8
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian bisnis Bisnis berasal dari Business yaitu Busy (Sibuk),” Sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan” atau “suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya” (wikipedia). Menurut Griffin Ricky W. dan Elbert Ronald J. (2007:4), bisnis adalah organisasi yang menyediakan barang atau jasa dengan maksud untuk mendapatkan laba. Menurut Reymond E. Glos yang dikutip oleh Umar Husein (2005:3) dalam bukunya yang berjudul “Business : It's Nature and Environment : An Introduction” yang dikutip oleh Umar Husein adalah “seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orangorang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitashidup mereka”. Menurut Boone Louis E. Dan David L. Kurtz (2008:5) bisnis adalah semua jenis aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Dari semua definisi di atas, dapat disimpulkan bisnis adalah keseluruhan kegiatan dari sebuah organisasi yang dikelola oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perdagangan maupun industri yang menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menghasilkan laba untuk mereka.
9
2.1.2 Capital Budgeting Menurut Van Horne, James C. dan John M. (2005:324) penganggaran modal (capital budgeting) merupakan proses mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi kegiatan-kegiatan investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun. Penganggaran modal merupakan alat manajerial yang sangat dibutuhkan. Salah satu tugas seorang manajer keuangan adalah untuk memilih investasi dengan arus kas dan tingkat pengembalian yang memuaskan. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan harus mampu memutuskan apakah suatu investasi cukup berharga untuk ditanamkan modalnya dan bisa memilih dengan cerdas antara dua atau lebih alternatif. Untuk dapat melakukan ini diperlukan suatu prosedur untuk mengevaluasi, membandingkan, dan memilih proyek yang diperlukan. prosedur ini juga bisa kita sebut Capital Budgeting.
Capital expenditure adalah sejumlah dana yang dibutuhkan untuk suatu proyek yang diharapkan dapat memberikan pemasukan dalam kurun waktu tertentu melebihi jangka waktu satu tahun. contoh proyek-proyek ini antara lain investasi dibidang pertambangan,properti, pabrik dan peralatan, riset, proyek pengembangan dan kampanye periklanan atau proyek-proyek lainnyayang membutuhkan pengeluaran modal dan menciptakan perputaran uang dimasa yang akan datang. Terdapat banyak kriteria untuk menentukan suatu proyek. Beberapa pemegang saham mungkin menginginkan perusahaan memilih proyek yang dapat menghasilkan pendapatan yang besar dalam waktu singkat, sementara itu pemegang saham lain mungkin akan menekankan pada pertumbuhan jangka panjang dengan memberikan lebih sedikit perhatian terhadap performa jangka pendek. Dilihat dari sudut pandang ini, akan cukup sulit untuk
10
memuaskan kepentingan yang berbeda-beda dari semua pemegang saham. Dengan adanya keterbatasan modal, menejemen perlu secara hati-hati memutuskanapakah proyek tertentu secara ekonomisbisa diterima karena itu kepemimpinan CEO dibutuhkan dalam hal ini. 2.1.2.1 Pengertian Arus Kas Menurut kasmir dan jakfar (2010:92) cash flow merupakan arus kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. cash flow menggambarkan beberapa uang yang masuk (cash in) ke perusahaan dan jenis-jenis pemasukan tersebut. cash flow juga menggambarkan beberapa uang yang keluar (cash out) serta jenis-jenis biaya yang dikeluarkan. Uang masuk dapat berupa pinjaman dari lembaga keuangan atau hibah dari pihak tertentu. Uang masuk juga dapat diperoleh dari penghasilan atau pendapatan dari yang berhubungan langsung dengan usaha yang sedang dijalankan seperti penjualan. Uang keluar merupakan sejumlah uang yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode, baik yang langsung berhubungan dengan usaha yang dijalankan, maupun yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan usaha utama. Uang keluar ini merupakan biaya-biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk berbagai keperluan yang berkaitandengan kegiatan usaha , seperti pembayaran cicilan utang dan bunga pinjaman, biaya produksi, biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya. Dalam cash flow semua data pendapatan yang akan diterima dan biaya yang akan dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa, sehingga menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang. Estimasi pendapatan dan biaya merupakan perkiraan beberapa pendapatan yang akan
