BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Data
2.1.1 Data Umum Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung pengembangan proyek tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, yakni: 2.1.1.1 Literatur Buku/ E-Book • Buku Pamali & Mitos Jawa ‘Ilmu Kuno’ Antara Bejo dan Kesialan • Buku AS Level and A Level Sociology • Buku The Fundamentals of Creative Design • Buku Design Elements • Buku Decorative Typeface 2.1.1.2 Literatur Internet • http://yusufnorman.blogspot.co.id/2013/10/maknawarna-menurut-orang-jawa.html • http://nehemiap.blogspot.co.id/2010/05/falsafah-gugontuhon-jawa-tentang.html 2.1.1.3 Literatur Wawancara • Sri Wintala Achmad (penulis buku “Pamali & Mitos Jawa ‘Ilmu Kuno’ Antara Bejo dan Kesialan”)
2.2
Tinjauan Umum
2.2.1 Data Umum Pengertian Pamali Pada zaman dahulu, masyarakat Jawa percaya dan yakin kepada mitos atau dongeng yang belum tentu benar kejadiannya. Salah satu hal tersebut adalah gugon tuhon. Kata “gugon” berasal dari kata “gugu + an” yang berarti mudah sekali percaya / menurut. Sedangkan “tuhon” berasal dari kata “tahu + an” yang berarti nyata; setia. Bila digabungkan maka “gugon tuhon” berarti mengikuti dengan setia. 3
4 Menurut Buku Pamali & Mitos Jawa ‘Ilmu Kuno’ Antara Bejo dan Kesialan (2014, hlmn. 8), pamali merupakan larangan adat mengenai sesuatu yang tidak boleh dikerjakan atau diperbuat karena suatu alasan yang biasanya tidak dapat dijelaskan dengan sains ataupun teori ilmiah. Namun sebenarnya dibalik alasan yang tidak masuk akal tersebut terdapat maksud dan tujuan yang baik dan dapat diterima secara logis. Pamali biasanya berupa teguran orangtua kepada anak, cucu atau anak cucu yang diungkapkan secara tidak langsung. Contoh pamali yang sudah akrab di telinga masyarakat seperti: •
Menggunting kuku di malam hari Dilihat dari sudut pandang spiritual menggunting kuku di malam hari akan membuang sebagian roh tubuh kita sehingga mengundang makhluk halus. Namun bila dipikir secara rasional, pada jaman dahulu keterbatasan cahaya pada malam hari dapat menyulitkan kita untuk menggunting kuku sehingga dapat melukai diri sendiri.
•
Jangan duduk di depan pintu Dilihat dari sudut pandang spiritual banyak orang tua menghimbau anaknya agar tidak duduk di depan pintu dengan alasan nanti tidak lancar jodoh. Namun bila dipikir secara rasional bila seseorang duduk di depan pintu, orang tersebut akan mengganggu jalan seseorang yang masuk.
2.2.2 Data Umum Wawancara Dengan Sri Wintala Achmad Berdasarkan wawancara dengan Bapak Sri Wintala Achmad, penulis buku “Pamali & Mitos Jawa ‘Ilmu Kuno’ Antara Bejo dan Kesialan” ditegaskan bahwa pamali senasib dengan mutiara terpendam di kubangan lumpur. Bagaikan diselimuti hal-hal yang tidak dapat dijelaskan secara ilmiah, namun memiliki nilai-nilai kearifan yang luar biasa. Di era globalisasi ini banyak orang lebih tertarik dengan budaya luar negeri, namun belum mengenal budaya dari negeri
5 sendiri. Oleh karena itu buku “Pamali & Mitos Jawa ‘Ilmu Kuno’ Antara Bejo dan Kesialan” dibuat dengan tujuan untuk mengedukasi masyarakat akan budaya dan kearifan lokal, dengan harapan masyarakat kembali ke asal sebelum mempelajari budaya luar.
Sebagai lulusan Fakultas Filsafat UGM Yogyakarta, Bapak Sri Wintala Achmad tidak setuju bila pamali dianggap salah satu hal yang mistis. Beliau mengatakan bahwa penekanan nilai-nilai kearifan dibalik pamali seharusnya menjadi hal yang lebih diperhatikan masyarakat. Dengan diterbitkannya buku tersebut, beliau berharap bahwa masyarakat mampu menilai sendiri apakah pantanganpantangan pada pamali masih harus dilakukan di kehidupan seharihari atau tidak.
