BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1
Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data Data dan informasi untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: •
Wawancara dengan pemiliki Kedai Teh Laresolo, beserta karyawan yang bekerja di Kedai Teh Laresolo Bogor sehingga mendapatkan data yang akurat dari data yang diperlukan.
•
Survei lokasi dengan mengunjungi Kedai Teh Laresolo
•
Data Literatur, melalui buku dan internet.
Pengumpulan data ini dilakukan untuk menganalisa data-data lain yang tidak didapatkan saat wawancara. Berikut sumber literatur yang didapatkan. - Buku Modern Tea, Lisa B. Richardson - Buku Tea Enthusiast's Hanbook, Mary Lou Heiss & Robert J Heiss - Laresolo Catalogue, sejarah Kedai Teh Laresolo - www.teanology.wordpress.com, sejarah teh - kebudayaankesenianindonesia.com - Buku Indonesia Batik “A Cultural Beauty”, Departemen Perdagangan Republik Indonesia - www.crosstechno.com, pengertian flat design - www.anyamanbambu.com, anyaman bambu Indonesia - http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajinan, kerajinan tangan Indonesia - www.arifhidayat69.blogspot.com, anyaman bambu Indonesia - infotegal.com, poci tegal
2.1.2 Definisi Teh Pada umumnya, teh adalah sejenis minuman yang di hasilkan dari pengolahan daun tanaman teh (Camellia sinensis). Daun yang di gunakan biasanya adalah daun pucuk di tambah 2-3 helai daun muda di bawahnya. Daun tersebut kemudian di olah dengan cara ‘fermentasi’ sebelum dapat di konsumsi. Meskipun pengolahan daun teh dilakukan dengan cara ‘fermentasi’ 3
4 namun
sebenarnya
proses
pengolahannya
tidak
menggunakan
ragi
(mikroorganisme) dan juga tidak menghasilkan alkohol seperti proses fermentasi pada umumnya. Fermentasi daun teh lebih tepat jika di sebut proses oksidasi karena pemecahan komponen-komponen yang terkandung dalam teh di bantu oleh oksigen yang ada di udara. Saat ini, Teh bukan hanya sebutan untuk minuman yang di buat dari hasil pengolahan daun teh saja. Berbagai jenis minuman yang di hasilkan dari daun, kulit, akar, bunga tumbuhan lain selain tanaman teh juga disebut dengan istilah teh. Contohnya teh bunga melati, teh daun sirsak, teh bunga rosella, teh bunga krisant dan lain-lain. Tentu saja komponen yang di kandung oleh teh asli dari daun teh dengan teh dari tanaman herbal sangat berbeda. Teh dari daun teh mempunyai senyawa kimia yang tidak di temukan dalam teh herbal yaitu senyawa antioksidan yang di sebut katekin. Selain itu teh dari daun teh juga mengandung senyawa kafein yang biasanya terdapat pada buah kopi. Selain katekin dan kafein, daun teh juga mengandung senyawa penting lainnya seperti asam amino dan senyawa polifenol. Senyawa-senyawa inilah yang akan mempengaruhi kualitas warna, aroma dan rasa dari teh. Terutama kandungan senyawa polifenolnya.
2.1.2.1 Sejarah Teh di Indonesia Tanaman teh termasuk genus Camellia yang memiliki sekitar 82 species, terutama tersebar di kawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30° sebelah utara maupun selatan khatulistiwa. Selain tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) yang dikonsumsi sebagai minuman penyegar, genus Cammelia ini juga mencakup banyak jenis tanaman hias. Kebiasaan minum teh diduga berasal dari China yang kemudian berkembang ke Jepang dan juga Eropa. Tanaman teh berasal dari wilayah perbatasan negara-negara China selatan (Yunan), Laos Barat Laut, Muangthai Utara, Burma Timur dan India Timur Laut, yang merupakan vegetasi hutan daerah peralihan tropis dan subtropis.
5 Perjalanan Teh Di Indonesia 1684 Andreas Cleyer, seorang pegawai VOC, ahli botani, yang berasal dari Jerman, membawa biji teh dari Jepang dan menanamnya sebagai tanaman hias di Tijgersgracht – Batavia. 1694 Seorang pendeta bernama F. Valentijn melaporkan melihat perdu teh muda yang tumbuh di Taman Istana Gubernur Jendral Champhuys di Batavia (sekarang Jakarta). 1728 Orang-orang Belanda mulai mencoba menanam teh untuk keperluannya sendiri dengan menggunakan benih yang didatangkan dari Cina. 1811 Pemerintahan Gubernur Jenderal Raffles (1811-1816), menerapkan sistem Landrente (semua tanah milik negara) rakyat penggarap harus membayar sewa tanah, diteruskan oleh Belanda hingga tahun 1830. 1817 Belanda membangun Land’s Plantentuin Buitenzorg (sekarang Kebon Raya Bogor). 1824 Dr.Van Siebold seorang ahli bedah tentara Hindia Belanda yang pernah melakukan penelitian alam di Jepang mempromosikan usaha pembudidayaan dengan bibit Teh dari Jepang. Teh ditanam di Land’s Plantentuin Buitenzorg dan dikenalkan kepada masyarakat. 1826 Masyarakat mulai melihat tanaman teh di daerah Bogor, setelah tanaman teh berhasil ditanam untuk melengkapi Kebun Raya Bogor, 1827 Teh berhasil ditanam di Kebun Percobaan Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Kemudian percobaan yang lebih besar skalanya juga berhasil dilakukan di Wanayasa (Purwakarta) dan di Gunung Raung (Banyuwangi, Jawa Timur).
