BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Perancangan 2.1.1 Tinjauan Data 2.1.1.1 Animasi Perkembangan
dunia animasi
komputer yang pesat
dewasa ini
memerlukan waktu puluhan tahun dalam proses penciptaannya. Animasi secara harifiah berarti membawa hidup atau bergerak. Secara umum menganimasi suatu objek merupakan benda yang bergerak.dari objek tersebut agar menjadi hidup. Animasi mulai dikenal sejak populernya media televisi yang mampu menyajikan gambar-gambar bergerak hasil rekaman kegiatan dari makhluk hidup, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Kata Animasi berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to anime didalam kamus Indonesia inggis berarti menghidupkan. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakkan benda mati. Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup. Animasi dijelaskan sebagai seni dasar dalam mempelajari gerak suatu objek, gerakan merupakan pondasi utama agar suatu karakter terlihat nyata. Gerakan memiliki hubungan yang erat dalam pengaturan waktu dalam animasi. Animasi dapat disimpulkan dari pengertian-pengertian yang sudah dijelaskan bahwa, animasi merupakan suatu teknik dalam pembuatan karya audio visual yang berdasarkan terhadap pengaturan waktu dalam gambar. Gambar yang telah dirangkai dari beberapa potongan gambar yang bergerak sehingga terlihat nyata. Animasi telah berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi yang ada sehingga muncul jenis animasi. Teknik yang digunakan untuk membuat animasi makin beragam, yaitu : 1. Animasi 2D 2. Animasi 3D
64
3. Animasi Stop Motion Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Prinsip animasi ini meliputi dasar-dasar gerak, pengaturan waktu, pengkayaan visual, sekaligus teknis pembuatan sebuah animasi. 12 prinsip-prinsip animasi, antara lain : 1. Timing 2. Arc 3. Squash and Stretch 4. Anticipation 5. Easy In and Easy Out 6. Secondary Action 7. Follow Through and Overlapping 8. Staging 9. Straight Ahead Action and Pose to Pose Action 10. Personality / Appeal 11. Exaggeration 12. Solid Drawing Dalam pembuatan animasi edukasi ini tentunya tidak semua dari ke 12 prinsip-prinsip animasi tersebut digunakan. Penulis hanya menggunakan 6 prinsip animasi yaitu Solid Drawing, Timing & Spacing, Squash & Stretch, Slow In and Slow Out, Secondary Action, dan Follow Through and Overlapping Action. 2.1.1.2 Komunikasi Visual Komunikasi visual,
sesuai namanya,
adalah komunikasi melalui
penglihatan yang merupakan sebuah rangkaian proses penyampaian kehendak atau maksud tertentu kepada pihak lain dengan penggunaan media penggambaran yang
hanya
terbaca
oleh
indera
penglihatan.
Komunikasi
visual
mengkombinasikan seni, lambang, tipografi, gambar, desain grafis, ilustrasi, dan warna dalam penyampaiannya.
65
Komunikasi visual memiliki beberapa fungsi, diantaranya sebagai sarana informasi dan instruksi, bertujuan menunjukkan hubungan antara suatu hal dengan hal yang lain dalam petunjuk, arah, posisi dan skala, contohnya peta, diagram, simbol dan penunjuk arah. Informasi akan berguna apabila dikomunikasikan kepada orang yang tepat, pada waktu dan tempat yang tepat, dalam bentuk yang dapat di mengerti, dan dipresentasikan secara logis dan konsisten. Sebagai sarana presentasi dan promosi untuk menyampaikan pesan, mendapatkan perhatian dari mata (secara visual) dan membuat pesan tersebut dapat diingat, contohnya poster. Juga sebagai sarana identifikasi. Identitas seseorang dapat mengatakan tentang siapa orang itu, atau dari mana asalnya. Demikian juga dengan suatu benda, produk ataupun lembaga, jika mempunyai identitas akan dapat mencerminkan kualitas produk atau jasa itu dan mudah dikenali, baik oleh produsennya maupun konsumennya. Kita akan lebih mudah membeli minyak goreng dengan menyebutkan merek X ukuran Y liter daripada hanya mengatakan membeli minyak goreng saja. Atau kita akan membeli minyak goreng merek X karena logonya berkesan bening, bersih, dan sehat. Jika komunikasi visual digunakan untuk identifikasi lembaga seperti sekolah, misalnya. Maka orang akan lebih mudah menentukan sekolah A atau B sebagai favorit, karena sering berprestasi dalam kancah nasional atau meraih peringkat tertinggi di daerah itu. Komunikasi visual memiliki beberapa teori dasar yang dapat digunakan sebagai patokan dalam menjalankan fungsinya, yaitu teori sensual dan perseptual. 2.1.1.3 Edukasi Edukatif atau edukasi yang biasa disebut pendidikan diartikan sebagai proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang berakibat individu mempunyai pola pikir dan perilaku sesuai dengan pendidikan yang telah diperolehnya. 2.1.1.4 Taksonomi Bloom Mengklasifikasikan tujuan pendidikan menjadi tiga ranah: a. Ranah Kognitif
66
Ranah Kognitif berisi perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, dan keterampilan berpikir. b. Ranah Afektif Ranah afektif mencakup perilaku terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, minat, motivasi, dan sikap. c. Ranah Psikomotor Psikomotorik berisi perilaku yang menekankan fungsi manipulatif dan keterampilan motorik / kemampuan fisik, berenang, dan mengoperasikan mesin.
Dari ranah-ranah diatas, penulis menggunakan ranah kognitif sebagai acuan tujuan pembelajaran. Ranah kognitif mengalami revisi atau perubahan dan menghasilkan level yang baru, seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 2.1 Taksonomi Bloom Diurutkan dari level terendah : 1. Mengingat, kemampuan untuk menyebutkan kembali informasi atau pengetahuan yang tersimpan dalam ingatan.
67
2. Memahami, kemampuan untuk memahami instruksi dan menegaskan pengertian/makna ide atau konsep yang telah diajarkan baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupun grafik/diagram. 3. Menerapkan, kemampuan untuk melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu. 4. Menganalisis, kemampuan untuk memisahkan konsep kedalam beberapa komponen dan menghubungkan satu sama lain untuk memperoleh pemahaman atas konsep tersebut secara utuh. 5. Mengevaluasi, kemampuan untuk menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma, kriteria, atau patokan tertentu. 6. Mencipta, kemampuan untuk memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil.
