BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum Data-data yang diperoleh untuk menunjang pembahasan serta kajian data dalam Tugas Akhir ini, diperoleh dari beberapa sumber. Data-data tersebut antara lain : -
Wawancara dikenal dengan istilah interview yaitu metode pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden. Responden yang diwawancarai adalah staf dari atasan CV. Hollifood Enterprise yaitu Ibu Martha.
-
Kegiatan observasi ini dilakukan dengan meninjau dan mengamati secara langsung kondisi lingkungan sekitar bisnis(Pabrik dan Kantor CV. Hollifood Enterprise)
2.1.1 Literatur
- Website/profile perusahaan - www.visitsemarang.com - www.semarangkota.go.id - www.seputarsemarang.com - www.arpusda.jatengprov.go.id - Sejarah Kue Lapis Legit
2.1.2 Sejarah Kue Lapis Legit
Kue lapis legit adalah warisan dari penjajahan Belanda, yang memiliki nama asli Spekkoek atau dalam bahasa Inggrisnya Thousand Layer Cake. Kata Spek dalam bahasa Belanda yang berarti lapisan lemak babi/bacon dan Koek yang berarti kue. Tapi sebenarnya kue lapis legit tidak menggunakan bahan lapisan lemak dari babi, hanya bentuk kue ini seperti lapisan lemak babi yang berlapis-lapis. Adapun bahan dari kue lapis legit adalah adonan tepung terigu, mentega dan telur. Proses pembuatan kue ini juga sangat unik karena setiap lapisan yang dipanggang memerlukan kesabaran serta ketrampilan yang cukup untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Biasanya lapisan kue ini bisa 3
4 mencapai 15-17 lapisan. Seiring Perkembangan, Kue Lapis Legit disesuaikan dengan selera dan bahan-bahan lokal asli Indonesia, dimana dalam sejarahnya kue lapis legit ini juga memiliki sejarah yang mengakar dikalangan orang Tionghoa. Ditahun baru Cina, biasanya orang-orang mengkonsumsi kue ini sebagai lambang menuju tangga kesuksesan di tahun yang baru. Konon semakin banyak lapisan yang terdapat dalam lapisan yang terdapat dalam kue lapis maka akan melambangkan datangnya rejeki yang berlapis-lapis. Seiring dengan adanya pendeklarasian terhadap kue lapis legit, maka secara sah kue ini menjadi milik Indonesia sehingga tak bisa lagi diklaim oleh Negara lain. Meski dibalik lahirnya kue lapis ini juga memiliki segudang cerita didalamnya. Menurut President Indonesia Chef Assosiation (ICA), Henry Bloem mengatakan bahwa pada awalnya kue lapis legit merupakan hasil ciptaan warga Belanda saat menjajah Indonesia, seperti yang sempat diulas diatas tersebut. Akan tetapi berkat kecerdikan masyarakat Indonesia pada tahun 350 tahun silam yang dapat mengubah kue lepis legit yang satu ini menjadi sangat digemari hingga sekarang. Sebelum menjadi Kue Lapis Legit, pada awalnya masyarakat Indonesia membuat kue yang diolah dari beras, yaitu lapis beras. Namun begitu dikombinasikan dengan rempah dan tepung, lahirlah kue lapis legit ini. Berbagai rempah-rempah yang menjadi kekuatan lapis legit yang mengalami perubahan. Di negeri asalnya tidak banyak ditemui, biasanya ada di toko kue yang menyajikan kue khas Indonesia atau restoran Indonesia, kue ini disajikan sebagai makanan penutup atau dessert. Sehingga bisa dipastikan seperti batik, bahwa kue lapis legit adalah Indonesia heritage karena kue ini telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari budaya Indonesia, contohnya : digunakan pada saat membawa hantaran kepada orang istimewa ( lamaran ) atau bisa juga disajikan pada saat istimewa di negeri ini seperti lebaran, natal dan imlek. Cara pembuatannya yang unik yang memerlukan kesabaran dan ketelitian menjadikan kue lapis legit menjadi layak disebut Haute Cuisine atau sajian berkelas dan dijadikan warisan kuliner nusantara kita.
2.1.3 Asal Usul Semarang
5
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-8 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1405 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Poo Kong (Gedung Batu). Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan, untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari selasela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang. Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijayasetelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadinya kota Semarang.
2.1.4 Peninggalan Bangunan Bersejarah
6
2.1.4.1 Tugu Muda Semarang
Salah satu bangunan yang menjadi landmark kota Semarag adalah Tugu Muda. Tugu muda merupakan bangunan baru yang diresmikan pada 20 Mei 1953 oleh Presiden Soekarno. Tugu Muda memiliki nilai vital sebagai pengingat pertempuran Lima Hari di Semarang, 14-19 Oktober 1945. Tugu berwarna hitam tersebut merupakan simbol yang menegaskan keberanian warga Semarang kala melawan Jepang dalam Pertempuran Lima Hari di Semarang. Heroisme warga Semarang Nampak dalam diorama yang terukir di bagian bawah Tugu Muda. Diadakan upacara di halaman Tugu Muda. Jalanan di kawasan Tugu Muda ditutup beberapa saat sebelum upacara dimulai hingga selesai. Dalam peringatan itu juga dipentaskan drama yang menggambarkan heroiknya warga Semarang kala itu lengkap dengan pakaian-pakaian zaman dulu. Pertempuran lima hari di Semarang diawali dari adanya kabar bahwa Jepang telah meracuni tandon air di Semarang. Dokter Kariadi yang memeriksa kebenaran kabar tersebut meninggal dunia dalam perjalanan pulang karena ditembak oleh tentara Jepang. Meletuslah pertempuran tersebut. Sekitar dua ribu orang meninggal dunia dan Semarang memerah.