6 1828 Sukses berbagai percobaan ditindaklanjuti oleh Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, dengan mendirikan perkebunan teh komersial. Dimulailah usaha perkebunan teh di Jawa. Masa pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, teh menjadi salah satu tanaman yang harus ditanam rakyat melalui politik Tanam Paksa (Culture Stetsel). 1830 Penerapan cultuurstelsel dan teh menjadi salah satu komoditi yang harus ditanam rakyat. Dalam peraturan yang ditetapkan pemerintah kolonial berbunyi bahwa setiap desa harus menyediakan 1/5 tanahnya untuk ditanami komoditi ekspor dan panennya dijual ke pemerintah dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Peraturan itu juga mewajibkan rakyat yang tidak punya lahan harus bekerja selama 75 hari dalam setahun. Dalam praktiknya, semua lahan harus ditanami dengan komoditas yang ditentukan oleh pemerintah dan mereka yang tidak punya lahan harus bekerja setahun penuh di perkebunan. 1833 Terdapat 1.700.000 batang pohon teh dengan hasil 16.833 pon. 1835 Untuk pertama kalinya teh dari Jawa diekspor dan sebanyak 200 peti dilelangkan di Amsterdam. 1841 Kebun teh di seluruh Jawa baru ada kira-kira 3.000 bau (2.129 hektar). 1846 Kebun teh di seluruh Jawa kira-kira 4.500 bau (3.193 hektar). 1877 Benih teh jenis asssamica dari Ceylon (Sri Langka) dan oleh R.E. Kerkhoven ditanam dikebun Gambung, Jawa Barat. Dengan masuknya teh Assam tersebut ke Indonesia, secara berangsur tanaman teh China diganti dengan teh Assam, dan sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia berkembang semakin luas.
7 1910 Perluasan perkebunan teh ke Sumatera dimulai dengan dibangunnya perkebunan teh di daerah Simalungun. Sebelum perang dunia II luas perkebunan teh di Indonesia mencapai 230 ribu hektar. PD II Lebih dari setengah perkebunan teh rusak karena perang. 1945 Pada masa kemerdekaan, usaha perkebunan dan industri Teh diambil alih dan diperbaiki oleh pemerintah RI. Walaupun luasannya tidak mencapai keadaan sebelum perang tetapi produksinya meningkat tajam. Sekarang, perkebunan dan perdagangan Teh juga dilakukan oleh pihak swasta.
2.1.2.2 Manfaat Teh Bagi Kesehatan Sejak dulu teh memang terkenal memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Dengan meminum teh dapat membuat tubuh lebih rilek dalam menjalani aktivitas. Teh dapat dikonsumsi dengan berbagai cara, diseduh dengan air panas atau ditambah dengan es bahkan ada jenis daun teh yang dapat dimakan. Bila dibandingkan dengan jenis minuman lain, teh ternyata lebih banyak manfaatnya.
Manfaat-manfaat teh sebagai berikut :
1. Mencegah Kanker Mencegah risiko terjadinya penyakit kanker. Polyphenol yang terdapat dalam teh hijau merupakan antioksidan paling potensial. Di mana dia mencegah penyebaran dan pertumbuhan sel kanker pada darah. 2. Perawatan Kulit Teh ini merupakan antiseptik alami untuk mengatasi gatal dan bengkakbengkak. Taruh sejumput teh hijau pada kulit yang mengalami radang, terbakar sinar matahari, noda kehitaman maupun di kelopak mata, dan rasakan kesejukannya.
3. Menstabilkan Tekanan Darah 50 persen orang yang mengkonsumsi teh hijau, jarang terkena tekanan
8 darah tinggi dibanding mereka yang tidak pernah meminumnya. Ternyata polyphenols-lah yang berjasa sekali lagi. Teh juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya stroke. 4. Menjaga Daya Ingat Teh ternyata bisa menjaga penurunan fungsi otak. Mereka yang minum dua gelas sehari terhindar dari masalah kognitif dibanding mereka yang jarang meminumnya. Teh ini mengandung antioksidan tinggi yang bisa melawan radikal bebas yang menyerang otak, penyebab penyakit Alzheimer dan Parkinson. 5. Menurunkan Berat Badan Minum teh bisa membantu proses pembakaran kalori sehingga dapat menurunkan berat badan.