11
diperoleh dan beberapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan dalam suatu periode. Kemudian jenis-jenis pendapatan dan biaya apa saja yang dikeluarkan serta berapa besar pendapatan yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan tiap pos. Pada akhirnya cash flow akan terlihat pada kas akhir yang diterima perusahaan. Jadi arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan sampai dengan berakhirnya investasi tersebut.Dalam hal ini diinvestasikan disuatu usaha. Menurut Farah Margaretha (2004:58) jenis-jenis cash flow yang dikaitakan dengan suatu usaha terdiri dari: o
Cash outflow atau initial invesment outlay Kategori pertama adalah cash flow yang segera dibutuhkan untuk membiayai aktiva dan menyiapkan aktiva itu beroperasi. contoh:
o
harga pembelian aktiva,
biaya pemasangan,
modal kerja,
biaya pelatihan,
biaya tenaga ahli,
hasil penjualan mesin lama (replacement)
Cash inflow atau procced Kategori kedua adalah arus kas masuk yang diperoleh dari hasil aktiva atau investasi baru.contoh:
tambahan penjualan
penghematan tenaga kerja, bahan baku, bahan bakar dan lain-lain
o Terminal cash flow
12
kategori ketiga adalah cash flow yang berkaitan dengan penutupan proyek. contoh:
nilai sisa aktiva atau nilai residu,
investasi modal kerja
2.1.2.2 Investasi 2.1.2.2.1Pengertian Investasi
Menurut Pendapat Abdul Halim (2005:4) Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Menurut Bambang Wijayanta dan Aristanti Vidyaningsih (2007:130) pengertian investasi adalah pengeluran modal untuk pembelian aset fisik seperti pabrik, mesin, peralatan dan persediaan, yaitu investasi fisik atau rill. Setiap investasi yang dilakukan mempunyai unsur ketidakpastian, pemodal hanya bisa mengharapkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan risiko investasi yang akan diterima. Investasi diartikan sebagai pengorbanan dari kekayaan yang dimiliki sekarang (sudah pasti) untuk memperoleh kekayaan di masa yang akan datang (yang belum pasti). 2.1.2.2.2 Macam-macam Investasi
Menurut pendapat Abdul Halim (2005:4) umumnya investasi dibedakan menjadi dua, yaitu : investasi pada asset-asset finansial (financial assets) dan investasi assetasset rill (real assets). Investasi pada asset-asset finansial dilakukan di pasar uang, misalnya berupa sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan di pasar modal misalnya berupa saham, obligasi,
13
waran, opsi, dan lain-lain. sedangkan investasi pada asset-asset rill dapat berbentuk pembelian asset produktif, pendirian pabrik, pembukaan pertambangan, pembukaan perkebunan dan lainnya. 2.1.2.2.3 Kebutuhan Investasi
Menurut Ahmad Subagyo (2007:197) ketika mengadakan proses analisis keuangan pengembangan usaha, tahap pertama yang dilakukan adalah menentukan kebutuhan investasi untuk pengadaan harta tetap dan kebutuhan modal kerja untuk operasional usaha atau sering disebut eksploitasi. 2.1.2.2.4 Penentuan biaya modal COC, WACC, MCC
Pengertian Cost of Capital menurut Jae K. Shim, PHD dan Joel G. Siegel (2008:157). adalah tingkat pengembalian yang perusahaan harus berikan didalam securities perusahaan dalam rangka mempertahankan nilai pasarnya Pengertian Weighted Average Cost of Capital menurut Rudianto (2006:363) adalah rata-rata tertimbang dari berbagai biaya modal khusus pada saat tertentu. Biaya modal rata-rata tertimbang dihitung dengan cara menjumlahkan biaya modal proporsional dari setiap jenis modal yang digunakan perusahaan untuk berinvestasi. Pengertian MCC menurut John Ogilvie (2009:165) adalah perbedaan antara total biaya dengan struktur modal yang ada dan total biaya dengan struktur modal baru setelah investasi dilakukan. 2.1.2.3 Langkah-langkah Dalam Capital Budgeting Secara konseptual, capital budgeting mencangkup lima langkah yaitu: a.
