BAB 2 Landasan Perancangan
2.1 Tinjauan Umum Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proses Tugas Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, yaitu: 1. Data berupa artikel elektronik, website, dan forum -
http://www.runnersworld.com. sebuah website khusus untuk pecinta olahraga lari yang menyediakan running quotes, dll.
-
http://panduanpelari.web.id. sebuah website tentang olahraga lari dari Indonesia.
-
http://www.agoga.com.au. sebuah website tentang olahraga lari dan menyediakan interesting facts about running.
2. Data yang didapat dari media Buku -
Buku teori lari “Running Manual” yang menjelaskan teknik berlari, dan manfaat besar dari olahraga lari itu sendiri, serta menjadi sumber konten pada perancangan visual buku ini.
-
Buku “Runner’s Journal” sebuah buku catatan jadwal untuk pelari.
3. Wawancara Adystrabimo selaku founder dari komunitas lari “Running Rage”. Olahraga lari adalah olahraga yang mudah, murah, dan aman dilakukan, jika dilakukan dengan benar. Hal yang tersulit adalah untuk memulai berolahraga. Dibutuhkan tekad yang kuat untuk merasakan sakit lalu mendapatkan hasil yang maksimal, seperti kutipan “no pain no gain”. Jangan melupakan pemanasan sebelum lari dan pendinginan sesudah lari. Jadikan sebuah running race sebagai tujuan untuk menjadi lebih kuat. 4. Narasumber Pembagian kuesioner kepada para pemuda jakarta yang senang melakukan olahraga lari maupun tidak. Berikut hasil survey yang telah dilakukan.
3
4
Berapakah umur anda?
Apakah anda suka berolahraga lari?
Sudah berapa lama ada memulai olahraga lari?
5
Berapa kali anda berolahraga lari dalam seminggu?
Apakah anda tahu terdapat teknik penting berolahraga lari?
Apakah anda pernah mengalami cedera akibat olahraga lar Survei ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner via internet kepada masyarakat terutama anak muda. Terlihat pada umur 17 sampai 30 merupakan pengisi terbanyak dalam survei ini. Minat terhadap olahraga lari pun cukup besar karena cukup banyak responden yang baru saja memulai olahraga lari kurang dari 1 tahun. Namun sebagian besar responden tidak memiliki jadwal yang tetap untuk olahraga lari dan tidak mengetahui terdapat teknik penting dalam berlari sehingga responden cukup rentan terkena cedera dari olahraga lari.
6 2.1.1 Pengertian Buku Jurnal Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu. Seiring berjalannya waktu, perkembangan buku mengalami revolusi. Dewasa ini buku telah terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah novel, majalah, komik, kitab suci, jurnal, dll. Jurnal (Journal) berasal dari kata “JOUR” (bahasa perancis) yang memiliki arti hari. Buku Jurnal digunakan sebagai catatan harian peristiwa dalam satu bidang tertentu. Dalam konteks olahraga, buku jurnal memiliki fungsi sebagai catatan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang secara berkala untuk mendapatkan hasil yang telah ditetapkan. 2.1.2 Sekilas Tentang Olahraga Lari 2.1.2.1 Sejarah Olahraga Lari Atletik berasal dari bahasa Yunani, athlon, yang artinya 'kontes'. Kita harus menilik jauh ke tahun 766 SM saat Olimpiade pertama kali diadakan. Pada saat itu, atletik merupakan cabang olahraga asli yang diperlombakan. Pada Olimpiade pertama itu lari adalah satu-satunya cabang olahraga atletik. Pada perkembangan selanjutnya, cabang atletik yang diperlombakan tidak hanya terdiri dari olahraga lari saja, tetapi sudah ditambah dengan olahraga melempar, serta terdapat pula cabang olahraga lain, seperti gulat, perlombaan kereta kuda, dan pertempuran gladiatoral. Pada abad ke-19 mulai muncul organisasi formal olahraga lari dan dimulai pula perlombaan-perlombaan olahraga reguler. Sejak saat itulah olahraga lari mengalami perkembangan yang pesat. Jika pada awal kemunculannya belum ada klasifikasi khusus pada olahraga lari, pada abad ke-19 itu mulai dibuat klasifikasi olahraga lari