2.1.4.2 Lawang Sewu
Selain Tugu Muda Semarang Lawang Sewu juga menjadi Landmark Kota Semarang. Lokasinya berdekatan dengan Tugu Muda, tepatnya berada di Jalan Pemuda, tepat di sisi Barat laut Tugu Muda. Bangunan yang berdiri sejak 1907 tersebut identik dengan bangunan tua berhantu. Wajar memang, sebab selain lama tak dirawat, Lawang Sewu juga sering dijadikan lokasi pengambilan gambar ceritacerita misteri. Padahal, Lawang Sewu memiliki sejarah panjang atas Pertempuran Lima Hari di Semarang, antara pemuda AMkA (Angkatan Muda Kereta Api) melawan Kempetai dan Kidobutai, Jepang.
7 Bangunan yang tadinya milik Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS) itu sempat menjadi kantor bagi beberapa instansi, seperti Kantor Jawatan Kereta Api Indonesia (sekarang PT KAI), kantor Badan Prasarana Komando Daerah Militer IV/Dponegoro, dan Kantor Wilayah Departemen Perhubungan Jawa Tengah.
2.1.4.3 Setasiun Tawang
Stasiun Tawang (1914), berada di Jalan Taman Tawang 1, kini menjadi salah satu stasiun tua di Semarang. Semarang juga patut bangga karena memiliki jalur kereta api pertama di Indonesia, yaitu jalur yang menghubungkan Semarang dan Desa Tanggung, di Kabupaten Grobogan. Jalur yang memiliki panjang 26 kilometer dan lebar 1.435 milimeter tersebut merupakan jalur kereta api kedua di Asia setelah India. Jalur Semarang-Grobogan mulai dioprasikan untuk umum pada tanggal 10 Agustus 1867.
2.1.4.4 Gereja Blenduk
Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Immanuel-Gereja Blenduk merupakan salah satu gereja yang menjadi Landmark Kota Semarang. Gereja dibangun sejak 1753 ini menjadi saksi bisu perkembangan Kota Semarang. Di samping itu, Gereja Immanuel juga menjadi saksi toleransi antarumat beragama. Bayangkan, pada masa Semarang belum memiliki gereja untuk tempat beribadah umat Katolik, Greja Blenduk pernah digunakan secara bergantian oleh umat Protestan dan Katolik untuk tempat beribadah. Sepanjang lebih dari 2,5 abad Gereja Blenduk telah mengalami dua kali renovasi, yaitu pada 1787 dan 1894. Awalnya Greja Blenduk berbentuk rumah panggung Jawa. Namun, pada renovasi terakhir, H.P.A. de Wilde dan W. Westmas merombak total sehingga seperti terlihat sekarang. Interiornya terlihat klasik dan menawan, dari lampu gantung hingga tempat duduk.
8 2.1.4.5 Sam Poo Kong
Sejarah Sam Poo Kong jelas lebih tua dari sejarah Tugu Muda, Lawang Sewu. Bangunan ini juga menjadi tujuan utama bagi wisatawan yang mengunjungi Kota Semarang. Bangunan ini tak hanya berupa kelenteng, tetapi juga memiliki berbagai benda menarik yang bisa dilihat, misalnya patung Laksamana Zheng Ho tinggi di halaman depan Kelenteng. Patung itu menyiratkan laksamana asal Negeri Tiongkok itu pernah singgah di Semarang. Selain itu, ada pula gua yang memiliki mata air. Menurut cerita, Laksamana Ho pernah merawat anak buahnya yang sedang sakit di tempat itu. Semarang merupakan salah satu wilayah yang disinggahi secara tak sengaja oleh Laksamana Ho dalam misi perdamaian ke Nusantara sekitar abad ke-15. Beliau terpaksa berlabuh di Semarang lantaran salah seorang anak buahnya ada yang sakit. Di Kelenteng ini terdapat makam yang disinyalir adalah makam Wang Jinghong, juru mudi Laksamana Zheng Ho, yang mendapat julukan Kiai Juru Mudi Dampoawang.
2.1.4.6 Vihara Pagoda Watugong
Pagoda yang dibangun pada 2005 ini terletak di kompleks Vihara Pagoda Buddhagaya Watugong, Jalan Perintis Kemerdekaan, tepatnya disebrang jalan depan Markas Pangdam IV Diponegoro. Pagoda Buddhagaya ini dinobatkan sebagai pagoda tertinggi di Indonesia oleh MURI. Pagoda Buddhagaya Watugong mempunyai tujuh tingkat. Dari tingkat ke dua hingga ke enam terdapat patung Dewi Welas Asih. Secara keseluruhan, terdapat dua puluh patung di sisi luar Pagoda yang disesuaikandengan arah mata angin. Tujuan meletakkan patung Dewi Welas Asih agar beliau dapat menebarkan cinta kasih menjaga Kota Semarang dari segala arah. Walaupun ada enam tingkat, Pagoda tidak dapat dinaiki karena tidak terdapat tangga di dalamnya. Di dalam Pagoda hanya terdapat patung
9 Budha Rumpang yang besar. Selain itu, ada pula patung Buddha dalam posisi tidur dan Bodhi di bagian halaman depan Pagoda. Bangunan Vihara Avolakitesvara Pagoda Buddhagaya Watugong ini merupakan pelengkap ruang Metta Karuna di Vihara Avalokitesvara Srikukusrejo Gunung Kalong, Ungaran. Dengan arsitektur bangunan yang mengagumkan dan berada di daerah ketinggian, kompleks Vihara Pagoda Buddhagaya Watugong menjadi salah satu kebanggaan warga Semarang dan Jawa Tengah umumnya.
