan trend.
•
Musiman atau seasonal (S), merupakan pola data yang berulang pada kurun waktu tertentu, seperti hari, minggu, bulan atau kuartal.
21
•
Siklikal atau cyclical (C), merupakan pola dalam data yang terjadi setiap beberapa tahun. Siklus ini biasanya terkait pada siklus bisnis dan merupakan satu hal penting dalam analisis dan perencanaan bisnis jangka pendek.
•
Residu atau erratic (E), merupakan satu titik khusus dalam data yang disebabkan oleh peluang dan situasi yang tidak biasa.
Dalam model klasik analisis runtun waktu, nilai ramalan (Y) merupakan funsi perkalian dari komponen-komponen tersebut: Y=TxSxCxE 2.1.9
Pengertian Permodelan Transportasi
2.1.9.1
Pengertian model
Model adalah gambaran atau proyeksi dari suatu obyek atau system yang sebenarnya. Suatu model dapat dikatakan sempurna bila model tersebut dapat menggambarrkan seluruh aspek yang terdapat dalam obyel atau system yang sebenarnya memiliki sifat atau karakter yang sama. Model terdiri dari 2 jenis, yaitu: 1. Model fisik : merupakan gambaran fisik dari suatu benda baik dalam skala yang sama maupun berbeda. 2. Model simbolis :
merupakan gambaran dari suatu sistem dalam bentuk
simbol-simbol yang memiliki hubungan matematis. 2.1.9.2
Transportasi
Formulasi palong awal dari model tarnsportasi dasar dipelopori oleh Frank L.Hitchcock pada tahun 1941 dengan memformulasikan masalah transportasi sebagai suatu metode untuk suatu pemasokan suatu barang dari beberapa pabrik ke sejumlah kota dengan berbagai biaya pengiriman yang tetap.dan selanjut nya dikembangkan
22
oleh
T.C.Koopmans,seorang ahli ekonomi Amerika yang berasal dari Bleanda,pada
tahun 1947.formulasi linear programming pertama kali diberikan oleh George B.Dantzig.pada tahun 1953,W.W. Cooper dan A.Charnes mengembangkan metode
steeping-stone,yaitu algoritma yang bertujuan khusus bagi pemecahan persoalan transportasi. Menurut Charles A.Taff (1996,p154)salah satu biaya yang sering melibatkan biaya pergudangan dan pengiriman adalah bagaimana meminimalisasi biaya distribusi produk dari
sejumlah
sumber
ke
sejumlah
tujuan..Dalam
menggunakan
metode
transportasi,pemecahan awal dikembangkan dan pemecahan alternatif di evaluasi sehingga dapat pemecahan optimum.pemecahan awal dapat dikembangkan dalam salah satu cara dari beberapa cara berikut : 1. Dengan memiliki pemecahan yang tampak nyamerupakan program yang baik. 2. Dengan menggunakan program yang sudah ada sekarang. 3. Dengan memulai dari sudut kiri atas pada matriks dan menegaskan kuantitas sampai persyaratan terpenuhi. Menurut H.M.N.Nasution (1996,p11),transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ketempat tujuan.Dalam hubungan ini terlihat tiga hal berikut ini : (1) Ada muatan yang diangkut,(2)Tersedia kendaraan untuk mengangkut muatan,(3)Ada jalan yang dapat dilalui. Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan dan sebagai pemberi jasa bagi perkembangan ekonomi.Manfaat dan transportasi dari segi aspek ekonomi,sosial,politis,dan kewilayahan adalah sebagai berikut : 1. Aspek Ekonomi : kegiatan ekonomi yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan menciptakan manfaat.Transportasi adalah suatu jenis kegiatan yang menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan merubah letak geografis orang
23
maupun barang..Dengan transportasi,bahan baku dibawa menuju tempat produksi dan hasilproduksi dibawa kepasar atau tempat pelayanan kebutuhan nya seperti pasar,Rumah Sakit,pusat rekreasi,Restoran dan lainnya. 2. Aspek Sosial : Untuk kepentingan hubungan sosial ini,transportasi sangat membantu dalam menyediakan berbagai kemudahan,antara lain : pelayanan untuk perorangan maupun
keluarga,pertukaran
atau
penyampaian
informasi,perjalanan
untuk
bersantai,perluasan jangka perjalanan sosial,pemendekan jarak antara rumah dan tempat kerja,dan bantuan dalam memperluas kota atau memencarkan penduduk menjadi keluarga yang lebih kecil. 3. Aspek Politis : Ada beberapa manfaat politis transportasi yang dapat berlaku
bagi
Negara manapun,yaitu sebagi berikut : a. Transportasi menciptakan persatuan Nasional yang semakin kuat dengan meniadakan isolasi. b. Transportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian wilayah Negara. c.