Secara logika dalam menginterpretasikan piramida di atas adalah sebagai berikut : •
Sebelum
kita
memahami
sebuah
konsep,
maka
kita
harus
mengingatnya terlebih dahulu. •
Sebelum kita menerapkan, maka kita harus memahaminya terlebih dahulu.
•
Sebelum kita menganalisa, maka kita harus menerapkannya dulu.
•
Sebelum kita mengevaluasi, maka kita harus menganalisa dulu.
•
Sebelum kita menciptakan sesuatu, maka kita harus mengingat, mamahami, mengaplikasikan, menganalisis, dan mengevaluasi.
Berdasarkan teori di atas, penulis memutuskan untuk membuat sebuah film edukasi yang mengacu pada ranah kognitif hingga tahap memahami. Penulis akan menampilkan pengetahuan yang akan menambah wawasan mengenai penyebab obesitas pada perempuan sehingga orang-orang mau mempelajarinya lebih dalam dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.1.1.5 Sumber Data Data yang digunakan adalah buku, internet, dan video sebagai gambaran dan pondasi penulis dalam pembuatan film animasi ini. Sumber digunakan untuk
68
menjadi referensi dan memperkuat dari segi visual maupun dalam segi cerita dalam pembuatan film animasi ini. 2.1.1.51 Buku Dalam perancangan animasi edukasi ini, penulis menggunakan buku yang dapat mendukung perancangan karya dan pengumpulan data terkait pada animasi yang dibuat, antara lain : 1. 5 Langkah Mengendalikan Obesitas (Dr. Anjali Arora) 2. The Making of 2D Animation Movie (Zaharuddin G, Djalle) 3. The Power of Infographics (Mark Smiciklas) 2.1.1.5.2 Internet Penulis juga mengumpulkan data pendukung lainnya dengan menggunakan media internet. 1. menshealth.co.id 2. youtube.com 3. vimeo.com 4. pesona.co.id 5. informasitips.com 6. academia.edu 7. sir.stikom.edu 2.1.1.5.3 Jurnal & Artikel 1. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan
Kementrian
Kesehatan RI Tahun 2013 (RISKESDAS 2013) 2. Obesitas, Faktor Penyebab dan Bentuk-bentuk Terapinya (Agus Supriyanto, Dosen Pendidikan Kepelatihan FIK UNY) 2.1.1.5.4 Video 1. Animasi Motion Graphics - Animated Presentation 2. Animasi Childhood Obesity: Quality Physical Education as a Solution 3. Animasi Obesity Facts and Statistics
69
4. Animasi Connected – Obesity
2.1.2 Tinjauan Umum 2.1.2.1 Obesitas 2.1.2.1.1 Obesitas di Indonesia Menurut Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013, ada beberapa provinsi di Indonesia yang mengalami obesitas. Prevalensi penduduk obesitas terendah di provinsi Nusa tenggara Timur (6,2%) dan tertinggi di Sulawesi Utara (24,0%). 16 provinsi dengan prevalensi diatas nasional, yaitu Jawa Barat, Bali, Papua, DI Yogyakarta, Aceh, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Sumatera Utara, Papua Barat, Kepulauan Riau, Maluku Utara, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Gorontalo dan Sulawesi Utara. Penderita obesitas cenderung pada penduduk perempuan 18 tahun keatas yaitu 32,9 % yang mengalami kenaikan 18,1% dari tahun 2007 (13,9%) dan kenaikan 17,5% dari tahun 2010 (15,5%). 2.1.2.2.2 Obesitas pada Perempuan Obesitas dapat menurunkan kepercayaan diri pada perempuan dan memicu depresi. Setiap wanita tentu tidak ingin mempunyai berat badan yang berlebihan. Selain tidak enak dipandang dan mengurangi kepercayaan diri (kelebihan berat badan) juga dapat mengundang penyakit didalam tubuh. Menurut data Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI Tahun 2013, Penderita obesitas tertinggi adalah perempuan yang dimana prevalensi obesitas pada kelompok perempuan hampir dua kali lipat dibandingkan kelompok laki-laki. Beberapa faktor yang berkaitan dengan tingginya presentasi obesitas pada perempuan, antara lain :
70
•
Konsumsi makanan berlemak yang lebih sering dibandingkan dengan laki-laki
•
Aktivitas olahraga yang jarang dilakukan
•
Status perkawinan, dimana perempuan yang sudah menikah cenderung mengalami pertambahan berat badan dikemudian hari
•
Pemakaian alat kontrasepsi hormonal seperti : susuk, pil, dan suntikan dapat menimbulkan efek samping bertambahnya berat badan. Penggunaan alat kontrasepsi hormonal mempunyai resiko 2,05 kali lebih besar untuk menjadi obesitas dibandingkan dengan alat kontrasepsi non hormonal
2.1.2.2 Pengertian Obesitas Obesitas merupakan keadaan dimana seseorang memiliki berat badan yang lebih berat dibandingkan berat idealnya yang disebabkan terjadinya penumpukan lemak di tubuhnya. Kegemukan dan obesitas merupakan faktor risiko utama untuk sejumlah penyakit kronis, termasuk diabetes, penyakit jantung dan kanker. Setelah dianggap masalah hanya di negara-negara berpenghasilan tinggi, kelebihan berat badan dan obesitas sekarang secara dramatis meningkat di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, terutama di perkotaan.