2.1.4.7 Masjid Agung Jawa Tengah
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) menjadi salah satu ikon masjid megah di Jawa Tengah, terutama Kota Semarang. Masjid ini mampu menampung jemaah hingga sekitar delapan ribu orang. Ruangan Salat utama yang luasnya 50,4x50,4 meter sanggup menampung empat ribu orang jemaah. Di atasnya masih ada loteng sabagai ruangan salat wanita dengan daya tampung kurng lebih seribu orang. MAJT juga masih memiliki tiga loteng lagi yang masing-masing bisa menampung seribu orang. Keistimewaan masjid ini adalah adanya enam payung raksasa otamatis yang dapat memayungi halaman masjid, yang akan dibuka pada hari Jumat dan hari-hari keagamaan tertentu, misalnya untuk salad Id. Masjid Agung Jawa Tengah juga memiliki menara Al Husna setinggi 99 meter. Selain dapat menikmati keindahan Kota Semarang.
2.1.5 Kesenian Semarang
2.1.5.1 Warak Ngendhok
Warak Ngendhog adalah mainan khas Kota Semarang yang muncul sekali dan hanya hadir di perayaan tradisi Dugderan. Mainan ini berwujud makhluk rekaan yang merupakan gabungan beberapa binatang yang merupakan simbol persatuan dari berbagai golongan etnis di Semarang: Cina, Arab dan Jawa. Kepalanya menyerupai kepala naga (Cina),
10 tubuhnya layaknya buraq (Arab), dan empat kakinya menyerupai kaki kambing (Jawa). Binatang rekaan ini hanyalah mainan dalam bentuk patung atau boneka celengan yang terbuat dari gerabah. Siapa yang menginspirasi pembuatannya pun tak ada yang tahu. Yang pasti sejak dugderan digelar, sejumlah pedagang menggelar mainan ini. Dalam setiap penjualan, penjual menaruh telur ayam matang di bawahnya. Telur itu turut serta dijual bersama waraknya. Warak ngendog aslinya memang hanya berupa mainan anak-anak dengan wujud menyerupai hewan. Jika dibandingkan dengan bentuk Warak Ngendog yang ada sekarang ini, Warak Ngendog yang asli terbuat dari gabus tanaman mangrove dan bentuk sudutnya yang lurus. Konon ciri khas bentuk yang lurus dari Warak Ngendog ini mengandung arti filosofis mendalam. Dipercayai bentuk lurus itu menggambarkan citra warga Semarang yang terbuka lurus dan berbicara apa adanya. Tak ada perbedaan antara ungkapan hati dengan ungkapan lisan. Selain itu Warak Ngendog juga mewakili akulturasi budaya dari keragaman etnis yang ada di Kota Semarang. Kata WARAK sendiri berasal dari bahasa arab “Wara’I” yang berarti suci. Dan Ngendog (bertelur) disimbolkan sebagai hasil pahala yang didapat seseorang setelah sebelumnya menjalani proses suci. Secara harfiah, Warak Ngendog bisa diartikan sebagai siapa saja yang menjaga kesucian di Bulan Ramadhan, kelak di akhir bulan akan mendapatkan pahala di Hari lebaran. Warak Ngendog bagi Kota Semarang sudah menjadi ikon identitas kota dan sudah dikenal hingga keluar daerah. Beberapa titik di pusat kota, bahkan direncanakan akan dibangun patung Warak Ngendog sebagai maskot penegas ciri khas kota Semarang.
2.1.5.2 Tari Topeng
Tari Topeng menarikan dengan menggunakan topeng saat menari. Namun, topeng tersebut tidak dipakai di wajah, melainkan membuat sebuah komposisi gerakan yang memainkan dua topeng tersebut. Tari
11 Topeng memang lebih menonjolkan pada busana maupun properti yang dipakai oleh dua pasang penarinya.
2.1.5.3 Tari Semarangan
Setiap daerah di Indonesia memiliki tarian khas masing-masing daerah, termasuk Semarang. Tari-tarian tradisonal di Semarang, biasanya dipertunjukkan saat event-event besar atau festival yang ada di Semarang, seperti Dugderan misalnya. Salah satu tarian di Semarang yang hampir tidak pernah ketinggalan adalah Tari Semarangan. Bukan hanya namanya saja yang mirip dengan kotanya, tarian ini merupakan salah satu kebudayaan asli Kota Semarang. Tarian ini memiliki tiga jenis gerakan dasar, yaitu “ngondek”, “ngeyek”, dan “genjot”. Ketiga merupakan gerakan
baku
yang
berpusat
atau “lambeyan” merupakan
pada
sebuah
pinggul,
gerakan
gerakan
yang
tangan
berpusat
pada
pergelangan tangan. 2.1.5.4 Gambang Semarang
Gambang Semarang
adalah
salah
satu
kesenian
yang
lahir dan
berkembang di Semarang, yang menampilkan unsur-unsur seni musik, vokal,
tari
dan
lawak.
