BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan umum 2.1.1 Data Dalam upaya pengumpulan data untuk mendukung pembahasan masalah dalam Tugas Akhir ini, maka didapatkan beberapa data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini yang diperoleh dari sumber-sumber berikut ini: 1. Tinjauan Pustaka Berupa data yang didapat dari buku, artikel, media elektronik yaitu internet. 2. Wawancara Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mengadakan wawancara langsung dengan Bapak Michael selaku pemilik Vanilla Bakery. 3. Survey lapangan Teknik ini didapatkan berdasarkan survey langsung ke lapangan.
2.1.2 Data literatur 2.1.2.1 Vanilla Bakery Berikut merupakan hasil wawancara dengan Bapak Michael selaku owner dari Vanilla Bakery: Vanilla Bakery didirikan pada tahun 2001. Pada awalnya, yang merintis usaha ini adalah ibu dari Bapak Michael yang merupakan pemilik Vanilla Bakery saat ini. Usaha ini dimulai karena Sang Ibu melihat perkembangan bakery di luar negri sangat bagus dan bakery di Indonesia pada saat itu kurang berani untuk inovasi dan dinilai monoton tentang jenis rotinya. Pada awalnya, Vanilla Bakery menggunakan koki dari Taiwan. Tulisan mandarin pada logo diterjemahkan menjadi Vanilla Bakery karena di 3
4
Indonesia banyak yang tidak mengerti bahasa mandarin. Namun sekarang kokinya orang Indonesia. Vanilla Bakery menggunakan bahan-bahan yang berkualitas baik dan beberapa bahannya ada yang diimport dari Jerman, Taiwan, dan lain-lain demi menjaga rasa dan kualitas roti. Setiap harinya pengunjung Vanilla Bakery kurang lebih 100 orang. Pelanggannya berasal dari berbagai daerah di Jakarta misalnya Pluit, Muara Karang, Kelapa Gading, Sunter, Jakarta Barat dan juga Jakarta Timur. Jam buka Vanilla Bakery dari 8 pagi hingga 10 malam setiap hari. Roti yang dijual selalu baru setiap hari dan tidak menggunakan pengawet. Koki terdiri dari 8 orang dan karyawan sebanyak 6 orang. Ketika jam toko tutup, para koki menginap di bakery dan setiap jam 3 subuh mulai untuk membuat roti. Keunikan dari roti yang dijual adalah modelnya yang unik dan jarang di pasaran. Model dan komposisi roti yang digunakan selalu sama dari dahulu, yaitu menggunakan aturan dari Taiwan dan tidak pernah diubahubah.
Gambar 1 Tampak Depan Toko Vanilla Bakery (Sumber: foto pribadi penulis)
5
Gambar 2 Suasana di Dalam Vanilla Bakery (Sumber: foto pribadi penulis)
Gambar 3 Box Roti Vanilla Bakery (Sumber: foto pribadi penulis)
6
2.1.2.2 Jenis roti Vanilla Bakery
Gambar 4 Roti-roti yang Dijual di Vanilla Bakery (Sumber: foto pribadi penulis)
Gambar 5 Roti Smoked Beef Cheese (Sumber: foto pribadi penulis)
7
Gambar 6 Roti Gandum Hitam (Sumber: foto pribadi penulis)
Gambar 7 Cake Bread (Sumber: foto pribadi penulis)
2.1.3 Khalayak sasaran Demografi Umur
: 25-35 tahun
Jenis Kelamin : Wanita
8
Status Sosial : A dan B Suku
: Tionghoa
Agama
: Kristen, katolik, buddha
Pekerjaan
: ibu rumah tangga
Psikografi Lifestyle
: Suka berkumpul dengan
keluarga, berlibur di akhir pekan dengan keluarga. Behaviour
: Meluangkan weekend untuk
keluarga. Personality
: Ingin hidup sehat, umur panjang,
family oriented Geografi Domisili : Jakarta
2.1.4 Kompetitor 2.1.4.1 Holland Bakery Holland Bakery merupakan salah satu tempat yang menyediakan berbagai macam bentuk kue, yang di kenal juga sebagai salah satu perusahaan roti paling terkenal di seluruh Indonesia. Holland Bakery yang didirikan oleh PT. Mustika Citra Rasa ini berdiri mulai sejak tahun 1988. Dengan gerakan yang cukup cepat, toko roti terkenal ini sudah buka sekitar 150 cabang di seluruh wilayah Indonesia, termasuk juga di lokasi Jabodetabek, Bandung, Batam, Pekanbaru, Lampung, Yogyakarta, serta banyak daerah yang lain. Banyak varian menu yang ditawarkannya, salah satu unggulannya yaitu Lapis Legit Holland Bakery, diantara banyaknya menu varian lain seperti Lapis Legit topping Kenari, Lapis Prunes, Lapis Keju, Lapis Maskovisch, Lapis Coklat serta Lapis Pandan. Lapis legit legendaris yang telah mulai di produksi mulai sejak 1988 ini sangatlah pas dipakai untuk oleh-oleh maupun untuk cemilan
9
bersama keluarga yang biasanya sebagai hidangan perayaan hari besar, seperti Natal, Tahun Baru, Idul Fitri, Tahun Baru Cina, atau perayaan hari besar yang lain. Holland Bakery mendatangkan produk yang istimewa dengan mensajikan menu-menu roti serta kue yang khusus.
