BAB 2
LANDASAN PERANCANGAN
2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Sumber Data Sumber data dan Informasi yang digunakan untuk mendukung proyek tugas akhir ini berasal dari berbagai sumber yaitu : 2.1.1.1 Literatur Buku Pencarian bahan melalui buku yang terkait dengan pengembangan diri remaja perempuan, yaitu : a. Buku ‘Girl to Girl’ yang ditulis oleh Sarah O’Leary Burningham, diterbitkan oleh Chronicle Books pada tahun 2013. b. Buku ‘Classy’ yang ditulis oleh Derek Blasberg, diterbitkan oleh Penguin Group pada tahun 2010. c. Buku 'En{she}klopedia’ yang ditulis oleh Febrina Ayu dan diterbitkan oleh Republika Penerbit pada tahun 2014. d. Buku ‘Remaja’ edisi 11 jilid 1 yang ditulis oleh John W. Santrock dan diterbitkan oleh Penerbit Erlangga pada tahun 2007. 2.1.1.2 Literatur Internet Pencarian bahan melalui internet mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan diri remaja perempuan, yaitu : a. http://teens.webmd.com b. https://midwife06.wordpress.com c. https://h2dy.wordpress.com d. https://smallcrab.com e. http://saifulq.blogspot.com f. http://www.academia.edu g. http://edwinmunip.blogspot.com/ h. http://randinidini.blogspot.com/
5
6 2.1.1.3 Wawancara Melakukan wawancara dengan sumber terkait, yaitu dengan mendatangi psikolog yang khusus menangani konseling pendidikan remaja dan anak, yaitu Ibu Dyah Sari Catur Wardani, S. Psi., M. Si, Psikolog., pada tanggal 3 Maret 2015. 2.1.1.4 Kuisioner Fisik Mengadakan survei dengan membuat kuisioner untuk remaja putri mengenai tema yang akan diangkat. Survei dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada 100 siswi kelas 9 di SMP Islam Al-Azhar 9 Kemang Pratama sebagai sample data. 2.1.1.5 Kuisioner Online Mengadakan survei dengan membuat kuisioner untuk orang dewasa mengenai tema yang akan diangkat. Survei dilakukan dengan menyebar kuesioner secara online kepada 100 responden dengan berbagai latar belakang dan usia. 2.1.2 Data Umum 2.1.2.1 Pengertian Remaja Remaja didefinisikan sebagai masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa. Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya setempat. Remaja menurut BKKBN adalah penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 10-19 tahun dan belum menikah. Sedangkan menurut World Organization Health (WHO), remaja adalah penduduk laki-laki atau perempuan yang berusia 1524 tahun (Widyastuti, 2009:11). Remaja adalah usia dimana individu dapat berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak-anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua namun berada di tingkat yang sama (Piaget, 2004:206). Dalam buku Psikologi Perkembangan, Hurlock mendefinisikan masa remaja adalah masa penuh kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan merupakan periode paling berat (Hurlock, 1990:212-213). Masa remaja adalah usia yang mulai tidak lagi bergantung kepada keluarga hingga remaja berpengaruh untuk kesinambungan antara keluarga. Pada contoh remaja yang membutuhkan privacy secara tidak sadar memberi jarak kepada keluarganya (Narendra, 2008:158). Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa, karena pada masa ini perkembangan fisik dan psikis terjadi sangat pesat, dimana secara fisik telah menyamai orang dewasa namun secara psikologis belum matang sebagaimana yang dikemukakan oleh Monk, masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat-sifat masa