Gambar 2.2 Obesitas
71
2.1.2.3 Mengukur Resiko Anda Obesitas dapat menyebabkan berbagai penyakit, sehingga anda harus menentukan apakah berat badan anda sekarang masih dalam rasio normal. Sulit menentukan dengan pasti definisi berat badan ideal. Dua orang yang memiliki tingi dan ukuran badan yang berbeda karena adanya perbedaan perbandingan jumlah otot dan lemak pada tubuhnya. Berat badan ideal adalah berat yang membuat kita merasa terlihat sehat dan menarik. Faktor lain yang harus diperhatikan dalam menjaga berat badan ideal adalah titik stabil tubuh. Setiap orang memiliki rentang berat badan alami yang tertulis dalam kode genetic kita (kira-kira 10 pon). IMT sebagai standar ukuran kekurangan, kelebihan, obesitas dan seterusnya. Ukuran tersebut digunakan sebagai definisi klinis untuk obesitas. Kalori adalah satuan unit energy. Energi yang kita dapat disimpan atau langsung digunakan oleh tubuh. Kelebihan kalori yang diperoleh dari makanan, misalnya lemak yang terkandung dalam makanan dapat menyebabkan obesitas, penyakit jantung dan penyakit lainnya. Untuk menentukan berapa nilai BMI (Body Mass Index) anda, silahkan menggunakan Kalkulator BMI. Kalkulator BMI (Body Mass Index) adalah sebuah metode untuk menghitung berat badan ideal seseorang. Apakah seseorang mengalami kekurangan berat badan, memiliki berat badan normal atau kelebihan berat badan hingga obesitas. Kalkulator BMI ini menggunakan script dengan penghitungan standar Internasional. Perlu diketahui bahwa standar di setiap negara berbeda-beda. Jadi ada kemungkinan ini tidak akurat 100% namun tidak akan meleset terlalu jauh. BMI atau Body Mass Index adalah suatu rumus kesehatan, di mana berat badan dibagi dengan tinggi badan pangkat dua. Jika Anda merasa kegemukan mulai mengintai Anda, pastikan bobot tubuh Anda berada pada klasifikasi obesitas yang mana, mengunakan rumus berikut ini: IMT = Berat Badan (kg)/(Tinggi Badan (cm)/100)2 Contoh :
72
BB = 50 kg, TB = 160 cm IMT = 50/(160/100)2 = 50/2,56 = 19,53
Klasifikasi Nilai IMT dapat dilihat pada tabel berikut: IMT
Status Gizi
Kategori
< 17.0
Kurang
Sangat Kurus
17.0 - 18.5
Kurang
Kurus
18.5 - 25.0
Baik
Normal
25.0 - 27.0
Lebih
Gemuk
> 27.0
Lebih
Sangat gemuk
Dari table berat badan ini dibawah ini, kita akan melihat berat badan ideal untuk pria dan wanita menurut tinggi badan.
Gambar 2.3 Tabel berat badan Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria. Perbandingan yang
73
normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dianggap mengalami obesitas. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas. Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok: 1. Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40% 2. Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100% 3. Obesitas berat : kelebihan berat badan >100%. Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk.
Gambar 2.4 Ketegori Obesitas
2.1.3 Penyebab Obesitas 2.1.3.1 Faktor Psikologis Obesitas dapat ditemukan secara nyata didalam masyarakat, pada umumnya obesitas lebih sering ditemukan pada wanita dibandingkan pria. Di Indonesia, obesitas lebih banyak ditemukan pada tingkat sosio-ekonomi yang lebih baik. Artinya pada perempuan kelas strata ekonomi menengah ke atas lebih banyak mengalami obesitas, hal ini dipengaruhi pola makan masing-masing.
74
Obesitas atau yang biasa kita kenal sebagai kegemukan merupakan suatu masalah yang cukup merisaukan di kalangan perempuan. Kegemukan menjadi permasalahan yang cukup berat, karena keinginan untuk tampil sempurna yang seringkali diartikan dengan memiliki tubuh ramping dan proporsional. Sebuah pandangan popular mengatakan bahwa obesitas bermula dari masalah emotional eating yang tidak teratasi. Banyak perempuan yang beranggapan jika obesitas itu mempengaruhi estetika, sehingga penderita obesitas seringkali menyamakan tubuh kurus dengan kecantikan. Maka dari itu penderita obesitas cenderung malu dengan penampilannya dan kesulitan mengendalikan diri terutama dalam hal yang berhubungan dengan perilaku makan. (sumber : http://www.pikirdong.org) 2.1.3.2 Overeating compusilve Overeating complusive adalah keadaan dimana seseorang memiliki perilaku makan berlebih dan tidak terkontrol. Overeating compulsive merupakan gangguan makan. Penderita gangguan makan ini biasanya adalah perempuan yang tidak dapat mengkontrol makanan yang masuk kedalam tubuh. Makan diperlukan untuk mengubah kalori menjadi energi, tetapi sekarang ini antara kalori yang masuk dan energi yang keluar tidak sebanding. Itu terjadi karena adanya perubahan gaya hidup dan kemajuan teknologi. Hal ini bisa berlanjut kepada masalah kesehatan lainnya seperti obesitas atau kelebihan berat badan. Sebagian perempuan seringkali menjadikan makanan sebagai pelarian dari stress atau masalah emosional yang dialaminya. Overeating complusive disebabkan oleh halhal yang secara tidak disadari dilakukan dan kemudian menjadi kebiasaan.
2.1.3.3 Faktor Genetika Obesitas cenderung diturunkan, sehingga ia diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen melainkan juga makanan dan gaya hidup yang bisa mendorong terjadinya obesitas. Seringkali sulit memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh 2530% terhadap berat badan seseorang. Jadi, jika ada anggota keluarga yang
75
memiliki riwayat obesitas, maka resiko terkena obesitas lebih tinggi dibanding mereka yang tidak. Jika seseorang yang memiliki gen atau faktor keturunan yang memiliki tubuh besar atau gemuk maka biasanya keturunannya pun akan mengalami hal yang sama. Jika faktor gen tersebut yang menjadi pemicu seorang wanita mudah gemuk, maka makanan tak ada sangkut pautnya dengan kegemukan. Banyak ahli kesehatan yang menyebutkan wanita lebih mudah gemuk dibanding pria.
2.1.3.4 Lingkungan dan Gaya Hidup Faktor lingkungan ternyata juga mempengaruhi seseorang untuk menjadi gemuk. Jika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang menganggap gemuk adalah simbol kemakmuran dan keindahan maka orang tersebut akan cenderung untuk menjadi gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh faktor eksternal maka orang yang obesitas tidak akan mengalami masalah-masalah psikologis sehubungan dengan kegemukan. Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya tetapi ia bisa mengubah pola makan dan aktivitasnya. Pada masa kini, rata-rata penyebab obesitas adalah kesalahan pola makan. Makan asal kenyang, mengandung lemak, karbohidrat, protein dan cenderung melebihi porsi.