2.1.2.3 Jenis-Jenis Teh Selain banyak diminum dikala waktu santai, teh juga dikenal banyak memiliki khasiat untuk kesehatan. Selain itu juga diakui bagus bagi kesehatan kulit dan rambut oleh banyak ahli. Semua jenis teh bermanfaat bagi kesehatan, akan tetapi beberapa jenis teh mengandung kadar polifenol dan antioksidan lebih tinggi daripada yang lain. Jadi, idealnya orang harus mencoba untuk mengkonsumsi semua jenis teh yang ada untuk mendapatkan banyak manfaat.
1. Teh Hijau Teh hijau dibuat dari daun teh dengan cara dikukus. Untuk membuat teh hijau, daun teh segera dikeringkan dan dipanaskan untuk mencegah daun terfermentasi. Teh hijau mengandung sekitar 25 miligram kafein per cangkir. Dan jenis teh ini lebih halus rasanya jika dibandingkan dengan teh hitam. Green tea terdiri dari senyawa seperti katekin, kafein, Theanine serta berbagai vitamin dan mineral.
2. Teh Hitam Teh hitam menyumbang sekitar 75 % dari konsumsi teh global. Jenis teh ini dibuat dari daun tanaman camellia sinensis, yang digulung, difermentasi, kemudian dikeringkan dan dihancurkan. Teh hitam mengandung kafein
9 tertinggi dan memiliki rasa yang sedikit pahit, yaitu sekitar 40 miligram kafein per cangkir. Teh hitam sangat bagus bagi orang yang membutuhkan banyak energi dengan cepat. Namun bagi Orang yang sensitif kafein, sebaiknya menghindari mengkonsumsi teh hitam
3. Teh Herbal Secara teknis, teh herbal bukanlah teh karena tidak dibuat dari daun tanaman Camellia sinensis. Teh herbal dibuat dari daun, akar, biji, kulit kayu, dan bunga tanaman lain yang berkhasiat obat. Teh ini tidak mengandung kafein sama sekali, sehingga cocok untuk anak-anak. Hindari minum eh herbal untuk menurunkan berat badan, karena mungkin mengandung obat pencahar yang berbahaya. Teh herbal mengandung antioksidan dan vitamin C yang tinggi. Teh Lavender mempromosikan relaksasi dan menenangkan pikiran dan tubuh. Teh chamomile juga memiliki khasiat menenangkan yang kuat, dan biasa digunakan sebagai pereda nyeri alami. Teh peppermint secara tradisi digunakan untuk membantu pencernaan dan sinus. Teh herbal bisa diminum setiap hari.
4. Teh Putih Teh putih adalah terbuat dari segala jenis teh teroksidasi. Ini adalah jenis teh yang paling ringan dari segi rasa, dan seperti terbuat dari daun teh pucuk muda. Teh putih memiliki sifat anti kanker yang paling ampuh. Selain itu teh putih sangat rendah kafein (15mg percangkir), sehingga menjadi pilihan yang baik bagi orang yang sensitif kafein. Kandungan antioksidan lebih tinggi, karena proses pembuatannya tidak banyak. Teh putih adalah tambahan yang bagus bagi diet Anda.
5. Teh Flavored Teh Flavored adalah dibuat dengan menambahkan rempah-rempah, bunga, dan aroma, atau teh yang dibumbui. Banyak tersedia dalam berbagai variasi, termasuk rasa blueberry, kayu manis, kulit jeruk, dan lavender. Teh ini dipasangkan dengan daun teh hitam, teh hijau, atau teh putih, memiliki antioksidan dan manfaat kesehatan yang sama. Teh flavored dengan tambahan
buah-buahan
super
seperti
blueberry
mengandung
kadar
10 antioksidan yang tinggi.
6. Teh Oolong Teh Oolong mirip dengan teh hitam, dan difermentasi hanya dalam waktu singkat, sehingga memberikan rasa yang kuat pada teh oolong. Teh oolong hijau memiliki kandungan kafein lebih rendah, sementara teh oolongs hitam memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi – sekitar 30 miligram kafein per cangkir. Teh oolong memiliki antioksidan yang lebih tinggi dari pada teh hijau.
2.1.3 Jenis Kemasan Teh Hasil Olahan Olahan teh dibedakan menjadi enam, yaitu teh celup, teh saring, teh seduh, teh pres, teh instan dan teh stik. Kemasan untuk masing-masing hasil olahan teh tersebut dapat bervariasi, seperti desain kemasan, bentuk kemasan, dan mood kemasan. 2.1.3.1 Teh Celup Tehh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas dengan tali. Teh celup sangat populer karena praktis untuk membuat tehh, tapi pecinta teh kelas berat biasanya tidak menyukai rasa teh celup.
Gambar 1: Kemasan Hasil Olahan Teh Sumber: www.menshealth.co.id
11 2.1.3.2 Teh Saring Teh dikemas dalam kantong kecil yang biasanya dibuat dari kertas tanpa tali. Teh saring sangat populer karena praktis untuk membuat teh dalam jumlah banyak dan menghasilkan lebih pekat dibandingkan teh celup.