Jika
dilihat
pola garapannya,
Semarang dapat dikategorikan sebagai kesenian
Gambang tradisional
kerakyatan, karena ia berkembang di kalangan rakyat jelata, telah menempuh perjalanan sejarah yang cukup lama, dan perkembangannya tetap bertumpu pada unsur-unsur seni yang telah dimilikinya sejak dulu. Pada umumnya
kesenian
tradisional
diartikan sebagai suatu
kesenian yang tumbuh dan berkembang di daerah tertentu, yang didukung oleh masyarakat setempat. Gambang Semarang pun lahir karena inisiatif dan
dukungan masyarakat
Semarang yang ingin memenuhi
kebutuhannya akan kesenian. Berdasarkan fungsinya sebagai tontonan, Gambang Semarang merupakan seni support, karena
selama
ditanggung oleh masyarakat
pertunjukan communal
ini biaya produksi kesenian penyelenggara
pertunjukan,
itu
selalu
sedangkan
12 penontonnya adalah anggota masyarakat yang hadir tanpa membayar. Dengan
kata
lain
Gambang
Semarang
hanya bermain apabila ada permintaan, dan pihak yang “nanggap” itu menanggung seluruh biaya pentas. Gambang Semarang dipentaskan dalam berbagai event seperti perayaan
tahun baru Cina
di klenteng-
klenteng, acara pernikahan, khitanan, karnaval “dugderan” (perayaan menyambut bulan suci Ramadhan), penyambutan turis mancanegara, pasar malam di berbagai kota, dan sebagainya. Dalamsetiap pementasan tampak ada urutan penyajian. Urutan penampilan kesenian Gambang Semarang adalah
sebagai
berikut.
Pertunjukan dimulai denganlagu pembukaan yang berupa instrumentalia. Lagu-lagu yang biasa disajikan untuk pembukaan adalah “Cepret
Payung”, “Kicir-kicir”, “Jangkrik Genggong”, dan lagu-lagu
lain. Setelah itu disajikan vokal-instrumental dengan lagu lagu antara lain: “Awe-awe”, “Lenggang Surabaya”, “Puteri Solo”, “Aksi Kucing”,
atau
lagu-lagu
yang
cocok
dengan
iringan
musik
Gambang Semarang. Penyajian berikutnya adalah tari dengan iringan lagu “Empat Penari” atau lagu-lagu yang lain . Apabila dilihat secara sepintas tari dalam seni pertunjukan Gambang Semarang tidak memiliki aturanaturan gerak yang baku. Akan tetapi jika diperhatikan secara cermat, tari tersebut
memiliki
unsur-unsur
lambeyan, genjot, ngondek, dan ngeyek. selingan lawak
dengan
tema
yang
gerak
tari
yang disebut
Selanjutnya ditampilkan disesuaikan
dengan
kondisi
aktual. Kadang-kadang para pelawak juga menyanyikan lagu-lagu yang cocok untuk dibawakan secara bersahutan seperti lagu “Jali-jali”. Syair lagunya sering diganti dengan kata-kata lucu untuk saling mengejek, menyindir, atau bermuatan kritik. Pertunjukan ini diakhiri dengan lagulagu penutup atau lagu-lagu yang memuat kata-kata “pamit” seperti “Walang Kekek” , “Keroncong Kemayoran”, dan “Jali-jali”.
2.1.5.5 Wayang Potehi
13
Potehi berasal dari kata pou (kain), te (kantong), dan hi (wayang). Nah, jadilah wayang boneka yang terbuat dari kain. Lakon yang biasa ditampilan dalam wayang Poterhi adalah Si Jin, Hong Kiam Chun Chiu, Cu Hun Cau Kok, dan Pnui Si Giok. Wayang Potehi dimainkan dalam kotak berukuran 3×3 m berwarna merah. Alat musik penggiring tambur, terompet, dan piak kou. Piak kou sendiri adalah alat musik pengiring berbentuk silindir sepanjang 5 cm. Di kota Semarang, tinggal seorang dalang atau bunsu wayang potehi legendaris yang sudah sepuh. Beliau bernama Thio Tiong Gie. Nama lain beliau adalah Teguh Chandra Irawan. Menurut beliau, dalam lakon-lakon wayang potehi banyak terselip ajaran – ajaran baik. Ajaran yang disampaikan melalui kata-kata mutiara tersebut dijadikan panutan para generai muda.
2.1.6 CV. Hollifood Enterprise
Dari Cengkeh ke lapis legit, itulah asal mulanya. Agung Kusuma Halim, pendiri House of Lapis Legit Indonesia, awalnya hanya meneruskan usaha orang tua di bidang cengkeh. Selain meneruskan usaha orang tua. Agung juga sempat berkarier di bidang perdagangan kertas dan menjadi distributor Tjiwi Kimia di Jawa Tengah. Angin segar berembus ketika pada tahun 1990-an, sang adik yang merupakan lulusan pangan pulang kampung halaman. Mereka kemudian menyetujui penawaran pemngambil alihan sebuah pabrik lapis legit (Spekkoek). Pada tahun 2006, Pangsa pasar House of Lapis Legit Indonesia masih ke arah menengah ke bawah (low-end). Dengan modifikasi bahan dan terobosan proses produksi, segmen berpindah ke segmen oleh-oleh. Dari sini, House of Lapis Legit Indonesiapun berkembang pesat.
