BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data Data-data yang dapat dipakai dalam Tugas Akhir ini diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut : 2.1.1.1 Literatur Pencarian bahan melalui buku-buku serta artikel yang terkait dengan sains, yaitu : a. Buku Percoban Sederhana yang ditulis oleh Widya Wiyata pertama anakanak b. Buku Ilmuwan Cilik di dapur yang ditulis oleh Lisa Burke c. Science Experiments You Can Eat yang ditulis oleh Vicki Cobb d. http://www.kompasiana.com e. http://www.sakolabumi/kenapaanakperlubereksperimensains f. http://www.wikipedia.com
2.1.1.2 Wawancara Melakukan wawancara dengan Bapak Achmad Fikri selaku guru ilmu pengetahuan alam di Sekolah Dasar Sumbangsih 2 di daerah Grogol, Jakarta Barat. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa anak pada usia taman kanak hingga sekolah dasar, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan juga selalu ingin mencoba hal baru, sains menurut narasumber juga dapat memicu anak apalagi eksperimen sains yang berdasarkan kejadian alam dan juga lingkungan sering diminati oleh anakanak.
2.1.1.3 Kuisioner Berdasarkan tema sains yang diangkat maka saya mengadakan survei dengan membuat kuisioner untuk anak-anak yang membahas tentang sains/ilmu
3
4 pengetahuan alam. Survei dilakukan dengan memberikan kuisioner kepada 50 responden dengan berbagai latar belakang serta usia. Tujuan dari survey yang dilakukan adalah agar ditemukannya minat serta bagaimana pemikiran anakanak tentang mata pelajaran sains di sekolah dasar.
2.1.1.4 Observasi Hasil observasi yang dilakukan untuk memenuhi sumber data yang dibutuhkan yaitu berkunjung ke toko-toko buku, serta perpustakaan di daerah Jakarta. Hasil yang telah dicapai dari mengunjung tempat yang di observasi adalah menjadi lebih mengenal media dan visual yang biasanya digunakan buku-buku lainnya serta lebih memahami apa yang disukai oleh anak-anak.
2.1.2 Data Umum 2.1.2.1 Pengertian Sains Kata sains berasal dari bahasa Latin scientia yang berarti "pengetahuan" atau "mengetahui". Dari kata ini terbentuk kata science (Inggris). Sains dalam pengertian sebenarnya adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari berbagai fenomena alam sehingga rahasia yang dikandungnya dapat diungkap dan dipahami.
Dalam
usaha
mengungkap
rahasia
alam
tersebut,
sains
melakukannya dengan menggunakan metode ilmiah.
Berikut diatas berdasarkan kajian data ilmiah sedangkan untuk anak anak sendiri sains termasuk ilmu pengetahuan yang berasal dari ilmu pengetahuan alam. Ilmu alam atau ilmu pengetahuan alam (bahasa Inggris: natural science) adalah istilah yang digunakan yang merujuk pada rumpun ilmu dimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dan di mana pun.
Ilmu alam juga ilmu yang mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk hidup di dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi), kimia (mempelajari substansi zat), astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi (the earth sciences) yang mempelajari bumi kita.
5 Sains pun menjadi proses merupakan langkah-langkah yang ditempuh para ilmuwan untuk melakukan penyelidikan dalam rangka mencari penjelasan tentang gejala-gejala alam. Langkah tersebut adalah merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, merancang eksperimen,
mengumpulkan data,
menganalisis dan akhimya menyimpulkan. Dari sini tampak bahwa karakteristik yang mendasar dari Sains ialah kuantifikasi artinya gejala alam dapat berbentuk kuantitas.