2.1.3.3 Teh Seduh (Dauh Teh) Teh dikemas dalam kaleng atau dibungkus dengan pembungkus dari plastik atau kertas. Takaran tehh dapat diatur sesuai dengan selera dan sering dianggap tidak praktis. Saringan tehh dipakai agar teh yang mengambang tidak ikut terminum. Selain itu, teh juga bisa dimasukkan dalam kantong teh sebelum diseduh. Mangkuk teh tertutup asal Tiongkok yang disebut gaiwan dapat digunakan untuk menyaring daun teh sewaktu menuang teh ke mangkuk teh yang lain. 2.1.3.4 Teh Instan Teh berbentuk bubuk yang tinggal dilarutkan dalam air panas atau air dingin. Pertama kali diciptakan pada tahun 1930-1n tapi tidak diproduksi hingga akhir tahun 1950-an. Teh instan ada yang mempunyai rasa vanilla, madu, buah-buahan atau dicampur susu bubuk.
Gambar 2: Kemasan Hasil Olahan Teh Sumber: forisa_nusapersada.indonetwork.co.id
12 2.1.4 Data Produsen 2.1.4.1 Sejarah Wawancara dilakukan hari Rabu, 4 Maret 2015 di Rafflesia Food Life, Yogya Bogor Junction tepat di Kedai Teh Laresolo. Penulis secara langsung mewawancara sang pemilik, yaitu Pak Muchtar Rusdianto Bambang yang biasa di kenal Bambang Laresolo. Pria kelahiran Solo, 10 April 1965 ini dari kecil memang terbiasa minum teh di keluarga, bahkan tidak pernah meminum air putih. Pada dasarnya, Pak Bambang suka menulis dan membaca, maka dari itu beliau membuat blog tentang pengalamannya dalam bidang teh,
misalnya meriew tentang merk teh yang baru saja ia
minum. Melalui itu, ia lalu di undang ke beberapa event teh di Indonesia. Setelah namanya di kenal sebagai tea-blogger, ia berpikir untuk meneruskan passionnya dalam teh yaitu membuat kedai teh kecil-kecilan pada tahun 2010 di Agripark bernama Kedai Teh Laresolo. Beberapa saat kemudian, setelah masyarakat tahu beliau adalah pakar teh Indonesia, Pak Bambang membuka Kedai yang lebih besar yang terletak di Bogor dan Yogyakarta, karena itu beliau juga sering di undang sebagai narasumber di TV dan Majalah. Kata Laresolo sendiri berasal dari kata “lare” dan “solo”. “Lare” berarti anak
laki-laki dan “solo” berarti kota Solo, yang merupakan
representasi dari dirinya sendiri, anak laki-laki dari Solo. Pada Desember 2012, beliau menemukan rekan kerjanya, yaitu Danik pakar teh dari Yogyakarta dan membuka Kedai Teh Laresolo di Yogyakarta. KTL mengambil daun dan batang teh terbaik dari perkebunan di bogor . Pada awalnya KTL hanya menjual teh premium seperti teh hitam, teh putih, dan teh hijau, tetapi ternyata tidak begitu laku dipasaran. Maka Pak Bambang berpikir untuk mencoba blend tea, yaitu teh dengan flavour buah. Sekarang ini teh yang di produksi oleh KTL ada 3 jenis teh yaitu teh buah, teh hijau dan teh hitam. Nama teh buah yang ada di KTL terdiri dari Fragrance of Love, Apple Cinnamon, Apple Mint, Apple Strawberry dan Mango Delight. Nama teh hijau yang ada di KTL terdiri dari Mint Green Tea, Green Mile, dan Green Lemon Twist, Grassy Lemon Green. Nama teh hitam yang ada di KTL terdiri dari Teh Keraton, Tropical Grey, Oriental Grey, Indonesian Breakfast, Lady Marissa Grey, dan Java Glogg. Ada teh tambahan yang di jual di KTL yaitu
13 Indian Spices dan Ginger Tea. Kemasan yang digunakan adalah silinder tembaga tertutup, dibuat tertutup karena masalah kelembaban, cahaya, temperatur dan lain-lain agar teh tetap terjaga kualitasnya. Harapan beliau dalam dunia teh, KTL ingin dikenal sebagai teh lokal yang berkualitas tanpa menghilangkan “nama” Indonesia di dalamnya.
2.1.4.2 Logo
Gambar 3: Logo Perusahaan Sumber: kedai-teh-laresolo.blogspot.com
Logo Teh Laresolo menggunakan elemen lingkaran dan daun yang berarti lingkaran adalah berkumpul dan berbagi dan daun adalah kealamian. Kedai Teh Laresolo juga menggunakan typeface untuk menunjukan brand dan motto dibawahnya.
