BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Data Dalam rangka penyusunan Tugas Akhir ini, Data dan informasi untuk mendukung proyek tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain:
2.1.1 Data dan Literatur Pencarian data melalui artikel dan website yang ada hubungannya dengan materi yang diangkat : -
Website resmi WALHI
-
Beberapa website dan buku yang berhubungan dengan topik yang di angkat
2.1.1.1 Plastik Teori Plastik Plastik adalah nama golongan zat-zat polimer tinggi buatan seperti
polstirene,
poletilena
polvinil,
cloroda,
fenolformaldehina, urea formaldehina, seluloid, dan lain-lain. Seluloid (dari selulosa) telah dapat dibuat pada tahun 1869, tetapi plastik-plastik secara umum baru dipakai dalam industri setelah BAKELIT dibuat banyak-banyak pada tahun 1970 (Ensiklopedia Umum, 1993:892).
Sejarah Plastik Kata plastik berasal dari bahasa Yunani plastikos yang berarti dibentuk menjadi ukuran yang berbeda-beda. Sejarah plastik berlangsung sangat singkat jika dibandingkan dengan sejarah kayu dan logam. Plastik tidak akan ditemukan dibawah tanah ataupun melalui panggilan tanah. Plastik terbuat dari bahan kimiawi seperti karbon, silicon, hidrogen, nitrogen, oksigen, dan klorida. Kombinasi yang sangat berbeda dari bahan kimia 3
4
ini akan menghasilkan berbagai jenis plastik yang berbeda pula. Salah satu eksperimen pertama kali dalam membuat plastik sintetis berlangsung sekitar tahun 1835 dimana seorang ahli kimia perancis, Regnault, menyebabkan sejenis bahan kimia yang disebut vinyl chloride yang berubah menjadi bubuk berwarna putih, namun bahan tersebut tidak berkembang secara komersial hampir selama satu abad. Alasan utama keterlambatan ini adalah memasuki abad ke-20, sangat mustahil untuk memperoleh bahan-bahan metel dalam kualitas yang memadai yang diperlukan untuk industri tersebut. Selanjutnya tahun 1862, Alexander Parkes menunjukkan pembuatan plastik kepada masyarakat umum. Bahan tersebut dinamakan Parkesine. Alexander Parekes menyatakan bahan baru ini dapat digunakan seperti halnya penggunaan karet, namun dapat dibeli dengan harga yang lebih murah.
Karakteristik plastik 1. Densitas. Plastik yang berbeda memiliki tingkat kepadatan yang berbeda, namun semuanya lebih ringan daripada sebagian besar jenis bahan lainnya. 2. Ketahanan. Sebagian besar plastik bersifat tahan lama (awet) dalam berbagai situasi. Sebagian diantaranya dapat mengalami penurunan (hancur) setelah terkena terik sinar matahari dalam waktu lama, sebagian besar jenis plastik tahan terhadap tahan kimia. 3. Penghantar listrik. Plastik merupakan penghantar listrik yang sangat rendah sehingga dapat digunakan sebagai penyekat listrik. 4. Penghantar panas. Plastik digunakan sebagai penghambat panas karena memiliki daya penghantar panas sangat rendah. 5. Daya benturan. Plastik mengandung daya benturan seperti kekerasan yang terkandung dalan bahan logam.
5
Bahan dasar pembuat plastik 1. Termoplastik: mempunyai sifat mencair jika dipanaskan pada suhu dan cepat kembali pada saat mendingin 2. Termisetting plastik: plastik jenis ini tahan pada suhu tinggi, oleh karena itu sering digunakan untuk membuat pegangan panic dan asbak.
Keuntungan dan kelemahan bahan plastik a.
Keuntungan Plastik 1. Jenis plastik sangat beragam jadi mudah didapat serta memiliki harga relatif lebih murah 2. Plastik bersifat tahan lama (awet) dalam berbagai situasi sehingga dapat disimpan dan bertahan dalam waktu yang lama 3. Untuk menghindari semakin banyaknya sampah plastik yang tidak dapat terurai maka diwujudkan dengan memanfaatkan gelas plastik yang sudah tidak terpakai agar gelas plastik sampah menjadi bahan yang lebih berguna.
b.
Plastik Kelemahan bahan plastik yaitu tahan terhadap panas, sehingga untuk pembuatan busana bahan plastik tidak memerlukan penyetrikaan atau pengepresan, sesuai sifat plastik yaitu memiliki daya penghantar panas yang sangat rendah. Jadi sebisa mungkin jauhkan dari segala sesuatu yang memerlukan panas karena dapat meleleh.
2.1.1.2 Bahaya Penggunaan Botol Plastik Bagi Kesehatan Menyimpan
air
minum
didalam
botol
plastik
merupakan hal yang biasa dilakukan oleh banyak orang. Cara ini selain mudah dan praktis juga dianggap paling murah.