7 peralihan atau transisi remaja belum memiliki status dewasa namun tidak lagi memiliki status anak-anak (Monks, 2002:276-277). Menurut ciri perkembangannya remaja terbagi dalam tiga periode: a. Masa Remaja Awal (10-12 tahun), adapun ciri khasnya: 1. Ingin bebas 2. Lebih dekat dengan teman sebaya 3. Lebih banyak memperhatikan tubuhnya dan mulai berpikir secara abstrak b. Masa Remaja Tengah (13-15 tahun), adapun ciri khasnya: 1. Mencari identitas diri 2. Mulai timbul keinginan untuk kencan 3. Punya rasa cinta yang mendalam 4. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak 5. Berkhayal tentang aktivitas seks c. Masa Remaja Akhir (16-19 tahun), adapun ciri khasnya: 1. Pengungkapan kebebasan diri 2. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya 3. Punya citra jasmani diri 4. Dapat mewujudkan rasa cinta 5. Mampu berpikir abstrak (Widyastuti, 2009:15) 2.1.2.2 Pengertian Pubertas Pubertas adalah proses perubahan menuju kematangan fisik dan seksual, sehingga pada fase ini sang anak siap untuk menjalankan fungsi reproduksinya. Masa pubertas seorang anak sangat bervariasi, biasanya dimulai pada usia 9-14 tahun dan prosesnya rata-rata berakhir pada usia 15-17 tahun. Pubertas dimulai ketika bagian otak yang disebut hipotalamus melepaskan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone). Hormon pelepas gonadotropin (GnRH) ini akan memberikan sinyal pada kelenjar pituari untuk melepaskan luteinizing hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH) untuk memulai perkembangan seksual, baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Hormon yang mendominasi pertumbuhan anak perempuan adalah hormon estrogen dan estradiol. Hormon estradiol akan memicu pertumbuhan payudara dan uterus, serta memicu ledakan pertumbuhan (growth spurt) saat pubertas. Adapun pubertas terbagi dalam tiga tahap, yaitu:
8 a. Fase Pra Pubertas Fase ini adalah masa saat seorang anak bukan lagi kanak-kanak, tapi juga belum memasuki masa remaja. Tahap ini berada sekitar 1-2 tahun sebelum pubertas. b. Fase Puber Tahap ini ditandai dengan kematangan organ-organ seksual dan kemunculan ciri-ciri seks sekunder. Anak gadis akan mengalami menstruasi, pertumbuhan payudara dan munculnya rambut pubis. c. Fase Pasca Puber Pada fase ini, ciri-ciri seks sekunder telah sepenuhnya berkembang, organorgan reproduksi telah matang seperti layaknya organ reproduksi wanita dewasa. Pada masa ini tingkat pertumbuhan berangsur menurun hingga akhirnya berhenti. 2.1.2.3 Perubahan Fisik Perempuan pada Masa Pubertas a. Struktur vulva menjadi lebih besar dan lebih jelas, juga terjadi perubahan warna. b. Mons pubis membesar, mendorong bagian depan labia majora menjauh dari tulang kemaluan dan jadi tepat menghadap ke bawah saat berdiri. Jumlah lemak tubuh mempengaruhi perubahan tersebut. c. Payudara akan tumbuh membesar dan berbentuk seperti payudara wanita dewasa. Pertumbuhan ini dimulai dengan terbentuknya gundukan lembut tepat dibawah aerola yang akan terasa sakit terutama jika ditekan. Gundukan kecil ini bisa tumbuh di salah satu atau di kedua belah payudara sekaligus. d. Adanya pertumbuhan rambut pubis yang dimulai di labia majora yang kemudian menyebar ke mons pubis dan kadang-kadang hingga ke paha bagian dalam dan perineum. e. Adanya pertumbuhan rambut pada bagian ketiak. f. Ledakan pertumbuhan akibat pengaruh hormon mempercepat pertumbuhan tinggi badan yang signifikan. g. Perkembangan otot paha yang lebih besar di belakang tulang paha dibandingkan di bagian depannya. h. Pelebaran pinggul, rata-rata pinggang lebih rendah pada rasio pinggul dibandingkan pria dewasa. i. Wajah lebih bulat.