2.1.2.2 Sejarah Sains Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak dapat dipisahkan.
Pengetahuan ini ditentukan melalui metode ilmiah dengan eksperimen dan pengamatan, dan dapat mengambil bentuk fakta-fakta ilmiah, model ilmiah, atau teori-teori ilmiah. Dalam arti yang lebih tua dan yang terkait erat, "sains" juga mengacu pada tubuh pengetahuan itu sendiri, dari jenis yang dapat dijelaskan secara rasional dan terpercaya diterapkan. Di Barat pada awal periode modern kata "science" dan "philosophy of nature" kadang-kadang digunakan secara bergantian dan sampai filosofi alam abad ke-19 (yang sekarang disebut "ilmu alam") dianggap cabang terpisah dari filsafat.
Ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat, yang pada dasarnya ilmu berkembang dari dua cabang utama yaitu filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (the natural sciences) dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam ilmu-ilmu sosial (the social sciences). Ilmu-ilmu alam membagi menjadi dua kelompok yaitu ilmu alam (the physical sciences) dan ilmu hayat (the biological sciences) (Jujun. S. 2003). Ilmu alam ialah ilmu yang mempelajari zat yang membentuk alam semesta sedangkan ilmu hayat mempelajari makhluk hidup di dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa dan energi),
6 kimia (mempelajari substansi zat), astronomi (mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi (the earth sciences) yang mempelajari bumi kita.
Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau Sains dalam arti sempit telah dijelaskan diatas merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciences (ilmu fisika) dan life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu-ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogi, meteorologi, dan fisika, sedangkan life science meliputi anatomi, fisiologi, zoologi, citologi, embriologi, mikrobiologi.
IPA (Sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis-habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itu satu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya, jangkauan Sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit, sehingga semboyan " Sains hari ini adalah teknologi hari esok". Bahkan kini Sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinya mengandung hakikat Sains (the nature of Science) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning of technology).
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini dikemukakan oleh Powler (dalam Wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil obervasi eksperimen.
Oleh karena itu sains adalah ilmu yang mempelajari tentang sebab-akibat bagaimana bisa terjadinya sebuah hal yang tadinya tak bisa diperkirakan oleh manusia tetapi telah diterapkan sebagai ilmu yang penting adanya untuk mendukung kehidupan manusia sehari-hari.
7 2.1.2.3 Ciri-ciri Sains Beberapa ciri sains tersebut adalah sebagai berikut : a.
Objek kajiannya sains berupa benda-benda konkret: Benda konkret adalah benda-benda yang dapat ditangkap oleh alat-alat indra, dapat berupa benda padat, cair, atau gas. Jika benda-benda tersebut tidak dapat ditangkap oleh indra kita, maka digunakan alat bantu.
b.
Sains mengembangkan pengalaman-pengalaman empiris: Hal berarti pemecahan masalah dilakukan berdasarkan pengalamanpengalaman yang dapat dirasakan oleh semua orang (pengalaman nyata).
c.
Sains menggunakan langkah-langkah sistematis: Artinya, dalam proses pemecahan masalah, sains menggunakan langkahlangkah yang teratur (sistematis) sesuai dengan aturan-aturan yang sudah dibakukan. Langkah-langkah sistematis tersebut berlaku untuk setiap bidang kajian sains dengan hasil yang sama jika dilakukan pada situasi yang sama.
d.
Hasil/produk sains bersifat objektif: Artinya, temuan tersebut tidak dipengaruhi oleh subjektivitas pelaku eksperimen atau atas hasil pemesanan dari pihak lain yang sifatnya memihak. Sains hanya memihak kepada kebenaran yang bersifat ilmiah.
e.
Sains menggunakan cara berpikir logis: Cara berpikir yang menggunakan logika akan mengikuti kontinuitas berpikir.
f.
Hukum-hukum yang dihasilkan sains bersifat universal: Artinya dilakukan di mana saja, oleh siapa saja, serta kapan saja, pada dasarnya akan mendapatkan hasil yang sama.