2.2.3 Data Umum Kuesioner Kuesioner disebarkan melalui media sosial secara online. 61% responden berjenis kelamin pria sedangkan 39% responden berjenis kelamin wanita. Mayoritas responden berumur 21-25 tahun dan hanya 10% dari responden yang tidak tahu arti dari pamali. Kebanyakan responden mendengar pamali dari orang tua dan teman-temannya namun 75% responden sudah tidak menerapkan pamali di kehidupan sehari-hari. Menurut 83% responden, pamali akan lebih menarik dibahas secara logis daripada mistis. Sayangnya, mayoritas responden belum pernah menemukan atau membaca buku tentang pamali.
Melalui kuesioner yang disebarkan, penulis dapat mengatakan bahwa pembahasan pamali secara logis akan lebih menarik daripada mistis, mengingat di jaman teknologi dan globalisasi ini masyarakat lebih ingin mengerti alasan dibalik pamali secara rinci dan logis. Dengan minimnya media yang menjelaskan arti atau alasan dibalik pamali, dapat disimpulkan bahwa masyarakat belum mengenal pamali secara lebih dalam.
6 2.3 Tinjauan Khusus
2.3.1 Definisi Buku Definisi buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Menurut RogerFawcett Tang dalam buku New Book Design, faktor yang harus diperhatikan dalam membuat desain sebuah buku adalah: • Navigation Sistem navigasi yang baik dari sebuah buku sangatlah penting, agar pembaca tidak bingung atau bahkan mendapat informasi yang salah dari buku yang ia baca. • Structure Isi sebuah buku terbentuk dari tiga elemen desain, yaitu tipografi, grid, dan image, yang ketiganya kemudian dikomposisikan menjadi sebuah layout pada halaman buku. Poin penting yang harus selalu diingat dan dijaga dalam membuat desain sebuah layout yang baik adalah layout tersebut harus memiliki hirarki yang jelas antar keseluruhan elemennya dan terasa unity. • Specification Spesifikasi sebuah buku seperti jenis kertas, metode cetak, hingga metode penjilidan perlu diperhatikan agar sebuah buku dapat bermanfaat secara maksimal. 2.3.2 Definisi Publikasi
Publikasi merupakan kegiatan menyampaikan, serta menerbitkan sesuatu sampai pada tahap tertenti. Publikasi meliputi proses penyampaian suatu konten kepada masyarakan luas.
Publikasi menjadi bagian esensial dalam menyebarkan seseuatu dikalangan masyarakat. Karena melalui publikasi, usaha penyebaran informasi dapat tercapai dengan baik. Sehingga keberadaan publikasi saat ini merupakan hal yang esensial.
7 2.4
Landasan Teori
2.4.1
Teori Layout Layout menurut Gavin Amborse & Paul Harris, (London 2005) adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
Menurut Frank F. Jefkin, untuk mendapatkan layout yang baik diperlukan adanya: •
Kesatuan komposisi yang baik dan enak untuk dilihat
•
Variasi, agar tidak monoton / membosankan
•
Keseimbangan dalam layout sehingga terlihat sepadan, serasi dan selaras
•
Irama, yang berupa pengulangan bentuk atau unsur-unsur layout dan warna
•
Harmoni adalah keselarasan atau keserasian hubungan antara unsur-unsur yang memberikan kesan kenyaman dan 14 keindahan
•
Proporsi, yang merupakan suatu perbandingan
•
Kontras, yang merupakan perpaduan antara warna gelap dan terang.
Menurut buku “GRIDS AND PAGE LAYOUTS” karya Amy Greaver & Ben Jura (2012, halaman 77) “Negative space provides paths for the eye to navigate through the content of the composition and can actually serve to move viewers through the piece, directing them where to look and when”. Dapat dikatakan bahwa negative space membantu pembaca untuk mengetahui arah baca dari buku tersebut sehingga pembaca tidak kebingungan dalam membaca.
8 Teori layout diatas disebutkan karena penulis akan menggunakan keseimbangan, harmoni,
proporsi dan kontras sebagai dasar
pembentukan buku. Penulis juga akan banyak bermain dengan negative space yang memiliki komposisi yang baik antara ilustrasi dan text sehingga pembaca dapat melihat ilustrasi dan membaca tulisan tanpa merasa bingung pada saat membacanya.