Keamanan Negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki mungkin sekali bergantung pada transportasi yang efisien yang memudahkan mobilisasi segala
daya(kemampuan
dan
ketahanan)Nasional
serta
memungkinkan
perpindahan pasukan perang selama masa perang. d. Sistem transportasi yang efisien memungkinkan Negara memindahkan dan mengangkut penduduk dari daerah bencana. 4. Aspek Wilayah : Dilihat dari keuntungan ekonomi,kebutuhan perangkutan dari satu tempat ketempat lain adalah karena ada unsur persediaan di A dan ada unsur permintaan
di
B.Pada
tempat
yang
satu
terdapat
persediaan
berlebih,sementara tempat lain membutuhkan barang tersebut.
barang
24
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005,p631),permodelan transportasi adalah suatu prosedur berulang untuk memecahkan masalah serta meminimalisasi biaya pengiriman produk dari beberapa sumber ke beberapa tujuan. Jadi pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan jasa dari beberapa tempat asal(sumber) ke beberapa tempat tujuan dengan memecahkan permasalahan biaya transportasi agar biaya tersebut optimum. Masalah transportasi berhubungan dengan distribusi barang dari beberapa titik
supply ke sejumlah titik permintaanBiasa nya telah diberikan kapasitas barang disetiap sumber dan permintaan barang di setiap tujuan. Masalah transportasi juga dapat digunakan ketika perusahaan mencoba untuk mengambil keputusan dimana akan dibuka fasilitas baru, sebelum membuka gudang, perusahaan atau kantor pemasaran,sangat baik sekali untuk mendapatkan sejumlah tempat alternatif.Keputusan keuangan yang baik berhubungan dengan lokasi juga dapat meminimalisasi biaya transportasi dan produksi secara keseluruhan. Masalah transportasi berhubungan dengan pendistribusian barang-barang dari beberapa sumber (sources) ke beberapa tujuan (destinations). Biasanya, memiliki sejumlah kapasitas barang dari masing-masing sumber dan sejumlah lapasitas kebutuhan barang dari masing-masing daerah tujuan. Sasaran transportasi adalah mengalokasikan produk yang ada pada sumber asal sedemikian rupa hingga terpenuhi semua kebutuhan pada tempat tujuan.,sedangkan tujuan utama dari persoalan transportasi adalah untuk mencapai biaya yang serendahrendah
nya
(minimum)
atau
mencapai
jumlah
laba
yang
sebesar-besar
nya(maksimal).Persoalan transportasi terdapat pada pemilihan rute dalam jaringan distribusi produk antara pusat industri dan distribusi gudang atau antara distribusi
25
gudang regional dan distribusi pengeluaran lokal.dalam menggunakan metode transportasi,pihak manajemen mencari rute distribusi yang akan mengoptimumkan tujuan
tertentu,misal
nya
tujuan
meminimumkan
total
biaya
transportasi,memaksimalkan laba,atau meminimumkan waktu yang digunakan. 2.1.9.3 Macam macam model transpotasi Model
transportasi
memiliki
banyak
model
dalam
memecahkan
persoalan
manajemen yang bertujuan untuk meminimumkan biaya transportasi.Metode-Metode tersebut adalah : •
Metode Northwest Corner (NWC)
•
Metode Least Cost (Biaya terendah intuitif)
•
Model Vogel Approximations Method (VAM)
•
Model Stepping –Stone
•
Model Modification Distribution (MODI)
26
Gambar 1.2 Ikhtisar langkah-langkah Transportasi
Langkah 1 Ada tiga metode untuk membuat tabel awal yang feasible yaitu :
1.
Metode Northwest Corner (NWC)
2.
Metode Least Cost (Biaya terendah intuitif)
3.
Metode Vogel Approximations Method (VAM)
Langkah 2 Ada dua metode yang dapat digunakan untuk menemukan tabel optimum,Yaitu :
1.