Menghasilkan proposal kegiatan investasi yang sesuai dengan
tujuan strategis perusahaan.
14
b.
Memperkirakan arus kas operasi tambahan setelah pajak bagi
kegiatan-kegiatan investasi. c.
Melakukan evaluasi arus kas tambahan dari kegiatan investasi.
d.
Memilih kegiatan investasi berdasarkan kriteria nilai yang
memaksimalkan nilai. e.
Melakukan evalusai setelah kegiatan investasi dilakukan dan
melakukan pemeriksaan audit setelah kegiatan investasi selesai, secara berkesinambungan.
2.1.2.4 Kriteria Penetapan Perangkat Capital Budgeting Menurut Ahmad Subagiyo. (2007:205) aspek keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam mengembangkan usaha yang direncanakan, kemudian merangkumnya dalam bentuk laporan keuangan dan menganalisanya untuk menentukan kelayakan usaha tersebut. Tujuan analisis ini adalah untuk mengevalusai keseluruhan pembahasan tiap-tiap aspek yang membutuhkan dana dan modal kerja kedalam analisis investasi yang ditinjau dari waktu pengembalian modal (payback period), tingkat pengembalian (rate of return), tingakt pengembalian investasi (return on invesment), dan nilai sekarang bersih (net present value). Penentuan kelayakan suatu proyek dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode perhitungan. Beberapa metode tersebut adalah sebagai berikut:
2.1.2.4.1 Payback period (PP) Metode pemulihan investasi (Payback method) adalah metode analisis kelayakan investasi yang berusaha untuk menilai persoalan kelayakan investasi menurut jangka
15
waktu waktu pemulihan modal yang diinvestasikan.Jangka waktu pemulihan modal (payback period) adalah jangka waktu yang di perlukan, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan.
2.1.2.4.2 Net present value (NVP) Metode nilai sekarang adalah metode penilaian kelayakan investasi yang menyelaraskan nilai yang akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui pemotongan arus kas dengan faktor pengurangan (diskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan. Rumus dalam Metode Net Present Value adalah:
Net Present Value = PV Proceed – PV Outlay
2.1.2.4.3 Profitability index (PI)
Profitability Indeks adalah rasio atau perbandingan antara jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya dan pengeluaran awal proyek.Jumlah nilai sekarang arus kas selama umur ekonomisnya hanya memperhitungkan arus kas pada tahun pertama hingga akhir tahun, dan tidak termasuk pengeluaran awal. Rumus yang digunakan dalam Profitability Indeks adalah :
Profitability Indeks = PV Proceed / PV Outlays
Kriteria keputusan dengan menggunakan indeks keuntungan adalah menerima proyek jika Profitability Index lebih besar atau sama dengan 1,00 dan menolak proyek jika Profitability Index kurang dari 1,00.
16 •
Profitability Index (PI) > 1,0 : Terima,
•
Profitability Index (PI) < 1,0 : Tolak,
Kelemahan dan keuntungan dalam Profitability Index yaitu: •
Keuntungan : - Menggunakan arus kas. - Memakai nilai waktu luang.
•
Kelemahan : -Membutuhkan peramalan jangka panjang yang detail mengenai pertambahan keuntungan dan biaya.
2.1.2.4.4 Internal rate or return (IRR) Metode tingkat pengembalian internal (IRR) adalah rasio laba dari penanaman modal dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu, dimana nilai sekarang arus kas masuk adalah sama dengan nilai sekarang pengeluaran investasi inisial. Pada tingkat bunga tersebut menggambarkan besarnya Internal Rate of Return dari usul investasi tersebut, cara ini dinamakan interpolasi.