Gambar 8 Logo Holland Bakery (Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/4/42/HollandBakery_baru.jpg)
Gambar 9 Roti-roti yang Dijual di Holland Bakery (Sumber: https://c2.staticflickr.com/4/3563/3447887810_ce2ef387e0.jpg)
2.1.4.2 BreadTalk BreadTalk adalah jaringan toko roti populer asal Singapura yang juga mempunyai cabang di Asia Tenggara dan Timur Tengah. BreadTalk didirikan pada tahun 6 Maret 2003 oleh George Quek,
10
seorang wirausahawan yang sebelumnya memulai jaringan food court yang sukses di Singapura, Food Junction. Konsepnya berbeda dibandingkan dengan toko-toko roti lainnya pada umumnya, dengan memperhatikan penampilan toko yang dirancang agar terlihat eksklusif serta memperlihatkan dapur pembuatan roti kepada para pengunjungnya melalui kaca transparan. Berkat strategi pemasaran pelanggan (consumer marketing) yang baik,
saat pertama kali dibuka,
toko-
toko BreadTalk seringkali dipenuhi pengunjung yang rela antri untuk mencoba produknya.
Gambar 10 Logo BreadTalk (Sumber: http://www.jem.sg/images/bread_talk.jpg)
Gambar 11 Suasana Bread Talk (Sumber: http://www.plazaindonesia.com/uploads/ 201101241615510.Breadtalk.jpg)
11
2.2 Tinjauan khusus 2.2.1 Landasan teori Berikut ini adalah beberapa landasan teori yang digunakan untuk menunjang konsep-konsep desainnya: 2.2.1.1 Teori Identitas Visual Identitas
sebuah
perusahaan
sangatlah
penting
untuk
membedakan perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya. Identitas perusahaan terdiri dari tiga elemen, yaitu simbol, komunikasi dan perilaku. Simbol merupakan jenis representasi secara visual yang memberikan perbedaan yang kuat dari perusahaan yang lainnya. Komunikasi merupakan cara perusahaan menyampaikan pesan. Komunikasi yang baik akan meningkatkan
keunggulan
perusahaan
tersebut,
sedangkan
perilaku yang didapat berdasarkan komunikasi yang baik akan menghasilkan pencitraan dan reputasi yang baik bagi perusahaan tersebut. (Napoles 1988 : 16) 2.2.1.2 Teori Logo Menurut Robin Landa dalam buku Designing Brand Experiences, logo adalah sebuah identitas seperti simbol yang unik atau wordmark, yang juga dikenal sebagai brandmark, mark, logotype, logomark, atau trademark. Sebuah logo harus dapat mewakili dan mencakup segala sesuatu dari sebuah brand atau sebuah perusahaan. Dari buku tersebut dapat diketahui bahwa sebuah logo harus dapat: - Mengkomunikasikan janji dari sebuah brand. - Mudah diingat. - Berbeda dari kompetitor. - Tetap bagus jika diperbesar atau diperkecil.
12
- Tetap bagus diaplikasikan di semua aplikasi termasuk di hitam putih atau bewarna. - Cocok dengan target pasar.