Metode Stepping –Stone
2.
Metode Modification Distribution (MODI)
27
Data kebutuhan produk selama 3 bulan yang diperoleh dari perusahaan diolah menjadi tabel transportasi dengan menggunakan rata-rata dar data tersebut selama tiga bulan.sedangkan data biaya transportasi ,didapat dari perusahaan langsung.karena sebelum nya perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan pelanggan nya mengenai biaya-biaya tersebut.mencari rata-rata data tersebut menggunakan rata-rata hitung
(Mean).Mean adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekelompok data.Mean di formulasikan kedalam bentuk :
X
= 1/n ∑n Xt =1/n ( X1 + X2 + X3 + X… + Xn)
X
:Dibaca X bar yaitu symbol rata-rata
∑
:Jumlah hasil pengamatan atau observasi sebanyak nilan N kali.
Xt :Pengamatan atau observasi yang disimbolkan dengan variabel x.
Sedangkan analisa transportasi dilakukan dengan mengola data yang telah diolah menjadi tabel transportasi.Kemudian tabel transportasi tersebut dianalisa dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut : Metode Northwest Corner (NWC),
Metode Least Cost, Metode Vogel Approximations Method (VAM).Analisa tersebut dilakukan dengan menggunakan software QM for Windows,dimana software tersebut adalah suatu program untuk mengolah data yang berbentuk linear programming.
Metode Northwest Corner (NWC) Metode ini merupakan salah satu prosedur dalam transportasi model yang memulai perhitungan dibagian kiri atas tabel dan secara sistematis mengalokasikan unit
28
pada rute pengiriman.Kelemahan dari metode NWC adalah setiap alokasi tidak memperhatikan besar nya biaya per unit.Kriteria yang di tuntut adalah sudut kiri atas dan sudut kanan bawah merupakan sel basis.oleh karena tidak memeperhatikan biaya per unit ,Metode NWC kurang efisien dan merupakan metode terpanjang dalam mencari tabel optimum. Metode northwest-corner mengharuskan perhitungan dimulai pada bagian kiri atas table dan mengalokasikan unit pada rute pengiriman sebagai berikut: 1. Habiskan pasokan (kapasitas pabrik) pada setiap baris sebelum pindah ke baris ke bawah yang berikutnya. 2. Habiskan kebutuhan (permintaan gudang) dari setiap kolom sebelum pindah ke kolom berikutnya di sisi kanan. 3. Pastikan bahwa semua permintaan dan pasokan telah terpenuhi. Kelemahan metode ini adalah setiap alokasi tidak memperhatikan besarnya biaya per unit. Kriteria yang dituntut adalah sudut kiri atas dan sudut kanan bawah merupakan sel basis. Oleh karena tidak memperhatikan biaya per unit, metode northwest-corner kurang efisien dan merupakan metode terpanjang dalam mencari tabel optimum.
Metode Least Cost (Biaya terendah intuitif) Metode intuitif merupakan salah satu pendekatan berdasar kan biaya untuk menemukan satu solusi awal untuk permasalahan transportasi.Metode intuitif membuat alokasi berdasarkan kepada biaya terendah.Metode ini merupakan sebuah pendekatan sederhana yang menggunakan langkah-langkah berikut : i. Identifikasi sel dengan biaya yang paling rendah.Pilih salah satu jika terdapat biaya yang sama. ii. Alokasikan unit sebanyak mungkin untuk sel tersebut tanpa melebihi pasokan atau permintaan.kemudian coret baris atau kolom yang sudah terisi penuh.