Cara menghitung IRR:
IRR =
P1 – C1 x
P2 – P1 C2 – C1
Dimana ; IRR = Internal Rate of Return yang dicari P1 = Tingkat bunga ke- 1 P2 = Tingkat bunga ke- 2
17
C1 = NPV ke- 1 C2 = NPV ke- 2
2.1.2 Pengertian Studi Kelayakan Berdasarkan pendapat Kamaludin (2004:1-2) pengertian studi kelayakan bisnis adalah suatu penelitian tentang tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan pertimbangan akan mendapatkan manfaat ekonomis suatu bisnis. Pengertian tersebut mempunyai tendensi bagi pelaku bisnis yang profit. Artinya, jika hasil penelitian dari bisnis yang dilakukan memberikan tambahan kekayaan bagi pelaku bisnis maka bisnis dianggap menguntungkan, dengan demikian ia akan mengambil bisnis tersebut. Sebaliknya, jika hasil penelitian cenderung menunjukkan pengurangan kekayaan bagi pelaku bisnis. Menurut Subagyo (2008:6) studi kelayakan bisnis adalah studi kelayakan yang dilakukan untuk menilai kelayakan dalam pengembangan usaha. Menurut Kashmir dan Jakfar (2010:9) studi kelayakan bisnis adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara mendalam tentang suatu kegiatan atau usaha yang dijalankan, untuk menentukan layak atau tidaknya suatu bisnis dijalankan. Berdasarkan beberapa definisi tentang studi kelayakan bisnis maka dapat disimpulkan bahwa, studi kelayakan bisnis adalah sebuah penelitian bisnis yang menganalisis layak tidaknya suatu bisnis dan juga apakah bisnis tersebut dapat memberikan keuntungan kepada pemilik bisnis dalam jangka waktu tertentu. 2.1.3Tujuan Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kasmir dan Jakfar (2010:12-13), paling tidak ada lima tujuan mengapa sebelum suatu bisnis atau proyek dijalankan perlu adanya dilakukan studi kelayakan, yaitu:
18
1. Menghindari resiko kerugian, Untuk menghindari resiko kerugian di masa yang akan datang, karena dimasa yang akan datang ada situasi ketidakpastian. Kondisi ini yang dapat diramalkan akan terjadi atau memang dengan sendirinya terjadi tanpa dapat diramalkan.
2. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan, Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat memudahkan pelaksaan bisnis. Para pelaksana yang mengerjakan bisnis tersebut telah memiliki pedoman yang dapat dikerjaan.Kemudian pengerjaan usaha dapat dilakukan secara sistematik sehingga tepat sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun. 3. Memudahkan perencanaan, Jika kita dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaa dan hal-hal apa saja yang perlu direncanakan. Perencanaa meliputi beberapa jumlah dana yang diperlukan, kapan usaha atau proyek akan dijalankan, dimana lokasi proyek akan dibangun, siapa-siapa yang akan melaksanakanya, bagaimana cara menjalankan, berapa besar keuntungan yang diperoleh, serta bagaimana mengawasinya jika terjadi penyimpangan. 4. Memudahkan pengawasan, Dengan telah dilaksanakannya suatu usaha atau proyek sesuai dengan rencanayang disusun, maka akan memudahkan perusahaan untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan ini perlu dilakukan agar pelaksanaan usaha tidak melenceng dari rencana yang telah disusun.
19
5. Memudahkan pengendalian, Pengawasan dan pengendalian dalam operasi sebuah perusahaan besar perlu dilakukan secara berkesinambungan. Proses yang salah dari keduanya akan memberikan dampak buruk baik untuk kesehatan lingkungan maupun masalah sosial lainnya. Adanya studi kelayakan bisnis akan lebih memudahkan bagi pihak yang berwenang atau perusahaan terkait untuk melakukan pengawasan serta pengendalian. 2.1.4 Manfaat Studi Kelayakan Bisnis Menurut Kamaludin (2004:2) manfaat yang ditimbulkan dari adanya studi kelayakan bisnis adalah: 1. Manfaat Finansial Artinya bisnis tersebut akan menguntungkan bagi pelaku bisnis sendiri apabila bisnis dibandingkan dengan resiko yang ditanggung. 2. Manfaat ekonomi nasional Artinya bisnis tersebut jika dijalankan mampu menunjukkan manfaat yang lebih luas bagi Negara, misalnya semakin tenaga kerja yang terserap, pendapatan masyarakat meningkat, dsb. 3. Manfaat social Artinya masyarakat sekitar lokasi bisnis tersebut memperoleh manfaat atas bisnis yang dilakukan tersebut secara langsung maupun tidak langsung.
