BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Umum Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan data adalah dengan melakukan tinjauan pustaka melalui riset media buku, karya tulis, survey dan artikel internet.
2.1.1
Artikel Elektronik, Website, Forum 2.1.1.1 Pengertian Seni Menurut Aristoteles, seni merupakan peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal. Menurut ensiklopedia Indonesia seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang, bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melainkan kehendak kemewahan, kenikmatan, ataupun kebutuhan spiritual. Seni berasal dari kata sani (Sanskerta) yang berarti pemujaan,
persembahan
dan
pelayanan.
Kata
tersebut
berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita, kata seni berasal dari bahasa Belanda “genie” dalam bahasa Latin disebut “genius”, artinya kemampuan luar biasa yang dibawa sejak lahir , menurut kajian ilmu di eropa mengatakan “ART” yang berarti artivisual yaitu adalah suatu media yang melakukan suatu kegiatan tertentu. (http://www.notepedia.info/, diakses 24 Februari 2014)
2.1.1.2 Pembagian Seni Berdasarkan Media Seni menurut media yang digunakan terbagi 3 yaitu : a) Seni yang dapat dinikmati melalui media pendengaran
3
4 atau (audio art), misalnya seni musik,seni suara,dan seni sastra,puisi dan pantun. b) Seni yang dinikmati dengan media penglihatan (Visual art) misalnya lukisan, poster,seni bangunan, seni gerak beladiri dan sebagainya. c) Seni yang dinikmati melalui media penglihatan dan pendengaran (audio visual art) misalnya pertunjukan musik, pagelaran wayang, film .
2.1.1.3 Tujuan Penggunaan Seni Manusia sudah dapat memahami seni sejak zaman purba dahulu, kengunaan seni dulu sebagai penyampaian komunikasi berupa gambar kegiatan manusia purba ketika itu yang di gambar melalui media dinding goa berupa torehan-torehan pada
dinding
dengan
menggunakan
warna
yang
menggambarkan kehidupan manusia purba , seni dingunakan juga sebagai pemujaan antara alam dan makhluk nya sehingga seni di kaitkan sebagai hal magis dalam suatu kultur namun beda hal nya dengan seni di zaman sudah
berkembang
pesat
dari
modern yang
nilai
fungsinya.
(http://www.notepedia.info/, diakses 24 Februari 2014)
2.1.1.4 Pengertian Seni Rupa Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis,
bidang,
bentuk,
volume,
warna,
tekstur,
dan
pencahayaan dengan acuan estetika. (http://galeri-lukisan-indonesia.blogspot.com/, diakses Selasa 24 Maret 2014)
5 2.1.1.5 Cabang Seni Rupa Seni rupa dibagi menjadi murni, kriya dan desain. Cabang dari seni rupa murni, antara lain : a) Seni Lukis Seni lukis merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berwujud dua dimensi. Karya seni lukis, umumnya dibuat di atas kain kanvas dengan menggunakan cat minyak atau cat akrilik. Karya seni lukis bergaya naturalis (potrait) dibuat sesuai dengan objek aslinya, misalnya pemandangan alam,
manusia,
atau
binatang.
Karya
lukis
bergaya
ekspresionis (penuh perasaan) dibuat sesuai dengan ekspresi emosi pelukisnya, seperti dalam pemilihan objek, figur, warna, dan garis. Karya lukis abstrak, berbentuk tidak nyata atau tersamar sesuai dengan khayalan pelukisnya sehingga kurang dimengerti oleh orang awam. Namun, karya lukis abstrak mengandung berbagai alternatif baru dalam karya seni rupa. b) Seni Patung Seni patung merupakan cabang seni rupa murni yang karyanya berbentuk tiga dimensi. Bahan yang digunakan untuk membuat patung, di antaranya kayu, batu, atau logam. Karya patung yang besar biasa disebut seni monumental. (http://galeri-lukisan-indonesia.blogspot.com/, diakses Selasa 24 Maret 2014)
2.1.1.6 Pengertian Seniman a) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, seniman adalah orang yang memiliki bakat seni dan berhasil menciptakan dan menggelarkan karya seni (pelukis, penyair, penyanyi, dsb.) b) Menurut
Jiddu
Krishnamurti
–
filsafat,
Seniman
merupakan orang yang mahir dalam tindakannya. Tindakan
6 ini ada di dalam kehidupan dan bukan di luarnya. Oleh sebab itu bila ia menghayati kehidupan penuh kemahiran, itulah
sesungguhnya
yang
menjadikannya
seorang
seniman.