29
iii. Dapatkan sel dengan biaya yang paling rendah dari sesa sel (yang belum trecoret). iv. Ulangi langkah ke 2 dan ke 3 sampai semua unit habis dialokasikan. Karena kecenderungan solusi biaya minimal meningkat dengan menggunakan metode ini,maka sangat beruntung jika solusi dari metode intuitif menghasilkan biaya yang minimal.Dalam hal ini,seperti pada solusi yang didapatkan dengan menggunakan metode NWC,metode intuitif tidak menghasilkan biaya minimal.oleh karena itu aturan NWC dan biaya pendekatan intuitif dimaksudkan hanya untuk menyediakan satu titik awal yang layak,maka sebuah prosedur tambahan untuk mencapai solusi optimal harus dilakukan.Namun metode least cost memiliki hasil biaya yang lebih kecil dibandingkan metode
Northwest-Corner.Oleh
karena
itu,metode
least
cost
lebh
efisien
jika
dibandingkan dengan metode Northwest-Corner. Metode Vogel Approximations Method (VAM) Metode VAM lebih sederhana penggunaan nya,karena tidak memerlukan jalur tertutup.Metode ini dilakukan dengan cara mencari selisih biaya terkecil dengan biaya terkecil berikut nya untuk setiap kolom maupun baris.kemudian pilih selisih biaya terbesar dan alokasikan produk sebanayak mungkin ke sel yang memiliki biaya terkecil.Cara
ini
dilakukan
secara
berulang
hingga
semua
produk
sudah
dialokasikan.Metode ini berdasarkan pada biaya penalti.jika mengambil keputusan salah memilih tindakan dan beberapa alternatif tindakan yang ada,maka pengambil keputusan akan menyesali keputusan yang diambil.Penggunaan metode VAM tidak menjamin ditemukan nya total biaay minimum ,oleh karena itu setelah semua poduk dialokasikan sebaik nya sel bukan basis diuji apakah memiliki nilai ≥ 0.Hal ini dilakukan untuk menjamin bahwa total biaya benar-benar minimum. Metode Stepping –Stone
30
Metode ini merupakan suatu teknik yang berulang untuk berpindah dari suatu solusi awal yang layak ke solusi yang optimal dalam metode transportasi.Metode Stepping-
Stone akan membantu untuk perpindahan suatu solusi awal yang layak ke sebuah solusi optimal.Metode ini digunakan untuk mengevaluasi biaya pengiriman barang-barang melalui rute transportasi yang saat ini bukan merupakan rute yang ada dalam solusi. Sebelum mengaplikasikan metode stepping-stone ini, harus ditentukan terlebih dahulu biaya kesempatan atau opportunity cost dari sel yang kosong. Dalam model transportasi melibatkan pngambilan keputusan dengan kepastian, maka suatu solusi optimal tidak akan menimbulkan suatu biaya kesempatan yang positif. Untuk menentukan adanya suatu biaya kesempatan yang bernilai positif dalam suatu program, maka setiap sel kosong (sel yang tidak ikut dalam jalur pengangkutan) harus diselidiki. Metode stepping-stone ini dapat dipergunakan untuk setiap matriks yang berukuran m x n. Dalam metode ini, sebuat loop tertutup dilengkapi dengan tanda (+) dan (-) harus ditentukan untuk setiap sel kosong sebelum menentukan biaya kesempatannya. Setelah loop-loop tersebut ditentukan, barulah ditentukan biaya kesempatannya. Tiap loop tersebut dihitung dengan cara menambah dan mengurangi secara bergantian biayanya dimulai dari sel kosong yang akan dicari. Jika ternyata biaya kesempatan dari tiap loop tersebut tidak ada yang bernilai positif, maka program telah optimal. Sebaliknya, jika terdapat satu saja sel kosong yang memiliki biaya kesempatan positif, maka program belum optimal. Sehingga program tersebut masih perlu diperbaiki. Perbaikan program awal diarahkan oleh loop tertutup yang bernilai positif dari sel kosong. Tentukan bilangan dengan tanda negatif (-) yang terkecil dalam sel yang terdapat dalam loop tersebut. Dalam loop tersebut, tambahkan bilangan tersebut ke
31
semua sel yang bertanda positif (+) dan kurangkan semua sel yang bertanda negatif (-) dengan bilangan tersebut.
Disaat menerapkan rute tersebut,setiap sel atau kotak yang tidak terpakai dalam tabel transportasi diuji dengan mempertanyakan :”Apa yang akan terjadi pada biaya pengiriman total jika satu unit produk dikirimkan pada satu rute yang tidak terpakai? Pengujian dilakukan sebagai berikut : 1)
Pilihlah kotak manapun yang tidak terpakai untuk dievaluasi.
2)
Dimulai dari kotak ini,telusurilah sebuah jalur tertutup yang kembali kekotak awal melalui kotak-kotak,yang sekarang ini sedang digunakan (yang diijinkan hanyalah gerakan vertical dan horizontal).walaupun demikian,boleh melangkahi kotak manapun baik itu kosong maupun berisi.