20
2.1.5 Tahapan Studi Kelayakan Bisnis Tahap-tahap studi kelayakan bisnis menurut Umar Husein (2005:21) sebagai berikut: 1. Tahap penemuan ide Tahap dimana wirausaha memiliki ide usaha yang kemudian di rumuskan dan diidentifikasi.
Ide
yang
akan
dijalankan
mempunyai
potensi
yang
menguntungkan. 2. Tahap penelitian Setelah ide proyek dipilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah.Dimulai dengan menugumpulkan data, mengolah
data
berdasarkan
teori
yang
releven,
menganalisis
dan
menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis yang sesuai, menyimpilkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitian tersebut. 3. Tahap evaluasi Tahap dimana evalusai terhadap usulan bisnis untuk perkiraan saat dibangun dan saat dioperasionalkan secara rutin. Hal yang dibandingkan dalamevalusai bisnis adalah seluruh biaya yang akan ditimbulkan oleh usulan tersebut serta manfaat yang diperkirakanakan diperoleh. 4. Tahap pengurutan usulan yang layak Tahap dimana melakukan penelitian rencana bisnis yang dianggap paling penting direalisasikan.Kemudian
menentukan
rencana
yang
diprioritaskan,dimana
21
rencana tersebut memiliki skor tertinggi jika dibandingkan dengan usulan yang ada berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang ditentukan. 5.Tahap rencana pelaksanaan Tahap untuk membuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu pengerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksanaan, ketersediaan dana, kesiapan manajemen dan lain-lain. 6. Tahap pelaksanaan Tahap merealisasikan pembangunan proyek kemudian melaksanakan operasional bisnis secara rutin yang berupa fungsi keuangan, pemasaran, produksi atau operasi, SDM dan manajemen agar selalu bekerja efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba perusahaan.
2.1.6 Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis 2.1.6.1 Aspek Pasar dan Aspek Pemasaran Dalam sebuah studi kelayakan bisnis aspek pasar dan pemasaran merupakan salah satu aspek yang paling penting, karena aspek pasar dan pemasaran menentukan hidup atau tidaknya sebuah perusahaan di dalam industri. Apabila aspek pasar dan pemasaran tidak diteliti secara benar maka prospek kedepan sebuah perusahaan tidak akan tercitrakan secara benar yang akan mengakibatkan tidak tercapainya tujuan perusahaan. Pengertian pasar secara sederhana adalah tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi.Menurut Umar Husein (2005:35), pasar merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli atau saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu harga.
22
Dalam menjalankan sebuah pemasaran bagi produk perusahaan, manajemen pemasaran menjalankan 4 strategi pemasaran yang dikenal dengan bauran pemasaran (marketing mix) atau 4p dalam pemasaran yang terdiri dari 4 empat komponen, yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place) dan promosi (promotion),yaitu : •
Product (Produk). Barang atau jasa yang ditawarkan dipasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau komisi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan.
•
Price (Harga) Sejumlah kompensasi (uang maupun barang) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi barang atau jasa.
•
Place (Tempat) Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk sampe ke konsumen atau berbagai aktivitas perusahaan yang mengupayakan agar produk sampai ke tangan konsumen.
•
Promotion (Promosi) Promosi adalah kegiatan yang secara aktif dilakukan perusahaan untuk mendorong konsumen membeli produk yang ditawarkan.