2.1.1.7 Surealis André Breton, seorang penyair asal Perancis yang menjadi pendiri gerakan Surealis mengemukakan manifesto yang berhubungan dengan keajaiban mimpi, semangat pemberontakan, dan keajaiban-keajaiban yang berhubungan dengan alam bawah sadar dalam bukunya, Manifesto du Surréalisme : " Surealisme adalah suatu tindakan psikis yang bersifat otomatis, yang dimaksudkan untuk menyampaikan fungsi berpikir yang sesungguhnya baik secara verbal maupun tulisan tanpa campur tangan alasan maupun beban estetika dan moral". (Meggs, P : 2012). Aliran seni ini mengedepankan imaji sebagai ekspresi spiritual (bersifat psikis). Melalui cipta figur, elemen-elemen benda khayal, maupun sudut perspektif yang berbeda sebuah lanskap misterius yang menggugah jiwa dapat tercipta. Ini sebagai pijakan dasar untuk membangun fine art photography.
2.1.1.8 Biografi Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis orang lain. Biografi adalah
kisah
atau
keterangan
tentang
kehidupan seseorang. Sebuah biografi lebih kompleks daripada sekedar daftar tanggal lahir atau mati dan data-data pekerjaan seseorang, biografi juga bercerita tentang perasaan yang terlibat dalam mengalami kejadian-kejadian tersebut. Dalam biografi tersebut dijelaskan secara lengkap kehidupan seorang tokoh sejak kecil sampai tua, bahkan sampai meninggal dunia.
7 Semua jasa, karya, dan segala hal yang dihasilkan atau dilakukan oleh seorang tokoh dijelaskan juga. (http://www.biographybiography.com/,
diakses
Jumat
28
Maret 2014)
2.1.1.9 Zulfa Hendra Zulfa Hendra adalah seorang seniman Indonesia yang beraktivitas sebagai pelukis dan pematung. Ia bersama lima orang rekannya, yaitu Saftari, Yon Indra, Gusmen Heriadi, Ardison, Febri Antoni (Alm.) tergabung dalam kelompok perpupa Genta yang lahir dan berbasis di kota Yogyakarta, DIY. Zulfa Hendra bersama 20 perupa Indonesia lainnya masuk
dalam
daftar
500
pelukis
terlaris
di
dunia
berdasarkan Top 500 Artprice 2008/2009 yang disusun oleh sebuah lembaga analis perkembangan pasar seni rupa dunia, Artprice, yang berbasis di Paris, Perancis. (http://imgpublic.artprice.com/pdf/fiac09en.pdf, diakses Jumat 24 Februari 2014)
2.1.2
Hasil Kuisioner Pengambilan
data
dilakukan secara
online.
Ada
100
koresponden yang telah bersedia mengisi kuesioner dengan sejumlah pertanyaan. Dari 100 orang koresponden, 67% adalah perempuan dan 32% lainnya laki-laki dengan rentan usia 1% dibawah 17 tahun, 18-25 tahun sejumlah 89% sedangkan 26-35 tahun sejumlah 7% dan usia 36-45 tahun sejumlah 3%. Pada umumnya koresponden adalah yang berprofesi mahasiswa sebanyak 82% sebagai target utama dari publikasi biografi ini. Selebihnya berprofesi karyawan 10%, entrepreneur sejumlah 5%, pelajar sebesar 2%, dan other 1%. Adapun hasil data lain yang menyangkut kuesioner yang diajukan, antara lain :
8 •
Sebagian besar koresponden memiliki ketertarikan dalam dunia seni atau pun bidang kreatif (baik itu lukis, teater, musik, dll.) sejumlah 94% , sedangkan 6% lainnya tidak memiliki ketertarikan dalam bidang seni dan kreatif.
•
Zulfa Hendra merupakan salah satu seniman Indonesia, 80% koresponden tidak mengetahui siapa itu Zulfa Hendra. Sebesar 15% koresponden merasa ragu-ragu antara pernah mengenal atau mendengar namanya sedangkan 6% sisanya mengetahui Zulfa Hendra.