9 j. Hormon estrogen membuat kulit menjadi semakin halus, lembut dan vaskular lebih tebal. k. Suara semakin halus. l. Pinggang lebih kecil daripada pria. m. Adanya peningkatan sekresi kelenjar minyak dan keringat yang seringkali menyebabkan jerawat dan bau badan. n. Perubahan distribusi berat badan dan lemak. Timbunan dan cadangan lemak berpusat terutama di sekitar bokong, paha dan pinggul. o. Periode menstruasi dimulai. Biasanya pada masa ini ledakan pertumbuhan badan akan mulai melambat. Siklus menstruasi rata-rata bermula pada usia 11 sampai 14 tahun. Namun pada beberapa anak, siklus ini mulai lebih cepat, yakni usia 9 tahun, atau bahkan ada juga yang sangat lambat yaitu di usia 18 tahun. 2.1.2.4 Tugas-tugas Perkembangan menurut Havighurst. Robert Havighurst (Dahlan, 2001:65) melalui perspektif psikososial berpendapat bahwa periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut untuk menuntaskan tugas-tugas perkembangan yang khusus. Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama, dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidupnya. Havighurst mengartikan tugas-tugas perkembangan sebagai berikut: “Developmental task is a task which arises at or about a certain period in the life of the individual, successful achievement of which leads to his happiness and to success with later task, while failure leads to unhappiness in the individual, disapproval by society and difficulty with later task.” Yang berarti bahwa tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu, yang apabila tugas itu dapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya; sementara apabila gagal maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. 2.1.2.5 Teori Kognitif menurut Piaget Teori perkembangan kognitif Piaget adalah salah satu teori yang menjelaskan bagaimana anak beradaptasi dan menginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian
10 disekitarnya. Bagaimana anak mempelajari ciri-ciri dan fungsi dari objek-objek seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek sosial seperti diri, orang tua dan teman. Menurut Piaget (Suparno, 2001:25), kemampuan atau perkembangan kognitif adalah hasil dari hubungan perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalamanpengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungannya. Piaget (Esti, 1989:72) berpendapat, karena manusia secara genetik sama dan mempunyai pengalaman yang hampir sama, mereka dapat diharapkan untuk sungguh-sungguh memperlihatkan keseragaman dalam perkembangan kognitif mereka. Oleh karena itu, dia mengembangkan empat tahap tingkatan perkembangan kognitif yang akan terjadi selama masa kanak-kanak sampai remaja, yaitu sensori motor (0-2 tahun), praoperasional (2-7 tahun), operasional konkret (7-11 tahun) dan operasional formal (11-dewasa). 2.1.2.6 Teori Sosial menurut Erickson Eric Erikson mengembangkan teori psikososial sebagai pengembangan teori psikoanalisis dari Freud. Didalam teori psikososial disebutkan bahwa tahap perkembangan individu selama siklus hidupnya, dibentuk oleh pengaruh sosial yang berinteraksi dengan individu yang menjadi matang secara fisik dan psikologis. Secara umum inti teorinya adalah: a.
Perkembangan emosional sejajar dengan pertumbuhan fisik.
b.
Adanya interaksi antara pertumbuhan fisik dan perkembangan psikologis.
c.
Adanya keteraturan yang sama antara pertumbuhan fisik dan pekembangan psikologis.
d.
Dalam menuju kedewasaan, perkembangan psikologis, biologis, dan sosial akan menyatu.
e.
Pada setiap anak adalah gabungan dari organisme, ego, dan makhluk sosial.
f.
Perkembangan manusia dari sejak lahir hingga akhir hayat dibagi dalam 8 fase, dengan tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan pada setiap fase. 2.1.2.7 Buku Ilustrasi Menurut Triyadi Guntur Wiratmo dalam ulasannya di Galeri Soemardja pada
tanggal 5 November 2007, ilustrasi adalah gambar yang dihadirkan untuk memperjelas sesuatu yang bersifat tekstual. Beliau berkata, seorang ilustrator harus dapat memahami isi teks dan kemudian mengilustrasikannya dalam bentuk gambar.
11 2.1.3 Data Narasumber Penulis melakukan wawancara dengan sumber terkait, yaitu dengan mendatangi seorang psikolog yang spesifik menangani konseling pendidikan anak dan remaja. Wawancara dilakukan dengan Ibu Dyah Sari Catur Wardani, S. Psi., M. Si, Psikolog Anak dan Remaja pada tanggal 3 April 2015 di QQ Learning Center. Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan Ibu Sari adalah sebagai berikut : 1. Menurut Ibu, apakah remaja di Indonesia khususnya remaja putri kini perlu mendapatkan edukasi lebih banyak mengenai perkembangan diri mereka?
Ya, tentu saja perlu karena masa remaja merupakan fase krusial dalam perkembangan manusia terutama pada wanita karena dasarnya perkembangan wanita lebih kompleks.
2. Teori apa yang dapat saya cari untuk mendasari buku pengembangan diri remaja saya?
Tugas-tugas perkembangan oleh Havighurst, Teori Kognitif oleh Piaget dan Teori Psikososial oleh Erikson bisa menjadi landasan teori untuk buku yang membahas tentang perkembangan remaja.
3. Apakah Ibu pernah membaca atau membeli buku pengembangan diri remaja putri secara spesifik?
Pernah, saya pernah membelikan satu untuk anak perempuan saya.
4. Apa tanggapan Ibu terhadap buku tersebut?
Saya membelikan anak saya buku itu untuk masukan di masa pubertasnya. Kontennya bagus dan lengkap membahas tentang dunia remaja. Namun sayang buku itu buku import, sehingga ada beberapa poin yang tidak sesuai dengan iklim budaya di Indonesia.