Karakteristik Produk - Ingin Menjadi Ikon
Aneka rasa lapis legit (Spekkoek) yang diproduksi antara lain adalah lapis legit kombinasi yang memiliki 4 macam rasa yaitu keju, almond, kopi, dan cokelat; Lapis Semarang yaitu lapis legit yang dipadukan dengan kue mandarin; lapis legit berbentuk tugu muda; lapis legit yang dikeringkan diberi nama
14 kerupuk lapis legit memiliki 4 macam rasa yaitu keju, orisinal, pandan, dan kopi; dan lapis legit yang berukuran kecil berbentuk seperti lontong. Saat mencoba lapis legit ini, Travelwan mendapati keunikan di setiap jenis lapis legit, lapis legit rasa cokelat, misalnya teksturnya tetap kering meski dilapisi cokelat di bagian permukannya. Meski demikian, rasa lapis legit dan cokelat tetap menyatu di lidah, menimbulkan sebuah cita rasa yang unik. “semuanya murni gula tidak menggunakan pemanis buatan”. Terang Martha. Selain untuk ulang tahun, House of Lapis Legit Indonesia juga menerima pesanan untuk berbagai kegiatan seperti lebaran (Idul Fitri), Natal, Tahun Baru, Imlek, Ucapan terima Kasih, Kelahiran bayi, selamatan, dan masih banyak lagi. Lapis Legit punya pangsa pasar yang lebih luas, tinggal bagaimana mengemasnya saja sehingga dapat diketahui lapis legit dari kota mana” tutur Agung. Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan Hollifood Enterprise terus melakukan inovasi dalam pembuatan kue lapis legit, baik dalam sisi rasa, aroma dan bentuk serta kemasan. Didukung oleh tenaga ahli dan tempat pengolahan yang memenuhi standar mutu pangan, Hollifood Enterprise telah menjadi salah satu produsen lapis legit dengan mutu terjamin. Dengan semangat inovasi yang terus berkembang Hollifood Enterprise akan terus menciptakan kreasi-kreasi baru tentang kue Lapis Legit yang sekarang menjadi salah satu kue ikon Jawa Tengah dan Semarang pada khususnya menjadi salah satu kue ikon Nusantara. Agung tak ingin kue ini hanya berada di momen hari raya imlek atau sajian saat lebaran saja, “Cake for all Seasons…for all Reasons,”begitu disebutnya. Usaha sejak tahun 1990-an ini dimulai dari pengalihan lapis legit (Spekkoek) Niki Sae Suparman yang sudah terkenal puluhan tahun sebelumnya. Pengelolaan pun beralih tetapi masih menggunakan brand lamanya. Dengan semakin berkembangnya usaha ini, inovasi dilakukan khususnya menyasar segmen menengah atas. Branding baru pun ditelurkan dengan nama Waiki. Sebuah sebutan yang simple, dari kalimat Wah Iki! Selain kombinasi rasa dan bahan yang digunakan, pertimbangan kemasan menjadi salah satu poin yang membuat kue ini memiliki prestise tersendiri. Pencitraan kue lapis legit yang khas Semarangan masih terus berjalan sebagai makanan khas oleh-oleh. Tak hanya wingko atau bandeng presto saja, pelan-pelan lapis legit (Spekkoek) Semarangan juga mulai mendapatkan tempat sebagai jajalan oleh-
15 oleh yang banyak dicari. Untuk mendongkrak image, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jateng juga sempat membawa makanan ini dalam Indonesia Trade Promotion Center di Australia awal September 2009 lalu. “Respon pembeli sebenarnya cukup bagus bahkan pernah dari Malaysia hendak memesan sampai 10 ribu dus tapi mereka ingin yang tahan bisa sampai berbulan-bulan. Kita masih belum sanggup sebab rata-rata hanya tahan sampai 2 minggu.”tutur Agung ditemui di pabriknya Jl Senjoyo II/1 Semarang. Agung mengakui, jenis makanan ini sangat diminati di pasar internasional terbukti dari banyaknya permintaan eskpor dari Singapura, Malaysia, dan Australia. Tetapi kendala daya tahan menjadi problem tersendiri. Untuk itu, pihaknya terus bekerjasama dengan sejumlah institusi pendidikan seperti Unika Soegijapranata dalam hal teknologi pangan supaya kue bisa tahan lama. Kini, produksinya rata-rata 20-30 loyang berukuran 60x60 cm/hari, mampu memenuhi permintaan pasar di berbagai kota di Jateng.
VISI dan MISI Visi Menjadi produsen lapis legit ternama dan paling inovatif baik di pasar lokal maupun global.
Misi Menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan selalu hadir di setiap kesempatan.
Strategi -
Mendekatkan diri pada pelanggan
-
Inovasi terus menerus dalam proses, produksi dan layanan yang disesuaikan sesuai tuntutan pelanggan dan pasar potensial.
-
Meningkatkan kompetensi SDM sesuai dengan tuntutan pasar.
-
Memastikan ketersediaan produk.
Nilai-nilai Organisasi -
Melayani dengan sepenuh hati
16 -
Kejujuran & Keterbukaan
-
Kekeluargaan & Kerjasama
-
Peningkatan berkesinambungan
-
Pengembangan diri
2.1.7 Struktur Organisasi
Gambar 2.1 Gambar Struktur Organisasi Sebagai sebuah perusahaan yang bergerak dibidang makanan, tentunya dituntut sistem pengelolaan yang efektif dan efisien. Untuk itu saat ini Hollifood Enterprise sedang membentuk sistem jaminan mutu ISO 9001:2008 yang digabungkan dengan GMP (Good Manufacturing Practice) dan HACCP (Hazard Analysis & Critical Control Point). Dengan demikian diharapkan produk dan layanan yang diberikan mampu memenuhi dan melampaui kebutuhan dan harapan dari pelanggan.
2.1.8 Proses Produksi
17 Aroma Lapis Legit yang menggoda selera menyambut saat memasuki pelataran gerbang pabrik House of Lapis Legit Indonesia yang beralamat di Jalan Senjoyo II/1. Melangkah ke ruang pertama, Nampak seorang pegawai berbaju biru muda. Bertopi biru tua, bercelana bahan, dan bersepatu bot. Tangan kirinya sibuk sibuk mengambil telur dalam kerat. Dengan gesit telur-yelur tersebut dipecahkan di sebuah baskom.