•
Pada umumnya ketika mendengar kata seniman yang terlintas dari benak koresponder adalah idealis 39%, abstrak 31%, gondrong dan urakan 17%, sebesar 9% menyatakan seniman itu unik, berjiwa bebas, kreatif serta pintar dan 4% mengatakan kere (ekonomi rendah).
Gambar 1. Di Antara Puncak
9
Gambar 2. Melintasi Alam •
Setelah menampilkan karya dari Zulfa Hendra, sebesar 78% menyatakan menarik, 20% menyatakan biasa saja dan sisanya 2% menyatakan tidak merasa tertarik. Selain itu juga koresponden merasa ingin tahu lebih lanjut kisah hidup dari Zulfa Hendra sebanyak 68%, 29% merasa biasa saja, sedangkan 3% lainnya merasa tidak ingin mengetahui lebih lanjut.
•
Manfaat dari biografi seorang tokoh yang sukses ataupun seorang idola 65% berfungsi sebagai motivasi atau menginspirasi menurut koresponden, 19% menyatakan untuk memuaskan hasrat ingin tahu, 12% lainnya menyatakan sebagai ajang promosi diri bagi sang idola atau tokoh dan 4% lainnya menyatakan sebagai media pengenalan bagi para-para tokoh hebat.
•
Biografi yang menarik untuk dibaca dari masukan para koresponden antara lain, sebesar 42% menginginkan kemasan bahasa yang ringan dan mudah dipahami, 41% mengharapkan tampilan visual yang menarik mulai dari layout, typography, dan foto yang menarik. Selebihnya, 11% berharap bahwa buku biografi tersebut gampang untuk dibawa kemana saja, sedangkan
10 5% lainnya berharap sudut pandang senimannya dihadirkan, dikupas secara mendalam dan visual yang menarik bukan yang susah dibaca.
2.1.3 Survey Lapangan 2.1.3.1 Wawancara Narasumber (Zulfa Hendra) Melakukan wawancara dengan Zulfa Hendra sebagai tokoh yang akan diangkat didalam biografi ”Bermimpi Dalam Kanvas”. Tahap awalnya mendengarkan cerita dan kisah hidup si tokoh mengenai masa lalunya yang sulit. Penulis sedikit mengalami kesulitan dalam mengumpulkan cerita dan kisah hidup
sang
seniman
yang
belum
pernah
ada
yang
menuliskannya. Terlahir dari orang tua sederhana yang bermata pencahariannya sebagai berdagang sate padang dan menjual rokok di depan rumah sakit. Kemudian mendapat kesempatan untuk merealisasikan mimpinya menjadi seorang seniman di SMSR di Padang, Sumatra Barat. Setelah menyelesaikan studinya di SMSR, dengan perjuangan dan tekat yang keras akhirnya berhasil berangkat ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya di Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Penuh perjuangan dan cucuran keringat yang tercurah dalam menyelesaikan jenjang strata satunya tersebut karena sambil kuliah harus menguras keringat untuk membiayai kuliahnya. Tidak heran menamatkan kuliahnya dalam kurun waktu 9 tahun karena harus putus nyambung dalam menjalani bangku kuliah. Setelah lulus kuliah pun Zulfa Hendra tetap mengalami masa-masa yang begitu buruk hingga sampai pada pilihan berhenti menjadi seniman dan mengadu nasib di kampung halaman. Semuanya berjalan sesuai dengan kehendak yang diatas. Dibalik sisi senimannya, Zulfa Hendra juga memiliki hobi yang banyak dan ia tekuni bersama dengan para seniman
11 daerah asalnya. Menjalani hobi berarti menjalani waktu bersama dengan sesama seniman dan saling tukar pikiran serta bercengkrama. Dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan baik dalam menjalin hubungan pertemanan dengan para seniman sehingga tidak heran temannya banyak. Dari masa lalu yang pahit, sekarang Zulfa Hendra belajar membangun pondasi yang kuat untuk masa tuanya. Masih tetap berkarya sebagai seorang seniman yang kaya pikirannya.
Berharap
bisa
menjadi
maestro
Indonesia
selanjutnya setara dengan para tokoh pelukis Indonesia terkenal lainnya. Begitu banyak mimpi yang ingin Ia capai selain menjadi menjadi maestro, Zulfa Hendra ingin mendirikan sebuah museum untuk rekan-rekannya. Hingga suatu saat semua karya dan lukisan yang pernah dihasilkan disimpan dalam suatu wadah. Anak cucu para seniman bisa melihatnya dan sebagai kenangan.