5. Secara visual, apakah sang anak tertarik membaca buku tersebut?
Dia jarang membacanya, memang karena buku itu lebih banyak tulisan dan jarang ada gambarnya. Dan berbahasa Inggris, sehingga dia enggan membacanya.
6. Jika akan dibuat buku pengembangan diri remaja perempuan yang membahas seputar dunia pubertas yang ditulis oleh penulis lokal Indonesia, apakah saran Ibu?
Sebaiknya bahasa yang digunakan bahasa sehari-hari yang dekat dengan dunia remaja saat ini agar mudah dicerna oleh sang anak.
12
Selain hanya membahas pertumbuhan fisik dan penampilan, ada baiknya jika dibahas juga tips pergaulan dan pembahasan perkembangan emosional untuk anak perempuan dalam menyambut fase pubertas.
2.1.4 Data Kuisioner 2.1.4.1 Kuisioner Khusus Penulis membagikan kuesioner khusus kepada 100 siswi SMP Islam AlAzhar 9 Kemang Pratama Bekasi sebagai sampel dari remaja wanita. Kesimpulan yang didapat oleh penulis menurut hasil dari kuesioner adalah sebagai berikut. : 1. 61 orang dari responden mengaku hanya sesekali memperhatikan perubahan fisik yang terjadi pada dirinya, 33 orang mengatakan setiap hari mengeceknya dan 6 orang sisanya tidak pernah menyadari perubahan terjadi di tubuhnya. 2. 62 % dari responden mengaku lebih sering curhat pada sahabat, 20% lainnya memilih curhat ke orang tua, 10% lainnya curhat ke saudara kandung dan 8% sisanya curhat ke pihak lain seperti tante, guru, dll. 3. Sebanyak 34 orang merasa banyak pertanyaan tentang dunia pubertas, 17 orang mengaku sudah mengetahui semua jawabannya sedangkan 52 sisanya masih ragu. 4. 70% dari responden mengaku tidak pernah membaca buku pengembangan diri remaja perempuan sedangkan 30% sisanya sudah membacanya. 5. 46 orang mengaku sangat tertarik membaca buku pengembangan diri wanita di masa mendatang, 42 orang lainnya merasa tidak terlalu tertarik dan 12 orang diantaranya mengaku tidak ingin membacanya sama sekali. 6. Diantara delapan pilihan warna pastel yang ditampilkan, aqua green adalah warna pastel favorit nomer satu, sedangkan yang kedua adalah salmon pink. 7. 56 orang menyatakan bahwa buku yang menarik adalah buku yang menampilkan banyak gambar, 40 orang lainnya ingin membaca buku yang banyak memuat quote, 3 orang diantaranya mengatakan bahwa sampul buku lah yang sangat berpengaruh untuk menentukan kualitas buku dan 1 orang sisanya menyukai buku dengan mood monochrome. 8. 56% dari responden menyukai fashion illustration, 40% lainnya memilih ilustrasi dengan style doodle, sedangkan 14% sisanya memilih gaya ilustrasi dengan kartun Jepang.