Gambar 4: Visual Kemasan Teh Laresolo Sumber: kedai-teh-laresolo.blogspot.com
14 2.1.4.3 Alamat Perusahaan L2 , Bogor Junction , JL. Jendral Sudirman, Cibogor , 69 , Bogor Tengah , 16124 Bogor , Jawa Barat, Indonesia
2.1.4.4 Karakteristik Produk
Gambar 5: Produk Teh Laresolo Sumber: youthyakarta.com
Karakterikstik Teh Laresolo menggunakan kaleng silinder berwarna emas dan di tempel stiker menurut rasa dari teh tersebut. Ada berbagai macam warna, yaitu orange, hijau, merah, coklat dll.
2.1.4.5 Pemasaran Produk Penjualan Produk Teh Laresolo dijual di Kedainya yang berada di Bogor dan Yogyakarta dan tidak dijual secara retail di supermarket, hanya dengan pemesanan online.
2.1.4.6 Data Hasil Survey (Masyarakat Umum) Untuk medapatkan data faktual laiinya, maka dilakukan pengumpulan data melalui kuesioner. Kuesioner merupakan alat riset yang terdiri atas serangkaian
pertanyaan
tertulis
dengan
tujuan
untuk
medapatkan
tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara probadi atau melalui daftar pertanyaan, kuesioner disebar untuk beberapa kalangan sesuai dengan target market dari produk ini. Kuesioner ini dimaksudkan untuk
15 mendapatkan data yang dapat membantu penyusunan tugas akhir ini agar lebih maksimal.
Pertanyaan yang Diajukan − Jenis Kelamin − Usia − Kota Tinggal − Pekerjaan Saat Ini − Jenjang Pendidikan − Apakah Anda pernah mengkonsumis teh? − Sesering apa Anda mengkonsumsi teh? − Mengapa Anda mengkonsumsi teh? − Dimana Anda biasa mengkonsumsi teh? − Apa yang pertama kali dilihat saat ingin membeli merk teh dipasaran? − Apakah Anda tahu Kedai Teh Laresolo? − Jika tahu, apa yang kamu ingat dari Teh Laresolo? − Menurut Anda, apakah kemasan produk penting untuk menarik masyrakat membeli produk tersebut?
Hasil Kuesioner Penulis melakukan penelitian melalui pembagian kuesioner kepada 102 orang, dengan hasil seperti berikut.
16
17
Tabel 1: Data Umum Responden
18 Kesimpulan − Hampir semua kalangan responden sering mengkonsumi teh. − Rata-rata responden lebih suka membeli teh dan meminumnya di rumah. − Sebagian besar responden memilih teh yang sudah terkenal dan mempunyai rasa yang enak. − Hampir semua responden tidak mengetahui Kedai Teh Laresolo. − Hampir semua responden mementingkan kemasan untuk menarik perhatian agar merk teh tersebut di beli.
2.1.5 Kompetitor 2.1.5.1 Teh Oza Teh Oza merupakan tehh lokal yang dipasarkan di Bandung dan mengambil konsep zaman 1835 dimana pertama kali tehh Indonesia dikenal dunia melalui rumah lelang di Amsterdam, Belanda. Teh menjadi minuman mewah yang hanya bisa dinikmati oleh kalangan pengusaha, bangsawan, dan raja-raja Eropa. Menyesap teh menjadi gaya hidup istimewa yang berlangsung hingga sekarang.
Gambar 6: Kemasan Teh Oza Sumber: rizky-muhammad.blogspot.com
19 2.1.5.2 Tasseo Tea Tasseo Tea adalah teh asli Indonesia, di produksi oleh PT Gunung Slamat- Slawi, Indonesia. Tasseo mempunya konseo perpaduan antara Jawa dan Mesir. Tasseo Tea juga mempunyai rasa yang beragam seperti teh premium dan blend tea.
Gambar 7: Kemasan Tasseo Tea Sumber: putusriartati.wordpress.com
2.1.6 Target Audience Demografi - Usia
: Remaja - Dewasa (21-30)
- Jenis kelamin
: Laki-laki dan Perempuan
- Jenis pekerjaan
: Mahasiswa, Karyawan/Wiraswasta
Geografi - Wilayah
: Jabodetabek, Bandung dan Yogyakarta
- Kepadatan
: Padat penduduk, Kota Besar
−
Iklim
: Tropis
Psikografi - Kelas Sosial
: Menengah Keatas
- Gaya Hidup
: Simple, sehat, modern
20 - Kepribadian
: Suka berbincang, suka berbagi, suka berkumpul, fun
2.2 Tijauan Khusus 2.2.1 Teori Packaging Pada zaman dahulu, desain kemasan sangat terbatas, hanya memakai kulit hewan buruan, lalu dikeringkan dan dijadikan alat untuk membungkus benda. Seiring berjalannya waktu, kertas, kayu, keramik, tembaga dan besi dijadikan bahan material untuk membuat kemasan. (Packaging Essential's Book, Sarah Roncarelli & Candace Ellico).
“Kemasan adalah kapsul waktu dari keberadaan manusia” (Package Design Woorbook, Steven Dupuis & John Silva). Seperti yang kita ketahui, kemasan ada
sesuatu yang membalut dan melindungi suatu produk yang ada didalamnya. Seiring waktu, manusia memperdayakan kreatifitas mereka dan membuat sebuah aturan baru, yaitu dari kemasan yang sederhana menjadi kemasan yang
kompleks dengan mendesainnya.