2.1.3.2 Koleksi Foto Zulfa Hendra Koleksi foto-foto saat Zulfa Hendra sedang menjalani aktivitasnya dalam menghasilkan karya.
Gambar 3. Melukis
12
Gambar 4. Proses Melukis
Gambar 5. Miniatur Rumah
13
Gambar 6. Berkarya
Gambar 7. Berkarya 1
14
2.1.4
Kompetitor •
Kompetitor langsung
Buku-buku Inspiratif lainnya. Buku-buku biografi para seniman Indonesia (lokal). Seperti : Raden Saleh, Affandi, Hendra Gunawan, dll. •
Kompetitor tidak langsung
Buku-buku biografi pada seniman International.
2.2
Tinjauan Khusus 2.2.1 Landasan Teori 2.2.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Berdasarkan Buku “Desain Komunikasi Visual Terpadu” yang disusun oleh Yongky Safanayong: Desain Komunikasi Visual dalam terapannya sebagai ilmu komunikasi yang memiliki fungsi dalam komunikasi : •
To Enlighten (unutk memberi penerangan, mencakup : membuka pikiran dan menguraikan)
•
To Inform (untuk memberitahu dan memberi informasi, mencakup : menjelaskan, menerangkan dan mengenalkan)
•
To
Persuade
menganjurkan,
(untuk
membujuk,
mencakup
komponen-komponennya
:
termasuk
kepercayaan, logika dan daya tarik)
Desain yang berarti kerangka bentuk, rancangan ataupun motif, pola, corak dan lain-lain, komunikasi merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan yang terjadi antara dua pihak, sedangkan visual adalah suatu benda yang dapat merangsang indra penglihatan dan peraba. Suatu karya desain komunikasi visual memiliki struktur yang sama dengan karya seni murni. Satu hal yang menjadi
15 perbedaan mendasar adalah karena desain komunikasi visual memiliki tujuan dan fungsi yaitu komunikasi, maka nilai yang juga penting adalah komunikatif. Suatu desain yang memiliki struktur dan kualitas yang baik, apabila tidak komunikatif dapat dikatakan gagal. Masalah yang harus dipecahkan secara komunikasi visual •
Cermat menangkap perhatian masyarakat
•
Mengidentifikasikan kelompok sasaran
•
Mengetahui titik perhatian dan motivasi
•
Mengkarakterisasikan maksud dan manfaat dari ide dan jasa yang dikomunikasikan.
Dengan mengidentifikasikan (identify) target audience, maka dapat dirumuskan hal – hal yang dapat menjadi fokus dalam desain komunikasi visual. Dalam kaitannya dengan tujuan meningkatkan kunjungan target audience maka hal hal menjadi fokus adalah hal hal yang menarik minat mereka untuk datang. Dari hal hal yang terangkum, maka dapat diinformasikan (inform) kepada target audience melalui media media promosi (persuade) dengan media media promosi yang tepat dan menarik. Diharapkan dengan promosi yang menarik, dapat menarik minat audiens dan berhasil menaikan jumlah target audiens.
2.2.1.2 Teori Desain Buku Dengan semakin banyaknya penerbit-penerbit baru, maka jumlah buku yang di produksi pun makin banyak juga. Dalam hal ini, maka desain untuk menarik minat para konsumen/pembeli pun sangat penting, pada awalnya para konsumen pasti akan tertuju pada bentuk promosi, cover, dan packaging dari buku yang akan dijual tersebut, karena para konsumen akan lebih tertarik melihat suatu buku dengan cover dan packaging yang menarik, baru setelah itu mereka akan
16 tertuju kepada isi dan informasi yang akan diberikan oleh isi dari buku tersebut. Dalam buku New Book Design karya Roger-Fawcett Tang faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah : •
Navigation Dalam suatu buku, merupakan hal yang penting agar informasi-informasi yang ingin disampaikan diletakkan dalam komposisi yang baik sehingga tidak membingungkan dan menyesatkan para pembaca.
•
Structure Isi suatu buku dibentuk oleh tiga elemen desain yaitu tipografi, grid dan image.