6
Namun banyak orang belum mengetahui jenis botol plastik yang sesuai dengan standar kesehatan. Botol plastik yang tidak terstandarisasi secara kesehatan dapat memberikan efek negatif bagi kesehatan. Untuk diketahuui bahwa plastik merupakan materi sintetis yang dibuat dengan berbagai zat. Meski plastik yang disebut plastik PET aman digunakan, namun plastik ini hanya boleh digunakan sekali. Plastik jenis ini jika digunakan dalam jangka panjang atau berulang-ulang akan menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Penggunaan atau
pemakaian plastik PET secara berulang kali akan membuat plastik mengeluarkan zat yang disebut BPA pada air yang ada di dalamnya. Berikut ini beberapa dampak negatif penggunaan botol plastik bagi kesehatan : – Menimbulkan masalah perilaku pada anak – Dapat menurunkan tingkat kekebalan tubuh – Memicu puber lebih dini pada anak perempuan – Memberikan dampak kurang baik pada kesuburan – Diabetes – Menurunkan jumlah sperma – Obesitas atau kegemukan – Dapat memicu kanker payudara dan prostat. Botol
plastik
juga
mengandung
zat
kimia
yang
bernama phthalates. Zat ini membantu plastik menjadi fleksibel. Namun di sisi lain juga berkaitan dengan berbagai masalah kesehatan seperti kanker lever, menurunkan jumlah sperma, dan memicu masalah reproduksi lainnya. 2.1.1.3 Bahaya Limbah Botol Plastik Bagi Lingkungan Tak hanya berbahaya untuk kesehatan, zat dalam botol plastik juga bisa merusak lingkungan. Tergantung dari jenis yang digunakan, botol plastik memerlukan waktu yang sangat lama untuk bisa diuraikan. Plastik membutuhkan sekitar 450
7
sampai 1.000 tahun untuk bisa diurai oleh tanah, sementara itu penggunaan botol plastik dan penumpukan sampah plastik di dunia bisa mencapai 50 juta botol. Cepat atau lambat bumi akan segera dipenuhi oleh sampah botol plastik yang tak bisa diurai dan dapat menyebabkan banjir. Selain itu botol plastik yang bisa menampung satu liter air membutuhkan tiga liter air untuk membuatnya. Air yang digunakan untuk membuat botol tak bisa digunakan lagi. Sehingga ini juga membuang-buang air yang tersedia di dunia.
2.1.2 Survei Survei yang penulis lakukan untuk mencari sumber data dan informasi seputar kampanye ajakan membawa botol pribadi daripada membeli air minum
dalam
kemasan
dilakukan dengan dua metode
yaitu
menyebarkan kuesioner kepada target audience dan melakukan wawancara kepada narasumber yang berkaitan dengan kampanye ini.
2.1.2.1 Kuesioner Kuesioner telah dibagikan kepada 137 responden sesuai dengan target audience yang diinginkan. Kuesioner tersebut terdiri dari pertanyaan seputar ajakan membawa botol minum pribadi daripada membeli air minum kemasan.
Kuesioner Target Audience Kuesioner yang dibagikan kepada 137 responden sesuai target audience. Demografi responden: -
Jenis kelamin : Pria dan wanita
-
Usia
: 15 – 30 tahun
-
Kelas sosial
: C sampai A
Kesimpulan Hasil kesimpulan dari kuisioner adalah sebagai berikut :
8
• 43.1% Responden berjenis kelamin laki-laki dan 56.9% responden berjenis kelamin perempuan. • 15.3% Responden berumur 15-20 tahun dan 5.1% responden berumur 21-25 tahun. • 70.1% Responden mengatakan bahwa mereka sering melakukan aktivitas di dalam ruangan. Dan 29.9% mengatakan bahwa mereka sering melakukan aktivitas di luar ruangan. • Dari hasil skala 1 sampai 5 (dari “tidak pernah” sampai “selalu”) : - 8.8% Responden mengatakan tidak pernah membeli air minum dalam kemasan. - 27% Responden mengatakan hampir tidak pernah membeli air minum dalam kemasan - 35% Responden mengatakan sering membeli air minum dalam kemasan - 14.6% Responden mengatakan hampir selalu membeli air minum dalam kemasan - 14.6% Responden mengatakan selalu membeli air minum dalam kemasan • 56.9%
Responden
mengatakan
bahwa
mereka
mempertimbangkan pemilihan kemasan jika akan membeli air minum. Sedangkan 43.1% Responden mengatakan bahwa mereka tidak pernah mempertimbangkan pemilihan kemasan jika akan membeli air minum.
• 97.1% Responden mengatakan bahwa mereka sering membeli air kemasan berbahan botol plastik. 6.6% Responden mengatakan bahwa mereka sering membeli air kemasan
berbahan
botol
kaca.
13.9%
Responden
mengatakan bahwa mereka sering membeli air kemasan berbahan kaleng. 15.3% Responden mengatakan bahwa mereka sering membeli air kemasan berbahan kertas. • 42.3% Responden mengatakan bahwa prioritas pemilihan bahan air kemasan didasarkan oleh harga yang murah.