(sumber : http://www.e-psikologi.com/)
2.1.3.5 Faktor Aktivitas Fisik Aktivitas fisik seperti olahraga bisa menyehatkan tubuh dan juga bisa membuat tubuh menjadi lebih kurus. Atau minimal mengurangi bobot. Tapi kebanyakan wanita tidak ingin berolahraga karena takut keringat menyebabkan penampilannya tidak menarik dan merusak make up. Padahal jika asupan makanannya terlalu banyak dan wanita tersebut malas beraktivitas fisik atau berolahraga maka hal itu akan menyebabkan wanita mudah gemuk. Manfaat dari olahraga bukan saja membuat seorang wanita menjadi kurus. Tapi juga lebih sehat dengan bentuk tubuh yang lebih ideal.
76
(sumber : http://www.arenawanita.com/)
2.1.3.6 Faktor Obat-obatan Obat-obatan tertentu misalnya steroid dan beberapa obat anti depresi bisa menyebabkan penambahan berat badan. Saat usia bertambah, maka kinerja system metabolisme akan menurun. Hal ini menyebabkan lemak menjadi lebih cepat tersimpan.
Gambar 2.5 Obesitas Sesuatu yang berlebih otomatis mengalami ketidaknormalan. Obesitas adalah pemicu berbagai macam penyakit yang disebabkan karena psikologis maupun non psikologis. Masalah utama dari obesitas adalah karena overeating yang selalu dihubungkan dengan perasaan. Semua hal akan dihubungkan dengan makanan, contohnya pada saat ingin merayakan ulang tahun, perayaan akan dilakukan dengan makan-makan. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan dari cara berpikir yang mengarah pada kesehatan. Ketika kita mengalami obesitas, penyakitpenyakit sedang mengancam. Banyaklah mendengarkan tubuh, karena iklan memanfaatkan kelemahan manusia, yang dimana iklan menampilkan hal-hal yang membuat orang tertarik. (sumber : Ibu Anggita D. Cahyani) 2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Prinsip-Prinsip Animasi
77
Ada 12 prinsip animasi yang harus dimiliki oleh seorang animator, tetapi animator juga harus memiliki perasaan yang kuat mengenai timing, pergerakan, pengamatan dan tingkah laku. Prinsip-prinsip tersebut antara lain : 1. Timing & Spacing Timing adalah tentang menentukan waktu kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang menentukan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.
2. Arc Arc yaitu gerakan yang membentuk garis lengkung yang alami didalam dunia. Tiap benda mempunyai gaya atau kekuatan, kecuali benda yang sifatnya mekanis atau tidak alami. 3. Squash & Stretch Squash and strecth adalah upaya penambahan efek lentur (elastis) pada objek atau figur sehingga -seolah-olah memuai atau menyusut sehingga memberikan efek gerak yang lebih hidup. Penerapan squash and stretch pada figur atau benda hidup (misal: manusia, binatang, creatures) akan memberikan ‘enhancement’ sekaligus efek dinamis terhadap gerakan/ action tertentu, sementara pada benda mati (misal: gelas, meja, botol) penerapan squash and stretch akan membuat mereka (benda-benda mati tersebut) tampak atau berlaku seperti benda hidup. 4. Anticipation Merupakan gerak ancang-ancang sebelum melakukan sebuah tindakan, sehingga penonton siap untuk menerima gerakan tersebut. 5. Slow In and Slow Out Sama seperti spacing yang berbicara tentang akselerasi dan deselerasi. Slow In dan Slow Out menegaskan kembali bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat. Slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat. 6. Secondary Action
78
Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi tampak lebih realistik. Secondary action tidak dimaksudkan untuk menjadi ‘pusat perhatian’ sehingga mengaburkan atau mengalihkan perhatian dari gerakan utama. Kemunculannya lebih berfungsi memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama. 7. Follow Through and Overlapping Action Follow through adalah tentang bagian tubuh tertentu yang tetap bergerak meskipun seseorang telah berhenti bergerak. Misalnya, rambut yang tetap bergerak sesaat setelah berhenti berlari. Overlapping action secara mudah bisa dianggap sebagai gerakan saling-silang. Maksudnya, adalah serangkaian gerakan yang saling mendahului (overlapping). Pergerakan tangan dan kaki ketika berjalan bisa termasuk didalamnya. 8. Staging Bertujuan untuk menarik perhatian penonton serta menjelaskan adegan apa yang sedang terjadi, termasuk action, reaction, attitude, personality, dan mood. 9. Straight Ahead Action and Pose to Pose Action Dengan prinsip straight ahead action, berarti animator membuat gerakan animasi secara linear. Sedangkan pose to pose, animator membuat rangkaian animasi yang sudah direncanakan secara matang dengan beberapa key drawing. 10. Personality/Appeal Appeal berarti mempunyai jiwa atau personaliti yang terpancar hanya dengan melihat gambar karakter desainnya. 11. Exaggeration Exaggeration yaitu gerakan normal yang dikembangkan dan dibuat berlebihan. Film animasi yang tidak berlebihan terlihat biasa karena gerakan dibuat untuk menimbulkan kesan yang mendukung cerita animasi. 12. Solid Drawing Seorang animator harus bisa membayangkan bentuk karakter ataupun objek dalam ruangan 3 dimensi atau perspektif.
79
Penulis menggunakan 11 prinsip animasi yang bertujuan untuk membuat sebuah gerakan animasi yang dinamis dan tidak membosankan. Prinsip animasi yang penulis tidak gunakan adalah Appeal karena dalam film animasi yang akan dibuat tidak memiliki karakter atau tokoh utama yang memiliki personaliti.
(Santoso, Bambi Gunawan. 2013. Nganimasi Bersama Mas Be!. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
2.2.2 Teori Warna Teori warna merupakan seperangkat prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk membuat kombinasi warna yang harmonis. Berdasarkan jenisnya, warna dapat dikelompokan menjadi tiga bagian, yaitu : •
Warna Primer Merupakan warna pokok atau warna dasar yang tidak mengalami pencampuran warna lain. Warna primer terdiri dari warna merah, kuning, dan biru.
•
Warna Sekunder Merupakan hasil pencampuran dua warna primer dengan proporsi 1 : 1. Warna sekunder terdiri dari warna ungu, hijau, dan orange.
•
Warna Tersier Merupakan hasil pencampuran dari warna primer dan warna sekunder yang berdekatan.
80
Gambar 2.6 Diagram Color Wheel Berikut ini makna warna-warna primer dan sekunder : •
Merah : hasrat, cinta, energi, antusias, panas, kekuatan, agresif, kemarahan, pertarungan, revolusi, kekejaman.