13 9. Saat diminta untuk mengisi kolom pertanyaan pada angket, 38 orang dari responden bertanya secara spesifik mengenai perubahan fisik yang dialaminya, 30 orang diantaranya bertanya tentang perubahan mental, 20 orang bertanya secara spesifik mengenai menstruasi sedangkan 12 orang lainnya bertanya mengenai seks. 2.1.4.2 Kuisioner Online Penulis menyebar kuesioner melalui internet kepada 100 responden dengan berbagai latar belakang dan usia. Kesimpulan yang didapat oleh penulis menurut hasil dari kuesioner adalah sebagai berikut : 1. Responden kuesioner terdiri dari 100 orang. 68 perempuan, dan 32 laki-laki. 2. 80% dari responden memiliki anak/saudara perempuan berusia 10-15 tahun, sedangkan 19% diantaranya tidak. 3. 45% diantaranya tidak pernah memberikan konseling, 33% diantaranya mengaku jarang dan 16% sisanya sering memberikan edukasi tersebut. 4. 61% mengatakan bahwa anaknya senang membaca buku bergambar, 14% diantaranya mengatakan tidak suka dan 20% lainnya tidak tahu. 5. 77% dari responden setuju bahwa adanya buku pengembangan diri remaja sangatlah penting, sedangkan 22% lainnya merasa biasa saja. 6. 75% dari responden bersedia membeli buku Big Sister’s Project untuk anak/saudara perempuannya, sedangkan 24% lainnya tidak. 7. Saat membeli buku, 44% mengatakan lebih melihat pada visual yang ditawarkan buku tersebut, 43% lainnya lebih kepada topic yang dibicarakan, 11% lainnya melihat harga buku tersebut dan 2% lainnya melihat dari siapa penulis dan penerbit buku tersebut. 8. Menurut 47% responden, tayangan TV/media yang bertanggung jawab dalam memicu perilaku buruk remaja perempuan saat ini sedangkan 28% menyalahkan lingkungan yang buruk dan 25% lainnya menganggap mental remaja yang belum seimbanglah yang menjadi penyebab utama kelakuan buruk pada remaja. 2.1.5 Data Penerbit Penerbit Gramedia mulai menerbitkan buku sejak tahun 1974. Buku pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila, karya Marga T. Sedangkan untuk buku nonfiksi pertama adalah Hanya Satu Bumi, yang ditulis oleh Barbara Ward dan René Dubois (diterbitkan bekerjasama dengan Yayasan Obor). Yang kemudian disusul oleh buku seri anak-anak pertama Cerita dari Lima Benua, dan kemudian seri-seri
14 yang lain. Dengan misi “Ikut mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa serta masyarakat Indonesia” , Gramedia Pustaka Utama berusaha keras untuk menjadi agen pembaruan bagi bangsa ini dengan memilih dan memproduksi buku-buku yang berkualitas, yang memperluas wawasan, memberikan pencerahan, dan merangsang kreativitas berpikir. Melalui
pengalaman
jatuh-bangun
dan
melihat
kebutuhan
pasar,
Gramedia Pustaka Utama akhirnya mengkonsentrasikan diri untuk menggarap dua bidang utama, yakni fiksi dan non-fiksi. Bidang fiksi dibagi menjadi fiksi anak-anak dan pra-remaja, remaja, dewasa. Bidang non-fiksi dibagi menjadi humaniora, pengembangan diri, bahasa dan sastra Indonesia, bahasa Inggris/ELT, kamus dan referensi, sains dan teknologi, kesehatan, kewanitaan (masakan, busana), dsb.
15 2.2 Tinjauan khusus 2.2.1 Landasan Teori 2.2.1.1 Teori Publikasi Publikasi merupakan suatu aplikasi perluasan teks dan gambar yang nantinya akan membawa suatu pertimbangan yang besar kepada para desainernya. Publikasi berarti mengorganisir konten dengan format yang besar ke dalam suatu paket informasi. Selain itu, dalam publikasi juga mendesain tipografi dengan jumlah halaman yang banyak untuk nyaman di baca. Mendesain sebuah publikasi termasuk juga menyusun bagian-bagian di tiap halaman untuk mengakomodasikan konten yang bervariasi, baik yang berbasis gambar maupun teks, dan mengintegrasikan gambar dan tipografi untuk memperoleh suatu kesatuan yang dapat membangun komunikasi yang lebih besar dan bermakna (Samara, 2005:11). 2.2.1.2 Teori Ilustrasi “Ilustrasi gambar adalah gambaran singkat alur suatu cerita guna menjelaskan salah satu adegan” (Kusmiyati, 1999:46). Secara umum ilustrasi selalu dikaitkan dengan menjelaskan sebuah cerita. Gambar ilustrasi adalah gambar atau bentuk visual lain yang menyertai suatu teks, tujuan utama dari ilustrasi adalah memperjelas naskah atau tulisan dimana ilustrasi itu. Dengan demikian, gambar ilustrasi adalah gambar bercerita yang memiliki tema sesuai dengan tema isi cerita tersebut. Fungsi khusus Ilustrasi pada buku yaitu : a. Memberikan bayangan karakter didalam buku. b. Mengkomunikasikan mood dalam buku. c. Untuk menjelaskan suatu pernyataan dalam bentuk visual. d. Untuk menciptakan suatu suasana yang khas dari gaya ilustrasi. 2.2.1.2.1 Klasifikasi Ilustrasi Klasifikasi ilustrasi yang diterapkan dalam buku Big Sister’s Project adalah sebagai berikut : a. Berdasar teknik yang digunakan Digital Painting Ilustrasi dengan teknik digital menggunakan Adobe Photoshop. b. Berdasarkan materi gambar Human Behavior Visualisasi dari karakter manusia dan perilakunya.