9
24.1% Responden mengatakan bahwa prioritas pemilihan bahan air kemasan didasarkan oleh desain kemasan yang menarik. 21.2% Responden mengatakan bahwa prioritas pemilihan bahan air kemasan didasarkan oleh bahan yang ramah lingkungan. 49.6% Responden mengatakan bahwa prioritas pemilihan bahan air kemasan didasarkan oleh bahan yang mudah ditemukan. • Dari hasil skala 1 sampai 5 (dari “tidak pernah” sampai “selalu”) : -
15.3% Responden mengatakan tidak pernah membawa botol minum pribadi jika akan beraktivitas di luar rumah.
- 25.5% Responden mengatakan hampir tidak pernah membawa botol minum pribadi jika akan beraktivitas di luar rumah. - 21.2% Responden mengatakan sering membawa botol minum pribadi jika akan beraktivitas di luar rumah. - 14.6% Responden mengatakan hampir selalu membawa botol minum pribadi jika akan beraktivitas di luar rumah. - 23.4% Responden mengatakan selalu membawa botol minum pribadi jika akan beraktivitas di luar rumah.
2.1.2.2 Wawancara narasumber Wawancara dilakukan dengan narasumber Bapak Ahmad selaku Kepala Departemen Keorganisasian dari WALHI Nasional pada hari Jumat tanggal 20 Maret 2015. Berdasarkan hasil wawancara, WALHI telah melakukan beberapa kampanye serupa yang berkaitan dengan air dan lingkungan. Salah satunya kampanye yang sedang berjalan adalah “Air Untuk Semua” yang memiliki tujuan membangun kesadaran bersama atas air sebagai sumber kehidupan di masing – masing wilayah dari ancaman privatisasi dan
10
pencemaran, membangun kemandirian masyarakat atas sumber – sumber kehidupannya, dan menggalang dukungan publik melalui program donasi “Air Untuk Semua”. Kampanye “Air Untuk Semua” merupakan kampanye dalam rangka menggalang dukungan publik sehingga cita – cita mengembalikan hak masyarakat agar dapat mengakses sumber daya air bersih dapat tercapai. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan, kesimpulan yang dapat ditarik adalah WALHI
sangat
mendukung
gerakan
penyelamatan
lingkungan. WALHI selalu mengedepankan persoalan hidup yang berhubungan dengan sumber daya alam di dalamnya seperti manusia (hak asasi manusia), dan makhluk hidup lainnya.
2.1.3 Data Penyelenggara Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)
Gambar 2.1.3 Logo WALHI
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia atau biasa dikenal sebagai WALHI merupakan
sebuah organisasi
lingkungan hidup yang independen, non-profit dan terbesar di Indonesia. WALHI kini hadir di 28 propinsi dengan total 479 organisasi anggota dan 156 anggota individu (terhitung Desember 2011) yang secara aktif berkampanye di tingkat lokal, nasional dan internasional. Di tingkat internasional, WALHI berkampanye melalui jaringan Friends of the Earth Internasional yang beranggotakan 71 organisasi akar rumput di 70 negara, 15 organisasi afiliasi, dan lebih dari 2 juta anggota individu dan pendukung di seluruh dunia.
Tujuan
utama
WALHI adalah mengawasi pembangunan yang berjalan saat
11
ini dengan mempromosikan solusi untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan serta menjunjung tinggi keadilan sosial masyarakat. Dengan visi "terwujudnya suatu tatanan sosial, ekonomi, dan politik yang adil dan demokratis yang dapat menjamin hak-hak rakyat atas sumber-sumber kehidupan dan lingkungan hidup yang sehat" WALHI tumbuh dengan rencana strategis guna menjadi organisasi yang mandiri dan profesional dalam advokasi lingkungan berbasis pada rakyat, mampu menjamin adanya kebijakan negara terhadap perlindungan Kawasan Ekologi Genting sebagai Sumber-sumber Kehidupan Rakyat melalui pemerintahan yang baik dan bersih serta memperoleh akses dan kontrol terhadap sumber-sumber kehidupan rakyat. Berawal dari pertemuan yang diselenggarakan oleh Emil Salim yang menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup kala itu bersama dengan beberapa tokoh yang antaranya Bedjo Rahardjo,
Erna
Witoelar,
Ir.
Rio
Rahwartono
dan
Tjokropranolo. Dalam pertemuan tersebut mereka membahas tentang lingkungan yang menjadi sebuah gerakan dalam masyarakat. Bersama dengan kelompok NGO atau kelompokkelompok non pemerintahan serta kelompok pecinta alam berkumpul dengan lebih dari 350 lembaga lain yang terbagi dalam lembaga profesi, hobi, lingkungan, pecinta alam, agama, riset, kampus, jurnalis, dan lembaga-lembaga lainnya untuk mewujudkan lingkungan yang baik dengan berbagai program-program pendukung. Sejak saat itulah terpilih 10 NGO
yang
kemudian
menetapkan
program-program
pendukung tersebut. Dari sinilah terbentuk Kelompok 10 yang merupakan tonggak sejarah berdirinya WALHI. Kelompok ini kemudian secara resmi dideklarasikan pada tanggal 23 Mei 1978 sebagai "Kelompok Sepuluh Pengembangan Lingkungan Hidup" yang merupakan wadah untuk tukar informasi, tukar pikiran, dan penyusunan program bersama mengenai masalah lingkungan hidup di Indonesia maupun di dunia.