3)
Mulai dengan tanda plus (+) pada kotak yang tidak terpakai,tempatkan secara bergantian tanda plus dan minus pada setiap kotak pada jalur yang tertutup yang baru saja dilalui.
4)
Hitunglah indeks perbaikan dengan cara :pertama menambahkan biaya unit yang ditemukan pada setiap kotak yang berisi tanda plus kemudian dilanjutkan dengan mengurangi biaya unit pada setiap kotak yang berisi tanda minus.
5)
Ulangi langkah satu hingga empat sampai semua indeks perbaikan untuk semua kotak yang tidak terpakai sudah dihitung Jika semua indeks yang dihitung lebih besar atau sama dengan nol,maka solusi optimal sudah tercapai.Jika belum,maka solusi sekarang dapat terus ditingkatkan untuk mengurangi biaya pengiriman total.
Metode Modification Distribution (MODI)
32
Metode MODI ini sangat mirip dengan metode stepping-stone, kecuali bahwa ia menyajikan cara yang lebih efisien untuk menghitung tanda-tanda peningkatan dari selsel yang kosong. Perbedaan utama antara dua metode ini menyangkut langkah dalam penyelesaian masalah, dimana diperlukan adanya suatu lintasan tertutup. Untuk menghitung penunjuk peningkatan suatu solusi khusus, maka dalam metode stepping-
stone perlu digambar suatu lintasan tertutup untuk setiap sel kosong. Ditentukan sel kosong dengan biaya kesempatan tertinggi, kemudian dipilih untuk ikut dalam program perbaikan berikutnya. Dalam metode MODI penunjuk peningkatan dapat dihitung tanpa menggambar lintasan tertutup. Dalam kenyataannya metode MODI memerlukan hanya satu lintasan tertutup. Lintasan ini digambar setelah sel kosong yang memiliki biaya kesempatan tertinggi positif ditemukan. Seperti dalam metode batu loncatan, kegunaan lintasan ini ialah untuk menentukan jumlah unit maksimum yang dapat dipindahkan ke sel kosong dalam program perbaikan berikutnya. Maka, prosedur untuk menghitung biaya kesempatan dari sel kosong dalam MODI tidak tergantung pada lintasan loop tersebut. Biaya kesempatan = implied cost – biaya sebenarya Cara menentukan implied cost dari sebuah sel kosong tanpa menggambarkan lintasan loop terlebih dahulu, dengan menyusun kerangka utama dari metode MODI, kemudian mengurangkan biaya sebenarnya dari implied cost sel kosong yang telah dihitung. Sesuai itu dapat ditunjukkan bahwa dalam kasus masalah transportasi, kesempatan dari setiap sel terisi (sel berisi variable basis) adalah nol. Dengan kata lain, jika variable basis tidak akan diubah, maka pemasukan dan pemindahan 1 unit di sembarang sel terisi tidak akan mengakibatkan perubahan biaya. Sekarang, tentutkan sekumpulan bilangan baris (ditempatkan di sebelah paling kanan) dan sekumpulan bilangan kolom (ditempatkan di bawah setiap kolom dari tabel) sedemikian rupa sehingga ongkos
33
pengangkutan per unit dari sembarang sel terisi sama dengan ongkos dari sel tersebut (suatu variable basis), maka jumlah bilangan baris dan bilangan kolom dari setiap sel kosong memberikan implied cost dari sel kosong tersebut. Maka implied cost dari sembarang sel kosong diberikan oleh