2.4.2 Teori Ilustrasi Ilustrasi adalah hasil visualisasi dari suatu tulisan dengan teknik drawing, lukisan, fotografi, atau teknik seni rupa lainnya yang lebih menekankan hubungan subjek dengan tulisan yang dimaksud. Tujuan Ilustrasi adalah untuk menerangkan atau menghiasi suatu cerita, tulisan, puisi, atau informasi tertulis lainnya. Diharapkan dengan bantuan visual, tulisan atau informasi yang ada dapat lebih mudah dicerna bagi para pembacanya.
Ilustrasi menurut Robert Ross, (Illustration Today) adalah lukisan atau gambar yang memiliki fungsi memperjelas atau memperindah sesuatu, tampilan secara visual dalam bentuk individu, baik itu warna ataupun hitam putih, selalu membangkitkan rasa keingintahuan, menyentuh perasaan manusia, mengundang opini dan perdebatan dan terkadang memunculkan aksi atau tindakan.
Kaitannya dengan perancangan buku bertema pamali ini adalah, ilustrasi akan digunakan sebagai penekanan pesan dari pamali itu sendiri sehingga pembaca dapat mudah menangkap dan berimajinasi sehingga pembaca benar-benar masuk ke dalam dimensi budaya pamali.
9 2.4.3 Teori Grid Sebuah grid diciptakan sebagai solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah menciptakan sebuah komposisi visual. Menurut buku Design Elements (2007, hlmn. 206) grid system dapat membantu dalam hal: •
Clarity (kejelasan)
•
Efficiency (efisiensi)
•
Economy (ekonomi)
•
Continuity (kontinuitas)
Grid sytem sendiri dibagi menjadi 3 yaitu: •
Column Grid Merupakan grid yang terdiri dari sedikit kolom dan baris sehingga menjadi sangat fleksibel dan simple
•
Modular Grid Merupakan column grid yang memiliki banyak baris sehingga membagi kolom menjadi modules. Dengan begitu melalui modular grid perancang visual dapat menekankan tujuan, urutan, serta kejelasan dalam menyampaikan informasi.
•
Grid Hybrids and Combinations Merupakan gabungan beberapa tipe grid untuk mengatur konten yang kompleks di dalamnya. Biasanya digunakan untuk mencapai desain yang diinginkan.
Untuk mencapai kejelasan, urutan, serta tujuan dalam merancang setiap halaman buku, penulis akan menggunakan modular grid 6 kolom sebagai acuan dasar dalam perancangan buku.
2.4.4
Teori Warna Menurut Drs. Sadjiman Ebdi Sanyoto dalam bukunya Dasar – Dasar Tata
Rupa
dan
Desain,
Warna
dapat
didefinisikan
secara
obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang diapancarkan, atau secara subyektif/psikologis
sebagai
bagian
dari
pengalaman
indera
10 pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.
Menurut website menyusufnorman.blogspot.co.id, masyarakat Jawa juga menganggap warna memiliki makna tersendiri, terutama dalam upacara adat, maupun dari segi budaya, seperti: •
Merah :
Kemakmuran
•
Putih :
Kesuburan
•
Hitam :
Kebijaksanaan dan kesetaraan
•
Kuning:
Kekayaan dan kejayaan
•
Hijau :
Alam, harapan, dan hidup
Melihat makna-makna warna Jawa diatas, penulis akan menggunakan warna hitam sebagai warna utama dalam perancangan buku pamali karena nilai-nilai dibalik pamali tentu memiliki kebijaksanaan budaya Jawa. Warna-warna lain akan digunakan berdasarkan topik pamali yang diutarakan, sehingga ilustrasi dan warna tulisan tentu akan memiliki arti sesuai dengan makna warna budaya Jawa.
2.4.5 Teori Tipografi Dalam buku The Fundamentals of Creative Design (2007, hlmn. 88) disebutkan bahwa tipografi adalah sarana penyaluran ide secara tertulis yang diberikan dalam bentuk visual yang dapat secara dramatis mempengaruhi pembacaan tertulis dari ide dan perasaan pembaca ke arah itu karena ratusan bahkan ribuan ketikan yang ada. Tipografi dapat menghasilkan efek yang netral atau membangkitkan gairah, melambangkan artistik, pergerakan yg politis ato filosofis atau mengekspresikan kepribadian seseorang atau suatu organisasi.
Pada dasarnya huruf memiliki energi yang dapat mengaktifkan gerak mata. Energi ini dapat dimanfaatkan secara positif apabila dalam penggunaannya senantiasa diperhatikan kaidah-kaidah estetika,
11 kenyamanan keterbacaannya, sertainteraksi huruf terhadap ruang dan elemen-elemen visual di sekitarnya.