12
Setelah melalui serangkaian pertemuan yang cukup lama, akhirnya pada tanggal 15 Oktober 1980 didirikanlah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) secara resmi. Kehadiran WALHI sebagai sebuah forum lingkungan sangat signifikan. Program pertama WALHI yakni "public relation" yang merupakan pengenalan organisasi kepada pemerintah, perusahaan, pers, mahasiswa, para artis, dan seluruh elemen lainnya. WALHI juga terus mengkampanyekan isu-isu terkait dengan lingkungan hidup kepada masyarakat. Dengan ini sedikit demi sedikit WALHI mendapat peran di masyarakat dan ikut serta dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Lingkungan Hidup di DPR. Pada tahun 1982 bersama dengan beberapa lembaga swadaya masyarakat lainnya membahas Undang-undang
Pokok
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup/Undang-undang No.4 Tahun 1982 yang kemudian diadopsi dalam pasal 6. Selanjutnya pada tanggal 27 Oktober 1983 didirikan lembaga pendanaan program lingkungan hidup dengan nama Yayasan Dana Mitra Lingkungan (DML). Sejak tahun 1988 WALHI mulai mengkampanyekan Reformasi Lingkungan Hidup melalui Badan Eksekutif-nya yang dilandasi rasa keadilan, melindungi lingkungan, dan bisa dinikmati oleh masyarakat. Pada era ini WALHI mulai berani mengugat elit pemerintah terkait dengan pembangunan pabrik pulp dan rayon, PT Inti Indorayon Utama di Porsea yang menyeret 6 nama menteri. Dalam perkembangannya WALHI terus bersentuhan dengan berbagai masalah yang terjadi di Indonesia yang tidak hanya terbatas pada isu lingkungan hidup saya, melainkan politik dan sosial. Pada dasarnya kegiatan utama WALHI antara lain solusi dalam penyelamatan lingkungan hidup serta menjadi sebuah gerakan publik yang bertanggung jawab, transparan, selalu menggalang dukungan dari berbagai elemen masyarakat, dan fokus dalam kampanye dalam isu air, pangan dan keberlanjutan, hutan dan
13
perkebunan, energi dan tambang, keadilan iklim, pesisir dan laut serta isu-isu perkotaan lainnya.
Kelembagaan WALHI Sebagai
forum,
WALHI
menganut
sistem
pemerintahan yang demokratis dengan prinsip tanggung gugat dan transparan. Di tingkat nasional, Eksekutif Nasional menjalankan program-program nasional organisasi, sementara kelembagaan yang merupakan representasi seluruh anggota untuk menjalankan fungsi legislatif disebut Dewan Nasional. Eksekutif
Nasional
dan
daerah
dipilih
melalui
pemilihan langsung. Struktur organisasi dibangun berdasarkan prinsip Trias Politika untuk menjamin pelaksanaan pembagian kekuasaan dan kontrol dan untuk menghindari penyelewengan kekuasaan. Eksekutif nasional dan Eksekutif Daerah, Dewan Nasional dan Dewan Daerah dan Majelis Etik Nasional adalah bagian dari trias politika WALHI yang menjalankan hak dan kewajiban dan tercantum dalam statuta. Untuk memastikan jalannya
organisasi,
posisi
direktur
eksekutif
dibatasi
maksimal hingga dua kali masa jabatan selama tiga tahun. WALHI ada di 26 propinsi di Indonesia. Semua menjalankan
forumnya
dengan
independen,
termasuk
pendanaan dan pengelolaannya. Di tingkat nasional, Eksekutif Nasional berperan sebagai koordinator dan dan fasilitator dalam aktifitas nasional dan internasional.
Nilai – Nilai WALHI Untuk melawan segala bentuk penindasan atas rakyat jelata dan sumber-sumber kehidupannya tersebut, WALHI setia pada nilai-nilai perjuangan WALHI yang disenaraikan sebagai berikut:
14
1. Demokrasi : Seluruh rakyat harus terlibat dalam proses pengambilan keputusan apa pun yang akan berdampak bagi keberlanjutan kehidupan rakyat. 2. Keadilan antar Generasi : Semua generasi baik sekarang maupun mendatang berhak atas lingkungan yang berkualitas dan sehat 3. Keadilan gender : Semua orang berhak memperoleh kehidupan dan lingkungan hidup yang layak tanpa membedakan jenis kelamin, agama dan status sosial. 4. Penghormatan
Terhadap
Mahluk
Hidup:
Semua
mahluk hidup baik manusia maupun non manusia memiliki hak dihormati dan dihargai. 5. Persamaan Hak Masyarakat Adat : Masyarakat adat di seluruh nasibnya
pelosok
nusantara
sendiri
untuk
berhak
menentukan
berkembang
sesuai
kebudayaannya. 6. Solidaritas sosial :Semua orang memilik hak sipil, politik, ekonomi, sosial dan budaya yang sama 7. Anti
Kekerasan
:
Negara
dilarang
melakukan
kekerasan fisik dan non fisik kepada seluruh rakyat. 8. Keterbukaan : Seluruh rakyat berhak atas semua informasi berkenaan dengan kebijakan dan program yang akan mempengaruhi kehidupannya. 9. Keswadayaan :Semua pihak diharapkan mendukung keswadayaaan politik dan ekonomi masyarakat. 10. Profesionalisme : Semua pihak hendaknya bekerja secara profesional, sepenuh hati, efektif, sistematik dan tetap mengembangkan semangat kolektivitas.