Implied cost = bilangan baris + bilangan kolom = Ri + Kj Maka dengan menentukan bilangan baris dan bilangan kolom secara lengkap, kita dapat menghitung implied cost untuk setiap sel kosong tanpa menggambar lintasan loop. Untuk setiap sel terisi, pilih bilangan baris (Ei) dan bilangan kolom (KJ ) sehingga biaya pengangkutan sebenarnya per unit di sel terisi (Cij) sama dengan jumlah dari Um dan Vn. Misalkan untuk sel terisi yang terletak di baris 1 dan kolom 1, maka C11 = R1 + K1 dan C12 = R1 + K2 dan seterusnya Proses ini harus dilakukan untuk setiap sel terisi. Tetapi harap disadari bahwa walaupun solusi dasar yang memenuhi syarat dalam suatu model transportasi yang terdiri atas i+j-1 variabel (dengan kata lain terdapat i+j-1 sel terisi), tentukan i+j untuk memperoleh sekumpulan bilangan baris dan kolom, harus dipilih satu bilangan sembarang yang mewakili suatu baris atau suatu kolom. Sekali suatu bilangan baris atau kolom telah dipilih secara sebarang, bilangan baris dan bilangan kolom lainnya dapat ditentukan oleh hubungan Cij = Ri + Kj. Hubungan ini berlaku untuk semua sel isi. Karena sembarang bilangan dapat dipilih untuk mewakili salah satu dari Um atau Vn, ikuti secara praktis dengan memisahkan R1=0 Tabel 5.1 Metode MODI
34
Implied
Ongkos
Cost Ri+Kj
Tindakan
Sebenarnya >
Cij
Program yang lebih baik dapat
disusun
dengan
mengikutsertakan sel ini Ri+Kj
=
Cij
Tak berbengaruh
Ri+Kj
<
Cij
Sel
ini
jangan
diikutsertakan dalam program
Jika implied cost (Ri+Kj) dari suatu sel kosong lebih besar dari ongkos sebenarnya (Cij), maka sel kosong ini dapat diikut sertakan dalam perbaikan program berikutnya. Jika implied cost (Ri+Kj) dari suatu sel kosong kurang dari ongkos sebenarnya (Cij), maka sel kosong ini jangan diikut sertakan. Jika (Ri+Kj) = Cij maka sel kosong ini tidak berpengaruh terhadap perbaikan program. Singkatnya untuk menilai dan meningkatkan suatu program dimana tujuannya ialah meminimumkan fungsi obyektif, maka aturan yang tertera pada tabel aturan MODI diatas berlaku. Langkah terakhir dalam metode MODI persis sama seperti langkah berkaitan degnan metode stepping-stone. Setelah mengenali sel kosong yang memiliki biaya kesempatan terbesar positif, sel kosong ini harus diikut sertakan dalam program perbaikan dan sebuah lintasan tertutup harus digambar untuk sel ini. Solusi dasar yang baru dan memenuhi syarat diturunkan dari program awal dengan menggeser unit barang sebanyak mungkin ke dalam sel kosong tanpa melanggar persyaratan rim.
35
Implied cost = R2 + K2 Biaya kesempatan = implied cost – biaya sebenarnya. Langkah awal metode MODI dapat dimulai dari table awal metode Northwest-Corner maupun table awal metode Least Cost. Langkah-langkah detail metode MODI adalah sebagai berikut: 1)
Tentukan table awal yang feasible dengan menggunakan metode northwest-
corner atau metode least cost. 2)
Tambahkan Variabel Rid an Kj pada setiap baris dan kolom.
3)
Cari nilai Ri maupun Kj untuk setiap sel basis dengan menggunakan rumus Ri + Kj = Cij dengan memisalkan salah satu nilai Ri atau Kj = 0.
4)
Hitung semua nilai sel bukan basis dengan menggunakan rumus:
5)
Cij – Ri – Kj.
6)
Tentukan sel yang akan masuk basis dengan memilih nilai sel bukan basis yang memiliki negatif terbesar. Kemudian buatlah closed path untuk menentukan sel yang akan keluar basis dengan memilih jumlah unit terkecil dari sel yang bertanda negatif.
7)
Tabel optimum tercapai apabila sel bukan basis semuanya memiliki nilai ≥ 0.
8)
Jika tabel belum optimum, ulangi kembali langkah 2 sehingga ditemukan tabel optimum. 2.1.10
Masalah dalam model transportasi
Dalam transportasi, terdapat beberapa masalah yang dihadapi apabila terdapat kesalahan dalam pengalokasian maupun dalam jumlah kapasitas pemasok dan kapasitas permintaan. Masalah khusus yang dihadapi dalam transportasi adalah sebagai berikut: 1. Penawaran lebih besar dari permintaan. 2. Permintaan lebih besar dari penawaran.