2.2.1.3 Teori Tipografi Tipografi merupakan represantasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetikanya, huruf memiliki potensi untuk menterjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Dalam buku ”Tipografi Dalam Desain Grafis” dikatakan oleh Danton S, MFA, mengatakan Sintaksis dalam tipografi memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemenelemen visual ke dalam kesatuan bentuk yang kohesif, studi terhadap sintaksis tipografi dimulai dari elemen komposisi yang terkecil yaitu huruf, kata, garis, kolom, dan margin. Menurut Allan Halley, tipografi yang baik dalam penggunaannya memiliki kriteria berikut :
17 •
Visibility (kemampuan suatu huruf, kata, kalimat dalam suatu karya komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak tertentu)
•
Legibility (kualitas pada huruf membuat huruf tersebut dapat dibaca)
•
Readibility (penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain sehingga terbaca)
•
Clarity (kemampuan huruf-huruf dalam karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh pengamat yang dituju)
2.2.1.4 Teori Warna Warna dapat terlihat dari proses fenomena yang terjadi karena adannya 3 unsur, yaitu cahaya, objek, dan observer. Sumber cahaya bisa berasal dari matahari, lampu, lilin, dll. Objek
dipengaruhi
oleh
bahan
pembentukan
maupun
permukaan objek mengkilap, doft, plastik, metal, textile, cat, dan masih banyak lagi. Sedangkan pengamat merupakan mata yang bersifat sangat subjektif. Yang dapat mempengaruhi persepsi orang dalam melihat warna antara lain, warna backgroud gambar, usia, jenis kelamin, kondisi fisik mata seseorang, perbedaan emotional, besar kecil suatu objek, dan juga sudut pandang seseorang. Prinsip warna menurut Robert B. Parker, antara lain : •
Penggunaan warna harus mempunyai fungsi.
•
Warna harus memberi ciri khas dari perusahaan atau produk yang disampaikan.
•
Penggunaan warna jangan hanya untuk memberikan kesan artistik, tetapi bertujuan untuk mengatakan bahwa warna memang demikian adanya.
•
Hindari penggunaan warna yang tidak perlu.
18 Berbeda dengan tipografi, warna sangatlah diperlukan dan variabel yang berpengaruh dalam desain grafis, karena memiliki kekuatan untuk menyampaikan berbagai macam emosi
yang
luas,
menandakan
petunjuk
khusus,
dan
membentuk koneksi dengan pembaca. Dengan warna kita dapat menyapu segala batas interpretasi, pengaruh penilaian definitif dan makna yang tidak mungkin, tugas yang berguna dan bijak bagi seorang desainer untuk menalar bagaimana sebuah komposisi dan kategori warna berperilaku tunggal atau saat dikombinasikan.
2.2.1.5 Teori Gestalt Istilah ‘Gestalt’ sendiri merupakan istilah bahasa Jerman yang sukar dicari terjemahannya dalam bahasa-bahasa lain. Arti Gestalt bisa bermacam-macam sekali, yaitu ‘form’, ‘shape’ (dalam bahasa Inggris)atau bentuk, hal, peristiwa, hakikat, esensi, totalitas. Terjemahannya dalam bahasa Inggris pun
bermacam-macam
antara
lain
‘shapepsychology’,
‘configurationism’, ‘whole psychology’ dan sebagainya. Gestalt menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagianbagian kecil.Istilah “Gestalt” mengacu pada sebuah objek/figur yang utuh dan berbeda dari penjumlahan bagian-bagiannya. Dalam buku “Desain Komunikasi Visual Terpadu” oleh Yongky Safanayong, mengungkapkan bahwa gerakan Gestalt dimulai di tahun 1920-an di Jerman. Gestalt adalah sebuah penelitian
yang
mendefinisikan
diadakan
cara-cara
untuk
manusia
menganalisis mencerap
dan
(persepsi).
Psikolog-psikolog Gestalt seperti Max Wertheimer, Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka membuktikan bahwa kecendrungan manusia untuk melihat dan mengingat stimulus visual dalam
19 bentuk
yang
paling
sederhana.Ketika
mata
dan
otak
mengalami suatu objek, mereka dapat mengingat kesan (image) dengan pengelompokan. •
Similarity - Kemiripan Similarity adalah teori persepsi Gestalt dimana objekobjek terlihat sama satu dengan yang lainnya sebagai satu kelompok yang ditentukan oleh kesamaan bentuk, warna, arah, dan ukuran. Pada umumnya mempersepsi-kan similarity dari suatu komposisi visual sebagai suatu grup atau pola. Similarity dapat mempertegas satu objek sehingga berbeda dengan objek-objek lainnya, hal ini disebut anomaly. Objek yang mirip satu sama lain cenderung dilihat sebagai suatu kesatuan bentuk.