Sumber Pendanaan WALHI Sumber pendanaan WALHI berasal dari iuran anggota, sumbangan masyarakat individu, serta lembaga dana lainnya baik lokal, nasional maupun internasional, sepanjang tidak mengikat dan tidak berasal dari kegiatan-kegiatan yang
15
bertentangan dengan visi-misi serta nilai-nilai WALHI. WALHI juga melakukan usaha-usaha lain yang legal dan tidak bertentangan dengan visi-misi serta nilai-nilai WALHI. Dana tersebut dikelola berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan yang benar dan dipertanggungjawabkan secara berkala kepada komponen WALHI dan kepada publik.
Target Market WALHI 1. Geografi : •
Kota Jakarta dan sekitarnya
2. Demografi : •
Umur
: 17 tahun ke atas
•
Jenis Kelamin
: Pria dan wanita
•
Jenjang pendidikan
: semua golongan
•
Golongan
: A-B-C
3. Psikografi : •
Memiliki rasa peduli terhadap lingkungan dan sesama
•
Suka bersosialisasi
•
Aktif dalam berorganisasi
2.1.4 Kampanye Sejenis “Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik”
16
Gambar 2.1.4 Logo Diet Kantong Plastik Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik adalah gerakan nasional yang mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Diet memiliki makna “BIJAK dalam mengonsumsi”. Kampanye ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Kampanye ini bukanlah kampanye yang melarang penggunaan kantong plastik secara total, karena pasti akan memiliki dampak sosial dan ekonomi yang secara sistematis perlu kita pertimbangkan dengan baik. Namun kita perlu mengetahui pengaruh apabila kita menggunakan kantong plastik secara tidak bijak, dapat berdampak buruk untuk lingkungan dan manusia juga pada akhirnya. Gerakan
Indonesia
Diet
Kantong
Plastik
diinisiasi
oleh
Greeneration Indonesia di tahun 2010. Kemudian terbentuk kembali di awal tahun 2013, oleh kumpulan beberapa lembaga yang sebenarnya
sudah lama bergerak di isu kampanye
pengurangan penggunaan kantong plastik. Dengan tujuan besar yang sama, masing-masing lembaga berkomitmen untuk bersamasama membuat working group skala nasional untuk memperbesar dampak tujuan yang dicita-citakan bersama, yang tidak lepas dari bantuan seluruh pihak pemangku kepentingan.
17
Tujuan Utama: Mengajak masyarakat bijak dalam menggunakan kantong plastik melalui penerapan SOP di retailer.
Sasaran utama: 1. Retailer Melihat dampak merugikan baik dari segi ekonomi maupun lingkungan
akibat
sampah
kantong
plastik,
GIDKP
mengusulkan pada pihak ritel untuk bersama-sama mengurangi penggunaan kantong plastik dengan cara penerapan SOP Diet Kantong Plastik.
Sasaran pendukung: 1. Pemerintah Pemerintah sebagai pemangku kebijakan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan diharapkan mendukung GIDKP untuk mengurangi bahaya sampah plastik bagi lingkungan melalui pembuatan Peraturan Daerah yang mendorong masyarakat agar mengurangi pemakaian kantong plastik. Selain itu, adanya penghargaan dan insentif bagi pihak swasta dalam hal ini ritel dan komunitas akan memicu semangat pihak-pihak tersebut untuk terus mendukung pencapaian misi GIDKP. 2. Komunitas Relawan memegang peranan penting untuk edukasi pentingnya mengurangi pemakaian kantong plastik. Relawan disiapkan oleh GIDKP untuk menjadi contoh untuk memulai gaya hidup ramah lingkungan. Tugas utama relawan adalah memaparkan bahaya kantong plastik dan mengajak masyarakat luas menggunakan alternatif kantong belanja yang lebih ramah lingkungan.
Saat ini, manajemen GIDKP fokus untuk kegiatan di Bandung dan Jakarta. Kampanye Diet Kantong Plastik ini diharapkan dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia supaya dari Sabang
18
hingga Merauke terbebas dari bahaya buruk penggunaan kantong plastik yang tidak bijak. Diet Kantong Plastik dapat kita terapkan kapanpun di saat kita berbelanja, melakukan perjalanan, bekerja ataupun bermain dan dapat kita mulai dari sekarang.