2.1.2.4 Sains untuk Anak Sains pada anak usia dini yang sering dipelajari yaitu Ilmu pengetahuan alam, ilmu ini mempelajari mulai dari berbagai pengetahuan yang terjadi, dari zat yang membentuk alam semesta hingga panca indra manusia dan kejadian kejadian alam. Sedangkan ilmu hayati mempelajari makhluk hidup di dalamnya. Ilmu alam kemudian bercabang lagi menjadi fisika (mempelajari massa
dan
energi),
kimia
(mempelajari
substansi
zat),
astronomi
(mempelajari benda-benda langit dan ilmu bumi yang mempelajari bumi kita.
8
2.1.3 Data Narasumber Wawancara yang dilakukan dengan narasumber yang terkait dengan mendatangi Sekolah Dasar Sumbangsih 2 yang terletak di Grogol, Jakarta Barat. Wawancara dilakukan dengan Bapak Achmad Fikri Selaku Guru ilmu pengetahuan alam di SD Sumbangsih yang telah mengajar selama 10 tahun. Hasil data yang diperoleh dari wawancara Bapak Achmad Fikri adalah sebagai berikut : a. Jika anda membimbing siswa untuk melakukan suatu percobaan dalam pembelajaran Sains, apakah berkaitan dengan kejadian dalam kehidupan sehari-hari? Jawab : sangat berkaitan, agar terjawab pertanyaan siswa melalui pelajaran. b. Apakah metode dan pendekatan mengajar yang dilakukan, sudah sesuai dengan
tingkat
perkembangan
usia
anak
SD,
khususnya
dalam
menumbuhkan dan meningkatkan kreatifitas siswa dalam memahami materi yang diajarkan? Jawab : sangat sesuai, agar hasil belajar anak dapat ditingkatkan dan tidak melenceng dari program pembelajaran. c. Apakah dalam mengajarkan sifat sains kepada siswa, anda sering mengajukan pertanyaan yang dapat memacu, dan meningkatkan kreatifitas siswa terhadap materi? Jawab : selalu, agar anak tidak bosan dengan materi itu saja dan perlu info info yang terbaru. d. Apa saja kegiatan yang dilakukan Bapak/Ibu Guru di sekolah dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan/Sains? Jawab : percobaan atau praktek, menonton film atau documenter yang berkaitan dengan materi e. Bagaimana cara membuat anak tertarik melakukan kegiatan yang berkaitan dengan Sains/Ilmu Pengetahuan? Jawab : membuat kelompok, lalu mendiskusikan sesuatu yang berkaitan dengan materi yang diajarkan, kemudian mempresentasikan di depan kelas. f. Eksperimen sains apa yang biasanya lebih disukai oleh anak? Jawab : pengamatan tumbuhan, pengamatan hewan, praktek kejadian di alam raya yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
9 g. Bagaimana cara Bapak/Ibu guru menggabungkan metode pengajaran sains agar tetap menarik tapi efektif? Jawab : memberikan gambaran atau cerita yang di dapat dari internet agar lebih menarik lagi. h. Dalam suatu percobaan sains, apakah anak yang bersangkutan aktif dalam melakukan percobaan? Jawab : iya, sangat aktif. i. Apakah sains memiliki peranan penting terhadap daya kembang pikir anak? Jawab : sangat berperan dalam menelaah, mengembangkan, meningkatkan daya pikir anak terutama otak kanan dan kiri. j. Pada usia berapakah anak yang lebih tertarik melakukan eksperimen sains? Jawab : Usia mulai dari tk hingga sd, karena anak pada usia itu ingin mengetahui dan mencoba hal baru. Dari hasil survey diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa anak pada usia taman kanak hingga sekolah dasar, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi dan juga selalu ingin mencoba hal baru, sains menurut narasumber juga dapat memicu anak apalagi eksperimen sains yang berdasarkan kejadian alam dan juga lingkungan sering diminati oleh anak-anak.