secara jelas. Olahraga lari memiliki 3 klasifikasi, yaitu olahraga lari berdasarkan jarak yang ditempuh, lintasan yang dilewati, dan jumlah peserta, serta jumlah perlombaan yang dilakukan. Berdasarkan jarak yang ditempuh, olahraga lari terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, lari jarak pendek atau sprint dengan jarak yang ditempuh adalah 60-400 meter. Kedua, lari jarak menengah atau middle distance dengan jarak yang ditempuh adalah 800-1500 meter. Ketiga, lari jarak jauh atau marathon dengan jarak yang ditempuh adalah 3000-42.195 meter. Berdasarkan lintasan yang dilewati, olahraga lari terbagi menjadi empat jenis. Pertama, lari di lintasan tanpa melewati rintangan. Kedua, lari lintas alam. Ketiga, lari halang rintang. Keempat, lari gawang. Berdasarkan jumlah peserta dan jumlah perlombaan yang dilakukan, olahraga lari terbagi menjadi dua. Pertama, lari estafet yang terdiri dari empat orang pelari. Jarak yang paling sering diperlombakan pada lari estafet adalah 400 meter, 800 meter, dan 1.600 meter. Kedua, perlombaan lari gabungan atau combined event.
7 2.1.2.2 Jenis-Jenis Lari Lari Jarak Dekat Lari jarak pendek dikenal juga dengan sebutan lari cepat atau sprint. Dalam olahraga lari jarak pendek, pelari melakukan gerakan lari dengan kecepatan tinggi sepanjang jarak yang harus ditempuh. Ya, dalam lari jenis ini, kecepatan lari yang maksimal dari awal lari atau start sampai akhir lari atau finish merupakan hal yang utama. Oleh karena itu, kekuatan fisik yang prima mutlak dimiliki oleh setiap pelari jarak pendek.Adapun jarak yang ditempuh dalam lari jarak pendek adalah 100 meter, 200 meter, dan 400 meter. Lari jarak pendek ini bisa diikuti oleh pelari pria maupun wanita. Kelangsungan gerak pada lari jarak pendek, baik itu lari 100 meter, 200 meter, maupun 400 meter, secara teknis semuanya sama. Kalaupun ada perbedaan, biasanya hanya terletak pada cara penghematan dan penggunaan "tenaga kerja", mengingat adanya perbedaan jarak yang harus ditempuh. Lari dengan jarak 400 meter, misalnya. Pada lari ini dibutuhkan daya tahan yang sangat besar, sehingga ada yang menyebut lari jarak 400 meter dengan istilah endurance atau lari jarak dekat yang membutuhkan daya tubuh prima. Lari Jarak Menengah Lari jarak menengah adalah cabang lari yang menggunakan jarak tempung 800 meter dan 1500 meter. Gerakan dalam lari jarak menengah sedikit berbeda dengan gerakan dalam lari jarak dekat. Perbedaan yang paling nampak adalah pada cara kaki menapak. Pada lari jarak menengah, kaki menapak pada ujung kaki, tumit, dan menolak dengan ujung kaki. Sedangkan pada lari jarak dekat, kaki manapak pada ujung kaki, tumit sedikit sekali menyentuh tanah. Di samping itu, dalam lari jarak menengah pun, gerakan-gerakannya lebih ekonomis, guna menghemat tenaga. Pelari 800 meter banyak yang melakukan start tanpa bantuan balok start, karena adanya anggapan bahwa start dalam lari jarak menengah tidaklah terlalu penting. Meskipun demikian, banyak juga pelari jarak menengah yang gerakan startnya dibantu dengan balok start. Pada lari jarak 1500 meter, gerakan lari harus dilakukan dengan sewajarnya, kaki diayunkan ke depan senyaman mungkin, lebar langkah tidak terlalu lebar, bahu rileks, dan gerakan ayunan tidak terlalu tinggi, tetapi harus dilakukan seirama dengan gerakan kaki. Prinsip yang paling penting bagi pelari jarak menengah adalah mengenal diri sendiri. Maksudnya adalah pelari mampu menguasai kecepatan larinya berdasarkan kemampuan