Pada pembuatan desain kemasan, terdapat beberapa langkah, yaitu − Memahami brief produk apa yang akan didesain kemasannya − Mendesain kemasan untuk pelanggan, bukan untuk diri sendiri − Mengetahui Target Audience yang akan dituju − Kemasan desain harus “mendongkrak” produk supaya lebih menjual dipasaran dengan menggunakan mood desain yang relevan dengan mood produk − Mencari kompetitor untuk perbandingan − Menentukan bentuk yang cocok dan tepat guna dengan produk (Packaging Essential's Book, Sarah Roncarelli & Candace Ellico).
2.2.2 Teori Logo Logo sangat erat kaitannya dengan branding. Logo adalah salah satu aspek branding yang penting, yaitu sebagai wajah utama yang dilihat pertama kali dari sebuah brand. Banyak logo-logo di dunia yang mudah di ingat oleh masyarakat, contoh yang paling mudah ada Coca Cola. Tak lepas dari branding, sebuah logo juga harus mempresentasikan sebuah brand untuk mendongkrak brand tersebut
21 pada masyarakat. Banyak orang yang dapat membuat logo, tetapi tidak membuat logo yang benar. Desain yang sukses adalah desain yang bisa mencapai tujuan erdasarkan brief desain dari suatu brand, membuatnya menjadi unik, spesial dan mudah diingat oleh masyarakat dan juga simple, relevan (sesuai target), tak lekang oleh jaman, dan mudah di aplikasikan ke berbagai media. Berikut adalah cara membuat logo yang benar. Tetaplah simpel! Logo yang simple membantu untuk menjadikan logo yang iconic dan spesial. Kesederhanaan membantu desain logo lebih serbaguna. Bisa diaplikasikan ke berbagai media, seperti kartu nama, billboards, website dan lain-lain. Buat secara relevan (sesuai) Logo yang dibuat harus menggambarkan semua produk/bisnisnya, karena logo adalah wajah atau hal yang pertama kali dilihat dari suatu brand. Berusahan untuk Berbeda Logo yang dibuat harus unik, dengan cara membuat satu elemen yang mudah diingat oleh masyarakat, yang membuatnya spesial. Fokus pada Satu Hal Fokus pada elemen apa yang ingin sekali ditonjolkan pada logo tersebut. (Logo Design Love Book, David Airey)
2.2.3 Teori Warna Color Theori Atau Teori Warna ini membahas Teori Brewster yang pertama kali
dikemukakan
pada
menyederhanakan yang warna primer, sekunder,
tahun
1831.
Teori
Warna
ini
ada di alam menjadi 4 kelompok warna, yaitu
tersier, dan warna netral. Kelompok warna ini sering
disusun dalam lingkaran warna brewster. Lingkaran warna brewster mampu menjelaskan teori kontras warna (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad. (www.ahlidesain.com)
22
Gambar 8: Lingkaran Warna Sumber: ahlidesain.com
Psikologis Warna Arti Warna Merah Merah adalah warna api, mentari pagi, dan warna darah. Memberi kesan kehangatan, bahagia, keberanian, semangat, kekuatan, kegairahan, tanda peringatan (berhenti untuk traffic light) Arti Warna Pink Pink adalah warna yang melambangkan cinta, romantisme dan eksentrik. Warna pink sering dipersepsi warna wanita atau feminim. Arti Warna Orange (Kombinasi merah dengan kuning) Orange melambangkan keceriaan, kehangatan, persahabatan, optimisme. Warna ini memiliki daya tarik yang kuat, karena mampu merangsang pandangan mata.