2.1.6.2 Aspek Manajemen dan Sumber Daya Manusia Dalam menganalisis studi kelayakan bisnis aspek manajemen danSDM penting dianalisis karena dalam menjalankan sebuah organisasi, manajemen satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan pekerjaan. Suatu organisasi selalu diibaratkan dengan sebuah tubuh, apabila akan melakukan sebuah perubahaan namun sebagian dari organ
23
tubuh tidak siap untuk menerima perubahan tersebut maka perubahan yang telah direncanakan tidak akan dapat dijalankan. 1. Macam-macam perencanaan Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencanarencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkat manajemen,yaitu dari sisi strategis dan operasional sebagai berikut: •
Sisi jangka waktu
Jika dilihat dari waktu yang digunakan untuk pengaplikasian suatu rencana, dikenal tigas bentuk perencanaan, yaitu : A. Perencanaan jangka panjang, perencanaan semacam ini menjangkau waktu sekitar 20 sampai 30 tahun kedepan. Rencana-rencananya masih berbentuk garis besar yang bersofat strategis dan umum. B. Perencanaan jangka menegah, menjangkau sekitar 3 sampai 5 tahun kedepan.Perencanaan jangka panjang dipecah-pecah menjadi beberapa kali pelaksanaan rencana jangka menegah sehingga setiap tahap hendaknya disesuaikan dengan prioritas. C. Perencanaan jangka pendek, perencanaan ini menjangkau waktu paling lama 1 tahun. Perencanaa ini lebih konkret dan lebih terperinci, karena lebih jelas sasaran yang harus dicapai termasuk dalam hal penggunaan sumber daya. •
Sisi tingkatan manajemen
24
Pada umumnya perencanaan bila digolongkan ke dalam tingkatan manajemen akan terbagi dua, yaitu : a) Perencanaan strategis, perencanaan
ini
merupakan
bagian
dari
manajemen
strategis.
Perencanaan strategis lebih berfokus pada bagaimana puncak menentukan visi, misi, falsafah, dan strategi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang. b) Perencanaan operasional, merupakan bagian dari strategi operasional yang lebih mengarah pada bidang fungsional perusahaan. •
Struktur organisasi
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan produksi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian aktifitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktifitas tersebut sampai batas-batas tertentu. Ada empat elemen dalam struktur, yaitu: a) Spesialisasi aktifitas, mengacu dapat spesifikasi tugas-tugas perorangan dan kelompok kerja di seluruh organisasi. b) Standarisasi aktifitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menuju kelayakan aktifitas. c) Koordinasi aktifitas, adalah prosedur yang digunakan dalam memadukan fungsi-fungsi sub-unit dalam organisasi.
25
d) Besar unit kerja, hubungan dengan jumlah pegawai yang berada dalam suatu kelompok kerja.
2. Sumber Daya Manusia Aspek selanjutnya yang perlu dianalisis adalah kesiapan perusahaan yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia mulai dari pengadaan karyawan sampai penempatan di jabatan tertentu. Analisis jabatan Menurut Suliyanto (2010:173) analisis jabatan diartikan sebagai sutu proses yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyintesiskan data jabatan. Uraian jabatan memuat hal-hal seperti identitas jabatan, fungsi jabatan, uraian tugas, wewenang, tanggung jawab, dan lain sebagainya. Perencanaan SDM merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sistemati untuk meramalkan kebutuhan SDM dalam suatu bisnis atau perusahaan. Pengadaan Tenaga Kerja Dalam pengadaan tenaga kerja ini terdapat beberapa tahap yaitu:
Prorecurement, merupakan upaya untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan organisasi dalam mencapai tujuan.
Recuitment,
26
adalah upaya pencarian calon karyawan yang memenuhi syarat tertentu sehingga dari mereka perusahaan dapat memilih orangorang yang tepat untuk mengisi lowongan yang ada.
Seleksi, adalah suatu proses untuk memilih tenaga kerja yang memenuhi syarat yang telah ditentukan organisasi.
Penempatan, setelah seseorang diseleksi dan dinyatakan cocok dengan jabatannya, maka selanjutnya dilakukan orientasi, di mana tugas digunakan
untuk
menyampaikan
informasi
yang
harus
dilaksanakan dan standar kerja yang layak.
Kompensasi Kompensasi adalah penghargaan atau imbalan yang diterima oleh para tenaga kerja atau karyawan atas kontribusinya dalam mewujudkan tujuan perusahaan.
Pengembangan Selanjutnya pihak manajemen perlu melaksanakan fungsi pengembangan terhadap karyawannya melalui pendidikan dan pelatihan.Pendidikan dan pelatihan diberikan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan sehingga mampu memenuhi tuntutaan organisasi dalam menghadapi persaingan.