2.2.1.3 Teori Gestalt Gestalt merupakan sebuah teori psikologi yang menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mengelompokkan apa yang ia lihat di sekitarnya menjadi suatu kesatuan utuh berdasarkan pola, hubungan, dan kemiripan. Teori ini dibangun oleh 3 ilmuwan asal Jerman yaitu: Kurt Koffka, Max Wertheimer dan Wolfgang Köhler. Gestalt banyak digunakan dalam desain grafis karena menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Prinsipprinsip Gestalt yang banyak diterapkan dalam desain grafis adalah • Figure and Ground: Elemen desain yang dapat dilihat sebagai dua objek dengan permainan foreground dan background. Masing-masing bisa diidentifikasi sebagai objek tanpa harus membentuknya menjadi solid. • Good Continuation: Elemen desain yang disusun berjajar atau melingkar berurutan, memiliki sebuah relasi dibandingkan elemen yang tidak berada dalam kesejajaran. • Closure: Suatu objek akan dianggap utuh walaupun bentuknya tidak lengkap atau tidak tertutup sepenuhnya. • Proximity: Sesuatu yang dekat dengan yang lainnya dapat dipahami memiliki relasi yang lebih erat apabila dibandingkan dengan sesuatu yang dipisahkan oleh jarak. • Similarity: Suatu elemen yang memiliki kemiripan bentuk, warna dan ukuran akan dianggap memiliki relasi dengan sesamanya. (www.desainstudio.com/2010/12/teori-gestalt-dalam-desaingrafis.html)
13
2.2.1.4 Teori tipografi Menurut Book of Type, huruf script merupakan huruf cetak yang menyerupai tulisan tangan. Bentuk-bentuk script sebagai tulisan tangan asli dapat ditelusuri dalam sejarah sampai pada era Yunani tahun 500 SM. Maka dari itu dalam kaitannya dengan rebranding Vanilla Bakery, penulis ingin mengunakan huruf script untuk menunjukkan kesan tradisional karena rotinya dibuat dengan tangan.
2.2.1.5 Teori warna Warna coklat memiliki karakter yang hangat. Coklat berdekatan dengan hal-hal yang bersifat alamiah. Coklat juga merupakan warna yang mencerminkan tradisi dan segala sesuatu yang berbau kebudayaan.
Warna
merah
berasosiasi
pada
sesuatu
yang
membangkitkan selera. Warna merah digunakan sebagai lambing keberanian dan kekuatan. Warna merah merepresentasikan cinta dan kehidupan. Maka dari itu, dalam kaitannya dengan rebranding Vanilla Bakery, penulis ingin menggunakan warna-warna tersebut untuk membuat identitas visual yang kuat dan sesuai dengan target. Anne, D.(2007). Color Basic: Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta: Link Match Graphic.
2.2.1.6 Teori roti Dalam membuat roti, jenis tepung yang harus digunakan adalah tepung terigu berprotein tinggi, misalnya yang banyak beredar di pasaran Indonesia adalah cakra kembar. Tepung terigu berprotein tinggi berarti kadar glutennya tinggi. Gluten adalah protein yang terkandung dalam biji gandum. Gluten diperlukan untuk menjadikan adonan elastis dan membentuk kerangka roti agar diperoleh tekstur roti yang mengembang. Dalam pembuatan roti harus diuleni hingga
14
kalis agar ragi tersebar ke seluruh bagian adonan dan mengembang rata. Diah, N.(2014). Sukses Membuat Aneka Kue. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
2.2.1.7 Teori Kemasan Menurut buku “simposium disain grafis” Fakultas Seni Rupa dan Disain Institut Seni Indonesia- Yogyakarta, dalam rangka Purna Bakti drs. R. Soetopo sebagai tenaga pengajar Fakultas Seni Rupa dan Disain yang di kutip dari sebuah artikel “Desain Grafis Pada Kemasan oleh drs. AD Pirous MA” , Kemasan adalah pelindung dari suatu barang, baik barang biasa mau pun barang-barang hasil produksi industri. Dalam dunia industri kemasan merupakan pemenuhan suatu kebutuhan akibat adanya hubungan antara penghasil barang dengan masyarakat pembeli. Sedangkan menurut buku ajar “Teknologi pengemasan” oleh Elisa Julianti dan Mimi Nurminah, Pengemasan adalah wadah atau pembungkus yang dapat membantu mencegah atau mengurangi terjadinya
kerusakan-kerusakan
pada
bahan
yang
dikemas
/
dibungkusnya. Bahkan menurut Steven Dupuis dan John silva dalam bukunya
“packaging
design
workbook”
istilah
kemasan
telah
berkembang, dari hanya sekedar kemasan pelindung barang (wadah) menjadi
kemasan
(wadahyang
telah
menuliskomunikasi
tentang
isispesifik). Evolusi kemasan sendiri telah memain kanperan penting dalam kemajuan umat manusia. sekarang inibanyak dari kita menerima begitu saja bagaimana produk berada di rak dan bagaimana mereka diproduksi dan dikemas hanya untuk melindungi dar ikerusakan atau pembusukan. Sekarang ini kita hidup dalam masyarakat yang melihat dari luar aspek fungsional kemasan, bagaimana kemasan itu membuat orang merasakan, melihat, dan berbicara.
2.2.2 S W O T
15
Strength: -
Tidak menggunakan bahan pengawet.
-
Varian roti beragam.
-
Roti baru setiap hari.
Weakness: - Tidak ada konsistensi pada identitas visual. Opportunity: - Digemari karena merupakan roti yang ‘sehat’. Threat: -
Banyak kompetitor di daerah tersebut.
-
Roti tidak halal.
16