16 c. Berdasarkan Tujuan Pembuatannya Educational Tujuannya adalah untuk mengedukasi audiens. Bisa berupa penyederhanaan objek, gambar, teknik atau pemetaan. Conceptual Ilustrasi untuk menyampaikan gagasan kepada lingkup kehidupan dengan suatu konsep. 2.2.1.2.2 Ilustrasi Digital Ilustrasi digital adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana mengeksplorasikan kemampuan kreatif program komputer untuk membuat seni visual berupa ilustrasi (illustration making) dan memperbaiki ilustrasi (illustration editing). Ilustrasi digital dapat melalui 2 jenis proses gambar, yaitu: a.
Gambar Vector Yaitu gambar yang tidak tergantung pada resolusi yang berbasis line sehingga gambar lebih solid. Sehingga gambar tidak akan mengalami perubahan saat dibesarkan atau dikecilkan. Biasanya menggunakan software Adobe Illustrator atau Corel Draw.
b.
Gambar Bitmap Yaitu gambar yang dibentuk dari sekumpulan titik yang disebut pixel (picture element). Titik-titik akan terlihat sebagai sebuah gambar jika dilihat dari jauh. Bila di zoom in, maka akan terlihat sederetan kotak yang berhimpitan. Banyaknya titik akan berpengaruh pada tingkat kejelasan gambar yang sering disebut dengan resolusi. Biasanya menggunakan software Adobe Photoshop. Penulis menggunakan ilustrasi digital dengan software Adobe Photoshop. Menurut survei, responden lebih memilih ilustrasi dengan warna-warna cerah
yang hanya akan timbul melalui proses digital. Sedangkan jika hanya menggunakan ilustrasi manual warna yang keluar akan lebih pudar dan pucat sehingga dikhawatirkan akan merubah maksud pesan yang ingin penulis sampaikan. Ilustrasi yang digunakan penulis dibuat dinamis, manis, dan ceria seperti dunia remaja putri. Tapi penulis juga tidak membuat karakter terlalu kekanakan karena audiens diharapkan sudah menjadi lebih matang. Penulis terinspirasi dari beberapa ilustrator yang sering menggunakan style paduan dari Japanese doodle dan fashion illustration seperti Kelsey Garrity Riley, Esra Roise, Pollyfern, Suntur dan Nao Sakamoto.
17 2.2.1.3 Teori Desain Komukasi Visual, Layout dan Grid System Desain komunikasi visual (DKV) bisa dikatakan sebagai seni penyampai pesan (arts of communication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang disampaikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audiens sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Dalam buku Layout, Dasar dan Penerapannya (Rustan, 2009:72), Surianto Rustan mengatakan bahwa “Layout adalah tata letak elemen-elemen desain terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep atau pesan yang dibawanya.” Dapat disimpukan bahwa me-layout adalah salah satu kegiatan mendesain. 2.2.1.3.1 Teori Layout Surianto mengemukakan ada empat prinsip sadar layout, yaitu sequence (urutan), emphasis (penekanan), balance (keseimbangan) dan unity (kesatuan). (Rustan, 2009:73) 2.2.1.3.2 Teori Grid System Dalam buku Big Sister’s Project: The Lady Wants to Know, penulis menggunakan modular grid yaitu susunan grid yang pada dasarnya terdiri dari kedua kolom dan baris (Graver, A., Jura, B., 2012:32). Pemilihan grid jenis modular ini bertujuan agar penulis dapat mengeksplorasi teks dan gambar lebih leluasa. 2.2.1.4 Teori Tipografi Danton Sihombing mengemukakan bahwa tipografi merupakan representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan properti visual yang pokok dan efektif. Selain itu didalam buku tersebut beliau juga mengemukakan bahwa pengetahuan mengenai huruf dapat dipelajari dalam sebuah disiplin seni yang disebut tipografi (Sihombing, 2001:24). Huruf sendiri merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis dan merupakan elemen dasar untuk membangun sebuah kata atau kalimat. Rangkaian huruf dalam sebuah kata atau kalimat bukan saja dapat memberikan suatu makna yang mengacu kepada sebuah objek ataupun gagasan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menyuarakan suatu citra ataupun kesan secara visual. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk sistem keterbacaan yang mempengaruhi tipografi, yaitu: a. Readibility : Huruf yang dipilih mudah dibaca