8 yang dimilikinya. Dalam hal ini, pelari harus mampu mengatur kecepatan larinya, kapan harus mengikuti pelari di depannya, kapan harus meninggalkan lawan-lawannya, dan harus mampu mengukur apakah dengan kecepatan sekian nanti akan sanggup melakukan sprint terakhir atau tidak. Kemampuan mengatur kecepatan lari ini dapat tecapai dengan melakukan latihanlatihan yang cermat, sistematis, dan terencana. Lari Jarak Jauh Lari jarak jauh dikenal juga dengan sebutan marathon. Lari ini merupakan lari yang mengambil jarak tempuh sejauh 3000 meter, 5000 meter, dan 10000 meter. Maraton, termasuk juga lalri lintas alam atau cross country harus dilakukan dengan gerakan yang seekonomis mungkin. Artinya, setiap gerakan yang dilakukan harus disesuaikan dengan daya tahan tubuh. Lari dengan rileks, bail secara fisik maupun mental merupakan suatu keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki harus dilakukan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh, makin rendah lutut diangkat, dan langkah juga harus makin kecil. Kaki menapak dengan posisi tumit menyentuh tanah terlebih dahulu dan seterusnya menggelincir ke ujung kaki, kemudian melakukan tolakan. Dalam keadaan lari yang lebih cepat, maka pelari akan menapak seperti pada lari jarak menengah. Pada waktu berlari, kaki menapak tepat di bawah titik berat badan. Pelari harus mampu menguasai kecepatannya sendiri sehingga dapat menempuh seluruh jarak dengan stabil. Lari Estafet Lari estafet adalah lari bersambung atau estafet yang dilakukan oleh 1 tim. Satu tim pelari terdiri atas empat orang, dimana masing-masing pelari berperan sebagai pelari pertama, pelari kedua, pelari ketiga, dan pelari keempat.. lari estafet merupakan lari dengan memberikan tongkat kecil (tongkat estafet) yang sambung menyambung antar pelari. Pada saat memberikan tongkat estafet, biasanya ada jarak yang telah ditentukan, jadi tidak bisa seenaknya. Dalam lari estafet, biasanya jarak yang dipertandingkan adalah 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter. Artinya, masing-masing pelari berada pada jarak 100 meter atau 400 meter dan berlari
sambil
membawa
tongkat
estafet.
Kemudian,
tongkat
estafet
tersebut
dipindahtangankan dari pelari pertama sampai pelari terakhir hingga finish. Tongkat estafet biasanya terbuat dari kayu akasia atau bahan lainnya dengan berat sekitar 50 gram. Panjangnya sendiri sekitar 28-30 cm, dengan keliling mencapai 12 cm. sukses tidaknya lari estafet sangat bergantung pada kelancaran pergantian tongkat. Waktu
9 yang dicapai akan lebih baik jika perpindahan tongkat estafet berjalan dengan baik. Demikian juga sebaliknya. Suatu regu pelari estafet yang terdiri atas pelari-pelari baik hanya akan menang jika proses perpindahan tongkat berjalan dengan baik dan sukses.
2.1.2.3 Perkembangan Olahraga Lari di Jakarta Melihat jauh ke belakang, dahulu lari hanya diperuntukan bagi siapa saja yang ingin menjadi atlit dengan tujuan agar dapat memenangkan lomba atau kompetisi, salah satunya yaitu Olimpiade. Seiring perkembangan zaman, lari sudah menjadi trend gaya hidup yang sangat tinggi terutama di kota-kota besar seperti jakarta. Pada September 2007, dimana pertama kali diadakannya program Car Free Day di Jakarta yang menutup jalanan utama kota dari kendaraan bermotor dan mengundang masyarakat untuk melakukan kegiatan olahraga di jalan yang biasanya penuh sesak oleh kendaraan bermotor. Dengan diadakannya program Car Free Day tersebut, minat masyarakat untuk hidup sehat meningkat dengan pesat. Salah satu olahraga sederhana yang banyak diminati untuk dilakukan semenjak hari itu adalah lari. Kini, lari sudah menjadi hal yang lazim untuk dilakukan dimana saja, kapan saja, tanpa batasan usia. 2.1.3 Buku Pembanding/Buku Referensi Banyak sekali buku yang menjelaskan tentang keseluruhan olahraga, tetapi hanya sedikit buku yang mempunyai informasi yang lengkap tentang dunia lari dengan “visual” yang menarik. Buku itu adalah “Running Manual” by Haynes
Gambar 2.1 : Running Manual by haynes
10
Didalam buku ini, terdapat informasi yang lengkap tentang lari. Mulai dari memulai lari, memilih sepatu yang tepat, dsb. Selain buku informasi tentang dunia lari, terdapat buku “Runner’s Journal” yang berfungi sebagai buku untuk mencatat seluruh kegiatan lari.