2.1.4 Data Kuesioner Dari hasil yang diperoleh melalu kuisioner yang dilakukan pada 100 responden dengan berbagai latar belakang dan usia, kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut : a. Responden kuisioner terdiri dari 100 orang, 69 perempuan dan 31 laki-laki. b. 90% dari responden adalah murid sekolah dasar, 10% taman kanak. c. Dari 100 orang, 80% responden merasa bahwa sains sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. d. 80% responden mengaku senang melakukan percobaan sains di lingkungan sekitar daripada di dalam kelas. e. 75% responden tertarik untuk melakukan eksperimen sains f. 85% responden setuju apabila buku eksperimen sains dibuat menjadi buku interaktif. g. 65% responden mengatakan mata pelajaran sains merupakan pelajaran yang menarik, sedangkan 35% mengatakan pelajaran sains biasa-biasa saja.
10 h. Dari 100 orang, 64 responden jarang mengkaitkan kejadian alam sehari hari dengan sains, sedangkan 26 responden tidak pernah mengkaitkan dan juga 10 responden sering mengaitkan.
2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Landasan Teori 2.2.1.1 Definisi Buku Buku menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil karya yang ditulis atau dicetak dengan halamanhalaman yang dijilid pada satu sisi atau hasil karya yang ditujukan untuk penerbitan. Buku yang dianggap berhasil jika dapat menggugah minat dari khalayak sasaran dalam memahami isi dari buku tersebut. Untuk mendukung keberhasilan sebuah buku diperlukan sebuah desain yang dapat mencerminkan maksud dan tujuan tersebut. Dalam buku New Book Design karya RogerFawcett Tang faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah : a. Navigation : Dalam suatu buku, merupakan hal yang penting agar informasiinformasi yang ingin disampaikan diletakkan dalam komposisi yang baik sehingga tidak membingungkan dan menyesatkan para pembaca. b. Structure : Isi suatu buku dibentuk oleh tiga elemen desain yaitu tipografi, grid dan image.
2.2.1.2 Definisi Publikasi Menurut Wikipedia, publikasi adalah membuat konten yang diperuntukkan bagi publik atau umum. Sementara penggunaan yang lebih spesifik dapat bervariasi dimasing-masing negara, biasanya diterapkan untuk teks, gambar, atau konten audio visual lainnya di media apapun, termasuk kertas (seperti surat kabar, majalah, katalog, dll) atau bentuk penerbitan elektronik seperti situs, buku elektronik, CD, dan MP3. Kata publikasi berarti tindakan penerbitan, dan juga mengacu pada setiap salinan.
11 2.2.1.3 Teori Ilustrasi Ilustrasi merupakan salah satu unsur yang penting dan sering digunakan dalam komunikasi sebuah buku, karena sering dianggap sebagai bahasa umum yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata (Irwan Wirya, 1999: 3) Fungsi ilustrasi pada buku : a. Untuk menarik perhatian : warna, bentuk, ukuran b. Untuk merangsang minat membaca keseluruhan pesan. c. Untuk menjelaskan suatu pernyataan d. Menampilkan contoh dari hal yang sedang digambarkan atau dijelaskan buku e. Menyampaikan pesan atau pengertian dari tema dalam buku f.
Menginspirasi khalayak untuk lebih merasakan emosi dari aspek linguistik dalam sebuah tulisan atau narasi.
Hasil survey 6 dari 10 anak membuktikan bahwa anak lebih menyukai ilustrasi yang menggunakan media pensil warna dan juga menggunakan warna yang playful seperti Children illustration. Ilustrasi yang akan digunakan di dalam buku pun dibuat modern serta mendidik agar menarik minat target.