Gambar 2.2 Gambar Penimbangan dan Pemecahan Telur
Setelah penuh dengan pecahan telur, baskom tersebut dipindahkan dalam sebuah baskom raksasa. “Satu hari bisa mencapaii 300kg telur,” ujar Martha, salah seorang staf. Berangkat ke ruang samping, beberapa mesin pengocok raksasa tengah mencampur adukkan semua adonan lapis legit. Selesai bercampur, adonan tersebut dipindahkan dan kemudian ditimbang secara teliti untuk mencapai perbandigan yang tepat.
18
Gambar 2.3 Gambar Adonan Stelah itu, pembuatan lapis legit dalam tiga buah Loyang dimulai. Lapis legit dibuat per lapis dengan total 13 lapis. Untuk membuat 13 lapisan, dibutuhkan waktu sekitar setengah jam. Setelah itu Loyang dimasukkan dalam oven besar yang terhubung dengan gas elpiji bermassa 41,5 kg. “satu Loyang menghasilkan 9 dus lapis legit ukuran besar atau 30 dus ukuran kecil.
Gambar 2.4 Gambar Proses Pemotongan
19
Gambar 2.5 Gambar Lapis Legit akan Dikemas
2.1.9 Target Audience
- Geografis
: Perkotaan di Indonesia, Mancanegara
- Demografis
: Usia: 20-55 tahun (Usia Produktif) Gender: Pria dan wanita Profesi: Pekerja kantoran, wirausaha, ibu rumah tangga SES: B
- Psikografis
: - Behaviour : Jalan-jalan, suka bersosialisasi, suka mencicipi kuliner, suka mencari dan membeli buah tangan. - Personality : Memiliki ketertarikan pada budaya, friendly, suka sesuatu yang belum diketahui, suka ngemil, konsumtif, suka makanan manis, ceria, bersemangat, bebas , open minded. - Lifestyle : mencari oleh-oleh ciri khas suatu daerah atau tempat wisata.
2.1.10 Analisa Logo Lapis Legit Waiki
20
Gambar 2.6 Logo Lapis Legit Waiki
Gambar diatas merupakan tampilan dari logo Lapis Legit Waiki dengan warna kuning, pink. Kelemahan dari logo ini adalah typeface yang digunakan pada logotype tidak menyiratkan apapun. Logo Waiki juga tidak memiliki ketetapan warna, dan juga tidak memiliki ketetapan logo pada setiap kemasan yang digunakan. 2.1.11 Kompetitor
- Lapis Legit Mahameru, Semarang - Oleh- oleh kuliner Khas Semarang seperti Wingko Babat, lumpia Semarang dan Bandeng Presto
Tren permintaan pasar dan perkembangan kuliner Lapis Legit sebagai oleh-oleh menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi. Permintaan yang tinggi ini disebabkan oleh banyaknya wisatawan yang singgah di Semarang yang menjadi suatu peluang besar untuk menjual produk oleh-oleh Semarang, hal tersebut mengakibatkan munculnya pesaing-pesaing baru yang menjual produk sejenis karena banyaknya permintaan. Selain produk sejenis ternyata Semarang menyimpan banyak makanan Khas yang juga dapat dijadikan sebagai komoetitor misalnya : Lumpia Semarang, Bandeng Presto, dan juga Wingko Babat.
Lapis Legit Mahameru adalah salah satu Kompetitor Lapis legit di Semarang. Namun tidak terlalu terkenal seperti Lapis legit Waiki,
21
Gambar 2.7 Gambar Kemasan Lapis Legit Mahameru (Kompetitor)
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 SWOT
Strenght - Memiliki banyak inovasi pada produk. - Nama dari Lapis Legit Waiki Semarang sudah cukup terkenal dan tidak diragukan lagi cita rasanya. - Kue yang mengenyangkan - Perusahaan Kue yang memiliki ciri khas dengan nilai budaya Weakness - Lapis legit tidak tahan lama - Tidak memiliki identitas visual yang pasti Opportunities - Tidak banyak perusahaan Lapis Legit yang memiliki cita rasa tradisional. - Dapat semakin memperluas pemasaran di mancanegara.
Threat - Banyaknya Pelaku bisnis yang juga melakukan perbaikan pada komunikasi visual terhadap produksi Kue Lapis di Kota lainnya.
22
2.2.2 Teori-Teori
2.2.2.1 Teori Branding
Dalam buku “Designing Brand Identity” karya Alina Wheener adalah sebuah brand yang baik dapat membangun perusahaan.Tujuan dari sebuah brand yang baik dan efektif meliputi hal berikut : -
Menyampaikan pesan dengan jelas
-
Menegaskan kreadibilitas dari produk atau jasa dari sebuah brand
-
Menghubungkan dengan calon konsumen secara emosional
-
Memotivasi konsumen
-
Loyalitas dari pengguna layanan Agar suatu brrand menjadi berhasil, maka diperlukan pemahaman
akan kebutuhan dan keinginan sesuai target dan prospek yang ada. Dengan begitu brand akan berada di hati dan pikiran konsumen. Brand identity adalah sebuah ekspresi visual dan verbal dari sebuah brand.
Identitas
dapat
membantu,
mendukung,
mengekspresikan,
mengkomunikasikan, menganalisa, dan memberikan visual kepada brand. Identitas juga dapat membentuk persepsi sebuah perusahaan yang membantu membedakan dari para kompetitornya. Brand identity dari Lapis Legit Waiki belum menunjukkan suatu kualitas brand yang baik. Belom terlihat bahwa Lapis Legit Waiki berasal dari Semarang seperti yang diharapkan serta belom ada “benang merah” antar setiap kemasan, logo waiki yang digunakan juga tidak konsisten. Dengan membuat sebuah karakter yang kuat, maka hal tersebut akan membuat konsumen yakin dan percaya pada suatu produk atau jasa.