Gambar 2.2 : Runner.s Journal 2.1.4 Buku Kompetitor Buku olahraga lari yang mempunyai visual menarik masih tergolong minim. Salah satu buku yang paling mendekati untuk dijadikan kompetitor adalah Buku “Running Technique” by Brian Martin
Gambar 2.3 : Running Technique by Brian Martin
11 2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1 Landasan Teori 2.2.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Terapan teori Desain Komunikasi Visual dalam hal publikasi buku ilmiah ini dapat dilihat dari segi pengolahan visual konten yang edukatif dan informatif, begitu pula yang dikatakan Armin Vit dalam prinsip Information Design, bahwa ketika desainer mengorganisir dan menata informasi harus menjadi lebih mudah di mengerti juga inovatif, berkiasan, efisien, dan memikat pembaca. Dengan semua analisa yang telah diklarifikasi, maka dapat diinformasikan kepada target audience melalui media promosi yang tepat dan menarik. Diharapkan dengan promosi yang menarik, dapat menarik minat audience dan berhasil menaikan jumlah target audience.
2.2.1.2 Teori Desain Buku Sebuah desain dituntut untuk bersaing menarik minat konsumen, tidak hanya dari sebuah cover, tetapi media-media promosi lainnya seperti packaging, creative ad, dsb juga turut ikut berperan membantu dalam penjualan. Sebagian besar kelemahan buku olahraga lari adalah karena terlalu banyaknya text dan minimnya visual image, sehingga membuat pembaca merasa bosan. pada hal ini dikatakan pada buku Graphic Design Referenced karya Bryony Gomez Palacio; ”Desain grafis dalam buku melengkapi wawasan komprehensif dari subjek yang mereka wakili, membantu mempermudah dan membuat pembaca menikmati hingga terinspirasi” Dalam pembuatan buku pedoman interaktif, terdapa beberapa item yang akan dibuat guna untuk membuat pembaca menikmati hingga terinspirasi dan tertarik. Berdasarkan dalam buku New Book Design karya Roger-Fawcett Tang faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah : •
Packaging
Tampilan suatu buku adalah faktor penting. Suatu kemasan yang baik akan mampu menarik minat dan rasa keingintahuan dalam sebuah buku tersebut dibanding buku-buku yang lain. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat packaging :
•
-
Fungsi utama packaging yaitu sebagai pelindung
-
Menggunakan image yang menarik perhatian
-
Struktur dari sampul buku yang berbeda dan material
Navigation
Dalam suatu buku, dibutuhkan navigasi yang baik agar informasi-informasi yang disampaikan diletakkan dalam komposisi yang baik sehingga tidak membingungkan pembaca.
12 •
Structure
Isi suatu buku dibentuk oleh tiga elemen desain, yaitu tipografi, grid system, dan image.