2.2.1.4 Teori Layout Berdasarkan buku The Layout Book yang ditulis oleh Harris Ambrose , dimana sebuah objek ditempatkan dalam suatu halaman memiliki dampak yang dramatis pada cara manusia menerima dan menginterpretasi pesan yang disampaikan. Penempatan objek membantu naratif dari sebuah desain dan mengkonstruksi dari pengertian dari bagaimana kita membaca suatu halaman. Naratif dari desain bisa diciptakan dan dirubah dengan jangka luas dari strategi penempatan dan intervensi, seperti bagaimana ruang kosong digunakan, keseimbangan dan berat relatif yang diberikan pada objek lain, kekontrasan antar objek, dan selanjutnya. Dalam ilustrasi layout yang baik hendaknya memiliki kualitas kekuatan visual (vocal point) untuk menarik perhatian, harus ada alur untuk menuntun mata menyusuri seluruh komposisi yang harmonis
12 tampa menghilangkan inti dari maknanya. Faktor-faktor fisik yang ada di dalam layout adalah ukuran, bentuk dan elemen. 2.2.1.4.1 Prinsip Layout a. Sequence Istilah lainnya adalah hierarki, yang artinya mengurutan prioritas dari elemen-elemen yang harus dilihat pertama, atau emphasis, sampai yang terakhir. Sequence diperlukan karena bila semua informasi ditampilkan sama kuat, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Dengan adanya sequence, akan membuat pembaca secara otomatis mengurutkan pandangan matanya sesuai yang diinginkan oleh desainer. Biasanya, sebuah desain mengandung beberapa elemen dan dari semua elemen yang ada, seorang desainer harus menentukan elemen mana yang menjadi prioritas diatas elemen-elemen lainnya. b. Emphasis Ketika Anda membuat titik fokus, Anda membuat area utama pada halaman tersebut. Memilih elemen mana yang menjadi titik fokus, apakah itu berupa teks atau visual, harus didasarkan pada beberapa faktor yaitu, apa pesan utama yang perlu dikomunikasikan, elemen mana yang paling menarik, dan elemen mana yang paling penting. Hal ini memungkinkan baik komponen visual utama atau pesan lisan utama yang akan menjadi titik fokus. Tidak mungkin bahwa informasi sekunder atau tersier, seperti waktu dari suatu peristiwa, akan menjadi titik fokus. c. Balance Kenyamanan adalah saat desain terlihat seimbang. Ketika desain tidak seimbang akan terlihat ganjil, seolah-olah ada hal yang tidak benar. Keseimbangan adalah pembagian berat dalam sebuah layout secara merata. Seperti hierarki, balance sangat penting dalam layout yang sukses. Untuk menyeimbangkan desain, Anda harus mempertimbangkan visual dan komposisinya. d. Unity Agar layout dibilang sukses, mereka harus menyatu. Ada banyak cara untuk mencapai kesatuan. Empat dari elemen yang paling penting adalah
13 keseimbangan, keselarasan, flow dan grid. Tidak hanya visualnya saja, tetapi pesan yang ingin disampaikan juga harus menyatu dengan visual itu sendiri. 2.2.1.5 Teori Grid Menurut buku Grids: The Structure of Graphic Design, tujuan utama dari grid adalah untuk menciptakan keteraturan dari ketidakteraturan. Grid membantu pembaca untuk mencari materi yang diinginkan pada suatu halaman. Selain itu grid juga membantu meningkatkan penampilan dan keterbacaan. Berikut ini adalah tujuan praktis penggunaan grid: a. Repeatability (Pengulangan) Pengulangan terjadi ketika perlu menciptakan halaman yang serupa, atau untuk memberikan sebuah kesatuan pada halaman-halaman yang berbeda. b. Composition (Komposisi) Grid menjelmakan komposisi pada bentuk yang jika tidak ditata, akan menjadi tidak teratur. c. Communication (Komunikasi) Aspek-aspek positif dalam komunikasi yang disediakan oleh grid bisa berupa : 1. Pembaca bisa menemukan elemen yang dicari dengan mudah pada suatu posis pada halaman. 2. Pembaca bisa diarahkan ke elemen penting lewat penataan dan variasi type/huruf. Dalam sebuah layout diperlukan sebuah grid system yang berguna sebagai struktur rangka dimana merupakan bantuan dalam mendesain sebuah buku. Grid modular merupakan pilihan terbaik dalam menyusun sebuah tata letak yang kompleks dan detail. (Timothy Samara 2007:210)
2.2.1.6 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya “Tipografi dalam Desain Grafis”, huruf memainkan peranan sangat penting dalam keberhasilan suatu bentuk komunikasi grafis.