18 b. Visibility : Huruf yang dipilih mudah terlihat c. Clearity : Huruf harus memperlihatkan kejelasan 2.2.1.4.1 Font Serif Jenis huruf serif adalah huruf yang memiliki garis-garis kecil yang berdiri horizontal pada badan huruf. Garis-garis kecil ini biasa disebut juga counterstroke. Counterstroke inilah yang membuat jenis huruf serif lebih mudah dibaca karena garis tersebut membantu menuntun mata pembaca melalui suatu garis teks. Sangat cocok digunakan untuk text content atau isi. Contoh font serif adalah Bodoni dan Garamond. 2.2.1.4.2 Font San Serif Jenis huruf san serif adalah jenis huruf yang tidak memiliki garis-garis kecil dan bersifat solid. Jenis huruf seperti ini lebih tegas, bersifat fungsional dan lebih modern. Contoh font san serif adalah Din, Helvetica dan Gotham. 2.2.1.4.3 Handwriting Font Selain font serif dengan menggunakan tulisan tangan dan beberapa typeface handwriting yang di custom seperti Indy Pimp, Chalkduster dan Learning Curve. Mengutip pernyataan Paula Scher adalah “Helvetica adalah font yang paling membosankan.” Karena pada tahun itu Helvetica adalah font yang paling popular, Ia mencoba mencari alternatif lain dengan belajar di negara-negara yang tidak menggunakan typeface Helvetica. Pada akhirnya Ia belajar style art nuveau, art deco, victorian, dan lain-lain. Paula Scher menjadi sangat tertarik dan mulai mencoba menggabungkan style-style yang telah ia pelajari. Hingga ia tidak terpaku akan fontfont yang sudah ada, ia mengkombinasi berbagai jenis typeface di dalam setiap karyanya. Timothy Samara mengemukakan bahwa pemakaian typeface yang berlebihan akan mengganggu struktur sebuah desain, "Gunakanlah maksimal dua typeface family, atau selebih-lebihnya tiga typeface" (Samara, 2007:13). 2.2.1.5 Teori Warna Warna dapat didefinisikan sebagai sifat cahaya yang dipancarkan atau secara psikologis sebagai bagian dari pengalaman indra pengelihatan. Warna mampu menciptakan impresi serta menimbulkan efek-efek tertentu. Warna bukanlah suatu gejala yang dapat diamati saja, warna mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidak sukanya kita terhadap berbagai macam benda. Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna
19 memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Adam Morioka memaparkan bahwa teori warna merupakan suatu panduan yang dapat dipergunakan untuk menciptakan keharmonisan dalam membuat kombinasi warna. Ide-ide dapat direpresentasikan pada diagram warna, segitiga warna, dan beberapa chart yang dapat membantu seorang desainer untuk dapat mengerti interaksi warna, pemilihan dan kombinasi, serta efektifitas warna tersebut (Morioka, 2006:16). 2.2.1.5.1 Pastel Colors Pastel Colors adalah jenis kumpulan warna yang memiliki value yang tinggi dan saturasi yang rendah mendekati netral. Biasanya warna pastel dikaitkan dengan sifat lembut, menenangkan, dan feminim. Warna pastel pada umumnya identik dengan hal-hal yang berkaitan dengan perempuan. 2.2.1.5.2 Peranan Warna terhadap Manusia Menurut Leatrice Eiseman dalam buku The Color Answer Book, warna adalah metode yang paling cepat untuk menyampaikan pesan dan tujuan. Warna menstimulasi
dan
bekerja
secara
sinergi
dengan
segala
panca
indera.
Mensimbolisasikan konsep pemikiran yang abstrak, mengekspresikan fantasi, mengingatkan kembali akan suatu tempat atau suatu waktu yang lampau dan juga menghasilkan sebuah reaksi atau respon emosional (Eiseman, 2003:128). 2.2.2 Referensi Desain
Gambar 2.1. Ilustrasi Kelsey Garrity Riley (Sumber: http://www.kgriley.com)
20 Kelsey Garrity Riley adalah seorang ilustrator asal Jerman yang kini menetap di Brooklyn, New York. Ia lulus dari Savannah College of Art and Design pada tahun 2010. Sapuan cat air dengan warna yang lembut adalah ciri khas utama dalam karyanya. Namun penulis terinspirasi dari cara Kelsey mengubah bentuk karakter manusia yang realis menjadi karikatur bercirikan doodle dengan manis tanpa mengubah persepsi audiens saat melihatnya. 2.2.3 Target Audience 2.2.3.1 Target Primer Target Primer dalam buku ilustrasi Big Sister’s Project ini adalah wanita usia 10-19 tahun, dengan kelas sosial B+ dan A, pelajar hingga mahasiswi. 2.2.4 Data Audience 2.2.4.1 Demografi : •
Jenis kelamin : Perempuan
•
Umur : 10-19 tahun
•
Pekerjaan : Pelajar SD, SMP, SMA, mahasiswi.