Gambar 8. Contoh Similarity •
Proximity - Kedekatan Kedekatan posisi (proximity) menyatakan bahwa otak lebih bisa berasosiasi dengan objek yang dekat satu sama lain dari pada dua objek yang berada berjauhan. Menurut hukum ini, orang akan mempersepsikan stimulus-stimulus yang berdekatan sebagai satu kelompok. Kedekatan merupakan cara yang paling sederhana untuk membuat sebuah desain tampak menyatu. Cukup dengan mendekatkan elemen-elemen tertentu satu sama lain
20 untuk mendefinisikannya sebagai suatu kelompok, dan memberi jarak yang cukup dengan elemen-elemen yang lain di luar dari kelompok.
Gambar 9. Contoh Proximity
•
Closure - Penutupan Closure adalah teori presepsi yang terjadi ketika objek tidak lengkap atau spasi pada objek tidak sepenuhnya tertutup tetapi kita tetap dapat melihat objek tersebut secara menyeluruh. Jika cukup banyak dari objek ditunjukkan, orang akan merasa untuk mengisi informasi yang hilang itu. Hal itu terjadi karena pikiran kita bereaksi terhadap pola yang familiar, meskipun kita sering menerima informasi yang tidak lengkap suatu bentuk memperlihatkan closure apabila unsur-unsur yang terpisah di tempatkan sebagai suatu kesatuan dari pada bagian yang lainya. Pikiran mengisi sebuah bentuk yang hilang dalam komposisi karena sebuah obyek yang kompleks sebenarnya adalah
sekelompok
objek
sederhana
dan
menempatkan mereka bersama sebagai satu kesatuan
pikiran
21
Gambar 10. Contoh Closure
•
Continuation - Kesinambungan Pola Continuity adalah teori persepsi gestalt dimana penglihatan audiens diarahkan pada alur visual tertentu. Pengarahan alur penglihatan ini tentu di dukung juga oleh prinsi persepsi gestalt yang lain, misalnya dengan similarity dan proximity yang menuntun mata audiens untuk melihat suatu komposisi visual dengan alur hirarki yang jelas (pandangan terarahkan dengan baik sehingga pesan dari komposisi visual dapat tersampaikan). Continuity yang paling sederhana dan dialami di kehidupan sehari-hari terdapat pada signage di jalanan atau tempat publik lain yang
menggunakan
tanda
panah
dengan
tujuan
mengarahkanpandangan mata audiens untuk melihat ke arah yang ditujukansesuai dengan pesan yang disampaikan. Misalnya: arah jalan, toilet, dan sebagainya. Continuity ( Kontinuitas) Terjadi apabila sebagian dari bentuk saling tumpang tindih dan dalam bersentuhan. Mata kita akan mengikuti bentuk dominan tanpa terputus
22
Gambar 11. Contoh Continuation
2.2.1.6 Teori Grid Semua pekerjaan desain melibatkan pemecahan masalah, pemberian solusi baik secara visual maupun pengelompokan. Gambar dan simbol, kumpulan teks, headlines, semuanya mempunyai
perannya
masing-masing
untuk
mengkomunikasikan pesan. Grid hadir sebagai pendekatan sederhana
yang
menyatukan
semua
elemen
tersebut
berdasarkan buku ”Making and Breaking Grid” oleh Timothy Samara (Samara, 2007) Pemakaian grid untuk kebutuhan desain yang memuat begitu banyak informasi akan sangat memudahkan dan mempercepat pengerjaan. Pembagian jenis sistem grid secara umum adalah sebagai berikut: 1. Manuscript Grid 2. Colum Grid 3. Modular Grid 4. Hierarchical Grid
Danton Sihombing mengatakan bahwa grid sebaiknya jangan dijadikan sebagai sebuah limitasi dalam menerapkan sebuah komposisi, melainkan difungsikan sebagai perangkat bantu dalam memonitor setiap penempatan elemen visual pada sebuah rancangan (Sihombing, 2001). Dalam tugas akhir ini, menggunakan grid modular sehingga dapat bereksperimen dalam peletakan teks, gambar, maupun elemen grafis.