•
Kuning : cerdas, bijak, optimis, bahagia, idealisme, jelaous, penakut, tipu daya, peringatan, hati-hati.
•
Biru : pengetahuan, kesejukan, damai, maskulin, setia, merenung, berpikir, keadilan, berpendirian teguh, cerdas, depresi, dingin.
•
Hijau : kesuburan, uang, pertumbuhan, menyembuhkan, sukses, alam, harmoni, jujur, remaja, serakah, iri hati, mual, racun, kerusakan, tidak berpengalaman.
•
Ungu : mewah, kebijakan, imaginasi, canggih, inspirasi, kekayaan, bangsawan, berlebihan, keterlaluan, gila, kejam.
•
Oranye : kreatifitas, unik, segar, energi, semangat, sehat, merangsang, ramah, fantasi, bodoh, berisik.
Beberapa cara yang bisa dijadikan acuan untuk menciptakan kombinasi warnawarna yang harmonis dalam color wheel, yaitu : •
Komplementer Terdiri dari 2 warna yang berseberangan tepat 180°. Mereka merepresentasikan hubungan yang paling kontras. Warna komplementer
81
menyebabkan getaran visual dan mengesankan mata. Misalnya merah dengan hijau. •
Split Komplementer Terdiri dari warna yang saling agak berseberangan dengan sudut mendekati 180°. Menurunkan tingkat kontras dan memberikan relasi yang lebih canggih. Misalnya warna ungu dengan oranye kuning dan kuning hijau.
•
Double Komplementer Merupakan kombinasi dari 2 warna komplementer. Membuat warna tampat mengegelegar. Misalnya ungu, kuning, merah, dan hijau.
•
Analog Kombinasi 2 warna atau lebih yang berada bersebelahan satu sama lain. Warna-warna tersebut memiliki panjang gelombang yang sama sehingga nyaman di mata. Misalnya merah, merah oranye, dan oranye.
•
Triadik Kombinasi dari 3 warna yang saling terpisah dengan jarak yang sama. Triadik dari warna-warna primer sangat menyolok mata, tapi triadik dari warna-warna sekunder dan tersier menampilkan kontras yang lebih halus. Misalnya merah ungu, kuning oranye, dan biru hijau.
•
Monokromatik Merupakan skema warna yang dibentuk dari terang dan gelapnya sebuah warna tunggal. Misalnya hijau muda, hijau, dan hijau tua.
Selain itu, Albert Munsell juga membagi aspek warna menjadi tiga, yaitu:
82
•
Hue, merupakan warna dalam bentuk yang paling murni. Warna yang terdapat dalam color wheel adalah hue.
•
Saturation, atau krom merupakan istilah yang mengacu pada intensitas warna. Saturasi ditentukan oleh seberapa banyak atau seberapa sedikit warna abu-abu yang terkandung.
•
Value, merupakan terang atau gelapnya sebuah warna. Warna yang mengarah putih disebut tints, ke arah gelap disebut shades, dan menengah disebut midtones.
Gambar 2.7 Diagram Warna Munsell (Morioka, Adams dan Terry Stone. 2006. Color Design Workbook. USA : Rockport Publishers) Dalam jurnal Color Psychology and Graphic Design Application, dikatakan bahwa pertimbangan pemilihan warna (hue) memang penting, namun faktor
pertimbangan
kroma
(saturation)
dan
terang
gelapnya
warna
(value/brightness) juga memiliki peran yang penting. Seiring bertambahnya usia, warna mulai terlihat lebih gelap. Hal tersebut membuat warna yang lebih muda tampak lebih menarik. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan, peserta yang menyukai warna biru, pada usia 13-20 dan khususnya usia 21-34 lebih menyukai warna biru tua. Sedangkan peserta yang berusia 35 tahun keatas lebih menyukai warna biru langit.
83
(Rider, Rose. (2009). Color Psychology and Graphic Design Application. Liberty University) Berdasarkan teori warna diatas, penulis akan menggunakan warna-warna yang sesuai dengan judul film edukasi ini yang berkaitan dengan kesehatan yang targetnya adalah usia 18-25 tahun. Pada film edukasi ini penulis menggunakan satu warna yang akan mendominasi keseluruhan video, yaitu cokelat muda yang biasa disebut cream. 2.2.3 Teori Komunikasi Menurut pakar ilmu komunikasi Cragan & Shields 1988, teori komunikasi merupakan hubungan diantara konsep teoritikal yang membantu memberi keterangan, penjelasan, penerangan serta penilaian ataupun ramalan tindakan manusia berdasarkan komunikator (orang) dan melakukan komunikasi untuk jangka masa tertentu melalui media. Teori komunikasi pada dasarnya sangat dibutuhkan dalam menerapkan suatu komunikasi baik komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, ataupun komunikasi massa. Fungsi teori komunikasi adalah sebagai penjelas dan pemberi informasi terhadap obyek-obyek komunikasi agar para komunikan bisa menyerap dengan sangat baik apa yang disampaikan oleh komunikator. (sumber : http://edukasi.kompasiana.com/) 2.2.4 Teori Infografis Infografis adalah adalah jenis gambar yang merupakan campuran dari data dan desain yang berguna untuk membantu individu dan organisasi dalam menyampaikan informasi pada penonton. Secara formal, infografis didefinisikan sebagai visualisasi data atau ide-ide yang mencoba untuk menyampaikan informasi kompleks untuk penonton dengan cara yang dapat dengan dengan cepat dikonsumsi dan mudah dipahami. Proses pengembangan dan penerbitan infografis disebut visualisasi data, desain informasi, atau arsitektur informasi.
84
Gambar 2.8 Infografik Penulis menggunakan infografis untuk menyampaikan informasi berupa data-data statistik. Hal tersebut bertujuan agar audiens dapat lebih jelas dan mudah untuk memahami data-data yang disampaikan. (Smiciklas, Mark. 2012. The Power of Infographics. USA : QUE) 2.2.5 Teori Tipografi Di dalam jurnal Tipografi Dalam Desain Komunikasi Visual karya Priscilia Yunita Wijaya disebutkan bahwa tipografi adalah ilmu yang mempelajari bentuk huruf, dimana huruf, angka, tanda baca, dan sebagainya tidak hanya dilihat sebagai simbol dari suara tetapi terutama dilihat sebagai suatu bentuk desain. Ada empat buah prinsip pokok tipogorafi yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi, yaitu : •
Legibility Merupakan kualitas pada huruf yang membuat huruf tersebut dapat terbaca.