Hasil
pencapaian
GIDKP
selama
Nov
2010-Nov
2011,
Greeneration Indonesia dengan Circle K dalam penerapan SOP: 1. Jumlah pengurangan kantong plastik: 8.233.930 lembar, setara dengan penghematan +/- Rp897.498.370,2. Distribusi tas belanja pakai ulang +/- 5.000 pcs setara dengan potensi pengurangan kantong plastik hingga 5.000.000 lembar 3.Donasi terkumpul dari konsumen CK yang memilih menggunakan kantong plastik: Rp 117.000.000,- melalui SOP #DietKantongPlastik. 4.DietKantongPlastik
dan
implementasikan
5
di
CleanUpYourCity Kota
di
telah
Indonesia
di-
sebagai
pertanggungjawaban Donasi #DietKantongPlastik.
Pesan utama yang disampaikan adalah perubahan perilaku “Diet Kantong Plastik merupakan langkah awal, tujuan akhirnya adalah tanpa kantong plastik.”
2.1.5 USP (Unique Selling Proposition) Dengan membawa botol reusable atau botol yang dapat digunakan
berulang
kali
memiliki
keuntungan
salah
satunya
mengurangi limbah botol plastik kemasan karena bahan yang digunakan menggunakan bahan yang memang dapat digunakan berulang – ulang. Berbeda dengan bahan yang digunakan oleh botol minum kemasan yang memang direkomendasikan hanya untuk sekali pakai saja. Sehingga dengan membawa botol reusable dapat menekan penggunaan botol air kemasan.
2.1.6 ESP (Emotional Selling Proposition)
19
Dengan membawa sendiri botol reusable atau botol yang dapat digunakan berulang kali kita dapat merasa lebih tenang karena tidak perlu repot lagi mencari atau membeli botol air kemasan jika kita sedang kehausan.
2.2 TINJAUAN KHUSUS 2.2.1 Landasan Teori 2.2.1.1 Teori Kampanye Kampanye menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berati suatu
gerakan
(tindakan)
serentak
(untuk
melawan,
mengadakan aksi). Sedangkan sosial adalah semua hal yang berkenaan dengan masyarakat. Jadi Kampanye sosial, merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku
sesuatu
yang
berkenaan
dengan
kelompok
masyarakat agar menuju ke arah tertentu sesuai dengan gerakan yang dilaksanakan oleh pembuat kampanye. Roger dan Storey (1987) mendefinisikan kampanye sebagai “serangkaian tindakan komunikasi yang terancana dengan tujuan menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu”. Dan agar masyarakat lebih menanggapi keberadaan suatu pesan yang disampaikan melalui kampanye, maka dalam pembuatan kampanye harus memiliki beberapa fungsi, antara lain: •
Mengubah pola pikir masyarakat
•
Mencapai tujuan dengan menggugah kesadaran dan pendapat masyarakat pada isu tertentu,
•
Pengembangan usaha dengan membujuk khalayak membeli produk yang dipasarkan,
•
Membangun citra positif.
Rogers, E.M., & Storey J.D. 1987. Communication Campaign. Dalam C.R. Berger & S.H. Chaffe
20
(Eds)., Handbook of Communication Science. New Burry Park, CA: Sage. Charles U.Larson (1992) sendiri membagi jenis kampanye ke dalam tiga kategori yakni: •
Product-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi
pada
produk
lingkungan
bisnis.
umumnya
Istilah
lain
terjadi
yang
di
sering
dipertukarkan dengan kampanye jenis ini adalah commercial campaigns atau corporate campaign. Motivasi yang mendasarinya adalah memperoleh keuntungan finansial. Cara yang ditempuhnya adalah memperkenalkan penjualan
produk
sehingga
dan
diperoleh
melipatgandakan keuntungan
yang
diharapkan. •
Candidate-oriented campaigns atau kampanye yang berorientasi pada kandidat umumnya yang dimotivasi oleh hasrat untuk meraih kekuasaan politik. Karena itu jenis kampanye ini dapat juga disebut sebagai political campaigns (kampanye politik). Tujuannya antara lain adalah untuk memenangkan dukungan masyarakat terhadap kandidat- kandidat yang diajukan partai politik agar dapat menduduki jabatan-jabatan politik yang diperebutkan lewat proses pemilihan umum.
•
Ideologically or cause oriented campaigns adalah jenis kampanye yang berorientasi pada tujuan-tujuan yang bersifat khusus dan sering kali berdimensi perubahan sosial. Karena itu kampanye jenis ini dalam istilah Kotler disebut sebagai social change campaigns, yakni kampanye yang ditujukan untuk menangani masalah masalah sosial melalui perubahan sikap dan perilaku publik yang terkait.
21
Larson, U. Charles. Komunikasi Iklan Sebagai Media Kampanye. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara. 1992. 2.2.1.2 Teori Layout Menurut Surianto Rustan, S.Sn. (2009, 74), layout merupakan tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya. Ada beberapa prinsip-prinsip pada sebuah layout : 1. Sequence Istilah lainnya adalah urutan perhatian, atau disebut juga dengan
Sequence
diperlukan
karena
bila
semua
informasi ditampilkan sama kuat, pembaca akan kesulitan
menangkap
pesannya.