2.2.2.2 Teori Corporate Identity
23 Corporate Identity merupakan suatu simbol yang merefleksikan gambaran atau citra yang diinginkan oleh suatu perusahaan(Veronica Napoles, 1998:20) Fungsi utama corporate identity adalah untuk menampilkan kesan pertama yang positif dari image suatu perusahaan kepada masyarakat luas (David E. Carter,1976). Selain itu fungsi lain dari corporate identity adalah: -
Sebagai alat yang menyatukan strategi perusahaan. -
Sebagai pemacu sistem operasional suatu perusahaan. Dalam pembuatan sebuah corporate identity yang baik dan efektif maka seorang desainer harus menyesuaikan dengan image yang ingin disampaikan ke benak pelanggan. Agar image atau citra yang ingin disampaikan diterima publik dengan baik maka citra tersebut harus benar-benar sesuai dengan realitas yang terjadi.
-
Sebagai pendiri jaringan network yang baik. Dengan image positif yang tercermin melalui corporate identity sebagai perusahaan yang stabil dan dapat dipecaya maka akan muncul peluang besar untuk menarik perhatian para investor menanamkan sahamnya. Bukan hanya itu, penyampaian citra positif secara tepat khususnya pada khalayak sasaran akan meningkatkan daya jual produk/jasa yang dihasilkan.
-
Sebagai alat jual dan promosi. Melalui aplikasi-aplikasi corporate identity, suatu perusahaan secara tidak langsung mengkomunikasikan diri kepada publik. Jika aplikasi-aplikasi corporate identity tersebut baik, menarik, dan efektif dalam menyampaikan image prusahaan kepada target market maka akan timbul tindakan untuk mengkonsumsi produk/jasa yang dihasilkan sehingga tingkat penjualan meningkat (Cenadi,1999)
Dalam hal ini Lapis Legit Waiki memerlukan corporate identity yang baru agar tercipta penyegaran dan memunculkan identitas bahwa Lapis Legit Waiki berasal dari Semarang dan juga dapat bersaing sebagai oleholeh khas dari kota Semarang. Aplikasi dari corporate identity Lapis Legit Waiki meliputi: -
Simbol atau lambang meliputi Logo
-
Icon untuk memberikan penjelasan varian rasa dan penjelasan illustrasi
24 -
Komunikasi Visual : a. Stationary ( meliputi kop surat, amplop, kartu nama, dll ) b. Marketing and sales literature ( meliputi brosur uniform dll ) c. Signage / sistem penanda d. Kemasan e. Merchandise
-
Sarana transportasi
2.2.2.3 Teori Logo
Logo merupakan salah satu bentuk aplikasi dari corporate identity yang sangat penting dalam mencerminkan citra diri dari perusahaan yang diwakilinya karena logo bukan sekedar image tetapi sebuah cerminan dari perusahaan yang diwakilinya dan berguna untuk membantu perkembangan pengenalan perusahaan atau produk di benak konsumen. Logo adalah simbol yang menunjukkan eksistensi suatu perusahaanatau lembaga (Martadi,2002:62-72). Logo berdasarkan elemen pembentuknya dapat dibedakan menjadi : - Logotype adalah logo yang terbentuk dari kata-kata atau tipografi yang kadang tidak diolah untuk menciptakan kesan tertentu. - Logogram adalah logo yang tersusun dari bentukan visual berupa gambar yang mempresentasikan produk. - Kombinasi Logotype dan Logogram adalah perpaduan dari penggunaan logotype dan logogram secara bersama-sama. Pada logo Lapis Legit Waiki menggunakan elemen Logotype dengan warna kuning, pink. Kelemahan dari logo ini adalah typeface yang digunakan pada logotype tidak menyiratkan apapun. Pada identitas Visual Lapis Legit Waiki yang baru, Logo akan menggunakan Logotype yang terbentuk dari tipografi.
2.2.2.4 Teori Warna
25 Secara psikologis warna merupakan sebuah sensasi dari cahaya yang
ditransmisikan
ke
otak
manusia
melalui
mata
(Edith
A.
Fesiner,2002:2) Dalam pembagian warna, menggunakan Lingkaran warna (Color Wheel). Warna-warna dalam lingkaran warna terdiri atas tiga bagian yaitu (Anne Dameria,2007:15) : -
Warna Primer terdiri atas warna merah, kuning dan biru. Warna Primer merupakan warna dasar dalam lingkaran warna.
-
Warna Sekunder terdiri atas orange, hijau dan ungu. Warna sekunder merupakan pencampuran dua warna primer dengan perbandingan yang sama.
-
Warna Tersier merupakan pencampuran antara warna primer dan sekunder disebelahnya dengan perbandingan yang sama. Warna Tersier terlihat unik dan cantik.
-
Untuk Lapis Legit Waiki dengan identitas yang baru lebih didominasi oleh warna merah maroon, orange dan putih. Warna-warna tersebut termasuk ke dalam lingkaran warna Sekunder. Arti warna yang digunakan:
-
Merah : hidup, cerah, pemimpin, gairah, kuat, keberanian, ekspresif dan dinamis. Namun pada Lapis Legit Waiki menggunakan merah maroon untuk menimbulkan kesan tradisional. Dalam lingkaran warna, merah adalah warna paling panas dan memiliki gelombang warna paling panjang sehingga warna inilah yang paling cepat ditangkap oleh mata (Anne Dameria,2007:44)
-
Orange : Muda, Kreatif, keakraban, Dinamis, Persahabatan. Orange merupakan warna yang paling hangat karena memiliki energi dua warna yaitu merah yang panas dan kuning yang hangat lembut. Warna orange menebarkan energi, menghangatkan hati sekaligus memancarkan keceriaan (Anne Dameria,2007:42)
-
Putih
:
Bersih,
Murni,
Higenis.