Dalam
overlapping,
dan
suatu lain
karya
desain,
sebagainya,
dapat
yang
terjadi cropping,
dapat
menyebabkan
berkurangnya legibilitas daripada suatu huruf. •
Clarity Merupakan kemampuan huruf-huruf yang digunakan dalam suatu karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Beberapa unsur desain yang mempengaruhi clarity adalah, hirarki visual, warna, pemilihan tipe, dan lain-lain.
85
•
Visibility Merupakan kemampuan suatu huruf, kata, atau kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu.
•
Readibility Merupakan penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Khususnya spasi antar huruf. Jarak antar huruf tersebut tidak dapat diukur secara matematika, tetapi harus dilihat dan dirasakan.
Keempat prinsip pokok daripada desain tipografi tersebut mempunyai tujuan utama untuk memastikan agar informasi yang ingin disampaikan oleh suatu karya desain komunikasi visual dapat tersampaikan dengan tepat. Selain itu, desain tipografi juga dapat membawa emosi atau ekspresi. Penulis menggunakan teori tipografi karena dalam pembuatan film animasi
edukasi
"Penyebab
Obesitas
pada
Perempuan",
penulis
akan
menggunakan infografis yang di dalamnya terdapat tulisan. Selain itu ilmu tipografi juga dijadikan acuan dalam pembuatan judul.
2.2.6 Gaya Penyampaian Dalam sebuah jurnal berjudul Animation as an Aid to Multimedia Learning (Richard E. Meyer dan Roxana Moreno : 2012), disebutkan beberapa prinsip penyampaian materi pembelajaran secara efektif : •
Temporal Continguity Principle Audiens akan belajar lebih dalam ketika narasi dan animasinya ditampilkan di waktu yang bersamaan, dibandingkan dengan waktu yang terpisah
•
Coherence Principle
86
Kata-kata, suara, video, dan segala macam hal yang tidak berhubungan tidak perlu ditampilkan •
Spatial Continguity Principle Sebuah prinsip yang menyatakan bahwa tulisan di samping gambar / objek lebih baik dibandingkan dengan tulisan di bawah layar
•
Redundancy Principle Sebuah prinsip yang menyatakan bahwa animasi dengan narasi lebih efektif daripada animasi dengan narasi dan tulisan di layar
Berdasarkan teori di atas, penulis memutuskan untuk menggunakan narasi dalam menyampaikan informasi, dan menggunakan seminimal mungkin tulisan di layar, kecuali dalam infografik yang menggunakan data angka. 2.2.7 Durasi Video Edukasi yang Ideal Panjang video edukasi yang optimal adalah 6 menit atau lebih pendek. Jika waktu lebih dari 6 menit, ketertarikan penonton untuk melihat video tersebut menurun. Dalam jurnal How Video Production Affects Student Engagement (Philip J Guo, Juho Kim, dan Rob Rubin) disebutkan sebuah hasil analisa mengenai durasi video eduksi yang ideal.
Gambar 2.9 Durasi pada video edukasi
87
Berdasarkan hasil analisa di atas, penulis memutuskan untuk membuat film animasi edukasi dengan durasi 3-4 menit, sehingga informasi yang disampaikan tidak terlalu cepat, dan juga tidak terlalu lama. Pemilihan durasi tersebut juga disesuaikan dengan jumlah materi yang ingin disampaikan secara tothe-point atau tidak bertele-tele, sehingga audiens dapat dengan cepat memahami pesan yang disampaikan tanpa membuang banyak waktu mereka. 2.3 Studi Existing Selain mengumpulkan data-data untuk mendukung penulisan proyek Tugas Akhir ini, penulis juga melakukan riset grafis yang behubungan dengan pembuatan animasi itu sendiri dengan mengumpulkan berbagai referensi berbentuk film, video, buku atau pun gambar. 2.3.1 Studi Bentuk Bentuk-bentuk yang akan digunakan dalam animasi edukasi ini adalah karikatur terutama pad karakter. Bentuk karikatur dekat hubungannya dengan dunia nyata, dengan begitu relatif mudah untuk membangun hubungan dengan penonton. Contoh karakter karikatur tersebut seperti dibawah ini.
Gambar 2.10 Contoh karakter karikatur
Penulis juga menganalisa bentuk-bentuk dan simbol yang digunakan dalam menyampaikan suatu informasi yang digunakan dalam animasi-animasi
88
dengan motion graphic, diantaranya adalah Sustainability is About People oleh Flora Vzw-asbl untuk bagian motion graphic.
Gambar 2.11 Contoh gambar motion graphic
Gambar diatas merupakan contoh screenshot dari animasi edukasi karya Mr.prezident yang di upload disitus Youtube. Animasi edukasi ini menggunakan 3D dan menggunakan bentuk-bentuk organis dan simetris berupa ikonik atau simbol yang sederhana tetapi dalam bentuk 3D. Bentuk- bentuk seperti ini sangat cocok dalam infografis dibanding jika menggunakan gaya visual realis.
2.3.2 Studi Warna Film animasi dibawah ini menggunakan warna triadic tersier yang terdiri dari kuning, biru tua, merah, merah muda, hijau tosca dan sebagainya. Warnawarna tersebut digunakan bergantian untuk medominasi sebuah shot, sehingga menciptakan keharmonisan dalam seluruh videonya. Berbeda dengan penulis,
89
penulis hanya akan menggunakan satu warna yang akan mendominasi keseluruhan video, yaitu pale cool brown atau cokelat mudah ke abu. Berdasarkan teori, referensi video dan bantuan Adobe Kuler, penulis memutuskan untuk membuat kombinasi warna triadik tersier yang didominasi warna cokelat muda atau cream dan memiliki tingkat saturasi dan value yang rendah. Dengan demikian didapati hasil berikut.
Gambar 2.12 Studi Warna 2.3.3 Gaya Penyampaian Dalam sebuah jurnal berjudul Animation as an Aid to Multimedia Learning (Richard E. Meyer dan Roxana Moreno : 2012), disebutkan beberapa prinsip penyampaian materi pembelajaran secara efektif : •
Temporal Continguity Principle Audiens akan belajar lebih dalam ketika narasi dan animasinya ditampilkan di waktu yang bersamaan, dibandingkan dengan waktu yang terpisah.