23 2.2.1.7 Teori Layout Layout sebagai tata letak element-element desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawa menurut buku ”Layout, Dasar & Penerapan”, karangan Surianto Rustan, S.Sn. Dari seluruh kedisiplinan desain grafis yang amat banyak, dan perwujudan yang tidak terhitung jumlahnya, layout lah satu-satunya prinsip yang konstan, tidak masalah apapun projek kecil ataupun besar, online, atau tercetak, halaman tunggal atau jamak, datar atau 3 dimensi, bulat atau kotak, gambar atau teks, harus tertata dengan baik, secara objektif layout dapat dikatakan sebagai sifat fisik (spasi, ukuran, posisi) dan arahan dari elemen desain dalam area yang telah ditentukan, dan pada akhirnya pun terimplementasi. Prinsip dasar layout juga merupakan prinsip dasar desain grafis, antara lain : •
Sequence – urutan perhatian Di wilayah-wilayah penggunaan bahasa dan tulisan latin, orang membaca dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Oleh sebab itu, kecenderungan materi publikasi dan desain mengikuti urutan dan alur pembacaan. Kecenderungan lain adalah membaca dengan sequence seperti huruf Z, C, L, T, I dan masih banyak lagi.
•
Emphasis – penekanan tertentu Pembentuk
empasis
salah
satunya
adalah
kontras.
Bermacam-macam cara menciptakan kontras, bisa lewat ukuran, posisi, warna, bentuk, konsep yang berlawanan dan lain-lain. •
Balance – mengatur keseimbangan Balance
ada
dua,
yaitu
simetris
dan
asimetris.
Keseimbangan simetris dapat dicapai dari pencerminan (tepat secara matematis), sedangkan yang
asimetris
24 keseimbangannya lebih bersifat optis atau : ’kelihatannya seimbang’. Keseimbangan simetris cocok untuk desain yang membawa pesan konvensional, berpengalaman, terpercaya dan kokoh, sedangkan keseimbangan asimetris cocok untuk desain yang modern, hi-tech, bersahabat dan muda. •
Unity – menciptakan kesatuan Unity tidak berarti hanya kesatuan dari elemen-elemen yang secara fisik kelihatan seperti teks, gambar, warna, ukuran, posisi, style, namun juga kesatuan antara penampilan dengan pesan atau komunikasi yang dibawa dalam konsep desain tersebut.
2.2.1.7 Teori Fotografi Fotografi adalah proses melukis atau menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum fotografi berarti proses atau metode menghasilkan gambar atau foto dari sebuah objek dengan mereka pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media peka cahaya. Fine Art Photography adalah cabang fotografi yang lebih menitikberatkan nilai estetika dan intelektual dalam karyakaryanya. Jadi selain indah foto tersebut juga mengandung arti, namun sarat akan subjektifitas. Foto yang ada pada sebuah foto Fine Art dikenal sebagai salah satu foto yang sulit dimengerti.
Fotografi
ini berlawanan
dengan
fotografi
representasional, seperti photojournalism yang menyajikan visual documenter subjek dan peristiwa tertentu. (http://indrawidi0ekspresifoto.wordpress.com/, Minggu 30 Maret 2014)
diakses
25 2.2.2 Analisa SWOT Strength •
Zulfa Hendra merupakan salah satu seniman Indonesia yang diperhitungkan kancah profesionalismenya dalam melukis.
•
Biografi Zulfa Hendra belum pernah ada, sehingga ini menjadi yang pertama untuk mengenalkannya dan mengulik cerita dan kisah inspiratif.
•
Gaya visualisasi yang memberikan pengalaman baru bagi pembaca.
Weakness •
Data-data tentang tokoh belum pernah ada yang merekap, sehingga perlu penataan dan penyusunan ulang.
•
Belum tentu masyarakat tertarik dengan tokoh seniman, sehingga peminatnya hanya pada golongan tertentu.
•
Peminat yang membaca buku biografi dikalangan remaja dewasa cukup minim.
Opportunity •
Remaja dewasa selalu membutuhkan inspirasi dari lingkunganlingkungan sekitarnya yang dijadikan panutan berharga.
•
Pada umumnya buku biografi yang beredar adalah buku yang bersifat verbal (textbook), sehingga belum ada biografi sejenis.
Threat •
Pada umumnya buku biografi menyorot tokoh-tokoh yang sukses secara ekonomi atau financial dari dunia politik, entertainment, dll.
•
Buku biografi inspiratif lainnya.
26