•
Status Ekonomi Sosial B+, A (menengah atas)
2.2.4.2 Psikografi : Kepribadian : •
Feminim
•
Peduli akan penampilan dan citra diri
•
Menjaga tubuh
•
Konsumtif
•
Fashionable
•
Gaul
•
Labil / sering galau Behaviour :
•
Suka membaca buku
•
Suka bercermin
•
Mulai suka pada lawan jenis
•
Suka main social media
•
Suka curhat dengan teman sebaya Lifestyle :
•
Rajin mengikuti perkembangan fashion
21 •
Suka membaca buku saat senggang
•
Sering berbelanja bersama teman atau orang tua
•
Punya kelompok teman
•
Sering mengecek sosial media (facebook, twitter, instagram, dan lainlain).
2.2.4.3 Geografi : Penduduk Indonesia khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Jogjakarta, dan lainnya. 2.2.5 Kompetitor
Gambar 2.2. Buku #88 Love Life karangan Diana Rikasari (Sumber: http://dianarikasari.blogspot.com) Judul buku : #88 Love Life Isi: 128 hal. Penerbit: KPG Tentang buku: #88 Love Life adalah buku ilustrasi mengenai gagasan harian penulis tentang pengalaman hidup dan cintanya. Buku ini bertujuan memotivasi, membangkitkan semangat dan menginspirasi ditambah dengan hashtag khas Diana Rikasari sang penulis, yaitu #Whatsinsidemybag. 2.2.6 Analisa SWOT 2.2.6.1 Strength : a. Buku yang menggunakan ilustrasi secara visual lebih mudah dicerna dan menarik perhatian. b. Ilustrasi berperan sebagai karakter yang bercerita, lain dengan ilustrasi buku kompetitor yang lebih menekankan fungsi ilustrasi sebagai dekorasi. c. Memiliki konten yang menjawab pertanyaan masalah seputar dunia remaja putri.
22 d. Buku memiliki karakter sebagai seorang ‘kakak’ dengan bahasa yang ringan, dekat dengan pengalaman audiens dan juga bersifat humor. e. Pembahasan yang sistematis membuat buku menjadi mudah dibaca. f. Bukan hanya membahas masalah perubahan fisik, namun buku ini juga membahas tentang tata krama dan motivasi menjadi wanita yang lebih baik. g. Penggunaan teknik digital untuk ilustrasi mempercepat proses pembuatan visual. h. Visual desain bagian cover dengan warna dan kemasan yang menarik akan menjadi penarik perhatian audiens di social media seperti Instagram. 2.2.6.2 Weakness : a. Karena menggunakan teknik digital, kerapihan ilustrasi masih kurang dibanding dengan teknik manual. b. Tidak semua anak remaja putri memiliki sifat feminim. c. Tidak semua anak remaja putri menyukai style ilustrasi doodle. 2.2.6.3 Opportunity : a.
Di Indonesia buku lokal yang membahas tentang dunia remaja putri belum banyak, sekalipun ada visual yang ditampilkan masih sangat minim dan belum tepat sasaran.
b.
Adanya kebiasaan mengunggah foto di media sosial terhadap objek yang memiliki visual menarik di kalangan remaja putri.
c.
Adanya tren membaca buku dengan visual menarik yang sedang marak di kalangan remaja putri.
d. Banyak anak remaja putri yang ingin tahu seputar dunia pubertas dan seks tapi malu untuk bertanya pada orang tua atau orang yang lebih tua. e.
Populernya buku-buku dengan pendekatan ilustrasi di kalangan remaja.
f.
Banyak orang tua yang bingung dalam memberikan sex education dengan bahasa yang tepat kepada anak remajanya.
2.2.6.4 Threat a.
Para remaja pada umumnya lebih suka membaca majalah atau tabloid dibandingkan membaca buku.
b.
Banyaknya buku import bertema senada yang beredar di pasaran.