•
Coherence Principle Kata-kata, suara, video, dan segala macam hal yang tidak berhubungan tidak perlu ditampilkan.
•
Spatial Continguity Principle Sebuah prinsip yang menyatakan bahwa tulisan di samping gambar / objek lebih baik dibandingkan dengan tulisan di bawah layar.
•
Redundancy Principle Sebuah prinsip yang menyatakan bahwa animasi dengan narasi lebih efektif daripada animasi dengan narasi dan tulisan di layar.
90
Berdasarkan teori di atas, penulis memutuskan untuk menggunakan narasi dalam menyampaikan informasi, dan menggunakan seminimal mungkin tulisan di layar, kecuali dalam infografik yang menggunakan data angka.
(Educational Psychology Review, Vol. 14, No. 1, March 2002)
2.3.4 Pembanding
91
Gambar 2.13 Animasi Edukasi “Obesity Facts and Statistics” Animasi edukasi yang diunggah pada situs Youtube oleh The Infographics Show ini adalah sebuah animasi edukasi yang mengajak penontonnya untuk mempelajari obesitas. Dalam animasi tersebut menampilkan informasi mengenai obesitas pada anak dan orang dewasa dalam bentuk animasi 2D motion graphic.
92
2.4 Data dan Analisa 2.4.1 Wawancara •
Wawancara dengan Dokter Desi Pujianti Penulis melakukan wawancara narasumber dengan dokter Desi Pujianti
sebagai data pendukung. Dari hasil wawancara tersebut, penulis mendapat informasi mengenai obesitas. Berikut hasil kutipan dan rangkuman wawancara yang penulis lakukan. Obesitas adalah suatu keadaan dimana berat badan lebih dari 20% berat badan ideal seseorang. Penyebab terjadinya obesitas diantaranya adalah pertama faktor genetik. Mereka dengan riwayat orang tua obesitas sebagian beresiko menderita obesitas. Tapi ini bukan faktor mutlak. Kedua, pola hidup yang tidak sehat seperti kurang olahraga dan pola makan yang tidak sehat (tinggi lemak dan karbohidrat) dapat memicu terjadinya obesitas. Untuk gejala obesitas sendiri sebenarnya sangat mudah untuk diketahui karena kriterianya hanya dilihat dari peningkatan berat badan dari berat badan ideal. Biasanya yang awalnya overweight kalau dibiarkan akan menjadi obesitas. Bahaya obesitas yaitu resiko diabetes meningkat, resiko hipertensi meningkat, terjadinya dyslipidemia (kadar kolesterol atau trigilerida yang tinggi). Nah, dari penyakit-penyakit yang disebutkan tadi akan beresiko mencetuskan 3 penyakit mematikan seperti stroke, serangan jantung, bahkan gagal ginjal. Selain itu, bahaya obesitas juga dapat menyebabkan resiko infertilitas. Masalah psikologis pada seseorang kadang dapat memicu terjadinya gangguan pola makan, hal ini disebabkan karena manajemen stress yang tidak tepat dimana dialihkan kemakan berlebihan. Tapi hal ini tidak berlaku universal, setiap orang meresponi stress dengan cara yang berbeda •
Wawancara dengan Ibu Anggita D. Cahyani selaku psikolog Penulis melakukan wawancara narasumber dengan Ibu Anggita D.
Cahyani yang adalah psikolog sebagai data pendukung. Dari hasil wawancara tersebut, penulis mendapat informasi mengenai hubungan obesitas dengan
93
psikologis perempuan. Berikut hasil kutipan dan rangkuman wawancara yang penulis lakukan. Penyebab obesitas yaitu macam-macam. Obesitas itu adalah ketika body mass index seseorang lebih dari 20 atau diatas normal. Selain dilihat dari BMI, obesitas juga dilihat dari lingkar pinggang. Cara mengatasi obesitas ada 2 yaitu dengan cara mengatur pola makan dan membatasi aktivitas fisik. Yang artinya penyebab obesitas terjadi karena kesalahan pola makan dan kurang gerak. Di zaman ini yang dimana teknologi sudah maju, orang akan kurang bergerak. Memang isu pertama orang terkena obesitas adalah karena Overeating atau kelebihan makan. Semua orang butuh makan karena makan diperlukan untuk mengubah kalori makanan menjadi enegri untuk melakukan aktivitas. Sekarang ini antara energi yang masuk dan keluar itu tidak seimbang. Karena itu obesitas lebih terjadi karena makanan. Penderita obesitas lebih banyak terjadi pada wanita urban seperti Jakarta. Selama 5 tahun terakhir, obesitas meningkat 3 kali lipat dan 1 dari 3 orang itu mengalami obesitas. Hal ini bahaya karena obesitas dapat menyebabkan penyakit lain seperti jantung coroner, diabetes, dan sebagainya. Ada 3 hal yang membuat orang menjadi makan berlebihan. Pertama adalah emotional eating dimana orang menghubungkan makanan itu dengan perasaan. Kedua adalah external eating yang dimana hal-hal yang sering tidak disadari dilakukan. Ketiga adalah restrained. Ketiga hal ini ditambah dengan situasi sekarang yang kompleks, tekanan kerja yang tinggi, tuntutan dan waktu yang harus cepat menyebabkan kasus obesitas semakin meningkat. Itulah mengapa obesitas itu banyak terjadi obesitas. Jika penderita obesitas mempunyai self image yang bagus itu penting. Bagaimana pun juga orang yang mempunyai berat badan berlebih, resiko atas berbagai macam penyakit jauh lebih tinggi ketimbang orang yang langsing. Penderita obesitas mempunyai image yang kurang baik dimasyarakat. Tetapi seharusnya penderita obesitas merubah hal-hal yang tidak baik menjadi baik, bukan hanya pada capaian prestasi tetapi merubah pola pikir. Banyak mitos-mitos yang membuat orang menjadi terpuruk. Sesuatu yang berlebih itu adalah hal yang tidak normal. Obesitas sendiri terjadi karena
94
psikologis dan non psikologis seperti kesalah makan dan pola aktivitas. Tetapi penyebab utama terjadi karena psikologis. Ketika kita makan, seharusnya berhenti sebelum kenyang. Tetapi sekarang ini makan selalu dihubungkan dengan masalah perasaan atau prestasi tertentu. Seperti saat dapat hadiah, kita akan merayakan dengan makan-makan atau saat ulang tahun juga akan melakukan makan-makan. Semua hal dihubungkan dengan makan hingga menyebabkan makan yang tadinya sesuatu yang simple menjadi complicated. Seharusnya orang kembali pada kebutuhan untuk lebih dengar tubuh, silahkan makan pada saat lapar dan jangan dibatasi dengan jam makan. Produsen makanan mencari cara bagaimana agar orang tertarik dan memanfaatkan kelemahan manusia. Jangan terlalu fokus pada bahaya, tetapi fokus pada penyebab dasar yang banyak dan sering dilakukan oleh perempuan.