Integrasi
27
Integrasi merupakan fungsi operatif dari manajemen SDM yang berkaitan dengan penyesuaian keinginan karyawan dengan organisasi.
Pemeliharaan Pihak manajemen harus terus berupaya memelihara karyawannya dengan berbagai cara agar mereka tetap betah dan merasa dihargai dalam organisasi tersebut
Pemutusan Hubungan Kerja
Banyak hal yang dapat menjadi faktor penyebab terjadinya pemutusan hubungan kerja seorang karyawan dengan perusahaan beberapa diantaranya adalah pensiun, permintaan pengunduran diri karena alasan pribadi, dan pemecatan karena melakukan kesalahan.
2.1.6.3 Aspek AMDAL (Analisa Dampak Lingkungan Hidup) Pertumbuhan dan pekembangan perusahaan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar apakah membawa dampak negative atau positif terhadap masyarakat sekitar atau sebaliknya apakah masyarakat sekitar membawa dampak positif atau negative terhadap perusahaan.
Analisia
yang
dilakukan
terhadap
aspek
ini
bermanfaat
untuk
mengindentifikasi kelayakan bisnis yang dijalankan sesuai dengan standar lingkungan hidup yang ada. Salah satu media dari aspek ini adalah AMDAL (Analisis Dampak
28
Lingkungan) yang sedang dan telah dikembangkan di beberapa Negara maju dengan nama Environmental Impact Analysis atau Envirinmental Impact Assessment (EIA).
2.1.6.4 Aspek Hukum Analisis dalam aspek ini ditujukan untuk mengindentifikasi beberapa factor yang dapat mempengaruhi layak atau tidaknya suatu rencana bisnis dijalankan dari sisi hukum seperti siapa pelaksana bisnis, bisnis apa yang akan dilaksanakan, waktu pelaksanaan bisnis, dimana bisnis akan dilaksanakan, bagaimana bisnis dilaksanakan, dan peraturanperaturan serta perundang-undang yang berlaku. Analisis terhadap aspek ini penting untuk dilakukan untuk menghindari pemberhentian suatu rencana bisnis oleh pihak yang berwajib atau protes dari masyarakat.
2.1.6.5 Aspek Keuangan Dalam pembahasan studi kelayakan ini aspek keuangan adalah merupakan suatu aspek yang sangat menentukan berjalannya invetasi yang akan dilakukan. Karena aspek keuangan dapat menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan cara membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan untuk membayar kembali investasi yang telah dilakukan dalam waktu yang telah ditentukan, serta dapat menilai apakah investasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Aspek keuangan juga dapat dikatakan sebagai dasar terlaksana atau tidaknya suatu investasi yang diinginkan. Maka dari itu dalam menilai investasi harus benar-benar memperhatikan dana yang tersedia apakah dapat digunakan secara maksimal demi mencapai tujuan dari perusahaan. Dalam aspek keuangan ini juga membicarakan bagaimana memperkirakan kebutuhan dana yang digunakan untuk aktiva tetap maupun untuk modal kerja
29
2.2 Kerangka Pemikiran Kriteria penilaian yang akan digunakan dalam analisa kelayakan pengembangan bisnis ini akan menggunakan aspek-aspek studi kelayakan. Namun focus utama dalam penilaian adalah berdasarkan pada hasil perhitungan aspek keuangan dan pemasaran. Berdasarkan teori-teori pendukung yang telah disampaikan pada pembahasan sebelumnya, maka dibuat gambar kerangka pemikiran dalam analisis kelayakan pengembangan bisnis seperti pada Gambar 2.1 dibawah ini:
ASPEK KEUANGAN
ASPEK PASAR & PEMASARAN
TIDAK LAYAK
STOP PROJECT PENAMBAHAN GUDANG
ASPEK MANAJEMEN DAN SDM KELAYAKAN PT. PRIMA LINTAS EXPRESS
ANALISIS STUDY KELAYAKAN BISNIS
ASPEK AMDAL LAYAK
ASPEK HUKUM
gambar 2.1 kerangka pemikiran
KESIMPULAN DAN SARAN
PENDIRIAN GUDANG BARU