Dengan
adanya
sequence, akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan desainer. 2. Empasis Empasis dapat diciptakan melalui beberapa cara, yaitu: • Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen
layout
lainnya
pada
halaman
tersebut. • Warna yang kontras/ berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya. • Letakkan pada posisi yang menarik perhatian. • Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya. 3. Balance Merupakan pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout. 4. Unity Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout.
22
2.2.1.3 Teori Psikologi Warna Elemen utama dari semua bentuk karya visual adalah warna. Color is a visual sensation that involves three elements:
a light source, an object, a viewer. Dalam bahasa
Indonesia,
warna merupakan fenomena yang terjadi karena
adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer (dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Di dalam ruang gelap dimana tidak ada cahaya, kita tidak bisa mengenali warna. Demikian juga jika kita menutup mata, maka kita tidak dapat melihat warna suatu objek, sekalipun ada cahaya. Begitu juga halnya bila tidak ada suatu objek yang kita lihat maka kitapun tidak bisa mengenali warna. Warna sendiri memberikan makna dan arti tertentu, serta tanpa disadari warna telah diasosiasikan dengan sesuatu. Warna bersifat personal dan universal, menyampaikan pesan dengan variasi yang tidak terbatas. Warna yang tergolong
hangat (warm color) biasanya mengandung perpaduan
antara
warna merah dan kuning. Warna – warna yang hangat
biasanya
lebih menenangkan, spontan, dan ramah. Sedangkan
warna
cerah (bright color) memberikan kesan yang kuat dan
tangguh
serta menarik perhatian. Pada dasarnya, warna biru,
merah, dan
kuning menjadi warna utama yang juga merupakan
bright
colors. Masing – masing warna juga ternyata
mempunyai makna sendiri, seperti berikut. •
Merah Merah sering diasosiasikan dengan hidup, cerah, pemimpin, gairah, dan kuat. Selain itu, merah juga berarti berani, semangat, sensual, ekspresif, dan dinamis.
•
Kuning Kuning warna yang identik dengan kemegahan, teriknya matahari, segar, cepat, jujur, adil, tajam, dan cerdas. Warna kuning secara psikologis sangat efektif
23
untuk menaikkan mood dan motivasi, serta memberikan kesan segar dan menarik. • Biru Ketenangan, kepercayaan, keyakinan, keseriusan, dan professional menjadi gambaran yang nampak dari penggunaan warna biru, hal ini membuatnya menjadi salah satu warna yang sering kali dikaitkan dengan dunia bisnis, khususnya bisnis-bisnis yang mengedepankan keseriusan dalam pekerjaannya. Penggunaan warna biru yang lebih muda akan memberikan efek kepercayaan yang lebih dominan, sedangkan warna biru gelap lebih cenderung meningkatkan kesan cerdas pada penggunaannya. Biru adalah warna langit yang mampu memberikan kesan stabil. Secara
umum,
biru
akan
diasosiasikan
dengan
Kecerdasan,
komunikasi, kepercayaan, efisiensi, ketenangan, tugas, logika, kesejukan, protektif, refleksi, kooperatif, integritas, dan sensitif. Gambaran negatif yang cenderung digambarkan dari penggunaan warna ini adalah sikap dingin, keras kepala, bangga diri, acuh tak acuh, tak ramah, kurang emosi. Meski demikian, biru adalah warna yang paling banyak di sukai di dunia. • Hitam Hitam dapat menggambarkan keheningan, kematangan berpikir, dan kedalaman fokus. Warna hitam dipercaya menjadi warna yang abadi, selalu terlihat modern dan gaya. Warna hitam juga dapat memberikan kesan kuat, kreatif, magis, idealis, dan fokus. • Putih Putih adalah warna yang melambangkan kemurnian, kesederhanaan, dan kesucian. Secara psikologis, warna putih melambangkan kejujuran, ketulusan, polos, hieginis, dan keikhlasan. Warna putih sering digunakan untuk upacara sakral seperti pernikahan dan acara ibadah keagamaan. Warna putih juga cocok untuk ditampilkan bersamaan dengan warna lain karena warna putih bersifat netral dan dapat membuat warna lain menonjol.
24
2.2.1.4 Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau untuk merubah sikap, pendapat, perilaku, baik langsung secara lisan atau tidak langsung melalui media (Onong, 1986). Komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat
terdapat
kesaamaan
mengenai
hal
yang
dikomunikasikan. Dari pengertian di atas, maka unsur-unsur atau komponen yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi, adalah: 1. Komunikator, seseorang yang akan menyampaikan pesan; 2. Pesan, merupakan pernyataan yang didukung oleh lambang; 3. Media, adalah sarana untuk menyampaikan pesan; 4. Komunikan, orang yang akan menerima pesan. Ruang lingkup komunikasi : •
Komunikasi lebih
sosial
diarahkan
merupakan komunikasi yang kepada pencapaian suatu situasi
integrasi sosial. •
Komunikasi
komunikasi yang
massa
adalah
suatu
kegiatan
ditujukan kepada orang banyak yang
tidak dikenal, selain itu sifat
lain
dari
komunikasi
massa adalah bahwa komunikasi heterogen yaitu heterogen dalam latar belakang sosial, latar belakang ekonomi, belakang
latar
belakang
budaya
dan
latar
pendidikan.