2.4.2 Survey Taukah anda apa itu obesitas ? Jawaban : •
Iya : 19 orang
•
Tidak : orang
Jika ya, jelaskan pengertian obesitas menurut anda ! Jawaban dari masing-masing : • • • • • • • • • • • •
kelebihan berat badan yang tidak normal kelebihan lemak pada tubuh Orang yg berat bdannya jauh diatas berat badan idealnya penyakit kegemukan berat badan yang berlebihan Obesitas adalah kelebihan berat badan yang tidak sesuai dengan tinggi badan kegemukan obesitas adalah gendut atau kelebihan berat badan kelebihan lemak pada tubuh yang menyebabkan kegemukan gendut kegemukan dan berlemak kebanyakan lemak yang menumpuk pada tubuh
95
• • • • •
• • • •
menurut saya obesitas adalah kekurangan daging dan kebanyakan lemak kebanyakan lemak pada tubuh yang menyebabkan kegemukan gemuk berat badan yang berlebihan lemak perut bleber=bleber Obesitas adalah kondisi di mana lemak dalam tubuh menumpuk terlalu banyak sehingga mengakibatkan berat badan jauh di atas normal yang juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada tubuh. kelebihan berat badan Kelebihan berat badan yg melebihi batas normal Kegendutan terlalu gendut dan tidak normal
Apa saja penyebab obesitas yang anda ketahui ? Jawaban : • • • • • • • • • • • • •
• •
berlemak, gemuk, tidak sehat jadi pemalas karena pasti sangat malam untuk bergerak gula darah, jantung , dan banyak lagi banyak, salah satunya yah hidup tidak sehat makan makanan berlemak , kurang makan sayur dan buah , kurang olahraga, sering makan junk food, langsung tidur setelah makan Ngemil begadang Krg olah raga terlalu banyak makan semua makanan yang berminyak dan berlemak rakus dan malas gerak terlalu banyak makan makanan berlemak , makan berlebihan , makan junk food jarang olahraga berat badan naik, jantung ,berlemak Tidak olahraga , makan junkfood - Kurang tidur. - gangguan pada kelenjar endokrin. - obat yg memiliki efek samping yg menyebabkan berat badan naik. kehamilan. - faktor keturunan. - fetish di mana seseorang tertarik dengan pasangan yang memiliki kelebihan berat badan (feeder fetish/fat fetish). Makan makanan fast food, berminyak, dan yg tidak sehat.. Jarang olahraga, kurang tdur makan terlalu banyak, jarang olah raga
96
• • • • • •
Kebanyakan makan dan jarang olahraga terlalu banyak konsumsi makanan tidak sehat jantung, stroke dan lain-lain banyak , ada yang dikarenakan kebanyakan mengkonsumsi makanan berlemak abis makan, tidur diabetes atau gula darah
(sumber : http://www.pikirdong.org) Apakah anda takut jika mengalami obesitas ? Mengapa ? Jawaban : • • • • • • • • • • • • •
takut karena bentuk tubuh jadi berubah takut dong, karena jadi jarang punya temen iya, karena dapat berpengaruh pada kesehatan tidak, biar gendut yg penting bahagia jelas takut. klo kena obesitas kan jadi bakal ga lincah lagi dan kalau jalan jadi sempitin orang lain takut, karena mengurangi kelincahan saya iya cukup takut, karena wanita sangat sulit untuk menurunkan berat badan sedikit takut karena nanti badan jadi berat yah sangat takut. karena nanit jadi jelek dan harus beli baju atau celana baru lagi takut. takut sih, soalnyakan susah banget buat nurunin klo udh obesitas sangat takut. karena kalau obesitas pasati dimana mana dicaci maki ya , karena tidak bisa pakai baju bagus
Apakah anda merasa jika pola hidup anda belum sehat sehingga dapat mengarah pada obesitas ? Jelaskan ! Jawaban : • •
lumayan sehat karena tiap hari minum jus ya, belum sehat. saya masih banyak ngemil dan makan berat dimalam hari serta begadang
97
• • • • • • • • • • •
sebenarnya kurang sehat tapi tuntutan tempat tinggal iya belu sehat karena terlaku banyak makan makanan cepat saji yah, pola hidup saya belum sehat dan masih beresiko terkena obesitas yah, sangat tidak sehat juga dikarenakan setiap hari membeli makanan jadi ya , karena jarang olahraga, sering makan makanan berlemak / berminyak, jarang makan buah dan sayur sehat sepertinya karena saya vegetarian dan rajin minum jus iya, kurang sehat karena setiap hari makan junkfood sehingga lebih banyak resiko terkena obesitas apalagi kurang gerak tidak benar sejauh ini masih-masih sehat-sehat saja iya, saya cukup rakus saya hidup cukup sehat
2.4.3 Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity Thread) Strength Keunggulan akan animasi edukasi ini meliputi: -
Pemilihan bentuk visual, warna dan gaya penyampaian serta durasi disesuaikan berdasarkan target audiens dan hasil analisa
-
Keseluruhan informasi akan dikemas dalam bentuk animasi agar informasi lebih mudah dimengerti sekaligus menarik perhatian audience agar mau belajar
Weakness Kelemahan animasi edukasi ini meliputi : -
Waktu pengerjaan yang singkat
-
Kurangnya data-data riset mengenai materi yang diambil
Opportunity Opportunity atau kesempatan yang dimiliki animasi edukasi ini adalah: -
Berdasarkan survey ilmu pengetahuan tentang obesitas dimasyarakat masih sangat kurang
98
Threat Threat animasi edukasi ini meliputi: -
Tidak tersampaikannya tujuan dan maksud dari informasi yang disampaikan
-
Target primer yang sempit