2.2.1.3 Teori Tipografi Dalam menginformasikan suatu wilayah atau suatu bagian seperti identifikasi tempat, komunikasi dengan huruf adalah salah satu hal yang efektif dalam berkomunikasi karena huruf adalah esensi dari komunikasi visual. Tipografi menurut Danton Sihombing (Tipografi dalam Desain Grafis, 2001) merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Hadirnya tipografi dalam sebuah media terapan visual merupakan faktor yang membedakan antara desain grafis dan media ekspresi visual. Lewat kandungan nilai fungsional dan nilai estetikanya, huruf memiliki potensi untuk menerjemahkan atmosfir-atmosfir yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal yang dituangkan melalui abstraksi bentuk-bentuk visual. Menurut Allan Haley, tipografi yang baik dalam penggunaannya memiliki kriteria sebagai berikut : •
Visibilty (kemampuan suatu huruf, kata, kalimat dalam suatu karya komunikasi visual dapat terbaca dalam jarak tertentu)
•
Legibility (kualitas pada huruf membuat huruf tersebut dapat dibaca)
•
Readibility (penggunaan huruf dengan memperhatikan hubungannya dengan huruf lain sehingga terbaca)
•
Clarity (kemampuan huruf-huruf dalam karya desain dapat dibaca dan dimengerti oleh pengamat yang dituju) Dalam penerapannya pada layout, sebaiknya karakteristik huruf itu sendiri dipahami
dengan baik. Karena setiap huruf dapat memberikan kesan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Dalam pembuatan buku panduan interaktif ini dibutuhkan huruf yang mempunyai jiwa sport, bold, dan jelas
2.2.1.4 Teori Warna Warna secara efektif dapat mengungkapkan pesan, ide, atau gagasan tanpa menggunakan tulisan atau bahasa. Menurut Lestrice Eisseman dalam buku “Pantone: Guide to Communication With Color” (Ohio Grafix Press, 2002), warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian dari proses perlengkapan identitas. Warna juga mendorong dan bekerja secara bersamaan dengan seluruh arti, simbol dan konsep pemikiran yang abstrak. Warna mengekspresikan fantasi, mengingat kembali waktu, tempat dan memproduksi suatu keindahan/reaksi secara
13 emosional. Dalam pembuatan buku panduan interaktif ini diperlukan warna yang dapat merepresentasikan unsur olahraga lari. Dengan begitu pengguna akan merasakan perasaan yang diberikan dengan hanya melihat dari warna.
2.2.1.5 Teori Ilustrasi ilustrasi berasal dari kata latin illustre yang artinya menerangkan. Secara umum disimpulkan bahwa ilustrasi adalah segala sesuatu yang bersifat menerangkan, dan memperindah suatu keadaan. Tim Musyawarah Guru Mata
Pelajaran
(MGMP),
1996,
mengklasifikasikan
illustrasi menjadi lima bagian. Salah satu illustrasi itu akan digunakan dalam pembuatan buku panduan interaktif ini, yaitu Illustrasi artikel; gambar yang digunakan dalam untuk memperjelas suatu tulisan, memberikan keterangan yang dapat membantu pembaca agar lebih mengerti maksud dari sebuah tulisan. Illustrasi artikel tidak hanya gambar dengan setting tempat tertentu saja, tetapi dapat berupa keterangan-keterangan tambahan suatu data yakni bagan, diagram, tabel dan gambar berangkai untuk menerangkan sesuatu yang sistematis.
2.2.1.6 Teori Layout Dalam buku “Making and Breaking The Grid” karya Timothy Samara, memberikan contoh grid yang saling menabrak, dengan alasan sebuah ide yang terstruktur tidaklah harus teratur. Tetapi memiliki system yang baik dan alur yang menarik. Walau memecah readability tetapi tetap sesuai dengan konsep yang ada. Dalam membuat desain layout suatu buku, diperlukan kemampuan dalam meramu seluruh elemen desain secara bersamaan, meliputi warna, bentuk, ilustrasi, dan juga tipografi menjadi sebuah layout. Untuk menarik perhatian audiens kepada sebuah desain, lebih baik hanya memfokuskan pada salah satu dari ketiga elemen utama grafis. Misalnya tipografi menjadi centre of attention, warnanya saja yang eye-catching, ataupun image-nya saja yang dramatis untuk menarik perhatian audiens. Dengan berhasil menarik perhatian terlebih dahulu, informasi-informasi lainnya akan dapat disampaikan kemudian setelah mendapat perhatian audiens tersebut (The Graphic Designer’s Guide to Effective Visual Communication oleh Carolyn Knight & Jessica Glasser). Prinsip Layout 1. Sequence Istilah lainnya adalah urutan - urutan perhatian, atau disebut juga dengan istilah hierarki/ flow/ aliran. Merupakan urutan prioritas dari elemen-elemen yang harus dilihat pertama sampai yang terakhir.