14 Pada umumnya prinsip tipografi, untuk mempermudah adalah: Visibility, yaitu terfokus pada jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak. a. Readability, yaitu kualitas dan jenis huruf, lebih ke arah pemilihan huruf yang tepat untuk teks yang tepat. b. Legibility, yaitu menekankan apakah dapat terbaca atau tidak, ada jenis huruf yang indah tetapi jika digunakan dalam teks akan mengakibatkan pembaca meninggalkan teks tersebut. c. Visibility, yaitu mudah terlihat dan jelasnya huruf yang digunakan d. Clearity, yaitu kejelasan huruf, mempunyai fungsi jelas dan mudah terbaca karena keterbacaan adalah hal penting dalam memilih suatu jenis huruf. Dalam perancangannya buku ini, tipografi akan menggunakan jenis tulisan hand writing sesuai dengan tema yang diangkat, karena tema yang ada bersifat informative dan mengasyikkan serta menyesuaikan dengan keseluruhan konsep desain serta target sasaran yang ada sehingga diharapkan menciptakan suasana yang dinamis pada keseluruhan desain.
2.2.1.7 Teori Warna Menurut buku Color Basic, oleh Anne Dameria, Warna merupakan fenomena yang terjadi karena adanya tiga unsur yaitu cahaya, objek dan observer (dapat berupa mata kita ataupun alat ukur). Di dalam ruang yang gelap, kita tidak dapat mengenali warna. Begitu juga apabila tidak ada objek yang kita lihat maka kitapun tidak bisa mengenali warna. Warna-warna yang akan digunakan dalam buku ini adalah panduan warna warna yang memiliki sisi muda dan semi formal karena warna-warna tersebut mewakili sifat target audience dan ilmu pengetahuan. Tujuannya adalah agar target audience merasa dekat dengan buku ini dan bisa merasakan suasana yang berbeda di setiap halamannya, untuk memancing imaginasi dan memorimemori nostalgia para pembaca dengan apa yang ada di buku ini. Warna mempunyai kekuatan untuk menciptakan emosi, mengekspresikan kepribadian, serta memacu ingatan untuk memberikan sensasi. Menggunakan wana yang tepat dalam bidang desain grafis meerupakan sesuatu yang cukup
15 rumit, hal ini disebabkan warna mempunyai konotasi yang berbeda disetiap kebudayaan dan memaparkan bahwa, teori warna merupakan suatu panduan yang dapat dipergunakan untuk meciptakan keharmonisan dalam membuat kombinasi warna. Ide-ide dapat direpresentasikan pada diagram warna, segitiga warna, dan beberpa chart yang dapat membantu seorang desainer untuk dapat mengerti tentang interaksi warna, pemilihan dan kombinasi, serta efektifitas warna tersebut. Menurut Albert H. Munsell, warna dapat dibedakan menjadi tiga kategori, yaitu terang, sedang, gelap dan sebagai pertimbangan dari daya lihat target audience, maka daya pantul cahaya dapat dinilai sebagai berikut : a. Additive Color Warna yang dihasilkan oleh cahaya, yaitu red, green dan blue b. Substractive Color Pigmen warna yaitu, yellow, magenta, cyan. Warna juga dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu, terang, sedang dan gelap. Dan sebagai pertimbangan dari daya lihat audiens maka daya pantul cahaya dapat dilihat sebagai berikut : Warna terang adalah warna yang disukai muda-mudi, yang dapat membuat produk menjadi lebih besar dan lebih dekat ke mata Warna keras/hangat seperti merah, orange, kuning, warna-warna ini dapat menjadi daya tarik dan dampak sangat besar, dan sangat tepat diaplikasikan pada media Warna lembut/dingin seperti hijau dan biru, warna ini sangat dinamis dan cocok untuk produk-proguk tertentu Warna tua, seperti coklat dan hitam, warna ini harus dikomposisikan dengan warna yang tingkat pantulnya tinggi derta jika disusun pada rak penjualan buku, latar belakang yang harus diletakkan adalah dengan warna yang lebih kontras. Pada perancangan buku ini menggunakan warna-warna cerah dikarenakan anak menyukai warna playful atau warna cerah. Warna terang yang dipadu dengan warna playful yang mengesankan fun sebagai mood yang sesuai dengan target market yaitu anak-anak.