Komunikasi massa dapat mempergunakan media massa dan dapat pula terjadi tanpa media. Beberapa kriteria komunikasi massa adalah: •
Khalayak luas (banyak jumlahnya).
•
Khalayak heterogen.
•
Khalayak anonim (tidak dikenal).
25
Onong, Effendy U. (1997). Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Remaja
2.2.1.5 Teori Media Menurut Rhenald Kasali media yang ada dalam periklanan terbagi menjadi dua bentuk, yaitu: •
Above The Line (Media Lini Atas) yang terdiri atas iklan – iklan yang dimuat oleh media cetak, media elektronik, serta media luar ruang. Contohnya: iklan TV, iklan Radio, iklan Koran, iklan Majalah.
•
Below The Line (Media Lini Bawah) terdiri dari seluruh media selain yang termasuk dalam above the line media seperti direct mail, pameran, dan berupa cinderamata. Contohnya: Brosur, Poster, Pamflet, Merchandise, dll.
Menurut Kamath 1980 (dalam Kushartanti, 2001) media cetak memiliki banyak keunggulan di antaranya: •
Merupakan media tertulis yang dapat mencapai sasaran luas pada masyarakat pembaca.
•
Merupakan alat yang efektif untuk menyampaikan pesan
•
Dapat di produksi menurut kebutuhan serta relatif murah biayanya.
•
Merupakan alat informasi yang tepat dan akurat, yang dalam waktu singkat dapat sampai pada sasaran.
•
Apabila di susun secara tepat, dapat menarik dan menyenangkan pembacanya.
•
Dapat di
gunakan sebagai alat
untuk
melestarikan
dan
meningkatkan tugas harian dari pembacanya. •
Merupakan alat untuk mengadakan kontak secara tetap dan bersambung.
26
2.2.1.6 Teori Fotografi dan Ilustrasi Fotografi sering dianggap sebagai sesuatu yang nyata dan menambah kredabilitas kepada pesan yang terdapat dalam suatu iklan. Audiens sering mempersepsikan dan meyakini sebuah foto adalah keadaan yang sebenarnya dari suatu hal, jika
itu sebuah produk, maka foto itu menggambarkan
produk yang
sebenarnya, dalam konteks lingkungan yang
“sebenarnya”.
Untuk “menjual” sebuah produk, art
director diperkenankan
untuk mengarahkan foto dengan
produk pada mutu terbaik,
difoto
dengan
sangat
indah dan dalam keadaan yang prima. Disisi lain, ilustrasi tidak diragukan lagi sangat berguna
dan menawarkan art director berbagai macam
gaya dan aliran,
mulai dari kartun, foto – realis, cat air,
airbrush, kolase, dan
pembuatan print. Dengan menggunakan
sebuah gaya
menggambar
memperlihatkan nilai dari produk
tertentu
dapat
atau brand yang akan
diiklankan secara sempurna dan bisa juga
digunakan
bersamaan dengan berbagai media yang mencakup dalam suatu kampanye. Selain itu, ada beberapa guna dari ilustrasi tangan, yaitu: 1. Sebagai simbolisasi 2. Menggambarkan fantasi 3. Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa akrab 4. Untuk pengganti foto Keputusan untuk menggunakan teknik fotografi atau ilustrasi sepenuhnya bergantung pada apa tujuan yang akan dicapai dalam iklan tersebut. Kedua teknik ini juga dapat digunakan secara bersamaan, yaitu dengan menggabungkannya, namun masing – masing teknik mempunyai porsi yang tidak sama. Dengan lain kata, tetap akan ada yang menonjol dari visual akhirnya nanti, apakah itu foto atau ilustrasinya. Tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa kedua komponen ini akan terlihat seimbang atau balance dalam
27
visual, yang berarti art director dapat memanfaatkan kelebihan masing – masing komponen pada tempatnya yang benar dan efektif.
2.2.2 Analisa SWOT WALHI Strength
•
-
Organisasi lingkungan hidup yang independen, non-profit dan terbesar di Indonesia
-
Kemudahan dalam mencari data tentang WALHI karena memiliki website resminya
-
WALHI hadir di 28 propinsi dengan total 479 organisasi anggota dan 156 anggota individu (terhitung Desember 2011) yang secara aktif berkampanye di tingkat lokal, nasional dan internasional.
-
WALHI memiliki banyak kantor cabang di berbagai daerah yang tersebar di Indonesia
-
Telah membuat beberapa kampanye tentang lingkungan
•
Weakness Memiliki beberapa buku jurnal dan buletin namun pada bagian isinya kurang memiliki desain yang menarik
•
Opportunity Dengan keadaan lingkungan Indonesia yang semakin memprihatinkan, organisasi ini dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan sumber daya alam di Indonesia agar menjadi lebih baik
•
Threat Seiring
dengan
perkembangan
kehidupan
yang
semakin
modern dan gaya hidup masyarakat yang serba
praktis
membuat mereka tidak aware terhadap masalah lingkungan.