36
3. Masalah degeneracy atau kemerosotan. 4. Maksimisasi keuntungan. 5. Masalah prioritas. 6. Masalah pemblokiran. 7. Masalah multi commodity. 8. Masalah transipmen. ¾
Penawaran lebih besar dari permintaan Apabila terjadi penawaran lebih besar dai permintaan atau unbalance, maka diperlukan tambahan tempat tujuan semu atau sering disebut Dummy. Tambahan tempat tujuan diperlukan agar penawaran sama dengan permintaan, sehingga tabel awal yang feasible dapat dibentuk. Biaya transportasi untuk setiap sel dummy sama dengan nol.
¾
Permintaan lebih besar dari penawaran Seperti halnya pada masalah pertama, apabila terjadi permintaan lebih besar dari penawaran, maka diperlukan tambahan tempat asal semu dengan biaya transportasi sama dengan nol. Tambahan tempat asal semu diperlukan agar tabel awal yang feasible dapat dibentuk.
¾
Masalah degeneracy Dalam setiap tabel transportasi, jumlah sel basis harus sama dengan m+n-1. Apabila sel basis memiliki jumlah kurang dari ketentuan tersebut, berarti masalah degeneracy terjadi. Jika hal ini dibiarkan ada kemungkinan terjadi kesulitan dalam membuat closed path, dengan kata lain teputusnya hubungan setiap sel. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan sel Dummy dengan nilai nol. Dummy dilakukan dengan memilih salah satu sel bukan basis untuk dijadikan sel
37
basis. Meskipun pemilihan dummy dapat sembarangan, usahakan agar jalur tertutup setiap sel bukan basis yang dapat dibentuk. ¾
Maksimisasi keuntungan Sasaran pokok yang hendak dicapai dari model transportasi adalah mengalokasikan produk yang tersedia di tempat asal ke tempat tujuan agar diperoleh total biaya minimum. Namun apabila orientasinya berubah menjadi mencari keuntungan maksimum maka diperlukan konversi terhadap tujuan dari minimisasi biaya ke maksimisasi keuntungan.
¾
Masalah prioritas Tujuan yang hendak dicapai dalam permasalahan transportasi adalah mencari alokasi dengan total biaya minimum. Oleh karena itu biaya per satuan barang terkecil merupakan dasar pengalokasi.
¾
Masalah pemblokiran Sebagai lawan dari prioritas adalah pemblokiran, dimana perusahaan menetapkan untuk tidak mengalokasikan produk ke daerah pemaaran tertentu. Keinginan tersebut dapat dituangkan ke dalam tabel transportasi dengan cara memberikan biaya satun yang tinggi dengan simbol (M). Semakin biaya satuan, semakin besar daerah pemasaran tidak menerima alokasi, karena semakin tidak ekonomis.
¾
Masalah multi commodity Masalah lainnya adalah produk yang dialokasikan terdiri dari berbagai jenis produk (multi commodity). Persoalannya bagaimana mengatur alokasi produk dari beberapa pabrik ke daerah pemasaran agar total biaya transportasi minimum.
38
Ada dua cara yang dapat dilakukan, pertama adalah membuat tabel transportasi secara terpisah untuk masing masing jenis produk. Atau yang kedua adalah dengan cara menggabungkan seluruh jenis produk tersebut ke dalam satu tabel transportasi. Penyelesaian secara terpisah maupun dalam satu tabel, menghasilkan alokasi optimum yang sama untuk kedua cara tersebut. ¾
Masalah transipmen Masalah transipmen muncul karena pengiriman barang tidak semuanya dapat dilakukan secara langsung dari tempat asal ke tempat tujuan. Sebagian pengiriman harus melalui perantara dalam hal ini disebut transipmen. Dalam model transipmen, setiap tempat asal maupun tempat tujuan dapat menerima dan mengirimkan arus barang dari tempat asal i ke tempat tujuan j, selain jalur secara langsung.
39
2.2 Kerangka Pemikiran
Biaya Transportasi Pengiriman
Jumlah Produk Jumlah Pesanan
Analisa Transportasi
Metode Northwest Corner
Metode Least Cost
Metode Vam
Efisiensi Biaya Pengiriman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis sebelumnya, untuk menghasilkan biaya transportasi produk harus diawali dengan kesepakatan antara perusahaan dengan para pelanggan. Agar perusahaan dapat mengirimkan produk mereka ke tempat pelanggan tesebut. Dari pendistribusian yang dilakukan oleh perusahaan tersebut diperlukan untuk analisa transportasi pendistribusian agar memperoleh biaya pengiiman yang minimal bagi perusahaan.