Secara umum, jenis – jenis huruf dapat dibagi menjadi 5, antara lain: •
Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki kait/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.
•
Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
•
Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa kait/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki kait pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.
•
Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.
•
Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk- bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garisgaris dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
12 Berdasarkan buku berjudul “Decorative Typography” (1990, hlmn. 56), hand-drawn typeface membawa rasa kebebasan dan keterlibatan personal. Oleh karena itu, typeface yang banyak digunakan adalah Hand-Drawn Typeface yang merupakan bagian dari jenis tipografi Script agar pembaca dapat merasa dekat dan diajak masuk ke dalam dimensi budaya pamali.
2.5 Analisa SWOT Strength
:
•
Berisi nilai-nilai dan pesan budaya Jawa
•
Memiliki fakta dan penjelasan dibalik setiap pamali
•
Desain yang menarik sesuai target audiens
Weakness
:
•
Pamali mulai dilupakan dan ditinggalkan karena dianggap kuno
•
Sudah tidak menjadi way of life Masyarakat Jawa
Opportunities : •
Menarik minat baca target audiens baru
•
Mengubah pandangan masyarakat akan ajaran budaya yang terlihat kuno
•
Menjadi buku yang memberikan kesan positif diantara buku-buku pamali yang terkesan negatif
Threat •
: Buku kompetitor memberikan kesan negatif (menyeramakan & mistis) akan pamali sehingga dapat mempengaruhi buku-buku tentang pamali
•
Adanya buku yang berformat elektronik yang mengancam keberadaan buku fisik
13
2.6 Target Audiens Demografis Jenis kelamin : Pria dan wanita Usia
: 16 - 22 tahun
Profesi
: Pelajar, Mahasiswa, Karyawan
SES
:A–B
Pendidikan
: SMA, S1, dan S2
Agama
: Semua agama
Geografis Tempat Tinggal
: Tinggal atau beraktifitas di pusat kota
Psikografis Rutinitas : •
Gemar membaca
•
Gemar bebagi pengalaman dan bertukar pikiran
•
Penikmat budaya
•
Menghabiskan waktu luang di kedai kopi
Karakter : •
Berjiwa muda
•
Penuh keingintahuan
•
Melihat segala sesuatu dari sudut pandang logis
Interest : •
Budaya
•
Membaca
•
Pemikiran cerdas
•
Pengalaman hidup
•
Ilmu pengetahuan
14
2.7 Struktur Buku Cover Softcover Penerbit Pengantar Daftar Isi Pengertian Pamali Bab 1. Rezeki •
Mengetuk-ngetuk ujung rokok
•
Membuang putung rokok yang masih panjang
•
Menyapu di malam hari
•
Membuang-buang nasi
•
Bangun siang
Bab 2. Kesehatan •
Memilin rambut
•
Menggigit bibir bawah
•
Tidur berselimut tikar
•
Menggigit kuku
•
Makan sambil tiduran
•
Tidur/berdiri dibawah pohon saat malam
•
Pergi sebelum selesai bersin
•
Mengangkat kaki saat tiduran
Bab 3. Jodoh •
Makan depan pintu
•
Memberi sapu tangan kepada pacar
•
Membeli barang bekas
•
Membunuh cicak kawin
•
Tidak menghadiri pernikahan
Bab 4. Etika •
Memakai payung di dalam rumah
•
Meludahi sumur
15 •
Lama di kamar mandi
•
Mengencingi bara api
•
Teriak di hutan
•
Mengintip orang mandi
•
Bersiul di dalam rumah
•
Pake baju sambil berjalan
•
Duduk memeluk lutut
•
Melempar garam ke orang lain
Bab 5. Pamali Malam Hari •
Menjual silet dan jarum
•
Menggunting kuku
•
Keluar rumah di malam hari
•
Memotong rambut
•
Menggunakan senjata tajam
Daftar Pustaka Ucapan Terima Kasih
2.8 Penerbit
Gambar 2.8.1 Logo Penerbit Buku Intisari Pamali ini akan ditebitkan oleh Gramedia Putsaka Utama. Gramedia Putsaka Utama terletak di Jalan Palmerah Selatan No. 26 - 28 Jakarta, Indonesia. Gramedia Putsaka Utama didirikan di Jakarta pada tahun 1974.
16