14 2. Emphasis Dapat diciptakan melalui bererapa cara, yaitu: •
Memberi ukuran yang jauh lebih besar dibandingkan elemen-elemen layout lainnya pada halaman tersebut.
•
Warna yang kontras/ berbeda sendiri dengan latar belakang dan elemen lainnya.
•
Letakkan pada posisi yang menarik perhatian.
•
Menggunakan bentuk atau style yang berbeda dengan sekitarnya.
3. Balance Merupakan pembagian kolom yang merata pada suatu bidang layout. 4. Unity Merupakan prinsip kesatuan elemen-elemen desain dalam layout. Tidak hanya dalam hal penampilan tetapi juga mencakup selarasnya elemen-elemen yang terlihat secara fisik dan pesan yang ingin disampaikan dalam konsepnya. Berdasarkan prinsip layout di atas, yang akan digunakan sebagai fokus untuk menarik perhatian target audience adalah ilustrasi sebagai emphasis dengan warna tertentu untuk menjadi hierarki sehingga tercipta sequence yang mendukung, kemudian akan didukung oleh unsur- unsur lain dalam keseluruhan layout agar keseluruhan pesan dalam materi dapat disampaikan dengan semestinya terhadap target audience.
2.2.2 ANALISA KASUS Faktor Pendukung : -
Minimnya edukasi tentang olahraga lari yang baik dan benar.
-
Tingginya minat terhadap olahraga lari.
-
Tidak memiliki jadwal lari yang teratur.
Faktor Penghambat : -
Konten banyak terdapat di media lain seperti internet.
2.2.3 DATA TARGET 2.2.3.1 Target Market
a. Demografi Jenis kelamin : Pria dan wanita Usia : 17-25 tahun
SES : A – B
15 b. Geografi Perkotaan dan sekitarnya yang padat akan pemukiman
c. Psikografi Personality •
Peduli akan kesehatan dan olahraga
•
Menyukai hal berkaitan dengan running apparel
•
Menjaga pola hidup sehat
•
Mampu berbahasa asing
Behaviour •
Banyak beraktifitas diluar rumah
•
Mengikuti perkembangan jaman
•
Mencari tahu hal yang berkaitan dengan running apparel
•
Meluangkan waktu untuk berolahraga
Lifestyle •
Senang memiliki komunitas
•
Memiliki banyak link dari forum
•
Senang bergaul bersama teman
2.2.3.2 Analisa SWOT Strength • Informasi tentang berlari akan sangat berguna bagi seluruh masyarakat yang menggeluti olahraga lari. • Buku pedoman interaktif ini akan membantu masyarakat untuk memulai olahraga lari dengan teknik yang benar guna mencegah terjadinya resiko cedera. • Buku pedoman interaktif ini akan membantu masyarakat untuk mempunyai jadwal lari yang konsisten. • Visual yang menarik dengan menggabungkan ilustrasi, foto dan layout akan memudahkan pembaca mengerti dan memahami informasi yang disampaikan.
Weakness • Buku berharga cukup tinggi.
16 Opportunity • Media buku pedoman interaktif tentang lari dengan design yang mudah dimengerti tergolong masih sedikit. • Informasi tentang teknik berlari yang sangat diperlukan masyarakat guna tidak terkena cedera fatal. • Kurangnya disiplin untuk membagi waktu lari. Threat • Kurangnya minat baca bagi sebagian remaja di Indonesia. • Terdapat web atau blog yang mempunyai konten yang sama. 2.2.4 Data Khalayak Target Primer Target Primer dalam publikasi buku ilustrasi pengendara jakarta ini adalah usia 20-25 tahun yang memiliki kendaraan pribadi, dengan keadaan sosial B hingga A , memiliki penghasilan tetap, baik pria maupun wanita. Target Sekunder Target sekunder dalam buku ilustrasi pengendara jakarta ini adalah usia 1530 tahun, para penyuka ilustrasi , praktisi desain, pengkoleksi komik, dan masyarakat umum. Tingkat kemampuan ekonomi B hingga A.