16 2.2.1.8 Teori Pop-up Menurut Ruth Wickings pop-up adalah pergerakan otomatis yang terjadi pada saat halaman buku terbuka. Pop-up adalah pekerjaan yang tercipta dengan menggabungkan unsur lipatan, sudut, potongan, dan lem untuk menggerakan perangkat kertas atau mengubah gambar 2 dimensi kedalam bentuk 3 dimensi. Ada 2 bentuk dasar dari pop-up yaitu: triangle, yang menggunakan sudut lipatan dan box yang menggunakan lipatan parallel. Pada perancangan buku menggunakan pop up sebagai craftsmanship yang digunakan pada bagian divider per bab.
2.2.1.9 Teori Psikologis Anak Faktor yang mempegaruhi pertumbuhan anak a. Faktor bawaan (herediter). Merupakan suatu kondisi yang 'terberi' sejak lahir seperti potensi kecerdasan, bakat, minat dan kecenderungan atau sifat yang diturunkan dari orang tua. b.
Faktor pengalaman (lingkungan). Merupakan suatu kondisi yang dialami anak sepanjang kehidupannya baik di rumah, sekolah maupun lingkungan pergaulan di luar rumah. Setiap anak mengembangkan pola perilaku yang unik sesuai dengan pengalamannya yang berbeda-beda dalam pemenuhan dan pengembangan kebutuhannya.
Karakteristik Usia 5 - 7 Tahun a. Aktif melakukan kegiatan fisik b. Suka bekerja sama c. Dapat membedakan antara khayalan dan kenyataan d. Rasa ingin tahu semakin besar e. Hubungan sosial meluas Karakteristik Usia 7 – 11 Tahun a. Fisik semakin berkembang b. Sulit mengembangkan hubungan sosial dengan lawan jenis yang seusia c. Menyukai persaingan d. Menyukai kegiatan yang menantang
17 e. Memuja tokoh pahlawan f. Bisa menerima tugas dan tanggung jawab
2.2.2 Target Audiance 2.2.2.1 Target Primer a. Demografi Jenis Kelamin
: L/P
Umur
: 6 – 10 Tahun
Pekerjaan
: Pelajar, murid sekolah dasar
Status Ekonomi Sosial
: B – A (Menengah keatas)
b. Geografi Tinggal di wilayah perkotaan di Indonesia, khususnya kota kota besar dimana banyak tempat tempat umum, seperti di Jakarta, Bandung, Medan, Surabaya dan sekitarnya
2.2.2.2 Psikografi a. Personality 1. Menyukai lingkungan 2. Suka melakukan eksperimen-eksperimen 3. Rasa ingin tahu yang tinggi 4. Smart b. Behaviour 1. Pintar dalam hal akademis 2. Suka mencoba hal-hal baru 3. Menyukai lingkungan bermain dan rajin belajar 4. Suka bermain dengan peralatan-peralatan di rumah c. Lifestyle 1. Sering mengunjungi toko buku 2. Suka berjalan-jalan 3. Menyukai bermain didalam maupun luar rumah 4. Sering membaca buku pengetahuan
18 2.2.3 Kompetitor
Gambar 2.1 kompetitor
Buku Ilmuwan Cilik, edisi Bermain air yang dikarang oleh Lisa Burke di dalam buku ini menceritakan tentang eksperimen yang terjadi seputar dengan interaksi antara anak dengan air, buku ini sendiri menjelaskan eksperimen melalui media fotografi. Buku ini pun terbagi dari berbagai tempat salah satu buku lainnya adalah Ilmuwan Cilik, edisi bermain di dapur, taman dan lainnya. Dari layout yang digunakan sendiri terkesan agak kaku dan menggunakan tipografi sanserif yang menambahkan kesan tidak kekanakkan.