Secara
psikologis,
putih
melambangkan kejujuran, ketulusan dan keiklasan. Warna ini juga mengasosiasikan kitaterhadap rasa bersih atau higenis dan klinis. Putih membuat produk terlihat bersih (Anne Dameria,2007:50). Karena Lapis Legit Waiki adalah produk makanan sehingga untuk menampilkan kesan higenis menggunakan warna putih.
26 2.2.2.5 Teori Tipografi
Ditinjau dari segi tipografi, ada empat prinsip pokok yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu desain tipografi yakni legibility, clarity, visibility dan readibility (Wijaya, 1999). Yang memiliki arti -
Legibility adalah tingkat keterbacaan suatu huruf, sampai sejauh mana kualitas pada huruf tersebut dapat terbaca.
-
Clarity adalah kemampuan huruf-huruf yang digunakan dapat dibaca dan dimengerti oleh target pengamat yang dituju. Beberapa unsur yang mempengaruhi clarity adalah visual hierarchy, warna, pemilihan tipe dan lain-lain.
-
Visibility adalah kemampuan suatu huruf, kata, kalimat dalam suatu karya desain komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak baca tertentu.
-
Readibility
adalah
penggunaan
huruf
dengan
memperhatikan
hubungannya dengan huruf yang lain sehingga terlihat jelas. Dalam desain komunikasi visual tipografi dikatakan sebagai “visual language” yang berarti bahasa yang dapat dilihat. Peran tipografi adalah untuk mengkomunikasikan ide atau informasi ke pengamat atau pembaca. Secara tidak sadar manusia selalu berhubungan dengan tipografi setiap hari, setiap saat (Wijaya, 1999:48). Huruf san serif merupakan jenis huruf yang lebih mudah dibaca(Sihombing,2001:53). Selain lebih mudah dibaca san serif juga menimbulkan kesan modern. Tipografi yang digunakan pada logo Lapis Legit Waiki menggunakan jenis huruf sans serif, merupakan jenis tipografi yang mudah terbaca. Dan di logo baru menggunakan dekoratif agar terkesan tradisional/herritage namun tetap modern. Logo Lapis Legit Waiki terlihat jelas dan mudah diingat, sehingga akan mempermudah membangun image ataupun positioning produk dibenak konsumen.
2.2.2.6 Teori Layout
27 Layout didefinisikan sebagai penyatuan elemen-elemenmenjadi satu dalam suatu area untuk menciptakan interaksi satu sama lain sehingga mengkomunikasikan pesan dalam suatu konteks. Elemen-elemen ini dapat berupa kata-kata, fotografi, ilustrasi, grafik. Elemen yang dominan maupun yang kurang penting diatur sedemikian rupa untuk mencapai kejelasan sebuah pesan. Sebuah hirarki yang kuat dan sistematis menjadikan desain dapat diterima, berkesinambungan, terintegrasi, terarah dan bervariasi (Cullen,2005:73) Mengurutkan
elemen-elemen
visual
berdasarkan
tingkat
kepentingannya dilakukan pertama kali. Sederhananya, seorang desainer harus dapat menentukan apa yang harus dilihat pada posisi yang pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya oleh pembaca. Hirarki dibentuk dengan cara menciptakan sebuah focal point yang jelas. Focal point adalah titik yang mampu menarik mata untuk memprakarsai interaksi antara penglihat dengan desain. Ketika focal point dan elemen subordinat bergabung, mata akan memusatkan perhatiannya pada desain tersebut. Lalu mata akan mulai merasakan sistem susunannya dan dituntun sesuai alur yang ada. Tanpa adanya visual hirarki elemenelemen desain menuntut perhatian yang sama. Mata akan kacau dan bergerak terus menerus ke seluruh permukaan tanpa arah yang jelas, sehingga tidak ada yang terkomunikasikan. Menunjukkan pesan melalui hirarki adalah pendekatan yang efektif untuk menyusun isi dan menambah nilai desain (Cullen, 2005:74) Prinsip layout pada dasarnya terbagi antara lain adalah sequence atau urutan perhatian (Rustan,2008:75), emphasis adalah memberikan penekanan tertentu (Rustan,2008:75), balance diartikan sebagai pembagian berat yang merata pada suatu bidang layout untuk mengatur suatu keseimbangan(Rustan,2008:75), dan unity adalah menciptakan kesatuan secara keseluruhan(Rustan,2008:75) Identitas Visual pada Lapis Legit Waiki aka didesain menggunakan prinsip-prinsip desain yang ada agar memperoleh hasil yang menarik, memiliki hirarki supaya mempermudah keterbacaan.
28 2.2.2.7 Teori Ilustrasi
Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan halaman-halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis. a. Ilustrasi Tangan (Hand Drawing) Yaitu gambar teknik ilustrasi dengan cara mengandalkan keterampilan tangan sepenuhnya baik itu menggunakan kuas, pensil, pena, air brush dan alat-alat yang dipakai menggambar lainnya. Ada beberapa guna dari ilustrasi tangan, yaitu: 1. Sebagai simbolisasi; 2. Menggambarkan fantasi; 3. Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan selera humor; 4. Untuk pengganti foto.