Arti Warna Biru Biru adalah warna langit dan laut. Memberi kesan luas pada ruangan, kesejukan, dingin damai, dan menenangkan fikiran. Arti Warna Kuning Kuning memberi kesan kegembiraan, terang, cerah, bersinar, ketegasan. Menstimulus pandangan mata seperti warna jingga. Arti Warna Hijau
23 Hijau merupakan representasi warna alam, dedaunan, kesegaran, relaksasi, harmoni, alami, sejuk, bersifat menenangkan. Arti Warna Ungu Ungu adalah warna bangsawan, aristokrat, kekuasaan, keagungan, keindahan dan kelembutan Arti Warna Abu-abu Kesan yang ditimbulkan warna ini adalah ketenangan, keteduhan, elegan. Warna abu-abu mudah dikombinasikan dengan berbagai macam warna lain, karena tidak bersifat kontras. Arti Warna Hitam Hitam mengandung kesan misteri, kegelapan, independen, dramatis, juga berkesan sunyi. Hitam adalah warna tegas, solid, dan kuat. Arti Warna Coklat Warna coklat menumbuhkan kesan tua, sederhana, kaya, dan hangat. Arti Warna Krem Warna krem merepresentasikan kelembutan dan klasik. Arti Warna Silver Warna ini menciptakan kesan glamour, mahal, dan kemilau sesuai dengan karakter silver atau perak. Arti Warna Emas Warna emas memberi kesan kemakmuran, aktif, dan dinamis
2.2.4 Teori Tipografi Tipografi adalah ilmu yang mempelajari tata letak, karakter, dan penggunaan huruf dalam suatu desain. Setiap jenis huruf mempunyai karakterter yang berbeda-beda, sehingga pada kondisi tertentu dapat mempengaruhi audience serta pesan yang hendak disampaikan. Menurut Rob Carter, faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan dalam tipografi adalah: − Legibility : mudah dibaca − Readibility : dapat dibaca − Visibility : mudah dilihat − Clarity : jelas
24 Pemilihan typeface yang dipakai dalam pembuatan logo dan implementasi desain lainnya sangatlah penting. Suatu jenis typeface dapat merefleksikan identitas, karakter atau sikap tertentu. Huruf atau aksara bukan hanya sekedar dibaca, namu juga merupakan suatu fenomena visual yang dilihat sekaligus dirasakan. Ekspresi tipografi yang tepat dapat meningkatkan dan memperjelas komunikasi. Sebuah tipografi yang baik menurut David E. Carson, harus mampu menyampaikan pesan sebelum dibaca. Karena didalam tipografi itu terdapat rasa dari pesan yang akan dibaca. Dengan kata lain, tipografi yang baik mempunyai kemampuan untuk memperkuat pesan yang ingun disampaikan dan memperkuat arti dibalik kata itu sendiri.
2.2.5 Pengertian Flat Design Flat design adalah teknik yang menggunakan efek sederhana - atau ketiadaan untuk membuat skema desain yang tidak menyertakan atribut tiga dimensi. Efek seperti bayangan, bevels, embossing dan gradien tidak digunakan dalam flat design. Tampilan flat design terlihat sederhana, meskipun sebenarnya bisa jadi cukup kompleks. Tampilan yang sederhana dan user-friendly, menjadikannya sebagai pilihan yang semakin populer untuk interface pengguna mobile device serta desain web trendi. Flat desain pada saat ini juga banyak digunakan pada web desain. 2.2.5.1 Mendefinisikan Color Palette Dalam hal warna, flat design dapat disesuaikan dengan berbagai warna, tetapi desainer pada umumnya memilih untuk menggunakan warna yang berani dan cerah. Apakah hal lainnya yang membuat flat design berbeda dalam hal warna? Desainer memperluas palet warna dari hanya satu atau dua warna menjadi tiga, empat atau lebih banyak lagi warna. Sebagian besar dari pilihan ini adalah warna cerah, bahkan warna yang jenuh pun kadang-kadang diatasi dengan menggunakan warna abu-abu atau hitam. Apa yang kita lihat lebih banyak antara flat design dan warna adalah pencocokan tone dan saturasi. Pada saat desainer memilih untuk menggunakan beberapa warna, mereka sering akan mencocokkan warna yang satu dengan yang lainnya untuk mendapatkan kombinasi warna
25 yang sesuai. Trend yang sering digunakan pada skema flat design adalah super-saturated dan warna cerah, lebih banyak retro dan monotone. Trend - trend tersebut cukup populer dan mengalami banyak perkembangan. Warna cerah sering berkaitan dengan flat design karena warna cerah menciptakan rasa yang berbeda. Warna-warna cerah biasanya bekerja dengan baik pada latar belakang yang terang maupun gelap, menciptakan kontras dan menarik pengguna. Ini adalah tren warna yang paling populer di luar sana dalam kaitannya dengan flat design. Satu hal yang tidak sering Anda lihat pada color pallet warna terang adalah penggunaan secara tegas warna primer. Jika Anda ingin memasangkan warna- warna cerah yang Anda pilih sendiri dalam skema flat design, pilihlah warna yang memiliki tone dan saturasi yang sama.
2.2.5.2 Retro color Skema warna retro juga merupakan pilihan yang populer untuk digunakan dalam proyek flat design.Warna retro tidak begitu jenuh, tapi membangun ide warna-warna cerah dengan penambahan warna putih untuk membuat mereka lebih kalem. Skema warna Retro sering mengandung banyak oranye dan kuning dan kadang-kadang merah atau biru.
2.2.5.3 Monotone Color Scheme Skema warna monoton yang dipadukan dengan teknik flat design mendapatkan popularitas dengan pesat. Ini palet warna bergantung pada satu warna dengan palet hitam dan putih untuk membuat warna terang. Kebanyakan skema warna monoton menggunakan warna dasar dan dua atau tiga tints untuk efek. Pilihan warna yang paling populer adalah biru, tetapi banyak desainer yang memilih untuk skema warna monoton berdasarkan hitam (abu-abu juga) dengan pop warna seperti merah untuk tombol atau panggilan untuk bertindak. (www.crosstechno.com)
26 2.2.6 Sejarah dan Budaya Solo (Jawa Tengah) Solo merupakan kota penuh nuansa sejarah dan budaya, memilki tradisi Jawa yang dibanggakan masyakatnya. Sebuah tempat yang akan membuat Anda terkesima dengan beragam atraksi warisan budaya Jawa kuno. Paling tidak beberapa hari harus Anda sisihkan untuk menikmati semua sajian wisata yang mengagumkan di sini. Dari menjelajahi kota sambil melihat keraton, mengunjungi pasar tadisional, berbelanja batik dan kerajinan yang berkualitas, melihat atraksi tarian solo yang penuh keagungan, wayang kulit, kuliner yang lezat, dan
tentunya
berkomunikasi langsung dengan
masyarakatnya yang ramah.