2.2.4 Data Penerbit
Gambar 2.2 logo penerbit
PT Bhuana Ilmu Populer (BIP) semula adalah perusahaan keluarga yang bergerak dalam bidang penerbitan buku bacaan. Tahun 1992, perusahaan ini bergabung ke PT Gramedia Asri Media dan PT Elex Media Komputindo. Awalnya, perusahaan ini
19 bergerak di bidang penerbitan buku-buku klasik Tiongkok seperti Sam Kok, Shui Hu Chan, Impian di Bilik Merah, Petualangan Kera Sakti (Sun Go Kong), dan lain-lain. Kini, BIP berkembang dengan menambah ketegori buku baru seperti buku anakanak,
kesehatan,
bisnis,
manajemen,
psikologi,
bahasa,
dan
fiksi
juga
mengembangkan bisnis menjadi distributor buku dari penerbit lokal.
BIP mulai menjajaki aktivitas impor yang diawali dengan satu penerbit dari India. Kini BIP telah secara rutin mengimpor buku aktivitas anak dari beberapa supplier di India dan buku-buku tersebut mendapat respons sangat positif dari pasar. Dengan
mengusung
motto
Passion
for
Knowledge,
BIP
berkomitmen
menyemarakkan dunia baca di Indonesia dengan buku-buku bermutu demi mencerdaskan generasi bangsa mendatang.
2.2.5 Analisis Swot a. Strength 1.
Visual yang disajikan oleh buku tidak membosankan serta konten informatif.
2.
Menggunakan craftsmanship yang fun bisa dibuka tutup yang berada di dalam buku membuat anak mudah mengerti.
3.
Memiliki daya tarik di media yang digunakan tidak seperti buku lokal anak pada umumnya.
4.
Konten buku yang lengkap dan penggunaan bahasa yang mudah dimengerti anak.
5.
Menjelaskan cara melakukan eksperimen dengan jelas dan mudah dipraktekkan.
b. Weakness 1. Kemungkinan hasil craftsmanship yang dibuat apabila tidak ditangani dengan benar oleh pengguna dapat mudah rusak. 2. Ketepatan penggambaran tidak terlalu mirip dengan aslinya dikarenakan menggunakan ilustrasi. c. Opportunity 1. Buku eksperimen sains lokal yang kurang maksimal dari segi visual hingga media yang dipakai. 2. Kebanyakan buku sains berasal dari luar negeri / import, dan dijual dengan harga yang mahal.
20 3. Memberikan pengetahuan dengan visulisasi yang menarik. 4. Banyaknya buku sains dengan konten lengkap tetapi dengan visual tidak menarik. 5. Memberikan fakta-fakta eksperimen sains yang memancing kreatifitas para pembaca buku. d. Threat 1. Kurangnya minat anak untuk membaca dan membeli buku, banyaknya anak lebih menyukai game di social media hingga smartphone. 2. Banyaknya buku yang membahas tentang percobaan sains untuk anak. 3. Banyaknya anak yang tidak peduli dengan sains cenderung menyukai bermain