Kota Solo atau disebut juga Surakarta adalah kota kuno yang dibangun Paku Buwana II. Riwayat kota ini tidak bisa lepas dari sejarah Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat yang merupakan penerus Kerajaan Mataram Islam. Surakarta dikenal sebagai salah satu pusat dan inti dari kebudayaan Jawa kuno karena secara tradisional merupakan salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19 telah mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, makanan, pakaian, arsitektur, dan beragam hasil budaya indah lainnya.
Bila kita menyandingkannya dengan Yogyakarta maka tampak seolah adanya“emulasi” dan “kontes” kultural antara Surakarta dan Yogyakarta. Tidaklah
mengherankan
kemudian
melahirkan
apa
yang
dikenal
sebagai "gaya Surakarta" dan"gaya Yogyakarta" baik itu dalam busana, tarian, wayang, pengolahan batik, gamelan, dan bentuk budaya lainnya.
Masyarakat Solo pandai memelihara budaya lokalnya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bila bahasa Jawa dari Solo digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional. Tarian daerah Bedhaya dan Srimpimasih dilestarikan di Keraton Solo. Batik terkenal yang berasal dari Solo yaitu Batik Keris dan Batik Danarhadi. Penduduk Solo memang bangga dengan batik, bahkan label kota Solo selain 'Solo, The Spirit of Java'juga dikenal julukan “The City of Batik”. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Jogja juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.
27 2.2.6.1 Corak Batik Kawung Corak batik kawung merupakan batik yang sering ditemui di Solo. Corak batik kawung ini memliki pola bulatan mirip buah Kawung yaitu sejenis kelapa atau disebut juga dengan buah kolang-kaling. Selain itu, corak batik kawung ini juga diartikan sebagai gambar bunga teratai dengan empat lembar daun
bunga
yang
merekah.
Bunga
teratai
adalah
bunga
yang
melambangkan umur panjang dan kesucian. Biasanya motif batik kawung ini berjejer rapi secara geometris pada kain.
2.2.6.2 Wayang Gunungan Gunungan melambangkan pusat seluruh kehidupan, Lambang Ketuhanan Gunungan dalam wayang biasa juga disebut kayon, yaitu salah satu unsur yang mendukung pergelaran wayang. Dalam gunungan terdapat ornamen yang sangat unik dan makna yang dalam. Disebut gunungan karena berbentuk segitiga, seperti gunung. Disebut kayon, semula berasal dari bahasa arab “chayu” yang hidup ke bumi.
Gunungan atau kayon merupakan pusat perkerilan yang diartikan sebagai lambang bahwa pada awal mulanya sebelum ada kelahiran, pertama kali yang ada adalah kayu (hidup), yang dimaksudkan sebelum Bapak Adam lahir ke bumi yang ada hanyalah pohon dan binatang – binatang buas. Dalam ornamen gunungan di dalamnya terdapat berbagai lukisan sebagai berikut : Rumah dengan pintu tertutup Ular atau naga Rusa berekor Ayam di atas pohon / ayam alas Kera / monyet Banteng Singa / harimau Burung Kepala raksasa Dua raksasa bermulut lebar dan bersayap garuda Bejana berbentuk bunga padma dalam gunungan itu memiliki makna yang erat hubungannya dengan kehidupan manusia tentram. (indonesia.travel)
28 2.3 Analisa SWOT Teh Laresolo 2.3.1 Streght (Kekuatan) Teh Laresolo merupakan teh yang berkonsep unik dengan mempunyai kedai dan sangat mengikuti lifestyle zaman sekarang. Mempunyai rasa dan aroma yang beragam, sehingga masyarakat penasaran untuk mencobanya. 2.3.2 Weakness (Kekurangan) Kemasan yang hampir sama dengan produk lain, sehingga masyarakat rancu antara kemasan Teh Laresolo dengan kemasan teh produk lain. Kurangnya promosi seperti iklan di media massa. Kemasan yang tidak menunjukan negara asal brand (dari Indonesia)
2.3.3 Opportunity (Peluang) Teh Laresolo mempunyai rasa dan konsep kedai yang unik sehingga dicari oleh masyarakat. Ketertarikan masyarakat masih tinggi terhadap minuman teh.
2.3.4 Threat (Ancaman) Semakin banyak produk pesaing yang muncul dipasaran. Kompetitor brand lain yang memiliki packaging yang lebih menarik.